Anda di halaman 1dari 35

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR QOWA’ID BAHASA ARAB


PADA SISWA KELAS X AGAMA 2 DI MAN 2 NGANJUK

Disusun Oleh :

Anita Lailatul Fahrun Nisa’ 932506715 (PBA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2019

i
PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui oleh guru pamong pada:

Hari :

Tanggal :

Mengetahui, Nganjuk, 4 Maret 2019

Kepala MAN 2 Nganjuk Guru Pamong

Drs. Moch Rochani, M.Pd.I Kasnan, S.Ag


NIP. 195908181984011001 NIP. 197109072005011007

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disahkan oleh Dosen Pembimbing

Lapangan:

Hari :

Tanggal :

Nganjuk, 4 Maret 2019


Dosen Pembimbing,

Munjiyat, M.Pd.I
NIP. 198504012015031003

iii
ABSTRAK

Lailatul F. Nisa’, Anita. 2019. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Qowa’id Pada Siswa Kelas X Agama 2 Di
MAN 2 Nganjuk.

Pembelajaran Qowa’id di MAN 2 Nganjuk masih belum maksimal, siswa


masih sedikit kesulitan untuk memahami materi Qowa’id bahasa Arab. Motivasi
belajar siswa juga tergolong rendah. Hal inilah yang membuat peneliti ingin
melakukan penelitian di kelas tersebut.

Permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimana


penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran Qowa’id
bahasa Arab di kelas X Agama 2, (2) bagaimana peningkatan pembelajaran Qowa’id
bahasa Arab menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas X
Agama 2.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua
siklus. Tiap-tiap siklus dilakukan secara berdaur terdiri atas empat tahap, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kenaikan dari siklus I ke siklus II.
Rata-rata kelas siklus I adalah 80,52, siswa juga menunjukkan perubahan perilaku ke
arah positif. Keaktifan siswa semakin meningkat, peningkatan hasul tes juga diikuti
dengan perubahan perilaku dan motivasi. Berdasarkan penelitan yang telah dilakukan
oleh peneliti bahwa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ,
pembelajaran Qowa’id bahasa Arab menjadi lebih menyenangkan dan lebih
memudahkan siswa dalam pembelajaran Qowa’id.

Saran yang dapat diberikan adalah metode pembelajaran yang bervariatif akan
menghindarkan siswa dari rasa bosan dan jenuh. Pemilihan suatu metode
pembelajaran adalah hal penting yang harus dilakukan agar dapat tercapai

iv
keberhasilan belajar. Oleh karena itu, salah sxatu alternative pembelajaran Qowa’id
bahasa Arab adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil `Alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas rahmat dan hidayah-NYA kami dapat menyelesaikan tugas

laporan pengelolaan sekolah di MAN 2 Nganjuk kabupaten nganjuk dengan

tepat waktu yang bertempat di Madrasah Aliyah Negeri 2 Nganjuk (MAN 2

Nganjuk) dengan baik dan lancar.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh keluarga besar MAN

2 Nganjuk yangtelah membimbing dan membantu pelaksanaan dalam

menyelesaikan tugas laporan pengelolaan sekolah di MAN 2 Nganjuk

kabupaten nganjuk ini. Dan ucapan terima kasih khusus disampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Nur Chamid, MM selaku rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Kediri

2. Bapak Munjiyat, M.Pd.I, selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) yang

disela- sela kesibukannya telah rela meluangkan waktu untuk membimbing

sehingga terselesaikannya tugas laporan pengelolaan sekolah di MAN 2

Nganjuk ini.

3. Bapak Drs. H. Moh. Rochani, M.Pd.I Selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri 2

Nganjuk (MAN 2 Nganjuk) yang turut serta dalam memberikan pengalaman

serta bimbingan selama PPL.

4. Bapak dan ibu guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Nganjuk (MAN 2 Nganjuk) dan

karyawan- karyawati yang telah membantu kami menyelesaikan tugas.

vi
5. Siswa- siswi yang telah bersedia menjadi peserta didik kami, semoga diberika

kemudahan dalam menuntut ilmu yang bermanfaat, daat mencapai cita- cita

yang kalian harapkan.

6. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan pengelolaan sekolah di

MAN 2 Nganjuk ini baik langsung maupun tidak langsung , yang tidak dapat

disebut satu persatu.

Semoga segala yang didaptkan di tempat PPL yakni Madrasah Aliyah

Negeri 2 Nganjuk (MAN 2 Nganjuk) dapat menjadikan suatu pelajaran dan

menjadi bekal kelak dalam menghadapi siswa siwi dalam suatu sekolahan

maupun kehidupan nyata. Dan semoga ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca dan khususnya bagi penulis. Tidak lupa saran dan kritik yang

bersifat membangun kami harapkan kepada pembaca semua.

Nganjuk, 28 Pebruari 2019

Penyusun

vii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ........................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................... 6
KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 6
A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw .................................................... 6
1. Pengertian Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ................................. 6
2. Langkah-Langkah Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ...... 8
3. Tata bahasa (Qowa’id) ................................................................................... 9
BAB III ....................................................................................................................... 10
METODE PENELITIAN ............................................................................................ 10
A. Setting Penelitian ............................................................................................. 10
B. Rencana Tindakan ............................................................................................ 10
C. Siklus Penelitian ............................................................................................... 12
D. Pengumpulan Data ........................................................................................... 12
E. Indikator Kinerja .............................................................................................. 13
BAB IV ....................................................................................................................... 14
HASIL PENELITIAN ................................................................................................. 14

viii
A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 14
1. Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan
kemampuan Qowa’id pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas X Agama 2
MAN 2 Nganjuk .................................................................................................. 14
2. Efektifitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam
meningkatkan kemampuan Qowa’id bahasa Arab siswa kelas X Agama 2 MAN
2 Nganjuk. ............................................................................................................ 18
B. Analisa Data ..................................................................................................... 22
BAB V......................................................................................................................... 24
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 24
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 24
B. Saran ................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 26

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak


dapat dijelaskan sepenuhnya dengan detail. Adapun maksud dari pembelajaran secara
sederhana adalah produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan
pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks, hakikat dari pembelajaran
adalah uasaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan
interaksi isswa dengan sumber belajara lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan.1

Belajar bahasa Arab berbeda dengan mempelajari bahasa Ibu. Oleh karena itu,
prinsip dasar pengejarannya harus berbeda, baik menyangkut model, strategi, metode,
teknik, materi maupun proses pelaksanannya. Setiap anak pada dasarnya mempunyai
kemampuan untuk menguasai setiap bahasa, walaupun dalam kadar dan dorongan
yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya terdapat pada tujuan yang dicapi,
kemampuan dasar yang dimiliki, motivasi yang ada di dalam diri dan minat serta
ketekunan masing-masing siswa.

Model pembelaran merupakan rencana mengajar yang memperhatikan pola


pembelajara tertentu, seperti kegiatan yang dilakukan guru, siswa serta bahan ajar
yang mampu menciptakan siswa belajar dan peristiwa pembelajaran tersusun secara
sistematis. Model pembelajaran juga sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

1
Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Jogjakarta: Diva Press,
2012), h. 153.

1
Model pembelajaran yang disiapkan oleh guru tergantung pada pengembangan
strategi pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran yang dirancang hendaknya
dapat mengaktifkan peserta didik. Mengembangkan kreatifitas yang pada akhirnya
sangat menyenangkan bagi semua peserta didik. Dalam pembelajaran bahasa Arab,
seorang guru lebih memfokuskan pada bahasa. Dengan demikian, seorang guru dapat
memilih metode dan model-model pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuannya.

Ada beberapa model yang dapat dilakukan sebagai acuan pembelajaran aktif
bahasa Arab. Dari beberpa model ini, seorang guru dapat menerapkannya,
diantaranya yaitu, Jigsaw, Mind Mapping, Make a Match, Think Pair and Share,
Debat dan lain-lain.2

Salah satu dari model pembelajaran tersebut adalah Jigsaw. Model


pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan strategi yang membelajarkan peserta
didik melalui teman-teman sebaya dan menciptakan semangat kerjasama serta
memupuk suatu tanggung jawab.3 Adapun gambaran tentang model pembelajaran ini,
memberikan para peserta didik suatu permasalahan yang nyata sehingga perlu adanya
kerjasama diantara mereka. Dalam model pembelajaran ini tentu guru akan memandu
peserta didik dalam menguraikan pemecahan masalah dan memberi contoh mengenai
penggunaan keterampilan, model dan strategi yang dibutuhkan, supaya tugas-tugas
tersebut dapat diselesaikan serta menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan
berorientasi pada upaya penyelidikan peserta didik. Dengan demikian, model
pembelajaran yang dipilih oleh guru akan memudahkan dalam mencapai tujuan
pembelajaran.4

Pembelajaran bahasa Arab dewasa ini masih menghadapi berbagai polemic,


baik dari sisi media maupun metode pembelajarannya. Kendala tersebut dapat terlihat
dari hasil atau nilai materi pelajaran bahasa Arab yag telah diperoleh siswa yang

2
NUr Sholeh dan Ulin Nuha, Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab, Analisis dn Panduan
Kurikulum Bahasa Arab sesuai KTSP, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), h. 196.
3
Martinis Yamin, Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: Referensi GP
Press Group: 2013), h. 91.
4
Nur Sholeh dan Ulin Nuha, Pengembangan Kurikulum…., h. 135.

2
belum maksimal. Bahkan sebagian dari mereka belum mencapai tujuan yang
diharapkan.Kondisi tersebut tentu tidak dapat dibiarkan secara terus menerus, akan
tetapi membutuhkan solusi yang baik, sehingga kompetensi bahasa Arab yang
dimiliki siswa menjadi baik dan dapat diandalkan. Sasaran pembelajaran yang
ditekankan pada penguasaan kompetensi berbahasa Arab merupakan salah satu poin
dalam melakukan perbaikan pembelajaran bahasa Asing.

Dalam pembelajaran bahasa terdapat unsure-unsur bahasa dan keterampilan


berbahasa. Dalam unsure bahasa terdapat tata bunyi/fonologi, tata tulis/ortografi, tata
kata, tata kalimat, dan kosa kata. Sedangkan keterampilan berbahasa terdiri atas
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Gramatika atau Qowa’id adalah
pembahasan tentang morfologi dan sintaksis. Dalam kajian bahasa Arab, morfologi
parallel dengan shorof, sementara sintaksis paralel dengan nahwu. Dua hal tersebut
merupakan pilar penting tata bahasa Arab.5

Pada penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif


tipe jigsaw, diharpkan siswa saling bekerja sama dalam kelompok untuk
menyelesaikan suatu masalah. Metode ini diharapkan setiap siswa untuk mengetahui
apa yang menjadi keputusan dalam kelompok, sehingga apabila guru menunjuk salah
satu siswa, siswa tersebut dapat mempertanggungjawabkannya. Metode ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran tata bahasa
(Qowa’id). Pembelajaran kooperatif menempatkan siswa sebagi subjek belajar yang
aktif, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembimbingdan
motivator. Degan pemilihan metode ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih
bermakna dan siswa dapat termotivasi.

Dari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul


yaitu belajar bahasa Arab sangat memerlukan usaha dan motivasi kuat baik secara
internal maupun eksternal. Keberhasilan studi ini tidak semata-mata atas ketepatan
dan peran dari media yang dipakai tetapi juga tergantung pada usaha-usaha yang

5
Burdah, Menjadi Penerjemah: Metode dan Wawancara Menerjemah Teks Arab,
(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004), h.

3
dilakukan oleh siswa dalam menindaklanjuti dan mengembangkan ilmu yang telh
mereka terima.

Hambatan-hambatan atau kendala pembelajaran bahasa Arab terletak pada


motivasi dan semangat siswa dalam belajar. Siswa menganngap pembelajaran bahasa
Arab tidak terlalu penting hal ini dikarenakan mata pelajaran bahasa Arab bukan mata
pelajaran yang dijadikan materi dalam Ujian Akhir Nasional dan cenderung
menyepelekan.

Berdasarkan hasil penelitian awal, kemampuan Qowa’id di kelas X Agama 2


masih kurang maksimal. Dengan melihat keadaan siswa yang belum bisa
mengidentifikan suatu kata termasuk isim atau fi’il. Dengan berdasar pada keadaan
tersebut, maka peneliti menggunakannya sebagai tolak ukur keberhasilan belajar
dengan memberikan metode yang berbeda dari sebelumya. Oleh karena itu, peneliti
akan membahas mengenai implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
untuk meningkatkan kemampuan Qowa’id bahasa Arab di kelas X Agama 2 MAN 2
Nganjuk.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw daam


pembelajaran Qowa’id di kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk?
2. Bagaimana hasil pembelajaran Qowa’id siswa kelas X Agma 1 MAN 2
Nganjuk setelah mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
daam pembelajaran Qowa’id di kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk.

4
2. Untuk mengetahui hasil pembelajaran Qowa’id siswa kelas X Agma 1
MAN 2 Nganjuk setelah mendapat pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan memberi manfaat yang berarti yaitu sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan dan sumabngan
pemikiran bagi guru mata pelajaran bahasa Arab dan mahasiswa mengenai
teknik pembelajaran Qowa’id melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw di MAN 2 Nganjuk.
2. Manfaat praktis
a) Bagi siswa
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai acuan untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, meningkatkan keaktifan
siswa, meningkatkan jiwa kerja sama saling menguntungkan,
menghargai satu sama lain, dapat meningkatkan tanggung jawab siswa,
melatih untuk dapat aktif dalam belajar dan menghargai pendapat orang
lain.
b) Bagi Guru
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, selain itu metode ini dapat dijadikan sebagai alternative
pemilihan pendekatan dan teknik pembelajaran Qowa’id.
c) Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal penelitian.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

1. Pengertian Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw


Sebelum mendefinisikan tentang model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, terlebih dahulu mengetahui tentang model pembelajaran itu
sendiri. Model pembelajaran adalah pola atau rencana yang dapat
digunakan untuk mengoperasikan kurikulum. Merncang materi
pembelajaran, dan untuk membimbing belajar dalam setting kelas atau
lainnya.
Menurut beberapa pendapat ahli, model pembelajaran merupakan
kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata
pelajaran sesuai dengan karakteristik kerangka dasar dan tujuan-tujuan
pembelajaran. Model pembelajaran juga dapat muncul dalam beragam
bentuk dan varians sesuai dengan landasan filosofis dan pedagogis yang
melatarbelakanginya.
Selanjutnya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah
sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan kepada kerja
kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil.
Jigsaw adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran
kooperatif dimana dalam penerapannya siswa dibentuk menjadi
kelompok-kelompok, dan dalam setiap kelompok terdiri atas tim ahli
sesuai dengan pertanyaan yang disiapkan oleh guru maksimal lima
pertanyaan sesuai dengan jumlah tim ahli.6
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling

6
Hamzah dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), h. 110.

6
membantu dalam menguasai materi pelajaran. Karena tujuannya tidak lain
adalah untuk mencapai prestasi yang maksimal dan memuaskan baik
untuk individu maupun kelompok.
Jadi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam
proses belajar mengajar dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada
siswa sehingga mereka terlibat langsung secara aktif dalam memahami
suatu permasalahan dan mereka juga bisa menyelesaikannya secara
bersama-sama secara kelompok. Dengan demikian mereka dapat
berinteraksi dengan teman sebayanya dan juga dengan gurunya sebagai
pembimbing. Dalam hal ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator yang
mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri dan
menumbuhkan rasa tanggung jawab mereka dengan berdiskusi dengan
teman sebaya mereka.
Dalam pembelajaran jigsaw ini guru membagi satuan informasi
yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil, agar siswa bisa
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara mendiskusikannya
bersama teman-teman. Setiap kelompok terdiri dari empat orang siswa
sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan dan
pemahaman setiap komponen atau subtopik yang telah ditugaskan oleh
guru dengan sebaik-baiknya. Karena dengan demikian semua siswa akan
menjadi lebih aktif karena mereka mempunyai tanggung jawab masing-
masing dalam kelompoknya.7
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti berasumsi bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melatih siswa untuk memikul suatu
tanggung jawab yang signifikan dalam sebuah kelompok. Pemikiran dasar
model pembelajaran ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berbagi dengan yang lain, mengajar serta diajar oleh rekan sesama,
dan hal ini merupakan bagian penting dalam proses belajar dan sosialisasi
yang berkesinambungan.

7
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 92.

7
2. Langkah-Langkah Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Ada beberapa langkah dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, diantaranya yaitu:
a) Tahap Persiapan
1) Menetapkan kelompok siswa
2) Materi
Materi pembelajaran jigsaw dirancang oleh peneliti sendiriatau
diambilkan dari buku pelajaran berupa teks qiro’ah.
b) Tahap Pembelajaran
Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, masing-masing siswa
diberi bagian materi. Proses pembelajaran diawali dengan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Kegita inti dari
pembelajaran dimulai berkelompoknya siswa kemudian berdiskusi
membahas materi siswa yang sudah memahami materi menerangkan
kepada siswa yang belum paham.
c) Tahap Evaluasi
Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diberi tes tertulis. Tes ini
dikerjakan secara individual dan dilakukan setiap akhir periode
pembelajaran atau akhir pembahasan dua topik.

1. Manfaat Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw


Secara psikologis model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini
memberikan manfaat yang sangat besar terhadap siswa antara lain:
1) Memotivasi siswa untuk belajar giat karena adanya tekanan dari
teman, kelompoknya serta menyadari akan penilaian yang
berkesinambungan.
2) Menghilangkan rasa takut pada anak untuk mengungkapkan
pendapatnya dan menjawab pertanyaannya.

8
3) Menumbuhkan kemampuan kerjasama berfikir kritis dan kemampuan
membantu teman.

3. Tata bahasa (Qowa’id)


1. Pengertian Qowa’id
Qowa’id dalam penelitian ini dimaksud sebagai tata bahasa Arab
diantaranya adalah ilmu nahwu dan sharaf yang pengajarannya dijadikan
menjadi satu dalam materi tarkib.
Ilmu nahwu adalah ilmu pengetahuan yang membahas perihal kata-kata
Arab, baik ketika sendiri (tunggal, satu kata), maupun ketika terangkai
salam suatu kalimat. Ilmu sharaf adalah ilmu pengetahuan yang
menguraikan tentang bentuk asal kata, maka dengan ilmu ini dapat dikenal
kata dasar dan kata bentukan, dikenal pula afiks, sufiks dan infiks, kata
kerja yag sesuai dengan masa.
2. Tujuan dan Manfaat Qowa’id
Tujuan dan manfaat mempelajari Qowa’id adalah untuk menjaga lisan
agar jangan sampai salah ucap dalam tiap-tiap kata atau kalimat dalam
bahasa Arab, selain itu juga untuk menghindarkan kesalahan makna dalam
rangka memahami al-Qur’an, Hadits, dan tulisan-tulisan ilmiah atau
karangan, karena berbeda huruf atau harakat saja sudah berbeda dalam
segi arti dan maknanya.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Nganjuk, yang mana sekolah ini terletak di
Jl. Letjend Suprapto 121 C Desa Jatirejo Kab. Nganjuk, Jawa Timur. Man 2
Nganjuk berdiri pada tahun 1979 dan berstatus sebagai kelas Jauh (Fillial) MAN
Nglawak Kertosono.
Penelitian ini dilakukan pada semester Genap tahun pelajaran 2018/2019 dan
difokuskan padqa siswa kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk yang berjumlah 31
siswa. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran bahasa Arab yang waktu
pembelajarannya selama 2 x 45 menit jam tatap muka dalam stu minggu.

B. Rencana Tindakan
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan ini dimaksudkan agar penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw huma meningkatkan kemampuan
Qowa’id bahasa Arab siswa kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk berjalan
maksimal. Maka sebagai upaya utuk mewujudkan tujuan tersebut perlu
dirumuskan scenario penelitian mulai persiapan pelaksanaan sampai pada
tahap evaluasi.
2. Implementasi Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 5 kali pertemuan dan
dilaksanakan setiap hari Senin dimulai tanggal 14 Januari 2019, 21 Januari
2019, 28 Januari 2019, 4 Pebruari 2019, 11 Pebruari 2019 di kelas X Agama
2 MAN 2 Nganjuk. Dalam penelitian ini, peneliti ikut berpartisipasi dalam
pembelajaran, artinya peneliti sebagai guru mata pelajaran bahasa Arab
menerapkat model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kepada siswa dan
menjelaskan tentang langkah-langkah mempelajari materi pembelajaran

10
bahasa Arab kelas X Agama 2, kemudian guru memberikan pre test kepada
siswa tentang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
Tujuan dari pre test adalah untuk mengingatkan kembali materi yang telah
diajarkan sebelumnya. Setelah itu guru menjelaskan materi yang akn
dipelajari menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
3. Observasi dan Interpretasi
Pada awal pertemuan, peneliti telah melakukan pengematan dengan
melihat kondisi siswa pada waktu mengikuti pelajaran bahasa Arab dengan
menggunakan metode tanya jawab dan metode drill. Dengan melihat keadaan
siswa pada saat itu, tidak semua siswa mampu membedakan mana jumlah
fi’liyah dan julam ismiyyah, bahkan membedakan antara fi’il dan isim mereka
merasqa kesulitan. Akhirnya pada pertemuan kedua, peneliti mendapatkan
suatu gambaran, bahwa ada baiknya jika menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Karena model pembelajaran tersebut lebih
menekankan keaktifan siswa serta siswa harus mempelajari bagian materi
yang didaptnya. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dimana pelaksanannya adalah membagi kelompok ke dalam
kelompok kecil dan mempresentasikan hasil diskusi ke kelompok yang lain.
Beberapa tahapan telah diapaparkan di atas, namun melihat keadaan
kemampuan siswa X Agama 2 kurang maksimal, maka peneliti memberikan
modifikasi yang tidak melenceng terlalu jauh dari model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw tersebut.

4. Analisis dan Refleksi


Sesuai dengan apa yang telah diteliti oleh peneliti, mengenai penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pelajaran Qowa’id bahasa
Arab melalui perencanaan tindakan sebelumnya, maka dapat di ambil suatu
kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw telah memberi
hasil peningkatan yang signifikan. Ini dibuktikan dengan prestasi belajar
siswa yang memuaskan dalam proses pembelajaran di kelas. Walaupun

11
demikian dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terdapat
beberapa kelemahan-kelemahan, sehingga perlu adanya suatu perbaikan guna
mencapai hasil yang maksimal dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw di kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk. Perbaikan
refleksi tersebut adalah:
a) Guru hendaknya memberikan model pembelajaran atau metode
pembelajaran yang variatif untuk menunjang model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw guna mencapai keberhasilan belajar.
b) Guru harus selalu memberikan review atau pengulangan materi agar
siswa tidak mudah lupa.
c) Guru harus memberika reward bagi siswa yang berprestasi dan remedial
bagi siswa yang tertinggal.

C. Siklus Penelitian
Siklus penelitian ini berlangsung pada pertemuan pertama sampai
dengan kelima. Penelitian ini dimulai dari persiapan peneliti untuk
mempersiapkan suatu model pembelajaran atrau metode sebelum mengajar
dan menyampaikan materi, setelah peneliti menentukan metode atau model
pembelajaran maka peneliti memulai melakukan penelitian.

D. Pengumpulan Data
Penelitian yang dilaksanakan di MAN 2 Nganjuk ini menggunakan
beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian berlangsung,
diantaranya adalah:
1. Pendekatan Partisipatif
Pendekatan ini digunakan untuk lebih menjadikan suasana dalam kegiatan
belajar mengajar lebih hidup, sehingga peneliti terlibat secara langsung dlam
hal mengumpulkan data yang diinginkan dan terkadang memberikan
pengarahan serta bimbingan yang mengarah pada data yang diinginkan oleh
peneliti.
2. Metode observasi

12
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati obyek penelitian.
Dengan cara ini maka peneliti akan memperoleh data secara obyektif karena
obyek tidak mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti.
3. Interview (wawancara)
Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data secara subyektif tentang
efektifnya metode atau model pembelajaran yang diterapkan dalam
menyampaikan materi agar tidak banyak memerluka waktu serta untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi yang diajarkan. Data
tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan guru bahasa Arab dan siswa.

E. Indikator Kinerja
Setelah proses belajar mengajar selesai menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw di kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk terlihat indikasi
keberhasilan metode ini, yaitu berupa peningkatan prestasi belajar siswa, dengan
melihat evaluasi belajar siswa yang mengalami peningkatan dalam proses belajar
mengajar bahasa Arab yang berlangsung.
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas X Agama
2 MAN 2 Nganjuk terlihat memperoleh hasil yang sangat memuaskan untuk
sementara wktu. Bila dilihat, siswa begitu aktif, bersemangat dan antusias selama
proses belajar mengajar berlangsung.

13
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk


meningkatkan kemampuan Qowa’id pada mata pelajaran bahasa
Arab siswa kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri tas
dua siklus, yang dalam setiap siklusnya terdapat tiga tahapan, yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan observasi.
Dalam meneliti permasalahan tentang peningkatan kemampuan
Qowa’id bahasa Arab siswa kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, peneliti
melakukan penelitian melalui beberapa siklus. Adapun beberapa tahap
yang peneliti gunakan adalah:
a) Siklus Pertama
1) Perencanaan Tindakan 1
Pada tahap perencanaan siklus I ini peneliti terlebih dahulu
menyusun dan mempersiapkan instrument-instrumen penelitian
yakni:
a. Menyiapkan materi dan sumber belajar yang sesuai dengan
konsep pembelajaran
b. Menentukan tujuan pembelajaran
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
d. Menyusun soal Qowa’id yang akan dilaksanakan di
pertemuan kedua.
2) Pelaksanaan Tindakan
Agar perencanaan dapat berjalan lancar, akan ada beberapa proses
yang harus dilalui yaitu:

14
a. Tahap awal
1) Salam pembuka
2) Mengecek kehadiran siswa
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi yang
harus dimiliki oleh siswa.
4) Dalam proses belajar mengajar (Teaching Learning
Process) menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw
b. Tahap Inti
1) Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok
2) Peneliti memberikan sebuah kalimat kepada masing-
masing anggota.
3) Peneliti meminta siswa menganalisis unsure Qowa’id
dalam sebuah kalimat.
4) Siswa mempresentasikan kepada teman sekelompoknya
hasil analisis yang telah ia dapatkan.
5) Anggota siswa yang lain memberikan pertanyaan kepada
siswa yang mempresentasikan.
c. Tahap Akhir
1) Peneliti meluruskan permasalahan dan memberikan feed
back yang tepat atas permasalahan yang dibahas.
2) Peneliti memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya.
3) Peneliti menutup pertemuan/salam penutup.

3) Pengamatan Tindakan 1
Selama proses belajar mengajar berlangsung, peneliti melakukan
pengambilan data berupa hasil pengamatn dan hasil belajar siswa.

4) Refleksi Tindakan 1

15
Dari siklus pertama menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa
kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk adalah dengan persentase
ketuntasan 79% dengan jumlah 8 siswa yang tidak tuntas dan 30
siswa tuntas pada siklus I ini.

b) Siklus Kedua
Setelah melihat hasil pada siklus I, peneliti merasa perlu mengadakan
siklus selanjutnya untuk mengatasi permasalahan di siklus I. Pada
tanggal 4 Pebruari 2019 peneliti mengadakan penelitian tindakan
kelas pada siklus II. Pembelajaran yang dilakukan di siklus II ini
mempunyai tahapan yang sam dengan siklus pertama, meliputi:
1) Perencanaan Tindakan 2
Pada tahap perencanaan siklus I ini peneliti terlebih dahulu
menyusun dan mempersiapkan instrument-instrumen penelitian
yakni:
a. Menyiapkan materi dan sumber belajar yang sesuai dengan
konsep pembelajaran
b. Menentukan tujuan pembelajaran
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
d. Menyusun soal Qowa’id yang akan dilaksanakan di
pertemuan kedua.
2) Pelaksanaan Tindakan 2
Agar perencanaan dapat berjalan lancar, akan ada beberapa proses
yang harus dilalui yaitu:
a. Tahap awal
1) Salam pembuka
2) Mengecek kehadiran siswa
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi yang
harus dimiliki oleh siswa.

16
4) Dalam proses belajar mengajar (Teaching Learning
Process) menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw.
b. Tahap Inti
1) Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok
2) Peneliti memberikan sebuah teks Qiro’ah kepada masing-
masing kelompok.
3) Peneliti meminta siswa menerjemahkan serta menganalisis
unsur Qowa’id dalam sebuah kalimat sesuai bagian
masing-masing
4) Siswa mempresentasikan kepada teman sekelompoknya
hasil analisis yang telah ia dapatkan.
5) Anggota siswa yang lain memberikan pertanyaan kepada
siswa yang mempresentasikan.
c. Tahap Akhir
1) Peneliti meluruskan permasalahan dan memberikan feed
back yang tepat atas permasalahan yang dibahas.
2) Peneliti memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya.
3) Peneliti menutup pertemuan/salam penutup.

3) Pengamatan Tindakan 2
Dalam bagian ini peneliti mengamati peningkatan hasil belajar
siswa kelas X Agama 2 yang ditetapkan dengan pelaksanaan
pembelajaran Qowa’id menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Hasil belajar pada siklus II sebagaimana
data diatas naik dibanding dengan hasil belajar pada siklus I
yaaitu mencapai nilai 96.

4) Refleksi Tindakan 2

17
Dara di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas X Agama
2 MAN 2 Nganjuk adalah dengan persentase ketuntasan 87%
yaitu 5 siswa tidak tuntas dan 33 siswa tuntas pada siklus II ini.
Prestasi belajar ini bisa dikatakan baik, karena sebagian besar
siswa mendapatkan nilai di atas ketuntasan belajar.
Pada siklus II ini, nilai rata-rata kelas X Agama 2 adalah 82,8
hasil pada siklus II ini meningkat daripada hasil yang telah
diperoleh pada siklus I, yaitu ada peningkatan. Peningkatan
persentase ketuntasan belajar juga meningkat, yaitu 80,52
menjadi 82,8. Hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
hasil pembelajaran Qowa’id siswa kelas X Agama 2.

2. Efektifitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw


dalam meningkatkan kemampuan Qowa’id bahasa Arab siswa kelas
X Agama 2 MAN 2 Nganjuk.
a. Siklus I
Dari hasil tes pada kegiatan tersebut diketahui bahwa siswa belum
sepenuhnya bisa menyerap yang telah disampaikan. Sehingga peneliti
bersama dengan guru mata pelajaran merumuskan alternative
tindakan dan menyusun rancangan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Hasil Pre Test

PRE
NO NAMA SISWA KETERANGAN
TEST
1 AHMAD MISBAHUL ULUM 75 TUNTAS
2 AHMAD DANU - TIDAK TUNTAS
3 ILHAM AKBAR YUSUFA - TIDAK TUNTAS
4 ILHAM RIDHOOKA 75 TUNTAS
5 HAIDAR KHIRUL 75 TUNTAS

18
6 M. BINTANG SEMBILAN - TIDAK TUNTAS
7 M RIZA MUBAROCH 75 TUNTAS
8 M SHOLIKHUDIN - TIDAK TUNTAS
9 RA JA KUMALA ENDA MUDA - TIDAK TUNTAS
10 RIHAN APRIANTO 75 TUNTAS
11 RIZKI NUR ALIFI 75 TUNTAS
12 AILSA SAKHI NAZIHAH 68 TIDAK TUNTAS
13 ALMA SYAHDA 75 TUNTAS
14 ANA AINMATUS 85 TUNTAS
15 ANISA RAHMAWATI 68 TIDAK TUNTAS
16 AULIA ROIFATUL 75 TUNTAS
17 CINDY FATIKHA 68 TIDAK TUNTAS
18 DEVITA NURIN 85 TUNTAS
19 DEWI MA’RIFATUL 85 TUNTAS
20 FIRDA RAHMATUL 75 TUNTAS
21 GADIZA NINDY 85 TUNTAS
22 HANIYA PUTRI A 80 TUNTAS
23 INDANA ZULFA 75 TUNTAS
24 INDRI KAULAN 75 TUNTAS
25 NADILLA NUR NASFATI 68 TIDAK TUNTAS
26 NAWALUL HIKMIAH 68 TIDAK TUNTAS
27 NURIL HIDAYATI 80 TUNTAS
28 NURUL FADHILAH 75 TUNTAS
29 NURUL HIDAYAH 75 TUNTAS
30 PRISTA YUFI AGUSTINA 75 TUNTAS
31 RIZKIKA NUR 68 TIDAK TUNTAS
32 SEPHIA MARYANI 75 TUNTAS
33 SITI NUR FATIMATUS 68 TIDAK TUNTAS
34 TRYAS AINUN NIZA 68 TIDAK TUNTAS
35 UVIA UYUNUN JAZILI 85 TUNTAS
36 WIDYA NINGRUM 68 TIDAK TUNTAS
37 ZULFA NUR SALAMAH 68 TIDAK TUNTAS
38 ZULIA NUR FARIDA 75 TUNTAS

KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE


TUNTAS 23 61%
TIDAK TUNTAS 15 39%
RATA-RATA KELAS 64,86

Dalam siklus I, output belajar siswa yang diperoleh dari nilai hasil
evaluasi sebagai berikut:
Hasil Prestasi pada siklus I

19
NO NAMA SISWA SIKLUS I KETERANGAN
1 AHMAD MISBAHUL ULUM 85 TUNTAS
2 AHMAD DANU 70 TIDAK TUNTAS
3 ILHAM AKBAR YUSUFA 75 TUNTAS
4 ILHAM RIDHOOKA 90 TUNTAS
5 HAIDAR KHIRUL 70 TIDAK TUNTAS
6 M. BINTANG SEMBILAN 75 TUNTAS
7 M RIZA MUBAROCH 85 TUNTAS
8 M SHOLIKHUDIN 75 TUNTAS
9 RA JA KUMALA ENDA MUDA 70 TIDAK TUNTAS
10 RIHAN APRIANTO 85 TUNTAS
11 RIZKI NUR ALIFI 85 TUNTAS
12 AILSA SAKHI NAZIHAH 75 TUNTAS
13 ALMA SYAHDA 70 TIDAK TUNTAS
14 ANA AINMATUS 70 TIDAK TUNTAS
15 ANISA RAHMAWATI 75 TUNTAS
16 AULIA ROIFATUL 75 TUNTAS
17 CINDY FATIKHA 85 TUNTAS
18 DEVITA NURIN 90 TUNTAS
19 DEWI MA’RIFATUL 90 TUNTAS
20 FIRDA RAHMATUL 85 TUNTAS
21 GADIZA NINDY 75 TUNTAS
22 HANIYA PUTRI A 90 TUNTAS
23 INDANA ZULFA 85 TUNTAS
24 INDRI KAULAN 75 TUNTAS
25 NADILLA NUR NASFATI 85 TUNTAS
26 NAWALUL HIKMIAH 75 TUNTAS
27 NURIL HIDAYATI 85 TUNTAS
28 NURUL FADHILAH 85 TUNTAS
29 NURUL HIDAYAH 85 TUNTAS
30 PRISTA YUFI AGUSTINA 90 TUNTAS
31 RIZKIKA NUR 70 TIDAK TUNTAS
32 SEPHIA MARYANI 85 TUNTAS
33 SITI NUR FATIMATUS 90 TUNTAS
34 TRYAS AINUN NIZA 70 TIDAK TUNTAS
35 UVIA UYUNUN JAZILI 90 TUNTAS
36 WIDYA NINGRUM 85 TUNTAS
37 ZULFA NUR SALAMAH 70 TIDAK TUNTAS
38 ZULIA NUR FARIDA 90 TUNTAS

KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE


TUNTAS 30 79%
TIDAK TUNTAS 8 21%
RATA-RATA KELAS 80,52

20
b. Siklus II
Pembelajaran pada siklus II ini dilakukan untuk memperbaiki
tindakan dari siklus I. Siklus II ini dilaksanakan sebanyak 2 kali
pertemuan dengan durasi 2x 45 menit pada masing-masing
pertemuan. Pertemuan pertama akan dilaksanakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sedangkan untuk pertemuan
kedua akan dilaksanakan post test 2.
Dalam siklus II, output belajar siswa yang diperoleh dari nilai hasil
evaluasi sebagai berikut:
Hasil Prestasi pada siklus I

NO NAMA SISWA SIKLUS II KETERANGAN


1 AHMAD MISBAHUL ULUM 90 TUNTAS
2 AHMAD DANU 76 TUNTAS
3 ILHAM AKBAR YUSUFA 56 TIDAK TUNTAS
4 ILHAM RIDHOOKA 81 TUNTAS
5 HAIDAR KHIRUL 88 TUNTAS
6 M. BINTANG SEMBILAN 78 TUNTAS
7 M RIZA MUBAROCH 92 TUNTAS
8 M SHOLIKHUDIN 82 TUNTAS
9 RA JA KUMALA ENDA
56 TIDAK TUNTAS
MUDA
10 RIHAN APRIANTO 100 TUNTAS
11 RIZKI NUR ALIFI 93 TUNTAS
12 AILSA SAKHI NAZIHAH 96 TUNTAS
13 ALMA SYAHDA 29 TIDAK TUNTAS
14 ANA AINMATUS 92 TUNTAS
15 ANISA RAHMAWATI 76 TUNTAS
16 AULIA ROIFATUL 92 TUNTAS
17 CINDY FATIKHA 77 TUNTAS
18 DEVITA NURIN 100 TUNTAS
19 DEWI MA’RIFATUL 92 TUNTAS
20 FIRDA RAHMATUL 81 TUNTAS
21 GADIZA NINDY 72 TIDAK TUNTAS
22 HANIYA PUTRI A 82 TUNTAS

21
23 INDANA ZULFA 81 TUNTAS
24 INDRI KAULAN 89 TUNTAS
25 NADILLA NUR NASFATI 77 TUNTAS
26 NAWALUL HIKMIAH 93 TUNTAS
27 NURIL HIDAYATI 93 TUNTAS
28 NURUL FADHILAH 93 TUNTAS
29 NURUL HIDAYAH 82 TUNTAS
30 PRISTA YUFI AGUSTINA 93 TUNTAS
31 RIZKIKA NUR 65 TIDAK TUNTAS
32 SEPHIA MARYANI 74 TUNTAS
33 SITI NUR FATIMATUS 93 TUNTAS
34 TRYAS AINUN NIZA 82 TUNTAS
35 UVIA UYUNUN JAZILI 96 TUNTAS
36 WIDYA NINGRUM 93 TUNTAS
37 ZULFA NUR SALAMAH 75 TUNTAS
38 ZULIA NUR FARIDA 88 TUNTAS

KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE


TUNTAS 33 87%
TIDAK TUNTAS 5 13%
RATA-RATA KELAS 82,8

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa


kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk adalah 82,8, yaitu dengan
persentase ketuntasan 87% peserta didik sebanyak 33 yang tuntas dan
5 peserta didik yang tidak tuntas. Prestasi belajar ini bisa dikatakan
baik, karena ada peningkatan nilai oleh peserta didik.

B. Analisa Data
Hasil data menunjukkan bahwa nilai rata-rata mata pelajaran bahasa Arab
siklus I adalah 80,2 dan siklus II adalah 82,8 Dengan hasil tersebut dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata atau hasil belajar siswa kelas X Agama 2
MAN 2 Nganjuk mengalami peningkatan dengan kriteria cukup baik. Hal
tersebut mengidentifikasikan bahwa pemebelajaran bahasa Arab bab
tarkib: al-jumlah al-fi’liyyah dengan penerapan model pembelajaran

22
kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan Qowa’id siswa
kelas X Agama 2 MAN 2 Nganjuk.

23
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari paparan data di atas dapat dilihat bahwa efektifitas penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bagi siswa kelas X Agama 2
MAN 2 Nganjuk dapat meningkatkan kemampuan Qowa’id bahasa Arab.
Selain itu dapat pula diketahui bahwa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat membawa peningkatan yang
signifikan, terbukti dengan selisih persentase hasil belajar siswa kelas X
Agama 2 antara siklus I dan 2.
Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa untuk dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman siswa terhadap materi-materi dalam mata pelajaran
bahasa Arab khususnya kemampuan Qowa’id perlu diupayakan suatu model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang kreatif dan menarik bagi siswa.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat digunakan
untuk meningkatkan kemampuan Qowa’id bahasa Arab siswa dalam
mempelajari tarkib:al-jumlah al-fi’liyyah.

B. Saran
1. Perlunya memberikan pemahaman terhadap siswa tentang urgensi model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar supaya
siswa mengetahui tentang berbagai metode dalam kegiatan belajar
mengajar.
2. Untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai
upaya peningkatan kemampuan Qowa’id bahasa Arab siswa, maka peranan
sekolah (guru) sangatlah penting. Disamping itu guru harus selalu
memperhatikan siswa yang tertinggal.

24
3. Begitu juga siswa, siswa sepatutnya belajar dan mempunyai buku pegangan
dan buku-buku pengetahuan lainnya yang dapat menunjang terhadap
pemahaman dan prestasi belajarnya tentang bahasa Arab.
4. Guru jangan hanya terpaku pada satu model pembelajaran atau metode saja.
Guru harus memiliki metode yang variatif dan membuat siswa menjadi aktif
dan kooperatif serta suasana kelas tetap mejadi kondusif.
5. Guru seharusnya memberikan penghargaan kepada siswa yang berprrstasi
(yang aktif dalam menjawab pertanyaan) agar mereka lebih bersemangat
dan antusias dalam belajar.
6. Guru dan siswa hendakanya memperhatikan waktu, karena waktu yang
tersedia sangatlah minim, maka ada baiknya jika ada kerjasama anatara guru
dan siswa untuk mempergunakan waktu seefisien mungkin. Serta perlu
diingat bahwa guru dan siswa dihadapkan pada target, yaitu ujian dan
kurikulum, sehingga mau tidak mau guru dan siswa hendaknya memiliki
buku pedoman, agar target dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara
maksimal.

25
DAFTAR PUSTAKA

Burdah, Ibnu, 2004, Menjadi Penerjemah: Metode dan Wawasan Menerjemah


Teks Arab, Yogyakarta: Tiara Wacana.
Hamdani, 2011, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia.
Hamzah dan Nurdin Mohamad, 2012, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM,
Jakarta: Bumi Aksara.
Nuha, Ulin, 2012, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab,
Jogjakarta: Diva Press.
Sholeh dan Ulin Nuha, Nur, 2013, Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab,
Analisis dn Panduan Kurikulum Bahasa Arab sesuai KTSP, Jogjakarta: DIVA Press.
Yamin, Martinis, 2013, Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran,
Jakarta: Referensi GP Press Group.

26

Anda mungkin juga menyukai