Anda di halaman 1dari 75

PENGALAMAN TERBAIK

PENGALAMAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)


DI SMAN 9 KOTA JAMBI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Pengalaman Lapangan Persekolahan

Oleh:
MUHAMAD FEBRIAN FAJRI
N I M. A1A118027

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2021
i
ABSTRAK

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MIKiR MELALUI DISKUSI


KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 9
KOTA JAMBI

Muhamad Febrian Fajri , NIM. A1A118027. Prodi pendidikan ekonomi,


jurusan PIPS, fakultas keguruan dan ilmu pendidikannn universitas jambi, 2019.
Unsur terpenting yang terdapat di sekolah adalah guru dan siswa. Tanpa
kedua unsur itu maka tidak akan terjadi proses belajar mengajar. Peranan guru
sangat penting, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa karena maju mundurnya
bangsa terletak di tangan para siswa. Guru sebagai tenaga pendidik harus mampu
memiliki metode mengajar sesuai dengan situasi dan kondisi kelas serta mampu
mengajarkan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Proses pembelajaran selalu diarahkan agar siswa menjadi aktif, dan untuk
menjadi aktif seseorang harus belajar agar tercapai keaktifan dalam belajar. Pada
pembelajaran ekonomi hendaknya disesuaikan dengan bahan ajar dan
perkembangan berpikir peserta didik.
Penelitian ini dilatar belakangi dengan rendahnya keaktifan siswa saat
belajar ekonomi di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 9 Kota Jambi. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan MIKiR melalui diskusi kelompok pada pembelajaran ekonomi materi
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Pembelajaran offliine dengan
menggunakan pendekatan MIKiR ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengalami; 2) Interaksi; 3) Komunikasi; 4) Refleksi. Metode dalam
pemecahan ini adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data dan memecahkan masalah sampai menemukan jalan keluar
masalah ini. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
observasi dan dokumentasi.
Kata Kunci: Pendekatan MIKiR, Keaktifan Siswa, Problem Based Learning

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan yang
berjudul “Implementasi Pendekatan Mikir Melalui Diskusi Kelompok dalam
Pembelajaran Offline di SMA Negeri 9 Kota Jambi”. Adapun tujuan dari
penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Pengalaman Lapangan Persekolah (PLP) yang mana dilaksanakan dari tanggal 21
September 2021 sampai 19 November 2021 di SMA Negeri 9 Kota Jambi.
Best Practice ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis
dalam kegiatan PLP sehingga membawa dampak positif dalam pelaksanaan tugas
sebagai calon guru dan memberikan nilai tambah atau kemudahan dalam
melaksanakan tugas di sekolah.
Kegiatan PLP ini tentunya tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Jambi
2. Bapak Prof. Dr. M. Rusdi, M.Sc., selaku Dekan FKIP
3. Bapak Drs. Arpizal, M.Pd.selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
4. Bapak Fachrudiansyah Muslim,S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing team
PLP Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
5. Bapak Ali Sadikin, S.Pd.I., M.Pd., selaku ketua Unit PLP Universitas Jambi
Tahun 2021
6. Bapak Drs. Alasan Poltak Parulian Sitorus, M.Pd., selaku kepala sekolah SMA
Negeri 9 Kota Jambi
7. Ibu Sukaryati, selaku guru pamong Pendidikan Fisika SMA Negeri 9 Kota
Jambi
8. Bapak dan ibu guru serta seluruh staf tata usaha yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam melaksanakan PLP di SMA Negeri 9 Kota Jambi
9. Teman-teman PLP FKIP Universitas Jambi di SMA Negeri 9 Kota Jambi
10. Seluruh siswa SMA Negeri 9 Kota Jambi terutama kelas XI IPA 2

iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ..........................................................................................................
Halaman Pengesahan ................................................................................................... i
Abstrak .......................................................................................................................... ii
Kata Pengantar............................................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................................... v
Daftar Tabel .................................................................................................................. vi
Daftar Gambar ............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
1.2 Pendekatan Penyelesaian. ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ................................................................................. 5
2.1 Profil SMA Negeri 9 Kota Jambi ............................................................................ 5
2.2 Pembelajaran Ekonomi ........................................................................................... 8
2.3 Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar dan Mengajar.............................................. 9
2.4 Pendekatan MIKir .................................................................................................... 11
2.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning ....................................................... 13
BAB III PEMBAHASAN MASALAH ....................................................................... 15
3.1 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data.................................................................... 15
3.2 Subjek Pengumpulan Data ....................................................................................... 15
3.3 Instrumen Pengumpulan Data .................................................................................. 16
3.4 Langkah-Langkah dalam Pemecahan Masalah ........................................................ 17
3.5 Hambatan yang Dihadapi dalam Pemecahan Masalah ............................................ 21
BAB IV HASIL YANG DICAPAI .............................................................................. 22
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 24
5.1 Simpulan .................................................................................................................. 24
5.2 Saran......................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 26
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

v
DAFTAR TABEL

Tabel Kepala SMA Negeri 9 Kota Jambi Sejak Pada Tahun 1994 s/d 2017...... 5
Identitas SMAN 9 Kota Jambi .............................................................................. 6
Struktur Organisasi SMA Negeri 9 Kota Jambi ................................................. 7
Tabel Data Siswa Kelas XI IPA 2Tahun Ajaran 2021/2022 .............................. 15

vi
DAFTAR GAMBAR

Dokumentasi kegiatan ............................................................................................. 35

vii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, di antaranya
adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Peraturan Pemerintah tersebut memberikan arahan tentang perlunya disusun
dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan (Permendikbud No. 21 Tahun
2016).
Pendidikan merupakan pilar yang terpenting dalam memajukan suatu
bangsa bahkan menjadi peran paling utama dalam kemajuan hidup manusia.
Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa (Dewi et al., 2014). Pendidikan pada hakikatnya memiliki
dua tujuan, yakni dapat membantu mencerdaskan anak bangsa dan membantu
mereka untuk menjadi lebih baik (Mujayanah & Fadilah, 2019).
Memasuki abad ke 21, dunia pendidikan mulai beralih dari pendidikan
berbasis nilai menjadi pendidikan berbasis karakter. Hal ini terjadi karena
dalam dunia pendidikan terdapat banyak peristiwa yang dinilai merendahkan
harkat dan martabat manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia saat
ini sedang mengalami krisis karakter. Selain itu, pada pembelajaran abad 21
ini bercirikan learning skill, skill, dan literasi yang ditandai dengan adanya
kerja sama, komunikasi, berpikir kritis serta kreatif dan inovatif sehingga
pembelajaran berpusat pada siswa yang dituntut aktif dalam proses
pembelajaran.
2

Di tengah menurunnya kasus penyebaran virus Covid-19 yang terjadi di


Indonesia ternyata membawa dampak positif tersendiri bagi dunia pendidikan.
Pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan atau langkah yang dapat
dilakukan selama pandemi virus corona ini berlangsung. Salah satu kebijakan
yang diambil yaitu dengan diadakan sekolah offline dengan cara shif semua
kegiatan belajar mengajar yang kemudian berubah menjadi sistem offline.
Maksudnya siswa masuk dengan cara per shif yaitu untuk sesi ganjil dan
genap dilihat dari urutan absensi kelas. Pada pembelajaran offline siswa dapat
berinteraksi dengan guru langsung sehingga kegiatan belajar lebih efektif.
Perencanaan pembelajaran pada hakikatnya disusun dalam rangka
melakasanaan proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah konsep
yang tidak semua orang memiliki pengertian yang sama. Ada guru yang
merasa telah melakukan proses pembelajaran setelah menerangkan materi
pelajaran melalui ceramah didepan peserta didik, tanpa peduli apakah para
peserta didik terlihat aktif atau tidak(Zainal, 2012).
Dalam melaksanakan rencana proses pembelajaran perlu adanya
seorang guru dimana kualitas pembelajaran sangat bergantung pada
kemampuan professional guru, terutama dalam memberikan kemudahan
belajar kepada peserta didik secara efektif, dan efisien. Hal ini sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Syaodih (1998) yang mengatakan bahwa
guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan kurikulum. Guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang
kurikulum bagi kelasnya. Sehingga professional guru sangatlah menentukan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Tetapi hal ini tidak mungkin
tercapai apabila tidak disertai usaha dan senantiasa meningkatkan kemampuan
professional guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama kegiatan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 9 Kota Jambi diketahui bahwa
siswa kelas XI IPA 2 belajar menggunakan aplikasi whatsapp group dan
google class room untuk mengirim materi yang akan dipelajari dipertemuan
3

selanjutnya. Sehingga siswa dirumah ada kegiatan untuk belajar dirumah dan
menyalin materi di buku catatan masing- masing untuk persiapan pertemuan
selanjutnya. Menurut Sandiwarno (2016) pembelajaran idealnya memiliki
interaktifitas antara guru dan siswa walaupun tidak dalam satu tempat yang
sama.
Selain pemilihan media dan aplikasi yang tepat, cara mengajar guru juga
dapat berpengaruh dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
Pendekatan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi siswa secara
maksimal antara lain „Pendekatan belajar Aktif‟. Pendekatan tersebut sudah
lama dikenal para guru di Indonesia, paling sedikit sejak tahun 1979;
pendekatan ini sudah mulai di gunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Namun kualitas penerapannya di sekolah tampaknya masih harus terus
ditingkatkan dan dikembangkan. Guru sangat perlu memiliki pemahaman
yang baik tentang pendekatan tersebut untuk mendukung peran penting
mereka dalam mengembangkan potensi siswa secara maksimal (Yantoro,
2020). Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar yaitu pendekatan MIKiR. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Elfrianto, dkk (2020) bahwa saat ini
pembelajaran siswa aktif dapat dilakukan menggunakan teknik MIKIR
(Mengalamani, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi). Teknik ini diadaptasi
dari pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh Tanoto Foundation yang telah
bermitra dengan UMSU sejak tahun 2017. Berbagai keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan guru, setelah menerapkan teknik/strategi
pembelajaran dengan konsep MIKIR telah banyak dan dipublikasikan dalam
majalah hasil praktik baik dari Tanoto Foundation. Beberapa diantaranya
adalah yang dilakukan Juni Hariyanto, guru kelas VI SDN 017976 Air Putih
Kab. Batubara. Dalam publikasinya dia menyebutkan bahwa dalam
pembelajaran tematik di kelas VI tema 6 tentang menuju masyarakat sehat,
dengan subtema 2 yakni masyarakat sehat, menerapkan unsur MIKiR dan
menggunakan teknik simulasi kampanye. Pembelajaran ini mengolaborasikan
4

mapel IPS, bahasa Indonesia, dan seni, budaya dan prakarya (SBDP), sehat
(PHBS) melalui pembuatan poster.
Oleh karena itu, berdasarkan pemaparan masalah diatas maka penulis
berinisiatif untuk membuat laporan pengalaman terbaik PLP dengan judul
“Implementasi Pendekatan MIKiR Melalui Diskusi Kelompok dalam
Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 9 Kota Jambi”.

1.2 Pendekatan Penyelesaian


Adapun pendekatan penyelesaian yang dilakukan dalam pengalaman
terbaik ini yakni berdasarkan permasalahan yang diperoleh. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka dilakukan pendekatan penyelesaian dengan
mengambil solusi yaitu menerapkan pendekatan MIKiR pada proses
pembelajaran ekonomi secara offline melalui diskusi kelompok guna untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa.

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan pendekatan penyelesaian yang telah
dipaparkan, maka dapat disimpulkan tujuan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam belajar ekonomi melalui diskusi
kelompok
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi siswa di SMAN 9 Kota Jambi
pada saat proses belajar mengajar terjadi
3. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi oleh siswa di
SMAN 9 Kota Jambi

1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa : dapat meningkatkan keatifan siswa dalam belajar, dapat
mengurangi kendala yang dihadapi siswa, dan dapat mengatasi kendala
yang dihadapinya
5

2. Bagi guru : dapat mengetahui kendala yang dihadapi siswa, dan cara
menanggulangi kendala yang dihadapi siswa
3. Bagi penulis : memperoleh pengalaman langsung dalam menanggulangi
kendala yang dihadapi siswa dan berlatih untuk merencanakan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa melalui pembelajaran offline,
serta memperoleh langsung pegalaman dilingkungan sekolah SMA Negeri
9 Kota Jambi pada lingkungan TU, TIK, Perpustakaan, Lapangan dan
semua lingkungan sekolah
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil SMA Negeri 9 Kota Jambi


2.1.1 Sejarah SMA Negeri 9 Kota Jambi
SMA Negeri 9 Kota Jambi Yang Didirikan Pada Tahun 1994 Sebagai
Wujud Kepedulian Untuk Dapat Berperan Aktif Dalam Program Pemerintah Di
Bidang Pendidikan Yaitu Turut Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dan
Mengembangkan Manusia Indonesia Seutuhnya Dengan Cara Mempersiapkan
Sumber Daya Manusia Unggul Agar Mampu Mempercepat Proses Kemajuan
Bangsa Indonesia.
Dengan Dukungan Para Profesional Bidang Pendidikan Berpengalaman,
Lingkungan Sekolah Yang Kondusif, Serta Fasilitas Sarana & Prasarana Yang
Lengkap, Sma Negeri 9 Jambi Merupakan Pilihan Utama Yang Tepat Bagi
Masyarakat Yang Menginginkan Putra Putrinya Menjadi Pelajar Yang Berprestasi
Dan Dapat Mengembangkan Potensinya Secara Optimal.
Kepala SMA Negeri 9 Kota Jambi Sejak Pada Tahun 1994 s/d 2017
NO NAMA PERIODE TUGAS
1. Drs. Harmain Tahun 1994 s/d 1996
2. Drs. Masril M Tahun 1996 s/d 1996
3. Ir. Zul Achyar S.Pd. Tahun 1996 s/d 1998
4. Drs. Syah Amin Tahun 1998 s/d 1999
5. Drs. Syafdi Saad Tahun 1999 s/d 2003
6. Adi Triono, S.Pd. Tahun 2003 s/d 2006
7. Drs. Hamidi Sabri Tahun 2006 s/d 2011
8. H. Yuzirwan M. Noor, M.Pd. Tahun 2011 s/d 2015
9. Drs. Anwar Musaddad Tahun 2015 s/d 2019
10. Drs. ALasan Poltak Parulian Sitorus, M.Pd. Tahun 2019 s/d sekarang
7

2.1.2. Identitas SMAN 9 Kota Jambi


Nama : SMAN 9 KOTA JAMBI
NPSN : 10504585
Alamat : JL. Berdikari
Kode Pos : 36148
Desa / Kelurahan : Payo Selincah
Kecamatan : Kec. Paal Merah
Kota : Kota Jambi
Provinsi : Jambi
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi :A
Email : sman9jambi@yahoo.co.id

2.1.3. Visi dan Misi SMA Negeri 9 Kota Jambi


I. Visi Sekolah
Terwujudnya insan berakhlak mulia, berbudaya, cerdas, berpartisipasi,
berwawasan lingkungan dan global.
II. Misi Sekolah
1. Menumbuhkan kecintaan terhadap ajaran agama yang dianut, sehingga dapat
menjadi sumber motivasi dalam berbuat kebajikan
2. Menumbuhkan kecintaan siswa yang berkarakter terhadap nilai-nilai luhur
budaya bangsa
3. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreaktif, dan
menyenangkan (PAIKEM)
4. Memberikan layanan pendidikan yang berorientasi pada keunggulan dengan
penerapan berbasis IT
8

5. Mengoptimalkan kompetensi siswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan


teknologi (IPTEK), olahraga, dan seni sesuai dengan bakat serta minat yang
dimilki
6. Mempersiapkan siswa agar dapat melanjutkan ke PTN atau PTS yang
bereputasi baik bertaraf internasional pada jurusan yang prospektif
7. Mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknologi di
masyarakat
8. Menjadikan sekolah sebagai pusat kebudayaan dan pusat keunggulan
9. Menciptakan kegairahan proses pembelajaran yang ditopang oleh budaya
bersih diri dan bersih lingkungan
10. Menciptakan lingkungan belajar

2.1.4. Struktur Organisasi SMA Negeri 9 Kota Jambi


9

2.2 Pembelajaran Ekonomi


2.2.1 Pengertian
Pembelajaran ekonomi ialah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Menurut Prof. P.A. Samuelson,
seorang ahli ekonomi mengemukakan definisi ilmu ekonomi secara rinci, yaitu:
“Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan
masyarakat membuat pilihan, dengan cara atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai
cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya
untuk keperluan konsumsi sekarang dan di masa mendatang, kepada berbagai
orang dan golongan masyarakat.

2.2.2 Tujuan
Tujuan mata pelajaran ekonomi menurut Departemen Pendidikan Nasional
2003 di Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah adalah:
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan
masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di
lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara.
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap konsep ekonomi yang diperlukan
untuk mendalami ilmu ekonomi.
3. Membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki
pengetahuan, keterampilan ilmu pengetahuan, manajemen, dan akuntansi yang
bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan Negara
4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial
ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun
internasional.

2.2.3 Karakteristik
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006: 3 mengemukakan bahwa
karakteristik pembelajaran mata pelajaran ekonomi adalah sebagai berikut:
10

1. Mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau gejala ekonomi yang nyata
2. Mata pelajaran ekonomi mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan fakta
secara rasional
3. Umumnya analisis yang digunakan dalam ilmu ekonomi adalah metode
pemecahan masalah
4. Inti dari ilmu ekonomi adalah memilih alternatif yang terbaik
5. Secara umum subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang
paling terkenal adalah mikro ekonomi dan makro ekonomi.
6. Materi akuntansi berupa pokok bahasan dari pengertian akuntansi secara
umum, pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan baik
perusahaan jasa maupun manufaktur

2.3 Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar dan Mengajar


2.3.1 Pengertian Keaktifan
Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi
keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik
maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak
dapat dipisahkan (Sardiman, 2001: 98). Belajar yang berhasil harus melalui
berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis. Keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan
mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala
sesuatu yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia aktif berarti giat (bekerja, berusaha). Keaktifan diartikan
sebagai hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif. Rousseau dalam (Sardiman,
1986: 95) menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa
ada aktifitas proses pembelajaran tidak akan terjadi.

2.3.2 Klasifikasi Keaktifan


Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah.
Aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim
11

terdapat di sekolah – sekolah tradisonal. Jenis - jenis aktivitas siswa dalam belajar
adalah sebagai berikut (Sardiman, 1988: 99) :
1. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: percakapan, diskusi ,
musik, pidato.
4. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan
percobaan, membuat konstruksi, bermain.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, tenang. Salah satu penilaian proses pembelajaran
adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar.

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan


Keaktifan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keaktifan belajar siswa adalah
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran;
2. Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada peserta didik);
3. Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik;
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari);
5. Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari;
6. Memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,
7. Memberikan umpan balik (feedback);
12

8. Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes sehingga


kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur;
9. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Yasmin, 2013). Selain
itu, sebagai pengajar juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara
sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
keaktifan belajar merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan fisik dan
intelektual siswa guna pengoptimalisasian dalam upaya mencapai tujuan tertentu
dalam proses pembelajaran.

2.4 Pendekatan MIKiR


Pendekatan Pembelajaran MIKIR adalah salah satu unsur pembelajaran
aktif yang dapat mengembangkan potensi dan kreativitas anak yang tertulis dalam
modul PINTAR bertema “Praktik yang Baik dalam Managemen Berbasis
Sekolah” besutan tim Tanoto Foundation. MIKIR merupakan akronim dari
Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi. Mengalami adalah melakukan
kegiatan aatau mengamati saat proses pembelajaran berlangsung. Interaksi adalah
proses pertukaran gagasan antara dua orang atau lebih. Komunikasi merupakan
proses penyampaian gagasan atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain.
Refleksi adalah kegiatan melihat kembali pengalaman belajar dan mengambil
hikmahnya (Anisah, 2020).
Makna belajar ditinjau dari perspektif guru adalah perlakuan (treatmen)
terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan atau
membelajarkan siswa (teaching activity). Sebaliknya, ditinjau dari persepektis
siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau
berinteraksi dengan materi pembelajaran (learning activity). Tanoto Foundution
telah merancang suatu langkah-langkah pembelajaran dengan singkatan MIKiR.
13

MIKiR merupakan langkah-langkah pembelajaran yang membuat siswa aktif


mengikuti proses pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengalami (M), yaitu suatu kegiatan melakukan kegiatan (doing) dan/atau
mengamati (observing) saat proses pembelajaran berlangsung misalnya
melakukan pengamatan, percobaan, berwawancara.
Agar siswa bisa merasakan kegiatan yang mengalami ini guru seyogyanya
dapat membuat perencanaan untuk suatu materi pembelajaran agar tujuan
pembelajaran tercapai dengan mudah salah satunya adalah membuat video
pembelajaran atau dapat mencari video yang berhubungan dengan materi
sebelum memberikan penugasan kepada siswa, tidak hanya dengan
memberikan materi berupa yang berbentuk tulisan dalam PDF karena untuk
saat pandemi ini guru bersaing dengan konten-konten menarik yang telah
diposting oleh masyarakat luas yang belum ada unsur edukasinya sama
sekali atau bersaing dengan game-game online, atau guru juga dapat
memberikan penugasan kepada siswa dengan cara membuat siswa benar-
benar mengalami situasi yang ingin dicapai dalam tujuan pembelajaran
tersebut dengan anggota keluarga di rumah, baik dengan orang tua dan
saudara mereka.
2. Interaksi (I), yaitu proses pertukaran gagasan antar dua orang atau lebih
misalnya bertukar pikiran/ide/gagasan, berdiskusi, menanggapi ide/pendapat
orang lain.
Bagaimana caranya agar siswa dapat melakukan kegiatan interaksi dalam
materi pembelajaran yang Ibuk/Bapak berikan, yaitu dengan cara
memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi dimana hasil dari
mendapatkan jawaban dari pertayaan yang diberikan sebelumnya siswa
tersebut terlebih dahulu melakukan interaksi dengan anggota keluarga
mereka dan mintalah mereka merekam semua yang mereka lakukan dalam
menjawab pertanyaan tersebut.
3. Komunikasi (Ki), yaitu proses menyampaikan gagasan/pikiran atau
perasaan oleh seseorang kepada orang lain, komunikasi ini bisa berbentuk
14

lisan maupun tulisan, misalnya menyampaikan ide, hasil kerja, hasil


percobaan, ataupun ahasil diskusi kelompok.
Tahapan komunikasi ini juga dapat dilakukan oleh Ibu/Guru walau suasana
daring jika pembelajaran yang kita lakukan dengan penyampaian pesan
synchronous atau langsung berhadapan seperti zoom meeting, google
meeting, atau lainnya maka guru bisa meminta siswa untuk menyampaikan
gagasan-gagasan atau ide saat terlaksananya meeting tersebut, tapi jika
penyampaian pesan melalui Asynchronous misalnya melalui whashapp,
email, chat dan yang lainnya dimana ada jeda waktu dalam penyampaian
pesan maka guru dapat memberikan tugas kepada siswa juga masih
berbentuk video atau rekaman suara saat siswa kita minta menyampaikan
jawaban-jawaban atau ide-ide mereka mengenai materi pembelajaran.
4. Refleksi (R), yaitu kegiatan melihat kembali pengalaman belajar dan
mengambil pelajaran (lesson learned) agar belajar lebih baik di masa
mendatang.
Tahapan dari Refleksi ini juga hampir sama dengan tahapan yang ketiga
atau komunikasi namun yang kita harapkan disini adalah bagaimana siswa
dapat mengkomunikasikan apa yang mereka peroleh setelah memalui tiga
tahapan tersebut baik itu perasaan mereka dalam belajar daring maupun
tentang materi yang mereka pahami setelah belajar, jawaban yang
diharapkan dari siswa tidak hanya dengan video tapi juga bisa melalu chat
atau pesan asynchronous.

2.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning


2.5.1 Pengertian Model Problem Based Learning
Menurut Kamdi (2007: 77), “Problem Based Learning (PBL) merupakan
model kurikulum yang berhubugan dengan masalah dunia nyata siswa. Masalah
yang diseleksi mempunyai dua karakteristik penting, pertama masalah harus
autentik yang berhubungan dengan kontek sosial siswa, kedua masalah harus
15

berakar pada materi subjek dari kurikulum”. Terdapat tiga ciri utama dari model
Problem Based Learning (PBL).
Pertama, problem based learning merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran, artinya dalam implementasi PBL ada sejumlah kegiatan yang harus
dilakukan siswa, siswa tidak hanya mendengar, mencatat, kemudian menghafal
materi pelajaran, tetapi melalui model problem based learning (PBL) siswa
menjadi aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya
membuat kesimpulan. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. Problem based learning ini menempatkan masalah
sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya tanpa masalah pembelajaran
tidak akan mungkin bisa berlangsung. Ketiga, pemecahan masalah menggunakan
pendekatan berpikir secara ilmiah.
Berdasarkan uraian mengenai PBL di atas, dapat disimpulkan bahwa PBL
merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata
(real world) untuk memulai pembelajran. Masalah diberikan kepada siswa,
sebelum siswa mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah
yang harus dipecahkan. Dengan demikian untuk memeahkan masalah tersebut
siswa akan mengetahui bahwa mereka membutuhkan pengetahuan baru yang
harus dipelajari untuk memecahkan masalah yang diberikan.

2.5.2 Langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL)


Fase 1: Orientasi siswa pada masalah, Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan perlengkapan penting yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat
pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Fase 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar, Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
16

2.5.3 Tujuan Model Problem Based Learning


Menurut Rohman (2011: 189) mengemukakan bahwa terdapat beberapa
tujuan dari pembelajaran problem based learning, yaitu:
1. Untuk mendorong kerjasama penyelesaian tugas antar siswa.
2. Memiliki elemen-elemen belajar mengajar sehingga mendorong tingkah laku
pengamatan siswa dan dialog dengan lainnya.
3. Melibatkan siswa dan menyelidiki pilihan sendiri yang memungkinkan
mereka memahami dan menjelaskan fenomena dunia nyata.
4. Melibatkan ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) pada siswa secara
seimbang sehingga hasilnya bisa lebih lama diingat oleh siswa.
5. Dapat membangun optimisme siswa bahwa masalah adalah sesuatu yang
menarik untuk dipecahkan bukan suatu yang harus dihindari
17

BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data


3.1.1 Waktu Pengumpulan Data
Waktu dalam pengumpulan data dilaksanakan pada semester ganjil mulai
tanggal 21 September 2021 sampai dengan 19 November 2021.
3.1.2 Tempat Pengumpulan Data
Tempat pengumpulan data dilaksanakan di SMA Negeri 9 Kota Jambi.
Yang beralamat di Jl. Berdikari No.RT.28, Payo Selincah, Paal Merah, Kota
Jambi, Jambi 36254

3.2 Subjek Pengumpulan Data


Subjek pengumpulan data ini adalah siswa SMA Negeri 9 Kota Jambi
kelas XI IPA 2
NO NAMA SISWA L/P
1 ANASTASIA PUTRI P
2 ANDRE C. SIPAYUNG L
3 ANNISA RINJANI P
4 ASTRID SYAFARANI P
5 AYU SAFITRI FAHMAD P
6 DEA YUNISA P
7 DESWITA WULAN SARI P
8 DHIA AWFIAH ASLAH P
9 ELISABETH VERONIKA SILITONGA P
10 GADING ARSY SYUHADA L
11 GRACE FEODORAFELICIA PANJAITAN P
12 ICHATU RADIYAH MARUDDANI P
13 IZZA NIKE LAILA P
18

14 KHALINDA ROSALIEN P
15 LEHON HUTABARAT L
16 M. RIDHO L
17 MARIANA P
18 MEZA SUCI AGUSTIANI P
19 MICHAEL JORDAN HUTAGALUNG L
20 MUHAMMAD RIFKY L
21 NABILA NAURAH FAUZIAH P
22 NAYLA PUSPA SAFIRA P
23 NOVELI ANJELITA P
24 NUR WAHID L
25 RAMA DHANIL FAJRI L
26 RERI NUR FITRI AL ISLAMI P
27 REZA GEMA PUTRA L
28 RIZKY RAMADHAN ALFARIZI L
29 SALSANABILAH P
30 SASKIA DEVIYANTI P
31 SHEREN CHIKITA ANDINI P
32 SUCI RAHMANDA P
33 TIARA ARISTA WIJAYA P
34 WINKY APRIYANI P
35 YULYA RAMA NINGSIH P
36 YUNI SARAH LUBIS P

3.3 Instrumen Pengumpulan Data


3.3.1 Observasi dan Wawancara
Observasi adalah pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan yang
sedang berlangsung. Pada pelaksanaan kegiatan PLP ini dilakukan observasi saat
terjadinya proses pembelajaran Ekonomi di kelas XI IPA 2. Serta diperkuat
19

dengan pernyataan dari hasil konsultasi dan tanya jawab dengan guru pamong
SMA Negeri 9 Kota Jambi.
3.3.2 Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu pengambilan data
yang diperoleh melalui dokumen-dokumen meliputi buku-buku yang relevan, data
nama siswa SMA Negeri 9 Kota Jambi yang ada dalam populasi dan pengambilan
foto selama proses pembelajaran berlangsung.

3.4 Langkah-langkah dalam Pemecahan Masalah


Berikut merupakan langkah-langkah dalam mengimplementasikan
pendekatan MIKiR dengan model pembelajaran Problem Based Learning dalam
pembelajaran ekonomi melalui diskusi kelompok.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 15
untuk proses belajar mengajar; Peserta didik menit
melakukan Salam, Berdoa, Presensi
(menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).
2. Apersepsi
 Peserta didik diminta membersihkan sampah
disekitar tempat duduknya
 Peserta didik diminta turut bertanggung jawab
memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 Sebelum peserta didik mempelajari
pengertian kebijakan moneter, tujuan
kebijakan moneter, dan instrument
kebijakan moneter, serta pengertian kebijakan
fiskal, tujuan kebijakan fiskal dan instrument
20

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
kebijakan fiskal peserta didik dapat diberikan
apersepsi dengan menanyakan tentang
inflasi berdasarkan hal yang mereka ketahui.
3. Motivasi
 Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari;
4. Pemberian acuan
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan
 Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
belajar
 Peserta didik mengetahui mekanisme
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Inti 1. Stimulation (memberi stimulus): 30
 Peserta didik memperoleh dan mengamati menit
powerpoint yang berkaitan dengan kebijakan
moneter dan fiskal. Sehingga timbul kesadaran
peserta didik untuk lebih mengenal mengenai
kebijakan moneter dan fiskal.
 Peserta didik memperoleh dan mengamati LKPD
mengenai kebijakan moneter dan fiscal yang
bertujuan untuk menggiring peserta didik agar
lebih memahami mengenai kebijakan fiskal
21

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
(LKPD terdapat pada Whatsapp Grup)
2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
 Peserta didik berpikir kritis untuk mengajukan
pertanyaan mengenai bagian yang belum
dipahami dari LKPD
3. Data Collecting (mengumpulkan data)
 Peserta didik secara kelompok bekerja
samavdengan cara berdiskusi mencari
sertavmengumpulkan data/informasi yang
berkaitan dengan kebijakan moneter dan fiskal
yang didapat dari buku paket Ekonomi kelas XI,
sumber lain yang relevan, termasuk penggunaan
sumber digital berdasarkan LKPD.
 Kelompok I ditugaskan untuk melakukan kajian
tentang Pengertian kebijakan moneter, dan
tujuan kebijakan moneter melalui buku-buku
yang tersedia dan sumber dari internet.
 Kelompok II ditugaskan untuk melakukan
kajian tentang instrument kebijakan moneter
melalui buku-buku yang tersedia dan sumber
dari internet.
 Kelompok III ditugaskan untuk melakukan
kajian tentang Pengertian kebijakan fiskal, dan
tujuan kebijakan fiskal melalui buku-buku
yang tersedia dan sumber dari internet.
 Kelompok IV ditugaskan untuk melakukan
kajian tentang instrument kebijakan fiskal
22

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
melalui buku-buku yang tersedia dan sumber
dari internet.
4. Data Processing (mengolah data)
 Peserta didik berpikir kritis dalam diskusi
kelompok untuk mengolah data hasil pengamatan
dengan menggunakan berbagai informasi yang
telah dikumpulkan dan membuat kesimpulan
sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya.
 Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai
dengan masalah yang dikaji.
 Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi
pada lembar kertas kerja.
5. Verification (memverifikasi)
 Peserta didik secara kelompok
mempresentasikan kajiannya di depan kelas
kemudian kelompok yang tidak presentasi
menyimak hasil diskusi
6. Generalization (menyimpulkan)
 Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil
penyelesaian masalah/ disukusi kelompok.
Catatan : Selama pembelajaran kebijakan fiskal
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: rasa ingin tahu,
tanggung jawab, disiplin selama proses
pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri dan
pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu
23

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
Penutup 1. Peserta didik dapat ditanya apakah sudah 15
memahami materi tersebut. menit
2. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan
kertas kerja.
3. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan dengan memberikan
beberapa soal pilihan ganda melalui grup
whatsapp
4. Guru menutup pembelajaran minggu ke-22 ini
dengan memberikan ringkasan tentang makna
kebijakan moneter d a n f i s k a l . Dan
mengajak berdoa semoga pembelajaran hari ini
bermanfaat untuk kita semua.
5. Peserta didik diberikan uji pemahaman materi
dan tugas mandiri atau tugas kelompok
6. Berdoa, salam penutup.

3.5 Hambatan yang dihadapi dalam Pemecahan Masalah


Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai menemukan kendala. Jam
pertemuan yang singkat, dinilai menyulitkan proses belajar mengajar. Guru sulit
mentransformasikan ilmu kepada murid, sementara murid, susah mencerna ilmu
dalam waktu yang singkat.
Setidaknya, itulah keluhan sejumlah siswa dan guru. Dalam sehari,
sekolah tatap muka yang hanya berlangsung 240 menit atau 4 jam dinilai terlalu
singkat. Masing-masing pelajaran hanya dibatasi 30 menit. Belum lagi terbatasnya
jam pelajaran di beberapa sekolah mengharuskan guru mengajar di dua kelas.
24

BAB IV
HASIL YANG DICAPAI

Hasil yang dicapai selama penulis melakukan kegiatan Pengenalan


Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 9 Kota Jambi tidak hanya dari segi
latihan mengajar saja, tetapi juga pengalaman yang sangat berharga. Selain
menjadi guru untuk pemagangan di sekolah tersebut dalam hal pembelajaran yang
harus dilaksanakan adalah seperti menganalisis dan membuat program RPP,
mengelola kelas, mengelola administrasi sekolah (seperti membuat borang
akreditasi sekolah) dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Interaksi guru dan staf
tata usaha serta memahami karakter siswa yang beranekaragam juga menjadi
pengalaman yang baik demi peningkatan hasil pembelajaran dan prestasi siswa.
Pengalaman berkesan lainnya yaitu ikut serta dalam kegiatan
memperingati ulang tahun SMA Negeri 9 yang ke-27, dengan dihadiri guru dan
staf tata usaha serta para tamu undangan. Serta kegiatan memperingati Maulid
Nabi SAW. Pengamatan proses pembelajaran di kelas XI IPA 2 yaitu banyak
siswa yang memiliki kemampuan memahami materi dengan baik, akan tetapi
siswa masih malu untuk mengungkapkan pendapatnya sehingga menyebabkan
siswa menjadi pasif. Kondisi siswa yang malu dan kurang aktif menjadi sebuah
tantangan bagi guru untuk mempunyai peranan aktif dalam mengelola kelas.
Untuk mengatasi kondisi tersebut haruslah diterapkan pendekatan pembelajaran
yang tepat salah satunya seperti pendekatan MIKiR melalui diskusi kelompok,
dimana pendekatan ini menuntut siswa untuk berperan dalam pembelajaran dan
mengajarkan siswa untuk mampu menkomunikasikan pendapatnya. Hasil yang
diperoleh dari penerapan pendekatan MIKiR melalui diskusi kelompok ini yaitu
siswa menjadi lebih aktif untuk merespon pertanyaan-pertanyaan yang diberikan,
termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa PLP yaitu belajar membuat perangkat
pembelajaran seperti RPP, media pembelajaran dan LKPD. Selama pembuatan
perangkat pembelajaran tersebut, mahasiswa PLP selalu di bimbing oleh guru
25

pamong Ibu Sukariyati. Pengalaman yang sangat berharga dimana ibu Sukariyati
selalu memberikan saran terhadap perangkat pembelajaran yang telah dikerjakan
oleh mahasiswa PLP. Selanjutnya, dilakukan kegiatan latihan mengajar yang
dipandu oleh dosen pembimbing dan guru pamong. Pada kegiatan inilah
mahasiswa mendapat banyak sekali pengalaman berharga dan menarik.
Pengalaman mengajar ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi
mahasiswa PLP dikarenakan mahasiswa dapat merasakan bagaimana menjadi
seorang guru seutuhnya, mahasiswa dapat berinteraksi dengan siswa, mulai dari
membuka pembelajaran, memberi apersepsi, memberikan motivasi, materi,
melakukan tanya jawab, memberikan tugas dan menutup pembelajaran. Pada
proses latihan mengajar ini penulis menggunakan pendekatan MIKiR guna untuk
menerapkan pembelajaran aktif pada siswa. Setelah latihan mengajar selesai
dosen pembimbing dan guru pamong memberikan kritik dan saran yang sangat
membangun bagi mahasiswa agar menjadi guru yang profesional di bidangnya.
Tidak hanya mengajar di kelas tetapi juga melakukan kegiatan lain, yaitu:
Mengoreksi Lembar Jawaban Hasil Ulangan Harian dan Tugas, Dalam
mengoreksi lembar jawaban siswa peneliti selalu berkomunikasi dengan guru
pamong dalam menentukan bobot nilai setiap soal.
26

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan PLP ini mahasiswa/i akan lebih banyak
mendapatkan pengalaman berharga selama kegiatan berlangsung, karena tidak
hanya pada saat mengajar saja mahasiwa juga ditempatkan pada kegiatan-kegiatan
administrasi yang ada disekolah. Maka penulis dapat menyimpulkan sebagai
berikut:
1. Selama mengikuti PLP di SMA Negeri 9 Kota Jambi, penulis banyak
memperoleh pengalaman baik dalam hal latihan mengajar fisika maupun
pengalaman di luar latihan mengajar yang jarang sekali bahkan hampir
tidak pernah dijumpai selama perkuliahan meskipun kegiatan ini hanya
dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
2. Mahasiswa PLP perlu mengenal secara cermat lingkungan fisik,
administratif, akademik, dan sosial selama PLP agar memperoleh
kemudahan dalam menambah pengetahuan dan berbagai pengalaman.
3. Selama mengikuti PLP, penulis melihat bahwa dalam pelaksanaan
pendidikan atau kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 9 Kota Jambi
berlangsung sangat baik, tertib, dan nyaman.
4. Pentingnya kesiapan sebelum melakukan proses belajar mengajar baik
kesiapan mental, penguasaan materi, maupun pemilihan model, metode
atau pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan sesuai sehingga dapat
meningkatkan minat dan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
5. Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan mata kuliah wajib
yang sangat penting bagi mahasiswa FKIP, karena melalui mata kuliah ini
mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan
mendapatkan pengalaman dalam menghadapi siswa yang bermacam-
macam sifat dan kelakuannya.
27

5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengalaman selama mengikuti PLP, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasisiwa yang mengikuti PLP sebagai calon guru agar dapat
memvariasikan pendekatan atau model, metode, dan media
pembelajaran yang akan digunakan agar siswa menjadi lebih aktif
sesuai tuntutan kurikulum yang seharusnya dan dapat belajar dengan
nyaman dalam pembelajaran.
2. Bagi mahasiswa yang akan mengikuti PLP harus mempersiapkan diri
dengan baik serta dapat mengikuti kegiatan PLP dengan penuh
kesungguhan dan kesabaran, karena kegiatan ini sangat mendukung
serta merupakan titik awal keprofesionalan tugas kita sebagai guru di
masa yang akan datang.
3. Bagi SMA Negeri 9 Kota Jambi penulis menyarankan untuk
mempertahankan kualitasnya sebagai sekolah dan tetap
mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berbagai bidang serta
semakin bisa memperbanyak fasilitas pembelajaran untuk siswa.
4. Bagi Universitas Jambi dan SMA Negeri 9 Kota Jambi agar bisa lebih
meningkatkan dan tetap menjaga kerjasama yang baik dan juga dapat
memberikan arahan kepada mahasiswa PLP sehingga bisa belajar
menjadi calon guru yang profesional di bidangnya serta mendapat
pengalaman dalam bidang mengelola administrasi sekolah, mengelola
TIK, Lapangan, KBM, mengelola perpustakaan dan mengelola
kegiatan ekstrakurikuler.
28

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Q. (2016). Pengaruh Motivasi Belajar Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap


Prestasi Belajar Ekonomi di SMA NW Pancor Lombok Timur NTB.
Ganecswara. 10(2), 91-96.
Amir, M Taufiq. 2012. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning.
Jakarta: Prenada Media Group. Buku panduan (PLP) Pengenalan
Lapangan Persekolahan Universitas Jambi 2021.
Anisah, L. U. (2020). Implementasi Pendekatan Pembelajaran Mengalami
Interaksi Komunikasi dan Refleksi (MIKiR) Dalam Kegiatan Belajar di
Kelas IV Mi Ma‟arif Brangsong Kecamatan Brangsong Kabupaten
Kendal. Skripsi. FTIK. PGMI. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salahtiga.
Natawijaya rochman. 2005. Keaktifan belajar. Jakarta: depdiknas.
Risva Anggriani, ishartiwi. 2017. keefektifan metode role playing terhadappp
keaktifan dan kerja sama siswa dalam pembelajaran IPS, harmoni sosial
jurnal pendidikan IPS, ISSN: 2356-1807 (print) ISSN: 2460-7916
(online)
Siregar, E. F. S. (2020). Optimalisasi Pendekatan MIKiR Sebagai Solusi,
Pembelajaran Abad 21 Bagi Guru SD Muhammadiyah Kota Medan.
Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 550-556.Idris
Husni. 2011. Pembelajaran Model Blended Learning. Jurnal Iqra‟. Vol 5
No 1.
Titi Handa, 2015, peningkatan aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran
tematik di kelas II sekolah dasar, di unduh pada tanggal 14 desember
2020.
Zalikha, E. (2008). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Model
Pembelajaran Aktif (Active Learning) Tipe True or False Terhadap Hasil
Belajar Ekonomi Siswa. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
29

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Sekolah : SMA Negeri 9 Kota Jambi
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI / Satu
Materi Pokok : Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
30

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.5. Menganalisis kebijakan 3.5.1.Menjelaskan pengertian kebijakan
moneter dan kebijakan moneter
fiscal 3.5.2.Mengidentifikasi tujuan dan peran
kebijakan moneter
3.5.3.Mengidentifikasi instrument kebijakan
moneter
3.5.4. Menjelaskan pengertian kebijakan fiskal
3.5.5.Mengidentifikasi tujuan dan peran
kebijakan fiskal
3.5.6.Mengidentifikasi instrument kebijakan
fiskal

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta
didik dapat menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, dan
menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dengan
penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.
D. Materi Pembelajaran :
Kebijakan Moneter
1. Pengertian kebijakan moneter
2. Tujuan kebijakan moneter
3. Instrumen kebijakan moneter
Kebijakan kebijakan fiscal
1. Pengertian kebijakan fiskal
2. Tujuan kebijakan fiskal
3. Instrumen kebijakan fiskal
31

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


a. Pendekatan : Pendekatan MIKir
b. Model : Problem Based Learning
c. Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Media dan alat Pembelajaran


1. Media :
a. Slide powerpoint (Grup Whatsapp)
2. Alat dan bahan :
a. Papan tulis
b. buku ekonomi

G. Sumber Belajar
Buku ekonomi yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk 15
proses belajar mengajar; Peserta didik melakukan menit
Salam, Berdoa, Presensi (menyiapkan media
dan alat serta buku yang diperlukan).
2. Apersepsi
 Peserta didik diminta membersihkan sampah
disekitar tempat duduknya
 Peserta didik diminta turut bertanggung jawab
memanfaatkan lingkungan dengan bijak dan
berorientasi pada kemaslahatan bersama
 Sebelum peserta didik mempelajari pengertian
32

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
kebijakan moneter, tujuan kebijakan
moneter, dan instrument kebijakan moneter,
serta pengertian kebijakan fiskal, tujuan kebijakan
fiskal dan instrument kebijakan fiskal peserta
didik dapat diberikan apersepsi dengan
menanyakan tentang inflasi berdasarkan hal
yang mereka ketahui.
3. Motivasi
 Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari;
4. Pemberian acuan
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan
 Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
belajar
 Peserta didik mengetahui mekanisme pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Inti 1. Stimulation (memberi stimulus): 30
 Peserta didik memperoleh dan mengamati menit
powerpoint yang berkaitan dengan kebijakan
moneter dan fiskal. Sehingga timbul kesadaran
peserta didik untuk lebih mengenal mengenai
kebijakan moneter dan fiskal.
33

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
 Peserta didik memperoleh dan mengamati LKPD
mengenai kebijakan moneter dan fiscal yang
bertujuan untuk menggiring peserta didik agar
lebih memahami mengenai kebijakan fiskal (LKPD
terdapat pada Whatsapp Grup)
2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
 Peserta didik berpikir kritis untuk mengajukan
pertanyaan mengenai bagian yang belum dipahami
dari LKPD
3. Data Collecting (mengumpulkan data)
 Peserta didik secara kelompok bekerja
samavdengan cara berdiskusi mencari
sertavmengumpulkan data/informasi yang
berkaitan dengan kebijakan moneter dan fiskal
yang didapat dari buku paket Ekonomi kelas XI,
sumber lain yang relevan, termasuk penggunaan
sumber digital berdasarkan LKPD.
 Kelompok I ditugaskan untuk melakukan kajian
tentang Pengertian kebijakan moneter, dan
tujuan kebijakan moneter melalui buku-buku
yang tersedia dan sumber dari internet.
 Kelompok II ditugaskan untuk melakukan kajian
tentang instrument kebijakan moneter melalui
buku-buku yang tersedia dan sumber dari
internet.
 Kelompok III ditugaskan untuk melakukan kajian
tentang Pengertian kebijakan fiskal, dan tujuan
34

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
kebijakan fiskal melalui buku-buku yang tersedia
dan sumber dari internet.
 Kelompok IV ditugaskan untuk melakukan
kajian tentang instrument kebijakan fiskal
melalui buku-buku yang tersedia dan sumber dari
internet.
4. Data Processing (mengolah data)
 Peserta didik berpikir kritis dalam diskusi
kelompok untuk mengolah data hasil pengamatan
dengan menggunakan berbagai informasi yang
telah dikumpulkan dan membuat kesimpulan
sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya.
 Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai
dengan masalah yang dikaji.
 Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi
pada lembar kertas kerja.
5. Verification (memverifikasi)
 Peserta didik secara kelompok mempresentasikan
kajiannya di depan kelas kemudian kelompok
yang tidak presentasi menyimak hasil diskusi
6. Generalization (menyimpulkan)
 Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil
penyelesaian masalah/ disukusi kelompok.
Catatan : Selama pembelajaran kebijakan fiskal
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: rasa ingin tahu,
tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran,
35

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang
menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir
kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu
berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
Penutup 1. Peserta didik dapat ditanya apakah sudah 15
memahami materi tersebut. menit
2. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan
kertas kerja.
3. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan dengan memberikan beberapa
soal pilihan ganda melalui grup whatsapp
4. Guru menutup pembelajaran minggu ke-22 ini
dengan memberikan ringkasan tentang makna
kebijakan moneter dan f i s k a l . Dan
mengajak berdoa semoga pembelajaran hari ini
bermanfaat untuk kita semua.
5. Peserta didik diberikan uji pemahaman materi
dan tugas mandiri atau tugas kelompok
6. Berdoa, salam penutup.

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Test Tulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/Praktik dan Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
A. Tes tertulis : Pilihan ganda
B. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi dan pedoman penilaian
36
37

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Sekolah : SMA Negeri 9 Kota Jambi


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI / Satu
Materi Pokok : Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 kali pertemuan)

J. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.5. Menganalisis kebijakan 3.5.1. Menjelaskan pengertian kebijakan moneter
moneter dan kebijakan 3.5.2. Mengidentifikasi tujuan dan peran
fiscal kebijakan moneter
3.5.3. Mengidentifikasi instrument kebijakan
moneter
3.5.4. Menjelaskan pengertian kebijakan fiskal
3.5.5. Mengidentifikasi tujuan dan peran
kebijakan fiskal
3.5.6. Mengidentifikasi instrument kebijakan
fiskal

4.5. Menyajikan hasil analisis 4.5.1 Mengevaluasi peran dan fungsi kebijakan
kebijakan moneter dan moneter dan kebijakan fiskal
kebijakan fiscal

K. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan MIKir dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat
menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, dan menyajikan hasil analisis
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras
dan bekerja sama.

L. Kegiatan
Siswa mengumpulkan informasi lewat buku dan internet untuk memecahkan
masalah sebagai berikut
Kelompok Permasalahan
Kelompok 1 Kelompok I ditugaskan untuk melakukan
kajian tentang Pengertian kebijakan moneter,
dan tujuan kebijakan moneter melalui buku-
buku yang tersedia dan sumber dari internet.

Kelompok 2 Kelompok II ditugaskan untuk melakukan


kajian tentang instrument kebijakan moneter
melalui buku-buku yang tersedia dan sumber
dari internet.
38

Kelompok 3 Kelompok III ditugaskan untuk melakukan


kajian tentang Pengertian kebijakan fiskal,
dan tujuan kebijakan fiskal melalui buku-buku
yang tersedia dan sumber dari internet.

Kelompok 4 Kelompok IV ditugaskan untuk melakukan


kajian tentang instrument kebijakan fiskal
melalui buku-buku yang tersedia dan sumber
dari internet.

Kerjakanlah Soal – soal berikut ini dengan baik dan benar :

1. Yang dimaksud kebijakan moneter adalah . . . .


A. bijaksana menggunakan uang kartal dan uang giral
B. kepandaian menggunakan uang sebagai mata pencaharian
C. langkah-langkah yang diambil otoritas moneter untuk memengaruhi jumlah uang
beredar di masyarakat dan daya beli uang
D. kebijakan dalam rangka mengurangi tingkat inflasi jangan sampai mengganggu
kinerja perekonomian
E. kebijakan yang berhubungan dengan penyediaan uang agar harga-harga stabil dan
berkesinambungan

2. Salah satu tujuan dari kebijakan moneter adalah . . . .


A. menjaga stabilitas harga
B. memperlancar arus barang
C. mengatur mekanisme perdagangan efek di lantai bursa
D. mengatur jumlah uang beredar sehingga tidak terjadi inflasi
E. menstabilkan harga-harga valuta asing

3. Kebijakan moneter dapat menjaga stabilitas ekonomi dengan cara . . . .


A. membuka kantor-kantor bank buka selama 12 jam sehari
B. mempercepat waktu untuk pengiriman uang
C. membuka Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di setiap mall
D. mengatur peredaran uang sehingga kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan
lancar
E. menyediakan jumlah valuta asing pada saat harga valuta asing menurun terhadap
rupiah

4. Kebijakan moneter dapat meningkatkan kesempatan kerja dengan cara . . . .


A. mengatur jumlah uang beredar sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat
berinvestasi dan membuka kesempatan kerja
B. mengumumkan di mana tersedianya lapangan kerja
39

C. mengadakan pendidikan dan latihan ketenagakerjaan dengan biaya Bank


Indonesia
D. bekerja sama dengan kementerian tenaga kerja untuk membuka lapangan kerja
E. menghimbau perusahaan yang dapat kucuran kredlt dari bank agar membuka
kesempatan kerja

5. Kebijakan moneter dapat memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran


dengan cara....
A. menyediakan valuta asing untuk kepentingan ekspor impor
B. menahan valuta asing untuk cadangan agar harga valuta asing stabil
C. mengadakan devaluasi sehingga harga barang ekspor memiliki daya saing tinggi
sehingga ekspor meningkat dan dapat memperbaiki neraca perdagangan dan
neraca pembayaran
D. menyediakan jumlah valuta asing di bank devisa sehingga fluktuasi harga valuta
asing stabil
E. menyediakan/mengadakan tabungan valuta asing di bank asing

6. Yang dimaksud kebijakan fiskal adalah kebijakan . . . .


A. menaikkan tarif pemungutan pajak
B. menurunkan tarif pemungutan pajak
C. menghemat pengeluaran pemerintah
D. melonggarkan pengeluaran pemerintah
E. kebijakan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran dalam APBN

7. Salah satu tujuan dari kebijakan fiskal yang paling utama adalah . . . .
A. mengusahakan kesempatan kerja
B. memperbanyak jumlah uang beredar
C. mengurangi jumlah uang beredar
D. menaikkan nilai mata uang
E. menambah uang masuk ke kas Negara

8. Berikut ini yang menjadi contoh kebijakan fiskal adalah . . . .


A. menaikkan tarif pajak
B. membeli surat-surat berharga seperti SBI
C. menaikkan suku bunga bank
D. menaikkan cadangan kas di bank
E. menjual surat-surat berharga seperti SBI

9. Berikut ini adalah kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.


1. menaikkan tarif pemungutan pajak
2. menjual surat-surat berharga seperti SBI
3. menurunkan tarif pemungutan pajak
4. menaikkan cadangan kas
40

5. memperketat pengeluaran konsumsi pemerintah


Yang merupakan kebijakan fiskal adalah . . . .
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5

10. Berikut ini yang bukan tujuan kebijakan fiskal adalah . . . .


A. meningkatkan harga valuta asing
B. memperbaiki keadan ekonomi
C. mengusahakan kesempatan kerja
D. menjaga kestabilan harga
E. memperbaiki neraca pembayaran

M. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


3. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Test Tulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/Praktik dan Portofolio
4. Bentuk Penilaian :
A. Tes tertulis : Pilihan ganda
B. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi dan pedoman penilaian
5. Instrumen penilaian : terlampir
6. Alat Penilaian : Soal terlampir

Lampiran Materi Pembelajaran

KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL

A. KEBIJAKAN MONETER

4. Pengertian kebijakan moneter


Kebijakan moneter atau politik moneter adalah kebijakan yang meliputi langkah-
langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk
mempengaruhi (merubah) penawaran uang dalam perekonomian atau merubah
tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
Kebijakan moneter dibedakan menjadi dua macam bentuk yaitu :
a. Kebijakan Moneter Ekspansif (Easy Money Policy / politik uang
longgar) adalah kebijakan untuk meningkatkan permintaan agregat sehingga
dapat menaikkan pendapatan nasional atau produksi nasional dan berakibat
terjadi kenaikan harga-harga (inflasi). Permintaan Agregat (Aggregate
Demand : AD) adalah permintaan keseluruhan dalam perekonomian pada
berbagai tingkat harga.
41

b. Kebijakan Moneter Kontraktif (Tight Money Policy / Politik uang


ketat)adalah kebijakan untuk meningkatkan penawaran agregat sehingga
dapat menambah produksi barang/jasa nasional dan berakibat terjadi
penurunan harga-harga (deflasi). Penawaran Agregat (Aggregate Supply :
AS) adalah pendapatan nasional riil (nilai barang dan jasa) yang akan
diproduksikan/diciptakan oleh perusahaan pada berbagai tingkat harga.

5. Tujuan dan peran kebijakan moneter


Tujuan pemerintah melakukan kebijakan moneter antara lain :
a. Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang.
b. Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang rupiah, baik untuk dalam negeri
maupun untuk lalu lintas pembayaran luar negeri
c. Memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral
d. Mencegah terjadinya inflasi (kenaikan harga barang secara umum)
Peran kebijakan moneter diantaranya
a. Menjaga Stabilitas Ekonomi
b. Menjaga Kestabilan Harga
c. Meningkatkan Kesempatan Kerja
d. Memperbaiki Nereca Perdagangan dan Neraca Pembayaran

6. Instrumen Kebijakan Moneter


Instrumen kebijakan moneter atau jenis kebijakan moneter, diantaranya :
a. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter dalam rangka untuk mempengaruhi jumlah uang yang
beredar yang bersifat kuantitatif antara lain :
1) Discount Policy (Politik diskonto) artinya kebijakan untuk menaikkan
atau menuruntak suku bunga bank dalam rangka untuk memperlancar
likuiditas sehari-hari.
2) Open Market Policy (Politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka)
artinya Kebijakan untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh
Bank Indonesia di pasar uang.
3) Cash Receive Ratio (Politik Cadangan Kas atau Giro wajib minimum)
artinya kebijakan untuk menaikan atau menurunkan cadangan kas yang
harus ada di bank-bank umum.

b. Kebijakan Moneter Kualitatif


1) Plafon Credit Policy (Politik Pagu kredit) artinya kebijakan untuk
mmperketat atau mempermudah dalam pembelian pinjaman kepada
masyarakat.
2) Moral Suation Policy (Politik Pembujukan Moral) artinya Bank
Indonesia menghimbau kepada bank-bank umum untuk
mempertimbangkan kondisi ekonomi secara makro agar arus uang dapat
berjalan dengan lancar.

B. KEBIJAKAN FISKAL

4. Pengertian kebijakan fiskal


42

Kebijakan Fiskal atau Kebijakan Anggaran adalah kebijakan pemerintah yang


berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran Negara atau APBN, agar
sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dan pada gilirannya akan
meningkatkan penciptaan lapangan kerja.
Kebijakan Fiskal dapat dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu :
a. Kebijakan Fiskal Ekspansif adalah kebijakan pemerintah untuk menambah
pengeluaran negara sehingga meningkatkan investasi dan menciptakan suatu
kegiatan ekonomi dengan penggunaan tenaga kerja yang tinggi/penuh tanpa
inflasi dan selalu mengalami pertumbuhan yang memuaskan.
b. Kebijakan Fiskal Kontraktif adalah kebijakan pemerintah untuk menambah
penerimaan negara dengan peningkatan pajak / mengefektifkan pajak atau
mengurangi pengeluaran negara sehingga inflasi dapat teratasi.

5. Tujuan dan peran kebijakan fiskal


Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan belanja
negara yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Kebijakan
fiskal bukan semata‐mata kebijakan dibidang perpajakan, akan tetapi menyangkut
bagaimana mengelola pemasukan dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi
perekonomian.
Kebijakan fiskal dilakukan pemerintah disebabkan :
a. Semakin diperlukannya peran pemerintah dalam perekonomian
b. Kegagalan kebijakan Moneter menangani ketidakstabilan ekonomi terutama
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan (pengangguran terbuka semakin
meningkat)
c. Pembagian dan distribusi pendapatan sebagian besar terkonsentrasi pada
kelompok tertentu tertentu yang mendominasi perekonomian
Sedangkan Tujuan kebijakan Fiskal
– Mencegah pengangguran atau meningkatkan kesempatan kerja
– Stabilitas harga atau menanggulangi inflasi
– Untuk mendorong investasi sosial secara optimal
– Meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan internasional
– Untuk meningkatkan dan meredistribusikan Pendapatan Nasional

6. Instrumen kebijakan fiskal


Jenis Kebijakan fiskal :
a. Kebijakan fiskal deskresioner, menyangkut kebijakan anggaran belanja –
surplus atau defisit
Kebijakan Fiskal Diskresi Adalah tindakan strategis di bidang fiskal yang
mandatoris sudah melekat dan yang bersifat aktif menjadi wewenang serta
tanggung jawab dari pejabat pembuat kebijakan sebagaimana yang sudah
diatur oleh undang‐undang. (Karena melaksanakan undang‐undang, berarti
sudah mendapat ijin dari DPR). Ketika tindakan strategis yang akan diambil
belum diatur / tidak menjadi kewenangannya, maka presiden bisa membuat
peraturan pemerintah pengganti undang‐undang untuk itu. Perubahan
kebijakan fiscal yang diajukan oleh presiden (diusulkan oleh ekonom
penasehat presiden) dimana tindakantindakan yang harus diambil misalnya
dalam perubahan tingkat pajak, dan dalam program pemberian subsidi,
memerlukan persetujuan dari DPR dan jika akhirnya DPR bisa menyetuji,
maka perubahan ini merupakan diskresi dari pejabat atau institusi terkait
43

b. Kebijakan fiskal Penstabil Otomatik (built in stability) berupa pajak, asuransi


pengangguran dan kebijakan harga minimum
Penyeimbang otomatis adalah sebuah mekanisme yang dapat menaikkan atau
menurunkan penerimaan pajak (T) maupun belanja pemerintah (G) secara
otomatis tanpa secara khusus menetapkan kebijakan untuk menaikkan atau
menurunkan T dan G. Jadi penyeimbang otomatis adalah mekanisme yang
dapat menaikkan deficit anggaran belanja pemerintah (menurunkan surplus
anggaran pemerintah) selama kurun waktu resesi dan menaikkan surplus
anggaran pemerintah (atau menurunkan deficit anggaran pemerintah) selama
periode ekspansi tanpa memerlukan tindakan yang nyata / spesifik dari
pembuat kebijakan.

Sedangkan Instrumen Kebijakan fiskal, diantaranya :


a. Pembiayaan Fungsional
b. Pengelolaan anggaran
c. Stabilisasi anggaran otomatis
d. Anggaran belanja seimbang (kebijakan anggaran belanja defisit untuk
mengatasi depresi dan pengangguran. Bila terjadi inflasi maka kebijakan
anggaran surplus dilakukan)

TUGAS MANDIRI
Bagaimana caranya pemerintah untuk dapat mengefektifkan kebijakan fiscal, sehingga
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat serta pendapatan
nasional?
44

PENILAIAN LAPORAN
Penilaian kompetensi ketrampilan : Penilaian Proyek
KD IPK
4.5. Menyajikan hasil analisis 4.5.1. Mengevaluasi peran dan fungsi
kebijakan moneter dan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
kebijakan fiscal

Satuan pendidikan : SMA NEGERI 9 Kota Jambi


Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Ekonomi

Skor Perolehan
Nama
No Kerjasama Kecepatan Ketepatan Tehnik Jml
Siswa/Kelompok Laporan
kellompok pengerjaan pengerjaan presentasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nilai atau skor dalam rentang 0 – 100

Nilai akhir ketrampilan :

Jumlah Skor Perolehan


Nilai
5
45

Penilaian kompetensi ketrampilan : Portofolio


KD IPK
4.5. Menyajikan hasil analisis 4.5.1. Mengevaluasi peran dan fungsi kebijakan
kebijakan moneter dan moneter dan kebijakan fiskal
kebijakan fiscal

Satuan pendidikan : SMA NEGERI 9 KOTA JAMBI


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Ekonomi
SKOR
Nilai
No Nama Siswa Ketepatan Kebenaran
Kerapihan Akhir
waktu Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Nilai atau skor dalam rentang 0 – 100 Nilai Akhir =
46
47
48
49
50
51
52

Lampiran 1 Daftar Nama Guru dan Bidang Studi

NAMA GURU NIP BIDANG STUDI


1963122119930310
Drs. A. Syahril Bahasa Indonesia
03
1985081520100120
Adelina Agustini, S.Pd Sosiologi
11
1981042720060410
Adi Kusman, S.Pd Matematika
10
Angga Saputra, S.Pd PJOK
1966082419890120
Armini, S.Pd BP/ BK
04
1960092719820310
Badiyo, S.Pd PJOK
03
PKwu dan Bahasa
Bujing Angadida, S.Pd
Inggris
1983041020080420
Derima Gintasuri, S.Sn Bahasa Indonesia
01
Edo Mardiani, S.Pd BK
Endang Wariszki, S.Pd PJOK
1976110820050120
Enni Hartati, S.Pd PPKn
04
1965101819860120
Hadisah, S.Pd Bahasa Indonesia
03
1968031419941220
Dra. Helnovia Fisika
02
1975060720090310
Hotman Damanik , S.Pd TIK
01
1964123119941210
Drs. Kasiman Limbong Matematika
10
Kornel Silaban, S.Pd 197110272005011007 Geografi
Kristina Karolina Bangun,
197710142011012001 Biologi dan PKwu
S.Pt., M.Si
1969081320070120
Linda Esteva, S.Pd Ekonomi
11
1970101219970310
M. Alwi, M.Pd Kimia
04
PAI dan Budi
M. Iqbal, S.Pd.I
Pekerti
Maya Puspita Sari, S.Pd Bahasa Inggris
1981092820090310
Muhammad Amin, S.Kom Sejarah dan TIK
04
1968082820080110
Drs. Muhammad Rizal Ekonomi
02
53

1971041019960310
Mukhri Adrianto, S.Pd Fisika
04
Olva Fitaloka, M.Pd Matematika
1980100920090220
Retno Tri Hartini, S.Pd Matematika
04
Rina Angriani, S.Pd Sejarah Indonesia
1965090819980220
Rita Herlina, S.Pd PPKn
01
Rizki Feroza Maruddani,
Geografi
S.Pd
Ronald Fransiskus Gultom, 1973042419980210
Bahasa Inggris
S.Pd 02
1967041019941210
Drs. Sastri, M.Pd SI dan TIK
01
1974092920080120
Siti Aisyah, S.Pd Sosiologi
02
1975010920070120
Sri Damayanti, S.Pd Matematika
24
1969060419951220
Sukariyati, S.Pd Ekonomi
01
Syafira Tiaradipa, M.Pd Kimia
1965011719900310
Drs. Tigwandi, S.Pd Geografi
09
Tri Putra Mahardika H., S.Sn Seni Budaya
1973082420000320
Werdayati, S.Pd Bahasa Inggris
07
1973122220031210
Yamani, S.Pd Kimia
02
1974060120090320
Yossi Seksiul Kahar, S.H PAI dan Budi Pekerti
02
1963080819850310
Zulhelmi, S.Pd Bahasa Indonesia
09

Lampiran 2 Daftar Pegawai Sekolah

Nama guru NIP JABATAN


1978032620100110
Melky Koesmanda, SE KASUBAG TU
00
1967031219900310
AnaRisman Bendahara
06
1975111019980220
Novrianti Pel. TU
01
Komsiah 1983042120140720 Pel. TU
54

04
Supriati, S.Pd.I PTT
Rodhiana PTT
Septiana Putri PTT
Etik Sumiyati, S.Pd PTT
Lidiwati, S.Pd PTT
Ondihon Andreas Pane PTT
M. Ridwan Al-Habsyie PTT
Hamidah PTT
Jerani PTT
Usman PTT
Sutarni PTT
Suharno PTT

Lampiran 3 Rombongan Belajar SMA Negeri 9 Kota Jambi


Nama Tingkat Jumlah Siswa
No Wali Kelas
Rombel Kelas L P Total
1 X-IPS1 10 18 14 32 Sri Damayanti
2 X-IPS2 10 16 17 33 Bujing Angadida
3 X-IPS3 10 17 16 33 M. Iqbal
4 X-IPS4 10 16 16 32 Adelina Agustini
5 X-MIPA1 10 12 24 36 Retno Tri Hartini
6 X-MIPA2 10 12 21 36 Kristina Karolina Bangun
7 X-MIPA3 10 16 20 36 Rina Angriani
SUB TOTAL 107 128 234
8 XI-IPS1 11 14 21 35 Syafira Tiaradipa
9 XI-IPS2 11 15 20 35 Olva Fitaloka
10 XI-IPS3 11 14 20 34 Armini
11 XI-IPS4 11 17 19 36 Muhammad Amin
12 XI-MIPA1 11 10 26 36 Yamani
13 XI-MIPA2 11 10 26 36 Mukhri Adrianto
14 XI-MIPA3 11 11 25 36 Endang Wariszki
SUB TOTAL 91 157 248
15 XII-IPS1 12 16 19 35 Sukariyati
16 XII-IPS2 12 16 18 34 Derima Gintasuri
17 XII-IPS3 12 16 17 33 Rita Herlina
18 XII-IPS4 12 18 13 31 A. Syahril
19 XII-MIPA1 12 12 23 35 Maya Puspita Sari
20 XII-MIPA2 12 12 23 35 Yossi Seksiul Kahar
21 XII-MIPA3 12 12 23 35 Sastri
SUB TOTAL 102 136 238
GRAND TOTAL 300 421 421
55

Dokumentasi PLP Di SMAN 9 Kota Jambi


1. Pengantaran/penyerahan Mahasiswa PLP Oleh Dosen Pembimbing

2. Kegiatan Mengajar Di Kelas


56

3. Foto Bersama Siswa

4. Bimbingan PLP Bersama Dosen Pembimbing


57

5. Memperingati Ulang Tahun Sekolah

6. Kegiatan Maulid Nabi


58
59
60
61
62
63
64
65
66
67

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Muhamad Febrian Fajri adalah anak pertama dari tiga


bersaudara. Dilahirkan di Jambi pada tanggal 21 Februari
2000. Penulis mengawali pendidikan pada tahun 2006-
2012 di SD Negeri 22/IX Tangkit. Pada tahun 2012-2015
penulis melanjutkan pendidikan ke MTsN Talang Bakung
Kota Jambi. Kemudian pada tahun 2015 penulis
melanjutkan pendidikan ke SMAN 10 Muaro Jambi
dengan jurusan IPA dan selesai pada tahun 2018. Tahun 2018 penulis terdaftar
sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi melalui jalur SBMPTN. Pada semester
VII penulis mengikuti Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMAN 9
Kota Jambi.

Anda mungkin juga menyukai