DISUSUN OLEH:
N A R I, S.Pd
NIP. 19640814 199412 1 002
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disyahkan di : Sukomoro
Pada tanggal :
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan atas
kekurangan atau dapat juga dikatakan masih jauh dari sempurna, baik ditinjau dari
segi sistematika tulisan dan tata bahasa, karena itulah penulis senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis yakin dari
kekurangan itu masih ada sedikit harapan untuk memberikan sumbangan kepada
pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan PTK ini terutama kepada
berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
B. Pembahasan ................................................................................... 26
Bab. V Kesimpulan dan Saran ....................................................................... 29
A. Kesimpulan ................................................................................... 29
B. Saran ............................................................................................. 30
Daftar Pustaka .................................................................................................. 31
Lampiran
v
BAB I
PENDAHULUAN
tiga kategori utama yaitu guru, isi atau materi pembelajaran dan siswa.
pembelajaran.
Pada awal proses pembelajaran peran guru bisa lebih aktif. Guru
1
Siswa merasa tidak cepat bosan, tetapi justru semakin tertarik dan
untuk bercerita
untuk membuat kesimpulan dari wacana tersebut. Hal ini dapat dilihat dari
masih rendah.
2
BERANTAI PADA SISWA KELAS VII G SEMESTER 1 TAHUN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kalimat.
pengalaman pribadi
3
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
kalimat.
b. Bagi Guru
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Berbicara
1. Pengertian Berbicara
tindakan tersebut, serta tidak akan dapat bertahan lama jika tidak masyarakat-
masyarakat bahasa.
kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada
(1981:3).
yang paling penting adalah tindakan sosial, suatu tindakan tempat saling
5
suatu pendirian atau keyakinan. Oleh karena itu maka didalam tindakan sosial
(1981:8).
yaitu:
dirancang untuk menghasilkan beberapa efek atau akibat pada lingkungan para
6
1. Fungsi instrumental bertindak untuk menggerakkan serta
terjadi.
7
7. Fungsi imajinatif bertindak untuk menciptakan sistem-sistem atau
Ketujuh fungsi bahasa yang ditelusuri serta dirangkumkan oleh Halliday itu
B. Pengertian Bercerita
8
3) Suatu lakon yang diwujudkan dalam pertunjukan seperti drama,
dimengerti bahwa cerita itu merupakan tutur atau tuturan, yaitu uraian atau
Candi Mendut.
Karangan tersebut bisa jadi disajikan secara tertulis maupun secara lesan.
Peristiwa atau kejadian yang disusun tersebut, bisa jadi disajikan dalam
bentuk pertunjukan yang bisa ditonton. Sehingga cerita tidak hanya bisa
maupun lesan, tetapi juga dapat dinikmati dalam bentuk sajian permainan
merupakan salah satu bentuk dari seni sastra yang bisa dibaca atau
9
Berdasarkan pada pendapat Abdul Majid di atas, maka dapat dikatakan
(bukan kisah nyata). Maka dapat dikatakan bahwa cerita itu bisa jadi
tidak ada 3 komponen dalam bercerita, yaitu: (1) pencerita, orang yang
10
menuturkan atau menyampaikan cerita, cerita dapat disampaikan secara
lesan maupun tertulis; (2) cerita atau karangan yang disampaikan, cerita ini
bisa dikarang sendiri oleh pencerita atau cerita yang telah dikarang atau
C. Pengalaman Pribadi
salah satu bagiannya dapat direkam dalam memori otak. Sehingga yang
dimaksud pengalaman pribadi dalam penelitian ini adalah salah satu bagian
cerita tersebut diceritakan kembali lagi kepada siswa yang pertama,” demikian
11
kata Tarigan (1990) sebagaimana dilansir oleh Tarmizi Ramadhan dalam
webblog (http://tarmizi.wordpress.com/2009/03/08/).
meningkat.”
Teknik atau metode cerita berantai bisa dimulai dari seorang siswa yang
itu kepada teman lain, dan teman yang telah menerima bisikan meneruskannya
kepada teman yang lain lagi. Begitulah seterusnya. Pada akhir kegiatan akan
dievaluasi, yaitu: siswa yang mana yang menerima informasi yang benar atau
salah. Siswa yang salah menerima informasi tentu akan salah pula
informasi yang diterima oleh siswa itu benar tetapi mereka keliru
pertimbangan yang cukup bijak dari guru untuk menilai keberhasilan teknik
Secara lebih detail dan sistematis, metode cerita berantai yang dikembangkan
sebagai berikut:
12
3. Siswa pertama menceritakan cerita tersebut, tanpa melihat teks,
pertama.
langkah-langkah berikut:
(kurang lebih satu atau tiga kalimat) yang akan disampaikan kepada
siswa.
belajar.
siswa lain. Kegiatan ini dilakukan sampai pada tiga orang siswa saja.
13
5. Guru dan siswa membandingkan isi cerita siswa pertama dan ketiga.
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan, penggunaan teknik cerita berantai
3. Terjadi interaksi yang positif antara siswa dengan siswa dan antara
3. Kalimat yang panjang lebih dari tiga kalimat masih sulit untuk
disimak.
E. Hipotesis Tindakan
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
sebagai berikut:
a. T ahap perencanaan
b. Tahap pelaksanaan
berikut:
Pertemuan Ke-1
pemahaman bercerita
15
c. Membagikan lembar bacaan kepada siswa dalam kelompok
pribadi
dipilih
c. Tahap pengamatan
d. Tahap refleksi
pembelajaran.
pembelajaran.
pembelajaran
16
2. Siklus 2
1) pelaksanaan
berikut:
Pertemuan Ke-1
pribadi
dipilih
2) pengamatan
17
3) refleksi
pembelajaran.
pembelajaran.
pembelajaran
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII G semester 1 tahun pelajaran
dan 21 perempuan.
B. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini antara lain: lembar pengamatan, hasil kerja siswa,
18
C. Teknik Pengumpulan Data
pribadi . Hasil kerja siswa dikoreksi dan diberi skor sesuai dengan kriteria
19
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
2012/2013 yang menjadi obyek penelitian terdiri dari 18 siswa laki-laki dan
20
kemudian mendorong penulis untuk mencari metode dalam pembelajaran
2. Siklus Pertama
Pengalaman Pribadi
21
Kedua, Dari kelompok akan dipilih satu cerita yang dianggap
paling baik untuk ditampilkan dalam bentuk cerita berantai. Hal ini
paling baik untuk ditampilkan dalam bentuk cerita berantai. Hal ini
tersebut.
c. Kesimpulan
22
Pertama, Peneliti harus menugaskan penulisan naskah cerita
3. Siklus Kedua
pada hari Senin tanggal 6 Desember 2012 jam pelajaran ke enam, tujuh dan
a. Kegiatan Pendahuluan
23
“Karena itu, bapak minta agar kalian lebih serius dan teliti dalam
siap?”.
kegiatan pada pertemua tersebut, setelah itu siswa mulai berlatih dalam
kelompok.
b. Kegiatan Inti
anggota kelompok mulai berlatih membaca isi dari cerita tersebut sekaligus
Ternyata pada proses kegiatan ini siswa dalam kelompok sangat siap untuk
24
anak-anak- marilah kita mulai melakukan tes, silakan Kelompok pertama
peneliti menentukan siapa yang akan bercerita pertama kali. Intan yang
yang begitu lancar dan ekpresi wajah yang baik Intan dapat mengawali
cerita yang dipilih kelompok satu. Setelah cerita pembuka selesai, peneliti
kepada Dena. Dengan lancar pula dia melanjutkan cerita tersebut, hingga
semangat kelompok ini maju kedepan. Setelah itu langsung peneliti pilih
kegiatan hanya satu siswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut
sampai berakhir.
25
Berdasarkan deskripsi tersebut, maka hasil belajar siswa dalam
berantai
c. Kegiatn Penutup
“ Pak saya merasa senang belajar dengan cara ini, oleh karena itu untuk
selanjutnya saya berharap setiap belajar dengan cara seperti ini”. Ini adalah
seperti ini untuk materi-materi yang memungkinkan. Ada yang mau usul
atau bertanya? Setelah ditunggu beberapa waktu tidak ada yang bertanya
pengalaman pribadi adalah data dari hasil tes pada siklus pertama dan
siklus kedua. Karena data tersebut berupa angka, maka teknik pengolahan
26
Teknik kuantitatif yang peneliti gunakan sebagaimana dilakukan dalam
prosentase ketercapaian seluruh tes dari setiap siswa pada siklus ke satu
pribadi pada siklus I dan II terdapat selisih yang diasumsikan sebagai hasil
siklus I rata-rata kesesuain cerita dalam teks yang dibuat dengan yang
jumlah nilai siswa adalah 61,8. Sedangkan pada siklus ke II rata-rata adalah
27
Diagram 4.4
15
pengalam pribadi pada siklus kesatu adalah 64,82 dan siklus kedua adalah 76,04.
pada siklus kesatu dan siklus kedua adalah 64,82 : 76,04 = atau 13 : 15
pengalaman pribadi pada siklus I dan II yang merupakan hasil belajar yaitu 15 -
28
BAB V
A. Kesimpulan
berikut..
bacaaan siklus I dan siklus II diperoleh selisih yang diasumsikan sebagai hasil
penampilan pada siklus I dan II diperoleh selisih yang diasumsikan sebagai hasil
peningkatan kemampuan individu dalam bercerita , yaitu 61,8 : 75,8 = 137,6 atau
Rata-rata menceritakan pengalaman pribadi pada siklus kesatu adalah 64,82 dan
siklus kedua adalah 76,3. Selisih keduanya merupakan hasil belajar yaitu 11,48.
pengalaman pribadi pada siklus kesatu dan siklus kedua adalah 64,82 : 76,3
29
=141,12 atau 46% : 54% = 100%. Selisih prosentase tersebut adalah 8% yang
B. Saran-saran
ini sebagai pedoman penelitian atau penulisan laporan yang akan memotivasi
30
DAFTAR PUSTAKA
http://tarmizi,wordpress.com/2009/03/08
31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menceritakan pengalaman pribadi yang berkesan
B. Materi Pembelajaran
Pengertian menceritakan pengalaman pribadi adalah: Mengungkapkan segala
sesuatu yang pernah dialami terutama hal yang mengesankan dalam bentuk
cerita. Dalam bercerita yang perlu diperhatikan antara lain:
32
Gurunya sangat disiplin. Tok…..tok…, kuketuk pintu kelas, Alhamdulillah
aku boleh mengikuti pelajaran. “Silahkan kumpulkan tugas kalian!” kata Pak
Guru. Ya ampun, aku lupa membawa tugas kliping Koran. Padahal aku telah
membuatnya. Nasib……nasib.
Metode Pembelajaran
1. Inkuiri
2. Diskusi
3. Tanya jawab
2. Kegiatan Inti
a. Siswa membaca sebuah cerita pengalaman pribadi
b. Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan isi
pengalamn pribadi
c. Siswa secara mandiri menulis cerita pengalaman pribadi.
d. Siswa dalam kelompok saling menukarkan hasil pekerjaannya untuk
dipilih dan ditampilkan kedepan kelas
e. Siswa mempelajari cerita terbaik dalam kelompok baik urutan maupun
isi cerita
f. Setiap kelompok tampil dengan satu cerita yang telah dipahaminya,
kemudian guru secara acak menunjuk siapa yang memulai cerita dan
siapa yang melanjutkannya.
2. Kegiatan Akhir
Guru dan siswa melakukan refleksi
Pertemuan kedua
1. Kegiatan Awal
a. Siswa bertanya jawab tentang kegiatan pada pertemuan yang lalu
2. Kegiatan Inti
a. Siswa kembali membuka naskah cerita terbaik dalam kelompok
b. Siswa mengidentifikasi butir-butir peristiwa
c. Siswa menentukan pokok-pokok peristiwa yang ada dalam cerita
d. Secara bergantian, masing-masing kelompok melaporkan hasil
diskusinya
e. Siswa lain menanggapi presentasi
f. Siswa dan guru menyimpulkan bersama
3. Kegiatan Akhir
Guru dan siswa melakukan refleksi
33
B. Sumber Belajar
“LKS MGMP Bahasa Indonesia” Kelas VII G semester 1 halaman 10
C. Penilaian
1. Teknik : Tes lisan
2. Bentuk instrumen : Uraian
3. Soal instrumen :
1) Tulislah teks cerita pengalaman pribadimu yang mengesankan !
2) Secara berkelompok pilihlah salah satu cerita pribadi yang paling baik
untuk ditampilkan ke depan kelas
3) Ceritakan kembali kedepan kelas, cerita yang telah kamu pilih dengan
ditunjuk secara acak oleh bapak/ibu guru yang akan memulai cerita
Pedoman penskoran
Skor
NO ASPEK YANG DINILAI
BS B K
1 Keberanian tampil
2 Kesesuaian cerita dengan teks yang ditulis
Keterangan
76 – 100 = Baik Sekali
51 – 75 = Baik
0 - 50 = Kurang
Sukomoro, …………………
34
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
35
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
36