Anda di halaman 1dari 13

pengertian adiwiyata

ADIWIYATA

Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan “WIYATA”. Adi memiliki makna:
besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat dimana seorang
mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jika secara
keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal
dimana dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita
pembangunan berkelanjutan.

Program Adiwiyata adalah : salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam
kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang
negatif.

Tujuan Program Adiwiyata adalah : menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi
tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah
tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar
dan menengah di Indonesia. Program Adiwiyata harus berdasarkan norma-norma Kebersamaan,
Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya
Alam.

Prinsi Program Adiwiyata:

Partisipataif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung Jawab.
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara
komprehensif.

Keuntungan yang di peroleh sekolah mengikuti program Adiwiyata:

Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan


berbagai sumber daya .
Meningkatkan penghematan sumber daya dan energi
Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga
sekolah.
Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan
datang.
Menjadi tepat pemebelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
Mendapatkan program Adiwiyata.
Untuk menjadikan sekolah yang Peduli dan berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa
kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh
semua warga sekolah sesuai dengan prinsip dasar program Adiwiyata yaitu partisipatif dan
berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk meujutkan Sekolah
Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah:

Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan


Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan peningkatan SDM (tenaga pendidikan dan non pendidikan) dibidang pendidikan
lingkungan hidup.
Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam
Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup.

Kota Bengkulu ikut berpartisifasi dalam menyelamatkan lingkungan selain kegiatan Adipura
yang menjadi penghargaan terhadap wilayah yang berperan aktif menjaga lingkungan, Kota
Bengkulu ikut serta dalam Program lainya salah satunya Adiwiyata, program Adiwiyata rutin
diikuti oleh sekolah-sekolah yang terdapat di Kota Bengkulu, tapi sayangnya untuk daerah Kota
Bengkulu belum mendapatkan juara, bahkan untuk wilayah Sumatra sekalipun. Tetapi setiap
tahunya sekolah-sekolah yang mengikuti Program Adiwiyata ini selalu diberikan sartifikat
penghargaan terhadap usaha-usaha yang dilakukan untuk Lingkungan.

Logo Dinas
Pengertian Singkat Adiwiyata.,

Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yan peduli lingkungan yang sehat, bersih serta
lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh
masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah
lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita. ADIWIYATA berasal dari 2 kata
sansekerta yaitu ADI dan WIYATA. Adi sendiri mempunyai arti yaitubesar, agung, baik,
ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang
mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika. ADIWIYATA artinya tempat yang
besar, agung, baik dan indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika.

Tujuan Adiwiyata

Tujuan Umum

Membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan
melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan
generasi sekarang maupun yang akan datang

Tujuan Khusus

Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan.

Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata

1. Partisipatif

Komunitas sekolah terlibat dalam manjemen yang meliputi keseluruhan proses perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran.

2. Berkelanjutan

Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.

Komponen Adiwiyata

Untuk mencapai tujuan Adiwiyata ada empat komponen program yang merupakan satu kesatuan
yang utuh.

1. Kebijakan Berwawasan
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipasif
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
Keuntungan Program Adiwiyata

1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompetensi dasar dan standar


kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah
2. Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan
pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi
3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi bejar mengajar yang lebih nyaman
dan kondusif
4. Menjadikan tempat pembelajaran nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang baik dan bemar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar
5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan
pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan
sekolah
Konsep 5 R dalam Lingkungan
Cara Menerapkan

Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi),
Reuse (Menggunakan kembali), Recycle (Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan
Replant (Menanam Kembali).

Berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R:

1. Recycle

Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada
perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk
dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik
untuk dijadikan pupuk kompos.

2. Reuse

Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan
yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya
didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan
kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.

3. Reduce

Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang
dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan.
Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga
memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti
aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan
lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di
rumah Anda.

4. Replace

Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau
memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.
Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah.
Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas
belanja sendiri yang terbuat dari kain.

5. Replant

Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna
melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah.
Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu
pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan
mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam
melestarikan dan memelihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.

Teknik Pembuatan Kompos

Berikut ini cara pembuatan pupuk yang ramah lingkungan yaitu pupuk kompos yang berasal
dari sampah tanam-tanaman.dan sampah rumah tangga Karena sampah tanam-tanaman dan
sampah rumah tangga kalau di biarkan akan menimbulkan penyakit, maka sampah tersebut akan
di jadikan Pupuk Kompos yang tadinya sampah sekarangf jadi pupuk.

Caranya :

1. Kumpulkan sampah 500 kg yang organik dan nonorganik sampah

2. Sampah sampah ini di potong kecil-kecil baik secara manual maupun memakai mesin pemcacah
sampah ,

3. Sampah yang terpotong kecil dicampur dedak 1 kg hingga rata ,

4. Setelah itu masukkan 20 mm EM 4 yang merupakan bakteri Fermentasi dan di campur dengan
20 mm Molase dan air tanah, air tanah mutlak diperlukan karena mempertahan kan mikroba yang
diperlukan untuk kesuburan tanaman, campuran bahan kimia tersebut dipercikkan kedalam
sampah yang bercampur dedak, kelembaban sampah harus dijaga hingga mencapai 40 %
kandungan air.

5. Setelah selesai sampah di masukkan kedalam tong/karung selama 5 hari dengan kondisi suhu
sampah 500° C setelah dua hari kemudian sudah terjadi Fermentasi dan pupuk kompos telah siap
di gunakan . Sampah harus terlindung dari hujan dan sengatan matahari jika di taruh dalam
ketinggian maksimal 40 cm maka sampah akan berubah jadi pupuk Kompos

6. Kompos siap untuk dipakai

Pada tahap awal program Adiwiyata dibedaka atas tiga kategori, yaitu :

 Kategori Adiwiyata Utama diberikan kepada sekolah dengan minimum kondisi


pencapaian sebesar 90%.
 Kategori Adiwiyata Madya sebesar 80%.
 Kategori Adiwiyata Pratama sebesar 70%.
 Pengertian

Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta ADI dan WIYATA. ADI mempunyai makna :
besar, agung, baik, ideal, atau sempurna. Sedangkan WIYATA mempunyai makna : tempat
dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetetahuan, norma, dan etika dalam kehidupan sosial.
Bila kedua kata tersebut digabung,secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau
makna : tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam
rangka mendorong sekolah dalam upaya pelestsrian lingkungan hidup. Dalam program ini
diharapkan setipa warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah terkait adiwiyata.

 Norma Dasar

 Kebersamaan
 Keterbukaan
 Kejujuran
 Keadilan
 Kelestarian fungsi LH dan SDA.

 Tujuan

 Menciptakan kondisi yang lebih baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran
dan penyadaran warga sekolah ( Guru, Murid, Orang Tua wali murid, dan Pekerja lainnya
) dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
 Mendorong dan membantu sekolah – sekolah agar dapat turut melaksanakan upaya
pemerintah dalam kelestarian lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan demi kepentingan generasi yang akan datang.
 Warga sekolah turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan
dalam pembangunan yang berkelanjutan.

 Prinsip-Prinsip Dasar

 Partisipatif : Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi


keseluruhan sejak proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab
dan peranannya.
 Berkelanjutan : Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus
secara komprehensif.
 Manfaat

1. Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan.


2. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah.
3. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi.
4. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semuawarga
sekolah.
5. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
6. Dapat menghindari berbagai Resiko Dampak Lingkungan di wilayah sekolah.
7. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan
pengelolaanlingkungan hidup yang baik, dan benar.
8. Mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur dan
Tingkat Nasional

 Indikator

1. Indikator pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.


Kriteria Program Adiwiyata sebagai berikut :

a. Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan,


b. Kebijakan Sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup,
c. Kebijakan peningkatan kapasitas SDM ( tenaga pendidik dan non pendidik ) di
bidanglingkungan hidup,
d. Kebijakan Sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam,
e. Kebijakan Sekolah yang mendukung terciptanya Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat,
f. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup.

2. Indikator Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan.


Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum
secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model dan metode belajar yang
bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang arti pentingnya
lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari, hal ini dapat dicapai
dengan melakukan :

a. Pengembangan Model pembelajaran lintas mata pelajaran,


b. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat
sekitar,
c. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
d. Pengembangan kegiatan Kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa
tentang Lingkungan Hidup.
3. Indikator Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif.
Melibatkan warga sekolah dalam bebagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup dan
melibatkan masyarakat di sekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan
manfaat bagi warga sekolah, masyarakat maupun Lingkungannya dengan kegiatan berbasis
partisipatif :

a. Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler / kurikuler dibidang lingkungan hidup berbasis


partisipatif di sekolah,
b. Mengikuti kegiatan aksi Lingkungan Hidup yang dilakukan oleh pihak luar,
c. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan Lingkungan
Hidup di Sekolah.

4. Indikator pengembangan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah, meliputi :

a Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan Lingkungan
Hidup,
b Peningkatan kualitas pengelolaan Lingkungan di dalam dan di luar kawasan Sekolah.
c Penghematan Sumber Daya Alam ( Listrik, Air, ATK ),
d Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
e Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

Suatu Negara akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi rendah,
kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu menjualnya ke Negara lain yang tidak
optimal produksinya dari barang tersebut dan barang produksi yang tidak bisa dihasilkan secara optimal
maka Negara tersebutpun akan membeli dari Negara lain yang produksinya lebih optimal. Contohnya:
Saya teringat sebuah joke menarik mengenai ini. Alkisah sebuah pabrik mobil yang berpusat di
Oklahoma, USA. Setelah sekian lama memonopoli pasar mobil di USA, muncul sebuah pabrik pesaing,
yang ajaibnya terletak di tengah lautan. Jika pabrik Oklahoma membutuhkan biaya sebesar $25rb untuk
mendisain, meproduksi parts dan merakit sebuah mobil hingga jadi, maka pabrik San Fransisco dengan
ajaibnya hanya membutuhkan 50 ton gandum seharga $12rb. Prosesnya pun terbilang cukup mudah.
Cukup mengirim gandum ke pabrik melalui kapal, voila! mobil dengan setengah harga pasar pun tersedia.
The factory is called HONDA. Yup, pabrik ajaib kita adalah perusahaan ekspor impor.Apakah
perdagangan gandum-mobil di atas menguntungkan USA-Jepang? We could say so. Konsumen mobil
USA bisa mendapatkan mobil dengan murah.Konsumen Jepang bisa mendapatkan gandum kualitas
tinggi. Pabrik Oklahoma akan merugi akibat persaingan tentu saja. Akan tetapi, dengan sejumlah inovasi
dia bisa bangkit, kembali ke pasar, dan memberikan suplai mobil dengan kualitas dan harga yang lebih
menguntungkan konsumen. Prinsip VI: Mekanisme Pasar merupakan metode yang cocok untuk mengatur
kegiatan ekonomi. Masih ingat dengan perang dingin?Salah satu ideologi yang dipertentangkan adalah
ekonomi pasar melawan ekonomi terpusat.Salah satu kelemahan ekonomi terpusat adalah, tidak adanya
insentif yang cukup untuk maju dan berbuat lebih.Semua sudah diatur oleh pemerintah.Di sini bisa kita
lihat kelemahan kedua.Pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya secara
tepat. Di lain pihak, mekanisme pasar bertumpu pada keputusan kolektif rumah tangga dan perusahaan
dalam pengalokasian sumber daya. Dibandingkan pemerintah, tak ayal lagi, pasar memiliki kemampuan
lebih.Pasar memunculkan permintaan barang maupun jasa; Pasar pula lah yang mengumpulkan
perusahaan maupun rumah tangga untuk menyediakan penawaran.Ekonom menyebut mekanisme ini
sebagai tangan gaib (invisible hand). Prinsip VII: Pemerintah dapat meningkatkan kinerja pasar Anda
mungkin bertanya, jika mekanisme pasar dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien,
apa perlunya pemerintah? Salah satunya adalah untuk memastikan mekanisme pasar bekerja dengan baik
melalui penegakan hukum dan penyediaan sarana prasarana.Apa gunanya mekanisme pasar kalau
pencurian merajalela, perjanjian dagang tidak ditepati dan jalur transportasi buruk (dan tidak ada cukup
insentif bagi pasar untuk menyediakan jalur transportasi)? Peran pemerintah tidak hanya berhenti sebagai
fasilitator.Terkadang intervensi terhadap mekanisme pasar diperlukan, karena si tangan gaib kita memang
bisa mengatur ekonomi, tetapi bukan

berarti mahakuasa. Di sini pemerintah dapat melakukan dua hal: meningkatkan efisiensi dan keadilan.
Salah satu penyebab ketidakefisienan pasar adalah eksternalitas, yaitu pengaruh suatu tindakan terhadap
khalayak umum. Contoh:eksternalitas (negatif) yang paling umum adalah polusi.Ada pula faktor kekuatan
pasar, di mana suatu kekuatan tunggal (atau segelintir orang) memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap pasar.Bisa juga disebut monopoli.Pemerintah memiliki peran untuk mencegah timbulnya faktor-
faktor tersebut yang bisa mengakibatkan gagalnya kerja mekanisme pasar.Kemudian berbicara mengenai
keadilan, mekanisme pasar hanya bisa mengatur alokasi sumber daya berdasarkan kemampuan
memproduksi sesuatu yang mana orang mau membayar untuk itu.Si tangan gaib tidak menjamin tiap
orang bisa punya pekerjaan, bisa makan cukup atau bisa berobat jika sakit.Pemerintah lah yang
bertanggung jawab atas keadilan bagi seluruh rakyat, dengan mekanisme pajak, subsidi dan program
kesehatan atau sembako murah. Contoh lain: Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang
diamana banyak perisahaan yang bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan
dan menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga kemampuan produksi sekaligus
meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan buyout, atau pembelian/pengambil alihan
sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu pemerintah tidak selalu harus melakukan hal tesebut.
(Source: Gregory Mankiw, Principles of Economics 4th edition, 2007) Prinsip VIII: Standar hidup suatu
negara bergantung pada kemampuan memproduksi barang dan jasa Contoh: Fakta menunjukkan
perbedaan standar hidup yang cukup mencolok antarnegara yang ada di dunia. Bank Dunia membagi
tingkat pendapatan suatu negara menjadi Low Income (LIC) untuk di bawah $785, Lower Middle Income
(LMC) untuk $766-$3035, Upper Middle Income (UMC) untuk $3036-$9385, dan High Income untuk di
atas $9386. Indonesia sendiri terletak pada tingkatan LMC. Perbedaan tingkat pendapatan mengakibatkan
pula perbedaan standar hidup: kepemilikan akan barang-barang elektronik, akses layanan pendidikan dan
kesehatan, ketersediaan nutrisi, hingga tingkat harapan hidup (life expectancy). Faktor apa yang menjadi
penentu tingkat standar hidup suatu negara? Produktivitas, yaitu jumlah barang dan jasa yang diproduksi
tiap satu jam kerja. Semakin produktif masyarakat suatu negara, semakin besar kemampuan mereka
menikmati standar hidup yang lebih baik. Konsep produktivitas dan standar hidup ini akan berdampak
pula pada kebijakan publik. Kebijakan publik yang bertujuan meningkatkan st
andar hidup masyarakat harus mampu menjawab pertanyaan kunci, „bagaimana meningkatkan
produktivitas masyarakat?‟Untuk itu, diperlukan pendidikan yang baik, fasilitas yang memadai,
kebijakan yang tepat dan dukungan teknologi yang mumpuni. Prinsip IX: Harga akan naik ketika
pemerintak mencetak terlalu banyak uang Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya
produksi uang itu sendiri, menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang
berdampak pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik

karena niali dari uang tersebut menurun. Contoh: Mungkin kalian masih ingat dengan inflasi gila-gilaan

disebut juga hiperinflasi

di Zimbabwe, sampai-sampai terbit duit kertas bertuliskan 10 milyar. Kini, setelah mengalami 3 kali
devaluasi

penurunan nilai mata uang

sejak 2006, dolar Zimbabwe dinyatakan tidak berlaku, alih-alih mata uang internasional lah yang berlaku
di negara tersebut. Tahukah kalian apa penyebab inflasi? Secara umum, inflasi atau kenaikan tingkat
keseluruhan harga disebabkan terutama oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat.Seperti di Jerman
periode awal 20an di mana harga-harga naik 3 kali lipat tiap bulannya, jumlah uang tercatat meningkat 3
kali tiap bulannya. Prisip X: Masyarakat menghadapi tarik-ulur jangka pendek antara inflasi dan
pengangguran Meskipun dalam jangka panjang inflasi merupakan efek utama dari jumlah uang beredar,
dalam jangka pendek mencetak uang banyak-banyak malah bisa mengurangi pengangguran.Lho?Berikut
alur analisisnya.Peningkatan jumlah uang beredar dapat menstimulasi kemampuan belanja sehingga
tingkat permintaan pun meningkat. Kenaikan tingkat permintaan memang berpotensi menaikkan harga,
akan tetapi ia juga akan menarik minat pengusaha untuk meningkatkan produksi barang dan jasa untuk
memenuhi permintaan tersebut. Untuk itu, diperlukan lebih banyak pekerja. Secara umum lapangan
pekerjaan akan meningkat dan pengangguran pun menurun. Jadi, dalam skala keseluruhan ekonomi
terdapat pula tarik-ulur (trade off), yaitu antara inflasi dan pengangguran.Para penentu kebijakan dapat
memanfaatkan tarik-ulur jangka pendek ini untuk menentukan kombinasi inflasi dan pengangguran
yang dirasa „pas‟.Caranya dengan mengatur pengeluaran pemerintah, tingkat pajak dan jumlah
pencetakan uang.Hal
ini, tentu saja, menjadi subjek perdebatan yang tidak pernah berhenti. Contoh: Tradeoff antara inflasi dan
pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat berlangsung menahun. Dinegara tertentu
meningkatnya inflasi akan mengurangi pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi di
Indonesia. Kenapa?

Sekolah Adiwiyata
Sekolah Adiwiyata

Program adiwiyata merupakan implementasi dari Pendidikan Lingkungan Hidup pada sekolah dasar dan
menengah yang berupaya membangun karakter. Sehingga sekolah penerima adiwiyata adalah sekolah
SD, SMP, dan SMA yang dinilai peduli dan berbudaya lingkungan, yang bertujuan untuk mewujudkan
warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
melalui tata sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

 SYARAT DAN KRITERIA PROGRAM ADIWIYATA

A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan
sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua
warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan
berkelanjutan .
Pengembangan kebijakan sekolah tersebut antara lain:
1. Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
3. Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan
non-kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan
masalah lingkungan hidup.

B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara
terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang
bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang
dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu local).
Pengembangan kurikulum tersebut dapat dilakukan antara lain:

1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.


2. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat

3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.


4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang

lingkungan hidup

C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan
dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan
masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga
sekolah, masyarakat maupun lingkungannya.
Kegiatan-kegiatan tersebutantara lain:
1. Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis patisipatif

disekolah

2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di
sekolah.
D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah

Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana dan
prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup, antara lain meliputi:
1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup.
2. Peningkatan kualitas penge-lolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
3. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).
4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah

Penghargaan adiwiyata terdiri atas dua macam. Yang pertama adalah Sekolah Adiwiyata Mandiri, yaitu
sekolah yang menunjukkan peningkatan kinerja selama 3 (tiga) tahun berturut-turut. Sedangkan yang
kedua adalah penghargaan Sekolah Adiwiyata, yakni sekolah yang baru tahun ini mendapatkan
adiwiyata. Penyerahan penghargaan Adiwiyata Mandiri dilakukan oleh Presiden RI di Istana Negara,
sedangkan penghargaan Sekolah Adiwiyata diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai