Anda di halaman 1dari 22

ISLAM DAN

LINGKUNGAN HIDUP
First Question for US ???
• Mengapa terjadi krisis dan degradasi Lingkungan ?.....
Bencana ekologis atau kerusakan alam sebagian besar
karena ……….

Fenomena Alam

Aktivitas Manusia
• Pertemuan tentang “Religion and Ecology: Discovering
the Common Ground”,
• Mempertanyakan peran agama-agama dalam menangani
krisis lingkungan global,

• “Can the power of their texts, symbols and rituals and


teachings be brought to bear on the global environmental
crisis? Could this viewpoint expand our system so that we
might finally begin to reverse the destruction of our
planet?”
QS. Al-Rum (30) :41

Teguran Keras dalam Al-Qur’an untuk manusia


• Ibnu Katsir dan Abu Bakr al-Jaza`iri menafsirkan bahwa
yang dimaksud dengan kerusakan (fasad) dalam ayat
adalah :
1.perbuatan syirik,
2.pembunuhan
3.maksiat,
4.segala pelanggaran terhadap Allah.

• Quraish Shihab
fasad sebagai kerusakan alam yang akan menimbulkan
penderitaan kepada manusia
Fungsi Manusia di Bumi : Renungkanlah !
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".

Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu


orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan
Engkau?"

Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu


ketahui".(Al-baqarah : 30)

Bagaimana Islam memberikan nilai ekologis (kelestarian lingkungan alam)


kepada seluruh manusia melalui al-Qur’an?
Pijakan Masalah

Manusia sebagai makhluk yang sempurna yang dianugerahi


Allah dengan akal : Pemimpin di atas bumi (khalifah)

Pemahaman yang salah atas fungsi khalifah : Eksploitasi


besar-besaran

Bencana ekosistem

Bencana ( dalam qur’an dengan kata : musibah) QS. Al-


Baqarah: 156, Ali ‘Imran: 165, al-Nisa: 62, 72, QS. Al- Ma`idah: 106, At-
Taubah: 50: Al-Qashash: 47, As-Syura: 30, Al-Hadid: 22, At-Taghabun:
11.
Pemahaman Ekologis: Upaya Merumuskan
‘Agama Hijau’ : Greendeen

• Menurut Ibrahim Abdul-Matin ‘Agama Hijau’ (greendeen)

agama menuntut manusia untuk menerapkan Islam


dengan menegaskan hubungan integral antara
keimanan dan lingkungan (seluruh alam semesta)
Enam Prinsip Greendeen
Pemahaman kesatuan Tuhan dan ciptaan-Nya (tauhid)

Melihat tanda-tanda (ayat) Tuhan di seluruh semesta

Menjadi penjaga (khalifah) bumi

menghargai dan menunaikan kepercayaan (amanah)yang diberikan


Tuhan kepada umat manusia sebagai pelindung planet ini

Memperjuangkan keadilan (‘adl)

Hidup selaras dengan alam (mizan) : memandang bumi sebagai


masjid
Renungkan
• Al qur’an mengajarkan cinta yang mendalam pada alam
Mencintai alam

Mencintai diri kita

Mencintai sang pencipta

• Al-qur’an menuntun manusia untuk memiliki kesadaran dan


berpandangan bahwa bumi adalah masjid.

• Bumi adalah masjid : manusia merupakan bagian dari struktur


penciptaan yang menakjubkan. Maka, semua yang ada di
dalamnya suci.
Bacalah !!!
Allah swt mengancam segala bentuk pengrusakan alam :

 QS. Al-Baqarah: 60, QS.


 Al-A’raf: 56 dan 85, QS. Al-
 Qashsash: 88,
 QS. Al-Syu’ara: 183.

Tindakan merusak alam merupakan


bentuk kezaliman dan kebodohan
manusia
Good Quote
• Melestarikan lingkungan bukan berarti melanggengkan

lingkungan dalam keadaan statis (tidak berubah), karena


yang demikian tidak sejalan dengan pengangkatan
manusia sebagai khalifah. Adapun yang dimaksud
dengan pelestarian/kelestarian alam adalah upaya
melestarikan kemampuannya sehingga selalu sesuai dan
seimbang.

M. Thalhah dan Achmad Mufid, Fiqh Ekologi, hlm.46.


Pemikiran Ziauddin Sardar
• Sardar Melakukan upaya dekonstruksi kerangka
epistemologis pengetahuan Barat : pandangan positivistik

• meletakkan standar kebenaran tertinggi pada ilmu


pengetahuan yang bersifat empirik, positif dan rasional,
sehingga nilai-nilai moral dan keagamaan diabaikan

• Sardar menyebut upayanya tersebut dengan


“kontemporerisasi ilmu pengetahuan Islam.”
Penerapan Nilai Islam dalam Pengelolaan Alam
Nilai-nilai islam yang dijadikan pijakan epistemologi oleh
Sardar adalah :
1. tawhīd,
2. khilāfah,
3. ‘ibādah,
4. ‘ilm,
5. Halāl menciptakan ‘adl (adil)
6. Harām menciptakan Zulm (Tirani)
7. ‘istishlāh vs dhiyā’
Bentuk praktis perhatian Islam terhadap ekologi dan
lingkungan
• Adanya syari’ah atau hukum Islam.
• Syari’ah menurut Sardar : merupakan “sebuah
manifestasi dari kehendak Tuhan dan ketetapan hati
manusia untuk menjadi perantara kehendak tersebut”

1. Syari’ah : metodologi pemecah masalah (methodology


for solving problems)
2. Syari’ah menjadi sebuah “sistem pusat nilai” (value-
centered system)
Contohnya :
• Syari’ah memberikan hak terbatas kepada
seseorang untuk memiliki tanah, dengan syarat
tanah tersebut harus digunakan dan diolah
secara baik (konsep ihyā’ al-mawāt).

• Ketentuan pelarangan pemilikan pribadi


berkenaan dengan sumber-sumber yang nilainya
tinggi seperti : hutan, padang rumput,
margasatwa dan mineral-mineral tertentu, atau
terutama air (konsep himā).
Nilai Ekologis Islam dalam Hadist
• Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang
memotong pohon Sidrah maka Allah akan meluruskan
kepalanya tepat ke dalam neraka.” (HR. Abu Daud
dalam Sunannya)

• Rasulullah SAW juga bersabda, “Barangsiapa di


antara orang Islam yang menanam tanaman maka
hasil tanamannya yang dimakan akan menjadi
sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan
menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak
tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai
hari Kiamat.” (HR. Muslim)
Pandangan Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Alam
Semesta
• ‫إنا كل شيء خلقناه بقدر‬
• Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran.(Qur’an 54:49)

• ‫هللا يعلم ما تحمل كل أنثى وما تغيض األرحام وما تزداد وكل شيء عنده بمقدار‬
• Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap
perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna
dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya
ada ukurannya (Qur’an 13:8)
• ‫والسماء رفعها ووضع الميزان‬
• Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan
neraca (keadilan). (Quran 55:7)

• Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya


bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga)
burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-
masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
(Quran 24:41)
(Qur’ an 20:53-54)

• Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan


dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan,
dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami
tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari
tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
• Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-
tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.
• Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan
kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan
daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali
yang lain.
• Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami
tidak menciptakan keduanya melainkan dengan hak,
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Quran
44:38-39)
• Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak
ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun
dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah
atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang
nyata (Lohmahfuz). (Qur’an 6 : 59)

Anda mungkin juga menyukai