Anda di halaman 1dari 59

PENGGUNAAN VIDEO ANIMASI DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MATERI KISAH


KETELADANAN LUQMAN BAGI SISWA KELAS V SDN

KARANGTENGAH KECAMATAN CIANJUR TAHUN PELAJARAN


2021/2022

PTK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH


SATU TUGAS

DARI DOSEN MODUL PTK PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


ANGKATAN 1 TAHUN 2022

OLEH:

RENI SUHMAWATI,SPd.I

UIN MATARAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

TAHUN2022
LEMBAR PENGESAHAN

PTK yang berjudul “Penggunaan Video Animasi dalam meningkatkan


prestasi belajar Pendidian Agama Islam pada materi Keteladanan Luqman bagi
siswa kelas V SDN Karangtengah Kecamatan Cianjur Tahun Pelajaran

2021/2022” Yang dibuat/ditulis oleh RENI SUHMAWATI,S.Pd.I telah


dibaca dan ditelaah dengan seksama.

PTK ini layak untuk dijadikan referensi dan acuan pada kegiatan
pembelajaran/ penelitian selanjutnya.

Mengetahui Cianjur, Mei 2022


Kepala Sekolah, Peserta

HJ.LILIS NURAENI, S.Pd,SD RENI SUHMAWATI, S.Pd.I


NIP. 196308121983052001 NIP. 197611242021212002

i
SURAT KETERANGAN
Nomor : / / /2022

Yang bertanda tangan dibawah ini Ketua Musyawarah Guru Mata


Pelajaran (MGMP) PAI menerangkan bahwa PTK yang berjudul “Penggunaan
Media Daring Era Covid-19 Terhadap Motivasi Belajar PAI dan Budi
Pekerti Pada Siswa Kelas VI SDN Karang Tengah Tahun Ajaran
2021/2022”.
Dibuat ole RENI SUHMAWATI, S.Pd.I telah diseminarkan di
Lingkungan MGMP PAI pada hari SAbtu 3 Maret 2022, dan dihadir oleh 15
orang guru dari 3 sekolah yang berbeda.
Demikian surat keterangan ini kami buat dan sebagai bahan pertimbangan
kami lampirkan daftar hadir peserta seminar.

Cianjur, 5 Maret 2022


Ketua Gugus

EKOSWARA, S.Pd
NIP. 196408171988031009

ii
SURAT KETERANGAN
Nomor : 42.11/084/ /2022

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Perpustakaan SDN Karang


Tengah KEcamatan Cianjur, menerangkan bahwa PTK yang berjudul
“Penggunaan Media Daring Era Covid-19 Terhadap Motivasi Belajar PAI dan
Budi Pekerti Pada Siswa Kelas VI SDN Karang Tengah Tahun Ajaran
2021/2022”
Dibuat oleh RENI SUHMAWATI, S.Pd.I telah terdaftar dan disimpan di
perpustakaan sekolah untuk dijadikan bahan literature dan publikasi di lingkungan
perpustakaan.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Cianjur, 5 Maret 2022


Kepala
Perpustakaan SDN Karang Tengah

EKA SRI SUGIYARTINI, S.Pd.I

iii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RENI SUHMAWATI, S.Pd.I


NIP : 197611242021212003
Pangkat/Gol : Ahli Pertama / IX
Jabatan : Guru PAI
Tempat/Tgl. Lahir : Cianjur, 24 Nopember 1976
Unit Kerja : SDN Karang Tengah
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN CIANJUR

Menyatakan bahwa PTK yang berjudul “Penggunaan Media Daring Era


Covid-19 Terhadap Motivasi Belajar PAI dan Budi Pekerti Pada Siswa Kelas VI
SDN Karang Tengah Tahun Ajaran 2021/2022”
Benar-benar dibuat sendiri bukan hasil menyadur/plagiat dari karya orang
lain.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Cianjur, 5 Maret 2022


Pembuat Pernyataan

RENI SUHMAWATI, S.Pd.I

iv
NIP. 197611242021212003

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan proposal penelitian tindakan kelas yang berjudul
”PENGGUNAAN VIDEO ANIMASI DALAM MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MATERI
KISAH KETELADANAN LUQMAN BAGI SISWA KELAS V SDN
KARANG TENGAH KECAMATAN CIANJUR TAHUN PELAJARAN
2021/2022”. dapat berjalan dengan lancar.
Dalam penyelesaian laporan proposal penelitian tindakan kelas ini, penulis
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan
terimakasih dan penghargaan yang setulusnya kepada:
1. Bapak Erlan Muliadi M. Pd. selaku Dosen Pengampu Modul
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PPG Daljab.Tahun 2022.
2. Ibu Siti Hajaroh M.Pd selaku Dosen Pengampu Review Perangkat
Pembelajaran PPG Daljab.Tahun 2022.
3. Bapak M.Syawahid M.Pd selaku Dosen Peerteaching PPG. Daljab
Tahun 2022.
4. Ibu Husnian selaku guru pamong PPG. Daljab Tahun 2022.
5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu, yang telah
banyak membantu dan memberikan saran serta masukan atas
terselesainya laporan proposal penelitian tindakan kelas ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
laporan proposal ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran
untuk perbaikan laporan proposal ini. Semoga laporan proposal ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Cianjur, Mei 2022

vi
Penulis

Reni Suhmawati S.Pd.I


ABSTRAK

Pemahaman siswa terhadap materi tentang keteladanan Luqman pada


siswa kelas V SD Negeri Karangtengah Kecamatan Cianjur masih rendah
sehingga memerlukan perbaikan pembelajaran dalam bentuk Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Perbaikan ini dilakukan dengan menerapkan vidio animasi
Penerapan vidio animasi pada materi tentang keteladanan Luqman serta
pengelompokkan diskusi yang tepat, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal
tersebut terbukti bahwa nilai rata-rata pada Pra Siklus hanya mencapai 63,66,
maka pada siklus I meningkat menjadi 67,66 bahkan pada siklus II mencapai nilai
rata-rata sebesar 80. Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
peningkatan aktivitas belajar yang tercermin dalam pembelajaran yang efektif dan
hal itu terlihat dalam pelaksanaan diskusi telah mencapai optimal serta
penguasaan materi yang disajikan cenderung meningkat, serta menghubungkan
konsep materi yang disajikan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih
aktif karena mengalami pembelajaran secara nyata. Yang jadi Subjek penelitian
adalah siswa kelas 5 SDN Karangtengah yang berjumlah 30 orang sedangkan
tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data
Penelitian ini dilakukan di SDN Karangtengah Kecamatan Cianjur. Pelaksanaan
penelitian dimulai dari siklus 1 yaitu hari Senin tanggal 31 Mei 2022, kemudian
siklus II pada hari Senin tanggal 20 Jini 2022 .

vii
Kata Kunci : video animasi, pembelajaran PAI, hasil belajar

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………..………………. i

SURAT KETERANGAN KETUA MGMP……………………………. ii

SURAT KETERANGAN KETUA iii

PERPUSTAAN…………………… iv

SURAT PERNYATAAN…………………….………………………….. v

DAFTAR HADIR…………………….…………………….…………… vi

KATA PENGANTAR............................................................................... vii

ABSTRAK.................................................................................................. ix-x

DAFTAR ISI …….....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 5

B. Identifikasi Masalah ......................................................... 6

C. Analisis Masalah .............................................................. 6

D. Rumusan Masalah ........................................................... 6

viii
E. Tujuan Penilitian .............................................................. 7

F. .Manfaat Penelitian Pembelajaran ....................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8

A. Vidio Animasi ………………….………...………...…... 19

B. Kisah Keteladanan Luqman.............................................. 22

C. Pengertian Prestasi Belajar………………………………

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 25

A. Subjek, Tempat, dan Jadwal Penelitian ……...………… 26

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ……...……… 29

C. Rencana Perbaikan Pembelajaran Silus I……….……… 29

D. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ……….…… 30

E. Teknis Analisis Data ……………………………………

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31

A. Deskripsi Hasil Penelitian………………………………. 39

B. Pembahasan Hasil Perbaikan……………………………

BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT 35

A. Simpulan…………………………………………….... 35

B. Saran dan Tindak Lanjut……………………………… 37

ix
DAFTAR PUSTAKA…………………………….……………...……… 38

SURAT IZIN PTK………………………………………………………. 39

LAMPIRAN………………………………………………………………..

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 menyatakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara”.2
Pendidikan ditujukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas
pendidikan pada semua jenjang yang memungkinkan semua warganya
memperoleh pendidikan yang layak untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Pendidikan memberikan dampak bagi kemajuan bangsa dan
negara. Suatu bangsa dikatakan maju dapat dilihat dari pendidikan bangsa itu
sendiri.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah
menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada
berbagai jenis dan jenjang. Salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan
adalah melalui peningkatan kualitas pembelajaran yang berupa pembaharuan
pendekatan atau peningkatan relevansi metode mengajar. Metode mengajar
dikatakan relevan jika dalam prosesnya mampu mengantarkan siswa mencapai
tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru

2
UU RI No. 20 Tentang Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara,
2006), hlm. 76.

1
2

diharapkan mampu menggunakan berbagai strategi, metode, serta media


pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan setiap hari, merupakan
kehidupan dari suatu kelas, dimana guru dan peserta didik saling terkait
dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh guru. Kegiatan
belajar mengajar melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai
suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar
berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi peserta didik.
Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru dapat
mempersiapkan program pengajaran yang baik dan sistematis. 3 Kita sadari
bersama bahwa mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang kurang disukai anak, hal ini sangat disadari oleh guru. Namun
demikian masih banyak guru yang belum secara maksimal mencari upaya
agar keadaan demikian dapat berkurang atau bahkan berubah.
Matematika merupakan bidang studi yang memiliki peranan penting dalam
pendidikan. Dalam belajar matematika, pengalaman belajar anak sangatlah
penting. Pengalaman tersebut akan membentuk suatu pemahaman apabila
ditunjang dengan strategi dan penggunaan alat bantu belajar. Di dalam proses
belajar mengajar, guru harus memiliki berbagai strategi agar siswa dapat
secara efektif dan efisien mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu
langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik
penyajian bahan pelajaran, atau yang biasanya disebut dengan metode.

3
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta,2013), hlm. 72
3

mengajar. Metode mengajar merupakan suatu pengetahuan tentang


cara-cara mengajar yang diperlukan oleh guru, dimana metode mengajar ialah
suatu teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan
bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat
diserap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman,
penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi tingkat
pemahaman siswa, semakin tinggi pula keberhasilan pembelajaran. Namun
dalam kenyataannya pemahaman matematika yang dicapai siswa masih
rendah.
Berdasarkan observasi awal yang sudah peneliti lakukan di kelas V
SDN.Karangtngah Kecamatan Cianjur pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti ,sebagian besar siswa masih mengalami
kesulitan belajar. Dalam proses pembelajaran siswa kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Selain itu interaksi siswa dengan guru belum
terlihat, siswa belum aktif bertanya selama proses pembelajaran. Kesulitan
belajar matematika ini juga terlihat ketika dalam mengerjakan soal latihan,
masih banyak siswa yang tidak selesai dan masih rendahnya tingkat
pemahaman siswa. Selain itu guru cenderung kurang aktif ketika menjelaskan
materi pelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung guru masih
menggunakan metode ceramah dan latihan, tidak menggunakan model
pembelajaran yang mengikut sertakan psikomotor anak yang
disenangi anak. Hal itu mengakibatkan siswa tidak konsentrasi dan sulit
menerima konsep yang diajarkan guru. Faktor lain yang menyebabkan siswa
kesulitan belajar matematika adalah kurangnya variasi pembelajaran yang
diberikan guru terutama dalam penggunaan metode dan alat peraga
pembelajaran sehingga siswa menjadi malas dan tidak tertarik untuk
4

mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sehingga pemahaman konsep


Pendidikan Agama Islam siswa sebagian besar masih rendah. Diperoleh hasil
nilai murni PAI 30 orang siswa, nilai tertinggi: 80, nilai terendah: 50 rata-rata
63,66 jumlah siswa yang tuntas belajar 4 orang, sedangkan jumlah siswa yang
tidak tuntas 26 orang, presentase ketuntasan 13,33%, presentase
ketidaktuntasan 86,67 % dengan KKM 75 yang ditentukan sekolah.1
Dengan begitu apabila terus dibiarkan akan berdampak buruk terhadap
pemahaman konsep PAI di kelas V SDN.Karangtengah Padahal Pendidikan
Agama Islam sangat penting untuk dipelajari bagi setiap manusia dan pelajar
wajib di sekolah. Belajar Pendidikan Agama Islam pada dasarnya merupakan
belajar konsep. Selama ini siswa cenderung menghafal konsep-konsep
matematika tanpa memahami maksud dan isinya. Jika konsep dasar diterima
salah, maka sangat sukar untuk memperbaiki kembali, terutama jika sudah
diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Oleh karena itu, yang
penting adalah bagaimana siswa memahami konsep-konsep matematika
secara bulat dan utuh. Sehingga jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
siswa tidak akan mengalami kesulitan.
Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
Pendidikan Agama Islam perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman
konsep Pendidikan Agama Islam Mengingat pentingnya Pendidikan Agama
Islam maka diperlukan pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan
guru yaitu dengan menggunakan suatu metode yang juga dibantu dengan alat
peraga pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
konsep Pendidikan Agama Islam. Salah satunya dengan menggunakan video
animasi .
Dengan menggunakan metode animasi, siswa diharapkan akan lebih
cepat mempelajari, menguasai dan mempraktikkan suatu materi ajar yang
disampaikan oleh pendidik. Anak-anak sangat suka menonton video animasi
dalam setiap pembelajaran anak akan lebih bergairah dalam menerima
pelajaran dan memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran. Selain

1 Observasi, di SDN.Karangtengah, Mei 2022.


5

itu, penggunaan alat peraga juga sangat dibutuhkan. Dengan menggunakan


alat peraga video animasi siswa akan lebih mudah memahami materi dan
memberikan pengalaman langsung bagi siswa. . Penggunaan video animasi
dilakukan sebagai pendamping dari metode yang digunakan sehingga
pentransferan ilmu atau materi tersebut lebih cepat prosesnya.

B. Identifikasi Masalah
Ketika penulis melakukan proses pembelajaran pada kelas V SD Negeri
Karangtengah Kecamatan Cianjur pada mata pelajaran PAI khususnya mengenai
materi tentang keteladanan Luqman belum mencapai hasil yang optimal. Siswa
hanya mencapai nilai rata-rata 63.66 sementara Kriteria ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan adalah 70. Selain itu, selama proses belajar mengajar atau
pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran PAI siswa kurang aktif dalam
melaksanakan diskusi kelompok serta tidak berani mengemukakan pendapat. Hal
tersebut merupakan masalah yang perlu dicari jalan keluarnya. Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai harian siswa belum
memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Artinya tindakan yang dilakukan guru
belum dapat meningkatkan pemahaman mengenai materi yang disajikan. Guru
juga belum dapat memberikan metode dan media pembelajaran yang tepat agar
siswa aktif dalam setiap pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk
mengidentifikasi kekurangan dari proses belajar mengajar atau pembelajaran
yang dilaksanakan. Dan hasil diskusi teman sejawat terhadap beberapa masalah
yang terjadi dalam pembelajaran guru:
a. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
b. Siswa tidak bias menjawab pertanyaan guru.
c. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, terutama kegiatan diskusi
kelompok. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis hendak melakukan
perbaikan pembelajaran dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Selama perbaikan pembelajaran, dilakukan pengamatan oleh seorang
observer, adapun tujuan dari observer adalah mencatat segala kejadian yang
6

mendukung dan kurang mendukung terhadap pelaksanaan pembelajaran


sehingga hal tersebut dijadikan sebagai bahan masukan dalam perbaikan
pembelajaran selanjutnya. Perbaikan tersebut mengambil judul yaitu
”Penggunaan Vidio Animasi dalam meningkatkan prestasi belajar
Pendidian Agama Islam pada materi Keteladanan Luqman bagi siswa
kelas V SDN Karangtengah Kecamatan Cianjur Tahun Pelajaran
2021/2022”.

C. Analisis Masalah
Hal-hal yang menyebabkan diambilnya masalah di atas adalah :
a. Guru masih kurang memberi motivasi kepada siswa dalam belajar.
b. Guru masih belum menekankan pentingya pemahaman terhadap tata tertib
di rumah.
c. Guru masih melaksanakan pembelajaran satu arah dan bersifat monoton.

D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
“Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
keteladanan Luqman melalui Vidio animasi pada siswa kelas V SD Negeri
Karangtengah Kecamatan Cianjur?”

E. Tujuan perbaikan
Dengan melakukan penelitian perbaikan pembelajaran mata pelajaran PAI
dilakukan penelitian perbaikan pembelajaran, tujuan yang hendak dicapainya
adalah :
1. Mendeskripsikan bagaimana upaya guru agar siswa mengenal keteladanan
Luqman.
2. Bagaimana upaya guru dalam memotivasi siswa agar terdorong untuk
mengenal keteladanan Luqman.
3. Siswa dapat melaksanakan bagaimana cara berdiskusi yang baik.
7

F. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini bermanfaat, baik bagi siswa, guru,
maupun bagi sekolah. Untuk lebih jelas penulis berusaha menguraikan manfaat
tersebut yaitu :
1. Manfaat bagi siswa
Penelitian perbaikan pembelajaran ini memudahkan siswa dalam
memahami materi pelajaran PAI sekaligus membiasakan siswa untuk
bekeja sama dalam memecahkan persoalan pelajaran. Selain itu,
meningkatkan kemampuan berbicara dan mengemukakan pendapat karena
dibimbing untuk belajar menyampaikan pendapat atau mempertahankan
pendapat dalam situasi pendidikan.
2. Manfaat penelitian bagi guru
Perbaikan pembelajaran ini dapat memperluas wawasan dan
pandangan tentang model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
kualitas belajar siswa.
Meningkatkan rasa percaya diri sebagai guru dalam proses
pembelajaran.
3. Manfaat bagi sekolah
Perbaikan pembelajaran ini bermanfaat pula bagi sekolah guna
meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI), meningkatkan sumber daya manusia dan
meningkatkan mutu pendidikan sekolah
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Vidio Animasi
1. Pengertian Vidio animasi
Video merupakan teknologi yang berfungsi untuk menangkap,
merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.
Video yang informasinya di simpang menggunakan signal dari video televisi,
film, video tape atau media non komputer lainnya.
Video merupakan gambaran suatu objek yang bergerak bersama-sama
dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Video memiliki kemampuan
dalam melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri.
Pada umumnya video digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi
dan pendidikan. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,
mejelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.
Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa inggris to
animate yang berarti menggerakkan. Menurut Bustaman mengatakan
“Animasi adalah suatu proses dalam menciptakan efek gerakan atau
perubahan dalam jangka waktu tertentu dan bisa juga dikatakan berupa
perubahan bentuk dari suatu objek ke objek lainnya dalam jangka waktu
tertentu”. Suciadi mengatakan “Animasi adalah sebuah objek atau beberapa
objek yang tampil bergerak melintasi stage atau berubah bentuk, berubah
ukuran, berubah warna, berubah putaran dan berubah putaran-putaran
lainnya”
Perkembangan animasi saat ini berjalan cepat dalam berbagai bidang.
Animasi begitu dikenal dalam bidang perfilman, terutama dunia anak-anak.
Akan tetapi, sekarang animasi tidak hanya digunakan dalam dunia hiburan
seperti pembuatan film dan permainan, tetapi juga dalam pembuatan desain
web dan dunia pendidikan

8
9

Dari definisi diatas, tampak bahwa animasi sebenarnya merupakan


teknik dan proses memberikan gerakan yang tampak pada objek mati.
Animasi sering dihasilkan dari seni bentuk yang berurutan. Gerak gambar.
animasi dihasilkan dari suatu rangkaian gambar tak hidup yang tersusun
dengan urut dalam perbedaan gerak yang minim pada setiap frame. Frame
adalah struktur gambar dasar pada suatu gerakan animasi atau gambar-
gambar berkesinambungan sehingga menghasilkan gerak yang baik di dalam
film maupun video. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media film
animasi adalah media audio visual berupa rangkaian gambar tak hidup yang
berurutan pada frame yang diproyeksikan secara mekanis elektronis sehingga
tampak hidup pada layar.
Penggunaan media dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
beberapa SD siswa kelas V masih monoton sampai saat ini. Oleh karena itu,
pemilihan media film animasi dapat didayagunakan sebagai alternatif dalam
proses pengajaran untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran terutama
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses
penyampaian informasi atau perantara untuk menyampaikan pesan, informasi,
materi ajar kepada peserta didik sehinggga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minatnya dalam suatu proses pembelajaran yang
dilakukan. Film sebagai media audio visual merupakan sederetan gambar
dengan ilusi gerak, sehingga terlihat hidup dalam frame yang diproyeksikan
melalui proyektor dan diproduksi secara mekanis sehingga dapat dilihat dan
didengar. Animasi dihasilkan dari suatu rangkaian gambar tak hidup yang
tersusun dengan urut dalam perbedaan gerak yang minimpada setiap frame.
Frame adalah struktur gambar dasar pada suatu gerakan animasi atau
gambar-gambar berkesinambungan sehingga menghasilkan gerak yang baik
di dalam film maupun video. Jadi media film animasi adalah suatu perantara
audio visual untuk menyampaikan pesan, informasi, materi ajar kepada
peserta didik sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minatnya dalam suatu proses pembelajaran yang dilakukan yang tersusun dari
10

rangkaian gambar tak hidup yang berurutan pada frame yang diproyeksikan
secara mekanis elektronis sehingga tampak hidup pada layar.
2. Vidio animasi dalam dunia Pendidikan
Animasi dalam dunia pendidikan berperan sebagai media pembelajaran
yang menarik. Animasi merupakan salah satu bentuk visual bergerak yang
dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan materi yang sulit disampaikan secara
konvensional. Animasi dapat diintegrasikan ke media lain seperti video atau
presentasi sehingga cocok untuk menjelaskan materi-materi pelajaran yang
sulit disampaikan secara langsung melalui buku.
Animasi dalam pendidikan memberikan berbagai keuntungan bagi
pendidik dan peserta didik. Bagi peserta didik, animasi dapat meningkatkan
minat belajar dan pemahaman terhadap suatu bidang ilmu tertentu. Bagi pihak
pendidik, animasi dapat mempermudah proses pembelajaran dan pengajaran
dalam penyampaian materi kepada peserta didik.
Tujuan penggunaan animasi adalah untuk merangsang panca indera yang
dimiliki manusia itulah sebabnya dalam pemilihan gambar maupun suara
dalam animasi harus sangat dipentingkan

2.1. Konsep Dasar Animasi


Animasi dapat menarik perhatian, serta mampu menyampaikan suatu
pesan dengan baik. Adapun pendapat para ahli mengenai animasi sebagai
berikut:
Animasi merupakan sekumpulan gambar yang disusun secara
berurutan. Ketika rangkaian gambar tersebut di tampilakan dengan
kecepatan yang memadai, maka rangkaian gambar tersebut akan terlihat
bergerak (Hidayatullah dkk, 2011:63).
Menurut Munir (2013:340) “animasi berasal dari bahasa inggris,
animation dari kata to anime yang berarti “menghidupkan”. Animasi
merupakan gambar tetap (still image) yang disusun secara berurutan dan
direkam dengan menggunakan kamera”.
11

Sedangkan menurut Vaughan dalam Binanto (2010:219) menyatahan


bahwa “animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi
hidup”.
Menurut pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa animasi merupakan sekumpulan gambar yang disusun secara
berurutan dan direkam menggunakan kamera untuk membuat prsentasi
statis menjadi hidup.
Karakter animasi telah berkembang yang dulu mempunyai prinsip
sederhana sekarang menjadi beberapa jenis animasi menurut Munir
(2013:327) :2

1. Animasi 2D (2 Dimensi)
Animasi dua dimensi atau dwi-matra dikenal dengan namaflat
animation.
Perkembangan animasi dua dimensi yang cukup revolusioner
berupa dibuatnya film-film kartun.Kartun berasal dari kata Cartoon,
yang berarti gambar lucu.Oleh karena itu, film kartun kebanyakan film
lucu.Seperi Tom and
Jerry,Scooby Doo, Doraemon, dan lain sebagainya.
2. Animasi 3D (3 Dimensi)
Animasi 3D merupakan pengembangan dari animasi 2D (dua
dimensi).Dengan animasi 3D karakter yang diperlihatkan tampak sepeti
hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Contohnya film
Toy Story buatan Disney.
3. Stop Motion Animation
Animasi ini dikenali sebagai claymation karena menggunakan clay
(tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Teknik ini pertama kali
diperkenalkan oleh Stuart Blakton pada tahun 1906.Animasi ini
menggunakan plasticin, yaitu bahan lentur seperti permen karet.Tokoh-

2 Pengertian animasi menurut (Hidayatullah dkk, 2011:63). Munir (2013:340), Vaughan dalam Binanto (2010:219)
12

tokoh dalam animasi Clay dibuat menggunakan rangka khusus untuk


kerangka tubuhnya.Setelah itu, di foto gerakan per gerakan.Foto-foto
tersebut digabungkan menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang
kita tonton difilm.
4. Animasi Tanah Liat (Clay Animation)
Jenis animasi ini jarang kita dengar dan temukan diantara jenis
lainnya.Padahal teknik animasi ini bukan termasuk teknik baru tetapi
sudah lama sekali, bahkan bisa disebut nenek moyangnya
animasi.Animasi ini menggunakan plasticin, yaitubahan lentur seperti
permen karet.Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat menggunakan
rangka khusus untuk kerangka tubuhnya.Kemudian, kerangka tersebut
ditutup dengan plasticin sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat.Bagian-
bagian tubuh kerangkan ini, seperi kepala, tangan, kaki, bisa3dilepas dan
dipasang kembali.Foto-foto tersebut digabungkan menjadi gambar yang
bisa bergerak seperti yang kita tonton difilm.
5. Animasi Jepang (Anime)
Anime merupakan sebuatan tersendiri untuk film animasi
jepang.Anime mempunyai karakter yang berbeda dibandingkan dengan
animasi buatan Eropa.Anime menggunakan tokoh-tokoh karakter dan
background yang digambar menggunakan tangan dan sedikit bantuan
dari komputer.
6. Animasi GIF
Animasi GIF merupakan teknik animasi sederhana yang
menggunakan prinsip animasi dasar yang berupa gambar-gambar yang
saling dihubungkan.

2.1.1. Pembelajaran Interaktif


Pembelajaran interaktif mempunyai peranan penting dalam dalam
kegiatan mengajar.Karena dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam

3 Jenis- jenis animasi menurut Munir (2013:327)


13

terhadap materi pemebelajaran yang sedang dibahas. Adapun pendapat para


ahli mengenai pembelajaran interaktif sebagai berikut:
Menurut Indrawati dan Setiawan dalam Subur (2015:4) menyatakan
bahwa, “pembelajaran adalah suatu pengorganisasian/penciptaan atau
pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya hingga
memungkinkan terjadinya belajar pada peserta didik”.
Menurut Munir (2013:7) menyatakan bahwa “penggunaan aplikasi
interaktif diantaranya untuk presentasi, perekonomian, pendidikan,
dan lain-lain”.
Menurut pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran interaktif merupakan salah satu model pembelajaran yang
mendukung para siswa dalam proses belajar, Selain itu, aplikasi interaktif
dapat digunakan untuk presentasi, perekonomian , pendidikan, dan lain-lain.

2.1.2. Multimedia
Penggunaan multimediadalam pembelajaran merupakan suatu upaya
untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif dan inovatif tanpa
mengurangi tujuan belajar yang sesungguhnya. Adapun pendapat ahli
mengenai multimedia sebagai berikut:
Menurut Binanto (2010:3) menyatakan bahwa “multimedia
merupakan produk yang membutuhkan ruang penyimpanan dan memori
yang besar ketika akan disalurkan ke pengguna”.
Multimedia berasal dari kata multi dan media.Kata multi berasal dari
bahasa Latin, yaitu nouns yang berarti banyak atau bermacam-
macam.Sedangkan kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu mediumyang
memiliki arti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan,
menyampaikan, atau membawa sesuatu(Munir (2013:2).
Sedangkan menurut Vaughan (2004) dalam Binanto (2010:2)
mendefinisikan bahwa “multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara,
gambaranimasi dan video yang disampaikan dengan komputer atau
14

dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara


interaktif”.
Menurut pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
multimedia merupakanperantara yang dipakai untuk menyampaikan sesuatu
dan membutuhkan ruang penyimpanan yang besar ketika akan disalurkan ke
pengguna berupa kombinasi kombinasi teks, seni, suara, gambar animasi
dan video yang 3

3
Pengertian Multimedia Binanto (2010:3), Vaughan (2004)
akan disampaikan dengan komputer secara digital dan dapat disampaikan
secara inetraktif.

Multimedia dapat dibagi menjadi beberapa jenis atau kategori


menurut Munir (2013 : 3-4), yaitu:
1. Sistem multimedia stand alone merupakan sistem komputer multimedia
yang memiliki minimal penyimpanan / storage
(hardisk,CD-ROM/DVD-ROM/CD- RW/DVD-RW), alat input
(keyboard, mouse, scanner, mic), dan alat output (spaker, monitor, LCD
Proyektor), VGA dan Souncard.
2. Multimedia interaktif merupakan multimedia yang dilengkapi dengan
alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia
pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain sebagainya.
3. Multimedia dapat dikategorikan menjadi :
- Multimedia bukan temporal (non-temporal multimedia). Jenis
multimedia ini tidak bergantung pada waktu. Multimedia ini terdiri
dari teks, grafik, dan gambar.
- Multimedia temporal (temporal multimedia). Jenis multimedia ini
bergantung pada waktu. Multimedia ini terdiri dari audio, video dan
animasi.
15

2.1.3. Metodologi Pengembangan Multimedia


Menurut Sutopo (2003) dan Munir (2013:104-105) berpendapat
bahwa metodologi pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahapan, yaitu
concept,4

4
Metodologi pengembangan multimedia menurut Sutopo (2003) dan Munir
(2013:104-105)
design, material collecting, assembly, testing, dan distributionseperti
gambar dibawah ini:

Gambar II.1
Metodologi Pengembangan Multimedia

1. Concept
Tahap concept (konsep) merupakan tahap untuk menetukan tujuan dan
siapa pengguna program (identifikasi audience). Selain itu menetukan
macam aplikasi (presentasi, interaktif,dan lain-lain) dan tujuan aplikasi
(hiburan, pelatihan, pembelajaran, dan lain-lain).

2. Design
16

Design (perancangan) merupakan tahap membuat spesifikasi mengenai


arsitektur program, gaya, tampilan dan kebutuhan material/bahan untuk
program.
3. Material Collecting
Material colleting merupakan tahap dimana pengumpulan bahan yang
sesuai dengan kebutuhan dilakukan.Tahap ini dapat dikerjakan parallel
dengan tahap assembly. Pada beberapa kasus, tahap Material
Collecting dan tahap Assemblyakan dikerjakan secara linear tidak
parallel.

4. Assembly
Assembly (pembuatan) merupakan tahap dimana semua objek atau bahan
multimedia dibuat.Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap design.

5. Testing
Testing dilakukan setelah selesai tahap pembuatan (assembly) dengan
menjalankan aplikasi/program dan dilihat apakah ada kesalahan atau
tidak.Tahap ini disebut juga sebagai tahap pengujian alpha (alpha test)
dimana pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya
sendiri.

6. Distribution
Distribusi merupakan tahapan dimana aplikasi disimpan dalam suatu
media penyimpanan.Pada tahap ini jika media penyimpanan tidak cukup
untuk menampung aplikasinya, maka dilakukan kompresi terhadap
aplikasi tersebut.

2.2. Teori Pendukung


Untuk membantu dalam pembuatan sebuah animasi interaktif maka
diperlukan teori pendukung. Adapun teori pendukung yang digunakan
adalah sebagai berikut:
17

2.2.1. HTML5
Menurut Iqbal, dkk (2012:243) mengatakan bahwa, “HTML 5
(Hypertext Markup Language Version 5) adalah sebuah bahasa markah yang
menstrukturkan isi dari Word Wide Web, sebuah tekonologi utama pada
internet”.
HTML5 merupakan kerjasama antara World Wide Aplikasi
Consortim (W3C) dan Aplikasi Hypertext Application Technology Working
Group (WHATWG).WHATWG bekerja dalam bentuk aplikasi dan aplikasi,
dan W3C berkerja dengan XHTML 2.0. Kemudian pada tahun 2006, mereka
memutuskan untuk bekerja sama dan menciptakan sebuah versi baru dari
HTML (Zamroni Rosidi, dkk 2013:490).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa,
HTML 5 merupakan kerjasama antara World Wide Aplikasi Consortim (W3C)
dan Aplikasi Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG)
dan kemudian terciptalah sebuah versi baru dari HTML yang merupakan
bahasa markah yang menstrukturkan isi dari Word Wide Web.

2.2.2. Construct 2
Construct 2merupakan sebuah tool berbasis HTML5 untuk
menciptakan sebuah permainan (Pernama 2015:114).
Sedangkan menurut Roedavan (2017:1), construct 2 merupakan
“gameengine 2D yang paling direkomendasikan bagi anda yang ingin
membuat game tapi belum pernah mempelajari bahasa pemograman”.
Menurut pendapat beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
construct 2 merupakan sebuah tool yang berfungsi untuk menciptakan
permainan.Construct 2 direkomendasikan bagi yangingin membuat game tapi
belum pernah mempelajari bahasa pemograman.
18

2.2.3. Adobe Photoshop CS6


Menurut Munir (2013:15) “photoshop merupakan perangkat lunak
aplikasi untuk desain atau perancangan foto atau gambar, atau yang disebut
photo design and production tools.Adobe photoshop diperlukan dalam
pengolahan foto dan pembuatan gambar untuk background dari suatu
tampilan.”
Menurut Prihantari (2013:51) menyatakan bahwa “adobe photoshop
adalah salah satu perangkat lunak canggih yang dapat digunakan untuk
membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi
warna dan memberikan efek tampilan atas sebuah gambar atau photo”.
Sedangkan menurut Yudhiantoro (2007:8) “Adobe Photoshop adalah
sebuah program untuk mengolah hasil foto yang paling baik saat ini dan
diakui sebagai standart industri dalam bidang fotografi dan percetakan
seluruh dunia”.
Menurut pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa adobe photoshop merupakan salah satu perangkat lunak editor yang
diciptakan untuk mendesain foto atau gambar serta pengeditan foto atau
gambar dan pembuatan efek dalam bidang fotografi dan percetakan. 5

5
Pengertian Adobe photoshop Yudhiantoro (2007:8), Prihantari (2013:51)

2.2.4. Storyboard
Menurut Halas, John dan Roger Manvell (1988) dalam Munir
(2013:102) “storyboard merupakan rangkaian gambar manual yang
dibuat secara keseluruhan, sehingga menggambarkan suatu cerita.”
Menurut Soenyoto (2017:57) “storyboardadalah bahasa visual yang
dari semula berbentuk bahasa tulisan menjadi bahasa gambar atau bahasa
visual yang filmis”.
19

Sedangkan menurut Darmawan (2015:75) “sroryboard merupakan


penjabaran dari alur pembelajaran yang sudah didesain (flow chrats) yang
berisi informasi pembelajaran dan prosedur serta petunjuk pembelajaran ”.
Menurut pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa storyboard merupakan rangkaian gambar manual yang berisi informasi
dan prosedur pembelajaran yang semula berbentuk bahasa tulisan menjadi
bahasa gambar yang filmis.

2.2.5. Black Box Testing


Black Box Testing merupakan pengujian yang dilakukan hanya
dengan memperhatikan masukan (input) ke sistem dan keluaran (output) ke
sistem (Zamroni, dkk 2013:491).
Menurut Rosa dan Salahuddin (2014:275) berpendapat bahwa,
“Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak
dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. 6
6
Pengertian Storyboard Halas, John dan Roger Manvell (1988) dalam Munir
(2013:102)
Pengertian Block box (Zamroni, dkk 2013:491), Menurut Rosa dan
Salahuddin (2014:275)
Sedangkan menurut Rizky (2011:264) mengatakan bahwa, “black box adalah
tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui
kinerja internalnya ”.
Menurut pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa black box testing merupakan pengujian yang dilakukan hanya dengan
memperhatikan input dan output tanpa menguji desain serta kode program
dan tidak diketahui kinerja intrenalnya.

B. Kisah Keteladanan Luqman


Luqmān adalah hamba Allah Swt. yang shālih. Ia tidak menerima kenabian,
tetapi menjadi seorang ayah pilihan Allah Swt. Dia berkebangsaan Habsyi berasal
dari Kota Sudan. Pekerjaannya sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, dia
20

memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah Swt., sehingga nasihat yang
disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam al-Qur’ān.
Luqmān adalah anak dari Bau’ra bin Nahur bin Tareh, dan Tareh bin
Nahur merupakan nama dari Azar ayah nabi Ibrahim a.s. Luqmān hidup
selama 1.000 tahun. Ia menjadi guru Nabi Dāūd a.s. sebelum diangkat
menjadi nabi. Pekerjaan Luqmān pada awalnya adalah tukang kayu, tukang
jahit, dan juga menggembala domba, karena kebijaksanaannya Ia kemudian
diangkat menjadi qadhi (hakim).
Luqmān menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua
anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan
ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas
kehendak Allah Swt.
Suatu hari, Luqman beserta anak lelakinya dalam perjalanan menuju ke
kota. Luqman menaiki keledainya, sedang si anak berjalan di sebelahnya.
Orangorang memperbincangkannya, bagaimana bisa seorang ayah tega naik
keledai sementara anaknya dibiarkan berjalan. Lalu setelah mendengarnya,
7
Luqman turun dan menaikkan anaknya ke keledai sedangkan dia berjalan di
sebelahnya.
Namun orang-orang yang melihat kembali memperbincangkan mereka,
bagaimana bisa seorang anak tega membiarkan ayahnya yang telah renta
berjalan sedangkan dia naik keledainya. Lalu setelah mendengarnya, Luqman
ikut naik ke atas keledai bersama Anaknya. Namun lagi-lagi orang
memperbincangkan mereka. Orang-orang berkata, bagaimana bisa ada ayah
dan anak yang tega menaiki keledai kecil sekaligus, kasihan sekali
keledainya. Luqman yang mendengar perbincangan

7 7
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum
2013, Rev. 2017, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013,
Rev. 2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
21

tersebut lalu mengajak anaknya turun dan mereka berjalan di sebelah


keledainya. Namun lagi-lagi orang kembali memperbincangkan mereka.
Bagaimana ada dua orang ayah dan anak bodoh yang berjalan kaki begitu saja
sedangkan mereka memiliki keledai yang bisa dinaiki. Luqman kemudian
diam saja sampai di kota.
Sesampainya di kota, Luqman mendudukkan anak lelakinya dan
memberinya nasehat. Bahwasanya, apapun perkataan manusia adalah
perkataan semata. Kita tak perlu memusingkan apa perkataan mereka, karena
kebenaran hanyalah milik Allah semata.
Luqman selalu menerapkan perilaku terpuji dalam kehidupannya. adalah
seorang hamba yang pandai bersukur, hal ini dijelaskan oleh Allah
dalam surat Al Luqman ayat 12 :

Pelajaran yang dapat diambil dari Q.S. Luqman / 31: 12 di atas ialah:
1. Luqman adalah seorang hamba Allah Swt. yang telah dianugerahi-Nya
hikmah, yaitu selalu bersyukur. Luqman selalu bersyukur atas nikmat
yang ia peroleh.
2. Allah Swt. katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah
Swt.), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur
adalah berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang
diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang sempurna, dapat melihat,
mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa. Kita dapat makan
22

dan minum, memiliki tempat tinggal, pakaian, dapat belajar, serta


memiliki iman Islam.
3. Allah Swt. telah menganugerahi Luqman ketaatan beribadah kepada
Allah Swt., memiliki perasaan halus, akal pikiran, dan pengetahuan luas.

C. Pengertian Prestasi Belajar


Prestasi Belajar Siswa tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena
belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari
proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang anak belajar merupakan suatu
kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang anak dalam pendidikan tergantung
pada proses belajar yang dialami oleh anak tersebut.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan.
Gagne (1985:40) menyatakan bahwa Prestasi Belajar dibedakan menjadi lima
aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap
dan keterampilan.
Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar
dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan
baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19).
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda “Prestasic” yang berarti hasil
usaha. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Prestasi Belajar didefinisikan
sebagai hasil penilaian yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang
bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Menurut Wikipedia Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil
dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian
Prestasi tersebut, maka pengertian Prestasi diri adalah hasil atas usaha yang
dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan
intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai
situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang berPrestasi adalah
23

mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta 4


menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Karakter-karakter tersebut
menunjukan bahwa untuk meraih Prestasi tertentu,
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa Prestasi Belajar dibedakan
menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap dan keterampilan.
Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil
belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai
pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, Prestasi
dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses
pembelajaran.
Pengertian Belajar adalah aktifitas mental atau (Psikhis) yang terjadi
karena adanya interaksi aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relativ tetap dalam aspek-
aspek : kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat berubah
sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan / penigkatan dari hasil
belajar yang telah di peroleh sebelumnya.
Untuk memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawali
dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa
pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar. Menurut Slavin dalam
Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses perolehan kemampuan
yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni
(2004), belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai
unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam Sardiman A.M (2005:20)
sebagai berikut :

4 Pengertian prestasi menurut Gagne (1985:40), Bloom dalam Suharsimi Arikunto


(1990:110), (Djamarah, 1994:19).
24

1) Cronbach memberikan definisi :“Learning is shown by a change in


behavior as a result of experience”.“Belajar adalah memperlihatkan
perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.
2) Harold Spears memberikan batasan:“Learning is to observe, to read, to
initiate, to try something themselves, to listen, to follow
direction”.Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba
sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.
3) Geoch, mengatakan : “Learning is a change in performance as a
result of practice”. Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai
hasil praktek. Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S.
Winataputra (2008) pengertian belajar adalah proses yang dilakukan
oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and
attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap
(attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari
masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang
hayat.
25
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

Dilaksanakannya PTK berarti guru juga berkedudukan sebagai peneliti


yang senantiasa bersedia meningkatkan kualitas kemampuan mengajarnya. Upaya
peningkatan kualitas tersebut diharapkan dilakukan secara sistematis, realitis, dan
rasional, yang disertai dengan meneliti semua aksinya di depan kelas sehingga
gurulah yang tahu persis kekurangan-kekurangan dan kelebihannya. Apabila di
dalam pelaksanaan “aksi” nya masih terdapat kekurangan, dia akan bersedia
mengadakan perubahan sehingga di dalam kelas yang menjadi tanggung jawabnya
tidak terjadi permasahan lagi.

A. Subjek, Tempat, dan Jadwal Penelitian


Yang jadi Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SDN Karangtengah yang
berjumlah 30 orang sedangkan tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data Penelitian ini dilakukan di SDN Karangtengah
Kecamatan Cianjur. Pelaksanaan penelitian dimulai dari Siklus 1 yaitu hari Senin
tanggal 31 Mei 2022, kemudian siklus II pada hari Senin tanggal 20 Juni 2022
Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1
Jadal Pelaksanaan pembelajaran
No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Kelas Jumlah Keterangan

1 Senin, 31-05-2022 PAI V 30 Siklus I

2 Senin, 20-06-2022 PAI V 30 Siklus II

Karakteristik Siswa 19
Jumlah siswa keseluruhan 30 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki
sebanyak 15 orang dan siswa perempuan sebanyak 15 orang. Kemampuan para

25
26

siswa secara umum termasuk kategori sedang. Latar belakang pekerjaan orangtua
siswa terdiri dari buruh, karyawan swasta dan pegawai negeri.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Banyak model PTK yang dapat diadopsi dan diimplementasikan di dunia
pendidikan. Namun secara singkat, pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat)
tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan: (1) perencanaan
(planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi
(reflecting). Untuk lebih jelasnya penulis menguraikan ke empat tahapan tersebut
seperti berikut ini :
1. Perencanaan Tindakan; berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan
pada tahap pra PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris
hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan ini mencakup semua
langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari
materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/ teknik
mengajar, serta teknik atau instrumen observasi/ evaluasi, dipersiapkan dengan
matang pada tahap perencanaan ini. Dalam tahap ini perlu juga diperhitungkan
segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap implementasi
berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih dari diharapkan pelaksanaan
PTK dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah
ditentukan.
2. Pelaksanaan Tindakan; tahap ini merupakan implementasi ( pelaksanaan) dari
semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini, yang berlangsung di dalam kelas,
adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah
disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja
mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa
peningkatan efektifitas keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu si
peneliti untuk dapat lebih mempertajam refleksi dan evaluasi yang dia lakukan
terhadap apa yang terjadi dikelasnya sendiri. Dalam proses refleksi ini segala
pengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan relevan.
27

3. Pengamatan Tindakan; kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan


pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang
pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya
terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu
instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini perlu
mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur penelitian
guna kepentingan triangulasi data. Dalam melaksanakan observasi dan
evaluasi, guru tidak harus bekerja sendiri. Dalam tahap observasi ini guru bisa
dibantu oleh pengamat dari luar (sejawat atau pakar). Dengan kehadiran orang
lain dalam penelitian ini, PTK yang dilaksanakan menjadi bersifat kolaboratif.
Hanya saja pengamat luar tidak boleh terlibat terlalu dalam dan
mengintervensi terhadap pengambilan keputusan tindakan yang dilakukan oleh
peneliti. Terdapat empat metode observasi, yaitu : observasi terbuka; observasi
terfokus; observasi terstruktur dan dan observasi sistematis. Beberapa prinsip
yang harus dipenuhi dalam observasi, diantaranya : a) ada perencanaan antara
dosen/guru dengan pengamat; (b) fokus observasi harus ditetapkan bersama;
(c) dosen/guru dan pengamat membangun kriteria bersama; (d) pengamat
memiliki keterampilan mengamati; dan (e) balikan hasil pengamatan diberikan
dengan segera. Adapun keterampilan yang harus dimiliki pengamat
diantaranya : (a) menghindari kecenderungan untuk membuat penafsiran; (b)
adanya keterlibatan keterampilan antar pribadi; (c) merencanakan skedul
aktifitas kelas; (d) umpan balik tidak lebih dari 24 jam; (d) catatan harus teliti
dan sistemaris.
4. Refleksi Terhadap Tindakan; tahapan ini merupakan tahapan untuk
memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Dalam proses
pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai
pengamat, seperti halnya pada saat observasi. Keterlebatan pengamat sekedar
untuk membantu peneliti untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan
evaluasi. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori
instruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang
dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan
28

sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan sahih. Proses
refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu
keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi yang tajam dan terpecaya akan
didapat suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan
langkah tindakan selanjutnya. Refleksi yang tidak tajam akan memberikan
umpan balik yang misleading dan bias, yang pada akhirnya menyebabkan
kegagalan suatu PTK.
Dalam perbaikan pembelajaran ini penulis menggunakan Riset Aksi Model
John Elliot yaitu seperti gambar berikut :

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS II PENGAMATAN

Gambar 3.2 Riset Aksi Model John Elliot

Gambar tersebut menunjukan alur kegiatan dalam setiap pelaksanaan


penelitian tindakan kelas namun apabila masih ditemukan kekurangan dalam
siklus ke 1 maka masih bisa dilanjutkan kepada siklus berikutnya hingga nilai
29

kriteria ketuntasan minimal telah tercapai. Sedangkan dalam perbaikan ini


penulis menggunakan langkah/alur PTK hingga 2 siklus dikarenakan masih
menemukan kekurangan dalam nilai rata-rata yang telah dilaksanakan pada
siklus 1.
C. Rencana Pembelajaran Siklus 1
1. Perencanaan
a. Menentukan orang yang akan dijadikan sebagai pengamat
b. Menyusun perencanaan pembelajaran untuk Pra Siklus dan rencana
perbaikan pembelajaran untuk siklus II dengan vidio animasi..
c. Menentukan jumlah siklus yang akan dilaksanakan
2. Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran. Prosedur setiap siklus dijabarkan sebagai berkut :
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang dipimpin guru dalam
upaya meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan
adalah:
a. Guru mengkondisikan siswa, mengabsen dan mengarahkan kepada
situasi belajar yang baik.
b. Mengadakan tanya jawab tentang Siapa Luqman.
c. Guru mengemukakan materi yang akan dipelajari.
d. Siswa melakukan kegiatan diskusi tentang siapa Luqman.
e. Guru menugaskan kepada siswa untuk mengajukan permasalahan
yang berhubungan materi.
f. Guru menyuruh sebagian siswa untuk memutuskan jawabannya di
depan.
Pengamat melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran.

D. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II


Langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang dipimpin guru dalam
upaya meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan
adalah:
30

a. Memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang keteladanan Luqman.


b. Guru mengemukakan materi yang akan di sampaikan.
c. Menggali pengalaman siswa
d. Menyimak penjelasan yang dilakukan oleh guru
e. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
f. Guru menginstruksikan agar siswa melakukan diskusi tentang
keteladanan Luqman.
Pengamat melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data


Penulis menggunakan teknik analisis data hasil tes pada setiap siklus
dengan menggunakan ktireria penilaian kuantitatif skala seratus berdasarkan
aspek yang dinilai yaitu materi tentang Keteladanan Luqman dengan
menggunakan vidio animasi. Rumus yang digunakan penulis adalah sebagai
berikut :
Nilai % = Skor yang dijumlah x 100
Skor Maksimal
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian


1. Siklus 1
Pembelajaran Siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31
Mei 2022 serta merupakan hasil perbaikan pembelajaran sebagaimana
permasalahan yang dialami siswa kelas V SD Negeri Karangtengah
Kecamatan Cianjur pada mata pelajaran PAI khususnya mengenai
materi tentang keteladanan Luqman. Pembelajaran menggunakan vidio
animasi serta selama pembelajaran dilakukan pengamatan oleh seorang
observer. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis melakukan
perbaikan pembelajaran, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SD Negeri
Karangtengah. Adapun langkah-langkah yang diterapkan dalam siklus
pertama yaitu sebagai berikut :. 1. Perencanaan
a. Menentukan orang yang akan dijadikan sebagai pengamat
b. Menyusun perencanaan pembelajaran untuk Siklus I dan rencana
perbaikan pembelajaran untuk siklus II dengan vidio animasi ..
c. Menentukan jumlah siklus yang akan dilaksanakan.

2. Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran.
Prosedur setiap siklus dijabarkan sebagai berkut : a. Siklus 1
1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
Gambaran pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan
dengan langkahlangkah sebagai berikut :
a. Guru mengkondisikan siswa, mengabsen dan mengarahkan
kepada situasi belajar yang baik.
b. Mengadakan tanya jawab tentang siapa Luqman.
c. Guru mengemukakan materi yang akan dipelajari.

31
32

d. Siswa melakukan kegiatan diskusi tentang siapa Luqman. 26


e. Guru menugaskan kepada siswa untuk mengajukan permasalahan
yang berhubungan dengan Luqman.
f. Guru menyuruh sebagian siswa untuk memutuskan jawabannya di
depan.

2) Pengamat melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran


Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I maka
hasil nilai tes pada setiap individu penulis sajikan dalam bentuk
tabell sebagai berikut ini :

Tabel 4.1
Data Hasil Tes Siklus I

No N A M A Nilai

1 ABDUN NASIR 80
2 ADITIA FIRDAUS 80
3 ADNIS NURFATIN 60
4 ADRIANSYAH SAPUTRA 70
5 AHMAD ROFIQU ROHMAN 50
6 AHMAD ZAENI DAHLAN 70
7 AUDRI RANIADESI SAGALA 60
8 CINTA NUR SHIFIA 50
9 D’MILA 70
10 DARA ENTIN MUHASYAROH 50
11 DESTI KUSMIATI 60
12 DIKOPUTRA KURNIA 60
13 ELVIRA MARISTANIA 50
14 FITRIYA NURAENI 60
33

15 HAURA ADNUL MAR’AH 60


16 M.ARFAN ADDHIA 50
17 MOCH FAJAR APRIANSYAH 60
18 MOCH ILHAM FAUZI 60
19 MUHAMMAD HASAN SADILI 80
20 MUHAMMAD IKHSAN FADILLAH 70
22 MUHAMMAD REPAN PRATAMA 70
22 MUHAMMAD SAEPUL ROHMAN 80
23 NABILA ANJANI 70
24 NURAHMI SILVIA 70
25 RIZKI MUGNI ALHADI 50
26 RAFFI 50
27 SITI SALMA 70
28 SITI ZAHRATUSYIAM 60
29 SATYA 70
30 WINDY FEBRY NURAISYAH 70
Jumlah 1910
Rata-rata 63.66
Nilai Terendah 50
Nilai Tertinggi 80

Tabel 4.2
Distribusi Nilai Siklus 1

No Nilai (N) Frekuensi (F) Nxf Persentase

1. 50 7 350 23,33

2. 60 9 540 30

3. 70 10 700 33,33
34

4. 80 4 320 13,33

Jumlah 30 1910 100

Rata-rata 63,66 -

Agar tinggi rendahnya setiap skala nilai, maka selanjutnya disajikan pada
grafik siswa berikut ini. :

Siklus 1

Grafik 4.1 Persentase Nilai Akhir Pra Siklus

Berdasarkan data pada tabel-tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata


hasil belajar siswa dalam memahami materi tentang Kisah Keteladanan
Luqman yaitu 63,66. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 80 berjumlah 4
orang (13,33%), sedangkan nilai terendah yaitu 50 berjumlah 7 orang
(23,33%). Selebihnya adalah nilai 70 sekaligus sebagai nilai terbanyak yang
diraih siswa berjumlah 10 orang (33,33%) serta nilai 60 yang berjumlah 9
0rang (30%). Adapun nilai yang paling banyak diperoleh siswa yaitu 70.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka rentang nilai yang diperoleh siswa pada
siklus I yaitu antara 50 sampai dengan 80.

3. Siklus II
35

Siklus ketiga dan menjadi siklus terakhir yaitu dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 20 Juni 2021 dengan peninjauan dari siklus sebelumnya yaitu
dikarenakan masih ditemukannya permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran siklus sebelumnya. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan
siklus ini yaitu :
1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran. Adapun prosedur pembelajaran lebih menekankan kepada
penggunaan vidio animasi
a. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang keteladanan
Luqman.
b. Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai setelah pembelajaran.
c. Menggali pengalaman siswa
d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
e. Setiap siswa ditugaskan untuk melakukan diskusi kelompok.
f. Sebagian siswa menuliskan jawaban persoalan secara lisan dan tulisan.

2) Pengamat memberikan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran


Kemudian penulis menjabarkan hasil pengolahan data ini dalam bentuk
tabel sehingga dapat diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.5
Data Hasil Tes Siklus II

No Nama Siswa Nilai


1 ABDUN NASIR 75
2 ADITIA FIRDAUS 60
3 ADNIS NURFATIN 80
4 ADRIANSYAH SAPUTRA 60
5 AHMAD ROFIQU ROHMAN 90
6 AHMAD ZAENI DAHLAN 80
7 AUDRI RANIADESI SAGALA 80
8 CINTA NUR SHIFIA 80
36

9 D’MILA 80
10 DARA ENTIN MUHASYAROH 80
11 DESTI KUSMIATI 90
12 DIKOPUTRA KURNIA 90
13 ELVIRA MARISTANIA 80
14 FITRIYA NURAENI 80
15 HAURA ADNUL MAR’AH 80
16 M.ARFAN ADDHIA 80
17 MOCH FAJAR APRIANSYAH 90
18 MOCH ILHAM FAUZI 75
19 MUHAMMAD HASAN SADILI 80
20 MUHAMMAD IKHSAN FADILLAH 90
22 MUHAMMAD REPAN PRATAMA 75
22 MUHAMMAD SAEPUL ROHMAN 80
23 NABILA ANJANI 80
24 NURAHMI SILVIA 90
25 RIZKI MUGNI ALHADI 80
26 RAFFI 90
27 SITI SALMA 80
28 SITI ZAHRATUSYIAM 80
29 SATYA 80
30 WINDY FEBRY NURAISYAH 80
Jumlah 2400
Rata-rata 80
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 90

Tabel 4.6
37

Distribusi Nilai Siklus II

No Nilai (N) Frekuensi (F) Nxf Persentase

1. 60 2 120 5

2. 75 3 210 8,75

3. 80 18 1440 60

4. 90 7 630 26,25

Jumlah 30 2400 100

Rata-rata 80 -

Selanjutnya untuk agar diketahui tinggi rendahnya setiap skala nilai, maka
penulis memasukan data nilai tersebut kedalam grafik berikut ini :

SIKLUS II
90
100 75 80
60
50 18
0 2 3 7
0
SUMBU Y SUMBU X

Series1 SIKL
Series2U S Series3
II Series4 Series5

Grafik 4.2 Persentase Nilai Akhir Siklus II


Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dan grafik 4.2 di atas diketahui bahwa nilai rata-
rata siklus II yaitu 80. Sehingga didapatkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh
siswa yaitu 90 berjumlah 7 orang (26,25 %), sedangkan nilai terendah yaitu 60
berjumlah 2 orang (5%). Untuk nilai yang lainnya adalah 80 sekaligus sebagai
nilai terbanyak yang dicapai dalam siklus terakhir ini yakni 18 orang (60 %), dan
75 berjumlah 3 orang (8,75 %) Dengan demikian rentang nilai yang diperoleh
38

siswa pada siklus II yaitu antara 60 sampai dengan 100. Adapun siswa yang masih
mendapat nilai 60 maka penulis putuskan untuk mengikuti remedial karena secara
keseluruhan siswa sudah mampu menguasai materi serta nilai KKM yang telah
ditentukan diatas 75 telah tercapai.
Berikut ini temuan dan hasil obsevasi terhadap 30 siswa selama pembelajaran
sebagai berikut :

a. Perolehan Nilai kelompok atas


Hasil yang Hasil setiap Siklus Presentase
No.
Diperoleh 1 2 3 1 2 3
1 100 - - - - - -
2 90 - 7 - 26.25 %
3 80 4 18 13,3% 60 %
4 75 10 3 33,3% 8,75 %
5 60 9 2 30% 5%

Berdasarkan data nilai kelompok atas penemuan beberapa penguatan yang cukup
signitifikan. Hal ini dapat terlihat pada Pra Siklus yang memperoleh nilai 70 ke
atas sebanyak 14 siswa (46,6%), siklus ke 1 ada 19 siswa (62,6%), dan siklus ke 2
ada 28 siswa (95 %).

b. Perolehan Nilai kelompok rendah


Hasil yang Hasil setiap Siklus Presentase
No.
Diperoleh 1 2 3 1 2 3
1 50 7 - 23,3% - -
2 40 - - - - - -
3 30 - - - - - -
4 20 - - - - - -
5 10 - - - - - -

B. Pembahasan Hasil Perbaikan


39

a. Pra Siklus
Berdasarkan hasil deskripsi dapat disimpulkan bahwa penggunaan vidio
animasi pada setiap pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk belajar dan
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Hasil pengamatan dan wawancara,
menunjukkan bahwa pembelajaran pra siklus tidak mengalami permasalahan
yang berarti. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mengetahui dan
menyebutkan keteladanan Luqman. Dalam mengerjakan tugas, siswa saling
membantu untuk memecahkan masalah. Adapun hasil wawancara dengan
sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami soal-soal yang
diberikan. Siswa merasa senang dan tidak mendapat kesulitan dalam belajar
seperti ini. Akan tetapi, pelaksanaan pembelajaran kurang kondusif terutama
pada saat pelaksanaan diskusi.
Adapun permasalahan yang muncul yaitu siswa kurang kondusif dalam
pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut karena langkah kerja yang akan
dilaksanakan tidak dijelaskan terlebih dahulu. Selain itu, siswa yang pandai
mendominasi kegiatan diskusi kelompok sehingga ada sebagian siswa kurang
aktif. Berdasarkan hasil analisis data, selanjutnya diadakan refleki. Siswa
mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar. Akan tetapi, ditemukan
permasalahan yaitu siswa kurang kondusif dalam berdiskusi secara kelompok,
maka pemberian arahan kepada siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran
akan memberikan semangat belajar yang tinggi dan kegiatan belajar akan
berjalan lancar.

b. Siklus I
Dari hasil deskripsi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berjalan lancar, pengerjakan soal dalam bentuk LKS, nilainya meningkat dari
pembelajaran siklus sebelumnya. Permasalahan yang terjadi yaitu ketika
mengerjakan soal belum mencapai hasil yang optimal yakni siswa kurang
memahami konsep keteladanan Luqman, bila tidak dikaitkan dengan
kehidupan nyata sehari-hari serta siswa cenderung apatis pada saat
pelaksanaan diskusi. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa pada siklus I
40

mengalami kesulitan dan kurang motivasi dalam belajar, maka pada siklus II
sedikit berkurang. Selain itu, siswa yang mendominasi pada kegiatan diskusi
diarahkan untuk bekerja sama dalam memahami dan mengerjakan soal-soal
latihan yang disajikan.
Selanjutnya diadakan refleksi. Berdasarkan hasil analisis, permasalahan yang
dihadapi yaitu siswa memahami materi dengan baik serta mampu
mengerjakan soal dengan optmal. Permasalahan tersebut diatasi dengan cara
memberikan bimbingan dan petunjuk cara mengerjakan soal kemudian
menunjuk siswa yang sudah pandai menjadi tutor sebaya. Selain itu, perlu
strategi pembelajaran yang tepat dan mengembangkan cara menyajikan
materi pelajaran. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam
pembelajaran serta aktivitas siswa dalam belajar yang lebih baik, maka
dilakukan tindakan berikutnya dengan materi yang sama, tetapi lebih
dikembangkan karena masih adanya siswa yang belum mencapai nilai KKM
sehingga melakukan tindakan berikutnya.

c. Siklus II
Berdasarkan hasil pembahasan dari siklus ke 2 ini, tindakan tidak
mengalami hambatan. Pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan kegiatan
diskusi cenderung kondusip. Siswa termotivasi untuk mengerjakan LKS dan
mengajukan pertanyaan kepada guru maupun kepada temannya yang
dijadikan tutor serta siswa mampu bekerja sama dengan baik guna
peningkatan hasil belajar mereka. Kerja sama kelompok cukup tertib dan
siswa yang belum memahami bertanya kepada siswa yang sudah memahami
materi pelajaran. Selanjutnya diadakan refleksi yang hasilnya menunjukkan
bahwa pembelajaran berjalan lancar dan kondusif. Namun, masih ada
beberapa siswa yang belum bisa mengerjakan soal-soal yang berhubungan
dengan soal sehingga nilai mereka masih dibawah KKM, sehubungan dengan
hal tersebut, maka dilakukan bimbingan dan pelaksanaan tindakan lanjutan
kepada siswa dengan cara remedial.
TABEL 4.7
41

TINGKAT PENGUASAAN MATERI DIATAS KKM (80%)

SIKLUS 1 SIKLUS 2
Jumlah Siswa % Jumlah Siswa %

14 46,6 28 95 %
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Pemahaman siswa terhadap materi tentang keteladanan Luqman pada
siswa kelas V SD Negeri Karangtengah Kecamatan Cianjur masih rendah
sehingga memerlukan perbaikan pembelajaran dalam bentuk Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Perbaikan ini dilakukan dengan menerapkan vidio animasi sehingga
dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Penerapan vidio animasi pada materi tentang keteladanan Luqman serta
pengelompokkan diskusi yang tepat, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal tersebut terbukti bahwa nilai rata-rata pada Pra Siklus hanya mencapai
63,66, maka pada siklus I meningkat menjadi 67,66 bahkan pada siklus II
mencapai nilai rata-rata sebesar 80.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas belajar


yang tercermin dalam pembelajaran yang efektif dan hal itu terlihat dalam
pelaksanaan diskusi telah mencapai optimal serta penguasaan materi yang
disajikan cenderung meningkat, serta menghubungkan konsep materi yang
disajikan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih aktif karena
mengalami pembelajaran secara nyata.

B. Saran dan Tindak Lanjut


Sehubungan dengan kesimpulan yang telah penulis jelaskan, maka saran-saran
yang kiranya dapat berguna bagi pengembangan pendidikan di sekolah dasar yaitu
Guru dapat menerapkan vidio animasi dalam pembelajaran PAI untuk pokok
bahasan terpilih serta sehingga memudahkan ketika membahas suatu materi yang
disajikan. Kemudian untuk penelitian lebih lanjut, hendaknya menyiapkan
perencanaan yang matang serta pembuatan soal-soal yang agak menantang siswa

35
36

untuk melakukan penemuan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam
menyelesaikan soal yang disajikan
Hasil yang Hasil setiap Siklus Presentase
No.
Diperoleh 1 2 3 1 2 3
1 100 - - - - - -
2 90 - 7 - 26.25 %
3 80 4 18 13,3% 60 %
4 75 10 3 33,3% 8,75 %
5 60 9 2 30% 5%
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Elliot, J. (1982) Developing Hypothesis about Classrooms from Teachers


Practical Constructs: an Account of the Work of the Ford Teaching Project.
Dalam The Action Research Reader. Geelong, Victoria: Deakin University

Hardjodipuro, 1997. Action Research, Jakarta: IKIP Jakarta

Kemmis, S. and R McTaggart, 1988. Action Research - some ideas from The
Action
Research Planner, Third edition, ed. Deakin University

Sudirman, dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sanjaya, Wina.(2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media

37
38

DINAS PENDIDIKAN DAN OLAH RAGA KABUPATEN CIANJUR


SD NEGERI KARANG TENGAH
KECAMATAN CIANJUR
Alamat : Jalan gatot Mangkupraja Kp. Karangtengah RT.01 RW.09 Desa Nagrak Kec. Cianjur
Telp (0263) 2918218 email : sdkarangtengahcjr@gmail.com Website : www.sdkarangtengahcianjur.co.id

SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/100B-20203550/V/2022

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Hj. LILIS NURAENI, S.Pd.I
NIP : 196308121983052001
Pangkat/Gol : Pembina Tk I / Gol IV.b
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SDN Karang Tengah Kecamatan Cianjur

Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : RENI SUHMAWATI, S.Pd.I


Pekerjaan : Guru PAI
NIP : 197611242021212002
Pangkat/Gol : Penata Muda /IX
Tujuan keperluan : Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan
video animasi dalam meningkatkan prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam pada materi Kisah Keteladanan
Luqman pad siswa kelas V SDN Karangtengah Kecamatan
Cianjur Tahun Pelajaran 2021/2022.
Unit kerja : SDN Karangtengah
Lama Penelitian : 1 (satu) Bulan

Bahwa kami menerima dan mengizinkan guru yang namanya tersebut diatas untuk
melakukan penelitian di SDN Karangtengah sejak 09 Mei sampai dengan 08 Juni
2022. Demikian untuk dimaklum dan terima kasih.

Cianjur 07 Mei 2022


Kepala SDN Karangtengah

Hj. LILIS NURAENI, S.Pd.I


NIP. 196308121983052001

Anda mungkin juga menyukai