Anda di halaman 1dari 117

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA DIDIK KELAS II

SDN 136/I SEMANGKAT MELALUI


BUKU CERITA BERGAMBAR

SKRIPSI

OLEH
M. ALI
NIM A1D118100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JULI 2022
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA DIDIK KELAS II
SDN 136/I SEMANGKAT MELALUI
BUKU CERITA BERGAMBAR

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Jambi
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
M. Ali
NIM A1D118100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JULI 2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Peserta Didik Kelas


II SDN 136/I Semangkat Melalui Buku Cerita Bergambar, Skripsi Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang disusun oleh M. ALI, Nomor
Induk Mahasiswa A1D118100 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Jambi, 6 Juli 2022


PembimbingI

Prof. Dr. rer.nat. Drs. Asrial, M.Si


NIP. 196308071990031002

Jambi, 6 Juli 2022


Pembimbing II

Suci Hayati, S.Pd., M.Pd


NIP. 199006122022032014

i
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Peserta Didik Kelas II


SDN 136/I Semangkat Melalui Buku Cerita Bergambar. Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang disusun oleh M. ALI, Nomor Induk
Mahasiswa A1D118132 telah dipertahankan di depan tim penguji pada hari
...,...Juli 2022.

Tim Penguji

1. Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M.Si


NIP. 196308071990031002 Ketua

2. Suci Hayati, S.Pd., M.Pd


NIP. 201409052008 Sekretaris

Mengetahui,
Ketua Prodi PGSD

Dr. Dra. Destrinelli, M.Pd


NIP.196509011997022001

ii
SURAT PERNYATAAN

iii
MOTTO

“Takdir itu pasti, doa juga perlu tetapi jangan lupa proses itu harus”

“Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu


tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu”
(Ali bin Abi Thalib)

Tugas akhir ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku Ibunda Jurmiyati dan
Ayahanda Mariadi yang selama ini telah berjuang dan bekerja keras demi
menyekolahkanku agar mendapatkan ilmu untuk bekal perjalananku agar aku
selamat dunia dan akhirat hingga mampu mencapai bangku pendidikan perguruan
tinggi. Semua ini tidak luput dari do’a dan perjuangan kedua orang tua yang tidak
kenal dengan rasa lelah untuk diriku. Kemudian kepada Kakakku Kefrianti dan
Adik-adikku M.Pauzan, A.Subhan, Julia dan M.Zuhdi. Juga saya ucapkan terima
kasih kepada Latipia Damayanti, teman-teman serta sahabat GGFC yang selalu
mengsuport saya, sahabat yang selalu ada mendampingi, menjadi sumber
semangat perjuangan hingga saya berada di titik ini.

iv
ABSTRAK

Ali, Muhammad, 2022. Peningkatan Kemampuan Membaca Peserta Didik Kelas


II SDN 136/I Semangkat Melalui Buku Cerita Bergambar. Pembimbing I Prof.
Dr. rer.nat. Asrial, M.Si. Pembimbing II Suci Hayati, S. Pd., M. Pd.

Kata Kunci: Peningkatan, Membaca, Cerita, Bergambar

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara meningkatkan kemampuan


membaca peserta didik kelas II SDN 136/I Semangkat melalui buku cerita
bergambar.

Penelitian ini dilatar bekangi oleh rendahnya kemampuan membaca peserta didik
kelas II SDN 136/I Semangkat. Hal tersebut dilihat dari hasil observasi awal
peserta didik kelas II yang berjumlah 7 orang, hanya 1 orang peserta didik
dikatagorikan sangat baik. Sehingga dibutuhkan cara untuk meningkatkan
kemampuan membaca peserta didik

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang mempunyai tahap


perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data penelitian ini diperoleh
dengan cara observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan membaca


peserta didik kelas II Sekolah Dasar, dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus
I pertemuan I hasil observasi yaitu 64%, pada siklus I pertemuan II terdapat
peningkatan sehingga mendapatkan hasil observasi yaitu 65,3%. Selanjutnya pada
siklus II pertemuan I mendapat hasil observasi yaitu 75,9%, pada siklus II
pertemuan II terdapat peningkatan sehingga mendapatkan hasil observasi yaitu
84%.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tindakan dengan media buku cerita
bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.

v
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunian-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dalam
bentuk skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Peserta Didik
Kelas II SDN 136/I Semangkat melalui Buku Cerita Bergambar”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi.
Pada penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari adanya dukungan,
motivasi, bimbingan dan juga bantuan dari segala pihak kepada penulis. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terkira kepada
Bapak Prof. Dr. rer.nat. Asrial, M.Si sebagai Pembimbing I dan Ibu Suci Hayati,
S.Pd.,M.Pd sebagai Pembimbing II yang selalu berusaha membimbing,
memberikan motivasi dan pengorbanan tenaga serta waktunya kepada penulis
untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir.
Teristimewa, penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta dan
tersayang Ayahanda Mariadi dan Ibunda Jurmiyati yang telah memberikan
dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya, penulis sampaikan terima kasih
yang sangat mendalam telah menjadi orang tua luar biasa yang selalu memberikan
dukungan disetiap langkah saya. Terima kasih kepada sahabat serta kerabat dan
seluruh teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar yang telah memberikan dorongan dan bantuannya selama
mengikuti perkuliahan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terima kasih atas bantuan dan doanya untuk penulis sehingga membantu dalam
penyusunan Skripsi ini.

Muara Bulian, Juli 2022

M. ALI
A1D118100

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORITIK ................................................................................6
2.1 Kajian Teori dan Hasil Penelitian Relevan............................................. 6
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran .......................................................... 6
2.1.2 Kompetensi Membaca di Kelas Rendah .................................... 7
2.1.3 Kemampuan Membaca .............................................................. 8
2.1.4 Belajar Membaca Kelas Rendah ................................................ 9
2.1.5 Media Pembelajaran .................................................................. 9
2.1.6 Jenis-jenis MediaPembelajaran................................................ 11
2.1.7 Media Visual ............................................................................ 12
2.1.8 Kelebihan dan Kekurangan Media Visual ............................... 13
2.1.9 Media Pembelajaran untuk Membaca Kelas Rendah .............. 14
2.1.10 Penelitian Relevan .................................................................. 15
2.2 Kerangka Berfikir ................................................................................. 16
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................18
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 18
3.2 Subjek Penelitian .................................................................................. 18

vii
3.3 Data dan Sumber Data .......................................................................... 18
3.3.1 Data .......................................................................................... 18
3.3.2 Sumber Data ............................................................................ 19
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 19
3.5 Teknik Uji Validitas Data ..................................................................... 22
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................ 22
3.7 Indikator Capaian Penelitian ................................................................ 25
3.8 Prosedur Penelitian ............................................................................... 25
3.8.1 Tahap Perencanaan Tindakan .................................................. 25
3.8.2 Pelaksanaan Tindakan.............................................................. 26
3.8.3 Observasi ................................................................................. 27
3.8.4 Refleksi .................................................................................... 27
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN .......................................30
4.1 Deskripsi Prantindakan ......................................................................... 30
4.2 Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .................................................. 31
4.2.1 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 1........................................... 31
4.2.2 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II .......................................... 48
4.3 Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ........................................... 64
4.4 Pembahasan .......................................................................................... 66
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................................69
5.1 Simpulan ............................................................................................... 69
5.2 Implikasi ............................................................................................... 69
5.2.1 Implikasi Teoritis ..................................................................... 69
5.2.2 Implikasi Praktis ...................................................................... 69
5.3 Saran ..................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................71
LAMPIRAN ..........................................................................................................75

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Deskriptor Indikator kemampuan membaca peserta didik ................. 20


Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Tes Lisan Membaca Peserta Didik ..................... 21
Tabel 3.3 Lembar Tes Kemampuan membaca peserta didik ............................. 22
Tabel 3.4 Predikat Kemampuan Membaca Peserta Didik .................................. 24
Tabel 3.5 Siklus Penelitian Tikdakan Kelas Model Kemmis Dan Mc Taggart
(1988) ................................................................................................. 29
Table 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Buku cerita bergambar
Siklus I................................................................................................ 34
Tabel 4.2 Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan I .................... 36
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I
Pertemuan I ........................................................................................ 37
Tabel 4.4 Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan II .................. 40
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I
Pertemuan II ....................................................................................... 42
Table 4.6 Hasil Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I ......... 45
Table 4.7 Rencana Tindak Lanjut Siklus II........................................................ 48
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Buku cerita bergambar
Siklus II .............................................................................................. 52
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru Per-Siklus ................. 53
Tabel 4.10 Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan I .................. 54
Tabel 4.11 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II
Pertemuan I ........................................................................................ 55
Tabel 4.12 Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan II ................. 58
Tabel 4.13 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II
Pertemuan II ....................................................................................... 59
Table 4.14 Hasil Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II ........ 62
Tabel 4.15 Perbandingan Persentase Secara Klasikal Pratindakan ...................... 64

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Keraka berfikir ................................................................................. 17


Gambar 3. 1 Ilustrasi Model Kemmis dan Mc Taggart (1988) ............................. 28
Gambar 4. 1 Diagram Jumlah Peserta Didik Perkategori Siklus I ........................ 46
Gambar 4. 2 Diagram jumlah peserta didik perkategori siklus II ......................... 62
Gambar 4. 3 Presentase Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Peserta
Didik Persiklus ................................................................................. 65
Gambar 4. 4Presentase Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Peserta
Didik Setiap Siklus .......................................................................... 65

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Plagiat ............................................................................................... 75


Lampiran 2: Surat Izin Telah Melaksanakan Penelitian ...................................... 76
Lampiran 3: Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik ..................................... 77
Lampiran 4: Lembar Observasi Kemampuan Membaca Peserta Didik ............... 77
Lampiran 5: Lembar Observasi Aktivitas Guru .................................................... 78
Lampiran 6: RPP Siklus I Pertemuan I ................................................................. 79
Lampiran 7: RPP Siklus I Pertemuan II ............................................................... 82
Lampiran 8: RPP Siklus II Pertemuan I ................................................................ 85
Lampiran 9: RPP Siklus II Pertemuan II .............................................................. 89
Lampiran 10: Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan I...... 92
Lampiran 11: Hasil Observasi Kemampuan Membaca Siklus I Pertemuan I ....... 92
Lampiran 12: Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan II .... 93
Lampiran 13: Hasil Observasi Kemampuan Membaca Siklus I Pertemuan II .... 93
Lampiran 14: Hasil Rekapitulasi kemampuan membaca Siklus I ........................ 93
Lampiran 15: Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan I .... 94
Lampiran 16: Hasil Observasi Kemampuan Membaca Siklus II Pertemuan I ..... 94
Lampiran 17: Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan II ... 95
Lampiran 18: Hasil Observasi Kemampuan Membaca Siklus II Pertemuan II .... 95
Lampiran 19: Hasil Rekapitulasi kemampuan membaca Siklus II ....................... 95
Lampiran 20: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ........................................ 96
Lampiran 21: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ....................................... 97
Lampiran 22: Dokumentasi ................................................................................... 98
Lampiran 23 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................... 104

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, pada

pasal 4 butir c, mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan sistem perbukuan

adalah untuk menumbuh kembangkan budaya literasi seluruh Warga Negara

Indonesia. Budaya literasi dapat berjalan seperti yang telah diatur menuntut

peserta didik untuk memiliki kemampuan membaca yang baik. Kemampuan

membaca harus dimiliki anak usia sekolah dasar. Belajar membaca bermanfaat

bagi semua peserta didik dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan

mereka untuk mengikuti pendidikan selanjutnya. Terkait dengan tujuan

memberikan bekal kemampuan dasar baca-tulis, maka peranan pengajaran

Bahasa Indonesia di SD yang bertumpu pada kemampuan dasar baca-tulis

(Mancoro, 2015:307).

Pembelajaran berbahasa bukan semata-mata untuk menambah

pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam menggunakan bahasa

Indonesia, melainkan juga meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan

emosional, dan kematangan sosial. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup

empat aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (Anzar &

Mardhatillah, 2018:54).

Membaca merupakan kunci penting dalam pembelajaran. Apabila anak

tidak bisa membaca serta memahami bacaan tentu akan sangat sulit bagi peserta

didik untuk mengikuti serangkaian pembelajaran yang ada di sekolah.Salah satu

bidang pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting

1
2

adalah pembelajaran membaca (Fahyuni &Bandono, 2015:4).

Anak usia sekolah dasar yang tidak memiliki kemampuan membaca tidak

dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sebab semakin tinggi pendidikan

akan semakin besar pemahaman yang harus dimiliki peserta didik. Kemampuan

membaca merupakan hal mutlak yang harus dikuasai oleh peserta didik.

Penguasaan kemampuan membaca sejak dini dipandang sebagai salah satu upaya

karena kemampuan membaca dikenal sebagai kunci pembuka untuk memasuki

dunia yang lebih luas (Towilah, 2013).

Kesimpulan dari uraian di atas yaitu membaca tidak hanya bagian dari

pembelajaran tetapi membaca merupakan langkah awal terciptanya pembelajaran

yang efektif. Membaca adalah alat untuk belajar dan untuk memperoleh

pengetahuan dan pengalaman yang telah disimpan dalam bentuk tulisan (Ikawati,

2013:5). Kegiatan membaca merupakan upaya yang sangat penting dalam proses

belajar mengajar. Membaca merupakan langkah yang dapat menentukan berhasil

tidaknya proses belajar mengajar yang diharapkan. Dengan membaca seseorang

akan memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna

bagi kehidupan.

Hasil observasi lapangan di SDN 136/I Semangkat ditemukan bahwa

masih rendahnya kemampuan membaca peserta didik. Hal ini didukung data

yang didapatkan yaitu kelas II yang berjumlah 7 peserta didik, dengan 4 peserta

didik laki-laki dan 3 peserta didik perempuan. Ada 1 orang siswa dikatagorikan

sangat baik yaitu tepat dalam pengucapan huruf/kata, tepat dalam pengunaan

intonasi, lancar membaca dan suara jelas dalam membaca, 6 orang peserta didik

yang masih mengeja, intonasi saat membaca belum benar, dan saat siswa
3

membaca belum ada kejelasan suara.Hal ini dikarenakan kurang maksimalnya

penggunaan media di dalam pembelajaran sehingga peserta didik masih memiliki

kemampuan membaca yang rendah.

Kurangnya kemampuan membaca peserta didik disebabkan oleh adanya

faktor eksternal dan faktor internal, diantaranya yang termasuk faktor internal

yaitu kurangnya minat siswa belajar membaca di rumah, selain itu faktor

eksternal yaitu kurangnya pemanfaatan media pembelajaran (Utari, 2018:3). Saat

pembelajaran peserta didik secara bergantian membaca buku di depan kelas.

Seperti biasanya, guru mengajar menggunakan buku siswa. Guru tidak

menggunakan media pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi tidak

menarik. Untuk peserta didik kelas rendah perlu adanya media pembelajaran

sehingga siswa tidak merasa bosan untuk belajar, khususnya untuk belajar

membaca.

Idealnya pembelajaran anak usia sekolah dasar itu yang dapat memancing

minat peserta didik dalam belajar. Pemanfaatan media dapat membantu guru

dalam meningkatkan semangat belajar peserta didik. Guru dapat meningkatkan

motivasi intrinsik dengan membangkitkan ketertarikan siswa, mempertahankan

keingintahuan, menggunakan berbagai cara presentasi, dan memberikan

kesempatan siswa menentukan sasran mereka sendiri (Slavin, 2011:137).

Berbagai macam media pembelajaran bisa digunakan untuk membantu

dalam proses peningkatan kompetensi kognitif peserta didik. Satu diantara media

tersebut adalah buku cerita bergambar. Hal ini sesuai dengan perkembangan

kognitif anak yang dijelaskan pada bahwa pada tahap operasional konkret (7-12

tahun), anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau
4

operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada saat ini (Juwantara, 2019:30).

Cerita bergambar memiliki daya tarik yang diharapkan mampu membuat peserta

didik berfikir secara konkret serta mengembangkan logika berfikirnya karena

gambar-gambar yang terdapat di dalam buku cerita tersebut dapat dilihat secara

nyata oleh peserta didik.

Seperti yang diungkapkan oleh Apriatin, Ermiana, & Setiawan (2021:78)

Kelebihan buku cerita bergambar yaitu;(1) pembelajaran akan lebih menarik

sehingga akan berpengaruh terhadap minat membaca siswa; (2) memudahkan

guru dalam menyampaikan pemahaman mengenai isi buku karena siswa

disajikan gambar-gambar yang konkret; (3) buku cerita bergambar mudah

didapat. Sedangkan kekurangan buku cerita bergambar yaitu; (1) seringkali siswa

hanya terfokus pada gambar saja padahal dalam buku terdapat teks yang harus

dipahami sehingga pembelajaran kurang efektif; (2) terjadinya proses

pembelajaran yang tidak kondusif karena siswa saling membandingkan gambar

yang terdapat pada buku (Apriatin, Ermiana, & Setiawan, 2021:78)

Dari permasalahan yang telah dipaparkan, maka akan dilakukan upaya

untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik. Dengan demikian

peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan

Membaca Peserta Didik Kelas II SDN 136/I Semangkat melalui Buku Cerita

Bergambar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini mengetahui apakah kemampuan membaca peserta didik kelas II


5

SDN 136/I Semangkat dapat ditingkatkan melalui buku cerita bergambar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini yaityu

untuk mendeskripsikan cara meningkatkan kemampuan membaca peserta didik

kelas II SDN 136/I Semangkat melalui buku cerita bergambar.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru, memberikan masukan dan kemudahan dalam proses kegiatan

belajar mengajar materi bahasa Indonesia.

2. Bagi Peserta didik, dapat memberikan suatu media untuk meningkatkan

kemampuan membaca peserta didik.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam mengelola Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) lebih kreatif, inovatif, dan menyenangkan.


BAB II

KAJIAN TEORITIK

2.1 Kajian Teori dan Hasil Penelitian Relevan

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan interaksi antara stimulus dan respon. Belajar dikatakan

juga sebagai suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan

kepribadian. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan

perubahan perilakunya. Prilaku yang berubah yaitu menuju ke arah yang lebih

baik. Seperti yang diungkapkan oleh Yamin (2012) belajar merupakan suatu

kegiatan yang bertujuan untuk mengajak peserta didik belajar dengan berbagai

cara yang dilakukan agarpeserta didik termotivasi untuk terus belajar sehingga

peserta didik mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna dan dapat

diterapkan kepada orang banyak. Kemudian menurut Aunurrahman (2013)belajar

adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan melalui latihan dan pengalaman.

Kegiatan belajar basa dilakukan di dalam kelas yang disebut juga pembelajaran.

Pembelajaran merupakan interaksi guru dan peserta didik yang melakukan

kegiatan belajar-pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru akan

membimbing, mengarahkan dan mendorong peserta didik sehingga peserta didik

belajar berdasarkan pengalamannya dengan tujuan memperoleh suatu

pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru

(Hamalik, 2015). Perencanaan pembelajaran yang baik dapat menuntun

pembelajaran di kelas berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Faktor pendukung pembelajaran bisa dilihat dari pendekatan, metode,

6
7

bahan ajar, media, dan lain sebagainya yang dapat memunculkan respon yang

baik dari peserta didik. Respon dari peserta didik menandakan adanya interaksi

antara guru dan peserta didik. Sejalan Pane & Dasopang (2017:338) proses

pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi, yaitu

interaksi yang sadar akan tujuan.

Dari yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar dan

pembelajaran merupakan suatu dasar sebuah perubahan. Perubahan yang

diharapkan adalah perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan

mengokohkan kepribadian. Perubahan tersebut dapat terjadi karena adanya

perencanaan yang matang akan tujuan pembelajaran. Sehingga mendapatkan

respon yang baik dari peserta didik yang kemudian dapat mendapatkan tujuan

yang diharapkan.

2.1.2 Kompetensi Membaca di Kelas Rendah

Peserta didik kelas rendah disarankan untuk dapat membaca sejak dini.

Kemampuan membaca yang diharapkan adalah kemampuan membaca permulaan

pada peserta didik. Pada tahap membaca permulaan, kemampuan membaca

peserta didik dititik beratkan pada kesesuaian antara tulisan dan bunyi yang ada,

kelancaran dan kejelasan suara, pemahaman isi atau makna. Persiapan membaca

didukung dengan pengalaman membaca buku atau sering menggunakan tulisan

maupun simbol saat pembelajaran. Bahan –bahan untuk membaca permulaan

harus sesuai dengan Bahasa dan pengalaman peserta didik.Kemampuan membaca

yaitu kemampuan melek huruf, maksudnya, anak-anak dapat mengubah dan


8

melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna pada tahap

ini sangat memungkin anak-anak melafalkan huruf-huruf (Kuntarto, 2013:8).

Menurut Kuntarto (2013 : 08 ) membaca permulaan bertujuan memberikan bekal

pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk mengenalkan tentang

teknik-teknik membaca permulaan dan mengenalkan menangkap isi bacaan

dengan baik.

Dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca peserta didik di kelas

rendah adalah dengan adanya kemampuan melek huruf dan dapat melafalkan

simbol menjadi bunyi yang memiliki makna dengan lancar.

2.1.3 Kemampuan Membaca

Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang

mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,

menghubungkan dengan bunyi serta memahami maknanya dan menarik

kesimpulan dari mengenai maksud bacaan. Pada waktu membaca mata mengenali

kata, sementara pikiran menghubungkannya dengan maknanya.

Kemampuan membaca menjadi sangat penting karena untuk memahami

sesuatu peserta didik harus membaca. Kemampuan membaca adalah

kesanggupan, kecakapan, kekuatan dalam menerjemahkan simbol tulisan (huruf)

dalam pemberian makna terhadap tulisan untuk memperoleh informasi, sesuai

dengan maksud penulis ke dalam kata-kata lisan (Wulandari, 2010:67-68).

Kemampuan membaca ditandai dengan pelafalan huruf yang jelas, kelancaran,

intonasi yang tepat, dan kejelasan suara (Kuntarto, 2013).


9

2.1.4 Belajar Membaca Kelas Rendah

Kegiatan membaca menjadi suatu hal yang membosankan bagi peserta

didik kelas rendah. Kegiatan membaca akan menjadi menyenangkan jika peserta

didik dapat memahami apa yang dibacanya. Kemampuan atau keterampilan

membaca menjadi sangat penting agar peserta didik memahami apa yang ada

dalam buku yang dibacanya. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas awal sekolah

dasar dikenaldengan istiah membaca dan menulis permulaan (Muhyidin, Rosidin,

& Salpariansi, 2018:32). Oleh karena itu peserta didik harus belajar membaca

sejak awal sekolah.

Membaca merupakan kegiatan yang dapat dipelajari peserta didik karena

membaca adalah suatu kegiatan yang penting. Membaca adalah suatu proses yang

dilakukan untuk memperoleh pesan atau informasi (Patiung, 2016:352).

Kemampuan membaca siswa Indonesia secara umum masih tergolong rendah

(Suryaman, 2015:174).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar membaca

sangat penting karena selain kemampuan membaca peserta didik di indonesia

masih tergolong rendah, membaca juga memiliki manfaat untuk peserta didik

karena dapat membantu peserta didik memahami sesuatu.

2.1.5 Media Pembelajaran

Secara etimologis, media berasal dari Bahasa latin yang merupakan bentuk

jamak dari kata“medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Istilah

perantara atau pengantar ini digunakan karena fungsinya sebagai perantara atau

pengantar pesan dan informasi dari si pengirim (sender) pesan kepada si penerima
10

(receiver) pesan (Asyhar, 2010). Sebagai perantara, media menjadi suatu alat yang

digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia.

Dalam pembelajaran, media digunakan untuk mempermudah guru dalam

menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik karena

biasanya media lebih bersifatnyata. Sejalan dengan Rusman (2012:160) yang

mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan teknologi pembawa pesan

yang digunakan untuk keperluan pembelajaran dan merupakan sarana fisik

menyampaikan materi pelajaran.Dengan demikian TV, koran, gambar, foto,

video, audio dan sejenisnya dapat dikatakan sebagai media.

Arsyad (2015:7) mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi

dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat

peserta didik dalam belajar. Menurut Sudathaand Tegeh (2015), media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat,

pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu. Dengan menggunakan media, pembelajaran yang bersifat

abstrak dapat disampaikan secara konkret, sehingga memudahkan guru dalam

menyampaikannya dan memudahkan peserta didik dalam memahaminya.

Dari yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan sebuah perantara dalam menyampaikan materi

pelajaran. Materi pelajaran yang disampaikan melalui media memungkinkan

peserta didik untuk lebih mudah memahaminya karena bersifat nyata.


11

2.1.6 Jenis-jenis MediaPembelajaran

Media pembelajaran mempunyai cukup banyak jenisnya, baik yang berupa

fisik maupun non fisik. Masing-masing media pembelajaran juga memiliki

karakteristik yang melekat pada setiap jenis media tersebut. Ada media tradisional

ada juga yang modern, ada media proyeksi ada juga media non proyeksi, ada

media visual dan ada media audio, serta jenis lainnya. Namun, dari sekian banyak

jenis media hanya sedikit yang sering digunakan di dalam pembelajaran. Menurut

Amka (2018:44) jenis-jenis media ada yang dibagi berdasarkan penggunaannya,

sebagai berikut.

1. Media Visual

Secara faktual media belajar visual, dapat dipantau lewat mata. Media

visual dapat dipandang wujud dan jenisnya, dapat ditangkap ukuran besar dan

kecilnya, dapat dinikmati langsung warnanya. Namun demikian, yang paling

penting adalah dimensi nilai yang terkandung dalam media belajar tersebut,

sehingga proses belajar dengan menggunakan media visual mempunyai makna

dan dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan

media visual memungkinkan contohnya dapat dilihat langsung oleh peserta didik

tidak hanya ada dalam bayangan saja. Dengan begitu, pengalaman belajar peserta

didik bergantung pada penglihatannya. Contoh media visual yakni gambar atau

foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, peta, globe dan papan flanel serta benda

sejenis lainnya yang dapat dilihat oleh mata.

2. Media Audio

Media belajar audio dapat disimak melalui telinga. Telinga berfungsi

untuk mendengar. Melalui kekuatan telinga manusia, dapat didengar arah


12

datangnya suara, dapat didengar besar dan kecilnya suara, dapat dinikmati merdu

dan tidaknya suara, dan dapat ditangkap jauh dan dekat datangnya suara. Contoh

media audio adalah radio, laboraturium bahasa, rekaman dan lainnya yang dapat

didengar oleh telinga dan membantu pembelajaran.

3. Media Kinestetik

Media kinestetik adalah media yang penggunaannya memerlukan sentuhan

antara tenaga pendidik dan peserta didik dan memerlukan perasaan mendalam

agar pesan pembelajaran bisa diterima dengan baik. Biasanya media jenis ini lebih

menekankan pengalaman dan analisis suasana dalam penerapannya. Contohnya

adalah dramatisasi dan demonstrasi.

Dari beberapa jenis media yang telah dijelaskan ada tiga jenis media, yaitu

visual, audio, dan kinestetik. Dalam pembelajaran di sekolah dasar yang

digunakan adalah visual dan audio atau digabung audio-visual. Dalam penelitian

ini yang akan dibahas lebih dalam yaitu media visual.

2.1.7 Media Visual

Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat, jenis media visual ini

merupakan media yang paling sering digunakan oleh guru untuk menyampaikan

tema pembelajaran (Latif, Suhendi &Tisman, 2013:152). Media berbasis visual

menarik bagi peserta didik yang memungkinkan meningkatkan minat belajar

peserta didik.

Media visual dibagi menjadi dua yaitu media visual bergerak dan media

visual tidak bergerak. Media visual bergerak merupakan media yang berupa

gambar atau bayangan yang dapat bergerak di atas layar, seperti bias gambar-

gambar yang ditampilkan oleh motionpicture film dan loopfilm. Sedangkan media
13

visual tidak bergerak adalah media yang hanya menampilkan gambar yang tidak

dapat bergerak, seperti gambar atau foto (Daryanto, 1993:27). Dilansir dari

pendapatLesdiniati (2019:14) mengatakan bahwa masing-masing media baik yang

bergerak maupun yang tidak bergerak dilihat penggunaannya, tak lepas dari

kelebihan dan keterbatasan yang ada tergantung pada situasi dan kondisi

pengoperasiannya.

Berdasarkan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa

media visual terbagi menjadi dua, yaitu media visual bergerak dan media visual

tidak bergerak. Masing-masing media visualbaik yang bergerak maupun tidak,

memiliki kelemahan dan kelebihannya tergantung situasi dan konsisi saat

pengguanaannya.

2.1.8 Kelebihan dan Kekurangan Media Visual

Media berbasis visual memegang peranan yang cukup penting dalam

pembelajaran. Media visual dapat memperlancar pemahaman, memperkuat

ingatan, menumbuhkan minat peserta didik dan dapat memberikan hubungan

antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata (Zulkifli, 2017:19). Media yang

baik tergantung pada penempatannya. Agar menjadi efektif, visual sebaliknya di

tempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik harus berinteraksi

dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi (Azhar Arsyad,

2011:91). Media visual memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan dipaparkan

sebagai berikut.

1) Kelebihan media visual

a) Lebih konkrit dan lebih realitas dalam memunculkan pokok masalah,

jika dibanding dengan bahasa verbal;


14

b) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu;

c) Dapat mengatasi keterbatasan mata;

d) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan

untuk semua orang tanpa memandang umur.

2) Kelemahan Media Visual

a) Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya

penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing

anak terhadap hal yang dijelaskan;

b) penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar

hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk

menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang

dibahas kurang sempurna;

c) tidak meratanya penggunaan gambar/foto tersebut bagi anak-anak dan

kurang efektif dalam penglihatan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa meski media visual

memiliki peranan yang penting dalam pembelajaran, media visual juga memiliki

kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan tersebut dapat dimanfaatkan

oleh guru dengan sedemikian rupa agar lebih menonjol kelebihannya bagi dunia

pendidikan. Kali ini media visual yang akan diguakan dalam penelitian berupa

buku cerita bergambar.

2.1.9 Media Pembelajaran untuk Membaca Kelas Rendah

Peserta didik kelas rendah sangat menyukai gambar-gambar (Muktadir &

Koto, 2019). Oleh karena itu belajar membaca pada peserta didik kelas rendah

digunakan media buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar adalah media
15

yang dapat digunaan sebagai alat pendukung terciptanya motivasi memaca peserta

didik. Buku cerita bergambar merupakan cerita yang ditulis dengan gaya bahasa

ringan yang dilengkapi dengan gambar yang menjadi satu kesatuan (Adipta,

Maryaeni & Hasanah, 2016:989). Buku cerita bergambar merupakan salah satu

media pembelajaran dan tidak membutuhkan alat-alat tambahan lainnya ataupun

sarana khusus sehingga dapat dikatakan penggunaannya sangat praktis (Tarigan,

2019:143).

2.1.10 Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Sekar Arum Marlinawati (2013) dengan judul Meningkatkan

Minat Membaca Permulaan melalui Media Buku Cerita Bergambar pada Anak

Kelompok B Tk Pamardisiwi Madureso, Temanggung. Hasil penelitian

menunjukkan adanya peningkatan dari pra tindakan sampai dengan siklus II yaitu

hasil pra tindakan mencapai 28%, hasil siklus I mencapai 49% dan hasil siklus II

mencapai 79%. Penelitian dihentikan sampai siklus II karena sudah memenuhi

kriteria keberhasilan indikator. Persamaan penelitian relevan dengan penelitian ini

adalah sama-sama penelitian tindakan kelas menggunakan media buku cerita

bergambar. Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian relevan untuk

meningkatkan minat membaca permulaan pada Anak Kelompok B Tk sedangkan

pada penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik kelas

II.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Irdawati, Yunidar, &

Darmawan pada tahun 2014 dengan judul Meningkatkan Kemampuan Membaca

Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas 1 di Min Buol. Hasil


16

yang didapatkan adalah penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa melalui

media gambar kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol dapat

ditingkatkan. Persamaan penelitian relevan dengan penelitian ini adalah sama-

saam untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik. Sedangkan

perbedaannya adalah pada penelitian relevan menggunakan media gambar

sedangkan pada penelitian ini menggunakan buku cerita bergambar.

Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Harni tahun

2020 dengan judul Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN 2

Uebone. Hasil penelitian membuktikankan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan prestasi belajar Bahasa indonesia siswa yang diajar dengan

menggunakan Pembelajaran Kooperatif model Jigsaw. Persamaan penelitian

relevan dan penelitian ini adalah sama-sama untuk meningkatkan kemampuan

membaca. Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian relevan adalah melalui

penerapan pembelajaran kooperatif model jigsaw sedangkan pada penelitian ini

menggunakan media buku cerita bergambar.

2.2 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dibuat untuk menjelaskan secara singkat bagaimana

pelaksaan penelitian. Adapun kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:


17

Kemampuan membaca peserta


didik yang rendah

Menyusun rencana meningkatkan


kemampuan membaca peserta
didik

Penggunaan media buku cerita


bergambar

Meningkatnya kemampuan
membaca peserta didik

Gambar 2. 1 Keraka berfikir


Kemampuan membaca tidak tumbuh secara instan pada diri peserta didik,

ada beberapa tahapan atau proses untuk menumbuhkannya. Untuk menumbuhkan

kemampuan membaca setiap peserta didik harus memiliki faktor pendukung yang

kuat baik dari dalam dirinya maupun faktor dari luar atau lingkungan sekitar.

Pada hasil observasi awal ditemukan bahwa masih banyak peserta didik

kelas II yang belum memiliki kemampuan membaca atau kemampuan

membacanya masih rendah. Oleh karena itu dirancang sebuah rencana untuk

menggunakan media dalam pembelajaran yaitu media buku cerita bergambar agar

pembelajaran lebih menarik dan membuat peserta didik bersemangat untuk belajar

membaca sehingga peserta didik memiliki kemampuan membaca yang baik.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan diSDN 136/I Semangkat, pada semester genap

Tahun Ajaran 2021/2022. Beralamat di RT.09, Dusun Semangkat, Desa Lubuk

Ruso, Kec.Pemayung, Kab.Batang Hari.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas II SDN 136/I Semangkat

jumlah peserta didik yang terdiri dari 7 peserta didik, 4 orang peserta didik laki-

laki dan 3 orang peserta didik perempuan. Kelas II dipilih menjadi subjek

penelitian karena berdasarkan masalah yang ditemukan pada saat observasi awal,

yaitu kurangnya kemampuan membaca peserta didik Kelas II SDN 136/I

Semangkat. Peneliti bertindak sebagai guru yang menyajikan pembelajaran yang

memeberikan tindakan kepada peserta didik

3.3 Data dan Sumber Data

3.3.1 Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa kata-kata atau berbentuk

deskripsi dengan kalimat atau diperoleh dari data lembar observasi peserta didik

dan guru. Analisis data kualitatif berupa paparan atau penjelasan data hasil

observasi kemampuan membaca peserta didik melalui buku cerita bergambar akan

dideskripsikan oleh peneliti sebagai hasil nyata atau fakta sesuai data yang

diperoleh.

18
19

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau nilai yang akan

diolah setelah malakukan setiap pertemuan. Data kuantitif dalam penelitian ini

yaitu hasil perhitungan seberapa besar peningkatan kemampuan membaca peserta

didik melalui buku cerita bergambar.

3.3.2 Sumber Data

1. Guru

Peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas II. Peneliti dan guru

bersama-sama mendiskusikan media yang cocok untuk memberikan tindakan

kepada peserta didik. Setelah malakukan tindakan peneliti bersama guru

mendiskusikan tentang perbaikan-perbaikan untuk siklus selanjutnya.

2. Peserta Didik

Peserta Didik yang terdiri dari 7 peserta didik, 4 orang peserta didik laki-

laki dan 3 orang peserta didik perempuan. Semua kegiatan peserta didik di kelas

yang berkaitan dengan proses pembelajaran akan dijadikan data untuk mengetahui

perkembangan atau untuk melihatan perubahan kemampuan membaca peserta

didik dalam setiap siklus.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat semua kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan membaca

peserta didik. Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan

pembelajaran, yaitu aktivitas salama peserta didik melakukan proses

pembelajaran. Berikut adalah indikator yang untuk menilai kemampuan membaca

peserta didik.
20

Tabel 3.1 Deskriptor Indikator kemampuan membaca peserta didik


Indikator Deskriptor Skor Kriteria
Pelafalan huruf atau Tepat dalam pengucapan huruf atau kata-kata 4 Sangat baik
kata kalimat sederhana tanpa bantuan guru
Tepat dalam pengucapan huruf atau kata 3 Baik
dalam kalimat sederhana dengan bantuan
guru
Cukup tepat dalam pengucapan huruf atau 2 Cukup
katakata dan kalmat sederhana dengan
bantuan guru
tidak tepat dalam pengucapan huruf tau 1 Kurang
katakata sederhana mskipun dengan bantua
guru
Intonasi Tepat dalam penggunaan tinggi dan 4 Sangat baik
rendahnya nada saat membaca tanpa bantuan
guru
Tepat dalam penggunaan tinggi 3 Baik
danrendahnya nada saat membaca dengan
bantuan guru
Kurang tepat dalam penngunaan tingi dan 2 Cukup
randahnya nada saat membaca dengan bantun
guru
Tidak bisa dalam penggunaan tinggi dan 1 Kurang
rendahnya nada saat membaca messkipun
dengan bantuan guru
Kelancaran Lancar membaca kalimat sederhana tanpa 4 Sangat baik
bantuan guru
Lancar membaca kaliamat sederhana dengan 3 Baik
bantuan guru
Membaca dengan terbata-bata dan mengeja 2 Cukup
dengan bantuan guru
Kesulitan dalam membaca walaupun dengan 1 Kurang
bantun guru
Kejelasan suara Suara jelas dan lantang sehingga dapat 4 Sangat baik
didengan oleh guru dan semua siswa
Suara saat membaca jelas dan dapat didengar 3 Baik
oleh guru dan sebagian semua siswa
Suara saat membaca hanya bisa didengar 2 Cukup
oleh guru dan tidak terdengar oleh siswa
Suara saat membaca tidak tedengar oleh 1 Kurang
orang lain
(Sumber: adopsi Kuntarto, 2013)

2. Tes

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes lisan. Tes lisan

dilakukan untuk melihat kemampuan peserta didik. Ada 4 hal yang harus

diperhatikan yang harus diperhatikan dalam membaca permulaan. Kuntarto

(2013:4) mengemukaan bahwa yang “Perlu diperhatikan dalam mengevaluasi

pembelajaran membaca permulaan membaca permulaan mencakup; ketepatan


21

menyuarakan tulisan atau pelafalan, intonasi, kelancaran, kejelasan suara, dan

pemahaman kata/makna kata”.

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Tes Lisan Membaca Peserta Didik


Aspek yang Indikator Deskriptor Skor Kriteria
Diukur
Teks Bacaan Pelafalan huruf Tepat dalam pengucapan huruf 4 Sangat
kalimat Cerita atau kata atau kata-kata kalimat sederhana baik
Pendek pada tanpa bantuan guru
Buku Tepat dalam pengucapan huruf 3 Baik
Bergambar atau kata dalam kalimat sederhana
dengan bantuan guru
Cukup tepat dalam pengucapan 2 Cukup
huruf atau katakata dan kalmat
sederhana dengan bantuan guru
tidak tepat dalam pengucapan 1 Kurang
huruf tau katakata sederhana
mskipun dengan bantua guru
Intonasi Tepat dalam penggunaan tinggi 4 Sangat
dan rendahnya nada saat membaca baik
tanpa bantuan guru
Tepat dalam penggunaan tinggi 3 Baik
danrendahnya nada saat membaca
dengan bantuan guru
Kurang tepat dalam penngunaan 2 Cukup
tingi dan randahnya nada saat
membaca dengan bantun guru
Tidak bisa dalam penggunaan 1 Kurang
tinggi dan rendahnya nada saat
membaca messkipun dengan
bantuan guru
Kelancaran Lancar membaca kalimat 4 Sangat
sederhana tanpa bantuan guru baik
Lancar membaca kaliamat 3 Baik
sederhana dengan bantuan guru
Membaca dengan terbata-bata dan 2 Cukup
mengeja dengan bantuan guru
Kesulitan dalam membaca 1 Kurang
walaupun dengan bantun guru
Kejelasan suara Suara jelas dan lantang sehingga 4 Sangat
dapat didengan oleh guru dan baik
semua siswa
Suara saat membaca jelas dan 3 Baik
dapat didengar oleh guru dan
sebagian semua siswa
Suara saat membaca hanya bisa 2 Cukup
didengar oleh guru dan tidak
terdengar oleh siswa
Suara saat membaca tidak 1 Kurang
tedengar oleh orang lain
(Sumber: adopsi Kuntarto, 2013)
22

Tabel 3.3 Lembar Tes Kemampuan membaca peserta didik


No Nama Indikator Skor
Peserta
Didik Pelafalan Intonasi Kelancaran Kejelasan
huruf/kata Membaca Suara

1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah Skor
Rata-rata Skor
Skor

Skor yang telah diperoleh kemudian disesuaikan dengan kriteria yang

telah ditentukan. Adapun predikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jika

peserta didik memperoleh skor 3 maka penelitian tindakan kelas dapat dikatakan

berhasil.

3.5 Teknik Uji Validitas Data

Pada penelitian ini teknik uji validitas data PTK terdiri atas tiga yaitu

triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi teknik pengmpulan data

berdasarkan waktu. Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruks,

atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari penelitian lain.

Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber yaitu mengecek dan

membandingkan suatu informasi yang diperoleh dari dua alat yang berbeda yaitu

observasi pembelajaran dan tes kemampuan membaca peserta didik..

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis penelitian menggunakan analisis kualitatif dan analisi kuantitatif.


23

Analisis data kualitatif digunakan untuk kegiatan mencermati, menguraikan, dan

mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan

hasil pembelajaran untuk memeroleh simpulan tentang keberhasilan tindakan

perbaikan pembelajaran. Analisis kuantitatif yaitu menghitung seberapa besar

peningkatan kemampuan membaca peserta didik setelah diberikan tindakan

dengan menggunakan media buku cerita bergambar. Analisis kuantitatif yaitu

menggambarkan data dengan kalimat memperolah keterangan yang jelas dan

terperinci.

Peningkatan kemampuan membaca peserta didik yang diamati akan

dideskripsikan sesuai dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti

bersama observer dan pemberian tugas individual pada setiap siklus. Selain itu

peningkatan kemampuan membaca peserta didik akan dikategorikan sesuai

tinjauan masing- masing. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui deskripsi data

pada setiap aspek yang ditinjau. Data yang diperoleh pada penelitian tindakan

kelas ini berupa kemampuan membaca peserta didik pada setiap siklusnya.

Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan analisis terhadap data yang

diperoleh. Data yang diperoleh berupa data hasil observasi dan tes hasil belajar

pada akhir siklus. Analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan kemampuan membaca peserta didik.Analisis data yang digunakan

adalah analisis statistik deskriptif. Hasil statistik yang didapatkan kemudian akan

disajikan dalam diagram lingkaran agar hasil yang didapatkan pada siklus 1 dan 2

akan terlihat dengan jelas.


24

Penilaian kemampuan membaca peserta didik dapat menggunakan rumus

sebagai berikut:

Nilai = ×100

Nilai rata-rata kelas dapat diketahui dengan menggunakan rumus menurut

Aqib, dkk (2010:40)

X=

Keterangan:

X : Nilai Rata-rata

∑X : Jumlah semua nilai peserta didik

∑N : Jumlah peserta didik

Data kemampuan membaca peserta didik dari tiap siklus yang diperoleh

melalui hasil tes dari pembelajaran. Cara menghitung ketuntasan digunakan rumus

manurut Aries & Haryono (2012:95). Persentase kemampuan membaca peserta

didik dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai=

Kemudian untuk menghitung skor pada akhir siklus dengan menggunakan rumus:

Nilai=

Skor yang telah diperoleh kemudian disesuaikan dengan kriteria yang telah

ditentukan. Adapun predikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.4 Predikat Kemampuan Membaca Peserta Didik


Predikat Nilai
Sangat baik 86-100
Baik 71-85
Cukup 56-70
Kurang <55
25

3.7 Indikator Capaian Penelitian

Kriteria keberhasilan merupakan ukuran keberhasilan atau kegagalan suatu

penelitian yang sedang berlangsung. Ternyata kriteria keberhasilan berupa tingkat

keberhasilan didasarkan pada indeks kemampuan membaca peserta didik.

Pembelajaran dikatakan berhasil jika dapat meningkatkan kemampuan membaca

peserta didik kelas II SD selama proses pembelajaran dengan menggunakan media

buku cerita bergambar. Ujian dikatakan berhasil apabila:

1. Kemampuan membaca peserta didik telah baik apabila rata-rata persentase

mencapai mencapai 71%.

2. Kemampuan membaca dikatakan berhasil apabila peningkatan

kemampuan membaca peserta didik hingga 71% peserta didik di kelas

memenuhi kriteria ketuntasan Minimum yaitu 71.

3.8 Prosedur Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan model yang dilakukan oleh

Kemmis dan Mc Taggart (1988) yang merupakan pengembangan dari model Kurt

Lewin. Model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan

terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah (Arikunto,

2007: 16), yaitu: 1. Perencanaan atau planning, 2. Tindakan atau acting,

3.Pengamatan atau observing, 4.Refleksi atau reflecting.

3.8.1 Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti secara kolaboratif mengadakan kegiatan

sebagai berikut :

1) Peneliti meminta izin observasi kepada pihak sekolah dan guru wali

kelas II untuk melakukan observasi awal untuk mencari permasalahan


26

2) Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas dan pengamatan

mengenai yang terjadi di dalam kelas dengan guru yang bersangkutan

3) Memilih solusi permasalahan bersama guru kelas II

4) Mempersiapkan skenario pembelajaran, seperti menyusun silabus,

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang menggunakan media

buku cerita bergambar pada pembelajaran Bahasa Indonesia

5) Menetapkan waktu pelaksanaan dengan kesepakatan antara peneliti

dan guru.

3.8.2 Pelaksanaan Tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam

beberapa siklus dimana setiap siklus dilakukan dalam 1 kali pertemuan, lama

1 kali pertemuan adalah 2 x 35 menit. Setiap siklusnya dilaksanakan sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disiapkan dengan

menggunakan media buku cerita bergambar maka pada pelaksanaannya

disetiap pertemuan akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:

A. Pendahuluan

1) Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberikan

salam dan mengajak semua peserta didik berdo’a.

2) Guru mengecek kehadiran peserta didik

3) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dan

menyampaikan tujuan pembelajaran

4) Guru melakukan apersepsi kepada peserta didik yaitu dengan

mengingatkan kembali mengenai pembelajaran sebelumnya.


27

B. Kegiatan inti

1) Guru menyampaikan materi pembelajaran.

2) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi

yang akan diajarkan.

3) Guru menggunakan media buku cerita bergambar dalam

pemnelajaran

10) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk membacakan

hasil kerjanya.

C. Kegiatan penutup

1) Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan

pembelajaran.

2) Guru menutup pembelajaran.

3) Guru mengajak peserta didik berdoa’a

3.8.3 Observasi

Observasi dilaksanakan pada saat tindakan pembelajaran berlangsung

dan selama kegiatan guru pada saat pembelajaran. Kuntarto (2013:4)

mengemukaan bahwa yang “Perlu diperhatikan dalam mengevaluasi

pembelajaran membaca permulaan membaca permulaan mencakup; ketepatan

menyuarakan tulisan, pelafalan, intonasi, kelancaran,kejelasan suara, dan

pemahaman kata/makna kata”. Observasi dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi yang didalamnya tedapat indikator-indikator, observasi diisi

menggunakan skala Likert angka 4, 3, 2, 1.

3.8.4 Refleksi

Refleksi adalah kegiatan yangn mengulas secara kritis tentang


28

perubahan yang terjadi pada peserta didik, suasana kelas dan guru. Bahan

refleksi di peroleh dari hasil lembar observasi yang dilakukan pada saat

proses pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut akan ditentukan apakah

metode Scramble yang digunakan apakah bisa meningkatkan kemampuan

membaca permulaan. Dari situlah nanti akan bisa ditemukan apakah perlu

dilakukan tindak lanjut pada siklus selanjutnya atau tidak. Jika memang

dibutuhkan tindak lanjut maka langkah-langkah yangakan dilakukan harus

mengalami penyempurnaan dan pengembangan agar hasilnya yang

diharapkan dapat tercapai.

Langkah-langkah penelitian dapat diilustrasikan dalam gambar berikut:

Perencanaan Tindakan atau


atau planning acting

Refleksi atau Pengamatan


reflecting atau observing

Gambar 3. 1 Ilustrasi Model Kemmis dan Mc Taggart (1988)

Prosedur penelitian tindakan kelas ini akan melalui beberapa siklus sampai

dan siklus akan dihentikan sampai penelitian ini berhasil. Tiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat kemampuan

membaca dilakukan tes. Hasil tes sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang

tepat dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca.


29

Tabel 3.5 Siklus Penelitian Tikdakan Kelas Model Kemmis Dan Mc Taggart
(1988)
Siklus I 1 Perencanaan atau a) Merencanakan pembelajaran yang akan
planning diterapkan.
b) Menentukan pokok bahasan.
c) Mengembangkan skenario pembelajaran.
d) Menyiapkan sumber belajar.
e) Mengembangkan format evaluasi.
f) Mengembangkan format observasi.

2 Tindakan atau a) Menerapkan tindakan mengacu pada skenario


acting pembelajaran

3 Pengamatan atau a) Melakukan observasi dengan memakai format


observing observasi.
b) Melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilakukan.

4 Refleksi atau a) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil


reflecting evaluasi tentang skenario pembelajaran dan
lain-lain.
b) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil
evaluasi, untuk digunakan siklus berikutnya.
c) Evaluasi tindakan I.
d) Refleksi.

Siklus II 1 Perencanaan atau a) Atas dasar hasil siklus I, dilakukan


planning penyempurnaan tindakan.
b) Pengamatan program tindakan II.

2 Tindakan atau a) Pelaksanaan program tindakan II dengan


acting melakukan perbaikan yaitu meningkatkan
tindakan dengan memperbaiki kelemahan-
kilemahan tindakan yang telah dilakukan pada
siklus I

3 Pengamatan atau 1. Pengumpulan data tindakan II.


observing 2. Evaluasi tindakan II (berdasar-kan indikator
pencapaian).

4 Refleksi atau 3. Refleksi.


reflecting
BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Prantindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas II SDN 136/I Semangkat,

Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Penelitian ini dilakukan mulai tangga 29

Maret -28 April 202. Peneliti bertemu dengan Bapak Bapak Mukhtar, A.Ma.Pd

selaku Kepala Sekolah untuk meminta izin melaksanakan penelitian di sekolah

tersebut. Kepala sekolah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut serta mempersilahkan peneliti untuk bertemu

dengan Ibu Desi Fitriana S.Pd selaku guru kelas II membahas tentang jadwal

penelitian serta menyampaikan tujuan dalam melakukan penelitian yaitu untuk

meningkatkan kemampuan membaca peserta didik melalui media buku ceritta

bergambar pada siswa kelas II SDN 136/I Semangkat. Jadwal yang diberikan

oleh Ibu DF selaku guru kelas II yaitu pada hari Senin ,Selasa ,Rabu dan Kamis.

Pada proses pembelajaran di kelas II SD Negeri 136/I Semangkat dalam

penelitian ini tema yang diangkat yaitu tema 7 kebersamaan. Penelitian ini

dilakukan sesuai dengan langkah-langkah penelitian tindakan kelas. Tahapan

berupa siklus-siklus pembelajaran. Setiap satu siklus terdiri dari 2 pertemuan dan

setiap siklus memiliki 4 tahapan yaitu: (1) Perencanaan Tindakan, (2) Pelaksanaan

Tindakan, (3) Observasi, serta (4) Refleksi. Hasil penelitian tindakan kelas ini

diperoleh berdasarkan hasil dari pengamatan kegiatan-kegiatan peserta didik dan

guru setiap pembelajaran.

30
31

4.2 Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

4.2.1 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester II di

kelas II SD Negeri 136/I Semangkat. Pada siklus I dilaksanakan 2 kali

pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 1 hari, pada pelajaran tematik

terpadu. Siklus ini menggunakan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi.

4.2.1.1 Perencanaan tindakan siklus I

Dalam penelitian ini, peneliti terlibat langsung didalam proses penelitian

sejak dari perencanan, pelaksanaan, mengamati, mencatat, dan mengumpulkan

data. Tahap pertama pada penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, adapun

kegiatan perencanaannya yaitu:

1. Menyusun RPP dengan tema kebersamaan sub tema 1 kebersamaan

dirumah pembelajaran 1 untuk pertemuan 1 dan pembelajaran 2 untuk

pertemuan ke 2 (Rencana Pelaksaan pembelajaran).

2. Menyiapkan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar

3. Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui pengaruh penerapan

media buku cerita bergambar

4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa saat proses

pembelajaran berlangsung.

4.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada

pertemuan 1 dan 2 menggunakan tema pembelajaran Kebersamaan subtema 1

kebersamaan dirumah. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dapat
32

dilihat pada lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masing-masing

pertemuan. Tiap pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Pelaksanaan

tindakan pertemuan 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 April 2022 dengan

jumlah peserta didik sebanyak 7 orang, dan pelaksanaan tindakan pertemuan 2

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 5 April 2022 dengan jumlah siswa yang

mengikuti pembelajaran sebanyak 7 orang peserta didik.

1. Pertemuan I

A. Kegiatan pembuka

Siklus I pertemuan I guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam kepada seluruh peserta didik, lalu mengajak peserta didik berdo’a sebelum

memulai pembelajaran, setelah berdo’a guru mengecek kehadiran peserta didik.

guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik dan menyampaikan

tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti guru menjelaskan pembelajaran yang di pelajari hari

ini yaitu “kebersamaan”. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar

kebersamaan di tempat umum. Setelah peserta didik mengamati gambar guru

memancing peserta didik dengan pertanyaan mengenai gambar yang diamati,

ketika diberi pertanyaan, peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru meskipun dengan melihat jawaban dibuku. Selanjutnya siswa

mendengarkan guru membacakan dongeng “Lili Si Mata Jeli” secara seksama.

C. Penutup

pada kegiatan ini peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan

pembelajaran yang dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan


33

dipelajari berikutnnya, dan menyuruh peserta didik untuk belajar tentang materi

yang akan dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan sallam.

2. Pertemuan II

A. Kegiatan pembuka

Siklus I pertemuan II guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam kepada seluruh peserta didik, lalu mengajak peserta didik berdo’a sebelum

memulai pembelajaran, setelah berdo’a guru mengecek kehadiran peserta didik.

guru memberikan motivasi dan ape rsepsi kepada peserta didik dan menyampaikan

tujuan pembelajaran.

B. kegiatan inti

Dalam kegiatan inti guru pembelajaran yang sudah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya dalam tema “kebersamaan”. Guru meembimbing peserta

didik untuk mengamati gambar Lili dan teman-teman menuju stasiun kemudian

siswa mengamati teks bacaan kegiatan lili bersama teman. Setelah peserta didik

mengamati gambar guru memancing peserta didik dengan pertanyaan mengenai

gambar dan teks yang diamati, ketika diberi pertanyaan, peserta didik mampu

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru meskipun dengan melihat

jawaban dibuku. Kemudian guru memberikan kesempatan lepada peserta didik

untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami.

C.Penutup

pada kegiatan ini peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan

pembelajaran yang dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari berikutnnya, dan menyuruh peserta didik untuk belajar tentang materi

yang akan dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
34

4.2.1.3 Pengamatan Atau Observasi

1. Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Table 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Buku cerita


bergambar Siklus I
Pertemuan I Pertemuan II
No Indikator Descriptor/sintak Keterangan Keterangan
YA TIDAK YA TIDAK
1 Kegiatan Guru mengawali kegiatan
Pendahuluan pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan mengajak peserta didik √ √
berdoa

Guru mengecek kehadiran √ √


peserta didik
Guru memberikan motivasi √
kepada peserta didik dan √
Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √

Guru melakukan apersepsi √


kepada peserta didik √

2 Kegiatan Inti Guru membimbing peserta


didik dalam mengamati gambar √ √
Guru memberikan pertanyan-
pertanyaan mengenai materi yang akan √ √
diajarkan
Guru memnceritakan dongeng “Lili Si
Mata Jeli” √ √

Memberikan kesempatan kepada


peserta didik menyampaikan pendapat √ √
dalam refleksi
Melakukan penilaian secara indivindu
√ √

3 Kegiatan Guru menyimpulkan materi


Penutup Pembelajaran √ √

Guru menutup pembelajaran √ √


Guru mengajak peserta didik
Berdoa √ √
35

Berdasarkan tabel observasi aktivitas guru pada pertemuan I dapat

diketahui pada kegiatan pembuka mulai dari mengucapkan salam, mengajak

peserta didik berdoa, mengecek kehadiran peserta didik sudah terlaksana tetapi

guru lupa memberikan motivasi dan melakukan apesersepsi. Pada kegiatan inti

mulai dari menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan pertanyan-pertanyan,

menjelaskan materi yang dipelajari sampai dengan melakukan penilaian indivindu

dan sudah terlaksana dengan baik. Pada kegiatan penutup sudah terlaksana dari

guru menyimpulkan pembelajaran, menutup pembelajaran mengajak peserta didik

berdoa sudah terlaksana dengan baik. Sehingga total dari keseluruhan aktivitas

guru dalam menggunakan buku cerita bergambar pada siklus I pertemuan I adalah

12 aktivitas.

Pada pertemuan II dapat diketahui pada kegiatan pembuka mulai dari

mengucapkan salam, mengajak peserta didik berdoa, memberikan motivasi dan

melakukan apesersepsi didik sudah terlaksana tetapi guru lupa menecek kehadiran

peserta didik. Pada kegiatan inti mulai dari menyampaikan tujuan pembelajaran,

memberikan pertanyan-pertanyan, menjelaskan materi yang dipelajari sampai

dengan melakukan penilaian indivindu dan kelompok sudah terlaksana dengan

baik. Pada kegiatan penutup sudah terlaksana dari guru menyimpulkan

pembelajaran, menutup pembelajaran mengajak peserta ddik berdoa sudah

terlaksana dengan baik. Sehingga total dari keseluruhan aktivitas guru dalam

menggunakan buku cerita bergambar pada siklus I pertemuan II adalah 13

aktivitas.
36

2. Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I

A. Pertemuan I

Sebelum dilakukan tindakan setiap siklus, peneliti melakukan observasi

sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan lembar obsrvasi yang telah

disiapkan. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.2 Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan I


Indikator
Nama Pelafalan Kelancaran Kejelasan
No Peserta Didik Huruf Kata Intonasi Membaca Suara

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak


1 SA √ √ √ √
2 JS √ √ √ √
3 FNH √ √ √ √
4. KRP √ √ √ √
5 MRH √ √ √ √
6 MFP √ √ √ √
7 AP √ √ √ √
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat peserta didik yang memenuhi kriteria

keberhasilan berdasarkan indikator membaca permulaan. Berikut deskripsi setiap

indikator:

1. Pelafalan huruf / kata

Pada indikator pelafalan huruf / kata dari 7 orang peserta didik, rata-

rata mereka sudah bisa mengucapkan kalimat bunyi Bahasa yang dikenal

seperti huruf vocal, konsonan dan gabungan dan terdapat 1 orang peserta

didik yang tidak bisa dalam pelafalan huruf / kata seperti menyebutkan R,G

NG

2. Intonasi

Pada indikator intonasi dari 7 orang peserta didik terdapat 5 orang

peserta didik yang sudah bisa dalam pengucapan kalimat seperti tepat dalam

tekanan, nada, tempo saat membaca. Dan untuk 2 orang peserta didik
37

mereka masih tidak tepat dalam pengucapan kalimat.

3. Kelancaran membaca

Pada indikator kelancaran membaca dari 7 orang peserta didik hanya 3

orang peserta didik yang lancar dalam membaca tanpa terbata-bata. Dan 4

orang peserta didik masih belum lancar dalam membaca hal terlihat ketika

disuruh membaca masih ada peserta didik yang terbata-bata dalam membaca.

4. Kejelasan suara

Pada indikator kejelasan suara dari 7 orang peserta didik terdapat 4

orang peserta didik saat mereka disuruh membaca kata-kata yang merekan

ucapkan terdengar oleh guru dan peserta didik lain. Dan 3 orang peserta didik

yang kejelasan suaranya terlihat ketika mereka disuruh membaca hanya

terdengar oleh guru tidak dengan peserta didik lainnya.

Dari hasil tabel dan deskripsi diatas dapat dilihat masih banyak peserta didik

yang kurang dalam membaca hal ini terlihat dari setiap indikator yang digunakan

peneliti. Berikut hasil pengamatan membaca permulaan peserta didik siklus I

pertemuan I

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I


Pertemuan I

Indikator
Nama
No Peserta
Pelafalan
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi Nilai Kriteria
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 3 4 3 88 SB
2 JS 4 2 4 4 88 SB
3 FNH 2 3 2 2 56 C
4 KRP 3 1 1 2 44 K
5 MRH 1 1 1 2 31 K
6 MFP 3 2 3 3 69 C
7 AP 2 2 3 3 62 C
38

Jumlah Skor Kelas 438

Rata-Rata Skor Kelas


62,5
Nilai Rata-Rata Kelas

Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat

peserta didik yang memenuhi kriteria keberhasilan berdasarkan indikator membaca

permulaan.Berikut ketercapaian setiap indikator:

1. Pelafalan huruf kata

Pada indikator pelafalan huruf atau kata dalam siklus I pertemuan I,

hanya 2 orang peserta didik yaitu SA dan JS yang benar-benar mampu dalam

pengucapan huruf atau kata yang dikategorika sangat baik yaitu tepat dalam

pengucapan huruf atau kata-kata kalimat sederhana. Kemudian 2 orang peserta

didik yaitu MRH dan MFP termasuk dalam kategori baik dalam pelafalan huruf

atau kata pada saat membaca yaitu peserta didik sudah tepat dalam pengucapan

huruf atau kata dalam kalimat sederhana dengan bantuan guru. Terdapat 2 orang

peserta didik yaitu FNH dan AP dikategorikan cukup baik dalam pelafalan huruf

dalam membaca yaitu cukup tepat dalam pengucapan huruf atau kata dengan

bantuan guru. Indikator pelafalan huruf atau kata saat membaca rata-rata peserta

didik sudah bisa mengucapkan huruf dengan pelafalan yang benar, meskipun

terdapat 1 orang peserta didik yang benar-benar tidak bisa dalam pengucapan

kata- kata. Hasil observasi indikator pelafalan huruf atau kata sudah bisa dikatakan

baik dari sebelumnya.


39

2. Intonasi

Pada indikator kedua dalam kemapuan membaca permulaan peserta didik

pada siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat bahwa ada 2 orang peserta didik

dikategorikan baik yaitu SA dan FNH saat membaca mereka sudah mulai

menggunakan intonasi yang benar seperti sudah sesuai dengan tanda baca dan

sudah menggunakan tinggi dan rendahnya nada saat membaca. Selanjutnya

dalam kategori cukup baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu: JS, MFP dan AP

dalam kegiatan membaca mereka cukup baik dalam menggunakan intonasi yaitu

peserta didik dalam penggunaan tinggi rendahnya suara saat membaca.

Selanjutnya yang kurang dalam menggunakan intonasi terdapat 2 orang peserta

didik yaitu KRP dan MRH saat membaca peserta didik tidak bisa dalam

penggunaan tinggi dan rendahnya nada saat membaca meskipun dengan bantuan

guru.

3. Kelancaran

Pada indikator kelancaran membaca ada 2 orang peserta didik yang

dikategorikan sangat baik yaitu SA dan JS saat membaca mereka sangat sangat

lancar dalam membaca tanpa bantuan guru. Dalam kategori baik terdapat 2 orang

peserta didik yaitu MFP dan AP dengan bantuan guru peserta didik lancar dalam

membaca kalimat sederhana. Pada kategori cukup baik terdapat 1 orang peserta

didik yaitu FNH dalam kategori cukup lancar ini peserta didik masih mengeja dan

mengeja dala hati dan saat membaca masih terbata-bata. Pada kategori kurang

baik terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH masih mengeja dan saat

membaca masih terbata-bata.


40

4. Kejelasan suara

Pada indikator kejelasan suara pada saat membaca, yang masuk dalam

kategori sangat baik ada 1 orang peserta didik yaitu JS suara sangat jelas dan

lantang dan dapat didengar oleh guru dan semua peserta didik. dalam kategori

baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu SA, MFP dan AP saat membaca suara

jelas dan dapat didengar oleh guru dan peserta didik lain. Kemudian dalam kategori

cukup baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu FNH, KRP dan MRH yang masih

dikategorikan cukup baik yaitu saat membaca hanya bisa didengar oleh guru dan

tidak didengar oleh peserta lainnya saat membaca. Tidak terdapat peserta didik

dalam kategori kurang pada indikator kejelasan suara.

B. Pertemuan II

Sebelum dilakukan tindakan setiap siklus, peneliti melakukan observasi

sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan lembar obsrvasi yang telah

disiapkan. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan II


Indikator
Nama Pelafalan Kelancaran Kejelasan
No Intonasi
Peserta Didik Huruf Kata Membaca Suara
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 SA √ √ √ √
2 JS √ √ √ √
3 FNH √ √ √ √
4. KRP √ √ √ √
5 MRH √ √ √ √
6 MFP √ √ √ √
7 AP √ √ √ √

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat peserta didik yang memenuhi kriteria

keberhasilan berdasarkan indikator membaca permulaan.Berikut deskripsi setiap

indikator:
41

1. Pelafalan huruf / kata

Pada indikator pelafalan huruf / kata dari 7 orang peserta didik, rata-

rata mereka sudah bisa mengucapkan kalimat bunyi Bahasa yang dikenal

seperti huruf vocal, konsonan dan gabungan dan terdapat 1 orang peserta

didik yang tidak bisa dalam pelafalan huruf / kata seperti menyebutkan R,G

NG

2. Intonasi

Pada indikator intonasi dari 7 orang peserta didik terdapat 5 orang

peserta didik yang sudah bisa dalam pengucapan kalimat seperti tepat dalam

tekanan, nada, tempo saat membaca. Dan untuk 2 orang peserta didik mereka

masih tidak tepat dalam pengucapan kalimat.

3. Kelancaran membaca

Pada indikator kelancaran membaca dari 7 orang peserta didik

terdapar 5 orang peserta didik yang lancar dalam membaca tanpa terbata-bata.

Dan 2 orang peserta didik masih belum lancar dalam membaca hal terlihat

ketika disuruh membaca masih ada peserta didik yang terbata-bata dalam

membaca.

4. Kejelasan suara

Pada indikator kejelasan suara dari 7 orang peserta didik terdapat 5

orang peserta didik saat mereka disuruh membaca kata-kata yang mereka

ucapkan terdengar oleh guru dan peserta didik lain. Dan 2 orang peserta

didik yang kejelasan suaranya terlihat ketika mereka disuruh membaca

hanya terdengar oleh guru tidak dengan peserta didik lainnya.

Dari hasil tabel dan deskripsi diatas dapat dilihat masih banyak peserta didik
42

yang kurang dalam membaca hal ini terlihat dari setiap indikator yang digunakan

peneliti. Berikut hasil pengamatan membaca permulaan peserta didik siklus I

pertemuan II.

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I


Pertemuan II

Indikator
Nama
No Peserta
Pelafalan Nilai Kriteria
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 3 94 SB
2 JS 4 2 4 4 88 SB
3 FNH 3 3 2 3 69 C
4 KRP 3 1 1 2 44 K
5 MRH 1 1 1 2 31 K
6 MFP 3 2 3 3 69 C
7 AP 2 2 3 3 62 C

Jumlah Skor Kelas 457

Rata-Rata Skor Kelas


65,3
Nilai Rata-Rata Kelas

Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat

peserta didik yang memenuhi kriteria keberhasilan berdasarkan indikator

membaca permulaan.Berikut ketercapaian setiap indikator:

1. Pelafalan huruf kata

Pada indikator pelafalan huruf atau kata dalam siklus I pertemuan II, hanya

2 orang peserta didik yaitu SA dan JS yang benar-benar mampu dalam

pengucapan huruf atau kata yang dikategorika sangat baik yaitu tepat dalam

pengucapan huruf atau kata-kata kalimat sederhana. Kemudian 3 orang peserta

didik yaitu FNH, KRP dan MFP sudah baik dalam pelafalan huruf atau kata pada

ssat membaca yaitu peserta didik sudah tepat dalam pengucapan huruf atau kata

dalam kalimat sederhana dengan bantuan guru. Terdapat 1 orang peserta didik
43

yaitu AP dikategorikan cukup baik dalam pelafalan huruf dalam membaca yaitu

cukup tepat dalam pengucapan huruf atau kata dengan bantuan guru Indikator

pelafalan huruf atau kata saat membaca rata-rata peserta didik sudah bisa

mengucapkan huruf dengan pelafalan yang benar, meskipun terdapat 1 orang

peserta didik yang benar-benar tidak bisa dalam pengucapan kata-kata.

2. Intonasi

Pada indikator kedua dalam kemapuan membaca permulaan peserta didik

pada siklus 1 pertemuan II dapat dilihat bahwa ada 1 orang peserta didik yang

dikatergorikan sangat baik yaitu SA saat membaca mereka sudah menggunakan

intonasi yang benar. Kemudian pada kategori baik terdapat 1 orang peserta didik

yaitu FNH saat membaca mereka sudah mulai menggunakan intonasi yang benar

seperti sudah sesuai dengan tanda baca dan sudah menggunakan tinggi dan

rendahnya nada saat membaca. Selanjutnya dalam kategori cukup baik terdapat 3

orang peserta didik yaitu JS, MFP dan AP dalam kegiatan membaca mereka

cukup baik dalam menggunakan intonasi yaitu peserta didik dalam penggunaan

tinggi rendahnya suara saat membaca. Selanjutnya yang kurang dalam

menggunakan intonasi terdapat 1 orang peserta didik yaitu MRH saat membaca

peserta didik tidak bisa dalam penggunaan tinggi dan rendahnya nada saat

membaca meskipun dengan bantuan guru.

3. Kelancaran

Pada indikator kelancaran membaca ada 2 orang peserta didik yang

dikategorikan sangat baik yaitu SA dan JS saat membaca mereka sangat sangat

lancar dalam membaca tanpa bantuan guru. Dalam kategori baik terdapat 2 orang

peserta didik yaitu FMP dan AP dengan bantuan guru peserta didik lancar dalam
44

membaca kalimat sederhana. Pada kategori cukup baik terdapat 1 orang peserta

didik yaitu FNH dalam kategori cukup lancar ini peserta didik masih mengeja dan

mengeja dala hatidan saat membaca masih terbata-bata.Pada kategori kurang baik

terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH masih mengeja dan saat

membaca masih terbata-bata.

4. Kejelasan suara

Pada indikator kejelasan suara pada saat membaca, yang masuk dalam

kategori sangat baik ada 1 orang peserta didik yaitu JS suara sangat jelas dan

lantang dan dapat didengar oleh guru dan semua peserta didik. dalam kategori

baik terdapat 4 orang peserta didik yaitu SA, FNH, MFP dan AP saat membaca

suara jelas dan dapat didengar oleh guru dan peserta didik lain. Kemudian dalam

kategori cukup baik terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH yang

masih dikategorikan cukup baik yaitu saat membaca hanya bisa didengar oleh guru

dan tidak didengar oleh peserta lainnya saat membaca. Kemudian tidak ada

peserta didik dalam kategori kurang saat membaca tidak bisa didengar oleh guru

dan peserta didik lainnya.

Adapun yang dapat disimpulkan dalam dari masing-masing indikator, ada 2

orang peserta didik yang sudah mengalami peningkatan kemampuan membaca

permulaan, namun berdasarkan kriteria dalam keberhasilan yang ditentukan.

Peningkatan kemampuan membaca permulaan peserta didik masih belum berhasil.

Maka peneliti dan guru akan melakukan perbaikan-perbaikan yang akan

dilaksanakan pada siklus II.


45

C. Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Membaca

Hasil observasi (pengamatan) kemampuan membaca permulaan peserta

didik pada pertemuan 1 siklus 1 berdasarkan hasil observasi pada siklus 1

pertemuan 1 dan pertemuan 2 menunjukan bahwa nilai tertinggi yang dimiliki

peserta didik yaitun 94, sementara nilai terendah 31. Adapun nilai rekapitulasi

persentase keberhasilan peserta didik sepeti pada tabel berikut.

Table 4.6 Hasil Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I


Pertemuan Pertemuan
No Nama Siswa Jumlah Nilai Kriteria
I II
1 SA 88 94 182 91 SB
2 JS 88 88 176 88 SB
3 FNH 56 69 125 63 B
4 KRP 44 44 88 44 K
5 MRH 31 31 62 31 K
6 MFP 69 69 138 69 B
7 AP 62 62 124 62 B
Jumlah 445
SB=2
Rata-rata 63,57 B=3
C=0
Presentasi kemampuan membaca permulaan K=2
64%
peserta didik Secara Klasikal Siklus I
46

Hasil Observasi Membaca Permulaan Siklus I

5
Kurang
4 Cukup
Baik
3
Sangat Baik
2

0
Kurang Cukup Baik Sangat Baik

Gambar 4. 1 Diagram Jumlah Peserta Didik Perkategori Siklus I

Berdasarkan data diagram 4.1 dapat dijelaskan bahwa membaca permulaan

peserta didik pada siklus I pada kategori sangat baik 2 orang peserta didik yaitu:

SA dan JS kategori baik 3 orang peserta didik yaitu FNH,MFP dan AP. Tidak ada

peserta didik yang dikategori cukup. Untuk kategori kurang terdapat 2 orang

peserta didik yaitu KRP dan MRH . Penjelasan 4 indikator membaca permulaan

adalah sebagai berikut:

1. Pelafalan huruf kata

Pada indikator pelafalan huruf/kata dari 7 orang peserta didik 2 orang

peserta didik dalam kategori sangat baik. 3 orang peserta didik dalam kategori

baik. Pada kategori cukup 1. untuk kategori kurang terdapat 1 orang peserta didik.

2. Intonasi

Pada indikator intonasi dari 7 orang peserta didik. 1 orang peserta didik

yang memenuhi kriteria sangat baik. 1 orang peserta didik dalam kategori baik.

Untuk kategori cukup baik terdapat 3 orang peserta didik. dan kategori kurang
47

terdapat 2 orang peserta didik

3. Kelancaran membaca

Pada indikator kelancaran membaca dari 7 orang peserta didik. 2 orang

peserta didik dalam kategori sangat baik. 2 orang peserta didik berada pada

kategori baik. Untuk kategori cukup terdapat 1 orang peserta didik dan pada

kategori kurang terdapat 2 orang peserta didik.

4. Kejelasan suara

Pada indikator kejelasan suara dari 7 orang peserta didik. terdapat 1 oarng

peserta didik berada pada kategori sangat baik. Pada kategori baik terdapat 4

orang peserta didik. untuk kategori culup terdapat 2 orang peserta didik. dan pada

kategori kurang tidak ada.

4.2.1.4 Refleksi siklus I

Pengumpulan data sampai hasil pengamatan pada penelitian mengenai

meningkatkan membaca permulaan peserta didik pada siklus I sebesar 64% pada

kategori cukup, hal ini belum memenuhi target yang dicapai yaitu 71%. Dari hasil

penelitian siklus 1 ini akan dilakukan analisis kekurangan-kekurangan atau

masalah dalam penggunaan buku cerita bergambar. Kendala yang dialami peserta

didik yaitu dalam proses pembelajaran peserta didik masih terlihat canggung

dalam menggunakan buku cerita bergambar Hal ini dikarenakan peserta didik

belum terbiasa menggunakan buku cerita bergambar dalam pembelajaran. Masih

ada peserta didik yang sulit diatur untuk mengikuti proses pembelajaran, peneliti

juga merasa bahwa proses pembelajaran ini belum maksimal, hal ini terlihat

beberapa peserta didik yang masih terlihat kurang percaya diri dalam

menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas.


48

Table 4.7 Rencana Tindak Lanjut Siklus II


Kekurangan Rencana tindak lanjut

Masih terlihat binggung dalam belajar Guru akan mengoptimalkan pe-laksanaan


menggunakan buku cerita bergambar pembelajaran mengguna-kan buku cerita
bergambar dengan memberikan contoh dan
bimbingan dahulu terutama pada peserta
didik yang masih bingung.
Masih ada peserta didik yang sibuk Guru akan sedikit meluangkan waktu untuk
sendiri dalam mengerjakan tugas memperhatikan peserta didik tersebut agar
akan peserta didik memperhatikan guru dan
peserta didik tidak sibuk sendiri

Masih ada peserta didik yang kurang Guru akan memberikan memberikan
semangat dan tidak percaya diri dalam Reward berupa tepuk tangan agar peserta
menyampaikan hasil kerjanya. didik lebih percaya diri dalam
menyampaikan hasil kerjanya.

4.2.2 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II menggunakan 4 tahapan yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil refleksi ini dijadikan sebagai dasar untuk

menentukan tindakan perbaikan apabila ada siklus berikutnya. Tahapan siklus II,

peneliti mendesain 2 kali pertemuan. Tindakan pertemuan II hampir sama dengan

tindakan pada pertemuan di siklus I namun penggunaan media pembelajaran

didesain agar peserta didik lebih semangat lagi dalam mengikuti pembelajaran.

4.2.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan penelitian tindakan siklus II ini dilakukan

berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama dan peneliti juga kembali

berkonsultasi dengan guru kelas. Siklus II dilakukan 2 kali pertemuan, adapun

kegiatan perencanaan sebagai berikut:

1. Menyusun RPP dengan tema kebersamaan sub tema 2

kebersamaan disekolah pembelajaran 3 untuk pertemuan 1 dan

pembelajaran 4 untuk pertemuan ke-2 (Rencana Pelaksaan

pembelajaran).
49

2. Menyiapkan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar

untuk pertemuan 1 dan pertemuan 2.

3. Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui penerapan

buku cerita bergambar

4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa saat

proses pembelajaran berlangsung.

5. Siklus II dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan yang

ada pada siklus I

4.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan tindakan siklus I

yaitu melaksanakan tindakan dengan menggunakan buku cerita bergambar untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan di kelas II Sekolah Dasar.

1. Pertemuan 1

A. Kegiatan pembuka

Siklus II pertemuan I guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam kepada seluruh peserta didik, lalu mengajak peserta didik berdo’a sebelum

memulai pembelajaran, setelah berdo’a guru mengecek kehadiran peserta didik.

guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik dan menyampaikan

tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti guru menjelaskan pembelajaran yang di pelajari hari

ini yaitu “Kebersamaan Disekolah ”. peserta didik diminta mengamati teks

bacaan yang terdapat didalam buku siswa guru memancing peserta didik dengan

pertanyaan, ketika diberi pertanyaan, peserta didik mampu menjawab pertanyaan


50

yang diberikan oleh guru meskkipun dengan melihat jawaban dibuku. Kemudian

guru menjutkan kegiatan pembelajaran gengan meminta siswa untuk membaca teks

bacaan buku cerita bergambar “mencari teman lili”. Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. Guru

mencatat pertanyaan dari peserta didik dan menjawabnya secara klasikal kegiatan

selanjutnya guru membimbing peserta didik mencari informasi tentang warna di

dalam dongeng, peserta didik menuliskan warna-warna yang ada kemudian

melingkari warna kesukaannya serta membuat daftar warna yang mereka sukai,

kemudian guru menunjuk beberapa peserta didik untuk membacakan hasil

kerjanya.

C.Penutup

Pada kegiatan ini peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan

pembelajaran yang dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari berikutnnya, dan menyuruh peserta didik untuk belajar tentang materi

yang akan dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

2. Pertemuan 2

A. Kegiatan pembuka

Siklus II pertemuan I guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam kepada seluruh peserta didik, lalu mengajak peserta didik berdo’a sebelum

memulai pembelajaran, setelah berdo’a guru mengecek kehadiran peserta didik.

guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik dan menyampaikan

tujuan pembelajaran.
51

B. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti guru menjelaskan pembelajaran yang di pelajari hari

ini yaitu “kebersamaan disekolah”. peserta didik diminta mengamati gambar

kegiatan Lili dan teman-temannya dalam buku yang sudah disiapkan guru. Guru

memancing peserta didik dengan pertanyaan, ketika diberi pertanyaan peserta

didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru meskkipun dengan

melihat jawaban dibuku. Kemudian guru menjelaskan yang diamati oleh peserta

didik. Guru membimbing dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. Guru mencatat pertanyaan-

pertanyaan peserta didik dan membahasnya secara klasikal. Untuk menguju

pemahan peserta didik terhadap teks bacaan, peserta didik diminta mengamati

kembali gambar kegiaan Lili dan teman-temannya kemudian melengkapi tabel

yang sudah disediakan guru lalu membacakan dengan nyaring kembali cerita

yang sudah ditulis dengan bahasa sendiri.

C.Penutup

Pada kegiatan ini peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan

pembelajaran yang dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari berikutnnya, dan menyuruh peserta didik untuk belajar tentang materi

yang akan dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan sallam.
52

4.2.2.3 Observasi Tindakan Siklus II

1. Hasil observasi aktivitas guru siklus II

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Buku cerita


bergambar Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
No Indikator Descriptor/sintak Keterangan Keterangan
YA TIDAK YA TIDAK
1 Kegiatan Guru mengawali kegiatan
Pendahuluan pembelajaran dengan mengucapkan
√ √
salam dan mengajak peserta didik

Guru
berdoamengecek kehadiran √
peserta didik √

Guru memberikan motivasi √ √


kepada peserta didik dan
Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √

Guru melakukan apersepsi


kepada peserta didik √ √

2 Kegiatan Inti Guru membimbing peserta


didik dalam mengamati gambar √ √
Guru memberikan pertanyan-
pertanyaan mengenai materi yang akan √ √
diajarkan
Guru membimbing siswa untuk
bergiliran membaca dongeng “Lili Si √ √
Mata Jeli”

Guru membimbing peserta


didik cara mengerjakan tugas

Memberikan kesempatan kepada peserta


didik menyampaikan pendapat dalam √ √
refleksi

Melakukan penilaian secara indivindu


√ √

3 Kegiatan Penutup Guru menyimpulkan materi


Pembelajaran √ √

Guru menutup pembelajaran √ √


Guru mengajak peserta didik
Berdoa √ √
53

Hasil pengamatan aktivitas guru dalam menggunakan buku cerita

bergambar pada sikllus II pertemuan I dan II pada kegiatan pembuka dari guru

mengucapkan salam, mengajak peserta didik berdoa, mengecek kehadiran peserta

didik dan melakukan apersepsip sudah terlaksana. Pada kegiatan inti mulai dari

menyampaikan tujuan pembelajaran sampai dengan melakukan penilaian

kelompok sudah terlaksana. Pada kegiatan penutup sudah terlaksana tapi pada

pertemuan I guru lupa menutup pembelajaran. Berikut hasil perbandingan yang

dilakukan oleh guru dengan menggunakan buku cerita bergambar dapat dilihat

dalam table berikut:

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru Per-Siklus


No Tahap Total skor Persentase Kriteria

1 Siklus I 125 90% Sangat terlaksana

2 Siklus II 136 100% Sangat Terlaksana

Berdasarkan table 4.6 aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan

buku cerita bergambar telah mengalami peningkatan. Pada siklus 1 aktivitas guru

mencapai 90%, pada siklus 2 aktivitas guru mencapai 100% dengan kriteria sangat

terlaksana.

2. Hasil observasi aktivitas peserta didik siklus II

1. Pertemuan 1

Sebelum dilakukan tindakan setiap siklus, peneliti melakukan observasi

sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan lembar obsrvasi yang telah

disiapkan. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada table berikut:
54

Tabel 4.10 Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan I


Indikator
Nama Pelafalan Kelancaran Kejelasan
No Intonasi
Peserta Didik Huruf Kata Membaca Suara
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 SA √ √ √ √
2 JS √ √ √ √
3 FNH √ √ √ √
4. KRP √ √ √ √
5 MRH √ √ √ √
6 MFP √ √ √ √
7 AP √ √ √ √

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat peserta didik yang memenuhi kriteria

keberhasilan berdasarkan indikator membaca permulaan.Berikut deskripsi setiap

indikator:

1. Pelafalan huruf / kata

Pada indikator pelafalan huruf / kata dari 7 orangj peserta didik,

rata-rata mereka sudah bisa mengucapkan kalimat bunyi Bahasa yang

dikenal seperti huruf vocal, konsonan dan gabungan dan terdapat 1 orang

peserta didik yang tidak bisa dalam pelafalan huruf / kata seperti

menyebutkan R,G NG

2. Intonasi

Pada indikator intonasi dari 7 orang peserta didik terdapat 5 orang

peserta didik yang sudah bisa dalam pengucapan kalimat seperti tepat dalam

tekanan, nada, tempo saat membaca. Dan untuk 2 orang peserta didik

mereka masih tidak tepat dalam pengucapan kalimat.

3. Kelancaran membaca

Pada indikator kelancaran membaca dari 7 orang peserta didik 6

orang peserta didik yang lancar dalam membaca tanpa terbata- bata. Dan 1
55

orang peserta didik masih belum lancar dalam membaca hal terlihat ketika

disuruh membaca masih ada peserta didik yang terbata-bata dalam

membaca.

4. Kejelasan suara

Pada indikator kejelasan suara dari 7 orang peserta didik hanya 5

orang peserta didik saat mereka disuruh membaca kata-kata yang merekan

ucapkan terdengar oleh guru dan peserta didik lain. Dan 2 orang peserta

didik yang kejelasan suara hal terlihat ketika mereka disuruh membaca

hanya terdengar oleh guru tidak dengan peserta didik lainnya.

Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat

peserta didik yang memenuhi kriteria keberhasilan berdasarkan indikator

membaca permulaan. Berikut ketercapaian setiap indikator:

Tabel 4.11 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II


Pertemuan I

Indikator
Nama
No Peserta Nilai Kriteria
Pelafalan
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 4 100 SB
2 JS 4 3 4 4 94 SB
3 FNH 3 3 4 3 81 B
4 KRP 3 1 2 2 56 C
5 MRH 2 1 2 3 50 K
6 MFP 3 3 3 3 75 B
7 AP 3 2 3 4 75 B
Jumlah Skor Kelas 531

Rata-Rata Skor Kelas


75,9
Nilai Rata-Rata Kelas

Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat
56

peserta didik yang memenuhi kriteria keberhasilan berdasarkan indikator membaca

permulaan. Berikut ketercapaian setiap indikator:

1. Pelafalan huruf atau kata

Pada indikator pelafalan huruf atau kata dalam siklus I pertemuan II,

terdapat 2 orang peserta didik yaitu SA dan JS yang benar-benar mampu dalam

pengucapan huruf atau kata yang dikategorikan sangat baik yaitu tepat dalam

pengucapan huruf atau kata-kata kalimat sederhana. Kemudian 4 orang peserta

didik yaitu FNH, KRP, AP dan MFP sudah baik dalam pelafalan huruf atau kata

pada ssat membaca yaitu peserta didik sudah tepat dalam pengucapan huruf atau

kata dalam kalimat sederhana dengan bantuan guru. Tidak ada peserta didik yang

dikategori cukup baik dalam pelafalan huruf atau kata. Saat Rata-rata peserta didik

sudah bisa mengucapkan huruf dengan pelafalan yang benar.

2. Intonasi

Pada indikator intonasi dalam membaca dapat dilihat bahwa ada 1 orang

peserta didik yang dikatergorikan sangat baik yaitu SA saat membaca mereka

sudah menggunakan intonasi yang benar. Kemudian pada kategori baik terdapat 3

orang peserta didik yaitu JS,FNH dan MFP saat membaca mereka sudah mulai

menggunakan intonasi yang benar seperti sudah sesuai dengan tanda baca dan

sudah menggunakan tinggi dan rendahnya nada saat membaca. Selanjutnya dalam

kategori cukup baik terdapat 1 orang peserta didik yaitu AP dalam kegiatan

membaca mereka cukup baik dalam menggunakan intonasi yaitu peserta didik

dalam penggunaan tinggi rendahnya suara saat membaca. Selanjutnya yang

kurang dalam menggunakan intonasi terdapat 2 orang peserta didik yaitu MRH

dan MFP saat membaca peserta didik tidak bisa dalam penggunaan tinggi dan
57

rendahnya nada saat membaca meskipun dengan bantuan guru.

3. Kelancaran

Pada indikator kelancaran membaca ada 3 orang peserta didik yang

dikategorikan sangat baik yaitu SA,FNH dan JS saat membaca mereka sangat

sangat lancar dalam membaca tanpa bantuan guru. Dalam kategori baik terdapat 2

orang peserta didik yaitu FMP dan AP dengan bantuan guru peserta didik lancar

dalam membaca kalimat sederhana. Pada kategori cukup baik terdapat 2 orang

peserta didik yaitu KRP dan MRH dalam kategori cukup lancar ini peserta didik

masih mengeja dan mengeja dala hatidan saat membaca masih terbata-bata. Pada

kategori kurang baik tidak ada peserta didik yang masih mengeja dan saat

membaca masih terbata-bata.

4. Kejelasan suara

Pada indikator kejelasan suara pada saat membaca, yang masuk dalam

kategori sangat baik ada 3 orang peserta didik yaitu SA,JS dan AP suara sangat

jelas dan lantang dan dapat didengar oleh guru dan semua peserta didik. dalam

kategori baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu FNH, MRH dan MFP saat

membaca suara jelas dan dapat didengar oleh guru dan peserta didik lain.

Kemudian dalam kategori cukup baik terdapat 1 orang peserta didik yaitu KRP

yang masih dikategorikan cukup baik yaitu saat membaca hanya bisa didengar oleh

guru dan tidak didengar oleh peserta lainnya saat membaca. Kemudian tidak ada

peserta didik dalam kategori kurang saat membaca tidak bisa didengar oleh guru

dan peserta didik lainnya.

2. Pertemuan 2

Sebelum dilakukan tindakan setiap siklus, peneliti melakukan observasi


58

sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan lembar obsrvasi yang telah

disiapkan. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.12 Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan II


Indikator
Nama Pelafalan Kelancaran Kejelasan
No Intonasi
Peserta Didik Huruf Kata Membaca Suara
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 SA √ √ √ √
2 JS √ √ √ √
3 FNH √ √ √ √
4. KRP √ √ √ √
5 MRH √ √ √ √
6 MFP √ √ √ √
7 AP √ √ √ √
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat peserta didik yang memenuhi kriteria

keberhasilan berdasarkan indikator membaca permulaan.Berikut deskripsi setiap

indikator:

1. Pelafalan huruf / kata

Pada indikator pelafalan huruf / kata dari 7 orang peserta didik, rata-rata

mereka sudah bisa mengucapkan kalimat bunyi Bahasa yang dikenal seperti huruf

vocal, konsonan dan gabungan.

2. Intonasi
Pada indikator intonasi dari 7 orang peserta didik terdapat 5 orang peserta

didik yang sudah bisa dalam pengucapan kalimat seperti tepat dalam tekanan, nada,

tempo saat membaca. Dan untuk 2 orang peserta didik mereka masih belum tepat

dalam pengucapan kalimat.

3. Kelancaran membaca

Pada indikator kelancaran membaca dari 7 orang peserta didik 6 rang

peserta didik lancar dalam membaca tanpa terbata- bata. Dan 1 orang peserta

didik masih belum lancar dalam membaca hal terlihat ketika disuruh membaca
59

masih ada peserta didik yang terbata-bata dalam membaca.

4. Kejelasan suara

indikator kejelasan suara dari 7 orang peserta didik rata-rata peserta didik

saat mereka disuruh membaca kata-kata yang merekan ucapkan terdengar oleh

guru dan peserta didik lain.

Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat

peserta didik yang memenuhi kriteria keberhasilan berdasarkan indikator membaca

permulaan.Berikut ketercapaian setiap indikator:

Tabel 4.13 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II


Pertemuan II
Indikator
Nama
No Peserta Pelafalan Nilai Kriteria
Kelancaran Kejelasan
Didik Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 4 100 SB
2 JS 4 3 4 4 94 SB
3 FNH 4 4 4 3 94 SB
4 KRP 3 2 2 3 62 C
5 MRH 3 2 3 3 69 C
6 MFP 3 3 3 4 81 B
7 AP 4 3 3 4 87 SB
Jumlah Skor Kelas 587

Rata-Rata Skor Kelas


83,86
Nilai Rata-Rata Kelas

Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat

peserta didik yang memenuhi kriteria keberhasilan berdasarkan indikator membaca

permulaan. Berikut ketercapaian setiap indikator:

1. Pelafalan huruf atau kata

Pada indikator pelafalan huruf atau kata dalam siklus I pertemuan II,

terdapat 4 orang peserta didik yaitu SA, JS, FNH dan AP yang benar-benar
60

mampu dalam pengucapan huruf atau kata yang dikategorikan sangat baik yaitu

tepat dalam pengucapan huruf atau kata-kata kalimat sederhana. Kemudian 3

orang peserta didik yaitu FNH, KRP dan MFP sudah baik dalam pelafalan huruf

atau kata pada ssat membaca yaitu peserta didik sudah tepat dalam pengucapan

huruf atau kata dalam kalimat sederhana dengan bantuan guru. Tidak ada peserta

didik yang dikategori cukup baik dalam pelafalan huruf atau kata. Saat Rata-rata

peserta didik sudah bisa mengucapkan huruf dengan pelafalan yang benar.

2. Intonasi

Pada indikator intonasi dalam membaca dapat dilihat bahwa ada 2 orang

peserta didik yang dikatergorikan sangat baik yaitu SA dan FNH saat membaca

mereka sudah menggunakan intonasi yang benar. Kemudian pada kategori baik

terdapat 3 orang peserta didik yaitu JS, MFP dan AP saat membaca mereka sudah

mulai menggunakan intonasi yang benar seperti sudah sesuai dengan tanda baca

dan sudah menggunakan tinggi dan rendahnya nada saat membaca. Selanjutnya

dalam kategori cukup baik terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH

dalam kegiatan membaca mereka cukup baik dalam menggunakan intonasi yaitu

peserta didik dalam penggunaan tinggi rendahnya suara saat membaca. Kategori

kurang dalam menggunakan intonasi yaitu tidak bisa dalam penggunaan tinggi

dan rendahnya nada saat membaca meskipun dengan bantuan guru, tiadak ada.

3. Kelancaran

Pada indikator kelancaran membaca ada 3 orang peserta didik yang

dikategorikan sangat baik yaitu SA, JS dan FNH saat membaca mereka sangat

sangat lancar dalam membaca tanpa bantuan guru. Dalam kategori baik terdapat 3

orang peserta didik yaitu MRH, FMP dan AP dengan bantuan guru peserta didik
61

lancar dalam membaca kalimat sederhana. Pada kategori cukup baik terdapat 1

orang peserta didik yaitu KRP dalam kategori cukup lancar ini peserta didik

masih mengeja dan mengeja dala hatidan saat membaca masih terbata-bata. Pada

kategori kurang baik tidak ada peserta didik yang masih mengeja dan saat

membaca masih terbata-bata.

4. Kejelasan suara

Pada indikator kejelasan suara pada saat membaca, yang masuk dalam

kategori sangat baik ada 4 orang peserta didik yaitu SA,JS,MFP dan AP suara

sangat jelas dan lantang dan dapat didengar oleh guru dan semua peserta didik.

dalam kategori baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu FNH, KRP dan MRH saat

membaca suara jelas dan dapat didengar oleh guru dan peserta didik lain.

Kemudian dalam kategori cukup baik yaitu saat membaca hanya bisa didengar oleh

guru dan tidak didengar oleh peserta lainnya saat membaca tidak ada. Kategori

kurang saat membaca tidak bisa didengar oleh guru dan peserta didik lainnya, juga

tidak ada.

3. Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Membaca

Permulaan

Hasil observasi (pengamatan) kemampuan membaca permulaan peserta

didik siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2 menunjukan bahwa nilai tertinggi

yang dimiliki peserta didik yaitu 100, sementara nilai terendah 50. Berikut nilai

rekapitulasi persentase keberhasilan peserta didik.


62

Table 4.14 Hasil Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II


Pertemuan Pertemuan
No Nama Siswa Jumlah Nilai Kriteria
I II
1 SA 100 100 200 100 SB
2 JS 94 94 188 94 SB
3 FNH 81 94 175 88 SB
4 KRP 56 62 118 59 C
5 MRH 50 69 119 60 C
6 MFP 75 81 156 78 B
7 AP 75 87 162 81 B
Jumlah 560
SB =3
Rata-rata 80 B =2
C =2
Presentasi kemampuan membaca permu laan K =0
80%
peserta didik Secara Klasikal Siklus II

Hasil Observasi Membaca Permulaan Siklus II

5
Kurang
4 Cukup
Baik
3
Sangat Baik
2

0
Kurang Cukup Baik Sangat Baik

Gambar 4. 2 Diagram jumlah peserta didik perkategori siklus II

Berdasarkan data diagram 4.2 dapat dijelaskan bahwa membaca permulaan

peserta didik pada siklus II pada kategori sangat baik 3 orang peserta didik yaitu

SA, JS dan FNH. Kategori baik 2 orang peserta didik yaitu MFP dan AP. Untuk
63

kategori cukup terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH. Tidak ada

peserta didik yang termasuk dalamm kategori kurang dalam kemampuan

membaca. Berikut penjelasan 4 indikator membaca permulaan:

1. Pelafalan huruf kata

Pada indikator pelafalan huruf/kata dari 7 orang peserta didik 4 orang

peserta didik dalam kategori sangat baik. 3 orang peserta didik dalam kategori baik.

Pada kategori cukup tidak ada. untuk kategori kurang juga tidak ada.

2. Intonasi

Pada indikator intonasi dari 7 orang peserta didik, yang memenuhi kriteria

sangat baik 2 orang peserta didik. Dalam kategori baik 3 orang peserta didik. Untuk

kategori cukup baik terdapat 2 peserta didik. dan kategori kurang tidak ada.

3. Kelancaran membaca

Pada indikator kelancaran membaca dari 7 orang peserta didik 3 orang

peserta didik dalam kategori sangat baik. 3 orang peserta didik berada pada

kategori baik. Untuk kategori cukup terdapat 1 orang peserta didik. Pada kategori

kurang tidak ada.

4. Kejelasan suara

Pada indikator kejelasan suara dari 7 orang peserta didik terdapat 4 oarng

peserta didik berada pada kategori sangat baik. Pada kategori baik terdapat 3 orang

peserta didik. untuk kategori cukup tidak ada dan pada kategori kurang juga tidak

ada.

4.2.2.4 Refleksi siklus II

Seluruh hasil data yang didapat dari penelitian tanggal 11-12 April, terdiri

dari 2 kali pertemuan telah menunjukan keberhasilan dalam meningkatkan


64

kemampuan membaca permulaan peserta didik dengan menggunakan buku cerita

bergambar pada siklus I diperoleh persentase 64% dengan kategori cukup dan

siklus II diperoleh persentase 80% dengan kategori baik. Pada siklus II ini hampir

seluruh kekurangan pada penelitian sudah dapat diatasi dengan perbaikan tindakan

pada cara mengajar dan media yang digunakan dalam pembelajaran. Walaupun

tiap aspek tidak seluruhnya sempurna namun peserta didik di dalam kelas sudah

menunjukan peningkatan membaca permulaan. Dari hasil yang telah dirangkum

di dalam lembar pengamatan, data ini sudah mencapai kriteria keberhasilan,

dengan kata lain bahwa penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan peserta didik tidak dilanjutkan lagi.

4.3 Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Hasil observasi pra tindakan sebelum digunakannya pembelajaran dengan

buku cerita bergambar kurang baik hanya 61% dengan kriteria keberhasilannya

adalah 71%. Hasil observasi peserta didik mengalami peningkatan setelah

dilakukan tindakan, tindakan siklus I dan tindakan siklus II. Adapun hasil yang

didapatkan adalah, pada pra tindakan 61% meningkat di siklus I menjadi 64% dan

pada siklus II meningkat menjadi 80%. Data hasil observasi disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.15 Perbandingan Persentase Secara Klasikal Pratindakan Siklus I-II


Aspek Persentase

Pra tindakan Siklus I Siklus II


Persentase
secara klasikla
61% 64% 80%
65

100%
90% 84%
80% 76%

70% 63% 65%


61%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II

Gambar 4. 3 Presentase Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan


Peserta Didik Persiklus

90%
80%
80%

70% 64%
61%
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 4. 4Presentase Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan


Peserta Didik Setiap Siklus

Berdasarkan tabel dan gambar grafik dapat dilihat terjadi peningkatan

secara klasikal dari pratindakan dengan setelah digunakan tindakan pada siklus I

dan siklus II. Sedangkan peningkatan kemampuan membaca permulaan dari


66

sebelum tindakan dengan per pertemuan pada siklus I dan siklus II yang terdiri dari

2 pertemuan setiap siklus sebelum dihitung nilai rata-rata juga mengalami angka

peningkatan.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil pratindakan yang dilakukan peneliti, diperoleh data nilai

ketuntasan kelas yaitu 61%, dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 31.

Sementara persentase peserta didik yang telah mencapai KKM baru 29%. Hasil

observasi tersebut menggambarkan bahwa kemampuan membaca permulaan

peserta didik masih kurang baik. Karena itu, perlu adanya tindakan perbaikan yang

harus segera dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan peserta didik. Pada saat observasi peneliti melihat peserta didik hanya

memperoleh informasi dari aktivitas membaca, mendengarkan dan mencatat.

Sumber belajar yang digunakan sebagian besar berasal dari guru dan buku

pelajaran. Jadi masih banyak peserta didik belum ada antusias dan semangat

mengikuti pembelajaran sehingga peserta didik tidak terlalu memperhatikan dan

kurang tanggap dengan tugas yang diberikan oleh guru, karena bosan dengan

tugas yang seperti itu terus menerus.

Dalam pembelajaran Siklus I, guru menggunakan buku cerita bergambar

untuk membantu meningkatkan kemampuan membaca peserta didik. Buku cerita

bergambar mampu membuat peserta didik lebih senang, antusias dan menarik

sehingga mereka tidak merasa bosan. Namun, masih terlihat peserta didik yang

masih binggung dalam belajar menggunakan buku cerita bergambar, masih ada

peserta didik yang sibuk sendiri dalam mengerjakan tugas, masih ada peserta

didik yang kurang semangat dan tidak percaya diri dalam menyampaikan hasil
67

diskusi kerjanya. Sehingga, peneliti berdidkusi kembali dengan guru untuk

merencanakan perbaikan pada siklus II dengan cara lebih mengoptimalkan

penggunaan media buku cerita bergambar, lebih memperhatikan peserta didik

yang sibuk sendiri, memberikan rewd agar peserta didik lebih percaya diri dalam

menyampaikan hasil kerjanya.

Setelah dilakukan beberapa perbaikan dari siklus I, penggunaan media buku

cerita bergambar yang digunakan guru pada siklus II meningkat dibandingkan

pada siklus I karena guru lebih intensif memberikan bimbingan kepada peserta

didik, dalam menarik kesimpulan dan memotivasi peserta didik.

Nilai rata-rata persentase keberhasilan tindakan yang diperoleh peserta

didik pada siklus I belum memenuhi keberhasilan penelitian. Untuk itu penelitian

dilanjutkan ke siklus II dengan melihat catatan-catatan penting pada hasil refleksi

siklus I yang masih perlu diperbaiki lagi untuk pembelajaran berikutnya.

Berdasarkan hasil observasi ketuntasan klasikal siklus II mengalami kenaikan

dibandingkan siklus I, hal ini ditunjukkan oleh peningkatan nilai ketuntasan kelas

dari 64% menjadi 80%. Data yang dihasilkan pada siklus II sudah memenuhi

keberhasilan penelitian, sehingga penelitian ini dihentikan pada siklus II.

Setelah penerapan media buku cerita bergambar dalam upaya

meningkatkan kemampuan membaca, terlihat peningkatan kemampuan membaca

peserta didik. Buku cerita bergambar ternyata berdampak terhadap kemampuan

membaca peserta didik. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Chasanah,

dkk (2021:3644), penelitian tersebut dilakukan untuk upaya peningkatan

kemampuan membaca peserta didik dengan memanfaatkan buku cerita. Penelitian

lain telah dilakukan oleh Septi (2021:1), penelitian tersebut dilakukan untuk
68

mengembangkan kemampuan membaca anak dengan menggunakan buku cerita

bergambar. Buku cerita bergambar yang digunakan sebagai media belajar guna

untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik sangat bermanfaat

karena dilihat dari hasil penelitian dan penelitian terdahulu telah berhasil dalam

peningkatan kemampuan membaca peserta didik.


BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas Peningkatan Kemampuan Membaca

Peserta Didik Kelas II SDN 136/I Semangkat Melalui Buku Cerita Bergambar.

Setelah penerapan media buku cerita bergambar sepenuhnya peserta didik

mencapai kriteria ketuntasan pada setiap indikator kemampuan membaca. Baik

pelafalan huruf/kata, intonasi, kelancaran membaca dan kejelasan suara. Hal ini

dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pada siklus I hanya mencapai

kategori cukup kemudian disiklus II sudah mencapai kategori baik. Maka dapat

disimpulkan tindakan dengan media buku cerita bergambar mampu meningkatkan

kemampuan membaca peserta didik.

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dapat dikemukakan implikasi

secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

5.2.1 Implikasi Teoritis

Pemilihan media buku cerita bergambar dapat membantu peserta didik

dalam belajar membaca permulaan, dengan media buku cerita bergambar peserta

didik lebih mudah memahami kata atau kalimat. Terdapat perbedaan kemampuan

membaca permulaan antara pembelajaran yang menggunakan media buku cerita

bergambar.

5.2.2 Implikasi Praktis

Hasil penelitian digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru

69
70

dalam proses pembelajaran. Mempermudah pengajaran membaca permulaan

dengan menggunakan media yang menarik bagi peserta didik.

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pembelajaran tematik terpadu

dikelas II SD Negeri 136/I Semangkat. Peneliti mengajukan saran sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan buku cerita bergmbar, disarankan untuk peneliti

lain agar mencoba menggunakan media lain.

2. Penelitian ini dilakukan di SD 136/I Semangkat, disarankan untuk dilakukan

oleh peneliti di sd lain.


71

DAFTAR PUSTAKA

Adipta, H., Maryaeni, M., & Hasanah, M. (2016). Pemanfaatan buku cerita
bergambar sebagai sumber bacaan siswa SD. Jurnal Pendidikan: Teori,
Penelitian, dan Pengembangan, 1(5), 989-992.
Amka, A. (2018). Media Pembelajaran Inklusi. Sidoarjo: Nizamia Learning
Center
Anzar, S. F., & Mardhatillah, M. (2018). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat Tahun Ajaran 2015/2016. Bina Gogik: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(1).
Apriatin, F., Ermiana, I., & Setiawan, H. (2021). Pengaruh Buku Cerita
Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iii Sdn Gugus 04 Kecamatan
Pujut. Renjana Pendidikan Dasar, 1(2), 77-84.
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Aries, Erna Febru dan Haryono, Ari Dwi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Aditya Media Publishing
Arikunto, S. (2007). Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian tindakan kelas, 16-22.
Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Asip, M., Muktadir, A., & Koto, I. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Bahasa
Indonesia Berbasis Cerita Rakyat untuk Mendukung Gerakan Literasi
Sekolah di Kelas Rendah. Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran
Pendidikan Dasar, 2(1), 83-97.
Asyhar, R. (2010). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Persada.
Aunurrahman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Daryanto. 1993. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fahyuni, E. F., & Bandono, A. (2015). Pengembangan Media Cerita Bergambar
Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Sekolah
Dasar. HALAQA, 14(1), 75-89.
Fitrah, A., & Alirmansyah, A. (2021). Kegiatan Literasi Membaca Siswa Sekolah
Dasar pada Tahun Ajaran 2020/2021 (Doctoral dissertation, Universitas
Jambi).
Hamalik, O. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran (Cetakan Kelima Belas).
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Harni, H. (2020). Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN 2
Uebone. Jurnal Paedagogy, 7(2), 108-114.
Ikawati, E. (2013). Upaya meningkatkan minat membaca pada anak usia
dini. Logaritma: Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan dan Sains, 1(02).
72

Irdawati, I., Yunidar, Y., & Darmawan, D. (2014). Meningkatkan Kemampuan


Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas 1 di
Min Buol. Jurnal Kreatif Online, 5(4).
Juwantara, R. A. (2019). Analisis Teori Perkembangan Kognitif Piaget Pada
Tahap Anak Usia Operasional Konkret 7-12 Tahun Dalam Pembelajaran
Matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 9(1),
27-34.
Kemmis. S. & McTaggart, R. (Eds) (1988) The Action Research Planner (3rd
edn). Geelong: Deakin University Press.
Kuntarto, E. (2013). Buku Pembelajaran Calistung. E One Production.
Latif, A., D. Suhendi dan R. Tisman. (2013). Penggunaan Media dalam
Pembelajaran. Semarang. Rumah Indonesia.
Lesdiniati, L. (2019). Kemampuan Menulis Teks Narasi Dengan Menggunakan
Media Visual Siswa Kelas Vii Smp N 30 Muaro Jambi Tahun Ajaran
2019/2020. Jurnal Kemampuan Menulis Teks Narasi Dengan
Menggunakan Media Visual Siswa Kelas Vii Smp N 30 Muaro Jambi
Tahun Ajaran 2019/2020.
Mancoro, N. (2015). Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng
Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 2
Tatura. Jurnal Kreatif Online, 4(4).
Marlinawati, S. A. (2013). Meningkatkan Minat Membaca Permulaan Melalui
Media Buku Cerita Bergambar Pada Anak Kelompok B TK Pamardisiwi
Madureso, Temanggung. BMJ (Internet).(Diunduh 2018 April 2).
Muhyidin, A., Rosidin, O., & Salpariansi, E. (2018). Metode pembelajaran
membaca dan menulis permulaan di kelas awal. JPsd (Jurnal Pendidikan
Sekolah Dasar), 4(1), 30-42.
Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan pembelajaran. Fitrah: Jurnal
Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333-352.
Patiung, D. (2016). Membaca sebagai sumber pengembangan intelektual. Al
Daulah: Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 5(2), 352-376.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2012). Model-model pembelajaran mengembangkan profesional guru.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Slavin, R.E. (2011). Psikologi pendidikan: teori dan praktik edisi ke-9.
(Terjemahan Marianto Samosir). Jakarta Barat: PT Indeks. (Buku asli
diterbitkan tahun 2009).
Sudatha, I. G. W., & Tegeh, I. M. (2015). Desain Multimedia Pembelajaran.
Yogyakarta: Media Akademi.
Suryaman, M. (2015). Analisis hasil belajar peserta didik dalam literasi membaca
melalui studi internasional (PIRLS) 2011. Litera, 14(1).
73

Tarigan, N. T. (2019). Pengembangan buku cerita bergambar untuk meningkatkan


minat baca siswa kelas iv sekolah dasar. Jurnal Curere, 2(2).
Towilah, A. (2013). Peningkatan kompetensi membaca dan menulis aksara Jawa
melalui media cotton buds dan cat air siswa kelas III Madrasah
Ibtidaiyiah Miftahul Ulum Tejowangi Pasuruan (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Utari, A. F. (2018). Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa
Menggunakan Media Kartu Kata Bergambar di Kelas I Sekolah
Dasar. Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa
Menggunakan Media Kartu Kata Bergambar di Kelas I Sekolah Dasar.
Wulandari, C. T. R. (2010). Upaya meningkatkan kemampuan membaca melalui
media gambar pada siswa tunagrahita kelas III semester II di SDLB
Negeri Cangakan Karanganyar tahun pelajaran 2009/2010.
Yamin, M. (2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi
Zulkifli, Z. (2017). Upaya Guru Mengembangkan Media Visual dalam Proses
Pembelajaran Fiqih di MAN Kuok Bangkinang Kabupaten Kampar. Al-
Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan, 14(1), 18-37.
74

LAMPIRAN
75

LAMPIRAN

Lampiran 1: Plagiat

Plagiarism Checker X Originality


Report
Similarity Found: 19%

Date: Monday, July 5, 2022


Statistics: 2475 words Plagiarized / 13027 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective
Improvement.
----------------------------------------------------------------------------------
---------

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA DIDIK KELAS II SDN


136/I SEMANGKAT MELALUI BUKU CERITA BERGAMBAR PROPOSAL
SKRIPSI OLEH M. ALI A1D118100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
DESEMBER 2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Undang-undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem


Perbukuan, pada pasal 4 butir c, mengatakan bahwa tujuan
penyelenggaraan sistem perbukuan adalah untuk menumbuhkembangkan
budaya literasi seluruh Warga Negara Indonesia. Budaya literasi dapat
berjalan seperti yang telah diatur menuntut peserta didik untuk memiliki
kemampuan membaca yang baik.

Kemampuan membaca harus dimiliki anak usia sekolah dasar. Belajar


membaca bermanfaat bagi semua peserta didik dengan tingkat
perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti
pendidikan selanjutnya. Terkait dengan tujuan memberikan bekal
kemampuan dasar baca-tulis, maka peranan pengajaran Bahasa Indonesia
di SD yang bertumpu pada kemampuan dasar baca-tulis (Mancoro,
76

Lampiran 2: Surat Izin Telah Melaksanakan Penelitian


77

Lampiran 3: Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik


Indikator
Nama Pelafalan Kelancaran Kejelasan
No Intonasi
Peserta Didik Huruf Kata Membaca Suara
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 SA
2 JS
3 FNH
4. KRP
5 MRH
6 MFP
7 AP

Keterangan:
1. SA : Sella Alviyanti
2. JS : Jenita Sopendi
3. FNH : Fitri Nurul Hikmah
4. KRP : Kenzi Ramadhani Pratama
5. MRH : Muhamad Ridwan Hanafi
6. MFP : Muhammad Firmansyah Pratama
7. AP : Anja Prasetia

Lampiran 4: Lembar Observasi Kemampuan Membaca Peserta Didik

Indikator
Nama
No Peserta
Pelafalan
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi Nilai Kriteria
Membaca Suara
Kata
1 SA
2 JS
3 FNH
4 KRP
5 MRH
6 MFP
7 AP
Jumlah Skor Kelas

Rata-Rata Skor Kelas

Nilai Rata-Rata Kelas


78

Lampiran 5: Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi aktivitas guru menggunakan media cerita bergambar


Siklus ... pertemuan...
Pertemuan I Pertemuan II
No Indikator Descriptor/sintak Keterangan Keterangan
YA TIDAK YA TIDAK
1 Kegiatan Guru mengawali kegiatan
Pendahuluan pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan mengajak peserta didik
berdoa

Guru mengecek kehadiran


peserta didik
Guru memberikan motivasi
kepada peserta didik dan
Menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru melakukan apersepsi


kepada peserta didik

2 Kegiatan Inti Guru membimbing peserta


didik dalam mengamati gambar
Guru memberikan pertanyan-
pertanyaan mengenai materi yang akan
diajarkan
Guru memnceritakan dongeng “Lili Si
Mata Jeli”

Memberikan kesempatan kepada


peserta didik menyampaikan pendapat
dalam refleksi
Melakukan penilaian secara indivindu

3 Kegiatan Guru menyimpulkan materi


Penutup Pembelajaran

Guru menutup pembelajaran


Guru mengajak peserta didik
Berdoa
79

Lampiran 6: RPP Siklus I Pertemuan I


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SD Negeri 136/I Semangkat


Kelas /Semester : 2 /2 (dua )
Tema7 :Kebersamaan
Subtema 1 : Kebersamaan di Rumah
Pembelajaran ke- :1
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8Menggali informasi dari dongeng 3.8.1. Membacakan kembali dengan
binatang (fabel) tentang sikap nyaring dongeng binatang (fabel) dengan
hidup rukun dari teks lisan dan tulis tepat
dengan tujuan untuk kesenangan
4.8Menceritakan kembali teks 4.7.1 Menuliskan pengalaman yang
dongeng binatang (fabel) yang berkaitan dengan keselamatan diri di
menggambarkan sikap hidup rukun tempat umum menggunakan huruf
yang telah dibaca secara nyaring kapital dan tanda baca yang tepat penuh
sebagai bentuk ungkapan diri kejujuran
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengarkan dongeng dan mengamati teks bacaan, siswa dapat
menyebutkan isi dongeng fabel yang berjudul Lili SI Mata Jeli dengan
percaya diri.
2. Dengan menjawab pertanyaan, siswa dapat memahami isi dongeng dengan
percaya diri.
3. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menyampaikan isi dongeng dengan
percaya diri.

D. SUMBER BELAJAR
80

1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 2, Tema 7: Kebersamaan. Buku


Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Buku Cerita Bergambar “Lili Si Mata Jeli”
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah.

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiat Alokasi
Deskripsi
an Waktu
Pendah 1. Guru mengucapkan salam 15 menit
uluan 2. Guru membimbing peserta didik berdo’a
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
pembelajaran sebelumnya
5. Guru memberikan semangat belajar kepada Peserta
didik
6. Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari
yaitu tema Tema 7 Kebersamaan Subtema 1
Kebersamaan dirumah Pembelajaran 1
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiata KEGIATAN PEMBELAJARAN 40 menit
n inti Ayo Mengamati
 Guru membimbing siswa untuk mengamati gambar
kebersamaan di tempat umum.
 Siswa mengamati gambar kebersamaan di tempat umum
(mengamati).
 Siswa mencermati teks kebersamaan di tempat umum
(mengamati).
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengecek pemahaman siswa.
 Informasi apa yang kamu peroleh?
 Apa saja contoh kebersamaan di rumah?
 Pertanyaan-pertayaan tersebut mengarahkan pemahaman
siswa tentang kebersamaan di rumah
Ayo Berdiskusi
 Guru membacakan dongeng “Lili Si Mata Jeli”.
 Siswa mendengarkan dongeng “Lili Si Mata Jeli” yang
disampaikan oleh guru.
Penutu 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 15 menit
p pembelajaran yang telah berlangsung:
 Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?
 Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
81

pada hari ini.


3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk
menyampaikan kegiatan bersama orangtua yaitu:
meminta orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di lingkungan
sekitar rumah lalu menceritakan hasilnya kepada guru.
4. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya
sikap disiplin.
5. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga
kebersihan kelas.
6. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
G. PENILAIAN
3. Keterampilan
Bahasa Indonesia
Rubrik Penilaian Membaca Kalimat dalam cerita.
Baik Baik(3) Cukup (2) PerluBimbingan
No. Kriteria
Sekali(4) (1)
1 Keterampilan: Semua Ada Ada beberapa Semua kata,
Ketepatan kata, beberapa kata, kalimat, kalimat, dan
membaca kalimat, kata, dan ejaan ejaan dibaca
kata dan kalimat, dibaca belum belum benar,
dan kalimat ejaan dan benar, dengan tanpa bantuan
sesuai dibaca ejaan bantuan guru. guru.
teks. dengan dibaca
benar belum
sesuai benar,
teks, tanpa
tanpa bantuan
bantuan guru.
guru.

Mengetahui Guru Kelas 2


Kepala SD 136/I Semangkat

MUHTAR, S.Pd DESI FITRIANA, S.Pd


NIP.19660412190071001 NIP.199002262019032007
82

Lampiran 7: RPP Siklus I Pertemuan II


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah :SD Negeri 136/I Semangkat


Kelas /Semester : 2 /2 (dua )
Tema 7 : Kebersamaan
Subtema 3 : Kebersamaan di Rumah
Pembelajaran ke- :2
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (3 JP)

H. KOMPETENSI INTI (KI)


5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru, dan tetangga.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
I. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8Menggali informasi dari dongeng 3.8.1. Membacakan hasil kerja yang
binatang (fabel) tentang sikap telah ditulis tentang amanat yang
hidup rukun dari teks lisan dan tulis disampaikan dalam dongeng binatang
dengan tujuan untuk kesenangan (fabel) dengan tepat
4.8Menceritakan kembali teks 4.7.1 Membaca nyaring amanat dongeng
dongeng binatang (fabel) yang yang telah ditulis dengan tepat
menggambarkan sikap hidup rukun
yang telah dibaca secara nyaring
sebagai bentuk ungkapan diri

J. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati isi teks sertapenjelasan guru, siswa dapat memahami
tentang kecerdasan visual.
2. Dengan membaca dongeng, siswa dapat memahami isi dongeng
dengancermat.
3. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat memahami sikap kebersamaan dengan
teman.
4. Dengan mendaftar siswa yang tampil membaca dongeng, siswa
dapatmemahami karakteristik teman dengan jujur.
83

K. Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar


1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 2, Tema 7: Kebersamaan. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Buku Cerita Bergambar “Lili Si Mata Jeli”

L. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah.

M. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahulu 1. Guru mengucapkan salam 15
an 2. Guru membimbing peserta didik berdo’a menit
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
pembelajaran sebelumnya
5. Guru memberikan semangat belajar kepada Peserta
didik
6. Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari
yaitu tema Tema 7 Kebersamaan Subtema 1
Kebersamaan dirumah Pembelajaran 2
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaranKelas
dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan Ayo Mengamati 75
inti  Guru membimbing siswa untuk mengamati gambar menit
Lili dan teman-temannya
 Siswa mengamati gambar Lili dan teman-teman yang
menuju statiun (mengamati).
 Siswa mengamati teks bacaan kegiatan Lili bersama
teman (mengamati).
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengecek pemahaman siswa.
- Apa yang dilakukan Lili bersama teman?
 Guru membimbing siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang hasil pengamatannya.
Ayo Membaca
 Guru membimbing siswa untuk mengamati gambar
Lili dan teman-teman
 Guru mengajak siswa untuk memahami isi bacaan Lili
Si Mata jeli
 Siswa secara bergiliran membaca nyaring dongeng
fabel “Lili Si Mata Jeli” dengan baik sesuai perannya.
 Guru mengamati kegiatan siswa berdasarkan lembar
84

pengamatan membaca.
Ayo Mencoba
 Siswa mengisi tabel berdasarkan siswa di kelasmu.
 Sisw a mengisi tabel dengan amanat yang dapat
diambil dari fabel yang telah dibaca.
 Guru meminta beberapa siswa untuk membaca hasil
kerjanya.
Penutup 7. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 15
pembelajaran yang telah berlangsung: menit
 Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari
ini?
 Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
8. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
9. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk
menyampaikan kegiatan bersama orangtua yaitu:
meminta orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di
lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan hasilnya
kepada guru.
10. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya
sikap disiplin.
11. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga
kebersihan kelas.
12. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
N. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
Rubrik penilaian membaca kalimat yang telah ditulis
Baik Baik(3) Cukup (2) PerluBimbingan
No. Kriteria
Sekali(4) (1)
1 Keterampilan: Semua Ada Ada beberapa Semua kata,
Ketepatan kata, beberapa kata, kalimat, kalimat, dan
membaca kalimat, kata, dan ejaan ejaan dibaca
kata dan kalimat, dibaca belum belum benar,
dan kalimat ejaan dan benar, dengan tanpa bantuan
sesuai dibaca ejaan bantuan guru. guru.
teks.. dengan dibaca
benar belum
sesuai benar,
teks, tanpa
tanpa bantuan
bantuan guru.
guru.
85

Mengetahui Guru Kelas 2


Kepala SD 136/I Semangkat

MUHTAR, S.Pd DESI FITRIANA, S.Pd


NIP.19660412190071001 NIP.199002262019032007

Lampiran 8: RPP Siklus II Pertemuan I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah :SD Negeri 136/I Semangkat


Kelas /Semester : 2 /2 (dua )
Tema 7 : Kebersamaan
Subtema 2 : Kebersamaan di sekolah
Pembelajaran ke- :3
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
O. KOMPETENSI INTI (KI)
9. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
10. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru, dan tetangga.
11. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
12. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
P. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menggali informasi dari dongeng 3.8.1. Bacaan nyaring dengan intonasi
binatang (fabel)tentang sikap hidup yang tepat sesuai dengan tanda baca.
rukun dariteks lisan dan tulis
dengantujuan untuk kesenangan
4.8 Menceritakan kembali teks 4.7.1 Menuliskan pengalaman yang
dongeng binatang (fabel) yang berkaitan dengan kebersamaan bersama
menggambarkan sikap hidup rukun teman.
yang telah dibaca secara nyaring
sebagai bentuk ungkapan diri
Q. TUJUAN PEMBELAJARAN
86

1. Dengan mengamati gambar kegiatan mencari Cici si teman Lili siswa


mampu memahami isi teks berkaitan dengan kebersamaan bersama teman di
rumah.
2. Dengan mengisi tabel warna yang ada pada gambar dongeng, siswa dapat
membedakan warna dengan cermat.
3. Dengan kegiatan pengamatan, siswa dapat membuat dafar hasil pengamatan
tentang warna kesukaan siswa dengan cermat.
4. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menentukan sikap terhadapteman yang
memiliki karakteristik berbeda dengan jujur.
5. Dengan kegiatan menceritakan kembali dongeng, siswa dapat menemukan
isi dongeng.
D. MEDIA/ALAT BANTU DAN SUMBER BELAJAR
• Buku Siswa SD/MI Kelas II Tema 7
“Kebersamaan”
• Buku cerita bergambar Lili Si Mata Jeli”
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah.

F. MEDIA/ALAT
Media/Alat :1. Teks bacaan.
3. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Aloka
si
Kegiatan Deskripsi
Wakt
u
Pendahulu 1. Guru membimbing peserta didik berdo’a 15
an 2. Guru mengecek kehadiran peserta didik menit
3. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
pembelajaran sebelumnya
4. Guru memberikan semangat belajar kepada Peserta
didik
5. Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari
yaitu tema Tema 7 Kebersamaan Subtema 1
Kebersamaan dirumah Pembelajaran 5
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Ayo Mengamati 40
inti  Guru membimbing siswa untuk mengamati gambar menit
kebersamaan bersama teman di sekolah.
 Siswa teks bacaan yang berkaitan dengan kegiatan
mencari teman Lili (mengamati).
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengecek pemahaman siswa.
- Kemana Lili dan teman-teman mencari Cici?
- Gambar apakah yang kamu temukan?
 Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan
87

tentang hasil pengamatannya.


 Kegiatan ini melatih siswa untuk menumbuhkan rasa
ingin tahu mereka.
 Siswa diminta menulis pertanyaan, kemudian secara
bergantian siswa mengajukan pertanyaan atau
menempel pertanyaan mereka.
 Guru mencatat pertanyaan-pertanyaan siswa dan
membahasnya secara klasikal.
Ayo Berlatih
 Guru membimbing siswa mencari informasi tentang
warna di dalam dongeng, siswa menuliskan warna-
warna yang ada kemudian melingkari warna
kesukaannya.
 Siswa membuat daftar hasil pengamatan tentang warna-
warna.
 Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan
hasil kerjanya
Ayo Bercerita
 Siswa secara bergantian bercerita dongeng “Lili Si Mata
jeli” di depank elas.
 Guru melakukan pengamatan berdasarkan lembar
pengamatan bercerita.
Ayo Berlatih
 Siswa mengerjaka nlatihan yang berkaitan dengn isi
dongeng “Lili Si Mata Jeli”.
 Guru membimbing siswa menjawab latihan berdasarkan
cerita yaitu tentang kebersamaan.
Penutup 13. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 15
pembelajaran yang telah berlangsung: menit
 Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?
 Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
14. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
pada hari ini.
15. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk
menyampaikan kegiatan bersama orangtua yaitu:
meminta orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di lingkungan
sekitar rumah lalu menceritakan hasilnya kepada
guru.
16. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya
sikap disiplin.
17. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga
kebersihan kelas.
18. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
88

H. PENILAIAN
2. Rubrik Penilaian Membaca
Baik Baik(3) Cukup (2) PerluBimbingan
No. Kriteria
Sekali(4) (1)
1 Keterampilan: Semua Ada Ada beberapa Semua kata,
Ketepatan kata, beberapa kata, kalimat, kalimat, dan
membacakan kalimat, kata, dan ejaan ejaan dibaca
kata dan kalimat, dibaca belum belum benar,
dan kalimat ejaan dan benar, dengan tanpa bantuan
sesuai dibaca ejaan bantuan guru. guru.
teks.. dengan dibaca
benar belum
sesuai benar,
teks, tanpa
tanpa bantuan
bantuan guru.
guru.

Mengetahui Guru Kelas 2


Kepala SD 136/I Semangkat

MUHTAR, S.Pd DESI FITRIANA, S.Pd


NIP.19660412190071001 NIP.199002262019032007
89

Lampiran 9: RPP Siklus II Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah :SD Negeri 136/I Semangkat
Kelas /Semester : 2 /2 (dua )
Tema 7 : Kebersamaan
Subtema 1 : Kebersamaan di sekolah
Pembelajaran ke- :4
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu :2 x 35 menit(2 JP)

R. KOMPETENSI INTI (KI)


13. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
14. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru, dan tetangga.
15. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
16. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
S. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8Menggali informasi daridongeng 3.8.1. Bacaan nyaring dengan intonasi
binatang (fabel)tentang sikap hidup yang tepat sesuai dengan tanda baca.
rukun dariteks lisan dan tulis
dengantujuan untuk kesenangan
4.8Menceritakan kembali teksdongeng 4.7.1 Menuliskan pengalaman yang
binatang (fabel)yang menggambarkan berkaitan dengan kebersamaan bersama
sikaphidup rukun yang telah teman.
dibacasecara nyaring sebagai
bentukungkapan diri

T. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar kegiatan Lili dan teman-teman, siswa
mengetahui kecerdasan visual yang Lili punya.
2. Dengan kegiatan Ayo Beraktivitas, siswa mampu memahami kecerdasan
visual yang siswa miliki.
U. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
90

Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab,


penugasan, dan ceramah.

V. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat :1. Teks bacaan.
3. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
Sumber Belajar :1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 2, Tema 7:
Kebersamaan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
W. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas Guru mengucapkan salam 15
2. Guru membimbing peserta didik berdo’a menit
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
pembelajaran sebelumnya
5. Guru memberikan semangat belajar kepada Peserta
didik
6. Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari
yaitu tema Tema 7 Kebersamaan Subtema 1
Kebersamaan dirumah Pembelajaran 4
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Ayo Mengamati 40
inti  Guru membimbing siswa untuk mengamati gambar menit
kegiatan Lili dan teman-temannya
 Siswa mencermati teks bacaan.
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengecek pemahaman siswa.
 Apakah kegiatan yang dilakukan oleh Lili dan teman-
teman?
 Apakah di antara kalian ada yang memiliki kecerdasan
yang sama dengan Lili?
 Guru membimbing siswa untuk menuliskan
pertanyaan tentang hasil pengamatannya di kertas
warna-warni yang telah disiapkan guru.
 Kegiatan ini melatih siswa untuk menumbuhkan rasa
ingin tahu mereka.
 Siswa diminta menulis pertanyaan, kemudian secara
bergantian siswa mengajukan pertanyaan.
 Siswa yang telah mengajukan pertanyaan
menempelkan kertas pertanyaan di depan kelas.
 Guru mencatat pertanyaan-pertanyaan siswa dan
membahasnya secara klasikal.
Ayo Berlatih
 Siswa mengamati gambar kegiatan Lili dan teman-
91

teman
 Siswa melengkapi tabel urutan kegiatan Lili dan
teman-teman secara singkat dengan bahasa sendiri
 Siswa membacakan kembali cerita yang ditulis dengan
bahasa sendiri dengan nyaring
Penutup 19. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 15
pembelajaran yang telah berlangsung: menit
 Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari
ini?
 Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
20. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
21. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
22. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya
sikap disiplin.
23. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga
kebersihan kelas.
24. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.

I. PENILAIAN
3. Rubrik Penilaian Membaca
Baik Baik(3) Cukup (2) PerluBimbingan
No. Kriteria
Sekali(4) (1)
1 Keterampilan: Semua Ada Ada beberapa Semua kata,
Ketepatan kata, beberapa kata, kalimat, kalimat, dan
membacakan kalimat, kata, dan ejaan ejaan dibaca
kata dan kalimat, dibaca belum belum benar,
dan kalimat ejaan dan benar, dengan tanpa bantuan
sesuai dibaca ejaan bantuan guru. guru.
teks.. dengan dibaca
benar belum
sesuai benar,
teks, tanpa
tanpa bantuan
bantuan guru.
guru.

Mengetahui Guru Kelas 2


Kepala SD 136/I Semangkat

MUHTAR, S.Pd DESI FITRIANA, S.Pd


NIP.19660412190071001 NIP.199002262019032007
92

Lampiran 11 : Hasil Observasi Prasiklus


Indikator
Nama
N Pelafalan Tota krite
Peserta Kejelasan
o Huruf atau Intonasi Kelancaran l ria
Didik Suara
Kata
1 SA 4 3 4 3 88 SB
2 JS 4 2 4 3 81 B
3 FNH 2 3 2 2 56 C
4 KRP 2 1 1 2 37 K
5 MRH 1 1 1 2 31 K
6 MFP 3 2 3 3 69 C
7 AP 2 2 3 3 62 C
Jumlah skor kelas 430
Rata-rata skor kelas 60,5
Nilai rata-rata kelas

Lampiran 10: Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan I


Indikator
Nama Pelafalan Kelancaran Kejelasan
No Intonasi
Peserta Didik Huruf Kata Membaca Suara
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 SA √ √ √ √
2 JS √ √ √ √
3 FNH √ √ √ √
4. KRP √ √ √ √
5 MRH √ √ √ √
6 MFP √ √ √ √
7 AP √ √ √ √

Lampiran 11: Hasil Observasi Kemampuan Membaca Siklus I Pertemuan I

Indikator
Nama
No Peserta
Didik Pelafalan
Kelancaran Kejelasan Nilai Kriteria
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 3 4 3 88 SB
2 JS 4 2 4 4 88 SB
3 FNH 2 3 2 2 56 C
4 KRP 3 1 1 2 44 K
5 MRH 1 1 1 2 31 K
6 MFP 3 2 3 3 69 C
7 AP 2 2 3 3 62 C
Jumlah Skor Kelas 438
93

Rata-Rata Skor Kelas


62,5
Nilai Rata-Rata Kelas

Lampiran 12: Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan II


Indikator
Nama Pelafalan Kelancaran Kejelasan
No Intonasi
Peserta Didik Huruf Kata Membaca Suara
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 SA √ √ √ √
2 JS √ √ √ √
3 FNH √ √ √ √
4. KRP √ √ √ √
5 MRH √ √ √ √
6 MFP √ √ √ √
7 AP √ √ √ √

Lampiran 13: Hasil Observasi Kemampuan Membaca Siklus I Pertemuan II

Indikator
Nama
No Peserta
Pelafalan Nilai Kriteria
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 3 94 SB
2 JS 4 2 4 4 88 SB
3 FNH 3 3 2 3 69 C
4 KRP 3 1 1 2 44 K
5 MRH 1 1 1 2 31 K
6 MFP 3 2 3 3 69 C
7 AP 2 2 3 3 62 C

Jumlah Skor Kelas 457

Rata-Rata Skor Kelas


65,3
Nilai Rata-Rata Kelas

Lampiran 14: Hasil Rekapitulasi kemampuan membaca Siklus I


Pertemuan Pertemuan
No Nama Siswa Jumlah Nilai Kriteria
I II
1 SA 88 94 182 91 SB
2 JS 88 88 176 88 SB
3 FNH 56 69 125 63 B
4 KRP 44 44 88 44 K
94

5 MRH 31 31 62 31 K
6 MFP 69 69 138 69 B
7 AP 62 62 124 62 B
Jumlah 445
SB=2
Rata-rata 63,57 B=3
C=0
Presentasi kemampuan membaca permulaan K=2
64%
peserta didik Secara Klasikal Siklus I

Lampiran 15: Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan I


Indikator
Nama Pelafalan Kelancaran Kejelasan
No Intonasi
Peserta Didik Huruf Kata Membaca Suara
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 SA √ √ √ √
2 JS √ √ √ √
3 FNH √ √ √ √
4. KRP √ √ √ √
5 MRH √ √ √ √
6 MFP √ √ √ √
7 AP √ √ √ √

Lampiran 16: Hasil Observasi Kemampuan Membaca Siklus II Pertemuan I

Indikator
Nama
No Peserta Nilai Kriteria
Didik Pelafalan
Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 4 100 SB
2 JS 4 3 4 4 94 SB
3 FNH 3 3 4 3 81 B
4 KRP 3 1 2 2 56 C
5 MRH 2 1 2 3 50 K
6 MFP 3 3 3 3 75 B
7 AP 3 2 3 4 75 B
Jumlah Skor Kelas 531

Rata-Rata Skor Kelas


75,9
Nilai Rata-Rata Kelas
95

Lampiran 17: Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan


II
Indikator
Nama Pelafalan Kelancaran Kejelasan
Intonasi
No Peserta Didik Huruf Kata Membaca Suara
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 SA √ √ √ √
2 JS √ √ √ √
3 FNH √ √ √ √
4. KRP √ √ √ √
5 MRH √ √ √ √
6 MFP √ √ √ √
7 AP √ √ √ √

Lampiran 18: Hasil Observasi Kemampuan Membaca Siklus II Pertemuan


II
Indikator
Nama
No Peserta Pelafalan Nilai Kriteria
Kelancaran Kejelasan
Didik Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 4 100 SB
2 JS 4 3 4 4 94 SB
3 FNH 4 4 4 3 94 SB
4 KRP 3 2 2 3 62 C
5 MRH 3 2 3 3 69 C
6 MFP 3 3 3 4 81 B
7 AP 4 3 3 4 87 SB
Jumlah Skor Kelas 587

Rata-Rata Skor Kelas


83,86
Nilai Rata-Rata Kelas

Lampiran 19: Hasil Rekapitulasi kemampuan membaca Siklus II


Pertemuan Pertemuan
No Nama Siswa Jumlah Nilai Kriteria
I II
1 SA 100 100 200 100 SB
2 JS 94 94 188 94 SB
3 FNH 81 94 175 88 SB
4 KRP 56 62 118 59 C
5 MRH 50 69 119 60 C
6 MFP 75 81 156 78 B
7 AP 75 87 162 81 B
96

Jumlah 560
SB =3
Rata-rata 80 B =2
C =2
Presentasi kemampuan membaca permu laan K =0
80%
peserta didik Secara Klasikal Siklus II

Lampiran 20: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I


Pertemuan I Pertemuan II
No Indikator Descriptor/sintak Keterangan Keterangan
YA TIDAK YA TIDAK
1 Kegiatan Guru mengawali kegiatan
Pendahuluan pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan mengajak peserta didik √ √
berdoa

Guru mengecek kehadiran


peserta didik √ √

Guru memberikan motivasi


kepada peserta didik dan √ √

Menyampaikan tujuan pembelajaran


√ √

Guru melakukan apersepsi


kepada peserta didik √ √

2 Kegiatan Inti Guru membimbing peserta


didik dalam mengamati gambar √ √
Guru memberikan pertanyan-
pertanyaan mengenai materi yang akan √ √
diajarkan
Guru memnceritakan dongeng “Lili Si
Mata Jeli” √ √

Memberikan kesempatan kepada


peserta didik menyampaikan pendapat √ √
dalam refleksi
Melakukan penilaian secara indivindu
√ √

3 Kegiatan Guru menyimpulkan materi


Penutup Pembelajaran √ √

Guru menutup pembelajaran √ √


Guru mengajak peserta didik
Berdoa √ √
97

Lampiran 21: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II


Pertemuan I Pertemuan II
No Indikator Descriptor/sintak Keterangan Keterangan
YA TIDAK YA TIDAK
1 Kegiatan Guru mengawali kegiatan
Pendahuluan pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan mengajak peserta didik √ √
berdoa
Guru mengecek kehadiran
peserta didik √ √

Guru memberikan motivasi


√ √
kepada peserta didik dan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√ √

Guru melakukan apersepsi


kepada peserta didik √ √

2 Kegiatan Inti Guru membimbing peserta


didik dalam mengamati gambar √ √
Guru memberikan pertanyan-
pertanyaan mengenai materi yang akan √ √
diajarkan
Guru membimbing siswa untuk
bergiliran membaca dongeng “Lili Si √ √
Mata Jeli”

Guru membimbing peserta


didik cara mengerjakan tugas

Memberikan kesempatan kepada peserta


didik menyampaikan pendapat dalam √ √
refleksi

Melakukan penilaian secara indivindu


√ √

3 Kegiatan Penutup Guru menyimpulkan materi


Pembelajaran √ √

Guru menutup pembelajaran √ √


Guru mengajak peserta didik
Berdoa √ √
98

Lampiran 22: Dokumentasi


DOKUMENTASI
Lokasi Penelitian
99

Dokumentasi Kegiatan
100

Gambar 1. Minta izin

Gambar 2. Foto bersama walikelas


101

Gambar 3. Wawancaea guru kelas


102

Gambar 4. Media buku cerita bergambar


103

Gambar 5. Proses pembelajaran berlangsung


104

Lampiran 23 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

M.Ali, lahir di Desa Pulau-Pinang, Kecamatan Sarolangun,


Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi pada tanggal 16 juli
2000. Penulis lahir dari pasangan Mariadi dan Jurmiati,
merupakan anak kedua dari enam bersaudara yakni Kefriyanti
,M.Pauzan ,A.Subhan ,Julia dan M.Zuhdi. Pada Tahun 2006
penulis masuk Sekolah Dasar di SD 94/VII SARKAM III
sampai tahun 2012. kemudian penulis melanjutkan pendidikan
di SMPN 1 Sarolangun tahun 2012 hingga selesai pada tahun
2015. Selanjutnya melanjutkan pendidikan di SMAN 7 Sarolangun pada Tahun
2015 hingga selesai di Tahun 2018. Selajutnya Penulis meneruskan pendidikan
kejenjang Perguruan Tinggi di Universitas Jambi Program Studi S1 Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) melalui jalur SBMPTN pada Tahun 2018 hingga
sekarang.

Penulis dapat dihubungi melalui email : muhammadali17juli@gmail.com dan


media sosial jejaring facebook, wa, dan ig.

Anda mungkin juga menyukai