Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI

PROGRAM
ADIWIYATA DI SDN
PASAR LAMA 1
Nama: Ghina Nabila
Laila Madina
Kelompok: 10
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Deasy Arisanty, M.Sc.
Rusmaniah, M.Pd.
Latar Belakang
Pendidikan lingkungan adalah sebuah strategi konservasi untuk menciptakan ruangan yang sinergis
demi memfasilitasi kesempatan bagi para ilmuwan, pembuat keputusan, anggota komunitas dan semua orang
yang memiliki visi sama dalam penyelamatan lingkungan. Pendidikan lingkungan melatarbelakangi pengetahuan
lokal, pengalaman, nilai, praktik, dan sering kali dalam pengaturan di suatu wilayah. Hal ini dapat menciptakan
interaksi yang produktif antara banyak kelompok untuk saling bertukar pikiran maupun penelitian (Tikho, 2021).
Program sekolah berwawasan lingkungan (Adiwiyata) merupakan salah satu produk kerjasama
antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk memberikan
wawasan terkait lingkungan kepada warga sekolah terkhusus kepada peserta didik. Mental peserta didik, dengan
demikian bisa terbentuk untuk memperoleh wawasan baru tentang lingkungan (Gultom, Munir, & Ariani, 2019).
Salah satu sekolah Dasar di Kota Banjarmasin yang sudah berstatus sebagai sekolah berwawasan
lingkungan (adiwiyata) yakni Sekolah Dasar Negeri Pasar Lama 1 Banjarmasin. Sekolah ini dirancang oleh
pemerintah Kota Banjarmasin untuk menjadi sekolah piloting project dalam hal sekolah yang mengedepankan
wawasan lingkungan. Sehingga dengan adanya program ini sangat penting dalam rangka untuk membentuk
karakter peduli lingkungan. Karena karakter terdiri atas kualitas batin seseorang yang mengarahkanya untuk ke
arah yang benar dengan cara yang seharusnya baik, bermoral, serta diimbangi dengan integritas dan kejujuran
(Sari, 2019). Situasi ini memungkinkan terciptanya etika dalam hidup bermasyarakat (Gultom, 2016).
Rumusan Masalah

Apa saja langkah-


langkah dalam
Apa definisi dari
01 program adiwiyata? 02 menciptakan sekolah
adiwiyata?

Bagaimana
implementasi program
03 adiwiyata di SDN
Pasar Lama 1?
Adiwiyata
Kata Adiwiyata berasal dari bahasa Sansekerta. “Adi” bermakna
besar, agung, baik, pengetahuan, sedangkan “wiyata” bermakna
sebagai tempat di mana seseorang mendapat ilmu pengetahuan
dan norma. Jadi, Adiwiyata bermakna tempat yang baik dan ideal
untuk memperoleh ilmu pengetahuan, norma, etika yang menjadi
dasar manusia menuju kesejahteraan hidup (Asaad, 2010). Secara
lebih terfokus, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Adiwiyata (Permen Adiwiyata) mendefinisikan Program
Adiwiyata sebagai program untuk mewujudkan sekolah peduli
dan berbudaya lingkungan, artinya Adiwiyata merupakan bagian
dari PLH.
Adiwiyata merupakan program yang dijalankan dalam dunia Pendidikan
untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kelestarian lingkungan.
Berbagai ilmu pengetahuan dan norma lebih mudah dipelajari dan
diterapkan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, adiwiyata diterapkan
dalam dunia pendidikan. Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Pasal 1 Ayat 1 Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Adiwiyata dijelaskan bahwa ”sekolah adiwiyata
adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.” Senada dengan hal
itu, dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia pasal 1
ayat 2 Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Adiwiyata mengungkapkan bahwa program Adiwiyata adalah program
untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
(Sitisyarah, & Mustika, 2017).
Tujuan Program
Adiwiyata
Tujuan program adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang
bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan. Program sekolah
Adiwiyata memiliki peran strategis dalam peningkatan kepedulian
terhadap lingkungan hidup. Dengan tujuan dan peran tersebut,
kontribusi program Adiwiyata terhadap pembentukan karakter
peduli lingkungan sangat mungkin terwujud (Wardani, 2020).
Aspek-aspek Program
Adiwiyata
Program sekolah Adiwiyata memiliki empat aspek didalam
pelaksanaannya, antara lain adalah aspek kebijakan berwawasan
lingkungan, aspek kurikulum sekolah berbasis lingkungan, aspek
kegiatan berbasis partisipatif dan yang terakhir adalah aspek
pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Aspek-aspek
tersebut berperan dalam mengkondisikan lingkungan sekolah untuk
membiasakan perilaku peduli lingkungan siswa dan warga sekolah
lainnya (Wardani, 2020).
Keuntungan Mengikuti Program
Adiwiyata
Tim Adiwiyata Nasional (2011) mengungkapkan beberapa
keuntungan mengikuti Program Adiwiyata sebagai berikut: (1)
Mendukung tercpainya standar kompetensi/kompetensi dasar dan
standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah,
(2) Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah
melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai
sumber daya dan energy, (3) Menciptakan kebersamaan warga
sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan
kondusif, (4) Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan
benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar, (5) Meningkatkan
upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui
kegiatan pengendalian.
Langkah-langkah Menciptakan Sekolah
Adiwiyata
Recyle
Recycle atau mendaur ulang, adalah kegiatan mengolah
kembali. Pada prinsipnya, kegiatan ini memanfaatkan barang
bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat
digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan
mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.

Reuse
Reuse atau penggunaan kembali, adalah kegiatan
menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak
pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantong kertas
yang umumnya didapat dari hasil kita berbelanja, sebaiknya
tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali
saat dibutuhkan.
Langkah-langkah Menciptakan Sekolah
Adiwiyata
Replant
Replant atau penanaman kembali, adalah kegiatan
melakukan penanaman kembali. Contohnya melakukan
kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan
berkebun di pekarangan rumah.

Reduce
Reduce atau pengurangan, adalah kegiatan
mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang
dapat mengurangi produksi sampah serta tidak
melakukan pola konsumsi yang berlebihan.
Contohnya mengubah menggunakan kantong
plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas
belanja sendiri yang terbuat dari kain.
Implementasi Program Adiwiyata di SDN
Pasar Lama
Program adiwiyati 1 pasar Lama 1 sudah ditingkat mandiri. Program adiwiyata di SDN Pasar
di SDN
Lama 1 dinobatkan sejak sebelum 2017 sudah ditingkat nasional. Kegiatan program adiwiyata di SDN
Pasar Lama yaitu setiap hari anak-anak disuruh bawa bekal dan tumbler (botol minum) untuk
mengurangi penggunaan sampah disekolah. Selain itu kegiatan yang dilakukan pembuatan ekobrik,
ekobrik ini menggunakan hasil sampah itu dimasukkan kedalam botol plastik untuk dijadikan bata
alami. Kegiatan menjaga lingkungannya yaitu menanam tanaman, menyiram tanaman, dan membuang
sampah pada tempatnya. SDN Pasar Lama 1 melakukan lomba kebersihan perkelas yang di
laksanakan setiap bulan. Mengaitkan program adiwiyata kedalam materi pembelajaran seluruh mata
pelajaran dikelas. Di kelas 4 melakukan kegiatan P5, dan mengumpulkan sampah untuk pembuatan
ekobrik karena di kelas 4 menggunakan kurikulum merdeka. Untuk dikelas lain membiasakan
membuang sampah pada tempatnya. Di kelas 6 di ajarkan pembuatan makalah tentang tanaman
contohnya makalah manfaat tanaman jahe, menyesuaikan kelasnya masing-masing dan mata
pelajarannya yang berkaitan dengan program adiwiyata. Nilai-nilai sosial program adiwiyata yang
diterapkan SDN Pasar Lama 1 yaitu peduli terhadap lingkungan, dan memiliki visi dan misi tentang
menjaga lingkungan.
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai