Anda di halaman 1dari 90

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

MEMAHAMI CERITA FIKSI MELALUI METODE


DISCOVERY DI KELAS IV SDN 8 PUNDUH PEDADA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

ANIAR PUTRI ELISA


NIM 837739534

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT BANDAR LAMPUNG
JUNI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa terlimpahkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta


Alam yang telah melimpahkan anugrah-Nya dan memberi kekuatan sehingga
Laporan Hasil Perbaikan Pembelajaran Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional ini dapat diselesaikan.

Penulisan Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini tidak terlepas


dari semua pihak yang telah membantu, baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Agus Sutrisno, S.Si, M.Si., selaku Tutor UPBJJ-UT Bandar Lampung
sebagai pembimbing kegiatan Pemantapan Kemampuan Profesional.
2. Bapak Muhammad Suudi, S.Pd., M.Pd. Pengelola Kelompok Belajar Program
S1 PGSD Padangcermin
3. Ibu Siti Maryanah, S.Pd, sebagai guru pendamping di SDN 8 Punduh Pedada
Kecamatan Punduh Pedada.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih terdapat kesalahan dan


kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi pebaikan pada masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap
semoga penulisan Laporan Perbaikan Pembelajaran ini bermanfaat bagi Penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Terima kasih.
Penulis

ANIAR PUTRI ELISA


NIM 837739534
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA


MEMAHAMI CERITA FIKSI MELALUI METODE
DISCOVERY DI KELAS IV SDN 8 PUNDUH PEDADA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Padangcermin, 6 Juni 2022


Supervisor 1 Mahasiswa,

Agus Sutrisno, S.Si., M.Si. Aniar Putri Elisa


NIP 197008311999031002 NIM 837739534
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI
CERITA FIKSI MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV
SDN 8 PUNDUH PEDADA TAHUN PELAJARAN 2021/2022

ABSTRAK

Penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan


kebosanan, kurang dipahami, dan monoton sehingga siswa kurang minat untuk
belajar. Kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
Bahasa Indoenesia siswa terlihat kurang antusias, sehingga berdampak pada hasil
belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa, siswa di kelas IV SDN 8
Punduh Pedada masih kurang memahami teks cerita fiksi. Hal ini dilihat dari hasil
pemahaman siswa terhadap teks cerita fiksi, yaitu dari 20 siswa hanya 5 siswa
yang memperoleh nilai di atas 75 (kriteria ketuntasan minimal), sedangkan 15
siswa lainnya hanya memperoleh nilai kurang dari 75 atau belum tuntas.
Sehingga, hasil pemahaman siswa tentang cerita fiksi masih kurang.
Kekurangmampuan siswa tersebut meliputi beberapa aspek yaitu, (1) siswa sulit
memahami cerita fiksi (2) minimnya kosa kata yang dimiliki siswa (3) siswa
belum mampu menuliskan makna atau pesan dalam cerita fiksi.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dan melihat kondisi pembelajaran siswa di
kelas IV SDN 8 Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran dilakukan simulasi
pembelajaran Bahasa Indonesia sebagi upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
Setelah dilakukan simulasi siklus 1 dan 2 yang dilaksanakan bulan Mei 2022,
dapat ditarik kesimpulan penggunaan metode discovery pada saat mengajar mata
pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatan aktivitas dan minat belajar siswa.

Kata Kunci : fiksi, discovery, aktivitas


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………… iv
ABSTRAK ............................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 5

III PELAKSANAAN PERBAIKAN .............................................. 10


A. Subyek Penelitian ................................................................... 10
B. Deskripsi Per Siklus ............................................................... 10

IV HASL DAN PEMBAHASAN .................................................... 16


A. Pelaksanaan Siklus ................................................................. 16
B. Pembahasan dari Setiap Siklus................................................ 32

V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 34


A. Kesimpulan ............................................................................ 34
B. Saran ....................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Rancangan satu siklus (S1S) untuk siklus 1 dan siklus 2
2. RPP hari pertama siklus 1 dan hari terakhir siklus 2
3. Skenario Perbaikan Pembelajaran Hari pertama siklus 1 dan hari terakhir
siklus 2
4. Lembar Refleksi hari pertama siklus 1 dan hari terakhir siklus 2
5. Jurnal Pembimbingan PKP
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Identifikasi Masalah
Bahasa Indonesia adalah sarana untuk mengekspresikan gagasan, dan
sebuah gagasan yang utuh biasanya direalisasikan dalam bentuk teks atau cerita.
Teks atau cerita dimaknai sebagai ujaran atau tulisan yang bermakna, memuat
gagasan yang utuh. Ada empat aspek keterampilan yang dinilai atau kempuan
siswa, dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD salah satunya yaitu menulis
(Writing). Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu kemampuan yang tidak
dapat dipisahkan dengan keterampilan lain, tetapi hanya bisa dibedakan
pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar yang bertujuan untuk mendidik
para siswa agar mereka memiliki keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan
benar. Salah satu aspek menulis di kelas dalam indikator penilaian yaitu
memahami materi cerita fiksi yaitu mengidentifikasi atau menemukan jawaban
dari beberapa pertanyaan berdasarkan cerita fiksi. Pentingnya memahami cerita
fiksi karena, cerita fiksi merupakan salah satu genre teks satra. Menurut Mahsun
(2014:18-23) dalam teks cerita fiksi, novel termasuk dalam genre teks sastra yang
tujuan sosialnya adalah menyelesaikan masalah dalam sebuah cerita. memahami
cerita fiksi sangat bermanfat, terutama bagi anak-anak atau siswa yang menduduki
Sekolah Dasar (SD) dalam membangun dan meningkatkan pengetahuan mereka.
Adapun manfaat yang didapatkan dari cerita fiksi yaitu, dapat memahami
perasaan orang lain, memperbanyak kosa kata, meningkatkan memori, serta
kretivitas. Berdasarkan pemaparan di atas tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan kemampuan siswa memahami cerita fiksi. Oleh karena itu, guru
berupaya meningkatkan kemampuan tersebut dengan mengimplementasikan atau
menerapkan metode Discovery secara optimal dan efektif. Menurut Ruseffendi
(2006:329), metode Discovery adalah metode mengajar yang mengatur
pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang belum
diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya
ditemukan sendiri.
2

Penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan


kebosanan, kurang dipahami, dan monoton sehingga siswa kurang minat untuk
belajar. Kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
Bahasa Indoenesia siswa terlihat kurang antusias, sehingga berdampak pada hasil
belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa, siswa di kelas IV
SDN 8 Punduh Pedada masih kurang memahami teks cerita fiksi. Hal ini dilihat
dari hasil pemahaman siswa terhadap teks cerita fiksi, yaitu dari 20 siswa hanya 5
siswa yang memperoleh nilai di atas 75 (kriteria ketuntasan minimal), sedangkan
15 siswa lainnya hanya memperoleh nilai kurang dari 75 atau belum tuntas.
Sehingga, hasil pemahaman siswa tentang cerita fiksi masih kurang.
Kekurangmampuan siswa tersebut meliputi beberapa aspek yaitu, (1) siswa sulit
memahami cerita fiksi (2) minimnya kosa kata yang dimiliki siswa (3) siswa
belum mampu menuliskan makna atau pesan dalam cerita fiksi. Berbagai
permasalahan di atas terdapat juga penyebabnya adalah: (1) Kurangnya motivasi
siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2) Kurangnya keaktifan siswa selama
apersepsi, (3) Kurangnya keaktifan dan perhatian siswa pada saat mengikuti
proses pembelajaran, dan (4) kekurangtepatan guru dalam memilih dan
menerapkan metode pembelajaran.
Dalam pembelajaran guru selalu menggunakan metode ceramah dan
kurang memanfaatkan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan rendahnya
kualitas proses maupun hasil belajar siswa. Bertitik tolak pada permasalahan yang
telah diuraikan di atas, salah satu cara menyelesaikan masalah siswa, adalah
dengan menerapkan upaya untuk meningkatkan pemahaman metode interaktif.
Melalui penerapan metode interaktif, yaitu siswa belajar dengan memiliki
kebebasan atau kesempatan penuh dalam memiliki pengetahuan baru serta
mengembangkan pengetahuan atau kemampuannya dengan cara mengidentifikasi
masalah. Hal tersebut tentu melibatkan kemampuan siswa secara maksimal untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Guru hanya
berperan sebagai fasilitator yang memberikan arahan untuk mempermudah siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
3

Untuk dapat memberikan hasil belajar yang baik, maka guru dituntut
untuk membuat pembelajaran lebih efektif, yang mendorong siswa untuk dapat
belajar secara optimal, baik di dalam belajar mandiri maupun pembelajaran di
dalam kelas. Agar pembelajaran lebih optimal maka guru diharapkan mampu
menerapkan metode-metode pembelajaran secara optimal, efektif dan sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diajarkan. Sehingga, guru
dapat mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi pengetahuan siswa. Hal ini
didukung oleh bagaimana penggunaan metode pembelajaran yang baik oleh guru
sehingga, guru dapat menganalisis dengan baik bagaimana kemampuan
pemahaman siswa tentang materi cerita fiksi.
Setelah dilakukan observasi dan konsultasi dengan guru pendamping,
diperoleh identifikasi permasalahan sebagai berikut:
1) Siswa sulit memahami cerita fiksi
2) Minimnya kosa kata yang dimiliki siswa
3) Siswa belum mampu menuliskan makna atau pesan dalam cerita fiksi
Dengan memperhatikan uraian di atas, dan untuk memecahkan
permasalahan rendahnya perhatian siswa, maka terasa perlu diadakan Perbaikan
Pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya guru untuk
meningkatkan perhatian siswa kelas IV di SDN 8 Punduh Pedada Kecamatan
Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis melakukan diskusi
dengan guru pendamping dan meninjau ulang strategi pembelajaran sebelumnya.
Hasil diskusi tersebut diperoleh adanya faktor yang berpengaruh yang diajarkan
yaitu :
• Kurangnya motivasi guru dalam penyampaian materi pelajaran sehingga
siswa kurang bersemangat.
• Penjelasan guru terlalu cepat mengakibatkan kurang dipahaminya materi
yang disampaikan guru sehingga siswa bingung.
4

Setelah permasalahan diketahui perlu dilakukan tindakan untuk


membangkitkan keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan
guru sehingga meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap
pembelajaran.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan suatu
masalah yaitu “Apakah Kemampuan Siswa Memahami Cerita Fiksi Melaui
Metode Discovery di Kelas IV SDN 8 Punduh Pedada akan meningkat?”.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran melalui Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah untuk :
1. Memperbaiki kinerja guru sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih
meningkat (Miils, Geoffrey E, 2000 ; Schmuck, Richard A, 1997).
2. Memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) pada Program S.1 PGSD Universitas Terbuka.

Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


a. Manfaat PTK bagi guru, antara lain :
a. membantu guru memperbaiki pembelajaran
b. membantu guru berkembang secara profesional
c. meningkatkan rasa percaya diri guru, serta
d. memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan (Andayani, 2007 ; 16).
b. Manfaat PTK bagi sekolah
Diterapkan untuk membantu proses pembelajaran di SDN 8 Punduh
Pedada Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran dalam
meningkatkan prestasi siswa.
c. Manfaat PTK bagi dunia pendidikan
Perbaikan Pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan
dapat bermanfaat demi kemajuan pendidikan khususnya di Sekolah Dasar.
5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Beberapa teori dan pendapat mengenai belajar antara lain :


A. Model Pembelajaran Interaktif
Secara khusus, istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatn. Sunarwan
(1991) dalam Sobry Sutikno (2004 :15) mengartikan model merupakan
gambaran tentang keadaan nyata. Model pembelajaran atau model mengajar
sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam mengatur materi
pelajaran, dan memberi petunjuk kepada mengajar di kelas dalam setting
pengajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran interaktif sering
dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan anak. Model ini dirancang agar
siswa bertanya kemudian menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri
(Faire dan Cosgrove dalam Harlen, 1992).
Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah khusus dan menampilkan
suatu struktur untuk suatu pelajaran Bahasa Indonesia yang melibatkan
pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai
pusatnya (Harlen, 1992 : 45-50).
Model pembelajaran interaktif memiliki lima langkah. Langkah-langkah
penerapan model pembelajaran Interaktif diawali dengan
(1) persiapan, sebelum pembelajaran dimulai guru menugaskan siswa untuk
membawa hewan peliharaannya dan mempersiapkan diri untuk
menceritakan tentang hewan peliharaannya masing-masing.
6

(2) kegiatan penjelajahan, pada saat pembelajaran di kelas siswa lain boleh
mengamati media pembelajaran dari dekat (meraba, mengukur) dan
mereka boleh mengajukan pertanyaan.
(3) pertanyaan siswa diarahkan guru sekitar proses pemeliharaannya.
(4) penyelidikan, guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dieksplorasi
lebih jauh.

Misalnya siswa diminta mengamati bentuk bangun yang dipelajari.


Selanjutnya mereka mengamati benda benda disekitarnya, di rumah dan
disekolah.
(5) refleksi, pada pertemuan berikutnya di kelas dibahas hasil penyelidikan
mereka, dilakukan pembandingan antara bentuk bangun dengan benda
benda di sekitarnya untuk memantapkan hal-hal yang sudah jelas dan
memisahkan hal-hal yang masih perlu diselidiki lebih jauh. Pada akhir
kegiatan guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati
benda-benda di sekitar siswa untuk mengamati benda- benda di sekitar
mereka seperti buku dan tas sekolahnya. Salah satu kebaikan dari model
pembelajaran interaktif adalah bahwa siswa belajar mengajukan
pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan
jawaban terhadap pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan
observasi (penyelidikan). Dengan cara seperti itu siswa atau anak menjadi
kritis dan aktif belajar.

B. Teori Belajar
Pengertian Belajar
Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang mengaitkan banyak
faktor. Dalam menyukseskan pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar
mengajar, ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Hudoyo (1990 : 1) bahwa :
“Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks,
peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia,
sehingga manusia itu sebagai pribadi yang utuh. Manusia yang tumbuh melalui
belajar, karena itu kalau kita berbicara tentang belajar tidak dapat melepaskan diri
dari mengajar. Belajar merupakan proses kegiatan yang tidak dapat dipisahkan”.
7

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan


pada diri seseorang. Perubahan-perubahan itu sebagai hasil belajar yang dapat
ditunjukkan dengan berbagai bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap
dan tingkah laku. Keterampilan, kecakapan, dan kemampuan serta perubahan
perubahan pada aspek lain yang ada pada setiap individu yang belajar.
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh (Slamet,
1991 : 12) bahwa :
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalaman itu sendiri dalam interkasi dengan lingkungannya”.
Cronbach (Yusuf, 2003 : 22), menyatakan bahwa belajar adalah perubahan
perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Geoch (Yusuf, 2003 : 22) juga
mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan dalam perpormarsi sebagai hasil
dari praktek-praktek.

C. Pengertian Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi
yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang
ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan
lainnya.
Berikut pandangan-pandangan tentang motivasi dari berbagai ahli
pendidikan:
1) Menurut James O. Whittaker
Menurut James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai
penggunaan istilah “Motivation” dibidang psikologi. Ia mengatakan bahwa
motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan
8

kapada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan


motivasi tersebu t. (Martin Yamin : 2006 : 83).
Apa yang dilakukan oleh James O. Whittaker mengenai motivasi di atas,
berlaku umum, baik pada manusia atau hewan. Pendapat-pendapat berikut ini erat
hubungannya dengan hal belajar murid.
2) Menurut Thorndike
Thorndke yang terkenal dengan pandangannya tentang belajar sebagai proses
“trial and error”. Ia mengatakan bahwa belajar dengan trial and error itu dimulai
dengan adanya beberapa motif yang mendorong keaktifan. Dengan demikian,
untuk mengaktifkan anak dalam belajar diperlukan motivasi.
Dari eksperimennya ia menyimpulkan :
- law of readliness
- law of exsercise
- law of effect
diantara ketiga hukum tersebut, yang dianggap paling penting adalah “law of
effect”. Dalam hubungannya dengan hukum “law of effect” dalam belajar,
ternyata Thorndike menekankan pentingnya motivasi dalam belajar. (Martin
Yamin : 2006 : 83).
3) Menurut Ghutrie
Pendapat Ghutrie sama halnya dengan pendapat Thorndike, Ghutrie pun
membangun teori asosiasi tentang belajar. Mengenai motivasi dalam belajar,
ternyata ia mempunyai pendangan yang agak berbeda dengan pandangan
Thorndike. Ghutrie memandang motivasi dan reward sebagai hal yang kurang
penting dalam belajar.
Menurut Ghutrie, motivasi hanyalah menimbulkan variasi respon pada individu,
dan bila dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental
dalam belajar.

D. Fungsi dan Pengaruh Motivasi


Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi
akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. Hawley (Yusuf
1993 : 14) menyatakan bahwa para siswa yang memiliki motivasi tinggi,
9

belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang motivasi belajarnya


rendah. Sardiman (1988 : 84) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan ;
2. Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,
dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya ;
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
10

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
a. Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini
adalah di SDN 8 Punduh Pedada Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten
Pesawaran.
Subjek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas IV pada pelajaran
Bahasa Indonesia dengan materi Memahami Cerita Fiksi.
b. Waktu
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 11 Mei dan 12 Mei 2022.
Jadwal pelaksanaan pelajaran adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

No Status Ke Hari / Tanggal Jam Ke


1 Simulasi Pemb 1 Rabu, 11 Mei 2022 2–3
2 Simulasi Pemb 2 Kamis, 12 Mei 2022 2-3

Selama melakukan kegiatan simulasi pembelajaran, penulis didampingi


oleh Ibu Siti Maryanah, S.Pd Beliau merupakan guru di SDN 8 Punduh Pedada.

B. Deskripsi Per Siklus


Adapun pelaksanaan simulasi ini melalui langkah siklus sebanyak dua
siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : Perencanaan
(planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi
(reflecting) (Suharsini Arikunto, 2006).
1. Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah
a. Mencari guru pendamping untuk membantu mengamati proses
pembelajaran yang akan dilakukan.
11

b. Mencari dan mengidentifikasi masalah pembelajaran yang terjadi setelah


dilakukan pembelajaran.
c. Merencanakan perbaikan pembelajaran (RPP)
d. Menyiapkan pelaksanaan RPP 1
e. Menyusun jadwal mengajar
f. Membuat perangkat pembelajaran
g. Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan
disampaikan
h. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam
kegiatan pembelajaran
i. Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan

Dalam bentuk tabel rencana siklus 1 dan 2 sebagai berikut :


Tabel 2. Pelaksanaan Perbaikan Sikus 1
No Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi
1 Menyusun rencana Menjelaskan KBM Mengamati prilaku Mencatat
pembelajaran secara umum siswa terhadap pola hasil
pembelajaran observasi
2 Memadukan hasil Melakukan tanya Mengamati siswa Mengevaluasi
refleksi sebelumnya jawab tentang dalam menjawab dan hasil
agar siklus 1 lebih materi pelajaran keaktifan menaggapi observasi
baik pertanyaan
3 Menyiapkan Memberikan Mengamati catatan Menganalisis
blangko observasi bimbingan dan dan pemahaman hasil
contoh menganai masing-masing siswa observasi
materi terhadap materi
pelajaran
4 Menyiapkan Membimbing siswa Menganalisis
blangko organisasi untuk aktif dan hasil
terlibat dalam pembelajaran
pembelajaran
5 Menarik Memperbaiki
kesimpulan dan kelemahan
memberi untuk daur
pernyataan (siklus)
berikutnya.

Tabel 3. Pelaksanaan Perbaikan Sikus 2

No Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi


1 Menyusun rencana Menjelaskan KBM Mengamati prilaku Mencatat hasil
perbaikan secara umum hasil siswa terhadap pola observasi
12

pembelajaran (RPP) dari siklus 1 pembelajaran


2 Memadukan hasil Melakukan tanya Mengamati siswa Mengevaluasi
refleksi siklus 1 jawab tentang materi dalam menjawab hasil observasi
agar siklus 2 lebih yang dipelajari dan keaktifan
efektif menanggapi
pertanyaan
3 Mengoptimalkan Memberikan Mengamati catatan Menganalisis
waktu bimbingan dan dan pemahaman hasil
contoh mengenai masing-masing pembelajaran
materi siswa terhadap
materi pelajaran
4 Menerapkan Membimbing siswa Memperbaiki
pembelajaran untuk aktif dan kelamahan
diskusi terlibat dalam untuk daur
pembelajaran (siklus)
berikutnya
5 Menyiapkan alat Menarik kesimpulan
peraga / media dan memberi
penguatan
6 Menyiapkan
blangko observasi
7 Menyiapkan
blangko evaluasi

2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan, yang meliputi :
a. Kegiatan diawali dengan menyiapkan peralatan pembelajaran.
b. Membuat rencana pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV tentang
Memahami Cerita Fiksi.
c. Guru menyiapkan materi dengan menggunakan Metode Discovery.
d. Guru mengadakan apersepsi, tanya jawab tentang materi yang lalu
berhubungan dengan materi yang akan datang.
e. Siswa secara kelompok melakukan diskusi dan menjawab pertanyaan
sesuai materi.
f. Siswa mencoba Memahami Cerita Fiksi.
g. Secara bergantian beberapa siswa melakukan membaca cerita fiksi.
h. Meminta siswa untuk Memahami Cerita Fiksi.
i. Evaluasi
j. Guru memberi tugas rumah
k. Pada akhir pemaparan guru bersama murid menyimpulkan materi.
l. Guru menjelaskan untuk refleksi siswa diberi tes dan pekerjaan rumah.
13

m. Menutup pembelajaran dengan doa


n. Memberi salam

3. Pengamatan/Observasi dan Pengumpulan Data


Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini peneliti bekerja sama
dengan guru pendamping yaitu Ibu Siti Maryanah, S.Pd Beliau merupakan guru di
SDN 8 Punduh Pedada Kecamatan Punduh Pedada, yang bertugas mengamati
selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini
dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
a. Lembar Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain
subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran.
b. Lembar pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain
subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Data tentang situasi belajar dengan menggunakan media pembelajaran
diambil dengan menggunakan observer dan lembar pengamatan

Tabel 4. Observasi
KESESUAIN
DENGAN RPP* SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIAMATI
Tidak DISKUSI/REFLEKSI
Sesuai
Sesuai
A. KEGIATAN PENDAHULUAN/ KEGIATAN
AWAL PENDAHULUAN/ AWAL
1. Memotivasi
2. Memberi acuan
3. Melakukan apresepsi
B. KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/materi/
contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan
3. Penggunaan media
4. Pemberian tugas dan latihan
5. Umpan balik
C. KEGIATAN PENUTUP KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/merangkum
2. Evaluasi
14

3. Pemberian tugas/latihan

KESESUAIN
PENAMPILAN YANG DENGAN RPP* SARAN/HASIL
DIAMATI SESUAI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan
2. Alas kaki yang dikenakan
3. Ekspresi mimik/wajah
4. Sikap/gerak tubuh saat
berdiri
5. Bahasa yang digunakan

Tabel 5. Refleksi
Hasil Pengamatan
KOMPONEN PENGAMATAN
Kurang Cukup Baik
Penyampaian tujuan Pembelajaran
Pemberian motivasi belajar
Penyampaian materi
Pengorganisasian siswa dalam kelompok
Penciptaan suasana belajar
Pemberian bimbingan belajar
Pemberian respon terhadap pertanyaan siswa
Evaluasi pemahaman materi

4. Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis, memahami dan
membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan.
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta menentukan
perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan
pada siklus berikutnya.
Penulis merumuskan kembali semua yang baru terjadi pada setiap pertemuan
dan mencatat hal-hal yang sesuaio dan tidak sesuai dengan RPP 1.
Bermusyawarah dengan guru pendamping mengenai proses belajar mengajar.
15

Menyusun catatan untuk dipergunakan pada siklus berikutnya.

Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus I dan


pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan :
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses
kegiatan pembelajaran siklus II ini memperbaiki kekurangan dan kelemahan-
kelemahan yang ditemukan pada siklus I.

Kegiatan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :


1. Menyusun rencana pembelajaran dengan format yang disepakati.
2. Mempratekkan rencana pembelajaran dan mengambil hasil belajar siswa
3. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan terlebih dahulu
berkonsultasi kepada supervisor/pembimbing.
4. Mempraktekan kembali rencana perbaikan pembelajaran dengan mengambil
hasilnya (hasil belajar siswa).
5. Menganalisa data dengan merefleksikan tentang pembelajaran yang
dimaksud.
6. Membuat rencana perbaikan selanjutnya berdasarkan refleksi.
7. Mempraktekan rencana perbaikan selanjutnya berdasarkan refleksi.
8. Menganalisa data dan melakukan refleksi kemudian menyusun rencana
perbaikan kedua dan berulang sampai siklus ketiga.
9. Membuat laporan tentang pelaksanaan perbaikan.

Menyusun catatan untuk dipakai dalam laporan akhir.


16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
Dari kegiatan pembelajaran dan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan
peneliti diperoleh data yang dapat dilihat dari hasil observasi siklus I dan siklus II
yang diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus I
Siklus dilaksanakan hari Senin, tanggal 11 Mei 2022, mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi Memahami Cerita Fiksi di kelas IV SDN 8 Punduh
Pedada Kecamatan Punduh Pedada Pesawaran dengan Alokasi waktu 2 x 35
menit.
Pada proses perbaikan pembelajaran siklus I, kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tingkatan Siklus I tahapan perencanaan, peneliti mengadakan observasi
proses hasil belajar dikelas IV SDN 8 Punduh Pedada Kecamatan Punduh Pedada
Pesawaran. Tahapan perencanan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar
Kompetensi, kompetensi Dasar dan menentukan indikator pembelajaran.
2. Mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran
3. Mempersiapkan bahan ajar yang diterapkan pada saat kegiatan
pembelajaran
4. Menyiapkan sarana pustaka pembelajaran
5. Menyiapkan lembar observasi dan test tertulis.
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru pendamping diketahui
bahwa peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran. Hal-hal yang perlu
diperbaiki peneliti adalah meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam
memahami cerita fiksi.
b. Pelaksanaan Tindakan
17

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran di siklus I menggunakan metode sesuai


dengan RPP yang telah disusun.
Pengelolaan kelas
Untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran agar berlangsung dengan lancar
peneliti melakukan pengelolaan dan penataan kelas terlebih dahulu, sehingga
kelas menjadi nyaman dan menyenangkan. Penataan meja kursi yang tadinya
ditaruh menjadi empat kelompok meja kebelakang, dirubah menjadi area circle
time (area pembuka dan penutup dalam kegiatan) sehingga anak menjadi leluasa
dan nyaman dalam melakukan kegiatan.

Langkah-langkah Perbaikan
Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyiapkan perangkat pembelajaran
dengan metode interaktif. Langkah kegiatan guru selanjutnya adalah
Pendahuluan
 Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Cerita Fiksi”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti
 Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan siswa secara klasikal dengan
mengajukan pertanyaan:
a. Apa kamu senang membaca cerita?
b. Apa cerita yang pernah kamu baca?
c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan tempat tinggalmu?
 Siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh guru.
 Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan tulisan dalam balon
kalimat dengan suara nyaring.
 Guru membacakan narasi pada buku siswa.
18

 Siswa siap, termotivasi, dan terangsang untuk belajar lebih jauh lagi mengenai
teks cerita fiksi.
 Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggalnya, misalnya
cerita-cerita yang terkenal dan berkembang di daerahnya.
 Pada kegiatan AYO MEMBACA: Secara mandiri siswa diminta untuk
membaca cerita Asal Mula Telaga Warna di dalam hati.
 Guru memberi batasan waktu 5-10 menit kepada siswa untuk membaca dan
memahami isi cerita.
 Selanjutnya, secara mandiri siswa diminta untuk menjawab
pertanyaanpertanyaan yang terdapat pada buku siswa
 Guru mengajak siswa membahas jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada
buku siswa.
 Guru meminta siswa menyampaikan jawabannya.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa lain jika ada jawaban berbeda.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa.
 Siswa mampu membaca dengan cepat.
 Siswa mampu memahami isi cerita yang dibaca.
 Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi.
 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai tokoh berdasarkan
isi cerita yang telah dipahaminya.
 Siswa diminta bercerita di depan teman-temannya dengan suara nyaring,
artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan percaya diri.
 Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru menjelaskan bahwa cerita Asal
Mula Telaga Warna merupakan salah satu contoh teks fiksi berupa cerita. Teks
cerita fiksi adalah teks berupa cerita yang sengaja dikarang oleh pengarang.
Cerita tersebut dapat merupakan hasil imajinasi pengarang ataupun yang
pernah terjadi di dunia nyata lalu diolah oleh pengarang sehingga
menghasilkan cerita rekaan.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari informasi tentang cerita fiksi dan
ciri-cirinya.
 Kegiatan ini dapat dilakukan, baik secara individu, berpasangan, maupun
kelompok.
19

 Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mencari informasi dari


berbagai sumber, misalnya bertanya kepada orang yang dianggap tahu,
membaca dari buku-buku di perpustakaan sekolah, atau mengakses informasi
dari internet.
 Eksplorasi: ajarkan siswa untuk mengeksplorasi secara detail sumber
infromasi.
 Pengumpulan Data: ajarkan siswa sehingga terbiasa untuk mengolah data.
 Komunikasi:ajarkan siswa untuk mengungkapkan hasil eksplorasi dalam
bentuk tulisan.
 Guru mengamati sikap siswa saat kegiatan berlangsung sehingga guru dapat
memberikan penilaian pada rubrik AYO BERDISKUSI.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pencariannya di
depan teman atau kelompok lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada teman atau kelompok lain untuk
bertanya.
 Siswa menjawab pertanyaan teman atau kelompok lain sesuai pengetahuan dan
pemahamannya.
 Setelah siswa membacakan jawabannya, guru menjelaskan jawaban benar
tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Siswa memiliki keterampilan untuk mencari informasi tentang cerita fiksi dan
ciri-cirinya dari berbagai sumber.
 Siswa dapat menuliskan informasi yang didapat mengenai cerita fiksi dan ciri-
cirinya dalam bentuk tulisan.
 Siswa mengetahui cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Siswa mampu menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita
fiksi.
 Jika kegiatan ini dilakukan secara berpasangan ataupun kelompok, siswa
mampu bekerja sama dengan temannya.
 Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Siswa membaca narasi pada buku siswa.
Kemudian, Guru menjelaskan bahwa banyak sarana umum di lingkungan
tempat tinggal, misalnya taman bermain untuk anak-anak.
 Siswa diminta mengamati gambar.
20

 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, ”Apa yang dilakukan Udin pada
gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin pada gambar di
sebelah kanan?”
 Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Guru sesuai hasil
pengamatannya.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa, meskipun jika terdapat
jawaban nyeleneh.
 Guru menjelaskan kepada siswa bahwa yang dilakukan.
 Siswa diminta membaca pengertian cerita fiksi pada buku siswa.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab
tentang pengertian cerita fiksi.
 Siswa memiliki keterampilan bercerita dengan baik di depan orang lain.
 Siswa memiliki keberanian dan rasa percaya diri.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada buku siswa berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan.
 Kegiatan ini dilakukan bersama anggota kelompoknya.
 Siswa mampu menuliskan jawaban pertanyaan berdasarkan hasil diskusi.
 Siswa mengetahui Cerita fiksi
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Selanjutnya, siswa diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelompok lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya kepada
kelompok yang tampil.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban semua kelompok.
 Siswa mampu mengeluarkan pendapat saat berdiskusi.
 Siswa memahami tentang cerita fiksi.
 Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa: Apa yang kamu pahami tentang
cerita fiksi? Apa ciri-ciri cerita fiksi?
 Secara mandiri siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya berdasarkan
pemahaman yang sudah didapatkannya selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
21

 Guru mengidentifikasi dan menganalisis jawaban masing-masing siswa untuk


mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai cerita fiksi.
 Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur seberapa banyak materi yang
sudah dipelajari dan dipahami siswa.
 Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap siswa setelah mempelajari
materi.
 Siswa mampu mengamati lingkungan tempat tinggalnya melalui cerita yang
terkenal di daerahnya.
 Selanjutnya, siswa berdiskusi tentang cerita fiksi bersama orang tua dan
saudaranya.
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Siswa diminta menceritakan hasil kerja sama bersama orang tuanya di rumah
di depan guru dan teman-teman saat di sekolah.
 Siswa mengetahui gaya tarikan dan gaya dorongan yang terdapat di
lingkungan tempat tinggalnya.
 Siswa mampu berdiskusi dengan anggota keluarganya.
 Siswa mampu menuliskan hasil diskusi.
Penutup
 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama
sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

c. Observasi
Pada tahap ini dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran
menggunakan Metode Interaktif. Pemantauan menggunakan alat bantu berupa
lembar observasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai
22

kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Metode Interaktif dengan rencana


pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Selain melihat kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan, observasi juga
berguna untuk melihat seberapa besar pengaruh Metode Interaktif dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam Memahami Cerita Fiksi pada pelajaran
Bahasa Indonesia. Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada proses
yang terjadi pada pembelajan, tetapi juga tindakan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
Berdasarkan pelaksanaan perbaikan pada siklus I diperoleh hasil observasi
sebagai berikut:
Tabel 6. Observasi Siklus I
KESESUAIN
DENGAN RPP* SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIAMATI
Tidak DISKUSI/REFLEKSI
Sesuai
Sesuai
A. KEGIATAN PENDAHULUAN/ KEGIATAN
AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √
2. Memberi acuan √
3. Melakukan apresepsi √
B. KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/materi/

contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan √
3. Penggunaan media √
4. Pemberian tugas dan latihan √
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN PENUTUP KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/merangkum √
2. Evaluasi √
3. Pemberian tugas/latihan √

KESESUAIN DENGAN
PENAMPILAN YANG RPP* SARAN/HASIL
DIAMATI SESUAI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan √
2. Alas kaki yang dikenakan √
3. Ekspresi mimik/wajah √
4. Sikap/gerak tubuh saat

berdiri
5. Bahasa yang digunakan √
23

Tabel 7. Refleksi Pengamatan Siklus I


Hasil Pengamatan
KOMPONEN PENGAMATAN
Kurang Cukup Baik
Penyampaian tujuan Pembelajaran √
Pemberian motivasi belajar √
Penyampaian materi √
Pengorganisasian siswa dalam kelompok √
Penciptaan suasana belajar √
Pemberian bimbingan belajar √
Pemberian respon terhadap pertanyaan siswa √
Evaluasi pemahaman materi √

d. Refleksi
Berdasarkan observasi kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus I yang telah
dilakukan, selanjutnya didiskusikan dengan guru pendamping sehingga peneliti
mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
Hasil kegiatan refleksi antara lain :
1) Pada kegiatan pendahuluan, dalam mengajar, peneliti telah melakukan
motivasi kepada siswa. Memberi acuan dan apresepsi. Sesuai dengan
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
2) Pada kegiatan inti :
a) Peneliti telah menjelaskan konsep, materi contoh dan ilustrasi sesuai
dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
b) Peneliti belum melakukan pemberian penguatan dalam pembelajaran
c) Penggunaan media, pemberian tugas dan latihan serta pemberian
umpan balik telah dilaksanakan peneliti sesuai dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP).
3) Pada Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup peneliti telah melakukan meringkas/merangkum,
mengevaluasi dan memberi tugas latihan, hal ini sesuai dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP).
24

4) Penampilan peneliti selama melaksanakan pembelajaran, ekspresi, mimik


wajah, sikap dan bahasa yang digunakan telah memenuhi standar yang
ditetapkan.
5) Saat penyampaian tujuan pembelajaran, pemberian motivasi belajar,
penyampaian materi, pemberian bimbingan belajar, pemberian respon
terhadap pertanyaan siswa dan evaluasi pemahaman materi peneliti
melaksanakan dengan cukup baik.
6) Hanya saja saat melakukan pengorganisasian siswa dalam kelompok dan
Penciptaan suasana belajar peneliti melaksanakan dengan masih kurang.
Sehingga perlu dilakukan perbaikan.

1. Siklus II
Siklus dilaksanakan hari Kamis, tanggal 12 Mei 2022, mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi Memahami Cerita Fiksi di kelas IV SDN 8 Punduh
Pedada Kecamatan Punduh Pedada Pesawaran dengan Alokasi waktu 2 x 35
menit.
Pada proses perbaikan pembelajaran siklus II, kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tingkatan Siklus II tahapan perencanaan, peneliti dan guru pendamping
menganalisis hasil observasi dan refleksi Siklus I dikelas IV SDN 8 Punduh
Pedada Kecamatan Punduh Pedada Pesawaran yang telah dilaksanakan. Tahapan
perencanan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar
Kompetensi, kompetensi Dasar dan menentukan indikator pembelajaran.
2. Mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran
3. Mempersiapkan bahan ajaer yang diterapkan pada saat kegiatan
pembelajaran
4. Menyiapkan sarana pustaka pembelajaran
5. Menyiapkan lembar observasi dan test tertulis.
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I dan diskusi dengan guru
pendamping diketahui bahwa peneliti telah melakukan perbaikan tetapi belum
25

maksimal. Hal-hal yang perlu diperbaiki peneliti adalah memberikan arahan


kembali kepada siswa dalam Memahami Cerita Fiksi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II menggunakan Metode Interaktif
dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun.
Pengelolaan kelas
Untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran agar berlangsung dengan lancar
peneliti melakukan pengelolaan dan penataan kelas terlebih dahulu, sehingga
kelas menjadi nyaman dan menyenangkan. Penataan meja kursi yang tadinya
ditaruh menjadi empat kelompok meja kebelakang, dirubah menjadi area circle
time (area pembuka dan penutup dalam kegiatan) sehingga anak menjadi leluasa
dan nyaman dalam melakukan kegiatan.

Langkah-langkah Perbaikan
Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyiapkan peralatan Metode
Interaktif. Langkah kegiatan guru selanjutnya adalah
Pendahuluan
 Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Cerita Fiksi”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti
 Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan siswa secara klasikal dengan
mengajukan pertanyaan:
a. Apa kamu senang membaca cerita?
b. Apa cerita yang pernah kamu baca?
c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan tempat tinggalmu?
 Siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh guru.
26

 Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan tulisan dalam balon
kalimat dengan suara nyaring.
 Guru membacakan narasi pada buku siswa.
 Siswa siap, termotivasi, dan terangsang untuk belajar lebih jauh lagi mengenai
teks cerita fiksi.
 Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggalnya, misalnya
cerita-cerita yang terkenal dan berkembang di daerahnya.
 Pada kegiatan AYO MEMBACA: Secara mandiri siswa diminta untuk
membaca cerita Asal Mula Telaga Warna di dalam hati.
 Guru memberi batasan waktu 5-10 menit kepada siswa untuk membaca dan
memahami isi cerita.
 Selanjutnya, secara mandiri siswa diminta untuk menjawab
pertanyaanpertanyaan yang terdapat pada buku siswa
 Guru mengajak siswa membahas jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada
buku siswa.
 Guru meminta siswa menyampaikan jawabannya.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa lain jika ada jawaban berbeda.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa.
 Siswa mampu membaca dengan cepat.
 Siswa mampu memahami isi cerita yang dibaca.
 Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi.
 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai tokoh berdasarkan
isi cerita yang telah dipahaminya.
 Siswa diminta bercerita di depan teman-temannya dengan suara nyaring,
artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan percaya diri.
 Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru menjelaskan bahwa cerita Asal
Mula Telaga Warna merupakan salah satu contoh teks fiksi berupa cerita. Teks
cerita fiksi adalah teks berupa cerita yang sengaja dikarang oleh pengarang.
Cerita tersebut dapat merupakan hasil imajinasi pengarang ataupun yang
pernah terjadi di dunia nyata lalu diolah oleh pengarang sehingga
menghasilkan cerita rekaan.
27

 Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari informasi tentang cerita fiksi dan
ciri-cirinya.
 Kegiatan ini dapat dilakukan, baik secara individu, berpasangan, maupun
kelompok.
 Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mencari informasi dari
berbagai sumber, misalnya bertanya kepada orang yang dianggap tahu,
membaca dari buku-buku di perpustakaan sekolah, atau mengakses informasi
dari internet.
 Eksplorasi: ajarkan siswa untuk mengeksplorasi secara detail sumber
infromasi.
 Pengumpulan Data: ajarkan siswa sehingga terbiasa untuk mengolah data.
 Komunikasi:ajarkan siswa untuk mengungkapkan hasil eksplorasi dalam
bentuk tulisan.
 Guru mengamati sikap siswa saat kegiatan berlangsung sehingga guru dapat
memberikan penilaian pada rubrik AYO BERDISKUSI.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pencariannya di
depan teman atau kelompok lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada teman atau kelompok lain untuk
bertanya.
 Siswa menjawab pertanyaan teman atau kelompok lain sesuai pengetahuan dan
pemahamannya.
 Setelah siswa membacakan jawabannya, guru menjelaskan jawaban benar
tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Siswa memiliki keterampilan untuk mencari informasi tentang cerita fiksi dan
ciri-cirinya dari berbagai sumber.
 Siswa dapat menuliskan informasi yang didapat mengenai cerita fiksi dan ciri-
cirinya dalam bentuk tulisan.
 Siswa mengetahui cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Siswa mampu menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita
fiksi.
 Jika kegiatan ini dilakukan secara berpasangan ataupun kelompok, siswa
mampu bekerja sama dengan temannya.
28

 Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Siswa membaca narasi pada buku siswa.
Kemudian, Guru menjelaskan bahwa banyak sarana umum di lingkungan
tempat tinggal, misalnya taman bermain untuk anak-anak.
 Siswa diminta mengamati gambar.
 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, ”Apa yang dilakukan Udin pada
gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin pada gambar di
sebelah kanan?”
 Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Guru sesuai hasil
pengamatannya.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa, meskipun jika terdapat
jawaban nyeleneh.
 Guru menjelaskan kepada siswa bahwa yang dilakukan.
 Siswa diminta membaca pengertian cerita fiksi pada buku siswa.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab
tentang pengertian cerita fiksi.
 Siswa memiliki keterampilan bercerita dengan baik di depan orang lain.
 Siswa memiliki keberanian dan rasa percaya diri.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada buku siswa berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan.
 Kegiatan ini dilakukan bersama anggota kelompoknya.
 Siswa mampu menuliskan jawaban pertanyaan berdasarkan hasil diskusi.
 Siswa mengetahui Cerita fiksi
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Selanjutnya, siswa diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelompok lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya kepada
kelompok yang tampil.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban semua kelompok.
 Siswa mampu mengeluarkan pendapat saat berdiskusi.
 Siswa memahami tentang cerita fiksi.
 Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa: Apa yang kamu pahami tentang
cerita fiksi? Apa ciri-ciri cerita fiksi?
29

 Secara mandiri siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya berdasarkan


pemahaman yang sudah didapatkannya selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
 Guru mengidentifikasi dan menganalisis jawaban masing-masing siswa untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai cerita fiksi.
 Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur seberapa banyak materi yang
sudah dipelajari dan dipahami siswa.
 Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap siswa setelah mempelajari
materi.
 Siswa mampu mengamati lingkungan tempat tinggalnya melalui cerita yang
terkenal di daerahnya.
 Selanjutnya, siswa berdiskusi tentang cerita fiksi bersama orang tua dan
saudaranya.
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Siswa diminta menceritakan hasil kerja sama bersama orang tuanya di rumah
di depan guru dan teman-teman saat di sekolah.
 Siswa mengetahui gaya tarikan dan gaya dorongan yang terdapat di
lingkungan tempat tinggalnya.
 Siswa mampu berdiskusi dengan anggota keluarganya.
 Siswa mampu menuliskan hasil diskusi.
Penutup
 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama
sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

c. Observasi
30

Pada tahap ini dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran


menggunakan Metode Interaktif. Pemantauan menggunakan alat bantu berupa
lembar observasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai
kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Metode Interaktif dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Selain melihat kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan, observasi juga
berguna untuk melihat seberapa besar pengaruh metode pembelajaran percobaan
dengan media konkrit dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam Memahami
Cerita Fiksi pada pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu pengamatan tidak
hanya ditujukan pada proses yang terjadi pada pembelajan, tetapi juga tindakan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Berdasarkan pelaksanaan perbaikan pada siklus II diperoleh hasil
observasi sebagai berikut:
Tabel 8. Observasi Siklus II
KESESUAIN
DENGAN SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIAMATI RPP* DISKUSI/REFLEKSI
Tidak
Sesuai
Sesuai
A. KEGIATAN PENDAHULUAN/ KEGIATAN
AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √
2. Memberi acuan √
3. Melakukan apresepsi √
B. KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/materi/

contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan √
3. Penggunaan media √
4. Pemberian tugas dan latihan √
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN PENUTUP KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/merangkum √
2. Evaluasi √
3. Pemberian tugas/latihan √

KESESUAIN
PENAMPILAN YANG DENGAN RPP* SARAN/HASIL
DIAMATI SESUAI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI
31

1. Pakaian yang dikenakan √


2. Alas kaki yang dikenakan √
3. Ekspresi mimik/wajah √
4. Sikap/gerak tubuh saat

berdiri
5. Bahasa yang digunakan √

Tabel 9. Refleksi Siklus II


Hasil Pengamatan
KOMPONEN PENGAMATAN
Kurang Cukup Baik
Penyampaian tujuan Pembelajaran √
Pemberian motivasi belajar √
Penyampaian materi √
Pengorganisasian siswa dalam kelompok √
Penciptaan suasana belajar √
Pemberian bimbingan belajar √
Pemberian respon terhadap pertanyaan siswa √
Evaluasi pemahaman materi √

d. Refleksi
Berdasarkan observasi kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus II yang telah
dilakukan, selanjutnya didiskusikan dengan guru pendamping sehingga peneliti
mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
Hasil kegiatan refleksi antara lain :
1) Pada kegiatan pendahuluan, dalam mengajar, peneliti telah melakukan
motivasi kepada siswa. Memberi acuan dan apresepsi. Sesuai dengan
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
2) Pada kegiatan inti :
a) Peneliti telah menjelaskan konsep, materi contoh dan ilustrasi sesuai
dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
b) Peneliti telah melakukan pemberian penguatan dalam pembelajaran
c) Penggunaan media, pemberian tugas dan latihan serta pemberian
umpan balik telah dilaksanakan peneliti sesuai dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP).
3) Pada Kegiatan Penutup
32

Pada kegiatan penutup peneliti telah melakukan meringkas/merangkum,


mengevaluasi dan memberi tugas latihan, hal ini sesuai dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP).
4) Penampilan peneliti selama melaksanakan pembelajaran, ekspresi, mimik
wajah, sikap dan bahasa yang digunakan telah memenuhi standar yang
ditetapkan.
5) Saat penyampaian tujuan pembelajaran, pemberian motivasi belajar,
penyampaian materi, pemberian bimbingan belajar, pemberian respon
terhadap pertanyaan siswa dan evaluasi pemahaman materi peneliti
melaksanakan dengan cukup baik.
6) Perbaikan peneliti saat melakukan pengorganisasian siswa dalam kelompok
dan penciptaan suasana belajar peneliti dilaksanakan dengan baik.

B. Pembahasan Setiap Siklus


Berdasarkan observasi/pengamatan simulasi pertama dan kedua, terlihat
adanya perbaikan dalam pembelajaran. Pada simulasi pertama pengorganisasian
dan penciptaan suasana belajar masih kurang dan pada simulasi ke dua sudah
diperbaiki dalam pelaksanaannya menjadi lebih baik. Pemberian motivasi,
penyampaian materi, pemberian bimbingan dan evaluasi sudah terlaksana baik.
Hanya saja Penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi dan respon
terhadap pertanyaan siswa harus lebih ditingkatkan.

Kelebihan simulasi
a. Siswa lebih banyak diberikan kesempatan untuk melibatkan keingin
tahuannya pada objek yang akan dipelajari
b. Melatih mengungkapkan rasa ingin tahu melalui pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh guru
c. Memberikan sarana bermain bagi siswa melalui kegiatan eksplorasi dan
investigasi
d. Guru menjadi fasilitator, motivator, dan perancang aktivitas belajar
e. Menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran aktif
f. Hasil belajar lebih bermakna
33

Kelemahan simulasi
1. Dalam kegiatan pembelajaran, masih ada siswa sibuk dengan kawan
kelompoknya sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru.
2. Sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan
mengembangkan dinamika kelompok.
3. Tidak semua siswa aktif, masih ada siswa kurang aktif dalam diskusi di
kelompoknya, kurang saling tanya jawab, maupun kegiatan lain yang
seharusnya dilakukan siswa.
34

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan simulasi pembelajaran pertama yang kemudian dianalisis secara
sederhana, diperbaiki dan direfleksikan kembali serta dilakukan perbaikan
pembelajaran tersebut kedalam siklus kedua, penggunaan media kongkret metode
percobaan terlihat dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi Memahami Cerita Fiksi.

Kelebihan simulasi
a. Siswa lebih banyak diberikan kesempatan untuk melibatkan keingin
tahuannya pada objek yang akan dipelajari
b. Melatih mengungkapkan rasa ingin tahu melalui pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh guru
c. Memberikan sarana bermain bagi siswa melalui kegiatan eksplorasi dan
investigasi
d. Guru menjadi fasilitator, motivator, dan perancang aktivitas belajar
e. Menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran aktif
f. Hasil belajar lebih bermakna

Kelemahan simulasi
1. Dalam kegiatan pembelajaran, masih ada siswa sibuk dengan kawan
kelompoknya sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru.
2. Sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan
mengembangkan dinamika kelompok.
3. Tidak semua siswa aktif, masih ada siswa kurang aktif dalam diskusi di
kelompoknya, kurang saling tanya jawab, maupun kegiatan lain yang
seharusnya dilakukan siswa.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan sebagai berikut :
35

1. Guru hendaknya berusaha meningkatkan efektifitas pembelajaran di


kelas dan memperhatikan tingkat pemahaman siswa sehingga pejelasan
dapat di pahami oleh siswa
2. Agar guru selalu meningkatkan profesionalitas pembelajarannya dengan
melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas.
3. Sekolah hendaknya menerapkan hasil-hasil penelitian pendidikan yang ada
meningkatkan kinerja guru dan personil pendidikan lainnya sehingga
membantu dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.
36

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk (2005). Pemantapan Kemampuan Profesional, Edisi Kesatu. Pusat


Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

Arsyad, Azhar, 2007, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Grafindo Persada.

Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara, Jakarta

Asnawir, M.Basyirudin Usman, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers.

Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta

Danim, Sudarwan, 1994, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.


Faizi, Mastur, Ragam Metode Mengajarkan Eksakta pada Murid,
Yogyakarta: Diva Press.

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta,


Jaklarta

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, Buku Pedoman Guru Tema :


Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4

Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas Terbuka

Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, PT Rineka Cipta,


Jakarta

Sardiman, Am, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali,


Jakarta

Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa Beta, Bandung

Winataputra Udin S., 2005, Strategi Belajar Mengajar, Universitas Terbuka


LAMPIRAN
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : I (satu) dan 2 (dua)


Hari/Tanggal : Rabu, 11 Mei 2022 dan Kamis 12 Mei 2022
1. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan konsentrasi belajar siswa melalui model pembelajaran bervariasi.
2. Kegiatan pengembangan
Kegiatan yang dapat menarik minat anak dengan melakukan diskusi dan kerja kelompok
dalam kegiatan mengajarkan Memahami Cerita Fiksi. Sehingga anak dapat mengekspresikan
apa yang diinginkan anak.
3. Pengelolaan kelas
Untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran agar berlangsung dengan lancar penulis
melakukan pengelolaan dan penataan kelas terlebih dahulu, sehingga kelas menjadi nyaman
dan menyenangkan.
Penataan meja kursi yang tadinya ditaruh menjadi tiga kelompok meja empat, kursi tujuh,
kanan, tengah, kiri di belakang, depan kelas menjadi area circle time (area pembuka dan
penutup dalam kegiatan) sehingga anak menjadi leluasa dan nyaman dalam melakukan
kegiatan
4. Pengorganisasian anak
Setiap kegiatan pembukaan dan penutup anak duduk melingkar sehingga guru dan anak
didik terjalin suatu keakraban
Dalam kegiatan inti anak diubah yang tadinya duduk diatas kursi sekarang duduk
berkelompok menjadi empat kelompok karena media yang kurang memadai
5. Langkah-langkah Perbaikan
a. Kegiatan diawali dengan menyiapkan peralatan pembelajaran.
b. Membuat rencana pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV tentang Memahami Cerita Fiksi.
c. Guru menyiapkan materi dengan menggunakan Metode Interaktif.
d. Guru mengadakan apersepsi, tanya jawab tentang materi yang lalu berhubungan dengan
materi yang akan datang.
e. Siswa secara kelompok melakukan diskusi dan menjawab pertanyaan sesuai materi.
f. Siswa mencoba Memahami Cerita Fiksi.
g. Secara bergantian beberapa siswa melakukan membaca cerita fiksi.
h. Meminta siswa untuk Memahami Cerita Fiksi.
i. Evaluasi
j. Guru memberi tugas rumah
k. Pada akhir pemaparan guru bersama murid menyimpulkan materi.
l. Guru menjelaskan untuk refleksi siswa diberi tes dan pekerjaan rumah.
m. Menutup pembelajaran dengan doa
n. Memberi salam

6. Refleksi Kegiatan Perbaikan


Dari kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan, maka penulis akan mengetahui
kelebihan dan kekurangan yang timbul dari pelaksanaan perbaikan.
Kegiatan Refleksi antara lain :
1) Menganalisis data perolehan dari hasil observasi dengan melakukan diskusi dengan guru
pendamping.
2) Merencanakan perbaikan pembelajaran dengan usaha meningkatkan dengan terus memberi
penguatan kepada siswa.
3) Mencetak data perolehan siswa dari hasil perbaikan pembelajaran 1 kemudian dianalisis
kembali.
4) Mencatat RPP 2 berdasarkan perolehan pembelajaran perbaikan 1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 8 Punduh Pedada


Kelas / Semester : IV / 2
Tema : Cerita Fiksi
Pembelajaran : 1

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Bahasa Indonesia
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
4.9 Menyampaikan hasilidentifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visual
Indikator :
 Menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
 Bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya
diri.
 Menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menyebutkan tokoh-
tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
 Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa dapat
bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya
diri.
 Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi, siswa
dapat menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua 10 menit


siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Cerita Fiksi”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.

Inti  Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan 150


siswa secara klasikal dengan mengajukan menit
pertanyaan:
a. Apa kamu senang membaca cerita?
b. Apa cerita yang pernah kamu baca?
c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan tempat
tinggalmu?
 Siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
 Guru meminta salah satu siswa untuk
membacakan tulisan dalam balon kalimat dengan
suara nyaring.
 Guru membacakan narasi pada buku siswa.
 Siswa siap, termotivasi, dan terangsang untuk
belajar lebih jauh lagi mengenai teks cerita fiksi.
 Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan
tempat tinggalnya, misalnya cerita-cerita yang
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
terkenal dan berkembang di daerahnya.
 Pada kegiatan AYO MEMBACA: Secara mandiri
siswa diminta untuk membaca cerita Asal Mula
Telaga Warna di dalam hati.
 Guru memberi batasan waktu 5-10 menit kepada
siswa untuk membaca dan memahami isi cerita.
 Selanjutnya, secara mandiri siswa diminta untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan yang terdapat
pada buku siswa
 Guru mengajak siswa membahas jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa.
 Guru meminta siswa menyampaikan
jawabannya.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa lain
jika ada jawaban berbeda.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban
siswa.
 Siswa mampu membaca dengan cepat.
 Siswa mampu memahami isi cerita yang dibaca.
 Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh pada
teks cerita fiksi.
 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
mengenai tokoh berdasarkan isi cerita yang telah
dipahaminya.
 Siswa diminta bercerita di depan teman-
temannya dengan suara nyaring, artikulasi jelas,
ekspresif, intonasi tepat, dan percaya diri.
 Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru
menjelaskan bahwa cerita Asal Mula Telaga
Warna merupakan salah satu contoh teks fiksi
berupa cerita. Teks cerita fiksi adalah teks
berupa cerita yang sengaja dikarang oleh
pengarang. Cerita tersebut dapat merupakan
hasil imajinasi pengarang ataupun yang pernah
terjadi di dunia nyata lalu diolah oleh pengarang
sehingga menghasilkan cerita rekaan.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari
informasi tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Kegiatan ini dapat dilakukan, baik secara
individu, berpasangan, maupun kelompok.
 Guru memberikan kebebasan kepada siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber,
misalnya bertanya kepada orang yang dianggap
tahu, membaca dari buku-buku di perpustakaan
sekolah, atau mengakses informasi dari internet.
 Eksplorasi: ajarkan siswa untuk mengeksplorasi
secara detail sumber infromasi.
 Pengumpulan Data: ajarkan siswa sehingga
terbiasa untuk mengolah data.
 Komunikasi:ajarkan siswa untuk mengungkapkan
hasil eksplorasi dalam bentuk tulisan.
 Guru mengamati sikap siswa saat kegiatan
berlangsung sehingga guru dapat memberikan
penilaian pada rubrik AYO BERDISKUSI.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil pencariannya di depan
teman atau kelompok lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada teman
atau kelompok lain untuk bertanya.
 Siswa menjawab pertanyaan teman atau
kelompok lain sesuai pengetahuan dan
pemahamannya.
 Setelah siswa membacakan jawabannya, guru
menjelaskan jawaban benar tentang cerita fiksi
dan ciri-cirinya.
 Siswa memiliki keterampilan untuk mencari
informasi tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya dari
berbagai sumber.
 Siswa dapat menuliskan informasi yang didapat
mengenai cerita fiksi dan ciri-cirinya dalam
bentuk tulisan.
 Siswa mengetahui cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Siswa mampu menjelaskan secara lisan
pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.
 Jika kegiatan ini dilakukan secara berpasangan
ataupun kelompok, siswa mampu bekerja sama
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dengan temannya.
 Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Siswa
membaca narasi pada buku siswa. Kemudian,
Guru menjelaskan bahwa banyak sarana umum
di lingkungan tempat tinggal, misalnya taman
bermain untuk anak-anak.
 Siswa diminta mengamati gambar.
 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa,
”Apa yang dilakukan Udin pada gambar di
sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin
pada gambar di sebelah kanan?”
 Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
Guru sesuai hasil pengamatannya.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban
siswa, meskipun jika terdapat jawaban nyeleneh.
 Guru menjelaskan kepada siswa bahwa yang
dilakukan.
 Siswa diminta membaca pengertian cerita fiksi
pada buku siswa.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan tanya jawab tentang pengertian cerita
fiksi.
 Siswa memiliki keterampilan bercerita dengan
baik di depan orang lain.
 Siswa memiliki keberanian dan rasa percaya diri.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada buku
siswa berdasarkan hasil diskusi yang telah
dilakukan.
 Kegiatan ini dilakukan bersama anggota
kelompoknya.
 Siswa mampu menuliskan jawaban pertanyaan
berdasarkan hasil diskusi.
 Siswa mengetahui Cerita fiksi
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Selanjutnya, siswa diminta mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya di depan kelompok lain.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok
lain untuk bertanya kepada kelompok yang
tampil.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban
semua kelompok.
 Siswa mampu mengeluarkan pendapat saat
berdiskusi.
 Siswa memahami tentang cerita fiksi.
 Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa: Apa
yang kamu pahami tentang cerita fiksi? Apa ciri-
ciri cerita fiksi?
 Secara mandiri siswa diminta untuk
mengemukakan pendapatnya berdasarkan
pemahaman yang sudah didapatkannya selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
 Guru mengidentifikasi dan menganalisis jawaban
masing-masing siswa untuk mengetahui sejauh
mana tingkat pemahaman siswa mengenai cerita
fiksi.
 Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur
seberapa banyak materi yang sudah dipelajari
dan dipahami siswa.
 Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap
siswa setelah mempelajari materi.
 Siswa mampu mengamati lingkungan tempat
tinggalnya melalui cerita yang terkenal di
daerahnya.
 Selanjutnya, siswa berdiskusi tentang cerita fiksi
bersama orang tua dan saudaranya.
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Siswa diminta menceritakan hasil kerja sama
bersama orang tuanya di rumah di depan guru
dan teman-teman saat di sekolah.
 Siswa mengetahui gaya tarikan dan gaya
dorongan yang terdapat di lingkungan tempat
tinggalnya.
 Siswa mampu berdiskusi dengan anggota
keluarganya.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Siswa mampu menuliskan hasil diskusi.

Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit


rangkuman hasil belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).
 Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
 Buku cerita rakyat dari berbagai daerah dan meja.

Padangcermin, 9 Mei 2022


Pendamping Mahasiswa,

Nama : Siti Maryanah, S.Pd Aniar Putri Elisa


NIM 837739534
Lampiran 1
MATERI PEMBELAJARAN
 Membaca teks cerita fiksi.

METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, discovery, diskusi, tanya jawab,
penugasan dan ceramah
Lampiran 2
Penilaian
Penilaian Sikap
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1

3 ……………..

dst ……………..

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

CONTOH RUBRIK MENCARI TAHU TENTANG CERITA FIKSI


Penilaian Bahasa Indonesia
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Isi dan Berisi informasi Berisi informasi Hanya berisi Berisi informasi
Pengetahuan tentang tentang informasi tentang
Informasi yang tokoh-tokoh tokoh-tokoh, tentang tokoh-tokoh
termuat pengertian, dan pengertian, dan tokohtokoh pengertian, dan
dalam tulisan. ciri-ciri cerita ciri-ciri cerita pengertian ciri-ciri cerita
Tokoh-tokoh fiksi yang ditulis fiksi yang ditulis cerita fiksi saja fiksi yang ditulis
dalam secara lengkap lengkap, jelas, atau ciri-ciri tidak lengkap,
cerita fiksi , jelas, dan namun kurang cerita fiksi saja tidak jelas, dan
Pengertian rinci. rinci. yang ditulis tidak rinci.
cerita fiksi. secara lengkap,
Ciri-ciri cerita jelas, dan rinci.
fiksi.
Penggunaan Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa
Bahasa Indonesia yang Indonesia yang Indonesia yang Indonesia yang
Indonesia yang baik dan benar baik dan benar baik dan benar baik dan benar
baik digunakan digunakan digunakan digunakan
dan benar: dengan dengan dengan sangat dengan sangat
Bahasa efisien dan efisien dalam efisien dalam efisien dalam
Indonesia menarik dalam keseluruhan sebagian besar sebagian kecil
yang baik dan keseluruhan penulisan. penulisan. penulisan.
benar penulisan.
digunakan
dalam
penulisan.
Sikap Kegigihan Kegigihan Kegigihan Kegigihan
dalam mencari dalam mencari dalam mencari dalam mencari
informasi, informasi, informasi, informasi,
kecermatan, kecermatan, kecermatan, kecermatan,
dan ketepatan dan ketepatan dan ketepatan dan ketepatan
waktu dalam waktu dalam waktu dalam waktu dalam
pemenuhan pemenuhan pemenuhan pemenuhan
tugas yang tugas yang tugas yang tugas yang
diberikan, diberikan diberikan diberikan
disertai juga menunjukkan menunjukkan menunjukkan
dengan kualitas sikap kualitas sikap kualitas sikap
kreatifitas yang sangat yang masih yang masih
dalam bekerja baik dapat terus harus terus
menunjukkan ditingkatkan. diperbaiki.
kualitas sikap
yang sangat
baik dan terpuji.
Keterampilan Keseluruhan Keseluruhan Sebagian besar Hanya
Penulisan: hasil penulisan hasil penulisan hasil penulisan sebagian
Informasi ditulis yang sistematis yang sistematis yang sistematis kecil hasil
dengan benar, dan benar dan benar dan benar penulisan yang
sistematis dan menunjukkan menunjukkan menunjukkan sistematis
jelas, keterampilan keterampilan keterampilan dan benar
yang penulisan yang penulisan yang penulisan menunjukkan
menunjukkan sangat baik, di baik. yang terus keterampilan
keterampilan atas rata-rata berkembang. penulisan yang
penulisan kelas. masih perlu
yang baik terus
ditingkatkan.

Catatan Penilaian
• Rubrik Penilaian di atas hanyalah contoh untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN I
(RPP) I

Satuan Pendidikan : SDN 8 Punduh Pedada


Kelas / Semester : IV / 2
Tema : Cerita Fiksi
Pembelajaran : 1

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Bahasa Indonesia
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
4.9 Menyampaikan hasilidentifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visual
Indikator :
 Menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
 Bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya
diri.
 Menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menyebutkan tokoh-
tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
 Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa dapat
bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya
diri.
 Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi, siswa
dapat menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua 10 menit


siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Cerita Fiksi”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.

Inti  Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan 150


siswa secara klasikal dengan mengajukan menit
pertanyaan:
a. Apa kamu senang membaca cerita?
b. Apa cerita yang pernah kamu baca?
c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan tempat
tinggalmu?
 Siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
 Guru meminta salah satu siswa untuk
membacakan tulisan dalam balon kalimat dengan
suara nyaring.
 Guru membacakan narasi pada buku siswa.
 Siswa siap, termotivasi, dan terangsang untuk
belajar lebih jauh lagi mengenai teks cerita fiksi.
 Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan
tempat tinggalnya, misalnya cerita-cerita yang
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
terkenal dan berkembang di daerahnya.
 Pada kegiatan AYO MEMBACA: Secara mandiri
siswa diminta untuk membaca cerita Asal Mula
Telaga Warna di dalam hati.
 Guru memberi batasan waktu 5-10 menit kepada
siswa untuk membaca dan memahami isi cerita.
 Selanjutnya, secara mandiri siswa diminta untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan yang terdapat
pada buku siswa
 Guru mengajak siswa membahas jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa.
 Guru meminta siswa menyampaikan
jawabannya.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa lain
jika ada jawaban berbeda.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban
siswa.
 Siswa mampu membaca dengan cepat.
 Siswa mampu memahami isi cerita yang dibaca.
 Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh pada
teks cerita fiksi.
 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
mengenai tokoh berdasarkan isi cerita yang telah
dipahaminya.
 Siswa diminta bercerita di depan teman-
temannya dengan suara nyaring, artikulasi jelas,
ekspresif, intonasi tepat, dan percaya diri.
 Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru
menjelaskan bahwa cerita Asal Mula Telaga
Warna merupakan salah satu contoh teks fiksi
berupa cerita. Teks cerita fiksi adalah teks
berupa cerita yang sengaja dikarang oleh
pengarang. Cerita tersebut dapat merupakan
hasil imajinasi pengarang ataupun yang pernah
terjadi di dunia nyata lalu diolah oleh pengarang
sehingga menghasilkan cerita rekaan.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari
informasi tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Kegiatan ini dapat dilakukan, baik secara
individu, berpasangan, maupun kelompok.
 Guru memberikan kebebasan kepada siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber,
misalnya bertanya kepada orang yang dianggap
tahu, membaca dari buku-buku di perpustakaan
sekolah, atau mengakses informasi dari internet.
 Eksplorasi: ajarkan siswa untuk mengeksplorasi
secara detail sumber infromasi.
 Pengumpulan Data: ajarkan siswa sehingga
terbiasa untuk mengolah data.
 Komunikasi:ajarkan siswa untuk mengungkapkan
hasil eksplorasi dalam bentuk tulisan.
 Guru mengamati sikap siswa saat kegiatan
berlangsung sehingga guru dapat memberikan
penilaian pada rubrik AYO BERDISKUSI.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil pencariannya di depan
teman atau kelompok lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada teman
atau kelompok lain untuk bertanya.
 Siswa menjawab pertanyaan teman atau
kelompok lain sesuai pengetahuan dan
pemahamannya.
 Setelah siswa membacakan jawabannya, guru
menjelaskan jawaban benar tentang cerita fiksi
dan ciri-cirinya.
 Siswa memiliki keterampilan untuk mencari
informasi tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya dari
berbagai sumber.
 Siswa dapat menuliskan informasi yang didapat
mengenai cerita fiksi dan ciri-cirinya dalam
bentuk tulisan.
 Siswa mengetahui cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Siswa mampu menjelaskan secara lisan
pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.
 Jika kegiatan ini dilakukan secara berpasangan
ataupun kelompok, siswa mampu bekerja sama
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dengan temannya.
 Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Siswa
membaca narasi pada buku siswa. Kemudian,
Guru menjelaskan bahwa banyak sarana umum
di lingkungan tempat tinggal, misalnya taman
bermain untuk anak-anak.
 Siswa diminta mengamati gambar.
 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa,
”Apa yang dilakukan Udin pada gambar di
sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin
pada gambar di sebelah kanan?”
 Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
Guru sesuai hasil pengamatannya.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban
siswa, meskipun jika terdapat jawaban nyeleneh.
 Guru menjelaskan kepada siswa bahwa yang
dilakukan.
 Siswa diminta membaca pengertian cerita fiksi
pada buku siswa.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan tanya jawab tentang pengertian cerita
fiksi.
 Siswa memiliki keterampilan bercerita dengan
baik di depan orang lain.
 Siswa memiliki keberanian dan rasa percaya diri.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada buku
siswa berdasarkan hasil diskusi yang telah
dilakukan.
 Kegiatan ini dilakukan bersama anggota
kelompoknya.
 Siswa mampu menuliskan jawaban pertanyaan
berdasarkan hasil diskusi.
 Siswa mengetahui Cerita fiksi
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Selanjutnya, siswa diminta mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya di depan kelompok lain.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok
lain untuk bertanya kepada kelompok yang
tampil.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban
semua kelompok.
 Siswa mampu mengeluarkan pendapat saat
berdiskusi.
 Siswa memahami tentang cerita fiksi.
 Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa: Apa
yang kamu pahami tentang cerita fiksi? Apa ciri-
ciri cerita fiksi?
 Secara mandiri siswa diminta untuk
mengemukakan pendapatnya berdasarkan
pemahaman yang sudah didapatkannya selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
 Guru mengidentifikasi dan menganalisis jawaban
masing-masing siswa untuk mengetahui sejauh
mana tingkat pemahaman siswa mengenai cerita
fiksi.
 Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur
seberapa banyak materi yang sudah dipelajari
dan dipahami siswa.
 Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap
siswa setelah mempelajari materi.
 Siswa mampu mengamati lingkungan tempat
tinggalnya melalui cerita yang terkenal di
daerahnya.
 Selanjutnya, siswa berdiskusi tentang cerita fiksi
bersama orang tua dan saudaranya.
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Siswa diminta menceritakan hasil kerja sama
bersama orang tuanya di rumah di depan guru
dan teman-teman saat di sekolah.
 Siswa mengetahui gaya tarikan dan gaya
dorongan yang terdapat di lingkungan tempat
tinggalnya.
 Siswa mampu berdiskusi dengan anggota
keluarganya.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Siswa mampu menuliskan hasil diskusi.

Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit


rangkuman hasil belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).
 Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
 Buku cerita rakyat dari berbagai daerah dan meja.

Padangcermin, 12 Mei 2022


Pendamping Mahasiswa,

Nama : Siti Maryanah, S.Pd Aniar Putri Elisa


NIM 837739534
Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN
 Membaca teks cerita fiksi.

METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, discovery, diskusi, tanya jawab,
penugasan dan ceramah
Lampiran 2
Penilaian
Penilaian Sikap
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1

3 ……………..

dst ……………..

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

CONTOH RUBRIK MENCARI TAHU TENTANG CERITA FIKSI


Penilaian Bahasa Indonesia
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Isi dan Berisi informasi Berisi informasi Hanya berisi Berisi informasi
Pengetahuan tentang tentang informasi tentang
Informasi yang tokoh-tokoh tokoh-tokoh, tentang tokoh-tokoh
termuat pengertian, dan pengertian, dan tokohtokoh pengertian, dan
dalam tulisan. ciri-ciri cerita ciri-ciri cerita pengertian ciri-ciri cerita
Tokoh-tokoh fiksi yang ditulis fiksi yang ditulis cerita fiksi saja fiksi yang ditulis
dalam secara lengkap lengkap, jelas, atau ciri-ciri tidak lengkap,
cerita fiksi , jelas, dan namun kurang cerita fiksi saja tidak jelas, dan
Pengertian rinci. rinci. yang ditulis tidak rinci.
cerita fiksi. secara lengkap,
Ciri-ciri cerita jelas, dan rinci.
fiksi.
Penggunaan Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa
Bahasa Indonesia yang Indonesia yang Indonesia yang Indonesia yang
Indonesia yang baik dan benar baik dan benar baik dan benar baik dan benar
baik digunakan digunakan digunakan digunakan
dan benar: dengan dengan dengan sangat dengan sangat
Bahasa efisien dan efisien dalam efisien dalam efisien dalam
Indonesia menarik dalam keseluruhan sebagian besar sebagian kecil
yang baik dan keseluruhan penulisan. penulisan. penulisan.
benar penulisan.
digunakan
dalam
penulisan.
Sikap Kegigihan Kegigihan Kegigihan Kegigihan
dalam mencari dalam mencari dalam mencari dalam mencari
informasi, informasi, informasi, informasi,
kecermatan, kecermatan, kecermatan, kecermatan,
dan ketepatan dan ketepatan dan ketepatan dan ketepatan
waktu dalam waktu dalam waktu dalam waktu dalam
pemenuhan pemenuhan pemenuhan pemenuhan
tugas yang tugas yang tugas yang tugas yang
diberikan, diberikan diberikan diberikan
disertai juga menunjukkan menunjukkan menunjukkan
dengan kualitas sikap kualitas sikap kualitas sikap
kreatifitas yang sangat yang masih yang masih
dalam bekerja baik dapat terus harus terus
menunjukkan ditingkatkan. diperbaiki.
kualitas sikap
yang sangat
baik dan terpuji.
Keterampilan Keseluruhan Keseluruhan Sebagian besar Hanya
Penulisan: hasil penulisan hasil penulisan hasil penulisan sebagian
Informasi ditulis yang sistematis yang sistematis yang sistematis kecil hasil
dengan benar, dan benar dan benar dan benar penulisan yang
sistematis dan menunjukkan menunjukkan menunjukkan sistematis
jelas, keterampilan keterampilan keterampilan dan benar
yang penulisan yang penulisan yang penulisan menunjukkan
menunjukkan sangat baik, di baik. yang terus keterampilan
keterampilan atas rata-rata berkembang. penulisan yang
penulisan kelas. masih perlu
yang baik terus
ditingkatkan.

Catatan Penilaian
• Rubrik Penilaian di atas hanyalah contoh untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
SKENARIO PEMBELAJARAN
SIKLUS 1 PERTEMUAN 1

Hari / Tanggal : Rabu, 11 Mei 2022


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IV / 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
Kompetensi Dasar : 3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks
fiksi.
4.9 Menyampaikan hasilidentifikasi tokoh-tokoh yang
terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan
visual
Indikator :  Menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi
dengan tepat.
 Bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif,
intonasi tepat, dan penuh percaya diri.
 Menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri
teks cerita fiksi.
Tujuan Pembelajaran :  Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi,
siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh pada
teks cerita fiksi dengan tepat.
 Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali
teks cerita fiksi, siswa dapat bercerita dengan
artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan
penuh percaya diri.
 Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan
ciri-ciri teks cerita fiksi, siswa dapat
menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri
teks cerita fiksi.
Materi : Memahami cerita Fiksi

Uraian Kegiatan Kritik dan Saran


Y Kegiatan Pendahuluan : 10 menit Berjalan sesuai dengan rencana yang
 Guru memberikan salam dan mengajak semua diharapkan dan sangat interaktif.
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Cerita Fiksi”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
Y Kegiatan inti : 40 menit Kegiatan berlangsung lancar, siswa
 Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan sangat antusias dalam menggunakan
siswa secara klasikal dengan mengajukan demonstrasi dan diskusi
pertanyaan:
a. Apa kamu senang membaca cerita?
b. Apa cerita yang pernah kamu baca?
c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan tempat
tinggalmu?
 Siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
 Guru meminta salah satu siswa untuk
membacakan tulisan dalam balon kalimat
dengan suara nyaring.
 Guru membacakan narasi pada buku siswa.
 Siswa siap, termotivasi, dan terangsang untuk
belajar lebih jauh lagi mengenai teks cerita fiksi.
 Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan
tempat tinggalnya, misalnya cerita-cerita yang
terkenal dan berkembang di daerahnya.
 Pada kegiatan AYO MEMBACA: Secara
mandiri siswa diminta untuk membaca cerita
Asal Mula Telaga Warna di dalam hati.
 Guru memberi batasan waktu 5-10 menit kepada
siswa untuk membaca dan memahami isi cerita.
 Selanjutnya, secara mandiri siswa diminta untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan yang terdapat
pada buku siswa
 Guru mengajak siswa membahas jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa.
 Guru meminta siswa menyampaikan
jawabannya.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa lain
jika ada jawaban berbeda.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban
siswa.
 Siswa mampu membaca dengan cepat.
 Siswa mampu memahami isi cerita yang dibaca.
 Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh pada
teks cerita fiksi.
 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
mengenai tokoh berdasarkan isi cerita yang telah
dipahaminya.
 Siswa diminta bercerita di depan teman-
temannya dengan suara nyaring, artikulasi jelas,
ekspresif, intonasi tepat, dan percaya diri.
 Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru
menjelaskan bahwa cerita Asal Mula Telaga
Warna merupakan salah satu contoh teks fiksi
berupa cerita. Teks cerita fiksi adalah teks
berupa cerita yang sengaja dikarang oleh
pengarang. Cerita tersebut dapat merupakan
hasil imajinasi pengarang ataupun yang pernah
terjadi di dunia nyata lalu diolah oleh pengarang
sehingga menghasilkan cerita rekaan.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari
informasi tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Kegiatan ini dapat dilakukan, baik secara
individu, berpasangan, maupun kelompok.
 Guru memberikan kebebasan kepada siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber,
misalnya bertanya kepada orang yang dianggap
tahu, membaca dari buku-buku di perpustakaan
sekolah, atau mengakses informasi dari internet.
 Eksplorasi: ajarkan siswa untuk mengeksplorasi
secara detail sumber infromasi.
 Pengumpulan Data: ajarkan siswa sehingga
terbiasa untuk mengolah data.
 Komunikasi:ajarkan siswa untuk
mengungkapkan hasil eksplorasi dalam bentuk
tulisan.
 Guru mengamati sikap siswa saat kegiatan
berlangsung sehingga guru dapat memberikan
penilaian pada rubrik AYO BERDISKUSI.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil pencariannya di depan
teman atau kelompok lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada teman
atau kelompok lain untuk bertanya.
 Siswa menjawab pertanyaan teman atau
kelompok lain sesuai pengetahuan dan
pemahamannya.
 Setelah siswa membacakan jawabannya, guru
menjelaskan jawaban benar tentang cerita fiksi
dan ciri-cirinya.
 Siswa memiliki keterampilan untuk mencari
informasi tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya dari
berbagai sumber.
 Siswa dapat menuliskan informasi yang didapat
mengenai cerita fiksi dan ciri-cirinya dalam
bentuk tulisan.
 Siswa mengetahui cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Siswa mampu menjelaskan secara lisan
pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.
 Jika kegiatan ini dilakukan secara berpasangan
ataupun kelompok, siswa mampu bekerja sama
dengan temannya.
 Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Siswa
membaca narasi pada buku siswa. Kemudian,
Guru menjelaskan bahwa banyak sarana umum
di lingkungan tempat tinggal, misalnya taman
bermain untuk anak-anak.
 Siswa diminta mengamati gambar.
 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa,
”Apa yang dilakukan Udin pada gambar di
sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin
pada gambar di sebelah kanan?”
 Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
Guru sesuai hasil pengamatannya.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban
siswa, meskipun jika terdapat jawaban nyeleneh.
 Guru menjelaskan kepada siswa bahwa yang
dilakukan.
 Siswa diminta membaca pengertian cerita fiksi
pada buku siswa.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan tanya jawab tentang pengertian cerita
fiksi.
 Siswa memiliki keterampilan bercerita dengan
baik di depan orang lain.
 Siswa memiliki keberanian dan rasa percaya diri.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada buku
siswa berdasarkan hasil diskusi yang telah
dilakukan.
 Kegiatan ini dilakukan bersama anggota
kelompoknya.
 Siswa mampu menuliskan jawaban pertanyaan
berdasarkan hasil diskusi.
 Siswa mengetahui Cerita fiksi
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Selanjutnya, siswa diminta mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya di depan kelompok
lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok
lain untuk bertanya kepada kelompok yang
tampil.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban
semua kelompok.
 Siswa mampu mengeluarkan pendapat saat
berdiskusi.
 Siswa memahami tentang cerita fiksi.
 Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa: Apa
yang kamu pahami tentang cerita fiksi? Apa ciri-
ciri cerita fiksi?
 Secara mandiri siswa diminta untuk
mengemukakan pendapatnya berdasarkan
pemahaman yang sudah didapatkannya selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
 Guru mengidentifikasi dan menganalisis
jawaban masing-masing siswa untuk mengetahui
sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai
cerita fiksi.
 Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur
seberapa banyak materi yang sudah dipelajari
dan dipahami siswa.
 Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap
siswa setelah mempelajari materi.
 Siswa mampu mengamati lingkungan tempat
tinggalnya melalui cerita yang terkenal di
daerahnya.
 Selanjutnya, siswa berdiskusi tentang cerita fiksi
bersama orang tua dan saudaranya.
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Siswa diminta menceritakan hasil kerja sama
bersama orang tuanya di rumah di depan guru
dan teman-teman saat di sekolah.
 Siswa mengetahui gaya tarikan dan gaya
dorongan yang terdapat di lingkungan tempat
tinggalnya.
 Siswa mampu berdiskusi dengan anggota
keluarganya.
 Siswa mampu menuliskan hasil diskusi.
Y Kegiatan Penutup : 20 menit Berjalan dengan lancar
1. Evaluasi pemahaman konsep :
Tes tertulis
2. Evaluasi Kinerja Ilmiah :
 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)
SKENARIO PEMBELAJARAN
SIKLUS 2 PERTEMUAN 2

Hari / Tanggal : Kamis, 12 Mei 2022


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IV
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
Kompetensi Dasar : 3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks
fiksi.
4.9 Menyampaikan hasilidentifikasi tokoh-tokoh yang
terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan
visual
Indikator :  Menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi
dengan tepat.
 Bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif,
intonasi tepat, dan penuh percaya diri.
 Menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri
teks cerita fiksi.
Tujuan Pembelajaran :  Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi,
siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh pada
teks cerita fiksi dengan tepat.
 Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali
teks cerita fiksi, siswa dapat bercerita dengan
artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan
penuh percaya diri.
 Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan
ciri-ciri teks cerita fiksi, siswa dapat
menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri
teks cerita fiksi.
Materi : Memahami cerita Fiksi

Uraian Kegiatan Kritik dan Saran


Y Kegiatan Pendahuluan : 10 menit Berjalan sesuai dengan
 Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa rencana yang
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing. diharapkan dan sangat
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar interaktif.
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cerita Fiksi”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Y Kegiatan inti : 40 menit Kegiatan berlangsung
 Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan siswa lancar, siswa
secara klasikal dengan mengajukan pertanyaan: sangat antusias dalam
a. Apa kamu senang membaca cerita? menggunakan demonstrasi dan
b. Apa cerita yang pernah kamu baca? diskusi
c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan tempat
tinggalmu?
 Siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
 Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan
tulisan dalam balon kalimat dengan suara nyaring.
 Guru membacakan narasi pada buku siswa.
 Siswa siap, termotivasi, dan terangsang untuk belajar
lebih jauh lagi mengenai teks cerita fiksi.
 Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan tempat
tinggalnya, misalnya cerita-cerita yang terkenal dan
berkembang di daerahnya.
 Pada kegiatan AYO MEMBACA: Secara mandiri siswa
diminta untuk membaca cerita Asal Mula Telaga Warna
di dalam hati.
 Guru memberi batasan waktu 5-10 menit kepada siswa
untuk membaca dan memahami isi cerita.
 Selanjutnya, secara mandiri siswa diminta untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan yang terdapat pada
buku siswa
 Guru mengajak siswa membahas jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa.
 Guru meminta siswa menyampaikan jawabannya.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa lain jika ada
jawaban berbeda.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa.
 Siswa mampu membaca dengan cepat.
 Siswa mampu memahami isi cerita yang dibaca.
 Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh pada teks
cerita fiksi.
 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
mengenai tokoh berdasarkan isi cerita yang telah
dipahaminya.
 Siswa diminta bercerita di depan teman-temannya
dengan suara nyaring, artikulasi jelas, ekspresif, intonasi
tepat, dan percaya diri.
 Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru menjelaskan
bahwa cerita Asal Mula Telaga Warna merupakan salah
satu contoh teks fiksi berupa cerita. Teks cerita fiksi
adalah teks berupa cerita yang sengaja dikarang oleh
pengarang. Cerita tersebut dapat merupakan hasil
imajinasi pengarang ataupun yang pernah terjadi di
dunia nyata lalu diolah oleh pengarang sehingga
menghasilkan cerita rekaan.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari informasi
tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Kegiatan ini dapat dilakukan, baik secara individu,
berpasangan, maupun kelompok.
 Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk
mencari informasi dari berbagai sumber, misalnya
bertanya kepada orang yang dianggap tahu, membaca
dari buku-buku di perpustakaan sekolah, atau
mengakses informasi dari internet.
 Eksplorasi: ajarkan siswa untuk mengeksplorasi secara
detail sumber infromasi.
 Pengumpulan Data: ajarkan siswa sehingga terbiasa
untuk mengolah data.
 Komunikasi:ajarkan siswa untuk mengungkapkan hasil
eksplorasi dalam bentuk tulisan.
 Guru mengamati sikap siswa saat kegiatan berlangsung
sehingga guru dapat memberikan penilaian pada rubrik
AYO BERDISKUSI.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil pencariannya di depan teman atau kelompok lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada teman atau
kelompok lain untuk bertanya.
 Siswa menjawab pertanyaan teman atau kelompok lain
sesuai pengetahuan dan pemahamannya.
 Setelah siswa membacakan jawabannya, guru
menjelaskan jawaban benar tentang cerita fiksi dan ciri-
cirinya.
 Siswa memiliki keterampilan untuk mencari informasi
tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya dari berbagai
sumber.
 Siswa dapat menuliskan informasi yang didapat
mengenai cerita fiksi dan ciri-cirinya dalam bentuk
tulisan.
 Siswa mengetahui cerita fiksi dan ciri-cirinya.
 Siswa mampu menjelaskan secara lisan pengertian dan
ciri-ciri teks cerita fiksi.
 Jika kegiatan ini dilakukan secara berpasangan ataupun
kelompok, siswa mampu bekerja sama dengan
temannya.
 Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Siswa membaca
narasi pada buku siswa. Kemudian, Guru menjelaskan
bahwa banyak sarana umum di lingkungan tempat
tinggal, misalnya taman bermain untuk anak-anak.
 Siswa diminta mengamati gambar.
 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, ”Apa yang
dilakukan Udin pada gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa
yang dilakukan Udin pada gambar di sebelah kanan?”
 Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Guru
sesuai hasil pengamatannya.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa,
meskipun jika terdapat jawaban nyeleneh.
 Guru menjelaskan kepada siswa bahwa yang dilakukan.
 Siswa diminta membaca pengertian cerita fiksi pada
buku siswa.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan tanya jawab tentang pengertian cerita fiksi.
 Siswa memiliki keterampilan bercerita dengan baik di
depan orang lain.
 Siswa memiliki keberanian dan rasa percaya diri.
 Selanjutnya, siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat pada buku siswa berdasarkan
hasil diskusi yang telah dilakukan.
 Kegiatan ini dilakukan bersama anggota kelompoknya.
 Siswa mampu menuliskan jawaban pertanyaan
berdasarkan hasil diskusi.
 Siswa mengetahui Cerita fiksi
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Selanjutnya, siswa diminta mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya di depan kelompok lain.
 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk bertanya kepada kelompok yang tampil.
 Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban semua
kelompok.
 Siswa mampu mengeluarkan pendapat saat berdiskusi.
 Siswa memahami tentang cerita fiksi.
 Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa: Apa yang
kamu pahami tentang cerita fiksi? Apa ciri-ciri cerita
fiksi?
 Secara mandiri siswa diminta untuk mengemukakan
pendapatnya berdasarkan pemahaman yang sudah
didapatkannya selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
 Guru mengidentifikasi dan menganalisis jawaban
masing-masing siswa untuk mengetahui sejauh mana
tingkat pemahaman siswa mengenai cerita fiksi.
 Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur
seberapa banyak materi yang sudah dipelajari dan
dipahami siswa.
 Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap siswa
setelah mempelajari materi.
 Siswa mampu mengamati lingkungan tempat tinggalnya
melalui cerita yang terkenal di daerahnya.
 Selanjutnya, siswa berdiskusi tentang cerita fiksi
bersama orang tua dan saudaranya.
 Siswa menuliskan hasil diskusinya.
 Siswa diminta menceritakan hasil kerja sama bersama
orang tuanya di rumah di depan guru dan teman-teman
saat di sekolah.
 Siswa mengetahui gaya tarikan dan gaya dorongan yang
terdapat di lingkungan tempat tinggalnya.
 Siswa mampu berdiskusi dengan anggota keluarganya.
 Siswa mampu menuliskan hasil diskusi.
Y Kegiatan Penutup : 20 menit Berjalan dengan lancar
1. Evaluasi pemahaman konsep :
Tes tertulis
2. Evaluasi Kinerja Ilmiah :
 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP (1)

NAMA MAHASISWA : Aniar Putri Elisa


NIM : 837739534
MATA PELAJARAN/TEMA : Bahasa Indonesia/ Memahami Cerita Fiksi
KELOMPOK/KELAS : IV

Tujuan Pembelajaran :
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV SD
2. Memaparkan teknik meningkatkan prestasi belajar dengan Metode Discovery
3. Memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

MENGACU PADA RPPH/RPP KE : (1/ 2/ 3/ 4) (Pilih salah satu)


TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : SDN 8 Punduh Pedada
TEMPAT BEKERJA PENDAMPING : SDN 8 Punduh Pedada
UPBJJ-UT : BANDAR LAMPUNG

KESESUAIN
DENGAN RPP* SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIAMATI
Tidak DISKUSI/REFLEKSI
Sesuai
Sesuai
A. KEGIATAN PENDAHULUAN/ KEGIATAN
AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √
2. Memberi acuan √
3. Melakukan apresepsi √
B. KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/materi/

contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan √
3. Penggunaan media √
4. Pemberian tugas dan latihan √
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN PENUTUP KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/merangkum √
2. Evaluasi √
3. Pemberian tugas/latihan √
KESESUAIN DENGAN
PENAMPILAN YANG RPP* SARAN/HASIL
DIAMATI SESUAI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan √
2. Alas kaki yang dikenakan √
3. Ekspresi mimik/wajah √
4. Sikap/gerak tubuh saat

berdiri
5. Bahasa yang di gunakan

Padangcermin, 11 Mei 2022


Pendamping Mahasiswa,

Nama : Siti Maryanah, S.Pd Aniar Putri Elisa


NIM 837739534
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP (2)

NAMA MAHASISWA : Aniar Putri Elisa


NIM : 837739534
MATA PELAJARAN/TEMA : Bahasa Indonesia/ Memahami Cerita Fiksi
KELOMPOK/KELAS : IV

Tujuan Pembelajaran :
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV SD
2. Memaparkan teknik meningkatkan prestasi belajar dengan Metode Discovery
3. Memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

MENGACU PADA RPPH/RPP KE : (1/ 2/ 3/ 4) (Pilih salah satu)


TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : SDN 8 Punduh Pedada
TEMPAT BEKERJA PENDAMPING : SDN 8 Punduh Pedada
UPBJJ-UT : BANDAR LAMPUNG

KESESUAIN DENGAN
RPP*
ASPEK YANG DIAMATI SARAN/HASIL DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI
A. KEGIATAN KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √
2. Memberi acuan √
3. Melakukan apresepsi √
B. KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/materi/ √
contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan √
3. Penggunaan media √
4. Pemberian tugas/latihan √
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN PENUTUP KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/merangkum √
2. Evaluasi √
3. Pemberian tugas √
KESESUAIN DENGAN
RPP*
PENAMPILAN YANG DIAMATI SARAN/HASIL DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan √
2. Alas kaki yang dikenakan √
3. Ekspresi mimik/wajah √
4. Sikap/gerak tubuh saat √
berdiri
5. Bahasa yang digunakan √

Padangcermin, 12 Mei 2022


Pendamping Mahasiswa,

Nama : Siti Maryanah, S.Pd Aniar Putri Elisa


NIM 837739534

1. Foto Kegiatan awal


2. Foto Kegiatan Inti
3. Foto Kegiatan Penutup
4. Foto Aktivitas diskusi bersama pendamping
Jurnal Pembimbingan Supervisor 2PKP
Nama Mahasiswa : Aniar Putri Elisa
NIM : 837739534
Tempat Mengajar : SDN 8 Punduh Pedada
Judul Perbaikan Pembelajaran: Upaya meningkatkan Kemampuan Siswa Memahami
Cerita Fiksi Melalui Metode Discovery di Kelas IV SDN 8
Punduh Pedada Tahun Pelajaran 2021/2022

Hari/
No tanggal Kegiatan Hasil/ Tindak Lanjut Bukti
pembimbingan Komentar Pembimbingan
Konsultasi hasil Identifikasi harus Memperbaiki
Senin identifikasi diuraikan identifikasi
18 April masalah yang masalah yang masalah yang
2022 ditemukan dihadapi dan ditemukan
harus lebih dari
1 satu

Konsultasi perumusan harus Memperbaiki


Jum’at perumusan diuraikan dari perumusan
22 April masalah dari identifikasi masalah
2022 identifikasi masalah yang
masalah didapat
2

Konsultasi Tujuan harus Memperbaiki


Senin trujuan menjadi sesuatu tujuan
25 April penelitian yang harus penelitian
2022 dijawab melalui
hasil penelitian
3

Konsultasi Berupa teori- Mencari teori


kajian pustaka teori pendukung pendukung
Rabu kajian yang penelitian dan
11 Mei penelitian konsep yang
2022 relevan yang
4 memperkuat
teori yang sudah
diungkapkan
Konsultasi Siklus berisi Memperbaiki
Siklus 1 dan 2 perencanaan siklus
pembelajaran,
Jum’at pelaksanaan
13 Mei kegiatan
2022 pembelajaran,
5 pengamatan dan
refleksi
pembelajaran.

Konsultasi alat Alat yang


yg digunakan digunakan harus Memperbaiki
Rabu untuk refleksi menjelaskan refleksi
17 Mei siklus
2022 pembelajaran
yang dijalankan
6

Konsultasi Hasil Jabarkan hasil Menuliskan


Selasa pelaksanaan pelaksanaan dan hasil
24 Mei siklus 1 dan 2 pembahasan pelaksanaan dan
2022 siklus 1 dan 2 pembahasan
Menarik dalam bab 4
kesimpulan
7

Konsultasi bab Penulisan bab 1 Memperbaiki


Jum’at 1 sampai bab 5 sampai4 ikuti bab 1 sampai 4
3 Mei panduan
2022 penulisan PKP
8
Link Video : https://youtu.be/JhVwJ1dix9w

Anda mungkin juga menyukai