MINI SKRIPSI
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya
tugas Ujian Akhir Semester dengan judul “Metode Analisis Rasio, Analisis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan dalam pembuatan tugas Ujian Akhir Semester ini, peneliti
Chung Malang.
dan Bisnis.
4. Daniel Sugama Stephanus, S.E., M.M., M.S.A., Ak., CA. selaku Dosen
5. Orangtua.
7. Pihak-pihak lain.
i
Peneliti menyadari bahwa pembuatan tugas Ujian Akhir Semester jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan oleh peneliti demi mencapai kesempurnaan dalam tugas Ujian Akhir
Semester ini.
Peneliti
ii
ABSTRAK
Penelitian tentang analisis laporan keuangan ini bertujuan untuk melihat dan
penelitian, laporan keuangan yang digunakan untuk penelitian terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Peneliti menggunakan
perusahaan melalui rasio-rasio angka dan persentase angka dengan tujuan agar
mudah dipahami oleh para pemangku kepentingan perusahaan yang terdiri dari
metode analisis rasio, analisis common size dan analisis du pont yang terdapat
juga analisis trend untuk mengetahui fluktuasi yang terjadi pada perusahaan.
Manfaat dari penelitian analisis laporan keuangan ini dapat juga menjadi bahan
analisis.
iii
ABSTRACT
The research on the analysis of financial statements aims to see and assess the
the company. Researchers use financial statements for the period 2012 - 2017
statement and cash flow statement. The researcher uses several methods of
financial statement analysis that can measure company performance through ratio
pont analysis, there are also trend analysis for knowing the fluctuations that occur
in the company. The benefits of this financial statement analysis research can also
be an evaluation material for stakeholders on short and long term decision making
analysis methods.
iv
DAFTAR ISI
v
2.5 Tujuan Dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan .................................28
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Profil Perusahaan .................................................................................32
3.2 Sejarah PT Yanaprima Hastapersada Tbk .............................................33
3.3 Visi Dan Misi PT Yanaprima Hastapersada Tbk ...................................33
3.3.1 Visi .............................................................................................33
3.3.2 Misi ............................................................................................33
3.4 Struktur Organisasi ...............................................................................35
3.4.1 Deskripsi Pekerjaan ....................................................................36
3.5 Investasi PT Yanaprima Hastapersada Tbk ...........................................39
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Rasio (Ratio Analysis) ............................................................40
4.1.1 Analisis Rasio Likuiditas (Internal Liquidity) .............................40
4.1.2 Analisis Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) ..............................45
4.1.3 Analisis Rasio Efisiensi (Effieciency Ratio) ................................50
4.1.4 Analisis Rasio Rentabilitas (Profitability Ratio) ..........................60
4.2 Analisis Persentase Per Komponen (Common Size Analysis) ................64
4.2.1 Analisis Vertikal Common Size Laporan Posisi Keuangan ..........64
4.2.2 Analisis Vertikal Common Size Laporan Laba Rugi ....................68
4.2.3 Analisis Vertikal Common Size Laporan Arus Kas ......................72
4.2.4 Analisis Horizontal Common Size Laporan Posisi Keuangan .......78
4.2.5 Analisis Horizontal Common Size Laporan Laba Rugi ................80
4.2.6 Analisis Horizontal Common Size Laporan Arus Kas ..................81
4.3 Analisis Du Pont (Du Pont Analysis) ....................................................83
4.3.1 Tingkat Pengembalian Aset Du Pont (Return On Assets) ............83
4.3.2 Tingkat Pengembalian Ekuitas Du Pont (Return On Equity) .......86
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..............................................................................................88
5.2 Saran ....................................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................90
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR RUMUS
ix
BAB I
PENDAHULUAN
yang efektif dan tepat oleh para investor maupun manajemen perusahaan, yang
dapat menentukan rencana dan arah perusahaan di masa depan. Maka dari itu,
perusahaan.
yang dapat mengindikasikan baik atau buruk kinerja suatu perusahaan dalam
periode tersebut. Selain itu, dibutuhkan juga analisis dalam melihat laporan
keuangan perusahaan agar dapat mudah dipahami oleh para investor maupun
manajemen perusahaan.
metode ratio analysis, common size dan du point analysis sebagai alat pengukur
tersebut.
1
2
Peneliti menerapkan metode ratio analysis, common size dan du pont analysis
manufaktur untuk mengetahui kinerja perusahaan pada periode tahun 2013 hingga
Hastapersada Tbk dengan menggunakan metode ratio analysis, common size dan
depan.
dipraktikan secara langsung oleh peneliti dalam dunia bisnis dengan tujuan
untuk perencanaan masa depan dan juga sebagai evaluasi terhadap kinerja
LANDASAN TEORI
kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai
makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sendiri.
keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan
tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil
5
6
informasi tersebut.
yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan adalah sebuah entitas.
Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah
keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang
Jadi, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan sangat penting untuk suatu
tertentu yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan seperti manajemen
keuangan perusahaan seperti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan
perhitungan aset, liabilitas dan ekuitas pada periode waktu tertentu. Laporan
suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan laba rugi berisikan
perusahaan selama menjalankan usaha dan juga laporan laba rugi dapat
dengan laporan laba rugi perusahaan, dikarenakan akan saling berkaitan dalam
penyampaian laporan. Maka dari itu, laporan perubahan modal dapat disusun
ditempatkan pada bagian akhir laporan keuangan yang ditujukan kepada para
keuangan yang lebih komprehensif yang dapat meliputi utang, piutang maupun
sebagai berikut:
Kualitas laporan keuangan dapat dilihat dari cara penyajian yang baik dan
sesuai standar yang telah ditetapkan, dengan tujuan agar dapat mudah dipahami
oleh para pemakai laporan keuangan seperti investor dan manajemen perusahaan
(confirmatory). Oleh karena itu, laporan keuangan yang relevan diharapkan dapat
dijadikan sebagai pendukung suatu keputusan yang diambil oleh para investor
Kualitas laporan keuangan dapat dilihat dari kebenaran, keaslian dan tanpa
adanya rekayasa dari suatu laporan keuangan, yang memiliki arti bahwa didalam
menjalankan bisnisnya.
Penyajian laporan keuangan tentu saja memiliki tujuan dan manfaat bagi para
lainnya.
11
merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu
perusahaan dirancang untuk menaksir bagaimana kinerja aktivitas dan hasil akhir
yang dicapai.
serangkaian proses bisnis yang mana dengan pengorbanan beragai macam sumber
daya, kinerja perusahaan meningkat, dapat dilihat dari gencarnya kegiatan dalam
laba yang dihasilkan tentu akan berbeda tergantung dengan ukuran perusahaan
yang bergerak.
12
Menurut Chariri & Ghozali (2007), kinerja perusahaan bisa juga diukur
keuangan. Informasi non keuangan ini dapat berupa kepuasan pelanggan atas
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan merupakan suatu hasil atau
prestasi yang telah diraih oleh perusahaan dalam periode tertentu dengan
dalam periode tertentu sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan
suatu perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang miliki oleh perusahaan.
kepentingan, misalnya bagi para investor akan menilai sejauh mana perusahaan
dapat terus menghasilkan keuntungan atau juga masih perlukah para investor
operasional perusahaan.
pada divisi atau bagian tertentu perusahaan terkait kontribusi yang telah
melihat strategi yang akan digunakan oleh perusahaan dimasa yang akan
Pada metode analisis rasio (ratio analysis), memiliki banyak metode rasio
kewajiban finansial jangka pendeknya. Oleh karena itu, perusahaan yang dapat
liquid. Berikut beberapa alat ukur dalam metode rasio likuiditas (internal
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = … (1)
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐾𝑎𝑠
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = ... (3)
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
bersih perusahaan dapat diperoleh dari selisih aset lancar dan utang lancar.
17
Metode rasio solvabilitas atau sering disebut juga leverage ratio merupakan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = … (5)
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
utang (debt ratio) dikarenakan semakin rendah rasio utang, maka kondisi
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = ... (6)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Metode rasio utang jangka panjang (long term debt ratio), merupakan
Metode rasio efisiensi (efficiency ratio) atau sering disebut juga sebagai rasio
memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, metode ini
juga sangat bermanfaat bagi para investor maupun manajemen perusahaan dalam
Metode rasio perputaran aset tetap (fixed assets turn over ratio),
keuntungan perusahaan.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = ... (9)
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
Metode rasio perputaran modal kerja (working capital turn over ratio)
perusahaan.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = ... (10)
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
lancar.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = ... (11)
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
365 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 = 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 ... (12)
utang usaha (payables turn over) juga berguna untuk mengukur likuiditas
365 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑃𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒𝑠 𝑃𝑎𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = … (14)
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = … (16)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
laba dengan efisiensi. Berikut adalah beberapa metode analisis laporan keuangan
lainnya.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ ... (17)
tingkat penjualan di waktu periode yang sama, semakin besar tingkat rasio
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = … (18)
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
dimiliki oleh perusahaan, aset yang digunakan adalah aset lancar maupun
aset tetap.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = ... (19)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
metode analisis yang mengukur laba bersih yang berasal dari setoran para
diperoleh perusahaan.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = … (20)
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
terdapat dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi, seluruh rekening
yang terdapat dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi hanya
laporan keuangan dengan menunjukuan hubungan antara analisis total assets turn
over, return on investment dan net profit margin, metode analisis du pont (du pont
du pont (du pont analysis) adalah dapat mengetahui tingkat efisiensi penggunaan
aktiva atau aset dan yang akan diketahui produk potensial yang dimiliki oleh
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
𝑅𝑂𝐸 𝐷𝑢 𝑃𝑜𝑛𝑡 = 𝑥 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ … (25)
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
dimasa yang akan datang baik kecenderungan akan naik,turun maupun tetap.
yang meliputi minimal tiga periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk
sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa berikutnya. Berdasarkan
data historis itu dicoba melihat kecenderungan yang mungkin akan muncul
faktor yang mempengaruhinya dan rangkaian waktu (time series) dari variabel
tertentu, sehingga dapat didefinisikan bahwa analisis trend adalah suatu analisis
tertentu dari waktu ke waktu. Perubahan rata-rata suatu variabel yang mengalami
merupakan suatu hal yang penting karena trend akan memberikan petunjuk
penurunan.
dengan minimal tiga periode atau lebih yang akan memberikan petunjuk
kenaikan.
Menurut Hanafi & Halim (2007), menyatakan bahwa tujuan dan manfaat dari
(dilanjutkan...)
29
(...lanjutan)
a. Investasi Saham.
saham dari perusahaan tersebut layak dibeli atau tidak, karena para
b. Pemberian Kredit.
kewajibannya.
d. Kesehatan Pelanggan.
f. Analisis Pemerintah.
g. Analisis Internal.
h. Analisis Pesaing.
perusahaan.
31
i. Penilaian Kerusakan.
Nama Perusahaan
Kantor Pusat
Pabrik
32
33
plastik yang didirikan pada 14 Desember 1995 di Jakarta dan baru memulai
merupakan kombinasi antara sandwich sheet dan kertas kraft yang dikonsumsi
pabrik untuk menambah kapasitas produksi dengan membeli tanah dan bangunan
yang terletak di Jalan Raya Tandes 208, Surabaya, Jawa Timur. Pada tahun 2009,
bottom bag.
3.3.1 Visi
3.3.2 Misi
hasil dan nilai tambah terbaik bagi setiap karyawan. Dengan skill yang
dimiliki karyawan, kerja sama yang baik dan saling menghargai sebagai
a. Dewan Komisaris.
menjalankan tugasnya.
menjalankan Perusahaan.
Dewan Komisaris.
c. Komite Audit.
Publik.
Perusahaan Publik.
diberikannya.
38
Komisaris;
Perusahaan Publik.
Perusahaan Publik.
d. Direktur Utama.
perusahaan.
misi perusahaan.
menambah kapasitas produksi dengan membeli tanah dan bangunan yang terletak
di Jalan Raya Tandes 208, Surabaya, Jawa Timur dan pada tahun 2010 PT
persaingan pasar, pada tahun 2012 Perusahaan telah memperluas aset berupa
tanah dan bangunan dan juga menambah dan/atau peremajaan mesin-mesin yang
BAB IV
pendek semakin menurun, padahal jika dilihat pada tahun 2014 perusahaan
memiliki nilai rasio yang tinggi yakni mencapai 1,38 atau perusahaan
liabilitas jangka pendek perusahaan terus meningkat dan di sisi lain aset
2016 dan 2017 nilai rasio lancar yang semakin mengalami penurunan
(dilanjutkan...)
40
41
1.2 0.973641691
1 0.89473124
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
belum dapat untuk melunasi kewajiban liabilitas jangka pendeknya, hal ini
41
42
nilai rasio terendah pada metode analisis rasio lancar terjadi pada tahun
0.6
0.499017758
0.5
0.4
0.3 0.396359525
0.2
0.1 0.173561529
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
42
43
metode analisis rasio kas hanya memperhitungkan kas atau setara kas
jangka pendek, pada tahun 2016 merupakan titik terendah dari nilai rasio
kas perusahaan, yakni mencapai 0,005 atau hanya dapat melunasi 0,5%
utang lancarnya, jika hanya menggunakan kas atau setara kas sebagai
43
44
penurunan, tetapi jika dilihat pada periode tahun 2012 hingga 2015
signifikan terjadi pada tahun 2016 dan 2017 yang mencapai jumlah
finansial perusahaan.
44
45
penurunan, nilai rasio pada metode analisis rasio utang terhadap ekuitas
mulai kembali mengalami kenaikan pada tahun 2016 dan 2017 dengan
nilai rasio pada tahun 2016 sebesar 0,97 dan pada tahun 2017 dengan nilai
rasio sebesar 1,38. Perlu diketahui, semakin meningkat atau tinggi nilai
rasio pada metode analisis utang terhadap ekuitas, maka dapat disimpulkan
bahwa perusahaan dibiayai oleh para kreditur dan bukan melalui sumber
keuangan yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Metode ini juga
kewajiban finansial.
(dilanjutkan...)
45
46
(...lanjutan)
0.99658391 1.38835158
1.5
1
1.123087246
0.5 0.856320866
0.973625522
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
pada periode tahun 2012 hingga 2017 mengalami penurunan yang tidak
menunjukan trend penurunan, tetapi pada tahun 2017 nilai rasio mulai
hanya 0,49.
(dilanjutkan...)
46
47
(...lanjutan)
0.4 0.528987798
0.461300027 0.493318267
0.2
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
atau melunasi bunga tahunan. Pada tahun 2017 rasio beban bunga
(dilanjutkan...)
47
48
(...lanjutan)
perusahaan memiliki utang jangka panjang yang tidak besar, tetapi di sisi
48
49
Titik terendah dari analisis rasio utang jangka panjang adalah pada tahun
0.1
0.05
0.073471321
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
49
50
2014 nilai rasio mencapai angka 2,21 yang memiliki arti bahwa
Sebaliknya, pada tahun 2015 yang hanya memiliki nilai rasio paling
rendah yaitu hanya 1,58 yang berarti bahwa penggunaan aset tetap pada
pendapatan.
(dilanjutkan...)
50
51
(...lanjutan)
1.5 1.716518693
1.585449743
0.5
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
jika dilihat pada tahun 2015 nilai rasio mengalami kenaikan hingga 14,5.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penjualan pada tahun 2015,
titik nilai terendah tercatat pada tahun 2016 dengan nilai rasio hingga
mencapai -87,6.
(dilanjutkan...)
51
52
(...lanjutan)
14.50519814
20 11.6719735
7.083661196
0
9.530384308
-17.27735658
-20
-40
-60
-80
-87.0488498
-100
52
53
dikarenakan pada tahun 2017 mencapai titik terendah yaitu dengan nilai
penagihan piutang dengan rata-rata tiga kali selama satu tahun, semakin
tinggi nilai dari rasio perputaran piutang, maka perusahaan akan semakin
cepat untuk dapat melunasi kewajiban finansial lain yang dimiliki oleh
perusahaan, untuk titik tertinggi dari rasio perputaran piutang terjadi pada
tahun 2013 dengan nilai rasio mencapai 7,7 dikarenakan pada tahun 2013
6
7.711024697 6.088145699
4 5.688094773
5.871853743 3.700968441
2
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
53
54
berapa lama waktu atau hari yang dibutuhkan untuk menagih atau
semakin rendah nilai rasio pada analisis periode penagihan, maka semakin
rasio yang baik terjadi pada tahun 2013 dengan nilai rasio 47,33 atau
penagihan.
(dilanjutkan...)
54
55
(...lanjutan)
80
52.5051902
60
64.16911366 59.95257309 62.16094882
40
47.3348244
20
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
rasio tertinggi pada analisis rasio perputaran utang terjadi pada tahun 2013
dan 2014 yakni mencapai 28,04 dan 27,84 tetapi pada tahun 2017 nilai
menjadi 19,5.
(dilanjutkan...)
55
56
(...lanjutan)
25
20 25.94229908
21.21920269
19.55240311
15
10 13.62159758
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
56
57
Tbk membutuhkan waktu 13 hari atau dengan nilai rasio 13,01 untuk dapat
tinggi terdapat pada tahun 2012 dengan nilai rasio mencapai 26,79 atau
atau 26 hari dan berbanding lurus dengan rasio perputaran utang pada
kewajiban finansial sebanyak 13 kali dalam setahun atau dengan nilai rasio
13,62.
25
18.66778206
20
13.10823856
15
17.20140032
13.01281589 14.06968592
10
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
57
58
tertinggi dalam rasio perputaran persediaan terdapat pada tahun 2014 yaitu
dengan nilai rasio 11,86 atau dalam arti perusahaan melakukan perputaran
peningkatan dari tahun ke tahun, dengan nilai rasio pada tahun 2017
mencapai 9,79.
58
59
2017, nilai rasio pada tahun 2014 merupakan nilai rasio tertinggi dalam
analisis rasio perputaran aset yaitu mencapai nilai rasio 1,31 artinya
0.6 0.716233548
0.4
0.2
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
59
60
tahunnya, dapat dilihat nilai rasio pada tahun 2012 mencapai 12% dan
dengan nilai rasio yang menurun hingga 6%, ini mengindikasikan bahwa
60
61
drastis hingga mencapai nilai rasio -5%, hal ini disebabkan oleh pada
2% 1%
0%
-2%
-2%
-4% -5%
-4% -4%
-6%
-8%
61
62
pengembalian terhadap aset, dapat dilihat pada tahun 2014 hingga 2017
selalu mendapat nilai rasio yang sangat kecil bahkan hingga nilai rasio
mencapai angka minus, jadi dapat diketahui bahwa perusahaan tidak secara
4%
2% 1%
0%
-2%
-3%
-4% -5%
-4% -4%
-6%
-8%
62
63
ke tahun, pada tahun 2012 dengan nilai rasio 12% dan menurun pada tahun
akhirnya pada tahun 2017 perusahaan mencapai titik depresi atau titik
5% 4%
0%
-5%
-6%
-10% -7% -8%
-11%
-15%
63
64
tahun 2012, dapat dilihat bahwa persentase pada aset tidak lancar lebih
dengan 49%, perlu diketahui bahwa aset tidak lancar dapat memberikan
tingkat hasil investasi lebih besar daripada aset lancar, kemudian diketahui
juga bahwa perusahaan lebih banyak mendapat dana dari liabilitas dengan
persentase sebesar 53% sementara itu berbeda dengan ekuitas yang hanya
sebesar 22% serta utang usaha pihak berelasi maupun utang usaha pihak
lurus dengan rasio periode penagihan piutang yang meningkat pada tahun
64
65
dapat diketahui juga bahwa persediaan pada tahun 2013 menurun menjadi
tahun 2014 menunjukan bahwa persentase aset lancar sebesar 41% dan
dengan diikuti oleh persentase aset tidak lancar sebesar 59%, hal ini
(dilanjutkan...)
65
66
(...lanjutan)
saham, yakni dengan persentase sebesar 21% dan juga disebabkan oleh
kas dengan persentase sebesar 2%, sementara pada komponen aset tetap
sebesar 60%.
sangat baik.
tahun 2016, menunjukan bahwa persentase aset lancar sebesar 42% dan
untuk persentase aset tidak lancar sebesar 58%, hal ini dipengaruhi oleh
(dilanjutkan...)
66
67
(...lanjutan)
sebesar 3%.
tahun 2017, dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 persentase aset lancar
tidak lancar menunjukan angka sebesar 51%, pengaruh dari komponen aset
pada liabilitas jangka pendek yaitu utang bank jangka pendek yang
memiliki persentase sebesar 45%, hal ini yang menjadi faktor dan
sebesar 42%.
67
68
Hasil analisis vertikal common size laporan laba rugi tahun 2012,
sebesar 12%.
angka yang relatif tinggi, seperti pada komponen beban umum dan
relatif tinggi, pada tahun 2012 perusahaan tetap dapat menghasilkan laba
Hasil analisis vertikal common size laporan laba rugi tahun 2013,
(dilanjutkan...)
68
69
(...lanjutan)
Beban pada laporan laba rugi tahun 2013 menunjukan persentase
angka yang relatif tinggi, seperti pada komponen beban umum dan
relatif tinggi, pada tahun 2013 perusahaan tetap dapat menghasilkan laba
Hasil analisis vertikal common size laporan laba rugi tahun 2014,
sebesar 6%.
angka yang relatif tinggi, seperti pada komponen beban umum dan
(dilanjutkan...)
69
70
(...lanjutan)
mencapai -2%.
Hasil analisis vertikal common size laporan laba rugi tahun 2015,
angka 8%.
angka yang relatif tinggi, seperti pada komponen beban umum dan
70
71
Hasil analisis vertikal common size laporan laba rugi tahun 2016,
besar, walau begitu pada tahun 2016 dapat dilihat bahwa perusahaan tetap
angka yang relatif tinggi, seperti pada komponen beban umum dan
mencapai -3%.
Hasil analisis vertikal common size laporan laba rugi tahun 2017,
komponen beban pokok penjualan semakin tinggi maka semakin kecil laba
(dilanjutkan...)
71
72
(...lanjutan)
bruto yang akan dihasilkan oleh perusahaan, laba bruto yang dihasilkan
angka yang relatif tinggi, seperti pada komponen beban umum dan
mencapai -5%.
Hasil analisis vertikal common size laporan arus kas tahun 2012,
pada tahun 2012, hal ini dikarenakan pada komponen kas bersih aktivitas
komponen seperti jumlah dari penerimaan kas dari pelanggan pada tahun
2012 yang lebih kecil yakni hanya -1407% atau tidak sebanding dengan
(dilanjutkan...)
72
73
(...lanjutan)
angka sebesar 94%, hal ini dikarenakan perusahaan lebih banyak membeli
Hasil analisis vertikal common size laporan arus kas tahun 2013,
pada tahun 2013, hal ini dikarenakan pada komponen kas bersih aktivitas
komponen seperti jumlah dari penerimaan kas dari pelanggan pada tahun
2013 yang lebih kecil yakni hanya -3238% atau tidak sebanding dengan
(dilanjutkan...)
73
74
(...lanjutan)
Hasil analisis vertikal common size laporan arus kas tahun 2014,
positif pada tahun 2014, hal ini dikarenakan pada komponen kas bersih
dari pelanggan pada tahun 2014 yang lebih besar yakni sebesar 806%
(dilanjutkan...)
74
75
(...lanjutan)
tetap pada tahun 2014 menurun dengan sangat signifikan yakni hanya
mencapai persentase dengan angka sebesar -1% dan pada komponen hasil
sebesar 85%.
Hasil analisis vertikal common size laporan arus kas tahun 2015,
positif pada tahun 2015, hal ini dikarenakan pada komponen kas bersih
keadaan yang stabil, hal ini sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen
seperti jumlah dari penerimaan kas dari pelanggan pada tahun 2015 yang
(dilanjutkan...)
75
76
(...lanjutan)
Hasil analisis vertikal common size laporan arus kas tahun 2016,
penurunan yang sangat signifikan, hal ini dikarenakan pada komponen kas
pelanggan pada tahun 2016 yang lebih kecil yakni hanya -1650% atau
lain yang dapat mengurangi kas bersih dari aktivitas operasi perusahaan.
(dilanjutkan...)
76
77
(...lanjutan)
Hasil analisis vertikal common size laporan arus kas tahun 2017,
penurunan yang signifikan, hal ini dikarenakan pada komponen kas bersih
pada tahun 2017 yang lebih kecil yakni hanya -989% atau tidak sebanding
(dilanjutkan...)
77
78
(...lanjutan)
komponen aset lancar dan aset tidak lancar, dapat dilihat pada jumlah aset lancar
tiap tahunnya selalu mengalami fluktuasi, dapat dilihat bahwa pada tahun 2012
dengan persentase sebesar 49%, tahun 2013 meningkat menjadi 67%, tahun 2014
menurun dengan sangat drastis hinnga persentase 41%, untuk tahun 2015 kembali
peningkatan pada tahun 2016 dan tahun 2017 dengan masing-masing peningkatan
dengan persentase sebesar 42% dan 49%, hal ini dapat disimpulkan bahwa pada
komponen aset lancar selalu mengalami fluktuasi atau tidak dalam keadaan yang
dominan daripada komponen aset lancar untuk tiap tahunnya, dapat dilihat bahwa
pada komponen aset tidak lancar pada tahun 2012 dengan persentase mencapai
sebesar 51%, tahun 2013 mengalami penurunan dengan angka persentase sebesar
33%, tahun 2014 mengalami kenaikan yang sangat signifikan hingga mencapai
(dilanjutkan...)
78
79
(...lanjutan)
komponen aset tidak lancar mulai kembali mengalami penurunan pada tahun 2016
dan tahun 2017 dengan masing-masing persentase sebesar 58% dan 51%, walau
begitu komponen aset tidak lancar perusahaan secara keseluruhan cenderung lebih
misalnya jika dilihat pada tahun 2012 pada komponen jumlah liabilitas mencapai
yang hanya memiliki persentase sebesar 47% dalam arti pembiayaan aset
tahun sebelumnya yang hanya sebesar 53% sementara pada komponen jumlah
ekuitas menurun dengan sangat drastis hingga mencapai angka persentase sebesar
28% tetapi pada tahun 2014 persentase pada komponen jumlah ekuitas mulai
jumlah liabilitas yakni sebesar 50%, tahun 2015 dan tahun 2016 persentase pada
dengan liabilitas dengan masing-masing persentase sebesar 54% dan 51% tetapi
pada tahun 2017 kembali mengalami penurunan dengan persentase sebesar 42%.
79
80
Yanaprima Hastapersada Tbk, menunjukan bahwa pada komponen laba bruto tiap
menghasilkan laba bruto dengan angka persentase sebesar 12% setelah itu pada
tahun 2013 kembali mengalami penurunan dengan angka persentase sebesar 11%,
atau penurunan yang sangat signifikan dari perusahaan, tahun 2015 perusahaan
sebesar 8%, kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017 perusahaan mulai kembali
kesulitan untuk menghasilkan laba bruto yang tinggi, persentase pada komponen
laba bruto menunjukan persentase sebesar 7% pada tahun 2016 dan 6% pada
tahun 2017.
Hastapersada Tbk, pada tahun 2012 perusahaan mampu menghasilkan laba bersih
dengan angka persentase sebesar 4%, jumlah persentase pada tahun 2012
tahun 2013 perusahaan hanya mampu menghasilkan laba bersih dengan angka
menghasilkan laba bersih, kemudian pada tahun 2014 hingga 2017 perusahaan
tahun 2014, tahun 2015 mengalami penurunan yang signifikan dengan angka
persentase sebesar -4%, dan pada tahun 2016 dan tahun 2017 perusahaan kembali
80
81
Hasil analisis horizontal common size laporan arus kas pada PT Yanaprima
pelanggan untuk tiap tahunnya mengalami fluktuasi atau tidak dalam keadaan
stabil untuk tiap tahunnya, pada tahun 2012 pada komponen penerimaan kas dari
komponen kas yang diperoleh dari operasi menunjukan persentase sebesar -11%,
pada tahun 2013 perusahaan dapat menghasilakan persentase yang besar pada
3238%, jumlah tersebut mempengaruhi komponen kas yang diperoleh dari operasi
yang menghasilkan persentase yang tinggi yakni dengan persentase sebesar 173%,
jumlah persentase pada tahun 2013 menjadi persentase paling tinggi dibandingkan
dengan tahun-tahun yang lain kemudian pada tahun 2014 komponen penerimaan
kas dari pelanggan mengalami penurunan menjadi 806% tetapi tetap dapat mampu
menghasilkan persentase pada komponen kas yang diperoleh dari operasi sebesar
111%, pada tahun 2015 perusahaan mampu menghasilkan persentase yang tinggi
pada komponen kas yang diperoleh dari operasi dengan angka persentase sebesar
(dilanjutkan...)
81
82
(...lanjutan)
persentase pada komponen kas yang diperoleh dari operasi menunjukan angka
dengan persentase -9% sementara pada tahun 2017 mengalami penurunan yang
lebih signifikan, hal ini dapat dilihat pada komponen kas yang diperoleh dari
lebih dipengaruhi oleh komponen perolehan aset tetap, hal ini dapat dilihat dari
persentase komponen perolehan aset tetap pada tahun 2012 mencapai persentase
sebesar -94%, pada tahun 2013 komponen perolehan aset tetap mengalami
yang mencapai persentase sebesar -94%, pada tahun 2014 komponen perolehan
aset tetap menurun hingga mencapai persentase -1% dan komponen deposito
berjangka yang naik hingga mencapai persentase sebesar 106%, pada tahun 2015
persentase sebesar -115% dan komponen hasil penjualan aset tetap yang
menghasilkan persentase sebesar 15%, pada tahun 2016 dan tahun 2017
komponen perolehan aset tetap mempunyai persentase yang sama yakni dengan
pada komponen kenaikan utang bank yang mencapai persentase sebesar 100%,
pada tahun 2013 komponen aktivitas pendanaan lebih dipengaruhi oleh komponen
kenaikan utang bank dengan persentase sebesar 11% dan juga komponen
(dilanjutkan...)
82
83
(...lanjutan)
kenaikan liabilitas jangka pendek lainnya yang mencapai persentase sebesar 89%,
pada tahun 2014 menunjukan adanya peningkatan dari komponen penerimaan dari
pinjaman bank dengan persentase sebesar 48% dan juga dipengaruhi oleh
persentase sebesar -85%, pada tahun 2015 komponen penerimaan dari pinjaman
yang naik hingga mencapai -406%, pada tahun 2016 dan tahun 2017 perusahaan
dan 401% begitu juga pembayaran kepada pihak bank dengan masing-masing
persentase sebesar -916% dan -301% atau mengalami fluktuasi untuk setiap
tahunnya.
pengembalian aset pada setiap tahunnya mengalami penurunan, dapat dilihat pada
perusahaan pada tahun 2012 bahwa rasio perputaran aset yang terjadi pada
perusahaan mencapai rasio sebesar 1,184 sedangkan pada rasio margin laba bersih
(dilanjutkan...)
83
84
(...lanjutan)
mencapai rasio sebesar 0,039 dan pada tingkat pengembalian aset du pont
menghasilkan persentase sebesar 5%, pada tahun 2013 rasio perputaran aset
menurun cukup signifikan dengan angka persentase sebesar 0,716 sementara pada
rasio margin laba bersih juga mengalami penurunan dengan angka persentase
sebesar 0,014 dengan tingkat pengembalian aset du pont yang menurun hingga
mencapai persentase sebesar 1%, pada tahun 2014 rasio perputaran aset
laba bersih yang menurun dengan sangat signifikan -0,021 dengan tingkat
dengan tahun 2013, pada tahun 2015 rasio perputaran aset pada perusahaan walau
sebesar 0,993 sementara pada rasio margin laba bersih dengan angka mencapai
persentase sebesar -0,035 dengan tingkat pengembalian aset du pont sebesar -4%
pada tahun 2016 rasio perputaran aset menunjukan persentase sebesar 0,993 atau
dengan persentase sebesar -4% dan pada tahun 2017 rasio perputaran aset
rasio margin laba bersih dengan rasio sebesar 0,479 dengan tingkat pengembalian
aset sebesar -5%, perlu diketahui bahwa dari persentase tingkat pengembalian aset
hal ini dikarenakan perusahaan tidak dapat memanfaatkan aset perusahaan dengan
(dilanjutkan...)
84
85
(...lanjutan)
aset dengan persentase yang tinggi, selain itu PT Yanaprima Hastapersada Tbk
memproduksi barang, keadaan seperti ini seringkali menjadi faktor utama yang
4%
2%
1%
0%
-2%
-3%
-4%
-4% -4% -5%
-6%
-8%
85
86
sebesar 10% atau dalam arti perusahaan mampu mengelola biaya-biaya secara
persentase sebesar -7%, pada tahun 2016 kembali mengalami penurunan tingkat
pengembalian aset dengan persentase -8% dan pada tahun 2017 perusahaan terus
secara efisien dan efektif, hal ini yang menjadi faktor yang mempengaruhi
bahwa perusahaan tidak memiliki tingkat profitabilitas yang baik dan stabil.
(dilanjutkan...)
86
87
(...lanjutan)
10%
10%
5% 4%
0%
-5%
-6%
-7%
-10% -8%
-11%
-15%
87
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
tahun 2012 hingga tahun 2017 oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa perusahaan
laporan laba rugi dan laporan arus kas secara sangat signifikan selalu menunjukan
trend penurunan dalam setiap tahunnya, karena hal itulah perusahaan tidak
Dapat dilihat pada periode tahun 2012, perusahaan masih dapat menghasilkan
laba bagi perusahaan, hal ini ditunjukan dengan laba bersih perusahaan yang
tahun 2012, tetapi pada tahun 2013 hingga tahun 2017 perusahaan mengalami
trend penurunan dalam menghasilkan laba bersih, hal ini mengakibatkan kinerja
juga dengan laporan posisi keuangan dan laporan arus kas yang selalu mengalami
trend penurunan dengan sangat signifikan untuk setiap tahunnya, tentu saja hal ini
periode-periode tersebut.
88
89
5.2 Saran
Hastapersada Tbk pada periode 2012 hingga periode tahun 2017, diharapkan para
periode mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Grafindo Persada.
Freddy. (2018). 5 Jenis Laporan Keuangan Dalam Akuntansi Yang Harus Anda
Ketahui. https://ukirama.com/blogs/5-jenis-laporan-keuangan-dalam-
Harahap, S. (2006). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Akuntan Indonesia.
90
91
https://www.finansialku.com/analisis-laporan-keuangan-dengan-rasio-
November 2018.
Pahlawan Negara.
https://www.kajianpustaka.com/2016/09/pengertian-pengukuran-dan-
https://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html
Aksara.
93
94
LAPORAN KEUANGAN
(...lanjutan)
96
(...lanjutan)
98
(...lanjutan)
100
(...lanjutan)
102
(...lanjutan)
104
(...lanjutan)
106