Februari 2021
DAFTAR ISI
I.......... Pendahuluan
II......... KONSEP DASAR
a. “Green School”, Sekolah Peduli Lingkungan
b. Implementasi sekolah hijau
1. Pertama, bidang kurikuler
2. Kedua, bidang ekstrakurikuler
3. Ketiga, bidang pengelolaan lingkungan sekolah
III........ Visi, Misi dan Motto
a. VISI
b. MOTTO
c. LATAR BELAKANG
IV........ TUJUAN
V......... Program Kerja
a. Budidaya Tanaman
b. Tanam 10 Ribu Pohon
c. Pengadaan Tempat Sampah Yang Memadai di Lingkungan Sekolah
d. Pengolahan Sampah
1. Daun Dijadikan Pupuk Organik
2. Sampah Plastik, Kertas dan Elektronik Dijadikan Produk Baru
e. Sosialisasi Biopori
VI........ Kegiatan Khusus / Event Besar
a. Tanam 10 Ribu Pohon
b. Tanah Abang Menanam
VII....... Tim Sukses
a. Semua Siswa khususnya Kelas X dan Kelas XI
b. OSIS
c. Kepala Sekolah, Guru dan Pemerhati Lingkungan
VIII...... Indikator dan Kriteria Program Adiwiyata
a. Pengembangan Kebijakan Sekolah peduli dan Berbudaya Lingkungan
b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
d. Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah
1. Tahapan Penghargaan Adiwiyata
2. Capaian Program Adiwiyata
IX........ Penutup
X......... Lampiran-lampiran
a. Surat Dari Dinas Pertamanan
b. Surat Dari Lurah dan Kecamatan
c. Referensi:
Menuju Sekolah Adiwiyata
I. Pendahuluan
Program ADIWIYATA bukanlah program khusus yang harus dilaksanakan oleh pihak sekolah.
Program ini menyatu dalam 8 Standar Nasional Pendidikan, sehingga pada proses
pelaksanaannya tetap menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Selain itu, kepedulian
terhadap lingkungan hidup yang menjadi inti dari program ADIWIYATA tercantum dalam
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada tiap jenjang pendidikan di Indonesia.
Secara operasional, untuk menjadi sekolah ADIWIYATA diharapkan melalui proses yang
tersusun secara hirarki menjadi 5 (lima) langkah menjadi sekolah ADIWIYATA, yaitu membetuk
tim ADIWIYATA sekolah, menyusun kajian lingkungan sekolah, menyusun rencana aksi
lingkungan sekolah, melaksanakan kegiatan aksi lingkungan, dan terakhir adalah evaluasi &
monitoring.
II. KONSEP DASAR
Kata Adiwiyata berasal dari kata Sansekerta ADI dan WIYATA. Adi mempunyai makna: besar,
agung, baik, ideal atau sempurna, sedangkan Wiyata bermakna: tempat dimana seseorang
mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata
tersebut digabung maka secara keseluruhan maknanya adalah tempat yang baik dan ideal dimana
dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi
dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita
pembangunan berkelanjutan.
Potensi internal sekolah seperti ketersediaan lahan, sumber daya air, energi, bentang alam, tradisi
masyarakat sekitar, dan ekosistemnya merupakan objek pengembangan dalam konsep sekolah
hijau. Sementara dalam pandangan LSM Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati), program
sekolah hijau harus mengembangkan kurikulum berbasis lingkungan; pendidikan berbasis
komunitas; peningkatan kualitas lingkungan sekolah dan sekitarnya; sistem pendukung yang
ramah lingkungan; dan manajemen sekolah berwawasan lingkungan.
b. Implementasi sekolah hijau
Implementasi sekolah hijau dilakukan dalam tiga langkah strategis yaitu:
1. Pertama, bidang kurikuler
Pembelajaran lingkungan hidup dilakukan secara terintegrasi dengan mata pelajaran yang ada.
Guru harus pandai mengemas pembelajaran dengan pemahaman dan pengalaman belajar yang
aplikatif.
“Green School” adalah konsep yang mengajak seluruh warga sekolah untuk membentuk gaya
hidup agar lebih peduli dan melestarikan lingkungan.
b. MISI
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan siswa secara efektif, kreatif dan menumbuhkan
kesadaran terhadap lingkungan hidup.
c. MOTTO
Bersama kita bisa.
Tiada hari tanpa belajar.
Cintailah ilmu, bukalah wawasan demi masa depan.
Berikan yang terbaik selagi bisa dan ada kesempatan.
d. LATAR BELAKANG
Latar belakang program ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang asri dan bersih serta
berperan aktif dalam memperbaiki kualitas udara di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan untuk untuk
diwariskan kepada kepada generasi yang akan datang. Oleh karena itu sekolah SDIT Serasan
Sekundang dapat diharapkan menjadi motor dalam upaya penyadaran masyarakat terutama
generasi muda, juga disampaikan tentang langkah-langkah untuk untuk mensukseskan program
ini yang menuntut peran serta seluruh elemen masyarakat sekolah.
IV. TUJUAN
Tujuan Program Adiwiyata ini adalah untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk
menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid dan pekerja lainnya),
sehingga upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Program ini merupakan salah satu Program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam
rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup. Program ini digulirkan untuk mengajak warga sekolah
berpartisipasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup disekolah dan lingkungan
disekitarnya.
Kegiatan utamanya adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Program dan kegiatan Sekolah adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma-norma dasar dalam
kehidupan yang meliputi antara lain :
Kebersamaan
Keterbukaan
Kesetaraan
Kejujuran
Keadilan
Kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumberdaya alam.
Lebih jauh, keberadaan program adiwiyata adalah untuk menciptakan kondisi sekolah dalam
peran sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga di kemudian hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan
lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan utama diarahkan pada
terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan
menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar antara lain; kebersamaan,
keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, dan
sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu partisipatif, dimana komunitas sekolah
terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran, serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan
harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara konperensif.
V. Program Kerja
Dalam menunjang keberhasilan program ini, sehingga sekolah dapat menyandang sekolah
Adiwiyata, kami akan melaksanakan . Program kerja yang telah kami susun dibawah ini.
a. Budidaya Tanaman
d. Pengolahan Sampah
VII. Tim Sukses
a. Struktur Organisasi
b. Semua Siswa khususnya Kelas IV-VI
c. OSIS
d. Kepala Sekolah, Guru dan Pemerhati Lingkungan
Pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba.
Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan
upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Penghargaan diberikan pada tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun)
dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun).
Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas dua kategori, yaitu:
- Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam melaksanakan Pendidikan
Lingkungan Hidup.
- Calon sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam pengembangan
lingkungan hidup.
Untuk menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan hidup bukan hal yang sulit, asalkan ada
niat dari warga sekolah. Kita dapat melihat seperti apa sekolah berwawasan lingkungan hidup
dari contoh sekolah-sekolah yang sudah mulai menerapkan prinsip peduli dan berbudaya
lingkungan. Beberapa aspek sekolah yang berwawasan lingkungan:
1. Kondisi Sekolah
Tata letak sekolah yang rapi dan bersih dari sampah tentu akan dipandang baik dan dapat
meningkatkan semangat belajar mengajar. Hal itulah yang menjadi pertimbangan untuk menjadi
sekolah berwawasan lingkungan hidup
2. Kawasan Hijau
Kawasan hijau adalah tempat yang disediakan untuk menanam berbagai macam tumbuhan yang
biasa disebut taman. Taman sekolah biasanya sering membentuk suatu ekosistem yang berisi
berbagai macam tumbuhan. Tumbuhan yang biasa ditanam adalah tumbuhan yang membuat
udara sejuk, tanaman obat, dan lain sebagainya. Hal terpenting adalah taman tersebut harus rapi,
indah, dan terawat.
3. Kesadaran Warga Sekolah
Kesadaran warga sekolah merupakan faktor terpenting untuk dapat menjadi sekolah berwawasan
lingkungan hidup. Karena dengan adanya kesadaran, terciptanya sekolah yang berwawasan
lingkungan akan lebih mudah. Semua itu dari warga sekolah itu sendiri. Jika mereka peduli maka
sekolah akan bersih terawat sedangkan bila mereka tidak peduli maka sekolah pun akan kotor tak
terawat.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menjadi sekolah yang peduli dan berwawasan
lingkungan hidup, diantaranya:
3. Pembudidayaan Tanaman
Pembudidayaan tanaman dilakukan untuk pelestarian lingkungan, selain itu dapat juga untuk
media pembelajaran dan pemanfaatan tanaman.
Tanaman Hias Sansevieria
Tanaman Herbal
Tanaman obat yang dibudidayakan yaitu Toga (tanaman obat) pengusir nyamuk. Pilihan ini
dengan mempertimbankan bahwa populasi nyamuk di sekitar sekolah cukup tinggi sehingga
kasus DBD cukup tinggi. Toga yang ditanam ialah Lavender, Geranyum, Zodia, dan Rosemary.
Lahan yang digunakan merupakan lahan di dalam kawasan sekolah yang, tepatnya di samping
kelas. Tujuannya agar siswa mengetahui bahwa banyak manfaat dari tumbuhan yang dapat
dengan mudah dikelola oleh siswa itu sendiri.
Tanaman lain yang mendukung penghijauan.
4. Pengintegrasian Isu Lingkungan Ke dalam Mata Pelajaran
Untuk menanamkan kepedulian pada lingkungan kepada warga sekolah, akan efektif jika melalui
mata pelajaran atau kegiatan pembelajaran. Dengan berkembangnya wacana mengenai
lingkungan hidup, maka sekolah kemudian memutuskan untuk menyusun sebuah muatan lokal
yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa mengenai pendidikan lingkungan hidup.
5. Kampanye Lingkungan
Sebagai kelompok yang peduli lingkungan, kelompok pecinta lingkungan menganggap penting
untuk mulai mengampanyekan isu-isu lingkungan. Kegiatan kampanye ini bermaksud untuk
menyebarkan benih kesadaran lingkungan kepada berbagai khalayak.
Diantaranya adalah:
1. Komunitas Sansevieria.
2. BPLHD.
3. Pertamanan dan Pemakaman.
4. Pertanian dan Kelautan.
5. Pemuda dan Olah Raga.
6. Geologi dan Geofisika.
7. PEMDA DKI.
8. Komunitas Hijau.
9. Komunitas Pecinta Alam.
10. Pramuka.
11. Pecinta Lingkungan Hidup.
12. Grand Indonesia.
IX. Penutup
Lingkungan dan keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari entitas sekolah, semoga tulisan ini
menjadi semangat tersendiri bagi kita. Sebuah kepedulian bagi lingkungan yang kita wariskan
bagi anak cucu kita.