Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JURNAL REVIEW

Komunikasi Antara Kognitif dan Kemampuan Berbahasa

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Dose Pengampu :Rina Devianty,S.S.,M.Pd.

Mata Kulliah :Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Nama : Nurjannah Tumanggor

NIM : 0301201072

Jurusan / Kelas : PAI / 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A.2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Pertama-tama puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Critical Jurnal Review (CJR) ini.

Shalawat berangkaikan salam tak lupa saya ucapkan kepada arwah junjungan alam
yakni nabi besar nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan
hingga alam yang terang menerang yang dicahayai oleh iman dan Islam, Semoga kita
termasuk hambanya yang mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir kelak, Aamiin Ya Rabbal
Aalamiin….

Critical Jurnal Review ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas dari
dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Bunda Rina Devianty,S.S.,M.Pd. di
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Dalam menyelesaikan Critical Jurnal Review ini masih memiliki banyak kesalahan
tetapi dengan bantuan banyak orang. saya berharap Critical Jurnal Review ini dapat
bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.

Saya mengharapkan saran karena saya tahu bahwa Critical Jurnal Review saya ini
tidak sempurna secara keseluruhan. Akhirnya Critical Jurnal Review ini dapat saya selesaikan
dan dapat menjadi pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Juli 2021

Penulis

Nurjannah Tumanggor

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... I
DAFTAR ISI.......................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Pentingnya Critical Journal Riview (CJR) .............................. 1
B. Tujuan Penulisan Critical Journal Riview (CJR)............................................... 1
C. Manfaat Critical Journal Riview (CJR) ............................................................. 1
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL...................................................................... 2
A. Identitas Jurnal.....................................................................................................2
B. Ringkasan Jurnal .................................................................................................2
1. Pendahuluan.........................................................................................................2
2. Kajian Teori .........................................................................................................3
3. Metodologi Penelitian...........................................................................................3
4. Pembahasan..........................................................................................................4
5. Kesimpulan dan Saran .........................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................9
A. Relevansi Topik Jurnal dengan Karya-karya dan bidang keahlian penulis…... 10
B. Pokok-pokok Argumentasi Penulis dalam Pendahuluan .................................. 10
C. Pemilihan serta Cakupan Kajian Teori ............................................................. 10
D. Metodologi Penelitian yang Digunakan dan Relevansinya .............................. 11
E. Kerangka Berfikir Penulis pasa Pembahasan......................................................11
F. Kesimpulan dan Saran yang Diajukan Penulis serta Implikasinya pada Penelitian
Berikutnya............................................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP................................................................................................ 12
A. Simpulan ............................................................................................................12
B. Saran.................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13

II
BAB I …

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pentingnya Critical Journal Riview (CJR)

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan pada berbagai masalah atau
Konflik, baik yang awam maupun masalah yang membutuhkan solusi yang sistematis.
Permasalahannya adalah penyelesaian masalah seringkali dengan metode yang sederhana dan
bersifat langsung. Masalah seperti inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya dalam dunia
pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan sangat minim karena rendahnya minat banyak
orang saat ini. Mengkritisi jurnal salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan minat
baca minat seseorang terhadap suatu mata pelajaran. (Critical Jurnal Review), ini adalah
tulisan atau review dari sebuah karya atau jurnal. Mengkritik suatu jurnal tidak dimaksudkan
untuk menurunkan atau meningkatkan nilai suatu jurnal tetapi untuk menjelaskan apa itu
jurnal, kelebihan atau kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau review
jurnal kepada pembaca mengenai buku baru dan review jurnal tersebut. kekuatan dan
kelemahan.

Dengan demikian Anda akan mengetahui tentang kekurangan dan kelebihan isi jurnal
yang telah dibaca sehingga Anda dapat menilai isi jurnal dengan baik dan tidak sekedar
membaca sepintas jurnal tetapi dapat memahami apa yang ada di dalam jurnal tersebut secara
mendalam.

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Riview (CJR)

Tujuan dari Critical Journal Review adalah untuk meninjau isi jurnal. Selain
mereview isi jurnal, tujuan lainnya adalah untuk mengetahui informasi apa saja yang terdapat
dalam jurnal.

C. Manfaat Critical Journal Riview (CJR)

Review Jurnal Kritis ini memiliki beberapa manfaat seperti yang utama adalah untuk
memenuhi kurikulum dan pembelajaran mata kuliah saya. Manfaat lainnya adalah untuk
mengetahui lebih detail tentang jurnal yang di review. Selain mengetahui lebih banyak
tentang isi jurnal, manfaatnya adalah kita mendapatkan informasi dan menambah
pengetahuan dari isi jurnal..

1
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

A. Identitas Jurnal

Judul :Komunikasi Antara Kognitif dan Kemampuan Berbahasa

Jurnal :Pendidikan Bahasa Indonesia

Volume :1 No. 1

No ISSN :-

Tahun Terbit :2021

Bulan Terbit :Juni

Nama Penulis :Nirwana Anas,Sapri.

Halaman :1-8

Jumlah Halaman :8

Email : eunoia@gmail.com

B. Ringkasan Jurnal

1. Pendahuluan

Keterampilan komunikasi merupakan salah satu keterampilan di antara empat


keterampilan lainnya. Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan untuk
mengungkapkan pemikiran, gagasan, pengetahuan, ataupun informasi baru, baik secara
tertulis ataupun lisan (Greenstein, 2012)

Komunikasi merupakan salah satu syarat berlangsungnya hubungan antar manusia


atau interaksi sosial di antara mereka. Hal itu karena manusia merupakan makhluk sosial

2
yang bukan saja membutuhkan orang lain, tetapi juga membutuhkan komunikasi dengan

orang lain. Dari komunikasi yang terbangun akan terjalin kolaborasi sebagai luaran dari
proses interaksi tersebut.

Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dapat membuat seseorang dengan


mudah diterima dalam suatu komunitas dan akan menghasilkan respon positif dalam interaksi
yang dibangun. Keterampilan yang langsung dapat dinilai dari komunikasi adalah
kemampuan berbicara. Kemampuan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang
diperoleh dari kemampuan berbahasa. Jika beberapa ahli menganggap kemampuan
berkomunikasi terkait dengan kemampuan menyampaikan ide dan pikiran (Melawati dkk,
2014), lisan dan tulisan (Yusefni, 2015), kurang ditekankan pada aspek kognitif.

2. Kajian Teori

Untuk kajian teori disini dibahas bagaimana komunikasi sebagai proses interaksi
antara proses kognitif dan kemampuan berbahasa. Keterampilan komunikasi merupakan salah
satu keterampilan di antara empat keterampilan lainnya. Assessment and Teaching of 21st
Century Skills mengorganisasikan keterampilan, pengetahuan, sikap, nilai, dan etika abad 21
ke dalam empat kategori, yakni: cara berpikir (ways of thinking), cara kerja (ways of
working), alat untuk bekerja (tools of working), dan hidup di dunia (living in the world).

Pembelajaran abad 21 mengharuskan komunikasi sebagai salah satu kemampuan yang


dimiliki peserta didik. Komunikasi dianggap sebagai salah satu kemampuan prasyarat agar
seseorang mampu bersaing di dunia global saat ini. Menurut Griffin, 2012 Peserta didik
membutuhkan keterampilan komunikasi agar sukses dalam hidup dan bekerja.

3. Metodologi Penelitian

Pada metodologi penelitian ini menggunakan metode kognitif, Teori belajar kognitif
menyatakan dalam belajar bahasa lebih menekankan pada aspek pemahaman, proses mental
atau pengaturan dalam pemerolehan, dan memandang anak sebagai seseorang yang berperan
aktif dalam proses belajar Bahasa.

Menurut teori ini perkembangan bahasa harus berlandaskan pada atau diturunkan dari
perkembangan dan perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum dari kognisi manusia.

3
Proses kognitif seseorang diawali dengan anggapan terhadap kemampuan kognitif peserta
didik dalam menemukan struktur bahasa yang diperoleh dari sekelilingnya. Sedangkan proses
memahami, memproduksi dan mengkoprehensi bahasa pada peserta didik dipandang sebagai
hasil dari proses kognitif yang terus berkembang. Akhirnya menurut teori kognitif dapat
dipahami bahwa: dalam belajar bahasa adalah bagaimana seseorang berpikir, belajar terjadi
dan kegiatan mental internal dalam diri seseorang, dan belajar bahasa merupakan proses
berpikir yang kompleks.

Menurut Sasmito (2017) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi seseorang


dapat dinilai melalui 4 aspek, yakni: ekspresi, evaluasi, respon dan negosiasi. Keempat aspek
ini merupakan gambaran dari kognitif yang baik dari seseorang.

4. Pembahasan

Komunikasi Antara Kognitif Dan Kemampuan Berbahasa

A. Definisi Komunikasi

Menurut beberapa ahli komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan
dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk memberikan informasi, meny
ampaikan ide atau mempengaruhi orang lain. Proses komunikasi merupakan unsur terpenting
dalam menentukan berhasil atau tidaknya proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan yang menjadi tujuan utama dari komunikasi. Jika proses komunikasi
berjalan dengan baik, maka hasilnya juga pasti sesuai dengan yang diharapkan oleh
komunikan.

Devito membagi proses komunikasi menjadi dua tahapan, yakni: proses primer dan
proses sekunder.

• Komunikasi primer merupakan proses penyampaian informasi akan dilakukan dengan


menggunkan simbol-simbol sebagai media. Simbol yang dimaksud disini diwujudkan
dalam bentuk bahasa, isyarat dan lain sebagainya.
• Sedangkan pada tahap komunikasi sekunder, proses penyampaian informasi maupun
gagasan akan dilakukan dengan menggunakan sarana atau alat sebagai media kedua
setelah menggunakan simbol primer.
4
B. Unsur-unsur komunikasi

Komunikasi merupakan proses interaksi yang terus menerus dan dinamis, baik yang
mempengaruhi maupun dipengaruhi oleh banyak variabel dan unsur komunikasi, diantaranya,
yaitu:

❖ Pengirim pesan (Communicator)


pengirim pesan adalah Orang yang menyampaikan pesan dengan maksud
menyampaikan informasi dan ide kepada orang lain sebagai pengirim atau
komunikator.
❖ Pesan (Massage)
Pesan adalah pokok bahasan komunikasi. Pesan dapat berupa ide, sikap, perasaan,
pandangan, perintah, saran atau sekedar informasi.
❖ Pengkodean (Encoding)
Materi pembahasan komunikasi bersifat teoritis dan tidak berwujud, penyampaiannya
membutuhkan symbol-simbol tertentu seperti kata-kata, tindakan atau gambar. Proses
perubahan menjadi symbol-simbol ini disebut sebagai proses pengkodean atau
encoding.
❖ Saluran Komunikasi (Media)
Orang yang tertarik untuk berkomunikasi harus memilih saluran untuk mengirimkan
informasi yang diperlukan, ide, dll. Informasi ini dikirimkan ke penerima melalui
saluran tertentu yang dapat berupa formal atau informal.
❖ Penerima (Receiver)
Penerima adalah orang yang menerima pesan atau untuk siapa pesan tersebut
dimaksudkan. Penerima yang mencoba memahami pesan dengan cara sebaik mungkin
untuk dipahami.
❖ Pemaknaan pesan (Decoding)
Orang yang menerima pesan atau simbol dari komunikator mencoba untuk mengubah
yang sama sedemikian rupa sehingga dapat menyusun makna menjadi pemahaman
terlengkap.
❖ Umpan Balik (Feedback)
Unsur komunikasi yang terakhir adalah umpan balik atau feedback. Umpan balik
adalah proses untuk memastikan bahwa penerima telah menerima pesan dan
memahami dalam pengertian yang sama seperti yang dimaksudkan pengirim.
5
C. Definisi kemampuan berbahasa

Seseorang yang memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik adalah seseorang


yang mampu menyampaikan ide-idenya kepada orang lain (Lunenburg, 2010). Secara lebih
rinci, kemampuan komunikasi efektif diuraikan sebagai berikut:

❖ mengartikulasikan pikiran dan ide-ide secara efektif dengan menggunakan


keterampilan komunikasi oral, tertulis, dan nonverbal dalam sejmlah bentuk dan
konteks,
❖ mendengarkan sedara efektif untuk memahami makna,
❖ menggunakan komunikasi untuk sejumlah tujuan,
❖ menggunakan beragam media dan teknologi, dan
❖ berkomunikasi secara efektif dalam lingkungan yang berbeda.

D. Arti penting peningkatan kemampuan berbahasa


Setiap kalimat yang didengar atau dibaca tersusun atas berbagai jenis informasi yang
berbeda di antaranya suatu huruf, silabel, kata dan frasa. Potongan-potongan bahasa ini
bersatu menyerupai puzzle yang tersusun sehingga berbagai komponen tersebut
memunculkan makna keseluruhan dari sebuah kalimat.

Adapun yang menjadi alasan perlunya peningkatan keterampilan perlu ditingkatkan


adalah sebagai berikut:

❖ Membangun hubungan yang lebih baik (mendengarkan, menggunakan kalimat yang


baik, dan bahasa tubuh yang mendukung),
❖ Keterbukaan dan kepercayaan (memberikan rasa hormat yang lebih besar dan
kemampuan untuk bekerja sama dengan lebih baik),
❖ Menyampaikan ide-ide cemerlang (untuk menyampaikan ide yang cemerlang),
❖ Membuat anda menonjol di dalam pekerjaan (rapat kerja dan melakukan presentasi
di depan banyak orang) (menjual kemmapuan, emmbangun hubungan dan
mendapatkan rasa hormat serta kepercayaan yang lebih baik,
❖ Membuat kesan pertama yang lebih baik (membuat orang lain menyukai Anda),
❖ Membuat banyak orang tertarik (menunjukkan kepemimpinan dan kemampuan
seseorang), dan 7) Kemampuan mendengar yang lebih baik (mendengar berarti anda
menghargai orang lain).
6
E. Interaksi antara kognitif dan bahasa dalam membangun komunikasi

Menurut teori kognitif perkembangan bahasa harus berlandaskan pada atau


diturunkan dari perkembangan dan perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum dari
kognisi manusia. Artinya lebih menekankan pada aspek pemahaman, proses mental atau
pengaturan dalam pemerolehan, dan memandang anak sebagai seseorang yang berperan aktif
dalam proses belajar Bahasa. dalam belajar bahasa adalah seseorang berpikir, belajar terjadi
dan kegiatan mental internal dalam diri seseorang, dan belajar bahasa merupakan proses
berpikir yang kompleks.

Seperti pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada komunikate/penerima


pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat berupa pesan-pesan verbal maupun
pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif, maka komunikator harus memproses informasi
yang akan dikirim.
Setiap penakluk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan:
membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Keempat tindakan tersebut
lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan suatu ide atau
gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja system syaraf. Pesan
yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung
maupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang
disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui
system syaraf dan diiterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat
menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi maka si orang
tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru.

Demikianlah keempat tindakan ini terus menerus terjadi secara berulang-ulang.


Sebagai hasil akhir keterampilan komunikasi, idealnya keterampilan tersebut dapat dinilai
melalui performa yang ditampilkan seseorang. Sasmito (2017) menyatakan bahwa
keterampilan komunikasi seseorang dapat dinilai melalui 4 aspek, yakni: ekspresi, evaluasi,
respon dan negosiasi. Keempat aspek ini merupakan gambaran dari kognitif yang baik

5. Kesimpulan dan Saran

Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
7
orang lain dengan tujuan untuk memberikan informasi, menyampaikan ide atau
mempengaruhi orang lain. Komponen komunikasi terdiri dari: pengirim pesan
(Communicator), pesan (Massage), pengkodean (Encoding), saluran komunikasi (Media),
penerima (Receiver), pemaknaan pesan (Decoding), dan umpan balik (Feedback).

Kriteria komunikasi efektif diuraikan sebagai berikut: (1) mengartikulasikan pikiran


dan ide-ide secara efektif dengan menggunakan keterampilan komunikasi oral, tertulis, dan
nonverbal dalam sejmlah bentuk dan konteks, (2) mendengarkan sedara efektif untuk
memahami makna, (3) menggunakan komunikasi untuk sejumlah tujuan, (4) menggunakan
beragam media dan teknologi, dan (5) berkomunikasi secara efektif dalam lingkungan yang
berbeda.
Keterampilan komunikasi seseorang dapat dinilai melalui 4 aspek, yakni: ekspresi,
evaluasi, respon dan negosiasi. Keempat aspek ini merupakan gambaran dari kognitif yang
baik dari seseorang.

8
BAB III
PEMBAHASAN

A. Relevansi Topik Jurnal dengan Karya-karya dan bidang keahlian penulis

Untuk Relevansi Topik Jurnal dengan karya-karya dan bidang keahlian penulis, yaitu
terdapat pada relevansi antara topic jurnal terhadap bidang keahlian penulis pada Pembahasan
Teori belajar kognitif menyatakan dalam belajar bahasa lebih menekankan pada aspek
pemahaman, proses mental atau pengaturan dalam pemerolehan, dan memandang anak
sebagai seseorang yang berperan aktif dalam proses belajar bahasa. Berdasarkan pendapat ini,
urutan-urutan perkembangan kognisi peserta didik

B. Pokok-pokok Argumentasi Penulis dalam Pendahuluan

❖ Komunikasi merupakan salah satu syarat berlangsungnya hubungan antar manusia


atau interaksi sosial di antara mereka. Hal itu karena manusia merupakan makhluk
sosial yang bukan saja membutuhkan orang lain, tetapi juga membutuhkan
komunikasi dengan orang lain.
❖ Dari komunikasi yang terbangun akan terjalin kolaborasi sebagai luaran dari proses
interaksi tersebut.
❖ Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dapat membuat seseorang dengan
mudah diterima dalam suatu komunitas dan akan menghasilkan respon positif dalam
interaksi yang dibangun.
❖ Keterampilan yang langsung dapat dinilai dari komunikasi adalah kemampuan
berbicara.
❖ untuk mampu berbicara merupakan representasi berbahasa sangat memiliki kaitan erat
dengan kecerdasan kognitif.

C. Pemilihan serta Cakupan Kajian Teori

Di dalam pembahasa jurnal tersebut, Literatur yang digunakan penulis yaitu tahun
2021, Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh penulis berasal dari
sumber-sumber terupdate. Sehingga memberikan informasi terbaru yang akan sangat
bermanfaat bagi pembaca melalui pembahasan yang baru tersebut.

10
D. Metodologi Penelitian yang Digunakan dan Relevansinya

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kognitif, teori kognitif
ini lebih menekankan pada aspek pemahaman, proses mental atau pengaturan dalam
pemerolehan, dan memandang anak sebagai seseorang yang berperan aktif dalam proses
belajar Bahasa. Pada metode kognitif ini tingkah laku adalah proses mental dimana individu
(organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus
sebelum melakukan reaksi, Individu juga menerima stimulus lalu melakukan proses mental
sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang. Hal ini membuat penelitian menjadi
lebih relavan.

E. Kerangka Berfikir Penulis pasa Pembahasan

Pada penelitian ini penulis merangkum berbagai sumber dan pendapat dari para ahli-
ahli, agar mendapatkan pemahaman yang kuat sebelum menjabarkannya. Setelah itu
melakukan pengumpulan data lalu mengklarifikasinya berdasarkan teori dan dianalisis sesuai
dengan metodenya.

F. Kesimpulan dan Saran yang Diajukan Penulis serta Implikasinya pada Penelitian

Setelah diamati penulis menyimpulkan bahwa Komunikasi dapat diartikan sebagai


proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk
memberikan informasi, menyampaikan ide atau mempengaruhi orang lain. Penulis
merekomendasi pada peneliti selanjutnya agar melakukan kajian lebih mendalam tentang
analisis melalui metode kognitif dengan objek penelitian yang tidak menggunakan Bahasa
familiar pada setiap analisisnya agar pembaca mudah memahaminya dan dapat memperkaya
wawasan dalam bidang bahasa Indonesia.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa keterampilan
komunikasi adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki seseorang sebagai
keterampilan penunjang abad ke-21. Keterampilan komunikasi tidak terlepas dari
kemampuan secara kognitif dan kemampuan berbahasa. Kemampuan kognitif bertugas untuk
menata pengetahuan, pemikiran, ide dan informasi yang akan disampaikan melalui
kemampuan berbahasa. Melalui kemampuan berbahasa yang baik akan dihasilkan
kemampuan komunikasi yang berkualitas. Sebagai wujud akhir dari keterampilan komunikasi
seseorang dapat dinilai melalui empat aspek, yakni: ekspresi, evaluasi, respon dan negosiasi.

B. Saran

Metode penelitian ini harus diterapkan dan dikembangkan lebih luas lagi. Juga Saya
pikir penutur asli mampu memahami diskusi panjang dengan kosa kata yang tidak familiar
tetapi itu adalah sesuatu yang sulit bagi saya untuk memahami banyak kosa kata yang aneh
dan tidak familiar. Supaya mencapai hasil yang lebih efesien.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amar. M. D. (1986). Hukum Komunikasi Jurnalistik. Bandung: Alumni. Devito, J.A.

Devianty, Rina. 2019. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan: Perdana
Publishing

Palupi Mutiasih (dkk), 2019 “Penerapan Model Show and Tell dengan Media Bupaka (Buku
Panggung Boneka) terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II Sekolah Dasar”,
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIII.

Pangaribuan, T. (2008). Paradigma Bahasa. Graha Ilmu.

Sapri, Nirwana Anas. 2021. “Komunikasi Antara Kognitif dan Kemampuan Berbahasa”.
Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia. Vol. 1, No. 1. Dalam Jurnal
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/eunoia/user. Diunduh pada 13 Juni 2021 pukul
09.10

13

Anda mungkin juga menyukai