SKRIPSI
Ditujukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
ALI MACHSUN
NIM 1113015000035
〕永 ana,〕 anllan 2い ち
Yang Mengesahkan,
Dosen Penguji I
Dr. H. Nurochim MM
NIP. 19590715 198403 1 003
'/u,*d
Dosen Penguji II
Zaharah M. Ed
NIP. 19720tr5 20t411 2 002
YJ. -d
Mengetahui
Dekan Fakultas mu Tarbiyah da
atul Jakarta
\
hib Ra
03 1 007
SURAT PERNYATAAN KARYA ILⅣ IIAH
Angkatan 2013
NIP 198403122015031002
Dellllikialll surat pemyataan ini saya buat dengan scsunggllhnya dan saya
bertanggungjawab secara akadelnis atas apa yang saya tulis.
Ali ⅣIachsun
NIⅣ I。 1113015000035
ABSTRAK
ALI MACHSUN (1113015000035). “Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Terhadap Kesesuaian Lahan Di Kecamatan Parung panjang
Tahun 2008-2015”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kesesuaian Lahan di
Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor Tahun 2008-2015. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode gabungan antara metode kualitatif
deskriptif dan kuantitatif. Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan
hasil instrumen penelitian untuk mengetahui faktor pendorong perubahan lahan
dan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan di Kecamatan parung Panjang
dan dianalisis menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis). Instrumen
penelitian yang akan digunakan dalam analisis adalah observasi, ground check,
wawancara, dokumentasi, dan pengolahan data menggunakan aplikasi.
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, bahwa diketahui perubahan
penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Parung Panjang terjadi cukup
seimbang terhitung mulai tahun 2008 sampai tahun 2015 yaitu peningkatan lahan
yang terjadi sebesar 20% dan penurunan lahan terjadi sebesar 21% dimana
peningkatan paling signifikan terjadi pada lahan terbangun sebesar 17% dan
penurunan yang paling signifikan terjadi pada lahan kosong sebesar 14%. Akan
tetapi berdasarkan hasil pengolahan data penurunan pan peningkatan lahan yang
terjadi sangatlah seimbang.
i
ABSTRACT
ALI MACHSUN (1113015000035). "Evaluation of the Regional Spatial
Plan (RT/RW) on the Suitability of Land in Kecamatan Parung Panjang on
2008-2015”. Skripsi, Social Sciences Education Department, Faculty of Tarbiyah
and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
2017.
This research intends to acquaint about the Suitability of Land in Kecamatan
Parung Panjang Kabupaten Bogor on 2008-2015. Researcher utilize two kind of
methods of research which are qualitative descriptive method, and quantitative
method. Data analysis will be done by using the results of research instrument to
discover the factors which drive the changes of the land and to acquaint the
suitability level of the land in Kecamatan Parung Panjang which are analyzed by
GIS (Geographic Information System). The research instruments that will be
utilized to analyze the issue are observation, ground check, interview,
documentations, and data processing by an application.
It’s discovered from the result of the research, that is the change of
utilization of land that occured in Kecamatan Parung Panjang is adequately
well-balanced that start from 2008 to 2015. The enhancement of land occured
about 20% and the derivation of land occured 21% which the most significant
enhancement occured on the built-land amount 17% and the most significant
derivation occured on the non-built-land amount 14%. However, based on the
results of data processing whether the enhancement and the derivation of the
land is profoundly well-balanced.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipersembahkan kehadirat Allah yang maha indah, karena
berkat kuasa-Nya penulis diberikan kelancaran dalam menjalankan segala
aktivitas setiap hari. Alhamdulillah suatu kata yang pantas diucapkan saat ini
karena berkat limpahan rahmat dan kuasa-Nya penulis telah dapat menyelesaikan
tugas akhir ini tepat pada waktunya.
Penyusunan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar strata 1, dan mendapatkan kelulusan pada Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Penyusunan ini dapat terlaksana dengan
lancar berkat dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini saya
saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr.Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si., Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
4. Dosen pembimbing I Prof. Dr. Ulfah Fajarini,M.Si dan Dosen Pembimbing
II Andri Noor Ardiansyah M.Si yang dengan sabar, tulus dan ikhlas telah
memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Segenap dosen Pendidikan IPS yang telah memberikan ilmu pengetahuan
pada penulis selama menempuh Pendidikan di bangku kuliah.
6. Ayahanda dan Ibunda (Muhammad Waras dan Oon Suhanan) yang terus
melimpahkan cinta dan kasih sayang, motivasi serta doa yang tidak pernah
berhenti. Kakak saya Mukhlisin yang senantiasa memberikan semangat dan
iii
dukungan setiap saat. Serta seluruh keluarga besar yang selalu memotivasi
penulis untuk menyelesaikan studi.
7. Kepala Kecamatan Parung Panjang beserta staf, seluruh masyarakat
Kecamatan Parung Panjang, dan petani yang sudah mengizinkan saya
melakukan penelitian di Kecamatan Parung Panjang
8. Teman-teman UKM Paduan Suara Mahasiswa UIN Jakarta, Dewan
Pengurus Harian PSM UIN Jakarta periode 2017 Jolls, Onike, Miwaltz dan
Diron, Dewan Artistik PSM UIN Jakarta Periode 2017 Sabrin, Javert, Druni,
Jota, Bakuw, Sinatra, dan Sarod, serta Seluruh Pengurus PSM UIN Jakarta
periode 2017.
9. Seluruh teman-teman geografi movement 2013 yang telah banyak
memberikan pengalaman kepada penulis tentang indahnya arti
kebersamaan.
10. Teman-teman P.IPS angkatan 2013 seperjuangan yang telah berjuang
bersama, saling bahu-membahu saling memotivasi satu sama lain.
Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telh
membantu saya baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam
menyelesaikan penelitian ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
v
9. Perubahan Penggunaan Lahan ..................................................... 25
10. Evaluasi Lahan ............................................................................. 25
11. Kemampuan Lahan ...................................................................... 26
12. Prinsip Evaluasi Lahan Menurut FAO ......................................... 26
13. Struktur Klasifikasi Kesesuaian ................................................... 27
14. Evaluasi Kesesuaian Lahan .......................................................... 30
a. Logika Dilakukannya Evaluasi Lahan................................... 32
b. Dasar-Dasar Evaluasi Lahan ................................................. 33
c. Tujuan Evaluasi Lahan .......................................................... 34
d. Pentingnya Evaluasi Lahan Dalam Perencanaan Tataguna
Lahan ..................................................................................... 35
B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 36
C. Kerangka Penelitian ......................................................................... 40
vi
5. Analisis Akurasi Interpretasi Kappa ........................................... 47
6. Klasifikasi Terbimbing ............................................................... 48
7. Analisis Perubahan Lahan ......................................................... 48
F. Pengelolaan Data Atribut ....................................................................... 48
1. Survei Lapangan ......................................................................... 48
2. Wawancara ................................................................................ 49
3. Dokumentasi ............................................................................. 49
4. Analisis Data ............................................................................... 50
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GRAFIK
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Tidak dapat dipungkiri bahwa perencanaan pengembangan wilayah
merupakan hal yang tidak dapat diabaikan dalam pembangunan negara secara
keseluruhan. Secara formal dapat didefinisikan bahwa perencanaan adalah
suatu proses untuk menentukan tindakan yang tepat. Tindakan dikatakan tepat
apabila sesuai dengan tujuan. Jadi, perencanaan berhadapan dengan
pertanyaan apa tujuan yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya.
Dengan demikian, pilihan-pilihan yang harus dilakukan dalam proses
perencanaan terdiri atas tiga tahap. Yang pertama adalah pemilihan tujuan
dan kriteria, kedua adalah identifikasi dari alternatif yang sejalan dengan
tujuan tersebut, ketiga adalah pemilihan pedoman dari tindakan menuju
tujuan tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah pemilihan
tindakan untuk masa depan yang sesuai dengan keinginan kita.1
Pemanfaatan ruang akan berubah dengan cepat seiring dengan
pembangunan dan bertambahnya penduduk di suatu daerah. Bertambahnya
penduduk menimbulkan pembangunan baru sebagai fasilitas dalam kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembangunan yang dilakukan
mendorong pengalihfungsian pemanfaatan ruang yang terkadang tidak
didukung oleh potensi lahan itu sendiri. Pemanfaatan ruang yang tidak
didukung oleh potensi lahannya akan menimbulkan permasalahan
penggunaan lahan. Meningkatnya kebutuhan dan persaingan penggunaan
lahan perlu pemikiran seksama dalam mengambil keputusan yang paling
menguntungkan dan tepat guna dari sumber daya lahan yang terbatas dalam
pengalihfungsian pemanfaatan ruang.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang mengisyaratkan bahwa penyusunan rencana tata ruang
dilakukan harus mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
1
Siti Sutriah Nurzaman, Perencanaan Wilayah Dalam Konteks Indonesia, (Penerbit ITB,
Bandung, 2012). Hlm. 5
1
2
ruang di dalam bumi, disusun secara berjenjang yang pada akhirnya rencana
tata ruang tersebut ditetapkan dengan peraturan daerahnya masing-masing.
Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan wujud dari upaya pemerintah untuk
menyelaraskan aspek fisik lahan dengan aspek sosial ekonomi. Namun
demikian, kompleksitas permasalahan sosial ekonomi masyarakat dan upaya
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) seringkali melahirkan
kebijakan-kebijakan baru yang kurang memperhatikan aspek fisik lahan
sehingga dapat mengganggu ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan
timbulnya degradasi lahan.
Pada dasarnya kita sebagai manusia yang berakal dituntut untuk selalu
menjaga keseimbangan lingkungan, seperti yang telah dijelaskan dalam Q.S.
Al A’raf ayat 56-58
ٌصلَاحِهَاوَا ْدعُوْهُ خَ ْوفًاوَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْ َمتَ اللهِ َقرِيْب ْ ِض َبعْدَا ِ ْوَلَا ُتفْسِدُوْا فِى الْاَر
ّٰۤشرًابََّْۗينَ يَدَيْ رَحْمَِِهَِۗ حَِّٰٰۤى ِاذَا ْ ُحسِنِْينَ۞ َوهُوَ الَّذِيْ ُيرْ ِسلُ الرِيٰحَ ب ْ ُِمنَ الْم
َِِٰۗاقََّلتْ َسحَابًا ِثقَالاً ُسقْنٰهُ لِبَلَدٍمَِّيتٍ فَاَْنزَلْنَابِهِ الْمَآءَّ فَاَخْرَْْنَابِهِ ِمنْ ُُلِ الَّ َمر
َِ ْ ُرُُ نَبَاتُهُ بِِاذْنِ رَب
ِۗه ْ َُرُوْنَ۞وَالَْبلَدُ الطَِّيبُ َي َّ ْ ِرُُ الْمَوْتٰى َلعََّلكُمْ تَذ ْ َُذٰلِكَ ُن
۞َْ ُرُُ اِلَّانَكِدًاۗ َُذٰلِكَ ُنصَرِفُ الْاٰ ٰيتِ ِلقَوْمِ يَّشْ ُكرُوْن ْ وَالَّذِيْ خَُبثَ لَاَي
)65-65 : (الاعراف
2
https://bogorkab.go.id/index.php/page/detail/5/letak-geografis#.WBk0ci197IU di akses pada
tanggal 02 November 2016 pukul 07.30 WIB.
3
http://bogorkab.go.id/index.php/page/detail/24/kecamatan#.WB0ncy197IU di akses pada
tanggal 05 November 2016 pukul 08.00 WIB
5
Pemerintah daerah sebagai salah satu peran yang cukup besar untuk
menjaga kesetabilan antara ruang yang dapat diolah untuk mendukung suatu
6
4
Selly Sulistiawati, Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Desa Pagedangan Kecamatan
Pagedangan Kabupaten Tangerang Tahun 1993-2013, (Skripsi pada strata 1 program Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015) hlm 3
7
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas telah teridentifikasi masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Peralihan potensi lahan seperti persawahan, perkebunan, ladang dan
sebagainya akibat penjualan oleh petani karena tuntan ekonomi.
2. Kurangnya upaya untuk memperbaiki kualitas lahan yang telah
digunakan, untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
3. Kurangnya pengawasan pemerintah terhadap pengalih fungsian lahan.
4. Kurangnya informasi mengenai kesesuaian lahan yang diharapkan.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini dibatasi beberapa masalah berdasarkan uraian
identifikasi masalah di atas yaitu:
1. Kesesuaian lahan di Kecamatan Parung Panjang terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bogor.
2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan kesesuaian lahan di
Kecamatan Parung Panjang
D. Perumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah pada latar belakang penelitian, maka
rumusan masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut:
1. Apakah Rencana Tata Ruang Wilayah sudah sesuai dengan peraturan
daerah Kabupaten Bogor?
2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan
kesesuaian lahan di Kecamatan Parung Panjang?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kesesuaian pemanfaatan ruang di Kecamatan Parung
Panjang terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun
2005-2025.
8
10
11
1
Siti Sutriah Nurzaman, Perencanaan Wilayah Dalam Konteks Indonesia, (Bandung, Penerbit
ITB, 2012) hlm, 5-6
2
Rahardjo Adisasmita, Pembangunan Kawasan Dan Tata Ruang, (Yogyakarta, Graha Ilmu,
cet. Ke-2, 2013) hlm 255
12
2. Ruang Relatif, jika tempat A dan B berdekatan tapi tidak ada jalan
yang menghubungkan sedangkan tempat A dan C berjauhan tetapi
terdapat jalan dan alat perangkutan, maka dikatakan bahwa jarak AC
menjadi lebih mudahdijangkau dan ruangnya relatif lebih kecil.
3. Ruang Relasi, yang melibatkan unsur-unsur yang mempunyai relasi
satu sama laindan saling berinteraksi, jadi ruang relasi mengandung
unsur-unsur dan atau bagian-bagian yang saling berinteraksi,
sehingga jika unsur-unsur berubah sebagai akibat interaksi ruang
dikatan bahwa ruang itu berubah. Karena berbagai unsur terus
mengadakan relasi dan interaksi maka dikatakan ruang relasi itu
bersifat dinamis karena ruang itu terus berubah. Pengertian ruang
relasi itulah yang digunakan dalam perencanaan, sehingga
perencanaan pembangunan adalah perencanaan restrukturisasi ruang.
3
Ibid, Rahardjo Adisasmita…, hlm 253-254
13
4
Undang undang Penataan Ruang (UU RI No. 26 Tahun 2007) (Jakarta, Sinar Grafika, 2008)
hlm 7
5
Op Cit, Rahardjo, Adisasmita..., hlm 255
14
6
Log Cit, Siti Sutriah Nurzaman..., hlm 6-7
15
7
Op Cit, Rahardjo Adisasmita..., hlm 259
16
8
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor: 16/PRT/M/2009, Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata ruang Wilayah Kabupaten. Hlm 6
17
9
Op Cit, Rahardjo Adisasmita..., hlm 258
10
Lembaran Daerah Kabupaten Bogor, Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun
2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2005-
2025, hlm 19
18
11
Ibid, Lembaran Daerah Kabupaten Bogor…, hlm 19
19
12
Ibid, Lembaran Daerah Kabupaten Bogor…, hlm 39-40
13
Ibid, Lembaran Daerah Kabupaten Bogor…, hlm 41
21
14
Ibid, Lembaran Daerah Kabupaten Bogor…, hlm 51
15
Ibid, Lembaran Daerah Kabupaten Bogor…, hlm 54
22
16
Ibid, Lembaran Daerah Kabupaten Bogor…, hlm 54-55
23
17
Sarwono Hardjowigeno Widiatmaka, Evaluasi Kesesuaian Lahan Dan Perencanaan Tata
Guna Lahan, (Yogyakarta, Gaadjah Mada University Press, cet. Ke-2, 2011) hlm 1
18
Log Cit, Selly Sulistiawati…, hlm 7
24
lebih subur atau minimal sama, di luar lahan pertanian yang telah
ada.
e. Banyak lahan hutan yang seharusnya digunakan untuk melindungi
kelestarian sumberdaya air kemudian digarap menjadi lahan
pertanian tanpa memperhatikan azas kesesuaian lahan, sehingga
dapat merusak tanahnya sendiri maupun lingkungan pada umumnya.
f. Pandangan bahwa tanah semata-mata merupakan faktor produksi,
cenderung mengabaikan pemeliharaan kelestarian tanah. Padahal,
tanah juga mempunyai kemampuan terbatas dalam memberi daya
dukung bagi kehidupan manusia.19
8. Pengertian Penggunaan Lahan
Penggunaan Lahan merupakan aktivitas manusia pada dan dalam
kaitannyadengan lahan, yang biasanya tidak secara langsung tampak dari
citra. Penggunaan lahan telah dikaji dari beberapa sudut pandang yang
berlainan, sehingga tidak ada satu defenisi yang benar-benar tepat di
dalam keseluruhan konteks yang berbeda. Hal ini mungkin, misalnya
melihat penggunaan lahan dari sudut pandang kemampuan lahan dengan
jalan mengevaluasi lahan dalam hubungannya dengan bermacam-macam
karakteristik alami yang disebutkan diatas. Penggunaan lahan berkaitan
dengan kegiatan manusia pada bidang lahan tertentu, misalnya
permukiman, perkotaan dan persawahan. Penggunaan lahan juga
merupakan pemanfaatan lahan dan lingkungan alam untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam penyelenggaraan kehidupannya. Pengertian
penggunaan lahan biasanya digunakan untuk mengacu pemanfaatan masa
kini (present or current land use). Oleh karena aktivitas manusia di bumi
bersifat dinamis, maka perhatian sering ditujukan pada perubahan
penggunaan lahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.20
19
Op Cit, Sarwono Hardjowigeno Widiatmaka..., hlm 1
20
https://petatematikindo.wordpress.com/2013/01/06/penggunaan-lahan/ diakses pada selasa,
24 januari 2017 pukul 20.00 wib
25
21
Trigus Eko dan Sri Rahayu, Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaiannya Terhadap
RDTR di Wilayah Peri-Urban Studi Kasus: Kecamatan Mlati. (volume 8 (4): 330-340 Desember
2012, Biro Penerbit Planologi Undip, Jurnal Pembanguan Wilayah dan Kota). Hlm 3.
26
22
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29237/4/Chapter%20II.pdf diakses pada
selasa, 24 januari 2017 pukul 20.20 wib.
23
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29237/4/Chapter%20II.pdf diakses pada
selasa, 24 januari 2017 pukul 20.20 wib
27
24
Santun R.P. Sitorus, Evaluasi Sumberdaya Lahan, (Bandung, Tarsito, cet. Ke-3 1996) hlm
49.
28
25
Ibid, Santun R.P. Sitorus…,hlm 52
29
dari lima kelas. Apabila tiga kelas dipakai dalam Ordo Sesuai (S) dan
dua kelas dalam Ordo Tidak Sesuai (N), maka pembagian serta
definisi kelas-kelas tersebut adalah sebagai berikut:
Kelas S1 : Sangat Sesuai (Highly Suitable)
Lahan tidak mempunyai pembatas yang berat untuk suatu
penggunaan secara lestari atau hanya mempunyai pembatas yang tidak
berarti dan tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksinya serta
tidak akan menaikkan masukan dari apa yang telah biasa di berikan.
Kelas S2 : Cukup Sesuai (Moderately Suitable)
Lahan yang mempunyai pembatas-pembatas agak beratuntuk suatu
penggunaan yang lestari. Pembatas akan mengurangi produktivitas
dan keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan.
Kelas S3 : Sesuai Marginal (Marginally Suitable)
Lahan yang mempunyai pembatas-pembatas yang sangat berat
untuk penggunaan suatu yang lestari. Pembatas akan mengurangi
produktivitas atau keuntungan dan perlu menaikkan masukan yang
diperlukan.
Kelas N1 : Tidak Sesuai Pada Saat Ini (Currently not Suitable)
Lahan mempunyai pembatas yang sangat berat, tetapi masih
memungkinkan untuk diatasi, hanya tidak dapat diperbaiki dengan
tingkat pengetahuan dengan sekarang ini dengan biaya yang rasional.
Kelas N2 : Tidak Sesuai Permanen (Permanently not Suitable)
Lahan mempunyai pembatas yang sangat berat sehingga tidak
mungkin untuk digunakan bagi suatu penggunaan yang lestari.26
26
Santun R.P. Sitorus, Evaluasi…, hlm, 53
30
27
Ibid, Santun R.P. Sitorus…, hlm 53
31
28
Log Cit, Trigus Eko dan Sri Rahayu..., hlm 15
32
29
Sofyan Ritung, Wahyunto, Fahmuddin Agus dan Hapid Hidayat, Panduan Evaluasi
Kesesuaian Lahan “Dengan contoh peta arahan penggunaan lahan kabupaten Aceh Barat” (Bogor,
Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre, 2007) hlm 1
33
30
Log Cit, Sarwono Hardjowigeno Widiatmaka..., hlm 18
35
31
Ibid, Sarwono Hardjowigeno Widiatmaka…, hlm 17
36
32
Ibid, Sarwono Hardjowigeno Widiatmaka…, hlm 2-3
37
2013 Menggunakan Citra Satelit Landsat 5 TM (Studi Kasus Kecamatan Polombangkeng Utara
dan Kecamatan Pattalassang). (Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, tahun 2013). Diakses pada 2 Februari 2017
pukul 09.00 WIB.
38
35
Ummu Salamah, Pemanfaatan Pengindraan Jaun Dan Sistem Informasi Geografi Dalam
Pemetaan keselarasan Pemanfaatan Ruang Terhadap Perencanaan tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bogor (Kasus Kawasan Cibinong Raya), (Tugas Akhir Memperoleh Gelar Ahli Madya
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, 2013) Diakses pada 2 Februari 2017 pukul 09.35 WIB.
36 Log Cit, Selly Sulistiawati…, hlm 18-19.
39
37 Ine Wasillah, Evaluasi Kawasan Lindung Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Aplikasi Sistem Informasi Geografi,) (Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
2010) Diakses pada 2 Februari 2017 pukul 09.57 WIB.
40
C. Kerangka Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pemanfaatan ruang
eksisting serta mengetahui lokasi sebaran dan tingkat keselarasan
pemanfaatan ruang sebagai salah satu cara awal dalam menangani
keselarasan pemanfaatan ruang di Kecamatan Parung Panjang.
Peta keselarasan pemanfaatan ruang dapat dimanfaatkan sebagai
informasi lokasi sebaran keselarasan pemanfaatan ruang dan rujukan
pengalihfungsian ruang yang dapat digunakan oleh stakeholder setempat.
Rekomendasi dilakukan sebagai upaya penyelarasan antara peta rencana
tata ruang wilayah dan pemanfaatan ruang eksisting. Dengan informasi ini,
pemerintah dapat melakukan penanganan dan evaluasi perencanaan tata
ruang agar sesuai dengan fungsinya dan potensi lahan di suatu wilayah.39
38 Fitriani, Analisis Deviasi Pemanfaatan Ruang Aktual Terhadap Rencana Detil Tata Ruang
Pemanfaatan Ruang
Pengecekan
Pemanfaatan Ruang
Peta Pola Ruang RTRW
Eksisting
2. Waktu Penelitian
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian ini dimulai
pada Maret 2017 sampai dengan Desember 2017. Dibawah ini adalah tabel
kegiatan penelitian yang memberikan gambaran apa saja yang dilakukan
dalam proses penelitian.
42
43
Penyusunan BAB 1
Penyusunan BAB
II
Melengkapi buku-
buku dan jurnal
pendukung
Penyusunan BAB
III
Melakukan survei
lapangan
Melakukan ground
check
Wawancara dan
dokumentasi
Agustus September Oktober November Desember
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengolahan data
dan hasil
wawancara
Penyusunan BAB
IV
Menyusun BAB V
kesimpulan dan
saran
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
dan kualitatif deskriptif. Harus diakui bahwa kedua pendekatan (kuantitatif
dan kualitatif) memang memiliki karakteristik yang spesifik antara satu dan
lainnya. Dalam buku Brannen yang berjudul Memadu Metode Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif yang di kutip kembali dalam buku Metode
Penelitian Ilmu Sosial karangan Muhammad Idrus, mengidentifikasi beberapa
44
1
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,
Erlangga, 2009) hlm 21.
2
Metodologi Penelitian Kuantitatif oleh Subagio Budi Prajitno Dosen komunikasi UIN SGD
Bandung.
3
Haris Hardiansyah, Model Penelitian Kualitatif, (Jakarta, Salemba Humanika, cet. Ke-3,
2012) hlm 9.
45
8
Arief, Operasi Cropping, (http://informatika.web.id/operasi-cropping.htm) diakses 18 juli
2017, Jam 00.15
9 Sodikin, Sistem Informasi Geografis & Penginderaan Jauh, (Ciputat: Pendidikan IPS FITK
b. Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometri dilakukan untuk memperbaiki kesalahan atau
distorsi yang diakibatkan oleh ketidaksempurnaan operasi dan
sensor, adanya atenuasi (penyebaran, hamburan) gelombang
elektromagnetik oleh atmosfer, variasi sudut pengambilan data
(sudut datang radiasi), variasi sudut iluminasi, sudut pantul, dan
lain-lain yang dapat terjadi selama pengambilan, pengiriman
serta perekaman data.10
3. Klasifikasi tidak terbimbing (unsupervisied clasification)
Klasifikasi tidak terbimbing merupakan metode yang memberikan
mandat sepenuhnya kepada sistem/komputer untuk
mengelompokkan data raster berdasarkan nilai digitalnya masing-
masing, intervensi pengguna dalam hal ini diminimalisasi.11
4. Ground check
Pada penelitian selanjutnya ialah melakukan ground check yang
bertujuan untuk melihat kembali hasil interpretasi obyek atau
penggunaan lahan, pengamatan penggunaan lahan berdasarkan peta
penggunaan lahan yang sudah ada secara fisik, Pada proses
penelitian ini, penulis melihat langsung ke lapangan untuk melihat
kesamaan antara data interpretasi yang telah diperoleh dengan hasil
lapangan .
5. Analisis Akurasi Interpretasi Kappa
Penelitian dengan menggunakan analisis akurasi interpretasi Kappa
ini bertujuan untuk melihat kesamaan antara data yang telah
diperoleh dengan bukti yang didapat melalui hasil lapangan. Yang
mana hasil tersebut dapat terlihat seberapa besar kesamaan yang
diperoleh antara data yang ada dengan data lapangan yang terlihat.
10
Sri Hartati Soenarmo, Penginderaan Jauh dan Pengenalan Sistem Informasi Geografis
Untuk Bidang Ilmu Kebumian, (Bandung, Penerbit ITB, 2009), hlm. 120.
11 Log Cit, Sodikin…, hlm. 106
48
12
Ibid, Sodikin…, hlm. 116.
13
Log Cit, Ine Wasillah..., hlm 32
49
14
Ibid, Ine Wasillah..., hlm 32
15
Log Cit, Haris Hardiansyah…, hlm 118
16
Ibid Haris Hardiansyah…, hlm 143
50
4. Analisis Data
Analisis Data dilakukan berdasarkan hasil tampilan dan overlay
antara citra yang telah diklasifikasikan menjadi bentuk peta penutupan
lahan dengan peta digital.17
17
Op Cit, Ine Wasillah..., hlm 32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Daerah Penelitian
1. Letak Geografis
Secara geografis letak Kecamatan Parung Panjang terletak pada
koordinat geografis 06° 34 '40.94" LS dan 106° 56' 98.12" BT dengan luas
wilayah 7.118,06 hektar, dan batas-batas administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Tangerang
Sebelah Barat : Kabupaten Tenjo
Sebelah Selatan : Kabupaten Cigudeg
Sebelah Timur : Kabupaten Ciseeng
51
52
2. Iklim
Iklim wilayah Kabupaten Bogor termasuk iklim tropis sangat
basah di bagian selatan dan iklim tropis basah di bagian utara, dengan
rata-rata curah hujan tahunan 2.500–5.000 mm/tahun, kecuali di
wilayah bagian utara dan sebagian kecil wilayah timur curah hujan
kurang dari 2.500 mm/tahun. Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten
Bogor adalah 20°-30°C, dengan rata-rata tahunan sebesar 25°C.
Kelembaban udara 70 %. Kecepatan angin cukup rendah, dengan rata–
rata 1,2 m/detik dengan evaporasi di daerah terbuka rata–rata sebesar
146,2 mm/ bulan.1
3. Kondisi Geologi Dan Morfologi
Secara umum wilayah Bogor terbentuk oleh batuan vulkanik
yang bersifat piroklastik, yang berasal dari endapan (batuan sedimen)
dua gunung berapi, yaitu Gunung Pangrango (berupa batuan breksi
tufaan/ kpbb) dan Gunung Salak (berupa aluvium/kal dan kipas
aluvium/kpal). Endapan permukaan umumnya berupa aluvial yang
tersusun oleh tanah, pasir, dan kerikil hasil dari pelapukan endapan.
1
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 Tentang: Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025. Hlm 2
53
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat menjawab pertanyaan
dalam perumusan masalah penelitian ini, yaitu mengenai pemanfaatan ruang
yang terdapat di Kecamatan Parung Panjang dan kesesuaian tata ruang yang
talah dibuat pemerintah dengan kondisi dilapangan.
2
Ibid, Peraturan Daerah Kabupaten…, hlm 2
54
Hasil
Titik Hasil Ground
No Citra Foto Keterangan
Koordinat Interpretasi Check
Lapangan
06°34'44.60"
1 Lapangan Lapangan Sesuai
106°55'69.93"
06°34'26.73"
2 Sawah Sawah Sesuai
106°55'77.89"
06°34'65.52" Tidak
4 Sawah Perumahan
106°55'92.50" Sesuai
06°34'17.10"
5 Jalan Raya Jalan Raya Sesuai
106°56'99.04"
Stasiun Stasiun
06°34'40.94" Kereta Api Kereta Api
6 Sesuai
106°56'98.12" Parung Parung
Panjang Panjang
Kantor Kantor
06°34'26.04" Kecamatan Kecamatan
7 Sesuai
106°56'73.99" Parung Parung
Panjang Panjang
06°35'19.25"
8 Perumahan Perumahan Sesuai
106°57'51.57"
55
06°34'17.16" Tidak
11 Sawah Perumahan
106°55'44.86" Sesuai
06°34'37.72"
12 Jalan Raya Jalan Raya Sesuai
106°55'47.60"
06°34'47.57"
17 Jalan Raya Jalan Raya Sesuai
106°55'81.98"
06°34'39.52"
18 Sungai Sungai Sesuai
106°45'84.10"
06°34'26.96"
19 Sawah Sawah Sesuai
106°54'91.11"
Tempat Tempat
06°34'10.42"
20 Pemakaman Pemakaman Sesuai
106°55'64.90"
Umum Umum
56
12%
8% 29%
20%
16%
15%
P E R S E N TA S E P E N I N G K ATA N
LAHAN
P E R S E N TA S E P E N U R U N A N L A H A N
3%
1 Sawah Irigasi, Sawah Tadah Hujan 8.026 Ha
2 Perkebunan, Hutan 53.440,3 Ha 15%
3 Semak/Belukar 43.941,1 Ha
18%
2. Hasil Penelitian
Gambar 4.5 Peta klasifikasi Kecamatan Parung Panjang tahun 2015
3
Kecamatan Parung Panjang Dalam Angka Tahun 2009
60
Gambar 4.6 Persentase Jumlah Lahan Kecamatan Parung Panjang Tahun 2008
PERSENTASE JUMLAH LAHAN KECAMATAN
PARUNG PANJANG TAHUN 2008
Lain-Lain
Lahan
0%
Kosong
15%
Lahan
Perairan
Pertanian
8%
39%
Jalan
2%
Lahan
Terbangun
36%
Gambar 4.7 Persentase Jumlah Lahan Kecamatan Parung Panjang Tahun 2015
Lahan
Pertanian
39%
Lahan
Terbangun
53%
20%
17%
3%
0%
4,000
Peningkatan Luas (ha)
3,500
3,000
2,500
2,000
1,500
1,000
500
0
Luas 2008 Luas 2015
21%
14%
7%
0%
1200
1000
Penurunan Luas (ha)
800
600
400
200
0
Luas 2008 Luas 2015
1. Aspek Politik
Di Kecamatan parung Panjang ini aspek politik tidak begitu
berperan banyak dalam hal perubahan penggunaan lahan, terutama dalam
lingkup pemerintahan tingkat Kecamatan. Kepala camat tidak mengatur
dan merekomendasikan wilayah mana saja yang boleh dijadikan proyek
pembangunan oleh pengembang. Pemerintah Kecamatan hanya sebagai
perantara administrasi dan sebagai pengantar kepada pemerintah
Kabupaten Bogor dalam hal perizinan yang diajukan pengembang.
Keterangan perihal kebijakan sesuai dengan yang diungkapkan oleh
kepala camat Kecamatan Parung panjang, Edi Mulyadi (55)
Karena dalam hal ini kami tidak pernah merekomendasikan dan
dalam perizinan tetap mengarah kepada pemerintah Kabupaten,
disana terdiri dari beberapa tim seperti peninjauan lokasi, ada
pembahasana badan Pelayanan terpadu, dan beberapa dinas teknis
seperti pertanian, kehutanan, BAPPEDA, mereka berkumpul dan
membahas alokasi lahan.4
Keterangan ini pun ditambahkan oleh sekretaris camat Kecamatan
Parung Panjang, Icang Aliudin (50)
Kecamatan tidak memiliki kebijakan yan menjadi keharusan tetapi
tetap mengikuti perencanaan BAPPEDA artinya kebijakan itu
muncul dari hasil kajian yang diikutsertakan ialah kepala desa dan
dari pihak Kecamatan. Intinya Kecamatan hanya mengikuti apa
yang sesuai dengan rencana tata ruang yang sudah direncanakan
Kabupaten Bogor.5
4
Edi Mulyadi, Kepala Camat Kecamatan Parung Panjang, (21 Juni 2017), Lampiran 4 Hasil
Wawancara.
5
Icang Aliudin, Sekretaris Camat Kecamatan Parung Panjang, (20 Juni 2017) Lampiran 4
Hasil Wawancara.
65
2. Aspek Ekonomi
Perubahan penggunaan lahan juga didukung oleh aspek ekonomi.
Peningkatan pendapatan perkapita dan kebutuhan penduduk akan tepat
tinggal membuat para pengebang berlomba-lomba untuk membangun
tepat hunian, fasilitas umum, serta pusat bisnis dengan berbagai
kelebihan yang ditawaran.
Salah satu perumahan yang masih dalam proses pengerjaan adalah
Serpong Kencana yang dibangun dengan konsep perumahan elite. Proyek
perumahan ini mulai dikerjakan pada tahun 2015 yang terdiri dari
peruahan mewah dan ruko-ruko yang berjajar, dan sekarang sudah hapir
seluruh rumah dihuni oleh masyarakat dari berbagai daerah. Berikut
adalah gambar yang dapat menunjukan perbandingan mengenai
perubahan penggunaan lahan yang terjadi.
Gambar 4.8 Peruahan elite Serpong Kencana
6
Icang Aliudin, Sekretaris Camat Kecamatan Parung Panjang, (20 Juni 2017) Lampiran 4
Hasil Wawancara
7
Satria, Masyarakat Kecamatan Parung Panjang, (16 Juli 2017), Lampiran 4 Hasil
Wawancara
67
8
Suryadi Sinaga, Masyarakat Kecamatan Parung Panjang, (16 Juli 2017), Lampiran 4 Hasil
Wawancara
68
3. Aspek Demografi
Pertubuhan penduduk yang semakin tinggi membuat kebutuhan
akan lahan tempat tinggal juga meningat tajam. Jika kedua aspek ini
tidak bisa diseimbangkan maka akan muncul daerah-daerah kumuh di
pinggiran sungai, kolong jembatan, tempat pembuangan sampah, atau
bahkan tempat pemakaman umum. Kesenjangan sosial yang terjadi
terutama di ibu kota memang belum bias dicarikan solusi yang paling
tepat. Pemerintah sudah melakukan usaha mulai daripembatasan
urbsnisasi sampai penertiban pengemis di ibu kota, namun hasilnya
belum terlalu baik.
Perpindahan penduduk mempengaruhi struktur penduduk dalam
suatu daerah, begitupun yang terjadi di Kecamatan Parung Panjang.
Pembangunan perumahan oleh perusahan real estate menarik para
pendatang. Dalam hal ini, struktur penduduk harus diperbaharui setiap
bulan. Laporan penduduk masuk dan penduduk yang keluar dari desa
pagedangan menunjukan perubahan yang cukup banyak dari tahun ke
tahun. Terutama sejak perumahan-perumahan selesai dibangun dan mulai
dihuni.
Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari Yayah (37), salah
satu masyarakat di Kecamatan Parung Panjang,
Perubahan yang dirasakan saat ini adalah semakin banyaknya
pendatang yang mencari perumahan disini, mencari ruko-ruko
untuk dijadikan usaha bagi para pendatang. Lahan pertanian yang
sekarang sudah dirubah menjadi tempat nongkrong.10
11
Oon Suhanah, Masyarakat Kecamatan Parung Panjang (19 Agustus 2017), Lampiran 4
Hasil Wawancara
12 Suryadi Sinaga, Masyarakat Kecamatan Parung Panjang, (16 Juli 2017), Lampiran 4 Hasil
Wawancara
70
13
Aris, Petani, (30 Agustus 2017), Lampiran 4 Hasil Wawancara
14
Yayah, Masyarakat Kecamatan Parung Panjang, (21 Agustus 2017), Lampiran 4 Hasil
Wawancara
71
1
Log Cit, Santun R.P. Sitorus…, hlm 52-53
72
73
tawaran dan iming-iming harga yang lebih tinggi yang ditawarkan oleh
perusahaan dan pada akhirnya masyarakat rela menjual lahan tersebut.
B. Saran
Pemanfaatan sumber daya lahan sebaiknya dilakukan secara benar dan
terarah. perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Parung Panjang
membawa dampak positif dan negatif, masyarakan diharapkan bisa tetap
mengikuti perkembangan zaman dengan tanpa meninggalkan nilai-nilai
kehidupan tradisional yang baik. Saran-saran yang dapat disampaikan
penulis adalah sebagai berikut.
1. Untuk pemerintah Kecamatan Parung Panjang
Saran yang dapat disampaikan untuk pemerintah Kecamatan Parung
Panjang adalah dengan melakukan regulasi untuk penggunaan lahan.
Peraturan seperti ini bertujuan untuk penggunaan lahan yang arif dan
bijaksana sehingga dapat meminimalisir dampak negatif dan
perubahan yang terjadi di Kecamatan Parung Panjang
2. Untuk masyarakat
Menyikapi perubahan lahan yang terjadi secara cerdas dan bisa
menerima semua kebiasaan baru dengan melakukan hal yang positif
dan meninggalkan hal negatif serta dapat menyesuaikan diri terhadap
perubahan yang teradi dari semua aspeknya.
3. Untuk peneliti selanjutnya
Saran untuk peneliti selanjutnya adalah agar bisa melakukan
penelitian yang lebih mendalam mengenai evaluasi kesesuaian lahan.
Dengan seperti itu, maka kajian tentang lahan akan semakin banyak
dilakukan dan diharapkan bisa memperbaiki pemanfaatan sumber
daya lahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Sitorus, Santun R.P., 1996 Evaluasi Sumberdaya Lahan, Bandung, cet. Ke-
3, Tarsito.
75
76
JURNAL
SKRIPSI
INTERNET
http://bogorkab.go.id/index.php/page/detail/24/kecamatan#.WB0ncy19U di
akses pada tanggal 05 November 2016 pukul 08.00 WIB
https://bogorkab.go.id/index.php/page/detail/5/letak-
geografis#.WBk0ci197IU di akses pada tanggal 02 November 2016
pukul 07.30 WIB.
https://petatematikindo.wordpress.com/2013/01/06/penggunaan-lahan/
diakses pada selasa, 24 januari 2017 pukul 20.00 WIB
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29237/4/Chapter%20II.pdf
diakses pada selasa, 24 januari 2017 pukul 20.20 WIB.
LAMPIRAN 1 PEDOMAN SURVEI LAPANGAN
1.
Dst.
LAMPIRAN 2 PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN WAWANCARA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi/siang/sore/malam Saya Ali Machsun, mahasiswa Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian skripsi tentang “Evaluasi
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Terhadap Kesesuaian lahan di Kecamatan
Parung Panjang Tahun 2005-2016”
Bapak/Ibu akan saya wawancara sesuai dengan kualifikasi tujuan
penelitian dan dan kemampuan yang Bapak/Ibu miliki untuk menjawab.
Untuk keperluan tersebut, dengan segala hormat saya memohon kesediaan
Bapak/Ibu sebagai Pemerintah Kecamatan Parung Panjang, petani, pemilik lahan,
penduduk pendatang atau yang melakukan migrasi, dan orang-orang yang terlibat
di wilayah Kecamatan parung panjang Kabupaten Bogor untuk saya wawancarai.
Data Responden
Wawancara Ke :
Narasumber :
Umur :
Pekerjaan :
Waktu :
Lokasi :
Pertanyaan Untuk Pemerintah Kecamatan Parung Panjang
No Pertanyaan Tema
3 Kegiatan masyarakat yang ada di wilayah ini setelah peneliti amati banyak
sekali masyarakat dari luar wilayah yang melihat perumahan tersebut pada
hari libur dan banyak juga masyarakat sekitar yang meluangkan waktunya
untuk berjalan-jalan sore atau bersantai sambil melihat proses pembangunan
perumahan tersebut.
Survei ke : 2 (Dua) Perumahan Serpong Green Paradise
Lokasi : Kampung Proweh, Desa Cibunar Kecamatan Parung Panjang
Hari, Tanggal : Minggu, 18 Juni 2017
Waktu : 09.52 WIB s.d Selesai
2 Luas lahan pada perumahan ini tidak seluas perumahan sebelumnya yakni
kurang dari 10 hektar. Akan tetapi peralihan persawahan ke perumahan ini
yang akan merubah kebiasaan pada penduduk sekitar.
2 Lahan yang beralih ke perumahan ini merupakan bekas lahan kosong yang
di jual kepada para pengembang, bahkan di perumahan ini akan ada wahana
air sebagai tempat rekreasi untuk anak.
2 Sama halnya seperti Sentraland, perumahan ini juga di bangun diatas lahan
kosong milik warga.
HASIL WAWANCARA
PEMERINTAH KECAMATAN
Data Responden
Wawancara Ke : 1 (Satu)
Narasumber : Edi Mulyadi
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : Kepala Camat Kecamatan Parung Panjang
Hari, Tanggal : Rabu, 21 Juni 2017
Waktu : 14.00-Selesai
Lokasi : Kantor Kecamatan Parung Panjang
Data Responden
Wawancara Ke : 2 (Dua)
Narasumber : Icang Aliudin
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : Sekretaris Camat Kecamatan Parung Panjang
Hari, Tanggal : Selasa, 20 Juni 2017
Waktu : 15.10-Selesai
Lokasi : Kantor Kecamatan Parung Panjang
Data Responden
Wawancara Ke : 3 (Tiga)
Narasumber : Narkiah
Umur : 57 Tahun
Pekerjaan : Koordinator Staf Ekonomi dan Pembangunan
Hari, Tanggal : Selasa, 20 Juni 2017
Waktu : 10.40-Selesai
Lokasi : Kantor Kecamatan Parung Panjang
PETANI
Data Responden
Wawancara Ke : 1 (Satu)
Narasumber : Ikah
Umur : 54 Tahun
Pekerjaan : Petani/Ibu Rumah Tangga
Hari, Tanggal : Rabu, 30 Agustus 2017
Waktu : 09.26 s.d Selesai
Lokasi : Kp. Cibunar Cakung Desa Cibunar Kecamatan Parung
Panjang
Data Responden
Wawancara Ke : 2 (Dua)
Narasumber : Aris
Umur : 63 Tahun
Pekerjaan : Petani
Hari, Tanggal : Rabu, 30 Agustus 2017
Waktu : 10.08 s.d Selesai
Lokasi : Kp. Cibunar Cakung Desa Cibunar Kecamatan Parung
Panjang
Data Responden
Wawancara Ke : 4 (Empat)
Narasumber : Iyok
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : Petani/Ibu Rumah Tangga
Hari, Tanggal : Jumat, 01 September 2017
Waktu : 19.11 s.d Selesai
Lokasi : Kp Cibunar Cakung Desa Cibunar Kecamatan Parung
Panjang
MASYARAKAT
Data Responden
Wawancara Ke : 1 (Satu)
Narasumber : Hartono
Umur : 59 Tahun
Pekerjaan : Bengkel
Hari, Tanggal : Sabtu, 8 Juli 2017
Waktu : 07.18 WIB s.d Selesai
Lokasi : Perumnas II Kecamatan Parung Panjang
Data Responden
Wawancara Ke :2
Narasumber : Satria
Umur : 31 Tahun
Pekerjaan : Ojek Online
Hari, Tanggal : Minggu, 16 Juli 2017
Waktu : 12.31 WIB s.d Selesai
Lokasi : Perumahan Griya Parung Panjang
Data Responden
Wawancara Ke :3
Narasumber : Oky Isra Pramanca
Umur : 24 Tahun
Pekerjaan : Guru
Hari, Tanggal : Minggu, 16 Juli 2017
Waktu : 13.09 WIB s.d selesai
Lokasi : Perumahan Griya Parung Panjang
Data Responden
Wawancara Ke : 5 (Lima)
Narasumber : Sanwasih
Umur : 23 Tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hari, Tanggal : Minggu, 06 Agustus 2017
Waktu : 17.40 WIB s.d Selesai
Lokasi : Kampung Leles Desa Jagabita Kecamatan Parung Panjang
Data Responden
Wawancara Ke : 7 (Tujuh)
Narasumber : Yayah
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga atau Penjual Gorengan
Hari, Tanggal : Senin, 21 Agustus 2017
Waktu : 14.35 s.d Selesai
Lokasi : Kp Kasdun Desa Cibunar Kecamatan Parung Panjang
Ratusan rumah yang telah diangun dan Alat berat yang digunakan dalam proses
sudah banyak dipesan oleh warga pendatang pembangunan permahan
Plang yang sudah berdiri tegak milik PT Persawahan seluas lebih dari 10 hektar
BNA yang akan segera dibangun perumahan yang akan dibangun perumahan milik PT
BNA
Landmark Serpong Green Paradise Proses pembangunan perumahan milik
Serpong Green Paradise
Perumahan baru yang sudah dibangun milik Dilahan seluas kurang lebih 10 hektar ini
Sentraland Paradise Sentraland Paradise sudah mendirikan
ratusan unit perumahan dan ruko yang siap
dihuni
Dilahan bekas ladang ini akan dibangun BSA Land wahana bermain anak selain
Thempark wahana bermain anak ThemPark
Ruko-ruko baru yang siap dihuni Perumahan elite Serpong Kencana dengan
harga ratusan juta berdiri kokoh ditanah
bekas ladang milik warga.
Cluster Silver Perumahan baru milik Cluster Silver
Edi Mulyadi (55) Kepala Camat Icang Aliudin (50) Sekretaris Camat
Kecamatan Parung Panjang Kecamatan Parung Panjang
Narkiah (57) Koordinator Staf Ekonomi Mahfudz Sarifudin (50) Staf Pembangunan
dan Pembangunan
2. PETANI
Usman (45)
3. MASYARAKAT
Satria (31)
Hartono (59)
Yayah (37)
KEMENTERIAN AGAMA No.Dokumen : FITK― FR― ДKD¨ 082
UIN JAKARTA 丁gl.丁 erbit : l Maret 201o
FITK
FORM(FR) No. Revisi: : 01
」′′ 晟 Jυ anda N0 95 Clpυ ね ′イ5イ イ2 171doρ esわ
Ha
SURAtt PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.0 1lF. 1lKM .0l.3 1314612017 Jakarta,21]Dcscll■ bCr 2017
Lamp. : Outline/Proposal
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala Kecamatan Parung Panjang
Di Tempat
NIM ll13015000035
Jurusan Pendidikan IPS
Semester EK(Scmbilan)
Judul Skripsi Evaluasi Rencalla Tata Ruang Wilayah(RTRW)Tcrhadap
Kesesuaian Lahan di Kccalnatan Parulllg PanJang
Tahun 2005… 2015.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yalg
sedang men)rusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang
BapaVlbu pimpin.
Untuk itu kami mohon tsapak/Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan
penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
a.n. Dekan
allto.Ⅳ l.Pd
0424200801 1 012
Tembusan:
l. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasisrva yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA NO Dokumen i FITK― FR― AKD‐ 082
UIN JAKARTA FORM(FR) 丁gl 丁erbl : l Maret 2010
F:TK No Revisi: : 01
」′′ H」 υanda No 95 Clpυ rar′ 54,2′ndonesla
「 Ha
SURAtt PERMOHONAN:ZIN PENELI丁 :AN
Nomor:Un.01/F1/KM.013/.119./2017 」akarta,12 Juni 2017
Lamp i Otrtline/Proposal
Hal :Perrnohonan:zin Pene:itian
Kepada Yth.
Kepala Camat Kecamatan Parung Panjang
di
Tempat
acJalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN iakarta yang
sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di wilayah yang
Saudara pimpin.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Dekan
ikan llmu Pengetahuan Sosial
M.Pd
2008011012
Tembusan:
1. Dekan FITK
2 Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
l」 EⅣ IBAR IJJI REFERENSI
Surr.rbcr Ileltrensi
斗
llencirna l)cmhaneu nan .laneka I'an jan g
[)aerah Kabupaten Bogor 1-ahun 2005-2025. hlm l 9
斗
I'ercntuttaon lulu Otrna l.trhtrn \ \'ogrukur Llr. (luurl ah \'!acir I rrircrsii,r
41
24
diakses pada selasa, 24 janu ari 2017 pukul 20.00 wib ル
Trigus E,ko dan Sri Rahayu. Perubahon Penggunaan Lahan dan
K e,s e s u a i an nyo'le r hada p R DT R di tt/ i l ct1'a h Per i - (ir ba n S' t t r di K us u,s
J﹁
http:,"/reTositor).usu.ac.id/bitstrearrillllf(r7E9 ?92)L4 (lhrrftcril,olllLl.pdl-
の
,/
diakses pada sclasa. 24.lanuali 2017 puliLrl 20 20 ri'ib,
ノ
わ714 Santun R P Sit()rus .hllm 53
Prol-. Dr. Su giyono. Metodc Penel i l"ian KLrantiLati 1- Kual i tati 1' dan
5,1
´
Pcraturaln I)acrah Kabupatcn 3ogor lonlor
↑ 27 「 ahun 2008 1 cntang:
バ′77σ α′
つα ′′77,ι α′
,glr′,α ′
7プ ζ
′′
つgた α ″t777/α ′
´rα /71r/7
,8/Dα ′′.7/7κ ″わ ρα/`77/10gο ′
7′
2θ θ5-2θ 25 Him2
60 Ibid, Peraturan Daerah Kabupaten..., hlm 2
/′
Kecamatan Parung Panjang Dalam Angka Tahun 2009
す つ
‘υ
う4
Pembimbing I Pcmbilnbing II