PROYEK KEPEMIMPINAN I
Dosen Pengampu:
Dr. Yantoro, M.Pd.
Drs. H. Hendra Sofyan, M.Psi
Oleh :
RANA RAFIDAH
A2G122318
R002 PAUDDAS
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak akan lepas dari kebutuhan hidup yang
pada akhimya sisa kebutuhan tersebut meninggalkan sampah. Sampah merupakan
masalah signifikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Masalah sampah sangat sulit
untuk dipecahkan. Bahkan hingga saat ini, masyarakat Indonesia belum bisa berlaku
disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya. Bukan hanya disitu, sungai yang
seharusnya berfungsi sebagai aliran air dari suatu daerah ke daerah lain,beralih fungsi
menjadi tempat pembuangan sampah. Ironis melihat pemandangan seperti ini. Masalah
sampah menjadi pekerjaan rumah untuk kita semua.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memegang peranan penting
dalam sosialisasi anak-anak dan sekolah menjadi tempat membangun kesadaran terhadap
upaya pelestarian lingkungan. Sekolah memiliki tanggung jawab sosial yang besar
membentuk pribadi-pribadi yang selalu berpihak kepada lingkungan. Semakin banyak
sekolah peduli dan. berbudaya lingkungan berarti, ke depan, semakin banyak pula anak-
anak bangsa yang memiliki tanggung jawab menjaga pelestarian lingkungan khususnya
di lingkungan sekolah tempat mereka beraktifitas, dan umumnya lingkungan rumah
tempat mereka berdomisili.Sekolah bersih menandakan bahwa sekolah tersebut berada
dalam lingkungan sekolah yang sehat. Saat ini masih banyak peserta didik yang krisis
kepedulian akan kebersihan lingkungan sekolah. Kondisi ini terlihat dari masih banyaknya
peserta didik membuang sampah sembarangan dan bahkan Penggunaan plastik saat ini
semakin tidak bisa dibendung Di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah membutuhkan
yang perhatian serius. Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah anak-anak
tidak menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Namun juga bisa dipakai
sebagai media pembelajaran bagi peserta didik.
Masalah kebersihan lingkungan, terutama lingkungan sekolah perlu untuk
diperhatikan. Lingkungan yang bersih menjamin kesehatan dan kebaikan dari perilaku
manusia itu sendiri untuk mencegah penyakit. Kebersihan pada dasarnya mencakup dua
aspek yang harus diperhatikan, yakni aspek fisik seperti adanya sarana kebersihan
meliputi kotak sampah organik dan anorganik, tempat pembuangan sampah, dan aspek
nonfisik yang berhubungan dengan perilaku kebersihan dan harus dipahami bahwa
perilaku adalah hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Memperhatikan lingkungan bersih berarti memperhatikan lingkungan sehat, termasuk
dalam lingkungan sekolah. Perilaku hidup bersih dan sehat terutama di sekolah perlu
dilakukan pembinaan.
Kurangnya kesadaran warga sekolah akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh
sampah dan khususnya sampah plastik yang akan berdampak buruk kesehatan peserta
didik , guru maupun warga sekolah laiinya yang mana sekolah tempat untuk belaja maka
dari itu sekolah perlu kenyaman dari lingkungan sekolah itu sendiri. Apalagi sampah
plastik yang tidak dapat dihancurkan walaupun dengan cara dibakarmaka dari itu perlunya
kesadaran dari warga sekolah untuk mengurangi pemakaian plastik dilingkungan sekolah
melalui GEMERLAP (Gerakan mengurangi limbah plastik) dengan cara membawa
tumbler dan tempat makan sendiri dari rumah serta mengurangi makan makanan kemasan
plastik.
Bentuk Prakarsa Perubahan yang akan dilakukan yaitu “ Mewujudkan
sekolah yang peduli lingkungan dengan mengurangi sampah plastik