DOSEN PEMBIMBING
Disusun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat serta
karunia yang tiada henti dan tak ternilai sehingga saya bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “ Pentingnya Pendidik dan
Tenaga Kependidikan ” .
Akhir kata , saya ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuanya dalam penyusunan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN PENELITIAN 1
C. MANFAAT PENELITIAN 2
BAB IV PENUTUP
3.1 KESIMPULAN 13
DAFTAR PUSTAKA 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah tugas UAS mata kulia
Sosiologi Pendidikan yang berada di bawah bimbingan Bapak Wahyu Bagja
Sulfemi,S.S.M.Pd. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini untuk mengetahui :
1. Upaya pendidik dan kependidikan untuk membangun generasi muda
2. Menjadikan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional
3. Peran pendidik dan tenaga kependidikan
C. MANFAAT PENELITIAN
1
1. Mengetahui pengertian pendidik dan tenaga kependidikan .
2. Mengetahui perencanaan dan pengorganisasian pendidik dan tenaga
kependidikan .
3. Mengetahui cara menjadi pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional.
4. Mengetahui hubungan pendidik dan tenaga kependidikan dengan peserta
didik
5. Mengetahui peran serta pentingnya pendidik dan tenaga kependidikan
dalam membangun generasi muda
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Dari segi bahasa, seperti yang dikutip Abudin Nata dari WJS, Poerwadarminta
pengertian pendidik adalah orang yang mendidik. Pengertian ini memberikan
kesan, bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang
mendidik. Pendidik dalam bahasa Inggris disebut Teacher, dalam bahasa Arab
disebut Ustadz, Mudarris, Mu’alim dan Mu’adib. Dalam literatur lainya kita
mengenal guru, dosen, pengajar, tutor, lecturer, educator, trainer dan lain
sebagainya.
a. Kompetensi pedagogik;
b. Kompetensi kepribadian;
c. Kompetensi profesional; dan
d. Kompetensi sosial.
3
Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang pendidik juga memiliki
pengetahuan yang luas, bijak dan dapat bersosialisasi dengan baik. Sebagaimana
disebutkan dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, maka pendidik
harus memiliki ;
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Mematuhi kode etik profesi.
5. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas.
6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya.
7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.
8. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya,
9. Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum. (Sulfemi, 2015 : 76)
Selain pemahan dan penguasaan materi adalah penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika yang tidak konkret, tidak bervariasi, dan tidak menarik
dalam menyajikan materi pembelajaran di kelas. Penggunaan media atau alat
peraga seperti buku paket, papan tulis,spidol dan jari tangan akan membuat
peserta didik jenuh dan menjadi kurang fokus dengan pelajaran.(Sulfemi, 2018 :
233).
Salah satu alat praganya yaitu media audio visual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif atau mendengar dan
visual atau melihat. Media audio visual adalah alat bantu audio visual yang
berupa alat yang dipergunakan dalam pembelajarn untuk membantu tulisan dan
kata yang diucapkan dalam mentransfer pengetahuan, sikap, dan ide. Media audio
visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya
melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat
membuat peserta didik mampumemperoleh pengetahuan, keterampilan,atau
sikap.(Sulfemi, 2018 : 152)
Pendidik profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan
tanggung jawab sebagai guru kepada siswa, orang tua, masyarakat, bangsa, negara,
dan agamanya. Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang mampu memahami
dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya, dan menghargai serta
mengembangkan dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi
dalam memahami dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan
sosial serta memiliki kemampuan berinteraksi sosial. Tanggung jawab intelektual
diwujudkan melalui penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan
4
keterampilan yang diperlukan untuk menunjang tugas-tugasnya. Tanggung jawab
spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk
beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma agama dan
norma moral.
Dalam pengertian lain, terdapat kriteria lain kompetensi yang harus dimiliki oleh
Seorang pendidik . Dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu meliki :
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif, karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan
status sosial ekonomi.
2) Berkomunikasi secara efektif, simpatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
3) Beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah republik Indonesia.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan
dan tulisan atau bentuk lain. (Sulfemi, 2015 : 80 - 81).
Pendidik profesional dituntut menjadi manusia yang berdedikasi tinggi, loyal,
berkemauan keras, memiliki etos kerja yang tinggi, bermotivasi tinggi dan
berdisiplin yang dapat mendukung berhasilnya visi dan misi suatu sekolah sebagai
organisasi. Untuk implementasi visi dan misi organisasi sekolah diperlukan para
guru yang mempunyai kinerja baik, seperti dimilikinya motivasi kerja dan disiplin
kerja yang tinggi, sehingga hal ini menjadi bagian yang penting dimiliki oleh
setiap guru.(Sulfemi, 2017 : 343).
Kepala satuan pendidik yaitu orang yang di beri kewenangan dan tanggung
jawab untuk memimpin suatu pendidikan tersebut. Kepala satuan pendidikan
harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator, manajer,
administrator, supervisior, leader, inovator, motivator,figur dan mediator
(Emaslim-FM). Istilah lain untuk kepala satuan adalah Kepala sekolah, Rektor,
Direktur. Tenaga kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidik, walaupun secara tidak langsung
terlibat dalam proses pendidikan diantaranya :
5
a. Wakil-wakil /kepala urusan pendidik yang mempunyai tugas tambahan
dalam bidang yang khusus, untuk membantu kepala satuan pendidik
dalam penyelenggaraan pada institusi tersebut.
Contohnya : Kepala Urusan Kurikulum.
b. Tata Usaha, adalah tenaga kependidikan yang bertugas dalam bidang
administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang di kelola
diantaranya : Administrasi surat menyurat dan pengarsipan , Administrasi
kepegawaian, Administrasi peserta didik, Administrasi keuangan,
Administrasi inventaris dan lain lain.
c. Laboran, adalah perugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan
bahan di Laboratorium.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Pendidik dan tenaga kependidikan adalah dua “profesi” yang sangat berkaitan
erat dengan dunia pendidikan, sekalipun lingkup keduanya berbeda. Hal ini dapat
dilihat dari pengertian keduanya yang tercantum dalam Pasal 1 Undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Dalam undang-undang tersebut
dinyatakan bahwa Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Sementara Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Dari definisi di atas jelas bahwa tenaga
kependidikan memiliki lingkup “profesi” yang lebih luas, yang juga mencakup di
dalamnya tenaga pendidik. Pustakawan, staf administrasi, staf pusat sumber
belajar. Kepala sekolah adalah diantara kelompok “profesi” yang masuk dalam
kategori sebagai tenaga kependidikan. Sementara mereka yang disebut pendidik
adalah orang-orang yang dalam melaksanakan tugasnya akan berhadapan dan
berinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam suatu proses yang
sistematis, terencana, dan bertujuan. Penggunaan istilah dalam kelompok
pendidik tentu disesuaikan dengan lingkup lingkungan tempat tugasnya masing-
masing. Guru dan dosen, misalnya, adalah sebutan tenaga pendidik yang bekerja
di sekolah dan perguruan tinggi.
7
sebutan tenaga pendidik yang bekerja di sekolah dan perguruan tinggi. Hubungan
antara pendidik dan tenaga kependidikan dapat digambarkan dalam bentuk
spejktrum tenaga kependidikan berikut: (Miarso, 1994) Dari gambar di atas,
tampak sekalipun pendidik (guru) yang akan berhadapan langsung dengan para
peserta didik, namun ia tetap memerlukan dukungan dari para tenaga
kependidikan lainnya, sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
8
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
9
sumber, mendayagunakan semua potensi serta fasilitas yang berhubungan dengan
proses belajar mengajar di kelas. Sebagai agen pembaharuan, dalam hal ini guru
dituntut untuk aktif mengambil inisiatif serta kreatif untuk dapat membuat
pembaharuan pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan kecenderungan yang bakal terjadi dalam masyarakat. Untuk itu
guru seyogianya tidak lepas dari informasi yang terjadi sehari-hari, terutama
informasi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang menjadi bidang
ajarnya.(Sulfemi, 2016 : 70)
Mengajar merupakan tugas menantang dan kompleks karena yang dihadapi
adalah manusia yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda tetapi tetap
harus dijamin mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, seorang guru memiliki
peran supermulti, yaitu sebagai pendidik, pengajar, pelindung, dll yang secara
rinci dikatakan bahwa profesi guru harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Menguasai bahan ajar. Kelas merupakan suatu organisasi yang semestinya
dikelola dengan baik, mengacu pada fungsi-fungsi administrasi yang ada,
maka berlaku perencanaan, pengorganisasian, pembagian tugas, penentuan
staf, pengarahan, pengkoordinasian, pengkomunikasian dan penilaian. Apa
yang dilakukan guru mengacu pada tujuan organisasi, yaitu tujuan sekolah
yang merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasional.
b. Memahami secara mendalam peserta didik yang dilayani. Guru diharapkan
bukan sebagai penyampai materi belaka, tetapi sebagai sosok yang
mengenali sacara detil siswa didiknya baik yang normal maupun sisi
kelainannya, menguasai teori-teori perkembangan anak, struktur dan
dinamikanya.
c. Mengusai teori dan keterampilan keguruan. Siswa adalah manusia yang
memiliki potensi untuk berkembang dan terus berubah, oleh karena itu
guru diharuskan mengusai teori-teori yang berkaitan dengan bidang
keguruan seperti pemahaman yang berkaitan dengan falsafah dan ilmu
pendidikan, penguasaan prinsip dan prosedur keguruan yang berkaitan
dengan materi yang dibina.
d. Memiliki kemampuan memperagakan unjuk kerja. Guru sebagai agen
pembelajaran dituntut mampu mengelola kegiatan belajar mengajar secara
efektif dan efisien baik secara individu maupun kelompok sehingga tujuan
pendidikan dapat dicapai dengan optimal.
e. Memiliki sikap, nilai dan kecenderungan kepribadian yang menunjang
pelaksanaan tugastugas sebagai guru dan pendidik. Memiliki kemampuan
melaksanakan tugas-tugas profesional dan tugas-tugas administratif rutin
dalam rangka pengoperasian sekolah disamping kemampuan untuk
mengambil bagian dalam kehidupan kesejawatan di lingkungan sekolah.
(Sulfemi, 2016 : 70 – 71)
Peranan pendidik dalam proses belajar mengajar lebih luas dari sekedar
pengajar dengan menggunakan pendekatan instruksional. Jadi, tugas dan
10
tanggung jawab guru selain perencana, organisator, evaluator ditambah motivator
dan pembimbing serta fasilitator.
Selanjutnya dinyatakan bahwa guru modern mempunyai tanggung jawab untuk
melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas sebagai sesuatu yang bermanfaat
untuk meningkatkan perkembangan anak. Berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawab guru tersebut, maka pendekatan yang dipergunakan dalam proses belajar
mengajar tidak saja melalui pendekatan instruksional tetapi disertai pendekatan
pribadi. Melalui pendekatan pribadi ini diharapkan guru dapat lebih memahami
siswa sehingga dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar.
Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan keseluruhan pribadi
siswa. Bila mengajar hanya menggunakan pendekatan instruksional, maka tujuan
itu tidak akan tercapai karena pendekatan instruksional lebih cenderung
mengembangkan aspek intelektual.
Menurut Darmodihardjo ada tiga tugas pokok pendidik dalam pendidikan. Ketiga
tugas tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, tugas profesi yaitu tugas yang berkaitan dengan profesi. Tugas ini
mencakup tugas mendidik (untuk mengembangkan pribadi siswa), mengajar
(untuk mengembangkan intelektual siswa), melatih (untuk mengembangkan
keterampilan siswa) dan mengelola ketertiban sekolah sebagai penunjang
ketahanan sekolah.
Kedua, tugas manusiawi (human responsbility), yaitu tugas sebagai manusia.
Dalam hal ini, guru bertugas mewujudkan dirinya, dalam arti merealisasikan
seluruh potensi yang dimilikinya melalui auto identifikasi dan auto pengertian
untuk dapat menempatkan dirinya didalam keseluruhan manusia sesuai dengan
martabat manusia.
Ketiga, tugas kemasyarakatan (civil mission), yaitu tugas guru sebagai anggota
masyarakat dan warga negara dalam hal ini bertugas membimbing siswa menjadi
warga negara yang baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang terdapat dalam
pancasila, UUD 1945, dan GBHN.(Sulfemi, 2016 : 73)
11
Kepala Tenaga Administrsi Sekolah /Madrasah adalah sebagai administrator,
personal, dan sosial, dan manajer. Peranan sebagai administrator memiliki
subperanan sebagai collector, reporter, programmer, duplicator, calculator, sender,
archivist, communicator, technician, expeditor, waiter, dan caretaker. Peranan
sebagai manajer memiliki subperanan sebagai: planner, organizator, motivator,
coordinator, delegator, problem solver, decision maker, dan evaluator.
12
BAB IV
KESIMPULAN
13
LATIHAN
Pilihan Ganda
1. Pendidik merupak tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran,menilai hasil pembelajaran,melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian pada
pendidikan .pernyataan di atas mereupa pengertian pendidikan menurut
A. UU No 21 tahun 2013
B. UU No 14 tahun 2015
C. UU No 14 tahun 2005
D. UU No 20 tahun 2003
E. UU No 11 tahun 2001
14
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi budaya
E. Kompetensi profesional
5. Alat peraga media sosial mampu membangun kondisi peserta didik , sehingga
peserta didik mampu memproleh ?
A. Pengetahuan
B. Keterampilan
C. Sikap
D. Hasil yang memuaskan
E. Nilai sempurna
15
B. Motivator
C. Leader
D. Supervisor
E. Sales
Esay
JAWABAN
16
I. Pilihan Ganda
1. D
2. E
3. D
4. D
5. A,B, C benar
6. D
7. D
8. E
9. B
10. D
II Esay
1. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidikan pada perguruan tinggi.
3. Kompetensi pedagogik;
Kompetensi kepribadian;
Kompetensi profesional; dan
Kompetensi sosial.
17
5. 1. Pendidikan harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar,sehat jasmani, rohani,serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Pendidik untuk penddikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan dihasilkan oleh
perguruan tinggi yang terakreditasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
19