Disusun oleh:
POPPY SARI DEWI
NIM 16302241017
Telah melaksanakan kegiatan PLP 2019 di SMA Negeri 9 Yogyakarta dari tanggal
9 Juli 2019 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2019. Hasil kegiatan tercakup dalam
naskah laporan ini. Laporan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini telah
disetujui dan disahkan oleh:
Yogyakarta, 31 Agustus 2019
Mengetahui
Plh. Kepala Sekolah,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga praktikan dapat menyelesaikan Laporan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP). Kegiatan ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 9 Yogyakarta
pada tanggal 9 Juli 2019 hingga 31 Agustus 2019 dengan lancar sesuai dengan
program yang telah direncanakan.
Laporan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini disusun untuk
melengkapi dan menyempurnakan tugas akhir kegiatan PLP. Selama pelaksanaan
kegiatan PLP hingga penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan,
bantuan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, praktikan
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dwi Herwanto dan Ibu Eny Arin Dwi Astuti, selaku orang tua yang
selalu mendukung, memberikan semangat dan mengingatkan untuk selalu
memberikan yang terbaik dalam setiap kegiatan.
2. Prof. Sutrisna Wibawa, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta beserta jajarannya
3. Bapak Agus Triyanto, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan PLP
yang telah membimbing selama pelaksanaan program PLP
4. Drs. Jumadi, M.Si., selaku Kepala SMA Negeri 9 Yogyakarta yang telah
memberikan ijin kepada kami untuk melaksanakan PLP
5. Drs. Bambang Istiarto, M.Ed., selaku Koordinator PLP di SMA Negeri 9
Yogyakarta yang selalu mengarahkan, membimbing, dan membantu kami
selama kegiatan PLP dilaksanakan
6. Ibu Tri Wiryani, S.H., selaku Guru Pembimbing Lapangan yang selalu
mengarahkan, membimbing, dan membantu baik bantuan fisik maupun
materi sehingga praktikan mendapatkan pengalaman mengajar
7. Bapak dan ibu guru serta segenap karyawan dan karyawati SMA Negeri 9
Yogyakarta yang telah menerima dan membantu kelancaran praktikan
dalam melaksanakan program PLP
iii
8. Seluruh siswa siswi SMA Negeri 9 Yogyakarta yang telah bekerjasama
dengan baik dan selalu memberikan kesan menyenangkan selama
melaksanakan program PLP, khususnya kelas X MIPA 2 dan X MIPA 4
9. Seluruh teman-teman PLP yang telah saling membantu, mendukung, dan
memberikan semangat
10. Semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu yang telah banyak
mebantu dalam kegiatan PLP hingga praktikanan laporan PLP ini.
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi......................................................................................... 2
B. Perumusan Program & Rancangan Kegiatan PLP ................................... 13
LAMPIRAN ......................................................................................................... 30
v
ABSTRAK
Universitas Negeri Yogyakarta merupakan perguruan tinggi yang memiliki visi
yaitu menjadi universitas kependidikan unggul, kreatif, dan inovatif berlandasarkan
ketaqwaan, kemandirian, dan kecendikiaan pada tahun 2025. Salah satu program
untuk mendukung visi tersebut adalah penyelenggaraan mata kuliah praktik, yaitu
Praktik Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) pada program studi
kependidikan. Mata kuliah ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa terkait
dengan persekolahan, di dalamnya termasuk proses pembelajaran, administrasi,
serta kegiatan persekolahan lainnya sebagai bekal menjadi calon pendidik.
Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan nilai, sikap, pengetahuan, serta
keterampilan yang telah dipelajari di perkuliahan dalam kegiatan PLP.
PLP dilaksanakan di SMA Negeri 9 Yogyakarta pada 9 Juli – 30 Agustus 2019.
Kegiatan diawali dengan kegiatan observasi sarana dan prasarana sekolah serta
kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa SMA
Negeri 9 Yogyakarta memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang cukup baik.
Kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan baik menggunakan kurikulum 2013.
Praktikkan ditugaskan untuk melaksanakan praktik di dua kelas Mipa, yaitu X
MIPA 2 dan X MIPA 4. Setiap kelas memiliki 3 jam pelajaran fisika selama 1
minggunya. Selama melaksanakan pembelajaran, praktikan membuat administrasi
pembelajaran, yaitu program tahunan, program semester, perhitungan minggu
efektif, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan penilaian.
Praktikan melakukan pembelajaran di kelas dengan berbagai metode pembelajaran,
mulai dari ceramah, diskusi, praktikum, dan jigsaw. Selain melaksanakan kegiatan
belajar dan mengajar, praktikan juga melaksanakan kegiatan persekolahan seperti
sebagai guru piket untuk menjaga lobby, penyusunan data siswa baru, piket
perpusatakaan, piket UKS, dan ikut serta dalam kegiatan PLS.
Berdasarkan hasil pelaksanaan PLP, diketahui bahwa pelaksanaan PLP yang
meliputi kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan persekolahan berjalan dengan
baik. Praktikan dapat mengikuti kegiatan dengan baik di bawah bimbingan Guru
Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing Lapangan, siswa, rekan PLP, dan
pihak-pihak lainnya.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat, maka salah satu tanggungjawab mahasiswa
dalam menjalankan misi pendidikan yaitu dengan melaksanakan kegiatan akademik
yang diberikan oleh pihak perguruan tinggi. Selain pembelajaran teori yang
diberikan di perkuliahan, juga terdapat pembelajaran praktik. Sebagai mahasiswa
pendidikan, praktik yang penting dilakukan untuk menunjang perkuliahan adalah
praktik mengajar. Praktik dimulai dengan perkuliahan microteaching hingga
Pengenalan Lapangan Persekolahan atau yang kemudian disingkat menjadi PLP
Perkuliahan microteaching dilakukan sebagai bentuk simulasi pembelajaran
yang dilakukan di kampus. Sedangkan Pengenalan Lapangan Persekolahan atau
PLP dilakukan sebagai bentuk pembelajaran yang sebenarnya di sekolah. Melalui
PLP diharapkan mahasiswa dapat memahami teori dan konsep pembelajaran dan
pengajaran yang telah dipelajari di perkuliahan teori serta mengenal sistem dan
dinamika yang terdapat di sekolah.
Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan kegiatan PLP di beberapa
sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah di berbagai satuan
pendidikan. Sebagai universitas dengan fokus mencetak calon guru, diharapkan
dengan adanya kegiatan PLP ini dapat memberikan bekal dan pengalaman bagi
mahasiswa sehingga siap menjadi guru setelah lulus. Mahasiswa dilatih dan
dibiasakan menjadi seorang guru ketika pelaksanaan PLP dengan durasi yang telah
ditentukan oleh pihak LPPMP atau yang saat ini berganti nama menjadi LPMPP.
Satu kelompok PLP di lembaga yang sama didampingi oleh satu dosen pembimbing
lapangan dan per mahasiswa didampingi oleh satu guru pembimbing lapangan.
Salah satu sekolah yang menjadi sasaran kegiatan PLP adalah SMA Negeri 9
Yogyakarta yang terletak di Kota Yogyakarta. Kegiatan PLP tidak hanya berfokus
pada teknik pengajaran saja, melainkan juga mempelajari tentang situasi dan
kondisi sekolah seperti sejarah, visi dan misi, fasilitas, kegiatan non pembelajaran,
serta mengetahui tentang tenaga pendidik dan kependidikan. Pembelajaran yang
dipelajari di sekolah meliputi kegiatan pembuatan administrasi pembelajaran,
praktik mengajar, hingga pembuatan evaluasi pembelajaran.
1
A. Analisis Situasi
Sebelum kegiatan PLP dilaksanakan, mahasiswa peserta PLP terlebih dulu
melakukan kegiatan pra PLP, yaitu observasi di sekolah dan microteaching di
kampus. Kegiatan observasi bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
sekolah yang akan menjadi tempat praktik. Gambaran yang diperlukan seperti
proses pelaksanaan pembelajaran, sarana dan prasarana sekolah, sumberdaya
sekolah, serta kegiatan sekolah. Sedangkan microteaching dilaksanakan untuk
membekali mahasiswa praktikan melalui kegiatan simulasi mengajar.
Observasi di sekolah meliputi kegiatan pengamatan lingkungan sekolah,
koordinasi terkait tugas praktikan dengan pihak sekolah, penentuan program
kerja praktikan, serta pengamatan terhadap proses belajar mengajar yang
dilaksanakan sehari-hari. Analisis awal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
observasi adalah analisis situasi sekolah atau gambaran umum sekolah. Berikut
adalah hasil analisis situasi berdasarkan observasi yang telah dilakukan:
1. Kondisi Umum SMA Negeri 9 Yogyakarta
SMA Negeri 9 Yogyakarta terletak di Jalan Sagan No. 1 Terban,
Gondokusuman, Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolah dengan
predikat Sekolah Adiwiyata Nasional berbasis seni dan budaya di Kota
Yogyakarta. Sekolah ini berdekatan dengan lembaga pendidikan lainnya,
seperti SMP Muhammadiyah 10, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, SMP Negeri
1 Yogyakarta, dan SD Muhammadiyah Sagan. Selain itu, SMA Negeri 9
Yogyakarta juga berdekatan dengan beberapa took buku seperti Gramedia,
Social Agency, dan Toga Mas.
SMA Negeri 9 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah unggulan dan
favorit di wilayah Kota Yogyakarta. Identitas sebagai The Art and Culture
School mencerminkan kondisi sekolah yang menjunjung tinggi kebudayaan
lokal dan seni. Didukung dengan berbagai kegiatan rutin berbasis kesenian
dan budaya yang dilaksanakan oleh siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta. Selain
unggul dalam bidang seni dan budaya, siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta juga
dikenal sebagai sekolah yang memiliki banyak siswa dan lulusan berprestasi
baik di bidang akademik maupun non akademik di berbagai jenjang.
2
Gelar sebagai Sekolah Adiwiyata yang diberikan oleh Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY pada tanggal 17 Oktober 2018
menunjukka bahwa SMA Negeri 9 Yogyakarta tidak hanya unggul dalam
seni dan budaya, tetapi juga dalam kelingkungan. Predikat ini diberikan
berdasarkan kondisi lingkungan sekolah yang sangat asri, terdapat banyak
pohon, terdapat taman yang dikelola dengan baik, dan faktor-faktor lain yang
mendukung SMA Negeri 9 Yogyakarta dijadikan sebagai sekolah adiwiyata.
Sebagai sekolah adiwiyata, sekolah ini juga mengikuti ajang lomba sekolah
sehat se-DIY. Harapannya adalah SMA Negeri 9 Yogyakarta dapat menjadi
sekolah yang bersih dan sehat.
SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki 48 tenaga pendidik dan 18 tenaga
kependidikan untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar. Jumlah
tenaga pendidik memenuhi seluruh mata pelajaran yang diadakan di SMA
Negeri 9 Yogyakarta. Saat ini, SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki 20 kelas
yang terdiri dari X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, X MIPA 4, X MIPA 5,
X MIPA 6, X IPS, XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, XI
MIPA 5, XI IPS, XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII MIPA 3, XII MIPA 4, XII
MIPA 5, XII MIPA 6, dan XII IPS. Total jumlah siswa adalah 633 siswa
dengan rincian setiap kelas berkisar 30 – 36 siswa.
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 9 Yogyakarta
SMA Negeri 9 Yogyakarta mulanya bernama SMA ABC Paedagogik,
yang didirikan oleh beberapa tokoh dari Fakultas Sastra Universitas Gajah
Mada Jurusan Paedagogik pada tanggal 1 September 1952. Pendirian
sekolah ini dikukuhkan dengan SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 38115/Kab pada tanggal 21 Oktober
1952. Kemudian sekolah ini berkembang sehingga dapat menempati gedung
milik Yayasan Pancasila di Jalan Sagan No.1 Yogyakarta. Awal berdirinya,
kepemimpinan dipegang oleh Prof. Drs. Sutedjo Brojonegoro yang
kemudian pada 1956 pimpinan dijabat oleh Broto Hamidjojo. Tahun 1958
sekolah jurusan B dipindahkan ke Sekip, sementara jurusan AC tetap di Jalan
Sagan Meskipun dipisahkan di dua lokasi, kepemimpinan masih dipegang
oleh Broto Hamidjojo, sampai tahun 1960. Tahun 1960 SMA AC
3
Paedagogik dipimpin oleh Drs. Sutanto dan tahun 1963 digantikan oleh Drs.
Ramelan, kemudian pada tahun 1964 SMA Paedagogik ini berganti nama
menjadi SMA FIP UGM dan mengikuti program gaya baru jurusan Ilmu
Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (Paspal), Ilmu Sosial dan Budaya
(Sosbud).
Tahun 1965, berganti nama menjadi SMA FIP IKIP Yogyakarta, tahun
1969 berganti nama lagi menjadi SMA Percobaan I IKIP, tahun 1971 dengan
SK Menteri No 172/1971 berganti nama lagi menjadi SMA Pembangunan
dan melaksanakan tugas Proyek Perintis Sekolah Menengah Pembangunan
(PPSP) yang dimulai tahun 1972 dan mendapat jalur Stream Akademik,
Stream Vocasional, Stream Kesekretariatan, Stream Tata Niaga dan Stream
Keteknikan. Kemudian 1973 sekolah dipimpin oleh Dra. Sartati. Satmoko
dan pada tahun 1974 berganti nama menjadi SMA 1 IKIP Jurusan Eksakta
dan Non Eksakta masih dalam program PPSP.
Tahun 1975 ketika SMA di lingkungan Kanwil P dan K menggunakan
Kurikulum 1975 dengan PPSP, maka SMA I IKIP memakai kurikulum PPSP
klasikal dengan jurusan Palma (Pengetahuan Alam Matematika) IPA dan
Sosba (Sosial Bahasa IPS) hingga tahun1983. Dengan SK Mendikbud No.
0709/B/1986 tanggal 10 Oktober 1986, SMA I IKIP dialihkan
pengelolaannya dari IKIP Yogyakarta ke Kanwil Depdukbud DIY.
Penyerahan alih kelola ini dilakukan oleh Rektor IKIP Yogyakarta kepada
Kepala Kanwil Depdikbud Propinsi DIY pada tanggal 22 Januari 1987.
Selanjutnya pada tanggal 1 Februari 1987, SMA I IKIP ini resmi
menggunakan nama SMA Negeri 9 Yogyakarta. Tahun 1997, sejalan dengan
perubahan program pendidikan menengah yang terbagi menjadi 2 program,
yaitu SMU dan SMK, maka SMA Negeri 9 Yogyakarta pun berubah nama
menjadi SMU Negeri 9 Yogyakarta. Berlakunya Kurikulum 2004, mulai
April 2004 sekolah pun berganti nama lagi, kembali menjadi SMA Negeri 9
Yogyakarta sampai sekarang. Mulai tahun pelajaran 2006/2007 SMA Negeri
9 Yogyakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Selanjutnya, perubahan kurikulum pada tahun 2013 juga mengubah
kurikulum di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
4
3. Visi dan Misi SMA Negeri 9 Yogyakarta
Visi
Arif terhadap lingkungan, unggul dalam ipteks, ber-akhlakulkarimah,
menjadi idaman dan terpercaya
Misi
1. Mengembangkan lingkungan belajar yang bersih, sehat, nyaman, aman,
tertib dan menyenangkan
2. Membudayakan sikap dan perilaku peduli lingkungan
3. Memberdayakan lingkungn sekolah sebagai media dan sumber belajar
4. Mengembangkan potensi kecerdasan intelektual, emosional, spiritual
dan keterampilan peserta didik.
5. Mengembangkan sistem pembelajaran aktif, kreatif, inovatif,
menyenangkan, berkeunggulan lokal dan berbasis teknologi informasi.
6. Membudayakan senyum, salam, sapa, santun dan ibadah
7. Mengembangkan sistem pengelolaan sekolah yang akuntabel, terbuka,
berorientasi pelayanan .
5
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
3 Ruang wakil kepala 1 Kondisi baik.
sekolah
4 Ruang tata usaha 1 Kondisi baik.
5 Ruang guru 2 Kondisi baik.
6 Ruang karyawan 1 Kondisi baik.
7 Ruang Bimbingan dan 1 Kondisi baik.
Konseling
8 Ruang Karawitan 1 Kondisi baik.
9 Aula Krisna 1 Kondisi baik.
10 Kantin 1 Kondisi baik.
11 Koperasi siswa 1 Kondisi baik.
12 Toilet 6 Kondisi baik.
13 Mushola 1 Kondisi baik.
14 Perpustakaan 1 Kondisi baik.
15 Ruang OSIS 1 Kondisi baik.
16 Ruang UKS 1 Kondisi baik.
17 Lobi 1 Kondisi baik.
18 Taman sekolah 1 Kondisi baik.
19 Green house 1 Kondisi baik.
20 Tempat Parkir 2 Kondisi baik.
21 Laboratorium bahasa 1 Kondisi baik.
22 Laboratorium kimia 1 Kondisi baik.
23 Laboratorium fisika 1 Kondisi baik.
24 Laboratorium biologi 1 Kondisi baik.
25 Laboratorium komputer 1 Kondisi baik.
26 Lapangan upacara 1 Kondisi baik.
27 Gudang dan fotocopy 1 Kondisi baik.
28 Lapangan basket 1 Kondisi baik.
29 Ruang organisasi 1 Kondisi baik.
kesiswaan
6
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
30 Bank sampah 1 Kondisi baik.
31 Dapur 1 Kondisi baik.
32 Pos satpam 1 Kondisi baik.
33 Ruang Server 1 Kondisi baik.
b. Perpustakaan
Perpustakaan SMA Negeri 9 Yogyakarta sudah dapat dinilai baik
secara pengelolaan dan tata ruang perpustakaan. Penataan rak buku yang
sistematis sesuai dengan jenis-jenis buku dan jarak antar rak yang cukup
untuk digunakan mobilitas. Koleksi buku yang dimiliki perpustakaan
SMA Negeri 9 Yogyakarta banyak dan lengkap seperti buku-buku
referensi pembelajaran, fiksi, non fiksi, majalah, dan lain-lain.
Perpustakaan SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki staff
perpustakaan yang bertugas untuk mengelola ruang dan koleksi buku.
Perpustakaan terdiri dari empat ruang, yaitu ruang administrasi buku dan
ruang baca, ruang e-library dilengkapi dengan fasilitas PC yang dapat
digunakan siswa untuk mencari referensi melalui internet.
Bagian lainnya di perpustakaan adalah ruang diskusi yang
dilengkapi fasilitas multimedia seperti TV dan sound system. Ruang ini
juga dinamai dengan ruang referensi. Selain dilengkapi dengan fasilitas
multimedia, di ruang ini juga terdapat laporan-laporan praktik
pengajaran yang dilakukan diberbagai perguruan tinggi. Tidak hanya
untuk diskusi, ruang referensi juga digunakan untuk tempat
pembelajaran untuk siswa. Ruang lain di perpustakaan adalah ruang buku
paket yang digunakan untuk menyimpan buku-buku paket di sisi timur
perpustakaan. Buku paket yang tersedia sangat lengkap dan siswa
diberikan pinjaman sejumlah buku yang diperlukan.
Selain ruang perpustakaan indoor, perpustakaan SMA Negeri 9
Yogyakarta juga memiliki ruang baca yang berada di luar ruangan atau
outdoor. Ruangan perpustakaan outdoor dikhususkan untuk kegiatan
membaca di luar ruang perpustakaan yang dinamai Pojok Baca. Pojok
7
Baca Perpustakaan SMA Negeri 9 Yogyakarta terletak di setiap sudut
SMA dengan fasilitas rak buku dengan beberapa buku koleksi bacaan
ringan seperti majalah dan buku-buku fiksi. Banyaknya koleksi buku
yang selalu diperbarui sesuai dengan aturan yang berlaku dan
fasilitasfasilitas ada di perpustakaan, maka pada tanggal 24 Oktober 2017
bersamaan dengan akreditasi perpustakaan se-DIY, penilaian
perpustakaan SMA Negeri 9 Yogyakarta meraih akreditasi A.
c. Laboratorium
Terdapat beberapa laboratorium di SMA Negeri 9 Yogyakarta
yang ditujukan untuk menunjang pembelajaran praktik. Laboratorium
tersebut sudah dikelola dan dirawat dengan baik. Laboratorium tersebut
adalah:
1) Laboratorium komputer merupakan lokasi praktik mata pelajaran
komputer. Laboratorium tersebut dikelola oleh satu laboran.
Terdapat banyak komputer yang dapat digunakan oleh tenaga
pendidik dan siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
2) Laboratorium bahasa merupakan laboratorium untuk mata pelajaran
bahasa dalam hal menunjang kompetensi mendengarkan
3) Laboratorium fisika merupakan laboratorium yang digunakan untuk
menunjang pembelajaran praktik mata pelajaran fisika baik ketika
jam sekolah maupun setelah jam sekolah selesai. Laboratorium ini
dilengkapi dengan alat praktikum seperti mikrometer sekrup, neraca
o’haus dan lain sebagainya.
4) Laboratorium kimia merupakan laboratorium yang menunjang
pembelajaran kimia baik pada jam sekolah maupun di luar jam
sekolah. Laboratorium ini dilengkapi dengan alat praktikum kimia
seperti gelas ukur, kertas lakmus, cairan kimia, tabung reaksi dan
lain sebagainya
5) Laboratorium biologi merupakan laboratorium yang menunjang
pembelajaran biologi baik pada jam sekolah maupun di luar jam
sekolah. Laboratorium ini dilengkapi dengan alat praktikum biologi
seperti torso manusia, unggas, dan lain sebagainya.
8
d. UKS
UKS SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki ruangan yang cukup
nyaman dan luas. Terdapat sekitar 5 tempat tidur untuk istirahat siswa
yang sedang sakit. Fasilitas yang terdapat di UKS juga sangat lengkap,
seperti mulai dari obat-obatan, timbangan berat badan, pengukur tinggi,
dan lain sebagainya. Obat-obatan tertata rapi sesuai dengan lemari
masing-masing sehingga memudahkan petugas UKS dalam melakukan
tindakan P3K. Selain itu, UKS juga dilengkapi dengan grafik-grafik yang
berkaitan dengan kegiatan UKS dan poster-poster kesehatan yang dapat
mengedukasi siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta.
e. Tempat Ibadah
Mayoritas warga SMA Negeri 9 Yogyakarta adalah muslim,
sehingga keberadaan musholah sebagai tempat ibadah umat islam sangat
penting. Musholah terletak pada bagian paling barat dari sekolah. Setiap
hari warga sekolah menjalankan ibadah sholat di musholah yang diberi
nama Musholah Al Ilmu. Terdapat peralatan ibadah seperti mukenah,
sejadah, dan Al Quran. Selain itu juga terdapat papan jadwal sholat,
kotak infak, papan informasi, kipas angin, mimbar, pembatas saff laki-
laki dan perempuan, serta pengeras suara. Musholah juga dilengkapi
dengan tempat wudhu di sebelah timur musholah.
f. Sarana Pembelajaran
Setiap kelas memiliki fasilitas LCD proyektor dan speaker yang
dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Selain itu,
juga terdapat kipas angin dan AC dalam kelas. Laboratorium juga
dilengkapi dengan keperluan laboratorium seperti alat praktik kimia,
fisika dan biologi. Sedangkan laboratorium komputer dan bahasa
dilengkapi dengan komputer untuk mendukung kegiatan praktik. Selain
itu, juga terdapat mesin fotokopi untuk mempermudah siswa dalam
memperbanyak tugas. Sebagai sekolah berbasis seni dan budaya, SMA
Negeri 9 Yogyakarta juga memiliki seperangkat gamelan yang
digunakan untuk kegiatan kesenian.
9
5. Kondisi Non Fisik Sekolah
a. Kurikulum Sekolah
SMA Negeri 9 Yogyakarta saat ini telah menerapkan Kurikulum
2013 di seluruh kelas, yakni kelas X, XI, dan XII. Terdapat dua jurusan
di SMA Negeri 9 Yogyakarta, yaitu Mipa dan IPS. Jurusan Mipa
memiliki 4 mata pelajaran peminatan, yaitu kimia, fisika, dan biologi
serta 5 pelajaran lintas minat, yaitu geografi, sosiologi, ekonomi, dan
bahasa inggris, bahasa ekonomipl. Sedangkan jurusan IPS memiliki 4
pelajaran peminatan, yaitu geografi, sosiologi, sejarah dan ekonomi,
serta 2 mata pelajaran lintas minat, yaitu Bahasa Perancis dan Bahasa
Inggris. Siswa dikelaskan berdasarkan lintas minat yang telah dipilih dan
kemudian ditetapkan oleh pihak sekolah.
b. OSIS dan MPK
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Majelis
Permusyawaratan Kelas (MPK) di SMA Negeri 9 Yogyakarta dikelola
oleh siswa aktif yang kemudian disebut sebagai pengurus OSIS dan
MPK. OSIS dan MPK di bina oleh Wakil Kepala Sekolah bidang
Kesiswaan. Seluruh siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta merupakan bagian
dari anggota OSIS. Untuk menjadi pengurus OSIS terdapat pengrekrutan
di semester ganjil. Periode kepengurusan OSIS di SMA Negeri 9
Yogyakarta adalah satu tahun. Program kerja yang dilaksanakan oleh
OSIS dan MPK merupakan program kerja yang telah ditetapkan oleh
pengurus terpilih. OSIS sebagai pelaksana kegiatan dan MPK sebagai
pengawas serta bertanggungjawab atas kegiatan yang dilakukan oleh
OSIS.
Ketua OSIS merupakan siswa terpilih dalam pemilihan dan
pemungutan suara secara langsung yang diikuti oleh seluruh siswa.
Pengurus OSIS merupakan siswa terpilih yang ingin dan mampu terlibat
dalam kegiatan OSIS. Untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitas
dari –pengurus OSIS, di awal kepengurusan dilaksanakan Latihan Dasar
Kepemimpinan (LDK) yang dikelola oleh pengurus OSIS periode
sebelumnya. Sedangkan MPK merupakan siswa perwakilan setiap kelas.
10
c. Kegiatan Kesiswaan
Pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler bertujuan untuk
meningkatkan prestasi siswa dalam akademik maupun non akademik.
Terdapat tiga pembagian ekstrakulikuler berdasarkan sifat, yaitu:
1) Ekstrakulikuler wajib
Pramuka
2) Esktrakulikuler kebutuhan sekolah
Karawitan dan tembang jawa
Seni tari tradisional
Paduan suara
Pleton inti (Tonti)
3) Ekstrakulikuler pilihan
Seni baca Al Quran (Qiro’ah)
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
Trappsila English Club (TEC)
Palang Merah Remaja (PMR)
Trappsila Hicking Club (THC)
Jurnalistik
Desain grafis
Teater
Futsal
Basket
Orkestra
Pencak silat
Voli
Desain web
Setiap siswa diwajibkan mengikuti ekstrakulikuler pramuka. Bagi
siswa yang dipilihkan dan atau memiliih ekstrakulikuler kebutuhan
sekolah, maka masih diperbolehkan untuk memilih 1 ekstrakulikuler
pilihan. Sedangkan siswa yang tidak dipilih atau memilih kegiatan
ekstrakulikuler kebutuhan sekolah maka diwajibkan memilih 1
ekstrakulikuler pilihan.
11
d. Bimbingan dan Konseling
Terdapat ruang kerja guru pembimbing, ruang konseling, dan
ruang bimbingan kelompok. Selain itu, terdapat ruang tamu, media
bimbingan berupa papan bimbingan dan kotak masalah. Personalia
bimbingan konseling di sekolah ini terdapat beberapa guru BK. Masing-
masing mengampu 1 jenjang angkatan yaitu kelas X, XI, dan XII
sehingga 1 guru BK mengampu kurang lebih 250 siswa. Bimbingan
konseling di SMA Negeri 9 Yogyakarta menerapkan bimbingan
konseling komprehensif yang terdiri dari tiga komponen program yaitu
pelayanan dasar, layanan responsif, dan instrumen pendukung. Layanan
dasar terdiri dari informasi, orientasi, dan pembelajaran. Layanan
responsif diberikan kepada siswa yang mengalami masalah-masalah
tertentu. Instrumen pendukung terdiri dari home visit, kolaborasi dengan
orang tua, dan rekeler/rujukan.
13
dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, pengurus UPPL
UNY, dan kepala sekolah.
3. Microteaching
Microteaching merupakan mata kuliah prasyarat untuk melaksanakan
PLP. Mata kuliah praktik ini berisikan kegiatan berupa praktik mengajar di
kampus. Praktik ini dilakukan dalam kelompok kecil berjumlah 11
mahasiswa yang didampingi oleh satu dosen. Microteaching disimulasikan
seperti mengajar di kelas, mahasiswa diminta untuk membuat RPP, media
pembelajaran, dan mengajar. Setiap mahasiswa diberikan waktu 15 menit
untuk mengajar di kelas dan mahasiswa yang lain berlaku sebagai siswa.
14
Mahasiswa diberikan kesempatan mengajar sekitar 3-4 kali selama satu
semester. Kelompok PLP terdiri dari mahasiswa yang ditempatkan di
beberapa sekolah yang sama. Teknik pembelajaran yang diajarkan adalah
dengan media konvensional dan media elektronik. Harapannya mahasiswa
mampu mengajar baik dengan fasilitas teknologi maupun tidak ada
dukungan teknologi. Pembelajaran juga disesuaikan dengan hasil observasi
yang telah dilakukan sebelumnya.
15
6. Pelaksanaan Praktik Mengajar
Mahasiswa PLP Fisika ditugaskan mengajar mata pelajaran Fisika di
kelas X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3 dan X MIPA 4. Praktikan diberi
tanggungjawab untuk mengajar di kelas X MIPA 2 dan X MIPA 4 untuk
Kompetensi Dasar 3.2 yaitu menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran
fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah dan 3.3 yaitu
menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan).
7. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang
dimiliki oleh mahasiswa PLP selama pelaksanaan PLP. Evaluasi dilakukan
oleh Guru Pembimbing Lapangan (GPL) dan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) selama proses PLP berlangsung.
16
BAB II
PELAKSANAAN PLP
A. Perencanaan Pembelajaran
1. Observasi
Observasi telah dilakukan pada tanggal 28 Januari – 2 Februari 2019.
Hasil dari observasi adalah mahasiswa praktikan PLP mengetahui sarana dan
prasarana sekolah, kurikulum yang digunakan, karakter siswa, dan kegiatan
sekolah. Hal tersebut sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan
praktikum di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa SMA Negeri 9
Yogyakarta telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup mendukung
kegiatan belajar dan mengajar. Sekolah ini sudah memiliki fasilitas seperti
proyektor dan pengeras suara di setiap kelas sehingga mempermudah guru
dalam menggunakan media audio visual. Selain itu, di SMA Negeri 9
Yogyakarta juga di fasilitasi wifi yang dapat digunakan oleh seluruh warga
SMA Negeri 9 Yogyakarta. Tentu fasilitas ini akan mempermudah siswa dan
guru dalam mengakses pembelajaran. Kondisi sekolah yang asri dan nyaman
membuat pembelajaran juga mendukung iklim belajar yang bagi bagi
seluruh warga SMA Negeri 9 Yogyakarta. Keberadaan perpustakaan yang
memiliki koleksi buku cukup lengkap juga membantu siswa dalam
mengeksplorasi pengetahuan.
Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 9 Yogyakarta
menggunakan kurikulum 2013 revisi. Berdasarkan kurikulum tersebut
terdapat 3 penilaian utama dalam pembelajaran, yakni sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Penilaian sikap merupakan penilaian yang biasanya akan
dinilai dari awal kegiatan belajar dan mengajar dilaksanakan hingga selesai.
Sedangkan nilai pengetahuan dan keterampilan dilakukan dalam setiap
kompetensi dasar. Nilai pengetahuan berdasarkan nilai lisan, nilai penugasan
dan ulangan harian. Nilai keterampilan di dasarkan pada nilai proyek (jika
ada), nilai portofolio (gabungan dari seluruh tugas), nilai produk (jika ada),
dan nilai praktik.
17
SMA Negeri 9 Yogyakarta sebagai sekolah adiwiyata yang juga
berbasis seni dan budaya memiiliki 633 siswa. Rata-rata siswa dalam satu
kelas berjumlah 30 – 36 siswa. Terdiri dari 20 kelas, yaitu X MIPA 1, X
MIPA 2, X MIPA 3, X MIPA 4, X MIPA 5, X MIPA 6, X IPS, XI MIPA 1,
XI MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, XI MIPA 5, X IPS, XII MIPA 1, XII
MIPA 2, XII MIPA 3, XII MIPA 4, XII MIPA 5, XII MIPA 6, dan XII IPS.
Pembelajaran fisika hanya diadakan di kelas X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA
3 dan X MIPA 4.
Observasi dilakukan terhadap dua aspek, yaitu kondisi sekolah dan
pembelajaran dalam kelas. Obsrvasi kondisi sekolah dilaksanakan mulai
tanggal 28 Januari 2019 – 2 Februari 2019. Observasi terhadap kondisi
sekolah dilakukan untuk mengetahui sarana dan prasarana serta faktor-faktor
yang mendukung dalam kegiatan belajar dan mengajar. Berikut adalah
aspek-aspek kondisi sekolah:
Tabel 2.1 Kondisi Sekolah
No Aspek yang diamati Deskripsi hasil pengamatan
1 Kondisi fisik sekolah 3 ruang kelas sedang di renovasi. Selain itu,
kondisi gedung dalam keadaan baik
2 Potensi siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta merupakan sekolah
berbasis seni dan budaya. Sehingga beberapa
murid unggul dalam kedua potensi tersebut.
3 Potensi guru Guru SMA Negeri 9 Yogyakarta merupakan
guru yang berkualitas. Terdapat guru yang
merupakan alumni perguruan tinggi di luar
negeri. Selain itu, guru dapat mengelola kelas
dengan baik.
4 Potensi karyawan Karyawan SMA Negeri 9 Yogyakarta
merupakan karyawan yang berkualitas. Tugas
administrasi berjalan dengan baik.
5 Fasilitas KBM, media Di setiap kelas terdapat LCD Proyektor dan
speaker sehingga dapat menggunakan media
audio visual
18
No Aspek yang diamati Deskripsi hasil pengamatan
6 Perpusatakaan Perpustakaan memiliki koleksi buku yang
cukup lengkap. Buku pegangan siswa dapat
dipinjam oleh para siswa tiap semesternya.
7 Laboratorium Terdapat 5 laboratorium yang digunakan, yaitu
laboratorium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium biologi, laboratorium bahasa, dan
laboratorium komputer
8 Bimbingan konseling Pelayanan bimbingan dan konseling dapat
dilakukan secara berkelompok dan individu
9 Ekstrakulikuler Terdapat tiga jenis ekstrakulikuler, yaitu wajib,
kebutuhan sekolah, dan pilihan. Jenis
ekstrakulikuler telah disebutkan pada bab 1
10 Organisasi dan fasilitas Terdapat dua organisasi siswa tertinggi, yaitu
OSIS OSIS dan MPK. Ruangan OSIS difasilitasi
dengan meja, kursi, lemari dan bagan
kepengurusan.
11 Organisasi dan fasilitas Terdapat organisasi PMR. Ruang UKS dikelola
UKS dengan baik oleh petugas UKS dan memiliki
fasilitas yang cukup lengkap.
12 Tempat ibadah Terdapat musholah di sebelah barat ruang kelas
13 Kesehatan lingkungan Lingkungan sekolah sangat bersih.
19
Sedangkan observasi pembelajaran dalam kelas dilaksanakan di kelas
X MIPA 2 pada tanggal 31 Januari 2019. Observasi pembelajaran dalam
kelas betujuan untuk mengamati proses pembelajaran berserta kegiatan yang
dilakukan oleh guru dan siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta ketika di kelas,
khususnya dalam pembelajaran fisika. Seluruh perangkat observasi
dilakukan untuk persiapan kegiatan PLP yang dilaksanakan di bulan Juli-
Agustus agar berjalan dengan baik. Aspek-aspek yang diamati dalam
kegiatan observasi pembelajaran antara lain:
Tabel 2.2 Proses pembelajaran
No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
A. Perangkat Pelatihan/Pembelajaran
1 Kurikulum Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 9
Yogyakarta menggunakan kurikulum 2013.
2 Silabus Silabus yang digunakan sudah baik dan jelas
20
No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
4 Penggunaan bahasa Guru menggunakan bahasa indonesia dan
terkadang menggunakan bahasa jawa dengan
tujuan untuk mempermudah pemahaman
siswa
5 Penggunaan waktu Guru menggunakan waktu dengan sangat
baik untuk kegiatan pembukaan, inti, dan
penutup
6 Gerak Gestur tubuh dari guru dapat membantu
siswa dalam memahami materi yang
disampaikan
7 Cara memotivasi siswa Guru memotivasi siswa dengan memberikan
pesan-pesan secara tersirat dalam kegiatan
inti
8 Teknik bertanya Guru memberikan pertanyaan kepada
seluruh kelas dan apabila tidak ada jawaban
kemudian guru menunjuk salah satu siswa
9 Teknik penguasaan Guru mengusai kelas dengan melakukan
kelas teknik komunikasi menyeluruh dan guru
sangat memperhatikan masing-masing
individu siswa sehingga kelas menjadi
nyaman
10 Penggunaan media Guru menggunakan media power point yang
menarik
11 Bentuk dan cara Mengadakan ulangan harian dan
evaluasi memberikan tugas-tugas
12 Menutup pelajaran Guru menutup pelajaran dengan memberikan
kesimpulan bersama-sama dengan siswa dan
memberikan nilai-nilai yang dapat dipetik
dari materi yang disampaikan
21
No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
C. Perilaku Peserta Pelatihan
1 Perilaku siswa di Siswa mengamati guru dengan seksama dan
dalam kelas aktif menanggapi apa yang disampaikan
guru
2 Perilaku siswa di luar Siswa berperilaku baik dan sopan
kelas
2. Bimbingan PLP
Bimbingan PLP dilakukan secara bertahap, dimulai dari kegiatan
microteaching, pembekalan PLP, serta bimbingan PLP bersama DPL dan
GPL. Bimbingan pada saat microteaching mengarah kepada sistematika
rencana pelaksanaan pembelajaran, teknik pengajaran, serta teknik
mengelola kelas. Sedangkan pembekalan PLP membimbing praktikan dalam
mengetahui tugas ketika melaksanakan PLP. Pembekalan PLP juga berisi
bimbingan untuk mengetahui dasar pembuatan laporan PLP.
Bimbingan yang dilaksanakan selama pelaksanaan PLP, yaitu pada
tanggal 9 Juli – 30 Agustus dilakukan bersama DPL dan GPL. Bimbingan
bersama GPL meliputi bimbingan pembuatan program tahunan, program
semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, soal ulangan harian,
hingga sistem penilaian. Bimbingan dilaksanakan secara rutin selama
pelaksanaan PLP.
Bimbingan bersama DPL dilaksanakan sebanyak 3 kali, pertama pada
tanggal 8 Juli 2019 yang berisi kegiatan pengarahan pelaksanaan PLP oleh
DPL kepada mahasiswa terkait tugas di sekolah. DPL banyak memberi saran
22
dan masukan kepada mahasiswa PLP agar darpat melaksanakan PLP dengan
baik. Bimbingan bersama GPL yang kedua pada tanggal 24 Juli 2019 yang
berisi kegiatan monitoring terhadap kegiatan yang telah dilakukan dalam
pelaksanaan PLP. Bimbingan yang ketiga pada tanggal 9 Agustus 2019 yang
berisi kegiatan pengecekkan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran
dan konsultasi terkait dengan berakhirnya masa PLP di SMA Negeri 9
Yogyakarta.
2. Pembelajaran Mandiri
Pembelajaran mandiri dilaksanakan setelah pembelajaran terbimbing.
Meskipun pembelajaran mandiri diartikan sebagai pengajaran yang
dilakukan oleh mahasiswa praktikan seluruhnya, tetapi beberapa kali guru
tetap berada dalam kelas. Tetapi pengelolaan kelas dilakukan sepenuhnya
oleh mahasiswa praktikan mulai dari membuka kelas hingga menutup kelas.
23
Guru berada dalam kelas untuk menilai mahasiswa praktikan dalam
melakukan kegiatan belajar dan mengajar.
Praktikan diberikan kesempatan melakukan praktik di dua kelas, yaitu
X MIPA 2 dan X MIPA 4. Setiap kelas memiliki 3 jam pembelajaran fisika
dalam satu pertemuan. Berikut rincian agenda pelaksanaan pembelajaran
pada kelas X MIPA 2
24
5 Rabu, 21 Ulangan harian bab Pembelajaran mandiri.
Agustus pengukuran dan vektor Dilaksanakan pada
2019 jam ke 8 – 10 dengan
metode ceramah
6 Rabu, 28 Menggambar dan operasi Pembelajaran mandiri.
Agustus vektor Dilaksanakan pada
2019 jam ke 8 – 10 dengan
metode ceramah dan
diskusi
25
3 Rabu, 31 Juli Pengukuran dan praktikum Pembelajaran mandiri.
2019 pengukuran tunggal Dilaksanakan pada
jam ke 1 – 3 dengan
metode ceramah,
praktikum dan diskusi
kelompok.
4 Rabu, 07 Ketidakpastian pengukuran Pembelajaran mandiri.
Agustus dan praktikum mengenai Dilaksanakan pada
2019 alat ukur panjang, massa jam ke 1 - 3 dengan
dan waktu dengan metode ceramah,
pengukuran berulang praktikum dan diskusi
kelompok.
5 Rabu, 14 Notasi ilmiah dan angka Pembelajaran mandiri.
Agustus penting serta (ulangan Dilaksanakan pada
2019 harian) materi notasi ilmiah jam ke 1 – 3 dengan
dan angka penting metode jigsaw.
6 Rabu, 21 Ulangan harian bab Pembelajaran mandiri.
Agustus pengukuran dan vektor Dilaksanakan pada
2019 jam ke 1 – 3 dengan
metode ceramah
7 Rabu, 28 Menggambar dan operasi Pembelajaran mandiri.
Agustus vektor Dilaksanakan pada
2019 jam ke 1 – 3 dengan
metode ceramah dan
diskusi
26
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1. Analisis Hasil Pelaksanaan
Selama melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP),
mahasiswa tidak hanya melaksanakan pembelajaran mandiri dan terbimbing.
Selain itu, mahasiswa juga ikut serta dalam kegiatan sekolah seperti upacara,
piket lobi, ramah taman pagi (penerapan 5S, Senyum, Sapa, Salam, Sopan,
dan Santun), piket perpustakaan, piket UKS, penyusunan data dapodik,
IMTAQ, PLS, dan lain-lain.
Pelaksanaan program kegiatan PLP baik pembelajaran terbimbing,
mandiri, dan kegiatan persekolaha, dapat dilaksanakan oleh praktikan
dengan baik. Pihak sekolah, guru pembimbing lapangan, siswa, dosen
pembimbing lapangan, dan praktikan dapat bekerjasama dengan baik
sehingga dapat tercipta alur kerja yang teratur serta suasana yang kondusif
dalam mengajar. Praktikan mendapatkan berbagai pengalaman terutama
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. hal-hal yang didapatkan oleh
praktikan selama melaksanakan PLP di SMA Negeri 9 Yogyakarta adalah
sebagai berikut:
a) Praktikan dapat menyusun administrasi pembelajaran seperti program
tahunan, program semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran
b) Praktikan dapat berlatih memilih dan mengembangan metode
pembelajaran
c) Praktikan dapat mengembangan media pembelajaran yang dapat
menunjang media pembelajaran
d) Praktikan dapat berlatih menyusun materi yang sesuai
e) Praktikan dapat berlatih mengelola kelas
f) Praktikan dapat berlatih melakukan penilaian hasil belajar siswa dan
mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi yang diberikan
g) Praktikan dapat berlatih dalam berperilaku dan bertutur kata layaknya
sebagai pendidik di depan siswa maupun di lingkungan sekolah
h) Praktikan dapat mengetahui tugas-tugas sebagai pendidik selain
mengajar di kelas, seperti menjadi guru piket.
27
Pelaksanaan program PLP dapat dikatakan berjalan dengan baik.
Terdapat faktor pendorong dan penghambat dalam pelaskanaan PLP di
SMA Negeri 9 Yogyakarta. Berikut adalah faktor pendorong dalam
pelaksanaan PLP di SMA Negeri 9 Yogyakarta:
1) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PLP yang profesional dalam
bidang pendidikan, sehingga mahasiswa diberikan arahan dalam
melaksanakan PLP dengan baik dan lancar.
2) Guru pembimbing atau guru pamong yang dengan sabar memberikan
bimbingan dan evaluasi sehingga dapat membangun mahasiswa dalam
memahami penerapan mengajarnya di kelas dengan karakteristik kelas
dan siswa yang berbeda-beda
3) Keseluruhan siswa kelas X yang proaktif sehingga dapat terciptanya
kondisi yang menyenangkan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
4) Teman sekelompok PLP yang telah membantu dalam bertukar pikiran
maupun metode pengajaran di kelas dan sikap agar dapat menguasai
dan mengelola kelas dengan baik.
Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan PLP di SMA
Negeri 9 Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1) Sulitnya mengondusifkan siswa sehingga mahasiswa harus dapat
mengelola kelas dengan baik agar siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik dan kondusif
2) Mata pelajaran fisika di kelas X MIPA 2 dilaksanakan di jam ke 8 – 10.
Sehingga siswa sudah menurun semangat dan konsentrasinya
dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran di jam
pertama.
2. Refleksi
Pelaksanaan program PLP yang dilaksanakan di SMA Negeri 9
Yogyakarta pada tanggal 9 Juli 2019 – 30 Agustus 2019 secara garis besar
telah berjalan dengan baik dan lancar. Akan tetapi, proses yang dilalui
mahasiswa dengan kondisi siswa yang bermacam-macam menjadi salah
satu tantangan yang tidak mudah. Dalam satu bulan pelaksanaan PLP,
28
mahasiswa telah mengampu dua kelas yang berbeda, yaitu X MIPA 2 dan
X MIPA 4 dengan mata pelajaran fisika.
Pelaksanaan program PLP yang berlangsung dengan baik dan tidak
ditemukan kendala yang berarti, hal ini tidak lepas dari adanya interaksi dan
komunikasi yang baik antara mahasiswa PLP dengan guru pembimbing dan
siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta yang diampu. Guru pembimbing selalu
memberikan masukan dan nasihat yang dapat memperbaiki proses
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan PLP. Selain itu, peran Dosen
Pembimbing Lapangan PLP yang senantiasa memberi semangat dan
masukan dalam mengelola kelas selama sebelum dan saat pelaksanaan
program PLP dilaksanakan.
29
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Program PLP yang dilaksanakan selama dua bulan yaitu tanggal 9 Juli –
30 Agustus 2019 dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar, sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun kesimpulan dari pelaksanaannya adalah :
1. Program Pengenalan Lapangan Persekolahan sebagai salah satu program
wajib yamg harus ditempuh bagi mahasiswa UNY khususnya program studi
kependidikan. Praktik ini merupakan kegiatan yang sangat tepat dan memiliki
fungsi serta tujuan yang jelas sebagai sarana untuk memberikan bekal
kemampuan menjadi tenaga kependidikan yang profesional. Hal ini dalam
rangka untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, serta
profesionalitas mahasiswa sebagai seorang calon pendidik yang dituntut
harus memiliki empat kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi sosial.
2. PLP bermanfaat bagi mahasiswa untuk memberikan pengalaman dan
wawasan, serta gambaran nyata mengenai pembelajaran di sekolah sebagai
bekal bagi seorang calon pendidik yang berkompeten dan profesional di
bidangnya.
3. PLP bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativistas dalam
mengembangkan media pembelajaran.
4. PLP memberikan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang diperoleh selama di bangku kuliah untuk diajarkan kepada peserta didik.
5. PLP bermanfaat untuk mahasiswa dalam menjalin komunikasi dengan pihak
sekolah sehinggda dapat menciptakan iklim yang harmonis dengan semua
komponen sekolah
30
B. Saran
1. Bagi pihak LPMPP (UNY)
a. Lebih dapat meningkatkan koordinasi dan pelayanan terhadap proses
pelaksanaan PLP itu sendiri.
b. Peningkatan koordinasi antara LPMPP dan DPL dalam hal melakukan
supervisi ke lokasi agar mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh
mahasiswa PLP. Dengan kegiatan supervisi ini pula diharapkan LPMPP
dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi kelompok ataupun
kritik yang membangun kelompok menjadi lebih baik lagi.
2. Bagi Sekolah
a. Pendampingan terhadap mahasiswa PLP lebih ditingkatkan lagi, karena
mahasiswa belum berpengalaman dalam mengajar, sehingga kebutuhan
terhadap pendampingan oleh guru pembimbing sangat dibutuhkan.
b. Perlu adanya peningkatan dalam hal penyediaan media pembelajaran
seperti alat peraga atau fasilitas lainnya guna menunjang pembelajaran.
3. Bagi Mahasiswa
a. Komunikasi antara mahasiswa dengan guru pembimbing agar lebih
diintensifkan lagi sehingga proses PLP berjalan secara maksimal.
b. Diharapkan mampu memanfaatkan seoptimal mungkin program ini
sebagai sarana untuk menggali, meningkatkan bakat dan keahlian yang
pada akhirnya kualitas sebagai calon pendidik dan pengajar dapat
diandalkan.
c. Lebih memperhatikan sopan santun dan kedisiplinan saat di lokasi
sekolah.
d. Menjaga hubungan baik dan menjalin komunikasi yang baik kepada
sesama anggota rekan PLP.
31
LAMPIRAN
32
Lampiran 1. Program Tahunan
PROGRAM TAHUNAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
Mata Pelajaran : Fisika
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Yogyakarta
Kelas/Semester : X MIPA 2
: X MIPA 4
Tahun Pelajaran : 2019 – 2020
Kompetensi Inti:
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
33
Rincian Program:
ALOKASI
SEMESTER NO KOMPETENSI DASAR
WAKTU
1 3.1 Menerapkan hakikat ilmu Fisika, metode 3
ilmiah, dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran Fisika dalam
kehidupan
4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah dan
keselamatan kerja misalnya pada pengukuran
kalor
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran 6
besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka
penting, serta notasi ilmiah
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
berikut ketelitiannya dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat serta
mengikuti kaidah angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah
3.3 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor 12
sebidang (misalnya perpindahan)
4.3 Merancang percobaan untuk menentukan
resultan vektor sebidang (misalnya
perpindahan) beserta presentasi hasil dan
makna fisisnya
3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis pada 12
gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap)
dan gerak lurus dengan percepatan konstan
(tetap) berikut makna fisisnya
34
(tetap) dan bergerak lurus dengan percepatan
konstan (tetap) berikut makna fisisnya
35
3.9 Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), 15
hubungan usaha (kerja) dan perubahan
energi, hukum kekekalan energi, serta
penerapannya dalam peristiwa sehari-hari
36
Lampiran 2. Minggu Efektif
37
C. Rencana Pengunaan Jam Efektif
Jumlah Tatap Muka = 48 Jam
Penilaian Harian = 6 Jam
Jumlah = 54 Jam
38
Lampiran 3. Program Semester
PROGRAM SEMESTER
SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2019/2020
Mata Pelajaran : Fisika
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Yogyakarta
Kelas/Semester : X MIPA 2
: X MIPA 4
Tahun Pelajaran : 2019 – 2020
NO Alokasi Juli Agustus Septemb Oktober Novemb Desemb
Kompetensi Dasar
SK Waktu 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 3.1 Menerapkan hakikat ilmu
Fisika, metode ilmiah, dan
keselamatan kerja di
laboratorium serta peran Fisika
dalam kehidupan
2
4.1 Membuat prosedur kerja
ilmiah dan keselamatan kerja
misalnya pada pengukuran
kalor
39
Penilaian I 1
2 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip
pengukuran besaran fisis,
ketepatan, ketelitian, dan
angka penting, serta notasi
ilmiah 5
4.2 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan program linear dua
variabel
Penilaian Harian II 1
3 3.3 Menerapkan prinsip
penjumlahan vektor sebidang
(misalnya perpindahan)
4.3 Merancang percobaan untuk
menentukan resultan vektor
sebidang (misalnya 10
perpindahan) beserta
presentasi hasil dan makna
fisisnya
40
Penilaian Harian III 2
4 Menganalisis besaran-besaran
fisis pada gerak lurus dengan
kecepatan konstan (tetap) dan
3.4 gerak lurus dengan percepatan
konstan (tetap) berikut makna
fisisnya
41
4.5 Mempresentasikan data hasil
percobaan gerak parabola dan
makna fisisnya
Penilaian Harian V 1
6 3.6 Menganalisis gerak parabola
dengan menggunakan vektor,
berikut makna fisisnya dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari 10
42
Lampiran 4. Silabus
KEGIATAN PROGRAM SEMESTER
TAHUN AJARAN 2019/2020
Mata Pelajaran : Fisika
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Yogyakarta
Kelas/Semester : X MIPA 2 & 4
Tahun Pelajaran : 2019 – 2020
Kompetensi Inti:
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K1-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
43
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menjelaskan hakikat ilmu Fisika Hakikat Fisika dan Prosedur Mengamati, mendiskusikan, dan menyimpulkan tentang
dan perannya dalam kehidupan, Ilmiah: fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari, hubungan
metode ilmiah, dan keselamatan Hakikat Fisika dan perlunya Fisika dengan disiplin ilmu lain, prosedur ilmiah, dan
kerja di laboratorium mempelajari Fisika keselamatan kerja di laboratorium
4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah Ruang lingkup Fisika Mendiskusikan dan menyimpulkan tentang ilmu Fisika
dan keselamatan kerja misalnya Metode dan Prosedur ilmiah dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain, prosedur
pada pengukuran kalor Keselamatan kerja di ilmiah dalam hubungannya dengan keselamatan kerja di
laboratorium laboratorium
Mempresentasikan tentang pemanfaatan Fisika dalam
kehidupan sehari-hari, metode ilmiah dan keselamatan
kerja ketika melakukan kegiatan pengukuran besaran
Fisika
3.2. Menerapkan prinsip-prinsip Pengukuran: Mengamati pembuatan daftar (tabel) nama besaran, alat
pengukuran besaran fisis, Ketelitian (akurasi) dan ukur, cara mengukur
ketepatan, ketelitian, dan angka ketepatan (presisi)
penting, serta notasi ilmiah
44
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
4.2. Menyajikan hasil pengukuran Penggunaan alat ukur Mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan,
besaran fisis berikut Kesalahan pengukuran ketelitian, dan angka penting), cara menggunakan alat
ketelitiannya dengan Penggunaan angka penting ukur, cara membaca skala, cara menuliskan hasil
menggunakan peralatan dan pengukuran
teknik yang tepat serta Mengolah data hasil pengukuran dalam bentuk penyajian
mengikuti kaidah angka penting data, membuat grafik, menginterpretasi data dan grafik,
untuk suatu penyelidikan ilmiah dan menentukan ketelitian pengukuran, serta
menyimpulkan hasil interpretasi data
Membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil
pengukuran
3.3. Menerapkan prinsip Vektor: Mengamati dengan seksama vektor-vektor yang bekerja
penjumlahan vektor sebidang Penjumlahan vektor pada benda
(misalnya perpindahan) Perpindahan vektor Melakukan percobaan untuk menentukan resultan vektor
4.3. Merancang percobaan untuk Kecepatan vektor sebidang (misalnya gaya).
menentukan resultan vektor Percepatan vektor Mengolah tentang berbagai operasi vektor
sebidang (misalnya perpindahan) Gaya sebagai vektor
45
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
beserta presentasi hasil dan Mempresentasikan rancangan percobaan untuk
makna fisisnya menentukan resultan vektor sebidang beserta makna
fisisnya
3.4 Menganalisis besaran-besaran Gerak lurus: Mengamati dengan seksama demonstrasi gerak untuk
fisis pada gerak lurus dengan Gerak lurus dengan membedakan gerak lurus dengan kecepatan tetap dan
kecepatan konstan (tetap) dan kecepatan konstan (tetap) gerak lurus dengan percepatan tetap
gerak lurus dengan percepatan Gerak lurus dengan Mendiskusikan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) berikut percepatan konstan (tetap) tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap
penerapannya dalam kehidupan Melakukan percobaan gerak lurus dengan kecepatan dan
sehari-hari misalnya percepatan tetap menggunakan kereta misalnya mobil
keselamatan lalu lintas mainan, troly.
4.4 Menyajikan data dan grafik hasil Menganalisis besaran-besaran Fisika dalam gerak lurus
percobaan untuk menyelidiki dengan kecepatan dan percepatan tetap melalui diskusi
sifat gerak benda yang bergerak kelas.
lurus dengan kecepatan konstan Mempresentasikan hasil percobaan benda yang bergerak
(tetap) dan bergerak lurus lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan
percepatan tetap dalam bentuk grafik.
46
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
dengan percepatan konstan
(tetap) berikut makna fisisnya
3.5. Menganalisis gerak parabola Gerak parabola: Mengamati simulasi ilustrasi/demonstrasi/video gerak
dengan menggunakan vektor, Gerak Parabola parabola yang aktual dijumpai di kehidupan sehari-hari
berikut makna fisisnya dan Pemanfaatan Gerak Parabola Mendiskusikan vektor posisi, kecepatan gerak dua
penerapannya dalam kehidupan dalam Kehidupan Sehari-hari dimensi pada gerak parabola, hubungan posisi dengan
sehari-hari kecepatan pada gerak parabola
4.5. Mempresentasikan data hasil Menganalisis dan memprediksi posisi dan kecepatan pada
percobaan gerak parabola dan titik tertentu berdasarkan pengolahan data percobaan
makna fisisnya gerak parabola.
Mempresentasikan hasil kegiatan diskusi kelompok
tentang penyelesaian masalah gerak parabola
3.6. Menganalisis besaran fisis pada Gerak melingkar: Menemukan besaran frekuensi, periode, sudut tempuh,
gerak melingkar dengan laju Gerak melingkar dengan laju kecepatan linier, kecepatan sudut, percepatan, dan gaya
konstan (tetap) dan konstan (tetap) sentripetal pada gerak melingkar melalui tayangan film,
penerapannya dalam kehidupan Frekuensi dan Periode animasi, atau sketsa
sehari-hari
47
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
4.6. Melakukan percobaan berikut Kecepatan sudut Melakukan percobaan secara berkelompok untuk
presentasi hasilnya tentang gerak Kecepatan linier menyelidiki gerak yang menggunakan hubungan roda-
melingkar, makna fisis dan Gaya sentripetal roda
pemanfaatannya Menganalisis besaran yang berhubungan antara gerak
linier dan gerak melingkar pada gerak menggelinding
dengan laju tetap
Melaporkan hasil percobaan dalam bentuk sketsa/gambar
dan laporan sederhana serta mempresentasikannya
3.7 Menganalisis interaksi pada Hukum Newton: Mengamati peragaan benda diletakkan di atas kertas
gaya serta hubungan antara Hukum Newton tentang kemudian kertas ditarik perlahan dan ditarik tiba-tiba atau
gaya, massa dan gerak lurus gerak cepat, peragaan benda ditarik atau didorong untuk
benda serta penerapannya dalam Penerapan Hukum Newton menghasilkan gerak, benda dilepas dan bergerak jatuh
kehidupan sehari-hari dalam kejadian sehari-hari bebas, benda ditarik tali melalui katrol dengan beban
4.7 Melakukan percobaan berikut berbeda
presentasi hasilnya terkait gaya Mendiskusikan tentang sifat kelembaman (inersia) benda,
serta hubungan gaya, massa dan hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda, gaya
percepatan dalam gerak lurus aksi reaksi, dan gaya gesek
48
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
benda dengan menerapkan Mendemonstrasikan dan atau melakukan percobaan
metode ilmiah hukum 1, 2, dan 3 Newton
Menghitung percepatan benda dalam sistem yang terletak
pada bidang miring, bidang datar, gaya gesek statik dan
kinetik
Mempresentasikan hasil percobaan hukum 1, 2, dan 3
Newton
3.8. Menganalisis keteraturan gerak Hukum Newton tentang Mengamati tentang keseimbangan yang terjadi pada
planet dan satelit dalam gravitasi: sistem tatasurya dan gerak planet melalui berbagai
tatasurya berdasarkan hukum- Gaya gravitasi antar partikel sumber
hukum Newton Kuat medan gravitasi dan Mendiksusikan konsep gaya gravitasi, percepatan
4.8. Menyajikan karya mengenai percepatan gravitasi gravitasi, dan kuat medan gravitasi, dan hukum Keppler
gerak satelit buatan yang Hukum Keppler berdasarkan hukum Newton tentang gravitasi
mengorbit bumi, pemanfaatan Menyimpulkan ulasan tentang hubungan antara
dan dampak yang kedudukan, kemampuan, dan kecepatan gerak satelit
ditimbulkannya dari berbagai berdasarkan data dan informasi hasil eksplorasi dengan
sumber informasi menerapkan hukum Keppler
49
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.9. Menganalisis konsep energi, Usaha (kerja) dan energi: Mengamati peragaan atau simulasi tentang kerja atau
usaha (kerja), hubungan usaha Energi kinetik dan energi kerja
(kerja) dan perubahan energi, potensial (gravitasi dan Mendiskusikan tentang energi kinetik, energi potensial
hukum kekekalan energi, serta pegas) (energi potensial gravitasi dan pegas), hubungan kerja
penerapannya dalam peristiwa Konsep usaha (kerja) dengan perubahan energi kinetik dan energi potensial,
sehari-hari Hubungan usaha (kerja) dan serta penerapan hukum kekekalan energi mekanik
4.9. Menerapkan metode ilmiah energi kinetik Menganalisis bentuk hukum kekekalan energi mekanik
untuk mengajukan gagasan Hubungan usaha (kerja) pada berbagai gerak (gerak parabola, gerak pada bidang
penyelesaian masalah gerak dengan energi potensial lingkaran, dan gerak satelit/planet dalam tata surya)
dalam kehidupan sehari-hari, Hukum kekekalan energi Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang
yang berkaitan dengan konsep mekanik konsep energi, kerja, hubungan kerja dan perubahan
energi, usaha (kerja), dan hukum energi, hukum kekekalan energi
kekekalan energi
50
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.10. Menerapkan konsep momentum Momentum dan Impuls: Mengamati tentang momentum, impuls, hubungan antara
dan impuls, serta hukum Momentum, impuls dan momentum serta tumbukan dari berbagai
kekekalan momentum dalam Impuls, sumber belajar.
kehidupan sehari-hari Tumbukan lenting sempurna, Mendiskusikan konsep momentum, impuls, hubungan
4.10. Menyajikan hasil pengujian lenting sebagian, dan tidak antara impuls dan momentum serta hukum kekekalan
penerapan hukum kekekalan lenting momentum dalam berbagai penyelesaian masalah
momentum, misalnya bola jatuh Merancang dan membuat roket sederhana dengan
bebas ke lantai dan roket menerapkan hukum kekekalan momentum secara
sederhana berkelompok
Mempresentasikan peristiwa bola jatuh ke lantai dan
pembuatan roket sederhana
3.11. Menganalisis hubungan antara Getaran Harmonis: Mengamati peragaan atau simulasi getaran harmonik
gaya dan getaran dalam Karakteristik getaran sederhana pada ayunan bandul atau getaran pegas
kehidupan sehari-hari harmonis (simpangan, Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan
4.11. Melakukan percobaan getaran kecepatan, percepatan, dan bandul sederhana dan getaran pegas
harmonis pada ayunan sederhana gaya pemulih, hukum Mengolah data dan menganalisis hasil percobaan ke
kekekalan energi mekanik) dalam grafik, menentukan persamaan grafik, dan
51
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
dan/atau getaran pegas berikut pada ayunan bandul dan menginterpretasi data dan grafik untuk menentukan
presentasi serta makna fisisnya getaran pegas karakteristik getaran harmonik pada ayunan bandul dan
Persamaan simpangan, getaran pegas
kecepatan, dan percepatan Mempresentasikan hasil percobaan tentang getaran
harmonis pada ayunan bandul sederhana dan getaran
pegas
52
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
53
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Materi Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian
Pokok Kompetensi (IPK)
Hakikat 3.1. Menjelaskan hakikat 3.1.1 Mengidentifikasi
Fisika dan ilmu Fisika, metode Metode ilmiah, hakikat
Prosedur ilmiah, dan ilmu Fisika, keselamat-
Ilmiah keselamatan kerja di an dan keamanan Fisika
laboratorium serta di laboratori-um, serta
peran Fisika dalam peran Fisika dalam
kehidupan kehidupan
3.1.2 Menjelaskan hakikat
ilmu Fisika dalam
kehidupan sehari-hari
melalui motovasi
gambaran penjelasan
guru.
3.1.3 Menerapkan peranan
Fisika dalam kehidupan
sehari-hari melalui
produk-produk Fisika
yang ditunjukkan oleh
guru.
3.1.4 Menjelaskan langkah-
langkah metode ilmiah
dalam menyelesaikan
masalah disekitar
lingkungan
3.1.5 Menjelaskan cara-cara
bekerja di laboratorium
54
4.1 Membuat prosedur 4.1.1 Mempresentasikan hasil
kerja ilmiah dan pengamatan mengenai
keselamatan kerja hakikat ilmu Fisika dan
misalnya pada peranannya dalam
pengukuran kalor kehidupan serta metode
ilmiah dan keselamatan
kerja di laboratorium
melalui tes refleksi
4.1.2 Menerapkan prosedur
kerja ilmiah dan
keselamatan kerja pada
pengukuran kalor
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan
dapat:
Menerapkan hakikat ilmu Fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran Fisika dalam kehidupan
Pertemuan Kedua
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik
diharapkan dapat:
Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada
pengukuran kalor.
Fokus nilai-nilai sikap
1. Peduli
2. Jujur berkarya
3. Tanggung jawab
4. Toleran
5. Kerjasama
6. Proaktif
7. Kreatif
55
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Fakta:
Peranan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari
Peran fisika dalam perkembangan ilmu lain
Ilmu fisika memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu
lain seperti bidang kedokteran, transportasi dll.
b. Konsep
Hakikat Ilmu Fisika
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala
pada benda-benda di alam. Gejala-gejala ini pada awalnya adalah apa
yang dialami oleh indra kita, misalnya penglihatan menemukan optika
atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan
indra peraba yang dapat merasakan panas.
c. Prinsip
Metode ilmiah
Keselamatan kerja di laboratorium
Hal-hal yang harus diperhatikan saat berada di laboratorium
fisika, di antaranya:
o Menggunakan peralatan kerja (jas praktikum, kacamata, sarung
tangan).
o Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat
rambutnya.
o Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium. dll
Kegunaan alat-alat laboratorium
d. Prosedur
Langkah Kerja Ilmiah
Penyajian informasi
2. Materi Pembelajaran Remedial
Konsep dasar Fisika
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari
Alat-alat yang berhubungan dengan ilmu Fisika
56
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode : ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), Diskusi kelompok,
Tanya Jawab, Penugasan individu
F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang ( Slide Power Point)
G. Sumber Belajar
1. Buku Fisika untuk SMA/MA kelas X, Karangan Marthen Kanginan
2. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
15
Apersepsi
menit
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya,
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
57
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 45 menit ) Waktu
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang:
Metode ilmiah
Hakikat ilmu Fisika
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Orientasi peserta Mengamati
didik kepada Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
masalah untuk memusatkan perhatian pada topik
Metode ilmiah
Hakikat ilmu Fisika
dengan cara : 105
Mengamati menit
lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
yang berhubungan dengan
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
58
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 45 menit ) Waktu
59
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 45 menit ) Waktu
Langkah-langkah metode ilmiah
yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Hal yang termasuk dalam Konsep Dasar
Fisika?
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan Peserta didik mengumpulkan informasi yang
individu dan relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
kelompok diidentifikasi melalui kegiatan:
Membaca sumber lain selain buku
teks,
mengunjungi laboratorium komputer
perpustakaan sekolah untuk mencari dan
membaca artikel tentang
Pengertian Fisika
Hakikat ilmu Fisika
Konsep dasar Fisika
Pengertian Metode Ilmiah
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Mengumpulkan informasi
60
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 45 menit ) Waktu
Mengumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kegiatan lain guna
menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu
Metode ilmiah
Hakikat ilmu Fisika
Aktivitas
Peserta didik diminta menganalisis
beberapa contoh peran ilmu Fisika
dalam kehidupan sehari-hari
Mendiskusikan
Peserta didik diminta berdiskusi tentang
Jelaskan peranan ilmu Fisika dalam
kehidupan sehari-hari ?
Saling tukar informasi tentang :
Metode ilmiah
Hakikat ilmu Fisika
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik
dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain,
kemampuanberkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
61
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 45 menit ) Waktu
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan hasil Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
karya Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal tentang :
Metode ilmiah
Hakikat ilmu Fisika
Mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan dan ditanggapi
oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan
dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentang
Metode ilmiah
Hakikat ilmu Fisika
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
62
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 45 menit ) Waktu
Bertanya tentang hal yang belum
dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi proses Peserta didik menganalisa masukan,
pemecahan masalah tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran tentang:
Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun
hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai
Metode ilmiah
Hakikat ilmu Fisika
Menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan
63
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 45 menit ) Waktu
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam
membuktikan :
Metode ilmiah
Hakikat ilmu Fisika
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. 15
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar menit
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
64
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Instrumen Penilaian
a. Penilaian pengetahuan
Tes tertulis pilihan ganda dan tes tertulis uraian
LEMBAR REKAPITULASI NILAI TES TERTULIS
Soal
No NIS Nama Predikat
Uraian Nilai
1 00000 Dewi 41 86 B
2
…
Rumus untuk Tes Uraian:
Nilai = (jumlah skor uraian) x 2
Kriteria Nilai:
90,01 – 100,00= Sangat Baik (A)
81,00 – 90,00 = Baik (B)
71,00 – 80,00 = Cukup (C)
61,00 – 70,00 = Kurang (K)
2. PembelajaranRemedial dan Pengayaan
a. Remedial
Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui
KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum
mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi
Dasar
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian
Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
Konsep dasar Fisika
65
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta
didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi
Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai
kesepakatan dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
Ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari
Alat-alat yang berhubungan dengan ilmu Fisika
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PLP
66
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
67
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
68
3 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip Pertemuan pertama:
pengukuran besaran fisis, 3.2.1. Menjelaskan konsep
ketepatan, ketelitian, dan pengukuran
angka penting, serta notasi 3.2.2. Menggunakan alat ukur yang
ilmiah sesuai dengan besaran dan
satuan
3.2.3. Menentukan ketelitian
beberapa alat ukur panjang
3.2.4. Menyajikan data hasil
pengukuran tunggal beserta
ketidakpastiannya
Pertemuan Kedua:
3.2.5. Menjelaskan kesalahan
dan ketidakpastian
pengukuran berulang
3.2.6. Menentukan ketidakpastian
dan kesalahan pengukuran
sesuai percobaan yang
dilakukan
Pertemuan ketiga:
3.2.7. Menjelaskan aturan penulisan
angka penting
3.2.8. Menjelaskan operasi-operasi
dalam angka penting
3.2.9. Menentukan angka
penting hasil Pengukuran
3.2.10. Menentukan notasi ilmiah
pada suatu pengukuran
69
4 4.2 Menyajikan hasil pengukuran Pertemuan pertama:
besaran fisis berikut 4.2.1. Melakukan percobaan
ketelitiannya dengan pengukuran panjang
menggunakan peralatan dan (diameter dalam dan
teknik yang tepat serta
luar tutup botol, pensil
mengikuti kaidah angka penting
baru, tebal buku fisika,
untuk suatu penyelidikan ilmiah
dan tebal kertas)
Pertemuan kedua:
4.2.2. Menentukan panjang
diameter kelereng, massa
bola tenis dan waktu bola
tenis jatuh ke tanah dari
ketinggian tertentu
berdasarkan hasil
pengukuran secara
berulang
Pertemuan ketiga:
4.2.3. Menentukan massa jenis
benda dengan peraturan
operasi angka penting
C. Tujuan Pembelajaran
70
2. Melalui kegiatan percobaan, melaporkan dan berdiskusi, peserta didik
diharapkan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap masalah yang
terjadi, objektif, jujur, teliti, hati- hati, bertanggung jawab, terbuka,
kritis, dan peduli lingkungan.
3. Melalui kegiatan mengamati, menanya dan berdiskusi, peserta didik dapat:
Pertemuan pertama a. Menjelaskan konsep pengukuran
b. Mengetahui alat ukur yang sesuai dengan besaran
dan satuan
c. Menjelaskan ketelitian alat ukur dan
ketepatan dalam pengukuran
Pertemuan kedua Menentukan ketidakpastian dan kesalahan
Pertemuan ketiga pengukuran aturan penulisan angka penting dan
Mengetahui
notasi ilmiah
4 . Melalui kegiatan percobaan, peserta didik dapat:
Pertemuan pertama Menggunakan jangka sorong, micrometer sekrup,
dan mistar sebagai alat ukur Panjang
Pertemuan kedua Menentukan hasil pengukaran data yang mendekati
benar (kesalahan/ketidakpastian kecil)
Pertemuan ketiga Menentukan angka penting berdasarkan hasil
pengukuran berulang
71
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Fakta Konsep Prinsip/Huku Prosedur
I Seorang anak 1. Pengukuran 1.m Besaran Percobaan
mengukur 2. Penggunaan dan Satuan pengukuran
tinggi badan Alat ukur panjang benda
2. Rumus
dengan 3. Ketepatan dengan
menentukan
menggunakan dan menggunakan
ketidakpasti
meteran dan ketelitian alat ukur yang
pengukuran
berat badan pengukuran memiliki
tunggal
menggunakan ketelitan yang
timbangan berbeda
(LKPD 01)
II Mengukur Ketidakpastian Rumus Percobaan
panjang dan dan kesalahan ketidakpastian pengukuran
lebar meja pengukuran untuk panjang,
peserta didik menentukan massa dan
dan papan tulis, hasil waktu
secara berulang pengukuran (LKPD 02)
III Hasil Angka penting berulang
Aturan Lembar
pengukuran dan Notasi Ilmiah penentuan/ materi
Objek dengan penulisan angka
memperhatikan penting
angka
penting
72
E. Pendekatan, Model dan Metode
4. Tanya jawab
F. Media, Alat dan Sumber Belajar
Pertemuan Media Alat dan Bahan Sumber Belajar
I Mistar/meteran,micrometer Buku Sekolah
sekrup, jangka sorong, Elektronik
tutup botol, pensil baru,, (BSE),
kertas dan, buku fisika Bahan Ajar
73
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Rincian Waktu
Pendahuluan Kegiatan
1. Guru dan peserta didik saling memberi salam
2. Doa pembukaan pembelajaran
3. Merefleksi materi yang berkaitan dengan pengukuran yaitu besaran
dan satuan serta dimensi beberapa besaran
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Bertanya dan memberi informasi secara lisan tentang pengukuran 20
dalam kehidupan sehari-hari menit
6. Peserta didik dibagi dalam kelompok (1 kelompok 6 orang)
7. Guru membagikan LKPD 01 tentang pengukuran panjang dengan
menggunakan alat ukur panjang dengan ketelitian yang berbeda
8. Guru bersama dengan peserta didik menyiapkan alat dan bahan
yang terdapat dalam LKPD 01
Kegiatan Inti
Sintak Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Tahap 1 Mengamati
1. Peserta didik menyebutkan alat ukur yang
Observasi
mereka ketahui sesuai dengan besaran yang diukur
untuk
2. Peserta didik menyimak cara menggunakan alat
menemukan
ukur yang digunakan pada saat percobaan
masalah
3. Peserta didik mengamati skala alat ukur panjang
105
yang disediakan untuk percobaan yaitu mistar, jangka
menit
sorong, dan micrometer sekrup.
4. Guru menilai kemampuan (aktif, terbuka, dan kritis)
peserta didik dalam mengamati
74
Tahap 2 Menanya
Merumuskan 5. Peserta didik berdiskusi (bertanya) tentang
perbedaan ketelitian dan ketidakpastian ketiga alat
Masalah
ukur tersebut.
Tahap 4 Mencoba
Merencanakan 8. Peserta didik berdiskusi bersama teman kelompok
pemecahan mereka masing-masing untuk melakukan percobaan
masalah sesuai LKPD untuk menguatkan jawaban mereka
(melalui 9. Peserta didik membagi tugas dalam kelompok
eksperimen untuk melakukan pengukuran (menentukan teman
atau cara yang mengukur benda sesuai alat ukurnya masing-
lain) masing)
10. Peserta didik melakukan percobaan tentang
pengukuran panjang dengan menggunakan alat
ukur panjang yang memiliki ketelitian yang berbeda
11. Peserta didik mengamati pembacaan skala hasil
pengukuran oleh masing-masing alat ukur yang
digunakan
75
Tahap 5 12. Peserta didik menentukan hasil pengukuran panjang
Melaksanakan pensil, tebal buku Fisika, tebal kertas, diameter
eksperimen dalam dan luar tutup botol.
(atau cara 13. Guru menilai kerja sama, kedisiplinan dan
pemecahan ketrampilan peserta didik, dalam melakukan
masalah lain) percobaan
Tahap 6
Melakukan
pengamatan
dan
pengumpulan
data
Tahap 7 Mengasosiasi
Analisis data 14. Peserta didik menentukan hasil pengukuran yang
dilengkapi dengan ketidakpastian masing-masing alat
ukur
15. Dengan fasilitas guru, peserta didik
menganalisis dan merumuskan hasil pengukuran
tersebut
16. Guru menilai ketelitian peserta didik dalam
menganalisis data
Tahap 8 Mengkomu
Penarikan nikasikan
17. Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi
kesimpulan pemecahan masalah yang mereka dapatkan tentang
dan ketelitian alat ukur yang berbeda dan penyebabnya.
penemuan 18. Guru menilai keaktifan peserta didik dalam
presentasi kelompok
76
Penutup
10
1. Bersama peserta didik merangkum konsep pengukuran dan
menit
prinsip-prinsip dalam pengukuran (ketelitan,kesalahan/ketidakpastian
pengukuran tunggal)
2. Memberikan tugas mengerjakan LKS
77
Tahap 2 Menanya
Merumuskan 4. Peserta didik berdiskusi (bertanya) tentang
Masalah percobaan yang harus dilakukan untuk mendapatkan
hasil yang benar
Berikut pertanyaan yang harus peserta didik ajukan:
Tahap 3
a. Mengapa skala alat ukur harus dalam posisi nol
Mengajukan
sebelum dilakukan pengukuran?
Hipotesis
b. Mengapa pengukuran terhadap objek yang sama
harus dilakukan secara berulang-ulang?Apakah
hasil pengukuran yang pertama akan sama dengan
hasil pengukuran yang kedua dan seterusnya?
5. Peserta didik saling berdiskusi untuk menemukan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mereka
ajukan
6. Guru menilai kemampuan peserta didik dalam
berdiskusi
Tahap 4 Mencoba
Merencana 7. Peserta didik berdiskusi bersama teman kelompok
kan mereka masing-masing untuk melakukan percobaan
pemecahan sesuai LKPD untuk menguatkan jawaban mereka
masalah 8. Peserta didik membagi tugas dalam kelompok
(melalui untuk melakukan pengukuran (menentukan teman
eksperime yang mengukur benda sesuai alat ukurnya masing-
n atau cara5
Tahap masing)
lain)
78
Melaksana
9. Peserta didik melakukan percobaan tentang
kan
pengukuran panjang diameter kelereng, massa bola tenis
eksperimen
dan waktu bola tenis sampai ke tanah jika dijatuhkan
(atau cara
dari ketinggian yang telah ditentukan
pemecahan
10.Peserta didik mengamati pembacaan skala
masalah
hasilpengukuran oleh masing-masing alat ukur yang
lain)
Tahap 6
digunakan
Melakukan
11. Peserta didik menentukan hasil pengukuran panjang
pengamat
diameter kelereng, massa bola dan waktu bola tenis
an dan
sampai ke tanah.
pengumpu
12. Guru menilai kerja sama, kedisiplinan dan
lan data
ketrampilan peserta didik, dalam melakukan percobaan
Tahap 7 Mengasosiasi
Analisis 13. Peserta didik menentukan hasil pengukuran yang
data dilakukan sebanyak tiga kali untuk masing-masing
besaran yang diminta dalam LKPD
14. Dengan fasilitas guru, peserta didik menganalisis
dan merumuskan hasil pengukuran berulang tersebut
15. Guru menilai ketelitian peserta didik dalam
menganalisis data
Tahap 8 Mengkomunikasikan
Penarikan 16. Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi
kesimpulan pemecahan masalah yang mereka dapatkan dan juga
dan ada pengaruh ketelitian dan ketepatan alat ukur
penemuan terhadap kebenaran hasil pengukuran
17. Guru menilai keaktifan peserta didik dalam
presentasi kelompok
79
Penutup
1. Bersama peserta didik merangkum kesalahan dan ketidakpastian 10
pengukuran
menit
2. Memberikan tugas tentang pengolahan dan analisis data
pengukuran berulang dan tugas baca mengenai aturan penulisan
Pertemuan ketiga
angka penting
3. Salam dan doa penutup pembelajaran
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik saling memberi salam
2. Doa pembukaan pembelajaran
3. Merefleksi ketercapaian materi (indikator) pertemuan sebelumnya 20 menit
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Bertanya dan menagih tugas rumah tentang pengolahan dan
analisis data pengukuran berulang
6. Guru menjelaskan mekanisme dan pembagian kelompok pada model
pembelajaran tipe Jigsaw
Kegiatan Inti
Sintak Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Tahap 1 Mengamati
1. Guru membagi siswa dalam kelompok asal yang
Eksplorasi
berjumlah 6 orang.
2. Guru membagi materi pelajaran diberikan kepada siswa
yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab.
3. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan anggota
kelompok asal dan ahli.
Mengasosiasi
4. Guru meminta untuk seriap anggota kelompok membaca
subbab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
mempelajarinya.
80
Tahap 2 Menanya
Mencoba
7. Peserta didik mengerjakan contoh dan latihan soal
yang telah diberi dalam kelompok ahli.
8 . Semua peserta didik kembali kepada kelompok asal.
Tahap 3 Mengkomuni
Konfirmasi kasikan
9. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke
kelompok asal bertugas mengajar teman-temannya
yang ada di dalam kelompok asal.
10. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok
menyampaikan hasil diskusinya dengan cara mengundi
materi yang akan disampaikan
11. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk
bertanya seputar materi yang belum dimengerti.
12. Guru memberi pengharagaan kepada kelompok terbaik.
Penutup
1. Bersama peserta didik merangkum aturan penulisan angka penting
40 menit
2. Melaksanakan postes (buat pengganti ujian bab)
3. Salam dan doa penutup pembelajaran
81
H. Penilaian
1 Teknik Penilaian
a. Penilaian pengetahuan
Tes tertulis uraian
LEMBAR REKAPITULASI NILAI TES TERTULIS
Jumlah
No NIS Nama Nilai Predikat
skor
1 00000 Dewi 47 94 A
2
…
Rumus untuk Tes Uraian:
Nilai = jumlah skor uraian x 2
Kriteria Nilai:
90,01 – 100,00 = Sangat Baik (A)
81,00 – 90,00 = Baik (B)
71,00 – 80,00 = Cukup (C)
61,00 – 70,00 = Kurang (K)
Penugasan
LEMBAR PENILAIAN PENUGASAN
82
Catatan :
1. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai = 100
2. Skor sikap = jumlah skor = 100
3. Kode nilai / predikat :
91,00 – 100,00 = Sangat Baik (A)
81,00 – 90,00 = Baik (B)
71,00 – 80,00 = Cukup (C)
61,00 – 70,00 = Kurang (K)
4. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
b. Penilaian keterampilan
Portofolio
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
83
Catatan :
1. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 3 = 300
2. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai
= 225 : 3 = 75
3. Kode nilai / predikat :
91,00 – 100,00 = Sangat Baik (A)
81,00 – 90,00 = Baik (B)
71,00 – 80,00 = Cukup (C)
61,00 – 70,00 = Kurang (K)
4. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
Praktik
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK
PENGUKURAN
84
5 = Membuat laporan percobaan
Catatan :
1. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 5 = 500
2. Skor tes lisan = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai =
(450 : 500) x 100 = 90,00
3. Kode nilai / predikat :
91,00 – 100,00 = Sangat Baik (A)
81,00 – 90,00 = Baik (B)
71,00 – 80,00 = Cukup (C)
61,00 – 70,00 = Kurang (K)
4. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
1. Remedial
Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM.
Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM
dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
Kriteria remedial:
Remedial individual dilakukan apabila jumlah peserta didik tidak
mencapai KKM < 20% (pemberian tugas).
Remedial kelompok dilakukan apabila jumlah peserta didik tidak
mencapai KKM 20%-50% (pendampingan).
Remedial Klasikal dilakukan apabila jumlah peserta didik tidak
mencapai KKM > 50% (pengulangan materi).
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan
Minimal)
85
2. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang
telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
87
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.3. Menerapkan prinsip penjumlahan 3.3.1 Membedakan besaran vektor
vektor sebidang (misalnya dan besaran skalar.
perpindahan) 3.3.2 Menggambar vektor.
3.3.3 Menjumlah vektor secara
analitik.
3.3.4 Menentukan besar perpindahan
dengan analisis vektor
3.3.5 Menentukan besar kecepatan
dengan analisis vektor
3.3.6 Menentukan besar percepatan
dengan analisis vektor
3.3.7 Menentukan besar gaya dengan
analisis vektor
4.3 Merancang percobaan untuk 4.3.1 Menyusun rancangan
menentukan resultan vektor percobaan untuk menentukan
sebidang (misalnya perpindahan) resultan vektor sebidang
beserta presentasi hasil dan 4.3.2 Melakukan percobaan untuk
makna fisisnya menentukan resultan vektor
sebidang
4.3.3 Mempresentasikan hasil
percobaan untuk menentukan
vektor sebidang
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model discovery based learning dengan
menggunakan metode pengamatan, diskusi kelompok, praktek/ uji
laboratorium, penugasan dan presentasi, peserta didik dapat menerapkan
prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan), dan dapat
88
merancang percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang (misalnya
perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisisnya serta dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan sikap
jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab, kerjasama dan menghargai
pendapat orang lain.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Adanya perpindahan suatu benda atau bergeraknya suatu benda yang
memiliki besaran dan arah
Kejadian sehari-hari yang menggunakan konsep vektor, misalkan
perjalanan seorang anak dari rumah ke sekolah, kecodongan perahu
saat menyeberangi sungai, penerjun payung tdk bisa jatuh lurus ke
bawah, anak panah tidak bergerak lurus tapi melengkung, dan adanya
anak panah penunjuk jalan (di jalan Raya)
2. Konsep
Vektor:
Penjumlahan vektor secara grafis : metode jajaran genjang, polygon.
Penjumlahan vektor dengan metode metode analitis: rumus cosinus
dan urai vektor
Perpindahan vektor
Kecepatan vektor
Percepatan vektor
Gaya sebagai vektor
3. Prosedur
Langkah-langkah dalam menentukan penjumlahan vektor,
perpindahan vektor, kecepatan dan percepatan vektor serta langkah-
langkah dalam menyatakan gaya sebagai vektor
Langkah-langkah dalam merancang percobaan untuk menentukan
resultan vektor
89
4. Metakognisi
Menghubungkan konsep vektor dalam kehidupan sehari-hari
maupun mata pelajaran lain (seperti pada mata pelajaran
Matematika)
G. Sumber Belajar
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas X, Karangan Marthen Kanginan
Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
3.3.1 Membedakan besaran vektor dan besaran skalar.
3.3.2 Menggambar vektor.
3.3.3 Menjumlah vektor secara analitik.
3.3.4 Menentukan besar perpindahan dengan analisis vektor
90
4.3.1 Menyusun rancangan percobaan untuk menentukan resultan vektor
sebidang
4.3.2 Melakukan percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang
4.3.3 Mempresentasikan hasil percobaan untuk menentukan vektor sebidang
Alokasi
Sintaks Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Orientasi : 20
Melakukan pembukaan dengan salam menit
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran ( religius)
Memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
Membagi peserta didik dalam kelompok
diskusi/kerja.
Apersepsi :
Mengaitkan materi pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan tema sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat
dengan bertanya, misal :
Bagaimana cara melakukan
penjumlahan dua vektor atau lebih?
Motivasi :
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
Kegiatan Inti 100
Guru meminta peserta didik untuk menit
memperhatikan tayangan animasi dan
91
1. Pemberian membuat pertanyaan berkaitan dengan
stimulus/ urai vektor
Stimulation
Berdasarkan fakta/fenomena yang telah
2. Identifikasi diamati, guru mendorong peserta didik
Masalah / untuk peserta didik mengemukakan
Problem masalah dan guru memberi penekanan,
Statement misalkan:
Bagaimanakah caranya supaya perahu
bisa menyeberang dengan lintasan
tegak lurus sungai?
92
Peserta didik dituntut untuk berfikir
kritis dan kreatif untuk menyelesaikan
beberapa soal (soal HOTS) yang ada di
lembar kerja peserta didik/soal
Karena waktu pertemuan telah habis,
maka kegiatan diskusi kelompok akan
dilanjutkan di pertemuan berikutnya
Penutup Bersama peserta didik membuat 15
kesimpulan sementara bahwa untuk menit
menentukan resultan vektor dapat
menggunakan metode grafis maupun
analitis.
Guru menyampaikan ke peserta didik
untuk membaca terlebih dahulu materi
yang akan dibahas, terutama pekerjaan
kelompok yang masih harus
diselesaikan di pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Pertemuan 2 (3 x 45 menit)
3.3.1 Membedakan besaran vektor dan besaran skalar.
3.3.2 Menggambar vektor.
3.3.3 Menjumlah vektor secara analitik.
3.3.4 Menentukan besar perpindahan dengan analisis vektor
4.3.1 Menyusun rancangan percobaan untuk menentukan resultan vektor
sebidang
4.3.2 Melakukan percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang
4.3.3 Mempresentasikan hasil percobaan untuk menentukan vektor sebidang
93
Alokasi
Sintaks Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Orientasi : 20
Melakukan pembukaan dengan salam menit
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran ( religius)
Memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
Apersepsi :
Mengaitkan materi pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan tema sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat
dengan bertanya, misal :
Bagaimana cara melakukan penjumlahan
pada vektor?
Motivasi :
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
Meminta peserta didik untuk kembali
berkumpul bersama kelompoknya
Kegiatan Inti 100
5. Verifikasi Tiap kelompok menempelkan hasil menit
pekerjaan ke dinding ruang kelas atau
papan tulis
94
Tiap kelompok memverifikasi jawaban
kelompoknya dengan jawaban kelompok
lainnya dan memberi/membuat catatan
baik untuk jawaban yang berbeda atau
jawaban yang sama dengan kelompok
lain.
Tiap kelompok menyampaikan catatan
hasil verfikasi jawaban kelompoknya
dengan kelompok lain dan saling
6. Generalisasi/ memberi tanggapan catatan yang di
penarikan samapaikan dengan bahasa yang baik.
kesimpulan (integrasi)
Guru meluruskan pendapat yang kurang
tepat dan memberi penguatan pendapat
yang sudah benar
95
Pertemuan 3 (3 x 45 menit)
3.3.5 Menentukan besar kecepatan dengan analisis vektor
3.3.6 Menentukan besar percepatan dengan analisis vektor
3.3.7 Menentukan besar gaya dengan analisis vektor
4.3.1 Menyusun rancangan percobaan untuk menentukan resultan vektor
sebidang
4.3.2 Melakukan percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang
4.3.3 Mempresentasikan hasil percobaan untuk menentukan vektor sebidang
Alokasi
Sintaks Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Orientasi : 20
Melakukan pembukaan dengan salam menit
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran ( religius)
Memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
Apersepsi :
Mengaitkan materi pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan tema sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat
dengan bertanya, misal :
Bagaimana cara mendapatkan resultan
vektor?
Motivasi :
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
96
Kegiatan Inti 100
menit
1. Pemberian Guru meminta peserta didik untuk
stimulus/ memperhatikan tayangan animasi dan
Stimulation membuat pertanyaan berkaitan dengan
kecepatan, percepatan, dan besar gaya
pada vektor
2. Identifikasi Berdasarkan fakta/fenomena yang
Masalah / telah diamati, guru mendorong peserta
Problem didik untuk peserta didik
Statement mengemukakan masalah;
97
menempel hasilnya (tanggung jawab
dan disiplin).
Guru memantau, membimbing dan
mengarahkan jalannya diskusi
Peserta didik dituntut untuk berfikir
kritis dan kreatif untuk
menyelesaikan beberapa soal (soal
5. Verifikasi HOTS) yang ada di lembar kerja
peserta didik/soal
Tiap kelompok menempelkan hasil
pekerjaan ke dinding ruang kelas atau
papan tulis
Tiap kelompok memverifikasi jawaban
kelompoknya dengan jawaban
kelompok lainnya dan
memberi/membuat catatan baik untuk
jawaban yang berbeda atau jawaban
yang sama dengan kelompok lain.
Tiap kelompok menyampaikan catatan
hasil verfikasi jawaban kelompoknya
dengan kelompok lain dan saling
memberi tanggapan catatan yang di
samapaikan dengan bahasa yang baik.
(integrasi)
Guru meluruskan pendapat yang
kurang tepat dan memberi penguatan
pendapat yang sudah benar
Penutup Bersama peserta didik membuat 15
kesimpulan sementara bahwa untuk menit
menentukan besar kecepartan,
percepatan dan besar gaya pada vektor
secara analitis.
98
Guru menyampaikan ke peserta didik
untuk mempelajari kembali materi yang
akan dibahas sebagai persiapan untuk
mengikuti ulangan harian di pertemuan
berikutnya setelah sesi penarikan
kesimpulan selesai dilakukan di
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Pertemuan 4 (3 x 45 menit)
3.3.5 Menentukan besar kecepatan dengan analisis vektor
3.3.6 Menentukan besar percepatan dengan analisis vektor
3.3.7 Menentukan besar gaya dengan analisis vektor
4.3.1 Menyusun rancangan percobaan untuk menentukan resultan vektor
sebidang
4.3.2 Melakukan percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang
4.3.3 Mempresentasikan hasil percobaan untuk menentukan vektor sebidang
Alokasi
Sintaks Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Orientasi : 15
Melakukan pembukaan dengan salam menit
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran ( religius)
Memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
Apersepsi :
Mengaitkan materi pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan tema sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat
dengan bertanya, misal :
99
Bagaimana cara menentukan resultan
vektor?
Motivasi :
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
Meminta peserta didik untuk kembali
berkumpul bersama kelompoknya
Kegiatan Inti
6. Generalisasi/ Peserta didik diminta menyimpulkan
penarikan solusi tiap jawaban pertanyaan dan guru 45
kesimpulan memberi penekanan. menit
Guru memberi penekanan kesimpulan
yang disampaikan peserta didik
60
Guru memberikan soal ulangan harian menit
berdasarkan materi yang telah di pelajari
Penutup Bersama peserta didik mengevaluasi 15
ketercapaian indikator terkait dengan menit
materi vektor yang telah di pelajari.
Guru menyampaikan ke peserta didik
untuk mempelajari kembali materi yang
telah dipelajari jika masih ada yang
merasa belum mencapai ketuntasan
dalam ulangan harian
Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam
100
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.Instrumen Penilaian
a. Penilaian pengetahuan
Tes tertulis uraian
LEMBAR REKAPITULASI NILAI TES TERTULIS
Soal
No NIS Nama Predikat
Uraian Nilai
1 00000 Dewi 41 86 B
2
…
101
b. Pengayaan
- Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
102
Lampiran 6. Bahan Ajar
HAKIKAT ILMU FISIKA
1. Hakikat Ilmu Fisika
Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkungan
hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi yang menyertainya. Fisika
memiliki keterkaitan erat dengan matematika, karena banyak teori fisika
yang dinotasikan atau dilambangkan dengan persamaan matematika.
Pada hakikatnya, ilmu fisika merupakan sebuah kumpulan
pengetahuan (produk), jalan berpikir (sikap), dan cara untuk penyelidikan
(proses).
a. Fisika sebagai produk
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi
antara manusia dengan alam lingkungan. Interaksi itu memberikan
pembelajaran kepada manusia sehinga menemukan pengalaman yang
semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta berubah
perilakunya.
Dalam wacana ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai
kegiatan penyelidikan yang kreatif dari para ilmuwan diinventarisir,
dikumpulkan dan disusun secara sistematik menjadi sebuah kumpulan
pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk atau “a body of
knowledge”.
Pengelompokan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang kajian
yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian disebut
sebagai fisika, kimia, dan biologi. Untuk fisika kumpulan pengetahuan
itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.
1) Fakta adalah keadaaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala
peristiwa yang terjadi di alam yang dapat ditangkap oleh indera
manusia dan diakui oleh banyak orang (umum) sebagai suatu
pengetahuan. Dua kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi
sebuah fakta dalam fisika yaitu: dapat diamati secara langsung dan
dapat didemonstrasikan kembali di waktu yang lain. Fakta merupakan
103
dasar bagi konsep, prinsip, hukum, teori atau model. Sebaliknya kita
juga dapat menyatakan bahwa, konsep, prinsip, hukum, teori, dan
model keberadaannyan untuk menjelaskan dan memahami fakta.
Contoh fakta dalam fisika antara lain magnet dapat manarik besi,
logam dapat menghantarkan listrik, kalor dapat merubah wujud
benda.
2) Konsep adalah gagasan atau abstraksi dari suatu benda atau fenomena
alam yang mempunyai sifat atau simbol tertentu. Konsep berfungsi
sebagai penghubung antara suatu fakta dengan fakta lain yang saling
berubungan. Menurut Bruner, Goodnow dan Austin (Collette dan
Chiappetta: 1994) konsep memiliki lima elemen atau unsur penting
yaitu nama, definisi, atribut, nilai (value), dan contoh. Yang dimaksud
dengan atribut itu misalnya adalah warna, ukuran, bentuk, bau, dan
sebagainya. Contoh-contoh konsep dalam fisika antara lain frekuensi
yang didefinisikan sebagai jumlah getaran per satuan waktu dan
kecepatan yang didefinisikan sebagai perubahan posisi benda tiap
satuan waktu.
3) Prinsip adalah pola umum (generalisasi) dari hubungan antara konsep-
konsep yang berkaitan. Prinsip adalah hukum yang bersifat khusus.
Contoh prinsip dalam fisika adalah gaya sentripetal menyebabkan
benda bergerak melingkar.
4) Hukum adalah prinsip yang bersifat umum dan kebenarannya telah
diterima karena telah teruji secara konsisten dan didukung oleh bukti-
bukti ilmiah. Hukum Fisika adalah suatu aturan dasar yang
menyimpulkan pengamatan berkaitan untuk menjelaskan suatu pola
kejadian. Contoh hukum fisika antara lain hukum pemantulan cahaya
yang menyatakan bahwa sudut datang berkas cahaya sama dengan
sudut pantulnya. Hukum fisika tidak dapat memberi alasasn mengapa
fenomena ini terjadi, hukum fisika secara sederhana hanyalah
menceritakan fenomena tersebut.
104
5) Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip,
hukum, dan teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling keterkaitan
antara konsep-konsep dan variabel-variabel. Pada umumnya prinsip
dan hukum dapat dinyatakan secara matematis. Misalnya hukum II
Newton dapat dinyatakan dengan rumus F=ma. (F=gaya, m=massa:
jika massa nya konstan, a=percepatan)
6) Teori adalah suatu penjelasan berdasarkan pada berbagai pengamatan
yang didukung oleh hasil-hasil eksperimen. Teori disusun untuk
menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak dapat langsung
diamati, misalnya teori atom, teori kinetik gas, teori relativitas. Teori
tetaplah teori tidak mungkin menjadi hukum atau fakta. Teori bersifat
tentatif sampai terbukti tidak benar dan diperbaiki. Hawking (1988)
yang dikutip oleh Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan bahwa
“kita tidak dapat membuktikan kebenaran suatu teori meskipun
banyak hasil eksperimen mendukung teori tersebut, karena kita tidak
pernah yakin bahwa pada waktu yang akan datang hasilnya tidak akan
kontradiksi dengan teori tersebut, sedangkan kita dapat membuktikan
ketidakbenaran suatu teori cukup dengan hanya satu bukti yang
menyimpang. Jadi, teori memiliki fungsi yang berbeda dengan fakta,
konsep maupun hukum.
7) Model adalah representasi dari suatu benda atau sistem yang dibuat
sebagai visualisasi untuk memudahkan pemahaman terhadap suatu
benda atau fenomena alam tertentu. Contoh model dalam fisika antara
lain model atom Thomson dan model atom Rutherford.
b. Fisika sebagai sikap
Penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-
kegiatan kreatif seperti pengamatan, pengukuran, dan penyelidikan atau
percobaan, yang semua itu memerlukan proses mental dan sikap yang
berasal dan pemikiran. Jadi dengan pemikirannya orang bertindak dan
bersikap, sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah.
Pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika
itu menggambarkan rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang
105
besar, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta
mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang
kemudian memaknai hakikat fisika sebagai sikap atau “a way of
thinking”.
c. Fisika sebagai proses
Fisika sebagai proses atau juga disebut sebagai “a way of
investigating” memberikan gambaran mengenai bagaimana para
ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan. Jadi fisika sebagai
proses memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan
untuk menyusun pengetahuan. Untuk memahami fenomena alam dan
hukum-hukum yang berlaku, perlu dipelajari objek-objek dan kejadian-
kejadian di alam itu. Objek-objek dan kejadian-kejadian alam itu harus
diselidiki dengan melakukan eksperimen dan observasi serta dicari
penjelasannya melalui proses pemikiran untuk mendapatkan alasan dan
argumentasinya. Jadi pemahaman fisika sebagai proses adalah
pemahaman mengenai bagaimana informasi ilmiah dalam fisika
diperoleh, diuji, dan divalidasi. Pemahaman fisika sebagai proses sangat
berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan,
pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Pembelajaran fisika sebagai
proses hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan proses sains
pada diri siswa.
106
1) Pengamatan kuantitatif, yaitu pengamatan dengan mengamati data
berupa angka-angka.
2) Pengamatan kualitatif, yaitu pengamatan yang dilakukan
menggunakan indra.
Misalnya: Benjamin Franklin mengalami kesulitan dalam melihat huruf
kecil dan huruf besar baik jarak jauh maupun jarak dekat.
b. Merumuskan masalah
Rumusan masalah yang dibuat dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaaan dengan menggunakan kata tanya 5w + 1H (what,
when, who, which, why, how), yaitu apa, kapan, siapa, manakah,
mengapa, dan bagaimana.
Misalnya, Franklin mengalami kesulitan dalam melihat benda
jauh dan dekat, Franklin merumuskan masalah dengan mengajukan
pertanyaan: Bagaimana cara agar orang yang tidak dapat melihat benda
jauh dan dekat dapat melihat benda tersebut dalam waktu yang
bersamaan?
c. Mengumpulkan informasi atau kajian pustaka
Mengumpulkan informasi yaitu melakukan studi pustaka untuk
mempelajari hasil-hasil penelitian yang dahulu dengan harapan
memperoleh cara-cara yang lebih baik untuk melakukan penelitian dan
menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada penelitian
sebelumnya.
Misalnya, kajian pustaka atau informasi yang dapat dikumpulkan
oleh Franklin untuk penelitiannya adalah informasi tentang lensa mata,
penemuan lensa cembung, dan lensa cekung.
d. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan atau diuji
kebenarannya. Contoh untuk masalah terkait orang tidak dapat melihat
benda pada jarak jauh, berdasarkan hasil studi literatur atau indikasi-
indikasi awal yang ditemukannnya, dapat merumuskan hipotesis yaitu
107
“Lensa mata tidak dapat berakomodasi dengan tepat”, “Lensa cembung
dan cekung dapat membantu melihat benda pada jarak tertentu”.
e. Melakukan percobaan atau eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis
yang diajukan.. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Eksperimen yang dilakukan untuk meguji hipotesis dilakukan secara
berulang. Hal ini bertujuan untuk memberikan data yang konsisten atau
menjamin ketepatan data hasil penelitian. Dalam melakukan eksperimen
perhitungkan juga semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada
eksperimen. Terdapat tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel
terikat, dan variabel kontrol.
Contoh, untuk menguji hipotesis bahwa bagaimana lensa
cembung dan lensa cekung digabung untuk membuat sebuah kacamata.
Pemasangan lensa dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan
bentuk dan diameter yang berbeda-beda untuk mendapatkan kacamata
yang dapat melihat benda dengan tepat.
f. Menganalisis data
Datta yang diperoleh memlaui eksperimen kemudian dianalisis
untuk mengetahui apakah data tersebut sudah cukup mendukung
hipotesis atau belum. Hasil analisis data seringkali tidak atau kurang
cukup mendukung hipotesis, sehingga pada keadaan ini bisa saja
merumuskan hipotesis baru berdasarkan analisis data tersebut dan
mengulang kembali percobaannya.
g. Menarik kesimpulan
Kesimpulan penelitian merupakan ringakasan analisis data yang
menghubungkan hasil ekspeimen dengan hipotesis. Jika hasil analisis
data sudah cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis diterima dan
mejadi teori. Kesimpulan diakhiri dengan memberikan pemikiran berupa
pertanyaan untuk penelitian lebih lanjut.
Misalnya: dari analisis data yang diperoleh Franklin
mendapatkan kesimpulan bahwa kedua lensa tersebut dapat disatukan
dalam satu kacamata yang biasa dikenal dengan kacamata bifokal. Untuk
108
penelitian selanjutnya, yaitu apakah sesama lensa cekung maupun
cembung bisa dijadikan menjadi kacamata.
3. Keselamatan Kerja di Laboratorium
Dalam melaksanakan percobaan fisika diperlukan keselamatan kerja
laboratorium. Keselamatan kerja di laboratorium yaitu sebagai berikut.
a. Keselamatan terhadap benda panas
1) Lakukan prosedur yang sesuai ketika menyalakan sebuah pembakar
bunsen. Tanyakan pada guru jika dirasa kurang mengerti. Jika api
keluar dari pembakar bunsen dan menuju ke arah anda, segera
padamkan gas. Jangan sentuh pembakar bunsen saat api menyala.
Padamkan bunsen dengan menutup langsung saat api menyala pada
bunsen tersebut. Jika api keluar dari pembakar bunsen maka tutuplah
dengan kain basah.
2) Gunakan jepitan atau tang dan pemegang tabung uji atau sarung tahan
api.
3) Ketika memanaskan tabung uji arahkan tabung itu dari tubuh kita
karena zat kimia dapat memercik keluar dari tabung uji yang
dipanaskan.
b. Keselamatan terhadap api
1) Ikat rambut ketika berada di dekat api yang menyala.
2) Jangan melintas di dekat nyala api yang terbuka.
3) Jangan memanaskan zat pada wadah tertutup.
4) Jangan memanaskan pelarut yang dapat terbakar secara langsung.
5) Gunakan alat pemadam kebakaran dan baju tahan api
c. Keselamatan terhadap peralatan mudah pecah
1) Periksa alat tersebut terdapat retakan atau gumpilan.
2) Jangan memaksa saat memasang tabung kaca ke penjepit berkaret.
3) Jangan memanaskan alat mudah pecah yang belum kering. Gunakan
tabir kawat untuk melindungi alat mudah pecah tersebut dari nyala
api.
4) Jangan mengangkat alat mudah pecah.
109
5) Cuci alat mudah pecah setelah pemakaian, biarkan pada udara terbuka
agar kering.
d. Keselamatan terhadap jaringan listrik
1) Meja praktikum dalam keadaan kering
2) Tangan dalam keadaan kering menggunakan sarung tangan karet,
menggunakan sepatu beralas karet yang kering untuk menghindari
sengatan listrik.
3) Jangan menggunakan kabel gulung yang panjang
4) Pengecekan rangkaian listrik dilakukan jika rangkaian telah diputus
dari sumber listrik.
5) Jangan menghubungkan banyak peralatan listrik ke sebuah stop
kontak
4. Peran Fisika dalam Kehidupan
Peran ilmu fisika dalam beberapa bidang kehidupan antara lain
sebagai berikut:
a. Bidang Industri
Peranan fisika dalam bidang industri sangat banyak. Banyak sekali
penemuan-penemuan baru dalam dunia industri, seperti bahan
semikonduktor, superkapasitor, nanoteknologi, peralatan optik, bahan
polimer, penemuan mesin pendingin dan pemanas.
b. Bidang Teknologi
Banyak sekali peralatan dengan teknologi canggih yang menggunakan
konsep dasar hukum fisika, misalnya teknologi digital yang banyak
berkembang saat ini menggunakan konsep gelombang elektromagnetik
seperti microwave.
c. Bidang Transportasi
Penggunaan transportasi tradisional seperti delman dan gerobak
memanfaatkan gaya dorong dan gaya tarik. Konsep fluida yang
diterapkan pada model kendaraan. Bahkan penemuan lift dan motor
listrik juga termasuk penerapan fisika.
d. Bidang Telekomunikasi
110
Penemuan berbagai peralatan telekomunikasi dari telepon, telegraf,
internet, dan handphone memanfaatkan ilmu fisika khususnya
gelombang.
e. Bidang Pertanian
Penggunaan teknologi radiasi dapat digunakan untuk mengatasi berbagai
masalah dalam bidang pertanian. Contohnya seperti pemuliaan tanaman.
f. Bidang Kedokteran
Dalam kedokteran ditemukan berbagai alat yang menunjang pengobatan
dan diagnosa dokter seperti CT Scan, X-ray, radioterapi, dan
ultrasonografi.
g. Bidang Energi
Peranan fisika dibidang energi antara lain penemuan energi listrik dari
sumber biotik seperti air, angin, panas bumi, uap, dan nuklir. Bahkan
penemuan teknologi untuk mengubah cahaya matahari sebagai energi
listrik.
111
PENGUKURAN
Besaran fisika
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta
memiliki satuan. Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu
dan tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh
besaran. Tujuh besaran pokok dan satuannya berdasarkan sistem satuan
internasional (SI) sebagaimana yang tertera pada tabel berikut:
Tabel Besaran Pokok dan Satuannya
Besaran Pokok Satuan SI
Massa kilogram (kg)
Panjang meter (m)
Waktu sekon (s)
Kuat Arus ampere (A)
Suhu kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd)
Jumlah Zat mole (mol)
Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.
2. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok.
Contoh besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas
sama dengan panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar keduanya
merupakan satuan panjang. Perhatikan tabel besaran turunan, satuan dan
dimensi di bawah ini.
112
Tabel Besaran Turunan dan Satuannya
Besaran Turunan Satuan SI
Gaya (F) kg.m.s-2
Massa Jenis (p) kg.m-3
Usaha (W) kg.m2.s-2
Tekanan (P) kg.m-1.s-2
Percepatan m.s-2
Luas (A) m2
Kecepatan (v) m.s-1
Volume (V) m3
Satuan
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur.
Jenis-jenis satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya
secara internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh:
meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Second)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
113
b. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan
hanya digunkan pada . Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan
langkah.
Dimensi Besaran
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol
(lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan
cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apapun jenis satuan
besaran yang digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran tersebut,
misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, ff, keempat satuan
itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.
Tabel lambang dimensi besaran pokok
114
Notasi Ilmiah
Permasalahan dalam fisika kadang melibatkan angka yang terlalu besar dan
kadang teralu kecil. Contohnya kecepatan cahaya kurang lebih sebesar: c=
300.000.000 m/s muatan elektron kurang lebih sebesar: e=
0,00000000000000000016 coulomb. Jika ditulis seperti diatas memakan
tempat/ tidak efisien. Untuk mengatasi masalah tersebut kita dapat
menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku. Dalam notasi ilmiah, hasil
pengukuran dapat dinyatakan: a x 10n ; -10 < a < 10 dan n = bilangan bulat jika
ditulis dengan notasi ilmiah kedua contoh diatas menjadi: c= 3.108 m/s dan e=
1,6.10-19 coulomb.
115
2. Operasi angka penting
a. Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka
penting hanya boleh terdapat satu angka taksiran saja.
b. Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya
dengan angka penting yang paling sedikit.
c. Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang
dari 5 dihilangkan
Alat Ukur
Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini
bergantung pada skala terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang
tertera pada alat ukur maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut.
Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:
Alat Ukur Panjang
1) Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan
ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm. Pada
pembacaan skala, kedudukan mata
pengamat harus tegak lurus dengan skala mistar yang di baca.
2) Jangka Sorong
116
a. Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka
sorong.
b. Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang
dapat bergeser/digerakan.
3) Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat
ukur panjang dengan ingkat
ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm
atau 0,001 cm. Skala terkecil (skala
nonius) pada mikrometer sekrup
terdapat pada rahang geser,
sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap. Mikrometer
sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat
yang sangat tipis.
Alat Ukur Massa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah
neraca. Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya neraca dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
117
3. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai
1 mg atau 0,001 g.
118
b. Mikrometer sekrup
119
BESARAN VEKTOR
Nama vektor dapat dituliskan dengan satu huruf atau dengan dua huruf.
Jika dituliskan dengan dua huruf maka huruf depan menyatakan titik
tangkap dan huruf belakang menyatakan arah vektor. Besar sebuah vektor
dapat ditulis dengan beberapa cara diantaranya dengan memeberi tanda
mutlak (| |) atau dicetak miring tanpa ditebalkan.
A ⃗⃗⃗⃗⃗ B
𝐴𝐵
Besaran vektor memiliki sifat – sifat antara lain :
120
- ⃗ berlawanan, maka besar resultan vektor 𝑅⃗
Jika vektor 𝐴 dan 𝐵
adalah :
𝑅⃗ = |𝐴 + 𝐵
⃗|
𝑅⃗ = √𝐴 2 + 𝐵
⃗ 2
Dengan arah :
𝐵
𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1 ( )
𝐴
Misalnya A memacu kendaraan lurus ke timur sejauh 40 km kemudian
berbelok tegak lurus menuju utara sejauh 30 km. Secara grafis
perpindahan A adalah :
121
Besar resultan perpindahan r adalah :
𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2 = √402 + 302 = √2.500 = 50 km
Dan arahnya :
𝑦 30 3 3
tan 𝜃 = 𝑥 = = ; 𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1 (4) = 37o terhadap sumbu
40 4
x positif.
3. Resultan Vektor dengan Metode Segitiga
a. Melukis Resultan Beberapa Vektor dengan Metode Segitiga
Langkah – langkah mencari resultan vektor dengan metode
segitiga dapat dilakukan sebagai berikut.
1) Lukis vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya, misal 𝐴
⃗ sesuai dengan nilai dan arahnya
2) Lukis vektor kedua, misalnya 𝐵
dengan titik tangkapnya berimpit pada ujung vektor pertama
3) Hubungkan titik tangkap vektor pertama (𝐴) dengan ujung
⃗)
vektor kedua (𝐵
122
⃗ . Vektor
ditarik garis dari titik pangkal vektor 𝐴 ke ujung vektor 𝐵
inilah, 𝑅⃗ yang merupakan resultan dari vektor 𝐴 dan 𝐵
⃗ seperti pada
gambar b.
⃗ , besarnya resultan 𝑅⃗
Dengan menggunakan vektor 𝐶 dan 𝐷
dapat dicari dengan cara,
𝑅⃗ = √(𝐴 + 𝐶 )2 + 𝐷
⃗ 2 = √(𝐴 2 + 2𝐴 𝐶 + 𝐶 2 + 𝐷
⃗ 2
123
Penjumlahan vektor dengan metode
segitiga
Kekurangan dari metode ini adalah satu kali lukisan hanya dapat
digunakan untuk mencari resultan dua buah vektor. Untuk resultan
yang terdiri atas tiga buah vektor diperlukan dua buah jajargenjang
dan seterusnya.
5. Melukis Resultan Beberapa Vektor dengan Metode Poligon
Langkah – langkah untuk mencari resultan vektor dengan metode
poligon adalah sebagai berikut.
a. Lukis vektor pertama
b. Lukis vektor kedua dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor
pertama
c. Lukis vektor ketiga dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor
kedua dan seterusnya hingga semua vektor yang akan dicari
resultannya telah dilukis.
124
6. Metode Analisis
Metode ini, mencari resultan dengan cara perhitungan bukan
pengukuran, yaitu dengan menggunakan rumus kosinus dan mencari
arah vektor resultan dengan menggunakan rumus sinus.
a. Menentukan Resultan Vektor Menggunakan Rumus Kosinus
Untuk menentukan vektor resultan secara matematis dapat
menggunakan rumus kosinus, yaitu sebagai berikut.
Keterangan :
R = resultan vektor
A = vektor pertama
B = vektor kedua
𝜃 = sudut apit antara kedua vektor
b. Menentukan Arah Resultan Vektor Menggunakan Rumus Sinus
125
Gambar di atas menunjukan sebuah vektor 𝐴 yang diuraikan menjadi
dua buah vektor komponen yang masing – masing berada pada sumbu
x (𝐴𝑥) dan sumbu y (𝐴𝑦). Besar setiap komponen vektor tersebut dapat
ditulis sebagai berikut.
𝐴𝑥 = 𝐴 cos 𝜃 dan 𝐴𝑦 = 𝐴 sin 𝜃
Dengan menerapkan prinsip Phythagoras didapatkan.
𝐴 = √𝐴𝑥 2 + 𝐴𝑦 2
126
𝑅 = √(∑ ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑅𝑥 2 + ∑ ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑅𝑦 2 )
D. Perhitungan Vektor
1. Vektor Satuan dan Vektor Posisi
Untuk menentukan posisi titik materi pada suatu bidang (dua
dimensi) dan pada suatu ruangan (tiga dimensi) digunakan vektor posisi.
Vektor posisi ini dinyatakan dengan vektor satuan. Vektor satuan pada
sumbu x adalah 𝑖̂, pada sumbu y adalah 𝑗̂, dan pada sumbu z adalah 𝑘̂.
2. Penjumlahan Vektor
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika
vektor – vektor tersebut merupakan vektor sejenis, maksudnya vektor –
vektor tersebut berasal dari besaran yang sama, misalnya vektor gaya
dengan vektor gaya atau vektor kecepatan dengan vektor kecepatan.
Vektor 𝐴 dapat diproyeksikan pada sumbu x, y, dan z sebagai
komponen – komponennya. Komponen – komponen tersebut adalah
𝐴𝑥, 𝐴𝑦, dan 𝐴𝑧 dengan 𝐴𝑥 = 𝐴𝑥 𝑖̂, 𝐴𝑦 = 𝐴𝑦 𝑖̂, dan 𝐴𝑧 = 𝐴𝑧 𝑖̂. Dengan
127
Apabila vektor 𝑅⃗ merupakan hasil penjumlahan antara vektor 𝐴 dan
⃗ maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut.
vektor 𝐵
1) Vektor pada bidang
𝑅⃗ = (𝐴𝑥 + 𝐵𝑥 ) 𝑖̂ + (𝐴𝑦 + 𝐵𝑦 ) 𝑗̂
2) Vektor pada ruang
𝑅⃗ = (𝐴𝑥 + 𝐵𝑥 ) 𝑖̂ + (𝐴𝑦 + 𝐵𝑦 ) 𝑗̂ + (𝐴𝑧 + 𝐵𝑧 ) 𝑘̂
3. Perkalian Vektor
a. Perkalian Bilangan dengan Vektor
Jika vektor 𝐴 dikalikan dengan bilangan tertentu misalnya a
⃗ yang merupakan hasil
akan dihasilkan sebuah vektor baru 𝐵
perkalian antara vektor 𝐴 dan bilangan a.
⃗
𝐴𝑎 = 𝐵
Dengan a = 1, 2, 3, 4, …. Dst.
Misalnya, 𝐴 = 5𝑖̂ dikalikan dengan a = 2 maka,
⃗
𝐴𝑎 = 𝐵
5𝑖̂(2) = 10𝑖̂
b. Perkalian skalar (perkalian titik)
⃗ dapat dituliskan
Perkalian skalar antara vektor 𝐴 dan vektor 𝐵
sebagai berikut.
⃗ = A B cos α
𝐴 .𝐵
⃗.
dengan α adalah sudut antara vektor 𝐴 dan vektor 𝐵
⃗ =𝐵
Pada perkalian skalar berlaku : 𝐴 . 𝐵 ⃗ .𝐴
Perkalian skalar untuk vektor satuan adalah
𝑖̂ . 𝑖̂ = 𝑗̂ . 𝑗̂ = 𝑘̂ . 𝑘̂ = 1
𝑖̂ . 𝑗̂ = 𝑗̂ . 𝑘̂ = 𝑘̂ . 𝑖̂ = 0
c. Perkalian vektor (perkalian silang)
⃗ yang
Perkalian vektor adalah perkalian antara vektor 𝐴 dan 𝐵
menghasilkan vektor baru 𝐶 yang arahnya tegak lurus terhadap
⃗ ). Perkalian vektor antara 𝐴 dan 𝐵
bidang vektor (𝐴, 𝐵 ⃗ dapat ditulis
sebagai berikut.
128
⃗ = A B sin α
𝐶 = 𝐴×𝐵
Arah vektor 𝐶 bergantung pada perkaliannya,
⃗ = −𝐵
𝐴 × 𝐵 ⃗ ×𝐴
Untuk memudahkan penentuan arah vektor hasil perkalian silang,
digunakan aturan tangan kanan.
129
2. Perpindahan (∆𝑟̂ )
Perpindahan adalah perubahan posisi partikel pada selang waktu
tertentu.
𝑟̂1 = 𝑥1 𝑖̂ + 𝑦1 𝑗̂
𝑟̂2 = 𝑥2 𝑖̂ + 𝑦2 𝑗̂
Perpindahan dari A ke B :
∆𝑟̂ = 𝑟̂2 − 𝑟̂1 = (𝑥2 𝑖̂ + 𝑦2 𝑗̂) – (𝑥1 𝑖̂ + 𝑦1 𝑗̂)
∆𝑟̂ = (𝑥2 − 𝑥1 )𝑖̂ + (𝑦2 − 𝑦1 )𝑗̂
∆𝑟̂ = ∆x𝑖̂ + ∆y𝑗̂
Besar perpindahan dari A ke B :
|∆𝑟̂ | = √∆𝑥 2 + ∆𝑦 2
Arah perpindahan :
∆𝑦
θ = tan-1 ∆𝑥
3. Kecepatan Partikel
a. Kecepatan rata – rata (𝑣̅ )
Kecepatan rata – rata adalah perubahan posisi tiap selang waktu
tertentu.
∆𝑟̂ ∆𝑥 ∆𝑦
𝑣̅ = = 𝑖̂ + 𝑗̂
∆𝑡 ∆𝑡 ∆𝑡
Besar kecepatan rata – rata :
atau
𝑑𝑟 𝑑𝑥 𝑑𝑦
v = 𝑑𝑡 = 𝑖̂ + 𝑑𝑡 𝑗̂
𝑑𝑡
v = 𝑣𝑥 𝑖̂ + 𝑣𝑦 𝑗̂
130
4. Percepatan Partikel
a. Percepatan rata – rata (𝑎̅)
Percepatan rata – rata adalah perubahan kecepatan tiap selang
waktu tertentu.
∆𝑣 𝑣2 − 𝑣1
𝑎̅ = =
∆𝑡 𝑡2 − 𝑡1
atau
(𝑣𝑥2 𝑖̂ + 𝑣𝑦2 𝑗̂) − (𝑣𝑥1 𝑖̂ + 𝑣𝑦1 𝑗̂)
𝑎̅ =
∆𝑡
(𝑣𝑥2 − 𝑣𝑥1 )𝑖̂ (𝑣𝑦2 − 𝑣𝑦1 )𝑗̂
𝑎̅ = +
∆𝑡 ∆𝑡
∆𝑣𝑥 ∆𝑣𝑦
𝑎̅ = 𝑖̂ + 𝑗̂
∆𝑡 ∆𝑡
𝑎̅ = 𝑎̅𝑥 𝑖̂ + 𝑎̅𝑦 𝑗̂
Besar percepatan rata – rata :
atau turunan pertama kecepatan (v) terhadap waktu (t) atau turunan
kedua posisi terhadap waktu.
∆𝑣 𝑑𝑣 𝑑2 𝑟 𝑑2 𝑥 𝑑2 𝑦
a = lim = 𝑑𝑡 atau a = 𝑑𝑡 2 = 𝑑𝑡 2 𝑖̂ + 𝑑𝑡 2 𝑗̂
∆𝑡→0 ∆𝑡
𝑑𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑦
𝑎= 𝑖̂ + 𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑎 = 𝑎𝑥 𝑖̂ + 𝑎𝑦 𝑗̂
131
Lampiran 7. LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 01
Melakukan Pengukuran Besaran
A. Tujuan
Peserta didik dapat :
1. Melakukan pengukuran tunggal pada besaran panjang dengan mistar,
jangka sorong, dan micrometer sekrup
2. Menjelaskan ketelitian beberapa alat ukur panjang
3. Menentukan ketidakpastian hasil pengukuran panjang
C. Prosedur kerja
1. Ukurlah panjang pensil baru dengan mistar satu kali saja.
2. Ukurlah tebal buku satu kali saja berturut-turut dengan mistar, jangka
sorong, dan micrometer sekrup.
3. Ukur diameter dalam dan luar tutup botol satu kali saja berturut-turut
dengan mistar dan jangka sorong.
4. Ukurlah tebal kertas dengan dengan mikrometer sekrup satu kali saja.
5. Catat hasil pengukuranmu no.1- 4 pada tabel hasilpengamatan.
132
D. Tabel Hasil Pengamatan
Hasil pengukuran alat ukur
Nama Benda Besaran yang
Jangka Mikrometer
yang Diukur Diukur Mistar
Sorong Sekrup
Diameter luar
Tutup botol Diameter
dalam
Panjang
Pensil
Diameter
Panjang
Buku Lebar
Tebal
Kertas Tebal
E. AnalisisData
Dalam melaporkan hasil dari suatu pengukuran harus dinyatakan dengan
ketidakpastiannya, denagn menggunakan rumus berikut :
x xo x
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
F. Pertanyaan Diskusi
1. Pada prosedur di atas, alat ukur manakah yang memberikan hasil
pengukuran paling teliti? Sebutkan alasan dari jawaban Anda.
2. Mengapa Anda tidak menggunakan mistar untuk mengukur tebal kertas?
G. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
133
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 02
Pengukuran Berulang pada Besaran Panjang, Massa dan Waktu
A. Tujuan
1. Melakukan pengukuran berulang pada besaran panjang dengan
menggunakan jangka sorong
2. Menentukan hasil pengukuran dan kesalahan/ketidakpastian
pengukuran diameter kelereng, massa bola, dan waktu yang ditempuh
bola dari ketinggian tertentu, yang dilakukan secara berulang-ulang.
C. Langkah Kerja
1. Siapkan sebuah kelereng, ukurlah diameter kelereng paling sedikit
pada 3 sisi yang berbeda dengan menggunakan jangka sorong
2. Catatlah hasil pengukuranmu pada table hasil pengamatan
3. Ukurlah massa bola menggunakan neraca
4. Jatuhkan bola dari ketinggian yang sejajar dengan meja. Untuk
mengetahui tinggi tersebut dengan pasti gunakanlah mistar
5. Catat waktu hingga sampai ke tanah
6. Ulangi prosedur 1 s/d 5 seabnyak 3 kali
7. Catat hasil pengukuranmu dalam tabel pengamatan
D. Hasil Pengamatan
Pengkuran diameter kelereng
Pengukuran ke- x1-x3 Diameter kelereng
1 …………….
2 …………….
3 …………….
134
Pengukuran Massa Bola
Pengukuran ke- x1-x3 Massa bola (g)
1 ………………
2 ……………...
3 ………………
Pengukuran Waktu
Pengukuran ke- Ketinggian bola (m) x1-x3 Waktu yang ditempuh
sampai ke tanah (s)
1. ………………
2. 1 ………………
3. ………………
E. Analisis Data
Dalam melaporkan hasil dari suatu pengukuran harus dinyatakan dengan
ketidakpastiannya, denagn menggunakan rumus berikut :
Xo = (X1 + X2 + Xn )/N
F. Pertanyaan
1. Mengapa pengukuran suatu benda harus dilakukan secara berulang?
2. Sebelum menggunakan alat ukur , harus diperhatikan skala nol
yang tepat pada penunjukkan skala, mengapa hal ini perlu dilakukan?
G. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
135
Lampiran 8. Soal Ulangan Harian dan Kunci Jawaban
136
7. Perhatikan soal berikut : (skor : 10)
a. Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,0007060
m. Banyaknya angka penting pada hasil pengukuran tersebut adalah …
b. Tentukanlah banyaknya angka penting dari hasil pengukuran
berikut.
1) 0,56 kg
2) 25,060 cm
3) 2000 N
4) 1,3672 A
137
LEMBAR SOAL DAN KUNCI JAWABAN TES URAIAN
No Soal Jawabanl Skor
1 Apa yang dimaksud Pengukuran adalah kegiatan 4
dengan pengukuran? membandingkan suatu besaran
dengan beberapa nilai satuan besaran
tersebut yang telah ditentukan
2 Sebutkan 7 besaran Panjang m 10
Massa kg
pokok beserta satuan SI
Suhu K
Waktu s
Kuat arus listrik A
Intensitas cahaya candela
Jumlah zat mol
3 a. Ketidakpastian 3
pengukuran dengan a. 0,05 mm atau 0,005 cm
jangka sorong
adalah…
ketelitiannya 4
b. Hasil pengukuran tersebut adalah
1,4 cm = 14,0 mm
= (1,40 ± 0,05 ) cm
138
5 Dari pengamatan Ketidakpastian jangka sorong 10
menjadi = 0,005 cm
mengukur ketebalan
dengan menggunakan No Skala Skala Hasil Pengukuran
Utama Nonius x =xo±∆x
jangka sorong
(ketelitian 0,1 mm) dari
1 1,2 cm 0,03 cm 1,230 ± 0,005 cm
suatu bahan, didapat 2 1,5 cm 0,05 cm 1,550 ± 0,005 cm
hasilnya sebagai 3 1,8 cm 0,07 cm 1,870 ± 0,005 cm
berikut.
1 𝑁 ∑ 𝑥𝑖 2 − ∑(𝑥𝑖) 2
∆𝑥 = √ 8
𝑁 𝑁−1
139
1 4. 630,14−2520,04
√
4 4−1
1 2520,56−2520,04
= √
4 4−1
1 0,52
= √
4 3
= 0,10408
= 0,10
x
Ketidakpastian relatif 100%
Xo 2
m xo x 1
12,55 0,10 g
7 Perhatikan soal berikut : a. Mengandung 4 angka penting 2
a. Pada pengukuran
panjang benda
diperoleh hasil b. Banyaknya angka penting 8
pengukuran 1) 2 angka penting
0,0007060 m.
Banyaknya angka 2) 5 angka penting
penting pada hasil 3) 1 angka penting
pengukuran tersebut
4) 5 angka penting
adalah …
b. Tentukanlah
banyaknya angka
penting dari hasil
pengukuran berikut.
1) 0,56 kg
2) 25,060 cm
3) 2000 N
4) 1,3672 A
140
8 a. Penjumlahan atau pengurangan 3
a. Dengan bilangan-bilangan dengan
menggunakan aturan berpedoman pada aturan angka
berhitung dengan penting, hasil operasi
angka penting hasil penjumlahan atau pengurangan
2,74x104 g + itu hanya boleh mengandung
3
5,950x10 g adalah .. satu angka yang diragukan,
sehingga menjadi 33.350 =
b. Hasil operasi 33.400 = 3,34x104 g
pengurangan dengan
menggunakan aturan
angka penting dari b. Hasilnya 56,39 m ditulis 56,4 m 3
468,39 m dengan 412
m adalah …
TOTAL 100
141
Lampiran 9. Presensi Siswa
Tanggal
No NIS Nama
24/7 31/7 7/8 14/8 21/8 28/8
1 10756 Aisyah Dwi Puspita A √ √ √ √ √ √
2 10760 Alif Zacky Gunawan √ √ √ √ √ √
3 10785 Athifa Dhiyya Y √ √ √ √ √ √
4 10797 Bintang Mahija Aryacetta √ √ √ √ √ √
5 10801 Clara Clarissa Purnama √ √ √ √ √ √
6 10803 Daffa Abhinaya Hanan √ √ √ √ √ √
7 10808 Dennita Noor Febianty √ √ √ √ √ √
8 10822 Eleonora Bintang D √ √ √ √ √ √
9 10830 Fani Nur Arifah √ √ √ √ √ √
10 10835 Garda Emilsyah Pahlevi √ √ √ √ √ √
11 10839 Hasna Dzakiyyah F √ √ √ √ √ √
12 10851 Julian Marsel Sehrel √ √ √ √ √ √
13 10853 Kaunteya Surya Atmaja √ √ √ √ √ √
14 10855 Khadijah Rahma Johan √ √ √ √ √ √
15 10867 Maalika Puti Alfatiya √ S √ √ √ √
16 10870 Maravia Putri Aulia √ √ √ √ √ √
17 10888 Muhammad Ridhwan √ √ √ √ √ √
18 10891 Muthia Rafa Azlila √ √ √ √ √ √
19 10896 Nadya Aura Putri K √ √ √ √ √ √
20 10898 Nadya Sekar Karima √ √ √ √ √ √
21 10914 Nayan Tara Adi Satria √ √ √ √ √ √
22 10919 Nur Asana Faatiha √ √ √ √ √ √
142
Tanggal
No NIS Nama
24/7 31/7 7/8 14/8 21/8 28/8
23 10928 Puan Rizky Khairunnisa √ √ √ √ √ √
24 10933 Putri Valentin Febrianti √ √ √ √ √ √
25 10945 Raiqah Dwi Sekarriny √ √ √ √ √ √
26 10948 Rangga Bagus Aryoko √ √ √ √ √ √
27 10951 Rezlan Rafi Bruni √ √ √ √ √ √
28 10777 R.M. Harya Bima H I √ √ √ √ √
29 10958 Sally Riandi Saputri √ √ √ √ √ √
30 10963 Seto Yudhistiro Hatmojo √ √ √ √ √ √
31 10972 Syafira Naila Affani √ √ √ √ √ √
32 10975 Tabina Zhafira Abyani √ √ √ √ √ √
33 10980 Trias Nurtanti √ √ √ √ √ √
34 10984 Vanancy Princess V √ √ √ √ √ √
35 10989 William Surya Putra √ √ √ √ √ √
36 10999 Zyhan Yudhistira G √ √ √ S √ √
Total hadir 35 35 36 35 36 36
Ijin 1 - - - -
Sakit - 1 - 1 -
Alfa - - - - -
143
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK
X MIPA 4
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Tanggal
No NIS Nama
18/7 24/7 31/7 7/8 14/8 21/8 28/8
1 10749 Adelia Putri Harahap √ √ √ √ √ S √
2 10759 Alexander Azarya Pandu √ √ √ √ √ √ √
3 10765 Amara Avrylinka Putri √ √ √ √ √ √ √
4 10772 Angellyna Az Zahra √ √ √ √ √ √ √
5 10776 Aprilia Farah Az Zahra √ √ √ √ I √ √
6 10781 Arifah Rinno Ibtisamah √ √ √ √ √ √ √
7 10786 Athyna Shafra Arraziyya √ √ √ √ √ √ √
8 10791 Axel Deo Ewaldo √ √ √ √ √ √ √
9 10796 Bimo Febrihan Calisto √ √ √ √ √ √ √
10 10812 Diazti Nareswari S √ √ √ √ √ √ √
11 10817 Dyahayu Sekar Anggarini √ √ √ √ I √ √
12 10826 Emilia Widya Pranasari √ √ √ √ √ √ √
13 10828 Fadhila Tsalitsa Damayanti √ √ √ √ √ √ √
14 10834 Filolita Zatadini Prasetya √ √ √ √ √ √ √
15 10849 Jessica Suryajaya Sudarto √ √ √ √ √ √ √
16 10852 Kaisya Ladya Amanda √ √ √ √ √ √ √
17 10856 Khezia Mega Mustika √ √ √ √ √ √ √
18 10863 Livia Allesandra Rianto √ √ √ √ √ √ √
19 10871 Maria Rosa Firanti √ √ √ √ √ √ √
20 10879 Muhamad Fadhillah √ √ √ √ √ √ √
21 10884 Muhammad Hammam M √ √ √ √ √ √ √
22 10905 Nathaleon Ranggainaya √ √ √ √ √ √ √
23 10908 Naufal Afif Fadhlur √ √ √ √ √ √ √
24 10911 Naufal Musyafa Nur √ √ √ √ √ √ √
144
Tanggal
No NIS Nama
18/7 24/7 31/7 7/8 14/8 21/8 28/8
25 10915 Nicholas Radyan Pangestu √ √ √ √ √ √ √
26 10921 Nurul Aini Mufida Sari √ √ √ √ √ √ √
27 10929 Puteri Humairrah Fajr √ √ √ √ √ √ √
28 10940 Raditya Firdaus Wiragama √ √ √ √ √ √ √
29 10955 Rolland Darrent Evaro √ √ √ √ √ √ √
30 10964 Shaffa Zammara √ √ √ √ √ √ √
31 10974 Syifa Alya Puteri √ √ √ √ √ √ √
32 10985 Vania Putri Ajeng M √ √ √ √ √ √ √
33 10986 Vitantonio Betrand W √ √ √ √ √ √ √
34 10987 W Kate Vedhaswari Sup √ √ √ √ √ √ √
35 10995 Zenith Auliya √ √ √ √ √ √ √
36 10998 Zulfa Taufiqa √ √ √ √ √ √ √
Total hadir 36 36 36 36 34 35 36
Ijin - - - - 2 - -
Sakit - - - - - 1 -
Alfa - - - - - - -
145
Lampiran 10. Penilaian
HASIL PENILAIAN KELAS X MIPA 2
A. Penilaian Pengetahuan
Aspek Penilaian
No NIS Nama
Tugas UH
1 10756 Aisyah Dwi Puspita A 87 76
2 10760 Alif Zacky Gunawan 84 96
3 10785 Athifa Dhiyya Y 84 84
4 10797 Bintang Mahija Aryacetta 87 80
5 10801 Clara Clarissa Purnama 87 85
6 10803 Daffa Abhinaya Hanan 84 82
7 10808 Dennita Noor Febianty 81 83
8 10822 Eleonora Bintang D 87 73
9 10830 Fani Nur Arifah 87 88
10 10835 Garda Emilsyah Pahlevi 84 73
11 10839 Hasna Dzakiyyah F 87 97
12 10851 Julian Marsel Sehrel 81 73
13 10853 Kaunteya Surya Atmaja 81 73
14 10855 Khadijah Rahma Johan 84 94
15 10867 Maalika Puti Alfatiya 81 87
16 10870 Maravia Putri Aulia 84 86
17 10888 Muhammad Ridhwan A 87 99
18 10891 Muthia Rafa Azlila 87 82
19 10896 Nadya Aura Putri K 87 83
20 10898 Nadya Sekar Karima 84 87
21 10914 Nayan Tara Adi Satria 84 73
22 10919 Nur Asana Faatiha 87 74
23 10928 Puan Rizky Khairunnisa 87 91
24 10933 Putri Valentin Febrianti 87 83
25 10945 Raiqah Dwi Sekarriny 87 81
26 10948 Rangga Bagus Aryoko 84 73
27 10951 Rezlan Rafi Bruni 81 73
28 10777 Rm. Harya Bima Heruaji 84 92
29 10958 Sally Riandi Saputri 87 73
30 10963 Seto Yudhistiro Hatmojo 84 79
31 10972 Syafira Naila Affani 87 78
32 10975 Tabina Zhafira Abyani 87 91
33 10980 Trias Nurtanti 87 88
34 10984 Vanancy Princess V 87 91
35 10989 William Surya Putra 87 92
36 10999 Zyhan Yudhistira G 84 81
146
B. Penilaian Keterampilan
Aspek Penilaian
No NIS Nama
Portofolio Laporan
1 10756 Aisyah Dwi Puspita A 74 70
2 10760 Alif Zacky Gunawan 90 55
3 10785 Athifa Dhiyya Y 81 82
4 10797 Bintang Mahija Aryacetta 84 75
5 10801 Clara Clarissa Purnama 74 70
6 10803 Daffa Abhinaya Hanan 74 85
7 10808 Dennita Noor Febianty 61 80
8 10822 Eleonora Bintang D 74 73
9 10830 Fani Nur Arifah 61 80
10 10835 Garda Emilsyah Pahlevi 74 60
11 10839 Hasna Dzakiyyah F 74 85
12 10851 Julian Marsel Sehrel 90 93
13 10853 Kaunteya Surya Atmaja 61 80
14 10855 Khadijah Rahma Johan 90 95
15 10867 Maalika Puti Alfatiya 61 87
16 10870 Maravia Putri Aulia 74 93
17 10888 Muhammad Ridhwan A 84 95
18 10891 Muthia Rafa Azlila 61 70
19 10896 Nadya Aura Putri K 90 83
20 10898 Nadya Sekar Karima 81 90
21 10914 Nayan Tara Adi Satria 74 61
22 10919 Nur Asana Faatiha 90 80
23 10928 Puan Rizky Khairunnisa 81 85
24 10933 Putri Valentin Febrianti 61 85
25 10945 Raiqah Dwi Sekarriny 84 67
26 10948 Rangga Bagus Aryoko 84 74
27 10951 Rezlan Rafi Bruni 74 80
28 10777 Rm. Harya Bima Heruaji 84 50
29 10958 Sally Riandi Saputri 81 82
30 10963 Seto Yudhistiro Hatmojo 74 90
31 10972 Syafira Naila Affani 81 87
32 10975 Tabina Zhafira Abyani 90 85
33 10980 Trias Nurtanti 74 82
34 10984 Vanancy Princess V 84 76
35 10989 William Surya Putra 74 78
36 10999 Zyhan Yudhistira G 81 55
147
Yogyakarta, 28 Agustus 2019
Mengetahui
Guru Pembimbing Mahasiswa PLP
Aspek Penilaian
No NIS Nama
Tugas UH
1 10749 Adelia Putri Harahap 84 73
2 10759 Alexander Azarya Pandu P 87 84
3 10765 Amara Avrylinka Putri H 87 75
4 10772 Angellyna Az Zahra 84 77
5 10776 Aprilia Farah Az Zahra 84 73
6 10781 Arifah Rinno Ibtisamah 87 78
7 10786 Athyna Shafra Arraziyya 81 79
8 10791 Axel Deo Ewaldo 87 73
9 10796 Bimo Febrihan Calisto 84 73
10 10812 Diazti Nareswari S 84 79
11 10817 Dyahayu Sekar Anggarini 87 89
12 10826 Emilia Widya Pranasari 84 73
13 10828 Fadhila Tsalitsa D 87 73
14 10834 Filolita Zatadini Prasetya 84 73
15 10849 Jessica Suryajaya Sudarto 87 81
16 10852 Kaisya Ladya Amanda 87 73
17 10856 Khezia Mega Mustika 87 76
18 10863 Livia Allesandra Rianto 87 88
19 10871 Maria Rosa Firanti 87 80
20 10879 Muhamad Fadhillah 84 70
21 10884 Muhammad Hammam M 84 73
22 10905 Nathaleon Ranggainaya D 84 76
23 10908 Naufal Afif Fadhlur R 84 90
24 10911 Naufal Musyafa Nur 87 73
25 10915 Nicholas Radyan Pangestu 84 73
26 10921 Nurul Aini Mufida Sari 87 94
27 10929 Puteri Humairrah Fajr 87 73
28 10940 Raditya Firdaus Wiragama 87 73
29 10955 Rolland Darrent Evaro 84 75
148
30 10964 Shaffa Zammara 87 74
31 10974 Syifa Alya Puteri 87 74
32 10985 Vania Putri Ajeng M 84 73
33 10986 Vitantonio Betrand W 87 90
34 10987 W Kate Vedhaswari S 84 79
35 10995 Zenith Auliya 84 73
36 10998 Zulfa Taufiqa 87 84
B. Penilaian Keterampilan
Aspek Penilaian
No NIS Nama
Portofolio Laporan
1 10749 Adelia Putri Harahap 74 77
2 10759 Alexander Azarya Pandu P 94 75
3 10765 Amara Avrylinka Putri H 75 90
4 10772 Angellyna Az Zahra 75 85
5 10776 Aprilia Farah Az Zahra 74 80
6 10781 Arifah Rinno Ibtisamah 74 82
7 10786 Athyna Shafra Arraziyya 94 82
8 10791 Axel Deo Ewaldo 75 76
9 10796 Bimo Febrihan Calisto 94 85
10 10812 Diazti Nareswari S 90 82
11 10817 Dyahayu Sekar Anggarini 74 85
12 10826 Emilia Widya Pranasari 90 75
13 10828 Fadhila Tsalitsa D 74 85
14 10834 Filolita Zatadini Prasetya 75 76
15 10849 Jessica Suryajaya Sudarto 75 96
16 10852 Kaisya Ladya Amanda 90 79
17 10856 Khezia Mega Mustika 75 85
18 10863 Livia Allesandra Rianto 94 96
19 10871 Maria Rosa Firanti 74 83
20 10879 Muhamad Fadhillah 75 87
21 10884 Muhammad Hammam M 75 75
22 10905 Nathaleon Ranggainaya D 75 90
23 10908 Naufal Afif Fadhlur R 74 75
24 10911 Naufal Musyafa Nur 74 84
25 10915 Nicholas Radyan Pangestu 74 75
26 10921 Nurul Aini Mufida Sari 90 85
27 10929 Puteri Humairrah Fajr 74 87
28 10940 Raditya Firdaus Wiragama 75 93
29 10955 Rolland Darrent Evaro 75 80
30 10964 Shaffa Zammara 94 87
31 10974 Syifa Alya Puteri 75 77
32 10985 Vania Putri Ajeng M 74 76
33 10986 Vitantonio Betrand W 90 80
34 10987 W Kate Vedhaswari S 90 75
149
35 10995 Zenith Auliya 94 80
36 10998 Zulfa Taufiqa 74 83
150
Lampiran 11. Matriks
Jumlah Jam
No Kegiatan PLP I II III IV V Jumlah
8/7 - 12/7 15/7 - 19/7 22/7 - 26/7 29/7 - 2/8 5/8 - 9/8
1 Pra PLP
Penyerahan PLP 1.5 1.5
2 Pembuatan Program PLP 0
Penyusunan matriks program PLP 3 3
3 Administrasi Pembelajaran 0
151
Jumlah Jam
No Kegiatan PLP I II III IV V Jumlah
8/7 - 12/7 15/7 - 19/7 22/7 - 26/7 29/7 - 2/8 5/8 - 9/8
Prota 4 1 5
Prosem 6 1 7
4 Pembelajaran Kokulikuler 0
Persiapan 0
Konsultasi 0.75 0.75 1.25 1 3.75
Membuat RPP 6 6
Membuat media 3 6 5.5 14.5
Pengajaran terbimbing 0
Mengajar Didampingi guru 1.5 3.5 5
Teacher Assistant 2 2
Pengajaran mandiri 0
Praktik mengajar di kelas 1.5 6 10.5 6 24
Penilaian dan evaluasi 0
Pembuatan soal ulangan harian 2.5 2.5
Penilaian kerja siswa 8.25 7 15.25
Pengerjaan soal ujian nasional 1.5 1.5
5 Kegiatan Sekolah 0
Upacara bendera senin 1.25 1.25
152
Jumlah Jam
No Kegiatan PLP I II III IV V Jumlah
8/7 - 12/7 15/7 - 19/7 22/7 - 26/7 29/7 - 2/8 5/8 - 9/8
Upcara memperingati Hari Nasional 1 1
Ramah tamah pagi (5S) 0.75 0.75 0.75 0.75 3
Piket Lobby 2.5 4 0.75 9 16.25
Piket perpustakaan 10.5 5 8 8.5 32
Piket UKS 2 0.5 2.5
IMTAQ 2.25 2.25 4.5
Pendataan Tanaman kelas X 1.5 1.5
Input data siswa baru 1.75 4.5 6.25
PLS 3.5 12 15.5
7 Kegiatan PLP 0
Rapat PLP 2 2
Bimbingan DPL 0.5 1 1 2.5
6 Pembuatan Laporan 0
Pembuatan laporan 3 4 8.5 15.5
Jumlah 31 39.5 42 41.75 40.5 194.75
Mengetahui/Menyetujui
Plh. Kepala Sekolah Dosen Pembimbing Lapangan Yang Membuat
153
Drs. Bambang Istiarto, M.Ed Agus Triyanto, M.Pd Maya Eka Septiana
NIP. 19650110 198902 1 002 NIP. 19760802 200501 1 001 NIM 16405244008
154
Lampiran 13. Foto Kegiatan
155
Gambar 3. Pendampingan kunjungan PLS di meseum
156
Gambar 5. Pendataan tanaman
157
Gambar 7. Pembuatan mind mapping
158
Gambar 9. Pembelajaran mandiri
159
Gambar 11. Piket perpustakaan
160
Gambar 13. Kelas XI.MIPA.5
161