Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS SWOT DAN PEMBELAJARAN

PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT FORMAL


DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

LAPORAN OBSERVASI

Disusun Guna Menyelesaikan Tugas Akhir Semester


Mata Kuliah Pendidikan Masyarakat

Dosen Pengampu: Dr. Syur’aini, M.Pd

Disusun Oleh
Nama : Hernanda Septiani
NIM : 19002014
Jurusan : Administrasi Pendidikan

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
ii
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan observasi yang berjudul “Analisis SWOT Dan Pembelajaran Program
Pendidikan Masyarakat Formal Di SMK Negeri 2 Pariaman”.

Laporan ini merupakan hasil dari observasi induvidu di SMK Negeri 2 Pariaman
pada hari Sabtu, 19 Juni 2021 sebagai salah satu syarat untuk mengikuti pembelajaran
dan tugas akhir semester mata kuliah Pendidikan Masyarakat.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan dan


kelemahan, namun atas bantuan dan bimbingan dari pihak sekolah maupun pihak
universitas, laporan ini dapat diselesaikan pada waktunya. Oleh sebab itu, penulis
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Arrahmi selaku Kepala SMK Negeri 2 Pariaman
2. Ibu Dr. Syur’aini, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Masyarakat
3. Orang tua yang telah membantu dana dalam melakukan observasi ini
4. Seluruh teman-teman dan Keluarga Besar SMKN Negeri 2 Pariaman dan Jurusan
Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kesalahan. Maka dari
itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan observasi ini dapat diterima dengan baik
serta bermanfaat untuk observasi – observasi selanjutnya.

Padang, 19 Juni 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN OBSERVASI..........................................................................ii


KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I PEMBAHASAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan Observasi................................................................................................2
C. Manfaat Observasi..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Profil Sekolah.....................................................................................................3
B. Karakteristik SMK N 2 Pariaman.......................................................................4
C. Capaian yang diperoleh......................................................................................5
BAB III HASIL OBSERVASI.........................................................................................6
A. Pelaksanaan Pembelajaran..................................................................................6
B. Analisis SWOT SMK N 2 Pariaman................................................................12
a. Kekuatan (Strengths)........................................................................................13
b. Kelemahan (Weakness).................................................................................14
c. Tantangan (Threat)...........................................................................................14
d. Peluang (Oppartunity)...................................................................................15
BAB IV TANGGAPAN..................................................................................................16
BAB V PENUTUP..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
LAMPIRAN....................................................................................................................20

iv
BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Sekolah menegah kejuruan adalah salah satu sekolah formal yang ada di
masyarakat. Secara umum, SMK ditempuh selama 3 tahun, namun ada pula yang
ditempuh selama 4 tahun. Biasanya terjadi karena adanya tambahan waktu Praktek
Kerja Lapangan yang dilakukan selama 1 tahun.

Secara umum tujuan SMK sama seperti sekolah formal lainnya, yaitu untuk
membentuk insan yang memiliki kedewasaan jasmani dan rohani. Adapun beberapa
tujuan dan fungsi pendidikan formal ialah sebagai berikut:
a. Melatih Kemampuan Akademik
Kemampuan akademis ini meliputi kemampuan analisis, menghafal,
logika, memecahkan masalah dan lain sebagainya. Seseorang yang memiliki
kemampuan akademis yang baik pada umumnya lebih mampu memecahkan
masalah dan memiliki kehidupan yang lebih baik.

b. Melatih Mental, Fisik Dan Disiplin


Jalur pendidikan ini mengharuskan peserta didik untuk tiba di sekolah
pada jam tertentu dan pulang pada jam tertentu. Hal ini secara tidak langsung
dapat melatih kedisiplinan peserta didik. Selain itu, proses belajar di sekolah
secara terus menerus akan membentuk mental dan fisik para peserta didika
menjadi lebih baik.
c. Melatih Tanggung Jawab
Di sekolah, para peserta didik juga diajarkan tentang tanggung jawab,
misalnya tanggung jawab mengerjakan tugas, menjaga kebersihan dan lain
sebagainya.

Selain yang disebutkan diatas, SMK bertujuan menyiapkan peserta didik


mengembangkan diri dan kreativitas agar siap untuk bekerja dan mampu bersaing
dalam proses kerjanya.

Di SMK juga diadakan Praktek kerja Lapangan, ini berguna untuk siswa gar
menguji kemampuannya di dunia pekerjaan. Praktik Kerja Lapangan merupakan
salah satu bentuk penyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi para siswa, yang
memadukan antara pendidikan di sekolah dengan pendidikan di dunia industri yang
diperoleh dengan melakukan praktik kerja secara langsung dan terarah untuk
menambahkan keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah
mempersiapkan kelulusan untuk dapat bekerja secara mandiri.

Penulis melakukan observasi di lembaga pendidikan masyarakat formal


berbentuk SMK dikarenakan tidak semua siswa dapat melanjutkan pendidikannya di
perguruan tinggi. Dengan adanya SMK, siswa yang tidak dapat melanjutkan
pendidikannya dapat menempuh jalur penididikan ini karena SMK telah
menyediakan pembelajaran praktek yang berguna untuk mencari pekerjaan. SMK

1
mengajarakan teori maupun praktek sesuai jurusan yang ditempuh oleh siswa.
Dengan adanya SMK ini, memudahkan masyarakat khususnya yang kurang mampu
untuk bersekolah, karena lulusan dari SMK ini sudah diajarkan untuk siap terjun di
dunia pekerjaan.

B. Tujuan Observasi
Tujuan yang diperoleh agar SMK dapat berjalan sesuai yang diharapkan
masyarakat. Adapun tujuan yang akan dicapai, yaitu:
1. Untuk mengetahui gambaran tentang pembelajaran yang ada di SMK Negeri 2
Pariaman
2. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, tantang dan peluang yang ada di SMK
Negeri 2 Pariaman

C. Manfaat Observasi
Bagi lembaga pendidikan masyarakat terkait, laporan observasi ini berguna
untuk mengetahui bagaimana manajemen yang dikelola dalam lembaga pendidikan
tersebut, hal ini untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari lembaga ini.
Sedangkan unutk penulis, setelah dilakukannya observasi didapat manfaatnya,
yaitu:
1. Mengetahui gambaran tentang pembelajaran yang ada di SMK Negeri 2
Pariaman
2. Mengetahui kekuatan, kelemahan, tantang dan peluang yang ada di SMK Negeri
2 Pariaman

3.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah
SMK Negeri 2 Pariaman pada mulanya terletak di Kelurahan Kampung Pondok
Jalan Pangeran Diponegoro No.48 Kota Pariaman, berstatus Negeri di
bawah Yayasan Pemerintah Daerah Padang Pariaman. Berdasarkan surat keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 20 November
1984 nomor: 0559/01/1984, diresmikanlah penegerian sekolah ini oleh Kanwil
Depdikbud Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 30 Desember 1985.

Sebelumnya sekolah ini didirikan pada tahun 1959 dengan kepala sekolah Bapak


Abdul Malik yang kegiatan pelaksanaan pembelajaran menumpang di SMA Negeri
Pariaman, dengan jumlah siswa satu lokal tidak ada penambahan sampai tamat
(kelas tunggal). Pada tahun 1961 sekolah ini menumpang belajar di gedung SMEP
Negeri Pariaman yang dipimpin oleh Bapak Baharudin Jamal dan guru-gurunya
sebagian besar adalah guru SMEP Negeri Pariaman. Pada tahun ini sekolah hanya
bertahan 6 bulan disebabkan guru-gurunya banyak yang sedang tugas belajar
sehingga siswa terpaksa pindah ke sekolah lain. Pada tahun 1965 dengan
inisiatif DPRD Tingkat II Padang Pariaman didirikan kembali SMEA Pemda
Pariaman dengan Kepala Sekolah Bapak Nazar Hakim dan tempat belajar masih
menumpang pada SMEP Negeri Pariaman, proses belajar mengajar terus berlanjut
sampai pimpinan sekolah diserahterimakan kepada Bapak Alhadar Alam BA. Beliau
memimpin sekolah sampai pada tahun 1982. 

Dimasa itulah dibangun ruang belajar sendiri untuk SMEA Pemda Pariaman,


Jalan Diponegoro No. 48 Pariaman. Dari tahun 1982 sampai dengan tahun 1985
pimpinan dipegang oleh Bapak Bachtiar Said yang berasal dari SMEA Negeri 1
Padang. Di masa ini dimulai persiapan penegrian menjadi SMEA Negeri Pariaman
dengan kepala Sekolah pertamanya Bapak Asrin Zainal yang sebelumnya bertugas
sebagai wakil kepala sekolah SMEA Negeri Payakumbuh.

Berdasarkan anggaran DIP mulai tahun anggaran 1994/1995 mulailah dibangun


gedung baru SMEA Negeri Pariaman di atas tanah bekas bangunan STM Negeri
Pariaman yang terletak di jalan Syam Ratulangi No. 11 Kampung Baru Pariaman
dengan jumlah lokal dan ruangan teori sebanyak 16 dan 5 ruangan labor. Seiring
dengan dibangunnya gedung baru kegiatan belajar mengajarpun pindah ke gedung
tersebut pada tahun ajaran 1997/1998. Sejak awal berdiri SMK Negeri 2 Pariaman
memiliki 3 rumpun yaitu Rumpun Perdagangan, Rumpun Akuntansi, Rumpun
Perkantoran selama kurun waktu 23 tahun. Kemudian di tahun 2004 dibuka jurusan
Usaha Perjalanan Wisata dan disusul jurusan Multimedia di tahun 2007 Jurusan
Tata Boga pada tahun 2013 dan Jurusan Akomodasi Perhotelan pada tahun 2001.
Berikut ini data-data lainnya tentang SMK Negeri 2 Pariaman

3
Data Sekolah
NPS : 10307421
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SMK
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Pendirian Sekolah : 0559/0/1984

Data Pelengkap
Nama Bank : BANK NAGARI
Cabang KCP/Unit : PARIAMAN
Rekening Atas Nama : BOS SMKN 2 PARIAMAN
Luas Tanah Milik : 11695
Luas Tanah Bukan Milik : 0
Status BOS : Bersedia Menerima
Waku Penyelenggaraan : Sehari penuh (5 h/m)
Sertifikasi ISO : 9001:2008
Sumber Listrik : PLN
Daya Listrik : 40400

Visi dari SMK N 2 Pariaman adalah


“Menjadi sekolah unggul, Quranni, kreatif, inovatif, komunikatif,
kolaboratif, litelatif, mandiri, berfikir kritis berbasis teknologi, seni
budaya dan peduli lingkungan”

B. Karakteristik SMK N 2 Pariaman


Sekolah kejuruan yang berlokasi di Pariaman, Sumatera barat ini memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Menumbuhkan kebiasaan baik sesuai ajaran Al-qur’an disegala aspek kegiatan
sekolah
b. Mengembangkan pengelolaan manajemen sekolah secara transparan
menggunakan teknologi dan informasi
c. Meningkatkan kualitas guru melalui pendidika dan pelatihan berskala nasilan
dan internasional
d. Mengembangkan potensi siswa secara optimal baik dibidang akademik maupun
non akademik untuk menuju generasi yang berkualitas
e. Mengembangkan budaya membaca, dengan adanya adanya taman baca di
sekolah
f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan teknologi 4.0
g. Optimalisasi sarana dan prasarana dalam pembelajaran yang berbasis informasi
dan teknologi
h. Adanya kesadaran warga kesolah akan pentingnya kelestarian lingkungan
i. Menjalin kerjasama yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat, instansi,
dunia usaha dan dunia industri.

4
C. Capaian yang diperoleh

Capaian yang diharapkan oleh SMK N 2 Pariaman agar lulusan dapat berdaya
saing dan terampil dengan tuntutan dunia kerja. SMK N 2 Pariaman telah
menyipkan sertifikat kompetensi yang diharapkan berguna nantinya bagi lulusan.
Sertifikat kompetensi ini didapatkan apabila siswa telah dinyatakan lulus dalam
Ujian Kompetensi Keahlian yang diadakan oleh sekolah.

Selain itu, capaian yang diharapkan dalam masyarakat bahwa SMK N 2


Pariaman dapat diterima baik dalam masyarakat. Sekolah ini juga memudahkan
masyarakat khususnya yang kurang mampu untuk bersekolah, karena lulusan dari
SMK ini sudah diajarkan untuk siap terjun di dunia pekerjaan, tanpa harus
melanjutkan jenjang pendidikannya.

5
BAB III
HASIL OBSERVASI

A. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran di SMK N 2 Pariaman mengikutik sistem belajar pada


Kurikulum 2013, yaitu kurikulum berbasis kompetensi, pengembangan
kurikulum 2013 diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Permendikbud No. 69 tahun 2013,
menyatakan bahwa kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Hal
ini dimaksudkan agar pengetahuan peserta didik di Indonesia dalam mempelajari
suatu materi dapat tersusun secara utuh dari berbagai sisi disiplin ilmu.

Kurikulum pembelajaran SMK N 2 Pariaman terdiri dari 3 kelompok


mata pelajaran, yaitu Kelompok A, B, dan C. Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80
menyatakan bahwa:
1. Penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk
bidang keahlian
2. Setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas
1 (satu) atau lebih program studi keahlian
3. Setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.

Kurikulumnya sendiri berisi mata pelajaran wajib, matapelajaran


Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri Mata pelajaran wajib terdiri
atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika,
IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, dan
Keterampilan/Kejuruan.

Sedangkan untuk kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang


bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan
pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan
daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan
ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan.

Selain itu, di SMK N 2 Pariaman juga mengadakan Praktek Kerja lapang


yang diadakan pada kelas XI untuk seluruh jurusan. Praktik Kerja Lapangan
merupakan salah satu bentuk penyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi
para siswa, yang memadukan antara pendidikan di sekolah dengan pendidikan di
dunia industri yang diperoleh dengan melakukan praktik kerja secara langsung

6
dan terarah untuk menambahkan keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikan
kejuruan adalah mempersiapkan kelulusan untuk dapat bekerja secara mandiri.

Dengan adanya PKL di SMK N 2 Pariaman adalah nembentuk


kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja, karena adanya
PKL ini siswa pengalaman melatih diri dengan mengkaji konsep – konsep yang
didapat selama pendidikan sehingga terbiasa dengan lapangan kerja,
memantapkan sikap profesional yang diperlukan oleh siswa dalam memasuki
lapangan kerja sesuai dengan bidangnya. Hal ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan memperoleh masukan serta
umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan
dengan kenyataan yang ada di lapangan dan menyiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman dalam era informasi dan
teknologi.

Tahapan pembelajaran di SMK N 2 Pariaman mengikuti peratuan yang


berlaku, yaitu berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses, yang terdiri dari penyiapan perangkat pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Tahapan pelaksanaan pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Dalam proses pembelajaran K-13, strategi – strategi tersebut (kegiatan


pendahuluan, inti, penutup) harus dilakukan dengan pendekatan ilmiah
(scientificapproach) dan bernuansa tematik. Pendekatan saintifik (scientific
approach) adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah
keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui
observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian
mengkomunikasikan.

Model pembelajaran yang diutamakan dalam SMK N 2 Pariaman adalah


model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran
berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis
permasalahan (Problem Based Learning), yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran inkuiri adalah suatu kegiatan belajar yang mengajak
siswa untuk berperan aktif dalam mencari dan menemukan solusi dari
permasalahan yang ada. Siswa berperan menjadi objek dan guru hanya
sebagai fasilitator. Semua kegiatan belajar dipusatkan kepada siswa dan guru
bertugas memberikan materi atau permasalahan dan siswa akan mencari
jalan keluar atau solusi dari permasalahan yang ada secara mandiri. Sumantri
dan Permana (Dalam Putra 2015 : 89) mengemukakan bahwa penggunaan
pembelajaran inkuiri juga didasarkan dengan beberapa hal antara lain:
a. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat. Seiring
dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat, guru
dituntut kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar siswa dapat
menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan
ilmu pengetahuan. Salah satu langkah guru dalam menyikapi hal tersebut
adalah menyajikan pembelajaran dengan metode inkuiri;
b. Belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah, tetapi juga lingkungan. Kita

7
harus menanamkan pemahaman siswa bahwa belajar tidak hanya
diperoleh dari sekolah melainkan juga dari lingkungan. metode inkuiri
bisa membantu guru dalam menanamkan pemahaman tersebut. Metode
ini mengajak siswa untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa
bimbingan guru. Dalam hal itu, siswa mengembangkan kemampuan
yang diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan suatu konsep
dalam pembelajaran;
c. Melatih siswa untuk memiliki kesadaran sendiri tentang kebutuhan
belajarnya. Metode ini menekankan kepada keaktifan siswa dalam
menemukan suatu konsep pembelajaran dengan kemampuan yang
dimilikinya. Dengan langkah pembelajaran tersebut, siswa akan dapat
memiliki kesadaran tentang kebutuhan belajarnya;
d. Penanaman kebiasaan belajar berlangsung seumur hidup. Penanaman
kebiasaan belajar yang berlangsung sumur hidup bisa dilaksanakan
dengan metode pembelajaran inkuiri. Dalam metode ini, siswa diarahkan
untuk selalu mengembangkan pola pikirnya dalam mengembangkan
konsep pembelajaran. Siswa juga dituntut selalu mencari pengetahuan
yang menunjang pemahamannya terhadap konsep pembelajaran. Hal
inilah yang menjadi langkah awal guru dalam penanaman terhadap siswa
tentang pengertian belajar berlangsung sumur hidup

2. Model belajar berbasis proyek/tugas (Project-Based Learning), yaitu


pembelajaran yang membutuhkan suatu pendekatan pengajaran
komprehensip di mana lingkungan belajaran siswa (kelas) didesain agar
siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah autentik termasuk
pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas
bermakna lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja
secara mandiri dalam mengkontruksi (membentuk) pembelajarannya, dan
mengulminasikan dalam produk nyata.

3. Model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran


yang lebih banyak menggunakan masalah-masalah dikehidupan nyata agar
peserta didik dapat berpikir konkrit dan dapat mengembangkan
kreatifitasnya. Ada beberapa karakteristik pembelajaran berbasis masalah,
Arends (1997) mengidentifikasikan 5 karakteristik sebagai berikut:
a. Pengajuan pertanyaan atau masalah, mengorganisasikan di sekitar
prinsip–prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran
berbasis masalah mengorganisasikan pembelajaran di sekitar pertanyaan
dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi
bermakna untuk siswa. Mereka mengajukan situasi kehidupan nyata
autentik, menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya
berbagai macam solusi untuk situasi itu.
b. Keterkaitan dengan disiplin ilmu lain, meskipun pembelajaran berbasis
masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA,
matematika, ilmu– ilmusosial), masalah yang akan diselidiki telah
terpilih benar–benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau
masalah itu dari banyakmata pelajaran. Sebagai contoh, masalah polusi
yang dimunculkan dalam masalah pelajaran di teluk Chesapeake

8
mencakup berbagai subyek akademik dan terapan mata pelajaran seperti
biologi, ekonomi, sosiologi, pariwisata, dan pemerintahan.
c. Menyelidiki masalah autentik, pembelajaran berbasis masalah
mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari
penyelesaian nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan
masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan,
mengumpulkan dan menganalisa informasi, melakukan eksperimen (jika
diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan
d. Memamerkan hasil kerja, pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa
untuk menghasilakan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau
artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk
penyelesaian masalah yang mereka temukan. Karya nyata dan peragaan
seperti yang akan dijelaskan kemudian, direncanakan oleh siswa untuk
mendemonstrasikan kepada teman–temannya yang lain tentang apa yang
mereka pelajari dan menyediakan suatu alternatif segar terhadap laporan
tradisional atau makalah.
e. Kolaborasi, pembelajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa yang
bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan
atau dalam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan motivasi untuk
secara berkelanjutan terlibat dalam tugas–tugas kompleks dan
memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan ketermapilan berfikir.

Adapun strategi pembelajaran yang digunakan di SMK N 2 Pariaman


adalah model pembelajaran kontekstual, yaitu
a. Contekstual Teaching And Learning/ CTL merupakan konsep belajar dimana
guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses
kontruksi sendiri sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam
kehidupannya sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Disamping itu pendekatan Contextual Teaching and Learning/CTL


merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang melaksanakan pentingnya
lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses belajar agar kelas “hidup” dan
lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya.
Contextual Teaching and Learning/CTL adalah suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Keadaan yang mempengaruhi langsung keadaan siswa dan
pembelajarannya
2. Dengan menggunakan waktu/kekinian, yaitu masa yang lalu, sekarang,
dan yang akan datang
3. Contextual Teaching and Learning/CTL merupakan lawan dari textbook
centered
4. Lingkungan budaya, sosial, pribadi, ekonomi, dan politik
5. Belajar tidak hanya menggunakan ruang kelas, bisa dilakukan di dalam
kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara

9
6. Mengaitkan isi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan siswa
7. Membekali siswa dengan pengetahuan yang fleksibel dapat ditarapkan dari
satu permasalahan ke permasalahan lain, dari satu konteks ke konteks lain.
Ada delapan komponen utama dalam sistem Contekxtual Teaching and
Learning/CTL, yaitu:
1. Melakukan hubungan yang bermakna (Making meaningful connection).
Siswa dapat mengatur sendiri sebagai seorang yang belajar secar aktif
dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat
bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok, dan orang yang dapat
belajar sambil berbuat (Learning by doing)
2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (duing significantwork).
Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dengan berbagai
konteksyang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan
sebagai anggota masyarakat.
3. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning). Siswa melakukan
pekerjaan yang sigifikan: ada tujuannya, dan urusannya dengan orang
lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada
produknya/hasilnya yang sifatnya nyata.
4. Bekerja sama (collaborating). Siswa dapat bekerja sama. Guru membantu
siswa bekerja secara optimal dan efektif dalam kelompok, membantu
mereka memahami mereka bagaimana mereka saling mempengaruhi dan
saling berkomunikasi.
5. Berfikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking). Siswa bisa
menggunakan tingkat berfikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif:
dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat
keputusan, menggunakan logika dan bukti-bukti.
6. Mengasuh dan memelihara pribadi siswa (nurturing the
individual).Siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi
perhatian, memiliki harapan-harapn yang tinggi, memotivasi dan
memperkuat diri sendiri. siswa tidak dapat berhasil tanpa dukungan
orang dewasa. Siswa menghormati temannya dan juga orang yang lebih
dewasa.
7. Mencapai standart yang lebih tinggi(reaching high standards). Siswa
mengenal dan mencapai standart yang lebih tinggi: mengidentifikasi
tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan
kepada siswa cara mencapai apa yang disebut “exellence”.
8. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessement). Siswa
menggunakan pengetahuan akademiknya dalam konteks dunia nyata
untuk satu tujuan yang bermakna. Misalnya, siswa boleh
menggambarkan informasi akademis yang telah mereka pelajari dalam
pelajaran sains, kesehatan, pendidikan, matematika, dan pelajaran bahasa
inggris dengan mendesain sebuah mobil, merencanakan menu sekolah,
atau membuat penyajian perihal emosi manusia.

Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang


memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi,
membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang

10
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan
kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan
eksperimen secara kolaboratif.

Untuk melaksanakan proses belajar di SMK N 2 pariaman, keuangan dan


pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentu dan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Kompenen keuangan
pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan belajar mengajar disekolah bersama dengan kompenen-
kompenen yang lainnya. Dengan kata lain setiap kegiatan disekolah memerlukan
biaya, baik itu di sadari maupun tidak disadari. Kompenen keuangan ini perlu di
kelola dengan sebaik-baiknya, agar dan yang ada dapat di manfaatkan secara
optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh di SMK Negeeri 2 Pariaman,


bahwa dana sekolah bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dana yang diterima oleh sekolah sekitar Rp.1.172.600.000,00. Dana BOS
didapat dari jumlah siswa dikalian Rp.1.600.000,00 yang diseluarkan per tahun.
Pihak yang berperan dalam mengelola keuangan sekolah adalah kepala SMK 2
Pariaman selaku penanggungjawab keuangan sekolah, bendahara sekolah selaku
pemegang dan pengelolaan keuangan sekolah, guru, masyarakat sekitar serta
pihak yang bersangkutan.

Pos – pos pengeluaran yang dilakukan oleh SMK Negeri 2 Pariaman


dalam melakukan pembelajaran, yaitu:
1. Untuk pengembangan sarana SMK Negeri 2 Pariaman, contohnya
perpustakaan. Sarana yang dilengkapi yaitu perlengkapan buku, renovasi
perpustakaan, untuk pembelian almari dan rak buku serta peralatan lain yang
diperlukakan dalam sarana perputakaan dan sekolah.
2. Untuk kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Pengeloaaan
keuangan untuk kegiatan ini digunakan untuk pembelian komsumsi panitia
PPDB dan pembelian ATK yang diperlukan dalam melakukan kegiatan
tersebut
3. Untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler. Pengelolaan keuangannya
digunakan untuk melengkapi alat praktek siswa dan membeli alat praktek
habis pakai, seperti jurusan Tata Boga, untuk membeli peralatan dan bahan
masak tersebut biayanya diambil dari BOS. Disini siswa tidak mengeluarkan
biaya sama sekali, kecuali apabila siswa ingin membuat menu melebihi
anggaran BOS, siswa yang menambah sedikit biaya untuk melakukan
pembeliannya. Namun itu, tidak wajib dilakukan siswa mengingat bahwa
sudah diangggarakan biaya untuk kegiatan ini.
4. Untuk evaluasi pembelajaran dan Ujian Nasional (UN), misalnya untuk
pembelian ATK dan biaya penggandaan soal ujian, pembelian komsumsi
panitia dan pengawas ujian. Selain itu, untuk UN sendiri, digunakan untuk
membayar honor pengawas UN dan transportasi untuk menuju ke sekolah
tersebut apabila pengawas eksternal.

11
5. Pengelolaan sekolah, digunakan untuk pembelian ATK, dan alat-alat yang
diperlukan dalam melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, misalnya di Tata
Usaha diperlukan pembelian tinta, HVS, Flashdisk dan lain-lain. digunakan
juga untuk keperluan rapat dan kegiata akreditasi sekolah. Namun, biaya di
kegiatan ini tidak boleh untuk membayar honor guru.
6. Untuk pengembangan profesi guru dan teknik, yaitu untuk pelaksanaan
diklat guru, kegiatan kepala sekolah untuk mengikuti musyawarah kerja ke
sekolah lain.
7. Pengembangan teknik misalnya untuk langganan daya dan jasa, contohnya
pembayaran listrik, wi-fi, air, langganan koran dan langganan jasa lainnya.
8. Pemeliharaan sarana dan prasarana, misalnya untuk melakukan service
peralatan sekolah, perbaikan gedung sekolah dan hal lain seputar sarana dan
prasarana sekolah
9. Pembayaran honor guru, guru dapat dibayar honornya dari sekolah apabila
telah memiliki SK pengangkatan guru honor tahun sebelumnya dari dinas
provinsi Sumatera Barat. Namun honor guru ini tidak dibayar menggunakan
dana BOS, melainkan dan dana BOP
10. Membeli alat multimedia, masalnya bembeli printer, membeli computer dan
lain-lain. Namun, untuk pembelian alat mulitimedia ini dibatasi sehingga
pihak sekolah merancang untuk membuat alat-alat tersebut melalui siswa
jurusan teknik komputer
11. Penyelenggaraan Ujian Kompetensi Keahlian, untuk pembelian ATK dan
biaya penggandaan soal ujian, pembelian komsumsi panitia dan pengawas
ujian dan untuk membayar honor pengawas UN dan transportasi untuk
menuju ke sekolah tersebut apabila pengawas eksternal
12. Melakukan kegiatan PKL siswa

Proses pengelolaan keuangan di SMK Negeri 2 Pariaman sendiri melalui


tahap pengajuan proposal kegiatan. Disini bendahara dapat menentukan
perlukah diberi biaya, apabila telah di-acc dan diterima anggarannya, pihak yang
mengajukan proposal memiliki hak untuk mengelolan anggaran tersebut. Setelah
selasai kegiatan tersebut, pengaju proposal diminta membuatkan surat
pertanggungjawaban (SPJ). Di SPJ ini, ditulis hal-hal yang dibeli dan
dilampilaran bukti pengeluaran dana tersebut. Bendahara juga membuat laporan
keuangan sekolah agar tidak terjadi kesalahan dalam kepengelolaan keuangan.

Proses pengawasan keuangan di SMK Negeri 2 Pariaman yaitu diawasi


langsung oleh kepala sekolah, lalu setiap semesternya bendahara mengirim
laporan yang tujukan untuk Dinas Keuangan dan Inspektorat serta setiap
triwulan mengirim laporan ke Dinas Provinsi.

B. Analisis SWOT SMK N 2 Pariaman


Analisis SWOT merupakan suatu identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunities), akan
tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan
ancaman (threats).

12
Dengan analisis SWOT tersebut diharapkan lembaga pendidikan dapat
melakukan langkah – langkah strategis. Strategi adalah suatu cara dimana
organisasi atau lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-
peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta
sumber daya dan kemampuan internal. Setelah melakukan analisis SWOT,
berikutnya adalah melakukan langkah-langkah strategis sebagai berikut:
a. Kekuatan
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi
khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau
keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut. Hal ini dilihat dari
kelebihan-kelebihan lain yang membuat sekolah unggul bagi pesaing –
pesaing serta dapat memuaskan steakholder maupun pelanggan (peserta
didik, orang tua, masyarakat dan bangsa).
b. Kelemahan
Kelemahan adalah hal yang wajar tetapi yang terpenting adalah penentu
kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa meminimalisir kelemahan-
kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi
kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain. Kelemahan ini
bisa kelemahan dalam sarana dan prasarana, kualitas atau kemampuan
tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara
hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri
dan lain-lain.
c. Peluang
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan
bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Peluang dapat dilihat
dari sisi keadaan di sekolah.
d. Ancaman
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga
pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi
sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah
lembaga pendidikan itu sendiri.

Berikut ini adalah analisis SWOT yang ada di SMK N 2 Pariaman, yaitu:
a. Kekuatan (Strengths)
Dari observasi yang telah dilakukan di SMK N 2 pariaman didapat
bahwa kekuatan (Strengths) dalam pembelajarannya adalah:
1) Faktor Internal
a) Motivasi guru dan siswa sangat tinggi disekolah, hali ini mampu
mengembangkan metode pembelajaran dan siswa aktif dalam
melaksanakan pembelajaran
b) Fasilitas untuk pelaksanaan pembelajaran lengkap dan keadaannya
kondusif. Alat – alat praktek untuk siswa dan guru dimanfaatkan
dengan baik
c) Hubungan antara guru, siswa dan masyarakat terbilang baik. Hal ini
dapt menghidupkan jiwa kerjasama yang baik diantara siswa, guru
dan masyarakat.
d) Pendekatan, metode dan strategi belajar guru yang bervariasi.

13
Dengan adanya metode pembelajaran yang dilakukan tenaga
pendidik membuat siswa tidak mudah bosan. Seai itu, sesuai vsi
sekolah, SMK N 2 Pariman mengadakan program keagamaan yang
diatur oleh panita dari OSIS dan sekolah
e) Guru – guru yang mengajar telah berkualifikasi dana sumea jurusan
SMK N 2 Pariaman telah berakrediatasi A dan sudah banyak
menorehkan prestasi

2) Faktor Eksternal
a) Biaya sekolah terjangkau bagi masyarakat. Sekolah ini juga
memudahkan masyarakat khususnya yang kurang mampu untuk
bersekolah, karena lulusan dari SMK ini sudah diajarkan untuk siap
terjun di dunia pekerjaan, tanpa harus melanjutkan jenjang
pendidikannya.
b) Kawasan sekolah cukup sepi sehingga membuat siswa lebih fokus
dalam belajar. Wilayah SMK N 2 Pariaman juga dekat dengan pantai
dan pariwisata, cocok untuk siswa untuk melakukan riset ataupun
melaksanakan PKL di daerah tersebut.

b. Kelemahan (Weakness)
Dari observasi yang telah dilakukan di SMK N 2 pariaman didapat
bahwa Kelemahan (Weakness) dalam pembelajarannya adalah:
1. SMK N 2 Pariaman ini adalah sekolah khusus jurusan administatif dan
budaya. Sehingga bagi siswa yang ingin jurusan teknik harus hanya
disediakan satu jurusan, yaitu jurusan teknik komputer
2. Keuangan sekolah disediakan dari BOS sehingga persediaan dana
terbatas
3. Siswa hanya memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara
baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu
digunakan strategi lain.
4. Di sekolah, masih banyak guru honorer, sehingga kesejahteraan pegawai
tidak merata. Penghasilan honorrer yang diperoleh dari sekolah tidak
mampu mencukupi keperluan hidup mereka
5. Lokasi sekolah sulit dijangkau oleh transportasi umum, dan wilayah
sekolah merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami

c. Tantangan (Threat)
Dari observasi yang telah dilakukan di SMK N 2 pariaman didapat
bahwa Tantangan (Threat) dalam pembelajarannya adalah:
1. Lembaga pendidiikan sejenis, yang menyebabkan adanya persaingan
antar sekolah. SMK N 2 Pariaman tidak memiliki jurusan teknik, ini
menjadi tantangan sekolah, karena sekolah pesaing memiliki jurusan
tersebut.
2. Mempertahankan tingkat kepercayaan di masyarakat. SMK N 2
Pariaman adalah salah satu sekolah unggulan di Kota Pariaman, hal ini
menyebabkan penghuni sekolah harus berhati – hati dalam bertindak,
agar tidak merusak reputasi sekolah

14
3. Pembiayaan sekolah, keuangan sekolah hanya bersumber dari dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan apabila ada kekurangan dalam
pendanaan akan kesulitan mecari tambahan dana tersebut.

d. Peluang (Oppartunity)
Dari observasi yang telah dilakukan di SMK N 2 Pariaman didapat
bahwa Peluang (Oppartunity) dalam pembelajarannya adalah:
1. SMK N 2 Pariaman memiliki dukungan dana operasional dari
pemerintah melalui BOS, BSM dan bantuan pemerintah lainnya yang
berguna untuk mencukupi sistem manajemen yang ada di sekolah
2. Wilayah SMK N 2 Pariaman dekat dengan tempat pariwisata dan pusat
kota, ini merupaka peluang bagi siswa untuk melksanakan PKL ataupun
mencari pekerjaan dengan mudah. Selain itu, juga dapat membuka usaha
baru bagi lulusan SMK N 2 Pariaman.
3. Seluruh jurusan yang ada di SMK N 2 Pariaman dituntut untuk
memahami IPTEK, hal ini berguna untuk pembelajaran maupun usaha
menggunakan via online, agar mudah dijangkau oleh peminatnya.

15
BAB IV
TANGGAPAN

Penulis melakukan observasi di lembaga pendidikan masyarakat formal


berbentuk SMK dikarenakan tidak semua siswa dapat melanjutkan pendidikannya di
perguruan tinggi. Dengan adanya SMK, siswa yang tidak dapat melanjutkan
pendidikannya dapat menempuh jalur penididikan ini karena SMK telah
menyediakan pembelajaran praktek yang berguna untuk mencari pekerjaan. SMK
mengajarakan teori maupun praktek sesuai jurusan yang ditempuh oleh siswa.
Dengan adanya SMK ini, memudahkan masyarakat khususnya yang kurang mampu
untuk bersekolah, karena lulusan dari SMK ini sudah diajarkan untuk siap terjun di
dunia pekerjaan.

SMK N 2 Pariaman adalah sekolah kejuruan yang berlandaskan al – qur’an


dalam pelaksanaan sekolahnya, sekolah ini telah mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat di sekotarnya, hal ini merupakan poin penting dalam pelaksanaan
sekolah. Gaya mengajar pendidik di sekolah dalam melaksanakan teknik atau
metode tertentu dalam proses pembelajaran. Taktik lebih bersifat khas individual.
Setiap guru memiliki cara khas yang berbeda satu dengan lainnya dalam melakukan
taktik pembelajaran.

Metode yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan


pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan
komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan
pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan
jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui metode yang tepat,
maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses
pencapaian tujuan.

Pelaksanaan pembelajaran di SMK ini juga sekuasi dengan kurikulum yang


berlaku, yaitu kurikulum 2013. Sasaran dalam kurikulum 2013 ini berupa
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku. Kurikulum ini, menjadikan guru
sebagai tenaga kependidikan utama dalam mengembangkan ide dan rancangan
kurikulum menjadi proses pembelajaran. Peserta didik berhubungan langsung
dengan guru dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung bagi
peserta didik. Hal yang dialami peserta didik menjadi hasil belajar baginya dan hasil
dari pelaksanaan kurikulum. Maka dari itu, kurikulum 2013 ini sangat ditekankan
profesionalitas guru.

Maka, dalam melaksanann pembelajaran ini, guru haru dibimbing dengan baik,
karena dasar dari proses pembelajaran disekolah. Guru dapat biberikan bantuan
teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut
mampu memahami kinerja dari kurikulum dalam meningkatkan kualitas kinerjanya,
terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran,
dengan mutu kinerja guru yang baik akan membuat keberhasilan membantu dan
membimbing siswa mencapai prestasi belajar yang diharapkan, selain itu juga
meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan

16
baik di dalam proses pembelajaran di sekolah serta mendukung dimilikinya
kemampuan pada diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga

Proses pengelolaan keuangan di SMK Negeri 2 Pariaman sendiri melalui tahap


pengajuan proposal kegiatan. Disini bendahara dapt menentukan perlukah diberi
biaya, apabila telah di-acc dan diterima anggarannya, pihak yang mengajukan
proposal memiliki hak untuk mengelolan anggaran tersebut. Setelah selasai kegiatan
tersebut, pengaju proposal diminta membuatkan surat pertanggungjawaban (SPJ).
Di SPJ ini, ditulis hal-hal yang dibeli dan dilampilaran bukti pengeluaran dana
tersebut. Bendahara juga membuat laporan keuangan sekolah agar tidak terjadi
kesalahan dalam kepengelolaan keuangan.

Proses pengawasan keuangan di SMK Negeri 2 Pariaman yaitu diawasi


langsung oleh kepala sekolah, lalu setiap semesternya bendahara mengirim laporan
yang tujukan untuk Dinas Keuangan dan Inspektorat serta setiap triwulan mengirim
laporan ke Dinas Provinsi.

17
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran di SMK N 2 Pariaman mengikutik sistem belajar pada


Kurikulum 2013, yaitu kurikulum berbasis kompetensi, pengembangan
kurikulum 2013 diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Pada kelas XI, siswa SMK N 2 Pariaman
juga mengadakan Praktek Kerja lapang yang diadakan untuk seluruh jurusan.
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan bagi para siswa, yang memadukan antara pendidikan
di sekolah dengan pendidikan di dunia industri yang diperoleh dengan
melakukan praktik kerja secara langsung. Model pembelajaran yang diutamakan
dalam SMK N 2 Pariaman adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based
Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan
model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning),
sedangkan strategi pembelajaran yang digunakan adala Contekstual Teaching
And Learning/ CTL merupakan konsep belajar dimana guru menghadirkan
dunia nyata kedalam kelas.

Dalam observasi juga dilakukan analisis SWOT, yaitu alisis yang


memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunities), akan tetapi
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman
(threats). diharapkan lembaga pendidikan dapat melakukan langkah – langkah
strategis. Strategi adalah suatu cara dimana organisasi atau lembaga akan
mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman
lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anshari. 1982. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Dewi, Masitoh & Laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: DEPAG RI

Dimyati dan Mudjiono. 1989. Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum Di Sekolah.


Bandung: Sinar Baru.

Maisyaroh, Dkk. 2014. Masalah Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 dan
Kerangka Model Supervisi Pengajaran. Malang: Universitas Negeri Malang.
Journal Tidak Diterbitkan.

Mulyana, E. 2013. Pengembangan dan Impelemntasi Kurikulum 2013. Bandung: PT


Remaja Rosdaha.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo


Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapnnya Dalam KBK.
Malang : Penerbit Universitas Negeri Malang

Ranjabar, Jacobus. 2013. System Social Budaya Indonesia. Bandung: Alfabeta Bandung

19
LAMPIRAN

Gambar 1 Kegiatan Wawancara

Gambar 2 Ibu Dra. Nuraini Beru Berus

20
Gambar 3 bersama Waka SMK N 2 Pariaman

21

Anda mungkin juga menyukai