Anda di halaman 1dari 5

Perpustakaan dan Laboratorium IPS

1. Pengertian Perpustakaan
Menurut kamus “The Oxford English Dictionary”, kata “library” atau
perpustakaan mulai digunakan dalam bahasa Inggris sebagai “suatu tempat buku-
buku diatur untuk dibaca, dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan”.
Pengertian perpustakaan ini pada abad ke-19 berkembang menjadi “suatu gedung,
ruangan atau sejumlah ruangan berisi koleksi buku yang dipelihara dengan baik,
dapat digunakan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu. Dalam
perkembangannya lebih lanjut, pengertian perpustakaan memperoleh penghargaan
yang tinggi, bukan sekadar suatu gedung yang berisi koleksi buku yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.1
Pada tahun 1970, The American Library Association menggunakan istilah
perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian “pusat
media, pusat belajar, pusat sumber pendidikan, pusat informasi, pusat
dokumentasi dan pusat rujukan”. Dalam pengertiannya yang mutakhir, seperti
yang tercantum dalam Keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa
“perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai
hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional”.2
Darmono mengemukakan bahwa perpustakaan pada hakikatnya adalah pusat
sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat pula
diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat belajar siswa. 3 Ibnu
Ahmad Saleh memberikan definisi perpustakaan adalah tempat pengumpulan
pustaka atau kumpulan pustaka yang diatur dan disusun dengan sistem tertentu,
sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.4
Dengan memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi
1
Sudirman Anwar, Said Maskur, Muhammad Jailani, Manajemen Perpustakaan (Cet. I; Riau: PT.
Indragiri Dot Com, 2019) h. 8
2
Ibid., h. 9
3
Darmono, Manajemen dan Tata Perpustakaan Sekolah (Cet. I; Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2001), h. 2
4
Drs. A.R. Ibnu Ahmad Saleh, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Cet. I; Jakarta: PT.
Hidakarya Agung, 2006), h. 11
bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya
sebagai sumber informasi.

2. Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar IPS


Perpustakaan menyimpan berbagai macam koleksi yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar. Dalam proses pembelajaran, pemanfaatan perpustakaan
sebagai sumber belajar dianggap penting karena materi yang tidak didapat dalam
buku paket siswa maupun guru bisa mencari sumber lain melalui perpustakaan.
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar juga akan menarik kunjungan
siswa ke perpustakaan dan hal ini juga dapat mengakibatkan minat baca siswa
meningkat. Guru berperan sangat penting dalam proses pembelajaran karena
berfungsi sebagai mediator dan fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh
karena itu guru juga berperan dalam meningkatkan minat baca siswa terhadap
buku IPS. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk menarik siswa berkunjung ke
perpustakaan ialah sebagai berikut:
a. Memberikan tugas kepada siswa.
b. Mengarahkan siswa untuk belajar di perpustakaan.5

3. Pengertian Laboratorium IPS


Laboratorium IPS merupakan tempat yang disiapkan secara khusus untuk
melakukan kegiatan eksperimen, analisis, observasi, penelitian, dan kegiatan
pembelajaran IPS. Khufroh (2012) menyatakan bahwa laboratorium IPS dapat
dijadikan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPS secara
praktik dengan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif. Suharno (2013)
menyebutkan laboratorium IPS berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran IPS secara praktik dengan peralatan khusus yang tidak mudah
dihadirkan di ruang kelas. Wiyarnati (2016) menyebutkan bahwa laboratorium
pembelajaran IPS biasanya dilengkapi dengan:

5
Yuni Vicha Permatasari, “Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Pada Mata
Pelajaran IPS dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di SMPN 13 Malang” Skripsi S-I Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Malang, 2020, h. 74
a. Gambar-gambar dinding (pakaian adat, alat rumah tangga dan setiap suku di
Indonesia atau dunia).
b. Foto-foto peristiwa bersejarah atau tokoh sejarah (Indonesia atau Dunia).
c. Globe, Peta-peta sejarah, geografis (informasi fisik bumi, sumber-sumber
alam, ekonomi, mineral), peta dinding (informasi batas politik antar negara).
d. Karya grafis (bentuk gambar grafik, bagan diagram) yang memuat informasi
tentang penduduk (bangsa-bangsa atau kelompok etnis, ekonomi, sumber
alam, agama, politik, sosial, sejarah (peristiwa ditempatkan dalam bagan atau
poros bagan).
e. Karya kerajinan (craft work) dalam visual tiga dimensi berupa model patung
tokoh sejarah dari tanah liat, peta timbul, dan sebagainya. Dalam
laboratorium IPS ini model-model dapat dibuat oleh mahapeserta didik
sendiri di bawah bimbingan dosen, teknisi atau laboran. Bahan-bahan yang
digunakan tidak saja dari tanah liat (lempung), tetapi juga malam berwarna
(lilin), plastisin (dari bahan plastik mirip tanah liat tetapi tetap lunak), paper
mache (bubur kertas dari koran-koran bekas). Dari bahan-bahan tersebut
dapat dibuat juga diorama atau model-model lain sesuai dengan kebutuhan
pengajaran IPS yang dikehendaki.
f. Peralatan elektronik audio seperti radio cassette, peralatan audio visual
proyektor film, film layar lebar (screen). Cassette dan film setiap waktu dapat
diputar untuk didengar dan dilihat, misalnya, pidato-pidato bersejarah, lagu-
lagu perjuangan atau lagu-lagu rakyat, film tentang peristiwa bersejarah atau
film sejarah, film berita tentang kehidupan ekonomi, sosial, politik suatu
masyarakat tertentu.6

4. Fungsi Laboratorium IPS

6
Anik Widiastuti, Konsep Dasar dan Manajemen Laboratorium IPS (Cet. I; Yogyakarta: UNY
Press, 2019), h. 18
Laboratorium memiliki fungsi yang sangat penting. Terdapat beberapa
pendapat mengenai fungsi laboratorium, laboratorium memiliki berbagai fungsi
seperti yang dikemukakan Sekarwinahu (2010) sebagai berikut:
a. Sebagai tempat penunjang kegiatan kelas, atau sebaliknya.
Laboratorium IPS memiliki fungsi mendukung pembelajaran IPS di kelas
yang bersifat teoritik dalam bentuk memfasilitasi kegiatan praktik di
laboratorium IPS. Banyaknya konsep-konsep IPS yang sifatnya abstrak dapat
diperjelas dengan praktikum di laboratorium IPS.
b. Sebagai tempat pertunjukkan atau peragaan (display) atau sebagai museum
kecil.
Laboratorium juga dapat dijadikan museum mini apabila laboratorium
dijadikan tempat pertunjukkan atau display barang atau produk tertentu
seperti replika arca, replika manusia purba, produk-produk perbankan,
produk-produk UKM (batik, tenun, anyaman, ukiran, sulaman, olahan
makanan, dan lain-lain), contoh jenis-jenis batuan, maket pola pemukiam
penduduk, poster contoh kenakalan remaja, poster perilaku menyimpang dan
lain-lain.
c. Sebagai perpustakaan dan workshop.
Laboratorium IPS juga dapat disebut sebagai perpustakaan apabila
laboratorium IPS menyediakan koleksi buku-buku ataupun naskah-naskah
penting yang didokumentasikan dengan baik. Laboratorium sebagai
workshop memiliki makna bahwa di laboratorium IPS dapat dilakukan
kegiatan kerja yang sesuai dengan ruang lingkup IPS, misalnya memproduksi
alat peraga gunung meletus, membuat peta, memproduksi batik, dan lain-lain.
d. Sebagai pusat fotografi.
Laboratorium IPS dapat digunakan untuk melakukan aktivitas fotografi
tentang koleksi-koleksi di laboratorium IPS serta memajang hasil fotografi
tersebut.
e. Sebagai pusat yang memiliki alat-alat duplikasi dan reproduksi.
Laboratorium IPS dijadikan tempat untuk membuat duplikasi barang,
misalnya untuk menduplikasi miniatur candi, menduplikasi alat-alat yang
digunakan oleh manusia purba dalam berburu, menduplikasi naskah teks
proklamasi, dan lain-lain.
f. Sebagai pusat kegiatan praktikum.
Laboratorium IPS dapat dimanfaatkan untuk melakukan segala bentuk
praktikum yang berkaitan dengan konsep IPS, misalnya praktikum simulasi
pembuatan buku (untuk mengajarkan konsep spesialisasi, biaya produksi),
simulasi jual beli, praktikum pembuatan peta, dan lain-lain.7

References
Anwar, S., Maskur, S., & Jailani, M. (2019). Manajemen Perpustakaan. Riau: PT
Indragiri Dot Com.

Darmono. (2001). Manajemen dan Tata Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Gramedia


Widiasarana Indonesia.

Permatasari, Y. V. (2020). Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar


Pada Mata Pelajaran IPS dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di
SMPN 13 Malang. Malang: UIN Malang.

Saleh, I. A. (2006). Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT


Hidakarya Agung.

Widiastuti, A. (2019). Konsep Dasar dan Manajemen Laboratorium IPS.


Yogyakarta: UNY Press.

7
Ibid., h. 24

Anda mungkin juga menyukai