Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REPORT (CJR)

NAMA MAHASISWA : SUTIARA CITRA NOVRIANTI

NIM : 4211111029

DOSEN PENGAMPU : MICHAEL KRISTIAN MANULLANG, M.Pd., dan

NURHASANAH SIREGAR, S.Pd. M.Pd.

MATA KULIAH : MATEMATIKA DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Oktober 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan penulis
kesehatan, kesempatan, pengetahuan dan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas CJR ini dengan tepat waktu. CJR ini saya susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Matematika Dasar”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada
bapak Michael Kristian Simanullang, M.Pd., dan ibu Nurhasanah Siregar, S.Pd., M.Pd.,
selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika Dasar ini yang turut memberikan
kontribusi sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penulis menyadari tugas ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis
dengan kesungguhan hati dan tangan terbuka mengharapkan kritik serta saran yang
membangun untuk tugas yang lebih baik lagi ke depannya, apabila terdapat banyak
kesalahan dalam tugas ini penulis mohon maaf.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan kita semua.

Binjai, 15 Oktober 2021

Penulis,

Sutiara Citra Novrianti


NIM. 4211111029

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR) .................................................... 1

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR) .................................................................... 2

C. Manfaat Critical Journal Review (CJR) ....................................................................................... 2

D. Identitas Jurnal yang Direview ..................................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL .......................................................................................................... 3


A. Pendahuluan …..…...................................................................................................................………. 3

B. Deskripsi Isi …………………….............................................……...............................………..………. 4

BAB III PEMBAHASAN …………………………..…….........................................................……………….. 7


A. Pembahasan Isi Jurnal ...................................................................................................................... 7

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel/Jurnal ........................................................................ 8

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan …..…............................................................................................................................ 9

B. Saran ................................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya


minat baca pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menaikkan ketertarikan minat membaca. Mengkritik Jurnal (Critical
Journal Review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui
dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review jurnal
menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa
merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang
kajian tertentu. Selain itu, mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam
menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi
masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Mengkritik jurnal tidak
dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnal tersebut.
Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya serta
dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap
sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal. Selain itu, untuk para pembaca, Critical
Journal Review ini mempunyai tujuan agar pembaca mendapat bimbingan dalam
memilih buku.

Setelah membaca hasil review jurnal ini diharapkan timbulnya minat untuk
membaca atau mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam hasil review. Dan apabila
tidak memiliki waktu untuk membaca isi jurnal, maka ia dapat mengandalkan hasil
review sebagai sumber informasi.

1
B. Tujuan Penulisan CJR

Tujuan dibuatnya CJR ini adalah sebagai bentuk penyelesaian tugas dari mata
kuliah Matematika Dasar, menambah wawasan pembaca akan analisis real, serta
untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam mengkritisi sebuah jurnal.

C. Manfaat CJR

CJR (Critical Journal Riview) ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa maupun
pembacanya, dimana selain melatih untuk berpikir kritis, Critical Journal Review ini
juga akan menambah wawasan mahasiswa. Selain itu, Critical Journal Review juga
sangat bermanfaat bagi penulis jurnal agar mengetahui apa kekurangannya dan
membuat perbaikan ke depannya agar jurnal ini lebih sempurna lagi.

D. Identitas Artikel dan Jurnal yang Diriview

1. Judul Artikel : ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS


MAHASISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF PADA MATA
KULIAH ANALISIS REAL

2. Nama Journal : Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran

3. Edisi Terbit : Volume 1, No. 2

4. Pengarang Artikel : Karunia Eka Lestari

5. Penerbit : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas


Singaperbangsa Karawang

6. Tahun Terbit : Oktober 2015

7. Kota Terbit : Karawang

8. Nomor ISSN : ISSN: 2443-1435

2
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

ABSTRAK : Artikel ini menyajikan tentang hasil penelitian menggunakan pendekatan


deskriptif kuantitatif dan metode penelitian eksperimen dengan desain pre
experimental : the one-shot case study design, yang dilakukan terhadap mahasiswa
semester VI tahun akademik 2014-2015 pada mata kuliah analisis real. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan data tentang kemampuan pembuktian
matematis mahasiswa menggunakan pendekatan induktif-deduktif, memperoleh
gambaran tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa dan
mengkaji tentang intervensi-intervensi yang diperlukan mahasiswa guna mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam melakukan pembuktian matematis.

A. PENDAHULUAN

Struktur dan sistem dalam matematika tersusun secara deduktif aksiomatik.


Teorema yang disusun harus dibuktikan melalui proses deduktif sehingga
kebenarannya berlaku secara umum dalam sistemnya.

Dalam proses deduktif tersebut, mungkin diawali dengan proses induktif yang
meliputi penyusunan konjektur, model matematika, analogi dan atau generalisasi yang
dilakukan melalui pengamatan terhadap suatu data (Sumarmo, 2005). Dengan
demikian, tidak semua temuan sifat-sifat atau prinsip-prinsip dalam matematika
diperoleh melalui pemikiran deduktif, tetapi mungkin juga diperoleh melalui proses
induktif berdasarkan pengalaman lapangan ataupun data empirik. Namun pada
akhirnya kebenarannya harus dapat dibuktikan dengan pemikiran deduktif.

Mahasiswa pada umumnya baru mampu membuktikan melalui proses induktif.


Sementara itu, dalam melakukan pembuktian matematis, proses pembuktian secara
induktif harus disertai atau dilanjutkan dengan proses pembuktian secara deduktif
agar kebenarannya berlaku secara umum.

3
Pendekatan induktif-deduktif yaitu suatu pendekatan yang menggabungkan
keunggulan dari pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Melalui pendekatan
induktif-deduktif ini diharapkan kemampuan pembuktian matematis mahasiswa
dapat berkembang sehingga mencapai kriteria ideal yang ditetapkan.

Adapun implementasi perkuliahan analisis real menggunakan pendekatan


induktif-deduktif pada penelitian ini diawali dengan penyajian masalah berupa
pernyataan yang dibuktikan secara induktif misalnya melalui contoh kasus, ilustrasi
gambar/diagram atau mensubstitusikan suatu nilai sehingga diperoleh suatu
pernyataan yang terbukti kebenarannya. Setelah pernyataan tersebut terbukti
kebenarannya secara induktif, maka dilanjutkan dengan proses pembuktian secara
deduktif yaitu dengan mengkonstruksi atau menyusun bukti kebenaran pernyataan
tersebut secara matematis berdasarkan definisi, prinsip, dan teorema melalui
pembuktian langsung, tak langsung, atau induksi matematika.

B. DESKRIPSI ISI

METODE : Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif


dengan metode eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu pre-experimental design tipe one-shot case study.

Berdasarkan hasil analisis data kemampuan pembuktian matematis yang


diperoleh dari instrumen tes berupa seperangkat soal UTS dan UAS dengan
menggunakan uji z untuk satu sampel, diperoleh nilai Zhitung = 0.622 dan nilai Zkritis
= 1,645. Pada kriteria pengujian pihak kanan, nilai Zhitung tersebut berada pada
daerah penerimaan H0 karena Zhitung < Zkritis sehingga H0 diterima (tidak cukup
bukti untuk menolak H0). Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf kepercayaan 95%
tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa kemampuan pembuktian matematis
mahasiswa menggunakan pendekatan induktif-deduktif pada mata kuliah analisis real
secara signifikan melebihi 81% dari kriteria ideal yang ditetapkan. Dengan kata lain,
data yang diperoleh tidak cukup untuk membuktikan bahwa hipotesis penelitian yang
diajukan bernilai benar.

4
Namun, dengan menggunakan pendekatan induktif-deduktif kemampuan
tersebut berkembang dengan cukup baik dari waktu ke waktu, sehingga jika
pendekatan ini terus diterapkan dan dikembangkan maka kemampuan pembuktian
matematis mahasiswa dapat terus berkembang.

Berdasarkan indikator data pencapaian kemampuan pembuktian matematis


pada mahasiswa FKIP Unsika semester VI tahun akademik 2014-2015 pada mata
kuliah analisis real diketahui bahwa dari 158 mahasiswa, sebagian besar (57,6%)
mahasiswa telah mampu membaca pembuktian matematis, hampir setengahnya
(46,2%) telah mampu melakukan pembuktian matematis secara langsung, tak
langsung, atau dengan induksi matematis, dan sebagian kecil (23,4%) mahasiswa telah
mampu mengkritik pembuktian dengan menambah, mengurangi atau menyusun
kembali suatu pembuktian matematis. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
persentase pencapaian kemampuan pembuktian matematis dari tahun sebelumnya.
Namun, kemampuan pembuktian matematis masih perlu dikembangkan dan
ditingkatkan terutama pada indikator kedua dan ketiga yang berkenaan dengan
melakukan pembuktian dan mengkritik pembuktian.

Secara umum terdapat empat kategori permasalahan yang dihadapi mahasiswa


dalam melakukan pembuktian matematis pada mata kuliah analisis real yaitu
permasalahan dalam: 1) membaca dan memahami pembuktian matematis; 2)
menyajikan bukti kebenaran suatu pernyataan secara matematis; 3) melakukan
pembuktian secara langsung, tak langsung atau dengan induksi matematika; dan 4)
mengembangkan argumen matematis untuk membuktikan atau menyangkal suatu
pernyataan.

Berdasarkan analisis data diketahui bahwa dari 158 mahasiswa, hampir


setengahnya (42,4%) mahasiswa mengalami permasalahan dalam membaca dan
memahami pembuktian matematis, sebagian kecil (18,2%) mahasiswa mengalami

5
permasalahan dalam menyajikan bukti kebenaran suatu pernyataan secara matematis,
hampir setengahnya (35,6%) mahasiswa mengalami permasalahan dalam melakukan
pembuktian secara langsung, tak langsung atau dengan induksi matematika, dan
hampir seluruh (76,6%) mahasiswa mengalami permasalahan dalam mengembangkan
argumen matematis untuk membuktikan atau menyangkal suatu pernyataan. Data
tersebut menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam
melakukan pembuktian matematis pada mata kuliah analisis real sangat kompleks,
sehingga diperlukan beberapa intervensi yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswa guna mengatasi permasalahan tersebut.

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan, peneliti menghasilkan


dugaan bahwa permasalahan yang terjadi berkaitan dengan kemampuan pembuktian
matematis mahasiswa disebabkan karena: 1) lemahnya penguasaan materi pra syarat
seperti himpunan, sistem bilangan, sifat-sifat operasi biner, relasi dan fungsi, limit dan
turunan fungsi; 2) kurangnya intensitas latihan dalam pembuktian matematis; 3)
terlalu banyaknya definisi dan teorema yang harus dipelajari sehingga mahasiswa
kebingungan dalam menentukan definisi atau teorema mana yang harus digunakan
untuk membuktikan permasalahan yang berikan.

Berdasarkan dugaan dan pengkajian di atas, maka dalam merumuskan


intervensi guna mengatasi permasalahan yang terjadi, peneliti berpedoman pada teori
belajar behaviorisme dan konstruktivisme, diantaranya teori penguatan
(reinforcement) dari B.F Skinner, teori pembiasaan (conditioning) dari Pavlov,
danteori belajar interaksi sosial dari Vygotsky yang menekankan pada pemberian
scaffolding.

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

Pada jurnal ini dijelaskan bahwa sebagian mahasiswa berkemampuan pada


pembuktian induktif namun tidak dengan pembuktian deduktif. Sementara itu, dalam
melakukan pembuktian matematis, proses pembuktian secara induktif harus disertai
atau dilanjutkan dengan proses pembuktian secara deduktif agar kebenarannya
berlaku secara umum.

Pada analisis data yang dilakukan sekitar (76,6%) mahasiswa mengalami


permasalahan dalam mengembangkan argumen matematis untuk membuktikan atau
menyangkal suatu pernyataan. Disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi
berkaitan dengan kemampuan pembuktian matematis mahasiswa disebabkan karena:
1) lemahnya penguasaan materi pra syarat seperti himpunan, sistem bilangan, sifat-
sifat operasi biner, relasi dan fungsi, limit dan turunan fungsi; 2) kurangnya intensitas
latihan dalam pembuktian matematis; 3) terlalu banyaknya definisi dan teorema yang
harus dipelajari sehingga mahasiswa kebingungan dalam menentukan definisi atau
teorema mana yang harus digunakan untuk membuktikan permasalahan yang berikan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan pendekatan induktif-deduktif yaitu suatu


pendekatan yang menggabungkan keunggulan dari pendekatan induktif dan
pendekatan deduktif. Tahapan pendekatan induktif-deduktif menurut Karli (Fahinu,
2007) terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu tahap pendahuluan, tahap eksplorasi,
tahap pembentukan konsep, dan tahap penerapan konsep. Sementara Dewanto (2003)
menyatakan bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan induktif-deduktif dimulai
dengan pemberian masalah divergen, kontestual, dan open ended.

7
Implementasi perkuliahan analisis real menggunakan pendekatan induktif-
deduktif diawali dengan penyajian masalah berupa pernyataan yang dibuktikan secara
induktif misalnya melalui contoh kasus, ilustrasi gambar/diagram atau
mensubstitusikan suatu nilai sehingga diperoleh suatu pernyataan yang terbukti
kebenarannya.

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel/Jurnal

a) Kelebihan
• Dari aspek ruang lingkup isi, artikel membahas kemampuan mahasiswa

dalam pembuktian matematis pada mata kuliah analisis real sesuai dengan

kenyataan sehari-hari. Selain itu, data yang diperoleh juga berdasarkan hasil

analisis yang telah dilakukan sehingga dapat menjadi rujukan yang bagus

tanpa mengkhawatirkan kebenarannya. Terdapat pula di akhir paragraf inti

dari isi paragraf tersebut sehingga membuat pembaca memahami yang

dimaksud di dalam artikel.

• Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut adalah menggunakan bahasa

Indonesia baku dan dapat dipahami.

b) Kekurangan
• Dari aspek ruang lingkup isi, artikel mungkin lebih dikhususkan untuk

orang matematika karena terdapat beberapa pembahasan yang

menggunakan rumus dan analisis data yang menggunakan diagram.

• Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut memuat sedikit bahasa asing yaitu

bahasa Inggris serta bahasa matematika yang mungkin membuat pembaca

sulit menerjemahkan dan memahaminya.

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam melakukan


pembuktian matematis di antaranya yaitu permasalahan dalam membaca dan
memahami pembuktian matematis, menyajikan bukti kebenaran suatu pernyataan
secara matematis, melakukan pembuktian secara langsung, tak langsung atau dengan
induksi matematika, dan mengembangkan argumen matematis untuk membuktikan
atau menyangkal suatu pernyataan.

Intervensi-intervensi yang perlu diberikan kepada mahasiswa guna mengatasi


permasalahan tersebut diantaranya yaitu dengan memberikan penguatan
(reinforcement) terhadap penguasaan materi pra syarat, melakukan pembiasaan
(conditioning) melalui kegiatan drill, practice, and exercise, memberikan scaffolding
berupa petunjuk pembuktian secara deduktif dengan menyertakan definisi atau
teorema untuk melakukan pembuktian matematis.

B. Saran

Saya menyarankannya jurnal ini bagi pembaca yang ingin mengetahui kemampuan
serta kelemahan pembuktian matematis mahasiswa dalam analisis real. Dalam jurnal
ini diberikan beberapa data analisis mahasiswa dalam melakukan pembuktian-
pembuktian Teorema, serta pemberian solusi yang dapat dilakukan seorang pendidik
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa. Oleh karena itu, jurnal ini
dapat dijadikan rujukan seorang pendidik dalam implementasi pembelajaran analisis
real di dunia perkuliahan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Karunia Eka. (2015). Analisis kemampuan pembuktian matematis mahasiswa


menggunakan pendekatan induktif-deduktif pada kuliah analisis real. Jurnal Kajian
Pendidikan dan Pengajaran. 1(2). 128-135.

10

Anda mungkin juga menyukai