Anda di halaman 1dari 21

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Critikal Book Report

KETERAMPILAN BAHASA RESEPTIF

Dosen Pengampu: Dra.Rumasi Simaremare, M.Pd.

PENULIS:

JUSNI EKAMASTANI SARAGIH

NIM(2193111044)

S1 REGULER C

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat
Nya lah sehingga saya dapat menyusun tugas Critical Book Review ini dengan baik dan benar,
serta tepat pada waktunya.

Tugas Critical Book Report ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu saya menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih sebesar- besar
nya atas bantuan semua pihak dalam penyusunan semua pihak.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun saya.Kritik konstuktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan
tuga selanjutnya.

Akhir kata semoga tugas yang saya buat ini dapat memberikan nilai lebih pada proses
pembelajaran mata kuliah “Keterampilan Bahasa Reseptif”.

2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................3
1.2 Tujuan penulisan CBR.......................................................................................................................3
1.3 Manfaat CBR.....................................................................................................................................3
IDENTITAS BUKU................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
RINGKASAN.........................................................................................................................................5
2.1 ( RINGKASAN ISI BUKU I )...........................................................................................................5
2. RINGKASAN ISI BUKU DUA (PEMBANDING)..........................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................19
PEMBAHASAN...................................................................................................................................19
3.1 BUKU UTAMA..............................................................................................................................19
 Kelebihan...................................................................................................................................19
 Kelemahan.................................................................................................................................19
3.2 BUKU PEMBANDING..................................................................................................................19
 Kelebihan...................................................................................................................................19
 Kelemahan.................................................................................................................................19
BAB IV.................................................................................................................................................20
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................................20
4.1 KESIMPULAN...............................................................................................................................20
4.2 SARAN...........................................................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Critical Book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik materi yang pada umumnya di perkuliahan
terhadp buku yang berbeda.penulisan critical book ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan buku
perkembangan peserta didik dengan buku yang sama lainnya, denga dua buku yang akan dijadikan
sumber referensi.

Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-
masing. Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku itu dengan
perbandingan terhadp buku lainnya. Keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitu keterampilan
mengkritik, keterampilan memberi saran, keterampilan membaca , dan keterampilan menulis.

Sadar atau tidak sadar keterampilan mengkritik ini tidak begitu mendapat perhatian pada buku makalah
serta karangan lain nya selama ini kita hanya membaca tanpa mengetahui bagaimana kalimat-kalimat
kosa kata digunakan. Keter ampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan alasan praktek dan ban
yak latihan. Didalam Keterampilan berbahasa banyak hal yang harus dipersiapkan dalam mempelajari
nya, karena mencakup banyak pelajaran sehingga membutuhkan keterampilan dari dalam diri sendiri
melalui pengetahuan yang dimiliki terutama dalam proses belajar di dalam kelas.

Untuk itu buku ini di cetak dan di pelajari agar si pembaca memiliki keterampilan yang berbeda dari
yang lain , serta mampu mengaplikasikan nya didalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan penulisan CBR


 Mengulas isi sebuah buku
 Mengetahui informasi sebuah buku
 Membandingkan isi buku utama dengan buku pembanding 2
 Melatih individu untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada disetiap buku

1.3 Manfaat CBR


 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Bahasa Reseptif
 Menambah pengetahuan tentang kegiatan dalam pelajaran bahasa reseptif seperti
membaca,dan menyimak.
 Untuk mengetahui banyak hal tentang buku dan isi buku.

IDENTITAS BUKU

1. Buku Utama(buku satu)

4
Judul buku : Membaca Cepat dan Efektif

Pengarang : Drs. Nurhadi

Penerbit : C.V.SINAR BARU

Kota terbit : Bandung

Tahun terbit : 1989

2. Buku Pendamping(buku dua)

Judul Buku : Speed Reading for Beginners


Pengarang : Muhammad Noer
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 105 halaman

5
BAB II

RINGKASAN

2.1 ( RINGKASAN ISI BUKU I )

1.1 Mengapa perlu membaca cepat dan efektif?

(1)Mengenali hakikat membaca cepat dan efektif

Kompleks artinya dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal pembaca.
Faktor internal dapat berupa intelegensi ( IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan
sebagainya.Faktor eksternal dapat berupa sarana membaca , teks bacaan, faktor lingkungan , atau faktor
latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan dan tradisi membaca. Dalam proses membaca ini terlibat aspek-
aspek berfikir seperti mengingat, memahami , membeda-bedakan, membandingkan, menemukan,
menganalisis, dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang terkandung dalam bacaan.Proses membaca
tidak sederhana itu pula yang menyarankan pada setiap orang agar belajar dan meningkatkan kemampuan
serta keterampilan membacanya.

(2)Tuntutan realitas sehari-hari

Semua menyajikan informasi-informasi, baik pengetahuan, fakta, hasil penelitian, telaah perkembangan
politik, ulasan, liputan peristiwa, dan sebagainya. Jika kita tidak mau dikatakan sebagai masyarakat yang
paling terbelakang, maka ada semacam kewajiban atau kebutuhan untuk membaca bahan-bahan cetakan
lainnya.

(3)Hasil studi membaca

Ingat pesan William Francis Bacon,seorang filsuf abad XVI yang lalu,yang mengatakan bahwa
“membaca membuat manusia penuh, berdiskusi membuat manusia siap, dan menulis membuat manusia
cermat.

1.2 Masalah umum yang dihadapi pembaca

Masalah tersebut antara lain adal dibawah ini:

1. Rendahnya tingkat kecepatan membaca

Ingat, jangan mengabaikan pemahaman, tingkat pemahaman diukur pada persentase , sementara
kecepatan diukur dalam jumlah kata permenit. Misalkan teks tersebut anda selesaikan dalam 1 menit
00 detik , maka kecepatan membaca anda adalah 1050 kata per menit. Bila teks diselesaikan dalam 3
menit 15 detik maka kecepatan membaca anda adalah 323 kata per menit, dan seterusnya.

1)pengertian ringkasan dan ikhtisar

6
Ringkasan adalah suatu cara yang efektif untuk suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang
singkat.

2)tujuan membuat ringkasan

Tujuan membuat ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan , maka
lattihan untuk maksud tersebut akan membimbing dan menuntun seseorang agar dapat membaca
karangan asli dengan cermat.

(3) cara membuat ringkasan

 Membaca naskah asli


 Memcatat gagasan utama

Kemampuan membaca yang buruk (dalam arti rendahnya kecepatan membaca) jelas sangat mengganggu
orang-orang yang sehari-harinya memang bergelut dengan buku.sampai-sampai sering kita jumpai ada
pelajar dan mahasiswa yang kekurangan waktu untuk membaca literature-literatur yang diwajibkan
padanya.

(2)Minimnya pemahaman yang diperoleh

Pemahaman dianggap memadai pada kondisi normal, berkisar antara 40-60%. Minimnya tingkat
pemahaman ini menjadi masalah karena aa kecenderungan anggapan bahwa semakin lambat cara
membaca seseorang , semakin tinggi pula pemahamannya. Padahal peningkatan kecepatan membaca akan
diikuti degan peningkatan pemahaman bacaan.

(3)kurangnya minat baca

Semakin banyak waktu yang digunakan untuk membaca , artinya menurut kebutuhan secara pribadi,
bukan dipaksa membaca demi tugas sekolah, maka semakin tinggi tingkat budaya bangsa tersebut.

(4) Minimnya penngetahuan tentang cara membaca yang cepat dan efektif

(5)Ada gangguan-gangguan fisik yang secara tak sadar menghambat kecepatan membaca

1.3 Beberapa pandangan yang salah terhadap membaca

 Pandangan yang menganggap bahwa membaca merupakan kegiatan reseptif


 Membaca sebagai pross mengingat
 Kurangnya perhatian terhadap membaca lanjut
 Membaca hanya bila perlu saja

BAB II ( MENINGKATKAN KECEPATAN DAN KEEFEKTIFAN MEMBACA)

2.1 Kecepatan membaca dapat ditingkatkan.

7
Seorang pembaca yang lambat , barangkali hanya tidak tahu bagaimana cara membaca cepat ,
sehingga apa yang dilakukannya tidak efisien.lambat dan lemah dalam tingkat pemahaman akibatnya
adanya gangguan membaca yang tidak disadari barangkali juga salah satu faktornya.

Secara teoritis kecepatan membaca itu dapat diitingkatkan menjadi dua sampai tiga kali lipat dari
kecepatan semula. Kecepatan membaca dengan 150 kata per menit dengan latihan intensif selama
jangka waktu satu sampai dua bulan akan meningkat menjadi lebiih dari 400 kata per menit.

Kesimpulannya adalah bahwa pada prinsipnya setiap orang dapat belajar dan membaca lebih cepat
dan lebih baik.

2.2 Hakikat membaca cepat dan keefektifan membaca

Seorang pembaca yang buruk melakukan tindakan membacanya dengan cara melihat kata demi kata
setiap barisnya, dan memahaminya secara terputus. Dengan melihat setiap kata yang ada pada setiap
baris bacaan, tentu terlalu banyak kata yang harus dilihat sehingga banyak membuang waktu.

Seorang pembaca efektif melihat setiap baris bacaan hanya pada satuan-satuan pikiran yang ada,
sehingga bagian bacaan yang dilihat semakin sedikit. Akibatnya ,perpindahan gerak mata semakin
cepat, dan pada akhirnya kecepatan membaca dapat ditingkatkan. Kecepatan itu bervariasi,
tergantung pada tujuan, keperluan membaca dan keadaan bacaannya.

2.3 Mengukur kecepatan membaca

Kecepatan membaca biasanya diukur dengan berapa banyak kata yang terbaca setiap menitnya,
dengan pemahaman rata-rata 50%, atau dengan kata lain berkisar antara 40-60%. Pada taraf
pemahaman sekian, kecepatan membaca yang anda ukur dianggap memadai.

 siswa SMP ,kecepatan membaca dianggap memadai bila berkisar 200 kata per menit.
 Siswa AMA, kecepatan membaca dianggap memadai bila berkisar 250 kata per menit.
 Mahasiswa, kecepatan membaca dianggap memadai bila berkisar 325 kata per menit.
 Mahasiswa pasca sarjana dan program doktor, sekitar400 kata per menit.

2.4 Kemampuan membaca yang dikembangkan dalam membaca cepat

Hasil dari memebaca cepat:

 Meningkatkan kemampuan membaca sampai dua, tiga kali lipat


 Meningkatkan pemahamanterhadap bacaan
 Meluasnya jangkauan gerak mata dalam membaca
 Mengurangi kesalahan dalam gerak mata
 Menghilangkan kebiasaan-kebiasaan jelek saat membaca

2.5 Pembaca yang efektif dan pembaca yang tidak efektif

1.Pembaca yang efektif:

a. Membaca dengan kecepatan rendah antara 100-200 kata per menit.


b. Membaca dengan kecepatan konstan untuk berbagai cuaca dan kondisi membaca.

8
c. Gerak mata dipusatkan pada kata demi kata.
d. Banyak terjadi pengulangan gerak mata.
e. Menggerakkan bola mata pada baris bacaan yang sama.
f. Memvokalkan bahan bacaan.
g. Menarik makna literalnya dulu baru gagasan utama.
h. Membaca pasif kalimat demi kalimat.
i. Konsentrasi tidak sempurna.
j. Membaca jika hanya ada keperluan.

2.Pembaca yang efektif:

a. Membaca dengan kecepatan tinggi.


b. Kecepatan membaca bervariasi.
c. Aspek yang dibaca adalah satuan pikiran, ide, atau kata-kata kunci saja.
d. Sedikit terjadi pengulangan gerak mata.
e. Waktu membaca , secara fisik diam.
f. Makna yang diambil adalah gagasan-gagasan pokok saja.
g. Konsentrasi terhadap bahan bacaan sempurna.
h. Membaca dipandang sebagai pendidikan.

BAB III (METODE MENGEMBANGKAN KECEPATAN MEMBACA)

3.1 Beberapa metode yang pernah dikembangkan

(1) Metode kosakata

Metode kosakata adalah metode mengembangkan kecepatan membaca melaui pengembangan kosakata.
Artinya, metode ini mengarahkan perhatian pada aspek perbendaharaan kata seorang pembaca.

(2) Metode motivasi(minat)

Cara kerjanya ialah memotivasi para pemula (pembaca yang mengalami hambatan dalam kecepatan
membacanya) dengan berbagai macam rangsangan bacaan yang menarik sehingga tumbuh minat
membaca nya. Dari sini kemudian diharapkan muncul kebiasaan membaca tinggi , yang pada akhirnya
meningkat pula kecepatan dan pemahamannya terhadap bacaan.

(3) Metode motivasi (minat)

Ketika seorang membaca , gerak matanya dipercepat dengan bantuan alat yang berupa ujung pencil, ujung
jari, atau alat penunjuk khusus dari kayu. Metode ini memperoleh hasil cukup memuaskan.terjadi
peningkatan membaca yang memadai.

(4) Metode gerak mata

9
Metode Gerak Mata adalah metode yang paling banyak dipakai dan dikembangkan orang saat ini, baik
untuk pengajaran membaca permulaan , maupun bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kecepatan
membacanya.

3.2 Mengembangkan kecepatan membaca melalui metode gerak mata

Lakukanlah pengukuran kecepatan membaca yang anda lakukan itu dengan melihat beberapa kata per
menitnya dan berapa persen tingkat pemahamannya.

3.2.1 Mengapa gerak mata?

Pokok pemikiran yang melandasi metode ini adalah semakin panjang dan semakin luas jangkauan mata
dalam melihat unit-unit bahasa , semakin cepat pula kemampuan membacanya.logikanya apabila kita
hanya membaca unit-unit bahasa yang kecil, maka yang ahrus dibaca itu jumlahnya semakin besar
sehingga menghambat kecepatan membaca.

3.2.2 Kebiasaan yang menghambat gerak mata

Bola mata yang bergerak waktu membaca direkam dalam sebuah film yang berjalan secara konstan. Hasil
akhirnya berupa grafik yang dapat dibaca aspek-aspek membaca seseorang yang berupa:

1. Kecepatan membaca
2. Kesalahan gerak mata
3. Ketidak teraturan dalam gerak mata.

Ada beberapa aspek yang menyangkut kecepatan dan tempo membaca antara lain:

 Jarak pandang bola mata pada setiap baris bacaan,


 Penghentian bola mata ketika menatap baris-baris bacaan,
 Pergantian baris,
 Kecepatan bergeraknya bola mata, dan
 Pengulangan-pengulangan dalam menatap symbol-simbol bacaan.

Ada juga aspek-aspek yang dapat menghambat kecepatan membaca yaitu:

1) Pengulangan (regresi)
Pengertiannya adalah terjadinya pengulangan-pengulangan gerak mata pada unit-unit bahasa
yang telah dibaca.maksudnya melihat kembali kata-kata yang telah dilihat berhubungan dengan
kurang dapat dipahaminya makna dalam konteks.
2) Keterpakuan (berhenti sejenak)
Fiksasi artinya terjadi apabila seseorang berhenti sejenak pada suatu kata atau barangkali juga
frase tertentu yang sulit dimengerti. Penyebabnya adalah tidak memahami arti kata yang
dibacanya itu dengan cepat.
3) Berhenti awal pada baris atau kalimat
Kesatuan gagasan pada paragraph atau kalimat tersebut dibentuk oleh kepaduan unsur-unsur yang
membentuknya. Bila komponen-komponen tersebut dipisahkan oleh perhentian waktu
membaca ,tentu gagasan menjadi tidak utuh dan kabur.
4) Salah meletakkan pandangan mata

10
Kemungkinan pandangan jatuh berulang pada baris yang sudah dibaca dan pandangan meloncat
pada baris berikutnya sehingga mempengaruhi kecepatan dalam hal membaca.
5) Fiksasi dan durasi
Fiksasi artinya banyaknya pengalihan pandangan bola mata, durasi adalah jarak waktu yang
diperlukan untuk berhenti setiap bola mata beralih.

1.Mengembangkan kecepatan membaca melalui gerak mata

 Meningkatkan jangkauan jarak pandang mata dengan cara:


 Membaca kata demi kata
 Membaca frase demi frase
 Membaca frase kompleks dan klausa sederhana.

2.membaca pada kecepatan lebih dari 5000 kata per menit

Untuk membaca pada tingkat kecepatan ini kita harus membac a antar paragraf saja. Pada umumnya
struktur paragraph itu terdiri dari lima macam paragraph, yaitu:

1) Gagasan utama terdapat di awal paragraph(kalimat pertama)


2) Gagasan utama di akhir paragraph(kalmat terakhir)
3) Gagasan utama terdapat di tengah paragraph
4) Gagasan utama berada di awal dan diakhir paragraph
5) Gagasan utama itu harus dicari sendiri oleh pembaca dengan cara menduga-duga.jika prosedur ini
dapat dilalui pada saat kegiatan membaca berlangsung , maka kita telah membaca dengan
kecepatan melampaui 5000 kata permenitnya.

Langkah kedua adalah kata kunci , yaitu kata-kata sebagai indicator bahwa sebuah kalimat
mengandung makna atau tidak.

BAB VI (MENINGKATKAN SIKAP KRITIS DALAM MEMBACA)

1. Jenjang kemampuan membaca dan tingkatan membaca kritis

Proses membaca dipandang sebagai usaha memasukkan informasi yang tertangkap dari bacaan
kedalam ingatan. Penggalian makna hanya terbatas pada hal-hal yang secara eksplisit tertulis
dalam bacaan.

2. Kemampuan menginterpretasi makna tersirat

Yang termasuk kedalam kemampuan ini adalah sebagai berikut:

 Kemampuan menafsirkan ide pokok paragraph


 Kemampuan menafsirkan gagasan utama paragraph
 Kemampuan menafsirkan ide-ide penunjang
 Kemampuan membedakan fakta-fakta detail bacaan
 Kemampuan memahami secara kritis unsur-unsur perbandingan.
3. Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan

11
Kemampuan-kemampuan ini meliputi:
a. Kemampuan mengikuti petunjuk-petunjuk dalam bacaan
b. Kemampuan menerapkan konsep-konsep atau gagasan-gagasan utama bacaan ke
dalam situasi baru yang problematis
c. Kemampuan menunjukkan kesesuaian antara gagasan utama dengan situasi yang
dihadapi.

BAB V (MODAL MEMBACA)

Membaca adalah aktivitas yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor yang datangnya dari dalam
diri pembaca dan factor luar.untuk memperlancar proses membaca ,seseorang harus memiliki modal:

1.pengetahuan dan pengalaman, 2.kemampuan berbahasa, 3.pengetahuan tentang teknik membaca,


4.tujuan membaca.

5.1 pengetahuan dan pengalaman

Sebenarnya pengetahuan,pengalaman, dan konsep-konsep yang digunakan pepmbaca ini merupakan


pembedah buku sehingga didapat informasi dan pengetahuan yang baru.pengetahuan dan pengalaman
adalah hasil suatu proses yang bersifat berkelanjutan, sesuai dengan kecenderungan ilmu dan kebutuhan
membaca kita.

Berikut ini klasifikasi bidang ilmu yang telah dikenal selama ini(klasifikasi menurut Dewei decimal
classification and relative index),yang bias juga membantu kita dalam mencari buku di perpustakaan.

1. bidang-bidang umum

2. Filsafat

3. ilmu-ilmu agama

4. ilmu pengetahuan social

5. linguistik dan tata bahasa

6.ilmu-ilmu pengetahuan murni

7. ilmu-ilmu teknologi

8. seni hiburan, dan olahraga

9.kesusastraan

10.seni, hiburan, dan olahraga

5.2 kemampuan berbahasa

Kemampuan membaca adalah kemampuan seseorang setelah ia dapat berkomunikasi lisan. Secara teoritis
untuk bisa berkomunikasi secara lisan , seseorang harus melibatkan kemampuan berfikirnya.
Kkemampuan berbicara seseorang menunjukkan bahwa ia mampu mengorganisasikan ide-ide yang

12
dikemukakan lawan bicaranya, dan juga mampu mengorganisasikan ide-ide yang akan diungkabkan nya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kekampuan berkomunikasi secara lisan merupakan syarat
mutlak untuk membaca.

5.3 pengetahuan tentang tehnik membaca

Secara garis besar pengetahuan tentang teknik membaca itu meliputi:

1) Pengetahuan tentang aspek-aspek keterampilan membaca


 Keterampilan mengenali kata
 Keterampilan mengenali tanda baca
 Keterampilan mengenali makna tersurat, Keterampilan dalam memahami: Kata, frase,
kalimat, paragraph, subbab, bab.
2) Pengetahuan tentang membaca cepat
 Kemampuan membaca pemahaman dengan kecepatan diatas 400 kata permenit.
 Kemampuan membaca dengan teknik skimming.
 Kemampuan membaca cepat dengan teknik scanning.
3) Pengetahuan tentang membaca telaah ilmiah.

5.4 Tujuan Membaca


Dengan memahami secara jelas keterkaitan antara tujuan-tujuan membaca yang dominan dalam
proses membaca yaitu sebagai berikut:
 Memahami adanya berbagai macam dan variasi tujuan membaca
 Perlunya membangkitkan atau mendorong timbulnya berbagai tujuan membaca
 Perlunya latihan membaca bagi seseorang dengan tujuan membaca yang bervariasi
a) Perlunya membina dan mengembangkan berbagai strategi membaca selaras
Mendapat alat tertentu(instrument effect)yaitu untuk tujuan memperoleh sesuatu
yang bersifat praktis
b) Medapat hasil yang berupa prastise(prestige effect)
c) Memperkuat nilai-nilai pribadi atau keyakinan
d) Mengganti pengnalaman estetik yang sudah using
e) Membaca untuk menghindarkan diri dari kesulitan,ketakutan atau lain hal tertentu.
 dengan ragam tujuan membaca
 Perlunya membangun perangkat tujuan membaca yang terbimbing untuk kemampuan
kemampuan membaca.

13
BAB IV (TEKNIK MEMBACA CEPAT : SKIMMING DAN SCANNING)

4.1 Dua Macam Tujuan Membaca Cepat

Tujuan membaca yang mengkehendaki kecepatan tinggi dalam melakukan tindakan membacanya ,yaitu
ingin mengetahui isi keseluruhan sebuah buku secara cepat dan menyeluruh, sementara waktu yang
tersedia sangat terbatas.

4.2 Membaca Skimming

Skimming ialah” terbang dari halaman demi halaman buku”.hanya dilakukan untuk mendapatkan apa
yang dicari tentang suatu informasi didalam buku, dengan mengabaikan materi yang lain yang tidak
dibutuhkan untuk diketahui.

Membaca skimming hanya dilakukan apabila:

 Mencari makna kata tertentu dalam kamus


 Mencari pendapat-pendapat atau definisi-definisi suatu istilah menurut para ahli tertentu
 Mencari nomor telepon sahabat dalam buku telepon
 Mencari keterangan suatu istilah.

4.3 Membaca Scanning

Membaca scanning ialah tehnik membaca untuk menegtahui keseluruhan isi sebuah buku dengan cepat
dan sangat bergantung kepada waktu.

Langkah- langkah yang bias ditempuh dalam tehnik ini adalah:

a. Lihat daftar isi dan kata pengantar sekilas


b. Telaah secara singkat latar belakang penulisan buku
c. Baca nagian pendahuluan.

14
2. RINGKASAN ISI BUKU DUA (PEMBANDING)
BAB I Mengapa Saya Tertarik Dengan Speed Reading

Ebook yang diberi judul “SpeedReadingforBeginners” ini akan menjelaskan dasar-


dasar membaca cepat bagi siapa saja yang ingin mengetahui bagaimana sebenarnya proses baca
cepat dilakukan. Buku ini akan memberi manfaat optimal jika Anda tidak hanya membacanya
melainkan juga menerapkannya dalam keseharian. Sesuatu yang Anda pelajari akan cepat sekali
terlupakan jika Anda tidak menggunakannya. Karena itu jangan sia-siakan waktu yang telah
Anda habiskan untuk membacanya. Manfaatkan ebook ini sebagai sarana latihan agar Anda
menjadi pembaca yang lebih cerdas, cepat dan efektif. Adapun manfaat yang akan Anda
peroleh dari membaca ebook ini dan melakukan apa-apa yang diajarkan di dalamnya adalah:

Meningkatkan kecepatan baca setidaknya dua kali lipat dari kecepatan baca Anda saat ini

Mampu memilah informasi yang penting dan yang tidak secara mudah dan cepat

Menguasai buku dan bahan bacaan apapun dengan tingkat pemahaman yang lebih baik

Mampu membaca jenis bacaan yang berbeda secara efektif seperti: buku, majalah, koran,
website, dan lain-lain

Membuat Anda lebih semangat membaca dan belajar berbagai hal baru karena dapat
membacanya secara cepat serta efektif

BAB II Mengapa Membaca Cepat dan Cerdas Itu Penting?

2.1 Ledakan Informasi

Dibutuhkan kemampuan memilah informasi mana yang penting dan mana yang tidak.
Informasi dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan akan sangat berharga. Sementara informasi
yang terlalu banyak tanpa pemilahan hanya akan menjadi sampah. Kemampuan menyerap dan
menguasai informasi yang telah dipilih secara cepat dan efektif menjadi kunci sukses di era
ledakan informasi. Anda akan menjadi tuan dan bukan budak dari informasi.

2.2 Manfaat Membaca Cepat

1. Memilah Informasi Penting dan Tidak

15
Kemampuan membaca cepat berguna ketika Anda hendak memutuskan apakah suatu
buku, dokumen atau bahan bacaan merupakan materi yang penting dan relevan buat Anda atau
tidak. Bayangkan ketika Anda datang ke toko buku, ada berbagai judul yang terlihat menarik dan
perlu. Namun apakah benar demikian? Atau jangan-jangan hanya sebagian kecil saja dari buku
tersebut yang memang berkualitas dan akan membawa manfaat yang banyak jika Anda
membacanya sampai tuntas.

2. Menguasai Informasi Dengan Cepat

Kemampuan membaca cepat akan membantu Anda menguasai informasi dengan lebih
cepat serta lebih baik. Jika sebelumnya menghabiskan waktu satu minggu untuk menyelesaikan
sebuah buku setebal 300 halaman, maka dengan kemampuan membaca cepat buku yang sama
dapat diselesaikan dalam satu hari. Bahkan beberapa orang terlatih bisa menyelesaikan dengan
tuntas dalam tempo 1-2 jam saja.

3. Meningkatkan Pemahaman

Membaca cepat akan membuat pemahaman menjadi lebih baik. Jadi tidak hanya Anda
menguasai materi lebih cepat, bahkan Anda bisa memahaminya dengan lebih baik. Hal ini terjadi
karena membaca cepat akan mengajak Anda fokus pada persoalan dan melihat lebih jernih
hubungan antar bab, antar paragraf, maupun antar pemikiran yang disampaikan dalam materi
bacaan.

2.3 Membaca Cepat dan Tingkat Pemahaman

2.4 Aplikasi Membaca Cepat Bisa Untuk Semua Jenis Bacaan

2.5 Membaca Cepat Untuk Berbagai Keperluan

BAB III Mitos dan Sejarah Membaca Cepat

3.1 Mitos Membaca Cepat

1. Membaca cepat tidak mungkin

2. Membaca cepat mengurangi kenikmatan membaca

3. Membaca cepat hanya untuk orang pintar

4. Membaca cepat suatu kebohongan

3.2 Sekilas Sejarah Membaca Cepat

16
Menurut Wikipedia, sejarah membaca cepat bermula ketika ahli pendidikan dan
psikolog membuat alat bantu untuk menampilkan gambar secara cepat di layar. Eksperimen
dilakukan dengan menampilkan gambar pesawat ukuran besar yang kemudian semakin
mengecil seiring dengan bertambahnya kecepatan perpindahan antar gambar. Peneliti
tersebut menemukan bahwa seseorang bisa mengidentifikasi jenis pesawat yang ditampilkan
meski hanya muncul 1/500 detik.

BAB IV Ukur Kemampuan Baca Anda!

Jika Anda masih masuk dalam kategori pembaca dengan kecepatan di bawah 150
WPM berarti kecepatan baca Anda sangat rendah. Angka seperti itu mirip dengan kecepatan
orang berbicara. Adapun jika masuk dalam kategori 150-300 WPM maka Anda termasuk
rata-rata orang. Kebanyakan mahasiswa yang memiliki kecepatan baca cukup baik berada di
rentang 250 – 350 WPM. Pada kecepatan tersebut, seharusnya Anda bisa menyelesaikan
buku ini dalam 1 jam.

4.1 Menguji Pemahaman Atas Bahan Bacaan

4.1 Hambatan Dalam Membaca Cepat

1. Sulit berkonsentrasi

2. Rendahnya motivasi

3. Khawatir tidak memahami materi yang dibaca

4. Kebiasaan buruk dalam membaca

BAB V Apa Yang Menghambat Seseorang Dalam Membaca Cepat?

5.1 Kurangnya konsentrasi

5.2 Rendahnya motivasi

5.3 Khawatir tidak memahami bahan bacaan

5.4 Memiliki kebiasaan buruk dalam membaca

BAB VI Teknik Dasar Membaca Cepat

17
6.1 Mengenali Kata Dengan Cepat

Dalam proses membaca, mata bertindak sebagai indra yang menangkap kata-kata
dalam bahan bacaan. Kata-kata tersebut kemudian dikirim ke otak untuk dikenali sebagai
sebuah kosa kata, kelompok kata, maupun pemahaman sebuah kalimat.

6.2 Membaca Kelompok Kata

Berdasarkan penelitian, proses membaca berlangsung ketika mata berhenti sejenak


dengan jangkauan pandang tertentu dan mengenali rangkaian huruf menjadi kata-kata. Proses
perhentian ini disebut fiksasi (fixation) di mana secara visual mata fokus sejenak untuk
mengenali objek tertentu sebelum kemudian berpindah ke titik berikutnya dan mengenali objek
berikutnya.

6.3 Melatih Irama Pergerakan Mata

BAB VII Menghilangkan Kebiasaan Buruk Dalam Membaca

7.1 Vokalisasi

Vokalisasi berarti melafalkan apa yang dibaca. Tingkat vokalisasi ini berbeda-beda
pada tiap orang termasuk tinggi rendahnya bunyi yang dilafalkan.

7.2 Gerakan Bibir

Gerakan bibir sangat mirip dengan vokalisasi. Bedanya adalah jika vokalisasi
mengeluarkan suara, maka pada gerakan bibir hanya ada gerakan saja tanpa disertai suara.
Karena alat berbicara yang digunakan pada dasarnya sama yakni menggunakan bibir dan
lidah Anda, maka dapat dipastikan kecepatan membaca dengan cara ini juga setara dengan
kecepatan berbicara.

7.3 Gerakan Kepala

Kebiasaaan buruk berikutnya adalah menggerakkan kepala dari arah kiri secara
teratur perlahan-lahan bergerak ke kanan mengikuti alur bahan bacaan. Gerakan kepala ini
seringkali dilakukan pula bersamaan dengan pola gerakan mata dengan alur yang mirip.

7.4 Regresi (Membaca ke belakang)

Regresi adalah sebuah kebiasaan membaca bahan bacaan kemudian mengulangnya


kembali karena khawatir apa yang baru saja dibaca tidak terpahami. Regresi paling sering
dialami mahasiswa yang akan menghadapi ujian apalagi jika sebelumnya tidak punya
persiapan.

18
7.5 Sub Vokalisasi

Vokalisasi melafalkan bahan bacaan dengan bersuara, maka sub vokalisasi adalah
membaca di dalam hati. Ketika melakukan proses membaca Anda membaca dalam hati baik
kata per kata, per kelompok kata, atau pun membaca dalam hati dengan cepat.

BAB VIII Teknik Menengah: Membaca Secara Vertikal

8.1 Teknik membaca secara vertical

8.2 Penyesuaian kecepatan baca

Pembaca cepat yang baik tidak akan membaca seluruh teks dalam bahan bacaan
dengan kecepatan yang sama. Pada setiap bahan bacaan, selalu ada hal-hal yang menjadi
poin penting dan sisanya poin yang kurang penting.

8.3 Proses membaca buku berstruktur dengan cara cerdas

Banyak ahli di bidang pendidikan dan baca cepat mengajarkan metode membaca
yang meliputi tahapan berikut: Survey , Question , Read , Recite , dan Review.

BAB IX Teknik Khusus Dalam Membaca Cepat

9.1 Teknik khusus membaca cepat untuk materi yang berbeda-beda seperti koran,
majalah, dan buku.

Setiap jenis bahan bacaan memiliki ciri khas sendiri. Sebagai contoh, koran adalah
bahan bacaan yang terutama berisi berita dan ditulis secara ringkas dan padat agar mudah
dan cepat dibaca. Selain itu, kebanyakan koran menggunakan format kolom untuk
memudahkan proses pembacaan.

9.2 Teknik khusus membaca ide utama dan kata kunci

1. Kuasai struktur kalimat

2. Perhatikan kata-kata negatif

3. Perhatikan kata-kata penghubung kalimat

19
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 BUKU UTAMA

 Kelebihan
Memiliki bahasa yang baik dan mudah dipahami
Pembaca mudah memahami isi setiap materi di dalam buku
Materi dipaparkan secara rinci

 Kelemahan
1. Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam buku tersebut lumayan susah untuk
dimengerti dan dicerna, kata-katanya tidak begitu mudah untuk dipahami sehingga
harus lebih serius dan berkonsentrasi saat membacanya.

3.2 BUKU PEMBANDING

 Kelebihan
Isinya menarik perhatian pembaca karena isi daripada materi sangat
jelas,singkat dan padat.
Bahasanya jelas dan mudah dipahami

 Kelemahan
Tulisannya kecil sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memahami
setiap isi bacaan dalam buku.

20
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Buku yang berjudul Membaca Cepat sebagai buku utama dan buku yang
berjudul Speed Reading sebagai buku pembanding dapat saling
mwelengkapi. Kedua buku tersebut dapat digunakan dosen dan mahasiswa
sebagai buku pegangan dalam pembelajaran.

4.2 SARAN
Dalam pembelajaran sangat erat kaitannya antara keterampilan yang satu dengan
keterampilan yang lainnya, maka tingkatkanlah semua keterampilan-keterampilan
tersebut diantaranya keterampilan membaca, berbicara, menyimak, dan menulis
supaya lebih efisien dan efektif. Sehingga dapat mengevaluasi serta
menginterpretasikan apa yang telah anda dengarkan dari seseorang dan mendapatkan
fakta-fakta yang konkrit serta bermakna.

21

Anda mungkin juga menyukai