Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENTINGNYA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBING

Wahyu Bagja Sulfemi,S.S.M.Pd.

Disusun Oleh :

Yulia Nur Asmi : 0142S1A018043

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

STKIP MUHAMMADIYAH BOGOR


Jl. Raya Leuwiliang No. 106 Bogor 16640 Telepon : (0251) 8644743, Faks :
(0251) 8642847 e-mail :stkipm_bogor@yahoo.com

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat serta
karunia yang tiada henti dan tak ternilai sehingga saya bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “ Pentingnya Pendidik dan
Tenaga Kependidikan ” .

Makalah ini merupakan hasil pengumpulan data informasi melalui media


buku, artikel, seta internet yang mana di dalamnya banyak artikel dan informasi
yang menjelaskan tentang pendidik dan tenaga kependidikan . Namun saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidak sempurna dan masih
banyak lagi kesalahan serta kekurangan . Maka dengan ini saya sebagai penyusun
makalah ini mohon maaf atas kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu , dengan tangan terbuka saya menerima segala
saran dan kritikdari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini .

Akhir kata , saya ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuanya dalam penyusunan makalah ini.

Bogor, 20 November 2019

Yulia Nur Asmi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN PENELITIAN 1
C. MANFAAT PENELITIAN 2

BAB II LANDASAN TEORI

1.1 PENGERTIAN PENDIDIK 3


1.2 PENGERTIAN TENAGA KEPENDIDIKAN 5

BAB III PEMBAHASAN

2.1 KETERKAITAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 7


2.2 METODE PENDIDIK PROFESIONAL 9

2.3 PERANAN DAN FUNGSI TENAGA KEPENDIDIKAN 11

BAB IV PENUTUP

3.1 KESIMPULAN 13

DAFTAR PUSTAKA 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang kita ketahui pendidik dan tenaga pendidikan merupakan


kesatuan yang tidak dapat di pisahkan , karena dengan adanya pendidik dan
tenaga kependidikan semua kegiatan pedidikan bisa bejalan lancar.
Pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan
strategi terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan
kepribadian dan nilai-nilai yang di inginkan.
Dipandang dari dimensi pembelajaran, peran pendidik (guru, dosen, pamong
belajar, instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat indonesia tetap
dominan sekalipun teknologi yang dapat di manfaatkan dalam proses
pembelajaan berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena adanya dimensi-
dimensi proses pendidikan , atau lebih khusus lagi proses pembelajaran, yang
diperankan oleh pendidik yang tidak dapat di gantikan oleh teknologi.
Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhya dihilang kan sebagai pendidik dan
pengajar bagi peserta didiknya. Begitupun dengan tenaga kependidikan (kepala
sekolah, pengawas, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi ) mereka bertugas
melaksanakan administrasi, pengelola, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidik.
Sehubung dengan tuntunan ke arah profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan, maka semakin di rasakannya desakan itu untuk peningkatan mutu
pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi
komitmen pendidikan nasional.
Dalam sistem pendidikan nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem
tersebut merupakan sub sistem yang memiliki sumberdaya manusia yang perlu di
kelola secara tepat.

B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah tugas UAS mata kulia
Sosiologi Pendidikan yang berada di bawah bimbingan Bapak Wahyu Bagja
Sulfemi,S.S.M.Pd. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini untuk mengetahui :
1. Upaya pendidik dan kependidikan untuk membangun generasi muda
2. Menjadikan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional
3. Peran pendidik dan tenaga kependidikan

C. MANFAAT PENELITIAN

1
1. Mengetahui pengertian pendidik dan tenaga kependidikan .
2. Mengetahui perencanaan dan pengorganisasian pendidik dan tenaga
kependidikan .
3. Mengetahui cara menjadi pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional.
4. Mengetahui hubungan pendidik dan tenaga kependidikan dengan peserta
didik
5. Mengetahui peran serta pentingnya pendidik dan tenaga kependidikan
dalam membangun generasi muda

2
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 PENGERTIAN PENDIDIK

Menurut UU No.20 Tahun 2003, Pasal 39 ayat 2 Pendidik merupakan tenaga


profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidikan pada perguruan tinggi.

Dari segi bahasa, seperti yang dikutip Abudin Nata dari WJS, Poerwadarminta
pengertian pendidik adalah orang yang mendidik. Pengertian ini memberikan
kesan, bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang
mendidik. Pendidik dalam bahasa Inggris disebut Teacher, dalam bahasa Arab
disebut Ustadz, Mudarris, Mu’alim dan Mu’adib. Dalam literatur lainya kita
mengenal guru, dosen, pengajar, tutor, lecturer, educator, trainer dan lain
sebagainya.

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen


pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Kualifikasi akademik yang dimaksudkan
di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:

a. Kompetensi pedagogik;
b. Kompetensi kepribadian;
c. Kompetensi profesional; dan
d. Kompetensi sosial.

Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,


SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan
Paket C, dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.
Berbicara tentang kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru
dalammengelola proses pembelajaran peserta didik.Kompetensi ini mencakup
konsep kesiapan mengajar, yang ditunjukkan dengan penguasaan pengetahuan
dan ketrampilan mengajar. Mengajar merupakan perkerjaan yang kompleks dan
sifatnya multidimensional.Oleh karena itu, guru sangat memerlukan beraneka
ragam pengetahuan dan ketrampilan yang memadai yakni sesuai dengan tuntutan
zaman dan kemajuan sains dan teknologi (Sulfemi, 2018 : 233)

3
Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang pendidik juga memiliki
pengetahuan yang luas, bijak dan dapat bersosialisasi dengan baik. Sebagaimana
disebutkan dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, maka pendidik
harus memiliki ;
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Mematuhi kode etik profesi.
5. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas.
6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya.
7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.
8. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya,
9. Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum. (Sulfemi, 2015 : 76)

Selain pemahan dan penguasaan materi adalah penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika yang tidak konkret, tidak bervariasi, dan tidak menarik
dalam menyajikan materi pembelajaran di kelas. Penggunaan media atau alat
peraga seperti buku paket, papan tulis,spidol dan jari tangan akan membuat
peserta didik jenuh dan menjadi kurang fokus dengan pelajaran.(Sulfemi, 2018 :
233).
Salah satu alat praganya yaitu media audio visual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif atau mendengar dan
visual atau melihat. Media audio visual adalah alat bantu audio visual yang
berupa alat yang dipergunakan dalam pembelajarn untuk membantu tulisan dan
kata yang diucapkan dalam mentransfer pengetahuan, sikap, dan ide. Media audio
visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya
melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat
membuat peserta didik mampumemperoleh pengetahuan, keterampilan,atau
sikap.(Sulfemi, 2018 : 152)
Pendidik profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan
tanggung jawab sebagai guru kepada siswa, orang tua, masyarakat, bangsa, negara,
dan agamanya. Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang mampu memahami
dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya, dan menghargai serta
mengembangkan dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi
dalam memahami dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan
sosial serta memiliki kemampuan berinteraksi sosial. Tanggung jawab intelektual
diwujudkan melalui penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan

4
keterampilan yang diperlukan untuk menunjang tugas-tugasnya. Tanggung jawab
spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk
beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma agama dan
norma moral.
Dalam pengertian lain, terdapat kriteria lain kompetensi yang harus dimiliki oleh
Seorang pendidik . Dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu meliki :
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif, karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan
status sosial ekonomi.
2) Berkomunikasi secara efektif, simpatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
3) Beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah republik Indonesia.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan
dan tulisan atau bentuk lain. (Sulfemi, 2015 : 80 - 81).
Pendidik profesional dituntut menjadi manusia yang berdedikasi tinggi, loyal,
berkemauan keras, memiliki etos kerja yang tinggi, bermotivasi tinggi dan
berdisiplin yang dapat mendukung berhasilnya visi dan misi suatu sekolah sebagai
organisasi. Untuk implementasi visi dan misi organisasi sekolah diperlukan para
guru yang mempunyai kinerja baik, seperti dimilikinya motivasi kerja dan disiplin
kerja yang tinggi, sehingga hal ini menjadi bagian yang penting dimiliki oleh
setiap guru.(Sulfemi, 2017 : 343).

1.2 PENGERTIAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Menurut UU No.20 tahun 2013 pasal 1, BAB 1 ( Ketentuan umum), tenaga


kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan . tenaga pendidik merupakan
tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi , pengolaan,
pengwasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikan . Yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan diantaranya
kepala satuan pendidik, pendidi, dantenaga kependidikan lainnya.

Kepala satuan pendidik yaitu orang yang di beri kewenangan dan tanggung
jawab untuk memimpin suatu pendidikan tersebut. Kepala satuan pendidikan
harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator, manajer,
administrator, supervisior, leader, inovator, motivator,figur dan mediator
(Emaslim-FM). Istilah lain untuk kepala satuan adalah Kepala sekolah, Rektor,
Direktur. Tenaga kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidik, walaupun secara tidak langsung
terlibat dalam proses pendidikan diantaranya :

5
a. Wakil-wakil /kepala urusan pendidik yang mempunyai tugas tambahan
dalam bidang yang khusus, untuk membantu kepala satuan pendidik
dalam penyelenggaraan pada institusi tersebut.
Contohnya : Kepala Urusan Kurikulum.
b. Tata Usaha, adalah tenaga kependidikan yang bertugas dalam bidang
administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang di kelola
diantaranya : Administrasi surat menyurat dan pengarsipan , Administrasi
kepegawaian, Administrasi peserta didik, Administrasi keuangan,
Administrasi inventaris dan lain lain.
c. Laboran, adalah perugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan
bahan di Laboratorium.

6
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 KETERKAITAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pendidik dan tenaga kependidikan adalah dua “profesi” yang sangat berkaitan
erat dengan dunia pendidikan, sekalipun lingkup keduanya berbeda. Hal ini dapat
dilihat dari pengertian keduanya yang tercantum dalam Pasal 1 Undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Dalam undang-undang tersebut
dinyatakan bahwa Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Sementara Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Dari definisi di atas jelas bahwa tenaga
kependidikan memiliki lingkup “profesi” yang lebih luas, yang juga mencakup di
dalamnya tenaga pendidik. Pustakawan, staf administrasi, staf pusat sumber
belajar. Kepala sekolah adalah diantara kelompok “profesi” yang masuk dalam
kategori sebagai tenaga kependidikan. Sementara mereka yang disebut pendidik
adalah orang-orang yang dalam melaksanakan tugasnya akan berhadapan dan
berinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam suatu proses yang
sistematis, terencana, dan bertujuan. Penggunaan istilah dalam kelompok
pendidik tentu disesuaikan dengan lingkup lingkungan tempat tugasnya masing-
masing. Guru dan dosen, misalnya, adalah sebutan tenaga pendidik yang bekerja
di sekolah dan perguruan tinggi.

Hubungan antara pendidik dan tenaga kependidikan dapat digambarkan


dalam bentuk spektrum tenaga kependidikan berikut: (Miarso, 1994) Dari gambar
di atas, tampak sekalipun pendidik (guru) yang akan berhadapan langsung dengan
para peserta didik, namun ia tetap memerlukan dukungan dari para tenaga
kependidikan lainnya, sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Karena pendidik akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya apabila
berada dalam konteks yang hampa, tidak ada aturan yang jelas, tidak didukung
sarana prasarana yang memadai, tidak dilengkapi dengan pelayanan dan sarana
perpustakaan serta sumber belajar lain yang mendukung. Karena itulah pendidik
dan tenaga kependidikan memiliki peran dan posisi yang sama penting dalam
konteks penyelenggaraan pendidikan (pembelajaran). Karena itu pula, pada
dasarnya baik pendidik maupun tenaga kependidikan memiliki peran dan tugas
yang sama yaitu melaksanakan berbagai aktivitas yang berujung pada terciptanya
kemudahan dan keberhasilan siswa dalam belajar.terencana, dan bertujuan.
Penggunaan istilah dalam kelompok pendidik tentu disesuaikan dengan lingkup
lingkungan tempat tugasnya masing-masing. Guru dan dosen, misalnya, adalah

7
sebutan tenaga pendidik yang bekerja di sekolah dan perguruan tinggi. Hubungan
antara pendidik dan tenaga kependidikan dapat digambarkan dalam bentuk
spejktrum tenaga kependidikan berikut: (Miarso, 1994) Dari gambar di atas,
tampak sekalipun pendidik (guru) yang akan berhadapan langsung dengan para
peserta didik, namun ia tetap memerlukan dukungan dari para tenaga
kependidikan lainnya, sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Karena pendidik akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya


apabila berada dalam konteks yang hampa, tidak ada aturan yang jelas, tidak
didukung sarana prasarana yang memadai, tidak dilengkapi dengan pelayanan dan
sarana perpustakaan serta sumber belajar lain yang mendukung. Karena itulah
pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dan posisi yang sama penting
dalam konteks penyelenggaraan pendidikan (pembelajaran). Karena itu pula, pada
dasarnya baik pendidik maupun tenaga kependidikan memiliki peran dan tugas
yang sama yaitu melaksanakan berbagai aktivitas yang berujung pada terciptanya
kemudahan dan keberhasilan siswa dalam belajar.
Hal ini telah dipertegas dalam Pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas, yang menyatakan bahwa (1) Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan, dan
(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Mencermati tugas
yang digariskan oleh Undang-undang di atas khususnya untuk pendidik dan
tenaga kependidikan di satuan pendidikan sekolah, jelas bahwa ujung dari
pelaksaan tugas adalah terjadinya suatu proses pembelajaran yang berhasil. Segala
aktifitas yang dilakukan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan harus
mengarah pada keberhasilan pembelajaran yang dialami oleh para peserta
didiknya. Berbagai bentuk pelayanan administrasi yang dilakukan oleh para
administratur dilaksanakan dalam rangka menunjang kelancaran proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru; proses pengelolaan dan
pengembangan serta pelayanan-pelayanan teknis lainnya yang dilakukan oleh
para manajer sekolah juga harus mendorong terjadinya proses pembelajaran yang
berkualitas dan efektif. Lebih lagi para pendidik (guru), mereka harus mampu
merancang dan melaksanakan proses pembelajaran dengan melibatkan berbagai
komponen yang akan terlibat dalamnya. Sungguh suatu tugas yang sangat berat.
Ruang lingkup tugas yang luas menuntut para pendidik dan tenaga kependidikan
untuk mampu melaksanakan aktifitasnya secara sistematis dan sistemik. Karena
itu tidak heran kalau ada tuntutan akan kompetensi yang jelas dan tegas yang
dipersyaratkan bagi para pendidik,semata-mata agar mereka mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh para pendidik jelas telah dirumuskan dalam pasal 24 ayat (1), (4), dan (5) PP
No. 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan. Dalam PP tersebut
dinyatakan bahwa pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik, yaitu
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman

8
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.

2.2 METODE PENDIDIK PROFESIONAL

Berdasarkan fakta peringkat daya saing Indonesia periode 2012-2013 berada


diposisi 50 dari 144 negara, masih berada dibawah Singapura yang diposisi kedua,
Malaysia diposisi ke dua puluh lima, Brunei diposisi dua puluh delapan, dan
Thailand diposisi tiga puluh delapan. Melihat kondisi seperti ini, ada beberapa hal
yang menjadi faktor rendahnya daya saing Indonesia menurut kajian Kementerian
Perindustrian RI yaitu kinerja logistik, tarif pajak, suku bunga bank, serta
produktivitas tenaga kerja.
Profesi guru memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan profesi-
profesi lainnya, walaupun tugas guru sebagai profesi adalah mendidik, mengajar,
dan melatih anak didik, tetapi secara perilaku yang mencerminkan
keprofesionalan, seorang guru memiliki tugas yang lebig luas, tidak hanya tugas
profesi tetapi juga tugas kemanusiaan dan tugas kemasyarakatan. Oleh sebab itu,
tugas dan kedudukan guru dilihat dari segi profesionalisme lebih luas dan
terhormat dibanding dengan tugas dan kedudukan guru dilihat dari segi profesi.
Hal itu, sesuai dengan motto yang dicetuskan oleh tokoh pendidik kita “Kihajar
Dewantara” yaitu Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri
handayani (di depan memberi suri tauladan, di tengah-tengah membangun, di
belakang memberi dorongan dan motivasi). Dengan demikian kata profesi
mengandung dua unsur yaitu unsur keahlian dan unsur panggilan, sehingga orang
yang profesional harus memadukan dalam dirinya kecakapan teknik dan
kematangan etik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya.
Menurut PP RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28,
pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi,
yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.(Sulfemi, 2016 :
68)
Sebagai seorang pendidik, guru harus bia membangkitkan semangat belajar
peserta didiknya agar tidak cukup hanya belajar di sekolah saja, tetapi juga
mereka akan selalu mengulanginya di rumah atau mencari dari sumber lain seperti
pada pendidikan nonformal. Sebagai fasilitator, guru sudah seyogianya ahli dan
menguasai secara utuh bidang studi yang diajarkannya, karena guru dituntut
memberikan contoh mengenai banyak cara mengatasi bagi pesertadidiknya yang
mengalami kesulitan, terutama pada peserta didiknya yang berusaha mendalami
mata pelajaran yang diajarkannya. Sebagai pembimbing, guru dituntut
memberikan perhatian kepada peserta didiknya yang mendapatkan kesulitan
dalam belajar, dengan penuh kesungguhan dan penuh tanggung jawab. Sebagai
pengelola kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini guru perlu mengerahkan semua

9
sumber, mendayagunakan semua potensi serta fasilitas yang berhubungan dengan
proses belajar mengajar di kelas. Sebagai agen pembaharuan, dalam hal ini guru
dituntut untuk aktif mengambil inisiatif serta kreatif untuk dapat membuat
pembaharuan pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan kecenderungan yang bakal terjadi dalam masyarakat. Untuk itu
guru seyogianya tidak lepas dari informasi yang terjadi sehari-hari, terutama
informasi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang menjadi bidang
ajarnya.(Sulfemi, 2016 : 70)
Mengajar merupakan tugas menantang dan kompleks karena yang dihadapi
adalah manusia yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda tetapi tetap
harus dijamin mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, seorang guru memiliki
peran supermulti, yaitu sebagai pendidik, pengajar, pelindung, dll yang secara
rinci dikatakan bahwa profesi guru harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Menguasai bahan ajar. Kelas merupakan suatu organisasi yang semestinya
dikelola dengan baik, mengacu pada fungsi-fungsi administrasi yang ada,
maka berlaku perencanaan, pengorganisasian, pembagian tugas, penentuan
staf, pengarahan, pengkoordinasian, pengkomunikasian dan penilaian. Apa
yang dilakukan guru mengacu pada tujuan organisasi, yaitu tujuan sekolah
yang merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasional.
b. Memahami secara mendalam peserta didik yang dilayani. Guru diharapkan
bukan sebagai penyampai materi belaka, tetapi sebagai sosok yang
mengenali sacara detil siswa didiknya baik yang normal maupun sisi
kelainannya, menguasai teori-teori perkembangan anak, struktur dan
dinamikanya.
c. Mengusai teori dan keterampilan keguruan. Siswa adalah manusia yang
memiliki potensi untuk berkembang dan terus berubah, oleh karena itu
guru diharuskan mengusai teori-teori yang berkaitan dengan bidang
keguruan seperti pemahaman yang berkaitan dengan falsafah dan ilmu
pendidikan, penguasaan prinsip dan prosedur keguruan yang berkaitan
dengan materi yang dibina.
d. Memiliki kemampuan memperagakan unjuk kerja. Guru sebagai agen
pembelajaran dituntut mampu mengelola kegiatan belajar mengajar secara
efektif dan efisien baik secara individu maupun kelompok sehingga tujuan
pendidikan dapat dicapai dengan optimal.
e. Memiliki sikap, nilai dan kecenderungan kepribadian yang menunjang
pelaksanaan tugastugas sebagai guru dan pendidik. Memiliki kemampuan
melaksanakan tugas-tugas profesional dan tugas-tugas administratif rutin
dalam rangka pengoperasian sekolah disamping kemampuan untuk
mengambil bagian dalam kehidupan kesejawatan di lingkungan sekolah.
(Sulfemi, 2016 : 70 – 71)

Peranan pendidik dalam proses belajar mengajar lebih luas dari sekedar
pengajar dengan menggunakan pendekatan instruksional. Jadi, tugas dan

10
tanggung jawab guru selain perencana, organisator, evaluator ditambah motivator
dan pembimbing serta fasilitator.
Selanjutnya dinyatakan bahwa guru modern mempunyai tanggung jawab untuk
melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas sebagai sesuatu yang bermanfaat
untuk meningkatkan perkembangan anak. Berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawab guru tersebut, maka pendekatan yang dipergunakan dalam proses belajar
mengajar tidak saja melalui pendekatan instruksional tetapi disertai pendekatan
pribadi. Melalui pendekatan pribadi ini diharapkan guru dapat lebih memahami
siswa sehingga dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar.
Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan keseluruhan pribadi
siswa. Bila mengajar hanya menggunakan pendekatan instruksional, maka tujuan
itu tidak akan tercapai karena pendekatan instruksional lebih cenderung
mengembangkan aspek intelektual.
Menurut Darmodihardjo ada tiga tugas pokok pendidik dalam pendidikan. Ketiga
tugas tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, tugas profesi yaitu tugas yang berkaitan dengan profesi. Tugas ini
mencakup tugas mendidik (untuk mengembangkan pribadi siswa), mengajar
(untuk mengembangkan intelektual siswa), melatih (untuk mengembangkan
keterampilan siswa) dan mengelola ketertiban sekolah sebagai penunjang
ketahanan sekolah.
Kedua, tugas manusiawi (human responsbility), yaitu tugas sebagai manusia.
Dalam hal ini, guru bertugas mewujudkan dirinya, dalam arti merealisasikan
seluruh potensi yang dimilikinya melalui auto identifikasi dan auto pengertian
untuk dapat menempatkan dirinya didalam keseluruhan manusia sesuai dengan
martabat manusia.
Ketiga, tugas kemasyarakatan (civil mission), yaitu tugas guru sebagai anggota
masyarakat dan warga negara dalam hal ini bertugas membimbing siswa menjadi
warga negara yang baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang terdapat dalam
pancasila, UUD 1945, dan GBHN.(Sulfemi, 2016 : 73)

2.3 PERANAN DAN FUNGSI TENAGA KEPENDIDIKAN

Peranan Tenaga kependidikan adalah kedudukan dan jabatan di Sekolah


/Madrasah. Di Sekolah /Madrasah, ada yang berperan sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah, guru, siswa, dan tenaga kependidikan termasuk Tenaga
Administasi Sekolah/Madrasah. Semua peranan sama pentingnya dan saling
mendukung untuk mencapai tujuan Sekolah/Madrasah. Peranan memiliki
sejumlah harapan terutama kewajiban, tanggung jawab, dan hak. Peranan kadang-
kadang berkonflik dengan kepribadian. Peranan Tenaga Administrasi
Seklah/Madrasah adalah sebagai: administrator, personal, dan sosial. Peranan

11
Kepala Tenaga Administrsi Sekolah /Madrasah adalah sebagai administrator,
personal, dan sosial, dan manajer. Peranan sebagai administrator memiliki
subperanan sebagai collector, reporter, programmer, duplicator, calculator, sender,
archivist, communicator, technician, expeditor, waiter, dan caretaker. Peranan
sebagai manajer memiliki subperanan sebagai: planner, organizator, motivator,
coordinator, delegator, problem solver, decision maker, dan evaluator.

Fungsi tenaga pendidikan berdasarkan undang-undang no 14 tahun 2007,


yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni, serta pengabdi kepada
masyarakat. Dalam menjalannkan peran serta fungsinya secara profesional
tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi yang diisyaratkan baik oleh
peraturan pemerintah maupun kebutuhan masyaakat antara lain :
1. Pendidikan harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar,sehat jasmani, rohani,serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Pendidik untuk penddikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan dihasilkan oleh
perguruan tinggi yang terakreditasi.
Selain itu tenaga kependidikan juga berkewajiban untuk :
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dealogis.
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkat kan mutu
pendidikan.
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang di berikan kepadanya.

12
BAB IV
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hakikat seorang


pendidik kaitannya dalam pendidikan Islam adalah mendidik dan sekaligus di
dalamnya mengajar sesuai dengan keilmuwan yang dimilikinya. Secara umumnya
pendidik adalah orang yang memiliki tanggungjawab mendidik. Bila dipersempit
pengertian pendidik adalah guru yang dalam hal ini di suatu lembaga sekolah.
Sedangkan pengajar adalah pendidik yang baik. Adapun hakekat pendidik adalah
Allah SWT yang mengajarkan ilmu kepada manusia dan manusia pula yang
mempunyai sebuah kewajiban baginya untuk mentransferkan ilmu itu kepada
orang lain demi kemaslahatan ummat, hakekat peserta didik merupakan individu
yang akan dipenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah lakunya,
karena peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran.
Sejatinya peran pendidik dan tenaga kependidikan sangat berpengaruh
terhadap perkbangan dan kemajuan bangsa. Tugas dan peran pendidik sangat
berkaitan dan tak tidak dapat dipisahkan, tugas pendidik adalah membantu peserta
didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap diri dan berbagai tantangan
kehidupannya, sedangkan peran pendidik adalah sebagai pemimpin dan
pelaksana pendidikan dalam suatu masyarakat dan sekaligus sebagai anggota
masyarakat, sehingga dengan demikian dituntut guru atau pendidik dalam
meningkatkan tugas dan perannya.
Tenaga kependidikan lainnya merupakan salah satu elemen yang
keberadaannya sangat penting bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah,
karena tugas, fungsi dan peranan mereka sangat menunjang bagi kelancaran
proses pembelajaran di sekolah.

13
LATIHAN

Pilihan Ganda
1. Pendidik merupak tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran,menilai hasil pembelajaran,melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian pada
pendidikan .pernyataan di atas mereupa pengertian pendidikan menurut
A. UU No 21 tahun 2013
B. UU No 14 tahun 2015
C. UU No 14 tahun 2005
D. UU No 20 tahun 2003
E. UU No 11 tahun 2001

2. Mana yang termasuk pendidik, kecuali


A. Guru
B. Dosen
C. Tutor
D. Trainer
E. Kepala sekolah

3. Mana yang termasuk tenaga kependidikan, kecuali


A. Tenaga Usaha
B. Tenaga administrasi sekolah
C. Tenaga administrasi madrasah
D. Tutor
E. Kepala sekolah

4. Mana yang tidak termasuk kedalam kompetensi pendidik


A. Kompetensi pedagogik
B. Kompetensi kepribadian

14
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi budaya
E. Kompetensi profesional

5. Alat peraga media sosial mampu membangun kondisi peserta didik , sehingga
peserta didik mampu memproleh ?
A. Pengetahuan
B. Keterampilan
C. Sikap
D. Hasil yang memuaskan
E. Nilai sempurna

6. Dalam kompetensi seorang pendidik harus mampu memiliki ?


A. Penampilan yang menarik
B. Budi pekerti yang baik
C. Sikap yang ramah
D. Sikap yang inklusif
E. Mudah beradaptasi

7. Tenaga kependidikan adalah anggota Masyarakat yang mengabdikan diri dan di


angkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Pernyataan di atas
pengertian dari tenaga kependidikan menurut UU No ?
A. UU No 21 tahun 2013
B. UU No 14 tahun 2015
C. UU No 14 tahun 2005
D. UU No 20 tahun 2013
E. UU No 11 tahun 2001

8. Kepala satuan pendidikan harus mampu melaksanakan tugas sebagai,kecuali


A. Edukator

15
B. Motivator
C. Leader
D. Supervisor
E. Sales

9. Mana saja yang terlibat dalam satuan pendidikan , kucuali


A. Wakil-wakil / kepala urusan pendidik
B. Tutor
C. Tata Usaha
D. Laboran
E. Kepala sekolah

10. Menurut pasal 39 tentang tugas Tenaga kependidikan adalah , kecuali


A. Melaksanakan administrasi
B. Melakukan pengawasan
C. Melakukan pengelolaan
D. Melakukan pelayanan teknis
D. Mengajar

Esay

1. Sebutkan pengertian pendidikan !


2. Sebutkan pengertian Tenaga kependidikan !
3. Kompetensi apa saja yang harus di miliki pendidik?
4. Sebutkan 3 tugas pokok pendidik dalam pendidikan!
5. Sebutkan fungsi Tenaga kependidikan menurut undang-undang no 14 tahun
2007

JAWABAN

16
I. Pilihan Ganda

1. D
2. E
3. D
4. D
5. A,B, C benar
6. D
7. D
8. E
9. B
10. D

II Esay
1. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidikan pada perguruan tinggi.

2. tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan


diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan .

3. Kompetensi pedagogik;
Kompetensi kepribadian;
Kompetensi profesional; dan
Kompetensi sosial.

4. -Pertama, tugas profesi yaitu tugas yang berkaitan dengan profesi.


-Kedua, tugas manusiawi (human responsbility), yaitu tugas sebagai manusia.
-Ketiga, tugas kemasyarakatan (civil mission), yaitu tugas guru sebagai anggota
masyarakat dan warga negara.

17
5. 1. Pendidikan harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar,sehat jasmani, rohani,serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Pendidik untuk penddikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan dihasilkan oleh
perguruan tinggi yang terakreditasi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2015). Kemampuan Pedagogik Guru. Prosiding Seminar


Nasional. STKIP Muhammadiyah Bogor 1. (1). 71-83.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2017). Analisis Pengaruh Motivasi Dan Disiplin
Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Pamijahan
Kabupaten Kabupaten Bogor). Prosiding Seminar Nasonal STKIP
Muhammadiyah Bogor. 1 (1), 342-357.
Sulfemi, Wahyu Bagja dan Hilga Minati. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas 3 SD Menggunakan Model Picture And Picture dan
Media Gambar Seri. JPSD. 4 (2), 228- 242.
Sulfemi, W. B., & Nurhasanah. (2018). Penggunaan Metode Demontrasi Dan
Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Mata Pelajaran IPS. Pendas Mahakam: Jurnal Pendidikan Dasar, 3(2),
151-158.
Sulfemi, W. B., & Desmiati, Z. (2018). Model Pembelajaran Missouri
Mathematics Project Berbantu Media Relief Experience dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. PENDAS MAHAKAM: Jurnal
Pendidikan Dasar, 3(3), 232-245.
https://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/tenaga-kependidikan/
http://ithasartika91.blogspot.com/2011/02/pengertian-pendidik-dan-
tenaga.html?m=1
http://bsnp-indonesia.org/standar-pendidikan-dan-tenaga-kependidikan/

19

Anda mungkin juga menyukai