Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

KIMIA INSTRUMENTASI

Dosen Pengampu :

Agus Kembaren, S.Si., M.Si.

Di Sususn Oleh :

Kelompok 6

1. Bunayya Deju Nst (4193210019)


2. Nia Veronika (4192510006)
3. Nurul Arista (4193210008)
4. Nurul Ramadhaniyah (4192510005)
5. Rezwan Mulya Sipahutar (4192510008)
6. Siska Siagian

KIMIA NONDIK 19A

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia Nya penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Critical Journal Review
(CJR) ini penulis susun sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Kimia Instrumentasi serta
sebagai sarana dalam menambah pengetahuan bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Journal Review (CJR) ini masih
banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran demi keterbaikan makalah ini. Penulis berharap semoga
Critical Journal Review (CJR) ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta
pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, 28 September 2021

Penulis

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR) ........................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR) ....................................................... 1
1.3 Manfaat Critical Journal Review (CJR) ...................................................................... 1
1.4 Identitas Journal yang direview................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
ISI............................................................................................................................................... 3
2.1 RingkasanJurna Utama ................................................................................................ 3
2.2 RingkasanJurna Pembanding ...................................................................................... 5
BAB III ...................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 7
3.1 Kelebihan Jurnal .......................................................................................................... 7
3.2 Kekurangan Jurnal....................................................................................................... 7
BAB IV ...................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9
4.2 Saran ............................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10
LAMPIRAN............................................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i
ataupun si pengkritik dapat membandingkan jurnal dan dapat melihat mana jurnal yang perlu
diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian
yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka
diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana
kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara
menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)

Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata
kuliah Analisa Bahan Pangan untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat
menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan atau beberapa jurnal yang baik
dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat membuat suatu jurnal
karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan mana jurnal yang
masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari pembuatan
suatu jurnal.

1.3 Manfaat Critical Journal Review (CJR)

Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :

1. Dapat memahami materi dari jurnal yang direview.


2. Dapat meningkatkan kemampuan analisis terhadap suatu jurnal.
3. Dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Menambah pengetahuan mengenai isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.

1
1.4 Identitas Journal

1.4.1 Identitas Jurnal Utama

1. Judul : Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai Penjaminan Mutu Hasil


Pengukuran Dalam Kegiatan Penelitian Dan Pengujian
2. Penulis : Anom Irawan
3. Jurnal : Indonesian Journal Of Laboratory
4. Tahun : 2019
5. Volume :1
6. Nomor :2
7. Halaman : 1- 9
8. ISSN : 2655 1624

1.4.2 Identitas Jurnal Utama

1. Judul : Basic Calibration of UV/Visible Spectrophotometer


2. Penulis : Adeeyinwoo, C.E., Okorie, N.N., Idowu, G. O.
3. Jurnal : International Journal of Science and Technology
4. Tahun : 2017
5. Volume :2
6. Nomor :3
7. Halaman : 247-251
8. ISSN : 2049 7318

2
BAB II

ISI

2.1 RINGKASAN JURNAL UTAMA

2.2.1 Pengertian Kalibrasi

Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan hubungan, dalam kondisi tertentu
antara suatu nilai besaran yang ditunjukan oleh peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang
dipresentasikan oleh bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai terkait yang direalisasikan oleh
standar. Hasil kalibrasi dapat berupa penetapan koreksi yang berkaitan dengan penunjukan alat
ukur. Hasil kalibrasi direkam dalam dokumen yang biasa disebut sertifikat kalibrasi. Deviasi atau
penyimpangan dapat dinyatakan sebagai koreksi atau kesalahan (error) dengan model
matematis : E = R – T atau C = T – R di mana E : Kesalahan, C : Koreksi, R : Pembacaan alat
ukur dan T : (Taksiran) nilai benar.

2.2.1 Pengertian Kalibrasi

Spektrofotometer UV-VIS adalah salah satu metode instrumen yang paling sering
diterapkan dalam analisis kimia untuk mendeteksi senyawa (padat/cair) berdasarkan
absorbansi foton. Agar sampel dapat menyerap foton pada daerah UV-VIS (panjang
gelombang foton 200 nm – 700 nm), biasanya sampel harus diperlakukan atau derivatisasi,
misalnya penambahan reagen dalam pembentukan garam kompleks dan lain sebagainya.
Unsur diidentifikasi melalui senyawa kompleksnya. Persyaratan kualitas dan validitas kinerja
hasil pengukuran spektrofotometer dalam analisis kimia didasarkan pada acuan ISO 17025,
Good Laboratory Practice (GLP) atau rekomendasi dari Pharmacopeia (EP, DAB, USP).

2.2.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari instrumen
Spetrofotometri UV-VIS. Apakah masih sesuai dengan standar atau sudah tidak. Dengan
begitu dapat menjamin mutu data yang di hasilkan oleh alat tersebut.

3
2.2.3 Metode Penelitian

Pada Jurnal ini metode penelitiannya ialah dengan menggunakan beberapa bahan dan
yang paling utama yaitu spektrofotometri UV-VIS. Berikut cara kerja dalam proses kalibrasi
spektrofotometri UV-VIS.
Dinyalakan Instrumen Spektofotometer uv-vis sesuai sengan SOP, tunggu selama 1 jam.
Pengukuran baseline flatness dari range panjang gelombang terendah sampai yang tertinggi.
Pengukuran baseline stability dengan memilih panjang gelombang tertentu, misalnya 700 nm selama
1 jam. Filter Holmium oxide, pilih menu spectrum pada instrumen, set scan dengan 650 nm.645 nm.
880 nm. Perulangan 10 x scan. gelombang 235 nm, 257 nm, 313 nm, 350 nm dengan blangko
gelombang 430 nm dengan blangko pelarut. Pengukuran Linieritas Detektor dengan menggunakan
larutan seri standar Phospat konsentrasi ppm sampai dengan 32 ppm. Photometri pada instrumen, set
panjang gelombang 430 nm dengan blangko pelarut. Kalibrasi menentukan perbedaan antara
pembacaan alat ukur atau bahan ukur dengan nilai benar. Hasil kalibrasi dapat berupa penetapan
koreksi yang berkaitan dengan penunjukan alat ukur. Kalibrasi dapat juga menetapkan sifat
metrologis lainnya, termasuk efek besaran berpengaruh. Hasil kalibrasi direkam dalam dokumen yang
biasa disebut sertifikat kalibrasi.

2.2.4 Hasil Pembahasan

Setelah dikerjakan setiap prosedur dalam proses kalibrasi. Kita akan mendapatkan
datanya. Dengan data tersebut kita dapat menyimpulkan keadaan dari alat instrumen tersebut.
Dalam prosesnya terdapat beberapa aspek yang di amati. Antara lain :
• Untuk baseline flatness dengan rentang ukur 1100 nm- (-190 nm). Nilai absorbansi
0,0002 abs. Dengan begitu belum melewati batas toleran 0,0010 abs.
• Untuk baseline Stability, nilai absorbansinya 0,0003. Sehingga masih belum melewati
batas toleran yakni 0,0010 abs/H.
• Untuk Akurasi panjang gelombang dengan menggunakan filter Holmium Oxide.
Hasilnya instrumen masih akurat dalam penunjukan lamdanya dan nilai pergeserannya
tidak bermakna.
• Untuk Pengukuran akurasi fotometri dengan larutan kalium dikromat 0,0006 % dan
0,06% dalam larutan HClO4 0,001 N, diketahui bahwa perhitungan nilai E masih dalam
nilai toleransi.
• Untuk pengukuran Straylight diketahui intrumen belum mengalami kebocoran sinar.
Dilihat dari nilai absorbansi lebih besar dari 2.

4
• Untuk pengukuran Resulotion atau daya pisah pada instrumen, diperoleh nilai ratio
absorbansi kedua lamda masih di atas 1,5. Artinya kemampuan daya pisah instrumen
masih masuk kriteria
• Untuk pengukuran linieritas detektor dengan standar phospat. Diperoleh nilai R = 1,
maka kemampuan detektor membaca masih sangat linier.
Dengan begitu untuk setiap parameter atau aspek yang dilihat. Di dapat kesimpulan
bahwa instrumen Spektrofotometri UV-VIS ini masih dalam batas toleransi sesuai dengan
standar dari instrumen tersebut. Sehingga untuk hasil data yang di ambil dari instrumen
tersebut masih terjamin mutunya.

2.2 RINGKASAN JURNAL PEMBANDING

2.2.1. Kalibrasi

Prosedur kalibrasi instrumen yang benar dan baik serta pengaplikasian yang terampil
dapat memberikan hasil yang akurat terhadap penentuan sampel yang tidak diketahui
konsentrasinya. Untuk setiap instrumen yang digunakan dalam proses analisis di industri,
presisi dan akurasi instrumen tersebut harus benar-benar diperhatikan sehingga memberikan
kredibilitas terhadap hasil yang diperoleh. Kalibrasi Instrumen dimaksudkan untuk
menghilangkan atau mengurangi kekeliruan dalam pembacaan instrumen pada rentang nilai
yang ditampilkan secara berkala. Kesalahan dapat mempengaruhi presisi sebuah instrumen.
Kesalahan ini menjadi minimal ketika serangkaian sinyal dirata-ratakan dan standar relatif
penyimpangan diperkirakan. Standar deviasi adalah ukuran ketepatan suatu instrumen.
Presisi yang baik menunjukkan nilai deviasi standar yang kecil dan penurunan standar relatif
penyimpangannya.

2.2.2. Spektrovotometer Uv-Vis

Spektrofotometer UV VIS dapat mendeteksi interaksi radiasi cahaya pada materi di


rentang (200-400) dan rentang (400-800). Dalam hal ini, Kalium permanganat (KMnO4)
dapat menyerap kuat dalam kisaran panjang gelombang antara 500 dan 550 nm sehingga
sangat cocok digunakan sebagai larutan standart. Dalam penelitian ini, kalibrasi
spektrofotometer UV-VIS menggunakan KMnO4 sebagai larutan standar dengan kurva
kalibrasi Normal dan Ringbom Plot Ayre sebagai nilai konfirmasi untuk tingkat kepresisian
instrumen.

5
2.2.3. Tujuan Penelitian

Dalam jurnal ini, kalibrasi spektrofotometer UV dilakukan dengan tujuan untuk


mengoptimalkan kinerjanya. Metode kalibrasi normal dengan menggunakan plot Ringbom-
Ayre digunakan untuk mengkonfirmasi nilai presisi.

2.2.4. Metode Penelitian

A. Keamanan

Persiapan MSDS diperlukan sebagai sarana informasi rinci terhadap keamanan dan
tindakan pencegahan, dan digunakan untuk panduan keselamatan instrumen sebagai
persyaratan penggunaannya.

B. Aparatur

Spektrofotometer UV-VIS : Jenway 6405 dengan Kuvet 1 cm, Labu standar 100 ml,
Tabung reaksi, 10 ml pipet, pipet 1 ml, gelas kimia 50 ml, gelas kimia 100 ml, labu takar 25
mL, Sarung tangan, kacamata pengaman.

C. Larutan Standar

Larutan standar dibuat dengan 0,072g kalium permanganat (KMnO4) dan dimasukkan
kedalam labu takar 25 mL. larutan standar dibuat masing-masing 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10,
20, 40 mgdm-3 dari kalium permanganat yang dibuat dengan proses pengenceran.

D. Prosedur

Sesuai dengan petunjuk operasional spektrofotometer, penyesuaian instrumen


parameter memberikan kondisi yang optimal untuk penelitian kerja. Absorbansi diukur untuk
setiap larutan pada 480, 526 dan 580 nm dengsn menggunakan spektrofotometer UV-VIS.
Penyiapan spektrum KMnO4 dilakukan untuk menentukan panjang gelombang serapan
maksimum pada konsentrasi dengan memplot data absorbansi terhadap panjang gelombang.
Kurva kalibrasi dilakukan dengan fitting absorbansi terhadap konsentrasi pada panjang
gelombang penyerapan maksimal. Perlakuan ini diulang sampai 5 kali.

2.2.5. Hasil Dan Pembahasan

Spektrum serapan untuk KMnO4 menunjukkan nilai maksimum penyerapan (λ max)


pada 525 nm. Pemindaian spektrofotometer memberikan data dengan karakteristik kinerja
dengan rentang sensitivitas validitas 0,039 AUmg-1dm3, dengan absorptivitas molar
2,468x10-7AUmol-1dm3 cm-1 dan batas deteksi sebesar 0,002 mgdm-3. Standar deviasi (SD)
yang didapat sebesar 0,001% dan Standar deviasi relatif sebesar 0,0402 < 1%. Dari hasil
tersebut, diketahui bahwa kalibrasi Normal memberikan hasil nilai kuadrat terkecil yang
dipilih sebagai ukuran kinerja dan model linier yang memberikan nilai R kuadrat terkecil
(0,997) dibandingkan jumlah dari rentang residu. Sehingga keakuratannya dikonfirmasi
memiliki nilai fungsionalitas dari instrumen yang sesuai.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 KELEBIHAN JURNAL

3.1.1 Kelebihan Jurnal Utama

Terkadang seorang praktikan dalam berkerja di laboratorium melupakan satu hal,


yakni kelayakan dari instrumen yang di pakai. Dimana untuk setiap instrumen yang kita
pakai mesti di kalibrasi secara rutin dengan periode tertentu. Melalui jurnal ini kita dapat
mengetahui proses kalibrasi dari instrumen Spektrofotometri UV-VIS. Dan mengetahui
parameter dari kelayakan instrumen tersebut. Merupakan informasi yang sangat penting
untuk setiap praktikan untuk mendapatkan data yang paling maksimal dari instrumen
tersebut. Dalam jurnal ini juga kita dapat mengetahui nilai toleransi dari setiap parameter.

3.1.2 Kelebihan Jurnal Pembanding

Pada jurnal ini membahas mengenai pengenalan dasar dalam mengaplikasikan serta
menerapkan praktik laboratorium menggunakan instrumen spektrofotometri UV-VIS
dengan memberikan penjelasan terkait dengan penanganan, pesyaratan, pengendalian,
serta perlakuan yang tepat terhadap pemakaian instrument spektrofotometri UV-VIS.
Pada jurnla ini juga memaparkan penjelasan terkait dengan Ringbom and Ayres. Pada
instrument ini plot transmisi yang dihasilkan dapat dengan mudah menunjukkan kisaran
optimal konsentrasi dan ketepatan penentuan kemiringan dari kurva yang dihasilkan.
Pada jurnal ini juga memaparkan grafik dan tabel serta bahasa yang mudah dimengerti
sehingga memudahkan para pembaca menelaah materi yang disampaikan.

3.2 KEKURANGAN JURNAL

3.2.1 Kekurangan Jurnal Utama

Jurnal tersebut hanya menyajikan data untuk instrumen Spektrofometri UV-VIS


(Shimadzu UV -1800). Dan juga tidak dijelaskan akibat apabila nilai parameter di atas

7
nilai toleransi dan bagaimana untuk menyetingnya agar dapat kembali pada nilai
toleransi.

3.2.2 Kekurangan Jurnal Utama

Pemaparan yang disampaikan pada jurnal ini sudah sangat lengkap. Mungkin akan
lebih lengkap lagi jika pada jurnal ini menjelaskan bagaimana konsekuensi dan
penanganan dalam menentukan nilai R kuadrat terkecil yang lebih dari jumlah rentang
residu agar para pembaca dapat memperkirakan kesalahan yang dilakukannya pada saat
menggunakan instrument ini.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pada dasarnya setiap jurnal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.


Setiap jurnal mengalami keterbaruan dan perkembangan dalam penelitiannya. Hal tersebut
dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Dalam hal ini, luas atau dalamnya pembahasan pada jurnal dapat diakibatkan
oleh karena adanya pembaruan atau perkembangan penelitian yang dilakukan berdasarkan
rujukan penelitian pada jurnal sebelumnya. Penulis memaparkan kelebihan dan kekurangan
pada jurnal yang terkait dimaksudkan sebagai bahan kritisasi dan evaluasi dalam menggali
dan mendapatkan pengetahuan yang terdapat pada kedau jurnal. Untuk itu, Kritisasi dan
evaluasi terhadap kedua jurnal yang di review dilakukan sebagai bahan pembelajaran untuk
menambah dan melengkapi materi yang dibahas.

Pada kedua jurnal tersebut membahas mengenai kalibrasi spektrofotometri UV-VIS.


Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan hubungan, dalam kondisi tertentu antara
suatu nilai besaran yang ditunjukan oleh peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang
dipresentasikan oleh bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai terkait yang direalisasikan oleh
standar. Prosedur kalibrasi instrumen yang benar dan baik serta pengaplikasian yang terampil
dapat memberikan hasil yang akurat terhadap penentuan sampel yang tidak diketahui
konsentrasinya. Spektrofotometer UV-VIS adalah salah satu metode instrumen yang paling
sering diterapkan dalam analisis kimia untuk mendeteksi senyawa (padat/cair) berdasarkan
absorbansi foton. Agar sampel dapat menyerap foton pada daerah UV-VIS (panjang
gelombang foton 200 nm – 700 nm), biasanya sampel harus diperlakukan atau derivatisasi,
misalnya penambahan reagen dalam pembentukan garam kompleks dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, Kalibrasi Instrumen spektrofotometri UV-VIS dimaksudkan untuk
menghilangkan atau mengurangi kekeliruan dalam pembacaan instrumen pada rentang nilai
yang ditampilkan secara berkala. karena kesalahan pada pemakaian spektrofotometri UV-VIS
dapat mempengaruhi presisi dan hasil akhir yang ditunjuukan.

4.2 SARAN

Penulis menyadari masih terdapatnya kesalahan dalam makalah ini terkait dengan
penulisan dan kelengkapan materi yang di bahas. Penulis berharap adanya kritik dan saran
demi keterbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adeeyinwoo, C.E., Okorie, N.N., Idowu, G. O. 2017. Basic Calibration of UV/Visible


Spectrophotometer . International Journal of Science and Technology. 2 (3) : 247-251
Irawan, Anom. 2019. Indonesian Journal Of Laboratory. Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai
Penjamin Mutu Hasil Pengukuran Dalam Kegiatan Penelitian dan Pengujian. Vol 1
(2) 1-9. ISSN : 2655 1624

10
LAMPIRAN

A. JURNAL UTAMA

11
A. JURNAL PEMBANDING

12

Anda mungkin juga menyukai