PRESTASI
PTK
OLEH:
RENI SUHMAWATI,SPd.I
TAHUN2022
LEMBAR PENGESAHAN
PTK ini layak untuk dijadikan referensi dan acuan pada kegiatan
pembelajaran/ penelitian selanjutnya.
i
SURAT KETERANGAN
Nomor : / / /2022
EKOSWARA, S.Pd
NIP. 196408171988031009
ii
SURAT KETERANGAN
Nomor : 42.11/084/ /2022
iii
SURAT PERNYATAAN
iv
NIP. 197611242021212003
v
KATA PENGANTAR
vi
Penulis
vii
Kata Kunci : video animasi, pembelajaran PAI, hasil belajar
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………..………………. i
PERPUSTAAN…………………… iv
SURAT PERNYATAAN…………………….………………………….. v
DAFTAR HADIR…………………….…………………….…………… vi
ABSTRAK.................................................................................................. ix-x
BAB I PENDAHULUAN 1
viii
E. Tujuan Penilitian .............................................................. 7
A. Simpulan…………………………………………….... 35
ix
DAFTAR PUSTAKA…………………………….……………...……… 38
LAMPIRAN………………………………………………………………..
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 menyatakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara”.2
Pendidikan ditujukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas
pendidikan pada semua jenjang yang memungkinkan semua warganya
memperoleh pendidikan yang layak untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Pendidikan memberikan dampak bagi kemajuan bangsa dan
negara. Suatu bangsa dikatakan maju dapat dilihat dari pendidikan bangsa itu
sendiri.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah
menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada
berbagai jenis dan jenjang. Salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan
adalah melalui peningkatan kualitas pembelajaran yang berupa pembaharuan
pendekatan atau peningkatan relevansi metode mengajar. Metode mengajar
dikatakan relevan jika dalam prosesnya mampu mengantarkan siswa mencapai
tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru
2
UU RI No. 20 Tentang Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara,
2006), hlm. 76.
1
2
3
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta,2013), hlm. 72
3
B. Identifikasi Masalah
Ketika penulis melakukan proses pembelajaran pada kelas V SD Negeri
Karangtengah Kecamatan Cianjur pada mata pelajaran PAI khususnya mengenai
materi tentang keteladanan Luqman belum mencapai hasil yang optimal. Siswa
hanya mencapai nilai rata-rata 63.66 sementara Kriteria ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan adalah 70. Selain itu, selama proses belajar mengajar atau
pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran PAI siswa kurang aktif dalam
melaksanakan diskusi kelompok serta tidak berani mengemukakan pendapat. Hal
tersebut merupakan masalah yang perlu dicari jalan keluarnya. Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai harian siswa belum
memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Artinya tindakan yang dilakukan guru
belum dapat meningkatkan pemahaman mengenai materi yang disajikan. Guru
juga belum dapat memberikan metode dan media pembelajaran yang tepat agar
siswa aktif dalam setiap pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk
mengidentifikasi kekurangan dari proses belajar mengajar atau pembelajaran
yang dilaksanakan. Dan hasil diskusi teman sejawat terhadap beberapa masalah
yang terjadi dalam pembelajaran guru:
a. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
b. Siswa tidak bias menjawab pertanyaan guru.
c. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, terutama kegiatan diskusi
kelompok. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis hendak melakukan
perbaikan pembelajaran dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Selama perbaikan pembelajaran, dilakukan pengamatan oleh seorang
observer, adapun tujuan dari observer adalah mencatat segala kejadian yang
6
C. Analisis Masalah
Hal-hal yang menyebabkan diambilnya masalah di atas adalah :
a. Guru masih kurang memberi motivasi kepada siswa dalam belajar.
b. Guru masih belum menekankan pentingya pemahaman terhadap tata tertib
di rumah.
c. Guru masih melaksanakan pembelajaran satu arah dan bersifat monoton.
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
“Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
keteladanan Luqman melalui Vidio animasi pada siswa kelas V SD Negeri
Karangtengah Kecamatan Cianjur?”
E. Tujuan perbaikan
Dengan melakukan penelitian perbaikan pembelajaran mata pelajaran PAI
dilakukan penelitian perbaikan pembelajaran, tujuan yang hendak dicapainya
adalah :
1. Mendeskripsikan bagaimana upaya guru agar siswa mengenal keteladanan
Luqman.
2. Bagaimana upaya guru dalam memotivasi siswa agar terdorong untuk
mengenal keteladanan Luqman.
3. Siswa dapat melaksanakan bagaimana cara berdiskusi yang baik.
7
F. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini bermanfaat, baik bagi siswa, guru,
maupun bagi sekolah. Untuk lebih jelas penulis berusaha menguraikan manfaat
tersebut yaitu :
1. Manfaat bagi siswa
Penelitian perbaikan pembelajaran ini memudahkan siswa dalam
memahami materi pelajaran PAI sekaligus membiasakan siswa untuk
bekeja sama dalam memecahkan persoalan pelajaran. Selain itu,
meningkatkan kemampuan berbicara dan mengemukakan pendapat karena
dibimbing untuk belajar menyampaikan pendapat atau mempertahankan
pendapat dalam situasi pendidikan.
2. Manfaat penelitian bagi guru
Perbaikan pembelajaran ini dapat memperluas wawasan dan
pandangan tentang model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
kualitas belajar siswa.
Meningkatkan rasa percaya diri sebagai guru dalam proses
pembelajaran.
3. Manfaat bagi sekolah
Perbaikan pembelajaran ini bermanfaat pula bagi sekolah guna
meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI), meningkatkan sumber daya manusia dan
meningkatkan mutu pendidikan sekolah
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Vidio Animasi
1. Pengertian Vidio animasi
Video merupakan teknologi yang berfungsi untuk menangkap,
merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.
Video yang informasinya di simpang menggunakan signal dari video televisi,
film, video tape atau media non komputer lainnya.
Video merupakan gambaran suatu objek yang bergerak bersama-sama
dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Video memiliki kemampuan
dalam melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri.
Pada umumnya video digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi
dan pendidikan. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,
mejelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.
Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa inggris to
animate yang berarti menggerakkan. Menurut Bustaman mengatakan
“Animasi adalah suatu proses dalam menciptakan efek gerakan atau
perubahan dalam jangka waktu tertentu dan bisa juga dikatakan berupa
perubahan bentuk dari suatu objek ke objek lainnya dalam jangka waktu
tertentu”. Suciadi mengatakan “Animasi adalah sebuah objek atau beberapa
objek yang tampil bergerak melintasi stage atau berubah bentuk, berubah
ukuran, berubah warna, berubah putaran dan berubah putaran-putaran
lainnya”
Perkembangan animasi saat ini berjalan cepat dalam berbagai bidang.
Animasi begitu dikenal dalam bidang perfilman, terutama dunia anak-anak.
Akan tetapi, sekarang animasi tidak hanya digunakan dalam dunia hiburan
seperti pembuatan film dan permainan, tetapi juga dalam pembuatan desain
web dan dunia pendidikan
8
9
rangkaian gambar tak hidup yang berurutan pada frame yang diproyeksikan
secara mekanis elektronis sehingga tampak hidup pada layar.
2. Vidio animasi dalam dunia Pendidikan
Animasi dalam dunia pendidikan berperan sebagai media pembelajaran
yang menarik. Animasi merupakan salah satu bentuk visual bergerak yang
dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan materi yang sulit disampaikan secara
konvensional. Animasi dapat diintegrasikan ke media lain seperti video atau
presentasi sehingga cocok untuk menjelaskan materi-materi pelajaran yang
sulit disampaikan secara langsung melalui buku.
Animasi dalam pendidikan memberikan berbagai keuntungan bagi
pendidik dan peserta didik. Bagi peserta didik, animasi dapat meningkatkan
minat belajar dan pemahaman terhadap suatu bidang ilmu tertentu. Bagi pihak
pendidik, animasi dapat mempermudah proses pembelajaran dan pengajaran
dalam penyampaian materi kepada peserta didik.
Tujuan penggunaan animasi adalah untuk merangsang panca indera yang
dimiliki manusia itulah sebabnya dalam pemilihan gambar maupun suara
dalam animasi harus sangat dipentingkan
1. Animasi 2D (2 Dimensi)
Animasi dua dimensi atau dwi-matra dikenal dengan namaflat
animation.
Perkembangan animasi dua dimensi yang cukup revolusioner
berupa dibuatnya film-film kartun.Kartun berasal dari kata Cartoon,
yang berarti gambar lucu.Oleh karena itu, film kartun kebanyakan film
lucu.Seperi Tom and
Jerry,Scooby Doo, Doraemon, dan lain sebagainya.
2. Animasi 3D (3 Dimensi)
Animasi 3D merupakan pengembangan dari animasi 2D (dua
dimensi).Dengan animasi 3D karakter yang diperlihatkan tampak sepeti
hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Contohnya film
Toy Story buatan Disney.
3. Stop Motion Animation
Animasi ini dikenali sebagai claymation karena menggunakan clay
(tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Teknik ini pertama kali
diperkenalkan oleh Stuart Blakton pada tahun 1906.Animasi ini
menggunakan plasticin, yaitu bahan lentur seperti permen karet.Tokoh-
2 Pengertian animasi menurut (Hidayatullah dkk, 2011:63). Munir (2013:340), Vaughan dalam Binanto (2010:219)
12
2.1.2. Multimedia
Penggunaan multimediadalam pembelajaran merupakan suatu upaya
untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif dan inovatif tanpa
mengurangi tujuan belajar yang sesungguhnya. Adapun pendapat ahli
mengenai multimedia sebagai berikut:
Menurut Binanto (2010:3) menyatakan bahwa “multimedia
merupakan produk yang membutuhkan ruang penyimpanan dan memori
yang besar ketika akan disalurkan ke pengguna”.
Multimedia berasal dari kata multi dan media.Kata multi berasal dari
bahasa Latin, yaitu nouns yang berarti banyak atau bermacam-
macam.Sedangkan kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu mediumyang
memiliki arti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan,
menyampaikan, atau membawa sesuatu(Munir (2013:2).
Sedangkan menurut Vaughan (2004) dalam Binanto (2010:2)
mendefinisikan bahwa “multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara,
gambaranimasi dan video yang disampaikan dengan komputer atau
14
3
Pengertian Multimedia Binanto (2010:3), Vaughan (2004)
akan disampaikan dengan komputer secara digital dan dapat disampaikan
secara inetraktif.
4
Metodologi pengembangan multimedia menurut Sutopo (2003) dan Munir
(2013:104-105)
design, material collecting, assembly, testing, dan distributionseperti
gambar dibawah ini:
Gambar II.1
Metodologi Pengembangan Multimedia
1. Concept
Tahap concept (konsep) merupakan tahap untuk menetukan tujuan dan
siapa pengguna program (identifikasi audience). Selain itu menetukan
macam aplikasi (presentasi, interaktif,dan lain-lain) dan tujuan aplikasi
(hiburan, pelatihan, pembelajaran, dan lain-lain).
2. Design
16
4. Assembly
Assembly (pembuatan) merupakan tahap dimana semua objek atau bahan
multimedia dibuat.Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap design.
5. Testing
Testing dilakukan setelah selesai tahap pembuatan (assembly) dengan
menjalankan aplikasi/program dan dilihat apakah ada kesalahan atau
tidak.Tahap ini disebut juga sebagai tahap pengujian alpha (alpha test)
dimana pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya
sendiri.
6. Distribution
Distribusi merupakan tahapan dimana aplikasi disimpan dalam suatu
media penyimpanan.Pada tahap ini jika media penyimpanan tidak cukup
untuk menampung aplikasinya, maka dilakukan kompresi terhadap
aplikasi tersebut.
2.2.1. HTML5
Menurut Iqbal, dkk (2012:243) mengatakan bahwa, “HTML 5
(Hypertext Markup Language Version 5) adalah sebuah bahasa markah yang
menstrukturkan isi dari Word Wide Web, sebuah tekonologi utama pada
internet”.
HTML5 merupakan kerjasama antara World Wide Aplikasi
Consortim (W3C) dan Aplikasi Hypertext Application Technology Working
Group (WHATWG).WHATWG bekerja dalam bentuk aplikasi dan aplikasi,
dan W3C berkerja dengan XHTML 2.0. Kemudian pada tahun 2006, mereka
memutuskan untuk bekerja sama dan menciptakan sebuah versi baru dari
HTML (Zamroni Rosidi, dkk 2013:490).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa,
HTML 5 merupakan kerjasama antara World Wide Aplikasi Consortim (W3C)
dan Aplikasi Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG)
dan kemudian terciptalah sebuah versi baru dari HTML yang merupakan
bahasa markah yang menstrukturkan isi dari Word Wide Web.
2.2.2. Construct 2
Construct 2merupakan sebuah tool berbasis HTML5 untuk
menciptakan sebuah permainan (Pernama 2015:114).
Sedangkan menurut Roedavan (2017:1), construct 2 merupakan
“gameengine 2D yang paling direkomendasikan bagi anda yang ingin
membuat game tapi belum pernah mempelajari bahasa pemograman”.
Menurut pendapat beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
construct 2 merupakan sebuah tool yang berfungsi untuk menciptakan
permainan.Construct 2 direkomendasikan bagi yangingin membuat game tapi
belum pernah mempelajari bahasa pemograman.
18
5
Pengertian Adobe photoshop Yudhiantoro (2007:8), Prihantari (2013:51)
2.2.4. Storyboard
Menurut Halas, John dan Roger Manvell (1988) dalam Munir
(2013:102) “storyboard merupakan rangkaian gambar manual yang
dibuat secara keseluruhan, sehingga menggambarkan suatu cerita.”
Menurut Soenyoto (2017:57) “storyboardadalah bahasa visual yang
dari semula berbentuk bahasa tulisan menjadi bahasa gambar atau bahasa
visual yang filmis”.
19
memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah Swt., sehingga nasihat yang
disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam al-Qur’ān.
Luqmān adalah anak dari Bau’ra bin Nahur bin Tareh, dan Tareh bin
Nahur merupakan nama dari Azar ayah nabi Ibrahim a.s. Luqmān hidup
selama 1.000 tahun. Ia menjadi guru Nabi Dāūd a.s. sebelum diangkat
menjadi nabi. Pekerjaan Luqmān pada awalnya adalah tukang kayu, tukang
jahit, dan juga menggembala domba, karena kebijaksanaannya Ia kemudian
diangkat menjadi qadhi (hakim).
Luqmān menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua
anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan
ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas
kehendak Allah Swt.
Suatu hari, Luqman beserta anak lelakinya dalam perjalanan menuju ke
kota. Luqman menaiki keledainya, sedang si anak berjalan di sebelahnya.
Orangorang memperbincangkannya, bagaimana bisa seorang ayah tega naik
keledai sementara anaknya dibiarkan berjalan. Lalu setelah mendengarnya,
7
Luqman turun dan menaikkan anaknya ke keledai sedangkan dia berjalan di
sebelahnya.
Namun orang-orang yang melihat kembali memperbincangkan mereka,
bagaimana bisa seorang anak tega membiarkan ayahnya yang telah renta
berjalan sedangkan dia naik keledainya. Lalu setelah mendengarnya, Luqman
ikut naik ke atas keledai bersama Anaknya. Namun lagi-lagi orang
memperbincangkan mereka. Orang-orang berkata, bagaimana bisa ada ayah
dan anak yang tega menaiki keledai kecil sekaligus, kasihan sekali
keledainya. Luqman yang mendengar perbincangan
7 7
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum
2013, Rev. 2017, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013,
Rev. 2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
21
Pelajaran yang dapat diambil dari Q.S. Luqman / 31: 12 di atas ialah:
1. Luqman adalah seorang hamba Allah Swt. yang telah dianugerahi-Nya
hikmah, yaitu selalu bersyukur. Luqman selalu bersyukur atas nikmat
yang ia peroleh.
2. Allah Swt. katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah
Swt.), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur
adalah berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang
diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang sempurna, dapat melihat,
mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa. Kita dapat makan
22
Tabel 3.1
Jadal Pelaksanaan pembelajaran
No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Kelas Jumlah Keterangan
Karakteristik Siswa 19
Jumlah siswa keseluruhan 30 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki
sebanyak 15 orang dan siswa perempuan sebanyak 15 orang. Kemampuan para
25
26
siswa secara umum termasuk kategori sedang. Latar belakang pekerjaan orangtua
siswa terdiri dari buruh, karyawan swasta dan pegawai negeri.
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan sahih. Proses
refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu
keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi yang tajam dan terpecaya akan
didapat suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan
langkah tindakan selanjutnya. Refleksi yang tidak tajam akan memberikan
umpan balik yang misleading dan bias, yang pada akhirnya menyebabkan
kegagalan suatu PTK.
Dalam perbaikan pembelajaran ini penulis menggunakan Riset Aksi Model
John Elliot yaitu seperti gambar berikut :
PELAKSANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
2. Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran.
Prosedur setiap siklus dijabarkan sebagai berkut : a. Siklus 1
1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
Gambaran pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan
dengan langkahlangkah sebagai berikut :
a. Guru mengkondisikan siswa, mengabsen dan mengarahkan
kepada situasi belajar yang baik.
b. Mengadakan tanya jawab tentang siapa Luqman.
c. Guru mengemukakan materi yang akan dipelajari.
31
32
Tabel 4.1
Data Hasil Tes Siklus I
No N A M A Nilai
1 ABDUN NASIR 80
2 ADITIA FIRDAUS 80
3 ADNIS NURFATIN 60
4 ADRIANSYAH SAPUTRA 70
5 AHMAD ROFIQU ROHMAN 50
6 AHMAD ZAENI DAHLAN 70
7 AUDRI RANIADESI SAGALA 60
8 CINTA NUR SHIFIA 50
9 D’MILA 70
10 DARA ENTIN MUHASYAROH 50
11 DESTI KUSMIATI 60
12 DIKOPUTRA KURNIA 60
13 ELVIRA MARISTANIA 50
14 FITRIYA NURAENI 60
33
Tabel 4.2
Distribusi Nilai Siklus 1
1. 50 7 350 23,33
2. 60 9 540 30
3. 70 10 700 33,33
34
4. 80 4 320 13,33
Rata-rata 63,66 -
Agar tinggi rendahnya setiap skala nilai, maka selanjutnya disajikan pada
grafik siswa berikut ini. :
Siklus 1
3. Siklus II
35
Siklus ketiga dan menjadi siklus terakhir yaitu dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 20 Juni 2021 dengan peninjauan dari siklus sebelumnya yaitu
dikarenakan masih ditemukannya permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran siklus sebelumnya. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan
siklus ini yaitu :
1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran. Adapun prosedur pembelajaran lebih menekankan kepada
penggunaan vidio animasi
a. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang keteladanan
Luqman.
b. Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai setelah pembelajaran.
c. Menggali pengalaman siswa
d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
e. Setiap siswa ditugaskan untuk melakukan diskusi kelompok.
f. Sebagian siswa menuliskan jawaban persoalan secara lisan dan tulisan.
9 D’MILA 80
10 DARA ENTIN MUHASYAROH 80
11 DESTI KUSMIATI 90
12 DIKOPUTRA KURNIA 90
13 ELVIRA MARISTANIA 80
14 FITRIYA NURAENI 80
15 HAURA ADNUL MAR’AH 80
16 M.ARFAN ADDHIA 80
17 MOCH FAJAR APRIANSYAH 90
18 MOCH ILHAM FAUZI 75
19 MUHAMMAD HASAN SADILI 80
20 MUHAMMAD IKHSAN FADILLAH 90
22 MUHAMMAD REPAN PRATAMA 75
22 MUHAMMAD SAEPUL ROHMAN 80
23 NABILA ANJANI 80
24 NURAHMI SILVIA 90
25 RIZKI MUGNI ALHADI 80
26 RAFFI 90
27 SITI SALMA 80
28 SITI ZAHRATUSYIAM 80
29 SATYA 80
30 WINDY FEBRY NURAISYAH 80
Jumlah 2400
Rata-rata 80
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 90
Tabel 4.6
37
1. 60 2 120 5
2. 75 3 210 8,75
3. 80 18 1440 60
4. 90 7 630 26,25
Rata-rata 80 -
Selanjutnya untuk agar diketahui tinggi rendahnya setiap skala nilai, maka
penulis memasukan data nilai tersebut kedalam grafik berikut ini :
SIKLUS II
90
100 75 80
60
50 18
0 2 3 7
0
SUMBU Y SUMBU X
Series1 SIKL
Series2U S Series3
II Series4 Series5
siswa pada siklus II yaitu antara 60 sampai dengan 100. Adapun siswa yang masih
mendapat nilai 60 maka penulis putuskan untuk mengikuti remedial karena secara
keseluruhan siswa sudah mampu menguasai materi serta nilai KKM yang telah
ditentukan diatas 75 telah tercapai.
Berikut ini temuan dan hasil obsevasi terhadap 30 siswa selama pembelajaran
sebagai berikut :
Berdasarkan data nilai kelompok atas penemuan beberapa penguatan yang cukup
signitifikan. Hal ini dapat terlihat pada Pra Siklus yang memperoleh nilai 70 ke
atas sebanyak 14 siswa (46,6%), siklus ke 1 ada 19 siswa (62,6%), dan siklus ke 2
ada 28 siswa (95 %).
a. Pra Siklus
Berdasarkan hasil deskripsi dapat disimpulkan bahwa penggunaan vidio
animasi pada setiap pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk belajar dan
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Hasil pengamatan dan wawancara,
menunjukkan bahwa pembelajaran pra siklus tidak mengalami permasalahan
yang berarti. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mengetahui dan
menyebutkan keteladanan Luqman. Dalam mengerjakan tugas, siswa saling
membantu untuk memecahkan masalah. Adapun hasil wawancara dengan
sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami soal-soal yang
diberikan. Siswa merasa senang dan tidak mendapat kesulitan dalam belajar
seperti ini. Akan tetapi, pelaksanaan pembelajaran kurang kondusif terutama
pada saat pelaksanaan diskusi.
Adapun permasalahan yang muncul yaitu siswa kurang kondusif dalam
pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut karena langkah kerja yang akan
dilaksanakan tidak dijelaskan terlebih dahulu. Selain itu, siswa yang pandai
mendominasi kegiatan diskusi kelompok sehingga ada sebagian siswa kurang
aktif. Berdasarkan hasil analisis data, selanjutnya diadakan refleki. Siswa
mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar. Akan tetapi, ditemukan
permasalahan yaitu siswa kurang kondusif dalam berdiskusi secara kelompok,
maka pemberian arahan kepada siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran
akan memberikan semangat belajar yang tinggi dan kegiatan belajar akan
berjalan lancar.
b. Siklus I
Dari hasil deskripsi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berjalan lancar, pengerjakan soal dalam bentuk LKS, nilainya meningkat dari
pembelajaran siklus sebelumnya. Permasalahan yang terjadi yaitu ketika
mengerjakan soal belum mencapai hasil yang optimal yakni siswa kurang
memahami konsep keteladanan Luqman, bila tidak dikaitkan dengan
kehidupan nyata sehari-hari serta siswa cenderung apatis pada saat
pelaksanaan diskusi. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa pada siklus I
40
mengalami kesulitan dan kurang motivasi dalam belajar, maka pada siklus II
sedikit berkurang. Selain itu, siswa yang mendominasi pada kegiatan diskusi
diarahkan untuk bekerja sama dalam memahami dan mengerjakan soal-soal
latihan yang disajikan.
Selanjutnya diadakan refleksi. Berdasarkan hasil analisis, permasalahan yang
dihadapi yaitu siswa memahami materi dengan baik serta mampu
mengerjakan soal dengan optmal. Permasalahan tersebut diatasi dengan cara
memberikan bimbingan dan petunjuk cara mengerjakan soal kemudian
menunjuk siswa yang sudah pandai menjadi tutor sebaya. Selain itu, perlu
strategi pembelajaran yang tepat dan mengembangkan cara menyajikan
materi pelajaran. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam
pembelajaran serta aktivitas siswa dalam belajar yang lebih baik, maka
dilakukan tindakan berikutnya dengan materi yang sama, tetapi lebih
dikembangkan karena masih adanya siswa yang belum mencapai nilai KKM
sehingga melakukan tindakan berikutnya.
c. Siklus II
Berdasarkan hasil pembahasan dari siklus ke 2 ini, tindakan tidak
mengalami hambatan. Pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan kegiatan
diskusi cenderung kondusip. Siswa termotivasi untuk mengerjakan LKS dan
mengajukan pertanyaan kepada guru maupun kepada temannya yang
dijadikan tutor serta siswa mampu bekerja sama dengan baik guna
peningkatan hasil belajar mereka. Kerja sama kelompok cukup tertib dan
siswa yang belum memahami bertanya kepada siswa yang sudah memahami
materi pelajaran. Selanjutnya diadakan refleksi yang hasilnya menunjukkan
bahwa pembelajaran berjalan lancar dan kondusif. Namun, masih ada
beberapa siswa yang belum bisa mengerjakan soal-soal yang berhubungan
dengan soal sehingga nilai mereka masih dibawah KKM, sehubungan dengan
hal tersebut, maka dilakukan bimbingan dan pelaksanaan tindakan lanjutan
kepada siswa dengan cara remedial.
TABEL 4.7
41
SIKLUS 1 SIKLUS 2
Jumlah Siswa % Jumlah Siswa %
14 46,6 28 95 %
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Pemahaman siswa terhadap materi tentang keteladanan Luqman pada
siswa kelas V SD Negeri Karangtengah Kecamatan Cianjur masih rendah
sehingga memerlukan perbaikan pembelajaran dalam bentuk Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Perbaikan ini dilakukan dengan menerapkan vidio animasi sehingga
dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Penerapan vidio animasi pada materi tentang keteladanan Luqman serta
pengelompokkan diskusi yang tepat, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal tersebut terbukti bahwa nilai rata-rata pada Pra Siklus hanya mencapai
63,66, maka pada siklus I meningkat menjadi 67,66 bahkan pada siklus II
mencapai nilai rata-rata sebesar 80.
35
36
untuk melakukan penemuan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam
menyelesaikan soal yang disajikan
Hasil yang Hasil setiap Siklus Presentase
No.
Diperoleh 1 2 3 1 2 3
1 100 - - - - - -
2 90 - 7 - 26.25 %
3 80 4 18 13,3% 60 %
4 75 10 3 33,3% 8,75 %
5 60 9 2 30% 5%
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Kemmis, S. and R McTaggart, 1988. Action Research - some ideas from The
Action
Research Planner, Third edition, ed. Deakin University
37
38
SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/100B-20203550/V/2022
Bahwa kami menerima dan mengizinkan guru yang namanya tersebut diatas untuk
melakukan penelitian di SDN Karangtengah sejak 09 Mei sampai dengan 08 Juni
2022. Demikian untuk dimaklum dan terima kasih.