Anda di halaman 1dari 153

POTENSI PENGEMBANGAN AGROWISATA SEBAGAI

KAWASAN EDUWISATA LOKAL DI AGROWISATA


CILANGKAP JAKARTA TIMUR

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
DESNA KURNIATI
1111015000055

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
POTENSI PENGEMBANGAN AGROWISATA SEBAGAI KAWASAN EDUWISATA
LOKAL DI AGROWISATA CILANGKAP JAKARTA TIMUR
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarj ana Pendidikan

DISUSUN OLEH :

DESNA KURNIATI
NIM: 1111015000055

Di Bawah Bimbingan

Pembirnbing I I
Andri Noor Ardiansyah. M.Si
NIP. 19840312201503 100 2

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
20ts

I
v

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Potensi Pengembangan Argowisata Sebagai Kawasan Eduwisata Lokal Di


Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur disusun oleh Desna Kurniati, Nomor Induk Mahasiswa
1111015000055, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada
Tanggal 06 Januari 2016 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar sarjana Sl (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Panitia Ujian Munaqasah


Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Tanggal

Dr. Iwan Purwanto. M.Pd


NrP. 197304 20081 | 012

S ekretaris (S ekretaris Jurusan Pendidikan IP S)

Drs. Syaripulloh. M.Si D -al - eo /6


NrP. 19670909200701 I 033

Penguji I

'4i ' ."-


J

Drs. Syaripulloh. M.Si B - ai -Pot! -


NIP. 1 9670909200701 I 033
Penguji 2

Cut Dhien Nourwahida. MA Ir{- ot - Ntb


NrP. 1979122t 2008012 0t6
SURAT PERNYATfu\N KAR_iIA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Desna Kurniati

NIM 111 1015000055

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan So si al (Geo graf,r)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini yang berjudul "Potensi Pengembangan Agrowisata sebagai


Kawasan Eduwisata Lokal di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur,'
merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar saq'ana strata satu (S1) di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karyu ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya olang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

November 2015

Desna Kurnati
NIM.1111015000055
Ujian Referensi

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul "Potensi
Pengembangan Agrowisata sebagai Kawasan Eduwisata Lokal di Agrowisata Cilangkap
Jakarta timur" yang disusun oleh Desna kurniati NIM 1111015000055 Program studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah disetuiui kebenarannya pada tanggal 30 November
2015.

J akarta, 3 0 Novemb er 207 5

Pembimbing I

NIP. 19840312201503 100 2 14118001

I
ABSTRAK

Desna Kurniati (NIM: 1111015000055). Potensi Pengembangan Agrowisata


sebagai Kawasan Eduwisata Lokal di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur,
Skripsi. Jakarta : Prodi Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.
Penelitian ini membahas mengenai kondisi Agrowisata, pengelolaan,
pengembangan, serta manfaat dan kendala pengembangan Agrowisata. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengembangan Agrowisata
Cilangkap agar dapat menjadi kawasan Eduwisata lokal di Jakarta Timur. Dalam
pengembangannya, Eduwisata menganut prinsip dan ruang lingkup yang sama
dengan Ekowisata.
Penelitian ini dilaksanakan di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Sampel yang
digunakan yaitu 1 orang Kepala Pengelola Agrowisata Cilangkap dan 1 orang
Kepala Kelurahan Cilangkap dengan menggunakan teknik wawancara, serta
menyebarkan angket kepada 30 orang Pengunjung Agrowisata Cilangkap.
Instrumen yang digunakan adalah jumlah keseluruhan persentase dari angket yang
disebarkan kepada Pengunjung Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. Angket
tersebut terdiri dari 29 item pertanyaan berbentuk jawaban yang terdiri dari sangat
baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik.
Dari hasil pengamatan atau observasi dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa keadaan fisik dan sosial Agrowisata, seperti kondisi Agrowisata, sarana
prasarana, tingkat pengelolaan, tingkat kenyamanan adalah baik. Selain itu hasil
angket yang telah disebarkan menunjukan baik dengan rata-rata 73,24%.

Kata kunci: Potensi, Pengembangan Agrowisata, Kawasan Eduwisata


Lokal, Agrowisata Cilangkap.

i
ABSTRACT

Desna Kurniati ( NIM: 1111015000055 ). Potential Development of Agro-


tourism as Local Eduwisata Zone in East Jakarta Agroturism Cilangkap,
Thesis . Jakarta: Prodi Geography, Education Department of Social Sciences,
Faculty of Science and Teaching Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakart . 201 .

This research discusses the conditions Agro-tourism, management,


development, as well as the benefits and constraints of the development of agro-
tourism. The purpose of this research was to analyze how the development of
Cilangkap Agro-tourism in order to become a local Eduwisata area in East
Jakarta. In its development, Edu-tourism adheres to the principles and the same
scope with Ecotourism.
This research was conducted in Cilangkap Agro-tourism East Jakarta. The
method used is quantitative method. Samples used were 1 head of business and 1
Village Head Cilangkap using interview techniques, as well as distributing
questionnaires to 30 people Visitors Cilangkap Agro-tourism. The instrument
used is the total percentage of a questionnaire distributed to visitors Cilangkap
Agro-tourism East Jakarta. The questionnaire consists of 29 items in the form of
answers to questions that consists of excellent, good, fair, bad and very bad.
From the observation and interviews can be concluded that the physical
and social circumstances Agro-tourism, such as Agro-tourism conditions,
infrastructure, management level, the level of comfort is good. In addition the
results of a questionnaire that has been distributed showed well with an average
of 73.24%

Keywords: Potential, Development of Agro-tourism, Local Edu-tourism Zone,


Agro-tourism Cilangkap.

ii
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur dipersembahkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-NYA. Salawat dan salam disanjungkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabatnya serta pengikutnya yang
setia menjalankan ajarannya hingga akhir zaman. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi berjudul : “Potensi Pengembangan Agrowisata sebagai
Kawasan Eduwisata Lokal di Agrowisata Cilangkap Jakarta timur”.

Skripsi ini disusun dalam rangka mencapai gelar sarjana pendidikan S1


(SPd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian mulai dari


penyusunan proposal sampai penulisan laporan dalam bentuk skripsi ini, penulis
mendapatkan bantuan yang sangat besaroleh berbagai pihak, untuk itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada MA, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thabib Raya MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Iwan Purwanto MP.d, Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Syaripulloh M.Si, Sekertaris Jurusan Program Studi Ilmu


Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. H. Teuku Ramli, MA, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Andri Noor Ardiansyah, M.Si dan Tri Harjawati, M.Si selaku dosen
pembimbing dalam penyusunan skripsi yang telah meluangkan waktu,
tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dengan sabar dan ikhlas serta
memberikan arahan kepada penulis.

iii
7. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah membimbing, mendidik

dan memberikan ilmunya kepada penulis selama penulis masih

melaksanakan perkuliahan.

8. Bapak Amit, selaku Kepala Pengelola Agrowisata Cilangkap yang

senantiasa bemberikan informasi dan arahan saat melakukan penelitian di

Agrowisata Cilangkap.

9. Ibu Iin Mutmainnah S.Sos, M.si, selaku Kepala Kecamatan Cipayung

Jakarta Timur.

10. Bapak Dwi Ispuranto S.Sos, selaku Kepala Kelurahan Cilangkap Jakarta

Timur.

11. Kedua Orang tua penulis Bapak Hartono dan Ibu Sumayah yang selalu

mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril

serta materil kepada penulis.

12. Kedua kakak penulis, Amsi Harqollen dan Oksa Rezza yang telah
memberikan dorongan, doa dan motivasi kepada penulis.

13. Sahabat penulis Andhita Anggraini, Ade Ulan Dari, Herdianti Dwi Oktora,
Laura Era Wardani dan Rani Fatimah, yang sudah setia memberikan
semangat dan setia mendengarkan keluhan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

14. Kepada seluruh teman-teman di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan


Sosial, khususnya konsentrasi Geografi angkatan 2011, semoga ilmu yang
didapat selama kita kuliah bermanfaat untuk orang banyak.

iv
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan.

Jakarta, 17 November 2015

Penulis

Desna Kurniati

v
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ....................................................................................................... ... i

Kata Pengantar ................................................................................................. ... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ... iv

DAFTAR TABEL................................................................................................ vii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... ... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ ... 1

A. Latar belakang masalah ........................................................................ ... 1


B. Identifikasi masalah ............................................................................. ... 4
C. Pembatasan masalah............................................................................. ... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................ ... 5
E. Tujuan penelitian .................................................................................. ... 5
F. Manfaat dan Kegunaan hasil penlitian ................................................. ... 5

BAB II Kajian teori .......................................................................................... ... 6

A. Deskripsi Teori ..................................................................................... ... 6


1. Wisata............................................................................................. ... 6
2. Potensi Wisata ................................................................................ ... 7
3. Pengembangan Wisata....................................................................... 8
4. Agrowisata ..................................................................................... ... 9
a. Pengertian Agrowisata................................................................. 9
b. Prinsip-prinsip Agrowisata........................................................... 12
5. Potensi Agrowisata............................................................................. 13

vi
6. Pengelolaan Agrowisata..................................................................... 15
7. Model Pengembangan Agrowisata.................................................... 16
8. Kondisi Ideal Agrowisata Indonesia .............................................. ... 20
9. Manfaat dan Kendala Pengembangan agrowisata.......................... ... 21
10. Eduwisata ....................................................................................... ... 23
B. Hasil Penelitian yang relevan ............................................................... ... 26
C. Kerangka Berfikir................................................................................. ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... ... 32
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. ... 34
B. Metode Penelitian................................................................................. ... 34
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ ... 35
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... ... 35
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ ... 36
F. Instrumen Penelitian............................................................................. ... 39
G. Uji Instrumen ....................................................................................... ... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 47

A. Deskripsi Data......................................................................................... 47
B. Hasil Pembahasan penelian..................................................................... 78
BAB V PENUTUP............................................................................................. 81
A. Kesimpulan............................................................................................. 81
B. Saran........................................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 83

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan.............................................................. 26

Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penelitian.......................................................... 34

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian......................................................................... 38

Tabel 3.3 Informan Penelitian..................................................................... 39

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen..................................................................... 40

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket.......................................................................... 41

Tabel 3.6 Tabel Interpretasi........................................................................ 46

Tabel 4.1 Lembar Observasi Agrowisata Cilangkap.................................. 48

Tabel 4.2 Wawancara kepala pengelola Agrowisata Cilangkap................. 51

Tabel 4.3 Wawancara kepala kelurahan Cilangkap Jakarta Timur............. 53

Tabel 4.4 Wawancara ketua Rw 01............................................................ 55

Tabel 4.5 Pengelolaan dan Pelayanan yang disediakan............................. 57

Tabel 4.6 Manfaat yang didapat saat berkunjung....................................... 57

Tabel 4.7 Kondisi Umum Agrowisata Cilangkap....................................... 58

Tabel 4.8 Kenyamanan yang dirasakan...................................................... 58

Tabel 4.9 Kebersihan Agrowisata Cilangkap............................................. 59

Tabel 4.10 Keamanan Agrowisata Cilangkap.............................................. 60

Tabel 4.11 keasrian dan Keindahan Alam Agrowisata.............................. 60

viii
Tabel 4.12 Penataan Peruntukan Lahan..................................................... 61

Tabel 4.13 Penyediaan sarana dan Prasarana secara keseluruhan.............. 61

Tabel 4.14 Tampilan Infrastruktur Agrowisata.......................................... 62

Tabel 4.15 Kemudahan Akomodasi dan Transportasi................................ 63

Tabel 4.16 Daya tarik Agrowisata............................................................. 63

Tabel 4.17 Peran Pemerintah sebagai fasilitator........................................ 64

Tabel 4.18 Peran Pemerintah dalam mengembangkan Agrowisata........... 64

Tabel 4.19 Peranan Pengelola mengembangkan Agrowisata.................... 65

Tabel 4.20 Peranan Agro dalam Ilmu Pengetahuan.................................. 65

Tabel 4.21 Sarana Edukasi secara keseluruhan......................................... 66

Tabel 4.22 Green House........................................................................... 66

Tabel 4.23 Area Hidroponik Center.......................................................... 67

Tabel 4.24 Area Perkebunan dan Sayur..................................................... 68

Tabel 4.25 Area Pembibitan dan Pembudidayaan Tanaman...................... 68

Tabel 4.26 Play Ground Kids..................................................................... 69

Tabel 4.27 Drainase atau Saluran air.......................................................... 69

Tabel 4.28 Lapangan Rumput.................................................................... 70

Tabel 4.29 Danau....................................................................................... 71

Tabel 4.30 Arena Olah raga....................................................................... 71

Tabel 4.31 Musolah atau Tempat Ibadah.................................................. 72

Tabel 4.32 Toilet........................................................................................ 72

ix
Tabel 4.33 Area Parkir............................................................................... 73

Tabel 4.34 Deskripsi data skor per subvariabel Pengembangan Agrowisata


sebagai kawasan Eduwisata Lokal............................................................ 74

Tabel 4.35 Nilai rata-rata skor penelitian.................................................. 75

Tabel 4. 36 Nilai rata-rata skor penilaian.................................................. 77

x
DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir...................................................................... 31

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Peta Kecamatan Cipayung.................................................... 32

Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian.......................................................... 33

Gambar 4.1 Grafik Persentase Angket per sub variabel............................ 79

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket

Lampiran 2. Pedoman Observasi

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Instrumen

Lampiran 5. Transkripsi Wawancara

Lampiran 6. Hasil Tabulasi

Lampiran 7. Hasil Skoring

Lampiran 8. Data Responden

Lampiran 9. Profil Agrowisata Cilangkap

Lampiran 10. Foto-foto Penelitian

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada awalnya, Agrowisata dikenal sebagai ekowisata (Ecotourism).
Ekowisata merupakan konsep wisata yang paling cepat tumbuh di antara model
pengembangan pariwisata yang lainnya di seluruh dunia, dan memperoleh
sambutan yang sangat serius, ekowisata biasanya dikembangkan di negara
berkembang sebagai sebuah model pengembangan yang potensial untuk
memelihara sumber daya alam dan mendukung proses perbaikan ekonomi
masyarakat lokal.1
Secara singkat ekowisata dapat dikatakan suatu konsep pemanfaatan
sumber daya alam dengan menggunakan pendekatan konservasi untuk
pengembangan wisata. Ekowisata menyediakan alternatif perbaikan ekonomi ke
aktivitas pengelolaan sumber daya, dan untuk memperoleh pendapatan bagi
masyarakat lokal.
Agrowisata berhasil dikembangkan di Switzerland, Selandia Baru,
Australia, dan Austria, sedangkan di USA baru tahap permulaan, dan baru
dikembangkan di California. Pengembangan agrowisata merupakan kombinasi
antara pertanian dan dunia wisata untuk liburan di desa. Pengembangan
agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk ruang tertutup (seperti museum),
terbuka (taman atau lanskap), atau kombinasi antar keduanya.2
Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati
yang sangat beragam, dan jika dikelola dengan tepat, maka kekayaan tersebut
mampudiandalkan menjadi andalan perekonomian nasional. Salah satu esensi
pembangunan pariwisata adalah membangun industri yang handal dan berdaya
saing. Kondisi agroklimat di wilayah Indonesia sangat sesuai untuk
pengembangan komoditas tropis dan sebagian subtropis pada ketinggian antara
1
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h.38.
2
Prinsip-prinsip Agrowisata, 2014, (http://database.deptan.go.id).

1
2

nol sampai ribuan meter di atas permukaan laut. Komoditas pertanian (mencakup
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan)
dengan keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh
kekayaan kultural yang sangat beragam dan mempunyai daya tarik kuat sebagai
wisata agro atau ekowisata yang berbasiskan pertanian.3
Potensi agrowisata yang besar dan tersebar di wilayah Indonesia hingga
saat ini belum dikembangkan seutuhnya. Hal ini disebabkan masih terbatasnya
jangkauan dan kemampuan pengelolaan agrowisata serta wisata berbasis pertanian
atau perkebunan kepemilikannya masih belum banyak.
Agrowisata merupakan sebuah bentuk pariwisata di mana pengunjung
dapat menikmati wisata sekaligus pembelajaran mengenai pertanian atau
perkebunan. Agrowisata adalah sebuah aktivitas, usaha atau bisnis yang
mengkombinasikan elemen dan ciri-ciri utama pertanian dan pariwisata yang
menyediakan sebuah pengalaman kepada pengunjung sehingga mendorong
aktivitas ekonomi yang berdampak pada usaha tani serta pendapatan masyarakat.
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan agrowisata,
karena citra Indonesia cukup kuat pada bidang pertanian. Objek agrowisata yang
telah berkembang dan tercatat dalam basis data Direktorat Jenderal Pariwisata
1994 atau 1995 terdapat delapan provinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat,
Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan
Barat.
Objek agrowisata umumnya masih berupa hamparan suatu areal usaha
pertanian dari perusahaan-perusahaan besar yang dikelola secara modern dengan
orientasi objek keindahan alam dan belum menonjolkan atraksi keunikan dari
aktivitas lokal masyarakat. Diantaranya adalah objek agrowisata seperti
Agrowisata Tlogo, Agrowisata Tabanan Bali, Agrowisata Cinangneng, Tenjolaya
Bogor, Agrowisata Kebun Salak di Sleman, Puncak Bogor. Di Jabodetabek
terdapat agrowisata seperti Kebun Raya Bogor, Taman Bunga Nusantara, Taman

3
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 24.
3

Margasatwa Ragunan, Taman Mekarsari, TMII, Agrowisata Cilangkap dan lain-


lain.4
Agrowisata juga erat kaitannya dengan eduwisata, dengan agrowisata kita
bisa berwisata sambil belajar. Eduwisata merupakan konsep wisata yang
menerapkan pendidikan atau pengetahuan kepada wisatawan yang berkunjung
pada suatu objek wisata. Di tempat tersebut pengunjung dapat melakukan
kegiatan wisata dan belajar dengan metode yang menyenangkan. Agrowisata
Cilangkap Jakarta Timur adalah salah satu tempat objek wisata yang harus
dikembangkan menjadi kawasan eduwisata, karena agrowisata ini cukup menarik
dan terdapat berbagi macam sarana dan prasarana edukasi.
Minimnya pengetahuan dan pengelolaan agrowisata, kurangnya fasilitas-
fasilitas yang mendukung, serta Sumber Daya Manusia yang belum potensial
dalam pengembangan agrowisata merupakan faktor yang menghambat
pengembangan Agrowisata, untuk itu perlu kiat-kiat atau upaya pengelolaan yang
dilakukan agar Agrowisata mempunyai daya tarik tersendiri dalam berwisata.
Kajian tentang agrowisata dapat dijadikan objek penelitian geografi,
karena terdapat hubungan pemikiran tata ruang, lingkungan, serta waktu dimana
aneka bentuk pola kehidupan dan penghidupan manusia tergantung pada potensi
yang dimiliki daerahnya masing-masing. Pendekatan geografis yang mendasarkan
pada aspek keruangan mempunyai kaitan erat dengan persebaran dari suatu objek
pembahasan. Pendekatan pengembangan agrowisata, meliputi pengembangan
berbasis konservasi, penetapan wilayah atau daerah agrowisata, inventarisasi
kekuatan agrowisata, serta peran masyarakat dan kelembagaan.
Dengan demikian penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang
Agrowisata dengan judul “Potensi Pengembangan Agrowisata Sebagai Kawasan
Eduwisata Lokal di Cilangkap Jakarta Timur”.

4
Prinsip-prinsip Agrowisata, 2014, (http://database.deptan.go.id).
4

B. Identifikasi Masalah
Yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi
penggunaan dan pengembangan potensi suatu kawasan agrowisata menjadi
kawasan eduwisata yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung.
1. Minimnya pengetahuan dan pengelolaan suatu objek wisata.
Pentingnya pengetahuan dan pengelolaan yang baik menjadi penentu
keberhasilannya pengembangan agrowisata. Mengembangkan suatu
kawasan wisata berarti usaha kegiatannya mengelola daya tarik wisata
alam, daya tarik budaya, dan daya tarik wisata buatan atau binaan
manusia. Untuk itu pengetahuan berbasis lingkungan dan strategi yang
baik sangat menentukan dalam membangun dan mengelola objek
wisata.
2. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang mendukung keberadaan objek
wisata.
Fasilitas dan Infrastruktur yang dimaksud adalah kemudahan-
kemudahan mulai dari pelayanan yang baik, kemudahan akomodasi
dan transportasi, Jaringan komunikasi, fasilitas kesehatan, sumber
listrik dan energi, sistem pembuangan kotoran/pembungan air, jalan
raya dan sistem keamanan.
3. Sumber Daya Manusia yang belum potensial dalam pengembangan
objek wisata.
Sumber Daya Manusia merupakan faktor penting dalam
pengembangan objek wisata, mulai dari pengelola sampai kepada
masyarakat berperan penting dalam penggerak objek wisata. Sumber
daya manusia yang handal dan potensial sangat menentukan
keberhasilan dalam pengembangan wisata agro.
4. Kurangnya daya tarik objek wisata.
Kondisi sumber daya alam dan lingkungan, kelestarian dan keasrian,
keindahan serta kenyamanan agrowisata sangat menentukan
ketertarikan masyarakat untuk berkunjung.
5

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya masalah, maka perlu dilakukan pembatasan masalah
atau yang menjadi fokus dalam penelitian ini :
1. Minimnya pengelolaan agrowisata
2. Kurangnya pengetahuan dalam upaya meningkatkan agrowisata
3. Rendahnya konsep pengembangan agrowisata

D. Rumusan Masalah
Potensi Pengembangan Agrowisata Cilangkap terhadap Eduwisata lokal di
Jakarta Timur.

E. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis potensi pengembangan Agrowisata Cilangkap agar
dapat menjadi kawasan Eduwisata lokal di Jakarta Timur.

F. Manfaat atau Kegunaan Hasil Penelitian


Manfaat Penelitian bagi Lembaga Pendidikan:
1. Bagi Pemerintah, sebagai acuan untuk mengembangkan Agrowisata
yang sudah ada agar menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
2. Bagi Sekolah atau Lembaga Pendidikan, untuk mulai memasukkan
Agrowisata sebagai media pembelajaran.
3. Bagi Akademisi, meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan
ilmu pengetahuan IPS/Geografi.
Manfaat Penelitian bagi PEMDA:
1. Memperbanyak sarana Edukasi bagi masyarakat sekitar.
2. Memberikan informasi mengenai penggunaan dan pemanfaatan lahan
dengan baik.
3. Memberi referensi alternatif pariwisata lain bagi masyarakat di
Jakarta.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori
1. Wisata
Menurut Ismayanti, wisata adalah “kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara”.1 Ismayanti membagi kegiatan wisata terdiri atas
beberapa komponen utama, yaitu:
a. Wisatawan
Merupakan aktor dalam kegiatan wisata. Berwisata menjadi
sebuah pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi,
dan mengingatkan masa-masa dalam kehidupan.
b. Elemen Geografi
Pergerakan wisatawan berlangsung pada tiga area geografi,
seperti berikut:
1) Daerah asal wisatawan
2) Daerah Transit
3) Daerah tujuan wisata
c. Industri Pariwisata
Industri yang menyediakan jasa, daya tarik, dan sarana wisata.
Industri yang merupakan unit-unit usaha atau bisnis didalam
kepariwisataan atau bisnis didalam kepariwisataan dan tersebar
di ketiga area geografi tersebut.2

1
Ismayanti, Pengantar Pariwisata, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarna, 2010), h. 2.
2
Ismayanti, Pengantar Pariwisata, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarna, 2010), h. 3.

6
7

2. Potensi Wisata
Potensi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah
tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang
berkunjung ke tempat tersebut. Menurut Hadi Susilo Arifin, potensi
wisata dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a) Potensi Alam
Keadaan suatu jenis flora atau fauna suatu daerah bentang alam,
misalnya pantai, hutan, dan lain-lain.
b) Potesi Kebudayaan
Semua hasil cipta, rasa, dan karsa manusia baik berupa adat
istiadat, kerajinan tangan, kesenian, bangunan atau monument,
dan lain-lain.
c) Potensi Manusia
Manusia juga memiliki potensi yang dapat digunakan sebagai
daya tarik wisata, lewat tarian dan pementasan budaya.3

Potensi lainnya yang dapat dijadikan sebagai potensi wisata


adalah lahan, lahan yang dimaksud adalah lahan yang belum
dimanfaatkan atau belum diolah dan jika diolah akan mempunyai nilai
ekonomi yang besar karena mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi
dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia. Lahan
potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Untuk itu ditangani dan dikelola secara
bijaksana. 4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan bahwa
lahan adalah bentang darat mulai dari pantai sampai ke pedalaman,
lahan potensial adalah lahan yang dapat memproduksi secara
maksimal ataupun lahan yang produktif sehingga jika di kelolah oleh

3
Hadi Susilo Arifin, dkk, “Potensi Agrowisata di Pedesaan”, (Bogor: Biro Perencanaan
Pertanian, 2009), h. 3.
4
K. Wardiyatmoko, dan H.R Bintarto, Geografi SMU 1 Kurikulum 1994 Suplemen GBPP
1999, (Jakarta: Erlangga, 2003).
8

manusia, lahan itu dapat memberikan hasil yang tinggi walaupun


dengan biaya pengelolahan yang rendah.
Lahan potensial terdiri atas lahan kering dan lahan basah. Lahan
potensial merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat penting
bagi kehidupan manusia. Adapun yang dimaksud SDA adalah semua
kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. 5
Landasan Teori Alih fungsi lahan tidak terlepas dari situasi
ekonomi secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
menyebabkan beberapa sektor ekonomi tumbuh dengan cepat
sehingga sektor tersebut membutuhkan lahan yang lebih luas. Lahan
yang terletak dekat dengan sumber ekonomi akan mengalami
pergeseran penggunaan kebentuk lain seperti pemukiman, industri
manufaktur dan fasilitas infrastruktur. 6
Di Indonesia yang begitu luas dan memiliki banyak keaneka
ragaman hayati, lahan yang potensial untuk agrowisata dalam skala
besar belum dikembangkan sepenuhnya, hal ini disebabkan masih
terbatasnya jumlah jangkauan dan kemampuan pengelolaan
agrowisata, sehingga potensi usaha wisata agro membuka peluang
bagi pengembangan produk yang tidak terbatas pada objek dengan
skala yang besar.

3. Pengembangan Wisata
Pengembangan suatu wilayah adalah upaya terhadap
pemanfaatan potensi yang dimiliki sehingga tercipta sesuatu yang lebih
baru dari sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memacu perkembangan
sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan wilayah, dan menjaga
kelestarian lingkungan hidup.

5
TIM Geografi Umum, Geografi Kurikulum 1994 Suplemen GBPP 1999, (Jakarta:
Erlangga, 2000), h. 40.
6
TIM Geografi Umum, Geografi Kurikulum 1994 Suplemen GBPP 1999, (Jakarta:
Erlangga, 2000), h. 40.
9

Dalam mengembangkan suatu kawasan wisata terdapat dua


faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
1) Faktor internal
Terdiri dari potensi wilayah yang berupa Sumber Daya Alam,
sumber daya Manusia, dan Sumber Daya Buatan.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal ini membutuhkan ruang dan prasarana wilayah
untuk dapat memanfaatkan lahan yang terbatas agar dapat
berkembang.7

Mengembangkan suatu kawasan wisata berarti usaha yang


kegiatannya mengelola daya tarik wisata alam, daya tarik budaya, dan
daya tarik wisata buatan atau binaan manusia. Kegiatannya meliputi
membangun dan mengelola objek dan daya tarik wisata beserta
prasarana dan sarana yang diperlukan atau kegiatan mengelola objek
dan daya tarik wisata yang telah ada.8
Berikut adalah beberapa faktor daya tarik wisata, yaitu:
1) Faktor alami, seperti iklim dan keindahan alam.
2) Faktor sosial, seperti bentukan arsitektur dan budaya lokal.
3) Faktor kesejarahan.
4) Sumber daya rekreasi.
5) Sarana teuristik, seperti jalan, utilitas, dan pelayanan.9

4. Agrowisata
a. Pengertian Agrowisata
Agrowisata pada umumnya bertujuan untuk memperluas
pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di

7
Hadi Susilo Arifin, dkk, “Potensi Agrowisata di Pedesaan”, (Bogor: Biro Perencanaan
Pertanian, 2009), h. 5.
8
Ismayanti, Pengantar Pariwisata, (Jakarta: PT Grasindo, 2010), h. 148.
9
Lina Azizah, “Perencanaan Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Kampus Cibalagung untuk Menunjang Wisata Edukasi”, Skripsi pada Institut Pertanian Bogor,
2014, h. 5&6, tidak dipublikasikan.
10

bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perhutanan, dan


perikanan.10
Dalam istilah sederhana, agrowisata (agritourism)
didefinisakan sebagai “perpaduan antara pariwisata dan
pertanian di mana pengunjung dapat mengunjungi kebun,
peternakan atau kilang anggur untuk membeli produk,
menikmati pertunjukan, mengambil bagian aktivitas, makan
suatu makanan atau melewatkan malam bersama di suatu areal
perkebunan atau taman”.11
Di Indonesia, Agrowisata atau agroturisme didefinisikan
sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan
usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan
untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan
hubungan usaha di bidang pertanian.12
Menurut Ramiro Lobo, Farm Advisor UC Cooperative
Extension, San Diego County (2007).“Agricultural
Tourism: Refers to the act of visiting a working farm or
anyagricultural, horticultural or agribusiness operation for
the purpose of enjoyment, education, or active involvement
in the activities of the farm oroperation”.13

Agrowisata yakni kegiatan atau wisata yang mengacu pada


kegiatan melakukan perkunjungan kepada petani yang sedang
bekerja di lahan pertanian mereka artinya wisatawan mungkin
akan melihat-lihat proses pembibitan, penanaman, pemanenan,
bahkan kegiatan pengolahan produk pertanian menjadi produk
olahan dalam konteks kegiatan agribisnis.
Agrowisata adalah jenis wisata yang didukung oleh
masyarakat tani dari sisi penawaran para petani siap dengan

10
Ismayanti, Pengantar Pariwisata, (Jakarta: PT Grasindo, 2010), h. 157.
11
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 30.
12
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 30.
13
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 31.
11

produk mereka dan para wisatawan mengharapkan suguhan


produk yang ditawarkan oleh wisatawan.
Berbagai aktivitas agrowisata yang sering dijumpai adalah
berburu dan memancing berbasis fee (fee hunting and fishing),
festival dan pameran pertanian (agriculture related festival and
fairs), tur usaha tani (farm tours), wisata petik sayuran dan
buah-buahan (U-pick vegetables and fruit), menunggang kuda
(horseback riding), pasar ritel petani atau usaha tani
(farmers/on-farm retail markets), berlibur di usahatani (farm/on
farm vacations), menginap dan menikmati makan pagi di rumah
petani (on-farm bed and breakfasts), menikmati anggur
(wineries), menikmati keunikan binatang/burung di peternakan
(on-farm petting zoo/bird watching), piknik di areal usahatani
(on-farm picnic areas), bersepeda atau berjalan di jalan usaha
tani (biking/hiking trails), dan program pendidikan usaha tani
(on-farm educational programs).14
Kriteria kawasan agrowisata menurut Bappenas adalah
sebagai berikut:
1) Memiliki potensi atau basis kawasan di sektor agro, baik
pertanian, hortikultura, perikanan maupun peternakan dan
kehutanan.
2) Adanya kegiatan masyarakat yang didominasi oleh kegiatan
pertanian dan wisata dengan keterkaitan dan
kebergantungan yang cukup tinggi, antara lain kegiatan
pertanian yang mendorong tumbuhnya industri pariwisata,
dan sebaliknya kegiatan pariwisata yang memacu
berkembangnya sektor pertanian.
3) Adanya interaksi yang intensif dan saling mendukung bagi
kegiatan pariwisata dalam kesatuan kawasan, antara lain

14
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 30.
12

berbagai kegiatan dan produk wisata yang dikembangkan


secara berkelanjutan. 15
Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi
(eco-tourism), yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak
merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi
dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di
lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan.16
Ekowisata dan wisata agro diyakini dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat, meningkatkan gairah untuk
meningkatkan usaha kecil seperti kerajinan rumah tangga,
pertanian, dan bidang usaha lainnya karena wisatawan
ecotourism adalah wisatawan yang bersentuhan langsung
dengan penduduk lokal di mana objek tersebut dikembangkan.

b. Prinsip-pinsip Agrowisata
Antara ekowisata dan agrowisata berpegang pada prinsip
yang sama. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menekankan serendah-rendahnya dampak negatif terhadap
alam dan kebudayaan yang dapat merusak daerah tujuan
wisata.
2. Memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai
pentingnya suatu pelestarian.
3. Menekankan pentingnya bisnis yang bertanggung jawab
yang bekerja sama dengan unsur pemerintah dan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan penduduk lokal dan
memberikan manfaat pada usaha pelestarian.

15
Lina Azizah, “Perencanaan Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Kampus Cibalagung untuk Menunjang Wisata Edukasi”, Skripsi pada Institut Pertanian Bogor,
2014, h. 6, tidak dipublikasikan.
16
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 32.
13

4. Mengarahkan keuntungan ekonomi secara langsung untuk


tujuan pelestarian, menejemen sumber daya alam dan
kawasan yang dilindungi.
5. Memberi penekanan pada kebutuhan zona pariwisata
regional dan penataan serta pengelolaan tanam-tanaman
untuk tujuan wisata di kawasan-kawasan yang ditetapkan
untuk tujuan wisata tersebut.
6. Memberikan penekanan pada kegunaan studi-studi
berbasiskan lingkungan dan sosial, dan program-program
jangka panjang, untuk mengevaluasi dan menekan
serendah-rendahnya dampak pariwisata terhadap
lingkungan.
7. Mendorong usaha peningkatan manfaat ekonomi untuk
negara, pebisnis, dan masyarakat lokal, terutama penduduk
yang tinggal di wilayah sekitar kawasan yang dilindungi.
8. Berusaha untuk meyakinkan bahwa perkembangan
pariwisata tidak melampui batas-batas sosial dan
lingkungan yang dapat diterima seperti yang ditetapkan para
peneliti yang telah bekerja sama dengan penduduk lokal.
9. Mempercayakan pemanfaatan sumber energi, melindungi
tumbuh-tumbuhandan binatang liar, dan menyesuaikannya
dengan lingkungan alam dan budaya. 17

5. Potensi Agrowisata
Potensi budidaya pertanian yang dapat dikembangkan sebagai
agrowisata antara lain:
a. Perkebunan
Suatu kawasan perkebunan yang ideal untuk dapat dimanfaatkan
sebagai objek dan daya tarik agrowisata adalah kawasan
perkebunan yang kegiatannya merupakan kesatuan yang utuh

17
www.farmstop.com, 2014.
14

mulai dari pembibitan sampai dengan pengolahan hasilnya. Hal


ini didasarkan atas pertimbangan bahwa setiap kegiatan dan
proses pengusahaan perkebunan dapat dijadikan daya tarik atau
atraksi yang menarik bagi wisatawan mulai dari pembibitan,
penanaman, pengolahan ataupun pengepakan hasil produksinya.
Perkebunan sebagai objek agrowisata terdiri dari perkebunan
kelapa sawit, karet, teh kopi, kakao, tebu, dan lain-lain. Pada
dasarnya luas suatu perkebunan ada batasnya, namun
perkebunan yang dijadikan sebagai objek agrowisata luasnya
tidak dibatasi, dengan kata lain luasnya sesuai izin atau
persyaratan objek agrowisata yang diberikan. Untuk
menunjukkan kepada wisatawan suatu perkebunan yang baik
dan benar, seyogyanya dalam objek dilengkapi dengan unit
pengolahan, laboratorium, pengepakan hasil, sarana dan
prasarana.
b. Tanaman pangan dan Hortikultura
Daya tarik tanaman pangan dan hortikultura sebagai objek
agrowisata antara lain kebun bunga-bungaan, kebun buah-
buahan, kebun sayur-sayuran, kebun tanaman obat-obatan/
jamu.
c. Peternakan
Potensi peternakan sebagai sumber daya wisata antara lain cara
tradisional dalam pemeliharaan ternak, aspek kekhasan atau
keunikan pengelolaan, produksi ternak, atraksi peternakan dan
peternakan khusus seperti bekisar dan burung puyuh.
d. Perikanan
Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari
perairan dengan potensi sumber daya ikan yang jenis maupun
jumlahnya cukup besar, kegiatan perikanan di Indonesia
mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai
obyek agrowisata. Secara garis besar kegiatan perikanan dibagi
15

menjadi kegiatan penangkapan dan kegiatan budidaya, dan


kegiatan tersebut merupakan potensi yang dapat dikembangkan
menjadi obyek agrowisata seperti budidaya ikan air tawar,
budidaya Air Payau (tambak), budidaya laut (kerang, rumput
laut, kakap merah, dan mutiara).18

6. Pengelolaan Agrowisata
Kegiatan mengelola Agrowisata dimulai dengan perencanaan
yang matang. Dalam perencanaan dikumpulkan sejumlah data-data
yang berguna bagi persiapan dan pengembangan suatu kawasan
agrowisata.
Prinsip yang harus dipegang dalam sebuah perencanaan
agrowisata yaitu:
1) Sesuai dengan rencana pengembangan wilayah tempat
agrowisata itu berada
2) Dibuat secara lengkap, tetapi seederhana mungkin
3) Mempertimbangkan tata lingkungan dan kondisi sosial
masyarakat disekitarnya
4) Selaras dengan sumber daya alam, sumber tenaga kerja, sumber
dana, dan teknik-teknik yang ada
5) Perlu evaluasi sesuai dengan perkembangan yang ada. 19

Dalam mengelola objek wisata, pengelola harus mengerti benar


apa yang paling ditonjolkan dan yang menjadi kekhasan objek,
misalnya unsur penataan, jumlah koleksi, produksi, teknologi budi daya
agraris. Dengan adanya kekhasan objek, diharapkan pengunjung
mendapatkan kesan yang mendalam dan tidak mudah terlupakan.

18
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 58.
19
Moh, Reza Tirtawinata, Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata, (Penebar Swadaya, 1996),
h.52.
16

Pemilihan jenis flora dan fauna yang akan dibudidayakan dikawasan


agrowisata perlu diperhatikan.

7. Model Pengembangan Agrowisata


Dalam pengembangan Agrowisata dibutuhkan kerjasama
sinergis diantara pelaku yang teribat dalam pengelolaan Agrowisata,
yaitu masyarakat, swasta dan pemerintah.
Pendekatan pengembangan agrowisata, meliputi:
a. Pengembangan berbasis konservasi, dimaksudkan pola
pembinaan yang tetap mempertahankan keaslian agro-ekosistem
dengan mengupayakan kelestarian sumber daya alam
lingkungan hidup, sejarah, budaya, dan rekreasi.

b. Pengembangan berbasis masyarakat, dimaksudkan pola


pembinaan masyarakat yang menempatkan agro wisata sebagai
pemberdayaan masyarakat petani untuk dapat memperoleh nilai
tambah baik dari sisi hasil pertanian maupun dari kunjungan
wisatawan dan efek ganda dari penyerapan hasil pertanian oleh
usaha pariwisata dan pengembang.

c. Penetapan wilayah atau daerah agro wisata sebagai daerah atau


wilayah pembinaan.

d. Inventarisasi kekuatan agro wisata.

e. Peranan lembaga pariwisata dan lembaga pertanian dalam


pembinaan agro wisata. 20

Pemain Kunci dalam pengembangan agrowisata adalah


pengelola, pengunjung atau wisatawan, dan pemerintah atau institusi.
Peranan dan interaksi mereka adalah hal yang penting untuk menuju

20
Gumelar S Sastrayuda,Concept Resort and Liesure Strategi Pengembangan dan
Pengelolaan Resort and Liesure, (Jakarta: 2010). h, 3.
17

kesuksesan dalam pengembangan agrowisata. Selain itu lokasi juga


merupakan faktor terpenting untuk keberhasilan pengembangan pusat
agrowisata. Lokasi tersebut harus secara mudah diakses dan memiliki
keunikan dan latar belakang panorama yang indah. Akan lebih baik lagi
kalau lokasi agrowisata itu dekat dengan tempat-tempat bersejarah, dam
atau danau. Pengelola harus mendesain agrowisatanya hanya dalam
lingkungan yang alami dengan latar belakang panorama alam yang
indah.

Agrowisata Cilangkap merupakan agrowisata ruang terbuka,


komponen utama pengembangan agrowisata ruang terbuka dapat
berupa flora dan fauna yang dibudidayakan maupun liar, teknologi budi
daya dan pasca panen komoditas pertanian yang khas dan bernilai
sejarah, atraksi budaya pertanian setempat, dan pemandangan alam
berlatar belakang pertanian dengan kenyamanan yang dapat dirasakan.

Agrowisata ruang terbuka dapat dilakukan dalam dua versi atau


pola, yaitu:

1) Agrowisata Ruang Terbuka Alami


Objek agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada areal di
mana kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat
petani setempat sesuai dengan kehidupan keseharian mereka.
Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai dengan apa yang
biasa mereka lakukan tanpa ada pengaturan dari pihak lain.
2) Agrowisata Ruang Terbuka Buatan
Kawasan agrowisata ruang terbuka buatan ini dapat didesain
pada kawasan-kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai
atau disentuh oleh masyarakat adat. Tata ruang peruntukan lahan
diatur sesuai dengan daya dukungnya dan komoditas pertanian
yang dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan.
Fasilitas pendukung untuk akomodasi wisatawan dapat
disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern, namun
18

tidak mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada. Kegiatan


wisata ini dapat dikelola oleh suatu badan usaha, sedang
pelaksana atraksi parsialnya tetap dilakukan oleh petani lokal
yang memiliki teknologi yang diterapkan.21

Untuk dapat mengembangkan kawasan agrowisata ada lima


unsur yang harus dipenuhi seperti dibawah ini:
1. Attractions
Dalam konteks pengembangan agrowisata, atraksi yang
dimaksud adalah hamparan kebun atau lahan pertanian,
keindahan alam, keindahan taman, budaya petani tersebut serta
segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas pertanian
tersebut. Pengunjung dapat melakukan aktivitas seperti:
1) Menikmati pemandangan atau fotografi
2) Jalan-jalan, jogging, bersepeda
3) Bermain dan rekreasi keluarga
4) Memetik buah-buahan, sayur mayur, menikmati keindahan
taman bunga
5) Menanam bibit
6) Berkemah
7) Kegiatan outbound
8) Mengamati lokasi flora
9) Memancing22
2. Facilities
Fasilitas yang diperlukan mungkin penambahan sarana umum,
Seperti Pos keamanan, tempat sampah, Masjid atau musola,
Kamar mandi atau toilet, Rumah makan atau restaurant, Wartel,
Shelter, Toko cinderamata, Pusat informasi atau TIC, Kendaraan

21
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 34.
22
Gumelar S Sastrayuda,Concept Resort and Liesure Strategi Pengembangan dan
Pengelolaan Resort and Liesure,(Jakarta: 2010). h, 26.
19

warawiri, Panggung hiburan, Brosur atau guide book, Petunjuk


arah, Museum botani, Perpustakaan, Shopping arcade atau
pertokoan .
3. Infrastructure
Infrastruktur yang dimaksud dalam bentuk sistem pengairan,
Jaringan komunikasi, fasilitas kesehatan, terminal
pengangkutan, sumber listrik dan energi, sistem pembuangan
kotoran atau pembungan air, jalan raya dan sistem keamanan.
4. Transportation
Transportasi umum, terminal bis, sistem keamanan penumpang,
system informasi perjalanan, tenaga kerja, kepastian tarif, peta
kota atau objek wisata.
5. Hospitality
Keramah-tamahan masyarakat akan menjadi cerminan
keberhasilan sebuah sistem pariwisata yang baik. 23

Upaya pengembangan agrowisata secara garis besar mencakup


aspek pengembangan sumber daya manusia, sumber daya alam,
promosi, dukungan sarana dan kelembagaan.
Berikut adalah upaya-upaya pengembangan agrowisata:
1) Mempertahankan kelestarian dan keasrian alam dan lingkungan
di agrowisata.
2) Meningkatkan kebersihan, keindahan, dan ketertiban lingkungan
sekitar agrowisata.
3) Menciptakan kenyaman di agrowisata.
4) Meningkatkan pelayanan yang baik.
5) Menyediakan kemudahan akomodasi dan transportasi.
6) Meningkatkan kegiatan promosi.

23
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 55.
20

7) Peran kelembagaan dan pemerintahan sebagai fasilitator yang


baik.
8) Memberikan fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan
pendidikan. 24

Dengan peningkatan dan pengembangan agrowisata menjadi


peluang bagi berkembangnya usaha-usaha meliputi beberapa
komponen.
Komponen yang ditawarkan atau ditunjukkan adalah:
1. Rumah makan atau Restoran
2. Sport Center
3. Taman Bermain
4. Camping Ground
5. Arena Pemancingan
6. Tempat budidaya tanaman atau buah-buahan, jagung, kacang
tanah, tebu dan sebagainya
7. Galeri art atau produk yang dapat dibeli wisatawan25

8. Kondisi Ideal Agrowisata Indonesia


Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki kekayaan
alam yang sangat beragam, kondisi agroklimat di wilayah Indonesia
sangat sesuai untuk pengembangan agrowisata. Upaya peningkatan
dan pengembangan Agrowisata harus terus ditingkatkan secara intensif
dan terencana, baik yang secara tradisional maupun modern sebagai
daya tarik yang dapat dinikmati oleh wisatawan nusantara maupun
mancanegara.

24
Sedarmayanti, Membangun dan Mengembangkan Kebudayaan dan Industri
Pariwisata, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), h. 26.
25
Sulaiman Ismail, Prospek Pengembangan Agrowisata di Kotamadya Balikpapan,
(Balikpapan: Badan Perencanaan Pengembangan Daerah Propinsi Tingkat II, 1997).
21

Idealnya agrowisata di Indonesia dikelola dengan sebagai


berikut:
a. Pengelolaan objek agrowisata yang beragam, seperti koleksi
tanaman yang ditata diareal perkebunan dengan rapi dan teratur
sesuai dengan jenisnya.
b. Pengelolaan pengnjung, agar pengunjung merasakan
kenyamanan selama melakukan kunjungan, pengelola harus
berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang
baik.
c. Sarana dan fasilitas yang baik.
d. Sistem keamanan yang terkoordinasi dengan baik, diharapkan
keselamatan pengunjung, harta benda, dan objek wisata dapat
terjaga. 26

9. Manfaat dan Kendala Pengembangan Agrowisata


Keuntungan dari pengembangan agrowisata sebagai berikut:
a. Agrowisata dapat memunculkan peluang bagi petani lokal untuk
meningkatkan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup serta
kelangsungan operasi mereka.
b. Menjadi sarana yang baik untuk mendidik orang banyak atau
masyarakat tentang pentingnya pertanian dan kontribusinya
untuk perekoniman secara luas dan meningkatkan mutu hidup.
c. Mengurangi arus urbanisasi ke perkotaan karena masyarakat
telah mampu mendapatkan pendapatan yang layak dari usahanya
di desa (agritourism).
d. Agrowisata dapat menjadi media promosi untuk produk lokal,
dan membantu perkembangan regional dalam memasarkan
usaha dan menciptakan nilai tambah dan direct-marking

26
Moh, Reza Tirtawinata, Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata, (Penebar Swadaya,
1996), h.71.
22

merangsang kegiatan ekonomi dan memberikan manfaat kepada


masyarakat di daerah dimana agrotourism dikembangkan. 27

Sedangkan Manfaat Agrowisata bagi pengunjung atau


wisatawan adalah sebagai berikut:
1. Menjalin hubungan kekeluargaan dengan petani atau masyarakat
lokal.
2. Meningkatkan kesehatan dan kesegaran tubuh.
3. Beristirahat dan menghilangkan kejenuhan.
4. Mendapatkan petualangan yang mengagumkan.
5. Merangsang kegiatan ilmiah dan pengetahuan.
6. Mendapatkan makanan yang benar-benar alami (organic food).
7. Mendapatkan suasana yang benar-benar berbeda.
8. Biaya yang murah karena agrowisata relatif lebih murah dari
wisata yang lainnya. 28

Pengembangan agrowisata diharapkan sesuai dengan


kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan sehingga akan
berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan
pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Tantangan dan
permasalahan utama yang sering ditemui dalam pengembangan
agrowisata adalah:
a. Potensi yang belum dikembangkan sepenuhnya
b. Belum siapnya jaringan transportasi yang memadai, fasilitas,
serta belum disiapkannya lokasi tersebut untuk menjadi daerah
pertanian yang sekaligus daerah wisata.
c. Promosi dan pemasaran agrowisata yang masih terbatas
d. Koordinasi yang belum berkembang

27
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 48.
28
I Gusti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia,
(Denpasar: 2010), h. 48.
23

e. Terbatasnya kemampuan manajerial di bidang agrowisata


f. Kurangnya pemahaman aktivitas agrowisata oleh petani dan
pelaku pariwisata lainnya.29

10. Eduwisata
Eduwisata merupakan singkatan dari kata education
(pendidikan) dan pariwisata. Eduwisata atau wisata pendidikan
merupakan “bentuk kegiatan wisata yang menunjang studi para
pengunjung”.30
Dengan kata lain Eduwisata adalah suatu program dimana para
wisatawan melakukan kegiatan wisata yang mengutamakan unsur
pendidikan pada tempat tertentu dan tujuan utamanya mendapat
pengalaman belajar secara langsung terkait dengan lokasi yang
dikunjungi.
Eduwisata memadukan antara kegiatan wisata atau liburan
dengan kegiatan pendidikan atau belajar. Idealnya wisata pendidikan
di desain khusus untuk memenuhi kapasitas ilmu pengetahuan para
pelajar untuk mengisi wawasan kebangsaan melalui kegiatan
perjalanan, mengenal wilayah dan potensi sumber daya lokal antarka
bupaten, provinsi serta antar pulau di Indonesia.
Para wisatawan tidak hanya disuguhi objek wisata, kegiatan
budaya, atau atraksi-atraksi menarik, tetapi juga belajar dan
melakukan praktek pembelajaran, antara lain belajar sejarah,
mengenal budaya, serta praktek membuat aneka keterampilan,
kerajinan, dan praktek bertani atau berkebun.

29
Reza Tirtawinata, Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata, (Penebar Swadaya, 1996 ),
h. 66.
30
Asnawin Aminuddin, Menggagas Eduwisata dan Desa Wisata di Takalar, 2014,
(tabloid lintas-makasar.html).
24

Adapun segmen wisata pendidikan dikategorikan berdasarkan:


a. Segmentasi berdasarkan pasar edutourism
1) Fokus pada kegiatan wisata (tourism first) yang merupakan
program wisata untuk siswa dewasa (senior) dimana sejumlah
bentuk kegiatan belajar menjadi bagian penting dalam
kegiatan wisata.
2) Fokus pada pendidikan (education first) yang merupakan
program dimana kegiatan wisata menjadi tujuan utama.
b. Segmentasi berdasar objek wisata
1) Segmentasi demografi dan sosial-ekonomi
2) Segmentasi geografi
3) Segmentasi psikografi31

Wisata pendidikan pertanian atau Agro edutourism adalah


kegiatan wisata untuk tujuan studi yang dapat memperluas
pengalaman, rekreasi, pengetahuan tentang alam dan teknologi
pertanian melalui ilmu-ilmu pertanian dalam cangkupan luas, antara
lain pertanian bercocok tanam, perternakan, perikanan, kehutanan,
baik kegiatan dalam ruang maupun luar ruangan atau lapangan.32
Dalam pengembangannya, eduwisata menganut prinsip dan
ruang lingkup yang sama dengan ekowisata, yaitu:
1) Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan
terhadap alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan
disesuaikan dengan sifat dan karakter alam dan budaya setempat
2) Pendidikan konservasi untuk kawasan, mendidik pengunjung.
dan masyarakat pentingnya konservasi.
3) Pendapatan langsung untuk kawasan, retribusi atau pajak
konservasi.

31
Anggita, Wisata Pendidikan, 2015, (https://www.opendrive.com).
32
Lina Azizah, “Perencanaan Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Kampus Cibalagung Untuk Menunjang Wisata Edukasi”, Skripsi pada Institut Pertanian Bogor,
2014, h.6, tidak dipublikasikan.
25

4) Partisipasi masyarakat dalam perencanaan, merangsang


masyarakat agar terlibat dalam perencanaan dan pengawasan
kawasan.
5) Penghasilan bagi masyarakat, masyarakat mendapat keuntungan
ekonomi sehingga terdorong untuk menjaga kelestarian
kawasan.
6) Menjaga keharmonisan dengan alam, kegiatan dan
pengembangan fasilitas tetap mempertahankan keserasian dan
keaslian alam.
7) Daya dukung sebagai batas pemanfaatan, daya tampung dan
pengembangan fasilitas hendaknya mempertimbangkan daya
dukung lingkungan.
8) Kontribusi pendapatan bagi negara.33

Oleh karena itu dalam konteks ekowisata, maka sumber daya


alam jangan dipandang hanya sebagai suatu sumber daya, akan tetapi
sumber daya alam harus dipandang sebagai aset, sehingga kegiatan-
kegiatan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Agar para
wisatawan yang diundang atau datang dengan inisiatif sendiri itu tetap
merasa senang dan merasa terlayani dengan baik, pemerintah daerah
bersama para pelaku atau pengelola pariwisata, harus mengelola dan
mengembangkan agrowisata dengan sebaik-baiknya.

33
Lina Azizah, “Perencanaan Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Kampus Cibalagung Untuk Menunjang Wisata Edukasi”, Skripsi pada Institut Pertanian Bogor,
2014, h.24, tidak dipublikasikan.
26

B. Penelitian Yang Relevan


Dengan pencarian judul dan beberapa kajian pustaka, menemukan
beberapa hasil yang relevan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan

NAMA
NO PENELITI JUDUL HASIL PERSAMAAN PERBEDAAN
(TAHUN)
1 Venny Peran Bahwa SDM Sama-sama Perbedaannya
Kartika masyarakat atau membahas terletak di peran
Widihastuti dalam masyarakat tentang Masyarakatnya.
(2004). pengelolaan memiliki pengembangan
kawasan Condet peran yang Agro.
untuk penting
pengembangan dalam
kawasan wisata keberhasilan
Agro. wisata Agro.
2 Fery Evaluasi Ada banyak Sama-sama Perbedaannya
Nasution Pemanfaatan manfaat membahas terletak di
(2008). Agrowisata agrowisata tentang evaluasinya.
Cilangkap. Cilangkap, pemanfaatan
seperti Agrowisata.
manfaat
konservasi
lingkungan,
meningkatka
n nilai
estetika,
rekreasi,
mengembang
27

kan ilmu
pengetahuan
dan lain-lain.
3 Dadang Keberadaan Keberadaan Sama-sama Perbedaannya
Permadi Perkebunan Dan wista agro di membahas terletak di
(2002). Wisata Agro Di Gunung Mas tentang penitikberatan
Perkebunan merupakan keberadaan pada aspek
Gunung Mas bentuk Agrowisata. konservasi.
Jawa Barat eksploitasi
Ditinjau dari tanpa
Aspek merusak
Konservasi. sumber daya
alam
sehingga
memperkecil
terjadinya
kerusakan
lingkungan.
4 Dillenia A. Potensi Dalam Sama-sama Perbedaannya
C. Mackbon Kawasan Wisata mengembang membahas terletak di
(2003). Untuk akan wisata tentang potensi Ekoturisme.
Ekoturisme. untuk dalam
ekoturisme mengembangka
harus n kawasan
memperhatik wisata.
an pengkajian
dan
pertimbangan
kebutuhan
wisata.
28

5 Lina Azizah Perencanaan Wisata Sama-sama Perbedaannya


(2014). Kebun Praktek edukasi membahas terletak di
Sekolah Tinggi merupakan tentang Wisata perencanaan
Penyuluhan bentuk Edukasi. perkebunan.
Pertanian Untuk kegiatan
Menunjang wisata yang
Kegiatan Wisata menunjang
Edukasi. tujuan studi
para
pengunjung.

1) Penelitian Tesis Venny Kartika Widihastuti, mahasiswi Pasca Sarjana


Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia tahun 2004,
dengan judul “Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Condet
untuk Pengembangan Kawasan Wisata Agro” menghasilkan
kesimpulan bahwa SDM atau masyarakat memiliki peran yang
penting dalam keberhasilan wisata Agro. Persamaan dalam penelitian
ini adalah Sama-sama membahas tentang pengembangan Agro.
Perbedaannya terletak di peran Masyarakatnya. 34
2) Penelitian Skripsi Fery Nasution mahasiswa Program Studi Agronomi
Fakultas Manajemen Agri Bisnis Universitas Mercu Buana tahun
2008, dengan judul “Evaluasi Pemanfaatan Agrowisata Cilangkap”
menghasilkan kesimpulan bahwa Ada banyak manfaat agrowisata
Cilangkap, seperti manfaat konservasi lingkungan, meningkatkan nilai
estetika, rekreasi, mengembangkan ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Persamaan pada penelitain ini adalah sama-sama membahas tentang
pemanfaatan Agrowisata Cilangkap Jakarta timur. Perbedaannya
terletak pada pengevaluasiannya. 35

34
Venny Kartika Widihastuti, Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Kawasan Condet
Untuk Pengembangan Kawasan Wisata Agro, (Depok: Universitas Indonesia, 2004)
35
Fery Nasution, Evaluasi Pemanfaatan Agrowisata Cilangkap, (Jakarta: Universitas
Mercu Buana, 2008)
29

3) Penelitian Tesis Dadang Permadi mahasiswa Program studi Biologi


Pasca Sarjana Univeristas Indonesia pada tahun 2002, dengan judul
“Keberadaan Perkebunan Dan Wisata Agro Di Perkebunan Gunung
Mas Jawa Barat Ditinjau dari Aspek Konservasi” menghasilkan
kesimpulan bahwa Keberadaan wista agro di Gunung Mas merupakan
bentuk eksploitasi tanpa merusak sumber daya alam sehingga
memperkecil terjadinya kerusakan lingkungan. Persamaannya yaitu
sama-sama membahas tentang keberadaan Agrowisata. Perbedaannya
terletak di penitikberatan pada aspek konservasi. 36
4) Penelitian Tesis Dillenia A. C Mackbon mahasiswi Program Studi
Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Indonesia tahun 2003,
dengan judul “Potensi Kawasan Wisata Untuk Ekoturisme”
menghasilkan kesimpulan bahwa dalam mengembangakan wisata
untuk ekoturisme harus memperhatikan pengkajian dan pertimbangan
kebutuhan wisata. Persamaannya sama-sama membahas tentang
potensi dalam mengembangkan kawasan wisata. Perbedaannya
terletak di Ekoturisme. 37
5) Penelitian Skripsi Lina Azizah mahasiswi Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor tahun 2014, dengan judul “Perencanaan Kebun
Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Untuk Menunjang
Kegiatan Wisata Edukasi” menghasilkan kesimpulan bahwa Wisata
edukasi merupakan bentuk kegiatan wisata yang menunjang tujuan
studi para pengunjung. Persamaannya sama-sama membahas tentang
Wisata Edukasi. Perbedaannya terletak di perencanaan perkebunan. 38

36
Dadang Permadi, Keberadaan Perkebunan dan Wisata Agro di Perkebunan Gunung Mas
Jawa Barat ditinjau dari Aspek Konservasi, (Depok: Universitas Indonesia, 2002)
37
Dillenia A. C. Mackbon, Potensi Kawasan Wisata Untuk Ekoturisme, (Depok:
Universitas Indonesia, 2003)
38
Lina Azizah, Perencanaan Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian untuk
Menunjang Kegiatan Wisata Edukasi, (Bogor: 2014)
30

C. Kerangka Berfikir
Agrowisata adalah sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan
usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas
pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.
Terdapat dua jenis agrowisata yaitu agrowisata ruang terbuka buatan dan
alami. Objek agrowisata ruang terbuka alami ini berada pada areal di mana
kegiatannya dilakukan langsung oleh masyarakat setempat sesuai dengan
kehidupan keseharian mereka. Agrowisata ruang terbuka buatan, dalam penelitian
ini ditekankan pada agrowisata buatan yang didesain pada kawasan-kawasan yang
spesifik, tata ruang agrowisata diatur sesuai dengan daya dukung dan komoditas
pertanian yang dikembangkan untuk nilai jual wisata.
Dalam mengembangkan wilayah agrowisata terdapat dua faktor yang
mempengaruhinya yaitu faktor internal yang berupa sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya buatan. Faktor eksternal yang berupa sarana dan
prasarana, promosi, kelembagaan. Untuk dapat mencapai kondisi yang ideal suatu
agrowisata, sebaiknya objek agrowisata dikelola secara profesional dan
diharapkan memberikan manfaat yang besar.
Jika pengembangan agrowisata dilakukan dengan baik dan sukses, maka
agrowisata tersebut bisa dikategorikan sebagai kawasan eduwisata lokal yang
tepat digunakan untuk menunjang kegiatan studi para pengunjung. Eduwisata
merupakan suatu program dimana para wisatawan melakukan kegiatan wisata
yang mengutamakan unsur pendidikan pada tempat tertentu dan tujuan utamanya
mendapat pengalaman belajar secara langsung terkait dengan lokasi yang
dikunjungi.
31

Agrowisata

Agrowisata Ruang Agrowisata Ruang


Terbuka Alami Terbuka Buatan

Pengembangan
Agrowisata

Internal Eksternal

Sumber Daya Sumber


Alam Sumber Daya Daya Sarana dan Kelembagaan
Prasarana Promosi
Manusia Buatan

Eduwisata

Bagan 2.1
Kerangka Berfikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian ini dilakukan di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur,
Jalan Raya Cilangkap Rt. 06 Rw. 01 No.45 Kelurahan: Cilangkap Kecamatan:
Cipayung 13870, kota Jakarta Timur Indonesia.

Gambar 3.1
Peta Kecamatan Cipayung

32
33

Gambar 3.2
Peta Lokasi Penelitian
34

Waktu penelitian dilakukan selama 4 bulan yaitu dari mulai bulan Juli
sampai dengan bulan Oktober 2015. Berikut rincian kegiatan:

Tabel 3.1
Waktu kegiatan Penelitian

NO NAMA KEGIATAN BULAN


Jan Juli Agst Sept Okt
1 Proposal √
2 Revisi Proposal √ √
3 Penyusunan Bab I, II, III √ √ √
4 Revisi Bab I, II, III √ √
6 Instrumen Penelitian √ √ √
7 Pengumpulan data √
8 Melakukan observasi ` √
9 Melakukan wawancara √
10 Membagikan angket √
11 Penyusunan Bab IV dan V √
12 Revisi Bab IV dan V √
13 Penulisan abstrak dan √
Penutupan

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
deskriptif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebuat metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistik.1

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Alfabeta,Bandung:2011),
h.8
35

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif


yaitu menggambarkan, memaparkan dan mengungkapkan hasil penelitian tentang
Potensi Pengembangan Agrowisata Sebagai Kawasan Eduwisata Lokal di
Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur.

C. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung, pengelola dan pihak
Kelembagaan. Sumber dan teknik pengumpulan data dalam penelitian disesuaikan
dengan fokus dan tujuan penelitian.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 30 orang pengunjung, 1 orang
pengelola agrowisata cilangkap, 1 orang pihak Kelurahan Cilangkap Jakarta
Timur dan 1 orang Ketua Rw 01 Cilangkap Jakarta Timur. Dalam penelitian ini
metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah nonprobability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.2
Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini maka peneliti memerlukan
30 orang responden dari pengunjung Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur.
Pengambilan sampel diambil dengan berpedoman Suharismi Arikunto, yang
mengambil 30% dari keseluruhan populasi yang ada, yaitu 100 orang pengunjung
Agrowisata Cilangkap per minggunya. Pemilihan responden langsung dari
pengunjung di kawasan Agrowisata Cilangkap, baik laki-laki maupun perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Data primer
a. Observasi
Observasi adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi lapangan

2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Alfabeta,Bandung:2011),
h.84.
36

pada penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang


bagaimana kondisi dari Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur.
b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah kegiatan tanya jawab yang dilakukan
oleh pewawancara sebagai penannya dan narasumber sebagai orang
yang ditanya. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan
kepala pengelola Agrowisata Cilangkap, Kepala Kelurahan
Cilangkap Jakarta Timur, dan Ketua Rw 01 Cilangkap terkait untuk
mendapatkan informasi yang solid guna mendapatkan data tentang
pengembangan kawasan Agrowisata.
c. Angket (kuisioner)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.3 Angket dalam penelitian ini ditujukan kepada
pengunjung Arowisata Cilangkap sebanyak 30 orang.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari buku-
buku yang berkaitan dengan teori, konsep, standar perencanaan dan
perancangan wisata, serta melakukan dokumentasi yang berkaitan
dengan arah pengembangan dari lokasi yang digunakan.

E. Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai penelitian. Untuk
pengolahan data hasil penelitian, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Editing
Pada tahap ini peneliti akan mengecek kembali kelengkapan dan
kebenaran pengisian angket agar terhindar dari kekeliruan. Selain itu

3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Alfabeta, Bandung:
2011), h. 142.
37

peneliti juga akan kembali mengecek data hasil wawancara dan


dokumentasi yang sudah dilakukan agar terhindar dari kekeliruan.
2) Skoring
Peneliti akan memberikan skor terhadap butir-butir pertanyaan yang
terdapat dalam angket dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang mengenai fenomena sosial. Butir yang terdapat dalam
angket tersebut ada 4 jawaban yaitu SB (sangat baik), B (baik), C
(cukup), TB (tidak baik), STB (sangat tidak baik). Skor yang akan
diberikan peneliti untuk penyataan SB mendapat skor 5, B mendapat skor
4, C mendapat skor 3, TB mendapat skor 2, STB mendapat skor 1.
3) Tabulasi
Langkah selanjutnya adalah proses pengolahan data dengan cara
memindahkan jawaban yang ada ke dalam angket dan kemudian
dimasukkan kedalam bentuk tabel frekuensi. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan dalam mengolah data yang telah diedit. Proses tabulasi
bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item yang
peneliti kemukakan. Setelah data atau informasi diperoleh dari lapangan,
langkah selanjutnya adalah mengkategorisasikan data, mengolah dan
menganalisis serta menjelaskan data yang kemudian hasilnya diambil dan
dijadikan sebagai kesimpulan. Dalam perhitungan data yang peneliti
dapatkan, peneliti akan menggunakan rumus distribusi frekuensi relatif,
yaitu :4

4
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011),
h.4.
38

Keterangan :

P = Angka Presentase

F = Number Of Case (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

N = Jumlah Responden

Setelah didapat hasil persentase dari angket yang telah disebarkan kepada
Pengunjung Agrowisata Cilangkap, maka kemudian ditentukan kategori penilaian
dari hasil penelitian tersebut, yaitu:

Tabel 3.2
Kriteria Penilaian5

No Persentase Penafsiran
1 81 - 100% Sangat Baik
2 61 - 80% Baik
3 41 - 60% Cukup
4 21 - 40% Tidak Baik
5 0 - 20% Sangat Tidak Baik

Untuk menentukan persentase digunakan perhitungan sederhana dengan


langkah :

1. Menentukan Nilai Harapan (NH) nilai ini dapat diketahui dengan


menggunakan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi
2. Menghitung nilai Skor (NS) nilai ini merupakan rata-rata sebenarnya yang
diperoleh dari hasil penelitian
3. Menentukan kategori, yaitu dengan menggunakan rumus:6
P= X 100%

5
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 355.
6
https://farelbae.wordpress.com
39

Dimana
NS : Nilai skor
NH : Nilai Harapan

Sedangkan data hasil wawancara akan diolah dan dianalisis melalui proses
klasifikasi, kategorisasi dan interpretasi :

1. Klasifikasi, adalah proses pengelompokan data berdasarkan jawaban-


jawaban responden.
2. Kategorisasi, adalah proses pengelompokan data berdasarkan aspek-aspek
masalah yang diteliti.
3. Interpretasi Data, proses penafsiran data untuk memperoleh kesimpulan
atau temuan dari penelitian.

F. Instrumen Penelitian
Berikut informan dan metode yang digunakan:

Tabel 3.3
Informan Penelitian

NO Informan Jumlah Metode Yang


Digunakan
1 Pengelola agrwisata 1 orang Wawancara
Cilangkap
2 Kepala Kelurahan 1 orang Wawancara
Cilangkap Jakarta
Timur
3 Ketua Rw 01 1 orang Wawancara
4 Pengunjung 30 orang Angket

1. Pedoman observasi, dalam hal ini yang menjadi garis besar adalah masalah
yang akan diamati oleh peneliti, yaitu keadaan fisik dan sosial Agrowisata,
40

seperti kondisi Agrowisata, sarana prasarana, tingkat pengelolaan, tingkat


kenyamanan, dan lain-lain.
2. Wawancara dengan sejumlah informan yaitu Pengelola Agrowisata
Cilangkap, Kepala Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur, dan Ketua Rw 01,
yang berupa pertanyaan yang membiarkan responden menjawab apa yang
diinginkan dengan kata-katanya sendiri guna untuk memperoleh informasi
secara mendalam dari responden. Pelaksanaan wawancara dilakukan secara
terjadwal dan ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama.

Tabel 3.4
Kisi-kisi instrumen wawancara

NO Informan Deskripsi Pertanyaan


1 Pengelola Identitas informan
Agrowisata Sistem pengelolaan Agrowisata
Cilangkap Cilangkap
Sarana dan Prasarana Agrowisata
Cilangkap
Daya tarik Agrowisata Cilangkap
Kondisi Ideal Agrowisata Cilangkap
Upaya pengembangan Agrowisata
Cilangkap
Peranan Lembaga/PEMDA dalam
mengembangkan Agrowisata
2 Kelurahan Cilangkap Identitas Informan
Jakarta Timur Kondisi keberadaan Agrowisata
Cilangkap
Kondisi Ideal Agrowisata
Pengembangan Agrowisata
Eduwisata
3 Ketua Rw 01 Identitas Informan
Kondisi Keberadaan Agrowisata
41

Cilangkap
Peranan agrowisata Cilangkap
Kondisi Ideal Agrowisata

3. Angket
Dalam penelitian ini angket ditujukan ke pengunjung untuk mengumpulkan
data tentang kondisi arowisata dan pengembangannya. Angket yang
digunakan adalah angket tertutup artinya alternatif jawabannya sudah
disediakan. Responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang
paling sesuai dengan pendapatnya. Skala yang digunakan adalah skala Likert
yang diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jawaban Sangat Baik diberi skor 5
b. Jawaban Baik diberi skor 4
c. Jawaban Cukup diberi skor 3
d. Jawaban Tidak Baik diberi skor 2
e. Jawaban Sangat Tidak Baik diberi skor 1

Tabel 3.5
Kisi-kisi Angket
Potensi Pengembangan Agrowisata sebagai Kawasan Eduwisata Lokal di
Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur

No Variabel Subvariabel Daftar Pernyataan


1 Agrowisata SDM (Pengelola  Pengelola dan pelayanan
Agrowisata) Agrowisata Cilangkap
 Manfaat yang didapat saat
berkunjung di Agrowisata
Cilangkap
 Kenyamanan Agrowisata
Cilangkap
 Kondisi Agrowisata Cilangkap
 Keamanan Agrowisata
42

Cilangkap
 Kebersihan alam Agrowisata
Cilangkap
SDA  Keasrian dan keindahan alam
Agrowisata Cilangkap
 Penataan lahan Agrowisata
Cilangkap
Sarana dan  Penyediaan sarana dan
Prasarana prasarana di Agrowisata
Cilangkap:
1) Lapangan rumput
2) Jogging Track
3) Danau
4) Tempat pijat/refleksi batu koral
5) Rumah makan
6) Musolah
 Tampilan Infrastruktur
Agrowisata:
1) Sistem akomodasi dan
transportasi
2) Kantor pengelola
3) Toilet
4) Saluran air/drainase
5) Area parkir
Promosi  Daya tarik Agrowisata
Peranan  Peran Pemerintah sebagai
kelembagaan fasilitator
 Peran Pemerintah dalam
mengembangkan Agrowisata
 Peran Pengelola dalam dalam
43

mengembangkan Agrowisata
Cilangkap
2 Eduwisata Hubungan  Peranan Agrowisata dalam ilmu
Agrowisata pengetahuan
terhadap  Sarana edukasi di Agrowisata
edukasi Cilangkap:
1) Green House
2) Area hidroponik Center
3) Area perkebunan buah dan
sayur
4) Area pembibitan dan
pembudidayaan tanaman
5) Laboratorium tanaman
6) Play Ground Kids (arena
bermain anak)

G. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan instrumen. Instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.7
Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 10 orang
yang pernah berkunjung ke Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. 10
orang tersebut diberikan angket berjumlah 38 pernyataan kemudian
angket tersebut dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 17.

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Alfabeta,Bandung:2011),
h. 173.
44

Setelah hitung ditemukan, kemudian dibandingkan dengan


untuk mengetahui butir pernyataan yang valid dan tidak valid. Butir
soal dikatakan valid jika lebih besar atau sama dari dengan
taraf signifikansi 5%. Jika lebih kecil dari maka butir soal
dikatakan tidak valid. Adapun perhitungan korelasi product moment,
dengan rumus seperti:

∑ ∑ ∑

√(( ∑ ) (∑ ) ( ∑ (∑ ) ))

Dimana:

r = Koefisien korelasi

n = Banyaknya sampel

x = Skor masing-masing item

y = Skor total variabel

2. Uji Realiabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang
sama8. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama.9 Dalam hal ini uji realibitas dilakukan dengan melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian, dengan melampirkan

8
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010),h. 173.
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Alfabeta,Bandung:2011),
h. 173.
45

laporan yang isinya meliputi bagaimana peneliti memulai menentukan


fokus penelitian, memasuki lapangan, melakukan analisis data hingga
membuat kesimpulan.
Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan tehnik
Alpha croanbach, yaitu:
a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan
(∑ )

=

b. Menentukan nilai varians total


(∑ )

=

c. Menentukan reliabilitas instrument



= [ ][ ]

Keterangan
N = Jumlah Sampel
X = nilai skor yang di pilih
= Variansi Total
∑ = Jumlah varians butir
= jumlah butir pertanyaan
= koefisien reliabilitas instrumen

Kriterianya suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan


menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas > 0,632. Sebaliknya jika
harga Alpha lebih kecil dari 0,632 berarti tidak reliabel. Untuk memberikan
interpretasi terhadap koefisian atau hasil perhitungan , maka dapat
diinterpretasikan dengan tabel pedoman. Berikut ini adalah tabel pedoman untuk
pemberian interpretasi:
46

Tabel 3.6
Tabel interpretasi

Interval Koefisian Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur yang
beralamat di Jalan Raya Cilangkap No. 45 Kelurahan Cilangkap Kecamatan
Cipayung 13870 Jakarta. Luas Agrowisata Cilangkap adalah 19,5 hektar.
Agrowisata Cilangkap didirikan pada tahun 1991 oleh Dinas pertanian dan
Kehutanan DKI Jakarta. Pada awalnya Agrowisata Cilangkap adalah lahan
persawahan tempat menyemai benih-benih padi sehingga masyarakat dahulu
mengenalnya sebagai KUD (Koperasi Unit Desa). Peralihan KUD menjadi
Agrowisata Cilangkap dimuai tahun 2004.
Sebelum penulis melakukan uji analisis data, maka data harus diuji
validitas dan realibitas terlebih dahulu, Uji validitas dilakukan kepada 10 orang
yang pernah berkunjung ke Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur.
Dari angket berjumlah 38 pernyataan kemudian dianalisis dengan bantuan
komputer program SPSS 17 menjadi 29 item pernyataan yang dikatakan valid.
Sedangkan berdasarkan perhitungan reliabilitas, penulis mendapatkan angka
koefisien sebesar 0,963 untuk angket potensi pengembangan Agrowisata, dengan
demikian angket dikatakan reliable karena lebih besar dari 0,632.
Untuk memperoleh hasil data yang diharapkan, penulis menggunakan
teknik pengumpulan data yaitu observasi langsung ke lapangan, wawancara
kepala Pengelola Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur, Kepala Kelurahan
Cilangkap Jakarta Timur, dan Ketu Rw 01 Cilangkap Jakarta Timur. Serta
menyebarkan angket kepada 30 pengunjung. Dari angket yang telah diisi oleh
responden, kemudian dianalis dan diinterprestasikan dengan menggunakan teknik
editting, tabulasi, dan skoring yang disajikan dalam bentuk tabel.

47
48

1. OBSERVASI LAPANGAN
Untuk mendapatkan data tentang bagaimana kondisi dari Agrowisata
Cilangkap, penulis melakukan observasi langsung ke lapangan. Observasi
dilakukan dengan melihat langsung keadaan fisik dan sosial Agrowisata
Cilangkap, seperti kondisi Agrowisata, sarana prasarana, tingkat pengelolaan,
tingkat kenyamanan, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil observasi secara langsung, dapat disimpulkan bahwa
kondisi Agrowisata Cilangkap dapat dikategorikan baik, hal ini terlihat pada
kebersihan lingkungan Agrowisata Cilangkap, kelestarian dan keasrian yang
begitu terjaga, pembibitan tanaman yang baik, memiliki tempat resapan air yang
baik, ketersediaan sarana edukasi, sarana hiburan, serta fasilitas-fasilitas
pendukung lainnya. Pelayanan dan pengelolaan yang ada di Agrowisata
Cilangkap juga dapat dikategorikan baik. Berikut adalah hasil rincian dari
observasi lapangan yang diisi langsung oleh penulis:

Tabel 4.1
Lembar Observasi Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur
NO Aspek Penilaian Keterangan
Ya Tidak
1 Lingkungan terlihat bersih dan √
nyaman
2 Mempertahankan kelestarian dan √
keasrian di lingkungan agrowisata
3 Pelayanan dan pengelolaan yang baik √
4 Ketersediaan pembibitan tanaman dan √
buah
5 Ketersediaan Sarana Edukasi √
6 Ketersediaan sarana hiburan dan √
arena permainan
7 Ketersediaan danau dan tempat √
resapan air
49

8 Ketersediaan fasilitas-fasilitas √
pendukung lainnya
9 Kemudahan transportasi dan √
akomodasi

2. REDUKSI WAWANCARA
Wawancara dilakukan dengan sejumlah informan yaitu kepala Pengelola
Agrowisata Bapak Amit, Kepala Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur Bapak Dwi
Ispuranto dan Ketua Rw 01 Bapak Komarudin.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Amit, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kondisi Agrowisata Cilangkap sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat
dengan adanya fasilitas-fasilitas yang mendukung daya tarik Agrowisata
Cilangkap.
Dalam mengelola Agrowisata Cilangkap, Bapak Amit menerapkan dua
jenis sistem pengelolaan yaitu pengelolaan tanaman hidroponik dan pengelolaan
tanaman produktif, pengelolaan yang dilakukan seperti pemeliharaan dan
perawatan kebun bibit, pembibitan tanaman-tanaman langka, tanaman pelindung,
tanaman sayur dan buah, serta melaporkan jumlah stok tanaman kepada Pusat
Pengembangan Benih Provinsi DKI Jakarta.
Dalam mengelola Agrowisata Cilangkap sampai saat ini Bapak Amit
belum menemui kendala, hanya saja menurutnya sarana dan prasarana di
Agrowisata Cilangkap ini belum memadai, Pak Amit mengharapkan agar
Agrowisata Cilangkap bisa merujuk seperti Taman Mekar sari dan Monas, untuk
itu Pak Amit sangat berharap peran Pemerintah untuk meningkatkan dan
memperbaiki sistem yang sudah ada.1
Dari hasil wawancara dengan bapak Dwi Ispuranto, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Agrowisata Cilangkap adalah objek wisata yang
menitikberatkan pada sektor pertanian yang digunakan untuk pembibitan jenis

1
hasil wawancara dengan Bapak Amit yang dilakukan pada hari Senin tanggal 5 Oktober
2015, pada pukul 11.00 WIB di Kantor Pengelola Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur.
50

tanaman, sayur dan buah. Bagi masyarakat sekitar, Agrowisata Cilangkap


dimanfaatkan untuk bersantai menikmati kesejukan, berekreasi, berolah raga.
Menurut Bapak Dwi, kondisi Agrowisata Cilangkap perlu dikembangkan
dan ditata lagi agar dapat dimanfaatkan menjadi sarana edukasi dengan cara
pengembangan teknologi dan sarana lainnya yang berkaitan dengan pendidikan.
Karena idealnya sebuah agrowisata memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai,
akses penyediaan sarana akomodasi dan transportasi yang baik agar dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat lokal.2
Dari hasil wawancara Bapak Komarudin, dapat disimpulkan bahwa
Agrowisata Cilangkap adalah suatu kawasan wisata yang digunakan untuk budi
daya tanaman, tempat rekreasi, dan tempat berolah raga.
Peran Agrowisata Cilangkap terhadap lingkungan yaitu sebagai
penghijauan dan konservasi. Agrowisata Cilangkap ini sangat berperan untk
masyarakat yaitu sebagai tempat bersantai, rekreasi, olah raga, dan tempat
memancing.
Sisi Positif dari keberadaan Agrowisata Cilangkap yaitu melestarikan
Sumber Daya Alam, menambah pendapatan pekerja kebun, sebagai sarana yang
baik untuk program pendidikan. Sisi negatifnya yaitu penurunan kualitas
lingkungan, terjadinya kesenjangan ekonomi, perubahan sosial budaya yang
negatif.
Menurut Bapak Komarudin, kondisi Agrowisata Cilangkap sudah baik,
kondisi yang ideal untuk Agrowisata Cilangkap yaitu sarana prasarana yang baik,
rapi, teratur. Harapan dari Bapak Komarudin agar PEMDA bisa meningkatkan
atau menambah fasilitas-fasilitas lainnya.3

2
Hasil wawancara Bapak Dwi Ispuranto yang dilakukan pada hari Kamis 8 Oktober 2015
pukul 14.00 WIB di kantor Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur.
3
Hasil wawancara Bapak Komarudin yang dilakukan pada hari Selasa 12 Januari 2016
pukul 10.00 WIB di kantor RW Cilangkap Jakarta Timur.
51

Dari hasil wawancara ketiga informan tersebut, berikut adalah rincian


intisari dari reduksi wawancara yang dilakukan:

Tabel 4.2
Wawancara Kepala Pengelola Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur
NO Pertanyaan Intisari Jawaban
1 Identitas informan Nama: Amit
Umur : 50 tahun
Jabatan : Kepala Pengelola Agrowisata
Cilangkap Jakarta Timur
2 Bagaimana kondisi Kondisi Agrowisata sudah cukup baik.
Agrowisata Cilangkap?
3 Bagaimana sistem Sistem pengelolaan di Agrowisata
pengelolaan Agrowisata Cilangkap ada dua jenis pengelolaan,
Cilangkap? yaitu pengelolaan tanaman Hidroponik
dan pengelolaan tanaman produktif.
Pengelolaan yang dilakukan meliputi
pembibitan tanaman, pemeliharaan dan
perawatan kebun bibit, memperbanyak
tanaman produktif, langka, tanaman
pelindung serta sayur-sayuran,
mengadakan pameran tanaman unik,
menjual hasil pertanian dan melaporkan
data stok tanaman kepada Pusat
Pengembangan Benih Provinsi DKI
Jakarta.
4 Kendala apa yang dihadapi Belum ada kendala yang ditemui selama
dalam mengelola mengelola Agrowisata Cilangkap.
agrowisata Cilangkap?
5 Apa manfaat dari adanya Manfaatnya yaitu sebagai bentuk dari
Agrowisata Cilangkap? konservasi lingkungan, memperluas
52

pengetahuan, sarana edukasi, rekreasi,


tempat berolah raga, tempat
penampungan air hujan (danau), dll.
6 Fasilitas-fasilitas apa saja Fasilitas-fasilitas yang berupa rumah
yang ada di Agrowisata makan, musholah, Play Ground, gazebo,
Cilangkap? Green House, laboratorium tanaman, alat
terapi, toilet, area parkir.
7 Apakah sarana dan Belum.
prasarana di Agrowisata
Cilangkap sudah cukup
memadai?
8 Daya tarik apa yang ada di Daya tarik Agrowisata Cilangkap
Agrowisata Cilangkap? terletak pada:
a. Area tanaman Hidroponik dan
tanaman hias
b. Danau tempat memancing
c. Jogging Track
d. Area terapi/refleksi
e. Area bermain (Play Ground)
9 Bagaimana kondisi yang Kondisi yang ideal untuk Agrowisata
ideal untuk Agrowisata? merujuk ke Taman Mekar Sari dan
Monas.
10 Upaya apa yang dilakukan Meningkatkan pengelolaan Agrowisata
agar Agrowisata Cilangkap Cilangkap, meningkatkan perawatan dan
ini bisa menjadi lebih baik pemeliharaan tanaman, meningkatkan
lagi? kebersihan dan sistem keamanaan serta
kenyamanan pengunjung.
11 Bagaimana peranan PEMDA sebagai fasilitator mengenai
PEMDA sebagai fasilitator pemantauan kondisi dan pengembangan
Agrowisata Cilangkap? Agrowisata Cilangkap, mengkooridinasi
53

dan mengevaluasi peningkatan atau


penurunan kualitas tanaman yang terjadi
di Agrowisata Cilangkap.
12 Apa peran PEMDA dalam Peran Pemerintah sangat diharapkan
mengembangkan untuk meningkatkan sistem pengelolaan
Agrowisata Cilangkap? dan memperbaiki penataan yang sudah
ada.

Tabel 4.3
Wawancara Kepala Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur

NO Pertanyaan Intisari Jawaban


1 Identitas Informan Nama : Dwi Ispuranto
Umur : 54 tahun
Jabatan : Kepala Kelurahan Cilangkap
Jakarta Timur
2 Apa yang Bapak/Ibu ketahui Agrowisata Cilangkap adalah objek
tentang Agrowisata wisata yang menitikberatkan pada
Cilangkap? sektor pertanian dibawah naungan
Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI
Jakarta yang luasnya 19,5 hektar, yang
digunakan untuk pembibitan tanaman,
sayur-sayuran, dan buah.
3 Bagaimana kondisi Kondisinya perlu dikembangkan dan
keberadaan Agrowisata ditata lagi, diperbaiki struktur-
Cilangkap? strukturnya agar dapat menjadi sarana
edukasi berupa jenis tanaman-tanaman
yang baik dan hasil nya bisa dipasarkan
ke masyarakat sekitar.
4 Apa peranan Agrowisata Bagi masyarakat sekitar, Agrowisata
Cilangkap bagi masyarakat Cilangkap berperan sebagai taman
54

sekitar? terbuka hijau yang digunakan


masyarakat untuk bersantai menikmati
kesejukan udara segar, berekreasi,
berolah raga dll.
5 Bagaimana kondisi yang Idealnya Agrowisata memiliki fasilitas-
ideal untuk sebuah fasilitas yang memadai, akses
agrowisata? penyediaan sarana akomodasi dan
transportasi yang baik, kebersihan yang
terjaga agar bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat lokal.
6 Upaya apa yang dilakukan Memperbaiki sistem pengelolaan dan
agar Agrowisata Cilangkap penataan Agrowisata Cilangkap.
bisa jadi lebih baik dan Pemerintah sangat berperan dalam
berkembang? mengkoordinasi pengembangan
Agrowisata Cilangkap agar
pengembangan tersebut dapat
bermanfaat bagi masyarakat lokal,
meningkatkan pendapatan petani
smabil melestarikan lingkungan.
7 Apakah Bapak/Ibu Ya.
mengetahui tentang
Eduwisata?
8 Apa yang Bapak/Ibu ketahui Eduwisata atau wisata edukasi
tentang Eduwisata? merupakan wisata yang menitik
beratkan pada unsur pendidikan.
9 Menurut Bapak/Ibu Ya, bisa.
Agrowisata Cilangkap bisa
dikategorikan sebagai
kawasan Eduwisata?
10 Bagaimana cara Dengan cara pengembangan teknologi
55

pengembangan agrowisata dan sarana lainnya yang berkaitan


terhadap eduwisata lokal? dengan pendidikan.

Tabel 4.4
Wawancara Ketua Rw 01 Cilangkap Jakarta Timur

NO Pertanyaan Intisari Jawaban


1 Identitas Informan Nama : Komarudin
Umur : 50 tahun
Jabatan: Ketua RW 01
2 Apa yang Bapak ketahui Agrowisata Cilangkap adalah suatu
tentang Agrowisata kawasan wisata yang digunakan untuk
Cilangkap? budi daya tanaman, tempat rekreasi,
dan tempat berolah raga.
3 Bagaimana kondisi Kondisi Agrowisata Cilangkap baik.
Agrowisata Cilangkap?
4 Apa peranan Agrowisata Peran Agrowisata Cilangkap terhadap
Cilangkap bagi lingkungan? lingkungan yaitu sebagai penghijauan
dan konservasi.
5 Apa peranan Agrowisata Agrowisata Cilangkap ini sangat
Cilangkap bagi masyarakat berperan untk masyarakat yaitu
sekitar? sebagai tempat bersantai, rekreasi,
olah raga, dan tempat memancing.
6 Apa sisi positif dan negatif Sisi Positifnya:
dari Agrowisata Cilangkap? a. Melestarikan Sumber Daya
Alam.
b. Menambah pendapatan
pekerja kebun.
c. Sebagai sarana yang baik
untuk program pendidikan.
56

Sisi Negatifnya:
a. Penurunan kualitas
lingkungan.
b. Terjadinya kesenjangan
ekonomi.
c. Perubahan sosial budaya yang
negatif.
7 Bagaimana peranan PEMDA PEMDA biasanya mengawasi
sebagai fasilitator Agrowisata pengelolaan dan perkembangan
Cilangkap? Agrowisata Cilangkap.
8 Menurut Bapak bagaimana Kondisi yang ideal untuk Agrowisata
kondisi yang ideal untuk Cilangkap yaitu sarana prasarana yang
Agrowisata? baik, rapi, teratur.
9 Apa yang Bapak harapkan Harapannya agar PEMDA bisa
agar Agrowisata Cilangkap meningkatkan atau menambah
bisa lebih baik lagi? fasilitas-fasilitas lainnya.

3. ANGKET
Responden diberikan sebuah angket penelitian yang terdiri dari 29 item
pertanyaan yang harus dijawab dengan memberi tanda checklist (√). Angket
tersebut terdiri dari 6 kategori subvariabel, yaitu Sumber Daya manusia berupa
Pengelolaan Agrowisata Cilangkap, Sumber Daya alam yang berupa keadaan
alam, keindahan flora, serta penggunaan lahan, Sarana dan Prasarana yang ada di
Agrowisata Cilangkap, daya tarik atau promosi, peran Kelembagaan, serta
hubungan agrowisata terhadap edukasi. Dari angket yang telah terisi itu kemudian
dianalis dan diinterprestasikan.
57

Berikut adalah hasil deskriptif persentase mengenai Potensi


Pengembangan Agrowisata sebagai Kawasan Eduwisata Lokal di Agrowisata
Cilangkap Jakarta Timur:

Tabel 4.5
Pengelolaan dan pelayanan yang disediakan di Agrowisata Cilangkap
Jakarta Timur
No Alternatif Jawaban F (%) P
Item
1 Baik 15 50
Sangat Baik 5 16,67
Cukup 10 33,33
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengunjung menyatakan


pengelolaan yang ada di Agrowisata dikatakan baik berjumlah 50%, sedangkan
16,67% pengunjung menyatakan pengelolaan Agrowisata Cilangkap sangat baik,
dan 33,33% responden menyatakan bahwa pengelolaan Agrowisata dinilai cukup.
Tidak ada seorang pun pengunjung yang menyatakan pengelolaan Agrowisata
Cilangkap tidak baik dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan yang dilakukan di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur sudah
baik.

Tabel 4.6
Manfaat yang di dapat saat berkunjung ke Agrowisata Cilangkap

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
2 Baik 17 56,67
Sangat Baik 4 13,33
Cukup 19 63,33
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%
58

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengunjung menyatakan manfaat


yang di dapat baik berjumlah 56,67%, sangat baik berjumlah 13,33%, sedangkan
63,33% pengunjung menyatakan manfaat yang didapatkan saat berkunjung ke
Agrowisata Cilangkap cukup. Tidak ada seorang pun pengunjung mengatakan
manfaat yang di dapat tidak baik dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat
disimpulakan cukup banyak manfaat yang dirasakan saat berkunjung ke
Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur.

Tabel 4.7
Kodisi umum Agrowisata Cilangkap

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
3 Baik 21 70
Sangat Baik 3 10
Cukup 6 20
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 70% pengunjung menyatakan


kondisi Agrowisata secara umum baik, sedangkan 10% pengunjung menyatakan
kondisi umum Agrowisata sangat baik, dan 20% pengunjung menyatakan cukup.
Tidak ada seorang pun yang menyatakan kondisi umum Agrowisata Cilangkap
tidak baik atau sangat tidak baik. Dengan demikian secara keseluruhan kondisi
umum Agrowisata Cilangkap masuk dalam kategori baik.

Tabel 4.8
Kenyamanan yang dirasakan saat berada di Agrowisata Cilangkap

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
4 Baik 13 43,33
Sangat Baik 2 6,67
Cukup 15 50
Tidak Baik 0 0
59

Sangat Tidak Baik 0 0


Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 43,33% kenyamanan yang


dirasakan pengunjung baik, 6,67% pengunjung merasakan kenyamanan yang
sangat baik saat berada di Agrowisata Cilangkap, dan 50% pengunjung
menyatakan kenyamanan yang dirasakan cukup. Tidak ada seorang pun
pengunjung yang merasakan ketidak nyamanan atau sangat tidak nyaman saat
berada di Agrowisata Cilangkap. Dengan demikian pengunjung merasakan cukup
nyaman saat berada di Agrowisata Cilangkap.

Tabel 4.9
Kebersihan Agrowisata Cilangkap
No Alternatif Jawaban F (%) P
Item
5 Baik 9 30
Sangat Baik 2 6,67
Cukup 17 56,67
Tidak Baik 2 6,67
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 30% pengunjung menyatakan


kebersihan yang ada di Agrowisata baik, 6,67% pengunjung menyatakan sangat
baik, sedangkan 56,67% pengunjung menyatakan kebersihan Agrowisata cukup,
dan 6,67% pengunjung menyatakan tidak baik. Tidak ada seorang pun yang
menyatakan kebersihan Agrowisata Cilangkap sangat tidak baik. Dengan
demikian kebersihan Agrowisata Cilangkap sudah cukup baik, namun harus lebih
ditingkatkan dan dijaga kebersihannya.
60

Tabel 4.10
Keamanan Agrowisata Cilangkap

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
6 Baik 14 46,67
Sangat Baik 2 6,67
Cukup 14 46,67
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 46,67% pengunjung menyatakan


keamanan di Agrowisata Cilangkap baik, 6,67% pengunjung menyatakan sangat
baik, dan 46,67% pengunjung menyatakan keamanan cukup. Tidak ada seorang
pun yang mengatakan keamanan yang ada di Agrowisata Cilangkap tidak baik
maupun sangat tidak baik. Dengan demikian keamanan yang ada di Agrowisata
sudah cukup baik.

Tabel 4.11
Keasrian dan keindahan alam yang ada di Agrowisata Cilangkap

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
7 Baik 16 53,33
Sangat Baik 2 6,67
Cukup 12 40
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 53,33% pengunjung menyatakan


keasrian dan keindahan yang ada di Agrowisata Cilangkap baik, 6,67%
pengunjung menyatakan sangat baik, sedangkan 40% pengunjung menyatakan
keasrian dan keindahan alam di Agrowisata Cilangkap cukup, dan tidak ada
seorang pun yang menyatakan keasrian dan keindahan alam Agrowisata
61

Cilangkap tidak baik maupun sangat tidak baik. Dengan demikian pengunjung
menikmati keasrian dan keindahan alam yang ada di Agrowisata Cilangkap.

Tabel 4.12
Penataan peruntukan lahan di Agrowisata Cilangkap

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
8 Baik 10 33,33
Sangat Baik 2 6,67
Cukup 15 50
Tidak Baik 3 10
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 33,33% pengunjung menyatakan


penataan lahan di Agrowisata Cilangkap baik, 6,67% menyatakan sangat baik
penataan lahan agrowisata Cilangkap, sedangkan 50% pengunjung menyatakan
penataan peruntukan lahan dinilai cukup, dan 10% pengunjung menyatakan
penataan lahan di Agrowisata tidak baik. Tidak ada seorang pun pengunjung yang
menyatakan penataan lahan Agrowisata Cilangkap sangat tidak baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penataan peruntukan lahan
Agrowisata Cilangkap sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan pembenahan
dan penggunaan lahannya.

Tabel 4.13
Penyediaan sarana dan prasarana secara keseluruhan

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
9 Baik 13 43,33
Sangat Baik 3 10
Cukup 14 46,67
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%
62

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 43,33% pengunjung menyatakan


penyediaan sarana dan prasarana secara keseluruhan baik, 10% pengunjung
menyatakan sangat baik sarana dan prasarana secara keseluruhan, sedangkan
46,67% pengunjung menyatakan sarana dan prasarana yang disediakan cukup,
serta tidak ada seorang pun pengunjung yang menyatakan sarana dan prasarana
yang ada di Agrowisata Cilangkap tidak baik maupun sangat tidak baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pengunjung menyatakan sarana dan prasarana
yang ada di Agrowisata Cilangkap cukup.

Tabel 4.14
Tampilan infrastruktur Agrowisata Cilangkap
No Alternatif Jawaban F (%) P
Item
10 Baik 19 63,33
Sangat Baik 4 13,33
Cukup 7 23,33
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 63,33% pengunjung menyatakan


tampilan infrastruktur Agrowisata Cilangkap baik, 13,33% pengunjung
menyatakan sangat baik, dan 23,33% pengunjung menyatakan tampilan
infrastruktur Agrowisata Cilangkap cukup. Tidak ada seorang pun yang
menyatakan tampilan infrastruktur Agrowisata Cilangkap tidak baik atau sangat
tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tampilan infrastruktur
Agrowisata Cilangkap baik.
63

Tabel 4.15
Kemudahan akomodasi dan transportasi

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
11 Baik 17 56,67
Sangat Baik 1 3,33
Cukup 12 40
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 56,67% pengunjung menyatakan


kemudahan akomodasi dan transportasi baik, 3,33% pengunjung menyatakan
sangat baik, dan 40% pengunjung menyatakan cukup. Tidak ada seorang pun
yang menyatakan tidak baik atau sangat tidak baik. Dengan demikian pengunjung
merasakan kemudahan akomodasi dan transportasi yang baik.

Tabel 4.16
Daya tarik Agrowisata

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
12 Baik 19 63,33
Sangat Baik 2 6,67
Cukup 9 30
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 63,33% pengunjung menyatakan


daya tarik Agrowisata Cilangkap baik, 6,67% pengunjung menyatakan daya
tariknya sangat baik, sedangkan 30% pengunjung menyatakan cukup. Dan tidak
ada seorang pun pengunjung yang menyatakan daya tarik Agrowisata Cilangkap
tidak baik maupun sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Agrowisata Cilangkap memiliki daya tarik yang baik.
64

Tabel 4.17
Peran Pemerintah sebagai fasilitator Agrowisata Cilangkap

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
13 Baik 13 43,33
Sangat Baik 0 0
Cukup 17 56,67
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 43,33% pengunjung menyatakan


peran Pemerintah sebagai fasilitator Agrowisata Cilangkap baik, 56,67%
pengunjung menyatakan peran Pemerintah sebagai fasilitator Agrowisata
Cilangkap cukup, dan tidak ada seorang pun pengunjung yang menyatakan sangat
baik, tidak baik, maupun sangat tidak baik. Dengan demikin dapat disimpulkan
bahwa Pemerintah cukup berperan sebagai fasilitator Agowisata Cilangkap.

Tabel 4.18
Peran Pemerintah dalam mengembangkan Agrowisata Cilangkap

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
14 Baik 9 30
Sangat Baik 1 3,33
Cukup 18 60
Tidak Baik 2 6,67
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 30% pengunjung menyatakan


peran Pemerintah dalam mengembangkan Agrowisata Cilangkap baik, 3,33%
pengunjung menyatakan sangat baik, 60% pengunjung menyatakan peran
Pemerintah dalam mengembangkan Agrowisata Cilangkap cukup, dan 6,67%
pengunjung menyatakan peran Pemerintah tidak baik dalam mengembangkan
Agrowisata Cilangkap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pemerintah
cukup berperan dalam mengembangkan Agrowisata Cilangkap, dan Pemerintah
harus ikut semaksimal mungkin dalam mengembangkan Agrowisata Cilangkap.
65

Tabel 4.19
Peranan Pengelola dalam mengembangkan Agrowisata

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
15 Baik 13 43,33
Sangat Baik 0 0
Cukup 17 56,67
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 43,33% pengunjung menyatakan


peranan Pengelola dalam mengembangkan Agrowisata baik, 56,67% pengunjung
menyatakan cukup, dan tidak ada seorang pun pengunjung menyatakan sangat
baik, tidak baik, atau sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
peranan Pengelola dalam mengembangkan Agrowisata Cilangkap cukup baik.

Tabel 4.20
Peranan Agro dalam Ilmu Pengetahuan

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
16 Baik 19 63,33
Sangat Baik 7 23,33
Cukup 4 13,33
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 63,33% pengunjung menyatakan


peranan Agrowisata dalam Ilmu pengetahuan baik, sedangkan 23,33%
pengunjung menyatakan peranan Agrowisata dalam Ilmu Pengetahuan sangat
baik, dan 13,33% pengunjung menyatakan peranan Agrowisata dalam Ilmu
Pengetahuan cukup. Tidak ada seorangpun pengunjung yang menyatakan peranan
Agrowisata dalam Ilmu Pengetahuan tidak baik maupun sangat tidak baik.
66

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peranan Agrowisata dalam Ilmu


pengetahuan adalah baik.

Tabel 4.21
Sarana Edukasi secara keseluruhan

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
17 Baik 12 40
Sangat Baik 9 30
Cukup 9 30
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 40% pengunjung menyatakan


sarana Edukasi yang ada di Agrowisata Cilangkap secara keseluruhan baik, 30%
pengunjung menyatakan sarana Edukasi Agrowisata secara keseluruhan yaitu
sangat baik, dan 30% pengunjung menyatakan bahwa sarana Edukasi di
Agrowisata Cilangkap cukup. Tidak ada seorang pun yang menyatakan sarana
Edukasi di Agrowisata Cilangkap tidak baik atau sangat tidak baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan sarana Edukasi di
Agrowisata Cilangkap adalah baik.

Tabel 4.22
Green House

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
18 Baik 17 56,67
Sangat Baik 2 6,67
Cukup 11 36,67
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%
67

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 56,67% pengunjung menyatakan


kondisi Green House yang ada di Agrowisata Cilangkap baik, 6,67% pengunjung
menyatakan Green House yang ada di Agrowisata Cilangkap sangat baik, dan
36,67% pengunjung menyatakan kondisi Green House Agrowisata Cilangkap
cukup. Dan tidak ada seorang pun pengunjung menyatakan Green House yang ada
di Agrowisata Cilangkap tidak baik maupun sangat tidak baik. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kondisi Green House yang ada di Agrowista Cilangkap
adalah baik.

Tabel 4.23
Area Hidroponik Center

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
19 Baik 19 63,33
Sangat Baik 3 10
Cukup 8 26,67
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 63,33% pengunjung menyatakan


bahwa kondisi Area Hidroponik Center yang ada di Agrowisata Ciangkap adalah
baik, 10% pengunjung menyatakan Area Hidroponik Center Agrowisata
Cilangkap sangat baik, dan 26,67% pengunjung menyatakan Area Hidroponik
Center di Agrowisata Cilangkap cukup. Tidak ada seorang pun pengunjung yang
menyatakan Area Hidroponik Center Agrowisata Cilangkap tidak baik atau sangat
tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi Area Hidroponik
Center di Agrowisata Cilangkap adalah baik.
68

Tabel 4.24
Area perkebunan buah dan sayur
No Alternatif Jawaban F (%) P
Item
20 Baik 19 63,33
Sangat Baik 4 13,33
Cukup 7 23,33
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 63,3% pengunjung menyatakan


kondisi Area perkebunan buah dan sayur yang ada di Agrowisata Cilangkap baik,
sedangkan 13,3% pengunjung menyatakan area perkebunan buah dan sayur di
Agrowisata Cilangkap sangat baik, dan 23,3% pengunjung menyatakan kondisi
area perkebunan buah dan sayur di Agrowisata cukup. Tidak ada seorang pun
pengunjung yang menyatakan Area perkebunan buah dan sayur Agrowisata
Cilangkap tidak baik atau sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kondisi Area perkebunan buah dan sayur di Agrowisata Cilangkap adalah
baik.

Tabel 4.25
Area pembibitan dan pembudidayaan tanaman

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
21 Baik 18 60
Sangat Baik 3 10
Cukup 9 30
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 60% pengunjung menyatakan


kondisi Area pembibitan dan pembudidayaan tanaman Agrowisata Cilangkap
baik, 10% pengunjung menyatakan kondisi Area pembibitan dan pembudidayaan
tanaman Agrowisata Cilangkap sangat baik, dan 30% pengunjung menyatakan
69

kondisi Area pembibitan dan pembudidayaan tanaman Agrowisata Cilangkap


cukup. Tidak ada seorangpun yang menyatakan kondisi Area pembibitan dan
pembudidayaan tanaman Agrowisata Cilangkap tidak baik atau sangat tidak baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi Area pembibitan dan
pembudidayaan tanaman Agrowisata Cilangkap adalah baik.

Tabel 4.26
Play Ground Kids (tempat perrmainan anak)

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
22 Baik 22 73,3
Sangat Baik 4 13,3
Cukup 4 13,3
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 73,3% pengunjung menyatakan


kondisi area permainan anak (Play Ground Kids) baik, 13,3% pengunjung
menyatakan sangat baik, dan 13,3% pengunjung menyatakan kondisi area
permainan anak cukup. Tidak ada seorang pun pengunjung yang menyatakan
kondisi area permainan anak tidak baik atau sangat tidak baik. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kondisi area permainan anak (Play Ground Kids) adalah
baik

Tabel 4.27
Drainase/saluran air
No Alternatif Jawaban F (%) P
Item
23 Baik 7 23,33
Sangat Baik 3 10
Cukup 18 60
Tidak Baik 2 6,67
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%
70

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 23,33% pengunjung menyatakan


kondisi saluran air yang ada di Agrowisata Cilangkap baik, 10% pengunjung
meyatakan kondisi saluran air yang ada di Agrowisata Cilangkap sangat baik,
sedangkan 60% pengunjung menyatakan kondisi saluran air yang ada di
Agrowisata Cilangkap cukup, dan 6,67% pengunjung menyatakan kondisi saluran
air yang ada di Agrowisata Cilangkap tidak baik. Tidak ada seorang pun yang
menyatakan saluran air di Agrowisata Cilangkap sangat tidak baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi saluran air/drainase yang ada di
Agrpwisata Cilangkap adalah cukup baik.

Tabel 4.28
Lapangan rumput

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
24 Baik 10 33,33
Sangat Baik 2 6,67
Cukup 18 60
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 33,33% pengunjung menyatakan


kondisi lapangan rumput Agrowisata Cilangkap baik, 6,67% pengunjung
menyatakan sangat baik, dan 60% pengunjung menyatakan kondisi lapangan
rumput Agrowisata Cilangkap cukup. Tidak ada seoragpun pengunjung
menyatakan lapangan rumput Agrowisata Cilangkap tidak baik atau sangat tidak
baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi lapangan rumput
Agrowisata Cilangkap dinilai cukup.
71

Tabel 4.29
Danau
No Alternatif Jawaban F (%) P
Item
25 Baik 20 66,67
Sangat Baik 0 0
Cukup 8 26,67
Tidak Baik 2 6,67
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 66,67% pengunjung menyatakan


kondisi danau yang ada di Agrowisata Cilangkap baik, 26,67% pengunjung
menyatakan kondisi danau Agrowisata Ciangkap cukup, dan 6,67% pengunjung
menyatakan kondisi danau Agrowisata Cilangkap tidak baik. Tidak ada
seorangpun pengunjung menyatakan kondisi danau Agrowisata Cilangkap sangat
baik dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi
danau Agrowisata Cilangkap adalah baik.

Tabel 4.30
Arena olah raga

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
26 Baik 21 70
Sangat Baik 0 0
Cukup 9 30
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 70% pengunjung menyatakan


kondisi arena olah raga Agrowisata Cilangkap baik, 30% pengunjung menyatakan
kondisi arena olah raga Agrowisata Cilangkap cukup, dan tidak ada seorang pun
pengunjung menyatakan kondisi arena olah raga Agrowisata Cilangkap sangat
72

baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kondisi arena olah raga di Agrowisata Cilangkap baik.

Tabel 4.31
Mhusolah atau tempat ibadah

No Alternatif Jawaban F (%) P


Item
27 Baik 17 56,7
Sangat Baik 1 3,3
Cukup 11 36,7
Tidak Baik 1 3,3
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%

Dari tabel d iatas dapat diketahui bahwa 56,7% pengunjung menyatakan


kondisi mhusolah yang ada di Agrowisata Cilangkap baik, 3,3% pengunjung
menyatakan sangat baik, sedangkan 36,7% pengunjung menyatakan kondisi
musolah Agrowisata Cilangkap cukup, dan 3,3% pengunjung menyatakan kondisi
musolah Agrowisata Cilangkap tidak baik. Tidak ada seorang pun pengunjung
yang meyatakan kondisi musolah Agrowisata sangat tidak baik. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kondisi musolah di Agrowisata Cilangkap baik.

Tabel 4.32
Toilet
No Alternatif Jawaban F (%) P
Item
28 Baik 13 43,3
Sangat Baik 0 0
Cukup 12 40
Tidak Baik 5 16,7
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%
73

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 43,3% pengunjung menyatakan


kondisi toilet Agrowisata Cilangkap baik, 40% pengunjung menyatakan cukup,
dan 16,7% pengunjung menyatakan kondisi toilet Agrowisata Cilangkap tidak
baik. Tidak ada seorangpun pengunjung menyatakan kondisi toilet Agrowisata
Cilangkap sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi
toilet yang ada di Agrowisata Cilangkap sudah baik, namun perlu ditingkatkan
dan dijaga kebersihannya.

Tabel 4.33
Area parkir Agrowisata

No Item Alternatif Jawaban F (%) P


29 Baik 18 60
Sangat Baik 4 13,33
Cukup 8 26,67
Tidak Baik 0 0
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 60% pengunjung menyatakan
kondisi area parkir yang ada di Agrowisata Cilangkap baik, 13,33% pengunjung
menyatakan area parkir Agrowisata Cilangkap sangat baik, sedangkan 26,67%
pengunjung menyatakan area parkir Agrowisata Cilangkap cukup, dan tidak ada
seorang pun pengunjung menyatakan area parkir Agrowisata Cilangkap tidak baik
maupun sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi
area parkir yang ada di Agrowisata Cilangkap adalah baik.
74

Setelah satu persatu data hasil penelitian dideskripsikan, maka data


persentase subvariabel-subvariabel hasil penelitian secara umum dapat dilihat
dalam tabel berikut:

Tabel 4.34
Deskripsi data skor per subvariabel Pengembangan Agrowisata sebagai
kawasan Eduwisata Lokal di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur

Variabel Sub-Variabel Jumlah Item Skor


Potensi 1. SDM (pengelolaan Agrowisata 6 653
Pengembangan Cilangkap)
Agrowisata sebagai 2. SDA (kondisi alam Agrowisata 2 211
Kawasan Eduwisata Cilangkap Jakarta Timur)
Lokal di Agrowisata3. Sarana dan prasarana yang ada di 11 1201
Cilangkap Jakarta Agrowisata Cilangkap Jakarta
Timur Tmur
4. Promosi (daya tarik Agrowisata) 1 113
5. Peran Kelembagaan dalam 3 305
mengembangkan dan mengelola
Agrowisata Cilangkap
6. Peranan Agrowisata terhadap ilmu 6 703
pengetahuan atau edukasi
Jumlah 29 3186
75

Selanjutnya untuk mengetahui keadaan atau gambaran-gambaran tiap-tiap


subvariabel digunakan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.35
Nilai rata-rata skor Penelitian

Subvariabel Skor Nilai Nilai Skor X 100% Kategori


Harapan Nilai
1. SDM (pengelolaan 653 6X5=30 653:30= = Baik
Agrowisata 21,76
72,53
Cilangkap)
2. SDA (kondisi alam 211 2X5=10 211:30= = Baik
Agrowisata 7,03
70,3
Cilangkap Jakarta
Timur)
3. Sarana dan prasarana 1201 11X5=55 1201:30= = Baik
yang ada di 40,03
72,78
Agrowisata
Cilangkap Jakarta
Tmur
4. Promosi (daya tarik 113 1X5=5 113:30= = Baik
Agrowisata) 3,76
75,2
5. Peran Kelembagaan 305 3X5=15 305:30= = Baik
dalam 10,16
67,73
mengembangkan dan
mengelola
Agrowisata
Cilangkap
6. Peranan Agrowisata 703 6X5=30 703:30= = Sangat Baik
terhadap ilmu 23,43
81,43
pengetahuan atau
76

edukasi
Rata-rata 3186 29X5=14 3186:30= = Baik
5 106,2
73,24

Berdasarkan analisis data hasil penelitian diatas, diperoleh hasil penelitian


sebagai berikut:
1. Hasil analisis pengembangan agrowisata pada sub variabel Sumber Daya
Manusia dikategorikan baik, hal ini diketahui dari hasil persentase 72,53%.
Hal ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan agrowisata sebagai
kawasan eduwisata lokal dapat melalui Sumber Daya Manusia yang
berupa Pengelola Agrowisata.
2. Hasil analisis pengembangan agrowisata pada sub variabel Sumber Daya
Alam dikategorikan baik, hal ini diketahui dari hasil persentase 70,3%. Hal
ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan agrowisata sebagai
kawasan eduwisata lokal dapat melalui Sumber Daya Alam dengan
menjaga keasrian dan keindahan alam.
3. Hasil analisis pengembangan agrowisata pada sub variabel sarana dan
prasarana dikategorikan baik, hal ini diketahui dari hasil persentase
72,78%. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan agrowisata
sebagai kawasan eduwisata lokal melalui meningkatkan penyediaan sarana
dan prasarana yang baik.
4. Hasil analisis pengembangan agrowisata pada sub variabel promosi
dikategorikan baik, hal ini diketahui dari hasil persentase 75,2%. Hal ini
menunjukkan bahwa potensi pengembangan agrowisata sebagai kawasan
eduwisata lokal dapat melalui promosi yang menonjolkan daya tarik
agrowisata itu sendiri.
5. Hasil analisis pengembangan agrowisata pada sub variabel peran
kelembagaan dikategorikan baik, hal ini diketahui dari hasil persentase
67,73%. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan agrowisata
sebagai kawasan eduwisata lokal berupa peranan kelembagaan dan
pemerintahan dalam meningkatkan pengembangan agrowisata.
77

6. Hasil analisis pengembangan agrowisata pada sub variabel peranan


agrowisata dalam ilmu pengetahuan dan edukasi dikategorikan sangat
baik, hal ini diketahui dari hasil persentase 81,43%. Hal ini menunjukkan
bahwa potensi pengembangan agrowisata sebagai kawasan eduwisata lokal
melalui sarana edukasi.

Selanjutnya hasil analis secara umum tentang Potensi Pengembangan


Agrowisata sebagai Kawsan Eduwisata Lokal di Agrowisata Cilangkap Jakarta
Timur, di peroleh nilai rata-rata skor penelitian dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.36
Nilai rata-rata skor penilaian

Variabel Skor Nilai Nilai X 100% Kategori


Harapan Skor
(NH) (NS)
Potensi 3186 29 X 5 = 106,2 = Baik
Pengembangan 145
73,24%
Agrowisata
sebagai Kawasan
Eduwisata Lokal di
Agrowisata
Cilangkap Jakarta
Timur

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengembangan


Agrowisata Cilangkap memiliki rata-rata skor 73,24%.
78

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Data dari hasil penelitian ini didapatkan dengan melakukan pengamatan
atau observasi, mewawancarai pihak Pengelola Agrowisata Cilangkap dan
wawancara Kepala Kelurahan Agrowisata Cilangkap, serta menyebarkan angket
ke 30 pengunjung Agrowisata.
Setelah penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung, hasil
observasi menunjukan bahwa kondisi Agrowisata Cilangkap dapat dikategorikan
baik, hal ini terlihat pada kebersihan lingkungan Agrowisata Cilangkap,
kelestarian dan keasrian yang begitu terjaga, pembibitan tanaman yang baik,
memiliki tempat resapan air yang baik, ketersediaan sarana edukasi, sarana
hiburan, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Pelayanan dan pengelolaan
yang ada di Agrowisata Cilangkap juga dapat dikategorikan baik.
Hasil dari wawancara kedua informan, dapat disimpulkan bahwa
Agrowisata Cilangkap adalah objek wisata yang menitikberatkan pada sektor
pertanian yang digunakan untuk pembibitan jenis tanaman, sayur dan buah, serta
dimanfaatkan untuk edukasi, bersantai menikmati kesejukan, berekreasi, berolah
raga. Kondisi Agrowisata Cilangkap sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat
dengan adanya fasilitas-fasilitas yang mendukung daya tarik Agrowisata
Cilangkap.
Terdapat dua jenis sistem pengelolaan yaitu pengelolaan tanaman
hidroponik dan pengelolaan tanaman produktif, pengelolaan yang dilakukan
seperti pemeliharaan dan perawatan kebun bibit, pembibitan tanaman-tanaman
langka, tanaman pelindung, tanaman sayur dan buah, serta melaporkan jumlah
stok tanaman kepada Pusat Pengembangan Benih Provinsi DKI Jakarta. Sarana
dan prasarana di Agrowisata Cilangkap belum memadai dan perlu dikembangkan
dan ditata lagi agar dapat dimanfaatkan menjadi sarana edukasi dengan cara
pengembangan teknologi dan sarana lainnya yang berkaitan dengan pendidikan.
Untuk itu peran Pemerintah sangat diharapkan guna meningkatkan dan
memperbaiki sistem yang sudah ada.
Setelah melakukan observasi dan wawancara, penulis meyebarkan angket
ke 30 pengunjung Agrowisata Cilangkap, kemudian angket dianalis dan
79

diinterprestasikan dengan menggunakan teknik editting, tabulasi, dan skoring per


sub variabel. Berikut adalah grafik data hasil persentase angket per sub variabel.

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SDM SDA Sarpras Promosi Peran Peran Ilmu
Kelembagaan Pengetahuan
dan edukasi

Sumber: Hasil Penelitian


Gambar 4.1
Grafik Persentase Angket Per Sub Variabel

Dari perhitungan per sub variabel dapat disimpulkan bahwa


Pengembangan Agrowisata sebagai kawasan Eduwisata Lokal pada sub variabel
Sumber Daya Manusia dikategorikan baik yaitu sebesar 72,53%, hal ini dapat
dilihat pada sistem pengelola yang baik, pengelola menciptakan lingkungan yang
bersih, mengutamakan kenyamanan pengunjung, dan memberikan rasa aman saat
berada di Agrowisata Cilangkap.
Pengembangan agrowisata pada sub variabel Sumber Daya Alam
dikategorikan baik yaitu sebesar 70,3%, hal ini terbukti bahwa Agrowisata
Cilangkap sangat mengutamakan keindahan dan keasrian flora yang ada, serta
menata lahan sesuai dengan keadaan yang alami.
Pengembangan agrowisata pada sub variabel sarana dan prasarana
dikategorikan baik yaitu sebesar 72,78%, hal ini dapat dilihat pada tampilan
infrastruktur Agrowisata Cilangkap yang baik, Play ground Kids, lapangan
rumput, danau, musolah, toilet, dan area parkir secara keseluruhan terlihat baik.
Pengembangan agrowisata pada sub variabel promosi dikategorikan baik
yaitu sebesar 75,2% hal ini dapat dilihat bahwa terdapat daya tarik Agrowisata
80

yang menyebabkan pengunjung datang ke Agrowisata, contohnya daya tarik pada


area hidroponik center, area olah raga, danau tempat memancing, rumah makan
dll.
Pengembangan agrowisata pada sub variabel peran kelembagaan
dikategorikan baik yaitu sebesar 67,73%, hal ini dapat dilihat bahwa Lembaga
atau Pemerintahan ikut andil dalam mengawasi, mengkoordinasi, dan
mengevaluasi perkembangan Agrowisata Cilangkap, Pengelola juga memberikan
laporan perkembangan tanaman kepada Pusat Pengembangan Benih Tanaman
Pangan Hortikultura dan Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta tiap bulannya.
Dan pengembangan agrowisata pada sub variabel peranan agrowisata
dalam ilmu pengetahuan dan edukasi dikategorikan sangat baik yaitu sebesar
81,43%, hal ini dapat dilihat pada terdapatnya sarana-sarana yang berhubungan
dengan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan jenis-jenis tanaman.
Terdapatnya tempat pembibitan tanaman yang dikelompokan seperti area
hidroponik center, area tanaman hias, area tanaman buah dan sayur, area tanaman
indukan, memudahkan kita dalam mempelajari jenis-jenis tanaman dan
pengembang biakannya.
Biasanya pihak Pengelolajuga menjalin kerjasama dengan berbagai
instansi, misalnya dengan lembaga pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak
(TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) agar melaukan
proses pembelajaran langsung di sana. Kemudian dari perhitungan angket per sub
variabel dengan menentukan nilai harapan dan nilai skor, diperoleh hasil skor
rata-rata sebesar 73,24%.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian sebagaimana diuraikan pada bab
IV dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengembangan Agrowisata Cilangkap
terhadap Eduwisata lokal dikategorikan baik, hal ini dibuktikan berdasarkan hasil
observasi langsung ke Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur, wawancara
Pengelola Agrowisata Cilangkap dan wawancara Kepala Kelurahan Cilangkap
Jakarta Timur, serta perhitungan angket tiap-tiap subvariabel dengan menentukan
nilai harapan, nilai skor dan menghitungnya menjadi nilai rata-rata yaitu 73,24%.
Pengembangan Agrowisata sebagai kawasan Eduwisata Lokal pada sub
variabel Sumber Daya Manusia dikategorikan baik yaitu sebesar 72,53%,
Pengembangan agrowisata pada sub variabel Sumber Daya Alam dikategorikan
baik yaitu sebesar 70,3%, Pengembangan agrowisata pada sub variabel sarana dan
prasarana dikategorikan baik yaitu sebesar 72,78%, Pengembangan agrowisata
pada sub variabel promosi dikategorikan baik yaitu sebesar 75,2%,
Pengembangan agrowisata pada sub variabel peran kelembagaan dikategorikan
baik yaitu sebesar 67,73%, Dan pengembangan agrowisata pada sub variabel
peranan agrowisata dalam ilmu pengetahuan dan edukasi dikategorikan sangat
baik yaitu sebesar 81,43%.
Dari hasil perserntase per sub variabel tersebut, hal yang harus
dikembangkan lagi di Agrowisata Cilangkap yaitu terletak pada peranan
Kelembagaan/PEMDA yang perlu ditingkatkan, karena peranan
Kelembagaan/PEMDA mendapatkan hasil persentase lebih rendah dari yang lain.

81
82

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
dapat memberi saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak Kelembagaan atau PEMDA
a) Seharusnya PEMDA melakukan pengawasan dan mengevaluasi
mengenai perkembangan Agrowisata Cilangkap setiap bulannya.
b) Menata dan memperbaiki sistem yang telah ada di Agrowisata
Cilangkap.
c) Menambah sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pendidikan.
2. Bagi Pengelola, yaitu:
a) Pengelola harus meningkatkan perawatan dan pemeliharaan tanaman-
tanaman secara ekstra, apalagi pada saat musim kemarau tiba.
b) Pihak pengelola harus melaporkan kondisi/keadaan tanaman-tanaman
dan perkembangan jumlah tanaman secara lebih terperinci.
c) Menambah jumlah tempat sampah.
d) Meningkatkan kebersihan toilet.
3. Bagi pengunjung
a) Pengunjung diharapkan bisa menjaga kebersihan Agrowisata
Cilangkap.
b) Tidak merusak fasilitas yang ada di Agrowisata Cilangkap.
4. Bagi peneliti lain:
a) Jika ingin meneliti tentang Agrowisata Cilangkap, bisa difokuskan
pada peran Kelembagaan/PEMDA dalam mengembangkan
Agrowisata Cilangkap, karena dari hasil penelitian peran
Kelembagaan/PEMDA kurang berperan dalam mengembangkan
Agrowisata Cilangkap.
b) Bisa meneliti tentang Agrowisata Cibodas dan Mekar Sari, karena
belum ada yang meneliti ditempat tersebut.
83

DAFTAR PUSTAKA

Buku Sumber:
Arifin, Hadi Susilo dkk, “Potensi Agrowisata di Pedesaan”, Bogor: Biro
Perencanaan Pertanian, 2009.
Ismail, Sulaiman, “Prospek Pengembangan Agrowisata di Kotamadya
Balikpapan”, Badan Perencanaan Pengembangan Daerah Propinsi
Tingkat II, 1997.
Ismayati, “Pengantar Pariwisata”, Jakarta: PT Grasindo, 2010.
Kusuma, Rani Andriani Budi, “Identifikasi Potensi Agrowisata di Kabupaten
Garut”, Bandung: Pertanian UNPAD, 2007.
Moleong, Lexy J, “Metode Penelitian Kualitatif”, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.
Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2007.
Ridwan, Mohammad, “Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata” Soft
Media, 2012.
Siregar, Sofiyan, “Statistik Deskriptif untuk Penelitian”, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010.
Soedarmayanti, “Membangun dan Mengembangkan Kebudayaan dan Industri
Pariwisata”, Bandung: PT Refika Aditama, 2014.
Sudjono, Anas, “Pengantar Statistik Pendidikan”, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2011.
Suharismi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1993.
Sulistyantara. B, “Pengembangan Wisata Agro di Perkotaan”, Bogor: IPB, 2010.
Sugiono, “MetodePenelitianPendidikan”, Bandung: Alfabeta, 2012.
Tim Geografi Umum, “Geografi Kurikulum 1994 Suplemen GBPP 1999”,
Jakarta: Erlangga, 2000.
Tirtawinata, Reza, “Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata”, Penebar Swadaya,
1996.
84

Utama, I Gusti Bagus Rai, “Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif


Indonesia”,Denpasar, 2010.
Wardiyatmoko, K. Dan Bintarro, H.R, “Geografi SMU 1 Kurikulum 1994
Suplemen GBPP 1999”, Jakarta: Erlangga, 2003.

Skripsi/Tesis:
Azizah, Lina, “Perencanaan Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian Kampus Cibalagung Untuk Menunjang Wisata Edukasi”,
Skripsi pada Institut Pertanian Bogor: 2014. Tidak dipublikasikan.
Mackbon, Dillenia A. C. “Potensi Kawasan Wisata Untuk Ekoturisme”, Tesis
pada Universitas Indonesia: 2003. Tidak dipublikasikan.
Musfira, “Deteksi Aliran Air Bawah Tanah Menggunakan Metode Self
PotensialDidaerah Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur” Skripsi pada
Universitas Indonesia: 2010. Tidak dipublikasikan.
Nasution, Fery, “Evaluasi Pemanfaatan Agrowisata Cilangkap Jakarta”, Skripsi
pada Universitas Mercu Buana Jakarta: 2008. Tidak dipublikasikan.
Permadi, Dadang A, “Keberadaan Perkebunan Dan Wisata Agro Di Perkebunan
Gunung Mas Jawa Barat, Ditinjau Dari Aspek Konservasi”, Skripsi
pada Universitas Indonesia: 2002. Tidak dipublikasikan.
Widihastuti, Venny Kartika, “Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan
Kawasan Condet untuk Pengembangan Potensi Wisata Agro”, Skripsi
pada Universitas Indonesia: 2004. Tidak dipublikasikan.

Jurnal:
Sastrayuda, Gumelar S. Concept Resort and Liesure Strategi Pengembangan dan
Pengelolaan Resort adn Liesure. 2010

Internet:
Aminuddin, Asnawin. “Menggagas Eduwisata dan Desa Wisata di Takalar”,
tabloid lintas-makasar.html, 15 Oktober 2014.
Anggita. “ Wisata Pendidikan’, https://www.opendrive.com, 19 April 2015.
85

Farel. “Objek dan Methode Penelitian Statistik”, https://farelbae.wordpress.com,


30 Agustus 2015.
Harian Pelita, “Agrowisata Cilangkap, Arena Budidaya Flora dan Pariwisata”,
www.pelita.or.id, 30 Agustus 2015.
Soemarno. “Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Agrowisata”,
http://soemarno.multiply.com, 07 Desember 2014.
Raharjo, Sahid. “Cara Melakukan Uji Validitas Product Momen dengan
SPSS”,www.spssindonesia.com, 12 September 2015.
http://database.deptan.go.id, 07 Desember 2014.
TABEL UJI REFERENSI

Nama Desna Kurniati

NIM t1110r5000055

.[lr rlrsart Pendidikan Ilrlu Pengetahuan Sosial

.lLrciLrl Poterrsi Pengembangan Agror'r'isata sebagai Kawasan

IlclLrrvisata Lol<al di Agrou'isata Cilangl<ap Jal<arta Tinrur

Dosen Perrbimbirrg : 1. Andri Noor Ardiansyah. M.Si

2. Tri Harjawati, M.Si

Paraf Paraf
Sumber Referensi Dosen 1 Dosen 2

ii \ti I

I -faC"tu Il"gu. Rai Utama. Agrov,i,scrtct scbcrgcti Porht,iscrttt Alternutil cli


lttrlotrusirt. (Derrpasar: l0l0t. h.38.

2
I
Prinsip-prinsip Agrowi's'ata,2014, (.'tt"tl;r"' , i,ll ,,' ,,,-i' - .' t'"'1)'
A q"

frfr-
J t C'.'sti Sugt" Rai Utana, Agrotviscttct sebctgai Pariwisctlcr Alternatif di

Indonesia, @enpasar: 2010). h. 24.


0-
-+ Prinsip-prinsip Agrowisata,2Ol4, (!yrt{:;l 1t!}M1lt)t'4t-JLl)' b
IlAil ll
i i -rrn,,,;i , rrr Put-itr,i.strlrr. (Jal<arta: l)T Cranreclia \\/idiasarna.
f

20 to), h. 2&3. m a-"


6 K. WardiYatrnoko, dan H.R Bintarto, Geografi SMU I Kurikultun 1991
Sttplenten GBPP 1999, (Jal<arta: Erlarrgga, 2003)' a-
7 TIM Geograti Ut]lLlt.t't, Geogra/i Krtrikult'tttt 1991 Supiemen qfr u
GBPP 1999. (Jal<errta: Erlangga. 2000).
4 ('L-
8

9
lsnrrr anti. l't:n,qttttlur Ptrritrisulu. (Jakarta: PT Crasindo. 2010). h.
l-ls
Isrrrayanti. Pengunlar Pctrittis'ota. (.lal<arta: PT Grasirldo, 2010), h.
44b (b
(l-
t51.
10 T GLrsti Bagus Rai Utarna, Agrott,isala sebagai Pariv,isata

Incloncsiu, @enpasar: 2010), h. 30.


Alternatif cli

h w
I I GLrsti Bagus Rai Utama. Agrotti.satcr
irttit:nt'.sit.r, iDcnlrasat': 2010). h. 31.
.sel:scrgcti Paritli,vcrtcr Alternatif cli
A n
I L"-
2 ii.riii Srrsilo ,\rilln. cllili. ''Polrttts'i .4crott'is'ttlct cli Pcclcsctrrn". (Bogor:

Bilo Percncanaan Pcrtatriatr. 2009), h. 7.


n (t,
13 Lina Azizah, "Perencanaan Kebun Pral<tek Sekolah Tinggi Penyuluhan

Pertanian Kampus Cibalagung untuk Menunjang Wisata Edukasi",


Skripsi pada Institut Pertanian Bogor, 2014,h.6, tidak dipublikasikan.
n n
(L
l.+ T GLrsti Bagus Rai Utama, Agrowis'otcr s'ebagai Poritliscrlct Alternutif'di
Irttlotta,:iu, 1De ttpltsar: 2010). h. 32.
a"
5
,aD (lP
t6

1l
\ iolr. liczrr -l'irta\\ inatu. Dutttr 'l-orik dctn Pengeloloan Agrot'is'atu.
(Pcnebar Srvadaya, 1996). h.52.

Gurnelar S Sastravuda, Concept Resort and Lies'tu"e slrategi


4 b
Pcngernbangan dan Pengelolaan Resort ancl Lie,sure, (Jal<arta: l0l0)Z
*
Ii.3. 0"
Iu I CLrsti Bagr-rs Rai Utama. Agroviscttcr sebagai Pcrriwisctla ;llternati/'cli
titil()na,\irr, iDcnpasar: 2010). h. -14. A ()"
19

20
i ilirsri IJrrgus [{ai l]tapta. A,qrotvi.stttcr sebu,qcti Puriy,iscrlo

Irttlortc.:itr /l)crtltasar: 20 I 0). lt. 55.


Cumelar S Sastrayr,rda, C'oncepl Resort and Lie'sure Slrutcgi
AlternutiJ tli

A (L

Pengentbangan clan Pengelolaan Resort ancl Liestu'e, (Jal<arta: 201 0). (L-
h,26.

21

2).
Sedarnravanti, Membongun clan Mengentbangkan Kebutlayoan clun
,iti,lirstri ['trritr'istrrtr. ([3anclLrng: P-l'Relll<a Aditama.20l4).
lrrinll n Isn.rail. Pros:pck ['crtge ntbu ngu n Agrott' i.scrlo di
h.26.
Kotcrntaclycr
. h n,

&
SLr

B tr I i kltcr ltcrrt. ( []al i l<papan : Badarr Pcrencanaan Pcngenrbangtur Daerah

ll, {L
Propirrsi Tingkat 1997)

L) I GLrsti Bagus Rai Utama, Agrowisata sebagai Parivtisala

Indone,via, @enpasar: 2010), h. 48.


Alternatif di

A 0*
24

25
Moh. Reza Tirtawinata, Dayo Tcu'ik clan Pengelolcran
(i'uncbur Sriuclaya. I996). h.7I.

I ( iLrsti llegLrs l{ai Lrtanra. )grc'rrti,sctlcr s'ebcr.qtti Porit'is'ctlcr


Agt'r.rrtis'crtcr-

Allcrnulil'cli
+ 0"
(1.
Irilonc.s'itr,1De npl.tstu': 2010), h. 48. z *
)_6 I GLrsti Bagus Rai
Inclonesict, @enpasar: 2010), h. 48.
Utama. Agrotrisata ,s'ebagoi Parhviscrtct Alternati./ cli

& n-
h
21 Lina Azizah, "Perencanaan Kebuu Praktel< Sel<olah Tinggi Penyuluhan
Pertanian Karnpus cibalagung untLrl< Menunjang wisata Edul<asi".
Sl<ripsi pada lnstitr:t Pertanian Bogor. 2014. h.6. tidal< diptrblikasil<an
a
fi,
}IAII it
t8 Srilir ono. ,\lt,tot.la Pcnalilitrn Iitrcrrtli/trtif Kutrlitcrtif dctn llctD,...h.5.
A
rn
(b
29 SLrgil c)rcr, lTetocle I'eneliticrn Kuciltlilutif KuolilcttiJ'dctn R&D,...h.84.
L
30 Nurul Zurial^t, Metoclelogi Penelitian Sos'ial clan Pendiclikan, (Jakarta:

Burni Al<sara, 2007), h.


12,1. A h
Anus SLrdjono. Perrgatrtar Statistil< Pendidil<an. (.lakarta: RajaCrafindo
U
_rl

!''r-rrilrr l()l I i lr -i
,b
32 l,uiltlsinti ,AriliLtnlo.
1!,,9-11. lr. 35-i.
N4arta.jerrtcrl Pendidil<an. (Jtrl<arla: I{irrel<a Cipta,
b A.
Lampiran 1

ANGKET PENELITIAN
POTENSI PENGMBANGAN AGROWISATA SEBAGAI
KAWASAN EDUWISATA LOKAL DI AGROWISATA
CILANGKAP JAKARTA TIMUR

Keterangan Angket
1. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif dari pengunjung
Agrowisata Cilangkap dalam penyusunan skripsi yang berjudul Potensi
Pengembangan Agrowisata Sebagai Kawasan Eduwisata Lokal di
Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur.
2. Dengan mengisi angket ini, berarti anda telah ikut serta membantu saya
dalam penyelesaian studi. Terima Kasih banyak saya ucapkan sebelumnya
atas segala bantuannya.
Petunjuk Pengisian Angket
1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih
dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan.
2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda checklis (√)
pada kolom SB=sangat baik, B=baik, C=cukup, TB=tidak baik,
STB=sangat tidak baik sesuai dengan jawaban yang anda pilih.
Daftar Identitas
Nama responden :
Umur :
Pekerjaan :
NO Pertanyaan Keterangan
SB B C TB STB
1 Pengelolaan dan pelayanan yang disediakan di
Agrowisata Cilangkap
2 Manfaat yang anda dapatkan saat berkunjung ke
Agrowisata Cilangkap
3 Kondisi umum Agrowisata Cilangkap
4 Kenyamanan yang anda rasakan saat berada di
Agrowisata Cilangkap
5 Kebersihan Agrowisata Cilangkap
6 Keasrian dan keindahan alam yang ada di
Agrowisata Cilangkap
7 Keamanan Agrowisata Cilangkap
8 Penataan peruntukan lahan di Agrowisata
Cilangkap
9 Penyediaan sarana dan prasarana secara
keseluruhan
10 Tampilan infrastruktur Agrowisata Cilangkap
11 Kemudahan akomodasi dan transportasi
12 Daya tarik Agrowisata
13 Peran Pemerintah sebagai fasilitator Agrowisata
Cilangkap
14 Peran Pemerintah dalam mengembangkan
Agrowisata Cilangkap
15 Peranan Pengelola dalam mengembangkan
Agrowisata
16 Peranan Agro dalam Ilmu Pengetahuan
17 Sarana Edukasi secara keseluruhan
18 Green House
19 Area hidroponik center
20 Area perkebunan buah dan sayur
21 Area pembibitan dan pembudidayaan tanaman
22 Play Ground Kids (tempat perrmainan anak)
23 Drainase/saluran air
24 Lapangan rumput
25 Danau
26 Jogging Track (arena olah raga)

27 Musolah/tempat ibadah

28 Toilet

29 Area parkir Agrowisata


Lampiran 2

Pedoman Observasi

NO Aspek Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Lingkungan terlihat bersih dan
nyaman
2 Mempertahankan kelestarian dan
keasrian di lingkungan agrowisata
3 Pelayanan dan pengelolaan yang baik
4 Ketersediaan pembibitan tanaman dan
buah
5 Ketersediaan Sarana Edukasi
6 Ketersediaan sarana hiburan dan
arena permainan
7 Ketersediaan danau dan tempat
resapan air
8 Ketersediaan fasilitas-fasilitas
pendukung lainnya
9 Kemudahan transportasi dan
akomodasi
Lampiran 3

Pedoman Wawancara

NO Pertanyaan

1 Wawancara Pengelola Agrowisata Cilangkap:


1) Identitas informan (nama, umur, jabatan).
2) Bagaimana kondisi Agrowisata Cilangkap?
3) Bagaimana sistem pengelolaan Agrowisata Cilangkap?
4) Kendala apa yang dihadapi dalam mengelola agrowisata
Cilangkap?
5) Apa manfaat dari adanya Agrowisata Cilangkap?
6) Fasilitas-fasilitas apa saja yang ada di Agrowisata Cilangkap?
7) Apakah sarana dan prasarana di Agrowisata Cilangkap sudah
cukup memadai?
8) Daya tarik apa yang ada di Agrowisata Cilangkap?
9) Bagaimana kondisi yang ideal untuk Agrowisata?
10) Upaya apa yang dilakukan agar Agrowisata Cilangkap ini bisa
menjadi lebih baik lagi?
11) Bagaimana peranan PEMDA sebagai fasilitator Agrowisata
Cilangkap?
12) Apa peran PEMDA dalam mengembangkan Agrowisata
Cilangkap?
2 Wawancara Kepala Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur:
1) Identitas Informan (nama, umur, jabatan).
2) Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Agrowisata Cilangkap?
3) Bagaimana kondisi keberadaan Agrowisata Cilangkap?
4) Apa peranan Agrowisata Cilangkap bagi masyarakat sekitar?
5) Bagaimana kondisi yang ideal untuk sebuah agrowisata?
6) Upaya apa yang dilakukan agar Agrowisata Cilangkap bisa jadi
lebih baik dan berkembang?
7) Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang Eduwisata?
8) Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Eduwisata?
9) Menurut Bapak/Ibu Agrowisata Cilangkap bisa dikategorikan
sebagai kawasan Eduwisata?
10) Bagaimana cara pengembangan agrowisata terhadap eduwisata
lokal?
3 Wawancara Ketua RW 01 Cilangkap Jakarta Timur
1) Identitas Informan (nama, umur, jabatan)
2) Apa yang Bapak ketahui tentang Agrowisata Cilangkap?
3) Bagaimana kondisi Agrowisata Cilangkap?
4) Apa peranan Agrowisata Cilangkap bagi lingkungan?
5) Apa peranan Agrowisata Cilangkap bagi masyarakat sekitar?
6) Apa sisi positif dan negatif dari Agrowisata Cilangkap?
7) Bagaimana peranan PEMDA sebagai fasilitator Agrowisata
Cilangkap?
8) Menurut Bapak bagaimana kondisi yang ideal untuk
Agrowisata?
9) Apa yang Bapak harapkan agar Agrowisata Cilangkap bisa
lebih baik lagi?
Lampiran 4

Tabel

Uji Validitas

NO PERNYATAAN VALIDITAS
1 Pengelolaan dan pelayanan yang disediakan di 0,829
Agrowisata Cilangkap
2 Keramah tamahan pengelola kepada pengunjung 0,553
Agrowisata
3 Kecakapan Pengelola dalam menanggapi Pengunjung 0,553
4 Manfaat yang anda dapatkan saat berkunjung ke 0,829
Agrowisata Cilangkap
5 Kondisi umum Agrowisata Cilangkap 0,829
6 Kenyamanan yang anda rasakan saat berada di 0,905
Agrowisata Cilangkap
7 Keamanan di Agrowisata Cilangkap 0,829
8 Kebersihan Agrowisata Cilangkap 0,905
9 Keasrian dan keindahan alam di Agrowisata Cilangkap 0,829
10 Kesejukan yang ada di Agrowisata Cilangkap 0,374
11 Penataan peruntukan lahan di Agrowisata Cilangkap 0,829
12 Tempat rekreasi yang murah 0,185
13 Penyediaan sarana dan prasarana secara keseluruhan 0,674
14 Tampilan Infrastruktur Agrowisata 0,715
15 Kemudahan akomodasi dan transportasi 0,905
16 Daya tarik Agrowisata 0,905
17 Peran Pemerintah sebagai fasilitator Agrowisata 1,00
Cilangkap
18 Peran Pemerintah dalam mengembangkan Agrowisata 1,00
Cilangkap
19 Peranan Pengelola dalam mengembangkan Agrowisata 1,00
20 Peran Masyarakat dalam mengembangkan Aagrowisata 0,01
Cilangkap
21 Peranan Agro dalam Ilmu Pengetahuan 0,775
22 Sarana Edukasi Secara Keseluruhan 1,00
23 Green House 0,775
24 Area Hidropoik Center 1,00
25 Area perkebunan buah dan sayur 0,659
26 Area pemibitan dan pembudidayaan tanaman 1,00
27 Laboratorium tanaman 0,318
28 Play Ground Kids (area permainan anak) 0,775
29 Drainase/Saluran air 0,829
30 Lapangan rumput 0,659
31 Danau 0,674
32 Jogging tarack 0,659
33 Tempat pijat/refleksi batu koral 0,354
34 Musholah 0,659
35 Toilet 0,829
36 Rumah Makan Agro 0,185
37 Kantor Pengelola Agrowisata 0,477
38 Area parkir Agrowisata 0,775
Ket: valid

Tabel Pernyataan Yang Valid

NO PERNYATAAN
1 Pengelolaan dan pelayanan yang disediakan di Agrowisata Cilangkap
2 Manfaat yang anda dapatkan saat berkunjung ke Agrowisata Cilangkap
3 Kondisi umum Agrowisata Cilangkap
4 Kenyamanan yang anda rasakan saat berada di Agrowisata Cilangkap
5 Kebersihan Agrowisata Cilangkap
6 Keasrian dan keindahan alam di Agrowisata Cilangkap
7 Keamanan di Agrowisata Cilangkap
8 Penataan peruntukan lahan di Agrowisata Cilangkap
9 Penyediaan sarana dan prasarana secara keseluruhan
10 Tampilan Infrastruktur Agrowisata
11 Kemudahan akomodasi dan transportasi
12 Daya tarik Agrowisata
13 Peran Pemerintah sebagai fasilitator Agrowisata Cilangkap
14 Peran Pemerintah dalam mengembangkan Agrowisata Cilangkap
15 Peranan Pengelola dalam mengembangkan Agrowisata
16 Peranan Agro dalam Ilmu Pengetahuan
17 Sarana Edukasi Secara Keseluruhan
18 Green House
19 Area Hidropoik Center
20 Area perkebunan buah dan sayur
21 Area pemibitan dan pembudidayaan tanaman
22 Play Ground Kids (area permainan anak)
23 Drainase/Saluran air
24 Lapangan rumput
25 Danau
26 Jogging tarack
27 Musholah
28 Toilet
29 Area parkir Agrowisata

Reliability
[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 10 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 10 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,963 29
Lampiran 5

Transkripsi Wawancara

Nama : Amit
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Kepala Pengelola Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur

1. Identitas Informan
2. T : Bagaimana kondisi Agrowisata Cilangkap?
J : Kondisi Agrowisata sudah cukup baik.
3. T : Bagaimana sistem pengelolaan Agrowisata Cilangkap?
J : Sistem pengelolaan di Agrowisata Cilangkap ada dua jenis pengelolaan, yaitu
pengelolaan tanaman Hidroponik dan pengelolaan tanaman produktif.
Pengelolaan yang dilakukan meliputi pembibitan tanaman, pemeliharaan dan
perawatan kebun bibit, memperbanyak tanaman produktif, langka, tanaman
pelindung serta sayur-sayuran, mengadakan pameran tanaman unik, menjual hasil
pertanian dan melaporkan data stok tanaman kepada Pusat Pengembangan Benih
Provinsi DKI Jakarta.
4. T : Kendala apa yang dihadapi dalam mengelola agrowisata Cilangkap?
J : Belum ada kendala yang ditemui selama mengelola Agrowisata Cilangkap.
5. T : Apa manfaat dari adanya Agrowisata Cilangkap?
J : Manfaatnya yaitu sebagai bentuk dari konservasi lingkungan, memperluas
pengetahuan, sarana edukasi, rekreasi, tempat berolah raga, tempat penampungan
air hujan (danau), dll.
6. T : Fasilitas-fasilitas apa saja yang ada di Agrowisata Cilangkap?
J : Fasilitas-fasilitas yang berupa rumah makan, musholah, Play Ground, gazebo,
Green House, laboratorium tanaman, alat terapi, toilet, area parkir.
7. T : Apakah sarana dan prasarana di Agrowisata Cilangkap sudah cukup memadai?
J : Belum.
8. T : Daya tarik apa yang ada di Agrowisata Cilangkap?
J : Daya tarik Agrowisata Cilangkap terletak pada Area tanaman Hidroponik dan
tanaman hias, Danau tempat memancing, Jogging Track, Area terapi/refleksi dan
Area bermain (Play Ground).
9. T : Bagaimana kondisi yang ideal untuk Agrowisata?
J : Kondisi yang ideal untuk Agrowisata merujuk ke Taman Mekar Sari dan
Monas.
10. T : Upaya apa yang dilakukan agar Agrowisata Cilangkap ini bisa menjadi lebih
baik lagi?
J : Peran Pemerintah sangat diharapkan untuk meningkatkan sistem pengelolaan
dan memperbaiki penataan yang sudah ada.
Transkripsi Wawancara

Nama : Dwi Ispuranto


Umur : 54 tahun
Pekerjaan : Kepala Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur

1. Identitas Informan
2. T : Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Agrowisata Cilangkap?
J : Agrowisata Cilangkap adalah objek wisata yang menitikberatkan pada sektor
pertanian dibawah naungan Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta yang
luasnya 19,5 hektar, yang digunakan untuk pembibitan tanaman, sayur-sayuran,
dan buah.
3. T : Bagaimana kondisi keberadaan Agrowisata Cilangkap?
J : Kondisinya perlu dikembangkan dan ditata lagi, diperbaiki struktur-strukturnya
agar dapat menjadi sarana edukasi berupa jenis tanaman-tanaman yang baik dan
hasil nya bisa dipasarkan ke masyarakat sekitar.
4. T : Apa peranan Agrowisata Cilangkap bagi masyarakat sekitar?
J : Bagi masyarakat sekitar, Agrowisata Cilangkap berperan sebagai taman
terbuka hijau yang digunakan masyarakat untuk bersantai menikmati kesejukan
udara segar, berekreasi, berolah raga dll.
5. T : Bagaimana kondisi yang ideal untuk sebuah agrowisata?
J : Idealnya Agrowisata memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai, akses
penyediaan sarana akomodasi dan transportasi yang baik, kebersihan yang terjaga
agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lokal.
6. T : Upaya apa yang dilakukan agar Agrowisata Cilangkap bisa jadi lebih baik dan
berkembang?
J : Memperbaiki sistem pengelolaan dan penataan Agrowisata Cilangkap.
Pemerintah sangat berperan dalam mengkoordinasi pengembangan Agrowisata
Cilangkap agar pengembangan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat lokal,
meningkatkan pendapatan petani smabil melestarikan lingkungan.
7. T : Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang Eduwisata?
J : Ya.
8. T : Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Eduwisata?
J : Eduwisata atau wisata edukasi merupakan wisata yang menitik beratkan pada
unsur pendidikan.
9. T : Menurut Bapak/Ibu Agrowisata Cilangkap bisa dikategorikan sebagai kawasan
Eduwisata?
J : Ya, bisa.
10. T : Bagaimana cara pengembangan agrowisata terhadap eduwisata lokal?
J : Dengan cara pengembangan teknologi dan sarana lainnya yang berkaitan
dengan pendidikan.
Transkripsi Wawancara

Nama : Komarudin

Umur : 50 tahun

Jabatan : Ketua RW 01 Cilangkap Jakarta Timur

1. Identitas Informan
2. T : Apa yang Bapak ketahui tentang Agrowisata Cilangkap?
J : Agrowisata Cilangkap adalah suatu kawasan wisata yang digunakan
untuk budi daya tanaman, tempat rekreasi, dan tempat berolah raga.
3. T : Bagaimana kondisi Agrowisata Cilangkap?
J : Kondisi Agrowisata Cilangkap baik.
4. T : Apa peranan Agrowisata Cilangkap bagi lingkungan?
J : Peran Agrowisata Cilangkap terhadap lingkungan yaitu sebagai
penghijauan dan konservasi.
5. T : Apa peranan Agrowisata Cilangkap bagi masyarakat sekitar?
J : Agrowisata Cilangkap ini sangat berperan untk masyarakat yaitu
sebagai tempat bersantai, rekreasi, olah raga, dan tempat memancing.
6. T : Apa sisi positif dan negatif dari Agrowisata Cilangkap?
J : Sisi Positifnya:
a. Melestarikan Sumber Daya Alam.
b. Menambah pendapatan pekerja kebun.
c. Sebagai sarana yang baik untuk program pendidikan.
Sisi Negatifnya:
a. Penurunan kualitas lingkungan.
b. Terjadinya kesenjangan ekonomi.
c. Perubahan sosial budaya yang negatif.
7. T : Bagaimana peranan PEMDA sebagai fasilitator Agrowisata Cilangkap?
J : PEMDA biasanya mengawasi pengelolaan dan perkembangan
Agrowisata Cilangkap.
8. T : Menurut Bapak bagaimana kondisi yang ideal untuk Agrowisata?
J : Kondisi yang ideal untuk Agrowisata Cilangkap yaitu sarana prasarana
yang baik, rapi, teratur.
9. T : Apa yang Bapak harapkan agar Agrowisata Cilangkap bisa lebih baik
lagi?
J : Harapannya agar PEMDA bisa meningkatkan atau menambah fasilitas-
fasilitas lainnya.
Lampiran 6

Tabulasi
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 JML
1 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 98
2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 99
3 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 115
4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 103
5 4 5 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 103
6 3 4 3 3 3 3 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 103
7 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 115
8 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 96
9 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 119
10 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 115
11 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 116
12 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 2 4 4 3 5 98
13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 114
14 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 110
15 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 99
16 3 3 4 4 2 3 4 3 3 5 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 5 104
17 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 105
18 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 99
19 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 106
20 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 102
21 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 102
22 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 111
23 4 4 4 3 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 109
24 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 97
25 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 5 2 3 3 3 3 2 5 106
26 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 119
27 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 113
28 4 4 5 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 5 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 4 97
29 3 5 5 3 5 3 4 3 5 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 5 5 4 3 3 3 4 5 4 3 109
30 5 5 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 113
∑X 11 11 11 10 10 11 10 10 10 11 10 11 10 99 10 12 12 11 11 11 11 11 10 10 10 11 10 97 11 319
6 7 8 7 1 1 8 1 9 7 9 2 2 4 3 0 0 5 7 4 9 1 5 7 3 7 6 5
Lampiran 7

Skoring

SUB ITEM
VARIABEL SOAL SKOR F S*F N F*N
5 5 25 30 150
4 15 60 30 450
1 10
3 30 30 300
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 4 20 30 120
4 7 28 30 210
2 19
3 57 30 570
2 0 0 30 0
1 0
1 0 30 0
5 3 15 30 90
4 21 84 30 630
3 6
3 18 30 180
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 2 10 30 60
4 13 52 30 390
4 15
3 45 30 450
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 2 10 30 60
4 9 36 30 270
5 17
3 51 30 510
2 2 4 30 60
1 0 0 30 0
5 2 10 30 60
4 14 56 30 420
6 3 14 42 30 420
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
653
5 2 10 30 60
4 16 64 30 480
2 7 3 12 36 30 360
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 2 10 30 60
8 4 10 40 30 300
3 15 45 30 450
2 3 6 30 90
1 0 0 30 0
211
5 3 15 30 90
4 13 52 30 390
3 14 42 30 420
9
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 4 20 30 120
4 19 76 30 570
10 7
3 21 30 210
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 1 5 30 30
4 17 68 30 510
11 12
3 36 30 360
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 4 20 30 120
4 22 88 30 660
22 4
3 12 30 120
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 3 15 30 90
4 7 28 30 210
23 18
3 54 30 540
2 2 4 30 60
1 0 0 30 0
5 2 10 30 60
4 10 40 30 300
24 3 18 54 30 540
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 0 0 30 0
4 20 80 30 600
3 25 3 8 24 30 240
2 2 4 30 60
1 0 0 30 0
5 0 0 30 0
26 4 21 84 30 630
3 9 27 30 270
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 1 5 30 30
4 17 68 30 510
27 3 11 33 30 330
2 1 2 30 30
1 0 0 30 0
5 0 0 30 0
4 13 52 30 390
28 3 12 36 30 360
2 5 10 30 150
1 0 0 30 0
5 4 20 30 120
4 18 72 30 540
29 3 8 24 30 240
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
1201
5 2 10 30 60
4 19 76 30 570
4 12 3 9 27 30 270
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
113
5 0 0 30 0
4 13 52 30 390
13 3 17 51 30 510
2 0 0 30 0
5 1 0 0 30 0
5 1 5 30 30
14 4 9 36 30 270
3 18 54 30 540
2 2 4 30 60
1 0 0 30 0
5 0 0 30 0
4 13 52 30 390
15 3 17 51 30 510
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
305
5 7 35 30 210
4 19 76 30 570
3 4 12 30 120
6 16 2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 9 45 30 270
4 12 48 30 360
17 3 9 27 30 270
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 2 10 30 60
4 17 68 30 510
18 3 11 33 30 330
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 3 15 30 90
4 19 76 30 570
19 3 8 24 30 240
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 4 20 30 120
4 19 76 30 570
20 3 8 24 30 240
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
5 3 15 30 90
4 18 72 30 540
21 3 9 27 30 270
2 0 0 30 0
1 0 0 30 0
703
Lampiran 8

Data Responden

NO Nama Umur Pekerjaan

1 Abdul Basit 29 tahun Karyawan


2 Ahmad Ansori 27 tahun Karyawan
3 Angga 21 tahun Mahasiswa
4 Anton 57 tahun Pensiunan
5 Desi Novita 20 tahun Mahasiswi
6 Edi Suryono 48 tahun PNS
7 Fitriyani 18 tahun Mahasiswi
8 Hani 19 tahun Mahasiswi
9 Idris Ramadan 38 tahun Wiraswasta
10 Kiki 12 tahun Pelajar
11 Mayah 26 tahun IRT
12 Mega utami 17 tahun Pelajar
13 Meichita 15 tahun Pelajar
14 Mini 30 tahun IRT
15 Mutia 21 tahun Mahasiswi
16 M. fazri 14 tahun Pelajar
17 Novi 13 tahun Pelajar
18 Nurhayati 32 tahun Karyawati
19 Putri Hawa 21 tahun Mahasiswi
20 Radim 32 tahun Wiraswasta
21 Rezza Saputra 25 tahun Karyawan
22 Rizal Qoharuddin 28 tahun Karyawan Swasta
23 Rizky 12 tahun Pelajar
24 Rosita 41 tahun IRT
25 Ryan Saputra 14 tahun Pelajar
26 Shinta Andriani 14 tahun Pelajar
27 Siti 15 tahun Pelajar
28 Wihnti Maharani 16 tahun Pelajar
29 Yati 25 tahun IRT
30 Zaidan 12 tahun Pelajar
Lampiran 9

Profil Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur

1. Sejarah singkat Agrowisata Cilangkap


Didirikan pada tahun 1991 oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI
Jakarta. Taman Agrowisata Cilangkap memiliki fungsi sebagai tempat budidaya
tanaman dan hidroponik center, disini pengunjung bisa melihat aneka jenis
tanaman, buah-buahan maupun tanaman obat. Pada awalnya agrowisata
Cilangkap ini adalah lahan persawahan tempat menyemai benih-benih padi
sehingga masyarakat dahulu mengenalnya sebagai KUD (Koperasi Unit Desa).
Peralihan KUD menjadi Agrowisata dimulai tahun 2004. Pengembangan kawasan
ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas, menunjang objek
agrowisata, sehingga dapat dikembangkan menjadi kawasan eduwisata dan
dimanfaatkan kepentingan PEMDA atau pihak lain.

2. Keadaan Umum Agrowisata Cilangkap


 Nama Institusi : Agrowisata Cilangkap Jakarta
 Alamat : Jalan Raya Cilangkap No.45 Jakarta Timur
 Kelurahan : Cilangkap
 Kecamatan : Cipayung
 Kotamadya : Jakarta Timur
 Provinsi : DKI Jakarta
 Kode Pos : 13870
 Nomer Telepon : (021) 33239927
 Luas : 19,5 hektar
 Batas sebelah utara : Kelurahan Setu
 Batas sebelah barat : Kelurahan Cipayung
 Batas sebelah timur : Kelurahan Pondok Ranggon
 Batas sebelah selatan : Kelurahan Munjul.
 Fasilitas dan Utilitas Agrowisata Cilangkap
1) Green House yang terdiri dari area pembibitan sayur, area
pembibitan buah, area pembibitan palawija, area pembibitan
tanaman obat, area pembibitan tanaman hias dan lain-lain
2) Laboratorium tanaman
3) Lapangan rumput
4) Jogging Track
5) Area refleksi
6) Danau tempat memancing dan danau tempat penampungan air
hujan
7) Play Ground (area bermain anak)
8) Gazebo
9) Rumah makan
10) Wisma tamu
11) Toilet
12) Torn air bersih dan kotor
13) Musholah
14) Area parkir
15) Kantor Pengelola agrowisata
16) Gudang

 Jenis tanaman yang ada di Agrowisata Cilangkap


Data tanaman Hias
NO JENIS TANAMAN JUMLAH
1 Philodendron 620 pohon
2 Songof India 2.588 pohon
3 Songof Jamaika 600 pohon
4 Suji Belut 1.900 pohon
5 Sansivera 28 pohon
6 Tri bulus 20 pohon
7 Bougenville 6 pohon
8 Balancing 21 pohon
9 Purwoceng 1 pohon
10 Palem Kuning 13 pohon
11 Melati 45 pohon
12 Andong 30 pohon
13 Sukulen 209 pohon
14 Euphorbia 89 pohon
15 Puring 144 pohon
16 Dona Carmen 283 pohon
17 Zamia 96 pohon
Sumber: Kebun Bibit Agro Cilangkap (2015)

Data tanaman buah dan sayur


NO JENIS TANAMAN JUMLAH
1 Mangga 3.435 pohon
2 Rambutan 1.045 pohon
3 Sawo kecik 1.657 pohon
4 Sawo manila 72 pohon
5 Durian 836 pohon
6 Duku 1 pohon
7 Jeruk 16 pohon
8 Belimbing 477 pohon
9 Jamlang 104 pohon
10 Nangka 6 pohon
11 Jambu biji 5 pohon
12 Jambu air 2 pohon
13 Jambu bol 330 pohon
14 Kecapi 1 pohon
15 Melinjo 321 pohon
16 Salam 60 pohon
17 Asam 6 pohon
18 Malaka 9 pohon
19 Buni 6 pohon
20 Mahoni 200 pohon
21 Kacang 7 pohon
22 Lobi 3 pohon
23 Gandaria 1 pohon
24 Sundadi 1 pohon
Sumber: Kebun Bibit Agro Cilangkap (2015)

Data calon Pohon indukan


NO JENIS TANAMAN JUMLAH
1 Mangga 488 pohon
2 Nangka mini 5 pohon
3 Kelapa 218 pohon
4 Rambutan 157 pohon
5 Bisbol 144 pohon
6 Petai 5 pohon
7 Sawo kicik 47 pohon
8 Durian 13 pohon
9 Jambu bol Jamaika 38 pohon
10 Kelengkeng 26 pohon
11 Jati 13 pohon
12 Bungur 100 pohon
13 Plamboyan 18 pohon
14 Salam 55 pohon
15 Belimbing 70 pohon
16 Cemara 12 pohon
17 Sikas botol 9 pohon
18 Biola cantik 14 pohon
19 Tabe buya 5 pohon
20 Ketapang 2 pohon
21 Sawo durian 3 pohon
22 Jambu biji 25 pohon
23 Jamlang 3 pohon
24 Kemiri 1 pohon
25 Malaka 2 pohon
26 Asam 1 pohon
27 Nangka 12 pohon
28 Sukun 2 pohon
29 Kecapi 9 pohon
30 Duku 8 pohon
31 Kelapa sawit 44 pohon
32 Buni 40 pohon
33 Golodang tiang 30 pohon
Sumber: Kebun Bibit Agro Cilangkap (2015)

3. Pengelolaan Agrowisata Cilangkap (rencana pengelolaan dan


pengembangan Agrowisata)
Agrowisata Cilangkap digunakan sebagai tempat pembibitan tanaman
Holtikultura dan tanaman produktif, seperti tanaman hias, tanaman obat, sayur-
sayuran, buah-buahan serta palawija, memelihara dan merawat kebun bibit,
memperbanyak benih/bibit, serta melaporkan dan mengevaluasi jumlah stock bibit
tanaman. Agrowisata Cilangkap juga dimanfaat kan untuk tempat berolah raga,
bersantai menikmati udara segar, memancing dan lain-lain. Pada akhir pekan
taman ini ramai dikunjungi pengunjung, para pengunjung biasanya melakukan
berbagai macam aktivitas seperti senam pagi yang biasanya diadakan 3x dalam
seminggu yaitu hari rabu, jum’at, dan minggu, maupun sekedar mencoba kuliner
yang ada dihalaman depan taman. Pengunjung dapat mengitari taman sambil
menikmati searnya udara pagi dan merasakan kesejukan.
Pengembangan kawasan agrowisata dapat dilakukan sesuai dengan potensi
yang dapat dikembangkan di Cilangkap. Hal ini perlu mempertimbangkan antara
agroklimat, kesesuaian lahan, budaya agro yang sudah berkembang, potensi
pengembangan dan kemungkinan-kemungkinan produk-produk turunan yang
dapat dikembangkan di masa depan.Pengembangan kawasan agrowisata berarti
mengembangkan suatu kawasan yang mengedepankan wisata sebagai salah satu
pendorong pertumbuhan ekonominya. Industri wisata ini yang diharapkan mampu
menunjang berkembangnya pembangunan agribisnis secara umum. Sesuai dengan
kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung
terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat
sekitarnya.
Pengembangan Agrowisata Cilangkap dapat dilakukan dengan cara :
1. Dukungan fasilitas sarana & prasarana yang menunjang kegiatan
Agrowisata Cilangkap. Fasilitas ini dapat berupa fasilitas transportasi &
akomodasi, telekomunikasi, maupun fasilitas lain.
2. Dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang subsistem kegiatan
agribisnis primer terutama untuk mendukung kerberlanjutan kegiatan
agribisnis primer, seperti: bibit, benih, mesin dan peralatan pertanian,
pupuk, pestisida, obat/vaksin ternak dan lain-lain. Jenis dukungan sarana
dan prasarana dapat berupa:
 Pergudangan Sarana Produksi Pertanian
 Fasilitas bimbingan dan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan.
 Fasilitas lain yang diperlukan
3. Dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang subsistem usaha tani/
pertanian primer untuk peningkatan produksi dan keberlanjutan usaha
budi-daya pertanian: tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan kehutanan
4. Biro perjalanan wisata sebagai pemberi informasi dan sekaligus
mempromosikan Agrowisata Cilangkap.
5. Kelembagaan sebagai sistem pengelolaan yang menjembatani berbagai
kepentingan antara instansi terkait atau disebut protokol

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke obyek Agrowisata Cilangkap,


pihak pengelola biasanya menjalin kerjasama dengan berbagai instansi, misalnya
dengan lembaga pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak (TK), SD, dan SMP.
Melalui promosi dan penyediaan paket produk agroturistik yang menarik diyakini
dapat meningkatkan pendapatan usahatani.
o
z. a-q
r 9iz
f9i
ag
zz F
z
e
ei
Ei: v: I
u
F
U
l:i
tis ZE
Y H
E {?
dl {
E

o
o
oo o
oo oo
o
ooo
e
o d'o o
-4i:
C)
o
O
o
o. oO IY
t^E

o o,s
z
q o 4.,

o
=
=
oo c)
cl
o
< o-o o
O6
OO o o
ooo OA
oo* ?
ooo O6 oo
C}

o6p

o o o o
0 <vP
oe=
z
f
'-s $9r
l) I
$
z oo C ESJE 3JE
$rrrtrrntrr
= 3<ooouu
=
m
M
li ll
Lampiran 10

Kepala Pengelola Agrowisata Cilngkap: Bapak Amit

Kepala Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur: Bapak Dwi Ispuranto, S.Sos


Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur
Sarana dan prasarana yang ada di Agrowisata Cilangkap
Pembibitan Tanaman Agrowisata Cilangkap
.l-,\a-,\ lt,.\\'-A
Dinas Pertanian dan Kelautan
figrowisata Gilangkap
Jale*Eep,'* CeE=egkep H*, 45 L-ip*5ecg-'!eksrt= Tlc*l:r

Na.tip 1021 1 33nqq27 Kode pos 13870

STIR{T I{ETER{NGAN

}';nrg krta*da €ang+n dibawah ini-

Nama . Amit
NIP : 196504151989t;11017

JsM! : E*pl* F*nge}*la Agrc*is*t* Cii*r.:gksp Jakarta Tir::ur

Menerangkan bahwa:

Nama : Desna Kumiati


NI&S :IlIl*15**S055
PerguruanTinggi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pragram Studi : S I Pendidikan llmu Pengetahuaa Sosial

"fI#1 Skripi : P*tsnsi pe,mgemballgm Agrcwisara sebagai Ka:amsan etu\.sisate


L+kE di Cikngb+Jahr& Tunur

b{abaslct+a terstlrut diatas teleh m*laksanakan penelitran di Agrowisata Ci}angkap Jakarra


Eirca*r pe<i= tanggal t-!* *ktr:her 2# i 5

Dengan demikian surat keterangan ini kami buat, untuk dipergunakan sebagaimana
mestrnla.

Jakarfa. E5 ilkt+kr lS 15

Pengelola Asrowisata Cilangkap

ITANGKAP
kap No.45

lqi)5{},+151 89rli I rli 7


KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA
FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia
Ha 1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.Ol/F. ltrM.Or.rPLlf.?zOr s Jakarta, 22 Jantari 2015
Lamp. :-
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth. )

Andri Noor Ardiansyah, M.Si


Tri Hajarwati, M.Si

Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif l{idayatullah
Jakarta.

As s ql amu' qI aikum wr.wb.


Dengan ini drharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing UiI
(materi/teknis) penulisan skripsi rnahasiswa:

Nama Desna I(urniati


NIM 111101s00005s
Jurusan/Konsentrasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan IPS/ Geografi
Semester VIII(Delapan)
Judul Skripsi Potensi Pengembangan Agro Wisata sebagar Eduwisata
Lokal di Agro Wisata Cilangkap, Jakarta Timur

Juclul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 17 Oktober
2014, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada
.ludul terscbut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon penibimbing
rnenghnbnngi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam w,aktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperyanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s a I cmru' al ai kunt v,r.wb "

rwanto, M.Pd
0424200801 I 0t2
Ter.nbusan:
1. Dekan FITI(
2. I(a.1ur P.IPS
3. I{ahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen p[6pq+KD.0S2
UIN JAKARTA Tgl Terbit : t trrtaret TO1O
FITK FORM (FR)
Jl lr. H Juanda No 95 Ciputat 1 5412 tndonesia

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN


Nomor : Un.01/F. l/KM.0 1.3/l 662/2015
Jakarta, 06 Oktober 2015
Lamp. : Outline/Proposal
Hal :Permohonan Izin penelitian

Kepada Yth.

Kepala Pengelola Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur

di
Tempat

Ass alamu' alaikum wr.w b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Narna Desna Kr-rrniati


NIM 111r01500005-5
J urLrsai.t Pendidikan Ilrru Pengetahuan Sosial
Serrester lX (Senrbilan)
Judul Skripsi : Potensi pengembangan Agrowisata sebagai Kawasan Eduwisata
Lokal di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Jakarta yang sedang
menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang Bapak/Ibu
pimpin.

Untuk itu kami mohon Bapak/Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut


melaksanakan
penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

ll/as s al amu' alaikum w r.w b.

30424008011012

Tembusan:
l. Pembantu Dekan Bidang Akademik
2. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA No. :
Dokumen FITK-FR-AKD-08-
UIN JAKARTA Terbit :
Tgl. 1 Maret 2010
FITK FORM (FR)
No Revisi: . 02
Jl lr. H Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
Ha 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F. 1/KM.01.3/t 66212015 J akarta, 06 Oktober 20 I 5
Lamp. :Outline/Proposal
Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.

Kepala Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur

di
Tempat

Assalamu' alaikum wr.wb.


Dengan hormat kami sampaikan bahrva,

Nana Desna Kurniati


NIM 1 l 1 i0150000.55
Jurusar.t Pendi dikan llrnu i',engetahuan Sosial
Senrester IX (Sembilan)
Judul Skripsi : Potensi Pengembangan Agrowisata sebagai Kawasan Eduwisata

Lokal di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedalg
menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang nipak/tUu
pimpin.

Untuk itu kami mohon Bapak/Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan
penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

L[/'as s al amu' alaikum wr.w b.


a.n. Dekan
Jurusan Pen AN IPS

Tembusan:
l. Pembantu Dekan Bidang Akademik
2. Mahasiswa yang bersangkutan
BIODATA PENULIS

Desna Kurniati, lahfu di Jakarta padatanggal l0 Desernber 1993. Merupakan anak

ketiga dari tiga bersaudar4 dari pasangan Bapak Hartono dan Ibu Sumayah.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SDN Setu 01 Pagi, lalu melanjutkan lagi ke


jenjang berikutnya ke SMPN 180 Jakarta selama 3 tahun, tatrun 2008 hingga 2011 menempuh
pendidikan menengah atas di MAN 6 Jakartry Kemudian pada tahrrn 2011 masuk ke
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengambil jurusan Pendidikan ilmu
Pengetahuan Sosial, dan menyelesaikan pendidikan Sl pada tahun 2015.

Anda mungkin juga menyukai