Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

FISIKA DASAR

Disusun Oleh:

Marina
(4193240007)
Kelas :Fisika Nondik 2019

Dosen Pengampu:
Drs. Pintor Simamora,M.Si

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan Critical
Journal Review ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin penulis tidak
akan sanggup untuk menyusun Critical Journal Review ini dengan baik.
Critical Journal Report ini disusun untuk membahas materi mata kuliah Fisika Dasar
yang penyajiannya berdasarkan pengamatan dari sebuah sumber yaitu Jurnal Nasional. Critical
Jurnal Review ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya Critical Journal Review ini dapat terselesaikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu
penyusun dalam menyelesaikan Critical Jurnal Review ini. Ucapan terima kasih yang sama juga
penulis sampaikan kepada orang tua yang selalu mendukung di saat senang maupun susah.
Penulis menyadari bahwa Critical Jurnal Review ini memiliki banyak kekurangan. Untuk
itu saran dan kritik dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan Critical
Journal Review ini sehingga menjadi lebih sempurna, baik, dan bermanfaat.

Medan,14 Maret2020
Penyusun

Marina Pasaribu
(4193240007)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang..........................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................................
Tujuan........................................................................................................
Manfaat .....................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Sumber Data..............................................................................


3.2. Metode Penelitian......................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................

BAB V PENUTUP

Kesimpulan..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun
si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana
jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari
yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka
diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana
kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis
atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)

Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata
kuliah Fisika Dasar Universitas Negeri Medan untuk membuat Critical Journal Review (CJR)
sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau beberapa
jurnal yang baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat membuat
suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan mana jurnal
yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari pembuatan
suatu jurnal.

Manfaat Critical Journal Review (CJR)

Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :

1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.


2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.

Bab 2
PEMBAHASAN JURNAL UTAMA

No Identitas Keterangan
Judul Jurnal Penyimpangan Titik Pusat Optik Lensa (Oc) Dengan Jarak Pupil(Pd)
Pemakai Kacamata
Nama Penulis Hanna Nurul Husna'", Fidiawati Bambang', Dian Laela Sari
Nama Jurnal Wahana Fisika, 3(2), 2018. 23 -34
Alamat Jurnal http://ejournal.upi.cduindex.php/wafi
No ISSN e-ISSN: 2594-1989

Abstrak:
Untuk kenyamanan penglihatan pengguna kacamata, maka diperlukan pemeriksaan penglihatan
dan pelaksanaan prosedur dispensing kacamata yang baik dan benar.Pengukuran kesesuaian
frame kacamata dengan wajah pemakai merupakan hal yang sangat penting, salah satunya adalah
kesesuaian titik pusat optik/optical centre (OC) lensa dengan pupil distance (PD) pemakai.
Penyimpangan OC lensa dengan PD pemakai dapat menyebabkan ketidaknyamanan penglihatan
seperti asthenopia, penglihatan kabur, dan sakit kepala. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ketepatan OC lensa dengan PD pemakai pada kacamata di optik serta menyelidiki
penyebab jika terjadi kejadian penyimpangan OC lensa dengan PD pemakai.Penelitian dilakukan
dengan metode deskriptif cross sectional dengan melibatkan100 buah sampel kacamata di Optik
Z Tasikmalaya. Data OC lensa diperoleh dari hasil pengukuran lensometer, dan data PD pemakai
diperoleh dari lembar ordering.Data-data tersebut direkam dalam lembar observasi dan kemudian
dianalisis. Hasil penelitian pada periode April - Juni 2018 diketahui bahwa terdapat 49 buah
kacama-
ta (49 6) yang memiliki kesesuaian antara titik OC lensa dengan PD pemakai, dan terdapat 51
buah kacamata (519%) yang mengalami penyimpangan titik OC lensa dengan PD pemakai.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa tingginya persentase
penyimpangan titik OC lensa dengan PD pemakai disebabkan olch kurangnya perhatian petugas
optik pada pentingnya proses dispensing seperti tidak dilakukannya pengukuran jarak pupil.,
pengukuran pada maklon. pembuatan lay out dan pengukuran titik OC lensa.

Kata Kunci : Titik Pusat Optik Lensa; Jarak Pupil

Pendahuluan
Kelainan refraksi merupakan gangguan penglihatan pada mata yang paling umum dan sering
terjadi di masyarakat.Kelainan refraksi yang umum terjadi yaitu miopia, hipemetropia,
astigmatisme dan mendapatkan penglihatan yang optimal, seseorang yang mengalami kelainan
refraksi dapat diberikan tindakan koreksi dan menggunakan alat optik sebagai presbiopia untuk
Alat bantu penglihatan. Tindakan koreksi yang dilakukan bisa menggunakan trial lensa autore
fraktometer untuk koreksi refraksi subjektif dan objektif, ataupun bisa dilakukan bedah refraksi
seperti lasik. Sedangkan alat optik yang sering digunakan adalah kacamata dan lensa kontak.
Dari beberapa tindakan koreksi dan terapi yang dilakukan, cara yang digunakan adalah dengan
menggunakan kacamata.Kacamata yang digunakan untuk memperbaiki kelainan refraksi adalah
Kacamata yang dirancang knusus dengan menggunakan dua tipe dasar lensa yaitu bentuk
penyebar (negatif)dan pengumpul (positif). Kedua jenis lensa tersebut akan mempengaruhi
masuknya cahaya ke mata. Berkas cahaya yang melewati lensa negatif ataupun lensa positif
mematuhi Hukum II Snellius, yaitu mengalami refraksi/pembiasan.Berkas cahaya jatuh sama
rata ke semua permukaan lensa Cahaya yang melalui lensa akan mengalami relraksi sedemikian
nupa schingga semua cahaya akan menuju suatu titik yang disebut titik fokus (4). Cahaya yang
datang dengan posisi tegak lurus
terhadap Ppermukaan lensa tidak akan dibiaskan. Titik pada lensa dimana
cahaya tidak dibiaskan disebut dengan optical center (Ocyutik pusat optik
lensa. Semakin mendekati tepi kensa, cahaya yang mengenai permukaan
akan dibiaskan semakin miring Melalui titik pusat optik dan titik fokus lensa, cahaya yang
melewati lensa akan diteruskan pada mata melewati
pupil.Pupil merupakan bagian mata yang berfungsi untuk mengontrol Jumlah cahaya yang
masuk ke dalam mata untuk mendapatkan fungsi visual terbaik pada berbagai derajat intensitas
cahaya . Saat intensitas cahaya yang masuk ke mata berbeda, maka akan terjadi perubahan
diameter pupil.Pada pengsuna kacamata, cahaya yang berasal dari luar akan masuk melewati titik
tokus iensa secara bersamaan pada kedua

mata dan kemudian melewati pupil untuk diteruskan ke lensa mata dan retina Agar diperoleh
penglihatan yang optimal, maka penting untuk menempatkan titik pusat optik lemsa (OC) tepat
di depan pupil petngguna
kacamata. Olch karena itu, pada pembuatan kacamata sangat penting untuk dilakukan
pengukuran jarak pupil kanan dan kiri agar ketepatan pada OC lensa dapat disesuaikan dengan
jarak pupil. Pembuatan untuk penglihatan yang oplimal merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan mata. Peraturan pemerintah dalam bentuk PMK No. 41 Tahun 2015 menetapkan
standar pelayanan refraksi optisoptometrn yang harus dikut oleh refraksi optisien'optometri
dalam melakukan pelayanan kesehatan mata.Standar pelayanan ini dibuat agar pelayanan
refraksi optisi/optometri di setiap fasiltas pelayanan kesehatan memiliki keseragaman, bermutu
dan dapat dipertanggungjawabkan. Standar pelayanan seperti yang tercantum Kacamata dalam
PMK ini meliputi pelayanan refraksi dan pelayanan optisi. Pada Pada pelayanan refraksi
dilakukan tahapan-tahapan seperti anamnesa, pemeriksaan mata dasar, pemeriksaan refraksi
objektit dan Subjekinl, srarekam medis. Sedangkan pada pelayanan optisi dilakukan tahapan-
tahapan seperti penerjemahan resep kacamata, pemesanan lensa. pengecekan kacamala genis,
ukuran, nuk lokus), penyetcian, serta penyuluhan pemakaian kacamata pemakai. Optik
merupakan salah satu fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjut yang menangani pembuatan
kacamata bagi masyarakat.Berdasarkan observasi
yang dilakukan di beberapa optik di Tasikmalaya, diketahui bahwa beberapa optik sering
melewatkan tahapan pengukuran pupil distance (PD) pemakai dan jarang melakukan
pemeriksaan ulang kesesuaian antara Oc lensa kacamata yang telah dibuat dengan ukuran PD
dengan sandar PMK No. 41 maka petugas optik melewatkan tahap pengecekan kualitas
Kacamata dikonfirmasi petugas optik/operator beranggapan bahwa, demi
elektifitas waktu, tahapan tersebut bisa dilewati/tidak dilakukan Jika pasien menggunakan lensa
spnerts sedangkan untuk jenis lensa lainnya (silinder, spherosilinder, progresSve), mereka
melakukan pengukuran PD dan mengecek kesesuaian fokus lensa dan PD. Padahal standar
pelayanan optisi tetap harus dilaksanakan pada jenis lensa apapun yang digunakan oleh pasien.
Penyimpangan OC lensa dengan pupil distance pemakai dapat menyebabkan ketidaknyamanan
penglihatan seperti asthenopia, penglihatan kabur, sakit Kepala.
Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan penyimpangan OC lensa kacamata dengan
PD pemakai.Penelitian yang dilakukan oleh Moodley, et al mengungkapkan bahwa semula
subyek penelitian tidak melihat melalui OC kacamatanya dan kebanyakan mengklaim bahwa
mereka tidak diberitahukan oleh petugas tentang pentingnya Juttung Jrame caata yang
baik.Serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Butler,Jowell,mengungkapkan tentang
dampak penyimpangan Oc lensa pemakai, yaitu efek prisma, dimana terdapat 10 wanita dan
56.67 pria yang mengalami etck prisma vertikal. Orang-orang tersebut mengalamı
penyimpangan titik pusat optik lensa dan mengakibatkan munculnya
keluhan astenopia dan diplopa .Berdasarkan latar belakang di atas, apenct tertarik untuk
melakukan penelitian yang berkaitan dengan kejadian penyimpangan titik fokus lensa dengan
jarak pupil pemakai di
Indonesia.Jika penyimpangan titik fokus lensa dengan Jarak pupil pemakat di indoncsia. Jika
penyimpangan titik fokus lensa dengan Jarak pupil pemakai terjadi, Peneliti ingin menyelidiki
penyebab kejadian tersebut terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan untuk
membuktikan bahwa terdapat standar pelayanan refraksi yang tidak dilaksanakan oleh optik-
optuk tertentu yang dibuktikan dengan munculnya kejadian penyampangan titik tokus lensa
dengan PD pemakai pada kacamata yang akan digunakan pemaka.

Bahan dan Metode


Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional deskrintit dengan metode pengumpulan
data yaitu observasi.Penelitian dilakukan di laboratonum optik Tasikmalayu pada periode April
Juli 2018, dengan populasi berupa kacamata ordering yang ditangani oleh optik Tasikmalaya dan
sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 100 kacamata.
Laboralorium opik adalan tempat yang khusus melakukan pemotongan dan pemasangan lensa
pada bingkai kacamata sesuai dengan ukuran yang ditentukan dalam resep kacamata 15
Laboratorium optik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laboratorium optik yang terdapat
di
optik.Penyimpangan titik pusat optik (OC) lensa dengan jarak pupil (PD) pemakai yang
dimaksud pada penelitian ini adalah ketidaksesuaian antara posisi OC lensa pada Kacamata
dengan PD pemakai kacamata. Data OC lensa diperoleh dari hasil pengukuran dengan
menggunakan lensometer, sedangkan data PD pemakai diperoleh dari lembar ordering yang
terdapat di optik. Kedua data tersebut direkam dalam lembar observas.Pada lembar observasi
dilengkapi dengan catatan lapangan yang berfungsi sebagai rekaman pencatatan jika ditemukan
hal-hal yang ganjil atau yang tidak seharusnya dilakukan.Saat dilakukan proses pembuatan
(dispensing),catatan lapangan mendukung data-data pada lembar observasi.

Hasil dan Pembahasan


Penelitian ini dilakukan di laboratornum optikZ di Kota Tasikmalaya Laboralorium optik adalah
tempat yang khusus melakukan pemotongan dan pemasangan lensa pada bingkai kacamata
sesuai dengan ukuran yang ditentukan dalam resep kacamata.Proses-proses seperti yang
tercantum pada PMK tersebut disebut dengan proses dispensing.Proses dispensing ini dapat
dikategorikan sebagai pelayanan optik.Proses dispensing dilakukan oleh seorang optical
dispenser optical disspense anescorang yang membuat dan memasang kacamata untuk
pasien/klien berdasarkan resep yang oua ocn erkSOnis,optometris, atau dokter mata. Optical
dispenser tidak melakukan pemeriksaan pada mata pasien. Mereka hanya mengolah data
berdasarkan resep Pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian ini, peneliti
bertindak sebagal opticer Data ketepatan Oc lensa dengan PD pemakai diperoleh dengan cara
merembungkan Jarak yang diperoleh dari hasil lensameter dengan PD pemakai. Peneliti
melakukan pengukuran OC lensa pada kacamata yang telah dipasangkan lensa koreksi dengan
menggunakan lesometer. Hasil yang diperoleh adalah titik Oc lensa Kacamata.Titik pada
lensa diandai dengan spidol.
Jarak antara titik Oc lensa kanan dan kiri diukur dengan menggunakan penggaris dalam Satuan
milimeter dan ditulis dalam lembar observasi. Data PD pemakai diperoleh dari lembar ordering.
yaitu data PD yang diambil dari resep dokter dan/atau autorefraktometer; ataupun pengukuran
PD secara langsung dengan menggunakan PD meter dalam satuan milimeter. Data tersebut
ditulis dalam lembar observasi. Data Jarak dan PD pemakai dibandingkan dan kemudian
dianalisis.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengelompokkan data temasuk
besaran kesesuaian OC lensa dan PD pemakai kacamata ke dalam kategori tepat dan tidak tepat.
Ketepatan yang disajikan termasuk nilai toleransi pergeseran ketepatan OC lensa dengan jarak
pupil pemakai pada kelainan refraksi dalam klasifikasi miopi ringan (< 3.00 dioptri). Menurut
Elliot,toleransi ketepatan titik fokus lensa dengan jarak pupil pemakai berkisar 1-2 mm bagi
praktisi. Berdasarkan beberapa pertimbangan. penulis dalam penelitian ini menggunakan
toleransi ketepatan 1-3 mm. Hasil pengolahan dan analisa data disajikan dalam kategori "Tepat"
untuk besaran ketepatan OC lensa dan PD pemakai, toleransi, sedangkan kategori "Tidak Tepat"
digunakan untuk besaran yang tidak termasuk ke dalam rentang toleransi.
Spoerer mengemukakan tentang keahlian yang harus dimiliki optical dispenser saat melakukan
melakukan dispensing kacamata. Seorang optica dispenser akan melakukan penilaian singkat
mengenai kebutuhan kacamata dan penglihatan pemakai. Mereka
menilai apakah usia pemakai kacamatanya muda atau tua, matanya besar
atau kecil, serta bagaimana kedudukan kepala dan cara melihat calon pemakaı kacamata. Jika PD
pemakai belum diukur, optical dispenser harus melakukan pengukuran. Seorang optical
dispenser yang baik harus membuat keputusan dan pertimbangan mengenai kacamata yang akan
memberikan kenyamanan bagi penggunanya baik kenyamanan penglihatan atau pun
kenyamanan secara fisik dan estetika.Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa persentase kacamata yang memiliki penyimpangan antara titik Iensa dengan PD pemakai
lebih besar dibandingkan dengan pesentase kacarmata yang tidak OC lensanya tepat dengan PD
pemakai. Kejadian penyimpangan dan
ketidaksesuaian jarak OC lensa dengan PD pemakai dapat disebabkan oleh faktor alat, proses,
ataupun PE gas optik. Penyimpangan dan ketidak-
sesuaian jarak OC lensa lensa dengan PD pemakai di optik Z terjadi karena
petugas optik kurang memberikan perhatian pada pelaksanaan standar pelayanan refraksi optisi
optomeiri sepertiyang tercantum dalam PMK No. 41 dengan baik. Kurang perhatiannya petugas
optik (optical dispenser) terlihat sejak penerimaan lembar ordering seperti Tidak diberikannya
bimbingan dan penyuluhan pada pasien tentang posisi yang baik dan benar saat menggunakan
autorefraktometer, tidak dilakukannya pengukuran utak Oc lensa kacamata untuk beberapa jenis
lensa, tidak melakukan pengukuran PD pemakai, serta tidak lagi melakukan pengecekan
kesesuaian titik Oc lensa dengan PD pemakai sebagai bagian dari quality control. Petugas yang
melakukan dispensing di optik ini sepertinya kurang mempertimbangkan untuk kenyamanan
penglihatan pengguna kacamata.Dalam penelitian ditemukan penyebab terjadinya ketidaktepatan
yaitu pada SOP yang dilakukan di optik Z, peneliti menemukan bahwa sedikit sekali petugas
yang melakukarn pengukuran jarak pupil secara langsung kepada pemakai.Lensa berukuran yang
akan
difaset tidak di lensometer terlebih dulu untuk menepatkan titik fokusnya dan tidak pula
dilakukannya (lay out).Menurut peneliti ada beberapa taktor
yang berperan penting dalam menunjang ketepatan OC lensa dan PD
pemakai, yaitu pengukuran jarak pupil secara langsung pada pemakai
dengan menggunakan penggaris PD, penempatan jarak pupil pemakai pada makloon(frame
pilihan pemakai).
Kesesuaian penggunaan protakior kertas Karton yang memiliki skala milimeter) dengan hasil
pengukuran jarak pupil pada makloon, penempatan untuk fokus pada lensa ukur pemakai
dengan lensameter.Penyimpangan Jarak OC Iensa dengan PD pemakai merupakan persoalan
yang serius.Penyimpangan jarak Oc lensa dengan PD pemakai dapat menyebabkan pusing. mual,
tidak nyaman pada saat memakai kacamata, asthenopia, penglihatan kabur, sakit kepala sehingga
fungsi kacamata sebagat alat bantu refraksi tidak dapat berguna dengan baik. Dalam menyikapi
persoalan yang serius ini, berdasarkan pantauan peneliti, pefugas optik belum menunjukkan
kesadaran dan motivasi untuk melakukan tahapan-tahapan dispensing sesuai SOP. Hal ini dapat
dilihat dari data hasil penelitian bahwa kesalahan tahapan dispensing di satu hari, dilakukan
kembalı di hari lain.Peneliti pun melihat bahwa dinas kesehatan sebagai pemangku kebijakan
dan pengawas fasilitas Kesehatan masyarakat belum melaksanakan fungsi pengawasan dengan
baik. Peneliti pun belum menemukan adanya peringatan ataupun teguran dari organisasi proles
terkait. Dengan ditemukannya permasalahan ini, diharapkan dinas kesehatan dan organisasi
profesi terkait,yaitu IROPN, memberikan perhatian khusus dan pengawasan yang lebih ketat
terhadap pelaksanaan standar pelayanan kesehatan mata masyarakat, agar terwujudnya
masyarakat Indonesia dengan derajat kesehatan yang optimal.
BAB III

PENILAIAN JURNAL

Kelebihan Jurnal

Kelebihan yang terdapat dalam jurnal ini yaitu:

1. Kecocokan instrumen penelitian yang digunakan dalam jurnal dengan tujuan penelitian
cocok, jurnal ini menampilkan metode penelitian sinkron dengan teknik penelitiannya
2. jurnal ini menyajikan hasil penelitian secara singkat dan jelas sehingga mudah dipahami
oleh mahasiswa
3. Dengan jurnal ini bisa dijadikan acuan para peneliti dan optical dispenser dalam
melakukan varian proses pemeriksaan mata sebelum penentuan jenis kacamata pada
pemakai.
4. Referensi yang dicantum dalam jurnal ini sangatlah lengkap sehingga para pembaca
dengan mudah mecari sumber informasi tentang kutipan kutipan yang dicantum dalam
jurnal tersebut.
5. No ISSN/no identitas jurnal tercantum.

Kekurangan Jurnal

Kekurangan yang terdapat dalam jurnal ini yaitu:

1. Jurnal ini tidak memuat saran-saran yang perlu dalam proses penelitian yang sedang
dibahas dalam jurnal tersebut.
2. Jurnal ini tidak memberikan sketsa dalam berupa gambar sehingga membuat para
pembaca bingung mencari inti pembahasan/topik yang sedang dibahas dalam jurnal
tersebut.
Bab 4
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa ter dapat 49 kacamata (49%)
yang memiliki ketepatan OC lensa dengan PD pemakai dan terdapat 51 kacamata (51%) yang
termasuk dalam kategori menyimpang. Penyimpangan OC lensa dengan PD pemakai ini
disebabkan
karena kurangnya perhatian petugas optik terhadap proses dispensing kacamata yaitu tidak
dilakukannya pengukuran jarak pupil, pengukuran pada makloon, pembuatan lay out dan
pengukuran titik fokus lensa.
Daftar Pustaka

Benjamin,W.J.(1998).Borish's Clinical Refraction. United Statesnof


America: Philadelphia.

Butler, M. Jowell, M., & Clarke-Fall P. (2016). Analysis of


readymade readers and near-interpupillary distance for presbyopic
patients in optometric practice.Cape Town, South Africa:African Vision
and Eye Health.

Elliott,D.(2013).Clinical Prosedures in Primary Eye Care.UK: Saunders


Ltd.

Fitriah,L.K.(2008).Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur


Dioptri.Malang.Tidak diterbitkan.Diambil kembali http://etheses.uin-
malang.ac.id/4548/1/03540011.pdf.

Husna,H.N.,Bambang,F.,Sari,D.L.(2018).Penyimpangan Titik Pusat


Optik Lensa(OC) dengan Jarak Pupil (PD) Pemakai Kacamata.Journal
Wahana Fisika.Tasikmalaya:STIKes Bakti Tunas Husada.

Anda mungkin juga menyukai