Disusun Oleh :
Marina (4193230007)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat
yang diberikan-Nya, saya dapat menyelesaikan dan memenuhi salah satu tugas dari dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu saya dalam
penyelesaian tugas ini. Karena, berkat bantuan mereka saya bisa menyelesaikan tugas ini
dengan tepat.
Dan harapan saya agar review pada buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah pengetahuan pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam review ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat membantu untuk pembuatan review buku yang lain.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................. i
DAFTAR ISI..................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN........................................... 1
A. Latar Belakang........................................ 1
B. Tujuan................................................ 1
A. Identitas Buku........................................ 2
B. Ringkasan Buku........................................ 2
A. Kelebihan Buku......................................... 19
B. Kelemahan Buku......................................... 19
A. Kesimpulan............................................. 20
B. Saran.................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku dengan menitik
beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan
kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Mahasiswa dapat menguji pikiran pengarang/penulis lewat sudut pandangnya
dengan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki. Melalui kegiatan critical
book review mahasiswa di ajak untuk berfikir kritis mengenai suatu permasalahan, menillai
dan menganalisis suatu kajian secara objektif serta mampu memandang suatu
permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.
Beberapa manfaat yang didapatkan dalam melakukan critical book review antara lain: Bagi
penulis kiritik yang sampaikan dapat menjadi referensi dan pertimbangan dalam menulis
karya-karya yang lain. Bagi mahasiswa atau masyarakat umum kritik buku menjadi sarana
menambah wawasan berfikir dan pembelajaran untuk mengemukakan pendapat secara
ilmiah. Bagi dosen atau pendidik, kegiatan critical book review dapat menjadi bahan
penilaian sejauh mana pemahan peserta didik terhadap materi suatu bahan bacaan.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Pendidikan Bahasa Indonesia
merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Maka
mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD karena dari situ diharapkan
siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan
berbahasa.
B. Tujuan Penulisan
Alasan dibuatnya CBR ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian tugas,
khususnya mata kuliah Bahasa Indonesia, serta untuk menambah wawasan yang luas akan
pengetahuan khususnya di bagian evaluasi dalam bidang pendidikan. Meningkatkan daya
kritis serta menguatkan materi Bahasa Indonesia
C. Manfaat Penulisan
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi Bahasa Indonesia.
2. Penulis dapat lebih berpikir kritis lebih dari yang ia tahu.
3. Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari buku yang di
kritisi oleh penulis.
4. Untuk memenuhi tugas Critical Book Review Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
BAB II
RINGKASAN BUKU
Judul Buku :
Pengarang :
Penerbit :
Kota Terbit :
Tahun Terbit :
Bahasa Indonesia sendiri berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun bahasa
Austronesia. Dalam hal ini, bahasa Melayu itu sudah lama (berabad-abad) digunakan sebagai
sebagai liguana franca “bahasa perhubungan” di nusantara ini selama masa Sriwijaya dan
Majapahit. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu di kenal sebagai bahasa
sehari – hari dengan istilah Melayu Pasar.
2) Bahasa Daerah
Bahasa daerah berfungsi sebagai lambang kebangsaan daerah, lambang identitas daerah, alat
perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan sarana pendukung budaya daerah
dan bahasa Indonesia.
3) Bahasa Asing
Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat penghubung antarbangsa dan sarana
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.
Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar
ukuran, atau yang menjadi standar. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang tidak
menjadi pokok, tidak menjadi dasar ukuran, atau tidak menjadi dasar standar.
4) Bahasa Indonesia baku di pakai di dalam beberapa konteks yaitu dalam komunikasi
resmi, dalam wacana teknis, dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati.
5) Ciri – Ciri Bahasa Indonesia Baku
Secara umum dapat diketahui bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri yaitu memiliki
keunggulan wilayah dan waktu penggunaan, kemantapan dinamis, dan cendikia.
Kridalaksana (2011:238) menyatakan bahwa teks adalah: (1) satuan bahasa terlengkap yang
bersifat abstrak, (2) deretan kalimat, kata dan sebagainya yang membentuk ujaran, (3) ujaran
yang dihasilkan dalam interaksi manusia. Dapat dikatakan bahwa teks adalah satuan bahasa
yang bisa berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan dari interaksi
atau komunikasi manusia. Maka, teks akademik adalah teks yang diproduksi dan digunakan
dalam keperluan akademik. Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai
jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum
dan artikel ilmiah. Teks akademik atau sering disebut teks ilmiah adalah tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya /keilmiahannya.
Perbedaan teks akademik dan teks non-akademik perlu dijelaskan secara memadai dengan
mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama
ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif
dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan
untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian
sederhana,padat, objektif dan logis itu. Akibatnya ciri-ciri tersebeut biasanya hanya dipahami
secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Teks akademik yang dihasilkan
harus memperhatikan ada/tidaknya penggunaan kalimat minor. Kalimat minor adalah kalimat
yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu dari unsur pengisi subjek atau
finit/predikator. Akibatnya kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut pandang
leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya. Keberadaan
kalimat minor pada teks akademik tidak saja menyebabkan tidak dapat diidentifikasinya
unsur-unsur leksikogramatika secara ideasional dan interpersonal, tetapi juga menyebabkan
terhentinya arus informasi secara tekstual.
Berkaitan dengan hal itu, perlu diketahui hal-hal berikut ini. Pertama, didalam teks non-
akademik banyak digunakan kata kita sebagai subjek kalimat, sedangkan di dalam teks
akademik penggunaannya dihindarkan. Kedua, untuk menyatakan proses pada teks akademik
digunakan nomina, sedangkan pada teks non akademik cenderung menggunakan verba.
Karena itu, dalam menulis teks akademik pemakai bahasa seyogyanya selalu berusaha
menggunakan nomina dalam menyatakan proses itu.
Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau mnilai karya yang
dihasilkan oleh orang lain. Ulasan juga sering diartikan dengan timbangan, resensi dan
review. Ulasan tidak hnaya dilakukan pada buku tetapi juga pada karya-karya lain berupa
artikel, karya sastra, karya seni dan lain-lain. Ulasan buku adalah tulisan yang berisi tentang
kritik terhadap buku yang dimaksud. Menulis teks ulasan buku bukan hanya sekedar
memberikan penilaian terhadap buku yang diulas, melainkan dapat memberikan gambaran
kepada pembaca untuk memenuhi tujuan atau fungsi sosialnya.
1. Identitas (Opsional)
Pada bagian identitas dimuat judul, penulis, penerbit, tahun terbit, bahasa yang digunakan,
warna sampul dan lain-lain. Pada bagian identitas dibuat berdasarkan fakta-fakta dan
kebutuhan si pengulas buku. Jenis mikro yang dipakai untuk memaparkan identitas adalah
deskripsi.
1. Orientasi
Orientasi adalah pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan. Fungsi tahapan orientasi
adalah menyampaikan informasi tentang buku yang diulas, memposisikan buku yang diulas,
dan menyatakan pendapat pengulas tentang buku. Jenis mikro yang digunakan pada bagian
orientasi adalah eksposisi dan deskripsi.
2. Tafsiran
Pada bagian tafsiran, dipaparkan penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis
saat menulis buku dan ringkasan buku yang merupakan ulasan dari pengulas buku. Untuk
memperkuat tafsirannya, penulis sering membandingkan kualitas karya atau benda yang
diulas dengan karya benda lain yang sejenis. Jenis mikro yang digunakan pada tafsiran adalah
deskripsi dan rekon.
3. Evaluasi
Pada bagian evaluasi, dipaparkan penilaian pengulas terhadap karya yang diulas. Bagian ini
merupakan bagian paling penting dalam mengulas buku. Aspek-aspek yang dinilai adalah
kedalaman isi buku yang diulas, tata organisasi gagasan yang tergambar pada penataan bab,
gaya penulisan yang digunakan, keunggulan dan kelemahan buku yang diulas. Jenis mikro
yang digunakan pada bagian evaluasi adalah deksripsi dan eksplanasi.
4. Rangkuman
Pada bagian rangkuman, penulis dirumuskan simpulan yang ditujukan kepada pembaca karya
atau benda yang telah diulas. Ulasan dibuat berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang
telah dilakukan sebelumnya. Simpulan juga bisa memaparkan rekomendasi pembaca tentang
layak atau tidaknya sebuah karya atau benda untuk dibaca, dinikmati, atau dimiliki. Jenis
mikro yang digunakan pada bagian rangkuman adalah deskripsi dan eksposisi.
Teks proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu
kegiatan. Atau dengan arti lain, teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan
yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku
kepentingan atau pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan – persetujuan. Pada
umumnya, proposal merupakan tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan
meyakinkan pembaca.
B. Jenis – jenis Proposal
1. Proposal Kegiatan
Teks proposal kegiatan merupakan rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk
mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terakit. Ciri proposal
kegiatan adalah (1) berisis pedoman kerja atau peta perjalanan lengkap yang akan dinilai
selama melakukan kegiatan, (2) panitia kegiatan telah memiliki gambaran menyeluruh dan
lengkap mengenai ruang lingkup dan urutan kegiatan maupun tenggang waktunya, (3)
dirancang oleh kelompok panitia yang berencana menggelar acara, (4) biasanya memiliki
susunan panitia, bentuk kegiatan, waktu kegiatan, dan nama kegiatan.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa teks proposal kegiatan merupakan rancangan
ataupun susunan kerangka kerja dalam suatu kegiatan yang akan dilaksanakan yang berisi
rincian pelaksanaan, susunan panitia, dan waktu serta dana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan kegiatan.
Hal – hal yang harus terdapat di dalam sebuah proposal kegiatan antara
lain adalah (a) latar belakang yang memuat landasab kegiatan tersebut dilaksanakan, (b) tema
atau kerangka pemikiran, (c) maksud / tujuan, (d) waktu pelaksanaan, (e) tempat, (f) kegiatan
yang akan dilaksanakan, (g) biaya yang dibutuhkan, (h) kepanitiaan, (i) penutup.
Setiap unsur proposal memuat isi yang mendukung keutuhan proposal kegiatan. Pada bagian
nama kegiatan terdapat penjelasan nama kegiatan yang akan dilaksanakan yang merupakan
judul atau nama kegiatan. Kemudian pada bagian kedua dasar pemikiran atau dasar kegiatan
terdapat penjelasan tentang apa yang menjadi dasar dilaksankannya kegiatan tersebut.
Mengapa dan apa pentingnya kegiatan itu dilaksanakan. Pada bagian tujuan kegiatan
dijelaskan apa tujuan serta manfaat yang ingin dan akan diperoleh dari pelaksaan kegiatan
tersebut. Selain itu, dalam penulisan tujuan ini bisa juga dituliskan manfaat yang bisa
diperoleh peserta, lembaga dan masyarakat pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
Selanjutnya tema kegiatan merupakan tema yang dijadikan sebagai acuan dalam
pelaksaan kegiatan tersebut.Tema merupakan hal yang diangkat dalam suatu kegiatan
tertentu.Unsur ruang lingkup kegiatan berisi penjelasan mengenai ruang lingkup dan jenis
kegiatan yang dilakukan.Pada bagian ini terdapat informasi tentang persyaratan misalnya
persyaratan yang harus dipenuhi peserta.
Unsur berikutnya adalah waktu dan tempat kegiatan.Pada bagian ini hanya
diungkapkan dengan jelas dimana tempat atau kegiatan tersebut dilaksanakan dan kapan
pelaksanaannya. Demikian dengan susunan kepanitian, pada bagian ini susunan panitia itu
dirinci: ketua, sekretaris, bendahara, dan sebagainya. Secara garis besar bagian ini
menggambarkan berapa biaya inti yang dimiliki oleh panitia penyelenggara.Unsur terakhir
adalah penutup.Penutup memiliki acuan tentang harapan yang ingin dicapai dan meminta
segala pihak untuk dapat merasakan sesuatu.
Penulisan proposal harus memperhatikan; (1) penempatan dan penggunaan kata yang
tepat, (2) pengurangan penggunaan kalimat yang panjang dan membingungkan, sebaliknya
menggunakan kalimat pendek dan jelas, dan (3) penggunaan paragraph dan ejaan yang
sesuai.
Aturan – aturan dalam menyusun proposal ada;ah (1) menggunakan kata yang sesuai
untuk mengungkapkan maksud dan tujuan proposal dengan jelas, (2) menulis proposal
dengan format penulisan proposal yang dipakai secara umum, (3) menggunakan kalimat yang
padat, jelas, dan benar, (4) menggunakan bahasa yang sesuai dengan prinsip Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI), (5) menulis proposal dengan gaya yang menarik, (6) mengaitkan kalimat
yang satu dengan yang lain agar seluruh isi proposal tetap memiliki pemahaman yang sama,
(7) menyunting kembali proposal yang teah ditulis dengan mengoreksi kesalahan – kesalahan
penulisan maupun isi proposal tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik penulisan proposal yang baik
adalah (1) menentukan judul kegiatan proposal sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan, (2)
menulis proposal dengan format penulisan proposal secara umum, (3) menjabarkan unsur –
unsur proposal kegiatan, yakni (a) nama kegiatan; (b) dasar pemikiran; (c) tujuan dan manfaat
kegiatan; (d) tema kegiatan; (e) ruang lingkup kegiatan; (f) waktu dan tempat kegiatan; (g)
susunan kepanitiaan; (h) anggaran biaya; (i) penutup, (4) menyusun proposal dengan bahasa
yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan ejaan yang berlaku, (5) menyunting kembali
penulisan dan isi proposal, (6) menyiapkan cover atau sampul serta tulisan proposal dengan
tampilan yang menarik dan berkesan.
2. Proposal Penelitian
Dalam uraian berikut akan disajikan secara garis besar mengenai petunjuk pembuatan
suatu proposal penelitian. Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari bab – bab : (1)
pendahuluan, (2) tinjauan pustaka, (3) perumusan hipotesis, (4) metode penelitian.
Disamping itu untuk lebih melengkapi teks proposal penelitian, perlu ditambah hal – hal
lain, seperti: halaman judul penelitian, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar pustaka,
dan lampiran.
a. Pendahuluan
Bab ini terdiri dari (a) latar belakang, (b) perumusan permasalahan, (c) tujuan
penelitian. Rumusan masalah diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang data apa yang
diperlukan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan masalah
tersebut.
Penelitian berpangkal pada suatu pertanyaan dari suatu permasalahan yang muncul
dari benak peneliti karena “ketidaktauan” mengenai suatu fenomena atau gejala.Ini salah satu
stimuli timbulnya penelitian. Stimuli penelitian dapat dating dari berbagai sumber:
pengamatan, bacaan baik dari buku ataupun sumber lain, misalnya pertemuan ilmiah.
Problematic penelitian hendaknya tidak hanya mencakup “what”, tetapi juga mencakup
“whom”, “where”, and “when”.
Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi apakah formulasi permasalahan telah dapat
terungkap dengan baik. Permasalahan penelitian yang baik harus memenuhi bebrapa syarat:
manfaat yang diperoleh kalau tujuan penelitian telah tercapai disebut sebagai
kegunaan penelitian.
b. Tinjaun Pustaka
Hal yang paling penting, bab tinjauan pustaka ini harus dapat memberikan landasan
ilmiah tentang (a) masalah penelitian, (b) metode yang dipilih, dan (c) memberi landasan
ilmiah,.
c. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan atau dugaan hasil mental peneliti mengenai fakta-
fakta yang diperoleh atau jawaban sementara mengenai suatu gejala atau hubungan antara
dua gejala empiris.Fungsi utama hipotesis adalah sebagai dasar penelitian dan pengamatan
baru.Fungsi kedua sebagai alat untuk memperoleh pengetahuan baru, yang pada umumnya
belum dapat dipastikan kebenarannya.
d. Metode Penelitian
Dalam bagian ini peneliti menjelaskan seluruh variable yang terkait/ berperan dalam
penelitian. Isi bagian ini adalah sebagai berikut:
Struktur teks dan genre mikro pada proposal kegiatan adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan perihal teks proposal penelitian yang telah dikemukakan di atas,
seharusnya struktur teks dan genre mikro pada proposal penelitian adalah sebagai berikut:
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Proposal Penelitian
Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek tertentu
berdasarkan kriteria tertentu.Teks laporn bersifat unum atau universal.Teks laporan disebut
juga teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatau
berdasarkan kriteria tertentu.Teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara
sebuah kelas dan sub kelas yang ada di dalamnya.Hubungan itu terwujud karena dalam teks
laporan biasanya terdapat klasifikasi yang menunjukkan jenis-jenis sesuatu berdasarkan
kriteria tertentu.
Teks laporan mempunyai banyak manfaat,tidak hanya bagi peneliti atau pelaksana kegiatan
tetapi juga bagi pihak yang menerima laporan.Menurut Nurwardani dkk laporan penelitian
dan kegiatan mempunyai 4 fungsi yaitu:
Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah:pertama,teks artikel ilmiah bersifat
objektif.Artinya penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektifitasnya kedalam
karyanya.Kedua,segala sesuatu yang dikemukakan penulis,harus berdasarkan data.
Ketiga,penyimpulan berpola induktif dan deduktif.Keempat,data dibahas berdasarkan rasio.
B. Struktur Teks Artikel Ilmiah
Teks artikel ilmiah dapat dibedakan atas teks artikel penelitian dan teks artikel
konseptual.Teks artikel penelitian adalah teks artikel yang penyusunannya berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan.Teks artikel konseptual adalah teks artikel yang disusun
berdasarkan pemikiran konseptual.Struktur teks penelitian adalah
abstrak,pendahuluan,tinjauan pustaka metode penelitian hasil pembahasan simpulan. Struktur
teks konseptual adalah abstrak pendahuluan tinjauan pustaka pembahasan simpulan.
Penulisan teks artikel konseptual dapat dibagi atas tiga tahap,yaitu pra-
penulisan,penulisan,dan revisi.Langkah langkah pada tahap pra-penulisan adalah (1)
pemilihan topic,(2) pembatasan topic, (3) penentuan judul,(4) perumusan tema,(5)
pemgumpulan bahan ,dan (6) penyusunan kerangka.Langkah langkah yang ditempuh pada
tahap penulisan adalah (1) penulisan pendahuluan,(2) penulisan tinjauan pustaka,(3)
penulisan pembahasan ,(4) penulisan penutup.
Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan
buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-
jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung
campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah
jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre- subgenre yang lebih kecil
yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik
atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh ciri-ciri tertentu.
Untuk membedakan keduanya, Anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut.
Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik tidak dilihat sebagai perbedaan antara
hitam dan putih. Perbedaan tersebut dilihat dari kecenderungan ciri-ciri yang dikandung oleh
teks tersebut. Teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis, dan teks nonakademik
diasosiasikan dengan teks lisan. Teks tulis bukan teks yang dimediakan dengan tulisan.
Sebaliknya, teks lisan bukan teks yang dituturkan secara lisan. Sebagai contoh, teks berita
yang didengarkan di radio adalah teks tulis yang dimediakan secara lisan, dan naskah drama
dalam bentuk dialog adalah teks lisan yang dimediakan dengan tulisan.
Jenis-jenis teks yang sering dijumpai sebagai teks akademik di lingkungan perguruan tinggi
adalah antara lain buku, ulasan buku, proposal penelitian, proposal kegiatan, laporan
penelitian (yang dapat berbentuk tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi), laporan kegiatan,
dan artikel ilmiah (yang sering disebut paper atau makalah). Apabila dimasukkan ke dalam
konsep genre, jenis-jenis teks tersebut tergolong ke dalam genre makro.
Sederhana dalam hal struktur, kalimat padat informasi, padat akan kata-kata leksikal, banyak
memanfaatkan nominalisasi banyak memanfaatkan metafora gramatika, dan karenanya
banyak mengandung ungkapan yang in- kongruen, banyak memanfaatkan metafora
gramatika,banyak memanfaatkan istilah teknis, bersifat taksonomik dan abstrak, banyak
memanfaatkan system pengacuan esfora, banyak memanfaatkan proses relasional identifikatif
untuk membuat defenisi atau identifikasi dan proses relasional atributif untuk membuat
deskripsi, bersifat monologis, tidak mengandung kalimat minor, tidak mengandung kalimat
takgramatika, biasanya mengambil gengre faktual.
Rumit dalam struktur kalimat, cenderung tidak padat informasi, padat akan kata-kata struktur,
cenderung sedikit memanfaaatkan metafora gramatika, cenderung sedikit memanfaatkan
istilah teknis, lebih konkret ataua cenderung bersifat taksonomik, tidak menunjukkan
pengacuan esfora sebagai ciri penting, tidak menonjol pada salah satu jenis proses, bersifat
dialogis, sering mengandung kalimat minor, sering mengandung kalimat takgramatikaal,
mengambil gengre yang lebih bervariasi dan dapat factual atau fiksional.
Ciri-ciri yang dapat membedakan teks akademik dan nonakademik tersebut tidak lain adalah
ciri-ciri leksikogramatika–kata-kata dalam susunan beserta makna yang dihasilkan–yang ada
di tingkat leksis (kata), kalimat, dan wacana.
a. Ulasan Buku
Ulasan buku yang juga sering disebut timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang
kritik terhadap buku yang dimaksud. Ulasan semacam ini Anda perlukan pada saat Anda
menyajikan kajian pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian (yang dapat berupa
skripsi, tesis, dan disertasi), atau artikel ilmiah.
b. Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian atau rancangan kegiatan.
Proposal dapat berupa proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian
memiliki struktur teks pendahuluan^landasan teori dan tinjauan pustaka,metodologi
penelitian. Adapun proposal kegiatan memiliki struktur teks pendahuluan,tata laksana
kegiatan,penutup.
c. Laporan
Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan. Laporan
penelitian ditata dengan struktur teks: pendahuluan^landasan teoretis dan tinjauan
pustaka^metodologi penelitian^hasil^pembahasan^penutup. Adapun laporan kegiatan
mempunyai struktur teks yang lebih fleksibel, sesuai dengan cakupan kegiatan yang
dilaporkan itu. Akan tetapi, pada umumnya, struktur teks laporan kegiatan adalah
pendahuluan^deskripsi kegiatan^pelaksanaan kegiatan^penutup. Masing-masing tahapan
pada struktur teks tersebut mengandung genre mikro yang berbeda-beda, sesuai dengan
fungsi retoris masing-masing tahapan tersebut.
d. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual. Anda
akan mempelajari cara menyusun artikel ilmiah pada Bab V. Pada dasarnya artikel penelitian
adalah laporan penelitian yang disusun dalam bentuk artikel. Oleh sebab itu, tidak
mengherankan apabila struktur teks artikel penelitian sama dengan struktur teks laporan
penelitian, yaitu: abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi peneltiaan, hasil
pembahasan dan kesimpulan.
Memulai bagian dari subbab ini, Anda diminta untuk memperhatikan dan membaca intensif
satu contoh praposal penelitian yang disajikan berikut. Setelah itu, Anda diminta untuk
mengidentifikasi unsur-ursur yang termuat dalam teks proposal tersebut Secara umum
susunan unsur itu dapat diringkas ke dalam struktur teks Pendahulan, tandasan teari/tinjauan
pustaka, metodologi peneutian Judul proposal penelitian berikut ini adalah Pembelajaran
Bertasis internet Menggurnakan Schoology pada Mata Kulah Pengantar lmu Bahasa d Prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS Unimed Tahun Akadenik 2017-2018.
Proposal kegiatan yang dimaksud pada subbab ini adalah proposal yang dirancang bukan
untuk penelitian, melainkan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaltan dengan tugas-tugas
akademik yang dikerjakan oleh mahasiswa. Kegiatan-kegiatan itu seperti seminar, kongres,
lokakarya, pelatihan, pengab-dian kepada masyarakat,magang dan sebagainya .Sebagaimana
kegiatan yang dilakukan ketika Anda mempelajari teks proposal penelitian pada subbab
sebelumnya, pada kegiatan ini juga diminta untuk mengidentifikasi bagian dari unsur-unsur
yangg tertapat pada proposal kegiatan pengabdian kepada masyarakat berikut.
PKM merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Drektorat Penelitan dan adalah
singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Dikti guna
memberikan ruang untuk para Mahasiswa menunjukkan kreativitasnya kepada Masyarakat
(DP2M) Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik(mahasiswa) di perguruan
tinggi agar kelak dapat menjadi anggota serta masyarakat yang memilki kemampuan
akademis atau profesional yang dapat menerapkan,mengembangkan dan meyebarluaskan
imu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM
pertama kali dilaksanakan pada tahun 2001 yaitu setelah dilaksanakannya program
rekruturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, peneltian dan pengabdian
kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, dintegrasikan
ke dalam satu wahana yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa.
Dikutip dari Buku Panduan PKM Tahun 2020, disebutkan bahwa PKM berguna untuk
mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan efektivitas dan inovasi berlandaskan
penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan
diri menjadi pemimpin yang cendekiawan ralawan serta berjiwa mandiri dan arif,
mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap
tanggung-jawab, membangun sesama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui
kegiatan yang kreatif dalam bidang imu yang ditekuni.Pada awalnya, dikenal lima jenis
kegiatan yang digolongkan dalam PKM. yaitu PKM Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan
(PKM-K3 Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T) dan
Penulisan limiah (PKM-1. Namun, sejak Januari 2009, Ditlitabmas mengelola PKM Kompetisi
Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang semula menjadi fugas Akademik dalam pengelolaannya,
dilimpahkan kepada Ditliitabmas.Karena sifatnya yang dentik dengan PKM-L KKTM
selanjutnya dikelola bersama-sama PXM= Karya Tulis (PKMKT), Dengan demikian, di dalam
PKM-KT terkandung dua program penulisan, yaitu PKM Artikel limiah (PKM-All dan PKM-
Gagasan Tertuls (PK ST1 PKM-I atau selanjutnya disebut PKM-AL yang merupakan artiKel
hasil kegiatan didiskusikan dalam forum terbuka, diposiskan sebagai PKM-GT tahun 2011,
jumlah bidang PKM bertambah menjadi 7 (tujuh) dengan diperkenalkannya bidang PKM-
Karsa Cipta, Pada tahun 2015 terjadi alih kelola PKM dari Direktorat Peneltian dan
Pengabdian kepada (DRPM) ke Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
(DitjenBelmawa).
Pada tahun 2019 mulai diperkenalkan satu lagi bidang PKM berbasis media sosial yaitu PKM-
GFK (Gagasan Futuristik Konstruksi yang berpeluang ditampilkan di PIMNAS. PKM
merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (lDP2M) (mulai tahun 2017 di bawah Dirjen Belmawa Dikti, Ditjen Dikti
dalam meningkatkan kualtas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat
merjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan imu pengetanuan,
teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.
BAB III
Buku Utama
A. Kelebihan Buku
1. Cover pada buku sangat menarik dan bagus sehingga membuat pembaca tertarik
membacanya.
2. Pembahasan yang dicantumkan pada buku sangat jelas dan lengkap sehingga sangat
cocok untuk dijadikan sumber referensi bagi pembaca. Penggunaan kata-katanya juga
sangat jelas dan sederhana.
3. Kegayutan antar elemen dalam buku yang jelaskan sesuai dengan judul dan
pembahasan. Atau pembahasan tidak ada yang lari dari judul dan sangat berurut
sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.
4. Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh sehingga pembaca
akan lebih jelas dan muadah memahaminya.
5. Terdapat banyak tugas-tugas sebagai latihan untuk individu maupun kelompok
sebagai penambah pemahaman tentang materi dalam buku.
6. Terdapat pendapat para ahli-ahli tentang setiap materi yang ingin dibahas setiap
perbab.
Kekurangan Buku
1. Gambar yang diberikan tidak bewarna (hitam putih),akan lebih jelas lagi jika
diberikan gambar yang bewarna.
2. Penggunaan font tulisan yang sedikit rapat dan berbeda-beda sehingga terkadang sulit
dimengerti maksud dari buku tersebut. Seperti pada bab tertentu ada tulisan yang di
tebalkan sedangkan pada bab lain tidak demikian.
Buku Pembanding
1. Sampul buku yang kurang menarik sehingga para pembaca terkesan tidak tertarik
untuk menbacanya.
BAB III
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Dari buku yang telah ditelaah dan dipahami dapat disimpulkan bahwa buku ini memiliki
kelebihan dan kekurangan pada masing-masing isi dalam buku. Kelebihan tersebut dapat
dilihat dari kedalaman materi yang disampaikan, keterkaitan materi serta kemutakhiran atau
kerelevanan isi dalam buku dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Buku ini juga perlu
ditingkatkan kualitas bukunya lagi baik dalam segi isi maupun kuliatsa lain dalam sebuah
buku. Akan tetapi, terlepas dari kelebihan dan kelemahan buku ini dapat dijadikan sebagai
bahan literasi atau literatur bagi pembaca dan terkhusus untuk mahasiswa dalam dunia
Pendidikan.
5.2.Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka saya menyarankan agar penulis lebih bisa
meminimalisir kekurangan dari buku yang akan dibuatnya.
DAFTAR PUSTAKA