Anda di halaman 1dari 15

PEMBIASAAN SISWA DALAM MENJAGA KEBERSIHAN

LINGKUNGAN DI MTS N 1 TEBO

NAMA : SUJARMADI, S.Pd.I, M.Pd.I


UNIT KERJA : MTs NEGERI 1 TEBO

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 TEBO


JALAN SEKUBU II KELURAHAN TEBING TINGGI
KECAMATAN TEBO TENGAH
KABUPATEN TEBO
JAMBI

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di MTs N 1 Tebo masih kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan dilingkungan
madrasah sehingga kebersihan sedikit mengganggu pada kebersihan madrasah.

Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mengatasi permasalahan sampah di lingkungan
Madrasah. Salah satu solusinya adalah dengan membiasakan siswa agar selalu menjaga
kebersihan dan membuat tong sampah organik dan non-organik yang memadai. Tong sampah ini
dapat membantu dalam memisahkan sampah organik dan non-organik serta memudahkan dalam
proses pengelolaan sampah.

Makalah ini disusun untuk memberikan informasi dan panduan tentang cara pembuatan tong
sampah organik dan non-organik di Madrasah. Diharapkan makalah ini dapat menjadi sumber
referensi yang bermanfaat bagi Madrasah dalam mengatasi permasalahan sampah di
lingkungannya.

Dengan adanya penanganan sampah yang baik dan benar di lingkungan Madrasah, diharapkan
dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi penghuninya serta memberikan
dampak positif bagi lingkungan sekitar.

2
B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang mengatur


tentang kewajiban pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah sebagai sumber energi
atau bahan baku.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah


Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga, yang menegaskan kewajiban pemilahan
sampah di sumbernya dan pengelolaan sampah yang sesuai dengan prinsip pengurangan,
daur ulang, dan pemulihan.

3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor


P.68/MENLHK/Setjen/Kum.1/4/2018 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah pada
Sekolah/Madrasah, yang mengatur tentang pedoman pengelolaan sampah di
sekolah/madrasah, termasuk pengelolaan sampah organik dan non-organik.

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup, yang menegaskan kewajiban untuk melindungi lingkungan hidup dan
menerapkan prinsip pengurangan, daur ulang, dan pemulihan dalam pengelolaan sampah.

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang memberikan


kewenangan bagi pemerintah daerah untuk mengatur pengelolaan sampah di wilayahnya.

D. Tujuan Penyusunan

Ingin Membiasakan dan meningkatkan kesadaran siswa untuk selalu membuang sampah
pada tempatnya, dan memberikan pemahaman kepada warga Madrasah dan siswa tentang
pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan Madrasah serta siswa dapat membedakan
mana sampah organik dan non organik.

E. Manfaat Penulisan

1. Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik di


lingkungan Madrasah.
2. Menjadikan madrasah sebagai “ Madrasah Bersih”.
3. Menberikan contoh kepada masyarakat dalam menjaga kebersihan dengan membuang
sampah organik dan non organik pada tempat yang sudah disediakan.

3
BAB II
PROGRAM INOVASI

A. Setting inovasi (Tempat. Sasaran, tim work)


1. Tempat
Tempat kegiatan program inovasi ini adalah berlokasi di MTs Negri 1 Tebo yang
beralamat Jl. Sekubu II Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah,
Kabupaten Tebo
2. Sasaran
Adapaun sasaran kegiatan program inovasi ini adalah Seluruh siswa MTs Negeri 1
Tebo
3. Tim Work
Kegiatan program inovasi ini terdiri dari tim kerja yang disebut dengan Tim Work
untuk mendapatkan tujuan dari proram ini, maka dibentuk Tim Work sebagai beriikut:
Penganggung Jawab : Kepala Madrasah
Ketua : Sujarmadi, M.Pd.I (Cakmad)
Sekretaris : Firdaus, M.Pd.I
Dokumentasi : Afriza, S.Kom
Anggota : Majelis Guru MTs. N 1 Tebo
B. Jenis Program Inovasi
Adapun program Inovasi pada kegitan ini adalah “ Madrasah Bersih”
C. Bentuk Kegiatan Inovasi
Pembuatan Tong sampah organik dan non organik dari limbah ember cat.
D. Langkah-langkah kegiatan
- Waktu pelaksanaan Program karya Inovasi
- Langkah-langkah Program karya Inovasi
1. Merencakan program karya inovasi madrasah
2. Pengajuan program karya inovasi kepada kepala madrasah
3. Mengadakan rapat seluruh majelis guru untuk persipakan Tim Work
4. Sosialisasi ke setiap wali kelas untuk mendampingi siswa dalam pembuatan
tong sampah organic dan non organik
5. Pelaksanaan pembuatan tong sampah organik dan non organik dari limbah
ember cat setiap kelas
E. Strategi Pelaksanaan Inovasi
1. Membiasaakan siswa untuk membuang sampah pada tong sampah organik dan non
organik
2. Mengintruksikan kepada wali kelas untuk mensosialisasikan tentang pembuangan
sampah organic dan organic pada tempat yang telah disediakan.

4
3. Membuat slogan tulisan-tulisan yang berkaitan tentang menjaga kebersihan
lingkungan madrasah
F. Metode Pelaksanaan Inovasi
1. Membiasakan siswa setiap pagi untuk membersihkan kebersihan kelasnya masing-
masing
2. Mengadakan jumat bersih
3. Memberikan sanksi bagi setiap siswa yang mebuang tidak pada tempatnya
G. Target Inovasi
1. Terbiasanya siswa menjaga kebersihan
2. Menjadikan lingkungan madrasah ASRI (Aman, sejuk, Rindang, Indah)

5
BAB III

KESIMPULAN

A. Simpulan
Sampah organik dan non-organik di madrasah dapat berasal dari berbagai sumber, seperti
kantin, kelas, perpustakaan, dan lain-lain. Sampah organik terdiri dari sisa makanan,
dedaunan, dan bahan organik lainnya, sedangkan sampah non-organik terdiri dari kertas
bekas, botol plastik, kardus, dan limbah elektronik.
Program karya inovasi ini dinamakan dengan “Madrasah Bersih”, adapun kegiatan
program inovasi adalah pembuatan Tong sampah organik dan non organik dari limbah
ember cat.

B. Implikasi
Implikasi dari pengolahan sampah organik dan non-organik di madrasah adalah
meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab lingkungan di kalangan siswa, guru,
karyawan, dan pihak pengelola. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan
sehat serta meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

Selain itu, pengolahan sampah organik dan non-organik di madrasah juga dapat
memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui penghasilan produk daur ulang
yang bernilai ekonomi, seperti kertas daur ulang, atau benda-benda kerajinan. Hal ini
dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan pengolahan sampah yang efektif di madrasah, juga dapat mengurangi dampak
negatif sampah terhadap lingkungan, seperti pencemaran udara, air dan tanah, serta
penyebaran penyakit. Hal ini akan berdampak positif terhadap kelestarian alam dan
kesehatan manusia.

Dengan demikian, implikasi dari pengolahan sampah organik dan non-organik di


madrasah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan
berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

6
C. Saran
Meningkatkan kesadaran dan edukasi terhadap siswa, guru, karyawan, dan pihak
pengelola mengenai pentingnya pengolahan sampah organik dan non-organik secara
benar dan efektif.
Meningkatkan infrastruktur dan fasilitas untuk pengolahan sampah, seperti tempat
pembuangan akhir yang ramah lingkungan, alat dan mesin pengolahan sampah, serta
sarana pendukung lainnya.
Mengoptimalkan partisipasi semua pihak yang terkait dalam pengolahan sampah, seperti
melibatkan siswa dalam pemilahan sampah di kelas, mengajak karyawan untuk memilah
sampah di kantin dan area kerja, dan melibatkan pihak pengelola dalam pengolahan dan
pemanfaatan hasil olahan sampah.
Mengembangkan program daur ulang dan upaya pengurangan sampah di madrasah,
seperti dengan mengadakan program penggunaan kantong belanja reusable, pemanfaatan
botol minum kembali, atau pengurangan penggunaan kemasan sekali pakai.

Meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait, seperti dengan pemerintah daerah,


lembaga swadaya masyarakat, dan pengusaha lokal untuk mendukung upaya pengolahan
sampah di madrasah.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan pengolahan sampah organik
dan non-organik di madrasah dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan, serta
memberikan manfaat positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2016). Pedoman Pengelolaan Sampah


di Madrasah. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
2. Purba, A. (2017). Pengelolaan Sampah Organik di Sekolah Berbasis Kearifan Lokal.
Jurnal Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan, 18(1), 1-12.
3. Suryadi, F. X., & Arya, I. P. (2019). Pengolahan Sampah di Sekolah untuk Mewujudkan
Sekolah Berbudaya Lingkungan. Jurnal Lingkungan dan Kehidupan, 8(2), 91-102.
4. Yulianto, B., & Wahyuni, S. (2018). Pengelolaan Sampah Organik dan Non-Organik di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kebumen. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota,
14(1), 27-40.
5. Zulfa, F., & Miftakhul, M. (2018). Pengelolaan Sampah di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(1), 31-
36.

8
Mengajukan Program Inovasi Tentang Pembiasaan Siswa Dalam
Menjaga Kebersihan Lingkungan Di MTs N 1 Tebo Kepada Kepala
Madrasah

9
Rapat bersama majelis guru yang didampingi oleh waka kurikulum tentang
Perancangan Dan Pembuatan Tempat Sampah Organik Dan Anorganik
Dengan Menggunakan Bahan Daur Ulang Untuk Mengurangi Dampak
Limbah

10
Proses Pembuatan Tempat sampah Organik dan Non Organik dari
Limbah Ember Cet
Hasil Siswa dalam Pembuatan Tempat Sampah Organik dan Non Organik dari Limbah Ember Cet
Praktek Siswa/i dalam Pemisahan Sampah Organik dan Non Organik

13
14
Madrasah Tampak Asri dan Bersih

Anda mungkin juga menyukai