Anda di halaman 1dari 665

Kota Cilegon

Jl. Buyut Arman No. 1 Citangkil


PEMERINTAH KOTA CILEGON
Daftar Tabel & Gambar

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di Kota Cilegon 10


Tabel 2.2 Kolom Stratigrafi Kota Cilegon dan Sekitarnya 15
Tabel 2.3 DAS dan Sub River Basin di Kota Cilegon 17
Tabel 2.4 Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Cilegon 21
Tabel 2.5 Pemanfaatan Ruang eksisting 24
Tabel 2.6 Daerah Potensi Genangan Air 33
Tabel 2.7 Tingkat Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Kota Cilegon 36
Tahun 2011 dan 2012
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kota Cilegon 36
Tahun 2012
Tabel 2.9 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Kota Cilegon 37
Tahun 2010-2012
Tabel 2.10 Perkembangan Angkatan Kerja, TPAK, dan TPT Di Kota Cilegon 38
Tahun 2009-2012
Tabel 2.11 Prosentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha Di Kota 39
Cilegon Tahun 2010-2013
Tabel 2.12 Perkembangan Nilai PDRB ADHK Menurut Sektor Lapangan 41
Usaha Kota Cilegon Tahun 2010-2014 (Rp. Juta)
Tabel 2.13 Perkembangan Nilai PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan 41
Usaha Kota Cilegon Tahun 2010-2014 (Rp.Juta)
Tabel 2.14 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 42
2010-2014 Kota Cilegon (Persen)
Tabel 2.15 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 43
2010-2014 Kota Cilegon (Persen)
Tabel 2.16 Perkembangan Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kota 43
Cilegon Tahun 2012-2014
Tabel 2.17 Nilai Inflasi Rata-rata tahun 2010-2014 Kota cilegon 44
Tabel 2.18 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cilegon 45
Tahun 2011-2014
Tabel 2.19 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon 46
Tahun 2010-2014
Tabel 2.20 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota Cilegon Tahun 47
2010-2014
Tabel 2.21 Perkembangan Indeks Pendidikan Kota Cilegon 54
Tabel 2.22 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru TK per Kecamatan Kota Cilegon 54
Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.23 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru TK per Kecamatan Kota Cilegon 55
Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.24 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SLTP per Kecamatan Kota 55
Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.25 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SMU/SMK per Kecamatan Kota 56
Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.26 Jumlah dan Sebaran Fasilitas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2013 58
Tabel 2.27 Panjang Jalan Menurut Status Jalan, Jenis Permukaan, Kondisi 63
Dan Kelas Jalan di Kota Cilegon Tahun 2012
Tabel 2.28 Produksi Menurut Jenis Tanaman di Kota Cilegon Tahun 105
2006-2011 (Ton)
PEMERINTAH KOTA CILEGON
Daftar Tabel & Gambar

Tabel 2.29 Luas Panen Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kota 105
Cilegon Tahun 2006-2011 (Ha)
Tabel 2.30 Jumlah Perusahaan Perdagangan Nasional Terdaftar di Kota 106
Cilegon Tahun 2011
Tabel 2.31 Potensi Kawasan Industri di Kota Cilegon Tahun 2012 106
Tabel 2.32 Jumlah Hotel Menurut Klasifikasi di Kota Cilegon Tahun 2011 107
Tabel 2.33 Karakteristik dan Fungsi Pengembangan Wilayah dalam setiap 108
BWK
Tabel 2.34 Potensi dan Zonasi Bahan Tambang Galian Batuan di Kota Cilegon 121
Tabel 2.35 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan 127
Tahun 2014 Kota Cilegon.
Tabel 2.36 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah 308
Tabel 2.37 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan 331
Nasional/Provinsi dan Lingkungan Eksternal Lainnya
Tabel. 3.1 Perkembangan Nilai PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan 344
Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Rp. Juta)
Tabel. 3.2 Perkembangan Nilai PDRB ADHK Menurut Sektor Lapangan 344
Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Rp. Juta)
Tabel. 3.3 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB ADHK(LPE) Menurut 345
Sektor Lapangan Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Persen)
Tabel. 3.4 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB ADHB Menurut Sektor 345
Lapangan Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2015 (Persen)
Tabel. 3.5 Perkembangan Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB PerKapita Kota 346
Cilegon Tahun 2013-2015
Tabel. 3.6 Perkembangan Laju Inflasi Kota Cilegon Tahun 2013-2015 347
Tabel. 3.7 Perkembangan Nilai dan Laju Perumbuhan Investasi Kota Cilegon 347
Tahun 2013-2014
Tabel. 3.8 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon 347
Tahun 2013-2014
Tabel. 3.9 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota Cilegon Tahun 348
2013-2014
Tabel. 3.10 Target Indikator Makro Daerah Kota Cilegon Tahun 2015 350
Tabel. 3.11 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Cilegon Tahun 354
2012-2016
Tabel. 3.12 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Asli Daerah 355
Tahun 2012 s/d Tahun 2016
Tabel. 3.13 Realisasi dan Proyeksi/Target Dana Perimbangan Tahun 356
2012-2016
Tabel. 3.14 Realisasi dan Proyeksi/Target Lain-lain Pendapatan Yang Sah 357
Tahun 2012-2016
Tabel. 3.15 Penerimaan Pendapatan Tahun 2014 dan Proyeksi Penerimaan 358
Pendapatan 2015
Tabel. 3.16 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun 362
2012-2016
Tabel. 3.17 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Cilegon Tahun 363
2012-2016
Tabel. 4.1. Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan 367
Tabel. 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah 372
Tabel. 4.3. Penjelasan Program Pembangunan Daerah 376
Tabel. 5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KOTA CILEGON TAHUN 382
2015-2016
PEMERINTAH KOTA CILEGON
Daftar Tabel & Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan dan keterkaitan RKPD dengan dokumen perencanaan 7


lainnya
Gambar 2.1 Peta Administratif Kota Cilegon 11
Gambar 2.2 Posisi Geostrategis Kota Cilegon Dalam Konstelasi Regional dan 13
Internasional
Gambar 2.3 Peta Struktur Patahan dan Lipatan Regional di Wilayah Banten 30
dan Sekitarnya
Gambar 2.4 Peta Seismitas di Selat Sunda Tahun 2006 31
Gambar 2.5 Potensi Tsunami Kawasan Pesisir Kota Cilegon 32
Gambar 2.6 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Cilegon Tahun 35
2009-2013
Gambar 2.7 Jumlah Sekolah menurut Tingkatan di Kota Cilegon 53
Gambar 2.8 Panjang Jalan di Kota Cilegon menurut Kondisi Tahun 2013 62
PEMERINTAH KOTA CILEGON Daftar Isi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................ iii
DAFTAR TABEL ..................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... I - 1


1.1 Latar Belakang ...........................................................I - 1
1.2 Dasar Hukum ...........................................................I - 4
1.3 Hubungan Antar Dokumen ........................................I - 6
1.4 Sistematika Penyajian ................................................I - 7
1.5 Maksud dan Tujuan ...................................................I - 8

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU


DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN ........................................................ II - 9
2.1 Gambaran Umum Kota Cilegon ..................................II - 9
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi ...........................II - 9
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ......................II - 40
2.1.3 Aspek Pelayanan Umum ....................................II - 48
2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah .................................II - 103
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
Sampai Tahun Berjalan ..............................................II - 126
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah .........................II - 297
2.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan
dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan
Daerah ..............................................................II - 297
2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Daerah ...........................II - 307

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH


DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH ....................... III - 337
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ................................III - 337
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah ...................................III - 343
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah III - 348
PEMERINTAH KOTA CILEGON Daftar Isi

Tahun 2014 dan Tahun 2015 ............................


3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ..............................III - 351
3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka
Pendanaan ........................................................III - 353
3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah .....................III – 358
3.3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ......III – 359
3.3.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah .............III - 360
3.3.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ......III - 363

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH . IV – 365


4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ..........................IV – 365
4.2 Prioritas dan Pembangunan .......................................IV – 369

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS


DAERAH ..................................................................... V - 381
5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah .....V - 381

BAB VI PENUTUP .................................................................. VI - 459


PEMERINTAH KOTA CILEGON Daftar Isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di Kota Cilegon 10


Tabel 2.2 Kolom Stratigrafi Kota Cilegon dan Sekitarnya 15
Tabel 2.3 DAS dan Sub River Basin di Kota Cilegon 17
Tabel 2.4 Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Cilegon 21
Tabel 2.5 Pemanfaatan Ruang eksisting 24
Tabel 2.6 Daerah Potensi Genangan Air 33
Tabel 2.7 Tingkat Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Kota Cilegon 36
Tahun 2011 dan 2012
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kota Cilegon 36
Tahun 2012
Tabel 2.9 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Kota Cilegon 37
Tahun 2010-2012
Tabel 2.10 Perkembangan Angkatan Kerja, TPAK, dan TPT Di Kota Cilegon 38
Tahun 2009-2012
Tabel 2.11 Prosentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha Di Kota 39
Cilegon Tahun 2010-2013
Tabel 2.12 Perkembangan Nilai PDRB ADHK Menurut Sektor Lapangan 41
Usaha Kota Cilegon Tahun 2010-2014 (Rp. Juta)
Tabel 2.13 Perkembangan Nilai PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan 41
Usaha Kota Cilegon Tahun 2010-2014 (Rp.Juta)
Tabel 2.14 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 42
2010-2014 Kota Cilegon (Persen)
Tabel 2.15 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 43
2010-2014 Kota Cilegon (Persen)
Tabel 2.16 Perkembangan Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kota 43
Cilegon Tahun 2012-2014
Tabel 2.17 Nilai Inflasi Rata-rata tahun 2010-2014 Kota cilegon 44
Tabel 2.18 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cilegon 45
Tahun 2011-2014
Tabel 2.19 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon 46
Tahun 2010-2014
Tabel 2.20 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota Cilegon Tahun 47
2010-2014
Tabel 2.21 Perkembangan Indeks Pendidikan Kota Cilegon 54
Tabel 2.22 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru TK per Kecamatan Kota Cilegon 54
Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.23 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru TK per Kecamatan Kota Cilegon 55
Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.24 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SLTP per Kecamatan Kota 55
Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.25 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SMU/SMK per Kecamatan Kota 56
Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.26 Jumlah dan Sebaran Fasilitas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2013 58
Tabel 2.27 Panjang Jalan Menurut Status Jalan, Jenis Permukaan, Kondisi 63
Dan Kelas Jalan di Kota Cilegon Tahun 2012
Tabel 2.28 Produksi Menurut Jenis Tanaman di Kota Cilegon Tahun 105
2006-2011 (Ton)
PEMERINTAH KOTA CILEGON Daftar Isi

Tabel 2.29 Luas Panen Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kota 105
Cilegon Tahun 2006-2011 (Ha)
Tabel 2.30 Jumlah Perusahaan Perdagangan Nasional Terdaftar di Kota 106
Cilegon Tahun 2011
Tabel 2.31 Potensi Kawasan Industri di Kota Cilegon Tahun 2012 106
Tabel 2.32 Jumlah Hotel Menurut Klasifikasi di Kota Cilegon Tahun 2011 107
Tabel 2.33 Karakteristik dan Fungsi Pengembangan Wilayah dalam setiap 108
BWK
Tabel 2.34 Potensi dan Zonasi Bahan Tambang Galian Batuan di Kota Cilegon 121
Tabel 2.35 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan 127
Tahun 2014 Kota Cilegon.
Tabel 2.36 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah 308
Tabel 2.37 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan 331
Nasional/Provinsi dan Lingkungan Eksternal Lainnya
Tabel. 3.1 Perkembangan Nilai PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan 344
Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Rp. Juta)
Tabel. 3.2 Perkembangan Nilai PDRB ADHK Menurut Sektor Lapangan 344
Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Rp. Juta)
Tabel. 3.3 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB ADHK(LPE) Menurut 345
Sektor Lapangan Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Persen)
Tabel. 3.4 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB ADHB Menurut Sektor 345
Lapangan Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2015 (Persen)
Tabel. 3.5 Perkembangan Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB PerKapita Kota 346
Cilegon Tahun 2013-2015
Tabel. 3.6 Perkembangan Laju Inflasi Kota Cilegon Tahun 2013-2015 347
Tabel. 3.7 Perkembangan Nilai dan Laju Perumbuhan Investasi Kota Cilegon 347
Tahun 2013-2014
Tabel. 3.8 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon 347
Tahun 2013-2014
Tabel. 3.9 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota Cilegon Tahun 348
2013-2014
Tabel. 3.10 Target Indikator Makro Daerah Kota Cilegon Tahun 2015 350
Tabel. 3.11 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Cilegon Tahun 354
2012-2016
Tabel. 3.12 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Asli Daerah 355
Tahun 2012 s/d Tahun 2016
Tabel. 3.13 Realisasi dan Proyeksi/Target Dana Perimbangan Tahun 356
2012-2016
Tabel. 3.14 Realisasi dan Proyeksi/Target Lain-lain Pendapatan Yang Sah 357
Tahun 2012-2016
Tabel. 3.15 Penerimaan Pendapatan Tahun 2014 dan Proyeksi Penerimaan 358
Pendapatan 2015
Tabel. 3.16 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun 362
2012-2016
Tabel. 3.17 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Cilegon Tahun 363
2012-2016
Tabel. 4.1. Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan 367
Tabel. 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah 372
Tabel. 4.3. Penjelasan Program Pembangunan Daerah 376
Tabel. 5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KOTA CILEGON TAHUN 382
2015-2016
PEMERINTAH KOTA CILEGON Daftar Isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan dan keterkaitan RKPD dengan dokumen perencanaan 7


lainnya
Gambar 2.1 Peta Administratif Kota Cilegon 11
Gambar 2.2 Posisi Geostrategis Kota Cilegon Dalam Konstelasi Regional dan 13
Internasional
Gambar 2.3 Peta Struktur Patahan dan Lipatan Regional di Wilayah Banten 30
dan Sekitarnya
Gambar 2.4 Peta Seismitas di Selat Sunda Tahun 2006 31
Gambar 2.5 Potensi Tsunami Kawasan Pesisir Kota Cilegon 32
Gambar 2.6 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Cilegon Tahun 35
2009-2013
Gambar 2.7 Jumlah Sekolah menurut Tingkatan di Kota Cilegon 53
Gambar 2.8 Panjang Jalan di Kota Cilegon menurut Kondisi Tahun 2013 62
PEMERINTAH KOTA CILEGON Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

B
ismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia serta
ridlho-Nya, penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Cilegon
Tahun 2015 akhirnya dapat diselesaikan. Pada dasarnya, RKPD Kota Cilegon Tahun
2015 merupakan wujud implementasi tahun terakhir dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon Tahun 2010-2015 yang diharapkan
mampu mewujudkan pelaksanaan pembangunan Kota Cilegon secara lebih terpadu,
selaras dan berkesinambungan.

Berdasarkan amanat Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Permendagri Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusuan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan
Daerah Tahun 2015, salah satu tahap yang harus dilalui dalam proses penyusunan
rencana pembangunan daerah adalah penyusunan RKPD yang merupakan dokumen
rencana pembangunan tahunan daerah yang mengacu pada dokumen lebih atasnya
secara hirarki kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM-5 tahun) dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP-20 tahun).

RKPD Kota Cilegon Tahun 2015 merupakan bahan yang akan dipergunakan oleh
Pemerintah Kota Cilegon dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kota Cilegon Tahun 2015 dan bahan masukan
bagi proses penyusunan Rancangan Akhir RKPD Kota Cilegon Tahun 2015 serta
Rancangan Akhir Renja SKPD Kota Cilegon Tahun 2015.
PEMERINTAH KOTA CILEGON Kata Pengantar

Demikian, semoga RKPD Kota Cilegon Tahun 2015 diharapkan dapat mewujudkan
proses perencanaan pembangunan daerah Kota Cilegon secara harmonis, sinergis,
dan berkesinambungan, serta dapat dilaksanakan secara konsisten dan penuh rasa
tanggung jawab agar bermanfaat bagi kemajuan pembangunan Kota Cilegon dan
Masyarakat Kota CIlegon

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.


PEMERINTAH KOTA CILEGON Kata Pengantar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................ iii
DAFTAR TABEL ..................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... I - 1


1.1 Latar Belakang ...........................................................I - 1
1.2 Dasar Hukum ...........................................................I - 4
1.3 Hubungan Antar Dokumen ........................................I - 6
1.4 Sistematika Penyajian ................................................I - 7
1.5 Maksud dan Tujuan ...................................................I - 8

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU


DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN ........................................................ II - 9
2.1 Gambaran Umum Kota Cilegon ..................................II - 9
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi ...........................II - 9
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ......................II - 40
2.1.3 Aspek Pelayanan Umum ....................................II - 48
2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah .................................II - 103
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
Sampai Tahun Berjalan ..............................................II - 126
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah .........................II - 297
2.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan
dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan
Daerah ..............................................................II - 297
2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Daerah ...........................II - 307

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH


DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH ....................... III - 337
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ................................III - 337
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah ...................................III - 343
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah III - 348
PEMERINTAH KOTA CILEGON Kata Pengantar

Tahun 2014 dan Tahun 2015 ............................


3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ..............................III - 351
3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka
Pendanaan ........................................................III - 353
3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah .....................III – 358
3.3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ......III – 359
3.3.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah .............III - 360
3.3.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ......III - 363

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH . IV – 365


4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ..........................IV – 365
4.2 Prioritas dan Pembangunan .......................................IV – 369

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS


DAERAH ..................................................................... V - 381
5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah .....V - 381

BAB VI PENUTUP .................................................................. VI - 459


PEMERINTAH KOTA CILEGON Kata Pengantar

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di Kota Cilegon 10


Tabel 2.2 Kolom Stratigrafi Kota Cilegon dan Sekitarnya 15
Tabel 2.3 DAS dan Sub River Basin di Kota Cilegon 17
Tabel 2.4 Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Cilegon 21
Tabel 2.5 Pemanfaatan Ruang eksisting 24
Tabel 2.6 Daerah Potensi Genangan Air 33
Tabel 2.7 Tingkat Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Kota Cilegon 36
Tahun 2011 dan 2012
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kota Cilegon 36
Tahun 2012
Tabel 2.9 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Kota Cilegon 37
Tahun 2010-2012
Tabel 2.10 Perkembangan Angkatan Kerja, TPAK, dan TPT Di Kota Cilegon 38
Tahun 2009-2012
Tabel 2.11 Prosentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha Di Kota 39
Cilegon Tahun 2010-2013
Tabel 2.12 Perkembangan Nilai PDRB ADHK Menurut Sektor Lapangan 41
Usaha Kota Cilegon Tahun 2010-2014 (Rp. Juta)
Tabel 2.13 Perkembangan Nilai PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan 41
Usaha Kota Cilegon Tahun 2010-2014 (Rp.Juta)
Tabel 2.14 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 42
2010-2014 Kota Cilegon (Persen)
Tabel 2.15 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 43
2010-2014 Kota Cilegon (Persen)
Tabel 2.16 Perkembangan Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kota 43
Cilegon Tahun 2012-2014
Tabel 2.17 Nilai Inflasi Rata-rata tahun 2010-2014 Kota cilegon 44
Tabel 2.18 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cilegon 45
Tahun 2011-2014
Tabel 2.19 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon 46
Tahun 2010-2014
Tabel 2.20 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota Cilegon Tahun 47
2010-2014
Tabel 2.21 Perkembangan Indeks Pendidikan Kota Cilegon 54
Tabel 2.22 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru TK per Kecamatan Kota Cilegon 54
Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.23 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru TK per Kecamatan Kota Cilegon 55
Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.24 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SLTP per Kecamatan Kota 55
Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.25 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SMU/SMK per Kecamatan Kota 56
Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013
Tabel 2.26 Jumlah dan Sebaran Fasilitas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2013 58
Tabel 2.27 Panjang Jalan Menurut Status Jalan, Jenis Permukaan, Kondisi 63
Dan Kelas Jalan di Kota Cilegon Tahun 2012
Tabel 2.28 Produksi Menurut Jenis Tanaman di Kota Cilegon Tahun 105
2006-2011 (Ton)
PEMERINTAH KOTA CILEGON Kata Pengantar

Tabel 2.29 Luas Panen Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kota 105
Cilegon Tahun 2006-2011 (Ha)
Tabel 2.30 Jumlah Perusahaan Perdagangan Nasional Terdaftar di Kota 106
Cilegon Tahun 2011
Tabel 2.31 Potensi Kawasan Industri di Kota Cilegon Tahun 2012 106
Tabel 2.32 Jumlah Hotel Menurut Klasifikasi di Kota Cilegon Tahun 2011 107
Tabel 2.33 Karakteristik dan Fungsi Pengembangan Wilayah dalam setiap 108
BWK
Tabel 2.34 Potensi dan Zonasi Bahan Tambang Galian Batuan di Kota Cilegon 121
Tabel 2.35 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan 127
Tahun 2014 Kota Cilegon.
Tabel 2.36 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah 308
Tabel 2.37 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan 331
Nasional/Provinsi dan Lingkungan Eksternal Lainnya
Tabel. 3.1 Perkembangan Nilai PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan 344
Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Rp. Juta)
Tabel. 3.2 Perkembangan Nilai PDRB ADHK Menurut Sektor Lapangan 344
Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Rp. Juta)
Tabel. 3.3 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB ADHK(LPE) Menurut 345
Sektor Lapangan Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Persen)
Tabel. 3.4 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB ADHB Menurut Sektor 345
Lapangan Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2015 (Persen)
Tabel. 3.5 Perkembangan Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB PerKapita Kota 346
Cilegon Tahun 2013-2015
Tabel. 3.6 Perkembangan Laju Inflasi Kota Cilegon Tahun 2013-2015 347
Tabel. 3.7 Perkembangan Nilai dan Laju Perumbuhan Investasi Kota Cilegon 347
Tahun 2013-2014
Tabel. 3.8 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon 347
Tahun 2013-2014
Tabel. 3.9 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota Cilegon Tahun 348
2013-2014
Tabel. 3.10 Target Indikator Makro Daerah Kota Cilegon Tahun 2015 350
Tabel. 3.11 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Cilegon Tahun 354
2012-2016
Tabel. 3.12 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Asli Daerah 355
Tahun 2012 s/d Tahun 2016
Tabel. 3.13 Realisasi dan Proyeksi/Target Dana Perimbangan Tahun 356
2012-2016
Tabel. 3.14 Realisasi dan Proyeksi/Target Lain-lain Pendapatan Yang Sah 357
Tahun 2012-2016
Tabel. 3.15 Penerimaan Pendapatan Tahun 2014 dan Proyeksi Penerimaan 358
Pendapatan 2015
Tabel. 3.16 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun 362
2012-2016
Tabel. 3.17 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Cilegon Tahun 363
2012-2016
Tabel. 4.1. Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan 367
Tabel. 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah 372
Tabel. 4.3. Penjelasan Program Pembangunan Daerah 376
Tabel. 5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KOTA CILEGON TAHUN 382
2015-2016
PEMERINTAH KOTA CILEGON Kata Pengantar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan dan keterkaitan RKPD dengan dokumen perencanaan 7


lainnya
Gambar 2.1 Peta Administratif Kota Cilegon 11
Gambar 2.2 Posisi Geostrategis Kota Cilegon Dalam Konstelasi Regional dan 13
Internasional
Gambar 2.3 Peta Struktur Patahan dan Lipatan Regional di Wilayah Banten 30
dan Sekitarnya
Gambar 2.4 Peta Seismitas di Selat Sunda Tahun 2006 31
Gambar 2.5 Potensi Tsunami Kawasan Pesisir Kota Cilegon 32
Gambar 2.6 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Cilegon Tahun 35
2009-2013
Gambar 2.7 Jumlah Sekolah menurut Tingkatan di Kota Cilegon 53
Gambar 2.8 Panjang Jalan di Kota Cilegon menurut Kondisi Tahun 2013 62
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB I
Pendahuluan

PENDAHULUAN

S ecara umum produk hukum yang mengatur sistem perencanaan di Indonesia


dikeluarkan oleh dua kementerian, yaitu Kementerian
Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Perencanaan

Produk-poduk hukum yang terkait perencanaan pada akhrinya memang mengerucut


pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional yang dikeluarkan oleh Bappenas dan Peraturan
Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang
didetilkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah.

Baik Bappenas maupun Kemendagri, mengamanatkan Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD). RKPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah tahunan
merupakan elaborasi dan penajaman tahapan pembangunan seperti yang telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Dalam melaksanakan amanat undang-undang, peraturan pemerintah, serta


Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut diatas, Pemerintah Kota Cilegon telah
menyusun dokumen RPJPD Kota Cilegon 2005 - 2025 yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 dan dokumen RPJMD 2010-2015 yang telah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB I
Pendahuluan

ditetapkan dengan Peraturan Daerah nomor 6 Tahun 2013 tentang Review Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Cilegon Tahun 2010-2015.

Penyusunan RKPD merupakan pelaksanaan dari tahapan sistem perencanaan


pembangunan daerah yang dimulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
dimana RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah serta mengacu pada RKPD
Provinsi dan RKP Nasional. Penyusunan RKPD ditujukan sebagai upaya mewujudkan
perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan
pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta mengoptimalkan
partisipasi masyarakat.

Alur Perencanaan Pembangunan Daerah Menurut Undang-undang Nomor


25/2004.

20 Tahun 5 Tahun 1 Tahun

RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan RKP


NASIONAL NASIONAL NASIONAL

Diperhatikan

RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan RKP Pedoman


DAERAH DAERAH DAERAH Penyusunan

RAPBD

Pedoman Diacu

RENST RA RENJA
SKPD SKPD

Selanjutnya, RKPD memuat arah dan kebijakan pembangunan daerah selama


setahun, yang diperoleh dari Renja SKPD sehingga menjadi dasar bagi perumusan
perencanaan pembangunan daerah. Dokumen RKPD memuat evaluasi pelaksanaan
RKPD tahun lalu, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan,
prioritas dan sasaran pembangunan, dan rencana program dan kegiatan prioritas
daerah.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB I
Pendahuluan

Rancangan kerangka ekonomi memuat tentang gambaran kondisi ekonomi,


kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah selama 2 (dua) tahun
sebelumnya (2013-2014), dan perkiraan untuk tahun 2015, sedangkan didalam
program prioritas pembangunan daerah, termuat program-program yang berorientasi
pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian sasaran dari RPJMD
Pemerintah Kota Cilegon untuk periode tahun 2015, dan isu-isu global serta
menjawab setiap permasalahan yang muncul sesuai dengan kondisi terakhir di Kota
Cilegon khususnya.

Momentum pertumbuhan ekonomi nasional menjadi peluang bagi peningkatan


kinerja perekonomian daerah termasuk Pemerintah Kota Cilegon. Oleh sebab itu,
dalam upaya memanfaatkan momentum dan peluang pertumbuhan ekonomi nasional
dan daerah, berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang tercantum dalam RKPD
Tahun 2015 diarahkan untuk memacu peningkatan produktivitas daerah dan
penciptaan pertumbuhan yang lebih berkualitas. Pertumbuhan ekonomi diharapkan,
tidak hanya, mampu mendorong peningkatan kapasitas produksi, penciptaan
lapangan kerja baru dan pengurangan kemiskinan, tetapi juga pengurangan
kesenjangan antar daerah dan antar kelompok masyarakat.

RKPD Tahun 2015 ini akan menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan
oleh seluruh perangkat daerah yang memuat Rencana Kerja (RENJA) SKPD, program
dan indikasi kegiatan yang bersifat terukur dan berorientasi pada pendekatan fungsi
pembangunan. RKPD Tahun 2015 akan disempurnakan kedalam dokumen
Penetapan RKPD tahun 2015 tentunya setelah melewati tahapan proses
perencanaan bottom up-Top Down dan akan menjadi dasar dan acuan dalam
penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun 2015, Prioritas dan Plafon
Anggaran (PPAS) Tahun 2015 dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Satuan Kerja
Perangkat Daerah Tahun 2015, Rencana Anggaran dan Belanja Daerah (RAPBD)
Tahun 2015; serta dukungan program pembangunan baik yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun investasi swasta dan
partisipasi masyarakat.

Pembangunan daerah tahun 2015, dilaksanakan sebagai lanjutan pembangunan


tahun-tahun sebelumnya dan merupakan jawaban atas permasalahan yang
berkembang saat ini, maka prioritas-prioritas pembangunan tahun 2015 adalah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB I
Pendahuluan

prioritas yang terdapat dalam RPJMD Periode Tahun 2010-2015 yang difokuskan
pada penyelesaian terhadap masalah-masalah yang mendesak dan berdampak luas
terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, peningkatan sumberdaya manusia
melalui pendidikan dan kesehatan, pelaksanaan pemerintahan yang baik,
peningkatan dan perbaikan infrastruktur yang mendorong pengembangan kawasan
dan pariwisata serta penanggulangan bencana dan pelestarian lingkungan hidup
yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat.

Penyusunan RKPD perlu mengantisipasi tentang adanya diskrepsi (perbedaan)


dalam peraturan dan perundangan perencanaan dan penganggaran daerah terutama
tentang belum adanya payung pangaturan yang terpadu antara perencanaan dan
penganggaran daerah yang menyebabkan kurang terintegrasinya perencanaan dan
penganggaran, masih terbatasnya pemahaman di daerah tentang performance planning
walaupun penganggaran daerah telah menjalankan performance budgeting untuk
beberapa waktu; waktu (5 bulan) yang diberikan dalam peraturan/perundangan untuk
menyusun RKPD.

Penyusunan RKPD perlu mengembangkan hubungan (link) diantara peraturan


dan perundangan tersebut sehingga RKPD sebagai dokumen rencana tahunan mudah
diterjemahkan ke dalam Renja SKPD, KUA APBD, RKA-SKPD, dan RAPBD.

Peraturan perundang-undangan yang melatar belakangi penyusunan RKPD


Pemerintah Kota Cilegon Tahun 2015 adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon dan Kotamadya
Daerah Tingkat II Depok (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828).
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB I
Pendahuluan

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor


32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438).
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578).
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4585).
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693).
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815).
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816).
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB I
Pendahuluan

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan


Daerah.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
15. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 19 Tahun 2006 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Cilegon.
16. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pencabutan
Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 11 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Perangkat Daerah Kota Cilegon Jo. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2006
tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 11 Tahun 2003
tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Cilegon.
17. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010-2030.
18. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perubahan PERDA
No. 2 tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Cilegon Tahun 2010-2015.

Sistem Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara perencanaan


pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam
hal ini keterkaitan suatu dokumen perencanaan dengan dokumen perencanaan
lainnya sangat menentukan dan diupayakan saling bersinergi.

Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, ruang lingkup


perencanaan pembangunan nasional dan dokumen perencanaan terdiri atas Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Sejalan dengan payung
hukum perencanaan ditingkat pusat, maka dokumen Perencanaan Daerah meliputi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB I
Pendahuluan

Daerah (Renstra SKPD), dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja-SKPD) serta Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

RKPD ini terintegrasi dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan
lainnya baik ditingkat nasional maupun provinsi, terutama dengan dokumen
perencanaan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah. Secara diagramatis
keterkaitan hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Gambar 1.1
Hubungan dan keterkaitan RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya

RPJP RPJM RENSTRA RKP RENJA KL

PUSAT
Nasional Nasional KL Nasional

PROVINSI
RPJP RPJP RPJP RPJP RPJP
PROV. PROV. PROV. PROV. PROV.
Banten Banten Banten Banten Banten

DAERAH
RPJP Kota RPJM Renstra RKPD Renja
CIlegon Kota SKPD Kota SKPD

JANGKA PANJANG JANGKA MENENGAH TAHUNAN


KETERANGAN :
= Garis Hubungan Langsung
= Garis Hubungan Koordinasi

Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010,


sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Cilegon Tahun 2015
disajikan dengan tata urut penyajian sebagai berikut :
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB I
Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan tentang latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan, hubungan antar dokumen, dan
sistematika penyajian Rancangan RKPD Kota Cilegon Tahun
2015.
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kondisi daerah,
evaluasi pelaksanaan program RKPD sampai tahun berjalan
dan realisasi RPJMD, serta permasalahan pembangunan
daerah.
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Bab ini menyajikan tentang arah kebijakan ekonomi daerah dan
arah kebijakan keuangan daerah.
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Bab ini menyajikan tentang tujuan dan sasaran serta prioritas
pembangunan daerah.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Bab ini menyajikan tentang rencana program dan kegiatan
prioritas daerah.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menyajikan tentang kaidah pelaksanaan serta harapan
tindak lanjut penyusunan Rancangan RKPD Kota Cilegon
Tahun 2015.

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Cilegon Tahun


2015 dimaksudkan untuk memberi arahan, pedoman dan acuan bagi
penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Kota Cilegon pada tahun
anggaran 2015 yang dilaksanakan secara terpadu, sinergis dan berkesinambungan.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB I
Pendahuluan

Dengan demikian penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota


Cilegon Tahun 2015 ditujukan untuk :
1. Merumuskan rancangan prioritas dan sasaran prioritas pembangunan daerah
Kota Cilegon tahun 2015;
2. Merumuskan rancangan kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan Kota
Cilegon tahun 2015;
3. Merumuskan rancangan rencana kerja yang dijabarkan dalam program/kegiatan
prioritas disertai dengan indikasi pagu anggarannya yang akan dilaksanakan pada
tahun 2015.

RKPD Kota Cilegon Tahun 2015 mempunyai fungsi pokok sebagai berikut :
1. Menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah dalam
rangka penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan tugas pembangunan
daerah Kota Cilegon pada tahun 2015;

2. Menjadi acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta


Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kota Cilegon Tahun
Anggaran 2015;

3. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Kota Cilegon Tahun Anggaran 2015;

4. Sebagai acuan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


(RAPBD) Kota Cilegon Tahun Anggaran 2015;

5. Sebagai acuan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan


Pemerintah Kota CIlegon Tahun Anggaran 2015.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN


CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN

E valuasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD
tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD
tahun berjalan sebagai bahan acuan. Sedangkan capaian kinerja penyelenggaraan
pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan.

Gambaran umum kondisi daerah akan menjelaskan tentang kondisi geografi dan
demografi serta indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan Daerah di
Kota Cilegon. Adapun indikator capaian kinerja penyelenggaraan Pemerintahan yang
penting dianalisis meliputi 3 (tiga) aspek utama yaitu Aspek Kesejahteraan
Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Daya Saing Daerah.

Kota Cilegon merupakan kota otonom yang secara yuridis terbentuk pada tanggal 27
April 1999 berdasarkan UU No. 15 Tahun 1999 tentang pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon. Sebagai kota yang
secara geografis berada pada ujung barat Pulau Jawa serta merupakan pintu gerbang
utama yang menghubungkan sistem Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera, kedudukan
Kota Cilegon memiliki nilai geostrategis yang sangat penting baik dalam konstelasi
lokal, regional, maupun nasional.

2.1.1 Aspek Geografi Dan Demografi

Analisis pada Aspek geografi dan demografi di Kota Cilegon perlu dilakukan
untuk memperoleh gambaran mengenai karateristik lokasi dan wilayah, potensi
pengembangan wilayah, dan ketrentaman wilayah terhadap bencana. Sedangkan
gambaran kondisi demografi Kota Cilegon, antara lain mencakup perubahan

Page 10
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

penduduk, komposisi dan populasi masyarakat secara keseluruhan atau kelompok


dalam waktu tertentu di Kota Cilegon.

2.1.1.1. Aspek Geografis


Gambaran umum pada aspek geografis akan menjelaskan tentang luas
dan batas wilayah administrasi, letak dan kondisi geografis, topografi, geologi,
hidrologi, klimatologi dan penggunaan lahan di Kota Cilegon.

1. Luas dan Batas Wilayah Administratif


Kota Cilegon merupakan Wilayah hasil pemekaran dan batasan ruang lingkup
wilayah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999, luas wilayah
administrasi 17.550,0 Ha dengan 8 kecamatan (Kecamatan Ciwandan, Citangkil,
Pulomerak, Grogol, Purwakarta, Cilegon, Jombang, dan Cibeber) yang terdiri atas 43
kelurahan.
Secara administrasi, Kota Cilegon mempunyai batas-batas sebagai berikut :
 Sebelah Barat : Selat Sunda
 Sebelah Utara : Kabupaten Serang
 Sebelah Timur : Kabupaten Serang
 Sebelah Selatan : Kabupaten Serang

Secara administratif, dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007


tentang Pembentukan Kelurahan di Kota Cilegon, maka wilayah administrasi Kota
Cilegon terbagi kedalam 8 (delapan) Kecamatan dan 43 Kelurahan. Pembagian wilayah
serta jumlah kecamatan dan kelurahan di Kota Cilegon dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel.2.1
Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di Kota Cilegon

Luas Jumlah
No. Kecamatan Pusat Kecamatan
Km2 % Kelurahan
1. Ciwandan Tegal Ratu 51,81 29,52 6
2. Citangkil Kebonsari 22,98 13,09 7
3. Pulomerak Tamansari 19,86 11,32 4
4. Purwakarta Purwakarta 15,29 8,71 6
5. Grogol Grogol 23,38 13,32 4
6. Cilegon Ciwaduk 9,15 5,21 5
7. Jombang Jombang Wetan 11,55 6,58 5
8. Cibeber Kalitimbang 21,49 12,24 6
Kota Cilegon 175,51 100,00 43
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Page 11
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Gambar. 2.1
Peta Administratif Kota Cilegon

2. Letak dan Kondisi Geografis


Secara astronomis, Kota Cilegon terletak diantara koordinat 5º52’24”–6º04’07”
Lintang Selatan (LS) dan 105º54’05”–106º05’11” Bujur Timur (BT). Sedangkan secara
geografis Kota Cilegon berada dalam lingkup Kota Cilegon di bagian barat Provinsi
Banten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera.

Ditinjau dari aspek geostrategis, Kota Cilegon memiliki peran dan posisi yang sangat
menentukan dalam mendukung arah dan pola pembangunan dan pengembangan
perkotaan baik dalam konstelasi regional, nasional, dan bahkan internasional yaitu :

Page 12
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

a. Kota Cilegon sebagai salah satu pusat pertumbuhan wilayah Provinsi Banten,
sebagaimana dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten Tahun
2002 – 2017, Kota Cilegon lebih diarahkan pada pengembangan kelompok industri
besar dan sedang, industri kecil, dan industri kerajinan. Dalam realisasinya,
kawasan industri yang ada dan telah berkembang dan sekaligus berperan sebagai
pembentuk utama perekonomian Kota Cilegon. Peran sektor industri di Kota
Cilegon juga memiliki peranan penting terhadap perekonomian Provinsi Banten.
Sebagai pusat permukiman dengan segenap fasilitas dan jasa perkotaan yang
tersedia, Kota Cilegon merupakan orientasi pergerakan serta telah menjadi pusat
pelayanan beberapa bentuk fasilitas bagi wilayah-wilayah disekitarnya, seperti
Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
b. Kota Cilegon sebagai simpul sistem jaringan utilitas dan pergerakan
Jawa-Sumatera.
Melalui posisi seperti ini Kota Cilegon turut menentukan pertumbuhan dan
perkembangan wilayah di kedua pulau besar tersebut. Dalam sektor transportasi,
keberadaan Pelabuhan Merak menjadi penentu roda perekonomian dan
pergerakan dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan sebaliknya, khususnya dalam
menjamin kelancaran distribusi arus barang dan manusia. Di samping itu,
keberadaan Jalan Tol Jakarta – Merak semakin meningkatkan aksesibilitas
eksternal Kota Cilegon, baik dengan ibukota negara (Jakarta) maupun
wilayah-wilayah di Pulau Jawa lainnya. Selain itu dalam hal sistem jaringan
transportasi kereta api, Kota Cilegon merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari konstelasi simpul sistem pengelolaan jaringan rel KA Jawa – Bali; serta dalam
kaitannya dengan sistem jaringan prasarana energi dan tenaga listrik yang
diprioritaskan penanganannya terutama sebagai pemasok kebutuhan listrik bagi
Jawa-Bali.
c. Kota Cilegon sebagai potensi inlet-outlet terhadap lokasi pasar dunia, dimana
secara geografis Kota Cilegon memiliki akses langsung terhadap Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang didukung oleh keberadaan 21 pelabuhan
umum dan khusus. ALKI yang merupakan salah satu jalur pelayaran
internasional menjadi salah satu acuan pengembangan inlet-outlet wilayah
nasional, yaitu dalam meningkatkan aksesibilitas terhadap lokasi pasar dunia.
Dari gambaran aksesibilitas outlet terhadap pasar dunia dapat disimpulkan
bahwa tendensi akses ALKI I adalah ke negara ASEAN, Uni Eropa, dan Asia Pasifik.

Page 13
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Gambar. 2.2
Posisi Geostrategis Kota Cilegon
Dalam Konstelasi Regional dan Internasional

Peran penting Kota Cilegon sebagai inlet-outlet ditingkat nasional disisi lain
ditunjukkan dengan kinerja bongkar muat barang antar pulau dan luar negeri pada
beberapa pelabuhan di Kota Cilegon yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN), Kota Cilegon ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional
(PKN) yang diidentifikasikan sebagai pusat kegiatan industri, pengolahan, dan simpul
transportasi dengan cakupan pelayanan nasional meliputi beberapa kabupaten/kota
yang berada dalam pengaruh Kota Cilegon. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa Kota
Cilegon merupakan pusat utama untuk Kawasan Strategis Nasional Bojonegara –
Merak-Cilegon dan sekitarnya, di mana sektor unggulan kawasan ini adalah industri,
pelabuhan, pertanian tanaman pangan, pariwisata, perikanan, dan pertambangan.
Selain aspek geostrategis, karakteristik geografis Kota Cilegon masuk ke dalam
kategori kota pesisir. Hal ini diindikasikan dengan membentangnya kawasan pesisir
laut dari bagian utara hingga selatan wilayah kota serta hasil perhitungan Peta

Page 14
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Topografi Kota Cilegon di mana panjang garis pantai Kota Cilegon adalah 40,88 km
atau sekitar 43,6% dari total perimeter wilayah Kota Cilegon.

3. Kondisi Morfologi dan Topografi


Kota Cilegon memiliki bentang alam yang beragam dari mulai dataran hingga
perbukitan terjal. Ditinjau dari satuan morfologi daratan, banyak dijumpai di
sepanjang pantai dan bagian tengah wilayah melebar ke timur. Lebih spesifik lagi
satuan ini dapat dipisahkan atas subsatuan dataran pantai dengan kemiringan 0-3%
dan subsatuan morfologi bergelombang dengan kemiringan 3-5%. Sedangkan dari
sudut pandang satuan morfologi perbukitan, Kota Cilegon terbagi atas tiga subsatuan
morfologi, yaitu :
1) Subsatuan datar, mempunyai kemiringan lahan berkisar antara 0-2% hingga 2-7%
tersebar disepanjang pesisir pantai barat dan bagian tengah kota.
2) Subsatuan perbukitan sedang, mempunyai kemiringan lahan berkisar antara
7-15% terdapat di wilayah tengah kota, tersebar dibagian utara dan selatan
kecamatan Cilegon dan Cibeber, serta Kecamatan Ciwandan dan Citangkil.
3) Subsatuan perbukitan terjal, mempunyai kemiringan lahan berkisar antara
15-40% hingga lebih dari 40% tersebar dibagian utara Kota Cilegon yaitu
Kecamatan Pulomerak dan Grogol dan sebagian kecil wilayah barat Kecamatan
Ciwandan.

Berdasarkan kenampakan pada peta topografi dan citra satelit SPOT, sebaran
bentang alam di wilayah Kota Cilegon teratur. Kondisi bentang alam (morfologi)
wilayah ini dicirikan oleh adanya beberapa satuan bentang alam, yaitu: satuan
perbukitan bergelombang rendah dan satuan dataran rendah.

Satuan bentang alam perbukitan rendah bergelombang menempati wilayah di bagian


utara, dicirikan oleh perbukitan bergelombang rendah dengan ketinggian maksimum
sekitar 1000 meter. Secara umum permukaan dataran dari satuan ini adalah rata
sampai miring landai, torehan sungai dangkal dan lebar. Satuan ini disusun oleh
produk erupsi dan hasil rombakan dari gunung api-gunung api pada satuan
pegunungan. Dari kenampakan bentang alamnya, batuan yang menyusunnya relatif
lebih lunak atau bersifat lepas yang terdiri dari tufa dan breksi berbutir halus.

Satuan bentang alam dataran rendah menyebar hampir di seluruh wilayah, sebagian
besar didataran pantai barat. Bentuk satuan ini berbeda dalam kenampakan yang

Page 15
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sifatnya sesuai dengan cara pembentukan dataran tersebut. Dataran aluvial sungai
dan pantai merupakan bentuk yang sangat umum terdapat di wilayah ini.

4. Kondisi Geologi dan Tanah


Menurut E. Rusmana, dan kawan-kawan (1991) batuan di daerah kajian, tersusun
oleh batuan yang berumur Kuater, batuan yang relatif muda umurnya dalam skala
waktu geologi. Dikelompokkan menjadi 3 (tiga) satuan, yakni :
1) Batuan Vulkanik Kuarter Tua
Satuan batuan ini terdapat di daerah utara wilayah kajian (G. Gede), terdiri atas
lahar, lava dan breksi termampatkan, berkomposisi andesit sampai basal dan
berumur Plistosen Bawah.
2) Tufa Banten
Satuan batuan ini terdapat sebagian besar di selatan wilayah kajian, meliputi
morfologi dataran dan perbukitan, di bagian bawah terdiri atas tufa breksi,
aglomerat, tufa batu apung dan tufa lapili, sedangkan di bagian atas tersusun atas
tufa pasiran. Satuan ini berumur Plistosen Tengah.
3) Endapan Aluvium Pantai
Satuan ini sebagian besar terdapat di daerah pantai Kota Cilegon, tersusun oleh
perselingan antar lempung dan pasir, bersifat lepas, dan berumur Holosen.
Rangkuman urutan perlapisan batuan/stratigrafi regional yang terdapat di daerah
Cilegon dan sekitarnya adalah sebagai berikut :
Tabel.2.2
Kolom Stratigrafi Kota Cilegon dan Sekitarnya
Umur Satuan Batuan
Aluvium
Batugamping Koral
Endapan Gunungapi Muda
KUARTER

Endapan Kaldera Dano


Tuf Banten Atas
Endapan Gunungapi Dano
Tuf Banten Bawah
Fm. Bojong
Fm. Cipacar Endapan
TERSIER

Fm. Genteng Gunungapi


Fm. Tua
Bojongmanik
Sumber: Hasil Analisis

Berdasarkan pada evaluasi peta geologi yang ada (E. Rusmana,dkk,1991), struktur
geologi yang terdapat didaerah kajian berupa kelurusan-kelurusan topografi yang

Page 16
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

diidentifikasi melalui foto udara. Kelurusan-kelurusan tersebut mengindikasikan


kemungkinan adanya jalur struktur rekahan atau sesar (patahan), yang umumnya
berarah barat laut-tenggara dan sebagian barat daya-timur laut. Struktur rekahan
atau sesar yang berarah barat laut-tenggara terdapat di kompleks G.Gede
memotong batuan volkanik Kuarter Tua, dan struktur yang berarah barat
daya-timur laut terdapat di bagian timur Kota Cilegon yang memotong batuan Tufa
Banten.

5. Kondisi Hidrogeologi dan Hidrologi


Kondisi hidrogeologi dan hidrologi di Kota Cilegon dapat dibedakan atas air tanah
dan air permukaan. Air tanah umumnya dapat dijumpai pada kedalaman yang cukup
tinggi dengan produktivitas yang beragam tergantung pada karakteristik geologi dan
kandungan unsur kimia lainnya. Akan tetapi dengan semakin tingginya kompetisi
pengambilan air tanah baik untuk kebutuhan industri maupun domestik
menimbulkan dampak terhadap produktivitasnya yang semakin menurun. Bahkan
untuk daerah di sekitar pesisir pantai, intrusi air laut dan kandungan logam dalam air
(besi, timbal, nitrit, dan logam berat lainnya) dapat ditemukan sehingga sudah tidak
layak untuk dikonsumsi. Potensi air sungai wilayah ini umumnya kecil dengan
fluktuasi sangat tergantung pada musim. Sebagian besar sungai di wilayah ini kering
dimusim kemarau (intermitten). Sungai-sungai yang cukup potensial berada jauh dari
pusat kota, bahkan diluar Kota Cilegon.
Keadaan hidrogeologi di Kota Cilegon memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Terdapatnya daerah aliran langka, potensi mata air langka dengan daerah
penyebaran di bagian utara dan tengah wilayah kota.
2) Akuifer produktif rendah, air melalui celahan dan ruang antar butir, potensi mata
air sedang.
3) Akuifer produktif dengan penyebaran luas, alirannya melalui ruang antar butir.
Pada akuifer ini tidak terdapat mata air.
4) Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas, alirannya melalui ruang antar
butir. Pada akuifer ini tidak ada mata air.
Kondisi Hidrologi Kota Cilegon dapat dilihat dengan daerah aliran Sungai di Kota
Cilegon. Pada umunya sungai-sungai yang ada di Kota Cilegon tergolong
sungai-sungai kecil dengan debit air yang tidak terlalu besar. Perlu strategi penangan
sungai-sungai di Kota Cilegon agar dapat dimanfaatkan lebih Optimal dengan

Page 17
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

keterbatasan debit air. Gambaran keseluruhan DAS yang terdapat di Kota Cilegon
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel.2.3
DAS dan Sub River Basin di Kota Cilegon

No. Nama DAS Wilayah DAS Sub River Basin


Panjang Debit Rata-rata Nama Sungai Panjang
(Km) (M3/detik) (Km)
1. Cibeber 20,87 65,55 Ciweleh 5,09
Cigundil 2,89
Cikukulu 2,72
K. Husen 1,98
K. Kubang Semar 3,03
K. Kalapa 8,16
K. Melati 3,48
2. Kedungingas 24,23 35,85 Cibojongjengkol 5,85
K. Lengkong 2,44
Cisukanala 5,44
3. Gunungsugih 4,79 8,46 -
4. Kali Malang 3,35 5,70 -
5. Kali Saksak 6,76 19,82 -
6. Kali Mancak 8,93 11,51 -
7. Cigeblag 11,82 18,13 Cibuntu 3,37
Ciwatujaran 4,20
8. Ciluwit 8,05 12,99 -
9. Kebonsari 6,49 13,30 -
10. Kali Grogol 8,53 18,57 -
11. Kali Gerem 6,04 9,83 -
12. Cibatu 4,70 5,60 -
13. Cikuasa 3,93 4,80 -
14. Cilangon 6,03 11,19 -
15. Cipala 3,28 4,19 -
16. Cisalak 3,79 5,02 -
17. Cikohot 4,59 11,55 Cipeutey 2,05
Sumber: Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Untuk sebaran air di permukaan, terdapat beberapa sungai (kali) kecil. Di daerah
Pulomerak sungai kecil ini berawal dari kawasan puncak Gunung Gede, sedangkan
untuk yang melintasi daerah Kecamatan Cilegon, Ciwandan, dan Cibeber bersumber
dari mata air yang berada di luar wilayah Kota Cilegon. Pada umumnya kali tersebut
hanya berfungsi sebagai saluran pembuangan air (drainase kota) yang bersifat alami
dan belum dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan lain, semisal untuk irigasi
pertanian dan lain-lain. Hal ini tidak terlepas dari kondisi permukaan air kali-kali
tersebut yang pada umumnya terletak jauh lebih rendah dari lahan di sekitarnya serta
debit air rata-rata yang rendah.

Page 18
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Neraca air di Kota Cilegon dihitung dengan Metode F.J. Mock, dengan jumlah
limpasan air permukaan sebesar 614,79 mm dan volume simpanan air tanah (storage
volume) sebesar 432 mm. Jika luas wilayah Kota Cilegon 175,5 km2, maka besarnya
volume simpanan air tanah adalah 75.816.000 m3/tahun.

Dengan memperhatikan faktor-faktor morfologi, litologi dan arah aliran air tanah,
daerah akifer dengan produktivitas tinggi (Qs = 1-19 lt/dtk/m) terdapat di sekitar
daerah industri PT. Krakatau Steel. Di dalam peta potensi air tanah, daerah tersebut
dizonasikan sebagai daerah yang mempunyai produktivitas sumur >5lt/dtk. Menurut
hasil pengamatan lapangan serta dengan memperhatikan tipikal konstruksi sumur
bor yang ada, sebagian besar muka air tanah sumur bor yang ada umumnya lebih
rendah dari muka air sumur gali di sekitarnya. Berdasarkan kondisi ini untuk tujuan
konservasi (melindungi air sumur gali agar tidak tersedot ke sumur bor) pengambilan
air tanah untuk sumur bor harus mulai dicermati. Penambahan debit pengambilan
untuk industri (usaha komersial) sebaiknya dilakukan dengan penelitian hidrogeologi
yang lebih teliti dan detail pada skala lokal.

Kualitas air tanah Kota Cilegon umumnya masih memenuhi syarat untuk air minum
(TDS < 1.000 mg/l), kecuali di sepanjang pantai Selat Sunda (nilai TDS 1.000-20.960
mg/l), dan sebagian lokasi di Kelurahan Kotabumi (Kecamatan Purwakarta),
Mekarsari (Kecamatan Pulomerak), Sukmajaya (Kecamatan Jombang), Cibeber
(Kecamatan Cibeber), kualitas air tanahnya tidak memenuhi syarat sebagai air minum
(nilai TDS 1.000-8.000 mg/l).
Berdasarkan pada analisis dengan Diagram Wilcox, daerah kajian pada umumnya
mempunyai resiko kegaraman (salinity hazard) sedang dan sodium (sodium/alkali
hazard) rendah. Resiko kegaraman tinggi-sangat tinggi dan resiko sodium rendah
(C4-S1) akan cenderung dijumpai di sekitar daerah pantai setempat, dijumpai di
sekitar Kelurahan Kotabumi (Kecamatan Purwakarta) dan Mekarsari (Kecamatan
Pulomerak).

6. Kondisi Klimatologi
Musim penghujan terjadi antara bulan November – April. Sedangkan musim
kemarau terjadi antara bulan Mei – Oktober. Besarnya curah hujan bulan November -
April berkisar antara 100 – 400 mm, sedangkan bulan Mei – Oktober berkisar antara
50 – 150 mm. Besarnya curah hujan tahunan berkisar antara 1000 –1500 mm/tahun.

Page 19
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Sementara itu kecepatan angin terendah terjadi pada bulan Juni dan tertinggi pada
bulan Desember. Berdasarkan data setiap kecamatan (2003), diketahui banyaknya
curah hujan di Kecamatan Citangkil sekitar 200 mm/tahun, Purwakarta antara 90-98
mm/tahun, Pulomerak antara 10-25 mm/tahun, dan tidak terdapat data untuk lima
kecamatan lainnya.

Hasil rekaman suhu rata-rata di St. Klimatologi Serang nampak bahwa rata-rata
bulanan dari Januari hingga Desember, suhu terendah 26,2¬¬0 C yang terjadi pada
Januari dan suhu tertinggi terjadi pada November yaitu 27,260 C. Keadaan rata-rata
tekanan udara berkisar antara 1010,9 milibar (mb) hingga 1012,3 mb. Tekanan
terendah pada bulan Mei dan tertinggi pada September. Penyinaran matahari
rata-rata bulanan dari yang terendah sampai yang tertinggi antara 8,0 % dan 40,6 %.
Penyinaran matahari yang terendah terjadi pada Juli dan tertinggi pada Februari.
Kecepatan angin rata-rata bulanan dari yang terendah hingga yang tertinggi antara
3,7 m/det dan 4,8 m/det. Kecepatan terendah terjadi pada Juni dan tertinggi pada
Desember. Kelembaban nisbi rata-rata bulanan dari yang terendah hingga yang
tertinggi antara 77,4% dan 84,2%. Kelembaban terendah terjadi pada Oktober dan
tertinggi pada Februari.

7. Kelautan
Kondisi yang dibahas meliputi bathimetri, pasang surut, dan arus. Untuk keadaan
bathimetri, Selat Sunda dibagi menjadi dua bagian, yaitu : (1) bagian pantai dengan
kedalaman rata-rata 20 meter dengan kemiringan dasar rata-rata 10%; dan (2) bagian
tengah dengan kedalaman rata-rata 30 meter selebar 4 kilometer. Dari data sounding,
diketahui sampai kurang lebih jarak 1 kilometer dari garis pantai, kedalaman laut
rata-rata sekitar 10 meter dengan kemiringan dasar laut slope rata-rata 10%.

Analisis pasang surut dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari
daerah disekitarnya yaitu lokasi Pelabuhan Merak dan Ciwandan. Tipe pasang
surutnya adalah 2 kali pasang dan 2 kali surut dalam 24 jam, sedangkan tenggang
pasang surut yang tertinggi adalah 1,2 meter. Arus perairan seperti Selat Sunda dapat
dipengaruhi pasang surut. Kecepatan arus pada saat pasang kurang lebih 0,6 knot
dengan arah timur laut, saat surut 0,7 knot dengan arah barat daya. Pada musim
timur, arus laut di perairan Selat Sunda lebih banyak mengarah ke timur atau timur

Page 20
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

laut sedangkan pada musim barat mengarah ke barat atau barat daya, dengan
kecepatan arus berkisar antara 1,5-2,2 knot.

Dari hasil pengkajian analisis dampak lingkungan Proyek Perluasan Pelabuhan


Merak-Bakauheni, diperoleh keterangan bahwa berdasarkan informasi dari nelayan
setempat dan pengamatan visual, terdapat terumbu karang disekitar Pulau Merak
Kecil dan disebelah Tenggara, Selatan, dan Barat Laut Pulau Merak Besar.
Ikan hasil tangkapan dengan bagan, pancing, gillnet dan payang, biasanya didaratkan
di TPI Anyer. Selain ikan teri, aembang, kembung, layang, umumnya ikan-ikan yang
tertangkap merupakan ikan pilajik besar (tongkol, layaran, cakalang, tuna, dan
tenggiri). Ladang ikan pilajik ini umumnya terdapat di perairan Dusun Sangiang.

8. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Cilegon
Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun
2010-2030, rencana pola pemanfaatan ruang meliputi :
 Kawasan Lindung yakni kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan
sumberdaya buatan.
 Kawasan Budidaya yakni kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk di
budidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya
manusia dan sumberdaya buatan.
Cakupan jenis pemanfaatan ruang/kawasan fungsional ini disesuaikan dengan
kedalaman materi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon yang digambarkan
dalam rencana pola ruang Kota Cilegon dapat dilihat pada Tabel 2.4.

a. Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung


Rencana pola ruang kawasan lindung di wilayah Kota Cilegon secara umum
bertujuan untuk mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup dan
melestarikan fungsi lindung kawasan hutan, kawasan yang memberikan
perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, dan kawasan
lindung lainnya, serta menghindari berbagai usaha dan/atau kegiatan di kawasan
rawan bencana. Sasarannya adalah untuk :

 Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, tumbuhan dan satwa,
serta nilai budaya dan sejarah bangsa.

Page 21
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

 Mempertahankan keanekaragaman hayati, satwa, tipe ekosistem dan keunikan


alam.

Selain kawasan lindung, kawasan tidak terbangun lainnya yang diarahkan


pengembangannya di Kota Cilegon adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pengertian
RTH disini adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik bentuk
area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana dalam
penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan.

Jenis pemanfaatan ruang yang diarahkan pengembangannya dalam kawasan lindung


di Kota Cilegon terdiri dari :

1) Kawasan Hutan yang meliputi hutan lindung yang berada di Kecamatan


Pulomerak dan hutan produksi yang berada di Kecamatan Pulomerak dan
Purwakarta. Kawasan hutan ini dikelola oleh Perum Perhutani. Rencana
pengelolaan kawasan hutan yaitu dengan mengkonversi peruntukan kawasan
hutan produksi menjadi hutan lindung.
2) Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang
meliputi Gunung Gede pada bagian Utara Kota Cilegon serta perbukitan di
Kelurahan Gunung Sugih dan Kepuh.
3) Kawasan perlindungan setempat yang meliputi jalur sempadan pantai, jalur
sempadan sungai, kawasan sekitar Waduk Krenceng dan Situ Rawa Arum,
kawasan sekitar mata air Ciputri di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber,
kawasan di bawah SUTT dan SUTET.
4) Kawasan RTH meliputi RTH hutan kota; RTH taman kota; RTH taman lingkungan;
RTH Tempat Pemakaman Umum; RTH lapangan olahraga; RTH kawasan
pertanian; RTH benteng alam/mitigasi bencana; RTH jalur hijau jalan, jalan bebas
hambatan, dan jalur kereta api; serta green belt kawasan industri.
5) Kawasan pelestarian alam yang meliputi Pulau Ular, Pulau Merak Besar, dan
taman wisata alam yang dikembangkan di Gunung Gede Kecamatan Pulomerak,
dengan rencana pengelolaan adalah menjaga dan melestarikan keberlangsungan
keanekaragaman hayati.
6) Kawasan cagar budaya yang mencakup obyek cagar budaya dan kawasan
sekitarnya.

Page 22
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

7) Kawasan rawan bencana alam yang terdiri atas kawasan rawan tsunami dan
kawasan rawan bahaya industri kimia yaitu di sekitar Kecamatan Pulomerak,
Grogol, Citangkil dan Ciwandan.

Dalam konteks pengembangan, keberadaan kawasan pertanian yang pada umumnya


berada di bagian pinggiran (Selatan dan Timur) masih dapat tetap dipertahankan. Hal
ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikannya sebagai bagian dari ruang terbuka
hijau, meskipun karakteristik kegiatannya tetap merupakan kegiatan budidaya.

Kawasan pertanian di wilayah Kota Cilegon meliputi pertanian lahan basah (sawah)
dan pertanian lahan kering (tegalan/perkebunan rakyat.

b. Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya


Peruntukan kawasan budidaya dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan
kegiatan termasuk dalam penyediaan prasarana dan sarana penunjang, penanganan
dampak lingkungan, penerapan mekanismeinsentif, dan sebagainya. Pengembangan
kawasan budi daya di Kota Cilegon diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
ruang kawasan berdasarkan kesesuaian lahan potensial untuk dikembangkan
sebagai kawasan perkotaan (permukiman, industri dan kawasan fungsional lainnya).
Pengelolaan kawasan budi daya perkotaan ini dilakukan dengan prinsip :

(1) Membatasi perkembangan kawasan perkotaan untuk tidak meluas secara


ekspansif dan tidak beraturan.
(2) Mengintegrasikan fungsi pengembangan kawasan-kawasan yang telah
berkembang.
(3) Mengantisipasi perkembangan kegiatan di masa mendatang yang juga dipengaruhi
oleh faktor-faktor eksternal, termasuk wilayah yang berbatasan.

Kawasan budi daya perkotaan yang akan dikembangkan di wilayah Kota Cilegon
didasarkan pada fungsi utama untuk dibudidayakan sebagai kegiatan perkotaan atas
dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya
buatan. Sedangkan rencana pola ruang kawasan budi daya adalah sebagai upaya
untuk mengendalikan alih fungsi bangunan dan guna lahan yang tidak sesuai dengan
peruntukannya serta mendorong perkembangan kawasan budi daya yang sesuai
dengan rencana tata ruang.

Page 23
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

9. Potensi Pengembangan Kota Cilegon


Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi wilayah yang
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya seperti Perikanan,
Pertanian, Pariwisata, Industri, Pertambangan dan lain-lain dengan berpedoman
kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

a. Aspek Letak Wilayah


Letak wilayah Kota Cilegon yang berada pada ujung sebelah Barat Pulau Jawa
dan berdekatan dengan ibu kota Negara (Jakarta) memiliki kelebihan tersendiri untuk
dikembangkan. Dengan posisi tersebut, Kota Cilegon menjadi simpul sistem
transportasi Pulau Jawa - Sumatera yang turut menentukan pertumbuhan dan
perkembangan wilayah di kedua pulau besar tersebut. Keberadaan Pelabuhan Merak
sebagai Pelabuhan Nasional menjadi penentu roda perekonomian yang bergerak dari
Pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya, khususnya dalam menjamin kelancaran
distribusi arus barang dan manusia. Selain itu, keberadaan Jalan Tol (jalan bebas
hambatan) Tangerang – Merak semakin meningkatkan aksesibilitas eksternal Kota
Cilegon, baik dengan ibukota negara (Jakarta) maupun wilayah-wilayah di Pulau
Jawa lainnya.
Lokasi Kota Cilegon yang juga berdekatan dengan ibu kota Provinsi Banten
menjadikan wilayahnya sebagai lintasan pergerakan bagi wilayah-wilayah
disekitarnya seperti Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang. Kota Cilegon
sebagai salah satu pusat pertumbuhan di Wilayah Provinsi Banten memiliki peran
penting terhadap perekonomian Provinsi Banten.
Kota Cilegon yang secara geografis memiliki akses langsung terhadap Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI) I memiliki potensi inlet-outlet terhadap lokasi pasar
dunia. ALKI yang merupakan salah satu jalur pelayaran internasional menjadi salah
satu acuan pengembangan inlet-outlet wilayah nasional, yaitu dalam meningkatkan
aksesibilitas terhadap lokasi pasar dunia. Dari gambaran aksesibilitas outlet terhadap
pasar dunia dapat disimpulkan bahwa tendensi akses ALKI I adalah ke negara-negara
di ASEAN, Uni Eropa, dan Asia Pasifik.

Berdasarkan potensi-potensi tersebut maka Kota Cilegon menjadi salah satu


wilayah tujuan utama bagi pengembangan investasi di Indonesia khususnya Provinsi
Banten. Hal tersebut akan berdampak pada kemajuan perkembangan wilayah yang
sangat pesat.

Page 24
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

b. Aspek Fisik
Wilayah Kota Cilegon didominasi oleh wilayah dataran dan sebagian berupa
daerah perbukitan. Dengan kondisi ini, Pemerintah Kota Cilegon berupaya untuk
meningkatkan keseimbangan dalam hal pengelolaan daerah perbukitan yang
berfungsi sebagai kawasan lindung serta wilayah yang relatif datar sebagai kawasan
budidaya. Kawasan lindung diarahkan pada bagian utara Kecamatan Pulomerak dan
bagian selatan Kecamatan Ciwandan, dengan ketentuan bahwa tidak diperkenankan
adanya budidaya termasuk mendirikan bangunan, kecuali diperlukan untuk
menunjang fungsi kawasan lindung dan/atau transmisi bagi kepentingan umum atau
kegiatan wisata lain yang keberadaannya mendapatkan persetujuan dari pejabat yang
berwenang. Secara normatif, bagian wilayah yang termasuk dalam kawasan lindung
secara keseluruhan memiliki luas 4.364 Ha atau 24,87 % dari luas wilayah
administrasi Kota Cilegon.

Pengelolaan kawasan budidaya dalam RTRW sebelumnya meliputi kawasan


permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, industri, pelabuhan dan
pergudangan, perkantoran dan pemerintahan, perdagangan dan jasa, pariwisata,
terminal terpadu, aneka industri, serta kawasan khusus. Secara keseluruhan, arahan
pengembangan ruang untuk kawasan budidaya meliputi 13.185,90 Ha atau 75,13 %
dari luas wilayah administrasi Kota Cilegon.

Keberadaan industri-industri besar berskala nasional dan internasional di Kota


Cilegon mendorong penggunaan lahan yang didominasi oleh lahan terbangun.
Kawasan pertanian yang sebagian besar merupakan sawah tersebar di wilayah
selatan dan utara. Pola sebaran permukiman dan perumahan penduduk di Kota
Cilegon umumnya cenderung berkembang secara linier mengikuti pola jaringan jalan.
Penggunaan lahan permukiman tersebut cenderung bercampur dengan kegiatan lain
seperti perdagangan dan perkantoran. Hal ini terlihat terutama di sepanjang jalan
arteri primer yang melintasi pusat Kota Cilegon. Fasilitas perkantoran dan jasa di Kota
Cilegon umumnya berpola mengumpul atau berkelompok pada lokasi tertentu, yakni
disekitar kawasan Simpang Tiga. Di samping fasilitas kantor pemerintahan, pada
kawasan sekitar terdapat pula fasilitas lain seperti perdagangan dan
keuangan/perbankan.

Page 25
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Penggunaan lahan untuk industri seperti kelompok industri baja yang sebagian
besar berlokasi terpusat di sekitar kawasan industri terpadu PT. Krakatau Steel dan
Kawasan PT. KIEC. Kelompok industri non baja sebagian besar berkembang di
sepanjang pantai Selat Sunda dengan memanfaatkan jasa angkutan laut untuk
mendistribusikan dan memasarkan produknya. Kelompok industri kecil lokasinya
berbaur dengan permukiman masyarakat (home industry).

Kota Cilegon memiliki hak atas 4 (empat) mil wilayah yang diukur dari garis pantai ke
arah lautan lepas atau ke arah perairan kepulauan sehingga memiliki potensi
kelautan yang bernilai tinggi antara lain wisata bahari, potensi perikanan, pelabuhan
laut Merak yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera serta pelabuhan umum
dan pelabuhan bongkar muat untuk menunjang kegiatan industri yang ada.

c. Aspek Ekonomi
Keberhasilan Pembangunan Bidang Perekonomian dicerminkan Dari
Perkembangan Indikator PDRB (Product Domestic Regional Bruto) dan LPE (Laju
Pertumbuhan Ekonomi), yang mengindikasikan perbaikan, penguatan dan
kemapanan daerah dalam penguatan struktur perekonomian daerah. Laju
Pertumbuhan Ekonomi Kota Cilegon meningkat mencapai 5,30 Trilyun Pada Tahun
2010 menjadi 6,82 Trilyun pada tahun 2012. Pada tahun 2009 PDRB Kota Cilegon
mencapai Rp 51 juta/kapita dan melebihi angka rata-rata pendapatan perkapita
masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini dikarenakan Kota Cilegon ditopang
oleh sektor perindustrian berat yang bertumpu pada penggunaan teknologi dan kimia
dan bukan berbasis pada industri manufaktur ringan.

Pada akhir tahun 2010, Krakatau Steel sebagai perusahaan pelat merah yang
berproduksi di Cilegon menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, POSCO untuk
melaksanakan joint venture di Kawasan Industrial Krakatau. Seiring dengan
bertambahnya investasi asing melalui penanaman modal langsung di Cilegon, telah
terjadi peningkatan perekonomian yang berarti dengan meningkatnya indikator PDRB
di Kota Cilegon.

Kota cilegon memiliki banyak potensi daya saing daerah, potensi yang dimiliki kota
cilegon antara lain :

Potensi Industri

Page 26
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Cilegon sebagai daerah tujuan investasi dengan tingkat pertumbuhan investasi


kota cilegon tahun 2010 mencapai 1,41 % dan memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota cilegon. Pada tahun 2010
investasi di kota cilegon melalui realisasi izin prinsip penanaman modal (SP)
mencapai 113,29 triliun yang terdiri dari PMA sebesar 95,05 triliun dan PMDN
sebesar 18,24 triliun sedangkan realisasi melalui izin usaha tetap (IUT) sebesar Rp.
63,86 triliun yang terdiri dari PMA sebesar Rp. 48.04 triliun dan PMDN sebesar Rp.
25,82 triliun.

Peluang Investasi dan Perdagangan (Sektor Industri Besar).

Kota Cilegon sebagai daerah tujuan investasi memiliki daya tarik bagi investor
dalam dan luar negeri, hal ini dapat dilihat dari tingginya minat investor yang
menanamkan modalnya di kota cilegon yang berasal dari USA, perancis, jepang,
Australia, jerman, inggris, argentina, Austria dan korea.

Keberadaan industri di Kota Cilegon baik dalam rangka penanaman modal asing
dan penanaman modal dalam negeri berdampak multiplier effect baik dalam
pertumbuhan ekonomi kota cilegon maupun penyerapan tenaga kerja dan sector
lainnya. Kota cilegon masih menjadi primadona sebagai daerah tujuan investasi
karena didukung oleh berbagai faktor sarana dan infrasturuktur investasi.

Kota cilegon dengan luas lahan 17.550 Ha (175,50 Km2) tetapi ditunjang dengan
sarana dan prasarana yang cukup memadai serta letak geografis yang sangat
strategis dengan jarak tempuh dari ibukota Jakarta + 120 Km. perjalanan selama 2
jam tentunya melalui akses jalan tol.

Kota cilegon sebagai pintu gerbang pulau jawa dan sumatera serta memiliki garis
pantai sepanjang 17 Km serta didukung oleh pelabuhan bertaraf internasional dan
adanya pelabuhan khusus serta beberapa kawasan industri menjadikan kota
cilegon sebagai daerah tujuan invesatasi yang menarik bagi calon investor.

Kota cilegon terbuka untuk investasi :

 Bidang usaha besi dan baja.


 Bidang usaha kimia.
 Bidang usaha plastik.

Page 27
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

 Bidang usaha manufacture


 Bidang usaha aneka
 Bidang usaha pariwisata.
 Bidang usaha jasa-jasa lainnya.

d. Aspek Sosial dan Kependudukan


Selama periode 18 tahun terakhir (1990-2008) pertumbuhan jumlah penduduk
Kota Cilegon mencapai 53,09 % atau setara dengan pertumbuhan penduduk sebesar
2,95 % per tahun. Proses perkembangan jumlah penduduk dari 224.442 jiwa pada
tahun 1990 menjadi 343.599 jiwa hingga tahun 2008 dicirikan dengan proses
pertumbuhan yang cukup stabil pada lima tahun pertama (1991-1995) yang hanya
sebesar 6,06 %, selanjutnya terjadi lonjakan yang cukup besar pada periode lima
tahun kedua (1996-2000) dengan pertumbuhan yang mencapai 19,75 %. Pada tahun
2001 hingga tahun 2008 pertumbuhan penduduk menjadi lebih terkendali dengan
laju rata-rata sebesar 2 %.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kota Cilegon tersebut terutama dipengaruhi


oleh peristiwa migrasi penduduk yang masuk sebagai pencari kerja maupun tenaga
kerja yang merupakan implikasi atas bertumbuh-kembangnya kondisi perekonomian
perkotaan Kota Cilegon, khususnya pada sektor industri, perdagangan dan jasa.

Sebagaimana masalah kemiskinan di perkotaan pada umumnya, maka karakteristik


kemiskinan di Kota Cilegon dapat ditafsirkan sebagai keterisolasian dan perbedaan
perlakuan dalam upaya memperoleh dan memanfaatkan ruang berusaha, pelayanan
administrasi kependudukan, air bersih dan sanitasi, pelayanan pendidikan dan
kesehatan, serta rasa aman dari tindak kekerasan. Selain itu, pada umumnya
masyarakat miskin perkotaan bekerja sebagai buruh dan sektor informal yang tinggal
di pemukiman yang tidak sehat dan rentan terhadap penggusuran. Meskipun
proporsi rumah tangga miskin sudah dapat dikurangi hingga menjadi 17,71% pada
tahun 2005, tetapi keberlanjutan terhadap upaya penanggulangan kemiskinan di
Kota Cilegon kedepan diharapkan mampu menekan kembali proporsi rumah tangga
miskin hingga menjadi 6,18 (pesimis)-10,97% (optimis) pada tahun 2029.

Dalam sistem karakteristik sosial-budaya masyarakat Cilegon yang bernafaskan


Islam masih mewarnai kehidupan keseharian masyarakat, dimana hal ini masih

Page 28
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

memberikan peran dalam filterisasi budaya-budaya baru yang tidak berkenan dengan
nilai-nilai agama dan budaya yang dijunjung oleh masyarakat.

e. Pembagian Wilayah Kota (BWK)


Dengan dasar pertimbangan di atas, untuk mewujudkan struktur ruang
wilayah Kota Cilegon dibagi dalam 5 (lima) Bagian Wilayah Kota (BWK) yang
masing-masing dilayani oleh satu sub pusat pelayanan kota serta sesuai dengan
karakteristik dan fungsi pengembangannya masing-masing. Pembagian BWK tersebut
diharapkan dapat mewujudkan pelayanan sarana prasarana yang efektif dan efisien,
yang persebarannya disesuaikan dengan jenis dan tingkat kebutuhan yang ada.

Pembagian wilayah kota ini adalah sebagai berikut:


• BWK I, mencakup kelurahan-kelurahan di Kec. Citangkil (Kel. Dringo,
Kel.Kebonsari, Kel. Warnasari, Kel, Citangkil, Kel. Tamanbaru, Kel. Lebakdenok,
Kel. Samangraya), Kel. Kotasari (Kec. Grogol), Kel. Ciwaduk (Kec. Cilegon), Kel.
Kotabumi, Kel. Kebondalem, Kel. Ramanuju (Kec. Purwakarta), Kel. Masigit dan
Kel. Jombang Wetan (Kec. Jombang).

• BWK II, mencakup Kel. Gerem, Kel. Rawa Arum, dan Kel. Grogol (Kec.Grogol), serta
Kel. Pabean, Kel. Tegal Bunder, dan Kel. Purwakarta (Kec.Purwakarta).

• BWK III, mencakup semua kelurahan di Kec. Pulomerak (Kel. Suralaya, Kel.
Lebakgede, Kel. Tamansari, dan Kel. Mekarsari).

• BWK IV, mencakup semua kelurahan di Kec. Ciwandan (Kel. Tegalratu, Kel.
Banjarnegara, Kel. Kubangsari, Kel. Kepuh, Kel. Gunungsugih, dan Kel.
Randakari).

• BWK V, mencakup kelurahan-kelurahan di Kec. Cilegon (Kel. Bagendung, Kel.


Ciwedus, Kel. Bendungan, dan Kel. Ketileng), Kec. Cibeber (Kel. Cikerai, Kel.
Bulakan, Kel. Kalitimbang, Kel. Karangasem, Kel. Cibeber, dan Kel. Kedaleman),
dan Kec. Jombang (Kel. Sukmajaya, Kel. Panggung Rawi, dan Kel. Gedong Dalem).

Karakteristik dan Fungsi Pengembangan Wilayah dalam setiap BWK


Luas Pusat Pelayanan Kota/
Skala
BWK Kelurahan BWK Sub Pusat Pelayanan Fungsi Pengembangan
Pelayanan
(Ha) Kota
I Kebonsari 3.731 Pusat Pelayanan Kota di - Perumahan Kota

Page 29
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Luas Pusat Pelayanan Kota/


Skala
BWK Kelurahan BWK Sub Pusat Pelayanan Fungsi Pengembangan
Pelayanan
(Ha) Kota
Warnasari sekitar Kelurahan - Industri
Citangkil Ramanuju Kecamatan - Pelabuhan &
Purwakarta Pergudangan
Tamanbaru
- Pusat pemerintahan &
Lebakdenok Bangunan Umum
Dringo - Perdagangan & jasa
Samangraya - RTH
Kotasari - Kawasan Lindung sekitar
Ciwaduk Waduk
Kotabumi
Kebon Dalem
Ramanuju
Masigit
Jombang Wetan
II Gerem 2.954 Sub Pusat Pelayanan - Perumahan Lokal
Rawa Arum Kota 1 di sekitar - Industri
Kelurahan Grogol - Pelabuhan &
Grogol
Pergudangan
Pabean - Perdagangan & Jasa
Tegal Bunder - Kawasan lindung
Purwakarta - RTH
III Suralaya 1.986 Sub Pusat Pelayanan - Perumahan
Lebak Gede Kota 2 di sekitar Kawasan - Industri
Taman Sari Terminal Terpadu Merak - Pelabuhan & pergudangan
- Perdagangan & Jasa
Mekarsari Lokal
- Kawasan terminal terpadu
- Pariwisata
- Kawasan Lindung
- RTH
IV Tegalratu 5.185 Sub Pusat Pelayanan - Industri Lokal
Banjarnegara Kota 3 di sekitar - Pelabuhan & pergudangan
persimpangan jalan - Kawasan Lindung
Kubangsari
negara dengan jalan - RTH
Kepuh lingkar selatan di Kel. - Perdagangan & Jasa
Gunungsugih Kepuh Kec. Ciwandan - Perumahan
Randakari
V Ciwedus 3.694 Sub Pusat Pelayanan - Perdagangan & Jasa Lokal
Bendungan Kota 4 di sekitar - Sub Terminal
Bagendung persimpangan jalan - Perumahan
Ketileng negara dengan jalan - Pusat pemerintahan &
Kalitimbang lingkar luar selatan di Bangunan Umum
Cibeber Kel. Kedaleman Kec. - industri non polutan
Kedaleman Cibeber - Kawasan TPL B3
- Kawasan Lindung
Karangasem
- RTH
Cikerai
- Kawasan Peruntukan
Bulakan Lainnya
Sukmajaya - Kawasan TPA
Panggung Rawi
Gedong Dalem
Sumber: RTRW Kota Cilegon, 2010-2030

Page 30
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

f. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Cilegon


Rencana pola ruang pada dasarnya merupakan penetapan lokasi serta besaran
ruang untuk mewadahi berbagai jenis kegiatan fungsional perkotaan. Secara umum
berdasarkan fungsi utamanya, pola ruang wilayah terdiri dari kawasan lindung dan
kawasan budidaya. Kawasan lindung didefinisikan sebagai kawasan yang berfungsi
utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam
dan sumberdaya buatan. Sedangkan kawasan budidaya merupakan kawasan yang
ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumberdaya buatan.

Pengembangan kawasan budidaya di wilayah Kota Cilegon pada dasarnya bertujuan


untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang, sumberdaya
alam dan sumberdaya buatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia untuk
menyerasikan pemanfaatan ruang dan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Jenis
pemanfaatan ruang yang tercakup dalam kawasan budidaya perkotaan yang akan
dikembangkan di Kota Cilegon hingga tahun 2030 meliputi :
• Kawasan Perumahan/Permukiman Perkotaan
• Kawasan Perdagangan dan Jasa
• Kawasan Pemerintahan dan Bangunan Umum
• Kawasan Perindustrian (Kawasan Industri, Zona Industri, Peruntukan Industri)
• Kawasan Pelabuhan dan Pergudangan
• Kawasan Pariwisata
• Kawasan Peruntukan Lainnya (Pusat Sekunder Cilegon Timur)
• Kawasan Terminal Terpadu
• Kawasan Pertambangan Batuan
• Kawasan Ruang Terbuka Non-Hijau
• Ruang Evakuasi Bencana
• Sektor Informal
• Peruntukan Pelayanan umum

Page 31
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Sedangkan untuk rencana pola ruang Kota Cilegon dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel.2.1
Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Cilegon
Jenis Guna Lahan Luas (Ha) %

I Kawasan Lindung dan RTH


1. Kawasan Lindung 3.023,70 17,23
2. Kawasan Perlindungan Setempat 328,19 1,87
3. RTH (Taman, Jalur Hijau, Lapangan 960,59 5,47
Olahraga/Stadion), Tempat Pemakaman Umum
4. RTH Pertanian 1.415,22 8,06
Sub Total I 5.727,70 32,64
II Kawasan Budidaya Perkotaan
1. Kawasan Perumahan 6.144,21 35,01
2. Kawasan Perdagangan Dan Jasa 450,62 2,57
3. Kawasan Pemerintahan dan Bangunan Umum 22,00 0,13
4. Kawasan Perindustrian 3.514,28 20,02
5. Kawasan Pelabuhan Dan Pergudangan 416,16 2,37
6. Kawasan Pariwisata (Termasuk Pulau 30,61 0,17
Merak Kecil dan Pulau Rida)
7. Kawasan Campuran 298,45 1,70
8. Kawasan Terminal Terpadu 31,78 0,18
9. Tempat Pembuangan Akhir 18,64 0,11
10. Lokasi Penimbunan Limbah Industri (B3) 50,00 0,28
11. Prasarana Jalan 845,55 4,82
Sub Total II 11.822,30 67,36

TOTAL 17.550,00 100,00


Sumber: Hasil Perhitungan Planimetris Peta

Rencana pola ruang kawasan lindung di wilayah Kota Cilegon secara umum bertujuan
untuk mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup dan melestarikan
fungsi lindung kawasan hutan, kawasan yang memberikan perlindungan kawasan
bawahannya, kawasan perlindungan setempat, dan kawasan lindung lainnya, serta

Page 32
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

menghindari berbagai usaha dan/atau kegiatan di kawasan rawan bencana.


Sasarannya adalah untuk :
 Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, tumbuhan dan satwa,
serta nilai budaya dan sejarah bangsa;
 Mempertahankan keanekaragaman hayati, satwa, tipe ekosistem dan keunikan
alam.
Selain kawasan lindung, kawasan tidak terbangun lainnya yang diarahkan
pengembangannya di Kota Cilegon adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pengertian
RTH disini adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik bentuk
area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana dalam
penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan.

Jenis pemanfaatan ruang yang diarahkan pengembangannya dalam kawasan lindung


di Kota Cilegon terdiri dari :
a. Kawasan Hutan yang meliputi hutan lindung yang berada di Kecamatan
Pulomerak dan hutan produksi yang berada di Kecamatan Pulomerak dan
Purwakarta. Kawasan hutan ini dikelola oleh Perum Perhutani. Rencana
pengelolaan kawasan hutan yaitu dengan mengkonversi peruntukan kawasan
hutan produksi menjadi hutan lindung.
b. Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang
meliputi Gunung Gede pada bagian Utara Kota Cilegon serta perbukitan di
Kelurahan Gunung Sugih dan Kepuh. Rencana pengelolaan kawasan ini
meliputi :
 Melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan;
 Memperbanyak keragaman tanaman pohon; dan
 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
c. Kawasan perlindungan setempat yang meliputi jalur sempadan pantai, jalur
sempadan sungai, kawasan sekitar Waduk Krenceng dan Situ Rawa Arum,
kawasan sekitar mata air Ciputri di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber,
kawasan di bawah SUTT dan SUTET.
Rencana pengelolaan kawasan ini adalah :
 Penanaman vegetasi jenis tanaman keras;
 Memperbanyak keragaman tanaman pohon; dan
 Menata dan mengamankan kawasan perlindungan setempat tetap sesuai
dengan fungsinya.

Page 33
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

d. Kawasan RTH meliputi RTH hutan kota; RTH taman kota; RTH taman
lingkungan; RTH Tempat Pemakaman Umum; RTH lapangan olahraga; RTH
kawasan pertanian; RTH benteng alam/mitigasi bencana; RTH jalur hijau
jalan, jalan bebas hambatan, dan jalur kereta api; serta green belt kawasan
industri. Rencana penyediaan dan pemanfaatan kawasan RTH meliputi :
 Pengembangan RTH sebagai bagian dari pengembangan fasilitas umum dan
taman kota/lingkungan;
 Pengembangan RTH sebagai pembatas antara kawasan industri dengan
kawasan fungsional lain di sekitarnya, terutama kawasan permukiman;
 Membangun benteng alam dalam kawasan perindustrian yang berada di
pesisir pantai sebagai antisipasi terhadap gelombang, angin, dan tsunami;
 Melaksanakan penanaman jenis tanaman yang dapat menahan gelombang
dan angin pada kawasan benteng alam;
 Intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di sepanjang sempadan jalan, jalan
bebas hambatan, dan jalur kereta api, green belt kawasan industri, dan
benteng alam;
 Intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di kawasan hutan kota, taman kota,
taman lingkungan, taman pemakaman umum, serta di dalam kawasan
perindustrian;
 Penyediaan taman-taman lingkungan yang berada di pusat-pusat
pelayanan lingkungan perumahan;
 Penyediaan dan pengembangan RTH sebagai bagian dari pembangunan
suatu kawasan fungsional; dan
 Pembatasan pendirian bangunan-bangunan, kecuali yang memiliki fungsi
sangat vital atau bangunan-bangunan yang merupakan penunjang dan
menjadi bagian dari RTH.
e. Kawasan pelestarian alam yang meliputi Pulau Ular, Pulau Merak Besar, dan
taman wisata alam yang dikembangkan di Gunung Gede Kecamatan
Pulomerak, dengan rencana pengelolaan adalah menjaga dan melestarikan
keberlangsungan keanekaragaman hayati.
f. Kawasan cagar budaya yang mencakup obyek cagar budaya dan kawasan
sekitarnya yang meliputi :
 Kampung Pakuncen yang merupakan kompleks bangunan periodisasi
kolonial di Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon;

Page 34
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

 Stasiun Kereta Api Cilegon yang merupakan Stasiun KA kolonial di


Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang;
 Stasiun Kereta Api Krenceng yang merupakan Stasiun KA kolonial di
Kelurahan Kebonsari Kecamatan Citangkil;
 Rumah kuno Temu Putih yang merupakan bangunan kolonial di Kelurahan
Ciwaduk Kecamatan Cilegon;
 Kampung Ciwedus yang merupakan kompleks bangunan kolonial di
Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon;
 Kampung Temu Putih yang merupakan kompleks bangunan kolonial di
Kelurahan Ciwaduk Kecamatan Cilegon;
 Eks kantor dan rumah Asisten Residen Gubbels yang merupakan bangunan
periodisasi kolonial di Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang; dan
 Makam Kyai Haji Wasid yang merupakan makam kuno pada masa
periodisasi Islam di Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang.
Rencana pengelolaan kawasan ini adalah sebagai berikut :
Mempertahankan karakteristik bangunan dan lingkungan sekitarnya;
dan
Merevitalisasi kawasan cagar budaya agar tidak terjadi penurunan
identitas dan karakteristik bangunan.
g. Kawasan rawan bencana alam yang terdiri atas kawasan rawan tsunami dan
kawasan rawan bahaya industri kimia yaitu di sekitar Kecamatan Pulomerak,
Grogol, Citangkil dan Ciwandan, dengan rencana pengelolaan adalah :
 Melaksanakan penanaman di sekitar pesisir pantai dengan tanaman yang
berfungsi sebagai penahan gelombang; dan
 Membangun benteng alam sebagai penyangga antara kawasan industri dan
kawasan permukiman.
Keberadaan kawasan lindung dan RTH perlu dipertahankan dan
dikembangkan karena peranannya dalam mewujudkan keserasian
perkembangan fisik terbangun kota dengan lingkungan alami. Pengelolaan
kawasan lindung di wilayah Kota Cilegon secara umum diarahkan untuk :
1) Mempertahankan/memantapkan fungsi lindung dari kawasan hutan
lindung yang dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir,
sedimentasi, dan menjaga fungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan
air tanah dan air permukaan.

Page 35
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

2) Mempertahankan fungsi kawasan resapan air yang dilakukan untuk


memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan pada kawasan
yang mempunyai fungsi konservasi potensial tinggi.
3) Memberikan perlindungan terhadap sempadan sungai dari kegiatan yang
dapat mengganggu dan merusak kualitas sungai, kondisi pinggir sungai
dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai.
4) Memberikan perlindungan terhadap kawasan sekitar danau/waduk untuk
melindungi waduk dari kegiatan budidaya yang dapat mengganggu
kelestarian fungsinya.
Kawasan hutan lindung di Kota Cilegon yang terdapat dibagian utara
Kecamatan Pulomerak, Grogol dan bagian Selatan Kecamatan Ciwandan
umumnya mempunyai topografi/kelas lereng cukup besar serta terdapat lokasi
mata air yang perlu dikonservasi. Pengaturan dalam kawasan lindung secara
normatif adalah tidak diperkenankan adanya kegiatan budidaya termasuk
mendirikan bangunan, kecuali diperlukan untuk menunjang fungsi kawasan
lindung dan atau transmisi bagi kepentingan umum atau kegiatan wisata lain
yang keberadaannya mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
Jika dirinci lebih lanjut, pengelolaan kawasan lindung (hutan lindung dan
kawasan perlindungan setempat) secara normatif meliputi :
 Dilarang melakukan kegiatan budidaya apapun kecuali yang berkaitan
dengan fungsinya dan tidak merubah bentang alam, kondisi penggunaan
lahan serta ekosistem alami. yang ada.
 Mempertahankan kawasan hutan lindung yang belum terintervensi.
 Daerah hulu waduk ditetapkan sebagai kawasan lindung yang merupakan
reservoir utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih Kota Cilegon.
 Pengembalian fungsi lindung bagi kawasan lindung atau bagian dari
kawasan lindung yang telah dibudidayakan dengan/oleh kegiatan yang
akan mengganggu fungsi kawasan lindung tersebut.
 Penetapan kawasan penyangga (buffer zone) sebagai perisai terhadap
kelestarian kawasan lindung, pemindahan kegiatan yang mengganggu
kelangsungan fungsi lindung, dan menyusun program penghutanan
kembali kawasan lindung yang terkonversi.
Pengembangan kawasan yang mempunyai fungsi lindung dapat dipadukan
dengan pengembangan secara terbatas kegiatan-kegiatan pertanian atau

Page 36
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pengembangan kegiatan wisata yang tidak menuntut terlalu banyak fasilitas


(bangunan pendukung). Salah satu kegiatan wisata yang memungkinkan
untuk dikembangkan di dalam kawasan ini adalah kegiatan wisata hutan
(wana wisata) dengan memanfaatkan potensi keindahan panorama
(pemandangan) dari ketinggian Gunung Gede.
Dalam konteks pengembangan, keberadaan kawasan pertanian yang pada
umumnya berada di bagian pinggiran (Selatan dan Timur) masih dapat tetap
dipertahankan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikannya sebagai
bagian dari ruang terbuka hijau, meskipun karakteristik kegiatannya tetap
merupakan kegiatan budidaya.
Kawasan pertanian di wilayah Kota Cilegon meliputi pertanian lahan basah
(sawah) dan pertanian lahan kering (tegalan/perkebunan rakyat). Rencana
pengelolaan kawasan pertanian tersebut diuraikan berikut ini :
 Diperlukan pertimbangan lebih lanjut mengenai keberadaan kawasan
pertanian lahan basah yang masih ada, apakah dipertahankan atau
diperbolehkan mengalami perubahan untuk penggunaan lahan lain yang
dianggap lebih produktif terutama kawasan pertanian yang beririgasi
teknis.
 Untuk lahan pertanian yang terdapat di sepanjang jalur jalan, dikarenakan
lokasinya yang strategis dan mempunyai tingkat daya hubung
(aksesibilitas) yang tinggi menjadikan kawasan tersebut cenderung berubah
fungsi menjadi kawasan kegiatan non-pertanian. Kawasan ini terdapat di
bagian Timur Kota Cilegon. Untuk lahan pertanian yang belum berubah
fungsi/belum terbangun dapat terus dimanfaatkan dan dikembangkan
rnelalui program intensifikasi.
 Untuk sawah tadah hujan pengelolaannya diarahkan pada sistem
pengelolaan yang memperhatikan aspek lingkungan dan secara bertahap
dikembangkan sebagai kawasan budidaya non-pertanian. Mengingat Kota
Cilegon memiliki potensi kegiatan industri yang cukup besar, maka
perkembangan kawasan industri dan permukiman yang cenderung
memanfaatkan lahan pertanian perlu diarahkan ke lokasi/lahan pertanian
yang tidak/kurang produktif untuk kegiatan pertanian.
 Untuk kawasan pertanian lahan kering yang berada dalam kawasan
lindung adalah dengan mempertahankan luas yang ada dan meningkatkan

Page 37
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

perlakuan konservasi sehingga akan mampu mendukung fungsi kawasan


lindung sebagai daerah resapan air, selain untuk meningkatkan produksi
hasil pertanian. Jenis tanaman yang dikembangkan adalah yang bernilai
ekonomi tinggi dan berfungsi konservatif.
 Untuk lahan yang terletak di daerah strategis dan memiliki nilai lahan
(land value) yang tinggi, diprioritaskan untuk pengembangan kawasan
permukiman perkotaan serta untuk pengembangan kawasan dengan
kegiatan yang lebih produktif dan ekonomis.

Peruntukan kawasan budidaya dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan


kegiatan termasuk dalam penyediaan prasarana dan sarana penunjang,
penanganan dampak lingkungan, penerapan mekanisme insentif, dan
sebagainya. Pengembangan kawasan budi daya di Kota Cilegon diarahkan
untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan berdasarkan kesesuaian
lahan potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan
(permukiman, industri dan kawasan fungsional lainnya). Pengelolaan kawasan
budi daya perkotaan ini dilakukan dengan prinsip :
 Membatasi perkembangan kawasan perkotaan untuk tidak meluas secara
ekspansif dan tidak beraturan;
 Mengintegrasikan fungsi pengembangan kawasan-kawasan yang telah
berkembang;
 Mengantisipasi perkembangan kegiatan di masa mendatang yang juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, termasuk wilayah yang
berbatasan.
Kawasan budi daya perkotaan yang akan dikembangkan di wilayah Kota
Cilegon didasarkan pada fungsi utama untuk dibudidayakan sebagai kegiatan
perkotaan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya
manusia, dan sumberdaya buatan. Sedangkan rencana pola ruang kawasan
budi daya adalah sebagai upaya untuk mengendalikan alih fungsi bangunan
dan guna lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya serta mendorong
perkembangan kawasan budi daya yang sesuai dengan rencana tata ruang.

1) Kawasan Perumahan
Jumlah penduduk Kota Cilegon tahun 2029 diperkirakan mencapai
412.494 jiwa dan sebagian besar akan tinggal di wilayah yang didelineasi

Page 38
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sebagai kawasan perkotaan. Dalam kaitan inilah pengembangan kawasan


perumahan lebih diarahkan untuk mengakomodasikan kebutuhan
perumahan perkotaan. Di luar kawasan perkotaan, kebutuhan perumahan
pada dasarnya berada di kawasan yang didelineasikan sebagai kawasan
perdesaan, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan pertanian.
Beberapa arahan dalam pengelolaan kawasan perumahan ini adalah
sebagai berikut :
a) Pengembangan kawasan perumahan baru diarahkan untuk terlebih
dahulu memanfaatkan kawasan pertanian lahan kering, dengan asumsi
bahwa dalam jangka waktu perencanaan RTRW (20 tahun) belum
seluruh wilayah Kota Cilegon akan berubah menjadi kawasan
perkotaan.
b) Pengembangan fasilitas dan utilitas pendukung yang memadai untuk
melayani kebutuhan penduduk di kawasan perumahan yang telah ada.
c) Dengan adanya kecenderungan penggunaan lahan campuran (mixed
use), diperlukan rencana pemanfaatan ruang dalam skala yang lebih
detail dari kawasan-kawasan perumahan yang mempunyai
perkembangan pesat.

Untuk tahun perencanaan 2015 kebutuhan luas lahan perumahan adalah


4.537,92 Ha, untuk tahun 2020 dibutuhkan sekitar 4.744,01 Ha, pada
tahun 2025 dibutuhkan 4.950,09 Ha dan sekitar 5.156,18 Ha untuk tahun
perencanaan 2030. Luas lahan 5.156,18 Ha untuk tahun perencanaan
2030 adalah sekitar 29,38 % dari total wilayah Kota Cilegon yang luasnya
17.550 Ha. Jadi dapat dinyatakan masih terdapat banyak lahan untuk
pengembangan perumahan. Idealnya, luas lahan untuk perumahan/
permukiman disuatu kota maksimal adalah 60% dari luas wilayah kota
untuk tetap menjaga kenyamanan kehidupan perkotaan. Dalam kebijakan
penataan ruang, dibatasi penggunaan lahan untuk perumahan yaitu 40%
dari luas wilayah (untuk tiap kecamatan) dalam upaya menciptakan
lingkungan kota yang nyaman tersebut. Asumsi 40% dipakai karena
menurut proyeksi kebutuhan lahan perumahan hingga tahun 2030 yang
dibutuhkan adalah sekitar 5.156,18 Ha (baru sekitar 29,38 % dari luas
wilayah Kota Cilegon). Tetapi batasan luas lahan perumahan ini telah

Page 39
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

melebihi batas maksimal bila melihat unit analisis kecamatan, hal ini terjadi
pada Kecamatan Jombang dan Cilegon.

2) Kawasan Perdagangan dan Jasa


Kecenderungan perkembangan kegiatan perdagangan di Kota Cilegon
mengikuti perkembangan perilaku sosial ekonomi masyarakat. Untuk
memenuhi kebutuhan perkembangan tersebut, perlu direncanakan
pengadaan jenis fasilitas perdagangan yang dibutuhkan masyarakat
mencakup fasilitas pasar baik skala kota (regional) maupun lingkungan
(lokal), pusat-pusat perbelanjaan/swalayan, dan pertokoan.
Dalam penempatannya, fasilitas pertokoan yang mendukung permukiman
akan dilokasikan berdasarkan sebaran permukiman penduduk. Adapun
fasilitas pasar yang memiliki jangkauan regional akan dilokasikan tidak
berjauhan dengan keberadaan terminal.
Dengan adanya penempatan-penempatan fasilitas perdagangan tersebut,
diharapkan pusat kegiatan baru dapat tumbuh di kawasan tersebut
maupun di sekitarnya sehingga mengurangi beban kegiatan dan kepadatan
pada kawasan pusat kota.
Kawasan perdagangan dan jasa, terutama yang terdapat di pusat Kota
Cilegon dan Merak sepanjang jalan arteri primer, merupakan pusat
kegiatan perdagangan dan jasa dengan jangkauan pelayanan regional di
samping pelayanan lokalnya. Rencana pengembangan kawasan ini
diarahkan pada penetapan spesialisasi/kekhasan jenis kegiatan
perdagangan dan jasa pada suatu lokasi/sub kawasan. Dengan demikian
akan memudahkan pengelolaan/penataan subsub kawasan tersebut yang
pada akhirnya akan menentukan citra pusat kota secara keseluruhan.
Rencana pengelolaan kawasan perdagangan dan jasa ini meliputi :
a) Pengembangan pasar induk grosir/perkulakan di Koridor Jalan Lingkar
luar selatan dan Pusat Sekunder Cilegon Timur.
b) Pengaturan dan penataan pasar yang masih sesuai peruntukannya di
seluruh kecamatan.

Page 40
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

c) Relokasi pasar lingkungan kelurahan/kecamatan dan sekitarnya yang


sudah tidak sesuai lagi peruntukannya dalam rencana tata ruang.
d) Perkembangan pusat belanja yang sudah ada harus dikendalikan dan
pengembangan selanjutnya diarahkan ke wilayah Cilegon Timur (BWK
V), Selatan (BWK I dan IV), serta Utara (BWK II).
e) Pembatasan perkembangan pusat belanja dan pertokoan yang
berkembang secara linier sepanjang jalan arteri dan kolektor sesuai
peruntukannya.
f) Mengembangkan dan memprioritaskan kegiatan jasa profesional
(pengacara, dokter,psikolog, dan sejenisnya); jasa perdagangan (kegiatan
ekspor-impor, perdagangan berjangka, dan sejenisnya); dan jasa
keuangan (perbankan, asuransi, lembaga keuangan non-bank, pasar
modal, dan sejenisnya) ke wilayah Pusat Kota Cilegon dan Cilegon
Timur.
g) Memprioritaskan pengembangan kegiatan jasa profesional; jasa
perdagangan; jasa pariwisata (agen dan biro perjalanan, penginapan,
dan sejenisnya); dan jasa keuangan di wilayah Cilegon Timur, Cilegon
Selatan (Jalan Lingkar luar selatan), dan sisi jalan arteri primer dan
arteri sekunder sesuai dengan peruntukannya.
h) Membatasi konsentrasi perkantoran jasa di wilayah Pusat Kota Cilegon,
khususnya kawasan inti pusat kota.

3) Kawasan Perindustrian
Sesuai dengan salah satu fungsi kota, pengembangan kawasan
perindustrian dalam suatu areal tersendiri di Kota Cilegon merupakan
suatu kebutuhan. Hal ini dapat diakomodasikan baik dalam bentuk
kawasan industri bermanajemen (industrial estate dan kompleks industri)
atau pemusatan industri dalam suatu lahan peruntukan industri. Kawasan
perindustrian dimaksudkan untuk mengarahkan agar kegiatan industri
dapat berlangsung secara efisien dan produktif, mendorong pemanfaatan
sumber daya setempat, pengendalian dampak lingkungan, dan sebagainya.
Kawasan Industri sebagai tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan
yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan fasilitas penunjang lainnya
yang disediakan dan dikelola oleh perusahaan Kawasan Industri (KI). Di

Page 41
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dalam KI tidak diharuskan adanya keterkaitan usaha antar pengusaha


industri, melainkan dapat saling independen. Pengadaan suatu KI pada
dasarnya untuk memberikan kemudahan bagi investor dalam memperoleh
lokasi tanah matang bagi industri yang akan didirikannya. Dalam hal ini di
Kota Cilegon, kawasan industri dalam pengertian ini terutama diarahkan
pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri sehingga
lebih mudah dalam mengawasi dan mengendalikan perkembangannya.
Kawasan tersebut diperkirakan akan cukup menampung pengembangan
industri baru, sehingga tidak ada pembangunan industri baru diluar
kawasan industri yang telah direncanakan.
Mengingat kegiatan yang terjadi dalam kawasan industri merupakan
kegiatan yang menimbulkan polutan serta memerlukan perlakuan
pengamanan khusus, maka rencana pengelolaan kawasan industri ini
meliputi :
a) Mengembangkan kawasan perindustrian di Kecamatan Ciwandan dan
Pulomerak yang ramah lingkungan;
b) Industri kecil dan menengah yang ada di lingkungan permukiman dapat
dipertahankan selama tidak menimbulkan dampak negatif dan
kedepannya diusahakan untuk diaglomerasikan dalam 1 (satu) kawasan
industri tertentu dengan alokasi ruang di Kecamatan Citangkil,
Kecamatan Cilegon, Kecamatan Cibeber, dan Kecamatan Jombang.
Kawasan industri untuk usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki
ketentuan luasan adalah minimal 5 (lima) hektar;
c) Industri yang berada bukan pada peruntukannya harus keluar secara
bertahap; dan
d) Kegiatan industri yang berpotensi mencemari lingkungan diarahkan
untuk mengelola dan memantau limbahnya lebih intensif dan/atau
dialihfungsikan menjadi kegiatan jasa.

Untuk pengembangan kawasan industri diperlukan rencana tata ruang


yang lebih rinci/teknis mengenai pemanfaatan ruang didalam kawasannya
dengan tetap memperhatikan keberadaan kawasan-kawasan fungsional
lain disekitarnya serta pembangunan sentra industri terpadu, baik kegiatan
industri maupun pemasaran hasil produksi. Untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya keadaan bahaya atau kondisi di luar dugaan,

Page 42
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

terutama pada industri-industri kimia, diperlukan upaya-upaya


penanggulangan serta fasilitas-fasilitas pendukung yang meliputi :
 Pengembangan jalan jalan alternatif yang siap digunakan.
 Pengembangan fasilitas hidran, sumber-sumber air dan sarana
penunjang lainnya (fire truck, ambulance) untuk penanggulangan
bahaya kebakaran.
 Diperlukan koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Kota Cilegon
beserta instansi-instansi terkait dengan industri yang bersangkutan.
 Diperlukan kajian serta rencana yang lebih rinci/teknis mengenai
upaya-upaya penanggulangan bahaya serta fasilitas pendukung yang
diperlukan.

Untuk industri-industri yang berlokasi di kawasan non-KI, yakni di lahan


peruntukan industri, terutama yang lokasinya berhampiran dengan
jaringan jalan primer, diperlukan rencana serta upaya-upaya penanganan
yang seksama untuk mengamankan kegiatan serta instalasi-instalasi
industri di dalamnya dari kemungkinan terjadinya bahaya yang
diakibatkan kegiatan lalu lintas yang terjadi disekitarnya. Kemudian
mengingat masih sering terjadi konflik antara kegiatan industri dan
kegiatan hunian, terutama yang berkaitan dengan lingkungan hidup, maka
diperlukan perencanaan pembangunan kawasan industri yang aman,
layak, kompetitif, dan jauh dari permukiman.

4) Kawasan Pelabuhan dan Pergudangan


Kawasan pelabuhan di Kota Cilegon terdiri dari 3 (tiga) pelabuhan
pengumpul dan 17 (tujuh belas) Terminal Untuk Kepentingan Sendiri
(TUKS). Pengembangan kawasan pelabuhan di Kota Cilegon meliputi :
a) Kawasan Pelabuhan Pengumpul
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
disekitarnya dengan batasan tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat
kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar
muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang serta sebagai tempat perpindahan intra dan

Page 43
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

antar moda transportasi. Dalam kaitan ini pelabuhan pengumpul


diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum.

Pelabuhan pengumpul yang selama ini terdapat di Kota Cilegon meliputi


pelabuhan PT. Pelindo II, Pelabuhan PT. Krakatau Bandar Samudera,
dan Pelabuhan PT. Indah Kiat. Selain ketiga pelabuhan tersebut, akan
dikembangkan pelabuhan baru di Wilayah Kelurahan Warnasari
Kecamatan Citangkil, yang berlokasi di samping kanan PLTGU PT.
Krakatau Daya Listrik.

Dalam konteks pengembangan pelabuhan-pelabuhan itulah dipandang


perlu untuk menata lebih lanjut kawasan pelabuhan yang terintegrasi
dengan pergudangan sebagai fasilitas penunjangnya. Dengan
menjadikan-nya sebagai suatu kawasan, maka pelabuhan dapat
berperan sebagai :
(1) Simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hirarkinya.
(2) Pintu gerbang kegiatan perekonomian daerah, nasional dan
internasional.
(3) Tempat kegiatan alih moda transportasi.
(4) Penunjang kegiatan industri dan perdagangan.
(5) Tempat distribusi, konsolidasi dan produksi.

b) Kawasan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS)


Di luar pelabuhan umum, di Kota Cilegon terdapat 17 (tujuh belas)
TUKS. Mengingat jumlahnya yang cukup banyak, maka diperlukan
rencana pengelolaan :
 Pengembangan kegiatan dan kawasan pergudangan yang terpadu
dengan kegiatan TUKS tersebut, terutama untuk mendukung
kegiatannya sendiri serta cenderung berfungsi untuk dan sebagai
pelabuhan pengumpul.
 Pembangunan dan pengembangan pelabuhan pengumpul guna
mendukung penggerak perekonomian kota.
 Pembangunan dan pengembangan pelabuhan pengumpul dan TUKS
tersebut diharapkan tidak mengubah garis pantai (shore line) secara

Page 44
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

signifikan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap


kawasan lain di sekitarnya.
 Untuk rencana pengembangan kawasan pergudangan yaitu dengan
mengarahkan kegiatan pergudangan dan produksi non polutan
dalam kawasan pelabuhan, selain itu kawasan pergudangan juga
dikembangkan di sebelah Timur Kota Cilegon (BWK V) untuk
mendukung rencana pengembangan Pelabuhan Bojonegara.

5) Kawasan Pemerintahan dan Bangunan Umum


Kawasan perkantoran pemerintahan skala kota yang akan dikembangkan,
diharapkan dapat menjadi "node" bagi Kota Cilegon. Rencana
pengembanganan kawasan pemerintahan ini secara umum meliputi :
a) Kawasan ini merupakan kawasan pemerintahan yang berfungsi sebagai
pusat kegiatan administrasi pemerintahan dan pelayanan umum skala
kota yang terpadu. Perkantoran pemerintah dan bangunan umum
berskala nasional, provinsi, dan kota pada lokasi saat ini dipertahankan
keberadaannya.
b) Pengembangan kawasan pemerintahan dan bangunan umum baru di
koridor Jalan Lingkar Luar Selatan (JLS) di Kelurahan Kalitimbang
Kecamatan Cibeber dan berfungsi sebagai kawasan cadangan
pengembangan pusat pemerintahan dan bangunan umum Kota Cilegon.
Kawasan ini direncanakan menjadi suatu kawasan perkantoran
pemerintahan yang sekaligus menjadi pertanda (landmark) Kota Cilegon.
Koridor Lingkar luar selatan juga menandakan adanya ketersediaan
akses jalan yang lebih banyak.
c) Pengembangan kawasan pemerintahan dan bangunan umum
diintegrasikan dengan pengembangan RTH dan taman kota sehingga
tidak menimbulkan kesan ruang/kawasan pemerintahan yang kaku
sekaligus berfungsi sebagai paru-paru kota dan menjadi salah satu
pembentuk "wajah" Kota Cilegon.
Di luar kawasan pemerintahan yang terpusat dalam suatu lokasi, termasuk
dalam kawasan pemerintahan adalah bangunan-bangunan umum yang
lokasinya tersebar di berbagai bagian wilayah kota sesuai dengan fungsinya
sebagai pelayanan umum.

Page 45
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

6) Kawasan Wisata
Kawasan wisata adalah kawasan yang mempunyai fungsi kegiatan utama
pariwisata sehubungan dengan adanya objek yang menarik di kawasan
tersebut. Objek wisata ini dapat berupa objek alam maupun seni budaya
dan sejarah ataupun gabungannya. Kriteria kawasan wisata meliputi :
a) Adanya objek wisata yang menarik.
b) Tersedianya prasarana dan sarana untuk mencapainya.
c) Tersedianya fasilitas akomodasi di sekitar objek wisata yang
bersangkutan.
d) Tidak terletak pada kawasan rawan bencana.
Secara umum rencana pengembangan sektor pariwisata dimaksudkan
untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik nusantara
maupun manca negara. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata di Kota
Cilegon mempunyai potensi dan prospek yang layak untuk dikembangkan
sehingga pada gilirannya akan meningkatkan PAD dan peranannya
terhadap perekonomian daerah.
Kawasan wisata yang terdapat di wilayah Kota Cilegon adalah kawasan
wisata bahari, wisata bangunan bersejarah, wisata industri, dan wana
wisata. Kawasan wisata bahari diantaranya adalah Pantai Pulorida,
termasuk di dalamnya pulau-pulau di sekitarnya. Selain itu ada juga
Kawasan pantai yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan
wisata bahari yaitu Pulau Rida dan Pulau Merak Kecil serta kawasan pantai
di Kelurahan Mekarsari dan Lebak Gede sampai dengan Suralaya di
Kecamatan Pulomerak. Pengembangan kegiatan wisata di kawasan ini
dapat sekaligus merupakan upaya penataan kembali lingkungan
permukiman yang telah berbaur dengan kegiatan-kegiatan perkotaan
lainnya sehingga terkesan kumuh.
Kawasan wisata bangunan bersejarah adalah berupa objek cagar budaya di
Kota Cilegon antara lain :
 Kampung Pakuncen yang merupakan Kompleks Bangunan Periodisasi
Kolonial (Dusun Pakuncen) di Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon.
 Stasiun KA Cilegon yang merupakan Stasiun KA kolonial di Kelurahan
Jombang Wetan Kecamatan Jombang.

Page 46
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

 Rumah Kuno Temu Putih yang merupakan bangunan kolonial di


Kelurahan Ciwaduk Kecamatan Cilegon.
 Stasiun KA Krenceng yang merupakan Stasiun KA kolonial di Kelurahan
Kebon Sari Kecamatan Citangkil.
 Kampung Ciwedus yang merupakan kompleks bangunan kolonial di
Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon.
 Kampung Temu Putih yang merupakan kompleks bangunan kolonial di
Kelurahan Ciwaduk Kecamatan Cilegon.
 Bekas Kantor dan Rumah Asisten Residen Gubbels yang merupakan
bangunan periodisasi kolonial di Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan
Jombang.
 Makam Kyai Haji Wasid yang merupakan makam kuno pada masa
periodisasi Islam di Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang.
Sedangkan untuk wisata industri banyak sekali potensi yang dapat
dijadikan objek wisata diantaranya kawasan PLTU Suralaya di
Kecamatan Pulomerak, Kawasan Industri PT. Krakatau Steel dan PT.
KIEC di Kecamatan Citangkil.
Selain itu, ada juga kawasan lain yang berpotensi untuk dikembangkan
menjadi kawasan wisata yaitu komplek perbukitan kawasan Gunung Gede
(Desa Wisata Cipala). Mengingat kawasan ini secara normatif merupakan
kawasan lindung, maka kegiatan wisata yang sesuai untuk dikembangkan
adalah kegiatan wisata hutan (wana wisata).
Berdasarkan uraian di atas, maka arahan pengembangan dan pengelolaan
kawasan pariwisata meliputi :
 Mempertahankan kawasan dan bangunan bersejarah yang ada.
 Mempertahankan objek wisata budaya di lokasi yang ada.
 Memberdayakan industri yang ada sebagai objek wisata.
 Mempertahankan obyek rekreasi yang ada dan mengembangkan obyek
rekreasi baru di wilayah Cilegon Utara (BWK II dan III).
 Melengkapi objek wisata dan rekreasi dengan fasilitas penunjang.
 Melibatkan masyarakat sekitar dalam pengembangan dan pengelolaan
wisata dan rekreasi.
 Untuk tempat hiburan khusus keberadaannya akan dikendalikan,
dibatasi, dan/atau dilarang yaitu dengan mengalokasikan pada lokasi

Page 47
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

tertentu serta pelarangan pada lokasi di sekitar kegiatan peribadatan,


pendidikan, dan permukiman penduduk.

7) Kawasan Peruntukan Lainnya


Kawasan peruntukan lainnya berada pada Pusat Sekunder Cilegon Timur di
Kecamatan Jombang dan Cibeber. Kegiatan yang dikembangkan dalam
kawasan ini pada dasarnya merupakan penggunaan campuran (mixed use).
Berdasarkan karakteristiknya, pengelolaan kawasan ini meliputi :
 Mengembangkan kegiatan campuran pada Kawasan Pusat Sekunder
Cilegon Timur yang mencakup kegiatan perumahan didalam kawasan
komersial (fasilitas rumah toko, grosir, perkulakan), jasa, kegiatan
perkantoran, kegiatan industri, serta sub terminal.
 Dalam pengembangan kawasan ini harus tetap memperhatikan aspek
kenyamanan dan keselamatan lingkungan permukiman di sekitarnya.

8) Kawasan Terminal Terpadu


Kawasan terminal terpadu dengan luas 32 Ha dan berlokasi di Kelurahan
Tamansari Kecamatan Pulomerak, memiliki rencana pengembangan yang
meliputi :
 Mengalokasikan ruang dan membangun kawasan perniagaan dalam
kawasan terminal terpadu.
 Mengalokasikan ruang dan membangun dermaga baru dalam kawasan
terminal.
 Mengalokasikan ruang bagi stasiun kereta di luar kawasan pelabuhan
penyeberangan.
 Mengalokasikan ruang untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).

9) Kawasan Pertambangan Batuan


Kegiatan pertambangan batuan di wilayah Kota Cilegon pada umumnya
berada di kawasan perbukitan yang memiliki tingkat kemiringan lereng
yang tinggi. Untuk itu pengelolaan kawasan ini meliputi :
a) Kegiatan pertambangan yang dilakukan harus tetap memperhatikan
prinsip-prinsip teknik penambangan, kapasitas yang diperkenankan,
aspek kelestarian lingkungan, keselamatan dan keamanan kawasan di
sekitarnya. Kegiatan penambangan yang dilakukan tidak

Page 48
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

diperkenankan untuk menggali dasar tanah, maksimal sampai rata


dengan permukaan tanah disekitarnya sehingga kawasan
pertambangan yang sudah habis dapat dimanfaatkan untuk perluasan
kawasan kegiatan perkotaan.
b) Pengawasan secara intensif dan ketat serta pengendalian oleh instansi
yang berwenang terhadap kegiatan penambangan galian batu.
Diperlukan kajian dan rencana yang lebih mendalam seksama dalam hal
pemanfaatan lahan bekas pertambangan galian batu untuk kegiatan
perkotaan.
c) Analisis zonasi telah dilakukan untuk mengetahui jenis dan penyebaran
bahan galian batu, mengetahui potensi bahan galian batu, mengetahui
kualitas bahan galian dan menetapkan zonasi bahan galian yang layak
tambang. Berdasarkan kondisi geologi potensi galian batu di Kota
Cilegon terdiri atas batu andesit, tanah urug, dan pasir. Potensi
dijumpai di hampir seluruh kecamatan dengan potensi bervariasi.
d) Penentuan pembagian zona kawasan pertambangan didasarkan pada :
kemiringan lereng, daerah permukiman, daerah industri, dan fasilitas
umum (jalan raya, jalan kereta, dan jalur listrik). Berdasarkan hal
tersebut terbagi tiga zona yaitu :
 Zona kawasan pertambangan I yaitu daerah berpotensi galian tinggi
dan kemungkinan penambangan berdampak lingkungan kurang
berarti.
 Zona kawasan pertambangan II yaitu daerah yang mengandung
bahan galian berpotensi ekonomi namun memberikan dampak
terhadap lingkungan sehingga penambangan perlu penanganan.
 Zona kawasan pertambangan III yaitu potensi galian dijumpai
namun penambangan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan
yang berat dan tidak mudah ditanggulangi secara teknologi .

10) Ruang Terbuka Non-Hijau


Ruang terbuka non hijau di Kota Cilegon meliputi :
a. Waduk Krenceng dengan luasan + 95,75 hektar di Kelurahan
Citangkil, Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Lebak Denok, dan
Kelurahan Citangkil Kecamatan Citangkil; dan

Page 49
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

b. retention pond atau danau atau situ dengan luasan + 11,85 hektar di
Kelurahan Rawa Arum Kecamatan Grogol.
Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka non-hijau ini
yaitu :
 menyusun rencana aksi pengembangan danau/situ Rawa Arum,
rumusan fungsi utama pelayanan, sampai pada tahap penyusunan
DED perluasan. Deliniasi perluasan pond disesuaikan dengan
kajian debit air dan analisis daerah tangkapan air hujan (catchment
area), kajian geologi/topografi, dan kajian lingkungan. Hasil
deliniasi tersebut akan dijadikan dasar dalam pembebasan lahan;
 menyediakan dan membangun danau-danau (retention pond) di
dalam kawasan permukiman dan kawasan perindustrian;
 membuat saluran-saluran air menuju badan pond disesuaikan
dengan topografi dan kecenderungan arah aliran air. Saluran ini
dilengkapi dengan peripheral treatment/filter yang masuk ke badan
pond; dan
 Menyiapkan daerah/koridor penyangga dari bibir
waduk/danau/situ sebagai RTH.

11) Ruang Evakuasi Bencana


Untuk ruang evakuasi bencana ditetapkan lokasinya berupa RTH
sehingga diharapkan tidak akan ada rencana pembangunan pada lokasi
tersebut. Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan maka rencana
penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana ruang evakuasi
bencana meliputi:
a. penetapan lokasi posko utama dan alternatif di Kecamatan Jombang,
Kecamatan Cilegon dan Kecamatan Cibeber;
b. penetapan tempat penampungan sementara di Lingkungan Ciromo,
Kawasan Industri Gunung Leneng, dan lapangan terbuka Perumahan
Palm Hill; dan
c. penetapan 12 (dua belas) lokasi evakuasi bencana pada beberapa
tempat di Kecamatan Ciwandan, Kecamatan Citangkil, Kecamatan
Cilegon, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Purwakarta, Kecamatan
Grogol, dan Kecamatan Pulomerak.

Page 50
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

12) Sektor Informal


Untuk kegiatan sektor informal lokasinya ditetapkan berada pada
peruntukan kawasan perdagangan dan jasa dengan kriteria meliputi:
a. penetapan lokasi untuk kegiatan informal pada lokasi-lokasi yang
tidak mengganggu kepentingan umum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. pengelolaan kegiatan UKL, minimum meliputi ketentuan pendaftaran
UKL resmi, penetapan lokasi dan jenis usaha/dagangan, hak dan
kewajiban, serta besarnya iuran/retribusi;
c. menyediakan ruang untuk kegiatan pedagang kaki lima di dalam
suatu pusat perbelanjaan formal;
d. Penertiban UKL secara konsisten (jangka pendek, menengah, panjang);
dan
e. Pembatasan ruang publik (jalan atau taman) yang diperbolehkan dan
tidak diperbolehkan untuk kegiatan pedagang kaki lima.

13) Peruntukan Pelayanan Umum


Yang dimaksud dengan pelayanan umum meliputi semua fasilitas umum
yang dibutuhkan yaitu fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan,
rekreasi dan olahraga.
a. Pendidikan
Kebutuhan fasilitas pendidikan didasarkan pada jumlah penduduk
minimum yang diperkirakan dapat terlayani, yang masing-masing
jenjang memiliki batasan jumlah penduduk minimum yang berbeda
pula. Fasilitas TK dan SD perletakannya dalam lingkungan
permukiman serta memperhatikan jarak pencapaian dari rumah
maksimal 1 km. Untuk prioritas pembangunan diutamakan untuk
pendidikan menengah atas dan tinggi (sekolah tinggi, universitas,
akademi, politeknik dan sebagainya) terutama di bagian Timur wilayah
kota.
b. Kesehatan
Fasilitas kesehatan berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan
bagi penduduk, terdiri dari Rumah Sakit, Poliklinik/Balai Pengobatan,

Page 51
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Puskesmas, dan Posyandu. Kebutuhan fasilitas kesehatan disesuaikan


dengan jumlah penduduk minimum yang harus dilayani. Untuk
fasilitas kesehatan, selain fasilitas yang sudah ada dibutuhkan juga
adanya klinik pengobatan, puskesmas, puskesmas rawat inap yang
lokasinya berada pada kawasan permukiman dan di sekitar kawasan
perindustrian guna melayani masyarakat secara umum serta
pelayanan kasus-kasus khusus seperti akibat kecelakaan kerja pada
kegiatan industri.
c. Peribadatan
Karakteristik sosial budaya masyarakat Cilegon tidak terlepas dari
sejarah Kesultanan Banten sebagai pusat penyebaran Agama Islam
dan identik dengan budaya keislamannya. Mayoritas penduduk Kota
Cilegon yang beragama Islam tersebut mempengaruhi ketersediaan
fasilitas peribadatan yang ada yaitu Mesjid dan Musholla. Untuk
mengimbangi perkembangan penduduk, maka kebutuhan fasilitas
peribadatan disesuaikan dengan jumlah penduduk minimum yang
diperkirakan dapat terlayani. Alokasi penempatan fasilitas peribadatan
tersebut berdasarkan sebaran guna lahan.
d. Rekreasi/Taman/Olahraga
Fasilitas rekreasi terdiri dari gedung bioskop, taman, dan gedung olah
raga. Ruang terbuka (taman lingkungan) merupakan kebutuhan dasar
masyarakat kota. Ruang terbuka berupa tempat bermain, taman kota
maupun olah raga yang sekaligus akan menjadi pengikat lingkungan
perkotaan. Di sekitar ruang terbuka ini sebaiknya diletakkan fasilitas
pelayanan lingkungan lainnya pada tingkat yang sama.

10. Wilayah Rawan Bencana


Kota Cilegon dengan karakteristik wilayah diatas tersebut, berpotensi terhadap
terjadinya bencana alam dengan dominasi bencana banjir, rob dan tanah longsor.
Kawasan potensi bencana secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Gempa dan Gelombang Tsunami.


Gempa di laut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya
gelombang tsunami. Intensitas tsunami ditentukan oleh magnitude dari gempa dan
kedalamannya, perambatan gelombang tsunami, variasi arah rambatan gelombang

Page 52
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

gempa, konfigurasi pantai, topografi daratan/bentuk bentang alam, tipe serta ukuran
deformasi laut yang diukur dengan bathimetri dasar laut. Gelombang Tsunami di
Selat Sunda dapat disebabkan oleh gempa tektonik disebabkan oleh proses subduksi
pada lempeng Eurasia dan lempeng Samudera Hindia. Adanya pergesekan antara dua
lempengan tersebut baik ke arah vertikal maupun horizontal dapat memicu
pergerakan tektonik bawah laut yang akan diikuti oleh rambatan gelombang air laut
yang sangat besar.

Gelombang Tsunami di pesisir Kota Cilegon dapat pula dipicu oleh gempa vulkanik
akibat letusan Gunung Anak Krakatau yang sampai saat ini masih aktif. Kerusakan
akibat gelombang tsunami terutama terjadi pada daerah teluk akibat terjadinya
penyempitan gerakan gelombang sehingga mempercepat gerakan gelombang tersebut.
Kecepatan tsunami lebih besar pada laut dalam dibandingkan laut dangkal karena
pada laut dangkal kecepatan gelombang banyak dinetralisir oleh dasar laut,
sementara pada laut dalam gelombang bergerak tanpa hambatan.

Gambar. 2.3
Peta Struktur Patahan dan Lipatan Regional di Wilayah Banten dan Sekitarnya

Sumber: Martodjojo, 1984

Khusus untuk kawasan Selat Sunda, kegempaan di wilayah ini menunjukkan


aktivitas yang besar. Kegempaan di Selat Sunda dengan skala di atas 2,5 skala Richer
pada tahun 1988 13 kali, tahun 1989 12 kali dan tahun 1990 sebanyak 6 kali.
Berdasarkan pencatatan telemetri didapatkan angka sebanyak 2.456 kali gempa pada
tahun 1994, dan paling kecil sebanyak 1.692 kali tahun 1993. Titik pusat gempa
dapat dilihat pada gambar selanjutnya. Rata-rata kejadian gempa adalah sekitar 2000

Page 53
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

kali setiap tahunnya. Dari catatan kejadian gempa bumi yang terjadi dari tahun 1900
sampai tahun 1993, sebagian besar mempunyai magnitude (M) sebesar 4,1 sampai
6,0.

Gempa besar lain yang terjadi di kawasan Selat Sunda adalah pada tanggal 27
Februari 1903 dengan skala VII MMI di Banten, 12 Mei 1923 dengan skala VII MMI di
Banten yang dirasakan di seluruh Jawa, 24 Juni 1949 skala 7 Richer di dekat
Krakatau, 9 Juli 1957 skala 6,2 Richer di sebelah barat Selat Sunda serta 16
Desember 1963 skala V MMI di Labuhan. Pusat gempa antara tahun 1900-1999
dengan magnitude >4 umumnya terjadi di lautan Hindia dan Selat Sunda dengan
frekuensi 6–29 kali per tahun. Konsentrasi pusat gempa berada di 3 lokasi, yaitu di
bawah G. Krakatau, pada graben (sesar turun) di sebelah barat Selat Sunda, dan di
selatan Sumatera. Beberapa pusat gempa yang telah terjadi di daratan umumnya
terjadi di Banten Selatan (Kabupaten Lebak atau Kabupaten Pandeglang).

Dengan memperhatikan potensi bencana alam khususnya gempa bumi dan tsunami,
maka kawasan pesisir Kota Cilegon merupakan daerah yang memiliki tingkat
kerentanan yang cukup tinggi. Terlebih aktivitas yang berkembang di sekitar kawasan
pesisir adalah kawasan industri (khususnya industri kimia dan logam) dan pelabuhan
sehingga bencana alam yang terjadi dapat disertai dengan bencana industri.
Gambar. 2.4
Peta Seismitas di Selat Sunda Tahun 2006

Sumber: USGS, 2006

Page 54
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Keterangan : Pusat gempa umumnya mempunyai intensitas magnitude 6 dan berada pada
kedalaman 0 hingga -35 km di bawah permukaan laut.

Lebih jauh lagi, gempa dengan magnitude 7, 8, dan lebih dari 8 sempat terekam sejak
tahun 1900. Terdapat 1 titik gempa di Selat Sunda pada kedalaman 0 hingga 35 m di
bawah muka laut.
Gambar 2.5
Potensi Tsunami Kawasan Pesisir Kota Cilegon

Sumber : RTRW Kota Cilegon Tahun 2010-2030

b. Kegunungapian
Aktivitas gunungapi di sekitar Selat Sunda terdapat pada Gunung Anak Krakatau
yang telah tumbuh sejak letusannya terakhir pada abad ke-19. Letusan gunungapi
Gunung Krakatau pada tanggal 27 Agustus 1883 yang diikuti oleh tsunami telah
menghancurkan kota dan desa di sekitar Selat Sunda dan mengakibatkan hilangnya
nyawa 36.000 orang. Letusan gunungapi tersebut merupakan letusan terbesar

Page 55
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dengan melontarkan material vulkanik sebanyak 18 km3 setinggi 80 km dan


menimbulkan gelombang tsunami setinggi 30 – 40 m di sepanjang pantai Merak –
Banten, Lampung Selatan hingga Jakarta. Gelombang tsunami terdeteksi dengan
periode lebih dari 30 menit pada lokasi yang dekat hingga 1 – 2 jam pada lokasi yang
jauh. Tsunami tersebut berjalan ke arah barat di perairan Samudera India sekitar
Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) dan ke utara hingga Atlantik. Tsunami terekam
di Cape Town, Afrika Selatan (13.032 km jaraknya), di Pelabuhan Cape Horn, Amerika
Selatan (14.470 km) dan di Panama, Amerika Tengah (20.646 km).

Letusan besar pada gunung api tersebut telah membentuk kaldera, serta menyisakan
tiga pulau, yaitu Pulau Rakat, Sertung, dan Panjang yang terletak di pematang
kaldera. Sejak tahun 1930 di tengah-tengah kaldera muncul titik letusan baru yang
lama kelamaan menjadi kerucut gunungapi dan dinamakan G. Anak Krakatau. Sejak
tahun 1963 kegiatan G. Anak Krakatau bergeser ke barat dan telah membentuk
kerucut kedua yang telah mencapai ketinggian 201,446 m pada tahun 1983. Dari
tahun 1930 hingga 1983, G. Anak Krakatau telah mengerupsi sebanyak 74 kali, baik
erupsi eksplosif maupun efusif. Dari sejumlah tersebut, pada umumnya titik letusan
selalu berpindah-pindah di skeitar tubuh kerucutnya. Erupsi ini merupakan kegiatan
rutin Anak Krakatau yang terjadi setiap satu sampai delapan tahun sekali, dan
umumnya terjadi empat tahun sekali yang berupa letusan abu dan lelehan lava.

Berkaitan dengan upaya mitigasi bencana di Kota Cilegon, Pemerintah Kota Cilegon
dalam mengantisipasi tsunami telah membagi zona wilayah rawan bencana tsunami
berdasarkan ketinggian (Diatas Permukaan Laut/DPL) berdasarkan versi A.
Soebandono. Kota Cilegon dibagi menjadi 4 zona, yaitu :

 zona yang berada kurang dari 7 M DPL, adalah daerah amat berbahaya.
 zona dengan ketinggian 7-12 M DPL, adalah daerah berbahaya.
 zona dengan ketinggian 12-25 M DPL, adalah daerah cukup aman.
 zona dengan ketinggian di atas 25 M DPL, adalah daerah aman.

c. Banjir
Fenomena banjir yang terjadi di Kota Cilegon mayoritas dapat dijelaskan dari dua
aspek yaitu aspek topografi dan aspek pengelolaan sistem drainase. Secara topografis,
bagian utara dan selatan Kota Cilegon memiliki tingkat kemiringan (slope) yang cukup

Page 56
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

curam disertai dengan menurunnya kemampuan infiltrasi tanah terhadap air hujan
sehingga aliran air bergerak tanpa disertai penyerapan ke tanah. Di sisi lain pada
kondisi di mana terjadi pasang laut, aliran air menjadi terhambat sehingga
menimbulkan genangan pada beberapa titik terutama untuk area yang memiliki
tingkat kemiringan datar atau cekungan. Sedangkan ditinjau dari aspek pengelolaan
sistem drainase terdapat beberapa kondisi yang menjadi pemicu timbulnya
permasalahan banjir seperti penyempitan saluran, sedimentasi dan pendangkalan
yang diakibatkan oleh material dan sampah, pelanggaran terhadap sempadan sungai,
tidak terintegrasinya sistem drainase, serta belum adanya saluran yang seharusnya
tersedia terutama di kawasan permukiman.

Berikut adalah beberapa daerah dengan potensi genangan yang sering terjadi
terutama pada musim penghujan.

Tabel.2.2
Daerah Potensi Genangan Air

No Daerah Genangan Luas Tinggi (M) Durasi


(Ha) (Jam)
1 Jl. Raya Cilegon (Depan Mitsubishi)
2 0,2 - 0,5 4
2 Daerah Pasar Baru/Kp. Sawah Besar
1 0,2 - 0,4 2-4
3 Daerah Lingkungan Kenanga 3 0,5 - 0,8 3-5
4 Daerah Mekarsari/P.Merak 0,02 0,2 - 0,4 1-3
5 Daerah Pagebangan/Ds.Ketileng
1,8 0,25 - 0,75 1-3
6 Daerah Palas/Ds.Bendungan
0,02 0,3 - 0,5 1-2
7
Daerah Perkantoran Pemkot Cilegon 0,01 0,3 - 0,5 1-2
8 Daerah Tegalratu 0,05 0,3 - 0,4 1-2
9 Belakang Stasiun KA 1,5 0,3 - 0,6 2-4
10
Bag.Hulu (sebelah Barat) Pasar Baru 3–4 0,3 - 0,6 2-4
11 Jl.Keranggot 2 0,3 - 0,5 2-3
12
Jl.SMEA 17 sekitar SMP PGRI 2 0,2 - 0,6 2-4
13
Jl.Raya Cilegon Depan Hotel Gondang 1 0,3 - 0,5 2-3
14 Jl.Piranha Sebelah BBS 4 0,3 - 0,7 2-4
15 Ds. Masigit 3 0,4 - 1 4
16 Ds. Kebondalem 0,5 0,15 - 0,75 1 - 1,25
17
Jembatan Jl.Raya Cilegon (K.Kd.Ingas) 2 0,3 - 1 2 - 3
18 Pasar Cigading 2 0,3-0,5 2 - 3
19 Kubangsari 1 0,3 - 0,5 3 - 4
20 Tamansari ( Kp. Sawah ) 1 - 1,5 0,5 - 1 2 - 3
21 Panyairan Bawah 0,5 - 1 0,5 - 1 2 - 3

Page 57
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

22 Sumur Menjangan 1 0,3 - 0,4 1-2


23 Sumampir 0,5 - 1 0,5 - 1 1-2
24 Kalitimbang 0,5 - 1 0,5 - 1 1 - 1,5
25 Cikerut 0,3 – 0,5 0,3 - 0,4 1 - 1,5
26 Sambirata 0,5 – 0,7 0,4 - 0,6 1-2
27 Taman Raya Cilegon 1 - 1,5 0,3 - 0,5 1-2
28 Panggungrawi 1 - 1,2 0,3 - 0,5 1-2
29 Kaligandu 0,5 - 1 0,3 - 0,4 1-2
Sumber : RTRW Kota Cilegon Tahun 2010-2030

d. Intrusi dan Abrasi Air Laut


Proses intrusi terjadi karena adanya penurunan kandungan air tanah sehingga
mengakibatkan penetrasi air laut ke arah daratan pada suatu lapisan tanah yang
sudah mengalami peronggaan. Adanya eksploitasi air tanah berlebih baik untuk
menunjang kebutuhan industri maupun domestik akan meningkatkan penetrasi air
laut yang berkorespondensi dengan semakin menurunnya kualitas air tanah. Hal ini
pun disebabkan oleh menurunnya kemampuan tanah dalam menyerap air hujan/air
buangan yang diakibatkan oleh kerusakan fisik tanah itu sendiri dan/atau
berkurangnya luasan tanah untuk penyerapan air sebagai dampak meningkatnya
kawasan budidaya (kawasan terbangun). Fenomena ini dapat dirasakan manakala air
tawar berubah warnanya menjadi agak keputihan dan rasanya sedikit payau. Kondisi
ini dapat dirasakan terutama pada area di sekitar kawasan pesisir seperti di sekitar
Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Ciwandan, dan Kecamatan Grogol.

Sedangkan abrasi air laut terjadi sebagai akibat dari tingginya frekuensi hempasan
gelombang air laut yang lambat laun mengikis lapisan perkerasan dan dataran pada
pesisir pantai terutama pada daerah yang sudah tidak memiliki pelindung alami
(natural-barrier). Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi pantai, yaitu :
(1) Proses alami (karena gerakan gelombang pada pantai terbuka).
(2) Aktivitas manusia.

Kegiatan manusia yang tidak mengindahkan konsep konservasi dapat menimbulkan


erosi tanah, kemudian sedimennya terbawa oleh aliran sungai serta diendapkan di
kawasan pesisir. Dalam jangka panjang, abrasi air laut dapat mengubah bentuk garis
panta serta mengancam aktivitas dan bangunan (termasuk infrasturktur) di sekitar
pinggir pantai. Meskipun demikian saat ini terdapat pendekatan yang dapat

Page 58
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dilakukan untuk mengantisipasi abrasi air laut (seperti pemasangan kawat bronjong,
wave-breaker, dsb).

11. Demografi
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2009-2013) jumlah penduduk Kota
Cilegon mengalami kenaikkan. Proses perkembangan jumlah penduduk dari 349.162
jiwa pada tahun 2009 menjadi 403.569 jiwa pada tahun 2013 dicirikan dengan proses
pertumbuhan yang relatif stagnan dari tahun ke tahun, hal ini dapat dilihat pada
gambar 2.6 dibawah ini.

Gambar 2.6
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Cilegon Tahun 2009-2013

Laju Pertumbuhan Penduduk


450.000 403.569 3,00
385.720 392.341
400.000 374.559
2,41
349.162 2,28 2,50
350.000
300.000 1,69 2,00
1,62 1,67
250.000

Persen
Jiwa

1,50
200.000
150.000 1,00
100.000
0,50
50.000
0 0,00
2009 2010 2011 2012 2.013

Penduduk LPP

Sumber : CDA Kota Cilegon

Relatif tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kota Cilegon selain karena adanya
pertambahan penduduk secara alami, namun juga dipengaruhi oleh peristiwa migrasi
penduduk yang masuk sebagai pencari kerja maupun tenaga kerja yang merupakan
implikasi atas bertumbuhkembangnya kondisi perekonomian Kota Cilegon,
khususnya pada sektor industri, perdagangan dan jasa.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk tersebut, kepadatan penduduk di Kota


Cilegon juga mengalami peningkatan dari 2.198 jiwa/km2 pada tahun 2011 menjadi
2.235 jiwa/km2 pada tahun 2012. Konsentrasi kepadatan penduduk pada tahun 2012

Page 59
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

tertinggi terjadi di Kecamatan Jombang yang mencapai sebesar 5.461 jiwa/km2,


sedangkan Kecamatan Ciwandan merupakan kecamatan yang terendah kepadatan
penduduknya yakni mencapai sekitar 863 jiwa/km2. Tingginya kepadatan penduduk
di Kecamatan Jombang dikarenakan kecamatan ini merupakan kawasan pusat
permukiman penduduk, sebaliknya Kecamatan Ciwandan yang kepadatannya rendah
dikarenakan kecamatan ini wilayahnya didominasi oleh kawasan perindustrian.

Tabel.2.3
Tingkat Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan
Kota Cilegon Tahun 2011 dan 2012

Tahun 2011 Tahun 2012


Luas
No Kecamatan Wilayah Penduduk Tingkat Penduduk Tingkat
(Km²) (Jiwa) Kepadatan (Jiwa) Kepadatan
(Jiwa/Km²) (Jiwa/Km²)
1 Ciwandan 51,81 44.063 850 44.689 863
2 Citangkil 22,98 67.287 2.928 68.696 2.989
3 Pulomerak 19,86 43.856 2.208 44.155 2.223
4 Purwakarta 15,29 39.126 2,559 39.332 2.572
5 Grogol 23,38 39.891 1.706 40.767 1.744
6 Cilegon 9,15 40.669 4.445 41.390 4.523
7 Jombang 11,55 62.108 5.377 63.069 5.461
8 Cibeber 21,49 48.720 2.267 50.243 2.338
Kota Cilegon 175,51 385.720 2.198 392.341 2.235
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Jika diperhatikan dari perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap perempuan


(sex rasio) di Kota Cilegon, terlihat bahwa pada tahun 2012 sex rasionya sebesar 105,
yang berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki 5% lebih banyak dibandingkan jumlah
penduduk perempuan. Sex rasio terbesar terdapat di Kecamatan Purwakarta yakni
sebesar 107, sedangkan terendah terdapat di Kecamatan Cibeber yakni sebesar 102.
Tabel.2.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Kota Cilegon Tahun 2012
Jumlah Penduduk (Jiwa) Sex
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Total Ratio
(%)
1 Ciwandan 23.033 21.656 44.689 106
2 Citangkil 35.102 33.594 68.696 104
3 Pulomerak 22.519 21.636 44.155 104

Page 60
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

4 Purwakarta 20.334 18.998 39.323 107


5 Grogol 20.863 19.904 40.676 105
6 Cilegon 21.064 20.326 41.390 104
7 Jombang 32.263 30.806 63.069 105
8 Cibeber 25.372 24.871 50.243 102
Kota Cilegon 200.550 191.791 392.341 105
Sumber : CDA tahun 2013

Dilihat dari komposisi umur penduduk di Kota Cilegon, jumlah penduduk usia
15 tahun ke atas (usia produktif) mengalami kenaikkan dari tahun ke tahun.
Tingginya persentase penduduk usia produktif tersebut merupakan potensi sumber
daya manusia yang dimiliki Kota Cilegon yang seharusnya menjadi sumber daya yang
bisa di dayagunakan.

Secara umum struktur penduduk menurut kelompok umur dapat dikelompokan


menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok usia 0-14 tahun, 15-64 tahun dan 65 tahun
keatas atau kelompok usia produktif dan non produktif. Penduduk non produktif yang
merupakan gabungan antara penduduk muda (0 - 14 tahun) dengan usia tua (65
tahun keatas) pada tahun 2012 mencapai 31,36 %, sementara itu penduduk yang
termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebesar 68,64 %. Mengingat persentase
penduduk usia produktif yang cukup tinggi, apabila diimbangi dengan kualitas yang
baik akan menjadi sumber daya penting bagi pembangunan.

Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk


yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau
orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga
dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64
tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar
konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada
penduduk usia kerja atau seberapa besar beban yang ditanggung oleh penduduk
berusia produktif terhadap penduduk non produktif. Meskipun tidak terlalu akurat,
rasio ketergantungan atau Angka Beban Ketergantungan (ABK) semacam ini
memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi.

ABK merupakan perbandingan antara penduduk usia non produktif dengan


penduduk usia produktif, dimana pada tahun 2012 angkanya yaitu 46,58 atau dapat
dikatakan bahwa setiap 100 orang produktif akan menanggung 45-46 orang non
produktif atau kurang lebih 2 berbanding 1. Meskipun demikian secara total

Page 61
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

komposisi umur penduduk produktif dan nonproduktif di Kota Cilegon masih


tergolong wajar dan cukup menguntungkan, karena kelompok usia produktif yang
cukup besar sementara umur non produktif relatif kecil.

Tabel.2.5
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Di Kota Cilegon Tahun 2010-2012
Kelompok Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
No
Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Lak-laki Perempuan
1 0–4 19.434 17.970 20.587 19.132 20.837 19.445
2 5–9 18.857 17.596 18.131 17.008 18.221 17.205
3 10 – 14 18.558 17.819 18.371 18.107 18.601 17.957
4 15 – 19 17.749 17.513 19.153 18.095 18.650 18.231
5 20 – 24 18.502 18.180 18.873 18.629 19.001 18.383
6 25 – 29 18.911 18.656 17.994 17.885 18.924 18.825
7 30 – 34 17.303 17.121 16.606 15.913 18.319 18.117
8 35 – 39 16.127 15.213 14.754 13.778 16.871 16.374
9 40 – 44 14.808 13.032 11.800 10.477 15.282 14.339
10 45 – 49 11.075 9.802 8.793 7.568 12.339 10.996
11 50 – 54 8.284 7.080 5.978 4.737 9.234 8.031
12 55 – 59 5.523 4.236 3.391 3.241 6.446 5.146
13 60 – 64 3.064 3.085 2.030 2.259 3.593 3.348
14 65+ 1.930 2.141 1.068 1.481 2.153 2.395
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Issue penting yang terkait dengan pemberdayaan penduduk usia produktif


utamanya adalah mengenai ketenagakerjaan, yang dalam hal ini adalah terkait
dengan keadaan angkatan kerja, struktur ketenagakerjaan, dan pengangguran.
Pada tahun 2010, sekitar 52,59% dari seluruh penduduk usia kerja merupakan
tenaga kerja aktif dalam kegiatan ekonomi atau disebut dengan angkatan kerja.
Jumlah ini meningkat sekitar 4 % dibanding tahun 2009. Prosentase angkatan kerja
yang diistilahkan dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menggambarkan
pasokan tenaga kerja yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa di Kota
Cilegon. Pada tahun 2012 TPAK laki-laki sebesar 84,05%, lebih tinggi daripada TPAK
perempuan sebesar 46,65% karena penduduk laki-laki umumnya pencari nafkah
utama di keluarga. Rendahnya TPAK perempuan disebabkan kegiatan utama
perempuan umumnya mengurus rumahtangga dibandingkan menjadi angkatan kerja
(bekerja atau mencari kerja). Prosentase dari jumlah pengangguran terhadap total
jumlah angkatan kerja diistilahkan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT), yang
pada tahun 2011 angkanya mencapai 13,14% dan pada tahun 2012 dapat ditekan
menjadi sebesar 11,30% atau terjadi penurunan sebesar 1,84 %.

Page 62
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Masih tingginya TPT, menunjukan bahwa masalah pengangguran masih merupakan


pekerjaan rumah bagi Pemerintah Daerah ke depan, yang memerlukan adanya
sinergitas antara seluruh stakeholder pembangunan. Penyediaan lapangan kerja
untuk menyerap angkatan kerja yang masih menganggur, tentunya harus disokong
oleh peningkatan investasi di daerah, yang dalam hal ini sangat bergantung pada
stabilitas keamanan di daerah dan aspek perizinan terkait dengan kemudahan
birokrasi.

Tabel.2.6
Perkembangan Angkatan Kerja, TPAK, dan TPT
Di Kota Cilegon Tahun 2009-2012
Angkatan Kerja Total Angkatan Bukan TPAK TPT
Tahun
Bekerja Menganggur Kerja Angkatan Kerja (%) (%)
2009 49,11 % 10,97 % 60,09 % 39,91 % 60,09 18,26
2010 52,59 % 13,01 % 65,60 % 34,40 % 65,60 19,84
2011 60,80 % 9,20 % 70,00 % 30,00 % 70,00 13,14
2012 58,31 % 7,43 % 65,74 % 34,26 % 65,74 11,30
2013 204.620 50.644 255.264 118.904 65,60 19,84
Sumber: Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Disamping itu, peningkatkan kualitas SDM juga harus dikedepankan. Untuk


mengurangi terjadinya mismatch dalam pasar kerja, perlu adanya link and match
antara pendidikan dan lapangan pekerjaan yang tersedia. Mengacu kepada visi jangka
panjang Pemerintah Daerah sebagai kota industri, perdagangan dan jasa, maka
muatan pendidikan seyogyanya lebih diarahkan kepada tiga sektor tersebut.
Berdasarkan data penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, ketiga sektor
tersebut merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Selain upaya menumbuhkan lapangan kerja, pengurangan pengangguran juga harus
dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat, melalui penumbuhan jiwa
wirausaha (entrepreneurship), peningkatan skill dan kemudahan permodalan bagi
pengusaha mikro, kecil dan menengah. Perlu dukungan ruang juga bagi
pengembangan industri kecil serta peningkatan kemitraan antara industri
kecil/menengah dan besar, tidak hanya melalui dukungan permodalan, tetapi juga
lebih kepada keselarasan produk dan pendampingan peningkatan kualitas SDM.
Tabel.2.7
Prosentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Di Kota Cilegon Tahun 2010-2013

Page 63
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

TAHUN
NO LAPANGAN USAHA
2010 2011 2012 2013
1. Pertanian, Kehutanan, Peternakan dan 4,25 5,12 4,62 5.12
Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 1,14 0,93 0,40 0.93
3. Industri Pengolahan 23,76 16,16 18,90 16.16
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,68 0,21 0,40 0.21
5. Konstruksi 9,32 7,94 8,86 7.94
6. Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa 26,90 30,22 30,24 30.22
Akomodasi
7. Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 11,99 10,03 8,83 10.03
8. Lembaga Keuangan, Real Estate, Persewaan & 4,27 6,85 5,69 6.85
Jasa Perusahaan
9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan 17,67 22,54 22,07 22.54
Sumber: Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Page 64
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

2.1.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Aspek kesejahteraan masyarakat merupakan gambaran atau ukuran


keberhasilan dari penyelenggaraan pembangunan daerah, dalam hal ini
muara/tujuan akhir dari pembangunan daerah pada upaya menciptakan kondisi
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Aspek kesejahteraan masayarakat terdiri
dari dua fokus yakni fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi serta fokus
kesejahteraan sosial. Kinerja masing-masing aspek kesejahteraan masyarakat
sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut :

2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Aspek kesejahteraan masyarakat fokus pada kesejahteraan dan


pemerataan ekonomi dapat dilihat dari indikator-indikator pertumbuhan PDRB, Laju
Inflasi, PDRB Per Kapita dan Indeks Gini serta Rasio Penduduk Miskin . Kinerja
sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan PDRB Kota Cilegon


PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang timbul akibat adanya
berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu daerah (region). Data PDRB tersebut
manggambarkan kemampuan daerah mengelola sumber daya alam yang dimiliki
menjadi suatu proses produksi. Oleh sebab itu besaran PDRB sangat tergantung
kepada sumber daya alam dan faktor produksi didaerah tersebut. seiring dengan
perkembangan pembangunan Kota Cilegon, Struktur perekonomian Kota Cilegon
berdasarkan indikator distribusi persentase nilai tambah bruto sektoral, meliputi 9
sektoral yaitu Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik,
Gas dan Air Bersih, Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan
Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, serta Jasa-jasa lainnya.
Dari ke 9 (sembilan) sektor tersebut dikelompokkan menjadi sektor Primer
(Pertanian, Pertambangan dan Penggalian), Sektor Sekunder (Industri Pengolahan,
Listrik, Gas dan Air Bersih, Bangunan), Sektor Tersier (Perdagangan, Hotel dan
Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan, serta Jasa-jasa lainnya).

Dalam kurun waktu tahun 2010-2014, aktifitas perekonomian Kota Cilegon


mengalami peningkatan sebesar 6,82% sepanjang tahun 2012 ini, angka tersebut

Page 63
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibanding dengan kondisi tahun 2011
yang mencapai 6,55%. Hal ini mencerminkan peningkatan produktifitas pemerintah
serta para pelaku ekonomi lainnya di Kota Cilegon. Kondisi ini menunjukan bahwa
perekonomian riil Kota Cilegon sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 telah
mengalami peningkatan, sebagaimana dalam tabel dibawah ini.

Tabel.2.12
Perkembangan Nilai PDRB ADHK Menurut Sektor Lapangan Usaha
Kota Cilegon Tahun 2010-2014 (Rp. Juta)

Tahun
No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013* 2014**

1 Pertanian 292.459,21 293.563,49 296.121,45 298.224,00 301.664.39


2 Pertambangan dan
11.341,38 12.101,38 12.935,68 13,763,31 14.795.84
Penggalian
3 Industri Pengolahan 12.399.688,73 13.218.285,53 14.107.542,93 14.763.314,07 15.558.441.32
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 953.207,33 980.774,99 1.010.756,92 1.042.805,51 1.081.917.43
5 Bangunan 56.013,64 60.863,74 65.161,53 72.684,26 80.831.61
6 Perdagangan, Hotel dan
1.955.335,19 2.139.891,00 2.357.486,68 2.557.073,28 2.729.245.68
Restoran
7 Pengangkutan dan
867.877,47 907.932,85 951.873,51 981.368,66 1.030.075.09
Komunikasi
8 Keuangan, Persewaan & Jasa
379.960,54 408.769,00 442.926,24 478.257,74 508.773.24
Perusahaan
9 Jasa - jasa 191.310,55 206.107,98 225.763,38 241.445,96 262.253.02
PDRB ADHK
17.107.194,04 18.228.289,96 19.470.568,33 20.339.825,11 21.567.997,52

Sumber : Buku PDRB Kota Cilegon Tahun 2013


Keterangan : * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Berdasarkan tabel tersebut diatas, PDRB atas dasar harga konstan 2000 meningkat
dari Rp. 18,23 trilliun pada tahun 2011 menjadi Rp. 19,47 trilliun pada tahun 2012
atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,24 trilliun, kontribusi disektor Industri
Pengolahan masih tetap merupakan tulang punggung perekonomian Kota Cilegon,
menyusul sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran masih mendominasi
perekonomian Kota Cilegon ditahun 2013. Kedua sektor ini memberikan kontribusi
jauh diatas sektor-sektor lainnya dalam membentuk Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kota Cilegon. Peranan kedua sektor ini sangat vital terhadap perekonomian
Kota Cilegon.

Page 64
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Seiring dengan perkembangan pertumbuhan PDRB ADHK, nilai PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku (PDRB ADHB) juga mengalami perkembangan dari semula Rp. 34,49
trilyun pada tahun 2011 menjadi Rp. 38,22 trilyun pada tahun 2014 atau mengalami
kenaikkan sebesar Rp. 3,73 trilliun dibanding tahun 2011.

Besaran angka diatas merupakan gambaran pesatnya kondisi perekonomian Kota


Cilegon sepanjang tahun 2012. Peningkatan yang terjadi merupakan indikasi
perekonomian Kota Cilegon dapat bertahan ditengah kelesuan ekonomi globalisasi
yang terjadi. Walaupun demikian kewaspadaan juga perlu ditingkatkan, pengaruh
global yang sangat kuat dapat berdampak buruk bagi perekonomian nasional
khususnya Kota Cilegon. Terutama industri petrokimia yang menjadi andalan Kota
Cilegon masih mengandalkan bahan baku berupa nafta impor dari wilayah timur
tengah.
Tabel.2.13
Perkembangan Nilai PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan Usaha
Kota Cilegon Tahun 2010-2014 (Rp.Juta)
No Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013* 2014**
1 Pertanian 525.555,38 558.676,36 591.845,85 684.131.18 745.073.36
2 Pertambangan dan
14.799,58 16.234,79 17.899,71 19.440.19 21.462.32
Penggalian
3 Industri Pengolahan 21.921.373,35 24.098.272,30 26.601.196,40 29.436.547.29 32.526.907.31
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.687.898,76 1.813.017,98 1.950.831,69 1.957.655.72 2.073.033.91
5 Bangunan 134.652,01 156.426,24 181.464,54 212.463.42 244.118.06
6 Perdagangan, Hotel dan
4.117.091,56 4.667.381,56 5.333.462,29 6.140.219.43 6.790.455.67
Restoran
7 Pengangkutan dan
1.602.983,49 1.747.910,45 1.891.060,61 2.099.553.42 2.294.286.75
Komunikasi
8 Keuangan, Persewaan & Jasa
878.499,91 994.678,00 1.124.955,31 1.256.930.21 1.389.688.83
Perusahaan
9 Jasa - jasa 376.173,30 437.724,77 525.996,61 582.709.85 672.280.17

PDRB ADHB 31.259.027,34 34.490.322,44 38.218.712,99 42.389.650.73 46.757.306.39

Sumber : Buku PDRB Kota Cilegon Tahun 2013


Keterangan : * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Page 65
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

 Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2010-2014


Indikator makro yang paling banyak digunakan untuk melihat kinerja
perekonomian suatu daerah adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE).
Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi, pembangunan
ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Kinerja perekonomian suatu daerah pada umumnya dinilai berdasarkan
pencapaian angka laju pertumbuhan ekonomi (LPE) daerah tersebut. Pertumbuhan
ekonomi sendiri menunjukkan tingkat aktivitas perekonomian yang menghasilkan
tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada
dasarnya aktivitas perekonomian adalah sutau proses penggunaan faktor produksi
untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan
suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki masyarakat. Dengan
demikian diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga
akan turut meningkat.
Pemicu peningkatan ekonomi Kota Cilegon tentunya efek dari aktifitas sektor
perindustrian yang merupakan penopang utama ekonomi Kota Cilegon. Sepanjang
tahun 2012 ekonomi Kota Cilegon mampu tumbuh sebesar 6,82 persen. Meningkat
cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,55 bersal dari
peningkatan aktifitas dihampir seluruh sektor perekonomian di Kota Cilegon.

Secara umum, pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon dalam kurun waktu tahun
2010-2014 cenderung mengalami pertumbuhan. Kondisi ini tercermin dari semakin
naiknya angka LPE Kota Cilegon dari 5,30% pada tahun 2010 menjadi 6,04% pada
tahun 2014. Namun demikian, angka pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon dalam
kurun waktu tahun 2010-2014 tersebut tetap menunjukan nilai positif, yang
memberikan gambaran bahwa telah terjadi peningkatan produksi barang dan jasa
secara riil oleh para pelaku ekonomi di Kota Cilegon.

Page 66
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Tabel.2.14
Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2010-2014 Kota Cilegon (Persen)
Tahun
No Lapangan Usaha
2010 2011 2012 2013* 2014**
1 Pertanian 8,45 0,38 0,87 0,68 1,15
2 Pertambangan dan Penggalian 6,41 6,70 6,89 6,72 7,50
3 Industri Pengolahan 4,95 6,60 6,73 5,53 6,17
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,75 2,89 3,06 3,41 3,75
5 Bangunan 8,13 8,66 7,06 10,17 11,21
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,53 9,44 10,17 9,18 6,73
7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,27 4,62 4,84 4,49 4,96
8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 6,39 7,58 8,36 7,28 6,38
9 Jasa - jasa 5,59 7,73 9,54 8,21 8,62
LAJU PDRB ADHK (LPE) 5,30 6,55 6,82 5,83 6,04
Sumber : Buku PDRB Kota Cilegon Tahun 2013
Keterangan : *Angka Sementara
**Angka Sangat Sementara

Seiring dengan perkembangan laju pertumbuhan nilai PDRB ADHK, laju


pertumbuhan nilai PDRB ADHB Kota Cilegon dalam kurun waktu tahun 2010-2014
mengalami penurunan. Kondisi ini tercermin dari semakin menurunnya laju
pertumbuhan nilai PDRB ADHB Kota Cilegon, yaitu dari 11,56% pada tahun 2010
menjadi sekitar 10,30% pada tahun 2014.

Tabel.2.15
Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010-2014 Kota Cilegon (Persen)
Tahun
No Lapangan Usaha
2010 2011 2012 2013* 2014**
1 Pertanian 18,22 6,30 5,94 9,68 8,91
2 Pertambangan dan Penggalian 9,43 9,70 10,26 9,97 10,40
3 Industri Pengolahan 11,69 9,93 10,39 10,51 10.50
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 5,21 7,41 7,60 5,50 5,89
5 Bangunan 16,11 16,17 16,01 15,63 14,90
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 13,81 13,37 14,27 12,29 10,59
7 Pengangkutan dan Komunikasi 8,38 9,04 8,19 9,25 9,27
8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 11,89 13,22 13,10 11,53 10,56
9 Jasa - jasa 13,22 16,36 20,17 15,35 15,37
LAJU PDRB ADHB 11,56 10,34 10,81 10,56 10,30
Sumber : Buku PDRB Kota Cilegon Tahun 2013
Keterangan : *Angka Sementara
**Angka Sangat Sementara

Jika melihat stabilnya indikator-indikator perekonomian makro nasional di tahun


2012 ini, maka untuk kondisi perekonomian tahun depan diprediksi sector industry

Page 67
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pengolahan akan terus tumbuh dan berperan siginifikan dalam perekonomian


nasional.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor dengan pertumbuhan
sektoral yang tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor ini mampu
tumbuh sebesar 10,17 persen pada tahun 2012. Pertumbuhan sektor ini terutama
dipicu oleh tingginya laju pertumbuhan subsektor perdagangan yang mampu tumbuh
sebesar 11,05 persen. Tingginya angka pertumbuhan sub sektor perdagangan di Kota
Cilegon merupakan efek dari pertumbuhan sektor-sektor komoditi sehingga memicu
aktifitas perdagangan yang lebih tinggi yang pada akhirnya meningkatkan nilai
tambah sektor perdagangan itu sendiri ke posisi yang lebih tinggi dari tahun 2011.

Sektor jasa-jasa merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi kedua pada tahun
2012 dengan angka pertumbuhan 9,54 persen atau meningkat 1,81 persen jika
dibandingkan tahun 2011 yang angka pertumbuhannya senilai 7,73 persen. Hal
tersebut menunjukan Kota Cilegon yang industrialis diikuti oleh penyesuaian
perilaku sosial masyarakatnya yang mayoritas adalah kelas buruh yang dinamis
sehingga memerlukan jasa-jasa untuk menopang dinamisme kehidupan mereka.

Seperti contoh : karena padatnya jam kerja di industri-industri pengolahan, maka


kebutuhan akan jasa hiburan dan rekreasipun akan meningkat; karena sebagian
waktunya dihabiskan ditempat kerja, maka untuk mengurus keperluan rumah
tangga diperlukan jasa yang melayani rumahtangga; dan sebagainya.
Semakin tingginya kesadaran akan pendidikan dan kesehatan, juga peranan
pemerintah dalam sektor jasa-jasa juga turut mempercepat pertumbuhan ekonomi
pada sektor ini.

 Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Perkapita Tahun 2012-2014


Keberhasilan pembangunan tidak cukup hanya memperhatikan kenaikan PDRB
secara total, tetapi perlu juga dilihat perkembangan PDRB per kapita, khususnya
pendapatan regional per kapita atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
konstan 2000.

Perlu dipahami bahwa angka PDRB per kapita ini masih bersifat kotor (bruto). Karena
angka tersebut ini belum memperhitungkan pendapatan yang keluar atau masuk
antar daerah. Secara teknis, dibutuhkan pendataan khusus atau survei khusus
untuk mengetahui besarnya transfer dari pendapatan penduduk dan perusahaan

Page 68
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

disuatu daerah. Akan tetapi penghitungan pendapatan perkapita Kota Cilegon belum
dapat dilakukan karena ketiadaan informasi tentang pendapatan faktor produksi
yang masuk dan keluar Kota Cilegon. Namun demikian, PDRB per kapita masih
banyak digunakan diberbagai daerah dan dianggap cukup memadai sebagai salah
satu indikator kemakmuran atau potensi ekonomi daerah.

Perkembangan Perekonomian Kota Cilegon yang diikuti dengan pertambahan jumlah


penduduk akan berdampak pada PDRB Perkapita. Tingkat kesejahteraan suatu
daerah salah satunya dapat tercermin dari besarnya PDRB perkapita, meskipun
angka tersebut tidak menggambarkan pendapatan penduduk secara nyata, karena
angka ini hanya merupakan rata-rata. PDRB per kapita Kota Cilegon tahun 2012
sebesar Rp. 97,15 juta, meningkat sebesar 8,41 persen dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yang sebesar Rp.89,62 juta.

Peningkatan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku tidak menggambarkan


peningkatan pendapatan riil, karena pada PDRB perkapita pengaruh kenaikan harga
masih sangat dominan.

Nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku cenderung menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun. Bila dihitung dengan menggunakan harga konstan
2000 akan diketahui pertumbuhan PDRB perkapita secara riil. Pada tahun 2012
PDRB perkapita atas dasar harga konstan Kota Cilegon mengalami kenaikan sebesar
4,50 persen disbanding tahun sebelumnya, yaitu dari sebesar Rp.47,36 juta menjadi
sebesar Rp.49,49 juta.

Berikut ini diuraikan tentang perkembangan nilai dan laju pertumbuhan PDRB Per
Kapita Kota Cilegon tahun 2012-2014.

Tabel.2.16
Perkembangan Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita
Kota Cilegon Tahun 2012-2014

No. Uraian Satuan 2012 2013 2014*

A. PDRB ADHB Per Kapita


1. Nilai PDRB ADHB Rp.Juta 38.218.712 42.389.651 46.757.306
2. Jumlah Penduduk Jiwa 392.341 403.569 412.447
3. Nilai PDRB ADHB Per Kapita Rp.Juta 97,15 105,04 113,37
/Jiwa
4. Laju Pertumbuhan PDRB ADHB Per Kapita % 8,68 8,10 7,93

Page 69
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

B. PDRB ADHK Per Kapita


1. Nilai PDRB ADHK Rp.Juta 19.470.568 20.339.825 21.567.998
2. Jumlah Penduduk Jiwa 392.341 403.569 412.447
3. Nilai PDRB ADHK Per Kapita Rp.Juta 49,49 50,40 52,29
/Jiwa
4. Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Per Kapita % 3,06 3,48 3,76
Sumber : Buku PDRB Kota Cilegon Tahun2013
Keterangan : *Angka Sementara
**Angka Sangat Sementara

2. Inflasi.
Mengakhiri tahun 2013 harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat
Kota Cilegon secara umum kembali mengalami kenaikkan, hal ini terlihat dari
naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sebesar 144,59 pada bulan
Desember 2013. Hal ini sangat mempengaruhi kepada laju inflasi Kota Cilegon,
karena inflasi terjadi adanya kenaikkan 6 (enam) indeks yang ada pada kelompok
pengeluaran. Pada bulan Desember 2013, semua IHK yang ada di pulau jawa
mengalami inflasi.

Laju Inflasi merupakan ukuran untuk menggambarkan kenaikan/penurunan harga


dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli
masyarakat. Inflasi mempunyai dampak positif dan dampak negatif, tergantung dari
tingkat keparahan inflasi tersebut. Apabila inflasi itu ringan justeru mempunyai
pengaruh yang positif, dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
meningkatkan pendapatan daerah dan mendorong masyarakat untuk bekerja,
menabung dan mengadakan investasi. Namun sebaliknya pada inflasi yang tinggi,
masyarakat menjadi tidak bersemangat untuk bekerja, menabung atau mengadakan
investasi dan produksi yang disebabkan harga meningkat dengan cepat.

Puncak dari angka inflasi kota Cilegon terjadi pada tahun 2010 dimana kenaikan
tingkat inflasi berada pada kisaran 6.12 %, terjadinya kenaikan yang cukup tinggi
tersebut dipengaruhi oleh dua hal yaitu : Pertama hal tersebut dipengaruhi oleh
kebijakan pemerintah dalam pengurangan subsidi BBM dan yang Kedua adalah
adanya tekanan finansial dari efek resesi yang berskala global. Namun pada tahun
2011 tingkat harga berangsur normal karena perekonomian dunia yang sudah
berangsur pulih dan cenderung membaik.

Pada Tahun 2012 pengendalian inflasi relatif cukup stabil, berkisaran 3,91% namun
pada tahun 2013 pengendalian inflasi sedikit terkoreksi mencapai 7,98% hal ini

Page 70
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dipengaruhi oleh kenaikkan harga kenaikan harga BBM menyebabkan terjadinya


inflasi diseluruh kota di Indonesia. Dan pada tahun 2014 diproyeksikan dapat
dikendalikan menjadi 4,50%, tentunya perlu dorongan dari seluruh sektor yang
mempengaruhi terhadap laju inflasi.
Tabel.2.17
Nilai Inflasi Rata-rata tahun 2010-2014 Kota cilegon
NO Bulan 2010 2011 2012 2013 2014*
IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi
1 Januari 119.72 0.91 126.9 0.79 129.5 0.50 135.58 1.25
2 Febuari 120.06 0.28 126.99 0.07 129.63 0.10 137.25 1.23
3 Maret 119.67 -0.32 126.28 -0.56 129.76 0.10 138.76 1.10
4 April 120.08 0.34 125.49 -0.63 130 0.18 138.66 -0.07
5 Mei 120.27 0.16 125.6 0.09 130.35 0.27 138.87 0.15
6 Juni 121.59 1.10 125.86 0.21 131 0.50 139.87 0.72
7 Juli 123.01 1.17 126.36 0.40 131.38 0.29 144.01 2.96
8 Agustus 123.36 0.28 127.12 0.60 133.24 1.42 144.98 0.67
9 September 123.65 0.24 127.05 -0.06 133.22 -0.02 144.25 -0.50
10 Oktober 124.26 0.49 127.29 0.19 133.3 0.06 144.15 -0.07
11 November 118.64 -4.52 127.92 0.49 133.21 -0.07 144.29 0.10
12 Desember 125.9 6.12 128.86 0.73 133.9 0.52 144.59 0.21
INFLASI 6.12 2.35 3.91 7.98
Sumber : Buku Banten Dalam Angka Provinsi Banten Tahun 2012
Keterangan : * Angka Sementara

2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

Pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial meliputi pembangunan


yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat antara lain pendidikan,
kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar sosial masyarakat lainnya.
Pembangunan daerah pada fokus kesejahteraan sosial berkaitan dengan upaya
untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Kota Cilegon, yang
tercermin pada angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi
kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka
kelangsungan hidup bayi, dan angka usia harapan hidup.

Kondisi pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial sampai dengan tahun 2014
pada masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

Page 71
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

A. Pendidikan
Perkembangan pembangunan sosial masyarakat Kota Cilegon secara umum dapat
dilihat dari perkembangan tingkat pencapaian pembangunan manusianya dari tahun
ke tahun. Dalam hal ini, Capaian Kinerja Pendidikan diukur dengan Indikator Kinerja
Kunci (IKK) sebagai berikut : Angka Melek Huruf, Angka rata-rata Lama Sekolah,
Angka Paritisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Pendidikan
yang Ditamatkan.

Hal tersebut ditunjukan dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


yang merupakan indikator untuk menggambarkan sejauh mana suatu
wilayah/daerah telah menggunakan sumber daya penduduknya untuk
meningkatkan mutu kehidupan manusia wilayah/daerah tersebut. Perkembangan
IPM Kota Cilegon dalam lima tahun terakhir terus menunjukan peningkatan yang
semakin membaik. Dalam rentang waktu tahun 2011-2014 perkembangan IPM Kota
Cilegon yaitu dari 75,60 pada tahun 2011 naik sebesar 75,89 pada tahun 2012, dan
pada tahun 2013 angka IPM Kota Cilegon kembali meningkat menjadi 76,19, dapat
dilihat pada Tabel dibawah ini :
Tabel.2.18
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kota Cilegon Tahun 2011-2014
Satuan
No. Indikator 2010 2011 2012 2013* 2014**
Indikator

Indeks Pembangunan Manusia Point 75.29 75.60 75.89 76.19 76.50


1 Indeks Pendidikan Point 87.30 87.33 87.45 87.34 87.36
a. Angka Melek Huruf (AMH) % 98.72 98.73 98.77 98.72 98.73
b. Indeks Angka Melek Huruf Point 98.72 98.73 98.77 98.72 98.73
c. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 9.67 9.68 9.72 9.69 9.69
d. Indeks Rata-rata Lama Point 64.44 64.54 64.8 64.58 64.63
Sekolah
2 Indeks Kesehatan Point 72.63 72.70 72.78 72.85 72.93
a. Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun 68.58 68.62 68.67 68.71 68.76
b. Indeks Angka Harapan Hidup Point 72.63 72.70 72.78 72.85 72.93
3 Indeks Daya Beli Point 65.96 66.76 67.45 68.39 69.21
a. Pengeluaran Riil per Kapita Rp.Ribu 648.88 651.86 655.93 659.49
yang Disesuaikan

Sumber : Publikasi Inkesra


Keterangan : *Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Page 72
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Peningkatan nilai IPM Kota Cilegon tersebut, dipengaruhi oleh konsistensi


peningkatan dari tahun ke tahun pada komponen-komponen pembentuknya. Indeks
pendidikan meningkat yaitu dari 87,33 pada tahun 2011 menjadi 87,45 pada tahun
2012. Demikian halnya dengan indeks kesehatan yaitu meningkat dari 72,70 pada
tahun 2011 menjadi 72,78 pada tahun 2012. Adapun indeks daya beli, merupakan
komponen IPM Kota Cilegon yang peningkatannya paling tinggi dibanding komponen
lainnya. Pada tahun 2011 indeks daya beli baru mencapai 66,76 dan kemudian
meningkat pada tahun 2012 menjadi 67,45.

Pada tahun 2014 diproyeksikan IPM Kota Cilegon akan meningkat sebesar 76,50, hal
ini dapat dilihat dari tren pertumbuhan indeks pembangunan manusia yang
didukung dengan sumber daya dan potensi yang dimilki oleh Pemerintah Kota
Cilegon, dan kebijakan terhadap peningkatan kesejahteraan melalui program dan
kegiatan yang bersifat Pro Poor, Pro Job dan Pro growth, tentunya hal ini tidak
dapat ditopang oleh Pemerintah Kota Cilegon semata, untuk itu diperlukan
keberpihakan para pelaku pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun
Kota Cilegon dengan komitmen dan sinergitas yang intens termasuk kebijakan
Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat.

B. Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2010-2014


Dalam kurun waktu tahun 2010-2014, tingkat pengangguran terbuka di Kota
Cilegon mengalami penurunan. Kondisi ini tercermin dari semakin menurunnya
tingkat pengangguran terbuka Kota Cilegon dari 19,84% pada tahun 2010 menjadi
sekitar 12,00% pada tahun 2013. Berikut ini diuraikan tentang perkembangan
tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Cilegon tahun 2010-2014.

Tabel.2.19
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kota Cilegon Tahun 2010-2014

No. Uraian Satuan 2010 2011 2012 2013* 2014**

1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 19,84 13,14 11,30 12,00 11,50

Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013


Keterangan : * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Page 73
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

C. Tingkat Kemiskinan Tahun 2010-2014


Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Tingkat kemiskinan di Kota Cilegon yang diindikasikan dengan proporsi jumlah


rumah tangga miskin dan hampir miskin terhadap total jumlah rumah tangga
mengalami penurunan. Kondisi ini tercermin dari semakin menurunnya rasio jumlah
rumah tangga sasaran (RTS) terhadap total jumlah rumah tangga miskin dan hampir
miskin Kota Cilegon dari 17,36% pada tahun 2010 menjadi sekitar 10,96% pada
tahun 2014.

Berikut ini diuraikan tentang perkembangan tingkat kemiskinan Kota Cilegon tahun
2010-2014.
Tabel.2.20
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota Cilegon Tahun 2010-2014
No. Uraian Satuan 2010 2011 2012 2013* 2014**
1 Rasio Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) % 17,36 14,79 13,53 12,22 10,96
Terhadap Total Jumlah Rumah Tangga
2 Jumlah Rumah Tangga Miskin dan Hampir RTS 15.961 13.909 13.909 12.822 11.000
Miskin
Sumber : Proyeksi RPJMD Kota Cilegon Tahun 2010-2015
Keterangan : * Angka Sementara Hasil Survey RTS Tahun 2013
** Angka Sangat Sementara

2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Kondisi lain dalam fokus kesejahteraan sosial adalah usaha meningkatkan


ekspresi masyarakat dalam melestarikan seni budaya dan olahraga. Kondisi makro
bidang kesenian dan budaya pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan yang cukup
baik terlihat dari pertumbuhan jumlah sanggar seni budaya yang terdata meningkat,
serta untuk gedung kesenian ada satu unit dibanding tahun lalu. Sedangkan dari
bidang keolahragaan meski tidak terlalu signifikan tetapi tetap menunjukkan
pertumbuhan terlihat dari jumlah organisasi olahraga yang bertambah. Animo
masyarakat untuk berolahraga juga meningkat terlihat dari event-event olahraga
bersama yang sering digelar pemerintah kota, seperti acara Car Free Day (CFD) yang
rutin tiap akhir pekan, juga acara bersepeda (gowes) maupun jalan sehat bersama

Page 74
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Walikota. Disamping itu juga dalam rangka memasyarakatkan olahraga Pemerinta


Kota Cilegon mempunyai komitmen membangun sarana prasarana olah raga seperti
Gedung Sport Center yang ditargetkan dapat dimanfaatkan pada tahun 2015, yang
dapat juga dijadikan icon daerah kota cilegon sebagai pusat pertumbuhan yang
berdaya saing.

Page 75
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

Pemerintah Daerah Kota Cilegon dalam rangka memberikan pelayanan,


meningkatkan peran serta, prakarsa, dan memberdayakan masyarakat secara
eksplisit terlihat pada kinerja pelaksanaan pembangunan pada masing-masing
urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kota Cilegon yang terdiri dari
fokus layanan urusan wajib dan fokus layanan urusan pilihan.

2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

Urusan pelayanan wajib merupakan urusan pemerintah yang wajib


diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
Secara umum, penyelenggaraan pelayanan dasar Kota Cilegon masih perlu
ditingkatkan, sebagaimana kondisi eksisting sebagai berikut :

1. Pendidikan
Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan secara umum ditunjukkan
dengan semakin meningkatnya angka melek huruf, sehingga penduduk berumur 15
tahun ke atas yang buta huruf/belum dapat membaca dan menulis latin di Kota
Cilegon hanya tersisa 1,23%. Disamping itu, angka rata-rata lama sekolah (RLS) juga
mampu ditingkatkan, dimana hal ini dapat diartikan bahwa secara rata-rata
penduduk dewasa di Kota Cilegon telah menamatkan wajib belajar pendidikan dasar
sembilan tahun (wajardikdas), tepatnya setingkat kelas 1 atau 2 SMA. Namun
demikian, capaian rata-rata lama sekolah di Kota Cilegon ini masih harus untuk terus
ditingkatkan mengingat angkanya masih jauh berada di bawah angka ideal yang
ditetapkan yaitu 15 tahun.
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Program Pendidikan Non Formal dan Informal
(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) POS PAUD/ KOBER/ TPA/ SPS
Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan antara
Jumlah Peserta Didik pada Satuan Pendidikan PAUD/KOBER/TPA/SPS
dengan Jumlah Penduduk Usia Sekolah PAUD/KOBER/TPA (0-6 Tahun ),
Indikator ini mengukur proporsi jumlah anak yang sekolah pada suatu

Page 75
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

jenjang pendidikan PAUD/TPA/KOBER/SPS dalam kelompok umur yg


sesuai dg jenjang pendidikan tersebut. Pada tahun 2013 Jumlah Peserta
Didik pada Satuan Pendidikan PAUD/KOBER/TPA/SPS sebanyak 5.514
jiwa, terhadap Jumlah Penduduk Usia Sekolah PAUD/KOBER/TPA (0-6
Tahun ) sebanyak 54.548 jiwa atau sebanding dengan 10.11%. Sedangkan
target RPJMD tahun 2013 sebesar 47, 10%.
(b) Angka Melanjutkan (AM) PAUD (KOBER/ TPA/ SPS)
Angka Melanjutkan (AM) adalah perbandingan antara Jumlah Siswa baru
tingkat 1 pada Jenjang (KOBER/TPA/SPS) dengan Jumlah Lulusan Pada
Jenjang (KOBER/TPA/SPS) Tahun Ajaran Sebelumnya. Indikator ini
digunakan untuk mengetahui banyak lulusan yang dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan lebih tinggi atau daya tampung dari sekolah yang lebih
tinggi. Pada tahun 2013, angka capaian Jumlah Lulusan pada Jenjang
(KOBER/TPA/SPS) sebanyak 5.514 siswa, jumlah ini sesuai dengan jumlah
Siswa Baru Tingkat satu Pada Jenjang SD/MI Tahun Ajaran Baru sebanyak
5.514 siswa atau sebanding dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD
tahun 2013 sebesar 100 %.
(c) Angka Putus Sekolah (APTs) PAUD (KOBER/ TPA/ SPS)
Angka Putus Sekolah (APTs) adalah perbandingan Jumlah Peserta Didik
Putus Sekolah pada Satuan Pendidikan (KOBER/TPA/SPS) dibanding
dengan Jumlah Peserta Didik pada Satuan Pendidikan (KOBER/TPA/SPS)
Pada Tahun Sebelumnya. Indikator ini digunakan untuk mengetahui
banyaknya siswa yang putus sekolah di suatu daerah sehingga dapat
dilakukan penanggulangannya. Pada tahun 2013 Jumlah Peserta Didik
Putus Sekolah pada Satuan Pendidikan (KOBER/TPA/SPS) sebanyak 0
(tidak ada) terhadap Jumlah Peserta Didik pada Satuan Pendidikan
(KOBER/TPA/SPS). Dalam hal ini angka putus sekolah 0 %.

2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar


(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) TK dan sederajat
Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan antara
jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk
kelompok usia sekolah. Indikator ini mengukur proporsi jumlah anak yang
sekolah pada suatu jenjang pendidikan TK/RA/sederajat dalam kelompok
umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. pada tahun 2013

Page 76
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

jumlah siswa pada jenjang TK/RA/sederajat sebanyak 7.857 jiwa, terhadap


jumlah penduduk usia TK/RA/sederajat (4-6 Tahun) sebanyak 21.622 jiwa
atau sebanding dengan 36,34%. Sedangkan target RPJMD tahun 2013
sebesar 32,80 %.
(b) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/ MI/ Paket A
Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan antara
jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk
kelompok usia sekolah, Indikator ini mengukur proporsi jumlah anak yang
sekolah pada suatu jenjang pendidikan SD/MI dalam kelompok umur yang
sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. pada tahun 2013 angka
capaian Jumlah Peserta Didik Pada Satuan Pendidikan SD/MI sebanyak
47.369 jiwa, terhadap jumlah penduduk usia SD/MI sebanyak 42.971
jiwa atau sebanding dengan 110,23 %,. Sedangkan target RPJMD tahun
2013 sebesar 103, 45 %.
(c) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI/ Paket A
Angka Partisipasi Murni (APM) didefinisikan sebagai perbandingan antara
jumlah siswa kelompok usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu
dengan penduduk usia sekolah yang sesuai. Indikator APM ini digunakan
untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada
suatu jenjang pendidikan yang sesuai.
Pada Tahun 2013 angka capaian Jumlah Siswa Usia 7 - 12 Tahun pada
Satuan Pendidikan SD/MI sebanyak 40.355 jiwa, terhadap Jumlah
Penduduk Kelompok Usia 7 - 12 Tahun sebanyak 42.971 jiwa atau
sebanding dengan 93,91%. Sedangkan target RPJMD tahun 2013
sebesar 98,65%.
(d) Angka Putus Sekolah (APS) SD/ MI
Angka Putus Sekolah adalah perbandingan jumlah Peserta Didik Putus
Sekolah pada Satuan Pendidikan SD/MI dibanding dengan Jumlah Peserta
Didik pada Satuan Pendidikan SD/MI Pada Tahun Sebelumnya di suatu
daerah sehingga dapat dilakukan penanggulangannya. Pada tahun 2013
angka capaian jumlah Peserta Didik Putus Sekolah pada Satuan
Pendidikan SD/MI sebanyak 19 siswa, terhadap jumlah siswa seluruhnya
sebanyak 47.759 siswa. atau sebanding dengan 0,04 %. Sedangkan
target RPJMD tahun 2013 sebesar 0,01 %.

Page 77
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(e) Angka Kelulusan (AL) SD/ MI


Angka Kelulusan (AL) adalah perbandingan antara Jumlah Lulusan Pada
Satuan Pendidikan SD/MI dengan Jumlah Peserta Didik tingkat tinggi pada
Satuan Pendidikan SD/MI Pada Tahun Sebelumnya. Indikator ini
digunakan untuk mengetahui banyak siswa yang lulus, dari jenjang
pendidikan tertentu di suatu daerah.
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Lulusan Pada Satuan
Pendidikan SD/MI sebanyak 7.883 siswa, terhadap Jumlah Peserta
Didik tingkat tinggi pada Satuan Pendidikan SD/MI sebanyak 7.883 siswa
atau sebanding dengan 100 %.
(f) Angka Mengulang Kelas (AMK) SD/ MI
Angka Mengulang Kelas (AMK) adalah perbandingan jumlah Peserta Didik
yang mengulang kelas pada Satuan Pendidikan SD/MI dibanding dengan
Jumlah Seluruh Peserta Didik SD/MI. Indikator ini digunakan untuk
mengetahui banyak siswa yang mengulang di suatu daerah sehingga dapat
ditentukan cara penanggulangannya.
Pada tahun 2013 jumlah Peserta Didik yang mengulang kelas pada Satuan
Pendidikan SD/MI sebanyak 661 siswa, terhadap Jumlah Seluruh Peserta
Didik SD/MI sebanyak 47.369 siswa atau sebanding dengan 1,4%.
(g) Angka Melanjutkan (AM) SD/ MI/ SDLB ke SMP/ MTs/ SMPLB
Angka Melanjutkan (AM) adalah perbandingan antara Jumlah Siswa baru
tingkat 1 pada junjang SMP/MTs dengan Jumlah Lulusan Pada Jenjang
SD/MI Tahun Ajaran Sebelumnya. Indikator ini digunakan untuk
mengetahui banyak lulusan yang dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
lebih tinggi atau daya tampung dari sekolah yang lebih tinggi. Pada tahun
2013 angka capaian Jumlah Siswa baru tingkat 1 pada junjang SMP/MTs
sebanyak 9.884 siswa, terhadap Jumlah Lulusan Pada Jenjang SD/MI
Tahun Ajaran Sebelumnya sebanyak 7.843 siswa atau sebanding dengan
126,02%. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(h) Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI
tidak melebihi 32 orang
Pada tahun 2013 Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar
(rombel)nya tidak melebihi 32 orang sebanyak 155 SD/MI terhadap Jumlah
SD/MI di wilayah kabupaten/kota sebanyak 187 SD/MI atau sebanding

Page 78
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dengan 82,89%. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar


70,05%.
(i) Setiap rombongan belajar untuk SD/MI tersedia 1 (satu) ruang kelas
yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik
dan guru serta papan tulis
Pada tahun 2013 Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan
dilengkapi dengan meja kursi untuk setiap orang guru, kepala
sekolah/madrasah dan staf pendidikan sebanyak 187 SD/MI terhadap
Jumlah SD/MI di wilayah kabupaten/kota sebanyak 187 SD/MI atau
sebanding dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar
100%.
(j) Di setiap SD/MI tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja
dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sakolah dan staf
kependidikan lainnya
Pada tahun 2013 angka capian Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang
guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, dan
staf kependidikan lainnya sebanyak 187 SD/MI terhadap jumlah SD/MI
di wilayah Kabupaten/kota sebanyak 187 SD/MI atau sebanding dengan
100%. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(k) Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta
didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan
untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan
Pada tahun 2013 angka capian Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang
guru untuk setiap 32 peserta didik sebanyak 120 SD/MI terhadap jumlah
SD/MI di wilayah Kabupaten/kota sebanyak 187 SD/MI atau sebanding
dengan 64,17 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(l) Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi
akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik
Pada tahun 2013 angka capian Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang
guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1/DIV serta telah memiliki
sertifikat pendidik sebanyak. 187 SD/MI terhadap Jumlah Sekolah SD/MI
yang ada di wilayah kabupaten/Kota sebanyak 187 SD/MI. atau sebanding
dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.

Page 79
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(m) Di setiap kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau
D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
Pada tahun 2013 angka capian jumlah Kepala Sekolah SD/MI yang
berkualifikasi S1/DIV yang telah memiliki sertifikat pendidik sebanyak
187 Kepsek terhadap umlah Sekolah SD/MI yang ada di wilayah
kabupaten/Kota sebanyak 187 SD/MI atau sebanding dengan 100%.
Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(n) Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik
Pada tahun 2013 angka capian Jumlah buku teks mata pelajaran yang
sudah ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah yang disediakan oleh
sekolah sebanyak 187 SD/MI terhadap Jumlah peserta didik sebanyak 187
SD/MI atau sebanding dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun
2013 sebesar 100 %.
(o) Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri
dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe),
contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta IPA
Pada tahun 2013 angka capian Jumlah SD/MI yang memiliki set peraga
dan bahan IPA secara lengkap sebanyak 187 SD/MI terhadap jumlah
SD/MI di wilayah kabupaten/kota sebanyak 187 SD/MI atau sebanding
dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(p) Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku
referensi
Pada tahun 2013 angka capian Jumlah SD/MI yang telah memiliki 100
judul buku pengayaan dan 10 buku refenrensi sebanyak 187 SD/MI
terhadap jumlah SD/MI di wilayah kabupaten/kota sebanyak 187 SD/MI
atau sebanding dengan 100%. Sedangkan target RPJMD tahun 2013
sebesar 100 %.

3) Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah


(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B

Page 80
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan antara


Jumlah Peserta Didik Pada Satuan Pendidikan SMP/MTs dengan Jumlah
Penduduk Kelompok Usia 13 - 15 Tahun, Indikator ini mengukur proporsi
jumlah anak yang sekolah pada suatu jenjang pendidikan SMP/ MTs/
SMPLB dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan
tersebut. Pada tahun 2013 angka capaian jumlah siswa pada jenjang
SMP/ MTs/ SMPLB sebanyak 24.401 jiwa terhadap Jumlah Penduduk
Kelompok Usia 13 - 15 Tahun 2013 sebanyak 22.104 .jiwa atau sebanding
dengan 110,39 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar
112,70 %.
(b) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B
Angka Partisipasi Murni (APM) didefinisikan sebagai perbandingan antara
Jumlah Siswa Usia 13-15 tahun pada Satuan Pendidikan SMP/MTs dengan
Jumlah Penduduk Kelompok Usia 13 - 15 Tahun. Indikator APM ini
digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang
bersekolah pada suatu jenjang pendidikan yang sesuai. Capaian Angka
Partisipasi Murni ( APM ) SMP/ MTs/ SMPLB Kota Cilegon pada tahun 2013
Jumlah Siswa Usia 13-15 tahun pada Satuan Pendidikan SMP/MTs
sebanyak 16.467 jiwa, terhadap jumlah penduduk usia SMP/ MTs/
SMPLB sebanyak 22.104 jiwa atau sebanding dengan 74,50 %. Sedangkan
target RPJMD tahun 2013 sebesar 86,00 %.
(c) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/ SMK/ MA/ SMALB/ Paket C
Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan antara
Jumlah Peserta Didik Pada Satuan Pendidikan SMA/SMK/MA/PAKET C
dengan Jumlah Penduduk Kelompok Usia 16 - 18 Tahun. Indikator ini
mengukur proporsi jumlah anak yang sekolah pada suatu jenjang
pendidikan SMA/ MA/ SMK/ SMLB dalam kelompok umur yang sesuai
dengan jenjang pendidikan tersebut. pada tahun 2013 angka capaian
Jumlah Peserta Didik Pada Satuan Pendidikan SMA/SMK/MA/PAKET C
sebanyak 21.071 jiwa, terhadap jumlah penduduk usia SMA/ MA/ SMK/
SMLB sebanyak 21.111 jiwa atau sebanding dengan 99,81 %. Sedangkan
target RPJMD tahun 2013 sebesar 93,38 %.
(d) Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/ SMK/ MA/ SMALB/ Paket C

Page 81
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Angka Partisipasi Murni (APM) didefinisikan sebagai perbandingan antara


Jumlah Siswa Usia 16 - 18 tahun pada Satuan Pendidikan
SMA/SMK/MA/PAKET C dengan jumlah Penduduk Kelompok Usia 16 - 18
Tahun. Indikator APM ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak
usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan yang sesuai
Capaian Angka Partisipasi Murni ( APM ) SMA/ MA/ SMK/ SMLB Kota
Cilegon. Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Siswa Usia 16 - 18
tahun pada Satuan Pendidikan SMA/SMK/MA/PAKET C sebanyak 14.470
jiwa, terhadap jumlah Penduduk Kelompok Usia 16 - 18 Tahun
sebanyak 21.111 jiwa atau sebanding dengan 68,54 %. Sedangkan
target RPJMD tahun 2013 sebesar 88%.
(e) Angka Melanjutkan (AM) SMP/ MTs/ SMPLB ke SMA/ SMK/ MA/
SMALB
Angka Melanjutkan (AM) adalah perbandingan antara Jumlah Siswa Baru
tingkat 1 pada jenjang SMA/SMK/MA di banding dengan Jumlah Lulusan
Pada Jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya. Indikator ini
digunakan untuk mengetahui banyak lulusan yang dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan lebih tinggi atau daya tampung dari sekolah yang lebih
tinggi. Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Siswa Baru tingkat 1 pada
jenjang SMA/SMK/MA sebanyak 6.878 siswa, terhadap Jumlah Lulusan
Pada Jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya sebanyak 7.259
siswa atau sebanding dengan 94,75 %. Sedangkan target RPJMD
tahun 2013 sebesar 100 %.
(f) Angka Putus Sekolah (APTs) SMP/ MTs
Angka Putus Sekolah (APTs) adalah perbandingan Jumlah Capaian Kinerja
Angka Putus Sekolah Pada SMP/MTs dibanding dengan Jumlah Seluruh
Siswa pada jenjang SMP/MTs. Indikator ini digunakan untuk mengetahui
banyaknya siswa yang putus sekolah di suatu daerah sehingga dapat
dilakukan penanggulangannya.
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Capaian Kinerja Angka Putus
Sekolah Pada SMP/MTs sebanyak 45 siswa, terhadap Jumlah Seluruh
Siswa pada jenjang SMP/MTs sebanyak 23.720 siswa. atau sebanding
dengan 0,19 %.
(g) Angka Putus Sekolah (APTs) SMA/ SMK/ MA

Page 82
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Angka Putus Sekolah (APTs) adalah perbandingan Jumlah Angka Putus


Sekolah Pada SMA/SMK/MA dibanding dengan Jumlah Seluruh Siswa
pada jenjang SMA/SMK/MA. Indikator ini digunakan untuk mengetahui
banyaknya siswa yang putus sekolah di suatu daerah sehingga dapat
dilakukan penanggulangannya. Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah
Angka Putus Sekolah Pada SMA/SMK/MA sebanyak 22 siswa, terhadap
Jumlah Seluruh Siswa pada jenjang SMA/SMK/MA sebanyak 20.416
siswa, atau sebanding dengan 0,11 %
(h) Angka Kelulusan (AL) SMP/ MTs
Angka Kelulusan (AL) adalah perbandingan antara Jumlah Kelulusan Pada
Jenjang SMP/MTs di banding dengan Jumlah Siswa Tingkat Tinggi Pada
Jenjang SMP/MTs pada tahun sebelumnya. Indikator ini digunakan
untuk mengetahui banyak siswa yang lulus, dari jenjang pendidikan
tertentu di suatu daerah. Pada tahun 2013 angka capaian jumlah
Kelulusan Pada Jenjang SMP/MTs sebanyak 6.878 siswa, terhadap Jumlah
Siswa Tingkat Tinggi Pada Jenjang SMP/MTs pada tahun sebelumnya
sebanyak 6.880 siswa atau sebanding dengan 99,97 %. Sedangkan target
RPJMD tahun 2013 sebesar 99,98 %.
(i) Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/ MA
Angka Kelulusan (AL) adalah perbandingan antara jumlah Kelulusan Pada
Jenjang SMA/SMK/MA di banding dengan Jumlah Siswa Tingkat Tinggi
Pada Jenjang SMA/SMK/MA pada tahun sebelumnya. Indikator ini
digunakan untuk mengetahui banyak siswa yang lulus, dari jenjang
pendidikan tertentu di suatu daerah. pada tahun 2013 Angka capaian
jumlah Kelulusan Pada Jenjang SMA/SMK/MA sebanyak 5.926 siswa,
terhadap Jumlah Siswa Tingkat Tinggi Pada Jenjang SMA/SMK/MA pada
tahun sebelumnya sebanyak 5.928 siswa atau sebanding dengan 99,97 %.
Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 99,99%.
(j) Angka Mengulang Kelas (AMK) SMP/ MTs
Angka Mengulang Kelas (AMK) adalah perbandingan Jumlah Peserta Didik
yang mengulang kelas pada Satuan Pendidikan SMP/MTs dibanding
dengan Jumlah Seluruh Peserta Didik SMP/MTs. Indikator ini digunakan
untuk mengetahui banyak siswa yang mengulang di suatu daerah sehingga
dapat ditentukan cara penanggulangannya. Pada tahun 2013 Angka

Page 83
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

capaian Jumlah Peserta Didik yang mengulang kelas pada Satuan


Pendidikan SMP/MTs sebanyak 9 siswa, terhadap Jumlah Seluruh Peserta
Didik SMP/MTs sebanyak 23.720 siswa atau sebanding dengan 0,04 %.
Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 0,25%.
(k) Angka Mengulang Kelas (AMK) SMA/ SMK/ MA
Angka Mengulang Kelas (AMK) adalah perbandingan Jumlah Peserta Didik
yang mengulang kelas pada Satuan Pendidikan SMA/SMK/MA dibanding
dengan Jumlah Seluruh Peserta Didik SMA/SMK/MA. Indikator ini
digunakan untuk mengetahui banyak siswa yang mengulang di suatu
daerah sehingga dapat ditentukan cara penanggulangannya. Pada tahun
2013 angka mengulang kelas pada jenjang SMA/ SMK/ MA sebanyak 34
siswa, terhadap jumlah siswa seluruhnya sebanyak 20416 siswa atau
sebanding dengan 0,17 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar
0,25%.
(l) Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan
berjalan kaki yaitu maksimal 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok
permukiman permanen
Pada tahun 2013 angka capaian jumlah Kelompok permukiman permanen
yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km sebanyak 80
SMP/MTs terhadap Jumlah Kelompok permukiman permanen sebanyak 80
SMP/MTs atau sebanding dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD
tahun 2013 sebesar 100 %.
(m) Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk
SMP/MTs tidak melebihi 36 orang
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah SMP/MTs yang semua
rombel-nya tidak melebihi 36 orang sebanyak 65 SMP/MTs .terhadap
Jumlah SMP/MTs diwilayah kabupaten/kota sebanyak 80 SMP/MTs atau
sebanding dengan 81,25 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013
sebesar 100 %.
(n) Setiap rombongan belajar untuk SMP/MTs tersedia 1 (satu) ruang kelas
yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik
dan guru serta papan tulis
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah SMP/MTs yang telah memiliki
kebutuhan ruang kelas meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel

Page 84
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sebanyak 80 SMP/MTs.terhadap Jumlah SMP/MTs di wilayah


Kabupaten/kota sebanyak 80 SMP/MTs atau sebanding dengan 100%.
Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(o) Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi
dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal
satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen
peserta didik
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah SMP/MTs yang memiliki satu set
peralatan praktek IPA untuk demontrasi dan eksperimen peserta didik
sebanyak 40 SMP/MTs .terhadap Jumlah SMP/MTs di wilayah
Kabupaten/kota sebanyak 80 SMP/MTs atau sebanding dengan 50%.
Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(p) Di setiap SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan
meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah SMP/MTS yang memiliki satu
ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru,
dan staf kependidikan lainnya sebanyak 80 SMP/MTs .terhadap Jumlah
SMP/MTs di wilayah Kabupaten/kota sebanyak 80 SMP/MTs atau
sebanding dengan 100%. Sedangkan target RPJMD tahun 2013
sebesar 100 %.
(q) Di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari
ruang guru
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah SMP/MTs yang memiliki ruang
kepala sekolah/madrasah yang terpisah dari ruang dan dilengkapi meja
kursi sebanyak 75 SMP/MTs Terhadap Jumlah SMP/MTs di wilayah
Kabupaten/kota sebanyak 80 SMP/MTs atau sebanding dengan 93,75%.
Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(r) Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata
pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk
setiap rumpun mata pelajaran
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru
untuk setiap mata pelajaran, untuk setiap rumpun mata pelajaran
sebanyak 80 SMP/MTs terhadap Jumlah SMP/MTs di wilayah

Page 85
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Kabupaten/kota sebanyak 80 SMP/MTs atau sebanding dengan 100 %.


Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(s) Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau
D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan
guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus
masing-masing sebanyak 40% dan 20%
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Guru Berijasah Beerkualifikasi
S1/DIV sebanyak 560 guru terhadap Jumlah SMP/MTs di wilayah
Kabupaten/kota sebanyak 2741 guru atau sebanding dengan 75,57 %.
Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(t) Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau
D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang
untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa
Inggris
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru
dengan kualifikasi sertifikat pendidik, masing-masing 1 (satu) orang untuk
mapel Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PKn
sebanyak 80 SMP/MTs .terhadap Jumlah SMP/MTs di wilayah
Kabupaten/kota sebanyak 80 SMP/MTs atau sebanding dengan 100 %.
Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(u) Disetiap kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau
D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Kepala Sekolah Berijasah
Berkualifikasi S1/DIV dan telah memiliki sertifikat pendidik sebanyak 80
terhadap Jumlah Seluruh Kepala Sekolah SMP/MTs yang memiliki
sertifikat pendidik sebanyak 80 atau sebanding dengan 100%. Sedangkan
target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(v) Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran
dengan perbandingan satu set untuk setiap perserta didik
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Set Buku teks mata pelajaran
yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah yang disediakan
oleh sekolah sebanyak 2.064 buku terhadap Jumlah Peserta Didik

Page 86
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sebanyak 2.064 siswa atau sebanding dengan 100 %. Sedangkan target


RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(w) Setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku
referensi
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Sekolah SMP/MTs yang memiliki
200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi sebanyak 80 SMP/MTs
terhadap Jumlah Sekolah SMP/MTs yang ada di wilayah kabupaten/kota
sebanyak 80 SMP/MTs atau sebanding dengan 100 %. Sedangkan target
RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.

4) Program Peningkatan Manajemen, Kualitas dan Keterjangkauan


Pelayanan Pendidikan Wajib Belajar Pendidikan Menengah
(a) Guru yang memenuhi kualifikasi D4/ S1 (Proporsi jumlah guru SD/ MI,
SMP/ MTs/ dan SMA/ SMK/ MA yang berijazah D4/ S1 terhadap total
jumlah guru SD/ MI, SMP/ MTs dan SMA/ SMK/ MA)
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Guru SD/MI, SMP/MPT,
SMA/SMK/MA yang berijazah D4/S1 sebanyak 5.557 guru terhadap
Jumlah Seluruh Guru SD/MI, SMP/MPT, SMA/SMK/MA sebanyak 7.672
guru atau sebanding dengan 72,43 %. Sedangkan target RPJMD tahun
2013 sebesar 100 %.
(b) Di setiap kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat
pendidik
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Pengawas sekolah/madrasah yang
berkualifikasi akademik S1/D-IV sebanyak 45 pengawas terhadap
Jumlah Pengawas SD/MI di wilayah kabupaten kota sebanyak 45
pengawas atau sebanding dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD
tahun 2013 sebesar 100 %.
(c) Pemerintah kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk
membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan
proses pembelajaran yang efektif
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Sekolah Sekolah yang
melaksanakan kegiatan dalam mengembangkan kurikulum proses
pembelajaran yang efektif sebanyak 479 sekolah terhadap Jumlah

Page 87
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Sekolah yang ada di kabupaten/kota sebanyak 479 atau sebanding


dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(d) Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap
bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan
supervisi dan pembinaan
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah SD/MI yang mendapat kunjungan
oleh pengawas satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan selama > 3 jam
untuk melakukan supervisi dan pembinaan sebanyak 45 SD/MI
kunjungan terhadap Jumlah SD/MI di wilayah Kabupaten/Kota sebanyak
45 SD/MI atau sebanding dengan 100%. Sedangkan target RPJMD
tahun 2013 sebesar 100 %.
(e) Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan,
termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik,
dan melaksanakan tugas tambahan
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah guru tetap yang bekerja rata-rata
jam kerjanya > 37.5 jam sebanyak 3.038 Guru terhadap Jumlah Seluruh
Guru tetap disatuan pendidikan sebanyak 3038 Guru atau sebanding
dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(f) Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34
minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : Kelas I
– II : 18 jam per minggu, Kelas III : 24 jam per minggu, Kelas IV - VI : 27
jam per minggu, Kelas VII - IX : 27 jam per minggu
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Sekolah yang menyelenggarakan
proses pembelajaran selama 34 minggu pertahun dengan kegiatan
pembelajaran kelas 1 s/d VI sebanyak 479 sekolah terhadap Jumlah
Sekolah diwilayah Kabupaten/Kota sebanyak 479 sekolah atau sebanding
dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(g) Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Sekolah yang menerapkan
kurikulum sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebanyak 479
sekolah terhadap Jumlah Sekolah sekolah di wilayah kabupaten kota

Page 88
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sebanyak 479 sekolah atau sebanding dengan 100 %. Sedangkan target


RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(h) Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang
diampunya
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Guru yang diterapkan RPP
berdasarkan silabus untuk mata pelajaran yang diampunya sebanyak
7.672 guru terhadap Jumlah Keseluruhan guru di satuan pendidikan
sebanyak 7.672 guru atau sebanding dengan 100 %. Sedangkan target
RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.
(i) Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian
untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah guru yang menegembangkan dan
menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan
kemampuan belajar peserta didik sebanyak 7.672 guru terhadap
Jumlah Keseluruhan guru di satuan pendidikan sebanyak 7.672 guru
atau sebanding dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013
sebesar 100 %.
(j) Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan
balik kepada guru dua kali dalam setiap semester
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Kepala Sekolah yang melakukan
supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kalli dalam
setiap semester sebanyak 479 sekolah terhadap Jumlah Kepala Sekolah
yang ada di wilayah kabupaten/kota sebanyak .479 sekolah atau
sebanding dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar
100 %.
(k) Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta
hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir
semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah guru yang menyampaikan laporan
hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik
kepasa kepala sekolah pada akhir semester sebanyak 7.672 Kepsek
terhadap Jumlah Keseluruhan guru di satuan pendidikan sebanyak 7.672

Page 89
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Kepsek atau sebanding dengan 100%. Sedangkan target RPJMD


tahun 2013 sebesar 100 %.
(l) Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan
akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian
akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan
rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Kepala Sekolah yang
menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan ulangan
Kenaikan Kelas (UKK) serta ujuian akhir (US/UN) kepada orangtua dan
menyampaikan kepada kabupaten kota sebanyak 479 terhadap Jumlah
Kepala Sekolah di wilayah kabupaten/kota sebanyak 479 atau
sebanding dengan 100 %. Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar
100 %.
(m) Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen
berbasis sekolah (MBS)
Pada tahun 2013 angka capaian Jumlah Sekolah yang memiliki laporan
tahunan sebanyak 479 terhadap Jumlah Sekolah yang ada di
kabupaten/kota sebanyak 479 atau sebanding dengan 100%.
Sedangkan target RPJMD tahun 2013 sebesar 100 %.

Gambar 2.7
Jumlah Sekolah menurut Tingkatan di Kota Cilegon

Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Page 90
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Tabel.2.21
Perkembangan Indeks Pendidikan Kota Cilegon

INDEKS 2008 2009 2010 2011 2012

Indeks Pendidikan Kota


87.22 87.27 87.30 87.33 87.45
Cilegon
Indeks Angka Melek Huruf 98.70 98.71 98.72 98.73 98.77
Angka Melek Huruf 98.70 98.71 98.72 98.73 98.77
Indeks RLS (Rata-rata Lama
64.27 64.40 64.44 64.54 64.80
Sekolah)
Rata-Rata Lama Sekolah 9.64 9.66 9.67 9.68 9.72
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD 94.01 90.30 96.40 92.35 93.19
SMP 82.54 73.46 72.58 77.37 80.20
SMA 57.87 55.32 58.26 58.63 60.65
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD 104.50 101.12 110.28 106.00 104.80
SMP 100.50 99.30 83.22 94.52 96.16
SMA 67.51 72.24 80.53 73.16 81.55
Sumber : BPS Kota Cilegon.

Adapun penyediaan tenaga pengajar (guru) dan sekolah sebagai bentuk upaya
peningkatan kualitas dan efektifitas kegiatan belajar mengajar, perkembangannya
juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 jumlah sekolah,
murid dan guru TK di Kota Cilegon, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel.2.22
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru TK per Kecamatan
Kota Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013
Negeri Rasio Swasta Rasio
Kecamatan Murid Murid
Sekolah Murid Guru Sekolah Murid Guru
Guru Guru

Ciwandan 3 77 9 9 4 146 19 8
Citangkil 1 28 1 28 10 481 54 9
Pulomerak 2 127 10 13 7 416 32 13
Purwakarta 2 81 10 8 10 638 69 9
Grogol 1 38 6 6 6 330 32 10
Cilegon 1 25 3 8 8 275 39 7
Jombang 2 93 11 8 17 856 107 8
Cibeber 2 109 18 6 9 601 65 9
Jumlah 14 578 68 9 71 3.734 417 9
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Page 91
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Jumlah sekolah, murid dan guru SD juga semakin bertambah jumlahnya dalam
rentang 2009-2013, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel.2.23
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SD per Kecamatan
Kota Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013

Negeri Rasio Swasta Rasio


Kecamatan Murid Murid
Sekolah Murid Guru Sekolah Murid Guru
Guru Guru

Ciwandan 19 4.852 280 17 1 387 17 23


Citangkil 24 6.804 393 17 1 334 42 8
Pulomerak 22 4.729 242 20 1 403 21 19
Purwakarta 16 3.762 199 19 6 1.784 92 19
Grogol 14 3.186 174 18 1 200 17 12
Cilegon 12 3.207 185 17 3 646 40 16
Jombang 24 7.141 326 22 6 1.302 107 12
Cibeber 18 5.295 267 20 4 1.450 93 16
Jumlah 149 38.976 2.066 19 23 6.506 429 15
Sumber : Cilegon Dalam Angka tahun 2013

Demikian juga dengan jumlah guru SMP, bertambah dari tahun ke tahun, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel.2.24
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SLTP per Kecamatan
Kota Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013

Negeri Rasio Swasta Rasio


Kecamatan Murid Murid
Sekolah Murid Guru Sekolah Murid Guru
Guru Guru

Ciwandan 2 1.421 80 18 2 268 26 10


Citangkil 1 389 20 19 4 593 51 12
Pulomerak 3 1.319 86 15 2 371 27 14
Purwakarta - - - - 4 1.925 94 20
Grogol 1 813 49 17 1 80 10 8
Cilegon 2 1.473 104 14 1 70 10 7
Jombang 1 638 41 16 6 1.495 102 15
Cibeber 2 1.988 89 22 4 1.199 90 13
Jumlah 12 8.041 469 17 24 6.001 410 15
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Sedangkan jumlah guru SMU/SMK bertambah menjadi 1.095 guru pada tahun 2013,
lihat tabel dibawah ini :

Tabel.2.25
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SMU/SMK per Kecamatan
Kota Cilegon Tahun Ajaran 2012-2013

Page 92
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Negeri Rasio Swasta Rasio


Kecamatan Murid Murid
Sekolah Murid Guru Sekolah Murid Guru
Guru Guru

Ciwandan 1 587 54 11 5 915 104 13


Citangkil 1 616 41 15 3 2.057 146 25
Pulomerak 2 878 62 14 - - - -
Purwakarta 1 1.021 75 - 3 986 80 25
Grogol - - - - 2 353 53 7
Cilegon 1 1.039 65 16 - - - -
Jombang 1 457 28 16 7 3.909 214 33
Cibeber 2 1.818 84 32 2 813 57 14
Jumlah 9 6.415 441 40 24 9.032 654 27
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Secara umum sarana pendidikan, mulai dari pendidikan pra sekolah hingga
pendidikan tinggi telah tersedia di Kota Cilegon walaupun sebarannya relatif belum
merata. Untuk fasilitas pendidikan dasar sebarannya hampir merata di setiap
kelurahan di Kota Cilegon, namun fasilitas pendidikan menengah ke atas sebarannya
relatif belum merata, karena fasilitas tersebut umumnya masih terkonsenterasi di
wilayah pusat kota dan pusat-pusat kecamatan saja. Daya tampung sekolah untuk
jenjang pendidikan dasar hingga menengah secara normatif sudah terpenuhi, namun
kecukupan daya tampung ini belum ditunjang oleh kualitas sarana dan prasarana
yang memadai sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sebagian sekolah
belum dapat dioptimalkan.

Dengan semakin bertambahnya jumlah sarana dan prasarana pendidikan di Kota


Cilegon seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan, maka rasio ketersediaan
terhadap kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan hingga tahun 2013 juga
semakin membaik. Hal tersebut terlihat dari rasio murid terhadap sekolah dan juga
rasio murid terhadap guru.

Disamping sarana pendidikan dasar dan menengah, di Kota Cilegon juga terdapat
sarana pendidikan tinggi yang jumlahnya terus berkembang. Hingga tahun 2013
terdapat 12 kampus perguruan tinggi yang terdiri dari Sekolah Tinggi, Politeknik, dan
Akademi. Mencermati keberadaan dan jenis fakultas (penjurusan) pada perguruan
tinggi yang ada di Kota Cilegon menunjukkan kondisi cukup memadainya keberadaan
dan jenis fakultas terhadap input (kebutuhan) dunia kerja, khususnya pada bidang
industri, ekonomi, IT, serta kesehatan.

Page 93
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Disamping pendidikan yang bersifat umum, di Kota Cilegon juga terdapat pendidikan
khusus keagamaan berupa Pondok Pesantren baik yang bersifat formal maupun
informal. Hingga tahun 2013 di Kota Cilegon terdapat 53 Pondok Pesantren yang
tersebar di beberapa kecamatan, dengan jumlah santri sebanyak 53.598. Keberadaan
Pondok Pesantren tersebut didukung oleh 1.060 tenaga pengajar/ustadz. Tantangan
dalam pengembangan Pondok Pesantren di Kota Cilegon meliputi pengembangan
orientasi pendidikan yang masih bersifat klasik (tradisional), kemitraan terbatas, dan
minimnya sentuhan IPTEK.

2. Kesehatan.
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Kesehatan sebagai berikut :
1) Program peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan
(a) AKI (Angka Kematian Ibu) per100.000 KH (AKI KONVERSI)
Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2013 di Kota Cilegon
sebanyak 12 orang terhadap 7.003 ibu hamil apabila di konversikan
menjadi 171/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target RPJMD sebanyak
200/100.000 kelahiran hidup sehingga, pada angka tersebut masih dalam
posisi aman karena masih di bawah target RPJMD, akan tetapi apabila
dibandingkan dengan target MDG’s tahun 2015 sebesar 102 per 100.000,
Kota Cilegon belum mencapai target.hal ini disebabkan masih
ditemukannya pelayanan yang belum optimal baik pada level pelayanan
dasar maupun rujukan.
(b) AKB (Angka Kematian Bayi) per1000 KH
Angka Kematian Bayi (AKB) Kota Cilegon tahun 2013 yang ditemukan
sebanyak 131 kematian bayi terhadap 7.003 bayi, atau apabila
dikonversikan setara dengan 19 per 1000 kelahiran hidup, target MDG’S
pada tahun 2013 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup, hal ini terjadi
dikarenakan peningkatan kasus berat bayi lahir rendah (BBLR) dan asfiksi
sebagai penyebab kematian oleh karena itu perlunya peningkatan
kompetensi petugas untuk tatalaksana kasus BBLR dan Asfiksi
(c) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Gizi buruk adalah istilah teknis yang umumnya dipakai dikalangan
kesehatan dan kedokteran. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses

Page 94
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

terjadinya kekurangan gizi menahun, penyebab gizi buruk dipengaruhi oleh


banyak faktor yang saling terkait., secara langsung dipengaruhi oleh tiga
hal yaitu ; anak tidak cukup mendapatkan makanan bergizi seimbang,
anak tidak mendapat asupan gizi yang memadai dan mungkin menderita
penyakit infeksi.
Pada tahun 2013 jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan di wilayah Kota
Cilegon sebanyak 40 balita gizi buruk, yang sudah mendapatkan perawatan
di sarana pelayanan kesehatan di wilayah Cilegon sebanyak 40 balita gizi
buruk sehingga cakupan balita gizi buruk yang ditangani di Kota Cilegon
sebanyak 100 % hal ini sesuai dengan target RPJMD.
(d) Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan (PN)
Data Dinas Kesehatan pada tahun 2013 Jumlah sasaran ibu bersalin di
Kota Cilegon yang terdata sebanyak 7.812 ibu bersalin, berdasarkan
jumlah tersebut yang mendapatkan pelayanan bersalin oleh tenaga medis
mencapai 7.052 ibu bersalin, sehingga nilai cakupan pertolongan
persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan di Kota Cilegon sebesar
90,27%, sedangkan target RPJMD sebesar 90% cakupan ini melampaui
target.
(e) Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
Kunjungan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit empat kali
kunjungan, dengan distribusi sekali pada trisemester pertama, satu kali
pada trimester kedua , dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat
dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.
Berdasarkan data di lapangan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan jumlah
kunjungan ibu hamil (K4) sebanyak 4.894 ibu hamil, terhadap jumlah
seluruh ibu hamil yang ada di Kota Cilegon pada tahun 2013 sebanyak
8.199 ibu hamil, adapun target RPJMD untuk cakupan kunjungan ibu
hamil pada tahun 2013 sebesar 93%. Sedangkan realisasi di lapangan
cakupan kunjungan ibu hamil (K4) sebesar 59,64%,
pemanfaatan alat bantu pemantauan pelayanan kesehatan ibu hamil yang
saat ini dikembangkan di Dinas Kesehatan Kota Cilegon adalah Software
Kartini, yang dapat mencatat seluruh ibu hamil, bersalin, dan nifas per

Page 95
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

orang dan dapat diakses oleh Dinas Kesehatan dan dapat melihat riwayat
kesehatan setiap ibu hamil, bersalin dan nifas. Pengembangan Sistem
Pencatatan pelaporan ini telah dikembangkan sejak 2011 secara bertahap
dan baru di Tahun 2013 data yang diperoleh dapat menggambarkan
kondisi pelayanan kesehatan yang sebenarnya di lapangan, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai acuan untuk membuat rencana intervensi yang
tepat.
(f) Cakupan komplikasi Kebidanan yang ditangani (PK)
Sepanjang tahun 2013 jumlah kasus komplikasi ibu hamil dengan
komplikasi kebidanan di wilayah Kota Cilegon sebanyak 1.639 kasus,
sedangkan jumlah kasus komplikasi kebidanan yang mendapatkan
penanganan secara definitif di wilayah Kota Cilegon pada tahun 2013
sebanyak 993 kasus, sehingga cakupan komplkasi kebidanan yang
ditangani (PK) mencapai 60,59 % sedangkan target dari RPJMD sebesar
80% hal ini disebab kurangnya deteksi komplikasi kebidanan oleh tenaga
kesehatan.
(g) Cakupan Pelayanan Nifas (KF)
Pemeriksaan nifas pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca bersalin oleh tenaga kesehatan untuk deteksi dini komplikasi pada
ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan
melakukan kunjungan nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal
sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu :
- Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 7 hari setelah
persalinan
- Kunjungan nifas kedua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan ( 8-28
hari )
- Kunjungan nifas ketiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan ( 29-42
hari )
Pada tahun 2013 angka Cakupan Jumlah ibu nifas mendapat pelayanan
Nifas sebanyak 5.954 ibu nifas terhadap Jumlah sasaran ibu nifas dalam 1
tahun sebanyak 7.817 bufas atau 76,17 %, target RPJMD Kota Cilegon
sebesar 90% hal ini menggambarkan masih adanya ibu nifas yang tidak
kontak ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

Page 96
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pada kunjungan nifas ketiga yaitu pelayanan KB Meskipun sudah bersalin


pada tenaga kesehatan.
(h) Cakupan peserta KB aktif (CPR)
Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan
langkah penting dalam pembangunan berkelanjutan yang diharapkan
penduduk tumbuh seimbang yaitu mengendalikan pertumbuhan
penduduk, penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, pengelola
perkembangan kependudukan melalui pengendalian kelahiran,
memperkecil angka kematian dan meningkatkan kualita program KB.
Pada tahun 2013 Jumlah pasangan usia subur yang menjadi peserta KB
aktif (CPR) menurut data Dinas Kesehatan sebanyak 55.630 PUS terhadap
jumlah pasangan usia subur di Kota Cilegon yang berjumlah 72.181 PUS
sehingga cakupan peserta KB Aktif (CPR) sebesar 77% hal ini mencapai
target RPJMD Kota Cilegon sebasar 70%
(i) Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Sepanjang tahun 2013 jumlah kasus Neonatus dengan komplikasi yang
ada di Kota Cilegon sebanyak 1.117 kasus, sedangkan jumlah Neonatus
dengan komplikasi yang di tangani di wilayah Kota Cilegon pada tahun
2013 sebanyak 832 kasus, target RPJMD untuk cakupan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani sebesar 60 % realisasi cakupan Neonatus
dengan komplikasi yang ditangani mencapai 74,49 % sehingga cakupan ini
melampaui target.
(j) Cakupan kunjungan Bayi
Posyandu merupakan bagian program yang paling mendasar dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, maka diharapkan operasional
pemerliharaan dan perawatan kesehatan ibu dan anak secara dini dapat
dilakukan di setiap Posyandu.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada tahun 2013 jumlah
kunjungan bayi yang mendapat pelayanan kesehatan sebesar 6.877 bayi,
terhadap seluruh jumlah bayi yang ada di Kota Cilegon sebanyak 7.451
bayi, target RPJMD untuk cakupan kunjungan bayi sebesar 90% adapun
realisasi cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 sebesar 92,30 %
(k) Cakupan pelayanan anak balita

Page 97
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Pada tahun 2013 jumlah seluruh anak balita di Kota Cilegon sebanyak
40.504 balita, adapun anak balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan
di Kota Cilegon sebanyak 23.767 balita, sehingga cakupan pelayanan anak
balita di Kota Cilegon pada tahun 2013 sebesar 58,68 % target RPJMD
untuk cakupan pelayanan anak balita sebesar 85 % hal ini tidak tercapai
dikarenakan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak belum maksimal
dilaksanakan dan jumlah kunjungan balita belum memenuhi standar
untuk jadi paripurna.
(l) Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level I yg harus diberikan sarana
kesehatan (RS) dikabupaten/kota
Jumlah cakupan pelayanan Gawat Darurat level I yang diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota sebanyak 4 terhadap jumlah pelayanan
gawat darurat level I di Kota Cilegon 6 sehingga cakupan pelayanan Gawat
Darurat level I yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di
Kabupaten/Kota pada tahun 2013 sebesar 66,67 %, target RPJMD Kota
Cilegon Tahun 2013 sebesar 100 % hal ini dikarenakan kurangnya minat
mengikuti pelatihan kegawatdaruratan yang didanai dengan biaya sendiri
(m) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin
Jumlah anak keluarga miskin usia 6-24 bulan di Kota Cilegon pada tahun
2013 sebanyak 2.728 anak, sedangkan jumlah anak usia 6-24 bulan dari
keluarga miskin yang mendapatkan pemberian makanan pendamping ASI
sebanyak 2.728 sehingga pada tahun 2013 cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin mencapai
100 %.

2) Program pemberantasan dan pengendalian penyakit serta penyehatan


lingkungan
(a) Penemuan pasien baru TB BTA positif (+)
Jumlah penderita baru TBC BTA yang ditemukan di lapangan dan
mendapatkan pelayanan pengobatan dalam satu wilayah di Kota Cilegon
pada tahun 2013 sebesar 350 terhadap perkiraan pasien TB BTA sebesar
413, target RPJMD sebesar 90% realisasi sebesar 84,75%, hal ini juga
melebihi target nasional yang hanya 80%.
(b) Cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI)

Page 98
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan


proporsi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI
apabila> 80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi
lengkap. Cakupan Kelurahan di Kota Cilegon pada tahun 2013 yang sudah
melaksanakan UCI sebanyak 42 Kelurahan atau 98% adapun target
RPJMD untuk cakupan UCI sebesar 100 %
(c) Presentase penduduk yang menggunakan Jamban Sehat
Pada tahun 2013 jumlah cakupan penduduk yang menggunakan jamban
sehat sebanyak 312.885 jiwa adapun jumlah penduduk di Kota Cilegon
adalah 385.720 jiwa jadi presentase penduduk yang menggunakan jamban
sehat pada tahun 2013 sebesar 81,1% hal ini melampaui target dari RPJMD
sebesar 72 %
(d) Penemuan penderita pneumonia balita
Jumlah penemuan penderita pneumonia balita yang ditangani pada tahun
2013 sebanyak 1.191 balita, sedangkan perkiraan penderita pneumonia
balita sebanyak 38.572 balita, maka persentase penderita pneumonia yang
ditangani sebesar sebesar 30,88% targrt RPJM sebesar 100%, hal ini tidak
mencapai target disebabkan kemungkinan pasien penderita pnemonia
langsung di bawa ke tempat praktek swasta oleh karena itu perlu
peningkatan pencatatan dan pelaporan seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan yang terpadu.
(e) Penemuan Penderita Diare
Pada tahun 2013 jumlah penemuan penderita diare yang datang dan
diobati berjumlah 13.896 jiwa sedangkan perkiraan jumlah penderita diare
di Kota Cilegon pada tahun 2013 berjumlah 12.385 jiwa, target RPJMD
untuk penemuan penderita diare sebesar 100%, penderita diare yang
ditangani sebesar 112% dikarenakan jumlah yang ditangani pada tahun
2013 lebih besar dari perkiraan.
(f) Prevalensi HIV
Penanggulangan HIV di Indonesia terdiri atas upaya pencegahan, termasuk
peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan reproduksi dan
pemahaman akan hak-hak reproduksi; pengobatan, dukungan dan
perawatan bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS; dan surveilans. Upaya

Page 99
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pencegahan juga ditujukan kepada populasi beresiko tinggi seperti pekerja


seks komersial dan pelanggannya, orang yang telah terinfeksi dan
pasangannya para pengguna napza suntik serta pekerja kesehatan yang
mudah terpapar oleh infeksi HIV/AIDS.Pada tahun 2013 jumlah yang
terinfeksi HIV di Kota Cilegon usia 15 – 49 tahun sebanyak 37 orang
terhadap 231.000 jiwa, sehingga prevalensi HIV Kota Cilegon sebesar 0,016
% target RPJMD untuk prevalensi HIV sebesar 0.02%
(g) Persentase pddk 15 - 24 thn g memiliki pengetahuan komprehensif
ttg HIV AIDS
Pentingnya pengetahuan tentang penyebaran HIV/AID bagi kita semua
terutama di usia yang masih remaja, di karenakan usia antara 15 sampai
dengan 24 tahun adah usia yang rentan akan pengaruh lingkungannya,
oleh karena itu akan lebih baik pengetahuan tentang HIV/AIDs ini di untuk
usia remaja.
Di Kota Cilegon pada tahun 2013 jumlah responden yang berusia antara 15
-24 tahun yang menjawab benar tentang HIV sebanyak 276, terhadap
seluruh jumlah responden sebanyak 1.058 responden target RPJMD untuk
persentase penduduk 15 – 24 tahun yang ga memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV AID sebesar 65% realisasi di lapangan penduduk
usia 15 – 24 yang memiliki pengetahuan komperhensif tetang HIV AIDS
sebesar 26,06%
(h) Jumlah layanan IMS yang memiliki sarana dan operasional
Data dari Dinas Kesehatan pada tahun 2013 jumlah infeksi Menular sek
(IMS) yang memiliki sarana operasional di Kota Cilegon sebanyak 8 yang di
tergetkan 8 sehingga capaiannya sebesar 100% sesuai dengan target RPJM.
(i) Penderita DBD yang ditangani
Jumlah penderita DBD di Kota Cilegon menurut sumber dari dinas
kesehatan pada tahun 2013 sebanyak 471 penderita, sedangkan
penderita DBD yang ditangani sebanyak 471 penderita, dengan demikian
persentase penderita DBD di Kota Cilegon pada tahun 2013 sebesar 100%
sesuai ndengan target RPJMD sebesar 100%
(j) Penemuan Kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) ≥ 2 per 100.000
penduduk <15 tahun

Page 100
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Data dari Dinas Kesehatan pada tahun 2013 penemuan kasus Acute
Flaccid Paralysis (AFP) per 100.000 penduduk sebesar 11 per 100.000
penduduk, sedangkan target RPJMD untuk penemuan kasus AFP pada
tahun 2013 sebesar ≥ 2 (per 100.000)
(k) Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
Pada tahun 2013 cakupan kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani
<24 jam sebesar 2 kasus yang terjadi di kelurahan Cikerai dengan kasus
Hepatitis A dan KLB Chikungunya dikelurahan Citangkil, dari semua kasus
tersebut tertangani <24 jam, sehingga cakupan penanganan KLB di Kota
Cilegon sebesar 100 % sesuai dengan target RPJMD yaitu sebesar 100%.

3) Program perlindungan kesehatan masyarakat dan pembinaan sarana


kesehatan swasta
(a) Biaya Obat per penduduk
Dengan berpedoman kepada SKN-Subsistem Obat dan
PerbekalanKesehatan dan RPJMN 2010-2014 maka Rencana Strategis
Dinas Kesehatan 2010-2014, telah ditetapkan kegiatan pokok dan kegiatan
indikatif Seksi Farmasi dan Peralatan Kesehatan meliputi : (1)
peningkatanketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan
perbekalankesehatan; (2) menjamin obat dan perbekalan kesehatan
memenuhipersyaratan mutu, keamanan, kemanfaatan; (3) peningkatan
mutupelayanan farmasi komunitas dan farmasi rumah sakit; dan (4)
peningkatankerasionalan penggunaan obat.
Adapun di Kota Cilegon sampai dengan tahun 2013 biaya obat per
penduduk sebesar pada tahun 2013 biaya obat per penduduk di Kota
Cilegon sebesar Rp. 7.912,- per penduduk, akan tetapi target RPJMD tahun
2013 sebesar Rp. 9.000,-
(b) Persentase Jumlah sarana kesehatan swasta yang berijin
Perijinan adalah salah satu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan
bersifat pengendalian yang dimiliki pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat. Perijinan berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1189 A/SK/X/1999 tentang
Wewenang penetapan ijin dibidang kesehatan, disebutkan bahwa perijinan
melalui kewenangan pemberian rekomendas,ijin mendirikan balai

Page 101
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pengobatan, apotek, rumah bersalin, laboratorium,toko obat, laboratorium


klinik, radiologi klinik, fisiotherapi klinik, optik, rumah sakit type C dan
rumah sakit type D. Hal ini diperjelas dengan adanya Peraturan Pemerintah
Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan pemerintah dan pemerintah
propinsi sebagai daerah otonom, dimana sarana kesehatan menjadi
kewenangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Adapun di Kota Cilegon pada tahun 2013 jumlah sarana kesehatan swasta
yang berijin adalah :

Tabel.2.26
Jumlah dan Sebaran Fasilitas Kesehatan
Kota Cilegon Tahun 2013

Jenis Fasilitas Kesehatan (Unit)


Kecamatan Rumah Puske Pustu Pos Posya Pusling Pondok Balai
Sakit smas kes ndu Bersalin Pengobatan
des
Ciwandan - 1 1 3 40 1 1 2
Citangkil - 1 1 2 61 1 2 4
Pulomerak - 1 1 1 53 1 - 4
Purwakarta 2 1 1 2 37 1 - 9
Grogol - 1 1 2 41 1 1 2
Cilegon 1 1 1 1 37 1 2 7
Jombang 2 1 1 3 43 1 - 14
Cibeber - 2 1 1 46 1 1 10
Jumlah 5 9 8 15 358 8 7 52
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

(c) Persentase Terlindunginya masyarakat dari obat tidak memenuhi


syarat dan makanan yang bebas dari bahan berbahaya
Pengawasan Obat,Makanan dan Minuman yang bertujuan mengawasi dan
membina rumah makan/restoran, Apoteker, Depot Air Minum, Toko Obat
dan Jamu, Juru Masak Informal dan Catering di wilayah Kota Cilegon
sehingga masyarakat dapat terlindung dari bahaya tersebut.
Jumlah sarana apotek, sarana makanan dan minuman yang dibina
berjumlah 806 terhadap seluruh sarana yang ada sebesar 1.088, target
RPJMD untuk persentase masyarakat dari obat tidak memenuhi syarat dan
makanan yang bebas dari bahaya sebesar 88%, Adapun pada tahun 2013 di
Kota Cilegon persentase terlindungnya masyarakat dari obat tidak
memenuhi syarat dan makanan yang bebas dari bahaya sebesar 74 %

Page 102
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

4) Program peningkatan sarana dan prasarana Puskesmas dan Jaringannya


(a) Pesentase Kegiatan Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan
Dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat didukung
dengan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan yang terjangkau dan
memadai.
Pada tahun 2013 tidak ada pembangunan sarana dan prasarana
puskesmas dan jaringannya yang baru, tetapi pelaksanaan rehabilitasi
sedang dan rehabilitasi berat.
(b) Persentase Kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana
kesehatan
Dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat didukung
dengan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan yang terjangkau dan
memadai. Peningkatan Sarana Prasarana Kesehatan yang ada di Kota
Cilegon pada tahun 2013 adalah :
Jumlah sarana kesehatan yang ditingkatkan kualitasnya berjumlah 19
terhadap rencana sarana kesehatan yang akan ditingkatkan kualitanya
berjumlah 19, sehingga persentase kegiatan peningaktan pembangunan
sarana dan prasarana kesehatan sebesar 100% sesuai dengan target
RPJMD tahun 2013 yairu sebesar 100 %
(c) Jumlah kelurahan yang memiliki fasyankes (fasilitas pelayanan
kesehatan)
Sampai dengan tahun 2013 Jumlah kelurahan yang memiliki fasilitas
pelayanan kesehatan di Kota Cilegon adalah berjumlah 40 Kelurahan yang
di tergetkan RPJMD untuk jumlah kelurahan yang memiliki fasyankes
sebesar 40%, realisasi di lapangan kelurahan yang memiliki fasilitas
kesehatan sebesar 93%.
5) Program Peningkatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan
serta pembiayaan kesehatan
(a) Cakupan Kelurahan Siaga Aktif
Kelurahan Siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan, secara mandiri.

Page 103
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Target RPJMD Kota Cilegon untuk cakupan kelurahan siaga aktif sebesar
80%, realisasi cakupan kelurahan siaga aktif di Kota Cilegon mencapai 100
%
(b) Kota memiliki District Health Account (DHA)
District Health Account (DHA) adalah pencatatan, analisis, dan pelaporan
situasi pembiayaankesehatan di wilayah kabupaten/kota. Tujuan umum
penyusunan DHA adalah untuk mendapatkan gambaran menyeluruh
(komprehensif) tentang situasi pembiayaan kesehatan di Kabupaten/kota.
Secara rinci, dengan penyusunan dapat diperoleh gambaran tentang total
biaya kesehatan yang tersedia, biaya kesehatan perkapita (bisa
dibandingkan dengan angka nasional atau daerah lain), sumber-sumber
biaya kesehatan (pemerintah maupun non pemerintah), pengelola biaya
kesehatan, jenis kegiatan (kegiatan langsung maupun penunjang), jenis
mata anggaran penggunaan biaya tersebut (investasi, operasional ataupun
pemeliharaan), jenjang kegiatan (provinsi, kab/kota, kecamatan ataupun
desa/masyarakat), dan kelompok penduduk yang mendapat manfaat
(ibu-anak, anak sekolah, remaja, dewasa maupun lansia dan penduduk
miskin).
Pada tahun 2013 di Kota Cilegon telah berhasil menyusun dokumen
District Healt Account(DHA) yang ke – 3.
(c) Jumlah tenaga kesehatan yangmemiliki Surat Ijin Praktek / Surat Ijin
Kerja di Fasilitas Kesehatan
Sampai dengan tahun 2013 di Kota Cilegon jumlah tenaga kesehatan
berjumlah 802 tenaga kesehatan, sedangkan jumlah tenaga kesehatan
yang memiliki ijin praktek berjumlah 680 tenaga kesehatan , target RPJMD
untuk jumlah tenaga kesehatan yang memiliki surat ijin praktek/surat
ijinkerja di fasilitas kesehatan sebesar 84% adapun persentase tenaga
kesehatan yang memiliki ijin di Kota Cilegon sebesar 85%
(d) Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Pada tahun 2013 jumlah murid kelas I SD/setingkat sebanyak 9.224 murid
sedangkan murid yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau
tenaga terlatih sebanyak 8.905 murid, sehingga cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD dan setingkat sebesar 96,54% adapun target RPJMD
Kota Cilegon sebesar 100%

Page 104
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(e) Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin


Dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 ayat 1 dan UU no 36 tahun2009
tentang kesehatan bahwa kesehatan sebaga ihak fundamental setiap
individu juga dinyatakan secara global dalam organisasi kesehatan dunia
(WHO).Hal ini karena setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak
memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya dan Negara
bertanggungjawab terhadap kesehatan penduduknya termasuk
masyarakat miskin dan tidakmampu. Dalam rangka mewujudkan
pelayanan kesehatan yang menyeluruh maka Pemerintah Kota Cilegon
melalui SK WaliKotaCilegon No. 440/Kep.333-Dinkes/2008 tanggal 1 Juli
2008 tentang Pembebasan biaya pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya. Di Puskesmas Pelayanan Kesehatan Dasar di gratiskan, di
RSUD Pembebasan Biaya Rawat Inap Kelas 3
Pada tahun 2013 Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin
(Jamkesmas) di sarana kesehatan strata 1 berjumlah 64.781 pasien
terhadap seluruh masyarakat miskin yang berjumlah 85.790 jiwa, sehingga
cakupannya mencapai 76%, akan tetapi pelayanan terhadap pasien miskin
yang berjumlah 64.781 dapat dilayani 100 %
(f) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Pelayanan kesehatan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat
terutama masyarakat yang tidak memiliki akses langsung terhadap
pelayanan kesehatan, pada tahun 2013 jumlah masyarakat miskin yang
menggunakan fasilitas sarana kesehatan melalui program Jamkesda,
Jamkesmas dan Jampersal di Kota CilegonJumlah kunjungan pasien
masyarakat miskin di sarana kesehatan strata 2 dan strata 3 berjumlah
9.175 pasien terhadap seluruh masyarakat miskin yang berjumlah 85.790
jiwa, sehingga cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin mencapai 11%.

6) Program Peningkatan Pelayanan RSUD


(a) Rasio pelayanan kesehatan rujukan/kunjungan pasien miskin terhadap
jumlah seluruh kunjungan
Pelayanan kesehatan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat
terutama masyarakat yang tidak memilik akses langsung terhadap
pelayanan kesehatan baik melalui program Jamkesda, Jamkesmas dan

Page 105
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Jampersal. Jumlah total kunjungan Pasien miskin padat ahun 2013


sebesar 69.199 jiwa terhadap jumlah total kunjungan RSUD sebesar
58.999jiwa, sehingga nilai pencapaian Kota Cilegon untuk pelayanan
kesehatan rujukan pasien miskin mencapai 85,36%,Target RPJMD Kota
Cilegon sebesar 100%, hal ini disebabkan penuhnya ruang rawat inap kelas
3 sehingga masih adanya pasien miskin yang belum tertampung serta
belum dioperasionalkannya ruang rawat inap kelas 3 yang baru dan SDM
khususnya perawat untuk di kelas 3 belum ada.

3. Pekerjaan Umum
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib Pekerjaan
Umum adalah:
1) Program Pembangunan, Peningkatan/Normalisasi, Pemeliharaan Sungai,
Saluran/Drainase, dan Jaringan Irigasi.
(a) Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang
sudah ada
Keberadaan dan keberlangsungan ruang terbuka hijau (RTH Persawahan)
di Kota Cilegon senantiasa perlu dipertahankan mengingat sebagai
penyeimbang ruang dan sekaligus sebagai mata pencahariaan kehidupan
masyarakat. Sampai dengan tahun 2013, luas sawah/lahan pertanian yang
didukung dengan irigasi teknis di wilayah Kota Cilegon seluas 111 Ha dan
merupakan kewenangan dari Pemerintah Pusat, sedangkan luas lahan
pertanian yang dilayani oleh irigasi setengah teknis seluas 241 ha
merupakan kewenangan dari Pemerintah Propinsi. Adapun luas lahan
pertanian yang merupakan kewenangan Pemerintah Kota Cilegon berupa
irigasi desa seluas 177 ha. Optimalisasi Jaringan irigasi yang dapat
dilakukan oleh Pemerintah Kota Cilegon diantaranya adalah melalui
perbaikan bendungan, bangunan sadap dan pembangunan saluran tersier.
(b) Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota
sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak
lebih dari 2 kali setahun
Sistem jaringan drainase/saluran di kota cilegon pada umumnya
terintegrasi antara jaringan drainase primer (kali/sungai) dengan jaringan
drainase/saluran sekunder atau drainase kawasan namun keberadaan

Page 106
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sistem jaringan drainase/saluran tersebut telah mengalami degradasi.


Perkembangan kota dan pertumbuhan infrastruktur kawasan akibat
kegiatan pembangunan yang cukup pesat dan tidak didukung dengan
pembangunan berbasis lingkungan merupakan salah satu faktor penyebeb
perubahan sistem jaringan drainase dan akibatnya daya dukung
drainase/saluran sebagai aliran air/pembuang air hujan dan rumah
tangga menurun secara drastis sehingga berpotensi terhadap bencana
banjir dan genangan.
Upaya pemerintah Kota Cilegon dalam penganggulangan banjir dan
genangan merupakan prioritas kegiatan yang dilakukan melalui
normalisasi saluran/drainase dan pembangunan/peningkatan
saluran/drainase. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam
rangka mengurangi titik lokasi atau kawasan yang berpotensi terhadap
bahaya banjir dan genangan. Sampai dengan tahun 2013 Ketersediaan
sistem drainase/saluran Kota Cilegon dalam kondisi baik sepanjang
93,420 Km’ atau sekitar 58.02% dari jumlah total saluran/drainase/sungai
sepanjang 161 km. Dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2013
mampu menangani 4 titik genangan yaitu Griya Praja Mandiri (GPM), Mako
Lanal, Kedung Ingas (Terate Udik), dan Ciore waseh. Adapun luas genangan
yang ditangani pada tahun 2013 kurang lebih seluas 6,359 ha atau
berkisar 8.89% dari total luas genangan di Kota Cilegon seluas 71,55 ha.
2) Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
(a) Rasio Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik (Mantap)
Dengan semakin meningkatnya mobilitas fisik dan sosial masyarakat,
peranan jalan akan semakin meningkat sehingga saat ini jalan bukan
hanya untuk mempermudah arus transportasi orang, barang dan jasa,
melainkan berkaitan pula dengan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya
serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan
wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan.
Penyelenggaraan jalan pada hakikatnya dimaksudkan untuk menyediakan
akses bagi berbagai kegiatan masyarakat termasuk dunia usaha secara
efisien. Untuk itu, terdapat ukuran kinerja pencapaian terhadap hakikat
penyelenggaraan jalan. pada Tahun Anggaran 2013, Pemerintah
mencurahkan perhatian lebih pada pembangunan infrastruktur jalan dan

Page 107
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

jembatan guna mengejar target RPJM serta mendorong laju investasi, dan
menggerakkan sektor riil serta perkembangan wilayah sampai dengan
tahun 2013 tingkat pencapaian kondisi jalan baik (mantap) Kota Cilegon
sebesar 88,52 % adapun target RPJM untuk tahun 2013 sebesar 89,55 %.

Gambar 2.8
Panjang Jalan di Kota Cilegon menurut Kondisi Tahun 2013

Kondisi
Baik
70,37%

Kondisi
Sedang
18,15%

Tabel.2.27
Panjang Jalan Menurut Status Jalan, Jenis Permukaan, Kondisi
Dan Kelas Jalan di Kota Cilegon Tahun 2012

Status Jalan
No Keadaan
Negara Provinsi Kota
I Jenis Permukaan : 32,32 3,42 348,32
a Diaspal 32,32 3,42 348,32
b Kerikil - - -
c Tanah - - -
II Kondisi Jalan : 32,32 3,42 348,32
a Baik 28,82 3,42 238,03
b Sedang 3,50 - 66,20
c Rusak - - 23,06
d Rusak Berat - - 21,03
III Kelas Jalan 32,32 3,42 348,32
a Kelas I - - -
b Kelas II 32,32 - -
c Kelas III - 3,42 348,32
d Kelas IIIa - - -
e Kelas IIIb - - -
f Kelas IIIc - - -
g Tidak Dirinci - - -
Jumlah 32,32 3,42 348,32
Sumber: Diolah dari Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Page 108
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

3) Program Pengendalian Mutu Pelaksanaan Pekerjaan dalam bidang


ke-PU-an
(a) Proporsi hasil pekerjaan konstruksi yang melalui pengujian
laboratorium
Pengguna jasa konstruksi selalu mengharapkan adanya Quality Assurance
(QA) dari penyediaan jasa Konstruksi. QA merupakan kegiatan yang
sistematis dan terencana yang diperlukan untuk memberikan keyakinan
bahwa pekerjaan konstruksi yang akan diwujudkan memenuhi standar
mutu dengan adanya QA penyedia jasa konstruksi dituntut untuk
melakukan Quality Control (QC) agar ada kepastian secara legal/bukti
otentik mengenai produk yang dihasilkan sehingga bangunan yang dipakai
aman.
Selanjutnya untuk mendapatkan kualitas bahan dan pelaksanaan yang
memenuhi persyaratan mutu suatu konstruksi, diperlukan uji
laboratorium untuk menentukan kesesuaiannya terhadap
persyaratan-persyaratan yang ditetapkan. Pada tahun 2013 seluruh
kegiatan konstruksi di SKPD DPU Kota Cilegon telah melakukan proses
uji laboratorium atau 100 % dimana kegiatan tersebut merupakan suatu
proses/rangkaian dari manajemen konstruksi.
(b) Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah
persyaratan lengkap
Gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah tidak dapat pisahkan
dari ketersediaan infrastruktur. karena itu, pembangunan sektor ini
menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi selanjutnya. Berbagai upaya
telah dilakukan pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan layanan
infrastruktur yang berkualitas, baik dalam bentuk pengaturan dengan
kerangka regulasi maupun kerangka investasi. Kerangka kebijakan
regulasi dan investasi, diharapkan akan meningkatkan ketersediaan
fasilitas dan layanan infrastruktur yang handal.
Dalam kurun waktu terakhir, pemerintah memprioritaskan untuk
mendorong peran serta swasta dalam pembangunan infrastruktur dengan
mengedepankan prinsip kemitraan yang adil, terbuka, transparan,
kompetitif, dan saling menguntungkan melalui dukungan Badan Usaha
Jasa Konstruksi. Pada tahun 2013 pelayanan terhadap permohonan

Page 109
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

perpanjangan/pembuatan Surat Ijin Usaha Jasa konstruksi yang


memenuhi persyaratan dan dapat dilayani maksimal 10 hari kerja adalah
sebanyak 146 Perusahan dari 146 jumlah pemohon sesuai dengan
Standar Pelayanan Minimal pada Dinas Pekerjaan Umum.
(c) Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun
Dewasa ini, jasa konstruksi merupakan bidang usaha yang banyak
diminati oleh anggota masyarakat di berbagai tingkatan sebagaimana
terlihat dari makin besarnya jumlah perusahaan yang bergerak di bidang
usaha jasa konstruksi. Perkembangan jasa kontruksi yang pesat membawa
implikasi pada persaingan antar perusahaan.
Peningkatan jumlah perusahaan ini tenyata belum diikuti dengan
peningkatan kualifikasi dan kinerjanya, yang tercermin pada kenyataan
bahwa mutu produk ketepatan waktu pelaksanaan, dan efisiensi
pemanfaatan sumber daya manusia, modal, dan teknologi dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi belum sebagaimana yang diharapkan.
Sistem informasi jasa konstruksi merupakan suatu perangkat lunak yang
berperan sebagai alat bantu penyedia jasa/dinas terkait dalam memberikan
informasi mengenai Badan Usaha Jasa Konstruksi yang telah ter-up date
secara berkala, Informasi Tenaga Kerja Jasa Konstruksi, Informasi Potensi
Pasar Jasa Konstruksi, Informasi Ijin Usaha Jasa Konstruksi, Informasi
Paket Pekerjaan Jasa Konstruksi yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh
Badan Usaha Jasa Konstruksi, Informasi Standar Biaya Umum
Kabupaten/Kota yang terupdate setiap tahun, dan informasi profil Tim
Pembina Jasa Konstruksi di Kabupaten/Kota beserta tata cara
penyampaian pengaduan/keluhan tersedia. DPU Kota Cilegon belum
menerapkan Sistem Informasi Jasa Konstruksi, Informasi Badan Usaha
Jasa Konstruksi yang diupdate setiap tahun masih menggunakan sistem
manual dengan Excel.

4) Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Negara


1. Tingkat pemenuhan pembangunan dan Rehabilitasi Gedung
Pemenuhan sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah yang
berstandar merupakan upaya pemerintah guna mendukung proses
pemberian pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan kinerja
pemerintahan. Ketersediaan gedung perkantoran dalam jumlah yang cukup

Page 110
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

memiliki peranan strategis bagi kelangsungan pembangunan daerah.


Pemenuhan gedung pemerintahan ini meliputi pemenuhan gedung kantor
kecamatan, pemenuhan gedung kantor kelurahan, dan pemenuhan gedung
kantor SKPD. Mengingat DPU Kota Cilegon belum memiliki database
gedung kantor SKPD yang terupdate, maka data yang digunakan masih
mengacu pada data lama, dimana jumlah gedung kantor SKPD berjumlah
33 unit. Sampai dengan tahun 2013, jumlah gedung kantor kecamatan
dalam kondisi baik berjumlah 6 dari 8 kecamatan atau sudah terpenuhi
sebesar 75%. Sedangkan jumlah kantor kelurahan yang sudah prototype di
Kota Cilegon sampai dengan tahun 2013 sejumlah 20 kelurahan dari 43
kelurahan atau terpenuhi sebesar 46,51%. Jumlah gedung kantor yang
sudah terpenuhi sarana dan prasarana fisiknya sebanyak 16 unit atau
48,48% dari total 33 gedung. Secara keseluruhan dapat dianggap
ketersediaan gedung pemerintahan yang layak terpenuhi 50%.

4. Perumahan.
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Perumahan adalah:
1) Program Penataan perumahan dan permukiman

(a) Prosentase rumah tidak layak huni


Rumah dan fasilitas pemukiman yang memadai merupakan kebutuhan
pokok yang sangat penting bagi manusia dalam melangsungkan
kehidupannya sebagai manusia. Di wilayah perkotaan masalah kualitas
perumahan dan fasilitas pemukiman amat terasa. Ini disebabkan oleh
pertambahan penduduk kota yang sangat pesat dan terbatasnya lahan
yang diperuntukkan bagi pemukiman yang memadai.
Pembangunan dan pengelolaan infrastruktur perumahan dan permukiman
yang mencakup perumahan, air minum, air limbah, persampahan dan
drainase ditujukan untuk memenuhi standar pelayanan minimal dan
memberikan dukungan terhadap pertumbuhan sektor riil. Permasalahan
utama yang dihadapi dalam pembangunan perumahan dan permukiman
adalah masih terdapatnya rumah tangga yang belum memiliki hunian yang
layak, masih adanya rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap air

Page 111
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

minum dan sanitasi yang layak, serta rumah yang tidak layak huni. Jumlah
Rumah Tidak Layak Huni berdasarkan data terbaru tahun 2013 adalah
sebanyak 1.492 unit sedangkan jumlah rumah yang ada di Kota Cilegon
adalah sebanyak 94.561 unit sehingga prosentase rumah tidak layak huni
sebesar 1,578 %
(b) Jumlah kawasan kumuh yang ditata
Perkembangan permukiman di daerah perkotaan tidak terlepas dari
pesatnya laju pertumbuhan penduduk perkotaan baik karena fakor
pertumbuhan penduduk kota itu sendiri maupun karena faktor urbanisasi.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan penyediaan
akan prasarana dan sarana permukiman akan meningkat pula, baik
melalui peningkatan maupun pembangunan baru. Selanjutnya pemenuhan
akan kebutuhan prasarana dan sarana permukiman baik dari segi
perumahan maupun lingkungan permukiman yang terjangkau dan layak
huni belum sepenuhnya dapat disediakan baik oleh masyarakat sendiri
maupun pemerintah, sehingga kapasitas daya dukung prasarana dan
sarana lingkungan permukiman yang ada mulai menurun yang pada
gilirannya memberikan konstribusi terjadinya lingkungan permukiman
kumuh.
Berbagai upaya pemerintah Kota Cilegon terhadap penanganan penataan
permukiman kumuh kerap dilakukan sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang perumahan
dan kawasan permukiman dan RPJM Kota Cilegon. Peningkatan kualitas
permukiman di lokasi kumuh melalui kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana dasar adalah salah satu dari berbagai kegiatan yang dilakukan
Pemerintah Kota Cilegon dan sampai dengan tahun 2013 Pemerintah Kota
Cilegon telah melakukan penataan di 3 lokasi kumuh dari 7 lokasi
permukiman kumuh prioritas (Kp. Karangjetak, Kp. Terate Udik, Kp.
Cibeber Timur, Kp. Karangasem, Kp. Kubang lampit, Kp. Cupas Wetan,
Kp. Kagungan,). Adapun dari hasil penanganan tersebut tingkat capaian
penataan lokasi kumuh 42,85 % atau jumlah lokasi yang tertangani
sebayak 3 lokasi terhadap 7 lokasi kumuh prioritas .

Page 112
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

2) Program Penataan dan Pemeliharaan Prasarana dan Arsitektur Kota


(a) Proporsi prasarana kota yang telah terlayani
Sebagai kota industri, kebutuhan masyarakat akan penerangan jalan
umum sebagai salah satu prasarana kota yang vital sangat tinggi, untuk
menunjang aktifitas masyarakat Kota Cilegon termasuk pada waktu
malam hari.
Penerangan Jalan Umum (PJU) bertujuan memudahkan pengguna jalan
agar dapat melihat dengan lebih jelas jalan yang akan dilalui pada malam
hari, sehingga dapat menjamin keselamatan lalu lintas dan keamanan dari
para pengguna jalan dan terhindar dari aksi kriminalitas.Pemasangan dan
Pemeliharaan PJU di Kota Cilegon dilaksanakan secara rutin setiap tahun,
hal ini dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Cilegon dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kenyamanan
pengguna jalan khususnya pada malam hari dan mendukung serta
memberikan keamanan dan keindahan lingkungan jalan.
Sesuai dengan Review Kota Cilegon 2010 - 2015, indikasi adalah jumlah
PJU yang terpasang, jumlah PJU yang terpelihara dan jumlah KWH PJU
yang terpasang. Dalam mewujudkan penataan prasarana dan arsitektur
kota yang merata, representatif dan estetis ini, pada tahun 2013 Dinas Tata
Kota telah membangun 203 titik PJU dari target yang ditentukan sebanyak
172 titik, sehingg capaiannya adalah 118 % Sampai akhir tahun 2013, PJU
yang telah terpasang sebanyak 3.253 titik dari target 3.211 pada RPJMD.
(b) Jumlah prasarana yang telah terlayani
Jumlah prasarana yang telah terlayani merupakan salah satu sasaran
dalam RPJM Perubahan yaitu terwujudnya penataan ruang yang serasi dan
terpadu dengan strategi meningkatkan penataan, pemeliharaan dan
pengendalian prasarana dan arsitektur kota; dengan arah kebijakan adalah
peningkatan penataan dan pelayanan prasarana dan arsitektur kota yang
merata, representatif, dan estetis. Jumlah prasarana yang telah terlayani
merupakan proporsi prasarana kota yang telah terlayani yang terdiri dari
PJU, lampu hias jalan dan prasarana utilitas kota.
Adapun jumlah prasarana yang telah dilayani sampai dengan tahun 2013
adalah PJU sebanyak 3.253 titik dan lampu hias jalan sebanyak 40 titik,

Page 113
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sehingga tingkat capaian jumlah prasarana yang telah dilayani sampai


tahun 2013 sebesar 84,5%.

5. Penataan Ruang
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib Penataan
Ruang adalah:
1) Program Pengendalian Bangunan dan Reklame
(a) Jumlah target titik reklame
Reklame adalah suatu benda, alat, perbuatan atau media yang menurut
bentuk susunan dan corak ragamnya untuk tujuan komersial,
dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan dan memujikan
suatu barang, jasa atau seseorang, ataupun untuk menarik perhatian
umum kepada suatu barang, jasa atau seseorang yang ditempatkan atau
yang dapat dilihat, dibaca atau didengar dari suatu tempat oleh umum,
kecuali yang dilaukan oleh pemerintah. Setiap orang, pribadi atau badan
hukum yang akan menyelenggarakan reklame, harus mendapat izin dari
kepala daerah melalui instansi yang ditunjuk. Semua Reklame yang telah
memperoleh izin otomatis dikenakan pajak reklame, sehingga setiap
penyelenggara reklame akan menjadi wajib pajak yang akan dipungut
setiap setahun sekali.
Agar tertib administrasi sekaligus sebagai upaya pengendalian estetika
kota, maka pemasangan reklame perlu izin. Berdasarkan RPJM Perubahan
2010-2015 target reklame di Kota Cilegon tahun 2013 berjumlah 1.050
titik. Adapun realisasi reklame di Kota Cilegon pada tahun 2013 sejumlah
1.256 titik atau telah tercapai sebesar 120% dari target pada RPJMD.
Jumlah reklame ini meliputi reklame lama yang diperpanjang dan izin
reklame baru.
(b) Capaian jumlah bangunan gedung yang memiliki IMB
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sasaran yang
ingin dicapai pada program ini adalah meningkatnya kualitas penataan
kota melalui pengendalian bangunan dan reklame, dengan indikasi
program adalah jumlah bangunan yang sudah dievaluasi kualitasnya, yaitu
bangunan yang sudah ber-IMB, mengingat dalam kelengkapan

Page 114
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

permohonan IMB, diharuskan dilengkapi dengan gambar teknis dan/atau


perhitungan konstruksi.
Berdasarkan Riview RPJMD Kota Cilegon tahun 2010 – 2015, capaian
jumlah bangunan gedung yang memiliki IMB adalah 209 unit, sedangkan
realisasi bangunan yang memiliki IMB pada tahun 2013 sejumlah 389 unit
atau telah mencapai target sebesar 186,12 %
(c) Jumlah bangunan gedung yang seharusnya memiliki IMB
Berdasarkan indikasi kegiatan pada RPJMD, jumlah bangunan gedung
yang terdata hingga tahun 2013 ada 119.109 unit. Pada tahun 2013 telah
diterbitkan 389 SK IMB, sehingga jumlah bangunan yang ber-IMB
berjumlah 6.482 bangunan, atau sekitar 5.44 %. Sesuai dengan RPJM Kota
Colegon 2010-2015, pemutakhiran data bangunan yang berdiri baik yang
ber-IMB maupun yang tidak ber-IMB se Kota Cilegon direncanakan akan
dilakukan pada tahun 2015.
(d) Penambahan jumlah petugas pengawas bangunan
Salah satu indikator program pengendalian bangunan dan reklame adalah
jumlah petugas pengawas bangunan. Petugas ini merupakan tenaga untuk
mengawasi izin mendirikan bangunan (IMB). Hal ini untuk menganitisipasi
banyaknya bangunan tidak berizin berdiri.
Berdasarkan RPJMD Kota Cilegon tahun 2010 – 2015, jumlah petugas
pengawas bangunan berjumlah 24 orang pada tahun 2014. Namun pada
tahun 2013 Dinas Tata Kota telah memiiliki 24 orang petugas pengawas
bangunan dengan status THL (tenaga harian lepas). Jumlah tersebut
tersebar di 8 Kecamatan di wilayah Kota Cilegon, masing-masing
kecamatan terdapat 3 petugas pengawas bangunan.
Dengan adanya petugas pengawas bangunan, maka akan lebih cepat
diketahui jika ada masyarakat yang membangun tanpa IMB.
(e) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di Kota Cilegon.
Permohonan IMB yang masuk di tahun 2013 sebanyak 193 berkas.
Sedangkan SK IMB yang diterbitkan sebanyak 389 SK. Jumlah SK yang
diterbitkan melebihi dari berkas IMB yang diajukan dikarenakan berkas
yang masuk atas nama 1 pemohon untuk beberapa bangunan. Kondisi ini
terjadi pada berkas dari pengembang (developer) atau ruko. Sehingga dapat

Page 115
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dikatakan pelayanan masyarakat dalam pengurusan IMB di Kota Cilegon


mencapai 100 %.

2) Program Pengembangan Perencanaan Tata Ruang dan Pengendalian


Pemanfaatan Ruang
(a) Proporsi ketersediaan dokumen perencanaan rinci tata ruang
Dokumen tata ruang sebagai produk dari kegiatan perencanaan ruang,
selain berfungsi untuk mengefektifkan pemanfaatan ruang dan mencegah
terjadinya konflik antar-fungsi dalam proses pemanfaatan ruang, juga
ditujukan untuk melindungi masyarakat sebagai pengguna ruang dari
bahaya-bahaya lingkungan yang mungkin timbul akibat pengembangan
fungsi ruang pada lokasi yang tidak sesuai peruntukan.
Sesuai kaidah teknis penataan ruang, dokumen tata ruang bersifat
hirarkis. Mulai dari dokumen yang bersifat makro yang berlaku pada level
nasional hingga dokumen detil yang hanya berlaku pada kawasan tertentu
saja. Dokumen perencanaan detil tata ruang merupakan penjabaran detil
dari dokumen RTRW dan berfungsi sebagai acuan bagi pemerintah
kabupaten/kota dalam menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Sesuai dengan RPJMD Kota Cilegon 2010 - 2015, salah satu indikasi
program adalah proporsi ketersediaan dokumen perencanaan detail tata
ruang. Proporsi ini didasarkan pada kebutuhan dokumen sebagai
implementasi berlakunya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Cilegon. Target dokumen perencanaan detil tata ruang tahun 2013 telah
terlaksana sebanyak 7 dokumen perencanaan detil tata ruang. Capaian
proporsi ketersedian dokumen perencanaan detil tata ruang pad tahun
2013 adalah 58,33 %, melebihi target RPJM sebesar 57,74%.
(b) Jumlah juklak dan juknis prasarana kota, reklame dan tower
Misi yang sejalan dengan Tupoksi Dinas Tata Kota adalah adalah
meningkatkan potensi daya saing daerah melalui pengembangan
kepelabuhanan, perdagangan, penataan ruang dan pengelolaan
lingkungan. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam program dan
kegiatan Dinas Tata Kota tahun 2010-2015 adalah “Mewujudkan
perencanaan tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk
menunjang pemanfaatan ruang yang berkualitas.

Page 116
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Dalam tahun anggaran 2013 dilaksanakan kegiatan Penyusunan


Masterplan PJU Kota Cilegon dan DED Prasarana Utilitas Kota (Box
Culvert) sebagai bagian dari implementasi Juklak dan Juknis Prasarana
kota, reklame dan tower. Indikator Kinerja Sasaran yang hendak dicapai
adalah Persentase petunjuk teknis (juknis) prasarana kota yang ada
terhadap keseluruhan jumlah juknis yang direncanakan. Dari total 5
produk yang direncanakan tahun 2013, dapat direalisasikan sebanyak 2
produk, sehingga dari tahun 2011 sampai 2013 jumlah juklak dan juknis
prasarana kota, reklame dan tower yang telah dilaksanakan sebanyak 4
produk dari 7 produk atau telah tercapai 57,14 % dari target pada RPJMD.
(c) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta
digital.
Penyusunan peta tematik penataan kota merupakan salah satu program
Pemerintah Kota Cilegon untuk menunjang kegiatan pembangunan secara
menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan. Hal ini mengingat dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir, pembangunan di Kota Cilegon telah banyak
mengalami perubahan yang cukup berarti. Adapun peta tematik yang
disusun merupakan peta statistik atau peta yang memiliki tujuan khusus,
yang menyajikan tema/patron tertentu pada suatu lokasi penggunaan
ruang untuk kepentingan tertentu dengan menggunakan peta rupa bumi
sebagai dasar dalam meletakkan informasi tematiknya.
Dalam menyikapi perkembangan kota dan dinamika spasial tersebut, maka
diperlukan suatu legalitas formal yang lebih nyata, rinci dan operasional,
yaitu dengan menyediakan Peta Tematik yang up to date dan dapat
dipercaya sebagai salah satu instrumen pengendalian pemanfaatan ruang.
Sesuai dengan RPJMD Kota Cilegon 2010 - 2015, target yang ingin dicapai
pada penyedian peta analog dan digital sampai 2014 sebanyak 14 peta.
Target tersebut telah direalisasikan oleh Dinas Tata Kota dengan rincian 4
peta di tahun 2011, 5 peta di tahun 2012 dan 5 peta di tahun 2013,
sehingga telah tercapai 100% dari target pada RPJMD.
(d) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum
konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses
penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan

Page 117
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan


ruang.
Penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang
memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program
pemanfaatan ruang merupakan implementasi pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Serta Bentuk Dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam
Penataan Ruang yang merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Diamanatkan bahwa pelaksanaan
penjaringan aspirasi dilakukan minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan
program pemanfaatan ruang.
Pada pelaksanaannya, hal tersebut telah dilakukan oleh Dinas Tata Kota
pada kegiatan Penyusunan Revisi Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) BWK I
dan BWK II, dimana dilakukan 3 (tiga) kali penjaringan aspirasi
masyarakat. Dengan demikian, produk yang dihasilkan selain berdasarkan
kajian akademis, aspirasi masyarakat dapat menjadi landasan dalam
penyusunan rencana tata ruang.
(e) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang
sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah kabupaten/kota
beserta rencana rincinya.
Perizinan bangunan dan perizinan reklame merupakan salah satu bentuk
pengendalian pemanfaatan ruang yang menyentuh langsung kepada
masyarakat berupa pelayanan IMB dan reklame. Dengan adanya Perwal
Nomor 8 tahun 2006 tentang pelimpahan sebagian kewenangan SKPD
teknis dalam perizinan kepada kecamatan, maka proses perizinan
diharapkan lebih sederhana dan lebih cepat tetapi tetap dalam koridor
koordinasi dengan Dinas Tata Kota. Sejak tahun 2004 untuk jenis
bangunan rumah tinggal/hunian telah diterbitkan sebanyak 4.771 SK IMB,
dan untuk bangunan jenis Perdagangan dan jasa/usaha/toko telah
diterbitkan sebanyak 1.333 SK IMB. Pada tahun anggaran 2013 proporsi
pelayanan masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai
dengan Peraturan Daerah tentang RTRW Kota Cilegon beserta rencana
rincinya sebesar 71 %. Angka ini melebihi dari target dari RPJMD yaitu
sebesar 69.27 % atau dengan prosentase sebesar 102,49% dari target.

Page 118
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(f) Terlaksanakannya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat


tentang pelanggaran di bidang penataan ruang, dalam waktu 5 (lima)
hari kerja.
Sepanjang tahun 2013, pelanggaran di bidang penataan ruang yang dapat
diidentifikasi sebanyak 20 (dua puluh) kasus. Informasi tentang adanya
pelanggaran dalam pemanfaatan ruang ini diperoleh dari pengaduan
masyarakat maupun hasil pemantauan petugas dari Dinas Tata Kota.
Tindak lanjut dari laporan tersebut dapat berbentuk teguran lisan, teguran
tertulis dan apabila bersifat meresahkan atau lintas sektor, maka diadakan
rapat koordinasi dengan mengundang pemilik bangunan, masyarakat
sekitar dan SKPD teknis terkait. Dari 20 kasus tersebut, dapat
terselesaikan sebanyak 20 kasus, sehingga prosentase terlakasananya
tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di
bidang penataan ruang mencapai 100 %.

6. Perencanaan Pembangunan
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Perencanaan Pembangunan adalah:
1) Program Perencanaan Umum Pembangunan Daerah
(a) Tingkat keselarasan prioritas pembangunan daerah dengan prioritas
pembangunan nasional yang sesuai dengan kondisi daerah
Capaian keselarasan prioritas pembangunan daerah terhadap prioritas
pembangunan nasional yang sesuai dengan kondisi daerah adalah sebesar
100 %. Dengan rinci dituangkan dalam tabel sebagai berikut :
PRIORITAS PEMBANGUNAN
Nasional Kota Cilegon
1. Reformasi Birokrasi dan Tata 1. Peningkatan
Kelola Pemerintahan yang
Demokratis, Jujur dan
Berwibawa
2. Pendidikan 2. Pengembangan
3. Kesehatan Masyarakat yang
4. Kebudayaan, Kreativitas, dan Cerdas, Sehat, Berdaya
Inovasi Teknologi Saing, Berbudaya dan
Berakhlak Mulia
5. Penanggulangan Kemiskinan

Page 119
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

PRIORITAS PEMBANGUNAN
Nasional Kota Cilegon

6. Infrastruktur 3. Penyiapan Pelayanan


7. Energi Sarana dan Prasarana
Kota yang Berkualitas
8. Iklim Investasi dan Iklim Usaha 4. Penyiapan
Perekonomian yang
9. Ketahanan Pangan
Berdaya Saing Berbasis
Industri, Perdagangan
dan Jasa
10. Lingkungan Hidup dan 5. Peningkatan
Pengelolaan Bencana Pengelolaan Tata Ruang,
11. Daerah Tertinggal, Terdepan, Sumber Daya Alam dan
Terluar dan Paska Konflik Lingkungan Hidup

(b) Ketersediaan dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn


PERDA
RPJP Kota Cilegon Tahun 2005-2025 ditujukan untuk menjadi pedoman
bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan (stakeholders) dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah serta pedoman dalam penyusunan
visi, misi dan program calon Walikota dan dalam penyusunan RPJM Kota
Cilegon selama periode tahun 2005-2025. yang ditetapkan oleh perda
nomor 7 tahun 2010.
(c) Ketersediaan Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon
Tahun 2010-2015 merupakan dokumen perencanaan pembangunan Kota
Cilegon untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada
RPJP Daerah, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cilegon dan
memperhatikan RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Banten yang
ditetapkan oleh Perda nomor 2 tahun 2011.
Memasuki tahun ketiga pelaksanaan RPJMD Kota Cilegon Tahun
2010-2015, untuk menelaah sejauh mana keberhasilan dan kekurangan
capaian pembangunan, diperlukan review terhadap dokumen RPJMD.
Review ini pada dasarnya suatu proses evaluasi tentang kinerja dan proses

Page 120
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

implementasi dari seluruh seluruh program dan langkah yang dilakukan


oleh Pemerintah. Revisi RPJMD ditetapkan oleh Perda nomor 6 tahun 2013.
(d) Ketersediaan Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn
PERKADA
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Cilegon Tahun 2014
merupakan dokumen perencanaan satu tahunan Pemerintah Daerah Kota
Cilegon untuk periode tahun 2014 yang memuat prioritas, kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan serta kerangka perekonomian dan
pembiayaan pembangunan yang disusun sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku serta berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon Tahun 2010-2015.
Dokumen RKPD berisi tentang rencana pencapaian target indikator
tahunan melalui kegiatan-kegiatan yang disusun berdasarkan pendekatan
teknokratis, politis, partisipatif, bottom up dan top down yang ditetapkan
dengan Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2013.
(e) Persentase Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
Tingkat capaian indikator kinerja persentase keselarasan jumlah program
dalam RKPD terhadap jumlah program dalam RPJMD tahun 2013 telah
memenuhi target, yaitu dengan pencapaian sebesar 100 %.
Program pada RPJMD Kota Cilegon berjumlah 98 program. Berdasarkan
jenisnya program yang digunakan dalam RPJMD Tahun 2010-2015
meliputi dua jenis program, yaitu Program Generik, yaitu program-program
yang digunakan oleh beberapa unit esselon tiga yang memiliki karakteristik
sejenis untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi
pemerintahan (pelayanan internal) dan Program Teknis, yaitu
program-program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok
sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal).
Selaras dengan RPJMD, program yang tertuang dalam RKPD Kota Cilegon
terdiri dari 1 program generik dan 97 program teknis.
2) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
(a) Keselarasan indikator program dalam RPJMD dengan Renstra SKPD
mitra koordinasi bidang ekonomi
Agar pelaksanaan perencanaan lebih terarah, terukur, efisiensi, transparan
dan akuntabel serta programnya berdampak positif terhadap masyarakat

Page 121
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

maka harus dilaksanakan sinkronisasi dan kesinambungan perencanaan


di tingkat SKPD dengan perencanaan tingkat kota. SKPD mitra koordinasi
bidang ekonomi berjumlah 8 SKPD yaitu Dinas Kebudayaan dan Periwisata,
Dinas Tenaga Kerja, DPPKD, BKBPP, Dinas perindustrian, perdagangan
dan koperasi, Kantor Penanaman Modal serta Dinas Pertanian dan
Kelautan Capaian keselarasan indikator program dalam RPJMD dengan
Renstra SKPD mitra koordinasi bidang ekonomi sebesar 100%.
(b) Persentase Penjabaran Program Renstra kedalam Renja SKPD mitra
koordinasi bidang ekonomi
Renja-SKPD disusun dengan mengacu pada Renstra dan pagu indikatif
selanjutnya menjadi pedoman penyusunan RKA-SKPD. RKA inilah yang
menjadi muara dari dokumen perencanaan dan penganggaran.
Capaian Persentase Penjabaran Program Renstra kedalam Renja SKPD
mitra koordinasi bidang ekonomi adalah 100%
(c) Ketersediaan dokumen Renstra SKPD mitra koordinasi bidang ekonomi
yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala SKPD
Renstra SKPD yang merupakan pedoman dalam melaksankan visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan SKPD sesuai dengan
tugas dan fungsinya serta berpedoman kepada RPJMD Kota Cilegon serta
bersifat indikatif. Capaian Ketersediaan dokumen renstra SKPD mitra
koordinasi bidang ekonomi yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala SKPD
adalah 100%
(d) Ketersediaan dokumen Renja SKPD mitra koordinasi bidang ekonomi
yang disyahkan oleh Kepala SKPD
RENJA SKPD merupakan dasar utama bagi penyusunan rencana dan
penganggaran tahunan dan rencana strategis jangka menengah daerah.
Kualitas penyusunan RENJA SKPD akan sangat menentukan
kualitasAPBD. Capaian Ketersediaan dokumen Renja SKPD mitra
koordinasi bidang ekonomi yang disyahkan oleh Kepala SKPD adala 100%.
3) Program Perencanaan Pembangunan Sosial dan Pemerintahan
(a) Keselarasan indikator program dalam RPJMD dengan Renstra SKPD
mitra koordinasi bidang sosial dan pemerintahan
Perencanaan pembangunan sosial merupakan suatu proses perubahan
sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan kualitas kehidupan

Page 122
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

manusia yang berorientasi pada prinsip keadilan sosial. Selarasnya


dokumen perencanaan SKPD dengan dokumen perencanaan tingkat kota
akan berdampak positif terhadap keberhasilan pembangunan. SKPD mitra
koordinasi bidang sosial pemerintahan sejumlah 22 SKPD. Capaian
keselarasan dokumen perencanaan SKPD mitra koordinasi bidang sosial
dan pemerintahan dengan dokumen perencanaan daerah pada tahun 2013
sebesar 100%.
(b) Persentase Penjabaran Program Renstra kedalam Renja SKPD mitra
koordinasi bidang sosial dan pemerintahan
Renja SKPD harus memiliki keterkaitan pokok-pokok isi dari Renstra SKPD
seperti isu strategis, visi, misi, strategi dan kebijakan maupun tujuan dan
sasarannya. Sedangkan program SKPD haruslah mempedomani rumusan
program RPJMD. Kegiatan yang direncanakan pada Renstra SKPD harus
juga berpedoman pada indikasi kegiatan pada Renstra SKPD dan
mempunyai keselarasan rumusan substansi yang ditekankan pada RKPD.
Capaian Persentase Penjabaran Program Renstra kedalam Renja SKPD
mitra koordinasi bidang sosial dan pemerintahan adalah 100%.
(c) Ketersediaan dokumen Renstra SKPD mitra koordinasi bidang sosial
dan pemerintahan yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala SKPD
Renstra SKPD merupakan target kualitatif organisasi, sehingga pencapaian
target tersebut merupakan ukuran keberhasilan dan kegagalan organisasi.
Dengan tersusunnya Renstra ini maka akan jelas bagi organisasi arah yang
akan dituju. Capaian Ketersediaan dokumen Renstra SKPD mitra
koordinasi bidang sosial dan pemerintahan yang ditetapkan oleh
Keputusan Kepala SKPD adalah 100%
(d) Ketersediaan dokumen Renja SKPD mitra koordinasi bidang sosial dan
pemerintahan yang disyahkan oleh Kepala SKPD
Renja SKPD merupakan sebuah dokumen rencana resmi daerah yang
dipersyaratkan untuk mengarahkan program dan kegiatan pelayanan
SKPD khususnya, dan pembangunan daerah pada umumnya. Renja
SKPDmemili ki fungsiyang sangat fundamental dalam sistem perencanaan
daerah, karena Renja SKPD merupakan produk perencanaan pada unit
organisasi pemerintah terendah dan terkecil. Unit SKPD adalah unit
pemberi masukan utama bagi penyusunan dokumen RKPD, RPJMD,

Page 123
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

bahkan RPJPD. Renja SKPD berhubungan langsung dengan pelayanan


pada masyarakat yang merupakan tujuan utama penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Kualitas penyusunan Renja SKPD sangatlah
menentukan pada kualitas pelayanan pada publik. Capaian Ketersediaan
dokumen Renja SKPD mitra koordinasi bidang sosial dan pemerintahan
yang disyahkan oleh Kepala SKPD adalah 100%.
4) Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah
(a) Keselarasan indikator program dalam RPJMD dengan Renstra SKPD
mitra koordinasi bidang prasarana wilayah
Perencanaan pembangunan prasarana wilayah mencakup penyelenggaraan
perencanaan makro semua fungsi pemerintah yang meliputi bidang
prasarana wilayah secara terpadu. Keselarasan dokumen perencanaan
pembangunan SKPD dengan dokumen perencanaan tingkat kota yang
selaras akan mewujudkan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar pelaku
pembangunan. SKPD mitra koordinasi bidang sosial pemerintahan
sejumlah 6 SKPD. Capaian keselarasan dokumen perencanaan SKPD mitra
koordinasi bidang prasarana wilayah dengan dokumen perencanaan
daerah pada tahun 2013 sebesar 100%.
(b) Persentase Penjabaran Program Renstra kedalam Renja SKPD mitra
koordinasi bidang prasarana wilayah
Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat
Daerah untuk pereode lima tahun. Renstra SKPD dibuat sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan jangka Menengah RPJMD. Renja adalah dokumen
perencanaan untuk pereode satu tahun. Rencana Kerja disusun
berpedoman pada Renstra- SKPD yang memuat kebijakan, program dan
kegiatan prioritas pembangunan. Pelaksanaan pembangunan tidak hanya
dilaksanakan oleh Pemerintah tetapi perlu mendorong partisipasi
masyarakat. Perencanaan pembangunan disusun secara sistematis,
terarah dan terpadu berdasar prioritas yang ada dengan memanfaatkan
sumberdaya yang dimiliki dan koordinasi antar pelaku pembangunan.
Capaian Persentase Penjabaran Program Renstra kedalam Renja SKPD
mitra koordinasi bidang prasarana wilayah adalah 100%.

Page 124
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(c) Ketersediaan dokumen Renstra SKPD mitra koordinasi bidang


prasarana wilayah yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala SKPD
Perumusan Renstra merupakan jawaban akan perubahan lingkungan
strategis yang sangat cepat dan sulit diprediksi, sehingga kebutuhan akan
renstra menjadi sangat penting. Selain itu renstra dimaksudkan untuk
pengelolaan keberhasilan. Perencanaan Strategik akan menuntun diagnosa
organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara objektif.
Capaian Ketersediaan dokumen Renstra SKPD mitra koordinasi bidang
prasarana wilayah yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala SKPD adalah
100%.
(d) Ketersediaan dokumen Renja SKPD mitra koordinasi bidang prasarana
wilayah yang disyahkan oleh Kepala SKPD
Renja SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1
(satu) tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renja SKPD menjadi
perangkat penting dalam menjelaskan serangkaian tindakan yang bersifat
operasional yang perlu dilakukan dalam jangka pendek untuk mencapai
tujuan dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.
Capaian Ketersediaan dokumen Renja SKPD mitra koordinasi bidang
prasarana wilayah yang disyahkan oleh Kepala SKPD adalah 100%.

7. Perhubungan
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Perhubungan adalah:
1) Program Peningkatan pelayanan perhubungan darat
(a) Tingkat pelayanan perhubungan darat
Fungsi transportasi sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi
ditunjukkan pada peranannya yang memungkinkan orang, barang, dan
jasa diangkut dari satu tempat ke tempat lain secara efisien dan aman.
Efisiensi dipertimbangkan dalam bentuk kecepatan dan biaya. Sedangkan
permasalahan aman berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan
dalam suatu perjalanan. Secara makro performansi sistem transportasi ini
saling terkait dan mempengaruhi dengan sistem jaringan prasarana

Page 125
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(jaringan jalan), sistem kegiatan (tata guna lahan), dan sistem pergerakan.
Pada sistem pergerakan inilah kewenangan Dinas Perhubungan melakukan
penataan terhadap operasional lalu lintas dalam sistem jaringan prasarana
yang ada.
Indikator kinerja program peningkatan pelayanan perhubungan darat
dihitung berdasarkan tingkat pelayanan perhubungan darat yang
dilakukan Dinas Perhubungan, yaitu mencakup aspek pengaturan lalu
lintas, ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, APIL, dll),
dan moda angkutan umum. Pada TA. 2013, dengan tercapainya seluruh
kegiatan pengaturan lalu lintas, meningkatnya jumlah fasilitas
perlengkapan jalan sebesar 25 %, dan terlaksananya kegiatan pembinaan
dan pengawasan terhadap awak angkutan kota, maka dapat disimpulkan
bahwa tingkat pelayanan perhubungan darat yang dilakukan oleh Pemkot
Cilegon adalah sebesar 74 %.
2) Program Pembangunan Sarana Prasarana Perhubungan
(a) Rasio ketersediaan sarana prasarana perhubungan terhadap kebutuhan
Untuk mewujudkan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang
aman, selamat, tertib, dan lancar, perlu didukung ketersediaan sarana dan
prasarana perhubungan yang layak dan baik. Yang termasuk sarana dan
prasarana perhubungan dalam hal ini adalah terminal, halte, jembatan
penyeberangan orang, pintu perlintasan sebidang, alat sistem perparkiran,
dan peralatan uji kelayakan kendaraan bermotor. Beberapa kegiatan
terkait penyelenggaraan sarana prasarana perhubungan, baik yang
sifatnya pengadaan maupun pemeliharaan telah banyak dilakukan Dinas
Perhubungan Kota Cilegon.
Ketersediaan sarana prasarana perhubungan di Kota Cilegon sampai
dengan tahun 2013 adalah sebanyak 27 unit. Di sisi lain kebutuhan riil
akan sarana prasarana tersebut lebih besar jumlahnya yaitu mencapai 39
unit. Dengan demikian, rasio ketersediaan sarana prasarana perhubungan
terhadap kebutuhan adalah 69,23 %. Rasio ini lebih rendah 0,77 % dari
target yang ditetapkan sebesar 70 % dikarenakan tidak terealisasi
seluruhnya kegiatan lanjutan pembangunan TTM di TA. 2013.
3) Program Peningkatan Pelayanan Perhubungan Laut
(a) Tingkat pelayanan perhubungan laut

Page 126
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Tingkat pelayanan perhubungan laut adalah angka prosentase dari


sejumlah pelayanan yang dilakukan Dinas Perhubungan pada program
peningkatan pelayanan perhubungan laut. Cakupan programnya meliputi
pengawasan dan pengendalian wilayah pantai/laut yang menjadi
kewenangan Pemkot Cilegon, serta dukungan terhadap pengamanan laut
yang dilaksanakan oleh Administrator Pelabuhan (ADPEL) Banten.
Pada TA. 2013, dengan tercapainya kegiatan pengamanan laut,
pengendalian dan pengawasan wilayah pesisir pantai, serta
pengawasan/sounding perairan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
pelayanan perhubungan laut yang dilakukan oleh Pemkot Cilegon adalah
sebesar 71%.
4) Program Peningkatan Pelayanan Pos dan Telekomunikasi
(a) Proporsi penyelenggaraan telekomunikasi yg tidak menggunakan
spektrum frekuensi radio yang memiliki izin.
Lingkup kewenangan Dinas Perhubungan dalam bidang telekomunikasi
meliputi kegiatan pendataan, pengawasan, dan penertiban terhadap
penyelenggaraan telekomunikasi yang tidak menggunakan spektrum
frekuensi radio. Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan
peruntukannya serta tidak saling menganggu mengingat sifat spektrum
frekuensi radio dapat merambat ke segala arah tanpa mengenal batas
wilayah.
Pada tahun 2013, proporsi penyelenggaraan telekomunikasi yang tidak
menggunakan spektrum frekuensi radio yang memiliki izin di Kota Cilegon
adalah 82 %. Proporsi ini sudah melebihi 2 % dari target yang ditetapkan.
(b) Proporsi kantor jasa titipan dan pengiriman barang yang memiliki izin.
Pada sektor pos, tidak jauh berbeda dengan telekomunikasi, lingkup
pelayanan yang dilakukan Dinas Perhubungan meliputi kegiatan
pendataan, pengawasan, dan penertiban terhadap kantor jasa titipan dan
pengiriman barang yang ada di Kota Cilegon. Pada tahun 2013, total jumlah
kantor jasa titipan dan pengiriman barang yang ada di Kota Cilegon adalah
43 unit, sedangkan yang memiliki izin hanya 35 unit. Dengan demikian
maka proporsi capaian program ini untuk sektor pos pada tahun 2013
sebesar 81 % atau lebih tinggi 1 % dari target yang ditetapkan.

Page 127
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

8. Lingkungan HIdup
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Lingkungan Hidup adalah:
1) Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
(a) Rasio usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan
administratif dan teknis pencegahan pencemaran air.
Sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008
mengenai Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, jumlah usaha dan/atau kegiatan
yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan
pencemaran air didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah usaha
dan/atau kegiatan yang telah mentaati persyaratan administratif dan
teknis pencegahan pencemaran air dengan jumlah usaha dan/atau
kegiatan yang diawasi. Indikator ini mengukur proporsi jumlah usaha
dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis
pencegahan pencemaran air. Di Kota Cilegon pada tahun 2013 terdapat 36
jumlah usaha dan/atau kegiatan yang telah mentaati persyaratan
administratif dan teknis pencegahan pencemaran air dari 60 jumlah usaha
dan/atau kegiatan yang diawasi, dengan proporsi mencapai 60%. Menurut
RPJM capaian rasio usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan
administratif dan teknis pencegahan pemcemaran air adalah 80 %.
(b) Persentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak
yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian
pencemaran udara.
Merujuk pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19
Tahun 2008 mengenai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, jumlah
usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi
persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara
didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah usaha dan/atau
kegiatan sumber tidak bergerak yang telah memenuhi persyaratan
administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara dengan jumlah
usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari

Page 128
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

udara yang telah diinventarisasi. Indikator ini mengukur proporsi jumlah


usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi
persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara.
Pada tahun 2013 di Kota Cilegon terdapat 66 jumlah usaha dan/atau
kegiatan sumber tidak bergerak yang telah memenuhi persyaratan
administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara dari 72 jumlah
usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari
udara yang diinventarisasi, secara proporsional mencapai 91,66%.
Capaian ini melebihi melebihi dari target 2013 yaitu 86.67 %
(c) Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau perusahaan lingkungan hidup yang
ditindaklanjuti.
Meningkatnya pembangunan telah menimbulkan dampak negatif
timbulnya pencemaran lingkungan hidup. Fenomena ini mendorong
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan hak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat berbentuk pengaduan masyarakat
ke instansi lingkungan hidup. Pada tahun 2013 terdapat 6 (enam)
pengaduan masyarakat tentang pencemaran lingkungan hidup yang terjadi
dan ke-6 kasus lingkungan tersebut telah diselesaikan, prosentasenya
penyelesaian 100%.

2) Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Buatan


(a) Prosentase luas lahan kritis yang direhabilitasi.
Lahan kritis adalah lahan yang penggunaannya tidak sesuai kemampuan
dan telah mengalami proses kerusakan fisik/kimia/biologi yang pada
akhirnya membahayakan fungsi hidrologi, orologi, produksi, pemukiman
dan kehidupan sosial ekonomi dari daerah lingkungan pengaruhnya. Oleh
karena itu, ada kaitan nyata antara lahan kritis dengan campur tangan
manusia dalam mengolah lahan atau menggarap tanah dengan kerusakan
sumberdaya alam pada umumnya.
Pada saat ini terdapat cukup banyak lahan kritis dan tidak produktif yang
disebabkan antara lain oleh pemanfaatan lahan yang kurang disertai
dengan pertimbangan lingkungan. Lahan kritis merupakan suatu lahan
yang keadaannya kurang baik dari segi penutupan lahan dan kebanyakan
ditumbuhi alang-alang, semak belukar, bahkan sampai lahan terbuka dan

Page 129
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sudah terjadi erosi permukaan (surface run off) sehingga merupakan tanah
miskin. Target luas lahan yang direhabilitasi sampai dengan 2013 adalah
3.92 %. Sedangkan Realisasi lahan kritis yang direhabilitasi sebesar 3.77
%. Sehingga capaian program konservasi sumber daya alam dan buatan
yang direhabilitasi sebesar 96 %. Hingga tahun 2013 jumlah lahan kritis
yang belum direhabilitasi adalah 1.149 Ha. Sedangkan yang sudah
direhabilitasi hingga tahun 2013 adalah seluas1.423 Ha.

3) Program Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


(a) Proporsi jumlah usaha/kegiatan yang sesuai dokumen lingkungan.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa
setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki Amdal, sedangkan untuk kegiatan yang
tidak termasuk dalam kriteria wajib Amdal sebagaimana dimaksud dalam
pasal 34 ayat (1) wajib memiliki UKL-UPL.
Dokumen Lingkungan Hidup adalah dokumen yang dibuat oleh
pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan dinilai atau ditanggapi oleh instansi
yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan dan dijadikan pedoman
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan (AMDAL,UKL-UPL, atau
SPPL) yang dipersyaratkan dalam izin usaha dan/atau kegiatan oleh
instansi yang bertanggung jawab. Menurut RPJM, proporsi jumlah
usaha/kegiatan yang sesuai dengan dokumen lingkungan tahun 2013
adalah 72.41 %. Sedangkan tahun 2013 jumlah usaha/kegiatan yang
telah memiliki dokumen lingkungan berjumlah 95 perusahaan dari 169
usaha dan/ atau kegiatan yang terdata, sehingga proporsi jumlah
usaha/kegiatan yang sesuai dokumen lingkungan hidup (UKL/UPL)
realisasinya sebesar 56.21 %. Sedangkan untuk usaha dan/atau kegiatan
yang wajib AMDAL di tahun 2013 sebanyak 4 perusahaan, dan hanya 3
usaha/kegiatan yang telah menyelesaikan dokumen Amdal dan
mendapatkan Izin lingkungan.
(b) Prosentase kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang dipantau.
Pemanfaatan sumber daya alam ada di Kota Cilegon berupa penambangan
air bawah tanah dan penambangan mineral non logam (batuan, tanah
dan pasir). Pada tahun 2013, jumlah usaha dan / atau kegiatan yang

Page 130
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

melakukan penambangan air bawah tanah yang berizin baik untuk


kebutuhan sendiri (domestik / MCK) sebanyak 23 (dua puluh tiga) usaha
dan/atau kegiatan. Sedangkan penambangan air tanah dengan jenis
untuk dijual kembali sebanyak 3 (tiga) usaha dan/atau kegiatan. Jumlah
kegiatan dan/atau usaha pengambilan air bawah tanah yang dipantau
(memiliki dokumen lingkungan hidup) untuk jenis yang dijual kembali
adalah 1 (satu) usaha/kegiatan dengan klasifikasi dokumen UKL-UPL.
Sedangkan Pengambilan Air Bawah Tanah untuk kebutuhan sendiri
(domestik / MCK) sebagai bagian yang dibahas dalam UKL/UPL atau
AMDAL perusahaan secara keseluruhan adalah 20 usaha/kegiatan.
Dengan demikian prosentase kegiatan pemanfaatan sumber daya alam
untuk air bawah tanah yang dipantau sebesar 33,33%.
Sedangkan penambangan mineral non logam yang dipantau/berizin (yang
mempunyai dokumen UKL/UPL atau SPPL) berjumlah 17 usaha/kegiatan
dari 46 usaha/kegiatan penambangan batuan mineral non logam dengan
prosentasi 36,95%. Sedangkan menurut RPJM, prosentase kegiatan
pemanfaatan mineral non logam (batuan, tanah dan psair) yang
dipantau/berizin terhadap jumlah total usaha penambangan mineral non
logam yang ada sebesar 76.47 % .
(c) Program Peningkatan Pengelolaan Persampahan.
Peningkatan pengelolaan persampahan selalu menjadi target kinerja dari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) terutama pada kawasan kota dan
kawasan permukiman. pengelolaan persampahan pada umumnya
dilakukan secara swadaya oleh penduduk setempat dengan cara ditimbun
maupun dibakar.
Cakupan penanganan sampah adalah jumlah sampah yang terangkut ke
TPSA terhadap jumlah timbulan sampah yang ada. Pada tahun 2013,
diperkirakan terdapat timbulan sampah sebanyak 367.746 m3/tahun dan
dari timbulan tersebut hanya terangkut ke TPA sebanyak 189.905
m3/tahun atau 51,64% hal ini melebihi RPJM 1,64%
(d) TPS per satuan penduduk (Rasio daya tampung TPS per 1.000
penduduk).
ketersedian Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang mampu
menampung kapasitas 528 m3 dengan jumlah penduduk di tahun 2013

Page 131
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

392.341 jiwa, maka rasio daya tampung TPS per 1000 penduduk adalah
0,528 m3/penduduk dari target 2013 sebesar 0,83 m3/penduduk.
(e) Keberadaan peraturan tentang kebersihan kota (Ada=100%; Tidak
Ada=0%).
Adapun untuk mendukung legalitas pengelolaan kebersihan telah
diterbitkan Perda No. % tahun 2003 tentang ketertiban kebersihan dan
Keindahan (K3) di wilayah Kota Cilegon (100%).
4) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan
Kebersihan.
(a) Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kebersihan melalui
penyuluhan.
Penanganan sampah tidak bisa hanya dilaksanakan oleh pemerintah saja,
tetapi juga perlu peran masyarakat dalam mengelola sampah yang
diproduksinya atau lebih dikenal dengan sampah domestik karena semakin
rendah kepedulian masyarakat maka semakin sulit dan rendah cakupan
pelayanan dalam kebersihan.
Untuk itu pemerintah terus berupaya melakukan sosialisasi kepada
masyarakat dalam pengelolaan sampah dan memberikan contoh, misalnya
dengan mendukung dalam pembangunan bank sampah. Di tahun 2013,
Dinas Kebersihan dan Pertamanan telah melakukan sosialisasi ke seluruh
kecamatan melalui tatap muka, pamflet dan sarana informasi lainnya, serta
melakukan jum’at bersih dengan menekankan sifat gotong royong.
Besarnya animo masyarakat yang menghadiri acara-acara sosialisasi,
pelatihan dan penyampaian informasi melalui pamflet, radio, dll ini
diharapkan tingkat partisipasi masyarakat meningkat dalam pengelolaan
kebersihan menjadi 46,51% sesuai dengan target RPJM sehingga apabila
dihubungkan dengan keberhasilan program peningkatan pengelolaan
persampahan maka antara pengelolaan sampah yang terangkut dengan
kesadaran masyarakat hampir selaras.
5) Program Keindahan Kota
(a) Realisasi luas taman kota (Rasio realisasi pembangunan taman kota
terhadap rencana pembangunan taman kota).
Pelaksanaan pembangunan taman kota merupakan pemenuhan aspirasi
masyarakat, karena taman kota diharapkan dapat berfungsi sebagai fungsi

Page 132
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sosial, ekonomi, dan fungsi lingkungan. Di tahun 2013 Taman Kota yang
lokasinya tersebar telah ditangani seluas 21,51 Ha (90,56%) dari rencana
pembangunan Taman seluas 23,75 ha

9. Pertanahan
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program dan indikatornya pada Urusan wajib Pertanahan
adalah:
1) Program Penataan Penguasaan, Kepemilikan dan Penggunaan Tanah
(a) Tingkat Status tanah pemerintah Daerah.
Di dalam permasalahan kasus tanah pemerintah daerah dapat berupa
permasalahan mengenai status hak penggunaan dan kepemilikan tanah.
hal ini dapat terjadi karena lemahnya administrasi pertanahan di instansi
yang mengeluarkan legalitas status pertanahan. Maka itu, tanah
pemerintah daerah merupakan aset milik pemerintah daerah yang
semestinya diperkuat dengan bukti legalitas yang otentik dalam bentuk
sertifikat. Karena fungsi dan peranan tanah yang begitu besar banyak
timbul permasalahan atau sengketa yang terjadi, sehingga dalam
menyikapi hal tersebut Pemerintah Kota Cilegon secara terus menerus
melakukan pensertifikatan atas tanah-tanah yang dimiliki dengan tujuan
agar tanah yang menjadi aset Pemerintah Daerah mempunyai kepastian
dan kekuatan hukum, sampai dengan tahun 2013 total status tanah eks
bengkok yang dimiliki pemerintah daerah Kota Cilegon sebanyak 315
bidang, adapun yang sudah bersertifikat sebanyak 237 bidang tanah atau
sebesar (75,23%), yang di targetkan 100%, tidak mencapai target karena
syarat-syarat dari BPN untuk kelengkapan administrasi persertifikatan
tanah belum terpenuhi.

10. Kependudakan dan Catatan Sipil


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Kependudukan dan Catatan Sipil adalah:
1) Program Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Penduduk
(a) Tingkat Kinerja Pelayanan administrasi Kependudukan.

Page 133
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan administrasi


kependudukan, maka perlu adanya sosialisai kepada aparatur yang
bertugas dalam hal pelayanan administrasi kependudukan, adapun untuk
mewujudkan pelayanan administrasi kependudukan yang baik dan prima
bagi semua pemohon administrasi kependudukan, Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Cilegon terus meningkatkan kinerja di dalam
memberikan pelayanan pendaftaran penduduk secara maksimal dan
merata kepada seluruh pemohon. Tingkat kinerja pelayanan administrasi
kependudukan melalui jumlah permohonan penerbitan dokumen
administrasi kependudukan sebanyak 13.368 dibagi jumlah dokumen yang
terbit sebanyak 13.368 dikali 100%, adapun capaian program tingkat
kinerja pelayanan administrasi kependudukan pada tahun 2013 mencapai
realisasi 100% dari target RPJMD 100%.
(b) Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Cakupan penerbitan kartu tanda penduduk atau KTP lebih kepada tertib
administrasi kependudukan, terkait pencatatan kependudukan yang
memohon ke dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Cilegon.
Tingkat cakupan penerbitan kartu tanda penduduk (KTP), jumlah
KTP-elektronik yang diterbitkan sebanyak 238.467 dibagi dengan jumlah
wajib KTP-elektronik sebanyak 298.475 dikali 100%, adapun capaian
program cakupan penerbitan kartu tanda penduduk pada tahun 2013
mencapai realisasi 79,90% dari target RPJMD 100%.

2) Program Peningkatan Pelayanan Catatan Sipil


(a) Tingkat Kinerja pelayanan pencatatan sipil
Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan pencatatan sipil diperlukan
upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), yang
berkualitas. Perbaikan kualitas kinerja dan penyempurnaan sistem, serta
intensitas koordinasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil sehingga tingkat pelayanan kepada masyarakat dapat di
tingkatkan dengan mengukur dari jumlah berkas pemohon pendaftaran
pencatatan sipil sebanyak 12.590 dibagi jumlah kutipan akte kelahiran
yang terbit sebanyak 12.590 dikali 100%. Sehingga capaian program

Page 134
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

tingkat kinerja pelayanan pencatatan sipil pada tahun 2013 mencapai


100% dari target RPJMD 100%.
(b) Rasio kepemilikan akta per kelahiran penduduk pada tahun berjalan
Rasio kepemilikan akta per kelahiran penduduk pada tahun berjalan ini
lebih kepada tingkat kepemilikan akta selama tahun berjalan terhadap
jumlah kelahiran yang dicatatkan di dinas kependudukan dan catatan sipil
Kota Cilegon, terkait pencatatan kelahiran selama tahun berjalan.
Tingkat rasio kepemilikan akta per kelahiran penduduk pada tahun
berjalan, melalui jumlah kelahiran yang dicatatkan sebanyak 6.907 dibagi
jumlah kelahiran pada tahun berjalan sebanyak 7.003 dikali 100%, adapun
capaian program rasio kepemilikan akta per kelahiran penduduk pada
tahun 2013 mencapai realisasi 98,63% dari target RPJMD 93,32%.
(c) Cakupan penerbitan Akta Kelahiran
Cakupan penerbitan akta kelahiran bertujuan lebih kepada kepemilikan
akta kelahiran atas anggota keluarga yang didaftarkannya ke kantor dinas
kependudukan dan catatan sipil Kota Cilegon.
Tingkat cakupan penerbitan akta kelahiran, melalui jumlah berkas
permohonan pendaftaran pencatatan kelahiran sebanyak 12.478 dibagi
jumlah kutipan akta kelahiran yang terbit sebanyak 12.478 dikali 100%,
adapun capaian program cakupan penerbitan akta kelahiran pada tahun
2013 mencapai realisasi 100% dari target RPJMD 100%.
3) Program Peningkatan data dan informasi kependudukan
(a) Tingkat validasi, akurasi dan up-to-datenya data kependudukan
Program tingkat validasi, akurasi dan up-to-datenya data kependudukan
besar pengaruhnya terkait dengan tingkat keakuratan data kependudukan
dalam mengukur sudah sejauh mana tingkat kinerja pelayanan
administrasi kependudukan yang sudah dijalankan selama pada tahun
berjalan. Tingkat capaian program validasi data kependudukan melalui
penghitungan data valid dibagi jumlah penduduk sebanyak 429.751 dikali
100%, ada pun capaian tingkat validasi, akurasi dan up-to-datenya data
kependudukan di tahun 2013 sebesar 83%, dari target RPJMD 100%.

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM

Page 135
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib


Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak adalah:
1) Program Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak
(a) Proporsi jumlah pengaduan tindak kekerasan yang ditindaklanjuti.
Kekerasan adalah setiap perbuatan secara melawan hukum dengan atau
tanpa menggunakan sarana terhadap fisik dan psikis yang menimbulkan
bahaya bagi nyawa, badan atau menimbulkan terampasnya kemerdekaan
seseorang.
Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan berdasarkan
perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau mungkin berakibat
kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau
psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau
perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di
ranah publik atau dalam kehidupan pribadi. Sedangkan Kekerasan
terhadap anak adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, mental, seksual,
psikologis, termasuk penelantaran dan perlakuan buruk yang mengancam
integritas tubuh dan merendahkan martabat anak. Anak adalah seseorang
yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih
dalam kandungan.
Capaian indikator Proporsi jumlah pengaduan tindak kekerasan yang
ditindaklanjuti, realisasi capaian Jumlah pengaduan/laporan yang
ditindaklanjuti oleh unit pelayanan terpadu 54 kasus terhadap Jumlah
laporan/pengaduan yang masuk ke unit pelayanan terpadu 54 kasus atau
100 %. dari capaian target RPJMD sebesar 100 %.
(b) Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan
penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan
terpadu.
Penanganan pengaduan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
penyelenggara layanan terpadu untuk menindaklanjuti laporan adanya
tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diajukan korban,
keluarga atau masyarakat. Indikator ini merupakan pelayanan kepada
anak, perempuan dalam rumah tangga maupun di luar rumah tangga yang
mengalami suatu tindakan kekerasan. Bentuk kasus yang di tangani bagi

Page 136
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

korban yang melapor atau yang terinformasikan adanya suatu kasus


kepada lembaga P3KC yang menangani, sehingga akan memproses atau
menangani kasusnya. Dalam penanganan kasus ditangani oleh petugas
sesuai dengan keahlian yang sudah terlatih yang ditangani dan
ditindaklajunti sesuai dari permasalahannya.
Capaian indikator ini Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan
yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di
dalam unit pelayanan terpadu, realisasi capaian Jumlah
pengaduan/laporan yang ditindaklanjuti oleh unit pelayanan terpadu 54
kasus (kekerasan terhadap anak sebanyak 6 orang pengadu dan 48 kasus
dalam rumah tangga) terhadap Jumlah laporan/pengaduan yang masuk ke
unit pelayanan terpadu 54 kasus atau 100 %. dari capaian target RPJMD
sebesar 100 %.
(c) Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan
layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas
mampu tatalaksana KTP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang meliputi aspek promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Perempuan dan anak korban kekerasan yang
mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di
Puskesmas mampu tatalaksana KTP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit
adalah penanganan korban kekerasan yang di rujuk ke puskesmas dan
rumah sakit akibat tindakan kekerasan yaitu dengan tujuan pemeriksaan,
pengobatan atau pemulihan sehingga korban kekerasan terlindungi dari
penderitaannya.
Capaian indikator ini Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan
yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih
di Puskesmas mampu tatalaksana KTP/A dan PPT/PKT di Rumah
Sakit, realisasi capaian Jumlah korban KTP/A yang memperoleh layanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu
tatalaksana KtP/A atau PPT/PKT di RS di suatu wilayah kerja tertentu pada
kurun waktu tertentu 2 kasus terhadap Jumlah seluruh korban KtP/A
yang terdata datang ke Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A dan ke
RS di suatu wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu tertentu 2 kasus
atau 100%. dari capaian target RPJMD sebesar 66,67 %.

Page 137
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(d) Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas


rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan
di dalam unit pelayanan terpadu.
Rehabilitasi sosial adalah pelayanan yang ditujukan untuk memulihkan
dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi
sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
Dalam penanganan korban kekerasan yang di layanani unit pelayanan
terpadu yaitu salah satunya dengan layanan rehabilitasi sosial, rehabilitasi
ini yaitu bertujuan agar korban kekerasan mendapatkan pengobatan
mental dan pisik dari dampak kekerasan yang di alami sehingga korban
kekerasan dapat menstabilkan psikologis dari kasusnya.
Capaian indikator ini Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan
anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu, realisasi
capaian Jumlah korban yang memperoleh layanan rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas sosial terlatih sebanyak 3 kasus terhadap
perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu 3
kasus atau 100 %. dari capaian target RPJMD sebesar 62,50 %. Dalam hal
ini tidak ada korban kekerasan perempuan dan anak yang penanganannya
tidak sampai ke puskesmas dan rumah sakit.
(e) Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas
bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan
di dalam unit pelayanan terpadu.
Layanan bimbingan rohani dalam penanganan kasus korban kekerasan
yang merupakan salah satu cara pemulihan kepada korban kekerasan agar
korban kekerasan dapat meningkatkan keyakinan diri (pendekatan pada
maha pencipta) dalam penyelesaian permasalahan dapat diselesaikan
dengan cara terbaik. Sehingga korban kekerasan dapat mencerna tindakan
yang tepat dalam menyelesaikan permasalahannya dan
memahami/memaknai dari akhir segala permasalahannya.
Capaian indikator ini Cakupan layanan bimbingan rohani yang
diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan
anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu, realisasi
capaian Jumlah korban kekerasan yang mendapatkan layanan bimbingan

Page 138
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

rohani 9 kasus terhadap jumlah korban kekerasan yang membutuhkan


layanan bimbingan rohani 9 kasus atau 100 %. dari capaian target
RPJMD sebesar 62,50 %.
(f) Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan
putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan
dan anak.
Penegakan hukum adalah tindakan aparat yang diberi kewenangan oleh
negara untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan. Penanganan
kasus kekerasan yang salah satunya yaitu dengan putusan peradilan. Hal
ini dikarenakan potensi permasalahan yang di tangani tidak selesai dengan
musyawarah dan kebuntuan dalam suatu penanganan. Sehingga dalam
penanganan kasus melalui peradilan dapat di tetapkan sebagai
penyelesaian kasus yang legal sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Capaian indikator ini Cakupan penegakan hukum dari tingkat
penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak, realisasi capaian Jumlah
perkara yang diputuskan pengadilan dengan dasar perundang undangan
yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak 6 kasus
terhadap Jumlah perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak yang
disidangkan 6 kasus atau 100 %. dari capaian target RPJMD sebesar 75
%.
(g) Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan
layanan bantuan hokum.
Bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh pendamping
hukum dan advokat untuk melakukan proses pendampingan saksi
dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sensitif
gender. Layanan bantuan hukum terhadap korban kekerasan adalah salah
satu layanan penanganan kasus kekerasan dengan memberikan bimbingan
atau pendampingan kepada korban selama menghadapi proses hukum
agar kasus yang ditanganinya bisa dapat di selesaikan dengan keputusan.
Capaian indikator ini Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan
yang mendapatkan layanan bantuan hukum, realisasi capaian Jumlah
korban yang mendapat layanan bantuan hukum 6 kasus terhadap Jumlah

Page 139
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

korban yang membutuhkan bantuan hukum 6 kasus atau 100 %. dari


capaian target RPJMD sebesar 100 %.
(h) Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban
kekerasan
Layanan pemulangan korban kekerasan adalah salah satu cara
penanganan kasus dalam rangka Pemulangan adalah upaya
mengembalikan perempuan dan anak korban kekerasan dari luar negeri ke
titik debarkasi/entry point, atau dari daerah penerima ke daerah asal.
Capaian indikator ini Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan
dan anak korban kekerasan, realisasi capaian Jumlah layanan
pemulangan bagi perempuan 2 kasus (1 kasus anak dan 1 kasuh ibu
rumah tangga) terhadap jumlah 2 kasus atau 100 %. dari capaian target
RPJMD sebesar 100 %.
(i) Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban
kekerasan.
Reintegrasi sosial korban kekerasan adalah upaya penyatuan kembali
korban dengan pihak keluarga, keluarga pengganti, atau masyarakat yang
dapat memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan bagi korban.
Capaian indikator ini Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak korban kekerasan, realisasi capaian Jumlah
layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan
sebanyak 2 kasus terhadap jumlah 2 kasus atau 100 %. dari capaian
target RPJMD sebesar 57,14 %.

2) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam


Pembangunan
(a) Proporsi partisipasi perempuan di lembaga pemerintah.
Telah banyak kemajuan yang dicapai perempuan dalam pembangunan
bangsa dan negara. Tetapi hasil pembangunan ini belum memberikan
manfaat yang sama pada laki-laki dan perempuan, ini telah dibuktikan
dengan masih rendahnya pastisipasi aktif perempuan dalam bidang
pendidikan dan ekonomi dan peran serta dalam pengambilan keputusan,
perumusan kebijakan dibandingkan dengan kaum laki-laki. Dengan hal
tersebut Pemerintah Cilegon dalam kesetaraan dituangkan pada

Page 140
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pelaksanaan program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender


dalam pembangunan.
Capaian indikator Proporsi partisipasi perempuan di lembaga
pemerintah, realisasi Jumlah pekerja perempuan di lembaga pemerintah
3.440 orang terhadap Jumlah pekerja perempuan di kota cilegon 6.924
orang atau 49,68 %. dari capaian target RPJMD sebesar 50%.

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah:
1) Program pengendalian pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas
keluarga kecil
(a) Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun
3,5%.
Yang dimaksud Pasangan Usia Subur (PUS) yang isterinya di bawah usia 20
tahun adalah suatu keadaan pasangan suami istri yang isterinya masih di
bawah usia 20 tahun yang dapat menyebabkan resiko tinggi bagi seorang
ibu yang melahirkan dan anak yang dilahirkan. Untuk mengukur dampak
hasil suatu daerah dalam Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi
pendewasan usia kawin pertama dapat dihitung dari jumlah PUS yang
isterinya berusia dibawah 20 tahun.
Sedangkan Cara menghitung indikator keberhasilan adalah jika proporsi
PUS yang usia isterinya dibawah 20 tahun semakin menurun (di bawah
3,5%) berarti daerah tersebut telah berhasil dalam menyelenggarakan
program pendewasaan usia perkawinan.
Capaian indikator ini Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya
dibawah usia 20 tahun 3,5%, adalah jumlah istri yang dibawah umur 20
tahun 1.130 orang terhadap jumlah PUS 71.549 yaitu 1,58 %. dari capaian
target RPJMD sebesar 1,52 %.
(b) Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65%.
Cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB aktif (PA) adalah jumlah peserta
KB aktif (PA) dibandingkan dengan seluruh PUS dalam suatu wilayah
pada kurun waktu tertentu. Peserta KB Aktif adalah merupakan jumlah
kumulatif dari peserta KB yang terus menerus menggunakan salah satu

Page 141
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

alat, obat dan cara kontrasepsi ditambah dengan jumlah peserta KB baru
pada tahun berjalan.
PUS menjadi peserta KB aktif adalah pasangan suami isteri yang sah yang
isterinya atau suaminya masih menggunakan alat, obat atau cara
kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dalam kurun waktu tertentu.
Pencapaian peserta KB aktif di suatu Kabupaten/Kota
dihitung/diperkirakan setiap tahun berdasarkan perkiraan perhitungan
penurunan angka kelahiran total (Total Fertility Rate=TFR) yang telah
ditetapkan secara Nasional dan didistribusikan ke provinsi melalui Rapat
Kerja Daerah program KB Provinsi dan atau Kabupaten/Kota.
Capaian indikator ini Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi
Peserta KB aktif 65% adalah Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi
Peserta KB Aktif sebanyak 53.580 terhadap Jumlah Pasangan Usia Subur
(PUS) sebanyak 71.549 atau 74,88 % dari target RPJMD 75.68%.
(c) Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi
(Unmet Need) 5%.
Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin anak ditunda dan tidak ingin
anak lagi, ingin ber KB tetapi belum terlayani yang besar kemungkinan
akan terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Kondisi ini dipengaruhi oleh
komitmen daerah dalam pemenuhan akses informasi, jangkauan,
dukungan dana, dan kualitas (tenaga, sarana dan prasarana) pelayanan
KB.
PUS yang ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi, ingin ber KB tetapi
belum terlayani disebut unmet need. Pasangan Usia Subur yang ingin
ber-KB tidak terpenuhi disebut Unmet Need dikarenakan: (1) ingin anak
ditunda (2) tidak ingin punya anak lagi dan yang bersangkutan tidak ber
KB. Cakupan ini untuk mengukur akses dan kualitas pelayanan KB yang
tidak terpenuhi di suatu daerah.
Capaian indikator ini Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB
tidak terpenuhi (Unmet Need) 5% adalah Jumlah PUS yang ingin anak
ditunda atau tidak ingin anak lagi dan tidak menggunakan alat kontrasepsi
9,479 terhadap Jumlah PUS di wilayah tersebut 71,549 atau 13,25 %.
Target RPJMD 11,2%.

Page 142
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(d) Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga


Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan.
Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) adalah pegawai Negeri Sipil
(PNS) atau non PNS yang diangkat oleh pejabat berwenang yang
mempunyai tugas, tanggung jawab untuk melaksanakan penyuluhan,
pelayanan, pelaporan, evaluasi dan pengembangan KB. Sedangkan
Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) adalah jabatan fungsional PNS yang
diberi tugas, tanggung jawab wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
berwenang sebagai pejabat fungsional untuk melaksanakan kegiatan
penyuluhan, pelayanan, pelaporan, evaluasi dan pengembangan program
Keluarga Berencana Nasional. Keberadaan PLKB dan PKB merupakan
ujung tombak penyuluhan KB yang langsung berhubungan dengan
masyarakat di desa/kelurahan binaannya.
Saat ini perbandingan antara jumlah desa/kelurahan dengan jumlah
PLKB/PKB secara Nasional adalah antara 4-5 desa/kelurahan untuk 1
(satu) petugas. Kondisi ini menyebabkan frekwensi penyuluhan dan
pembinaan KB dan KS sangat terbatas. PLKB dan PKB merupakan ujung
tombak penyuluhan KB yang berhubungan langsung dengan masyarakat
dan atau sebagai penggerak masyarakat di desa/kelurahan binaannya agar
mendapatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan KS yang memadai.
Untuk itu perlu diupayakan penyediaan dan pemberdayaan tenaga
fungsional penyuluh KB dalam penyuluhan KB dan KS (PLKB dan PKB
sebagai PNS atau non PNS) yang diangkat oleh pejabat berwenang sehingga
di setiap 2 (dua) Desa/Kelurahan minimal tersedia seorang (satu)
PLKB/PKB, dengan memperhatikan :
Aspek demografi (jumlah Kepala Keluarga);
Aspek wilayah teritorial (jumlah desa/kelurhan);
Aspek geografi (Luas wilayah dan daerah kepulauan);
Capaian indikator ini Ratio Petugas Lapangan Keluarga
Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di
setiap 2 (dua) Desa/Kelurahan adalah Jumlah Desa/ Kelurahan 43
terhadap Jumlah PLKB/PKB 43 atau 100%.
(e) Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas
di setiap Desa/Kelurahan.

Page 143
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) adalah seorang atau


beberapa orang kader yang secara sukarela berperan aktif
melaksanakan/mengelola Program Keluarga Berencana Nasiona di tingkat
Desa/Kelurahan.Memiliki tugas, tanggung jawab wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat berwenang sebagai pembantu pembina
penyelenggaraan program KB di Desa/Kelurahan untuk melaksanakan
kegiatan penyuluhan dan pelayanan KB dan KS, membina kelompok
kegiatan, mencatat dan melaporkan kegiatan yang dilakukan secara rutin.
PPKBD sebagai mitra PLKB/PKB merupakan ujung tombak penyuluhan KB
yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan atau sebagai
penggerak masyarakat di Desa/Kelurahan binaannya agar mendapatkan
akses dan kualitas pelayanan KB dan KS yang memadai.
Untuk itu perlu diupayakan pembentukan, pembinaan, pemberdayaan,
penilaian dan penghargaan terhadap peran PPKBD dalam penyelenggaraan
pelayanan KB dan KS yang dikukuhkan oleh pejabat berwenang sehingga di
setiap 1 (satu) Desa/Kelurahan minimal tersedia 1 (satu) PPKBD, dengan
memperhatikan:
Aspek demografis (jumlah Kepala Keluarga);
Aspek wilayah teritorial (jumlah desa/kelurhan);
Aspek geografis (Luas wilayah dan daerah kepulauan);
Capaian indikator ini Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana
(PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa/Kelurahan adalah Jumlah
Desa/Kelurahan 43 keluruhan terhadap jumlah PPKBD dengan
mempertimbangkan aspek teritorial, demografis dan geografis 48 petugas
atau 111,16 %.
(f) Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi
permintaan masyarakat 30% setiap tahun.
Penyediaan (pengadaan, penyimpanan dan penyaluran) alat dan obat
kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat adalah merupakan
upaya penyediaan oleh Pemerintah Pusat (BKKBN) sebesar 30% untuk
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I, kekurangannya dipenuhi
oleh pelayanan swasta sekitar 40% dan sekitar 30% oleh Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Provinsi.

Page 144
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Cakupan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan


masyarakat adalah upaya penyediaan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi
meliputi: (a) Pengadaan sejumlah 30% oleh Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota, (b) Penyimpanannya harus sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan, (c) Penyaluran ke tempat-tempat pelayanan
menggunakan mekanisme yang telah ditetapkan di masing-masing
Kabupaten/Kota, serta (d) Pencatatan dan Pelaporan alat dan obat
kontrasepsi dilaksanakan di setiap tingkatan. Upaya tersebut untuk
mewujudkan Jaminan Ketersedian Kontrasepsi (JKK) di Kabupaten/Kota
dengan pemenuhan prinsip; tepat waktu, tepat produk, tepat jumlah, tepat
sasaran, tepat harga, dan tepat tempat.
Capaian indikator ini Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk
memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun adalah jumlah alat
dan obat kotrasepsi yang tersedia 52.798 jenis (pemerintah 20.217 jenis
swasta 32.581 jenis) terhadap permintaan masyarakat sebanyak 11.796
(jumlah PUS : 3,728 Keluarga Pra sejahtera dan keluarga dan 8.068
Keluarga sejahtera I dan anggota keluarga atau 0 %.
(g) Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap
Desa/Kelurahan 100% setiap tahun.
Penyediaan data mikro keluarga di setiap Desa/Kelurahan adalah
ketersediaan data mikro keluarga dan pemanfaatannya dalam pelayanan
KB dan KS serta pembinaan keluarga di masing-masing Desa/Kelurahan.
Data mikro keluarga memuat informasi individu dan anggota keluarga yang
mencakup aspek data demografi, data KB dan data tahapan KS untuk
menunjang kegiatan operasional program KB di Desa/Kelurahan.
Penyediaan data mikro keluarga di Desa/Kelurahan dilakukan dengan
metoda pendataan keluarga yang dilakukan setiap tahun dalam waktu
bersamaan melalui: (1) kunjungan dari rumah ke rumah dengan cara
observasi langsung dan wawancara, (2) dilakukan oleh kader pendata
dengan bimbingan dan pembinaan PLKB/PKB, (3) dilaksanakan dengan
instrumen yang sudah tersedia (formulir pendataan). Hasil pendataan
keluarga yang dilaksanakan setiap tahun, dilakukan analisis demografi, KB
dan tahapan KS sebagai bahan penyusunan kegiatan intervensi pelayanan
KB dan KS. Untuk mendapatkan data mikro keluarga yang dinamis di

Page 145
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Desa/Kelurahan setiap bulan dilakukan pemutakhiran yang bersumber


dari hasil pencatatan pelaporan dan pengendalian lapangan.
Capaian indikator ini Cakupan penyediaan informasi data mikro
keluarga di setiap Desa/Kelurahan 100% setiap tahun adalah rekap data
mikro keluarga 43 kelurahan terhadap jumlah 43 kelurahan atau 100 %.

2) Program Bina Keluarga Sejahtera


(a) Peningkatan proporsi jumlah kelompok catur bina terhadap jumlah
balita.
Program Bina Keluarga Sejahtera merupakan salah satu teknis kegiatan
yang sangat strategis dalam mengupayakan terwujudnya Sumber Daya
manusia (SDM) yang potensial melalui peningkatan kepedulian,
pengetahuan dan sikap keluarga dalam mengasuh, membinan tumbuh
kemabangkan balita, anak dan remaja serta peningkatan kualitas
perekonomian. Dalam hal ini pemerintah Kota Cilegon menuangkan pada
program Bina Keluarga Sejahtera, dengan indikator Peningkatan proporsi
jumlah kelompok tri bina terhadap jumlah balita.
Capaian indikator Peningkatan proporsi jumlah kelompok tri bina
terhadap jumlah balita adalah jumlah kelompok tribina 173 kelompok (77
kelompok BKB, 30 kelompok BKR, 66 kelompok BKL) terhadap jumlah
balita 21.862 atau 0,79 %. Target capaian RPJMD 0,37 %.
(b) Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 70%.
Cakupan anggota kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB adalah
upaya pembinaan oleh para kader BKB terhadap anggotanya, khususnya
yang masih PUS untuk menjaga kelangsungan ber-KB melalui pembinaan
kelompok.
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kelompok kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, keterampilan dan sikap ibu serta anggota
keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak usia di bawah
lima tahun (Balita), melalui optimalisasi rangsangan emosional, moral dan
sosial. Sedangkan Keluarga Balita adalah pasangan suami istri yang
mempunyai anak Balita, atau ayah yang mempunyai anak Balita, atau ibu
yang mempunyai anak Balita.

Page 146
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Capaian indikator Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB


70% adalah Jumlah Anggota BKB ber-KB 230 kader terhadap Seluruh PUS
anggota BKB 230 kader atau 100 %. Target capaian RPJMD 70 %.
(c) Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%.
UPPKS adalah kegiatan ekonomi produktif yang beranggotakan Keluarga
Pra Sejahtera (KPS) dan Sejahtera I sampai Sejahtera III plus, baik yang
belum maupun yang sudah menjadi peserta KB. Kelompok UPPKS pada
hakekatnya merupakan wadah pembinaan KPS dan KS I untuk memenuhi
kebutuhan akses informasi dan pembinaan usaha ekonomi produktif bagi
anggota kelompok dan pembinaan kelangsungan ber-KB dan bagi yang
telah berhasil meningkatkan tahapan KS diarahkan ke pelayanan KB
swasta sebagai upaya peningkatan kemandirian ber-KB.
Capaian indikator ini Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%
adalah Anggota UPPKS ber KB 325 terhadap Seluruh anggota UPPKS
peserta KB 453 atau 71,74 %. Target RPJMD 87 %.

13. Sosial
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib Sosial
adalah:
1) Program Pelayanan, Rehabilitasi Sosial dan Pemakaman
(a) Prosentase jumlah pelayanan orang terlantar dalam perjalanan dan
jenazah terlantar.
Adapun jumlah orang terlantar dalam perjalanan dan jenazah terlantar
yang dilayani sebanyak 170 orang terlantar, 4 orang jenazah terlantar,
sedangkan jumlah orang terlantar dalam perjalanan dan jenazah terlantar
yang dilaporkan sebanyak 170 orang terlantar, 4 jenazah terlantar sehingga
capaiannya sebesar 100 %.

2) Program Pemberdayaan Sosial


(a) Proporsi peningkatan PSKS aktif.
Adapun jumlah penambahan PSKS sebanyak 10 Lembaga, sedangkan
Jumlah PSKS yang ada tahun sebelumnya sebanyak 131 Lembaga sehingga

Page 147
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

proporsi peningkatan PSKS aktif tahun 2013 sebesar 7.63% dari target
yang di rencanakan di dalam RPJMD tahun 2013 adalah 5 %.
(b) Proporsi peningkatan TKSM aktif.
Pada tahun 2013 tidak ada penambahan anggota jumlah TKSM, sedangkan
jumlah TKSM yang ada tahun sebelumnya sebanyak 223 orang dari target
yang di rencanakan di dalam RPJMD tahun 2013 adalah 5 %.
(c) Persentase (%) PMKS skala kota yang memperoleh bantuan sosial
untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
Adapun jumlah PMKS sekala kota yang memperoleh bantuan sosial dalam
1 tahun sebanyak 1809 orang, sedangkan jumlah PMKS sekala kota dalam
1 tahun yang seharusnya memperoleh bantuan sosial sebanyak 6539 orang
sehingga persentase PMKS sekala kota yang memperoleh bantuan sosial
pemenuhan kebutuhan dasar tahun 2013 sebesar 27.66 % dari target yang
di rencanakan di dalam RPJMD tahun 2013 adalah 9 %. (catatan: 1809
terdiri 288 anak panti, 1371 PKH, bansos LU 150. belum termasuk BLSM,
dan RASKIN )
(d) Persentase (%) jumlah PMKS dalam 1 (satu) tahun skala Kota yang
menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya.
Adapun jumlah PMKS dalam 1 tahun yang menjadi peserta program
pemberdayaan masyarakat melalui KUBE atau kelompok sosial ekonomi
sejenis sebanyak 25 orang, sedangkan jumlah PMKS dalam 1 tahun yang
seharusnya menjadi peserta program pemberdayaan masyarakat melalui
KUBE atau kelompok sosial ekonomi sejenisnya sebanyak 483 orang
sehingga persentase jumlah PMKS dalam 1 tahun sekala kota yang
menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya sebesar 5.18 % dari
target yang di rencanakan di dalam RPJMD tahun 2013 adalah 20.70 %.
(e) Persentase (%) panti sosial skala kota yang menyediakan sarana
prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.
Adapun jumlah panti sosial yang menyediakan sarana prasarana
pelayanan kesos panti dalam 1 tahun 9 panti, sedangkan jumlah panti
sosial skala kota dalam 1 tahun yang seharusnya menyediakan sarana dan
prasarana sebanyak 9 panti sehingga persentase panti sosial skala kota

Page 148
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial


sebesar 100 % dari target yang di rencanakan di dalam RPJMD tahun 2013
adalah 91%.
(f) Persentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat
(WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan
sosial.
Adapun jumlah orsos/yayasan/LSM dalam 1 tahun yang menyediakan
sarana prasarana pelayanan kesos luar panti sebanyak 37 lembaga,
sedangkan jumlah orsos/yayasan/LSM sekala kota dalam 1 tahun yang
seharusnya menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
sebanyak 43 lembaga sehingga Persentase wahana kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial sebesar 86.05 % dari target yang di
rencanakan di dalam RPJMD tahun 2013 adalah 86.47%.

3) Program Bantuan Sosial, Jaminan Sosial dan Penanggulangan Bencana


(a) Proporsi korban bencana yang ditangani
Jumlah korban bencana yang ditangani 8028 jiwa, sedangkan Total jumlah
korban bencana 8028 jiwa sehingga Proporsi korban bencana yang
ditangani sebesar 100 %
(b) Persentase (%) korban bencana skala kota yang menerima bantuan
sosial selama masa tanggap darurat
Adapun Jumlah korban bencana skala kota yang menerima bantuan sosial
selama masa tanggap darurat 8028 jiwa, sedangkan Total jumlah korban
bencana skala kota sebanyak 8028 jiwa sehingga Persentase korban
bencana skala kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap
darurat sebesar 100 % (1809 terdiri 288 anak panti, 1371 PKH, bansos LU
150. belum termasuk BLSM, dan RASKIN )
(c) Persentase (%) korban bencana skala kota yang dievakuasi dengan
menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap.
Selama ini belum pernah terjadi evakuasi korban bencana dengan
menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap selama tahun
2013.
(d) Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia
tidak potensial yang telah menerima jaminan social

Page 149
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Adapun jumlah penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak
potensial yang telah menerima jaminan sosial 174 jiwa, sedangkan Total
jumlah penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial
yang ada sebanyak 244 jiwa sehingga Persentase penyandang cacat fisik
dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan
sosial sebesar 71.31% dari target yang di rencanakan di dalam RPJMD
tahun 2013 adalah 100%.

4) Program Peningkatan, Pemahaman, Penghayatan dan Pengamalan


Nilai-nilai Keagamaan
(a) Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Agama mempunyai peranan penting dalam mewujudkan masyarakat
cilegon berakhlak, maju, mandiri dan sejahtera lahir batin dalam suasana
kehidupan yang serba selaras dan berkeseimbangan. Sejalan dengan itu,
pembangunan agama sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan
yang diarahkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kerukunan kehidupan umat
beragama.
Maka dari itu pemerintah cilegon telah melakukan berbagai upaya dalam
mendirikan dan memberikan bantuan sarana dan prasarana tempat
ibadah, pembagian hewan kurban, Pembagian kain sarung, dan
musyawarah antar umat beragama dan musyawarah cendekiawan berbagai
agama. Adapun pada tahun 2013 meningkatnya kualitas kehidupan
beragama adalah sebesar 100 %.

14. Ketenagakerjaan
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Ketenagakerjaan adalah :
1) Program peningkatan kualitas, produktivitas, serta kompetensi tenaga
kerja
(a) Rasio jumlah tenaga kerja terampil yang ditempatkan terhadap jumlah
tenaga kerja yang dibina/ difasilitasi
Seiring dengan meningkatnya angkatan kerja yang begitu pesat dan tidak
seimbangnya lapangan kerja yang tersedia sehingga setiap tahun angka

Page 150
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pencari kerja terus bertambah. Untuk menambah wawasan pengetahuan


serta ketrampilan bagi para pencari kerja, maka pencari kerja dilatih dan di
didik khususnya dalam bidang yang sesuai kondisi daerah dan diharapkan
pada saat pasca mengikuti pendidikan dan pelatihan para peserta didik
mempunyai keahlian serta dapat mengaplikasikan di lingkungan
masing-masing.
Capaian dari indikator rasio jumlah tenaga kerja terampil yang
ditempatkan terhadap jumlah tenaga yang kerja dibina/difasiltasi adalah
Jumlah tenaga kerja terampil yang ditempatkan sejumlah 45 orang
terhadap jumlah tenaga kerja yang dibina/ difasilitasi sejumlah 130 orang
atau 34,62 % dari target RPJMD yang dicapai sebesar 34,62%.
(b) Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
Pencari kerja adalah angkatan kerja yang sedang menganggur dan mencari
pekerjaan maupun yang sudah bekerja tetapi ingin pindah atau alih
pekerjaan dengan mendaftarkan diri kepada pelaksana penempatan tenaga
kerja atau secara langsung melamar pekerjaan kepada pemberi kerja.
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan adalah persentasi
jumlah pencari kerja yang mendaftarkan dan tercatat pada dinas Tenaga
Kerja yang menangani bidang ketenagakerjaan dan jumlah pencari kerja
yang diterima bekerja oleh pemberi kerja dalam hal ini perusahaan yang
mendaftarkan lowongan pekerjaannya pada dinas Tenga Kerja.
Capaian dari indikator Besaran pencari kerja yang terdaftar yang
ditempatkan adalah 1.120 orang terhadap jumlah jumlah pencari kerja
yang terdaftar 3.031 orang atau 36,95 % dari target RPJMD yang dicapai
sebesar 36,95%.
(c) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang menitikberatkan
pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
persyaratan di tempat kerja.
Capaian dari indikator Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan berbasis kompetensi adalah 110 orang terhadap jumlah jumlah
pencari kerja yang terdaftar 120 orang atau 91,67 % dari target RPJMD
yang dicapai sebesar 90 %.

Page 151
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(d) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat


Pelatihan berbasis masyarakat adalah pelatihan yang didesain berdasarkan
kebutuhan masyarakat dan potensi daerah baik yang mengacu pada
standar kompetensi maupun non standar.
Dalam rangka peningkatan SDM masyarakat Kota Cilegon yang khususnya
adalah pelulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan Umum (SMU)
atau masyarakat yang menganggur Kota Cilegon melelui program ini
mendidik dan melatih menjadi masyarakat yang terampil dalam kebutuhan
industri dan lingkungan masyarakat yang berada di Kota Cilegon.
Capaian dari indikator Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan berbasis masyarakat adalah 20 orang atau 100 % dari target
RPJMD yang dicapai sebesar 100 %.
(e) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
Pelatihan kewirausahaan adalah pelatihan yang membekali peserta secara
bertahap agar memiliki kompetensi kewirausahaan dan bisnis, sehingga
mampu menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang
lain sesuai tuntutan pembangunan.
Capaian dari indikator Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan kewirausahaan adalah jumlah tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan kewirausahaan 86 orang terhadap jumlah tenaga pendaftar
pelatihan berbasis kewirausahaan 100 orang atau 86 % dari target RPJMD
yang dicapai sebesar 86 %.
2) Program perlindungan dan pengawasan tenaga Kerja
(a) Proporsi jumlah perusahaan yang membentuk lembaga Keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) terhadap jumlah perusahaan wajib Panitia
Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja (P2K3)
K3 adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam
menjalankannya, melalui upaya-upaya pengendalian semua bentuk
potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya. Bila semua
potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman,
maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja
yang aman, sehat dan proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya
akan mendapat menekan resiko kerugian dan berdampak terhadap
peningkatan produktivitas.

Page 152
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Capaian dari indikator Proporsi jumlah perusahaan yang membentuk


lembaga Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap jumlah
perusahaan wajib Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja
(P2K3) yaitu Jumlah perusahaan yang membentuk lembaga K3 sejumlah
50 perusahaan terhadap jumlah perusahaan wajib Panitia Pembina
Keselamatan Kesehatan Kerja (P2K3) 222 perusahaan atau 22,52 % dari
capaian target RPJMD sebesar 22,52 %.
(b) Proporsi jumlah perusahaan yang memiliki sertifikasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) terhadap
jumlah perusahaan yang memiliki Zero Accident
Dalam dunia industrialisasi yang semakin modern akan di ikuti oleh
penerapan teknologi, penggunaan bahan dan perlatan makin komplek dan
rumit yang akan mengakibatkan bahaya yang besar berupa kecelakaan,
kebakaran peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja
yang diakibatkan oleh kesalahan penggunaan peralatan, pemahaman dan
kemampuan serta ketrampilan tenaga kerja. Dari uraian tersebut yang
menjadi kebutuhan adalah K3 yang mana sistem manajemen K3 ini lebih
berguna untuk mencegah kerugian akibat kecelakaan, kebakaran dan
dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan daya saing
bagi perusahaan.
Capaian dari indikator Proporsi jumlah perusahaan yang memiliki
sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) terhadap jumlah perusahaan yang memiliki Zero Accident
yaitu Jumlah perusahaan yang membentuk lembaga K3 sejumlah 50
perusahaan terhadap jumlah perusahaan wajib Panitia Pembina
Keselamatan Kesehatan Kerja (P2K3) 222 perusahaan atau 22,52 % dari
capaian target RPJMD sebesar 25 %.
(c) Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program jamsostek
Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat sedangkan Pekerja/Buruh adalah
setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain. Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang selanjutnya disingkat
JAMSOSTEK adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk

Page 153
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

santuan berupa uang penggganti sebagian dari penghasilan yang hilang


atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang
dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin,
hari tua, dan meninggal dunia.
Capaian dari indikator Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta
program jamsostek yaitu jumlah pekerja/buruh yang menjadi peserta
program jamsostek sebanyak 43.232 orang terhadap jumlah pekerja/buruh
yang ada (perusahaan wajib lapor) sebanyak 61.865 orang atau 69,88 %
dari capaian target RPJMD sebesar 69,88 %.
(d) Besaran pemeriksaan perusahaan
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pengawas
ketenagakerjaan dalam penerapan peraturan perundang-undangan di
bidang ketenagakerjaan yang terdiri dari pemeriksaan pertama,
pemeriksaan berkala, pemeriksaan khusus, dan pemeriksaan ulang.
Capaian dari indikator Besaran pemeriksaan perusahaan yaitu jumlah
perusahaan yang telah di periksa sebanyak 180 perusahaan terhadap
jumlah perusahaan yang terdaftar sebanyak 845 perusahaan atau 21,30 %
dari capaian target RPJMD sebesar 24,19 %. Artinya kinerja pengawasan
ketenagakerjaan dalam melakukan pemeriksaan perusahaan dalam tahun
berjalan.
(e) Besaran pengujian peralatan di perusahaan
Pengujian adalah kegiatan penilaian terhadap suatu obyek pengawasan
ketenagakerjaan melalui perhitungan, analisa dan pengetesan sesuai
dengan ketentuan atau standar yang berlaku.
Capaian dari indikator Besaran pengujian peralatan di perusahaan yaitu
jumlah peralatan yang telah di uji sebanyak 1.291 peralatan terhadap
jumlah peralatan yang terdaftar sebanyak 2.859 peralatan atau 44,81 %
dari capaian target RPJMD sebesar 44,81 %. Artinya kinerja pengawasan
ketenagakerjaan dalam melakukan pengujian peralatan di perusahaan
dalam tahun berjalan sebesar 44,81%.
3) Program peningkatan hubungan industrial
(a) Jumlah perusahaan yg telah memiliki LKS Bipartit
Perundingan Bipartit adalah perundingan antara pekerja/buruh atau
serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha untuk menyelesaikan

Page 154
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

perselisihan hubungan industrial. Hubungan industrial adalah hubungan


antara semua pihak yang tersangkut atau berkepentingan atas proses
produksi atau pelayanan jasa suatu perushaan pihak yang paling
berkepentingan atas keberhasilan perushaan dan berhubungan langsung
sehari-hari adalah manajemen dan pekerja. Proses hubungan industrial
pada hakekatnya interaksi antra dua pihak atau lebih yang berbeda
kepentingan, sehingga kerap menimbulkan pergesekan yang mengarah
pada tindakan pemaksaan kehendak pada pihak lain.
Capaian indikator Jumlah perusahaan yg telah memiliki LKS Bipartit
adalah perusahaan yang telah mempunyai sarana hubungan industrial
(LKS Bipartit) sebanyak 74 perusahaan atau 100 % dari target RPJMD
sebesar 74 perusahaan.
(b) Proporsi sarana hubungan industrial
Hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang
tersangkut atau berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa
suatu perusahaan pihak yang paling berkepentingan atas keberhasilan
perusahaan dan berhubungan langsung sehari-hari adalah manajemen
dan pekerja. Proses hubungan industrial pada hakekatnya interaksi antra
dua pihak atau lebih yang berbeda kepentingan, sehingga kerap
menimbulkan pergesekan yang mengarah pada tindakan pemaksaan
kehendak pada pihak lain.
Jumlah perusahaan 845, dengan rincian jumlah perusahaan yang
memmperkerjakan 50 orang tenaga kerja sebanyak 152 perusahaan,
perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja 25-50 orang tenaga kerja
sebanyak 341 perusahaan, perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja
kurang dari 25 tenaga kerja sebanyak 352 perusahaan. Perusahaan yang
telah membentuk peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama dan
serikat pekerja / buruh adalah yang memperkjakan lebih dari 10 tenaga
kerja sebanyak 299 perusaan :
1. Peraturan perusahaan yang telah di buat : 173 perusahaan
2. Perjanjian kerja bersama : 66 perusahaan
3. Serikat pekerja/buruh : 60 perusahaan
Capaian indikator Proporsi sarana hubungan industrial adalah jumlah
perusahaan yang telah memiliki LKS Bipartit, realisasi dari indikator ini

Page 155
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

adalah perusahaan yg telah mempunyai sarana hubungan industrial (LKS


Bipartit, Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama dan serikat
pekerja ) sebanyak 299 perusahaan terhadap Total jumlah perusahaan
yang ada 845 perusahaan atau 35,4 % dari target RPJMD sebesar 9,95 %.
(c) Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB)
Perjanjian Bersama adalah persetujuan yang dibuat oleh 2 (dua) pihak atau
lebih yang masing-masing berjanji akan mentaati apa yang tersebut dalam
persetujuan itu.
Dalam hubungan industrial salah satunya adalah penanganan
permasalahan antara manajemen dan para pekerja / buruh dalam
kebijakan perusahaannya.
Capaian indikator Proporsi sarana hubungan industrial adalah jumlah
kasus yang di selesaikan dengan perjanjian bersama 44 kasus terhadap
jumlah kasus yang dicatat 53 kasus atau 83,02 % dari target RPJMD
sebesar 87,10 %.

15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah :
1) Program Peningkatan dan Pengembangan Koperasi dan UKM
(a) Proporsi jumlah koperasi aktif terhadap total jumlah koperasi yang ada
Koperasi merupakan salah satu bentuk oraganisasi ekonomi yang dipilih
sebagian anggota masyarakat dalam meningkatkan kemajuan ekonomi
rumah tangga serta kesehajteraan hidupnya. Potensi koperasi untuk
tumbuh menjadi usaha besar dapat ditingkatkan dengan adanya
peningkatan kualitas SDM koperasi baik pengurus atau pengelola maupun
anggota.
Capain dari indikator program peningkatan dan pengembangan koperasi
dan UKM yaitu melalui proporsi jumlah koperasi aktif terhadap jumlah
koperasi yang ada adalah jumlah koperasi aktif 307 koperasi terhadap
jumlah koperasi 532 koperasi atau 92,19 % dari target RPJMD sebesar 333
koperasi aktif.
(b) Rasio jumlah usaha mikro dan kecil terhadap jumlah usaha kecil dan
menengah

Page 156
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Potensi dari UKM dalam pembangunan suatu wilayah mempunyai peran


strategis dan besar karena UKM mampu menyerap tenaga kerja,
pengurangan jumlah kemiskinan, pemerataan dan pembangunan ekonomi
local. Salah satu upaya yang dilakukan untuk pengembangan UKM adalah
pengembangan produk yang berdaya saing dan pemasaran. Upaya yang
dilakukan adalah Pemerintah Daerah dengan Pelatihan-Pelatihan
diantaranya pendidikan dan pelatihan Merek (Brand), Pengemasan Produk
dan sebagainya agar mampu berdaya saing dengan produk yang ada dari
luar Kota Cilegon melalui Program Peningkatan dan Pengembangan UKM.
Capaian dari indikator rasio jumlah usaha mikro dan kecil terhadap jumlah
usaha kecil dan menengah adalah jumlah UKM yang ada 29.106 UMK
terhadap jumlah usaha mikro dan kecil 22.611 ( usaha mikro 15.020,
usaha kecil 7.591) , terhadap usaha kecil dan menengah 14.086 (usaha
kecil 7.591 dan usaha menengah 6.495) atau 160,52 %

16. Penanaman Modal


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Penanaman Modal adalah :
1) Program Peningkatan layanan penanaman modal
(a) Pertambahan Investasi Daerah.
Dengan masuknya investasi di Kota Cilegon baik untuk PMDN dan PMA
yang pada ada akhirnya akan memberikan multi plier effect akan
memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
daerah. Indikator kinerja investasi dalam kurun waktu 5 tahun mengalami
peningkatan hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang
melakukan realisasi investasi yang nyata baik di bidang industri primer
(agro) sekunder (manufaktur, pabrikasi) dan tersier (jasa pergudangan,
hotel dsb).
Capain dari indikator Program Peningkatan layanan penanaman modal
yaitu melalui Pertambahan Investasi Daerah adalah Laju Pertumbuhan
investasi Kota Cilegon pada tahun 2013 dengan nilai investasi Rp.5,49 T
(yang terdiri dari PMDN 1,05 T dan PMA 4,44 T). dari target RPJMD sebesar
4,25 T.

Page 157
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

17. Kebudayaan
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Kebudayaan adalah :
1) Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya Daerah
(a) Proporsi jumlah seni yang dibina terhadap total jenis seni
Seni adalah berbagai macam kegiatan manusia dan suatu hasil dari
kegiatan - kegiatan tersebut.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cilegon saat ini baru
dapat membina sebanyak 9 ( Sembilan ) jenis seni dari 21 jenis seni
yang ada di Kota cilegon diantara jenis seni yang telah dibina yaitu: 1.
Bandrong Lesung 2. Debus, 3. Patingtung, 4. Panjang mulud, 5. Yalil,
6.marawis, 7. Qosida rebana, 8. Pantun bambu dan 9. Rampak bedug.
Berdasarkan indikator capaian program dalam RPJM 2010-2015 untuk
tahun 2013 ditargetkan dapat membina 9 (sembilan) jenis seni. Dengan
demikian capaian program RPJM telah terpenuhi sebesar 100%. Namun
demikian masih terdapat 11 (sebelas) jenis seni dari 21 (dua puluh satu)
jenis seni yang belum tergarqap pembinaannya saat ini. Diupayakan untuk
tahun mendatang dapat terlaksana pembinaan pada seluruh jenis seni
yang ada di Kota cilegon.
(b) Proporsi Jumlah sanggar seni yang dibina terhadap jumlah yang ada
Sanggar seni adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh
komunitas atau kumpulan orang untuk berkegiatan seni seperti seni tari,
seni lukis, seni kerajinan, seni peran dll. Kegiatan yang ada dalam sanggar
seni berupa kegiatan pembelajaran tentang seni, yang meliputi proses dari
pembelajaran, penciptaan hingga produksi.
Saat ini sanggar seni yang ada di kota Cilegon sebanyak 30 sanggar,
Sanggar seni tersebut bersifat mandiri atau milik swasta (masyarakat) dan
hanya satu sanggar seni yang didirikan/dibentuk pemerintah Kota Cilegon.
Untuk tahun anggaran 2013 dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota cilegon
telah membina 9 (sembilan) buah sanggar seni sesuai target Proporsi
Jumlah sanggar seni yang dibina terhadap jumlah yang ada dalam RPJM
2010-2015. Dengan demikian capaian programnya untuk Tahun 2013
sebesar 100%.

Page 158
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(c) Cakupan Kajian Seni 50%


Cakupan Kajian Seni adalah meneliti penanganan kesenian untuk
mengetahui pelaksanaan pengangan kesenian sesuai dengan tujuan
pengelolaannya dan menghasilkan data serta peta situasi kesenian di
daerah. Target RPJM tahun 2013 berupa cakupan seni 50% adalah sebesar
40%.
Pada Tahun 2013 dilaksanakan 3 aktifitas dari 15 aktifitas yang tercantum
dalam cakupan kajian seni yaitu diskusi, bengkel seni dan dokumentasi
seni. Dengan demikian maka capaian cakupan seni tahun 2013 sebesar
20%, apabila dibandingkan dengan pemenuhan RPJM 2010-2015 untuk
Tahun 2013 cakupan Seni 50% (melakukan aktifitas 7 item cakupan seni),
maka target cakupan seni tahun 2013 sebesar 40 % telah tercapai
(20%/50% x 100%)
(d) Cakupan Fasilitasi Seni 30%
Fasilitasi Seni adalah dukungan bagi kesenian didaerah agar dapat hidup
lebih layak.
Cakupan seni dalam perlindungan, pengembangan dan pemanfaat bidang
kesenian adalah penyuluhan substansial maupun teknikal, pemberian
bantuan, bimbingan organisasi, kaderisasi, promosi, penerbitan dan kritik
seni. RPJM cakupan fasilitas seni sebesar 30% sedangkan capaian cakupan
fasilitas seni tahun 2013 ada 4 fasilitas seni atau sebesar 57 %. Sehingga
realisasi cakupan fasilitasi seni melebihi RPJM
(e) Cakupan Gelar Seni 75%
Gelar seni adalah ajang pertanggungjawaban kegiatan kesenian dalam
peristiwa tertentu baik yang sakral(untuk kepentingan peribadatan atau
upacara adat) sajian artistik (sajian yang khusus untuk dihayati secara
estetis) maupun profan lainnya (sebagai kelengkapan upacara kenegaraan,
resepsi, hiburan, pertunjuakan dan lainnya).
Pada tahun 2013 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cilegon telah
melaksanakan 7 gelar seni diantaranya melalui:
1. Pameran sebanyak 2 kali
2. Festival sebanyak 2 kali
3. Lomba sebanyak 3 kali

Page 159
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Dengan demikian Realisasi kegiatan untuk cakupan gelar seni tahun 2013
(7 gelar seni)adalah sebesar 175% atau telah telah melampui target RPJM
cakupan gelar seni 75% (4 gelar seni).
(f) Misi Kesenian 100%
Misi kesenian adalah kegiatan yang dilakukan oleh 1 orang atau lebih dan
atau kelompok seniman/seniwati yang dipersiapkan untuk melaksanakan
penyajian seni bagi keperluan suatu duta seni, baik di dalam maupun luar
negeri untuk kepentingan penyebarluasan suatu atau beberapa bentuk
seni dan pengenalan jati diri.
Pada tahun 2013 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cilegon telah
melaksanakan 1 misi kesenian atau telah memnuhi RPJM Cakupan
Kesenian 100% (1 misi kesenian). Dengan demikian realiasi capaian
indikator programnya telah mencapai 100%.
(g) Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian 25%
Dalam pengembangan sumber daya manusia diperlukan seseorang yang
mumpuni dibidang kesenian seperti; Sarjana Seni, Pakar Seni, Pamong
Budaya, Seniman/Budayawan, Kritikus, Insan Media Massa, Pengusaha,
dan Penyandang dana.
Pada Tahun 2013 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cilegon telah
memenuhi 2 orang SDM Kesenian. Dalam RPJM 2010-2015 target Cakupan
SDM Kesenian sebesar 25% dari 8 jenis cakupan SDM Kesenian (2 jenis
cakupan sumber daya manusia kesenian). Dengan demikian Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata untuk Tahun 2013 telah mencapai taget 100%
RPJM Tahun 2013.
(h) Cakupan Tempat Kesenian 100%.
Di dalam RPJM Cakupan Tempat Kesenian 100%, Pemerintah Propinsi dan
Kab/Kota berkewajiban menyediakan tempat untuk pagelaran seni
pertunjukan dan untuk pameran (1 buah) serta Tempat memasarkan karya
seni untuk mengembangkan industri budaya (1 buah).
Pada Tahun 2013 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cilegon baru
memiliki dan menyediakan 1 buah tempat pagelar seni pertunjukan yaitu
Gedung Seni budaya Kule sedanten. Dengan demikian Target RPJM untuk
cakupan Tempat Kesenia 100% baru dicapai 50%. Hal ini karena Kota

Page 160
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Cilegon belum dapat menyediakan 1 (satu) tempat kesenian berupa


tempat untuk memasarkan karya seni.
(i) Cakupan Organisasi 34%
Organisasi kesenian adalah merupakan salah satu unsur struktur
kelembagaan yang terbentuk dibawah Struktur Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata guna mengembangkan kesenian daerah.
Target RPJM Cakupan organisasi adalah 30% dari 3 item cakupan
organisasi. Pada Tahun 2013 dinas Kebudayaan dan Pariwisata baru
menangani 2 item cakupan organisasi , Sehingga realiasasinya mencapai
67%.

2) Program Pemasaran Seni Budaya dan Pariwisata Daerah


(a) Jumlah penyelanggaraan event seni budaya dan pariwisata yang
dilaksanakan
Dalam RPJM tahun 2010-2015, Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata telah menargetkan 2 peyelenggaraan event seni
budaya dan parwisata pada tahun 2013 sebanyak 2 event.
Tahun 2013 telah direaliasikan dengan mengikuti 2 event promosi dan
pemasaran seni budaya dan pariwisata yaitu event ”Cilegon Fiesta
2013” dan event ”Gebyar Wisata Banten dan Festival Cenderamata,
Kuliner dan Fashion 2013” Dengan demikian maka target capaian program
untuk indikator ini adalah 100%.
(b) Jumlah konsultasi dan komparasi potensi wisata yang dilaksanakan
Dalam RPJM tahun 2010-2015, Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata telah menargetkan jumlah konsultasi dan
komparasi potensi wisata adalah sebanayk 1 kegiatan.
Tahun 2013 telah direaliasikan sebanyak 1 kegiatan konsultansi
”Penyusunan Analisis Potensi Wisata Kota Cilegon”. Dengan demikian
maka target program ini telah dicapai sebesar 100%.

18. Kepemudaan dan Olahraga


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Kepemudaan dan Olahraga adalah :
1) Program Peningkatan Fasilitas olahraga dan pemuda

Page 161
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(a) Tingkat Pemenuhan sarana dan prasarana olahraga


Pengembangan olahraga perlu didukung adanya sarana-prasarana yang
memadai atau sesuai dengan standar yang digunakan dalam pertandingan
resmi cabang olahraga tersebut. Bahwa sarana dan prasarana merupakan
faktor pendukung keberhasilan pembinaan olahraga, yang harus tersedia
bagi setiap upaya peningkatkan prestasi sebagai tujuan utama pembinaan
olahraga, pada tahun 2013 angka capaian tingkat Pemenuhan
lapangan olaharaga untuk rasio Jumlah lapangan Olahraga ( lapangan
sepak bola 69 unit ,lapangan basket 72 unit, lapangan voli 216
unit,lapangan bulutangkis 182 unit dan kolam renang 4 unit) yang ada
sebanyak 543 unit, terhaadap jumlah penduduk 398.304 jiwa/1000 atau
sebanding dengan 1,36 %.
2) Program Pembinaan dan Pengembangan Olahraga
(a) Tingkat pembinaan atlet olahraga.
Dalam meraih prestasi yang optimal dalam suatu cabang olahraga
diperlukan suatu proses pembinaan berjenjang yang memerlukan
perencanaan dan penanganan secara sistematis, terarah dan konsisten.
maka perlu adanya upaya pemerintah untuk memberikan perhatian dan
pembinaan yang lebih pada berbagai cabang olah raga sehingga dapat
dilanjutkan dengan pembinaan lebih intensif dan spesifik dengan
sistematik, terpadu, terarah dan terprogram dengan jelas.
Pada tahun 2013 angka capaian tingkat pembinan jumlah atlet
menurut jenis cabang olah raga yang dibina sebanyak 1.103 Atlet,
terhadap Total jumlah atlet menurut jenis cabang olah raga yang ada
sebanyak 2.793 atlet atau sebanding dengan 39.49 %. Sedangkan target
RPJMD tahun 2013 sebesar 39.49 %.
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Pemuda
(a) Tingkat Pembinaan Pemuda
Dalam meningkatan potensi dan kemampuan para pemuda serta bagaian
menumbuh kembangkan karakter, memperkokoh jati diri pemuda sebagai
calon pemimpin dan mendorong pemuda sebagai pelopor bangsa.
Pembinaan kinerja pemuda atau pelajar dalam beraktualisasi diri melalui
olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam
berorganisasi sehingga diharapkan para pemuda dan pelajar dapat

Page 162
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

mengaktualisasi dirinya menjadi intelektual yang kritis, kreatif dan


imajinatif serta berdaya guna dan berhasil guna dalam pembangunan.
Pada tahun 2013 angka capaian Tingkat Pembinaan Pemuda rasio
jumlah pemuda yang dibina sebanyak 770 pemuda, terhadap total
jumlah pemuda yang ada sebanyak 945 pemuda atau sebanding dengan
81.48%.
(b) Tingkat Pembinaan organisasi Pemuda
Dalam upaya pembinaan kinerja organisasi pemuda dalam beraktualisasi
diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian
dalam berorganisasi sehingga diharapkan para pemuda dan pelajar dapat
mengaktualisasi dirinya menjadi intelektual yang kritis, kreatif dan
imajinatif serta berdaya guna dan berhasil guna dalam pembangunan.
Tujuannya memberi bekal pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman
dalam pengelolaan organisasi, serta pengembangan bakat melalui kegiatan
pelatihan kepramukaan guna meningkatkan kemampuan pembina
Pramuka Kota Cilegon.
Pada tahun 2013 angka capaian Tingkat Pembinaan Organisasi Pemuda
rasio jumlah kelompok organisasi kepemudaan yang dibina sebanyak 18
OKP organisasi, terhadap total jumlah kelompok organisasi pemuda
yang ada sebanyak 34 OKP organisasi atau sebanding dengan 52.94 %.

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri adalah :
1) Program peningkatan wawasan kebangsaan
(a) Prosentase Peserta Sosialisasi yang memahami nilai-nilai ideologi
bangsa
Adapun jumlah peserta yang memahami rasa persatuan dan kesatuan
sebanyak 90 orang, sedangkan Jumlah Peserta Yang Mengikuti Sosialisasi
Pemahaman Nilai-Nilai Ideologi Bangsa dan Kesatuan Bangsa sebanyak
160 orang sehingga Persentase Peserta Sosialiasasi Yang Memahami
Nilai-Nilai Ideologi Bangsa tahun 2013 sebesar 56.25 % dari target yang di
rencanakan di dalam RPJM tahun 2013 adalah 80 %

Page 163
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

2) Program peningkatan LSM dan ORMAS


(a) Jumlah LSM dan Ormas yang memahami etika berdemokrasi
Adapun jumlah Organisasi Kemasyarakatan Yang Memiliki Surat
Keterangan Terdaftar ( SKT ) sebanyak 18 lembaga, sedangkan jumlah
Organisasi Kemasyarakatan Yang Mengikuti Pembinaan sebanyak 50
lembaga sehingga Jumlah LSM dan Ormas Yang Memahami Etika
Berdemokrasi tahun 2013 sebesar 36 % dari target yang di rencanakan di
dalam RPJM tahun 2013 adalah 60 %
(b) Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)
Adapun Jumlah Anggota Linmas sebanyak 820 orang, sedangkan jumlah
RT sebanyak 1385 orang sehingga Cakupan Petugas Perlindungan
Masyarakat ( Linmas ) tahun 2013 adalah sebesar 59,21% dari target yang
di rencanakan di dalam RPJM tahun 2013 adalah 63,6 %

3) Program Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Alam


(a) Prosentase Jumlah Peserta yang memahami masalah kebencanaan
Adapun Jumlah Peserta Yang Memahami Bencana sebanyak 80 orang,
sedangkan Total Jumlah Peserta Yang Mengikuti Sosialisasi sebanyak 135
orang sehingga Persentase Jumlah Peserta Yang Memahami Masalah
Kebencanaan tahun 2013 sebesar 59,26 % dari target yang direncanakan di
dalam RPJM tahun 2013 adalah 63,6%

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah,


Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program dan indikator pada Urusan wajib Otonomi
Daerah, Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian adalah :
1) Program Peningkatan Pelayanan Pemerintahan
(a) Tingkat kinerja Pelayanan perangkat daerah
Pengukuran tingkat kinerja pemerintah melalui Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja
aparatur SKPD Kota Cilegon dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan sekaligus penyerapan aspirasi masyarakat baik yang
berupa saran, harapan, sekaligus kritik dan komplain terhadap layanan

Page 164
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

yang telah diberikan selama ini untuk dijadikan pedoman kebijakan,


program dan strategi guna peningkatan pelayanan. Pada hakekatnya
pelayanan publik merupakan tugas utama dalam administrasi negara yang
dilakukan oleh aparatur negara, pelayanan yang diberikan pemerintah
harus mengutamakan pelayanan terhadap masyarakat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No :
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah. Bahwa Kota
Cilegon menurut hasil survei yang dilakukan pada tahun 2013
mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebesar 75,85 atau
kategori B “BAIK” dengan 14 unsur atau variabel yang digunakan sebagai
dasar pengukuran.
2) Program Penataan dan Pengembangan Produk Hukum Daerah
(a) Tingkat ketersediaan produk hukum daerah
Penyelenggaraan pemerintahan yang berdasarkan prinsip akuntabilitas
tentu perlu adanya ketersediaan produk hukum sebagai landasan payung
hukum yang akan menjadi peraturan hukum yang berlaku di daerah Kota
Cilegon, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Cilegon mengeluarkan Produk
Hukum berupa Peraturan Daerah yang ditetapkan sebanyak 13 Perda dari
jumlah usulan 18 Raperda yang disetujui menjadi Perda, Peraturan
Walikota sebanyak 43 Perwal dan Keputusan Walikota sebanyak 540 SK.
3) Program Pengendalian Pembangunan Daerah
(a) Tingkat pelaksanaan pengendalian pembangunan Daerah
Dalam Undang-undang no. 17 tahun 2003, tentang keuangan Negara
digambarkan sistem penganggaran berbasis kinerja terpadu. Dalam UU ini
menetapkan hubungan yang jelas antara rencana kerja, keluaran dan
target yang dapat diukur, monitoring kinerja Pengendalian dan efektivitas
biaya yang diaudit. Pengesahan anggaran–anggaran peyelenggara akan
bergantung pada bukti kinerja dan efektivitas biaya penyelenggara
kegiatan.
Dalam menjalankan amanat tersebut Pelaksanaan Pengendalian
Pembangunan Daerah merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban
yang memuat informasi capaian kegiatan yang dilakukan setiap SKPD

Page 165
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

secara periodik di Kota Cilegon. Tingkat pelaksanaan Pengendalian


Pembangunan Daerah sebesar 94,43%
4) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan Daerah
(a) Tingkat kinerja kelembagaan perangkat daerah
Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada Pemerintah Daerah
yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Pada daerah Kabupaten/Kota,
Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga
Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan. Perangkat Daerah dibentuk
oleh masing-masing Daerah berdasarkan pertimbangan karakteristik,
potensi, dan kebutuhan Daerah. Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah. Pengendalian organisasi perangkat daerah
dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan oleh Gubernur untuk
Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Formasi
dan persyaratan jabatan perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Standar
Operasional Prosedur (SOP) merupakan pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian
kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis,
administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja, dan
sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP untuk
menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit
kerja instansi pemerintahan untuk mewujudkan good governance. Standar
Operasional Prosedur selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi
publik yang berkaitan dengan ketepatan program dan waktu, juga
digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat
berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
Pada tahun 2013 angka capaian tingkat kelembagaan perangkat daerah
jumlah SKPD yang memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) sebanyak
3 SKPD terhadap jumlah total SKPD yang ada sebanyak 36 SKPD atau
sebanding dengan (8,33%). Pemerintahan Kota Cilegon Organisasi

Page 166
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perangkat Daerah (OPD) yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur


(SOP) adalah 3 OPD yaitu : SETDA, DPPKD dan RSUD.

5) Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah


(a) Tingkat pemenuhan dan efektifitas Kebutuhan perlengkapan daerah
Peningkatan pemenuhan dan efektifitas kebutuhan daerah merupakan
suatu program Pemerintah Kota Cilegon dalam mendukung suatu
Program peningkatan pengelolaan asset daerah dan dalam mendukung
tertib administrasi asset daerah, Pemerintah Kota Cilegon melakukan
pengendalian asset daerah guna meningkatkan pengelolaannya. Hal ini
berupa pembenahan penatausahaan aset melalui re inventarisasi asset.
Sedangkan untuk mendukung kelancaran pelayanan publik telah
dilakukan pengadaan berbagai barang daerah. Pengadaan barang daerah
berupa tanah, kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, dan kebutuhan
kebutuhan lainnya. Berdasarkan inventarisasi barang terdapat 6 jenis,
yaitu :
1. Tanah,
2. Peralatan dan mesin,
3. Gedung dan bangunan
4. jalan, jaringan dan irigasi
5. Asset tetap lainnya
6. Konstruksi dalam pengerjaan
Dari inventarisasi yang telah dilaksanakan, maka capaian tahapan
peningkatan pengelolaan asset daerah sebesar 75% sesuai dengan target
hal ini karena barang yang telah melalui inventarisasi baru pada tahapan
pencatatan belum masuk dalam neraca dengan didukung oleh data
pendukung (legalitas lahan, bukti kepemilikan,dll)

6) Program Peningkatan Pelayanan Lembaga Legislatif Daerah


(a) Tingkat kinerja pelayanan Legislatif Daerah
Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan
kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Hal ini tercermin
dalam membuat kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah. Hubungan
kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah
sama-sama mitra kerja dalam membuat kebijakan daerah untuk

Page 167
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing


sehingga antar kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang
sifatnya saling mendukung bukan merupakan lawan ataupun pesaing satu
sama lain dalam melaksanakan fungsi masing-masing. Pada tahun 2013,
jumlah Raperda yang telah diparipurnakan menjadi perda sebanyak 13
Perda, sedangkan target yang di rencanakan di dalam RPJMD tahun 2013
adalah sebanyak 18 Raperda, maka capaiannya adalah sebesar 72 %.

7) Program Pengelolaan Anggaran dan Perbendaharaan Keuangan Daerah


(a) Tingkat proporsionalitas belanja daerah
Pengalokasian belanja yang dilakukan sesuai dengan peruntukan program
dan kegiatan, akan tetapi mempertimbangkan asas efisiensi dan efektifitas
sehingga target belanja APBD Kota Cilegon tahun 2013 untuk belanja
langsung sebesar Rp. 621.136.366.137,- dan belanja tidak langsung
sebesar Rp 541.413.553.029,-

8) Program Peningkatan Pajak Daerah


(a) Peningkatan Pendapatan Daerah dari sektor Pajak Daerah
Dalam rangka untuk melaksanakan titik berat Otonomi Daerah yang nyata
dan bertanggungjawab maka salah satu dari indikasi dari kemampuan
melaksanakan prinsip Otonomi Daerah tersebut adalah dengan
pembangunan terus menerus mengupayakan peningkatan Pendapatan Asli
Daerah dari sektor pajak daerah karena dari padanya diarahkan
penyediaan dana dan APBD yang terus bertambah dari tahun ketahun
dalam meningkatkan pembangunan Kota Cilegon secara nyata.
Untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan daerah maka
penggalian dan pengolahan keuangan daerah dengan segala sumber daya
merupakan salah satu unsur yang memegang peranan penting dan sangat
menentukan sehingga perlu diusahakan bagaimana mengolah sistem
pengolahan keuangan daerah agar dapat terlaksana dengan baik sehingga
mampu mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
pembangunan Nasional.
Pemerintah Kota Cilegon telah menetapkan target pada tahun 2013 dalam
peningkatan potensi pajak daerah sebesar 17,60%, untuk realisasi

Page 168
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

penerimaan pedapatan pajak daerah pada tahun 2013 sebesar 13,98%,


maka proporsi peningkatan pajak terhadap target sebesar 79,42%.

9) Program Pengelolaan Akuntansi Keuangan Daerah


(a) Tingkat penilaian kinerja keuangan daerah
Pemerintah Kota Cilegon terus meningkatkan profesionalisme terhadap
peningkatan kinerja Keuangan daerah guna meningkatan tertib
administrasi keuangan daerah secara baik, transparan dan sesuai dengan
Undang-Undang keuangan yang berlaku. Target dari Pemerintah Kota
Cilegon pada tahun 2013 untuk penilaian kinerja keuangan daerah adalah
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan realisasi penilaian keuangan daerah
Kota Cilegon mendapat penilaian WDP maka indikator program ini tidak
sesuai dengan target yang diharapkan.

10) Program Perencanaan dan Pengendalian Dana Perimbangan


(a) Besaran Realisasi Pendapatan
Salah satu indikator kinerja pemerintah kota cilegon dalam Program
Perencanaan dan Pengendalian Dana Perimbangan melalui besaran
pendapatan Kota Cilegon. target pendapatan Rp. 1.069.280.714.171,- dan
realisasi pendapatan Rp. 1.096.984.431.459,- atau 102,59%.

11) Program Peningkatan Pengawasan Pembangunan Daerah


(a) Persentase SKPD yang temuannya berkurang
Adapun jumlah unit organisasi yg diperiksa hasil temuannya berkurang
sebanyak 71 obrik, sedangkan jumlah Objek Pemeriksaan yang diperiksa
sebanyak 71 obrik sehingga Presentase SKPD yang temuannya berkurang
sebesar 100 %.
12) Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
(a) Tingkat kinerja pelayanan perangkat Kecamatan
Peranan Kecamatan adalah sebagai garda terdepan dalam penyelenggaraan
pemerintahanan terhadap pelayanan kepada masyarakat, pelayanan
publik merupakan tugas utama dalam administrasi negara yang dilakukan
oleh aparatur negara, pelayanan yang diberikan pemerintah harus
mengutamakan pelayanan terhadap masyarakat. Oleh karena itu perlunya
pengukuran tingkat kinerja melalui Indeks Kepuasan Masyarakat yang

Page 169
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja aparatur SKPD Kota Cilegon


dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus sebagai
wahana penyerap aspirasi masyarakat baik yang berupa saran, harapan
sekaligus komplain terhadap layanan yang telah diberikan selama ini untuk
di jadikan pedoman kebijakan, program dan strategi guna peningkatan
pelayanan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tahun 2013 yang mengacu
kepada Kepmen Pendayagunaan Aparatur Negara No. :
KEP/25/M.PAN/2/2003 tentang pedoman umum penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakt unit pelayanan instansi pemerintah bahwa pelayanan
di tingkat kecamatan Pemerintah Kota Cilegon mendapatkan nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat sebesar 78 atau katagori B “Baik ” dengan 14 unsur
atau variabel yang digunakan sebagai dasar pengukuran.

13) Program Peningkatan Kesiagaan, Pencegahan dan Penangulangan


Kebakaran
(a) Cakupan pelayanan penanggulangan Kebakaran
Untuk Penanggulangan kebakaran memerlukan peran serta masyarakat
untuk ikut berpartisipasi bersama-sama petugas Kantor Pemadam
Kebakaran dalam penanggulangan bahaya kebakaran yang terjadi di
wilayahnya melalui upaya pencegahan dan penanggulangan, karena
tanpa peran serta masyarakat tersebut sulit bagi petugas Kantor Pemadam
Kebakaran dapat secara optimal melaksanakan tugasnya untuk
melakukan pencegahan dan penanggulangan pemadaman kebakaran,
mengingat sumber daya manusia dan kelengkapan sarana dan prasarana
yang terbatas. Sampai saat ini cakupan pelayanan penanggulangan
kebakaran mencapai 100% dengan tingkat waktu tanggap (response time
rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) sebesar 81 %.

14) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur


(a) Tingkat kualitas peningkatan karir SDM aparatur
Dalam Rangka Meningkatkan kualitas profesionalisme Kinerja aparatur
pemerintah perlu di dukung oleh kualitas peningkatan karir Sumber Daya
Manusia (SDM) aparatur yang professional.

Page 170
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Pada tahun 2013 jumlah pegawai aparatur (PNS) tingkat pendidikan S1 ke


atas sebanyak 3002 orang, sehingga kalau di presentasekan PNS dengan
tingkat pendidikan S1 ke atas di Kota Cilegon sebesar 56,54 %, dari jumlah
PNS yang ada 5777 Aparatur.
jumlah PNS yang mengikuti ujian penyesuaian dengan tingkat pendidikan
S1 keatas sebanyak 286 orang, sehingga kalau di presentasekan PNS yang
mengikuti ujian penyesuaian dengan tingkat pendidikan S1 keatas sebesar
5 %. dari jumlah PNS yang ada 5777 Aparatur.

15) Program Peningkatan Sistem, Kualitas dan Evaluasi Diklat


(a) Tingkat kualitas SDM aparatur
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang pendidikan dan pelatihan
Kepemimpinan, Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Cilegon di dalam
meningkatkan kualitas SDM aparatur berdasarkan Peraturan Pemerintah
melalui diklat kepemimpinan upaya ini agar karakter dan kualitas PNS
yang ada dapat di tingkatkan, selain itu jga sebagai salah satu syarat bagi
aparatur Pemerintah yang telah menduduki jabatan. Pada tahun 2013
jumlah pejabat yang telah lulus mengikuti diklat kepemimpinan adalah
sebanyak 678 Pejabat Struktural, sehingga kalau di presentasekan dengan
tingkat Jumlah Pejabat secara keseluruhan di Kota Cilegon sebesar 94,69
%, dari jumlah Pejabat Struktural yang ada 716 Pejabat Struktural di
Pemerintah Kota Cilegon.

16) Program Peningkatan Administrasi Kepegawaian


(a) Tingkat manajemen administrasi Kepegawaian
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada aparatur pemerintah
secara professional, jujur adil dan merata dalam pelaksanakan manajemen
administrasi kepegawaian di butuhkan sistem yang mampu
mengembangkan, profesionalisme yang berorientasi pada kinerja sehingga
terciptanya good governance (Pemerintahan yang baik).
Dimana Jumlah administrasi kepegawaian yang dilayani dengan baik
sebanyak 3767 berkas, sedangkan jumlah target administrasi kepegawaian
yang akan di peroses pada tahun 2013 sebanyak 4040 berkas, sehingga bila
di prosentasekan tingkat manajemen administrasi kepagawaian mencapai
93,2.%.

Page 171
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

17) Program Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat


(a) Tingkat ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
Dengan adanya program pemeliharaan ketentraman dan ketertiban
masyarakat diharapkan terciptanya keamanan, ketertiban, dan
ketentraman di Kota Cilegon sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Daerah Nomor: 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Cilegon disebutkan bahwa tugas pokok Satpol PP
adalah melaksanakan tugas Walikota dalam memelihara dan
menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan
Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota. Sesuai
dengan tugas pokoknya menempatkan satuan polisi pamong praja pada
posisi yang strategis sebagai garda terdepan dalam menyelenggarakan
ketertiban umum ketentraman masyarakat serta menegakkan peraturan
daerah.
Pada Tahun 2013 jumlah kasus pelanggaran yang terkait ketentraman dan
Ketertiban dan keindahan sebanyak 92 kasus dan penanganan kasus yang
di tangani sebanyak 62 kasus sehingga capaian penanganan kasus yang di
tangani oleh Pol PP sebesar 67,39 % atau sesuai dengan target

21. Ketahanan Pangan


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikatornya pada Urusan wajib
Ketahanan Pangan adalah :
1) Program Pengembangan Ketahanan Pangan
(a) Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Skor PPH merupakan indikator kualitas konsumsi pangan yang
dipengaruhi keragaman dan keseimbangan konsumsi antar kelompok
makanan. PPH biasanya digunakan untuk perencanaan konsumsi,
kebutuhan dan penyediaan pangan yang ideal di suatu wilayah.
Di samping itu, PPH mencerminkan susunan konsumsi pangan anjuran
untuk hidup sehat, aktif dan produktif. Dengan pendekatan PPH dapat
dinilai mutu pangan berdasarkan skor pangan dari sembilan bahan
pangan.
Capaian dari indikator Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) yaitu
Energi masing-masing komoditas 1.640 k.kal terhadap Angka Kecukupan

Page 172
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Gizi (AKG) 2.000 k.kal atau 82 skor dari capaian target RPJMD sebesar 79
skor.
(b) Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya
menjadi hak asasi setiap orang. Pangan aman dan bermutu menjadi syarat
utama yang harus dipenuhi oleh siapapun yang bertanggung jawab dalam
kegiatan sejak di lahan budidaya hingga dikonsumsi. Hal ini penting
mengingat permasalahan keamanan pangan atau potensi risiko dapat
terjadi di setiap mata rantai pangan. Untuk itu, upaya agar pangan tetap
aman dan bermutu hendaknya dilakukan secara komprehensif.
Capaian dari indikator Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 0
% dari capaian target RPJMD sebesar 66,67 %. Indikator ini di tahun
anggaran belum berjalan karena baru dianggarkan pada TA 2014.
(c) Penanganan Daerah Rawan Pangan
Terjadinya kasus rawan pangan dan gizi buruk, menunjukkan bahwa
masalah ketahanan pangan bukan masalah yang sederhana dan dapat
diatasi sesaat saja, melainkan merupakan masalah yang cukup kompleks
karena tidak hanya memperhatikan situasi ketersediaan pangan atau
produksi disisi makro saja melainkan juga harus memperhatikan
program-program yang terkait dengan fasilitasi peningkatan akses
terhadap pangan dan asupan gizi baik ditingkat rumah tangga maupun
bagi anggota rumah tangga itu sendiri.
Capaian dari indikator Penanganan Daerah Rawan Pangan yaitu 0 % dari
capaian target RPJMD sebesar 100 %.
Kegiatan Cadangan Rawan Pangan Kota Cilegon tahun 2013 berupa
penyediaan cadangan pangan untuk 43 kelurahan se-Kota Cilegon
sebanyak 66.000 kg ( 66 Ton) . Berdasarkan pemantauan dan penilian Tim
SKPG bahwa pada tahun 2013 di Kota Cilegon tidak terjadi Rawan
Pangan maka cadangan pangan sebanyak 66 ton tersebut tidak dapat
direalisasikan ( 0 %). Hal tersebut didasarkan pada beberapa hasil
pemantauan dan penilaian sebagai berukut:
Tidak terjadi eksplosif serangan hama dan penyakit pada tanaman;
Tidak terjadinya kekeringan, banjir kronis, gempa bumi, gunung
meletus dan lain sebagainya;

Page 173
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Tidak terjadinya kegagalan panen bahan pangan pokok;


Tidak terjadinya penurunan ketersdiaan pangan setempat;
Tidak terjadinya keadaan gizi buruk di suatu daerah;
Tidak terjadinya pola konsumsi bahan pangan pokok; serta
Tidak terjadinya peningkatan kriminalitas yang menyebabkan
keadaan rawan pangan.
(d) Ketersediaan Energi Perkapita
Pembangunan pangan .dan gizi merupakan upaya penting bagi pemenuhan
kebutuhan dasar manusia yang paling utama, dan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan
pangan dan perbaikan gizi diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
nasional dalam mencukupi kebutuhan pangan masyarakat secara adil dan
merata baik dalam jumlah maupun mutu gizinya serta terjangkau oleh
daya beli masyarakat.
Capaian indikator Target RPJMD ketersediaan energi perkapita Kota
Cilegon sebesar 83,60 % dan capaian realisasi sebesar 99 % atau 118,42%.
Capaian dari indikator Ketersediaan Energi Perkapita yaitu Ketersediaan
pangan perkapita/hari 2.942 k.kal perkapita /hari terhadap Angka
kecukupan Energi (AKE) 2.200 k.kal atau 133,72 % dari capaian target
RPJMD sebesar 83,60 %.
(e) Ketersediaan Protein Perkapita
Konsumsi penduduk secara garis besar dibedakan dalam 2 kelompok besar
yaitu konsumsi pangan dan konsumsi non pangan. Bahwa semakin tinggi
tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah maka persentase konsumsi
pangan terhadap total pengeluarannya semakin kecil. Biasanya perubahan
atau peningkatan pendapatan masyarakat akan berpengaruh pada
perubahan pola konsumsi walaupun perubahan itu dilakukan tidak secara
cepat. Peningkatan pendapatan biasanya akan merubah pola konsumsi
pada meningkatnya konsumsi non makanan.
Capaian dari indikator Ketersediaan Protein Perkapita adalah Konsumsi
protein gram/kapita/hari 75,2 gram terhadap Angka konsumsi Protein
(AKP) 52 gram atau capaian kinerja 144,6 % dari capaian target RPJMD
sebesar 82,69 %.
(f) Penguatan Cadangan pangan

Page 174
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Pentingnya keberadaan cadangan pangan di tingkat masyarakat maupun


rumah tangga, antara lain adalah untuk mengantisipasi kekurangan
pangan yang bersifat sementara apabila terhentinya pasokan bahan
pangan akibat gagal panen pada musim kemarau yang berkepanjangan,
maupun bencana banjir yang mengakibatkan terputusnya prasarana dan
sarana transportasi.
Capaian dari indikator Penguatan Cadangan Pangan yaitu tercapai sebesar
275 ton( 275 %) dibanding tingkat minimal cadangan pemerintah
Kabupaten/Kota dari sebesar 100 ton, atau tercapai sebesar 316,09 %
dibanding capaian target RPJMD sebesar 87%.
(g) Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan daerah
Informasi pasokan harga dan akses pangan daerah merupakan suatu hal
yang penting dalam mendapatkan pangan daerah. Hal ini karena
berkenaan dengan hajat orang banyak. Salah satu pentingnya informasi ini
agar daerah dan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pangan yang di
inginkan dengan harga telah diketahui resmi.
Capaian dari indikator Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses
pangan daerah yaitu 0 % dari capaian target RPJMD sebesar 75%. Indikator
ini belum berjalan, baru akan di lakasanakan pada TA 2014.
(h) Stabilitas harga pangan
Kecenderungan kenaikan harga pangan menyangkut hajat hidup orang
banyak karena pangan termasuk kebutuhan primer selain papan dan
sandang. Sementara itu fluktuasi harga yang relatif tanpa kendali.
Capaian dari indikator Stabilitas harga pangan adalah Rata-rata kenaikan
harga pangan menurut komoditas 0 % terhadap Tingkat kenaikan harga
komoditas pangan 0 % atau capaian kinerja 0 % dari capaian target
RPJMD sebesar 14 %. Indikator ini belum berjalan, baru akan di
lakasanakan pada TA 2014.
(i) Stabilitas pasokan pangan
Stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan menjadi salah satu upaya
untuk menekan laju inflasi. Dibutuhkan keseriusan dan kerja keras dari
berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan pangan agar inflasi tidak
meningkat.

Page 175
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Capaian dari indikator Stabilitas pasokan pangan adalah Stabilitas


pasokan pangan menurut komoditas 0 % terhadap Jumlah komoditas
pangan 0 % atau capaian kinerja 0 % dari capaian target RPJMD sebesar
50%. Unutk menghitung Indikator ini belum dilaksanakan, baru akan
berjalan pada TA 2014.

22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan wajib
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah :
1) Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(a) Jumlah RTS yang mendapat BML
Bantuan Masyarakat Langsung di maksudkan untuk memberikan
dukungan dana dalam rangka mengurangi beban hidup masyarakat miskin
dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat
miskin, meningkatkan taraf hidup kesejateraan miskin akibat kesulitan
ekonomi, meningkatkan tanggung jawab sosial bersama dalam mengatasi
rawan daya beli masyarakat miskin.
Capaian dari indikator Jumlah RTS yang mendapat BML adalah Jumlah
RTS yang mendapat BML Kota Cilegon sebesar 13.909 RTS atau 100 %, dari
capaian target RPJMD sebesar 100 %.
(b) Rasio jumlah LPMK terhadap jumlah kelurahan
Pemberdayaan masyarakat melalui pola padat karya yang di kelola oleh
LPMK merupakan salah satu upaya penyediaan pembangunan wilayah
kelurahan sekaligus lapangan kerja, sehingga daerahnya dapat ditata dan
para penganggur memperoleh penghasilan dan dapat meningkatkan
kesejahteraannya. LPMK di Kota Cilegon terdapat di 43 Kelurahan, adanya
LPMK di setiap kelurahan yaitu agar menjadi wilayah yang mandiri melalui
pembangunan yang di kelola oleh LPMK.
Capaian dari indikator Rasio jumlah LPMK terhadap jumlah kelurahan
adalah jumlah LPMK yang ada 43 lembaga terhadap Jumlah kelurahan 43
kelurahan atau capaian kinerja 100 % dari capaian target RPJMD sebesar
100 %.
(c) Proporsi jumlah LPMK yang aktif terhadap total jumlah LPMK

Page 176
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

LPMK merupakan penggerak masyarakat dalam pembangunan wilayah


kelurahan sesuai dengan kebutuhan kelurahan masing-masing.
Keberadaan LPMK di kelurahan suatu motor penggerak masyarakat dalam
menata wilayah kelurahan artinya Percepatan pembangunan di wilayah
kelurahan.
Capaian dari indikator Proporsi jumlah LPMK yang aktif terhadap total
jumlah LPMK adalah jumlah LPMK yang aktif 41 lembaga terhadap Jumlah
LPMK 43 lembaga atau capaian kinerja 95 % dari capaian target RPJMD
sebesar 100 %.
(d) Proporsi jumlah UMKM yang menerapkan TTG terhadap total jumlah
UMKM
Pemberdayaan masyarakat melalui dukungan ilmu pengetahuan dan
teknologi bertujuan meningkatkan dinamika ekonomi masyarakat.
Pembedayaan dilakukan upaya peningkatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan pemanfaatn ilmu pengetahuan dan
teknologi yang di dekatkan dengan kebutuhan masyarakat dan kearifan
lokal yang dapat dilakukan melalui pemerapan TTG. Pemberdayaan
masyarakat teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan merupakan
upaya strategis dalam upaya menuju masyarakat yang mandiri dalam
peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Capaian dari indikator Proporsi jumlah UMKM yang menerapkan TTG
terhadap total jumlah UMKM adalah jumlah UMKM yang menerapkan TTG
0 terhadap total jumlah UMKM 0 atau capaian kinerja 0 % dari capaian
target RPJMD sebesar 100 %. Realisasi capaian tidak tercapai
dikaerenakan Tidak terukur yang disebabkan oleh belum tersedianya data
UMKM yang sudah menerapkan TTG, serta belum dimilikinya data seluruh
UMKM yang valid di Kota Cilegon.
(e) Proporsi jumlah wira usaha baru yang terlatih terhadap total jumlah
wira usaha baru
Peningkatan pengetahuan kemampuan dan ketrampilan wira usaha baru
dimkasudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia calon
wira usaha baru dalam rangka merintis dan menumbuhkan minat usaha
keluarga, serta dapat merubah pola pikir dan sikap perilaku

Page 177
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

kewirausahaan mitra yang non produktif dan non kooperatif agar dapat
melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif dan kooperatif.
Capaian dari indikator Proporsi jumlah wira usaha baru yang terlatih
terhadap total jumlah wira usaha baru adalah wira usaha baru yang
terlatih 350 wub terhadap total jumlah wira usaha baru 100 wub atau
capaian kinerja 100 % dari capaian target RPJMD sebesar 100 %.

2) Program Penyuluhan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan


(a) Proporsi jumlah RTS yang mendapat penyuluhan pemberdayaan
masyarakat terhadap total jumlah RTS
Penyuluhan pemberdayaan masyarakat yaitu meningkatkan keberdayaan
masyarakat rumah tangga sasaran/miskin melalui peningkatan
pemahaman, wawasan, dan kesadaran masyarakat tentang pemberdayaan
masyarakat, dan mewujudkan peningkatan pola pikir dan sikap mental
masyarakat rumah tangga sasaran miskin melalui peningkatan
keberdayaan masyarakat mandiri.
Capaian dari indikator Proporsi jumlah RTS yang mendapat penyuluhan
pemberdayaan masyarakat terhadap total jumlah RTS adalah Jumlah
RTS yang mendapat penyuluhan pemberdayaan masyarakat 2.200 RTS
terhadap Jumlah jumlah RTS 13.909 RTS .. orang atau capaian kinerja
15,82 % dari capaian target RPJMD sebesar 4,64 %.
(b) Proporsi jumlah RTS yang mendapat penyuluhan pangan dan gizi
terhadap total jumlah RTS
Penyuluhan ketahanan pangan adalah meningkatkan pengetahuan,
pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang mutu gizi dan makanan
pangan di lingkungan sekolah dan pondok pesantren di Kota Cilegon.
Capaian dari indikator Proporsi jumlah RTS yang mendapat penyuluhan
pangan dan gizi terhadap total jumlah RTS adalah jumlah RTS yang
mendapat penyuluhan pangan dan gizi 0 orang terhadap total jumlah RTS
13.909 RTS atau capaian kinerja 0 % dari capaian target RPJMD sebesar
4,64 %. Hal ini dikarenakan Tidak terukur karena kegiatan yang
dilaksanakan selama ini yang menjadi sasaran hanya anak sekolah, guru,
komite sekolah dan para pedagang dilingkungan sekolah.

Page 178
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

23. Statistik
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan wajib Statistik
adalah :
1) Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik Daerah
(a) Tingkat ketersediaan data statistik daerah
Program ini dilaksanakan untuk meningkatakan kualitas dan ketersediaan
data, informasi dan statistik untuk peningkatan kualitas perencanaan
pembangunan dan sebagai dasar untuk menganalisa capaian-capaian
pembangunan daerah. Program ini juga untuk mewujudkan database data
dan informasi pembangunan dengan sumber daya yang dimiliki serta
mewujudkan ketersediaan data masyarakat miskin di Kota Cilegon untuk
mensinergikan pelaksanaan program untuk penanggulangan kemiskinan.
Dengan keberadaan data-data tersebut menjadi pertimbangan utama bagi
pengambilan keputusan dan kebijakan, penanggulangan kemiskinan serta
meningkatkan komitmen kota Cilegon untuk membangun pola kerja
berbasis data dan informasi.
(b) Tingkat penerapan e-government di kota cilegon
Program ini ditujukkan untuk mengembangkan sistem manajemen data
dan informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(e-Government).

24. Kearsipan
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan wajib Kearsipan
adalah :
1) Program Pengembangan Arsip Daerah
(a) Tingkat kualitas pengelolaan arsip Daerah
Penerapan pengembangan Arsip Daerah di Kota Cilegon telah di canangkan
ke setiap unit kerja untuk meningkatkan kualitas pengelolaan Arsip
Daerah.
Adapun untuk tingkat kualitas pengelolaan arsip daerah adalah jumlah
unit kerja yang menggunakan standar baku sebanyak 96 SKPD dibagi total
unit kerja sebanyak 128 dikali 100% adapun capaian realisasi tingkat

Page 179
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

kualitas pengelolaan arsip daerah sebesar 75.00% dari target RPJMD 100%
sehingga belum tercapai program tingkat kualitas pengelolaan arsip
daerah.

25. Komunikasi dan Informatika


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan wajib Komunikasi
dan Informatika adalah :
1) Program pengembangan komunikasi dan informasi daerah, melalui
kegiatan :
(a) Prosentase program pembangunan yang dapat terinformasikan melalui
media cetak dan elektronik
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik dalam pasal 7 ayat (1) menyatakan, “Badan Publik wajib
menyediakan, atau memberikan dan/atau menerbitkan informasi publik
yang berada di bawah kewenangannya kepada pemohon informasi publik,
selain informasi, yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan”. Dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah, kegiatan penyampaian komunikasi
dan informasi menjadi bagian yang sangat vital dalam menentukan
kemajuan suatu daerah. Komunikasi dan informasi yang dikelola secara
cermat dan akurat, maka publik akan memahami bahkan memberikan
dukungan moril ketika kebijakan pembangunan daerah digulirkan. Untuk
itu, diperlukan strategi komunikasi dan informasi yang tepat agar tercipta
pemahaman bersama antara Pemerintahan Daerah Kota Cilegon dengan
seluruh elemen masyarakat.
Dengan demikian, penyampaian informasi program pembangunan daerah
baik melalui media cetak dan elektronik kepada masyarakat bisa menjadi
sumber informasi resmi pemerintah daerah dalam mendukung
keberlangsungan perkembangan pembangunan daerah. Sehingga
informasi tersampaikan dalam melakukan aktivitas dan rutinitas
Pemerintahan Daerah Kota Cilegon sebagai upaya dalam mensosialisasikan
berbagai program pemerintahan daerah demi tercapainya target
pembangunan. Peranan media cetak dan elektronik mampu mendongkrak
wawasan publik baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dan
politik suatu daerah. informasi berbagai target dalam memberikan

Page 180
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pemahaman dengan baik, akurat dan terpercaya kepada masyarakat Kota


Cilegon dan mendokumentasikannya.
Setiap kegiatan-kegiatan penyelenggaraan Pemerintah Kota Cilegon. Pada
tahun 2013 kegiatan Pemerintah Daerah Kota Cilegon yang dipublikasikan
melalui media cetak /elektronik mencapai 100% dari rencana yang
ditargetkan 100%.
(b) Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional
melalui : Media massa seperti majalah, radio dan televisi;
Diseminasi Informasi Nasional adalah penyebaran informasi secara timbal
balik dari Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota kepada masyarakat baik diminta maupun tidak
diminta, yang dapat dilakukan melalui media massa maupun bentuk media
komunikasi lainnya dan/atau lembaga-lembaga komunikasi masyarakat.
Diseminasi Informasi Nasional diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencerdaskan bangsa, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan memperkokoh integritas nasional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diseminasi Informasi Nasional
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik partisipasi
masyarakat dalam proses penyebaran informasi nasional. Pelaksanaan
penyampaian dan pendistribusian informasi nasional yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di tiap kelurahan/desa/kampung
atau sebutan lainnya, melalui : media massa seperti majalah, radio dan
televisi.
Pemerintah Kota Cilegon telah melaksanakan diseminasi dan
pendistribusian informasi melalui media massa seperti majalah, radio dan
televisi yang dilaksanakan secara rutin dan berkala dari tahun ke tahun,
adapun informasi yang disampaikan adalah mengenai kebijakan-kebijakan
pemerintah daerah, program-program pembangunan dan program pro
rakyat yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Media massa yang
dipakai untuk mempublikasikan informasi adalah media massa seperti
Majalah Teras, Baraya TV, Banten TV, Radar TV, Radio Mandiri FM, Pass
FM, Kiss FM, Banten FM dan Top FM dll. sebanyak 1 bulan sekali.
(c) Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional
melalui : Media baru seperti website (media online);

Page 181
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Diseminasi Informasi Nasional adalah penyebaran informasi secara timbal


balik dari Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota kepada masyarakat baik diminta maupun tidak
diminta, yang dapat dilakukan melalui media massa maupun bentuk media
komunikasi lainnya dan/atau lembaga-lembaga komunikasi masyarakat.
Diseminasi Informasi Nasional diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencerdaskan bangsa, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan memperkokoh integritas nasional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diseminasi Informasi Nasional
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik partisipasi
masyarakat dalam proses penyebaran informasi nasional. Pelaksanaan
penyampaian dan pendistribusian informasi nasional yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di tiap kelurahan/desa/kampung
atau sebutan lainnya, melalui : Media baru seperti website (media online)
setiap hari diupdating.
Pemerintah Daerah Kota Cilegon telah melaksanakan diseminasi dan
pendistribusian informasi selain melalui media massa seperti; majalah,
radio dan televisi yang dilaksanakan secara rutin dan berkala dari tahun ke
tahun. Pemerintah Kota Cilegon Bagian Komunikasi dan Informasi
Sekretariat Daerah Kota Cilegon, telah melaksanakan penyebarluasan
informasi melalui Media Online (Website) adapun informasi yang
disampaikan adalah mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah daerah,
program-program pembangunan dan program pro rakyat yang langsung
dirasakan oleh masyarakat. Adapun Media Online yang digunakan adalah
Website Cilegon.go.id, Radar Banten.com dan Berita Cilegon Online (BCO).
Selain itu juga Koran Online seperti Koran Banten Online, Ragam
Cilegon.com dan Banten Hits yang setiap hari di updating.
(d) Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional
melalui : Media tradisional seperti pertunjukkan rakyat;
Diseminasi Informasi Nasional adalah penyebaran informasi secara timbal
balik dari Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota kepada masyarakat baik diminta maupun tidak
diminta, yang dapat dilakukan melalui media massa maupun bentuk media
komunikasi lainnya dan/atau lembaga-lembaga komunikasi masyarakat.

Page 182
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Diseminasi Informasi Nasional diselenggarakan dengan tujuan untuk


mencerdaskan bangsa, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan memperkokoh integritas nasional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diseminasi Informasi Nasional
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik partisipasi
masyarakat dalam proses penyebaran informasi nasional. Pelaksanaan
penyampaian dan pendistribusian informasi nasional yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di tiap kelurahan/desa/kampung
atau sebutan lainnya, melalui : Media tradisional seperti pertunjukan
rakyat.
Bagian Komunikasi dan Informasi Sekretariat Daerah Kota Cilegon belum
pernah melaksanakan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional
melalui : Media tradisional seperti pertunjukan rakyat.
(e) Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional
melalui : Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi dan
loka karya;
Diseminasi Informasi Nasional adalah penyebaran informasi secara timbal
balik dari Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota kepada masyarakat baik diminta maupun tidak
diminta, yang dapat dilakukan melalui media massa maupun bentuk media
komunikasi lainnya dan/atau lembaga-lembaga komunikasi masyarakat.
Diseminasi Informasi Nasional diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencerdaskan bangsa, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan memperkokoh integritas nasional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diseminasi Informasi Nasional
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik partisipasi
masyarakat dalam proses penyebaran informasi nasional. Pelaksanaan
penyampaian dan pendistribusian informasi nasional yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di tiap kelurahan/desa/kampung
atau sebutan lainnya, melalui : Media interpesonal seperti sarasehan,
ceramah,/diskusi, dan lokakarya.
Bagian Komunikasi dan Informasi Sekretariat Daerah Kota Cilegon belum
pernah melaksanakan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional

Page 183
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

melalui : Media Interpersonal seperti saresehan, ceramah/diskusi dan loka


karya.
(f) Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional
melalui : Media luar ruang seperti media buletin, leaflet, booklet,
brosur, spanduk dan baliho.
Diseminasi Informasi Nasional adalah penyebaran informasi secara timbal
balik dari Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota kepada masyarakat baik diminta maupun tidak
diminta, yang dapat dilakukan melalui media massa maupun bentuk media
komunikasi lainnya dan/atau lembaga-lembaga komunikasi masyarakat.
Diseminasi Informasi Nasional diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencerdaskan bangsa, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan memperkokoh integritas nasional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diseminasi Informasi Nasional
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik partisipasi
masyarakat dalam proses penyebaran informasi nasional. Pelaksanaan
penyampaian dan pendistribusian informasi nasional yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di tiap kelurahan/desa/kampung
atau sebutan lainnya, melalui : Media luar ruang seperti media buletin,
leaflet, booklet, brosur, spanduk, dan baliho.
Pemerintah Kota Cilegon telah melaksanakan diseminasi dan
pendistribusian informasi selain melalui media massa seperti
cetak/elektronik yang dilaksanakan secara rutin dan berkala dari tahun ke
tahun, Pemerintah Kota Cilegon melalui Bagian komunikasi dan Informasi
Sekretariat Daerah Kota Cilegon telah melaksanakan penyebarluasan
informasi melalui Buletin Suara Cilegon Mandiri, yang diterbitkan setiap 3
bulan sekali. Adapun informasi yang disampaikan adalah mengenai
kebijakan-kebijakan pemerintah daerah, program-program pembangunan
pro rakyat yang langsung dirasakan oleh masyarakat, selain itu juga
melalui beberapa leaflet, booklet, brosur, spanduk dan baliho terkait
launching program-program pro rakyat.
(g) Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat di tingkat Kecamatan

Page 184
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Kelompok Informasi Masyarakat, selanjutnya disebut KIM, adalah


kelompok yang dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat, dan untuk
masyarakat secara mandiri dan kreatif yang aktivitasnya melakukan
kegiatan pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam
rangka meningkatkan nilai tambah. Dalam cakupan pengembangan dan
pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di tingkat Kecamatan
adalah cakupan pengembangan fasilitas dan kerjasama yang dilakukan
Pemerintah Daerah Kota Cilegon terhadap Kelompok Informasi Masyarakat
dalam pengelolaan informasi guna peningkatan nilai tambah di tingkat
Kecamatan.
Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di
tingkat Kecamatan belum dapat dilaksanakan, maka target tahun 2014
untuk 4 Kecamatan di anggaran Perubahan APBD Perubahan Tahun 2014.

26. Perpustakan
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan wajib
Perpustakaan adalah :
1) Program Pengembangan Perpustakaan Daerah, melalui kegiatan :
(a) Pertumbuhan jumlah kunjungan ke perpustakaan
Terdapat peningkatan jumlah kunjungan atau pengunjung yang datang ke
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cilegon dalam minat
membaca dan menambah ilmu pengetahuan dalam segala bidang ilmu yang
terdapat di Kantor Perpustakaan Daerah Kota Cilegon, tahun 2013
sebanyak 47.557 pengunjung dari target RPJMD 47.500 pengunjung.
Dapat terlihat adanya peningkatan pertumbuhan jumlah pengujung,
adapun petumbuhan kunjungan ke perpustakaan dapat dilihat melalui
jumlah pengujung perpustakaan per tahun.
(b) Koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Persentase koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah
mengalami peningkatan demi memenuhi kebutuhan masyarakat Kota
Cilegon dalam menimba ilmu dan menambah pengetahuan melalui minta
membaca buku, adapun jumlah buku pada tahun berjalan sebanyak
21.823 dibagi target buku sebanyak 30.000 dikali 100%.

Page 185
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Pada tahun 2013 jumlah koleksi buku di perpustakaan daerah mencapai


realisasi 72.74% dari target RPJMD 70.00%.
(c) Anggota perpustakaan
Persentase Anggota Perpustakaan, Jumlah total anggota pada tahun
berjalan sebanyak 5.654 dibagi target anggota sebanyak 8.000 dikali
100%. Terdapat peningkatan jumlah kunjungan atau pengunjung yang
datang ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cilegon sebanyak
70.68% dari target RPJMD 70.00%.

1. Fokus Layanan Urusan Pilihan


1. Pertanian
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan Pilihan Pertanian
adalah :
1) Program Pengembangan Pertanian
(a) Proporsi peningkatan produksi, produktivitas padi atau bahan pangan
utama lokal lainnya per hektar
Dengan semakin pesatnya percepatan pembangunan industri, alih fungsi
lahan serta terbatasnya lahan pertanian di Kota Cilegon menuntut
Pemerintah Daerah untuk membuat strategi dalam peningkatan kapasitas
produksi, produktivitas padi dan bahan pangan utama lokal lainnya dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Cilegon yang semakin meningkat.
untuk realisasi pelaksanaan Program ini maka perlu adanya peningkatan
hasil baik provitas maupun produktivitas dalam meningkatkan capaian
program sehingga dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan.
PRODUKTIVITAS
 Prosentase realisasi peningkatan provitas padi terhadap target provitas
padi dengan target peningkatan sebesar 0,5% per tahun. Provitas padi
Tahun 2012 sebesar 55,53 Ku/Ha dengan target peningkatan provitas
sebesar 0,5% maka target provitas padi Tahun 2013 sebesar 55,81
Ku/Ha. Realisasi provitas padi Tahun 2013 sebesar 52,66 Ku/Ha
= Realisasi Provitas Padi Tahun 2013 / Target Provitas Padi Tahun 2013
x 100 % = 52,66 / 55,81 x 100% = 94,3%
Atau terjadi penurunan nilai provitas padi sebesar 5,70%.dari nilai
provitas padi tahun 2012

Page 186
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

 Prosentase realisasi peningkatan provitas kacang tanah terhadap target


provitas kacang tanah dengan target peningkatan sebesar 0,5% per
tahun
Provitas kacang tanah Tahun 2012 sebesar 17,30 Ku/Ha dengan
target peningkatan provitas sebesar 0,5% maka target provitas kacang
tanah Tahun 2013 sebesar 17,39 Ku/Ha. Realisasi provitas kacang
tanah Tahun 2013 diperoleh sebesar 19,44 Ku/Ha
Provitas kacang tanah terjadi peningkatan dari 17,30 Ku/Ha pada
tahun 2012 menjadi 19,44 Ku/Ha pada tahun 2013 sehingga terjadi
peningkatan provitas kacang tanah sebesar 112% . Jika dibandingkan
dengan target RPJM 2013, maka provitas kacang tanah ini melebihi
target sebesar 11,8%..

PRODUKSI
 Prosentase realisasi peningkatan produksi melon terhadap target
produksi melon dengan target peningkatan sebesar 2% per tahun.
Produksi melon Tahun 2012 sebesar 1.632,43 Kuintal dengan target
peningkatan produksi sebesar 2,0% maka target produksi melon Tahun
2013 sebesar 1.958,91 Kuintal.
Dengan demikian Realisasi Produksi melon Tahun 2013 terhadap
Target Produksi melon Tahun 2013 hanya dicapai 60,72% nya atau
terjadi penurunan nilai produksi melon tahun 2013 sebesar 27.13%
terhadap nilai produksi melon tahun 2012.
 Prosentase realisasi peningkatan produksi tanaman cabe terhadap
target produksi tanaman cabe dengan target peningkatan sebesar 2%
per tahun. Produksi tanaman cabe Tahun 2012 sebesar 349,33
Kuintal dengan target peningkatan produksi sebesar 2,0% maka target
produksi tanaman cabe Tahun 2013 sebesar 419,196.
Dengan demikian Realisasi Produksi Cabe Tahun 2013 terhadap
Target Produksi Cabe Tahun 2013 hanya dicapai 59,35% nya, Atau
terjadi penurunan nilai produksi cabe tahun 2013 sebesar 28,78%
terhadap nilai produksi cabe tahun 2012.

Page 187
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

2) Program Pengembangan Peternakan


(a) Proporsi peningkatan produksi daging unggas per tahun dengan target
peningkatan sebesar 2 % per tahun
Produksi daging unggas Tahun 2012 sebesar 210 Ton dengan target
peningkatan produksi sebesar 2,0% maka target produksi daging unggas
Tahun 2013 sebesar 214,2 Ton. Realisasi jumlah produksi daging unggas
Tahun 2013 sebesar 269 Ton
Dengan demikian capaian Realisasi Produksi daging unggas Tahun 2013
terhadap Target Tahun 2013 adalah sebesar 125, 58%.
Jika dibandingkan realisasi produksi daging unggas tahun 2013 terhadap
produksi daging unggas tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 28% .
(b) Proporsi peningkatan populasi ternak kecil (domba/kambing) per
tahun sebesar 1 % per tahun
Jumlah populasi ternak kecil Tahun 2012 sebesar 7.282 ekor dengan
target peningkatan sebesar 1,0 % maka target jumlah populasi ternak kecil
Tahun 2013 sebesar 7.355 ekor. Realisasi jumlah populasi ternak kecil
Tahun 2013 sebesar 6.730 ekor
Pada proporsi ini terjadi penurunan populasi ternak kecil dari populasi
pada tahun 2012 sebanyak 552 ekor menjadi 6.730 ekor. Dengan demikian
terjadi penurunan laju populasi ternak kecil (domba/kambing) sebesar
7,5% dari tahun sebelumnya.
(c) Proporsi peningkatan populasi ternak besar per tahun sebesar 1 % per
tahun
Jumlah populasi ternak besar di kota cilegon pada tahun 2013 ditargetkan
berjumlah 7355 ekor Prosentase realisasi jumlah populasi ternak hewan
besar (sapi/kerbau) terhadap target jumlahpopulasi ternak hewan besar
(sapi/kerbau). Untuk target jumlah populasi ternak hewan besar tahun
2013 sebesar 7.355 ekor dengan capaian realisasi pada tahun 2013
sebanyak 6.730 ekor sehingga capaian realisasi pada indikator ini terjadi
penurunan sebesar 8,5% dari target yang ditentukan dalam RPJM.

2. Energi dan Sumber Daya Mineral


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan pilihan Energi
Sumber Daya Mineral adalah :

Page 188
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

1) Program Pengembangan Potensi Sumber Daya Energi dan Mineral


(a) Cakupan jaringan instalasi listrik di pedesaan
Pada tahun 2013 jumlah rumah tangga yang teraliri listrik telah mencapai
98.205 unit dari total jumlah rumah tangga di Kota Cilegon sebanyak
98.805 unit atau telah mencapai 99,39%
Sedangkan berdasarkan data PLN jumlah total kapasitas daya terpasang
tahun 2013 sebesar 371.709.406 KVA dari total kebutuhan daya sebesar
390,294,878 KVA atau sekitar 95,24%.
(b) Pertambangan tanpa ijin
Usaha Pertambangan galian C di Kota Cilegon telah diakomodasi dalam tata
ruang Kota Cilegon dalam bentuk peruntukan kawasan pertambangan.
Namun demikian masih terdapat usaha pertambangan galian c yang berada
di luar kawasan pertambangan tersebut. Usaha pertambangan galian c
yang tak berijin (liar) tersebut pada tahun 2013 telah ditertibkan seluas
26.241 m2 dari total luas galian c liar sebesar 32.241 m2. Dengan demikian
capaian penertiban usaha galian c liar mencapai 81,39%
(c) Pemanfaatan air tanah dalam tanpa ijin
Kebutuhan air bersih untuk masyarakat dan kegiatan usaha/indsutri
dipenuhi melalui penyediaan air bersih permukaan dan air tanah (dalam
dan dangkal). Penyediaan air bersih dengan sumber air permukaan
dilakukan oleh PT.KTI dan PDAM. Sedangkan penyediaan air bersih yang
bersumber air tanah dalam dilakukan oleh PT.PTK. sedangkan penyediaan
air bersih dengan sumber air tanah dangkal dilakukan secara individu.
Setiap usaha penyediaan air tanah dalam harus mendapatkan ijin
pemanfaatannya dari pemerintah Kota cilegon. Saat ini pemanfaatan air
tanah dalam yang dilakukan oleh pihak pengusaha/industri sudah 100%
berijin. Data Tahun 2013 dari 88 kegiatan usaha/industri dengan jumlah
sumur bor dalamnya berjumlah 140 unit telah memanfaatan air tanah
dalam sebanyak 20.453 m3/hari.
(d) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
Keberadaan usaha pertambangan yang ada di Kota cilegon hanya berupa
pertambangan galian golongan c dan jumlahnya kecil., Pada tahun 2013
kontribusi PDRB (ADHK) sektor pertambangan/galian mencapai
Rp.13,991.04 juta dari total PDRB (ADHK) tahun 2013 sebesar Rp.

Page 189
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

20,592,278.07 juta. Atau kontribusi sector pertambangan ini hanya


sebesar sebesar 0,068%.

3. Kepariwisataan
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan pilihan
Kepariwisataan adalah :
1) Program Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata
1) Persentase Objek daya tarik wisata yang direncanakan
Langkah startegis dalam pengembangan kepariwisataan daerah yaitu
dengan bekerjasama antara Pemerintah Daerah dan stakeholder/pelaku
usaha pariwisata melalui promosi seni budaya dan pariwisata daerah.
Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Cilegon telah menargetkan Objek daya tarik wisata yang direncanakan
dalam RPJM sebesar 67%.
Obyek Daya Tarik Wisata yang telah direncanakan Pemerintah Kota Cilegon
melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebanyak 2 obyek dari 6 obyek
yang direncanakan maka realisasi capaian obyek daya tarik wisata yang
direncanakan sebesar 30% realisasi capaian ini belum mencapai target
RPJM yang ditetapkan.
2) Kerjasama dengan pihak lain dalam pengembangan destinasi
pariwisata
Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Cilegon telah menargetkan kerjasama dengan pihak lain melalui pola
kemitraan dalam pengembangan destinasi pariwisata industri.
Pada targetRPJM tahun 2013 sebanyak 2 MoU dengan capaian realisasi
sebanyak 2 MoU diantaranya dengan PT. Indonesia Power dan PT. Krakatau
Steel sehingga capaian target sebesar 100%

4. Kelautan dan Perikanan


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan pilihan
Kelautan dan Perikanan adalah :

Page 190
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

1) Program Pengembangan Kelautan dan Perikana


Dalam mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
akan meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan
perikanan, memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya
kelautan dan perikanan”, diperlukan langkah nyata terencana dan terarah
dengan pentahapan yang jelas indikatornya sehingga pada akhirnya akan
meningkat pula kesejahteraan para nelayan atau pembudidaya ikan air
tawar serta meningkatnya tingkat konsumsi ikan di Kota Cilegon.
(a) Proporsi peningkatan jumlah produksi perikanan
Dalam RPJM 2010-2015 ditargetkan pada tahun 2013 ini produksi
perikanan sebesar 551,1 ton. Realiasi produksi perikanan tahun 2013
dicapai 633,65 ton,. Sehinnga produksinya melebihi targetnya sebesar
82,55 ton . Dengan demikian realiasi produksi perikanan tahun 2013
terhadap targer produksi dalam RPJM tahun 2013 mencapai 114,98 %.
(b) Tingkat konsumsi ikan
Dalam RPJM 2010-2015 ditargetkan pada tahun 2013 ini nilai konsumsi
ikan masyarakat Kota cilegon sebesar 21,6 Kg/Kapita/tahun. Berdasarkan
hasil perhitungan jumlah ketersediaan daging ikan di Kota Cilegon
diperoleh tingkat konsumsi ikan tahun 2013 mencapai 22,3
kg/kapita/tahun. Berarti tingkat konsumsi ikannya mengalami kenaikan
103,24 % terhadapa target RPJM 2010-2015 untuk tahun
2013Kg/Kapita/Tahun atau capaiannya sebesar 88,8%

5. Perdagangan
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan pilihan
Perdagangan adalah :
1) Program Pengembangan Perdagangan
(a) Kontribusi PDRB sektor perdagangan terhadap total PDRB
Kota Cilegon merupakan kota Perdagangan dan Jasa sehingga pada sektor
Perdangangan di Kota Cilegon mempunyai andil cukup besar dalam
konstribusi terhadap PDRB Kota Cilegon.
Prosentase pertumbuhan sektor perdagangan yang ditetapkan pada tahun
2013 sebesar 13,84% .dengan realisasi capaian sebesar 15% maka capaian

Page 191
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

target kinerja pada tahun 2013 sebesar 108% telah melampaui target yang
telah ditetapkan.
6. Industri
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
Realisasi pelaksanaan program beserta indikator pada Urusan pilihan
Perindustrian adalah :
1) Program Pengembangan Kemitraan Industri
(a) Kontribusi PDRB ADHK Industri terhadap total PDRB
Capaian indikator program Pengembangan Kemitraan Industri Angka
Dasar Harga Konstan (ADHK) terhadap total PDRB sebesar 10,39%, ini
mengalami peningkatan prosentase dari target yang ditetapkan sebesar
9,9% sehingga capaian target pada program ini mencapai 104,9%
(b) Pertumbuhan Industri
Data jumlah industri di Kota Cilegon (Besar, Menengah dan Kecil) untuk
tahun 2013 sebesar 781 buah meningkat dibandingkan tahun 2012
berjumlah 771 buah. Dengan demikian pertumbuhan industri kota Cilegon
mengalami kenaikan sebesar 1,30 %.
(c) Cakupan bina kelompok pengrajin
Jumlah industri pengrajin di Kota Cilegon saat ini yang mencapai ratusan
dapat dikelompokan menjadi 68 kelompok pengrajin. Namun yang dapat
dibina baru mencapai 12 kelompok atau baru sekitar 17,64% dari total
kelompok pengrajin yang ada.

Page 192
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah pada dasarnya adalah kemampuan perekonomian daerah


dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan
dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan internasional. Indikator utama
yang dapat digunakan untuk menentukan peringkat daya saing daerah tersebut
antara lain adalah :
1. Kemampuan Ekonomi Daerah.
2. Ketersediaan Infrastruktur.
3. Iklim Investasi.
4. Kualitas Sumberdaya Manusia.

Kondisi daya saing yang relatif rendah tentunya akan menyebabkan daya tarik
investor untuk melakukan investasi di Kota CIlegon menjadi relatif kecil. Hal ini
selanjutnya akan mengakibatkan pula relatif rendahnya tingkat pertumbuhan
ekonomi dan penyediaan lapangan kerja di daerah, sehingga peningkatan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan juga akan relatif
lambat. Dengan demikian terlihat bahwa upaya peningkatan daya saing Kota Cilegon
dimasa mendatang akan menjadi tantangan daerah yang cukup besar dan perlu
segera dilakukan kaji ulang terhadap kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
yang dilakukan selama ini. SKPD dan lembaga yang membidangi setiap pilar dan
indikator yang mengalami penurunan peringkat perlu bekerja lebih dari biasa untuk
menaikan peringkat pada masing-masing indikaror dan pilar daya saing tersebut.
Selain itu, ada beberapa faktor umum yang menghambat peningkatan daya saing
adalah korupsi, birokrasi pemerintahan yang tidak efisien, infrastruktur yang tidak
memadai, ketidak stabilan politik, akses pada pembiayaan, tenga kerja yang terdidik,
etika kerja yang buruk, inflasi, peraturan pajak dan yang lainnya.

2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Analisis potensi pengembangan ekonomi wilayah diperlukan untuk dapat


mengetahui secara kongkrit menggunakan indikator tertentu tentang sektor dan sub
sektor yang mempunyai potensi pengembangan yang baik. Analisis ini diperlukan
mengingat masing-masing daerah mempunyai potensi pengembangan yang bervariasi
sesuai dengan kondisi daerah bersangkutan. Informasi ini diperlukan dalam

Page 103
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

penyusunan rencana pembangunan daerah guna dapat menentukan arah dan


prioritas pembangunan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah
bersangkutan sehingga pertumbuhan ekonomi daerah dapat diwujudkan secara
optimal. Dengan demikian peningkatan kesejahteraan masyarakat akan menjadi
lebih maksimal.
Potensi pengembangan suatu wilayah dalam analisis ini ditentukan berdasarkan 3
indikator utama yang satu sama lainnya saling berkaitan. Ketiga indikator tersebut
adalah :

1. Keuntungan komparatif sektror dan subsektor daerah bersangkutan yang


diukur dengan Indek Koefisien Lokasi (Location Quotient, LQ). Indikator ini
dijadikan sebagai bahan pertimbangan karena dalam era globalisasi seperti
halnya dewasa ini, tingkat persaingan sangat tajam. Dalam kondisi yang
demikian, sektor dan subsektor yang dapat berkembang dengan pesat adalah
sektor dan subsektor yang mempunyai daya saing yang didukung oleh
keuntungan komparatif yang cukup tinggi.

2. Laju pertumbuhan sektor dan subsektor bersangkutan dalam perekonomian


daerah. Indikator ini diperlukan untuk pengembangan sektor dan subsektor yang
mempunyai potensi yang cukup tinggi sehingga dapat diketahui laju
pertumbuhannya.

3. Kontribusi sektor dan subsektor yang terkait dalam perekonomian daerah. Hal
yang menjadi pertimbangan adalah bahwa suatu sektor dan subsektor
mempunyai potensi pembangunan yang cukup besar bilamana kontribusinya
terhadap perekonomian daerah cukup besar pula.

A. Pertanian
Secara umum sektor pertanian merupakan salah satu kegiatan yang banyak
digeluti oleh penduduk di Kota Cilegon. Kawasan pertanian yang cukup potensial di
Kota Cilegon tersebar di wilayah selatan sekitar jalan regional Cilegon-Anyer dan di
wilayah utara sekitar jalan regional Cilegon-Merak. Potensi komoditi pertanian yang
dimiliki Kota Cilegon diantaranya adalah padi, palawija, mentimun dan pisang, yang
umumnya merupakan tanaman hasil perkebunan rakyat. Lahan pertanian padi,

Page 104
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sebagian besar merupakan sawah yang masih dikelola secara tradisional yakni
mengandalkan pengairan dari tadah hujan.

Tabel.2.28
Produksi Menurut Jenis Tanaman di Kota Cilegon Tahun 2006-2011 (Ton)

Komoditas 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Padi sawah 18.956 18.134 19..215 18.107 15.468 14.747


Ketela Pohon 2.882 1.764 2.532 1.597 2.019 1.573
Ketela Rambat 122 422 948 450 762 489
Kacang Tanah - 7.694 7.205 6.876 5.723 3.120
Jagung - 156 348 177 63 54
Kacang Hijau - 78 99 124 64 60
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Tabel.2.29
Luas Panen Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman
di Kota Cilegon Tahun 2006-2011 (Ha)
Tahun
Komoditas
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Mangga 6.255 9.568 13.240 26.302 8,905 35,817
Rambutan 318 478 - 1.248 525 394
Jeruk 394 139 - 144 50 28
Jambu Biji 792 1.137 - 3.656 1,255 2,041
Durian 1.047 1.403 - 377 729 2,225
Pepaya 754 574 1.035 2.270 801 2,160
Pisang - 18.993 103.519 23.431 10,535 71,238
Alpokat 28 26 - 153 61 128
Nangka 382 683 750 747 366 418
Sawo 172 - 767 1.020 423 651
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

B. Perdagangan
Kegiatan perdagangan di Kota Cilegon dicirikan dengan adanya perdagangan
tradisional dan modern. Perdagangan tradisional umumnya berupa perdagangan
pada pasar-pasar tradisional yang banyak tersebar di Kota Cilegon, diantaranya Pasar
Baru, Pasar Kelapa, Pasar Kranggot, Pasar Merak, dan Pasar Cigading. Adapun
kegiatan perdagangan modern lokasinya lebih terkonsentrasi disekitar pusat Kota
Cilegon, berupa pasar-pasar swalayan skala besar dan juga mall.

Kegiatan perdagangan di Kota Cilegon dicirikan dengan adanya perdagangan


tradisional dan modern. Perdagangan tradisional umumnya berupa perdagangan

Page 105
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pada pasar-pasar tradisional yang banyak tersebar di Kota Cilegon, diantaranya Pasar
Baru, Pasar Kelapa, Pasar Kranggot, Pasar Merak, dan Pasar Cigading. Adapun
kegiatan perdagangan modern lokasinya lebih terkonsentrasi di sekitar pusat Kota
Cilegon, berupa pasar-pasar swalayan skala besar dan juga mall.

Tabel.2.30
Jumlah Perusahaan Perdagangan Nasional Terdaftar di Kota Cilegon Tahun 2011
Jenis Perdagangan
No. Kecamatan Jumlah
Besar Menengah Kecil
1. Ciwandan 72 18 10 100
2. Citangkil 100 16 6 122
3. Pulomerak 74 14 4 92
4. Grogol 92 28 7 127
5. Purwakarta 92 25 12 129
6. Cilegon 94 24 10 128
7. Jombang 178 42 17 237
8. Cibeber 88 22 7 117
TOTAL 790 189 73 1052
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

C. Industri
Secara historis, pada awalnya Kota Cilegon merupakan wilayah pertanian, namun
semenjak dijadikan kawasan industri berat dan menengah yakni dengan didirikannya
industri baja Krakatau Steel, perlahan-lahan kegiatan pertanian tergeser dan
semakin menyempit. Jenis industri yang banyak didirikan di Kota Cilegon, secara
umum dapat dikategorikan kedalam 3 jenis industri, yaitu industri baja, industri non
baja dan industri kecil (home industry).

Kelompok industri baja umumnya merupakan industri-industri yang memanfaatkan


material baja kasar (crude steel) untuk diolah menjadi produk atau barang jadi.
Beberapa produk dari industri-industri ini diantaranya adalah baja konstruksi, pipa
baja, plat baja, perkakas rumah tangga, dan lain-lain. Kelompok industri ini sebagian
besar berlokasi terpusat disekitar kawasan industri terpadu PT. Krakatau Steel
(KIEC). Kelompok industri non baja yang terdapat di Kota Cilegon diantaranya adalah
jenis industri kimia dan pengolahan bahan tambang. Industri ini sebagian besar
berkembang disepanjang pantai Selat Sunda dengan memanfaatkan jasa angkutan
laut untuk mendistribusikan dan memasarkan produknya.

Page 106
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Tabel.2.31
Potensi Kawasan Industri di Kota Cilegon Tahun 2012
Potensi Belum
Terjual
No. Pengelola Kawasan Kawasan Terjual
(Ha)
(Ha) (Ha)
1. Kawasan Krakatau Industrial Estate (KIEC) I 550,00 330,80 219,20
2. Kawasan Krakatau Industrial Estate (KIEC) II 80,90 37,60 43,30
3. Kawasan Panca Puri
4. PT. Cipta Niaga Internasional
5. Kawasan Peni
JUMLAH 630,90 368,40 262,50
Sumber : Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Kelompok industri kecil merupakan jenis industri yang banyak digeluti oleh
masyarakat, yakni kelompok industri skala kecil yang masih menggunakan teknologi
sederhana. Pada umumnya kegiatan industri ini lokasinya berbaur dengan
permukiman masyarakat (home industry). Beberapa jenis industri ini diantaranya
adalah industri genteng/batu bata, industri makanan/minuman, industri kapur, dan
lain-lain.

D. Pariwisata
Kegiatan pariwisata di Kota Cilegon umumnya didominasi oleh kegiatan wisata
bahari yang banyak tersebar di sepanjang pesisir pantai. Salah satu objek wisata yang
telah dikelola secara baik dan didukung oleh fasilitas yang memadai berupa hotel
berbintang yakni pantai Pulorida. Kawasan wisata ini cukup terkenal bahkan hingga
ke mancanegara, karenanya kunjungan wisatawan (baik wisatawan domestik
maupun mancanegara) ke kawasan ini cukup tinggi.

Tabel.2.32
Jumlah Hotel Menurut Klasifikasi di Kota Cilegon Tahun 2011
Klasifikasi Hotel
No. Kecamatan Jumlah
Berbintang Melati
1. Ciwandan - 2 2
2. Citangkil - - -
3. Pulomerak 4 8 12
4. Purwakarta 2 2 4
5. Grogol - 2 2
6. Cilegon - - -
7. Jombang 1 4 5
8. Cibeber 1 - 1
TOTAL 8 18 26
Sumber : Diolah dari Cilegon Dalam Angka Tahun 2013

Page 107
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

E. Penataan Ruang
Arah dan kebijakan penataan ruang kawasan perkotaan Kota Cilegon akan
meliputi dua bentuk rencana penataan ruang, yaitu :
1. Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang Kota Cilegon diwujudkan dalam bentuk :
a. Pembagian wilayah kota dalam BWK (Bagian Wilayah Kota) serta fungsi
pengembangannya masing-masing dalam lingkup kota.
Untuk mewujudkan struktur ruang, wilayah Kota Cilegon dibagi dalam 5
(lima) BWK yang masing-masing dilayani oleh satu sub pusat kota serta sesuai
dengan karakteristik dan fungsi pengembangannya masing-masing. Pembagian
wilayah kota ini adalah sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel.2.33
Karakteristik dan Fungsi Pengembangan Wilayah dalam setiap BWK
Luas Pusat Pelayanan Kota/
Skala
BWK Kelurahan BWK Sub Pusat Pelayanan Fungsi Pengembangan
Pelayanan
(Ha) Kota
I Kebonsari 3.731 Pusat Pelayanan Kota di - Perumahan Kota
Warnasari sekitar Kelurahan - Industri
Ramanuju Kecamatan - Pelabuhan &
Citangkil
Purwakarta Pergudangan
Tamanbaru - Pusat pemerintahan &
Lebakdenok Bangunan Umum
Dringo - Perdagangan & jasa
Samangraya - RTH
Kotasari - Kawasan Lindung sekitar
Waduk
Ciwaduk
Kotabumi
Kebon Dalem
Ramanuju
Masigit
Jombang Wetan
II Gerem 2.954 Sub Pusat Pelayanan - Perumahan Lokal
Rawa Arum Kota 1 di sekitar - Industri
Kelurahan Grogol - Pelabuhan &
Grogol
Pergudangan
Pabean - Perdagangan & Jasa
Tegal Bunder - Kawasan lindung
Purwakarta - RTH
III Suralaya 1.986 Sub Pusat Pelayanan - Perumahan
Lebak Gede Kota 2 di sekitar Kawasan - Industri
Taman Sari Terminal Terpadu Merak - Pelabuhan & pergudangan
- Perdagangan & Jasa
Mekarsari Lokal
- Kawasan terminal terpadu
- Pariwisata
- Kawasan Lindung
- RTH

Page 108
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Luas Pusat Pelayanan Kota/


Skala
BWK Kelurahan BWK Sub Pusat Pelayanan Fungsi Pengembangan
Pelayanan
(Ha) Kota
IV Tegalratu 5.185 Sub Pusat Pelayanan - Industri Lokal
Banjarnegara Kota 3 di sekitar - Pelabuhan & pergudangan
persimpangan jalan - Kawasan Lindung
Kubangsari
negara dengan jalan - RTH
Kepuh lingkar selatan di Kel. - Perdagangan & Jasa
Gunungsugih Kepuh Kec. Ciwandan - Perumahan
Randakari
Sumber: RTRW Kota Cilegon, 2010-2030

b. Sistem pusat pelayanan dalam bentuk hirarki atau tata jenjang dan
jangkauan pusat-pusat pelayanan kegiatan kota yang akan
dikembangkan.
Untuk melayani kegiatan perkotaan di tiap bagian wilayah kota (BWK)
sesuai dengan arahan fungsi pengembangannya masing-masing, maka ditetapkan
pusat-pusatnya. Pusat kota dan sub pusat kota pada dasarnya merupakan lokasi
berbagai jenis sarana/fasilitas perkotaan sesuai dengan skala pelayanannya
masing-masing. Hirarki atau tata jenjang pusat-pusat kegiatan kota yang akan
dikembangkan di wilayah Kota Cilegon adalah sebagai berikut :

(1) Pusat Pelayanan Kota, dengan skala pelayanan kota dan regional. Pusat
Pelayanan Kota untuk wilayah Kota Cilegon yaitu di sekitar Kelurahan Ramanuju
Kecamatan Purwakarta, dengan fungsi pengembangan sebagai pusat
pemerintahan serta perdagangan dan jasa.
(2) Sub Pusat Pelayanan Kota, dengan skala pelayanan bagian wilayah kota (BWK)
yang mencakup beberapa kelurahan, baik yang berada pada kecamatan yang
sama maupun di beberapa kecamatan yang berbatasan. Sub Pusat Pelayanan
Kota ini meliputi :
 Sub Pusat Pelayanan Kota 1 (satu) di sekitar Kelurahan Grogol, melayani BWK
II.
 Sub Pusat Pelayanan Kota 2 (dua) di sekitar Kawasan Terminal Terpadu Merak,
melayani BWK III.
 Sub Pusat Pelayanan Kota 3 (tiga) di sekitar persimpangan Jalan Negara
dengan Jalan Lingkar Selatan di kelurahan kepuh Kecamatan Ciwandan,
melayani BWK IV.

Page 109
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

 Sub Pusat Pelayanan Kota 4 (empat) di sekitar persimpangan Jalan Negara


dengan Jalan Lingkar Selatan di Kelurahan Kedaleman Kecamatan Cibeber,
melayani BWK V.
(3) Pusat lingkungan, dengan skala pelayanan Sub-BWK dan/atau kelurahan
dan/atau lingkungan perumahan. Pusat-pusat ini meliputi :
 Pusat lingkungan pada BWK 1 terdiri dari: Pusat lingkungan sekitar Jalan
Lingkar Selatan (JLS) di Kelurahan Lebak Denok, Pusat lingkungan Kotasari,
Pusat lingkungan Kotabumi, Pusat lingkungan Kebon Dalem, Pusat
lingkungan sekitar Perumahan Metro, Pusat lingkungan sekitar Komplek
Bonakarta, Pusat lingkungan sekitar Martapura, Pusat lingkungan sekitar
Taman Raya Cilegon, dan Pusat lingkungan Jl. Kubang Laban.
 Pusat lingkungan pada BWK 2 terdiri dari: Pusat lingkungan Gerem, Pusat
lingkungan Rawaarum, Pusat Lingkungan Pabean, Pusat Lingkungan Tegal
Bunder, dan Pusat lingkungan Purwakarta.
 Pusat lingkungan pada BWK 3 terdiri dari: Pusat lingkungan Suralaya, Pusat
lingkungan Lebakgede, dan Pusat lingkungan Tamansari.
 Pusat lingkungan pada BWK 4 terdiri dari: Pusat lingkungan sekitar Cigading.
 Pusat lingkungan pada BWK 5 terdiri dari: Pusat lingkungan sekitar
Perumahan Taman Cilegon Indah, Pusat lingkungan sekitar Mahkota Mas,
Pusat lingkungan sekitar Perumnas, Pusat lingkungan sekitar PCI, Pusat
lingkungan sekitar Perum Bumi Rakata, Pusat lingkungan sekitar Jerang,
Pusat lingkungan sekitar Kantor Kelurahan Bagendung, Pusat lingkungan
sekitar Krotek-Bentola, Pusat Lingkungan sekitar Komplek Griya Praja
Mandiri, Pusat lingkungan sekitar Lebak Waluh-Jeruk Tipis, dan Pusat
lingkungan sekitar Kantor Kelurahan Cikerai.

c. Sistem jaringan prasarana kota yang meliputi sistem jaringan


transportasi yang merupakan sistem prasarana utama dan sistem
prasarana lainnya yang merupakan sistem jaringan prasarana pelengkap
yang meliputi sistem prasarana utama (jaringan transportasi darat dan
laut) dan sistem prasarana lainnya (jaringan energi, telekomunikasi,
sumberdaya air, persampahan, drainase, pengelolaan limbah, pedestrian,
dan pemadam kebakaran).

Page 110
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

2. Rencana Pola Ruang


Rencana pola ruang Kota Cilegon meliputi dua fungsi utama kawasan yaitu
kawasan lindung dan kawasan budidaya.
a. Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung
Rencana pengelolaan kawasan lindung Kota Cilegon yang memiliki fungsi
utama sebagai penunjang kelestarian lingkungan meliputi :

(1) Kawasan Hutan yang meliputi hutan lindung sebagai kawasan preservasi dan
hutan produksi di sekitar Kecamatan Purwakarta yang berperan pula dalam hal
konservasi.
(2) Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang
meliputi Gunung Gede pada bagian Utara Kota Cilegon serta perbukitan di
Kelurahan Gunung Sugih dan Kepuh. Rencana pengelolaan kawasan ini meliputi :
 Melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan.
 Memperbanyak keragaman tanaman pohon; dan
 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
(3) Kawasan perlindungan setempat yang meliputi jalur sempadan pantai, jalur
sempadan sungai, kawasan sekitar Waduk Krenceng dan Situ Rawa Arum,
kawasan sekitar mata air Ciputri di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber,
kawasan di bawah SUTT dan SUTET. Rencana pengelolaan kawasan ini adalah :
 Penanaman vegetasi jenis tanaman keras.
 Memperbanyak keragaman tanaman pohon; dan
 Menata dan mengamankan kawasan perlindungan setempat tetap sesuai
dengan fungsinya.
 Kawasan RTH meliputi RTH hutan kota; RTH taman kota; RTH taman
lingkungan; RTH Tempat Pemakaman Umum; RTH lapangan olahraga; RTH
kawasan pertanian; RTH benteng alam/mitigasi bencana; RTH jalur hijau
jalan, jalan bebas hambatan, dan jalur kereta api; serta green belt kawasan
industri.
(4) Kawasan pelestarian alam yang meliputi Pulau Ular, Pulau Merak Besar, dan
taman wisata alam yang dikembangkan di Gunung Gede Kecamatan Pulomerak,
dengan rencana pengelolaan adalah menjaga dan melestarikan keberlangsungan
keanekaragaman hayati.
(5) Kawasan cagar budaya yang mencakup obyek cagar budaya dan kawasan
sekitarnya.

Page 111
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(6) Kawasan rawan bencana alam yang terdiri atas kawasan rawan tsunami dan
kawasan rawan bahaya industri kimia yaitu di sekitar Kecamatan Pulomerak,
Grogol, Citangkil dan Ciwandan, dengan rencana pengelolaan adalah :
 Melaksanakan penanaman di sekitar pesisir pantai dengan tanaman yang
berfungsi sebagai penahan gelombang; dan
 Membangun benteng alam sebagai penyangga antara kawasan industri dan
kawasan permukiman.

b. Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya


Peruntukan kawasan budi daya dimaksudkan untuk memudahkan
pengelolaan kegiatan termasuk dalam penyediaan prasarana dan sarana penunjang,
penanganan dampak lingkungan, penerapan mekanisme insentif, dan sebagainya.
Pengembangan kawasan budi daya di Kota Cilegon diarahkan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan ruang kawasan berdasarkan kesesuaian lahan potensial untuk
dikembangkan sebagai kawasan perkotaan (permukiman, industri dan kawasan
fungsional lainnya). Pengelolaan kawasan budi daya perkotaan ini dilakukan dengan
prinsip :

(1) Membatasi perkembangan kawasan perkotaan untuk tidak meluas secara


ekspansif dan tidak beraturan.
(2) Mengintegrasikan fungsi pengembangan kawasan - kawasan yang telah
berkembang.
(3) Mengantisipasi perkembangan kegiatan di masa mendatang yang juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, termasuk wilayah yang berbatasan.

Kawasan budi daya perkotaan yang akan dikembangkan di wilayah Kota Cilegon
didasarkan pada fungsi utama untuk dibudidayakan sebagai kegiatan perkotaan atas
dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya
buatan. Sedangkan rencana pola ruang kawasan budi daya adalah sebagai upaya
untuk mengendalikan alih fungsi bangunan dan guna lahan yang tidak sesuai dengan
peruntukannya serta mendorong perkembangan kawasan budi daya yang sesuai
dengan rencana tata ruang.

Page 112
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

1. Kawasan Perumahan.
Jumlah penduduk Kota Cilegon tahun 2029 diperkirakan mencapai 412.494 jiwa
dan sebagian besar akan tinggal diwilayah yang didelineasi sebagai kawasan
perkotaan. Dalam kaitan inilah pengembangan kawasan perumahan lebih diarahkan
untuk mengakomodasikan kebutuhan perumahan perkotaan. Diluar kawasan
perkotaan, kebutuhan perumahan pada dasarnya berada dikawasan yang
didelineasikan sebagai kawasan perdesaan, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari
kegiatan pertanian. Beberapa arahan dalam pengelolaan kawasan perumahan ini
adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan kawasan perumahan baru diarahkan untuk terlebih dahulu


memanfaatkan kawasan pertanian lahan kering, dengan asumsi bahwa dalam
jangka waktu perencanaan RTRW (20 tahun) belum seluruh wilayah Kota
Cilegon akan berubah menjadi kawasan perkotaan.
b. Pengembangan fasilitas dan utilitas pendukung yang memadai untuk melayani
kebutuhan penduduk di kawasan perumahan yang telah ada.
c. Dengan adanya kecenderungan penggunaan lahan campuran (mixed use),
diperlukan rencana pemanfaatan ruang dalam skala yang lebih detail dari
kawasan-kawasan perumahan yang mempunyai perkembangan pesat.

Dalam hal pengembangan kawasan perumahan, kepadatan unit hunian dibagi


menjadi tiga interval, yaitu: (1) Kepadatan tinggi : kepadatan bangunan antara 24-36
bangunan/Ha, dengan kepadatan penduduk rata-rata maksimum 180 jiwa/Ha; (2)
Kepadatan sedang : kepadatan bangunan antara 12-24 bangunan/Ha dengan
kepadatan penduduk rata-rata maksimum 120 jiwa/Ha; dan (3) Kepadatan rendah :
kepadatan bangunan <12 bangunan/Ha dengan kepadatan penduduk rata-rata
maksimum 60 jiwa/Ha. Dengan demikian rencana pengembangan kawasan
perumahan meliputi :

 Kepadatan bangunan tinggi, sudah perlu dipertimbangkan terutama untuk


Kecamatan Jombang dan Cilegon. Kepadatan bangunan sedang ditetapkan untuk
Kecamatan Pulomerak, Purwakarta, Cibeber, dan Citangkil. Sedangkan kepadatan
bangunan rendah masih dapat ditetapkan di Kecamatan Grogol dan Ciwandan.
 Pada kawasan yang ditetapkan berkepadatan sedang sampai tinggi dapat
dikembangkan perumahan secara vertikal kecuali pada kawasan yang ditetapkan

Page 113
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

sebagai cagar budaya dan/atau kapasitas prasarananya terbatas dan/atau


tingkat pelayanan jalannya rendah serta harus mempertimbangkan daya dukung
tanah berdasarkan hasil studi kelayakan.
 Perumahan atau rumah yang sudah ditetapkan menjadi kawasan atau objek cagar
budaya tetap dipertahankan dalam kerangka perlindungan cagar budaya.
 Peremajaan kota dan pembangunan kembali kota pada beberapa lingkungan yang
menurun kualitasnya.
 Permukiman yang berada pada kawasan perdesaan lokasinya menyebar di bagian
pinggiran wilayah Kota Cilegon dan bercampur/menyatu dengan kawasan
pertanian. Kawasan permukiman perdesaan ini terutama untuk mengakomodasi
masyarakat/penduduk Kota Cilegon yang belum terlibat dalam kegiatan
perkotaan (industri, dsb) serta masih memiliki kultur kegiatan pertanian. Untuk
mendorong pengembangan perumahan terutama pada lokasi pertanian lahan
kering terlebih dahulu dan dapat menggunakan pola kasiba dan lisiba yang berdiri
sendiri yaitu berada pada wilayah Cilegon Timur (BWK V) dan Selatan (BWK I).
 Untuk kawasan perumahan/permukiman yang berkembang pada kawasan yang
bukan peruntukannya secara bertahap harus keluar/pindah dari kawasan
tersebut. Seperti pada lokasi kawasan perumahan/permukiman yang berada
dalam peruntukan kawasan perindustrian maka akan dilakukan kegiatan relokasi
secara bertahap.

2. Kawasan Perdagangan dan Jasa


Kecenderungan perkembangan kegiatan perdagangan di Kota Cilegon mengikuti
perkembangan perilaku sosial ekonomi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan tersebut, perlu direncanakan pengadaan jenis fasilitas perdagangan
yang dibutuhkan masyarakat mencakup fasilitas pasar baik skala kota (regional)
maupun lingkungan (lokal), pusat-pusat perbelanjaan/swalayan, dan pertokoan.
Dalam penempatannya, fasilitas pertokoan yang mendukung permukiman akan
dilokasikan berdasarkan sebaran permukiman penduduk. Adapun fasilitas pasar
yang memiliki jangkauan regional akan dilokasikan tidak berjauhan dengan
keberadaan terminal. Dengan adanya penempatan-penempatan fasilitas perdagangan
tersebut, diharapkan pusat kegiatan baru dapat tumbuh di kawasan tersebut
maupun di sekitarnya sehingga mengurangi beban kegiatan dan kepadatan pada
kawasan pusat kota.

Page 114
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Kawasan perdagangan dan jasa, terutama yang terdapat di pusat Kota Cilegon dan
Merak sepanjang jalan arteri primer, merupakan pusat kegiatan perdagangan dan
jasa dengan jangkauan pelayanan regional di samping pelayanan lokalnya. Rencana
pengembangan kawasan ini diarahkan pada penetapan spesialisasi/kekhasan jenis
kegiatan perdagangan dan jasa pada suatu lokasi/sub kawasan. Dengan demikian
akan memudahkan pengelolaan/penataan sub¬sub kawasan tersebut yang pada
akhirnya akan menentukan citra pusat kota secara keseluruhan. Rencana
pengelolaan kawasan perdagangan dan jasa ini meliputi :
a. Pengembangan pasar induk grosir/perkulakan di Koridor Jalan Lingkar Selatan
dan Pusat Sekunder Cilegon Timur.
b. Pengaturan dan penataan pasar yang masih sesuai peruntukannya di seluruh
kecamatan.
c. Relokasi pasar lingkungan kelurahan/kecamatan dan sekitarnya yang sudah
tidak sesuai lagi peruntukannya dalam rencana tata ruang.
d. Perkembangan pusat belanja yang sudah ada harus dikendalikan dan
pengembangan selanjutnya diarahkan ke wilayah Cilegon Timur (BWK V), Selatan
(BWK I dan IV), serta Utara (BWK II).
e. Pembatasan perkembangan pusat belanja dan pertokoan yang cenderung linier
sepanjang jalan arteri dan kolektor sesuai peruntukannya.
f. Mengembangkan dan memprioritaskan kegiatan jasa profesional (pengacara,
dokter,psikolog, dan sejenisnya); jasa perdagangan (kegiatan ekspor-impor,
perdagangan berjangka, dan sejenisnya); dan jasa keuangan (perbankan,
asuransi, lembaga keuangan non-bank, pasar modal, dan sejenisnya) ke wilayah
Pusat Kota Cilegon dan Cilegon Timur.
g. Memprioritaskan pengembangan kegiatan jasa profesional; jasa perdagangan; jasa
pariwisata (agen dan biro perjalanan, penginapan, dan sejenisnya); dan jasa
keuangan di wilayah Cilegon Timur, Cilegon Selatan (Jalan Lingkar Selatan), dan
sisi jalan arteri primer dan arteri sekunder sesuai dengan peruntukannya.
h. Membatasi konsentrasi perkantoran jasa di wilayah Pusat Kota Cilegon,
khususnya kawasan inti pusat kota.

Page 115
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

3. Kawasan Perindustrian
Sesuai dengan salah satu fungsi kota, pengembangan kawasan perindustrian
dalam suatu areal tersendiri di Kota Cilegon merupakan suatu kebutuhan. Hal ini
dapat diakomodasikan baik dalam bentuk kawasan industri bermanajemen
(industrial estate dan kompleks industri) atau pemusatan industri dalam suatu lahan
peruntukan industri. Kawasan perindustrian dimaksudkan untuk mengarahkan agar
kegiatan industri dapat berlangsung secara efisien dan produktif, mendorong
pemanfaatan sumber daya setempat, pengendalian dampak lingkungan, dan
sebagainya. Kawasan Industri sebagai tempat pemusatan kegiatan industri
pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan fasilitas penunjang
lainnya yang disediakan dan dikelola oleh perusahaan Kawasan Industri (KI). Di
dalam KI tidak diharuskan adanya keterkaitan usaha antar pengusaha industri,
melainkan dapat saling independen. Pengadaan suatu KI pada dasarnya untuk
memberikan kemudahan bagi investor dalam memperoleh lokasi tanah matang bagi
industri yang akan didirikannya. Dalam hal ini di Kota Cilegon, kawasan industri
dalam pengertian ini terutama diarahkan pada kawasan yang telah ditetapkan
sebagai kawasan industri sehingga lebih mudah dalam mengawasi dan
mengendalikan perkembangannya. Kawasan tersebut diperkirakan akan cukup
menampung pengembangan industri baru, sehingga tidak ada pembangunan industri
baru diluar kawasan industri yang telah direncanakan.
Mengingat kegiatan yang terjadi dalam kawasan industri merupakan kegiatan yang
menimbulkan polutan serta memerlukan perlakuan pengamanan khusus, maka
rencana pengelolaan kawasan industri ini meliputi :
a. Mengembangkan kawasan perindustrian di Kecamatan Ciwandan dan Pulomerak
yang ramah lingkungan.
b. Industri kecil dan menengah yang ada di lingkungan permukiman dapat
dipertahankan selama tidak menimbulkan dampak negatif dan kedepannya
diusahakan untuk diaglomerasikan dalam 1 (satu) kawasan industri tertentu
dengan alokasi ruang di Kecamatan Citangkil, Kecamatan Cilegon, Kecamatan
Cibeber, dan Kecamatan Jombang. Kawasan industri untuk usaha mikro, kecil,
dan menengah memiliki ketentuan luasan adalah minimal 5 (lima) hektar.
c. Industri yang berada bukan pada peruntukannya harus keluar secara bertahap;
dan

Page 116
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

d. Kegiatan industri yang berpotensi mencemari lingkungan diarahkan untuk


mengelola dan memantau limbahnya lebih intensif dan/atau dialihfungsikan
menjadi kegiatan jasa.

Untuk pengembangan kawasan industri diperlukan rencana tata ruang yang lebih
rinci/teknis mengenai pemanfaatan ruang didalam kawasannya dengan tetap
memperhatikan keberadaan kawasan-kawasan fungsional lain disekitarnya serta
pembangunan sentra industri terpadu, baik kegiatan industri maupun pemasaran
hasil produksi. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya keadaan bahaya atau
kondisi di luar dugaan, terutama pada industri-industri kimia, diperlukan
upaya-upaya penanggulangan serta fasilitas-fasilitas pendukung yang meliputi :
 Pengembangan jalan jalan alternatif yang siap digunakan.
 Pengembangan fasilitas hidran, sumber-sumber air dan sarana penunjang lainnya
(fire truck, ambulance) untuk penanggulangan bahaya kebakaran.
 Diperlukan koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Kota Cilegon beserta
instansi-instansi terkait dengan ¬industri yang bersangkutan.
 Diperlukan kajian serta rencana yang lebih rinci/teknis mengenai upaya-upaya
penanggulangan bahaya serta fasilitas pendukung yang diperlukan.

Untuk industri-industri yang berlokasi di kawasan non-KI, yakni di lahan peruntukan


industri, terutama yang lokasinya berhampiran dengan jaringan jalan primer,
diperlukan rencana serta upaya-¬upaya penanganan yang seksama untuk
mengamankan kegiatan serta instalasi-instalasi industri di dalamnya dari
kemungkinan terjadinya bahaya yang diakibatkan kegiatan lalu lintas yang terjadi
disekitarnya. Kemudian mengingat masih sering terjadi konflik antara kegiatan
industri dan kegiatan hunian, terutama yang berkaitan dengan lingkungan hidup,
maka diperlukan perencanaan pembangunan kawasan industri yang aman, layak,
kompetitif, dan jauh dari permukiman.

4. Kawasan Pelabuhan dan Pergudangan


Kawasan pelabuhan di Kota Cilegon terdiri dari 3 (tiga) pelabuhan pengumpul dan
17 (tujuh belas) Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS). Pengembangan
kawasan pelabuhan di Kota Cilegon meliputi :
a. Kawasan Pelabuhan Pengumpul

Page 117
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya
dengan batasan tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun
penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang serta sebagai tempat perpindahan
intra dan antar moda transportasi. Dalam kaitan ini pelabuhan pengumpul
diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum.

Pelabuhan pengumpul yang selama ini terdapat di Kota Cilegon meliputi pelabuhan
PT. Pelindo II, Pelabuhan PT. Krakatau Bandar Samudera, dan Pelabuhan PT. Indah
Kiat. Selain ketiga pelabuhan tersebut, akan dikembangkan pelabuhan baru di
Wilayah Kubang Sari, yang berlokasi di samping kanan dermaga milik PT. Krakatau
Bandar Samudera.

Dalam konteks pengembangan pelabuhan - pelabuhan itulah dipandang perlu untuk


menata lebih lanjut kawasan pelabuhan yang terintegrasi dengan pergudangan
sebagai fasilitas penunjangnya. Dengan menjadikan-nya sebagai suatu kawasan,
maka pelabuhan dapat berperan sebagai :
 Simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hirarkinya.
 Pintu gerbang kegiatan perekonomian daerah, nasional dan internasional.
 Tempat kegiatan alih moda transportasi.
 Penunjang kegiatan industri dan perdagangan.
 Tempat distribusi, konsolidasi dan produksi.
b. Kawasan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
Diluar pelabuhan umum, di Kota Cilegon terdapat 17 (tujuh belas) TUKS.
Mengingat jumlahnya yang cukup banyak, maka diperlukan rencana pengelolaan :

 Pengembangan kegiatan dan kawasan pergudangan yang terpadu dengan


kegiatan TUKS tersebut, terutama untuk mendukung kegiatannya sendiri
serta cenderung berfungsi untuk dan sebagai pelabuhan pengumpul.
 Pembangunan dan pengembangan TUKS harus didasarkan guna
mendukung penggerak perekonomian kota.
 Pembangunan dan pengembangan TUKS tersebut diharapkan tidak
mengubah garis pantai (shore line) secara signifikan sehingga tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap kawasan lain di sekitarnya.

Page 118
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

 Untuk rencana pengembangan kawasan pergudangan yaitu dengan


mengarahkan kegiatan pergudangan dan produksi yang non polutan dalam
kawasan pelabuhan, selain itu kawasan pergudangan juga dikembangkan
di sebelah Timur Kota Cilegon (BWK V) untuk mendukung rencana
pengembangan Pelabuhan Bojonegara.

5. Kawasan Pemerintahan dan Bangunan Umum


Kawasan perkantoran pemerintahan skala kota yang akan dikembangkan,
diharapkan dapat menjadi "node" bagi Kota Cilegon. Rencana pengembanganan
kawasan pemerintahan ini secara umum meliputi :
a. Kawasan ini merupakan kawasan pemerintahan yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan administrasi pemerintahan dan pelayanan umum skala kota yang
terpadu. Perkantoran pemerintah dan bangunan umum berskala nasional,
provinsi, dan kota pada lokasi saat ini dipertahankan keberadaannya.
b. Pengembangan kawasan pemerintahan dan bangunan umum baru di koridor
Jalan Lingkar Selatan berfungsi sebagai kawasan cadangan pengembangan pusat
pemerintahan dan bangunan umum Kota Cilegon. Kawasan ini direncanakan
menjadi suatu kawasan perkantoran pemerintahan yang sekaligus menjadi
pertanda (landmark) Kota Cilegon. Koridor Lingkar Selatan juga menandakan
adanya ketersediaan akses jalan yang lebih banyak.
c. Pengembangan kawasan pemerintahan dan bangunan umum diintegrasikan
dengan pengembangan RTH dan taman kota sehingga tidak menimbulkan kesan
ruang/kawasan pemerintahan yang kaku sekaligus berfungsi sebagai paru-paru
kota dan menjadi salah satu pembentuk "wajah" Kota Cilegon.

Diluar kawasan pemerintahan yang terpusat dalam suatu lokasi, termasuk dalam
kawasan pemerintahan adalah bangunan-bangunan umum yang lokasinya
tersebar di berbagai bagian wilayah kota sesuai dengan fungsinya sebagai
pelayanan umum.

6. Kawasan Wisata
Kawasan wisata yang terdapat di wilayah Kota Cilegon adalah kawasan wisata
bahari, wisata bangunan bersejarah, wisata industri, dan wana wisata. Kawasan
wisata bahari diantaranya adalah Pantai Pulorida, termasuk di dalamnya
pulau-pulau di sekitarnya. Selain itu ada juga Kawasan pantai yang berpotensi untuk

Page 119
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari yaitu Pulau Rida dan Pulau Merak
Kecil serta kawasan pantai di Kelurahan Mekarsari dan Lebak Gede sampai dengan
Suralaya di Kecamatan Pulomerak. Pengembangan kegiatan wisata dikawasan ini
dapat sekaligus merupakan upaya penataan kembali lingkungan permukiman yang
telah berbaur dengan kegiatan¬-kegiatan perkotaan lainnya sehingga terkesan
kumuh.

Kawasan wisata bangunan bersejarah adalah berupa objek cagar budaya di Kota
Cilegon antara lain :
 Kampung Pakuncen yang merupakan Kompleks Bangunan Periodisasi Kolonial
(Dusun Pakuncen) di Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon.
 Stasiun KA Cilegon yang merupakan Stasiun KA kolonial di Kelurahan Jombang
Wetan Kecamatan Jombang.
 Rumah Kuno Temu Putih yang merupakan bangunan kolonial di Kelurahan
Ciwaduk Kecamatan Cilegon.
 Stasiun KA Krenceng yang merupakan Stasiun KA kolonial di Kelurahan Kebon
Sari Kecamatan Citangkil.
 Kampung Ciwedus yang merupakan kompleks bangunan kolonial di Kelurahan
Ciwedus Kecamatan Cilegon.
 Kampung Temu Putih yang merupakan kompleks bangunan kolonial di Kelurahan
Ciwaduk Kecamatan Cilegon.
 Bekas Kantor dan Rumah Asisten Residen Gubbels yang merupakan bangunan
periodisasi kolonial di Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang.
 Makam Kyai Haji Wasid yang merupakan makam kuno pada masa periodisasi
Islam di Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang.

Sedangkan untuk wisata industri banyak sekali potensi yang dapat dijadikan objek
wisata diantaranya kawasan PLTU Suralaya di Kecamatan Pulomerak, Kawasan
Industri PT. Krakatau Steel dan PT. KIEC di Kecamatan Citangkil.
Selain itu, ada juga kawasan lain yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi
kawasan wisata yaitu komplek perbukitan kawasan Gunung Gede (Desa Wisata
Cipala). Mengingat kawasan ini secara normatif merupakan kawasan lindung, maka
kegiatan wisata yang sesuai untuk dikembangkan adalah kegiatan wisata hutan
(wana wisata).

Page 120
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Berdasarkan uraian di atas, maka arahan pengembangan dan pengelolaan kawasan


pariwisata meliputi :
 Mempertahankan kawasan dan bangunan bersejarah yang ada.
 Mempertahankan objek wisata budaya di lokasi yang ada.
 Memberdayakan industri yang ada sebagai objek wisata.
 Mempertahankan obyek rekreasi yang ada dan mengembangkan obyek rekreasi
baru di wilayah Cilegon Utara (BWK II dan III).
 Melengkapi objek wisata dan rekreasi dengan fasilitas penunjang.
 Melibatkan masyarakat sekitar dalam pengembangan dan pengelolaan wisata.
 Untuk tempat hiburan khusus keberadaannya akan dikendalikan, dibatasi
dan/atau dilarang yaitu dengan mengalokasikan pada lokasi tertentu serta
pelarangan pada lokasi disekitar kegiatan peribadatan, pendidikan dan
permukiman penduduk.

7. Kawasan Peruntukan Lainnya


Kawasan peruntukan lainnya berada pada Pusat Sekunder Cilegon Timur di
Kecamatan Jombang dan Cibeber. Kegiatan yang dikembangkan dalam kawasan ini
pada dasarnya merupakan penggunaan campuran (mixed use). Berdasarkan
karakteristiknya, pengelolaan kawasan ini meliputi :
a. Mengembangkan kegiatan campuran yang mencakup kegiatan perumahan
didalam kawasan komersial (fasilitas rumah toko, grosir, perkulakan), jasa,
kegiatan perkantoran, kegiatan industri, serta terminal.
b. Dalam pengembangan kawasan ini harus tetap memperhatikan aspek
keamanan dan kenyamanan lingkungan permukiman di sekitarnya.

8. Kawasan Terminal Terpadu


Kawasan terminal terpadu dengan luas 32 Ha dan berlokasi di Kelurahan
Tamansari Kecamatan Pulomerak, memiliki rencana pengembangan yang meliputi :
a. Mengalokasikan ruang dan membangun kawasan perniagaan dalam kawasan
terminal terpadu.
b. Mengalokasikan ruang dan membangun dermaga baru dalam kawasan
terminal.
c. Mengalokasikan ruang bagi stasiun kereta di luar kawasan pelabuhan
penyeberangan.

Page 121
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

d. Mengalokasikan ruang untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).

9. Kawasan Pertambangan Batuan


Kegiatan pertambangan batuan di wilayah Kota Cilegon pada umumnya berada di
kawasan perbukitan yang memiliki tingkat kemiringan lereng yang tinggi. Untuk itu
pengelolaan kawasan ini meliputi :

a. Kegiatan pertambangan yang dilakukan harus tetap memperhatikan


prinsip-prinsip teknik penambangan, kapasitas yang diperkenankan, aspek
kelestarian lingkungan, keselamatan dan keamanan kawasan di sekitarnya.
Kegiatan penambangan yang dilakukan tidak diperkenankan untuk menggali
dasar tanah, maksimal sampai rata dengan permukaan tanah disekitarnya
sehingga kawasan pertambangan yang sudah habis dapat dimanfaatkan untuk
perluasan kawasan kegiatan perkotaan.
b. Pengawasan secara intensif oleh aparat instansi yang berwenang terhadap
kegiatan penambangan galian batu. Diperlukan kajian dan rencana yang lebih
mendalam seksama dalam hal pemanfaatan lahan bekas pertambangan galian
batu untuk kegiatan perkotaan.

Analisis zonasi telah dilakukan untuk mengetahui jenis dan penyebaran bahan
galian batu, mengetahui potensi bahan galian batu, mengetahui kualitas bahan
galian dan menetapkan zonasi bahan galian yang layak tambang. Berdasarkan
kondisi geologi potensi galian batu di Kota Cilegon terdiri atas batu andesit, tanah
urug, dan pasir. Potensi dijumpai di hampir seluruh kecamatan dengan potensi
bervariasi.

Penentuan pembagian zona kawasan pertambangan didasarkan pada :


kemiringan lereng, daerah permukiman, daerah industri, dan fasilitas umum
(jalan raya, jalan kereta, dan jalur listrik). Berdasarkan hal tersebut terbagi tiga
zona yaitu :

 Zona kawasan pertambangan I yaitu daerah berpotensi galian tinggi dan


kemungkinan penambangan berdampak lingkungan kurang berarti.
 Zona kawasan pertambangan II yaitu daerah yang mengandung bahan
galian berpotensi ekonomi namun memberikan dampak terhadap lingkungan
sehingga penambangan perlu penanganan.

Page 122
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

 Zona kawasan pertambangan III yaitu potensi galian dijumpai namun


penambangan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang berat dan
tidak mudah ditanggulangi secara teknologi .
Tabel.2.34
Potensi dan Zonasi Bahan Tambang Galian Batuan di Kota Cilegon
Jenis
Kecamatan Lokasi Luas sebaran/Cadangan Tereka
Batuan
Pulomerak Andesit - Luas sebaran 8.670.000 m2,
berdasarkan kontur topografi
diperkirakan cadangan yang dapat
diambil sebesar 30% yaitu
292.612.500, maka cadangan tereka
29..261..250 m3.
Grogol Andesit Kelurahan Grogol, Luas 5.200.000 m2 dengan volume
-Basal Gerem cadangan 187.200.000 m3 dan
cadangan tereka 18.720.000 m3.
Purwakarta Andesit Daerah Pabean, Luas penyebaran batuan 4.400.000
-Basal Tegalbunder, sebagian m2 dengan cadangan tereka
Kelurahan Purwakarta 15.840.000 m3
dan Kotabumi.
Jombang -
Cibeber Tanah Kelurahan Bulakan, Luas sebaran 1.700.000 m2 dengan
urug Cikerai cadangan tereka 3.400.000 m3
Daerah Bulakan Luas sebaran 1.400.000 m2 dengan
cadangan tereka 56.000.000 m3
Cilegon Pasir Kelurahan Bagendung Luas 2.100.000 m2 dengan
ketebalan 44 m, dengan jumlah
cadangan tereka 92.400.000 m3.
Tanah - Luas sebaran 1.000.000 m2 dengan
urug jumlah cadangan tereka 2.000.000
m3
Citangkil Tanah Dringo Luas 300.000 m2 dengan perkiraan
urug cadangan tereka 600.000 m2

Page 123
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Jenis
Kecamatan Lokasi Luas sebaran/Cadangan Tereka
Batuan
Ciwandan Andesit Daerah Pasir Perkiraan cadangan tereka sebesar
Merengmang, Pasir 378.000.000 m3 dan besaran layak
Praha, dan Pasir Kirijal. ditambang sebesar 37.800.000 m3
Kp.Gobang Cadangan 19.260.000m3 dan dapat
ditambang 1.926.000 m3
Tanah Kp.Ciromo, Luas sebaran 3.400.000m2 dengan
urug Sambironyok, dan cadangan tereka 6.800.000 m3
Cigobang
Sumber: Analisa Potensi dan Zonasi Bahan Tambang Galian Batuan Kota Cilegon, 2006

Kualitas bahan tambang berdasarkan uji material di lokasi penambangan


disimpulkan :
 Material (agregat halus) dari wilayah Kelurahan Bagendung (Kecamatan
Cilegon) dapat digunakan untuk lapis permukaan jalan (latasir, macadam, dan
laston) dan campuran beton.
 Material (agregat kasar) dari Kelurahan Bagendung dapat digunakan untuk
lapis permukaan jalan (burtu, latasir, buras, macadam, dan laston).
 Material dari Kelurahan Pabean (Kecamatan Purwakarta) dapat digunakan
untuk lapis permukaan jalan (latasir, buras, macadam, dan laston), campuran
beton dan filter media.
 Material dari Kelurahan Gerem (Kecamatan Grogol) dapat digunakan untuk
lapis permukaan jalan (buras, latasto, dan macadam), campuran beton, dan
filter media.
 Material dari Kelurahan Lebakgede (Kecamatan. Pulomerak) dapat digunakan
untuk lapis permukaan jalan (buras, latasto, dan macadam), campuran beton,
filter media, dan perkerasan jalan.
 Material dari Kelurahan Tegalratu (Kecamatan Ciwandan) dapat digunakan
untuk lapis permukaan jalan (burtu, latasir, buras, macadam, dan laston),
campuran beton, dan filter media.

Page 124
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

10. Ruang Terbuka Non-Hijau


Ruang terbuka non hijau di Kota Cilegon meliputi :
a. Waduk Krenceng dengan luasan + 95,75 hektar di Kelurahan Citangkil,
Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Lebak Denok, dan Kelurahan Citangkil
Kecamatan Citangkil.
b. Retention pond atau danau atau situ dengan luasan + 11,85 hektar di
Kelurahan Rawa Arum Kecamatan Grogol.

Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka non-hijau ini yaitu :

 Menyusun rencana aksi pengembangan danau/situ Rawa Arum,


rumusan fungsi utama pelayanan, sampai pada tahap penyusunan DED
perluasan. Deliniasi perluasan pond disesuaikan dengan kajian debit air
dan analisis daerah tangkapan air hujan (catchment area), kajian
geologi/topografi, dan kajian lingkungan. Hasil deliniasi tersebut akan
dijadikan dasar dalam pembebasan lahan.
 Menyediakan dan membangun danau-danau (retention pond) di dalam
kawasan permukiman dan kawasan perindustrian.
 Membuat saluran-saluran air menuju badan pond disesuaikan dengan
topografi dan kecenderungan arah aliran air. Saluran ini dilengkapi
dengan peripheral treatment/filter yang masuk ke badan pond.
 Menyiapkan daerah/koridor penyangga dari bibir waduk/danau/situ
sebagai RTH.

11. Ruang Evakuasi Bencana


Untuk ruang evakuasi bencana ditetapkan lokasinya berupa RTH sehingga
diharapkan tidak akan ada rencana pembangunan pada lokasi tersebut.
Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan maka rencana penyediaan dan
pemanfaatan prasarana dan sarana ruang evakuasi bencana meliputi :
a. Penetapan lokasi posko utama dan alternatif di Kecamatan Jombang,
Kecamatan Cilegon dan Kecamatan Cibeber.
b. Penetapan tempat penampungan sementara di Lingkungan Ciromo, Kawasan
Industri Gunung Leneng, dan lapangan terbuka Perumahan Palm Hill.
c. Penetapan 15 (lima belas) titik lokasi evakuasi bencana pada beberapa tempat
di Kecamatan Ciwandan, Kecamatan Citangkil, Kecamatan Cilegon,

Page 125
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Kecamatan Cibeber, Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Grogol, dan


Kecamatan Pulomerak.

12. Sektor Informal


Untuk kegiatan sektor informal lokasinya ditetapkan berada pada peruntukan
kawasan perdagangan dan jasa dengan kriteria meliputi :

a. Penetapan lokasi kegiatan informal pada lokasi-lokasi yang tidak


mengganggu kepentingan umum sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
b. Pengelolaan kegiatan UKL, minimum meliputi ketentuan pendaftaran UKL
resmi, penetapan lokasi dan jenis usaha/dagangan, hak dan kewajiban, serta
besarnya iuran/retribusi.
c. menyediakan ruang untuk kegiatan pedagang kaki lima di dalam suatu pusat
perbelanjaan formal.
d. Penertiban UKL secara konsisten (jangka pendek, menengah, panjang).
e. Pembatasan ruang publik (jalan atau taman) yang diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan untuk kegiatan pedagang kaki lima.

13. Peruntukan Pelayanan Umum


Yang dimaksud dengan pelayanan umum meliputi semua fasilitas umum yang
dibutuhkan yaitu fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, rekreasi dan
olahraga.

a. Pendidikan
Kebutuhan fasilitas pendidikan didasarkan pada jumlah penduduk
minimum yang diperkirakan dapat terlayani, yang masing-masing jenjang
memiliki batasan jumlah penduduk minimum yang berbeda pula. Fasilitas
TK dan SD perletakannya dalam lingkungan permukiman serta
memperhatikan jarak pencapaian dari rumah maksimal 1 km. Untuk
prioritas pembangunan diutamakan untuk pendidikan menengah atas dan
tinggi (sekolah tinggi, universitas, akademi, politeknik dan sebagainya)
terutama di bagian Timur wilayah kota.

Page 126
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

b. Kesehatan
Fasilitas kesehatan berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan bagi
penduduk, terdiri dari Rumah Sakit, Poliklinik/Balai Pengobatan,
Puskesmas, dan Posyandu. Kebutuhan fasilitas kesehatan disesuaikan
dengan jumlah penduduk minimum yang harus dilayani. Untuk fasilitas
rumah sakit, selain fasilitas yang sudah ada dibutuhkan juga adanya rumah
sakit umum daerah yang dapat melayani masyarakat secara umum dan
dapat menangani kasus-kasus khusus misalnya akibat kecelakaan kerja
pada kegiatan industri.
c. Peribadatan
Karakteristik sosial budaya masyarakat Cilegon tidak terlepas dari sejarah
Kesultanan Banten sebagai pusat penyebaran Agama Islam dan identik
dengan budaya keislamannya. Mayoritas penduduk Kota Cilegon yang
beragama Islam tersebut mempengaruhi ketersediaan fasilitas peribadatan
yang ada yaitu Mesjid dan Musholla. Untuk mengimbangi perkembangan
penduduk, maka kebutuhan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan
jumlah penduduk minimum yang diperkirakan dapat terlayani. Alokasi
penempatan fasilitas peribadatan tersebut berdasarkan sebaran guna lahan.
d. Rekreasi/Taman/Olahraga
Fasilitas rekreasi terdiri dari gedung bioskop, taman, dan gedung olah raga.
Ruang terbuka (taman lingkungan) merupakan kebutuhan dasar masyarakat
kota. Ruang terbuka berupa tempat bermain, taman kota maupun olah raga
yang sekaligus akan menjadi pengikat lingkungan perkotaan. Di sekitar
ruang terbuka ini sebaiknya diletakkan fasilitas pelayanan lingkungan
lainnya pada tingkat yang sama.

Page 127
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Hasil evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan daerah,


berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD
tahun lalu dan realisasi RPJMD yang bersumber dari telaahan hasil evaluasi
pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan realisasi Renstra SKPD oleh masing-masing
SKPD dan/atau dari laporan pertanggung jawaban APBD.
Sedangkan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan daerah tahun lalu yang meliputi seluruh program dan kegiatan yang
dikelompokkan menurut kategori urusan wajib/pilihan pemerintahan daerah,
menyangkut realisasi capaian target kinerja keluaran kegiatan dan realisasi target
capaian kinerja program tahun lalu terhadap RPJMD. Secara umum semua program
telah dilaksanakan semua SKPD dengan baik dan telah terealisasi dan kinerja yang
diharapkan dari terlaksananya program tersebut telah tercapai. Capaian terhadap
RPJMD selain sebagai hasil kinerja pencapaian tahun awal RPJMD periode tahun
2010 - 2015 juga menjadi titik awal kinerja RPJMD dimasa yang akan datang.
Implikasinya adalah perlunya peningkatan kinerja dari awal tahun RPJMD Tahun
2010–2015 dan melanjutkan kinerja yang telah tercapai sebelumnya.

2.2.1. Evaluasi Hasil Capaian Kinerja Sasaran Misi Pembangunan Daerah

Berikut ini diuraikan tentang Hasil Capaian Kinerja Sasaran Misi


Pembangunan Daerah.
Tabel.2.35
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun 2014
Kota Cilegon.

Page 193
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

URUSAN WAJIB
1 0 Pendidikan
1
1 0 0 Program Meningkatnya Dinas
1 2 Pendidikan Non pelayanan pendidikan Pendidikan
Formal dan non formal, informal
Informal dan anak usia dini yang
bermutu dan terjangkau
bagi masyarakat
Angka Partisipasi Kasar % 12,60 Dinas
(APK) PAUD (KOBER/ Pendidikan
TPA/ SPS)
Angka Partisipasi Murni % 11.17 Dinas
(APM) PAUD (KOBER/ Pendidikan
TPA/ SPS)
Angka Melanjutkan % 100.00 Dinas
(AM) PAUD (KOBER/ Pendidikan
TPA/ SPS)
Angka Putus Sekolah % 0.00 Dinas
(APTs) PAUD (KOBER/ Pendidikan
TPA/ SPS)
Rasio jumlah PAUD per Sekolah per 305.27 Dinas
penduduk penduduk Pendidikan

Page 194
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Rasio sekolah PAUD Sekolah per 34.11 Dinas


terhadap murid murid Pendidikan
Pendidikan Dinas
Kesetaraan dan Pendidikan
Anak Usia Dini
-Bantuan Honor Jumlah tutor PAUD Orang 262.00 262.00 260.00 262.00 262.00 Dinas
Tutor PAUD penerima bantuan Pendidikan
honor
-Bantuan Honor Jumlah Pengelola Orang 163.00 92.00 65.00 149.00 Dinas
Pengelola PAUD PAUD penerima Pendidikan
bantuan honor
Biaya Jumlah pengelola Lembaga 163.00 92.00 65.00 149.00 Dinas
Operasional PAUD penerima Pendidikan
Penunjang bantuan honor
Jumlah kelembagaan Unit 163.00 123.00 136.00 149.00 Dinas
PAUD yang dibina Pendidikan
Jumlah lembaga PAUD Lembaga 163.00 123.00 136.00 149.00 Dinas
yang dikembangkan Pendidikan
Jumlah lembaga PAUD Lembaga 40.00 10.00 20.00 30.00 Dinas
Formal dan Non Formal Pendidikan
yang mendapatkan
APE

Page 195
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Proporsi jumlah % 400.00 300.00 300.00 400.00 Dinas


penduduk berusia >15 Pendidikan
tahun keatas melek
huruf yang mengikti
Program Pelestarian
Keaksaraan Fungsional
(KF)
Jumlah Kali 2.00 2.00 2.00 2.00 Dinas
sosialisasi/kampanye Kegiatan Pendidikan
penyelenggaraan kejar
paket A
Penguatan Program Semester 2.00 2.00 2.00 Dinas
Kesetaran (Paket A, B, Pendidikan
C) Pendidikan
Nonformal (Proses
Pembelajaran dan
Pelaksanaan Ujian)
Pendidikan Jumlah Penyelenggara Lembaga 170.00 138.00 150.00 160.00 Dinas
Kemasyarakatan LKP Pendidikan
Jumlah Instruktur Pada Orang 850.00 690.00 750.00 800.00 Dinas
Program LKP Pendidikan
Jumlah lembaga kursus Lembaga 12.00 7.00 8.00 10.00 Dinas
yang meiliki TUK ( Pendidikan
Tempat Uji
Kompetensi)

Page 196
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah warga Belajar WB 60.00 60.00 60.00 60.00 Dinas


yang mengikuti ujian Pendidikan
kompetensi/Ujian
Nasional
Jumlah lembaga kursus Lembaga 30.00 6.00 10.00 20.00 Dinas
yang diaudit Penilian Pendidikan
Kinerja
Jumlah peserta Orang 100.00 60.00 60.00 80.00 Dinas
pelatihan keterampilan Pendidikan
bagi warga belajar non
formal (KWB)
Jumlah Peserta yang Orang 200.00 120.00 130.00 160.00 Dinas
mengikuti Pelatihan Pendidikan
Kelembagaan
Pengelolaan Kursus
Jumlah TBM baru yang Unit 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
dibangun Pendidikan
Jumlah lembaga TBM Lembaga 29.00 29.00 29.00 29.00 Dinas
yang mendapatkan Pendidikan
biaya operasional
Jumlah Buku yang ada Buku Dinas
di PKBM Pendidikan
Jumlah Buku yang ada Buku Dinas
di TBM Pendidikan

Page 197
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah tenaga Orang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas


pustakawan untuk 8 Pendidikan
TBM baru
Jumlah gedung PKBM Unit Dinas
yang dibangun Pendidikan
Jumlah lembaga PKBM Lembaga 16.00 16.00 16.00 16.00 Dinas
yang mendapatkan Pendidikan
biaya operasional
Jumlah Peserta yang Orang 218.00 112.00 112.00 200.00 Dinas
mengikuti Jambore Pendidikan
PTK-PNF
Jumlah Kali 4.00 4.00 4.00 4.00 Dinas
penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan
monitoring KBM di PNFI
Jumlah Kali 4.00 4.00 4.00 4.00 Dinas
penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan
evaluasi hasil
monitoring
Jumlah dokumen Paket 17.00 10.00 10.00 13.00
1 0 0 Program Wajib Angka Partisipasi Kasar % 34.00 32.20 32.80 33.40 Dinas
1 3 Belajar (APK) TK dan sederajat Pendidikan
Pendidikan Dasar
Angka Partisipasi Murni % 106.00 104.88 105.25 105.63 Dinas
(APM) TK/RA Pendidikan

Page 198
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Bantuan Biaya Angka Partisipasi Kasar % 0.01 0.01 0.01 0.01 Dinas
Pendidikan (APK) SD/ MI/ Paket A Pendidikan
Sekolah Swasta
-Bantuan Angka Partisipasi Murni % Dinas
Pembebasan SPP (APM) SD/ MI/ Paket A Pendidikan
SD Swasta Bagi
Siswa Dari Rumah
Tangga Sasaran
(RTS)
Angka Putus Sekolah % Dinas
(APS) SD/ MI Pendidikan
Angka Kelulusan (AL) % Dinas
SD/ MI Pendidikan
Angka Mengulang % Dinas
Kelas (AMK) SD/ MI Pendidikan
Angka Melanjutkan % Dinas
(AM) SD/ MI/ SDLB ke Pendidikan
SMP/ MTs/ SMPLB
Tersedia satuan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
pendidikan dalam jarak Pendidikan
yang terjangkau
dengan berjalan kaki
yaitu maksimal 3 km
untuk SD/MI dari

Page 199
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

kelompok permukiman
permanen

Jumlah peserta didik % 83.96 63.10 70.05 77.01 100.00 Dinas


dalam setiap Pendidikan
rombongan belajar
untuk SD/MI tidak
melebihi 32 orang
Setiap rombongan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
belajar untuk SD/MI Pendidikan
tersedia 1 (satu) ruang
kelas yang dilengkapi
dengan meja dan kursi
yang cukup untuk
peserta didik dan guru
serta papan tulis
Di setiap SD/MI % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
tersedia satu ruang Pendidikan
guru yang dilengkapi
dengan meja dan kursi
untuk setiap orang
guru, kepala sekolah

Page 200
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

dan staf kependidikan


lainnya

Di setiap SD/MI % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


tersedia 1 (satu) orang Pendidikan
guru untuk setiap 32
peserta didik dan 6
(enam) orang guru
untuk setiap satuan
pendidikan, dan untuk
daerah khusus 4
(empat) orang guru
setiap satuan
pendidikan
Di setiap SD/MI % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
tersedia 2 (dua) orang Pendidikan
guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S1
atau D-IV dan 2 (dua)
orang guru yang telah
memiliki sertifikat
pendidik

Page 201
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Di setiap kota semua % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


kepala SD/MI Pendidikan
berkualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik
Di setiap kota semua % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
pengawas sekolah dan Pendidikan
madrasah untuk SD/MI
memiliki kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki
sertifikat pendidik
Pemerintah kota % 98.00 90.00 92.00 95.00 100.00 Dinas
memiliki rencana dan Pendidikan
melaksanakan kegiatan
untuk membantu
satuan pendidikan
dalam
mengembangkan
kurikulum dan proses
pembelajaran yang
efektif untuk SD/ MI

Page 202
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kunjungan pengawas % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


ke satuan pendidikan Pendidikan
dilakukan satu kali
setiap bulan dan setiap
kunjungan dilakukan
selama 3 jam untuk
melakukan supervisi
dan pembinaan
Setiap SD/MI % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
menyediakan buku teks Pendidikan
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup
mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika,
IPA, dan IPS dengan
perbandingan satu set
untuk setiap peserta
didik

Page 203
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Setiap SD/MI % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


menyediakan satu set Pendidikan
peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model
kerangka manusia,
model tubuh manusia,
bola dunia (globe),
contoh peralatan optik,
kit IPA untuk
eksperimen dasar, dan
poster/carta IPA
Setiap SD/MI memiliki % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
100 judul buku Pendidikan
pengayaan dan 10 buku
referensi
Satuan pendidikan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
SD/MI Pendidikan
menyelenggarakan
proses pembelajaran
selama 34 minggu per
tahun dengan kegiatan
tatap muka sebagai
berikut : kelas I-II (18
jam per minggu); kelas
III-IV (24 jam per
minggu); kelas V-VI (27

Page 204
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

jam per minggu)

Satuan pendidikan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


SD/MI menerapkan Pendidikan
kurikulum tingkat
satuan pendidikan
(KTSP) sesuai
ketentuan yang berlaku
Kepala sekolah SD/MI % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
melakukan supervisi Pendidikan
kelas dan memberikan
umpan balik kepada
guru dua kali dalam
setiap semester

Page 205
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kepala sekolah atau % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


madrasah SD/MI Pendidikan
menyampaikan laporan
hasil ulangan akhir
semester (UAS) dan
Ulangan Kenaikan
Kelas (UKK) serta ujian
akhir (US/UN) kepada
orang tua peserta didik
dan menyampaikan
rekapitulasinya kepada
Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
Setiap satuan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
pendidikan SD/MI Pendidikan
menerapkan
prinsip-prinsip
manajemen berbasis
sekolah (MBS)
Pembelajaran Jumlah lembaga TK/RA Lembaga 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Satuan Pendidikan yang dibina Pendidikan
Dasar
(TK/SD/MI/SDLB)
Jumlah proses kegiatan % Dinas
belajar mengajar di Pendidikan
TK/RA

Page 206
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah lembaga TK/RA Lembaga 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


yang mendapatkan Pendidikan
fasilitas TK/RA
Jumlah lembaga TK/RA Lembaga 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas
yang mengikuti Pendidikan
peningkatan kapasitas
SDMnya
Jumlah kegiatan Lembaga 25.00 25.00 25.00 25.00 Dinas
sosialisasi manfaat Pendidikan
TK/RA
Jumlah SD Negeri yang Unit 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas
mengikuti kegiatan Pendidikan
kesiswaan dan
kelembagaan
Jumlah SD Swasta Unit 149.00 149.00 149.00 149.00 Dinas
yang mengikuti Pendidikan
kegiatan kesiswaan dan
kelembagaan
Jumlah MI yang Unit 22.00 22.00 22.00 22.00 Dinas
mengikuti kegiatan Pendidikan
kesiswaan dan
kelembagaan
Jumlah SD Negeri yang Unit 11.00 11.00 11.00 11.00 Dinas
mengikuti pelatihan Pendidikan
penyelenggaraan

Page 207
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

UASBN SD/MI

Jumlah SD Swasta Unit 149.00 149.00 149.00 149.00 Dinas


yang mengikuti Pendidikan
pelatihan
penyelenggaraan
UASBN SD/MI
Jumlah MI yang Unit 22.00 22.00 22.00 22.00 Dinas
mengikuti pelatihan Pendidikan
penyelenggaraan
UASBN SD/MI
Jumlah SD Negeri yang Unit 11.00 11.00 11.00 11.00 Dinas
mnyelenggarakan PSB Pendidikan
Jumlah SD Swasta Unit 149.00 149.00 149.00 149.00 Dinas
yang mnyelenggarakan Pendidikan
PSB
Jumlah MI yang Unit 22.00 22.00 22.00 22.00 Dinas
mnyelenggarakan PSB Pendidikan
Jumlah peserta test Siswa 11.00 11.00 11.00 11.00 Dinas
kemampuan dasar Pendidikan
(TKD) bagi siswa didik
kelas 3

Page 208
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah sosialisasi Kali Dinas


wajar dikdas 9 tahun Kegiatan Pendidikan
Jumlah SD/MI/SDLB Unit 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas
peserta Tryout sebelum Pendidikan
UAS
Jumlah SD/MI/SDLB Unit 182.00 182.00 182.00 182.00 Dinas
yang menyelengarakan Pendidikan
ulangan umum
Jumlah SD/MI/SDLB Unit 178.00 178.00 178.00 178.00 Dinas
peserta Pendidikan
pengembangaan
kesiswaan
Prosentase siswa % 70.00 70.00 70.00 70.00 Dinas
wanita yang mendapat Pendidikan
layanan pendidikan
dasar
Jumlah siswa yang Unit 55.00 55.00 55.00 55.00 Dinas
mengikuti Pendidikan
pengayaan/bimbingan
belajar
Jumlah peserta try out Orang 8,000.00 8,000.00 8,000.00 8,000.00 Dinas
uji coba UAN bagi siswa Pendidikan
kelas 6 SD/MI/SDLB

Page 209
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah siswa yang Orang 6,242.00 6,242.00 6,242.00 6,242.00 Dinas


mengikuti wawasan Pendidikan
keilmuan
Jumlah siswa dan Orang 41,984.3 41,984.30 41,984.3 41,984.30 Dinas
Gugus Sekolah yang 0 0 Pendidikan
mendapat pembinaan
Jumlah sekolah yang Unit 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas
mengikuti lomba TK/SD Pendidikan
Tingkat SD
Jumlah Satuan Unit 16.00 16.00 16.00 16.00 Dinas
Pendidikan yang Pendidikan
menggunakan KTSP
Jumlah siswa yang Orang 41,984.3 41,984.30 41,984.3 41,984.30 Dinas
mengembangkan minat 0 0 Pendidikan
dan bakat seni siswa

Jumlah sekolah yang Unit 70.00 70.00 70.00 70.00 Dinas


sudah menerapkan Pendidikan
inovasi media dan
strategi pembelajaran
Jumlah pelaksanaan 1 Kali 13.00 13.00 13.00 13.00 Dinas
lomba bagi peserta Kegiatan Pendidikan
didik, sekolah dan
tenaga pendidik dan
kependidikan

Page 210
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah SD/MI/SDLB Unit 178.00 178.00 178.00 178.00 Dinas


yang mendapat Pendidikan
pengembangan
pembelajaran
pendidikan agama dan
bahasa inggris
SD Negeri dan Proporsi jumlah SD % Dinas
Swasta untuk Negeri dan Swasta Pendidikan
seluruh buku BSE yang terpenuhi buku
+ sisa BSE tahun paket pelajarannya
2010
Jumlah gedung TK/RA Unit Dinas
yang dibangun Pendidikan
Jumlah gedung TK/RA Unit Dinas
yang direhab Pendidikan
Jumlah gedung untuk Unit Dinas
penyelenggaraan Full Pendidikan
Day School
Jumlah TK/RA Formal Unit Dinas
yang mendapatkan Pendidikan
sarana dan prasarana

Page 211
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah TK/RA yang Buah Dinas


mendapat pengadaan Pendidikan
APE Outdoor / Alat
Bermain TK
Jumlah TK/RA yang Buah Dinas
mendapat pengadaan Pendidikan
APE Indoor / Alat
Bermain TK
Jumlah SD/MI/SDLB Unit Dinas
yang mendapat sarana Pendidikan
dan fasilitas
pembelajaran
Jumlah ruang kelas Ruang Kelas Dinas
SD/MI yang Pendidikan
direhabilitasi
Jumlah ruang kelas Ruang Kelas Dinas
baru yang dibangun Pendidikan
Jumlah SD Negeri yang Unit Dinas
mendapat layanan ICT Pendidikan
Jumlah SD/MI yang M2 Dinas
jalan dan halamannya Pendidikan
di lapisi paving
Jumlah SD/MI yang % Dinas
halamannya dibangun Pendidikan

Page 212
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

pagar

Jumlah SD/MI yang Ruang Kelas Dinas


yang mendapatkan Pendidikan
meubelair
Jumlah SD/MI yang Unit Dinas
mendapat buku Pendidikan
perpustakaan
Rasio Jumlah SD % Dinas
Negeri yang memiliki Pendidikan
komputer khusus
terhadap total jumlah
SD Negeri
Jumlah SD Negeri yang Unit Dinas
akan diperluas Pendidikan
lahannya
Prosentase gedung Ruang Kelas Dinas
SD/MI dalam kondisi Pendidikan
baik
Prosentase ruang kelas Ruang Kelas Dinas
SD/MI dalam kondisi Pendidikan
baik

Page 213
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah ruang Unit Dinas


Tenaga Pendidik sudah Pendidikan
terpenuhi secara
representatif
Jumlah ruang Unit Dinas
Kepala Sekolah sudah Pendidikan
terpenuhi secara
representatif
Jumlah ruang Ruang Dinas
perpustakaan sudah Perpus Pendidikan
terpenuhi secara
representatif
Jumlah ruang lab. Unit Dinas
komputer sudah Pendidikan
terpenuhi secara
representatif
Jumlah sekolah swasta Unit Dinas
dan MD yang Pendidikan
mendapatkan bantuan
biaya pendidikan
Jumlah SD/MI/SDLB Unit Dinas
yang memperoleh Pendidikan
pendampingan dana
BOS

Page 214
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah sekolah yang Unit Dinas


mendapatkan Pendidikan
perangkat komputer
khusus
1 0 0 Program Wajib Angka Partisipasi Kasar % 117.00 108.40 112.70 117.00 Dinas
1 4 Belajar (APK) SMP/ MTs/ Pendidikan
Pendidikan SMPLB/ Paket B
Menengah
Angka Partisipasi Murni % 86.00 84.63 86.00 87.38 Dinas
(APM) SMP/ MTs/ Pendidikan
SMPLB/ Paket B
Angka Partisipasi Kasar % 100.00 86.75 93.38 100.00 Dinas
(APK) SMA/ SMK/ MA/ Pendidikan
SMALB/ Paket C

Angka Partisipasi Murni % 70.00 89.38 100.00 110.63 2,460.80 Dinas


(APM) SMA/ SMK/ MA/ Pendidikan
SMALB/ Paket C

Angka Melanjutkan % 100.00 99.99 100.00 100.00 Dinas


(AM) SMP/ MTs/ Pendidikan
SMPLB ke SMA/ SMK/
MA/ SMALB
Angka Putus Sekolah % 0.00 0.00 0.00 0.00 1,025.60 Dinas
(APTs) SMP/ MTs Pendidikan

Page 215
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Angka Putus Sekolah % 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas


(APTs) SMA/ SMK/ MA Pendidikan
Angka Kelulusan (AL) % 99.99 99.99 99.99 99.99 2,690.00 Dinas
SMP/ MTs Pendidikan
Angka Kelulusan (AL) % 99.99 99.99 99.99 99.99 Dinas
SMA/SMK/ MA Pendidikan
Angka Mengulang % 0.00 0.50 0.25 0.00 Dinas
Kelas (AMK) SMP/ MTs Pendidikan
Angka Mengulang % 0.00 0.50 0.25 0.00 924.00 Dinas
Kelas (AMK) SMA/ Pendidikan
SMK/ MA
Tersedia satuan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
pendidikan dalam jarak Pendidikan
yang terjangkau
dengan berjalan kaki
yaitu maksimal 6 km
untuk SMP/MTs dari
kelompok permukiman
permanen

Page 216
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Setiap rombongan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


belajar untuk SMP/MTs Pendidikan
tersedia 1 (satu) ruang
kelas yang dilengkapi
dengan meja dan kursi
yang cukup untuk
peserta didik dan guru
serta papan tulis
Di setiap SMP/MTs % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
tersedia satu ruang Pendidikan
guru yang dilengkapi
dengan meja dan kursi
untuk setiap orang
guru, kepala sekolah
dan staf kependidikan
lainnya
Jumlah peserta didik % 98.67 86.67 92.00 96.00 100.00 Dinas
dalam setiap Pendidikan
rombongan belajar
untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 orang

Page 217
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Di setiap SMP dan MTs % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
tersedia ruang Pendidikan
laboratorium IPA yang
dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup
untuk 36 peserta didik
dan minimal satu set
peralatan praktek IPA
untuk demonstrasi dan
eksperimen peserta
didik
Di setiap SMP/MTs % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
tersedia ruang kepala Pendidikan
sekolah yang terpisah
dari ruang guru
Di setiap SMP/MTs % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
tersedia 1 (satu) orang Pendidikan
guru untuk setiap mata
pelajaran, dan untuk
daerah khusus tersedia
satu orang guru untuk
setiap rumpun mata
pelajaran

Page 218
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Di setiap SMP/MTs % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


tersedia guru dengan Pendidikan
kualifikasi akademik
S-1 atau D-IV sebanyak
70% dan separuh
diantaranya (35% dari
keseluruhan guru) telah
memiliki sertifikat
pendidik, untuk daerah
khusus masing-masing
sebanyak 40% dan
20%)
Di setiap SMP/MTs % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
tersedia guru dengan Pendidikan
kualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik
masing-masing satu
orang untuk mata
pelajaran Matematika,
IPA, Bahasa Indonesia,
dan Bahasa Inggris

Page 219
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Di setiap kota semua % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


kepala SMP/MTs Pendidikan
berkualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik
Di setiap kota semua % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
pengawas sekolah dan Pendidikan
madrasah SMP/MTs
memiliki kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki
sertifikat pendidik
Pemerintah kota % 98.00 90.00 92.00 95.00 100.00 Dinas
memiliki rencana dan Pendidikan
melaksanakan kegiatan
untuk membantu
satuan pendidikan
SMP/MTs dalam
mengembangkan
kurikulum dan proses
pembelajaran yang
efektif

Page 220
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kunjungan pengawas % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


ke satuan pendidikan Pendidikan
SMP/MTs dilakukan
satu kali setiap bulan
dan setiap kunjungan
dilakukan selama 3 jam
untuk melakukan
supervisi dan
pembinaan
Jumlah kunjungan Kunjungan 41.00 41.00 41.00 41.00 41.00 Dinas
pengawas SMP/MTs Pendidikan
ke satuan pendidikan
dilakukan satu kali
setiap bulan dan setiap
kunjungan dilakukan
selama 3 jam untuk
melakukan supervisi
dan pembinaan
Jumlah kunjungan Kunjungan 41.00 41.00 41.00 41.00 41.00 Dinas
pengawas SMP/MTs ke Pendidikan
satuan pendidikan

Page 221
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Setiap SMP/MTs % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


menyediakan buku teks Pendidikan
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup
semua mata pelajaran
dengan perbandingan
satu set untuk setiap
perserta didik
Setiap SMP/MTs % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
memiliki 200 judul buku Pendidikan
pengayaan dan 20 buku
referensi
Satuan pendidikan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
menyelenggarakan Pendidikan
proses pembelajaran
selama 34 minggu per
tahun dengan kegiatan
tatap muka sebagai
berikut :kelas VII-IX (27
jam per minggu)

Page 222
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Satuan pendidikan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


SMP/MTs menerapkan Pendidikan
kurikulum tingkat
satuan pendidikan
(KTSP) sesuai
ketentuan yang berlaku
Kepala sekolah % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
SMP/MTs melakukan Pendidikan
supervisi kelas dan
memberikan umpan
balik kepada guru dua
kali dalam setiap
semester
Kepala sekolah % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
madrasah atau Pendidikan
SMP/MTs
menyampaikan laporan
hasil ulangan akhir
semester (UAS) dan
Ulangan Kenaikan
Kelas (UKK) serta ujian
akhir (US/UN) kepada
orang tua peserta didik
dan menyampaikan
rekapitulasinya kepada
Dinas Pendidikan

Page 223
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kabupaten/Kota

Setiap satuan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


pendidikan SMP/MTs Pendidikan
menerapkan
prinsip-prinsip
manajemen berbasis
sekolah (MBS)
Pembebasan SPP Tersedianya bantuan Dinas
SMP, SMA dan biaya SPP bagi siswa Pendidikan
SMK Swasta SMA dan SMK Negeri
dan Swasta
Pembebasan SPP Realisasi bantuan % Dinas
Madrasah Aliyah biaya pendidikan Pendidikan
Negeri Madrasah Aliyah Negeri

Page 224
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah Satuan Lembaga Dinas


Pendidikan Menengah Pendidikan
yang
menyelenggarakan
PSB
Jumlah satuan Lembaga Dinas
pendidikan menengah Pendidikan
yang
menyelenggarakan UN
dan Ujian sekolah
Jumlah siswa peserta Orang Dinas
pengembangaan Pendidikan
program kesiswaan
pendidikan menengah
Jumlah siswa Siswa Dinas
berprestasi yang dibina Pendidikan
Jumlah Lomba yang Lomba Dinas
dilaksanakan Pendidikan
Jumla Siswa yang Siswa Dinas
mengembangkan Minat Pendidikan
dan Bakat Seni Siswa

Page 225
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah sekolah yang Unit Dinas


sudah menerapkan Pendidikan
inovasi media dan
strategi pembelajaran
Jumlah Satuan Lembaga Dinas
Pendidikan Menengah Pendidikan
yang mengembengkan
kurikulum Dikmen
Jumlah Lomba yang Lomba Dinas
dilaksanakan Pendidikan
Terwujudnya Dinas
Pengembangan Pendidikan
Kesiswaan
Jumlah Unit Dinas
SMA/SMK/MA/SMALB Pendidikan
yang mengikuti
pengembangaan
kesiswaan
Terlaksananya Dinas
Pengembangan Pendidikan
Wawasan keilmuan
pendidikan Menengah
Jumlah siswa yang Orang Dinas
mengikuti wawasan Pendidikan
keilmuan

Page 226
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Prosentase % Dinas
SMA/SMK/MA/SMALB Pendidikan
yang menerapkan
KTSP
Jumlah Lomba yang Lomba Dinas
dilaksanakan Pendidikan
Jumlah sekolah yang Unit Dinas
sudah mengembang Pendidikan
kan pembelajaran
pendidikan Agama dan
Bahasa Inggris
SMP Negeri dan Proporsi jumlah SMP % Dinas
SMA/SMK Negeri dan SMA/SMK yang Pendidikan
untuk seluruh buku terpenuhi buku paket
BSE pelajarannya
1 0 0 Program Guru yang memenuhi % 200.00 350.00 200.00 200.00 200.00 Dinas
1 5 Peningkatan kualifikasi D4/ S1 Pendidikan
Manajemen, (proporsi jumlah guru
Kualitas dan SD, SMP dan
Keterjangkauan SMA/SMK yang
Pelayanan berijazah D4/S1
Pendidikan terhadap total jumlah
guru SD, SMP dan
SMA/SMK

Page 227
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

- Bantuan Jumlah siswa dari Siswa 5,075.00 5,075.00 5,075.00 5,075.00 - Dinas
Beasiswa Bagi keluarga miskin tingkat Pendidikan
Siswa Keluarga MD, SD/SDLB/MI,
Miskin (Gakin) MD, SMP/SMPLB/MTs dan
SD/SDLB/MI, SMA/SMALB/SMK/MA
SMP/SMPLB/MTs Kota Cilegon
dan
SMA/SMALB/SMK
/MA
- Bantuan Jumlah siswa dan guru Paket - - - - - Dinas
Penghargaan Bagi berprestasi tingkat Pendidikan
Siswa dan Guru Kota, Provinsi dan
Berprestasi Nasional Penerima
Bantuan Penghargaan
- Beasiswa Masuk Jumlah siswa Siswa 66.00 66.00 66.00 66.00 - Dinas
PTN Bagi Siswa berprestasi dari Pendidikan
Prestasi Dari keluarga RTS penerima
Rumah Tangga beasiswa
Sasaran (RTS)
- Beasiswa Masuk Jumlah siswa Siswa 10.00 10.00 10.00 10.00 - Dinas
PT (AMC/CMA) berprestasi penerima Pendidikan
Kerjasama beasiswa
Pemerintah Kota
Cilegon

Page 228
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

- Penyelenggaran Jumlah tenaga pendidik Orang #REF! #REF! #REF! #REF! Dinas
Sertifikasi Tenaga yang akan mengikuti Pendidikan
Pendidik calon peserta sertifikasi
guru tingkat TK, SD,
SMP, SMA dan SMK
Kota Cilegon
- PMPTK Formal Jumlah tenaga pendidik Orang #REF! #REF! #REF! #REF! Dinas
dan kependidikan yang Pendidikan
mengikuti peningkatan
mutu
- PMPTK Non Jumlah tutor yang Orang #REF! #REF! #REF! #REF! Dinas
Formal dan In mengikuti peningkatan Pendidikan
Formal mutu
- Replikasi dan Jumlah tenaga pendidik Orang #REF! #REF! #REF! #REF! Dinas
Desiminasi Guru dan kependidikan yang Pendidikan
dan Sekolah mengikuti peningkatan
mutu ilmu keguruan
- Peningkatan Jumlah pegawai yang Orang #REF! #REF! #REF! #REF! Dinas
Kapasitas Aparatur mengikuti peningkatan Pendidikan
Pemerintah mutu dan pelayanan
- Pembinaan dan Jumlah tenaga pendidik Orang #REF! #REF! #REF! #REF! Dinas
Pengembangan dan kependidikan yang Pendidikan
Pendidikan mengikuti peningkatan
mutu

Page 229
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

- Bantuan Honor Jumlah guru madrasah Orang 1,861.00 1,861.00 1,861.00 1,861.00 Dinas
Guru Madrasah penerima bantuan Pendidikan
honor
1 0 Kesehatan
2
1 0 0 Program Jumlah masyarakat Jiwa 16,000.0 10,000.00 16,000.0 16,000.00 16,000.00 Dinas
2 2 Peningkatan miskin non kuota 0 0 Kesehatan
Cakupan dan JAMKESMAS penerima
Kualitas JAMSKESDA
Pelayanan
Kesehatan
Meningkatnya % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
pelayanan kesehatan Kesehatan
dasar
Pelayanan Dinas
Kesehatan Dasar Kesehatan
Cakupan kunjungan % 98.00 88.00 89.00 90.00 98.00 Dinas
neonatal pertama Kesehatan
(KN I)
Cakupan kunjungan % 88.00 84.00 86.00 88.00 88.00 Dinas
neonatal lengkap (KN Kesehatan
Lengkap)
Cakupan pelayanan % 90.00 86.00 87.00 90.00 90.00
kesehatan Bayi

Page 230
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Cakupan pertolongan % 90.00 88.00 89.00 90.00 90.00 Dinas


persalinan oleh bidan Kesehatan
atau tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi kebidanan
(Pn)
Cakupan ibu hamil % 90.00 88.00 89.00 90.00 90.00 Dinas
mendapatkan Kesehatan
pelayanan nifas (KF)
Cakupan penjaringan % 100.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Dinas
Bumil dg komplikasi Kesehatan
oleh Nakes (DKn)
Cakupan Ibu hamil % 80.00 67.00 71.50 75.00 80.00 Dinas
dengan komplikasi Kesehatan
yang ditangani (PK)
Cakupan peserta KB % 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 BKBPP
aktif (CPR)
Persentase fasilitas % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
pelayanan kesehatan Kesehatan
yg memberikan
pelayanan KB sesuai
standar
Persentase PKM Rawat % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Inap yg mampu PONED Kesehatan

Page 231
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah Puskesmas PKM 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00


Rawat Inap yg mampu
PONED
Cakupan Pelayanan % 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 Dinas
kesehatan dasar bagi Kesehatan
masyarakat Kota
Cilegon di PKM (UR)
Cakupan Pelayanan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
kesehatan dasar bagi Kesehatan
masyarakat miskin (UR)

Cakupan pelayanan % 100.00 10.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


P3K pada kegiatan Kesehatan
Upacara Hari Besar
Persentase PKM % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
menerapkan standar Kesehatan
pelayanan medik dasar
Jumlahh Puskesmas PKM 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00
menerapkan standar
pelayanan medik dasar

Jumlah seluruh PKM 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00


Puskesmas
Pelayanan Dinas
Kesehatan Khusus Kesehatan
dan Rujukan

Page 232
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Cakupan kunjungan % 90.00 86.00 87.00 90.00 90.00 Dinas


Bayi Kesehatan
Cakupan pelayanan % 85.00 81.00 83.00 85.00 85.00 Dinas
anak balita Kesehatan
Persentase Kab/Kota % 90.00 70.00 80.00 90.00 90.00 Dinas
yg memiliki minimal 4 Kesehatan
Puskesmas mampu
laksana PKPR (
Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja )
Persentase Kab/kota yg % 90.00 54.00 72.00 90.00 90.00 Dinas
memiliki minimal 2 Kesehatan
Puskesmas yang
mampu tatalaksana
kasus kekerasan
terhadap anak (KTA)
Persentase Kab/kota yg % 40.00 24.00 32.00 40.00 40.00 Dinas
melakukan pelayanan Kesehatan
terhadap anak dengan
kebutuhan penanganan
jiwa khusus ( seperti
autis,GPPH,RM )

Page 233
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Persentase Puskesmas % 100.00 83.00 91.00 100.00 100.00 Dinas


mampu pelayanan Kesehatan
kesehatan Reproduksi
Esensial ( PKRE )
terpadu
Jumlah Puskesmas PKM 5.00 3.00 4.00 5.00 5.00 Dinas
Santun Usila Kesehatan
Cakupan pelayanan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
kesehatan rujukan Kesehatan
pasien masyarakat
miskin
Cakupan Pelayanan % 100 84,61 92,3 100 100.00 Dinas
Gawat Darurat Level I Kesehatan
yg harus diberikan
sarana kesehatan ( RS
) dikabupaten/kota
Skrinning kesehatan % 30 18 24 30 30.00 Dinas
pada usia lanjut Kesehatan
Puskesmas membina % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
kelompok Usia Lanjut Kesehatan
Puskesmas % 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 Dinas
melaksanakan Kesehatan
konseling Usia Lanjut

Page 234
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kelompok Usia lanjut % 50 30 35 50 50.00 Dinas


melaksanakan senam Kesehatan
usia lanjut
Desa/Kelurahan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
mempunyai kelompok
usia lanjut
Prosentase penderita % 0,78 0,58 0,78 0,78 0,78 Dinas
katarak yg ditemukan Kesehatan
Prosentase Penderita % 100 60 70 80 100.00 Dinas
katarak yg dilayani Kesehatan
dengan operasi katarak
Persentase SD yg % 100 60 80 100 100.00 Dinas
melakukan penjaringan Kesehatan
kelainan Refraksi dan
Xeroftalmia
Prosentase sekolah yg % 60 36 48 60 60.00 Dinas
diperiksa Hb Remaja Kesehatan
Puskesmas yang % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
melaksanakan Kesehatan
kesehatan kerja
Jumlah Kab/Kota PKM 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 Dinas
memiliki 2 PKM yg Kesehatan
Menyelenggarakan
Program kesehatan

Page 235
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

indera (penglihatan)

Jumlah Kab/kota PKM 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 Dinas


memiliki 3 PKM yg Kesehatan
menyelengarakan
kesehatan olah raga
Jumlah Puskesmas yg Puskesmas 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 Dinas
memiliki kesehatan jiwa Kesehatan
dan NAPZA
Persentase RS % 100 33,33 66,66 66,66 100.00 Dinas
Kabupaten Kota yg Kesehatan
Melaksanakan PONEK
Persentase RS % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Pemerintah yg Kesehatan
Menyelenggarakan
pelayanan rujukan bagi
ODHA
RS Pemerintah yg siap % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
melaksanakan Kesehatan
pencegahan dan
pengendalian infeksi TB

Page 236
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Prosentase RS % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


Pemerintah yg Kesehatan
melaksanakan
pelayanan gawat
darurat sesuai standart
Prosentase Kab/Kota % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
yang minimal Kesehatan
mempunyai 4 PKM yg
telah melaksanakan
upaya kesja
Prosentase Kabupaten % 50.00 40.00 45.00 50.00 50.00 Dinas
/Kota dengan sarana Kesehatan
Kesehatan ( RS
),Lb,Gudang farmasi
Dinkes yg telah
menerapkan kesja
Peningkatan Dinas
Pelayanan Kesehatan
Perbaikan Gizi
Cakupan balita gizi % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
buruk yg mendapat Kesehatan
perawatan
Persentase balita % 80 75 75 80 80.00 Dinas
ditimbang BB nya Kesehatan

Page 237
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Persentase Bayi usia % 70 40 50 60 70.00 Dinas


0-6 bln mendapat ASI Kesehatan
eksklusif
Cakupan rumah tangga % 85 75 80 80 85.00 Dinas
yg mengkonsumsi Kesehatan
garam beryodium
Persentase usia 6-59 % 98,95 98,95 98,95 98,95 98,95 Dinas
bln dapat Cap Vit.A Kesehatan
Persentase ibu hamil % 99,47 99,47 99,47 99,47 99,47 Dinas
mendapat FE 90 tablet Kesehatan
Persentase Kab/kota yg % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
melaksanakan Kesehatan
surveilans gizi
persentase penyediaan % 100 100 100 100 100.00 Dinas
bufferstock MP-ASI Kesehatan
Persentase penderita % 90 60 70 80 90.00 Dinas
TB paru dapat PMT Kesehatan
Persentase balita gizi % 90 60 70 80 90.00 Dinas
kurang dapat PMT Kesehatan

Page 238
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

1 0 0 Pengendalian dan Presentase pasien baru % 85.00 85.00 85.00 85.00 85.00 Dinas
2 3 pemberantasan TB (BTA +) 107/10.000 Kesehatan
Penyakit pnddk
CDR (Case Defection % 85.00 85.00 85.00 85.00 85.00 Dinas
Rate) Kesehatan
CR (Cure Rate) % 85.00 85.00 85.00 85.00 85.00 Dinas
Kesehatan
Konversi (BTA Pos - % 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 Dinas
BTA Neg) Kesehatan
Error Rate % <5 <5 <5 <5 <5 Dinas
Kesehatan
Presentase % 85.00 85.00 85.00 85.00 85.00
keberhasilan
pengobatan kasus baru
TB Paru BTA (+)
(Succes Rate)
Persentase penemuan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Diare (411 per 1.000 Kesehatan
pddk)
Penderita diare yang % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
ditangani Kesehatan
Persentase angka % <1 <1 <1 <1 <1 Dinas
kematian diare (CFR) Kesehatan
pada saat KLB

Page 239
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Cakupan penderita % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


pneumoni balita yang Kesehatan
ditangani
Prevalensi HIV % 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 Dinas
Kesehatan
Persentase ODHA yg % 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 Dinas
mendapatkan ART Kesehatan
Persentase pddk yg % 65.00 65.00 65.00 65.00 65.00 Dinas
mempunyai Kesehatan
pengetahuan ttg HIV
AIDS
Prevalensi % <1 <1 <1 <1 <1 Dinas
kusta/10.000 penduduk Kesehatan
Penemuan kasus baru % >5 >5 >5 >5 >5 Dinas
Kusta/100.000 Kesehatan
penduduk
Proporsi kecacatan % 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas
Tk.2 Kusta Kesehatan
Proporsi penderita MB % 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas
pd penderita baru Kesehatan
Proporsi penderita anak % 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas
Kesehatan
Angka kesembuhan/ % >95 >95 >95 >95 >95 Dinas
RFT Rate Kesehatan

Page 240
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Angka Kejadian IR DBD % 51.00 53.00 52.00 51.00 51.00 Dinas


per 100.000 pddk Kesehatan
Penderita DBD yang % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
ditangani Kesehatan
Persentase CFR DBD % 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
Kesehatan
Angka Bebas Jentik % > 95 > 95 > 95 > 95 >95 Dinas
melalui kamantik Kesehatan
Persentase kasus % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
suspect flu burung yg Kesehatan
dtangani sesuai standar
Persentase kasus % 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00 Dinas
zoonosis lainnya yg Kesehatan
dtangani sesuai standar
Persentase cakupan % 40.00 40.00 40.00 40.00 40.00 Dinas
pengobatan massal Kesehatan
filariasis thd Jumlah
pddk endemis
Persentase KLB % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Malaria yg dilaporkan & Kesehatan
ditangani

Page 241
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Persentase puskesmas % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


yang melaksanakan Kesehatan
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit tidak menular
(SE, deteksi dini, KIE,
dan tata laksana)
Presentase Kota % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
mempunyai peraturan
perundang-undangan
(Surat
Edaran/Instruksi/SK/Pe
rwal/ Perda) tentang
pencegahan dan
penanggulangan
dampak merokok
terhadap kesehatan
Presentase Puskesmas % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
melaksanakanInspeksi
visual asam asetat(
IVA) dan Clinical Breast
Examination (CBE)
Peningkatan Persentase rumah % 78.00 70.00 72.00 75.00 78.00 Dinas
Lingkungan Sehat tinggal yang memiliki Kesehatan
jamban keluarga

Page 242
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Presentase penduduk % 78.00 69.00 72.00 75.00 78.00 Dinas


yang menggunakan Kesehatan
Jamban Sehat
Prosentase kualitas air % 100.00 95.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
minum yang memenuhi Kesehatan
syarat sehat
Persentase cakupan % 78.00 65.00 70.00 75.00 78.00 Dinas
tempat pengolahan Kesehatan
makanan (TPM) yg
memenuhi syarat
kesehatan
prosentase % 86.00 80.00 82.00 85.00 86.00 Dinas
tempat-tempat umum Kesehatan
(TTU) yang memenuhi
syarat sehat
Jumlah desa yang Desa 40.00 16.00 24.00 32.00 40.00 Dinas
melakukan Sanitasi Kesehatan
Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
Pencegahan Cakupan kelurahan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Penyakit, yang mencapai Kesehatan
Pengendalian Universal Child
Wabah dan Imunization (UCI)
Bencana

Page 243
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Persen Bayi 0-11 bln % 90.00 85.00 88.00 90.00 90.00 Dinas
mendapat imunisasi Kesehatan
dasar lengkap
Persen Jumlah % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Puskesmas dengan Kesehatan
rantai dingin efektif
Persen anak usia % 98.00 98.00 98.00 98.00 98.00 Dinas
sekolah yang Kesehatan
mendapatkan munisasi
Penemuan kasus Acute Orang 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 Dinas
Flaccid Paralysis (AFP) Kesehatan
≥2/100.000 penduduk
<15 th
Cakupan Kelurahan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
mengalami KLB yang Kesehatan
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
Persen Puskesmas % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
melaksanakan Kesehatan
Pemeriksaan dan
Pembinaan Kesehatan
Haji sesuai standar
Kecamatan yang kec 6.00 3.00 5.00 5.00 8.00 Dinas
mempunyai Kesehatan
kemampuan tanggap

Page 244
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

darurat dalam
penanganan bencana

1 0 0 Program Persentase % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


2 4 Perlindungan penyelenggaraan Kesehatan
Kesehatan penjaringan data
Masyarakat dan sarana kesehatan
Pembinaan swasta (sarkesta)
Sarana
Kesehatan
Swasta
Pembinaan Persentase % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Pelayanan Penyelenggaraan Kesehatan
Kesehatan Swasta penjaringan data
sarkesta
Persentase % 90 88,80 89 89,50 90.00 Dinas
perlindungan Kesehatan
kesehatan masyarakat
terhadap kegiatan
sarana kesehatan
swasta
Persentase pembinaan % 90 88,80 89 89,50 90.00 Dinas
sarana kesehatan Kesehatan
swasta

Page 245
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah sarkesta yang Dinas


berijin dikali 100% Kesehatan
dibagi Jumlah seluruh
sarkesta yang ada
- Apotik % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Kesehatan
- Lab % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Kesehatan
- Radiologi % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Kesehatan
- Klinik Perusahaan % 100.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Dinas
Kesehatan
- Balai Pengobatan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Kesehatan
- Pengobatan % 100.00 67.00 78.00 89.00 100.00 Dinas
tradisional Kesehatan
- Optik % 100.00 63.00 75.00 87.00 100.00 Dinas
Kesehatan
- Praktek dokter % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
kelompok Kesehatan
- Rumah bersalin % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Kesehatan
- Fisioterapi % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Kesehatan
- Rumah sakit swasta % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas

Page 246
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kesehatan
- Toko Obat % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Pengawasan Obat, Terkendalinya mutu, Dinas
Makanan dan keamanan dan Kesehatan
Minuman khasiat/kemanfaatan
produk obat, makanan
dan minuman
Presentase % 60.00 30.00 40.00 50.00 Dinas
pengelolaan jasa boga Kesehatan
bersartifikat laik
hygienis sanitasi
Persen Jumlah jajanan % 89.00 83.00 85.00 87.00 Dinas
anak sekolah yang tidak Kesehatan
mengandung bahan
berbahaya
Persen AMIU % 65.00 53.00 56.00 60.00 Dinas
bersertifikat layak Kesehatan
Persen distribusi obat % 80.00 65.00 70.00 75.00 Dinas
yang melaksanakan Kesehatan
Standar Pelayanan
Keparmasian
Pengadaan Obat, Tersedianya kebutuhan Dinas
Bahan & Alat obat dan perbekalan Kesehatan
Kesehatan Habis kesehatan bagi
Pakai masyarakat

Page 247
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Persentase % 98.00 92.00 94.00 96.00 98.00 Dinas


ketersediaan obat Kesehatan
Persentase pengadaan % 85.00 70.00 75.00 80.00 85.00 Dinas
obat esensial-generic Kesehatan
Alokasi dana Rp. 4.750.00 3.400.000 4.000.00 4.500.000 5.000.000 Dinas
pengadaan obat (Juta) 0 00 Kesehatan
Biaya Obat per Rp. 9,000 7,500 9,000 9,000 9,000
penduduk
Persentase % 15.00 30.00 25.00 20.00 15.00 Dinas
penggunaan obat Kesehatan
rasional
Presentase Puskesmas % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Perawatan yang
melaksanakan
pelayanan kefarmasian
sesuai standar
1 0 0 Program Rata-rata Jumlah poskesdes 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
2 5 Peningkatan poskesdes di kelurahan
Sarana dan Jumlah poskesdes poskesdes 6.00 15.00 15.00 15.00 0.00
Prasarana seluruhnya di kota
Puskesmas dan cilegon
Jaringannya Jumlah kelurahan 43.00 40.00 40.00 40.00 43.00
yang memiliki
poskesdes/pustu/

Page 248
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

puskesmas

Jumlah kelurahan Kelurahan 43.00 43.00 43.00 4.00 43.00


Peningkatan Dinas
Sarana dan Kesehatan
Prasarana
Puskesmas dan
Jaringannya
- Dinas Kesehatan
Pembangunan dan
Rehabilitasi
Sarana dan
Fasilitas
Kesehatan
Pembangunan/ Dinas
Pembentukan 30 Kesehatan
Poskesdes
Jumlah poskesdes baru Unit 6.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
yang dibangun Kesehatan
Pengadaan Jumlah bidang lahan Bidang 0.00 0.00 0.00 6.00 0.00 Dinas
Lahan 30 yang diadakan tanah Kesehatan
poskesdes (250 (dibebaskan)
m2 x 200000 x 30)

Page 249
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penyelesaian Dinas
Pembangunan Kesehatan
Ruang Rawat Inap
Pada 3 DTP
Penambahan Jumlah bangunan Unit 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00
Gedung Rawat puskesmas yang bangunan
Jalan Puskesmas dibangun per tahun
Cibeber
Dinas
Kesehatan
Jumlah PKM DTP Paket 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
Pulomerak tahap II Kesehatan
yang dibangun
Jumlah PKM DTP Paket 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
Ciwandan Tahap II Kesehatan
yang dibangun
Jumlah PKM Citangkil Paket 0.00 1.00 1.00 0.00 0.00 Dinas
tahap III yang dibangun Kesehatan
Jumlah P2KP tahap II Paket 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
yang dibangun Kesehatan
Jumlah Poskesdes Unit 6.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
yang dibangun Kesehatan
Jumlah Puskesmas Unit 0.00 2.00 7.00 0.00 0.00 Dinas
Pembantu yang Kesehatan

Page 250
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

direhabilitasi

Jumlah Puskesmas Unit 0.00 1.00 2.00 7.00 0.00


yang direhabilitasi
Jumlah Pemagaran Unit 1.00 0.00 2.00 0.00 0.00
Puskesmas DTP
Jumlah Poskesdes Unit 0.00 0.00 4.00 0.00 0.00
yang di pagar
Jumlah Poskesdes Unit 0.00 0.00 1.00 2.00 0.00
yang di Rehab
Jumlah Rumah Dinas Unit 0.00 0.00 6.00 4.00 0.00
Dokter/Perawat/Bidan
yang dibangun/rehab

Jumlah Polindes yang Unit 0.00 4.00 2.00 2.00 0.00


ditingkat Status menjadi
Poskesdes
Jumlah mobil Ambulan Unit 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
+ Alkes yang tersedia Kesehatan
Jumlah mobil Pusling + Unit 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
Alkes yang tersedia Kesehatan

Page 251
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah sarana air Unit 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
bersih yang tersedia Kesehatan
Jumlah listrik Unit 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
Poskesdes yang Kesehatan
dipasang
Jumlah alat kesehatan Unit 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 Dinas
yang tersedia Kesehatan
Jumlah IPAL PKM DTP Unit 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Dinas
yang dibangun Kesehatan
1 0 0 Program Jumlah perumusan Paket 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
2 6 Peningkatan kebijakan kesehatan Kesehatan
Komunikasi, tingkat Kota
Informasi, dan
Edukasi Jumlah masyarakat Jiwa 13,888.0 13,888.00 13,888.0 13,888.00
Kesehatan serta miskin non kuota 0 0
Pembiayaan JAMKESMAS penerima
Kesehatan JAMSKESDA

Perluasan Jaminan Persentase rumah % 80.00 60.00 65.00 70.00 80.00 Dinas
Kesehatan Daerah tangga yang Kesehatan
(JAMKESDA) melaksanakan PHBS
(Asuransi
Kesehatan bagi
Seluruh

Page 252
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Masyarakat Kota
Cilegon)
Promosi & Cakupan Kelurahan % 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 Dinas
Pembiayaan Siaga Aktif Kesehatan
Kesehatan
Persentase SD yg % 40.00 30.00 35.00 40.00 40.00 Dinas
mempromosikan Kesehatan
kesehatan
Jumlah kebijakan teknis buah 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas
Promosi Kesehatan Kesehatan
yang terintegrasi dalam
upaya pencapaian
tujuan pembangunan
kesehatan
Cakupan penjaringan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
kesehatan siswa SD Kesehatan
dan setingkat
Jumlah Jenis 52.00 52.00 52.00 52.00 52.00 Dinas
berita/pesan/info Kesehatan
kesehatan yg
disebarluaskan kepada
publik
% Seluruh penduduk % 80.00 65.00 70.00 75.00 80.00 Dinas
yang memiliki jaminan Kesehatan
kesehatan

Page 253
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

% Penduduk % 80.00 65.00 70.00 75.00 80.00 Dinas


miskin/tidak mampu yg Kesehatan
memiliki jaminan
kesehatan
Kota memiliki District Paket 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
Health Account (DHA) Kesehatan
Peningkatan Penyusunan Standar Paket 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
Sistem Informasi & Pelayanan Minimal Kesehatan
Usaha Kesehatan (SPM)
Penelitian dan Paket 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
Pengembangan Sistem Kesehatan
Kesehatan Daerah Kota
Cilegon
Kajian Pembiayaan Paket 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
Kesehatan Kota Kesehatan
Cilegon
Jumlah kader posyandu Orang 1,800.00 1,800.00 1,800.00 1,800.00 1,800.00
penerima honor per
tahun
Akreditasi dan Jumlah SDM kesehatan % 90.00 82.00 84.00 86.00 90.00 Dinas
sertifikasi tenaga di fasilitas kesehatan Kesehatan
kesehatan yang telah ditingkatkan
kemampuannya melalui
kesehatan
berkelanjutan

Page 254
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Persentase profesi % 90.00 82.00 84.00 86.00 90.00 Dinas


tenaga kesehatan yang Kesehatan
memiliki standar
kompetensi
Jumlah tenaga % 90.00 82.00 84.00 86.00 90.00 Dinas
kesehatan selain dokter Kesehatan
dan doktergigi yang
memiliki STR
1 0 0 Program Rasio pelayanan % 100 100 100 100 100 Rumah Sakit
2 7 Peningkatan kesehatan Umum Daerah
Pelayanan RSUD rujukan/kunjungan
pasien miskin terhadap
jumlah seluruh
kunjungan
Subsidi RSUD Jumlah Obat, Reagent, % 100 100 100 100 100 Rumah Sakit
program Alat dan Bahan Habis Umum Daerah
pembebasan biaya Pakai yang akan di
kesehatan adakan selam 1 tahun
Subsidi kesehatan Jumlah sarana Paket 1 1 1 1 1 Rumah Sakit
program prasarana alat Umum Daerah
JAMKESDA kedokteran
Jumlah tenaga Orang 100 100 100 100 100 Rumah Sakit
pelayanan medis Umum Daerah
Jumlah dokter dan Orang 500 500 500 500 500 Rumah Sakit
perawat yang Umum Daerah

Page 255
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

diimunisasi

Jumlah Instalasi Sentral Paket 1 1 1 1 1 Rumah Sakit


Gas Medis Umum Daerah
Jumlah pegawai yang Orang 500 500 500 500 500 Rumah Sakit
melaksanakan medical Umum Daerah
chek up
Peningkatan Rasio jumlah alkes % 100 100 100 100 100 Rumah Sakit
Pelayanan yang ada terhadap Umum Daerah
Keperawatan kebutuhan
Terlaksananya Kali 12 12 12 12 12 Rumah Sakit
peningkatan mutu Kegiatan Umum Daerah
keperawatan
Jumlah peralatan Paket 10 10 10 10 10 Rumah Sakit
keperawatan Umum Daerah
Peningkatan Realisasi pelaksanaan % - - - - -
Sarana dan pembangunan tampak
Prasarana RSUD muka dan perluasan
(DAK) bangunan kelas-3
RSUD
Pembangunan Realisasi pelaksanaan % - 100 - - -
Perkantoran RSUD pembangunan
perkantoran RSUD

Page 256
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Tersusunnya Sistem Dokumen 1 1 1 1 1 Rumah Sakit


Informasi Pelaporan Umum Daerah
Pelayanan Kesehatan
Jumlah tenaga medis Paket 1 1 1 1 1
yang menjadi anggota
PERSI dan ARSADA
(paket)
Jumlah profil RSUD Buku 10 10 10 10 10
yang tersusun
Jumlah dokumen Buku 1 1 1 1 1
survey Kecepatan
Pelayanan Rumah
Sakit
Jumlah dokumen Dokumen 1 1 1 1 1
master plan rumah sakit
Jumlah kegiatan HUT Kali 1 1 1 1 1
RSUD Cilegon Kegiatan
1 0 Pekerjaan Umum
3
1 0 0 Program Nilai capaian kinerja Point 74.00 71.00 72.00 73.00 75.00 Dinas Pekerjaan
3 1 Dukungan penyelenggaraan Umum
Pelayanan pemerintahan Dinas
Pemerintahan Pekerjaan Umum

Page 257
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Prosentase pegawai % 90.00 87.00 88.00 89.00 Dinas Pekerjaan


DPU yang sesuai Umum
pendidikan dan
tupoksinya
Deviasi Anggaran DPU % 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas Pekerjaan
Umum
1 0 0 Program Tersedianya air irigasi % 21.38 17.82 21.38 21.38 21.38 Dinas Pekerjaan
3 2 Pembangunan, untuk pertanian rakyat Umum
Peningkatan/ pada sistem irigasi yang
Normalisasi, sudah ada
Pemeliharaan Tersedianya sistem % 22.37 21.20 21.33 21.70 22.88 Dinas Pekerjaan
Sungai, Saluran/ jaringan drainase skala Umum
Drainase, dan kawasan dan skala kota
Jaringan Irigasi sehingga tidak terjadi
genangan (lebih dari 30
cm, selama 2 jam) dan
tidak lebih dari 2 kali
setahun
Pembangunan dan Panjang saluran yang M 37,355 34,519 35,285 36,065 38,500 Dinas Pekerjaan
peningkatan dibangun dan Umum
saluran/ drainase ditingkatkan
dan jaringan irigasi
Pemeliharaan dan Panjang saluran/ M 31,168 15,319 21,168 26,168 36,168 Dinas Pekerjaan
normalisasi drainase yang Umum
saluran/ drainase, dipelihara
sungai dan

Page 258
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

jaringan irigasi

Perencanaan Jumlah dokumen Dok 6 6 6 6 6 Dinas Pekerjaan


Teknis Pengairan perencanaan Umum
1 0 0 Program Panjang jalan kota yang Km 22.47 20.807 15.98 21.33 Dinas Pekerjaan
3 3 Pembangunan ditingkatkan kondisinya Umum
dan Pemeliharaan
Jalan dan Panjang jalan kota yang Km 22.47 33.687 15.98 26.66 Dinas Pekerjaan
Jembatan dipelihara secara Umum
berkala
Panjang jalan kota yang Km 100 32.85 65 81 Dinas Pekerjaan
dipelihara Umum
Jumlah jembatan baru unit 0 0 0 Dinas Pekerjaan
yang dibangun Umum
Jumlah jembatan yang unit 0 0 0 Dinas Pekerjaan
ditingkatkan kondisinya Umum
Perencanaan Panjang pembangunan Km 0 0 0 - Dinas Pekerjaan
Teknis Bidang Bina jalan yang Umum
Marga direncanakan
Panjang peningkatan Km 5 5 5 Dinas Pekerjaan
jalan dan jembatan Umum
yang direncanakan

Page 259
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Panjang jalan dan Km 348.31 348.31 348.31 Dinas Pekerjaan


jembatan yang terdata Umum
Panjang pemeliharaan Km 15 15 15 - Dinas Pekerjaan
berkala jalan yang Umum
direncanakan
Pembangunan dan Dinas Pekerjaan
Peningkatan Jalan Umum
dan Jembatan
Penyelesaian Panjang JLS yang Km 3.18 3.5 4 4 Dinas Pekerjaan
Pembangunan ditingkatkan (Beton Umum
Jalan Lingkar Jalur Kanan)
Selatan
Pembangunan Dinas Pekerjaan
Jalan Lingkar Umum
Utara (JLU)
Panjang jalan baru Km 0 0 0 0 Dinas Pekerjaan
yang dibangun Umum
Jumlah jembatan baru bh 0 0 0 0 Dinas Pekerjaan
yang dibangun Umum
Panjang jalan/jembatan Km 0 0 0 0 Dinas Pekerjaan
yang ditingkatkan Umum
Panjang JLU yang Ha 0 0 0 0 Dinas Pekerjaan
dibangun Umum

Page 260
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Panjang JLU yang Km 0 0 0 0 Dinas Pekerjaan


dibangun Umum
Pemeliharaan Dinas Pekerjaan
Jalan dan Umum
Jembatan
Panjang jalan yang Km 100.00 65.00 81.00 Dinas Pekerjaan
dipelihara rutin Umum
Panjang jalan yang Km 22.47 15.98 26.66 Dinas Pekerjaan
dipelihara berkala Umum
Jumlah aspal drum Ton 0 0 0 Dinas Pekerjaan
yang disediakan Umum
1 0 0 Program Proporsi hasil % 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas Pekerjaan
3 4 Pengendalian pekerjaan konstruksi Umum
Mutu yang melalui pengujian
Pelaksanaan laboratorium
Pekerjaan Bidang Penerbitan IUJK dalam % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas Pekerjaan
ke-PU-an waktu 10 (sepuluh) hari Umum
kerja setelah
persyaratan lengkap
Tersedianya Sistem % 100.00 0.00 0.00 100.00 100.00 Dinas Pekerjaan
Informasi Jasa Umum
Konstruksi setiap tahun
Pengadaan dan Rasio ketersediaan alat % 96.88 88.13 91.25 93.75 100.00 Dinas Pekerjaan
Pemeliharaan Alat laboratorium Umum

Page 261
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Laboratorium
Prosentase alat % 63.16 63.16 63.16 63.16 63.16 Dinas Pekerjaan
laboratorium yang Umum
akurat
Prosentase Jumlah % 37.74 46.10 39.73 43.00 40.63 Dinas Pekerjaan
alat laboratorium dalam Umum
kondisi baik
Pengadaan dan Rasio alat berat yang % 66.67 66.67 72.73 69.23 Dinas Pekerjaan
Pemeliharaan Alat tersedia terhadap alat Umum
Berat dan yang dibutuhkan
Peralatan
Perbengkelan
Rasio alat % 100.00 41.43 100.00 100.00 Dinas Pekerjaan
perbengkelan yang Umum
tersedia terhadap alat
yang dibutuhkan
1 0 0 Program Tingkat pemenuhan % 100 100 100 100 100 Dinas Pekerjaan
3 5 Pembangunan pembangunan dan Umum
dan Rehabilitasi Rehabilitasi Gedung
Gedung Negara
Pembangunan Prosentase kantor % 100 75 87.5 100 100 Dinas Pekerjaan
Konstruksi Gedung kecamatan dalam Umum
Kantor Kecamatan kondisi baik
Pembangunan Prosentase kantor % Dinas Pekerjaan
Konstruksi Gedung kelurahan dalam Umum

Page 262
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kantor Kelurahan kondisi baik

Rehabilitasi Prosentase kantor % 95.35 13.95 20.93 53.49 100 Dinas Pekerjaan
Gedung Kantor kelurahan yang sudah Umum
Kelurahan prototype
Kegiatan Lainnya Prosentase kantor % 72.73 48.48 54.55 63.64 72.73 Dinas Pekerjaan
Pada Program pemerintahan yang Umum
Pembangunan dan sudah lengkap sarana
Rehabilitasi dan prasarana fisiknya
Gedung Negara
Perencanaan Ada Tidaknya pedoman ada/tidak ada ada ada ada ada Dinas Pekerjaan
teknis Cipta Karya harga satuan Bangunan Umum
Gerdung Negara di
Kota
1 0 0 Program Proporsi pemenuhan % 100.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Dinas Pekerjaan
3 6 Pembangunan kebutuhan fasilitas Umum
Fasilitas Strategis strategis kota
Daerah
Pematangan Progres pematangan % 100.00 35.00 57.00 79.00 Dinas Pekerjaan
Lahan Bangunan lahan Sport Center Umum
Gedung (Stadion)
Olahraga
1 0 Perumahan
4

Page 263
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

1 0 0 Program Dinas Pekerjaan


4 2 Penataan Umum
Perumahan dan
Permukiman
Pemugaran Jumlah rumah tidak Unit 523 60 375 375 0 Dinas Pekerjaan
Rumah Tidak layak huni yang dipugar Umum
Layak Huni
Penataan Jumlah kawasan Titik kawasan 0 0.5 4 2 2 Dinas Pekerjaan
Kawasan Kumuh kumuh yang ditata Umum
Pembangunan dan Jumlah kawasan Lokasi 1 5 7 Dinas Pekerjaan
Pemeliharaan kumuh yang ditata Umum
Prasarana Dasar
Permukiman
1 0 Penataan Ruang
5
1 0 0 Program Jumlah target titik Unit 1,150 1,000 1,050 1,100 1,200 Dinas Tata Kota
5 2 Pengendalian reklame
Bangunan dan
Reklame Capaian jumlah Unit 4500 3291 3500 4000 5000 Dinas Tata Kota
bangunan gedung yang
memiliki IMB
Jumlah bangunan Unit 131,035 118,853 118,853 124,796 137,587 Dinas Tata Kota
gedung yang
seharusnya memiliki
IMB

Page 264
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penambahan jumlah Orang 24 Dinas Tata Kota


petugas pengawas
bangunan
Peningkatan Jumlah kegiatan Kegiatan 1 1 1 1 1 Dinas Tata Kota
Pengendalian dan sosialisasi mekanisme
Penataan dan prosedur IMB
Bangunan
Pendataan bangunan Kecamatan 6 Dinas Tata Kota
Peningkatan Jumlah kegiatan Kegiatan 1 1 1 1 Dinas Tata Kota
Pengendalian dan monitoring dan evaluasi
Penataan Reklame perizinan reklame
Jumlah kegiatan Kegiatan 1 Dinas Tata Kota
sosialisasi mekanisme
dan prosedur perizinan
reklame
Jumlah sarana Unit/Buah 2 1 2 2 Dinas Tata Kota
panggung reklame
yang dipasang
per-Kecamatan
Kajian penataan Kegiatan 1 Dinas Tata Kota
reklame kota
Dokumentasi dan Dinas Tata Kota
Pelaporan IMB dan
Perijinan Reklame

Page 265
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

1 0 0 Program Proporsi ketersediaan % 100.00 85.00 90.00 95.00 Dinas Tata Kota
5 3 Pengembangan dokumen perencanaan
Perencanaan Tata rinci tata ruang
Ruang dan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Jumlah juklak dan Dokumen - 1 - - Dinas Tata Kota
juknis prasarana kota,
reklame dan tower
Tersedianya informasi % 85.91 52.10 57.74 71.83 100.00 Dinas Tata Kota
mengenai Rencana
Tata Ruang (RTR)
wilayah kabupaten/kota
beserta rencana
rincinya melalui peta
analog dan peta digital

Page 266
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Terlaksananya % 96.15 30.77 63.46 94.23 100.00 Dinas Tata Kota


penjaringan aspirasi
masyarakat melalui
forum konsultasi publik
yang memenuhi syarat
inklusif dalam proses
penyusunan RTR dan
program pemanfaatan
ruang, yang dilakukan
minimal 2 (dua) kali
setiap disusunnya RTR
dan program
pemanfaatan ruang
Pencapaian jumlah Kegiatan 50 16 33 49 52 Dinas Tata Kota
konsultasi publik
Jumlah konsultasi Kegiatan 52 52 52 52 52 Dinas Tata Kota
publik
Terlayaninya % 83.13 62.33 69.27 76.2 90.07 Dinas Tata Kota
masyarakat dalam
pengurusan izin
pemanfaatan ruang
sesuai dengan
Peraturan Daerah
tentang RTR wilayah
kabupaten/kota beserta

Page 267
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

rencana rincinya

Terlaksanakannya % 55 40 45 50 60 Dinas Tata Kota


tindakan awal terhadap
pengaduan masyarakat
tentang pelanggaran di
bidang penataan ruang,
dalam waktu 5 (lima)
hari kerja
Pengukuran dan Jumlah peta tematik Peta 10 Dinas Tata Kota
pemetaan yang disusun
Jumlah halaman Halaman 10 15 10 Dinas Tata Kota
website penataan kota
Jumlah pilar presentase Pilar 400 Dinas Tata Kota
deleniasi kawasan
lindung yang dibuat
Jumlah aplikasi sistem aplikasi 1 1 Dinas Tata Kota
informasi penataan kota

Page 268
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Perencanaan Tata Jumlah RTBL yang RTBL 1 1 Dinas Tata Kota


Ruang disusun
Jumlah RDTR yang RDTR 2 3 Dinas Tata Kota
direview
Penyusunan site Jumlah dokumen dan Dokumen dan - - - - - Dinas Tata Kota
plan dan maket gedung Islamic maket
pembuatan maket Center yang dibuat
gedung Islamic
Center
Jumlah kelurahan yang Kelurahan - 15 15 13 - Dinas Tata Kota
disusun profil penataan
ruangnya
Jumlah dokumen Dokumen - - - - - Dinas Tata Kota
petunjuk pelaksanaan
arahan perencanaan
(Advice Planning) yang
disusun
Jumlah RTBL yang RTBL - - - 1 - Dinas Tata Kota
disusun
Jumlah RDTR yang RDTR 1 1 1 - 1 Dinas Tata Kota
direview
Pemanfaatan dan Dinas Tata Kota
Pengendalian Tata
Ruang

Page 269
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah kecamatan Kecamatan - - 2 2 Dinas Tata Kota


yang dimonitor dan
dievaluasi
Jumlah kawasan yang Dokumen - 1 Dinas Tata Kota
dievaluasi secara
fungsional
Jumlah dokumen Dokumen - - 1 - - Dinas Tata Kota
pemanfaatan ruang di
kawasan lindung dan
RTH yang disusun
Kegiatan perayaan kegiatan 1 1 1 1 1 Dinas Tata Kota
tahunan
Jumlah kegiatan Kegiatan - 1 - - - Dinas Tata Kota
sosialisasi penataan
ruang kota
1 0 0 Program Proporsi prasarana kota % 95.00 80.00 85.00 90.00 100.00 Dinas Tata Kota
5 4 Penataan dan yang telah terlayani
Pemeliharaan
Prasarana dan
Arsitektur Kota
Jumlah prasarana yang Dinas Tata Kota
telah terlayani
PJU 3,476 3,111 3,211 3,351 3,586 Dinas Tata Kota
Lampu hias 40 40 40 40 40 Dinas Tata Kota

Page 270
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Prasarana 186 100 271 Dinas Tata Kota


utilitas
Penataan Jumlah PJU yang PJU 3,476 3,111 3,211 3,351 3,586 Dinas Tata Kota
prasarana dan dipasang
arsitektur kota
Pemeliharaan Jumlah PJU yang Dinas Tata Kota
prasarana dan dipelihara
arsitektur kota
Jumlah PJU yang % 100 100 100 100 Dinas Tata Kota
dipelihara
Jumlah lampu hias jalan % 100 100 100 100 Dinas Tata Kota
protokol yang dipelihara
Pengendalian Jumlah dokumen buku Dokumen - 1 - - Dinas Tata Kota
prasarana dan pedoman (DED)
arsitektur kota pemasangan utilitas
bawah tanah pada ruas
JLS yang disusun
Jumlah dokumen Dokumen - - 1 1 Dinas Tata Kota
masterplan PJU dan
Tower
Jumlah dokumen Dokumen - - 1 - Dinas Tata Kota
pedoman zonasi
perletakkan media
reklame

Page 271
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah aplikasi sistem aplikasi - - 1 - Dinas Tata Kota


manajemen prasarana
kota
Jumlah aplikasi yang aplikasi - - 1 - Dinas Tata Kota
memudahkan aplikasi
sistem perletakkan
media reklame.
Jumlah dokumen kajian Dokumen - - - - Dinas Tata Kota
optimalisasi dan
revitalisasi PJU yang
disusun
Jumlah dokumen Dokumen - - 1 - Dinas Tata Kota
prasarana utilitas kota
Pengendalian Jumlah dokumen buku Dokumen - 1 - - - Dinas Tata Kota
prasarana dan pedoman (DED)
arsitektur kota pemasangan utilitas
bawah tanah pada ruas
JLS yang disusun
Jumlah dokumen Dokumen - 1 - - - Dinas Tata Kota
masterplan PJU dan
Tower
Jumlah dokumen Dokumen - - 1 - - Dinas Tata Kota
pedoman zonasi
perletakkan media
reklame

Page 272
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah aplikasi sistem aplikasi 1 - - - 1 Dinas Tata Kota


manajemen prasarana
kota
Jumlah aplikasi yang aplikasi - - 1 - - Dinas Tata Kota
memudahkan aplikasi
sistem perletakkan
media reklame.
Jumlah dokumen kajian Dokumen - - - - - Dinas Tata Kota
optimalisasi dan
revitalisasi PJU yang
disusun
1 0 Perencanaan Pembangunan
6
1 0 0 Program Rasio ketersediaan % 100 100 100 100 100 BAPPEDA
6 2 Perencanaan jumlah dokumen
Umum terhadap total dokumen
Pembangunan perencanaan
Daerah pembangunan daerah
yang dibutuhkan
Rasio Jumlah prioritas % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BAPPEDA
pembangunan daerah
terhadap Jumlah
prioritas pembangunan
nasional

Page 273
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Urusan wajib yang % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BAPPEDA


diselenggarakan
daerah (Proporsi
Jumlah urusan wajib
pemerintahan daerah
yang diselenggarakan
daerah terhadap
Jumlah urusan wajib
pemerintahan daerah
yang ditetapkan oleh
pemerintah)
Ketersediaan dokumen % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BAPPEDA
evaluasi rencana
pembangunan daerah
Keselarasan dokumen % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BAPPEDA
perencanaan SKPD
dengan dokumen
perencanaan daerah
1 0 0 Program Tingkat pemenuhan % 100 100 100 100 100 BAPPEDA
6 3 Perencanaan kebutuhan
Pembangunan perencanaan
Ekonomi pembangunan ekonomi
Tingkat ketersediaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BAPPEDA
laporan Evaluasi Renja
SKPD mitra kerja
Bidang Ekonomi tepat

Page 274
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

waktu

1 0 0 Program Tingkat pemenuhan % 100 100 100 100 100 BAPPEDA


6 4 Perencanaan kebutuhan
Pembangunan perencanaan
Sosial dan pembangunan sosial
Pemerintahan budaya
Tingkat ketersediaan 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BAPPEDA
laporan Evaluasi Renja
SKPD mitra kerja
Bidang Pembangunan %
Sosial dan
Pemerintahan tepat
waktu
1 0 0 Program Tingkat pemenuhan % 100 100 100 100 100 BAPPEDA
6 5 Perencanaan kebutuhan
Pembangunan perencanaan
Prasarana pembangunan
Wilayah prasarana wilayah

Page 275
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Koordinasi BAPPEDA
Perencanaan,
Pengendalian dan
evaluasi
pelaksanaan
rencana
pembangunan
daerah bidang
Permukiman dan
Prasarana Wilayah
Penyusunan Tingkat ketersediaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BAPPEDA
evaluasi kinerja laporan Evaluasi Renja
pelaksanaan SKPD mitra kerja
rencana Bidang Perencanaan
pembangunan Pembangunan
daerah bidang Prasarana Wilayah
Permukiman dan tepat waktu
prasarana Wilayah
1 0 Dinas Perhubungan
7
1 0 0 Program Tingkat pelayanan % 78.00 72.00 74.00 76.00 78.00 Dinas
7 2 Peningkatan perhubungan darat Perhubungan
Pelayanan
Perhubungan
Darat

Page 276
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Peningkatan Penurunan tingkat % 5 5 5 5 5 Dinas


Pelayanan kecelakaan lalulintas Perhubungan
Operasional darat
Lalulintas Darat
Jumlah rambu lalulintas Titik 6 6 6 6 6 Dinas
yang disediakan dan Perhubungan
dipasang
Jumlah warning light Unit 1 1 1 1 1 Dinas
yang disediakan dan Perhubungan
dipasang
Jumlah traffic light yang Unit 1 0 1 1 1 Dinas
disediakan dan Perhubungan
dipasang
Jumlah pagar Unit 10 10 10 10 10 Dinas
pengaman yang Perhubungan
tersedia
Panjang marka jalan Km2 5 5 5 5 5 Dinas
yang dicat Perhubungan
Jumlah traffic cone Unit 100 Dinas
yang disediakan Perhubungan
Peningkatan Dinas
Pelayanan Perhubungan
Operasional
Angkutan Darat

Page 277
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah operator Orang 25 25 25 25 25 Dinas


angkutan darat yang Perhubungan
dibina
Jumlah kajian Dokumen 0 1 1 0 0 Dinas
peningkatan pelayanan Perhubungan
angkuatan darat yang
disusun
Rasio jumlah angkutan % 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 Dinas
darat terhadap jumlah Perhubungan
penumpang angkutan
darat
Rasio kepatuhan awak % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
angkutan umum Perhubungan
terhadap standar
keselamatan bagi
angkutan perkotaan
yang melayani trayek di
wilayah Kota Cilegon
1 0 0 Program Rasio ketersediaan % 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00 Dinas
7 3 Pembangunan sarana prasarana Perhubungan
Sarana Prasarana perhubungan terhadap
Perhubungan kebutuhan
Penyediaan dan Jumlah alat uji % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Pemeliharaan kendaraan bermotor Perhubungan
Sarana yang dipelihara
Perhubungan

Page 278
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Proporsi kendaraan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas


bermotor yang diuji Perhubungan
Jumlah Bus AKAP yang Unit 500 1,000 500 500 500 Dinas
diuji emisi Perhubungan
Pembangunan Jumlah terminal tipe B Unit Dinas
Prasarana yang dibangun Perhubungan
Perhubungan
Jumlah halte yang Unit 5 5 Dinas
dipelihara Perhubungan
1 0 0 Program Tingkat pelayanan % 80.00 65.00 70.00 75.00 80.00 Dinas
7 4 Peningkatan perhubungan laut Perhubungan
Pelayanan
Perhubungan
Laut
Pelayanan Jumlah database Dokumen 1 1 1 1 1 Dinas
Operasional industri dan non industri Perhubungan
Angkutan Laut dan yang memanfaatkan
Kepelabuhanan wilayah pantai di Kota
Cilegon
Jumlah TUKS yang TUKS 18 18 18 18 Dinas
mengikuti sosialisasi Perhubungan
peraturan
perundang-undangan
dan lainnya mengenai
kepelabuhanan di Kota

Page 279
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Cilegon

Kegiatan Jumlah sarana untuk Unit 3 3 3 3 3 Dinas


Pelayanan operasional penunjang Perhubungan
Operasional keselamatan pelayaran
Penunjang yang tersedia
Keselamatan
Pelayaran
Dukungan % 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Dinas
Pengamanan lalulintas Perhubungan
laut
Jumlah TUKS yang TUKS 6 6 6 6 6 Dinas
dilakukan sounding Perhubungan
terhadap seluruh
Pelsus di wilayah Kota
Cilegon
Panjang wilayah pesisir Km' 25 0 25 25 25 Dinas
yang akan dilakukan Perhubungan
pengendalian

Page 280
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

1 0 0 Program Proporsi % 90 75 80 85 90 Dinas


7 5 Peningkatan penyelenggaraan Perhubungan
Pelayanan Pos telekomunikasi yg
dan menggunakan
Telekomunikasi spektrum frekuensi
radio yang memiliki izin
Proporsi kantor jasa % 90 75 80 85 90 Dinas
titipan dan pengiriman Perhubungan
barang yang memiliki
izin
Pelayanan Jumlah kegiatan Kegiatan 1 1 1 1 1 Dinas
Operasional pemutakhiran data Perhubungan
Bidang Pos pelayanan jasa titipan
dan pengiriman barang
Pelayanan Jumlah kegiatan Kegiatan 1 1 1 1 1 Dinas
Operasional pemutakhiran data Perhubungan
Bidang telekomunikasi khusus
Telekomunikasi
1 0 Lingkungan Hidup
8
1 0 0 Program Rasio usaha dan/atau % 100.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Badan
8 2 Pengendalian kegiatan yang mentaati Lingkungan
Pencemaran dan persyaratan Hidup
Kerusakan administratif dan teknis
Lingkungan pencegahan
pencemaran air

Page 281
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Persentase jumlah % 100.00 80.00 86.67 93.33 100.00 Badan


usaha dan/atau Lingkungan
kegiatan sumber tidak Hidup
bergerak yang
memenuhi persyaratan
administratif dan teknis
pengendalian
pencemaran udara
Pengendalian, Jumlah titik (lokasi) Titik 165 160 165 165 165 Badan
pencemaran dan yang dipantau Lingkungan
Kerusakan Hidup
Lingkungan
Basis data (GIS Dokumen 1 Badan
Lingkungan) yang Lingkungan
disediakan Hidup
Pemutakhiran data GIS Kegiatan 1 1 Badan
lingkungan yang Lingkungan
dilaksanakan Hidup
Jumlah perusahaan Perusahaan 33 30 32 32 35 Badan
yang mengikuti Lingkungan
PROPER Hidup
Penanggulangan Peralatan Laboratorium Paket 1 1 Badan
dan Pemulihan yang disediakan Lingkungan
Lingkungan Hidup
Mobil laboratorium yang Unit 1 Badan

Page 282
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

disediakan Lingkungan
Hidup
Alat pellindung diri yang Paket 1 Badan
disediakan Lingkungan
Hidup
Dokumen mitigasi B3 Dokumen 1 Badan
dan limbah B3 yang Lingkungan
disusun Hidup
Zona/kawasan industri Zona 1 1 1 Badan
yang telah ditetapkan Lingkungan
areanya dalam daerah Hidup
rawan bencana
Sarana tanggap darurat Paket 1 1 Badan
yang disediakan Lingkungan
Hidup
Jumlah industri yang Industri 32 30 Badan
telah dilakukan wasdal Lingkungan
B3 Hidup
Jumlah industri yang Industri 30 31 35 Badan
mentaati perizinan B3 Lingkungan
dan limbah B3 Hidup
1 0 0 Program Jumlah sumur resapan Unit 25 22 25 25 25 Badan
8 3 Konservasi yang dibuat di tahun Lingkungan
Sumber Daya berjalan Hidup
Alam dan Buatan

Page 283
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Monitoring Sumur Unit 109 Badan


Resapan Lingkungan
Hidup
Hutan Kota yang M2 4500 5500 Badan
dihijaukan Lingkungan
Hidup
Luas hutan kota yang M3 10000 10000 10000 10000 Badan
ada Lingkungan
Hidup
Data mengenai Analisa Dokumen 1 Badan
Pengelolaan Kawasan Lingkungan
Sempadan sungai Kota Hidup
Cilegon yang
disediakan
Panjang sempadan Km 6 6 Badan
sungai yang dihijaukan Lingkungan
Hidup
Konservasi Luas lahan kritis yang Ha 45 45 45 45 Badan
Lingkungan Alam dihijaukan Lingkungan
Hidup
Rehabilitasi Data hasil evaluasi Dokumen 1 Badan
Lahan Kritis pelaksaan penghijauan Lingkungan
lahan kritis yang Hidup
disediakan
Luas Lahan Kritis yang Ha 115 Badan

Page 284
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

dipantau Lingkungan
Hidup
Peringatan hari Kegiatan 1 1 1 1 Badan
Menanam Pohon Lingkungan
Indonesia dan Bulan Hidup
Menanam Nasional
tingkat Kota Cilegpn
Data Potensi laju Erosi Dokumen 1 Badan
di wilayah Kota Cilegon Lingkungan
yang disusun Hidup
Penyiraman di Hutan Tangki 96 96 Badan
Kota Lingkungan
Hidup
Jumlah Kelompok tani Kelompok Tani 4 Badan
yang di bina Lingkungan
Hidup
1 0 0 Program Prosentase Jumlah % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Badan
8 4 Perlindungan dan pengaduan masyarakat Lingkungan
Pengelolaan akibat adanya dugaan Hidup
Lingkungan pecemaran dan/atau
Hidup perusakan lingkungan
hidup yang
ditindaklanjuti
Proporsi jumlah % 75.76 70.37 72.41 74.19 77.14 Badan
usaha/kegiatan yang Lingkungan

Page 285
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

telah memiliki UKL-UPL Hidup

Proporsi jumlah % 34.00 16.00 22.00 28.00 40.00 Badan


usaha/kegiatan yang Lingkungan
telah memilik SPPL Hidup
Prosentase usaha % 76.47 76.47 76.47 76.47 76.47 Badan
penambangan mineral Lingkungan
non logam yang berijin Hidup
terhadap jumlah total
usaha penambangan
mineral non logam yang
ada
Analisis Data kegiatan/usaha Dokumen 1 1 1 Badan
Lingkungan Hidup yang belum memiliki Lingkungan
dokumen lingkungan Hidup
yang disusun
Data hasil evaluasi Dokumen 1 1 1 Badan
pelaksanaan dokumen Lingkungan
lingkungan yang Hidup
disusun
Buku mengenai daya Buku 1 Badan
dukung lingkungan Lingkungan
yang disusun Hidup

Page 286
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Alat pemantauan Unit 2 Badan


kualitas dan kuantitas Lingkungan
air bawah tanah yang Hidup
disediakan
Data mengenai lokasi Dokumen 1 Badan
penempatan dan disain Lingkungan
sumur pantau yang Hidup
disusun
Jumlah sumur pantau Unit 1 1 Badan
yang disediakan Lingkungan
Hidup
Analisis Kerusakan Dokumen 1 1 Badan
Lingkungan Pasca Lingkungan
Pertambangan Mineral Hidup
Non Logam di Kota
Cilegon
Aparatur penyusun Orang 2 2 Badan
AMDAL yang Lingkungan
disediakan Hidup
Kegiatan 1 Badan
Lingkungan
Hidup
Adanya Perbaikan nilai Titik Pantau 2 2 2 2 2 Badan
di lokasi titik pantau Lingkungan
Hidup

Page 287
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penyuluhan dan Kegiatan Peningkatan Kegiatan 1 1 1 1 1 Badan


Pembinaan Program adipura yang Lingkungan
Lingkungan Hidup dilaksanakan Hidup
Pembinaan Adiwiyata Kegiatan 1 1 1 1 1 Badan
yang dilaksanakan Lingkungan
Hidup
Peringatan Hari Kegiatan 1 1 1 Badan
Lingkungan Hidup Lingkungan
Sedunia tingkat Kota Hidup
Cilegon yang
dilaksanakan
Buku mengenai Status Buku 1 1 Badan
Lingkungan Hidup Lingkungan
Strategis (SLHD) yang Hidup
disediakan
Sosialisasi peraturan Kegiatan 1 1 1 1 1 Badan
lingkungan hidup yang Lingkungan
dilaksanakan Hidup
1 0 0 Program TPS per satuan m3 per 0.94 0.80 0.83 0.89 0.96 Dinas
8 5 Peningkatan penduduk (Rasio daya penduduk Kebersihan dan
Pengelolaan tampung TPS per 1.000 Pertamanan
Persampahan penduduk)
Keberadaan peraturan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
tentang kebersihan kota Kebersihan dan
(Ada=100%; Tidak Pertamanan

Page 288
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Ada=0%)

Pelayanan Produk hukum Dokumen 0 0 1 0 0 Dinas


Kebersihan pengelolaan kebersihan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah mesin Alcon Unit 0 0 0 0 0 Dinas
yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Panjang pagar TPA Meter 0 0 0 0 0 Dinas
Bagendung yang Kebersihan dan
dibangun Pertamanan
Jumlah tempat cuci unit 0 0 0 0 0 Dinas
mobil di TPA yang Kebersihan dan
dibangun Pertamanan
Jumlah tempat kompos Unit 0 0 0 0 0 Dinas
yang dibangun Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah pohon yang Batang 100 30 100 100 100 Dinas
ditanam dilokasi TPA Kebersihan dan
Pertamanan
Panjang jalan Meter 0 0 0 0 0 Dinas
lingkungan TPA yang Kebersihan dan
dibangun Pertamanan

Page 289
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah kegiatan Kali/bulan 8 8 8 8 8 Dinas


penyemprotan lalat Kebersihan dan
Pertamanan
Panjang tembok Meter 0 200 0 0 0 Dinas
penahan tanah yang Kebersihan dan
dibangun di lingkungan Pertamanan
TPA
Jumlah dokumen Dokumen 0 0 1 0 0 Dinas
penataan dan Kebersihan dan
pengelolaan sampah Pertamanan
domestik industri yang
disusun
Jumlah kegiatan Kegiatan 5 5 5 5 5 Dinas
pembersihan yang Kebersihan dan
ditangani secara Pertamanan
khusus
Jumlah buku acuan Dokumen 0 0 0 0 0 Dinas
juknis penanganan Kebersihan dan
persampahan yang Pertamanan
disusun
Pengadaan dan Jumlah tong sampah Buah 50 20 40 40 50 Dinas
Pemeliharaan beroda yang disediakan Kebersihan dan
Sarana dan Pertamanan
Prasarana
Kebersihan

Page 290
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah kendaraan Unit 6 2 4 6 2 Dinas


armroll yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah bak sampah Unit 36 6 24 36 20 Dinas
kontainer yang Kebersihan dan
disediakan Pertamanan
Jumlah gerobak yang Unit 40 12 40 40 20 Dinas
disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah mobil pick up Unit 2 0 1 3 0 Dinas
yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah alat berat Unit 0 0 0 0 0 Dinas
compactor yang Kebersihan dan
disediakan Pertamanan
Jumlah kontainer yang Unit 20 10 25 25 15 Dinas
direhab Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah garasi yang Unit 0 0 0 0 0 Dinas
dibangun Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah depo yang Unit 6 0 6 6 0 Dinas
dibangun Kebersihan dan
Pertamanan

Page 291
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah sepeda motor Unit 0 0 0 0 0 Dinas


yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah tenaga kerja Orang 40 30 40 40 0 Dinas
kebersihan yang Kebersihan dan
disediakan Pertamanan
Jumlah kendaraan yang Paket 1 1 1 1 1 Dinas
dipelihara Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah dump truck Unit 1 1 1 1 1 Dinas
yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah sarana dan Paket 1 1 1 1 1 Dinas
prasarana yang ditata Kebersihan dan
dan direhab Pertamanan
Jumlah sarana Unit 2 2 2 2 2 Dinas
pengolahan sampah Kebersihan dan
(3R) yang disediakan Pertamanan
Jumlah jembatan Unit 0 0 0 0 0 Dinas
timbang yang dibangun Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah tong sampah Buah 400 200 400 400 200 Dinas
yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah TPS tembok Unit 0 0 3 0 2 Dinas

Page 292
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

yang direhab Kebersihan dan


Pertamanan
Jumlah becak motor Unit 0 4 43 0 0 Dinas
(cator) yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah alat berat loader Unit 0 0 0 0 0 Dinas
yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah alat berat mini Paket 0 0 0 1 0 Dinas
loader yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah luasan tanah Ha 0 0 10 0 0 Dinas
perluasan linkungan Kebersihan dan
TPA bagendung Pertamanan
Jumlah luasan tanah M2 1200 0 1200 1200 0 Dinas
untuk transfer depo Kebersihan dan
kebersihan Pertamanan
1 0 0 Program Tingkat partisipasi % 65.12 37.21 46.51 55.81 74.42 Dinas
8 6 Peningkatan masyarakat dalam Kebersihan dan
Partisipasi pengelolaan kebersihan Pertamanan
Masyarakat melalui penyuluhan
Dalam
Pengelolaan
Kebersihan

Page 293
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penyuluhan Jumlah kelurahan yang Kelurahan 4 4 4 4 4 Dinas


Kebersihan mendapat penyuluhan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah pelajar yang Orang 60 0 60 60 60 Dinas
mendapat penyuluhan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah kegiatan Kegiatan 2 1 2 2 2 Dinas
sosialisasi kebersihan Kebersihan dan
melalui media Pertamanan
elektronik
Jumlah sarana Buah 2 2 2 2 2 Dinas
pendukung sosialisasi Kebersihan dan
yang disediakan Pertamanan
Jumlah kegiatan Kegiatan 43 16 43 43 43 Dinas
kebersihan melalui Kebersihan dan
jum'at bersih Pertamanan
Pengendalian Proporsi penanganan Titik 15 10 10 10 15 Dinas
Kebersihan sampah domestik Kebersihan dan
Pertamanan
Proporsi penanganan Titik 10 10 10 10 10 Dinas
sampah pada zona Kebersihan dan
komersil Pertamanan
Proporsi penanganan Titik 15 10 15 15 15 Dinas
sampah pada daerah Kebersihan dan
pemukiman Pertamanan

Page 294
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah papan Titik 8 12 4 6 2 Dinas


penerangan yang Kebersihan dan
disediakan Pertamanan
1 0 0 Program Realisasi luas taman % 85.20 82.20 83.20 84.20 86.20 Dinas
8 7 Keindahan Kota kota (Rasio realisasi Kebersihan dan
pembangunan taman Pertamanan
kota terhadap rencana
pembangunan taman
kota)
Pengelolaan Jumlah pohon peneduh Batang 500 3000 500 500 500 Dinas
Ruang Terbuka yang ditanam Kebersihan dan
Hijau Pertamanan
Jumlah pot bunga yang Buah 70 60 70 70 70 Dinas
disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Luas taman kota yang M2 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 Dinas
dibangun Kebersihan dan
Pertamanan
Panjang pagar taman M2 0 0 0 0 0 Dinas
yang dibangun Kebersihan dan
Pertamanan
Pengadaan dan Jumlah peralatan Unit 10 35 10 10 10 Dinas
Pemeliharaan taman yang disediakan Kebersihan dan
Sarana dan Pertamanan
Prasarana Taman

Page 295
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah kegiatan Kali/Bulan 1 1 1 1 1 Dinas


pemeliharaan tanaman Kebersihan dan
dan peralatan taman Pertamanan
yang dilaksanakan
Jumlah mobil tangki Unit 0 0 1 0 0 Dinas
yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Jumlah mobil truck Unit 0 0 0 1 0 Dinas
pemangkasan yang Kebersihan dan
disediakan Pertamanan
Jumlah pick up Unit 1 0 0 0 0 Dinas
operasional yang Kebersihan dan
disediakan Pertamanan
Jumlah kendaraan roda Unit 1 0 0 0 0 Dinas
dua yang disediakan Kebersihan dan
Pertamanan
Luas/panjang trotoar M' 16,800 16,800 16,800 16,800 16,800 Dinas
dan median jalan yang Kebersihan dan
dipelihara Pertamanan
1 0 Pertanahan
9
1 0 0 Program Tingkat Status tanah % 100 100 100 100 100 Sekretariat
9 2 Penataan pemerintah Daerah Daerah (Bag
Penguasaan, Perlengkapan
Kepemilikan dan dan Aset)

Page 296
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penggunaan
Tanah
Pengadaan Jumlah luas lahan yang M2 13,776 Sekretariat
Lahan Kantor diadakan (dibebaskan) Daerah (Bag
Kelurahan dan Perlengkapan
Kecamatan dan Aset)
1 1 Kependudukan dan Catatan Sipil
0
1 1 0 Program Tingkat Kinerja % 100 100 100 100 100 Dinas
0 2 Peningkatan Pelayanan administrasi Kependudukan
Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil
Pendaftaran
Penduduk
Tingkat Kinerja % 143.64 102.05 123.83 139.69 139.56 Dinas
Pelayanan administrasi Kependudukan
Kependudukan dan Catatan Sipil
Cakupan penerbitan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Kartu Tanda Penduduk Kependudukan
(KTP) dan Catatan Sipil
Penerapan KTP Rasio kepemilikan KTP % 98.89 98.82 98.85 66.58 99.07 Dinas
berbasis NIK berbasis NIK Nasional Kependudukan
Nasional terhadap jumlah dan Catatan Sipil
penduduk wajib KTP

Page 297
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembinaan dan tingkat pelaksanaan % 0.88 0.81 0.83 0.85 0.90 Dinas
Pengawasan pembinaan dan Kependudukan
Kepemilikan pengawasan dan Catatan Sipil
Dokumen kepemilikan dokumen
Kependudukan
1 1 0 Program Tingkat Kinerja % 100 100 100 100 100 Dinas
0 3 Peningkatan pelayanan pencatatan Kependudukan
Pelayanan sipil dan Catatan Sipil
Catatan Sipil
Rasio kepemilikan akta % 94.92 92.75 93.32 94.49 95.83 Dinas
kelahiran per 1.000 Kependudukan
penduduk dan Catatan Sipil
Tingkat Kinerja % 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
pelayanan pencatatan Kependudukan
sipil dan Catatan Sipil
Bimbingan Teknis, Jumlah peserta yang orang 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
Tata cara dan mengikuti Bintek Kependudukan
persyaratan dan Catatan Sipil
pencatatan
kelahiran dan
kematian
Pelayanan Tingkat pelaksanaan kegiatan 43.00 43.00 43.00 43.00 43.00 Dinas
Langsung pelayanan di 43 Kependudukan
Pencatatan Kelurahan dan Catatan Sipil
Kelahiran dan
kematian di 43

Page 298
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kelurahan

Pendokumentasia Tingkat ketersediaan kegiatan 650.00 350.00 650.00 650.00 650.00 Dinas
n Register Akta dokumentasi Register Kependudukan
dan berkas akta dan berkas dan Catatan Sipil
pendukung pendukung
pencatatan
kelahiran dan
kematian
Bimbingan Teknis Jumlah peserta yang orang 100.00 75.00 80.00 100.00 100.00 Dinas
tata cara dan mengikuti Bintek Kependudukan
persyaratan dan Catatan Sipil
pencatatan
Perkawinan,
Perceraian,
Pengangkatan,
pengakuan dan
pengesahan anak.
1 1 0 Program Tingkat validasi, akurasi % 100 100 100 100 100 Dinas
0 4 Peningkatan Data dan up-to-datenya data Kependudukan
dan Informasi kependudukan dan Catatan Sipil
Kependudukan
Pemutakhiran data Tersedianya database Paket 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
penduduk penduduk Kependudukan
dan Catatan Sipil

Page 299
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembuatan Buku Tingkat ketersediaan Paket 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 Dinas
Data Buku Data Kependudukan
Kependudukan Kependudukan dan Catatan Sipil
Supervisi dan Tingkat ketersediaan Paket 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
pemeliharaan Supervisi dan Kependudukan
SIAK pemeliharaan SIAK dan Catatan Sipil
Bintek dan Tingkat ketersediaan Orang 37.00 0.00 37.00 37.00 37.00 Dinas
Pendampingan Bintek dan Kependudukan
teknik Operasional Pendampingan teknik dan Catatan Sipil
Penerapan E-KTP Operasional Penerapan
E-KTP
Verifikasi dan tingkat Tersedianya Paket 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Dinas
validasi data data yang benar dan Kependudukan
penduduk valid dan Catatan Sipil
Pembinaan dan tingkat tersediannya Orang 103.00 103.00 103.00 103.00 103.00 Dinas
informasi langsung informasi administrasi Kependudukan
administrasi kependudukan dan Catatan Sipil
kependudukan
Pengelolaan tingkat Tersebarnya Bulan 12.00 12.00 12.00 12.00 12.00 Dinas
laporan informasi informasi data Kependudukan
data kependudukan dan Catatan Sipil
kependudukan
Pembuatan buku Tingkat ketersediannya buku 129.00 43.00 129.00 129.00 129.00 Dinas
induk buku induk Kependudukan
kependudukan kependudukan dan Catatan Sipil

Page 300
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembuatan buku Tingkat Ketersediaan buku 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas
profil buku profil Kependudukan
kependudukan kependudukan dan Catatan Sipil
1 1 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1
1 1 0 Program Proporsi jumlah % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BKBPP
1 2 Pemberdayaan pengaduan tidak
dan Perlindungan kekerasan yang
Perempuan dan ditindaklanjuti
Anak
Cakupan perempuan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BKBPP
dan anak korban
kekerasan yang
mendapatkan
penanganan
pengaduan oleh
petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
terpadu

Page 301
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Cakupan perempuan % 93.33 62.50 66.67 80.00 100.00 BKBPP


dan anak korban
kekerasan yang
mendapatkan layanan
kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih di
Puskesmas mampu
tatalaksana KTP/A dan
PPT/PKT di Rumah
Sakit
Cakupan layanan % 100.00 50.00 62.50 75.00 100.00 BKBPP
bimbingan rohani yang
diberikan oleh petugas
bimbingan rohani
terlatih bagi perempuan
dan anak korban
kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu
Cakupan penegakan % 100.00 66.67 75.00 80.00 100.00 BKBPP
hukum dari tingkat
penyidikan sampai
dengan putusan
pengadilan atas
kasus-kasus kekerasan
terhadap perempuan
dan anak

Page 302
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Cakupan perempuan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BKBPP


dan anak korban
kekerasan yang
mendapatkan layanan
bantuan hukum
Cakupan layanan % 83.33 42.86 57.14 71.43 100.00 BKBPP
reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan
Peningkatan Jumlah kader posyandu Orang 2,030 1,792 1,840 1,934 2,130 BKBPP
Kapasitas Kader penerima honor per
Posyandu tahun
Peningkatan Jumlah kader penerima Orang 2,250 2,250 2,250 2,250 BKBPP
Kapasitas Kader bantuan honor
Cilegon Mandiri
Peningkatan BKBPP
Perlindungan
Perempuan
Jumlah peserta yang Orang 200 200 200 200 200 BKBPP
dibina
Jumlah POKJA GSI Kelurahan 15 15 13 BKBPP
Tingkat Kelurahan yang
dibentuk
Lomba Revitalisasi Terlaksananya lomba Kecamatan 8 8 8 8 8 BKBPP
GSI revitalisasi GSI di

Page 303
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

kecamatan

Meningkatnya Lembaga 1 1 1 1 1 BKBPP


kapasitas kelembagaan
dalam mendukung
pencapaian
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Perempuan dan Anak
jumlah keluarga yang KK 300 250 250 300 300 BKBPP
memperoleh
pembinaan
Peningkatan Jumlah anak yang Orang 50 100 100 50 50 BKBPP
Perlindungan Anak dibina
Jumlah panti asuhan Lembaga 9 8 9 9 9 BKBPP
yang dibina
Jumlah peserta yg Orang 100 100 100 100 100 BKBPP
mendapatkan sosilisasi
KLA
Jumlah kecamatan Kecamatan 2 2 2 2 BKBPP
yang dibina
Jumlah kegiatan Kegiatan 1 1 2 1 1 BKBPP
sosialisasi

Page 304
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah forum anak Kelompok 2 1 2 2 2 BKBPP


1 1 0 Program Proporsi partisipasi % 59.24 58.00 58.24 59.00 57.24 BKBPP
1 3 Peningkatan perempuan di lembaga
Peran Serta dan pemerintah
Kesetaraan
Gender Dalam
Pembangunan
1 1 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
2
1 1 0 Program Angka laju % 1.50 1.62 1.61 1.60 BKBPP
2 2 Pengendalian pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan
Penduduk dan
Peningkatan
Kualitas Keluarga
Kecil
Cakupan Pasangan % 1.50 1.53 1.52 1.51 BKBPP
Usia Subur yang
isterinya dibawah usia
20 tahun 3,5%.
Cakupan sasaran % 75.78 75.68 75.68 75.77 BKBPP
Pasangan Usia Subur
menjadi Peserta KB
aktif 65%

Page 305
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Cakupan Pasangan % 10.64 12.75 11.12 10.66 BKBPP


Usia Subur yang ingin
ber-KB tidak terpenuhi
(Unmet Need) 5%
Pengendalian Tercapainya Peserta Akseptor 11,509 11,509 11,509 11,509 BKBPP
Kelahiran KB Baru
Jumlah Peserta KB Akseptor 55,894 55,894 55,894 55,894 BKBPP
Aktif yang dibina
Jumlah peserta KB pria Akseptor 71 71 71 71 BKBPP
baru
Promosi Keluarga Jumlah kader yang Kader 110 110 110 110 BKBPP
Berencana dan dilatih
Informasi Keluarga
Terlaksananya kelompk 28 28 28 28 BKBPP
Pelatihan pendidik
sebaya terhadap PIK
baru dan tahap tegak
tegar
Terlaksananya Orang 70 70 70 70 BKBPP
Pelatihan konselor
sebaya
Tersosialisasikannya Orang 28 28 28 28 BKBPP
Program KRR Guru BP
sebagai Pembina KRR

Page 306
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Bertambahnya Jumlah Kelompok 28 28 28 28 BKBPP


Kelompok KRR di
setiap sekolah SLTP
dan SLTA perguruan
tinggi
Jumlah kegiatan Paket 1 1 1 1 BKBPP
sosialisasi
Meningkatnya Orang 110 110 110 110 BKBPP
Pengetahuan Toga /
Toma Program KB
Khususnya dalam
melaksanakan
Konseling
1 1 0 Program Bina Peningktan proporsi % 0.37 0.37 0.37 0.37 BKBPP
2 3 Keluarga jumlah kelompok catur
Sejahtera bina terhadap jumlah
balita
Kesejahteraan Jumlah kader BKB Kader 230 230 230 230 BKBPP
Keluarga
Terlaksananya kelurahan 43 43 43 43 BKBPP
HARGANAS tk Kota
Jumlah kader yang Kader 230 230 230 230 BKBPP
dibina

Page 307
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

terlaksananya orang 47 47 47 47 BKBPP


pembinaan institusi dan
pengelola program KB
1 1 Sosial
3
1 1 0 Program Prosentase jumlah % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas Sosial
3 2 Pelayanan, pelayanan orang
Rehabilitasi terlantar dalam
Sosial dan perjalanan dan jenazah
Pemakaman terlantar
Pembangunan Dinas Sosial
panti rehabilitasi
terpadu
Penyusunan Jumlah dokumen DED Paket Dokumen 1 Dinas Sosial
Detail Engineering yang disusun
Design (DED)
pembangunan
panti rehabilitasi
terpadu
Pembangunan Dinas Sosial
Konstruksi Panti
Rehabilitasi
Terpadu
Tingkat penyelesaian % 100.00 50.00 Dinas Sosial
pembangunan

Page 308
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

konstruksi bangunan

Rehabiltasi Sosial Dinas Sosial


Pembinaan dan Jumlah PSK yang Orang 25 25 25 25 25 Dinas Sosial
Pelatihan PSK dilatih
Pelatihan Jumlah anjal dan Orang 20 20 20 20 20 Dinas Sosial
Keterampilan Anjal gepeng yang dilatih
keterampilannya
Pembinaan dan Jumlah lansia yang Orang 180 90 150 180 180 Dinas Sosial
Bantuan Bagi dibina/diberi bantuan
Lansia
Pelatihan bagi Jumlah penyandang Orang 70 30 70 70 70 Dinas Sosial
Penyandang Cacat cacat yang dilatih/diberi
bantuan
1 1 0 Program Proporsi peningkatan % Dinas Sosial
3 3 Pemberdayaan PSKS aktif
Sosial
Jumlah PSKS aktif Lembaga 114 114 114 114 114 Dinas Sosial
Penguatan Lembaga 52 52 52 52 52 Dinas Sosial
kelembagaan Karang
Taruna
Penguatan Lembaga 52 52 52 52 52 Dinas Sosial
Kelembagaan FK-PSm
dan IK-PSM

Page 309
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penguatan Lembaga 11 10 10 11 11 Dinas Sosial


kelembagaan
organisasi sosial
Penguatan Lembaga 1 1 1 1 1 Dinas Sosial
kelembagaan LK3
Proporsi peningkatan % Dinas Sosial
TKSM aktif
Jumlah TKSM aktif Orang 223 223 223 223 223 Dinas Sosial
Meningkatnya % 215.00 215.00 215.00 215.00 215.00 Dinas Sosial
pemberdayaan SDM
pekerja sosial
masyarakat (PSM)
Meningkatnya % 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 Dinas Sosial
pemberdayaan SDM
Tenaga kesejahteraan
sosial kecamatan
Persentase (%) PMKS % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas Sosial
skala kota yang
memperoleh bantuan
sosial untuk
pemenuhan kebutuhan
dasar

Page 310
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Persentase (%) jumlah % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas Sosial
PMKS dalam 1 (satu)
tahun skala Kota yang
menerima program
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok
Usaha Bersama
(KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis
lainnya
Persentase (%) panti % 91.67 90.91 91.67 91.67 91.67 Dinas Sosial
sosial skala kota yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
Persentase (%) wahana % 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas Sosial
kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
1 1 0 Program Bantuan Proporsi korban % 100 100 100 100 100 Dinas Sosial
3 4 Sosial, Jaminan bencana yang ditangani
Sosial dan

Page 311
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penanggulangan
Bencana
Jaminan Sosial Dinas Sosial
Pembinaan Jumlah masyarakat Orang 200 200 200 200 200 Dinas Sosial
Bantuan miskin sektor informal
Kesejahteraan yang tercakup dalam
Sosial Permanen Askesos
(BKSP)
Jaminan Persentase (%) % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas Sosial
Kesejahteraan penyandang cacat fisik
Sosial bagi dan mental serta lanjut
Penyandang Cacat usia tidak potensial
yang telah menerima
jaminan sosial
Bantuan Sosial Dinas Sosial
Pembinaan dan Jumlah Tagana yang Orang 270 270 270 270 270 Dinas Sosial
Pelatihan Tagana terlatih
Persentase (%) korban % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Dinas Sosial
bencana skala kota
yang menerima
bantuan sosial selama
masa tanggap darurat

Page 312
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

1 1 0 Program Meningkatnya kualitas % 100 100 100 100 Sekretariat


3 5 Peningkatan, kehidupan beragama Daerah (Bag
Pemahaman, Kesejahteraan
Penghayatan dan Rakyat)
Pengamalan
Nilai-nilai
Keagamaan
Bantuan Biaya Sekretariat
Pendidikan Daerah (Bag
Sekolah Madrasah Kesejahteraan
Rakyat)
Bantuan Honor Jumlah guru TPA Orang 1,079 1,079 1,079 1,079 Sekretariat
Guru TKA/TPA penerima bantuan Daerah (Bag
(Taman honor Kesejahteraan
Pendidikan Al Rakyat)
Quran)
Pembangunan Sekretariat
Islamic Centre Daerah (Bag
Kesejahteraan
Rakyat)
Bantuan Tingkat pemenuhan % 0 0 0 0 0 Sekretariat
Pengadaan Lahan bantuan biaya Daerah (Bag
Islamic Centre pengadaan lahan Kesejahteraan
Rakyat)

Page 313
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Bantuan Tingkat pemenuhan % 24 10 24 42 0 Sekretariat


Pembangunan bantuan biaya Daerah (Bag
Konstruksi Islamic pembangunan Kesejahteraan
Centre konstruksi gedung Rakyat)
serba guna dan gedung
kantor
Bantuan Prosentase % 100 100 100 100 Sekretariat
Kemasyarakatan penyaluran bantuan/ Daerah (Bag
proposal dari Kesejahteraan
masyarakat yang Rakyat)
sesuai dengan SK
Walikota
1 1 Ketenagakerjaan
4
1 1 0 Program Rasio jumlah tenaga % 32.35 30.00 34.62 33.33 32.50 DISNAKER
4 2 Peningkatan kerja terampil yang
Kualitas, ditempatkan terhadap
Produktivitas jumlah tenaga kerja
serta Kompetensi yang dibina/ difasilitasi
Tenaga Kerja
Besaran pencari kerja % 63.41 26.10 36.95 48.55 70.06 DISNAKER
yang terdaftar yang
ditempatkan

Page 314
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Besaran tenaga kerja % 92.86 88.89 90.00 91.67 94.12 DISNAKER


yang mendapatkan
pelatihan berbasis
kompetensi
Besaran tenaga kerja % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DISNAKER
yang mendapatkan
pelatihan berbasis
masyarakat
Besaran tenaga kerja % 90.00 86.00 88.00 90.00 DISNAKER
yang mendapatkan
pelatihan
kewirausahaan
Penempatan Sistem pelayanan Paket - 1 - - - DISNAKER
Tenaga Kerja dan ketenagakerjaan yang
Perluasan Kerja dibangun dan dikelola (
BKOL)
Pendidikan dan Jumlah peserta Orang 106 - 86 96 116 DISNAKER
Pelatihan pendidikan dan
Masyarakat dalam pelatihan
Bidang Usaha
Mandiri
Pelatihan Jumlah peserta Orang 20 20 20 20 20 DISNAKER
Otomotif Jurusan pelatihan
Mobil dan Motor
Padat Karya Jumlah tenaga kerja Orang 80 - 80 80 80 DISNAKER

Page 315
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Infrastruktur
Pembinaan dan Jumlah peserta Orang 40 40 20 40 40 DISNAKER
Pelatihan Bidang pelatihan
Las Listrik
Pelatihan Jumlah peserta Orang 20 20 20 20 20 DISNAKER
Service Sepeda pelatihan
Motor
Pelatihan Jumlah peserta Orang 20 20 20 20 20 DISNAKER
Menjahit untuk pelatihan
Menunjang
P2WKSS dan
Wanita Putus
Sekolah
Pelatihan Jumlah peserta Orang 20 20 20 20 20 DISNAKER
Service Komputer pelatihan
Pengadaan Jumlah instalasi mesin Unit - - - - - DISNAKER
Sarana BLK listrik/BLK
1 1 0 Program Proporsi jumlah % 22.52 22.52 22.52 22.52 22.52 DISNAKER
4 3 Perlindungan dan perusahaan yang
Pengawasan membentuk lembaga
Tenaga Kerja Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
terhadap jumlah
perusahaan wajib
Panitia Pembina

Page 316
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Keselamatan
Kesehatan Kerja
(P2K3)

Proporsi jumlah % 30.00 22.50 25.00 27.50 32.50 DISNAKER


perusahaan yang
memiliki sertifikasi
Sistem Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(SMK3) terhadap
jumlah perusahaan
yang memiliki Zero
Accident
Besaran pekerja/buruh % 71.17 69.48 69.88 70.45 72.06 DISNAKER
yang menjadi peserta
program jamsostek
Besaran pemeriksaan % 40.32 9.81 24.19 33.60 46.37 DISNAKER
perusahaan
Besaran pengujian % 48.65 43.06 44.81 46.90 50.40 DISNAKER
peralatan di
perusahaan

Page 317
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penindakan Penindakan Hukum Kali Kegiatan 1 1 - 1 1 DISNAKER


Hukum Norma Ketenagakerjaan yang
Ketenagakerjaan sesuai dengan
ketentuan hukum
Sosialisasi Jumlah peserta Orang 55 40 45 50 60 DISNAKER
Norma sosialisasi norma
Ketenagakerjaan ketenagakerjaan
Norma DISNAKER
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Penghargaan Jumlah perusahaan Perusahaan 55 38 45 50 60 DISNAKER
dan Penilaian Zero penerima penghargaan
Accident zero acident
Sosialisasi Peningkatan Orang 50 25 30 50 60 DISNAKER
Sistem Manajemen pemahaman terhadap
Keselamatan dan regulasi SMK3
Kesehatan Kerja
(SMK3)
Bimtek Jumlah teknisi ahli K3 Orang 30 30 25 30 30 DISNAKER
Keselematan dan perusahaan yang dibina
Kesehatan Kerja
(K3)
Pembinaan dan Jumlah Lembaga P2K3 Perusahaan 30 - 30 30 30 DISNAKER
Pelatihan Panitia di perusahaan
Pembina

Page 318
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(P2K3)

1 1 0 Program Jumlah perusahaan yg Perusahaan 84 69 74 79 89 DISNAKER


4 4 Peningkatan telah memiliki LKS
Hubungan Bipartit
Industrial
Proporsi sarana % 11.29 9.27 9.95 10.62 11.96 DISNAKER
hubungan industrial
Besaran kasus yang % 88.00 86.67 87.10 87.50 90.32 DISNAKER
diselesaikan dengan
perjanjian bersama
(PB)
Pembinaan Jumlah peserta Orang 50 50 50 50 50 DISNAKER
Hubungan sosialisasi UMK
Industrial
Jumlah peserta Perusahaan 50 50 50 50 50 DISNAKER
pembinaan dan
penyuluhan sarana
syarat kerja hubungan
industri
Perlindungan Jumlah peserta Orang 50 50 50 50 50 DISNAKER
Hak - Hak Tenaga pembinaan asosiasi
Kerja dalam pekerja
Berserikat dan

Page 319
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Berkumpul

Perumusan Jumlah kegiatan Kegiatan 1 1 1 1 1 DISNAKER


Kebijakan perumusan kebijakan
Ketenagakerjaan ketenagakerjaan
Perumusan Jumlah kegiatan Kegiatan 1 1 1 1 1 DISNAKER
UMK Tahunan perumusan UMK
Penyelesaian Jumlah serikat Lembaga 14 - 14 14 14 DISNAKER
Perselisihan pekerja/buruh yang
Hubungan diverifikasi
Industrial
Jumlah perusahaan Perusahaan 50 - 50 50 50 DISNAKER
yang dipetakan sarana
hubungan industrial
Jumlah kasus Kasus - 26 - - 28 DISNAKER
perselisihan hubungan
industrial yang
diselesaikan
Pembinaan dan Jumlah peserta Orang 50 - 50 50 50 DISNAKER
Penyelesaian pembinaan
Perselisihan penyelesaian
Hubungan perselisihan hubungan
Industrial dan industrial
Penanganan
Kasus

Page 320
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

1 1 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


5
1 1 0 Program Jumlah koperasi yang Lembaga 393 303 333 363 403 DISPERINDAG
5 2 Peningkatan dan aktif KOP
Pengembangan
Koperasi dan Jumlah usaha mikro, Lembaga 29,126 29,106 29,106 29,126 29,126 DISPERINDAG
UKM kecil dan menengah KOP
yang aktif
1 1 Penanaman Modal
6
1 1 0 Program Pertambahan Investasi Rp. Triliyun 5.25 3.25 4.25 4.75 5.5 KPM
6 2 Peningkatan Daerah
Layanan
Penanaman
Modal
Fasilitasi dan Tersedianya informasi 1 1 1 KPM
Pengendalian peluang usaha
Investasi sektor/bidang usaha
unggulan
Terselenggaranya 3 3 4 KPM
promosi peluang
penanaman modal
kabupaten/kota

Page 321
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Terselenggaranya 1 1 1 KPM
bimbingan pelaksanaan
kegiatan penanaman
modal kepada
masyarakat dan dunia
usaha
Terselenggaranya 1 1 1 KPM
sosialisasi kebijakan
penanaman modal
kepada masyarakat
dunia usaha
1 1 Kebudayaan
7
1 1 0 Program Proporsi budaya daerah % 66.67 66.67 66.67 66.67 Dinas
7 2 Pengembangan yang telah dibina Kebudayaan dan
Nilai-Nilai Budaya Pariwisata
Daerah
Pengembangan Jumlah Kelompok 8 8 8 8 DISBUDPAR
Sejarah dan Nilai lembaga/kelompok
Tradisional kesenian yang
difasilitasi peralatannya
Jumlah kegiatan Kegiatan 2 2 2 2 DISBUDPAR
pembinaan paduan
suara Kota Cilegon dan
audisi GBN

Page 322
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah kegiatan Kegiatan 2 1 2 2 DISBUDPAR


pembinaan kesenian
Non tradisional
Jumlah paket kesenian Paket 1 1 1 DISBUDPAR
tradisional yang dibuat
Jumlah dokumen profile website 1 1 1 1 DISBUDPAR
seni budaya Kota
Cilegon
Pengembangan Jumlah kecamatan Kecamatan 8 8 8 8 DISBUDPAR
Sejarah dan Nilai peserta Festival Maulid
Tradisional tingkat kota
Jumlah Sarasehan Kegiatan 1 1 1 DISBUDPAR
Budaya dan Sejarah
Kota Cielgon
Terlaksananya Study Kegiatan 1 1 1 DISBUDPAR
Banding Ke Kota
Budaya
Jumlah Seminar Kegiatan DISBUDPAR
Pakaian Pengantin
Khas Cilegon
Jumlah lomba Pencak Kegiatan 1 1 1 DISBUDPAR
Silat tingkat kota
Cilegon

Page 323
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah Semi Loka Kegiatan DISBUDPAR


Bahasa Jawa Banten
Jumlaha Lomba Desain Kegiatan 1 1 DISBUDPAR
Batik
Jumlah Site plan dan kegiatan DISBUDPAR
DED kebudayaan Kota
Cilegon
jumlah cagar budaya kegiatan 20 14 16 18 DISBUDPAR
yang terinventarisir
1 1 0 Program Jumlah seni yang dibina Jenis seni 11 8 9 10 DISBUDPAR
7 3 Pemasaran Seni
Budaya dan
Pariwisata
Proporsi Jumlah % 83.33 16.67 30.00 56.67 DISBUDPAR
sanggar seni yang
dibina terhadap jumlah
yang ada
Proporsi Jumlah % 100.00 26.67 53.33 80.00 DISBUDPAR
peguron yang dibina
terhadap jumlah yang
ada
Cakupan Kajian Seni % 38.10 23.81 28.57 33.33 DISBUDPAR
50%
Cakupan Fasilitasi Seni % 0.19 0.05 0.10 0.14 DISBUDPAR

Page 324
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

30%
Cakupan Gelar Seni % 0.90 0.43 0.52 0.71 DISBUDPAR
75%
Misi Kesenian 100% % 1.00 1.00 1.00 1.00 DISBUDPAR
Cakupan Sumber Daya % 50.00 50.00 50.00 50.00 DISBUDPAR
Manusia Kesenian 25%
Cakupan Tempat % 100.00 100.00 100.00 100.00 DISBUDPAR
Kesenian 100%
Cakupan Organisasi % 100.00 100.00 100.00 100.00 DISBUDPAR
Kesenian 34%
1 1 Kepemudaan dan Olahraga
8
1 1 0 Program DISPORA
8 2 Peningkatan
Fasilitas
Olahraga dan
Pemuda
Pematangan Tingkat penyelesaian % 21 19 22 22 0 DISPORA
Lahan Kawasan pematangan lahan
Gedung Stadion kawasan gedung
Olahraga olahraga seluas 4,3 Ha

Page 325
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembangunan Tingkat penyelesaian % 100 0 15 40 0 DISPORA


Konstruksi Gedung pembangunan
Serba Guna konstruksi gedung
(Indoor) Stadion serba guna (Indoor)
Olahraga stadion olahraga seluas
8.820 M2
Pembangunan Tingkat penyelesaian % 0 0 0 0 100 DISPORA
Konstruksi dan pembangunan
Pematangan lapangan sepak bola
Lahan Outdoor dan mess atlet
Stadion Olahraga
Pemeliharaan dan Jumlah sarana Unit 7 5 1 6 8 DISPORA
Pengawasan prasarana olahraga
Fasilitas Olahraga yang dipelihara
dan Pemuda
Perencanaan dan Jumlah alat olahraga Cabang 4 4 4 4 4 DISPORA
Pengadaan masyarakat yang Olahraga
Fasilitas Olahraga tersedia di tiap
dan Pemuda kelurahan
Jumlah alat olahraga Cabang 10 8 9 9 10 DISPORA
pelajar yang tersedia di Olahraga
tiap satuan pendidikan
Jumlah alat olahraga Cabang 7 8 8 8 7 DISPORA
bagi cabang olahraga Olahraga
prestasi yang tersedia

Page 326
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah seragam Paket 320 311 DISPORA


pemuda
1 1 0 Program Tingkat pembinaan atlet % #REF! DISPORA
8 3 Pembinaan dan olahraga (rasio jumlah 39.49 39.49 39.49 39.49
Pengembangan atlet menurut jenis
Olahraga cabang olah raga yang
dibina terhadap Jumlah
atlet menurut cabang
olahraga yang ada)
jumlah atlet menurut Atlet 1103 1103 1103 1103 1103 DISPORA
jenis cabang olah raga
yang dibina
Total jumlah atlet Atlet 2793 2793 2793 2793 2793 DISPORA
menurut jenis cabang
olah raga yang ada
Pembinaan Jumlah peserta Orang 650 650 650 650 650 DISPORA
Prestasi Atlet Olimpiade Olahraga
Siswa Taman
Kanak-Kanak
Jumlah peserta Sekolah 32 26 28 30 35 DISPORA
Olimpiade Olahraga
Siswa SD/MI
Jumlah peserta Sekolah 32 26 28 30 35 DISPORA
Olimpiade Olahraga
Siswa SMP/MTs

Page 327
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah peserta Sekolah 32 26 28 30 35 DISPORA


Olimpiade Olahraga
Siswa SMA/SMK
Jumlah peserta Orang 120 120 DISPORA
POSPEKOT
Jumlah peserta Sekolah 3 3 DISPORA
POPCAKOT
Kontingen Olimpiade Orang 72 72 72 72 72 DISPORA
Olahraga Siswa SD/MI
Kontingen Olimpiade Orang 80 80 80 80 80 DISPORA
Olahraga Siswa
SMP/MTs
Kontingen Olimpiade Orang 87 87 87 87 87 DISPORA
Olahraga Siswa
SMA/SMK
Kontingen POSPEDA Orang 90 90 90 90 90 DISPORA
Kontingen POPCADA Orang 75 75 75 75 75 DISPORA
Kontingen POPDA Orang 130 130 DISPORA
Jumlah peserta Pekan Orang 85 70 50 70 100 DISPORA
Olahraga Mahasiswa
Kota (POMKOT)
Jumlah peserta Orang 100 173 100 100 DISPORA
pembinaan
Pra-Olimpiade

Page 328
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Olahraga Siswa

Jumlah peserta Orang 50 46 50 50 DISPORA


pembinaan
Pra-Kejuaraan
Olahraga Mahasiswa
(POMKOT)
Kegiatan Kejuaraan kegiatan 13 3 13 13 13 DISPORA
antar Klub olahraga di
kalangan pelajar
Kegiatan kejuaraan kegiatan 3 3 1 2 3 DISPORA
antar Kelurahan
Jumlah peserta Kelurahan 43 43 43 43 43 DISPORA
olahraga tradisional
antar lembaga
kelurahan
Jumlah peserta senam Kelurahan 43 43 43 43 43 DISPORA
aerobik beregu antar
lembaga kelurahan
Kegiatan kejuaraan kegiatan 5 85 9 3 6 DISPORA
cabang olahraga
Jumlah atlet berprestasi Orang 100 72 135 94 120 DISPORA
pada cabang olahraga
yang dibina

Page 329
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kegiatan kejuaraan kegiatan 14 1 14 14 DISPORA


Olahraga Prestasi
Peningkatan Mutu Jumlah peserta Orang 40 60 30 35 45 DISPORA
Tenaga Pembina penataran pembina
Jumlah peserta Orang 30 20 25 35 DISPORA
penataran pelatih
Jumlah peserta Orang 55 60 40 50 60 DISPORA
pembinaan instruktur
Jumlah peserta Orang 60 60 50 55 65 DISPORA
pembinaan pelatih
1 1 0 Program Jumlah peserta Orang 200 260 180 200 200 DISPORA
8 4 Pembinaan dan pembinaan dan
Pengembangan pengembangan
Pemuda pramuka
Jumlah peserta Orang 100 150 100 100 100 DISPORA
pelatihan
Pengembangan Jumlah peserta Orang 50 50 50 50 50 DISPORA
Aktivitas pelatihan pemusatan
Kepemudaan PASKIBRA
Jumlah peserta Orang 150 200 70 100 200 DISPORA
kegiatan spiritual
building
Jumlah OKP yang Organisasi 20 20 20 20 20 DISPORA
memiliki sekretariat

Page 330
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah OKP yang Organisasi 15 9 9 10 20 DISPORA


memiliki sarana dan
prasarana penunjang
Jumlah gedung Unit 0 0 0 0 0 DISPORA
pemuda
1 1 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
9
1 1 0 Program Prosentase Peserta % 90 0 80 90 90 KESBANGLINM
9 2 Peningkatan Sosialisasi yang AS
Wawasan memahami nilai-nilai
Kebangsaan ideologi bangsa
Sosialisasi Forum Jumlah Peserta yang Orang 95.00 75.00 85.00 90.00 - KESBANGLINM
Pembauran mempunyai Rasa AS
Bangsa (FPK) Persatuan Dan
Kesatuan Bangsa
Sosialisasi Jumlah Kegiatan Orang 150.00 - - 120.00 - KESBANGLINM
Peningkatan Talkshow dalam AS
Wawasan meningkatkan
Kebangsaan wawasan kebangasaan
Sosialisasi Jumlah Sosialisasi Orang 90.00 - 80.00 90.00 - KESBANGLINM
Pemahaman pemahaman nilai AS
Nilai-nilai Ideologi ideologi bangsa dan
Bangsa dan kesatuan bangsa
Kesatuan Bangsa

Page 331
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembinaan Prosentase % 90.00 80.00 80.00 90.00 - KESBANGLINM


Peningkatan peningkatan kerukunan AS
Kerukunan Dalam umat beragama
Kehidupan
Beragama
1 1 0 Program Jumlah LSM dan % 70 50 60 65 90 KESBANGLINM
9 3 Peningkatan LSM Ormas yang memahami AS
dan ORMAS etika berdemokrasi
Peningkatan Jumlah Kegiatan kegiatan 12.00 12.00 12.00 12.00 KESBANGLINM
Kapasitas Aparat Peningkatan Kapasitas AS
Dalam Rangka perkegiatan
Pelaksanaan
Sistem KOMINDA
Peningkatan Jumlah Kegiatan kegiatan KESBANGLINM
Koordinasi Unsur Koordinasi Unsur AS
Pengamanan Pengamanan Wilayah
Wilayah Kota Kota Cilegon
Cilegon
- LANAL 334.00 34.00 134.00 234.00 434.00 KESBANGLINM
AS
- KEJARI 312.00 12.00 112.00 212.00 -
- POLRES 46.00 46.00 42.00 46.00 -
- KODIM 40.00 40.00 40.00 40.00 -

Page 332
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pendataan dan Jumlah Ormas dan kegiatan KESBANGLINM


Pembinaan Ormas LSM yang terdata AS
dan LSM
Penyuluhan Terpenuhinya Jumlah orang 1.00 - 1.00 1.00 1.00 KESBANGLINM
Pencegahan peserta yang AS
Peredaran dan memahami penyuluhan
Penanggulangan pengguna Miras dan
Miras dan Narkoba Narkoba hingga tahun
2015
- Sweeping 1,050.0 750.00 850.00 950.00 1,150.00 KESBANGLINM
0 AS
- Penyuluhan 100.00 30.00 75.00 100.00 100.00 KESBANGLINM
Narkoba AS
- Hari Ulang Tahun Jumlah kegiatan Kegiatan 1.00 1.00 1.00 1.00 KESBANGLINM
Anti Narkoba peringatan AS
Internasional
1 1 0 Program Prosentase Jumlah % 64,6 64 63,6 65 66 KESBANGLINM
9 4 Perlindungan Peserta yang AS
Masyarakat dan memahami masalah
Penanggulangan kebencanaan
Bencana Alam
Pelatihan Anggota Jumlah Kegiatan kegiatan KESBANGLINM
Linmas Pelatihan Anggota AS
Linmas

Page 333
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pendataan dan Jumlah data dan KTA Orang - - - - - KESBANGLINM


Pembuatan KTA anggota Linmas kota AS
Anggota Linmas Cilegon
Kota Cilegon
Pendidikan dan Jumlah Peserta Keg - - - 40.00 - KESBANGLINM
Pelatihan Dasar Pendidikan dan AS
Anggota Tim Pelatihan Dasar
Reaksi Cepat Anggota Tim Reaksi
Linmas Cepat Linmas
Partisipasi Jumlah Peserta orang 60.00 45.00 50.00 60.00 - KESBANGLINM
Anggota Linmas Partisipasi Anggota AS
dalam TMMD atau Linmas dalam Kegiatan
Sejenis TMMD atau Sejenis
Sosialisasi Daerahjumlah masyarakat Orang - - - - - KESBANGLINM
Rawan Bencana terSosialisasi daerah AS
dan Kebencanaan rawan bencana
Pelatihan Satlak jumlah Peserta Orang 85.00 70.00 70.00 80.00 - KESBANGLINM
Penanggulangan pelatihan AS
Bencana (PB) Penanggulangan
Bencana
1 2 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian
0
1 2 0 Program Tingkat pemenuhan % 90 75 80 85 90 Bagian
0 2 Peningkatan dan efektifitas Perlengkapan &
Pengelolaan Kebutuhan Asset

Page 334
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Asset Daerah perlengkapan daerah

Inventarisasi Proporsi jumlah % 0 100 100 0 Bagian


dan Pelaporan aset/BMD yang Perlengkapan &
Aset/BMD diinventarisasi dan Asset
dilaporkan
Validasi Data Jumlah tanah Bidang 0 576 0 0 Bagian
Tanah Pemerintah Pemerintah Kota yang Perlengkapan &
Kota divalidasi, diukur dan Asset
dibuatkan peta bidang
Sertifikasi Tingkat penyelesaian % 10 0 10 10 Bagian
Tanah Pemerintah sertifikasi jumlah tanah Perlengkapan &
Kota Pemerintah Kota Asset
Pengamanan Jumlah Data/ Bukti Bidang 26 10 Bagian
Asset Tetap Kepemilikan Asset Perlengkapan &
Asset
Pengadaan Jumlah luas lahan yang M2 0 5,500 0 0 Bagian
Lahan diadakan (dibebaskan) Perlengkapan &
Asset
1 2 0 Program Tingkat kinerja % 100 100 100 100 100 Sekretariat
0 3 Peningkatan Pelayanan perangkat Daerah (Bag
Pelayanan daerah Pemerintahan)
Pemerintahan

Page 335
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

1 2 0 Program Tingkat ketersediaan % 100 100 100 100 100 Bagian Hukum
0 4 Penataan dan produk hukum daerah
Pengembangan
Produk Hukum
Daerah
1 2 0 Program Tingkat kinerja % 100 100 100 100 100 Sekretariat
0 5 Peningkatan kelembagaan Daerah (Bag
Kapasitas perangkat daerah Pemerintahan)
Kelembagaan
Pemerintahan
Daerah
1 2 0 Program Cakupan pelayanan % 100 100 100 100 100 Kantor
0 5 Peningkatan penanggulangan Pemadam
Kesiagaan, Kebakaran Kebakaran
Pencegahan dan
Penanggulangan
Kebakaran
Pencegahan Capaian jumlah % Kantor
Kebakaran kelurahan yang sudah Pemadam
terbentuk dan terbina Kebakaran
BALAKAR/ SATLAKAR
di Kota Cilegon
Jumlah bangunan % 5.28 3.52 3.52 5.28 7.04 Kantor
gedung yang Pemadam
tersosialisasi Kebakaran

Page 336
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Terlaksananya kelompok 54.55 9.09 18.18 36.36 72.73 Kantor


penyuluhan di bidang masyarakat Pemadam
pencegahan kebakaran Kebakaran
Jumlah bangunan % 6.16 1.76 3.23 4.70 7.63 Kantor
gedung yang memiliki Pemadam
proteksi kebakaran Kebakaran
Pemadaman Meningkatnya % 100 100 100 100 100 Kantor
kesiagaan dan petugas Pemadam
pemadam kebakaran Kebakaran
yang terlatih
1 2 0 Program Tingkat pelaksanaan % 100 100 100 100 100 Sekretariat
0 6 Pengendalian pengendalian Daerah (Bag
Pembangunan pembangunan Daerah Pengendalian
Daerah Program)
Penyusunan
Perencanaan
Program
1 2 0 Program Tingkat proporsionalitas % 95.00 95.00 95.00 95.00 DPPKD
0 8 Pengelolaan belanja daerah
Anggaran dan
Perbendaharaan
Keuangan Daerah
Perencanaan Tingkat proporsionalitas % 95.00 95.00 95.00 95.00 DPPKD
Anggaran belanja daerah

Page 337
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penyampaian Raperda % 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD


APBD tepat waktu
(Minggu Pertama
Oktober)
Tingkat ketersediaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
perencanaan anggaran
Verifikasi RKA dan Tingkat ketersedian % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
DPA perubahan Dokumen RKA dan
DPA Perubahan APBD
Penyusunan Cash Tingkat ketersediaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
Budget dan surat Dokumen Penyusunan
penyediaan dana Cash Budget dan surat
(SPD) penyediaan dana (SPD)
Penyusunan Tingkat ketersediaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
perubahan APBD Penyusunan perubahan
APBD
Pembahasan Tingkat ketersediaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
perencanaan rencanan anggaran
anggaran
Pembahasan Tingkat ketersediaan % 100.00 95.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
laporan laporan
pertanggungjawab pertanggungjawaban
an pelaksanaan pelaksanaan APBD
APBD Pemda kota Pemda kota cilegon
cilegon

Page 338
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembuatan Tingkat ketersediaan % 100.00 0.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD


Rencana Kerja Dokumen RKA
Anggaran (RKA)
Penganggaran Jumlah penganggaran Unit SKPD 125.00 125.00 125.00 125.00 125.00 DPPKD
keuangan daerah keuangan daerah
Penyusunan tingkat ketersediaan % - - - - - DPPKD
pedoman dan Dokumen Penyusunan
perencanaan dan pedoman dan
penganggaran perencanaan dan
penganggaran
Peningkatan Peserta pendampingan Unit SKPD 125.00 125.00 125.00 125.00 125.00 DPPKD
fasilitasi dan SKPD
pendampingan
sistem informasi
pengelolaan
keuangan daerah
Evaluasi dan Tingkat ketersediaan SKPD 51.00 51.00 51.00 51.00 51.00 DPPKD
pelaporan pelaporan pelaksanaan
pelaksanaan Realisasi APBD
APBD
Pemeliharaan Tingkat terlaksananya % 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 DPPKD
sistem informasi pemeliharan Sistem
pengelolaan Informasi pengelolaan
keuangan daerah keuangan daerah

Page 339
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penatausahaan Rasio Pejabat % 100% 100% 100% 100% atau 58 100% atau 58 DPPKD
Keuangan Daerah Pengelola Keuangan atau 58 atau 58 atau 58 orang orang
dan Bendaharawan orang orang orang
yang memahami
penatausahaan
keuangan daerah
terhadap jumlah SKPD
Penatausahaan Rasio Pejabat % 100.00 95.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
Keuangan Daerah Pengelola Keuangan
dan Bendaharawan
yang memahami
penatausahaan
keuangan daerah
terhadap jumlah SKPD
Perubahan Tingkat ketersediaan % 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 DPPKD
software gaji perencanaan anggaran
Pemerintah Kota
Cilegon
Bintek tentang Tingkat ketersediaan Orang 380.00 325.00 350.00 365.00 400.00 DPPKD
penatausahaan perencanaan anggaran
keuangan daerah
Sosialisasi PPh Tingkat ketersediaan Orang 385.00 330.00 350.00 370.00 390.00 DPPKD
pasal 21 perencanaan anggaran

Page 340
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembinaan Tingkat ketersediaan Orang 255.00 240.00 245.00 250.00 260.00 DPPKD
administrasi perencanaan anggaran
penatausahaan
keuangan daerah
Pelayanan Prosentase pelaporan Kegiatan 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 DPPKD
Pemegang Kas kas daerah tepat
BUD Kota Cilegon waaktu
Jumlah ketersediaan Dokumen 12.00 12.00 12.00 12.00 12.00 DPPKD
pelaporan kas daerah
tepat waaktu
Jumlah Ketersediaan Dokumen 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 DPPKD
Laporan Pajak yang
bersumber dari SP2D
Pembahasan Kegiatan 4 4 4 4 4 Sekretariat
Perda APBD Kota DPRD
Cilegon dan
KUA-PPAS
1 2 0 Program Peningkatan % 5.00 -21.00 -29.00 5.00 5.00 DPPKD
0 9 Peningkatan Pendapatan Daerah
Pajak Daerah dari sektor Pajak
Daerah
Prosentase Pajak % 59.00 44.00 49.00 54.00 59.00 DPPKD
terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD)

Page 341
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Intensifikasi dan Peningkatan % 5.00 -21.00 -29.00 5.00 5.00 DPPKD


Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Pajak Daerah dari sektor Pajak
Daerah
Penagihan Aktif Peningkatan % 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 DPPKD
Pajak Daerah Pendapatan Daerah
dari sektor Pajak
Daerah
Penagihan aktif Tingkat penagihan % 180 WP 180 WP 180 wp 180 WP 180 WP DPPKD
terhadap WP wajib pajak (100%)
daerah
Pemberian Jumlah penghargaan Wajib Pajak 250.00 240.00 240.00 240.00 250.00 DPPKD
penghargaan wajib pajak
kepada WP lunas
pajak
Migrasi BPHTB Tingkat Pelaksanaan % - - - - - DPPKD
aplikasi Software
BPHTB
1 2 1 Program Tingkat penilaian WTP/WDP/TMP WTP WDP WTP WTP WTP DPPKD
0 0 Pengelolaan kinerja keuangan
Akuntansi daerah
Keuangan Daerah
Penyusunan Data Tingkat Pelaksanaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
Akuntansi dan data akuntansi
Rekonsiliasi penerimaan yang

Page 342
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Akuntansi tersusun
Penerimaan
Penyusunan Data Tingkat Pelaksanaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
Akuntansi dan data akuntansi
Rekonsiliasi pengeluaran yang
Akuntansi tersusun
Pengeluaran
Penyusunan data Tingkat pelaksanaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
akuntansi dan data akuntansi
rekonsiliasi pengeluaran yang
akuntansi tersusun
pengeluaran
Monitoring dan Prosentase kunjungan % 100.00 - 100.00 100.00 100.00 DPPKD
Evaluasi Data dan analisa yang
Akuntansi akaurat
Penyusunan Ketersediaan laporan Dokumen 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 DPPKD
Laporan Keuangan keuangan pemerintah
Pemerintah daerah
Daerah
Ketersediaan Hasil Dokumen 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 DPPKD
Evaluasi Laporan
Keuangan SKPD

Page 343
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembahasan Ketersediaan Dokumen ada/tidak ada DPPKD


Laporan Perda dan Perwal
Pertanggungjawab
an Keuangan
Pemerintah
Daerah
Penyusunan dan Ketersediaan Dokumen Dokumen 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 DPPKD
Pembahasan Raperda dan Perda
Laporan serta Dokumen
Pertanggung Raperwal dan Perwal
jawaban Keuangan
Pemerintah
Daerah
Penyusunan Ketersediaan Dokumen ada/tidak ada ada ada ada ada DPPKD
Laporan Keuangan Laporan Keuangan
Pemerintah Pemerintah Daerah
Daerah
Penyusunan Ketersediaan Dokumen Dokumen 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 DPPKD
Laporan PPKD dan Laporan PPKD dan
Interim realisasi interim realisasi
anggaran Anggaran serta laporan
triwulanan
Bintek tentang Jumlah peserta yang SKPD 39.00 39.00 39.00 39.00 39.00 DPPKD
akuntansi mengikuti Bintek
keuangan daerah tentang akuntansi
keuangan daerah

Page 344
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Revisi kebijakan Ketersediaan kebijakan ada/tidak ada ada ada ada ada DPPKD
akuntansi sesuai akuntansi sesuai
peraturan yang peraturan yang berlaku
berlaku
1 2 1 Program Besaran Realisasi % 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 DPPKD
0 1 Perencanaan dan Pendapatan
Pengendalian
dana
Perimbangan
Peningkatan Besaran Realisasi % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
Pendapatan dari Dana Perimbangan
PBB
Pelaksanaan Rasio WP PBB yang % - 100.00 100.00 - - DPPKD
penilaian Bulan dinilai terhadap WP
Panutan PBB PBB di Kota Cilegon
Penagihan aktif Tingkat % 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 DPPKD
PBB pelaksanaanpenagihan
tunggakan
Pendataan obyek Tingkat pelaksanaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
dan subyek PBB pendataab obyek dan
subyek PBB
Peningkatan Jumlah Kelurahan - 1.00 2.00 - - DPPKD
kinerja kelurahan Kelurahan-kelurahan
lunas PBB lunas PBB sebelum
jatuh tempo

Page 345
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Konfirmasi tingkat pelaksanaan % - 100.00 100.00 - - DPPKD


terhadap Bank konfirmasi pendapatan
Persepsi mengenai terhadap hasil Bank
realisasi Persepsi
pendapatan PBB
Penilaian Tingkat Pelaksanaan % - - - - - DPPKD
Individual tersusunnya nilai pajak
Bumi dan Bangunan
(PBB)
Monitoring dan Besaran Realisasi % 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 DPPKD
Evaluasi Pendapatan Asli
Penerimaan Daerah (PAD)
Pendapatan
Daerah
Monitoring dan Tingkat monitoring % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
pengendalian Dana Perimbangan
Dana
Perimbangan
Evaluasi terhadap Tingkat pelaksanaan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DPPKD
kinerja pengelola Evaluasi kinerja
PAD dan PBB pengelola PAD dan
PBB
Pengelolaan Data Tingkat ketersediaan % 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 DPPKD
Sistem Informasi Data Laporan Realisasi
Pelaporan Pendapatan Daerah

Page 346
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pengembangan Tingkat pengembangan % 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 DPPKD


pengelolaan pengelolaan sistim
sistem informasi informasi pelaporan
pelaporan potensi potensi PAD
PAD
Pemutakhiran pelaksanaan ada/tidak ada ada ada ada ada DPPKD
basis data sistem pemutakhiran basis
informasi potensi data sistem informasi
PAD potensi PAD
1 2 1 Program Peresentase SKPD % 25 10 15 20 30 Inspektorat
0 2 Peningkatan yang temuannya
Pengawasan berkurang
Pembangunan
Daerah
Pemeriksaan Persentase % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Inspektorat
Kasus pemeriksaan kasus
yang berhasil
diselesaikan
Jumlah laporan hasil Dokumen 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Inspektorat
pemeriksaan kasus
Pengawasan Jumlah pengawasan Sasaran 110.00 110.00 110.00 110.00 110.00 Inspektorat
Umum/Monitoring umum/monitoring
Pemerintahan Kota pemerintahan Kota
Cilegon Cilegon

Page 347
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah laporan hasil Dokumen 110.00 110.00 110.00 110.00 110.00 Inspektorat
pengawasan
umum/monitoring
pemerintahan Kota
Cilegon
Persentase Ketepatan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Inspektorat
pembuatan laporan
monitoring
Rapat Koordinasi Jumlah rapat koordinasi Kali 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Inspektorat
dan Pengawasan pengawasan keluar
daerah
Jumlah rapat koordinasi Kali 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 Inspektorat
dan konsultansi
pengawasan dalam
daerah
Penyusunan PKP Jumlah program kerja PKP 164.00 164.00 164.00 164.00 164.00 Inspektorat
dan LHP Reguler pemeriksaan reguler
Jumlah laporan hasil LHP 164.00 164.00 164.00 164.00 164.00 Inspektorat
pemeriksaan reguler
Persentase Ketepatan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Inspektorat
pembuatan LHP
Pengawasan Jumlah obyek Obrik 72.00 72.00 72.00 72.00 72.00 Inspektorat
Reguler pengawasan reguler

Page 348
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah hari periksa HP 3,871.0 3,871.0 3,871.00 3,871.00 3,871.00 Inspektorat


0 0
Tindak Lanjut dan Persentase % 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 Inspektorat
Pemutakhiran Data penyelesaian tindak
Hasil Pemeriksaan lanjut hasil
Reguler pemeriksaan internal
Inspektorat tahun berjalan
Persentase % 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 Inspektorat
penyelesaian tindak
lanjut hasil
pemeriksaan internal
pending
Persentase % 60.00 60.00 60.00 60.00 60.00 Inspektorat
penyelesaian tindak
lanjut hasil
pemeriksaan eksternal
tahun berjalan
Persentase % 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 Inspektorat
penyelesaian tindak
lanjut hasil
pemeriksaan eksternal
pending
Penyusunan Jumlah keputusan Kepwal 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Inspektorat
Program Kerja walikota tentang
Pengawasan program kerja
Tahunan pengawasan tahunan

Page 349
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Inspektorat Inspektorat Kota


Cilegon

Evaluasi LAKIP Persentase SKPD yang % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 Inspektorat
SKPD nilai evaluasi LAKIPnya
meningkat
Jumlah SKPD yang SKPD 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Inspektorat
kinerja instansinya
meningkat
Review Persentase SKPD yang % 60.00 30.00 40.00 50.00 70.00 Inspektorat
Penyusunan menyampaikan laporan
Laporan Keuangan keuangan sesuai aturan
dan Kinerja
Pemerintah
Daerah
Persentase SKPD yang % 60.00 30.00 40.00 50.00 70.00 Inspektorat
menyampaikan laporan
keuangan secara
akurat
Pemeriksaan Kas Persentase SKPD yang % 60.00 30.00 40.00 50.00 70.00 Inspektorat
Opname dan Stok menyampaikan laporan
Opname asset sesuai aturan

Page 350
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Persentase SKPD yang % 60.00 30.00 40.00 50.00 70.00 Inspektorat


menyampaikan laporan
asset secara akurat

Evaluasi SPIP Jumlah SKPD yang % 40.00 10.00 25.00 40.00 Inspektorat
dievaluasi SPIP
Pembentukan Jumlah Jafung % 50.00 15.00 30.00 40.00 60.00 Inspektorat
Jafung
Penyusunan Jumlah standar buah 1.00 1.00 Inspektorat
Standar operasional
Operasional pengawasan
Pengawasan
Penyusunan Progress % 60.00 30.00 40.00 50.00 70.00 Inspektorat
Sistem Informasi Pengembangan Data
Pengawasan Base Temuan
Daerah
1 2 1 Program Tingkat kinerja % 100 100 100 100 100 Kecamatan
0 3 Peningkatan pelayanan perangkat Cilegon
Pelayanan Kecamatan Cilegon
Kecamatan dan
Kelurahan
1 2 1 Program Tingkat kinerja % 100 100 100 100 100 Kecamatan
0 3 Peningkatan pelayanan perangkat Ciwandan
Pelayanan Kecamatan Ciwandan
Kecamatan dan

Page 351
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kelurahan

1 2 1 Program Tingkat kinerja % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Kecamatan


0 3 Peningkatan pelayanan perangkat Cibeber
Pelayanan Kecamatan Cibeber
Kecamatan dan
Kelurahan
1 2 1 Program Tingkat kinerja % 100 100 100 100 100 Kecamatan
0 3 Peningkatan pelayanan perangkat Grogol
Pelayanan Kecamatan Grogol
Kecamatan dan
Kelurahan
1 2 1 Program Tingkat kinerja % 100 100 100 100 100 Kecamatan
0 3 Peningkatan pelayanan perangkat Pulomerak
Pelayanan Kecamatan Pulomerak
Kecamatan dan
Kelurahan
1 2 1 Program Tingkat kinerja % 100 100 100 100 100 Kecamatan
0 3 Peningkatan pelayanan perangkat Purwakarta
Pelayanan Kecamatan Purwakarta
Kecamatan dan
Kelurahan
1 2 1 Program Tingkat kinerja % 100 100 100 100 100 Kecamatan
0 3 Peningkatan pelayanan perangkat Jombang
Pelayanan Kecamatan Jombang

Page 352
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kecamatan dan
Kelurahan
1 2 1 Program Tingkat kinerja % 100 100 100 100 100 Kecamatan
0 3 Peningkatan pelayanan perangkat Citangkil
Pelayanan Kecamatan Citangkil
Kecamatan dan
Kelurahan
1 2 1 Program Tingkat kualitas % 100 100 100 100 100 BKD
0 4 Pembinaan dan peningkatan karir SDM
Pengembangan aparatur
Aparatur
Pengembangan Prosentase % 100 100 100 100 100 BKD
Karier Pegawai administrasi KESPEG
yang terlayani
1 2 1 Program Tingkat kualitas SDM % 47.01 34.39 38.24 42.37 52.34 BKD
0 5 Peningkatan aparatur
Sistem, Kualitas
dan Evaluasi
Diklat
diklat % 94.00 110.00 110.00 94.00 110.00 BKD
kepemimpinan
1 2 1 Program Tingkat manajemen % 100 100 100 100 100 BKD
0 6 Peningkatan administrasi
Administrasi Kepegawaian

Page 353
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kepegawaian

Pelayanan BKD
administrasi mutasi
kepegawaian
Pengembangan Ketersediaan updating ada/tidak 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BKD
Sistem Informasi database pegawai
Manajemen dalam SIMPEG
Kepegawaian
1 2 1 Program Tingkat ketentraman % 100 100 100 100 100 Kantor Satpol
0 8 Pemeliharaan dan Ketertiban PP
Ketentraman dan Masyarakat
Ketertiban
Masyarakat
Pembinaan, Kantor Satpol
Pendidikan dan PP
Pelatihan Anggota
Sat Pol PP
Pendidikan dan Jumlah peserta Orang 40 40 40 40 40 Kantor Satpol
Pelatihan pendidikan dan PP
pelatihan
Pendidikan dan Jumlah Peserta Orang 5 5 5 5 5 Kantor Satpol
Pelatihan PPNS Pendidikan Pelatihan PP
PPNS

Page 354
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembinaan Korp Tingkat Keberhasilan % 100 100 100 100 100 Kantor Satpol
Musik Gita Cilegon Pembinaan Korp Musik PP
Mandiri Gita Cilegon Mandiri
Ketentraman dan Kantor Satpol
Ketertiban PP
Pengamanan Jumlah Kegiatan Kegiatan 9 9 9 9 9 Kantor Satpol
Khusus Pemda khusus Pemda yang PP
Kota Cilegon diamankan
Pengendalian Tingkat % 100 100 100 100 100 Kantor Satpol
Ketentraman keberhasialanKetentra PP
Ketertiban man Ketertiban
Masyarakat Kota Masyarakat Kota
Cilegon Cilegon
Pengamanan jumlah tempat khusus tempat 15 15 15 15 15 Kantor Satpol
Tempat-tempat milik pemda yang PP
Khusus diamankan
Penyusunan Profil jumlah dokumen buku - - - - - Kantor Satpol
sebagai informasi PP
ketentraman dan
ketertiban umum
Penegakan Kantor Satpol
Perundang-undan PP
gan

Page 355
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Sosialisasi dan Jumlah perda yang Perda 3 3 3 3 3 Kantor Satpol


Penyuluhan berhubungan dengan PP
Peraturan Daerah ketentraman dan
dan Peraturan ketertiban umum yang
Perundang-Undan tersosialisasikan
gan Lainnya
Penegakan Jumlah perda yang perda 3 3 3 3 3 Kantor Satpol
Peraturan Daerah berhubungan dengan PP
dan Peraturan ketentraman dan
Perundang-Undan ketertiban umum yang
gan Lainnya ditegakkan
1 2 2 Program Tingkat kinerja Jumlah Sekretariat
0 1 Peningkatan pelayanan Legislatif DPRD
Pelayanan Daerah
Lembaga
Legislatif Daerah
Peningkatan Kegiatan 4 36 20 4 4 Sekretariat
Kapasitas DPRD
Lembaga
Perwakilan Rakyat
Daerah
Peningkatan Orang 90 40 130 90 90 Sekretariat
Kapasitas DPRD
Lembaga
Pimpinan dan
Anggota DPRD

Page 356
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kajian Produk Dokumen 3 3 3 3 3 Sekretariat


DPRD DPRD
Kegiatan Reses Kegiatan 3 3 3 3 3 Sekretariat
DPRD DPRD
Kunjungan Kerja Kunjungan 24 21 24 24 24 Sekretariat
Dewan (Study DPRD
Banding)
Rapat-rapat Bulan 12 12 12 12 12 Sekretariat
Koordinasi dan DPRD
Konsultasi untuk
Pansus DPRD
Jasa Penunjang Kegiatan 6 6 6 6 6 Sekretariat
Paripurna DPRD DPRD
Kota Cilegon
1 2 Ketahanan Pangan
1
1 2 0 Program Penganekaragaman % 91.80 75.40 79.00 83.60 91.80 BPMKP
1 2 Pengembangan dan Kemanan Pangan:
Ketahanan Pencapaian Skor Pola
Pangan Pangan Harapan (PPH)
Energi masing-masing k.kal 1,836 1,508 1,580 1,672 1,836 BPMKP
komoditas
Angka Kecukupan Gizi k.kal 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 BPMKP
(AKG)

Page 357
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penganekaragaman % 83.33 62.50 66.67 75.00 83.33 BPMKP


dan Kemanan Pangan:
Pengawasan dan
pembinaan keamanan
pangan
Penanganan % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BPMKP
Kerawanan Pangan:
Penanganan Daerah
Rawan Pangan
Pengendalian dan Ketersediaan dan % 100.00 75.40 83.60 91.80 100.00 BPMKP
Distribusi Pangan cadangan pangan :
Ketersediaan Energi
Perkapita
Ketersediaan pangan k.kal 2,000 1,508 1,672 1,836 2,000 BPMKP
perkapita/hari
Angka kecukupan k.kal 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 BPMKP
Energi (AKE)
Ketersediaan dan % 100.00 80.77 82.69 86.54 100.00 BPMKP
cadangan pangan :
Ketersediaan Protein
Perkapita
Konsumsi protein gram 52 42 43 45 52 BPMKP
gram/kapita/hari
Angka konsumsi gram 52 52 52 52 52 BPMKP
Protein (AKP)

Page 358
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Ketersediaan dan % 100.00 66.00 87.00 93.00 100.00 BPMKP


cadangan pangan :
Penguatan Cadangan
pangan
Distribusi dan Akses % 100.00 62.50 75.00 83.33 100.00 BPMKP
Pangan : Ketersediaan
informasi pasokan
harga dan akses
pangan daerah
Distribusi dan Akses % 20.00 10.00 14.00 18.00 22.00 BPMKP
Pangan : Stabilitas
Harga
Rata-rata kenaikan % 5.00 2.50 3.50 4.50 5.50 BPMKP
harga pangan menurut
komoditas
Tingkat kenaikan harga % 25.00 25.00 25.00 25.00 25.00 BPMKP
komoditas pangan
Distribusi dan Akses % 90.00 30.00 50.00 70.00 90.00 BPMKP
Pangan : Stabilitas
pasokan pangan
Stabilitas pasokan Jenis 9 3 5 7 9 BPMKP
pangan menurut
komoditas
Jumlah komoditas Jenis 10 10 10 10 10 BPMKP
pangan

Page 359
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

1 2 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


2
1 2 0 Program BPMKP
2 2 Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Pemberdayaan Jumlah RTS yang Orang 215 215 215 215 215 BPMKP
Masyarakat mendapatkan pelatihan
Melalui Pola Padat
Karya
(Pembangunan
Infrastruktur
Kelurahan)
Jumlah RTS yang Orang 1,290 1,290 1,290 1,290 1,290 BPMKP
terlibat dalam
pembanguan
infrastruktur
Bantuan Jumlah LPM penerima Lembaga 43 43 43 43 43 BPMKP
Pembangunan bantuan pembangunan
Infrastruktur infrastruktur kelurahan
Kelurahan Melalui
Lembaga
Pemberdayaan
Masyarakat (LPM)

Page 360
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Rasio jumlah LPMK % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BPMKP


terhadap jumlah
kelurahan
Proporsi jumlah % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BPMKP
LPMK yang aktif
terhadap total jumlah
LPMK
Bantuan Jumlah RTS penerima RTS 12,000 13,909 13,909 13,000 11,000 BPMKP
Masyarakat BML
Langsung (BML)
Masyarakat Miskin
Bantuan Jumlah RTS penerima RTS 986 986 - BPMKP
Perluasan bantuan beras miskin
Penerima Raskin (raskinda)
(Raskinda)
Bantuan Jumlah RTS penerima RTS 9,000 - - 10,987 7,064 BPMKP
Pembebasan bantuan biaya
Biaya Pembelian pembelian beras miskin
Beras Miskin (raskin)
(Raskin)

Page 361
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Teknologi Tepat Proporsi jumlah alat % 100.00 97.57 100.00 100.00 100.00 BPMKP
Guna TTG yang
dimanfaatkan oleh
UMKM/masyarakat
terhadap jumlah
bantuan alat TTG yang
diberikan kepada
UMKM/masyarakat
Jumlah posyantek Lembaga 8 2 4 6 8 BPMKP
mandiri baru
Jumlah wartek baru Lembaga 16 16 16 16 16 BPMKP
Pemberdayan Proporsi jumlah RTS % 3.89 2.16 2.71 3.19 4.95 BPMKP
Ekonomi wira usaha baru yang
Masyarakat dibina terhadap total
jumlah RTS
Jumlah pelaku UMKM Orang 30 30 30 30 30 BPMKP
yang dilatih
Jumlah pengelola Orang 29 29 29 BPMKP
trading house yang
dilatih
Proporsi jumlah mitra % 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 BPMKP
bermasalah yang dibina
terhadap total jumlah
mitra binaan
Jumlah sistem yang Sistem 3 3 3 3 3 BPMKP

Page 362
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

tersedia
1 2 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
2
1 2 0 Program Proporsi jumlah RTS % 8.89 4.31 4.64 7.28 11.33 BPMKP
2 3 Penyuluhan yang mendapat
Pemberdayaan penyuluhan
Masyarakat dan pemberdayaan
Ketahanan masyarakat terhadap
Pangan total jumlah RTS
Jumlah peserta Orang 400 360 160 400 400 BPMKP
sosialisasi peningkatan
mutu gizi dan
kemananan pangan
linkungan SD/TK
Jumlah peserta Orang 100 160 100 100 100 BPMKP
sosialisasi
pengembangan
diversifikasi pangan
Penyuluhan Jumlah peserta Orang 400 360 160 400 400 BPMKP
Ketahanan Pangan sosialisasi peningkatan
mutu gizi dan
kemananan pangan
linkungan SD/TK

Page 363
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah peserta Orang 100 160 100 100 100 BPMKP


sosialisasi
pengembangan
diversifikasi pangan
Jumlah peserta Orang BPMKP
penyuluhan
ketersediaan pangan
Jumlah peserta Orang 100 200 100 200 100 BPMKP
sosialisasi pembinaan
dan kesehatan pangan
sekolah sehat, lingk.
pondok pesantren
Jumlah peserta Kelompok 50 30 50 50 BPMKP
pelatihan pengolahan
makanan panganan
Lokal Non beras
Jumlah peserta lomba Kelompok 43 43 43 BPMKP
cipta menu makanan
panganan Lokal Non
Beras
1 2 Statistik
3
1 2 0 Program Tingkat ketersediaan % 100 100 100 100 100 BAPPEDA
3 2 Pengembangan data statistik daerah
Data, Informasi

Page 364
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

dan Statistik
Daerah
Peningkatan Jumlah kelembagaan Tim 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 BAPPEDA
Kelembagaan, TIK yang dibentuk
Tatakelola dan
Sosialisasi e-Gov
UPTB/Badan/Di 1.00 BAPPEDA
nas
Jumlah dokumen Paket dokumen 1.00 BAPPEDA
rencana tindak TIK
yang disusun
Jumlah SKPD peserta SKPD 36.00 36.00 36.00 36.00 36.00 BAPPEDA
sosialisasi
pengembangan e-Gov
Peningkatan Jumlah SDM TIK yang Orang 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 BAPPEDA
SDM TIK e-Gov dapat mendukung
terselenggaranya
proses pengembangan
TIK
Pengembangan Standarisasi Regulasi 1.00 BAPPEDA
Aplikasi dan pengembangan
Pengitegrasian Aplikasi
e-Gov

Page 365
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Teritegrasinya databse 3.00 2.00 2.00 1.00 BAPPEDA


database
pembangunan kota
cilegon
Terlaksananya Sistem 1.00 2.00 BAPPEDA
Pengembangan
Aplikasi E Gov
Pelayanan Publik
Terlaksananya Sistem 1.00 BAPPEDA
Pengembangan
Aplikasi E Gov
Peningkatan Kinerja
Aparatur
Migrasi Opensource SKPD 36.00 BAPPEDA
dan Legalisasi Piranti
Lunak
Kelurahan 43.00 BAPPEDA
Pengembangan Pengembangan Titik 23.00 13.00 43.00 BAPPEDA
infrastruktur TIK Jaringan Backbone dan
e-Gov Wireless Antar SKPD
Pembangunan dan Unit 1.00 BAPPEDA
Pemeliharaan Data
centre dan Data
warehouse

Page 366
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penyusunan Jumlah Penyusunan paket kegiatan 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 BAPPEDA
Statistik Daerah Dokumen Statistik
informasi
pembangunan
-Pemutakhiran kegiatan pemutakhiran ada/tidak ada ada ada ada ada BAPPEDA
Sistem Informasi sistem informasi
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
-Evaluasi, Kegiatan pemutakhiran ada/tidak ada ada ada ada ada BAPPEDA
Pemutakhiran dan sistem informasi
Pengelolaan Data
Kemisikinan
-Publikasi Jumlah cetak Publikasi buku ada ada ada ada ada BAPPEDA
Statistik Daerah Statistik Daerah
1 2 Kearsipan
4
1 2 1 Program Tingkat kualitas % 100 100 100 100 100 KPAD
4 5 Pengembangan pengelolaan
Arsip Daerah perpustakaan dan arsip
Daerah
Pengelolaan dan Tingkat Penerapan % #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! KPAD
Pembinaan Pengelolaan Kearsipan
Kerasipan berdasarkan Standar
Baku

Page 367
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pelaporan Situasi Jumlah kegiatan Kegiatan 1 1 1 1 1 KPAD


Kondisi Kearsipan laporan data arsip
SKPD
Penyusunan Tingkat ketersediaan Dokumen 1 1 1 1 1 KPAD
Jadwal Retensi Jadwal Retensi Arsip
Arsip (JRA)
Pendataan dan Tingkat ketersediaanya Dokumen 1 1 1 1 1 KPAD
Penataan Arsip Data Arsip Daerah Kota
Daerah Cilegon
1 2 Komunikasi dan Informatika
5
1 2 0 Program Prosentase program % 100 100 100 100 100 Sekretariat
5 2 Pengembangan pembangunan yang Daerah (Bag
Komunikasi dan dapat terinformasikan Komunikasi dan
Informasi Daerah melalui media cetak Informasi)
dan elektronik
Pelaksanaan Kali per tahun 12 12 12 12 12 Sekretariat
Diseminasi dan Daerah (Bag
Pendistribusian Komunikasi dan
Informasi Nasional Informasi)
melalui: Media massa
seperti majalah, radio
dan televisi;

Page 368
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pelaksanaan Kali per hari 1 1 1 1 1 Sekretariat


Diseminasi dan Daerah (Bag
Pendistribusian Komunikasi dan
Informasi Nasional Informasi)
melalui: Media baru
seperti website (media
online);
Pelaksanaan Kali per tahun 12 12 12 12 Sekretariat
Diseminasi dan Daerah (Bag
Pendistribusian Komunikasi dan
Informasi Nasional Informasi)
melalui: Media
tradisional seperti
pertunjukkan rakyat;
Pelaksanaan Kali per tahun 12 12 12 12 Sekretariat
Diseminasi dan setiap Daerah (Bag
Pendistribusian kecamatan Komunikasi dan
Informasi Nasional Informasi)
melalui: Media
interpersonal seperti
sarasehan,
ceramah/diskusi dan
loka karya;

Page 369
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pelaksanaan Kali per tahun 12 12 12 12 Sekretariat


Diseminasi dan Daerah (Bag
Pendistribusian Komunikasi dan
Informasi Nasional Informasi)
melalui: Media luar
ruang seperti media
buletin, leaflet, booklet,
brosur, spanduk dan
baliho.
Cakupan % 100.00 12.50% 50.00% 100.00% Sekretariat
Pengembangan dan % Daerah (Bag
Pemberdayaan Komunikasi dan
Kelompok Informasi Informasi)
Masyarakat di tingkat
Kecamatan
Jumlah kelompok Kelompok 8 1 4 8 Sekretariat
informasi masyarakat Daerah (Bag
yang dikembangkan Komunikasi dan
dan diberdayakan Informasi)
Jumlah seluruh Kelompok 8 8 8 8 Sekretariat
kelompok informasi Daerah (Bag
masyarakat Komunikasi dan
Informasi)
Pemberdayaan terlaksananya Sekretariat
kelompok kelompok informasi Daerah (Bag
informasi masyarakat Komunikasi dan

Page 370
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

masyarakat Informasi)

Jumlah kelompok Kelompok ada ada ada ada ada Sekretariat


informasi masyarakat Daerah (Bag
yang dikembangkan Komunikasi dan
dan diberdayakan Informasi)
Sosialisasi promosi terinformasikannya Sekretariat
dan propaganda program pembangunan Daerah (Bag
melalui media Komunikasi dan
cetak dan Informasi)
elektronik
Jumlah Informasi Berita/ Informasi 300 250 263 275 250 Sekretariat
yang disampaikan Daerah (Bag
Komunikasi dan
Informasi)
Fasilitasi terlaksanannya Sekretariat
pembentukan pembentukan Komisi Daerah (Bag
Komisi Informasi Informasi Kota Cilegon, Komunikasi dan
Kota Cilegon, PPID PPID dan PPID Informasi)
(Pejabat Pengelola Pembantu
Informasi dan
Dokumentasi) dan
PPID Pembantu

Page 371
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembuatan buletin Terlaksananya Sekretariat


suara Cilegon penyusunan buletin Daerah (Bag
Mandiri dan buku suara cilegon mandiri Komunikasi dan
hari jadi Kota dan buku hari jadi kota Informasi)
Cilegon cilegon
Jumlah buletin suara buku Sekretariat
cilegon mandiri kota 12,000 4,000 4,000 6,000 12,000 Daerah (Bag
cilegon Komunikasi dan
Informasi)
Jumlah buku hari buku Sekretariat
jadi kota cilegon 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 Daerah (Bag
Komunikasi dan
Informasi)
Pengelolaan terlaksananya Sekretariat
Informasi Wabsite penyelenggaranan Daerah (Bag
Kota Ciegon website kota cilegon Komunikasi dan
Informasi)
ketersediaan website ada/tidak ada ada ada ada ada Sekretariat
kota Cilegon Daerah (Bag
Komunikasi dan
Informasi)
Sanditel dan Terlaksananya sanditel Sekretariat
Dokumentasi dan dokumentasi Daerah (Bag
Komunikasi dan
Informasi)

Page 372
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Tingkat ketersedian % 100 100 100 100 100 Sekretariat


sanditel dan Daerah (Bag
dokumentasi Komunikasi dan
Informasi)
Pembentukan terlaksananya Regulasi Sekretariat
Perwal PPID tentang keterbukaan Daerah (Bag
informasi publik Komunikasi dan
Informasi)
Ketersediaan Perwal ada/tidak ada ada ada ada ada Sekretariat
tentang Pelayanan Daerah (Bag
informasi daerah Komunikasi dan
Informasi)
Terbentuknya Lembaga 79 79 79 79 79 Sekretariat
lembaga PPID dan Daerah (Bag
PPID Pembantu Kota Komunikasi dan
Cilegon Informasi)
Peningkatan meningkatnya kualitas Sekretariat
kualitas SDM SDM lembaga Daerah (Bag
lembaga Penyiaran Publik Lokal Komunikasi dan
Penyiaran Publik kota Cilegon Informasi)
Lokal
Tingkat kualitas SDM % 100 70 80 90 100 Sekretariat
lembaga Penyiaran Daerah (Bag
Publik Lokal Cilegon Komunikasi dan
Informasi)

Page 373
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Peningkatan meningkatnya sarana Sekretariat


sarana dan dan prasarana lembaga Daerah (Bag
prasarana Penyiaran Publik Lokal Komunikasi dan
lembaga kota Cilegon Informasi)
Penyiaran Publik
Lokal
Tingkat % 100 75 80 90 100 Sekretariat
pelaksanaan sarana Daerah (Bag
dan prasarana lembaga Komunikasi dan
Penyiaran Publik Lokal Informasi)
Cilegon
1 2 Perpustakaan
6
1 2 0 Program Pertumbuhan jumlah % 575.00 432.50 475.00 522.50 632.50 KPAD
6 2 Pengembangan kunjungan ke
Perpustakaan perpustakaan
Daerah
Koleksi judul buku yang % 52.91 54.87 54.00 53.38 52.41 KPAD
tersedia di
perpustakaan daerah
(Rasio jumlah koleksi
judul buku yang
tersedia di
perpustakaan daerah
terhadap jumlah buku
yang tersedia di

Page 374
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

perpustakaan daerah)

Anggota perpustakaan ( % 100.00 57.73 70.23 84.38 118.75 KPAD


Jumlah anggota
perpustakaan terhadap
target anggota )
Pengadaan dan Rasio Jumlah koleksi % 79.79 47.63 57.96 68.63 96.46 KPAD
Pengolahan Bahan buku yang ada di KPAD
Pustaka dengan jumlah koleksi
ideal perpustakaan
umum
Jumlah peserta Orang - - - 25 25 KPAD
pelatihan pengelolaan
bahan pustaka secara
baku
Tingkat Ketersediaan Kegiatan 1 1 1 1 1 KPAD
Sarana Perpustakaan

Page 375
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Tingkat Terlaksananya Kegiatan 1 - 1 - 1 KPAD


stok opname buku
Terciptanya paket 1 1 1 - - KPAD
pengeloaan
perpustakaan yang baik
Jumlah Menigkatnya Kelurahan 1 1 1 1 1 KPAD
Minat Baca Masyarakat
Layanan dan Rasio Jumlah % 23.00 17.30 19.00 20.90 25.30 KPAD
Pengembangan Pengunjung
Perpustakaan Perpustakaan dengan
Jumlah Masyarakat
yang harus dilayani
Jumlah Pengadaan paket 0 0 0 1 - KPAD
Ruang Perpustakaan
dan perlengkapan
meubelair Masjid Al
Abror
Tersedianya Sarana Unit/Masjid 1 - - - - KPAD
Pendidikan Agama
Tingkat Ketersediaan % 100.00 80.00 87.00 94.00 100.00 KPAD
sarana pelayanan

Page 376
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Tingkat Pelaksanaan Kegiatan 1 1 1 1 1 KPAD


pameran hari jadi kota
cilegon
tingkat Terlaksananya Kegiatan 1 1 1 1 1 KPAD
gerakan nasional
gemar membaca dan
hari kunjung
perpustakaan
URUSAN PILIHAN
2 0 Pertanian
1
2 0 0 Program Proporsi peningkatan % 2.50 2.50 2.50 2.50 DISPERLA
1 2 Pengembangan produksi, produktivitas
Pertanian padi atau bahan
pangan utama lokal
lainnya per hektar
Peningkatan Jumlah produksi padi Ton 12,696 12,024. 12,576 12,621 DISPERLA
produksi dan 7
produktivitas padi
Proporsi peningkatan % 5.29 5.21 5.24 5.26 DISPERLA
produktivitas padi per
tahun dengan target
peningkatan
produktivitas sebesar
0,5 % per tahun

Page 377
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Peningkatan Jumlah produksi Ton 5,868.5 5,530 5,640.6 5,753.4 DISPERLA


produksi dan kacang tanah
produktivitas
kacang tanah
Proporsi peningkatan % 2.00 2.00 2.00 2.00 DISPERLA
produktivitas kacang
tanah per tahun dengan
target peningkatan
sebesar 0,5 % per
tahun
Pengembangan Jumlah produksi melon Kuintal 6,386.3 6,018.0 6,138.4 6,261.1 DISPERLA
budidaya
komoditas
unggulan melon
Proporsi peningkatan % 2.00 2.00 2.00 2.00 DISPERLA
jumlah produksi melon
per tahun
Peningkatan Jumlah produksi Kuintal 795.9 750 765 780.3 DISPERLA
produksi dan tanaman cabe
produktivitas
tanaman cabe
Proporsi peningkatan % 2.00 2.00 2.00 2.00 DISPERLA
jumlah produksi
tanaman cabe per
tahun

Page 378
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Peningkatan Jumlah peserta Orang 30 30 - 30 DISPERLA


Kualitas Sumber pelatihan penanganan
Daya Manusia dan panen dan pasca panen
Kelembagaan
Petani serta Alat
dan Mesin
Pertanian
Jumlah peserta Orang 40 16 20 40 DISPERLA
pelatihan budidaya
komoditas unggulan
Jumlah unit Unit 8 8 DISPERLA
pengembangan usaha
pertanian (demplot)
Jumlah alat mesin Paket 8 8 8 8 DISPERLA
pertanian yang
disalurkan ke kelompok
tani
Pengembangan Jumlah usaha Unit 2 1 2 DISPERLA
pengolahan hasil pengolahan hasil
pertanian pertanian yang bernilai
tambah dan berdaya
saing
2 0 Pertanian
1
2 0 0 Program Jumlah produksi daging Ton 217.5 205.0 209.1 213.3 DISPERLA

Page 379
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

1 3 Pengembangan unggas
Peternakan
Proporsi peningkatan % 2.0 2.0 2.0 2.0 DISPERLA
produksi daging unggas
per tahun dengan target
peningkatan sebesar 2
% per tahun
Jumlah populasi ternak Ekor 14,688. 14,256. 14,398.6 14,542.5 DISPERLA
kecil (domba/kambing) 0 0
Proporsi peningkatan % 1.0 1.0 1.0 1.0 DISPERLA
populasi ternak kecil
(domba/kambing) per
tahun sebesar 1 % per
tahun
Jumlah populasi ternak Ekor 1,236.4 1,200.0 1,212.0 1,224.1 DISPERLA
besar (sapi/kerbau)
Proporsi peningkatan % 1.0 1.0 1.0 1.0 DISPERLA
populasi ternak besar
per tahun sebesar 1 %
per tahun
Pengembangan Jumlah populasi ternak Ekor 140 80 100 120 DISPERLA
dan Pengelolaan kecil unggulan kambing
Bina Usaha peranakan etawa
Peternakan

Page 380
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pengembangan Jumlah SDM aparatur Orang 5 5 5 5 DISPERLA


dan Pengelolaan yang dilatih pada
Bina Usaha bidang peternakan
Peternakan
Pengendalian Jumlah hewan yang Ekor 300 300 300 300 DISPERLA
Penyakit Hewan divaksinasi Rabies
Zoonosis dan
Peningkatan
Keamanan Pangan
Asal Ternak
Jumlah hewan yang Ekor 15,000 10,000 12,000 14,000 DISPERLA
divaksinasi ND
Jumlah sampel uji Sampel 50 30 50 50 DISPERLA
bahan pangan asal
hewan di tingkat
pedagang
Jumlah sarana dan Paket 4 4 4 4 DISPERLA
prasarana RPH dan
Puskeswan
Jumlah sampel uji Sampel 50 30 40 DISPERLA
survaillance penyakit
hewan
Kegiatan sosialisasi Kegiatan 4 4 4 DISPERLA
penyakit hewan
zoonosis

Page 381
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

2 0 Energi dan Sumber Daya Mineral


3
2 0 0 Program Cakupan jaringan Meter 2,000 1,250 1,200 2,200 DISPERINDAG
3 2 Pengembangan instalasi listrik di KOP
Potensi Sumber pedesaan
Daya Energi dan
Mineral
Pemasangan Jumlah rumah tangga Rumah Tangga 210 85 200 DISPERINDAG
Instalasi Listrik dan yang terpasang satuan KOP
Instalasi Rumah sambungan listrik
Tangga Listrik
Perdesaan
Pengadaan Jumlah water meter Unit DISPERINDAG
Water Meter yang diadakan KOP
Pemasangan Jumlah water meter dan Unit 60 21 60 60 DISPERINDAG
Water Meter dan data logger yang KOP
data logger dipasang
Perawatan dan Jumlah water meter Unit 81 21 81 120 DISPERINDAG
Operasional Water yang dioperasionalkan KOP
Meter dan dirawat
jumlah sarana yang Unit 5 2 4 7 DISPERINDAG
dimiliki KOP
jumlah kebutuhan Unit 6 2 5 8 DISPERINDAG
sarana prasana KOP

Page 382
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Kajian Wilayah Jumlah peta wiayah Kelurahan 1 3 3 DISPERINDAG


Pertambangan pertambangan per KOP
kelurahan
Penyusunan Jumlah naskah Dokumen 1 DISPERINDAG
Naskah Akademis akademis raperda KOP
pertambangan
Penyusunan Jumlah database Unit 1 DISPERINDAG
Data base pertambangan dan KOP
pertambangan dan energi
Energi
Pengawasan Proporsi luas % 2.00 1.00 1.50 1.50 2.00 DISPERINDAG
dan Pengendalian pertambangan liar yang KOP
Bidang ditertibkan terhadap
Pertambangan luas pertambangan
yang ada
Proporsi luas % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DISPERINDAG
pertambangan yang KOP
telah dieksploitasi
terhadap luas lahan
pertambanagan yang
diizinkan
Proposi air tanah yang % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DISPERINDAG
diekspolitasi terhadap KOP
penggunaan air tanah
yang diizinkan

Page 383
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

2 0 Pariwisata
4
2 0 0 Program Persentase Objek daya % 1.00 0.67 0.83 0.83 DISBUDPAR
4 2 Perencanaan dan tarik wisata yang
Pengembangan direncanakan
Pariwisata
Jumlah ODTW yang ODTW 5 4 4 5 6 DISBUDPAR
memilki dokumen kajian
Jmlah ODTW yang ODTW 6 6 6 6 6 DISBUDPAR
berpotensi untuk
dikembangkan
ODTW yang Jenis 1 DISBUDPAR
dikembangkan
Database Dokumen 1 DISBUDPAR
Kepariwisataan
Perencanaan Wisata Dokumen DISBUDPAR
Kuliner
Kerjasama dengan MOU 2 2 2 2 2 DISBUDPAR
pihak lain dalam
pengembangan
destinasi pariwisata
Jumlah pelaku usaha Jenis 5 2 3 4 DISBUDPAR
pariwisata yang terbina

Page 384
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Promosi Budaya Jumlah kegiatan Kegiatan 3 3 3 3 DISBUDPAR


dan Pariwisata promosi seni budaya
dan pariwisata
Jumlah kegiatan Even 0 1 0 1 DISBUDPAR
pemilihan Duta Wisata
Kota Cilegon
Pembinaan Usaha Jumlah pelaku usaha Orang 10 10 10 10 10 DISBUDPAR
Pariwisata wisata yang dibina
2 0 Kelautan dan Perikanan
5
2 0 0 Program Proporsi peningkatan Ton 597.6 530.4 551.1 579.9 DISPERLA
5 2 Pengembangan jumlah produksi
Kelautan dan perikanan
Perikanan
Tingkat konsumsi ikan Kg/Kapita/ 21.8 21.5 21.6 21.7 DISPERLA
Tahun
Pengembangan Jumlah pemenuhan Paket 1 1 1 1 DISPERLA
dan Pengelolaan sarana dan prasarana
Sumber Daya penangkapan ikan laut
Kelautan, Pesisir yang memadai
dan Pulau-pulau
Kecil (KP3K)

Page 385
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah pemenuhan Paket 1 1 DISPERLA


sarana dan prasarana 1 1
penangkapan ikan laut
yang memadai
Jumlah SDM nelayan Orang 20 20 20 DISPERLA
yang mengikuti
Pelatihan, Bintek dan
Magang
Pelatihan pengawasan Kegiatan 1 1 1 1 DISPERLA
sumber daya kelautan
Jumlah pemenuhan Paket 1 DISPERLA
sarana dan prasarana 1 1 1
pengawasan sumber
daya kelautan
Monitoring dan survey Kegiatan 1 DISPERLA
SDKP 1 1
Jumlah kegiatan Kegiatan 1 DISPERLA
pendataan 1 1
Pengembangan Jumlah sarana dan Paket 1 1 1 DISPERLA
dan Pengelolaan prasarana
Perikanan pengembangan
Budidaya dan budidaya ikan air tawar
Pembinaan
Kelembagaan

Page 386
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Jumlah kegiatan Kegiatan 1 1 1 DISPERLA


pengujian mutu hasil
perikanan.
Uji mutu hasil perikanan Sampel 1 1 1 DISPERLA
Review database Kegiatan 1 DISPERLA
perikanan budidaya
Pemetaan pengolahan Paket 1 DISPERLA
dan pemasaran hasil
perikanan (P2HP)
Pemenuhan Sarana Paket 1 1 1 DISPERLA
dan Prasarana
pemasaran dan
pengolahan hasil
perikanan
Gerakan Kegiatan 1 1 1 DISPERLA
memasyarakatkan
makan ikan
Jumlah SDM yang Orang 30 30 30 DISPERLA
mengikuti Pelatihan,
Bintek dan Magang
Budidaya Ikan
Jumlah SDM yang Orang 20 DISPERLA
mengikuti Pelatihan,
Bintek dan Magang
Pengolah Hasil

Page 387
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Perikanan

Temu teknis Kegiatan 1 1 1 1 DISPERLA


Pembudidaya Ikan
Temu Usaha pelaku Kegiatan 1 1 1 1 DISPERLA
usaha perikanan
2 0 Perdagangan
6
2 0 0 Program Kontribusi PDRB sektor % 11.09 10.33 10.67 10.84 11.09 DISPERINDAG
6 2 Pengembangan perdagangan terhadap KOP
Perdagangan total PDRB
Pembinaan Pasar Tesedianya pasar yang Unit pasar 6 5 5 5 8 DISPERINDAG
tertib, aman dan bersih KOP
Jumlah pasar tradsional Unit pasar 6 5 5 5 8 DISPERINDAG
yang ada KOP
Target pasar tradisional Unit pasar 8 8 8 8 8 DISPERINDAG
(termasuk pasar KOP
hewan)
Meningkatnya sarana % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 DISPERINDAG
dan pra sarana pasar KOP
tradisional

Page 388
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Revitalisasi Tingkat penyelesaian % 0.00 0.00 100.00 0.00 0.00 DISPERINDAG


(Pembangunan revitalisasi pasar KOP
Kembali) Pasar
Kranggot
Penyusunan Jumlah DED (rencana Paket Dokumen 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 DISPERINDAG
DED teknik) revitalisasi pasar KOP
Pembangunan yang disusun
Konstruksi Kembali
(Rekonstruksi)
Revitalisasi Pasar
Kranggot
Pembangunan Tingkat penyelesaian % 0.00 0.00 100.00 0.00 0.00 DISPERINDAG
Kembali Konstruksi pembangunan KOP
(Rekonstruksi) konstruksi pasar
Pasar Kranggot
Pembangunan Jumlah auwing bagi Unit auwning 0.00 0.00 509.00 0.00 0.00 DISPERINDAG
Auwning Pasar pedangang pasar yang KOP
Kranggot dibangun
Rehabilitasi Jumlah kios pasar yang Unit kios 0.00 42.00 0.00 0.00 DISPERINDAG
Kios Pasar direhabilitasi KOP
Kranggot
Penyusunan Jumlah DED (rencana Paket Dokumen 0.00 2.00 0.00 0.00 0.00 DISPERINDAG
DED Revitalisasi teknik) revitalisasi pasar KOP
Pasar Tradisional yang disusun
Milik Pemerintah
Kota

Page 389
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pembangunan Jumlah pasar Unit pasar 1.00 0.00 0.00 0.00 1.00 DISPERINDAG
Konstruksi tradisional milik KOP
Revitalisasi Pasar Pemerintah Kota yang
Tradisional Milik direvitalisasi per tahun
Pemerintah Kota
Bantuan Jumlah pasar Unit pasar 1.00 0.00 0.00 0.00 2.00 DISPERINDAG
Revitalisasi Pasar tradisional milik KOP
Tradisional Milik masyarakat yang
Masyarakat direvitalisasi
(SURALAYA, TEGAL
BUNDER, CIGADING)
Revitalisasi Jumlah pasar hewan Unit pasar 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 DISPERINDAG
Pasar Hewan yang direvitalisasi KOP
Pembangunan Jumlah pasar yang Unit pasar 0.00 1.00 2.00 0.00 0.00 DISPERINDAG
Reservoir dan dibangun reservoir dan KOP
Hydrant Pasar hydrant
Kota dan Pasar
Tradisional Milik
Pemerintah Kota
Pembangunan Tingkat penyelesaian % DISPERINDAG
Pasar Tradisional pembangunan KOP
konstruksi pasar
Pengadaan Luas lahan yang m2 0.00 0.00 0.00 14,000.00 0.00 DISPERINDAG
Lahan Pasar diadakan (dibebaskan) KOP
Tradisional (Agro)

Page 390
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Penyusunan Jumlah DED (rencana Paket Dokumen 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 DISPERINDAG
DED Pasar teknik) pasar KOP
Tradisional (Agro)
Pembangunan Tingkat penyelesaian % 50 100 DISPERINDAG
Konstruksi Pasar pembangunan pasar KOP
Tradisional (Agro) tradisional
Perdagangan Prosentase pelayanan % 100 100 100 100 100 DISPERINDAG
Dalam Negeri fasilitas perdagangan KOP
yang memadai dan
berkualitas
Jumlah perijinan dokumen 2486 2186 2286 2386 2586 DISPERINDAG
yang diterbitkan KOP
Meningkatnya % 100 100 100 100 100 DISPERINDAG
perlindungan hak-hak KOP
konsumen
Jumlah jenis jenis 4 7 6 5 3 DISPERINDAG
komoditas barang yang KOP
tidak layak beredar
Jumlah jenis jenis 16 13 14 15 17 DISPERINDAG
komoditas barang yang KOP
beredar
Stabilitas harga dan komoditas DISPERINDAG
pasokan pangan KOP

Page 391
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Harga pangan yang jenis 5 4 5 5 5 DISPERINDAG


stabil / Jumlah KOP
komoditas pangan
Stabilitas pasokan jenis 5 4 5 5 5 DISPERINDAG
pangan yang stabil / KOP
jumlah komoditas
pangan
pengawasan barang kali / th 24 24 24 24 24 DISPERINDAG
beredar KOP
Perdagangan Luar Jumlah dokumen Dokumen 10 9 9 9 10 DISPERINDAG
Negeri data API yang disusun KOP
Meningkatnya legalitas % DISPERINDAG
dokumen usaha ekspor KOP
dan impor
Jumlah dokumen Dokumen 230 200 220 225 235 DISPERINDAG
ekspor KOP
Jumlah dokumen Dokumen 40 29 29 29 40 DISPERINDAG
impor KOP
2 0 Industri
7
2 0 0 Program Jumlah industri yang Industri 133 117 122 127 137 DISPERINDAG
7 2 Pengembangan melaksanakan KOP
Kemitraan kemitraan
Industri

Page 392
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Sentra Industri Jumlah sentra industri Sentra 1 1 DISPERINDAG


Kecil kecil KOP
Bantuan Sarana Jumlah IKM yang IKM 3 DISPERINDAG
Produksi IKM dibantu KOP
Genteng
Bintek Jumlah SDM IKM yang Orang 15 DISPERINDAG
Diversifikasi IKM dilatih KOP
Logam
Bantuan Sarana Jumlah IKM yang IKM 1 DISPERINDAG
Produksi IKM dibantu KOP
Logam
Pengembangan Jumlah industri logam, Industri 63 55 58 60 65 DISPERINDAG
Industri Logam, mesin, elektronika dan KOP
Mesin, Elektronika aneka yang tumbuh dari
dan Aneka sektor informal menjadi
formal
Pelatihan industri Jumlah peserta Orang 15 DISPERINDAG
batu bata dan pelatihan industri batu KOP
genteng bata dan genteng
Pengembangan Jumlah industri Kimia, Industri 70 62 64 67 72 DISPERINDAG
Industri Kimia, Agro dan hasil Hutan KOP
Agro, dan Hasil yang tumbuh dari sektor
Hutan informal menjadi formal

Page 393
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Perkiraan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target RPJMD
Realisasi Program dan Keluaran Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
Target 2014
URUSAN Target
Kinerja Target
PEMERINTAHAN Capaian
Hasil Program/K SKPD
DAERAH/ SATUAN Kinerja
KODE INDIKATOR Program egiatan Realisasi Tingkat Penanggung
PROGRAM/ INDIKATOR RPJMD Target Realisasi
dan Tingkat RKPD Capaian Capaian Jawab
INDIKASI Tahun RKPD RKPD
Keluaran Realisasi Tahun 2014 Program/K Realisasi
KEGIATAN 2015 Tahun Tahun
s/d Tahun (%) egiatan s/d Target s/d
2012 2013 2013
Tahun 2014 Tahun 2014

Pengadaan dan Tersedianya papan Unit 0 7 DISPERINDAG


Perwatan Papan informasi mengenai KOP
Informasi Sentra sentra Industri Kecil dan
Industri Kecil Menengah
Menengah
Peningkatan, Kegiatan promosi Kali Kegiatan 5 DISPERINDAG
Pengembangan produk unggulan dan KOP
dan Promosi peningkatan kualitas
Produk Unggulan produk IKM kota
Industri Kecil dan Cilegon
Menengah Kota
Cilegon

Page 394
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja


pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang
ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang dibuat.

Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan


yang belum didayagunakan secara optimal dan kelemahan yang tidak diatasi. Untuk
mengefektifkan sistem perencanaan pembangunan daerah dan bagaimana visi/misi
daerah dibuat dengan sebaik-baiknya, dibutuhkan pengetahuan yang mendalam
tentang kekuatan dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan tantangan yang
dihadapi. Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja
pembangunan daerah dimasa lalu, khususnya yang berhubungan dengan kemampuan
manajemen pemerintahan dalam memberdayakan kewenangan yang dimilikinya.

2.3.1. Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran


Pembangunan Daerah.

Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika


berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan, khususnya bagi program
pembangunan daerah (RPJMD) dengan prioritas pembangunan daerah (RKPD) pada
tahun rencana, termasuk didalamnya prioritas lain dari kebijakan nasional/provinsi
yang bersifat mandatori.

Berpijak pada kondisi, hasil evaluasi pembangunan dan identifikasi permasalahan


pembangunan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di Kota Cilegon
sampai dengan tahun 2013 maka isu strategis dan permasalahan pokok pembangunan
Kota Cilegon dalam tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. KEMISKINAN, PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


Kemiskinan, pengannguran dan kesejahteraan sosial merupakan isu yang sangat
substansial dalam kerangka pembangunan daerah Kota Cilegon. Kemiskinan,
pengangguran dan kesejahteraan sosial merupakan beberapa indikator pokok
keberhasilan pembangunan kesejahteraan manusia yang merupakan tujuan utama

Page 395
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dari pembangunan baik ditingkat nasional maupun daerah. Oleh karena itu ketiga
komponen ini juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan
penyelenggaraan pembangunan di Kota Cilegon.

Tingkat kemiskinan di Kota Cilegon masih menjadi masalah yang perlu ditangani
secara cermat dan serius. Meskipun jumlah dan proporsi jumlah rumah tangga miskin
sudah terus berkurang, tetapi keberlanjutan terhadap upaya penanggulangan
kemiskinan di Kota Cilegon kedepan ditargetkan mampu menekan kembali proporsi
jumlah rumah tangga miskin seoptimal mungkin.

Demikian halnya beban permasalahan sosial semakin beragam dan meningkat akibat
terjadinya berbagai krisis sosial, seperti menipisnya nilai budaya, serta meningkatnya
ekses dan gejala sosial sebagai dampak dari disparitas kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Permasalahan sosial perkotaan yang perlu ditangani meliputi masalah
prostisusi, kriminalitas, anak jalanan, gepeng, dan penyakit masyarakat lainnya.

Di samping itu, tantangan permasalahan sosial yang semakin beragam dan meningkat
akibat terjadinya berbagai krisis sosial, seperti menipisnya nilai budaya, meningkatnya
ekses dan gejala sosial sebagai dampak dari disparitas kondisi sosial ekonomi
masyarakat perlu menjadi perhatian penting dalam kerangka pembangunan lima
tahun kedepan. Permasalahan sosial perkotaan yang perlu ditangani diantaranya
meliputi masalah PMKS, kriminalitas, anak jalanan, gepeng, dan penyakit masyarakat
lainnya.

Issue penting lainnya yang perlu menjadi perhatian adalah issue pengangguran. Dalam
hal ini konsep penganggur yang digunakan adalah mereka yang sedang mencari
pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa
tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja dan pada waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (job less), yang
disebut dengan pengangguran terbuka (open unemployment).

Pertumbuhan lapangan kerja, tentu harus disokong oleh peningkatan investasi


didaerah, yang dalam hal ini sangat bergantung pada stabilitas keamanan didaerah
dan aspek legislasi dalam hal ini kemudahan birokrasi. Selain itu, peningkatan
kualitas SDM juga harus dikedepankan. Untuk mengurangi terjadinya mismatch
dalam pasar kerja, perlu adanya link and match antara pendidikan dan lapangan

Page 396
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pekerjaan yang tersedia. Mengacu kepada visi jangka panjang pemerintah daerah
sebagai kota industri, perdagangan dan jasa, maka muatan pendidikan seyogyanya
lebih diarahkan kepada tiga sektor tersebut. Berdasarkan data penduduk yang bekerja
menurut lapangan usaha, ketiga sektor tersebut merupakan sektor yang paling banyak
menyerap tenaga kerja.

Adapun permasalahan yang terkait dengan isu kemiskinan, kesejahteraan sosial dan
pengangguran di Kota Cilegon adalah sebagai berikut :

 Penurunan jumlah penduduk miskin.


 Perlindungan dan pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS).
 Pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan kesejahteraan keluarga.
 Pengendalian pertumbuhan penduduk dan administrasi kependudukan.
 Perluasan lapangan pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran.

2. DAYA SAING PEREKONOMIAN DAERAH


Struktur perekonomian daerah Kota Cilegon yang didominasi oleh sektor industri,
pada satu sisi memberikan dampak positif terhadap tingginya laju pertumbuhan
ekonomi daerah, namun disisi lain dampak negatif yang ditimbulkan yaitu kerawanan
sosial. Hal tersebut dikarenakan sektor industri yang berkembang di Kota Cilegon
bukan merupakan industri yang berbasis sumberdaya lokal, namun merupakan
industri yang padat modal serta membutuhkan tenaga kerja dengan skill atau keahlian
khusus. Disamping itu, perekonomian yang didominasi oleh industri, strukturnya
relatif lemah dan sangat rawan terhadap adanya gejolak perekonomian. Oleh karena
itu, kegiatan-kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis sumberdaya lokal berupa
UMKM dan Koperasi harus lebih ditingkatkan kinerjanya agar dapat berperan lebih
signifikan dalam perekonomian daerah, serta mampu mendukung kinerja sektor
industri daerah.

Sementara itu, persaingan perekonomian yang lebih ketat dan kompetitif merupakan
tantangan bagi Kota Cilegon seiring dengan diberlakukannya pasar bebas Asean (AFTA)
dan pasar bebas Asean-Cina (AC-FTA) yang bisa memberikan peluang bagi
perekonomian daerah untuk bersaing dipasar regional dan global sehingga dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Globalisasi dan pasar bebas disamping

Page 397
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

menjadi peluang juga bisa menjadi ancaman apabila daerah tidak memiliki kesiapan
untuk menghadapinya. Jika produk-produk lokal tidak efisien dan berkualitas maka
akan kalah bersaing dengan produk asing yang hal ini tentunya akan merugikan
ekonomi daerah.

Selain itu, kebutuhan pembangunan fisik kota akan semakin meningkat dimasa
mendatang, sehingga Sektor Bangunan akan memiliki peran strategis dalam
penyediaan lapangan kerja. Sementara itu, Sektor Industri Pengolahan dan Sektor
Listrik, Gas dan Air Bersih lebih merupakan sektor padat modal dan padat teknologi,
sehingga perannya dalam penyerapan tenaga kerja tidak sebaik Sektor Bangunan.

Perekonomian Kota Cilegon yang didominasi oleh sektor sekunder, tentunya relatif
rentan terhadap kondisi perekonomian nasional, terutama dengan munculnya
kebijakan pusat, seperti kebijakan kenaikan BBM, kenaikan suku bunga, instabilitas
politik, penurunan nilai tukar, dan sebagainya.

Adapun permasalahan yang terkait dengan isu daya saing perekonomian di Kota
Cilegon adalah sebagai berikut :

 Stabilitas dan pertumbuhan ekonomi didukung investasi.


 Kualitas perekonomian dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi.
 Produktivitas, kualitas dan daya saing perekonomian khususnya di sektor
industri.
 Kualitas dan produktivitas tenaga kerja lokal.
 Kerjasama antar daerah dalam penyediaan pangan.

3. KUALITAS INFRASTRUKTUR DAERAH, TATA RUANG, SUMBER DAYA ALAM,


DAN LINGKUNGAN HIDUP
Peningkatan daya dukung dan pelayanan infrasrtruktur serta fasilitas kota
merupakan hal yang krusial dilakukan. Hal tersebut mengingat dampak yang sangat
signifikan yang dapat ditimbulkan akibat kurang memadainya daya dukung
infrastruktur tersebut, baik dampak secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
Secara sosial, dampak yang ditimbulkan akibat keterbatasan infrastruktur wilayah
adalah semakin meningkatnya kerawanan sosial yang mengancam ketentraman dan
ketertiban umum. Dari sisi ekonomi, dampak yang ditimbulkan adalah menurunnya

Page 398
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

aksesibilitas pergerakan barang dan angkutan sehingga kegiatan koleksi dan distribusi
menjadi terganggu.

Sebagaimana umumnya kawasan perkotaan yang memiliki lahan yang sangat terbatas,
Kota Cilegon dihadapkan dengan semakin menurunnya luas lahan terbuka akibat
semakin intensifnya penggunaan lahan khususnya untuk permukiman. Dengan
kecenderungan demikian, maka konsistensi terhadap implementasi perda penataan
ruang harus diupayakan guna mencegah terjadinya konversi lahan yang masif
sehingga akan berakibat pada menurunnya daya dukung lahan. Lebih jauh lagi,
aktivitas di kawasan perkotaan yang sangat tinggi tanpa diimbangi oleh upaya
pengendalian lingkungan, pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya degradasi
lingkungan yang akan sangat merugikan bagi kelangsungan pembangunan.

Permasalahan pokok yang terkait dengan peningkatan daya dukung dan kualitas
pelayanan prasarana, sarana dan fasilitas kota adalah :

(1) Kemacetan dan pelayanan transportasi yang belum mencapai tingkatan nyaman,
aman, terjangkau dan ramah lingkungan.

Ditinjau dari sudut pandang mikro, kemacetan yang terjadi dapat ditimbulkan oleh
akumulasi dari ketidakdisiplinan pengguna jalan, pelanggaran penggunaan trotoar
bagi kegiatan sektor informal (pedagang kaki lima), dan pengelolaan parkir yang buruk.

Sedangkan dari sudut pandang makro, kemacetan disebabkan oleh ketimpangan


antara kemampuan pelayanan sistem pusat pelayanan kegiatan dengan kapasitas dan
volume pergerakan serta melebihinya (over-burden) daya tampung pelayanan jalur
protokol kota dimana secara spasial posisinya terlalu dekat dengan pusat-pusat
permukiman. Kondisi ini diperparah dengan jarak antar bukaan jalan yang relatif
berdekatan sehingga stagnasi kendaraan terakumulasi menjadi sebuah kemacetan.
Keberadaan sarana angkutan umumpun belum mampu menjadi alternatif dalam
melakukan pergerakan sehingga penggunaan kendaraan pribadi menjadi pilihan
utama. Hal ini perlu menjadi isu strategis agar sistem perencanaan kota kedepan dapat
mengatur pola pergerakan kawasan perkotaan sehingga menjadi lebih efektif.

(2) Kualitas kondisi dan kinerja jaringan jalan.

Page 399
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Secara umum kondisi jalan di Kota Cilegon cukup baik dalam arti mampu
menghubungkan antar sistem pusat pelayanan perkotaan. Dengan semakin tingginya
konsentrasi pengembangan lahan perlu ditunjang oleh perencanaan sistem jaringan
jalan yang mampu menjadi inisiator dalam setiap kegiatan pengembangan lahan
sehingga struktur ruang kota menjadi lebih terbentuk. Penyertaan saluran drainase
jalan pun perlu menjadi bagian dalam perencanaan jalan mengingat kerusakan
struktur jalan lebih disebabkan oleh sistem drainase jalan yang buruk selain tonase
kendaraan yang melintasi jalan melebihi batas.

Kinerja jaringan jalan diukur dari seberapa besar kapasitas jalan baik secara
fungsional maupun struktural mampu menampung beban pergerakan serta
meningkatkan nilai aksesiblitas kawasan. Kinerja jaringan jalan perlu disertai dengan
pengendalian ruang jalan dan pemaduserasian dengan karakteristik aktivitas di
sekitarnya. Menurunnya kinerja jaringan jalan dapat dilihat antara lain diindikasikan
dengan meningkatnya frekuensi kemacetan, rusaknya struktur jalan, serta lambatnya
pertumbuhan kawasan. Ruas jalan protokol dan ruas jalan yang secara langsung
terkoneksi dengan jalan protokol menjadi objek penting dalam kaitannya dengan
peningkatan kinerja sistem transportasi.

(3) Bencana banjir


Banjir menjadi permasalahan pokok, karena fenomena ini sering terjadi terutama
pada musim penghujan. Sebagian besar penyebab banjir di Kota Cilegon antara lain
tidak terintegrasinya sistem drainase kawasan, peningkatan volume larian air di bagian
hulu sebagai efek dari tingginya pembukaan lahan, sedimentasi drainase dan pantai,
dan berkurangnya kemampuan infiltrasi tanah terhadap air hujan. Disamping
menimbulkan berkurangnya kenyamanan, banjirpun akan berdampak pada
menurunnya kualitas jalan dan kesehatan lingkungan.

(4) Ketersediaan air baku serta cakupan dan kualitas pelayanan air bersih.

Perlu disadari bahwa Kota Cilegon tidak memiliki sumber air baku. Selama ini
kebutuhan air baku untuk pelayanan kebutuhan air bersih dipasok dari rawa Cidanau
(Kabupaten Serang). Meningkatnya kebutuhan air ini tidak disertai dengan
bertambahnya jumlah air baku sehingga berpengaruh terhadap pelayanan air bersih.

Page 400
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Di sisi lain masyarakat menuntut pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik,


salah satunya adalah peningkatan cakupan pelayanan air bersih (terutama berbasis
perpipaan).

(5) Cakupan dan kualitas pelayanan persampahan.


Pengelolaan persampahan yang terdapat di Kota Cilegon sampai saat ini belum
dapat menjangkau seluruh wilayah permukiman. Daerah pelayanan masih terbatas
pada jalan utama dan beberapa kawasan permukiman saja. Hal ini disebabkan oleh
adanya keterbatasan dan kendala dalam pemenuhan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan, keterbatasan sistem operasional persampahan dan pendekatan/teknologi
yang digunakan, serta belum adanya mekanisme kerjasama dalam pengelolaan
sampah dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan
hingga pembuangan akhir. Saat ini isu pengelolaan persampahan telah beralih dari
paradigma kumpul – angkut – buang ke arah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dimana peran
TPA merupakan tempat penampungan sampah yang memang sudah tidak dapat lagi
diolah. Selain itu isu strategis lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan sampah
yaitu perlu adanya perubahan metode pengelolaan sampah di TPA yang semula
menggunakan sistem open-dumping beralih ke controlled-landfill menuju sanitary
landfill.

(6) Kualitas pelayanan pengelolaan limbah


Pembuangan air kotor (mandi dan cuci) pada saat ini bergabung dengan sistem
drainase, hal ini dapat menurunkan kualitas air permukaan di sungai-sungai yang
menjadi saluran primer drainase. Untuk itu selayaknya dibatasi pembuangan air kotor
secara langsung ke badan air (saluran drainase) serta dilakukan upaya pemisahan
antara saluran air kotor dengan saluran drainase. Jenis pengelolaan air limbah
domestik sebagian besar masih berorientasi pada sistem on-site sanitation. Sedangkan
sistem off-site sanitation baru dikembangkan pada beberapa kawasan permukiman
padat (MCK, WC umum). Sistem pengelolaan limbah domestik yang lebih modern
seperti sewerage system belum diaplikasikan, padahal sistem ini berpeluang untuk
mengatasi pembuangan limbah domestik kebadan air secara langsung. Untuk jenis
limbah industri sebagian besar telah dikelola secara internal melalui penerapan IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah). Meskipun demikian pengawasan dan pemantauan
atas kualitas mekanisme pengelolaan limbah terutama untuk jenis B3 (Bahan Beracun

Page 401
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dan Berbahaya) perlu mendapat perhatian mengingat tingginya dampak yang dapat
ditimbulkan apabila tidak dikelola secara baik.

(7) Penyediaan dan kualitas rumah layak huni dan terjangkau


Kebutuhan akan hunian akan semakin bertambah seiring dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk. Tingginya nilai lahan perkotaan tentunya menjadi
pertimbangan tersendiri dalam upaya penyediaan lahan bagi rumah layak huni.
Apabila isu ini tidak diperhatikan secara spesifik, maka jumlah permukiman
padat-kumuh dipastikan akan bertambah. Dengan demikian perlu adanya pendekatan
yang strategik dalam mengatasi penyediaan rumah layak huni, misalnya melalui
program penyediaan rumah susun.

(8) Kawasan permukiman kumuh


Permukiman kumuh dicirikan dengan struktur jalan yang organik, jarak antar
bangunan yang padat, serta kondisi lingkungan yang tidak tertata. Kawasan
permukiman kumuh merupakan permasalahan pembangunan jangka menengah
karena apabila tidak ditangani secara simultan akan berakibat pada menurunnya
tingkat kesehatan lingkungan, rawan bencana kebakaran, konflik sosial dan
kriminalitas, serta menurunnya identias dan estetika kota. Berdasarkan studi tentang
kawasan kumuh, terdapat 14 titik kawasan kumuh yang perlu mendapatkan perhatian
agar kawasan tersebut tidak semakin menurun kualitasnya.

Permasalahan pokok yang terkait dengan peningkatan daya dukung dan kualitas
lingkungan hidup dan penataan ruang adalah :
(1) Lingkungan Hidup
Dalam kurun waktu 2 tahun kedepan, secara umum Kota Cilegon akan mengalami
perubahan geomorfologi dan lingkungan hidup. Penurunan kualitas lingkungan hidup
karena faktor manusia jika tidak diantisipasi akan terus meningkat. Pencemaran air,
udara, dan tanah di Kota Cilegon berpotensi meningkat seiring dengan kemajuan
pembangunan dan perubahan pola hidup masyarakat. Peningkatan pengendalian dan
penanggulangan pencemaran perlu diupayakan pada kawasan-kawasan potensi
pencemaran, khususnya kawasan industri, kawasan pelabuhan dan kawasan
permukiman.
Namun harus digaris bawahi bahwa meskipun telah disusun mekanisme pengendalian
dampak lingkungan, akan tetapi pengelolaan lingkungan hidup yang parsial hanya

Page 402
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

akan mampu memperlambat penurunan kualitas lingkungan saja dan tidak mampu
menyelesaikan masalah sampai tuntas. Beberapa wilayah yang menjadi pusat kegiatan
industri seperti di Kelurahan Kepuh, Kelurahan Randakari, Kelurahan Gerem,
Kelurahan Suralaya, Kelurahan Lebakgede, dan beberapa wilayah lainnya telah
terindikasi sebagai daerah yang telah menurun kualitas lingkungannya seperti polusi
udara yang tinggi, debu batubara dan bau dari limbah industri yang tidak sedap,
kebisingan, meningkatnya penderita ISPA, menurunnya kualitas dan kuantitas air
tanah, dan sebagainya.

Selain pencemaran, Kota Cilegon menghadapi ancaman krisis energi, krisis lahan, dan
krisis air bersih karena sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan pesisir. Krisis
energi terkait dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan energi seiring
dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Sementara krisis lahan terkait
dengan semakin terbatasnya lahan bagi aktifitas penduduk serta adanya kerusakan
lahan yang salah satunya diakibatkan oleh kegiatan pertambangan Galian C. Adapun
krisis air bersih terkait dengan semakin berkurangnya kualitas dan kuantitas air
permukaan maupun air tanah.

Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan intensitas kegiatan baik industri


maupun non-industri akan berdampak pada semakin tingginya demand akan
kebutuhan air. Kondisi tersebut dipertegas dengan potensi air baku yang rendah
sehingga kebutuhan air dipenuhi melalui pemanfaatan air bawah tanah. Pengambilan
air bawah tanah tanpa disertai dengan langkah konservasi air tentunya akan
menimbulkan serangkaian dampak seperti rongga bawah tanah yang memicu
deformasi tanah dan subsident, intrusi air laut, dan kelangkaan air tanah. Indikasi dari
berkurangnya kualitas dan kuantitas air tanah dapat ditelusuri dari adanya perubahan
warna dan rasa air tanah di sekitar peisisir pantai yang diakibatkan oleh intrusi air laut
dan peningkatan derajat kekeruhan air sebagai cerminan dari adanya kejenuhan
material tanah/lumpur dalam air.

Bencana alam dan bencana industri masih merupakan ancaman bagi Kota Cilegon
dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, diantaranya ancaman yang bersumber dari
aktifitas Gunung Krakatau, maupun potensi terhadap dampak aktifitas gempa dan
tsunami yang terjadi di daerah selatan Pulau Jawa, dimana salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah dampak yang lebih luas atas bencana tersebut terkait dengan

Page 403
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

keberadaan industri-industri kimia pada kawasan pesisir. Sehingga tantangan dimasa


mendatang adalah dengan meningkatkan kemampuan pengelolaan lingkungan dalam
pencegahan dan penanggulangan bencana (tanggap darurat).

Isu pembangunan berkelanjutan juga menjadi paradigm pembangunan yang saat ini
terus bergulir seiring dengan merebaknya isu global warming yang ditimbulkan oleh
kepadatan aktivitas dan jumlah manusia tanpa mengindahkan upaya pelestarian
lingkungan. Pembangunan tanpa adanya pengelolaan lingkungan tentunya akan
berakibat pada keberlanjutan pembangunan bagi generasi mendatang.

Maka pelestarian kawasan pesisir perlu menjadi isu strategis karena kondisi garis
pantai saat ini hampir 70% telah terisi oleh kegiatan budidaya baik industri,
pelabuhan, permukiman, sarana kota, dan bangunan komersil serta peran Selat Sunda
sebagai jalur perairan internasional. Dampak yang perlu diperhitungkan bukan hanya
terhadap kelestarian kawasan pesisir semata, akan tetapi pengelolaan yang tidak
terintegrasi akan berdampak pada eksistensi dan kelangsungan penyelenggaraan
kegiatan dan investasi di kawasan pesisir. Sedangkan daerah perbukitan dibagian
utara dan selatan kota perlu dikelola dan dilestarikan karena perannya yang sangat
penting sebagian pelindung kawasan perkotaan dari hempasan angin laut yang
membawa material polutan dari kawasan industri, kawasan konservasi dan ruang
terbuka hijau, penyerap air hujan, dan penyeimbang kualitas lingkungan. Tidak kalah
strategis pula peran sungai-sungai yang tersebar sebagai bagian dari sistem drainase
kota. Tanpa pengelolaan atasnya, maka fenomena banjir dan genangan air akan
berdampak sistemik terhadap kelestarian fasilitas kota dan kualitas lingkungan.

(2) Penataan Ruang


Terkait dengan pemanfaatan ruang, permasalahan utama yang terjadi saat ini
adalah masih banyaknya pelanggaran tata ruang, baik berupa pelanggaran fungsi
ruang maupun pelanggaran tata bangunan dan lingkungan. Hal ini antara lain
disebabkan oleh : (1) belum memadainya ketersediaan dasar hukum pelaksanaan
penataan ruang baik yang bersifat umum maupun rinci, sebagai landasan operasional
yang sangat penting bagi penanganan masalah penataan ruang; (2) kurangnya SDM
yang menguasai masalah penataan ruang; (3) kurang berfungsinya lembaga koordinasi
penataan ruang didaerah, merupakan hal yang menyebabkan belum optimalnya

Page 404
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

pembinaan penataan ruang didaerah; (4) Terbatasnya jumlah personil penataan


ruang serta; (5) kurangnya peran serta masyarakat dalam pengawasan penataan ruang

4. KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA


Isu kualitas sumberdaya manusia merupakan isu yang sangat substansial dalam
kerangka pembangunan daerah Kota Cilegon. Hal tersebut terkait dengan fungsi
manusia itu sendiri sebagai subjek dan juga sekaligus objek dari kegiatan
pembangunan, sehingga seluruh upaya pembangunan pada dasarnya ditujukan untuk
menunjang kelangsungan aktivitas manusia.

Upaya pelayanan pendidikan yang berkualitas yang berorientasi pada peningkatan


proporsi penduduk yang menyelesaikan pendidikan dasar ke jenjang-jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, serta peningkatan daya saing dan relevansi pendidikan
terhadap kebutuhan pembangunan merupakan tantangan yang akan dihadapi dalam
lima tahun kedepan.

Disamping itu dukungan upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat


diharapkan mampu menekan angka kematian bayi, balita, dan ibu melahirkan,
proporsi balita kurang gizi, serta kesenjangan status kesehatan dan akses terhadap
pelayanan kesehatan oleh seluruh kelompok masyarakat. Kualitas kesehatan juga
diharapkan didukung dengan peningkatan kemampuan dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular.

Adapun permasalahan yang terkait dengan isu kualitas sumberdaya manusia di Kota
Cilegon adalah sebagai berikut :

 Aktualisasi norma agama dan tata nilai sosial budaya dalam kehidupan
bermasyarakat.
 Pelestarian dan pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya.
 Aksesibilitas, kualitas dan daya saing pendidikan masyarakat.
 Aksesibilitas dan derajat kesehatan masyarakat.

5. KINERJA PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK SERTA KUALITAS


KETENTRAMAN, KETERTIBAN, DEMOKRASI DAN HUKUM
Kinerja pemerintahan dan pelayanan publik serta kualitas ketentraman, ketertiban,
demokrasi dan hukum merupakan faktor kunci keberhasilan pembangunan di Kota

Page 405
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Cilegon. Kinerja birokrasi yang efisien dan efektif dengan sistem kelembagaan dan
ketatalaksanaan pemerintahan yang profesional dan akuntabel pada gilirannya dapat
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Dengan meningkatnya
pelayanan kepada masyarakat maka diharapkan masyarakat akan semakin produktif
dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahateraannya.

Adapun permasalahan yang terkait dengan isu kinerja pemerintahan dan pelayanan
publik serta kualitas ketentraman, ketertiban, demokrasi dan hukum di Kota Cilegon
adalah sebagai berikut :

 Kinerja penyelenggaraan pemerintahan.


 Kualitas dan daya saing pelayanan publik.
 Kapasitas dan kemandirian keuangan daerah.
 Kualitas kehidupan demokrasi.
 Ketaatan dan supremasi hukum.
 Kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum

2.3.2. Identifikasi Permaslahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah.

Selanjutnya, identifikasi permasalahan pembangunan dilakukan terhadap


seluruh bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah secara terpisah atau
sekaligus terhadap beberapa urusan. Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan berbagai
permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan
tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Untuk mendapatkan gambaran awal bagaimana permasalahan daerah dipecahkan,


tiap-tiap permasalahan juga diidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilannya
dimasa datang. Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasil kinerja,
dan faktor-faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan
permasalahan pembangunan atau dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan
urusan pemerintahan.

Tabel.2.36
Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah

Page 406
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
A. Urusan Wajib
1. Pendidikan Dinas
Pendidikan
• Masih rendahnya kesadaran masyarakat • Perlu dilakukan sosialisasi secara
untuk mengikuti jenjang pendidikan pada optimal tentang pemberian pendidikan
usia dini, anak di masa masa golden age (usia dini)
baik secara langsung maupun dilakukan
• Belum adanya pemetaan kebutuhan
melalui bantuan media cetak dan
sekolah seperti rasio kebutuhan satuan
elektronik
pendidikan terhadap permukiman
permanen, sehingga menyebabkan • Di terbitkanya regulasi tentang pemetaan
ketidakseimbangan rombongan belajar rasio kebutuhan sekolah melalui penelitan
kebutuhan satuan biaya pendidikan
• Masih terbatasnya ketersediaan tenaga
terhadp pemukiman permanen
pengajar dalam mengembangkan
kemampuan peserta didik dan masih • Peningkatan kapsitas kemampuan
belum optimalnya penerapan RPP tenagan pendidik melalui diklat dikat yang
berdasarkan silabus di lakukan secara ekternal maupun
internal
• Masih belum optimalnya rasio guru
terhadap murid, sehingga ada beberapa • Pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar
guru mengajar lebih dari satu mata terhadap jumlah siswa yang ada di Kota
pelajaran, semata mata hanya untuk Ciegon melaui perekrutan yang profesional
memenuhi standar jam wajib tatap muka
• Perlu peningkatan strus tenaga pendidik
antara murid dan guru
yangsesuai dengan stradar kebutuhan
• Masih ada guru yang menyandang tenaga pengajar
pendidikan yang di bawah S1 dan D-IV
• Peningkatan pengawaan terhadap
• Masih adanya beberapa jejang pendidikan penyelenggaran pendidikan Kota Cilegon
yang belum mampu mengembangkan yang lebih optimal
kurikulum dan proses pembelajaran yang

Page 407
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
efektif atau pembangunan pendidikan • Adanya regulasi tentang jumlah siswa
belum sepenuhnya dapat meningkatkan perkelas yang sesuai dengan standar
kemampuan kewirausahaan lulusan. nasional.
• Masih ada beberapa sekolah yang belum • Peningkatan dan pengembangan Ruang
melaksanakan/memberlakukan aturan kelas baru didalam pemenuhan
jumlah siswa per ruang kelas yang sesuai kebutuhan jumlah siswa yang ada pada
standar nasional. jenjang pendidikan
• Masih terbatasnya fasilitas pelayanan • Perlunya penanganan rehabilitasi ruang
pendidikan seperti daya tampung ruang kelas dan fasilitas pendukung lainnya
kelas dan ruang laboratorium pada ditingkat dasar, menengah dan kejuruan
masing masing jenjang pendidikan
• Perlu dilakukan analisis secara tepat dan
• Masih perlunya penanganan rehabilitasi komperhensip sehingga pemberian
ruang kelas dan fasilitas pendukung pembebasan biaya pendidikan dapat
lainnya ditingkat dasar, menengah dan benar benar di rskan bagi masyarakt yang
kejuruan tidak mampu dalam rangka pengentas
wajib belajar 12 tahun
• Pembebasan biaya pendidikan yang di
berikan saat ini masih belum spesifik • Perlunya penerapkan evaluasi diri sekolah
kepada masyarakat rumah tangga sasaran kepada sekolah.
• Evaluasi diri sekolah belum berjalan
secara optimal.
2. Kesehatan Dinas Kesehatan
• Ketersediaan sarana prasarana kesehatan • Peningkatan sarana dan prasarana
di Kota Cilegon secara umum telah cukup kesehatan secara merata, bermutu dan
tersedia, walaupun di beberapa wilayah terjangkau seperti rehabilitasi,
masih ada yang belum terlayani sarana peningkatan status, dan pembangunan
kesehatan secara memadai. Kebutuhan fasilitas kesehatan.
akan ketersediaan sarana pelayanan
• Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan

Page 408
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
kesehatan dasar di beberapa wilayah anak dalam pencapaian target MDG’s
masih sangat diperlukan.
• Penanganan permasalahan gizi secara
• Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang menyeluruh
sesuai standar masih terbatas
• Peningkatan sosialisasi kesehatan
• Belum teratasinya permasalahan gizi lingkungan dan pola hidup bersih dan
secara menyeluruh sehat
• Masih tingginya kesakitan dan kematian • Peningkatan pendidikan kesehatan pada
akibat penyakit menular dan tidak masyarakat sejak usia dini
menular
• Penataan dan pengembangan sistem
• Proporsi pembiayaan kesehatan informasi kesehatan untuk menjamin
bersumber dari APBD Kota Cilegon belum ketersediaan data dan informasi
masih mengutamakan prasarana dan kesehatan melalui pengaturan sistem
sarana Kesehatan belum mengutamakan informasi yang komprehensif dan
upaya pencegahan, promosi kesehatan, pengembangan jejaring
peningkatan pelayanan lansia,
• Peningkatan pembiayaan kesehatan
peningkatan pelayanan balita dan
untuk kegiatan preventif dan promotif
keselamatan ibu melahirkan dan anak.
• Peningkatan pembiayaan kesehatan
• Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus
untuk mencapai indikator SPM dan MDG’s
meningkat namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum • Peningkatan sumber daya kesehatan baik
terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga dari segi kualitas dan kuantitasnyaserta
perlu untuk ditingkatkan. Masalah pemerataan tenaga kesehatan di seluruh
kurangnya tenaga kesehatan, baik wilayahKota Cilegon terutama di daerah
jumlah, jenis dan distribusinya kurang diminati dan rawan bencana
menimbulkan dampak terhadap
rendahnya akses masyarakat terhadap • Pemenuhan kebutuhan obat dan
pelayanan kesehatan berkualitas, di perbekalan kesehatan di fasilitas layanan
samping itu juga menimbulkan kesehatan dasar

Page 409
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
permasalahan pada rujukan dan • Optimalisasi fasilitas kesehatan yang ada
penanganan pasien untuk kasus tertentu. terutama Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
• Belum optimalnya ketersediaan,
seperti Posyandu dan Poskesdes sebagai
pemerataan dan keterjangkauan obat
salah satu wadah di masyarakat untuk
esensial, penggunaan obat yang tidak
mampu merubah masyarakat berperilaku
rasional dan penyelenggaraan pelayanan
hidup bersih dan sehat (PHBS)
kefarmasiaan yang berkualitas
• Peningkatan pelayanan kesehatan
• Masyarakat cenderung masih
rujukan di rumah sakit, baik peningkatan
ditempatkan sebagai obyek dalam
sarana dan prasarana maupun
pembangunan kesehatan, promosi
peningkatan SDM tenaga kesehatan
kesehatan belum optimal merubah
RSUD.
perilaku masyarakat menjadi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Disamping itu pemanfaatan dan kualitas
Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM), seperti Posyandu dan
Poskesdes perlu untuk terus ditingkatkan
dan dioptimalkan.
• Akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan rujukan di rumah sakit
semakin meningkat, salah satu faktor
pendorongnya adalah adanya jaminan
pembiayaan kesehatan di rumah sakit
bagi masyarakat miskin. Untuk
meningkatkan akses tersebut, pemerintah
memiliki keterbatasan pada jumlah
tempat tidur (bed) kelas III yang
dikhususkan bagi masyarakat tidak
mampu. Selain itu dalam pelaksanaannya
sistem rujukan belum dapat berjalan

Page 410
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
dengan baik sehingga pelayanan
kesehatan relatif kurang optimal dan
efisien.
3. Pekerjaan Dinas Pekerjaan
Umum Umum
Pemenuhan Infrastruktur Jalan Kota yang • sosialisasi yang intensif kepada
masyarakat terkait kesadaran masyarakat
berstandar
terhadap dukungan pembangunan jalan
• penyediaan infrastruktur jalan masih • penambahan alokasi anggaran,
belum dapat diandalkan sebagai penerbitan peraturan yang mengatur
pendukung perekonomian kota dalam kapasitas kendaraan sesuai dengan klas
memberikan pelayanan mobilitas orang, jalan dan penanganan jalan sesuai
barang dan jasa. dengan kebutuhan kelengkapannya
• Bercampurnya pergerakan lalu lintas dan • Perlunya usaha membagi beban
berat beban kendaraan yang melintas kepadatan arus lintas pada rute alternatif
pada ruas-ruas jalan di Kota Cilegon
menyebabkan penurunan kualitas dan
pelayanan jalan.
• keterbatasan anggaran dalam mengatasi
tingginya nilai lahan terhadap kegiatan
pelebaran jalan
Bencana Banjir dan Genangan • koordinasi intensif dan terpadu terkait
penanganan saluran dan gorong-gorong
• terjadinya banjir, saat penghujan dengan di ruas jalan nasional dan diperlukan
insensitas yang cukup tinggi dan durasi payung hukum terkait penataan atau
yang cukup lama ditambahdengan relokasi bangunan-bangunan yang
saluran-saluran utama yang kapasitasnya menimbulkan penyebab banjir.
sangat berkurang sehingga tidak dapat

Page 411
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
lagi menampung debit air limpasan baik • dukungan anggaran yang besar guna
dari air hujan maupun air buangan dari melakukan peningkatan dan
penduduk. pembangunan saluran.
• Pemanfaatan saluran drainase yang • Perlunya Koordinasi dengan pihak-pihak
menjadi satu dengan saluran irigasi terkait dalam pengaturan saluran
salah satu penyebab timbulnya genangan, drainase dan Irigasi
masuknya air limpasan dari daerah
permukiman dan areal persawahan secara • Penyuluhan dan kampanye kepada
bersamaan menyebkan masyarakat untuk tidak membuang
sampah ke saluran drainase
• saluran drainase yang ada tidak mampu
menampung debit air akibat saluran
drainase dan irigasi yang menjadi satu
• penyumbatan saluran akibat banyak nya
sampah dan sedimentasi
4 Perumahan Dinas Pekerjaan
Umum

• permukiman kumuh karena dipicu oleh • peran aktif masyarakat dan koordinasi
tingkat urbanisasi dan tingginnya nilai intensif dengan instansi/SKPD teknis lain.
lahan,Kelangkaan prasarana dan sarana
• Upaya menciptakan lingkungan
dasar, ketidak mampuan memelihara dan
permukiman yang sehat, aman, harmonis
memperbaiki lingkungan permukiman
danberkelanjutan.
yang ada, danmasih rendahnya kualitas
permukiman • Pemerintah Kota Cilegon dan Pusat harus
bersinergi terhadap pembangunan
• Belum diterapkannya secara optimal
RUSUNAWA
pencapaian standar pelayananminimal
perumahan dan permukiman yang • Instalasi yang dipasang pada jalan
berbasis indeks pembangunan kecil/gang cukup dengan neonisasi(lampu

Page 412
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
berkelanjutan. neon 40 watt). Pemasangannya dapat
dianggarkan dari APBD namun dalam hal
• Adanya permasalahan kawasan kumuh
pembayaran rekening dan
dan pemenuhan rumah terhadap
pemeliharaannya dilakukan secara
masyarakat berpenghasilan rendah.
swadaya dan gotong royong oleh
• Sulitnya jangkauan ketersediaan pada masyarakat sekitar. Solusi ini harus
lingkungan perumahan yang hanya dilalui diiringi dengan kesadaran masyarakat,
jalan setapak atau jalan kecil/gang. bahwa jaringan PJUtersebut adalah milik
mereka dan harus dirawat serta dikelola
• Kesulitan perawatan jaringan kabel secara bersama-sama.
lampu Hias yang berada di bawah tanah
mengalami kerusakan (terbakar) karena • Pemeliharaan Lampu Hias, dimana
tertanam di tengah median jalan protokol jaringan kabel yang tertanam harus
tanpa dilengkapi casing pelindung berupa dibungkus dengan casing dan diletakkan
pipa, terpasangnya pot permanen dan tidak pada tengah median, tetapi terpasang
pagar besi pada median jalan. pada sisi kanan/kiri median.

• Kurangnya koordinasi antar SKPD dalam • Dibutuhkan pula koordinasi intensif


melaksanakan perawatan jariingan kabel dengan SKPD lain dalam mengelola median
tersebut. jalan protokol.

• Terjadinya kerusakan diluar dari pada • Pemeliharaan PJU, sebaiknya pengadaan


kebiasaan/rutin pemeliharaan, seperti barang/suku cadang listrik yang sulit
trafo yang meledak menyulitkan petugas diprediksi kebutuhannya baik jenis
pemelihara dalam memperbaiki jaringan maupun jumlahnya, penyediaannya
PJU dari trafo tersebut. terpisah dari suku cadang yang bersifat
rutin. Pengadaan suku cadang yang
• Kegiatan optimalisasi dan Revitalisasi PJU bersifat insidentil tersebut diadakan sesuai
mengalami kendala dalam ketersediaan dengan kejadian kerusakan.
data pendukung berupa jumlah dan
panjang jalan lingkungan. • Pelibatan personil dari instansi/SKPD
teknis lainnya harus dibentuk tim teknis,
agar dapat memperlancar ketersedian data

Page 413
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
dan proses penyusunan dokumen terkait
dengan Revitalisasi dan Optimalisasi PJU
5. Penataan Ruang Dinas Tata Kota

• pelaksanaan RTRW Kota Cilegon • Perlunya perencanaan yang bersifat rinci


menghadapi dinamika pemanfaatan ruang yang merupakan turunanan dari
yang tumbuh pesat di Kota Cilegon. Hal ini perencanaan yang bersifat umum yang
menjadi tantangan karena bagaimanapun telah ada yaitu RTRW. dapat menjawab
regulasi harus tetap dijalankan tantangan dari pesatnya dinamika
sebagaimana yang diamanatkan dalam pemanfaatan ruang.
perundang-undangan yang berlaku.
• Perlunya dibuatkan juklak dan Juknis
• belum tersedianya juklak dan juknis untuk pelaksanan untuk pengaturan
prasarana kota, reklame dan tower. Selama prasarana kota
ini acuan juklak dan juknis tersebut
mengikuti ketentuan • Perlunya diadakan pendataan aset yang
berhubungan dengan prasarana kota
perundang-undangan yang ada, seperti
Peraturan Menteri dan sebagainya. • Bentuk dari Baliho dan promosi ini adalah
berupa digital printing dengan bahan vinyl
• ketiadaan data-data seperti data jumlah
dan dipasang pada 5 Bando dan 2 baligo
kelurahan yang telah terlayani oleh
diberikan secara cuma-cuma sebagai
prasarana kota ; data jumlah kawasan
bentuk peran serta pihak swasta yaitu biro
yang sudah direvitalisasi secara
advertising dalam meyampaikan pesan
arsitektural ; data jumlah bangunan yang
program-program pembangunan
sudah dievaluasi kualitasnya ; maupun
pemerintah Kota Cilegon. Dengan
data jumlah reklame yang sudah dievaluasi
demikian, terjadi efisiensi APBD yang
kualitasnya.
diperoleh karena peran aktif swasta (public
• Kurangnya anggaran Pemerintah untuk private partnership).
Pemasangan Baliho Promosi dan
Propaganda Pemerintah Daerah,

Page 414
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
6. Perencanaan BAPPEDA
Pembangunan
• Belum optimalnya SDM perencanan dalam • Terbukanya peluang mengikuti program
pemahaman pelaksanaan tupoksi, beasiswa pendidikan formal sehingga
sehingga masih belum maksimalnya dalam dapat meningkatkan kualitas SDM
pelaksanaan perencanaan pembangunan perencana terhadap penguasaan keahlian
daerah, baik dalam koordinasi maupun (skill) yang sesuai tugas pokok dan
pemahaman pada pemanfaatan tehnologi fungsinya sehingga mantapnya
dan informasi, penelitian pengelolaan dan pemanfaatan data,
danpengembangan, serta pengendalian penguasaan teknologi informasi dan
perencanaan pembangunan komunikasi, penelitian dan
pengembangan, serta pengendalian dan
• Penentuan prioritas kegiatan dalam
evaluasi perencanaan pembangunan.
dokumen rencana masih menggunakan
analisa sederhana yang dalam hal ini • Pemahaman mengenai metoda tentang
terbatas pada analisa sektoral atau per analisis perencanaan yang terintegrasi,
program, yang dapat mengakibatkan hendaknya menjadi materi wajib yang
kegiatan yang dilaksanakan bersifat solusi harus dimiliki oleh SDM perencana
sektoral atau tidak terintegrasi dengan Bappeda, yang dapat diperoleh baik
penyelesaian masalah di sektor lainnya. melalui diklat/kursus singkat ataupun
workshop internal
7. Perhubungan Dinas
Perhubungan
• Minimnya ketertiban pengguna jalan • Pelaksanaan sosialisasi tata cara dan etika
dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas berlalu lintas serta penegakan hukum
dan kesadaran pengguna jalan dalam secara konsisten dan berkelanjutan.
menggunakan alat keselamatan
• Melengkapi setiap perlintasan sebidang
berkendara seperti sabuk pengaman,
dengan pintu perlintasan serta
helm, dll.
meminimalisir perencanaan

Page 415
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
• Masih banyaknya perlintasan sebidang pembangunan jalan sebidang dengan rel.
(jalan dengan rel kereta api) yang tidak
• Pembatasan angkutan umum yang
dilengkapi dengan pintu perlintasan.
melintas di jalur protokol terutama pada
• Ruas jalan protokol yang kecil tidak jam-jam sibuk.
sebanding dengan banyaknya jumlah
• Penertiban kendaraan yang parkir di bahu
kendaraan yang melintas.
jalan, pembangunan gedung khusus
• Tumbuhnya pusat-pusat kegiatan parkir di sekitar jalan protokol, serta
(perkantoran, perdagangan dan jasa) di membuat Perda tentang Perparkiran.
sepanjang jalan protokol yang tidak
• Penertiban angkutan kota yang tidak
dilengkapi dengan lahan parkir yang
mematuhi rute yang telah ditentukan.
memadai.
• Perlunya kajian pengembangan sistem
• Banyaknya awak angkutan kota yang
angkutan umum kota Cilegon yang
tidak mematuhi rute yang telah
bersifat solutif terhadap permasalahan
ditentukan sehingga semua angkutan kota
transportasi
hanya tertumpu pada ruas jalan protokol.
• Perlunya pengendalian efisiensi dan
• Tingginya biaya BBM menyebabkan
efektifitas dalam pelayanan perhubungan
tingginya ongkos angkutan kota. Namun
laut oleh Dishub Kota Cilegon.
di sisi lain akses masyarakat dalam
kepemilikan sepeda motor semakin • Peningkatan kompetensi petugas dengan
mudah yang pada akhirnya berakibat mengikuti diklat bersertifikat.
pada banyaknya angkutan kota yang
kosong karena tidak ada penumpang. • Merevisi Perwal tentang SOTK di
lingkungan Pemerintah Kota Cilegon..
• Pelayanan perhubungan laut oleh Dishub
Kota Cilegon terkendala oleh batasan
wilayah laut yang menjadi kewenangan
Kota,yaitu hanya 4 mil wilayah laut,
sehingga tidak ada kegiatan pelayanan
perhubungan laut yang signifikan karena

Page 416
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
telah dilakukan oleh ADPEL.
• Minimnya jumlah petugas yang memiliki
kompetensi di bidang pengujian
kendaraan, serta pelayaran dan kelautan.
• Adanya tumpang tindih tupoksi antara
Dinas Perhubungan dengan Dinas Tata
Kota dalam hal penyediaan penerangan
jalan umum (PJU)dan jembatan
penyeberangan orang (JPO), dimana
dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang
LLAJ keduanya merupakan bagian dari
perlengkapan jalan.
8. Lingkungan Badan
Hidup Lingkungan
Hidup
• Peningkatan timbulan Sampah dari • Aspek peran serta masyarakat harus
masyarakat yang belum dapat terkendali ditingkatkan sehingga potensi yang ada di
secara maksimal masyarakat dapat dimanfaatkan dalam
pelaksanaan pengelolaan kebersihan
• pengelolaan sampah di masyarakat
maupun di TPA Bagendung yang masih • pemenuhan sarana dan prasarana
membebani APBD pengelolaan kebersihan, sosialisasi,
mendorong pemerintah pusat dan propinsi
• masih ada perusahaan yang mendapat
dalam mensinkronkan program
peringkat merah dalam hal pencemaran
persampahan di Kota Cilegon
air. Demikian pula masih terdapat
pencemaran air yang diakibatkan usaha • Perlu adanya pos pengaduan masyarakat
atau kegiatan. Untuk penanganan lmbah sebagai akibat adanya dugaan pencemaran
B3, ternyata masih ada perusahaan yang dan/atau perusakan lingkungan hidup
belum memiliki izin, baik izin

Page 417
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
pengumpulan maupun izin TPS B3, masih untuk ditindaklanjuti.
ada kawasan dengan kondisi yang melebihi
• Perlunya koordinasi dengan pihak
baku mutu ambien kualitas udara.
Perhutan untuk mengatasi permasalahn
• belum adanya lahan kritis yang lahan kritis
direhabilitasi terdapat hutan yang berada
pada pengelolaan Perhutani sehingga • perbaikan yang dilakukan Pada aspek
manajemen terutama adalah mempertegas
hutan yang ada di luar kewenangan dari
wewenang pengelola dan menyusun uraian
Pemerintah Kota Cilegon.
tugas dan tatalaksana kerja yang
• keberadaan hutan kota yang walaupun dibutuhkan sesuai dengan perubahan pola
telah ditetapkan dalam RTRW Kota Cilegon operasional yang akan dilaksanakan.
namun keberadaannya bukan dalam
pengelolaan Pemerintah Kota. Hal lain • memperkirakan kebutuhan biaya yang
akan diperlukan dalam rangka
adalah ketidaktersedian data terkait
pelaksanaan aspek pembiayaan, juga
dengan prosentase luasan lahan yang telah
ditetapkan rencana struktur retribusi yang
ditetapkan status kerusakan lahan
mampu membiayai kegiatan yang akan
dan/atau tanah untuk produksi biomassa
dilaksanakan.
yang diinformasikan. Padahal hal ini
merupakan bagian dari SPM bidang • Agar rencana yang disusun diatas dapat
lingkungan hidup. dilaksanakan maka akan diperbaiki juga
aspek pengaturan yang menjadi landasan
• keberadaan sumur resapan dimana belum
dalam pelaksanaan, sehingga peraturan
terpenuhinya kebutuhan sumur resapan
yang ada akan dapat menunjang rencana
dibandingkan dengan luas tutupan lahan,
perbaikan yang akan dilakukan. .
sehingga pada kegiatan selanjutnya
hendaknya difokuskan pada penggunaan • Pengadaan Mobil Laboratorium,
lahan dengan kegiatan budidaya. Pengawasan, pengendalian, monitoring
dan evaluasi perizinan B3 dan limbah B3,
• Selain hutan kota, ketidaktersedianya data
Inventarisasi kegiatan/usaha yang belum
mengenai kawasan perlindungan setempat
memiliki dokumen lingkungan Pembuatan
menjadi permasalahan, padahal kawasan
sumur resapan DED Hutan Kota di Cibeber
ini telah ditetapkan dalam RTRW Kota

Page 418
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
Cilegon, artinya perlu ada program atau Penghijauan Hutan Kota di Cibeber,
kegiatan yang berkaitan dengan rencana Inventarisasi kawasan perlindungan
ruang kawasan tersebut sesuai dengan setempat Penghijauan Lahan Kritis
umur rencana yaitu 20 tahun.
• Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
• Terbatasnya jumlah SDM bidang Penghijauan lahan Kritis
lingkungan hidup yang handal.
• Terbatasnya sarana dan prasarana yang
dimiliki dalam pengendalian lingkungan
hidup.
9. Pertanahan Sekretariat
Daerah
• Perubahan Pemerintah Desa menjadi • pemerintah daerah kota Cilegon harus
Kelurahan berpengaruh terhadap tanah memverifikasi tanah eks bengkok dalam
bengkok yang menjadi eks tanah bengkok mengurus status kepemilikan tanah
sebagai tanah negara yang diberikan sampai dengan keluarnya sertifikat tanah
kepada daerah sebagai aset daerah. sehingga kepemilikan tanah akan jelas
Setelah terjadi perubahan dari Pemerintah legalitas kepemilikannya, dan dapat
Desa menjadi Kelurahan pengelolaan dan menambah pembendaharaan asset Pemda
pemanfaatan eks tanah bengkok
• mentertibkan administrasi tentang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi
pertanahan serta kejelasan atas
tanahnya.
kepemilikan tanah tersebut harus
• masih terdapat beberapa bidang tanah mengeluarkan legalitas kepemilikan tanah
yang berasal dari tanah eks bengkok yang tersebut yaitu berupa sertifikat.
belum bersertifikat.
10. Kependudukan Dinas
dan Catatan Kependudukan
Sipil dan Catatan

Page 419
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
Sipil
• Laporan data kependudukan / kelurahan • Data kependudukan harus dikelola dan
tidak mencantumkan jumlah penduduk dilaporkan secara kontinu dan berkala
yang mengalami peristiwa kelahiran, maka perlunya pembinaan terhadap
kematian, perpindahan penduduk (baik petugas yang menangani masalah
masuk / keluar daerah) administrasi kependudukan maupun
plaporannya.
• Masih kurangnya pemahaman petugas
pengelola administrasi kependudukan • Perlu dilaksanakanya kegiatan pembinaan
dalam menyusun laporan data dan informasi langsung administrasi
kependudukan. kependudukan secara berkelanjutan.
• Masih kurangnya informasi tentang
administrasi kependudukan secara umum
kepada masyarakat.
11. Pemberdayaan Badan Keluarga
Perempuan dan Berencana dan
Perlindungan Perlindungan
Anak Perempuan
• Masih lemahnya keterampilan para kader • Peningkatan keterampilan para kader
dasa wisma dasa wisa
• Masih terdapat rumah tidak layak • Peningkatan alokasi anggaran untuk
huni/tidak sehat pemugaran rumah tidak layak huni/tidak
sehat
12. Keluarga Badan Keluarga
Berencana dan Berencana dan
Keluarga Perlindungan
Sejahtera Perempuan

Page 420
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
• Belum memdainya keterampilan SDM • Peningkatan kapasitas SDM keluarga
guna meningkatkan tambahan guna berinovasi dalam menciptakan
pendapatan bagi keluarga produk ataupun pemasaranya sehingga
dapat meningkatkan pendapatan keluarga
13. Sosial Dinas Sosial
• Terbatasnya keterampilan SDM PMKS • Pembinaan dan pembekalan keterampilan
yang berkelanjutan sehingga PMKS yang
• Terbatasnya pelayanan panti asuhan
dibina mampu untuk mengembangkan
dalam penanganan PMKS
keterampilan hidupnya di dalam
memenuhi kebutuhan secara ekonomi dan
siap di dalam bersaing di dunia kerja.
• Keberadaan panti sosial di Kota Cilegon
tetap strategis sebagai salah satu alternatif
pelayanan kesejahteraan sosial yang
diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang nyata dalam penanganan PMKS.
Alasan utama panti sosial yaitu sebagai
wujud dari pelaksanaan kewajiban
pemerintah di dalam memenuhi hak-hak
dasar warganya di dalam memberikan
perlindungan.
14. Ketenaga Dinas Tenaga
kerjaan Kerja
• Belum memadainya kualitas, • Peningkatan kualitas, produktivitas dan
produktivitas dan kompetensi tenaga kerja kompetensi tenaga kerja dalam
mengurangi pengangguran melalui
penambahan peserta pelatihan dari
seluruh kelurahan

Page 421
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
15. Koperasi dan Dinas
Usaha Kecil Perindustrian,
Menengah Perdagangan
dan Koperasi
• Masih banyaknya koperasi yang berbadan • Sasaran pembinaan koperasi diutamakan
hukum namun dalamkepengurusannya terhadap koperasi-koperasi yang masih
sudah tidak aktif lagi berpotensi untuk aktif dan berkembang,
sedangkan untuk koperasi yang
kepengurusannya sudah tidak aktif akan
ditinjau kembali ijin operasionalnya
16 Penanaman Badan Perizinan
Modal Terpadu dan
Penanaman
Modal
• Pengembangan Penanaman Modal upaya • promosi melalui media website dan
yang masih belum memenuhi percepatan homepage.
dan perluasan jangkauan promosi perlu
promosi yang lebih tepat dan efisien
dengan jangkauan yang lebih luas
17. Kebudayaan Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
• Belum seluruhnya jenis kesenian • Penyediaan alat kesenian untuk setiap seni
terpehuni alat keseniannya. budaya yang dibina
• Belum lengkapnya sarana dan prasarana • sarana dan prasarana sanggar seni budaya
sanggar seni budaya akan dipenuhi secara bertahap
18. Kepemudaan Dinas Pemuda

Page 422
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
dan Olahraga dan Olahraga
• Masih kurangnya kebutuhan gedung sport • percepatan pembangunan gedung sport
centre untuk mendukung keberhasilan Centre perlu diprioritaskan.
Pemuda dan Olahraga dalam berprestasi
• Adanya koordinasi yang intensif kepada
dan berkreatifitas
Departemen/Kementrian Pemuda dan
• Keterbatasan anggaran dalam memenuhi Olehraga karena pembangunan gedung
percepatan kebutuhan fasilitas tersebut perlu didukung anggaran dari
kepemudaahn dan Olahraga APBN (Pusat).Terkait dengan hal tersebut
anggaran APBD Kota Cilegon akan
terbantu.
19. Kesatuan Badan Kesatuan
Bangsa dan Bangsa dan
Politik Dalam Perlindungan
Negeri Masyarakat
• Masih rendahnya kesadaran pembinaan • peningkatan pembinaan secara
Ormas dan LSM dalam merespon program berkelanjutan terhadapOrmas dan LSM
dan kegiatan yang ada di pemerintahan, guna mencapai suatu hasil yang maksimal
sehingga tujuan dan sasaran yang dalam mendukung suatu program dan
diharapkan tidak maksimal serta kegiatan pemerintah agar dapat berjalan
kurangnya koordinasi antara pemerintah, secara berkesinambungan antara Ormas /
ormas dan LSM dalam mengefektifitaskan LSM dengan Pemerintah Kota Cilegon.
program Pembangunan Daerah,
• pembinaan peningkatan kemampuan
• Belum mantapnya kesiagaan masyarakat masyarakat dalampenanggulangan
terhadap ancaman bencana alam. bencana sehinggaa masyarakat Kota
Cilegon Siap dan sigap bila mana terjadi
suatu bencana alam yang tidak diinginkan
20. Otonomi
Daerah,

Page 423
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
Pemerintahan
Umum
Administrasi
Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah
Kepegawaian
dan Persandian
• Pendataan obyek dan subyek PBB serta • PBB masih belum merupakan pajak Dinas
Penilaian Individual PBB daerah dan untuk kegiatan tersebut sudah
Pendapatan dan
dianggarkan oleh pemerintah pusat
melalui APBN yang dilaksanakan oleh Pengelolaan
kantor pajak pratama Cilegon
Keuangan
Daerah

• Masih terdapat temuan BPK RI atas • Perlu mengutamakan pembinaan dan Inspektorat
pending tahun sebelumnya yaitu temuan montoring berkelanjutan terhadap SKPD
Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 dengan mengutamakan penyelesaian yang
yang masih dalam proses penyelesaian. bersifat pengecualian.
• Masih kurangnya pemahaman terhadap • lebih di tingkatkan lagi
administrasi kepemerintahan dalam pembinaan-pembinaan terhadap SKPD
melaksanakan kegiatan dalam memahami adminstrasi terkait
pelaksanaan kegiatan
• Masih banyak pelaksana kegiatan yang
belum memahami dan tidak mengetahi • peraturan mengenai pelaksanaan kegiatan
adanya peraturan baru yang menyebakan yang baru segera di informasikan atau di
sering terjadi kesalahan administratif sosialisasikan terhadap SKDP, agar SKPD
tersebut lebih memahami tentang aturan

Page 424
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
yang berlaku dengan demikian diharapkan
akan mengurangi tingkat kesalahan pada
pelaksanaan kegiatan tersebut
• Kurangnya kesadaran masyarakat • Meningkatkan upaya sosialisasi melalui Kantor Satuan
mentaati ketentuan hukum Peraturan mass media, penyebaran brosur-brosur,
Polisi Pamong
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah. pembuatan spanduk, pembuatan plang
himbauan dan penyuluhan-penyuluhan di Praja
• Masih banyak personil yang masih kurang
tempat-tempat umum terkait dengan
skill dalam pelaksanaan pekerjaan
pemahaman Perda dan Peraturan walikota
• Masih kurangnya koordinasi dengan lintas lainnya
SKPD dalam menyelesaikan permasalahan
• Memberikan kesempatan kepada personil
yang ada
untuk mengikuti diklat maupun
bimbingan teknis dan
sosialisasi-sosialisasi
• Peningkatan koordinasi dengan
Dinas/Instansi terkait.
• Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur • Pemerintah Kota Cilegon telah memberikan Badan
masih rendah dilihat dari sektor suntikan dana bagi aparatur yang
Kepegawaian
pendidikan. mengikuti tugas belajar dan bantuan
pendidikan S1,S2 dan S3, dengan Daerah dan
• belum semuanya pejabat aparatur
demikian displin ilmu yang dimiliki dapat
pemerintah Kota Cilegon yang telah Diklat
meningkatkan SDM aparatur. Selain itu
memenuhi persyaratan jenjang karir
pemerintah daerah harus lebih memotivasi
aparatur, dari total jumlah pejabat
bagi para aparatur untuk meningkatkan
aparatur Kota Cilegon sebanyak 799
karir dan disiplin ilmu
pegawai baru 583 pegawai yang telah
mengikuti diklat kepemimpinan atau • Pemerintah Kota Cilegon melalui Badan
dengan kata lain baru mencapai 72,97 % Kepegawaian Daerah Kota Cilegon, secara
yang telah mengikuti diklatpim. bertahap mengirim peserta diklat untuk

Page 425
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
• Kota Cilegon belum memenuhi standar pemenuhan persyaratan pejabat yang telah
minimal ISO. yang menerapkan SOP baru menduduki jabatan sehingga selain
2 SKPD serta yang mendapatkan ISO baru menjadi prasyarat akan menambah
1 SKPD wawasan serta ilmu serta lebih profesional
dalam mengemban tugas sebagai aparatur
• Masih kurangnya/belum terisi penuh pemerintah.
aparatur yang ada di tingkat Kelurahan
• Perlu memacu SKPD-SKPD yang ada
• Masih kurangnya sarana dan prasarana untuk memenuhi ISO yang dipersyaratkan
yang representative di tingkat kelurahan yaitu minimal terpenuhi 6 ISO
Solusi Dalam rangka mempercepat
pembangunan dan untuk meningkatkan • Perlu adanya penambahan Sumber Daya
sarana dan prasarana dalam rangka Manusia (SDM) di Kelurahan dalam
meningkatkan pelayanan terhadap mengisi kekosongan pejabat kelurahan
masyarakat sehingga dapat meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat.
• Perlunya pembangunan sarana dan
prasarana ti tingkat kelurahan yang
representative guna mendukung pelayanan
terhadap masyarakat.
• Masih kurangnya Fasilitas hidran / • Perlunya koordinasi yang lebih baik antar Kantor Pemadam
sumber air minum SKPD dalam pemenuhan kebutuhan
Kebakaran
Hidran
• Masih kurangnya truk pemadam dan mobil
tangki air • Perlunya penambahan truk pemadam dan
mobil tangki air sesuai dengan rasio
• Masih kurangnya peralatan damkar dan
kebutuhan
rescue
• Perlunya memenuhi ketersediaan
• Masih kekurangan pegawai
peralatan damkar dan rescue
• Masih kurangnya petugas yang ahli kimia
• Penambahan armada pasukan pemadam
dan masih kurang trampil dalam

Page 426
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
penanggulangan kebakaran dan • Meningkatkan kualitas SDM terutama
penyelamatan korban. dalam keahlian Kimia dan ketrampilan
pemadam kebakaran serta penyelamatan
• Masih lemahnya koordinasi antar SKPD
korban.
pemberi ijin dalam bidang proteksi
kebakaran pada bangunan gedung Kondisi • Meningkatkan akuntabilitas kinerja kantor
padat hunian dan padat penduduk, rumah pemadam kebakaran yang jelas dan
saling berdempetan terukur
• Jalan-jalan lingkungan sempit & adanya • Meningkatkan kapasitas daya dukung dan
portal permanen sehingga akses bagi kualitas kelembagaan SKPD dengan kantor
petugas pemadam sulit Damkar
• Kurangnya kesadaran masyarakat • Perlu kesiapan peralatan dan sistematis
terhadap bahaya kebakaran tindakan dalam menangani jalan
lingkungan sempit dan portal permanen
• Masih banyak Bangunan termasuk
bangunan Pemda Tidak Memiliki Peralatan • Perlunya sosialisasi akan bahaya
Proteksi Kebakaran kebakaran ke masyarakat
• Pada saat terjadi kebakaran sering • Perlunya kontrol dan pengawasan yang
terlambat menghubungi Instansi Pemadam lebih efektif terhadap kepemilikan
Kebakaran peralatan proteksi kebakaran
• Perlunya kajian sistematis dalam
mengatasi keterlambatan pemberitahuan
kebakaran
21. Ketahanan BPMKP
Pangan
• masih lemahnya tingkat koordinasi antar Perlunya peningkatan koordinasi lintas SKPD
SKPD dalam penguatan kelembagaan DKP.
yang terkait ketahanan pangan guna

Page 427
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
penguatan kelembagaan DKP

22 Pemberdayaan BPMKP
Masyarakat dan
Desa
Pemberdayaan masyarakat sosial (raskin) : • koordinasikan ke bulog tentang kualitas
beras
• Warna beras yang di distribusikan kurang
• perlu ada pemeriksaan sebelum
bagus
pendistribusian ke masyarakat terhadap
• Kurangnya timbangan beras yang di berat timbangan
distribusi
• perlunya ada koordinasikan ke bagian
• Ongkos angkut sering telat keuangan masalah ongkos angkut.

Pemberdayaan di bidang TTG Pemberdayaan TTG :

• Kurang aktifnya pengurus • Perlu adanya pembinaan untuk pengurus


wartek/posyantek posyantek dan wartek oleh tim Kota.
• Kurang kontrol/monitoring pengurus • Perlu dilakukan secara berkala
wartek/posyantek terhadap alat-alat yang kontrol/monitoring alat-alat
berada di masyarakat wartek/posyantek yang berada di
masyarakat
• Masih kurang minat masyarakat untuk
ikut kegiatan lomba cipta TTG. • Memperbanyak promosi tentang lomba
cipta TTG
Pemberdayaan di bidang ekonomi • Melakukan sosialisasi kepada masyarakat
bahwa dana yang disalurkan adalah dana
• Pinjaman dana bergilir di pandang sebagai pinjaman untuk modal usaha.

Page 428
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
hibah • Melakukan sosialisasi kepada mitra binaan
yang mampu tapi tidak mau membayar
• Tingginya tunggakan pinjaman kurang
pinjaman.
lancar, diragukan dan macet yang ada di
mitra binaan • Pembinaan (monitoring) ke mitra binaan
lebih intensif.
• Rendahnya kesadaran masyarakat dalam
memenuhi kewajiban • Telah dibukanya trading house sebagai
sarana promosi hasil UKM masyarakat
• Produk mitra binaan tidak dapat bersaing
cilegon.
terutama dalam kualitas dan harga.
• Adanya koordinasi ke tingkat kelurahan
• Aparatur di tingkat kelurahan tidak
dalam rekruitasi seleksi dan pencairan.
dilibatkan dalam rekruitasi, seleksi dan
pemcairan calon wira usaha usaha.
23. Statistik BAPPEDA

• masih belum dapat di tebitkananya • Untuk penyusunan data statistik agar


kebutuhan data di awal tahun, dan masih dapat mengeluarkan data proyeksi
ada beberapa data yang masih tumpang terhadap data data pembangunan agar
tindih keakuratannya jika di bandingkan dapat menjadi bahan acaun
dengan data dari para pemangku pembanguanan
kepentingan
24. Kearsipan KPAD
• Belum Optimalnya penataan Kearsipan di • Perlu adanya pembinaan yang lebih
setiap SKPD intensif di setiap SKPD
25. Komunikasi dan Sekretariat
Informatika Daerah
• Kota Cilegon belum menerapkan e-gov • sosialisasi yang memadai agar para pelaku
sebagai sarana yang sangat diharapkan birokrasi dan masyarakat mampu

Page 429
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
untuk memulai budaya kerja efisien memahami e-gov untuk kemudian
mendayagunakan potensinya, sehingga
dapat memperbaiki mutu pelayanan publik
kepada seluruh masyarakat
26 Perpustakaan KPAD
• Masih rendahnya rasa ingin tahu • Mengembangkan Perpustakaan di setiap
masyarakat tentang ilmu pengetahuan Kelurahan yang ada di Kecamatan Kota
melaluiperpustakaan. Cilegon.
• Masih rendahnya minat baca masyarakat. • Mengembangkan Minat dan Budaya Baca
Masyarakat secara berkelanjutan
B. Urusan Pilihan
1. Pertanian Dinas Pertanian
dan Kelautan
• Tidak tercapainya target produksi padi • Peralihan terhadap komoditas pangan lain
karena disebabkan oleh cuaca dimana yang sesuai dengan kondisi dan keadaan
curah hujannya rendah sehingga tanah kota Cilegon.
mengalami kekeringan.
• Perlu penerapan budidaya yang baik dan
• Masih rendahnya produksi melon akibar mengacu pada standar opersional prosedur
serangan organisme pengganggu tanaman yang telah ditetapkan.
seperti (bercak daun dan kerting)
• Penggunaan pestisida tang tepat sasaran
• Kurangnya pemahaman petani dalam hal dan sesuai dengan anjuran yang berlaku
penerapan budidaya melon terkait dengan baik bahan aktif dan konsentrasi
penggunaan sarana produksi seperti penggunaannya.
pestisida dan pupuk.
• Memberikan informasi secara luas kepada
• Masih tingginya harga pakan unggas, peternak mengenai keanekaragaman
sehingga perlu mencari pakan alternatif tanaman hijau ternak yang ada sekitarnya

Page 430
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
yang banyak tersedia, murah dan dan mengenalkan tanaman obat untuk
bermutu. ternak.
• Belum terbiasanya masyarakat • Mengenalkan masyarakat produk susu
mengkonsumsi produk susu kambing kambing dalam bentuk kemasan secara
karenamasih kurangnya promosi. luas dan manfaat mengkonsumsi susu
bagi manusia

2 Energi dan Dinas


Sumber Daya Perindustrian,
Mineral Perdagangan
dan Koperasi
• kurangnya ketersediaan water meter • Diperlukannya pengadaan water meter
pada instalasi pengambilan air bawah pada anggaran selanjutnya guna memehui
tanah perusahaan, sehingga menyebabkan kebutuhan water meter
tidak tercatatnya besaran pemakaian air
perusahaan
3 Pariwisata Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
• Belum maksimalnya pengembangan • Perlu adanya dukungan alokasi anggaran
sarana dan prasarana Obyek Daerah untuk pelaksanaan perencanaan dan
Tujuan Wisata Kota Cilegon karena belum pengembangan ODTW di Kota Cilegon
seluruhnya ODTW memiliki perencanaan
pembangunan secara detail yang siap
pelaksanaan konstruksi

Page 431
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
4. Kelautan dan Dinas Pertanian
Perikanan dan Kelautan
• Tidak menentunya cuaca yang • Pengembangan budidaya perikanan
mengakibatkan nelayan tidak dapat darat/air tawar yang tidak tergantung
melaut. perubahan cuaca.
• Peralatan nelayan yang masih sangat • Perlunya bantuan untuk modernisasi
tradisional. peralatan nelayan.
• Belum tersedianya PPI sebagai sarana • Berusaha agar kementrian kelautan dan
untuk melakukan aktifitas transaksi perikanan dapat memberi bantuan
perikanan kelanjutan pembuatan PPI di Kota Cilegon.
5. Perdagangan Dinas
Perindustrian,
Perdagangan
dan Koperasi
• Tidak tertatanya pedagang yang berjualan • Perlu adanya relokasipara pedagang di
diluar area peruntukannya seperti para sub terminal merak ke pasar merak dan
pedagang yang menempati sub terminal pedagang sepanjang pagebangan ke pasar
merak dan pedagang di sepanjang jalan blok F.
pagebangan
6. Industri Dinas
Perindustrian,
Perdagangan
dan Koperasi
• Masih rendahnya Sumber Daya Manusia • Memberikan pengetahuan Teknologi
pelaku industri kecil sehingga menjadi Tepat Guna dan Pelatihan Peningkatan
kendala dalam pengembangan Industri Keterampilan dalam meningkatkan
kecil di Kota Cilegon. proses produksi

Page 432
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Lebih teknis, untuk mendapatkan rumusan masalah tahun rencana langkah yang harus dilakukan adalah dengan
mengidentifikasi isu-isu penting dan masalah mendesak dari berbagai langkah awal pada analisis daerah dan analisis
kebijakan nasional/provinsi. Pada tingkat nasional mengidentifikasi isu-isu penting yang terjadi pada tingkat nasional yang
ada keterkaitannya dengan daerah, sedangkan pada tingkat daerah (provinsi dan kabupaten/kota) dilakukan analisis daerah
dan analisis kebijakan nasional/provinsi untuk mengidentifikasi isu-isu penting dan masalah mendesak yang terjadi pada
daerah. Berikut ini diuraikan tentang Identifikasi Permasalahan Pembangunan Dari Kebijakan Nasional, Provinsi Banten Dan
Lingkungan Eksternal Lainnya yang berpengaruh terhadap permasalahan pembangunan di Kota Cilegon.

Tabel.2.37
Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional/Provinsi dan Lingkungan Eksternal Lainnya
Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak
No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

1 Pendidikan Pendidikan Pendidikan


 Belum optimalnya pendidikan karakter  Belum memadainya akses masyarakat  Masih rendahnya kesadaran
bangsa terhadap pendidikan yang bermutu dan masyarakat untuk mengikuti jenjang
 Masih terbatasnya kesempatan memperoleh terjangkau pendidikan pada usia dini.
pendidikan  Belum memadainya kualitas, relevansi, dan  Belum adanya pemetaan kebutuhan
 Rendahnya kualitas, relevansi, dan masih daya saing pendidikan sekolah seperti rasio kebutuhan
rendahnya daya saing pendidikan  Belum memdainya profesionalisme guru dan satuan pendidikan terhadap
 Masih rendahnya profesionalisme guru dan belum meratanya distribusi guru permukiman permanen, sehingga
belum meratanya distribusi guru  Belum memadainya ketersediaan dan menyebabkan ketidakseimbangan
 Terbatasnya kualitas sarana dan prasarana kualitas sarana dan prasarana pendidikan rombongan belajar.
pendidikan  Belum efektifnya manajemen dan tatakelola  Masih terbatasnya ketersediaan tenaga
 Belum efektifnya manajemen dan tatakelola pendidikan pengajar dalam mengembangkan

Page 433
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

pendidikan  Belum memdainya pembiayaan pendidikan kemampuan peserta didik dan masih
 Belum terwujudnya pembiayaan pendidikan belum optimalnya penerapan RPP
yang berkeadilan berdasarkan silabus.
 Masih belum optimalnya rasio guru
terhadap murid, sehingga ada
beberapa guru mengajar lebih dari satu
mata pelajaran, semata mata hanya
untuk memenuhi standar jam wajib
tatap muka antara murid dan guru.
 Evaluasi diri sekolah belum berjalan
secara optimal.

2 Kesehatan Kesehatan Kesehatan


• Masih rendahnya status kesehatan ibu dan • Masih rendahnya status kesehatan ibu dan • Pelayanan kesehatan ibu dan anak
anak terutama pada pelayanan persalinan anak terutama pada pelayanan persalinan yang sesuai standar masih terbatas
dan cakupan imunisasi dan cakupan imunisasi
• Belum teratasinya permasalahan gizi
• Masih rendah dan tidak signifikannya • Masih rendah dan tidak signifikannya
secara menyeluruh
kenaikan pemakaian kontrasepsi kenaikan pemakaian kontrasepsi
• Masih rendahnya status gizi masyarakat • Masih rendahnya status gizi masyarakat • Masih tingginya kesakitan dan
• Belum optimalnya upaya pengendalian • Belum optimalnya upaya pengendalian kematian akibat penyakit menular dan
penyakit yang ditandai dengan tingginya penyakit yang ditandai dengan tingginya tidak menular
angka kesakitan dan kematian akibat angka kesakitan dan kematian akibat
• Proporsi pembiayaan kesehatan
penyakit menular dan penyakit tidak penyakit menular dan penyakit tidak
bersumber dari APBD Kota Cilegon
menular serta masih rendahnya kualitas menular serta masih rendahnya kualitas
belum masih mengutamakan
kesehatan lingkungan kesehatan lingkungan
prasarana dan sarana Kesehatan
• Masih terbatasnya jumlah, distribusi dan • Masih terbatasnya jumlah, distribusi dan
belum mengutamakan upaya
kualitas tenaga kesehatan, terutama di kualitas tenaga kesehatan, terutama di
pencegahan, promosi kesehatan,
daerah tertinggal, perbatasan dan daerah tertinggal, perbatasan dan
peningkatan pelayanan lansia,
kepulauan kepulauan
peningkatan pelayanan balita dan
• Masih terbatasnya ketersediaan obat serta • Masih terbatasnya ketersediaan obat serta keselamatan ibu melahirkan dan anak.
belum optimalnya pengawasan obat dan belum optimalnya pengawasan obat dan

Page 434
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

makanan; yang ditandai dengan belum makanan; yang ditandai dengan belum • Jumlah dan jenis tenaga kesehatan
optimalnya penyelenggaraan pelayanan optimalnya penyelenggaraan pelayanan terus meningkat namun kebutuhan
kefarmasian yang berkualitas kefarmasian yang berkualitas dan pemerataan distribusinya belum
• Masih terbatasnya pembiayaan kesehatan • Masih terbatasnya pembiayaan kesehatan terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan
untuk memberikan jaminan perlindungan untuk memberikan jaminan perlindungan juga perlu untuk ditingkatkan.
kesehatan masyarakat, terutama bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi Masalah kurangnya tenaga kesehatan,
penduduk miskin dan pekerja sektor penduduk miskin dan pekerja sektor baik jumlah, jenis dan distribusinya
informal informal menimbulkan dampak terhadap
• Belum optimalnya upaya pemberdayaan • Belum optimalnya upaya pemberdayaan rendahnya akses masyarakat terhadap
masyarakat dan promosi kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan pelayanan kesehatan berkualitas, di
• Masih rendahnya akses masyarakat • Masih rendahnya akses masyarakat samping itu juga menimbulkan
terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang permasalahan pada rujukan dan
berkualitas berkualitas penanganan pasien untuk kasus
• Masih lebarnya kesenjangan status • Masih lebarnya kesenjangan status tertentu.
kesehatan dan gizi masyarakat kesehatan dan gizi masyarakat antarwilayah • Belum optimalnya ketersediaan,
antarwilayah dan antartingkat sosial dan antartingkat sosial ekonomi pemerataan dan keterjangkauan obat
ekonomi • Belum efektifnya manajemen pembangunan esensial, penggunaan obat yang tidak
• Belum efektifnya manajemen pembangunan kesehatan, termasuk dalam pengelolaan rasional dan penyelenggaraan
kesehatan, termasuk dalam pengelolaan administrasi, hukum, dan penelitian pelayanan kefarmasiaan yang
administrasi, hukum, dan penelitian pengembangan kesehatan berkualitas
pengembangan kesehatan • Masih rendahnya akses masyarakat
• Masih rendahnya akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi, • Masyarakat cenderung masih
terhadap air minum dan sanitasi, persampahan, dan drainase ditempatkan sebagai obyek dalam
persampahan, dan drainase pembangunan kesehatan, promosi
kesehatan belum optimal merubah
perilaku masyarakat menjadi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Disamping itu pemanfaatan dan
kualitas Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM),
seperti Posyandu dan Poskesdes perlu

Page 435
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

untuk terus ditingkatkan dan


dioptimalkan.

3 Infrastruktur Infrastruktur Wilayah Dan Kawasan Infrastruktur Wilayah Dan Kawasan


3.1 Infrastruktur sumber daya air terutama dalam • Percepatan pembangunan ruas Jalan Lingkar • Ruas jalan protokol yang kecil tidak
Selatan (JLS) dan Jalan Lingkar Utara (JLU) sebanding dengan banyaknya jumlah
pengendalian banjir:
untuk mengatasi kemacetan kearah Kawasan kendaraan yang melintas.
Wisata Anyer, Kawasan Industri Bojonegara
• Tingginya tingkat kerusakan daerah • Tumbuhnya pusat-pusat kegiatan
dan Pelabuhan Penyeberangan Merak.
tangkapan air dan perubahan iklim yang (perkantoran, perdagangan dan jasa) di
• Optimasi Pengembangan Kawasan Terminal
menyebabkan frekuensi dan intensitas sepanjang jalan protokol yang tidak
Terpadu Merak dan percepatan
bahaya banjir semakin meningkat dilengkapi dengan lahan parkir yang
pembangunan Terminal Angkutan Kota
memadai.
• Buruknya sistem drainase mikro dan Seruni.
pembuangan sampah di badan sungai yang • Penanganan banjir perkotaan. • Banyaknya awak angkutan kota yang
menyebabkan terjadinya banjir pada daerah • jaringan sumber daya air baku untuk tidak mematuhi rute yang telah
perkotaan, seperti jakarta, semarang, dan kebutuhan air minum di Wilayah Kota ditentukan sehingga semua angkutan
surabaya Cilegon dan sekitarnya. kota hanya tertumpu pada ruas jalan
protokol.
• Tingginya eksploitasi air tanah yang
menyebabkan penurunan muka tanah (land • Tingginya biaya BBM menyebabkan
subsidence), sehingga meningkatkan resiko tingginya ongkos angkutan kota. Namun
banjir di sisi lain akses masyarakat dalam
kepemilikan sepeda motor semakin
• Terhambatnya pelaksanaan pembangunan
mudah yang pada akhirnya berakibat
prasarana pengendali banjir akibat
pada banyaknya angkutan kota yang
lambatnya proses pembebasan tanah
kosong karena tidak ada penumpang.
• Padatnya pemukiman dan aktivitas di
• Pelayanan perhubungan laut oleh
bantaran sungai yang menghambat upaya
Dishub Kota Cilegon terkendala oleh
pengendalian banjir
batasan wilayah laut yang menjadi

Page 436
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

• Dampak perubahan iklim yang menyebabkan kewenangan Kota,yaitu hanya 4 mil


kenaikan muka air laut, sehingga memicu wilayah laut, sehingga tidak ada
terjadinya banjir rob/pasang air laut, abrasi kegiatan pelayanan perhubungan laut
pantai, dan gelombang pasang yang yang signifikan karena telah dilakukan
mengancam kawasan pantai indonesia, oleh ADPEL.
terutama pada daerah yang menjadi
pusat-pusat perekonomian, perkotaan,
permukiman, dan industri.
4 Iklim Investasi dan Iklim Usaha Iklim Investasi dan Iklim Usaha
4.1 Belum harmonisnya antar peraturan di tingkat • Pengembangan Penanaman Modal
upaya yang masih belum memenuhi
pusat, dan belum sinkronnya peraturan pusat
percepatan dan perluasan jangkauan
dan daerah promosi perlu promosi yang lebih tepat
dan efisien dengan jangkauan yang lebih
luas
4.2 Masih banyaknya pungutan dan retribusi yang
membebani pengusaha

4.3 Masih banyaknya perda bermasalah di daerah,


merupakan kendala yang masih harus terus
menerus diperbaiki

4.4 Pertanahan mulai dari ketersediaan peta


sampai dengan pendaftaran tanah telah
membawa resiko terjadinya sertifikat ganda
dan sengketa lahan yang berpotensi

Page 437
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

menurunkan daya tarik investasi domestik

5 Bidang Perekonomian

5.1 Tenaga kerja: Ketenagakerjaan

• Perlu dilakukan peningkatan pelayanan dan • Belum memadainya kualitas,


perlindungan TKI selama penyiapan,
produktivitas dan kompetensi tenaga
pemberangkatandan kepulangan.
kerja
• Kualitas pelayanan dan perlindungan bagi
TKI masih rendah, yang antara lain
ditunjukkan oleh keterbatasan akses
informasi mengenai prosedur bekerja di luar
negeri, mahalnya biaya persiapan
keberangkatan, masih maraknya praktek
percaloan, pemalsuan dokumen, dan
penempatan ilegal di luar negeri, masih
rendahnya pengetahuan dan kompetensi
calon TKI, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan
jumlah TKI yang menghadapi masalah saat
bekerja di luar negeri masih tinggi.
Penanganan TKI bermasalah ini
menimbulkan biaya tinggi bagi Pemerintah.
Oleh karena itu tantangan pokok ke depan
adalah meningkatkan pelayanan bagi TKI di
dalam negeri serta meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi TKI. Terkait
dengan SIM TKI, tantangan yang dihadapi
adalah memperluas jangkauan SIM TKI ke
seluruh Indonesia, sejalan dengan selesainya

Page 438
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

pengadministrasian NIK secara nasional.


Selain itu, masih sangat diperlukan
peningkatan pelayanan dan perlindungan
TKI di luar negeri. Untuk membantu TKI
bermasalah di luar negeri, telah dibangun
tempat penampungan (shelter) di beberapa
perwakilan RI. Tantangan lainnya adalah
menyelesaikan masalah-masalah TKI yang
belum terselesaikan (pending) dengan
pemberian bantuan hukum atau lawyer

Page 439
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja


pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang
ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang dibuat.
Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan
yang belum didayagunakan secara optimal dan kelemahan yang tidak diatasi. Untuk
mengefektifkan sistem perencanaan pembangunan daerah dan bagaimana visi/misi
daerah dibuat dengan sebaik-baiknya, dibutuhkan pengetahuan yang mendalam
tentang kekuatan dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan tantangan yang
dihadapi. Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja
pembangunan daerah dimasa lalu, khususnya yang berhubungan dengan kemampuan
manajemen pemerintahan dalam memberdayakan kewenangan yang dimilikinya.

2.3.1. Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran


Pembangunan Daerah.

Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika


berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan, khususnya bagi program
pembangunan daerah (RPJMD) dengan prioritas pembangunan daerah (RKPD) pada
tahun rencana, termasuk didalamnya prioritas lain dari kebijakan nasional/provinsi
yang bersifat mandatori.
Berpijak pada kondisi, hasil evaluasi pembangunan dan identifikasi permasalahan
pembangunan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di Kota Cilegon
sampai dengan tahun 2013 maka isu strategis dan permasalahan pokok pembangunan
Kota Cilegon dalam tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. KEMISKINAN, PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


Kemiskinan, pengannguran dan kesejahteraan sosial merupakan isu yang sangat
substansial dalam kerangka pembangunan daerah Kota Cilegon. Kemiskinan,
pengangguran dan kesejahteraan sosial merupakan beberapa indikator pokok
keberhasilan pembangunan kesejahteraan manusia yang merupakan tujuan utama
dari pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah. Oleh karena itu ketiga

Page 395
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

komponen ini juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan
penyelenggaraan pembangunan di Kota Cilegon.
Tingkat kemiskinan di Kota Cilegon masih menjadi masalah yang perlu ditangani
secara cermat dan serius. Meskipun jumlah dan proporsi jumlah rumah tangga miskin
sudah terus berkurang, tetapi keberlanjutan terhadap upaya penanggulangan
kemiskinan di Kota Cilegon kedepan ditargetkan mampu menekan kembali proporsi
jumlah rumah tangga miskin seoptimal mungkin.
Demikian halnya beban permasalahan sosial semakin beragam dan meningkat akibat
terjadinya berbagai krisis sosial, seperti menipisnya nilai budaya, serta meningkatnya
ekses dan gejala sosial sebagai dampak dari disparitas kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Permasalahan sosial perkotaan yang perlu ditangani meliputi masalah
prostisusi, kriminalitas, anak jalanan, gepeng, dan penyakit masyarakat lainnya.

Di samping itu, tantangan permasalahan sosial yang semakin beragam dan meningkat
akibat terjadinya berbagai krisis sosial, seperti menipisnya nilai budaya, meningkatnya
ekses dan gejala sosial sebagai dampak dari disparitas kondisi sosial ekonomi
masyarakat perlu menjadi perhatian penting dalam kerangka pembangunan lima
tahun ke depan. Permasalahan sosial perkotaan yang perlu ditangani diantaranya
meliputi masalah PMKS, kriminalitas, anak jalanan, gepeng, dan penyakit masyarakat
lainnya.
Issue penting lainnya yang perlu menjadi perhatian adalah issue pengangguran. Dalam
hal ini konsep penganggur yang digunakan adalah mereka yang sedang mencari
pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa
tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja dan pada waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless), yang
disebut dengan pengangguran terbuka (open unemployment).
Pertumbuhan lapangan kerja, tentu harus disokong oleh peningkatan investasi di
daerah, yang dalam hal ini sangat bergantung pada stabilitas keamanan di daerah dan
aspek legislasi dalam hal ini kemudahan birokrasi. Selain itu, peningkatkan kualitas
SDM juga harus dikedepankan. Untuk mengurangi terjadinya mismatch dalam pasar
kerja, perlu adanya link and match antara pendidikan dan lapangan pekerjaan yang
tersedia. Mengacu kepada visi jangka panjang pemerintah daerah sebagai kota
industri, perdagangan dan jasa, maka muatan pendidikan seyogyanya lebih diarahkan
kepada tiga sector tersebut. Berdasarkan data penduduk yang bekerja menurut

Page 396
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

lapangan usaha, ketiga sektor tersebut merupakan sector yang paling banyak
menyerap tenaga kerja.

Adapun permasalahan yang terkait dengan isu kemiskinan, kesejahteraan sosial dan
pengangguran di Kota Cilegon adalah sebagai berikut :

 Penurunan jumlah penduduk miskin.


 Perlindungan dan pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS).
 Pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan kesejahteraan keluarga.
 Pengendalian pertumbuhan penduduk dan administrasi kependudukan.
 Perluasan lapangan pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran.

2. DAYA SAING PEREKONOMIAN DAERAH


Struktur perekonomian daerah Kota Cilegon yang didominasi oleh sektor industri,
pada satu sisi memberikan dampak positif terhadap tingginya laju pertumbuhan
ekonomi daerah, namun di sisi lain dampak negatif yang ditimbulkan yaitu kerawanan
sosial. Hal tersebut dikarenakan sektor industri yang berkembang di Kota Cilegon
bukan merupakan industri yang berbasis sumberdaya lokal, namun merupakan
industri yang padat modal serta membutuhkan tenaga kerja dengan skill atau keahlian
khusus. Disamping itu, perekonomian yang didominasi oleh industri, strukturnya
relatif lemah dan sangat rawan terhadap adanya gejolak perekonomian. Oleh karena
itu, kegiatan-kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis sumberdaya lokal berupa
UMKM dan Koperasi harus lebih ditingkatkan kinerjanya agar dapat berperan lebih
signifikan dalam pekerkomian daerah, serta mampu mendukung kinerja sektor
industri daerah.
Sementara itu, persaingan perekonomian yang lebih ketat dan kompetitif merupakan
tantangan bagi Kota Cilegon seiring dengan diberlakukannya pasar bebas Asean (AFTA)
dan pasar bebas Asean-Cina (AC-FTA) yang bisa memberikan peluang bagi
perekonomian daerah untuk bersaing di pasar regional dan global sehingga dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Globalisasi dan pasar bebas di samping
menjadi peluang juga bisa menjadi ancaman apabila daerah tidak memiliki kesiapan
untuk menghadapinya. Jika produk-produk lokal tidak efisien dan berkualitas maka
akan kalah bersaing dengan produk asing yang hal ini tentunya akan merugikan
ekonomi daerah.

Page 397
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Selain itu, kebutuhan pembangunan fisik kota akan semakin meningkat di masa
mendatang, sehingga Sektor Bangunan akan memiliki peran strategis dalam
penyediaan lapangan kerja. Sementara itu, Sektor Industri Pengolahan dan Sektor
Listrik, Gas dan Air Bersih lebih merupakan sektor padat modal dan padat teknologi,
sehingga perannya dalam penyerapan tenaga kerja tidak sebaik Sektor Bangunan.

Perekonomian Kota Cilegon yang di dominasi oleh sektor sekunder, tentunya relatif
rentan terhadap kondisi perekonomian nasional, terutama dengan munculnya
kebijakan pusat, seperti kebijakan kenaikan BBM, kenaikan suku bunga, instabilitas
politik, penurunan nilai tukar, dan sebagainya.

Adapun permasalahan yang terkait dengan isu daya saing perekonomian di Kota
Cilegon adalah sebagai berikut :

 Stabilitas dan pertumbuhan ekonomi didukung investasi.


 Kualitas perekonomian dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi.
 Produktivitas, kualitas dan daya saing perekonomian khususnya di sektor
industri.
 Kualitas dan produktivitas tenaga kerja lokal.
 Kerjasama antar daerah dalam penyediaan pangan.

3. KUALITAS INFRASTRUKTUR DAERAH, TATA RUANG, SUMBER DAYA ALAM,


DAN LINGKUNGAN HIDUP
Peningkatan daya dukung dan pelayanan infrasrtruktur serta fasilitas kota
merupakan hal yang krusial dilakukan. Hal tersebut mengingat dampak yang sangat
signifikan yang dapat ditimbulkan akibat kurang memadainya daya dukung
infrastruktur tersebut, baik dampak secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
Secara sosial, dampak yang ditimbulkan akibat keterbatasan infrastruktur wilayah
adalah semakin meningkatnya kerawanan sosial yang mengancam ketentraman dan
ketertiban umum. Dari sisi ekonomi, dampak yang ditimbulkan adalah menurunnya
aksesibilitas pergerakan barang dan angkutan sehingga kegiatan koleksi dan distribusi
menjadi terganggu.

Sebagaimana umumnya kawasan perkotaan yang memiliki lahan yang sangat terbatas,
Kota Cilegon dihadapkan dengan semakin menurunnya luas lahan terbuka akibat

Page 398
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

semakin intensifnya penggunaan lahan khususnya untuk permukiman. Dengan


kecenderungan demikian, maka konsistensi terhadap implementasi perda penataan
ruang harus diupayakan guna mencegah terjadinya konversi lahan yang masif
sehingga akan berakibat pada menurunnya daya dukung lahan. Lebih jauh lagi,
aktivitas di kawasan perkotaan yang sangat tinggi tanpa diimbangi oleh upaya
pengendalian lingkungan, pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya degradasi
lingkungan yang akan sangat merugikan bagi kelangsungan pembangunan.

Permasalahan pokok yang terkait dengan peningkatan daya dukung dan kualitas
pelayanan prasarana, sarana dan fasilitas kota adalah :

(1) Kemacetan dan pelayanan transportasi yang belum mencapai tingkatan nyaman,
aman, terjangkau dan ramah lingkungan.
Ditinjau dari sudut pandang mikro, kemacetan yang terjadi dapat ditimbulkan oleh
akumulasi dari ketidakdisiplinan pengguna jalan, pelanggaran penggunaan trotoar
bagi kegiatan sektor informal (pedagang kaki lima), dan pengelolaan parkir yang buruk.
Sedangkan dari sudut pandang makro, kemacetan disebabkan oleh ketimpangan
antara kemampuan pelayanan sistem pusat pelayanan kegiatan dengan kapasitas dan
volume pergerakan serta melebihinya (over-burden) daya tampung pelayanan jalur
protokol kota di mana secara spasial posisinya terlalu dekat dengan pusat-pusat
permukiman. Kondisi ini diperparah dengan jarak antar bukaan jalan yang relatif
berdekatan sehingga stagnasi kendaraan terakumulasi menjadi sebuah kemacetan.
Keberadaan sarana angkutan umum pun belum mampu menjadi alternatif dalam
melakukan pergerakan sehingga penggunaan kendaraan pribadi menjadi pilihan
utama. Hal ini perlu menjadi isu strategis agar sistem perencanaan kota ke depan dapat
mengatur pola pergerakan kawasan perkotaan sehingga menjadi lebih efektif.

(2) Kualitas kondisi dan kinerja jaringan jalan.


Secara umum kondisi jalan di Kota Cilegon cukup baik dalam arti mampu
menghubungkan antar sistem pusat pelayanan perkotaan. Dengan semakin tingginya
konsentrasi pengembangan lahan perlu ditunjang oleh perencanaan sistem jaringan
jalan yang mampu menjadi inisiator dalam setiap kegiatan pengembangan lahan
sehingga struktur ruang kota menjadi lebih terbentuk. Penyertaan saluran drainase
jalan pun perlu menjadi bagian dalam perencanaan jalan mengingat kerusakan

Page 399
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

struktur jalan lebih disebabkan oleh sistem drainase jalan yang buruk selain tonase
kendaraan yang melintasi jalan melebihi batas.
Kinerja jaringan jalan diukur dari seberapa besar kapasitas jalan baik secara
fungsional maupun struktural mampu menampung beban pergerakan serta
meningkatkan nilai aksesiblitas kawasan. Kinerja jaringan jalan perlu disertai dengan
pengendalian ruang jalan dan pemaduserasian dengan karakteristik aktivitas di
sekitarnya. Menurunnya kinerja jaringan jalan dapat dilihat antara lain diindikasikan
dengan meningkatnya frekuensi kemacetan, rusaknya struktur jalan, serta lambatnya
pertumbuhan kawasan. Ruas jalan protokol dan ruas jalan yang secara langsung
terkoneksi dengan jalan protokol menjadi objek penting dalam kaitannya dengan
peningkatan kinerja sistem transportasi.

(3) Bencana banjir


Banjir menjadi permasalahan pokok, karena fenomena ini sering terjadi terutama
pada musim penghujan. Sebagian besar penyebab banjir di Kota Cilegon antara lain
tidak terintegrasinya sistem drainase kawasan, peningkatan volume larian air di bagian
hulu sebagai efek dari tingginya pembukaan lahan, sedimentasi drainase dan pantai,
dan berkurangnya kemampuan infiltrasi tanah terhadap air hujan. Di samping
menimbulkan berkurangnya kenyamanan, banjir pun akan berdampak pada
menurunnya kualitas jalan dan kesehatan lingkungan.

(4) Ketersediaan air baku serta cakupan dan kualitas pelayanan air bersih.
Perlu disadari bahwa Kota Cilegon tidak memiliki sumber air baku. Selama ini
kebutuhan air baku untuk pelayanan kebutuhan air bersih dipasok dari rawa Cidanau
(Kabupaten Serang). Meningkatnya kebutuhan air ini tidak disertai dengan
bertambahnya jumlah air baku sehingga berpengaruh terhadap pelayanan air bersih.
Di sisi lain masyarakat menuntut pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik,
salah satunya adalah peningkatan cakupan pelayanan air bersih (terutama berbasis
perpipaan).

(5) Cakupan dan kualitas pelayanan persampahan.


Pengelolaan persampahan yang terdapat di Kota Cilegon sampai saat in belum dapat
menjangkau seluruh wilayah permukiman. Daerah pelayanan masih terbatas pada
jalan utama dan beberapa kawasan permukiman saja. Hal ini disebabkan oleh adanya
keterbatasan dan kendala dalam pemenuhan efisiensi dan efektivitas pengelolaan,

Page 400
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

keterbatasan sistem operasional persampahan dan pendekatan/teknologi yang


digunakan, serta belum adanya mekanisme kerjasama dalam pengelolaan sampah dari
pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan hingga
pembuangan akhir. Saat ini isu pengelolaan persampahan telah beralih dari paradigma
kumpul – angkut – buang ke arah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di mana peran TPA
merupakan tempat penampungan sampah yang memang sudah tidak dapat lagi diolah.
Selain itu isu strategis lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan sampah yaitu perlu
adanya perubahan metode pengelolaan sampah di TPA yang semula menggunakan
sistem open-dumping beralih ke controlled-landfill menuju sanitary landfill.

(6) Kualitas pelayanan pengelolaan limbah


Pembuangan air kotor (mandi dan cuci) pada saat ini bergabung dengan sistem
drainase, hal ini dapat menurunkan kualitas air permukaan di sungai-sungai yang
menjadi saluran primer drainase. Untuk itu selayaknya dibatasi pembuangan air kotor
secara langsung ke badan air (saluran drainase) serta dilakukan upaya pemisahan
antara saluran air kotor dengan saluran drainase. Jenis pengelolaan air limbah
domestik sebagian besar masih berorientasi pada sistem on-site sanitation. Sedangkan
sistem off-site sanitation baru dikembangkan pada beberapa kawasan permukiman
padat (MCK, WC umum). Sistem pengelolaan limbah domestik yang lebih modern
seperti sewerage system belum diaplikasikan, padahal sistem ini berpeluang untuk
mengatasi pembuangan limbah domestik ke badan air secara langsung. Untuk jenis
limbah industri sebagian besar telah dikelola secara internal melalui penerapan IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah). Meskipun demikian pengawasan dan pemantauan
atas kualitas mekanisme pengelolaan limbah terutama untuk jenis B3 (Bahan Beracun
dan Berbahaya) perlu mendapat perhatian mengingat tingginya dampak yang dapat
ditimbulkan apabila tidak dikelola secara baik.

(7) Penyediaan dan kualitas rumah layak huni dan terjangkau


Kebutuhan akan hunian akan semakin bertambah seiring dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk. Tingginya nilai lahan perkotaan tentunya menjadi
pertimbangan tersendiri dalam upaya penyediaan lahan bagi rumah layak huni.
Apabila isu ini tidak diperhatikan secara spesifik, maka jumlah permukiman
padat-kumuh dipastikan akan bertambah. Dengan demikian perlu adanya pendekatan
yang strategik dalam mengatasi penyediaan rumah layak huni, misalnya melalui
program penyediaan rumah susun.

Page 401
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

(8) Kawasan permukiman kumuh


Permukiman kumuh dicirikan dengan struktur jalan yang organik, jarak antar
bangunan yang padat, serta kondisi lingkungan yang tidak tertata. Kawasan
permukiman kumuh merupakan permasalahan pembangunan jangka menengah
karena apabila tidak ditangani secara simultan akan berakibat pada menurunnya
tingkat kesehatan lingkungan, rawan bencana kebakaran, konflik sosial dan
kriminalitas, serta menurunnya identias dan estetika kota. Berdasarkan studi tentang
kawasan kumuh, terdapat 14 titik kawasan kumuh yang perlu mendapatkan perhatian
agar kawasan tersebut tidak semakin menurun kualitasnya.

Permasalahan pokok yang terkait dengan peningkatan daya dukung dan kualitas
lingkungan hidup dan penataan ruang adalah :
(1) Lingkungan Hidup
Dalam kurun waktu 2 tahun ke depan, secara umum Kota Cilegon akan mengalami
perubahan geomorfologi dan lingkungan hidup. Penurunan kualitas lingkungan hidup
karena faktor manusia jika tidak diantisipasi akan terus meningkat. Pencemaran air,
udara, dan tanah di Kota Cilegon berpotensi meningkat seiring dengan kemajuan
pembangunan dan perubahan pola hidup masyarakat. Peningkatan pengendalian dan
penanggulangan pencemaran perlu diupayakan pada kawasan-kawasan potensi
pencemaran, khususnya kawasan industri, kawasan pelabuhan dan kawasan
permukiman.
Namun harus digarisbawahi bahwa meskipun telah disusun mekanisme pengendalian
dampak lingkungan, akan tetapi pengelolaan lingkungan hidup yang parsial hanya
akan mampu memperlambat penurunan kualitas lingkungan saja dan tidak mampu
menyelesaikan masalah sampai tuntas. Beberapa wilayah yang menjadi pusat kegiatan
industri seperti di Kelurahan Kepuh, Kelurahan Randakari, Kelurahan Gerem,
Kelurahan Suralaya, Kelurahan Lebakgede, dan beberapa wilayah lainnya telah
terindikasi sebagai daerah yang telah menurun kualitas lingkungannya seperti polusi
udara yang tinggi, debu batubara dan bau dari limbah industri yang tidak sedap,
kebisingan, meningkatnya penderita ISPA, menurunnya kualitas dan kuantitas air
tanah, dan sebagainya.
Selain pencemaran, Kota Cilegon menghadapi ancaman krisis energi, krisis lahan, dan
krisis air bersih karena sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan pesisir. Krisis
energi terkait dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan energi seiring

Page 402
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Sementara krisis lahan terkait


dengan semakin terbatasnya lahan bagi aktifitas penduduk serta adanya kerusakan
lahan yang salah satunya diakibatkan oleh kegiatan pertambangan Galian C. Adapun
krisis air bersih terkait dengan semakin berkurangnya kualitas dan kuantitas air
permukaan maupun air tanah.
Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan intensitas kegiatan baik industri
maupun non-industri akan berdampak pada semakin tingginya demand akan
kebutuhan air. Kondisi tersebut dipertegas dengan potensi air baku yang rendah
sehingga kebutuhan air dipenuhi melalui pemanfaatan air bawah tanah. Pengambilan
air bawah tanah tanpa disertai dengan langkah konservasi air tentunya akan
menimbulkan serangkaian dampak seperti rongga bawah tanah yang memicu
deformasi tanah dan subsident, intrusi air laut, dan kelangkaan air tanah. Indikasi dari
berkurangnya kualitas dan kuantitas air tanah dapat ditelusuri dari adanya perubahan
warna dan rasa air tanah di sekitar peisisir pantai yang diakibatkan oleh intrusi air laut
dan peningkatan derajat kekeruhan air sebagai cerminan dari adanya kejenuhan
material tanah/lumpur dalam air.

Bencana alam dan bencana industri masih merupakan ancaman bagi Kota Cilegon
dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, diantaranya ancaman yang bersumber dari
aktifitas Gunung Krakatau, maupun potensi terhadap dampak aktifitas gempa dan
tsunami yang terjadi di daerah selatan Pulau Jawa, dimana salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah dampak yang lebih luas atas bencana tersebut terkait dengan
keberadaan industri-industri kimia pada kawasan pesisir. Sehingga tantangan dimasa
mendatang adalah dengan meningkatkan kemampuan pengelolaan lingkungan dalam
pencegahan dan penanggulangan bencana (tanggap darurat).
Isu pembangunan berkelanjutan juga menjadi paradigm pembangunan yang saat ini
terus bergulir seiring dengan merebaknya isu global warming yang ditimbulkan oleh
kepadatan aktivitas dan jumlah manusia tanpa mengindahkan upaya pelestarian
lingkungan. Pembangunan tanpa adanya pengelolaan lingkungan tentunya akan
berakibat pada keberlanjutan pembangunan bagi generasi mendatang.
Maka pelestarian kawasan pesisir perlu menjadi isu strategis karena kondisi garis
pantai saat ini hampir 70% telah terisi oleh kegiatan budidaya baik industri,
pelabuhan, permukiman, sarana kota, dan bangunan komersil serta peran Selat Sunda
sebagai jalur perairan internasional. Dampak yang perlu diperhitungkan bukan hanya

Page 403
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

terhadap kelestarian kawasan pesisir semata, akan tetapi pengelolaan yang tidak
terintegrasi akan berdampak pada eksistensi dan kelangsungan penyelenggaraan
kegiatan dan investasi di kawasan pesisir. Sedangkan daerah perbukitan di bagian
utara dan selatan kota perlu dikelola dan dilestarikan karena perannya yang sangat
penting sebagia pelindung kawasan perkotaan dari hempasan angin laut yang
membawa material polutan dari kawasan industri, kawasan konservasi dan ruang
terbuka hijau, penyerap air hujan, dan penyeimbang kualitas lingkungan. Tidak kalah
strategis pula peran sungai-sungai yang tersebar sebagai bagian dari sistem drainase
kota. Tanpa pengelolaan atasnya, maka fenomena banjir dan genangan air akan
berdampak sistemik terhadap kelestarian fasilitas kota dan kualitas lingkungan.

(2) Penataan Ruang


Terkait dengan pemanfaatan ruang, permasalahan utama yang terjadi saat ini
adalah masih banyaknya pelanggaran tata ruang, baik berupa pelanggaran fungsi
ruang maupun pelanggaran tata bangunan dan lingkungan. Hal ini antara lain
disebabkan oleh : (1) belum memadainya ketersediaan dasar hukum pelaksanaan
penataan ruang baik yang bersifat umum maupun rinci, sebagai landasan operasional
yang sangat penting bagi penanganan masalah penataan ruang; (2) kurangnya SDM
yang menguasai masalah penataan ruang; (3)kurang berfungsinya lembaga koordinasi
penataan ruang di daerah, merupakan hal yang menyebabkan belum optimalnya
pembinaan penataan ruang di daerah; (4) Terbatasnya jumlah personil penataan
ruang serta (5)kurangnya peran serta masyarakat dalam pengawasan penataan ruang

4. KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA


Isu kualitas sumberdaya manusia merupakan isu yang sangat substansial dalam
kerangka pembangunan daerah Kota Cilegon. Hal tersebut terkait dengan fungsi
manusia itu sendiri sebagai subjek dan juga sekaligus objek dari kegiatan
pembangunan, sehingga seluruh upaya pembangunan pada dasarnya ditujukan untuk
menunjang kelangsungan aktivitas manusia.
Upaya pelayanan pendidikan yang berkualitas yang berorientasi pada peningkatan
proporsi penduduk yang menyelesaikan pendidikan dasar ke jenjang-jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, serta peningkatan daya saing dan relevansi pendidikan
terhadap kebutuhan pembangunan merupakan tantangan yang akan dihadapi dalam
lima tahun ke depan.

Page 404
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Disamping itu dukungan upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat


diharapkan mampu menekan angka kematian bayi, balita, dan ibu melahirkan,
proporsi balita kurang gizi, serta kesenjangan status kesehatan dan akses terhadap
pelayanan kesehatan oleh seluruh kelompok masyarakat. Kualitas kesehatan juga
diharapkan didukung dengan peningkatan kemampuan dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular.

Adapun permasalahan yang terkait dengan isu kualitas sumberdaya manusia di Kota
Cilegon adalah sebagai berikut :

 Aktualisasi norma agama dan tata nilai sosial budaya dalam kehidupan
bermasyarakat.
 Pelestarian dan pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya.
 Aksesibilitas, kualitas dan daya saing pendidikan masyarakat.
 Aksesibilitas dan derajat kesehatan masyarakat.

5. KINERJA PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK SERTA KUALITAS


KETENTRAMAN, KETERTIBAN, DEMOKRASI DAN HUKUM
Kinerja pemerintahan dan pelayanan publik serta kualitas ketentraman, ketertiban,
demokrasi dan hukum merupakan faktor kunci keberhasilan pembangunan di Kota
Cilegon. Kinerja birokrasi yang efisien dan efektif dengan sistem kelembagaan dan
ketatalaksanaan pemerintahan yang profesional dan akuntabel pada gilirannya dapat
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Dengan meningkatnya
pelayanan kepada masyarakat maka diharapkan masyarakat akan semakin produktif
dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahateraannya.

Adapun permasalahan yang terkait dengan isu kinerja pemerintahan dan pelayanan
publik serta kualitas ketentraman, ketertiban, demokrasi dan hukum di Kota Cilegon
adalah sebagai berikut :

 Kinerja penyelenggaraan pemerintahan.


 Kualitas dan daya saing pelayanan publik.
 Kapasitas dan kemandirian keuangan daerah.
 Kualitas kehidupan demokrasi.
 Ketaatan dan supremasi hukum.
 Kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum

Page 405
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

2.3.2. Identifikasi Permaslahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah.

Selanjutnya, identifikasi permasalahan pembangunan dilakukan terhadap


seluruh bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah secara terpisah atau
sekaligus terhadap beberapa urusan. Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan berbagai
permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan
tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Untuk mendapatkan gambaran awal bagaimana permasalahan daerah dipecahkan,
tiap-tiap permasalahan juga diidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilannya
dimasa datang. Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasil kinerja,
dan faktor-faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan
permasalahan pembangunan atau dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan
urusan pemerintahan.

Tabel.2.36
Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah

Page 406
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
A. Urusan Wajib
1. Pendidikan Dinas
Pendidikan
• Masih rendahnya kesadaran masyarakat • Perlu dilakukan sosialisasi secara
untuk mengikuti jenjang pendidikan pada optimal tentang pemberian pendidikan
usia dini, anak di masa masa golden age (usia dini)
baik secara langsung maupun dilakukan
• Belum adanya pemetaan kebutuhan
melalui bantuan media cetak dan
sekolah seperti rasio kebutuhan satuan
elektronik
pendidikan terhadap permukiman
permanen, sehingga menyebabkan • Di terbitkanya regulasi tentang pemetaan
ketidakseimbangan rombongan belajar rasio kebutuhan sekolah melalui penelitan
kebutuhan satuan biaya pendidikan
• Masih terbatasnya ketersediaan tenaga
terhadp pemukiman permanen
pengajar dalam mengembangkan
kemampuan peserta didik dan masih • Peningkatan kapsitas kemampuan
belum optimalnya penerapan RPP tenagan pendidik melalui diklat dikat yang
berdasarkan silabus di lakukan secara ekternal maupun
internal
• Masih belum optimalnya rasio guru
terhadap murid, sehingga ada beberapa • Pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar
guru mengajar lebih dari satu mata terhadap jumlah siswa yang ada di Kota
pelajaran, semata mata hanya untuk Ciegon melaui perekrutan yang profesional
memenuhi standar jam wajib tatap muka
• Perlu peningkatan strus tenaga pendidik
antara murid dan guru
yangsesuai dengan stradar kebutuhan
• Masih ada guru yang menyandang tenaga pengajar
pendidikan yang di bawah S1 dan D-IV
• Peningkatan pengawaan terhadap
• Masih adanya beberapa jejang pendidikan penyelenggaran pendidikan Kota Cilegon
yang belum mampu mengembangkan yang lebih optimal
kurikulum dan proses pembelajaran yang

Page 407
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
efektif atau pembangunan pendidikan • Adanya regulasi tentang jumlah siswa
belum sepenuhnya dapat meningkatkan perkelas yang sesuai dengan standar
kemampuan kewirausahaan lulusan. nasional.
• Masih ada beberapa sekolah yang belum • Peningkatan dan pengembangan Ruang
melaksanakan/memberlakukan aturan kelas baru didalam pemenuhan
jumlah siswa per ruang kelas yang sesuai kebutuhan jumlah siswa yang ada pada
standar nasional. jenjang pendidikan
• Masih terbatasnya fasilitas pelayanan • Perlunya penanganan rehabilitasi ruang
pendidikan seperti daya tampung ruang kelas dan fasilitas pendukung lainnya
kelas dan ruang laboratorium pada ditingkat dasar, menengah dan kejuruan
masing masing jenjang pendidikan
• Perlu dilakukan analisis secara tepat dan
• Masih perlunya penanganan rehabilitasi komperhensip sehingga pemberian
ruang kelas dan fasilitas pendukung pembebasan biaya pendidikan dapat
lainnya ditingkat dasar, menengah dan benar benar di rskan bagi masyarakt yang
kejuruan tidak mampu dalam rangka pengentas
wajib belajar 12 tahun
• Pembebasan biaya pendidikan yang di
berikan saat ini masih belum spesifik • Perlunya penerapkan evaluasi diri sekolah
kepada masyarakat rumah tangga sasaran kepada sekolah.
• Evaluasi diri sekolah belum berjalan
secara optimal.
2. Kesehatan Dinas Kesehatan
• Ketersediaan sarana prasarana kesehatan • Peningkatan sarana dan prasarana
di Kota Cilegon secara umum telah cukup kesehatan secara merata, bermutu dan
tersedia, walaupun di beberapa wilayah terjangkau seperti rehabilitasi,
masih ada yang belum terlayani sarana peningkatan status, dan pembangunan
kesehatan secara memadai. Kebutuhan fasilitas kesehatan.
akan ketersediaan sarana pelayanan
• Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan

Page 408
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
kesehatan dasar di beberapa wilayah anak dalam pencapaian target MDG’s
masih sangat diperlukan.
• Penanganan permasalahan gizi secara
• Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang menyeluruh
sesuai standar masih terbatas
• Peningkatan sosialisasi kesehatan
• Belum teratasinya permasalahan gizi lingkungan dan pola hidup bersih dan
secara menyeluruh sehat
• Masih tingginya kesakitan dan kematian • Peningkatan pendidikan kesehatan pada
akibat penyakit menular dan tidak masyarakat sejak usia dini
menular
• Penataan dan pengembangan sistem
• Proporsi pembiayaan kesehatan informasi kesehatan untuk menjamin
bersumber dari APBD Kota Cilegon belum ketersediaan data dan informasi
masih mengutamakan prasarana dan kesehatan melalui pengaturan sistem
sarana Kesehatan belum mengutamakan informasi yang komprehensif dan
upaya pencegahan, promosi kesehatan, pengembangan jejaring
peningkatan pelayanan lansia,
• Peningkatan pembiayaan kesehatan
peningkatan pelayanan balita dan
untuk kegiatan preventif dan promotif
keselamatan ibu melahirkan dan anak.
• Peningkatan pembiayaan kesehatan
• Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus
untuk mencapai indikator SPM dan MDG’s
meningkat namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum • Peningkatan sumber daya kesehatan baik
terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga dari segi kualitas dan kuantitasnyaserta
perlu untuk ditingkatkan. Masalah pemerataan tenaga kesehatan di seluruh
kurangnya tenaga kesehatan, baik wilayahKota Cilegon terutama di daerah
jumlah, jenis dan distribusinya kurang diminati dan rawan bencana
menimbulkan dampak terhadap
rendahnya akses masyarakat terhadap • Pemenuhan kebutuhan obat dan
pelayanan kesehatan berkualitas, di perbekalan kesehatan di fasilitas layanan
samping itu juga menimbulkan kesehatan dasar

Page 409
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
permasalahan pada rujukan dan • Optimalisasi fasilitas kesehatan yang ada
penanganan pasien untuk kasus tertentu. terutama Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
• Belum optimalnya ketersediaan,
seperti Posyandu dan Poskesdes sebagai
pemerataan dan keterjangkauan obat
salah satu wadah di masyarakat untuk
esensial, penggunaan obat yang tidak
mampu merubah masyarakat berperilaku
rasional dan penyelenggaraan pelayanan
hidup bersih dan sehat (PHBS)
kefarmasiaan yang berkualitas
• Peningkatan pelayanan kesehatan
• Masyarakat cenderung masih
rujukan di rumah sakit, baik peningkatan
ditempatkan sebagai obyek dalam
sarana dan prasarana maupun
pembangunan kesehatan, promosi
peningkatan SDM tenaga kesehatan
kesehatan belum optimal merubah
RSUD.
perilaku masyarakat menjadi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Disamping itu pemanfaatan dan kualitas
Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM), seperti Posyandu dan
Poskesdes perlu untuk terus ditingkatkan
dan dioptimalkan.
• Akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan rujukan di rumah sakit
semakin meningkat, salah satu faktor
pendorongnya adalah adanya jaminan
pembiayaan kesehatan di rumah sakit
bagi masyarakat miskin. Untuk
meningkatkan akses tersebut, pemerintah
memiliki keterbatasan pada jumlah
tempat tidur (bed) kelas III yang
dikhususkan bagi masyarakat tidak
mampu. Selain itu dalam pelaksanaannya
sistem rujukan belum dapat berjalan

Page 410
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
dengan baik sehingga pelayanan
kesehatan relatif kurang optimal dan
efisien.
3. Pekerjaan Dinas Pekerjaan
Umum Umum
Pemenuhan Infrastruktur Jalan Kota yang • sosialisasi yang intensif kepada
masyarakat terkait kesadaran masyarakat
berstandar
terhadap dukungan pembangunan jalan
• penyediaan infrastruktur jalan masih • penambahan alokasi anggaran,
belum dapat diandalkan sebagai penerbitan peraturan yang mengatur
pendukung perekonomian kota dalam kapasitas kendaraan sesuai dengan klas
memberikan pelayanan mobilitas orang, jalan dan penanganan jalan sesuai
barang dan jasa. dengan kebutuhan kelengkapannya
• Bercampurnya pergerakan lalu lintas dan • Perlunya usaha membagi beban
berat beban kendaraan yang melintas kepadatan arus lintas pada rute alternatif
pada ruas-ruas jalan di Kota Cilegon
menyebabkan penurunan kualitas dan
pelayanan jalan.
• keterbatasan anggaran dalam mengatasi
tingginya nilai lahan terhadap kegiatan
pelebaran jalan
Bencana Banjir dan Genangan • koordinasi intensif dan terpadu terkait
penanganan saluran dan gorong-gorong
• terjadinya banjir, saat penghujan dengan di ruas jalan nasional dan diperlukan
insensitas yang cukup tinggi dan durasi payung hukum terkait penataan atau
yang cukup lama ditambahdengan relokasi bangunan-bangunan yang
saluran-saluran utama yang kapasitasnya menimbulkan penyebab banjir.
sangat berkurang sehingga tidak dapat

Page 411
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
lagi menampung debit air limpasan baik • dukungan anggaran yang besar guna
dari air hujan maupun air buangan dari melakukan peningkatan dan
penduduk. pembangunan saluran.
• Pemanfaatan saluran drainase yang • Perlunya Koordinasi dengan pihak-pihak
menjadi satu dengan saluran irigasi terkait dalam pengaturan saluran
salah satu penyebab timbulnya genangan, drainase dan Irigasi
masuknya air limpasan dari daerah
permukiman dan areal persawahan secara • Penyuluhan dan kampanye kepada
bersamaan menyebkan masyarakat untuk tidak membuang
sampah ke saluran drainase
• saluran drainase yang ada tidak mampu
menampung debit air akibat saluran
drainase dan irigasi yang menjadi satu
• penyumbatan saluran akibat banyak nya
sampah dan sedimentasi
4 Perumahan Dinas Pekerjaan
Umum

• permukiman kumuh karena dipicu oleh • peran aktif masyarakat dan koordinasi
tingkat urbanisasi dan tingginnya nilai intensif dengan instansi/SKPD teknis lain.
lahan,Kelangkaan prasarana dan sarana
• Upaya menciptakan lingkungan
dasar, ketidak mampuan memelihara dan
permukiman yang sehat, aman, harmonis
memperbaiki lingkungan permukiman
danberkelanjutan.
yang ada, danmasih rendahnya kualitas
permukiman • Pemerintah Kota Cilegon dan Pusat harus
bersinergi terhadap pembangunan
• Belum diterapkannya secara optimal
RUSUNAWA
pencapaian standar pelayananminimal
perumahan dan permukiman yang • Instalasi yang dipasang pada jalan
berbasis indeks pembangunan kecil/gang cukup dengan neonisasi(lampu

Page 412
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
berkelanjutan. neon 40 watt). Pemasangannya dapat
dianggarkan dari APBD namun dalam hal
• Adanya permasalahan kawasan kumuh
pembayaran rekening dan
dan pemenuhan rumah terhadap
pemeliharaannya dilakukan secara
masyarakat berpenghasilan rendah.
swadaya dan gotong royong oleh
• Sulitnya jangkauan ketersediaan pada masyarakat sekitar. Solusi ini harus
lingkungan perumahan yang hanya dilalui diiringi dengan kesadaran masyarakat,
jalan setapak atau jalan kecil/gang. bahwa jaringan PJUtersebut adalah milik
mereka dan harus dirawat serta dikelola
• Kesulitan perawatan jaringan kabel secara bersama-sama.
lampu Hias yang berada di bawah tanah
mengalami kerusakan (terbakar) karena • Pemeliharaan Lampu Hias, dimana
tertanam di tengah median jalan protokol jaringan kabel yang tertanam harus
tanpa dilengkapi casing pelindung berupa dibungkus dengan casing dan diletakkan
pipa, terpasangnya pot permanen dan tidak pada tengah median, tetapi terpasang
pagar besi pada median jalan. pada sisi kanan/kiri median.

• Kurangnya koordinasi antar SKPD dalam • Dibutuhkan pula koordinasi intensif


melaksanakan perawatan jariingan kabel dengan SKPD lain dalam mengelola median
tersebut. jalan protokol.

• Terjadinya kerusakan diluar dari pada • Pemeliharaan PJU, sebaiknya pengadaan


kebiasaan/rutin pemeliharaan, seperti barang/suku cadang listrik yang sulit
trafo yang meledak menyulitkan petugas diprediksi kebutuhannya baik jenis
pemelihara dalam memperbaiki jaringan maupun jumlahnya, penyediaannya
PJU dari trafo tersebut. terpisah dari suku cadang yang bersifat
rutin. Pengadaan suku cadang yang
• Kegiatan optimalisasi dan Revitalisasi PJU bersifat insidentil tersebut diadakan sesuai
mengalami kendala dalam ketersediaan dengan kejadian kerusakan.
data pendukung berupa jumlah dan
panjang jalan lingkungan. • Pelibatan personil dari instansi/SKPD
teknis lainnya harus dibentuk tim teknis,
agar dapat memperlancar ketersedian data

Page 413
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
dan proses penyusunan dokumen terkait
dengan Revitalisasi dan Optimalisasi PJU
5. Penataan Ruang Dinas Tata Kota

• pelaksanaan RTRW Kota Cilegon • Perlunya perencanaan yang bersifat rinci


menghadapi dinamika pemanfaatan ruang yang merupakan turunanan dari
yang tumbuh pesat di Kota Cilegon. Hal ini perencanaan yang bersifat umum yang
menjadi tantangan karena bagaimanapun telah ada yaitu RTRW. dapat menjawab
regulasi harus tetap dijalankan tantangan dari pesatnya dinamika
sebagaimana yang diamanatkan dalam pemanfaatan ruang.
perundang-undangan yang berlaku.
• Perlunya dibuatkan juklak dan Juknis
• belum tersedianya juklak dan juknis untuk pelaksanan untuk pengaturan
prasarana kota, reklame dan tower. Selama prasarana kota
ini acuan juklak dan juknis tersebut
mengikuti ketentuan • Perlunya diadakan pendataan aset yang
berhubungan dengan prasarana kota
perundang-undangan yang ada, seperti
Peraturan Menteri dan sebagainya. • Bentuk dari Baliho dan promosi ini adalah
berupa digital printing dengan bahan vinyl
• ketiadaan data-data seperti data jumlah
dan dipasang pada 5 Bando dan 2 baligo
kelurahan yang telah terlayani oleh
diberikan secara cuma-cuma sebagai
prasarana kota ; data jumlah kawasan
bentuk peran serta pihak swasta yaitu biro
yang sudah direvitalisasi secara
advertising dalam meyampaikan pesan
arsitektural ; data jumlah bangunan yang
program-program pembangunan
sudah dievaluasi kualitasnya ; maupun
pemerintah Kota Cilegon. Dengan
data jumlah reklame yang sudah dievaluasi
demikian, terjadi efisiensi APBD yang
kualitasnya.
diperoleh karena peran aktif swasta (public
• Kurangnya anggaran Pemerintah untuk private partnership).
Pemasangan Baliho Promosi dan
Propaganda Pemerintah Daerah,

Page 414
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
6. Perencanaan BAPPEDA
Pembangunan
• Belum optimalnya SDM perencanan dalam • Terbukanya peluang mengikuti program
pemahaman pelaksanaan tupoksi, beasiswa pendidikan formal sehingga
sehingga masih belum maksimalnya dalam dapat meningkatkan kualitas SDM
pelaksanaan perencanaan pembangunan perencana terhadap penguasaan keahlian
daerah, baik dalam koordinasi maupun (skill) yang sesuai tugas pokok dan
pemahaman pada pemanfaatan tehnologi fungsinya sehingga mantapnya
dan informasi, penelitian pengelolaan dan pemanfaatan data,
danpengembangan, serta pengendalian penguasaan teknologi informasi dan
perencanaan pembangunan komunikasi, penelitian dan
pengembangan, serta pengendalian dan
• Penentuan prioritas kegiatan dalam
evaluasi perencanaan pembangunan.
dokumen rencana masih menggunakan
analisa sederhana yang dalam hal ini • Pemahaman mengenai metoda tentang
terbatas pada analisa sektoral atau per analisis perencanaan yang terintegrasi,
program, yang dapat mengakibatkan hendaknya menjadi materi wajib yang
kegiatan yang dilaksanakan bersifat solusi harus dimiliki oleh SDM perencana
sektoral atau tidak terintegrasi dengan Bappeda, yang dapat diperoleh baik
penyelesaian masalah di sektor lainnya. melalui diklat/kursus singkat ataupun
workshop internal
7. Perhubungan Dinas
Perhubungan
• Minimnya ketertiban pengguna jalan • Pelaksanaan sosialisasi tata cara dan etika
dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas berlalu lintas serta penegakan hukum
dan kesadaran pengguna jalan dalam secara konsisten dan berkelanjutan.
menggunakan alat keselamatan
• Melengkapi setiap perlintasan sebidang
berkendara seperti sabuk pengaman,
dengan pintu perlintasan serta
helm, dll.
meminimalisir perencanaan

Page 415
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
• Masih banyaknya perlintasan sebidang pembangunan jalan sebidang dengan rel.
(jalan dengan rel kereta api) yang tidak
• Pembatasan angkutan umum yang
dilengkapi dengan pintu perlintasan.
melintas di jalur protokol terutama pada
• Ruas jalan protokol yang kecil tidak jam-jam sibuk.
sebanding dengan banyaknya jumlah
• Penertiban kendaraan yang parkir di bahu
kendaraan yang melintas.
jalan, pembangunan gedung khusus
• Tumbuhnya pusat-pusat kegiatan parkir di sekitar jalan protokol, serta
(perkantoran, perdagangan dan jasa) di membuat Perda tentang Perparkiran.
sepanjang jalan protokol yang tidak
• Penertiban angkutan kota yang tidak
dilengkapi dengan lahan parkir yang
mematuhi rute yang telah ditentukan.
memadai.
• Perlunya kajian pengembangan sistem
• Banyaknya awak angkutan kota yang
angkutan umum kota Cilegon yang
tidak mematuhi rute yang telah
bersifat solutif terhadap permasalahan
ditentukan sehingga semua angkutan kota
transportasi
hanya tertumpu pada ruas jalan protokol.
• Perlunya pengendalian efisiensi dan
• Tingginya biaya BBM menyebabkan
efektifitas dalam pelayanan perhubungan
tingginya ongkos angkutan kota. Namun
laut oleh Dishub Kota Cilegon.
di sisi lain akses masyarakat dalam
kepemilikan sepeda motor semakin • Peningkatan kompetensi petugas dengan
mudah yang pada akhirnya berakibat mengikuti diklat bersertifikat.
pada banyaknya angkutan kota yang
kosong karena tidak ada penumpang. • Merevisi Perwal tentang SOTK di
lingkungan Pemerintah Kota Cilegon..
• Pelayanan perhubungan laut oleh Dishub
Kota Cilegon terkendala oleh batasan
wilayah laut yang menjadi kewenangan
Kota,yaitu hanya 4 mil wilayah laut,
sehingga tidak ada kegiatan pelayanan
perhubungan laut yang signifikan karena

Page 416
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
telah dilakukan oleh ADPEL.
• Minimnya jumlah petugas yang memiliki
kompetensi di bidang pengujian
kendaraan, serta pelayaran dan kelautan.
• Adanya tumpang tindih tupoksi antara
Dinas Perhubungan dengan Dinas Tata
Kota dalam hal penyediaan penerangan
jalan umum (PJU)dan jembatan
penyeberangan orang (JPO), dimana
dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang
LLAJ keduanya merupakan bagian dari
perlengkapan jalan.
8. Lingkungan Badan
Hidup Lingkungan
Hidup
• Peningkatan timbulan Sampah dari • Aspek peran serta masyarakat harus
masyarakat yang belum dapat terkendali ditingkatkan sehingga potensi yang ada di
secara maksimal masyarakat dapat dimanfaatkan dalam
pelaksanaan pengelolaan kebersihan
• pengelolaan sampah di masyarakat
maupun di TPA Bagendung yang masih • pemenuhan sarana dan prasarana
membebani APBD pengelolaan kebersihan, sosialisasi,
mendorong pemerintah pusat dan propinsi
• masih ada perusahaan yang mendapat
dalam mensinkronkan program
peringkat merah dalam hal pencemaran
persampahan di Kota Cilegon
air. Demikian pula masih terdapat
pencemaran air yang diakibatkan usaha • Perlu adanya pos pengaduan masyarakat
atau kegiatan. Untuk penanganan lmbah sebagai akibat adanya dugaan pencemaran
B3, ternyata masih ada perusahaan yang dan/atau perusakan lingkungan hidup
belum memiliki izin, baik izin

Page 417
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
pengumpulan maupun izin TPS B3, masih untuk ditindaklanjuti.
ada kawasan dengan kondisi yang melebihi
• Perlunya koordinasi dengan pihak
baku mutu ambien kualitas udara.
Perhutan untuk mengatasi permasalahn
• belum adanya lahan kritis yang lahan kritis
direhabilitasi terdapat hutan yang berada
pada pengelolaan Perhutani sehingga • perbaikan yang dilakukan Pada aspek
manajemen terutama adalah mempertegas
hutan yang ada di luar kewenangan dari
wewenang pengelola dan menyusun uraian
Pemerintah Kota Cilegon.
tugas dan tatalaksana kerja yang
• keberadaan hutan kota yang walaupun dibutuhkan sesuai dengan perubahan pola
telah ditetapkan dalam RTRW Kota Cilegon operasional yang akan dilaksanakan.
namun keberadaannya bukan dalam
pengelolaan Pemerintah Kota. Hal lain • memperkirakan kebutuhan biaya yang
akan diperlukan dalam rangka
adalah ketidaktersedian data terkait
pelaksanaan aspek pembiayaan, juga
dengan prosentase luasan lahan yang telah
ditetapkan rencana struktur retribusi yang
ditetapkan status kerusakan lahan
mampu membiayai kegiatan yang akan
dan/atau tanah untuk produksi biomassa
dilaksanakan.
yang diinformasikan. Padahal hal ini
merupakan bagian dari SPM bidang • Agar rencana yang disusun diatas dapat
lingkungan hidup. dilaksanakan maka akan diperbaiki juga
aspek pengaturan yang menjadi landasan
• keberadaan sumur resapan dimana belum
dalam pelaksanaan, sehingga peraturan
terpenuhinya kebutuhan sumur resapan
yang ada akan dapat menunjang rencana
dibandingkan dengan luas tutupan lahan,
perbaikan yang akan dilakukan. .
sehingga pada kegiatan selanjutnya
hendaknya difokuskan pada penggunaan • Pengadaan Mobil Laboratorium,
lahan dengan kegiatan budidaya. Pengawasan, pengendalian, monitoring
dan evaluasi perizinan B3 dan limbah B3,
• Selain hutan kota, ketidaktersedianya data
Inventarisasi kegiatan/usaha yang belum
mengenai kawasan perlindungan setempat
memiliki dokumen lingkungan Pembuatan
menjadi permasalahan, padahal kawasan
sumur resapan DED Hutan Kota di Cibeber
ini telah ditetapkan dalam RTRW Kota

Page 418
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
Cilegon, artinya perlu ada program atau Penghijauan Hutan Kota di Cibeber,
kegiatan yang berkaitan dengan rencana Inventarisasi kawasan perlindungan
ruang kawasan tersebut sesuai dengan setempat Penghijauan Lahan Kritis
umur rencana yaitu 20 tahun.
• Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
• Terbatasnya jumlah SDM bidang Penghijauan lahan Kritis
lingkungan hidup yang handal.
• Terbatasnya sarana dan prasarana yang
dimiliki dalam pengendalian lingkungan
hidup.
9. Pertanahan Sekretariat
Daerah
• Perubahan Pemerintah Desa menjadi • pemerintah daerah kota Cilegon harus
Kelurahan berpengaruh terhadap tanah memverifikasi tanah eks bengkok dalam
bengkok yang menjadi eks tanah bengkok mengurus status kepemilikan tanah
sebagai tanah negara yang diberikan sampai dengan keluarnya sertifikat tanah
kepada daerah sebagai aset daerah. sehingga kepemilikan tanah akan jelas
Setelah terjadi perubahan dari Pemerintah legalitas kepemilikannya, dan dapat
Desa menjadi Kelurahan pengelolaan dan menambah pembendaharaan asset Pemda
pemanfaatan eks tanah bengkok
• mentertibkan administrasi tentang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi
pertanahan serta kejelasan atas
tanahnya.
kepemilikan tanah tersebut harus
• masih terdapat beberapa bidang tanah mengeluarkan legalitas kepemilikan tanah
yang berasal dari tanah eks bengkok yang tersebut yaitu berupa sertifikat.
belum bersertifikat.
10. Kependudukan Dinas
dan Catatan Kependudukan
Sipil dan Catatan

Page 419
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
Sipil
• Laporan data kependudukan / kelurahan • Data kependudukan harus dikelola dan
tidak mencantumkan jumlah penduduk dilaporkan secara kontinu dan berkala
yang mengalami peristiwa kelahiran, maka perlunya pembinaan terhadap
kematian, perpindahan penduduk (baik petugas yang menangani masalah
masuk / keluar daerah) administrasi kependudukan maupun
plaporannya.
• Masih kurangnya pemahaman petugas
pengelola administrasi kependudukan • Perlu dilaksanakanya kegiatan pembinaan
dalam menyusun laporan data dan informasi langsung administrasi
kependudukan. kependudukan secara berkelanjutan.
• Masih kurangnya informasi tentang
administrasi kependudukan secara umum
kepada masyarakat.
11. Pemberdayaan Badan Keluarga
Perempuan dan Berencana dan
Perlindungan Perlindungan
Anak Perempuan
• Masih lemahnya keterampilan para kader • Peningkatan keterampilan para kader
dasa wisma dasa wisa
• Masih terdapat rumah tidak layak • Peningkatan alokasi anggaran untuk
huni/tidak sehat pemugaran rumah tidak layak huni/tidak
sehat
12. Keluarga Badan Keluarga
Berencana dan Berencana dan
Keluarga Perlindungan
Sejahtera Perempuan

Page 420
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
• Belum memdainya keterampilan SDM • Peningkatan kapasitas SDM keluarga
guna meningkatkan tambahan guna berinovasi dalam menciptakan
pendapatan bagi keluarga produk ataupun pemasaranya sehingga
dapat meningkatkan pendapatan keluarga
13. Sosial Dinas Sosial
• Terbatasnya keterampilan SDM PMKS • Pembinaan dan pembekalan keterampilan
yang berkelanjutan sehingga PMKS yang
• Terbatasnya pelayanan panti asuhan
dibina mampu untuk mengembangkan
dalam penanganan PMKS
keterampilan hidupnya di dalam
memenuhi kebutuhan secara ekonomi dan
siap di dalam bersaing di dunia kerja.
• Keberadaan panti sosial di Kota Cilegon
tetap strategis sebagai salah satu alternatif
pelayanan kesejahteraan sosial yang
diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang nyata dalam penanganan PMKS.
Alasan utama panti sosial yaitu sebagai
wujud dari pelaksanaan kewajiban
pemerintah di dalam memenuhi hak-hak
dasar warganya di dalam memberikan
perlindungan.
14. Ketenaga Dinas Tenaga
kerjaan Kerja
• Belum memadainya kualitas, • Peningkatan kualitas, produktivitas dan
produktivitas dan kompetensi tenaga kerja kompetensi tenaga kerja dalam
mengurangi pengangguran melalui
penambahan peserta pelatihan dari
seluruh kelurahan

Page 421
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
15. Koperasi dan Dinas
Usaha Kecil Perindustrian,
Menengah Perdagangan
dan Koperasi
• Masih banyaknya koperasi yang berbadan • Sasaran pembinaan koperasi diutamakan
hukum namun dalamkepengurusannya terhadap koperasi-koperasi yang masih
sudah tidak aktif lagi berpotensi untuk aktif dan berkembang,
sedangkan untuk koperasi yang
kepengurusannya sudah tidak aktif akan
ditinjau kembali ijin operasionalnya
16 Penanaman Badan Perizinan
Modal Terpadu dan
Penanaman
Modal
• Pengembangan Penanaman Modal upaya • promosi melalui media website dan
yang masih belum memenuhi percepatan homepage.
dan perluasan jangkauan promosi perlu
promosi yang lebih tepat dan efisien
dengan jangkauan yang lebih luas
17. Kebudayaan Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
• Belum seluruhnya jenis kesenian • Penyediaan alat kesenian untuk setiap seni
terpehuni alat keseniannya. budaya yang dibina
• Belum lengkapnya sarana dan prasarana • sarana dan prasarana sanggar seni budaya
sanggar seni budaya akan dipenuhi secara bertahap
18. Kepemudaan Dinas Pemuda

Page 422
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
dan Olahraga dan Olahraga
• Masih kurangnya kebutuhan gedung sport • percepatan pembangunan gedung sport
centre untuk mendukung keberhasilan Centre perlu diprioritaskan.
Pemuda dan Olahraga dalam berprestasi
• Adanya koordinasi yang intensif kepada
dan berkreatifitas
Departemen/Kementrian Pemuda dan
• Keterbatasan anggaran dalam memenuhi Olehraga karena pembangunan gedung
percepatan kebutuhan fasilitas tersebut perlu didukung anggaran dari
kepemudaahn dan Olahraga APBN (Pusat).Terkait dengan hal tersebut
anggaran APBD Kota Cilegon akan
terbantu.
19. Kesatuan Badan Kesatuan
Bangsa dan Bangsa dan
Politik Dalam Perlindungan
Negeri Masyarakat
• Masih rendahnya kesadaran pembinaan • peningkatan pembinaan secara
Ormas dan LSM dalam merespon program berkelanjutan terhadapOrmas dan LSM
dan kegiatan yang ada di pemerintahan, guna mencapai suatu hasil yang maksimal
sehingga tujuan dan sasaran yang dalam mendukung suatu program dan
diharapkan tidak maksimal serta kegiatan pemerintah agar dapat berjalan
kurangnya koordinasi antara pemerintah, secara berkesinambungan antara Ormas /
ormas dan LSM dalam mengefektifitaskan LSM dengan Pemerintah Kota Cilegon.
program Pembangunan Daerah,
• pembinaan peningkatan kemampuan
• Belum mantapnya kesiagaan masyarakat masyarakat dalampenanggulangan
terhadap ancaman bencana alam. bencana sehinggaa masyarakat Kota
Cilegon Siap dan sigap bila mana terjadi
suatu bencana alam yang tidak diinginkan
20. Otonomi
Daerah,

Page 423
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
Pemerintahan
Umum
Administrasi
Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah
Kepegawaian
dan Persandian
• Pendataan obyek dan subyek PBB serta • PBB masih belum merupakan pajak Dinas
Penilaian Individual PBB daerah dan untuk kegiatan tersebut sudah
Pendapatan dan
dianggarkan oleh pemerintah pusat
melalui APBN yang dilaksanakan oleh Pengelolaan
kantor pajak pratama Cilegon
Keuangan
Daerah

• Masih terdapat temuan BPK RI atas • Perlu mengutamakan pembinaan dan Inspektorat
pending tahun sebelumnya yaitu temuan montoring berkelanjutan terhadap SKPD
Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 dengan mengutamakan penyelesaian yang
yang masih dalam proses penyelesaian. bersifat pengecualian.
• Masih kurangnya pemahaman terhadap • lebih di tingkatkan lagi
administrasi kepemerintahan dalam pembinaan-pembinaan terhadap SKPD
melaksanakan kegiatan dalam memahami adminstrasi terkait
pelaksanaan kegiatan
• Masih banyak pelaksana kegiatan yang
belum memahami dan tidak mengetahi • peraturan mengenai pelaksanaan kegiatan
adanya peraturan baru yang menyebakan yang baru segera di informasikan atau di
sering terjadi kesalahan administratif sosialisasikan terhadap SKDP, agar SKPD
tersebut lebih memahami tentang aturan

Page 424
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
yang berlaku dengan demikian diharapkan
akan mengurangi tingkat kesalahan pada
pelaksanaan kegiatan tersebut
• Kurangnya kesadaran masyarakat • Meningkatkan upaya sosialisasi melalui Kantor Satuan
mentaati ketentuan hukum Peraturan mass media, penyebaran brosur-brosur,
Polisi Pamong
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah. pembuatan spanduk, pembuatan plang
himbauan dan penyuluhan-penyuluhan di Praja
• Masih banyak personil yang masih kurang
tempat-tempat umum terkait dengan
skill dalam pelaksanaan pekerjaan
pemahaman Perda dan Peraturan walikota
• Masih kurangnya koordinasi dengan lintas lainnya
SKPD dalam menyelesaikan permasalahan
• Memberikan kesempatan kepada personil
yang ada
untuk mengikuti diklat maupun
bimbingan teknis dan
sosialisasi-sosialisasi
• Peningkatan koordinasi dengan
Dinas/Instansi terkait.
• Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur • Pemerintah Kota Cilegon telah memberikan Badan
masih rendah dilihat dari sektor suntikan dana bagi aparatur yang
Kepegawaian
pendidikan. mengikuti tugas belajar dan bantuan
pendidikan S1,S2 dan S3, dengan Daerah dan
• belum semuanya pejabat aparatur
demikian displin ilmu yang dimiliki dapat
pemerintah Kota Cilegon yang telah Diklat
meningkatkan SDM aparatur. Selain itu
memenuhi persyaratan jenjang karir
pemerintah daerah harus lebih memotivasi
aparatur, dari total jumlah pejabat
bagi para aparatur untuk meningkatkan
aparatur Kota Cilegon sebanyak 799
karir dan disiplin ilmu
pegawai baru 583 pegawai yang telah
mengikuti diklat kepemimpinan atau • Pemerintah Kota Cilegon melalui Badan
dengan kata lain baru mencapai 72,97 % Kepegawaian Daerah Kota Cilegon, secara
yang telah mengikuti diklatpim. bertahap mengirim peserta diklat untuk

Page 425
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
• Kota Cilegon belum memenuhi standar pemenuhan persyaratan pejabat yang telah
minimal ISO. yang menerapkan SOP baru menduduki jabatan sehingga selain
2 SKPD serta yang mendapatkan ISO baru menjadi prasyarat akan menambah
1 SKPD wawasan serta ilmu serta lebih profesional
dalam mengemban tugas sebagai aparatur
• Masih kurangnya/belum terisi penuh pemerintah.
aparatur yang ada di tingkat Kelurahan
• Perlu memacu SKPD-SKPD yang ada
• Masih kurangnya sarana dan prasarana untuk memenuhi ISO yang dipersyaratkan
yang representative di tingkat kelurahan yaitu minimal terpenuhi 6 ISO
Solusi Dalam rangka mempercepat
pembangunan dan untuk meningkatkan • Perlu adanya penambahan Sumber Daya
sarana dan prasarana dalam rangka Manusia (SDM) di Kelurahan dalam
meningkatkan pelayanan terhadap mengisi kekosongan pejabat kelurahan
masyarakat sehingga dapat meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat.
• Perlunya pembangunan sarana dan
prasarana ti tingkat kelurahan yang
representative guna mendukung pelayanan
terhadap masyarakat.
• Masih kurangnya Fasilitas hidran / • Perlunya koordinasi yang lebih baik antar Kantor Pemadam
sumber air minum SKPD dalam pemenuhan kebutuhan
Kebakaran
Hidran
• Masih kurangnya truk pemadam dan mobil
tangki air • Perlunya penambahan truk pemadam dan
mobil tangki air sesuai dengan rasio
• Masih kurangnya peralatan damkar dan
kebutuhan
rescue
• Perlunya memenuhi ketersediaan
• Masih kekurangan pegawai
peralatan damkar dan rescue
• Masih kurangnya petugas yang ahli kimia
• Penambahan armada pasukan pemadam
dan masih kurang trampil dalam

Page 426
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
penanggulangan kebakaran dan • Meningkatkan kualitas SDM terutama
penyelamatan korban. dalam keahlian Kimia dan ketrampilan
pemadam kebakaran serta penyelamatan
• Masih lemahnya koordinasi antar SKPD
korban.
pemberi ijin dalam bidang proteksi
kebakaran pada bangunan gedung Kondisi • Meningkatkan akuntabilitas kinerja kantor
padat hunian dan padat penduduk, rumah pemadam kebakaran yang jelas dan
saling berdempetan terukur
• Jalan-jalan lingkungan sempit & adanya • Meningkatkan kapasitas daya dukung dan
portal permanen sehingga akses bagi kualitas kelembagaan SKPD dengan kantor
petugas pemadam sulit Damkar
• Kurangnya kesadaran masyarakat • Perlu kesiapan peralatan dan sistematis
terhadap bahaya kebakaran tindakan dalam menangani jalan
lingkungan sempit dan portal permanen
• Masih banyak Bangunan termasuk
bangunan Pemda Tidak Memiliki Peralatan • Perlunya sosialisasi akan bahaya
Proteksi Kebakaran kebakaran ke masyarakat
• Pada saat terjadi kebakaran sering • Perlunya kontrol dan pengawasan yang
terlambat menghubungi Instansi Pemadam lebih efektif terhadap kepemilikan
Kebakaran peralatan proteksi kebakaran
• Perlunya kajian sistematis dalam
mengatasi keterlambatan pemberitahuan
kebakaran
21. Ketahanan BPMKP
Pangan
• masih lemahnya tingkat koordinasi antar Perlunya peningkatan koordinasi lintas SKPD
SKPD dalam penguatan kelembagaan DKP.
yang terkait ketahanan pangan guna

Page 427
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
penguatan kelembagaan DKP

22 Pemberdayaan BPMKP
Masyarakat dan
Desa
Pemberdayaan masyarakat sosial (raskin) : • koordinasikan ke bulog tentang kualitas
beras
• Warna beras yang di distribusikan kurang
• perlu ada pemeriksaan sebelum
bagus
pendistribusian ke masyarakat terhadap
• Kurangnya timbangan beras yang di berat timbangan
distribusi
• perlunya ada koordinasikan ke bagian
• Ongkos angkut sering telat keuangan masalah ongkos angkut.

Pemberdayaan di bidang TTG Pemberdayaan TTG :

• Kurang aktifnya pengurus • Perlu adanya pembinaan untuk pengurus


wartek/posyantek posyantek dan wartek oleh tim Kota.
• Kurang kontrol/monitoring pengurus • Perlu dilakukan secara berkala
wartek/posyantek terhadap alat-alat yang kontrol/monitoring alat-alat
berada di masyarakat wartek/posyantek yang berada di
masyarakat
• Masih kurang minat masyarakat untuk
ikut kegiatan lomba cipta TTG. • Memperbanyak promosi tentang lomba
cipta TTG
Pemberdayaan di bidang ekonomi • Melakukan sosialisasi kepada masyarakat
bahwa dana yang disalurkan adalah dana
• Pinjaman dana bergilir di pandang sebagai pinjaman untuk modal usaha.

Page 428
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
hibah • Melakukan sosialisasi kepada mitra binaan
yang mampu tapi tidak mau membayar
• Tingginya tunggakan pinjaman kurang
pinjaman.
lancar, diragukan dan macet yang ada di
mitra binaan • Pembinaan (monitoring) ke mitra binaan
lebih intensif.
• Rendahnya kesadaran masyarakat dalam
memenuhi kewajiban • Telah dibukanya trading house sebagai
sarana promosi hasil UKM masyarakat
• Produk mitra binaan tidak dapat bersaing
cilegon.
terutama dalam kualitas dan harga.
• Adanya koordinasi ke tingkat kelurahan
• Aparatur di tingkat kelurahan tidak
dalam rekruitasi seleksi dan pencairan.
dilibatkan dalam rekruitasi, seleksi dan
pemcairan calon wira usaha usaha.
23. Statistik BAPPEDA

• masih belum dapat di tebitkananya • Untuk penyusunan data statistik agar


kebutuhan data di awal tahun, dan masih dapat mengeluarkan data proyeksi
ada beberapa data yang masih tumpang terhadap data data pembangunan agar
tindih keakuratannya jika di bandingkan dapat menjadi bahan acaun
dengan data dari para pemangku pembanguanan
kepentingan
24. Kearsipan KPAD
• Belum Optimalnya penataan Kearsipan di • Perlu adanya pembinaan yang lebih
setiap SKPD intensif di setiap SKPD
25. Komunikasi dan Sekretariat
Informatika Daerah
• Kota Cilegon belum menerapkan e-gov • sosialisasi yang memadai agar para pelaku
sebagai sarana yang sangat diharapkan birokrasi dan masyarakat mampu

Page 429
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
untuk memulai budaya kerja efisien memahami e-gov untuk kemudian
mendayagunakan potensinya, sehingga
dapat memperbaiki mutu pelayanan publik
kepada seluruh masyarakat
26 Perpustakaan KPAD
• Masih rendahnya rasa ingin tahu • Mengembangkan Perpustakaan di setiap
masyarakat tentang ilmu pengetahuan Kelurahan yang ada di Kecamatan Kota
melaluiperpustakaan. Cilegon.
• Masih rendahnya minat baca masyarakat. • Mengembangkan Minat dan Budaya Baca
Masyarakat secara berkelanjutan
B. Urusan Pilihan
1. Pertanian Dinas Pertanian
dan Kelautan
• Tidak tercapainya target produksi padi • Peralihan terhadap komoditas pangan lain
karena disebabkan oleh cuaca dimana yang sesuai dengan kondisi dan keadaan
curah hujannya rendah sehingga tanah kota Cilegon.
mengalami kekeringan.
• Perlu penerapan budidaya yang baik dan
• Masih rendahnya produksi melon akibar mengacu pada standar opersional prosedur
serangan organisme pengganggu tanaman yang telah ditetapkan.
seperti (bercak daun dan kerting)
• Penggunaan pestisida tang tepat sasaran
• Kurangnya pemahaman petani dalam hal dan sesuai dengan anjuran yang berlaku
penerapan budidaya melon terkait dengan baik bahan aktif dan konsentrasi
penggunaan sarana produksi seperti penggunaannya.
pestisida dan pupuk.
• Memberikan informasi secara luas kepada
• Masih tingginya harga pakan unggas, peternak mengenai keanekaragaman
sehingga perlu mencari pakan alternatif tanaman hijau ternak yang ada sekitarnya

Page 430
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
yang banyak tersedia, murah dan dan mengenalkan tanaman obat untuk
bermutu. ternak.
• Belum terbiasanya masyarakat • Mengenalkan masyarakat produk susu
mengkonsumsi produk susu kambing kambing dalam bentuk kemasan secara
karenamasih kurangnya promosi. luas dan manfaat mengkonsumsi susu
bagi manusia

2 Energi dan Dinas


Sumber Daya Perindustrian,
Mineral Perdagangan
dan Koperasi
• kurangnya ketersediaan water meter • Diperlukannya pengadaan water meter
pada instalasi pengambilan air bawah pada anggaran selanjutnya guna memehui
tanah perusahaan, sehingga menyebabkan kebutuhan water meter
tidak tercatatnya besaran pemakaian air
perusahaan
3 Pariwisata Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
• Belum maksimalnya pengembangan • Perlu adanya dukungan alokasi anggaran
sarana dan prasarana Obyek Daerah untuk pelaksanaan perencanaan dan
Tujuan Wisata Kota Cilegon karena belum pengembangan ODTW di Kota Cilegon
seluruhnya ODTW memiliki perencanaan
pembangunan secara detail yang siap
pelaksanaan konstruksi

Page 431
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Urusan/ Bidang
Urusan Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan
No. Permasalahan SKPD
Pemerintahan (Solusi)
Daerah
4. Kelautan dan Dinas Pertanian
Perikanan dan Kelautan
• Tidak menentunya cuaca yang • Pengembangan budidaya perikanan
mengakibatkan nelayan tidak dapat darat/air tawar yang tidak tergantung
melaut. perubahan cuaca.
• Peralatan nelayan yang masih sangat • Perlunya bantuan untuk modernisasi
tradisional. peralatan nelayan.
• Belum tersedianya PPI sebagai sarana • Berusaha agar kementrian kelautan dan
untuk melakukan aktifitas transaksi perikanan dapat memberi bantuan
perikanan kelanjutan pembuatan PPI di Kota Cilegon.
5. Perdagangan Dinas
Perindustrian,
Perdagangan
dan Koperasi
• Tidak tertatanya pedagang yang berjualan • Perlu adanya relokasipara pedagang di
diluar area peruntukannya seperti para sub terminal merak ke pasar merak dan
pedagang yang menempati sub terminal pedagang sepanjang pagebangan ke pasar
merak dan pedagang di sepanjang jalan blok F.
pagebangan
6. Industri Dinas
Perindustrian,
Perdagangan
dan Koperasi
• Masih rendahnya Sumber Daya Manusia • Memberikan pengetahuan Teknologi
pelaku industri kecil sehingga menjadi Tepat Guna dan Pelatihan Peningkatan
kendala dalam pengembangan Industri Keterampilan dalam meningkatkan
kecil di Kota Cilegon. proses produksi

Page 432
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Lebih teknis, untuk mendapatkan rumusan masalah tahun rencana langkah yang harus dilakukan adalah dengan
mengidentifikasi isu-isu penting dan masalah mendesak dari berbagai langkah awal pada analisis daerah dan analisis
kebijakan nasional/provinsi. Pada tingkat nasional mengidentifikasi isu-isu penting yang terjadi pada tingkat nasional yang
ada keterkaitannya dengan daerah, sedangkan pada tingkat daerah (provinsi dan kabupaten/kota) dilakukan analisis daerah
dan analisis kebijakan nasional/provinsi untuk mengidentifikasi isu-isu penting dan masalah mendesak yang terjadi pada
daerah. Berikut ini diuraikan tentang Identifikasi Permasalahan Pembangunan Dari Kebijakan Nasional, Provinsi Banten Dan
Lingkungan Eksternal Lainnya yang berpengaruh terhadap permasalahan pembangunan di Kota Cilegon.

Tabel.2.37
Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional/Provinsi dan Lingkungan Eksternal Lainnya
Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak
No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

1 Pendidikan Pendidikan Pendidikan


 Belum optimalnya pendidikan karakter  Belum memadainya akses masyarakat  Masih rendahnya kesadaran
bangsa terhadap pendidikan yang bermutu dan masyarakat untuk mengikuti jenjang
 Masih terbatasnya kesempatan memperoleh terjangkau pendidikan pada usia dini.
pendidikan  Belum memadainya kualitas, relevansi, dan  Belum adanya pemetaan kebutuhan
 Rendahnya kualitas, relevansi, dan masih daya saing pendidikan sekolah seperti rasio kebutuhan
rendahnya daya saing pendidikan  Belum memdainya profesionalisme guru dan satuan pendidikan terhadap
 Masih rendahnya profesionalisme guru dan belum meratanya distribusi guru permukiman permanen, sehingga
belum meratanya distribusi guru  Belum memadainya ketersediaan dan menyebabkan ketidakseimbangan
 Terbatasnya kualitas sarana dan prasarana kualitas sarana dan prasarana pendidikan rombongan belajar.
pendidikan  Belum efektifnya manajemen dan tatakelola  Masih terbatasnya ketersediaan tenaga
 Belum efektifnya manajemen dan tatakelola pendidikan pengajar dalam mengembangkan

Page 433
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

pendidikan  Belum memdainya pembiayaan pendidikan kemampuan peserta didik dan masih
 Belum terwujudnya pembiayaan pendidikan belum optimalnya penerapan RPP
yang berkeadilan berdasarkan silabus.
 Masih belum optimalnya rasio guru
terhadap murid, sehingga ada
beberapa guru mengajar lebih dari satu
mata pelajaran, semata mata hanya
untuk memenuhi standar jam wajib
tatap muka antara murid dan guru.
 Evaluasi diri sekolah belum berjalan
secara optimal.

2 Kesehatan Kesehatan Kesehatan


• Masih rendahnya status kesehatan ibu dan • Masih rendahnya status kesehatan ibu dan • Pelayanan kesehatan ibu dan anak
anak terutama pada pelayanan persalinan anak terutama pada pelayanan persalinan yang sesuai standar masih terbatas
dan cakupan imunisasi dan cakupan imunisasi
• Belum teratasinya permasalahan gizi
• Masih rendah dan tidak signifikannya • Masih rendah dan tidak signifikannya
secara menyeluruh
kenaikan pemakaian kontrasepsi kenaikan pemakaian kontrasepsi
• Masih rendahnya status gizi masyarakat • Masih rendahnya status gizi masyarakat • Masih tingginya kesakitan dan
• Belum optimalnya upaya pengendalian • Belum optimalnya upaya pengendalian kematian akibat penyakit menular dan
penyakit yang ditandai dengan tingginya penyakit yang ditandai dengan tingginya tidak menular
angka kesakitan dan kematian akibat angka kesakitan dan kematian akibat
• Proporsi pembiayaan kesehatan
penyakit menular dan penyakit tidak penyakit menular dan penyakit tidak
bersumber dari APBD Kota Cilegon
menular serta masih rendahnya kualitas menular serta masih rendahnya kualitas
belum masih mengutamakan
kesehatan lingkungan kesehatan lingkungan
prasarana dan sarana Kesehatan
• Masih terbatasnya jumlah, distribusi dan • Masih terbatasnya jumlah, distribusi dan
belum mengutamakan upaya
kualitas tenaga kesehatan, terutama di kualitas tenaga kesehatan, terutama di
pencegahan, promosi kesehatan,
daerah tertinggal, perbatasan dan daerah tertinggal, perbatasan dan
peningkatan pelayanan lansia,
kepulauan kepulauan
peningkatan pelayanan balita dan
• Masih terbatasnya ketersediaan obat serta • Masih terbatasnya ketersediaan obat serta keselamatan ibu melahirkan dan anak.
belum optimalnya pengawasan obat dan belum optimalnya pengawasan obat dan

Page 434
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

makanan; yang ditandai dengan belum makanan; yang ditandai dengan belum • Jumlah dan jenis tenaga kesehatan
optimalnya penyelenggaraan pelayanan optimalnya penyelenggaraan pelayanan terus meningkat namun kebutuhan
kefarmasian yang berkualitas kefarmasian yang berkualitas dan pemerataan distribusinya belum
• Masih terbatasnya pembiayaan kesehatan • Masih terbatasnya pembiayaan kesehatan terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan
untuk memberikan jaminan perlindungan untuk memberikan jaminan perlindungan juga perlu untuk ditingkatkan.
kesehatan masyarakat, terutama bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi Masalah kurangnya tenaga kesehatan,
penduduk miskin dan pekerja sektor penduduk miskin dan pekerja sektor baik jumlah, jenis dan distribusinya
informal informal menimbulkan dampak terhadap
• Belum optimalnya upaya pemberdayaan • Belum optimalnya upaya pemberdayaan rendahnya akses masyarakat terhadap
masyarakat dan promosi kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan pelayanan kesehatan berkualitas, di
• Masih rendahnya akses masyarakat • Masih rendahnya akses masyarakat samping itu juga menimbulkan
terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang permasalahan pada rujukan dan
berkualitas berkualitas penanganan pasien untuk kasus
• Masih lebarnya kesenjangan status • Masih lebarnya kesenjangan status tertentu.
kesehatan dan gizi masyarakat kesehatan dan gizi masyarakat antarwilayah • Belum optimalnya ketersediaan,
antarwilayah dan antartingkat sosial dan antartingkat sosial ekonomi pemerataan dan keterjangkauan obat
ekonomi • Belum efektifnya manajemen pembangunan esensial, penggunaan obat yang tidak
• Belum efektifnya manajemen pembangunan kesehatan, termasuk dalam pengelolaan rasional dan penyelenggaraan
kesehatan, termasuk dalam pengelolaan administrasi, hukum, dan penelitian pelayanan kefarmasiaan yang
administrasi, hukum, dan penelitian pengembangan kesehatan berkualitas
pengembangan kesehatan • Masih rendahnya akses masyarakat
• Masih rendahnya akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi, • Masyarakat cenderung masih
terhadap air minum dan sanitasi, persampahan, dan drainase ditempatkan sebagai obyek dalam
persampahan, dan drainase pembangunan kesehatan, promosi
kesehatan belum optimal merubah
perilaku masyarakat menjadi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Disamping itu pemanfaatan dan
kualitas Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM),
seperti Posyandu dan Poskesdes perlu

Page 435
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

untuk terus ditingkatkan dan


dioptimalkan.

3 Infrastruktur Infrastruktur Wilayah Dan Kawasan Infrastruktur Wilayah Dan Kawasan


3.1 Infrastruktur sumber daya air terutama dalam • Percepatan pembangunan ruas Jalan Lingkar • Ruas jalan protokol yang kecil tidak
Selatan (JLS) dan Jalan Lingkar Utara (JLU) sebanding dengan banyaknya jumlah
pengendalian banjir:
untuk mengatasi kemacetan kearah Kawasan kendaraan yang melintas.
Wisata Anyer, Kawasan Industri Bojonegara
• Tingginya tingkat kerusakan daerah • Tumbuhnya pusat-pusat kegiatan
dan Pelabuhan Penyeberangan Merak.
tangkapan air dan perubahan iklim yang (perkantoran, perdagangan dan jasa) di
• Optimasi Pengembangan Kawasan Terminal
menyebabkan frekuensi dan intensitas sepanjang jalan protokol yang tidak
Terpadu Merak dan percepatan
bahaya banjir semakin meningkat dilengkapi dengan lahan parkir yang
pembangunan Terminal Angkutan Kota
memadai.
• Buruknya sistem drainase mikro dan Seruni.
pembuangan sampah di badan sungai yang • Penanganan banjir perkotaan. • Banyaknya awak angkutan kota yang
menyebabkan terjadinya banjir pada daerah • jaringan sumber daya air baku untuk tidak mematuhi rute yang telah
perkotaan, seperti jakarta, semarang, dan kebutuhan air minum di Wilayah Kota ditentukan sehingga semua angkutan
surabaya Cilegon dan sekitarnya. kota hanya tertumpu pada ruas jalan
protokol.
• Tingginya eksploitasi air tanah yang
menyebabkan penurunan muka tanah (land • Tingginya biaya BBM menyebabkan
subsidence), sehingga meningkatkan resiko tingginya ongkos angkutan kota. Namun
banjir di sisi lain akses masyarakat dalam
kepemilikan sepeda motor semakin
• Terhambatnya pelaksanaan pembangunan
mudah yang pada akhirnya berakibat
prasarana pengendali banjir akibat
pada banyaknya angkutan kota yang
lambatnya proses pembebasan tanah
kosong karena tidak ada penumpang.
• Padatnya pemukiman dan aktivitas di
• Pelayanan perhubungan laut oleh
bantaran sungai yang menghambat upaya
Dishub Kota Cilegon terkendala oleh
pengendalian banjir
batasan wilayah laut yang menjadi

Page 436
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

• Dampak perubahan iklim yang menyebabkan kewenangan Kota,yaitu hanya 4 mil


kenaikan muka air laut, sehingga memicu wilayah laut, sehingga tidak ada
terjadinya banjir rob/pasang air laut, abrasi kegiatan pelayanan perhubungan laut
pantai, dan gelombang pasang yang yang signifikan karena telah dilakukan
mengancam kawasan pantai indonesia, oleh ADPEL.
terutama pada daerah yang menjadi
pusat-pusat perekonomian, perkotaan,
permukiman, dan industri.
4 Iklim Investasi dan Iklim Usaha Iklim Investasi dan Iklim Usaha
4.1 Belum harmonisnya antar peraturan di tingkat • Pengembangan Penanaman Modal
upaya yang masih belum memenuhi
pusat, dan belum sinkronnya peraturan pusat
percepatan dan perluasan jangkauan
dan daerah promosi perlu promosi yang lebih tepat
dan efisien dengan jangkauan yang lebih
luas
4.2 Masih banyaknya pungutan dan retribusi yang
membebani pengusaha

4.3 Masih banyaknya perda bermasalah di daerah,


merupakan kendala yang masih harus terus
menerus diperbaiki

4.4 Pertanahan mulai dari ketersediaan peta


sampai dengan pendaftaran tanah telah
membawa resiko terjadinya sertifikat ganda
dan sengketa lahan yang berpotensi

Page 437
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

menurunkan daya tarik investasi domestik

5 Bidang Perekonomian

5.1 Tenaga kerja: Ketenagakerjaan

• Perlu dilakukan peningkatan pelayanan dan • Belum memadainya kualitas,


perlindungan TKI selama penyiapan,
produktivitas dan kompetensi tenaga
pemberangkatandan kepulangan.
kerja
• Kualitas pelayanan dan perlindungan bagi
TKI masih rendah, yang antara lain
ditunjukkan oleh keterbatasan akses
informasi mengenai prosedur bekerja di luar
negeri, mahalnya biaya persiapan
keberangkatan, masih maraknya praktek
percaloan, pemalsuan dokumen, dan
penempatan ilegal di luar negeri, masih
rendahnya pengetahuan dan kompetensi
calon TKI, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan
jumlah TKI yang menghadapi masalah saat
bekerja di luar negeri masih tinggi.
Penanganan TKI bermasalah ini
menimbulkan biaya tinggi bagi Pemerintah.
Oleh karena itu tantangan pokok ke depan
adalah meningkatkan pelayanan bagi TKI di
dalam negeri serta meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi TKI. Terkait
dengan SIM TKI, tantangan yang dihadapi
adalah memperluas jangkauan SIM TKI ke
seluruh Indonesia, sejalan dengan selesainya

Page 438
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB II
Evaluasi RKPD Tahun Lalu

Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


No.
Nasional Provinsi Banten Lingkungan Eksternal Lainnya

pengadministrasian NIK secara nasional.


Selain itu, masih sangat diperlukan
peningkatan pelayanan dan perlindungan
TKI di luar negeri. Untuk membantu TKI
bermasalah di luar negeri, telah dibangun
tempat penampungan (shelter) di beberapa
perwakilan RI. Tantangan lainnya adalah
menyelesaikan masalah-masalah TKI yang
belum terselesaikan (pending) dengan
pemberian bantuan hukum atau lawyer

Page 439
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH


DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

R encana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA)
Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan dokumen perencanaan
pembangunan dan dokumen perencanaan penganggaran yang berdimensi tahunan,
maka dalam proses penyusunannya harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dan merupakan bagian integral dari upaya guna mencapai target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Regulasi yang mengatur tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Pendapatan dan
Belanja Daerah diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 83 disebutkan
bahwa Kepala Daerah menyusun rancangan KUA berdasarkan RKPD dan pedoman
penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahunnya, sedangkan
pasal 85 menyebutkan bahwa rancangan Kebijakan Umum APBD memuat antara lain
Kondisi Makro Daerah, Asumsi Penyusunan APBD, Kebijakan Pendapatan Daerah,
Kebijakan Belanja Daerah, Kebijakan Pembiayaan Daerah dan strategi pencapaiannya,
dengan tetap memperhatikan capaian kinerja dan hal-hal yang belum tercapai pada
tahun sebelumnya, selanjutnya pasal 87 menyebutkan bahwa Kepala Daerah
menyampaikan satu paket Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Rancangan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) kepada DPRD.

K ebijakan ekonomi daerah dirumuskan untuk menggambarkan hubungan yang


jelas antara tujuan utama pembangunan daerah dengan capaian indikator makro
ekonomi daerah dan bagaimana antar komponen itu saling mempengaruhi. Kebijakan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

ekonomi daerah disatu sisi harus mampu menempatkan indikator makro ekonomi
daerah sebagai tujuan yang harus dijaga asumsi-asumsinya dan disisi lain memberi
kan panduan umum bagaimana tujuan ekonomi daerah harus dicapai sebagai salah
satu capaian utama pembangunan daerah.

1. Perkembangan Ekonomi Nasional.


 Kebiajakan Transfer ke Daerah

Pembiayaan pembangunan melalui dana transfer kedaerah merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari pendanaan pembangunan nasional dan bersumber
dari APBN. Dana transfer kedaerah merupakan wujud dukungan pemerintah pusat
terhadap kegiatan pembangunan didaerah dan ditujukan untuk mendukung
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Alokasi Dana Transfer kedaerah mengalami peningkatan setiap
tahunnya sesuai dengan kewenangan dan urusan yang diserahkan kepada daerah.

Dana transfer ke daerah terdiri atas : (a) Dana Perimbangan; dan (b) Dana Otonomi
Khusus dan Dana Penyesuaian.

Kebijakan pengalokasian Dana Transfer ke Daerah pada tahun 2015 diarahkan untuk
mendukung kesinambungan pembangunan didaerah serta meningkatkan kualitas
pelaksanaan program/kegiatan, baik yang merupakan prioritas nasional maupun
prioritas daerah.

Dana Transfer ke Daerah juga ditujukan untuk membantu pelaksanaan Standar


Pelayanan Minimal (SPM) dalam konteks penyediaan pelayanan publik dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kedepannya kebijakan Dana
Transfer ke Daerah juga akan dirancang untuk dapat mendorong peningkatan local
taxing power sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, terutama dengan adanya
devolusi Pajak Bumi dan Bangunan untuk Perkotaan dan Perdesaan (PBB) sesuai
dengan UU No.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Tujuan dari dana transfer ke daerah ini adalah untuk :


1) Meningkatkan kapasitas fiskal daerah serta mengurangi kesenjangan fiskal antara
pusat dan daerah dan antar daerah.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

2) Menyelaraskan besaran kebutuhan pendanaan didaerah sesuai pembagian urusan


pemerintahan antara Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah seiring dengan pelaksanaan
SPM dan mengurangi kesenjangan pelayanan publik antar daerah.
4) Meningkatkan daya saing daerah.
5) Mendukung kesinambungan fiskal nasional dalam kerangka kebijakan ekonomi
makro.
6) Meningkatkan kemampuan daerah dalam menggali potensi ekonomi daerah.
7) Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya nasional.
8) Meningkatkan sinergi dan sinkronisasi antara rencana pembangunan nasional dan
pembangunan daerah.
9) Meningkatkan perhatian terhadap percepatan pembangunan didaerah tertinggal,
terluar, terdepan, dan pasca konflik.

Agar tujuan pembangunan didaerah terwujud, maka pengelolaan Dana Transfer


senantiasa didorong untuk memenuhi pelaksanaan tata kelola keuangan yang baik
yakni tepat sasaran, tepat waktu, efisien, adil, transparan, akuntabel, serta memiliki
kinerja terukur.

 Dana Perimbangan
Berdasarkan Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Dana Perimbangan
adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana
Perimbangan dimaksudkan untuk membantu Daerah dalam mendanai kewenangan
nya, mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antara Pusat dan
Daerah, dan mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintahan antar daerah.

Dana Perimbangan terdiri atas (1) Dana Alokasi Umum (DAU), (2) Dana Alokasi
Khusus (DAK), dan (3) Dana Bagi Hasil (DBH). Ketiga komponen Dana Perimbangan
tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh sebagai pendanaan pelaksanaan
desentralisasi yang alokasinya saling mengisi dan melengkapi. Penentuan daerah
penerima dan besaran alokasi dana ke setiap daerah dilakukan dengan menggunakan
formula dan kriteria penghitungan tertentu sebagaimana yang diamanahkan dalam UU
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah. Formula yang digunakan diharapkan tidak menjadi disinsentif
bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas keuangan dan kinerja
pembangunan daerah, termasuk mengoptimalkan penerimaan di luar Dana Transfer.
Penyempurnaan dilakukan terhadap mekanisme pemanfaatan dan distribusi Dana
Perimbangan dengan harapan daerah dapat meningkatkan kinerja fungsi
pemerintahan, khususnya dalam penyediaan pelayanan publik. Oleh sebab itu,
pemanfaatan Dana Perimbangan harus dirancang sedemikian rupa agar mendorong
pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama terhadap pelayanan dasar sesuai SPM.
Jumlah Dana Perimbangan secara total mengalami peningkatan untuk
mengakomodasi peningkatan kebutuhan daerah dan mendukung pemerintah daerah
agar dapat menjalankan kewenangannya dengan baik. Peningkatan alokasi Dana
Perimbangan harus disertai dengan peningkatan kualitas pengelolaannya melalui
peningkatan koordinasi di antara para pemangku kepentingan, peningkatan akurasi
data yang digunakan, dan pemenuhan atas unsur tata kelola yang baik. Salah satu
unsur terpenting dalam penyempurnaan kebijakan tata kelola Dana Perimbangan
adalah transparansi dari tahap perencanaan dan pengalokasian oleh pemerintah
pusat, hingga tahap pelaksanaan di daerah.

2. Sasaran Pembangunan Nasional


Visi Indonesia 2014 yang digariskan dalam RPJMN 2010-2014 adalah
“Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan” yang
dijabarkan ke dalam 5 (lima) agenda pembangunan yaitu: (i) Pembangunan Ekonomi
dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat; (ii) Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan; (iii)
Penegakan Pilar Demokrasi; (iv) Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi; dan
(v) Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan. Sedangkan sasaran utama RPJMN
2010-2014 dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu: (i) Sasaran Pembangunan Ekonomi
dan Kesejahteraan; (ii) Sasaran Perkuatan Demokrasi; dan (iii) Sasaran Penegakan
Hukum. Sasaran pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat diantaranya
ditunjukkan oleh indikator pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran dan
kemiskinan. Percepatan pertumbuhan ekonomi diharapkan mampu menurunkan
tingkat pengangguran dan kombinasi antara percepatan pertumbuhan dan berbagai
kebijakan intervensi pemerintah diharapkan mempercepat penurunan tingkat
kemiskinan.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

3. Prioritas Nasional Tahun 2015


Sebagai penjabaran RPJMN 2010-2014, pembangunan nasional dalam RKP
2014 dituangkan ke dalam 11 Prioritas Nasional dan 3 Prioritas Lainnya, termasuk di
dalamnya kemungkinan adanya prakarsa-prakarsa baru yang terintegrasi dengan
RPJMN dan RKP untuk menanggapi situasi kekinian dan menjaga momentum positif
yang telah dicapai sebagai hasil pembangunan selama ini. Prakarsa-prakarsa baru
tersebut menunjukkan bahwa Indonesia selalu siap dalam mengantisipasi dan
merespon berbagai perkembangan yang terjadi serta melakukan perubahan untuk
mencapai kemajuan dan hasil pembangunan yang lebih baik. Selanjutnya, 11 Proritas
Nasional dan 3 Prioritas Lainnya ditunjukkan pada Gambar 2.2

Gambar. 3.1
Prioritas Pembangunan Nasional RPJMN 2010-2014

4. Kondisi Perekonomian Provinsi Banten


Kondisi perekonomian Provinsi Banten pada tahun 2010 sampai dengan tahun
2012, juga ikut dipengaruhi oleh tekanan eksternal seperti ketidakpastian penyelesaian
krisis keuangan Eropa, masih lambatnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat, serta
kuatnya gejolak harga komoditi dunia terutama minyak mentah dunia. Namun
demikian, ketahanan ekonomi di Provinsi Banten secara umum masih terjaga yang
tercermin dari terjaganya kondisi indikator kinerja pembangunan daerah di bidang
perekonomian seperti Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), laju inflasi, Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), pendapatan per kapita, dan investasi.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

Berdasarkan kinerja pertumbuhan dan kontribusi rata-rata Pendapatan Daerah dalam


kurun 5 tahun, untuk pemenuhan pendanaan pembangunan dalam RPJMD Provinsi
Banten Tahun 2012-2017, kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada
peningkatan kemandirian keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui upaya intensifikasi dan
ekstensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi pemanfaatan aset daerah.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah hingga tahun 2017 mendatang,
prioritas kebijakan pendapatan daerah meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Penyesuaian regulasi di bidang pendapatan daerah.
2) Pengembangan sistem administrasi, meningkatkan kualitas pelayanan pajak
daerah dan retribusi daerah.
3) Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan berpegang kepada
prinsip keadilan dan tidak memberatkan masyarakat.
4) Peningkatan kesadaran masyarakat dalam bidang pajak daerah.
5) Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan pajak daerah dan retribusi daerah.
6) Penataan bidang perencanaan, pelaporan dan evaluasi pendapatan.
7) Optimalisasi pemanfaatan aset daerah.
8) Meningkatkan penyertaan modal disetor.

Sedangkan asumsi target penerimaan Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut :


1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Penerimaan PAD pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Banten Tahun 2012-2017 diproyeksikan rata-rata sebesar 13,25% per
tahun, dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi berikut :
a. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) berkisar 6-7%.
b. Realisasi penerimaan PAD selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2007-2011)
mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 22,96% per tahun.
c. Pajak Cukai Rokok akan menjadi komponen pajak daerah mulai Tahun 2014
dengan proyeksi pendapatan rata-rata sebesar Rp 200 Milyar per Tahun.
d. Prediksi produksi kendaraan bermotor secara nasional tahun 2012 sebanyak
780.000 unit dan tumbuh setiap tahun hingga tahun 2015 sebanyak 1.300.000
unit. Sedangkan jumlah yang dipasarkan di wilayah Provinsi Banten setiap
tahun rata-rata sebesar 4,7%.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

e. Kebijakan peningkatan penyertaan modal kepada lembagalembaga keuangan


bank dan PT. Banten Global Development.
f. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/10/DPNP perihal Penerapan
Manajemen Resiko pada Bank yang melakukan Pemberian Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang akan berpengaruh
terhadap kepemilikan kendaraan baru terutama bagi masyarakat menengah
kebawah.
g. Rencana penerapan pajak progresif di Provinsi Banten pada tahun 2013,
berpengaruh terhadap kepemilikan kendaraan baru.
2) Dana Perimbangan
Penerimaan dari Dana Perimbangan pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2012-2017 diproyeksikan
sebesar 6-7% per tahun, dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai
berikut :
a. Realisasi penerimaan Dana Perimbangan selama kurun waktu 5 tahun terakhir
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 8,77 %.
b. Berkurangnya pos dana perimbangan dari Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan
mulai tahun 2014.
3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun
2012-2017 diproyeksikan rata-rata sebesar 0,01% per tahun.

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013-2014

Guna Menghitung target ekonomi makro Kota Cilegon pada tahun rencana
(2015) dibutuhkan data dukung yang akurat sebagai data dasar untuk
perhitungannya. Data dasar yang wajib dimiliki oleh daerah adalah PDRB yang disusun
setiap tahun dimulai 2 (dua) bulan setelah tutup tahun.
Artinya untuk merencanakan tahun yang akan datang (2015) data yang tersedia adalah
n-2 atau tahun (2013), untuk itu guna menghindari deviasi proyeksi akan digunakan
asumsi dasar dalam menentukan target ekonomi makro pada tahun rencana (2015).
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan adalah :
 Tidak adanya inflasi spiral baik yang berasal dari inflasi internasional maupun
nasional yang berdampak pada inflasi daerah.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

 Semua kinerja ekonomi berjalan sesuai dengan harapan.


 Tidak adanya pergeseran kebijakan pemerintah pusat yang berdampak pada
perkembangan ekonomi daerah diantaranya adalah kenaikan harga Migas.
 Tidak adanya perubahan fiskal dan moneter yang signifikan.
 Untuk sektor perdagangan hotel dan restoran belum memasukkan jumlah/nilai
produk ekspor dari Kota Cilegon.
 Investasi industri dan infrastruktur belum dimasukkan dalam perhitungan PDRB.

Pada tahun 2013 perekonomian Kota Cilegon mengalami pertumbuhan positif sebesar
6,92% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah ini mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2012 yang pertumbuhannya sebesar 6,82%.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan positif disemua sektor ekonomi.
Seiring dengan perkembangan pembangunan Kota Cilegon, kondisi perekonomian Kota
Cilegon mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang positip. Secara makro
ekonomi, kondisi ini tercermin dari semakin meningkatnya nilai PDRB atas dasar harga
berlaku (PDRB ADHB) Kota Cilegon dalam kurun waktu tahun 2013-2014, yaitu dari
Rp. 42,38 trilyun pada tahun 2013, dan diperkirakan mencapai sekitar Rp. 46,75
trilyun pada tahun 2014. Berikut ini diuraikan tentang perkembangan nilai PDRB
ADHB menurut sektor lapangan usaha Kota Cilegon tahun 2013-2014.

Tabel. 3.1
Perkembangan Nilai PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan Usaha
Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Rp. Juta)
No. Lapangan Usaha 2013* 2014*
1. Pertanian 648.131,19 745.073,36
2. Pertambangan dan Penggalian 19.440,19 21.462,32
3. Industri Pengolahan 29.436.547,29 32.526.907,31
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.957.655,72 2.073.033,91
5. Bangunan 212.463,54 244.118,06
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.140.219,43 6.790.455,67
7. Pengangkutan dan Komunikasi 2.099.553,42 2.294.286,74
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.256.930,21 1.389.688,83
9. Jasa-jasa 582.709,84 672.280,17
PDRB ADHB 42.389.650,73 46.757.306,39
Sumber : Proyeksi data BAPPEDA Kota Cilegon
Keterangan : *) Angka Sementara

Seiring dengan perkembangan nilai PDRB ADHB tersebut, nilai PDRB atas dasar harga
konstan (PDRB ADHK) dalam kurun waktu tahun 2013-2014 juga mengalami
peningkatan yaitu dari Rp. 20,33 trilyun pada tahun 2013, dan diperkirakan mencapai
sekitar Rp. 21,56 trilyun pada tahun 2014. Berikut ini diuraikan tentang
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

perkembangan nilai PDRB ADHK menurut sektor lapangan usaha Kota Cilegon
tahun 2013-2014.
Tabel. 3.2
Perkembangan Nilai PDRB ADHK Menurut Sektor Lapangan Usaha
Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Rp. Juta)
No. Lapangan Usaha 2013* 2014*
1. Pertanian 298.224,00 301.664,39
2. Pertambangan dan Penggalian 13.763,31 14.795,84
3. Industri Pengolahan 14.654.202,39 15.558.441,20
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.042.805,51 1.081.917,43
5. Bangunan 72.684,26 80.831,61
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.557.073,28 2.729.245,68
7. Pengangkutan dan Komunikasi 981.368,66 1.030.075,09
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 478.257,74 508.773,24
9. Jasa-jasa 241.445,96 262.253,02
PDRB ADHK 20.339.825,11 21.567.997,53
Sumber : Proyeksi data BAPPEDA Kota Cilegon
Keterangan : *) Angka Sementara

Perkembangan laju pertumbuhan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga konstan (PDRB ADHK) mencerminkan laju pertumbuhan ekonomi (LPE).
Seiring dengan perkembangan nilai PDRB ADHK, pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon
dalam kurun waktu tahun 2013-2014 diperkirakan mengalami peningkatan. Kondisi
ini tercermin dari semakin meningkatnya angka LPE Kota Cilegon dari 5,83% pada
tahun 2013 dan diperkirakan menjadi sekitar 6,04% pada tahun 2014. Angka
pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon dalam kurun waktu tahun 2013-2014
menunjukkan nilai yang selalu positif memberikan gambaran bahwa terjadi
peningkatan produksi barang dan jasa secara riil oleh para pelaku ekonomi di Kota
Cilegon. Berikut ini diuraikan tentang perkembangan laju pertumbuhan PDRB ADHK
(laju pertumbuhan ekonomi) menurut sektor lapangan usaha Kota Cilegon tahun
2013-2014.
Tabel. 3.3
Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB ADHK(LPE)
Menurut Sektor Lapangan Usaha
Kota Cilegon Tahun 2013-2014 (Persen)
No. Lapangan Usaha 2013* 2014*
1. Pertanian 0,68 1,15
2. Pertambangan dan Penggalian 6,72 7,50
3. Industri Pengolahan 5,53 6,17
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,41 3,75
5. Bangunan 10,17 11,21
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,18 6,73
7. Pengangkutan dan Komunikasi 4,49 4,96
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 7,28 6,38
9. Jasa-jasa 8,21 8,62
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

LAJU PDRB ADHK (LPE) 5,83 6,04


Sumber : Proyeksi data BAPPEDA Kota Cilegon
Keterangan : *) Angka Sementara

Seiring dengan perkembangan laju pertumbuhan nilai PDRB ADHK, laju pertumbuhan
nilai PDRB ADHB Kota Cilegon dalam kurun waktu tahun 2013-2014 diperkirakan
akan mengalami peningkatan pula. Berikut ini diuraikan tentang perkembangan laju
pertumbuhan PDRB ADHB menurut sektor lapangan usaha Kota Cilegon tahun
2013-2014.
Tabel. 3.4
Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB ADHB Menurut Sektor
Lapangan Usaha Kota Cilegon Tahun 2013-2015 (Persen)
No. Lapangan Usaha 2013* 2014*
1. Pertanian 10,40 9,76
2. Pertambangan dan Penggalian 7,84 7,99
3. Industri Pengolahan 9,66 9,04
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,19 4,74
5. Bangunan 11,51 11,41
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 18,90 20,24
7. Pengangkutan dan Komunikasi 11,91 12,38
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 17,31 17,76
9. Jasa-jasa 17,05 16,55
LAJU PDRB ADHB 11,64 11,71
Sumber : Proyeksi data BAPPEDA Kota Cilegon
Keterangan : *) Angka Sementara

PDRB Per Kapita atas harga berlaku (PDRB ADHB Per Kapita) berguna untuk
menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau satu orang penduduk. Sedangkan PDRB per
kapita atas harga konstan (PRDB ADHK Per Kapita) berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu daerah.
Seiring dengan perkembangan nilai PDRB Per Kapita Kota Cilegon dalam kurun waktu
tahun 2013-2014, pertumbuhan nilai PDRB Per Kapita juga mengalami peningkatan.
Kondisi ini tercermin dari semakin meningkatnya laju pertumbuhan nilai PDRB ADHB
Per Kapita Kota Cilegon dari 8,10% pada tahun 2013 dan diperkirakan menjadi sekitar
7,93% pada tahun 2014. Seiring dengan perkembangan laju pertumbuhan nilai PDRB
ADHB Per Kapita tersebut, laju pertumbuhan nilai PDRB ADHK Per Kapita juga
mengalami peningkatan. Kondisi ini tercermin dari semakin meningkatnya laju
pertumbuhan nilai PDRB ADHK Per Kapita Kota Cilegon dari 3,48% pada tahun 2013
dan diperkirakan menjadi sekitar 3,76% pada tahun 2014.

Berikut ini diuraikan tentang perkembangan nilai dan laju pertumbuhan PDRB Per
Kapita Kota Cilegon tahun 2013-2015.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

Tabel. 3.5
Perkembangan Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita
Kota Cilegon Tahun 2013-2015
No. Uraian Satuan 2013* 2014*
A. PDRB ADHB Per Kapita
1. Nilai PDRB ADHB Rp.Juta 42.389.651 46.757.306
2. Jumlah Penduduk Jiwa 403.569 412.447
3. Nilai PDRB ADHB Per Kapita Rp.Juta/Jiwa 105,04 113,37
4. Laju Pertumbuhan PDRB ADHB Per Kapita % 8,10 7,93
B. PDRB ADHK Per Kapita
1. Nilai PDRB ADHK Rp.Juta 20.339.825 21.567.998
2. Jumlah Penduduk Jiwa 403.569 412.447
3. Nilai PDRB ADHK Per Kapita Rp.Juta/Jiwa 50,40 52,29
4. Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Per Kapita % 3,48 3,76
Sumber : Proyeksi data BAPPEDA Kota Cilegon
Keterangan : *) Angka Sementara

1. Laju Inflasi Tahun 2013-2014


Inflasi menunjukan tingkat kenaikan harga secara keseluruhan dari perekonomian
yang diwakili oleh beberapa komoditas yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat, inflasi
yang tinggi akan mengurangi pendapatan riil (nyata) dari masyarakat karena inflasi
yang tinggi akan mengurangi dari jumlah konsumsi masyarakat karena jumlah barang
yang dikonsumsi dengan jumlah uang yang sama. Dalam kurun waktu tahun
2013-2015, laju inflasi di Kota Cilegon cenderung mengalami perkembangan yang
fluktuatif. Kondisi ini tercermin dari laju inflasi yang naik sebesar 7,98% pada tahun
2013 menjadi menurun sebesar 4,50% pada tahun 2014. Berikut ini diuraikan tentang
perkembangan laju inflasi Kota Cilegon tahun 2013-2015.

Tabel. 3.6
Perkembangan Laju Inflasi Kota Cilegon Tahun 2013-2015
No. Uraian Satuan 2013* 2014*
1 Laju inflasi % 7,98 4,50
Sumber : Proyeksi data BAPPEDA Kota Cilegon
Keterangan : *) Angka Sementara

2. Nilai dan Laju Pertumbuhan Investasi Tahun 2013-2014


Seiring dengan perkembangan nilai investasi (PMA+PMDN) Kota Cilegon dalam
kurun waktu tahun 2013-2014, pertumbuhan nilai investasi (PMA+PMDN) juga
mengalami peningkatan. Kondisi ini tercermin dari semakin meningkatnya laju
pertumbuhan nilai investasi (PMA+PMDN) Kota Cilegon dari 2,93% pada tahun 2013
dan diperkirakan menjadi sekitar ,3,00% pada tahun 2014. Berikut ini diuraikan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

tentang perkembangan nilai dan laju pertumbuhan investasi Kota Cilegon tahun
2013-2014.
Tabel. 3.7
Perkembangan Nilai dan Laju Perumbuhan Investasi
Kota Cilegon Tahun 2013-2014
No. Uraian Satuan 2013 2014*
1 Nilai Investasi PMA Rp. Milyar 150.210 155.000
2 Nilai Investasi PMDN Rp. Milyar 16.605 16.810
3 Nilai Investasi PMA+PMDN Rp. Milyar 166.613 171.605
4 Laju Pertumbuhan Nilai Investasi PMA % 3,09 3,19
5 Laju Pertumbuhan Nilai Investasi PMDN % 1,50 1,23
6 Laju Pertumbuhan Nilai Investasi PMA+PMDN % 2,93 3,00
Sumber : KPM Kota Cilegon, Tahun 2013
Keterangan : * Angka Proyeksi

3. Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2013-2014


Dalam kurun waktu tahun 2013-2014, tingkat pengangguran terbuka di Kota
Cilegon mengalami penurunan. Kondisi ini tercermin dari semakin menurunnya
tingkat pengangguran terbuka Kota Cilegon dari 12,00% pada tahun 2013 dan
diperkirakan menjadi sekitar 11,5% pada tahun 2014. Berikut ini diuraikan tentang
perkembangan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Cilegon tahun
2013-2014.
Tabel. 3.8
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kota Cilegon Tahun 2013-2014
No. Uraian Satuan 2013 2014*
1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 12,00 11,5
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon, Tahun 2013
Keterangan : * Angka Proyeksi

4. Tingkat Kemiskinan Tahun 2013-2014


Dalam kurun waktu tahun 2013-2014, tingkat kemiskinan di Kota Cilegon yang
diindikasikan dengan proporsi jumlah rumah tangga miskin dan hampir miskin
terhadap total jumlah rumah tangga mengalami penurunan.
Berikut ini diuraikan tentang perkembangan tingkat kemiskinan Kota Cilegon
tahun 2013-2014.
Tabel. 3.9
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota Cilegon Tahun 2013-2014
No. Uraian Satuan 2013 2014
1 Jumlah Rumah Tangga Miskin Miskin RTS 12,000 11.000
Sumber : Proyeksi data BAPPEDA Kota Cilegon
Keterangan : *) Angka Sementara
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

3.1.2. Tantangan dan Prospek Ekonomi Daerah Tahun 2015 dan Proyeksi
Tahun 2016.
Berdasarkan berbagai perkembangan ekonomi daerah dalam kurun waktu
tahun 2015-2016 dan permasalahan yang diperkirakan masih akan dihadapi pada
tahun 2015, maka tantangan dan prospek ekonomi yang dihadapi oleh Kota Cilegon
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Kinerja perekonomian didorong melalui percepatan laju pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas dengan meningkatkan dan mengoptimalkan produktivitas seluruh
sektor-sektor perekonomian.
2. Menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan
Dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran sementara daya serap tenaga
kerja masih sangat terbatas, maka diperlukan adanya upaya untuk mendorong
percepatan pengurangan pengangguran dan kemiskinan melalui penciptaan
lapangan kerja baru dan kesempatan berusaha yang luas, peningkatan
keterampilan kerja bagi angkatan kerja, pemberian kemudahan akses bagi
masyarakat (khususnya masyarakat miskin) terhadap pendidikan dan kesehatan
yang layak, serta peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan
(participative development).
3. Menciptakan iklim investasi yang kondusif
Penciptaan iklim investasi yang kondusif bagi perekonomian daerah agar dapat
meningkatkan stabilitas pertumbuhan ekonomi. Untuk menjaga kegiatan transaksi
bisnis dan investasi dalam keadaan stabil diperlukan suatu kondisi ketentraman
dan ketertiban wilayah yang kondusif. Disamping itu, ketersediaan sarana dan
prasarana penunjang ekonomi serta paket kebijakan investasi yang dapat
mendorong minat investasi juga sangat diperlukan dalam rangka menjaga
kondusifitas iklim investasi di daerah.
Untuk menjaring lebih banyak lagi investor ke Kota Cilegon, disamping perlu
dilakukan promosi yang lebih intensif, diperlukan juga kebijakan yang dapat
mendukung iklim investasi dan usaha yang kondusif bagi para investor.
4. Meningkatkan kemandirian keuangan daerah
Dengan semakin meningkatnya ketergantungan daerah terhadap pusat yang
ditandai dengan relatif masih rendahnya proporsi pendapatan asli daerah dibanding
pendapatan yang diterima dari pemerintah yang lebih tinggi (Pusat/Provinsi),
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

menuntut daerah untuk semakin besar mengambil peran dan semakin lebih kreatif
dan inovatif dalam upaya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber
pendapatan asli daerah. Selain itu, daerah juga harus lebih memperhatikan dan
mengintensifkan berbagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah sektor-sektor
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang akan memberikan konsekuensi logis
bagi peningkatan potensi pendapatan asli daerah. Namun demikian, upaya
kreativitas, inovasi, intensifikasi, dan ekstentifikasi tersebut harus senantiasa
berada pada koridor hukum yang berlaku, dalam arti bahwa upaya tersebut harus
tetap memperhatikan norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku agar kelak
tidak menimbulkan implikasi negatif pada masyarakat secara umum atau pada
kelangsungan secara ekonomis dan ekologis, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Selain itu, pemerintah daerah juga harus memperhatikan alokasi,
proporsi, dan komposisi belanja serta pembiayaan daerah. Belanja daerah harus
lebih bisa diarahkan pada keseimbangan antara belanja langsung dan belanja tidak
langsung yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah. Pembiayaan
daerah juga harus lebih dititikberatkan pada pembiayaan yang bersifat penerimaan
sehingga mampu mempertahankan stabilitas keuangan daerah atau bahkan
meningkatkan kemampuan keuangan daerah.
5. Meningkatkan kerjasama antar daerah dan kerjasama dengan pihak swasta
Hal ini dikarenakan perencanaan pembangunan yang dilakukan secara parsial oleh
masing-masing daerah yang saling berdekatan, menghasilkan produk
pembangunan yang kurang optimal. Kerjasama yang menjadi prioritas antara lain
mengenai kerjasama pengembangan sektor UKM, kerjasama bidang investasi dan
perdagangan, serta kerjasama di bidang industri.
6. Meningkatkan akses pelayanan bagi masyarakat miskin
Dengan mempermudah prosedur pelayanan yang telah diluncurkan oleh
Pemerintah Kota Cilegon dan melengkapi fasilitas pelayanan kesehatan dan
pendidikan dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat miskin.
7. Memantapkan pemberdayaan perekonomian masyarakat dan usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM)
Dengan meningkatkan pemberdayaan kelompok Usaha Mikro, Kecil, Menengah
(UMKM) agar mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan perekonomian. Upaya
pemerintah dalam rangka mendukung pemberdayaan UMKM melalui pelaksanaan
kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas SDM dalam manajemen
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

pengelolaan UMKM serta membantu mempermudah akses pemasaran hasil


produksi dengan memfasilitasi kerjasama dengan daerah lain yang membutuhkan
hasil produksi UMKM tersebut.
8. Menyediakan dan menjaga sarana dan prasarana perkotaan yang mendorong
kinerja perekonomian
Melalui upaya ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian daerah termasuk didalamnya adalah peningkatan efisiensi
koleksi-distribusi barang dan jasa. Pemenuhan dan perbaikan sarana pendukung
perekonomian merupakan prioritas Pemerintah Kota Cilegon. Upaya ini terutama
berupa renovasi dan revitalisasi pasar tradisional serta perbaikan akses
transportasi ke pusat pelayanan ekonomi kota.

Berpijak pada tantangan dan prospek ekonomi daerah Kota Cilegon tahun 2015
maka target indikator makro daerah Kota Cilegon tahun 2015 adalah sebagai
berikut :
Tabel. 3.10
Target Indikator Makro Daerah Kota Cilegon Tahun 2015
Satuan
No Indikator 2015 2016
Indikator
A. Nilai, Kontribusi dan Laju Pertumbuhan PDRB
1 Nilai PDRB ADHB Rp.Juta 51.450.210 56.479.699
2 Nilai PDRB ADHK Rp.Juta 22.891.692 24.320.258
3 Laju Pertumbuhan PDRB ADHB % 10,04 9,78
4 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK (LPE) % 6,88 7,12
B. Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita
1 PDRB ADHB Per Kapita Rp.Juta/Jiwa 122.06 131.11
2 PDRB ADHK Per Kapita Rp.Juta/Jiwa 54,31 56,45
3 Laju Pertumbuhan PDRB ADHB Per Kapita % 7,67 7,41
4 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Per Kapita % 3,85 3,95
C. Laju Inflasi
1 Laju Inflasi % 4,50 4,50
D. Nilai dan Laju Pertumbuhan Investasi (PMA+PMDN)
1 Nilai Investasi PMA Rp. Milyar 158.121 160.210
2 Nilai Investasi PMDN Rp. Milyar 16.810 17.135
3 Nilai Investasi PMA+PMDN Rp. Milyar 174.931 177.345
4 Laju Pertumbuhan Nilai Investasi PMA % 2,01 1,32
5 Laju Pertumbuhan Nilai Investasi PMDN % 1,23 1,93
6 Laju Pertumbuhan Nilai Investasi PMA+PMDN % 1,94 1,38
E. Kependudukan
1 Jumlah Penduduk Jiwa 421.521 430.794
2 Laju Pertumbuhan Penduduk % 2,20 2,20
3 Jumlah Rumah Tangga RT 101.327 103.556
F. Indeks Pembangunan Manusia Point 76,81 77,56
1 Indeks Pendidikan Point 87,38 87,73
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

Satuan
No Indikator 2015 2016
Indikator
a. Angka Melek Huruf (AMH) % 98,73 98,93
b. Indeks Angka Melek Huruf Point 98,73 98,93
c. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 9,70 9,80
d. Indeks Rata-rata Lama Sekolah Point 64,67 65,34
2 Indeks Kesehatan Point 73.00 73,33
a. Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun 68.80 69.00
3 Indeks Daya Beli Point 70.04 71.62
a. Pengeluaran Riil per Kapita yang Disesuaikan Rp.Ribu 663.07 669.92
G. Tingkat Kemiskinan
1 Jumlah Rumah Tangga Miskin RTS 10.000 9.000
H. Tingkat Pengangguran
1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 11,00 10,5

K ota Cilegon dalam hal pengelolaan keuangan daerah telah menerapkan pola
pengelolaan keuangan berbasis kinerja sebagaimana yang diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang laporan keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam menyelenggarakan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan
fungsi pemerintahan daerah akan berfungsi optimal bila penyelenggaraan urusan
pemerintahan didukung dengan sumber-sumber penerimaan yang cukup berdasarkan
peraturan perundang-undangan (money follow function). Analisis keuangan daerah
pada prinsipnya dimanfaatkan untuk memberi gambaran tentang kapasitas atau
kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan
daerah.
Menganalisa pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan harus memahami
jenis obyek pendapatan, belanja dan pembiayaan sesuai dengan kewenangan serta
struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Oleh sebab itu sebelum penentuan
arah Kebijakan Umum Pendapatan dan Belanja Daerah untuk mendukung
pembangunan Kota Cilegon lima tahunan melalui rencana keuangan tahunan dapat
dijelaskan sebagaimana berikut :
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

 Sebagaiamana disebutkan dalam Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 tahun


2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali dan yang terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam negeri nomor 21 tahun 2011 tentang Pendanaan Pengelolaan
Keuangan Daerah disebutkan bahwa Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah meliputi : a) Pendapatan Daerah; b) Belanja Daerah; c) Pembiayaan
Daerah. Dari struktur APBD tersebut untuk dapat menilai kinerja pelaksanaan
APBD dilakukan dengan menganalisa dari masing-masing susunan/struktur APBD
dimaksud dan perkembangan Neraca Daerah.
 Menyadari akan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang relatif kecil, maka Pemerintah
Kota Cilegon telah mengoptimalkan penerapan pola intensifikasi maupun
ektensifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan. Demikian pula terhadap
sumber-sumber pendapatan yang bersumber dari pemerintah atasan maupun
pusat telah dimanfaatkan sebagai motorisator pembangunan yang diharapkan
mampu meningkatkan pelaksanaan pembangunan daerah.
 Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang,
stabilitas perekonomian adalah merupakan salah satu prasyarat dasar untuk
tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi
dan peningkatan kualitas pertumbuhan, serta dapat memberikan kepastian
berusaha bagi para pelaku ekonomi, oleh karenanya stabilitas ekonomi makro akan
dapat dicapai apabila hubungan variabel ekonomi makro yang utama berada dalam
keseimbangan, neraca pembayaran, penerimaan dan pengeluaran fiskal, serta
tabungan dan investasi Perekonomian yang tidak stabil akan dapat menimbulkan
biaya yang tinggi bagi perekonomian dan akan menyulitkan masyarakat, baik
swasta maupun rumah tangga. Tingkat investasi yang rendah akan menurunkan
potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan adanya fluktuasi yang tinggi
dalam pertumbuhan produksi, hal ini sangat berpengaruh terhadap tenaga kerja
menganggur. Inflasi yang tinggi akan merupakan beban yang sangat berat dan
sangat dirasakan oleh penduduk miskin, dimana daya beli masyarakat akan
semakin rendah. Kebijakan keuangan diarahkan pada :
a. Menyeimbangkan antara peningkatan alokasi anggaran dengan upaya untuk
memantapkan kesinambungan anggaran melalui peningkatan penerimaan
daerah untuk dapat menaikkan belanja daerah, dengan harapan penurunan
defisit anggaran secara bertahap.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

b. Peningkatan penerimaan daerah terutama ditempuh melalui reformasi


kebijakan dan administrasi perpajakan dan sumber-sumber penerimaan
daerah yang syah lainnya;
c. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengeluaran daerah ditempuh melalui
mempertajam pengalokasian anggaran agar lebih terarah dan tepat sasaran.

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Pemahaman yang baik terhadap hasil analisis kondisi ekonomi daerah,


selanjutnya digunakan sebagai salah satu input utama untuk membuat analisis
keuangan daerah. Penentuan kemampuan keuangan daerah sangat terkait dengan
kemampuan daerah untuk memperkirakan jumlah penerimaan yang akan diterima
sehingga kemampuan pendanaan pembangunan daerah pada tahun 2015 bisa
diketahui.
Proyeksi keuangan daerah diharapkan mampu melihat gambaran kapasitas keuangan
daerah dalam struktur/kerangka pendanaan pembangunan daerah di tahun-tahun
mendatang. Penghitungan kapasitas keuangan daerah dan kerangka pendanaan pada
dasarnya dilakukan dengan menganalisis sejauh mana kebijakan pengelolaan
keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan yang telah dibuat dalam RPJMD
masih relevan atau dapat dipakai pada tahun 2015. Untuk itu, dalam perhitungan
kapasitas keuangan daerah perlu dilakukan evaluasi hasil perhitungan kapasitas
keuangan daerah RKPD tahun 2014 dibandingkan dengan kapasitas keuangan daerah
RPJMD pada tahun 2015.

3.2.1.1. Proyeksi Keuangan Daerah.

Proyeksi keuangan daerah dapat dilihat dari penerimaan pendapatan daerah


yang diperoleh baik dari kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah sebagai daerah
otonom untuk mengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun sumber-sumber
penerimaan pendapatan lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku untuk membiayai penyelenggaraan pembangunan daerah. Perkembangan yang
telah dicapai empat tahun terakhir masih didominasi oleh dana perimbangan terhadap
total penerimaan. Komponen yang terbesar adalah Dana Alokasi Umum (DAU),
selanjutnya diikuti oleh Pajak Daerah dan Bagi Hasil Pajak sebagaimana tercantum
pada Tabel dibawah ini :
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

Tabel. 3.11
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Cilegon Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016
TAHUN
NO. URAIAN REALISASI REALISASI TARGET TARGET
BERJALAN
APBD-P APBD-P APBD-R APBD-R APBD-R

PENDAPATAN DAERAH 1.055.817.674.639 1.077.740.874.855 1.168.451.337.173 1,244,610,365,480 1,165,280,060,200


1 PENDAPATAN ASLI 331.861.814.250 275.434.046.743 361.741.085.159 374,803,525,684 301,809,120,000
DAERAH
1.1 PAJAK DAERAH 147.686.642.561 151.368.850.000 247.832.186.846 255,372,186,846 203,409,000,000
1.2 RETRIBUSI DAERAH 11.021.838.384 12.669.859.186 30.372.131.000 19,165,610,500 18,371,350,000
1.3 HASIL PENGELOLAAN 7.290.722.884 11.119.642.782 11.650.000.000 12,985,651,202 16,250,000,000
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
1.4 LAIN-LAIN PENDAPATAN 165.862.610.421 73.823.073.356 71.886.767.313 87,280,077,136 63,778,770,000
ASLI DAERAH YANG SAH

2 DANA PERIMBANGAN 516.908.673.134 597.772.411.470 571.742.396.014 576,144,333,980 664,716,156,200


2.1 BAGI HASIL PAJAK & 110.995.415.134 130.815.807.470 80.343.777.014 84,745,714,980 82,985,039,400
BAGI HASIL BUKAN
PAJAK
2.2 DANA ALOKASI UMUM 405.584.438.000 461.398.284.000 490.917.599.000 490,917,599,000 581,231,116,800
2.3 DANA ALOKASI KHUSUS 328.820.000 5.558.320.000 481.020.000 481,020,000 500,000,000
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN 207.047.187.255 222.526.877.377 234.967.856.000 293,662,505,816 140,047,500,000
DAERAH YANG SAH
3.1 HIBAH 0 0 0 0 0
3.2 DANA DARURAT 0 0 0 0 0
3.3 DANA BAGI HASIL PAJAK 109.599.903.255 117.282.975.257 135.860.000.000 139,071,506,816 130,047,500,000
PROVINSI DAN
PEMERINTAH DAERAH
LAINNYA
3.4 DANA PENYESUIAN DAN 58,707,284,000 100.243.902.120 71.819.412.000 144,590,999,000 58.707.284.000
OTONOMI KHUSUS
3.5 BANTUAN KEUANGAN 38.740.000.000 5.000.000.000 27.288.444.000 10,000,000,000 10,000,000,000
DARI PEMERINTAH
PROVINSI ATAU
PEMERINTAH DAERAH
LAINNYA

Dalam rangka otonomi daerah yang menitikberatkan pada kemandirian pengelolaan


dan pemenuhan sumber pendapatan, maka dasar kegiatan pembangunan suatu
daerah akan sangat bergantung kepada kemampuan daerah dalam melakukan
pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan.

1. Pendapatan Asli Daerah


Dalam rangka meningkatkan posisi otonomi daerah, maka kemandirian pendanaan
merupakan tujuan dan tumpuan utama. Atas dasar asumsi ini maka upaya-upaya
untuk meningkatkan proporsi dan juga nilai PAD selalu diupayakan meningkat dengan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

sesedikit mungkin membebani masyarakat dan dunia usaha. Dalam Undang-Undang


Nomor 33 Tahun 2004, Pasal 1 butir 18 telah dinyatakan bahwa Pendapatan Asli
Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Khusus berkaitan dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah harus memperhatikan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
beserta peraturan pendukung lainnya. Komponen PAD menurut Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004, dalam pasal 6 ayat 1 dan Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005, pasal 22 meliputi: pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Disahkan, Lain-lain Pendapatan yang Sah.

Berdasarkan tren pertumbuhan, PAD Kota Cilegon terus mengalami peningkatan.


Peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2012 yang mencapai 34% seiring dengan
dilimpahkannya pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ke Pemerintah Daerah.
PAD diharapkan dapat meningkat, sehingga dapat mencapai Rp. 289.636.140.000 atau
memberikan kontribusi sekitar 27% dari keseluruhan proyeksi penerimaan
pendapatan pada tahun 2015.
Tabel. 3.12
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Asli Daerah
Tahun 2012 s/d Tahun 2016
2012 2013 2014 2015 2016
TAHUN
NO. URAIAN REALISASI REALISASI TARGET TARGET
BERJALAN
APBD-P APBD-P APBD-R APBD-R APBD-R

PENDAPATAN 1.055.817.674.639 1.077.740.874.855 1.168.451.337.173 1,244,610,365,480 1,165,280,060,200


DAERAH
1 PENDAPATAN ASLI 331.861.814.250 275.434.046.743 361.741.085.159 374,803,525,684 301,809,120,000
DAERAH
1.1 PAJAK DAERAH 147.686.642.561 151.368.850.000 247.832.186.846 7,000,000,000 203,409,000,000
1.2 RETRIBUSI DAERAH 11.021.838.384 12.669.859.186 30.372.131.000 19,165,610,500 18,371,350,000
1.3 HASIL PENGELOLAAN 7.290.722.884 11.119.642.782 11.650.000.000 12,985,651,202 16,250,000,000
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
1.4 LAIN-LAIN 165.862.610.421 73.823.073.356 71.886.767.313 87,280,077,136 63,778,770,000
PENDAPATAN ASLI
DAERAH YANG SAH

2. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan dalam penjelasan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan, menjelaskan bahwa Dana Perimbangan merupakan
pendanaan daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

(APBN) yang terdiri dari atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana Perimbangan selain dimaksudkan untuk membantu
daerah dalam mendanai antara pusat dan daerah serta untuk mengurangi kesenjangan
pendanaan Pemerintah antar Daerah. Ketiga komponen Dana Perimbang an ini
merupakan sistem transfer dana dari Pemerintah serta merupakan satu kesatuan yang
utuh.
Dana Perimbangan dalam APBD secara umum berasal dari Dana Bagi Hasil (Bagi
Hasil Pajak, bagi Hasil Bukan Pajak), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus
(DAK) dan Dana Perimbangan dari Pemerintah Provinsi.

Tabel. 3.13
Realisasi dan Proyeksi/Target Dana Perimbangan Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016
TAHUN
NO. URAIAN REALISASI REALISASI TARGET TARGET
BERJALAN
APBD-P APBD-P APBD-R APBD-R APBD-R

2 DANA PERIMBANGAN 516.908.673.134 597.772.411.470 571.742.396.014 576,144,333,980 664,716,156,200


2.1 BAGI HASIL PAJAK & 110.995.415.134 130.815.807.470 80.343.777.014 84,745,714,980 82,985,039,400
BAGI HASIL BUKAN
PAJAK
2.2 DANA ALOKASI UMUM 405.584.438.000 461.398.284.000 490.917.599.000 490,917,599,000 581,231,116,800
2.3 DANA ALOKASI 328.820.000 5.558.320.000 481.020.000 481,020,000 500,000,000
KHUSUS

Penerimaan pendapatan yang berasal dari Dana Perimbangan pada tahun 2012 s/d
2014 menunjukan tren relatif fluktuatif, mengingat penetapan nilai dan besarannya
merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Untuk itu pada tahun 2015, penerimaan
dari Dana Perimbangan diperkirakan akan sama dengan jumlah yang diterima pada
tahun 2014. Hal ini dimaksudkan juga untuk meningkatkan kemandirian keuangan
daerah, sehingga meskipun jumlah yang diproyeksikan sama dengan jumlah di tahun
2014, namun secara proporsi pos dana perimbangan ini semakin menurun, yaitu dari
Rp. 597.772.411.470 menjadi Rp. 576,144,333,980 dari total pendapatan daerah di
tahun 2015.

3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah


Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, Pemerintah Kota Cilegon dalam menetap
kan pendapatan bagi hasil yang diterima dari Provinsi Banten pada Tahun Anggaran
2015 menggunakan pagu Tahun Anggaran 2014. Dalam Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 pasal 6 ayat (2) dijelaskan bahwa lain-lain Pendapatan Yang Sah meliputi:
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; jasa giro; pendapatan bunga;
keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan komisi potongan
ataupun bentuk lain sebagai akibat penjualan dan atau pengadaan barang dan/atau
jasa oleh Pemerintah Daerah.

Tabel. 3.14
Realisasi dan Proyeksi/Target Lain-lain Pendapatan Yang Sah Tahun 2012-2016

2012 2013 2014 2015 2016


TAHUN
NO. URAIAN REALISASI REALISASI TARGET TARGET
BERJALAN
APBD-P APBD-P APBD-R APBD-R APBD-R

3 LAIN-LAIN 207.047.187.255 222.526.877.377 234.967.856.000 293,662,505,816 198,754,784,000


PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
3.1 HIBAH 0 0 0 0 0
3.2 DANA DARURAT 0 0 0 0 0
3.3 DANA BAGI HASIL 109.599.903.255 117.282.975.257 135.860.000.000 139,071,506,816 130,047,500,000
PAJAK PROVINSI DAN
PEMERINTAH DAERAH
LAINNYA
3.4 DANA PENYESUIAN 58,707,284,000 100.243.902.120 71.819.412.000 144,590,999,000 58.707.284.000
DAN OTONOMI
KHUSUS
3.5 BANTUAN KEUANGAN 38.740.000.000 5.000.000.000 27.288.444.000 10,000,000,000 10,000,000,000
DARI PEMERINTAH
PROVINSI ATAU
PEMERINTAH DAERAH
LAINNYA

Penerimaan pendapatan yang berasal dari Lain-lain Pendapatan yang Sah tahun 2012
sampai dengan 2013 menunjukkan tren yang positif, mengingat pos ini berasal dari
dana-dana provinsi dan pusat yang mengikat. Besaran pos ini di tahun 2015
direncanakan naik dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp.
132.996.000.000. Kontribusi terbesar disektor ini disumbangkan dari pos Bagi Hasil
Pajak Provinsi/Pemerintah Daerah Lain yang mencapai Rp. 117.282.975.257.

3.2.1.2. Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan


daerah yang akan dialokasikan untuk membiayai program-program pembangunan
yang direncanakan. Dari uraian proyeksi keuangan daerah tersebut diatas, maka
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

secara keseluruhan dapat dilihat kerangka pendanaan untuk pembiayaan


penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2015, seperti tabel berikut.

Tabel. 3.15
Penerimaan Pendapatan Tahun 2014 dan
Proyeksi Penerimaan Pendapatan 2015

2014 2015
TAHUN
NO. URAIAN TARGET
BERJALAN
APBD-R APBD-R

PENDAPATAN DAERAH 1.168.451.337.173 1,244,610,365,480


1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 361.741.085.159 374,803,525,684
1.1 PAJAK DAERAH 247.832.186.846 255,372,186,846
1.2 RETRIBUSI DAERAH 30.372.131.000 19,165,610,500
1.3 HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN 11.650.000.000 12,985,651,202

1.4 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 71.886.767.313 87,280,077,136

2 DANA PERIMBANGAN 571.742.396.014 576,144,333,980


2.1 BAGI HASIL PAJAK & BAGI HASIL BUKAN PAJAK 80.343.777.014 84,745,714,980

2.2 DANA ALOKASI UMUM 490.917.599.000 490,917,599,000


2.3 DANA ALOKASI KHUSUS 481.020.000 481,020,000
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 234.967.856.000 293,662,505,816

3.1 HIBAH 0 0
3.2 DANA DARURAT 0 0
3.3 DANA BAGI HASIL PAJAK PROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAH LAINNYA 135.860.000.000 139,071,506,816

3.4 DANA PENYESUIAN DAN OTONOMI KHUSUS 71.819.412.000 144,590,999,000

3.5 BANTUAN KEUANGAN DARI PEMERINTAH PROVINSI ATAU PEMERINTAH 27.288.444.000 10,000,000,000
DAERAH LAINNYA

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Agar dana pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat


digunakan efektif dan efisien maka diperlukan kebijakan dalam pengelolaan keuangan
daerah. Arah kebijakan berisi uraian tentang kebijakan yang akan dipedomani oleh
Pemerintah Daerah dalam mengelola pendapatan daerah, belanja daerah, dan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

pembiayaan daerah. Tujuan utama kebijakan keuangan daerah adalah bagaimana


meningkatkan kapasitas (riil) keuangan daerah dan mengefisiensikan penggunaannya.

Kebijakan keuangan daerah merupakan suatu kebijakan ekonomi dalam rangka


mengarahkan kondisi perekonomian daerah untuk menjadi lebih baik dengan cara
mengubah komposisi pemasukan dan pengeluaran pemerintah daerah. Instrumen
kebijakan keuangan daerah adalah pemasukan dan pengeluaran pemerintah yang
berhubungan erat dengan pajak daerah karena jika pemerintah daerah mengubah tarif
pajak daerah yang berlaku, maka hal ini akan berpengaruh/berdampak pada
perekonomian daerah. Sebagai contoh, jika tarif pajak diturunkan maka kemampuan
daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah
output, sebaliknya kenaikan tarif pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta
menurunkan output industri secara umum.

Kebijakan keuangan daerah lebih menekankan pada upaya pengaturan pendapatan


dan belanja pemerintah daerah, termasuk juga pembiayaan daerah. Kebijakan ini lebih
terkait dengan kebijakan anggaran pemerintah daerah yang tertuang dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Berdasarkan arah kebijakan ekonomi makro daerah serta memperhatikan berbagai


asumsi yang mendasari perhitungan perkiraan indikator ekonomi makro dan kapasitas
keuangan daerah, maka kebijakan keuangan daerah Kota Cilegon tahun 2015
diarahkan menuju “Kebijakan Anggaran Berimbang (Balanced Budgeting)”.
Kebijakan ini merupakan kebijakan menetapkan pengeluaran sama besar dengan
pemasukan, dalam arti lain kebijakan ini mengupayakan tidak terjadinya defisit
ataupun surplus anggaran jika dilihat dari pemasukan dan pengeluaran. Kebijakan
ini bertujuan mendapatkan kepastian dan meningkatkan disiplin anggaran.

Dalam mendukung arah kebijakan keuangan daerah tahun 2015 sebagaimana yang
telah ditentukan tersebut perlu dibuat kebijakan turunannya, yaitu arah kebijakan
yang terkait pendapatan daerah tahun 2015, arah kebijakan yang terkait dengan
belanja daerah tahun 2015, serta arah kebijakan yang terkait dengan pembiayaan
daerah tahun 2015.

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah


PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

Pendapatan daerah yang merupakan unsur penting dalam mendukung


penyediaan kebutuhan belanja daerah untuk pembangunan diupayakan untuk dapat
memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang akan memberikan
konsekuensi logis bagi peningkatan potensi penerimaan daerah. Disamping itu, hal
yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan penerimaan pendapatan daerah
khususnya dari pos pajak dan retribusi daerah, yaitu efeknya terhadap kondisi
sosio-ekonomi masyarakat. Dimana upaya tersebut hendaknya sedapat mungkin tidak
membebani masyarakat, sehingga potensi munculnya efek distorsi ekonomi yang
kontra produktif dan akan sangat merugikan dapat hindari.

Peningkatan pendapatan daerah dilakukan dengan cara optimalisasi sumber-sumber


pendapatan yang sah dan sesuai dengan aturan perundang-undangan, selain itu juga
harus digali ptensi-potensi pendapatan yang sesuai dengan potensi dan karakteristik
daerah.
Arah kebijakan pendapatan daerah merupakan arah yang mengatur tentang kebijakan
dalam pendapatan yang merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih daerah serta merupakan perkiraan yang terukur
secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sedangkan
kebijakan pendapatan daerah sebagaimana telah diatur dalam Permendagri No. 13
tahun 2006 meliputi kebijakan dalam penerimaan uang melalui kas umum daerah,
yang menambah ekuitas dana lancar dan merupakan hak daerah dalam satu tahun
anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah, serta dirinci menurut
organisasi SKPD, kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan. Pendapatan
daerah terdiri dari komponen/pos Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan,
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.

3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Arah kebijakan belanja daerah dilaksanakan dengan tetap mengedepankan prinsip


efektifitas, efisiensi, transparasi dan akuntabilitas penggunaan pendapatan daerah
serta penerimaan pembiayaan daerah dalam pencapaian optimalisasi prioritas sasaran
pembangunan melalui mekanisme penyusunan perencanaan partisipatif dan aspiratif.
Pada tahun 2015, pelaksanaan penyusunan anggaran belanja bertujuan meningkatkan
akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi
penggunaan alokasi anggaran dimaksud. Orientasi Belanja Daerah diprioritaskan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing‐masing dari
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan pencapaian kelima agenda Kota Cilegon sesuai dengan prioritas
pembangunan di tahun 2015. Penyusunan Belanja daerah yang terdiri dari Belanja
Langsung dan Belanja Tidak Langsung diarahkan pada anggaran berbasis kinerja
sehingga pembiayaan yang dikeluarkan dapat terukur akuntabilitas kinerjanya.

Kebijakan belanja daerah akan terus diupayakan untuk meningkatkan proporsi


Belanja Langsung terhadap keseluruhan belanja. Pada tahun 2015, kebijakan
anggaran belanja disusun dengan prinsip anggaran berimbang, sehingga jumlah
alokasi belanja akan sama dengan jumlah proyeksi pendapatan.

Disamping itu, penggunaan belanja juga harus sedapat mungkin ditujukan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kebutuhan dasar masyarakat (seperti:
pendidikan, kesehatan, perumahan), menanggulangi masalah-masalah sosial (seperti :
kemiskinan dan pengangguran), serta meningkatkan ketersediaan dan daya dukung
infrastruktur dan sarana prasarana dalam rangka mendukung pergerakan roda
perekonomian daerah dan masyarakat.

Arah kebijakan belanja daerah merupakan arah yang mengatur kebijakan tentang
kewajiban-kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai
kekayaan bersih. Kebijakan ini digunakan dalam rangka mengatur pendanaan
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kota yang terdiri dari
urusan wajib, urusan pilihan, dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau
bidang tertentu dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah
daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan
perundang-undangan.

Arah kebijakan belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk


melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan kedalam bentuk peningkatan pelayanan
dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak,
lingkungan yang bersih dan nyaman, serta pengembangan sistem jaminan sosial.
Arah kebijakan ini terdiri dari arah kebijakan belanja langsung dan arah kebijakan
belanja tidak langsung. Arah kebijakan belanja langsung merupakan arah kebijakan
belanja yang terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan serta dapat diukur
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

berdasarkan indikator dan tolok ukur capaian kinerja yang telah ditetapkan,
diantaranya: belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Sedangkan arah kebijakan belanja tidak langsung merupakan arah kebijakan belanja
yang tidak terkait langsung dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan serta sulit
diukur dengan capaian kinerja yang ditetapkan seperti: belanja pegawai, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak
terduga.

Penggunaan belanja daerah diharapkan dapat lebih diarahkan dalam mendukung


peningkatan nilai tambah sektor-sektor ekonomi yang akan memberikan kontribusi
yang besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan penyerapan tenaga kerja sebagai
upaya untuk turut meningkatkan perluasan lapangan kerja guna menurunkan angka
kemiskinan. Beberapa sektor tersebut diantaranya adalah sektor industri pengolahan,
sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor
jasa dan juga sektor bangunan.

Adapun realisasi dan proyeksi belanja daerah Kota Cilegon tahun 2013-2015 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 3.16
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Cilegon Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016
NO. URAIAN REALISASI REALISASI RENCANA RENCANA RENCANA
APBD-P APBD-P APBD-R APBD-R APBD-R

II. BELANJA 874.678.108.336 1.162.549.919.166 1.213.630.897.173 1,343,776,871,140 1,165,280,060,200


II.1 BELANJA TIDAK 425.342.919.673 541.413.553.029 545.458.831.904 600,401,750,904 531,819,110,903
LANGSUNG (BTL)
II.1.1 BTL Belanja Pegawai 402.031.818.561 496.750.352.014 493.048.537.989 523,048,537,989 503,161,436,888
II.1.2 BTL Belanja Subsidi 0 0 4.005.792.000 3,322,656,000 0
II.1.3 BTL Belanja Hibah 10.992.800.000 31.632.800.000 27.794.376.000 54,655,231,000 14,499,772,000
II.1.3.1 BTL Belanja Hibah 7,800,000,000 9,854,400,000 40,754,400,000 4,854,400,000
Kegiatan/Sub
Kegiatan Prioritas
Daerah
II.1.3.2 BTL Belanja Hibah 13,893,000,000 16,324,500,000 13,900,831,000 9,645,372,000
Selain Kegiatan/Sub
Kegiatan Prioritas
Daerah
II.1.4 BTL Belanja Bantuan 11.610.890.000 13,838,760,000 18,005,775,900 12,238,352,000
Sosial
II.1.4.1 BTL Belanja 9,211,580,000 11.110.851.000 19.240.575.900 17,587,655,900 11,863,352,000
Bantuan Sosial
Kegiatan/Sub
Kegiatan Prioritas
Daerah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

II.1.4.2 BTL Belanja Bantuan 4,117,272,952 375,000,000 418,120,000 375,000,000


Sosial Selain
Kegiatan/Sub Kegiatan
Prioritas Daerah
II.1.5 BTL Belanja Bantuan 606.223.512 669.550.015 669.550.015 669,550,015 669,550,015
Keuangan
II.1.6 BTL Belanja Tidak 101.187.600 1.250.000.000 700.000.000 700,000,000 1,250,000,000
Terduga
II.2 BELANJA 449.335.188.663 621.136.366.137 668.172.065.269 743,375,120,236 633,460,949,297
LANGSUNG
II.2.1 Belanja Pegawai 78.679.421.883 102.295.746.660 92.057.874.177 442,956,516,764
II.2.2 Belanja Barang dan 193.709.503.670 271.401.878.983 285.327.318.367 0
Jasa
II.2.3 Belanja Modal 176.946.263.110 247.438.740.494 290.786.872.725 21,178,900,000

SURPLUS/(DEFISIT) 181.139.566.303 (93.269.204.995) (45.179.560.000) (99,166,505,660)

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah


Pembiayaan daerah merupakan pos untuk menutupi defisit ataupun surplus
dari anggaran, untuk proyeksi pendapatan dan belanja pada RPJMD 2010-2015
diasumskan tidak terdapat alokasi pembiayaan, baik dari penerimaan pembiayaan
maupun pengeluaran pembiayaan.
Arah kebijakan pembiayaan daerah merupakan arah tentang kebijakan yang mengatur
semua penerimaan daerah yang perlu dibayar kembali dan/atau semua pengeluaran
daerah yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran yang berikutnya. Selain itu, arah kebijakan ini
juga mengatur transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi defisit
anggaran daerah yang disebabkan oleh lebih kecilnya pendapatan yang diperoleh
dibandingkan dengan belanja daerah yang harus dipenuhi akibat kebutuhan
pembangunan daerah yang semakin meningkat.
Arah kebijakan pembiayaan dalam APBD berpedoman pada Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pada Bab Keuangan Daerah.
Berdasarkan Pasal 174 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, diantaranya apabila
APBD diperkirakan surplus maka penggunaannya dapat diarahkan untuk pengeluaran
pembiayaan yang mencakup: pembayaran cicilan pokok hutang yang jatuh tempo;
penyertaan modal (investasi daerah); dan transfer ke rekening dana cadangan. Namun
apabila APBD diperkirakan defisit, penggunaannya dapat didanai dari penerimaan
pembiayaan yang terdiri dari : sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu; transfer dari
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB III Rancangan
Kerangka Ekonomi

dana cadangan; hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan pinjaman
daerah.
Tabel. 3.17
Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Cilegon Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016
NO. URAIAN REALISASI REALISASI RENCANA RENCANA RENCANA
APBD-P APBD-P APBD-R APBD-R APBD-R

III. PEMBIAYAAN
III.1 PENERIMAAN 57,433,457,425 213.780.084.595 157.190.439.600 137,190,439,600 7,500,000,000
PEMBIAYAAN
III.1.1 Sisa Lebih Perhitungan 37,433,457,425 213.780.084.595 58.679.560.000 38,679,560,000 7,500,000,000
Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya
III.1.2 Pencairan Dana 20,000,000,000 0 98.510.879.600
Deposito
III.2 PENGELUARAN 25.475.401.485 120.510.879.600 112.010.879.600 100,510,879,600 7,500,000,000
PEMBIAYAAN
III.2.1 Pembentukan Dana 0 10.000.000.000 7.500.000.000 0 0
Cadangan (Pilkada
2015)
III.2.2 Penyertaan Modal / 23.500.000.000 12.000.000.000 6.000.000.000 2,000,000,000 7,500,000,000
Investasi Pemerintah
Daerah
PT. PAM 4,000,000,000 5,000,000,000 3,000,000,000 0 3,000,000,000
PT. BPRS 20,000,000,000 3,000,000,000 2,000,000,000 0 2,000,000,000
PT. PCM 0 0
Bank Jabar Banten 0 0 2,500,000,000 0 2,500,000,000
Dana Bergulir 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 0
Kepada Kelompok
Masyarakat
III.2.3 Investasi Jangka 0 98.510.879.600 98.510.879.600 98,510,879,600 0
Pendek Dalam Deposito
III.2.4 Pembayaran Utang 1.975.401.485 0 0 0 0
Kepada Pihak Ketiga
PEMBIAYAAN NETTO 31.958.055.940 93.269.204.995 45.179.560.000 36,679,560,000 0

SISA LEBIH/KURANG 213.097.622.243 0 0 (62,486,945,660) 0


PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

PRIORITAS DAN SASARAN


PEMBANGUNAN DAERAH

P erumusan Visi Kota Cilegon mencerminkan apa yang ingin


dimasa depan, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu
menjadi perekat komponen Kota Cilegon, memiliki orientasi masa depan, mampu
dicapai

menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dan mampu menjamin kesinambungan


kepemimpinan organisasi.
Berdasarkan potensi permasalahan, tantangan, serta keterbatasan yang ada,
ditetapkan “Visi Pembangunan Kota Cilegon Tahun 2010-2015” adalah sebagai
berikut :
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

Visi ini sangat penting dan kontekstual untuk menghadapi tantangan Kota Cilegon lima
tahun yang akan datang. Tantangan itu harus disyukuri karena didalamnya
terkandung capaian pembangunan selama ini dan sekaligus mengandung
permasalahan yang perlu dipecahkan.

Visi ini dapat diwujudkan melalui serangkain kerja keras, dengan ditunjang oleh
pemerintahan yang berorientasi publik, pembangunan perekonominan yang
berkesinambungan, berdaya saing dan berkeadilan serta ketahanan perilaku sosial
masyarakat.
Adapun indikasi wujud pencapaian sasaran strategis Visi Pembangunan Kota
Cilegon Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
2. Menurunnya kemiskinan
3. Menurunnya pengangguran
4. Meningkatnya perekonomian

Dalam konteks keterpaduan pembangunan nasional dan provinsi, Visi Pembangunan


Kota Cilegon Tahun 2010-2015 merupakan wujud komitmen seluruh masyarakat
Kota Cilegon untuk mendukung pencapaian visi pembangunan Provinsi Banten dan
visi pembangunan nasional.

Bertiitik tolak dari Visi Pembangunan Kota Cilegon Tahun 2010-2015 maka
dirumuskan “ Misi Pembangunan Kota Cilegon Tahun 2010-2015 ” adalah sebagai
berikut :
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

Dalam mencapai visi dan misi ditetapkan tujuan dan sasaran. Pengembangan Visi dan
Misi menjadi tujuan dan sasaran tidak terlepas dari dukungan Urusan Pemerintahan
Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Cilegon sesuai dengan Peraturan
Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
serta Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 sebagaimana telah diubah
menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan daerah.

Perwujudan Misi yang telah diuraikan di atas, akan ditempuh melalui pelaksanaan
urusan pemerintahan daerah yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.
Penetapan urusan pemerintahan yang mendukung visi dan misi sangat penting, karena
dari urusan pemerintahan ini akan dapat dijabarkan tujuan dan sasaran, serta cara
(strategi) untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Hubungan Visi, Misi Tujuan dan Sasaran pembangunan untuk 5 (lima) tahun yang
diambil dari RPJMD Kota Cilegon Tahun 2010 – 2015 adalah sebagaimana berikut :
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

Tabel. 4.1.
Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan

VISI :
" MASYARAKAT CILEGON SEJAHTERA MELALUI DAYA DUKUNG INDUSTRI,
PERDAGANGAN DAN JASA "
No MISI TUJUAN SASARAN
1 Meningkatkan 1. Meningkatkan keberdayaan 1. Meningkatnya keberdayaan masyarakat
Kesejahteraan perekonomian dan ketahanan miskin, ketahanan pangan dan kesempatan
Masyarakat pangan masyarakat kerja masyarakat.
Melalui 2. Meningkatnya keberdayaan ekonomi
Penanggulangan masyarakat
Kemiskinan Dan 2. Meningkatkan keberdayaan 1. Menurunnya penyandang masalah
Pengangguran dan kualitas kesejahteraan kesejahteraan sosial (PMKS)
sosial masyarakat 2. Meningkatnya kesetaraan dan keberdayaan
gender
2 Meningkatkan 1. Meningkatkan pertumbuhan 1. Meningkatnya investasi
Perekonomian dan kualitas perekonomian
Daerah Melalui daerah
Daya Dukung 2. Memperkuat peran sektor 2. Meningkatnya kinerja sektor industri,
Sektor Industri, industri, perdagangan dan perdagangan dan jasa
Perdagangan jasa sebagai penggerak utama
Dan Jasa perekonomian daerah
3 Meningkatkan 1. Meningkatkan pelayanan 1. Terwujudnya pelayanan sarana dan
Potensi Daya infrastruktur untuk prasarana perhubungan yang memadai
Saing Daerah mendukung produktivitas dan handal
Melalui kawasan dan perekonomian 2. Terwujudnya pelayanan prasarana jalan
Pengembangan daerah dan jembatan yang memadai dan
Kepelabuhanan, berkualitas
Pergudangan, 3. Terwujudnya pelayanan pos dan
Penataan Ruang telekomunikasi yang memadai dan
Dan Pengelolaan berkualitas
Lingkungan. 4. Terkendalinya bencana banjir dan
genangan air serta kekeringan
2. Meningkatkan penataan 1. Terwujudnya penataan ruang yang serasi
ruang dan pengelolaaan dan terpadu
sumber daya alam untuk 2. Terwujudnya lingkungan kota yang bersih
mendukung lingkungan kota dan asri
yang asri dan lestari 3. Menurunnya pencemaran dan kerusakan
lingkungan serta meningkatnya
perlindungan dan konsevasi sumberdaya
alam
4 Mempersiapkan 1. Meningkatkan kualitas dan 1. Terwujudnya peningkatan pelayanan
Sumber Daya daya saing pendidikan pendidikan yang merata, terjangkau,
Manusia Melalui masyarakat bermutu, relevan dan kompetitif bagi
Pendidikan, masyarakat
Kesehatan, Dan 2. Meningkatkan derajat 1. Terwujudnya peningkatan pelayanan
Keagamaan kesehatan masyarakat kesehatan yang terjangkau dan bermutu
bagi masyarakat
3. Meningkatkan kualitas 1. Terwujudnya peningkatan kehidupan
kehidupan beragama dan beragama dan pendidikan keagamaan
budaya masyarakat masyarakat
4. Meningkatkan 1. Meningkatnya prestasi olahraga dan
pemasyarakatan olahraga dan kualitas peran pemuda dalam
peran pemuda dalam pembangunan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

VISI :
" MASYARAKAT CILEGON SEJAHTERA MELALUI DAYA DUKUNG INDUSTRI,
PERDAGANGAN DAN JASA "
No MISI TUJUAN SASARAN
pembangunan
5 Mewujudkan 1. Meningkatkan kinerja 1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
Tata Kelola penyelenggaraan pemerintahan
Pemerintahan pemerintahan dan pelayanan 2. Meningkatnya pendapatan dan pengelolaan
Yang Baik, publik keuangan daerah
Bersih, 3. Meningkatnya perencanaan, pengendalian
Berkeadilan, dan evaluasi pelaksanaan rencana
Demokratis, pembangunan daerah
Berlandaskan 4. Meningkatnya tertib administrasi dan
Hukum Serta pelayanan pertanahan
Berorientasi 5. Meningkatnya akes masyarakat terhadap
Publik pelayanan informasi daerah yang
berkualitas
6. Meningkatnya pelayanan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil
2. Meningkatkan ketentraman, 1. Meningkatnya kesadaran hukum
kertiban dan perlindungan masyarakat
masyarakat 2. Meningkatnya kerukunan hidup umat
beragama
3. Meningkatnya ketentraman dan ketertiban
masyarakat serta penegakan hukum
daerah
4. Meningkatnya pencegahan dan
penanggulangan bencana

P embangunan jangka menengah periode Tahun 2010-2015 ditujukan untuk


pengembangan kemandirian dan keunggulan daerah menuju Kota Cilegon
sebagai pusat industri, perdagangan, dan jasa terdepan di Pulau Jawa, yang
merupakan kelanjutan dari pencapaian hasil pembangunan pada periode sebelum nya.
Pembangunan pada periode Tahun 2010-2015 menekankan pada upaya pembangunan
fasilitas-fasilitas pendukung utama kemandirian daerah untuk mendorong keunggulan
daerah disertai pembangunan kompetensi SDM dan pengembangan potensi ekonomi
daerah berbasis industri, perdagangan, dan jasa. Prioritas pembangunan RPJM Kota
Cilegon Tahun 2010-2015 ditujukan pada upaya sebagai berikut :
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

1. Pengembangan Masyarakat yang Cerdas, Sehat, Berdaya Saing, Berbudaya dan


Berakhlak Mulia
Prioritas pembangunan dalam rangka Pengembangan Masyarakat yang Cerdas,
Sehat, Berdaya Saing, Berbudaya dan Berakhlak Mulia ditekankan pada upaya:
Akselerasi penuntasan wajib belajar dua belas tahun; Peningkatan sarana dan
prasarana pendidikan dasar dan menengah; Peningkatan kompetensi dan
kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan; Pengembangan sekolah kejuruan
berbasis kompetensi dan keunggulan lokal; Pengembangan sekolah berstandar
nasional/internasional; Penuntasan buta aksara; Revitalisasi fungsi dan peran
perpustakaan; Peningkatan lingkungan kehidupan yang sehat; Pengembangan upaya
pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular;
Peningkatan pelayanan kesehatan terutama Ibu dan anak; Pengembangan kualitas dan
kuantitas tenaga kesehatan; Pengembangan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan; Pengembangan kesetaraan gender serta perlindungan
hak-hak anak; Pengembangan kualitas dan kuantitas kesejahteraan sosial
perseorangan, keluarga, kelompok dan komunitas masyarakat; Peningkatan
keberdayaan dan perlindungan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS);
Penataan persebaran penduduk; Peningkatan pelestarian dan pemahaman nilai-nilai
tradisional, budaya dan kearifan lokal masyarakat; Pengembangan kualitas dan
partisipasi pemuda dalam pembangunan.

2. Pengembangan Perekonomian yang Berdaya Saing Berbasis Industri,


Perdagangan dan Jasa
Prioritas pembangunan dalam rangka Pengembangan Perekonomian yang Berdaya
Saing Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa ditekankan pada upaya : Perluasan
jaringan promosi dan peningkatan pelayanan investasi; Optimalisasi kawasan industri;
Pengembangan jenis industri yang bersifat ramah lingkungan dan memiliki backward
dan forward linkage yang tinggi serta berorientasi pada optimalisasi fungsi pelabuhan;
Peningkatan nilai tambah dan kemampuan teknologi industri kecil dan menengah;
Penguatan kemitraan antar usaha ekonomi dalam mendorong eksistensi industri kecil
dan menengah; Pembinaan dan peningkatan produktivitas usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) serta pengembangan koperasi; Optimalisasi peningkatan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

produktivitas usaha perikanan; Penataan destinasi pariwisata dan pengembangan


promosi wisata yang berorientasi nasional dan internasional; Penguatan peran
sektor-sektor jasa perkotaan lainnya dalam menunjang perekonomian wilayah;
Pengembangan usaha ekonomi berbasis jasa kelautan yang berorientasi pada
keberadaan dan fungsi pelabuhan; Peningkatan mutu dan ekspor produk unggulan
daerah; Fasilitasi kemitraan antara lembaga keuangan dengan usaha-usaha
perekonomian daerah; Peningkatan kualitas SDM tenaga kerja lokal, penumbuhan jiwa
kewirausahaan, dan penyediaan informasi pasar kerja; Pengembangan teknologi tepat
guna dalam mendukung daya saing ekonomi daerah secara global.

3. Pengembangan Pelayanan Sarana dan Prasarana Kota yang Berkualitas


Prioritas pembangunan dalam rangka Pengembangan Pelayanan Sarana dan
Prasarana Kota yang Berkualitas ditekankan pada upaya: Perencanaan dan penataan
sistem dan pelayanan jaringan transportasi yang aman, selamat, tertib, lancar dan
terjangkau serta terintegrasi; Pengembangan IPTEK dalam pengelolaan sarana dan
prasarana kota; Pengembangan kemitraan dalam penyediaan sarana dan prasarana
kota; Pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan, serta dukungan dalam
pengembangan fungsi pelabuhan nasional dan internasional; Penataan, pembangunan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana pada kawasan perdagangan dan jasa;
Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan rutin dan berkala ruas jalan dan
fasilitas kelengkapannya, serta peningkatan pelayanan perhubungan lalu lintas
angkutan jalan; Pengembangan moda transportasi darat cepat dan masal (mass rapid
transport); Penataan, pembangunan, pemeliharaan dan rehabilitasi sarana dan
prasarana pada kawasan perumahan dan permukiman; Pengembangan pelayanan
sarana dan prasarana perumahan dan permukiman, serta pemberdayaan masyarakat
dalam pengelolaan sarana dan prasarana permukiman; Peningkatan dukungan dalam
rangka penyediaan kebutuhan perumahan, serta penataan kawasan perumahan
melalui pola pembangunan vertikal; Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi
saluran drainase, air bersih, air limbah, persampahan, penerangan jalan, dan sarana
dan prasarana perkotaan lainnya; Peningkatan penyediaan air baku dan optimalisasi
jaringan air bersih; Pemeliharaan dan peningkatan fungsi daerah tangkapan air;
Pembangunan instalasi pengolahan air limbah rumah tangga secara terpadu.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

4. Peningkatan Pengelolaan Tata Ruang, Sumber Daya Alam dan Lingkungan


Hidup
Prioritas pembangunan dalam rangka Peningkatan Pengelolaan Tata Ruang,
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup ditekankan pada upaya: Aktualisasi
perencanaan dan pemanfaatan ruang yang serasi dan terpadu; Implementasi
pengendalian pemanfaatan ruang secara konsisten; Pemantapan pranata pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup; Peningkatan pengelolaan sumber daya alam
dan pelestarian fungsi lingkungan; Pengembangan perilaku ramah lingkungan;
Peningkatan upaya penegakan hukum lingkungan; Peningkatan kewaspadaan dan
penanggulangan bencana; Pengembangan kemampuan dan penerapan sistem deteksi
dini, sosialisasi dan diseminasi informasi secara dini terhadap ancaman kerawanan
bencana alam.

5. Peningkatan Pemerintahan yang Demokratis, Jujur dan Berwibawa


Prioritas pembangunan dalam rangka Peningkatan Pemerintahan yang Demokratis,
Jujur dan Berwibawa ditekankan pada upaya: Penataan organisasi perangkat daerah;
Peningkatan kompetensi dan profesionalisme pegawai; Penempatan pegawai sesuai
dengan kompetensi; Peningkatan kualitas pelayanan publik dalam berbagai aspek;
Peningkatan harmonisasi hubungan antar tingkat pemerintahan dan dengan
pemangku kepentingan lainnya; Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam
manajemen pemerintahan; Peningkatan efektivitas dan daya guna keuangan daerah;
Pendayagunaan aset-aset daerah; Penurunan gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat; Pembangunan sinergi penyelenggaraan keamanan dan ketertiban
masyarakat; Penataan hukum daerah; Pembangunan budaya hukum; Pemantapan
kehidupan demokrasi; Pengembangan semangat kebangsaan; Pengembangan peran
dan fungsi partai politik; Penguatan peran masyarakat madani (civil society);
Pengembangan kelembagaan demokrasi.
Prioritas pembangunan dalam RPJMD Kota Cilegon Tahun 2010-2015 jika
disandingkan dengan program prioritas pembangunan daerah (RKPD) terlihat sebagai
berikut :
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

Tabel. 4.2.
Prioritas Pembangunan Daerah

No. Prioritas Tahun Rencana (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)


1 2 3
Pengembangan Kemandirian dan Keunggulan
Daerah Menuju Kota Cilegon Sebagai Pusat
Industri, Perdagangan, dan Jasa Terdepan di
Pulau Jawa.
1 Pengembangan Masyarakat yang Cerdas, Sehat, Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui
Berdaya Saing, Berbudaya dan Berakhlak Mulia Penanggulangan Kemiskinan Dan Pengangguran
a. Akselerasi penuntasan wajib belajar dua a. Bantuan Masyarakat Langsung (BML)
belas tahun. b. Bantuan Pembebasan Biaya Pembelian Beras
b. Peningkatan sarana dan prasarana Miskin (RASKIN).
pendidikan dasar dan menengah. c. Bantuan Pembangunan Infrastruktur
c. Peningkatan kompetensi dan kesejahteraan Kelurahan Melalui Lembaga Pemberdayaan
tenaga pendidik dan kependidikan. Masyarakat (LPM).
d. Pengembangan sekolah kejuruan berbasis d. Bantuan Honor Bagi Kader Cilegon Mandiri.
kompetensi dan keunggulan lokal. e. Pembangunan Konstruksi Panti Rehabilitasi
e. Pengembangan sekolah berstandar Terpadu.
nasional/internasional. f. Jaringan Listrik.
f. Penuntasan buta aksara. g. Pemasangan Water Meter dan Data Logger.
g. Revitalisasi fungsi dan peran perpustakaan. h. Pembangunan TPI.
h. Peningkatan lingkungan kehidupan yang
sehat.
i. Pengembangan upaya pencegahan,
pemberantasan dan pengendalian penyakit
menular dan tidak menular.
j. Peningkatan pelayanan kesehatan terutama
Ibu dan anak.
k. Pengembangan kualitas dan kuantitas
tenaga kesehatan.
l. Pengembangan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
m. Pengembangan kesetaraan gender serta
perlindungan hak-hak anak.
n. Pengembangan kualitas dan kuantitas
kesejahteraan sosial perseorangan,
keluarga, kelompok dan komunitas
masyarakat.
o. Peningkatan keberdayaan dan perlindungan
penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS).
p. Penataan persebaran penduduk.
q. Peningkatan pelestarian dan pemahaman
nilai-nilai tradisional, budaya dan kearifan
lokal masyarakat.
r. Pengembangan kualitas dan partisipasi
pemuda dalam pembangunan
2 Penyiapan Perekonomian yang Berdaya Saing Meningkatkan Perekonomian Daerah Melalui
Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa Daya Dukung Sektor Industri, Perdagangan Dan
Jasa
a. Perluasan jaringan promosi dan a. Pembentukan kelembagaan pelayanan
peningkatan pelayanan investasi. perijinan usaha dan investasi yang terpadu.
b. Optimalisasi kawasan industri. b. Pencanangan Cilegon sebagai Pearl of
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

No. Prioritas Tahun Rencana (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)


1 2 3
c. Pengembangan jenis industri yang bersifat Investment (mutiara investasi).
ramah lingkungan dan memiliki backward c. Pengembangan jejaring produksi, distribusi,
dan forward linkage yang tinggi serta dan pemasaran, serta perluasan akses
berorientasi pada optimalisasi fungsi permodalan.
pelabuhan. d. Pendayagunaan kawasan perindustrian.
d. Peningkatan nilai tambah dan kemampuan e. Penumbuhan kawasan perindustrian ramah
teknologi industri kecil dan menengah. lingkungan.
e. Penguatan kemitraan antar usaha ekonomi f. Penyediaan fasilitas penunjang dan
dalam mendorong eksistensi industri kecil penumbuhan budaya masyarakat pendukung
dan menengah. pengembangan pariwisata.
f. Pembinaan dan peningkatan produktivitas g. Revitalisasi pasar tradisional.
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) h. Pembangunan PPI.
serta pengembangan koperasi. i. Pembangunan Konstruksi Revitalisasi Pasar
g. Optimalisasi peningkatan produktivitas Tradisional Milik Masyarakat.
usaha perikanan. j. Bantuan Revitalisasi Pasar Tradisional Milik
h. Penataan destinasi pariwisata dan Masyarakat.
pengembangan promosi wisata yang k. Revitalisasi Pasar Hewan.
berorientasi nasional dan internasional. l. Pembangunan Konstruksi Pasar Tradisional
i. Penguatan peran sektor-sektor jasa (AGRO).
perkotaan lainnya dalam menunjang
perekonomian wilayah.
j. Pengembangan usaha ekonomi berbasis jasa
kelautan yang berorientasi pada keberadaan
dan fungsi pelabuhan.
k. Peningkatan mutu dan ekspor produk
unggulan daerah.
l. Fasilitasi kemitraan antara lembaga
keuangan dengan usaha-usaha
perekonomian daerah.
m. Peningkatan kualitas SDM tenaga kerja
lokal, penumbuhan jiwa kewirausahaan,
dan penyediaan informasi pasar kerja.
n. Pengembangan teknologi tepat guna dalam
mendukung daya saing ekonomi daerah
secara global.
3 Penyiapan Pelayanan Sarana dan Prasarana Meningkatkan Potensi Daya Saing Daerah Melalui
Kota yang Berkualitas Pengembangan Kepelabuhanan, Pergudangan,
Penataan Ruang Dan Pengelolaan Lingkungan
a. Perencanaan dan penataan sistem dan a. Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni.
pelayanan jaringan transportasi yang aman, b. Pembangunan Konstruksi (Betonisasi) Jalan
selamat, tertib, lancar dan terjangkau serta Lingkar.
terintegrasi. c. Penerangan Jalan Umum (PJU).
b. Pengembangan IPTEK dalam pengelolaan d. Penataan Simpangan JLS (Konstruksi).
sarana dan prasarana kota. e. Pengadaan Lahan Jalan Lingkar Utara.
c. Pengembangan kemitraan dalam penyediaan f. Pembangunan Konstruksi Jalan Lingkar Utara.
sarana dan prasarana kota.
d. Pembangunan sarana dan prasarana
pelabuhan, serta dukungan dalam
pengembangan fungsi pelabuhan nasional
dan internasional.
e. Penataan, pembangunan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana pada kawasan
perdagangan dan jasa.
f. Pembangunan, peningkatan dan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

No. Prioritas Tahun Rencana (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)


1 2 3
pemeliharaan rutin dan berkala ruas jalan
dan fasilitas kelengkapannya, serta
peningkatan pelayanan perhubungan lalu
lintas angkutan jalan.
g. Pengembangan moda transportasi darat
cepat dan masal (mass rapid transport).
h. Penataan, pembangunan, pemeliharaan dan
rehabilitasi sarana dan prasarana pada
kawasan perumahan dan permukiman.
i. Pengembangan pelayanan sarana dan
prasarana perumahan dan permukiman,
serta pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan sarana dan prasarana
permukiman.
j. Peningkatan dukungan dalam rangka
penyediaan kebutuhan perumahan, serta
penataan kawasan perumahan melalui pola
pembangunan vertikal.
k. Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi
saluran drainase, air bersih, air limbah,
persampahan, penerangan jalan, dan sarana
dan prasarana perkotaan lainnya.
l. Peningkatan penyediaan air baku dan
optimalisasi jaringan air bersih.
m. Pemeliharaan dan peningkatan fungsi
daerah tangkapan air.
n. Pembangunan instalasi pengolahan air
limbah rumah tangga secara terpadu.
4 Peningkatan Pengelolaan Tata Ruang, Sumber Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Melalui
Daya Alam dan Lingkungan Hidup Pendidikan, Kesehatan Dan Keagamaan
a. Aktualisasi perencanaan dan pemanfaatan a. Bantuan Pembebasan SPP SD Swasta Bagi
ruang yang serasi dan terpadu. Siswa dari Rumah Tangga Sasaran (RTS).
b. Implementasi pengendalian pemanfaatan b. Bantuan Pembebasan SPP SMP Swasta bagi
ruang secara konsisten. Sisiwa dari Rumah Tangga Sasaran (RTS).
c. Pemantapan pranata pengelolaan sumber c. Bantuan Pembebasan SPP SMA Swasta bagi
daya alam dan lingkungan hidup. Sisiwa dari Rumah Tangga Sasaran (RTS).
d. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam d. Bantuan Pembebasan SPP SMK Swasta bagi
dan pelestarian fungsi lingkungan. Sisiwa dari Rumah Tangga Sasaran (RTS).
e. Pengembangan perilaku ramah lingkungan. e. Bantuan Honor Guru Madrasah.
f. Peningkatan upaya penegakan hukum f. Bantuan Honor Guru TKA/TPA (Taman
lingkungan. Pendidikan Alquran).
g. Peningkatan kewaspadaan dan g. Bantuan Pembebasan SPP Madrasah Aliyah
penanggulangan bencana. Negeri (MAN).
h. Pengembangan kemampuan dan penerapan h. Bantuan Penghargaan bagi Siswa Berprestasi.
sistem deteksi dini, sosialisasi dan i. Bantuan Penghargaan bagi Guru Berprestasi.
diseminasi informasi secara dini terhadap j. Beasiswa Masuk PTN bagi Siswa Prestasi dari
ancaman kerawanan bencana alam. Rumah Tangga Sasaran (RTS).
k. Beasiswa masuk Perguruan Tinggi Kerja sama
Pemerintah Kota.
l. Bantuan Honor Tutor PAUD.
m. Bantuan Honor Pengelola PAUD.
n. Subsidi Kesehatan Program JAMKESDA.
o. Pengadaan Lahan Pembangunan Baru
POSKEDES.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

No. Prioritas Tahun Rencana (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)


1 2 3
p. Rehabilitasi Rumah Dinas.
q. Pemagaran PKMDTP Cibeber.
r. Pemagaran PKMDTP Ciwandan.
s. Pemagaran PKMDTP Pulomerak.
t. Pematangan Lahan Kawasan Gedung Olahraga.
u. Pembangunan Konstruksi Gedung Serba Guna
(Indoor) Stadion Olahraga.
v. Bantuan Pembangunan Konstruksi Islamic
Center.
5 Peningkatan Pemerintahan yang Demokratis, Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik,
Jujur dan Berwibawa Bersih, Berkeadilan, Demokratis, Berlandaskan
Hukum Serta Berorientasi Publik
a. Penataan organisasi perangkat daerah. a. Peningkatan Kelembagaan, Tatakelola dan
b. Peningkatan kompetensi dan Sosialisasi e-goov.
profesionalisme pegawai. b. Peningkatan SDM TIK E-Goov.
c. Penempatan pegawai sesuai dengan c. Pengembangan Aplikasi dan Pengintegrasian
kompetensi. E-Goov.
d. Peningkatan kualitas pelayanan publik d. Pengembangan Infrastruktur TIK E-Goov.
dalam berbagai aspek. e. Sertifikasi Tanah Pemerintah Kota.
e. Peningkatan harmonisasi hubungan antar f. Pembangunan Konstruksi Gedung Kantor
tingkat pemerintahan dan dengan Kelurahan.
pemangku kepentingan lainnya.
f. Penerapan teknologi informasi dan
komunikasi dalam manajemen
pemerintahan.
g. Peningkatan efektivitas dan daya guna
keuangan daerah.
h. Pendayagunaan aset-aset daerah.
i. Penurunan gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat.
j. Pembangunan sinergi penyelenggaraan
keamanan dan ketertiban masyarakat.
k. Penataan hukum daerah.
l. Pembangunan budaya hukum.
m. Pemantapan kehidupan demokrasi.
n. Pengembangan semangat kebangsaan.
o. Pengembangan peran dan fungsi partai
politik.
p. Penguatan peran masyarakat madani (civil
society).
q. Pengembangan kelembagaan demokrasi.

Penjelasan program pembangunan daerah terlihat pada tabel di bawah ini, dengan
menyandingkan prioritas pembangunan pada RPJMD, program/pembangunan
berdasarkan Renja SKPD, tolok ukur kinerja keluaran setiap kelompok program, serta
penanggung jawab program/SKPD.
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

Tabel. 4.3.
Penjelasan Program Pembangunan Daerah
CAPAIAN TARGET KINERJA
PRIORITAS PROGRAM /
NO Target SKPD
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA SATUAN Capaian
2015

1 Bantuan Masyarakat Program Jumlah RTS penerima RTS 10,000


Langsung (BML) Pemberdayaan BML BPMKP
Masyarakat
2 Bantuan Perluasan Beras Kelurahan Jumlah RTS penerima RTS 12,000
Miskin Daerah (Raskinda) dan bantuan biaya
Pembebasan Pembelian pembelian beras miskin BPMKP
Beras Miskin (Raskin) (raskin)
3 Pemberdayaan Masyarakat Jumlah LPM penerima LPM 43
Melalui Pola Padat Karya bantuan pembangunan
(Pembangunan Infrastruktur infrastruktur kelurahan BPMKP
Kelurahan )
4 Peningkatan Kapasitas Kader Program Jumlah kader penerima Orang 2,250
Cilegon Mandiri Pemberdayaan bantuan honor
dan Perlindungan BKBPP
Perempuan dan
Anak
5 Pembangunan Panti Program Tingkat penyelesaian % 100
Rehabilitasi Terpadu Pelayanan, pembangunan
DINSOS
Rehabilitasi Sosial konstruksi bangunan
dan Pemakaman
6 Bantuan Biaya Pendidikan Program Wajib Jumlah siswa SD Siswa 3.305
Sekolah Swasta Belajar Pendidikan swasta dari RTS
Dasar penerima bantuan DINDIK
pembebasan SPP
Program Wajib Jumlah siswa SMP Siswa 2.461
Belajar Pendidikan swasta dari RTS
DINDIK
Menengah penerima bantuan
pembebasan SPP
Jumlah siswa SMA Siswa 1.026
swasta dari RTS
penerima bantuan DINDIK
pembebasan SPP
Jumlah siswa SMK Siswa 2.690
swasta dari RTS
DINDIK
penerima bantuan
pembebasan SPP
7 Bantuan Biaya Pendidikan Program Jumlah guru madrasah Orang 2.361
Sekolah Madrasah Peningkatan penerima bantuan DINDIK
Manajemen, honor
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

CAPAIAN TARGET KINERJA


PRIORITAS PROGRAM /
NO Target SKPD
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA SATUAN Capaian
2015

Kualitas, dan Jumlah guru TPA Orang 1.051


Keterjangkauan penerima bantuan
Pelayanan honor DINDIK
Pendidikan

Program Wajib Jumlah siswa madrasah Siswa 924


Belajar Pendidikan aliyah negeri (MAN)
DINDIK
Menengah penerima bantuan
pembebasan SPP
8 Pengembangan dan Program Wajib Jumlah luas lahan yang M2 6,000
Pembangunan SMK Belajar Pendidikan diadakan (dibebaskan) DINDIK
Menengah
Jumlah sekolah yang Sekolah 1
dikembangkan DINDIK
bangunannya
Jumlah sekolah yang Sekolah 4
ditingkatkan sarana
pembelajarannya per DINDIK
tahun
9 Beasiswa dan Penghargaan Program Jumlah siswa Siswa 100
Bagi Siswa dan Guru Peningkatan berprestasi tingkat kota,
Berprestasi serta Beasiswa Manajemen, provinsi dan nasional DINDIK
Masuk PT Kualitas, dan penerima bantuan
Keterjangkauan penghargaan
Pelayanan Jumlah guru berprestasi Guru 50
Pendidikan tingkat kota, provinsi
dan nasional penerima DINDIK
bantuan penghargaan
Jumlah siswa Siswa 60
berprestasi dari
DINDIK
keluarga RTS penerima
beasiswa
Jumlah siswa Siswa 10
berprestasi penerima DINDIK
beasiswa
10 Peningkatan Kapasitas Tutor Program Jumlah tutor PAUD Orang 354
dan Pengelola Pendidikan Pendidikan Non penerima bantuan DINDIK
Anak Usia Dini (PAUD) Formal dan honor
Informal Jumlah pengelola Lembaga 65
PAUD penerima DINDIK
bantuan honor
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

CAPAIAN TARGET KINERJA


PRIORITAS PROGRAM /
NO Target SKPD
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA SATUAN Capaian
2015

11 Peningkatan Pelayanan Program Jumlah masyarakat Jiwa 16,000


Kesehatan Peningkatan miskin non kuota
Cakupan dan JAMKESMAS penerima DINKES
Kualitas Pelayanan JAMSKESDA
Kesehatan
12 Pembangunan dan Program Penataan Jumlah bidang lahan Bidang 5 SETDA
Rehabilitasi Sarana dan Penguasaan, yang diadakan tanah (PERLENG
Fasilitas Kesehatan Kepemilikan dan (dibebaskan) KAPAN
Penggunaan DAN
Tanah ASESET)
Program Jumlah bangunan Unit 2
Peningkatan rumah dinas yang bangunan DINKES
Sarana Prasarana direhabilitasi per tahun
Puskesmas dan Jumlah pagar Unit 1
Jaringannya puskesmas rawat inap bangunan
DINKES
yang dibangun per
tahun
Jumlah pagar Unit 1
puskesmas rawat inap bangunan
DINKES
yang dibangun per
tahun
Jumlah pagar Unit 1
puskesmas rawat inap bangunan
DINKES
yang dibangun per
tahun
13 Pembangunan Gedung Program Tingkat penyelesaian % 21
(Stadion) Olahraga Peningkatan pematangan lahan
Fasilitas Olahraga kawasan gedung DISPORA
dan Pemuda olahraga seluas 4,3 Ha
Tingkat penyelesaian % 100
pembangunan
konstruksi gedung
DISPORA
serba guna (Indoor)
stadion olahraga seluas
8.820 M2
14 Pembangunan Islamic Centre Program Tingkat pemenuhan % 24
Peningkatan, bantuan biaya
Pemahaman, pembangunan
SETDA
Penghayatan dan konstruksi gedung
(KESRA)
Pengamalan serba guna dan gedung
Nilai-nilai kantor
Keagamaan
15 Pemugaran Rumah Tidak Program Penataan Jumlah rumah tidak Unit 523
DPU
Layak Huni Perumahan dan layak huni yang dipugar
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

CAPAIAN TARGET KINERJA


PRIORITAS PROGRAM /
NO Target SKPD
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA SATUAN Capaian
2015

16 Pembangunan Rumah Susun Permukiman Jumlah unit tower Unit 1


(Rusun) rumah susun yang DPU
dibangun
Jumlah unit tower Unit 1
rumah susun yang DPU
dibangun
17 Pembangunan Jalan Lingkar Program Panjang jalan yang Km 3.50
DPU
Selatan Pembangunan dibangun
Jalan dan Panjang bangunan Titik 320
Jembatan pelengkap jalan yang
dibangun
18 Pembangunan Jalan Lingkar Jumlah luas lahan yang M2 24,000
DPU
Utara diadakan (dibebaskan)
Panjang jalan yang Km 0.40
dibangun DPU
19 Pembangunan dan Program Jumlah pasar tradisional Unit pasar 1
Revitalisasi Pasar Kota dan Pengembangan milik Pemerintah Kota
Pasar Tradisional Perdagangan yang direvitalisasi per INDAGKOP
tahun

Jumlah pasar tradisional Unit pasar 3


milik masyarakat yang
direvitalisasi INDAGKOP
(SURALAYA, TEGAL
BUNDER, CIGADING)
Jumlah pasar hewan Unit pasar 1
INDAGKOP
yang direvitalisasi
Tingkat penyelesaian % 50
pembangunan pasar INDAGKOP
agro
20 Penyelenggaraan e-Gov Kota Program Jumlah kelembagaan Tim 36
Cilegon Pengembangan TIK yang dibentuk BAPPEDA
Data, Informasi Jumlah SDM TIK yang Orang 100
dan Statistik dapat mendukung
Daerah terselenggaranya BAPPEDA
proses pengembangan
TIK
Standarisasi Regulasi 1
pengembangan Aplikasi BAPPEDA
Teritegrasinya database databse 1
pembangunan kota
cilegon
Terlaksananya Sistem 1
Pengembangan Aplikasi
E Gov Pelayanan Publik
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

CAPAIAN TARGET KINERJA


PRIORITAS PROGRAM /
NO Target SKPD
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA SATUAN Capaian
2015

Migrasi Opensource Paket 1


dan Legalisasi Piranti
Lunak
Pengembangan SKPD 20
Jaringan Backbone dan BAPPEDA
Wireless Antar SKPD
Pembangunan dan Unit 1
Pemeliharaan Data
centre dan Data
warehouse
21 Penataan dan Pengelolaan Program Tingkat penyelesaian % 10 SETDA
Asset Peningkatan sertifikasi jumlah tanah (PERLENG
Pengelolaan Asset Pemerintah Kota KAPAN
Daerah DAN
ASSET)
22 Pembangunan dan Program Jumlah kantor yang Unit 8
Rehabilitasi Gedung Kantor Pembangunan dan dibangun gedung
DPU
Pemerintahan Rehabilitasi kantor
Gedung Negara
23 Listrik Perdesaan Program Jumlah jaringan listrik Tiang 204
Pengembangan yang diadakan dan listrik
Potensi Sumber dipasang INDAGKOP
Daya Energi dan
Mineral
Trafo 6 INDAGKOP
Sambung 300
an rumah INDAGKOP
(SR)
24 Pengendalian Pelayanan Air Program Unit 70
Bawah Tanah Pengembangan
Potensi Sumber INDAGKOP
Daya Energi dan
Mineral
25 Pembangunan Pangkalan Pengembangan tempat lelang ikan m2 240
Pendaratan Ikan (PPI) pengeloaan
sumber daya
DISPERLA
kelautan, pesisir
dan pulau-pulau
kecil
Persiapan Lahan
Jembatan Akses Kawasan jembatan lebar 7 m unit 1 DISPERLA
Pembangunan TPI tempat lelang ikan m2 240 DISPERLA
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB IV Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

RENCANA PROGRAM DAN


KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

P rogram dan Kegiatan Prioritas daerah mengerakkan pembangunan secara simultan


dan saling bersinergi, serta melangkah menuju perbaikan-perbaikan untuk
mencapai tujuan dan sasaran serta sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.

Secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah, disusun berdasarkan
evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian
kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.

Program prioritas daerah yaitu program yang diselenggarakan oleh SKPD yang
merupakan program prioritas baik secara langsung maupun tidak langsung
mendukung capaian program pembangunan daerah atau prioritas pembangunan
daerah dan berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar dan syarat layanan
minimal. Suatu program prioritas pada prinsipnya dibagi menjadi :
1. Program prioritas yang berhubungan dengan prioritas pembangunan daerah.
2. Program prioritas yang berhubungan dengan permasalahan layanan dasar dan
tugas/fungsi SKPD.
Dalam Bab ini diuraikan Program dan Kegiatan Prioritas berdasarkan kewenangan
pemerintah dalam melakukan urusan wajib dan pilihan yang menjadi tanggung jawab
SKPD sebagaimana dalam Tabel dibawah ini :
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

Tabel. 5.1
PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KOTA CILEGON TAHUN 2015-2016
PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 01 Pendidikan
1 01 01 Program Nilai capaian kinerja Point - 100 15,814,55 100 13,629.00 Dinas
Dukungan penyelenggaraan Pendidikan
Pelayanan pemerintahan Dinas
Pemerintahan Pendidikan
1 01 02 Program 3,185.40 3,185.40 Dinas
Pendidikan Non Pendidikan
Formal dan
Meningkatnya pelayanan Dinas
Informal
pendidikan non formal, Pendidikan
informal dan anak usia dini
yang bermutu dan
terjangkau bagi masyarakat
Angka Partisipasi Kasar % 5.12 11.17 Dinas
(APK) PAUD (KOBER/ TPA/ Pendidikan
SPS)
Angka Partisipasi Murni % 5.12 11.17 Dinas
(APM) PAUD (KOBER/ Pendidikan
TPA/ SPS)
Angka Melanjutkan (AM) % 100.00 100.00 Dinas
PAUD (KOBER/ TPA/ SPS) Pendidikan
Angka Putus Sekolah % 0.00 0.00 Dinas
(APTs) PAUD (KOBER/ Pendidikan
TPA/ SPS)
Rasio jumlah PAUD per Sekolah per 305.27 Dinas
penduduk penduduk Pendidikan
Rasio sekolah PAUD Sekolah per 34.11 Dinas
terhadap murid murid Pendidikan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 01 03 Program Wajib Dinas


Belajar 5,724,84 5,585 Pendidikan
Pendidikan Dasar
Bantuan Biaya Dinas
Pendidikan Pendidikan
Sekolah Swasta
-Bantuan Dinas
Pembebasan SPP 1,388 1,388 Pendidikan
SD Swasta Bagi
Siswa Dari Rumah
Tangga Sasaran
(RTS)
Angka Partisipasi Kasar % 34.00 32.20 Dinas
(APK) TK dan sederajat Pendidikan
Angka Partisipasi Murni % 106.00 104.88 Dinas
(APM) TK/RA Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar % 0.01 0.01 Dinas
(APK) SD/ MI/ Paket A Pendidikan
Angka Partisipasi Murni % Dinas
(APM) SD/ MI/ Paket A Pendidikan
Angka Putus Sekolah (APS) % Dinas
SD/ MI Pendidikan
Angka Kelulusan (AL) SD/ % Dinas
MI Pendidikan
Angka Mengulang Kelas % Dinas
(AMK) SD/ MI Pendidikan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Angka Melanjutkan (AM) % Dinas


SD/ MI/ SDLB ke SMP/ Pendidikan
MTs/ SMPLB
Tersedia satuan pendidikan % 100.00 100.00 Dinas
dalam jarak yang terjangkau Pendidikan
dengan berjalan kaki yaitu
maksimal 3 km untuk SD/MI
dari kelompok permukiman
permanen
Jumlah peserta didik dalam % 83.96 100.00 Dinas
setiap rombongan belajar Pendidikan
untuk SD/MI tidak melebihi
32 orang
Setiap rombongan belajar % 100.00 100.00 Dinas
untuk SD/MI tersedia 1 Pendidikan
(satu) ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja dan
kursi yang cukup untuk
peserta didik dan guru serta
papan tulis
Di setiap SD/MI tersedia % 100.00 100.00 Dinas
satu ruang guru yang Pendidikan
dilengkapi dengan meja dan
kursi untuk setiap orang
guru, kepala sekolah dan
staf kependidikan lainnya
Di setiap SD/MI tersedia 1 % 100.00 100.00 Dinas
(satu) orang guru untuk Pendidikan
setiap 32 peserta didik dan
6 (enam) orang guru untuk
setiap satuan pendidikan,
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

dan untuk daerah khusus 4


(empat) orang guru setiap
satuan pendidikan
Di setiap SD/MI tersedia 2 % 100.00 100.00 Dinas
(dua) orang guru yang Pendidikan
memenuhi kualifikasi
akademik S1 atau D-IV dan
2 (dua) orang guru yang
telah memiliki sertifikat
pendidik
Di setiap kota semua kepala % 100.00 100.00 Dinas
SD/MI berkualifikasi Pendidikan
akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat
pendidik
Di setiap kota semua % 100.00 100.00 Dinas
pengawas sekolah dan Pendidikan
madrasah untuk SD/MI
memiliki kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat
pendidik
Pemerintah kota memiliki % 98.00 100.00 Dinas
rencana dan melaksanakan Pendidikan
kegiatan untuk membantu
satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum
dan proses pembelajaran
yang efektif untuk SD/ MI
Kunjungan pengawas ke % 100.00 100.00 Dinas
satuan pendidikan Pendidikan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

dilakukan satu kali setiap


bulan dan setiap kunjungan
dilakukan selama 3 jam
untuk melakukan supervisi
dan pembinaan
Setiap SD/MI menyediakan % 100.00 100.00 Dinas
buku teks yang sudah Pendidikan
ditetapkan kelayakannya
oleh Pemerintah mencakup
mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA,
dan IPS dengan
perbandingan satu set untuk
setiap peserta didik
Setiap SD/MI menyediakan % 100.00 100.00 Dinas
satu set peraga IPA dan Pendidikan
bahan yang terdiri dari
model kerangka manusia,
model tubuh manusia, bola
dunia (globe), contoh
peralatan optik, kit IPA
untuk eksperimen dasar,
dan poster/carta IPA
Setiap SD/MI memiliki 100 % 100.00 100.00 Dinas
judul buku pengayaan dan Pendidikan
10 buku referensi
Satuan pendidikan SD/MI % 100.00 100.00 Dinas
menyelenggarakan proses Pendidikan
pembelajaran selama 34
minggu per tahun dengan
kegiatan tatap muka
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

sebagai berikut : kelas I-II


(18 jam per minggu); kelas
III-IV (24 jam per minggu);
kelas V-VI (27 jam per
minggu)
Satuan pendidikan SD/MI % 100.00 100.00 Dinas
menerapkan kurikulum Pendidikan
tingkat satuan pendidikan
(KTSP) sesuai ketentuan
yang berlaku
Kepala sekolah SD/MI % 100.00 100.00 Dinas
melakukan supervisi kelas Pendidikan
dan memberikan umpan
balik kepada guru dua kali
dalam setiap semester
Kepala sekolah atau % 100.00 100.00 Dinas
madrasah SD/MI Pendidikan
menyampaikan laporan
hasil ulangan akhir
semester (UAS) dan
Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) serta ujian akhir
(US/UN) kepada orang tua
peserta didik dan
menyampaikan
rekapitulasinya kepada
Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
Setiap satuan pendidikan % 100.00 100.00 Dinas
SD/MI menerapkan Pendidikan
prinsip-prinsip manajemen
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

berbasis sekolah (MBS)

1 01 04 Program Wajib Dinas


Belajar 17,341,18 18,509.80 Pendidikan
Pendidikan
Menengah
Angka Partisipasi Kasar % 117.00 Dinas
(APK) SMP/ MTs/ SMPLB/ Pendidikan
Paket B
Angka Partisipasi Murni % 86.00 Dinas
(APM) SMP/ MTs/ SMPLB/ Pendidikan
Paket B
Angka Partisipasi Kasar % 100.00 Dinas
(APK) SMA/ SMK/ MA/ 1,624.13 Pendidikan
SMALB/ Paket C

Angka Partisipasi Murni % 70.00 2,460.80 Dinas


(APM) SMA/ SMK/ MA/ Pendidikan
SMALB/ Paket C

Angka Melanjutkan (AM) % 100.00 Dinas


SMP/ MTs/ SMPLB ke SMA/ 9,230 Pendidikan
SMK/ MA/ SMALB

Angka Putus Sekolah % 0.00 1,025.60 Dinas


(APTs) SMP/ MTs Pendidikan
Angka Putus Sekolah % 0.00 Dinas
(APTs) SMA/ SMK/ MA 3,228.00 Pendidikan
Angka Kelulusan (AL) % 99.99 2,690.00 Dinas
SMP/ MTs Pendidikan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Angka Kelulusan (AL) % 99.99 Dinas


SMA/SMK/ MA Pendidikan
Angka Mengulang Kelas % 0.00 Dinas
(AMK) SMP/ MTs 554.40 Pendidikan
Angka Mengulang Kelas % 0.00 924.00 Dinas
(AMK) SMA/ SMK/ MA Pendidikan
Tersedia satuan pendidikan % 100.00 100.00 Dinas
dalam jarak yang terjangkau Pendidikan
dengan berjalan kaki yaitu
maksimal 6 km untuk
SMP/MTs dari kelompok
permukiman permanen

Setiap rombongan belajar % 100.00 100.00 Dinas


untuk SMP/MTs tersedia 1 Pendidikan
(satu) ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja dan
kursi yang cukup untuk
peserta didik dan guru serta
papan tulis
Di setiap SMP/MTs tersedia % 100.00 100.00 Dinas
satu ruang guru yang Pendidikan
dilengkapi dengan meja dan
kursi untuk setiap orang
guru, kepala sekolah dan
staf kependidikan lainnya
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Jumlah peserta didik dalam % 98.67 100.00 Dinas


setiap rombongan belajar Pendidikan
untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 orang

Di setiap SMP dan MTs % 100.00 100.00 Dinas


tersedia ruang laboratorium Pendidikan
IPA yang dilengkapi dengan
meja dan kursi yang cukup
untuk 36 peserta didik dan
minimal satu set peralatan
praktek IPA untuk
demonstrasi dan
eksperimen peserta didik

Di setiap SMP/MTs tersedia % 100.00 100.00 Dinas


ruang kepala sekolah yang - Pendidikan
terpisah dari ruang guru

Di setiap SMP/MTs tersedia % 100.00 100.00 Dinas


1 (satu) orang guru untuk Pendidikan
setiap mata pelajaran, dan
untuk daerah khusus
tersedia satu orang guru
untuk setiap rumpun mata
pelajaran
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Di setiap SMP/MTs tersedia % 100.00 100.00 Dinas


guru dengan kualifikasi 1,000.00 Pendidikan
akademik S-1 atau D-IV
sebanyak 70% dan separuh
diantaranya (35% dari
keseluruhan guru) telah
memiliki sertifikat pendidik,
untuk daerah khusus
masing-masing sebanyak
40% dan 20%)

Di setiap SMP/MTs tersedia % 100.00 100.00 Dinas


guru dengan kualifikasi Pendidikan
akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat
pendidik masing-masing
satu orang untuk mata
pelajaran Matematika, IPA,
Bahasa Indonesia, dan
Bahasa Inggris

Di setiap kota semua kepala % 100.00 100.00 Dinas


SMP/MTs berkualifikasi Pendidikan
akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat
pendidik
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Di setiap kota semua % 100.00 100.00 Dinas


pengawas sekolah dan Pendidikan
madrasah SMP/MTs
memiliki kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat
pendidik
Pemerintah kota memiliki % 98.00 100.00 Dinas
rencana dan melaksanakan Pendidikan
kegiatan untuk membantu
satuan pendidikan
SMP/MTs dalam
mengembangkan kurikulum
dan proses pembelajaran
yang efektif
Kunjungan pengawas ke % 100.00 100.00 Dinas
satuan pendidikan Pendidikan
SMP/MTs dilakukan satu
kali setiap bulan dan setiap
kunjungan dilakukan
selama 3 jam untuk
melakukan supervisi dan
pembinaan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Jumlah kunjungan Kunjungan 41.00 41.00 Dinas


pengawas SMP/MTs ke Pendidikan
satuan pendidikan
dilakukan satu kali setiap
bulan dan setiap kunjungan
dilakukan selama 3 jam
untuk melakukan supervisi
dan pembinaan
Jumlah kunjungan Kunjungan 41.00 41.00 Dinas
pengawas SMP/MTs ke Pendidikan
satuan pendidikan

Setiap SMP/MTs % 100.00 100.00 Dinas


menyediakan buku teks Pendidikan
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup
semua mata pelajaran
dengan perbandingan satu
set untuk setiap perserta
didik
Setiap SMP/MTs memiliki % 100.00 100.00 Dinas
200 judul buku pengayaan Pendidikan
dan 20 buku referensi
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Satuan pendidikan % 100.00 100.00 Dinas


menyelenggarakan proses Pendidikan
pembelajaran selama 34
minggu per tahun dengan
kegiatan tatap muka
sebagai berikut :kelas VII-IX
(27 jam per minggu)

Satuan pendidikan % 100.00 100.00 Dinas


SMP/MTs menerapkan Pendidikan
kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) sesuai
ketentuan yang berlaku
Kepala sekolah SMP/MTs % 100.00 100.00 Dinas
melakukan supervisi kelas Pendidikan
dan memberikan umpan
balik kepada guru dua kali
dalam setiap semester
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Kepala sekolah madrasah % 100.00 100.00 Dinas


atau SMP/MTs Pendidikan
menyampaikan laporan
hasil ulangan akhir
semester (UAS) dan
Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) serta ujian akhir
(US/UN) kepada orang tua
peserta didik dan
menyampaikan
rekapitulasinya kepada
Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
Setiap satuan pendidikan % 100.00 100.00 Dinas
SMP/MTs menerapkan Pendidikan
prinsip-prinsip manajemen
berbasis sekolah (MBS)

1 01 05 Program Guru yang memenuhi % 100.00 100.00 Dinas


Peningkatan kualifikasi D4/ S1 (Proposi Pendidikan
Manajemen, jumlah guru SD/ MI, SMP/
Kualitas dan MTs/ dan SMA/ SMK/ MA
Keterjangkauan yang berijazah D4/ S1
Pelayanan terhadap total jumlah guru
Pendidikan SD/ MI, SMP/ MTs dan
SMA/ SMK/ MA)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Setiap guru tetap bekerja % 100.00 100.00 Dinas


37,5 jam per minggu di Pendidikan
satuan pendidikan SD/MI
dan SMP/MTs, termasuk
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing
atau melatih peserta didik,
dan melaksanakan tugas
tambahan
Setiap guru SD/MI % 100.00 100.00 Dinas
menerapkan rencana Pendidikan
pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang disusun
berdasarkan silabus untuk
setiap mata pelajaran yang
diampunya
Setiap guru SD/MI % 100.00 100.00 Dinas
mengembangkan dan Pendidikan
menerapkan program
penilaian untuk membantu
meningkatkan kemampuan
belajar peserta didik
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Jumlah guru pada SD/MI Guru 2,673 2,673 Dinas


dan SMP/MTs yang Pendidikan
mengembangkan dan
menerapkan program
penilaian untuk membantu
meningkatkan kemampuan
belajar peserta didik

Jumlah keseluruhan guru Guru 2,673 2,673 Dinas


tetap pada SD/MI dan Pendidikan
SMP/MTs

Setiap guru menyampaikan % 100.00 100.00 Dinas


laporan hasil evaluasi mata Pendidikan
pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta
didik kepada kepala sekolah
pada akhir semester dalam
bentuk laporan hasil
prestasi belajar peserta
didik

1 01 05 Program Dinas
Peningkatan 16,887,20 14,289.80 Pendidikan
Manajemen,
Kualitas dan
Keterjangkauan
Pelayanan
Pendidikan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Guru yang memenuhi % 200.00 200.00 Dinas


kualifikasi D4/ S1 (proporsi 700 700 Pendidikan
jumlah guru SD, SMP dan
SMA/SMK yang berijazah
D4/S1 terhadap total jumlah
guru SD, SMP dan
SMA/SMK
1 02 Kesehatan
1 02 01 Program 5,313,44 5,182.00 Dinas
Dukungan Kesehatan
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Dinas
Kesehatan
1 02 02 Program 2,245,78 6,562.79 Dinas
Peningkatan Kesehatan
Cakupan dan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
-Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
Pelayanan
Kesehatan 2,880 2,880
Jaminan
Kesehatan Daerah
(Jamkesda)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Subsidi Kesehatan Jumlah masyarakat miskin Jiwa 16,000.00 16,000.00


Program non kuota JAMKESMAS
JAMKESDA penerima JAMSKESDA

Pelayanan
Kesehatan Kelas 4,907 4,907
III Gratis bagi
Seluruh
Masyarakat Kota
Cilegon
Meningkatnya pelayanan % 100.00 100.00 Dinas
kesehatan dasar Kesehatan
Pelayanan Dinas
Kesehatan Dasar Kesehatan
Cakupan kunjungan % 98.00 98.00 Dinas
neonatal pertama (KN I) Kesehatan
Cakupan kunjungan % 88.00 88.00 Dinas
neonatal lengkap (KN Kesehatan
Lengkap)
Cakupan pelayanan % 90.00 90.00
kesehatan Bayi
Cakupan pertolongan % 90.00 90.00 Dinas
persalinan oleh bidan atau Kesehatan
tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan (Pn)
Cakupan ibu hamil % 90.00 90.00 Dinas
mendapatkan pelayanan Kesehatan
nifas (KF)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Cakupan penjaringan Bumil % 100.00 100.00 Dinas


dg komplikasi oleh Nakes Kesehatan
(DKn)
Cakupan Ibu hamil dengan % 80.00 80.00 Dinas
komplikasi yang ditangani Kesehatan
(PK)
Cakupan peserta KB aktif % 75.00 75.00 BKBPP
(CPR)
Persentase fasilitas % 100.00 100.00 Dinas
pelayanan kesehatan yg Kesehatan
memberikan pelayanan KB
sesuai standar
Persentase PKM Rawat % 100.00 100.00 Dinas
Inap yg mampu PONED Kesehatan
Jumlah Puskesmas PKM 3.00 3.00
Rawat Inap yg mampu
PONED
Cakupan Pelayanan % 15.00 15.00 Dinas
kesehatan dasar bagi Kesehatan
masyarakat Kota Cilegon di
PKM (UR)
Cakupan Pelayanan % 100.00 100.00 Dinas
kesehatan dasar bagi Kesehatan
masyarakat miskin (UR)

Cakupan pelayanan P3K % 100.00 100.00 Dinas


pada kegiatan Upacara Hari Kesehatan
Besar
Persentase PKM % 100.00 100.00 Dinas
menerapkan standar Kesehatan
pelayanan medik dasar
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Jumlahh Puskesmas PKM 8.00 8.00


menerapkan standar
pelayanan medik dasar

Jumlah seluruh PKM 8.00 8.00


Puskesmas
Pelayanan Dinas
Kesehatan Khusus Kesehatan
dan Rujukan
Dinas
Kesehatan
Cakupan kunjungan Bayi % 90.00 90.00 Dinas
Kesehatan
Cakupan pelayanan anak % 85.00 85.00 Dinas
balita Kesehatan
Persentase Kab/Kota yg % 90.00 90.00 Dinas
memiliki minimal 4 Kesehatan
Puskesmas mampu laksana
PKPR ( Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja )

Persentase Kab/kota yg % 90.00 90.00 Dinas


memiliki minimal 2 Kesehatan
Puskesmas yang mampu
tatalaksana kasus
kekerasan terhadap anak
(KTA)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Persentase Kab/kota yg % 40.00 40.00 Dinas


melakukan pelayanan Kesehatan
terhadap anak dengan
kebutuhan penanganan jiwa
khusus ( seperti
autis,GPPH,RM )
Persentase Puskesmas % 100.00 100.00 Dinas
mampu pelayanan Kesehatan
kesehatan Reproduksi
Esensial ( PKRE ) terpadu

Jumlah Puskesmas Santun PKM 5.00 5.00 Dinas


Usila Kesehatan
Cakupan pelayanan % 100.00 100.00 Dinas
kesehatan rujukan pasien Kesehatan
masyarakat miskin

Cakupan Pelayanan Gawat % 100 100.00 Dinas


Darurat Level I yg harus Kesehatan
diberikan sarana kesehatan
( RS ) dikabupaten/kota

Skrinning kesehatan pada % 30 30.00 Dinas


usia lanjut Kesehatan
Puskesmas membina % 100.00 100.00 Dinas
kelompok Usia Lanjut Kesehatan
Puskesmas melaksanakan % 30.00 30.00 Dinas
konseling Usia Lanjut Kesehatan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Kelompok Usia lanjut % 50 50.00 Dinas


melaksanakan senam usia Kesehatan
lanjut

Desa/Kelurahan % 100.00 100.00


mempunyai kelompok usia
lanjut
Prosentase penderita % 0,78 0,78 Dinas
katarak yg ditemukan Kesehatan
Prosentase Penderita % 100 100.00 Dinas
katarak yg dilayani dengan Kesehatan
operasi katarak

Persentase SD yg % 100 100.00 Dinas


melakukan penjaringan Kesehatan
kelainan Refraksi dan
Xeroftalmia
Prosentase sekolah yg % 60 60.00 Dinas
diperiksa Hb Remaja Kesehatan
Puskesmas yang % 100.00 100.00 Dinas
melaksanakan kesehatan Kesehatan
kerja
Jumlah Kab/Kota memiliki 2 PKM 2.00 2.00 Dinas
PKM yg Menyelenggarakan Kesehatan
Program kesehatan indera
(penglihatan)

Jumlah Kab/kota memiliki 3 PKM 3.00 3.00 Dinas


PKM yg menyelengarakan Kesehatan
kesehatan olah raga
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Jumlah Puskesmas yg Puskesmas 8.00 8.00 Dinas


memiliki kesehatan jiwa dan Kesehatan
NAPZA
Persentase RS Kabupaten % 100 100.00 Dinas
Kota yg Melaksanakan Kesehatan
PONEK
Persentase RS Pemerintah % 100.00 100.00 Dinas
yg Menyelenggarakan Kesehatan
pelayanan rujukan bagi
ODHA
RS Pemerintah yg siap % 100.00 100.00 Dinas
melaksanakan pencegahan Kesehatan
dan pengendalian infeksi TB

Prosentase RS Pemerintah % 100.00 100.00 Dinas


yg melaksanakan Kesehatan
pelayanan gawat darurat
sesuai standart
Prosentase Kab/Kota yang % 100.00 100.00 Dinas
minimal mempunyai 4 PKM Kesehatan
yg telah melaksanakan
upaya kesja

Prosentase Kabupaten % 50.00 50.00 Dinas


/Kota dengan sarana Kesehatan
Kesehatan ( RS
),Lb,Gudang farmasi Dinkes
yg telah menerapkan kesja
Peningkatan Dinas
Pelayanan Kesehatan
Perbaikan Gizi
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Cakupan balita gizi buruk yg % 100.00 100.00 Dinas


mendapat perawatan Kesehatan
Persentase balita ditimbang % 80 80.00 Dinas
BB nya Kesehatan
Persentase Bayi usia 0-6 % 70 70.00 Dinas
bln mendapat ASI eksklusif Kesehatan
Cakupan rumah tangga yg % 85 85.00 Dinas
mengkonsumsi garam Kesehatan
beryodium

Persentase usia 6-59 bln % 98,95 98,95 Dinas


dapat Cap Vit.A Kesehatan
Persentase ibu hamil % 99,47 99,47 Dinas
mendapat FE 90 tablet Kesehatan
Persentase Kab/kota yg % 100.00 100.00 Dinas
melaksanakan surveilans Kesehatan
gizi
persentase penyediaan % 100 100.00 Dinas
bufferstock MP-ASI Kesehatan
Persentase penderita TB % 90 90.00 Dinas
paru dapat PMT Kesehatan
Persentase balita gizi % 90 90.00 Dinas
kurang dapat PMT Kesehatan

1 02 Kesehatan
1 02 03 1,752.00 1,752.00 Dinas
Kesehatan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Pengendalian dan Dinas


pemberantasan Kesehatan
Penyakit
Presentase pasien baru TB % 85.00 85.00 Dinas
(BTA +) 107/10.000 pnddk Kesehatan
CDR (Case Defection Rate) % 85.00 85.00 Dinas
Kesehatan
CR (Cure Rate) % 85.00 85.00 Dinas
Kesehatan
Konversi (BTA Pos - BTA % 80.00 80.00 Dinas
Neg) Kesehatan
Error Rate % <5 <5 Dinas
Kesehatan
Presentase keberhasilan % 85.00 85.00
pengobatan kasus baru TB
Paru BTA (+) (Succes Rate)

Persentase penemuan % 100.00 100.00 Dinas


Diare (411 per 1.000 pddk) Kesehatan
Penderita diare yang % 100.00 100.00 Dinas
ditangani Kesehatan
Persentase angka kematian % <1 <1 Dinas
diare (CFR) pada saat KLB Kesehatan
Cakupan penderita % 100.00 100.00 Dinas
pneumoni balita yang Kesehatan
ditangani
Prevalensi HIV % 0.20 0.20 Dinas
Kesehatan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Persentase ODHA yg % 30.00 30.00 Dinas


mendapatkan ART Kesehatan
Persentase pddk yg % 65.00 65.00 Dinas
mempunyai pengetahuan Kesehatan
ttg HIV AIDS

Prevalensi kusta/10.000 % <1 <1 Dinas


penduduk Kesehatan
Penemuan kasus baru % >5 >5 Dinas
Kusta/100.000 penduduk Kesehatan
Proporsi kecacatan Tk.2 % 5.00 5.00 Dinas
Kusta Kesehatan
Proporsi penderita MB pd % 5.00 5.00 Dinas
penderita baru Kesehatan
Proporsi penderita anak % 5.00 5.00 Dinas
Kesehatan
Angka kesembuhan/ RFT % >95 >95 Dinas
Rate Kesehatan
Angka Kejadian IR DBD per % 51.00 51.00 Dinas
100.000 pddk Kesehatan
Penderita DBD yang % 100.00 100.00 Dinas
ditangani Kesehatan
Persentase CFR DBD % 1.00 1.00 Dinas
Kesehatan
Angka Bebas Jentik melalui % > 95 >95 Dinas
kamantik Kesehatan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Persentase kasus suspect % 100.00 100.00 Dinas


flu burung yg dtangani Kesehatan
sesuai standar

Persentase kasus zoonosis % 70.00 70.00 Dinas


lainnya yg dtangani sesuai Kesehatan
standar

Persentase cakupan % 40.00 40.00 Dinas


pengobatan massal Kesehatan
filariasis thd Jumlah pddk
endemis
Persentase KLB Malaria yg % 100.00 100.00 Dinas
dilaporkan & ditangani Kesehatan
Persentase puskesmas % 100.00 100.00 Dinas
yang melaksanakan Kesehatan
pencegahan dan
penanggulangan penyakit
tidak menular (SE, deteksi
dini, KIE, dan tata laksana)
Presentase Kota % 100.00 100.00
mempunyai peraturan
perundang-undangan
(Surat
Edaran/Instruksi/SK/Perwal/
Perda) tentang pencegahan
dan penanggulangan
dampak merokok terhadap
kesehatan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Presentase Puskesmas % 100.00 100.00


melaksanakanInspeksi
visual asam asetat( IVA)
dan Clinical Breast
Examination (CBE)
1 02 04 Program 3,535,39 3,030.00 Dinas
Perlindungan Kesehatan
Kesehatan
Masyarakat dan
Pembinaan
Sarana
Kesehatan
Swasta
Persentase % 100.00 100.00 Dinas
penyelenggaraan Kesehatan
penjaringan data sarana
kesehatan swasta
(sarkesta)
1 02 05 Program Dinas
Peningkatan 13,749,92 4,750 Kesehatan
Sarana dan
Prasarana
Puskesmas dan
Jaringannya
Rata-rata Jumlah poskesdes 1.00 1.00
poskesdes di kelurahan
Jumlah poskesdes poskesdes 6.00 0.00
seluruhnya di kota cilegon
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Jumlah kelurahan yang 43.00 43.00


memiliki poskesdes/pustu/
puskesmas

Jumlah kelurahan Kelurahan 43.00 43.00


1 02 06 Program Dinas
Peningkatan 13,749,92 3,853.00 Kesehatan
Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi
Kesehatan serta
Pembiayaan
Kesehatan
Jumlah perumusan Paket 1.00 Dinas
kebijakan kesehatan tingkat Kesehatan
Kota
Jumlah masyarakat miskin Jiwa 13,888.00
non kuota JAMKESMAS
penerima JAMSKESDA

1 02 01 Program 426,30 333.00 Rumah Sakit


Dukungan Umum Daerah
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Rumah Sakit
Umum Daerah

1 02 07 Program 66,874,30 55,000.0 Rumah Sakit


Peningkatan Umum Daerah
Pelayanan RSUD
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Rasio pelayanan kesehatan % 100 100


rujukan/kunjungan pasien
miskin terhadap jumlah
seluruh kunjungan

1 03 Pekerjaan Umum
1 03 01 Program 2,257,10 2,176.00 Dinas Pekerjaan
Dukungan Umum
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 74.00 75.00
penyelenggaraan
pemerintahan Dinas
Pekerjaan Umum

Prosentase pegawai DPU % 90.00


yang sesuai pendidikan dan
tupoksinya

Deviasi Anggaran DPU % 5.00


1 03 02 Program 22,200,00 25,000.00 Dinas Pekerjaan
Pembangunan, Umum
Peningkatan/
Normalisasi,
Pemeliharaan
Sungai, Saluran/
Drainase, dan
Jaringan Irigasi
Tersedianya air irigasi untuk % 21.38 21.38
pertanian rakyat pada
sistem irigasi yang sudah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

ada

Tersedianya sistem jaringan % 22.37 22.88


drainase skala kawasan dan
skala kota sehingga tidak
terjadi genangan (lebih dari
30 cm, selama 2 jam) dan
tidak lebih dari 2 kali
setahun
1 03 03 Program 159,359,27 161,816.86 Dinas Pekerjaan
Pembangunan Umum
dan
Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan
Panjang jalan kota yang Km 22.47
ditingkatkan kondisinya
Panjang jalan kota yang Km 22.47
dipelihara secara berkala
Panjang jalan kota yang Km 100
dipelihara
Jumlah jembatan baru yang unit 0
dibangun
Jumlah jembatan yang unit 0
ditingkatkan kondisinya
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 03 04 Program 2,082,23 450.00 Dinas Pekerjaan


Pengendalian Umum
Mutu
Pelaksanaan
Pekerjaan Bidang
ke-PU-an
Proporsi hasil pekerjaan % 100.00
konstruksi yang melalui
pengujian laboratorium

Penerbitan IUJK dalam % 100.00 100.00


waktu 10 (sepuluh) hari
kerja setelah persyaratan
lengkap
Tersedianya Sistem % 100.00 100.00
Informasi Jasa Konstruksi
setiap tahun
1 03 05 Program 37,300,00 800.00 Dinas Pekerjaan
Pembangunan Umum
dan Rehabilitasi
Gedung Negara
Tingkat pemenuhan % 100 100
pembangunan dan
Rehabilitasi Gedung

1 04 Perumahan
1 04 02 Program 17,667,91 5,500.00 Dinas Pekerjaan
Penataan Umum
Perumahan dan
Permukiman
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Pemugaran Jumlah rumah tidak layak Unit 523 6,710.00 0 0.00 Dinas Pekerjaan
Rumah Tidak huni yang dipugar Umum
Layak Huni
Penataan Jumlah kawasan kumuh Titik kawasan 0 0.00 2 2,000.00 Dinas Pekerjaan
Kawasan Kumuh yang ditata Umum
Pembangunan Dinas Pekerjaan
dan Pemeliharaan Umum
Prasarana Dasar
Permukiman
Penataan 0.00 2,000.00 Dinas Pekerjaan
Kawasan Kumuh Umum
Jumlah kawasan kumuh Lokasi
yang ditata

1 04 04 Program 6,765,42 2,766.00 Dinas Tata Kota


Penataan dan
Pemeliharaan
Prasarana dan
Arsitektur Kota
Proporsi prasarana kota % 95.00 100.00
yang telah terlayani
Jumlah prasarana yang
telah terlayani
1 05 Penataan Ruang
1 05 01 Program 1,749,30 1,256.00 Dinas Tata Kota
Dukungan
Pelayanan
Pemerintahan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Nilai capaian kinerja Point 100 100


penyelenggaraan
pemerintahan

1 05 02 Program 759,199 630.00 Dinas Tata Kota


Pengendalian
Bangunan dan
Reklame
Jumlah target titik reklame Unit 1,150 1,200
Capaian jumlah bangunan Unit 4500 5000
gedung yang memiliki IMB
Jumlah bangunan gedung Unit 131,035 137,587
yang seharusnya memiliki
IMB
Penambahan jumlah Orang
petugas pengawas
bangunan
1 05 03 Program 661.00 661.00 Dinas Tata Kota
Pengembangan
Perencanaan
Tata Ruang dan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Proporsi ketersediaan % 100.00
dokumen perencanaan rinci
tata ruang
Jumlah juklak dan juknis Dokumen -
prasarana kota, reklame
dan tower
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Tersedianya informasi % 85.91 100.00


mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah
kabupaten/kota beserta
rencana rincinya melalui
peta analog dan peta digital

Terlaksananya penjaringan % 96.15 100.00


aspirasi masyarakat melalui
forum konsultasi publik yang
memenuhi syarat inklusif
dalam proses penyusunan
RTR dan program
pemanfaatan ruang, yang
dilakukan minimal 2 (dua)
kali setiap disusunnya RTR
dan program pemanfaatan
ruang
Pencapaian jumlah Kegiatan 50 52
konsultasi publik
Jumlah konsultasi publik Kegiatan 52 52
Terlayaninya masyarakat % 83.13 90.07
dalam pengurusan izin
pemanfaatan ruang sesuai
dengan Peraturan Daerah
tentang RTR wilayah
kabupaten/kota beserta
rencana rincinya
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Terlaksanakannya tindakan % 55 60
awal terhadap pengaduan
masyarakat tentang
pelanggaran di bidang
penataan ruang, dalam
waktu 5 (lima) hari kerja

1 06 Perencanaan
Pembangunan
1 06 01 Program 2,804,47 2,404.0 Badan
Dukungan Perencanaan
Pelayanan Pembangunan
Pemerintahan Daerah
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah

1 06 02 Program 2,063,48 1,550.0 Badan


Perencanaan Perencanaan
Umum Pembangunan
Pembangunan Daerah
Daerah
Rasio ketersediaan jumlah % 100 100
dokumen terhadap total
dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang
dibutuhkan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Rasio Jumlah prioritas % 100.00 100.00 Badan


pembangunan daerah Perencanaan
terhadap Jumlah prioritas Pembangunan
pembangunan nasional Daerah

Urusan wajib yang % 100.00 100.00 Badan


diselenggarakan daerah Perencanaan
(Proporsi Jumlah urusan Pembangunan
wajib pemerintahan daerah Daerah
yang diselenggarakan
daerah terhadap Jumlah
urusan wajib pemerintahan
daerah yang ditetapkan oleh
pemerintah)

Ketersediaan dokumen % 100.00 100.00 Badan


evaluasi rencana Perencanaan
pembangunan daerah Pembangunan
Daerah
Keselarasan dokumen % 100.00 100.00 Badan
perencanaan SKPD dengan Perencanaan
dokumen perencanaan Pembangunan
daerah Daerah
1 06 03 Program 1,375,0 1,250.00 Badan
Perencanaan Perencanaan
Pembangunan Pembangunan
Ekonomi Daerah
Tingkat pemenuhan % 100 100 Badan
kebutuhan perencanaan Perencanaan
pembangunan ekonomi Pembangunan
Daerah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Tingkat ketersediaan % 100.00 100.00 Badan


laporan Evaluasi Renja Perencanaan
SKPD mitra kerja Bidang Pembangunan
Ekonomi tepat waktu Daerah

1 06 04 Program 1,091,89 1,250.00 Badan


Perencanaan Perencanaan
Pembangunan Pembangunan
Sosial dan Daerah
Pemerintahan
Tingkat pemenuhan % 100 100
kebutuhan perencanaan
pembangunan sosial
budaya
Tingkat ketersediaan 100.00 100.00 Badan
laporan Evaluasi Renja Perencanaan
SKPD mitra kerja Bidang Pembangunan
Pembangunan Sosial dan % Daerah
Pemerintahan tepat waktu

1 06 05 Program 1,435,0 1,250.00 Badan


Perencanaan Perencanaan
Pembangunan Pembangunan
Prasarana Daerah
Wilayah
Tingkat pemenuhan % 100 100
kebutuhan perencanaan
pembangunan prasarana
wilayah
1 07 Perhubungan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 07 01 Program 2,646,00 2,631.00 Dinas


Dukungan Perhubungan
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan

1 07 02 Program 1,461,10 570.00 Dinas


Peningkatan Perhubungan
Pelayanan
Perhubungan
Darat
Tingkat pelayanan % 78.00 78.00
perhubungan darat
1 07 03 Program 11,426,27 582.00 Dinas
Pembangunan Perhubungan
Sarana
Prasarana
Perhubungan
Rasio ketersediaan sarana % 70.00 70.00
prasarana perhubungan
terhadap kebutuhan

1 07 04 Program 663,114,0 680.00 Dinas


Peningkatan Perhubungan
Pelayanan
Perhubungan
Laut
Tingkat pelayanan % 80.00 80.00
perhubungan laut
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 07 05 Program 50.00 50.00 Dinas


Peningkatan Perhubungan
Pelayanan Pos
dan
Telekomunikasi
Proporsi penyelenggaraan % 90 90
telekomunikasi yg
menggunakan spektrum
frekuensi radio yang
memiliki izin

Proporsi kantor jasa titipan % 90 90


dan pengiriman barang
yang memiliki izin

1 08 Lingkungan Hidup
1 08 01 Program 1,023,00 1,008.00 Badan
Dukungan Lingkungan
Pelayanan Hidup
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Badan
Lingkungan Hidup

1 08 02 Program 2,444,50 572.00 Badan


Pengendalian Lingkungan
Pencemaran dan Hidup
Kerusakan
Lingkungan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Rasio usaha dan/atau % 100.00 100.00


kegiatan yang mentaati
persyaratan administratif
dan teknis pencegahan
pencemaran air
Persentase jumlah usaha % 100.00 100.00
dan/atau kegiatan sumber
tidak bergerak yang
memenuhi persyaratan
administratif dan teknis
pengendalian pencemaran
udara
1 08 03 Program 927,40 968.0 Badan
Konservasi Lingkungan
Sumber Daya Hidup
Alam dan Buatan
Konservasi Badan
Lingkungan Lingkungan
Buatan Hidup
Jumlah sumur resapan yang Unit 25 25
dibuat di tahun berjalan
Monitoring Sumur Resapan Unit 109
Hutan Kota yang dihijaukan M2
Luas hutan kota yang ada M3 10000
Data mengenai Analisa Dokumen
Pengelolaan Kawasan
Sempadan sungai Kota
Cilegon yang disediakan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Panjang sempadan sungai Km 6


yang dihijaukan
1 08 04 Program 750,00 561.00 Badan
Perlindungan Lingkungan
dan Pengelolaan Hidup
Lingkungan
Hidup
Prosentase Jumlah % 100.00 100.00
pengaduan masyarakat
akibat adanya dugaan
pecemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup
yang ditindaklanjuti
Proporsi jumlah % 75.76 77.14
usaha/kegiatan yang telah
memiliki UKL-UPL

Proporsi jumlah % 34.00 40.00


usaha/kegiatan yang telah
memilik SPPL

Prosentase usaha % 76.47 76.47


penambangan mineral non
logam yang berijin terhadap
jumlah total usaha
penambangan mineral non
logam yang ada

1 08 Lingkungan Hidup
(DKP)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 08 01 Program 6,059,44 3,022.00 Dinas


Dukungan Kebersihan dan
Pelayanan Pertamanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Dinas
Kebersihan dan
Pertamanan
1 08 05 Program 7,879,10 3,300.76 Dinas
Peningkatan Kebersihan dan
Pengelolaan Pertamanan
Persampahan
TPS per satuan penduduk m3 per 0.94 0.96
(Rasio daya tampung TPS penduduk
per 1.000 penduduk)

Keberadaan peraturan % 100.00 100.00


tentang kebersihan kota
(Ada=100%; Tidak
Ada=0%)
1 08 06 Program 498,50 345.00 Dinas
Peningkatan Kebersihan dan
Partisipasi Pertamanan
Masyarakat
Dalam
Pengelolaan
Kebersihan
Tingkat partisipasi % 65.12 74.42
masyarakat dalam
pengelolaan kebersihan
melalui penyuluhan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 08 07 Program 2,918,32 797.00 Dinas


Keindahan Kota Kebersihan dan
Pertamanan
Realisasi luas taman kota % 85.20 86.20
(Rasio realisasi
pembangunan taman kota
terhadap rencana
pembangunan taman kota)
1 09 Pertanahan
1 09 02 Program 275.00 275.00 Sekretariat
Penataan Daerah (Bag
Penguasaan, Pemerintahan;
Kepemilikan dan Bag
Penggunaan Perlengkapan)
Tanah
Tingkat Status tanah % 100 100
pemerintah Daerah
1 10 Kependudukan
dan Catatan Sipil
1 10 01 Program 1,495,15 1,426.0 Dinas
Dukungan Kependudukan
Pelayanan dan Catatan
Pemerintahan Sipil
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Dinas
Kependudukan dan Catatan
Sipil
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 10 02 Program 562,19 703.0 Dinas


Peningkatan Kependudukan
Pelayanan dan Catatan
Pendaftaran Sipil
Penduduk
Tingkat Kinerja Pelayanan % 100 100
administrasi Kependudukan
Tingkat Kinerja Pelayanan % 143.64 139.56 Dinas
administrasi Kependudukan Kependudukan
dan Catatan
Sipil
Cakupan penerbitan Kartu % 100.00 100.00 Dinas
Tanda Penduduk (KTP) Kependudukan
dan Catatan
Sipil
1 10 03 Program 348.0 348.0 Dinas
Peningkatan Kependudukan
Pelayanan dan Catatan
Catatan Sipil Sipil
Tingkat Kinerja pelayanan % 100 100
pencatatan sipil
Rasio kepemilikan akta % 94.92 95.83 Dinas
kelahiran per 1.000 Kependudukan
penduduk dan Catatan
Sipil
Tingkat Kinerja pelayanan % 1.00 1.00 Dinas
pencatatan sipil Kependudukan
dan Catatan
Sipil
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 10 04 Program 593,20 349.00 Dinas


Peningkatan Data Kependudukan
dan Informasi dan Catatan
Kependudukan Sipil
Tingkat validasi, akurasi dan % 100 100
up-to-datenya data
kependudukan
1 11 Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak
1 11 01 Program 1,598,28 1,259.00 Badan Keluarga
Dukungan Berencana dan
Pelayanan Perlindungan
Pemerintahan Perempuan
Nilai capain kineja Point
1 11 02 Program 3,842,52 3,250.00 Badan Keluarga
Pemberdayaan Berencana dan
dan Perlindungan
Perlindungan Perempuan
Perempuan dan
Anak
Proporsi jumlah pengaduan % 100.00 100.00
tidak kekerasan yang
ditindaklanjuti
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Cakupan perempuan dan % 100.00 100.00


anak korban kekerasan
yang mendapatkan
penanganan pengaduan
oleh petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
terpadu
Cakupan perempuan dan % 93.33 100.00
anak korban kekerasan
yang mendapatkan layanan
kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih di
Puskesmas mampu
tatalaksana KTP/A dan
PPT/PKT di Rumah Sakit
Cakupan layanan % 100.00 100.00
bimbingan rohani yang
diberikan oleh petugas
bimbingan rohani terlatih
bagi perempuan dan anak
korban kekerasan di dalam
unit pelayanan terpadu
Cakupan penegakan hukum % 100.00 100.00
dari tingkat penyidikan
sampai dengan putusan
pengadilan atas
kasus-kasus kekerasan
terhadap perempuan dan
anak
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Cakupan perempuan dan % 100.00 100.00


anak korban kekerasan
yang mendapatkan layanan
bantuan hukum

Cakupan layanan % 83.33 100.00


reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan
1 11 03 Program 2,261,50 1,750.00 Badan Keluarga
Peningkatan Berencana dan
Peran Serta dan Perlindungan
Kesetaraan Perempuan
Gender Dalam
Pembangunan
Proporsi partisipasi % 59.24 57.24
perempuan di lembaga
pemerintah

1 12 Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Sejahtera
1 12 02 Program 686,20 627.0 Badan Keluarga
Pengendalian Berencana dan
Pertumbuhan Perlindungan
Penduduk dan Perempuan
Peningkatan
Kualitas
Keluarga Kecil
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Angka laju pertumbuhan % 1.50


penduduk
Cakupan Pasangan Usia % 1.50
Subur yang isterinya
dibawah usia 20 tahun
3,5%.
Cakupan sasaran % 75.78
Pasangan Usia Subur
menjadi Peserta KB aktif
65%
Cakupan Pasangan Usia % 10.64
Subur yang ingin ber-KB
tidak terpenuhi (Unmet
Need) 5%
1 12 03 Program Bina 628,11 316.0 Badan Keluarga
Keluarga Berencana dan
Sejahtera Perlindungan
Perempuan
Peningktan proporsi jumlah % 0.37
kelompok catur bina
terhadap jumlah balita

1 13 Sosial
1 13 01 Program 1,265,05 915.0 Dinas Sosial
Dukungan
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Dinas Sosial
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 13 02 Program 2,740,0 664.0 Dinas Sosial


Pelayanan,
Rehabilitasi
Sosial dan
Pemakaman
Prosentase jumlah % 100.00 100.00
pelayanan orang terlantar
dalam perjalanan dan
jenazah terlantar

1 13 03 Program 795,87 645.00 Dinas Sosial


Pemberdayaan
Sosial
Proporsi peningkatan PSKS %
aktif
Jumlah PSKS aktif Lembaga 114 114
Penguatan kelembagaan Lembaga 52 52
Karang Taruna
Penguatan Kelembagaan Lembaga 52 52
FK-PSm dan IK-PSM
Penguatan kelembagaan Lembaga 11 11
organisasi sosial
Penguatan kelembagaan Lembaga 1 1
LK3
Proporsi peningkatan TKSM %
aktif
Jumlah TKSM aktif Orang 223 223
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Meningkatnya % 215.00 215.00


pemberdayaan SDM
pekerja sosial masyarakat
(PSM)
Meningkatnya % 8.00 8.00
pemberdayaan SDM
Tenaga kesejahteraan
sosial kecamatan

Persentase (%) PMKS skala % 100.00 100.00


kota yang memperoleh
bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan
dasar
Persentase (%) jumlah % 100.00 100.00
PMKS dalam 1 (satu) tahun
skala Kota yang menerima
program pemberdayaan
sosial melalui Kelompok
Usaha Bersama (KUBE)
atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya
Persentase (%) panti sosial % 91.67 91.67
skala kota yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Persentase (%) wahana % 100.00


kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
1 13 04 Program Bantuan 1,244,61 601.00 Dinas Sosial
Sosial, Jaminan
Sosial dan
Penanggulangan
Bencana
Proporsi korban bencana % 100 100
yang ditangani
1 13 05 Program 5,200.00 5,200.00 Sekretariat
Peningkatan, Daerah (Bag
Pemahaman, Kesejahteraan
Penghayatan dan Rakyat)
Pengamalan
Nilai-nilai
Keagamaan
Meningkatnya kualitas % 100 Sekretariat
kehidupan beragama Daerah (Bag
Kesejahteraan
Rakyat)
Program 886,30 BPBD
Dukungan
Pelayanan
Pemerintahan
Badan
Penanggulangan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Bencana Daerah

Program 475,00 BPBD


Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
Bencana
Program 500,00 BPBD
Kedaruratan dan
Logistik
Program 375,00 BPBD
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
1 14 Ketenagakerjaan
1 14 01 Program 1,354,36 1,118.0 Dinas Tenaga
Dukungan Kerja
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Dinas
Tenaga Kerja
1 14 02 Program 2,912,28 1,907.00 Dinas Tenaga
Peningkatan Kerja
Kualitas,
Produktivitas
serta Kompetensi
Tenaga Kerja
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Rasio jumlah tenaga kerja % 32.35 32.50


terampil yang ditempatkan
terhadap jumlah tenaga
kerja yang dibina/ difasilitasi

Besaran pencari kerja yang % 63.41 70.06


terdaftar yang ditempatkan
Besaran tenaga kerja yang % 92.86 94.12
mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi

Besaran tenaga kerja yang % 100.00 100.00


mendapatkan pelatihan
berbasis masyarakat

Besaran tenaga kerja yang % 90.00 90.00


mendapatkan pelatihan
kewirausahaan

1 14 03 Program 314.00 314.00 Dinas Tenaga


Perlindungan Kerja
dan Pengawasan
Tenaga Kerja
Proporsi jumlah perusahaan % 22.52 22.52
yang membentuk lembaga
Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
terhadap jumlah
perusahaan wajib Panitia
Pembina Keselamatan
Kesehatan Kerja (P2K3)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Proporsi jumlah perusahaan % 30.00 32.50


yang memiliki sertifikasi
Sistem Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)
terhadap jumlah
perusahaan yang memiliki
Zero Accident
Besaran pekerja/buruh yang % 71.17 72.06
menjadi peserta program
jamsostek

Besaran pemeriksaan % 40.32 46.37


perusahaan
Besaran pengujian % 48.65 50.40
peralatan di perusahaan
1 14 04 Program 603.0 603.0 Dinas Tenaga
Peningkatan Kerja
Hubungan
Industrial
Jumlah perusahaan yg telah Perusahaan 84 89
memiliki LKS Bipartit
Proporsi sarana hubungan % 11.29 11.96
industrial
Besaran kasus yang % 88.00 90.32
diselesaikan dengan
perjanjian bersama (PB)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 15 Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah
1 15 02 Program 771,17 504.00 Dinas
Peningkatan dan Perindustrian,
Pengembangan Perdagangan
Koperasi dan dan Koperasi
UKM
Peningkatan dan Dinas
Pengembangan Perindustrian,
Koperasi Perdagangan
dan Koperasi
Jumlah koperasi yang aktif Lembaga 393 403

Peningkatan dan Dinas


Pengembangan Perindustrian,
Usaha Kecil dan Perdagangan
Menengah dan Koperasi
Jumlah usaha mikro, kecil Lembaga 29,126 29,126
dan menengah yang aktif

1 16 Penanaman Modal
1 16 01 Program 3,638,44 1,135.0 Badan
Dukungan Pelayanan
Pelayanan Perijinan
Pemerintahan Terpadu dan
Penanaman
Modal (Kantor
Penanaman
Modal)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Nilai capaian kinerja Point 100 100


penyelenggaraan
pemerintahan Kantor
Penanaman Modal

1 16 02 Program 515,10 476.00 Badan


Peningkatan Pelayanan
Layanan Perijinan
Penanaman Terpadu dan
Modal Penanaman
Modal (Kantor
Penanaman
Modal)
Pertambahan Investasi Rp. Triliyun 5.25 5.5
Daerah
1 16 03 Program 163,36 90.0 Badan
Peningkatan Pelayanan
Pelayanan Perijinan
Perizinan Jasa Terpadu dan
Usaha Penanaman
Modal
1 16 04 Program 163,36 90.0 Badan
Peningkatan Pelayanan
Pelayanan Perijinan
Perizinan Jasa Terpadu dan
Umum Penanaman
Modal
1 16 05 Program 497,19 533.0 Badan
Peningkatan Pelayanan
Pelayanan Perijinan
Informasi dan Terpadu dan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Pengaduan Penanaman
Modal

1 17 Kebudayaan
1 17 01 Program 1,64.68 654.00 Dinas
Dukungan Kebudayaan
Pelayanan dan Pariwisata
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata

1 17 02 Program 3,636.82 2,164.0 Dinas


Pengembangan Kebudayaan
Nilai-Nilai dan Pariwisata
Budaya Daerah
Pengembangan Proporsi budaya daerah % 66.67 Dinas
Sejarah dan Nilai yang telah dibina Kebudayaan
Tradisional dan Pariwisata
Jumlah lembaga/kelompok Kelompok 8
kesenian yang difasilitasi
peralatannya

Jumlah kegiatan pembinaan Kegiatan 2


paduan suara Kota Cilegon
dan audisi GBN

Jumlah kegiatan pembinaan Kegiatan 2


kesenian Non tradisional
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Jumlah paket kesenian Paket 1


tradisional yang dibuat
Jumlah dokumen profile website 1
seni budaya Kota Cilegon
1 17 03 Program 1,198.07 269.00 Dinas
Pemasaran Seni Kebudayaan
Budaya dan dan Pariwisata
Pariwisata
Jumlah seni yang dibina Jenis seni 11
Proporsi Jumlah sanggar % 83.33
seni yang dibina terhadap
jumlah yang ada

Proporsi Jumlah peguron % 100.00


yang dibina terhadap jumlah
yang ada

Cakupan Kajian Seni 50% % 38.10


Cakupan Fasilitasi Seni % 0.19
30%
Cakupan Gelar Seni 75% % 0.90
Misi Kesenian 100% % 1.00
Cakupan Sumber Daya % 50.00
Manusia Kesenian 25%
Cakupan Tempat Kesenian % 100.00
100%
Cakupan Organisasi % 100.00
Kesenian 34%
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 18 Kepemudaan dan
Olahraga
1 18 01 Program 1,425.90 884.00 Dinas Pemuda
Dukungan dan Olahraga
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan

1 18 02 Program 14,423.00 30,435.00 Dinas Pemuda


Peningkatan dan Olahraga
Fasilitas
Olahraga dan
Pemuda
Pembangunan
Gedung (Stadion)
Olahraga
Pematangan Tingkat penyelesaian % 21 2,000.00 0 0 Dinas Pemuda
Lahan Kawasan pematangan lahan kawasan dan Olahraga
Gedung Stadion gedung olahraga seluas 4,3
Olahraga Ha
Pembangunan Tingkat penyelesaian % 100 11,750.00 0 0 Dinas Pemuda
Konstruksi pembangunan konstruksi dan Olahraga
Gedung Serba gedung serba guna (Indoor)
Guna (Indoor) stadion olahraga seluas
Stadion Olahraga 8.820 M2

Pembangunan Tingkat penyelesaian % 0 0 100 30,000 Dinas Pemuda


Konstruksi dan pembangunan lapangan dan Olahraga
Pematangan sepak bola dan mess atlet
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Lahan Outdoor
Stadion Olahraga

Pemeliharaan dan Jumlah sarana prasarana Unit 7 8 Dinas Pemuda


Pengawasan olahraga yang dipelihara dan Olahraga
Fasilitas Olahraga
dan Pemuda
Perencanaan dan Jumlah alat olahraga Cabang 4 4 Dinas Pemuda
Pengadaan masyarakat yang tersedia di Olahraga dan Olahraga
Fasilitas Olahraga tiap kelurahan
dan Pemuda
Jumlah alat olahraga pelajar Cabang 10 10 Dinas Pemuda
yang tersedia di tiap satuan Olahraga dan Olahraga
pendidikan

Jumlah alat olahraga bagi Cabang 7 7 Dinas Pemuda


cabang olahraga prestasi Olahraga dan Olahraga
yang tersedia

Jumlah seragam pemuda Paket 320


1 18 03 Program 7,820.54 7,154.00 Dinas Pemuda
Pembinaan dan dan Olahraga
Pengembangan
Olahraga
Tingkat pembinaan atlet % Dinas Pemuda
olahraga (rasio jumlah atlet 39.49 39.49 dan Olahraga
menurut jenis cabang olah
raga yang dibina terhadap
Jumlah atlet menurut
cabang olahraga yang ada)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

jumlah atlet menurut jenis Atlet 1103 1103 Dinas Pemuda


cabang olah raga yang dan Olahraga
dibina

Total jumlah atlet Atlet 2793 2793 Dinas Pemuda


menurut jenis cabang olah dan Olahraga
raga yang ada

1 18 04 Program 1,990.59 542.00 Dinas Pemuda


Pembinaan dan dan Olahraga
Pengembangan
Pemuda
Pemberdayaan Jumlah peserta pembinaan Orang 200 200
Organisasi dan pengembangan
Kepemudaan pramuka
Jumlah peserta pelatihan Orang 100 100 Dinas Pemuda
dan Olahraga
1 19 Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam
Negeri
1 19 01 Program 1,251.87 785.00 Badan Kesatuan
Dukungan Bangsa dan
Pelayanan Perlindungan
Pemerintahan Masyarakat
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Badan
Kesbang Linmas
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 19 02 Program 588.43 254.0 Badan Kesatuan


Peningkatan Bangsa dan
Wawasan Perlindungan
Kebangsaan Masyarakat
Prosentase Peserta % 90 90
Sosialisasi yang memahami
nilai-nilai ideologi bangsa

1 19 03 Program 1,881.16 1,326.00 Badan Kesatuan


Peningkatan LSM Bangsa dan
dan ORMAS Perlindungan
Masyarakat
Jumlah LSM dan Ormas % 70 90
yang memahami etika
berdemokrasi
1 19 04 Program 3,188.43 555.00 Badan Kesatuan
Perlindungan Bangsa dan
Masyarakat dan Perlindungan
Penanggulangan Masyarakat
Bencana Alam
Prosentase Jumlah Peserta % 64,6 66
yang memahami masalah
kebencanaan

1 20 Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 20 01 Program 40,090.74 25,980.00 Sekretariat


Dukungan Daerah (Bag
Pelayanan Pengendalian
Pemerintahan Program; Bag
Umum; Bag
Keuangan; Bag
Perlengkapan)
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Sekretariat
Daerah

1 20 01 Program 8,384.00 7,490.52 Sekretariat


Dukungan DPRD
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Jumlah 200 200
penyelenggaraan
pemerintahan Sekretariat
DPRD

1 20 01 Program 25,230.96 17,711.35 Dinas


Dukungan Pendapatan dan
Pelayanan Pengelolaan
Pemerintahan Keuangan
Daerah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Nilai capaian kinerja Point 100 100


penyelenggaraan
pemerintahan Dinas
Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
1 20 01 Program 1,610.49 1,107.3 Inspektorat
Dukungan
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Inspektorat
Wilayah

1 20 01 Program 1,859.85 1,658.85 Kecamatan


Dukungan Cilegon
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Kecamatan
Cilegon

1 20 01 Program 2,338.58 2,147.00 Kecamatan


Dukungan Ciwandan
Pelayanan
Pemerintahan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Nilai capaian kinerja Point 100 100


penyelenggaraan
pemerintahan Kecamatan
Ciwandan

1 20 01 Program 2,117.51 1,935.00 Kecamatan


Dukungan Cibeber
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Kecamatan
Cibeber

1 20 01 Program 1,706.82 1,455.0 Kecamatan


Dukungan Grogol
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Kecamatan
Grogol

1 20 01 Program 2,235.28 1,518.00 Kecamatan


Dukungan Pulomerak
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Kecamatan
Pulomerak
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 20 01 Program 1,788.92 1,890.00 Kecamatan


Dukungan Purwakarta
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Kecamatan
Purwakarta

1 20 01 Program 2,898.45 1,814.00 Kecamatan


Dukungan Jombang
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Kecamatan
Jombang

1 20 01 Program 3,302.22 2,053.00 Kecamatan


Dukungan Citangkil
Pelayanan
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Kecamatan
Citangkil

1 20 01 Program 1,779.00 1,224.00 Kantor


Dukungan Pemadam
Pelayanan Kebakaran
Pemerintahan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Nilai capaian kinerja Point 100 100


penyelenggaraan
pemerintahan Kantor
Pemadam Kebakaran

1 20 01 Program 2,249.71 1,799.00 Badan


Dukungan Kepegawaian
Pelayanan dan Diklat
Pemerintahan
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Badan
Kepegawaian dan Diklat

1 20 01 Program 2,346.80 1,156.00 Kantor Satuan


Dukungan Polisi Pamong
Pelayanan Praja (Satpol
Pemerintahan PP)
Nilai capaian kinerja Point 100 100
penyelenggaraan
pemerintahan Kantor
Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP)

1 20 02 Program 7,085.70 5,000.00 Sekretariat


Peningkatan Daerah (Bag
Pengelolaan Perlengkapan)
Asset Daerah
Tingkat pemenuhan dan % 90 90
efektifitas Kebutuhan
perlengkapan daerah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 20 03 Program 1,500.00 1,500.00 Sekretariat


Peningkatan Daerah (Bag
Pelayanan Pemerintahan)
Pemerintahan
Tingkat kinerja Pelayanan % 100 100
perangkat daerah
1 20 04 Program 1,230.00 1,230.00 Sekretariat
Penataan dan Daerah (Bag
Pengembangan Hukum)
Produk Hukum
Daerah
Tingkat ketersediaan % 100 100
produk hukum daerah
1 20 05 Program 1,737.85 1,505.00 Sekretariat
Peningkatan Daerah (Bag
Kapasitas Organisasi)
Kelembagaan
Pemerintahan
Daerah
Tingkat kinerja % 100 100
kelembagaan perangkat
daerah
1 20 06 Program 3,580.00 3,530.00 Sekretariat
Pengendalian Daerah (Bag
Pembangunan Pengendalian
Daerah Program)
Tingkat pelaksanaan % 100 100
pengendalian
pembangunan Daerah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 20 07 Program 2,751.00 1,296.00 Kantor


Peningkatan Pemadam
Kesiagaan, Kebakaran
Pencegahan dan
Penanggulangan
Kebakaran
Cakupan pelayanan % 100 100
penanggulangan
Kebakaran
1 20 08 Program 400.00 Sekretariat
Pengelolaan DPRD
Anggaran dan
Perbendaharaan
Keuangan
Daerah
1 20 08 Program 6,653.37 5,600.33 Dinas
Pengelolaan Pendapatan dan
Anggaran dan Pengelolaan
Perbendaharaan Keuangan
Keuangan Daerah
Daerah
Tingkat proporsionalitas % 95.00
belanja daerah
1 20 09 Program 4,552.23 2,325.71 Dinas
Peningkatan Pendapatan dan
Pajak Daerah Pengelolaan
Keuangan
Daerah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Peningkatan Pendapatan % 5.00 5.00 Dinas


Daerah dari sektor Pajak Pendapatan dan
Daerah Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Prosentase Pajak terhadap % 59.00 59.00
Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
1 20 10 Program 2,408.74 2,080.64 Dinas
Pengelolaan Pendapatan dan
Akuntansi Pengelolaan
Keuangan Keuangan
Daerah Daerah
Tingkat penilaian kinerja WTP/WDP/TMP WTP WTP
keuangan daerah
1 20 11 Program 2,576.17 2,247.93 Dinas
Perencanaan dan Pendapatan dan
Pengendalian Pengelolaan
dana Keuangan
Perimbangan Daerah
Besaran Realisasi % 95.00 95.00
Pendapatan
Peningkatan Besaran Realisasi Dana % 100.00 100.00 Dinas
Pendapatan dari Perimbangan Pendapatan dan
PBB Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Pelaksanaan Rasio WP PBB yang dinilai % - - Dinas
penilaian Bulan terhadap WP PBB di Kota Pendapatan dan
Panutan PBB Cilegon Pengelolaan
Keuangan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Daerah

Penagihan aktif Tingkat % 95.00 95.00 Dinas


PBB pelaksanaanpenagihan Pendapatan dan
tunggakan Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Pendataan obyek Tingkat pelaksanaan % 100.00 100.00 Dinas
dan subyek PBB pendataab obyek dan Pendapatan dan
subyek PBB Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Peningkatan Jumlah Kelurahan - - Dinas
kinerja kelurahan Kelurahan-kelurahan lunas Pendapatan dan
lunas PBB PBB sebelum jatuh tempo Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Konfirmasi tingkat pelaksanaan % - - Dinas
terhadap Bank konfirmasi pendapatan Pendapatan dan
Persepsi terhadap hasil Bank Pengelolaan
mengenai realisasi Persepsi Keuangan
pendapatan PBB Daerah
Penilaian Tingkat Pelaksanaan % - - Dinas
Individual tersusunnya nilai pajak Pendapatan dan
Bumi dan Bangunan (PBB) Pengelolaan
Keuangan
Daerah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Monitoring dan Besaran Realisasi % 95.00 95.00 Dinas


Evaluasi Pendapatan Asli Daerah Pendapatan dan
Penerimaan (PAD) Pengelolaan
Pendapatan Keuangan
Daerah Daerah
Monitoring dan Tingkat monitoring Dana % 100.00 100.00 Dinas
pengendalian Perimbangan Pendapatan dan
Dana Pengelolaan
Perimbangan Keuangan
Daerah
Evaluasi terhadap Tingkat pelaksanaan % 100.00 100.00 Dinas
kinerja pengelola Evaluasi kinerja pengelola Pendapatan dan
PAD dan PBB PAD dan PBB Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Pengelolaan Data Tingkat ketersediaan Data % 10.00 10.00 Dinas
Sistem Informasi Laporan Realisasi Pendapatan dan
Pelaporan Pendapatan Daerah Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Pengembangan Tingkat pengembangan % 0.00 0.00 Dinas
pengelolaan pengelolaan sistim Pendapatan dan
sistem informasi informasi pelaporan potensi Pengelolaan
pelaporan potensi PAD Keuangan
PAD Daerah
Pemutakhiran pelaksanaan pemutakhiran ada/tidak ada ada Dinas
basis data sistem basis data sistem informasi Pendapatan dan
informasi potensi potensi PAD Pengelolaan
PAD Keuangan
Daerah
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 20 12 Program 3,516.45 3,016.00 Inspektorat


Peningkatan
Pengawasan
Pembangunan
Daerah
Peresentase SKPD yang % 25 30
temuannya berkurang
1 20 13 Program 995.11 1,051.00 Kecamatan
Peningkatan Cilegon
Pelayanan
Kecamatan dan
Kelurahan
Tingkat kinerja pelayanan % 100 100
perangkat Kecamatan
Cilegon
1 20 13 Program 1,390.13 1,175.00 Kecamatan
Peningkatan Ciwandan
Pelayanan
Kecamatan dan
Kelurahan
Tingkat kinerja pelayanan % 100 100
perangkat Kecamatan
Ciwandan

1 20 13 Program 1,331.56 1,143.00 Kecamatan


Peningkatan Cibeber
Pelayanan
Kecamatan dan
Kelurahan
Tingkat kinerja pelayanan % 100.00 100.00
perangkat Kecamatan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Cibeber

1 20 13 Program 1,285.42 911.00 Kecamatan


Peningkatan Grogol
Pelayanan
Kecamatan dan
Kelurahan
Tingkat kinerja pelayanan % 100 100
perangkat Kecamatan
Grogol
1 20 13 Program 1,778.99 929.00 Kecamatan
Peningkatan Pulomerak
Pelayanan
Kecamatan dan
Kelurahan
Tingkat kinerja pelayanan % 100 100
perangkat Kecamatan
Pulomerak

1 20 13 Program 1,215.02 1,120.00 Kecamatan


Peningkatan Purwakarta
Pelayanan
Kecamatan dan
Kelurahan
Tingkat kinerja pelayanan % 100 100
perangkat Kecamatan
Purwakarta

1 20 13 Program 2,276.81 1,100.00 Kecamatan


Peningkatan Jombang
Pelayanan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Kecamatan dan
Kelurahan

Tingkat kinerja pelayanan % 100 100


perangkat Kecamatan
Jombang
1 20 13 Program 2,100.61 1,449.00 Kecamatan
Peningkatan Citangkil
Pelayanan
Kecamatan dan
Kelurahan
Tingkat kinerja pelayanan % 100 100
perangkat Kecamatan
Citangkil
1 20 14 Program Tingkat kualitas % 100 2,949.05 100 2,139.00 Badan
Pembinaan dan peningkatan karir SDM Kepegawaian
Pengembangan aparatur Daerah dan
Aparatur Diklat
1 20 15 Program Tingkat kualitas SDM % 47.01 4,555.00 52.34 4,555.00 Badan
Peningkatan aparatur Kepegawaian
Sistem, Kualitas Daerah dan
dan Evaluasi Diklat
Diklat
1 20 16 Program Tingkat manajemen % 100 1,283.24 100 1,414.00 Badan
Peningkatan administrasi Kepegawaian Kepegawaian
Administrasi Daerah dan
Kepegawaian Diklat
1 20 18 Program Tingkat ketentraman dan % 100 2,791.77 100 1,715.0 Kantor Satuan
Pemeliharaan Ketertiban Masyarakat Polisi Pamong
Ketentraman dan Praja (Satpol
Ketertiban PP)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Masyarakat

1 20 21 Program 10,059.41 8,267.59 Sekretariat


Peningkatan DPRD
Pelayanan
Lembaga
Legislatif Daerah
Peningkatan Kegiatan 4 4 Sekretariat
Kapasitas DPRD
Lembaga
Perwakilan Rakyat
Daerah
Peningkatan Orang 90 90
Kapasitas
Lembaga
Pimpinan dan
Anggota DPRD
Kajian Produk Dokumen 3 3 Sekretariat
DPRD DPRD
Kegiatan Reses Kegiatan 3 3 Sekretariat
DPRD DPRD
Kunjungan Kerja Kunjungan 24 24 Sekretariat
Dewan (Study DPRD
Banding)
Rapat-rapat Bulan 12 12 Sekretariat
Koordinasi dan DPRD
Konsultasi untuk
Pansus DPRD
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Jasa Penunjang Kegiatan 6 6 Sekretariat


Paripurna DPRD DPRD
Kota Cilegon
1 21 Ketahanan
Pangan
1 21 02 Program 830.00 830.00 Badan
Pengembangan Pemberdayaan
Ketahanan Masyarakat dan
Pangan Ketahanan
Pangan
1 22 Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
1 22 01 Program Nilai capaian kinerja Point 75.00 1,239.42 76.00 1,131.00 Badan
Dukungan penyelenggaraan Pemberdayaan
Pelayanan pemerintahan Badan Masyarakat dan
Pemerintahan Pemberdayaan Masyarakat Ketahanan
dan Ketahanan Pangan Pangan
(BPMKP)
1 22 02 Program 8,931.33 5,946.00 Badan
Pemberdayaan Pemberdayaan
Masyarakat Masyarakat dan
Kelurahan Ketahanan
Pangan
Swadaya dan Badan
Kelembagaan Pemberdayaan
Masyarakat Masyarakat dan
Ketahanan
Pangan
Pemberdayaan Jumlah RTS yang Orang 215 215.0
Masyarakat mendapatkan pelatihan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Melalui Pola Padat Jumlah RTS yang terlibat Orang 1,290 1,290.0
Karya dalam pembanguan
(Pembangunan infrastruktur
Infrastruktur
Kelurahan)
Bantuan Jumlah LPM penerima Lembaga 43 4,300.00 43 4,300.00
Pembangunan bantuan pembangunan
Infrastruktur infrastruktur kelurahan
Kelurahan Melalui Rasio jumlah LPMK % 100.00 100.00
Lembaga terhadap jumlah kelurahan
Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) Proporsi jumlah LPMK yang % 100.00 100.00
aktif terhadap total jumlah
LPMK
Bantuan Jumlah RTS penerima BML RTS 12,000 4,800.00 11,000 4,400.00
Masyarakat
Langsung (BML)
Masyarakat Miskin
Bantuan
Perluasan Beras
Miskin Daerah
(Raskinda) dan
Pembebasan
Pembelian Beras
Miskin (Raskin)
Bantuan Jumlah RTS penerima RTS -
Perluasan bantuan beras miskin
Penerima Raskin (raskinda)
(Raskinda)
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Bantuan Jumlah RTS penerima RTS 9,000 3,456.00 7,064 3,168.00


Pembebasan bantuan biaya pembelian
Biaya Pembelian beras miskin (raskin)
Beras Miskin
(Raskin)
Teknologi Tepat Proporsi jumlah alat TTG % 100.00 100.00
Guna yang dimanfaatkan oleh
UMKM/masyarakat
terhadap jumlah bantuan
alat TTG yang diberikan
kepada UMKM/masyarakat
Jumlah posyantek mandiri Lembaga 8 8
baru
Jumlah wartek baru Lembaga 16 16
Pemberdayan Proporsi jumlah RTS wira % 3.89 2,050.00 4.95
Ekonomi usaha baru yang dibina
Masyarakat terhadap total jumlah RTS

Jumlah pelaku UMKM yang Orang 30 30


dilatih
Jumlah pengelola trading Orang 29 29
house yang dilatih
Proporsi jumlah mitra % 10.00 10.00
bermasalah yang dibina
terhadap total jumlah mitra
binaan
Jumlah sistem yang Sistem 3 3
tersedia
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 22 03 Program Proporsi jumlah RTS yang % Kota 8.89 455.22 11.33 200.00 Badan
Penyuluhan mendapat penyuluhan Cilegon Pemberdayaan
Pemberdayaan pemberdayaan masyarakat Masyarakat dan
Masyarakat dan terhadap total jumlah RTS Ketahanan
Ketahanan Jumlah peserta sosialisasi Orang 400 400 Pangan
Pangan peningkatan mutu gizi dan
kemananan pangan
linkungan SD/TK
Jumlah peserta sosialisasi Orang 100 100
pengembangan diversifikasi
pangan
1 23 Statistik
1 23 02 Program Tingkat ketersediaan data % 100 2,509.63 100 2,250.00 Badan
Pengembangan statistik daerah Perencanaan
Data, Informasi Pembangunan
dan Statistik Daerah
Daerah
1 24 Kearsipan
1 24 15 Program Tingkat kualitas % 100 500.0 100 500.0 Kantor
Pengembangan pengelolaan perpustakaan Perpustakaan
Arsip Daerah dan arsip Daerah dan Arsip
Daerah
1 25 Komunikasi dan
Informatika
1 25 02 Program Prosentase program % 100 2,425.00 100 2,425.00 Sekretariat
Pengembangan pembangunan yang dapat Daerah (Bag
Komunikasi dan terinformasikan melalui Komunikasi dan
Informasi Daerah media cetak dan elektronik Informasi)
1 26 Perpustakaan
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

1 26 01 Program Nilai capaian kinerja Point Kota 100 654.67 100 452.00 Kantor
Dukungan penyelenggaraan Cilegon Perpustakaan
Pelayanan pemerintahan Kantor dan Arsip
Pemerintahan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Daerah
1 26 02 Program Pertumbuhan jumlah % Kota 575.00 1,520.00 632.50 520.00
Pengembangan kunjungan ke perpustakaan Cilegon
Perpustakaan
Koleksi judul buku yang % Kota 52.91 52.41
Daerah
tersedia di perpustakaan Cilegon
daerah (Rasio jumlah
koleksi judul buku yang
tersedia di perpustakaan
daerah terhadap jumlah
buku yang tersedia di
perpustakaan daerah)
Anggota perpustakaan ( % Kota 100.00 118.75
Jumlah anggota Cilegon
perpustakaan terhadap
target anggota )
2 01 Pertanian
2 01 01 Program Nilai capaian kinerja Point Kota 100 2,104.06 100 1,245.00 Dinas Pertanian,
Dukungan penyelenggaraan Cilegon Peternakan dan
Pelayanan pemerintahan Dinas Kelautan
Pemerintahan Pertanian dan Kelautan
2 01 02 Program Proporsi peningkatan % Kota 2.50 2,310.00 810.00
Pengembangan produksi, produktivitas padi Cilegon
Pertanian atau bahan pangan utama
lokal lainnya per hektar
2 01 03 Program Jumlah produksi daging Ton Kota 217.5 488.32 727.00
Pengembangan unggas Cilegon
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Peternakan Proporsi peningkatan % Kota 2.0


produksi daging unggas per Cilegon
tahun dengan target
peningkatan sebesar 2 %
per tahun
Jumlah populasi ternak kecil Ekor Kota 14,688.0
(domba/kambing) Cilegon
Proporsi peningkatan % Kota 1.0
populasi ternak kecil Cilegon
(domba/kambing) per tahun
sebesar 1 % per tahun
Jumlah populasi ternak Ekor Kota 1,236.4
besar (sapi/kerbau) Cilegon
Proporsi peningkatan % Kota 1.0
populasi ternak besar per Cilegon
tahun sebesar 1 % per
tahun
2 03 Energi dan
Sumber Daya
Mineral
2 03 02 Program Cakupan jaringan instalasi Meter Kota 2,000 4,833.00 2,200 4,968.40 Dinas
Pengembangan listrik di pedesaan Cilegon Perindustrian,
Potensi Sumber Perdagangan
Daya Energi dan dan Koperasi
Mineral
2 04 Pariwisata
2 04 02 Program Persentase Objek daya tarik % Kota 1.00 790.00 600.00 Dinas
Perencanaan dan wisata yang direncanakan Cilegon Kebudayaan
Pengembangan dan Pariwisata
Jumlah ODTW yang ODTW Kota 5 6
Pariwisata
memilki dokumen kajian Cilegon
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

Jmlah ODTW yang ODTW Kota 6 6


berpotensi untuk Cilegon
dikembangkan
ODTW yang dikembangkan Jenis Kota 1
Cilegon
Database Kepariwisataan Dokumen Kota 1
Cilegon
Perencanaan Wisata Dokumen Kota
Kuliner Cilegon
Kerjasama dengan pihak MOU Kota 2 2
lain dalam pengembangan Cilegon
destinasi pariwisata
Jumlah pelaku usaha Jenis Kota 5
pariwisata yang terbina Cilegon
2 05 Kelautan dan
Perikanan
2 05 02 Program Proporsi peningkatan Ton Kota 597.6 2,491.54 39,246.30 Dinas Pertanian,
Pengembangan jumlah produksi perikanan Cilegon Peternakan dan
Kelautan dan Kelautan
Tingkat konsumsi ikan Kg/Kapita/ Kota 21.8
Perikanan
Tahun Cilegon
2 06 Perdagangan
2 06 02 Program Kontribusi PDRB sektor % Kota 11.09 4,909.90 11.09 5,275.0 Dinas
Pengembangan perdagangan terhadap total Cilegon Perindustrian,
Perdagangan PDRB Perdagangan
2 07 Industri dan Koperasi
2 07 01 Program Nilai capaian kinerja Point Kota 100 2,879.70 100 2,446.00
Dukungan penyelenggaraan Cilegon
Pelayanan pemerintahan Dinas
Pemerintahan Perindustrian, Perdagangan
dan Koperasi
PEMERINTAH KOTA CILEGON BAB V Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah

PROGRAM/INDIKASI KEGIATAN CAPAIAN KINERJA PROGRAM/ INDIKASI KEGIATAN

URUSAN RENCANA TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2016


PEMERINTAHAN SKPD
DAERAH/ INDIKATOR KINERJA SATUAN CATATAN PENANGGUNG
KODE TARGET KEBUTUHAN TARGET KEBUTUHAN JAWAB
PROGRAM/ PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PENTING
LOKASI CAPAIAN DANA/PAGU CAPAIAN DANA/PAGU
INDIKASI
KINERJA INDIKATIF KINERJA INDIKATIF
KEGIATAN

2 07 02 Program Jumlah industri yang Industri Kota 133 673.00 137 450.00
Pengembangan melaksanakan kemitraan Cilegon
Kemitraan
Industri
PEMERINTAH KOTA CILEGON
PEMERINTAH KOTA CILEGON
RKPD Tahun 2015

PENUTUP

R encana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Cilegon Tahun 2015 merupakan
tahun ke terakhir dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Kota Cilegon Tahun 2010-2015 yang memuat visi dan misi, kebijakan umum
dan prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah, rencana kerja dan
pendanaannya yang bersifat indikatif.
RKPD Kota Cilegon Tahun 2015 merupakan acuan bagi seluruh SKPD sehingga
tercapai sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan. Untuk itu, perlu
ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaannya sebagai berikut :
1. SKPD serta masyarakat termasuk dunia usaha berkewajiban untuk melaksana
kan program-program RKPD Tahun 2015 dengan sebaik-baiknya.
2. RKPD Tahun 2015 merupakan acuan dan pedoman dalam menyusun kebijakan
publik, baik yang berupa kerangka regulasi maupun kerangka anggaran dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2013. Untuk
mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan setiap
program dalam rangka koordinasi perencanaan, masing – masing Satuan Kerja
Perangkat Daerah perlu membuat Rencana Kerja SKPD Tahun 2015 sebagai
berikut:
a. Uraian penggunaan APBD Tahun Anggaran 2015 yang merupakan program
yang dipergunakan untuk mencapai prioritas pembangunan daerah yang
berupa kerangka regulasi sesuai dengan kewenangannya dalam bentuk
Peraturan Daerah atau Peraturan Walikota Cilegon.
b. Uraian penggunaan APBD Tahun Anggaran 2015, yang merupakan program
yang dipergunakan untuk mencapai prioritas pembangunan daerah yang
berupa kerangka anggaran sesuai dengan kewenangannya.
c. Uraian sebagaimana yang dimaksud butir b diatas perlu juga menguraikan
kewenangan pengguna anggaran yang bersangkutan sebagai tugas pemerintah
PEMERINTAH KOTA CILEGON
RKPD Tahun 2015

pusat, tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan, atau sudah menjadi


wewenang daerah.
d. Pemerintah Daerah wajib menyampaikan rancangan APBD Tahun anggaran
2015 dari masing-masing SKPD yang dilaksanakan melalui asas
dekonsentrasi, atau yang dilaksanakan melalui tugas pembantuan.
3. Masyarakat luas dapat berperan serta seluas-luasnya dalam perancangan dan
perumusan kebijakan yang nantinya akan dituangkan dalam produk peraturan
perundang–undangan. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat
luas dan dunia usaha dapat berperan serta dalam pembangunan yang
direncanakan melalui program-program pembangunan berdasarkan rancangan
peran serta masyarakat dalam kegiatan yang bersangkutan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat luas juga
dapat berperan serta untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan dan kegiatan
dalam program-program pembangunan.
4. Dalam membuat Rencana Kerja SKPD, SKPD wajib melakukan penjaringan
aspirasi masyarakat dan dunia usaha dalam forum-forum konsultasi, dengar
pendapat publik (public hearing), dan forum lintas pelaku sesuai dengan
kebutuhan nya masing-masing.
5. Pada akhir tahun anggaran 2015, setiap instansi pemerintah wajib melakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian
sasaran kegiatan yang ditetapkan, maupun kesesuaiannya dengan rencana
alokasi anggaran yang ditetapkan dalam APBD, serta kesesuaiannya dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaan APBD
dan peraturan-peraturan lainnya.

Sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa RKPD Kota
merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD Kota Cilegon Tahun 2015.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah ini, disusun sebagai konsekuensi dari


pemberlakuan peraturan dari Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, untuk
implementasinya diperlukan koordinasi antar instansi dilingkungan Pemerintah
Kota dan partisipasi masyarakat serta seluruh pelaku pembangunan (stakeholder)
melalui Forum SKPD dan FGD serta musyawarah perencanaan pembangunan
(Musrenbang) yang berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan
PEMERINTAH KOTA CILEGON
RKPD Tahun 2015

terutama sinkronisasi dan penyelarasan rencana program dan kegiatan yang telah
ditentukan.

Disamping itu, usulan kegiatan yang diajukan telah mempertimbangkan kemampuan


keuangan daerah, sehingga selain pembiayaannya diusulkan ke APBD Pemerintah
Kota Cilegon, juga diusulkan ke APBD Propinsi Banten dan ke Pemerintah Pusat
melalui APBN.

Keberhasilan pembangunan di Kota Cilegon selain dilaksanakan jajaran Pemerintah


Kota Cilegon juga ditentukan oleh dukungan masyarakat untuk menjawab tantangan
dan mengurangi permasalahan yang ada, sehingga cita-cita masyarakat Kota Cilegon
sesuai visi dan misi yang tertuang dalam dokumen perencanaan dapat terwujud
sesuai waktu yang telah ditentukan.

Walikota Cilegon,

ttd

Tb. IMAN ARIYADI

Anda mungkin juga menyukai