MANAJEMEN KEPERAWATAN
ANALISIS SWOT RSUD SIDOARJO DI RUANG MAWAR MERAH
BARAT
PERIODE 07 JANUARI 2020 – 18 JANUARI 2020
Disusun Oleh :
Kelompok 1 & 2 :
Anggota kelompok
MOJOKERTO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Keperawatan yang berjudul Analisis Swot RSUD Sidoarjo di Ruang Mawar
Merah Barat dengan tepat waktu tanpa halangan apapun.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Keperawatan. Dengan dituliskannya makalah ini diharapkan
mahasiswa maupun tenaga kesehatan dapat memahami Makalah Analisis Swot
RSUD Sidoarjo. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr.Antok irawan Sp.P Selaku direktur utama RSUD Sidoarjo
2. Dr. M. Sajidin, S.Kp., M.Kes selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI.
3. Ana Zakiyah.M.Kep selaku Kepala Prodi Ilmu Keperawatan.
4. Dr.Windu Santoso selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan
Manajemen.
5. Sri Yuliati S.Kep.Ns selaku Kepala instalasi keperawatan ruangan
merah putih RSUD Sidoarjo.
6. Nanik Nanik Hidayati, S.Kep.Ns dan Rena S.Kep,.Ns selaku
pembimbing ruangan diruang mawar merah barat.
7. Ucapan terima kasih teman-teman yang telah mendukung, mendorong
memberikan fasilitas kepada penulis sehingga terselesainya makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Mojokerto, januari 2020
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
3.1.5 Motto RSUD Sidoarjo ........................................................... 19
iii
3.6.1 Mutu Pelayanan Keperawatan ............................................... 94
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
5
Selain itu, terdapat ruang isolasi yang berada di lantai 2 sebanyak 4
TT yang dikhususkan untuk kasus-kasus penyakit tertentu seperti TBC
MDR. Dan terdapat 48 TT , Dengan bagian mawar merah barat 24 TT dan
Mawar merah barat 24 TT untuk pasien penyakit paru baik TBC maupun
Non Tbc.
6
BAB 2
KAJIAN TEORI
Analisis SWOT merupakan salah satu alat ynag paling murah dan
mudah dilakukan oleh organisasi untuk mengetahui posisi organisasi.
Analisis SWOT juga dapat dilakukan untuk diindentifikasi individu agar
mampu membuat rencana strategi yang baik sehingga tujuan hidup dapat
tercapai. (Basuki, 2018)
7
Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif,
karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan
memandang berbeda keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena
analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa
arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan.
8
2.2 Faktor-faktor Analisis SWOT
9
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa
menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang
dihadapi sekarang ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing
dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3. Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu situasi yang menguntungkan bagi suatu
perusahaan, serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah
satu sumber peluang.
Situasi lingkungan tersebut misalnya:
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
4. Threats (ancaman)
Ancaman merupakan penganggu utama bagi posisi perusahaan.
Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya
kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan
teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman
bagi keberhasilan perusahaan.
10
2.4 Analisis SWOT
11
merupakan tanggung jawab lingkungan manajemen lembaga pendidikan.
Jika analisis SWOT dilakukan dengan tepat, maka upaya untuk memilih dan
menentukan strategi yang efektif akan membuahkan hasil yang diinginkan.
12
Sedangkan menurut Said, 2013 menggambarkan hubungan antara
Strength, Weaknesses, Opportunities, dan Treaths dalam analisis SWOT adalah
sebagai berikut
13
b. Moderate, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun
peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang
tercapaianya besar.
Sedangkan, ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat
trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari.Ancaman juga
bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan
kemungkinan terjadinya (probability of occurance). Sehingga ancaman
tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan
terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,
diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan institusi untuk
mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (Minor Threats) adalah ancaman yang
dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
c. Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat
keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan
sebaliknya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan beberapa kategori situasi
institusi dilihat dari keterkaitan antara peluang dan ancamannya, yaitu
sebagai berikut:
a. Suatu institusi dikatakan unggul jika memiliki major opportunity yang
besar dan major threats yang kecil.
b. Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity dan
threats pada saat yang sama.
c. Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan low
threat.
d. Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan
high threats.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisis SWOT. Yang
paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif
14
bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari
hubungan tersebut.
proses keperawatan :
1. pengkajian
2. perencanaan
standart kebijakan internasional
3. intervensi
4. evalusi
15
6) Menjalankan kegiatan sesuai aturan/standart
Pada pembahasan praktik keperawatan akan kebijakan
dijabarkan tentantg dijabarkan tentang model praktik, metode
praktik, dan standar. (Nursalam, 2015)
Keperawatan (MAKP)
2.7 Kepuasan
16
11 Suasana
12 Desain visual
17
BAB 3
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang
meliputi pengumpulan data, analisis SWOT, dan identifikasi masalah.
3.1.3 Tujuan
18
3.1.4 Nilai dasar
19
maka Instalasi rawat inap Mawar Merah Putih dibagi dalam 4 sub bagian
yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Empat sub tersebut adalah
sub Mutu, sub Diklat, sub Logistik serta Administrasi dan Helper.
Kepala Ruangan
Manajemen Pelayanan
Pasien
Ketua Tim
20
Struktur 2 : Bagan struktur yang diterapkan di Ruang Mawar Merah Barat
RSUD Sidoarjo
1. Tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
S1 Kep D3 Kep
20%
80%
21
BULAN NAMA PELATIHAN PESERTA
22
BULAN NAMA PELATIHAN PESERTA
SUHARYATININGSIH, A.Md.Kep
23
BULAN NAMA PELATIHAN PESERTA
24
BULAN NAMA PELATIHAN PESERTA
Practice
Tanggal 18 - 20 Juli 2019
Pelatihan Customer Service ALIF SUHUD, A.Md.Kep
dalam Upaya Meningkatkan
ARIF KOHARDI, A.Md.Kep
Komunikasi Informasi
Edukasi dan Handling
Complain BAYU PRASETIO, A.Md.Kep
JULI
Pelatihan Penanganan
Penderita Gawat Darurat ARIE FAJAR RENI, A.Md.Kep
JULI (PPGD)
25
BULAN NAMA PELATIHAN PESERTA
Kegawatdaruratan Bidang
Penyakit Dalam
Tanggal 23 Agustus 2019
Surabaya Penyelenggara :
UNAIR
a.n.
1. Puji Andayani
2. Eka Kurnia Jonar Rina
3. Titik Isbandiyah
4. Anik Churrotul Faticha
5. Arik Wiji Lestari
6. Sri Yuliati
7. Nuraini
26
BULAN NAMA PELATIHAN PESERTA
8. Kartika Sintawati
9. Rifda Amalia
10. Noviana Ariyani
27
Diabetes Indonesia ke 17 pada tgl 26
- 28 April 2019 di Kinasih Resort
Bogor Penyelenggara : PEDI
3. Pelatihan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (Tanggal 3 - 4 Mei
2019)
4. Bimbingan Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS)
Edisi 1.1 (Tanggal 24 - 26
September 2019)
2 Tri Retno Widodo,A.Md.Kep 1. Pelatihan BLS (Basic Life Support) -
Refresh
Tanggal 25 Januari 2019
3 Rici Novitasari, A.Md.Kep Pelatihan BLS (Basic Life Support) –
Refresh
Tanggal 28 dan 29 Juni 2019
4 Mochamad Firmansyah, -
A.Md.Kep
5 Friska Satya Wardani, Pelatihan BLS (Basic Life Support) –
A.Md.Kep Refresh
Tanggal 28 dan 29 Juni 2019
6 Hanim Billah,A.Md.Kep 1. Pelatihan TB RO
(Tanggal 6 - 7 Februari 2019)
2. Pelatihan BCLS (Basic Cardiac Life
Support) (Tanggal 29 - 30 April
2019)
3. Pelatihan Customer Service dalam
Upaya Meningkatkan Komunikasi
Informasi Edukasi dan Handling
Complain( Tanggal 26 - 27 Juli
28
2019)
7 Ucik Lestari,A.Md.Kep -
8 Zulkifli Abdullah, S.Kep.Ns Pelatihan Teknik Aseptik dalam
Penyiapan Sediaan Intravena (Tanggal
27 Juli 2019)
9 Khoirul Haris,A.Md.Kep -
10 Moh Saifullah,A.Md.Kep -
c. Tenaga Keperawatan yang Pernah Mengikuti Pelatihan di Ruang
Mawar Merah RSUD Sidoarjo
Tabel 2 : Data Pelatihan yang pernah diikuti
29
d. Pelatihan Non Tenaga Medis Ruang Mawar Merah
Tabel 3 : Data Pelatihan yang pernah diikuti
Pelatihan
Peran Promkes dalam Akreditasi Nasional Educator Diabetes
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Bimbingan (SNARS) Edisi 1.1
BLS TB RO
Customer Service Teknik Aseptik
9% 9%
9% 9%
9% 9%
9%
37%
30
Di ruang Mawar Merah Barat lantai 2 RSUD SIDOARJO sebagian
perawat mengikuti pelatihan BLS (37%), Peran Promkes dalam
Akreditasi (9%), Nasional Educator Diabetes (9%), Keselamatan
Pasien Rumah Sakit (9%), Bimbingan (SNARS) Edisi 1.1 , Customer
Service (9%), Teknik Aseptik (9%), TB RO (9%)
26% CI
DALIN
31
6 Friska satya wardani BLUD D3
7 Hanim billah BLUD D3
8 Mia caturia sari PNS S1
9 Zulkifli Abdullah BLUD S1
10 Citra ayu kusuma W BLUD D3
11 Yety setyarini PNS S1 Ners
12 Riva yanuar harningrum BLUD S1
13 Mimin susiati BLUD D3
14 M. Dahmiar BLUD D3
15 Elissa novijayanti BLUD S1
16 Anis fitriyanti BLUD D3
17 Eni rahmawati BLUD D3
18 Luvi rahmayanti BLUD D3
19 Bayu prasetyo BLUD D3
20 Diyah ayu K PNS D3
21 Ali nasikin BLUD D3
22 Denny angga BLUD D3
23 Tiamara yopamassa BLUD D3
24 Kukuh yudha R PNS D3
25 Ach. Nur syamsu PNS D3
26 Lutfiati BLUD D3
27 Fathur rahman BLUD D3
28 Rizki ardiansyah BLUD D3
29 Mailina idvia PNS S1
30 Ucik lestari PNS D3
31 Rena ridha V BLUD S1
32 Nur ali BLUD D3
33 Nur rochma BLUD D3
34 Ririn punti rehayu BLUD D3
35 Fandi prakasa S BLUD S1
36 Donny risqianto BLUD D3
32
37 Mega indah lestari BLUD D3
38 Nur hidayah BLUD S1
39 Maria ulfa BLUD D3
40 Puji santoso BLUD D3
41 Listriya nanda BLUD D3
42 Agyl rahmanto PNS D3
43 Alif suhud BLUD D3
44 Sri yuliati PNS S1
45 Nita priantina PNS D3
46 Arief fajar reni BLUD D3
47 Hafid fadholi BLUD D3
48 Heri susanto BLUD D3
49 Candra darmawan BLUD D3
50 M. Rozikin BLUD D3
51 Arif kohardi BLUD D3
52 Onny oktavia BLUD D3
53 Riska trina mustofa BLUD D3
54 Lutfi eka wardhani BLUD D3
55 Achmad purnomo BLUD D3
56 Nanik mufaziyah BLUD D3
57 Khoirul kharis BLUD D3
58 Iva yurika BLUD D3
59 Suhartyatiningsih BLUD D3
60 Tiamara yopamassa BLUD D3
61 Eni herlina PNS D3
62 Zahrohtul latifah BLUD D3
63 Risky andika oktavalen BLUD D3
64 M.rois BLUD D3
65 Hanum masfufah BLUD D3
66 Peni sari hayati BLUD SMA
67 Khoiri BLUD SMA
33
68 Achmad hadiyullah BLUD D3
69 Dian hartawan BLUD D3
70 Galih retnoningsih BLUD D3
71 Putri lukitasari BLUD D3
72 Meggeria dyah MTP BLUD D3
Status Jabatan
NO NAMA NIP
PEND. Kepegawaian
34
Moh Perawat
10 030691 1219.1 D3 Kep BLUD
Saifullah,A.Md.Kep Pelaksana
STATUS KEPAGAWAIAN
PNS BLUD
10%
90%
35
3.2.7 Tenaga Medis Ruang Mawar Merah Barat Lantai 2
1. Dokter Spesialis
a. Biomedik :6
b. THT :3
c. Jantung :5
d. Paru :4
e. Rehabilitasi Medik : 4
f. Mata :4
g. Neuro Psikiatri :5
h. Kulit Dan Kelamin : 3
i. Radiologi :5
j. Anestesi :6
k. Anak :6
l. Penyakit Dalam :9
m. Bedah : 14
n. Obgyn :9
o. Gigi & Mulut :6
2. Dokter Umum : 26
3. Tenaga Mahasiswa praktek di ruang Mawar Merah Barat Lantai 2
RSUD Sidoarjo selama 07 Januari – 11 Januari 2020 terdapat
mahasiswa praktek.
Tabel 4 : Mahasiswa praktik di ruang Mawar Merah Barat Lantai 2 RSUD
Sidoarjo
36
Hasil wawancara dengan perawat mengatakan bahwa dengan adanya
mahasiswa dapat meringkan dan membantu perawat dalam kerjanya.
37
14 B23.0 Acute HIV infection syndrome 30 2%
15 K92.0 Haematemesis 30 2%
Total 1468 100%
(Sumber Informasi Ruang Mawar Merah Putih Bulan 01 Oktober 2019 –07
Januari 2020 )
38
Penerapan sistem klasifikasi dengan 3 kategori tersebut adalah :
Data nilai standart jumlah perawat per shift berdasakan klasifikasi pasien.
39
2. 0.34 0.28 0.20 0.54 0.30 0.14 0.72 0.60 0.40
3. 0.51 0.42 0.30 0.81 0.45 0.21 1.08 0.90 0.60
Dst.
Hasil Pengkajian
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok
menggunakan klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien
berdasarkan Orem, yaitu teori Self Care Deficit.
Hari/Tanggal Tingkat Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pagi Siang Malam
07 Januari 2020 Minimal 11 12 11
Parsial 6 6 6
Total 4 4 4
08 Januari 2020 Minimal 11 11 12
Parsial 5 5 5
Total 4 3 3
09 Januari 2020 Minimal 11 11 11
Parsial 1 1 4
Total 4 4 3
Tabel :5 : Tingkat ketergantungan klien dan kebutuhan tenaga
keperawatan dengan Metode Douglas di Ruang Mawar Merah Barat
Lantai 2 RSUD Sidoarjo pada Selasa, 07 Januari 2020
Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah
Pagi Sore Malam
Ketergantungan Pasien
Minimal 11 11x0,17=1,87 12x0,14=1,68 11x0,10=1,1
Parsial 6 6x0,27=1,62 6x0,15=0,9 6x0,07=0,42
Total 4 4x0,36=1,44 4x0,30=1,2 4x0,20=0,8
Jumlah 21 4,93 3,78 2,32
5 4 2
40
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah : 4,93 + 3,78 + 2,32 = 11,03 =
(11 orang perawat)
Total tenaga perawat Jumlah tenaga yang lepas dinas per hari :
86 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠ℎ𝑖𝑓𝑡
Pagi : 5 orang 279
86 𝑥 11 946
Sore : 4 orang = = 279 = 3.39 = 3
279
Malam : 2 orang
Total : 11 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk per hari bertugas di Ruang
Mawar Merah Barat RSUD Sidoarjo adalah 11 orang + 1 struktural (kepala
ruangan) + 3 lepas dinas = 13 orang. Berdasarkan perhitungan Douglas
didapatkan bahwa kebutuhan perawat di Ruang Mawar Merah Barat
sebanyak 13 orang per hari.
Malam : 2 orang
41
Total : 10 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk per hari bertugas di Ruang
Mawar Merah Barat RSUD Sidoarjo adalah 10 orang + 1 struktural (kepala
ruangan) + 3 lepas dinas = 13 orang. Berdasarkan perhitungan Douglas
didapatkan bahwa kebutuhan perawat di Ruang Mawar Merah Barat
sebanyak 13 orang per hari.
Tabel :7 :Tingkat ketergantungan klien dan kebutuhan tenaga keperawatan
dengan Metode Douglas di Ruang Mawar MerahBarat Lantai 2 RSUD
Sidoarjo pada Kamis, 09 Januari 2020
Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah
Pagi Sore Malam
Ketergantungan Pasien
Minimal 11 11x0,17=1,87 11x0,14=1,54 11x0,10=1,1
Parsial 4 4x0,27=1,08 4x0,15=0,6 4x0,07=0,28
Total 3 3x0,36=1,08 3x0,30=0,9 3x0,20=0,6
Jumlah 18 4,03 3,04 1,98
4 3 2
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah : 4,03 + 3,04 + 1,98 = 9,05 ( 9
orang perawat)
Total tenaga perawat Jumlah tenaga yang lepas dinas per hari :
86 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠ℎ𝑖𝑓𝑡
Pagi : 4 orang 279
86 𝑥 9 774
Sore : 3 orang = = 279 = 2,77= 3
279
Malam : 3 orang
Total : 9 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk per hari bertugas di Ruang
Mawar Merah Barat RSUD Sidoarjo adalah 9 orang + 1 struktural (kepala
ruangan) + 3 lepas dinas = 13 orang. Berdasarkan perhitungan Douglas
didapatkan bahwa kebutuhan perawat di Ruang Mawar Merah Barat
sebanyak 13 orang per hari.
42
b. Metode Gillies
Gillies (1989) mengemukakan rumus kebutuhan tenaga
keperawatan di satu unit perawatan adalah sebagai berikut :
𝐴𝑥𝐵𝑥𝐶 𝐹
( 𝐶−𝐷)𝑥 𝐸
=𝐺=H
Keterangan :
A: Rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B : Rata-rata jumlah pasien/hari
C : Jumlah hari/tahun
D: Jumlah hari libur masing-masing perawat
E : Jumlah hari kerja masing-masing perawat
F : Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat/tahun
G: Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat/bulan
H: Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
43
d. Total jam keperawatan secara keseluruhan = 64 + 21 +
5,25 = 90,25 = 90 jam
e. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada
ruangan tersebut adalah langsung dengan menggunakan
rumus (Gillies, 1989) di atas, sehingga didapatkan hasil
sebagai berikut :
= 21 x 20% = 4,2 = 4
44
rumus (Gillies, 1989) di atas, sehingga didapatkan hasil
sebagai berikut :
4,6 jam/pasien/hari x 20 pasien/hari x 365 hari
(365 hari – 128 hari) x 7 jam
33580
= 20,24 = 20
1659
= 20 + 20% = 4 orang
45
= 18 + 20% = 3,6 = 4 orang
46
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non
keperawatan (non nursing job) seperti : membuat perincian pasien
pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien dll,
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan
= (jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25%
= (10 + 3) x 25% = 7,5
Jumlah tenaga yang diperlukan = tenaga yang tersedia + faktor
koreksi
= (10+3) + 7,5
= 20,5
= 20 orang
Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan pada tanggal 07 januari
2020 sejumlah 20 orang
47
𝑗umlah hari minggu dalam 1 tahun+cuti+hari besar
= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 (365−76)
x jumlah perawat
52+12+14
Loss day = x 8 = 2,15 = 2
289
48
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambahi (faktor
koreksi) dengan linur/cuti/hari besar (loss day)
Loss day
𝑗umlah hari minggu dalam 1 tahun+cuti+hari besar
= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 (365−76)
x jumlah perawat
52+12+14
Loss day = x 8 = 2,15 = 2
289
Tabel :10 BOR Ruang Mawar Merah Barat RSUD Sidoarjo Selasa, 07
Januari 2020
49
Tabel:11 BOR Ruang Mawar Merah Barat RSUD Sidoarjo Rabu, 08
Januari 2020
50
sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes
RI, 2005).
Hasil Kuisioner Ketenagaan Di Ruang Mawar Merah Barat
Lantai 2
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Bagaimana struktur organisasi yang telah berjalan di 80% 20%
ruangan, apakah anda merasa puas dan sesuai dengan
kemampuan perawat di bidangnya?
2 Bagaimana pembagian tugas yang dilakukan di 80% 20%
ruangan? Apakah sudah sesuai dengan struktur
organisasi yang telah ada?
3 Apakah menurut anda kepala ruangan sudah optimal 80% 20%
dalam melaksanakan tugas-tugasnya?
4 Bagaimana kinerja ketua tim/PP ? menurut anda 80% 20%
apakah kompeten dengan tugas-tugasnya?
5 Apakah anda merasa membutuhkan kesempatan 100% 0
untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui
pelatihan / pendidikan tambahan?
6 Bagaimana kebijaksanaan rumah sakit mengenai 100% 0
pemberian beasiswa atau pelatihan pendidikan
keperawatan? Apakah anda merasa puas?
7 Bagaimana jumlah pendapatan yang diterima oleh 100% 0
saudara sesuai dengan latar belakang pendidikan
anda? Apakah anda merasa puas?
8 Jumlah jam kerja >8 jam? 100% 0
9 Apakah ada kesempatan untuk mengambil cuti dalam 100% 0
waktu 1 minggu?
10 Dengan tingkat ketergantungan pasien yang ada di 0 100%
ruangan, bagaimana tingkat beban kerja di ruangan
apakah anda merasa terbebani dengan pekerjaan
51
anda?
11 Bagaimana peran helper / pembantu perawat di 100% 0
ruangan apakah membantu meringkan pekerjaan
anda?
12 Apakah jumlah perawat dan pasien di ruangan sudah 0 100%
sesuai menurut anda?
13 Apakah menurut anda pembagian tugas di ruangan 100% 0
sudah jelas dan apakah anda puas?
52
No Data temuan Standart Teori/Protap Justifikasi Analisa SWOT
S W O T
Adanya
1 system Menurut Pasal 9 Undang- Berdasarkan hasil laporan Tribulan III √
Undang Ketenagaankerjaan Tahun
1 pengembangan sumber 2019 didapatkan sebagian perawat mengikuti
2003, pelatihan kerja diselengarakan
daya manusia berupa pelatihan BLS (37%), Peran Promkes dalam
dan diarahkan untuk membekali,
pelatihan meningkatkan dan mengembangkan Akreditasi (9%), Nasional Educator Diabetes
kompetensi kerja guna meningkatkan
(9%), Keselamatan Pasien Rumah Sakit (9%),
kemampuan, produktivitas dan
Bimbingan (SNARS) Edisi 1.1 , Customer
kesejahteraan.
Kualifikasi standart ketenagaan, Service (9%), Teknik Aseptik (9%), TB RO
menurut keputusan Menteri Kesehatan
(9%). Sedangkan pelatihan yang pernah diikuti
RI nomer 856/Menkes/SK/IX/2009
adalah sebagian perawat mengikuti pelatihan
yaitu perawat S1 dan D3 (Pelatihan
kegawatandaruratan) yaitu emergency BLS (26%), APAR (26%), DALIN (11%), EKG
nursing, BTLS, BCLS dll
(10%), CS (10%), BCLS (8%),ACLS (3%), CI
(3%)
2 Adanya pembagian Struktur organisasi dapat Berdasarkan hasil observasi terhadap perawat √
53
tugas dan juga mengidentifikasikan tanggung jawab setiap pergantian shift terdapat penanggung
penanggung jawab bagi masing-masing jabatan pekerjaan jawab shift dan hasil kuesioner ketenagaan
shift dan hubungan antara jabatan-jabatan sebesar (80%) pembagian tugas dilakukan di
dan juga mngidentifikasi bagaimana ruangan
3 Ruangan memiliki semua tanggung jawab pekerjaan saling Berdasarkan hasil kuisioner ketenagaan poin ke √
struktur organisasi melengkapi sehingga struktur organisasi 1 , (80%) perawat mengatakan struktur
yang jelas sesuai berdaampak pada efesiensi dimana organisasi berjalan di ruangan, merasa puas dan
dengan kemampuan. suatu perusahaan atau organisasi sesuai dengan kemampuan perawat dibidangnya
menghasilkan produknya dan
berdampak pada nilai perubahaan
tersebut. (Basuki,2018)
4 Nilai BOR dalam Menurut Depkes RI (2005), BOR DI RATA-RATA BOR PASIEN SAAT √
kategori ideal adalah persentase pemakaian tempat
PENGKAJIAN PADA TANGGAL 07 – 09
tidur pada satuan waktu tertentu.
JANUARI 2020
Indikator ini memberikan gambaran
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan 𝟖𝟖,𝟖%+𝟖𝟏,𝟗%+𝟕𝟓%
= 81,9% = 82%
𝟑
tempat tidur rumah sakit. Nilai
parameter BOR yang ideal adalah
antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
54
3.3 Sarana dan Prasana (M2-Material)
Tabel 2.1 Batas Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD Kabupaten
Sidoarjo
55
Gedung Instalasi Mawar Merah Putih terbagi dalam 2 lantai yang
dapat dilihat pada denah berikut :
B. Data bedpasien
Tabel 2.5 Jumlah Tempat Tidur Instalasi Mawar Merah Putih Tribulan III
Tahun 2020 dibandingkan Tribuana III Tahun 2019
56
No Tribuana III Tahun 2019 Tribuana III Tahun Keterangan
2020
1. Lantai 1 = 70 Lantai 1 = 70 -
2. Lantai 2 = 46 Lantai 2 = 46 -
3. HCU = 5 HCU = 5 -
4. Ruang Isolasi = 4 Ruang Isolasi = 4 Ruang Isolasi
sudah ada di
tahun 2017,
namun belum
berfungsi secara
optimal
5. TOTAL = 125 TOTAL = 125
Sumber Data Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo
2020
Jumlah kapasitas bed pasien di Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD
Kabupaten Sidoarjo berdasarkan hasil pengajian tanggal 7 Desember 2020 di
dapatkan sebagai berikut :
57
2. Ruang Mawar Merah Timur (Kelas III)
58
Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo memiliki
24 tenaga perawat, 2 pekarya kesehatan. Fasilitas toilet Ruang Mawar
Merah Putih Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo terpelihara dengan bersih dan
selalu dibersihkan minimal 2 kali sehari. Table dibawah ini menunjukan
perbandingan jumlah kariyawan dengan jumlah toilet berdasarkan
Kepmenkes No 1204/Menkes/SK/X/2010.
59
C. Fasilitas dan Sarana Kesehatan
Tabel 2.7 Peralatan Medis di Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD
Kabupaten Sidoarjo ( Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor
34/MENKES/III/2010)
60
n
15. Nebulizer 18 devilibis 1 1/ruangan Baik - -
16. Stetoskop Rlester 1 1/ruangan Baik -
17. Stetoskop Litmen 1 1/ruangan Baik - -
18. Stetoskop One Med 2 1/ruangan Baik 1 Rusak
19. Syiring Pump Terumo 1 1/ruangan Baik - -
20. Syiring Pump Terumo 1 1/ruangan Baik -
8
21. Thermometr 0 4/ruangan Baik - Ditam
bah 4
22. Tensi Meter Erka 1 2/ruangan Baik - -
digital 3
23. Tensi Meter HG 2 - 1 1 Rusak -
Raksa Cukup
Baik
24. Tiang Infus 24 1/bad Baik - -
25. Troli Obat 1 1/ruangan Baik - -
26. Urinal Plastik 17 - 1 Baik 1 Kotor
27. Pispot 9 2- 7 Baik 2 Kotor Tamb
3/ruangan ah 3
28. Oxsimetri 1 1/ruangan Baik - -
29. Timbangan 1/ruangan - - Tamb
BB ah 1
Sumber Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo (2020)
61
dengan penggunaan dan ketentuanpabrik melaksanakan pemeliharaan
preventif dan kalibrasi.
Tabel 2.8 Pengkajian peralatan medis dan non medis di Ruang Mawar
Merah Barat RSUD Sidoarjo
No Kategori Presentase %
1. Baik 98,5%
2. Cukup 1,02%
3. Rusak 0,50%
Sumber. Ruang Mawar Merah Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo (2020)
62
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor 340/MENKES/III/2010)
Tabel 2.9 Sarana dan Prasarana di Ruang Mawar Merah Barat RSUD
Kabupaten Sidoarjo
No Nama Barang Jumlah Jumlah Kondisi Usulan
yang Ideal
Tersedia
1. AC 2 PK 1 1/Ruangan Baik --
2. Almari Kayu 3 1/ruangan Baik -
3. Almari 1 1/ruangan Baik -
Instrumen
4. Almari Kayu 1 1/ruangan Baik -
putih
5. Dispenser 1 1/ruangan Baik -
6. Exhaust 9 1-2/ruangan Baik -
7. Gayung 9 1-2/ruangan Baik -
8. Intercome -
9. Jam Dinding 1 1/ruangan Baik Tambah 6
10. Komputer 1 1/ruangan Baik -
11. Kursi Kayu 23 24 Baik Tambah 1
Penunggu
12. Kursi Coklat 2 - 1 Baik -
13. Kursi Lipat 4 - Baik -
14. Kipas Angin 1 1/ruangan Baik -
15. Kipas Angin 12 2/ruangan Baik -
Dinding
16. Meja Dokter I 1 1/ruangan Baik -
17. Meja Komputer 1 1/ruangan Baik -
18. Meja Perawat 3 - Baik -
19. Nurse station 1 1/ruangan Baik -
20. Papan whit 1 1/ruangan Baik -
63
board
21 Papan flip chart 1 1/ruangan Baik -
Printer
1 1 1/ruangan Baik -
22
Alat
2 Pemadam 3 1/ruangan Baik -
23. Kebakaran
24. Watafel cuci 9 1-2/ruangan Baik -
tangan
Rak
2 handuk 8 1-2/ruangan Baik -
25.
26. Bantal 22 Per bad 1 Baik Tambah 2
Sumber : Ruang Mawar Merah Barat (2020)
Persediaan sarana dan prasarana di Ruang Mawar Merah Barat RSUD Kab
Sidoarjo belum memenuhi standart sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan
Republik Nomor 340/MENKES/III/2010, namun masih ada beberapa alat yang
belum tersedia di Ruang Mawar Merah Barat, Yaitu jam dinding di ruangan
pasien.
64
4. System, meminimalis kegagalan operasional dari utility system meliputi
listrik,air,gas,oksigen
5. Menjaga keamanan dengan tersedianya system emergency response pada
kejadian luar biasa,bencana, dan memastikan respon tersebut berjalan
efektif
Semua program harus tertulis dan di ubdate kondisinya secara berkala
untuk mengurangi serta mengontrol kecelakaan dan cidera. Strategi yang
ada di rumah sakit harus meliputi penanggulangan resiko kecelakaan dan
cidera yang dikarenakan ketidak amanan pada lingkungan, sumber daya dan
teknologi. Ruangan Mawar Merah Barat RSUD Kab Sidoarjo saat ini yang
tersedia adalah 3 alat pemadam api ringan (APAR) dan hidran yang terletak
diantara ruang I dan J, serta diantara ruang L dan ruang Perawat sedangkan
hazard safety (tempat penampungan sementara dan pembuangan material
berbahaya ) di Ruang Mawar Merah Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo yang
tersedia adalah 4 sampah infeksius, 7 sampah non-infeksius dan 2 safety
box. Bedasarkan Depkes RI 2006 Ruangan pada bangunan rawat inap terdiri
dari dua rawat inap kelas 1,kelas 2, kelas 3, nersstation,ruang konsultasi
dokter, ruang tindakan,ruang administrasi,ruang dokter,ruang perawat,ruang
ganti atau loker,ruang linen bersih, ruang linen kotor, cuci alat kamar mandi
dapur ruang janitor gudang bersih gudang kotor, Ruang Mawar Merah Barat
RSUD Kabupaten Sidoarjo, memiliki peralatan dan fasilitas cukup baik
namun belum memiliki ruang konsultasi dokter, ruang dokter, ruang janitor.
Ruang obat di ruang Mawar Merah Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo sudah
tersedia, obat sudah dipisahkan sesuai pasien namun belum memenuhi
standart untuk penyimpanan obat yang meliputi standart penyimpanan
sesuai kondisi kesetabilan produk obat. Belum ada indicator suhu ruangan
dan indicator kelembabpan suhu ruangan.
65
E. Consumable (obat dan bahan habis pakai)
66
sudut ruangan sudah di berikan penerangan umum. Saklar di tempatkan di
depan pintu masuk disekitar individu ditempatkan di tempat yang mudah di
jangkau.
67
Sedangkan untuk permintaan kebutuhan logistic di ruang mawar merah barat RSUD kabupaten Sidoarjo ada tiga yaitu:
1. Permintaan kebutuhan logistic non medis seperti alat tulis kantor dan alat kebersihan
pengambilan barang
68
2. Permintaan kebutuhan logistic medis, seperti bola tensi, manset
Form permintaan
Serahkan form
1. Tulis permintaan ACC di bawah ke
barang di from permintaan
gudang floor stock
permintaan barang barang ke IPE
2. Form permintaan pengambilan
barang di kopy untuk ACC
barang
untuk arsip ruangan
69
3. Permintaan kebutuhan logistic BAHP, seperti hanschun, masker, aseptan
dan dressing IV Pengambilan
1. Sesuaikan barang
yang diterima
sesuai dengan
Simpan barang permintaan dalam
modul kemudin
kegudang klik kotak terima
2. Catat barang yang
penyimpanan didapat dalam buku
catatan ruangan
barang
3. Simpan from
permintaan dalam
arsip
70
Kalibrasi dan Maintance Alat Kesehatan
System kalibrasi dan Maintence di Ruang Mawar Merah Putih Barat
sudah jalan sesuai program, bagian sarana dan prasarana mempunyai jadwal
kalibrasi dan Maintenance untuk masing-masing alat. Rumah sakit
bekerjasama dengan pihak BPFK Surabaya dilakukan 1 kali dalam setahun
dan kemudian diberikan stiker penanda pada alat yang telah dilakukan
kalibrasi dan maintenance. Terakhir pengecekan pada bulan November
2019. Selain itu bagian IPS-RS juga melakukan proses pengecekan alat, da
nada stiker penanda bahwa alat tersebut sudah dilakukan pengecekan.
Terakhir pengecekan bulan juli 2019
71
3.4 METHODE((M3)
3.4.1 MAKP
Penerapan pemberian model asuhan keperawatan (MAKP).
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa STIKES
BinaSehat PPNI Mojokerto di ruang mawar merah barat didapatkan bahwa
MAKP yang dipakai adalah MAKP Moduler, dimana model ini
Ketua Tim
Manajemen Pelayanan
Pasien
Ketua Tim
72
PERAWAT MENGERTI RONDE
KEPERAWATAN
Mengerti tidak mengerti
0%
100%
Dari hasil didapatkan dirunag mawar merah barat Sudah terbentuk tim
dalam pelaksanaan ronde keperawatan yang dilakukan diruang Mawar merah
barat , dan 100% Perawat di ruang Mawar Merah Barat mengerti tentang adanya
ronde keperawatan dengan adanya ronde keperawatan masalah pasien menjadi
cepat tertangani.
30%
70%
73
Dari hasil didapat ronde keperawatan berjalan dengan optimal dengan
presentase 70%. Sehingga adanya pemikiran yang lebih kritis dari masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal
0%
100%
Dari hasil observasi setiap timbang terima pada shif pagi dan shif
siangserta shif malam di hadiri oleh perawat penanggung jawab shift, katim
dan perawat pelaksana yang shif pagi dan siang dan malam hari hanya di
74
hadiri oleh perawat penanggungjawab shift dan perawat pelaksana. Timbang
terima dilakukan setiap pergantian shift di ruang Nurse Station setelah itu
perawat yang bertugas berkeliling kekamar pasien untuk melihat kondisi
pasien secara langsung, serta menginformasikan pergantian perawat yang
bertugas kepadapasien. Timbang terima yang isinya informasi tentang
identitas pasien, nomor bed pasien, diagnosa medis, keadaan umum atau
keluhan utama, data objektif, data subjektif, masalah keperawatan,
intervensi baik mandiri maupun kolaborasi dan catatansertaterapi dan
intervensi yang belum dan sudah dilakukan. Pelaksanaan timbang terima ini
dilakukan oleh seluruh perawat kepada perawat yang bertugas berikutnya.
Pelaksanaan timbang terima terdokumentasikan di buku timbang terima
yang sudah disediakan oleh ruangan. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan pada saat timbang terima, didapatkan bahwa timbang terima
diruang mawar merah barat lebih focus pada masalah diagnose medis dan
kegiatan timbang terima dilakukan pada tiap pergantian shift.
75
supervisi diruang rawat inap mawar
merah barat
0%
1 x/ Bulan
2x/ Bulan
tidak terjadwal
100%
Alur Supervisi yang ada diruangan dari karu ke perawat primer atau
katim PA
76
3.4.5 Sentralisasi obat
Dokter
Resep
BPJS Umum
Perawat Perawat
Cholecting
Pasien
olehfarmasi
Farmasi
Perawat
Perawat
20%
80%
77
Wewenang Sentralasi Obat Oleh
perawat
20%
80%
78
keluarga lalu pasien tersebut dikirim keruangan sesuai dengan kamar
ruangan yang telah dipesan.
Dari unit rawat jalan & poli, sesuai dengan advice dokter jika pasien
perlu dirawat dirumah sakit maka pihak dari poli akan memesan kamar yang
ada diruangan tetapi terlebih dahulu meminta persetujuan dari pasien jika
tidak mau maka akan mendatangi surat persetujuan tidak mau atau rumah
sakit tidak menangung akibat yang diderita pasien .
a. Pasien yang baru datang dari IRD / IRJ /IRNA lain di lakukan
timbang terima dengan melakukan identifikasi dan pengecekan
lembar transfer
b. Pasien ditempatkan pada kamar yang sudah dipersiapkan
sebelumnya.
c. Memberikan kebutuhan emergengy yang di butuhkan oleh pasien
d. Melakukan pengkajian keperawatan
e. Pasien dan keluaga dijelaskan dan diorientasikan mengenai tempat
dan fasilitas yang tersedia.
79
PASIEN MRS :
- Pendaftaran
- General Consent
- OrientasiRuangan
PELAYANAN PASIEN :
- Yan Medis
- Yan Keperawatan
- Yan Laboratorium
- Yan Gizi
- Yan Farmasi
- Yan Radiologi
- Yan Rehabilitasi
PASIEN KRS
ATAS
80
Panduan Komunikasi Aman Antara Pengantar Dan Penerimaan Pasien DI
RSUD SIDOARJO . Pit STOP
kamarpasien rawatinap)
3.sebutkan status
Cek status present di lembar
kesadaran, tanda-tanda
transfer
vital, skalanyeri
lembar transfer
selesai
82
Lembar Observasi Dokumentasi Keperawatan Berdasarkan SDKI
No./Nama Diagonasa keperawatan lengkap Diagnosa keperawatan tidak di isi Diagnosa keprerawatan lengkap
sesuai dengan SDKI sesuai SDKI belum sesuai SDKI
DATA MAYOR+MINOR DATA MAYOR+MINOR DATA MAYOR+MINOR
1. G2/Tn.K
2. H1/ Tn.Z
3. H2/Tn.M
4.H3/Tn.M
4. H4/Tn.I
5. H6/Tn.W
6. I1/ Ny.M
7. I2/ Tn.W
8. I3/ Ny.W
9. I4/Tn.B
10. I6/ Ny.S
11. K2/Ny.F
12.K3/Ny.B
13.L1/ Tn.J
83
14.L2/Tn. E
15.L3/Tn.A
Dokumentasi keperawatan
Dari hasil observasi dokumentasi keperawatan di ruang mawar merah di dapatkan 47% diagnosa keperawatan lengkap akan
tetapi belum sesuai SDKI beserta data mayor dan minor.
84
3.5 Money( M4)
85
Tabel 3.5.2 Jenis Pembiayaan di Ruang Mawar Putih RSUD Sidoarjo
Tanggal 07-09 Januari 2020
Pembayaran
Tanggal BPJ Present Umu presenta Jkm Presenta Faske Present total
S ase m se m se s ase
07-01-2020 18 82% 29% 1 4% 1 5% 100%
08-01-2020 20 83% 29% 1 4% 1 4% 100%
09-01-2020 20 80% 312% 1 4% 1 4% 100%
Totalsemua 58 82% 710% 3 4% 3 4% 100%
Sumber: Hasil Pengkajian di Ruang Mawar Merah Tanggal 07 – 09
Januari 2020
2020
4%
4%
10%
BPJS
UMUM
JKMM
FASKES
82%
86
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal01-
13januari2020 biaya perawatan pasien di ruang Mawar PutihRSUD Sidoarjo
paling besar berasal dari BPJS dikarenakan semakin meningkatnya
pemahaman masyarakat tentang BPJS yang bisa dilakukan kapan saja yang
berhubungan dengan kesehatan, danmasyarakat sudah mulai sadar tentang
pentingnya kesehatan.
87
Tabel 3.5.5 Tarif Biaya Operasi Kelas RS
NO Uraian Kelas III Kelas II Kelas I
1 Kelompok I 2.250.000 2.700.000 3.300.000
2 Kelompok II 3.750.000 4.500.000 5.500.000
3 Kelompok III 6.000.000 7.200.000 8.800.000
4 Khusus I 7.500.000 9.000.000 11.000.000
5 Khusus II 11.250.000 13.500.000 16.500.000
88
17 Nebulizing 1x tindakan 50.000
18 Nectrotomy 90.000
19 Oksigen masker <12 jam 94.000
20 Oksigen masker >12 jam/hari 187.000
21 Oksigen nasal <12 jam 55.000
22 Oksigen nasal >12/ hari 75.000
23 Perawatan trakeostomy 35.000
24 Pasang backlsab 90.000
25 Pasang foreslab 90.000
26 Pasang gips body jaket 450.000
27 Pasang gips hemispice 300.000
28 Pasang kateter dengan mandrain 923.000
29 Pasang NGT 55.000
30 Pasang ransel verband 90.000
31 Pasang sirkuler gips ekstermitas atas tanpa reposisi 200.000
32 Pasang sirkuler gips ekstermitas bawah tanpa reposisi 250.000
33 Pasang sikn traksi 56.000
34 Pasang WSD 375.000
35 Pemberian Kemoterapi 50.000
36 Periksa GDA 23.000
37 Perawatan colostomy 30.000
38 Phelebotomy 300.000
39 Pleuro desis 100.000
40 Pungsi acites 250.000
41 Pungsi percobaan 25.000
42 Pungsi pleura 275.000
43 Rawat luka bakar <20% 95.000
44 Rawat luka bakar >20% 214.000
45 Rawat luka ganggren berat 90.000
46 Rawat luka sedang 75.000
89
47 Regulasi cepat insulin 137.000
48 Reposisi manual hemoroid 20.000
49 Resusitasi 60.000
50 Spuling empyema 175.000
51 Suction pump 41.000
52 Siring pump 80.000
Pasien
IGD Poli
Ruangan Ruangan
90
2. BPJS Mandiri
Pasien
Emergensi Emergensi
IGD Pengurusan
Pengurusan baru
SEP ( surat
baru
Purusan BPJS di tim
pengendali
Gambar 3.5.7 Alur pelayanan pasien BPJS RSUD Kabupaten Sidoarjo
Pada saat klien dengan status memakai BPJS rawat inap di rumah
sakit berkas yang harus disediakan dan diserahkan kepada petugas
administrasi adalah fotokopi kartu BPJS. Fotokopi KTP 1 lembar, fotokopi
surat rujukan 1 lembar, billing pelayanan, SEP 1 lembar, fotokopi surat
rujukan (apabila masuk dari poli) sebanyak 2 lembar, resume medis,
kelengkapan severity level 3 seperti fotokopi hasil laboratorpendukung
diagnosis, bukti transfer darah, laporan oprasi dan tindakan besar. Bagi bayi
baru lahir terdapat syaratan surat keterangan lahir, kartu keluarga, surat
nikah, KTP orang tua. Syarat untuk mengurus surat keterangan lahir adalah
fotokopi kartu BPJS masing-masing berkas rangkap 3. Berkas tersebut
kemudian diserahkan ke loket dalam jangka waktu 2x24 jam setelah klien
91
KRS. Kemudian berkas tersebut diverifikasi dan akan diklaimkan ke pihak
BPJS. Peserta BPJS terdiri dari :
2. Non PBI
BPJS Non PBI antara lain adalah pegawai swasta, PNS (guru,
dosen, TNI, POLRI dan PNS dengan profesi yang lain) dan pasien
perusahaan. Peserta BPJS Non PBI ini mendapatkan kelas perawatan
yang lebih tinggi. BPJS Non PBI menanggung anak ke 1,2 dan 3.
Anak yang lahir dari ibu yang berstatus BPJS Non PBI maka anak
secara otomatis memiliki status BPJS sama dengan ibunya dengan
syarat harus melengkapi syarat administrasi dalam jangka waktu 3x24
jam.
3. BPJS Mandiri
Peserta BPJS Mandiri adalah peserta PBJS yang setiap
bulannya melakukan iuran atau bayaran BPJS secara mandiri. Peserta
BPJS mandiri ini mendapat pelayanan sesuai dengan kelas BPJS yang
didaftarkan dan dapat mengajukan kelas perawatan yang lebih tinggi.
Anak yang lahir dari ibu dengan status BPJS tidak secara otomatis
berstatus BPJS. Pada sata ibu mengandung sudah dapat mendaftarkan.
Anak yang lahir dari ibu dengan status BPJS tidak secara otomatis
berstatus BPJS. Pada sata ibu mengandung sudah dapat mendaftarkan
janinnya menjadi peserta BPJS dengan syarat anak yang didaftarkan.
92
NO Data Temuan Teori Justifikasi Analisa SWOT
S W O T
1. Hasil Peserta BPJS Berdasarkan data √
wawancara mandiri ini yang didapatkan √
dari bagian mendapat dari administrasi
administrasi pelayanan sesuai terdapat
pada tanggal dengan kelas kelemahan
07 januari BPJS yang pembayaran
2020 , didaftarkan dan dengan bpjs yang
didapatkan dapat terjadi pendingg
bahwa mengajukan klem yang sering
masalah yang kelas perawatan dilakukan
sering terjadi yang lebih tinggi. dibagian
yaitu pending Anak yang lahir administrasi, di
klem pada dari ibu dengan ruang Mawar
pembayaran status BPJS tidak Merah tanggal
BPJS. Dimana secara otomatis 07-13 januari
presentasi berstatus BPJS. 2020 dengan
Bpjs sebesar preastasi sebesar
86% 80% - 83%
sehingga total
100% pasien
dengan bpjs
Sidoarjo di ruang mawar merah barat sebagian dari luar sidoarjo. Berdasarkan
data bulan januari, usia pelanggan dewasa , Mayoritas usia 35-70 tahun
93
fasilitas sarana prasarana yang menunjang. Di lain pihak perawat tidak
memiliki tugas khusus sebagai tim marketing secara langsung untuk mencari
dan peningkatan mutu suber daya manusia dari pengetahuan dan soft skill.
94
Sasaran I : Berdasarkan 10 januari 2020 hasil pengkajian diruang
mawar merah barat, Ketepatan identifikasi pasien, meliputi standart
berikut :
95
Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi
1. Ruang mawar merah rsud sidoarjo menggunakan suatu
tanda yang segera dikenali untuk identifikasi lokasi operasi
dan melibatkan pasien dalam proses penandaan/pemberian
tanda.
2. Ruang mawar merah RSUD sidoarjo menggunakan suatu
checklist atau proses lain untuk melakukan verifikasi
praoperasi tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien dan
semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat/benar, dan fungsional.
96
3.6.3 Tipe RSUD Sidoarjo.
sakit yang berisi visi misi dan tujuan, sejarah, program dan kegiatan,
KSO, dan berisi saran. Bagi pasien yang sudah memiliki nomer rekam
97
08113550333, 081703119999 , 081515069999. Dengan format SMS
98
3.6.7 Sistem informasi RSUD Sidoarjo
99
3.6.8 Kepuasan pasien
0%
17%
83%
100
puas 83,3 % , Puas 16,7% dan tidak puas 0% dengan menyatakan
sangat setuju terhadap caring terhadap pasien, kolaborasi terhadap
tindakan yang dilakukan, kecepatan terhadap penanganan pasien,
Empati memberikan pelayanan dengan penuh perhatian, perilaku
perawat yang sopan dengan menghargai pasien, keluarga pasien,
perawat didasarkan dengan kejujuran.
TRIBULAN
URAI TRIBULAN III
NO III TAHUN STANDAR TREN
AN TAHUN 2018
2019
Turun
1 BOR 79,3% 79,0% 60 % - 80 %
0,3%
Turun
2 LOS 4,1 3,8 6 -9 hari
0,3 hari
Turun
3 TOI 1,1 1,0 1 -3 hari
0,1 hari
40 – 50 kali Naik
4 BTO 17,6 19,1
/tahun 1,5 kali
101
< 25/1000 Turun
5 NDR 9,7% 9,2%
Pasien KRS 0,5 %
Rumus :
Rumus :
102
yang telah ditentukan yaitu 19,1 atau dibulatkan menjadi 19 kali.
Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama Tribulan III
Tahun 2018 (17 kali) BTO Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih
mengalami peningkatan sebanyak 2 kali pemakaian per tempat tidur
selama satu semester.
Rumus :
Dari tabel 3.5 diatas didapatkan bahwa TOI Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih pada Tribulan III Tahun 2019 berada diantara
standar yang telah ditentukan yaitu 1,0 hari. Jika dibandingkan dengan
periode yang sama Tribulan III Tahun 2018 (1,1 hari) TOI Instalasi
Rawat Inap Mawar Merah Putih mengalami penurunan sebesar 0,1
hari. Namun upaya menjaga kualitas layanan terutama dalam hal
sarana prasarana tetap dijaga. Salah satunya adalah pembersihan
tempat tidur menggunakan meliseptol tiap kali tempat tidur selesai
dipakai.
103
diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal
antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Rumus :
Rumus :
104
KRS. Jika GDR Tribulan III Tahun 2019 tersebut dibandingkan
dengan GDR periode yang sama Tribulan III Tahun 2018 (14,1% =
14 pasien) terdapat penurunan sebesar 1,9 %.
Rumus :
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup
+ mati) ) X 100%
Dari tabel 3.5 dapat diketahui bahwa pada Tribulan III Tahun
2019 jumlah pasien Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih yang
meninggal dalam waktu lebih dari 48 jam sejak pertama kali
mendapatkan pelayanan di rumah sakit mencapai 9,2% atau sekitar 9
pasien per 100 pasien KRS. Nilai ini mengalami penurunan sebesar
0,5% dari NDR periode yang sama Tribulan III Tahun 2018 (9,7% =
9 pasien) namun masih diatas standar minimal angka NDR yang telah
ditetapkan.
105
kualitas layanan suatu unit kerja. Upaya yang terus menerus dilakukan
untuk menurunkan angka kematian adalah dengan pemenuhan standar
minimal yang menjadi acuan tetap selalu diupayakan melalui
peningkatan skill petugas, peningkatan sarana prasarana, pelaksanaan
pelayanan sesuai prosedur dan lain sebagainya.
106
Angka Kejadian Angka Kejadian
NO KRITERIA URAIAN Tribulan III Tribulan III
‰ 0 0
‰ 0 0
Jumlah Operasi 0 0
‰ 0 0
Jumlah 0% 0%
Dari tabel 3.7 diatas didapatkan bahwa tidak ada kejadian infeksi
phlebitis di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tribulan III Tahun
107
2019 dari 19.675 hari pemasangan infus. Sedangkan untuk kejadian infeksi
saluran kencing selama 1.918 hari pemasangan dhower chateter tidak ada
kejadian infeksi. Sedangkan untuk kejadian infeksi decubitus, infeksi HAP
dan VAP angka kejadiannya adalah nihil.
108
Berdasarkan hasil pengkajian 7 januari 2020 jumlah 24 pasien di
ruang mawar merah barat :
109
Angka Angka
Kejadian Kejadian
NO INDIKATOR STANDAR
Tribulan III Tribulan III
Tahun 2018 Tahun 2019
1 Kejadian Infeksi 0%
≤ 0,5 % 0%
Pasca Operasi
2 Kejadian Infeksi 0%
≤ 1,5 % 0,135%
Nosokomial
Kejadian Tertusuk 3
5 0 0
Jarum
Kejadian Tergores 0
6 0 0
Ampul
Kejadian Pasien 0
7 0 0
Terjatuh dari Bed
Kesalahan Pemberian 0
8 0 0
Obat
Kesalahan Identifikasi 0
9 0 0
pasien
Sumber Data : Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD
Sidoarjo
Dari tabel 3.8 diatas didapatkan bahwa tidak ada kejadian infeksi
pasca operasi dan kejadian infeksi nosokomial di Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih sampai dengan Tribulan III Tahun 2019. Pelayanan
rawat inap untuk pasien operasi kelas 3 di pusatkan di Instalasi Rawat Inap
110
Mawar Kuning, sehingga kejadian infeksi pasca operasi adalah nihil.
Kejadian pulang paksa yang terjadi selama Tribulan III Tahun 2019 berada
dibawah standar minimal yang ditentukan yaitu sebesar 0,89%.
Untuk kejadian tertusuk jarum, terdapat 3 Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD) yang dialami 1 orang perawat saat akan melakukan injeksi obat ke
pasien serta 2 orang mahasiswa praktek, yang tertusuk jarum suntik pasien
HIV dan pasien hepatitis B. Kejadian tersebut langsung ditindaklanjuti
sesuai standar prosedur penangan KTD di RSUD Sidoarjo. Pemantauan dan
penanganan terhadap petugas yang terkena KTD dilakukan secara terus
menerus sampai dengan waktu yang ditentukan. Dengan penanganan yang
tepat, maka kerugian akibat kejadian tersebut dapat dihindari. Selain itu
pemahaman terhadap Standar Prosedur Operasional pemasangan jarum
infus juga perlu ditingkatkan tak terkecuali bagi mahsiswa keperawatan
yang sedang praktek agar tidak terjadi kembali kejadian-kejadian yang tidak
diharapkan saat praktek di lapangan. Sedangkan untuk kejadian tergores
ampul, pasien terjatuh dari bed, dan kesalahan identifikasi pasien selama
periode yang sama tidak terjadi sama sekali. Begitu pula dengan kejadian
kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien yang disebabkan kesalahan
dalam pembacaan resep obat, pada Tribulan III Tahun 2019 tidak ada
kejadian dan cedera dalam kasus ini dikarenakan upaya double check telah
dimaksimalkan oleh para petugas yang ada.
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 7 januari didapatkan jumlah
pasien 24. Untuk kejadian infeksi pasca operasi tidak ada, Untuk kejadian
infeksi nosokomial tidak ada, kejadian pulang paksa tidak ada, kejadian
pasien jatuh tidak ada, kejadian tergores ampul tidak ada, kejadian pasien
tertusuk jarum tidak ada, kesalahan minum obat tidak ada, tidak ada
kesalahan dalam melakukan identifikasi pasien.
111
3.6.10 Mutu Pelayanan Keperawatan
112
Tabel 3.14 Target dan Realisasi Standar Pelayanan Minimal Instalasi
Rawat Inap Mawar Merah Putih Tribulan III Tahun 2019
STANDAR / REALISASI
NO INDIKATOR
TARGET
113
STANDAR / REALISASI
NO INDIKATOR
TARGET
114
STANDAR / REALISASI
NO INDIKATOR
TARGET
11 Rawat Inap TB
a. Penegakan 1. ≥ 60 % a. 100%
diagnosis TB
melalui
pemeriksaan
mikroskopis
TB 2. ≥ 60 % b. 100%
b. Terlaksanana
kegiatan
pencatatan dan
pelaporan TB
di Rumah Sakit
115
STANDAR / REALISASI
NO INDIKATOR
TARGET
bunuh diri
116
Dari tabel 3.14 diatas diketahui bahwa hampir semua indikator yang digunakan telah memenuhi standar pelayanan
minimal yang disyaratkan. Satu indikator yang masih belum memenuhi standar adalah Kematian pasien > 48 jam yang
berada diatas standar minimal yang diperbolehkan yaitu 9,2%.
JUMLAH
PASIEN
117
Pemberian
Angka Insiden
Kesalahan
Tidak Tidak Tidak
4 Cara Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada ada ada
Pemberian
Obat
Angka Insiden
Kesalahan Tidak Tidak Tidak
5 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Pencampuran ada ada ada
Obat
Angka Insiden
Tidak Tidak Tidak
6 Kesalahan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada ada ada
Sampling
Angka Insiden
Kesalahan Tidak Tidak Tidak
7 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Identifikasi ada ada ada
Pasien pada
118
saat
pengambilan
sampel
Angka Insiden
Kesalahan Tidak Tidak Tidak
8 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Persiapan ada ada ada
Operasi
Angka Insiden
Tidak Tidak Tidak
9 Kesalahan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada ada ada
Tindakan
Kesalahan
Tidak Tidak Tidak
10 Pemberian Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada ada ada
Obat Oral
119
Jarum
Angka Insiden
Waktu Injeksi Tidak Tidak Tidak
12 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tidak ada ada ada
diberikan
Angka Insiden
Luka Bakar Tidak Tidak Tidak
14 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
akibat Buli- ada ada ada
buli Panas
Angka Insiden
Salah Tidak Tidak Tidak
15 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Prosedur ada ada ada
Tindakan
16 Angka Insiden Tidak Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak ada Tidak ada
120
Plebitis ada ada ada
Angka Insiden
Kesalahan
Tidak Tidak Tidak
18 Golongan/ Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada ada ada
Jenis Darah
Transfusi
Angka Insiden
Kesalahan Tidak Tidak Tidak
19 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Pemberian ada ada ada
Informasi
121
3. Laporan Insiden
Sumber Data : Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD
Sidoarjo
122
3.6.10 Tingkat kepuasan perawat.
Kuisioner kepuasan perawat :
Petunjuk Pengisian :
P : Puas
TP : Tidak puas
No Pernyataan Puas Tidak Puas
Gaji
1. Jumlah gaji yang diterima
dibandingkan pekerjaan yang
saudara lakukan saat ini
2. Sistem penggajian yang dilakukan
institusi tempat saudara bekerja
3. Jumlah gaji yang diterima
dibandingkan pendidikan saudara
4. Pemberian insentif tambahan atas
suatu prestasi atau kerja ekstra
Fasilitas
5. Tersedianya peralatan dan
perlengkapan yang mendukung
pekerjaan
6 Tersedianya fasilitas penunjang
seperti kamar mandi, tempat parkir,
dan kantin
7 Kondisi ruangan kerja terutama
berkaitan dengan ventilasi udara,
kebersihan, dan kebisingan
8 Adanya jaminan atas
ksehatan/kesehatan kerja
9 Perhatian institusi rumah sakit
terhadap saudara
123
Hubungan kerja
10 Hubungan antar karyawan dalam
kelompok kerja
11 Kemampuan dalam bekerja sama
antar karyawan
12 Sikap teman-teman sekerja
terhadap saudara
Kesesuaian kerja
13 Kesesuaian antara pekerjaan dan
latar belakang pendidikan
14 Kemampuan dalam menggunakan
waktu bekerja dengan penugasan
yang diberikan
Pengawasan
15 Kemampuan supervisi/pengawas
dalam membuat keputusan
16 Perlakuan atasan selama saya
bekerja disini
17 Kebebasan melakukan suatu
metode sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan
Promosi
18 Kesempatan untuk meningkatan
kemampuan kerja melalui pelatihan
atau pendidikan tambahan
19 Kesempatan untuk mendapat posisi
yang lebih tinggi
20 Kesempatan untuk membuat suatu
prestasi dan mendapatkan kenaikan
pangkat
124
kepuasan jumlah gaji yang diterima
perawat ruang mawar merah barat
Tidak Puas cukup puas puas
20%
50%
30%
10%
cukup puas
puas
tidak puas
90%
125
Berdasarkan hasil kuisioner didapatkan bahwa kepuasan perawat
tentang fasilitas yang ada di ruangan merasa puas dengan presentase 90%
dengan adanya fasilitas menunjang seperti kamar mandi, parkir, dan kantin,
kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi udara, adanya
jaminan keselamatan kerja dan 10% merasa cukup puas terhadap
tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pekerjaan.
puas
cukup puas
tidak puas
100%
126
kepuasan perawat terhadap
kesesuaian kerja, pengawasan dan
promosi
0%
puas
tidak puas
100%
127
No Data temuan Teori Justifikasi Analisa SWOT
S W O T
1 Kepuasan pasien 1. Kepuasan Berdasarkan √
- Pasien yang datang pelanggan hasil kuisioner
ke rs atau yang rawat menurut model tanggal 08
inap di ruang mawar kebutuhan ialah januari di
merah barat suatu keadaan di peroleh 6
mengungkapkan mana kebutuhan, pasien dari 22
pelayanan yang di keinginan dan pasien di ruang
berikan baik, harapan pasien mawar merah
- keluarga pasien dan dapat dipenuhi barat
pasien mengatakan melalui produk menunjukan
bahwa perawat atau jasa yang kepuasan
sopan dalam dikonsumsi. Oleh pasien terhadap
melakukan tindakan karena itu pelayanan di
maupun bertemu kepuasan pasien ruangan mawar
dengan pasien adalah rasio merah sangat
- pasien mengatakan kualitas yang puas 83,3 % ,
bahwa pasien puas dirasakan oleh Puas 16,7%
dengan pelayanan pasiern dibagi dan tidak puas
dan tindakan yang dengan 0% dengan
diberikan perawat kebutuhan, menyatakan
- pasien mengatakan keinginan dan sangat setuju
puas dengan apa harapan pasien. terhadap caring
yang dilakukan (Nursalam, 2015) terhadap
perawat , perawat pasien,
selalu tanggap cepat kolaborasi
dalam menangani terhadap
keluhan yang di tindakan yang
rasakan pasien dan dilakukan,
128
apa yang dibutuhkan kecepatan
pasien terhadap
penanganan
pasien, Empati
memberikan
pelayanan
dengan penuh
perhatian,
perilaku
perawat yang
sopan dengan
menghargai
pasien,
keluarga
pasien, perawat
didasarkan
dengan
kejujuran.
129
paksa, dll, sasaran tersebut tidak ada,
Perawat melakukan meliputi 6 kejadian pulang
identifikasi kepada elemen berikut. paksa tidak
pasien saat •Sasaran I : ada, kejadian
melakukan tindakan Ketepatan pasien jatuh
dengan identifikasipasien tidak ada,
mengidentifikasi . •Sasaran II: kejadian
nama dan tanggal Peningkatan tergores ampul
lahir. komunikasi yang tidak ada,
- terdapat efektif. kejadian pasien
penyimpanan obat •Sasaran III tertusuk jarum
hight allert untuk :Peningkatan tidak ada,
pasien keamanan obat kesalahan
yang perlu minum obat
diwaspadai tidak ada, tidak
(highalert ada kesalahan
medications). dalam
•Sasaran IV melakukan
: Kepastian identifikasi
tepat- pasien.
lokasi, tepat- Berdasarkan
prosedur,tepat- hasil observasi
pasien operasi. terdapat tempat
•Sasaran V untuk
:Pengurangan penyimpanan
risiko infeksi obat hight allert
terkait pelayanan Dan perawat
kesehatan. selalu
•Sasaran VI melakukan
:Penguranganrisi identifikasi
ko pasien pasien ( anma
130
jatuh. dan tanggal
lahir)
131
kebersihan fisik ILO Kotor.
yang dapat dengan
mudah dilakukan
adalah selalu cuci
tangan sebelum dan
setelah kontak
dengan pasien,
sebelum melakukan
tindakan aseptik,
setelah terpapar
cairan tubuh pasien,
dan setelah kontak
dengan lingkungan
pasien.
132
pelayanan santri minimum yang meningkatkan
android untuk diberikan oleh pelayanan
pendaftaran pasien, Badan Layanan pasien dengan
Umum kepada santri android
masyarakat Semua pasien
(Kepmenkes 129 Instalasi Rawat
tahun 2008). Inap Mawar
Merah barat
dirawat oleh
Dokter
Spesialis
(100%)
133
BAB 4
ANALISIA SWOT
4.1 M1
134
kebijakan untuk meningkatkan 0,3 3 0,9
kemampuan kerja melalui O–T
pelatihan. 3,4 – 2,7 = 0,7
3. Adanya helper yang membantu 0,2 2 0,4
pekerjaan perawat ruangan.
4. Adanya kerja sama yang baik
antar mahasiswa fakultas 0,2 3 0,6
keperawatan dengan perawat
klinik.
Total 1 3,4
Threats (Ancaman)
1. Adanya tuntutan tinggi dari 0,4 3 1,2
masayarakat yang lebih
profesional.
2. Makin tingginya kesadaran 0,3 2 0,6
masyarakat akan hukum.
3. Makin tinggi kesadaran dan 0,3 3 0,9
tingkat pengetahuan
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
Total 1 2,7
135
Matriks M1
4
O
3
Agresif
2
1
W
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
136
4.2 M2
137
No ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING
WEAKNESS
1. Nurse station terletak di
daerah yang tidak srategis 0.2 3 0.6
2. Jumlah alat medis kurang
seperti bengkok, termometer.
0.4 3 1.2
3. Lingkungan cukup bersih
tetapi pada beberapa alat S-W
seperti pispot,urinal,dan 3,1 – 3 = 0,1
adanya WC yang kurang 0.2 3 0.6
bersih
4. Kurangnya pengamanan
pada kamar mandi pasien 0.2 3 0.6
seperti pegangan besi.
TOTAL 1 3
138
2. Adanya kesempatan untuk
mengganti alat-alat yang 0.3 3 0.9
tidak layak pakai
3. Adanya kesempatan untuk
memperbaiki ruangan 0.4 2 0.8
TOTAL 1 2.6
TREATHENED
1. Adanya keluhan atau tuntutan
dari pasien tentang 0,5 2 1
ketersedian sarana yang
kurang memadai
2. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk melengkapi 0,5 2 1
sarana dan prasarana
TOTAL 1 2
139
4
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
140
4.3 M3
TOTAL 1 3
WEAKNESS
a. Dari hasil wawancara di
dapatkan hasil penanggung 1 3 3
jawab sift merangkap
menjadi perawat asosied pada
sift siang dan malam diruang
Mawar Merah Barat
TOTAL 1 3
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY O–T=
1. Kepercayaan dari masyarakat 1 3 4 4–3=1
yang cukup baik.
TOTAL 1 4
141
TREATHENED
1. Adanya persaingan dengan 1,00 3 3
rumah sakit swasta yang
semakin banyak atau meluas
di daerah sidoarjo.
TOTAL 1 3
TIMBANG TERIMA
Internal faktor
STRENGTH
1. Timbang terima pergantian 0,50 4 2 S–W=
shift rutin dilakukan mulai 3,8 - 3 =0,8
dari ruang nurse station.
2. Penyampaian timbang terima 0,30 4 1,2
sesuai dengan alur timbang
terima sesuai dengan SOP
yang meliputi nama pasien,
ruang, diagnosa medis, terapi
injeksi dan oral, rencana
tindakan keperawatan dan
implementasi keperawatan.
3. Pada saat pembacaan 0,20 3 0,6
timbang terima
menggunakan status pasien
dan buku timbang terima.
TOTAL 1 3,8
WEAKNESS
a. Dari hasil observasi di ruang 1 3 3
Mawar Merah Barat bahwa
142
dalam melakukan timbang
terima pada sift siang dan
malam tidak dihadiri oleh
Ketua Tim hanya dihadiri
penanggung jawab
TOTAL 1 1 3
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Terjalin komunikasi yang baik 0,30 3 0,9 O–T=
antar perawat di ruang rawat 3,5 – 3 = 0,5
inap Mawar Merah Barat 0,50 4 2
2. Adanya kebijakan Rs tentang
timbang terima 0,20 3 0,6
3. Adanya mahasiswa keperawatan
yang praktek di ruang Mawar
Merah Barat
TOTAL 1 3,5
TREATHENED
1. Meningkatnya kesadaran 1,00 3 3
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat
sebagai pembuat asuhan
keperawatan
TOTAL 1 3
RONDE KEPERAWATAN
Internal Faktor
STRENGTH
1. Sudah terbentuk tim dalam 0,50 3 1,5
pelaksanaan ronde S–W=
143
keperawatan yang dilakukan 3,5 – 3= 0,5
diruang Mawar merah barat
2. 100% Perawat di ruang Mawar 0,50 4 2
Merah Barat mengerti tentang
adanya ronde keperawatan
TOTAL 1 3,5
WEAKNESS
1. Ronde keperawatan 1,00 3 3
sudah dilakukan
diruangan inap Mawar
Merah Barat namun
timenya tidak ditetapkan
saat melakukan ronde
keperawatan.
TOTAL 1 3
OPPORTUNITY
1. Dengan adanya ronde 1,00 4 4 O–T=
keperawatan masalah pasien 4–3=1
menjadi cepat tertangani.
TOTAL 1 4
THREATHENED
1. Adanya pemikiran yang lebih 1,00 3 3
kritis dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih optimal
TOTAL 1 3
144
SENTRALISASI OBAT
Internal Faktor
STRENGTH
1. Semua perawat memiliki
pengetahuan yang baik 0,15 3 0,45 S–W=
mengenai sentralisasi obat. 3,52 – 0 = 3,52
2. Di ruang Mawar Merah Barat 0,17 4 0,68
terdapat tempat penyimpanan
obat (loker obat)
3. Menggunakan sistim one day 0,15 3 0,6
dispending tersedia adanya
pemberian etiket dan alamat
pada obat obat pasien
4. Adanya buku injeksi atau 0,16 3 0,48
pendokumentasian
5. Adanya format persetujuan 0,17 3 0,51
sentralisai obat antara
perawat dan pasien atau
keluarga
6. Sebelum obat diberikan 0,20 4 0,8
kepada pasien, obat di oplos
di ruangan perawat dan
kemudian dijelaskan pada
pasien terlebih dahulu
sebelum diberikan
TOTAL 1 3,52
WEAKNESS 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor
145
OPPORTUNITY 1,00 4 4 O–T=
1. Adanya kerjasama yang baik 4-3=1
antara perawat
TOTAL 1 4
TREATHENED
1. Adanya tuntutan dari pasien 1,00 3 3
untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional
TOTAL 1 3
SUPERVISI
Internal Faktor
STRENGTH
1. Supervisi keperawatan sudah 0,50 3 1,5
di lakukan di ruang Mawar
Merah Barat oleh kepala
ruangan kepada perawat S–W=
pelaksana . 0.20 3 0,6 6,75 – 3 = 3,75
2. Perawat mengerti tentang
kegiatan supervise yang
dilakukan di ruang Mawar
Merah Barat 0.30 4 1,2
3. Kepala ruangan mendukung
kegiatan supervisi demi
peningkatan mutu pelayanan
keperawatan.
TOTAL 1 6,75
WEAKNESS
1. Di dapatkan bahwa diruang 1,00 3 3
mawar merah barat biasanya
146
hanya melakukan supervise satu
kali dalam perbulan
TOTAL 1 3
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY O–T=
1. Hasil supervisi keperawatan 1,00 4 4 4–3=1
dapat digunakan sebagai
pedoman untuk penilaian
kinerja perawat
TOTAL 1 4
TREATHENED
1. Tuntutan pasien sebagai 0,50 3 3
konsumen untuk
mendapatkan pelayanan yang
profesional dan bermutu
2. Persaingan antar RS akan 0,50 3 1,5
kualitas pelayanan
keperawatan
TOTAL 1 3
DISCHARGE PLANNING
Internal faktor
STRENGTH
1. Discharge planning sudah 0.50 3 1.5 S–W=
dilakukan ke semua pasien. 3-0=3
2. Tersedia format discharge 0.50 3 1.5
planning.
TOTAL 1 3
147
WEAKNESS 0 0 0
TOTAL 0 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya kerjasama yang baik 0.50 4 2 O–T=
antara pasien dan keluarga 4–3=1
dengan perawat ruangan.
2. Adanya kemauan dari pasien 0,50 4 2
dan keluarga untuk
memperoleh pendidikam
kesehatan.
TOTAL 1 1
TREATHENED
1. Makin tinggi kesadaran 1,00 3 3
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
TOTAL 1 3
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
Internal Faktor
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan
prasarana administrasi yang 0.50 3 1,5 S–W=
menunjang 3,2 – 3= 0,2
2. Sudah menggunakan system 0,30 3 0,9
pendokumentasian SOAP
3. Dalam pengisian pengkajian,
148
diagnosa keperawatan, 0.20 4 0,8
intervensi, implementasi dan
evaluasi keperawatan sudah
terisi semua
TOTAL 1 3,2
WEAKNESS
Dokumentasi keperawatan 1,00 3 3
lengkap, namun tidak sesuai
dengan SDKI dengan presentase
47%
1.
TOTAL 1 0 3
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan 0.50 4 2 O–T=
tentang pendokumentasian 3,5 – 3 = 0,5
keperawatan.
2. Peluang perawat untuk 0.50 3 1,5
meningkatkan pendidikan.
TOTAL 1 3,5
TREATHENED
1. Adanya tuntutan tanggung 1,00 3 3
jawab dan tanggung gugat
dari masyarakat terhadap
pelayanan masyarakat.
TOTAL 1 3
149
Matriks MAKP
4
3 Agresif
2
1
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
150
Matriks Ronde Keperawatan
4
Agresif
3
0,5;1
2
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
151
Matriks Sentralisasi obat
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
Devensive
-3
-4
4
3
2
1
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
152
Diagram analisis SWOT Sentralisasi obat
X : S – W = 6,75 – 3 = 3,75 , Y : O – T = 4 – 3 = 1
Kesimpulan : Berdasarkan analisi SWOT di ruang Mawar Merah Barat dalam
posisi agresif yang artinya dalam keadaan yang harus di pertahankan atau dapat
juga di tingkatkan lebih tinggi agar tercipta kesempurnaan.
4
3
2
1
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
4
3
2
0,2 ; 0,5
1
0
-4 -3 -2 -1 -1 0 1 2 3 4
-2
-3
-4
153
Diagram analisis SWOT Dokumentasi
X : S – W = 3,2- 3 = 0,2 Y : O – T = 3,5 – 3 = 0,5
Kesimpulan : Berdasarkan analisi SWOT di ruang Mawar Merah Barat dalam
posisi agresif yang artinya dalam keadaan yang harus di pertahankan atau dapat
juga di tingkatkan lebih tinggi agar tercipta kesempurnaan.
4.4 M4
Total: 1 3,75
2 Weaknesses (Kelemahan)
a. Adanya pendingg kliem 1.00 3 3
pada pasien yang
menggunakan BPJS
Total 1 3
154
3 Opportunitiss (Peluang):
a. Adanya kesadaaran 0.50 3 1,5
masyarakat akan
pentingnya dari setiap
masyarakat untuk
melakukan cek up
kesehatan di RSU
b. Adanya poli eksekutif yang 0,50 4 2
membantu dalam keuangan
Rumah Sakit
Total 1 3,5
4 Streats (Ancaman) :
a. Terdapat alat-alat 0,50 3 1,5
kesehatan yang lebih
canggih sehingga
membutuhkan dana yang
cukup besar untuk
memadai sarana-prasarana
yang ada dirumah sakit.
b. Adanya tuntutan dari
masyarakat untuk 0,50 3 1,5
pelayaan yang lebih
profesional dengan biaya
yang terjangkau.
Total: 1 3
O-T = 3,5 -3 = 0,5
155
4
O
3 Agresif
2
0,75 ; 0,5
W 1
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
T
-4
156
4.5 M5
TOTAL 0,25 4 1
1 3,75
Weakness
1. Los yang menunjang 1 2 2
karena perawatan yang
lama
TOTAL 1 2
157
b. eksternal faktor ( O-T
EFAS ). = 4-1,5
Opportunity =2,5
1. kerja sama yang baik
antara perawat dan 1 4 4
mahasiswa
TOTAL 1 4
Threatened
1. adanya peningkatan
standar masyarakat 0,5 1 0,5
yang harus dipenuhi
2. persaingan RS dalam
memberikan pelayanan 0,5 2 1
keperawatan.
TOTAL 1 1,5
1,5
M5 0,7 3
a. internal faktor ( IFAS ) 5
strenght.
1. kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan
dirumah sakit
2. rata – rata bor cukup baik 0,25
TOTAL 1 1
Weakness. 2
LOS yang memanjang 158 1,5
karena perawatan yang lama
0,5
O 4
3 Agresif
2
1,75 ;
W 1 2,5
0
-4 -3 -2 -1 -1 0 1 2 3 4
-2
-3
-4 T
Kesimpulan :
3
Axis Title
2.5 2.25
Y-Values
2
1.5
1 0.75
0.5
0.3
0.25
0.5
0 0 0
0
0 2 4 6 8 10 12
Axis Title
159
BAB 5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
RSB RSUD Sidoarjo tahun 2016-2021 memuat visi, misi, strategi,
nilai dasar, arah kebijakan, operasional, program dan kegiatan BLUD yang
disususn menurut rencana pembangunan jangka menengah ( RPJMD)
kabupaten Sidoarjo. Hal ini merupakan tantangan bagi kita bahwa
kedepannya masing-masing unit pelayanan diharapkan dapat melakukan
efektifitas dan efisiensi sehingga menghasilkan kinerja pelayanan yang lebih
obtimas. Implementasi RBS yang optimal akan memberikan dampak
posistif terhadap keberhasilan RSUD Kabupaten Sidoarjo baik bagi
penggunana dan pegawai rumah sakit. Hal ini karena RSUDKabupaten
Sidoarjo sebagai badan layanan umum daerah (BLUD) mempunyai
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan yang berasal dari pendapatan
rumah sakit. Semakin meningkat kinerja rumah sakit maka akan berdampak
meningkatnya kepercayaan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan yang besar
pada masyarakat kabupaten sidoarjo.
4.2 Saran
Penulis sadar dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan sangat
dibutuhkan bagi penulis.
160
161