Diajukan kepada fakultas keguruan dan ilmu pendidikan unuversitas Jambi untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah pengalaman lapangan persekolahan
OLEH:
WIDYA NINGSIH
NIM. A1A319063
UNIVERSITAS JAMBI
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
NIP. 196405131986021003
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan refleksi yang
berjudul “Pengalaman Terbaik Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di
SMP NEGERI 2 Kota Jambi”.
Laporan ini merupakan salah satu syarat bagi setiap mahasiswa FKIP Prodi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) untuk menyelesaikan studinya,
sehingga kelak dari pengalaman ini dapat menambah wawasan dalam pendidikan
yang lebih luas. Keberhasilan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan serta
arahan dari berbagai pihak baik itu secara individu maupun secara umum terutama
bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas dari guru pamong dan dosen
pembimbing, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, terutama
kepada:
iv
Jambi, Desember 2022
Widya Ningsih
NIM. A1A319063
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.3 Daftar nama siswa kelas Ⅷ E SMP Negeri 2 kota jambi ....................... 18
vii
DAFTAR LAMPIRAN
RPP .............................................................................................................. 37
LKPD ........................................................................................................... 44
viii
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
Didalam kurikulum 2013, peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran, harapanya melalui keaktifan tersebut maka peserta didik akan jauh
lebih kritis dan aktif di kelas . Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu yang tidak dapat dipisahkan
(Sardiman, 2001:98). Ini sejalan dengan pendapat Mulyasa (2002: 32) yang
mengatakan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif
1
baik fisik, mental dan sosial dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, Sudjana
(2004:61) juga menambahkan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat dalam indikator
yaitu: (1) turut serta dalam melaksanakan dalam tugas belajarnya; (2) terlibat dalam
pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya;(4) berusaha dalam mencari berbagai
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; (5) melaksanakan diskusi
kelompok sesuai dengan petunjuk guru; (6) menilai kemampuan dirinya dan hasil-
hasil yang diperolehnya; (7) melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal
sejenis; (8) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
2
Hal tersebut menunjukkan masih kurangnya keaktifan belajar siswa dalam
pembelajaran PPKn. Pembelajaran yang efektif akan tercapai apabila guru
memaksimalkan potensi yang ada pada siswa baik secara mental maupun fisik yang
melibatkan interaksi antar siswa, siswa dengan guru, juga siswa dengan lingkungan
dan sumber belajar guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan (BSNP
2006: 16). Agar tercapai kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
pemilihan model pembelajaran sangat berperan dalam hal ini.
Model pembelajaran discovery learning merupakan sebuah model pengajaran
yang dirancang dengan tujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari, yang menekankan pada pentingnya membantu peserta didik
untuk memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan
keterlibatan aktif peserta didik dalam proses belajar dan keyakinan bahwa
pembelajaran sejatinya terjadi melalui penemuan pribadi. Oleh karena itu, dengan
diterapkannya model pembelajaran discovey learning dapat meningkatkan keaktifan
belajar peserta didik.
Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dalam
hal ini penulis memilih judul “penggunaan model pembelajaran discovery
learning untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran
PPKn di kelas Ⅷ E SMP NEGERI 2 KOTA JAMBI”.
1.3 Tujuan
Sejalan dengan pembentukan kegiatan PLP, diharapkan dapat memantapkan
kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan
3
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi karena sesuai
dengan tujuan awalnya yaitu:
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan Best Practice ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai bahan refleksi kemampuan penulis dalam mengaplikasikan
berbagai ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan.
2. Sebagai bahan refleksi, sejauh mana kemampuan penulis dalam
mengelola kelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
3. Menguasai berbagai keterampilan metode dan model pembelajaran.
4. Untuk memberikan masukan bagi para peneliti khususnya tentang
pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
5. Sebagai bukti tertulis tentang keterlibatan penulis dalam Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) di SMPN 2 Kota Jambi.
6. Dengan dituliskannya laporan ini, maka pembaca diharapkan akan
mengetahui dan dapat memperkirakan apa saja yang dihadapi oleh penulis
selama mengikuti Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), serta
bagaimana penulis menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
4
BAB Ⅱ
TINJAUAN PUSTAKA
5
Dari pendapat beberapa tokoh diatas, penulis menyimpulkan bahwa
pengertian keaktifan belajar siswa adalah proses dimana siswa berusaha
terlibat secara aktif dalam setiap rangkaian kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara optimal dan
suasana kelas dapat terkondisikan.
6
3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik
4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan
dipelajari)
5) Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari
6) Memberikan umpan balik (feedback)
7) Memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran
8) Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes
sehingga kemampuan peserta didik selaluterpantau dan terukur
9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir
pembelajaran
1) Stimulus belajar
2) Perhatian dan motivasi
3) Respon yang dipelajarinya
4) Penguatan, dan
5) Pemakaian dan pemindahan
7
dan materi lain yang digunakan instruktur untuk mempersentasikan hal-hal
yang dapat disampaikan dalam kata-kata. Gaya belajar Auditory
mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya.
Arinya, untuk bisa memahami dan mengingat informasi tertentu, yang
bersangkutan haruslah mendengarkannya terlebih dahulu. Sedangkan gaya
belajat Kinestetic mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh
sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya.
8
2.2. Model pembelajaran discovery learning
2.2.1 pengertian model pembelajaran discovery learning
Menurut Widiasworo (2018: 145) menyatakan bahwa, Metode
Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam
bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mengorganisasi sendiri.
Dengan kata lain, Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang
menekankan peserta didik untuk menemukan sendiri konsep pengetahuannya.
Menurut Sap’ari, dkk (2015: 73) menyatakan bahwa, metode
pembelajaran Discovery (penemuan) adalah suatu metode pembelajaran yang
memberikan kesempatan dan menuntut peserta didik terlibat secara aktif di
dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan memberikan informasi singkat.
Sebagai strategi belajar discovery learning, lebih menekankan pada
penemuan konsep pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui oleh peserta
didik. Dalam discovery learning ini, peserta didik dihadapkan pada
permasalahan yang dirancang khusus atau direkayasa sendiri oleh guru.
Dalam pengaplikasiannya model discovery learning mengembangkan cara
belajar peserta didik aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri,
maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan, sedang posisi guru
di kelas sebagai pembimbing dan mengarahkan proses pembelajaran sesuai
dengan tujuan.
9
untuk membaca materi dan mendengarkan uraian yang memuat
permasalahan. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang diharapkan dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam
mengeksplorasi materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
2) Problem Statement (Pernyataan masalah)
Langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin catatan
penting tentang masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk
hipotesis atau merupakan jawaban sementara atas pertanyaan
masalah.
3) Data Collection (Pengumpulan Data)
Pada tahap ini, peserta didik mendapat tugas untuk menjawab
berbagai pertanyaan dan dapat membuktikan kebenaran hipotesis,
dengan demikian peserta didik diberi kesempatan untuk collection
(mengumpulkan) sebagai informasi yang relevan, membaca buku
sumber, mengamati objek, wawancara / berdiskusi dengan
narasumber, serta melakukan uji coba.
4) Data Processing (Pemrosesan Data)
Pada tahap ini, peserta didik mengolah data dan informasi yang
telah diperoleh, baik melalui wawancara / observasi, maupun cara-
cara lainnya. Pemrosesan data disebut juga dengan proses
kodifikasi/kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan
konsep dan generalisasi, dengan generalisasi tersebut peserta didik
akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban /
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.
5) Verification (Verifikasi)
Pada tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman
melalui contoh-contoh yang mereka jumpai dalam kehidupannya
10
sehari-hari sehingga kegiatan belajar mampu berjalan dengan baik
dan kreatif.
6) Generalization (Generalisasi / Menarik Simpulan)
Pada tahap ini, peserta didik dapat menyimpulkan materi yang
telah dibahas dan dapat menjadi prinsip secara umum untuk semua
kejadian atau masalah yang sama dengan berpedoman pada hasil
verifikasi.
2.1.4 Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran discovery
learning
Adapun kelebihan dari model pembelajaran discovery learning,
menurut Widiasworo (2018: 147) adalah sebagai berikut :
1) Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif
2) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya
rasa untuk menyelidiki dan berhasil
3) Membantu peserta didik dalam menghilangkan skeptisme
(keraguraguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan
tertentu atau pasti
4) Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
5) Meningkatkan tingkat penghargaan pada peserta didik
6) Mengembangkan bakat dan kecakapan individu
Adapun kelemahan dari model pembelajaran discovery
learning, menurut Setiani dan Donni Juni Priansa (2015: 224)
adalah sebagai berikut :
1) Guru merasa gagal mendeteksi masalah dan adanya kesalah
fahaman antara guru dengan peserta didik
2) Menyita waktu banyak. Guru dituntut mengubah kebiasaan
mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi
fasilitator, motivator, dan pembimbing peserta didik dalam belajar.
3) Menyita pekerjaan guru
4) Tidak semua peserta didik mampu melakukan penemuan
11
5) Tidak berlaku untuk semua topic
12
BAB Ⅲ
PEMBAHASAN MASALAH
3.1. Waktu dan tempat pengumpulan data
Waktu dilakukannya pengamatan terhadap peserta didik SMP Negeri
2 Kota Jambi adalah ketika kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) dilakukan yaitu pada tanggal 29 September- 29 November 2022.
Adapun tempat pengumpulan data bertempat di SMP Negeri 2 Kota Jambi
selaku tempat penulis melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan
Pesrsekolahan (PLP).
3.2. Subjek pengumpulan data
3.2.1. Identitas sekolah
PROFIL SEKOLAH
1. NPSN : 10504639
2. Nama sekolah : SMP NEGERI 2 KOTA JAMBI
3. Jenjang pendidikan : SMP
4. Alamat sekolah : Jl. Gatot subroto 169, sungai asam, kec. Pasar jambi,
kota jambi
prov. Jambi
5. Nomor telpon : 74123777
6. Kode pos : 36134
7. Akreditasi :A
8. Kurikulum : kurikulum 2013
9. Kelurahan : sungai asam
10. Kecamatan : kec. Pasar jambi
11. Kabupaten/kota : kota jambi
12. Provinsi : Jambi
13. Waktu : sehari penuh/ 5 hari
Penyelenggaraan
14. SK pendirian sekolah : 131 tahun 2017
15. Status kepemilikan : pemerintah daerah
16. Tanggal SK pendirian : 04-04-2017
17. Tanggal SK izin : 27-04-2017
Operasional
18. Status sekolah : Negeri
19. Website : http;//www.smp2.com
20. Akses internet : telkomsel flash
13
Selain struktur organisasi yang ada, SMP Negeri 2 Kota Jambi tentu
mempunyai tujuan dan arahan yang dapat membangun serta mewujudkan generasi
yang unggul. Adapun visi ke depan di SMP Negeri 25 Kota Jambi yaitu:
VISI
“TERBENTUKNYA PRIBADI YANG BERAKHLAK, CERDAS, BERPRESTASI
DAN PEDULI LINGKUNGAN BERLANDASKAN IMTAQ DAN IPTEK”
MISI
1. Melaksanakan pendidikan karakter untuk mewujudkan peserta didik menjadi
manusia yang berakhlakul karimah
2. Mengembangkan potensi peserta didik menjadi pribadi yang cerdas, kreatif,
inovatif, dan mandiri serta mampu menghadapi tantangan hidup yang terus
berkembang
3. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan
menerapkan IPTEK dalam upaya membentuk pribadi yang cerdas dan
berwawasan
4. Mengembangkan suasana dan lingkungan sekolah ramah anak dengan
mewujudkan lingkungan yang hijau, bersih, rapid an rindang (hiberindang)
5. Menciptakan sekolah yang berbudaya lingkungan dengan menerapkan pola
hidup sehat, bersih dan higenis
6. Memperkuat pendidikan yang berbasis iman dan taqwa dengan menggiatkan
berbagai kegiatan keagamaan
7. Menggunakan media pembelajaran yang berbasis teknologi terutama teknologi
informasi
8. Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah dan intansi/lembaga
terkait serta dunia usaha dan industri
14
DAFTAR NAMA GURU SMP NEGERI 2 KOTA JAMBI
Tabel 3.1
15
13. Tuti Hayati, S.Pd Guru
NIP 19760227 200501 2 005
Guru
27. Indah Aristi, S.Pd
Guru
28. Kristio Wibowo, S.Pd
Guru
29. Taufiq Hidayat, S.Pd
Guru
30. Noberly Dwi Putra, S.Pd
Guru
16
31. Rahmat S, S.Pd
Guru
32. Janiasari, S.Pd
Guru
33. Rudi Irawan, S.Pd
Guru
34. M. Akbar Karuniallah, S.Pd
Guru
35. Tiara Dwi Lestari, S.Pd
Guru
36. Miria Nil Janah, S.Pd
Guru
37. Jimmy Putra, S.Pd
Guru
38. Dessy Widya Astuti, S.Pd
Guru
39. Gita Iman Sari, S.Pd
Guru
40. Rika Liariati, S.Pd
17
53. poniwati Pelayan
Sampel :
NO NAMA P/L
1 AHMAD RIFQI L
2 ANANDA RIDZKY RAMADHAN L
3 ARETHA ZAZI SANDRARICA P
4 BELLA SAFITRI WULANDARI P
5 CHARPYA JUNIANA P
6 EZA SALSABILA P
7 FAREL ZARIANOF L
8 FIKRAM ASKIA L
9 GILPIN LEONARDO L
10 IBNATI RANIAH MUYASARAH P
11 JONATHAM VARIAN CHANDRA L
12 LATIFA ALBINA SYABIRA P
18
13 MEYSA AULIA ANJANI P
14 M. RENDY L
15 MUHAMMAD FADIL ANHARI L
16 MUHAMMAD IMAM L
17 MUHAMMAD IQBAL L
18 NASYA ALFAHRI P
19 NIRINA APRIANI P
20 PADIL SAPUTRA L
21 RADEN BAHRI KURNIAWAN L
22 RAHMATUL FAJRI MAHENDRA L
23 RANA MARIYANI P
24 RANI AULIA PUTRI P
25 RENDI OCTA SANJAYA L
26 RENDI RAMADAN L
27 REYHAN PRAMANA PUTRA L
28 RIDHO PRAYOGA L
29 RISKI NIA RAMAHDANI P
30 SAID FAHRI L
31 SALSA BILA AZIMA P
32 SATRIAH L
Ket :
P: 19
L: 13
19
apabila belum memahami materi
4. Mencari informasi dari berbagai sumber
belajar untuk memecahkan persoalan
5. Menerapkan langkah-langkah cara kerja
atau instruksi dari guru
6. Melatih diri memecahkan persoalan atau
mengerjakan soal di LKS/Lembar
evaluasi
7. Mampu mendiskusikan hasil diskusi
kelompok
Rata-rata
nilai persentase:
21 – 40% = Rendah
61 – 80% = Tinggi
1) Melakukan Perencanaan
20
2) Identifikasi karakteristik peserta didik
3) Mengkondisikan siswa duduk secara berkelompok
4) Menjelaskan materi pembelajaran secara singkat
5) Menyiapkan segala alat dan bahan yang dibutuhkan
6) Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran discovery learning
7) Memberikan reward terhadap siswa sebagai apresiasi
21
BAB Ⅳ
22
Tabel 4.1 hasil penerapan model pembelajaran discovery learning pada
pelajaran PPKn
23
BAB Ⅴ
PENUTUP
5.1. kesimpulan
1. Dengan adanya kegiatan PLP ini, penulis banyak memperoleh wawasan dan
pengalaman mengajar. Dengan demikian diharapkan mampu menjadikan
mahasiwa calon guru yang profesional.
2. Mahasiswa PLP perlu mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif,
akademik, dan sosial selama PLP agar memperoleh kemudahan dalam
menambah pengetahuan dan berbagai pengalaman.
3. Pentingnya kesiapan sebelum melakukan proses belajar mengajar baik kesiapan
mental, penguasaan materi, maupun pemilihan model dan metode pembelajaran
yang bervariasi dan sesuai sehingga dapat meningkatkan minat dan aktivitas
siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
4. Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan mata kuliah wajib yang
sangat penting bagi mahasiswa FKIP, karena melalui mata kuliah ini mahasiswa
dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan mendapatkan
pengalaman dalam menghadapi siswa yang bermacam-macam sifat dan
kelakuannya.
5. Keadaan pembelajaran SMP N 2 Kota Jambi sudah sangat baik. Para guru sudah
disiplin dan mengindahkan tata tertib sebagai seorang guru dan tata tertib yang
ada diberlakukan di sekolah tersebut.
6. Keadaan siswa/i SMP N 2 Kota Jambi pun baik hanya saja masih terdapat siswa/i
yang berkelakuan kurang baik, masih ada yang tidak mengikuti peraturan.
7. Penulis masih belajar banyak untuk menjadi seorang guru profesional, masih
banyak hal yang harus diperbaiki agar tercapai menjadi guru yang di senangi oleh
siswa apalagi penulis mengajarkan mata pelajaran PPKn
24
5.2 Saran
Dengan selesainya kegiatan PLP ini, penulis memiliki beberapa saran untuk
pembaca terutama untuk mahasiswa calon pendidik lainnya; melalui kegiatan PLP
ini harapannya calon pendidik mau terbuka untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan penempatannya dan membangun kesadaran untuk mau memanfaatkan
kegiatan PLP ini sebagai pembekalan agar nantinya dapat menjadi pendidik yang
terampil dan dirindukan oleh peserta didiknya
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN-LAMPIRAN
27
DAFTAR PIKET MAHASISWA PLP
No Hari Nama
1 Senin Muhammad suki
Febi ariani
Jefany eka putri
2 Selasa Cindy putri ani
Widya ningsih
Suci novianti rahayu
3 Rabu Suryani
Tiara oktaviani
Arnold harum purba
4 Kamis Fifi rahma iswinia
Ami natazurriyah
Nadia vitaloka
5 Jumat Alfa rehan
Hidayatun nur ilmi
Indriani
28
JADWAL MENGAJAR
29
LEMBAR KEGIATAN
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)
30
12. 14 Otober 2022 Mengikuti acaraMaulid Nabi di
Masjid
13. 15 Oktober 2022 SABTU LIBUR
14. 16 Oktober 2022 MINGGU LIBUR
15. 17 Oktober 2022 Upacara bendera hari senin
Mengajar di kelas VIII F
16. 18 Oktober 2022 Menyambut siswa yang datang ke
sekolah
Melaksanakan jadwal piket
17. 19 Oktober 2022 Mengajar dikelas Ⅷ E
18. 20 Oktober 2022 Menyambut siswa datang ke
sekolah
Mengajar di kelas Ⅷ E
19. 24 Otober 2022 Menyambut siswa yang datang
Pelaksanaan upacara bendera
Mengajar dikelas VIII F
20. 25 Oktober 2022 Menyambut siswa yang dating
kesekolah
Melaksanakan jadwal piket
21. 26 Oktober 2022 Mengajar dikelas Ⅷ E
22. 27 Otober 2022 Menyambut siswa datang ke
sekolah
Mengajar di kelas VIII E
23. 28 Otober 2022 Melakukan senam pagi bersama
guru dan siswa
Mengajar di kelas Ⅷ F
24. 29 Oktober 2022 SABTU LIBUR
25. 30 Oktober 2022 MINGGU LIBUR
26. 31 Otober 2022 Menyambut siswa yang datang
31
kesekolah
Upacara bendera
Mengajar di kelas VIII F
27. 1 November 2022 Menyambut siswa yang datang
Melaksanakan jadwal piket
28. 2 November 2022 Menyambut siswa
Mengajar dikelas Ⅷ E
29. 3 November 2022 Menyambut siswa
Mengajar di kelas VIII E
30. 4 November 2022 Melaksanakan yasinan
32
2022
39. 13 November MINGGU LIBUR
2022
40. 14 November Menyambut siswa
2022 Mengajar di kelas VIII F
41. 15 November Menyambut siswa
2022 Melaksankan jadwal piket
42. 16 November Menyambut siswa
2022 Membantu teman diruang piket
Mengajar di kelas Ⅷ E
43. 17 November Menyambut siswa datang
2022 kesekolah
Mengajar di kelas VIII E
44. 18 November Melaksanakan yasinan
2022 Mengajar di kelas Ⅷ F
45. 19 November SABTU LIBUR
2022
46. 20 November MINGGU LIBUR
2022
47. 21 November Menyambut siswa
2022 Melaksanakan upacara
Mengajar di kelas VIII F
48. 22 November Menyambut siswa
2022 Melaksanakan jadwal piket
49. 23 November Menyambut siswa
2022 Menggantikan guru yang tidak
masuk
Mengajar di kelas Ⅷ E
50. 24 November Mengikuti lomba hari guru
33
2022
51. 25 November Melaksanakan upacara hari guru
2022 Foto bersama murid dan guru
52. 26 November SABTU LIBUR
2022
53. 27 November MINGGU LIBUR
2022
54. 28 November Melaksanakan upacara
2022 Mengajar di kelas VIII F
55. 29 November Melakukan salam-salaman
2022 perpisahan dengan murid
Acara perpisahan dengan guru
(Bambang Hermanto, M. Pd) ( Dona Sariani, S.Pd., M.Pd) ( Miria Nil Jannah, S. Pd)
NIP. 196405131986021003 NIP. 201707052014 NIP.-
34
LEMBAR BIMBINGAN
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)
35
Mengetahui Dosen Pembimbing Guru Pamong
Kepala SMP N 2 kota jambi
(Bambang Hermanto, M. Pd) ( Dona Sariani, S.Pd., M.Pd) ( Miria Nil Jannah, S. Pd)
NIP. 196405131986021003 NIP. 201707052014 NIP.-
36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
37
3.3 Memahami tata urutan peraturan Menguraikan Tata Urutan Peraturan
perundang-undangan dalam sistem Perundang-undangan di Indonesia.
hukum nasional di Indonesia. Menjelaskan Proses Pembuatan Peraturan
Perundang-undangan Indonesia berdasarkan
Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Memberikan contoh sikap sesuai dengan
Peraturan Perundang
4.3 Mendemonstrasikan pola Berperan sebagai penyusun tata urutan
pengembangan tat urutan peraturan peraturan perundang-undangan.
perundang-undangan dalam sistem Meneladani peran lembaga negara sebagai
hukum nasional di Indonesia.
penyusun tata urutan peraturan perundang-
undangan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa untuk nilai dan semangat
Kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik
Indonsia
Menunjukkan sikap disiplin dalam menerapkan aturan sesuai dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam tata urutan peraturan perundanga-undangan
nasional
Mendeskripsikan makna peraturan perundangan nasional
Mendeskripsikan tata urutan peraturan perundang-undangan nasional
Mendeskripsikan proses pembuatan peraturan perundang-undangan nasional
Menunjukkan keterampilan mengamati tentang tata urutan peraturan
perundang-undangan nasional
Menunjukkan keterampilan menanya tentang tata urutan peraturan
perundang-undangan nasional
Menyusun laporan hasil telaah tentang tata urutan peraturan
perundangundangan nasional
Menyajikan laporan hasil telaah tentang tata urutan peraturan
perundangundangan nasional
D. Materi Pembelajaran
Makna tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia .
Pengertian peraturan perundang-undangan nasional
Tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia
Proses penyusunan peraturan perundang-undangan .
Menampilkan sikap sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi kelompok dan kajian konstitusionalitas
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
38
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
Buku PPKn Siswa Kelas Ⅷ, Kemendikbud, Tahun 2017
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. (3 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu
Nasional yang membangkitkan rasa kecintaan terhadap tanah air.
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem solving mengenai
Peraturan perundang-undangan serta menghubungkannya dengan Bab 2.
Guru meminta peserta didik untuk melakukan pengamatan gambar.
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
pemberian beranggotakan 4 orang.
rangsangan) Guru meminta tiap kelompok untuk mengamati gambar 3.1
dan mengilustrasikan tentang mematuhi peraturan di jalan
raya.
Guru meminta siswa untuk mencatat situasi pada gambar atau
ilustrasi tersebut, dengan mengasumsikan apa yang terjadi
ketika peristiwa tersebut berlangsung.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru dapat membimbing peserta didik merumuskan beberapa
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkenaan dengan makna tata urutan
identifikasi peraturan perundang-undangan.
masalah)
Pertanyaan dapat diarahkan pada persoalan-persoalan, seperti:
o Apakah ada hubungannya pelaksanaan tata tertib dengan
peraturan perundangundangan?
o Bagaimana sebuah perilaku disebut melanggar peraturan
perundangundangan?
o Bagaimana tata urutan perundangan yang berlaku di
Indonesia?
Guru meminta peserta didik secara kelompok mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong peserta
didik untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan
secara mendalam tentang sesuatu.
39
Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok
yang menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan
(pengumpulan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun
data) dengan membaca uraian materi di Buku PPKn Kelas VIII Bab
3 bagian A, mencari melalui sumber belajar lain seperti buku
referensi lain dan internet tentang Tata urutan Peraturan
Perundangan.
Guru meminta tiap kelompok untuk mencari kasus
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dari
media massa. Peran guru dalam langkah tahap ini adalah
sebagai berikut.
o Mengarahkan kasus seperti apa saja yang dapat dikaji
sesuai dengan materi pembelajaran.
o Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan
memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik,
atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok.
Guru membimbing Peserta didik dan memfasilitasi untuk
mencari ketentuan di bawah UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang diindikasikan bertentangan dengan UUD
tersebut; atau mencari kebijakan public tertentu di
lingkungannya yang ditengarai bertentangan dengan
ketentuan hukum yang ada.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan
Data) hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh
sebelumnya, seperti:
o Produk peraturan perundangan apakah yang dilanggar
dari kasus yang kalian bahas?
o Apakah ada sanksi balam pelanggaran tersebut?
o Bagaimana tata urutan peraturan perundang-undangan
bermakna dalam pelanggaran tersebut?
Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk
menyimpulkan tentang makna tata urutan peraturan
perundang-undangan.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian)
Guru meminta tiap kelompok untuk secara bergiliran setiap
mempersiapkan dan melaksanakan sajian lisan tanpa atau
dengan menggunakan media tentang kajian konstitusionalitas
kasus yang dikajinya.
Kelompok lain diminta untuk menanggapi dan berlanjut
dengan diskusi.
Guru menilai keterampilan peserta didik yang menyajikan
materi dan mengapresiasi penyajian.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Guru :
40
● Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui Tanya
jawab secara klasikal.
● Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran
yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan
berkaitan dengan makna tata urutan peraturan perundang-undangan, dengan
meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut:
o Apa manfaat yang diperoleh dari Mengkaji kasus pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan bagi kalian?
o Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
o Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
o Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
o Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
● Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
individu.
o Guru memberi tugas aktivitas (Tabel 3.2) dilaksanakan secara perorangan
untuk penilaian kompetensi pengetahuan.
o Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya akan
mempelajari Pengertian Peraturan Perundang-undangan Nasional dan
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan.
I. Penilaian hasil pembelajaran
a) Penilaian sikap
Skor
No. Pernyataan 1 2 3 4 Skor Nilai
akhir
A. Sikap jujur
1. Menyerahkan kepada
41
yang berwenang barang
yang ditemukan.
2. Membuat laporan
berdasarkan data atau
informasi apa adanya.
3. Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang
dimiliki.
4. Tidak menjadi plagiat
B. Sikap disiplin
1. Dating tepat waktu.
42
disuruh/diminta.
Nilai (SB/B/C/K)
b) Penilaian pengetahuan
Keterangan:
1) Ketepatan jawaban: jawaban yang disampaikan oleh peserta didik tepat dan
benar.
2) Kejelasan: jawaban yang disampaikan oleh peserta didik jelas dan dimengerti
peserta didik lainnya.
3) Memberikan tanggapan: peserta didik memberikan tanggapan terhadap jawaban
yang diberikan oleh peserta didik lainnya.
c) Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan
peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab
pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam
43
memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil
telaah tentang memaknai tata urutan peraturan perundang-undangan. Lembar
penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format dibawah
ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi serta keperluan guru.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca buku dari berbagai sumber :
44
Peserta didik mampu memahami peraturan perundang-undangan dalam
sistem hukum nasional
B. Materi Essensial
Makna tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia
D. Evaluasi
45
DAFTAR HADIR MAHASISWA PLP
46
47
48
49
50
DAFTAR FOTO
KEGIATAN MAHASISWA PLP UNIVERSITAS JAMBI 2022
Gambar 1. Penyerahan mahasiswa PLP universitas jambi
51
Gambar 3. Mengawas ujian PTS
52
Gambar 6. Mengajar di kelas dan piket
53
Gambar 8. Memperingati hari guru
54
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pendidikan formal:
55