LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT BANDAR LAMPUNG
JUNI 2022
KATA PENGANTAR
1. Bapak Agus Sutrisno, S.Si, M.Si., selaku Tutor UPBJJ-UT Bandar Lampung
sebagai pembimbing kegiatan Pemantapan Kemampuan Profesional.
2. Bapak Muhammad Suudi, S.Pd., M.Pd. Pengelola Kelompok Belajar Program
S1 PGSD Padangcermin
3. Ibu Siti Maryanah, S.Pd, sebagai guru pendamping di SDN 8 Punduh Pedada
Kecamatan Punduh Pedada.
Terima kasih.
Penulis
ABSTRAK
I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Rancangan satu siklus (S1S) untuk siklus 1 dan siklus 2
2. RPP hari pertama siklus 1 dan hari terakhir siklus 2
3. Skenario Perbaikan Pembelajaran Hari pertama siklus 1 dan hari terakhir
siklus 2
4. Lembar Refleksi hari pertama siklus 1 dan hari terakhir siklus 2
5. Jurnal Pembimbingan PKP
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Identifikasi Masalah
Bahasa Indonesia adalah sarana untuk mengekspresikan gagasan, dan
sebuah gagasan yang utuh biasanya direalisasikan dalam bentuk teks atau cerita.
Teks atau cerita dimaknai sebagai ujaran atau tulisan yang bermakna, memuat
gagasan yang utuh. Ada empat aspek keterampilan yang dinilai atau kempuan
siswa, dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD salah satunya yaitu menulis
(Writing). Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu kemampuan yang tidak
dapat dipisahkan dengan keterampilan lain, tetapi hanya bisa dibedakan
pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar yang bertujuan untuk mendidik
para siswa agar mereka memiliki keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan
benar. Salah satu aspek menulis di kelas dalam indikator penilaian yaitu
memahami materi cerita fiksi yaitu mengidentifikasi atau menemukan jawaban
dari beberapa pertanyaan berdasarkan cerita fiksi. Pentingnya memahami cerita
fiksi karena, cerita fiksi merupakan salah satu genre teks satra. Menurut Mahsun
(2014:18-23) dalam teks cerita fiksi, novel termasuk dalam genre teks sastra yang
tujuan sosialnya adalah menyelesaikan masalah dalam sebuah cerita. memahami
cerita fiksi sangat bermanfat, terutama bagi anak-anak atau siswa yang menduduki
Sekolah Dasar (SD) dalam membangun dan meningkatkan pengetahuan mereka.
Adapun manfaat yang didapatkan dari cerita fiksi yaitu, dapat memahami
perasaan orang lain, memperbanyak kosa kata, meningkatkan memori, serta
kretivitas. Berdasarkan pemaparan di atas tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan kemampuan siswa memahami cerita fiksi. Oleh karena itu, guru
berupaya meningkatkan kemampuan tersebut dengan mengimplementasikan atau
menerapkan metode Discovery secara optimal dan efektif. Menurut Ruseffendi
(2006:329), metode Discovery adalah metode mengajar yang mengatur
pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang belum
diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya
ditemukan sendiri.
2
Untuk dapat memberikan hasil belajar yang baik, maka guru dituntut
untuk membuat pembelajaran lebih efektif, yang mendorong siswa untuk dapat
belajar secara optimal, baik di dalam belajar mandiri maupun pembelajaran di
dalam kelas. Agar pembelajaran lebih optimal maka guru diharapkan mampu
menerapkan metode-metode pembelajaran secara optimal, efektif dan sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diajarkan. Sehingga, guru
dapat mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi pengetahuan siswa. Hal ini
didukung oleh bagaimana penggunaan metode pembelajaran yang baik oleh guru
sehingga, guru dapat menganalisis dengan baik bagaimana kemampuan
pemahaman siswa tentang materi cerita fiksi.
Setelah dilakukan observasi dan konsultasi dengan guru pendamping,
diperoleh identifikasi permasalahan sebagai berikut:
1) Siswa sulit memahami cerita fiksi
2) Minimnya kosa kata yang dimiliki siswa
3) Siswa belum mampu menuliskan makna atau pesan dalam cerita fiksi
Dengan memperhatikan uraian di atas, dan untuk memecahkan
permasalahan rendahnya perhatian siswa, maka terasa perlu diadakan Perbaikan
Pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya guru untuk
meningkatkan perhatian siswa kelas IV di SDN 8 Punduh Pedada Kecamatan
Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis melakukan diskusi
dengan guru pendamping dan meninjau ulang strategi pembelajaran sebelumnya.
Hasil diskusi tersebut diperoleh adanya faktor yang berpengaruh yang diajarkan
yaitu :
• Kurangnya motivasi guru dalam penyampaian materi pelajaran sehingga
siswa kurang bersemangat.
• Penjelasan guru terlalu cepat mengakibatkan kurang dipahaminya materi
yang disampaikan guru sehingga siswa bingung.
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan suatu
masalah yaitu “Apakah Kemampuan Siswa Memahami Cerita Fiksi Melaui
Metode Discovery di Kelas IV SDN 8 Punduh Pedada akan meningkat?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran melalui Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah untuk :
1. Memperbaiki kinerja guru sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih
meningkat (Miils, Geoffrey E, 2000 ; Schmuck, Richard A, 1997).
2. Memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) pada Program S.1 PGSD Universitas Terbuka.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(2) kegiatan penjelajahan, pada saat pembelajaran di kelas siswa lain boleh
mengamati media pembelajaran dari dekat (meraba, mengukur) dan
mereka boleh mengajukan pertanyaan.
(3) pertanyaan siswa diarahkan guru sekitar proses pemeliharaannya.
(4) penyelidikan, guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dieksplorasi
lebih jauh.
B. Teori Belajar
Pengertian Belajar
Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang mengaitkan banyak
faktor. Dalam menyukseskan pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar
mengajar, ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Hudoyo (1990 : 1) bahwa :
“Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks,
peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia,
sehingga manusia itu sebagai pribadi yang utuh. Manusia yang tumbuh melalui
belajar, karena itu kalau kita berbicara tentang belajar tidak dapat melepaskan diri
dari mengajar. Belajar merupakan proses kegiatan yang tidak dapat dipisahkan”.
7
C. Pengertian Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi
yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang
ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan
lainnya.
Berikut pandangan-pandangan tentang motivasi dari berbagai ahli
pendidikan:
1) Menurut James O. Whittaker
Menurut James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai
penggunaan istilah “Motivation” dibidang psikologi. Ia mengatakan bahwa
motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan
8
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
a. Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini
adalah di SDN 8 Punduh Pedada Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten
Pesawaran.
Subjek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas IV pada pelajaran
Bahasa Indonesia dengan materi Memahami Cerita Fiksi.
b. Waktu
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 11 Mei dan 12 Mei 2022.
Jadwal pelaksanaan pelajaran adalah sebagai berikut :
2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan, yang meliputi :
a. Kegiatan diawali dengan menyiapkan peralatan pembelajaran.
b. Membuat rencana pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV tentang
Memahami Cerita Fiksi.
c. Guru menyiapkan materi dengan menggunakan Metode Discovery.
d. Guru mengadakan apersepsi, tanya jawab tentang materi yang lalu
berhubungan dengan materi yang akan datang.
e. Siswa secara kelompok melakukan diskusi dan menjawab pertanyaan
sesuai materi.
f. Siswa mencoba Memahami Cerita Fiksi.
g. Secara bergantian beberapa siswa melakukan membaca cerita fiksi.
h. Meminta siswa untuk Memahami Cerita Fiksi.
i. Evaluasi
j. Guru memberi tugas rumah
k. Pada akhir pemaparan guru bersama murid menyimpulkan materi.
l. Guru menjelaskan untuk refleksi siswa diberi tes dan pekerjaan rumah.
13
Tabel 4. Observasi
KESESUAIN
DENGAN RPP* SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIAMATI
Tidak DISKUSI/REFLEKSI
Sesuai
Sesuai
A. KEGIATAN PENDAHULUAN/ KEGIATAN
AWAL PENDAHULUAN/ AWAL
1. Memotivasi
2. Memberi acuan
3. Melakukan apresepsi
B. KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/materi/
contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan
3. Penggunaan media
4. Pemberian tugas dan latihan
5. Umpan balik
C. KEGIATAN PENUTUP KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/merangkum
2. Evaluasi
14
3. Pemberian tugas/latihan
KESESUAIN
PENAMPILAN YANG DENGAN RPP* SARAN/HASIL
DIAMATI SESUAI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan
2. Alas kaki yang dikenakan
3. Ekspresi mimik/wajah
4. Sikap/gerak tubuh saat
berdiri
5. Bahasa yang digunakan
Tabel 5. Refleksi
Hasil Pengamatan
KOMPONEN PENGAMATAN
Kurang Cukup Baik
Penyampaian tujuan Pembelajaran
Pemberian motivasi belajar
Penyampaian materi
Pengorganisasian siswa dalam kelompok
Penciptaan suasana belajar
Pemberian bimbingan belajar
Pemberian respon terhadap pertanyaan siswa
Evaluasi pemahaman materi
4. Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis, memahami dan
membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan.
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta menentukan
perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan
pada siklus berikutnya.
Penulis merumuskan kembali semua yang baru terjadi pada setiap pertemuan
dan mencatat hal-hal yang sesuaio dan tidak sesuai dengan RPP 1.
Bermusyawarah dengan guru pendamping mengenai proses belajar mengajar.
15
A. Pelaksanaan Siklus
Dari kegiatan pembelajaran dan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan
peneliti diperoleh data yang dapat dilihat dari hasil observasi siklus I dan siklus II
yang diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus I
Siklus dilaksanakan hari Senin, tanggal 11 Mei 2022, mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi Memahami Cerita Fiksi di kelas IV SDN 8 Punduh
Pedada Kecamatan Punduh Pedada Pesawaran dengan Alokasi waktu 2 x 35
menit.
Pada proses perbaikan pembelajaran siklus I, kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tingkatan Siklus I tahapan perencanaan, peneliti mengadakan observasi
proses hasil belajar dikelas IV SDN 8 Punduh Pedada Kecamatan Punduh Pedada
Pesawaran. Tahapan perencanan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar
Kompetensi, kompetensi Dasar dan menentukan indikator pembelajaran.
2. Mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran
3. Mempersiapkan bahan ajar yang diterapkan pada saat kegiatan
pembelajaran
4. Menyiapkan sarana pustaka pembelajaran
5. Menyiapkan lembar observasi dan test tertulis.
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru pendamping diketahui
bahwa peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran. Hal-hal yang perlu
diperbaiki peneliti adalah meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam
memahami cerita fiksi.
b. Pelaksanaan Tindakan
17
Langkah-langkah Perbaikan
Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyiapkan perangkat pembelajaran
dengan metode interaktif. Langkah kegiatan guru selanjutnya adalah
Pendahuluan
Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Cerita Fiksi”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti
Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan siswa secara klasikal dengan
mengajukan pertanyaan:
a. Apa kamu senang membaca cerita?
b. Apa cerita yang pernah kamu baca?
c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan tempat tinggalmu?
Siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan tulisan dalam balon
kalimat dengan suara nyaring.
Guru membacakan narasi pada buku siswa.
18
Siswa siap, termotivasi, dan terangsang untuk belajar lebih jauh lagi mengenai
teks cerita fiksi.
Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggalnya, misalnya
cerita-cerita yang terkenal dan berkembang di daerahnya.
Pada kegiatan AYO MEMBACA: Secara mandiri siswa diminta untuk
membaca cerita Asal Mula Telaga Warna di dalam hati.
Guru memberi batasan waktu 5-10 menit kepada siswa untuk membaca dan
memahami isi cerita.
Selanjutnya, secara mandiri siswa diminta untuk menjawab
pertanyaanpertanyaan yang terdapat pada buku siswa
Guru mengajak siswa membahas jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada
buku siswa.
Guru meminta siswa menyampaikan jawabannya.
Guru memberi kesempatan kepada siswa lain jika ada jawaban berbeda.
Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa.
Siswa mampu membaca dengan cepat.
Siswa mampu memahami isi cerita yang dibaca.
Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi.
Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai tokoh berdasarkan
isi cerita yang telah dipahaminya.
Siswa diminta bercerita di depan teman-temannya dengan suara nyaring,
artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan percaya diri.
Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru menjelaskan bahwa cerita Asal
Mula Telaga Warna merupakan salah satu contoh teks fiksi berupa cerita. Teks
cerita fiksi adalah teks berupa cerita yang sengaja dikarang oleh pengarang.
Cerita tersebut dapat merupakan hasil imajinasi pengarang ataupun yang
pernah terjadi di dunia nyata lalu diolah oleh pengarang sehingga
menghasilkan cerita rekaan.
Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari informasi tentang cerita fiksi dan
ciri-cirinya.
Kegiatan ini dapat dilakukan, baik secara individu, berpasangan, maupun
kelompok.
19
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, ”Apa yang dilakukan Udin pada
gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin pada gambar di
sebelah kanan?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Guru sesuai hasil
pengamatannya.
Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa, meskipun jika terdapat
jawaban nyeleneh.
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa yang dilakukan.
Siswa diminta membaca pengertian cerita fiksi pada buku siswa.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab
tentang pengertian cerita fiksi.
Siswa memiliki keterampilan bercerita dengan baik di depan orang lain.
Siswa memiliki keberanian dan rasa percaya diri.
Selanjutnya, siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada buku siswa berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan.
Kegiatan ini dilakukan bersama anggota kelompoknya.
Siswa mampu menuliskan jawaban pertanyaan berdasarkan hasil diskusi.
Siswa mengetahui Cerita fiksi
Siswa menuliskan hasil diskusinya.
Selanjutnya, siswa diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelompok lain.
Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya kepada
kelompok yang tampil.
Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban semua kelompok.
Siswa mampu mengeluarkan pendapat saat berdiskusi.
Siswa memahami tentang cerita fiksi.
Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa: Apa yang kamu pahami tentang
cerita fiksi? Apa ciri-ciri cerita fiksi?
Secara mandiri siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya berdasarkan
pemahaman yang sudah didapatkannya selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
21
c. Observasi
Pada tahap ini dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran
menggunakan Metode Interaktif. Pemantauan menggunakan alat bantu berupa
lembar observasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai
22
KESESUAIN DENGAN
PENAMPILAN YANG RPP* SARAN/HASIL
DIAMATI SESUAI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan √
2. Alas kaki yang dikenakan √
3. Ekspresi mimik/wajah √
4. Sikap/gerak tubuh saat
√
berdiri
5. Bahasa yang digunakan √
23
d. Refleksi
Berdasarkan observasi kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus I yang telah
dilakukan, selanjutnya didiskusikan dengan guru pendamping sehingga peneliti
mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
Hasil kegiatan refleksi antara lain :
1) Pada kegiatan pendahuluan, dalam mengajar, peneliti telah melakukan
motivasi kepada siswa. Memberi acuan dan apresepsi. Sesuai dengan
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
2) Pada kegiatan inti :
a) Peneliti telah menjelaskan konsep, materi contoh dan ilustrasi sesuai
dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
b) Peneliti belum melakukan pemberian penguatan dalam pembelajaran
c) Penggunaan media, pemberian tugas dan latihan serta pemberian
umpan balik telah dilaksanakan peneliti sesuai dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP).
3) Pada Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup peneliti telah melakukan meringkas/merangkum,
mengevaluasi dan memberi tugas latihan, hal ini sesuai dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP).
24
1. Siklus II
Siklus dilaksanakan hari Kamis, tanggal 12 Mei 2022, mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi Memahami Cerita Fiksi di kelas IV SDN 8 Punduh
Pedada Kecamatan Punduh Pedada Pesawaran dengan Alokasi waktu 2 x 35
menit.
Pada proses perbaikan pembelajaran siklus II, kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tingkatan Siklus II tahapan perencanaan, peneliti dan guru pendamping
menganalisis hasil observasi dan refleksi Siklus I dikelas IV SDN 8 Punduh
Pedada Kecamatan Punduh Pedada Pesawaran yang telah dilaksanakan. Tahapan
perencanan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar
Kompetensi, kompetensi Dasar dan menentukan indikator pembelajaran.
2. Mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran
3. Mempersiapkan bahan ajaer yang diterapkan pada saat kegiatan
pembelajaran
4. Menyiapkan sarana pustaka pembelajaran
5. Menyiapkan lembar observasi dan test tertulis.
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I dan diskusi dengan guru
pendamping diketahui bahwa peneliti telah melakukan perbaikan tetapi belum
25
Langkah-langkah Perbaikan
Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyiapkan peralatan Metode
Interaktif. Langkah kegiatan guru selanjutnya adalah
Pendahuluan
Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Cerita Fiksi”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti
Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan siswa secara klasikal dengan
mengajukan pertanyaan:
a. Apa kamu senang membaca cerita?
b. Apa cerita yang pernah kamu baca?
c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan tempat tinggalmu?
Siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh guru.
26
Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan tulisan dalam balon
kalimat dengan suara nyaring.
Guru membacakan narasi pada buku siswa.
Siswa siap, termotivasi, dan terangsang untuk belajar lebih jauh lagi mengenai
teks cerita fiksi.
Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggalnya, misalnya
cerita-cerita yang terkenal dan berkembang di daerahnya.
Pada kegiatan AYO MEMBACA: Secara mandiri siswa diminta untuk
membaca cerita Asal Mula Telaga Warna di dalam hati.
Guru memberi batasan waktu 5-10 menit kepada siswa untuk membaca dan
memahami isi cerita.
Selanjutnya, secara mandiri siswa diminta untuk menjawab
pertanyaanpertanyaan yang terdapat pada buku siswa
Guru mengajak siswa membahas jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada
buku siswa.
Guru meminta siswa menyampaikan jawabannya.
Guru memberi kesempatan kepada siswa lain jika ada jawaban berbeda.
Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa.
Siswa mampu membaca dengan cepat.
Siswa mampu memahami isi cerita yang dibaca.
Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi.
Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai tokoh berdasarkan
isi cerita yang telah dipahaminya.
Siswa diminta bercerita di depan teman-temannya dengan suara nyaring,
artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan percaya diri.
Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru menjelaskan bahwa cerita Asal
Mula Telaga Warna merupakan salah satu contoh teks fiksi berupa cerita. Teks
cerita fiksi adalah teks berupa cerita yang sengaja dikarang oleh pengarang.
Cerita tersebut dapat merupakan hasil imajinasi pengarang ataupun yang
pernah terjadi di dunia nyata lalu diolah oleh pengarang sehingga
menghasilkan cerita rekaan.
27
Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari informasi tentang cerita fiksi dan
ciri-cirinya.
Kegiatan ini dapat dilakukan, baik secara individu, berpasangan, maupun
kelompok.
Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mencari informasi dari
berbagai sumber, misalnya bertanya kepada orang yang dianggap tahu,
membaca dari buku-buku di perpustakaan sekolah, atau mengakses informasi
dari internet.
Eksplorasi: ajarkan siswa untuk mengeksplorasi secara detail sumber
infromasi.
Pengumpulan Data: ajarkan siswa sehingga terbiasa untuk mengolah data.
Komunikasi:ajarkan siswa untuk mengungkapkan hasil eksplorasi dalam
bentuk tulisan.
Guru mengamati sikap siswa saat kegiatan berlangsung sehingga guru dapat
memberikan penilaian pada rubrik AYO BERDISKUSI.
Selanjutnya, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pencariannya di
depan teman atau kelompok lain.
Guru memberikan kesempatan kepada teman atau kelompok lain untuk
bertanya.
Siswa menjawab pertanyaan teman atau kelompok lain sesuai pengetahuan dan
pemahamannya.
Setelah siswa membacakan jawabannya, guru menjelaskan jawaban benar
tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya.
Siswa memiliki keterampilan untuk mencari informasi tentang cerita fiksi dan
ciri-cirinya dari berbagai sumber.
Siswa dapat menuliskan informasi yang didapat mengenai cerita fiksi dan ciri-
cirinya dalam bentuk tulisan.
Siswa mengetahui cerita fiksi dan ciri-cirinya.
Siswa mampu menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita
fiksi.
Jika kegiatan ini dilakukan secara berpasangan ataupun kelompok, siswa
mampu bekerja sama dengan temannya.
28
Pada kegiatan AYO MENGAMATI: Siswa membaca narasi pada buku siswa.
Kemudian, Guru menjelaskan bahwa banyak sarana umum di lingkungan
tempat tinggal, misalnya taman bermain untuk anak-anak.
Siswa diminta mengamati gambar.
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, ”Apa yang dilakukan Udin pada
gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang dilakukan Udin pada gambar di
sebelah kanan?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Guru sesuai hasil
pengamatannya.
Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa, meskipun jika terdapat
jawaban nyeleneh.
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa yang dilakukan.
Siswa diminta membaca pengertian cerita fiksi pada buku siswa.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab
tentang pengertian cerita fiksi.
Siswa memiliki keterampilan bercerita dengan baik di depan orang lain.
Siswa memiliki keberanian dan rasa percaya diri.
Selanjutnya, siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada buku siswa berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan.
Kegiatan ini dilakukan bersama anggota kelompoknya.
Siswa mampu menuliskan jawaban pertanyaan berdasarkan hasil diskusi.
Siswa mengetahui Cerita fiksi
Siswa menuliskan hasil diskusinya.
Selanjutnya, siswa diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelompok lain.
Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya kepada
kelompok yang tampil.
Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi jawaban semua kelompok.
Siswa mampu mengeluarkan pendapat saat berdiskusi.
Siswa memahami tentang cerita fiksi.
Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa: Apa yang kamu pahami tentang
cerita fiksi? Apa ciri-ciri cerita fiksi?
29
c. Observasi
30
KESESUAIN
PENAMPILAN YANG DENGAN RPP* SARAN/HASIL
DIAMATI SESUAI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI
31
d. Refleksi
Berdasarkan observasi kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus II yang telah
dilakukan, selanjutnya didiskusikan dengan guru pendamping sehingga peneliti
mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
Hasil kegiatan refleksi antara lain :
1) Pada kegiatan pendahuluan, dalam mengajar, peneliti telah melakukan
motivasi kepada siswa. Memberi acuan dan apresepsi. Sesuai dengan
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
2) Pada kegiatan inti :
a) Peneliti telah menjelaskan konsep, materi contoh dan ilustrasi sesuai
dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
b) Peneliti telah melakukan pemberian penguatan dalam pembelajaran
c) Penggunaan media, pemberian tugas dan latihan serta pemberian
umpan balik telah dilaksanakan peneliti sesuai dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP).
3) Pada Kegiatan Penutup
32
Kelebihan simulasi
a. Siswa lebih banyak diberikan kesempatan untuk melibatkan keingin
tahuannya pada objek yang akan dipelajari
b. Melatih mengungkapkan rasa ingin tahu melalui pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh guru
c. Memberikan sarana bermain bagi siswa melalui kegiatan eksplorasi dan
investigasi
d. Guru menjadi fasilitator, motivator, dan perancang aktivitas belajar
e. Menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran aktif
f. Hasil belajar lebih bermakna
33
Kelemahan simulasi
1. Dalam kegiatan pembelajaran, masih ada siswa sibuk dengan kawan
kelompoknya sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru.
2. Sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan
mengembangkan dinamika kelompok.
3. Tidak semua siswa aktif, masih ada siswa kurang aktif dalam diskusi di
kelompoknya, kurang saling tanya jawab, maupun kegiatan lain yang
seharusnya dilakukan siswa.
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan simulasi pembelajaran pertama yang kemudian dianalisis secara
sederhana, diperbaiki dan direfleksikan kembali serta dilakukan perbaikan
pembelajaran tersebut kedalam siklus kedua, penggunaan media kongkret metode
percobaan terlihat dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi Memahami Cerita Fiksi.
Kelebihan simulasi
a. Siswa lebih banyak diberikan kesempatan untuk melibatkan keingin
tahuannya pada objek yang akan dipelajari
b. Melatih mengungkapkan rasa ingin tahu melalui pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh guru
c. Memberikan sarana bermain bagi siswa melalui kegiatan eksplorasi dan
investigasi
d. Guru menjadi fasilitator, motivator, dan perancang aktivitas belajar
e. Menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran aktif
f. Hasil belajar lebih bermakna
Kelemahan simulasi
1. Dalam kegiatan pembelajaran, masih ada siswa sibuk dengan kawan
kelompoknya sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru.
2. Sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan
mengembangkan dinamika kelompok.
3. Tidak semua siswa aktif, masih ada siswa kurang aktif dalam diskusi di
kelompoknya, kurang saling tanya jawab, maupun kegiatan lain yang
seharusnya dilakukan siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan sebagai berikut :
35
DAFTAR PUSTAKA
Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas Terbuka
C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menyebutkan tokoh-
tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa dapat
bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya
diri.
Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi, siswa
dapat menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, discovery, diskusi, tanya jawab,
penugasan dan ceramah
Lampiran 2
Penilaian
Penilaian Sikap
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
3 ……………..
dst ……………..
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Catatan Penilaian
• Rubrik Penilaian di atas hanyalah contoh untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN I
(RPP) I
C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menyebutkan tokoh-
tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa dapat
bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya
diri.
Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi, siswa
dapat menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
MATERI PEMBELAJARAN
Membaca teks cerita fiksi.
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, discovery, diskusi, tanya jawab,
penugasan dan ceramah
Lampiran 2
Penilaian
Penilaian Sikap
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
3 ……………..
dst ……………..
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Catatan Penilaian
• Rubrik Penilaian di atas hanyalah contoh untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
SKENARIO PEMBELAJARAN
SIKLUS 1 PERTEMUAN 1
Tujuan Pembelajaran :
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV SD
2. Memaparkan teknik meningkatkan prestasi belajar dengan Metode Discovery
3. Memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
KESESUAIN
DENGAN RPP* SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIAMATI
Tidak DISKUSI/REFLEKSI
Sesuai
Sesuai
A. KEGIATAN PENDAHULUAN/ KEGIATAN
AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √
2. Memberi acuan √
3. Melakukan apresepsi √
B. KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/materi/
√
contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan √
3. Penggunaan media √
4. Pemberian tugas dan latihan √
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN PENUTUP KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/merangkum √
2. Evaluasi √
3. Pemberian tugas/latihan √
KESESUAIN DENGAN
PENAMPILAN YANG RPP* SARAN/HASIL
DIAMATI SESUAI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan √
2. Alas kaki yang dikenakan √
3. Ekspresi mimik/wajah √
4. Sikap/gerak tubuh saat
√
berdiri
5. Bahasa yang di gunakan
√
Tujuan Pembelajaran :
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV SD
2. Memaparkan teknik meningkatkan prestasi belajar dengan Metode Discovery
3. Memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
KESESUAIN DENGAN
RPP*
ASPEK YANG DIAMATI SARAN/HASIL DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI
A. KEGIATAN KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √
2. Memberi acuan √
3. Melakukan apresepsi √
B. KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/materi/ √
contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan √
3. Penggunaan media √
4. Pemberian tugas/latihan √
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN PENUTUP KEGIATAN PENUTUP
1. Meringkas/merangkum √
2. Evaluasi √
3. Pemberian tugas √
KESESUAIN DENGAN
RPP*
PENAMPILAN YANG DIAMATI SARAN/HASIL DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan √
2. Alas kaki yang dikenakan √
3. Ekspresi mimik/wajah √
4. Sikap/gerak tubuh saat √
berdiri
5. Bahasa yang digunakan √
Hari/
No tanggal Kegiatan Hasil/ Tindak Lanjut Bukti
pembimbingan Komentar Pembimbingan
Konsultasi hasil Identifikasi harus Memperbaiki
Senin identifikasi diuraikan identifikasi
18 April masalah yang masalah yang masalah yang
2022 ditemukan dihadapi dan ditemukan
harus lebih dari
1 satu