Disusun oleh:
Nama : Fadhli Muhammad
NIM : 3201415069
Program studi : Pendidikan Geografi
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) 2 dapat diselesaikan. Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah banyak
menerima bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M, Hum., selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr.Isnarto,M.Si, selaku kepala Pusat Pengembangan PPL dan Labschool
Universitas Negeri Semarang.
3. Dr.Widodo, S.Sn., M.Sn.,selaku Koordinator Dosen Pembimbing.
4. Drs.Sriyono,M.Si, selaku Dosen Pembimbing mahasiswa PPL Pendidikan Geografi
SMP Negeri 19 Semarang.
5. Drs. Catonggo Sulistiyono,S.Kom, selaku Kepala SMP Negeri 19 Semarang.
6. Sri Lestari, S. Pd., selaku Koordinator Guru Pamong SMP Negeri 19 Semarang.
7. Dra Dwi Sukwati., selaku Guru Pamong mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP Negeri 19 Semarang.
8. Bapak/Ibu guru, staf, dan karyawan SMP Negeri 19 Semarang.
9. Seluruh siswa SMP Negeri 19 Semarang.
10. Teman-teman mahasiswa PPL SMP Negeri 19 Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna kesempurnaan
laporan PPL 2 ini. Penulis berharap semoga laporan PPL 2 ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Semarang, 10 September 2018
Mahasiswa Praktikan
Fadhli Muhammad
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan orang yang memegang peran penting dalam sebuah dunia
pendidikan. Keberhasilan sebuah sekolah dalam dalam memajukan pendidikan sangat
tergantung oleh kinerja dari para guru. Sedangkan untuk menjadi guru yang profesional
yang bisa mendidik para siswanya dengan benar sangatlah tidak mudah.
Universitas Negeri Semarang adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi yang
memiliki misi menyiapkan tenaga pendidik yang siap bertugas dalam dunia pendidikan,
khususnya sebagai guru atau tenaga pendidik. Untuk menghasilkan calon guru
profesional yang siap diterjunkan dalam dunia pendidikan yang sebenarnya, diperlukan
suatu kegiatan yang dapat menghasilkan calon tenaga pendidik yang profesional dan
kegiatan tersebut adalah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
PPL adalah kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa dari program
kependidikan Universitas Negeri Semarang, yang juga telah memenuhi sejumlah
persyaratan lainnya. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memiliki bekal yang
cukup sebelum terjun ke dunia pendidikan yang sesungguhnya sebagai seorang tenaga
pendidik. Sehingga, UNNES mampu mencetak calon-calon tenaga pendidik yang
profesional.
Rektor Universitas Negeri Semarang dalam Peraturan Rektor Unnes Nomor 23 tahun
2016 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program
Kependidikan Universitas Negeri Semarang, menyatakan bahwa PPL adalah kegiatan
intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa program kependidikan Universitas
Negeri Semarang.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang diadakan ada dua periode. Periode
pertama yaitu PPL 1 kegiatannya meliputi observasi dan orientasi sekolah latihan dan
periode kedua yaitu PPL 2 yang kegiatannya merupakan tindak lanjut dari PPL 1.
Dalam PPL 2 ini mahasiswa dituntut untuk terjun langsung dalam kegiatan belajar-
mengajar dalam sekolah latihan bertindak sebagai guru. Melalui PPL 2 mahasiswa
dapat menghayati dan mengamalkan ilmunya dalam lingkungan formal atau sekolah
yang dihadapinya. Kegiatan PPL meliputi pembelajaran model, pembelajaran
1
terbimbing, pembelajaran mandiri, melaksanakan tugas yang diberikan guru pamong
berkaitan dengan pembelajaran, melaksanakan ujian PPL tahap 2, mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler, dan menyusun laporan PPL.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tahap II ini, adalah:
1. Tujuan Umum
Membekali mahasiswa praktikan dengan cara terjun langsung ke dalam dunia
pendidikan sehingga mampu menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional,
sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) tahap II di Universitas Negeri Semarang;
b. Mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang model-model pembelajaran yang
biasanya dipakai dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mendapatkan informasi yang berkenaan tugas dan peran guru di sekolah.
d. Memantapkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
C. Manfaat
1. Manfaat bagi mahasiswa praktikan :
a) Mahasiswa praktikan mempunyai bekal mengajar yang cukup untuk dapat
mencapai penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial yang diharapkan.
b) Mahasiswa praktikan memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang
telah diperoleh selama kuliah ke dalam dunia pendidikan yang sesungguhnya,
sehingga dapat menjadi seorang guru yang berkompetensi
c) Mengetahui dan mengenal secara langsung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
lain disekolah.
d) Mampu mengenal, memahami, mendalami berbagai macam dan model karakter
siswa atau anak didik.
2
e) Mengetahui dan mempraktikkan secara langsung mengenai cara-cara pembuatan
perangkat pembelajaran seperti Program tahunan, Program semester, silabus,
Rencana Pembelajaran yang dibimbing oleh guru pamong masing-masing.
2. Manfaat bagi sekolah :
a) Mendapatkan informasi terbaru tentang dunia pendidikan yang telah
diperoleh mahasiswa dari perkuliahan;
b) Memperoleh transfer pengetahuan mengenai metode-metode dan model-model
pembelajaran terkini sesuai dengan bidang studi yang berkaitan.
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran di sekolah dan memperluas kerjasama
dalam proses pembelajaran di sekolah dengan perguruan tinggi yang
bersangkutan.
3. Manfaat bagi Universitas Negeri Semarang :
a) Memperluas dan meningkatkan jaringan kerjasama dengan instansi yang terkait;
b) Memperoleh informasi tentang kasus kependidikan di sekolah-sekolah sebagai
bahan pengembangan penelitian;
c) Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL, sehingga
kurikulum, metode, dan pengelolaan proses belajar mengajar dapat disesuaikan
dengan tuntutan yang ada di lapangan.
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
4
4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5007);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);
7. Keputusan Presiden Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang;
8. Keputusan Presiden Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi
Universitas;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2011 tentang Statuta
Universitas Negeri Semarang;
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 23 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;
11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa;
12. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman
Pendirian Perguruan Tinggi;
13. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 362/KMK.05/2008 tentang Penetapan
Universitas Negeri Semarang pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai
Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
14. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor
260/MPK.A4/KP/2014 tentang Pengangkatan Prof. Dr. Fathur Rokhman,
5
M.Hum. sebagai Rektor Universitas Negeri Semarang Periode Tahun 2014-
2018;
15. Peraturan Rektor Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Semarang;
16. Peraturan Rektor Nomor 4 Tahun 2010 tentang Status dan Etika Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang;
17. Peraturan Menteri Riset, Tekonologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
18. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 162/O/2004 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Negeri Semarang;
19. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 23Tahun 2017 tentang
Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Mahasiswa Program Kependidikan
Universitas Negeri Semarang.
6
j. Mengikuti upacara penarikan mahasiswa PPL di tempat latihan.
k. Menyusun laporan PPL 2 dalam bentuk PDF dan di upload ke laman
http://ppl.unnes.ac.id dan harus disahkan/divalidasi oleh dosen pembimbing.
2.4 Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran terdiri dari beberapa komponen, di antaranya yaitu:
1. Silabus dan Sistem Penilaian
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran
atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Fungsi silabus
adalah untuk membantu guru dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi
perencanaan belajar mengajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan persiapan mengajar
guru untuk setiap pertemuan. Fungsi RPP adalah sebagai acuan untuk melaksanakan
proses belajar mengajar di kelas agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016,
RPP terdiri atas komponen (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan
kelas/semester, (2) alokasi waktu, (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, (4)
materi pembelajaran, (5) kegiatan pembelajaran, (6) penilaian, dan (7) media/alat,
bahan, dan sumber belajar.
3. Bahan Ajar
Bahan ajar umumnya berbasis aktivitas/kegiatan (task). Sebuah
aktivitas/kegiatan belajar, baik secara eksplisit atau implisit terbentuk atas enam
komponen, yaitu: (1) tujuan, (2) input, (3) aktivitas, (4) pengaturan (setting), (5)
peran guru, (6) peran peserta didik.
4. Analisis Penilaian Harian
Fungsi analisis ulangan harian adalah untuk memperoleh umpan balik
tentang tingkat daya serap peserta didik terhadap materi pelajaran untuk satuan
bahasan secara perorangan maupun klasikal. Komponen utama di dalamnya adalah
daya serap perorangan dan daya serap klasikal.
7
2.5 Kurikulum 2013
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian terseut, ada dua dimensi kurikulum, yaitu: (1) rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, dan (2) cara yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik: mengembangkan
keseimbangan antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; mengembangkan
Kompetensi Dasar dalam berbagai mata pelajaran yang diorganisasikan melalui
Kompetensi Inti; mengembangkan Kompetensi Dasar berdasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar-mata pelajaran dan jenjang
pendidikan; mengembangkan Kompetensi Dasar juga berdasarkan pada prinsip
keselarasan, mudah dipelajari, mudah diajarkan, terukur, dan bermakna untuk dipelajari.
8
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Pelaksanaan
3.1.1 Waktu Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Semarang tahun 2017
dilaksanakan mulai tanggal 30 Juli 2018 sampai dengan 14 September 2018 dengan
rincian:
a. PPL 1 dilaksanakan tanggal 30 Juli 2018 sampai dengan 4 Agustus 2018, dan
b. PPL 2 dilaksanakan tanggal 7 Agustus 2017 sampai dengan 14 September 2018.
3.1.2 Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan 2 dilaksanakan di SMP Negeri 19 Semarang,
beralamatkan di Jalan Abdul Rahman Saleh Semarang.
3.2 Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan PPL Universitas Negeri Semarang tahun 2018 adalah sebagai
berikut.
1. Kegiatan Awal di Kampus
Kegiatan awal PPL di kampus meliputi peer-teaching, pembekalan PPL, dan
upacara penerjunan. Kegiatan peer-teaching dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2018
sampai dengan 20 Juli 2018 bertempat di jurusan matematika Unnes. Pembekalan PPL
dilaksanakan di gedung Auditorium UNNES pada tanggal 23 Juli 2018, dan diakhiri
dengan ujian pembekalan yang dilaksanakan pada hari kedua pembekalan. Sedangkan
upacara pelepasan dilaksanakan secara serempak untuk semua jurusan kependidikan di
Lapangan Rektorat Unnes pada tanggal 26 Juli 2018.
2. Penyerahan mahasiswa PPL ke sekolah latihan
Penyerahan mahasiswa PPL ke sekolah latihan dilaksanakan pada Selnin, 30 Juli
2018 oleh dosen koordinator dosen pembibing di SMP Negeri 19 Semarang yang
disambut oleh Kepala Sekolah, Koordinator Guru Pamong, dan Guru Pamong masing-
masing bidang pelajaran.
3. Praktik Pengalaman Lapangan 1
PPL 1 dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2018 sampai dengan 4 Agustus 2018.
Selama PPL 1 berlangsung, praktikan melakukan observasi mengenai sekolah dan
9
diakhiri dengan menyusun laporan PPL 1. Selain itu, selama PPL 1 berlangsung,
praktikan ditugaskan dan diberi bimbingan untuk menyusun perangkat ajar untuk satu
semester, guna persiapan mengajar nantinya.
4. Praktik Pengalaman Lapangan 2
PPL 2 dilaksanakan mulai tanggal 7 Agustus 2017 sampai dengan 14 September
2018. Selama PPL 2 berlangsung, praktikan ditugaskan untuk mengajar kelas 7H dan
8B untuk pelaksanaan pengajaran terbimbing dan beberapa kelas 7 dan 8 untuk
melaksanakan pengajaran mandiri. Pengajaran terbimbing dilaksanakan dengan
bimbingan guru pamong, artinya guru pamong ikut masuk dan mengamati pembelajaran
di dalam kelas. Sebelumnya, praktikan dan guru pamong sudah melakukan koordinasi
terlebih dahulu mengenai materi ajar, jadwal mengajar, dan pembagian kelas mengajar.
Praktikan melakukan bimbingan perangkat ajar kepada guru pamong, dan setelah
dilaksanakannya pengajaran terbimbing, guru pamong memberi kritik dan masukan
mengenai pembelajaran yang telah berlangsung serta saran untuk perbaikan ke
depannya. Tidak hanya guru pamong, melainkan dosen pembimbing juga beberapa kali
datang ke sekolah untuk membimbing mahasiswa praktikan serta memberi masukan
demi kemajuan proses pengajaran yang dilakukan praktikan.
Pelatihan mengajar mandiri dilaksanakan mulai minggu pertama mengajar hingga
minggu terakhir Dengan pengajaran mandiri, praktikan diberi kesempatan untuk
mengembangkan kreatifitasnya dalam mengajar dan mengembangkan materi di kelas,
namun tidak terlepas dari arahan guru pamong. Selama pembelajaran di kelas, praktikan
harus menguasai keterampilan mengajar, meliputi: membuka dan menutup pelajaran;
memberikan pertanyaan; memberikan penguatan; variasi dalam pembelajaran;
keterampilan menjelaskan; keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; dan
keterampilan mengelola kelas.
Selama PPL 2 berlangsung, praktikan tidak hanya ditugaskan untuk
mengajar, melainkan diberi tugas lain demi kelancaran kegiatan di sekolah,
diantaranya adalah menyambut siswa-siswa dengan bersalaman di pagi hari,
membantu peringatan hari ulang tahun Pramuka dan kemerdakaan Indonesia di
SMP Negeri 19 Semarang, serta membantu proses pelaksanaan penyembelihan
hewan Qurban dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha.
10
Praktikan juga diwajikan menyusun laporan PPL 2, dimana selama
penyusunan berlangsung, praktikan berkonsultasi kepada dosen koordinatr, dosen
pembimbing, dan guru pamong masing-masing mengenai isi laporan tersebut.
11
3.4 Proses Bimbingan
3.4.1 Bimbingan dengan Guru Pamong
Kegiatan bimbingan dengan guru pamong berupa konsultasi mengenai perangkat
pembelajaran, soal penilaian harian, program remedial dan pengayaan. Guru pamong
juga melaksanakan evaluasi pembelajaran kepada praktikan dengan memberi masukan
mengenai kekurangn dan kelebihan praktikan dalam mengajar di kelas.
12
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian serta pengalaman praktikan selama mengikuti dan
melaksanakan PPL 2 di SMP Negeri 19 Semarang, maka praktikan memberikan
simpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan PPL merupakan kegiatan dalam rangka mencari pengalaman yang
diperlukan bagi setiap calon pendidik di sekolah/lembaga terkait.
2. Selama PPL 2, mahasiswa praktikan dilatih untuk membuat perencanaan
pembelajaran dan program penilaian.
3. Secara umum keadaan serta kondisi SMP Negeri 19 Semarang sudah baik
sehingga mendukung terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif dan
efisien, namun masih perlu adanya peningkatan ketersediaan sarana dan
prasarana pembelajaran di sekolah.
1.2 Saran
Saran yang dapat praktikan berikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mahasiswa PPL
Mahasiswa praktikan diharapkan dapat menyesuaikan diri dan menjaga komunikasi
yang baik antar mahasiswa praktikan dengan warga sekolah, Menjaga etitude
sebagai mana guru bersikap terhadap murid. dan dapat menjaga kekompakan serta
dapat menjaga nama baik almamater UNNES dengan menjaga sikap yang baik
selama PPL.
2. Untuk Pihak Sekolah
Praktikan berharap agar SMP Negeri 19 Semarang dapat mempertahankan kualitas
dengan didukung oleh perbaikan sarana prasarana, peningkatan sumber daya
pendidik.
3. Untuk Pihak UPT PPL UNNES Pihak UPT agar meningkatkan hubungan kerja
sama dengan sekolah latihan dan dapat melakukan monitoring kegiatan PPL secara
kontinu
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
Lampiran 1
DAFTAR MAHASISWA PPL SMP NEGERI 19 SEMARANG TAHUN 2018
NAMA NIM PROGRAM PENDIDIKAN
KHOLLIL AKBAR 2601415084 PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA JAWA
INTI WIGATI 2201415084 PENDIDIKAN BAHASA
INGGRIS
RINTA ARYANI 2201415074 PENDIDIKAN BAHASA
INGGRIS
UCIK KUMALASARI 2401514016 PENDIDIKAN SENI RUPA
KHUSNUL MUNTOHAROH 2401415031 PENDIDIKAN SENI RUPA
NUR ASRIYANI 2501415014 PENDIDIKAN SENI MUSIK
VERNANDA ABIMANTRANA 2501415028 PENDIDIKAN SENI MUSIK
NUR AINI PUTRI UTAMI 2501415121 PENDIDIKAN SENI MUSIK
NIHLATIN MAHFIROH 2601415098 PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA JAWA
FADHLI MUHAMMAD 3201415069 PENDIDIKAN GEOGRAFI
HENDRI ATMA 3201415079 PENDIDIKAN GEOGRAFI
RISKA MONIKA 4001415025 PENDIDIKAN IPA
ELMA NABELLA 4001415065 PENDIDIKAN IPA
INTAN SARI 4101415046 PENDIDIKAN MATEMATIKA
PANCAR RETNOWATI 4101415055 PENDIDIKAN MATEMATIKA
MIFTACHUDIN 6301415090 PENDIDIKAN KEPELATIHAN
KEOLAHRAGAAN
MUHAMAD WAHYU SETYADI 6301415103 PENDIDIKAN KEPELATIHAN
KEOLAHRAGAAN
15
16
17
18
19
20
Lampiran 2
URAIAN KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019
21
22
23
Lampiran 3
PROGRAM TAHUNAN
SMP NEGERI 19 SEMARANG
24
7 INTERAKSI 3,1 Interaksi Sosial 4,1 Mengumpulkan gambar
SOSIAL DAN Interaksi Assosiatif dan 8
LEMBAGA SOSIAL dissosiatif
8 3,10 Pengaruh 4,1 Menemukan Data
Interaksi Sosial ekonomi,dan sosial budaya
Terhadap desa. 4
Pembentukan
Lembaga Sosial
9 3,1 Lembaga Sosial 4,1 Mengumpulkan nama
pimpinan lembaga tinggi 8
negara.
11 Ulangan Harian dan Remidial 8
12 Cadangan Waktu 2
Jumlah
Semester 2
1 3,1 Mengumpulkan gambar
AKTIVITAS
Kelangkaan dan yang termasuk barang
MANUSIA DALAM
Kebutuhan 4,1 mewah dan gambar 4
MEMENUHI
Manusia sembako yang harganya
KEBUTUHAN
berfluktuasi secaa tajam
2 3,1 Kegiatan Membuat tabel barang
4
Ekonomi dagangan pasa
3 3,1 Permintaan, 4,1 Membuat Grafik/ diagram
Penawaran, permintaan dan penawaran
4
Pasar, dan
Harga
4 3,1 Peran Iptek Mengumpulkan macam-
dalam Kegiatan macam aplikasi online 2
Ekonomi perhubungan
5 3,1 Peran
Kewirausahaan
dalam Mengumpulkan video
4,1 2
Membangun motivator ekonomi
Ekonomi
Indonesia
KEHIDUPAN
PADA MASA
Kehidupan Mengklasifikasi Manusia
PRA
Manusia pada purba berdasarkan tahun 8
AKSARA,HINDU
Masa Praaksara kehidupannya
- BUDDHA DAN
ISLAM
Kehidupan
Masyarakat Mengumpulkan gambar
8
pada Masa warisan budaya Hindu
Hindu-Buddha
25
6 Kehidupan Mengumpulkan gambar
Masyarakat warisan budaya Islam
8
pada Masa
Islam
7 Ulangan Harian & Remidial 6
8 Cadangan Waktu 2
Jumlah 48
26
Lampiran 4
27
Lampiran 5
SYLABUS PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : I P S
Kelas / Semester : VII / 1 & 2
Sekolah : SMP N 19 SEMARANG
Tahun Ajaran :2018 /2019
Kompetensi Inti:
1. KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. KI 3 Memahami pengetahuan (faktual,konseptual,dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis,membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
28
Kompetensi Kegiatan Alokasi
Materi Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pembelajaran Waktu
dalam aspek kesehatan, n) Keterampilan Lingkungan
ekonomi, kesejahteraan berdasarkan Unjuk sekitar
sosial, - keragaman etnik tahun Kerja/ Internet
budaya, dan (aspek-aspek Praktik
pendidikan. budaya Menyajikan
Interaksi antarruang data Menilai
4.1. Menyajikan (distribusi potensi kependuduk proses
hasil telaah wilayah Indonesia) an dalam pembelaj
konsep ruang Dampak interaksi bentuk aran
(lokasi, antarruang grafik (mengam
distribusi, (perdagangan, batang atau ati
potensi, mobilitas Pie. kegiatan
iklim, bentuk penduduk) peserta
muka bumi, Menganalisi didik
geologis, s dampak dalam
flora dan positif dan proses
fauna) dan negative eksploras
interaksi interaksi i: data,
antarruang ruang diskusi,
Indonesia Mengidentifi mengana
serta kasi masalah lisis
pengaruhnya akibat data, dan
terhadap interaksi pembuat
kehidupan antarruang an
manusia mencari laporan/p
Indonesia solusi resentasi
dalam aspek terhadap )
ekonomi, dampak
sosial, interaksi Sikap:
budaya, dan antar ruang Observasi
pendidikan.
29
Kompetensi Kegiatan Alokasi
Materi Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pembelajaran Waktu
nsosialbuda Lembaga sosial: sosial
ya. pengertian, jenis dan berdasar
fungsi (ekonomi, lembaga
4.2. Menyajikan pendidikan, budaya, yang ada di
hasil dan politik). masyarakat
analisis Menyajikan
tentang data hasil
interaksi analisis
sosial dalam interaksi
ruang dan sosial
pengaruhny menurut
a terhadap bentuknya
kehidupan di perdesaan
sosial, dan
ekonomi perkotaan
dan budaya
dalam nilai
dan norma,
serta
kelembagaa
n sosial
budaya.
3.3.Menganalisisk Konsep kebutuhan Membuat
onsepinterak dan kelangkaan daftar
siantaraman (motif, prinsip, dan kebutuhan
usiadenganr tindakan ekonomi). dan
uangsehingg Kegiatan ekonomi kelangkaan
amenghasilk (produksi, distribusi, barang
anberbagaik konsumsi) kaitannya dalam
egiatanekon denganperkembanga keluarga
omi(produks n iptek. Mengumpul
i, distribusi, Permintaan, kan data
konsumsi, penawaran, harga, berbagai
penawaran- dan pasar. kegiatan
permintaan) Peran ekonomi di
daninteraksi kewirausahaan perdesaan
antarruangu dalam membangun dan
ntukkeberla ekonomi Indonesia. perkotaan
ngsunganke Hubungan antara Menganalisi
hidupanekon kelangkaan, s pengaruh
omi, permintaan- teknologi
sosialdanbu penawaran, dan internet
daya harga untuk terhadap
Indonesia. mewujudkankesejaht penawaran
4.3. Menyajikan eraan dan persatuan dan
hasil analisis pemintaan
30
Kompetensi Kegiatan Alokasi
Materi Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pembelajaran Waktu
tentang bangsa Indonesia.
konsep
interaksi
antara
manusia
dengan
ruang
sehingga
menghasilka
n berbagai
kegiatan
ekonomi
(produksi,
distribusi,
konsumsi,
permintaan,
dan
penawaran)
dan interaksi
antarruang
untuk
keberlang-
sungan
kehidupan
ekonomi,
sosial, dan
budaya
Indonesia.
Mengomuni
3.4. Memahami Perubahan dan kasikan
berpikir kesinambungan hasil
kronologi, masyarakat identifikasi
perubahanda Indonesia pada masa karakteristik
nkesinambu praaksara secara manusia
ngandalamk kronologis. praaksara
ehidupanban Perubahan dan
gsa kesinambungan Membanding
Indonesia masyarakat kan
padaaspekpo Indonesia pada masa karakteriktik
litik, sosial, Hindu Buddha kehidupan
budaya, secara kronologis. masa Hindu-
geografis, Perubahan dan Buddha, dan
danpendidik kesinambungan masa Islam.
ansejakmasa masyarakat
praaksarasa Indonesia pada masa Menyajikan
mpaimasa Islam secara hasil analisis
31
Kompetensi Kegiatan Alokasi
Materi Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pembelajaran Waktu
Hindu- kronologis. perubahan
Buddha, dan dan
Islam. kesinambung
an kehidupan
4.4. Menyajikan bangsa
hasil analisis Indonesiapad
kronologi, a masa
perubahan, praaksara,
dan Hindu-
kesinambun Buddha dan
gan dalam Islam
kehidupan
bangsa
Indonesia
pada aspek
politik,
sosial,
budaya,
geografis,
dan
pendidikan
sejak masa
praaksara
sampai masa
Hindu-
Buddha, dan
Islam
32
Lampiran 6
A. Kompetensi Inti
33
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang 4.1.3. Presentasi diskusi tentang potensi
konsep ruang (lokasi, terumbukarang di Indonesia
distribusi, potensi, iklim, bentuk muka
bumi, geologis, flora dan
fauna) dan interaksi antarruang di
Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek
ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah KBM usai diharapkan siswa dapat
1 -Mengidentifikasi potensi sumber daya Terumbu karang di Indonesia;
2 -Menjelaskan sebab potensi Terumbu karang di Indonesia sangat besar
3 - Mengidentifiksi persebaran daerah Terumbu karang di Indonesia
4 - Menjelaskan manfaat terumbukarang di indonesia
5 -Mennjelaskan permasalahan terumbukarang di indonesia
6 - menjelaskan upaya melestarikan terumbukarang di indonesia
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
2. Materi Remidial
2.1. Penyebab kerusakan terumbukarang di indonesia
2.2. Upaya melestarikan Terumbukarang
3. Materi Pengayaan
3.1. Upaya pelestarian potensi terumbukarang di Indonesia
34
F MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
Media : Vidio pembelajaran tentang potensi terumbukarang
Alat : Komputer/Notebook, LCD, PPT
G SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2018
2. Video terumbukarang
3. Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa ( lampiran 1 )
4. www.sarwanta.blogspot.com
5. Sumber lain yang relevan
H. Kegiatan Pembelajaran*)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran:
- Peserta didik bersama guru menyampaikan salam.
- Salah satu peserta didik diminta memimpi ndo’a.
1) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan internet
tentang potensi terumbukarang di Indonesia
2) Peserta didik mengamati video yang menunjukkan potensi terumbu karang
Indonesia
b. Menanya
35
1) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok masing masing 4 anggota,
untuk merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari
hasil pengamatan sebelumnya,
2) Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk menjawab pertanyaan
sesuai dengan apa yang diketahui.
c. Mengumpulkan informasi
1) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data
untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber,
seperti :membaca buku siswa, sertareferensi lainseperti .bahan ajar yang
telah diberikan guru
2) Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi pada buku catatannya
masing-masing.
3) Peserta didik mengisi lembar aktivita skelompok yang ada pada buku siswa/
LembarKerjaSiswa (LKS) yang telah disiapkan.
d. Mengasosiasi
1) Peserta didik melakukan analisis sebaran terumbukarang di Indonesia
2) Peserta didik menganalisis manfaat terumbukarang
3) Pesertadidik menganalisis kerusakan terumbukarang
4) Peserta didik melakukan analisis dampak rusaknya terumbukarang di
Indonesia
5) Peserta didik menganalisis upaya pelestarian terumbukarang
e. Mengomunikasikan
1) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil
pekerjaannya
2) Kelompok lain diminta member tanggapan atas hasil simpulan kelompok
yang dipresentasikan
3) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan ata sjawaban dar
ipertanyaan
1. Teknik penilaian
36
a. Kompetensi Sikap : Jurnal penilaian sikap
b. Kompetensi Pengetahuan : Tes tertulis bentuk uraian
c. Kompetensi Keterampilan : Penilaian Kinerja
2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran
3. Pembelajaran remedial danpengayaan
a. Pembelajaran remedial dengan: Tutor sebaya
b. Pembelajaran pengayaan dengan cara meresume materi darisumber lain berkaitan
dengan: Upaya pelestarian terumbukarang di Indonesia
3. SumberPembelajaran:
a. Kemendikbud. 2018. Buku SiswaIlmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII
Jakarta:Kemendikbud (hal 34 - 35).
b. Kemendikbud. 2018. Buku GuruIlmu Pengetahuan Sosial. Buku Guru. Kelas VII
Jakarta: Kemendikbud (hal 67 -68 ).
c. Bahan ajar
d. Internet
e. Lingkungan sekitar
37
Lampiran RPP
A. Lampiran Materi
1. Materi Reguler
Potensi Terumbukarang
Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok binatang karang
yang membentuk struktur kalisum karbonat, semacam batu kapur. Ekosistem ini menjadi habitat
hidup berbagai satwa laut. Terumbu karang bersama-sama hutan mangrove merupakan
ekosistem penting yang menjadi gudang keanekaragaman hayati di laut. Dari sisi
keanekaragaman hayati, terumbu karang disebut-sebut sebagai hutan tropis di lautan.
3. Terumbu karang dapat bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada
disekitarnya, misalnya pada ekosistem fungsi hutan bakau, dan juga melindungi pantai
dan daerah pesisir dari ombak besar. Terumbu karang dapat memperkecil energi ombak
yang menuju ke daratan yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan kerusakan
sekitarnya.
4. Terumbu karang dapat mengurangi penyebab pemanasan global yang terjadi dengan
adanya proses kimia yang dilakukan oleh terumbu karang dan zooxanthellae. Proses
38
kimia tersebut adalah proses perubahan gas CO2 menjadi zat kapur yang merupakan
bahan pembentuk terumbu.
2. karena keindahaan yang dihasilkan oleh ekosistem terumbu karang, ekosistem ini dapat
dijadikan objek wisata yang menarik sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat yang tinggal disekitarnya.
3. Masyarakat sekitarpun dapat memanfaatkan biota yang hidup di terumbu karang, seperti
rumput laut, udang, dan ikan untuk dijadikan sumber makanan yang nantinya dapat
dijual sehingga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.
4. Berbagai jenis ikan, teripang, dan rumput laut yang hidup di terumbu karang juga dapat
dimanfaatkan sebagai bibit untuk budidaya.
39
mempunyai keanekaragaman biota laut yang lebih banyak dibandingkan dengan negara lainnya
didunia, khususnya pada negara – negara di wilayah Asia Tenggara.
Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi pusat sebaran dari jenis karang yang ada di dunia. Di
Indonesia terdapat sekitar lebih dari 350 spesies karang scleractinian dan 263 spesies ikan hias
laut yang hidup didalamnya.Variasi bentuk pertumbuhan karangnya pun sangat kompleks dan
luas. Akan tetapi kebanyakan terumbu karang yang ada di Indonesia sudah mengalami
kerusakan. Hanya ada sekitar 7 % saja yang berada dalam kondisi sangat baik, 33% dalam
kondisi cukup baik, 4% diantaranya dalam kondisi kritis, 46% telah mengalami kerusakan.
Materi Remedial
Adapun Peneyebab rusaknya terumbu karang adalah sebagi berikut:
1. Sedimentasi
Konstruksi di daratan dan sepanjang pantai, penambangan atau pertanian di daerah aliran sungai
atapun penebangan hutan tropis menyebabkan tanah hutan mengalami erosi dan terbawa melalui
aliran sungai ke laut dan terumbu karang. Kotoran-kotoran, lumpur ataupun pasir-pasir ini
dapat membuat air menjadi kotor dan tidak jernih lagi sehingga karang tidak dapat bertahan
hidup karena kurangnya cahaya.
40
mengakibatkan ledakan yang besar, sehingga membunuh ikan dan merusak karang di
sekitarnya.
4. Aliran Drainase
Aliran drainase yang mengandung pupuk dan kotoran yang terbuang ke perairan pantai
mendorong pertumbuhan algae yang akan menghambat pertumbuhan polip karang, mengurangi
asupan cahaya dan oksigen. Penangkapan secara berlebihan membuat masalah ini bertambah
buruk karena ikan-ikan yang biasanya makan algae juga ikut tertangkap.
5. Penangkapan Ikan dengan Sianida
Kapal-kapal penangkap ikan seringkali menggunakan sianida dan racun-racun lain untuk
menangkap ikan-ikan tropis untuk akuarium dan sekarang digunakan untuk menangkap ikan-
ikan yang akan di konsumsi di restoran-restoran yang memakai ikan hidup.
7. Pencemaran Air
Produk-produk minyak bumi dan kimia lain yang dibuang di dekat perairan pantai, pada
akhirnya akan mencapai terumbu karang. Bahan-bahan pencemar ini akan meracuni polip
karang dan biota laut lainnya.
9. Pemanasan Global
Terumbu karang juga terancam oleh pemanasan global. Pemutihan terumbu karang meningkat
selama dua dekade terakhir, masa dimana bumi mengalami beberapa kali suhu terpanas dalam
sejarah. Ketika suhu laut meningkat sangat tinggi, polip karang kehilangan algae simbiotik
didalamnya, sehingga mengubah warna mereka menjadi putih dan akhirnya mati.
Pemanasan global juga mengakibatkan cuaca ekstrim sukar diperkirakan seperti badai tropis
yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik ekosistem terumbu karang yang sangat besar.
Meningkatnya permukaan laut juga menjadi ancaman serius bagi terumbu karang dan pulau-
pulau kecil.
11. sampah
Membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut. Bahan kimia yang
terkandung dalam sampah, misalnya sampah plastik dapat mengganggu ekosistem air laut
sehingga biota laut akan terganggu dan akn mengalami kerusakan pada ekosistem air laut,
dengan begitu maka biota .laut seperti terumbu karanga akan mengalami kesulitan untuk
berkembang.
41
12. pupuk pestisida
Penggunaan pupuk dan pestisida buatan pada lahan pertanian juga merusak terumbu karang di
lautan. Walaupun jarak lahan pertanian dengan bibir pantai sangat jauh, residu kimia dari pupuk
dan pestisida buatan pada akhirnya akan terbuang ke laut melalui air hujan yang jatuh di lahan
pertanian.
13. jangkar
Pesisir merupakan tempat habitat sebagian besar terumbu karang. Akan tetapi, pesisir juga
merupakan tempat pelabuhan kapal-kapal nelayan. Buangan jangkar yang dilakukan oleh awak-
awak kapal pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada
di bawahnya.
14. penambangan
Penambangan pasir atau bebatuan di laut dan pembangunan pemukiman di pesisir juga merusak
terumbu karang. Limbah dan polusi dari pemukiman penduduk secara tidak langsung dapat
menghancurkan terumbu karang.
Materi pengayaan
Pemanfaatan ekosistem pesisir pantai dan laut termasuk ekosistem terumbu karang adalah untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang kadangkala bertentangan dengan beberapa kepentingan
yang lainnya.
Karena gangguan manusia terhadap sistem ekologi kawasan pesisir pantai dan laut maka harus
disusun dengan baik agar manfaat pengelolaan laut dan pesisir yang didapatkan dari ekosistem
dapat menguntungkan manusia dengan tetap menjaga keaslian ekosistemnya. Sedangkan
pelestarian terumbu karang melalui aturan bertujuan untuk melindungi kelangsungan proses
alamiah dalam sistem ekologi sehingga fungsi dan manfaatnya dapat dirasakan secara
berkelanjutan. Beberapa kegiatan yang dapat mendukung pelestarian terumbu karang seperti :
42
Direncanakan pembangunan dan pengembangan pantai yang terprogram dan
berkelanjutan dan penyediaan fasilitas untuk dipublikasikan kepada pengunjung.
B. Lampiran Penialaian
1. Penilaian sikap
JurnalPerkembangan Sikap
Nama Sekolah : SMP N 19 SEMARANG
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2018/2019
Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
1. Isnudin Tidak mengikuti sholat Jumat Kwtaqwaan
Spiritual
Yang diselenggarakan di sekolah.
2. Edy Riyanto Menolong orang lanjut usia untuk Kepedulian
menyeberang jalan di depan Sosial
sekolah
3. Warsono Mempengaruhi teman untuk Disiplin
Sosial
tidak masuk sekolah
4. Rita Mulyani Mengingatkan temannya untuk Ketaqwaan
melaksanakan sholat Dzuhur di Spiritual
sekolah
2. Penilaian Pengetahuan
Test Tertulis
Nama Sekolah : SMP N 19 SEMARANG
Kelas/Semester : VII/1
Materi : Potensi Terumbukarang
Tahun pelajaran : 2018/2019
43
pengaruhnya terhadap terumbukarang
kehidupanmanusia 4. Penyebab Essay 1
dalam aspek kerusakan
ekonomi, sosial, terumbukarang
budaya dan 5. Pelestarian
pendidikan. terumbukarang
b. Butir Soal
44
3. Penilaian Keterampilan
Penilaaian Kinerja
Aspek
No Nama Siswa Kerja Inisiati Keakti Kedisipl Skor Nilai Ket
sama f fan inan tertinggi
1 Ana mangfiroh 80 80 82 80 85 82 B
2 Budi Suharjono
3 Candra william
4 Desi Ramawati
5 Endang Sawitri
Keterangan:
Skor 4 (86-100) : Sangat baik
45
Bahan Ajar (Terumbu Karang.)
Potensi Terumbukarang
Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok binatang
karang yang membentuk struktur kalisum karbonat, semacam batu kapur. Ekosistem ini
menjadi habitat hidup berbagai satwa laut. Terumbu karang bersama-sama hutan
mangrove merupakan ekosistem penting yang menjadi gudang keanekaragaman hayati
di laut. Dari sisi keanekaragaman hayati, terumbu karang disebut-sebut sebagai hutan
tropis di lautan.
Ekosistem terumbu karang merupakan habitat hidup sejumlah spesies bintang laut,
tempat pemijahan, peneluran dan pembesaran anak-anak ikan. Dalam ekosistem
ini terdapat banyak makanan bagi ikan-ikan kecil dan ikan-ikan kecil tersebut
merupakan mangsa bagi predator yang lebih besar.
Diperkirakan terdapat lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem ini. Meski terlihat
kokoh seperti batuan karang, ekosistem ini sangat rentan terhadap perubahan
lingkungan. Suhu optimum bagi pertumbuhan terumbu karang berkisar 26-28°C.1
Dengan toleransi suhu berkisar 17-34°C.2 Perubahan suhu dalam jangka waktu yang
46
panjang bisa membunuh terumbu karang. Ekosistem ini juga memerlukan perairan yang
jernih, sehingga matahari bisa menembus hingga lapisan terdalamnya.
7. Terumbu karang dapat bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada
disekitarnya, misalnya pada ekosistem fungsi hutan bakau, dan juga melindungi pantai
dan daerah pesisir dari ombak besar. Terumbu karang dapat memperkecil energi ombak
yang menuju ke daratan yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan kerusakan
sekitarnya.
8. Terumbu karang dapat mengurangi penyebab pemanasan global yang terjadi dengan
adanya proses kimia yang dilakukan oleh terumbu karang dan zooxanthellae. Proses
kimia tersebut adalah proses perubahan gas CO2 menjadi zat kapur yang merupakan
bahan pembentuk terumbu.
6. karena keindahaan yang dihasilkan oleh ekosistem terumbu karang, ekosistem ini dapat
dijadikan objek wisata yang menarik sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat yang tinggal disekitarnya.
47
7. Masyarakat sekitarpun dapat memanfaatkan biota yang hidup di terumbu karang, seperti
rumput laut, udang, dan ikan untuk dijadikan sumber makanan yang nantinya dapat
dijual sehingga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.
8. Berbagai jenis ikan, teripang, dan rumput laut yang hidup di terumbu karang juga dapat
dimanfaatkan sebagai bibit untuk budidaya.
48
Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi pusat sebaran dari jenis karang yang ada di dunia. Di
Indonesia terdapat sekitar lebih dari 350 spesies karang scleractinian dan 263 spesies ikan hias
laut yang hidup didalamnya.Variasi bentuk pertumbuhan karangnya pun sangat kompleks dan
luas. Akan tetapi kebanyakan terumbu karang yang ada di Indonesia sudah mengalami
kerusakan. Hanya ada sekitar 7 % saja yang berada dalam kondisi sangat baik, 33% dalam
kondisi cukup baik, 4% diantaranya dalam kondisi kritis, 46% telah mengalami kerusakan.
Permasalahan terumbukarang
Wisata bahari jadi ancaman bagi terumbu karang di Nusa Penida, Bali
Luh De Suriyani dalam Mongabay melaporkan sejumlah laporan dan foto-foto hasil
pemantauan dari hasil kolaborasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan, komunitas
penyelam, dan pemerintah daerah selama bulan Juli 2017 yang menunjukkan intensitas
kerusakan di area penambatan ponton kapal-kapal yang memuat turis dalam jumlah banyak di
Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida, Klungkung, Bali.
Kawasan konservasi ini meliputi tiga kepulauan: Nusa Penida, Lembongan, dan Ceningan,
namun skala kerusakan yang diamati paling parah ada di Mangrove Point. Kerusakan-kerusakan
terbentuk salah satunya disebabkan oleh Jangkar yang bergeser dan terseret arus dan terinjak
para wisatawan yang melakukan snorkeling
Meresponi kerusakan-kerusakan ini, para wisatawan disarankan untuk lebih bijak dalam
berwisata dengan cara menimbang dahulu apakah aktivitas wisata berpotensi untuk merusak
lingkungan, untuk tidak menyentuh ikan dan makhluk laut, untuk tidak menginjak karang, , dan
untuk meminimalisasikan interaksi dengan makhluk laut dengan menjaga jarak apabila ingin
mengobservasi lebih dekat.
49
Lembar kerja siswa
Diskusikan dengan kelompok anda, Dan kerjakan di buku tugas
50
SOAL ULANGAN HARIAN
1. Jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya, misal wilayah X
merupakan penghasil gula, sedangkan wilayah Y merupakan penghasil kopi, wilayah X
membutuhkan kopi sedangkan wilayah Y membutuhkan gula. Jika masing-masing
memiliki kelebihan, maka wilayah X melakukan interaksi dengan wilayah Y melalui
aktivitas perdagangan/jual beli. Kondisi seperti diatas disebut?
a. Kemudahan Tranfer c. Saling melengakapi
2. Letak suatu wilayah atau negara beradasrkan garis lintang dan garis bujur disebut ?
a. Letak geografis c. Letak geomorflogis
3. Indonesia menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia yang sangat sibuk. Ini
berada pada selat?
4. Letak suatu wilayah atau negara dilihat dari kenyataan yang ada dipermukaan bumi
merupakan pengertian dari letak geografis. Indoneisa sendiri letak geografisnya yaitu
51
5.
Berdasarkan peta diatas.apa saja komponen yang terdapat pada peta tersebut ?
52
D. Memiliki pohon yang menjulang tinggi dan lebat
A. Mencegah erosi
9. Berikut ini yang merupakan manfaat dari barang tambang Tembaga adalah?
53
Soal uraian
1. Ada beberapa kondisi saling saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya
interkasi keruangan.sebutkan dan gambarkan
2. Jelaskan yang dimaksud dengan skala,simbol,legenda serta inset
3. Sebutkan letak geologis Indonesia dan dampaknya terhadap Indonesia itu sendiri
4. Beradasarkan letak astronomis Indonesia berada pada iklim apa?sebutkan alasanya?
5. Sebutkan ciri-ciri dan manfaat hutan mangrove?
6. Sebutkan manfaat hutan bagi mahluk hidup?
7. Sebutkan persebaran hutan mangrove di Indonesia
8. Apa yang dimaksud dengan golongan tambang A?
9. Sebutkan contoh barang tambang golongan A,B,C?
10. Barang tambang tidak dapat diperbaharui tentunya akan habis di masa yang akan
datang, sebutkan contoh Energi alternatif selain barang tambang
54
Kunci jawaban
Wilayah A Wilayah B
Surplus Sayuran Surplus Ikan
Wilayah A Wilayah A
Surplus Sayuran Surplus Sayuran
Wilayah A
Surplus Sayuran
b. Simbol peta adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang dipetakan.
c. legenda.legenda adlaah keteranagn semua objekyang ada atau muncul pada muka
peta.
55
d. Inset adalah peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukan lokasi daerah
yang dipetakan diantara lokasi lain yang lebih luas.
3. Indonesia berada pada jalur pertemuan tiga lempeng,yaitu lempeng eurasia, lempeng
pasifik,lempeng hindia. dampak untuk indonesia yaitu indonesia memiliki gunung api
dan juga indonesia memiliki beragam potensi sumber energi dan mineral.
4. Berada pada iklim tropis, alasanya yaitu Indonesia berada pada 6 LU – 11 LS,iklim tropis
sendiri terletak antara 23,5 LS – 23,5 LU,sehingga indonesia memiliki iklim tropis.
5. Berada di daerah pantai,didaerah yang terendam air manfaatnya untuk mencegah abrasi
dan menjadi rumah berbagai mahluk hidup.
6. Pengatur iklim, mencegah erosi dan banjir, sebagai paru paru dunia.
8. Gol A ini juga disebut sebagai barang tambang yang strategis. Barang tambang golongan A
merupakan bahan galian yang berperan penting dalam kehidupan suatu negara/ sebagian
besar dikelola negara.
Gol B. Emas,perak,tembaga.
56
Lampiran 7
DAFTAR HADIR DOSEN PEMBIMBING PPL
57
Lampiran 8
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
KANTOR: Gedung H lt 4 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor : (024)8508081 Fax (024)8508082, WAREK 1 : (024)8508001
Website : www.unnes.ac.id – Email : unnes@unnes.ac.id
Formulir
KEGIATAN MAHASISWA PPL
No. Dokumen No Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-05-PPL-34 01 1 dari 1 17 Desember 2015
58
6. 29-08-2018 VII H Potensi Kemaritiman
(Mangrove)
59
8. 5-09-2018 VIII B Pengaruh perubahan
Interaksi Keruangan
Terhadap Kehidupan di
Negara ASEAN
9 6-09-2018 VIII B Pengaruh
perkembangan ilmu
dan Teknologi terhadap
perubahan ruang
60
61
62