SKRIPSI
OLEH
M. ALI
NIM A1D118100
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Jambi
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
M. Ali
NIM A1D118100
i
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji
Mengetahui,
Ketua Prodi PGSD
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
MOTTO
“Takdir itu pasti, doa juga perlu tetapi jangan lupa proses itu harus”
Tugas akhir ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku Ibunda Jurmiyati dan
Ayahanda Mariadi yang selama ini telah berjuang dan bekerja keras demi
menyekolahkanku agar mendapatkan ilmu untuk bekal perjalananku agar aku
selamat dunia dan akhirat hingga mampu mencapai bangku pendidikan perguruan
tinggi. Semua ini tidak luput dari do’a dan perjuangan kedua orang tua yang tidak
kenal dengan rasa lelah untuk diriku. Kemudian kepada Kakakku Kefrianti dan
Adik-adikku M.Pauzan, A.Subhan, Julia dan M.Zuhdi. Juga saya ucapkan terima
kasih kepada Latipia Damayanti, teman-teman serta sahabat GGFC yang selalu
mengsuport saya, sahabat yang selalu ada mendampingi, menjadi sumber
semangat perjuangan hingga saya berada di titik ini.
iv
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar bekangi oleh rendahnya kemampuan membaca peserta didik
kelas II SDN 136/I Semangkat. Hal tersebut dilihat dari hasil observasi awal
peserta didik kelas II yang berjumlah 7 orang, hanya 1 orang peserta didik
dikatagorikan sangat baik. Sehingga dibutuhkan cara untuk meningkatkan
kemampuan membaca peserta didik
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tindakan dengan media buku cerita
bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunian-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dalam
bentuk skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Peserta Didik
Kelas II SDN 136/I Semangkat melalui Buku Cerita Bergambar”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi.
Pada penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari adanya dukungan,
motivasi, bimbingan dan juga bantuan dari segala pihak kepada penulis. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terkira kepada
Bapak Prof. Dr. rer.nat. Asrial, M.Si sebagai Pembimbing I dan Ibu Suci Hayati,
S.Pd.,M.Pd sebagai Pembimbing II yang selalu berusaha membimbing,
memberikan motivasi dan pengorbanan tenaga serta waktunya kepada penulis
untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir.
Teristimewa, penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta dan
tersayang Ayahanda Mariadi dan Ibunda Jurmiyati yang telah memberikan
dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya, penulis sampaikan terima kasih
yang sangat mendalam telah menjadi orang tua luar biasa yang selalu memberikan
dukungan disetiap langkah saya. Terima kasih kepada sahabat serta kerabat dan
seluruh teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar yang telah memberikan dorongan dan bantuannya selama
mengikuti perkuliahan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terima kasih atas bantuan dan doanya untuk penulis sehingga membantu dalam
penyusunan Skripsi ini.
M. ALI
A1D118100
vi
DAFTAR ISI
vii
3.3 Data dan Sumber Data .......................................................................... 18
3.3.1 Data .......................................................................................... 18
3.3.2 Sumber Data ............................................................................ 19
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 19
3.5 Teknik Uji Validitas Data ..................................................................... 22
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................ 22
3.7 Indikator Capaian Penelitian ................................................................ 25
3.8 Prosedur Penelitian ............................................................................... 25
3.8.1 Tahap Perencanaan Tindakan .................................................. 25
3.8.2 Pelaksanaan Tindakan.............................................................. 26
3.8.3 Observasi ................................................................................. 27
3.8.4 Refleksi .................................................................................... 27
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN .......................................30
4.1 Deskripsi Prantindakan ......................................................................... 30
4.2 Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .................................................. 31
4.2.1 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 1........................................... 31
4.2.2 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II .......................................... 48
4.3 Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ........................................... 64
4.4 Pembahasan .......................................................................................... 66
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................................69
5.1 Simpulan ............................................................................................... 69
5.2 Implikasi ............................................................................................... 69
5.2.1 Implikasi Teoritis ..................................................................... 69
5.2.2 Implikasi Praktis ...................................................................... 69
5.3 Saran ..................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................71
LAMPIRAN ..........................................................................................................75
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia. Budaya literasi dapat berjalan seperti yang telah diatur menuntut
membaca harus dimiliki anak usia sekolah dasar. Belajar membaca bermanfaat
(Mancoro, 2015:307).
empat aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (Anzar &
Mardhatillah, 2018:54).
tidak bisa membaca serta memahami bacaan tentu akan sangat sulit bagi peserta
1
2
Anak usia sekolah dasar yang tidak memiliki kemampuan membaca tidak
dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sebab semakin tinggi pendidikan
akan semakin besar pemahaman yang harus dimiliki peserta didik. Kemampuan
membaca merupakan hal mutlak yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Penguasaan kemampuan membaca sejak dini dipandang sebagai salah satu upaya
Kesimpulan dari uraian di atas yaitu membaca tidak hanya bagian dari
yang efektif. Membaca adalah alat untuk belajar dan untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman yang telah disimpan dalam bentuk tulisan (Ikawati,
2013:5). Kegiatan membaca merupakan upaya yang sangat penting dalam proses
bagi kehidupan.
masih rendahnya kemampuan membaca peserta didik. Hal ini didukung data
yang didapatkan yaitu kelas II yang berjumlah 7 peserta didik, dengan 4 peserta
didik laki-laki dan 3 peserta didik perempuan. Ada 1 orang siswa dikatagorikan
sangat baik yaitu tepat dalam pengucapan huruf/kata, tepat dalam pengunaan
intonasi, lancar membaca dan suara jelas dalam membaca, 6 orang peserta didik
yang masih mengeja, intonasi saat membaca belum benar, dan saat siswa
3
faktor eksternal dan faktor internal, diantaranya yang termasuk faktor internal
yaitu kurangnya minat siswa belajar membaca di rumah, selain itu faktor
menarik. Untuk peserta didik kelas rendah perlu adanya media pembelajaran
sehingga siswa tidak merasa bosan untuk belajar, khususnya untuk belajar
membaca.
Idealnya pembelajaran anak usia sekolah dasar itu yang dapat memancing
minat peserta didik dalam belajar. Pemanfaatan media dapat membantu guru
dalam proses peningkatan kompetensi kognitif peserta didik. Satu diantara media
tersebut adalah buku cerita bergambar. Hal ini sesuai dengan perkembangan
kognitif anak yang dijelaskan pada bahwa pada tahap operasional konkret (7-12
tahun), anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau
4
operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada saat ini (Juwantara, 2019:30).
Cerita bergambar memiliki daya tarik yang diharapkan mampu membuat peserta
gambar-gambar yang terdapat di dalam buku cerita tersebut dapat dilihat secara
didapat. Sedangkan kekurangan buku cerita bergambar yaitu; (1) seringkali siswa
hanya terfokus pada gambar saja padahal dalam buku terdapat teks yang harus
Membaca Peserta Didik Kelas II SDN 136/I Semangkat melalui Buku Cerita
Bergambar”.
KAJIAN TEORITIK
juga sebagai suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
kepribadian. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Prilaku yang berubah yaitu menuju ke arah yang lebih
baik. Seperti yang diungkapkan oleh Yamin (2012) belajar merupakan suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengajak peserta didik belajar dengan berbagai
cara yang dilakukan agarpeserta didik termotivasi untuk terus belajar sehingga
peserta didik mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna dan dapat
adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan melalui latihan dan pengalaman.
Kegiatan belajar basa dilakukan di dalam kelas yang disebut juga pembelajaran.
pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru
6
7
bahan ajar, media, dan lain sebagainya yang dapat memunculkan respon yang
baik dari peserta didik. Respon dari peserta didik menandakan adanya interaksi
antara guru dan peserta didik. Sejalan Pane & Dasopang (2017:338) proses
Dari yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar dan
respon yang baik dari peserta didik yang kemudian dapat mendapatkan tujuan
yang diharapkan.
Peserta didik kelas rendah disarankan untuk dapat membaca sejak dini.
peserta didik dititik beratkan pada kesesuaian antara tulisan dan bunyi yang ada,
kelancaran dan kejelasan suara, pemahaman isi atau makna. Persiapan membaca
dengan baik.
rendah adalah dengan adanya kemampuan melek huruf dan dapat melafalkan
kesimpulan dari mengenai maksud bacaan. Pada waktu membaca mata mengenali
didik kelas rendah. Kegiatan membaca akan menjadi menyenangkan jika peserta
membaca menjadi sangat penting agar peserta didik memahami apa yang ada
dalam buku yang dibacanya. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas awal sekolah
& Salpariansi, 2018:32). Oleh karena itu peserta didik harus belajar membaca
membaca adalah suatu kegiatan yang penting. Membaca adalah suatu proses yang
(Suryaman, 2015:174).
masih tergolong rendah, membaca juga memiliki manfaat untuk peserta didik
Secara etimologis, media berasal dari Bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata“medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Istilah
perantara atau pengantar ini digunakan karena fungsinya sebagai perantara atau
pengantar pesan dan informasi dari si pengirim (sender) pesan kepada si penerima
10
(receiver) pesan (Asyhar, 2010). Sebagai perantara, media menjadi suatu alat yang
menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik karena
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat
pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
karakteristik yang melekat pada setiap jenis media tersebut. Ada media tradisional
ada juga yang modern, ada media proyeksi ada juga media non proyeksi, ada
media visual dan ada media audio, serta jenis lainnya. Namun, dari sekian banyak
jenis media hanya sedikit yang sering digunakan di dalam pembelajaran. Menurut
sebagai berikut.
1. Media Visual
Secara faktual media belajar visual, dapat dipantau lewat mata. Media
visual dapat dipandang wujud dan jenisnya, dapat ditangkap ukuran besar dan
penting adalah dimensi nilai yang terkandung dalam media belajar tersebut,
media visual memungkinkan contohnya dapat dilihat langsung oleh peserta didik
tidak hanya ada dalam bayangan saja. Dengan begitu, pengalaman belajar peserta
didik bergantung pada penglihatannya. Contoh media visual yakni gambar atau
foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, peta, globe dan papan flanel serta benda
2. Media Audio
datangnya suara, dapat didengar besar dan kecilnya suara, dapat dinikmati merdu
dan tidaknya suara, dan dapat ditangkap jauh dan dekat datangnya suara. Contoh
media audio adalah radio, laboraturium bahasa, rekaman dan lainnya yang dapat
3. Media Kinestetik
antara tenaga pendidik dan peserta didik dan memerlukan perasaan mendalam
agar pesan pembelajaran bisa diterima dengan baik. Biasanya media jenis ini lebih
Dari beberapa jenis media yang telah dijelaskan ada tiga jenis media, yaitu
digunakan adalah visual dan audio atau digabung audio-visual. Dalam penelitian
Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat, jenis media visual ini
merupakan media yang paling sering digunakan oleh guru untuk menyampaikan
peserta didik.
Media visual dibagi menjadi dua yaitu media visual bergerak dan media
visual tidak bergerak. Media visual bergerak merupakan media yang berupa
gambar atau bayangan yang dapat bergerak di atas layar, seperti bias gambar-
gambar yang ditampilkan oleh motionpicture film dan loopfilm. Sedangkan media
13
visual tidak bergerak adalah media yang hanya menampilkan gambar yang tidak
dapat bergerak, seperti gambar atau foto (Daryanto, 1993:27). Dilansir dari
bergerak maupun yang tidak bergerak dilihat penggunaannya, tak lepas dari
kelebihan dan keterbatasan yang ada tergantung pada situasi dan kondisi
pengoperasiannya.
media visual terbagi menjadi dua, yaitu media visual bergerak dan media visual
pengguanaannya.
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata (Zulkifli, 2017:19). Media yang
tempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik harus berinteraksi
dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi (Azhar Arsyad,
2011:91). Media visual memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan dipaparkan
sebagai berikut.
hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk
memiliki peranan yang penting dalam pembelajaran, media visual juga memiliki
oleh guru dengan sedemikian rupa agar lebih menonjol kelebihannya bagi dunia
pendidikan. Kali ini media visual yang akan diguakan dalam penelitian berupa
Koto, 2019). Oleh karena itu belajar membaca pada peserta didik kelas rendah
digunakan media buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar adalah media
15
yang dapat digunaan sebagai alat pendukung terciptanya motivasi memaca peserta
didik. Buku cerita bergambar merupakan cerita yang ditulis dengan gaya bahasa
ringan yang dilengkapi dengan gambar yang menjadi satu kesatuan (Adipta,
Maryaeni & Hasanah, 2016:989). Buku cerita bergambar merupakan salah satu
2019:143).
Minat Membaca Permulaan melalui Media Buku Cerita Bergambar pada Anak
menunjukkan adanya peningkatan dari pra tindakan sampai dengan siklus II yaitu
hasil pra tindakan mencapai 28%, hasil siklus I mencapai 49% dan hasil siklus II
pada penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik kelas
II.
media gambar kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol dapat
Meningkatnya kemampuan
membaca peserta didik
kemampuan membaca setiap peserta didik harus memiliki faktor pendukung yang
kuat baik dari dalam dirinya maupun faktor dari luar atau lingkungan sekitar.
Pada hasil observasi awal ditemukan bahwa masih banyak peserta didik
membacanya masih rendah. Oleh karena itu dirancang sebuah rencana untuk
menggunakan media dalam pembelajaran yaitu media buku cerita bergambar agar
pembelajaran lebih menarik dan membuat peserta didik bersemangat untuk belajar
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas II SDN 136/I Semangkat
jumlah peserta didik yang terdiri dari 7 peserta didik, 4 orang peserta didik laki-
laki dan 3 orang peserta didik perempuan. Kelas II dipilih menjadi subjek
penelitian karena berdasarkan masalah yang ditemukan pada saat observasi awal,
3.3.1 Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa kata-kata atau berbentuk
deskripsi dengan kalimat atau diperoleh dari data lembar observasi peserta didik
dan guru. Analisis data kualitatif berupa paparan atau penjelasan data hasil
observasi kemampuan membaca peserta didik melalui buku cerita bergambar akan
dideskripsikan oleh peneliti sebagai hasil nyata atau fakta sesuai data yang
diperoleh.
18
19
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau nilai yang akan
diolah setelah malakukan setiap pertemuan. Data kuantitif dalam penelitian ini
1. Guru
Peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas II. Peneliti dan guru
2. Peserta Didik
Peserta Didik yang terdiri dari 7 peserta didik, 4 orang peserta didik laki-
laki dan 3 orang peserta didik perempuan. Semua kegiatan peserta didik di kelas
yang berkaitan dengan proses pembelajaran akan dijadikan data untuk mengetahui
1. Observasi
peserta didik.
20
2. Tes
Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes lisan. Tes lisan
dilakukan untuk melihat kemampuan peserta didik. Ada 4 hal yang harus
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah Skor
Rata-rata Skor
Skor
telah ditentukan. Adapun predikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jika
peserta didik memperoleh skor 3 maka penelitian tindakan kelas dapat dikatakan
berhasil.
Pada penelitian ini teknik uji validitas data PTK terdiri atas tiga yaitu
atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari penelitian lain.
membandingkan suatu informasi yang diperoleh dari dua alat yang berbeda yaitu
mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan
terperinci.
dideskripsikan sesuai dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti
bersama observer dan pemberian tugas individual pada setiap siklus. Selain itu
tinjauan masing- masing. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui deskripsi data
pada setiap aspek yang ditinjau. Data yang diperoleh pada penelitian tindakan
kelas ini berupa kemampuan membaca peserta didik pada setiap siklusnya.
diperoleh. Data yang diperoleh berupa data hasil observasi dan tes hasil belajar
pada akhir siklus. Analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
adalah analisis statistik deskriptif. Hasil statistik yang didapatkan kemudian akan
disajikan dalam diagram lingkaran agar hasil yang didapatkan pada siklus 1 dan 2
sebagai berikut:
Nilai = ×100
X=
Keterangan:
X : Nilai Rata-rata
Data kemampuan membaca peserta didik dari tiap siklus yang diperoleh
melalui hasil tes dari pembelajaran. Cara menghitung ketuntasan digunakan rumus
Nilai=
Kemudian untuk menghitung skor pada akhir siklus dengan menggunakan rumus:
Nilai=
Skor yang telah diperoleh kemudian disesuaikan dengan kriteria yang telah
ditentukan. Adapun predikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Kemmis dan Mc Taggart (1988) yang merupakan pengembangan dari model Kurt
Lewin. Model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan
terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah (Arikunto,
sebagai berikut :
1) Peneliti meminta izin observasi kepada pihak sekolah dan guru wali
dan guru.
beberapa siklus dimana setiap siklus dilakukan dalam 1 kali pertemuan, lama
A. Pendahuluan
B. Kegiatan inti
pemnelajaran
hasil kerjanya.
C. Kegiatan penutup
pembelajaran.
3.8.3 Observasi
3.8.4 Refleksi
perubahan yang terjadi pada peserta didik, suasana kelas dan guru. Bahan
refleksi di peroleh dari hasil lembar observasi yang dilakukan pada saat
membaca permulaan. Dari situlah nanti akan bisa ditemukan apakah perlu
dilakukan tindak lanjut pada siklus selanjutnya atau tidak. Jika memang
Prosedur penelitian tindakan kelas ini akan melalui beberapa siklus sampai
dan siklus akan dihentikan sampai penelitian ini berhasil. Tiap siklus dilaksanakan
membaca dilakukan tes. Hasil tes sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang
Tabel 3.5 Siklus Penelitian Tikdakan Kelas Model Kemmis Dan Mc Taggart
(1988)
Siklus I 1 Perencanaan atau a) Merencanakan pembelajaran yang akan
planning diterapkan.
b) Menentukan pokok bahasan.
c) Mengembangkan skenario pembelajaran.
d) Menyiapkan sumber belajar.
e) Mengembangkan format evaluasi.
f) Mengembangkan format observasi.
Maret -28 April 202. Peneliti bertemu dengan Bapak Bapak Mukhtar, A.Ma.Pd
dengan Ibu Desi Fitriana S.Pd selaku guru kelas II membahas tentang jadwal
bergambar pada siswa kelas II SDN 136/I Semangkat. Jadwal yang diberikan
oleh Ibu DF selaku guru kelas II yaitu pada hari Senin ,Selasa ,Rabu dan Kamis.
penelitian ini tema yang diangkat yaitu tema 7 kebersamaan. Penelitian ini
berupa siklus-siklus pembelajaran. Setiap satu siklus terdiri dari 2 pertemuan dan
setiap siklus memiliki 4 tahapan yaitu: (1) Perencanaan Tindakan, (2) Pelaksanaan
Tindakan, (3) Observasi, serta (4) Refleksi. Hasil penelitian tindakan kelas ini
30
31
data. Tahap pertama pada penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, adapun
pembelajaran berlangsung.
kebersamaan dirumah. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dapat
32
tindakan pertemuan 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 April 2022 dengan
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 5 April 2022 dengan jumlah siswa yang
1. Pertemuan I
A. Kegiatan pembuka
salam kepada seluruh peserta didik, lalu mengajak peserta didik berdo’a sebelum
guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan inti
ini yaitu “kebersamaan”. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar
diberikan oleh guru meskipun dengan melihat jawaban dibuku. Selanjutnya siswa
C. Penutup
dipelajari berikutnnya, dan menyuruh peserta didik untuk belajar tentang materi
yang akan dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan sallam.
2. Pertemuan II
A. Kegiatan pembuka
salam kepada seluruh peserta didik, lalu mengajak peserta didik berdo’a sebelum
guru memberikan motivasi dan ape rsepsi kepada peserta didik dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
B. kegiatan inti
didik untuk mengamati gambar Lili dan teman-teman menuju stasiun kemudian
siswa mengamati teks bacaan kegiatan lili bersama teman. Setelah peserta didik
gambar dan teks yang diamati, ketika diberi pertanyaan, peserta didik mampu
C.Penutup
dipelajari berikutnnya, dan menyuruh peserta didik untuk belajar tentang materi
yang akan dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
34
peserta didik berdoa, mengecek kehadiran peserta didik sudah terlaksana tetapi
guru lupa memberikan motivasi dan melakukan apesersepsi. Pada kegiatan inti
dan sudah terlaksana dengan baik. Pada kegiatan penutup sudah terlaksana dari
berdoa sudah terlaksana dengan baik. Sehingga total dari keseluruhan aktivitas
guru dalam menggunakan buku cerita bergambar pada siklus I pertemuan I adalah
12 aktivitas.
melakukan apesersepsi didik sudah terlaksana tetapi guru lupa menecek kehadiran
peserta didik. Pada kegiatan inti mulai dari menyampaikan tujuan pembelajaran,
terlaksana dengan baik. Sehingga total dari keseluruhan aktivitas guru dalam
aktivitas.
36
A. Pertemuan I
disiapkan. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada table berikut:
indikator:
Pada indikator pelafalan huruf / kata dari 7 orang peserta didik, rata-
rata mereka sudah bisa mengucapkan kalimat bunyi Bahasa yang dikenal
seperti huruf vocal, konsonan dan gabungan dan terdapat 1 orang peserta
didik yang tidak bisa dalam pelafalan huruf / kata seperti menyebutkan R,G
NG
2. Intonasi
peserta didik yang sudah bisa dalam pengucapan kalimat seperti tepat dalam
tekanan, nada, tempo saat membaca. Dan untuk 2 orang peserta didik
37
3. Kelancaran membaca
orang peserta didik yang lancar dalam membaca tanpa terbata-bata. Dan 4
orang peserta didik masih belum lancar dalam membaca hal terlihat ketika
disuruh membaca masih ada peserta didik yang terbata-bata dalam membaca.
4. Kejelasan suara
orang peserta didik saat mereka disuruh membaca kata-kata yang merekan
ucapkan terdengar oleh guru dan peserta didik lain. Dan 3 orang peserta didik
Dari hasil tabel dan deskripsi diatas dapat dilihat masih banyak peserta didik
yang kurang dalam membaca hal ini terlihat dari setiap indikator yang digunakan
pertemuan I
Indikator
Nama
No Peserta
Pelafalan
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi Nilai Kriteria
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 3 4 3 88 SB
2 JS 4 2 4 4 88 SB
3 FNH 2 3 2 2 56 C
4 KRP 3 1 1 2 44 K
5 MRH 1 1 1 2 31 K
6 MFP 3 2 3 3 69 C
7 AP 2 2 3 3 62 C
38
Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat
hanya 2 orang peserta didik yaitu SA dan JS yang benar-benar mampu dalam
pengucapan huruf atau kata yang dikategorika sangat baik yaitu tepat dalam
didik yaitu MRH dan MFP termasuk dalam kategori baik dalam pelafalan huruf
atau kata pada saat membaca yaitu peserta didik sudah tepat dalam pengucapan
huruf atau kata dalam kalimat sederhana dengan bantuan guru. Terdapat 2 orang
peserta didik yaitu FNH dan AP dikategorikan cukup baik dalam pelafalan huruf
dalam membaca yaitu cukup tepat dalam pengucapan huruf atau kata dengan
bantuan guru. Indikator pelafalan huruf atau kata saat membaca rata-rata peserta
didik sudah bisa mengucapkan huruf dengan pelafalan yang benar, meskipun
terdapat 1 orang peserta didik yang benar-benar tidak bisa dalam pengucapan
kata- kata. Hasil observasi indikator pelafalan huruf atau kata sudah bisa dikatakan
2. Intonasi
pada siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat bahwa ada 2 orang peserta didik
dikategorikan baik yaitu SA dan FNH saat membaca mereka sudah mulai
menggunakan intonasi yang benar seperti sudah sesuai dengan tanda baca dan
dalam kategori cukup baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu: JS, MFP dan AP
dalam kegiatan membaca mereka cukup baik dalam menggunakan intonasi yaitu
didik yaitu KRP dan MRH saat membaca peserta didik tidak bisa dalam
penggunaan tinggi dan rendahnya nada saat membaca meskipun dengan bantuan
guru.
3. Kelancaran
dikategorikan sangat baik yaitu SA dan JS saat membaca mereka sangat sangat
lancar dalam membaca tanpa bantuan guru. Dalam kategori baik terdapat 2 orang
peserta didik yaitu MFP dan AP dengan bantuan guru peserta didik lancar dalam
membaca kalimat sederhana. Pada kategori cukup baik terdapat 1 orang peserta
didik yaitu FNH dalam kategori cukup lancar ini peserta didik masih mengeja dan
mengeja dala hati dan saat membaca masih terbata-bata. Pada kategori kurang
baik terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH masih mengeja dan saat
4. Kejelasan suara
Pada indikator kejelasan suara pada saat membaca, yang masuk dalam
kategori sangat baik ada 1 orang peserta didik yaitu JS suara sangat jelas dan
lantang dan dapat didengar oleh guru dan semua peserta didik. dalam kategori
baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu SA, MFP dan AP saat membaca suara
jelas dan dapat didengar oleh guru dan peserta didik lain. Kemudian dalam kategori
cukup baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu FNH, KRP dan MRH yang masih
dikategorikan cukup baik yaitu saat membaca hanya bisa didengar oleh guru dan
tidak didengar oleh peserta lainnya saat membaca. Tidak terdapat peserta didik
B. Pertemuan II
disiapkan. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat peserta didik yang memenuhi kriteria
indikator:
41
Pada indikator pelafalan huruf / kata dari 7 orang peserta didik, rata-
rata mereka sudah bisa mengucapkan kalimat bunyi Bahasa yang dikenal
seperti huruf vocal, konsonan dan gabungan dan terdapat 1 orang peserta
didik yang tidak bisa dalam pelafalan huruf / kata seperti menyebutkan R,G
NG
2. Intonasi
peserta didik yang sudah bisa dalam pengucapan kalimat seperti tepat dalam
tekanan, nada, tempo saat membaca. Dan untuk 2 orang peserta didik mereka
3. Kelancaran membaca
terdapar 5 orang peserta didik yang lancar dalam membaca tanpa terbata-bata.
Dan 2 orang peserta didik masih belum lancar dalam membaca hal terlihat
ketika disuruh membaca masih ada peserta didik yang terbata-bata dalam
membaca.
4. Kejelasan suara
orang peserta didik saat mereka disuruh membaca kata-kata yang mereka
ucapkan terdengar oleh guru dan peserta didik lain. Dan 2 orang peserta
Dari hasil tabel dan deskripsi diatas dapat dilihat masih banyak peserta didik
42
yang kurang dalam membaca hal ini terlihat dari setiap indikator yang digunakan
pertemuan II.
Indikator
Nama
No Peserta
Pelafalan Nilai Kriteria
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 3 94 SB
2 JS 4 2 4 4 88 SB
3 FNH 3 3 2 3 69 C
4 KRP 3 1 1 2 44 K
5 MRH 1 1 1 2 31 K
6 MFP 3 2 3 3 69 C
7 AP 2 2 3 3 62 C
Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat
Pada indikator pelafalan huruf atau kata dalam siklus I pertemuan II, hanya
pengucapan huruf atau kata yang dikategorika sangat baik yaitu tepat dalam
didik yaitu FNH, KRP dan MFP sudah baik dalam pelafalan huruf atau kata pada
ssat membaca yaitu peserta didik sudah tepat dalam pengucapan huruf atau kata
dalam kalimat sederhana dengan bantuan guru. Terdapat 1 orang peserta didik
43
yaitu AP dikategorikan cukup baik dalam pelafalan huruf dalam membaca yaitu
cukup tepat dalam pengucapan huruf atau kata dengan bantuan guru Indikator
pelafalan huruf atau kata saat membaca rata-rata peserta didik sudah bisa
2. Intonasi
pada siklus 1 pertemuan II dapat dilihat bahwa ada 1 orang peserta didik yang
intonasi yang benar. Kemudian pada kategori baik terdapat 1 orang peserta didik
yaitu FNH saat membaca mereka sudah mulai menggunakan intonasi yang benar
seperti sudah sesuai dengan tanda baca dan sudah menggunakan tinggi dan
rendahnya nada saat membaca. Selanjutnya dalam kategori cukup baik terdapat 3
orang peserta didik yaitu JS, MFP dan AP dalam kegiatan membaca mereka
cukup baik dalam menggunakan intonasi yaitu peserta didik dalam penggunaan
menggunakan intonasi terdapat 1 orang peserta didik yaitu MRH saat membaca
peserta didik tidak bisa dalam penggunaan tinggi dan rendahnya nada saat
3. Kelancaran
dikategorikan sangat baik yaitu SA dan JS saat membaca mereka sangat sangat
lancar dalam membaca tanpa bantuan guru. Dalam kategori baik terdapat 2 orang
peserta didik yaitu FMP dan AP dengan bantuan guru peserta didik lancar dalam
44
membaca kalimat sederhana. Pada kategori cukup baik terdapat 1 orang peserta
didik yaitu FNH dalam kategori cukup lancar ini peserta didik masih mengeja dan
mengeja dala hatidan saat membaca masih terbata-bata.Pada kategori kurang baik
terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH masih mengeja dan saat
4. Kejelasan suara
Pada indikator kejelasan suara pada saat membaca, yang masuk dalam
kategori sangat baik ada 1 orang peserta didik yaitu JS suara sangat jelas dan
lantang dan dapat didengar oleh guru dan semua peserta didik. dalam kategori
baik terdapat 4 orang peserta didik yaitu SA, FNH, MFP dan AP saat membaca
suara jelas dan dapat didengar oleh guru dan peserta didik lain. Kemudian dalam
kategori cukup baik terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH yang
masih dikategorikan cukup baik yaitu saat membaca hanya bisa didengar oleh guru
dan tidak didengar oleh peserta lainnya saat membaca. Kemudian tidak ada
peserta didik dalam kategori kurang saat membaca tidak bisa didengar oleh guru
peserta didik yaitun 94, sementara nilai terendah 31. Adapun nilai rekapitulasi
5
Kurang
4 Cukup
Baik
3
Sangat Baik
2
0
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
peserta didik pada siklus I pada kategori sangat baik 2 orang peserta didik yaitu:
SA dan JS kategori baik 3 orang peserta didik yaitu FNH,MFP dan AP. Tidak ada
peserta didik yang dikategori cukup. Untuk kategori kurang terdapat 2 orang
peserta didik yaitu KRP dan MRH . Penjelasan 4 indikator membaca permulaan
peserta didik dalam kategori sangat baik. 3 orang peserta didik dalam kategori
baik. Pada kategori cukup 1. untuk kategori kurang terdapat 1 orang peserta didik.
2. Intonasi
Pada indikator intonasi dari 7 orang peserta didik. 1 orang peserta didik
yang memenuhi kriteria sangat baik. 1 orang peserta didik dalam kategori baik.
Untuk kategori cukup baik terdapat 3 orang peserta didik. dan kategori kurang
47
3. Kelancaran membaca
peserta didik dalam kategori sangat baik. 2 orang peserta didik berada pada
kategori baik. Untuk kategori cukup terdapat 1 orang peserta didik dan pada
4. Kejelasan suara
Pada indikator kejelasan suara dari 7 orang peserta didik. terdapat 1 oarng
peserta didik berada pada kategori sangat baik. Pada kategori baik terdapat 4
orang peserta didik. untuk kategori culup terdapat 2 orang peserta didik. dan pada
meningkatkan membaca permulaan peserta didik pada siklus I sebesar 64% pada
kategori cukup, hal ini belum memenuhi target yang dicapai yaitu 71%. Dari hasil
masalah dalam penggunaan buku cerita bergambar. Kendala yang dialami peserta
didik yaitu dalam proses pembelajaran peserta didik masih terlihat canggung
dalam menggunakan buku cerita bergambar Hal ini dikarenakan peserta didik
ada peserta didik yang sulit diatur untuk mengikuti proses pembelajaran, peneliti
juga merasa bahwa proses pembelajaran ini belum maksimal, hal ini terlihat
beberapa peserta didik yang masih terlihat kurang percaya diri dalam
Masih ada peserta didik yang kurang Guru akan memberikan memberikan
semangat dan tidak percaya diri dalam Reward berupa tepuk tangan agar peserta
menyampaikan hasil kerjanya. didik lebih percaya diri dalam
menyampaikan hasil kerjanya.
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil refleksi ini dijadikan sebagai dasar untuk
menentukan tindakan perbaikan apabila ada siklus berikutnya. Tahapan siklus II,
didesain agar peserta didik lebih semangat lagi dalam mengikuti pembelajaran.
berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama dan peneliti juga kembali
pembelajaran).
49
Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan tindakan siklus I
1. Pertemuan 1
A. Kegiatan pembuka
salam kepada seluruh peserta didik, lalu mengajak peserta didik berdo’a sebelum
guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan inti
bacaan yang terdapat didalam buku siswa guru memancing peserta didik dengan
yang diberikan oleh guru meskkipun dengan melihat jawaban dibuku. Kemudian
guru menjutkan kegiatan pembelajaran gengan meminta siswa untuk membaca teks
bacaan buku cerita bergambar “mencari teman lili”. Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. Guru
mencatat pertanyaan dari peserta didik dan menjawabnya secara klasikal kegiatan
melingkari warna kesukaannya serta membuat daftar warna yang mereka sukai,
kerjanya.
C.Penutup
dipelajari berikutnnya, dan menyuruh peserta didik untuk belajar tentang materi
yang akan dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
2. Pertemuan 2
A. Kegiatan pembuka
salam kepada seluruh peserta didik, lalu mengajak peserta didik berdo’a sebelum
guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
51
B. Kegiatan inti
kegiatan Lili dan teman-temannya dalam buku yang sudah disiapkan guru. Guru
didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru meskkipun dengan
melihat jawaban dibuku. Kemudian guru menjelaskan yang diamati oleh peserta
untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. Guru mencatat pertanyaan-
pemahan peserta didik terhadap teks bacaan, peserta didik diminta mengamati
yang sudah disediakan guru lalu membacakan dengan nyaring kembali cerita
C.Penutup
dipelajari berikutnnya, dan menyuruh peserta didik untuk belajar tentang materi
yang akan dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan sallam.
52
Guru
berdoamengecek kehadiran √
peserta didik √
bergambar pada sikllus II pertemuan I dan II pada kegiatan pembuka dari guru
didik dan melakukan apersepsip sudah terlaksana. Pada kegiatan inti mulai dari
kelompok sudah terlaksana. Pada kegiatan penutup sudah terlaksana tapi pada
dilakukan oleh guru dengan menggunakan buku cerita bergambar dapat dilihat
buku cerita bergambar telah mengalami peningkatan. Pada siklus 1 aktivitas guru
mencapai 90%, pada siklus 2 aktivitas guru mencapai 100% dengan kriteria sangat
terlaksana.
1. Pertemuan 1
disiapkan. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada table berikut:
54
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat peserta didik yang memenuhi kriteria
indikator:
dikenal seperti huruf vocal, konsonan dan gabungan dan terdapat 1 orang
peserta didik yang tidak bisa dalam pelafalan huruf / kata seperti
menyebutkan R,G NG
2. Intonasi
peserta didik yang sudah bisa dalam pengucapan kalimat seperti tepat dalam
tekanan, nada, tempo saat membaca. Dan untuk 2 orang peserta didik
3. Kelancaran membaca
orang peserta didik yang lancar dalam membaca tanpa terbata- bata. Dan 1
55
orang peserta didik masih belum lancar dalam membaca hal terlihat ketika
membaca.
4. Kejelasan suara
orang peserta didik saat mereka disuruh membaca kata-kata yang merekan
ucapkan terdengar oleh guru dan peserta didik lain. Dan 2 orang peserta
didik yang kejelasan suara hal terlihat ketika mereka disuruh membaca
Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat
Indikator
Nama
No Peserta Nilai Kriteria
Pelafalan
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 4 100 SB
2 JS 4 3 4 4 94 SB
3 FNH 3 3 4 3 81 B
4 KRP 3 1 2 2 56 C
5 MRH 2 1 2 3 50 K
6 MFP 3 3 3 3 75 B
7 AP 3 2 3 4 75 B
Jumlah Skor Kelas 531
Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat
56
Pada indikator pelafalan huruf atau kata dalam siklus I pertemuan II,
terdapat 2 orang peserta didik yaitu SA dan JS yang benar-benar mampu dalam
pengucapan huruf atau kata yang dikategorikan sangat baik yaitu tepat dalam
didik yaitu FNH, KRP, AP dan MFP sudah baik dalam pelafalan huruf atau kata
pada ssat membaca yaitu peserta didik sudah tepat dalam pengucapan huruf atau
kata dalam kalimat sederhana dengan bantuan guru. Tidak ada peserta didik yang
dikategori cukup baik dalam pelafalan huruf atau kata. Saat Rata-rata peserta didik
2. Intonasi
Pada indikator intonasi dalam membaca dapat dilihat bahwa ada 1 orang
peserta didik yang dikatergorikan sangat baik yaitu SA saat membaca mereka
sudah menggunakan intonasi yang benar. Kemudian pada kategori baik terdapat 3
orang peserta didik yaitu JS,FNH dan MFP saat membaca mereka sudah mulai
menggunakan intonasi yang benar seperti sudah sesuai dengan tanda baca dan
sudah menggunakan tinggi dan rendahnya nada saat membaca. Selanjutnya dalam
kategori cukup baik terdapat 1 orang peserta didik yaitu AP dalam kegiatan
membaca mereka cukup baik dalam menggunakan intonasi yaitu peserta didik
kurang dalam menggunakan intonasi terdapat 2 orang peserta didik yaitu MRH
dan MFP saat membaca peserta didik tidak bisa dalam penggunaan tinggi dan
57
3. Kelancaran
dikategorikan sangat baik yaitu SA,FNH dan JS saat membaca mereka sangat
sangat lancar dalam membaca tanpa bantuan guru. Dalam kategori baik terdapat 2
orang peserta didik yaitu FMP dan AP dengan bantuan guru peserta didik lancar
dalam membaca kalimat sederhana. Pada kategori cukup baik terdapat 2 orang
peserta didik yaitu KRP dan MRH dalam kategori cukup lancar ini peserta didik
masih mengeja dan mengeja dala hatidan saat membaca masih terbata-bata. Pada
kategori kurang baik tidak ada peserta didik yang masih mengeja dan saat
4. Kejelasan suara
Pada indikator kejelasan suara pada saat membaca, yang masuk dalam
kategori sangat baik ada 3 orang peserta didik yaitu SA,JS dan AP suara sangat
jelas dan lantang dan dapat didengar oleh guru dan semua peserta didik. dalam
kategori baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu FNH, MRH dan MFP saat
membaca suara jelas dan dapat didengar oleh guru dan peserta didik lain.
Kemudian dalam kategori cukup baik terdapat 1 orang peserta didik yaitu KRP
yang masih dikategorikan cukup baik yaitu saat membaca hanya bisa didengar oleh
guru dan tidak didengar oleh peserta lainnya saat membaca. Kemudian tidak ada
peserta didik dalam kategori kurang saat membaca tidak bisa didengar oleh guru
2. Pertemuan 2
disiapkan. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada table berikut:
indikator:
Pada indikator pelafalan huruf / kata dari 7 orang peserta didik, rata-rata
mereka sudah bisa mengucapkan kalimat bunyi Bahasa yang dikenal seperti huruf
2. Intonasi
Pada indikator intonasi dari 7 orang peserta didik terdapat 5 orang peserta
didik yang sudah bisa dalam pengucapan kalimat seperti tepat dalam tekanan, nada,
tempo saat membaca. Dan untuk 2 orang peserta didik mereka masih belum tepat
3. Kelancaran membaca
peserta didik lancar dalam membaca tanpa terbata- bata. Dan 1 orang peserta
didik masih belum lancar dalam membaca hal terlihat ketika disuruh membaca
59
4. Kejelasan suara
indikator kejelasan suara dari 7 orang peserta didik rata-rata peserta didik
saat mereka disuruh membaca kata-kata yang merekan ucapkan terdengar oleh
Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat
Hasil tabel test membaca permulaan peserta didik diatas, dapat dilihat
Pada indikator pelafalan huruf atau kata dalam siklus I pertemuan II,
terdapat 4 orang peserta didik yaitu SA, JS, FNH dan AP yang benar-benar
60
mampu dalam pengucapan huruf atau kata yang dikategorikan sangat baik yaitu
orang peserta didik yaitu FNH, KRP dan MFP sudah baik dalam pelafalan huruf
atau kata pada ssat membaca yaitu peserta didik sudah tepat dalam pengucapan
huruf atau kata dalam kalimat sederhana dengan bantuan guru. Tidak ada peserta
didik yang dikategori cukup baik dalam pelafalan huruf atau kata. Saat Rata-rata
peserta didik sudah bisa mengucapkan huruf dengan pelafalan yang benar.
2. Intonasi
Pada indikator intonasi dalam membaca dapat dilihat bahwa ada 2 orang
peserta didik yang dikatergorikan sangat baik yaitu SA dan FNH saat membaca
mereka sudah menggunakan intonasi yang benar. Kemudian pada kategori baik
terdapat 3 orang peserta didik yaitu JS, MFP dan AP saat membaca mereka sudah
mulai menggunakan intonasi yang benar seperti sudah sesuai dengan tanda baca
dan sudah menggunakan tinggi dan rendahnya nada saat membaca. Selanjutnya
dalam kategori cukup baik terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH
dalam kegiatan membaca mereka cukup baik dalam menggunakan intonasi yaitu
peserta didik dalam penggunaan tinggi rendahnya suara saat membaca. Kategori
kurang dalam menggunakan intonasi yaitu tidak bisa dalam penggunaan tinggi
dan rendahnya nada saat membaca meskipun dengan bantuan guru, tiadak ada.
3. Kelancaran
dikategorikan sangat baik yaitu SA, JS dan FNH saat membaca mereka sangat
sangat lancar dalam membaca tanpa bantuan guru. Dalam kategori baik terdapat 3
orang peserta didik yaitu MRH, FMP dan AP dengan bantuan guru peserta didik
61
lancar dalam membaca kalimat sederhana. Pada kategori cukup baik terdapat 1
orang peserta didik yaitu KRP dalam kategori cukup lancar ini peserta didik
masih mengeja dan mengeja dala hatidan saat membaca masih terbata-bata. Pada
kategori kurang baik tidak ada peserta didik yang masih mengeja dan saat
4. Kejelasan suara
Pada indikator kejelasan suara pada saat membaca, yang masuk dalam
kategori sangat baik ada 4 orang peserta didik yaitu SA,JS,MFP dan AP suara
sangat jelas dan lantang dan dapat didengar oleh guru dan semua peserta didik.
dalam kategori baik terdapat 3 orang peserta didik yaitu FNH, KRP dan MRH saat
membaca suara jelas dan dapat didengar oleh guru dan peserta didik lain.
Kemudian dalam kategori cukup baik yaitu saat membaca hanya bisa didengar oleh
guru dan tidak didengar oleh peserta lainnya saat membaca tidak ada. Kategori
kurang saat membaca tidak bisa didengar oleh guru dan peserta didik lainnya, juga
tidak ada.
Permulaan
yang dimiliki peserta didik yaitu 100, sementara nilai terendah 50. Berikut nilai
5
Kurang
4 Cukup
Baik
3
Sangat Baik
2
0
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
peserta didik pada siklus II pada kategori sangat baik 3 orang peserta didik yaitu
SA, JS dan FNH. Kategori baik 2 orang peserta didik yaitu MFP dan AP. Untuk
63
kategori cukup terdapat 2 orang peserta didik yaitu KRP dan MRH. Tidak ada
peserta didik dalam kategori sangat baik. 3 orang peserta didik dalam kategori baik.
Pada kategori cukup tidak ada. untuk kategori kurang juga tidak ada.
2. Intonasi
Pada indikator intonasi dari 7 orang peserta didik, yang memenuhi kriteria
sangat baik 2 orang peserta didik. Dalam kategori baik 3 orang peserta didik. Untuk
kategori cukup baik terdapat 2 peserta didik. dan kategori kurang tidak ada.
3. Kelancaran membaca
peserta didik dalam kategori sangat baik. 3 orang peserta didik berada pada
kategori baik. Untuk kategori cukup terdapat 1 orang peserta didik. Pada kategori
4. Kejelasan suara
Pada indikator kejelasan suara dari 7 orang peserta didik terdapat 4 oarng
peserta didik berada pada kategori sangat baik. Pada kategori baik terdapat 3 orang
peserta didik. untuk kategori cukup tidak ada dan pada kategori kurang juga tidak
ada.
Seluruh hasil data yang didapat dari penelitian tanggal 11-12 April, terdiri
bergambar pada siklus I diperoleh persentase 64% dengan kategori cukup dan
siklus II diperoleh persentase 80% dengan kategori baik. Pada siklus II ini hampir
seluruh kekurangan pada penelitian sudah dapat diatasi dengan perbaikan tindakan
pada cara mengajar dan media yang digunakan dalam pembelajaran. Walaupun
tiap aspek tidak seluruhnya sempurna namun peserta didik di dalam kelas sudah
buku cerita bergambar kurang baik hanya 61% dengan kriteria keberhasilannya
dilakukan tindakan, tindakan siklus I dan tindakan siklus II. Adapun hasil yang
didapatkan adalah, pada pra tindakan 61% meningkat di siklus I menjadi 64% dan
pada siklus II meningkat menjadi 80%. Data hasil observasi disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
100%
90% 84%
80% 76%
90%
80%
80%
70% 64%
61%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
secara klasikal dari pratindakan dengan setelah digunakan tindakan pada siklus I
sebelum tindakan dengan per pertemuan pada siklus I dan siklus II yang terdiri dari
2 pertemuan setiap siklus sebelum dihitung nilai rata-rata juga mengalami angka
peningkatan.
4.4 Pembahasan
ketuntasan kelas yaitu 61%, dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 31.
Sementara persentase peserta didik yang telah mencapai KKM baru 29%. Hasil
peserta didik masih kurang baik. Karena itu, perlu adanya tindakan perbaikan yang
permulaan peserta didik. Pada saat observasi peneliti melihat peserta didik hanya
Sumber belajar yang digunakan sebagian besar berasal dari guru dan buku
pelajaran. Jadi masih banyak peserta didik belum ada antusias dan semangat
kurang tanggap dengan tugas yang diberikan oleh guru, karena bosan dengan
bergambar mampu membuat peserta didik lebih senang, antusias dan menarik
sehingga mereka tidak merasa bosan. Namun, masih terlihat peserta didik yang
masih binggung dalam belajar menggunakan buku cerita bergambar, masih ada
peserta didik yang sibuk sendiri dalam mengerjakan tugas, masih ada peserta
didik yang kurang semangat dan tidak percaya diri dalam menyampaikan hasil
67
yang sibuk sendiri, memberikan rewd agar peserta didik lebih percaya diri dalam
pada siklus I karena guru lebih intensif memberikan bimbingan kepada peserta
didik pada siklus I belum memenuhi keberhasilan penelitian. Untuk itu penelitian
dibandingkan siklus I, hal ini ditunjukkan oleh peningkatan nilai ketuntasan kelas
dari 64% menjadi 80%. Data yang dihasilkan pada siklus II sudah memenuhi
lain telah dilakukan oleh Septi (2021:1), penelitian tersebut dilakukan untuk
68
bergambar. Buku cerita bergambar yang digunakan sebagai media belajar guna
karena dilihat dari hasil penelitian dan penelitian terdahulu telah berhasil dalam
5.1 Simpulan
Peserta Didik Kelas II SDN 136/I Semangkat Melalui Buku Cerita Bergambar.
pelafalan huruf/kata, intonasi, kelancaran membaca dan kejelasan suara. Hal ini
kategori cukup kemudian disiklus II sudah mencapai kategori baik. Maka dapat
5.2 Implikasi
dalam belajar membaca permulaan, dengan media buku cerita bergambar peserta
didik lebih mudah memahami kata atau kalimat. Terdapat perbedaan kemampuan
bergambar.
Hasil penelitian digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru
69
70
5.3 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adipta, H., Maryaeni, M., & Hasanah, M. (2016). Pemanfaatan buku cerita
bergambar sebagai sumber bacaan siswa SD. Jurnal Pendidikan: Teori,
Penelitian, dan Pengembangan, 1(5), 989-992.
Amka, A. (2018). Media Pembelajaran Inklusi. Sidoarjo: Nizamia Learning
Center
Anzar, S. F., & Mardhatillah, M. (2018). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat Tahun Ajaran 2015/2016. Bina Gogik: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(1).
Apriatin, F., Ermiana, I., & Setiawan, H. (2021). Pengaruh Buku Cerita
Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iii Sdn Gugus 04 Kecamatan
Pujut. Renjana Pendidikan Dasar, 1(2), 77-84.
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Aries, Erna Febru dan Haryono, Ari Dwi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Aditya Media Publishing
Arikunto, S. (2007). Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian tindakan kelas, 16-22.
Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Asip, M., Muktadir, A., & Koto, I. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Bahasa
Indonesia Berbasis Cerita Rakyat untuk Mendukung Gerakan Literasi
Sekolah di Kelas Rendah. Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran
Pendidikan Dasar, 2(1), 83-97.
Asyhar, R. (2010). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Persada.
Aunurrahman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Daryanto. 1993. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fahyuni, E. F., & Bandono, A. (2015). Pengembangan Media Cerita Bergambar
Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Sekolah
Dasar. HALAQA, 14(1), 75-89.
Fitrah, A., & Alirmansyah, A. (2021). Kegiatan Literasi Membaca Siswa Sekolah
Dasar pada Tahun Ajaran 2020/2021 (Doctoral dissertation, Universitas
Jambi).
Hamalik, O. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran (Cetakan Kelima Belas).
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Harni, H. (2020). Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN 2
Uebone. Jurnal Paedagogy, 7(2), 108-114.
Ikawati, E. (2013). Upaya meningkatkan minat membaca pada anak usia
dini. Logaritma: Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan dan Sains, 1(02).
72
LAMPIRAN
75
LAMPIRAN
Lampiran 1: Plagiat
Keterangan:
1. SA : Sella Alviyanti
2. JS : Jenita Sopendi
3. FNH : Fitri Nurul Hikmah
4. KRP : Kenzi Ramadhani Pratama
5. MRH : Muhamad Ridwan Hanafi
6. MFP : Muhammad Firmansyah Pratama
7. AP : Anja Prasetia
Indikator
Nama
No Peserta
Pelafalan
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi Nilai Kriteria
Membaca Suara
Kata
1 SA
2 JS
3 FNH
4 KRP
5 MRH
6 MFP
7 AP
Jumlah Skor Kelas
D. SUMBER BELAJAR
80
J. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati isi teks sertapenjelasan guru, siswa dapat memahami
tentang kecerdasan visual.
2. Dengan membaca dongeng, siswa dapat memahami isi dongeng
dengancermat.
3. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat memahami sikap kebersamaan dengan
teman.
4. Dengan mendaftar siswa yang tampil membaca dongeng, siswa
dapatmemahami karakteristik teman dengan jujur.
83
L. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah.
pengamatan membaca.
Ayo Mencoba
Siswa mengisi tabel berdasarkan siswa di kelasmu.
Sisw a mengisi tabel dengan amanat yang dapat
diambil dari fabel yang telah dibaca.
Guru meminta beberapa siswa untuk membaca hasil
kerjanya.
Penutup 7. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 15
pembelajaran yang telah berlangsung: menit
Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari
ini?
Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
8. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
9. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk
menyampaikan kegiatan bersama orangtua yaitu:
meminta orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di
lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan hasilnya
kepada guru.
10. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya
sikap disiplin.
11. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga
kebersihan kelas.
12. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
N. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
Rubrik penilaian membaca kalimat yang telah ditulis
Baik Baik(3) Cukup (2) PerluBimbingan
No. Kriteria
Sekali(4) (1)
1 Keterampilan: Semua Ada Ada beberapa Semua kata,
Ketepatan kata, beberapa kata, kalimat, kalimat, dan
membaca kalimat, kata, dan ejaan ejaan dibaca
kata dan kalimat, dibaca belum belum benar,
dan kalimat ejaan dan benar, dengan tanpa bantuan
sesuai dibaca ejaan bantuan guru. guru.
teks.. dengan dibaca
benar belum
sesuai benar,
teks, tanpa
tanpa bantuan
bantuan guru.
guru.
85
F. MEDIA/ALAT
Media/Alat :1. Teks bacaan.
3. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Aloka
si
Kegiatan Deskripsi
Wakt
u
Pendahulu 1. Guru membimbing peserta didik berdo’a 15
an 2. Guru mengecek kehadiran peserta didik menit
3. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
pembelajaran sebelumnya
4. Guru memberikan semangat belajar kepada Peserta
didik
5. Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari
yaitu tema Tema 7 Kebersamaan Subtema 1
Kebersamaan dirumah Pembelajaran 5
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Ayo Mengamati 40
inti Guru membimbing siswa untuk mengamati gambar menit
kebersamaan bersama teman di sekolah.
Siswa teks bacaan yang berkaitan dengan kegiatan
mencari teman Lili (mengamati).
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengecek pemahaman siswa.
- Kemana Lili dan teman-teman mencari Cici?
- Gambar apakah yang kamu temukan?
Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan
87
H. PENILAIAN
2. Rubrik Penilaian Membaca
Baik Baik(3) Cukup (2) PerluBimbingan
No. Kriteria
Sekali(4) (1)
1 Keterampilan: Semua Ada Ada beberapa Semua kata,
Ketepatan kata, beberapa kata, kalimat, kalimat, dan
membacakan kalimat, kata, dan ejaan ejaan dibaca
kata dan kalimat, dibaca belum belum benar,
dan kalimat ejaan dan benar, dengan tanpa bantuan
sesuai dibaca ejaan bantuan guru. guru.
teks.. dengan dibaca
benar belum
sesuai benar,
teks, tanpa
tanpa bantuan
bantuan guru.
guru.
T. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar kegiatan Lili dan teman-teman, siswa
mengetahui kecerdasan visual yang Lili punya.
2. Dengan kegiatan Ayo Beraktivitas, siswa mampu memahami kecerdasan
visual yang siswa miliki.
U. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
90
teman
Siswa melengkapi tabel urutan kegiatan Lili dan
teman-teman secara singkat dengan bahasa sendiri
Siswa membacakan kembali cerita yang ditulis dengan
bahasa sendiri dengan nyaring
Penutup 19. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas 15
pembelajaran yang telah berlangsung: menit
Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari
ini?
Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
20. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
21. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
22. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya
sikap disiplin.
23. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga
kebersihan kelas.
24. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
I. PENILAIAN
3. Rubrik Penilaian Membaca
Baik Baik(3) Cukup (2) PerluBimbingan
No. Kriteria
Sekali(4) (1)
1 Keterampilan: Semua Ada Ada beberapa Semua kata,
Ketepatan kata, beberapa kata, kalimat, kalimat, dan
membacakan kalimat, kata, dan ejaan ejaan dibaca
kata dan kalimat, dibaca belum belum benar,
dan kalimat ejaan dan benar, dengan tanpa bantuan
sesuai dibaca ejaan bantuan guru. guru.
teks.. dengan dibaca
benar belum
sesuai benar,
teks, tanpa
tanpa bantuan
bantuan guru.
guru.
Indikator
Nama
No Peserta
Didik Pelafalan
Kelancaran Kejelasan Nilai Kriteria
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 3 4 3 88 SB
2 JS 4 2 4 4 88 SB
3 FNH 2 3 2 2 56 C
4 KRP 3 1 1 2 44 K
5 MRH 1 1 1 2 31 K
6 MFP 3 2 3 3 69 C
7 AP 2 2 3 3 62 C
Jumlah Skor Kelas 438
93
Indikator
Nama
No Peserta
Pelafalan Nilai Kriteria
Didik Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 3 94 SB
2 JS 4 2 4 4 88 SB
3 FNH 3 3 2 3 69 C
4 KRP 3 1 1 2 44 K
5 MRH 1 1 1 2 31 K
6 MFP 3 2 3 3 69 C
7 AP 2 2 3 3 62 C
5 MRH 31 31 62 31 K
6 MFP 69 69 138 69 B
7 AP 62 62 124 62 B
Jumlah 445
SB=2
Rata-rata 63,57 B=3
C=0
Presentasi kemampuan membaca permulaan K=2
64%
peserta didik Secara Klasikal Siklus I
Indikator
Nama
No Peserta Nilai Kriteria
Didik Pelafalan
Kelancaran Kejelasan
Huruf Intonasi
Membaca Suara
Kata
1 SA 4 4 4 4 100 SB
2 JS 4 3 4 4 94 SB
3 FNH 3 3 4 3 81 B
4 KRP 3 1 2 2 56 C
5 MRH 2 1 2 3 50 K
6 MFP 3 3 3 3 75 B
7 AP 3 2 3 4 75 B
Jumlah Skor Kelas 531
Jumlah 560
SB =3
Rata-rata 80 B =2
C =2
Presentasi kemampuan membaca permu laan K =0
80%
peserta didik Secara Klasikal Siklus II
Dokumentasi Kegiatan
100