Anda di halaman 1dari 6

Dosen :1.Astri Yuliawati,M.

Si
2. Mar’atus Sholikha,M.Sc

Kelompok 3
Muhammad.Ihsan Putra 1192060057
Muhammad.Arya Pradana 1192060059
Nasya millatul faza 1192060064
Noviyani 1192060068
Omsiyah 1192060074

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP


JENJANG SEKOLAH DASAR: Model
Uji Coba Sekolah Berwawasan
Lingkungan
Sejarah Pendidikan Lingkungan Hidup di Indonesia
1. Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup di Tingkat Internasional
Secara ringkas tujuan pendidikan lingkungan hidup yang dirumuskan dalam Belgrade Charter antara lain: a.
Meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap keterkaitan bidang ekonomi, sosial, politik serta ekologi, baik di
daerah perkotaan maupun pedesaan, b. Memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, sikap/perilaku, motivasi dan komitmen, yang diperlukan untuk bekerja secara individu
dan kolektif untuk menyelesaikan masalah lingkungan saat ini dan mencegah munculnya masalah baru.

2. Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup di Indonesia


Di Indonesia perkembangan penyelenggaraan pendidikan lingkungan dimulai pada tahun 1975 dimana IKIP Jakarta
untuk pertama kalinya merintis pengembangan pendidikan lingkungan dengan menyusun Garis-garis Besar
Program Pengajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta pada periode
tahun 1977/1978. Sejak tahun 1989/1990 hingga saat ini berbagai pelatihan tentang lingkungan hidup telah
diperkenalkan oleh Departemen Pendidikan Nasional bagi guru-guru SD, SMP dan SMA termasuk Sekolah Kejuruan.
Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup di sekolah
Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup di sekolah
pendidikan lingkungan harus diberikan secara dini:Anak-anak harus mengembangkan rasa mencintai
lingkungan hidup pada usia yang dini, diharapkan dengan pengembangan perasaan tersebut secara dini
maka perkembangan rasa tersebut akan tertanam dengan baik. Sebagai contoh bagaimana
mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup kedalam beberap mata pelajaran adalah sebagai berikut:
• Mata pelajaran Bahasa Inggris: Presentasi pada audien seperti teman sekelas, orang tua mengenai
topik lingkungan. Diskusi membahas topik lingkungan, yang diharapkan mengugah opini, dan
perubahan perilaku terhadap lingkungan,Membuat tulisan berupa karangan, laporan liputan atau
postertentang lingkungan hidup.
• Mata Pelajaran Matematika :Mendesain kuesioner untuk survey lingkungan,Mempelajaran angka
ketika membaca meteran listrik atau air
• Mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam :Melakukan observasi dan pengukuran
lingkungan,Mempelajari habitat dan distibusi organisme di lingkungan,Membuat produk dengan
barang daur ulang,Belajar mengenai sumber daya yang terperbaharui dan yang tidak
terperbaharui,Belajar mengenai transfer dan konversi energi
• Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan,Partisipasi dalam aktivitas program pendidikan
lingkungan dan keuntungannya bagi sekolah dan masyarakat,Mengunakan isu lingkungan sebagai
bahan untuk kegiatan debat ,Belajar demokrasi pada saat pemilihan wakil kelas di komite
lingkungan sekolah
• Mata pelajaran pendidikan jasmani :Belajar mengenai cara hidup sehat,Peningkatan kemampuan
kerja sama
 Pelaksanaan Kurikulum Berwawasan Lingkungan di salah satu SD di yogja (SDN Giwangan)

Pada komponen peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, peserta
didik/siswa di SD N Giwangan telah melaksanakannya dengan:

(a)siswa menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan pelestarian fungsi lingkungan, adapun karya yang dihasilkan antara
lainkarya dari koran, pemanfaatkan botol dan plastik untuk ecobrick, kerajinann dari plastik, botol-botol dibuat hiasan, dan topeng
koran, pemanfaatakan komposter, membuat mading, dan slogan-slogan. (b)siswamenerapkan pengetahuan lingkungan hidup dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya siswa melakukan kegiatan menanam tanaman di lingkungan rumah, membuang sampah sesuai
tempat dan jenisnya, menyapu, merawat tanaman, serta sosialisasi kepada orang tua tentang pengetahuan lingkungan hidup yang
diketahui. (c) siswa mengomunikasikan hasil pembelajaran lingkungan hidup dengan berbagai cara, yaitu melalui mading sekolah,
pemajangan karya pada lemari karya siswa, penempelan karya di dalam maupun di luar kelas, dan ada pula karya siswa yang
komunikasikan melalui web sekolah.

 Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif


Dalam buku panduan Adiwiyata (2016: 14) kegiatan berbasis partisipatif dilakukan dengan memperhatikan dua standar yaitu
melaksanakan kegiatan pelindungan dan pengelolaan lingkungan lingkungan hidup yang terencana bagi warga sekolah serta
menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pada standar pelaksanaan kegiatan lingkungan
yang terencana bagi warga sekolah, sekolah melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu: (a) kegiatan pemeliharaan dan perawatan
gedung dan lingkungan sekolah yang dilakukan pelaksanaan piket kelas, piket kolam ikan, piket menyiram tanaman, piket menyiram
MCK, SEMUTLIS, kerja bakti setiap hari Jumat, menjumputi sampah, dan kegiatan mengolah sampah. (b) memanfaatkan lahan dan
fasilitas sekolah sesuai kaidah perlindungan dan pengelolaan lingkugan hidup, dilakukan oleh sekolah dengan membangun ruang
hijau terbuka, taman burung terpadu, kolam ikan, penanaman pohon perindang, tempat penglolaan sampah dan tempat
pemeliharaan tanaman. Selain itu sekolah juga mengadakan kegiatan SEMUTLIS, merawat tanaman, mencabut rumput liar, dan
mengumpulkan sampah.
LANJUTAN
(c) mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu pengintegrasian PLH
pada seluruh ekstarkurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah.

(d) adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, misalnya dengan membuat pupuk organik
dari pengomposan, topeng dari kertas bekas, tempat pensil berbahan botol
bekas, tas dari bungkus plastik bekas, ecobrick, mading tema lingkungan,
poster, pembuatan air mineral yang layak konsumsi, dll.

(e) mengikuti kegiatan aksi lingkungan yang diselenggarakan oleh sekolah


maupun pihak luar sekolah. Kegiatan aksi lingkungan yang diikuti sekolah
antara lain penanaman 1000 pohon di Desa Pentingsari Slemen, piket kelas,
SEMUTLIS, kegiatan pembibitan sayur organik dengan botol bekas,
membuang sampah pada tempatnya sesuai jenis sampah, menanam tanaman
hias di depan kelas, pemanfaatkan kompos dari komposter, penghematan
energi listrik dan air, pembelajaran di ruang terbuka hijau, Jumat bersih, siswa
gemar makan sayur setiap hari sabtu, pembuatan papan slogan, panen
kacang, komposter, mengikuti pembinaan yang diadakan oleh puskesmas,
kunjungan ke kebun binatang, dll.
Karakter peduli lingkungan siswa sekolah dasar

Siswa sekolah dasar sudah diajarkan tentang bagaimana cara menerapkan sikap dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah kerusaan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi. Adapun indikator peduli lingkungan untuksiswa kelas 1-3 : yaitu membuang air
besar dan air kecil di WC, membuang sampah di tempatnya,membersihkan halamn sekolah, menjaga kebersihan
rumah. Kelas 4-6 : yaitu membersihkan WC , membersihkan tempat sampah, membersihkan lingkungan sekolah,
memperindah kelas dan halaman sekolah dengan tanaman, ikut memelihara tanaman di halaman sekolah.
(Kementrian pendidikan nasional bapad penelitian dan pengembangan pusat kurikulum, 2010:37).
Menurut salah seorang mantan Mentri Negara Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), Nabie Makarim, pendidikan
lingkungan hidup sangat penting untukditanampan sejak anak-anak usia dini, karena nilai moral yang diperoleh
manusia pada waktu kecil tidak mudah luntur.
Ada dua alternatif cara mengangajarkan pelestarian lingkungan hidup
1. Mengadakan mata pelajaran khusus ingkungan hidup atau materi pelajaran lingkugan hidup ditempel pada mata
pelajaran yang ada.
2. Dapat dilaksanakan dengan memakai contoh flora dan fauna asli Indonesia pada mata pelajaran lainnya yang
relevan.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai