Anda di halaman 1dari 13

PENGAWASAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

TERHADAP PROGRAM FASILITAS LIKUIDITAS


PEMBIAYAAN PERUMAHAN

SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Persyaratan
Penulisan Karya Ilmiah untuk E-Jurnal

Oleh:
Dea Fanawa Punkai
1312011083
(e-mail: deafanawa.2405@gmail.com)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
Dea Fanawa Punkai

ABSTRAK

PENGAWASAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP


PROGRAM FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Oleh
Dea Fanawa Punkai, Upik Hamidah, S.H., M.H., Ati Yuniati, S.H., M.H.
Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung
Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145
e-mail: deafanawa.2405@gmail.com

Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan di Kota Bandar lampung


memiliki permasalahan dari regulasi pengawasan terutama dalam bentuk perizinan
dalam hal Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sehingga penyelenggaraan pembangunan
perumahan terdapat kesulitan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2016 Tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan
Rendah menjelaskan bahwa pembangunan atas perumahan murah bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah juga harus memiliki bentuk perizinan sesuai dengan yang
diatur Pemerintah Daerah. Permasalahan dalam skripsi ini adalah:

1. Bagaimanakah pengawasan Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung terhadap


program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan? 2. Apakah faktor-faktor yang
menjadi penghambat terhadap Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan di
Kota Bandar Lampung?

Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif empiris. Data yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari wawancara kepada responden
yang telah ditetapkan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan.
Prosedur pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Prosedur
Pengolahan data dengan tahapan seleksi data, klasifikasi data, dan penyusunan data.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam bentuk Pengawasan yang dilakukan
Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung adalah perizinan antara lain Izin
Dea Fanawa Punkai

Mendirikan Bangunan (IMB) yang dilakukan oleh pihak Perusahaan Pengembang


Perumahan (developer) terhadap pembangunan atas perumahan terkait apakah
pembangunan tersebut sudah sesuai peruntukkan lahannya. Izin lokasi, amdal,
pengesahan site plan juga sebagai unsur yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
perizinan mengenai IMB. Faktor yang menghambat dalam proses pelaksanaan
Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, antara lain masalah lahan
pembangunan perumahan, perizinan, dan persyaratan administrasi pengguna program
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.

Kata Kunci: Pengawasan, Pemerintah Daerah, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan


Perumahan
Dea Fanawa Punkai

ABSTRACT

THE SUPERVISION OF BANDAR LAMPUNG’S LOCAL GOVERNMENT


TO HOUSING FINANCE LIQUIDITY FACILITY

By
Dea Fanawa Punkai, Upik Hamidah, S.H., M.H., Ati Yuniati, S.H., M.H.
Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung
Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145
e-mail: deafanawa.2405@gmail.com

The Housing Finance Liquidity Facility in Bandar Lampung has problems from
supervisory regulation especially in the form licensing of IMB, so that the
implementation of housing construction is difficult. Based on Government Regulation
of the Republic of Indonesia No. 64/2016 Concerning Low-Income Housing
Development, the development of low-cost housing for Low-Income Communities
should also have a form of licensing in accordance with the Government's regulation.
The problems in this study were:
1. How is the supervision of Bandar Lampung’s Local Government to Housing Finance
Liquidity Facility? 2. What are the hamper factors of Housing Finance Liquidity
Facility in Bandar Lampung?
This research uses the empirical normative approach. The data used are primary data
and secondary data. Primary data obtained from interviews to the respondents who
have been set, while secondary data obtained through literature study. Data collection
procedure through literature study and field study. Procedure Data processing with the
stages of data selection, data classification, and data preparation. Data analysis used in
descriptive analysis research.
The result of the research shows that the supervision done by Bandar Lampung’s Local
Government is about the supervision of the licensing among others IMB done by the
Housing Developer Company (developer) on the development of the housing related
to whether the development is appropriate for the land allocation. Licensing of location,
amdal,, regarding site approval as element must to full for get licensing of IMB. Factors
that hamper the implementation process of Housing Finance Liquidity Facility, among
Dea Fanawa Punkai

others the problem of housing construction land, licensing, and administrative


requirements of the users of the Housing Finance Liquidity Facility.

Keywords: Supervision, Local Government, Housing Finance Liquidity Facility


A. LATAR BELAKANG MASALAH pembangunan perumahan dan permukiman
yang berwawasan lingkungan adalah sangat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan kompleks. Tidak hanya menyangkut
dasar manusia yang paling utama disamping pembiayaan, tetapi juga menyangkut masalah
sandang dan pangan. Rumah adalah penyediaan tanah, teknik pembangunan, tata
bangunan yang berfungsi sebagai tempat guna tanah, nilai-nilai sosial budaya dan
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan sebagainya.
keluarga.1 Melihat dari fungsinya yang
merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi Sehubungan dengan itu upaya pembangunan
setiap manusia, kebutuhan pembangunan atas perumahan dan pemukiman terus
suatu rumah terus meningkat. Hal inilah yang ditingkatkan untuk menyediakan perumahan
mendorong munculnya pembangunan dengan jumlah yang makin meningkat
perumahan di setiap daerah. Perumahan dengan harga yang terjangkau oleh
adalah kelompok rumah yang berfungsi masyarakat terutama golongan yang
sebagai lingkungan tempat tinggal atau berpenghasilan rendah dan dengan tetap
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan memperhatikan persyaratan, minimum bagi
prasarana dan sarana lingkungan.2 Upaya perumahan dan permukiman yang layak,
pembangunan perumahan terus ditingkatkan sehat, aman dan serasi.3 Berdasarkan Pasal 3
untuk menyediakan perumahan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
jumlah yang makin meningkat, dengan harga tentang Perumahan dan Kawasan
yang terjangkau oleh masyarakat terutama Permukiman disebutkan, Perumahan dan
golongan yang berpenghasilan rendah dan Kawasan Permukiman juga diselenggarakan
dengan tetap memperhatikan persyaratan, untuk mendukung penataan dan
minimum bagi perumahan dan pemukiman pengembangan wilayah serta penyebaran
yang layak, sehat, aman dan serasi. penduduk yang proporsional melalui
Pembangunan perumahan harus dapat pula pertumbuhan lingkungan hunian dan
mendorong perilaku hidup sehat dan tertib kawasan permukiman sesuai dengan tata
serta ikut mendorong kegiatan pembangunan ruang untuk mewujudkan keseimbangan
di sektor lain. Pembangunan perumahan kepentingan, terutama bagi Masyarakat
perlu dilaksanakan secara terpadu dan untuk Berpenghasilan Rendah, selain itu juga untuk
itu perlu ditingkatkan kerja sama antara menjamin teruwjudnya rumah yang layak
pemerintah pusat dan daerah, usaha swasta, huni dan terjangkau dalam lingkungan yang
koperasi dan masyarakat luas. sehat, aman, serasi, teratur, terencana,
terpadu, dan berkelanjutan.
Faktanya, belum semua anggota masyarakat
dapat menikmati atau memiliki rumah yang Kebijakan pemerintah terkait rumah FLPP
layak, sehat, aman dan serasi. Upaya saat ini yang ada di Kota Bandar Lampung
pembangunan perumahan dan permukiman masih memiliki permasalahan dari regulasi
harus terus ditingkatkan untuk menyediakan pengawasan yang diselenggarakan oleh
jumlah perumahan yang semakin banyak dan Pemerintah Daerah, sehingga penyelenggara
dengan harga yang terjangkau, terutama oleh pembangunan perumahan masih kesulitan
golongan masyarakat yang berpenghasilan dalam melaksanakan program pemerintah
rendah. Permasalahan yang dihadapi dalam tersebut. Fakta yang ada dilapangan

1 3
Herman Hermit, Komentar Atas Undang-Undang Andi Hamzah, I Wayan Suandra, B.A. Manalu,
Perumahan dan Permukiman (UU No. 4 Tahun Dasar-Dasar Hukum Perumahan, PT. Rineka
1992), CV Mandar Maju, Bandung, 2009, hlm. 15. Cipta, Jakarta, Cetakan Keempat 2006, hlm. 1.
2
Ibid.
menunjukkan bahwa Program FLPP di Daerah Kota Bandar Lampung adalah
Bandar Lampung masih memiliki beberapa pengawasan dalam bentuk perizinan antara
kendala dalam proses pembangunan, seperti lain Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang
pengadaan lahan yang masih minim untuk dilakukan oleh pihak Perusahaan
pembangunan perumahan dan harga tanah Pengembang Perumahan (developer)
yang mahal. Hal inilah yang kemudian terhadap pembangunan atas perumahan
menunjukkan bahwa dalam pembangunan terkait apakah pembangunan tersebut
rumah FLPP dibutuhkan pengawasan yang sudah sesuai dengan peruntukkan
4
baik dari pemerintah daerah Kota Bandar lahannya.
Lampung. Hal ini didasarkan atas fakta yang
ada di lapangan, bahwa di Kota Bandar Perizinan adalah pemberian legalitas
Lampung masih kurangnya pengawasan dari kepada seseorang atau pelaku
Pemerintah Daerah terhadap pelaksanaan usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk
kebijakan program Fasilitas Likuiditas izin maupun Tanda Daftar Usaha.5 Dalam
Pembiayaan Perumahan di Kota Bandar hal ini pembangunan atas perumahan murah
Lampung. bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis (MBR) juga harus memiliki bentuk
tertarik untuk mengadakan penelitian perizinan yang sesuai dengan apa yang
mengenai Pengawasan Pemerintah Daerah sudah diatur oleh Pemerintah Daerah.
Kota Bandar Lampung Terhadap Program Pasal 6 Peraturan Pemerintah Republik
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Indonesia Nomor 64 tahun 2016 Tentang
yang kemudian dianalisis mengenai Pembangunan Perumahan Masyarakat
pengawasan pemerintah daerah serta faktor- Berpenghasilan Rendah menjelaskan
faktor pemghambat dalam program fasilitas bahwa:
likuiditas pembiayaan perumahan.
Perizinan sebagaimana dimaksud dalam
B. HASIL PENELITIAN DAN Pasal 5 ayat (2) huruf d berupa seluruh
PEMBAHASAN perizinan yang diperlukan dalam
1. Pengawasan Pemerintah Daerah Kota pelaksanaan pembangunan Perumahan
Bandar Lampung Terhadap Program MBR sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan 3, yang meliputi:
Perumahan
a. Perizinan yang menyangkut
Pengawasan terhadap pelaksanaan pengesahan site plan;
program Fasilitas Likuiditas b. Surat pernyataan kesanggupan
Pembiayaan Perumahan di Kota Bandar pengelolaan dan pemantauan
lampung, menurut Bapak Harry Gumanti, lingkungan;
selaku Staf Bidang Tata Ruang dan c. Izin mendirikan bangunan dan
Pertanahan Dinas Perumahan dan pengesahan dokumen rencana teknis.6
Permukiman, beliau mengatakan, bahwa
pengawasan yang dilakukan Pemerintah

4 Kerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan


Hasil wawancara dengan Bapak Harry Gumanti
selaku Staf Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Terpadu Satu Pintu
6
Dinas Perumahan dan Permukiman pada tanggal 20 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 64
Oktober 2017 Tahun 2016 Tentang Pembangunan Perumahan
5 Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Pasal 1 Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor
53 Tahun 2016 Tentang Tugas Fungsi Dan Tata
Bentuk pengawasan mengenai perizinan pemeriksaan situasi pembangunan oleh tim
tersebut merupakan tanggung jawab dari kerja teknis perizinan dari masing-masing
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Dinas/Instansi terkait mengenai peizinan
Terpadu Satu Pintu Kota Bandar lahan dan solusi mengatasi permasalahan
Lampung, dalam hal ini tugas, fungsi dan yang ada.
tata kerja sudah diatur dalam Peraturan
Walikota Bandar Lampung Nomor 53 1.1 Perizinan Lokasi
tahun 2016 Tentang Tugas Fungsi dan Izin ini diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan sebagai syarat selanjutnya untuk pengajuan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bandar Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Perizinan
Lampung. lokasi ini antara lain, yaitu:
Berdasarkan hasil wawancara dengan 1. Perubahan penggunaan tanah;
Bapak Donny Chalia Darsa, S.T., selaku 2. Pemindahan hak; dan
Kepala Seksi Pelayanan Perizinan Tata 3. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Ruang dan Bangunan Dinas Penanaman Ketiganya teresebut direkomendasikan oleh
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait
mengatakan, bahwa terkait dikeluarkannya mengenai izin lokasi untuk perumahan yang
perizinan mendirikan suatu pembangunan akan dibangun, yang kemudian oleh
perumahan, harus adanya rekomendasi dari Pemerintah Daerah dikeluarkan izin tersebut
dinas terkait, yaitu Dinas Perumahan dan apabila semua syarat tersebur telah dipenuhi
Permukiman. Apabila luas perumahan oleh pihak Perusahaan Pengembang
yang akan dibangun mencapai lebih dari Perumahan (developer). Menurut Peraturan
1 hektar luasnya, maka akan dilakukan Menteri Agraria Nomor 2 Tahun 1999 tentang
rapat BKPRD terlebih dahulu.7 Izin Lokasi, bahwa yang dimaksud dengan
izin lokasi adalah izin yang diberikan kepada
Rapat BKPRD merupakan rapat koordinasi pihak perusahaan pengembang perumahan
mengenai bidang perencanaan tata ruang, (developer) untuk memperoleh tanah yang
pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang diperlukan dan berlaku juga sebagai izin
antar instansi yang terkait, seperti Dinas pemindahan hak dan untuk menggunakan
Perumahan dan Permukiman, Lingkungan tanah tersebut yang dalam hal ini terkait
Hidup, dinas lainnya yang berperan dan dengan pembangunan perumahan dalam
berpengaruh mengenai perizinan atas program fasilitas likuiditas pembangunan
pembangunan atas suatu perumahan. perumahan.
Kemudian apabila mengenai teknis tersebut
sudah terpenuhi dapat melanjutkan ke Dalam persetujuan surat Rekomendasi
proses perizinan.8 mengesahkan bahwa Izin Perubahan
Penggunaan Tanah (IPPT) untuk perumahan
Dalam rapat BKPRD membuat dan dan permukiman dapat dilakukan
memberikan surat Rekomendasi berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
pembangunan perumahan, disebutkan dengan melampirkan site plan atau denah
dalam surat tersebut bahwa telah dilakukan perencanaan lokasi Perumahan.

7 8
Hasil wawancara dengan Bapak Donny Chalia Hasil wawancara dengan Bapak Donny Chalia
Darsa, S.T., selaku Kepala Seksi Pelayanan Darsa, S.T., selaku Kepala Seksi Pelayanan
Perizinan Tata Ruang dan Bangunan Dinas Perizinan Tata Ruang dan Bangunan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu pada tanggal 30 Oktober 2017 Pintu pada tanggal 30 Oktober 2017
Sebagaimana diketahui, bahwa izin lokasi Perizinan ini diajukan kepada Badan
merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan
oleh pihak perusahaan pengembang Hidup (BPPLH) u ntuk masalah terkait izin
perumahan (developer), tujuannya adalah AMDAL (Analisa Mengenai Dampak
untuk mengarahkan dan mengendalikan Lingkungan) dan UKL-UPL (Upaya
pihak perusahaan pengembang perumahan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
(developer) dalam memperoleh tanah Pemanfaatan Lingkungan Hidup). BPPLH
mengingat penguasaan tanah tersebut harus akan mengeluarkan surat rekomendasi,
memperhatikan apa sudah sesuai dengan mengesahkan bahwa pembangunan
Rencana Tata Ruang Wilayah yang sudah perumahan yang akan dibangun tidak
diatur dan memperhatikan kepentingan menimbulkan gangguan secara signifikan
masyarakat sesuai dengan tujuan dari kepada masyarakat dan merusak lingkungan
adanya program Fasilitas Likuiditas sekitar, serta sudah mendapat izin dari
Pembiayaan Perumahan (FLPP). tetangga/lurah setempat. Pemohon wajib
menyusun dan melaksanakan ketentuan yang
1.2 Perizinan Mengenai Rencana Umum tertuang dalam dokumen Lingkungan. Dalam
Tata Ruang (RUTR) hal pemanfaatan sumber daya alam dan
Perizinan ini terkait mengenai izin untuk teknologi (air, sampah, dll), pemohon wajib
Advice Planning, yaitu izin kesesuaian antara menerapkan prinsip ramah lingkungan.
site plan pengembangan perumahan dan tata Perizinan ini terkait apakah kadar air tanah
ruang di daerah teersebut. Perizinan mengenai lokasi sudah sesuai atau belum dengan yang
Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) diajukan diatur, dan harus jelas mengenai plus minus
kepada Badan Perencanaan dan maupun dampak yang akan terjadi pada
Pembangunan Daerah (Bappeda). pembangunan perumahan dalam program
Persetujuan surat Rekomendasi ini FLPP tersebut.
mengesahkan acuan peruntukan tanah atau 1.4 Perizinan Mengenai Pengesahan Site
lahan untuk pembangunan perumahan dan Plan
permukiman yang umumnya di daerah
pedataran pada bagian wilayah kota tertentu. Hasil perencanaan lahan dalam hal ini disebut
Site Plan berfungsi untul mengetahui
Rencana kegiatan pembangunan perumahan pengaturan ruang yang akan digunakan saat
yang diajukan oleh pihak perusahaan perumahan tersebut dibangun. Izin ini
pengembang perumahan (developer) dalam diterbitkan oleh Pemerintah Daerah dibawah
program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan
Perumahan (FLPP) harus sesuai Rencana Rakyat. Dalam persetujuan surat
Tata Ruang Wilayah. Dalam pembangunan rekomendasi dituliskan pemanfaatan ruang
perumahan dan permukiman harus dengan membuat pengesahan tata site plan
disesuaikan Koefisien Dasar Bangunan bangunan bahwa dapat didirikan perumahan
(KDB) di setiap Bagian Wilayah Kota dan sudah sesuai peruntukan Rencana Tata
(BWK), seperti: BWK padat dengan Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar
KDB<70%, BWK kepadatan sedang dengan Lampung apakah pembangunan perumahan
KDB <60%, BWK lereng atau konservasi dalam program FLPP sudah sesuai atau
dengan KDB <30%. belum, dengan memperhatikan kondisi aspek
1.3 Perizinan Terkait AMDAL dan UKL- geografis dan aspek lingkungan perumahan,
UPL seperti: (1) fisik dasar: topografi tidak berada
di daerah resapan air atau wilayah
konservasi, dan kondisi tanah yang bebas dari menyusun dan melaksanakan ketentuan
banjir mempunyai kemiringan lahan yang yang tertuang dalam dokumen Analisis
relatif datar 0% - 15% sehingga dapat dibuat Dampak Lalu Lintas (Andalalin).
sistem saluran pembuangan air hujan
(drainase) yang baik dan; (2) fisik 1.7 Perizinan Terkait Pemadam
geografis: lokasi geografis yang aman dari Kebakaran dan Linmas
bencana geologi; (3) prasarana dan sarana: Perizinan ini diajukan kepada Badan
sirkulasi jalan dengan lebar yang sedemikian Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
rupa, dan fasum fasus; dan (4) lingkungan: untuk memperoleh surat rekomendasi terkait
bebas pencemaran air, bebas pencemaran masalah pemadam kebakaran dan Linmas.
udara, bebas pencemaran suara, kenyamanan Dalam persetujuan surat rekomendasi
lingkungan, keamanan, kebersihan, dan tersebut mengesahkan pembangunan
kesehatan lingkungan. perumahan wajib menyediakan akses jalan
masuk dan keluar dapat dilalui mobil
1.5 Perizinan Terkait Peil Banjir
pemadam kebakaran dan menyedikan bak
Perizinan ini diajukan kepada Dinas penampungan air (Grountang) dan membuat
Pekerjaan Umum (DPU). Dalam persetujuan sumur resapan air (Lobang Biopori).
surat rekomendasi mengesahkan apakah
perumahan tersebut menggunakan konstruksi Menurut pendapat penulis, pengawasan dari
bangunan berstandar kualitas tahan gempa Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung
untuk perumahan di wilayah tertentu, belum berjalan dengan baik. Melihat dari
menyediakan air bersih dari PDAM dan beberapa permasalahan yang masing sering
membuat sistem drainase yang baik. terjadi, terutama pengawasan perizinan
Pemohon diwajibkan untuk menyediakan IMB terhadap pihak perusahaan
TPS, membuat sumur resapan dan pengembang perumahan (developer).
perencanaan air limbah yang terkoneksi. Masih banyak sekali permasalahan
Pemohon dalm hal ini pihak perusahaan mengenai perizinan terkait mendirikan
pengembang perumahan (developer) wajib bangunan atas perumahan tersebut. Selain
memenuhi ketentuan penyediaan fasilitas itu, pengawasan dari pihak-pihak
sosial dan fasilitas umum perumahan. pendukung seperti Pusat Pengelolaan Dana
Pembiayaan Perumahan (PPDPP) juga
1.6 Perizinan Dampak Lalu Lintas belum dapat mengawasi program ini
dikarenakan belum ada keeberadaannya
Perizinan mengenai analisis dampal lalu PPDPP di daerah Lampung. Oleh karena
lintas tersebut diajukan kepada Dinas itu, pemerintah harus mampu mengawasi
Perhubungan, yang kemudian akan Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
dikeluarkannya surat rekomendasi. Dalam Perumahan secara baik.
persetujuan surat rekomendasi mengesahkan
bahwa perumahan dalam program FLPP 2. Faktor-faktor Penghambat Program
yang akan dibangun tersebut tidak Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
berdampak kemacetan yang sangat Perumahan
signifikan dan sirkulasi arus lalu lintas di
dalam perumahan itu dibuat sedemikian
Pelaksanaan Program Fasilitas Likuiditas
rupa sehingga kendaraan dapat bergerak
Pembiayaan Perumahan tidak selalu
dengan lancar dan dapat berpapasan.
berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.
Pemohon dalam hal ini pihak perusahaan
Banyak faktor-faktor yang menghambat
pengembang perumahan (developer) wajib
dalam proses pelaksanaan Program
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan dikeluarkan oleh dinas terkait mengenai
Perumahan, antara lain: proses perizinan pembangunan
perumahan.10 Sudah jelas, bahwa hal ini
a) Lahan Pembangunan Perumahan dapat menimbulkan masalah yang dapat
Berdasarkan hasil wawancara dengan merugikan pihak lain termasuk masyarakat
Bapak Harry Gumanti, selaku Staf Bidang pengguna Program Fasilitas Likuiditas
Tata Ruang dan Pertanahan Dinas Pembiayaan Perumahan. Dan pada
Perumahan dan Permukiman, beliau akhirnya, permasalahan ini akan masuk
mengatakan bahwa masih kurangnya lahan ke ranah hukum karena berkaitan dengan
yang memadai untuk mendirikan suatu legal atau tidaknya pembangunan atas
pembangunan perumahan. Hal ini perumahan tersebut.
menyebabkan masih banyaknya pihak c) Persyaratan Administrasi Pengguna
developer yang melakukan pelanggaran Program FLPP
perizinan pembangunan perumahan karena
mendirikan perumahan yang bukan pada Salah satu faktor penghambat dari
peruntukkan lahannya atau bukan berada pelaksanaan Program Fasilitas Likuiditas
di daerah zona perumahan dan Pembiayaan Perumahan adalah persyaratan
permukiman.9 Kebanyakan dari pihak administrasi dari masyrakat yang akan
developer tidak melakukan koordinasi mengajukan Kredit Pemilikan Rumah
terlebih dahulu dengan dinas terkait (KPR) kepada Bank BTN selaku pihak
mengenai lahan yang sesuai dengan yang pembiayaan. Masih banyak masyarakat
sudah diatur oleh pemerintah, misalnya yang belum memenuhi kelengkapan
tidak diperbolehkannya perumahan berkas yang akan diajukan, atau
dibangun di atas lahan yang merupakan persyaratan yang diajukan tidak sesuai
kawasan resapan air. dengan data yang ada.
b) Perizinan Tidak hanya itu saja, masyarakat yang
akan mengajukan Kredit Perumahan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Rakyat juga akan diperiksa terkait ada atau
Bapak Donny Chalia Darsa, S.T., selaku tidaknya pinjaman masyarakat di Bank.
Kepala Seksi Pelayanan Perizinan Tata Apabila terdapat pinjaman di Bank, maka
Ruang dan Bangunan, beliau mengatakan berkas yang diajukan tersebut akan ditolak
bahwa pada prakteknya masih sering dan sudah menjadi konsekuensi bagi setiap
terjadi dari pihak developer yang masyarakat yang akan mengajukan KPR
melengkapi syarat administrasi mengenai Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
perizinan mendirikan perumahan, namun Perumahan.
sudah melakukan pembangunan.
Berdasarkan hasil wawancara dari Bapak
Pihak developer belum dapat melakukan Wendi Eko Ruswanto, selaku Loan Service
pembangunan atas perumahan tersebut Staff Bank BTN Way Halim Bandar
sebelum ada surat rekomendasi yang Lampung mengatakan, bahwa bentuk

9 Perizinan Tata Ruang dan Bangunan Dinas


Hasil wawancara dengan Bapak Harry Gumanti
selaku Staf Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Dinas Perumahan dan Permukiman pada tanggal 20 Pintu pada tanggal 30 Oktober 2017
Oktober 2017
10
Hasil wawancara dengan Bapak Donny Chalia
Darsa, S.T., selaku Kepala Seksi Pelayanan
tanggung jawab Bank BTN terhadap Perumahan Masyarakat Berpenghasilan
Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rendah menjelaskan bahwa
Perumahan adalah untuk terus pembangunan atas perumahan murah
mendukung penuh pihak pengembang bagi Masyarakat Berpenghasilan
perumahan untuk mengatasi terkait Rendah juga harus memiliki bentuk
pembiayaan bagi masyarakat perizinan sesuai dengan yang diatur
berpenghasilan rendah yang akan Pemerintah Daerah Terkait
mengajukan Program Fasilitas Likuiditas dikeluarkannya perizinan mendirikan
Pembiayaan Perumahan.11 suatu pembangunan perumahan, harus
adanya rekomendasi dari dinas terkait,
Selain itu, Bapak Wendi Eko Ruswanto, yaitu Dinas Perumahan dan
selaku Loan Service Staff Bank BTN Way Permukiman. Apabila luas perumahan
Halim Bandar Lampung juga mengatakan, yang akan dibangun mencapai lebih dari
bahwa sejauh ini pelaksanaan Program 1 hektar luasnya, maka akan dilakukan
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan rapat BKPRD terlebih dahulu.
Perumahan sudah sesuai dengan tujuannya. Pemerintah Daerah melakukan
Namun, memang sampai saat ini masih pengawasan perizinan terhadap pihak
banyak permasalahan yang muncul developer terkait pembangunan
menjadi faktor-faktor penghambat dalam perumahan apakah sudah sesuai
program ini, seperti masalah peizinan mengenai peruntukkan lahannya. Pada
pembangunan perumahan tersebut, atau faktanya, ada pihak developer yang
masalah terkait kelengkapan administrasi dalam mendirikan perumahan tidak
dari masyarakat pengguna program ini.12 sesuai dengan peruntukkan lahan yang
C. PENUTUP diatur atau dengan kata lain berada di
1. Kesimpulan zona merah, dalam hal ini bukan untuk
kawasan perumahan dan permukiman.
Berdasarkan hasil penelitian dan b. Banyak faktor-faktor yang
pembahasan, dapat disimpulkan sebagai menghambat dalam proses
berikut: pelaksanaan Program Fasilitas
a. Pengawasan yang dilakukan Likuiditas Pembiayaan Perumahan,
Pemerintah Daerah Kota Bandar antara lain masalah lahan
Lampung adalah mengenai pengawasan pembangunan perumahan, perizinan,
perizinan Izin Mendirikan Bangunan dan persyaratan administrasi pengguna
yang dilakukan oleh pihak Perusahaan program FLPP. Pelaksanaan
Pengembang Perumahan (developer) Program Fasilitas Likuiditas
terhadap pembangunan atas perumahan Pembiayaaan Perumahan sudah sesuai
terkait apakah pembangunan tersebut dengan tujuannya. Namun, memang
sudah sesuai dengan peruntukkan sampai saat ini masih banyak
lahannya. Berdasarkan Peraturan permasalahan yang muncul menjadi
Pemerintah Republik Indonesia Nomor faktor-faktor penghambat dalam
64 tahun 2016 Tentang Pembangunan program ini, seperti masalah peizinan

11 12
Hasil wawancara dari Bapak Wendi Eko Hasil wawancara dari Bapak Wendi Eko
Ruswanto, selaku Loan Service Staff Bank Ruswanto, selaku Loan Service Staff Bank
BTN Way Halim Bandar Lampung pada BTN Way Halim Bandar Lampung pada
tanggal 26 Oktober 2017 tanggal 26 Oktober 2017
pembangunan perumahan tersebut, Tata Kerja Dinas Penanaman Modal Dan
atau masalah terkait kelengkapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
administrasi dari masyarakat pengguna
Program Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan.

2. Saran
Pengawasan dari Pemerintah Daerah Kota
Bandar Lampung belum berjalan dengan
baik. Melihat dari beberapa permasalahan
yang masing sering terjadi, terutama
pengawasan terhadap pihak perusahaan
pengembang perumahan (developer).
Sebaiknya Pemerintah Daerah Kota Bandar
Lampung untuk dapat lebih fokus dalam
mengawasi pelaksanaan Program Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan untuk
mengurangi permasalaha yang berkaitan
dengan pembangunan perumahan murah,
supaya dalam hal ini tidak ada lagi
masyarakat yang merasa dirugikan akibat
program ini yang tidak berjalan dengan
sesuai.
Daftar Pustaka
Buku
Andi Hamzah, I Wayan Suandra, B.A.
Manalu. Dasar-Dasar Hukum
Perumahan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
2006.
Herman Hermit. Komentar Atas Undang-
Undang Perumahan dan Permukiman
(UU No. 4 Tahun 1992). CV Mandar
Maju. Bandung. 2009.
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2016 Tentang
Pembangunan Perumahan Masyarakat
Berpenghasilan Rendah

Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor


53 Tahun 2016 Tentang Tugas Fungsi Dan

Anda mungkin juga menyukai