PERTANIAN
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu: Andreas Handjoko Permana
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Alwan Fauzan Aziz 1103618058
Komala 1103618011
M. Fikri Ardhana P. 11036180
Rafidah 1103618082
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.karena atas berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan
Teknologi Kelautan dan Pertanian” . Kami menyadari selesainya makalah ini
tidak lepasdari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu kami menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada:
1. selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
2. Teman-teman sekelas MP 2018 B yang membantu dan mendukung kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata Ilmu Alamiah Dasar dan
memberikan manfaat bagi pembaca khususnya untuk kami sendiri. Makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami
berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya civitas akademika
Universitas Negeri Jakarta.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang dua pertiga dari wilayahnya berupa
perairan yang sangat luas, dengan dikatakannya bahwa perairan Indonesia
memiliki potensi kekayaan sumber daya akan hayati dan non hayati yang
sedemikian besar. Teknologi dan penelitian ilmiah di sector kelautan kita
masih tertinggal. Minimnya dana dan fasilitas menjadi hambatan dan
permasalahan yang timbul bukan pada kemampuan peneliti,tetapi lebih pada
lemahnya semangat dari keinginan kuat para peneliti menghasilkan teknologi
yang bermanfaat bagi orang lain.
Dalam pengembangan IPTEK memang tidak bisa instan atau langsung
membuahkan hasil, sehingga memang membutuhkan proses dan waktu yang
sangat lama. Dalam IPTEK kelautan, Indonesia masih sangat tertinggal,
karena dengan wilayah laut Indonesia yang sedemikian luas, tidak sebanding
dengan dukungan terhadap fasilitas penelitian kelautan yang masih minim.
Oleh karena itulah perlu dikembangkan teknologi kelautan yang dapat
membantu dalam pemanfaatan sumberdaya laut yang begituh berlimpah.
Indonesia juga merupkana negara agraris yang memiliki sumber daya
alam yang melimpah khususnya dalam bidang pertanian. Begitu pesatnya
perkembangan teknologi di dunia ini, begitu pula perkembangan teknologi
dalam bidang pertanian. Pada zaman sekarang sudah banyak alat modern yang
digunkan dalam bidang pertanian. Selain untuk menghemat energi manusia,
penggunaan teknologi ini juga untuk mengefisienkanwaktu penanaman,
pemanenan dan kagiatan pertanian lainnya.
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi kelautan lokal?
2. Bagaimana perkembangan teknologi kelautan?
3. Apa saja jenis-jenis alat tangkap ikan?
4. Apa saja alat pendukung dalam penggunaan IPTEK pada penangkapan
ikan?
5. Bagaimana cara penanganan dan penyimpanan hasil tangkap?
6. Apa yang dimaksud dengan teknologi pertanian?
7. Bagaimana perkembangan teknologi pertanian di Indonesia?
8. Apa saja alat pendukung penggunaan IPTEK pada pertanian?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
2. Untuk memberi pengetahuan lebih kepada para pembaca mengenai
Perkembangan Teknologi Kelautan dan Pertanian
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dari makalah ini adalah agar kami dapat menambah
wawasan dan memahami tentang “Perkembangan Teknologi Kelautan dan
Pertanian” serta bahan diskusi kelompok, teman-teman sekelas, dan dosen.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
wegemt.org.uk. Marine Technology A Definition Archived 2012-03-24 at
the Wayback Machine, 2014
6
7
2
Faizal Rachman. “Sejarah Perkembangan Penangkapan Ikan”.diakses dari
http://kanalpengetahuan.faperta.ugm.ac.id/2017/10/26/sejarah-perkembangan-penangkapan-ikan-
faizal rachman-m-sc/, diakses pada 01 desember 2019 pukul 17:20
3
Betty Zelda Siahaan,Sondang Nurseide Sihombing,Ratna Dewi Wulaningsih,Raihanati,Dian
Alfia Purwandari,dan Ade Suryanda, Bahan ajar ilmu kealaman dasar,UPT MKU
UNJ,Jakarta,2019, hlm.120.
9
penangkap yang terdiri dari tombak dan tali panjang yang diikatkan
pada mata tombak, penggunaannya tidak saja pada perikanan skala
kecil tapi sudah bayak yang berskala besar terutama pada
penangkapan ikan laut.
b. Fish Plummets
Apabila tombak hanya mampu digunakan pada perairan yang sangat
dangkal, maka untuk menangkap ikan di perairan yang lebih dalam
lagi menggunakan fish plummets. Metode yang digunakan sama
dengan metode menombak bedanya tangkai tombak diganti dengan
seutas tali dengan panjang di sesuaikan dengan kedalaman perairan.
jenis nya dapat dilengkapi pula komponen lain seperti : tangkai (pole),
pemberat (sinker), pelampung (float), dan kili-kili (swivel). Cara
pengoperasiannya bias di pasang menetap pada suatu perairan, ditarik dari
belakang perahu/kapal yang sedang dalam keadaan berjalan, dihanyutkan,
maupun langsung diulur dengan tangan. Alat ini cenderung tidak destruktif
dan sangan selektif. Pancing dibedakan atas rawai tuna, rawai tetap,
pancing tonda dll.
a. Rawai Tuna (tuna longline)
Rawai tuna atau tuna longline adalah alat penangkap tuna yang
paling efektif. Rawai tuna merupakan rangkaian sejumlah pancing
yang dioperasikan sekaligus. Satu tuna longliner biasanya
mengoperasikan 1.000 – 2.000 mata pancing untuk sekali turun.
b. Huhate (pole and line)
Huhate khusus dipakai untuk menangkap cakalang. Tak heran
jika alat ini sering disebut “pancing cakalang”. Huhate dioperasikan
sepanjang siang hari pada saat terdapat gerombolan ikan di sekitar
kapal, alat tangkap ini bersifat aktif. Kapal akan mengejar gerombolan
ikan setelah gerombolan ikan berada di sekitar kapal, lalu diadakan
pemancingan.
c. Pancing Tonda (trolling line)
Pancing Tonda (trolling line) adalah pancing yang diberi tali
panjang dan ditarik oleh perahu atau kapal. Pancing diberi umpan ikan
segar atau umpan palsu, karena adanya tarikan maka umpan akan
bergerak di dalam air sehingga dapat merangsang ikan buas untuk
menyambarnya. Pengoperasian Pancing Tonda memerlukan
perahu/kapal yang selalu bergerak di depan gerombolan ikan yang
akan ditangkap, biasanya pancing ditarik dengan kecepatan 2-6 knot
tergantung dari jenisnya.
d. Pancing tangan
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan
dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan
13
1) Pengukuran Suhu
Dengan menggunakan data dari satelit-satelit tersebut dapat
dilakukan pemetaan suhu permukaan laut (SPL) dan kandungan
khlorofil secara ner-real-time. Dari peta sebaran SPL dan khlorofil
tersebut dapat diperoleh informasi tentang fenomena oseanografi
khususnya thermal front dan upwelling yang merupakan indikator
daerah potensi penangkapan ikan.
2) ZPPI (Zona Potensi Penangkapan Ikan)
Identifikasi daerah potensi penangkapan ikan menggunakan
teknologi penginderaan jauh merupakan cara identifikasi tidak
langsung. Dari data penginderaan jauh dilakukan identifikasi
parameter-parameter oseanografi yang berkaitan erat dengan habitat
ikan atau daerah yang diduga potensial sebagai tempat berkumpulnya
ikan, seperti daerah terjadinya termal front atau upwelling. Parameter
lain yang sekarang dapat dideteksi dengan menggunakan teknologi
satelit penginderaan jauh adalah kesuburan perairan , yang sangat erat
hubungannya dengan daerah potensi berkumpulnya ikan. Zona potensi
ikan ditentukan dengan kombinasi data/peta sebaran suhu permukaan
laut,kandungan klorofil, pola arus laut, cuaca, serta karakter toleransi
biologis ikan terhadap suhu air. Dari hasil pengamatan secara
multitemporal dapat diketahui bahwa sebaran suhu permukaan laut di
wilayah perairan laut Indonesia berubah dengan cepat. Dengan
19
4
Anonim. Teknologi IPTEK INDERAJA untuk penangkapan ikan. diakses dari
http://blognyafares.blogspot.com/2016/02/teknologi-iptek-inderaja-untuk.html,pada 01 desember
2019
5
Betty Zelda Siahaan,Sondang Nurseide Sihombing, dkk, Op.Cit., 129.
20
pengangkutan atau pada saat pemasaran. Ikan yang memiliki luka akan
mempercepat laju pembusukan.
b. Kerusakan Kimiawi
Proses kerusakan secara kimiawi adalah ditandai dengan
adanya perubahan pada bau dan warna ikan yang menjadi lebih lusam
yang disebabkan oleh oksidasi lemak.
c. Kerusakan Mikrobiologis
Suhu lingkungan merupakan faktor utama bakteri-bakteri dapat hidup.
Pada saat ikan hidup, suhu ikan masih cukup rendah yang artinya
bakteri mikroorganisme belum dapat bertumbuh dengan baik, akan
tetapi setelah ikan mati, suhu ikan akan berangsur-angsur naik dan
suhu tersebut dapat memungkinkan bagi pertumbuhan bakteri
pembusuk
7
fds. “pertanian modern di indonesia dan perkembangan teknologi penunjang”.diakses melalui
https://www.fulldronesolutions.com/pertanian-modern-di-indonesia-dan-perkembangan-teknologi-
penunjang/.pada 01 desember 2019
8
M.Kilmi,”Teknologi Pertanian”,diakses melalui
https://www.academia.edu/31427334/TEKNOLOGI_PERTANIAN,pada 01 desember 2019
27
b) Rotavator
balikan tanah. Sementara itu, untuk pengolahan tanah kedua, alat ini
digunakan untuk merapikan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu,
dan memperbaiki tata air.
c) Kultivator
d) Bajak Singkal
e) Garu sisir
f) Garu piring
g) Splinker
2. Peralatan Menanam
a) Mesin Penanam Jagung
3. Peralatan Memanen
a) Mesin Pemanen Kacang Tanah
A. Kesimpulan
Teknologi kelautan adalah teknologi memanfaatkan kekayaan sumber
daya yang dimiliki untuk menyejahterakan rakyat yang diimbangi dengan
upaya menjaga keberlanjutannya dengan mematuhi kaidah-kaidah ekologis.
Teknologi yang dikembangkan perlu menjaga keseimbangan antara
kepentingan ekonomi dengan kearifan ekologi.
Dalam perkembangan teknlogi di bidang kelautan, masyarakat mulai
menggunakan alat-alat modern untuk membantu proses penangkapan ikan di
laut untuk memperoleh tangkapan ikan yang lebih banya. Berhasil atau
tidaknya usaha penangkapan ikan di laut pada dasarnya ditentukan oleh
bagaimana memperoleh daerah penangkapan (fishing ground), gerombolan
ikan (populasi), dan potensi untuk kemudian dilakukan operasi penangkapan.
Teknologi pertanian adalah alat, cara atau metode yang digunakan
dalam mengolah/memproses input pertanian sehingga mengahsilkan output
pertanian sehingga berdayaguna dan berhasil guna baik berupa produk bahan
mentah,setengah jadi maupun siap pakai. Perkembangan teknologi pertanian
yang ada di Indonesia dewasa ini telah menunjukkan peningkatan yang sangat
pesat. Alat-alat yang di gunakan dari yang sederhana sampai yang modern
sekarang ini.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat meningkatkan wawasan pembaca
dalam Materi Perkembangan Teknologi Kelautan dan Pertanian. Adapun
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan serta kekeliruan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.Akhir kata, penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
khususnya civitas akademika Universitas Negeri Jakarta.
37
DAFTAR PUSTAKA
Siahaan, B. Z. (2019). Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: UPT MKU
UNJ.
38