Anda di halaman 1dari 192

STUDI LAJU PERUBAHAN LAHAN PERTANIAN MENJADI

DAERAH PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI KECAMATAN


PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

DISUSUN OLEH:
SYIFA NURMA HANDAYANI
NIM 1113015000081

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
LEⅣlBAR PENGESAHAN DOSEN PEⅣ IBIⅣIBING

STUDI LAJU PERUBAHAN LAHAN PERTANIAN ⅣIENJADI DAERAH


PEⅣ IBANGUNAN PERUⅣ IAHAN DI KECAMATAN PONDOK AREN
KOTA TANGERANG SELATAN
S KRIPSI

Dicalukan kepada Fakultas IImu Tarbiya1l dan Keguruan

unttlk卜 /1clllc11し 11li syarat― syarat lllclllpcrOlch gclal

Sarj ana Per-rdidikan (S. Pd)

Oleh:
Svifa Nurma Handavani
NIⅣl:1113015000081

Dibawah bilnbingan

Dosen Pcmbilnbing Sk● psi I Dosen Pen-ibirnbing Skripsi II


Andri Noor Ardiansyah. M.Si Anissa Windartitt MoSc
NIP。198403122015031002 NIP。 198208022011012005

JURUSAN PENDIDIKAN ILⅣ IU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTASILⅣ IU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAⅣ I NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 .

/
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi ini berjudul "Studi Laju Perubahan Lahan Pertanian Menjadi


Daerah Pembangunan Perumahan Di Kecamatan Pondok Aren Kota
Tangerang Selatan". Disusun oleh Syifa Nurma Handayani NIM:
1113015000081,Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang
berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh Fakultas.

J akarta, 25 Septemb er 2017

Yang Mengesahkan:

Dosen Penrbimbing Skripsi I Dosen Pembimbing Skripsi II

Anissa Windartin M,Sc


NIP。 198403122015031002 NIP。 198208022011012005
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsiberju<iul "Studi Laju Perubahan Lahan Pertanian Menjadi Daerah


Pembangunan Perumahan Di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang
Selatan", disusun oleh Syifa Nurma Handayani , Nomor Induk Mahasiswa
1113015000081, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus
dalam Ujian Munaqosah pada hari Rabu, 04 Oktober 2017 dihadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh Gelar Sarjana 51 (S.Pd) dalam
bidang pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarta,04 0ktober 2017

Panitia Ujian Munaqosah


Tanggal randa Tangan
an / program Studi)

Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS)


Drso Svaripulloh,Ⅳ l.Si


NIP.19670909200701 1 033

Dosen Penguji l t2f


,o zotT
DroUlfah Faiarinin MoSi
NIP.196708281993032006

Dosen Pengtti 2

Sodildn.Ⅳ I.Si
lo
l,o
*'t

Mengetahui
Keguruan
KEMENTER:AN AGAMA FI丁 K‐ FR¨ AKD¨ 08:

UIN JAKARTA FORM(FR) Tgl. Terbit : l Maret 2010


FITK
JJ lr H」 anda Ar● 95Cゎ urar f54イ 2 1rd● Sa
“ “
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertandatangan dibawah ini:

NnmЯ SyifaNurma Handayani


Tempat/Tgl.Lahir Tangerang, 16 Juli 1995
NIM I I 1301s000081

詢 ms田 ″ rodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial / Geografi


Judul Skripsi Studi Laju Perubahan Lahan Pertanian Menjadi
Daeratr Pembangunan Perumahan Di Kecarnatan
Pondok Aren Kota Tangerang Selatan

Dosen Pembimb製 ;I Andri Noor Ardiansyatr, M.Si


Dosen Pembimbing Ⅱ Anissa Windarti, M.Sc

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah safu syarat menempuh ujian mruraqasah.


s, 7
ABSTRAK

Syifa Nurma Handayani (1113015000081) : Studi Laju Perubahan Lahan


Pertanian Menjadi Daerah Pembangunan Perumahan Di Kecamatan
Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini membahas mengenai studi laju perubahan lahan pertanian


menjadi daerah pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren Kota
Tangerang selatan untuk mengetahu perubahan lahan yang terjadi dalam jangka
waktu lima tahun, yang bertujuan untuk melihat laju perubahan lahan dan
persebaran perubahan penggunaan lahan dari tahun 2010 hingga tahun 2015
menggunakan peta penggunaan lahan untuk melihat laju perubahan lahan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah Kecamatan Pondok Aren yang terdiri dari 11 kelurahan.
Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penentuan sampel 5 kelurahan dari
hasil pemetaan yang memiliki tingkat perubahan lahan tertinggi.
Laju perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan perumahan
ditandai dengan adanya perubahan lahan tahun 2010 dan tahun 2015 dapat dilihat
adanya penurunan luas lahan sawah sebesar 470,57 ha, sedangkan luas lahan
perumahan mengalami peningkatan sebesar 443,1 ha. Penurunan jumlah lahan
sawah dari tahun 2010 hingga tahun 2015 menandakan adanya laju perubahan
lahan pertanian menjadi pembangunan perumahan
Persebaran perubahan penggunaan lahan tertinggi terlihat dari perubahan
warna yang ada pada peta tahun 2010 dan tahun 2015 peneliti dapat menentukan
lima kelurahan yang mengalami tingkat perubahan lahan tertinggi di Kecamatan
Pondok Aren. Adapun lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi
adalah Parigi Lama, Pondok Aren, Pondok Pucung, Pondok Kacang Timur,
Pondok Kacang Barat.

Kata kunci: Lahan, Laju, Perubahan, Pondok Aren

i
ABSTRACT

Syifa Nurma Handayani (1113015000081) : Study of the Rate Change of


Agricultural Land into the Housing Development Area in Pondok Aren District,
South Tangerang.

This research discusses about the study of the rate change of agricultural
land of a housing development in Pondok Aren district South Tangerang to know
the land changes that occurred within a period of five years, Which aims to look
at the rate of change land and distribution change of land use from 2010 until
2015 using a map of land use to see the rate of change land.
This research uses quantitative descriptive method. The population in this
research is Pondok Aren district consisting of 11 villages. In this research, the
researchers conducted a determination of 5 villages samples from mapping
results that had the highest rate of land change.
The rate of change of agricultural land become a housing development
marked by changes in 2010 and in 2015 can be seen a decrease in broad
agricultural land of 470,57 ha while their land housing increased by 443,1 ha
.The number of agricultural land of the year 2010 until signify the rate of change
from agricultural land become a housing development.
The highest spread of land use change is seen from the color change on
2010 map and 2015 researchers can determine five urban villages experiencing
the highest rate of land change in Kecamatan Pondok Aren. The five urban
villages with the highest land change are Parigi Lama, Pondok Aren, Pondok
Pucung, Pondok Kacang Timur, Pondok Kacang Barat.

Keywords: Changes, Rate, Land, Pondok Aren

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan ridho-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Laju Perubahan
Lahan Pertanian Menjadi Daerah Pembangunan Perumahan Di Kecamatan
Pondok Aren Kota Tangerang Selatan”. untuk memenuhi salah satu persyaratan
guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa shalawat beserta
salam semoga selalu tercurahkan pada sang baginda alam, Nabi besar Muhammad
SAW, Beserta keluarga, sahabat, beserta umatnya.
Sebagai mahluk sosial pada umumnya, penulis menyadari bahwa
pengetahuan, pemahaman, pengalaman, kemampuan dan kekuatan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dalam
proses penyelesaian skripsi ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, sehingga penyusunan
skripsi berjalan lancar.
Maka dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima
kasih yang tak bisa terhitung jumlahnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Yang senantisa memberikan banyak perhatian dan
motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir, disela-sela kesibukanya.
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, Sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
4. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, selaku Dosen Penasehat Akademik.
5. Bapak Andri Noor Ardiansyah M.Si dan Ibu Anissa Windarti M.Sc, selaku
Dosen Pembimbing.

iii
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yang telah memberikan ilmu
pengetahuan pada penulis selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
7. Kepala Kecamatan Pondok Aren yang telah memberikan kesempatan bagi
penulis untuk melakukan penelitian di Kecamatan Pondok Aren.
8. Bapak M. Ihsan Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan yang telah meluangkan
waktunya sebagai narasumber untuk mendukung penelitian penulis.
9. Masyarakat Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. Para petani
pemilik lahan, penduduk pendatang yang telah berkoordinasi dengan penulis
untuk melakukan penelitian.
10. Kedua orang tua saya bapak Dipa Radika dan ibu Mariyam yang telah
membesarkan dan mengajarkan penulis dengan penuh kasih sayang.
Terimakasih karena telah menjadi satu-satunya alasan penulis untuk terus
berjuang sampai saat ini. Terimakasih juga atas dukungan berupa moril
maupun materil yang luar biasa selalu kalian berikan. Adik-adikku Fauzan
Hakim dan Ambi Radiyansyah Terimakasi sudah memberikan semangat
kepada penulis untuk mengerjakan skripsi. Serta seluruh keluarga besar yang
selalu memotivasi penulis untuk meyelesaikan studi.
11. Adetya Kurniawan S.Kom yang senantiasa memberika dukungan, semangat
dan motivasi sehingga penulis mampu berjuang kembali untuk menyelesaikan
skripsi ini.
12. Amalia Husnayaini dan Mega Vera Mangi sahabat terbaik yang selalu
senantiasa mendukung penulis sejak duduk di bangku sekolah menengah
pertama hingga saat ini. Terimakasih untuk motivasi dan dukunganya.
13. Ega Salamah, Frisca Mulyaningtyas, Niken Sari Asih, Halimah Tusaidah
Pratiwi, Cindy Fatika Sari, sahabat di waktu putih abu-abu. Terimakasih
untuk motivasi dan dukunganya.
14. Henni Chaerunissa, Qonita Surayya, Sadiah Thandriani Rayma, Rahmina
Harahap dan Nur Fachriani. Sahabat di bangku kuliah terimakasih untuk
dukungan dan motivasinya, terimakasih sudah memberi tawa dikala lelah.

iv
15. Nur Kholisoh, Isnina Intan Cahya, Irma Ayu Sawitri, Siti Adawiyah
Nurkomala dan Gilang Muharrom. Sahabat yang selalu mendukung dan
memberikan semangat dari awal perkulihan hingga saat ini.
16. Teman seperjuangan Nita Inopianti, Eka Esti Nugraheni dan Iqbal Maulana,
Terimakasih sudah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
17. Seluruh sahabat- sahabat Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2013, khususnya
Konsentrasi Geografi yang telah banyak memberikan pengalaman kepada
penulis tentang arti kebersamaan. Serta teman-teman Praktik Profesi
Keguruan Terpadu (PPKT) SMAN 5 Kota Tangerang Selatan. yang banyak
memberikan pengalaman berharga untuk penulis.
18. Dan semua pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan pahala
yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa selalu dilindungi oleh Allah
SWT.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan
digunakan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 28 September2017
Penulis

Syifa Nurma Handayani

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT. .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 8
D. Perumusan Masalah ............................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................... 9
1. Manfaat Teoritis............................................................. 9
2. Manfaat Praktis .............................................................. 9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik ................................................................ 11
1. Laju ................................................................................. 11
2. Perubahan Lahan ............................................................. 11
3. Laju Perubahan Lahan .................................................... 12
4. Lahan ............................................................................... 12
a. Pengertian Lahan ...................................................... 12
b. Penggunaan Lahan .................................................... 14
c. Tata Guna Lahan ....................................................... 17
d. Perubahan Penggunaan Lahan .................................. 20
5. Pertanian.......................................................................... 23

vi
6. Pembangunan Perumahan ............................................... 25
a. Pengertian Pembanguan ............................................ 25
b. Pengertian Perumahan............................................... 26
c. Pembangunan Perumahan ......................................... 27
d. Tujuan Pembangunan Peumahan .............................. 28
e. Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunana
Perumahan ................................................................. 29
7. Sistem Informasi Geografi (SIG) ...................................... 30
a. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) ............ 30
b. Komponen Sistem Informasi Geografis ..................... 31
c. Basis Data Sistem Informasi Geografis ...................... 32
d. Pengolahan Informasi Geografis ................................. 33
e. Manfaat Sistem Informasi Geografis .......................... 35
B. Penelitian yang Relevan ...................................................... 36
C. Kerangka Berfikir ................................................................ 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 42
B. Metode Penelitian ................................................................ 43
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 44
1. Populasi ........................................................................... 44
2. Sampel ............................................................................. 44
D. Alat dan Bahan Penelitian ................................................... 44
1. Alat................................................................................. 44
2. Bahan.............................................................................. 45
E. Sumber Data ........................................................................ 45
1. Sumber Data Primer ........................................................ 45
2. Sumber Data Sekunder.................................................... 45
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 46
1. Download Citra ................................................................ 46
2. Ground Check ................................................................. 46
3. Observasi ......................................................................... 46

vii
4. Wawancara....................................................................... 46
5. Dokumentasi.................................................................... 47
G. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 47
1. Cropping Citra ................................................................ 47
2. Pemulihan Citra............................................................... 48
3. Klasifikasi Tidak Terbimbing
(unsupervisied classification)....................................... .. 48
4. Ground Check ................................................................ 49
5. Analisis Akurasi Interpretasi Kappa .............................. 49
6. Klasifikasi terbimbing
(supervised classification)............................................... 50
7. Analisis perubahan lahan................................................ 50
H. Analisis Data......................................................................... 52
1. Analisis Sistem Informasi Geografi............................... 52
2. Analisis Deskriptif.......................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................... 53
1. Sejarah Kecamatan Pondok Aren .................................. 53
2. Letak Geografis.............................................................. 53
3. Kondisi Fisik.................................................................. 56
a. Topografi................................................................. 56
b. Klimatologi.............................................................. 56
4. Penggunaan Lahan Kecamatan Pondok Aren ................ 61
5. Kondisi Kependudukan................................................ . 62
B. Hasil Penelitian................................................................... . 64
1. Penggunaan Lahan...................................................... ... 64
a. Hasil Ground Check Lapangan ................................ 64
b. Hasil Interpretasi Kappa....................................... ... 67
c. Peta Penggunaan Lahan........................................... 68
d. Laju Perubahan Penggunaan Lahan........................ 72
e. Persebaran Perubahan Penggunaan Lahan................ 77

viii
C. Hasil Observasi .................................................................... 81
D. Hasil Wawancara ................................................................. 87
E. Pembahasan Hasil Penelitian.............................................. . 91
F. Keterbatasan Penelitian.............................................. ......... 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................... 99
B. Saran .................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tebel 1.1 Luas Lahan Tanaman Pangan Kota Tangerang


Selatan………………………… ...................................... 3
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Pondok Aren .............................................. 3
Tabel 2.1 Penelitian Relevan ............................................................ 38
Tabel 3.1 Waktu Penelitian............................................................... 43
Tabel 3.2 Rumus Interpretasi Kappa ................................................ 49
Tabel 4.1 Luas Kelurahan di Kecamatan Pondok Aren…………… 54
Tabel 4.2 Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan
di Kecamatan Pondok Aren .............................................. 57
Tabel 4.3 Klasifikasi Iklim Scmidth - Ferguson ............................... 58
Tabel 4.4 Suhu Udara Maksimum Dan Minimum
di KecamatanPondok Aren ............................................... 59
Tabel 4.5 Kelembapan Udara dan Intensitas Matahari
di Kecamatan Pondok Aren .............................................. 60
Tabel 4.6 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan
di KecamatanPondok Aren Tahun 2012 ........................... 61
Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis
KelaminTahun 2015 di Kecamatan Pondok Aren ............ 62
Tabel 4.8 Penduduk Menurut Keyakinan Agama
di Kecamatan Pondok Aren 2015 ..................................... 64
Tabel 4.9 Hasil Ground Check Lapangan Berdasarkan
Interpretasi Citra ............................................................... 65
Tabel 4.10 Hasil Uji Interpretasi ........................................................ 67
Tabel 4.11 Luasan Penggunaan Lahan Kecamatan Pondok Aren ...... 70
Tabel 4.12 Luasan Penggunaan Lahan Sawah dan Perumahan
di Kecamatan Pondok Aren .............................................. 75
Tabel 4.13 Perubahan Luas Lahan Pertanian Menjadi
Pembangunan Perumahan di Kecamatan Pondok Aren. .. 75

x
Tabel 4.14 Rasio Perubahan Lahan Pertania Menjadi
Pembangunan Perumahan Pertahun 2010-2015
di Kecamatan Pondok Aren. ............................................. 76
Tabel 4.15 Pengembang Perumahan di Kecamatan Pondok Aren ..... 79

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian………………………………. ..... 42


Gambar 4.1 Peta Administrasi Kecamatan
Pondok Aren………………………………….. ............... 55
Gambar 4.2 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan
Pondok Aren Tahun 2010.……………………………. ... 68
Gambar 4.3 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan
Pondok Aren Tahun 2015……………………………….. 68
Gambar 4.4 Peta Penggunaan Lahan KecamatanPondok Aren
Tahun 2010 dan Tahun 2015……………………… ........ 69
Gambar 4.5 Peta Perbandingan Lahan Hijau Tahun 2010 dan
Tahun 2015 ........................................................................ 72
Gambar 4.6 Peta Perbandingan Lahan Terbangun Tahun 2010 dan
Tahun 2015 ....................................................................... 72
Gambar 4.7 Peta Persebaran Penggunaan Lahan di Kecamatan
Pondok Aren Tahun 2010 dan Tahun 2015 ...................... 77
Gambar 4.8 Peta Peresebaran Penggunaan Lahan Berdasarkan
Batas Administrasi ............................................................ 77

xii
DAFTAR GRAFIK

Gafik 4.1 Penggunaan Luas Lahan di Kecamatan


Pondok Aren Tahun 2010 dan Tahun 2015 ...................... 71
Grafik 4.2 Lahan Hijau dan Lahan Terbangun 2010 dan 2015 ......... 73

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................. 41


Bagan 3.1 Teknik Pengolahan Data ................................................... 51

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Kecamatan Pondok Aren


Lampiran 2 Pendoman Observasi
Lampiran 3 Pendoman Wawancara
Lampiran 4 Hasil Observasi Kelurahan Parigi Lama
Lampiran 5 Hasil Observasi Kelurahan Pondok Kacang Timur
Lampiran 6 Hasil Observasi Kelurahan Pondok Aren
Lampiran 7 Hasil Observasi Kelurahan Pondok Pucung
Lampiran 8 Hasil Observasi Kelurahan Pondok Kacang Barat
Lampiran 9 Hasil Wawancara Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan
Lampiran 10 Hasil Wawancara Petani Pemilik Lahan
Lampiran 11 Hasil WawancaraPenduduk Pendatang
Lampiran 12 Data Dinas Pembangunan Perumahan
Lampiran 13 Dokumentasi
Lampiran 14 Uji Referensi
Lampiran 15 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 17 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia di bumi ini bertugas memanfaatkan lahan pertanian untuk
melakukan kegiatan bercocok tanam, di mana lahan pertanian itu dapat
bermanfaat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam kehidupan
sehari-hari. Adapun perspektif di dalam Al-Qur,an yaitu terdapat di dalam
Surat Thaha ayat 53.

‫ًاو َسلَ َكلَ ُكمفِيهَا ُسب ًًُل َوأَن َزلَ ِمنَال َّس َما ِء َما ًءفَأَْْخ ََْْنَابِ ِهأ َ ْز‬ َ ‫يج َعلَلَ ُك ُماْلَر‬
َ ‫ض َمهد‬ َ ‫الَّ ِذ‬
ْ‫َواًْا ِمننَبَاتٍ َشتَّى‬
Artinya : “Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang
telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit
air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari
tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.” (QS Thaha : 53).1

Pada surat Thaha ayat 53 dijelaskan bahwa Allah SWT menciptakan


bumi agar manusia dapat memanfaatkan bumi yang sudah dipersiapkan untuk
mereka. Agar manusia dapat berjalan, berkebun, bercocok tanam, dan
membangun kehidupan di bumi. Manusia di perintahkan untuk menjaga bumi
dan tidak melakukan kerusakan di bumi.
Perubahan lahan pertanian merupakan salah satu dampak dari
kerusakan alam di bumi. Perubahan lahan pertanian menjadi daerah
pembangunan perumahan secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan
lahan. Tanpa kita sadari sesungguhnya Allah SWT menjelaskan tentang
larangan bagi manusia untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi,
termasuk melakukan kerusakan lahan.

1
Tafsir (http://www.tafsirq.com/topik/Thaaha+ayat+53) di akses pada 28 Februari 2017
Jam 10 : 28

1
2

Manusia adalah seorang khalifah di muka bumi ini yang bertugas untuk
memanfaatkan alam semesta ini, karena sebagai manusia yang tinggal di bumi
ini sudah seharusnya untuk melakukan kewajiban dalam memelihara serta
mengelola alam. Bukan sebaliknya manusia melakukan kerusakan alam yang
disebabkan oleh perbuatan manusia yaitu kerusakan lahan pertanian yang di
mana lahan pertanian digunakan untuk bercocok tanam sekarang sudah beralih
fungsi menjadi daerah pembangunan perumahan yang semakin lama semakin
mengalami peningktan.
Peningkatan pembangunan menyebabkan semakin berkurangnya
jumlah lahan. Karena pada dasarnya jumlah lahan yang terbatas dan sulit
diperbarui ini yang semakin lama semakin berkurang, sedangkan jumlah
penduduk semakin lama semakin meningkat yang menyebabkan semakin
banyaknya pembangunan perumahan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman. “Negara bertanggung jawab
melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan
dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta
menghuni rumah yang layak dan terjangkau di dalam perumahan yang sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia”.2
Pembangunan perumahan memang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan akan hunian yang nyaman bagi masyarakat. Tetapi akibat dari
pembangunan yang dilakukan secara terus menerus menyebabkan semakin
berkurangnya lahan pertanian.
Lahan pertanian adalah lahan yang digunakan untuk bercocok tanam
berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 samapai dengan tahun
2015 sebagai berikut:

2
Kementrian Agraria Dan Tata Ruang / Badan Pertahanan Nasional
(http://www.bpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Undang-Undang/undang-undang-nomor-
1-tahun-2011-883) di akses pada 17 februari 2017, Jam 06.56
3

Tabel 1.1
Luas Lahan Tanaman Pangan Kota Tangerang Selatan
Luas Lahan Sawah (Hektar)
Kota
2010 2015
Tangerang Selatan 177 140
Sumber : Badan Pusat Statistik
Luas lahan pertanian sebesar 177 juta hektar pada tahun 2010
mengalami penurunan luas lahan pertanian 140 juta hektar pada tahun 2015.
Adapun penurunan luas lahan pertanian dari tahun 2010 ke tahun 2015 yaitu
sebesar 37 juta hektar.3
Lahan memiliki kaitan erat dengan tempat tinggal. Pertambahan jumlah
penduduk yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun mempengaruhi
peningkatan pembangunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun
2010 samapai dengan tahun 2015.
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Pondok Aren
Penduduk (Orang)
Kota 2010 2015
Tangerang Selatan 1 290 322 1 543 209
Sumber : Badan Pusat Statistik
Jumlah penduduk sebesar 1.290.322 juta jiwa pada tahun 2010 dan
semakin mengalami peningkatan jumlah penduduk 1.543.209 juta jiwa pada
tahun 2015. Adapun peningkatan jumlah penduduk dari tahun 2010 ke tahun
2015 yaitu sebesar 252.887 juta jiwa .4
Jumlah penduduk di Kota Tangerang Selatan mengalami peningkatan
begitu juga yang dialami oleh Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang
Selatan. “Pondok Aren adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan,
Provinsi Banten, Indonesia. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota

3
Badan Pusat Statistik Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan Di Kota Tangerang Selatan
4
Badan Pusat Statistik Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Di Kota Tangerang Selatan
4

otonom, Pondok Aren merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten


Tangerang dengan luas terbesar yaitu 2.988 km²”.5
Kecamatan Pondok Aren mengalami pemecahan wilayah dari
Kecamatan Ciledug sebagai kecamatan induknya. Kecamatan Pondok Aren
saat ini menjadi salah satu kecamatan di Kota Tangerang Selatan, di mana
pembentukan wilayah Kota Tangerang Selatan ini bertujuan untuk
menyejahterakan masyarakat yang merasa kurang diperhatikan ketika berada
di Kabupaten Tangerang. “Pada tanggal 27 Desember 2006, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang menyetujui
terbentuknya Kota Tangerang Selatan. Calon kota otonom ini terdiri atas tujuh
kecamatan, yakni, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong,
Serpong Utara dan Setu”.6
Dari tujuh kecamatan yang ada di Kota Tangerang Selatan salah
satunya adalah kecamatan Pondok Aren yang mengalami pertumbuhan
permukiman cukup maju, yang menyebabkan para pengembang properti untuk
membangun perumahan di daerah Pondok Aren, karena daerah Pondok Aren
dianggap sangat potensial untuk berbisnis perumahan. “Pondok Aren
merupakan salah satu kecamatan yang berada di kota Tangerang Selatan. Dari
tujuh kecamatan yang ada di kota Tangerang Selatan paling sedikit terdapat 4
(empat) kecamatan yang berperan besar sebagai penyangga DKI Jakarta, yaitu
Serpong, Pamulang, Ciputat dan Pondok Aren”.7
Hal ini membuat para pengembang properti mulai melihat kawasan
Pondok Aren untuk dijadikan pembangunan perumahan karena Pondok Aren
sendiri dapat dikatakan sebagai penyangga Jakarta. Harga tanah di daerah
Pondok Aren masih terbilang murah dibandingkan dengan kawasan yang
berada di sekitar Jakarta, dari situlah para pengembang properti sudah mulai

5
Tangsel Kita (https://tangselkita.wordpress.com/category/kecamatan-tangsel/pondok-
aren/) di akses 05 Juni 2017 Jam 20:41
6
Kementrian Dalam Negeri (http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-
daerah/kabupaten/id/36/name/banten/detail/3674/kota-tangerang-selatan) di akses pada 05 Juni
2017 Jam 20:56
7
Yunita Ismail, LahanPertanianAbadi (Lpa) Di KabupatenTangerang, Jurnal :Vol. 12 No.
1, Maret 2011: 71-81), h. 72.
5

melihat potensi yang ada di Pondok Aren sebagai lahan untuk berbisnis
perumahan, “Lokasi Tangerang Selatan yang potensial terutama dinilai dari
aksesibilitas dengan pusat kota Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan
Tanjung Priuk di Jakarta dan Bojonagara di Cilegon, dan kota-kota lainnya
diJabotabek, Banten dan Jawa Barat, menyebabkan kota ini sangat menarik
bagi perkembangan kegiatan seperti perumahan”.8
Hal ini menyebabkan daerah Pondok Aren diprediksikan mejadi daerah
yang berkembang pesat di bidang pembangunan perumahan, adapun faktor
pendukung daerah Pondok Aren menjadi daerah berkembang melalui
infrastruktur yang semakin hari semakin membaik dan fasilitas umum yang
sudah memadai.
Fasilitas umum di Pondok Aren sudah dilengkapi oleh pusat
pendidikan, rumah sakit dan banyak taman-taman yang dibangun untuk
tempat rekreasi keluarga, hal tersebut diperkirakan dapat membantu
perkembangan kehidupan masyarakat Pondok Aren. Bahkan saat ini daerah
Pondok Aren sudah mempunyai mall terbesar di kawasan Bintaro yaitu
Bintaro Xchange yang dapat membantu memanjukan perkembangan
pembangunan perumahan di daerah Pondok Aren. Pondok Aren merupakan
daerah yang memiliki berbagai macam fasilitas umum yang membuat
perlahan-lahan para pengembang properti mulai berdatangan ke daerah
Pondok Aren bertujuan untuk membangun lahan kosong yang masih tersedia
di daerah Pondok Aren.
Lahan kosong yang ada di Pondok Aren sudah beralih fungsi dari hasil
pengamatan terlihat adanya perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan
perumahan, dimana lahan yang dahulunya berupa sawah yang digunakan
untuk bercocok tanam sekarang sudah beralih fungsi menjadi daerah
terbangun di lahan persawahan tersebut.

8
Dadan Suhendar “Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Ketersediaan
Sumber Daya Air Di Kota Tangerang” (Tesis Program Studi Ilmu–Ilmu Perencanaan
Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor),h. 14.
6

Berubahnya lahan persawahan menjadi daerah pembangunan


perumahan disebabkan oleh meningkatnya taraf hidup masyarakat di daerah
Pondok Aren. Yang membuat banyak pengembang properti untuk melakukan
pembangunan. Hal ini bisa terlihat dari sekitaran Bintaro Jaya di mana sudah
banyak pengembang properti yang mulai membangun hunian yang terjangkau
bagi masyarakat di daerah Pondok Aren.
Akibat dari banyaknya para pengembang perumahan yang membangun
lahan pertanian di daerah Pondok Aren membuat masyarakat Pondok Aren
yang dahulunya bermata pecarian sebagai petani mulai beralih mata pencarian.
Hal ini juga disebabkan oleh para petani yang ada di Pondok Aren sudah tidak
lagi melakukan kegiatan bercocok tanam, hal ini disebabkan oleh penjualan
hasil pertanian yang terbilang murah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, akibatnya para pemilik lahan pertanian di daerah Pondok
Aren lebih tertarik untuk menjual lahan pertaniannya kepada para investor.
Akibat dari banyaknya para pemilik lahan pertanian yang menjual
lahannya kepada para investor untuk pembangunan perumahan maka
munculah dampak akibat perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan
perumahan. Lahan pertanian yang dahulunya dapat menyerap air apabila
musim penghujan datang tetapi sekarang sudah tidak lagi, karena sudah
beralih fungsi menjadi daerah perumahan. Di Kecamatan Pondok Aren sudah
semakin berkurangnya lahan hijau atau lahan kosong seperti lahan pertanian.
Sehingga air langsung mengalir kesungai maupun ke selokan, air dengan
jumlah yang banyak apabila musim penghujan datang tidak akan bisa
tertampung hal inilah yang akan menyebabkan terjadinya banjir akibat
perubahan lahan pertanian menjadi daerah pembangunan perumahan.
Alih fungsi lahan disebabkan oleh semakin banyaknya para pemilik
lahan petani yang menjual lahan pertanianya semakin banyak pula lahan
pertanian yang beralih fungsi menjadi daerah pembangunan perumahan. Dari
sinilah dapat terlihat bahwa lahan pertanian semakin lama semakin berkurang
sedangkan daerah pembangunan perumahan semakin lama semakin
bertambah, selanjutnya mulai terlihat di mana daerah Pondok Aren mengalami
7

peningkatan pembangunan perumahan untuk memenuhi kebutuhan akan


hunian bagi masyarakat.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi serta adanya
fasilitas yang mendukung, membuat daerah Pondok Aren yang dulunya adalah
sebagai daerah pertanian yang sebagian besar lahan digunakan untuk bercocok
tanam perlahan-lahan daerah pertanian itu berubah menjadi daerah terbangun.
Dengan memanfaatkan data dari hasil pengelolaan peta, mengunakan
Sistem Informasi Geografis untuk melihat laju perubahan lahan pertanian
menjadi pembangunan perumahan di Pondok Aren, menjadi lebih mudah
dikerjakan karena bisa melihat keadaan lahan beberapa tahun lalu.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka perlu dilakukan
penelitian mengenai perubahan lahan pertanian menjadi daerah pembangunan
perumahan di daerah Pondok Aren, dalam hal ini penulis membuat skripsi
dengan judul.
“ STUDI LAJU PERUBAHAN LAHAN PERTANIAN MENJADI
DAERAH PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI KECAMATAN
PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN”.
B. Identifikasi Masalah
Perubahan pengunaan lahan pertanian menjadi pembangunan perumahan
di Kecamatan Pondok Aren dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka
identifikasi masalah yang dapat dituliskan adalah sebagai berikut:
1. Pertambahan jumlah penduduk yang membuat perubahan lahan pertanian
menjadi daerah pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren.
2. Pembangunan perumahan yang mengalami peningkatan di Kecamatan
Pondok Aren.
3. Banyaknya penduduk pendatang yang bermukim di Kecamatan Pondok
Aren.
4. Pemekaran wilayah mempersulit mendapatkan data di Kecamatan Pondok
Aren.
8

C. Pembatasan Masalah
Mengingat waktu penelitian yang terbatas, maka masalah yang dibahas
juga dibatasi sebagai berikut:
1. Perubahan pengunaan lahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
berubahnya pengunaan lahan pertanian berupa sawah yang digunakan
untuk bercocok tanam menjadi daerah pembangunan perumahan.
2. Daerah terbangun yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daerah
perumahan yang perkembangannya semakin pesat dari tahun 2010 sampai
tahun 2015 di Kecamatan Pondok Aren.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta
pembatasan masalah, maka Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana laju perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi daerah
pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren pada tahun 2010
sampai tahun 2015 ?
2. Kelurahan-kelurahan mana saja di Kecamatan Pondok Aren yang telah
mengalami perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi pembangunan
perumahan pada tahun 2010 sampai tahun 2015?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk melihat laju perubahan lahan pertanian menjadi daerah
pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren pada tahun 2010
sampai tahun 2015.
2. Untuk mengetahui kelurahan mana saja yang mengalami perubahan
penggunaan lahan pertanian menjadi daerah pembangunan perumahan di
Kecamatan Pondok Aren tahun 2010 sampai tahun 2015.
9

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini akan membantu peneliti dalam meningkatkan
wawasan mengenai manfaat Sistem Informasi Geografi dan
Penginderaan Jauh dalam mengkaji pemetaan laju pembangunan
perumahan di suatu daerah khususnya Kecamatan Pondok Aren.
b. Bagi Bidang Pendidikan
Penelitian ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi
Geografis dan Penginderaan Jauh, di mana pembelajaran Sistem
Informasi Geografis terdapat di dalam buku paket Geografi SMA
Kelas 12. Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi bidang
pendidikan khususnya siswa kelas 12 SMA.
c. Bagi Peneliti Lain
Penelitian diharapkan berguna sebagai bahan perbandingan
bagi penelitian mengenai laju pembangunan perumahan yang sudah
ataupun akan dilakukan, serta hal-hal yang tidak sempat diteliti dalam
penelitian ini hendaknya diteliti oleh peneliti lain di masa yang akan
datang, penulis juga beharap bahwa penelitian ini dapat menjadi salah
satu referensi dalam penelitian lain yang relevan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
Penelitian ini bermanfaat bagi Pemerintah Kecamatan Pondok
Aren untuk pengambilan kebijakan pembangunan perumahan di
Kecamatan Pondok Aren.
b. Bagi Masyarakat Kecamatan Pondok Aren
Penelitian ini bermanfaat untuk pengetahuan bagi masyarakat
Kecamatan Pondok Aren agar dapat mengetahui daerah mana saja
yang mengalami perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan
perumahan. Masyarakat dapat meminimalisir perubahan penggunaan
lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren.
10

c. Bagi Penelitian Lain


Penelitian tentang perubahan lahan pertanian menjadi
pembangunan perumahan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti
lain yang ingin melakukan penelitian mengenai perubahan lahan baik
yang sudah ataupun akan dilakukan, penulis berharap bahwa
penelitian ini dapat menjadi acuan untuk referensi dalam kaitannya
dengan penelitian yang relevan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Laju
Laju yaitu suatu tingkatan kecepatan dari suatu gerak dimana laju
bertujuan untuk melihat suatu kecepatan dari perubahan yang ada.
Adapun arti kata laju dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah cepat (tentang gerak, lari, terbang, dan sebagainya)”.1
Laju dalam tingkat kecepatan ini adalah untuk melihat perubahan
yang ada dari suatu bentuk lahan yang mengalami perubahan secara
cepat dari waktu ke waktu. Perubahan yang terjadi secara cepat dapat
mempengaruhi perubahan lahan.
2. Perubahan Lahan
Lahan disuatu tempat pasti mengalami perubahan, yaitu dari
penggunaan lahan tertentu menjadi penggunaan lahan lainnya di mana
manusia mengalami perubahan lahan dari waktu ke waktu seiring
dengan perkembangan peradaban dan kebutuhan manusia. Semakin
tinggi kebutuhan hidup manusia, maka semakin tinggi juga kebutuhan
manusia akan lahan. Kebutuhan lahan untuk keperluan berbagai sektor
pembangunan yang berbeda dengan sendirinya menumbuhkan peluang
terjadinya pergeseran. Bertambahnya penduduk dan meningkatnya
aktivitas pembangunan di segala bidang, salah satunya pembangunan
pemukiman telah mengakibatkan terjadinya degradasi lahan untuk
berbagai keperluan dalam proses pembangunan.2
Pembangunan perumahan berpengaruh terhadap perubahan lahan
yang terjadi dari waktu ke waktu. Perubahan lahan tidak dapat dihindari,
karena adanya keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang semakin lama semakin meningkat. Peningkatan perubahan lahan
yang terjadi saat ini diakibatkan oleh pergerakan laju perubahan lahan.

1
http://kbbi.web.id/laju di akses 8 januari 2017, jam 21. 55.
2
Dantje T. Sembel, Ph.D, Pengendalian Hayati, (Yokyakarta: Andi Yogyakarta 2010), h. 1

11
12

3. Laju Perubahan Lahan


Laju perubahan lahan semakin cepat mengalami perubahan,
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu membuat semakin
berkurangnya lahan pertanian, di mana lahan pertanian yang dahulunya
digunakan untuk kegiatan bercocok tanam sekarang sudah mengalami
perubahan, hal ini dikarenakan semakin meningkatnya jumlah penduduk
di suatu daerah.
Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan terjadinya
peningkatan pembangunan perumahan karena banyak dari penduduk
yang ingin memiliki tempat tinggal, hal ini disebabkan oleh
meningkatnya populasi penduduk di Indonesia, terutama selang dua
dekade terakhir ini, telah mendorong terjadinya pengalih fungsian lahan
pertanian menjadi lahan pemukiman penduduk. Hal itu dilakukan oleh
usaha perorangan dan terutama usaha-usaha dari industri perumahan
rakyat yang kini bertumbuh bagaikan jamur dimusim hujan. Area-area
lahan pertanian yang telah berubah fungsi dan dijadikan lokasi-lokasi
perumahan penduduk terlihat di mana-mana.3
Jumlah penduduk yang dari waktu ke waktu semakin meningkat
menyebabkan perubahan lahan, yaitu perubahan lahan pertanian menjadi
lahan pemukiman. Pembangunan perumahan saat ini menjadikan usaha
yang menjanjikan akibatnya pembangunan perumahan semakin lama
semakin mengalami peningkatan. Hal ini di dukung oleh masyarakat
yang ingin memiliki hunian yang nyaman untuk tempat tinggal. Hal ini
berdampak pada berkurangnya lahan pertanian.
4. Lahan
a. Pengertian lahan
Hubungan antara manusia dengan lahan memiliki kaitan erat
satu sama lain manusia membutuhkan lahan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya di bumi. Dengan cara memanfaatkan lahan

3
Ibid., h. 18
13

untuk kegiatan bercocok tanam manusia dapat mengunakan lahan


untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Menurut Notohadiprawiro merupakan persatuan sejumlah
komponen yang berpotensi sebagai sumber daya, di mana sumber
daya lahan ditentukan oleh potensi sumber daya masing-masing
yang menjadi komponennya. Berdasarkan konsep tersebut maka
lahan mencakup semua sumber daya, yaitu sumber daya alam dan
buatan, baik yang bersifat permanen maupun berulang menurut
siklus alam. Sebagai salah satu sumber daya alam, lahan
mempunyai peran penting bagi manusia dalam melangsukan
kebutuhan hidup maupun kegiatan kehidupan sosial- ekonomi dan
sosial-budaya.4

Lahan memiliki peran penting bagi manusia di mana lahan


digunakan untuk pertanian atau kegiatan bercocok tanam agar
manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, adapun
pengertian tentang lahan. Lahan merupakan bagian dari permukaan
bumi dengan ketinggian berada di atas permukaan laut yang dapat di
manfaatkan oleh manusia.5
Manusia sanggat membutuhkan lahan sebagai penunjang ke
hidupan dibumi. Kebutuhan manusia akan lahan semakin lama
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Kebutuhan hidup manusia yang mengalami perkembangan yang
sangat cepat dan berbanding lurus dengan pertambahan penduduk.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan untuk
pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Hal ini mengakibatkan
pemanfaatan lahan untuk berbagai tujuan penggunaan seringkali tidak
sesuai dengan kualitasnya yang berdampak pada kerusakan lahan,
dan menurunnya produktivitas lahan.6

4
Sudrajat, Mengenal Lahan Sawah Dan Memahami Multifungsinya Bagi Manusia Dan
Lingkungan, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2015), h. 3
5
Selly Sulistiawati, “Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Desa Pagedangan
Kecamatan Pangedangan”, (Skripsi : Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakata), h.7
6
J.P. Haumahu, “Kualitas Lahan Untuk Pengembangan Pertanian Di Kecamatan
Fenafafan Kabupaten Buru Selatan Propinsi Maluku”, (Jurnal :Jurnal Budidaya Pertanian, Vol.
10. No 2, Desember 2014, Halaman 79-87), h. 79.
14

Akibat dari penggunaan lahan yang tidak sesuai demi


memenuhi kebutuhan hidup manusia yang mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu menyebabkan menurunya produktivitas lahan,
penurunan produktivitas lahan dipengaruhi oleh sumberdaya lahan
yang sangat berperan dalam pengelolaan dan pemanfaatan lahan
untuk tujuan penggunaan tertentu, serta menjaga kelestarian sumber
daya lahan itu sendiri dan lingkungan. Kebutuhan lahan yang
semakin meningkat dan langkanya lahan pertanian yang subur dan
potensial, serta adanya persaingan penggunaan lahan antara sektor
pertanian dan non pertanian, memerlukan teknologi tepat guna dalam
upaya mengoptimalkan penggunaan lahan secara berkelanjutan.7
Lahan merupakan kebutuhan bagi manusia, tetapi manusia
memanfaatkan lahan secara seenaknya yang menyebabkan
produktivitas lahan semakin berkurang. Perlu adanya kesadaran dari
manusia untuk memanfaatkan lahan agar dapat mengunakan lahan
secara terus-menerus.
b. Penggunaan Lahan
Sebelum membahas mengenai pengunaan lahan dapat
diuraikan mengenai pengertian tentang pengunaan lahan.
“Penggunaan lahan adalah pengaruh dari fungsi ekonomi yang
merupakan bagian penting dalam pengunaan lahan, semata-mata
terpusat pada tutupan lahan karena hanya memperhatikan komponen
fisik bentang alam sehingga tutupan lahan merupakan karakteristik
fisik intern dari lokasi tersebut”.8
Manusia dalam melakukan kegiatan selalu berkaitan dengan
penggunaan lahan, di mana penggunaan lahan ini berkaitan dengan
kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah
satunya yaitu penggunaan lahan untuk pembangunan perumahan.

7
Ibid., h.79.
8
Maulana Abduh Rajabi, “Perubahan Luas Lahan Sawah Menjadi Lahan Industri Tahun
1989, 1997 Dan 2005 Di Kabupaten Karawang Jawa Barat”, (Skripsi : Jurusan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta), h. 6
15

Menurut Rhind dan Hudson Penggunaan lahan secara umum


tergantung kepada kemampuan lahan dan lokasi lahan. Aktivitas
pertanian dan penggunaan lahan tergantung kepada kelas
kemampuan lahan yang dicirikan oleh adanya perbedaan pada
sifat-sifat yang menjadi penghambat bagi penggunaannya seperti
tekstur tanah, lereng permukaan tanah, kemampuan menahan air
dan tingkat erosi yang telah terjadi. Penggunaan lahan juga
tergantung pada lokasi, khususnya untuk daerah-daerah
pemukiman , lokasi industri, maupun daerah-daerah rekreasi.9

Adapun aktivitas manusia dalam penggunaan lahan yang


bermacam-macam memiliki beberapa aspek yang mempengaruhi
penggunaan lahan. “Dalam aspek lingkungan, lahan bukan saja
memberikan wadah fisik kedudukan sistem produksi, tetapi juga
memberi input ke menerima output dari dan dapat memperbaiki
kerusakan sistem produksi. Akibatnya, setiap jenis penggunaan lahan
dapat mencirikan kualitas penggunaan lahannya”. 10
Lahan bukan saja di gunakan untuk kegiatan bercocok tanam,
lahan juga memiliki manfaat yang sangat penting untuk manusia
yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi lahan sendiri
merupakan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas dan sulit
diperbarui dimana saat manusia mengunakan lahan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, maka manusia harus mempertimbangkan
penggunaan lahan tersebut dengan melihat terlebih dahulu evaluasi
sumber daya lahan yang baik untuk lahan tersebut adapun evaluasi
sumber daya lahan ini membahas mengenai meningkatnya kebutuhan
dan persaingan dalam pengunaan lahan baik untuk keperluan
produksi pertanian maupun untuk keperluan lainnya yang
memerlukan pemikiran seksama dalam pengambilan keputusan
pemanfaatan yang paling menguntungkan dari sumber daya lahan

9
Ibid., h. 7.
10
Iwan Nugroho, Rokhmin Dahuri. Pembangunan Wilayah : Perspektif ekonomi, sosial
dan lingkungan, (Jakarta : LP3ES, 2012), h. 138.
16

yang tebatas, dan sementara itu juga melakukan tindakan


konservasinya untuk penggunaan masa mendatang.11
Perlu adanya kesadaran dari masyarakat dalam memanfaatkan
lahan yang dari waktu ke waktu semakin berkurang maka perlu
adanya penataan kembali penggunaan lahan bagi daerah-daerah yang
telah mekiliki kepadata penduduk dan perencanaan pembangunan
lahan bagi daerah-daerah yang belum atau jarang penduduknya, akan
melibatkan berbagai pihak dan masyarakat luas, sehingga kegiatan ini
sering mengundang munculnya berbagai permasalahan.12
Permasalahan mengenai lahan memang perlu diperhatikan
karena lahan merupakan kebutuhan bagi manusia maka dari itu kita
perlu adanya prinsip evaluasi lahan adapun prinsip evaluasi lahan
menurut FAO sebagai berikut :
1) Kesesuaian lahan dinilai berdasarkan macam/jenis
penggunaan lahan tertentu. Prinsip ini penting karena
Penggunaan yang berbeda memerlukan syarat yang berbeda.
2) Evaluasi lahan memerlukan perbandingan antara keuntungan
yang diperoleh dengan masukan yang diperlukan.
3) Diperlukan pendekatan multidisiplin dari para ahli ilmu-ilmu
alam, teknologi penggunaan lahan, ekonomi, sosiologi dan
lainnya.
4) Evaluasi dilakukan sesuai dengan kondisi-kondisi fisik
lahan, kondisi sosial dan ekonomi daerah yang dipelajari,
serta kondisi nasional.
5) Kesesuaian didasarkan atas penggunaan yang lestari. Aspek
kerusakan atau degradasi lingkungan diperhitungkan pada
saat menilai kesesuaiannya agar jangan sampai
menyebabkan kerusakan lingkungan dikemudian hari.
6) Evaluasi melibatkan perbandingan lebih dari satu jenis
penggunaan lahan. Apabila hanya satu jenis penggunaan
yang dipertimbangkan, maka hal ini dapat menyebabkan
kerugian.13

Evaluasi ini adalah penilian dari potensi lahan dalam


mengunakan lahan tersebut. Penggunaan lahan harus dilakukan

11
PROF. DR. IR. Santun R.P. Sitorus, Evaluasi Sumber Daya Lahan , (Bandung, Tarsito,
2004), h. 1
12
Ibid., h. 1
13
Ibid., h. 49
17

dengan baik agar lahan tidak rusak, karena jumlah lahan dari waktu
ke waktu semakin berkurang maka perlu adanya evaluasi lahan.
c. Tata Guna Lahan
Sebelum menganalisis mengenai tataguna lahan, dapat
diuraikan pengertian tentang tataguna lahan. “Secara garis besar
tataguna lahan akan mengeser hutan menjadi tanah pertanian,
termasuk perkebunan, perternakan maupun perikanan, pemukiman,
baik dikota maupun didesa, industri pertambangan. Juga lahan untuk
infrastruktur lainnya”.14
Tataguna lahan ini penting untuk melihat kesesuaian lahan
dalam perencanaan penggunaan lahan , karena lahan sangat penting
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Manusia adalah
pengendali utama di bumi ini. Di mana aktivitas manusia sangat
berkaitan dengan penggunaan lahan maka dari itu perlu adanya dasar-
dasar perancanaan tataguna lahan agar manusia dapat memanfaatkan
lahan sesuai dengan potensi yang di miliki lahan tersebut dengan
baik, adapun perencanaan tata guna lahan meliputi:
1) Penilian secara sistematis potensi tanah dan air.
2) Mencari alternatif-alternatif pengunaan lahan terbaik.
3) Menilai kondisi ekonomi, sosial dan lingkungan agar dapat
memilih dan menetapkan tipe penggunaan lahan yang
paling menguntungkan, memenuhi keinginan masyarakat
dan dapat menjaga tanah agar tidak mengalami kerusakan
dimasa mendatang.15

Perencanaan tataguna lahan penting untuk mengetahui potensi


lahan yang seharunya dimanfaatkan, banyak penggunaan lahan yang
tidak sesuai dengan potensinya. Akibatnya lahan pertanian setiap
tahunnya mengalami perubahan, perubahan lahan biasanya dilakukan

14
Mohamad Soerjani, Kebijakan lingkungan dalam pengelolaan dan pengembangan
agroforestri, alternatif penatagunaan lahan dalam pembangunan, ( Jakarta: Institut pendidikan
dan pengembangan lingkungan (IPPL), 2007), h. 56.
15
Sarwono Hardjowigeno Widiatmaka, Evaluasi Kesesuian Lahan & Perencanaan
Tataguna Lahan, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2011), h. 209.
18

oleh manusia dari waktu ke waktu seiring dengan meningkatnya


kebutuhan manusia.
Lahan pertanian yang dahulunya digunakan untuk bercocok
tanam sekarang sudah mengalami perubahan. Lahan merupakan
sumber daya alam yang hampir tidak terbaharui dan jumlahnya
terbatas, padahal jumlah manusia yang ingin menggunakan lahan
terus menerus bertambah. Pertambahan penduduk dunia sebesar 2%
pertahun. Selain itu, meningkatnya kesejahteraan penduduk juga
dapat meningkatkan kebutuhan akan lahan. 16
Kebutuhan lahan setiap tahunya meningkat perlu adanya
fokus perencanaan tataguna lahan menyangkut empat unsur pokok,
yaitu rakyat, lahan, teknologi, dan keterpaduan.
1) Rakyat: Perencanaan pada dasarnya dilakukan untuk
rakyat, artinya keinginan rakyat adalah yang mengerakkan
perencanaan.
2) Lahan: Fokus perencanaan tataguna lahan yang lain adalah
lahan. Modal, tenaga kerja pengelola, skill dan teknologi
dapat dipindahkan kemana mereka mau. Sedangkan lahan
tidak dapat dipindahkan, dan lahan yang berbeda memberi
peluang dan masalah pengelolaan yang berbeda pula.
3) Teknologi: Teknologi yang disarankan haruslah teknologi,
dimana pengguna lahan memiliki modal, kemampuan
(skill) dan sumberdaya lain yang diperlukan, yaitu
teknologi yang sesuai dengan keadaan masyarakat
setempat.
4) Keterpaduan: Tanah pertania yang baik, biasanya juga akan
sesuai untuk penggunaan lain. Karena itu, keputusan
penggunaan lahan tidak dapat hanya berdasarkan pada
kesesuaian lahannya, tetapi juga harus didasarkan pada
permintaan terhada hasil dan sejauh mana penggunaan
lahan tertentu bersifat kritikal untuk tujuan tertentu.
Perencanaan harus memadukan informasi tentang
kesesuaian lahan, permintaan pada lahan yang tersedia
sekarang dan masa yang akan datang.17

Semakin berkembangnya zaman dan teknologi masyarakat


perlu memanfaatkan lahan dengan baik di mana rakyat berperan

16
Ibid., h. 210.
17
Ibid., h. 212.
19

penting dalam perencanaan tata guna lahan karena perencanaan tata


guna lahan ini bertujuan untuk rakyat, serta perlu adanya pengelolaan
lahan yang tepat karena jenis lahan yang berbeda-beda. Adapun
teknologi yang diperlukan dalam tata guna lahan dan keterpaduan di
mana lahan harus dimanfaatkan sesuai dengan penggunaannya.
Penggunaan lahan yang tidak memperdulikan kemampuan
lahan tersebut akan menimbulkan masalah terhadap lahan yang
penggunaannya tidak sesuai, maka dari itu perlu adanya evaluasi
kesesuaian lahan untuk pemukiman. “Pemilihan lokasi pemukiman
yang tepat untuk pemukiman mempunyai arti penting dalam aspek
keruangan, karena ini akan menentukan keawetan bangunan, nilai
ekonomis dan dampak pemukiman terhadap lingkungan di
sekitarnya”. 18
Lokasi pemukiman di lahan yang tepat dapat dikatakan
pemanfaatan lahan yang baik. Saat ini perlu adanya pemanfaatan
lahan yang sesuai karena pengunaan lahan semakin lama semakin
meningkat, manusia mengunakan lahan untuk berbagai kepentingan,
bukan hanya mengunakan lahan untuk kegiatan bercocok tanam,
tetapi saat ini pengunaan lahan lebih banyak digunakan untuk
membangun tempat tinggal.
Perlu adanya kesesuaian lahan untuk tempat tinggal agar
pengunaan lahan dapat disesuiakan dengan kemampuannya, yaitu
pemukiman yang menempati suatu medan, di mana dalam suatu
pemukiman terdapat menusia sebagai penghuni dan lingkungan
sebagai ruang tempat untuk beraktifitas. Oleh karena itu dalam
merencanakan lokasi pemukiman harus diperhatikan karakteristik
medan, karena antara lingkungan alam dan manusia mempunyai
hubungan timbal balik, artinya bahwa segala sesuatu yang
berhubungan dengan aktivitas penduduk/manusia dipengaruhi oleh

18
Fajar Dania Nuzha K, “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Lokasi Permukiman Di
Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah ", (Skripsi : Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta), h. 2.
20

lingkungan dan sebaliknya lingkungan juga dapat dipengaruhi oleh


manusia.19
Manusia membutuhkan lahan untuk memenuhi kebutuhan
hidup salah satunya untuk pembangunan perumahan, di mana
manusia setiap tahunya mengalami peningkatan jumlah penduduk.
Ketika jumlah penduduk meningkat maka penggunaan lahan untuk
pembangunan perumahan juga semakin meningkat. Sedangkan lahan
semakin lama semakin berkurang perlu adanya perencanaan
pembangunan pemukiman agar lahan yang sulit diperbarui ini tidak
berkurang secara cepat dari waktu ke waktu.
Perlu adanya perencanaan lokasi untuk melakukan suatu
pembangunan perumahan agar penggunaan lahan dapat dilakukan
dengan baik. Di mana lahan sendiri memiliki jenis yang berbeda-
beda jadi sebelum melakukan suatu pembangunan di suatu lahan
perlu adanya perencanaan agar pemanfaatan lahan tersebut dilakukan
secara baik tidak merusak lahan.
d. Perubahan Penggunaan Lahan
Seiring bertambahnya jumlah penduduk setiap tahunya
menimbulkan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan
kegunaannya, seperti lahan pertanian yang berubah menjadi
pembangunan perumhan maka dari itu perlu adanya pembahasan
mengenai perubahan penggunaan lahan.
Perubahan penggunaan lahan dipengaruhi dengan
pertambahan jumlah penduduk kota yang mempengaruhi peningkatan
kebutuhan lahan, karena lahan tidak dapat bertambah, maka yang
terjadi adalah perubahan penggunaan lahan yang cenderung
menurunkan proporsi lahan-lahan yang sebelumnya merupakan
penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Perubahan
penggunaan lahan adalah segala campur tangan manusia, baik secara
menetap atau berpindah-pindah terhadap suatu kelompok sumber

19
Ibid., h.2.
21

daya alam dan sumber daya buatan, yang secara keseluruhan disebut
lahan, dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhannya baik materil
maupun spiritual atau keduanya.20
Perubahan lahan terjadi dari waktu ke waktu, perubahan
penggunaan lahan terjadi akibat meningkatnya jumlah penduduk di
suatu wilayah setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan kebutuhan
akan lahan semakin meningkat maka terjadilah perubahan
penggunaan lahan. “Perubahan penggunaan lahan yang terjadi
cenderung mengikuti teori ekonomi, yaitu dari lahan yang
mempunyai landrent rendah menuju lahan yang mempunyai land rent
tinggi yaitu dari lahan pertanian menjadi perumahan, industri atau
perdagangan atau dari lahan permukiman menjadi perdagangan atau
jasa”.21
Proses perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian ke
area pembangunan perumahan, memang perlu dilakukan karena
pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat, di mana
masyarakat memerlukan perumahan untuk tempat tinggal. Memang
kebanyakan pembangunan perumahan ini dilakukan di lahan
pertanian yang mengakibatkan terjadinya perubahan kegiatan akan
memberi tekanan kepada permintaan lahan diluar sektor pertanian,
khususnya lahan-lahan pertanian yang berdekatan dengan kawasan
perkotaan.22
Lahan pertanian yang berada dekat dengan perkotaan, dari
waktu ke waktu mengalami perubahan penggunaan lahan, perubahan
penggunaan lahan biasanya dari lahan pertanian menjadi lahan
pembanggunan perumahan. karena kepadatan penduduk didekat

20
Suharyadi Dan Su Rito Hardoyo, Perubahan Penggunaan Lahan Dan Faktor Yang
Mempengaruhinya Di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang,( Jurnal : Majalah Geografi
Indonesia, Vol 25, No. 1, Maret 2011) , h. 27
21
Dadan Suhendar, Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Ketersediaan
Sumber Daya Air Di Kota Tangerang, ( Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, 2005), h.
15
22
Ibid., h. 16.
22

perkotan juga mengalami peningkatan, hal ini yang membuat lahan


pertanian di dekat perkotaan mengalami perubahan penggunaan
lahan.
Setelah membahas mengenai perubahan penggunaan lahan
selanjutnya ada penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab
perubahan lahan yaitu :
1) Faktor pertambahan penduduk yang begitu cepat
berimplikasi kepada permintaan terhadap lahan
pemukiman yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
2) Faktor ekonomi yang identik dengan masalah
kemiskinan. Masyarakat pedesaan yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidup melalui hasil penjualan
kegiatan pertanian yang umumnya rendah, sehingga
pendapatan petani menjadi rendah. Untuk mendapatkan
modal dari usahanya, petani pada umumnya menjual
tanah yang dimilikinya. Masyarakat perdesaan
beranggapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih
tinggi dari penjualan lahan pertanian untuk kegiatan
industri dibandingkan harga jual untuk kepentingan
persawahaan.
3) Faktor luar, yaitu pengaruh warga dari desa-kelurahan
perbatasan yang telah lebih dahulu menjual tanah kepada
pihak perseroan terbatas (PT).23

Faktor-faktor penyebab perubahan lahan memang tidak


terlepas dari pertambahan jumlah penduduk yang semakin
meningkat, hal inilah yang menjadi faktor penyebab berkurangnya
lahan. Faktor ekonomi juga mempengaruhi perubahan lahan, kegitan
bercocok tanam dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari para petani,
Pendapatan petani yang rendah membuat para petani menjual
lahan pertaniannya, dari penjualan lahan tersebut petani berharap
mendapatkan keuntungan. Dan ada faktor luar yang menyebabkan
perubahan lahan, warga yang berada di kelurahan yang berbeda
memberikan pengaruh bagi warga yang belum menjual lahan

23
Aulia Azhar Abdurachman, “ Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Daerah
Terbangun Di Kabupaten Karawang Tahun 1984 Dan 2008” (Tugas Akhir Fakultas Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Geografi, Universitas Indonesia), h. 7-8.
23

pertaniannya untuk menjual lahan pertaniannya kepada perseroan


terbatas untuk mendapatkan keuntungan.
5. Pertanian
Sebelum membahas mengenai pertanian, dapat diuraikan
pengertian mengenai pertanian. “Pertanian diterjemahkan dari kata
“agriculture” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “agre” yang
berarti lapangan/tanah/ladang/ tegalan dan “cultura” yang berarti
mengamati/memelihara/membajak.Produksi/ hasil pertanian dalam arti
luas tergantung dari faktor genetik/ varietas yang ditanam”. 24
Pertanian merupakan sumber daya hayati yang digunakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan. Pertanian yang dapat
menghasilkan bahan pangan yang baik tidak terlepas dari tanah yang
subur untuk melakukan kegiatan bercocok tanam. Perlu adanya ilmu
tanah untuk mendapatkan hasil tanaman yang baik. “ Edapologi adalah
ilmu yang mempelajari tanah sebagai bagian dari alam yang berada di
permukaan bumi yang menekankan tanah sebagai alat produksi
pertanian”.25
Tanah memang memiliki peran penting dalam kehidupan
manusia di bumi. Tanah adalah lapisan bumi atau permukaan bumi yang
di atas sekali, tanah merupakan tempat manusia berpijak, tidak hanya
itu tanah juga bermanfaat untuk lahan pertanian.26
Tetapi pendapatan petani tidak sebanding dari usahnya
melakukan kegiatan bercocok tanam di lahan pertanian, pendapatan
petani yang rendah membuat petani tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, hal ini perlu mendapat perhatian agar para petani tetap
melakukan kegiatan bercocok tanam demi memenuhi kebutuhan pangan.
Perlu adanya kebijakan pertanian adapun “Tujuan umum kebijakan
pertanian kita adalah memajukan pertanian, mengusahakan agar

24
Tati Nurmala, dkk.,Pengantar Ilmu Pertanian, ( Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012), h. 19.
25
Ibid., h. 20.
26
Prof. Dr. H. Mustofa, S.H., M.Si., M.Hum, Suratman., S.H., M.Hum, Pengunaan Hak
Atas Tanah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.31
24

pertanian menjadi lebih produktif, produksi dan efesiensi produksi naik,


dan akibatnya tingkat kehidupan petani yang lebih tinggi dan
kesejahteraanya yang lebih sempurna”.27
Perlu adanya perhatian terhadap kehidupan petani yaitu perhatian
mensejahterakan petani karena petani memiliki peran penting dalam
memenuhi kebutuhan akan pangan. Apalagi Indonesia merupakan
negara agraris di mana masyarakat Indonesia sebagian besar bermata
pencarian sebagai seorang petani, maka perlu adanya kesejahteraan bagi
petani agar petani dapat melakukan kegiatan bercocok tanam dengan
baik.
Ada dua jenis lahan pertanian di Indonesia yaitu lahan pertanian
basah dan lahan pertanian kering. “Variabel cuaca dan iklim seperti
suhu, curah hujan, dan pola musim sangat berpengaruh terhadap usaha
pertanian. Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis
yang memiliki curah hujan dan penyinaran sepanjang tahun, maka
sangat cocok sekali untuk usaha pertanian.28
Lahan pertanian banyak dimanfaatkan untuk kegiatan bercocok
tanam yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, salah satunya
adalah lahan basah merupakan wilayah daratan yang digenangi oleh air
yang memiliki kandungan air yang tinggi adapun lahan basah berupa
sawah, rawa pasang surut, gambut.29
Lahan pertanian basah memiliki kandungan air yang tinggi di mana
lahan pertanian basah ini tergenang air sepanjang waktu berbeda dengan
lahan pertanian kering. Lahan pertanian kering yaitu lahan yang memiliki
kandungan air yang rendah dan tidak memiliki sumber air yang pasti
seperti sungai, danau ataupun saluran irigasi. Adapun lahan pertanian

27
Ir. Siti Rochaeni,M.Si, Ir. Lilis Imamamh Ichdayati, M.si, Pembangunan Pertanian
Indonesia, (Ciputat : Lembaga Penelitian, 2010 ), h. 42.
28
Andri Noor Ardiansyah, Klimatologi Umum , (Ciputat : UIN Jakarta Press, 2013), h. 95.
29
Halus Satriawan, S.P.,M.Si, Ir. Zahrul Fuady, M.P, Teknologi Konservasi Tanah Dan
Air, (Yogyakarta: Deepublish, 2014), h. 10.
25

kering terdiri dari sawah dan bukan sawah seperti perkebunan, ladang,
tegalan dan sejenisnya.30
Pertanian lahan kering merupakan jenis pertanian yang lahannya
banyak terdapat di Indonesia. Iklim yang ada di Indonesia beriklim tropis
di mana cuaca yang panas menyebabkan berkurangnya sumber air.
Pertanian lahan kering memanfaatkan curah hujan untuk membantu
meningkatkan hasil pertanian. Tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa hasil
pertanian akan berkurang apabila jumlah lahan pertanian semakin lama
semakin berkurang akibat pembangunan perumahan.
6. Pembangunan Perumahan
a. Pengertian Pembangunan
Sebelum membahas mengenai pembangunan dapat diuraikan
mengenai pengertian tentang pembanguanan. Pembangunan adalah
proses untuk melakukan perubahan atau suatu peroses perubahan
yang disengaja untuk mencapai perbaikan kehidupan dan
penghidupan yang berkesinambungan.
Menurut Bryat & White Pembangunan adalah satu di antara
konsep-konsep paling mendesak di zaman kita sekarang ini.
Menurutnya, pembangunan memancing pertanyaan–pertanyaan
sulit tentang nilai-nilai, teknik-teknik, dan pilihan-pilihan.
Pembangunan memunculkan kembali pertanyaan klasik tentang
hakikat “masyarakat yang baik“.31

Lahan pertanian memang penting bagi masyarakat untuk


memenuhi bahan pangan, tetapi seiring bertambahnya jumlah
penduduk membuat lahan pertanian semakin berkurang setiap
tahunnya, di mana manusia juga memerlukan lahan untuk
membangun perumahan agar manusia dapat memiliki hunian yang
nyaman untuk keluarganya maka dari itu masyarakat memerlukan
perumahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adapun
pengertian rumah.

30
Ibid., h. 10.
31
Nia K Pontoh, Iwan Kustiwan, Pengantar Perencanaan Perkotaan, (Bandung, ITB,
2008), h. 162.
26

b. Pengertian Perumahan
Perumahan sangat di butuhkan oleh manusia sebagai tempat
tinggal. Perumahan merupakan kelompok rumah di suatu
lingkungan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana. Rumah
adalah kebutuhan pokok dari manusia sebagai mahluk hidup, yang
harus terpenuhi. Rumah juga merupakan tempat berkembangnya
seseorang sambil menjalani kehidupannya. Sehingga merupakan
suatu kewajaran ketika seseorang berupaya untuk membangun dan
sekaligus menempati rumah yang menempati dirinya merasa aman
dan nyaman.32
Rumah merupakan tempat tinggal yang di butuhkan oleh
manusia saat ini sudah banyak pembangunan rumah yang
menjadikan rumah secara berkelompok atau dapat disebut sebagai
perumah. Perumahan merupakan hunian yang di bangun secara
kelompok untuk tempat tinggal manusia, di mana perumahan
adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik
perkotaan maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan prasarana,
sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah
yang layak huni. Kawasan pemukiman adalah bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan
perkotaan maupun perdesaan. Yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung kehidupan dan penghidupan.33
Perkembanagan perumahan saat ini mengalami peningkatan,
bukan hanya pekembangan perumahan di daerah perkotaan saja
yang mengalami peningktan, tetapi perkembangan perumahan di
daerah pinggiran kota juga mengalami peningkatan dan daerah
pedesaan juga mengalami hal yang sama. hal tersebut disebabkan
oleh kebutuhan perumahan yang mengalami peningkatan.

32
Dadang Sudiadi, Pencegahan Kejahatan Di Perumahan, (Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia, 2015) h. 15.
33
Ibid., h.16.
27

Peningkatan perumahan didukung oleh ke inginan


masyarakat yang menginginkan tempat tinggal yang nyaman untuk
kelangsungan hidupnya dalam menjalankan aktivitasnya. Adapun
pengertian dari pembangunan perumahan.
c. Pembangunan Perumahan
Akhir-akhir ini pembangunan perumahan mengalami
peningkatan bukan hanya di kota, di pingiran kota juga mengalami
peningkatan pembangunan perumahan. Pertambahan penduduk
daerah mengakibatkan kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan
semakin meningkat terutama kebutuhan perumahan.34
Pembangunan perumahan mengalami peningkatan dari waktu
ke waktu yang dipengaruhi oleh pertambahan penduduk yang
menyebabkan semakin berkurangnya jumlah lahan di sutu daerah
akibat pembangunan perumahan.
Pembangunan perumahan dalam skala besar akan selalu
dihadapkan kepada masalah tanah, didaerah perkotaan menjadi
semakin langka, tidak sedikit yang di jumpai area pertanian yang
disulap menjadi kawasan pemukiman. Hal ini terjadi karena
ketersediaan tanah yang sangat terbatas sedangkan permintaan
akan sarana hunian selalu meningkat setiap saatnya.35
Pembangunan pemukiman memang berpengaruh terhadap
berkurangnya tanah atau lahan. Salah satunya adalah lahan
pertanian yang mengalami alih fungsi lahan. Yaitu lahan pertanian
menjadi pembangunan perumahan hal ini terjadi karena permintaan
masyarakat akan hunian yang nyaman semakin meningkat.
Jumlah lahan yang terbatas juga perlu di perhatikan agar
para petani tidak kehilangan mata pencariannya, pembangunan

34
Dr.Ir. Bambang Panuju, M.Phil, Pengadaan Perumahan Kota Dengan Peran Serta
Masyarakat Penghasilan Rendah, (Yayasan Adikarya Ikapi, 1999), h. 1.
35
Bappeda Kabupaten Grobongan, (https://bapeda.grobongan.go.id/bidang-prastaru/26-isu-
dan-permasalahan-pembangunan-perumahan-dan-pemukiman) di akses pada 14 juli 2017, jam:
12.42.
28

perumahan tidak hanya terjadi di daerah perkotaan saja, tetapi


pembangunan perumahan juga sudah mulai bergeser ke daerah
pinggiran kota untuk melakukan pembangunan perumahan,
pembangunan perumahan merupakan daya dukung dalam
pembangunan nasional bangsa Indonesia, yang pada hakekatnya
adalah pembangunan seluruh masyarakat.
Perumahan merupakan kebutuhan dasar di samping sandang
dan pangan. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan akan
perumahan yang meningkat bersamaan dengan pertambahan
penduduk diperlukan penanganan dengan perencanaan yang
seksama, disertai keikut sertaan dana dan daya yang ada dalam
masyarakat.36
Pembangunan perumahan memang sangat penting bukan
hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tetapi
pembangunan perumanah juga bertujuan sebagai pendorong
pembangunan nasional adapun tujuan dari pembangunan
pemukiman.
d. Tujuan Pembangunan Perumahan
Tujuan pembangunan perumahan adalah untuk menyediakan
perumahan yang terjangkau oleh masyarakat karena pertambahan
jumlah penduduk yang dari waktu ke waktu mengalami
peningkatan membuat semakin banyaknya pembangunan
perumahan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat akan hunian.
Adapun tujuan pembangunan perumahan dan pemukiman
adalah agar setiap orang dapat menempati perumahan yang
sehat, untuk mendukung kelangsungan dan peningkatan
kesejahteraan sosialnya. Karena itu sasaran pembangunan
perumahan dan pemukiman adalah tertata dan tersedianya
perumahan dan permukiman secara merata bagi seluruh lapisan

36
C.Djemabut Blaang, Perumahan Dan Pemukiman Sebagai Kebutuhan Pokok , (Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia, 1986) h. 4
29

masyarakat, terutama bagi golongan masyarakat berpenghasilan


rendah.37

Pembangunan perumahan dan pemukiman juga perlu


memperhatikan masyarakat yang berpenghasilan rendah karena
kebanyakan dari masyarakat masih sulit untuk mendapatkan hunian
yang nyaman karena masyarakat tersebut berpenghasilan rendah
yang tidak dapat membeli perumahan. Akibatnya masih banyak
masyarakat yang belum mendapatkan hunian untuk tempat tinggal
padahal pembangunan perumahan mengalami peningktan setiap
tahunnya.
Perlu adanya kebijakan pemerintah dalam penyedian
perumahan yang murah untuk masyarakat yang berpenghasilan
rendah. Karena pengadaan perumahan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah merupakan kunci yang sangat menetukan
untuk masyarakat mendapatkan tempat tinggal.38
Perumahan yang terjangkau memang sangat diperlukan untuk
segenap lapisan masyarakat maka dari itu pemerintah mempunyai
kebijakan dalam pengadaan perumahan untuk masyarakat yang
berpenghasilan rendah adapun kebijakan pemerintah dalam
pembangunan perumahan untuk masyarakat.
e. Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Perumahan
Harga perumahan semakin lama semakin meningkat
sedangkan kebutuhan masyarakat akan hunian yang nyaman
semakin lama semakin bertambah seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk. Adapun usaha pemerintah dalam melakukan
pembangunan perumahan agar masyarakat mendapatkan
perumahan yang layak huni. Saat ini pemerintah sudah
mengeluarkan sebuah program yang diberi nama Program Nasional
Sejuta Rumah.

37
Ibid., h.7
38
Dr.Ir. Bambang Panuju, M.Phil, op.cit., h. 21.
30

Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan menyatakan capaian Program Satu Juta Rumah
hingga akhir per 30 Desember 2016 ini telah mencapai angka
805.169 unit rumah. Kementerian PUPR pada tahun 2016 tetap
melaksanakan Program Satu Juta Rumah untuk mengatasi
kekurangan kebutuhan (backlog) perumahan di Indonesia.
Dalam Program Satu Juta Rumah tahun 2016 target peruntukan
pembangunan rumah di bagi menjadi dua. Pertama, peruntukan
rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
sebanyak 700.000 unit dan sisanya 300.000 unit untuk non
MBR. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian
PUPR Syarif Burhanuddin menyatakan, untuk mendorong
pelaksanaan Program Satu Juta Rumah ini, pihaknya
menggandeng berbagai pemangku kepentingan bidang
perumahan seperti Kementerian/ Lembag, Pemerintah Daerah,
Pengembang, Perusahaan melalui Program Coorporate Social
Responsibility (CSR), perbankan dan masyarakat.39

Pemerintah memiliki peran penting dalam mengadakan


pembangunan perumahan bagi masyarakat yang berpenghasilan
rendah, yang ingin memiliki hunian yang nyaman untuk ditempati.
Dengan adanya program pemerintah dalam melakukan
pembangunan perumahan.
Masyarakat berharap agar kehidupanya dapat lebih baik lagi
untuk kehidupan di masa yang akan datang. Perlu adanya kerja
sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan
tersebut adapun kebijakan pemerintah di bidang pembangunan
perumahan akan menentukan pengadaan perumahan untuk
kesejahtraan masyarakat.
7. Sistem Informasi Geografis (SIG)
a. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)
Kemajuan dalam bidang teknologi terutama komputer pada
tahuan 1960-an dalam ilmu komputer mengalami kemajuan yang
pesat dan Sistem Informasi Geografis (SIG) mulai di kenal.

39
Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
(http://www.pu.go.id/berita/12069/Program-Satu-Juta-Rumah-Tahun-2016-Capai-805.169-Unit )
akses pada 4 juni 2017 Jam : 15.00
31

Menurut Burrough P.A“ SIG adalah alat yang bermanfaat untuk


mengumpulkan, penimbunan, pengambilan kembali data yang
diinginkan, serta pengubahan dan penayangan data keruangan yang
berasal dari kenyatan dunia”.40
Menurut Jusmandy SIG adalah suatu sistem berbasis komputer
yang dirancang khusus, yang mempunyai kemampuan untuk
mengelola data: pengumpulan, penyimpanan, pengolahan,
analisis, pemodelan, dan penyajian data spasial (keruangan) dan
non spasial (tabular/tekstual), yang mengacu pada lokasi di
permukaan bumi (data bergeoreferensi) 41

Dari uraian diatas (SIG) merupakan alat yang berbasis


komputer yang mempermudah untuk mengolah data yang berguna
dalam memberikan informasi mengenai kondisi di permukaan
bumi yang dahulu informasi mengenai permukaan bumi disajikan
dalam bentuk peta yang dibuat secara manual, tetapi saat ini
semakin berkembangnya teknologi yang menghadirkan Sistem
Informasi Geografis (SIG) informasi-informasi mengenai
permukaan bumi mulai diolah oleh komputer yang menghasilkan
keaslian sebuah informasi. Sistem Informasi Geografis (SIG)
memiliki beberapa komponen agar dapat berfungsi.
b. Komponen Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem
moderen mengunakan komputer yang digunakan untuk
pengelolaan pengunaan lahan dalam bidang pertanian, kehutanan
serta pembangunan perumahan, SIG memiliki beberapa komponen.
SIG merupakan suatu sistem komputer yang terintegrasi
ditingkat fungsional dan jaringan. SIG terdiri dari beberapa
komponen sebagai berikut:

40
Sodikin,S.Pd, M.Si,Sistem Informasi Geografi &Pengindraan Jauh, (Teori Dan Praktik
Dengan Er Mapper Dan AreGIS 10), h. 200.
41
Sri Hartati, Pengindraan Jauh dan Pengenalan Sistem Informasi Geografis Untuk
Bidang Kebumian, (Bandung, Penerbit ITB, 2009), h. 173
32

1) Pelaksana atau Sumber daya manusia (SDM)


Orang yang menjalankan sistem meliputi mengoprasikan,
mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem.
Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG ini beragam,
misalnya operator, analisis, programmer, basis data
administrator.
2) Aplikasi
Merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang
digunakan untuk mengola data menjadi informasi.
Misalnya penjumlahan. klasifikasi, rotasi, koreksi, overlay,
buffer, join table.
3) Data
Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis
dan data atribut. Data grafis/spasil ini merupakan data yang
merupakan fenomena permukaan bumi yang memiliki
koordinat berupa peta, foto udara, citra satelit. Sedangkan
data atribut misalnya data sensus penduduk, catatan survei,
data statistik lainnya.
4) Perangkat lunak SIG
Merupakan program komputer yang dibuat khusus dan
memiliki kemampuan pengelolaan penyimpanan,
pemrosesan, analisis dan penayang data spasial.
Persyaratan yang penting harus dipenuhi software SIG,
adalah
a) Merupakan data base manajemen system (DBMS)
b) Fasilitas untuk pemasukan dan manipulasi data
geografis
c) Fasilitas untuk query, analisis dan visualisasi
d) Graphical User Interface (GUI) untuk mempermudah
akses faslitas yang ada.
e) Adapun merk perangkat lunak, misalnya Arc/Info,
ArcView, ArcGIS, Map Info, GRASS, bahkan
Knoppix GIS
5) Perangkat Keras
Perangkat ini berupa perangkat komputer, seperti Scanner,
digitizer, gps, printer, dan plotter.42

c. Basis Data Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki basis data, basis
data merupakan kumpulan file yang memiliki kaitan antara satu

42
Dr. Agus Suryanto, Integrasi Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Yogyakarta :
Penerbit Ombak, 2013) h.130-132.
33

dengan lainnya sehingga akan membentuk data yang hasil akhirnya


akan memberikan informasi.
Basis data SIG adalah data yang saling berkaitan, yang
diperlukan dalam SIG, baik data spasial (keruangan) maupun
non spasial. Menurut Budi Sulistiyo basis data dapat
didefinisikan sebagai suatu kumpulan file yang mempunyai
kaitan file satu dan file lain hingga membentuk satu bangunan
data untuk menginformasikan sesuatu seperti wilayah,
organisasi, perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.
Basis data tediri dari tipe, dimensi, dan struktur. Tipe basis data
terdiri dari dua macam, yaitu data spasial (keruangan) dan non
spasial. Data spasial (keruangan) adalah data yang dapat
diamati atau diidentifikasikan di lapangan, yang berkaitan di
permukaan maupun di dalam bumi, seperti peta, foto udara,
citra satelit. Data ini ada tiga macam: titik, garis, dan polygon
(daerah), yang diorganisasikan dalam lapis (layer) peta.
Sedangkan data non spasial adalah data yang melengkapi
keterangan data spasial, keterangan kenampakan baik statistik,
numerik, maupun deskriptif diagram, maupun tekstual.43

Dari hasil uran diatas bahwa basis data yang di maksud


adalah kumpulan file yang saling berkaitan antara file satu dengan
file yang lainya yang nantinya akan membentuk suatu bagunan
data yang hasil akhirnya akan dapat menginformasikan sesuatu
seperti perubahan penggunaan lahan.
d. Pengolahan Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem
informasi yang berbasis komputer dirancang untuk bekerja dengan
menggunakan data maka perlu adanya pengolahaan informasi
geografis agar dapat melakukan pengolahan data untuk
mendapatkan informasi.
Terdapat empat tahapan pengolahan informasi geografis, yaitu
sebagai berikut:
1) Tahap Perolehan Data
Sistem informasi geografis memerlukan data masukan
yang akurat agar nantinya dapat memperoleh informasi
yang benar. Data masukan itu dapat kita peroleh dari
beberapa sumber.

43
Sri Hartati ,op. cit., h.176.
34

a) Data Lapangan
Data ini diperoleh langsung dari hasil pengukuran
lapangan, misalnya: pengukuran terhadap curah hujan
di suatu wilayah, salinitas air, kedudukan muka air
tanah, dan sebagainnya.
b) Data Peta
Yaitu dapat berupa peta yang dituangkan dalam kertas
atau dalam film, misalnya: peta geologi, peta
hidrologi, dan sebagainya. Peta ini masih merupakan
data mentah yang harus kita ubah menjadi data digital.
c) Data Citra
Data ini diperoleh dari hasil penginderaan jauh.
d) Database
Database memberikan informasi yang sangat penting
bagi sistem informasi geografis. Data yang disajikan
dalam bentuk database ini dapat memuat informasi
yang tidak terbatas
2) Tahap Input Data
Data yang diperoleh, baik berupa data lapangan, data peta,
dan citra pengindraan jauh, maupun database, dimasukkan
ke dalam program sistem informasi geografis.
3) Tahap Pengolahan Manipulasi dan Analisis Data SIG
Tahap ini merupakan tahap inti dari keseluruhan rangkaian
program sistem informasi geografis.
a) Klasifikasi, yaitu mengelompokan data spasial menjadi
data spasial yang baru. Contohnya adalah
mengklasifikasikan penggunaan lahan, misalnya
klasifikasi untuk pemukiman, pertanian, perkebunan
atau hutan dan lainnya.
b) Overlay, yaitu menganalisis dan mengintegrasikan dua
atau lebih data spasial yang berbeda. Contohnya
menganalisis daerah rawan erosi dengan mengoverlay
(tumpang susun) data ketinggian, jenis tanah, dan
kadar air.
c) Networking, yaitu analisis yang mengacu pada
jaringan yang terdiri dari garis-garis dan titik-titik
yang saling terhubung. Analisis ini sering dipakai
dalam berbagai bidang. Misalnya, sistem jaringan
telpon kabel listrik, pipa minyak atau gas, pipa air
minum atau saluran pembangunan.
d) Buffering, yaitu analisis yang akan menghasilkan
buffer atau penyangga yang bisa berbentuk lingkaran
atau polygon yang mencangkup suatu obyek sebagai
pusatnya. Sehingga kita bisa mengetahui berapa
parameter obyek dan luas wilayahnya. Misalnya pada
sebuah sungai berlaku ketentuan lebar keadaan sungai
35

adalah 15 m, maka kita akan melakukan buffer pada


sungai tersebut menggunakan fasilitas buffer dalam
software arc view, maka komputer akan
memprosesnya.
e) Analisi Tiga Dimensi, analisis ini sering digunakan
untuk memudahkan pemahaman karena data
divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi. Misalnya
digunakan untuk menganalisis daerah yang akan
terkena aliran lava jika gunung api diprediksi akan
meletus.
4) Tahap Output Data SIG
Keluaran (output) yang disajikan sistem informasi
geografis, antara lain: berupa peta, bagan, grafik, tabel,
atau berupa hasil-hasilperhitungan (data numerik). Semua
itu dapat berwujud tampilan pada layar komputer, pada
kertas printer, ataupun pada media lainnya.44

Pengolahan informasi geografis penting untuk mendapatkan


informasi yang telah di olah mengunakan komputer dari data
mengunakan berbagai tahapan yang dapat memberikan informasi
mengenai kenampakan di permukaan bumi maka dari itu
pengolahan informasi geografis ini penting dalam sistem informasi
geografis.
e. Manfaat Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam era pembangunan
saat ini sangat bermanfaat dalam memberikan informasi, adapun
manfaat dari sistem informasi geografis sebagai berikut:
1) Dapat digunakan untuk mengidentifikasi daerah banjir
dan wilayah kemiskinan
2) Dapat digunakan untuk menganalisis perencanaan tata
ruang dan pembangunan wilayah.
3) Dapat menampilkan peta secara tiga dimensi.
4) Mempermudah perencanaan pola pembangunan.
5) Dapat digunakan untuk menginventarisasi sumber daya
alam.
6) Dapat mempercepat proses penurunan peta dari peta
sebelumnya.45

44
,Sodikin, op. cit., h.204-208.
45
Ibid., h. 209
36

Dari uraian di atas dapat terlihat manfaat Sistem Informasi


Geografis (SIG) yaitu untuk mempermudah dalam pengolahan data
serta dapat mempersingkat waktu dan menghemat biaya dalam
pengelolaan data untuk mendapatkan informasi.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Daerah Terbangun di
Kabupaten Karawang Tahun 1984 dan 2008. Skripsi yang ditulis oleh
Aulia Azhar Abdurachman Jurusan Geografi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, tahun 2010. Dengan
hasil perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi daerah
terbangun yang tinggi pada kabupaten karawang secara umum. Namun
besarnya perubahan lahan pertanian menjadi daerah terbangun
mempengaruhi suplus jumlah produksi beras. Kecamatan dengan
perubahan lahan pertanian yang tinggi suplus produksi beras menjadi
rendah.
2. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Desa Pagedangan Kecamatan
Pagedangan Kabupaten Tangerang Tahun 1993-2013. Skripsi yang
ditulis oleh Selly Sulistiawati, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2015.
Penelitin ini membahas tentang bagaimana perubahan penggunanan
lahan Desa Pagedangan Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang
tahun 1993-2013. Analisis data dilakukan dengan menggunakan hasil
instrumen penelitian untuk mengetahui faktor pendorong perubahan
lahan dan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan di analisis
menggunakan GIS (Geographic Information System) dalam program
Arc View GIS 3.3. Perubahan penggunaan lahan di Desa Pangedangan
dalam kurun waktu 20 tahun terhitung pada tahun 1993 samapai
dengan tahun 2013 didorong oleh beberapa aspek yang saling
berkaitan satu sama lain yaitu aspek sosial, ekonomi, demografi, dan
budaya. Perubahan lahan tersebut terjadi pada luas ladang yang
37

berkurang 2,45% luas semak belukar berkurang 92,3% luas lahan


kosong bertambah 78,7% luas sawah berkurang 84,4% dan
permukiman bertambah 204,6%.
3. Perubahan Lahan Sawah Menjadi Lahan Industri Tahun 1989, 1997
dan 2005 di Kabupaten Karawang Jawa Barat. Skripsi yang ditulis oleh
Maulana Abduh Rajabi, Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta, Tahun 2009. Penelitian ini membahas
tentang bagaimana penggunaan lahan untuk industri dibeberapa
wilayah menggunakan lahan yang sebelumnya merupakan sawah.
Perubahan luas lahan sawah menjadi lahan industri dari tahun 1987,
1997 dan 2005 di Kecamatan Cikampek menempati lahan sawah
seluas 290,32 Ha (17,97%), Kecamatan Klari 1107,85 Ha (27,6%),
Kecamatan Purwasari 133,6 Ha (5,6%), Kecamatan Ciampel 76,98 Ha
(4,18%) dan Kecamatan Teluk Jambe Timur seluas 181 Ha (6,75%).
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian
Menjadi Perumahan di Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi Kabupaten
Blitar. Skripsi yang ditulis oleh Dani Santoso Mahasiswa Pendidikan
Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri
Surabaya Tahun 2016. Penelitian ini membahas alih fungsi lahan
pertanian menjadi perumahan di Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi
Kabupaten Blitar dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal dan
faktor kebijakan pemerintah. Faktor internal meliputi lokasi lahan yang
dekat dengan jalan raya, luas lahan tidak memberikanhasil seperti
keinginan, perubahan perilaku petani yang menganggap petani adalah
pekerjaan untuk rakyat miskin.
38

Tabel 2.1
Penelitian Relevan
No Nama Tahun Judul Hasil Perbedaan Persamaan
Penelitian dengan dengan
Penelitian Penelitian
1. Aulia Azhar 2010 Perubahan Besarnya Tidak Sama-sama
Abdurachman Penggunaan perubahan membahas membahas
(Skripsi Lahan lahan pertanian perubahan tentang
Jurusan Pertanian menjadi daerah lahan pertanian perubahan
Geografi Menjadi terbangun menjadi daerah lahan
Fakultas Daerah yang terbangun pertanian
Matematika Terbangun di mempengaruhi yang menjadi
dan Ilmu Kabupaten suplus jumlah mempengaruhi daerah
Pengetahuan Karawang produksi beras. suplus terbangun
Alam, Tahun 1984 produksi beras.
Universitas dan 2008.
Indonesia)
2. Selly 2015 Analisis Perubahan Tidak Sama-sama
Sulistiawati Perubahan lahan ladang membahas membahas
(Skripsi Penggunaan berkurang perubahan perubahan
Jurusan Lahan Desa 2,45% semak lahan yang penggunaan
Pendidikan Pagedangan belukar terjadi pada lahan, yang
IPS, Fakultas Kecamatan berkurang luas ladang, terjadi pada
Ilmu Tarbiyah Pagedangan 92,3% semak belukar, sawah dan
dan keguruan Kabupaten lahan kosong lahan kosong. pemukiman
UIN Syarif Tangerang bertambah
Hidayatullah
39

Tabel 2.1 (Lanjutan)


Jakarta) Tahun 1993- 78,7% sawah
2013 berkurang
84,4% dan
permukiman
bertambah
204,6%.
3. Maulana 2009 Perubahan Tentang Tidak Sama-sama
Abduh Rajabi Lahan Sawah penggunaan membahas membahas
(Skripsi Menjadi Lahan lahan untuk perubahan pengaruh
Jurusan Industri Tahun industri lahan terhadap perubahan
Geografi 1989, 1997 dibeberapa penggunaan lahan pertanian
Fakultas Ilmu dan 2005 di wilayah lahan untuk
Sosial Kabupaten menggunakan industri di
Universitas Karawang lahan yang wilayah yang
Negeri Jakarta) Jawa Barat. sebelumnya dahulunya
adalah sawah. sawah.
4. Dani Santoso 2016 Faktor yang Alih fungsi Tidak Sama-sama
( Jurnal Mempengaruhi lahan pertanian membahas membahas
Jurusan Alih Fungsi menjadi faktor yang pengaruh
Pendidikan Lahan perumahan di mempengaruhi perubahan
Geografi, Pertanian dipengaruhi perubahan lahan pertanian
Fakultas Ilmu Menjadi oleh faktor lahan baik itu menjadi
Sosial dan Perumahan di internal, faktor faktor internal, pembangunan
Hukum, Kelurahan eksternal dan faktor internal perumahan.
Universitas Beru faktor ataupun
Negeri Kecamatan kebijakan kebijakan
Surabaya) Wlingi pemerintah. pemerintah.
Kabupaten
Blitar
40

C. Kerangka Berfikir
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan Dan Kawasan Pemukiman. Negara bertanggung jawab
melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan
dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta
menghuni rumah yang layak dan terjangkau di dalam perumahan yang sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
Kajian mengenai perubahan penggunaan lahan sudah diteliti
sebelumnya oleh Selly Sulistiawati, dengan judul Analisis perubahan
penggunanan lahan Desa Pagedangan Kecamatan Pagedangan kabupaten
tangerang tahun 1993-2013. Penelitian tersebut menggunakan GIS
(Geographic Information System) dalam program Arc View GIS 3.3 dalam
melakukan penelitiannya, dan salah satu hasil penelitiannya adalah
perubahan lahan terjadi pada luas sawah yang berkurang 84,4% dan
permukiman yang bertambah 204,6%.
Pada penelitian yang akan saya bahas adalah untuk melihat laju dan
persebaran perubahan lahan pertanian yang mengalami perubahan
penggunaan lahan menjadi lahan pembanggunan perumahan dengan
menggunakan aplikasi sistem informasi geografis dalam program Arc GIS
10.1. Adapun hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat menggunakan peta
perubahan pengunaan lahan berdasarkan Peta Penggunaan Lahan tahun 2010
dan tahun 2015. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
41

Bagan 2.1

Kerangka Berfikir

Penggunaan Lahan Kecamatan Pondok Aren tahun 2010

Lahan Pertanian Lahan Non Pertanian

Perubahan Penggunaan Lahan Dari Lahan


Pertanian Menjadi Daerah Terbangun

Citra Landsat 7 tahun 2010 dan Citra Landsat 8


tahun 2015

Ground Check

Akurasi Kappa

Ya Tidak

Supervised Classification

Citra 2010 Citra 2015

Overlay

Hasil Penelitian
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu dari 7 Kecamatan Kota
Tangerang Selatan yang memiliki koordinat 106’38′ – 106’47’ Bujur
Timur dan 06’13’30′ – 06’22’30′ Lintang Selatan, yaitu Kecamatan
Pondok Aren, Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Ciledug
(Kota Tangerang), Kecamatan Serpong, Kecamatan Pamulang,
Kecamatan Ciputat, Kecamatan Pesanggrahan (Jakarta Selatan).1 Hal
ini dapat terlihat pada Gambar 3.1

Lokasi Penelitian

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

1
Tangsel Kita : (https://tangselkita.wordpress.com/category/kecamatan-tangsel/pondok-
aren/) diakses 29 November 2016 Jam 21:48.

42
43

2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap,
berikut alur kegiatan penelitian. Adapun waktu kegiatan penelitian
terdapat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Okt
Seminar
Proposal
Revisi
Proposal
Menyusun
Bab I-III
Membuat
Instrumen
Pengumpulan
data
Melakukan
Penelitian
Mengolah
Data
Menyusun
BAB IV-V

Sidang

B. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode deskriptif kuantitatif . Penelitian deskpriptif kuantitatif adalah
salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu,
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Jadi deskriptif
kuantitatif merupakan usaha sadar dan sistematis untuk memberikan
jawaban terhadap suatu masalah dan/atau mendapatkan informasi lebih
44

mendalam dan luas terhadap suatu fenomena dengan menggunakan tahap-


tahap penelitian dengan pendekatan kuantitatif.2
Penelitian ini menggunakan teknik Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografis, untuk membutikan hasilnya perlu dilakukan
observasi, wawancara serta dokumentasi untuk melihat laju perubahan
lahan pertanian menjadi daerah pembangunan perumahan di Kecamatan
Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek
yang diteliti.3 Populasi dalam penelitian ini adalah Kecamatan Pondok
Aren yang terdiri dari 11 kelurahan.
2. Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan
bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga
dimiliki oleh sempel.4 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
penentuan sampel dengan mengunakan pengambilan sampel secara
acak. Dari 11 kelurahan yang ada di wilayah pondok aren peneliti akan
menentukan 5 kelurahan dari hasil pemetaan yang memiliki tingkat
perubahan lahan tertinggi. Alasan peneliti mengambil 5 kelurahan
yang mengalami tingkat perubahan lahan dari hasil pemetaan adalah
karena peneliti ingin mengetahui seberapa tingkat perubahan lahan dari
5 kelurahan di Kecamatan Pondok Aren yang sebenarnya.
D. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
a. Laptop sebagai alat untuk kegiatan pemetaan dan interpretasi citra
satelit dan pengolahan data.
b. Arc GIS 10.1 sebagai aplikasi untuk membuat digitasi peta.

2
Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd, metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan gabungan,
(Jakarta: Prenamedia Group, 2014), h. 62.
3
Prof. Dr. Hj Serdamayanti, M.Pd., APU,. Drs. Syarifudin Hidayat., M.Si, Metode
Penelitian, (Bandung, CV. Mandar Maju) h. 121
4
Ibid., h. 124
45

c. GPS untuk menentukan titik kordinat dalam pengamblan sampel


penelitian.
d. Kamera sebagai alat untuk dokumentasi lokasi penelitian
perubahan lahan yang sedang terjadi atau sudah terjadi.
e. Alat tulis untuk mencatat hal-hal yang diperlukan selama kegiatan
penelitian.
2. Bahan
a. Citra Kecamatan Pondok Aren Landsat 7 tahun 2010 dan Landsat
8 Tahun 2015.
b. Peta administrasi Kota Tangerang Selatan tahun 2015.
E. Sumber Data
Sumber data adalah data dalam sebuah penelitian, merupakan bahan
pokok yang dapat diolah dan dianalisi untuk menjawab masalah
penelitian.5 Adapun untuk melihat laju perubahan lahan pertanian menjadi
pembanggunan perumahan maka data yang diperlukan adalah sebagai
berikut:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah
bersumber dari aplikasi berbasis sistem informasi geografis, dalam
aplikasi tersebut akan terlihat bagaimana perubahan lahan pertanian
menjadi pembanggunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren yang
mana dari hasil persebaran tersebut akan dibuktikan melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder diperoleh dari sumber lain seperti Badan
Pusat Statistik, Kecamatan Pondok Aren, buku, jurnal skripsi dan
dinas terkait.

5
Trianto,Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga
Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2010), h.253
46

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa download
citra, melakukan ground check, observsi, wawancara dan dokumentasi.
1. Donwload Citra
Pada tahap awal penelitian, dibutuhkan sebuah citra yang
bertujuan untuk melihat perubahan penggunaan lahan pertanian
menjadi pembangunan perumahan di kecamatan pondok aren. Peta ini
nantinya dapat melihat bagaimana perubahan lahan yang terjadi pada
tahun sebelumnya di kecamatan pondok aren.
2. Ground Check
Penelitian selanjutnya yaitu melakukan ground check yang
bertujuan untuk melihat seberapa besar persamaan pada data
interpretasi dengan data di lapangan. Pada proses penelitian ini,
penulis melihat langsung ke lapangan untuk melihat kesamaan antara
data interpretasi yang telah diperoleh dari peta dengan hasil yang ada
di lapangan.
3. Observasi
Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera
untuk mendapatkan data.6 Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini adalah dengan cara melakukan pengamatan secara langsung
perubahan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren dengan
memilih 5 kelurahan yang memiliki tingkat perubahan lahan tertinggi.
4. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang lain. Pelaksanaan dapat dilakukan secara langsung berhadap
dengan yang diwawancarai.7 Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah dengan cara melakukan wawancara untuk
memastikan kebenaran data dari sistem informsi geografis dengan

6
Ibid., .266
7
Dr. Husein Umar, S.e., MBA., M.M. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,
(Jakarta Rajawali Pers, 2013), h. 51
47

keadaan yang ada dilapangan. Data wawancara ini digunakan sebagi


data pendukung dari data sistem informasi geografis, bentuk
wawancara yang dilakukan mengunakan wawancara berstruktur yang
terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan.
Wawancara akan dilakukan kepada pemerintah kecamatan
pondok aren. Wawancara akan dilakukan kepada pemilik lahan
peranian, Wawancara akan dilakukan kepada warga pendatang, satu
dari masing-masing kelurahan yang memiliki tingkat perubahan lahan
tertinggi, agar peneliti dapat menegetahui tentang perubahan lahan
pertanian di Kecamatan Pondok Aren.
5. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto pada keadaan
lokasi penelitian dan dokumentasi ini bertujuan untuk pembukti
bahwa peneliti telah melakukan sebuah penelitian.
G. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah berupa,
Cropping Citra, Pemulihan Citra, Klasifikasi tidak terbimbing
(Unsupervisied Classification), Ground check, Analisis Akurasi
Interpretasi Kappa, Klasifikasi terbimbing (Supervised Classification),
Analisis perubahan lahan.
1. Cropping Citra
Cropping adalah proses pemotongan citra pada koordinat
tertentu pada area citra. Untuk memotong bagian dari citra digunakan
dua koordinat, yaitu koordinat awal yang merupakan awal koordinat
bagi citra hasil pemotongan dan koordinat akhir yang merupakan titik
koordinat akhir dari citra hasil pemotongan. Sehingga akan
membentuk bangun segiempat yang mana tiap-tiap pixel yang ada pada
area koordinat tertentu akan disimpan dalam citra yang baru.8
Cropping citra yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah

8
Arief, Operasi Cropping, (http://informatika.web.id/operasi-cropping.htm) diakses 18 juli
2017, Jam 00.15
48

memotong area kajian penelitian dengan menggunakan poligon batas


administrasi.
2. Pemulihan Citra
Proses pemulihan citra tediri dari koreksi geometrik dan koreksi
radiometrik. Hal ini dilakukan agar citra yang diolah sesusai dengan
keadaan yang sebenarnya.
a. Koreksi Geometrik
Koreksi geometri diperlukan untuk menghasilkan data yang
lebih teliti dalam aspek planimetrik. Pada koreksi ini, sistem
koordinat atau proyeksi peta dijadikan rujukan, sehingga
dihasilkan citra yang mempunyai sistem koordinat dan skala yang
beragam.9
b. Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometri dilakukan untuk memperbaiki kesalahan
atau distorsi yang diakibatkan oleh ketidaksempurnaan operasi dan
sensor, adanya atenuasi (penyebaran, hamburan) gelombang
elektromagnetik oleh atmosfer, variasi sudut pengambilan data
(sudut datang radiasi), variasi sudut iluminasi, sudut pantul, dan
lain-lain yang dapat terjadi selama pengambilan, pengiriman serta
perekaman data.10
3. Klasifikasi tidak terbimbing (Unsupervisied Classification)
Klasifikasi tidak terbimbing merupakan metode yang
memberikan mandat sepenuhnya kepada sistem/komputer untuk
mengelompokkan data raster berdasarkan nilai digitalnya masing-
masing, intervensi pengguna dalam hal ini diminimalisasi.11

9
Sodikin, S.Pd, M.Si, Sistem Informasi Geografis & Penginderaan Jauh, (Ciputat:
Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. 54.
10
Sri Hartati Soenarmo, Penginderaan Jauh dan Pengenalan Sistem Informasi Geografis
Untuk Bidang Ilmu Kebumian, (Bandung, Penerbit ITB, 2009), h. 120.
11
Sodikin, log.cit., h. 106
49

4. Ground check
Pada penelitian selanjutnya ialah melakukan ground check
yang bertujuan untuk melihat kembali hasil interpretasi obyek atau
penggunaan lahan, pengamatan penggunaan lahan berdasarkan peta
penggunaan lahan yang sudah ada secara fisik, Pada proses penelitian
ini, penulis melihat langsung ke lapangan untuk melihat kesamaan
antara data interpretasi yang telah diperoleh dengan hasil lapangan .
5. Analisis Akurasi Interpretasi Kappa
Penelitian menggunakan analisis akurasi interpretasi Kappa ini
bertujuan untuk melihat kesamaan antara data yang telah diperoleh
dengan bukti yang didapat melalui hasil lapangan. Yang mana hasil
tersebut dapat terlihat seberapa besar kesamaan yang diperoleh antara
data yang ada dengan data lapangan yang terlihat dan dapat dilakukan
perhitungan untuk menentukan dapat dilakukanya supervised
classification klasifikasi terbimbing atau tidak. Adapun rumus
interpretasi Kappa, hal ini dapat terlihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Rumus Interpretasi Kappa

Kondisi Lapangan
Hasil Jumlah Tingkat
Interpretasi sampel Akurasi
Benar Salah

Penggunaan
20 20 0 100%
lahan
Sumber : Rumus Interpretasi Kappa
Setelah melakukan perhitungan berdasarkan rumusan
interpretasi kappa maka peneliti dapat melakukan supervised
clasification klasifikasi terbimbing untuk membuat peta penggunaan
lahan.
50

6. Klasifikasi terbimbing (supervised classification)


Klasifikasi terbimbing merupakan metode yang dipandu dan
dikendalikan sebagian besar atau sepenuhnya pengguna dalam proses
pengklasifikasiannya.12 Pada klasifikasi ini. Digolongkan menjadi 5
bagian, yaitu pengklasifikasian pada lahan sawah pemukiman,
perairan, lahan kosong, jalan. Klasifikasi ini bertujuan sebagai penentu
bagaimana perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan
perumahan di Kecamatan Pondok Aren.
7. Analisis perubahan lahan
Setelah metode diatas telah selesai dilakukan, maka terlihat
peta perubahan lahan di Kecamatan Pondok Aren, yang mana pada
peta tersebut akan di lihat persebarannya serta perubahannya pada
tahun 2010 dan tahun 2015.
Adapun Bagan teknik pengolahan data yang berupa, Cropping
Citra, Pemulihan Citra, Klasifikasi tidak terbimbing (unsupervisied
classification), Ground check, Analisis Akurasi Interpretasi Kappa,
Klasifikasi terbimbing (supervised classification), Analisis perubahan
lahan. Hal ini dapat terlihat melalui Bagan 3.1

12
Ibid., h. 116.
51

Bagan 3.1
Teknik Pengolahan Data

Cropping Citra

Pemulihan Citra

Koreksi Geometrik Koreksi Radiometrik

Klasifikasi tidak terbimbing


(unsupervisied classification)

Ground check

Analisis Akurasi Interpretasi


Kappa

Klasifikasi terbimbing
(supervised classification)

Analisis perubahan lahan


52

H. Analisis Data
Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah tahap analisi data,
yaitu peneliti mencoba untuk mengolah dan menganalisi data yang
diperoleh. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Sistem Informasi Geografi
Analisis overlay dalah analisis spasial yang mengkombinasikan
dua Peta.13 Teknik ini digunakan untuk mengetahui perubahan
penggunaan lahan. Peta-peta yang di bandingkan adalah peta
penggunaan lahan tahun 2010 dan tahun 2015. Analisis overlay pada
penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perubahan lahan
pertanian menjadi pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok
Aren pada tahun 2010 dan 2015.
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan hasil dari teknik
pengolahan data dan hasil temuan dilapangan. Hasil dari teknik
pengolahan data tersebut berupa peta penggunaan lahan yang sudah
ada seacar fisik sedangkan hasil temuan di lapangan adalah
pengamatan perubahan lahan secara langsung yang dilakukan melalui
pengamatan observasi di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang
Selatan.

13
Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis, (Bandung: Informatika Bandung, 2014), h.
326.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian


1. Sejarah Kecamatan Pondok Aren
Awal berdirinya Kecamatan Pondok Aren pada tahun 1982 hasil
dari pemekaran. Kecamatan Ciledug yang pada saat itu masih merupakan
bagian dari kabupaten Tangerang. Pada awal berdirinya Kecamatan
Pondok Aren melaksanakan kegiatan pelayanan di Desa Pondok Aren
karena saat itu belum memiliki gedung, namun sejak tanggal 20
September 1983 kegiatan pelayanan dipusatkan di gedung yang telah di
bangun dan diresmikan oleh Bapak Bupati Tangerang H Tajus Sobirin
yang di bangun di areal tanah perkebunan karet milik PTP XI yang pada
saat itu masuk wilayah Desa Pondok Aren.
Sejalan dengan perkembangan wilayah yang cukup pesat dan
dalam rangka penataan wilayah, pada tahun 2003 Pemerintah Daerah
Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan pengembang yang ada di
Kecamatan. PondokAren yaitu PT. Jaya Real Property, Tbk, membangun
sebuah kawasan Perkantoran Kecamatan Pondok Aren di Desa Perigi
Baru dan penggunaanya secara resmi dimulai sejak diresmikan oleh
Bupati Tangerang yaitu Bapak Drs H Ismet Iskandar sejak tanggal 17
Agustus 2004.
Dalam perkembangan perluasan ataupun pemekaran wilayah
Kecamatan Pondok Aren dan 6 Kecamatan terdekat lainnya seperti
Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Serpong, Serpong Utara,
dan Kecamatan Setu menjadi Kota Tangerang Selatan yang terjadi pada
tahun 2008.1
2. Letak Geografis
Secara geografis Kecamatan Pondok Aren terletak di bagian
selatan Kota Tangerang Selatan. Dan terletak di 6˚ 15„ 56.09‟‟LS dan 106
˚42‟58.04‟‟BT. Dengan luas wilayah Kecamatan ±29,880 km². Luas
wilayah yang terkecil terletak di Kelurahan Pondok Betung dengan luas
1
Kecamatan Pondok aren dalam angka 2015 (BPS.go.id), h. xiv.

53
54

1,933km², sedangkan wilayah kelurahan terluas yaitu Kelurahan Parigi


dengan luas wilayah sebesar 3,859km².
Jarak tempuh dari Kecamatan ke kantor Ibukota yang sementara ini
terletak di Kecamatan Pamulang adalah sekitar 20 Km. Dengan Satuan
Lingkungan Terkecil ada 130 RW dan 810 RT, Dan jumlah Pegawai
Kecamatan 66 Orang. Wilayah Kecamatan Pondok Aren terdiri dari 11
Kelurahan yaitu : Perigi Baru, Pondok Kacang Barat, Pondok Kacang
Timur, Perigi, Pondok Pucung, Pondok Jaya, Pondok Aren, Jurang
Mangu Barat, Jurang Mangu Timur, Pondok Karya, Pondok Betung.
Adapun Batas-Batas wilayah Kecamatan Pondok Aren meliputi:
a. Sebelah Utara : Kota Tangerang
b. Sebelah Timur : Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur
d. Sebelah Barat : Kecamatan Serpong dan Serpong utara.2
Kecamatan Pondok Aren memiliki 11 kelurahan. Nama dan Luas
kelurahan yang ada di Kecamatan Pondok Aren dapat dilihat pada Tabel
4.1 dan Peta Administrasi Kecamatan Pondok Aren dapat dilihat pada
Gambar 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1
Luas Kelurahan di Kecamatan Pondok Aren
No Kelurahan Luas Wilayah ( Ha ) Persentase
1 Pondok Betung 198.81 6.68
2 Pondok Karya 278.96 9.37
3 Jurang Mangu Timur 266.00 8.93
4 Jurang Mangu Barat 260.10 8.73
5 Pondok Aren 224.40 7.54
6 Pondok Jaya 240.00 8.06
7 Pondok Pucung 301.20 10.12
8 Parigi 369.90 12.42
9 Parigi Baru 316.82 10.64
10 Pondok Kacang Barat 260.60 8.75

Sumber : Profil Kecamatan Pondok Aren


2
Kecamatan Pondok Aren dalam angka 2015 (BPS.go.id), h. xiv.
55

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kecamatan Pondok Aren


56

3. Kondisi Fisik
a. Topografi
Kecamatan Pondok Aren berada di Kota Tangerang Selatan,
yang mana keadaan topografi di wilayah Kecamatan Pondok Aren
dikategorikan sebagai daerah yang letaknya berada di dataran rendah,
sebagian besar topografi kota ini juga berbentuk datar yang tingkat
kemiringannya antara 0 hingga 3%. Namun khusus untuk daerah yang
ada di Kecamatan Setu dan Pondok Aren, tingkat kemiringan tersebut
mempunyai ukuran lebih tinggi antara 3 hingga 8%. Kemudiaan untuk
ketinggiannya, memiliki ukuran sekitar 0 hingga 25 mdpl.
Dilihat dari sisi geologinya, sebagian besar kawasan ini
merupakan kawasan batuan alluvium, yaitu batuan yang terbentuk
dari campuran kerikil, pasir, lanau, bongkah, karakal serta tanah liat
atau lempung. Batuan ini relatif lebih mudah digarap dan memiliki
tingkat ketahanan atas erosi yang lebih tinggi. Karena itu, Tangerang
Selatan sangat cocok dijadikan sebagai wilayah perkotaan.
Menurut sebaran tanahnya merupakan asosiasi latosol berwarna
cokelat kemerahan dan merah. Jenis tanah seperti ini sebenarnya lebih
cocok digunakan sebagai lahan pertanian. Akan tetapi, dalam
perkembangannya ternyata tanah di kota ini banyak mengalami
perubahan fungsi. Hampir semua lahan dan tanah yang ada di daerah
tersebut saat ini banyak yang difungsikan untuk kegiatan lain seperti
pemukiman, pengembangan industri maupun aktivitas lainnya dan
tidak memiliki hubungan dengan dunia pertanian.3
b. Klimatologi
Secara klimatologi, kondisi wilayah Kecamatan Pondok Aren
beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan
penghujan. Hal ini bisa terlihat pada Tabel 4.2

3
http://tangselmedia.com/ini-lho-kondisi-lengkap-seputar-kota-tangerang-selatan.html
(Dikutip pada tanggal 2 Agustus 2017, Jam 22:50)
57

Tabel 4.2
Banyaknya Curah Hujan Dan Hari Hujan
di Kecamatan Pondok Aren
Curah Hujan /Rainfall(mm)

No Bulan Curah Banyaknya Rasio Curah


Hujan Terjadi Hujan Hujan
(mm) (Hari)
1 Januari 526.8 25 21.1

2 Februari 22.8 19 1.2

3 Maret 105.6 16 6.6

4 April 336.9 19 17.3


5 Mei 227.2 16 14.2

6 Juni 82.7 14 5.9

7 Juli 348.8 22 15.8

8 Agustus 81.6 5 16.3

9 September 34.8 6 5.8

10 Oktober 1.133.5 15 75.6

11 November 261.6 14 18.7

12 Desember 346.2 25 13.8

Rata-Rata 225.87 16 17.7


Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Pondok Aren 2015

Keadaan curah hujan di Kecamatan Pondok Aren tertinggi


terjadi pada bulan Oktober yaitu 1.113.5 mm. Sedangkan rata-rata
curah hujan dalam setahun adalah 225.87mm. Hari hujan tertinggi
pada bulan Desember dan Januari dengan hari hujan sebanyak 25 hari.
Perhitungan rasio curah hujan dapat dilakukan dengan
perbandingan curah hujan dan banyaknya terjadi hujan. Dimana rasio
tertinggi terdapat di bulan Oktober dengan jumlah 75.5. Adapun
jumlah rasio terendah terdapat pada bulan Februari yaitu 1.2.
Sedangkan rata-rata rasio curah hujan dalam setahun adalah 17.7.
58

Setelah melakukan perhitungan curah hujan kita dapat melihat


klasifikasi iklim menurut Scmidth-Ferguson di mana sistem
klasifikasi ini sanggat terkenal di Indonesia dan banyak digunakan.
Penentuan tipe iklim menurut klasifikasi ini hanya memperhatikan
data hujan bulanan. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
Bulan Kering (BK) = bulan dengan hujan < 60 mm
Bulan Lembab (BL) = bulan dengan hujan antara 60 – 100 mm
Bulan Basah (BB) = bulan dengan salju > 100 mm.4
Klasifikasi iklim ini bisa terlihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3
Klasifikasi Iklim Scmidth - Ferguson
Klasifikasi Iklim

No Bulan Curah Hujan Klasifikasi

1 Januari 526.8 BB
2 Februari 22.8 BK
3 Maret 105.6 BB
4 April 336.9 BB
5 Mei 227.2 BB
6 Juni 82.7 BL
7 Juli 348.8 BB
8 Agustus 81.6 BL
9 September 34.8 BK
10 Oktober 1.133.5 BB
11 November 261.6 BB
12 Desember 346.2 BB
Sumber : Data Hasil Olahan 2017

4
Andri Noor Ardiansyah, Klimatologi Umum, (Ciputat : UIN Jakarta Press, 2013), h. 87
59

Keadaan iklim menurut hasil klasifikasi di Kecamatan Pondok


Aren terlihat banyaknya bulan basah (BB) yang mendominasi dalam
hitungan satu tahun menurut data curah hujan di Kecamatan Pondok
Aren.
Setelah mengetahui iklim yang ada di Kecamatan Pondok Aren
maka kita juga perlu mengetahui suhu udara yang ada di Kecamatan
Pondok Aren untuk mengetahui temperatur udara maksimum dan
minimun yang ada di Kecamatan Pondok Aren. Hal ini bisa terlihat
pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Suhu Udara Maksimum Dan Minimum
di Kecamatan Pondok Aren
Suhu Udara/Temperatur

No Bulan Maksimum Minimum Rata-Rata


Perbulan
1 Januari 30.6 23.9 26.4
2 Februari 31.9 24.2 27.2
3 Maret 33.5 24.9 28.1
4 April 32.9 24.9 27.9
5 Mei 33.0 25.0 27.9
6 Juni 33.0 24.8 28.0
7 Juli 31.1 23.7 26.5
8 Agustus 33.3 23.9 27.7
9 September 33.3 24.6 28.2
10 Oktober 33.9 24.4 28.2
11 November 33.9 23.9 27.2
12 Desember 32.0 23.9 27.1
Rata-Rata Pertahun 32.6 24.3 27.6
Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Pondok Aren 2015
Temperatur udara di Kecamatan Pondok Aren rata-rata berkisar
antara 23.7-33.9°C, temperatur maksimum tertinggi pada bulan
60

Oktober dan November yaitu 33.9°C dan temperatur minimum


terendah pada bulan Juli yaitu 23.7°C adapun rata-rata suhu udara di
Kecamatan Pondok Aren dalam setahun adalah 27.6°C
Temperatur udara dan kelembapan udara memiliki kaitan erat
untuk mengetahui konsentrasi uap air di udara perlu mengetahui
kelembapan udara adapun kelembapan udara di Kecamatan Pondok
Aren.Hal ini bisa terlihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5
Kelembapan Udara dan Intensitas Matahari
di Kecamatan Pondok Aren
Kelembaban Udara/Relative Humidity (%)

No Bulan Maksimum Minimum Rata-Rata


Perbulan

1 Januari 100 67 89
2 Februari 98 57 85
3 Maret 98 55 82
4 April 100 57 84
5 Mei 98 57 84
6 Juni 97 45 79
7 Juli 98 52 84
8 Agustus 98 34 73
9 September 95 40 74
10 Oktober 90 42 74
11 November 98 47 78
12 Desember 100 55 82
Rata-Rata Pertahun 98 51 81

Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Pondok Aren 2015

Kelembapan udara dan intensitas matahari di Kecamatan


Pondok Aren memiliki jumlah rata-rata 81%, sedangkan jumlah
maksimum 98% dan jumlah minimum 51%.
61

4. Penggunaan Lahan Kecamatan Pondok Aren


Luas wilayah di Kecamatan Pondok Aren Sesuai dengan
penggunaannya. Berdasarkan data Profil Kacamatan Pondok Aren di
mana terdapat data mengenai luas lahan wilayah menurut penggunaan
lahan. Hal ini bisa terlihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6
Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan
di Kecamatan Pondok Aren Tahun 2012
No Kelurahan Sawah Darat Perkebunan Pemukiman

1. Pondok Betung - - - -

2. Pondok Karya - - - -
3. Jurang Mangu 10 Ha 250 Ha - -
Timur

4. Jurang Mangu - - - -
Barat

5. Pondok Aren - - - -
6. Pondok Jaya - - - -
7. Pondok Pucung - - - -

8. Parigi Lama 25 Ha 3.749 Ha - 90 Ha


9. Parigi Baru 70.671 Ha 236.155 Ha - 10 Ha

10. Pondok Kacang 6.254 Ha 97.307 - 156.342 Ha


Barat Ha

11. Pondok Kacang - - - -


Timur

Jumlah 111.925 Ha 337.457 Ha - 156.442 Ha


Sumber : Profil Kecamatan Pondok Aren
Bedasarkan data penggunaan lahan di Kecamatan Pondok Aren
pada tahun 2012 terdapat jumlah luas lahan sawah 111.925 Ha. Jumlah
luas lahan darat 337.457 dan jumlah luas lahan pemukiman 156.452 Ha.
terlihat dari jumlah data penggunaan lahan dapat disimpulkan bahwa
penggunaan lahan tertinggi di Kecamatan Pondok Aren adalah
pembangunan pemukiman.
62

5. Kondisi Kependudukan
Kecamatan Pondok Aren terbagi menjadi 11 kelurahan yaitu
kelurahan Perigi Baru, Pondok Kacang Barat, Pondok Kacang Timur,
Perigi Lama, Pondok Pucung, Pondok Jaya, Pondok Aren, Jurang Mangu
Barat, Jurang Mangu Timur, Pondok Karya, Pondok Betung. Jumlah
penduduk di Kecamatan Pondok Aren pada umumnya mengalami
peningkatan adapun uraian data jumlah penduduk menurut umur dan
jenis kelamin di Kecamatan Pondok Aren. Hal ini bisa terlihat pada
Tabel 4.7
Tabel 4.7
Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2015 di Kecamatan Pondok Aren
Penduduk Penduduk Jumlah
No Umur
Laki-laki Perempuan Total
1 0 – 4 tahun 17.681 16.878 34.559
2 5 – 9 tahun 16.132 15.302 31.434
3 10 – 14 tahun 13.725 12.968 26.693
4 15 – 19 tahun 15.749 15.750 31.499
5 20 – 24 tahun 16.295 16.101 32.396
6 25 – 29 tahun 17.338 17.705 35.043
7 30 – 34 tahun 17.502 17.687 35.207
8 35 – 39 tahun 16.175 16.713 32.888
9 40 – 44 tahun 15.130 15.130 30.260
10 45 – 49 tahun 13.122 12.741 25.863
11 50 – 54 tahun 10.231 9.608 19.839
12 55 – 59 tahun 7.695 6.427 14.123
13 60 – 64 tahun 4.176 3.159 7.335
14 65 tahun keatas 4 .60 4.969 9.429
Jumlah 2015 185.430 181.138 366.568
Jumlah 2010 153.769 149.324 303.093
Sumber : Badan Pusat Statistik 2016

Penduduk di Kecamatan Pondok berdasarkan jenis kelamin


mengalami peningkatan jumlah penduduk di mana pada tahun 2010
jumlah penduduk berdasarkan umur di Kecamatan Pondok Aren adalah
303. 093 juta jiwa sedangkan pada tahun 2015 berjumlah 366.568. juta
jiwa adapun peningkatan jumlah penduduk dari tahun 2010 ke tahun
2015 adalah 63.475 juta jiwa.
63

Pada tahun 2015 adapun selisih yang tidak begitu jauh. Antara
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 185.430 jiwa dan perempuan
181.138 jiwa dan total jumlah penduduk sebanyak 366 568 jiwa.
Penduduk terbanyak berdasarkan umur adalah penduduk usia 30-34
tahun sebanyak 35.207 jiwa. Sedangkan penduduk paling sedikit adalah
penduduk usia 60-64 tahun sebanyak 7.335 jiwa. Kecamatan pondok aren
didominasi oleh penduduk usia produktif.
Perhitungan sex rasio juga dapat dilakukan dengan perbandingan jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan sebagai berikut:
Jumlah penduduk laki-laki = 185.430
Jumlah penduduk perempuan = 181.135
Sex rasio = Jumlah penduduk laki-laki X 100

Jumlah penduduk perempuan


= 185.430
181.135
= 1.024 %
Sex rasio menunjukan angka 1.024, yang berarti bahwa setiap
1000 penduduk perempuan yang ada di Kecamatan Pondok Aren terdapat
1.024, penduduk laki-laki. Data jumlah penduduk berdasarkan umur
menunjukan jumlah tertinggi adalah jumlah usia produktif.
Banyaknya usia produktif yang diiringi dengan pertambahan
jumlah penduduk membuat keberagaman masyarakat mulai terjadi.
Penduduk Kecamatan Pondok Aren yang sebelumnya adalah masyarakat
beragama islam seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan
banyaknya penduduk pendatang membuat masyarakat di Kecamatan
Pondok Aren saat ini hidup berdampingan dengan masyarakat yang
berbeda agama sesuai dengan agama yang diyakini. Hal ini bisa terlihat
pada tabel 4.8
64

Tabel 4.8
Penduduk Menurut Keyakinan Agama
di Kecamatan Pondok Aren 2015
No Kelurahan Islam Katolik Protestan Hindu Budha Konghucu
1 Perigi Baru 12.437 14 55 13 0 36
2 Pondok Kacang 19.220 2.976 2.655 121 145 126
Barat
3 Pondok Kacang 36.245 1.675 2.530 278 0 0
Timur
4 Perigi Lama 16.870 835 1.759 76 169 47
5 Pondok Pucung 27.456 1.125 1.224 88 0 0
6 Pondok Jaya 10.980 1.986 1.785 76 33 120
7 Pondok Aren 35.600 832 889 248 0 376
8 Jurang Mangu 36.896 2.331 2.605 118 0 35
Barat
9 Jurang Mangu 34.100 2.434 2.360 100 152 62
Timur
10 Pondok Karya 26.876 1.020 1.100 95 150 0
11 Pondok Betung 44.875 2.365 2.420 114 132 145
Jumlah 301.553 17.724 19.391 1.327 781 947
Sumber : Badan Pusat Statistik 2016

Berdasarkan agama penduduk Kecamatan Pondok Aren


didominasi oleh penduduk beragama islam 301.553 orang sedangkan
yang paling sedikit adalah agama budha yaitu sebanyak 781 orang.
B. Hasil Penelitian
1. Penggunaan Lahan
a. Hasil Ground Check Lapangan
Penggunaan lahan pertanian setiap tahunnya mengalami
perubahan hal ini dipengaruhi oleh pertambahan jumlah penduduk, di
mana jumlah penduduk mempengaruhi perubahan lahan pertanian
menjadi pembangunan perumahan untuk mengetahui seberapa besar
perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan perumahan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kecamatan Pondok Aren
65

tahun 2012. Kecamatan Pondok Aren memiliki luas sawah 111.925 Ha


dan Pemukiman 156.442 Ha dan sisanya menjadi penggunaan lahan
lainnya.
Sedangkan berdasarkan hasil analisis citra yang dilakukan
melalui bantuan sistem informasi geografis, tahapan membuat peta
penggunaan lahan sebelumnya dilakukan ground check terhadap
penggunaan lahan penggunaan lahan di Kecamatan Pondok Aren
dibedakan menjadi lima yaitu sawah, pemukiman, perairan, lahan
kosong dan jalan yang ada di lapangan sebagai pedoman dalam
melakukan klasifikasi terbimbing. Adapun hasil ground check
lapangan berdasarkan interpretasi citra dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Ground Check Lapangan Berdasarkan Interpretasi Citra

No Citra Kordinat Hasil Hasil Ground Kesesuaian


Intepretasi Check
Lapanagan
1. S -6,2555062 Sawah Sesuai
E 106,7021782

2. S -6,255954 Sawah Sesuai


E 106.706420
3. S-6,258399 Sawah Sesuai
E 106,702928

4. S -6,2757333 Sawah Sesuai


E 106,7030300

5. S -6,253197 Sawah Sesuai


E 106,693870

6. S -6,259116 Perumahan Sesuai


E 106,689355

7. S-6.260574 Perumahan Sesuai


E106.698146
8. S -6.253709 Perumahan Sesuai
E 106.706189
66

Tabel 4.9 (Lanjutan)

9. S -6,257062 Perumahan Sesuai


E 106,681723

10. S -6.257512 Perumahan Sesuai


E 106.708632

11 S -6,2844571 Perairan Sesuai


E 106,697206

12. S -6,2664941 Perairan Sesuai


E 106.709893

13. S -6,261235 Perairan Tidak


E 106,681470 Sesuai

14. S -6,2680167 Lahan Sesuai


E 106,6887317 Kosong

15. S -6,2671966 Lahan Sesuai


E 106,6882186 Kosong

16. S -6,2644033 Lahan Sesuai


E 106,6889629 Kosong

17. S -6,255545 Lahan Tidak


E 106,686572 Kosong Sesuai

18. S -6,2721383 Jalan Sesuai


E 106,6951350

19. S -6,2552688 Jalan Sesuai


E106,7031705

20. S -6,2601564 Jalan Sesuai


E 106,7084420

Sumber: Pengambilan data, tahun 2017


67

b. Hasil Interpretasi Kappa


Berdasarkan hasil ground check pada Tabel 4.9, maka dapat
dilihat hasil intrepretasi Kappa pada Tabel 4.10

Tabel 4.10
Hasil Uji Interpretasi

Kondisi Lapangan
Hasil Jumlah Tingkat
Interpretasi sampel Akurasi
Benar Salah

Penggunaan
20 18 2 90%
lahan
Sumber: Hasil Perhitungan setelah Ground Check Lapangan, Tahun
2017 Perhitungan akurasi:

Jumlah titik enar


Tingkat Ke enaran Interpretasi 100
Jumlah titik yang di survei
= 18/20 x 100% = 90%

Tabel 4.9 mengenai hasil pengambilan sampel lapangan


(Ground Check) ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan analisis supervised classification atau klasifikasi
terbimbing, yang mana pada klasifikasi terbimbing ini digunakan
untuk membuat peta penggunaan lahan berdasarkan lima klasifikasi
yang telah ditentukan yaitu: sawah, perumahan, perairan, lahan
kosong dan jalan.

Berdasarkan hasil perhitungan Ground Check menunjukan anggka


90% yang menandakan bahwa bisa dilakukannya supervised
classification atau klasifikasi terbimbing untuk membuat peta
penggunaan lahan berdasarkan lima klasifikasi yang telah ditentukan.
68

c. Peta Penggunaan Lahan

Berdasarkan hasil ground check lapangan yang sudah dilakukan


maka dapat dibuat peta penggunaan lahan pada tahun 2010 dan tahun
2015. Peta penggunaan lahan di Kecamatan Pondok Aren dapat dilihat
pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3

Gambar 4.3 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Pondok Aren


Tahun 2015.

Gambar 4.3 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Pondok Aren


Tahun 2015.
69

Untuk melihat perubahan penggunaan lahan yang ada di


Kecamatan Pondok Aren ilustrasi Gambar 4.4

Gambar 4.4 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Pondok Aren


Tahun 2010 Dan Tahun 2015.

Penggunaan Lahan Penggunaan Lahan


Tahun 2010 Tahun 2015

Peta perubahan penggunaan lahan yang terdapat pada gambar


4.4 menunjukan perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Pondok
Aren. Terlihat dari perubahan warna yang terjadi pada peta
penggunaan lahan yang menunjukan bahwa peta tersebut mengalami
perubahan. Peta penggunaan lahan pada penelitian ini menjadi acuan
untuk melihat laju perubahan lahan pertanian yang berupa lahan
sawah yang mengalami perubahan penggunaan lahan menjadi
pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren dan juga untuk
melihat kelurahan mana saja yang mengalami perubahan penggunaan
lahan.
Berdasarkan hasil peta tahun 2010 dan 2015 terlihat bahwa
perubahan penggunaan lahan didominasi oleh perumahan (lahan
terbangun). Adapun penggunaan lahan yang mengalami perubahan
secara drastis adalah lahan hijau berupa sawah menjadi lahan
pembangunan perumahan.
70

Berdasarkan Gambar 4.4 luas masing-masing jenis penggunaan


lahan di Kecamatan Pondok Aren dapat di lihat melalui Tabel 4.11

Tabel 4.11
Luasan Penggunaan Lahan Kecamatan Pondok Aren
Luas (Ha)
Tahun/Lahan
2010 2015
Sawah 1309, 64 Ha 839,07 Ha
Perumahan 1184, 7 Ha 1627,8 Ha
Perairan 2,60 Ha 45,68 Ha
Lahan Kosong 365,83 Ha 157,21 Ha
Jalan 130,59 Ha 322, 74 Ha
Total 29.933 Ha 29.925 Ha
Sumber: Hasil Analisis data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.11 luas penggunaan lahan tahun 2010 dan


tahun 2015 di Kecamatan Pondok Aren. luas lahan sawah mengalami
penurunan sebesar 470,57 Ha, sedangkan luas perumahan mengalami
peningkatan 443,1 Ha, luas perairan mengalami peningkatan 48,28
Ha, luas lahan kosong mengalami penurunan 208,62 Ha dan jalan
mengalami peningkatan 192,15 Ha.
Berdasarkan hasil perhitungan luas penggunaan lahan tahun
2010 dan tahun 2015 di Kecamatan Pondok Aren adapun Grafik
penggunaan lahan untuk dapat melihat seberapa besar perubahan
lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren, hal ini dapat dilihat
melalui Grafik 4.1.
71

Grafik 4.1
Penggunaan Luas Lahan Kecamatan Pondok Aren
Tahun 2010 dan Tahun 2015

Berdasarkan Grafik 4.1 terlihat adanya perubahan lahan yang


terjadi di Kecamatan Pondok Aren dari tahun 2010 hingga tahun
2015, tahun 2010 ditadai dengan warna biru sedangkan tahun 2015
ditandai dengan warna merah adapun perubahan lahan yang terlihat
dari Grafik 4.1 yang mengalami penurunan luas lahan adalah sawah
dan lahan kosong hal ini terlihat dari warna biru yang terlihat lebih
tinggi dari warna merah yang menandakan adanya penurunan luas
lahan dari tahun 2010 ke tahun 2015.
Sedangkan yang mengalami peningkatan luas lahan adalah
perumahan, perairan dan jalan hal ini terlihat dari warna merah yang
terlihat lebih tinggi dari warna biru yang menandakan adanya
peningkatan luas lahan dari tahun 2010 ke tahun 2015.
Ketika luas lahan sawah menurun maka luas lahan kosong juga
menurun hal ini di pengaruhi oleh meningkatnya luas perumahan
karena lahan sawah dan lahan kosong yang beralih fungsi menjadi
lahan terbangun. Ketika lahan terbangun semakin meningkat maka
perairan dan jalan juga mengalami peningkatan, perairan mengalami
peningkatan dikarenakan banyaknya pembangunan perumahan yang
menyediakan perairan berupa danau didekat perumahan untuk
72

mengendalikan bencana alam seperti banjir agar air hujan dapat


tertampung. Sedangkan meningkatnya jalan juga di pengaruhi oleh
pembangunan perumahan hal ini dipengaruhi oleh semakin
membaiknya infrastruktur yang ada salah satunya adalah jalan yang
mengalami peningkatan karena pembangunan perumahan. Hal ini
menunjukan adanya laju perubahan lahan pertanian menjadi daerah
pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren Kota
Tangerang Selatan.
d. Laju Perubahan Penggunaan Lahan
Untuk melihat laju perubahan penggunaan lahan yang ada di
Kecamatan Pondok Aren adapun ilustrasi Gambar 4.5 Gambar 4.6.
Gambar 4.5 Peta Perbandingan Lahan Hijau Tahun 2010 dan
Tahun 2015

Lahan Hijau Lahan Hijau


Tahun 2010 Tahun 2015

Gambar 4.6 Peta Perbandingan Lahan Terbangun Tahun 2010


dan Tahun 2015

Lahan Terbangun Lahan Terbangun


Tahun 2010 Tahun 2015
73

Dari Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 yang ditampilkan untuk


melihat perubahan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren
adapun Grafik yang dibuat untuk memperjelas melihat perubahan
lahan hijau dan lahan terbangun pada tahun 2010 dan 2015, hal ini
dapat di lihat pada Grafik 4.2.

Grafik 4.2

Lahan Hijau Dan Lahan Terbangun 2010 dan 2015

Berdasarkan Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 serta Grafik 4.2


dapat disimpulkan bahwa adanya laju perubahan penggunaan lahan
yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren. Hal ini terlihat dari
perubahan warna yang terjadi pada peta penggunaan lahan dimana
pada peta tahun 2010 masih terlihat banyaknya warna hijau yang
menunjukan bahwa lahan hijau berupa sawah masih tersebar
hampir diseluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Pondok
Aren.Sedangkan warna merah yang ada pada peta 2010
menandakan adanya lahan terbangun yang berupa perumahan yang
tersebar di Kecamatan Pondok Aren.
Peta penggunaan lahan pada tahun 2015 yang menandakan
semakin banyaknya warna merah pada peta yang menunjukan
74

perubahan yang sangat jelas, di mana lahan hijau yang berupa


sawah semakin berkurang persebarannya sedangkan lahan
terbangun yang berupaperumahan ditandai dengan warna merah
yang mengalami peningkatan yang hampir menyeluruh di
Kecamatan Pondok Aren.
Selain melihat peta penggunaan lahan tahun 2010 dan 2015,
adapun Grafik lahan hijau dan lahan terbangun 2010 dan 2015
untuk dapat melihat seberapa jauh laju perubahan lahan yang
terjadi pada lahan hijau yang berupa sawah dan lahan terbangun
yang berupa perumahan, dari Grafik lahan hijau dan lahan
terbangun 2010 dan 2015 terlihat adanya laju perubahan lahan hal
ini terlihat dari perubahan yang terjadi di mana pada tahun 2010
terlihat bahwa lahan hijau menempati urutan Grafik tertinggi tetapi
pada tahun 2015 yang menempati Grafik tertinggi adalah lahan
terbangun.
Setelah melihat peta penggunaan lahan pada tahun 2010 dan
tahun 2015 serta melihat Grafik lahan hijau dan terbangun 2010
dan tahun 2015. Dapat terlihat adanya laju perubahan lahan
pertanian yang berupa sawah menjadi lahan pembangunan
perumahan di Kecamatan Pondok Aren.
Setelah melihat laju perubahan lahan dari peta tahun 2010
dan tahun 2015serta melihat Grafik lahan hijau dan terbangun 2010
dan tahun 2015. Dapat dilihat juga perbandingan luas lahan tahun
2010 dan tahun 2015 untuk melihat seberapa besar laju perubahan
lahan berdasarkan luas lahan yang terdapat pada peta penggunaan
lahan di Kecamatan Pondok Aren, hal ini dapat dilihat pada Tabel
4.12
75

Tabel 4.12
Luasan Penggunaan Lahan Sawah dan Perumahan
Di Kecamatan Pondok Aren
Luas (Ha)
Lahan
2010 2015 %
Sawah 1309, 64 Ha 839,07 Ha 21,49 %
Perumahan 1184, 7 Ha 1627,8 Ha 28,12 %
Sumber: Hasil Analisis data, 2017

Dari Tabel 4.12 terlihat laju perubahan lahan. Pada tahun 2010 luas
sawah 1309,64 Ha dan luas perumahan 1184,7 Ha sedangakan pada
tahun 2015 luas sawah 839,07 Ha dan luas perumahan 1627,8 Ha.
Dari data penggunaan lahan tahun 2010 dan tahun 2015 dapat dilihat
adanya penurunan luas lahan sawah sebesar 470,57 Ha sedangkan luas
lahan perumahan mengalami peningkatan sebesar 443,1 Ha.
Adapun persentase dari luas lahan sawah dan perumahan adalah
sebagai berikut luas lahan sawah 21,49% sedangkan luas lahan
perumahan 28,12% dari hasil persentase menunjukan luas lahan yang
mengalami peningkatan adalah luas perumhan.
Berdasarkan data luas penggunaan lahan sawah dan perumahan di
Kecamatan Pondok Aren adapun data perubahan luas lahan Sawah
menjadi pembagunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren, hal ini
dapat terlihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13
Perubahan Luas Lahan Pertanian Menjadi
Pembangunan Perumahan Di Kecamatan Pondok.
Luas (Ha)
Lahan
2010 2015 Perubahan Ket
Sawah 1309, 64 Ha 839,07 Ha 470,57Ha Berkurang
Perumahan 1184, 7 Ha 1627,8 Ha 443,1Ha Bertambah
Sumber: Hasil Analisis data, 2017
76

Berdasarkan Tabel 4.13 adanya perubahan lahan pertanian yang


berupa lahan sawah menjadi lahan terbangun yang berupa
pembangunan perumahan. Lahan sawah pada tahun 2010 hingga 2015
berkurang sebanyak 470,57 Ha, sedangkan luas lahan terbangun yang
berupa perumahan dari tahun 2010 hingga tahun 2015 bertambah
sebanyak 443,1 Ha.
Berdasarkan data luas perubahan lahan sawah menjadi
pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren adapun data
rasio perubahan lahan Sawah menjadi pembagunan perumahan di
Kecamatan Pondok Aren, hal ini dapat terlihat pada Tabel 4.14
Tabel 4.14
Rasio Perubahan Lahan Pertania Menjadi
Pembangunan Perumahan Pertahun 2010-2015
di Kecamatan PondokAren.
Rasio Pertahun
Lahan
Perubahan Rasio/Tahun Ket
Sawah 470,57Ha 94,11 Ha Berkurang
Perumahan 443,1 Ha 88,62 Ha Bertambah
Sumber: Hasil Analisis data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.14 Rasio perubahan lahan pertanian menjadi


pembangunan perumahan pertahun terhitung dari tahun 2010 hingga
tahun 2015 sebagai berikut lahan sawah dari tahun 2010 hingga tahun
2015 berkurang setiap tahunnya sebanyak 94,11 Ha, sedangkan
pembangunan perumahan dari tahun 2010 hingga 2015 bertambah
setiap tahunnya sebanyak 88,62 Ha.
Berdasarkan rasio pertahun terlihat adanya perubahan lahan
pertanian menjadi daerah pembangunan perumahan di Kecamatan
Pondok Aren. hal ini terlihat dari adanya luas lahan sawah yang
semakin berkurang setiap tahunya, sedangkan luas lahan
pembangunan perumahan semakin bertambah setiap tahunnya dari
tahun 2010 hingga 2015.
77

Berdasarkan hasil data penggunaan lahan sawah dan perumahan di


Kecamatan Pondok Aren terlihat adanyan penurunan luas lahan hijau
yang berupa sawah dan peningkatan luas lahanterbangun yang berupa
lahan perumahan dari tahun 2010 hingga tahun 2015yang mendakan
adanya laju perubahan lahan dari lahan hijau yang berupa sawah
menjadi lahan terbangun yang berupa perumahan di Kecamatan
Pondok Aren.
e. Persebaran Perubahan Penggunaan Lahan

Untuk melihat kelurahan mana saja yang mengalami


perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Pondok Aren, adapun
ilustrasi Gambar 4.7 dan Gambar 4.8

Gambar 4.7 Peta Pesebaran Penggunaan Lahan Di Kecamatan


Pondok Aren Tahun 2010 dan Tahun 2015

Peta Persebaran Peta Persebaran


Tahun 2010 Tahun 2015

Kelurahan Yang Mengalami Perubahan Lahan

- Parigi Lama
- Pondok Aren
- Pondok Pucung
- Pondok Kacang Timur
- Pondok Kacang Barat

Gambar 4.8 Peta Pesebaran Penggunaan Lahan Berdasarkan


Batas Administrasi.
78

Dari peta penggunaan lahan peneliti dapat melihat persebaran


perubahan lahan pertanian berupa sawah menjadi pembangunan
perumahan di Kecamatan Pondok Aren, yaitu untuk melihat kelurahan
mana saja yang mengalami tingkat perubahan lahan tertinggi dari
tahun 2010 hingga tahun 2015, terlihat dari perubahan warna yang
terdapat pada peta di mana dari tahun 2010 hingga tahun 2015
terdapat perubahan warna yang sangat mencolok yaitu warna hijau
yang menandakan lahan hijau berupa sawah berubah menjadi warna
merah yang menandakan lahan terbangun yaitu perumahan.
Berdasarkan warna yang di hasilkan oleh peta perubahan lahan
maka peneliti dapat melihat lima kelurahan yang mengalami
perubahan lahan tertinggi, berdasarkan peta yang dilihat secara visual
dalam menentukan kelurahan mana saja yang mengalami perubahan
lahan. Lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan dapat dilihat
melalui peta administrasi yang sudah diberi tanda.
Warna merah muda pada peta menunjukan kelurahan yang
mengalami perubahan tetapi tidak begitu banyak karena memang
sejak tahun 2010 sudah terdapat pembangunan yang hampir
menyeluruh di kelurahan tersebut. Sedangkan warna putih
menandakan kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi,
yaitu lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi.
Terlihat dari peta tahun 2010 yang didominasi oleh warna
hijauyang mendakan masih terlihat banyaknya lahan hijau yang
berupa sawah di kelurahan-kelurahan tersebut. Sedangkan peta pada
tahun 2015 didominasi oleh warna merah yang mendakan banyaknya
lahan terbangun yaitu pembangunan perumahan di kelurahan-
kelurahan tersebut, dari perubahan warna yang ada pada peta tahun
2010 dan tahun 2015 peneliti dapat menentukan lima kelurahan yang
mengalami tingkat perubahan lahan tertinggi di Kecamatan Pondok
Aren. Adapun lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan
79

tertinggi adalah Parigi Lama, Pondok Aren, Pondok Pucung, Pondok


Kacang Timur, Pondok Kacang Barat.
Lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi ini
didukung oleh adanya para pengembang perumahan yang
mengembangkan kelurahan tersebut menjadi kelurahan yang
berkembang dalam segi pembangunan perumahan. Adapun data
pengembang perumahan yang menjadikan lima kelurahan tersebut
menjadi kelurahan yang mengalami perubahan lahan pertanian berupa
sawah menjadi lahan pembangunan perumahan, dapat dilihat Pada
Tabel 4.15.
Tabel 4.15

Pengembang Perumahan Di Kecamatan Pondok Aren


No Pengembang Kelurahan
1. PT. Jaya Real Property, Tbk Parigi Lama
2. Moekti Wibowo Samanu Parigi Lama
3. PT. Jaya Real Property, Tbk Pondok Aren
4. Prakasa Adi Sarana Boy Rezky Belnis Pondok Pucung
5. PT. Jaya Real Property, Tbk Pondok Pucung
6. A Rayadi Iskandardinata Pondok Pucung
7. PT.Tri Karya Sejahtera Pondok Kacang Timur
8. PT. Jaya Real Property, Tbk Pondok Kacang Barat
Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertahanan
Kota Tangerang Selatan.

Dari Tabel 4.15 terlihat adanya beberapa pengembang


perumahan yang mengembangkan Kecamatan Pondok Aren menjadi
wilayah yang semakin maju dalam bidang pembangunan perumahan
di lima kelurahan yang mengalami tingkat perubahan lahan tertinggi
dari tahun 2010 hingga tahun 2015.
Lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi ini
didukung oleh banyak nya pengembang perumahan yang
80

mengembangkan lima kelurahan tersebut menjadi kelurahan yang


mengalami kemajuan dalam segi pembangunan perumahan, di mana
pembangunan perumahan terbanyak terlihat dari banyaknya
pengembang yang mengembangkan kelurahan tersebut dari lahan
hijau berupa sawah menjadi lahan terbangun berupa perumahan.
Lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi yaitu
Parigi Lama, Pondok Aren, Pondok Pucung, Pondok Kacang Timur,
Pondok Kacang Barat. Ada beberapa pengembang yang
mengembangkan kelurahan tersebut menjadi kelurahan yang
mengalami tingkat perubahan lahan tertinggi.
Pengembang perumahan yang terlihat besar dalam melakukan
pembangunan perumahan adalah PT. Jaya Real Property, Tbk di mana
hampir menyeruhnya pembangunan perumahan yang dilakukan oleh
PT. Jaya Real Property, Tbk dalam melakukan kegiatan pembangunan
untuk memajukan Kecamatan Pondok Aren menjadi wilayah yang
maju dalam segi pembangunan perumahan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pengembang yang
mengembangkan Kecamatan Pondok Aren sebagai wilayah
pengembangnya. Berdasarkan data dinas pembangunan perumahan
dapat terlihat pengembang perumahan yang mengembangkan lima
kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi tidak hanya
pengembang perumahan PT. Jaya Real Property, Tbk saja yang
membangun perumahan di Kecamatan Pondok Aren.
Banyak pengembang lain yang mengembangkan Kecamatan
Pondok Aren sebagai wilayah pengembangnya, memang pengembang
yang dapat dikatakan besar dalam memajukan wilayah Kecamatan
Pondok Aren adalah PT. Jaya Real Property, Tbk hal ini terlihat dari
pembangunan perumahan yang tersebar hampir menyeluruh di
Kecamatan Pondok Aren.
Setelah mengetahui lima kelurahan yang mengalami perubahan
lahan tertinggi berdasarkan hasil peta perubahan lahan dan data dari
81

Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman Dan Pertahanan Kota


Tangerang Selatan, peneliti mencoba untuk melakukan Observasi dan
wawancara di mana hal ini bertujuan untuk melihat kebenaran
perubahan lahan yang terjadi di lima kecamatan yang mengalami
perubahan lahan tertinggi yaitu perubahan lahan pertanian berupa
sawah menjadi lahan terbangun berupa perumahan.
Observasi dan wawancara dilakukan di lima kelurahan yang
mengalami perubahan lahan tertinggi di Kecamatan Pondok Aren.
Adapun lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi
adalah Parigi Lama, Pondok Aren, Pondok Pucung, Pondok Kacang
Timur, Pondok Kacang Barat.
C. Hasil Observasi
Observasi dilakukan di lima kelurahan yang mengalami perubahan
lahan tertinggi sesuai dengan hasil peta penggunaan lahan dan data
pengembang perumahan adapun kelurahan di Kecamatan Pondok Aren
yang mengalami perubahan lahan tertinggi yaitu perubahan lahan
pertanian berupa lahan sawah menjadi lahan terbangun berupa
pembangunan perumahan yaitu Kelurahan Parigi Lama, Pondok Aren,
Pondok Pucung, Pondok Kacang Timur, Pondok Kacang Barat.
Observasi yang dilakukan di lima kelurahan yang ada di Kecamatan
Pondok Aren yang mengalami perubahan lahan tertinggi dari sebelas
kelurahan adalah untuk melihat perubahan lahan yang terjadi di
Kecamatan Pondok Aren, pembangunan perumahan yang ada di
Kecamatan Pondok Aren dan kegiatan masyarakat yang ada Kecamatan
Pondok Aren.
1. Dari hasil observasi yang dilakukan di Kelurahan Parigi Lama yaitu
observasi pertama didapatkan hasil pengamata sebagai sebagai
berikut.
a. Perubahan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren, dari
hasil observasi yang dilakukan masih terlihat beberapa hektar
sawah, masih adanya kegiatan bercocok tanam di mana para
82

petani masih melakukan kegiatan bercocok tanam di lahan


pertanianya. Sedangkan pembangunan perumahan masih terlihat
beberapa bangunan perumahan, baik perumahan yang sudah
dibangun dan perumahan yang sedang dibangun, tidak dapat
dipungkiri pembangunan perumahan merupakan alih fungsi
lahan.
b. Pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan terlihat adanya pengamanan dalam
melakukan kegiatan pembangunan perumahan di mana area
pembangunan perumahan dijaga oleh penghalang yang menutupi
area pembangunan perumahan yang bertuliskan Bintaro Jaya.
Yang menandakan sedang berlangsungnya pembangunan proyek
Bintaro Jaya. Sedangkan keadaan fisik yang ada di pembangunan
perumahan yang sedang dibangun, pembangunan perumahan
didirikan dilahan yang cukup luas di mana banyak pepohonan
yang ditebang saat melakukan kegiatan pembangunan
perumahan tersebut hal ini dapat terlihat dari masih tersisanya
lahan yang banyak ditumbuhi pepohonan didekat pembangunan
perumahan yang sedang berlangsung.
c. Kegiatan masyarakat Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan disekitar lahan pertanian tidak terlihat
penjual alat pertanian maupun pupuk pertanian disekitar lahan
pertanian. Adapun kegiatan petani pada pagi hari terlihat petani
di lahan pertanianya sedang melakukan kegiatan bercocok tanam
yaitu menyiram lahan pertanian dari hasil kegiatan bercocok
tanam biasanya para petani menjual hasil pertanian di warung
yang didirikan secara sederhana didekat lahan pertanian untuk
menjual lahan pertanian. Sedangkan hasil observasi yang
dilakukan disekitar pembangunan perumahan terlihat adanya
aktivitas masyarakat sekitar pembangunan perumahan yang
83

memanfatkan kegiatan pembangunan perumahan yang menjadi


pedagang minuman keliling disekitar pembangunan perumahan.
2. Dari hasil observasi yang dilakukan di Kelurahan Pondok Aren yaitu
observasi kedua didapatkan hasil pengamata sebagai sebagai berikut.
a. Perubahan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren, dari
hasil observasi yang dilakukan masih terlihat adanya lahan
sawah, di mana masih adanya kegiatan petani dalam melakukan
kegiatan bercocok tanam di komplek perumahan yang dapat
dikatakan sulit untuk melakukan kegiatan bercocok tanam karena
pengairan yang terbatas. Sedangkan pembangunan perumahan
yang sudah dibangun dan sedang dibangun, tidak dapat
dipungkiri merupakan alih fungsi lahan pertanian menjadi
pembangunan perumahan.
b. Pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan terlihat adanya pengamanan berupa
penjagaan disekitar pembangunan proyek perumahan dan ada
yang mengawasi dalam kegiatan pembangunan perumahan
tersebut. Sedangkan keadaan fisik yang ada di pembangunan
perumahan yang sedang di bangun didirikan dilahan yang cukup
luas dimana yang tadinya lahan tersebut merupakan lahan
terbuka untuk anak-anak bermain sepak bola hal ini dapat terlihat
dari masih tersisanya lahan kosong di dekat pembangunan
perumahan.
c. Kegiatan masyarakat Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan disekitar lahan pertanian terdapat
warung yang menjual alat pertanian disekitar lahan pertanian.
Adapun kegiatan petani pada pagi hari terlihat adanya kegiatan
bercocok tanam seperti merapihkan lahan pertanian dan hasil
dari kegiatan bercocok tanam ada yang dikosumsi ada juga yang
di jual dipasar tradisional. Sedangkan hasil observasi yang
dilakukan disekitar pembangunan perumahan terlihat adanya
84

aktivitas masyarakat sekitar pembangunan perumahan menjadi


pedagang kopi keliling disekitar proyek pembangunan
perumahan.
3. Dari hasil observasi yang dilakukan di Kelurahan Pondok Pucung
yaitu observasi ketiga didapatkan hasil pengamata sebagai
sebagaiberikut.
a. Perubahan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren, dari
hasil observasi yang dilakukan masih terlihat beberapa hektar
sawah, masih adanya kegiatan bercocok tanam para petani di
lahan pertaniannya. Sedangkan pembangunan perumahan yang
terdapat di perumahan yang sudah dibangun sejak lama dan
pembangunan perumahan yang sedang berlangsung saat ini.
b. Pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan terlihat adanya pengamanan yaitu
berupa pagar penjaga yang membatasi pembangunana
perumahan yang sedang berlangsung dan terdapat tulisan yang
selain pekerja dilarang masuk. Sedangkan keadaan fisik yang ada
di perumahan yang sedang dibangun didirikan dilahan yang luas,
tidak dapat di pungkiri pembangunan perumahan tersebut
dibangun dilahan yang mengalami alih fungsi lahan pertanian.
Hal ini dapat terlihat dari adanya lahan pertanian yang berada
dekat dengan pembangunan perumahan yang sedang
berlangsung.
c. Kegiatan masyarakat Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan disekitar lahan pertanian terlihat
adanya tempat yang menjual alat-alat pertanain didekat lahan
pertanian. Adapun kegiatan petani pada pagi hari terlihat adanya
kegiatan bercocok tanam dimana petani datang untuk melihat
hasil tanamnya dan hasil dari kegiatan bercocok tanam di jual
kepasar tradisonal dekat lahan pertanian. Sedangkan hasil
observasi yang dilakukan disekitar pembangunan perumahan
85

adanya aktivitas masyarakat sekitar yang membuka usaha


disekitar pembangunan perumahan seperti menjual makanan
cepat saji.
4. Dari hasil observasi yang dilakukan di Kelurahan Pondok Kacang
Timur yaitu observasi keempat didapatkan hasil pengamata sebagai
sebagai berikut.
a. Perubahan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren, dari
hasil observasi yang dilakukan masih terlihat adanya lahan
sawah, masih terlihat adanya kegiatan bercocok tanam meskipun
di lahan sawah tersebut sudah ada tulisan yang menandakan
tanah tersebut milik PT Jaya Property Tbk. Sedangkan
pembangunan perumahan baik yang sudah dibangun sejak lama
ataupun bangunan baru yang sedang di bangun, tidak dapat
dipungkiri merupakan alih fungsi lahan.
b. Pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan terlihat adanya pengamanan di mana
terdapat tulisan yang menandakan sedang terjadinya
pembangunan perumahan. Sedangkan keadaan fisik yang ada di
pembangunan perumahan yang sedang di bangun didirikan
dilahan yang cukup luas, yang merupakan lahan pertanian
adapun kegiatan pengurukan lahan sawah tersebut sebelum
melakukan kegiatan pembangunan.
c. Kegiatan masyarakat Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan disekitar lahan pertanian tidak terdapat
penjual alat pertanian ataupun bibit pertanian disekitar lahan
pertanian. Adapun kegiatan petani dalam melakukan kegiatan
bercocok tanam di pagi hari yaitu mencangkul lahan pertanian
dan hasil dari kegiatan bercocok tanam yang dilakukan petani di
jual oleh petani ke pasar tradisonal terdekat. Sedangkan hasil
observasi yang dilakukan disekitar pembangunan perumahan
terlihat adanya aktivitas masyarakat sekitar yang memanfaatkan
86

pembangunan perumahan dengan membuka usaha sendiri seperti


berdagang didekat pembangunan perumahan.
5. Dari hasil observasi yang dilakukan di Kelurahan Pondok Kacang
Barat yaitu observasi kelima didapatkan hasil pengamata sebagai
sebagai berikut.
a. Perubahan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren, dari
hasil observasi yang dilakukan masih terlihat lahan pertanian
berupa sawah, masih adanya kegiatan bercocok tanam meskipun
lahan pertanian berada didekat perumahan yang sudah dibangun.
Sedangkan hasil observasi yang dilakukan disekitar
pembangunan perumahan terlihat banyaknya pembangunan
perumahan yang sudah selesai dalam tahap pembangunan
perumahan.
b. Pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan terlihat adanya pengamanan dimana
terdapat pos penjaga didepan pintu masuk perumahan yang
dijaga oleh satpam, dimana tamu yang ingin masuk ke area
perumahan tersebut wajib untuk melapor saat memasuki area
perumahan. Sedangkan keadaan fisik yang ada di perumahan
yang sedang dibangun tidak dapat dipungkiri merupakan alih
fungsi lahan pertanian karena terdapat lahan pertanian didekat
pembangunan perumahan.
c. Kegiatan masyarakat Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
observasi yang dilakukan disekitar lahan pertanian terlihatadanya
penjual peralatan pertanian, karena didaerah tersebut tidak hanya
terdapat lahan pertanian tetapi juga lahan untuk menjual tanaman
hias. Adapun kegiatan petani yang masih melakukan kegiatan
bercocok tanam yang dilakukan oleh petani seperti mencangkul
lahan pertaniannya dan hasil pertanian dijual diwarung pinggir
jalan dekat lahan pertanian.Sedangkan hasil observasi yang
dilakukan disekitar pembangunan perumahan adanya aktivitas
87

masyarakat sekitar pembangunan perumahan yang sudah


berlangsung adalah membuka usaha-usaha didekatperumahan
tersebut terlihat dari banyaknya ruko-ruko yang sudah mulai
dibuka untuk melakukan kegiatan usaha.
Setelah melakukan observasi di lima kecamatan yang mengalami
perubahan lahan tertinggi terlihat adanya perubahan lahan pertanian
berupa lahan sawah yang mengalami perubahan lahan menjadi lahan
terbangun yaitu pembangunan perumahan yang terjadi di lima kelurahan
yang mengalami perubahan lahan, hal ini terlihat dari hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti.
Setelah melakukan observasi di lima kelurahan yang mengalami
perubahan lahan tertinggi selanjutnya peneliti mencoba untuk melakukan
wawancara di lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan pertanian
berupa lahan sawah menjadi lahan terbangun yaitu pembangunan
perumahan, hal ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari perubahan
lahan yang terjadi di lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan
tertinggi yang ada di Kecamatan Pondok Aren.
D. Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada 11 orang narasumber yaitu satu
orang pemerintah Kecamatan Pondok Aren, 5 orang petani pemilik lahan
dan 5 penduduk pendatang.
1. Wawancara yang dilakukan kepada pemerintah Kecamatan Pondok
Aren untuk mengetahui pendapat pemerintah mengenai pertambahan
penduduk di Kecamatan Pondok Aren, pengembang perumahan di
Kecamatan Pondok Aren dan pembangunan perumahan di Kecamatan
Pondok Aren. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada satu orang
narasumber dari pemerintah Kecamatan Pondok Aren didapatkan
informasi sebagai berikut.
a. Pertambahan penduduk di Kecamatan Pondok Aren, dari hasil
wawancara yang dilakukan dengan kepala seksi ekonomi
pembangunan yaitu semakin bertambahnya jumlah penduduk
88

mempengaruhi pembangunan perumahan, karena pertambahan


jumlah penduduk ini semakin lama semakin meningkat.
Menyebabkan semakin banyaknya pembangunan perumahan untuk
masyarakat agar memiliki tempat tinggal jadi otomatis hal tersebut
saling berkaitan antara jumlah penduduk dan pembangunan
perumahan.
b. Pengembang perumahan di Kecamatan Pondok Aren adapun
jawaban narasumber yaitu Kecamatan Pondok Aren dikembangkan
oleh PT. Jaya Real Property, Tbk, terlihat dari hampir
menyeluruhnya pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok
Aren yang dilakukan oleh PT. Jaya Real Property, Tbk. Meskipun
perkembangan perumahan di Kecamatan Pondok Aren mengalami
peningktan yang cukup pesat tetapi tidak ada kebijakan yang
diberlakukan dari Kecamatan Pondok Aren. Karena lahan-lahan
yang ada merupakan milik masyarakat setempat dimana
masyarakat memiliki hak untuk mempertahankan atau menjual
lahannya.
c. Pembangunan perumahan di Kecamatan Pondok Aren, narasumber
menjawab pembangunan perumahan yang terjadi di Kecamatan
Pondok Aren mengalami peningkatan setiap tahunya karena tidak
adanya pembatasaan pembangunan perumahan yang di tetapkan
oleh Kecamatan Pondok Aren. Dari semakin meningkatnya
pembangunan perumahan ini banyak pembangunan lain yang juga
berkembang seperti gedung pertokoan yang dibangun di daerah
Kecamatan Pondok Aren hal ini dapat membuka peluang usaha
bagi masyarakat dan mensejahterakan masyarakat.
2. Wawancara yang dilakukan kepada petani pemilik lahan untuk
mengetahui pendapat petani pemilik lahan mengenai perekonomian
petani pemilik lahan di Kecamatan Pondok Aren, perubahan lahan
pertanian di Kecamatan Pondok Aren dan keadaan petani pemilik
lahan saat ini di Kecamatan Pondok Aren. Dari hasil wawancara yang
89

dilakukan kepada lima orang narasumber dari petani pemilik lahan di


Kecamatan Pondok Aren didapatkan informasi sebagai berikut.
a. Perekonomian petani pemilik lahan di Kecamatan Pondok Aren
sebagian besar para petani pemilik lahan dahulunya adalah
seorang pekerja dan pedagang tetapi sekarang ketika usia mereka
sudah tidak muda lagi dan memiliki lahan pertanian mereka
mencoba mengolah lahan pertanain tersebut untuk kegiatan
bercocok tanam, meskipun penjualan dari hasil pertanian itu tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari tetapi mereka
tetap menjalankan pekerjaan itu untuk mencari rezki yang halal.
b. Perubahan lahan pertanian di Kecamatan Pondok Aren,
kebanyakan dari petani pemilik lahan menjawab bahwa perubahan
lahan pertanian yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren itu tidak
baik karena lahan pertanian akan habis dan masyarakat yang
bekerja sebagai petani akan tidak ada lagi. Hal ini lah yang
menyebabkan petani pemilik lahan tidak mempertahankan lahan
pertanianya karena memang lahan pertanian yang semakin lama
semakin habis di gunakan untuk pembangunan perumahan dan
keinginan para petani pemilik lahan yang ingin menjual lahan
pertanianya, hasil dari penjualan lahan pertanian dimanfaatkan
untuk modal usaha.
c. Keadaan petani pemilik lahan saat ini di Kecamatan Pondok Aren,
sebagian narasumber menjawab tidak ada yang berubah mengenai
kedaan mereka yang tetap mempertahankan lahan pertanianya
karena kegiatan bercocok tanam tetap mereka lakukan dan
sebagain menjawab ada yang berubah mengenai keadaanya karena
mereka sudah menjual setengah lahan pertanianya untuk membuka
usaha lain jadi kegiatan pertanian yang dilakukan saat ini hanya
sebagai sambilan saja tidak seperti dulu.
3. Wawancara yang dilakukan kepada penduduk pendatang untuk
mengetahui informasi mengenai penduduk pendatang di Kecamatan
90

Pondok Aren, pembangunan perumahan menurut warga pendatang di


Kecamatan Pondok Aren dan keadaan warga pendatang di Kecamatan
Pondok Aren. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada lima orang
narasumber dari penduduk pendatang di Kecamatan Pondok Aren
didapatkan informasi sebagai berikut.
a. Informasi mengenai penduduk pendatang di Kecamatan Pondok
Aren sebagian besar narasumber menjawab bahwa mereka berasal
dari daerah Jawa dan rata-rata mereka sudah lebih dari 10 tahun
tinggal di daerah Kecamatan Pondok Aren. Adapun alasan mereka
mengapa memilih daerah Kecamatan Pondok Aren sebagai tempat
tinggalnya karena ingin membuka usaha dan berharap usahnya
dapat berkembang dan ada juga yang mengikuti suaminya untuk
memilih tinggal di daerah Kecamatan Pondok Aren.
b. Pembangunan perumahan meurut warga pendatang di Kecamatan
Pondok Aren, sebagian besar narasumber menjawabpembangunan
perumahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren itu ada baik
dan tidaknya, baiknya karena dapat menyediakan tempat tinggal
bagi warga pendatang sedangkan tidak baiknya dimana lahan
pertanian semakin lama semakin berkurang karena kegiatan
pembangunan perumahan yang semakin lama semakin mengalami
peningktan.
c. Keadaan warga pendatang di Kecamatan Pondok Aren, sebagian
besar narasumber menjawab merasa nyaman tinggal di daerah
Kecamatan Pondok Aren karena pondok aren sudah seperti pusat
kota yang menyediakan berbagai macam kebutuhan mulai dari
infrastruktur yang semakin lama semakin membaik dan fasilitas
umum yang semakin lama semakin memadai , hal inilah yang
membuat penduduk pendatang nyaman tinggal di daerah
Kecamatan Pondok Aren.
91

E. Pembahasan Hasil Penelitian


Perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan perumahan di
Kecamatan Pondok Aren didukung oleh teori pembangunan yang di gagas
oleh Bryat & White Pembangunan adalah satu di antara konsep-konsep
paling mendesak di zaman kita sekarang ini. Menurutnya, pembangunan
memancing pertanyaan–pertanyaan sulit tentang nilai-nilai, teknik-teknik,
dan pilihan-pilihan. Pembangunan memunculkan kembali pertanyaan
klasik tentang hakikat “masyarakat yang aik“.5
Pembanguan memang menjadi konsep yang paling mendesak saat
ini di mana pembangunan memunculkan suatu pertanyaan baik atau
tidaknya suatu wilayah ketika melakukan pembangunan, pembangunan
memang tidak dapat dihindarkan di zaman kita saat ini karena kita
membutuhkan pembangunan yang lebih baik lagi dalam memajukan
kehidupan tetapi akibat dari adanya pembangunan tersebut menimbukan
terjadinya perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan perumahan.
Perubahan lahan yang terjadi terhadap lahan hijau berupa sawah
menjadi lahan terbangun berupa perumahan merupakan hal yang tidak
asing lagi di zaman kita saat ini, meskipun lahan pertanian yang berupa
sawah penting bagi masyarakat untuk memenuhi bahan pangan, tetapi
pembangunan perumahan juga penting bagi masyarakat untuk
mendapatkan tempat tinggal, banyaknya masyarakat yang membutuhkan
tempat tinggal dipengaruhi oleh pertambahan jumlah penduduk setiap
tahunnya salah satunya adalah Kecamatan Pondok Aren di mana
perubahan lahan yang terjadi di pengaruhi oleh pertambahan jumlah
penduduk yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Selly Sulistiawati.

5
Nia K Pontoh, Iwan Kustiwan, Pengantar Perencanaan Perkotaan, (Bandung, ITB,
2008), h. 162.
92

“Menye utkan awasannya peru ahan penggunaan lahan didorong


oleh e erapa aspek yang saling erkaitan satu sama lain”.6
Akibat dari banyaknya jumlah penduduk yang meningkat setiap
tahunya di Kecamatan Pondok Aren menyebabkan terjadinya perubahan
lahan pertanian menjadi daerah pembangunan perumahan di Kecamatan
Pondok Aren, yang menyebabkan terjadinya perubahan lahan.Pembahasan
yang lebih rinci dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Laju perubahan lahan pertanian menjadi daerah pembangunan
perumahan di Kecamatan Pondok Aren.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat laju perubahan lahan
pertanian menjadi pembangunan perumahan bahwa laju perubahan lahan
pertanian menjadi pembangunan perumahan berdasarkan hasil peta
penggunaan lahan tahun 2010 hingga tahun 2015. Terlihat adanya
perubahan lahan, perubahan lahan terlihat dari perubahan warna yang
terjadi pada peta penggunaan lahan yang menunjukan bahwa peta tersebut
mengalami perubahan penggunaan lahan. Berdasarkan hasil peta tahun
2010 dan 2015 terlihat bahwa perubahan penggunaan lahan didominasi
oleh perumahan (lahan terbangun).
Perubahan warna yang di dominasi oleh warna merah pada tahun
2015 inilah yang mendakan terjadinya laju perubahan lahan di pengaruhi
oleh bertambahnya jumlah penduduk karena perubahan lahan tersebut
lebih ke arah lahan terbangun yaitu perumahan adapun data luas lahan
penggunaan lahan sawah dan perumahan di Kecamatan Pondok Aren.
Pada tahun 2010 dan tahun 2015 yang menujukan perubahn lahan dari
lahan sawah menjadi pembangunan perumahan pada tahun 2010 luas
sawah 1309,64 Ha dan luas perumahan 1184,7 Ha sedangakan pada tahun
2015 luas sawah 839,07 Ha dan luas perumahan 1627,8 Ha. Dari data
penggunaan lahan tahun 2010 dan tahun 2015 dapat dilihat adanya

6
Selly Sulistiawati “ Analisi Penggunaan Lahan Desa Pangedang Kecamatan Pangedang
“, (Skripsi : Program Studi Pendidikan IPS Fakultan Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)
93

penurunan luas lahan sawah sebesar 470,57 Ha sedangkan luas lahan


perumahan mengalami peningkatan sebesar 443,1 Ha.
Rasio perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan
perumahan pertahun terhitung dari tahun 2010 hingga tahun 2015 sebagai
berikut lahan sawah dari tahun 2010 hingga tahun 2015 berkurang setiap
tahunnya sebanyak 94,11 Ha, sedangkan pembangunan perumahan dari
tahun 2010 hingga 2015 bertambah setiap tahunnya sebanyak 88,62 Ha.
Penurunan jumalah lahan sawah dari tahun 2010 hingga tahun
2015 dan hasil perhitungan rasio pertahun yang mendakan adanya laju
perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan perumahan karena
penurunan luas lahan sawah di pengaruhi oleh meningkatnya
pembangunan perumahan berdasarkan data luas lahan pembangunan
perumahan pada tahun 2015. Hasil penelitian ini relevan dengan
penelitian Aulia Azhar A durachman. “Menye utkan awasannya
perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi daerah terbangun yang
tinggi terjadi secara umum”.7 Hal ini menunjukan adanya perubahan
lahan pertanian menjadi daerah terbangun.
Penelitian ini bukan hanya untuk melihat laju perubahan lahan saja
tetapi untuk melihat juga bagaimana persebaran perubahan lahan yang
terjadi di Kecamatan Pondok Aren yang bertujuan untuk melihat lima
kelurahan mana saja yang mengalami perubahan lahan tertinggi. Adapun
perubahan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren. Pembahasan
yang lebih rinci dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Persebaran perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan
perumahan di kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi.
Berdasarkan warna yang di hasilkan oleh peta perubahan lahan
maka peneliti dapat melihat lima kelurahan yang mengalami perubahan
lahan tertinggi, yaitu kelurahan Parigi Lama, Pondok Aren, Pondok
Pucung, Pondok Kacang Timur, Pondok Kacang Barat. Ada beberapa
7
Aulia Azhar A durachman, “ Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Daerah
Terbangun Di Kabupaten Karawang Tahun 1984 Dan 2008” (Tugas Akhir Fakultas Matematika
Ilmu Pngetahuan Alam Departemen Geografi, Universitas Indonesia)
94

pengembang yang mengembangkan kelurahan tersebut menjadi kelurahan


yang mengalami tingkat perubahan lahan tertinggi.
Terlihat dari peta tahun 2010 yang didominasi oleh warna
hijauyang mendakan masih terlihat banyaknya lahan hijau yang berupa
sawah di kelurahan-kelurahan tersebut. Sedangkan peta pada tahun 2015
didominasi oleh warna merah yang mendakan banyaknya lahan terbangun
yaitu pembangunan perumahan di kelurahan-kelurahan tersebut, dari
perubahan warna yang ada pada peta tahun 2010 dan tahun 2015 peneliti
dapat menentukan lima kelurahan yang mengalami tingkat perubahan
lahan tertinggi di Kecamatan Pondok Aren. Adapun lima kelurahan yang
mengalami perubahan lahan tertinggi adalah Parigi Lama, Pondok Aren,
Pondok Pucung, Pondok Kacang Timur, Pondok Kacang Barat.
Lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi ini
didukung oleh banyaknya pengembang perumahan yang mengembangkan
lima kelurahan tersebut menjadi kelurahan yang mengalami kemajuan
dalam segi pembangunan perumahan, di mana pembangunan perumahan
terbanyak terlihat dari banyaknya pengembang yang mengembangkan
kelurahan tersebut dari lahan hijau berupa sawah menjadi lahan terbangun
berupa perumahan.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Dani Santoso.
Mennyebutkan bahwasannya perubahan lahan dipengaruhi oleh faktor
internal, faktor eksternal. Faktor internal meliputi lokasi lahan yang dekat
dengan jalan raya, dan kebutuhan akan tempat tinggal karena pertumbuhan
penduduk yang terus meningkat.8
Memang perubahan lahan yang terjadi tidak dapat dipungkiri
merupakan alih fungsi lahan sawah menjadi lahan terbangun biasanya
perubahan lahan yang terjadi didukung oleh kebutuhan hidup manusia
yang mengalami perkembangan yang sangat cepat dan berbanding lurus
dengan pertambahan penduduk.
8
Dani Santoso, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi
Perumahan Di Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, (Jurnal : Jurnal Pendidikan
Geografi. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2016, 149 – 15)
95

Kondisi ini berbanding terbalik dengan Memang perubahan lahan


yang terjadi tidak dapat dipungkiri merupakan alih fungsi lahan sawah
menjadi lahan terbangun biasanya perubahan lahan yang terjadi didukung
oleh kebutuhan hidup manusia yang mengalami perkembangan yang
sangat cepat dan berbanding lurus dengan pertambahan penduduk. Kondisi
ini berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan untuk pemenuhan
kebutuhan hidup manusia. Hal ini mengakibatkan pemanfaatan lahan
untuk berbagai tujuan penggunaan seringkali tidak sesuai dengan
kualitasnya yang berdampak pada kerusakan lahan, dan menurunnya
produktivitas lahan.9
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Maulana Abduh
Rajabi. Menyatakan bawasannya penggunaan lahan untuk industri
dibeberapa wilayah menggunakan lahan yang sebelumnya merupakan
sawah.10
Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan lahan terjadi dari waktu
ke waktu, perubahan penggunaan lahan terjadi akibat meningkatnya
jumlah penduduk di suatu wilayah setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan
kebutuhan akan lahan semakin meningkat maka terjadilah perubahan
penggunaan lahan. Berdasarkan hasil peta dari tahun 2010 hingga tahun
2015 perubahan lahan di Kecamatan Pondok Aren menunjukan adanya
perubahan lahan yang di karenakan oleh bertambahnya jumlah penduduk,
di mana hal ini dapat terlihat dari perubahan warna yang terjadi pada peta
penggunaan lahan yaitu perubahan warna hijau yang menandakan lahan
hijau atau sawah berubah menjadi warna merah yang mendakan lahan
terbangun yaitu perumahan.

9
J.P. Haumahu, “Kualitas Lahan Untuk Pengembangan Pertanian Di Kecamatan
Fenafafan Kabupaten Buru Selatan Propinsi Maluku”, (Jurnal :Jurnal Budidaya Pertanian, Vol.
10. No 2, Desember 2014, Halaman 79-87), h. 79.
10
Maulana A duh Raja i, “Perubahan Luas Lahan Sawah Menjadi Lahan Industri Tahun
1989, 1997 Dan 2005 Di Kabupaten Karawang Jawa Barat”, (Skripsi : Jurusan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta)
96

3. Perubahan lahan pertanian menjadi daerah pembangunan


perumahan berdasarkan hasil observasi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Kecamatan Pondok
Aren memang masih terlihat beberapa hektar sawah di lima kelurahan
yang mengalami perubahan lahan tertinggi di Kecamatan Pondok Aren
tetapi kebanyakan dari lahan sawah tersebut sudah bertuliskan milik PT.
Jaya Real Property, Tbk yang mendakan bahwa lahan sawah tersebut
sudah bukan milik petani tetapi milik pengembang perumahan.
Sedangkan pembangunan perumahan lebih mendominasi di lima
kelurahan yang ada di Kecamatan Pondok Aren hal ini menandakan bahwa
adanya laju perubahan lahan pertanian yang berupa sawah menjadi lahan
terbangun yaitu pembangunan perumahan. Terlihat dari adanya
pengembang perumahan yang mengambangkan Kecamatan Pondok Aren
sebagai wilayah pengembangnya adapun pengembang besar yang sudah
mengembangkan Kecamatan Pondok Aren di hampir setiap kelurahan
yang ada di Kecamatan Pondok Aren adalah PT. Jaya Real Property, Tbk
yang mana pembangunan perumahan yang di lakukan oleh PT. Jaya Real
Property, Tbk ini hampir menyeluruh di kelurahan-kelurahan yang
terdapat di Kecamatan Pondok Aren.
4. Perubahan lahan pertanian menjadi daerah pembangunan
perumahan berdasarkan hasil wawancara.
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti untuk melihat laju
perubahan lahan pertanian menjadi pembangunan perumahan kepada 11
orang masyarakat yaitu salah satunya adalah kepala seksi ekonomi
pembangunan yang menyatakan bahwa adanya laju perubahan lahan yang
terjadi di Kecamatan Pondok Aren yang di pengaruhi oleh bertambahnya
jumlah penduduk dan adanya pengembang perumahan yang
mengembangkan Kecamatan Pondok Aren sebagai wilayah
pengembangnya adalah PT. Jaya Real Property, Tbk. Perubahan lahan
yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren dikarenakan lahan yang ada
merupakan milik masyarakat setempat yang memiliki hak penuh atas
97

kepemilikan lahan tersebut. Jadi kebijakan pun ada di tangan masyarakat


untuk mempertahankan atau menjual lahannya karena dari Kecamatan
Pondok Aren sendiri tidak memiliki kebijakan mengenai perubahan lahan
tersebut.
Adapun wawancara yang dilakukan oleh petani pemilik lahan dan
warga pendatang mengenai perubahan lahan pertanian menjadi
pembangunan perumahan di mana kebanyakan dari petani mengatakan
bahwa perubahan lahan yang terjadi di karenakan para petani sudah
memiliki usia lanjut dan merasa pekerjaan menjadi petani tidak sebanding
dengan hasil yang di dapatkan yang membuat mereka berpikir untuk
menjual lahan pertaniannya kepada pengembang perumahan agar
mendapakan modal untuk membuka usaha. Sedangkan menurut warga
pendatang perubahan lahan yang terjadi dikarenakan oleh pertambahan
jumlah penduduk itu benar karena warga pendatang sendiri merasa
terbantu untuk mendapatkan tempat tinggal dari banyaknya pembangunan
perumahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren.
Adapun hasil kesimpulan secara umum berdasarkan hasil observasi
dan wawancara yaitu memang terdapat laju perubahan lahan pertanian
menjadi pembangunan perumahan, hal ini terlihat dari sulitnya peneliti
menemukan lahan pertanian brupa sawah saat melakukan observasi dan
banyaknya lahan pertanian yang menjadi milik pengembang perumahan
bukan lagi milik petani yang mana pada lahan pertanian tersebut sudah
diberi tanda yang bertuliskan bahwa lahan pertanian tersebut milik
pengembang yang akan di bangun oleh pengembang tersebut nantinya.
Sebaliknya peneliti dengan mudah menemukan pembangunan
perumahan baik yang sedang berlangsung ataupun yang sudah
berlangsung di lima kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi.
Adapun hasil wawancara yang mendukung adanya laju perubahan lahan
pertanian menjadi pembangunan perumahan adalah dimana para petani
pemilik lahan kebanyakan berniat untuk menjual lahan pertaniannya agar
mendapatkan modal usaha, hal ini menandakan akan semakin
98

berkurangnya lahan pertanian karena banyaknya para petani pemilik lahan


yang menjual lahan pertanian kepada para pengembang perumahan.
Para pengembang perumahan inilah yang nantinya akan
membangun perumahan untuk tempat tinggal bagi masyarakat yang ingin
tinggal di daerah Kecamatan Pondok Aren hal ini terlihat dari hasil
wawancara yang mana banyak warga pendatang lebih memilih untuk
tinggal di daerah Kecamatan Pondok Aren karena mudah mencari tempat
tinggal yang di karenakan banyaknya pembangunan perumahan baik
perumahan baru yang sedang dibangun atau perumahan lama yang sudah
dibangun di Kecamatan Pondok Aren.
F. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di daerah yang sudah mengalami
peningkatan pembangunan.
2. Sulitnya mendapatkan data karena daerah yang diteliti merupakan
daerah yang mengalami pemekaran wilayah.
3. Peta penggunaan lahan yang dibuat dalam hasil penelitian masih
kurang spesifik dalam menentukan lahan pertanian dan
pembangunan perumahan, yang mana lahan pertanian berupa
sawah, ditandai dengan warna hijau tetapi tidak semua lahan hijau
dalam peta penelitan adalah sawah bisa saja perkebunan, sawah dan
ladang. Begitu juga dengan pembangunan perumahan yang ditandai
dengan warna merah tetapi tidak semua warna merah pada peta
merupakan perumahan bisa saja industri. Tetapi peneliti sudah
memperkuat hasil peta tersebut dengan melakukan ground check
dan observasi yang mana hasilnya menunjukan bahwa lahan hijau
terbanyak adalah sawah bukan perkebunan atau lading dan warna
merah terbanyak adalah perumahan bukan industri
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat
menemukan jawaban dari perumusan msalah yang dituliskan sebelumnya.
Penulis menarik dua kesimpulan dari hasil penelitian.
1. Laju perubahan lahan pertanian menjadi daerah pembangunan perumahan
di Kecamatan Pondok Aren terlihat dari adanya perubahan warna yang
terjadi pada peta penggunaan lahan di mana pada peta tahun 2010 masih
terlihat banyaknya warna hijau yang menunjukan bahwa lahan hijau
berupa sawah masih tersebar hampir diseluruh kelurahan yang ada di
Kecamatan Pondok Aren. Sedangkan pada peta penggunaan lahan tahun
2015 yang menandakan semakin banyaknya warna merah pada peta yang
menunjukan perubahan yang sangat jelas, di mana lahan hijau yang berupa
sawah semakin berkurang persebarannya sedangkan lahan terbangun
ditandai dengan warna merah yang mengalami peningkatan di Kecamatan
Pondok Aren. adapun luas lahan yang dihasilkan peta tahun 2010 luas
sawah 1309,64 ha dan luas perumahan 1184,7 ha sedangakan pada tahun
2015 luas sawah 839,07 ha dan luas perumahan 1627,8 ha. Dari data
penggunaan lahan tahun 2010 dan tahun 2015 dapat dilihat adanya
penurunan luas lahan sawah sebesar 470,57 ha sedangkan luas lahan
perumahan mengalami peningkatan sebesar 443,1 ha.
2. Kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi di Kecamatan
Pondok Aren terlihat dari perubahan warna yang ada pada peta
penggunaan lahan tahun 2010 yang didominasi oleh warna hijau yang
mendakan masih terlihat banyaknya lahan hijau yang berupa sawah di
kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Pondok Aren. Sedangkan
peta pada tahun 2015 didominasi oleh warna merah yang mendakan
banyaknya lahan terbangun yaitu berupa pembangunan perumahan di
kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Pondok Aren. Adapun lima
kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi adalah Parigi Lama,

99
100

Pondok Aren, Pondok Pucung, Pondok Kacang Timur, Pondok Kacang


Barat. Kelurahan yang mengalami perubahan lahan tertinggi ini didukung
oleh adanya para pengembang perumahan yang mengembangkan
kelurahan tersebut menjadi kelurahan yang berkembang dalam segi
pembangunan perumahan.
B. Saran
Laju perubahan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren
membawa dampak positif dan negatif di mana perubahan lahan ini
membuat berkurangnya lahan pertanian yang penting bagi masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari tetapi pembangunan
perumah juga penting bagi masyarakat untuk mendapatkan tempat tinggal,
saran yang dapat di sampaikan penulis adalah sebagai berikut:
1. Untuk Pemerintah Kecamatan Pondok Aren.
Saran yang dapat di sampaikan untuk Pemerintah Kecamatan
Pondok Aren adalah diharapkan pemerintah memiliki kebijakan dalam
melaksanakan pembangunan agar dapat meminimalisir perubahan
penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Pondok Aren.
2. Untuk Masyarakat Kecamatan Pondok Aren
Saran yang dapat di sampaikan untuk Masyarakat Kecamatan
Pondok Aren adalah diharapkan masyarakat dapat meminimalisir
perubahan penggunaan lahan yang terjadi karena lahan-lahan yang ada
merupakan milik masyarakat setempat di mana masyarakat harus dapat
menyikapi perubahan lahan yang terjadi saat ini dengan baik.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Saran untuk peneliti selanjutnya adalah diharapkan peneliti lain
dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang perubahan lahan serta
di harapkan peneliti dapat mengetahu bagaimana cara memanfaatkan
lahan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks
Ardiansyah, Andri Noor. Klimatologi Umum , (Ciputat : UIN Jakarta Press,
2013),
Blaang, C.Djemabut. Perumahan Dan Pemukiman Sebagai Kebutuhan Pokok,
(Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1986)
Hartati, Sri. Pengindraan Jauh dan Pengenalan Sistem Informasi Geografis
Untuk Bidang Kebumian, (Bandung, Penerbit ITB, 2009)
Mustofa dan Suratman. Pengunaan Hak Atas Tanah, (Jakarta: Sinar Grafika,
2013)
Nugroho Iwan dan Dahuri Rokhmin. Pembangunan Wilayah : Perspektif
ekonomi, sosial dan lingkungan, (Jakarta : LP3ES, 2012)
Nurmala ,Tati. dkk.,Pengantar Ilmu Pertanian, ( Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012)
Panuju, Bambang. Pengadaan Perumahan Kota Dengan Peran Serta Masyarakat
Penghasilan Rendah, (Yayasan Adikarya Ikapi, 1999) Pontoh, Nia K, dan
Kustiwan Iwan. Pengantar Perencanaan Perkotaan, (Bandung, ITB, 2008)
Prahasta , Eddy. Sistem Informasi Geografis, (Bandung: Informatika Bandung,
2014)
Rochaeni Siti dan Ichdayati , Lilis Imamamh. Pembangunan Pertanian Indonesia,
(Ciputat : Lembaga Penelitian, 2010 )
Sarwono Hardjowigeno Widiatmaka, Evaluasi Kesesuian Lahan & Perencanaan
Tataguna Lahan, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2011)
Satriawan , Halus dan Fuady , ZahrulTeknologi Konservasi Tanah Dan Air,
(Yogyakarta: Deepublish, 2014)
Sembel, Dantje, T. Pengendalian Hayati, (Yokyakarta: Andi Yogyakarta 2010)
Serdamayanti dan Hidayat ,Syarifudin. Metode Penelitian, (Bandung, CV.
Mandar Maju)
Sitorus, Santun R. Evaluasi Sumber Daya Lahan , (Bandung, Tarsito, 2004)
Sodikin. Sistem Informasi Geografi &Pengindraan Jauh, (Teori Dan Praktik
Dengan Er Mapper Dan AreGIS 10)

101
102

Soerjani, Mohamad. Kebijakan lingkungan dalam pengelolaan dan


pengembangan agroforestri, alternatif penatagunaan lahan dalam
pembangunan, ( Jakarta: Institut pendidikan dan pengembangan lingkungan
(IPPL), 2007)
Sudiadi, Dadang. Pencegahan Kejahatan Di Perumahan, (Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia, 2015)
Sudrajat. Mengenal Lahan Salah Dan Memahami Multifungsinya Bagi Manusia
Dan Lingkungan, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2015)
Suryanto, Agus. Integrasi Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Yogyakarta :
Penerbit Ombak, 2013)
Trianto,Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan TenagaPendidikan, (Jakarta : Kencana, 2010)
Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Jakarta
Rajawali Pers, 2013)
Widiatmaka, Sarwono Hardjowigeno, Evaluasi Kesesuian Lahan & Perencanaan
Tataguna Lahan, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2011)
Yusuf , Muri. metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan gabungan, (Jakarta:
Prenamedia Group, 2014)

Jurnal dan Skripsi


Abdurachman, Aulia Azhar. “ Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi
Daerah Terbangun Di Kabupaten Karawang Tahun 1984 Dan 2008” (Tugas
Akhir Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Geografi,
Universitas Indonesia)
Haumahu, J.P.“Kualitas Lahan Untuk Pengembangan Pertanian Di Kecamatan
Fenafafan Kabupaten Buru Selatan Propinsi Maluku”, (Jurnal :Jurnal
Budidaya Pertanian, Vol. 10. No 2, Desember 2014, Halaman 79-87)
Ismail , Yunita, LahanPertanianAbadi (Lpa) Di KabupatenTangerang, Jurnal
:Vol. 12 No. 1, Maret 2011: 71-81).
103

Nuzha , Fajar Dania , “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Lokasi Permukiman Di


Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah ", (Skripsi
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Rajabi , Maulana Abduh. “Perubahan Luas Lahan Sawah Menjadi Lahan Industri
Tahun 1989, 1997 Dan 2005 Di Kabupaten Karawang Jawa Barat”, (Skripsi
: Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakart)
Suharyadi Dan Su Rito Hardoyo, Perubahan Penggunaan Lahan Dan Faktor
Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang,( Jurnal :
Majalah Geografi Indonesia, Vol 25, No. 1, Maret 2011)
Suhendar ,Dadan. Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap
Ketersediaan Sumber Daya Air Di Kota Tangerang, ( Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor, 2005)
Sulistiawati , Selly. “Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Desa Pagedangan
Kecamatan Pangedangan”, (Skripsi : Program Studi Pendidikan IPS Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakata)

Website
Arief, Operasi Cropping, (http://informatika.web.id/operasi-cropping.htm) diakses
18 juli 2017, Jam 00.15
Badan Pusat Statistik Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan Di Kota Tangerang
Selatan
Badan Pusat Statistik Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Di Kota Tangerang
Selatan
Bappeda Kabupaten Grobongan, (https://bapeda.grobongan.go.id/bidang
prastaru/26-isu-dan-permasalahan-pembangunan-perumahan-dan
pemukiman) di akses pada 14 juli 2017, jam: 12.42.
http://kbbi.web.id/laju di akses 8 januari 2017, jam 21. 55.
Kementrian Agraria Dan Tata Ruang / Badan Pertahanan Nasional
(http://www.bpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Undang
Undang/undang-undang-nomor-1-tahun-2011-883) di akses pada 17 Februari
2017, Jam 06.56
104

Kementrian Dalam Negeri (http://www.kemendagri.go.id/pages/profil


daerah/kabupaten/id/36/name/banten/detail/3674/kota-tangerang-selatan)
di akses pada 05 Juni 2017 Jam 20:56
Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
(http://www.pu.go.id/berita/12069/Program-Satu-Juta-Rumah-Tahun 2016-
Capai-805.169-Unit ) akses pada 4 juni 2017 Jam : 15.00
Tafsir (http://www.tafsirq.com/topik/Thaaha+ayat+53) di akses pada 28 Februari
2017 Jam 10 : 28
Tangsel Kita (https://tangselkita.wordpress.com/category/kecamatan
tangsel/pondok-aren/) di akses 05 Juni 2017 Jam 20:41
Lampiran 1

PROFILE
KECAMATAN PONDOK AREN

KOTA TANGERANG SELATAN


TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-NYA sehingga kita semua senantiasa mendapatkan petunjuk dan perlindungan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai aparatur pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Bahwa dalam rangka mengetahui gambaran potensi dan tingkat perkembangan


Kecamatan Pondok Aren yang akurat, komprehensif dan integral, maka dipandang perlu disusun
data Profil Kecamatan Pondok Aren yang perlu didayagunakan untuk mendorong perkembangan
kecamatan Pondok Aren kearah yang lebih baik. Profil Kecamatan Pondok Aren adalah
gambaran menyeluruh tentang karakter Kecamatan Pondok aren yang meliputi: data dasar
keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan
sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi kecamatan Pondok
aren.

Data profil Kecamatan Pondok Aren disusun dengan melakukan pengukuran dan
analisis untuk meningkatkan tingkatan potensi umum, potensi pengembangan dan tipologi
Kecamatan pondok aren yang kegiatannya meliputi : penyiapan instrument pengumpulan data,
penyiapan kelompok kerja profil Kecamatan Pondok Aren, pelaksanaan pengumpulan data,
pengolahan data dan publikasi data profil kecamatan Pondok Aren.

Pada akhirnya dengan kerja keras Kelompok Kerja Penyusunan Profil Kecamatan
Pondok Aren, maka Profil Kecamatan Pondok Aren telah selesai dilaksanakan yang disusun
dalam sebuah BUKU PROFIL KECAMATAN PONDOK AREN. Buku inilah gambaran tentang
Kecamatan Pondok Aren, walaupun masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan profil ini. Kepada semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
terlibat dalam penyusunan profil Kecamatan pondok Aren, kami ucapkan terima kasih. Semoga
Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan perlindungan dan petunjuk kepada kita
semua.
SAMBUTAN CAMAT PONDOK AREN

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-NYA sehingga kita semua senantiasa mendapatkan petunjuk dan perlindungan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai aparatur pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Bahwa untuk mengetahui gambaran potensi dan tingkat perkembangan Kecamatan


Pondok Aren perlu disusun suatu profil Kecamatan Pondok Aren. Maka untuk merealisasikan
profil Kecamatan Pondok Aren, maka dibentuklah Kelompok Kerja Penyusunan Profil
Kecamatan Pondok Aren yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan persiapan
penyusunan profil, pengumpulan data, pengolahan data dan publikasi profil.

Atas usaha yang keras dari Kelompok Kerja Penyusunan Profil Kecamatan Pondok
Aren, maka Profil Kecamatan Pondok Aren telah selesai disusun dalam sebuah BUKU PROFIL
KECAMATAN PONDOK AREN. Walaupun masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan profil ini, saya haturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada kelompok kerja dan semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
terlibat dalam penyusunan profil Kecamatan pondok Aren. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala
senantiasa memberikan perlindungan dan petunjuk kepada kita semua.

Pondok Aren, 2015


CAMAT PONDOK AREN

DRS.H. SUHENDAR,M.Si
NIP : 19580129 198603 1 002
KONDISI GEOGRAFIS
1.1. Potensi Fisik Dasar Kecamatan Pondok Aren Tahun 2012
1. Letak Geografis : Terletak di Bagian Utara Kota Tangerang Selatan
2. Luas Wilayah ( Ha ) : 2.975.99 Ha
3. Batas – Batas
►Sebelah Utara : Kecamatan Ciledug
►Sebelah Timur : Kecamatan Pesanggrahan
►Sebelah Selatan : Kecamatan Ciputat / Ciputat Timur
►Sebelah Barat : Kecamatan Sepong / Serpong Utara

1.2. Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Pondok Aren


NO KELURAHAN Luas Wilayah ( Ha ) Persentase
1 Pondok Betung 198.81 6.68
2 Pondok Karya 278.96 9.37
3 Jurang Mangu Timur 266.00 8.93
4 Jurang Mangu Barat 260.10 8.73
5 Pondok Aren 224.40 7.54
6 Pondok Jaya 240.00 8.06
7 Pondok Pucung 301.20 10.12
8 Parigi 369.90 12.42
9 Parigi Baru 316.82 10.64
10 Pondok Kacang Barat 260.60 8.75
11 Pondok Kacang Timur 259.20 8.70
TOTAL 2.975.99 100
Luas Wilayah menurut Penggunaan Lahan
No Kelurahan Sawah Darat / Perkeb Hutan Hutan Pemukiman
Kering unan Rakyat
1 Pondok Betung - - - -
Ha
2 Pondok Karya -
Ha
3 Jurang Mangu 10 250
Timur Ha Ha
4 Jurang Mangu
Barat
5 Pondok Aren
6 Pondok Jaya - - - -
7 Pondok Pucung
8 Parigi 25 Ha 374.9 - - - 90 Ha
Ha
9 Parigi Baru 70.671 236.155 - - - 10 Ha
Ha Ha
10 Pondok Kacang 6.254 97.307 156.342 Ha
Barat Ha Ha
11 Pondok Kacang
Timur
Kec. Pondok Aren
Lampiran 2

PENDOMAN OBSERVASI

Memulai segala kegiatan observasi dengan mengucapkan basmallah. Penelitian yang


dilakukan yaitu: “ Studi Laju Perubahan Lahan Pertanian Menjadi Daerah Pembangunan
Perumahan Di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan”
Dalam observasi, semua indra peneliti menjadi alat penelitian yang peka secara aktif
dan dapat diandalkan. Pengamatan dilakukan di 5 kecamatan yang memiliki perubahan lahan
pertanian tertinggi dari hasil pemetaan. Hal yang akan diamati diantaranya adalah:
Hasil pengamatan akan dituliskan dengan format sebagai berikut:

Observasi ke :
Observer :
Lokasi :
Waktu :

No Indikator Sub Indikator Hasil


1 Perubahan lahan yang  Sawah
terjadi di Kecamatan
Pondok Aren.  Perumahan

2. Pembangunan perumahan  Keamanan dalam kegiatan


di Kecamatan Pondok pembangunan perumahan.
Aren
 Keadaan fisik yang terjadi di
sekitar pembangunan
perumahan.
3. Kegiatan masyarakat  Di sekitar lahan pertanian
Kecamatan Pondok Aren - Input : melihat ketersediaan
alat-alat pertanian
- Proses : melihat kegiatan
bercocok tanam
- Output : melihat hasil
pertanian untuk di jual atau
dikosumsi

 Di sekitar pembangunan
perumahan
- Melihat aktivitas penduduk
sekitar akibat adanya
pembangunan perumahan.
Lampiran 3

PENDOMAN WAWANCARA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Selamat pagi/siang/sore/malam. Saya Syifa Nurma Handayani, mahasiswa Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang sedang melakukan penelitian skripsi tentang “ Studi Laju Perubahan Lahan
Pertanian Menjadi Daerah Pembangunan Perumahan Di Kecamatan Pondok Aren Kota
Tangerang Selatan”.
Bapak/ Ibu akan saya lakukan wawancara sesuai dengan pengetahuan yang Bapak/Ibu
miliki untuk menjawab.
Untuk keperluan tersebut, dengan segala hormat saya mohon kesediaan Bapak/Ibu
sebagai pemerintah Kecamatan Pondok Aren, Pemilik Lahan dan Penduduk Pendatang di
Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan untuk saya wawancarai

Data Responden
Wawancara ke :
Narasumber :
Umur :
Pekerjaan :
Waktu :
Lokasi :

A. Pertanyaan untuk Pemerintahan Kecamatan Pondok Aren


No Indikator Pertanyaan
1. Pertambahan penduduk di Kecamatan 1. Apakah pertambahan jumlah
Pondok Aren penduduk mempengaruhi
pembangunan perumahan di
Kecamatan Pondok Aren ?
2. Pengembang perumahan di Kecamatan 2. Perusahan real estate apa saja yang
Pondok Aren mengembangkan Kecamatan Pondok
Aren sebagai wilayah
pengembangnya?
3. Kebijakan apa saja yang
diberlakukan di Kecamatan Pondok
Aren dalam hal alih fungsi lahan?
3. Pembangunan perumahan di 4. Adakah pembatasan wilayah untuk
Kecamatan Pondok Aren kegiatan pembangunan perumahan
di Kecamatan Pondok Aren?
5. Apakah pembangunan perumahan
mempengaruhi kesejahteraan
masyarakat di Kecamatan Pondok
Aren?

B. Pertanyaan untuk pemilik lahan


No Indikator Pertanyaan
1. Perekonomian pemilik lahan pertanian 1. Bagaimana riwayaat pekerjaan
di Kecamatan Pondok Aren Bapak/Ibu ?
2. Berapa pendapatan yang diperoleh
dari pemanfaatan lahan Bapak/ ibu ?
2. Perubahan lahan pertanian di 3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu
Kecamatan Pondok Aren mengenai perubahan lahan pertanian
menjadi pembangunan perumahan
di Kecamatan Pondok Aren?
4. Apakah Bapak/Ibu akan
mempertahankan atau menjual lahan
milik Bapak/Ibu? Alasanya !
3. Keadaan pemilik lahan pertanian saat 5. Kebiasaan apa yang berubah dalam
ini di Kecamatan Pondok Aren kehidupan sehari-hari setelah terjadi
perubahan penggunaan lahan?
C. Pertanyaan untuk Penduduk Pendatang
No Indikator Pertanyaan
1. Informasi mengenai penduduk 1. Dari mana Bapak/Ibu berasal dan
pendatang di Kecamatan Pondok Aren sejak kapan tinggal di daerah
Kecamatan Pondok Aren ?
2. Apa yang menyebabkan Bapak/Ibu
memilih tinggal di Daerah
Kecamatan Pondok Aren?
2. Pembangunan perumahan meurut 3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu
warga pendatang di Kecamatan Pondok mengenai perubahan lahan pertanian
Aren menjadi pembangunan perumahan di
Kecamatan Pondok Aren?
4. Menurut Bapak/Ibu baik atau tidak
pembangunan perumahan
yangterjadi di Kecamatan Pondok
Aren?
3 Keadaan warga pendatang di 5. Apakah Bapak/Ibu merasa nyaman
Kecamatan Pondok Aren tinggal di daerah Kecamatan Pondok
Aren? Alasannya!
Lampiran 4

HASIL OBSERVASI KELURAHAN PARIGI LAMA

Observasi ke : 1 (Satu)
Observer : Keadaan di Kelurahan Parigi Lama
Lokasi : Kelurahan Parigi Lama, Kecamatan Pondok Aren
Waktu : 18 Agustus 2017, Pukul 09.30 WIB

No Indikator Sub Indikator Hasil

1 Perubahan lahan yang  Sawah Masih terlihat beberapa hektar


terjadi di Kecamatan sawah, masih adanya kegiatan
Pondok Aren. bercocok tanam di mana para
petani masih nelakukan
kegiatan mencangkul di area
persawahan untuk menanam
bibit tanaman.

 Perumahan Terlihat beberapa bangunan


perumahan, baik perumahan
yang sudah dibangun dan
perumahan yang sedang
dibangun, tidak dapat
dipungkiri pembangunan
perumahan merupakan alih
fungsi lahan.

2. Pembangunan  Keamanan dalam Area pembangunan perumahan


perumahan di kegiatan pembangunan dijaga oleh penghalang yang
Kecamatan Pondok perumahan. menutupi area pembangunan
Aren perumahan yang bertuliskan
Bintaro Jaya. Yang
menandakan sedang
berlangsungnya pembangunan
proyek Bintaro Jaya.

 Keadaan fisik yang Pembangunan perumahan yang


terjadi di sekitar sedang dibangun di dirikan
pembangunan dilahan yang cukup luas di
perumahan. mana banyak pepohonan yang
ditebang saat melakukan
kegiatan pembangunan
perumahan tersebut.

3. Kegiatan masyarakat  Di sekitar lahan - Tidak terdapat penjual alat


Kecamatan Pondok pertanian pertanian maupun pupuk
Aren - Input : melihat pertanian disekitar lahan
ketersediaan alat-alat pertanian.
pertanian - Pada pagi hari terlihat
- Proses : melihat petani di lahan pertanianya
kegiatan bercocok sedang melakukan kegiatan
tanam bercocok tanam yaitu
- Output : melihat hasil menyiram lahan pertanian
pertanian untuk di jual - Terlihat adanya warung
atau dikosumsi yang didirikan secara
sederhana didekat lahan
pertanian untuk menjual
lahan pertanian.

 Di sekitar - Adanya aktivitas


pembangunan masyarakat sekitar
perumahan pembangunan perumahan
- Melihat aktivitas yang memanfatkan
penduduk sekitar kegiatan pembangunan
akibat adanya tersebut yang menjadi
pembangunan pedagang minuman keliling
perumahan. disekitar pembangunan
perumahan.
Lampiran 5

HASIL OBSERVASI KELURAHAN PONDOK AREN

Observasi ke : 2 (dua )
Observer : Keadaan di Kelurahan Pondok Aren
Lokasi : Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren
Waktu : 19 Agustus 2017, Pukul 10.00 WIB

No Indikator Sub Indikator Hasil

1 Perubahan lahan yang  Sawah Masih terlihat lahan sawah,


terjadi di Kecamatan masih adanya kegiatan petani
Pondok Aren. dalam melakukan kegiatan
bercocok tanam di komplek
perumahan yang dapat
dikatakan sulit untuk
melakukan kegiatan bercocok
tanam karena pengairan yang
terbatas.

 Perumahan Adanya perumahan yang sudah


dibangun dan sedang dibangun,
pembangunan perumahan ini
tidak dapat dipungkiri
merupakan alih fungsi lahan.

2. Pembangunan  Keamanan dalam Adanya penjagaan disekitar


perumahan di kegiatan pembangunan pembangunan proyek
Kecamatan Pondok perumahan. perumahan dan ada yang
Aren mengawasi dalam kegiatan
pembangunan perumahan
tersebut.
 Keadaan fisik yang Perumahan yang sedang
terjadi di sekitar dibangun didirikan dilahan
pembangunan yang cukup luas dimana yang
perumahan. tadinya lahan tersebut
merupakan lahan terbuka untuk
anak-anak bermain sepak bola.

3. Kegiatan masyarakat  Di sekitar lahan - Terdapat warung yang


Kecamatan Pondok pertanian menjual alat pertanian
Aren - Input : melihat disekitar lahan pertanian.
ketersediaan alat-alat - Pada pagi hari terlihat
pertanian adanya kegiatan bercocok
- Proses : melihat tanam seperti merapihkan
kegiatan bercocok lahan pertanian.
tanam - Hasil pertanian ada yang
- Output : melihat hasil dikosumsi ada juga yang di
pertanian untuk di jual jual dipasar tradisional.
atau dikosumsi

 Di sekitar - Adapun aktivitas


pembangunan masyarakat sekitar
perumahan pembangunan perumahan
- Melihat aktivitas menjadi pedagang kopi
penduduk sekitar keliling disekitar proyek
akibat adanya pembangunan perumahan.
pembangunan
perumahan.
Lampiran 6

HASIL OBSERVASI KELURAHAN PONDOK PUCUNG

Observasi ke : 3 (Tiga)
Observer : Keadaan di Kelurahan Pondok Pucung
Lokasi : Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren
Waktu : 20 Agustus 2017, Pukul 09.00 WIB

No Indikator Sub Indikator Hasil

1 Perubahan lahan yang  Sawah Masih terlihat beberapa hektar


terjadi di Kecamatan sawah, masih adanya kegiatan
Pondok Aren. bercocok tanam para petani di
lahan pertaniannya.

 Perumahan Terdapat perumahan yang


sudah di bangun sejak lama
dan pembangunan perumahan
yang sedang berlangsung saat
ini.

2. Pembangunan  Keamanan dalam Adanya pagar penjaga yang


perumahan di kegiatan pembangunan membatasi pembangunana
Kecamatan Pondok perumahan. perumahan yang sedang
Aren berlangsung dan terdapat
tulisan yang selain pekerja
dilarang masuk.

 Keadaan fisik yang Perumahan yang sedang


terjadi di sekitar dibangun didirikan dilahan
pembangunan yang luas , tidak dapat di
perumahan. pungkiri pembangunan
perumahan tersebut dibangun
dilahan yang mengalami alih
fungsi lahan pertanian.

3. Kegiatan masyarakat  Di sekitar lahan - Terlihat adanya tempat


Kecamatan Pondok pertanian yang menjual alat-alat
Aren - Input : melihat pertanain didekat lahan
ketersediaan alat-alat pertanian.
pertanian - Pada pagi hari terlihat
- Proses : melihat adanya kegiatan bercocok
kegiatan bercocok tanam dimana petani
tanam datang untuk melihat hasil
- Output : melihat hasil tanamnya.
pertanian untuk di jual - Hasil pertanian di jual
atau dikosumsi kepasar tradisonal dekat
lahan pertanian.

 Di sekitar - Adapun aktivitas


pembangunan masyarakat sekitar
perumahan membuka usaha disekitar
- Melihat aktivitas pembangunan perumahan
penduduk sekitar seperti menjual makanan
akibat adanya cepat saji.
pembangunan
perumahan.
Lampiran 7

HASIL OBSERVASI KELURAHAN PONDOK KACANG TIMUR

Observasi ke : 4 (Empat)
Observer : Keadaan di Kelurahan Pondok Kacang Timur
Lokasi : Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren
Waktu : 21 Agustus 2017, Pukul 10.00 WIB

No Indikator Sub Indikator Hasil

1 Perubahan lahan yang  Sawah Masih terlihat adanya lahan


terjadi di Kecamatan sawah, masih terlihat adanya
Pondok Aren. kegiatan bercocok tanam
meskipun di lahan sawah
tersebut sudah ada tulisan yang
menandakan tanah tersebut
milik PT Jaya Property Tbk.

 Perumahan Adanya bagunan perumahan


baik yang sudah dibangun
sejak lama ataupun bangunan
baru yang sedang di bangun,
pembangunan yang sedang
berlangsung tidak dapat
dipungkiri merupakan alih
fungsi lahan.

2. Pembangunan  Keamanan dalam Terlihat adanya tulisan yang


perumahan di kegiatan pembangunan menandakan sedang terjadinya
Kecamatan Pondok perumahan. pembangunan di bagian depan
Aren perumahan, tetapi tidak ada
peringatan dibagian dekat
pemukiman penduduk.

 Keadaan fisik yang Pembangunan perumahan yang


terjadi di sekitar sedang berlangsung didirikan
pembangunan dilahan yang cukup luas, yang
perumahan. merupakan lahan pertanian
adapun kegiatan pengurukan
lahan sawah tersebut sebelum
melakukan kegiatan
pembangunan.

3. Kegiatan masyarakat  Di sekitar lahan - Tidak terdapat penjual alat


Kecamatan Pondok pertanian pertanian ataupun bibit
Aren - Input : melihat pertanian disekitar lahan
ketersediaan alat-alat pertanian.
pertanian - Petani melakukan kegiatan
- Proses : melihat bercocok tanam di pagi hari
kegiatan bercocok seperti mencangkul lahan
tanam pertanian
- Output : melihat hasil - Hasil pertanian di jual oleh
pertanian untuk di jual petani ke pasar tradisonal
atau dikosumsi terdekat.

 Di sekitar - Terdapat aktivitas


pembangunan masyarakat sekitar yang
perumahan memanfaatkan
- Melihat aktivitas pembangunan perumahan
penduduk sekitar dengan membuka usaha
akibat adanya sendiri seperti berdagang
pembangunan didekat pembangunan
perumahan. perumahan.
Lampiran 8

HASIL OBSERVASI KELURAHAN PONDOK KACANG BARAT

Observasi ke : 5 (Lima)
Observer : Keadaan di Kelurahan Pondok Kacang Barat
Lokasi : Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren
Waktu : 22 Agustus 2017, Pukul 11.00 WIB

No Indikator Sub Indikator Hasil

1 Perubahan lahan yang  Sawah Masih terlihat lahan pertanian


terjadi di Kecamatan berupa sawah, masih adanya
Pondok Aren. kegiatan bercocok tanam
meskipun lahan pertanian
berada didekat perumahan
yang sudah dibangun.

 Perumahan Terlihat banyaknya


pembangunan perumahan yang
sudah selesai dalam tahap
pembangunan perumahan.

2. Pembangunan  Keamanan dalam Adanya pos penjaga didepan


perumahan di kegiatan pembangunan pintu masuk perumahan yang
Kecamatan Pondok perumahan. dijaga oleh satpam, dimana
Aren tamu yang ingin masuk ke area
perumahan tersebut wajib
untuk melapor saat memasuki
area perumahan.

 Keadaan fisik yang Pembangunan perumahan yang


terjadi di sekitar sudah dibangun tidak dapat
pembangunan dipungkiri merupakan alih
perumahan. fungsi lahan pertanian karena
terdapat lahan pertanian
didekat pembangunan
perumahan.

3. Kegiatan masyarakat  Di sekitar lahan - Terlihat adanya penjual


Kecamatan Pondok pertanian peralatan pertanian, karena
Aren - Input : melihat didaerah tersebut tidak
ketersediaan alat-alat hanya terdapat lahan
pertanian pertanian tetapi juga lahan
- Proses : melihat untuk menjual tanaman
kegiatan bercocok hias.
tanam - Masih adanya kegiatan
- Output : melihat hasil bercocok tanam yang
pertanian untuk di jual dilakukan oleh petani
atau dikosumsi seperti mencangkul lahan
pertaniannya.
- Hasil pertanian dijual
diwarung pinggir jalan
dekat lahan pertanian.

 Di sekitar - Adapun aktivitas


pembangunan masyarakat sekitar
perumahan pembangunan perumahan
- Melihat aktivitas yang sudah berlangsung
penduduk sekitar adalah sengan membuka
akibat adanya usaha-usaha didekat
pembangunan perumahan tersebut terlihat
perumahan. dari banyaknya ruko-ruko
yang sudah mulai dibuka
untuk melakukan kegiatan
usaha.
Lampiran 9

HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 1 (Satu)

Narasumber : M. Ihsan

Umur : 45 Tahun

Pekerjaan : Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan

Waktu : Senin, 21 Agustus 2017, Jam 08.30-9.30

Lokasi : Kantor Kecamatan Pondok Aren, Jl. Graha Raya No.1, Bintaro

Pondok Aren.

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Pertambahan 1. Apakah pertambahan Pasti pertambahan jumlah


penduduk di jumlah penduduk penduduk mempengaruhi
Kecamatan Pondok mempengaruhi pembangunan perumahan, karena
Aren pembangunan pertambahan jumlah penduduk ini
perumahan di semakin lama semakin meningkat.
Kecamatan Pondok Menyebabkan semakin banyaknya
Aren ? pembangunan perumahan untuk
masyarakat agar memiliki tempat
tinggal jadi otomatis hal tersebut
saling berkaitan antara jumlah
penduduk dan pembangunan
perumahan.
2. Pengembang 2. Perusahan real estate Sejauh ini perusahan besar yang
perumahan di apa saja yang terlihat sebagai pengembang di
Kecamatan Pondok mengembangkan Kecamatan Pondok Aren adalah
Aren Kecamatan Pondok PT. Jaya Real Property, Tbk,
Aren sebagai wilayah terlihat dari hampir menyeluruhnya
pengembangnya? pembangunan perumahan di
Kecamatan Pondok Aren yang
dilakukan oleh PT. Jaya Real
Property, Tbk. Meskipun banyak
pengembang lain yang juga
mengembangkan Kecamatan
Pondok Aren tetapi yang terlihat
besar yaitu PT. Jaya Real Property,
Tbk.
3. Kebijakan apa saja Tidak ada kebijakan yang
yang diberlakukan di diberlakukan dari Kecamatan
Kecamatan Pondok Pondok Aren. Alih fungsi lahan
Aren dalam hal alih yang terjadi di Kecamatan Pondok
fungsi lahan? aren ini dikarenakan lahan-lahan
yang ada merupakan milik
masyarakat setempat dimana
masyarakat memiliki hak untuk
mempertahankan atau menjual
lahannya. Kecamatan tidak
memiliki kebijakan hanya dapat
memfasilitasi surat menyurat
apabila ada masyarakat yang ingin
menjual lahanya.
3. Pembangunan 4. Adakah pembatasan Tidak ada pembatasan yang
perumahan di wilayah untuk dilakukan oleh Kecamatan Pondok
Kecamatan Pondok kegiatan Aren dalam pembangunan
Aren pembangunan perumahan karena hak penuh
perumahan di terhadap kepemilikan lahan ada di
Kecamatan Pondok tangan masyarakat apabila
Aren? masyarakat ingin menjual lahanya
kepada pengembang maka
persetujuan tersebut ada dikedua
pihak, selanjutnya kebijakan ada di
pengembang apabila ingin
memperluas daerah pembangunan
perumahan.
5. Apakah Kalau untuk mengatakan dapat
pembangunan mensejahterakan atau tidak saya
perumahan masih belum memiliki bukti yang
mempengaruhi kuat soal itu, karena belum ada
kesejahteraan penelitan mengenai hal tersebut,
masyarakat di tetapi yang jelas pembangunan
Kecamatan Pondok perumahan ini membuat banyaknya
Aren? warga pendatang dari luar daerah
Kecamatan Pondok Aren untuk
memiliki tempat tinggal. Hal ini
membuka peluang usaha bagi
masyarakat yang mana dapat
terlihat dari banyaknya bangunan
ruko-ruko untuk berwirausaha
Lampiran 10

HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 1 (Satu)

Narasumber : Pandi

Umur : 43 Tahun

Pekerjaan : Petani Pemilik Lahan

Waktu : Sabtu, 26 Agustus 2017, Jam 08.00-9.00

Lokasi : Kelurahan Parigi Lama , Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Perekonomian 1. Bagaimana riwayaat Dahulu saya sebagai seorang


pemilik lahan pekerjaan Bapak/Ibu ? pekerja yang menerima gaji setiap
pertanian di bulan tetapi semenjak saya sudah
Kecamatan tidak bekerja lagi , saya mencoba
Pondok Aren memanfatkan lahan saya untuk
saya olah sendiri dalam melakukan
kegiatan bercocok tanam.
2. Apakah pendapatan Jika bicara mengenai pendapatan ,
yang diperoleh dari saya rasa kurang untuk mencukupi
pemanfaatan lahan kebutuhan hidup sehari-hari karena
Bapak/ Ibu mencukupi harga penjualan pertanian tidak
untuk kebutuhan hidup sebanding dengan pengolahan
sehari-hari ? lahan pertanian, sedangkan
kebutuhan hidup yang semakin
lama semakin meningkat.
2. Perubahan lahan 3. Bagaimana pendapat Perubahan lahan yang terjadi di
pertanian di Bapak/Ibu mengenai Kecamatan Pondok Aren ini kurang
Kecamatan perubahan lahan baik karena lahan pertanian
Pondok Aren pertanian menjadi semakin lama semakin berkurang.
pembangunan
perumahan di
Kecamatan Pondok
Aren?
4. Apakah Bapak/Ibu Saat ini saya masih
akan mempertahankan mempertahankan lahan pertanian
atau menjual lahan saya karena saya masih mampu
milik Bapak/Ibu? untuk mengolah lahan pertanian ini
Alasanya ! sendiri.

3. Keadaan pemilik 5. Kebiasaan apa yang Kebiasaan yang berubah saat ini
lahan pertanian berubah dalam saya sebagi orang yang mengolah
saat ini di kehidupan sehari-hari lahan pertanian ini adalah sulitnya
Kecamatan setelah terjadi mendapatkan air karena lahan
Pondok Aren perubahan pertanian saya berada dibelakang
penggunaan lahan? perumahan jadi saya sulit
mendapatkan air untuk menyiram
tanaman.
HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 2 (Dua)

Narasumber : Noman

Umur : 50 Tahun

Pekerjaan : Petani Pemilik Lahan

Waktu : Sabtu, 26 Agustus 2017, Jam 10.30.- 11.30

Lokasi : Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Perekonomian 1. Bagaimana riwayaat Dahulu saya bekerja sebagai


pemilik lahan pekerjaan Bapak/Ibu ? seorang pedagang tetapi sekarang
pertanian di saya memilih untuk mengolah
Kecamatan lahan pertanian saya.
Pondok Aren 2. Apakah pendapatan Pendapatan yang saya peroleh dari
yang diperoleh dari hasil pertanian tidak seberapa
pemanfaatan lahan karena harga modal untuk
Bapak/ Ibu mencukupi melakukan kegiatan bercocok
untuk kebutuhan hidup tanam itu tidak merurah mulai dari
sehari-hari ? harga bibit dan pupuk, jadi apabila
saya hanya bergantung dari
penjualan lahan pertanian tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
2. Perubahan lahan 3. Bagaimana pendapat Menurut saya perubahan lahan
pertanian di Bapak/Ibu mengenai pertanian menjadi pembangunan
Kecamatan perubahan lahan perumahan kurang baik karena
Pondok Aren pertanian menjadi dapat menghilangkan mata
pembangunan pencarian masyarakat yang bekerja
perumahan di sebagai seorang pertani.
Kecamatan Pondok
Aren?
4. Apakah Bapak/Ibu Saat ini saya masih
akan mempertahankan mempertahankan lahan pertanian
atau menjual lahan ini, karena dari hasil pertanian ini
milik Bapak/Ibu? saya dapat menambah penghasilan
Alasanya ! untuk memenuhi kebutuhan hidup
meskipun penghasilan yang tidak
seberapa tetapi setidaknya saya
memiliki penghasilan yang halal.
3. Keadaan pemilik 5. Kebiasaan apa yang Kebiasan yang berubah yang saya
lahan pertanian berubah dalam alami adalah dimana yang biasanya
saat ini di kehidupan sehari-hari banyak orang yang mengolah lahan
Kecamatan setelah terjadi pertanian di daerah ini untuk
Pondok Aren perubahan mendapatkan penghasilan sekarang
penggunaan lahan? sudah sudah sulit ditemukan karena
lahan pertanian yang semakin lama
semakin berkurang.
HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 3 (Tiga)

Narasumber : Ateng

Umur : 43 Tahun

Pekerjaan : Petani Pemilik Lahan

Waktu : Sabtu, 26 Agustus 2017, Jam 04.30- 05.30

Lokasi : Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Perekonomian 1. Bagaimana riwayaat Sejak umur saya masih beranjak 17


pemilik lahan pekerjaan Bapak/Ibu ? tahun saya sudah menjadi seorang
pertanian di pertani karena saya menurunkan
Kecamatan pekerjakan orang tua saya untuk
Pondok Aren memanfatkan lahan pertanian
miliknya.
2. Apakah pendapatan Tidak cukup untuk memenuhi
yang diperoleh dari kebutuha hidup sehari-hari karena
pemanfaatan lahan harga bibit dan pupuk yang mahal
Bapak/ Ibu mencukupi membuat saya harus dapat
untuk kebutuhan hidup mengatur hasil penjualan pertanian
sehari-hari ? tersebut untuk modal melakukan
kegiatan bercocok tanam kembali
dan untuk memenuhi kebutuha
hidup sehari-hari.
2. Perubahan lahan 3. Bagaimana pendapat Menurut saya kurang baik karena
pertanian di Bapak/Ibu mengenai pekerjaan petani semakin lama
Kecamatan perubahan lahan semakin hilang di daerah
Pondok Aren pertanian menjadi Kecamatan Pondok Aren , semakin
pembangunan sedikit lahan pertanian maka
perumahan di semakin sedikit juga orang yang
Kecamatan Pondok mengelola lahan pertanian.
Aren?
4. Apakah Bapak/Ibu Kalau untuk saat ini saya masih
akan mempertahankan mempertahankan lahan pertanian
atau menjual lahan ini, karena dari lahan pertanian ini
milik Bapak/Ibu? saya dapat mencari rezeki yang
Alasanya ! halal untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.
3. Keadaan pemilik 5. Kebiasaan apa yang Kalau yang saya rasakan tidak ada
lahan pertanian berubah dalam yang berubah dari adanya
saat ini di kehidupan sehari-hari perubahan lahan ini karena
Kecamatan setelah terjadi memang dari sejak dahulu saya
Pondok Aren perubahan sudah menjadi seorang petani dan
penggunaan lahan? sekarang saya juga masih
mempertahankan lahan pertanian
ini jadi tidak ada yang berubah
dalam kehidupan sehari-hari saya
dari perubahan penggunaan lahan.
HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 4 (Empat)

Narasumber : Muchtar

Umur : 60 Tahun

Pekerjaan : Petani Pemilik Lahan

Waktu : Minggu, 27 Agustus 2017, Jam 10.30.00-11.30

Lokasi : Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Perekonomian 1. Bagaimana riwayaat Saya dahulu sebagai seorang


pemilik lahan pekerjaan Bapak/Ibu ? pekerja yang menerima gaji
pertanian di sebulan sekali namun di usia saya
Kecamatan yang sudah tidak muda lagi untuk
Pondok Aren bekerja ditemapat tersebut, saya
memilih untuk memmanfatkan
lahan pertanian yang saya miliki
untuk melakukan kegiatan
bercocok tanam.
2. Apakah pendapatan Kalau hanya pendapatan dari lahan
yang diperoleh dari pertanian saya rasa masih kurang
pemanfaatan lahan cukup untuk memenuhi kebutuhan
Bapak/ Ibu mencukupi hidup sehari-hari karena kebutuhan
untuk kebutuhan hidup hidup saat ini serba mahal.
sehari-hari ?
2. Perubahan lahan 3. Bagaimana pendapat Menurut saya perubahan lahan
pertanian di Bapak/Ibu mengenai pertanian di Kecamatan Pondok
Kecamatan perubahan lahan Aren ini ada baik ada buruknya,
Pondok Aren pertanian menjadi baiknya terdapat tempat tinggal
pembangunan bagi warga pendatang dari
perumahan di perubahan lahan pertanian tadi
Kecamatan Pondok menjadi pembangunan perumahan
Aren? sedangkan buruknya semakin
berkurangnya lahan pertanian.
4. Apakah Bapak/Ibu Kalau saya memang sudah menjual
akan mempertahankan setengah lahan pertanian saya
atau menjual lahan untuk pembangunan perumahan,
milik Bapak/Ibu? dari hasil penjualan lahan pertanian
Alasanya ! tersebut saya mencoba membuka
usaha seperti membuka warung
kecil-kecilan untuk mendapatkan
penghasilan, sedangkan lahan
pertanian yang masih tersisa saat
ini masih saya manfatkan untuk
melakukan kegiatan bercocok
tanam.
3. Keadaan pemilik 5. Kebiasaan apa yang Kebiasaan yang berubah pada saat
lahan pertanian berubah dalam ini adalah dimana dahulu saya
saat ini di kehidupan sehari-hari hanya memanfaatkan lahan
Kecamatan setelah terjadi pertanian saja untuk memenuhi
Pondok Aren perubahan kebutuhan hidup sehari-hari tetapi
penggunaan lahan? sekarang saya sudah memiliki
usaha dari penjualan lahan
pertanian, jadi kegiatan bercocok
tanam tidak sepenuhnya seperti
dahulu, kegiatan bercocok tanam
sekarang hanya sambilan saja.
HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 5 (Lima)

Narasumber : Saripudin

Umur : 45 Tahun

Pekerjaan : Petani Pemilik Lahan

Waktu : Minggu, 27 Agustus 2017, Jam 03.30 -04.30

Lokasi : Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Perekonomian 1. Bagaimana riwayaat Saya dahulu bekerja sebagai


pemilik lahan pekerjaan Bapak/Ibu ? seorang pedagang.
pertanian di 2. Apakah pendapatan Kalau dipertanyakan cukup atau
Kecamatan yang diperoleh dari tidak saya menjawab tidak cukup
Pondok Aren pemanfaatan lahan karena harga dari penjualan hasil
Bapak/ Ibu mencukupi pertanian kadang mengalami
untuk kebutuhan hidup kenaikan harga kadang mengalami
sehari-hari ? penurunan harga. Sedangkan
kebutuhan hidup selalu mengalami
kenaikan.
2. Perubahan lahan 3. Bagaimana pendapat Menurut saya perubahan lahan ini
pertanian di Bapak/Ibu mengenai membuat lahan pertanian semakin
Kecamatan perubahan lahan berkurang dan banyak para petani
Pondok Aren pertanian menjadi yang sudah kehilangan mata
pembangunan pencarianya dimana mereka sudah
perumahan di tidak menjadi petani lagi.
Kecamatan Pondok
Aren?
4. Apakah Bapak/Ibu Saya akan menjual lahan pertanian
akan mempertahankan ini, karena memang sudah ada
atau menjual lahan rencana untuk menjual lahan
milik Bapak/Ibu? pertanian ini dan hasil dari
Alasanya ! penjualan lahan pertanian ini saya
ingin jadikan modal awal untuk
usaha.
3. Keadaan pemilik 5. Kebiasaan apa yang Kebiasaan yang berubah saat ini
lahan pertanian berubah dalam adalah pemanfaatan lahan pertanian
saat ini di kehidupan sehari-hari dalam melakukan kegiatan
Kecamatan setelah terjadi bercocok tanam dimana ketika
Pondok Aren perubahan dulu saya mengolah lahan pertanian
penggunaan lahan? cukup luas tetapi sekarang saya
mengelola lahan pertanian yang
sudah terhimpit oleh pembangunan
perumahan.
Lampiran 11

HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 1 (Satu)

Narasumber : Cut (Penduduk Pendatang)

Umur : 38 Tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Waktu : Sabtu, 26 Agustus 2017, Jam 01.30 -02.30

Lokasi : Kelurahan Parigi Lama, Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Informasi 1. Dari mana Bapak/Ibu Saya berasal dari aceh, saya


mengenai berasal dan sejak kapan tinggal di daerah Kecamatan
penduduk tinggal di daerah Pondok Aren ini sudah 10 tahun
pendatang di Kecamatan Pondok yaitu mulai dari tahun 2005.
Kecamatan Aren ?
Pondok Aren 2. Apa yang menyebabkan Saya memilih untuk tinggal di
Bapak/Ibu memilih daerah Kecamatan Pondok Aren
tinggal di Daerah karena saya memiliki usaha di
Kecamatan Pondok daerah Kecamatan Pondok Aren
Aren? ini

2. Pembangunan 3. Bagaimana pendapat Menurut saya pembangunan


perumahan Bapak/Ibu mengenai perumahan di Kecamatan Pondok
meurut warga perubahan lahan Aren ini mengalami peningkatan
pendatang di pertanian menjadi pembangunan yang semakin
Kecamatan pembangunan banyak yang tentu akan
Pondok Aren perumahan di mengakibatkan banyaknya polusi
Kecamatan Pondok udara akibat berkurangnya lahan
Aren? hijau yang berubah menjadi
pembangunan perumahan.

4. Menurut Bapak/Ibu Menurut saya ada baik dan


baik atau tidak tidaknya, baiknya warga
pembangunan pendatang bisa dengan mudah
perumahan yang terjadi mendapatkan tempat tinggal
di Kecamatan Pondok karena banyaknya pembangunan
Aren? perumahan, tidaknya semakin
berkurangnya lahan pertanian
menjadi pembangunan perumahan

3 Keadaan warga 5. Apakah Bapak/Ibu Alhamdullilah saya merasa


pendatang di merasa nyaman tinggal nyaman tinggal di Kecamatan
Kecamatan di daerah Kecamatan Pondok Aren karena meskipun
Pondok Aren Pondok Aren? lahan pertanianya semakin lama
Alasannya! semakin berkurang tetapi tidak
separah pembangunan yang
terjadi di Jakarta yang memang
sulit sekali melihat lahan hijau
dikota besar tersebut.
HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 2 (Dua)

Narasumber : Sulastri (Penduduk Pendatang)

Umur : 42 Tahun

Pekerjaan : Wirausaha

Waktu : Sabtu, 26 Agustus 2017, Jam 03.00 -03.30

Lokasi : Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Informasi 1. Dari mana Bapak/Ibu Saya berasal dari jawa, saya


mengenai berasal dan sejak kapan tinggal di Kecamatan Pondok
penduduk tinggal di daerah Aren sejak tahun 2000
pendatang di Kecamatan Pondok
Kecamatan Aren ?
Pondok Aren 2. Apa yang menyebabkan Awalnya saya ke Jakarta ingin
Bapak/Ibu memilih mencari peruntungan dalam
tinggal di Daerah membuka usaha dan akhirnya
Kecamatan Pondok saya tinggal menetap di daerah
Aren? Kecamatan Pondok Aren ini.

2. Pembangunan 3. Bagaimana pendapat Menurut saya pembangunan


perumahan Bapak/Ibu mengenai perumahan di Kecamatan Pondok
meurut warga perubahan lahan Aren bisa dibilang baik karena
pendatang di pertanian menjadi dapat menyediakan tempat tinggal
Kecamatan pembangunan bagi warga pendatang dari luar
Pondok Aren perumahan di daerah.
Kecamatan Pondok
Aren?
4. Menurut Bapak/Ibu Menurut saya baik, karena
baik atau tidak pembangunan perumahan yang
pembangunan ada di Kecamatan Pondok Aren
perumahan yang terjadi ini membantu warga pendatang
di Kecamatan Pondok seperti saya untuk mendapatkan
Aren? tempat tinggal.

3 Keadaan warga 5. Apakah Bapak/Ibu Saya merasa nyaman tinggal di


pendatang di merasa nyaman tinggal Kecamatan Pondok Aren karena
Kecamatan di daerah Kecamatan akses untuk berpergian mudah
Pondok Aren Pondok Aren? terjangkau dan fasilitas umum
Alasannya! yang sudah semakin membaik
membuat saya nyaman tinggal di
daerah ini.
HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 3 (Tiga)

Narasumber : Maryani (Penduduk Pendatang)

Umur : 45 Tahun

Pekerjaan : Wirausaha

Waktu : Minggu , 27 Agustus 2017, Jam 02.00 -03.00

Lokasi : Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Informasi 1. Dari mana Bapak/Ibu Saya berasal dari Boyolali Jawa


mengenai berasal dan sejak kapan Tengah, Saya tinggal di daerah
penduduk tinggal di daerah Kecamatan Pondok Aren sudah
pendatang di Kecamatan Pondok sejak lama yaitu dari tahun 1992
Kecamatan Aren ?
Pondok Aren 2. Apa yang menyebabkan Yang membuat saya memilih
Bapak/Ibu memilih tinggal di Kecamatan Pondok
tinggal di Daerah Aren ini karena saya ikut dengan
Kecamatan Pondok suami saya yang memilih untuk
Aren? tinggal di daerah Kecamatan
Pondok Aren
2. Pembangunan 3. Bagaimana pendapat Menurut saya kurang baik karena
perumahan Bapak/Ibu mengenai menyebabkan semakin
meurut warga perubahan lahan berkurangnya lahan untuk
pendatang di pertanian menjadi kegiatan bercocok tanam, tetapi
Kecamatan pembangunan apabila banyak lahan pertanian
Pondok Aren perumahan di tetapi tidak ada pembangunan
Kecamatan Pondok perumahan mungkin Kecamatan
Aren? Pondok Aren tidak dapat
berkembang.
4. Menurut Bapak/Ibu Pembangunan perumahan di
baik atau tidak Kecamatan Pondok Aren saya
pembangunan rasa baik karena dapat
perumahan yang terjadi memfasilitasi tempat tinggal bagi
di Kecamatan Pondok warga pendatang dari luar daerah
Aren?

3 Keadaan warga 5. Apakah Bapak/Ibu Sejak awal saya tinggal di daerah


pendatang di merasa nyaman tinggal ini hingga sekarang saya merasa
Kecamatan di daerah Kecamatan nyaman karena orang-orang
Pondok Aren Pondok Aren? sekitar tempat tinggal saya baik-
Alasannya! baik dan fasilitas umum seperti
rumah sakit , sekolah dan lain lain
terjangkau yang membuat saya
merasa nyaman tinggal di
Kecamatan Pondok Aren ini.
HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 4 (Empat)

Narasumber : Kiki (Penduduk Pendatang)

Umur : 26 Tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Waktu : Minggu , 27 Agustus 2017, Jam 04.00 -04.30

Lokasi : Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Informasi 1. Dari mana Bapak/Ibu Saya berasal dari daerah jawa


mengenai berasal dan sejak kapan tengah, saya tinggal di daerah
penduduk tinggal di daerah Kecamatan Pondok Aren sejak
pendatang di Kecamatan Pondok tahun 2005.
Kecamatan Aren ?
Pondok Aren 2. Apa yang menyebabkan Saya memilih tinggal di
Bapak/Ibu memilih Kecamatan Pondok Aren karena
tinggal di Daerah suami saya berasal dari daerah ini.
Kecamatan Pondok
Aren?

2. Pembangunan 3. Bagaimana pendapat Menurut saya pembangunan


perumahan Bapak/Ibu mengenai perumahan di Kecamatan Pondok
meurut warga perubahan lahan Aren ini terbilang cukup baik
pendatang di pertanian menjadi karena dapat menyediakan tempat
Kecamatan pembangunan tinggal untuk pendatang baru,
Pondok Aren perumahan di meskipun lahan pertaniannya
Kecamatan Pondok semakin lama semakin berkurang,
Aren? tetapi tidak dapat dipungkiri
bahwa tempat tinggal itu penting.
4. Menurut Bapak/Ibu Baik, karena dari adanya
baik atau tidak pembangunan perumahan di
pembangunan Kecamatan Pondok Aren saya
perumahan yang terjadi melihat perkembangan yang
di Kecamatan Pondok positif dari segi fasilitas umum
Aren? yang terlihat semakin membaik di
mana terdapat taman-taman yang
disedikan oleh pengembang
perumahan untuk warga sekitar.
3 Keadaan warga 5. Apakah Bapak/Ibu Saya merasa nyaman tinggal di
pendatang di merasa nyaman tinggal Kecamatan Pondok Aren ini
Kecamatan di daerah Kecamatan karena daerah ini sudah seperti
Pondok Aren Pondok Aren? pusat kota yang menyediakan
Alasannya! fasilitas umum yang memadai
seperti rumah sakit, sekolah, dan
pusat perbelanjaan yang jaraknya
tidak begitu jauh.
HASIL WAWANCARA

Wawancara ke : 5 (Lima)

Narasumber : Ibu Ade (Penduduk Pendatang)

Umur : 38 Tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Waktu : Minggu, 27 Agustus 2017, Jam 05.00 -05.30

Lokasi : Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren

No Indikator Pertanyaan Uraian Wawancara

1. Informasi 1. Dari mana Bapak/Ibu Saya berasal dari Bogor saya


mengenai berasal dan sejak kapan tinggal di Kecamatan Pondok
penduduk tinggal di daerah Aren sejak tahun 2002 sejak
pendatang di Kecamatan Pondok masih sedikit orang yang tinggal
Kecamatan Aren ? di perumahan ini.
Pondok Aren 2. Apa yang menyebabkan Saya memilih tinggal di
Bapak/Ibu memilih Kecamatan Pondok Aren ini
tinggal di Daerah karena suami saya mendapatkan
Kecamatan Pondok pekerjaan dekat dari sini.
Aren?

2. Pembangunan 3. Bagaimana pendapat Menurut saya, perubahan lahan itu


perumahan Bapak/Ibu mengenai tidak baik karena akan
meurut warga perubahan lahan menyebabkan berkurangnya lahan
pendatang di pertanian menjadi hijau, akan tetapi kehidupan
Kecamatan pembangunan semakin lama semakin
Pondok Aren perumahan di berkembang jadi harus adanya
Kecamatan Pondok pembangunan perumahan untuk
Aren? tempat tinggal masyarakat.
4. Menurut Bapak/Ibu Menurut saya baik, karena
baik atau tidak pembangunan perumahan yang
pembangunan ada di Kecamatan Pondok Aren
perumahan yang terjadi ini membantu warga pendatang
di Kecamatan Pondok seperti saya untuk mendapatkan
Aren? tempat tinggal.

3 Keadaan warga 5. Apakah Bapak/Ibu Saya merasa nyaman tinggal di


pendatang di merasa nyaman tinggal Kecamatan Pondok Aren karena
Kecamatan di daerah Kecamatan saya jadi bisa mengembangkan
Pondok Aren Pondok Aren? usaha saya disini.
Alasannya!
Lampiran 12

FORM CEK LIST


PEMBANGUNAN PERUMAHAN

KELURAHAN KECAMATAN
NO PENGEMBANG PERUMAHAN

1 2 3 4 5

1. PT SABAR GANDA/ DL SITORUS PAMULANG TIMUR PAMULANG


2. PT.TRI KARYA SEJAHTERA PD KACANG TMR PD AREN
3. PT NUR AKBAR JELUPANG SERPONG UTARA Regency Melati Mas
4. PT. JAYA REAL PROPERTY PD KACANG BRT PD AREN ?
5. PRAKASA ADI SARANA BOY REZKY BELNIS PD PUCUNG PD AREN
6. IR. SALEH IDRUS PD RANJI Ciputat Timur
7. NUR KEMALAHATI CIREUNDEU Ciputat Timur
8. MOCHAMAD NADJIB SAWAH LAMA CIPUTAT
9. DRA. ISMI JAMILAH SARUA INDAH CIPUTAT
Taman Tirta
10. ANHAR/PT UNGGUL CEMERLANG PD BENDA PAMULANG
Serpong
11. BANGUN JAYA CIPTA PERSADA / H ROHMAN PD BENDA PAMULANG Pamulang Asri 2
12. PT. SETIA CIPTA DINAMIKA BAMBU APUS PAMULANG
13. IR. JULIA IRZARINA CIREUNDEU Ciputat Timur
14. PT. LAGUNA ALAMABADI SARUA CIPUTAT
Cluster New
15. PT. WIRA MAKMUR SEJATI SERUA CIPUTAT
Paradiso
16. PT. GIRADI MEGA UTAMA Pisangan Ciputat Timur
17. PT. SETIA CIPTA DINAMIKA BAMBU APUS PAMULANG Griya Jakarta
18. PT OPTIMA PERDANA SYNTHESIS/BUDIONO SAWAH BARU CIPUTAT Urbana Place
Kreasi Pamulang
19. KREASI BERSAMA MANDIRI BAKTI JAYA SETU
Indah
20. MOHAMAD KASIR/PT ANUGRAH SAKTI PD BENDA PAMULANG
21. EMILIA CONTESSA PONDOK RANJI PAMULANG Griya Torina
22. PT. SINAR INDO LESTARI PAMULANG BARAT PAMULANG Pamulang Lestari
23. PERMADANI INTERLAND / BUDHI PILIANDA PD RANJI CIPUTAT TIMUR
PT SERPONG MEGA SUKSES/ HENDRAWAN
24. JELUPANG SERPONG UTARA
SUBIANA
25. PT JAYA REAL PROPERTY PD PUCUNG PD AREN
26. NUR ISTIQMAL PT ARTHA PUTRA PRIMA PD BENDA PAMULANG
27. A RAYADI ISKANDARDINATA PD PUCUNG PD AREN
28. PT. ALTAN KARSAPRISMA PAMULANG TIMUR PAMULANG Villa Inti Persada
29. PT. ADITRANS PUTRA KEDAUNG PAMULANG
ANUGRAH BAHTERA CEMERLANG /
30.
SUBIYANTONO PAMULANG TMR PAMULANG
SERUA & BAMBU Puri Bintaro
31. PT. LAGUNA ALAMABADI CIPUTAT&PAMULANG
APUS Residence 2
32. MULYATI SUBIANTO SAWAH CIPUTAT Mahkota Bintaro
Village
33. PT JAYA REAL PROPERTY PERIGI LAMA PD AREN
34. MOEKTI WIBOWO SAMANU PARIGI LAMA PD AREN The Fit Bintaro
35. PT MASA KREASI PAMULANG TMR PAMULANG
Palem Serpong
36. LENGKONG WETAN SERPONG
PT. RADJA PRO SEJAHTERA Indah
37. PT. CATUREKA SUKSES SELARAS BENDA BARU PAMULANG Harmoni Mas
Habitat Exclusive
38. PT. KLOROFIL DEVELOPMENT SAWAH LAMA CIPUTAT
Residence
39. PT. GRAHA CITRA PROPERTINDO PD BENDA PAMULANG Perum RENI Jaya
40. PT. JAYA REAL PROPERTY PONDOK AREN PD AREN
41. PT. JAYA REAL PROPERTY PARIGI LAMA PD AREN Discovery Cielo
PD AREN&CIPUTAT
42. PT. GRAHA NUSA ADIKARYA PD KARYA&PD RANJI Bintaro Park
TIMUR
Green Bintaro
43. ABDULLAH SHAHIF SAWAH LAMA CIPUTAT
Terace
Lampiran 13
DOKUMENTASI OBSERVASI
KELURAHAN PARIGI LAMA

Lahan Sawah Yang Masih Tersisa di Perumahan Yang sudah dibangun di


Kelurahan Parigi Lama Kelurahan Parigi Lama

Keamanan Pembangunan Perumahan di Keadaan Fisik Pembangunan


Kelurahan Parigi Lama Perumahan di Kelurahan Parigi Lama

Proses Output

Kegiatan Pertanian di Kelurahan


Parigi Lama Kegiatan Pembangunan Perumahan
di Kelurahan Parigi Lama
DOKUMENTASI OBSERVASI
KELURAHAN PONDOK AREN

Lahan Sawah Yang Masih Tersisa di Perumahan Yang sudah dibangun di


Kelurahan Pondok Aren Kelurahan Pondok Aren

Keamanan Pembangunan Perumahan di Keadaan Fisik Pembangunan


Kelurahan Pondok Aren Perumahan di Kelurahan Pondok
Aren

Input Proses Output

Kegiatan Pertanian di Kelurahan Pondok Kegiatan Pembangunan Perumahan


Aren di Kelurahan Pondok Aren
DOKUMENTASI OBSERVASI
KELURAHAN PONDOK PUCUNG

Lahan Sawah Yang Masih Tersisa di Perumahan Yang sudah dibangun di


Kelurahan Pondok Pucung Kelurahan Pondok Pucung

Keamanan Pembangunan Perumahan di Keadaan Fisik Pembangunan Perumahan


Kelurahan Pondok Pucung di Kelurahan Pondok Pucung

Input Proses Output

Kegiatan Pertanian di Kelurahan Pondok Kegiatan Pembangunan Perumahan di


Pucung Kelurahan Pondok Pucung
DOKUMENTASI OBSERVASI
KELURAHAN PONDOK KACANG TIMUR

Lahan Sawah Yang Masih Tersisa di Perumahan Yang sudah dibangun di


Kelurahan Pondok Kacang Timur Kelurahan Pondok Kacang Timur

Keamanan Pembangunan Perumahan di Keadaan Fisik Pembangunan


Kelurahan Pondok Kacang Timur Perumahan di Kelurahan Pondok
Kacang Timur

Proses Output

Kegiatan Pembangunan Perumahan


Kegiatan Pertanian di Kelurahan Pondok di Kelurahan Pondok Kacang Timur
Kacang Timur
DOKUMENTASI OBSERVASI
KELURAHAN PONDOK KACANG BARAT

Lahan Sawah Yang Masih Tersisa di


Kelurahan Pondok Kacang Barat Perumahan Yang sudah dibangun di
Kelurahan Pondok Kacang Barat

Keamanan Pembangunan Perumahan di Keadaan Fisik Pembangunan


Kelurahan Pondok Kacang Barat Perumahan di Kelurahan Pondok
Kacang Barat

Input Proses Output

Kegiatan Pertanian di Kelurahan Pondok Kegiatan Pembangunan Perumahan


Kacang Barat di Kelurahan Pondok Kacang Barat
DOKUMENTASI WAWANCARA

NARASUMBER WAWANCARA

Narasumber 1
Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan
M. Ihsan
Narasumber 1 Narasumber 2
Petani Pemilik Lahan Petani Pemilik Lahan
Pandi Noman

Narasumber 4
Narasumber 3
Petani Pemilik Lahan
Petani Pemilik Lahan
Muchtar
Ateng

Narasumber 5
Petani Pemilik Lahan
Saripudin
Narasumber 2
Narasumber 1
Penduduk Pendatang
Penduduk Pendatang
Sulastri
Cut

Narasumber 3
Penduduk Pendatang Narasumeber 4

Maryani Penduduk Pendatang


Kiki

Narasumber 5
Penduduk Pendatang
Ade
LEMBAR PER}TYATAAII UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian yang berjudul "Studi


Laju Perubahan Lahan Pertanian Menjadi Daerah Pembangunan
Pemmahan Di Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan'. yang
disusun oleh:

Nalllla Syifa Nllma Handayani


NIM lll1015000081
Jlrusan Pendidikan lhu Pengetahuan Sosial
F」bitas lhnu Tarbiyah dan Kegllruan

Telah diuii kebenarannya olch Dosen Pembi血 bing pada tangga1 26 September
2017.

Jakartq 26 Septemb er 2017

Yang Menguji,

Pernbimbing Skripsi I Psrnbimbing Slaipsi II


AndH Noor Ardiansyah.MoSi Anissa Winda■ io MeSc
NIP。 198403122015031002 NIP。 198208022011012005
LE卜 ′
IBAR U,1l RLFERENSI

)ヽ 1釘 na i Syifa Nunna Halldayalll


卜TIM : 1113015000081
Jurtlsal■ /Pro(li :Pcndidika1l IPS/G3o Цra衝

JudulSk五 psi i Studi Lttu Pcnlbahan I_′ ahan Pcrtallia11ヽ lclJadi Dacrah
Pcmbangunan Pcrulnahan Di Kじ c al]〕 、 ln PolldOk′ へ cn Kota
lt〔 lヽ

Tangcrang Selatan

No Judul dan Flalaman Buku


Paraf
Hal Pernbintbing Pellllbilnbing
BABI 1, 2
di 2li
/
(http://rvtvrv.tafsircrcqnt) akses pada lrcbrLrari

1
20ll 10:28
Jam
Kementrian Agraria Dan Tata Ruang Bacltrn
つ4

Pertahanan Nasional (htt-lfrytllhp1Lgo!li) akses


pada 17 febmari 2017, Jarn 06.56
Baclan Pusat Statistik Luas Lahan Slru,uh \lcnLrrr-rt

Kecamatan Di Kota Tzurgeranq Selatan の
Badan Pusat Statistik Jlunlali Pencir-rcltrk i\ Icnunrt
4
Kecamatan Di Kota Tanuerang Selatau
Tangscl ICita(httS!/≠ tantSClkita co111)di akSじ ヽ05 1uni
/
5
2017 Jal1 20141
Kcmcnt五 all Dalalり NcgcH
6 (h堕 並 笠 Iw.kCmcnda駆 1.望 .ld)d akSCS p&la 05 Jum
2017 Jall■ 20:56
Yunita lsmail, 五α ttα η
Pピ α″ノα77Jら α, `々 フ
/′
`4)D′
7/
つ4

Kaわ ッρα 777b77gθ ″α g, Jumal iVo1 12 卜I() │, ヽlarct


`′
7
`θ “ (
?911:71-81)
Dadan Suhendar ``Dα η αた Par夕 bα 力αη Pc48glι ηααカ
ニαttα η ル 滋 αグリ セ ′ θだcグJα αη 肋 わgr Dη α И″ Dj
8 Kο ″ 7♭ 刀gι ″ ηg″ (TcSiS Prograln“Studi IImu一 IImu 14
Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan ∠

Sckol血 Pascasttana lnstltut Pcia面 al恥 ´ r)


BAB II
( )d akses 8 januari 2017, jam
9
21.55.
Dan」 e To Sembel, Ph.D, Pθ ′gθ 物′
′αη 〃り α′
タ /

J,
10 “ 1
(Yokyakarta:Andi Yogyakarta 2010)
Dan」 e T.Sembel, Ph.D, Pθ η
gθ 4あ ′ηHcッα
′′ jα

ψ
,
18
αOkyakarta And Yogyakarta 2010)
Suclrajat, fuIengenal Lahan Scrlcth Drtn l,lt,nruhrrni
つ4

Multifttngsinya Bagi Mcmusict Drn l-in,qktrrrgctn. D


(Yogyakarla : Gacljah lVlacla Unrversity Press. 2015) /″
Selly Sulis
Ittlrtrtt [)es
うD

(Skripsi : P 7 /
Tarbiyah Dan Ke.curuan UIN Syarif Fliclayatullah
Jakata)

14
79

87)

15
79

87)
lvlaulan:i Abcluh ltlqabr. ,, pentbuhun LLtcr.s Lnhcm
Scnvcrh Menjadi Luhrrrt Inchtstr.i Tcthtrn l9gg,
1997 Dctn

2005 Di Kobup(ttL'n Krtrcnt,curg JtLtvct Bctrcrl'.. (Skrrpsi


Jnn-rsan Gcogralr F nkr-rltes llrtu Sosial Univciiitas
. 6 /∠
Negcri .lirkartr)

[Vltt ul all〔 l rヽ ゝ
D(│ヒ lh J(llを t01, ・/'(′ ′
マ′/,α /7`′ テ
: ノ
Lι に′
ド 2L`′ 乃α 7′

S`′ lレ ヽ
ゴイθ71/`7`/メ 五 力ζ
′′
′/′ ′ ノ′γ
セ′/1′ ″7′ 989, ノククア∠
)″ み
つ′

7
`/カ

π
`′
`/1′ `′
ず 7
f焦 ∬ 糧 l[I:lttlttξ iI鴛 tirrし 1准 1漁

. rwan Nugroho, Rokhmin DahLrri. pentbctngtLncrn
LVilayah : Perspektif ekonorni, .yosictl clcrn lirryktrn.qctn,
138

PROF DR.IR.Santun R P.Sitol us,E、 ′αん/``sメ θ″
19 5′ 7わ

2004)
`″ 1 ″
20 lus,Eν α αsブ /1′ sι 7わ θ″
ユναια ″,β andun負 、
ttα Tal sitO.2004ヽ
rKur.り K.lK.Santun R.P.sitOrus,Eソ α′ι
′αsJ〔
`″ ]


/
21 Lι ″bθ r

ad sOじ 可anl, メ
lⅥ 01lan〕 〔θわグ た″77 /′ ″ gた ″ gα ,7 `′ ノ
9,2004)
α7,7
49
´
賀 :′ (γ

ρ θ 71gg/ο /α αη `/α η ′θgg7η bα ′αη α ´ で̀ ″′́


`′

g′ 9,ら ′ ′
つ乙

7′ 7`ζ
つ4

αルθ ・
′ηα′

/ρ α′ α 〔ν αηた′
ζ 力α″〃α′ α′フ
?ρ ,7bα η ″
77`ι
α″,( 56
//
:′
`刀 ttζ

Jakalta: Institut pclldidikan 〔


`′
lan pengelnbangan
hngkun邸 l cPPり ,200⊃
O^"、 .^_^
.)(u wunuT了 _ 1
naroJowlgeno 、_. . _
wrdtatmaka, Evaluasi
23 Kesesr,ian Lahan & perencanaan Tcttagtma Lahan, 209
(YoSyakarta: Gadiah Mada Ilniverqir.rPrecc lot l\
)arwono Hard.;oivigeno Wicliatrnaka, Evaluctsi

ク D
24 Kesesricrrt Luhctn ct perenr.ttttuurt Tutctgtrnu Lcrhu,, 210

25
(Yogyakarla : Cacliah Mada I jniversitv precs ?r)t t)
b型 `:0里
ノ /
Ha「 OWigCnL widiatmaka)fν α
つ4

つ4

(り
ん′α
、ゝ
ノ /

Kesesuisn Lahun ct Perenutnoun Tatoguna l-ctlturt,
(Yogyakarta : Ciad jalr NIada University Press. 20 i I )
Fajar Dania Nuz.ha K, "Evohtcts'i Kesevrrtitrn Lahtttt
/め

UnlLtk Lokctsi Permtrkimctn Di KecctmolLut Selogiri I



Krtbtprtten l[ctttitgiri Propinsi .ltnvu Tengctlr '. lSkripsi ,


:
]

Fakultas Gcografi Ilniversitas lvlttha:nrnrtrliy'ah


Surakafla)
l

Fajar Dar-ria Nuzha K, ''E.. alttctsi Kese.s'ttuitut Lrrltott


Untttk Lokasi Perrntrkintctn Di Kectfinolon Selogit i
つ4
つ′

つ4
KctbLLpctten Llc,ttoLiri Propirts'i Jova Tengtrlr ". (Skripsi
: Fakultas Cieografi Univcrsitas lv{uhanmacliyah
Surakarta)
Suharyacli Dan Sr-r Rito Hardoyo, Pe t'trboltcut
Penggtrnoan Lrthun Dutt FcLktot' Ytutg
00
つ 一

つ4
NlempertgctrLthirr.y'tL Di Kecunaturt GtLrnutgpoti Kotct
Semctrang,( Jurnal : N4ajalah Geografi Inclonesia, Vol
25, No I . lvlaret 201 I )
Daclan Suhenclar, DcLnrpctk PerubcLltort Pertggrrncrclt
Lahun Terhcrclttp Keter.s'edictun ,|LunLter Dut,o ,1i t' D
29
Kotcr fcLngerurrg. ( Sekolah Pascasar.latta lnstitut
Pertanian Bogor. 2005)
Daclarr Suhenclar, Dorrtpak I'erubahcot ['errggtLncrrtn
Lcthurt 'ferhctclrry Ketersediuctn Stntber Duya ilir Di
イ0

30
Kotcr TcLngerang- ( Sekolah Parscasa{ana Institut
Perlanian Bogor. 2005)
Aulia Azhar Abdurachmafl, " Perubahan Penggunaan
Lahan Pertanian Menjadi Daerah Terbangun Di
Kabupaten .Karawang Tahun 1984 Dan 2008" (Tugas 7-8
Akhir Fakultas Maternatika Ilmu Pngetahuan Alarn
Departemen Geografi , Universitas Indonesia)
Tati Nurmala, dl<k.,Pengantar 'Ilmu Pertanian, ( 19/


Yosvakarta: Graha Ilmu. 2012)


Tati Nurmaia, dl<k.,Pengantar llmu Pertanian, ( 20ど
η
うD
うD

Yosyakarta : Graha Ilmu, 2012)


Prof. Dr. H. Mustofa,. S.H., M.Si., M.Hum, Suratman.
うD

34 S.H., M.Hum, Pengunaan Hak Atas Tanah. (Jakarta


Sinar Grafika, 2013)
Ir. Siti Rochaeni,M.Si, Ir. Lilis Imamamh Ichdayati,
35 M.si, Pembangunan Pertanian Indonesia, (Ciputat : 42
Lembaea Penelitian. 2010 )
Andri Noor Ardiansyah, Klimatologi Umum, (Ciputat :
Oン
くυ

UIN Jakarta Press. 2013)


Halus Satriawan, S.P.,M.Si, lr. Zahr'il Fuady, M.P,
つ′

Teknologi Konservasi Tanah Dan Air, (Yogyakarta: 10


Deepublish ,2014)
Halus Satriawan, SP,NI Si, Ir Zahrul Flla〔 ly, 卜
/1P, 10 〆
Teknologi Konsen,asi Tanah Dan Air, (Yogyakarta:
Deepubhsh,2011)
Nia K Pontoh. Iwan Kustiwan, Pen,guntur

‘υ
つ乙
39
Perencanctan Perko tctctn. (Banduns. ITB. 2008)
Dadarig SLrcLadi. Penceguhun KejuhtLtun Di
40
Pentmahan. (Jakarta : Yayasan Obor Inclonesia, 2015)
Dadang Sudiacli. Petrcegahun tLlrutcttr Di
15
Л ″
Kef

/0
41
Pet.tunahcn, (Jakarta . Yayasan Obor Indonesia,2015) 趾
Dr.lr. Bambar-rg Panu.;u. M.Phil. Pertgaclaan
42 Pentrnahon Kottr Dengart Peron Sertu LIcLsv-cLrakat
PenghasilcLn Rertcltlr, (Yavasan Aclikarya lkapi 1999)
.Bappeda Kabupaten Grobongan,
1


(https :/zbapedzi grobongan. go.idibiclang-prastarul ).6 -
”↓

i su-clan-pennasal :rh an-pembangun an-perurnahan-clan-


penrukiman) di akses pada l4 iLrli 2017, jam: 12.42.
C.Djemabut Bla.ang, Perumahan Dan Pemukiman
44 Sebagai Kebutuhan Pokok . (Jakarla : Yayasan Obor 4
Inclonesia, 1986)
C.Djemabut Blaarnu, Pemrahan Dan Pe urukiman
45 Sebagai KebLrtLrhan I'okok . (.Iakarla : Yay,asan Obor 7
lnclonesia. 19,S6)
Dr.Ir. Bzrrnbang Panu;u. lvi.Phi1. Pengoclcturt
9 一

46 Pantrncthcu't Kottt DerLgtnt Perurt Sertct MctsycLrakat


Pensl'tosilctn Reriicth. (Yavasan Aclikarva Ikapi. I 999).
I(ementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia.
47 (http://wwv.pu. go. id/beriial 12069 /Program- S atu-Juta-
Rumah-Tahun-2076-Capai-805.1 69-Unit ) akses pada ∠

4 iuni 2017 Jam: 15.00


Sodikin,S.Pd, M.Si,Sな ′ θ Iη Or“ αsi Cθagrグ
48 dP`η gJη ィ “
ルααηttυ 夕乃′ (TCO五 Dan Praktik Dengan Er 200
Ⅳlapper Dan AreGIS 10)
Sri Hartati, Pengindraan Jauh dan Pengenalan Sistem
49 Informasi Geografis Untuk Bidang Kebumian, 173
(Bandung, Penerbit ITB, 2009)
Dr. Agus Suryanto, Integrasi Aplikasi Sistem 130-
50 Informasi Geografis fiogyakarta : Penerbit Ombak, く
132
2013).
Sri Hartati, Pengindraan Jauh clan Pengenalan Sistem


くJ

Informasi Geografis Untuk Bidang Kebumian, 176〈 ″


(Bandung, Penerbit ITB, 2009)
Sodikin,S.Pd, M.Si,Sis/ert Informasi Geografi


52 &Pengindraan Jauh, (Teori Dan Praktik Dengan Er




Sodikin,S.Pd, M.Si,Sistenr Informasi Geografi



¨

209
&Pengindraan Jauh, (Teori Dan Praktik Dengan Er
lVlapper Dan .{rec lS I 0)
BAB III ノ

Tangsel Kita :( https:i/tangselkita.corn) cliakses 29


54
November 2016 Janr 2i:48. ′
7
Prol. Dr. r\ N,luri Yustrf. N'l.Pcl, ntctotlc nutclitiurt


つ 一

l;trcuttilrrli.[, kttulittttif, tlcut ,Jubrursrlt. (.lakafia
Prenameclia Group. 201 4),
Prof. Dr. Hj Serclatra.vantr. NI.Pcl., -'\PU.. DI's.

9 一

Syaniudin Hiclayat., M.Si, Nietocle Penelitian,


(Banclung, CV. Nlanciar lvlajLr)


Prof Dr. Ilj Scrclanrayanti. N1.Pd . .\PLl.. Drs.

7′

Syarifirclin Hiclayat.. NI.Si, Metocle Pcnelitian. 124


(Banc[rng, C\/. N'landar MajLr)
Trianto,Pengrtnlctt' Penelitiurt Perrdirlil;urt Bugi
00
てυ

'['enctgu
Pengenrbrmgrrn Profes'i Pencliclikttr 253
Pendidikan. (Jakar ta : Kencana. 20 i 0)
Trianto,Pen gctntur Penelitictn Pertcliclikrrrt Bagi


´
つ 一


'['crrctgcr
59 Pertgenrbcrngclt Pr ofe,si Pcnclitliknt
Pentliclikcnr, (.lakarta : Kcncana. 2010)
Dr. Husein Ljrnar. S.e., 1VBA.- NI.NI. ;YIetocle
60 f'enclititrr Llnttrk S'hip:i Dati Tesis Bi.srn:, (.lakar1a
Rajawali Pers. 2013)
61
Arief, Operasi Clropping, (htqr'//inf,or-rnatika.*'cb.icl)
cliakses 18 juii 2011 . Jam 00.l 5
Sodikin,S.Pd,Ⅳ l.Si,SJsrθ η ?I切らrη lα si Gθ θg″ ″ls d
4 ―



′ん

Pθ η ど グθ rα αη力 ι ι力,(Ciputat: Pcndidikan IPS FITK 54


j刀

UIN Sva五 fHidavatullah Jakalta,2016)


Si i Harlati Soenarno, Pengincleracm Jauh clan

うD

Pengenalctn Sistertt Informctsi Geografis (Jntttk Biclang 120


Ilmtt Kebttntian, (Bandung, Penerbit ITB, 2009) ´
Sodikin,S.Pd,M_Si,Sisr`〃 rttα S'Gθ θ graお よ
64 Pθ 4gj刀 グθrα α′ カ タ乃,(Ciputat: Pendidikan IPS FITK

UIN SyarifHidayatullah Jakarta,2016)
106 //4 ´
Sodikin,S.Pd, Nl.Si, Sisrθ 聯 rη7α S' Gθ ο S 浅
gr`ブ 〕


イυ
くフ


Pgη gjη グgrα αηJα 2ル ,(Ciputat:Pendidikan l16
UIN SvanfHidavatunah Jakarta,2016)
IPS FITK ″
Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis, (Bandung:
66
Informatika B andun g, 201 4),
326 つ /
BAB IV ス

67 Kecamatan Pondok aren dalam aneka 2015 XlV グ ″


κυ
00

Kecamatan Pondok Aren dalam angka 2015 XlV η


(http://tangselmedia.com) oit<utip pada tanggal 2 Agustus ―
70 ″
2017,Jam22:50'
Andri Noor Arcliansyah , Klinctlologi Untrtnr, (Ciputat :
71
UTN Jakarta Press, 2013) グ ―
/
´
9 一

Nia K Pontoh, Ir,r,an


72 l(uLstirvan, Pen,qctntcrt-


´ ,P(7‐ た α″77,(BalRdu]18、 lTB、 20「 )S)
Pθ フθηθαηαα′
Selly Sulistia*.rti -' .lrtulisi l't'rrlgtnrtrtrit l,,rittrit
`)′
De.stt

/
Pctngeclang KcttLtntLturt l)trngecltutg (Skr ipsi

OD

Program Studi Pendidikan IPS Fakultan lln'rLr Tarbiyah


Dan Keguruan IJIN S.,'aril Ilrrlavatullah .l.ri-.lrr.r)
ALrlia Azlrar Abcltrrac h ntan. " /'e'r.t i btt l tr t r l' t t,g.q tt tt tr rt
r i-' L r

Lcthcm Perlrrrtitnr lIe nicrtli l)tte ttth I t i i-tLtr'4rur Di


74 KobtrytLten Kctrtn;trtt,q I'ttltLLtt I93'l Dutr :'////,\" (Itrgas
Akhir Fakultas Nlatenratiklt llntt-t Pngctliliuut,\lart't
Deparlemen Ceografi, L.lnivcrsitas lnciont..i.L )

Dar-ri Sutlostt, l' tr litr.tr-F ttl;tot- \'tttrg .\ lt ttt ttt'tt,{tt r.rrlti


Alih Fungs'i Lultutt Pet'[ttttitrtt,\[ut.itttli I't't trttt,rlttLtr ])i
7′
´

Kelurchon Bcrrt Kectt nttt lort II:l itt !i Ktr ltt rl tt I t' rt B li tLLt'.
r

(.lumal : .Turnal I'enclicLkui (iertglalr \''olLtttre 0-l


Nomor 03 f al.trn 2016, 149 t 5)
J.P. Haurnahtr, " KttcLLitas Lttlton (JrttLrk l'e tr.qcnr bctngon
Pertanian Di Kecctntotcur F-enut'hfrrtr Ktthrrpcrtctr BtLrtL



Selaton Propitt.:i,\,[crlLLht . (.[urrtal :.Tttrrtrt] 13LLcliclay'a


76


Pefianian, \iol. l0 No 2. Desenrber l()l-1. llalatran
79-87)
Nlaulana Abclr-rh I{a1abi. --l)t't'ttbctitrLtt I ttrr.s I-tLltt,tt
Scn;crlt llenjctdi LohtLtt Itttltrstt'i 'fuhrLrr ]r,\t), 1 997 Dttr
77 2005 Di Klbtqtrrtctt KtLrtLttttrtg .ltr',r'{t Llrrtttt". (Skripsi
Jurusan Geograti Fakultas Ilrnu Sosil[ '. ]nivcrsitas
:

η ―
Negeri Jakarla)

Jakalta,25 Scptember 2017

Dosen Pembimbing S DoscnPembimbing Sk五 psi II


Anissa Windard.MoSc
NIP.198403122015031002 NIP。198208022011012005
I No Dokumen i FITK― FR― AKD-081
_ KEMENTER:AN AGAMA
じ!N JAKARTA igl Terbit : 1 Marei 2010
FORM{FR) Revisi: :
F:TK No 01
」l lrえ J"rda″ o95C"お f′ 54,2′ bF轟 Ha

SURAtt BIMBINGAN SKRIPSi


Nomori Un_01″ .1/KM 01.3/′ 13./2017 Jよ alt■ 08 Fcbruan 2017
Lmp_:、
Hal :Bimbingan Sk五 psi

KepadaYth.
1. Anissa Windarti, l,LSc
2. Andri Noor Ardiansyah' M.Si

Pembimbing Skripsi
Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta

As s a I amu' a I ai kum tw.w b -

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudra untuk meqjadi pernbimbing VII (materiltekds)
peauiisan slripsi mahasiswa :

Nama 蹄ifa N■ lIIna llandayani

NIM ll13015000081
Jr-rrusan Pcildidkan」 mu Pttge仙 um So豆 J

Ssmester vI(lujulll
JuduL Skripsi Stlldi LttI PoibahanLahan Pdaman ⅣlenJadi Daerah
Pelllbangunan PeruIIlahall Di Kecal■ atan Pondtt Aren Kota
Tangerang Selatan ―

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 16 Desember
2016, abstrak siloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dimggap perlq mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalarn waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selarna 6 (enarn) bulan berikutrya tanpa zurat perpanjqngan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudar4 kanri ucapkan terima kasih-

Was salamu' al aikum wr-w b.

Purwanto, M.Pd

Tcmbusani
l. Dekan FIX
2 KaiurPend IPs
3_ Mahasiswa ybs.
t-- xrr';irllr-rnLar.r ACA"1●
FORM(FR)

S∪ RAT PERMOHONAN PENELI丁 IAN

Norlor lrI i,l I' I K\l {ll I J:1iI :| i Jakarta、 10ノ ヽ望llsttls 20 1 7
LaLlp.
Hal ['r'r.rrro]iouurr lzitr ['crrclil i lill

It1r;iil'r\-1]1

l..rprrllr Kecatn ltln I'oncloli \r-crr


rll
J clr- p11

.1,' :' it I untt t' ul o i kt ntt rl- rr l.r

llen.'uaLr hor rnat kalnl san'iprikrn brh* a,

Nama :Svih Nllrnla Hal〕 davalli

Nli\l : 1113015000081
.lurusarr :Pcll(li(li ka11 11111ヒ lI)clltctahtlall Sosial

Scrrestcr l IX(SCl〕 lbil[ln)

-luclLLl Skripsi :S々 ′ 止 ′√セ′ι


だ ヽι′力ι′′
,■ 力て7ノ セノイ
α′7た ι′
21ヽ 了 ご′
ブ D(`θ ′́カ
1′ /′

`/「 `llι
″PC,7r′ ,イ ル 7D/κ ピご ′
`′ `2ι `′

Pご ′
,l jl′ ′l【 [`7'(′ ,7`7r`7,7 ρθ′
2`/oた
7′ ご′
,κ ζ
ィて ,4′ r

`′

7:′ ,711「 こ〔

'ソ 1` t'/`′ た″′
'7て

.rrlrlrh bettar nraltesLsri a,'i FlLkrrltrs llnrn Iarl-.ivalr cian Keer-rn-run UIN Jakarta ylrg scrlar!]
lttetl\11sIItt Skrrpsi" clur akan nrerrgadirkarl penelitiiilr (risett di Kecarnatan Ponclok,-\rcn

I irriLrk itLr kartti lloho]r Sar-rclan clapaL rleugizirtklrr rrahasisrva lcrsebut n-iclaksurt.rkal
pencl itian 1'an u clin'raksucl.

.\tlLs perhatian clan kcrja san.ra sliuclara. kanti Lrcapkan lerirna kasili.

I ['o s.:' u Iu tru t' u I ct i liunt ]t r t v t)

Pen(lidikall IIps

nYanto, M.Pd
0424200801 1012
Ternbusan:
1. Dekan IrlTK
2. Kajur P.IPS
3 Nlahasiswa yang bersangkutau
I KEMENTERIAN AGAMA I I No Dokumen FITK FR― AKじ 08'│
AKARttA I FORM(F励
│‖ 1署 F:lVI■ ・ ・


│三 _三 ± 3 亜 NA旺 画 EN :It■ J

Nornor : i-]n.0 l,'1..l,l(N4 01.3,'....r10 I 7 Jakartii.2.i AgLrstus 20 17


l.arnp. : Or-rtlineil)roposal
Hal : I)crrnolrontrn lzin Penelitin rr

KepadaYth.

Kcpala lladan Kesatuan llangsa Dan lrolitili Kota 'l'angcrang Selatun


di
l'cnrpat

,1 s's a lontu' u lo ikttm v r v h.


l)engan honlat karrii santpail<an bahu,a.

Narna Syil-a N Lrnna llanclavani

NIM I I 130 r 500008 I

J Ltrusan Penclidikan Ilmu Peltgetahuan Sosial


Scmester lX ( Sembilan)
Judul Skripsi Studi l.o.1tt Perubcihun l,uhan Per!ttttiun Menjutli Daerah
Pembunstrnun Perurntthun Di Dtra,-ult lrrndok .ltctt Kolo T itngei.un,q
Seltrtcut

Adalah benar rnahasisu'a/i lrakultus IlnrLr l'arbi1,ah dan Kcguruan tllN Jakarta
)/ang sedang
menvtrsun Skripsi, dau akan ntengadakun penclitian (riscr) cli instans/sekolahimadrasa|
yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Satrclala dapat rncngizinkan rnrLhasis*,a lcrsebut rnelaksanakan
penel itian yang dirnaksud.

Atas perhatian dan kerja sarra saudara. karni Ltcapkan lcrirra l<asilr

Was salamu' alaikum w r.wb

■ idikan IPS
`、


an Purwanto, M.Pd
19730424200801 1 012
Tembusan:
l. Dekan FITK
2. Kajur P.IPS
3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEル l E 11丁 ERIAN AGAMA
UlN」 AKARTA
FORu(FR)
FlTK
J′ ′ a rt● Vo 96じ ,1,Fat`JJll`t,Ⅲ ′
r月 よ」 ●

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN


Nol〕 x、「 i ti11 1り ll:lKヽ I I1 3111Q'2(サ 1 Jakarla,I 0 r\g-rstr-rs 20 1 7

1111)
1と 、 :―
卜lal il)c rI〕 lohonを ヽn17ilI Pcllcliti:、 1)

l.,e rrliluYth

l(cpula I)irrrs I'crunur hlrrr Klu usltr Perutttkirnltr l)lrn I'crtattahatr Kotir
'['lrrgcrlrtg
)tiilliln
rli
lcmpat

.l s t u l trrrrtt' tt l t iktrnt tt i-',r |,


Dengan horrrat kami srituplrikan blihtva.

Nanra i Syiね Nし 1日 lla Halldayani

NINI : 11130150000Sl

Junrsan :I)cl、 〔
1ltli k〔 11l llinし l PcI〕 望ctahtta]n Sosi〔 11

S cmcstcr :IX(Sclllbilall)

.lLrdul Skripsi : ,\'trrtli Ltrjtr l'ertrbulittrt Lohun Pr:rttutitttt il[aniatli Dot:rcrh


PL,tttb(ttt!tLt'ttLn Pct'tttnultItt l)i Ktcuttttttrtn Pondttk .1t'ctt KoItt
l'tt t t.ge t t r t t,g .\t I u lutt

.\clalah benar rnaliasisu,ai i FakLrltas llnrr-r l arbiyah cian Keguu-uan UIN Jakarta yang sedalig
ritcnyusul) Skripsi. clan akart nrcngaclirkan pertelitian (riset) di instansi yang SaLitlara
plurpIn.

Ur'.tLrk itu kani mcihon SaLtclara clapat rncngizinkan mahasiswa tersebut nelaksanirkan
penelitian 1'ang climaksucl.

Atas pcrllatian dan kclla sama sau(lara,kallli tlcapkall tcrilna kasih


│々 ι
ゞsα ′
ctr″ llィ
'`′
/11′ ,7ヽ ヽ
た′
1′ ツ´lt'わ

Pcndidikan IPS

.Iwan Purwanto, M.Pd


NIP.19730424200801 1012
Tembusan:
1.
Dekan Irl'['K
2.
Kajr"rr P.IPS
3.
Nlahasisrva,vang bersanglaitan
PE]MERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
KECAMATAN PONDOK AREN
Jalan Graha Bintaro No. I Telpon (021) 73458185
Tangerang Selatan 15228

Pondokハ ビcn,14 September 2017


Nornor :423/ 594 _Kcc.Pd.A Kepada Yth:
Lampiran Dekan FITK UlliveFSitaS IslalnNcgeri

Perihal : Kcterallgall
(UN)SyarifHidayatulloh Jakarta

di…

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : Un.01/F.1KM.01.3i1405120L7


tanggal 10 Agustus 2017 2017 perihal Permohonan Ijin Penelitian, dengan ini karni
beritahukan bahwa :

Nama :SYIFA NURMA HANDAYANI


NIM : 1113015000081

JurusaniPrograrn Studi :Pendidikan 1lmu Pattetahuall SOsial

Telah melaksanakan penelitian di Kecarratan pondok fuen dalam rangka


rnemperoleh data dan informasi guna penyusunan tugas akhir/Skripsi dengan ju<iul

"Studi Laju Perubahan Lahan Ferianiaru Menjadi Daerah Fembangunan


Perumahan di Kecamatan Pondoh Aren Kotu Tangerang Selatan,'.

Demikian agar menjadi maklnnr.

101987121004

Ternbusan \lth :

l. Wahkota Tangerang Selatan


? Sekretat'is Daerah Kota Tangerarrg Selatan.

PEPIERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN


BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KESBANGPOL
JI Iミ a)′ a Puspiptcl、 Sc「 Pon=No l lく cca111を ltrln Sctt!Kola lal]gcran=Sclatan Tcllo/Fa、 (021)75883825

SURAT IZIN PENELITIAN


Nomor 070′ ア′0 /Kesba∩ gpo/2017

MEⅣ IBACA Sural dari Universitas lslam Negeri (UlN) Syaril Hrdayatullah Jakana ircrrror
Un 01/F 1/KN/ 01 3/ 12017. Iangqal 24 Agustus 2017 Perhai Pernroir: r:rr t,n
Penelilra n
MENGINGAT I Keputusan Menteri Dalam Neger Nomor '1 30 Tahun 2003 t-"ntang Orrlan sasr
dan Tata Ke,rja Depaflernen Dalam l,Jegeril
2 PeratLrran Menleri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2014 lentang Perubar.arr Aias
Peraturan l,/enteri Dalam ttlegeri Nomor 64 Tahun 2011 tentan_q Pe.lcnr::i'
Penertiban Rekomendas Penelrtian,
3 Peraturan Walikota Tangerano Selatan Nomcr 21 Tahun 2i1l r.'-l.ri.ir.
Pokok Fungsr Can Tata Kerla Badan Kesatuan Bangsa Pi. :l-, li:r
Perl ndungan lvlasyarakat Koia Ta rgerang Se atan

MElll PERHATIKAN Sural Pengantar dan Proposal Ybs

MEMBERITAHUKAN BAHWA :

NAMA LENGKAP Syifa Nurma Handayani


NM 1113015000081
∪NIVFRSITAS Universitas lslam Negeri (UlN) Syarif l-1 dayatullah Jakarta
FAKULTAS llmu Tarbryah dan Keguruan
」∪DUL PENELITIAN Studr Laju Perubahan Lahan Perlanian Menjadi Daerah PemDangunan Peirtn:,irar -l

Daerah Pondok Aren Kota Tangerang Selatan


IOKASI PENELITIAN Kecamatan Pondok Aren
LAMA PENELITIAN : Agustus sid Oktober 2017
MAKSUD DAN TUJUAN I Untuk Mengadakan Penelitian

Sehubungan dengan maksud dan tuluan tersebut diatas dan berdasarkan pert mbangan kelengkapan peni: lr;trl
dengan ini memberikan izin kepada yang bersangkutan untuk melakukan penelitian di lokasi yang d lulu denq:l
memenuh ketentuan sebagai berkut
I I
Ser-relunr nreiakukan kegialan Penel tan harus melapor.ka kedatangannya kepada Wal kota Cc f'.1-,.,':;
Badan Kesbangpcl dengarr nrenunlukkan suraI pemberrlal tra I
2 Trdak dibenarkan melakukarr Pene iiian yang tdak sesua ,'l dak ada ka tan rya dergan ut1L.r !e'e i :l
d maksud
3 Harus mentaati ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta mengindahkan adat istiadat setemp:li
4 Apabila masa berlaku Surat Pemberilahuan ini sudah berakI r, sedanglian pelaksanaan penel ltan be Ltnr
selesar perpanjangan penelit an harus diajukan kemba i kepada instansi pemohon
5 Hasr kajianipenel lan agai' dapat diserahkan 1 (satu) eksemplar kepada Badan KesbangpoL lioia
Tangerang Selatan
6 Surat Pemberitahuan ini akan d cabut kembali dan d nyatakan lidak berlal.u, apabiia ternyata 0erne!a j
Surat Pemberitahuan ini trdak menlaati/mengindahkan ketentuan-ketentuan sepefl tersebLtld aias

Dikeluarkan di . Setu
Pada Tanggal d/Agustus 20i7

BADAN KESBANGPOL
RANG SELATAN

1993031 003
PEⅣIERINTAH KOTA TANGERANG` SELATAN
13ADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KESBANGPOL
ll, Ilatal)r-rs|jirlcliSlrl)orgNo ll(tclt rirtiirScLul\0til il ttcriltgscllrtan le pltrlrll i-rNSli\l.

PENGANTAR PENETITIAN
l'lomor A70l ld r Kesbangpol/2017

Kepada Yth
1 Kepala Dinas Perumahan & Kalarasan Pemukiman dan Perlanahan Kota Tangerang Se atarr,
2 Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangeranq S." alan
3 Carnat Pondok Aren Kota Tangerang Se atan;
4 Ars p,

Di-
Tempat

Terlampir disampaikan Surat z n Pene ilian Kepala Bad.:n Kesbangpol Kota Tangerar! S." rt,:r1 '11';,.'
A70l l3a - Kesbangpol/2017 tanggal Agustus 2017 lentang Surat 1in Pe.ne itian yang drberikan ke1-.;1s,.,

NA"IA LE卜 lG KAP Syifa Nurma Handayani


N lll 1113015000081
∪NIVERSITAS Universitas lslam Neger (U I'11 Syarif FlidayatulLah Jakarla
FAK∪ LTAS llmu Tarbiyah dan Keguruan
」∪DUL PENELITIAN Studi Lalu Perubahan [ahan Pelanran Menladi Daerah Pembangunan PerLrrr::i-;r ]
Daerah Pondok Aren Kota Tangerarng Selatan
LOKASI PENELITIAN Keoamatan Pondok Aren

Demik an disampa kan untuk menjadi pedimbangan

Dlkeluarkan dr Setu
Pada Tanggal eaAgustus 2017

A n KEPALA BADAN KESBANGPOL


SELATAN
BIOGRAFI PENULIS

Syifa Nurma Handayani, lahir di Tangerang, pada


Tanggal 16 Juli 1995. Bertempat tinggal di GG. H.
Abdullah Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang.
Merupakan anak Pertama dari Bapak Dipa Radika dan Ibu
Mariyam. Pendidikan formal yang di tempuh ialah mulai
dari sekolah dasar di SDN Sentul 2, melanjutkan ke sekolah
menengah pertaman di SMP Muhammadiyah 3,
melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 5 Kota
Tangerang Selatan, dan melanjutkan Perguruan Tinggi di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/Konsentrasi Geografi.
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca adapun pesan penulis untuk para sahabat dan
kerabat adalah tetap semangat untuk meraih cita-citamu karena cita-cita adalah
mimpi besar untuk menjadi sukses, maka kejarlah cita-citamu untuk dapat sukses
bukan saja untuk mu tetapi untuk orang lain. Selamat mendidik generasi bangsa
untuk mendapatkan kesuksesannya.

Anda mungkin juga menyukai