Diajukan Oleh:
Putra Ali Akbar Noer
1715101
Kata Kunci : Manajemen Piutang Usaha, Analisis Rasio, Analisis Kredit (5C)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul ”Manajemen Piutang Pada PT
Indomobil Nissan Datsun Siliwangi”.Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi
sebagai syarat penyelesaian Program Diploma Empat (D-4) Program Studi
Administrasi Bisnis Otomotif pada Politeknik STMI Jakarta.Dasar penulisan Tugas
Akhir ini dilakukan berdasarkan penelitian dan pengetahuan penulis selama masa
Praktik Kerja Lapangan di PT Indomobil Nissan Datsun Siliwangi.
Dengan ini penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak akan tersusun
dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait.Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini diantaranya:
v
Seluruh dosen Politeknik STMI Jakarta yang telah memberikan pengetahuan dan
pengalamannya yang bermanfaat bagi penulis.
Kedua orang tua penulis dan keluarga penulis.Terima kasih telah memberi
dukungan moral kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Teman-teman mahasiswa Administrasi Bisnis Otomotif Politeknik STMI Jakarta
angkatan 2015.Terima kasih telah memberikan motivasi dan membantu dalam
penyusunan laporan.
Raninur, Pamela, Eva dan Debby atas bantuan dan motivasi nya.
Dan kepada pihak – pihak lain yang telah begitu banyak membantu namun tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna, begitu
pula dengan Tugas Akhir ini yang tidak luput dari kesalahan.Penulis tentu sangat
mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini selanjutnya.
Semoga Tugas Akhir ini dapat menjadi salah satu bahan referensi dan bermanfaat
bagi berbagai pihak
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
2.5.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan ........................................ 18
2.5.4 Keterbatasan Laporan Keuangan .................................... 19
2.5.5 Analisis Laporan Keuangan ............................................ 20
2.5.5.1 Analisis Rasio ....................................................... 20
2.5.5.2 Keunggulan Rasio Keuangan ............................. 21
2.5.5.3 Keterbatasan Rasio Keuangan............................... 21
2.5.5.4 Jenis-jenis Analisis Rasio................................... 22
2.6. Penelitian Terdahulu ............................................................ 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 28
3.1. Metode Pengumpulan Data ................................................... 28
3.1.1 Jenis Data ...................................................................... 29
3.1.2 Sumber Data .................................................................. 29
3.2. Metode Pengolahan Data ....................................................... 30
3.3. Teknik Analisis Data .............................................................. 30
3.4.1. Analisis Rasio Keuangan ............................................ 30
3.4.2. Analisis 5C .................................................................. 35
3.4. Kerangka Pemikiran ............................................................... 37
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ...................... 38
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 38
4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan .......................................... 38
4.1.2. Profil Perusahaan ........................................................ 40
4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan ............................................ 41
4.1.4. Struktur Organisasi ..................................................... 42
4.1.5 . Deskripsi Jabatan ........................................................ 43
4.1.6. Lokasi dan Layout Perusahaan.................................... 49
4.2. Bidang Keuangan .................................................................. 52
4.2.1. Pengolahan Data Keuangan ITN Siliwangi ................ 52
4.2.2. Pengolahan Data Keuangan ITN Harapan Indah ........ 59
4.2.4 Analisis Kredit ............................................................ 67
viii
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................ 81
5.1. Analisis Rasio Aktivitas dan Profitabilitas ............................ 81
5.1.1 Rasio Aktivitas .............................................................. 80
5.1.2 Rasio Profitabilitas ........................................................ 85
5.2. Penilaian Resiko Kredit.......................................................... 88
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 109
6.1. Kesimpulan .....................................................................109
6.2. Saran ..............................................................................111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
Tabel V.12 Nama Dealer yang menunggak Piutang Workshop 2017-2018 .... 100
Tabel V.13 Rasio Likuiditas dan Profitabilitas Harapan Indah 2017-2018 ..... 104
Tabel V.14 Rasio Solvabilitas Harapan Indah 2017-2018 ............................... 106
Tabel V.15 Penjualan Livina, Confero, Expander ........................................... 108
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
aktivitas operasional perusahaan.Karenanya kualitas pelanggan yang akan
membeli produk secara kredit harus benar-benar dilihat kelayakannya agar
tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.Namun demikian penjualan
secara kredit tentunya akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi
perusahaan karena biasanya harga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan
bila membeli secara tunai.
2
Datsun dan Renault sebagai bentuk pelayanan purna jualnya. Indomobil
Nissan Datsun Siliwangi sendiri berada di Jalan Raya Siliwangi KM.9 Bojong
Menteng, Rawa Lumbu, Bekasi.
Tahun
Keterangan
2017 2018
Akun Neraca
Kas dan Bank 517,000,000 547,000,000
Piutang 3,172,708,470 5,249,386,300
Akun Laba/Rugi
Penjualan 33,336,643,000 46,083,000,000
Laba Bersih 3,414,375,000 3,625,500,000
Sumber : Data Diolah
3
Dengan latar belakang tersebut maka penulis tertarik mengangkat
judul penelitian “Manajemen Piutang Usaha Pada PT Indomobil Nissan
Datsun Siliwangi”
4
2. Untuk mengetahui cara me-manage piutang pada PT Indomobil Nissan
Datsun Siliwangi.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
5
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan bagian yang berisi dasar-dasar teori atau konsep
yang digunakan sebagai dasar pemikiran ilmiah untuk membahas dan
menganalisa permasalahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
dalam akuntansi biaya dikenal konsep ”Different Cost for Different
Purpose”.Berikut metode pengklasifikasian biaya yang umumnya
dilakukan untuk memberikan informasi biaya:
1. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi perusahaan
a. Biaya Produksi adalah biaya yang terkait dengan fungsi produksi,
yaitu biaya yang timbul dalam pengelolahan bahan menjadi produk
jadi sampai akhirnya produk tersebut siap untuk dijual.Biaya
produksi memiliki tiga elemen yaitu biaya bahan, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.Contoh, kain sebagai bahan
utama perusahaan garmen, karyawan jahit dan obras sebagai tenaga
kerja langsung, dan kancing serta benang sebagai biaya overhead
pabrik.
b. Biaya non produksi adalah biaya yang dikeluarkan tidak memiliki
keterkaitan dengan proses produksi.Biaya non produksi memiliki
dua elemen yaitu beban pemasaran serta beban administrasi dan
umum.Contohnya biaya iklan, biaya penjualan, biaya gaji, biaya
listrik dan kantor, dll
2. Klasifikasi biaya berdasarkan aktifitas
a. Biaya tetap adalah biaya yang mana total biaya tidak berubah
terhadap perubahan aktifitas (volume produksi) dalam rentang yang
relevan.Namun, biaya tetap per unit output berubah.Perubahan
biaya tetap per unit output ini berbanding terbalik dengan
perubahan aktifitas (volume produksi) karena apabila aktifitas naik
maka biaya tetap per unit output mengalami penuruan atau
sebaliknya.Contohnya gaji direktur.
b. Biaya variabel adalah biaya yang mana total biaya berubah secara
proporsional terhadap perubahan aktifitas dalam rentang yang
relevan.Pengertian aktifitas dapat dalam bentuk jumlah yang
diproduksi (volume produksi), jumlah produk yang dijual, jumlah
8
jam mesin dan sebagainya, semakin besar aktifitas (jumlah yang
diproduksi) maka semakin tinggi jumlah variabel dan
sebaliknya.Namun, biaya variabel per unit output adalah tetap
(konstan) pada kisaran tertentu.Contoh kain untuk membuat baju
disesuaikan dengan ukuran bajunya.
c. Biaya semi variabel adalah biaya yang mana total biaya berubah
tetapi perubahannya tidak proporsional terhadap perubahan aktifitas
(volume produksi) dalam rentang yang relevan.Semakin besar
akitifitas (volume produksi) maka semakin tinggi total biaya yang
dibebankan dan sebaliknya, tetapi nilai perubahannya tidak
sebanding.Biaya semi variabel per unit output berubah, tetapi
perubahan biaya semi variabel per unit output tidak
sebanding.Semakin besar aktifitas (volume produksi) maka biaya
semi variabel per unit output semakin rendah dan sebaliknya, tetapi
nilai perubahannya tidak sebanding.Contohnya biaya listrik dan
telepon, biaya pengawasan, asuransi kecelakaan, dll.
3. Klasifikasi biaya berdasarkan objek biaya
a. Biaya langsung adalah biaya dapat ditelusuri atau diindentifikasi
secara langsung ke dalam objek biaya, sehinggan yang menjadi
dasar pembebanan biaya langsung ke dalam objek biaya adalah
penelurusan biaya (cost tracking).Contoh kain dan benang untuk
perusahaan garmen.
b. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri atau
diidentifikasi secara langsung ke dalam objek biaya atau manfaat
dari biaya tersebut dinikmati oleh beberapa objek biaya, sehingga
yang menjadi dasar pembebanan biaya tidak langsung ke dalam
objek biaya adalah alokasi biaya (cost allocation).Contoh gaji
satpam pabrik dan biaya listrik.
9
4. Klasifikasi biaya berdasarkan waktu pembebanan
a. Biaya produk adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh, mendapatkan atau memproduksi suatu produk.Biaya
produksi pada perusahaan manufaktur adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memproses bahan mentah menjadi suatu produk,
yang terdiri dari biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik, sampai pada akhirnya produk tersebut
menjadi persediaan.Biaya produk mengalir melalui persediaan
bahan, Persediaan produk dalam proses, dan pada akhirnya ke
persediaan produk jadi, oleh karena biaya produk juga disebut biaya
persediaan (invetoriable cost).Contoh kertas karton untuk produksi
karton kemasan.
b. Biaya periodik adalah seluruh biaya yang tidak termasuk sebagai
biaya produk, yang mana biaya ini akan diperhitungkan dengan
pendapatan penjualan dalam laporan laba rugi berdasarkan periode
terjadinya.Beban pemasaran serta beban administrasi dan umum
termasuk biaya periodik karena biaya tersebut tidak terlibat
langsung dalam proses produksi, tetapi terjadi pada saat penjualan
dilakukan sehingga dua jenis biaya ini dilaporkan dalam laporan
laba rugi pada periode terjadinya pendapatan penjualan.Oleh karena
biaya periodik tidak boleh dimasukkan sebagai elemen biaya
persediaan, sehingga seringkali disebut sebagai non inventoriable
cost
10
ditentukan terlebih dahulu.Sementara menurut G.R Terry, Manajemen adalah
soal proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan setiap ilmu dan seni bersama-sama
dan selanjutnya menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa pengertian diatas,baik dari segi ilmu maupun seni dapat
disimpulkan bahwa manajemen merupakan proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
sasaran organisasi yang sudah ditetapkan (John Suprihanto,2014:4)
11
c. Pengambil kebijakan dividen.Hingga saat ini masih timbul pendapat
bahwa fungsi ketiga ini merupakan bagian dari fungsi kedua.Memang
pada prinsipnya kebijakan dividen ini menyangkut tentang keputusan
apakah laba diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen kas dan pembelian kembali
saham atau laba tersebut sebaiknya ditahan dalam bentul laba ditahan
guna pembelanjaan investasi dimasa datang.
12
1. Standar Kredit
Standar kredit adalah salah satu kriteria yang dipakai perusahaan
untuk menyeleksi para pelanggan yang akan diberi kredit dan berapa
jumlah yang harus diberikan.Hal ini menyangkut kebiasaan para
pelanggan dalam membayar kembali, kemungkinan para pelanggan
tidak membayar kredit yang diberikan, dan jangka waktu pembayaran
para pelanggan.Jangka waktu pengumpulan piutang adalah jangka
waktu dari saat terjadinya piutang sampai dengan pembayaran
kembali piutang tersebut.Semakin lama jangka waktu pengumpulan
piutang berarti semakin besar investasi pada piutang dan biaya yang
timbul juga semakin besar.Selain itu kenaikan investasi dalam
piutang juga menimbulkan kenaikan piutang yang tak tertagih atau
Bed-debt.Perusahaan dapat memperkirakan bed debt dengan
memperhatikan kebiasaan pada masa yang lampau.Jadi pada
prinsipnya untuk mengevaluasi kebijakan penjualan kredit yang harus
diperhatikan adalah besarnya tambahan biaya profit margin
disbanding dengan tambahan biaya.Ada dua komponen biaya yaitu
biaya modal akibat agak panjang naiknya piutang dan piutang yang
tidak dapat ditagih.
2. Persyaratan Kredit
Persyaratan kredir atau credit term adalah merupakan kondisi yang
disyaratkan untuk pembayaran kembali piutang dari para pelanggan.
Kondisi tersebut meliputi lama waktu pemberian kredit dan potongan
tunai serta persyaratan khusus lainnya.
3. Kebijakan Kredit dan Pengumpulan Piutang
Kita mengetahui bahwa kebijakan kredit dan pengumpulan piutang
mencakup beberapa keputusan:
a. Kualitas account accepted
b. Periode kredit
13
c. Potongan tunai
d. Persyaratan khusus
e. Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang
II.4.2 Faktor - faktor mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam
piutang
Menurut Bambang Riyanto (2016:85) adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang dapatlah
disebutkan sebagai berikut:
a. Volume penjualan, artinya makin besar proporsi penjualan kredit dari
keseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi dalam
piutang.Dengan makin besarnya volume penjualan kredit setiap
tahunnya berarti bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi
yang lebih besar lagi dalam piutang.Makin besarnya jumlah piutang
berarti makin besarnya risiko, tetapi bersamaan dengan itu
memperbesar Profitability nya.
b. Syarat pembayaran penjualan kredit, syarat pembayaran penjualan
kredit dapat bersifat lunak atau ketat.Apabila perusahaan menerapkan
syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih
mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan
profitabilitas.Syarat yang ketat misalnya batas waktu pembayaran
yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada pembayaran
piutang terlambat.
c. Ketentuan tentang pembatasan kredit, artinya dalam penjualan kredit
perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafond bagi
kredit yang diberikan kepada para langganannya.Makin tinggi
plafond yang ditetapkan bagi masing-masing langganan berarti
makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang.Demikian
pula ketentuan mengenai siapa yang akan dapat diberi kredit.Makin
14
selektif para langganan yang dapat diberi kredit akan memperkecil
jumlah investasi dalam piutang.
d. Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang, artinya perusahaan
dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang secara
aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara
aktif dalam pengumpulan piutang akan mempunyai pengeluaran uang
yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang
tersebut dibandinkan dengan perusahaan lain yang menjalankan
kebijaksanaan secara pasif.
e. Kebiasaan membayar para pelanggan, artinya ada sebagian
pelanggan yang mempunyai kebiasaan untuk membayar dengan
menggunakan kesempatan cash discount, dan ada sebagian lain yang
tidak menggunakan kesempatan tersebut.Perbedaan cara pembayaran
ini tergantung kepada cara penilaian mereka terhadap mana yang
lebih menguntungkan antara kedua alternatif tersebut.
II.4.3 Teknik Pengumpulan Piutang
Menurut Lukman Syamsuddin (2016:273) ada beberapa teknik
pengumpulan piutang yang biasanya dilakukan perusahaan bilamana
langganan atau pembeli belum membayar sampai dengan waktu yang
telah ditentukan adalah sebagai berikut:
a. Melalui surat.Bilamana waktu pembayaran hutang dari langganan
sudah lewat beberapa hari tetapi belum juga dilakukan pembayaran
maka perusahaan dapat mengirim surat dengan nada
“mengingatkan” (menegur) langganan yang belum membayar
tersebut bahwa hutangnya sudah jatuh tempo.
b. Melalui telepon.Apabila setelah dikirimkan surat teguran ternyata
hutang-hutang tersebut belum juga dibayar, maka bagian kredit
dapat menelepon langganan dan secara pribadi memintanya untuk
segera melakukan pembayaran.
15
c. Kunjungan personal.Teknik pengumpulan piutang dengan jalan
melakukan kunjungan personal atau pribadi ke tempat langganan
seringkali digunakan karena dirasakan sangat efektif dalam usaha-
usaha pengumpulan piutang.
d. Tindakan Yuridis.Bilamana ternyata pelanggan tidak mau
membayar hutang-hutangnya maka perusahaan dapat menggunakan
tindakan-tindakan hukum dengan mengajukan gugatan perdata
melalui pengadilan.
II.4.4 Penilaian Resiko Kredit
Menurut Bambang Riyanto (2016:87), resiko kredit adalah
resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para
langganan kita.Sebelum perusahaan memutuskan untuk menyetujui
permintaan atau penambahan oleh para langganan perlulah kita
mengadakan evaluasi resiko kredit dari para langganan tersebut.Untuk
menilai resiko kredit, credit manager harus mempertimbangkan berbagai
factor yang menentukan besar kecilnya kredit tersebut.Pada Umumnya
bank atau perusahaan dalam mengadakan penilaian resiko kredit adalah
dengan memperhatikan lima “C”, yaitu:
a. Character
Menunjukkan kemungkinan atau probabilitas dari langganan untuk
secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya.Faktor ini adalah sangat penting, karena setiap
transaksi kredit mengandung kesanggupan untuk membayar.
b. Capacity
Pendapat subyektif mengenai kemampuan dari langganan.Ini diukur
dengan record diwaktu yang lalu, dilengkapi dengan observasi pada
pabrik atau took dari langganan.
c. Capital
16
Diukur oleh posisi finansiil perusahaan secara umum, dimana hal ini
ditunjukkan oleh analisa ratio finansiil, yang khususnya ditekankan
pada “tangible net worth” dari perusahaan.
d. Collateral
Dicerminkan oleh aktiva dari langganan yang diikatkan atau
dijadikan jaminan bagi keamanan kredit yang diberikan kepada
langganan tersebut.
e. Condition
Menunjukkan impact (pengaruh langsung) dari trend ekonomi pada
umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan atau
perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang
mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan langganan untuk
kewajibannya.
a. Historis, artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data
masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang.Misalnya,
17
laporan disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke
belakang (tahun atau periode sebelumnya).
b. Menyeluruh, artinya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin dan
disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Pembuatan atau
penyusunan yang hanya sebagian (tidak lengkap), tidak akan
memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu
perusahaan.
II.5.2 Kegunaan Laporan Keuangan
Menurut Irham Fahmi dalam buku Analisis Laporan Keuangan
(2015:5) adanya laporan keuangan yang disediakan oleh pihak manajemen
perusahaan maka akan sangat membantu pihak pemegang saham dalam
proses pengambilan keputusan.Seperti keinginan perusahaan untuk
melakukan right issue.Right issue artinya penjualan saham yang
diprioritaskan kepada pemilik saham lama untuk membelinya.Sehingga
berdasarkan data laporan keuangan yang diperoleh dan tersajikan, maka
investor atau pemilik saham perusahaan akan bisa menganalisis bagaimana
kondisi perusahaan serta prospek perusahaan nantinya khususnya dari segi
kemampuan profitabilitas dan dividen yang dihasilkan.Oleh karena itu,
bahwasannya laporan keuangan sangat berguna dalam melihat kondisi
perusahaan, baik kondisi pada saat ini maupun dijadikan sebagai alat
prediksi untuk kondisi dimasa yang akan datang (forecast analyzing).
18
b. Laporan Ekuitas Pemilik (statement of owner’s equity) adalah sebuah
laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik
suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.Laporan ini sering
dinamakan sebagai laporan perubahan modal.
c. Laporan Neraca (balance sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis
tentang posisi asset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan per tanggal
tertentu.Tujuan dari laporan ini tidak lain adalah untuk
menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
d. Laporan Arus Kas (statement of cash flows) adalah sebuah laporan
yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara
terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan atau
pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu.
II.5.4 Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia dalam buku Manajemen
Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal karangan Irham Fahmi
(2014:37)
a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas
kejadian yang telah lewat.Karenanya, laporan keuangan tidak dapat
dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan
taksiran dan berbagai pertimbangan.
d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.Demikian
pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos
tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal itu tidak menimbulkan
pengaruh material terhadap kelayakan laporan keuangan.
19
e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi
ketidakpastian;bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan
yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, lazimnya dipilih
alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang
paling kecil.
f. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas)
(substance over form).
g. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah
teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis
akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis
dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
II.5.5 Analisis Laporan Keuangan
Menurut Wild dalam buku Analisis Laporan Keuangan
karangan Sujarweni (2017:34) analisis laporan keuangan merupakan
aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan
umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan
kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis
II.5.5.1 Analisis Rasio Keuangan
Menurut Hery (2018:139) analisis rasio adalah analisis
yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan
yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio
keuangan.Analisis rasio keuangan ini dapat mengungkapkan
hubungan penting antarperkiraan laporan keuangan dan dapat
20
digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan.
II.5.5.2 Keunggulan Analisis Rasio Keuangan
Menurut Sofyan Harahap dalam buku Manajemen
Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal karangan Irham
Fahmi (2014:53):
a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang
lebih mudah dibaca dan ditafsirkan
b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari dari
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
sangat rinci dan rumit
c. Mengetahui posisi keuangan perusahaan ditengah industri
lain
d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score)
e. Menstandarisir size perusahaan
f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan
perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan
secara periodik atau time series
g. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan
prediksi dimasa yang akan datang
II.5.5.3 Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Menurut Hery (2018:140) analisis rasio juga memiliki
keterbatasan atau kelemahan yaitu :
a. Kesulitas dalam mengidentifikasi kategori industri dari
perusahaan yang dianalisis, khususnya apabila perusahaan
tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
b. Perbedaan dalam metode akuntansi akan menghasilkan
penghitungan rasio yang berbeda pula, misalnya perbedaan
21
dalam metode penyusutan aset tetap atau metode penilaian
persediaan.
c. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi, dimana data
tersebut dipengaruhi oleh dasar pencatatan (antara cash
basis dan accrual basis), prosedur pelaporan atau perlakuan
akuntansi, serta cara penafsiran dan pertimbangan
(judgments) yang mungkin saja berbeda.
d. Data yang digunakan untuk melakukan analisis rasio bisa
saja merupakan hasil dari sebuah manipulasi akuntansi,
dimana penyusun laporan keuangan telah bersikap tidak
jujur dan tidak netral dalam menyajikan angka-angka
laporan keuangan sehingga hasil perhitungan rasio keuangan
tidak menunjukkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.
e. Pengunaan tahun fiskal yang berbeda juga dapat
menghasilkan perbedaan analisis.
f. Pengaruh penjualan musiman dapat mengakibatkan analisis
komparatif juga akan ikut terpengaruh.
g. Kesesuaian antara besarnya hasil analisis rasio keuangan
dengan standar industri tidak menjamin bahwa perusahaan
telah menjalankan (mengelola) aktivitasnya secara normal
dan baik.
II.5.5.4 Jenis-Jenis Analisis Rasio
Menurut Hery (2018:142) secara garis besar, saat ini
dalam praktik setidaknya ada 5 (lima) jenis rasio keuangan
yang sering digunakan untuk menilai kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan, yaitu:
1. Rasio Likuiditas
22
Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
yang segera jatuh tempo.Rasio likuiditas terdiri atas:
a. Rasio Lancar (current ratio), merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo
dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.
b. Rasio Sangat Lancar atau Rasio Cepat (quick ratio atau
acid test ratio), merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan
menggunakan aset sangat lancar (kas+sekuritas jangka
pendek+piutang) tanpa memperhitungkan persediaan
barang dagang dan aset lancar lainnya seperti
perlengkapan dan biaya dibayar dimuka.
c. Rasio Kas (cash ratio), merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa uang kas atau setara kas yang
tersedia untuk membayar utang jangka pendek.
2. Rasio Solvabilitas
Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya.Rasio
solvabilitas terdiri atas:
a. Rasio Utang (debt ratio), merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perbandingan antara total
utang dengan total aset.Rasio ini juga sering dinamakan
sebagai rasio utang terhadap aset (debt to asset ratio).
b. Rasio Utang terhadap Ekuitas (debt to equity ratio),
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total ekuitas.
23
c. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas (long term
debt to equity ratio), merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara utang jangka
panjang dengan total ekuitas.
d. Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (times interest
earned ratio), merupakan rasio yang menunjukkan
(sejauh mana atau berapa kali) kemampuan perusahaan
dalam membayar bunga.Kemampuan perusahaan disini
diukur dari jumlah laba sebelum bunga dan pajak.
e. Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban (operating
income to liabilities), merupakan rasio yang
menunjukkan (sejauh mana atau berapa kali) kemampuan
perusahaan dalam melunasi seluruh
kewajiban.Kemampuan perusahaan disini diukur dari
jumlah laba operasional.
3. Rasio Aktivitas
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
perusahaan atau untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.Rasio Aktivitas
terdiri atas:
a. Perputaran Piutang Usaha (account receivable turn over),
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
lama penagihan piutang usaha atau berapa kali dana yang
tertananm dalam piutang usaha akan berputar dalam satu
periode.
b. Perputaraan Persediaan (inventory turn over), merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana
24
yang yang tertanam dalam persediaan akan berputar
dalam satu periode.
c. Perputaran Modal Kerja (working capital turn over),
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
keefektifan modal kerja (aset lancar) yang dimiliki
perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
d. Perputaran Aset Tetap (fixed asset turn over), merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan aset
tetap yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan
penjualan.
e. Perputaran Total Asset (total asset turn over), merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur berapa penjualan
yang akan dihasilkan dari setipa rupiah dana yang
tertanam dalam total aset.
4. Rasio Profitabilitas
Merupakan rasio yang menggambarkan perusahaan dalam
menghasilkan laba.Rasio profitabilitas terdiri atas:
a. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Asset),
merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba
bersih.Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset.
b. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on equity),
merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
penggunaan ekuitas perusahaan dalam menciptakan laba
bersih.Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
25
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total ekuitas.
c. Margin Laba Kotor (gross profit margin), merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya
presentase laba kotor atas penjualan bersih.
d. Margin Laba Operasional (operating profi margin),
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya presentase laba operasional atas penjualan
bersih.
e. Margin Laba Bersih (net profit margin), merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur besarnya presentase
laba bersih atas penjualan bersih.
5. Rasio Penilaian
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengestimasi unsur
intrinsic perusahaan (nilai saham).Rasio ini terdiri atas:
a. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share),
merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan
manajemen perusahaan dalam memberikan keuntungan
bagi pemegang saham biasa.
b. Rasio Harga terhdapa Laba (price earnings ratio),
merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara
harga pasar per lembar saham dengan laba per lembar
saham.
c. Imbal Hasil Dividen (dividend yield), merupakan rasio
yang menunjukkan hasil perbandingan antara dividen
tunai per lembar saham dengan harga pasar per lembar
saham.
d. Rasio Pembayaran Dividen (dividend payout ratio),
merupakan rasio yang menunjukkan hasil perbandingan
26
antara dividen tunai per lembar saham dengan laba per
lembar saham.
e. Rasio Harga terhadap Nilai Buku (price to value ratio),
merupakan rasio yang menunjukkan hasil perbandingan
antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku
per lembar saham.
IV.6 Penelitian Terdahulu
Nenny Pebriani (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Efektivitas Manajemen Piutang Pada Perusahaan X”, penelitian ini bertujuan
melihat gambaran tentang pelaksanaan manajemen piutang pada perusahaan x,
mengindentifikasi faktor yang mempengaruhi besarnya piutang dan mengukur
keefektifan pengelolaan piutang.Pengolahan data dilakukan secara manual dan
komputerisasi adalah analisis 5C, analisis Horisontal, analisis vertikal, dan
analisis umur piutang.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan
bahwa pengelolaan piutang pada perusahaan x kurang baik.Ditandai oleh
beberapa rasio keuangna, dimana rasio aktifitas yang berada dibawah standar
yang telah ditetapkan.Adapun beberapa sarannya menambahkan penilaian
Capital pada analisis 5C dengan cara menghitung rasio keuangan calon
pelanggan yang akan diajak kerja sama.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Wawancara
Merupakan proses tanya jawab secara langsung bertatap muka dengan
narasumber untuk mengumpulkan informasi dan keterangan-keterangan
yang dibutuhkan.Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan
kepala bagian keuangan dealer PT Indomobil Nissan Datsun Siliwangi
dan karyawan bagian treasury..
2. Observasi
Merupakan proses pengamatan yang dilakukan demi mendapatkan
informasi dan gambaran tentang objek yang sedang diteliti.Penulis
melakukan observasi dengan mengamati kegiatan operasional sehari-hari
dari PT Indomobil Nissan Datsun Siliwangi baik.
3. Tinjauan Pustaka
Merupakan metode pengumpulan data dengan mencari referensi literatur
untuk membantu penulis memahami teori-teori dan teknik-teknik dalam
penelitian.Penulis menggunakan tinjauan pustaka untuk membantu
28
penulis tentang teori-teori dalam manajemen piutang dan analisis laporan
keuangan melalui buku.
29
bentuk laiinya dari data primer adalah wawancara dengan Finance
and Accounting Head dan karyawan treasury.
2. Data Sekunder
Data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah berupa laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-
buku sebagai teori, majalah dan lain sebagainya.Data yang
diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi.Sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data.Dalam penelitian ini data sekunder berasal dari buku-buku,
jurnal, literatur dari media cetak dan internet yang relevan dengan
masalah yang dibahas dan juga sebagai landasan teori penulis.
30
1) Rasio Likuiditas
Aktiva Lancar
Current Ratio: 𝑋 100% =
Hutang Lancar
...%
b. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas atau setara kas yang tersedia untuk
membayar utang jangka pendek.Berikut rumus yang digunakan untuk
menghitung rasio kas.
...%
2) Rasio Solvabilitas
31
Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya.Dalam rasio
solvabilitas terdapat beberapa rasio yang digunakan, yaitu:
Total Hutang
Debt to Asset Ratio = 𝑋 100 % = . . . %
Total Aktiva
Total Hutang
Debt to Equity Ratio: X 100% = . . . %
Total Ekuitas
Laba Operasi
Operating Income to Liabilitise Ratio: X 100%
Total Hutang
= ...%
3) Rasio Aktivitas
Penjualan Kredit
Receivable Turnover = = . . . kali
Piutang Rata − rata
33
Merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung rata-rata hari yang
diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas.Berikut adalah rumus
nya:
360
Average Collection Period = = . . . hari
Receivable Turnover
4) Rasio Profitabilitas
Laba Bersih
ROA atau ROI: 𝑋 100% = . . . %
Total Aktiva
34
Laba Bersih
ROE: 𝑋 100% = . . . %
Total Ekuitas
Laba Kotor
Gross Profit Margin ∶ × 100% = . . . %
Penjualan Bersih
laba bersih
Net Profit Margin: × 100% = . . . %
penjualan bersih
2. Analisis 5 C
Dalam menilai kelayakan dari suatu pelanggan, seorang manajer harus
mempertimbangkan berbagai faktor yang menentukkan besar kecilnya
kredit tersebut.Pada umumnya perusahaan akan mempertimbangkan 5 C
yaitu:
a. Character
Menunjukkan kemungkinan atau probabilitas dari langganan untuk
secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya.Faktor
ini adalah sangat penting, karena setiap transaksi kredit mengandung
kesanggupan untuk membayar.
35
b. Capacity
Pendapat subyektif mengenai kemampuan dari langganan.Ini diukur
dengan record diwaktu yang lalu, dilengkapi dengan observasi pada
pabrik atau took dari langganan.
c. Capital
Diukur oleh posisi finansiil perusahaan secara umum, dimana hal ini
ditunjukkan oleh analisa ratio finansiil, yang khususnya ditekankan
pada “tangible net worth” dari perusahaan.
d. Collateral
Dicerminkan oleh aktiva dari langganan yang diikatkan atau dijadikan
jaminan bagi keamanan kredit yang diberikan kepada langganan
tersebut.
e. Condition
Menunjukkan impact (pengaruh langsung) dari trend ekonomi pada
umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan atau perkembangan
khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang mungkin
mempunyai efek terhadap kemampuan langganan untuk kewajibannya.
36
III.4 Kerangka Berpikir
37
BAB IV
38
Wirawan dijual kepada Indomobil Group dan tahun 1989 PT Nayaka
Wirawan dibubarkan dan selanjutnya didirikan PT Indocitra Buana
pada 23 November 1989.pada tahun 1991, Indomobil memiliki
sebagian saham PT. Wahana Wirawan melalui PT. Indocitra Buana.
Pada 26 Agustus 1997 dengan tujuan untuk mengembangkan
bisnis retailer di Nissan Group, didirikanlah PT Indomobil Trada
Nasional atau disingkat dengan PT INTAN. Meskipun secara hukum
perusahaan tersebut telah didirikan semenjak tahun 1997, namun
karena kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia secara umum,
PT Indomobil Trada Nasional baru aktif beroperasi pada Januari
2000.
Pada tahun 2000, PT Indomobil Trada Nasional
mengkhususkan diri pada jenis usaha perdagangan kendaraan
bermotor baik New Cars maupun Used Cars, Accessories Shop,
maupun bengkel perwakilan Nissan. Kantor cabang yang dimiliki PT
Indomobil Trada Nasional yaitu Sunter, Halim (sebagai bengkel
perwakilan), MT Haryono (khusus untuk Showroom), Pondok Indah,
Pantai Indah Kapuk, dan Kebon Jeruk (Showroom mobil baru dan
bekas, accessories shop).
Selain menjual Produk Nissan, sejak tahun 2004 PT Indomobil
Trada Nasional juga kembali memasarkan produk Datsun di seluruh
wilayah Indonesia.Kemudian, sampai tahun 2015, PT Indomobil
Trada Nasional telah memiliki lebih dari 100 jaringan delaer resmi
Nissan dan Datsun di seluruh Indonesia yang memberikan pelayanan
penuh melalui penjualan kendaraan, service mobil, penjualan
sparepart, dan jasa body repair.
Indomobil Nissan Datsun Siliwangi berdiri pada tahun 2011
yang beralamatkan di Jalan Raya Siliwangi KM.9 Bojong Menteng,
Rawa Lumbu, Bekasi dan menjadikannya sebagai dealer Indomobil
39
Nissan Datsun pertama di wilayah Bekasi, Jawa Barat.Dealer ini
dimiliki dan dikelola langsung oleh PT Indomobil Trada
Nasional.Dealer Indomobil Nissan Datsun Siliwangi melayani
penjualan produk mobil Nissan dan Datsun serta memberikan
pelayanan purna jual untuk produk Nissan, Datsun serta Renault.Saat
ini, Dealer Indomobil Siliwangi di kepalai oleh Bapak Johannes yang
membawahi kepala keuangan, kepala penjualan, kepala bengkel,
HRGA(Human Resource and General Affair, dan CRO(Customer
Relation Officer).
Logo :
40
IV.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Misi
1. Menjual produk Nissan di Indonesia melalui seluruh cabang
dengan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan
Teknologi Informasi secara berkesinambungan.
3. Menumbuhkan semangat falsafah Profit dan Harmoni
41
IV.1.4 Struktur Organisasi
42
IV.1.5 Deskripsi Jabatan
43
e) Membuat laporan pembelian dan penjualan antar
cabang.
f) Membuat laporan hutang dagang pemasok.
2.2 Finance Officer
Finance Officer mempunyai tugas antara lain :
a) Mengecek saldo dan mutasi di bank.
b) Monitor dan mencatat penerimaan uang dari
customer.
c) Membuat laporan cash flow harian,mingguan dan
bulanan.
d) Melakukan pembayaran kepada pemasok.
e) Melakukan pembayaran pajak.
2.3 Sales Administration
Sales Administration mempunyai tugas antara lain :
a) Membuat data pelanggan dari sales.
b) Mengatur pembuatan STNK, buku BPKB setiap
pembelian mobil.
c) Melakukan pencatatan dan registrasi setiap pelanggan
para sales.
d) Menerima BPKB dari biro jasa dan menyimpannya di
brankas.
e) Menyerahkan BPKB, faktur polisi dan NIK ke leasing
atau bank.
f) Melakukan pengecekan terhadap klaim insentif sales.
2.4 Cashier
Kasir mempunyai tugas antara lain :
a) Melayani pembayaran dari customer.
b) Mencatat penerimaan pembayaran dari customer.
c) Mengarsipkan invoice sesuai dengan kas penjualan.
44
d) Mengontrol Petty Cash.
e) Menerima tagihan dari pihak internal atau eksternal.
3. Sales Head
Kepala sales mempunyai tugas antara lain :
a. Mengkoordinasi seluruh sales dalam rangka meningkatkan
penjualan.
b. Briefing Pagi.
c. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi sales.
d. Merencanakan strategi pemasaran dari dealer.
e. Mengembangkan kemampuan dari sales.
f. Membantu kacab mencapai target penjualan dari perusahaan.
g. Mengontrol Stock Unit di dealer.
3.1 Sales Executive
Sales Executive mempunyai tugas antara lain :
a) Melakukan penjualan unit mobil.
b) Membuat laporan penjualan setiap bulannya kepada sales
head.
c) Melayani pelanggan hingga delivery mobil.
d) Menjaga pameran di mall.
e) Melakukan follow up setelah ±3 hari mobil kendaraan
dikirimkan.
4. Workshop Head (Kepala Bagian Bengkel)
Kepala bengkel mempunyai tugas antara lain :
a. Mengontrol dan mengawasi semua kegiatan dalam bagian
service.
b. Mengkoordinasi semua bawahannya untuk pencapaian target
yang telah ditetapkan oleh kantor pusat.
c. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan Workshop terhadap
pelanggan.
45
d. Membina dan mengembangkan potensi karyawan Workshop.
e. Memonitor penyimpanan dan penjagaan kualitas tools dan parts
4.1 Part Administration
Part Administration mempunyai tugas antara lain :
a) Membuat invoice sparepart untuk diberikan kepada kasir.
b) Melakukan pencatatan setiap pembelian sparepart.
c) Mendistribusikan part ke teknisi,foreman atau pelanggan.
d) Penataan gudang part yang efisien dan bersih.
4.2 Nissan Technical Advisor
Nissan Technical Advisor mempunyai tugas:
a) Membantu teknisi dan SA dalam memecahkan masalah di
bengkel.
b) Mengatasi keluhan pelanggan dan teknisi.
c) Memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan personil bengkel.
d) Meningkatkan kualitas perbaikan.
4.3 Service Advisor
Service Advisor mempunyai tugas antara lain :
a) Melayani setiap keluhan pelanggan.
b) Melakukan pengecekan mobil pelanggan yang akan di
perbaiki.
c) Membuat surat perintah bengkel.
d) Memberikan estimasi biaya perbaikan dan perkiraan waktu
penyelesaian kendaraan.
e) Mendiagnosa masalah kendaraan dengan menggali
informasi dari pelanggan.
f) Memonitor kemajuan perbaikan kendaraan oleh teknisi.
46
g) Melakukan pengecekan kendaraan kembali seperti apakah
ada lecet setelah di perbaiki teknisi(minimal kondisi
kendaraan sama seperti saat masuk bengkel).
h) Memberikan nasehat atau saran kepada pelanggan.
i) Memberikan dan menjelaskan promo servis yang ada.
4.3.1 Foreman
Foreman mempunyai tugas antara lain :
a) Mengawasi langsung pekerjaan mekanik dan
memberikan petunjuk atas pekerjaan yang dilakukan
oleh mekanik.
b) Mendistribusikan pekerjaan secara merata kepada
mekanik.
c) Memeriksa unit sebelum dah sesudah service oleh
mekanik.
d) Memelihara dan menjaga peralatan.
e) Mempersiapkan kendaraan yang akan diperbaiki.
4.3.2 Teknisi
Teknisi mempunyai tugas antara lain:
a) Melakukan perbaikan kendaraan pelanggan.
b) Memberikan informasi pekerjaan tambahan.
c) Mengawasi teknisi PKL.
d) Melengkapi History Card.
e) Menjaga kebersihan kendaraan.
f) Menjaga Tools teknisi.
g) Mendiagnosa masalah kendaraan.
5. Human Resource dan General Affair
HRGA mempunyai tugas antara lain :
a. Menyediakan SDM yang dibutuhkan oleh dealer.
b. Mengontrol dan mengawasi kebutuhan administrasi dealer.
47
c. Mengontrol dan mengawasi pemeliharaan aset dealer.
d. Membantu proses administrasi perekrutan karyawan baru.
e. Melakukan monitoring terhadap data pribadi actual karyawan.
f. Mengirimkan bukti dokumen ke Pusat apabila terdapat
perubahan data karyawan seperti copy ijazah pendidikan, copy
akte nikah, copy KTP, copy Kartu keluarga atau bukti dokumen
lainnya.
5.1 Kurir
Kurir mempunyai tugas antara lain:
a) Mengirimkan invoice tagihan ke dealer lain.
b) Mengirimkan dan mengambil berkas ke dan dari Head
Office.
c) Melakukan setoran tunai uang kas ke bank.
5.2 Driver
Driver mempunyai tugas antara lain:
a) Mengambil mobil dari dealer lain.
b) Membantu sales dalam mengirim mobil ke pelanggan.
c) Mengambil Sparepart dari dealer lain.
5.3 Security
Security mempunyai tugas antara lain:
a) Menjaga keamanan dealer.
b) Menyambut pelanggan workshop atau showroom yang
datang ke dealer.
c) Memberikan map service booking kepada workshop.
d) Mencatat keluar masuk mobil di dealer,termasuk mobil
test car.
48
5.4 Office Boy
Office Boy memiliki tugas antara lain:
a) Menyapu dan mengepel sebelum dan sesudah pulang
kerja.
b) Menyiapkan makanan dan minuman pelanggan di ruang
tunggu.
c) Membantu HRGA untuk membeli perlengkapan dan
peralatan dealer.
6. Customer Relation Officer
Customer Relation Officer mempunyai tugas antara lain:
a. Menangani Keluhan customer.
b. Monitoring kebersihan dan kerapihan.
c. Mengelola data base customer.
d. Menjaga ketersediaan stok material promosi.
e. Follow up after delivery.
f. Follow up after Service.
g. Follow up BPKB khusus pelanggan yang membayar secara cash.
h. Menyiapkan delivery kit.
IV.1.6 Lokasi dan Layout Perusahaan
Lokasi Indomobil Nissan Datsun Siliwangi berada Jalan Raya
Siliwangi KM.9 Bojong Menteng Rawa Lumbu, Bekasi. Pemilihan
Lokasi dealer didasarkan pada letaknya yang cukup strategis dimana
berada di perbatasan Bekasi dan Bogor, sehingga memudahkan dalam
menjual produk dan menjalankan pelayanan after sales produk Nissan
dan Datsun.Dealer Indomobil Nissan Datsun Siliwangi terdiri dari 2
lantai dengan desain layout atau tata letak sebagai berikut:
49
Keterangan Layout:
1. Ruang Security
2. Parkir Customer Showroom
3. Parkir Customer Workshop
4. Showroom
5. Tangga
6. Ruang tunggu
7. Ruang Kepala Bengkel
8. Ruang Foreman dan NTA
9. Ruang Sparepart
10. Toilet
11. Ruang Kasir
12. Ruang tunggu Workshop
13. Ruang Kompresor
14. Ruang Part Warranty
15. Overhaul
16. Gudang Sparepart
17. Ruang Genset
18. Parkir mobil Baru dan teknisi
19. Ruang Cuci Mobil
20. Ruang Peralatan dan SST
21. Bengkel
50
Keterangan Layout:
1. Toilet
2. Ruang Pantry
3. Ruang Rapat
4. Ruang Kepala Cabang
5. Ruang FAD
6. Ruang HRGA
7. Ruang Server
8. Musholla
9. Ruang Sales
10. Musholla Teknisi
11. Ruang Istirahat Teknisi
12. Toilet Bengkel
13. Tangga
14. Gudang Dokumen
51
IV.2 Bidang Keuangan
Dalam hal ini penulis ini akan dilakukan pengolahan data terhadap
bidang keuangan.Adapun pengolahan data tersebut antara lain:
N Saldo
Deskripsi
o 2017 2018
1 Penjualan Mobil (dalam unit) 143 175
- NISSAN 78 135
- DATSUN 65 40
2 Unit Entry Workshop (dalam unit) 3936 4170
- General Rapair 3936 4170
3 Penjualan
33,336,643,000 46,083,000,000
Penjualan Unit
25,322,014,000 37,972,000,000
Penjualan Workshop
8,014,629,000 8,111,000,000
Retur Unit
797,014,000 2,923,000,000
Retur Workshop
24,948,000 8,000,000
Diskon Unit
1,549,000,000 482,000,000
Diskon Workshop
133,681,000 105,000,000
3 Penjualan Bersih
30,832,000,000 42,565,000,000
Unit
52
22,976,000,000 34,567,000,000
Workshop
7,856,000,000 7,998,000,000
4 HPP
22,231,000,000 33,571,000,000
- HPP Unit
17,875,000,000 29,094,000,000
- HPP Workshop
4,356,000,000 4,477,000,000
5 Laba (Rugi) Kotor
8,601,000,000 8,994,000,000
- Mobil
5,101,000,000 5,473,000,000
- Workshop
3,500,000,000 3,521,000,000
6 Beban operasi
4,176,500,000 4,483,000,000
Beban Variabel
471,000,000 628,000,000
-Beban Unit
342,000,000 456,000,000
-Beban Workshop
129,000,000 172,000,000
Biaya Tetap
3,705,500,000 3,855,000,000
- Beban Karyawan,Beban
Magang dan Outsourcing 2,453,000,000 2,534,000,000
- Iklan dan Promosi
485,500,000 524,000,000
- Pelayanan Purna Jual
3,000,000 -
- Sewa, Utilitas, Perbaikan
318,000,000 352,000,000
- Komunikasi dan IT
78,000,000 84,000,000
- Perjalanan Dinas & Transportasi
21,000,000 24,000,000
- Beban Operasional Lainnya
347,000,000 337,000,000
7 Laba Bersih Operasi
4,424,500,000 4,511,000,000
8 Pendapatan Operasional Lainnya
145,000,000 344,000,000
- Pend. Insentif Leasing
100,000,000 223,000,000
53
- Insentif dari ATPM
45,000,000 121,000,000
9 Pendapatan dan (Beban Lain-lain)
(17,000,000) (21,000,000)
10 Laba (Rugi) Sebelum Pajak
4,552,500,000 4,834,000,000
11 Pajak (25%)
1,138,125,000 1,208,500,000
12
Laba Bersih Setelah Pajak 3,414,375,000 3,625,500,000
Sumber : Data Diolah
Tabel IV.2 Laporan Neraca PT Indomobil Nissan Datsun Siliwangi 2016
SALDO
No Deskripsi
2016
Aktiva
1 Aset Lancar 12,810,733,900
Kas 55,000,000
Bank 322,300,000
Piutang Showroom 3,599,381,400
1.Piutang Dagang
a.End User 896,906,500
b.Afiliasi(JD) 1,545,786,900
2.Piutang Lain-lain
a.Afiliasi(ITN) 1,156,688,000
Piutang Workshop 200,110,500
1.Piutang Dagang
a.End User 98,009,000
b.Afiliasi(JD) 26,778,800
2.Piutang Lain-lain
a.Afiliasi(ITN) 75,322,700
Pendapatan yang masih akan diterima 539,000,000
Persediaan - Bersih 8,869,865,000
Persediaan Unit 8,091,000,000
Persediaan Spare part 362,010,000
Persediaan Oli 106,200,000
Persediaan Aksesori 310,655,000
Pajak dibayar dimuka -
54
Uang muka 48,080,000
Biaya dibayar dimuka 176,997,000
2 Aset Tetap 39,580,000,000
Aset tetap - Nilai Buku 15,748,711,000
Aset Tetap - Harga Perolehan 19,790,000,000
Aset Tetap - Akumulasi Penyusutan 4,041,289,000
Total Aktiva 52,390,733,900
Passiva
3 Liabilitas Jangka Pendek 4,859,526,000
Utang dagang 4,645,447,000
a.Utang Showroom 4,489,840,000
b.Utang Workshop 155,607,000
Utang pajak 10,000,000
Biaya yang masih harus dibayar 204,079,000
4 Liabilitas Jangka Panjang 51,200,000
Pinjaman Jk Panjang - Bank -
Pinjaman Jk Panjang - Non Bank -
Pinjaman Jk Panjang - Obligasi -
Pendapatan diterima dimuka 51,200,000
Total Liabilitas Jk Pendek dan Jk Panjang 4,910,726,000
5 Ekuitas 23,648,718,900
Modal 21,305,788,900
Saldo Defisit (Laba) 2,342,930,000
Total Passiva 28,559,444,900
Sumber : Data Diolah
SALDO
No Deskripsi
2017 2018
Aktiva
1 Aset Lancar 9,131,808,470 10,734,834,300
Kas 89,000,000 82,000,000
Bank 428,000,000 465,000,000
Piutang Showroom 3,038,000,000 5,358,000,000
1.Piutang Dagang
a.End User 792,682,600 1,465,942,500
55
b.Afiliasi(JD) 1,003,178,200 1,576,207,000
2.Piutang Lain-lain
a.Afiliasi(ITN) 1,242,139,200 2,315,850,500
Piutang Workshop 134,708,470 201,386,300
1.Piutang Dagang
a.End User 63,907,000 122,904,000
b.Afiliasi(JD) 28,789,570 34,078,400
2.Piutang Lain-lain
a.Afiliasi(ITN) 42,011,900 44,403,900
Pendapatan yang masih akan diterima 539,000,000 488,000,000
Persediaan - Bersih 4,696,000,000 4,452,000,000
Persediaan Unit 4,210,000,000 3,979,120,000
Persediaan Spare part 211,000,000 203,000,000
Persediaan Oli 68,000,000 60,000,000
Persediaan Aksesori 207,000,000 209,880,000
Pajak dibayar dimuka - 73,000,000
Uang muka 78,100,000 90,150,000
Biaya dibayar dimuka 129,000,000 202,300,000
2 Aset Tetap 15,193,000,000 14,500,000,000
Aset tetap - Nilai Buku 15,193,000,000 14,500,000,000
Aset Tetap - Harga Perolehan 19,667,000,000 19,276,000,000
Aset Tetap - Akumulasi Penyusutan 4,474,000,000 4,776,000,000
Total Aktiva 24,324,808,470 25,234,834,300
Passiva
3 Liabilitas Jangka Pendek 2,703,000,000 2,561,000,000
Utang dagang 2,501,000,000 2,440,000,000
a.Utang Showroom 2,454,977,000 2,400,542,000
b.Utang Workshop 46,023,000 39,458,000
Utang pajak 10,000,000 12,000,000
Biaya yang masih harus dibayar 192,000,000 109,000,000
4 Liabilitas Jangka Panjang 40,000,000 48,000,000
Pinjaman Jk Panjang - Bank - -
Pinjaman Jk Panjang - Non Bank - -
Pinjaman Jk Panjang - Obligasi - -
Pendapatan diterima dimuka 40,000,000 48,000,000
Total Liabilitas Jk Pendek dan Jk Panjang 2,743,000,000 2,609,000,000
56
5 Ekuitas 21,581,808,470 22,625,834,300
Modal 17,072,000,000 16,210,000,000
Saldo Defisit (Laba) 4,509,808,470 6,415,834,300
Total Passiva 24,324,808,470 25,234,834,300
Sumber : Data Diolah
Perhitungan Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yang digunakan yaitu receivable turnover dan average
collection period.Data yang digunakan ialah penjualan kredit dan piutang rata-
rata.Piutang rata-rata didapatkan dengan cara menambahkan piutang awal
tahun dengan piutang akhir tahun, lalu hasil nya dibagi 2 maka akan
didapatkan piutang rata-rata.Berikut adalah rangkumannya:
Tabel IV.4 Keadaan Penjualan Kredit dan Piutang Siliwangi 2017-2018
Keterangan 2017 2018
5,987,331,770 8,732,094,770
Piutang Rata-Rata = 2,993,665,885 =4,366,047,385
𝟐 𝟐
: 11,1x
46,083,000,000
- Receivable Turnover 2018 : 4.366.047.385
: 10,5x
57
360
b. Average Collection Period : 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟
360
- Average Collection Period 2017 : 11,1
: 32 hari
360
- Average Collection Period 2018 : 10,5
: 34 hari
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
a. Net Profit Margin : 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
3.414.375.000
- Net Profit Margin 2017: 𝑥 100%
30.832.000.000
: 11%
3.625.500.000
- Net Profit Margin 2018: 42.565.000.000
𝑥 100%
58
: 8,5%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
b. Rate of Return on Investment : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100%
3.414.375.000
- Rate of Return on Investement 2017: 24.324.808.000 𝑥 100%
: 14%
3.625.500.000
- Rate of Return on Investement 2018: 25.234.834.000 𝑥 100%
: 14,4%
N Saldo
Deskripsi
o 2017 2018
1 Penjualan Mobil (dalam unit) 173 103
- NISSAN 98 73
- DATSUN 75 30
2 Unit Entry Workshop (dalam unit) 3841 3768
- General Rapair 3841 3768
3 Penjualan
59
40,346,571,600 29,786,960,000
Penjualan Unit
31,782,768,000 20,919,560,000
Penjualan Workshop
8,563,803,600 8,867,400,000
Retur Unit
357,868,000 581,290,000
Retur Workshop
33,125,600 2,200,000
Diskon Unit
1,768,900,000 981,270,000
Diskon Workshop
107,678,000 91,200,000
3 Penjualan Bersih
38,079,000,000 28,131,000,000
Unit
29,656,000,000 19,357,000,000
Workshop
8,423,000,000 8,774,000,000
4 HPP
29,330,001,000 19,820,000,000
- HPP Unit
24,878,000,000 14,834,000,000
- HPP Workshop
4,452,001,000 4,986,000,000
5 Laba (Rugi) Kotor
8,748,999,000 8,311,000,000
- Mobil
4,778,000,000 4,523,000,000
- Workshop
3,970,999,000 3,788,000,000
6 Beban operasi
4,167,100,000 4,238,734,000
Beban Variabel
604,200,000 464,000,000
-Beban Unit
432,200,000 364,000,000
-Beban Workshop
172,000,000 100,000,000
Biaya Tetap
3,562,900,000 3,774,734,000
- Beban Karyawan,Beban
Magang dan Outsourcing 2,432,000,000 2,636,690,000
- Iklan dan Promosi
491,900,000 556,244,000
60
- Pelayanan Purna Jual - -
- Sewa, Utilitas, Perbaikan
328,000,000 348,000,000
- Komunikasi dan IT
81,000,000 84,000,000
- Perjalanan Dinas & Transportasi
19,000,000 29,800,000
- Beban Operasional Lainnya
211,000,000 120,000,000
7 Laba Bersih Operasi
4,581,899,000 4,072,266,000
8 Pendapatan Operasional Lainnya
575,000,000 262,000,000
- Pend. Insentif Leasing
430,000,000 173,000,000
- Insentif dari ATPM
145,000,000 89,000,000
9 Pendapatan dan (Beban Lain-lain)
(3,000,000) (11,000,000)
10 Laba (Rugi) Sebelum Pajak
5,153,899,000 4,323,266,000
11 Pajak (25%)
1,288,474,750 1,080,816,500
12
Laba Bersih Setelah Pajak 3,865,424,250 3,242,449,500
Sumber : Data Diolah
Tabel IV.6 Laporan Neraca PT Indomobil Nissan Datsun Harapan Indah 2017-2018
SALDO
No Deskripsi
2017 2018
Aktiva
1 Aset Lancar 13,765,068,000 11,529,734,300
Kas 57,000,000 50,000,000
Bank 357,899,000 489,548,000
Piutang Showroom 3,269,470,000 2,643,757,000
1.Piutang Dagang
a.End User 1,092,682,000 899,898,000
b.Afiliasi(JD) 1,148,989,000 587,099,000
2.Piutang Lain-lain
a.Afiliasi(ITN) 1,027,799,000 1,156,760,000
Piutang Workshop 241,399,000 325,429,300
61
1.Piutang Dagang
a.End User 85,498,100 132,129,000
b.Afiliasi(JD) 67,903,300 121,200,100
2.Piutang Lain-lain
a.Afiliasi(ITN) 87,997,600 72,100,200
Pendapatan yang masih akan diterima 594,000,000 605,000,000
Persediaan - Bersih 9,046,300,000 7,050,000,000
Pajak dibayar dimuka - -
Uang muka 20,000,000 85,000,000
Biaya dibayar dimuka 179,000,000 281,000,000
2 Aset Tetap 23,477,000,000 22,728,200,000
Aset tetap - Nilai Buku 23,477,000,000 22,728,200,000
Aset properti investasi - Nilai Buku - -
Aset tidak berwujud - Bersih - -
Aset pajak tangguhan - -
Aset lain-lain - -
Total Aktiva 37,242,068,000 34,257,934,300
Passiva
3 Liabilitas Jangka Pendek 5,812,291,800 5,830,029,000
Utang dagang 5,584,079,800 5,718,909,000
a.Utang Showroom 5,454,977,000 5,588,999,000
b.Utang Workshop 129,102,800 129,910,000
Utang pajak 10,000,000 13,000,000
Biaya yang masih harus dibayar 218,212,000 98,120,000
Pinjaman Jk Pendek - Bank - -
Pinjaman Jk Pendek - Non Bank - -
Pinjaman Jk Pendek - Obligasi - -
4 Liabilitas Jangka Panjang 194,000,000 48,000,000
Pinjaman Jk Panjang - Bank - -
Pinjaman Jk Panjang - Non Bank - -
Pinjaman Jk Panjang - Obligasi - -
Pendapatan diterima dimuka 194,000,000 48,000,000
Total Liabilitas Jk Pendek dan Jk Panjang 6,006,291,800 5,878,029,000
5 Ekuitas 31,235,776,200 28,379,905,300
Modal 26,088,220,100 23,139,439,100
Saldo Defisit (Laba) 5,147,556,100 5,240,466,200
62
Total Passiva 37,242,068,000 34,257,934,300
Sumber : Data Diolah
: 236%
11.529.734.300
- Current Ratio 2018 : 𝑥 100%
5.830.029.000
: 197%
: 7,1%
63
539.548.000
- Cash Ratio 2018 : 𝑥 100%
5.830.029.000
: 9,25%
64
: 23%
8.311.000.000
- Gross Profit Margin 2018 : 𝑥 100%
28.131.000.000
: 29,5%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
b. Net Profit Margin : 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
3.865.424.250
- Net Profit Margin 2017 : 𝑥 100%
38.079.000.000
: 10,2%
3.242.449.500
- Net Profit Margin 2018 : 28.131.000.000 𝑥 100%
: 11,5%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
c. Rate of Return on Investment 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100%
3.865.424.250
- Rate of Return on Investment 2017 : 𝑥 100%
37.242.068.000
: 10,4%
3.242.449.500
- Rate of Return of Investment 2018 : 𝑥 100%
34.257.934.300
: 9,4%
65
laba rugi dan neraca yaitu total aktiva, total hutang jangka panjang, total
hutang (jangka panjang+jangka pendek), total ekuitas, dan laba operasi.Total
Aktiva pada tahun 2017 dan 2018 masing-masing sebesar 37.242.068.000
(AL = 13.765.068.000 dan AT = 23.477.000.000) dan 34.257.934.300 (AL =
11.529.734.300 dan AT = 22.278.200.000).Lalu total hutang jangka panjang
tahun 2017 sebesar 194.000.000 dan tahun 2018 sebesar 48.000.000, dimana
angka tersebut berasal dari pendapatan diterima dimuka.Sementara total
hutang pada tahun 2017 berjumlah 6.006.291.800 (hutang jk pendek =
5.812.291.800 dan hutang jk panjang = 194.000.000) dan tahun 2018 sebesar
5.878.029.000 (hutang jk pendek = 5.830.029.000 dan hutang jk panjang =
48.000.000).Kemudian laba operasi pada tahun 2017 sebesar 4.581.899.000
dan tahun 2018 sebesar 4.072.266.000.
1. Rasio Solvabilitas
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
a. Debt to Asset Ratio: 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
6.006.291.800
- Debt to Asset Ratio 2017 : 𝑥 100%
37.242.068.000
: 16%
5.878.029.000
- Debt to Asset Ratio 2018 : 𝑥 100%
34.257.934.300
: 17%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
b. Debt to Equity Ratio : 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
6.006.291.000
- Debt to Equity Ratio 2017 : 𝑥 100%
31.235.776.200
: 19,2%
5.878.029.000
- Debt to Equity Ratio 2018 : 𝑥 100%
28.379.905.300
: 20,7%
66
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
c. Long Term Debt to Equity Ratio: 𝑥 100%
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
194.000.000
- Long Term Debt to Equity Ratio 2017 : 𝑥 100%
21.235.776.200
: 0,9%
48.000.000
- Long Term Debt to Equity Ratio 2018 : 𝑥 100%
28.379.905.300
: 0,17%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
d. Operating Income to Liabilities : 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
4.581.899.000
- Operating Income to Liabilities 2017: 6.006.291.000 𝑥 100%
: 76,3%
4.072.266.00
- Operating Income to Liabilities 2018: 𝑥 100%
5.878.029.000
: 69,3%
Lama
Dealer
N Transaksi Tungga
Nama Dealer Transaksi Nungg
o. Nunggak kan
ak
(Bulan)
PT Indomobil Trada Nasional -
-
1 Bintaro 6 - -
67
PT Indomobil Trada Nasional -
-
2 Bogor 8 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Bogor Yasmin 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
1
4 Cikarang 6 1 1
PT Indomobil Trada Nasional -
-
5 Cinere 8 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
-
6 Depok 6 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
7 Gading Serpong 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
8 GSO 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
9 Harapan Indah 8 1 1
PT Indomobil Trada Nasional -
-
10 Karawang 6 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
11 Kebon Jeruk 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
12 Kelapa Gading 5 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
13 MT Haryono 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
14 Pantai Indah Kapuk 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
1
15 Pluit 4 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
16 Pondok Indah 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
17 Raden Inten 6 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
-
18 Serang 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
-
19 Slipi 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
-
20 Sunter 3 - -
PT Indosentosa Trada –
-
21 Fatmawati 2 - -
PT Indosentosa Trada – Puri
-
22 Nissan 3 - -
68
PT Indosentosa Trada –
-
23 Soekarno Hatta 1 - -
PT United Indo Surabaya -
-
24 Jemursari 4 - -
PT United Indo Surabaya -
-
25 Kediri 2 - -
PT Wahana Delta Prima
-
26 Banjarmasin 1 - -
PT Wahana Indo Trada -
-
27 JATAKE 1 - -
PT Wahana Indo Trada -
-
28 Pulogadung 1 - -
PT Wahana Investasindo
-
29 Salatiga 1 - -
30 PT Wahana Jaya Indah Jambi 1 - - -
31 PT Wahana Lestari Balikpapan 2 - - -
PT Wahana Megahputra
1
32 Makasar - Latimojong 1 1 1
33 PT Wahana Persada Jakarta 5 - - -
34 PT Wahana Persada Lampung 1 1 1 1
PT Wahana Prima Trada
-
35 Tanggerang 1 - -
PT Wahana Rejeki Mobilindo
-
36 Cirebon - Kuningan 2 - -
PT Wahana Rejeki Mobilindo
-
37 Cirebon - Pekalongan 1 - -
PT Wahana Rejeki Mobilindo
-
38 Cirebon - Tegal 1 - -
39 PT Wahana Senjaya Jakarta 3 - - -
PT Wahana Sugi Terra –
1
40 Sukabumi 1 1 3
PT Wahana Sumber Baru
-
41 Yogya - Yogyakarta 1 - -
PT Wahana Sumber Mobil
-
42 Yogya 1 - -
PT Wahana Sumber Trada
-
43 Tangerang 4 - -
PT Wahana Sun Hutama
-
44 Bandung 2 - -
PT Wahana Sun Solo -
1
45 Solobaru 5 1 1
69
PT Wahana Trans Lestari
-
46 Medan – Adam Malik 1 - -
47 PT Wahana Wirawan - Cimahi 2 1 2 1
PT Wahana Wirawan -
-
48 Denpasar 3 - -
PT Wahana Wirawan – Malang
-
49 Datsun 1 - -
PT Wahana Wirawan -
-
50 Purwakarta 5 - -
PT Wahana Wirawan -
-
51 Sukamaju 5 - -
PT Wahana Wirawan -
-
52 Surabaya 2 - -
PT Wahana Wirawan – TB
-
53 Simatupang 3 - -
PT Wahana Wirawan Manado -
-
54 Martadinata 1 - -
PT Wahana Wirawan Riau-
-
55 Pekanbaru 1 - -
Total 163 9 12 9
Sumber : Data Diolah
Tabel IV.8 Riwayat Transaksi Pelanggan Showroom 2018
Lama
Dealer
N Transaksi Tungg
Nama Dealer Transaksi Nungg
o. Nunggak akan
ak
(Bulan)
PT Indomobil Trada Nasional –
-
1 Bintaro 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
2 Bogor 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Bogor Yasmin 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional
-
4 – Bogor Cikarang 6 -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
5 Cinere 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
6 Depok 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
7 Gading Serpong 2 - -
8 PT Indomobil Trada Nasional – 2 - - -
70
GSO
PT Indomobil Trada Nasional –
1
9 Harapan Indah 6 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
1
10 Karawang 3 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
11 Kebon Jeruk 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
12 Kelapa Gading 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
13 MT Haryono 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
14 Pantai Indah Kapuk 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
15 Pluit 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
16 Pondok Indah 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
17 Pusat 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
18 Raden Inten 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
19 Serang 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
20 Sunter 3 - -
21 PT Indomobil Wahana Trada 1 - - -
PT Indosentosa Trada –
1
22 Fatmawati 2 1 2
PT Indosentosa Trada – Puri
1
23 Nissan 2 1 1
PT Indosentosa Trada –
1
24 Soekarno Hatta 3 1 1
PT United Indo Surabaya -
1
25 Jemursari 2 1 1
PT United Indo Surabaya -
1
26 Sidoarjo 1 1 1
PT Wahana Indo Trada -
1
27 JATAKE 2 1 1
PT Wahana Indo Trada -
-
28 Pulogadung 1 - -
PT Wahana Inti Nusa Pontianak
-
29 - Palangkaraya 1 - -
71
30 PT Wahana Persada Jakarta 1 - - -
PT Wahana Prima Trada
-
31 Tangerang 4 - -
PT Wahana Rejeki Mobilindo
1
32 Cirebon - Kedawung 1 1 1
PT Wahana Sugi Terra –
1
33 Bandung Pajajaran 1 1 1
PT Wahana Sun Hutama
1
34 Bandung 3 3 1
PT Wahana Sun Solo -
1
35 Solobaru 1 1 1
36 PT Wahana Wirawan - Cimahi 4 1 1 1
PT Wahana Wirawan -
1
37 Denpasar 1 1 3
PT Wahana Wirawan – Mangga
-
38 Dua 1 - -
PT Wahana Wirawan -
1
39 Purwakarta 3 1 2
40 PT Wahana Wirawan - Pusat 3 1 1 1
PT Wahana Wirawan
-
41 Palembang- Palembang 1 - -
PT Wahana Wirawan Riau-
-
42 Pekanbaru 1 - -
Total 92 18 20 16
Sumber : Data Diolah
Tabel IV.9 Riwayat Transaksi Pelanggan Workshop 2017
Lama
Dealer
N Transaksi Tungg
Nama Dealer Transaksi Nungg
o. Nunggak akan
ak
(Bulan)
PT Indomobil Trada Nasional –
-
1 Bintaro 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
2 Bogor 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Bogor Yasmin 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
4 Cikarang 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
5 Cinere 1 - -
72
PT Indomobil Trada Nasional –
-
6 Depok 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
7 Gading Serpong 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
8 GSO 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
9 Halim 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
10 Harapan Indah 1 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
11 Karawang 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
12 Kebon Jeruk 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
13 Kelapa Gading 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
14 MT Haryono 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
15 Pantai Indah Kapuk 4 2 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
16 Pluit 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
17 Pondok Indah 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
18 Pos Pengumben 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
19 Pusat 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
20 Raden Inten 2 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
21 Serang 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
22 Slipi 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
23 Sunter 3 - -
24 PT Indomobil Wahana Trada 6 1 1 1
PT Indosentosa Trada –
-
25 Fatmawati 1 - -
PT Indosentosa Trada – Puri
-
26 Nissan 1 - -
27 PT Indosentosa Trada – 3 - - -
73
Soekarno Hatta
PT United Indo Surabaya -
-
28 Jemursari 2 - -
PT United Indo Surabaya -
-
29 Kediri 2 - -
PT Wahana Indo Trada -
-
30 JATAKE 2 - -
PT Wahana Indo Trada -
-
31 Pulogadung 2 - -
PT Wahana Investasindo
1
32 Salatiga 1 1 1
33 PT Wahana Jaya Indah Jambi 1 - - -
34 PT Wahana Persada Jakarta 2 - - -
35 PT Wahana Persada Lampung 2 - - -
PT Wahana Prima Trada
-
36 Tangerang 1 - -
37 PT Wahana Senjaya Jakarta 2 1 1 1
38 PT Wahana Sugi Terra – Pusat 1 - - -
PT Wahana Sugi Terra –
-
39 Sukabumi 1 - -
PT Wahana Sumber Mobil
-
40 Yogya 1 - -
PT Wahana Sumber Trada
-
41 Tangerang 1 - -
PT Wahana Sun Hutama
-
42 Bandung 1 - -
PT Wahana Wirawan -
-
43 Denpasar 1 - -
PT Wahana Wirawan -
-
44 Purwakarta 1 - -
45 PT Wahana Wirawan - Roxy 1 - - -
PT Wahana Wirawan -
-
46 Sukamaju 1 - -
PT Wahana Wirawan -
-
47 Surabaya 1 - -
PT Wahana Wirawan – TB
1
48 Simatupang 2 1 1
PT Wahana Wirawan Riau-
-
49 Pekanbaru 1 - -
Total 95 8 7 7
Sumber : Data Diolah
74
Tabel IV.10 Riwayat Transaksi Pelanggan Workshop 2018
Lama
Dealer
N Transaksi Tungga
Nama Dealer Transaksi Nungg
o. Nunggak kan
ak
(Bulan)
PT Indobuana Autoraya -
- - -
1 Pulogadung 1
PT Indomobil Trada Nasional –
1
2 Bintaro 3 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Bogor 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
4 Bogor Yasmin 4 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
5 Cikarang 4 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
6 Cinere 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
7 Daan Mogot 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
8 Depok 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
9 Gading Serpong 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
10 GSO 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
11 Halim 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
12 Harapan Indah 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
13 Karawang 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
14 Kebon Jeruk 3 2 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
15 Kelapa Gading 4 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
16 MT Haryono 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
17 Pluit 4 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
1
18 Pondok Indah 3 1 1
75
PT Indomobil Trada Nasional –
-
19 Pos Pengumben 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
20 Pusat 2 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
21 Raden Inten 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
22 Slipi 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
23 Sunter 3 - -
24 PT Indomobil Wahana Trada 8 - - -
PT Indosentosa Trada –
1
25 Fatmawati 1 1 1
PT Indosentosa Trada – Puri
-
26 Nissan 1 - -
PT Indosentosa Trada –
1
27 Soekarno Hatta 1 1 1
PT United Indo Surabaya -
1
28 Jemursari 1 1 3
PT Wahana Indo Trada -
1
29 JATAKE 1 1 1
PT Wahana Indo Trada – Nusa
-
30 Dua 1 - -
PT Wahana Indo Trada -
1
31 Pulogadung 3 2 2 dan 5
PT Wahana Inti Nusa
-
32 Pontianak - Palangkaraya 2 - -
33 PT Wahana Lestari Balikpapan 1 - - -
34 PT Wahana Persada Jakarta 5 1 1 1
35 PT Wahana Persada Lampung 1 - - -
PT Wahana Prima Trada
1
36 Tangerang 2 1 1
PT Wahana Rejeki Mobilindo
-
37 Cirebon - Pekalongan 1 - -
38 PT Wahana Senjaya Jakarta 3 1 1 1
PT Wahana Sugi Terra –
1
39 Bandung Pajajaran 1 1 1
PT Wahana Sumber Trada
-
40 Tangerang 1 - -
PT Wahana Sun Hutama
1
41 Bandung 2 1 1
76
PT Wahana Sun Solo -
-
42 Solobaru 2 - -
PT Wahana Wirawan -
-
43 Purwakarta 1 - -
PT Wahana Wirawan -
-
44 Surabaya 1 - -
PT Wahana Wirawan
-
45 Palembang- Palembang 1 - -
Total 100 17 23 15
Sumber : Data Diolah
2. Capacity
Pendapat subyektif mengenai kemampuan dari langganan. Ini diukur
dari data di waktu yang lalu.Berdasarkan dealer yang menunggak
pembayarannya,sebagai berikut:
Tabel IV.11 Nama Dealer yang menunggak piutang Showroom 2017-2018
Transaksi Nunggak
No. Nama Dealer
2017 2018
1 PT Indomobil Trada Nasional - Cikarang 1 -
2 PT Indomobil Trada Nasional – Harapan Indah 1 -
3 PT Indomobil Trada Nasional – Kelapa Gading 1 -
4 PT Indomobil Trada Nasional - Pluit 1 -
5 PT Wahana Megahputra Makasar - Latimojong 1 -
6 PT Wahana Persada Lampung 1 -
7 PT Wahana Sugi Terra – Sukabumi 1 -
8 PT Wahana Sun Solo - Solobaru 1 -
9 PT Wahana Wirawan - Cimahi 1 -
10 PT Indomobil Trada Nasional – Harapan Indah - 1
11 PT Indomobil Trada Nasional – Karawang - 1
12 PT Indosentosa Trada – Fatmawati - 1
13 PT Indosentosa Trada – Puri Nissan - 1
14 PT Indosentosa Trada – Soekarno Hatta - 1
15 PT United Indo Surabaya - Jemursari - 1
16 PT United Indo Surabaya - Sidoarjo - 1
17 PT Wahana Indo Trada - JATAKE - 1
18 PT Wahana Rejeki Mobilindo Cirebon - Kedawung - 1
77
19 PT Wahana Sugi Terra – Bandung Pajajaran - 1
20 PT Wahana Sun Hutama Bandung - 3
21 PT Wahana Sun Solo - Solobaru - 1
22 PT Wahana Wirawan - Cimahi - 1
23 PT Wahana Wirawan - Denpasar - 1
24 PT Wahana Wirawan - Purwakarta - 1
25 PT Wahana Wirawan - Pusat - 1
Total 9 18
Sumber : Data Diolah
Tabel IV.12 Nama Dealer yang menunggak piutang Workshop 2017-2018
Transaksi Nunggak
No. Nama Dealer
2017 2018
1 PT Indomobil Trada Nasional – Harapan Indah 1 -
2 PT Indomobil Trada Nasional – Pantai Indah Kapuk 2 -
3 PT Indomobil Trada Nasional – Raden Inten 1 -
4 PT Indomobil Wahana Trada 1 -
5 PT Wahana Investasindo Salatiga 1 -
6 PT Wahana Senjaya Jakarta 1 -
7 PT Wahana Wirawan – TB Simatupang 1 -
8 PT Indomobil Trada Nasional – Bintaro - 1
9 PT Indomobil Trada Nasional – Kebon Jeruk - 2
10 PT Indomobil Trada Nasional – Pluit - 1
11 PT Indomobil Trada Nasional – Pondok Indah - 1
12 PT Indomobil Trada Nasional – Pusat - 1
13 PT Indosentosa Trada – Fatmawati - 1
14 PT Indosentosa Trada – Soekarno Hatta - 1
15 PT United Indo Surabaya - Jemursari - 1
16 PT Wahana Indo Trada - JATAKE - 1
17 PT Wahana Indo Trada - Pulogadung - 2
18 PT Wahana Persada Jakarta - 1
19 PT Wahana Prima Trada Tangerang - 1
20 PT Wahana Senjaya Jakarta - 1
21 PT Wahana Sugi Terra – Bandung Pajajaran - 1
22 PT Wahana Sun Hutama Bandung - 1
Total 8 17
Sumber : Data Diolah
78
3. Capital
Posisi keuangan dari sub dealer ITN Harapan Indah ditunjukkan
pada hasil perhitungan rasio likuiditas dan profitabilitas sebelumnya
dan dapat dirangkum sebagai berikut:
Tabel IV.13 Rasio Likuiditas dan Profitabilitas ITN Harapan Indah
2017-2018
Keterangan Tahun Selisih
2017 2018
Rasio Likuiditas
Rasio Lancar 236% 197% -39%
Rasio Kas 7,1% 9,25% +2,15%
Rasio Profitabilitas
Gross Profit Margin 23% 29,5% +6,5%
Net Profit Margin 10,2% 11,5% +1,3%
ROI 10,4% 9,4% -1%
Sumber : Data Diolah
4. Collateral
Aktiva dari sub dealer ITN Harapan Indah yang dijadikan jaminan
atas kredit yang diberikan ITN Siliwangi yang ditunjukkan pada
perhitungan rasio solvabilitas sebelumnya dan dapat dirangkum
sebagai berikut:
Tabel IV.14 Rasio Solvabilitas ITN Harapan Indah 2017-2018
Keterangan Tahun Selisih
2017 2018
Rasio Solvabilitas
Debt to Asset 16% 17% +1%
Debt to Equity 19,2% 20,7% +1,5%
Long Term Debt to 0,9% 0,17% -0,73%
Equity Ratio
Operating Income to 76,3% 69,3% -7%
Liabilities
Sumber : Data Diolah
5. Condition
79
Pengaruh dari trend ekonomi terhadap dealer ditunjukkan oleh
adanya data penjualan mobil Nissan Livina dengan mobil Mitsubishi
Expander dan Wuling Confero.
Tahun
2017 2018
Bulan
Merek dan Tipe Merek dan Tipe
Nissan Wuling Mitsubishi Nissan Wuling Mitsubishi
Livina Confero Xpander Livina Confero Expander
- -
Jan 631 320 555 7,079
- -
Feb 943 512 565 7,400
- -
Mar 915 721 931 7,493
- -
Apr 297 271 782 7,097
- -
May 590 56 1,279 7,601
- -
Jun 494 102 966 3,276
31 -
Jul 699 73 788 7,570
790 -
Aug 415 22 1,245 6,923
1,391
Sept 570 1,094 51 936 6,276
903
Oct 110 2,351 62 891 5,408
803
Nov 197 4,882 89 1,087 5,094
1,040
Dec 343 4,741 158 1,729 3,856
Total 6,204 4,958 13,068 2,437 11,754 75,073
Sumber : Gaikindo
80
BAB V
81
Tabel V.1 Keadaan Penjualan Kredit dan Piutang 2017-2018
Keterangan 2017 2018
5,987,331,770 8,732,094,770
Piutang Rata-Rata = 2,993,665,885 =4,366,047,385
𝟐 𝟐
: 11,1x
46,083,000,000
- Receivable Turnover 2018 : 4.366.047.385
: 10,5x
Tahun
Rasio Aktivitas
2017 2018
Receivable Turnover 11,1x 10,5x
Sumber : Data Diolah
82
Receivable Turnover
11.2
11
10.8
Kali
10.6
10.4
10.2
2017 2018
Receivable Turnover
360
- Average Collection Period 2017 : 11,1
: 32 hari
83
360
- Average Collection Period 2018 : 10,5
: 34 hari
Tahun
Rasio Aktivitas
2017 2018
Average Collection period 32 hari 34 hari
Sumber : Data Diolah
33
32.5
32
31.5
31
2017 2018
Average Collection Periode
84
V.1.2 Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas untuk mengukur kemampuan dealer ITN
Siliwangi memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri.Rasio Profitabilitas yang digunakan ialah
net profit margin dan rate of return on investment.
1. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) menunjukkan
besarnya presentase laba bersih terhadap penjualan bersih.Angka ini
kemampuan penjualan bersih dalam menghasilkan laba bersih.Data
yang dipakai antara lain: penjualan bersih tahun 2017 dan 2018
masing-masing berjumlah 30.832.000.000 (Unit = 22.976.000.000
dan Workshop = 7.856.000.000) dan 42.565.000.000 (Unit =
34.567.000.000 dan Workshop = 7.998.000.000).Selain itu, data
terakhir yang dipakai adalah laba bersih periode 2017 dan 2018
sebesar 3.414.375.000 dan 3.625.500.000.Kemudian masukkan ke
dalam rumus NPM sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
c. Net Profit Margin : 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
3.414.375.000
- Net Profit Margin 2017: 𝑥 100%
30.832.000.000
: 11%
3.625.500.000
- Net Profit Margin 2018: 𝑥 100%
42.565.000.000
: 8,5%
Berdasarkan perhitungan net profit margin sebelumnya maka
dapat kita rangkum sebagai berikut:
Tabel V.4 Net Profit Margin ITN Siliwangi 2017-2018
Tahun
Rasio Profitabilitas
2017 2018
Net Profit Margin 11% 8,5%
Sumber : Data Diolah
85
Net Profit Margin
12
10
Presentase
8
0
2017 2018
Net Profit Margin
86
3.625.500.000.Kemudian kita masukkan ke dalam rumus ROI
sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
d. Rate of Return on Investment : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100%
3.414.375.000
- Rate of Return on Investement 2017 : 24.324.808.000 𝑥 100%
: 14%
3.625.500.000
- Rate of Return on Investement 2018 : 25.234.834.000 𝑥 100%
: 14,4%
Berdasarkan perhitungan ROI sebelumnya maka dapat kita
sajikan kedalam tabel berikut ini:
Tabel V.5 Rate of Return on Investment ITN Siliwangi 2017-2018
Tahun
Rasio Profitabilitas
2017 2018
Rate of Return on Investment 14% 14,4%
Sumber : Data Diolah
14.3
14.2
14.1
14
13.9
13.8
2017 2018
87
Sementara itu berdasarkan analisis ROI pada tahun 2017
didapatkan hasil 14 persen sedangkan pada tahun 2018 beradda pada
angka 14,4 persen.Dengan kata lain pada tahun 2017 setiap Rp.1 total
aktiva menghasilkan laba bersih sebesar Rp0,14 sedangkan pada
tahun 2018 setiap Rp.1 total aktiva mampu menghasilkan laba bersih
sebesar Rp.0.144.
1. Character
Dimana hal ini dilihat oleh kebiasaan membayar pelanggan di masa
lampau, baik pelanggan showroom maupun pelanggan workshop.
Berdasarkan hasil analisis terhadap data dimasa lalu, diketahui bahwa
jumlah transaksi showroom tahun 2017 mencapai 163 transaksi sedangkan
tahun 2017 hanya 92 transaksi.Pada bagian workshop jumlah transaksi
tahun 2017 sebesar 95 transaksi, lalu pada tahun 2018 mencapai 100
transaksi.Sementara jumlah dealer atau pelanggan showroom yang
bertransaksi dengan ITN Siliwangi pada tahun 2017 sebanyak 55 dealer
sedangkan pada tahun 2017 hanya 45 dealer.Kemudian jumlah dealer atau
pelanggan workshop yang bertransaksi dengan ITN Siliwangi pada tahun
2017 sebanyak 49 dealer sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 45 dealer.
Sementara pelanggan showroom yang menunggak pada 2017
sebanyak 9 dealer sedangkan pada tahun 2018 sebanya 16 dealer.Lalu pada
pelanggan workshop yang menunggak pada tahun 2017 sebesar 7 dealer
sedangkan tahun 2018 sebanyak 15 dealer.Untuk transaksi yang
88
menunggak pada bagian showroom pada tahun 2017 sebanyak 9 transaksi
dan pada tahun 2018 sebanyak 18 transaksi.Kemudian, pada bagian
workshop transaksi yang menunggak pada tahun 2017 sebanyak 8 transaksi
sedangkan tahun 2018 sebanyak 17 transaksi.
Lalu presentase pelanggan showroom yang menunggak pada tahun
2017 sebesar 16,4 persen sedangkan tahun 2018 sebesar 35,5
persen.Sementara presentase pelanggan workshop yang menunggak pada
tahun 2017 sebesar 14,3 persen lalu pada tahun 2018 sebesar 33,33
persen.Kemudian presentase untuk transaksi showroom yang menunggak
pada tahun 2017 sebesar 5,5 persen sedangkan pada tahun 2018 sebesar
19,5 persen.Lalu untuk presentase transaksi menunggak workshop pada
tahun 2017 sebesar 8,4 persen sedangkan pada tahun 2018 sebesar 17
persen.Berikut ini adalah table rincian riwayat pelanggan di masa lalu.
Tabel V.6 Riwayat Transaksi Pelanggan Showroom 2017
Lama
Dealer
N Transaksi Tungga
Nama Dealer Transaksi Nungg
o. Nunggak kan
ak
(Bulan)
PT Indomobil Trada Nasional -
-
1 Bintaro 6 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
-
2 Bogor 8 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Bogor Yasmin 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
1
4 Cikarang 6 1 1
PT Indomobil Trada Nasional -
-
5 Cinere 8 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
-
6 Depok 6 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
7 Gading Serpong 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
8 GSO 5 - -
9 PT Indomobil Trada Nasional – 8 1 1 1
89
Harapan Indah
PT Indomobil Trada Nasional -
-
10 Karawang 6 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
11 Kebon Jeruk 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
12 Kelapa Gading 5 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
13 MT Haryono 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
14 Pantai Indah Kapuk 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
1
15 Pluit 4 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
16 Pondok Indah 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
17 Raden Inten 6 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
-
18 Serang 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
-
19 Slipi 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional -
-
20 Sunter 3 - -
PT Indosentosa Trada –
-
21 Fatmawati 2 - -
PT Indosentosa Trada – Puri
-
22 Nissan 3 - -
PT Indosentosa Trada –
-
23 Soekarno Hatta 1 - -
PT United Indo Surabaya -
-
24 Jemursari 4 - -
PT United Indo Surabaya -
-
25 Kediri 2 - -
PT Wahana Delta Prima
-
26 Banjarmasin 1 - -
PT Wahana Indo Trada -
-
27 JATAKE 1 - -
PT Wahana Indo Trada -
-
28 Pulogadung 1 - -
29 PT Wahana Investasindo Salatiga 1 - - -
30 PT Wahana Jaya Indah Jambi 1 - - -
90
31 PT Wahana Lestari Balikpapan 2 - - -
PT Wahana Megahputra Makasar
1
32 - Latimojong 1 1 1
33 PT Wahana Persada Jakarta 5 - - -
34 PT Wahana Persada Lampung 1 1 1 1
PT Wahana Prima Trada
-
35 Tanggerang 1 - -
PT Wahana Rejeki Mobilindo
-
36 Cirebon - Kuningan 2 - -
PT Wahana Rejeki Mobilindo
-
37 Cirebon - Pekalongan 1 - -
PT Wahana Rejeki Mobilindo
-
38 Cirebon - Tegal 1 - -
39 PT Wahana Senjaya Jakarta 3 - - -
PT Wahana Sugi Terra –
1
40 Sukabumi 1 1 3
PT Wahana Sumber Baru Yogya
-
41 - Yogyakarta 1 - -
PT Wahana Sumber Mobil
-
42 Yogya 1 - -
PT Wahana Sumber Trada
-
43 Tangerang 4 - -
PT Wahana Sun Hutama
-
44 Bandung 2 - -
45 PT Wahana Sun Solo - Solobaru 5 1 1 1
PT Wahana Trans Lestari Medan
-
46 – Adam Malik 1 - -
47 PT Wahana Wirawan - Cimahi 2 1 2 1
48 PT Wahana Wirawan - Denpasar 3 - - -
PT Wahana Wirawan – Malang
-
49 Datsun 1 - -
PT Wahana Wirawan -
-
50 Purwakarta 5 - -
51 PT Wahana Wirawan - Sukamaju 5 - - -
52 PT Wahana Wirawan - Surabaya 2 - - -
PT Wahana Wirawan – TB
-
53 Simatupang 3 - -
PT Wahana Wirawan Manado -
-
54 Martadinata 1 - -
PT Wahana Wirawan Riau-
-
55 Pekanbaru 1 - -
91
Total 163 9 12 9
Sumber : Data Diolah
Tabel V.7 Riwayat Transaksi Pelanggan Showroom 2018
Lama Deale
N Transaks Transaksi Tungga r
Nama Dealer
o. i Nunggak kan Nung
(Bulan) gak
PT Indomobil Trada Nasional –
-
1 Bintaro 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
2 Bogor 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Bogor Yasmin 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
4 Bogor Cikarang 6 -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
5 Cinere 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
6 Depok 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
7 Gading Serpong 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
8 GSO 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
9 Harapan Indah 6 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
1
10 Karawang 3 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
11 Kebon Jeruk 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
12 Kelapa Gading 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
13 MT Haryono 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
14 Pantai Indah Kapuk 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
15 Pluit 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
16 Pondok Indah 1 - -
17 PT Indomobil Trada Nasional – 1 - - -
92
Pusat
PT Indomobil Trada Nasional –
-
18 Raden Inten 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
19 Serang 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
20 Sunter 3 - -
21 PT Indomobil Wahana Trada 1 - - -
PT Indosentosa Trada –
1
22 Fatmawati 2 1 2
PT Indosentosa Trada – Puri
1
23 Nissan 2 1 1
PT Indosentosa Trada – Soekarno
1
24 Hatta 3 1 1
PT United Indo Surabaya -
1
25 Jemursari 2 1 1
PT United Indo Surabaya -
1
26 Sidoarjo 1 1 1
PT Wahana Indo Trada -
1
27 JATAKE 2 1 1
PT Wahana Indo Trada -
-
28 Pulogadung 1 - -
PT Wahana Inti Nusa Pontianak -
-
29 Palangkaraya 1 - -
30 PT Wahana Persada Jakarta 1 - - -
PT Wahana Prima Trada
-
31 Tangerang 4 - -
PT Wahana Rejeki Mobilindo
1
32 Cirebon - Kedawung 1 1 1
PT Wahana Sugi Terra –
1
33 Bandung Pajajaran 1 1 1
PT Wahana Sun Hutama
1
34 Bandung 3 3 1
35 PT Wahana Sun Solo - Solobaru 1 1 1 1
36 PT Wahana Wirawan - Cimahi 4 1 1 1
37 PT Wahana Wirawan - Denpasar 1 1 3 1
PT Wahana Wirawan – Mangga
-
38 Dua 1 - -
PT Wahana Wirawan -
1
39 Purwakarta 3 1 2
40 PT Wahana Wirawan - Pusat 3 1 1 1
93
PT Wahana Wirawan
-
41 Palembang- Palembang 1 - -
PT Wahana Wirawan Riau-
-
42 Pekanbaru 1 - -
Total 92 18 20 16
Sumber : Data Diolah
Lama Deale
N Transak Transaksi Tungga r
Nama Dealer
o si Nunggak kan Nung
(Bulan) gak
PT Indomobil Trada Nasional –
-
1 Bintaro 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
2 Bogor 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Bogor Yasmin 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
4 Cikarang 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
5 Cinere 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
6 Depok 5 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
7 Gading Serpong 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
8 GSO 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
9 Halim 1 - -
1 PT Indomobil Trada Nasional –
1
0 Harapan Indah 1 1 1
1 PT Indomobil Trada Nasional –
-
1 Karawang 3 - -
1 PT Indomobil Trada Nasional –
-
2 Kebon Jeruk 3 - -
1 PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Kelapa Gading 1 - -
1 PT Indomobil Trada Nasional –
-
4 MT Haryono 5 - -
1 PT Indomobil Trada Nasional – 4 2 1 1
94
5 Pantai Indah Kapuk
1 PT Indomobil Trada Nasional –
-
6 Pluit 2 - -
1 PT Indomobil Trada Nasional –
-
7 Pondok Indah 1 - -
1 PT Indomobil Trada Nasional –
-
8 Pos Pengumben 1 - -
1 PT Indomobil Trada Nasional –
-
9 Pusat 1 - -
2 PT Indomobil Trada Nasional –
1
0 Raden Inten 2 1 1
2 PT Indomobil Trada Nasional –
-
1 Serang 2 - -
2 PT Indomobil Trada Nasional –
-
2 Slipi 1 - -
2 PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Sunter 3 - -
2
PT Indomobil Wahana Trada 1
4 6 1 1
2 PT Indosentosa Trada –
-
5 Fatmawati 1 - -
2 PT Indosentosa Trada – Puri
-
6 Nissan 1 - -
2 PT Indosentosa Trada – Soekarno
-
7 Hatta 3 - -
2 PT United Indo Surabaya -
-
8 Jemursari 2 - -
2
PT United Indo Surabaya - Kediri -
9 2 - -
3 PT Wahana Indo Trada -
-
0 JATAKE 2 - -
3 PT Wahana Indo Trada -
-
1 Pulogadung 2 - -
3
PT Wahana Investasindo Salatiga 1
2 1 1 1
3
PT Wahana Jaya Indah Jambi -
3 1 - -
3
PT Wahana Persada Jakarta -
4 2 - -
3
PT Wahana Persada Lampung -
5 2 - -
3 PT Wahana Prima Trada 1 - - -
95
6 Tangerang
3
PT Wahana Senjaya Jakarta 1
7 2 1 1
3
PT Wahana Sugi Terra – Pusat -
8 1 - -
3 PT Wahana Sugi Terra –
-
9 Sukabumi 1 - -
4
PT Wahana Sumber Mobil Yogya -
0 1 - -
4 PT Wahana Sumber Trada
-
1 Tangerang 1 - -
4 PT Wahana Sun Hutama
-
2 Bandung 1 - -
4
PT Wahana Wirawan - Denpasar -
3 1 - -
4 PT Wahana Wirawan -
-
4 Purwakarta 1 - -
4
PT Wahana Wirawan - Roxy -
5 1 - -
4
PT Wahana Wirawan - Sukamaju -
6 1 - -
4
PT Wahana Wirawan - Surabaya -
7 1 - -
4 PT Wahana Wirawan – TB
1
8 Simatupang 2 1 1
4 PT Wahana Wirawan Riau-
-
9 Pekanbaru 1 - -
Total 95 8 7 7
Sumber : Data Diolah
Lama
Dealer
N Transaksi Tungga
Nama Dealer Transaksi Nungg
o. Nunggak kan
ak
(Bulan)
PT Indobuana Autoraya -
- - -
1 Pulogadung 1
PT Indomobil Trada Nasional –
1
2 Bintaro 3 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
3 Bogor 3 - -
96
PT Indomobil Trada Nasional –
-
4 Bogor Yasmin 4 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
5 Cikarang 4 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
6 Cinere 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
7 Daan Mogot 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
8 Depok 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
9 Gading Serpong 2 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
10 GSO 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
11 Halim 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
12 Harapan Indah 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
13 Karawang 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
14 Kebon Jeruk 3 2 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
15 Kelapa Gading 4 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
16 MT Haryono 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
17 Pluit 4 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
1
18 Pondok Indah 3 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
19 Pos Pengumben 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
1
20 Pusat 2 1 1
PT Indomobil Trada Nasional –
-
21 Raden Inten 3 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
22 Slipi 1 - -
PT Indomobil Trada Nasional –
-
23 Sunter 3 - -
24 PT Indomobil Wahana Trada 8 - - -
25 PT Indosentosa Trada – 1 1 1 1
97
Fatmawati
PT Indosentosa Trada – Puri
-
26 Nissan 1 - -
PT Indosentosa Trada –
1
27 Soekarno Hatta 1 1 1
PT United Indo Surabaya -
1
28 Jemursari 1 1 3
PT Wahana Indo Trada -
1
29 JATAKE 1 1 1
PT Wahana Indo Trada – Nusa
-
30 Dua 1 - -
PT Wahana Indo Trada -
1
31 Pulogadung 3 2 2 dan 5
PT Wahana Inti Nusa Pontianak
-
32 - Palangkaraya 2 - -
33 PT Wahana Lestari Balikpapan 1 - - -
34 PT Wahana Persada Jakarta 5 1 1 1
35 PT Wahana Persada Lampung 1 - - -
PT Wahana Prima Trada
1
36 Tangerang 2 1 1
PT Wahana Rejeki Mobilindo
-
37 Cirebon - Pekalongan 1 - -
38 PT Wahana Senjaya Jakarta 3 1 1 1
PT Wahana Sugi Terra –
1
39 Bandung Pajajaran 1 1 1
PT Wahana Sumber Trada
-
40 Tangerang 1 - -
PT Wahana Sun Hutama
1
41 Bandung 2 1 1
PT Wahana Sun Solo -
-
42 Solobaru 2 - -
PT Wahana Wirawan -
-
43 Purwakarta 1 - -
PT Wahana Wirawan -
-
44 Surabaya 1 - -
PT Wahana Wirawan
-
45 Palembang- Palembang 1 - -
Total 100 17 23 15
Sumber : Data Diolah
98
Berdasarkan data diatas, maka penulis dapat merangkumnya kedalam
satu tabel yang berisi ringkasan data tersebut.Berikut adalah tabel nya:
Tabel V.10 Rangkuman Riwayat Transaksi Pelanggan Showroom dan
Workshop 2017-2018
Keterangan Showroom Workshop
2017 2018 2017 2018
Total Transaksi 163 92 95 100
Total pelanggan yang 55 45 49 45
bertransaksi
Pelanggan yang menunggak 9 16 7 15
Transaksi yang overdue 9 18 8 17
Presentase Transaksi yang 5,5% 19,5% 8,4% 17%
overdue
Presentase pelanggan yang 16,4% 35,5% 14,3% 33,33%
menunggak
Sumber : Data Diolah
2. Capacity
Pendapat subyektif mengenai kemampuan dari langganan. Ini diukur dari
data di waktu yang lalu.Berdasarkan dealer yang menunggak
pembayarannya serta jumlah tunggakannya.Dari hasil analisis pada piutang
showroom 2017 dari total 9 dealer yang menunggak, tidak ada satupun yang
menunggak lebih dari satu kali transaksi pada tahun tersebut.Sedangkan
pada tahun 2018 dari total 16 dealer yang menunggak, terdapat 1 dealer
yang menunggak sebanyak 3 kali pada 3 transaksi yang berbeda yaitu dealer
PT Wahana Sun Hutama Bandung.Sedangkan pada piutang workshop 2017
dari total 7 dealer yang menunggak hanya ada 1 dealer yang menunggak
lebih dari 1 kali, yaitu sebanyak 2 kali dan dealer tersebut adalah ITN
Pantai Indah Kapuk.Sedangkan pada tahun 2018 dari total 15 dealer yang
menunggak, ada 2 dealer yang menunggak lebih dari 1 kali atau tepatnya 2
kali.Kedua dealer tersebut ialah PT ITN Pantai Indah Kapuk dan PT
Wahana Indo Trada Pulogadung.Berikut adalah tabel rincian pelanggan
yang menunggak beserta jumlah tunggakannya sebagai berikut:
99
Tabel V.11 Nama Dealer yang menunggak piutang Showroom 2017-2018
Transaksi Nunggak
No. Nama Dealer
2017 2018
1 PT Indomobil Trada Nasional - Cikarang 1 -
2 PT Indomobil Trada Nasional – Harapan Indah 1 -
3 PT Indomobil Trada Nasional – Kelapa Gading 1 -
4 PT Indomobil Trada Nasional - Pluit 1 -
5 PT Wahana Megahputra Makasar - Latimojong 1 -
6 PT Wahana Persada Lampung 1 -
7 PT Wahana Sugi Terra – Sukabumi 1 -
8 PT Wahana Sun Solo - Solobaru 1 -
9 PT Wahana Wirawan – Cimahi 1 -
10 PT Indomobil Trada Nasional – Harapan Indah - 1
11 PT Indomobil Trada Nasional – Karawang - 1
12 PT Indosentosa Trada – Fatmawati - 1
13 PT Indosentosa Trada – Puri Nissan - 1
14 PT Indosentosa Trada – Soekarno Hatta - 1
15 PT United Indo Surabaya - Jemursari - 1
16 PT United Indo Surabaya - Sidoarjo - 1
17 PT Wahana Indo Trada - JATAKE - 1
18 PT Wahana Rejeki Mobilindo Cirebon - Kedawung - 1
19 PT Wahana Sugi Terra – Bandung Pajajaran - 1
20 PT Wahana Sun Hutama Bandung - 3
21 PT Wahana Sun Solo - Solobaru - 1
22 PT Wahana Wirawan – Cimahi - 1
23 PT Wahana Wirawan – Denpasar - 1
24 PT Wahana Wirawan – Purwakarta - 1
25 PT Wahana Wirawan – Pusat - 1
Total 9 18
Sumber : Data Diolah
Transaksi Nunggak
No. Nama Dealer
2017 2018
1 PT Indomobil Trada Nasional – Harapan Indah 1 -
PT Indomobil Trada Nasional – Pantai Indah
2 Kapuk 2 -
100
3 PT Indomobil Trada Nasional – Raden Inten 1 -
4 PT Indomobil Wahana Trada 1 -
5 PT Wahana Investasindo Salatiga 1 -
6 PT Wahana Senjaya Jakarta 1 -
7 PT Wahana Wirawan – TB Simatupang 1 -
8 PT Indomobil Trada Nasional – Bintaro - 1
9 PT Indomobil Trada Nasional – Kebon Jeruk - 2
10 PT Indomobil Trada Nasional – Pluit - 1
11 PT Indomobil Trada Nasional – Pondok Indah - 1
12 PT Indomobil Trada Nasional – Pusat - 1
13 PT Indosentosa Trada – Fatmawati - 1
14 PT Indosentosa Trada – Soekarno Hatta - 1
15 PT United Indo Surabaya - Jemursari - 1
16 PT Wahana Indo Trada – JATAKE - 1
17 PT Wahana Indo Trada – Pulogadung - 2
18 PT Wahana Persada Jakarta - 1
19 PT Wahana Prima Trada Tangerang - 1
20 PT Wahana Senjaya Jakarta - 1
21 PT Wahana Sugi Terra – Bandung Pajajaran - 1
22 PT Wahana Sun Hutama Bandung - 1
Total 8 17
Sumber : Data Diolah
3. Capital
Posisi keuangan dari sub dealer ITN Harapan Indah ditunjukkan pada hasil
perhitungan rasio likuiditas dan profitabilitas.Data yang digunakan ialah
total aktiva lancar,jumlah kas dan setara kas serta total hutang hutang
lancar, penjualan, penjualan bersih, laba kotor, dan laba bersih. Pada tahun
2017 dan 2018 total aktiva lancar masing-masing sebesar 3.765.068.000
dan 11.529.734.300.Kemudian total uang kas dan setara kas berjumlah
414.899.000 (Kas = 57.000.000 dan Bank = 357.899.000) pada tahun 2017
dan 539.548.000 (Kas = 50.000.000 dan Bank = 489.548.000) pada tahun
2018.Untuk hutang lancar sendiri pada tahun 2017 berjumlah 5.812.291.800
dan tahun 2018 sebesar 5.830.029.000. Total Penjualan tahun 2017 sebesar
40.346.571.600 (Unit = 31.782.768.000 dan Workshop = 8.563.803.600)
101
dan tahun 2018 sebesar 29.786.960.000 (Unit = 20.919.560.0000 dan
Workshop = 8.867.400.000).Sementara untuk penjualan bersih tahun 2017
berjumlah 38.079.000.000 (Unit = 29.656.000.000 dan Workshop =
8.423.000.000) dan tahun 2018 berjumlah 28.131.000.000 (Unit =
19.357.000.000 dan Workshop = 8.774.000.000).Kemudian untuk laba
kotor sendiri pada tahun 2017 sebesar 8.749.999.000 (Unit = 4.778.000.000
dan Workshop = 3.970.999.000) dan tahun 2017 sebesar 8.311.000.000
(Unit = 4.523.000.000 dan Workshop = 3.788.000.000).Sementara untuk
laba bersih pada tahun 2017 berjumlah 3.865.424.250 dan tahun 2018
berjumlah 3.242.449.500.Berikut adalah perhitungan rasio likuiditas dan
profitabilitasnya:
1. Rasio Likuiditas
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
a. Current Ratio : 𝑥 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
13.765.068.000
- Current Ratio 2017 : 𝑥 100%
5.812.291.800
: 236%
11.529.734.300
- Current Ratio 2018 : 𝑥 100%
5.830.029.000
: 197%
: 7,1%
539.548.000
- Cash Ratio 2018 : 𝑥 100%
5.830.029.000
: 9,25%
102
2. Rasio Profitabilitas
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
a. Gross Profit Margin : 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
8.749.999.000
- Gross Profit Margin 2017 : 𝑥 100%
38.079.000.000
: 23%
8.311.000.000
- Gross Profit Margin 2018 : 𝑥 100%
28.131.000.000
: 29,5%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
b. Net Profit Margin : 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
3.865.424.250
- Net Profit Margin 2017 : 𝑥 100%
38.079.000.000
: 10,2%
3.242.449.500
- Net Profit Margin 2018 : 28.131.000.000 𝑥 100%
: 11,5%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
c. Rate of Return on Investment 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100%
3.865.424.250
- Rate of Return on Investment 2017: 𝑥 100%
37.242.068.000
: 10,4%
3.242.449.500
- Rate of Return of Investment 2018: 𝑥 100%
34.257.934.300
: 9,4%
103
persen.Sedangkan pada perhitungan rasio kas mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2018 hasil rasio kas menjadi 9,25 persen dibandingkan
tahun 2017 yang hanya 7,1 persen.
Kemudian pada perhitungan gross profit margin pada tahun 2018
mengalami peningkatan menjadi 29,5 persen dari tahun sebelumnya
sebesar 23 persen.Lalu pada net profit margin pun juga mengalami
peningkatan meskipun tidak sebesar gross profit margin yaitu menjadi 11,5
persen.Namun, dalam perhitungan ROI sedikit berbeda.Dimana pada tahun
2018 adanya penurunan sebesar 1 persen dibanding tahun lalu yang berada
pada angka 10,4 persen.
Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas dan profitabilitas sebelumnya
maka dapatlah penulis rangkum ke dalam tabel berikut ini:
Tabel V.13 Rasio Likuiditas dan Profitabilitas ITN Harapan Indah 2017-
2018
Keterangan Tahun Selisih
2017 2018
Rasio Likuiditas
Current Ratio 236% 197% -39%
Cash Ratio 7,1% 9,25% +2,15%
Rasio Profitabilitas
Gross Profit Margin 23% 29,5% +6,5%
Net Profit Margin 10,2% 11,5% +1,3%
ROI 10,4% 9,4% -1%
Sumber : Data Diolah
4. Collateral
Aktiva dari sub dealer ITN Harapan Indah yang dijadikan jaminan atas
kredit yang diberikan ITN Siliwangi yang ditunjukkan oleh perhitungan
analisis rasio solvabilitas antara lain: Debt to Asset Ratio, Debt to Equity
Ratio, Long Term to Equity Ratio, dan Operating Income to Liabilities.Data
yang dibutuhkan berasal dari laporan laba rugi dan neraca yaitu total aktiva,
total hutang jangka panjang, total hutang (jangka panjang+jangka pendek),
total ekuitas, dan laba operasi.Total Aktiva pada tahun 2017 dan 2018
104
masing-masing sebesar 37.242.068.000 (AL = 13.765.068.000 dan AT =
23.477.000.000) dan 34.257.934.300 (AL = 11.529.734.300 dan AT =
22.278.200.000).Lalu total hutang jangka panjang tahun 2017 sebesar
194.000.000 dan tahun 2018 sebesar 48.000.000, dimana angka tersebut
berasal dari pendapatan diterima dimuka.Sementara total hutang pada tahun
2017 berjumlah 6.006.291.800 (hutang jk pendek = 5.812.291.800 dan
hutang jk panjang = 194.000.000) dan tahun 2018 sebesar 5.878.029.000
(hutang jk pendek = 5.830.029.000 dan hutang jk panjang =
48.000.000).Kemudian laba operasi pada tahun 2017 sebesar 4.581.899.000
dan tahun 2018 sebesar 4.072.266.000.Berikut ini adalah perhitungannya:
1. Rasio Solvabilitas
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
a. Debt to Asset Ratio: 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
6.006.291.800
- Debt to Asset Ratio 2017 : 𝑥 100%
37.242.068.000
: 16%
5.878.029.000
- Debt to Asset Ratio 2018 : 𝑥 100%
34.257.934.300
: 17%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
b. Debt to Equity Ratio : 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
6.006.291.000
- Debt to Equity Ratio 2017 : 𝑥 100%
31.235.776.200
: 19,2%
5.878.029.000
- Debt to Equity Ratio 2018 : 𝑥 100%
28.379.905.300
: 20,7%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
c. Long Term Debt to Equity Ratio: 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑥 100%
105
194.000.000
- Long Term Debt to Equity Ratio 2017 : 𝑥 100%
21.235.776.200
: 0,9%
48.000.000
- Long Term Debt to Equity Ratio 2018 : 𝑥 100%
28.379.905.300
: 0,17%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
d. Operating Income to Liabilities : 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
4.581.899.000
- Operating Income to Liabilities 2017 : 6.006.291.000 𝑥 100%
: 76,3%
4.072.266.00
- Operating Income to Liabilities 2018 : 𝑥 100%
5.878.029.000
: 69,3%
Pada perhitungan debt to asset ratio pada tahun 2017 sebesar 16 persen
dan tahun 2018 sebesar 17 persen.Kemudian pada debt to equity ratio tahun
2017 diperoleh hasil 19,2 persen sedangkan tahun 2018 sebesar 20,7
persen.Sementara pada perhitungan long term debt to equity ratio, pada
tahun 2017 menunjukkan angka sebesar 0,9 persen tetapi pada tahun 2018
menunjukkan angka sebesar 0,17 persen.Lalu pada operating income to
liabilities pada tahun 2017 sebesar 76,3 persen dan tahun 2018 sebesar 69,3
persen.
Berdasarkan perhitungan rasio solvabilitas sebelumnya maka dapat
kita rangkum sebagai berikut:
106
Debt to Asset Ratio 16% 17% +1%
Debt to Equity Ratio 19,2% 20,7% +1,5%
Long Term Debt to 0,9% 0,17% -0,73%
Equity Ratio
Operating Income to 76,3% 69,3% -7%
Liabilities
Sumber : Data Diolah
5. Condition
Pengaruh dari trend ekonomi terhadap dealer ditunjukkan oleh adanya data
penjualan mobil Nissan Livina dengan mobil Mitsubishi Expander dan
Wuling Confero.Berdasarkan data gaikindo, masuknya mobil wuling confer
dan Mitsubishi Expander pada pertengahan tahun 2017 (Juli-Agustus)
setidaknya sedikit mengambil pangsa pasar dari Nissan Livina.Dimana pada
bulan januari sampai juli 2017 penjualan livina relatif tinggi bila dirata-
ratakan berada pada angka 652 unit per bulannya.Namun pertengahan tahun
kedua kalau dirata-ratakan dari bulan agustus hingga desember menjadi 327
unit saja per bulannya.Sedangkan Wuling Confero pada tahun 2017 hanya
mampu total menjual 4.958 unit sedangkan Mitsubishi Expander mampu
total menjual hingga 13.068 unit.Kemudian pada tahun 2018, penjualan
Wuling Confero dan Mitsubishi Expander berada pada angka masing-
masing sebesar 11.754 unit dan 75.073 unit.Sedangkan penjualan Nissan
Livina berada pada angka 2.437 unit saja.
Berikut ini adalah tabel yang menyajikan data penjualan Nissan
Livina, Wuling Confero, dan Mitsubishi Expander.
107
Tabel V.15 Penjualan Nissan Livina, Wuling Confero dan Mitsubishi Expander
2017-2018
Tahun
2017 2018
Bulan
Merek dan Tipe Merek dan Tipe
Nissan Wuling Mitsubishi Nissan Wuling Mitsubishi
Livina Confero Xpander Livina Confero Expander
- -
Jan 631 320 555 7,079
- -
Feb 943 512 565 7,400
- -
Mar 915 721 931 7,493
- -
Apr 297 271 782 7,097
- -
May 590 56 1,279 7,601
- -
Jun 494 102 966 3,276
-
Jul 699 31 73 788 7,570
-
Aug 415 790 22 1,245 6,923
108
BAB VI
VI.1 Kesimpulan
109
b. Dalam analisis capacity, pada pelanggan showroom dan workshop tahun
2018 ada peningkatan jumlah dealer dan transaksi nunggak.Pada
showroom, PT Wahana Sun Hutama Bandung sedangkan pada
pelanggan workshop ada 2 dealer yang menunggak 2 kali yaitu PT ITN
Pantai Indah Kapuk dan PT Wahana Indo Trada Pulogadung.Hal ini
menunjukkan penurunan dari kapasitas para pelanggan dalam melakukan
pembayaran tepat pada waktunya.
c. Selain itu, pada perhitungan current ratio ada penurunan pada tahun
2018 menjadi dibawah standar 200 persen serta pada analisis ROI juga
mengalami penurunan.Akan tetapi, pada analisis gross profit margin dan
net pofit margin pada tahun 2018 mengalami peningkatan.Dapat
diartikan bahwa ITN Harapan Indah pada tahun 2018 patut di berikan
perhatian bila melihat pada current ratio yang berada dibawah standar
dan analisis ROI yang menurun yang berarti adanya penurunan dalam
pemanfaatan aset yang ada dibanding tahun lalu.
d. Dalam analisis collateral, pada perhitungan debt to asset dan debt to
equity pada tahun 2018 mengalami peningkatan.Tetapi pada analisis long
term debt to equity dan operating income to liabilities mengalami
penurunan.Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam aspek
collateral masih dikatakan baik karena debt to asset dan debt to equity
ITN Harapan Indah masih dibawah 50 persen.
e. Terakhir, analisis condition masuknya mobil wuling confero dan
Mitsubishi expander ke dalam pasar mobil di Indonesia pada
pertengahan tahun 2017 berdampak kepada penjualan Nissan
Livina.Puncaknya pada tahun 2018 penjualan Nissan Livina hanya
sebesar 2.437 unit saja.Bahkan kalah dari wuling confero yang mampu
menjual hingga 11.754 unit.Dapat dikatakan bahwa pengaruh dari
pesaing yang mengeluarkan tipe mobil yang sejenis dengan Nissan
Livina berdampak secara langsung kepada penjualan Nissan Livina.
110
VI.2 Saran
Setelah penulis melihat pengelolaan piutang dan kebijakan kredit yang
yang telah dijalankan oleh dealer, maka berikut ini penulis memberikan
beberapa saran yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pelaksanaan piutang, sebagai berikut:
1) Pada aktualnya sebagian besar pelanggan membayar tepat pada waktunya
namun demikian ada beberapa pelanggan yang lalai dalam melakukan
pembayaran.Oleh karena itu, bagian treasury perlu lebih intensif lagi dalam
melakukan penagihan kepada pelanggan dan membuat jadwal penagihan
agar kegiatan penagihan menjadi sebuah sistem serta menghindari lolosnya
piutang dari pengamatan.
2) Bila melihat pengelolaan piutang menggunakan analisis 5C yang tidak
terlalu bagus terutama pada aspek character dan capacity, maka dealer
perlu memperketat proses penyaringan pelanggan agar tidak menerima atau
memberikan piutang kepada pelanggan yang mempunyai data yang buruk
dimasa lalu.
111
DAFTAR PUSTAKA
PETUNJUK Cabang Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
PT WAHANA SUN HUTAMA Piutang 103,24 103,24 401,04 401,04 204,28 204,28
BANDUNG Dagang 8,000 8,000 - 2,500 2,500 - - 9,000 9,000
Piutang
PT WAHANA SUN HUTAMA Lain-
BANDUNG lain - - - - - - - - - -
PT WAHANA SUN Piutang 208,62 208,62
SOLO - SOLOBARU Dagang - - 0,000 0,000 - - - - -
PT WAHANA SUN Piutang
SOLO - SOLOBARU Lain-lain - - - - - - - - - - -
Piutang
PT AUTO EURO INDONESIA Dagang - - - -
PT INDOMOBIL TRADA Piutang
NASIONAL - BINTARO Dagang - - - -
Piutang
PT AUTO EURO INDONESIA Dagang - - - - - - - - - - - -
PT WAHANA INDO TRADA - Piutang 1,404,0 1,404, 1,404, 2,160, 2,160, 2,160, 2,160, 2,160, 2,160, 10,245,
PULOGADUNG Dagang - 00 000 000 000 000 000 000 000 000 - 000
PT WAHANA INDO TRADA - Piutang
PULOGADUNG Lain-lain
PT WAHANA INTI NUSA
PONTIANAK - Piutang 102,62 665,50
PALANGKARAYA Dagang - 4,000 0 - - - - - - - -
PT WAHANA INTI NUSA
PONTIANAK - Piutang
PALANGKARAYA Lain-lain - - - - - - - - - - -
PT WAHANA LESTARI Piutang 921,00
BALIKPAPAN Dagang 0 - - - - - - - - - -
Piutang
PT WAHANA LESTARI Lain-
BALIKPAPAN lain - - - - - - - - - -