Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REPORT

PENGEMBANGAN DIRI DI MASA SEKARANG

OLEH

Nama:Simon Parlindungan Tambunan

Nim: 7193344004

Dosen Pengampu: Alfi Nura, SE, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS EKONOMI

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) untuk
pemenuhan tugas dalam mata kuliah Pengembangan diri.
Dengan tersusunnya tugas ini penulis berharap dapat bermanfaat dalam proses belajar
mengajar tidak hanya untuk penulis tetapi juga para pembacanya selain itu penulis juga berharap
memperoleh nilai yang baik untuk tugas ini.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen yang telah membina dan mengarahkan penulis untuk dapat menyelesaikan tugas ini
dengan hasil yang baik dan penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini.
Mengingat bahwa manusia memiliki kelebihan maupun kekurangan dalam mengerjakan
sesuatu hal, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca semua agar bisa
lebih baik lagi dalam hal penulisan karya selanjutnya.

Medan, November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR........................................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan CJR ........................................................................................................................ 4
C. Manfaat Penulisan Jurnal.................................................................................................................. 4
BAB II........................................................................................................................................................... 5
RINGKASAN JURNAL ............................................................................................................................... 5
RINGKASAN JURNAL UTAMA ........................................................................................................... 5
RINGKASAN JURNAL PEMBANDING ............................................................................................... 9
BAB III ....................................................................................................................................................... 14
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 14
I. Kelebihan Dan Kelemahan Jurnal Utama ....................................................................................... 14
II. Kelebihan Dan Kelemahan Jurnal Pembanding .............................................................................. 14
BAB IV ....................................................................................................................................................... 15
PENUTUP .................................................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita
selain buku dalam mempelajari mata kuliah Pendidikan Agama Kristen, sebaiknya
kita terlebih dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana
yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan Penulisan CJR


 Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan isi Jurnal.
 Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca mengenai pengembangan
diri
 Meningkatkan mainset manusia dalam memahami pengembangan diri dimasa
sekarang

C. Manfaat Penulisan Jurnal


 Agar Pembaca Dapat Memahami Lebih Mudah Menguasai Pembelajaran Dengan
Efisien Mengenai Tentang Pengembangan diri
 Agar pembaca dapat mengkritisi Jurnal yang lebih baik untuk dimengerti dan dapat
dibandingkan dan menjadi penambahan pengetahuan.

4
BAB II

RINGKASAN JURNAL
1. Identitas Jurnal I
Judul: Konsep Pengembangan Diri Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi
Komunikasi Era 4.0
Tahun Terbit :2020
Penulis: Amminulah,dkk
Volume: XII
Nomor:1
ISSN: -
1.1. Ringkasan Jurnal I

RINGKASAN JURNAL UTAMA


A. PENDAHULUAN

Pengembangan diri merupa-kan suatu upaya seseorang dalam meningkatkan daya saing hidup.
Pengembangan diri akan mengarahkan manusia untuk menciptakan peradaban. Proses lahirnya sebuah
peradaban didasari oleh nilai budaya yang tinggi. Pencipta budaya adalah para intelektual yang didasari
oleh pengembangan ilmu dengan benar.

Perkembangan teknologi sebenarnya pembuktian daripada hasil perkembangan pemikiran


manusia. Oleh karena itu, kehidupan manusia akan terkurung dalam dua ranah yaitu pembangun
teknologi dan pengguna teknologi.

Pembangun teknologi perupakan kelompok yang membentuk pengguna teknologi sebagai


konsumennya. Oleh karena itu, kehidupan kelompok pengguna teknologi secara berkelanjutan pasti
diatur oleh teknologi itu sendiri. Maka kelompok konsumenteknologi pasti mengeluarkan pernyayaan
bahwa teknologi menjadi pengubah model kehidupan manusia. Sedangkan pembangun teknologi pasti
berfikir dan mengkonsepkan kearah mana alur kehidupan manusia ditujukan.

Adapun beberapa kajian terdahulu yang berkaitan dengan pengembangan teknologi komunikasi
untuk dapat dijadikan sebagai pedoman awal dalam kajian ini antara lain hasil penelitian yang ditulis
oleh Maya Sandra Rosita Dewi dengan judul Komunikasi Sosial di era industri 4.0 (Studi Pada Etika
Komunikasi Remaja Perempuan Melalui Media Sosial di Era Industri 4.0).

5
Kajian ini menjelaskan bahwa perkembangan teknologi komunikasi harus dibarengi dengan
menerapkan etika dalam berkomunikasi dan etika bermedia. Etika komunikasi sangat penting saat
berhadapan dengan media komunikasi, karena sangat berefek kepada penggunaan media tersebut.
Penelitian ini menekankan bahwa etika komunikasi menjadi acuan utama dalam mengkosumsi media
sosial.

Adapun penelitian yang seirama lainnya ditulis oleh Mohammad Zamroni dengan judul
Perkembangan Teknologi komunikasi dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. Penelitian ini menjelaskan
bahwa revolusi teknologi komunikasi disebabkan adanya revolusi ilmu komunikasi. Memang dalam
perkembangan kehidupan, refolusi teknologi mejadi satu perubahan yang tidak dapat dibendungi,
namun perubahan tersebut tidak dapat terjadi apabila tidak ada perubahan dan pengembangan ilmu
komunikasi yang ada pada diri manusia. Manusia sebagai pembina komunikasi dan manusia juga yang
membuat perubahan komunikasi.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah kajian literatur dalam bidang komunikasi alamtologi, dengan menggunakan
pendekatan grounded theory. Tujuannya untuk mengkaji tentang konsep kesiapan pengembangan
diri dalam menghadapi perkembangan teknologi komunikasi di era 4.0. Adapun teknik pengumpulan
data digunakan beberapa dokumen dalam bentuk literatur-literatur yang menjelaskan tentang
teknologi komunikasi serta tentang konsep kesiapan diri dalam menghadapi era 4.0. Sedangkan
teknik analisis data dilakukan dengan cara menggunakan pendekatan content analysis, dengan
tujuan untuk menganalisis berbagai tek yang menjelaskan tentang konsep kesiapan diri dalam
menghadapi perkembangan teknologi komunikasi. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan
untuk menemukan dan memperkaya literatur yang mengkaji tentang perkembangan teknologi
komunikasi di era 4.0.

C. PEMBAHASAN
 Pengembangan Diri

Pembahasan tentang pengembangan diri tidak lah dipahami sebuah pembahasan yang langsung
membicarakan tentang potensi keberhasilan seseorang. Namun untuk menjelaskan pembahasan
tentang pengembangan diri, dalam filsafat ilmu harus memahami konsep diri. konsep diri merupakan
suatu konsep yang dimiliki oleh seorang individu tentang dirinya sendiri untuk melihat pribadi secara
utuh, menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial, spiritual serta menjadi pedoman seseorang dalam
bertindak.

Memahami konsep diri menjadi prioritas utama dalam membentuk pengembangan diri.
Pengembangan diri tidak hanya bertumpu pada kecerdasan saja. Pengembangan terbentuk dari tiga
potensi yang harus dimiliki yaitu pendidikan, membangun hubungan(jaringan) baik antar individu
maupun kelompok dan pengalaman.

1. Pendidikan

6
Pendidikan adalah sebuah proses pengangkatan harkat dan martabat manusia dari
posisi yang rendah kepada posisi yang selayaknya, untuk dipersiapkan dirinya dalam
menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan, serta mengamalkan ajaran-
ajarannya. Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Adapun tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia dengan seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Adanya pendidikan bagi manusia, maka akan
timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk lebih baik
dalam segala aspek kehidupan.
2. Membangun Hubungan
Membangun hubungan yang dimaksudkan dalam pembahasan ini merupakan membina
kerja sama dengan orang lain baik secara individu maupun secara kelompok. Sebagaimana
yang lazim dipahami bahwa manusia adalah kelompok sosial yang saling membutuhkan
antara satu sama lain dan manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri dengan tanpa bantuan
dari orang lain. Berdasarkan pemahaman tersebut perlu dipahami bahwa membangun
hubungan dalam kehidupan menjadi sebuah keharusan dalam pengembangan diri.
3. Pengalaman
Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Berasal dari kata
peng-alaman. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini
kemudian disebut pengetahuan. Konsep pengembangan diri melalui pengalaman perlu
diperhatikan. Dengan adanya belajar dari pengalaman akan menumbuhkan sikap
bertanggung jawab. Sikap bertanggung jawab mengarakhan hidup manusia kepada sifat
takwa, jujur, amanah. Manusia yang menyadari dirinya mukallaf disebut manusia
bertanggung jawab atas penggunaan segalam keistemewaannya.

 Perkembangan Teknologi Komunikasi

Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sebagai


makhluk sosial, manusia tidak mungkin bisa lepas dari manusia satu dengan manusia lainnya. Itu
artinya, manusia tidak mungkin bisa berdiri sendiri. Manusia memerlukan beragam informasi
untuk dapat menjalani hidup lebih baik dari sebelumnya, dan manusia juga perlu menjalin suatu
hubungan dengan manusia lain demi tercapainya kebahagiaan, kesejahteraan.

Perkembangan teknologi komunikasi telah semakin mendekatkan kita pada batas


kemampuan perangkat intelektual menghadapi kompleksitas keadaan sekarang ini. Penekanan
yang lebih besar bagi penggunaan teknologi informasi untuk membangun dan mengembangkan
kebersamaan serta saling pengertian atas manusia.

7
 Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi
a. Masa Prasejarah
Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh
manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia
kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka
menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang
buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di
sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding
gua tempat tinggalnya.
b. Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)
Perkembangan teknologi komunikasi pada masa modern ini terbagi kepada
beberapa fase, sebagaimana disebutkan dalam pembahasan berikut ini:
 Tahun 1455. Pada tahun ini untuk pertama kalinya Johann Gutenberg
 Tahun 1830. Augusta Lady Byron menulis program komputer yang
pertama di dunia
 Tahun 1837. Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode
morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone
 Tahun 1877. Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan
telepon
 Tahun 1889. Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi
untuk melakukan penghitungan
 Tahun 1931. Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk
menyelesaikan persamaan differensial
 Tahun 1939. Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry
berhasil menciptakan komputer elektronik digital pertama
 Tahun 1973 – 1990. Pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam
sebuah paper tentang TCP/IP
 Tahun 1991 – Sekarang. Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali
terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk
menanggulangi biaya operasionalnya

 Penyesuaian Diri Untuk Menghadapi Perkembangan Teknologi

Komunikasi Kehidupan sekarang yang tampaknya makin kecil, perkembangan


teknologi komunikasi sangat memudahkan kita untuk menemukan informasi melintasi
batas-batas dunia, bukan hanya batas geografis, tetapi juga batas social maupun psikologis.
Oleh karena itu, teknologi baru tidak saja memudahkan orang melintas budaya, namun
membawa dampak terhadap ketidak tahuan menggunakan teknologi itu sendiri. Supaya
menjadi efektif dalam menggunakan teknologi maka tidak ada jalan lain, kecuali menguasai
teknologi komunikasi.

Dengan adanya bantuan perkembangan teknologi komunikasi, manusia semakin


mudah berkomunikasi tanpa batas ruang budaya yang tegas. Oleh karena itu generasi kita
agar disiapkan lebih awal untuk mempelajari cara penggunaan teknologi sehingga mereka

8
tidak kaget menghadapi informasi yang disodorkan dengan bantuan teknologi. Selanjutnya
harus siap mempelajari kebudayaan lain yang dikembangkan melalui teknologi informasi.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan diatas mengenai pengembangan diri dalam
menghadapi perkembangan teknologi komunikasi, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan diri
merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh manusia untuk membentuk dan mengembangkan
potensi diri manusia berdasarkan menggunakan pendidikan, membangun jaringan sosial dan
pengalaman hidup.

Perkembangan teknologi komunikasi merupakan suatu perkembangan global yang tidak bisa
dibendungi atau diantisipasi. Manusia perlu melakukan penysuaian diri terhadap perkembangan
teknologi tersebut. Penyesuaian diri terhadap perkembangan teknologi komunikasi sedah menjadi
perkembangan budaya dalam praktek komunikasi. Terkembangan teknologi komunikasi diawalai para
periode komunikasi tulisan pada masa pra sejarah sampaik perkembangan komunikasi elektronik pada
masa modern.

Pengembangan diri dalam menghadapi perkembangan teknologi komunikasi menjadi keharusan


bagi semua orang untuk menyesuaikan diri dalam perkembangan budaya bermasyarakat. Penyesuaian
diri dengan teknologi komunikasi era 4.0 pada posisi sebagai konsumen yaitu menghantarkan kita
kepada jalan yang lebih mudah dan praktis dalam melakukan komunikasi dan akses informasi yang
cepat, seperti manfaat internet, manfaat hanphone, televise dan lain sebagainya.

RINGKASAN JURNAL PEMBANDING

1.2. Identitas Jurnal Pembanding


Judul : Pengembangan diri dosen
Nama Jurnal:Jurnal Psikologi
Edisi Terbit:2020
Vol:9
No:3
Pengarang:Martadillah
Penerbit:Stie Madani Balikpapan
Kota Terbit:Balikpapan
No ISSN: 2302-2582

A. PENDAHULUAN

9
Pengembangan kompentensi seorang dosen diatur dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 diperkuat dengan Undang-Undang Guru dan Dosen
nomor 14 tahun 2005 serta Undang-Undang Pendidikn Tinggi nomor 12 tahun 2012 memaksa
mau tidak mau seorang dosen harus lebih tinggi kualifikasinya dibanding dengan mahasiswa
yang diajarnya.

Melalui pengembangan diri secara kelembagaan maupun perorangan. Sebagai tenaga


yang professional yang berhubungan dan harusnya memiliki kepekaan terhadap perkembangan
pendidikan tinggi. Randall (1987) dalam Djuwita (2011), menjelaskan bahwa dengan strategi
tertentu dalam suatu organisasi, yang diperoleh dari mereka pegawaipegawai dengan berbagai
karakteristik yang pada akhirnya akan mempengaruhi praktek pengembangan sumber daya
manusia utamanya dosen tersebut.

Namun untuk dapat mengembangkan hal tersebut perlu diketahui dahulu faktorfaktor
penentu pengembangan diri seorang dosen. Pengembangan diri bagi seseorang menjadi hal
penting, begitu juga untuk dosen karena sebagai salah profesionalisme dan keahlian khusus
diperlukan pengembangan diri agar terus bisa meningkatkan kemampuan dirinya. Saat ini di
STIE Madani jumlah dosen yang tetap yayasan sejumlah 15 orang dan dosen dpk yang
diperbantukan di STIE Madani sebanyak 2 orang. Sedangkan dosen tersertifikasi berjumlah 5
orang, dengan sebanyak 3 orang yang akan menyusul daftar tunggu sertifikasi dosen, 2 orang
dosen yang memiliki nidn akan mengikuti pelatihan pekerti. Sisanya sebanyak orang yang
memiliki nidn tapi sudah mengikuti pekerti tapi tidak mengurus kepangkatan dan mengikuti
sertifikasi sebanyak 5 orang.

Melihat data-data dan fakta di lapangan maka peneliti tertarik untuk mengidentifikasi
dan menggali faktor-faktor dalam pengembangan diri seorang diri. Dan bagaiamana faktor-faktor
tersebut berperan dalam pengembangan diri dosen tersebut. Dan yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor dalam pengembangan diri seorang
dosen. Dan sejauh mana faktorfaktor tersebut berperan pada pengembangan diri dosen tersebut.

B. METODE PENELITIAN

10
Pemilihan metode penelitian ini sengaja peneliti lakukan agar mampu menjelaskan
permasalahan yang ditemui di lapangan, sebagaimana studi kasus yakni suatu jenis penelitian
kualitatif memiliki kemampuan pendekatan permasalahan yang dihadapi kemudian
mengembangkan masalah tersebut untuk dianalisis (Creswell & Poth, 2016). Pemilihan studi
kasus ini dianggap pas oleh peneliti karena peneliti ingin mengetahui lebih dalam atas
pengembangan diri dosen. Dan sejauhmana faktor-faktor tersebut berperan pada pengembangan
diri dosen tersebut.

Institusi pendidikan ini dipilih karena dipandang sebagai sebuah organisasi yang dinamis
dan adaptif, yang memungkinkan adanya perubahan yang secara terus menerus sebagai akibat
tuntutan perubahan lingkungan baik dari internal maupun eksternal. Pemilihan penelitian ini
dengan mempertimbangkan beberapa aspek:

a. STIE Madani telah berdiri lebih dari 24 tahun maka sewajarnya untuk dapat terus
bersinabungan maka perlunya pengembangan diri sebagai bagian pengembangan organisasi

b. STIE Madani memiliki visi dan misi sesuai dengan pengembangan organisasi

c. Pertimbangan waktu, biaya, tenaga dan keterbatasan peneliti

Penelitian ini adalah dengan aktivitas dosen dan dosen itu sendiri, sehingga unit analisis
kajian penelitian ini berfokus pada individual-person. Dimana penelitian ini memperhatikan dan
mencoba memahami proses interaksi individualperson didalamnya dalam mengetahui
pengembangan diri dosen. Sesuai pendekatan yang dilakukan peneliti yang menekankan pada
studi kasus yang menggali, menemukan dan menjelaskan individu yang mengalami dan
melakukan pengembangan diri sebagai seorang dosen.

Teknik pengumpulan data di atas ini kemudian metode studi kasus memiliki karakteristik yakni:

a. Deskriptif yakni peneliti menjelaskan penelitian apa yang hendak dilakukan dalam studi kasus
ini.

b. Reduksi yakni asumsi, pemahaman, keyakinan berpikir dan proses dimana asumsi dan
prasangka tentang studi kasus di kesampingkan dan dikurung.

11
c. Intensionalitas yakni keterkaitan antara noema dengan noesis yang membantu menjelaskan
interpretasi atas pengalaman individu.

Peneliti menggunakan teknik penentuan informasi secara purposive sampling, yakni


informan yang peneliti pilih adalah dosen yang sebelumnya mewakili masing-masing tingkatan
dosen di STIE Madani. Namun dalam perjalanan penelitian ini akan menggunakan teknik
snowball dimana penentuan informan lanjutan untuk menggali lebih dalam pengembangan diri
seorang dosen atas variasi dan kedalaman informasi diperoleh atas dasar rujukan atau
rekomendasi dari key informan yang telah ditentukan sebelumnya melalui teknik purposive
sampling. Analisa data yang dilakukan peneliti adalah dengan melakukan pengamatan,
melakukan identifikasi dan kemudian menginterprestasikan dari hasil beberapa informasi yang
diterima oleh peneliti.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat wawancara, observasi dan dokumentasi
yang menunjukkan bahwa dapat diidentifikasi bahwa faktor-faktor pengembangan diri
seorang dosen baik yang memiliki nidn, memiliki kepangkatan maupun sertifikasi sama-
sama memerlukan pengembangan diri, yang dipengaruhi oleh faktor ekternal dan
internal, seperti yang bersangkutan dan faktor pendukung dari luar. Disebutkan juga
bahwa efektifitan pengembangan diri ini juga didukung oleh rekan sejawat maupun
organisasi. Namun poin terbesar tetap dari yang bersangkutan. Dari keefektifkan ini
dosen yang bersangkutan memiliki motivasi dan komitmen yang kuat sebagai dosen dan
kebanggaan sebagai dosen. Ini sebagai modal dasar sebagai dosen. Upaya untuk
menjelaskan dosen bersangkutan dengan meningkatkan pengembangan diri melalui
pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan dirinya maupun berkaitan dengan keahliaan
sebagai dosen. Namun dari semua hal tersebut yang dapat peneliti temukan lagi adalah
kesadaran dari dosen yang bersangkutan memiliki semangat, komitmen dan motivasi
yang besar dan kuat untuk dapat memberikan peran kontribusi pengembangan dirinya.
D. KESIMPULAN

Hasil penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

12
1. Faktor-faktor yang menjadi penentu pengembangan diri dosen dibagi atas eksternal yakni
rekan kerja dan organisasi. Sedangkan faktor internal adalah motivasi, komitmen dan semangat
yang kuat dari dosen yang bersangkutan. Namun yang menjadi urgensi dan poin pentingnya
adalah dosen yang bersangkutan itu sendiri mau mengembangkan dirinya atau tidak.

2. Peran faktor-faktor pengembangan diri ini adalah sangat berperan bagi dosen tersebut namun
kembali lagi aktor utamanya adalah dosen itu sendiri. Namun demikian atasan, rekan kerja
maupun organisasi dapat memberikan semangat dan dukungan meskipun tidak dapat berperan
sebesar yang dosen tersebut lakukan, karena pengembangan diri adalah kebutuhan yang
dirasakan penting bagi dosen tersebut jika dosen tersebut merasa demikian.

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi dosen yang bersangkutan maupun bagi
institusi dalam mengembangan sumber daya manusianya, dengan tidak hanya mengekplorasi
kemampuan dan keahlian dosen namun juga memperhitungkan keprofesionalan dosen tersebut
dengan terus menerus meningkatkan dengan mengikuti pelatihan pengembangan diri dosen,
bersinergi dengan rekan sejawat maupun aktif dalam himpunan profesi maupun kegiatan ilmiah
lainnya sehingga terus menerus meningkatkan dirinya secara berkesinambungan.

13
BAB III

PEMBAHASAN

I. Kelebihan Dan Kelemahan Jurnal Utama

Kelebihan Jurnal Utama


i. Jurnal ini telah mengikuti kaidah jurnal yang baik
ii. Di Bagian Abstrak Digunakan Bahasa Internasional,Yang Menarik Minat
Pembaca Untuk Jurnal Ini
iii. Kemuktahiran Dalam Jurnal Ini Sudah Terbaru
Kelemahan Jurnal Utama
i. Di Dalam Jurnal Ini Tidak Adanya Data Penelitian
ii. Tidak ada ISSN didalam jurnal
iii. Penggunaan Bahasa Dalam Jurnal Ini Panjang Yang Mengakibatkan Para
Pembaca Mungkin Akan Kebingungan Membacanya

II. Kelebihan Dan Kelemahan Jurnal Pembanding


Kelebihan Jurnal Pembanding
i. Yang Dibahas Di Jurnal Sesuai Dengan Di Abstrak
ii. Jurnal ini memiliki ISSN,VOL dan No yang sesuai
iii. Jurnal ini banyak memuat tabel dan peta konsep sehingga mampu memudahkan
pembaca dalam memahami isi jurnal

iv. Jurnal ini memuat contoh untuk berbagai materi yang disampaikan

v. Jurnal ini memuat banyak referensi dari berbagai buku dan sumber lainnya
sehinngga materi yang dimuat juga dapat dipercaya.

vi. Jurnal menyampaikan dengan baik tujuan penulis yaitu memberikan makna
keselarasan dan harmoni didalam perbedaan
Kelemahan Jurnal Pembanding
i. Dalam jurnal ini terdapat kalimat yang sulit diartikan oleh pembaca

ii. Jurnal ini memuat beberapa kata serapan dari bahasa asing sehingga mungkin
dapat menyulitkan pembaca dalam memahami isi jurnal

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Didalam kedua jurnal ini sangat baik dan sangat berguna untuk menambah wawasan
pengetahuan dan wawasan tentang kerukunan umat beragama.Dengan membaca isi jurnal
ini sangat berhubungan bagaimana kerukunan umat beragama.Adapun yang menjadi
kedua isi dari kedua jurnal sangat berhubungan dengan apa yang saya dengarkan waktu
perkuliahan saya.Namun alangkah baiknya,jika jurnal utama ini dilengkapi dengan
gambar yang bisa membantu pembaca,agar lebih cepat paham tentang isi jurnal
tersebut.Adapun penggunaan kata dalam kedua jurnal ini sudah bagus,kalimatnya mudah
dipahami oleh pembaca.

B. Saran
Jurnal yang sudah saya review ini cocok dipelajari dan bisa juga menjadi referensi untuk
pembelajaran dan juga dapat membantu memberikan informasi tentang pengembangan
diri dan yang paling penting yaitu menghargai pengembangan diri seseorang yang berada
di sekitar kita.Dan jurnal ini sangat bagus untuk dibaca oleh masyarakat luas karena
memberi pesan-pesan positif yang berguna menjaga integrasi nasional di Indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aminullah, M., & Ali, M. (2020). Konsep Pengembangan Diri Dalam Menghadapi
Perkembangan Teknologi Komunikasi Era 4.0. Komunike, 12(1), 1-23.Lia, Y. H., Triposa,
R., & Lumingas, G. G. (2020).

Mardatillah, M. (2020). Pengembangan Diri Dosen. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 9(3), 176-
184.

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai