Skripsi
OLEH
MOH. IBNU ARDANI
NIM : 1111015000112
BARAT,TANGERANG SELAT判
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas trmu Tarbiyah dan Keguruan Grflg untuk memenuhi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
C)leh
Moholbnu Ardani
NIM8 1111015000112
Menyetuiul,
Penbimbing II
Yang mengesahkan,
Pembimbing II
NIP.197803142006042002
LEMBAR PENGESAIIAN
Skripsi berjudul "Integrasi Sosial Dalam Kegiatan Keagamaan Antara Warga
Komplek Dan Warga Sekitar" (Studi Kasus : Pengajian Di Masjid Al-Ikhlas Komplek
Sekretariat Negara Pondok Kacang Barat Tangerang Selatan). Disusun oleh Moh. Ibnu
Ardani dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 1111015000112, diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan lulus Ujian Munaqasah pada tanggal 18 Juli 2016 dlhadapan dewan penguji.
Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta, 18 Juli 2016
MoPd
Dr.Iwan Pulwanto、
NIP,197304242008011012
M.Si
Drs.Svaripu1loh、 /″ π
ン
NIP,19670909200701 1033
Pengu」 lI
Dr.Iwan Pwanto.M.Pd
NIP.197304242008011012
PCntti II
Mengetahui:
NIP.195
KEMENTERIAN AGAMA No.Dokumen i FiTK― FR― AKじ 089
U:N JAKARTA Tg!.Te「 bl : l Maret 2010
FITK FORM(FR)
襲強 lr tl- J@til€ No 95 Cigtat
No. Revisi: : 01
Jl- i5.ll2loereda
Ha!
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang says buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ioi &lbuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 27 Juni2016
Mahasiswa Ybs.
i
ABSTRAK
Moh. Ibnu Ardani, “Integrasi sosial dalam kegiatan keagamaan antara
warga komplek dan warga sekitar (Studi Kasus: Pengajian Di Masjid Al-
Ikhlas Komplek Sekretariat Negara RI Pondok Kacang Barat, Tangerang
Selatan)”, Program Studi Pendidikan IPS, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana integrasi sosial
dalam kegiatan keagamaan antara warga komplek Sekretariat Negara RI dan
warga sekitar Pondok Kacang Barat Tangerang Selatan yang bertempat di Masjid
Al-Ikhlas.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode deskritif
kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi.
Sampel diambil dengan purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah
pengurus masjid, warga komplek Sekretariat Negara RI dan warga sekitar.
kemudian hasil penelitian dianalisis dengan beberapa teknik analisa data yaitu
meningkatkan ketekunan, triangulasi, dan member check.
Hasil penelitian yang didapat adalah integrasi sosial antara warga komplek
Sekretariat Negara RI dengan warga sekitar berhasil menciptakan kesepakatan
bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menjadi pedoman
hidup. Proses integrasi sosial antara warga komplek dengan warga sekitar serta
melibatkan pengurus masjid yang berdampak pada terjalinnya kebersamaan dan
keharmonisan. Kemudian, tidak ada perbedaan satu sama lain baik itu dari segi
sosial maupun keagamaan. Dengan terjalinnya kegiatan keagamaan seperti
pengajian rutin, pengajian mingguan, pengajian bulanan maupun pengajian pada
setiap hari-hari besar Islam. Kemudian, sikap saling menghormati dan
menghargai satu sama lain antara umat beragama diperlihatkan oleh warga
komplek dan warga sekitar. Warga komplek dan warga sekitar bertekad untuk
senantiasa menjaga kerukunan dan berintegrasi kedepannya.
ii
ABSTRACT
Moh. Ibnu Ardani, “Social integration in religious activities among
residents of the complex and nearby residents (Case Study: pengajians At
Masjid Al-Ikhlas Secretariat of State RI Complex Pondok Kacang, West South
Tangerang)”, Social Science Education Study Program, Sociology Department,
Tarbiyah & Teaching Faculty, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
This research aims to determine the how social integration in religious
activities among residents of the State Secretariat RI complex and residents
around Pondok Kacang, West South Tangerang held at Masjid Al-Ikhlas.
Data collection method in this research is descriptive qualitative
observation, interview, documentation and triangulation. . Samples were taken by
purposive sampling. The sample was caretaker of the mosque, a resident of the
State Secretariat complex RI and nearby residents. then the results were analyzed
with multiple data analysis techniques that improve persistence, triangulation,
and check.
Research results obtained is a complex social integration between citizens
Secretariat of State Representatives with local residents succeeded in creating a
joint agreement on the norms and social values are a way of life. The process of
social integration between citizens complex with local people and involve mosque
officials that have an impact on the establishment of unity and harmony. Then,
there is no difference from each other both in terms of social and religious. By
intertwining religious activities such as regular lectures, recitals weekly, monthly
recitals and lectures on any days of Islam. Then, mutual respect and appreciate
one another between religious communities is shown by the residents of the
complex and nearby residents. Residents of the complex and nearby residents are
determined to continue to maintain harmony and integration in the future.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
yang telah diberikan. Dengan rahmat serta hidayah tak terkira yang penulis
rasakan sehingga mendapatkan kekuatan, kemudahan, kesabaran, serta
pemahaman hingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Integrasi sosial
dalam kegiatan keagamaan antara warga komplek dan warga sekitar (Studi
Kasus: Pengajian Di Masjid Al-Ikhlas Komplek Sekretariat Negara RI
Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan)”.
Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat mencapai gelar
Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa adanya
bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak baik itu secara individu
maupun secara umum terutama bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas
dari pembimbing, untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Kepada Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Kepada Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Faktultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
5. Kepada Ibu Cut Dhien Nourwahida, MA dan Ibu Maila Dinia Husni
Rahiem, MA, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
iv
arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Faktultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan selama
mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Kepada Bapak Adi Nugroho selaku ketua RW 006 dan Bapak Salmen
Zein, selaku ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al-Ikhlas, yang telah
memberikan izin kepada penulis dalam melakukan penelitian skripsi di
komplek Sekretariat Negara RI Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan.
8. Kepada Bapak Trio Habibullah Omanda selaku sahabat penulis yang telah
membantu dalam proses pengumpulan data penelitian guna penyusunan
skripsi ini.
9. Para narasumber penelitian, warga komplek Sekretariat Negara RI dan
warga sekitar yang telah memberikan waktu dan kesediaannya dalam
melaksanakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini.
10. Kepada orang tua tercinta, Ayahanda Basiran dan Ibunda Siti
Nurkhamiyah yang telah memberikan kasih sayang dan tanpa letih
mendoakan penulis serta memberikan dukungan moril maupun materil
kepada penulis.
11. Kakak dan adik, Rina Wahyu Andriyani dan Amrini Hayatul Isma serta
kakak ipar Damar dan keponakan tersayang Rania Syakira Khoirunnisa
yang selalu memberikan bantuan dan dukungan serta semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan skripsi, Akmal, Emil, Firdaus dan Saddam,
terima kasih karena telah berbagi pikiran dan membantu meringankan
kesulitan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman Bintang di Surga, Akmal Maulana, Emil Dwi Febrian,
Muhammad Rizky, Khoirul Fahrudin, Firdaus, Imam Wahyudi, Dedi
Firman Prasetyo, Fari Agung Setiadi, Delvi Andrizal, Saddam Husein,
v
Antoni Widodo, Dendy Harmadi, Jonathan Alfrendi, Asif Nazri, Sigit
Rahmadinur, Aprian Hidayat, Aditya Fajar Setiawan dan Muhammad
Nurul Huda yang selalu memberikan kata-kata semangat dan menghibur
penulis dalam suka maupun duka sehingga penulis dapat segera
menyelesaikan skripsi ini, semoga persahabatan ini selalu menjadi baik
dan semakin baik.
14. Teman-teman kelas Sosiologi Pendidikan IPS angkatan 2011 yang telah
berjuang bersama dalam setiap perkuliahan yang ada dan saling bantu
dalam kebersamaan, semoga kita disukseskan dan selalu diberikan yang
terbaik.
15. Sahabat teristimewa, Annisa Suryana yang selalu menyemangati dan
memberikan do’a terbaiknya untuk penulis. Terimakasih sedalam-
dalamnya.
16. Kepada seluruh teman-teman Pendidikan IPS angkatan 2011 terkhusus
untuk Muslih, Saddam, Emil dan Akmal, yang selalu menemani di saat
susah maupun senang.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memenuhi persyaratan untuk
mendapat gelar sarjana pendidikan. Semoga skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya berbagai pihak sebagai
tambahan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini
masih banyak kekurangan di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Integrasi Sosial ................................................................. 8
a. Pengertian Integrasi Sosial ....................................................... 8
b. Syarat-Syarat Integrasi Sosial .................................................. 10
c. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial ............................................... 10
d. Faktor-Faktor Pendukung Integrasi Sosial............................... 11
vii
e. Taraf-Taraf Dalam Integrasi Sosial ......................................... 13
f. Integrasi Sosial dalam Kegiatan Keagamaan Islami ................ 15
2. Hakikat Masyarakat ....................................................................... 17
a. Pengertian Masyarakat ............................................................. 17
b. Unsur-Unsur Masyarakat ......................................................... 19
c. Pengertian Masyarakat Kota .................................................... 23
d. Fungsi Agama bagi Manusia dan Masyarakat ......................... 27
B. Penelitian Relevan ............................................................................... 29
C. Kerangka Konsep ................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendahuluan ......................................................................................... 40
B. Profil Tempat Penelitian ...................................................................... 40
1. Profil komplek Sekretariat Negara RI............................................ 40
2. Profil Masjid Al-Ikhlas .................................................................. 41
viii
C. Informasi Partisipan ............................................................................. 42
D. Paparan Penelitian ................................................................................ 45
1. Hasil Observasi .............................................................................. 46
2. Hasil Wawancara ........................................................................... 48
a. Warga Komplek Selalu Mengundang Warga Sekitar Untuk
Hadir Mengikuti Kegiatan Keagamaan Islami di Masjid Al
Ikhlas
b. Warga Sekitar Selalu Datang Setiap Kegiatan Islami di
Masjid Al-Ikhlas
c. Pengurus Masjid Berperan Dalam Integrasi Warga
Komplek Dan Warga Sekitar
d. Pengurus Masjid dan Panitia Kegiatan Berasal Dari Warga
Komplek Namun Setiap Kegiatan Selalu Melibatkan Warga
Sekitar
e. Warga Komplek yang Beragama Selain Islam Turut
Mendukung Kegiatan yang diselenggarakan Oleh Masjid
f. Warga Komplek dan Warga Sekitar Bertekad Agar
Integrasi Sosial Terus Berjalan Dengan Baik
E. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 75
B. Saran .................................................................................................... 76
1. Bagi Masyarakat ............................................................................ 76
2. Bagi Pengurus Masjid .................................................................... 76
3. Bagi Penelitian Selanjutnya ........................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
3
tersebut. Interaksi antara warga komplek Puri Megah dengan warga sekitar juga
tidak seperti warga komplek dengan warga sekitarnya yang selalu berinteraksi
dengan baik.
Berbeda dengan kebanyakan daerah dimana hubungan interaksi dan
integrasi sosialnya tidak berjalan baik, terdapat komplek Sekretariat Negara RI
Pondok Kacang Barat Tangerang Selatan yang interaksi antara masyarakat
pribumi dan masyarakat pendatangnya terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dari dua warga yang saling berinteraksi dengan baik yaitu warga komplek
Sekretariat Negara RI (pendatang) dan warga sekitar (pribumi). Interaksi yang
berjalan dengan baik antara kedua warga ini menghasilkan sebuah integrasi sosial
sehingga menimbulkan pembauran yang bersifat positif antara kedua warga ini.
Di komplek ini sendiri terdapat Masjid Al-Ikhlas yang jama’ahnya berasal
dari warga Sekretariat Negara RI dan warga sekitar. Banyak kegiatan keagamaan
Islam yang dilakukan di masjid ini yang melibatkan kedua warga tersebut,
kegiatan keagamaan ini seperti sholat berjama’ah, pengajian rutin, perayaan hari
besar Islam dan kegiatan keagamaan lainnya. Kegiatan keagamaan yang
dilakukan di Masjid ini dapat menumbuhkan integrasi sosial antara warga
Sekretariat Negara RI dan warga sekitar.
Integrasi sosial yang terjadi antara kedua warga ini menjadi sebuah hal
yang positif dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai contoh di Masjid Al-Ikhlas
dilaksanakan pengajian rutin yang dihadiri oleh kedua warga Sekretariat Negara
RI dan warga sekitar. Pengajian rutin ini dilaksanakan setiap hari Kamis malam
Jum’at mereka menjalankan kegiatan pengajian yasinan yang dilaksanakan
sehabis Sholat Isya berjama’ah di Masjid Al-Ikhlas.
Kehidupan komplek Pondok Kacang, Tangerang Selatan ini sangat kuat
dengan nilai keagamaannya. Peneliti melihatnya secara langsung, seperti ketika
berkunjung kesana pada tanggal 10 Oktober 2015 mereka sedang melakukan
ibadah Sholat berjama’ah. Menurut jama’ah Masjid Al-Ikhlas di komplek
Sekretariat Negara RI hampir pada setiap waktu sholat 5 waktu, Masjid Al-Ikhlas
4
selalu ramai jama’ahnya. Hal ini dikarenakan jama’ah shalatnya tidak hanya
datang dari komplek Sekretariat Negara RI saja namun juga datang dari
lingkungan sekitar komplek Sekretariat Negara.
Kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh warga komplek Sekretariat
Negara RI bersama warga sekitar komplek tidak hanya kegiatan pengajian
yasinan saja, melainkan pada kegiatan lainnya juga demikian. Pada kegiatan
perayaan Idul Fitri misalnya, yang dilaksanakan setiap tahun. Meskipun
mayoritas pendatang mudik ke kampung halamannya, namun demikian tidak
berarti masjid komplek menjadi sepi. Warga sekitar yang merupakan warga asli
dan tidak memiliki tradisi mudik, tetap melaksanakan kegiatan Idul Fitri di masjid
Al-Ikhlas. Peneliti melihat sendiri, pada waktu pelaksanaan Idul Fitri bulan Juli
yang lalu.
Dalam integrasi sosial antara warga Sekretariat Negara RI dan warga
sekitar terjadi secara sadar maupun tidak sadar, oleh sebab itu pengertian integrasi
secara sadar yaitu integrasi yang terbentuk karena adanya kemauan untuk
membentuk suatu kelompok sehingga terstruktur. Contoh dari integrasi secara
sadar yaitu manusia secara sadar merasakan proses awal terbentuknya pengajian
Islam yang dibuat dan dijalankan. Begitupun sebaliknya pengertian integrasi
sosial secara tidak sadar, yaitu integrasi yang tidak merasakan awal mula
terbentuknya suatu kelompok yang terstruktur. Contoh integrasi sosial secara
tidak sadar yaitu mereka melaksanakan pengajian Islami seperti pengajian
yasinan ini tidak merasakan awal mula proses terjadinya integrasi sosial dari
kedua warga tersebut yaitu antara warga setempat dengan komplek Sekretariat
Negara RI.
Kehidupan kelompok atau hidup berkelompok meskipun hanya bisa maju
dan berkembang apabila ada hubungan kerjasama. Suatu kehidupan dikatakan
sempurna apabila seseorang atau anggota suatu kelompok mampu bergaul dan
berhubungan dengan orang lain di luar kelompoknya. Jadi suatu kehidupan
5
manusia merupakan hubungan karena saling tergantung antara satu dengan yang
lainnya.
Bagaimana kemudian integrasi sosial ini dapat terjadi terhadap dua
kelompok yang memiliki karakteristik dan interaksi berbeda dalam hal
pemahaman keagamaan, dan mengapa dua kelompok ini dapat sejalan dalam
kehidupan sosial walaupun terdapat perbedaan karakter dan interaksi sehingga
menyangkut dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian yasinan yang dilakukan
secara rutin setiap malam Jum’at.
Setiap kelompok sosial laksana kumpulan individu-individu sehingga
senantiasa berkaitan antara individu dengan individu lainnya, dimana dari sini
akan terjadi sebuah hubungan antara individu-individu tersebut. Hubungan disini
tidak harus selalu bersatu, tetapi bisa juga dalam keadaan integrasi maupun
bercerai-berai. Sesuatu yang dinamakan integrasi tidak hanya memiliki kriteria
berkumpul dalam artian fisik, melainkan juga merupakan pengembangan sikap
solidaritas dan perasaan-perasaan manusiawi. Pengembangan sikap merupakan
dasar apa yang dimaksud dengan derajat keselarasan dalam suatu kelompok, dan
hal ini menjadi ukuran kelompok dan tidaknya suatu kelompok.
Hubungan warga komplek Sekretariat Negara RI dengan warga sekitar
Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Ciledug Tangerang
Selatan, Banten terjalin dengan sangat harmonis karena dalam hal keagamaan
Islam seperti pengajian Islami mereka sangat peduli. Hal ini sangat menarik untuk
dikaji dalam sebuah penelitian. Oleh karena itu penulis tertarik dan ingin
membahas masalah di atas dalam skripsi yang berjudul: Integrasi Sosial Dalam
Kegiatan Keagamaan Antara Warga Komplek dan Warga Sekitar (Studi
Kasus : Pengajian Di Masjid Al-Ikhlas Komplek Sekretariat Negara RI
Pondok Kacang Barat Tangerang Selatan)
6
B. Identifikasi masalah
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah di atas, masalah penelitian ini dibatasi
pada integrasi sosial dalam kegiatan pengajian keagamaan Islami antara komplek
Sekretariat Negara RI dan warga sekitar di Masjid Al-Ikhlas Pondok Kacang
Barat, Tangerang Selatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dirumuskan masalah yang
akan dijawab dalam skripsi ini yaitu: Bagaimana integrasi sosial dalam kegiatan
pengajian keagamaan Islami antara komplek Sekretariat Negara RI dan warga
sekitar di Masjid Al-Ikhlas Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut: untuk mengetahui integrasi sosial dalam kegiatan pengajian
keagamaan Islami antara komplek Sekretariat Negara RI dan warga sekitar di
Masjid Al-Ikhlas Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan.
7
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan pengetahuan baru tentang proses integrasi sosial
dalam kegiatan keagamaan Islami kepada masyarakat Pondok Kacang,
Ciledug khususnya dan masyarakat Tangerang Selatan pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dan
manfaat terutama bagi :
a. Pemerintah Daerah
Dapat memberikan dampak positif karena dengan terjadinya
integrasi sosial tentang keagamaan Islami antara Komplek
Sekretariat Negara RI dengan masyarakat sekitarnya bisa
memberikan contoh terhadap masyarakat lainnya.
b. Bagi Masyarakat
Semoga menjadi bahan motivasi dan informasi untuk warga
Komplek Sekretariat Negara RI dalam melaksanakan kegiatan
pengajian Islami untuk memperkaya khasanah intelektual,
khususnya bidang keagamaan.
c. Bagi Peneliti
Mengetahui mengenai integrasi sosial tentang keagamaan
Islami yang terjadi di komplek dengan masyarakat sekitarnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Integrasi Sosial
a. Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi merupakan salah satu topik menarik sosiologi, yang
menjelaskan bagaimana berbagai elemen masyarakat menjaga kesatuan
satu dengan yang lain. Hakikat integrasi dalam lingkungan komunitas
terjadi melalui cara membangun solidaritas sosial dalam kelompok dan
dapat menjalani kehidupan dalam kebersamaan. Dan Integrasi sosial
mengacu pada suatu keadaan dalam masyarakat dimana orang-orang
saling berhubungan.1
Istilah integrasi berasal dari kata Latin Integrare yang artinya
memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Dari kata kerja itu dibentuk kata
benda Integritas artinya keutuhan atau kebulatan. Dari kata yang sama
dibentuk kata sifat Integer artinya utuh.2 Maka, istilah integrasi berarti
membuat unsur-unsur tertentu menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.3
Dalam hal tersebut penulis menyimpulkan bahwa integrasi sosial berarti
membuat masyarakat menjadi satu keseluruhan yang bulat, seperti yang
terjadi di komplek Sekretariat Negara RI mereka ber-integrasi sosial di
dalam Masjid Al-Ikhlas seperti kegiatan pengajian Islami antaranya
maulid Nabi Muhammad SAW dan kegiatan pengajian yasinan.
Integrasi adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda
dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang
berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnis,
agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan norma.4 Integrasi sosial akan
1
Nicholas Abercrombie, Stephen Hill, Kamus Sosiologi (Yogyakarta: Pustaka Pela 2010),
h. 284.
2
D. Hendropuspito OC, Sosiologi Sistematik, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), h. 374.
3
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),
h. 437.
4
Sutrisno dkk, Sosiologi 2, (Jakarta: Grasinso, 2004), h. 68.
8
9
5
Sutrisno dkk, Sosiologi 2, (Jakarta: Grasinso, 2004), h. 68.
6
Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
7
Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung: Bina cipta,
1979), h. 124
10
8
Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern 2, (Jakarta: PT. Gramedia
anggota IKAPI, 1986), h. 130.
9
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembanga Penerbit FE-UI, 2000), h. 68.
11
10
Wolfgang Bosswick & Friedrich Heckmann, Journal Integration of Migrants:
Contribution of Local and regional Authorities, (Germany: European Forum for Migration Studies
(EFMS) University of Bamberg, 2006), h. 2.
12
11
Rahmawati Noviana, Sosiologi, (Klaten: Pakarindo 2006), h. 49-50.
13
12
Rahmawati Noviana, Sosiologi, (Klaten: Pakarindo 2006), h. 51-52.
14
13
Rahmawati Noviana, Sosiologi, (Klaten: Pakarindo), h. 51-52
14
Rahmawati Noviana, Sosiologi, (Klaten: Pakarindo), h. 51-52
15
Rahmawati Noviana, Sosiologi, (Klaten: Pakarindo), h. 51-52
15
16
Rusmin Tumanggor, Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta: Kencana Prenamedia Grup, 2014), cet.
1, h. 4.
17
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009). Cet. 5,
h. 13
16
2. Hakikat Masyarakat
a. Pengertian Masyarakat
Sebelum kita bicara lebih lanjut masalah masyarakat, baik kita
tinjau terlebih dahulu tentang masyarakat. Menurut R.Linton: Seorang ahli
antropologi mengemukakan,bahwa masyarakat adalah “setiap kelompok
manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga meraka
ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu”.18
Hendropuspito mendefinisikan masyarakat sebagai Pertama,
masyarakat diartikan sebagai kesatuan terbesar dari manusia untuk saling
bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan bersama atas dasar kebudayaan
yang sama. Definisi ini diberikan untuk membedakan lingkup kajian
masyarakat dengan kelompok sosial. Masyarakat membahas mengenai
kelompok-kelompok, sedangkan kelompok, fokus kajiannya pada
individu-individu. Kedua, masyarakat adalah jalinan kelompok-kelompok
sosial saling mengait dalam kesatuan sehingga menjadi lebih besar,
berdasarkan kebudayaan yang sama. Dalam hal tersebut ingin ditekankan
dalam definisi ini adalah adanya saling membutuhkan dan memiliki
kebudayaan sama. Ketiga, masyarakat adalah kesatuan yang tetap dari
orang-orang yang tinggal di daerah tertentu dan bekerjasama dalam
keolmpok-kelompok, berdasarkan kebudayaan yang sama untuk mencapai
kepentingan bersama.19
Dalam kehidupan, masyarakat mempunyai ciri-ciri tertentu, seperti
yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto dalam buku pengantar
sosiologi mengemukakan bahwa ciri-ciri kehidupan masyarakat adalah:
pertama manusia yang hidup bersama-sama sekurang-kurangnya terdiri
18
Bambang Pranowo. Sosiologi Sebuah Pengantar. (Jakarta: Lembaga Sosiologi Agama,
2008), h. 126
19
Hendropuspito, Sosiologi Sistematika, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1989), h. 75.
18
atas dua orang inidvidu. Kedua bercampur atau bergaul dalam waktu yang
cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia
baru dan sebagai akibat dari kehidupan bersama tersebut akan timbul
sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
antarmanusia. Ketiga menyadari bahwa kehidupan mereka merupakan satu
kesatuan. Keempat merupakan sistem bersama yang menimbulkan
kebudayaan sebagai akibat dari perasaan saling terkait antara satu sama
lainnya.20
Auguste Comte mengatakan bahwa masyarakat merupakan
kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang
berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut
pola perkembangan yang tersendiri.21 Menurut Mac Iver di dalam
masyarakat terdapat suatu sistem cara kerja dan prosedur daripada otoritas
dan saling bantu membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan
pembagian sosial lain.22
Mengingat banyaknya definisi masyarakat tersebut, maka dapat
diambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus memiliki syarat-syarat
sebagai berikut:
Pertama harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak, bukan
pengumpulan binatang. Di dalam integrasi sosial pasti harus adanya
masyarakat, dimana komplek Sekretariat Negara RI dan warga sekitarnya
di Pondok Kacang, Ciledug, Tangerang Selatan, Banten mereka saling
berinteraksi dengan tempat yang berbeda.
Kedua telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu
daerah tertentu. Dalam segi tempat tinggal komplek Sekneg sudah sangat
lama dibangun dan sekarang komplek tersebut berintegrasi dengan warga
asli sekitar komplek Sekretariat Negara RI.
20
M. Setiadi Elly dan Kolip Usman, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya,( Jakarta: Kencana, 2011), h. 36-37.
21
Abdulsyani, Sosiologi Sistematika, Teori dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002),
h. 31.
22
Abdulsyani, Sosiologi Sistematika, Teori dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002),
h. 33.
19
b. Unsur-Unsur Masyarakat
Hendropuspito memberikan penjelasan yang cukup detail tentang
unsur-unsur masyarakat diantaranya :
Pertama, Adanya Kelompok Manusia yang Berinteraksi.
Syarat pertama yang harus ada dalam kehidupan masyarakat
adanya interaksi diantara anggota kelompok masyarakat tersebut,
berlangsung lama, saling pengaruh mempengaruhi dan memiliki prasarana
untuk berinteraksi.
Kedua, Adanya Norma - Norma dan Adat Istiadat.
23
Hamid Hasan, Pengantar Imu Sosial. (PT Bumi Aksara Jakarta, 2008), h. 150.
24
Hamid Hasan, Pengantar Imu Sosial. (PT Bumi Aksara Jakarta, 2008), h. 150.
20
25
Bambang Pranowo. Sosiologi Sebuah Pengantar. (Jakarta: Lembaga Sosiologi Agama,
2008). h. 130.
26
Bambang Pranowo. Sosiologi Sebuah Pengantar. (Jakarta: Lembaga Sosiologi Agama,
2008), h. 130 .
21
dari luar (supra empiris). Dalam negara seperti itu, agama hanya menjadi
urusan pribadi masing-masing.
3. Masyarakat Setempat (Community)
Istilah community dapat diterjemahkan sebagai komunitas dimana
masyarakat setempat adanya komunitas untuk bergabung dalam hal
integrasi, yang menunjukan pada warga sebuah desa, kota, suku, atau
bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik itu kelompok
besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan
bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup
yang utama, kelompok tadi disebut dengan masyarakat setempat.27
Dapat disimpulkan secara singkat bahwa masyarakat setempat
adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat
hubungan sosial yang tertentu, dasar-dasar masyarakat setempat adalah
lokalitas dan perasaan semasyarakat setempat. 28
Tipe-tipe masyarakat setempat dalam mengadakan klasifikasi
masyarakat, dapat di gunakan empat kriteria, yaitu :
Pertama Jumlah penduduk. Kedua Luas, kekayaan dan kepadatan
penduduk daerah pedalaman. Ketiga Fungsi-fungsi khusus masyarakat
setempat terhadap seluruh masyarakat. Keempat Organisasi masyarakat
yang bersangkutan.29 Kriteria tersebut di atas dapat di gunakan untuk
membedakan antara tipe-tipe masyarakat setempat yang sederhana dan
modern, serta masyarakat pedesaan dan perkotaan. Sedangkan cara
beradaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap
kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik
adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.30
27
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), h. 131-132.
28
R.M. Maclever dan Charles H. Page, op, cit., h. 9-10
29
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), h. 135.
30
Ardiwinata Jajat, Sosiologi Antropologi Pendidikan, (Bandung:UPI PRESS, 2007)
23
31
Abu Ahmad Dkk. Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: Bina Aksara IKAPI 1988), h. 223-224.
24
32
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), h. 138-139.
33
Elly M. Setiadi. Pengantar Sosiologi. (Jakarta Kencana: Prenada Media Grup, 2009), h.
25
34
Syamsir Salam, Sosiologi pedesaan. (Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2008), hal. 60-61.
35
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi 1, (Jakarta: Rineka Cipta, Cetakan Ketiga,
2005), h. 122.
36
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2006), h. 23.
26
37
Ibid., hal. 136
38
Ibid., hal. 139-140
27
39
Hendropuspito. Sosiologi Agama. (Yogyakarta: Gunung Mulia 1984), h. 38.
28
40
Hendropuspito. Sosiologi Agama. (Yogyakarta: Gunung Mulia 1984), h. 38.
29
B. Penelitian Relevan
41
Asri Simani Huruk, Analisis Proses Integrasi Sosial Karyawan dan Masyarakat di PT.
Allegrindo Di Desa Urung Panei Kec. Purba, Kab. Simalungun, Medan, Januari 2009
30
42
Retnowati, Refleksi Kehidupan beragama di Indonesia: Belajar dari Komunitas
Situbondo membangun Integrasi Pasca Konflik, 2014
31
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep
satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Berdasarkan
landasan teori yang telah diuraikan dalam teori terkait, maka pada bagian
II ini peneliti menentukan kerangka konsep penelitian yaitu “Proses
Integrasi Sosial Antara Komplek Sekretariat Negara dan Penduduk
Setempat Pondok Kacang Ciledug Tangerang Banten”
Proses integrasi dalam penelitian ini adalah proses berbaurnya
warga asli setempat dengan warga komplek Sekretariat Negara RI dalam
suatu pengajian mingguan yang dilakukan sangat rutin.
Tabel 2.1
Kerangka Konsep Penelitian
KOTA
Proses Integrasi Sosial
Masyarakat Masyarakat
Komplek Setempat
Interaksi Sosial
Interaksi Sosial
43
Zalbi Ikhsan, Integrasi sosial antar etnik di daerah pemukiman transmigrasi Di unit
pemukiman transmigrasi desa Sidorahayu Kecamatan Babat Toman-Kabupaten Musi Banyu Asin
Propinsi Sumatera Selatan. Universitas Indonesia Depok 2000
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Table 3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian 25 Oktober 2015 sataud Januari 2016
No Kegiatan Agus Sep Okt Nov Des Jan
1. Penyerahan x
proposal pada
Dosen
Pembimbing
2. Penulisan BAB x x x x x x
I-III
3. Penyusunan x x
Instrumen
4. Pengumpulan x x
data
wawancara dan
observasi
5. Membuat Xx x
Transkip
Wawancara
6. Konsultasi x x x x x x x
hasil transkip
32
33
wawancara dan
analisis data
Bab IV
7. Penulisan x x
Laporan
Penelitianatau
Bab IV-V
B. Metode Penelitian
1
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta: ALFABETA, cv. 2012). h. 1
34
3
Sugiyono, op.cit., h.59
36
1. Observasi
2. Wawancara
4
Pusat Bahasa : Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III ... hal. 794
5
Ibid., h. 263
6
Sugiyono, op.cit., h.129.
37
3. Dokumentasi
7
Ibid., h. 74
8
Ibid., h. 89
38
1. Triangulasi
3. Member Check
13
Ibid., h. 124
14
Ibid., h. 129
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam
sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dengan narasumber yang
peneliti sebut sebagai partisipan. Data-data yang telah dianalisis selanjutnya
dikategorisasikan sesuai dengan kategorinya. Pengumpulan data ini dilakukan
dari bulan Oktober 2015 sampai dengan Januari 2016.
Pada bab ini pembaca dapat mengetahui bagaimana deskripsi proses
integrasi sosial pada kegiatan pengajian Islami yang terjadi antara warga komplek
Sekretariat Negara RI dengan warga sekitar. Selain membahas hasil wawancara,
bab ini juga mendeskripsikan tempat penelitian, informasi partisipan dan hasil
observasi.
40
41
terdiri dari 753 jumlah penduduk laki-laki dan 708 jumlah penduduk
perempuan. Banyak kegiatan di komplek Sekretariat Negara RI
diantaranya seperti pelayanan masyarakat, posyandu, dan juga kegiatan
olahraga antara lain tenis meja, bola voli, karate, senam dan pemancingan.
Pada peringatan 17 Agustus warga komplek menyelenggarakan kegiatan
RW seperti jalan santai, lomba hias, lomba makan kerupuk, dan lomba
panjat pinang.
setiap hari Kamis malam Jum’at dan kegiatan kajian agama yang diadakan
setiap hari Sabtu dan Minggu, seluruh kegiatan tersebut melibatkan warga
sekitar komplek Sekretariat Negara RI Pondok Kacang Barat, Tangerang
Selatan.
Bukan hanya kegiatan pengajian keagamaan Islam yang
dilaksanakan rutin setiap minggu saja, tetapi adapula kegiatan pengajian
keagamaan Islam yang dilaksanakan pada setiap datangnya hari besar
Islam seperti 1 Muharam (Tahun Baru HijryiyahatauTahun Baru Islam),
12 Rabiul Awal (Hari Lahirnya Nabi MuhammadatauMaulid Nabi), 27
Rajab (Hari Isra’ Mi’raj), 17 Ramadhan (Hari Turunnya Alquran), 15
Syaban (Hari Pintu Rahmat), 17 Ramadhan (Hari Turunnya Alquran), 1
Syawal (Hari Raya Idul Fitri), 10 Zulhijjah (Hari Raya Idul Adha).
Seluruh kegiatan tersebut melibatkan warga sekitar komplek.
C. Informasi Partisipan
Partisipan yang menjadi sumber data penelitian sebanyak sepuluh orang,
yaitu dua orang pengurus Masjid Al-Ikhlas, dua orang warga komplek yang aktif
dalam kegiatan pengajian keagamaan Islami di Masjid Al-Ikhlas komplek
Sekretariat Negara RI, dua orang warga sekitar yang aktif dalam kegiatan
pengajian keagamaan Islami di Masjid Al-Ikhlas, dua orang warga komplek yang
tidak aktif dalam kegiatan pengajian keagamaan Islami di Masjid Al-Ikhlas, dua
orang warga sekitar yang tidak aktif dalam kegiatan pengajian keagamaan Islami
di Masjid Al-Ikhlas.
Penting sekali peneliti menjabarkan informasi dan latar belakang
partisipan pada bab ini agar pembaca dan penguji dapat memahami konteks dan
situasi penelitian. Pada penelitian kualitatif, kesimpulan penelitian tidak bisa di
generalisasikan, oleh karena itu, siapa yang diwawancarai dan kapan
diwawancarai sangat penting karena kesimpulan dari penelitian ini akan berbeda
43
jika dilakukan dengan waktu yang berbeda dan mewawancarai orang yang
berbeda. Berikut adalah informasi partisipan:
Partisipan SZ adalah pengurus Masjid Al-Ikhlas sekaligus ketua DKM
periode 2014-2018 yang sudah menjabat selama 2 periode, partisipan SZ berusia
61 tahun dan bekerja sebagai mantan pensiunan karyawan swasta. Ketika peneliti
bertemu Bapak SZ, dan menjelaskan tujuan kedatangan peneliti ke komplek
Sekretariat Negara RI dan di Masjid Al-Ikhlas, beliau seperti ketakutan dengan
kedatangannya. Beliau berfikir saya adalah orang yang ingin membawa aliran
agama baru seperti yang ramai dibicarakan di televisi, ketika saya menunjukan
surat penelitian dari Jurusan Pendidikan IPS beliau mulai percaya bahwa benar
peneliti datang bertujuan untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah (skripsi). Dan
keesokan harinya penelitipun mengajak teman untuk menemani wawancara agar
partisipan SZ ini tidak takut. Kami bertemu dengan partisipan SZ sehabis sholat
Isya berjama’ah di Masjid Al-Ikhlas. Peneliti bersama teman peneliti
mewawancarai partisipan SZ dengan teman partisipan SZ yaitu partisipan SO
wakil DKM Masjid Al-Ikhlas.
Partisipan SO adalah pengurus Masjid Al-Ikhlas sekaligus wakil DKM
periode 2014-2018 yang sudah menjabat selama 1 periode. Partisipan SO ini
sudah berumur 50 tahun beliau bekerja sebagai karyawan swasta. Partisipan SO
datang untuk saya wawancarai karena dipanggil untuk menemani partisipan SZ.
Jika partisipan SO ini lebih santai untuk menyikapi peneliti dan tidak khawatir
dengan kedatangannya.
Partisipan MA adalah warga komplek Sekretariat Negara RI yang aktif
dalam pengajian Islami di Masjid Al-Ikhlas. Beliau berusia 51 tahun bekerja
sebagai Ibu rumah tangga partisipan MA ini sudah lama bertempat tinggal di
komplek Sekretariat Negara RI kurang lebihnya 20 tahun. Partisipan MA bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan menjaga warung dirumahnya. partisipan MA
sangat aktif untuk mengikuti pengajian keagamaan di Masjid Al-Ikhlas dan
partisipan MA sudah 15 tahun mengikuti pengajian di komplek Sekretariat
44
Negara RI. Partisipan MA ini sangat terbuka dengan kedatangan saya, dia
langsung menyambut bahkan ketika wawancara berjalan partisipan MA sempat
memberikan saya Bakso.
Partisipan TH adalah warga komplek Sekretariat Negara RI yang aktif
dalam kegiatan pengajian keagamaan Islami di Masjid Al-Ikhlas. Partisipan TH
bekerja sebagai karyawan swasta di Angkasa Pura 2 di bandara Soekarno Hatta
Tangerang, Banten. Partisipan TH yang berusia 48 tahun ini sangat ramah
terhadap peneliti. Ketika sehabis sholat Isya berjama’ah saya langsung mendekati
partisipan TH yang sudah memiliki tiga orang anak ini dan langsung berbincang
tentang penelitian. Beliau langsung mengerti karena partisipan TH pernah
menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah jurusan Manajemen.
Partisipan TH sangat membantu peneliti dan menyempatkan segala waktunya
untuk wawancara.
Partisipan SK adalah warga sekitar yang aktif dalam pengajian Islami di
Masjid Al-Ikhlas, beliau berusia 67 tahun. Partisipan SK adalah pekerja marbot di
Masjid Al-Ikhlas. Partisipan SK ini sudah 15 tahun bekerja sebagai marbot di
Masjid Al-Ikhlas, beliau sangat baik dan menyambut dengan hangat dan ketika
saya datang saya sangat disambut dan langsung ngobrol dengan partisipan SK,
partisipan SK ini adalah warga sekitar yang biasa disebut warga Betawi asli
beliau sangat aktif dalam pengajian keagamaan Islami. Partisipan RK adalah
warga sekitar yang aktif dalam pengajian Islami di Masjid Al-Ikhlas partisipan
RK bekerja sebagai marbot Masjid Al-Ikhlas, beliau berusia 47 Tahun, partisipan
RK selalu mengikuti kegiatan harian, mingguan maupun bulanan. Beliau warga
asli Betawi pondok kacang dan sangat enak diajak komunikasinya.
Partisipan TI adalah warga komplek Sekretariat Negara RI yang tidak
aktif dalam pengajian Islami di Masjid Al-Ikhlas. Beliau berumur 56 tahun dan
bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Partisipan TI adalah warga komplek Setneg
yang tidak aktif dalam pengajian Islami di Masjid Al-Ikhlas, beliau berusia 50
Tahun. Partisipan SN adalah warga komplek Sekretariat Negara RI yang tidak
45
aktif dalam pengajian Islami di Masjid Al-Ikhlas, beliau berusia 53 Tahun. Bapak
SN warga komplek sejak tahun 2001, ketika peneliti mengunjungi kediaman
partisipan SN, beliau sangat terbuka dengan kedatangan peneliti, sehingga ketika
peneliti baru tiba sudah ditawakan minuman dan makanan oleh partisipan SN.
Partisipan NH adalah warga sekitar yang tidak aktif dalam pengajian
Islami di Masjid Al-Ikhlas: beliau berusia 40 tahun dan bekerja sebagai Guru
SDN Tajur 2 Ciledug. Ketika peneliti mengunjungi kediaman partisipan NH,
beliau sangat baik dan ramah menyambut peneliti. Partisipan NH banyak sekali
menyiapkan makanan dan minuman ringan sehingga peneliti merasa merepotkan.
Partisipan SH adalah warga sekitar yang tidak aktif dalam pengajian Islami di
Masjid Al-Ikhlas. partisipan SH yang berusia 50 Tahun ini bekerja sebagai
karyawan swasta di Jakarta Selatan, partisipan SH tidak jauh seperti partisipan
NH yang ramah menyambut peneliti.
D. Paparan Penelitian
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil
penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan. Hasil penelitian
berupa data hasil observasi dan wawancara.
Peneliti melakukan observasi sebelum dilakukannya wawancara dengan
partisipan (warga). Pada wawancara dengan warga komplek Sekretariat Negara
RI terdapat 19 pertanyaan sedangkan pada wawancara dengan warga sekitar
komplek terdapat 15 pertanyaan. Hasil wawancara peneliti buatkan transkrip,
kemudian transkrip tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi data,
menyajikan data atau menyimpulkan data. Data yang di reduksi adalah informasi
yang tidak berhubungan dengan penelitian. Data yang disajikan dibuat dalam
bentuk-bentuk poin berdasarkan pertanyaan diinstrumen wawancara. Kemudian
peneliti dapat menyimpulkannya secara deskriptif demi menjawab pertanyaan
penelitian.
46
1. Hasil Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan sebelum melakukan
wawancara dengan partisipan. Peneliti melakukan observasi setelah
mendapatkan rekomendasi partisipan yang bertujuan untuk menentukan
orang yang akan diwawancarai. Observasi ini dilakukan dengan tujuan
menjelaskan bagaimana integrasi sosial dalam kegiatan pengajian
keagamaan Islami antara komplek Sekretariat Negara RI dan warga
sekitar di Masjid Al-Ikhlas Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan.
Observasi ini dilakukan selama empat kali kunjungan tidak
dilakukan secara terus menerus. Pada setiap waktunya peneliti duduk di
lokasi observasi. Observasi kunjungan pertama, peneliti pada observasi
ingin mengetahui kegiatan rutin keagamaan Islam. Peneliti melakukan
observasi kegiatan pada waktu sholat Magrib berjama’ah di Masjid Al-
Ikhlas yang diikuti oleh sebagian warga komplek dan warga sekitar. Pada
kegiatan sholat berjaamah peneliti bersama-sama mengikuti sholat
berjama’ah tersebut. Setelah sholat Magrib berjama’ah selesai dilanjut
dengan acara baca pembacaan Surat Yasin bersama, yang dipimpin oleh
ketua DKM Masjid Al-Ikhlas, yaitu bapak Salmen Zein selaku warga
komplek Sekretariat Negara RI. Setelah pembacaan surat yasin selesai,
peneliti melihat warga komplek dan warga sekitar saling berinteraksi
hingga sampai tibanya waktu sholat Isya.
Pada kunjungan kedua, peneliti mengikuti perayaan hari besar
Islam, yaitu Isra Mi’raj yang diadakan pada jam 09:00 WIB sampai
dengan jam 12:00 WIB di Masjid Al-Ikhlas komplek Sekretariat Negara
RI. Ketika saya mengunjungi Masjid Al-Ikhlas banyak warga sekitar
komplek berjalan beramai-ramai menuju Masjid Al-Ikhlas. Setibanya
47
2. Hasil Wawancara
Dari hasil observasi di atas terlihat bahwa warga komplek dan
warga sekitar berintegrasi dengan baik dalam hal kegiatan keagamaan
Islami. Hal ini juga terlihat dari jawaban pada saat wawancara. Berikut
adalah hasil dari wawancara dengan partisipan. Untuk membuat paparan
hasil wawancara lebih mudah dibaca dan dimengerti, maka peneliti
membagi pembahasan menjadi enam bagian, sesuai dengan tema yang
dibahas oleh partisipan, yaitu: (1) warga komplek selalu mengundang
warga sekitar untuk hadir mengikuti kegiatan keagamaan Islami di Masjid
Al-Ikhlas; (2) warga sekitar selalu datang setiap kegiatan Islami di Masjid
Al-Ikhlas; (3) pengurus masjid berperan dalam integrasi warga komplek
dan warga sekitar; (4) pengurus masjid dan kegiatan berasal dari warga
komplek namun setiap kegiatan selalu melibatkan warga sekitar; (5)
warga komplek yang beragama selain Islam turut mendukung kegiatan
yang di selenggarakan oleh masjid; (6) warga komplek dan warga sekitar
bertekad agar integrasi sosial terus berjalan dengan baik.
49
“Yaa karena eueu apa, tadi disampaikan bahwa kita itu jama’ah atas
dan komplek sini adalah bagian dari komplek ini dari interaksi itu
mereka menyampaikan, dan ada juga undangan resmi ada juga seperti
membuat spanduk dan itu membuat warga sekitar datang biasanya pake
undangan juga”1
1
SO, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
2
MA, Wawancara,Warga Komplek, 2 Januari 2016
50
“Sejak Masjid berdiri itu rutin yaa rutin, jadi dulu ada majlis ta’lim ibu-
ibu itu biasanya apa dari sana dateng pasti banyak dari luar, itu kalo
Maulid Nabi kita juga ngundang komplek sini sama warga sekitar sini
aja dan gak ada konsultasi sama Masjid-Masjid sekitar, itu sih biasanya
rata-rata biasanya pake undangan.. (hehehe).”3
“Iyaa kita selalu diundang kalo mau ada acara di Masjid komplek, ada
juga dari mulut kemulut, terus ada juga spanduk, kalo undangan itu
biasanya tanggal berapa, hari apa, ustd nya siapa, kalo ustd nya enak
penuh ini Masjid sama warga sekitar, saya tau karenakan saya yang
mengurusi Masjid ini.”4
3
SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
4
SK, Wawancara, Warga SekitarKomplek, 7 Januari 2016
51
“Lumayan banyak sih yang ikut, ya kalo pagi kan ada pengajian, sabtu
pagi ada, minggu pagi ada terus minggu malem senin juga ada.
Biasanya kalo malem Jum’at ada yang ngaji banyak, ngaji al-quran,
fiqih. Alhamdulillah sih penuh kalo ada Idul Fitri atau Idul Adha gitu
sampai kesini sini sampai keluar laah, kemarin aja kan Jum’at kan libur
2 kali tanggal merah, penuh dipakai solat Jum’at, kantor itu kepakai
(sambil menunjuk kea rah kantor), sampai ke jalan kepakai juga.”5
“Yang sering ngalamin sih gitu, dia ngasih data dari mushola farikhul
jannah yang paling gede fakir miskinnya dibagi misalkan 80 bungkus,
terus warga mana misalkan Darussalam dikasih 50 bungkus, tar 40
bungkus, tar mana lagi, seluruh mushola dikirim. Sekarang mah disini
gitu, hampir setiap tahun kok, sekarang misalnya sapi 8, kambing 50,
itu kambing dibagi tuh misalkan berapa bungkus. Nah diliat data
mushola butuh berapa bungkus nih, misalkan 500 bungkus, dikasih 500
bungkus kambing, nah terus mushala ini sekian, mushola ini sekian,
kan udah ada tulisannya di karung tuh mushola ini sekian, misalkan
Mushola Farihul Jannah 50 bungkus, darusalam 50, batur salam 50.
Nah tar sisanya sapi dibagiin ke warga, seumpama warga RT 5 nih 40
bungkus dikasih 40 bungkus, RT 7 warganya 60 kasih 60 bungkus, kan
setiap RT beda-beda ga tentu gitu. Jadi kalo sapi tuh gitu, buat orang
dalem, kalo kambing keluar, ya ada buat orang dalem kalau yang mau.
ya sepengetahuan saya sih ya kalo setiap lebaran idul adha lumayan
Alhamdulillah, kebagi terus sampai 8 atau 9. Ya setiap warga kan
andil, satu sapi 7 orang, tar kalo ada sumbangan dari wapres atau
sumbangan dari warga yang kaya.”6
5
SK, Wawancara, Warga SekitarKomplek, 7 Januari 2016
6
SK, Wawancara, Warga Sekitar Komplek, 7 Januari 2016
52
“Kalo kaya gitu ada undangan ke Majlis Ta’lim sini dikasih tau, dan
yang tadi aku bilangkan ada warga komplek yang ngaji disini rutin dan
melalui mulut ke mulut laah atau diumumin kalo lagi ngaji dan kalo
dikomplek ada acara kaya Maulid Nabi atau ngadain kegiatan Agama
itu biasanya kita diundang dan kita kadang dateng kesana, kalo untuk
pengajian yasinan mah kita seringnya disini aja. (ungkap partisipan NH
sambil tersenyum)”7
“kalo diundang sih pernah yaa mas, hampir setiap kegiatan sih
diundang, kadang tuh digerbang komplek Setneg ada spanduk kaya
mau ada mamah dedeh dateng itu dikkabarin mas”8
“kalo untuk pengajian tidak terlalu aktif mas kadang dateng, karenakan
saya sibuk dengan kerjaan saya mas, terkadang saya dikirim ke
7
NH, Wawancara, Warga Sekitar Tidak Aktif, 20 Desember 2015
8
TI, Wawancara, Warga Sekitar Tidak Aktif, 23 Januari 2016
9
TI, Wawancara, Warga Komplek Tidak Aktif, 2 Januari 2016
53
Ketika datang hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul
Adha, warga komplek dan warga sekitar mendatangi Masjid Al
Ikhlas yang berada di dalam komplek Sekretariat Negara RI, untuk
melaksanakan sholat berjamah bersama-sama. Mereka bukan
hanya berbaur dalam melaksanakan beribadah Shalat Sunnah Ied
10
SN, Wawancara, Warga Komplek Tidak Aktif, 23 Januari 2016
11
SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
54
“Disini kalo Idul Fitri-Idul Adha gak muat ini masjidnya sampe keluar-
keluar, jadi semua warga sekitar komplek milihnya malah pada ke
Masjid sini, jangankan idul Fitri sholat Jum’at aja banyak warga sekitar
yang solat disini, apalagi kalo hari Jum’atnya tanggal merah waah bisa
sampe keluar rame bangeet.. yaa Alhamdulillah kotak amal lebih besar
uangnya. (hahaha)”12
“Nah pada bulan ramadhan ini ada kegiatan yang menarik warga
sekitar untuk datang, hampir sebualan full itu kita mengadakan
kegiatan, seperti kegiatan santunan ada, lalu ta’jil setiap hari, dan ta’jil
itu bukan hanya daerah sini saja warga sekitar juga kita kirim dan
dikirim ke pesantren juga, karena banyak sekali ta’jil disini dan juga
ta’jil yang buka disini paling pegawai dan anak anak makannya kita
kirim.Warga sekitar yang paling jauh untuk mengikuti acara disini dari
mana aja yaa pak? Untuk yang paling jauh sih tidak ada yaah, hehehe
mereka jugakan punya Masjid yaa paling yang dateng dari warga atas
karena kan kita terbatas juga yaa tempatnya yaa paling daerah pondok
serut 12 sampai 3 sana dan di seberang sana juga di jalan hj pasir dan
sebrang sana di tajur dan sananya lagi udah kota tangerang dan udah
12
SO, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
55
dari situ aja dan dibelakang kali juga ada disitu beberapa juga ada yang
datang.”13
“Yakalo pagi kan ada pengajian, sabtu pagi ada, minggu pagi ada terus
minggu malem senin juga ada. Biasanya kalo malem Jum’at ada yang
ngaji banyak, ngaji al-quran, fiqihya ada pengajian sabtu pagi atau
kuliah subuh, Cuma ustadznya jauh-jauh, ada yang dari pondok
13
SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
14
MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016
15
MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016
56
pucung, jurang mangu, bintaro, kalo sabtu kuliah pagi ya gitu jauh-
jauh.”16
“Iyaa banyak ini disini yang ngaji, apalagi kalo ustadnya manggil
yang bagus waah warga sekitar banyak banget yang dateng bisa penuh
disini, acaranya setiap hari minggu.”18
“Kalo untuk yasinan atau pengajian Islami lainnya kita gk ikut sama
warga komplek, kan dikampung sini kita juga udah ada Majlis
Ta’limnya (ungkap partisipan NH tersenyum dan menawarkan
makanan).”19
“kalo ikut sih gak pernah yaa, karenakan disini juga ada Masjid, kalo
ada kegiatan kaya hari besar Islam gitu disini juga ada mas, jadi yaa
saya paling ikut yang di Masjid sini aja.”20
Abis sholat Magrib, tadi liatkan dipojok sana kita lagi ngobrol, itu
orang luar bukanorang dari dalam aja, dari atas dari mana aja.. hahaha
(ungkap Pak SO sambil tertawa-tawa), kadang kadang kita biasanya
kita juga bakar singkong bareng-bareng kalo disitu.. hahaha (ungkap
Pak SZ sambil tertawa)jadi tidak ada bedanya, dan ada juga marbot
19
NH, Wawancara, Warga Sekitar Komplek Tidak Aktif, 20 Desember 2015
20
SH, Wawancara, Warga Sekitar Komplek Tidak Aktif, 23 Januari 2016
58
disini itu kita ambil di luar yang tadi itu bapak di luar bapak tadi kita
ambil dari atas itu, keamananpun dari luar, jadi kalo dibilang hubungan
kita dengan mereka sangat erat yaa erat sekali Karen dalam setiap
kegiatan santunan itu pasti kita mengundang mereka dan kegiatan zakat
juga prioritas juga dari warga luar. 21
21
SO, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
22
SO, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
59
“Jadi untuk apapun mereka yan sumbangkan kemasjid ini untuk itu
benar benar untuk kita jaga dengan baik misalnya mereka nyumbang
untuk anak yatim, itu benar-benar untuk anak yatim, ini untuk orang
miskin atau apa itu sifatnya itu yang pertama yang membua masyarakat
percaya terhadap kita, itu yang utama.. dan kalo ada dari kelompok lain
kesini itu tidak diterima seperti khalafiah atau apalah, jadi bisa
dipercaya terhadap warga komplek dan sekitar, dan dulu tempat wudhu
bukan seperti itu dulu kecil, dan itu butuh kerjasama dari satu pengurus
ke pengurus lain dan didukung oleh masyarakat Alhamdulillah.”25
23
SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
24
SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
25
SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
60
“Disini pernah banjir itu tahun 2007, waah itu bukan banjir lagi yaa,
nih di Masjid sini aja nih segini (leher) saya nih itupun jinjit yaa, kalo
kaga yaa tenggelem muka kitaa.. haha itu disinikan waktu banjir saya
disini, itu sore udah mulai banjir, saya beresini karpet eh pas udah
malem banjirnya makin tinggi juga yaudah karpetnya kena juga. Yaa
sampe malem saya disini terus ada juga nih yang mau nolongin saya
pak SK mau pulang gak? Siapa yaa waktu itu namanya? Ah saya lupa,
dia orang sini juga, ngebantuin warga sini juga, diakan orangnya tinggi,
wah saya pegangan dia digendong, wah deres banget itu airnya, kaki
saya aja sampe gak napak ketanah itu, udah kaya bebek aja, oh iya
namanya uki, yaa pada ngungsi dibantuin juga sama warga sekitar, itu
ada juga yang nyewa kontrakan ada juga, kalo sebagian yang gak bisa
ngungsi yang rumahnya tingkat yaa dia keatas gak ngungsi. Itu lima
belas hari baru kering, baru bisa ditempatin, wah itu bau banget.”26
“Sering ngobrol juga sama warga komplek itu biasanya kalo abis
sholat Maghrib kita ngobrol bareng dipojokan nunggu ampe sholat
Isya.”27
26
SK, Wawancara, Warga Sekitar Komplek, 7 Januari 2016
27
RA, Wawancara, Warga Sekitar Komplek, 25 Januari 2016
61
iya tetep sih komunikasi kalau sama warga lain tetep, tapi kalo untuk
warga sekitar paling interaksinya kaya beli galon ditempat saya, yaa
28
TH, Wawancara, Warga Komplek, 25 Januari 2016
29
SN, Wawancara, Warga Komplek Tidak Aktif, 23 Januari 2016
62
“Dalam Panitia di komplek ini kita belum ada yaa, dan untuk tahun ini
periode ini belum ada yang dari luar, dari kita semua yaa mungkin
ada orang luar yang menetap disini dan kerja disini yaa itu pernah,
pernah mengikuti struktur disini itu pernah. Kita panitia itu karena kita
udah punya bidang, bidangnya itu lebih difokuskan kebidangnya saja
yaa kalo disini PHBI (Panitia Hari Besar Islam) karena kan jika ada
acara lain ada PHBI jadi hanya dari dalam komplek saja mas, dan
untuk struktur PHBI sendiri kita ada ketua, wakil, bendahara,
sekertaris, penasehat dan ada remaja remajanya juga yang ikut
membantu, seperti itu.”31
30
TI, Wawancara, Warga Komplek Tidak Aktif, 2 Januari 2016
31
SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
63
“Kalo buat panitia sih ada juga yaa mas ibu-ibu yang megang,
karenakan pengajian ibu-ibu ada juga tuh, biasanya pengajiannya hari
senin siang mas, dan ada juga warga sekitar yang dateng ngaji di
Masjid ini mas, karenakan yang namanya ngaji mah gak mandang dia
kaya apa miskin, kitamah yaa niatnya ngaji aja mas biar inget akhirat
jugaa yaa mas, kita diberikan sehat juga karenakan karena kita sering
inget sama Allah juga. (hehehe)”33
32
SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
33
MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016
64
“Untuk saat ini sih kita belum ada ya mas warga sekitar yang ikut
panitia sama struktur kepengurusan di masjid ini, yaa karenakan ini
deket yaa mas sama warga komplek jadi biar mudah aja mas
interaksinya kalo mau ada acara, kalo misalkan warga sekitarkan
lumayan jauh juga mas yaa biar kondusif laah mas dan kita hanya
mengundang warga sekitar aja mas, paling kita suka ada masukan aja
laah dari warga sekitar mas, kaya misalnya kalo ngaji biar makin
banyak orangnya yaa biar makin antusias laah, yaa kita terima
semuanya mas. (Hehehe)”35
“Sikap mereka terhadap setiap kegiatan mereka dukung acara kita tidak
ada komplen dan tidak ada keberatan bagi non muslim, dan jika ada
yang meninnggal dan yasinan itu non muslim datang, bahkan warga
non muslim itu tempat tinggalnya di sekeliling masjid sini jadi tidak
34
RA, Wawancara, Warga Sekitar Komplek, 25 Januari 2016
35
TH, Wawancara, Warga Komplek, 25 Januari 2016
65
ada masalah laah dan dia juga kadang ngirim makanan juga seperti nasi
boks kalo mereka ada acara yaa gk tau yaa acara apa.. (hahaha)”36
“Waktu Ibu saya meninggal itu yang ngelayat bukan warga komplek
dan warga sekitar aja mas, tapi warga non-Islam juga turut hadir
kerumah saya, yaa kita mah saling menghargai aja, disini kita semua
sama dan saling mendukung laah, kalo warga non-Islam ada acara
36
SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
37
TH, Wawancara, Warga Komplek, 26 Januari 2016
66
dirumahnya yaa kita dukung gak ada perbedaan lah mas kalo disini
Alhamdulillah.”38
“Jadi gini loh mas, disini sih kalo beda Agama kita biasa aja yaa, yaa
kaya ngobrol laah gk ada perbedaan, wah dia agama Kristen atau
agama apalah yaa mas jangan main sama dia, gk itu disini semua saling
menghormati kaya waktu itu ada kegiatan apaa yaa saya lupa itu warga
non muslim malah kadang ngasih makanan mas sama kita, kaya
misalkan ada yang akikahan itu warga yang bukan agama kita malah
hadir walaupun dia gk ikut ngaji tapi kaya silaturahim juga laah.”39
38
TH, Wawancara, Warga Komplek, 26 Januari 2016
39
MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016
67
“Karna kita sampai tua sampai mau matipun kan harus belajar,
bagaimana kita pindah ketempat manapun itu ada pengajianya kita cari
ustadz, yuk kita bikin pengajian bikin kelompok pengajian seperti itu.”
41
40
MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016
41
MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016
42
MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016
68
“Terus kita membaur sama warga sekitar warga atas kita tanya-tanya
barang kali ada ulama-ulama ustadzah maupun ulama-ulama disini kan
ada ustad junaidi ustad tasib jadi tergolong karena tuntutan dari hati
nurani Islami ya kita harus terus belajar, biar warga sekitar juga makin
tertarik yaa mas biar ngaji di masjid yang ada dikomplek. (Hehehe)”43
“Yaa tentunya umpamanya kalao fitrah ini yaa seperti zakat fitrah kita
sebelum kita bagi kita undang jadi interaksinya seperti itu, jadi
hubungan kita antara warga sekitar agar tidak salah paham jadi
memang mereka mungkin ada yang duafa atau bagaimana kan mereka
yang tau, jadi mushola itu yang tau jadi yaa saling membantu aja. Kaya
zakat fitrahkan kita yang kesana, jadi kalo apa interaksi kita antar
mushola antar masjid saja paling dan agar kedepannya kita lebih baik
lagi, udah gtu aja mas. (Hehehe)”44
43
MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016
44
SZ dan SO, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015
69
pengajian Islami yang sudah lama berjalan dengan baik dan saling
membantu, baik warga komplek membantu warga sekitar dan
warga sekitar membantu dan mendukung kegiatan Islami.
“Mudah mudahan dengan berjalanya waktu umur saya dan ilmu amal
yang saya kerjakan entah saya sama tetangga tuh bener-bener asli
berguna kita tuh belajar atau apapun yang masih terbata-bata ngaji tuh
gak sia-sia tuh sayang banget yang saya bilang saya udh bismillah pasti
anak saya udh tau mau kemana mah dia udah g nanya lagi.. hehe semua
kegiatan sih bagus semua tapi di awali dengan alfatiha kembali lagi ke
surat yang pertama pusingkan udah apapun bagus gitu aja mau baca
sering itu urusan malaikat yang nyatet gitu kan. Nah Kalo yasin ya dari
dulu ya bagus, apa ya g ada yg di awali dengan pengajian yasin mau
pengajian di masjid malam Jum’at kek pasti yasin cuman saya bilang
tadi ada yang syukuran selametan apaupun gitu ya kita di undang
lading bu jangan yasin ya langsung latihan aja oh gitu. (Hahaha)”45
45
MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016
70
“Harapan saya sih yaa moga aje dah makin bae pengajianya makin
banyak, kalo yang saya perhatiin sih dari tahun 2000 sampe sekarang
makin banyak yaa warga yang ikut ngaji disini yaa ada kemajuan laah,
karenaka yang namanya pengajian itukan dunia akherat yaa de, jadi yaa
kita harus amalin itu semua, tapi semua kembali kepada hatinya
masing-masing yaa.. yaa semoga aja makin banyak laah yang ngaji.
(Hehehe)”46
“Yang pertama itu pasti silaturahmi, jadi tidak ada beda warga
komplek dengan warga sekitar, kalo dulu ada perbedaannya kalo ada
pengajian, oh yang istilahnya itu warga kampong oh itu warga komplek
tapi kalo sekarang udah gak ada beda semua sama, itu yang saya tau,
lebihnya dan nilai plesnya itu Silaturahmi (ungkap bu NH sambil
tersenyum).”47
46
SK, Wawancara, Warga Sekitar Komplek, 26 Januari 2016
47
NH, Wawancara, Warga Sekitar Komplek Tidak Aktif, 20 Desember 2015
71
Pada bagian ini peneliti membandingkan data hasil dengan teori ataupun
hasil penelitian yang sebelumnya. Beberapa teori dan hasil penelitian yang
digunakan sudah dijelaskan pada Bab 2 Kajian Teori, namun beberapa lainnya
peneliti cari setelah data lapangan terkumpul. Hal ini sesuai dengan prinsip
penggunaan teori pada penelitian kualitatif.
48
SN, Wawancara, Warga Komplek Tidak Aktif, 23 Januari 2016
49
Phill Astrid S. Susanto, komunikasi dalam teori dan praktek, (Bandung: PT. Bina Cipta, 1974),
hal. 366
72
Pengurus Masjid Al-Ikhlas telah berjuang agar warga komplek dan warga
sekitar percaya terhadap pengurus masjid dalam segi keuangan pengurus masjid
dengan kepengurusan yang baik, amanah dan menciptakan komunikasi yang baik
terhadap kedua warga, sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Richard
West dan Lynn H. Turner dalam bukunya yang bejudul “Pengantar Teori
Komunikasi”, yaitu: Kegagalan dalam komunikasi dapat menimbulkan kerugian
yang besar bagi sebuah organisasi.50
Dalam hal integrasi sosial yang melibatkan warga komplek dan warga
sekitar, yang ditandai dengan terjalinnya kerukunan antar kedua warga sebagai
wujud dari integrasi tersebut. Terlihat dari data yang telah terkumpul bahwa
masyarakat warga komplek dan warga sekitar selalu akttif dalam mengikuti setiap
kegiatan yang diadakan di sekitar tempat tinggal mereka. Seperti pendapat bapak
SK dan peneliti bahwa pengajian Islami yang diadakan di Masjid Al-Ikhas sangat
ramai diikuti warga sekitar. Warga sekitar menghormati warga komplek yang
telah mengundang mereka untuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini sesuai
dengan pendapat yang disampaikan oleh William F. Ogburn dan Mayor Nimkoff
yang dikutip oleh Kamanto Sunarto mengemukakan berhasilnya suatu integrasi
sosial yaitu: anggota masyarakat merasa telah berhasil mengisi satu kebutuhan
satu dengan yang lainnya, masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama
mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menjadi pedoman hidup,
masyarakat telah menjalani nilai dan norma secara konsisten.51
Pada kegiatan peringatan hari besar Islam warga sekitar banyak sekali
yang hadir seperti Hari Raya Idul Fitri, mereka banyak yang melaksanakan sholat
Idul Fitri di Masjid Al-Ikhlas, dan sehabis melaksanakan sholat, warga sekitar
mendatangi rumah-rumah warga komplek untuk saling maaf-memaafkan,
begitupun sebaliknya warga komplek datang kerumah warga sekitar dengan
50
Richard West, pengantar teori komunikasi, (Jakarta: Salemba Humanika 2008), Hal. 4
51
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembanga Penerbit FE-UI, 2000) Hal. 68.
73
52
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) Hal. 122
53
M. Munandar Sulaeman, Ilmu Budaya Dasar, (Bandung: Ilmu Budaya Dasar, 2012) Hal 3
54
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) Hal. 130
74
pengurus Masjid Al-Ikhlas. Pendapat pengurus masjid dan peneliti ini sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ali yaitu:
55
Lely Nisvilyah, Journal Kajian Moral dan Kewargenegaraan(Nomor 1 Volume 2 Tahun 2013)
Hal 384
56
M. Rahmat Budi Nuryanto, Journal Konsentrasi Sosiologi(Volume 2, Nomor 3, 2014) Hal 4
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bab I peneliti telah menjelaskan tujuan dari penelitian ini. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana integrasi sosial
dalam kegiatan keagamaan antara warga komplek Sekretariat Negara RI dan
warga sekitar. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori tentang integrasi
sosial yang dikemukakan oleh William F. Ogburn dan Mayor Nimkoff dalam
bukunya yang dikutip oleh Kamanto Sunarto dengan judul Pengantar Sosiologi,
Teori ini menyebutkan bahwa integrasi sosial akan berjalan dengan baik apabila
masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma-norma
dan nilai-nilai sosial yang menjadi pedoman hidup. Oleh karena itu, peneliti ingin
mengetahui lebih jauh bagaimana integrasi sosial dalam kegiatan keagamaan
antara warga komplek dan warga sekitar di Masjid Al-Ikhlas komplek Sekretariat
Negara RI Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan. Dalam melakukan
penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana peneliti
berusaha untuk menguraikan temuan hasil penelitian dengan menggunakan kata-
kata atau kalimat dalam suatu struktur yang logik, serta menjelaskan konsep-
konsep dalam hubungan yang satu dengan lainnya. Pendekatan kualitatif dipilih
karena dapat mempresentasikan karakteristik penelitian secara baik, dan data yang
didapatkan lebih lengkap, lebih mendalam, dan bermakna sehingga tujuan
penelitian dapat dicapai.
Dari data yang telah dianalisa, maka peneliti menyimpulkan bahwa
integrasi sosial antara warga komplek Sekretariat Negara RI dengan warga sekitar
berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai
sosial yang menjadi pedoman hidup. Proses integrasi sosial antara warga komplek
dengan warga sekitar serta melibatkan pengurus masjid yang berdampak pada
terjalinnya kebersamaan dan keharmonisan. Kemudian, tidak ada perbedaan satu
sama lain baik itu dari segi sosial maupun keagamaan. Dengan terjalinnya
75
76
Buku Referensi
78
79
Asri Simani Huruk, Analisis Proses Integrasi Sosial Karyawan dan Masyarakat
di PT. Allegrindo Di Desa Urung Panei Kec. Purba, Kab. Simalungun,
Medan, Januari 2009. Skripsi Universitas Sumatra Utara. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Tidak dipublikasikan
Retnowati, Refleksi Kehidupan beragama di Indonesia: Belajar dari Komunitas
Situbondo membangun Integrasi Pasca Konflik 2014. Jurnal Universitas
Kristen Satya Wacana. Tidak dipublikasikan
Zalbi Ikhsan, Integrasi sosial antar etnik di daerah pemukiman transmigrasi Di
unit pemukiman transmigrasi desa Sidorahayu Kecamatan Babat Toman-
Kabupaten Musi Banyu Asin Propinsi Sumatera Selatan. Universitas
Indonesia. Depok: 2000. Tidak dipublikasikan
Web Referensi
Http://www.alquranindonesia.com/web/quran/listings/details/3/190
Biodata Peneliti
NIM : 1111015000112
Prodi : Sosiologi
Angkatan : 2011
Email : Ibnuard@gmail.com
Anak kedua dari tiga bersaudara, putra Bapak Basiran dan Ibu Siti Nurkhamiyah. Menuntut
ilmu mulai dari Madrasah Ibtidaiyah Baidhaul Ahkam di tahun 1999 dan MTs. Daar El-Qolam
tahun 2005 kemudian melanjutkan ke SMA Daar El-Qolam di Balaraja, Tangerang Banten pada
tahun 2008 sampai 2011. Dan meneruskan di perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan 2011 jurusan Pendidikan IPS prodi Sosiologi.
Instrumen Penelitian Pengurus Masjid
2. Sudah berapa lama pengajian yasinan antara kedua warga di Masjid ini berlangsung?
3. Bagamana sejarah/awal mula terjadinya pengajian yasinan antara kedua warga yang
4. Bagaimana awal mula membentuk suatu kelompok yang terstruktur seperti yang kita lihat
saat ini?
5. Selain kegiatan yasinan, kegiatan Islami apa yang membuat warga sekitar mengikuti
6. Mengapa integrasi / pembauran antara warga terjadi hanya dalam kegiatan keagamaan
Islami saja?
7. Bagaimana jika datang hari besar Islami seperti Idul Fitri,dan Idul Adha? Apakah kedua
warga saling membaur seperti kegiatan yasinan? Mengapa bisa, apa alasannya?
8. Seberapa banyak kedua warga yang secara sadar merasakan proses awal terbentuknya
pengajian Islam yang dibuat dan dijalankan sehingga membentuk suatu kelompok yang
9. Seberapa banyak kedua warga yang secara tidak sadar merasakan proses awal
terbentuknya pengajian Islami yang sudah terstruktur? Mengapa bisa, apa alasannya?
10. Bagaimana dengan kegiatan diluar keagamaan Islami seperti 17 agustus dll? Mengapa
11. Bagaimana integrasi sosial / pembauran ini dapat terjadi terhadap dua kelompok yang
81
82
12. Mengapa dua kelompok ini dapat sejalan dalam kehidupan sosial walaupun terdapat
perbedaan karakter dan interaksi yang menyangkut dalam kegiatan keagamaan Islami?
13. Selama bapak menjadi pengurus Masjid disini kendala apa yang bapak dapatkan selama
pengajian disini?
14. Bagaimana hubungan antara kedua warga tersebut, setelah adanya pembauran tentang
15. Menurut bapak, seberapa antusias kedua warga tersebut dalam berintegrasi pengajian
keagamaan Islami?
16. Bagaimana sikap warga komplek Setneg yang tidak aktif dalam pembauran pengajian
antara kedua warga? Setujukah dengan terbentunya pengajian di komplek ini? Mengapa
17. Bagaimana sikap warga yang memiliki agama berbeda (non muslim) di komplek Setneg?
18. Apa saja yang bapak sudah lakukan untuk mendorong agar kedua warga yang tidak aktif
19. Harapan bapak kedepannya bagaimana terkait dengan pembauran antara kedua warga ini
3. Sudah berapa lama bapak aktif dalam pengajian yasinan antara kedua warga diMasjid
ini?
4. Bagaimana awal mula bapak ikut serta dalam pengajian Islami yang di jalankan antara
5. Selain kegiatan yasinan, kegiatan Islami apa lagi yang bapak jalankan di komplek setneg?
6. Bagaimana jika datang hari besar Islami seperti Idul Fitri,dan Idul Adha? Apakah bapak
saling membaur seperti kegiatan yasinan? Mengapa bisa, apa alasannya pak?
7. Apakah bapak merasakan proses awal terbentuknya pengajian Islam yang dibuat dan
dijalankan sehingga membentuk suatu kelompok yang terstruktur hingga saat ini?
8. Bagaimana dengan kegiatan diluar keagamaan Islami seperti 17 agustus dll? Apakah
9. Selama bapak mengikuti kegiata keagamaan disini, kendala apa yang bapak dapatkan
10. Bagaimana hubungan bapak terhadap warga sekitar / warga komplek tersebut, setelah
11. Bagaimana sikap bapak terhadap warga komplek / warga sekitar yang tidak aktif dalam
12. Menurut bapak, seberapa antusias kedua warga tersebut dalam berintegrasi / berinteraksi
13. Harapan bapak kedepannya bagaimana terkait dengan pengajian yasinan yang sudah lama
berjalan ini?
14. Apa saja yang bapak sudah lakukan untuk mendorong agar kedua warga yang tidak aktif
15. Harapan bapak kedepannya bagaimana terkait dengan pembauran antara kedua warga ini
3. Apakah bapak aktif dalam pengajian yasinan yang di laksanakan antara kedua warga di
4. Apakah bapak sebelumnya pernah ikut / aktif dalam kegiatan pengajian ini? Mengapa
5. Apa alasan bapak untuk tidak aktif dalam pengajian yang dilaksanakan antara kedua
6. Bagaimana awal mula bapak tidak aktif ikut serta dalam pengajian Islami yang di
8. Bapak tidak aktif dalam pengajian ini, apakah bapak berintegrasi / berinteraksi antara
9. Bagaimana sikap bapak terhadap warga komplek / warga sekitar yang aktif dalam
10. Bapakan tidak aktif nih, menurut bapak, seberapa antusias kedua warga tersebut dalam
11. Bapakan tidak aktif nih, harapan bapak kedepannya bagaimana terkait dengan pengajian
Pewawancara : Assalamu’alaikum..
Partisipan : Wa’alaikumsalam..
Pewawancara : gimana pak kabarnya ?
Partisipan : Alhamdulillah baik, sehat (sambil tersenyum)
Pewawancara : Saya Ibnu Ardani pak yang ingin meneliti dan wawancari bapak tentang
komplek ini dan ini Firdaus dan yang ini Sadam teman seperjuangan saya
pak, kami bertiga dari mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Partisipan : Ohh iya iya iya kamu yang kemarin kesini ya? Hehe (sambil tertawa) ini
mau wawancara apa ya ?
Pewawancara : iyaa pak saya yang kemarin kesini.. hehe saya ingin wawancara tentang
Pembauran yang terjadi dikomplek ini pak tentang pengajian Islami
Partisipan : oh iya iya bener, bagaimana bagaimana..
Pewawancara : Iyaa pak.. hehe maaf pak sebentar saya mau rekam dulu yaa pak.. hehe
Partisipan : oh direkam? Hahaha (sambil tertawa)
Pewawancara : Saya tanya datanya dulu yaa pak, nama bapak siapa yaa pak?
Partisipan : SZ sama Pak SO
Pewawancara : Alamat lengkapnya pak SZ?
Partisipan : Komplek Setneg RT 02 RW 06 Blok C 6 Pondok Kacang Barat Ciledug
Tangerang Selatan
Pewawancara : Kalo pak SO?
Partisipan : Komplek Setneg RT 05 RW 06 Blok A 4
Pewawancara : umur bapak SZ berapa tahun pak?
86
87
Partisipan : Naah itu kmu foto aja deh yaa.. hehe ada tanda tangan pak harto itu tuh
itu, hehe biar lebih jelasnya gitu, hehe (ungkap Pak SO sambil tertawa-
tawa)
Partisipan : Jadi masjid ini dibangun tahun 2000, jadi ini masjid terakhir dibangun
pak harto ini, dari yayasan mmuslim pancasila itu loh emmm yayasan
amal bakti pancasila udah itu aja sejarahnya dah.. haha (ungkap Pak S.Z
sambil tersenyum)
Pewawancara : Itu kompleknya udah kebangun ya pak?
Partisipan : Iyaa komplek ini dulu baru masjidnya. (ungkap Pak S.Z sambill
memegang kakinya)
Pewawancara : Teruskan inikan komplek sekretaris Negara yaa pak ada campur baur
warga luar gak pak untuk membangun masjid ini?
Partisipan : Yaitu yayasan itu aja yang membangun, gak ada sama sekali warga luar
membantu membangun gk ada swadaya gk ada yaa.. warga sini hanya
menyiapkan lahannya saja, (ungkap Pak S.Z sambil tersenyum)
Pewawancara : Terus bapak dari tahun 2000 juga yaa pak, maksudnya bapak tinggal di
komplek ini dari kapan yaa pak, atau bapak warga pendatang?
Partisipan : Ooh kita sudah lama tinggal disini sebelum masjid ini dibangun saya
sudah berada disini (ungkap Pak S.Z ketua DKM Setneg Pondok Kacang
Barat)
Pewawancara : Kalo disini pak, setrukturnya pak, misalnyakan kalo masjid sayakan ada
dewan suro kaya gitu-gitu lah pak, kalo disini seperti apa yaa pak?
Partisipan : Kalo disini gk ada dewan suro, (ungkap Pak SO wakil DKM Setneg
Pondok Kacang Barat sambil menaruh pecinya)
Pewawancara : Terus pak struktur organisasinya bagaimana pak?
Partisipan : Ada ketua wakil bendahara sekertaris penasehat dan ada remaja
remajanya gitu. (ungkap Pak SZ sambil menguap)
Pewawancara : Terus pak struktur ini ada yang dari luar komplek gk yaa pak?
Partisipan : Yaa gk ada laah, dan untuk tahun ini periode ini belum ada yang dari
luar, dari kita semua yaa mungkin ada orang luar yang menetap disini
89
dan kerja disini yaa itu pernah, pernah mengikuti struktur disini itu
pernah, (ungkap Pak SO sambil mengurut kaki)
Pewawancara : Kalau datang hari besar islam itu panitianya ada yang dari luar juga gk
pak bukan hanya tamu undangan saja gitu pak?
Partisipan : Kita panitia itu karena kita udah punya bidang, bidangnya itu lebih
difokuskan kebidangnya saja yaakalo disini PHBI karena kan jika ada
acara lain ada PHBI jadi hanya dari dalam komplek saja, begitu mas..
(ungkap pak Suminarso sambil tersenyum)
Pewawancara : Sikap warga terhadap pengajian disini bagaimana pak?
Partisipan : Yaa umumnya Alhamdulillah antusias yaa disini kemudian kalau misalnya
eee apa namanya kalau sabtu pagi itu kalao gurunya belum dateng yaa
ditungguin sampe yakin kalo eang gurunya itu gak dating baru mereka
bubar, artinya mereka semangat enuntut ilmunya Alhamdulillah tinggi
kalo pengajian yasinan biasanya kalo dimasjid ini hanya sebagian saja
yang mau ngaji. (ungkap Pak SO sambil tersenyum & garuk-garuk
kepala)
Pewawancara : Kendalanya apa yaa pak pengajian dikomplek ini? Misalnya pas lagi
ngaji sepia tau kadang ngadain acara tapi yang dating dikit atau
bagaimana yaa pak?
Partisipan : Umumnya pada setiap kegiatan, apalagi kegiatan hari besar islam
Alhamdulillah banyak dalam artian itu tidak ada kendala laah, kalo ta’lim
sabtu subuh itu bisa sampai 30 s/d 40 jamaah yang datang yaa kalo
diitung kadang bisa sampai 4 shaft laah kecuali jika hari minggu malam
senin agak berkurang karenakan banyak aktifitas lain yaa kaya besoknya
kerja dan ada juga warga sekitar yang ikut ngaji. (ungkap Pak SO sambil
mengurut kakinya sendiri)
Pewawancara : Kalau acara diluar kegiatan Islami seperti 17 agustusan ada tasakuran itu
menghendel dari masjid atau bagaimana pak?
Partisipan : Oh kalo itu dari RW kita hanya mensuport aja kalo ada kegiatan kaya gitu,
kalo penceramah yaa kita carikan bantu, kalo butuh karpet yaa kita
90
carikan, secara khusus kita tidak ikut campur hanya mensuport dan
membantu saja. . (ungkap Pak SO sambil mengurut kakinya sendiri)
Pewawancara : Kalo dikomplek ini agamanya mayoritasnya apa yaa pak?
Partisipan : kalo disini mayoritasnya Islam
Pewawancara : Tapi gak ada toleransikan yaa pak terhadap warga setneg yang non
muslim?
Partisipan : Ooh Alhamdulillah gk ada.
Pewawancara : Harapan bapak sebagai ketua dan wakil DKM terhadap kedepannya
untuk Masjid ini bagaimana ya pak?
Partisipan : Yaaa tentunya sebagai pengurus dan kewajiban bagaimana masyarakat agar
lebih banyak berjamaah dan aktif dalam kegiatan-kegiatan pengajian lain.
(ungkap Pak SO sambil bercanda)
Pewawancara : Bagaimana jika datang hari besar Islami yaa pak seperti Idul Fitri, dan
Idul Adha? Apakah kedua warga saling membaur seperti kegiatan
Islami?
Partisipan : Disini kalo Idul Fitri Idul Adha gk muat ini masjidnya sampe keluar-keluar,
jadi semua warga sekitar komplek milihnya malah pada ke masjid sini,
jangankan idul Fitri sholat jumat aja banyak warga sekitar yang solat
disini, yaa Alhamdulillah kotak amal lebih besar uangnya.. hahaha
(Ungkap Pak SZ sambil tertawa-tawa)
Pewawancara : Disini kalo abis sholat Magrib atau sholat Isa biasanya ada ngobrol atau
interaksi dengan warga sekitar tidak pak?
Partisipan : Abis sholat magrib, tadi liatkan dipojok sana kita lagi ngobrol, itu orang
luar bukan orang dari dalam aja, dari atas dari mana aja.. hahaha (ungkap
Pak SO sambil tertawa-tawa)
Partisipan : kadang kadang kita biasanya kita juga bakar singkong bareng-bareng
kalo disitu.. hahaha (ungkap Pak SZ sambil tertawa)
Pewawancara : jadi kaya tidak ada bedanya ya pak?
Partisipan : iya tidak ada bedanya, dan ada juga marbot disini itu kita ambil diluar
yang tadi itu bapak diluar bapak tadi kita ambil dari atas itu, keamananpun
dari luar, jadi kalo dibilang hubungan kita dengan mereka sangat erat yaa
91
erat sekali Karen dalam setiap kegiatan santunan itu pasti kita
mengundang mereka dan kegiatan zakat juga prioritas juga dari warga
luar. (Ungkap Pak SO sambil tersenyum senyum)
Pewawancara : Terus pak pengajian disini dimulai dan berbaur dengan warga sekitar itu
sejak kapan yaa pak?
Partisipan : sejak masjid berdiri
Pewawancara : Itu rutin juga pak dari dulu seperti sekarang ini yaa pak?
Partisipan : Iyaa rutin, jadi dulu ada masjid ta’lim ibu-ibu itu biasanya apa dari sana
dateng pasti banyak dari luar (Ungkap Pak SZ sambil tersenyum senyum)
Pewawancara : Itu kalo mauled nabi ngundangnya dari mana aja pak? Itu ngundangnya
komplek sini sama warga sekitar sini aja.. suka itu apah, pernah
konsultasi gtu atau kerjasama gtu dengan masjid luar unntuk gabung
dalam acara maulidan tidak ya pak?
Partisipan : Gak itu, itu sih biasanya rata’ biasanya pake undangan.. hahaha ungkap
pak suminarso sambil tertawa..
Pewawancara : Nanti dulu yaa pak ini banyak catetannya pak.. hehehe
Partisipan : Soal khilafiah gk masuk yaa, soal khilafiah gtu loh.. hehehe tapi jangan
deh.. hahaha (ungkap Pak SZ sambil bercanda)
Pewawancara : kan ini saya jurusannya tentang sosiologi pak bukan agama islam jadi
nelitinya tentang sosial bukan agama.. hehe
Pewawancara : Disini gk semua aktif ikut dalam pengajian islami disini, itu cara
menyikapi antusias terhadap masjid seperti apa ya pak? Kan bapak udah
pengalaman nih?
Partisipan : Yang pertama, yang pertama yaah itu membuat orang percaya terhadap
masjid dan pengurus masjid, ini nih ini nih perjuangan juga nih jadi
kadang-kadang orang luar itu kalau melihat apalagi dalam masalah
keuangan itu bisa sensitive itu, kalo tidak terpola denga baik itu kan orang
jadi curiga itukan, waah itu nyumbang kan jadi tdk… bagaimana membuat
orang percaya dalam menjalankan amanah dengan baik untuk mengelola
masjid ini jadi untuk apapun mereka yan sumbangkan kemasjid ini untuk
itu benar benar untuk kita jaga dengan baik misalnya mereka nyumbang
92
untuk anak yatim, itu benar-benar untuk anak yatim, ini untuk orang
miskin atau apa itu sifatnya itu yang pertama yang membua masyarakat
percaya terhadap kita, itu yang utama.. dan kalo ada dari kelompok lain
kesini itu tidak diterima seperti khalafiah atau apalah, jadi bisa dipercaya
terhadap warga komplek dan sekitar, dan dulu tempat wudhu bukan
seperti itu dulu kecil, dan itu butuh kerjasama dari satu pengurus ke
pengurus lain dan didukung oleh masyarakat Alhamdulillah.. hahaha
(ungap pak SZ sambil tertawa)
Pewawancara : Dan ada acara lain tidak pak di komplek ini yang berkaitan dengan warga
komplek dan warga sekitar?
Partisipan : Ya itu paling acara nikahan doank palingan, ya jadi ada orang mau nikah
biasanya pestanya diaula dan nikahnya dimasjid ini yaa ada, dan itu gk
dari dalam aja, dari luar jugaa.. hehehe (ungkap Pak SO sambil tertawa)
Pewawancara : Selain kegiatan islami, kegiatan apalagi yaa pak yang berbaur dengan
masyarakat sekitar?
Partisipan : Kalo kerja bakti itu udah pasti yaa karena udah berurutan rt mana dan itu
tidak bergabung dengan warga sekitar kalo hubungannya diluar kegiatan
Islami selain itu kaya lomba 17 agustus juga biasanya kita hanya
membantu sebagai panitia yaa seperti yang tadi sudah kita bicarakan
bantu-bantu dan kita suportnya dari rohaniyahnya saja... hahaha (ungkap
Pak SO sambil tertawa)
Pewawancara : Proses kegiatan pengajiannya positifnya bagaimana ya pak, sosial dulu
atau bagaimana yaa pak?
Partisipan : Ini sih umumnya pada unsur lain sepertii pembukaan ini prosesnya kan
pembukaan sekertaris ketua karena waktu sangat singkat jadi langsung
pengajian saja kecuali yaa mungkin ibu” biasanya ada tahlilan lalu
yasinan dan aktunya juga kosongankan ibu” mah.. hahah (ungkapp Pak
SO sambil tertawa dan menguap)
Pewawancara : Lalu pak bagaimana warga sekitar itu bisa tau kalo disini itu mau ada
pengajian atau acara maulidan itu gimana yaa pak awalnya?
93
Partisipan : Yaa karena eee apa, tadi disampaikan bahwa kita itu jaamaah atas dan
komplek sini adalah bagian dari komplek ini dari interaksi itu mereka
menyampaikan, dan ada juga undangan resmi ada juga seperti membuat
sepanduk dan itu membuat warga sekitar datang. (ungkap pak SZ sambil
memegang buku)
Pewawancara : Pernah tidak yaa pak remaja masjid disini melakukan lomba seperti
marawis antara komplek dengan warga luar?
Partisipan : Hampir setiap tahun bukan hanya setiap tahun bahkan satu tahun bisa
satu sampai tiga kali mereka lomba pada hari hari besar bukan hanya dari
komplek saja dari luar juga kita libatkan, kaya kemarin itu acara tahun
baru islam selain santunan anak yatim ada juga lomba-lomba (ungkap
Pak SO sambil tersenyum)
Pewawancara : Pernah gk sih pak kaya ada masalah, misalnya ketua rw mau mengadakan
acara dimasjid tapi dari pihak pengurus masjid tidak membolehkan?
Partisipan : Tidak pernah selama itu positif, kita selalu mendukung kegiatan apapun
selama itu positif, ketika ketua rw ngadain kegiatan di kantor rw kitapun
diundang. (Ungkap Pak SO sambil tersenyum)
Pewawancara : Kegiatan ramadhan bagaimana yaa pak biasanya kan kegiatan pasti
menambah yaa pak? Apakah ada kegiatan yang menarik warga sekitar
untuk ikut?
Partisipan : Nah pada bulan ramadhan ini ada kegiatan yang menarik warga sekitar
untuk datang, hamper sebualan full itu kita mengadakan kegiatan, seperti
kegiatan santunan ada, lalu ta’jil setiap hari, dan ta’jil itu bukan hanya
daerah sini saja warga sekitar juga kita kirim dan dikirim ke pesantren
juga, karena banayk sekali ta’jil disini dan juga ta’jil yang buka disini
paling pegawai dan anak anak makannya kita kirim. (Ungkap pak SZ
sambil memegang jempol kaki)
Pewawancara : Warga sekitar yang paling jauh untuk mengikuti acara disini dari mana
aja yaa pak?
Partisipan : Untuk yang paling jauh sih tidak ada yaah, hehehe mereka jugakan punya
masjid yaa paling yang dateng dari warga atas karena kan kita terbatas
94
juga yaa tempatnya yaa paling daerah pondok serut 12 sampai 3 sana dan
di seberang sana juga di jalan hj pasir dan sebrang sana di tajur dan
sananya lagi udah kota tangerang dan udah dari situ aja dan dibelakang
kali juga ada disitu beberapa juga ada yang dateng (ungkap Pak SO
sambil tersenyum)
Pewawancara : Lalu pak bagaimana sikap warga non muslim terhadap warga sekitar
yang melaksanakan pengajian disini? Itu bagaimana pak?
Partisipan : Sikap mereka terhadap setiap keigiatan mereka dukung acara kita tidak
ada komplen dan tidak ada keberatan bagi non muslim. (ungkap pak SZ
sambil mengangguk angguk badan) jika ada yang meninnggal dan yasinan
itu non muslim dating, jadi tidak ada masalah laah dan dia juga kadang
ngirim makanan juga seperti nasi boks kalo mereka ada acara yaa gk tau
yaa acara apa.. hahaha (ungkap Pak SO sambil tertawa) Ketika ada warga
komplek ada yang meninggal tidak hanya warga komplek saja yang
datang tetapi warga sekitarpun ikut datang dan ibu yang meninggal itupun
orang terkenal karna sangat berbaur dengan warga manapun adi warga
banyak yang ingin berdatangan ketika ibu itu meninggal. (ungkap pak SZ
sambil bercanda tawa)
Pewawancara : Harapan bapak kedepannya terkait dengan pembauran antara kedua
warga komplek dan luar komplek seperti apa yaa pak dalam kegiatan
islmai ini yang sudah lama berjalan?
Partisipan : Yaa tentunya umpamanya kalao fitrah ini yaa seperti zakat fitrah kita
sebelum kita bagi kita undang jadi interaksinya seperti itu, jadi hubungan
kita antara warga sekitar agar tidak salah paham jadi memang mereka
mungkin ada yang duafa atau bagaimana kan mereka yang tau, jadi
mushola itu yang tau jadi yaa saling membantu aja. Kaya zakat fitrahkan
kita yang kesana, jadi kalo apa interaksi kita antar mushola antar masjid
saja paling. (ungkap pak SZ sambil tersenyum dan bercanda)
Pewawancara : Baik pak Trimakasih atas waktunya, maaf yaa pak sudah mengambil
waktu bapak.. hehe
Partisipan : Iyaah gk pha-pha.. hehe (ungkap pak SZ sambil tersenyum)
95
Pewawancara : ini ada cendra mata pak, cendra matanya kaya gini aja nih pak.. hahaha
Partisipan : yaa Allah repot repot seglhamdulillah deh dapet rezeki.. hahaha (ungkap
pak SZ sambil tertawa-tawa dan bercanda)
Pewawancara : gak pak, ini kaya gini doank pak cendramatanya..
Partisipan : iyah gak pha-pha.. hehe ini kalian dari mana aja alamatnya yaa?
Pewawancara : klo saya (FD) dari bekasi pak..
Partisipan : waah jauh juga yaa.. hehe (ungkpa pak SO sambill tertawa)
Pewawancara : kalo saya (SH) dari ciledug pak.. dan saya (IA) dari kemaren pak, hehehe
maksudnya dari cipondoh.. hhehehe
Partisipan : hahaha
Pewawancara : Baik pak Trimakasih yaa pak..
Partisipan : iyaa, semoga sukses dan lancar yaa skripsinya..
Pewawancara : iyaa pak, Aamiin yaa Allah.. makasih pak doanya.. hehe
Assalamu’alaikum (sambil mencium tangan bapak SZ dan SO)
Partisipan : Wa’alaikum salam Wr.Wb
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA WARGA KOMPLEK YANG AKTIF
PENGAJIAN ISLAMI
Partisipan : MA
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat : Dalam Masjid Al-Ikhlas
Tanggal : 03 Januari 2016
Waktu : 16:30 WIB
Pewawancara : ibu kami dari Uin, universitas islam negri Jakarta saya lagi skripsi lagi
nyusun skripsi. Dan saya sedang penelitian tentang..
Partisipan : ooh.. iya iyaa.. g pake kerudung ini mas bodo amat dah belum mandi ini
mah.. hehe
Pewawancara : gpp bu.. hehe saya dari uin lagi nyusun skripsi tentang ‘Integrasi Sosial
Komplek Segmeg Dengan Warga Sekitar”.
Partisipan : iyaa..
Pewawancara : Katanya disini aktif bu ya pengajianya Islami dengan warga sekitar?
Maksudnya pengajian disini saling berbaur bu ya?
Partisipan : iyaa beneer..
Pewawancara : maaf bu sebelumnya kita tanya biodatanya dulu yaa bu? nama ibu siapa
yaa bu kalo boleh tau?
Partisipan : MA
Pewawancara : ibu MA yaa bu?
Partisipan : iyaa, MA.. ya, ibu lahirnya bulan mauled kake yang ngasih nama jadi
kalo laki M kalo cewe MA katanya ya silsilah namalah hehe (ungkap ibu
MA sambil tertawa)
Pewawancara : bu MA ini umurnya berapa yaa bu ?
Partisipan : 51 tahun, lansia ya termaksudnya.. heehee (ungkap ibu MA sambil
tertawa)
Pewawancara : oh 51 tahun, masih muda yaa bu.. hehe
96
97
Partisipan : Yak, Enggak disini maaf ya mas bergulirnya pengalaman saya disini
yasinan itu ternyata tidak mutlak jadi di masjid itu setiap senin ibu2 abis
lohor jam 1 itu dibuka yasin tahlil biasa jam 1 saya tidak bisa ngomong
golongan yak ada yg tidak memahami maksudnya tidah di wajibkan saya
jg g tau tuh. Ini ada mahasiswa uin pah lg skripsi hehe bapaknya pulang
lagi., jadi ada yg g make juga mas jd kita menghargai mas kenapa sih
surat banyak g harus yasinan yg didewakan ya mungkin fadilah nya atau
maknanya dari kegunaan arti yg lebih besar itu kan sama ustad jd g mesti
yasinan dulukan kita harus-harus enggak iya bu mislkan dia mau apa
enggak mesti yasinan tapi saya liat di kampung saya liat rata harus
yasinan hehe ini tidak semua ya saya liat sebgaian aja yang saya tau jadi
terus enggak di sini malah g malem jumatan malah malem kamis g tau
karna pada beda g mesti jadi ada jg yg memprioritaskan toh yasinan jg
bisa g malem jumat disini orangnya pinter-pinter mas orangnya kadang
saya ya udhlah kita kampung aja g usah nyari perbedaan.
Pewawancara : itu pengajian itu berbaur dengan warga sekitar g?
Partisipan : Kalo yg berbaur sebulan seklali di masjid ada namanya pengajian
bulanan, tapi kalo untuk yasinan di Masjiid yaa ada laah warga luar yang
ikut
Pewawancara : Oh bulanan , Itu ada pengajian berbaur dengan warga sekitar ya ada
Partisipan : iyaa diundang gtuu…
Pewawancara : Kalo yasinan itu ada kan bu sedikit gitu warga sekitar yang ikut?
Partisipan : iya ada boleh itu tapi rata-rata nenek-nenek hehe pasti itu atau mpok-
mpok
Pewawancara : Yang kerja disini apa gmn?
Partisipan : Iya rata-rata kurang lebihnya seperti itu karna mereka kan udah paten
setiap senen jam 1 kan ngaji di masjid itu yak an yg saya bilang itu
zaman bu salmen bu oman sebelum-belumnya hari senen. terus setiap
bulan sekali minggu ke 3 tiap hari sabtu giliran yg di masjid itu kita
kebagian konsumsinya yg nyari ustadzah kita bulan besok rt : 2 jd semua
100
Partisipan : Mungkin lebih deket kali lebih gedean kali dari masjid al-barkah segala
mungkin lapanganya
Pewawancara : apa mungkin ceramahnya enak kali yaa bu?
Partisipan : Gk juga sih balik lagi ke yang mendengarkan sih kalo yg nyimak bagus
ya Alhamdulillah sampe nangis kadang kalo ceramahnya g enak kadang
pulang g tau. Maaf loh mas saya salah-salah soalnya saya ibu rumah
tangga
Pewawancara : iya gpp tapi Kan ibu orangnya aktif.. haha
Partisipan : hahahaha
Pewawancara : kalo kegiatan seperti 17 agustus terus atau lomba-lomba lainya itu
gimana bu?
Partisipan : kemaren berapa tahun cenderung barengan sama bulan puasa jadi
kadang-kadang sebelumnya atau sesudanhnya jd diganti lomba masak
kita ambil ke sponsor umpamanya dari bluben dari minyak tropical kita
gabungin entar di deket masjid aula situ bikin panggung besar untuk
lomba masak, masak nanti ditentukan ada terbuat dari umbi-umbian atau
nasi goreng ada yg simple nanti hadiahnya dari yg sponsor itu buat ibu-
ibu pada antusias aja
Pewawancara : Itu warga sekitar juga ikut?
Partisipan : Ah Enggak ya masing-masing aja yg mengadakan RW sini RW sini aja
ngapain warga orang luar masuk sini.. kan disana juga ada RW nya.. hehe
Dulu pernah ada kegiatan bakti social itu melibatkan org luar kita bikin
dari baju bekas dikumpulin itu antusiasnya banyak banget bikin apa aja ke
kampng-kampung tapi nntikan ganti pengurus beda lagi pdhl tinggal
ikutin aja susah banget jd berbagai prinsip yang ada di sini tau sendiri kan
disini sejabat disini ibaratnya orgnya terdengar agak lebih pinter bener
mas sampe bikin kita jual seribu kadang duaribu dari pada menuhin lemari
mas bagus-bagus sampe banyak yang antusias yang beli layak pakai tapi
sekarang mah kampung disini udah pada bagus-bagus rumahnya bagus
bajunya juga kalo ngaji melebihi kondangan, Sunatan masal pernah
102
punya anak kecil y kan ribet jg kalo punya anak ya mas jd udh saling ya
dah walaupun ingin undanganya sekomplek tapi 10 yang dating gitu tau
sendiri kan kalo pengajian tidak bisa dipaksa jd harus dari hati nurani
Pewawancara : jadi pembauran antara kedua warga disini udah bagus bu ya?
Partisipan : ya Alhamdulillah g seperti pertama kita datang naro sepeda naro apapun
ilang pasti ilang ya kan dulu bapak jadi rw disini sampe pusing kita
panggil mandornya panggil sesepuh disini skrg udh pd beda pada g ada
skrg mnggil security yg udh ada kalo dulu kan g gitu mas gimana sih
susahnya nyari adat tau sendiri tanda kutip ya yg kan kita pendatang disni
sekarang mah ya udh Alhamdulillah kalo bahasanya mah bilang aman
seratus persen tuh belum
Pewawancara : selama ibu mengikuti kegiatan disini bu ke agamaanya dari awal dari ibu
membangun itu ada kendala apa bu ya selama ibu yang dapatkan di
pengajian disini?
Partisipan : engga ada, Kendalanya ya hati lagi ke manusiai kalo kita ngomongin org
kan ya suka gini kalo kita bisa angomongin orang kan misalkan sama
pengurus udah kita duduk ditempat itu tuh tanda kutip dengan
membersihkan hati segala-galanya mendinginkan perasaan tetep aja di
ada yg bikin jengkel di omongin apa tetep aja ada yang bikin jengkel kan
padahal uh taunya padahl di pengurus uh donator maaf nih dalam tada
kutip di omongin aja sama ustdzah itu saya yg jelek apa ustadzahnya …
sampe ada ustadzah sini ada yg ngasih umroh ada ngasih hp ke ustadzah
ada yang maa jd saya bingung ria apa emng udh jalanya satya g tau .. ada
jg yang ah saya juga bisa ngasih ya gitu apa itu kendala emak-emak kaya
belum tawadhu ya.. hati kunci mulut untuk berikiran negatif susah ya
kendala negatif susah pasti ada ajakan ya jd mencoreng diri kita ya tapi
jgn sampe kita kaya gitu.... paling rajin mas ada ke masjid A B sana sini
kalo saya mah kadang g bisa ya kadang ada kendala saya ada halangan
kalo g ada ya saya datang ya itu manusiawi.karna ya anggap aja satu
kelas kalo udh tau ilmunya ya jgn sampe kita yak an ada doanya.
Ngapain kita dapet ilmu tapi tak tersampaikan.maaf tidak termasuk
104
cemburu.salah kali ya saya ngomong y.. tau deh relalu nyablak Ada lagi
mas?
Pewawancara : ini bu hubungan ibu terhadap warga sekitar itu setelah adanya pembauran
tentang agama islam itu seperti apa bu?
Partisipan : baik kalo saya bilang carmuk sih enggak emang baik bagi saya g ada
masalah mah kalo soal hubungan gitu mah
Pewawancara : Malah saling menguntungkan ya bu ?
Partisipan : mudah-mudahan karna kan kita buat contoh anak-anak kita mas kalo
orang tuanya jg g akrab loe loe gue gtu gmn anaknya udh masing-masing
maklum org komplek anaknya main disana tongkronganya dimana
kadang g kenal sama ini kadang yg anak sini groupnya dimana kita g tau
ya kita mgkanya contohin dari ibunya anaknya jg harus anaknya g akrab
mana ada anak karang taruna kadang suka bubar, bukan bubar kalo
anak-anak kan masih labil kadang nongkrong ngeluarin iphone six lah
blabla ngeluarin yg harga 12 juta yg ini itu jd yg enggak ada kan jd
minder mereka yg beruntung masapa anak satu-satunya liat sendiri disini
motor ninja udah apa mas udah kaya kacang goreng ada yg satu kapan
aku dibeliin kalo anak saya kapan mamah beliin .. g tau deh kalo mamah
ada mamah beliin.. ibarat itu udh kaya kesenjangan senauan. Mislakan
gaji B punya gaji lebih itu karna allah saya bilangin ke anak saya kita
kantongin aja deh kebaikanya … kalo kita g ada kamu minta sama allah
pokonya gitu mas. Pak de bakso pakde
Pewawancara : g usah bu, gk usah repot-repot..
Partisipan : udah gk pha-pha, saya beliin bpak dulu ya…. Pak de bikini 2 deh mas
campur apa gmn mas cus langsung terusin langsung biar cepet selesai
Partisipan : udah gpp.. ini iki pak de mahasiswa ne agi wawancara onten tugas
kuliah, dadi wanwancarai aku pak de. Ayo mas silahkan ada lg g poin
intinya?
Pewawancara : iya ada bu, harapan ibu kedepanya gimana bu kaitan dengan yasinan ya
pengajian agama-agama Islami yang sudah lama berjalan antara kedua
warga disini?
105
Partisipan : Oh intinya yasinan y dari tadi ya? oh kalo enggak yasinan maaf saya
bukan ustadzah dari maaf saya taunya dari sekian surat bagus semua tapi
di awali dengan alfatiha kembali lg ke surat yang pertama pusingkan
udah apapun bagus gitu aja mau baca sering itu urusan malaikat yang
nyatet gitu kan. Nah Kalo yasin ya dari dulu ya bagus, apa ya g ada yg di
awali dengan pengajian yasin mau pengajian di masjid malam jumat kek
pasti yasin cuman saya bilang tadi ada yang syukuran selametan apaupun
gitu ya kita di undang lading bu jangan yasin ya lgsung alatihah aja oh
gitu knp? Saya nnya kelamaan haha . tapi ngundangnya bukan formil
maksudnya tapi bukan pengajian soalnya syukuran kalo yasinan terkesan
pengajian
Pewawancara : harapan ibu kedepanya gimana tentang pengajian islami yang sering
disini ?
Partisipan : Mudah mudahan dengan berjalanya waktu umur saya dan ilmu amal yang
saya kerjakan entah saya sama tetangga tuh bener-bener asli berguna kita
tuh belajar atau apapun yang masih terbata-bata ngaji tuh g sia-sia tuh
sayang banget yang saya bilang saya udh bismillah pasti anak saya udh
tau mau kemana mah dia udh g nanya lagi.. hehe
Pewawancara : dan setelah wawancara hampir selesai, saya dan teman seperjuangan saya
makan baso terlebih dahulu yang dibeliin oleh Ibu MA.
Partisipan : itu dimakan dulu mas basonya..
Pewawancara : iyaa ibu.. dan sehabis makan bakso kami pamit pulang..
Partisipan : udah mas makannya?
Pewawancara : iyaa ibu udah, makasih banyak yaa bu maaf bu udah ngerepotin? hehe
Partisipan : yaa gk pha-pha.. hehe udahkan mas wawancaranya? hehe
Pewawancara : iya ibu udah, kurang lebihnya mohon maaf yaa bu, Trimakasih bu udah
menyempatkan waktunya untuk wawancara.. hehe
Partisipan : iya sama sama, semoga lancar skripsinyaa yaa, biar jadi orang sukses..
Pewawancara : iyaa bu aamiin, Trimakasih yaa bu.. Assalamualaikum..
Partisipan : Wa’alaikum Salaam..
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA WARGA KOMPLEK YANG AKTIF
PENGAJIAN ISLAMI
Partisipan : TH
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat : Kediaman Bapak TO
Tanggal : 23 Januari 2016
Waktu : 19.00 WIB
106
107
Partisipan : jadi awalnya masjid dikomplek ini Masjid Al-Ikhlas didirikan oleh
yayasan amal bakti milik alm. Bapak soeharto presiden kedua negara
kita, dikarenakan pada saat itu beliau merencanakan dan melaksanakan
pembangunan Masjid dikomplek kita, dari situ sudah ada kegiatan-
kegiatan yang ada di Masjid Al-Ikhlas, awalnya dari beberapa warga RW
yang ingin mengadakan pengajian di Masjid tersebut, dan dibuatlah dari
jama’ah-jama’ah masjid.
Pewawancara : untuk pembauran antara warga sekitar sama warga komplek itu dari
kapan yaa pak?
Partisipan : sebenernya warga sekitar komplek itu mayoritas warga asli sini mas, yaa
Betawi sini laah kalo bahasa sini mah. Jadi waktu tahun 1997 itu belum
ada masjid yang besar adanya yaa mushola-mushola kecil mas, jadi aktu
pembangunan masjid Al-Ikhlas ini mereka sangat mendukung dan
kegiatan Islami didalam masjid ini mas. Masnya mau minum apa mas?
Belum disediain minum nih
Pewawancara : gak usah pak, jangan repot-repot.. hehe
Partisipan : nih minum air aqua aja mas.. (ngasih minum)
Pewawancara : selain kegiatan yasinan dan tahlilan itu ada kegiatan lain gak pak kaya
hari besar Islam atau maulidan kaya gitu pak?
Partisipan : kalo untuk yasinin itu kegiatannya bukan hanya didalam masjid saja yaa
mas, ada juga yasinan yang rutin RT dan RW, kalo kegiatan hari besar
Islam yang berhubungan kegiatan keagamaan warga sekitar sangat
antusias dengan kegiatan tersebut. ada juga pendidikan anak-anak, itu
membuat rutinitas kita.
Pewawancara : (mengangguk-angguk)
Partisipan : seperti maulid nabi atau hari besar Islam lainnya itu menyatukan warga
sekitar dengan warga komplek mas, jadi disini kalo ada hari besar Islam
itu warga sekitar ikut dateng kesini banyak sih tapi dibatesin juga
orangnya.. hehe
Pewawancara : bagaimana mengundang warga sekitar untuk hadir dalam kegiatan hari
besar Islam dikomplek sini pak?
108
Partisipan : apanya?
Pewawancara : sholat dan pemotongan hewan kurbannya?
Partisipan : kalo untuk hewan kurban itu kita membagikan kewarga sekitar juga,
karenakan kalo Cuma buat warga komplek kebanyakan dan kita juga
saling berbagi Karen tanpa adanya dorongan dari masyarakat sekitar kita
tidak bisa seperti ini gitu mas.
Pewawancara : itu semua warga atau warga yang tidak mampu saja pak diberikannya?
Partisipan : kalo itu kita utamakan yang warga kurang mampunya dulu, disini kita
bekerja sama dengan warga sekitar, mana aja nih warga yang harus
diutamakan untuk pembagian hewan kurban.
Pewawancara : (mengangguk-angguk)
Partisipan : terus abis itu dibagiin ke mushola dan per RT dan RW mas, kalo waktu
tahun kemaren nih taun 2015 itu banyak banget yaa yang berkurban, itu
dibagiinnya sampe kecamatan sebelah
Pewawancara : ooh (mengangguk-angguk)
Partisipan : kita juga berpartisipasi dengan warga sekitar dari pendistribusiannya,
pemeliharaannya sampai hari H nya kita bekerja sama denganwarga
sekitar, dan mereka sangat membantu kami, karenakan warga disetneg
mayoritas memiliki jam kerja.
Pewawancara : itu kalo idul adha warga sekita ikut menyumbangkan kambingnya atau
warga komplek saja yaa pak?
Partisipan : mungkin ada yaa, karena dari beberapa orang aja, tapi lebih mendominasi
dari warga komplek saja
Pewawancara : bagaimana jika diluar kegiatan keagamaan Islami?
Partisipan : maksudnya?
Pewawancara : yaaa seperti 17 agustus atau tahun baru itu ada kegiatan yang melibatkan
kedua warga tidak pak?
Partisipan : kalo untuk kegiatan 17 agustus itu biasanya per RW dan per RT yaa mas,
karena warga sekitar juga memiliki kegiatan lomba sendiri mas, jadi beda
meraka punya panitia sendiri, kalo kerja bakti juga per RT, warga sekitar
110
juga gak mungkinkan kerja bakti di komplek, pasti mereka kerja bakti
untuk lingkungannya sendiri. Yaa gitu laah mas.. hehe
Pewawancara : ooh jadi kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan beda dengan
kegiatan diluar kegiatan keagamaan yaa pak?
Partisipan : iyaa seperti itu
Pewawancara : bagaimana hubungan bapak dengan warga sekitar?
Partisipan : hubungan kita sangat baik yaa dengan warga sekitar, Alhamdulillah, jadi
kita saling membutuhkan, mereka membutuhkan kita, kita sangat
membutuhkan mereka, jadi kita saling bantu membatu mas.
Pewawancara : posisi positifnya seperti itu yaa pak?
Partisipan : kalo posisi positifnya iya seperti itu, apalagi waktu dulu tuh, waktu banjir
terbesar dikomplek.. haha taun 2007 itu kita tenggelem nih rumah, Karen
posisi kita sangat bersahabat dengan warga sekitar yaa Alhamdulillah
kita terbantu oleh mereka
Pewawancara : jadi saling menolong yaa pak?
Partisipan : iyaa, tolong menolongkan juga kewajiban kita mas.. hehe
Pewawancara : oh iyaa pak bener-bener.. hehe
Partisipan : dan mereka juga sangat antusias membantu kita, seperti menyediakan
tempat tinggal atau kontrakan, dan memberikan sembako juga
memberikan makanan, yang seperti saya bilang, kita saling bantu-
membantu. Seperti itu mas
Pewawancara : ooh, selain itu pak warga sekitar pernah mengundang warga komplek
tidak pak?
Partisipan : maksudnya bagaimana?
Pewawancara : maksudya yaa, kalo warga sekitar ada kegiata pengajian Islami atau hari
besar Islam warga komplek diundang tidak yaa pak? Di Masjid warga
sekitar pak?
Partisipan : sejauh ini sih saya sebagai warga setneg tidak pernah diundang dengan
warga sekitar.
Pewawancara : Sikap bapak terhadap warga komplek Setneg yang tidak aktif dalam
kegiatan hari besar Islam di masjid ini bagaimana yaa pak?
111
Partisipan : yaa biasa aja, toh mereka jugakan memiliki kesibukan lain, emang mau
diapain lagi kalo mereka gak aktif? hehe
Pewawancara : yaa bapak pernag mengajak untuk hadir gitu pak?
Partisipan : maksudnya?
Pewawancara : iya mengajak untuk ikut dalam kegiatan Islami di Masjid?
Partisipan : kalo untuk mengajak itu siih sudah kewajiban umat muslim, sudah
banyak kita ajak, bisanya ada warga komplek yang sholat Jamaah Magrib
Isya dan Subuh selalu ada dan ketia ada kegiatan Hari besar Islam dia
gak dateng.
Pewawancara : karena ada kegiatan kerjanya kali yaa pak?
Partisipan : iyaa, karenakan dia sibuk dikerjaannya juga, kerjaan jugakan wajib buat
menafkahkan keluarganya juga.. hehe
Pewawancara : ooh (mengangguk-angguk)
Partisipan : tapi tergantung dari hatinya masing-masing, ada juga yang cuek masa
bodo ituu ada, pernah saya ajak untuk hadir dan dia bilang ada kesibukan
aadaa.. semua kembali ke dirinya masing-masing, kamipun memaklumi
itu mas. hehe
Pewawancara : seberapa antusias warga sekitar dan komplek dalam kegiatan keagamaan
sekali
Partisipan : antusiasnya sangat tinggi yaa terutama ibu-ibu, itu antusias sekali
Pewawancara : antusiasnya pak?
Partisipan : jadi kalo ibu-ibu itu ada yang saling tukar jama’ah dalam artian saling
mengikuti kegiatan pengajian mas. Seperti itu..
Pewawancara : ooh (mengangguk-angguk)
Partisipan : ada juga warga sekitar biasanya sih wali murid itu diajak sama guru
anaknya begitupun sebaliknya, itu alm. ibu saya yang sering diajak ngaji
oleh warga sekitar, dan alm. ibu sayapun mengajaknya kembali.. seperti
itu mas..
Pewawancara : selama bapak mengikuti pengajian Islami, jika ada kegiatan hari besar
Islam itu ada konflik tidak yaa pak dengan warga sekitar?
112
Partisipan : Alhamdulillah sih selama ini belum ada masalah, semua bae-bae aja.
Hehe masih lama gak yaa mas? Saya mau ada acara ini.
Pewawancara : iyaa pak sedikit lagu pak, hehe ooh berarti tidak ada konflik yaa pak?
Partisipan : iyaa gk ada mas.
Pewawancara : yaudah pak terimakasih yaa pa katas waktunya. Maaf pak mengganggu.
Partisipan : ooh iyaa gk pha-pha.. saya minta maaf ini karena mau ada acara..
Pewawancara : trimakasih pak.. Assalamualaikum
Partisipan : iyaa.. Waalaikumsalam..
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA WARGA KOMPLEK YANG TIDAK AKTIF
PENGAJIAN ISLAMI
Partisipan : SN
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat : kediaman Bapak SN
Tanggal : 15 Januari 2016
Waktu : 19:30 WIB
113
114
Pewawancara : kenapa yaa pak, bapak tidak aktif dalam pengajian dikomplek ini?
Partisipan : kalo pengajian yasinan itu kadang dateng tapi jarang laah..
Pewawancara : itu kenapa yaa pak jarang dateng?
Partisipan : kalo untuk pengajian tidak terlalu aktif mas kadang dateng, karenakan
saya sibuk dengan kerjaan saya mas, terkadang saya dikirim ke
Kalimantan, ke Sulawesi, kadang lembur juga, jadi pulang udah kecapean
duluan dan jarang dirumah juga mas.
Pewawancara : jadi bapak gak aktif dalam pengajian Islami dikomplek karena sibuk
dengan pekerjaan bapak yaa?
Partisipan : iyaa mas..
Pewawancara : bagaimana hubungan bapak dengan warga sekitar pak? Apakah ada
interaksi atau tidak yaa pak?
Partisipan : maksudnya interaksi apa yaa mas?
Pewawancara : iyaa kan bapak jarang ikut pengajian Islami, kan kalo jarang ikutkan
biasanya gak ada interaksi tuh pak, bapak dengan warga sekitar ada
interaksi tidak pak?
Partisipan : yaa kadang-kadang aja sih mas, kadang kalo abis sholat magrib itu
biasanya warga sekitar suka nunggu di masjid ini, dan biasanya disitu
suka ngobrol juga sama warga sekitar
Pewawancara : berarti ada interaksi yaa pak?
Partisipan : iyaa ada tapi kalo ada hari besar Islam itu saya gak ada interaksi mas,
karena yaa sibuk dengan pekerjaan saya.. seperti itu mas..
Pewawancara : ooh gitu…
Partisipan : ini masnya masih lama gak yaa? Saya ada yang harus dikerjakan nih?
Pewawancara : yaa lumayan pak..
Partisipan : emang berapa menit lagi mas?
Pewawancara : 30 menit lagi pak.. (sambil tersenyum)
Partisipan : oh gtu.. yaudah lanjutin deh mas..
Pewawancara : maaf yaa pak, saya minta waktunya pak.. hehe
Partisipan : emang masnya jurusan apa mas?
Pewawancara : saya dari fakultas tarbiyah pak jurusannya Pendidikan IPS pak
116
kalo saya perhatiin sih warga sekitar antusias yaa untuk mengikuti
kegiatan yang berada dimasjid.
Pewawancara : bapak tau gak yaa warga sekitar dari mana aja yang sholat di masjid
komplek ini, padahalkan masjid ini jauh yaa pak dari warga sekitar?
Partisipan : yang saya tau sih paling dari pondok serut, itu juga waktu saya mau
berangkat kerja dan dimasjid setneg ada acara pengajian mereka sempat
mengobrol dengan saya, itu sih yang saya tau.
Pewawancara : disini pernah banjir tidak yaa pak?
Partisipan : ooh pernah, disini pernah banjir waktu 2007 kalo gak salah mas, tinggi
banget sampe se leher saya laah..
Pewawancara : bagaimana sikap warga sekitar ketika warga komplek terkena banji?
Partisipan : mereka sangat membantu dan kita memang saling membantu, karena
posisi komplek setneg dibawah jadi kita mudah terkna banjir, tappi banjir
yang paling parah itu waktu tahun 2007
Pewawancara : ooh jadi saling membantu yaa pak..
Partisipan : iyaa mas.. ini mas diminum aer sirupnya..
Pewawancara : iyaa paak..
Partisipan : saya kebelakang dulu yaa mas, mau kekamar mandi.. haha
Pewawancara : ooh iyaa pak…
Partisipan : makan tuh mas kuenya..
Pewawancara : iyaa pak, (5menit kemudian)
Partisipan : udah nabungnya nih mas… hehehe
Pewawancara : hehehe
Partisipan : mari mas sambil saya makan yaa mas.. hehe
Pewawancara : iyaa pak monggooh.. hehe sebelum bapak di komplek setneg bapak
tinggal dimana yaa pak?
Partisipan : sebelum saya pindah kesini, saya tempat tinggal dirumah dinas di sunter,
karena berhubung istri saya tidak begitu nyaman di komplek dinas sunter
dan akhirnya saya pindah ke komplek ini mas tahun 2001
Pewawancara : harapan bapak kedepannya terhadap pembauran warga komplek dengan
warga sekitar bagaimana yaa pak?
118
Partisipan : harapan saya sebagai orang awam yang jarang ikut dalam pengajian itu,
harapan saya kepada panitia dan teman saya dimajlis bisa lebih aktif agar
pengajian dikommplek ini bisa menjadi lebih menarik dan lebih banyak
warga sekitar dan komplek yang dateng. Tapi ketika saya perhatiin
banyak juga sih warga sekitar yang ikut pengajian disini.
Pewawancara : Istri bapak aktif tidak pak dalam pengajian dikomplek?
Partisipan : oh iyaa kalo istri sayakan seorang guru, dan itu kan kalo guru waktunya
banyak yaa mas jadi kalo ada kegiatan pengajian dimasjid istri saya ikut
mas.
Pewawancara : oh, jadi istri bapak yang aktif yaa pak?
Partisipan : iya mas.. (sambil minum teh)
Pewawancara : kalo pengajian ibu-ibu itu disini bagaimana yaa pak?
Partisipan : untuk pengajian ibu-ibu bergiliran mas, seminggu dirumah A, seminggu
dirumah B, tapi kadang kalo warga ada yang gk bisaa dirumah saya
nampungnya mas..
Pewawancara : itu yang mengikuti pengajian ibu-ibu ada warga sekitar pak? Atau warga
komplek?
Partisipan : kalo untuk pengajian ibu-ibu yang pernah dirumh saya itu kebanyakan
warga komplek yaa mas, paling kalo diundang baru dateng. Yaa sekitar 3
sampai 5 orang laah mas.
Pewawancara : oh, jadi kalo untuk pengajian ibu-ibu itu diundang juga yaa pak.
Partisipan : iyaa kalo gak diundangkan gak tau kan mas, berhubung istri sayakan
ngajar dan itu biasanya ngajak warga sekitar ngaji, gitu mas.. hehe
Pewawancara : oohh.. (sambil mengangguk angguk)
Partisipan : masih lama gak yaa dek? hehehe
Pewawancara : iyaa pak ini dikit lagi..
Partisipan : oh gitu.. mau nanya apa lagi nih mas? (sambil tersenyum)
Pewawancara : ada faktor lain tidak pak bapak tidak aktif dalam pengajian keagamaan
disini?
119
Partisipan : sebenernya sih saya mau yaa mas untuk aktif dalam kegiatan yang ada di
Masjid sini, tapi kana da kewajiban lain juga yang saya kerjakan mas,
jadi yaa mau gak mau saya tidak aktif mas. gitu
Pewawancara : hehehe iya sih.. baik pak trimakasih atas waktunyaa yaa pak, maaf pak
sudah menyita waktu bapak..
Partisipan : oh iyaa mas gak pa-pa, udah yaa mas.. maaf nih mas gk bisa lama-lama..
hehe
Pewawancara : iyaa pak gk pa-pa.. Assalamualaikum..
Partisipan : Wa’alaikumusalam
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA WARGA KOMPLEK YANG TIDAK AKTIF
PENGAJIAN ISLAMI
Partisipan : TI
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat : Kediaman Rumah Ibu TI
Tanggal : 16 Januari 2016
Waktu : 15:30 WIB
120
121
Pewawancara : oh jadi tiap bulan tiap minggu pertama shubuh ya? hehe
Partisipan : gak tau juga tergantung ini juga sih ketua masjidnya, umpamanya
minggu pertama lagi ada gimana gitu terus g jadi jadinya dig anti minggu
kedua gitupokonya disini tuh yang rutin senen sih ibu-ibu abis zuhur
terus kalo sabtu bapak-bapak abis subuhan itu bapak-bapak terus kalo
minggu kalo g salah pada pindah ke mushola.
Pewawancara : Ooh
Partisipan : Saya walaupun gak aktif dalam pengajian saya juga tau, karenakan
Suami saya aktif banget jadi suka cerita mas.. hehe
Pewawancara : hehe iya bu gak papa.. itu kalau pengajian ada gak warga luar yang
dateng kesini?
Partisipan : ada banyak soalnya kalau ngandelin rt kan maksudnya warga sini kan g
banyak tidak banyakgitukan banyak yang kerja mangkanya banyak dari
luar.
Pewawancara : selain jaga warung dan usaha ibu ini, kegiatan apa yaa bu yang membuat
ibu tidak aktif dalam pengajiann ini?
Partisipan : apa yaa? Gak ada sih mas, paling nganter anak, terus abis nganter masak,
nyapu, ngepel yaa kalo lagi ada pengajian maulidan saya jaga rumah,
jaga took, gitu mas.. hehe
Pewawancara : disini ibu tidak aktif, apakah ibu tau warga sekitar komplek yang ikuti
dalam pengajian disini bu? Itu biasanya dari warga mana aja yaa bu?
Partisipan : yang saya tau sih biasanya dari tajur,sama dari pondok serut mas
Pewawancara : itu ibu tau yang pengajian yang setiap malam kamis eh setiap malem
jum’at?
Partisipan : malam jum’at kaya bapak-bapak kali mas, kalo ibu-ibu mah hari senin
doing mas, senin siang abis sholat zuhur, itu biasanya pada dateng
kemasjid, ada juga warga sekitar yang ikut ngaji, yaa sebagian mas.
Pewawancara : kalo untuk pengajian malam jumat bu, itu ada warga sekitar yang ikut
dalam pengajian gak yaa bu?
Partisipan : oh saya kurang tau ya itu bapaknya (suami) yang tau yang aktif mas..
hehe
123
Partisipan : enggak sendiri sekomplek aja, kalau kita mau ketemu warga dari Rt:01
sampe RT: 08 berarti kita arisan di puldes itu namanya arisan RW kalau
di permasing-masing wilayah per RT tergantung pokonya mau minggu
pertama kedua pokonya setiap bulan ada.
Pewawancara : kalau kegiatan 17 agustus gitu bu per RT juga?
Partisipan : iyaa per RT juga
Pewawancara : berarti warga warga komplek sama warga luar sendiri sendiri ya bu?
Partisipan : Iya pokonya per rt semua mencakup per rt aja
Pewawancara : Selain pengajian seperti itu apa lagi ya, kalo kaya idul adha atau idul fitri
untuk berbaur dengan warga sekitar?
Partisipan : kegiatanya paling idul adha idul fitri aja paling sama acara-acara itu
agama islam tuh kaya ada maulid ada apa-apa pasti ngundang pada
dateng gitu seluruh warga luar
Pewawancara : kalo misalkan idul adha, terus pembagian dagingnya ibu tau? Warga
sekitar dapet gak bu?
Partisipan : Kalau daging kurban kalau yang selama ini sekarang udah tetep rata kan
jadi semua di wilayah pondok serut ada berapa rt dari masing-masing rt
ada berapa warga ya udah kita serahin ke rt masing-masing. Terus di sini
tajur begitu juga disini arga begitu juga, udah tertata kalo zaman dulukan
pake kupon jadikan pada berbondong-bondong antri kan sekarang mah
udah enggak udah bagus itu sekarang mah
Pewawancara : oh jadi warga sekitar dapet daging kurban yang di Masjid sini yaa bu?
Partisipan : iyaa mas, itu setau saya yaa mas.. hehe
Pewawancara : kalo idul fitri biasanyakan pada pulang kampung tuh bu, apakah dimasjid
komplek rame dengan warga sekitar gak yaa bu?
Partisipan : kalo saya sholat sih rame mas kalo idul fitri ataupun idul adha, tapi abis
shalat idul fitri sepi kompleknya pada pergi masing-masingitu g Cuma
pada silaturahmi aja dulu gitu kan itu juga g ada yang masuk-masuk ke
dalem kita tuih paling jadi pada nunggu di depan di pertigaan pertigaan
aja gitu jadi orang yg pada mau berangkat keluar nih kita turun dulu
salaman dulu gitu Cuma halal bihalalnya kayanya kemaren g ada sih
125
yang Rw halal bihalal rw harusnya siapa tau ada yang pulang kampung g
ketemu atau apa gitu ini g ada baru tahun kemaren aja sebelum-
sebelumnya ada halal bihalal setelah idul fitri
Pewawancara : itu ada gak bu warga luar yang silaturahim kerumah rumah kalo abis
sholat idul fitri
Partisipan : iyaa ada, itu biasanya warga sekitar yang kesini yaa mas, tapi ada juga
warga komplek yang keluar.
Pewawancara : dipondok kacang barat Masjidnya dimana aja sih bu?
Partisipan : Ada tuh yang al-barkah yang kita mau keluar kan kita keluar terus ke
kanan itu ada al-barkah adanya dikanan jalan kalo ke sini ke bawah ada
mushola al-ikhlas deket tajur terus masjid tajurnya juga ada perumahan
tajur juga ada masjid juga kalo disini masjid yang gede al-barkah pas
masuk tuh ada masjid bagus tuh
Pewawancara : ooh, walaupun banyak masjid bagus tapi warga luar malah antusiasnya
ke Masjid Al-ikhlas yaa bu
Partisipan : iyaa mas, Gimana ya karna kita kan kekeluargaan ya jadi orang pada
kesini gitu kali mungkin juga karena emang udah lama juga mereka dan
karena terbiasa juga kali yaa mas.. hehe
Pewawancara : walaupun ibu g aktif atau jarang tapi tau ya?
Partisipan : Tau Mungkin karna udah lama juga mas, Kan rata-rata orang sinikan
istilah kata pekerjaannya rumah tangga dari orang-orang atas itu gitu kan
malah mereka pada aktif-aktif gitu yang empo-empok yang pada kerja
tuh pas ada pengajian ikut pengajian gitu
Pewawancara : Jadinya pada hampir kenal semua ya kanan kiri?
Partisipan : iya kita yang disinikan kalo yang pake pembantunya rumah tangga tuh
asalnya orang pondok serut orang tajurlah itu, kan kalau orang yang
istilah kata orang yang diluar komplek kompak kan kalo ada acara apa
kompak lebih kompak orang luar. Kalo kitakan mungkin pada kerja pada
apa gitu kan
Pewawancara : jadi saling berbaur ya?
126
Partisipan : iya bagus sih ininya bawaanya kalo ada hajatan juga orang komplek pasti
pada di undang
Pewawancara : Menurut ibu seberapa antusias sih bu seberapa buahnya kedua warga
tersebut dalam berbaur untuk pengajian keagamaan islami?
Partisipan : bagus sih, malah kita kalau g ada orang luar sepi ya kan karna warga kita
kan istilahnya kalo pas lagi acara kan kadang-kadang sabtu minggu yang
acara hari besarnya itu kan yang gabungan-gabungan itu kan ada yang g
bisa berangkat ada yang pergi sabtu minggu pasti pada jalan-jalan ada
acara apa lagi kan kalau yang anaknya dipesantren kan pasti pergi kesana
gitu nengokin anaknya
Pewawancara : Ibu dulu anaknya dipesantren juga bu?
Partisipan : Dulunya sekarang udah kelar, anak saya dulus sekolah sama itu yang
anaknya pak oman no satu eh no dua siapa namanya
Pewawancara : Reza?
Partisipan : iyaa reza tapi pas SD nya sekelas dulu satu sekolah
Pewawancara : Pernah g bu misalkan warga luar ada pengajian itu di undang g?
Partisipan : Iya di undang juga, kadang saya juga diundang tapi saya gak bisa.. hehe
Pewawancara : selain kegiatan pengajian, yang ngundang itu apa yaa bu? Kaya aqiqahan
atau kondangan gitu bu?
Partisipan : aqikahan iya di undang pengantenan di undangan pokonya kalo ada
undangan tetep di undang enak sih warga disini ini apa berbaur gitu
mangkany paling rame kalo seumpanya ambil orgnya pergi dikit
mgkanya kita ambil orang luar
Pewawancara : kalo acara kaya maulid itu juga ngundang anak yatim yaa bu? Terus anak
yatimnya dari mana itu bu?
Partisipan : Biasanya dari atas pondok serut banyak tajur banyak kalau nyari anak
yatim banyak sih kita tinggal minta jatahnya aja berapa aja umpama
punya ada minta 50 nanti dicariin 50 banyak yang udah datang daftar
nantikan diliat dari usianya kan kalo dia udah usianya di atas 17 tahun
kan g dapet jadi biasanya suka ada lagi yang baru
Pewawancara : Berarti 17 kebawah ya?
127
Partisipan : Iya 17 tahun ke atas kalau di bawah masih dapet ya kan 17 ya pas SMA
Pewawancara : ooh, iya iya.. hehe
Partisipan : Di uin si mas ya?
Pewawancara : Iya bu saya di UIN Jurusan IPS
Partisipan : tetangga juga ada anak uin tuh?
Pewawancara : jurusan apa bu?
Partisipan : Jurusanya apa ya? Namanya si bayu
Pewawancara : Gede sih uin mungkin kalo sosiologi masih bisa laah, hafal gitu orangnya..
Partisipan : hehe iyaa sih..
Pewawancara : Disini pernah ada ini g bu kaya konflik gitu?
Partisipan : gak ada
Pewawancara : Oh berarti antara kedua warga itu bagus ya bu
Partisipan : Iya g pernah ada konflik ada malah kalau warga luar di undang kaya
seneng banget istilahnya berbaur ya sama kaya ini kalau misalkan mereka
kasih undangan bagus g ada konflik g ada apa. Ini mas kalau mau ada
wawancara di situ tuh blok D 5 itu pengurus dia di bidang kerohanian tuh
ketua rt 1 sama di oia ketua masjidnya itu bu salmen Cuma lagi pulang ke
padang suaminya yang ketua masjidnya ibunya ketua masjid ibu-ibu
Pewawancara : iyaa bu nanti abis ibu deh.. hehe Disini ada satu masjid doang bu ya ?
Partisipan : Satu masjid sama satu mushola udah kebelakang belum? pokonya yang
mushola dari yang tk lurus aja belok kiri paling ujung orang bapakny
kalau shubuh sabtu di masjid kalau minggu ada di mushola disini da
kajian sabtu minggu aktif
Pewawancara : Pernah banjir juga ya bu?
Partisipan : iyaa pernah
Pewawancara : berarti saling membantu yaa bu?
Partisipan : Iya saling bantu yang cari kontrakan pokonya yang dari sini kesini bantu
atas kalo kita bagian luar sana kalo disinikan pas banjir g bisa lewat
zaman dulukan pas 2007 kan kelelep tuh mas
Pewawancara : tapi sekarang udah g banjir lagi bu ?
128
Partisipan : G banjir sih paling ngembeng doang terus surut itu kan kali belakangnya
udah di benerin Iklan : Ada telpon bordering
Pewawancara : Ibu usaha ini (galon) juga bu ya?
Partisipan : iyaa mas, makannyakan saya gak aktif.. hehe
Pewawancara : Itu ada warga luar juga yang beli?
Partisipan : Ada banyak yang usaha ayam banyak tapi Alhamdulillah pada mesen
kesaya semua malah kan ada tuh yang air isi ulang yang ada air kangen itu
Pewawancara : oh Kangen water ?
Partisipan : Iya kangen water dulu tetangga saya bikin Alhamdulillah disini kepake
untuk jadi bahan bakunya udah di tes-tes jadi usaha saya disini aja g
kemana-kemana
Pewawancara : Jadi berbaurnya warga sekitar ada manfaatnya juga bu ya? Untuk warga
komplek juga
Partisipan : iya tetangga saya ka ada juga dari pondok serut ada wisma tajur ada
pokonya ada
Pewawancara : Kalau kelurahan disini deket mana?
Partisipan : kelurahanya Pondok kacang dari sini kita keluar kekanan lurus aja jauh
kita masuk ke pondok kacang abarat
Pewawancara : disini masuknya Kota Tangerang apa Tangerang Selatan yaa bu?
Partisipan : ini kita tangsel masuknya tangerang selatan kalo yang sebrang itu iya
Pewawancara : kalo pengajian disini udah lama yaa bu?
Partisipan : wah udah lama mas..
Pewawancara : itu Masjid ada ttd Pak Soeharto yaa bu?
Partisipan : iya dari pak harto abis nikah , kalau dulu kan disini rata-rata istana kan
jadi kalau orang istana minta apa aja dikasih jadi kaya masjid dibangun
mushola terus lapangan futsal eh futsal belum ada tenes nanti mau diganti
futsal kan lapangan tenes deket rumah trio katanya mau jadi lapangan
fustal kan pada rusak tuh lagi di ajuin yang deket trio kan bapaknya itu
kan enak tinggal mau ngajuin apa di acc orang dalem kan
Pewawancara : itu untuk fasilitas umum atau komplek yaa bu?
Partisipan : komplek
129
Pewawancara : pernah g sih bu disini kaya tanding futsal antar warga sekitar atau
komplek?
Partisipan : dulu aktif nya di voli sama bulu tangkis tapi udah kesini g tau deh
sekarang yang muda-muda udah pada kerja sih ya jadi g serame dulu
dulu namanya voli tanding
Pewawancara : Itu di waktu 17 agustus aja apa kadang tiap gimana?
Partisipan : Tandingan aja di panggil aja atau dari komplek lain kesini gitu tanding
Pewawancara : Tapi sekarang kayanya udah g aktif kali ya?
Partisipan : Iya udah g aktif bapaknya udah pada tua-tua kali ya
Pewawancara : Dan yang mudanya pada g aktif yaa bu?
Partisipan : generasi mudanya udah pada kerja kan kaya anak saya baru luluys kuliya
langsung kerja kan udah g aktif lagi. kan gini pada apa kan anak-anak itu
lulus udah di bawah bapak-bapaknya juga kerja gantiin pensiun jadi udh
jarang yang pada tanding olahraganya
Pewawancara : Harapan ibu kedepanya bagaimana yaa bu untu pengajian yang sudah
lama berjalan ini?
Partisipan : ya harus lebih baik aja kali ya selama ini baik kalau seumpamanya kita
ada selametan kalo g undang orang luar g ada yang dateng soalnya dikit
kan. Apa lagi ngadainya di hari biasa, Udah bagus sih kita kalau
sosialisasinya sih, program yang ini Iya udah bagus sih
Pewawancara : ibu pernah gak bu diajak untuk aktif dalam pengajian dikomplek?
Partisipan : kalo itu banyak yaa mas yang ngajak, sering juga, dan kadang sya ikut
karenakan gak enak yaa mas.. hehe yaa buat nuntut ilmu juga siih.. hehe
Pewawancara : oohh.. (sambil mengangguk-angguk), baik bu waktunya udah sore nih bu
Partisipan : ooh udah nih, kirain masih lama.. hehe
Pewawancara : iyaa bu udah, Trimakasih banyak yaa bu
Partisipan : iyaa sama-sama, cua dikasih air minum aja ni.. hehe
Pewawancara : iya bu gak pha-pha
Partisipan : (Tersenyum)
Pewawancara : Kurang lebihnya mohon maaf yaa bu.. Wassalamualaikum
Partisipan : Walaikumsalam..
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA WARGA SEKITAR YANG AKTIF
PENGAJIAN ISLAMI
Partisipan : RK
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat : Masjid Al-Ikhlas
Tanggal : 28 Januari 2016
Waktu : 19.45 WIB
Pewawancara : Assalamualaikum
Partisipan : Wa’alaikumsalam
Pewawancara : perkenalkan pak nama saya ibnu ardani, saya mahasiswa UIN Jakarta,
kalo boleh tau dengan siapa yaa saya berwawancara maksudnya nama
bapak? hehe
Partisipan : (mengangguk-angguk) nama saya RK
Pewawancara : bapak asli warga sini yaa pak?
Partisipan : iyaa saya dari kecil udah disini mas, mas lagi skripsi yaa?
Pewawancara : oh bapak betawi donk yaa? Iyaa pak yang tadi sebelumnya saya bilang
saya lagi mengerjakan sripsi, dan berhubungan dengan pengajian yang
berada didalam komplek setneg pak yang di masjid Al-Ikhlas itu.
Partisipan : ooh iya-iyaa
Pewawancara : umur bapak sudah berapa tahun yaa pak?
Partisipan : saya 47 tahun mas, udah tua.. hehe
Pewawancara : umur bapak berapa tadi pak? 47 tahun yaa pak?
Partisipan : iyaa mas..
Pewawancara : udah punya anak berapa pak?
Partisipan : yaa baru 3.. haha
Pewawancara : ada niatan nambah donk pak? hahaha
Partisipan : yaa ada tapi tiga aja udah repot ngurusinnya, jadi yaa cukup 3 aja.. haha
Pewawancara : untuk alamat lengkap rumah bapak apa yaa pak ?
130
131
Partisipan : iyaa saya jadi panitia hewan kurban, warga sekita yang jadi panitia
hewan kurban saya sama pak SK aja mas karenakan yang sering ke
masjid yang dipilih, yaa karena saya kerja disini juga sih.. hehe
Pewawancara : itu dagingnya warga mana aja pak yang dapet? Warga sekitar juga dapet
pak?
Partisipan : dapet, warga kampong saya juga dapet, kadangkan banyak nih lebihnya
jadi biasanya kalo warga sekitar itu dapetnya kambing untuk sapi itu
warga komplek
Pewawancara : itu kenapa pak ko beda gitu yaa?
Partisipan : yaa ada juga sih warga seitar yang dapet sapi..
Pewawancara : itu cara pembagiannya bagaimana yaa pak?
Partisipan : itu biasanya ada bagiannya pak itu biasanya sama pak SZ pak yang
mengaturr itu semua.. biasanya sih yang diutamain warga yang gak
mampu dulu mas kaya yatim piatu atau yang miskin dah itu yang
diutamain..
Pewawancara : oh jadi ngasihnya warga yang diutamain yang kurang mampu yaa pak?
Partisipan : iyaa mas.. mas rumahnya dimana mas?
Pewawancara : saya orang cipondoh pak
Partisipan : cipondoh yang deket danau itu bukan?
Pewawancara : iyaa pak sekitar 300 meter pak dari situ..
Partisipan : oh, kok masnya tau kalo disini ada pengajian warga komplek sama luar?
Pewawancara : saya tau dari teman saya pak, si TO saya nanya-nanya sama dia,
karenakan waktu ibunya meninggal saya liat kok warga sekitar banyak
yang dateng, nah dari situ saya tertarik pak sebeneya ada apa disini kok
bisa berbaur..
Partisipan : oh TO anaknya pak oman? Iya tuh dulu ibunya baik banget mas suka
bantu suka ngasih makanan juga pokoknya peduli laah sama tukang-
tukang juga..
Pewawancara : iyaa pak memang baik.. (tersenyum)
Partisipan : masnya temen kuliahnya TO yaa mas?
Pewawancara : bukan pak, saya teman waktu saya di pesantren bareng trio
134
Partisipan : ooh temen pesantrennya.. berarti udah lama kenal yaa mas?
Pewawancara : iyaa pak udah lam, duluu pernah satu kamar juga sama TO. Jadi bapak
awal mula ikut pengajian disini ketika bapak bekerja disini yaa pak?
Partisipan : iyaa mas, sebelumnya sih saya gak pernah kesini jarang laah..
Pewawancara : Bagaimana pak dengan kegiatan diluar keagamaan Islami kaya 17
agustus atau kaya kerja bakti gitu, mereka saling berbaur juga gak pak?
Apa cuma dalam kegiatan pengajian sama hari besar Islam aja?
Partisipan : iya cuma pengajian aja warga luar berbaur disni, masalahnya kalo untuk
17 agustus warga luar bikin kegiatan sendiri mas kaya lomba panjat
pinang itu biasanya tergantung RT nya bagaimana, warga komplek juga
sendiri, kalo yang saya tau sih gitu mas, kalo disini biasanya kaya lomba
masak, ibu-ibu juga ikut..
Pewawancara : ooh jadi hanya kegiatan pengajian dan hari besar Islam aja yaa pak
mereka berbaur?
Partisipan : iyaa mas..
Pewawancara : kalo kaya kerja bakti mereka juga berbaur mas?
Partisipan : kalo kerja bakti itu juga sendiri-sendiri, komplek sendiri warga luar
sendiri, biasanya kalo ditempat saya itu per RT mas, biasanya per 2 bulan
kalo dikomplek Setneg saya kurang tau dah tuh gimana sistemnya..
Pewawancara : Selama bapak mengikuti kegiatan keagamaan disini, kendala apa yang
bapak pernah dapatkan selama pengajian disini pak? Kaya misalnya
kadang jama’ahnya dikit atau ada yang ngeluh karena ustad yang
ceramahnya itu-itu aja, atau bagaimana ya pak?
Partisipan : kendalanya… kalo yang saya tau sih disini kalo buat yang ceramah siapa
aja itu pada dateng mau itu ustad A atau B itu gak ada yang ngeluh sih,
paling kalo misalkan jama’ah yaa kadang dikit yyang dateng mungkin
karena itu waktu hari kerja kali yaa mas jadi itu aja kendalanya..
Pewawancara : berarti disini kendalanya hanya karena jama’ahnya kadang dikit yang
dateng yaa pak? (mengangguk-angguk)
Partisipan : iyaa itu sih yang saya tau yaa mas.. ngerokok gak mas? (sambil
menawarkan rokok)
135
yang nyari kontrakan sama warga pondok serut itu saking dalemnya
banjir mas..
Pewawancara : waktu banjir bapak ada dimana pak?
Partisipan : waktu banjir itu saya baru banget kerja disini mas,jadi waktu itu saya lagi
dirumah eh tetangga bilang katanya komplek banjir tadinya sih cetek mas
banjirnye eh pas besoknya dalem banget yaudah dah saya langsung ke
komplek ngebantuin warga komplek..
Pewawancara : itu berapa hari pak surutnya?
Partisipan : berapa yaa? Sekitar 2 mingguan laah itu surutnya..
Pewawancara : 2 minggu pak? Lama juga yaa pak?
Partisipan : iyaaa lama kan itu ada kiriman juga mas dari bogor jadi itu kali luber dah
tumpahnya dikomplek jadi 2 mingguan dah tuh banjirnya..
Pewawancara : itu tempat bapak gak kena yaa pak?
Partisipan : hahaha kalo tempat saya kena gimana sama komplek sini yaa mas?
Segenteng kali yaa.. hehe rumah saya mah diatas mas itu tinggi..
(tersenyum)
Pewawancara : hehehe bener jugaa yaa..
Partisipan : haha masnya kerja yaa mas?
Pewawancara : iyaa pak
Partisipan : kerja dimana mas?
Pewawancara : saya ngajar pak jadi guru laah, memberikan ilmu pak.. hehe
Partisipan : ooh guru, guru agama?
Pewawancara : bukan pak guru IPS, dulunya sih pengen pak ngajar agama, tapi waktu di
UIN dapetnya yang IPS.. hehe
Partisipan : yaa bagus dah biar sukses dah mas.. ngajar SD apa SMP mas?
Pewawancara : SMP pak di Jakarta Barat
Partisipan : Jakarta? Jauh amat kan dicipondojh banyak sekolahan mas?
Pewawancara : iyaa pak yaa namanya juga jodoh pekerjaan dimana aja dah pak.. hehe
Partisipan : ooh iyaa sih, Jakarta Baratnya dimana tuh? Joglo bukkan?
Pewawancara : bukan pak di daerah kebon Jeruk
Partisipan : oh lumayan jauh juga yaa mas, bisa 1 jam donk kesana?
137
Partisipan : yaa elah pake acara kasih oleh-oleh segala masnya.. haha
Pewawancara : iyaa pak gak pha-pha tapi Cuma kue aja nih pak buat nyemil bapak sama
istrinya dirumah pak.. hehehe
Partisipan : ooh iyaa makasih yaa mas.. jadi kaya anak kecil daah makan beginian
yang gak ada gigi.. haha
Pewawancara : trimakasih pak..
Partisipan : iyaa sama-sama makasih juga nih kuehnya..
Pewawancara : iyaa pak.. Assalamualaikum
Partisipan : Wa’alaikum salam, semoga sukses yaa mas tugas kuliahnya..
Pewawancara : iyaa pak aamiin yaa Allah.. hehe
Partisipan : hati-hati mas..
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA WARGA SEKITAR YANG AKTIF
PENGAJIAN ISLAMI
Partisipan : SK
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat : Masjid Al-Ikhlas
Tanggal : 17 Januari 2016
Waktu : 19:45 WIB
139
140
Partisipan : ada sih kegiatan mauled nabi, tapi biasanya rapat dulu satu minggu atau
berapa minggu sebelum tanggalnya
Pewawancara : biasanya kalau mauled gitu ngundang juga
Partisipan : ya ngundang juga, warga juga luar juga
Pewawancara : kalo mauled ngundang keseluruhan atau gimana ?
Partisipan : ya warga juga, komplek juga, orang-orang atas
Pewawancara : waktu itu saya pernah kesini, waktu acara mauled yang ngundang yatim
piatu itu
Partisipan : oh itu waktu mau lebaran atau abis lebaran, lebaran 10 muharam, itu
anak yatim diundang sekitar 100 anak yatim dari luar sama komplek
Pewawancara : luar kompleknya dimana sih pak
Partisipan : ya sini, tajur, pondok serut, kan atas kampong, anak kompleknya kan
Cuma berapa orang, tapi ngundang dari tajur separuh, pengajian mana
separuh, orang atas separuh
Pewawancara : dibatasi ya pak yah, karena ga cukup tempatnya kali yah pak ?
Partisipan : ya bukannya ga cukup, tapi dananya kurang. Setahu saya sih kemarin
anak yatim seorang 150, ya di samping itu kan juga ada gula, indomie,
minyak goreng
Pewawancara : itu udah lama pak berjalan seperti itu ?
Partisipan : ya hampir setiap tahun sih, pokoknya kalo setiap lebaran anak yatim 10
muharam di hari sabtu atau minggu ngundang berapa anak yatim,
biasanya dibatesin sih 100 anak yatim
Pewawancara : ada ga pak sampai ramai ?
Partisipan : ya orang 100 banyak, kalo anak yatim itu kan Cuma punya ibu diajak
ibunya, kalo ga diajak kan kasihan
Pewawancara : kalo kegiatan seperti idul adha ?
Partisipan : ya paling motong hewan qurban
Pewawancara : dibagi juga ga warga sekitar, atau per masjid ?
Partisipan : yang sering ngalamin sih gitu, dia ngasih data dari mushola mana
farikhul jannah yang paling gede fakir miskinnya dibagi misalkan 80,
terus warga mana misalkan Darussalam dikasih 50, tar 40, tar mana lagi,
142
seluruh mushalla dikirim. Sekarang mah disini gitu, hampir setiap tahun
kok, sekarang misalnya sapi 8, kambing 50, itu kambing dibagi tuh
misalkan berapa bungkus. Nah diliat data mushalla buth berapa bungkus
nih, misalkan 500 bungkus, dikasih 500 bungkus kambing, nah terus
mushalla ini sekian, mushalla ini sekian, kan udah ada tulisannya di
karung tuh mushalla ini sekian, misalkan mushalla farihul jannah 50,
darusallam 50, batur salam 50. Nah tar sisanya sapi, nah sapi tar dibagiin
ke warga, seumpama warga rt 5 nih 40 dikasih 40 bungkus, rt 7 warganya
60 kasih 60 bungkus, kan setiap rt beda-beda ga tentu gitu. Jadi kalo sapi
tuh gitu, buat orang dalem, kalo kambing keluar, ya ada buat orang dalem
kalau yang mau. ya sepengatuan saya sih ya kalo setiap lebaran idul adha
lumayan Alhamdulillah, kebagi terus sampai 8 atau 9. Ya setiap warga kan
andil, satu sapi 7 orang, tar kalo ada sumbangan dari wapres atau
sumbangan dari warga yang kaya
Pewawancara : berarti bukan dari sini aja yah pak ?
Partisipan : bukan, ada dari warga yang kaya juga satu sapi buat 7 , sampai 12 sapi
tahun kemarin
Pewawancara : itu kalo lebaran idul adha yang solat banyak pak ?
Partisipan : Alhamdulillah sih penuh kalo ada Idul Fitri atau Idul Adha gitu sampai
kesini sini sampai keluar laah, kemarin aja kan jumat kan libur 2 kali
tanggal merah, penuh dipakai solat jumat, kantor itu kepakai ( sambil
menunjuk kea rah kantor ), sampai ke jalan kepakai juga
Pewawancara : berarti uang pemasukannya lebih besar yaa pak.. heheh
Partisipan : ya jumat tanggal 25 aja hampir dua juta setengah, terus jumat kemarin
kan libur lagi tuh, itu dapet hampir dua juta empat ratus ribu, ya kalo
jumat libur sih lumayan tapi kalau jumat biasa nih kayak seumpama
jumat besok, ya paling diatas 800 atau sejuta
Pewawancara : itu yang ngikut solat jumat warga sekitar juga yah pak ?
Partisipan : dari kampung juga banyak
Pewawancara : kira-kira kenapa pak kok tertarik solat jumat disini, apa karena
ceramahnya ?
143
Partisipan : terutama disini kan jauh, kalo yang dipakai solat jumat ada masjid yang
gede tuh disana yang pakai kaca, terus tajur sana, terus tajur sini tuh yang
al barkah, orang kan ga mungkin solat jumat yang jauh. Yang deket-
deket sini kan disini gitu, biar naik motornya deket jalan kakinya deket
gitu.
Pewawancara : oh jauh jauh yaa pak?
Partisipan : ya itungan saya sih kalo hari jumat besok, hari jumat biasa, kan orang
kantor pada kerja, paling yang solat anak-anaknya yang ga pada kerj,
yang libur. Kebanyakan sih orang-orang kampong kalo jumat biasa, kalo
jumat libur tuh baru orang komplek turun semua. Kalo jumat biasa kan
bapak-bapaknya masuk kerja, bisa diitung bapak-bapaknya, kan masuk
kerja semua
Pewawancara : sama tuh pak kalo idul fitri juga ?
Partisipan : sama
Pewawancara : begini yah pak, kan banyak yang pulang kampong tuh pak kalo hari besar
Idul Fitri?
Partisipan : bener sebagian pada pulang kampong, tapi tetep aja penuh, disini sampai
kesana karpetnya digelar ( menunjuk kearah pohon jambu )
Pewawancara : penuh juga yah pak walaupun pada pulang kampung
Partisipan : penuh juga, disini ibu-ibu, disini bapak-bapak, kalau penuh paling bapak-
bapak sebaris ( sambil menunjuk shaf solat di masjid ).
Pewawancara : sehabis solat idul fitri itu biasanya,silaturahimke rumah-rumah
Partisipan : ya disini biasanya sih ya warga rt 5, jadi kalau sehabis idul fitri nih
semuanya pada keluar kumpul di lapangan bebaris, pokoknya dari tiap
rumah keluar kumpul disitu tuh
Pewawancara : RT 5 bener kan pak oman yah pak
Partisipan : iya, itu wilayahnya dia tuh, kan rt 5 Cuma ujung sana, ujung sini sama
sebelah sini doang
Pewawancara : oh sekitar masjid doang yah pak
Partisipan : iya RT 5 Cuma sekitar masjid aja
Pewawancara : itu warga setempat pada ikut pak, apa ada acara sendiri di kampungnya ?
144
Partisipan : masing-masing pada pulang, emang setiap lebaran idul fitri warga rt 5
pada kumpul tuh, tar kalau udah selesai pada pulang bubar
Pewawancara : sepi donk pak?
Partisipan : sepi, udah pada masing-masing, dari pagi jam 9 atau 10 udah sepi sampai
jam 5 atau magrib. Besok ya gitu lagi, sepi lagi. Ya kalo saya sih
Alhamdulillah ga pulang ( tertawa ) , kalo pulang jalan kaki, tar sore
kesini lagi. Ya kala orang kampong mah ga punya kampong, ga keluar
ongkos buat pulang kampong, kalau orang-orang mah keluar ongkos
sampai juta-jutaan, mobilnya mahal, belum ongkos buat dirumahnya, ya
namanya orang kampong mah mikirnya abis dari Jakarta pasti berduit,
kalau kta dua atau 3 hari dirumah, kalau seminggu kita kudu punya bekel
gede. Kalau ga pulang kampong gimana, udah biasa jadi adat pulang
kampung
Pewawancara : dirumah aja yah pak ya, itu dari besan ada yang dari luar pulau atau
gimana ?
Partisipan : yang mana tuh?
Pewawancara : keluarga bapak?
Partisipan : keluarga saya yang jauh Cuma satu doang yang laki di pasar minggu
Pewawancara : Jakarta juga (tertawa)
Partisipan : Pasar Minggu Jati Padang
Pewawancara : Oh Jati Padang
Partisipan : dulu bulan agustus kemarin tuh ngawinin, laki yang bontot, say amah
anak saya 5, laki 4 perempuan satu, udah abis semua.
Pewawancara : berarti bapak mengerti yaa pak awal proses terjadinya pengajian antara
kedua warga disini?
Partisipan : iyaa tau saya, tau. Tadi yang naik sepeda itu ketua DKM itu tadi, pak
Salmen Zein, kalo gk salah bapak itu periode ketiga. Kalo saya dari pak
zoman, kalo dulu mah 5 tahun kalo sekarang mah 3 Tahun
Pewawancara : kalo kegiatan diluar kegiatan Islami bagaimana pak?
145
Partisipan : yaa kalo itu mah sendiri-sendiri aja, per RT, kan disini cuma 8 RT warga
kampong, warga kampong, warga setneg warga setneg
Pewawancara : disini ada panjat pinang pak?
Partisipan : ada aja kalo panjat pinang, tergantung RT nya, ada juga gerak jalan, itu
hadiahnya dorprise, ada sepeda, ada tv, ada yang kulkas itu biasanya
sumbangan dari warga komplek yang RTnya gk ada panjat pinang.
Pewawancara : bapak berarti tau yaa pak kegiatan komplek setneg
Partisipan : iyaa tau, kan saya asli sini, kerja disini, udah lama jugakan saya.. hehe
(merokok)
Pewawancara : oh iyaa yaahh.. (tersenyum), tadi cucu yaa pak yang manggil?
Partisipan : iyaa itu tadi cucu, cucu saya udah kaya bukan anak cewe, naek motornya
vespa.. hahaha (sambil merokok)
Pewawancara : kendala bapak selama mengikuti kegiatan pengajian disini apaa yaa pak?
Atau kadang ada yang gak dateng pengajaian atau bagaimana yaa pak?
Partisipan : kalo kendala dari saya siih, kadang-kadang semisal nih pengajian hari
sabtu ada yang bosen ustadnya itu-itu aja, ada yang bilang itu itu aja, ada
yang bilang juga ustadznya pedes kalo ceramah, yaa namanya ustad yaa
pedes mah udah bener yaa, menyampaikan, kan dia seorang ustad mau
dia pedes, atau apa gitu yaa kita ambill yang manfaatnya aja, yang
penting kita dengerin, ustadz itu juga amanatkan.. hahaha (merokok)
Pewawancara : waktu acara maulid itu enak pak ustadnya
Partisipan : ooh itu, iyaa enak itu, kalo gak salah dari depok
Pewawancara : kalo ngundang ust untuk mengisi pengajian disini itu ditelpon atau
dijemput yaa pak?
Partisipan : kalo yang kemarin dari depok sih dijemput itu, dia juga bawa mobil, udah
sampe sini pulang yaa tinggal
Pewawancara : kalo ust yang terkenal pernah ada pak
Partisipan : iyaa ada jugaa sih, kaya mamah dedeh, itu pengajian ibu-ibu kalo itu,
kalo ustdzh-utdzah ibu ibu daah, kalo disini ada pengajian bulanan, dari
RT 1 sampai 8 gabung, dan itu manggil guru dari luar, orang luar juga
146
banyak yang dateng, itu biasanya kalo makanan ngirimnya per RT, yaa
biasanya per RT ada 50 Boks semua RT kaya gitu.
Pewawancara : ooh antusias banget yaa pak?
Partisipan : iyaa banyak ini disini yang ngaji, apalagi kalo ustadnya manggil yang
bagus waah warga sekitar banyak banget yang dateng bisa penuh disini,
acaranya setiap hari minggu
Pewawancara : itu warga sekitar datengnya diundang atau karena udah tau sendiri pak?
Partisipan : kalo itu sih diundang, ada juga dari mulut kemulut, terus ada juga
sepanduk, kalo undangan itu biasanya tanggal berapa hari apa ust nya
siapa, kalo ust nya enak penuh ini Masjid sama warga sekitar, saya tau
karenakan saya yang mengurusi Masjid ini, itukan kalo pengajian ibu-ibu
nyalain kipas, ngepel, tapi kalo dulu saya berdua kalo sekarang saya ada
berdua, kalo sendiri waduh udah tua, udah gak kuat kerja banyak. Hehe
(sambil menyalakan rokok)
Pewawancara : ooh..
Partisipan : saya disini mah gajinya kecil, empat ratus ribu, tapi say amah mikirnya
yan penting mah berkah yaa.. haha
Pewawancara : iyaa pak yang penting mah berkah segala-galanya.. (sambil garuk-garuk
tangan)
Partisipan : tapikan saya ada sampingan lain, kaya dikebon-kebon, tani laah, tapi saya
kalo disini adanya sore jam 5, kalo isya saya pulang jm delapan kalo
subuh itu jam empat, kalo zuhur sama ashar jarang kesini, kalo zuhur
sama asharkan deket sama mushola deket rumah, jadi bisa mandi dulu
dirumah, kalo ke sini sampe sini udah bubar jama’ahnya.. haha
Pewawancara : hahaha
Partisipan : kalo mushola deket rumah sih enak yaa, azan saya baru mandi, selesai
azan mandi selesai berangkat nyampe mushola komat, jadi bisaa jamaah,
itu zuhur sama ashar aja kalo dimushola deket rumah, kaloo disinikan
magrib, isya sama subuh. Haha (merokok)
Pewawancara : rajin bapak yaa..
Partisipan : Alhamdulillah sih.. ahah
147
Partisipan : waktu tahun 2012 warga komplek juga diperkirakan banjir wwaktu
Jakarta banjir tuh. Tapi gak banjir sih disini Alhamdulillah. hehe
Pewawancara : sikap bapak terhadap warga sekitar yang gak aktif pengajian disini
bagaimana pak?
Partisipan : yaa kalo yang gak aktif maah karena mungkin mereka sibuk yaa, jadi yaa
sesuai dengan hatinya aja mau ngaji yaa ngaji mau gak ngaji yaa udah..
hahah (merokok) tapi mayoritas sih pada ngaji.
Pewawancara : bapak pernah tidak pak mengajak warga bapak yang gak aktif suruh ikut
ngaji disini?
Partisipan : gak pernah saya amah, itu tergantung dia juga, kadang kan kalo kita mau
ngajak takutnya dia malah ngomong “udah pergi aje sendiri” kan jadinya
kitanya juga yang malu, kalo hatinya terketuk ingin ngaji yaa ngaji, itu
mah masing-masing aja laah.. haha (merokok)
Pewawancara : harapan bapak kedepannya bagaimana pak terkait dengan pengajian yang
udah lama berjalan antara kedua warga ini?
Partisipan : emmm pengennya sih maju laah nambah baik laah pengajiannya, tapi
Alhamdulillah sih kalo disini sekarang makin rame kalo ngaji.
Pewawancara : oh makin rame berarti yaa pak.
Partisipan : iyaa ramee
Pewawancara : trimakasih banyak pa katas waktunya. Ini pak ada cendra mata buat
bapak
Partisipan : apaan tu
Pewawancara : yaa kue pak, yaa gini aja
Partisipan : yaa jadi ngereptin, yaudah dah saya terima.. heheh (merokok)
Pewawancara : iyaa nih pak kuenya
Partisipan : makasih yaa mas
Pewawancara : iya pak, bapak mau bareng saya gak pak kerumahnya?
Partisipan : emang ade arahnya kemana?
Pewawancara : saya sih kesana pak, udah gak pha-pha pk bareng aja udah malem juga
ini, makasih yaa pak
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA WARGA SEKITAR YANG TIDAK AKTIF
PENGAJIAN ISLAMI
Partisipan : NH
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat : Kediaman Ibu NH
Tanggal : 20 Desember 2015
Waktu : 20:45 WIB
Pewawancara : Assalamu’alaikum..
Partisipan : Wa’alaikumsalam..
Pewawancara : gimana bu kabarnya ?
Partisipan : Alhamdulillah baik, sehat (sambil tersenyum)
Pewawancara : Saya Ibnu Ardani bu yang ingin meneliti dan wawancari ibu tentang
komplek ini dan ini Firdaus dan yang ini Sadam teman seperjuangan saya
pak, kami bertiga dari mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pewawancara : saya datang kesini untuk wawancara tentang pembauran yang terjadi
dikomplek ini bu tentang pengajian Islami yang sudah berjalan ini, saya
tau dari teman saya yang tinggal dikomplek Setneg bu..
Partisipan : Ooh gtu..
Pewawancara : Iya bu, kan setiap pengajian Islami ada warga sekitar komplek yang
imengikuti pengajian Islami yang ada di komplek Setneg yaa bu?
Partisipan : ooh iyaa bener..
Pewawancara : nah saya ingin meneliti tentang itu bu, dan saya ingin mewawancarai ibu
yang tidak aktif dalam pengajian Islami di komplek Setneg bu.. ibukan
deket tuh bu sama temen saya si TO jadi dari situ saya tau kalo ibu gak
aktif.. hehe
Partisipan : Ooh si TH yaa.. hehehe (ungkap bu NH sambil tertawa-tawa)
Pewawancara : maaf yaa bu saya minta waktunya bu yaa gk sampe sehari laah.. haha
Partisipan : hahaha iya gk pha-pha.. (ungkap bu NH sambil tertawa-tawa)
149
150
Pewawancara : maaf bu sebelumnya, mau saya rekam dulu yaa bu untuk hasil
wawancaranya.. hehe
Partisipan : ooh pake direkam yaah? Suara saya merdu niih.. hehehe (ungkap bu NH
sambil tertawa-tawa)
Pewawancara : saya tanya biodatanya dulu yaa bu, nama ibu siapa yaa?
Partisipan : knpa?
Pewawancara : nama ibu siapa yaa bu?
Partisipan : ooh, nama saya? saya Ibu NH
Pewawancara : umurnya bu?
Partisipan : umur 40 tahun
Pewawancara : alamat lengkapnya bu?
Partisipan : alamatnya jl. Mulia rt 04 rw 02 no 2 Tajur Ciledug
Pewawancara : ooh berarti masuk kota tangerang yaa bu?
Partisipan : iyaa masuknya Kota Tangerang (ungkap bu NH sambil menawarkan
minuman)
Pewawancara : ibu tau masjid Al Ikhlas yang ada dikomplek Setnegkan bu?
Partisipan : yang dikomplek Setneg yaa?
Pewawancara : iyaa bu
Partisipan : iyaa saya tau, iya tau..
Pewawancara : Kalo dari rumah ibu ke komplek Setneg berapa menit yaa bu? Kalo jalan
atau naik motor?
Partisipan : kalo jalan kurang lebih yaa 10 menit laah.. (ungkap bu NH sambil
tersenyum)
Pewawancara : Apakah ibu mengikuti kegiatan pengajian Islami di komplek setneg?
Partisipan : Kalo untuk yasinan atau pengajian Islami lainnya kita gk ikut sama warga
komplek, kan dikampung sini kita juga udah ada Majlis Ta’limnya, tapi
kalo yasinan disini jamaah bawah suka ikut kesini, tapi ada juga sih
warga sini yang ikut pengajian dikomplek, kalo warga komplek yang ikut
pengajian disini yaa sekitar 5-7 orang lah yang ikut pengajian dikampung
ini.. (ungkap bu NH sambil tersenyum dan menawarkan makanan)
151
Pewawancara : Itu ibu kenapa yaa gak aktif dikomplek setneg? Atau karena kesibukan
atau bagaimana yaa bu?
Partisipan : Eee yaa gitu kalo pagikan saya punya aktifitas jadi gk sempet dan disini
juga udah ada Majlis Ta’lim jadi kita ikut yang disini aja dan kegiatannya
malem selasa dan malam jum’at, kecuali kalo dikomplek ada acara kaya
mauled nabi atau ngadain kegiatan Agama itu biasanya kita diundang dan
kita dateng kesana, kalo untuk pengajian yasinan mah kita disini aja.
(ungkap bu NH sambil tersenyum)
Pewawancara : Nama majlis ta’limnya apa yaa bu? Dan udah berapa lama yaa bu Majlis
Ta’lim ini berdiri? Kan klo di setneg dari tahun 2000 kalo disini sama
atau gmn bu?
Partisipan : Nama majlis ta’lim yang ada diikampug ini itu namanya Nurul Falah,
waah klo majlis ta’lim yang disini mah udah 30 tahun udah lama, justru
waktu setneg belum terbentuk pengajiannya warga setneg ikutnya ngaji
disini sama majlis ta’lim sini gtu. (ungkap bu NH sambil tersenyum)
Pewawancara : Pernah gk bu warga sini ngaji di komplek setneg?
Partisipan : Waah bannyak, dulukan emang pembimbing pengajian sini ibu saya, dari
warga sini ke komplek setneg, itu bukan hanya kegiatan Islam yang besar
aja tapi pengajian rutin juga, dulu sih setau saya jadwal ngaji dikomplek
hari senin yaa tapi gk tau kalo sekarang hari apa. Hehe (ungkap bu NH
sambil tertawa)
Pewawancara : Kegiatan apa ya bu yang membuat ibu tidak aktif pengajian Islami di
komplek setneg?
Partisipan : Karena kan saya kalo pagi ngajar dari jam setengah 7 sampe jam satu
sedangkan kalo pengajian kan adanya pagi.
Pewawancara : Apakah warga komplek welcome terhadap warga sini yang ikut
pengajian bu? Kan ada gerbang satpam tuh bu di pintu masuk setneg?
Partisipan : Yaah yaah yaah yaaa Allhamdulillah mereka welcome sih, dan banyak
juga warga komplek setneg yang ikut ngaji di kampung sini juga jadi kita
saling welcome laah.. hehe (ungkap bu NH sambil tertawa)
152
Pewawancara : Daya tarik warga sekitar setneg untuk ikut pengajian dikomplek itu apa
yaa bu? Apa karena penceramahnya bagus atau seperti apa yaa bu?
Partisipan : Kalau, kalau rutinitaskan ngajinya kan yang biasakan, tapi kan setau saya
yaa kalau pengajian bulanan itu biasanya kan ngundang dari luar jadi
karena kita diundang juga sama komplek setneg
Pewawancara : Terus bu kan kalo ada acara pengajian Islami seperti mauled nabi atau
apa itu, itu warga sini bagaimana yaa bu kok bisa tau kalo ada acara
dikomplek setneg?
Partisipan : Kalo kaya gitu ada undangan ke Majlis Ta’lim sini dikasih tau, dan yang
tadi aku bilangkan ada warga komplek yang ngaji disini rutin dan melalui
mulut ke mulut laah atau diumumin kalo lagi ngaji. (ungkap bu NH
sambil tersenyum dan garuk-garuk tangan)
Pewawancara : Menurut ibu manfaat adanya pengajian Islami yang berbaur antara kedua
warga komplek dan sekitar komplek bu? Manfaatnya bu?
Partisipan : yang pertama itu pasti silaturahmi, jadi tidak ada beda warga komplek
dengan warga sekitar, kalo dulu ada perbedaannya kalo ada pengajian, oh
yang istilahnya itu warga kampong oh itu warga komplek tapi kalo
sekarang udah gak ada beda semua sama, itu yang saya tau, lebihnya dan
nilai plesnya itu Silaturahmi. (ungkap bu NH sambil tersenyum dan
membenarkan bajunya)
Pewawancara : Kesibukannya tadi ngajar yaa bu?
Partisipan : Iyaa ngajar SD
Pewawancara : selain kegiatan pengajian yang hari sabtu, ada gak bu kegiatan Islami
yang lain kaya tunangan atau kaya ziarah ke makam-makam yang
dibanten, ada gk buy g kaya gtu?
Partisipan : Antar Jama’ah gtu maksudnya?
Pewawancara : iya bu antara jamaah komplek dengan warga sekitar?
Partisipan : oh.. kalo itu ada, ada, baru kemaren yaa, baru kemaren ziarah ke cilegon
terus ini baru kemaren ke banten, ziarahnya ke banten.
Pewawancara : kalau kegiatan diluar kegiatan Islami ada gk bu pembauran antara kedua
warga? Kaya 17 agustus atau kerja bakti?
153
Partisipan : kalau itu sih kayanya gk ada karena itu masing-masing wilayah dan per
RT juga dan beda RW jgakan.. hehe jadi warga komplek yaa warga
komplek warga sekitar yaa warga sekitar (ungkap bu NH sambil tertawa
dan menawarkan makanan lagi)
Pewawancara : terakhir ibu ikut pengajian di dalam komplek itu kapan yaa bu?
Partisipan : kapan yaaa?? Hehehe (ibunyapun sambil mengingat kebelakang terakhir
kali mengaji di komplek setneg)
Pewawancara : hehehe
Partisipan : yaa kira-kira yaa seminggu yang lalu lah saya ikut ngaji mauled nabi..
hehe (ungkap bu NH sambil tertawaa)
Pewawancara : ooh jadi emang jarang yaa bu ikut ngaji diwarga komplek?
Partisipan : bukannya jarang tapi emang gk pernah.. saya yang gk pernah (ungkap bu
NH sambil tertawa), kalo jamaah lain itu ada yang ikut kalo saya jarang..
(ungkap bu NH sambil tersenyum)
Pewawancara : bentar yaa bu saya bingung sama pertanyaan yang saya buat sendiri..
hehe
Partisipan : hahaha (ungkap bu NH sambil tertawa-tawa)
Pewawancara : eeee ibukan gk aktif nih dalam pengajian di komplek?
Partisipan : iyaa heeh..
Pewawancara : apakah ibu berbaur dengan warga komplek tidak yaa bu?
Partisipan : maksudnya gmna nih? Hehehe (ungkap bu NH sambil tertawa)
Pewawancara : jadi gini bu, ibukan warga kampung nih, dan ibukan gk ikut pengajian
yang berada di komplek setnegkan? Diluar pengajian Islami apakah ibu
ada interaksi dengan warga komplek?
Partisipan : ooh gitu.. jadi gini, jadi hampir 70% warga komplek itu adalah wali
murid saya yang otomatis yaa interaksinya hampir tiap hari, karena
banyak juga yang alumni (ungkap bu NH sambil tersenyum)
Pewawancara : selain disekolah dimana lagi yaa bu?
Partisipan : yaa cuma disekolahan aja, yang pasti disekolah (ungkap bu NH sambil
tersenyum)
154
Pewawancara : terus bu kalo disekolah ada kegiatan arisan sama wali murid atau gimana
gtu bu?
Partisipan : yaa ada, setiap kelas juga ada silaturahminya ada, kitakan setiap kelas
kan ada paguyuban dan paguyuban apa, ee paguyuban walimurid dan itu
mayoritas wali murid itu warga komplek, jadi interaksi kita yaa lewat itu
bukan pengajian.. (ungkap bu NH sambil tersenyum)
Pewawancara : bagaimana sikap ibu terhadap warga sekitar yang aktif mengikuti
pengajian di komplek?
Partisipan : maksudnya gmna nih? (ungkap bu NH sambil tersenyum)
Pewawancara : jadi gini bu, kan ibu gk aktif kan mengikuti pengajian yang ada
dikomplek, sikap ibu terhadap warga ibu yang ikut pengajian di komplek
Setneg bagamana bu?
Partisipan : yaaa mendukung, jadi gini kalo ada informasi kadang saya sendiri dapat
informasi misalnya dikomplek ada pengajian gtukan, dari pengurus
masjid disana, berhubung pengurus masjid disana wali murid saya, yaa
diajak pengajian, misalnya ada kegiatan pengajian bulanan.
Pewawancara : kan ibu sebagai panutan disini yaa bu, pasti ibu juga taukan yaa bu
tentang pengajian warga dikampung sini?
Partisipan : iyaa bener..
Pewawancara : itu banyak gk yaa bu warga ibu yang mengikuti pengajian dikomplek
Setneg?
Partisipan : kalo disini kalo ibu-ibu diajak ngaji itu getolbanget, maksudnya ibu-ibu
disini antusias banget kalo diajak ngaji
Pewawancara : ooh gtu yaa bu, berarti antusias banget kalo tentang pengajian.. hehe
Partisipan : iyaa.. eh itu kuenya dimakan dulu gorengannya itu makan, udah disiapin
gk dimakan.. hehehe (ungkap bu NH sambil bercanda dan tertawa)
Pewawancara : iyaa bu, saya cobain yaa bu?
Partisipan : iyaa cobain aja.. hehe
Pewawancara : kalo boleh tau bu, sejarah ngajinya bagaimana yaa bu?
Partisipan : maksudnya gmna? Asal muasalnya?
Pewawancara : iyaa bu asal muasalnya
155
Pewawancara : berarti udah pernah dateng ke acara mamah dedeh yaa bu?
Partisipan : kalo diundang pernah tapi kita belum pernah ikut dateng keacara mamah
dedeh.. (ungkap bu NH sambil tersenyum)
Pewawancara : kan dikomplek suka ada ngadain lombaa yaa bu?
Partisipan : lomba apa tuh?
Pewawancara : lomba kaya marawis antar remaja masjid sini dengan masjid yang lain?
Partisipan : iya ada, tpi kalo untuk yang ibu-ibu belum ada lomba-lomba kaya gtu..
Pewawancara : kalo ini itu beda RW yaa bu?
Partisipan : iyaa beda RW, beda RT sama beda kota juga, kalo Setnegkan itu
masuknya Tangsel
Pewawancara : padahal jaraknya deket yaa bu,,
Partisipan : iyaa deket banget.. (ungkap bu NH sambil tersenyum), terus apa lagi mas
yang mau ditanyain? hehe
Pewawancara : disini perrnah beda pendapat gak, kaya manggil ustad ini atau ustad itu,
biasanyakan suka berbeda yaa bu?
Partisipan : kalo kitakan udah dijadwal misalnya hari ini siapa jadwal ngisi
pengajian, terus minggu selanjutnya siapa dan membahas tentang fikih
atau tauhid gitu, kalo disini biasanya yasinan tahlil dan terakhir ngaji
tentang pelajaran
Pewawancara : kalo disini ada hari besar Islam itu ngundang warga komplek atau
bagaimana yaa bu?
Partisipan : kalo disini kita ngundang karenakan jamaah disini banyak karena kita
ngundang warga Setneg juga, sebaliknya juga gitu kalo warga komplek
ada acara ngundang warga sini juga.
Pewawancara : kalo seperti Idul Fitri itu silaturahimnya bagaimana yaa bu?
Partisipan : biasanya kalo kaya maaf maafan yaa? Itu biasanya warga komplek yang
kesini, mungkin karena saya guru dari anak-anaknya kali yaa banyak sih
Alhamdulillah.
Pewawancara : kalo dengan umat non muslim di daerah sini bagaimana bu? Apakah
mereka merasa terganggu atau bagaimana yaa bu?
157
Partisipan : karena disini mayoritas umat Islam, warga non islam justru terbawa oleh
kita, dan mereka gak merasa terganggu malah mereka mendukung yaa
saling mendukung laah.
Pewawancara : seberapa antusias bu untuk pengajian disini?
Partisipan : kalo bicara antusias sih lebih antusias warga asli sini yaa disbanding
dengan komplek karenakan kalo warga sinikan rata-rata ibu rumah
tangga dan banyak waktu sedangkan kalo warga komplek kan biasnya
gak semua ibu ruumah tangga, jadi kalo hari minggu itu rame yaa sama
warga komplekpun antusias dalam pengajian.
Pewawancara : bagaimana bu sikap warga komplek terhadap warga sekitar? Apakah
mereka saling percaya dalam artian kalo misalkan ada warga komplek
yang kehilangan nyalahin warga atas atau bagaimana yaa bu?
Partisipan : kalo dikita sih Alhamdulillah gak begitu yaa, saling percaya, karenakan
warga komplek dulu sering terjadi masalah yaa seperti waktu tahun 2007
itu warga komplek banyak yang dibantu sama warga sekitar, karenakan
itu dalem banget, jadi yaa Alhamdulillah warga komplek dengan warga
sekitar saling akur laah gak ada kejenjangan kaya gitu. (tersenyum)
Pewawancara : jadi saling membantu yaa bu?
Partisipan : iyaa kita saling membantu, selain itu juga kaya misalkan ada warga
kommplek yang meninggal yaa kita ikut ngelayat dan pengajian sampe 7
harian itu kebanyakan juga warga sekitar jadi kita disini salin membantu
satu sama lainnya mas.. gitu.. (tersenyum)
Pewawancara : bagaimana sikap ibu terhadap warga yang tidak aktif bu?
Partisipan : sudah berbagai cara kita mengajak warga kita yang gak aktif dalam
pengajian kadang mereka malu sendiri karena gak aktif, karenakan kalo
yang namanya pengajian Agama itu penting yaa mas sampai akhiratpun
ditanya, biasanya kita ayoo ngaji, yaa jawabannya belum siap, itu
biasanya ibu ibu muda yang punya anak satu aja yang masih suka main
laah.
Pewawancara : mereka mendukung tidak yaa bu?
158
Partisipan : Alhamdulillah mendukung, tapi mereka kalo hari besar yang gak rutin itu
dateng kaya misalkan ngundang mamah dedeh tuh mereka dateng kaya
maulid nabi mereka yang pengajian mingguannya gak dateng jadi dateng.
Gitu.
Pewawancara : bagaimana bu jika adanya seperti akikah atau undangan kaya 7 harian?
Apakah ada kendala semenjak ibu berintegrasi dengan warga komplek?
Partisipan : oh iyaa kalo warga sini mah kalo ada akikah itu bebas datengnya berapa
orang, kadang sampe 50 orang, beda sama warga komplek kalo warga
komplek dibatasin misalkan warga komplek minta 10 orang jadikan kita
bingung yaa mau milih yang mana ini orangnya takutnyakan yaa mas
namanya orang, takutnya pilih kasih mas, mungkin karena tempat kali
yaa mas? Kalo untuk disini mah gak dibatasin kalo misalkan dimasjid
mungkin warga komplek mengundangnya gak dibatasin. Mungkin itu aja
sih kendalanya
Pewawancara : oh jadi mungkin dari factor tempat yaa bu yang tidak memungkinkan
warga komplek mengunndang semua warga sekitar?
Partisipan : iyaa bener.. heehee
Pewawancara : baik bu karena waktu sudah jam 22.25 WIB malem kita izini untuk pamit
bu?
Partisipan : ooh udah gak ada pertanyaan lagi?
Pewawancara : iyaa bu udah, Makasih banyak yaa bu atas segala jamuannya, dan waktu
istirahat ibu, Masya Allah..
Partisipan : iyaa gak pha-pha ibnu, sering main sini yaa sama TO tuh main sini.. hehe
Pewawancara : Trimakasih bu, Assalamualaikum
Partisipan : Waalaikumsalam
:
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA WARGA SEKITAR YANG TIDAK AKTIF
PENGAJIAN ISLAMI
Partisipan : SH
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat : Kediaman Bapak
Tanggal : 10 Januari
Waktu : 15:55 WIB
159
160
Pewawancara : gak usah pak, jadi disini saya mewawancarai warga sekitar yang aktif dan
yang gak aktif pak, tadi saya dibilangin sama pak SK kalo bapak gak
aktif.. gtu pak
Partisipan : oooh kirain gtu yang suka ngaji dikomplek aja.. hehe
Pewawancara : maaf pak sebelumnya, atas nama siapa yaa bapak?
Partisipan : SH
Pewawancara : Bapak SH
Partisipan : diminum de itu aquanya.. kaya gini doank niih minumnya..
Pewawancara : iyaa pak makasih pak, (tersenyum) untuk alamat lengkap bapak apa yaa
pak?
Partisipan : alamatnya jl. Mulia rt 04 rw 02 no 4 Tajur Ciledug
Pewawancara : kalo disini masuknya Tangerang Selatan yaa pak?
Partisipan : kampong ini?
Pewawancara : iyaa pak?
Partisipan : ini mah masuknya udah Tangerang Kota, kalo TangSel mah itu yang di
daerah komplek Setneg sampe pondok serut
Pewawancara : ooh ini masuknya Tangerang Kota
Partisipan : iyaa
Pewawancara : umur bapak berapa tahun yaa pak?
Partisipan : udah berapa yaa? Kalo lahir tahun 67 berapa tuh? Sekitar 50 an laah
Pewawancara : berarti 50 tahun yaa pak
Partisipan : iyaa sekitar segitu mas.. haha
Pewawancara : Bapak bekerja dimana yaa pak?
Partisipan : saya kerjanya jadi jagain perumahan mas, jadi satpam.. hehe
Pewawancara : sudah berapa lama pak tinggal di sini?
Partisipan : saya? Waah sebelum kakek saya lahir udah ada disini.. (tertawa)
Pewawancara : berarti bapak warga asli betawi yaa pak?
Partisipan : iyaa mas.. masnya ini dari mana mas?
Pewawancara : kalo rumah di cipondoh pak deket danau, tapi kalo kampong saya di Jawa
Tengah pak di cilacap
161
Partisipan : cipondoh yang deket danau? Disitu kakak ipar saya ada yang disitu, di
gang parit, masnya kenal?
Pewawancara : oh gang parit pak, itu 1 menit pak dari rumah saya, tapi saya gak kenal,
karenakan saya tinggalnya di komplek
Partisipan : ooh dikomplek.. (tersenyum)
Pewawancara : bapak tau masjid Al-Ikhlas yang ada dikomplek Setneg pak?
Partisipan : yang dikomplek Setneg?
Pewawancara : iyaa pak
Partisipan : iyaa tau
Pewawancara : di Masjid Al-Ikhlas suka ada kegiatan Hari Besar Islam yaa pak, bapak
ikuti kegiatan pengajian Islami di komplek setneg gak yaa pak?
Partisipan : kalo ikut sih gak pernah yaa, karenakan disini juga ada Masjid, kalo ada
kegiatan kaya hari besar Islam gitu disini juga ada mas, jadi yaa saya
paling ikut yang di masjid sini aja.
Pewawancara : selain karena adanya pengajian disini, Itu bapak kenapa yaa pak gak aktif
dikomplek setneg? Atau karena kesibukan atau bagaimana yaa pak?
Partisipan : karna saya kan kerja juga yaa mas, kadang saya lembur juga, kalo
dimasjid sini aja saya jarang ikut, kalo untuk ngaji dikomplek siih pernah
tapi itu waktu dulu, waktu kerja saya bukan ditempat sekrang ini, itupun
baru sekali mas saya. (tertawa)
Pewawancara : nama Masjid di Tajur ini apa yaa pak?
Partisipan : Masjid Nurul Barkah
Pewawancara : Pernah gk pak warga sini ngaji di komplek setneg?
Partisipan : ada, pak SK itu yang suka ngaji dikomplek, kalo ada kegiatan itu dia ikut,
rajin pak SK mah (merokok)
Pewawancara : Apakah warga komplek welcome terhadap warga sini yang ikut
pengajian pak? Kan ada gerbang satpam tuh pak di pintu masuk setneg?
Itu pernah gak boleh masuk atau bagaiama?
Partisipan : yaa Alhamdulillah yaa, hubungan warga tajur dengan warga komplek itu
baik, dan mereka juga welcome sama kita, karenakan ketika disini ada
hari besar Islam kita suka ngundang warga komplek juga, terus warga
162
komplek juga ngundang kekita, yaa saling welcome laah diantara kita..
hahaha (tertawa)
Pewawancara : Daya tarik warga sekitar setneg untuk ikut pengajian dikomplek itu apa
yaa pak? Apa karena penceramahnya bagus atau seperti apa yaa pak?
Partisipan : kalo itu sih biasanya kita diundang dari komplek, terus biasanya ada juga
yang dari mulut kemulut, gtu mas, kalo daya tarik sih itu tergantung diri
masing-masing jaa. (merokok)
Pewawancara : lalu pak kan kalo ada acara pengajian Islami kaya mauled Nabi atau apa
itu, itu warga sini bagaimana yaa pak kok bisa tau kalo ada acara
dikomplek setneg? Tadi bapak bilang ada undangan, undangannya
bagaimana yaa pak?
Partisipan : kalo untuk undangan biasanya dibagiin kalo lagi di Masjid, kadang ada
spanduk juga tuh, kaya misalnya hari minggu, dimana dilaksanainnya,
terus siapa ustdnya, itu itu yang membuat warga biasanya tau kalo mau
ada kegiatan maulidan di komplek setneg.
Pewawancara : Menurut bapak manfaat adanya pengajian Islami yang berbaur antara
kedua warga komplek dan sekitar komplek pak?
Partisipan : maksudnya?
Pewawancara : manfaat adanya kegiatan pengajian Islami yang melibatkan antara warga
komplek dengan warga sekitar pak? Manfaatnya itu apa yaa menurut
bapak?
Partisipan : yang pertama itu pasti silaturahimnya berjalan, jadi tidak ada beda warga
komplek dengan warga sekitar, kalo dulu kan ada perbedaannya kalo ada
pengajian tapi kalo sekarang udah gak ada beda semua sama, itu yang
saya tau, lebihnya dan nilai plesnya itu Silaturahimnya.
Pewawancara : yang bisa membuat bedanya itu apa ya pak?
Partisipan : yaa paling cara bicara atau berpakaiannya mas.. hehe
Pewawancara : kalau kegiatan diluar kegiatan Islami ada gk pak pembauran antara kedua
warga? Kaya 17 agustus atau kerja bakti?
Partisipan : kalo untuk yang sifatnya umum sih itu gak ada yaa, biasanya itu RT yang
ngadain, jadi warga komplek juga ngadain juga kayanya, jadi masing-
163
masing wilayah itu ngadai lomba 17 an. Kalo RT sini biasanya lomba
rias sepeda, lomba kerupuk banyak terus RT lain lomba panjat pinang
atau apa, beda-beda mas. hehe
Pewawancara : oh jadi hanya dalam kegiatan kaya Hari Besar Islam aja yaa pak?
Partisipan : iyaa beneer, silahkan mas itu diminum aernya, ngomong mulu emang gak
aus mas.. (tertawa) biasa mas kalo sama saya maah bercanda aja.. haha
Pewawancara : iyaa pak, saya minum yaa pak
Partisipan : iyaa mas minum aja, kalo abis gampang nambah.. hehe udah makan blom
masnya?
Pewawancara : udah pak jangan ngerepotin pak.. hehe
Partisipan : enggak biasa kalo disini mah kalo ada tamu selalu saya repotin.. haha
kalo beli saya beliin bakso nih
Pewawancara : udah pak gak usah jadi ngerepotin, saya udah makan pak tadi sebelum
kesini.. hehe
Partisipan : hehehe
Pewawancara : apakah bapak berbaur dengan warga komplek tidak yaa pak?
Partisipan : maksudnya gimana nih? hehe
Pewawancara : bapak kan warga kampong tajur nih, dan bapak kan gk ikut pengajian
yang berada di komplek setnegkan? Diluar pengajian Islami apakah
bapak ada interaksi dengan warga komplek?
Partisipan : kalo ngobrol paling kalo ada warga komplek sholat atau ikut maulidan
disni, dan saya juga kalo beli gallon atau beli aqua gelas saya belinya
sama warga komplek, karena udah langganan dianter dan murah.. hehe
itu aja sih interaksi saya
Pewawancara : oh jadi kalo lagi ada warga komplek ke masjid sini aja yaa pak?
Partisipan : iyaa, biasanya ada juga, kan istri saya guru itu biasanya dateng kesini
ngobrol, yaa Alhamdulillah sih kita saling welcome kalo bahasa gaulnya
mah.. haha
Pewawancara : hehehe… oh jadi istri bapak guru pak? Guru apaa ya pak?
Partisipan : istri saya guru SD, kadang istri saya juga ikut ngaji dikomplek kalo lagi
diundang.
164
Pewawancara : iyaa pak.. (tersenyum), disini bapakkan tidak aktif yaa pak? apakah
bapak ada interaksi sama warga komplek gak pak?
Partisipan : maksudnya deket gitu sama warga komplek?
Pewawancara : iyaa pak, yaa kaya bapak suka ngobrol atau tidak?
Partisipan : yaa Alhamdulillah sih yaa selama ini saya sama warga komplek baik-
baik aja, ada interaksi sama warga komplek, biasanya warga komplek
yang dateng kerumah saya istri sayakan guru jadi kadang ngobrol laah
sama warga komplek, bukan sama saya aja sih yang saya perhatiin semua
warga sini juga suka ngobrol kalo misalkan abis pengajian itu biasanya
kalo sama yang lain yaa..
Pewawancara : oh jadi interaksinya sama wali murid yaa pak suka kerumah bapak yaa?
Itu biasanya dateng kerumah bapak ngapain tuh pak?
Partisipan : yaa kadang izin gak masuk kaya misalkan mau pulang kampong atau
kadang ada yang nitip anaknya karena anaknya nakal atau bagaimana yaa
macem-macem laah datang kesini, kadang juga ada yang mau
silaturrahim aja gitu mas..
Pewawancara : berarti rumah bapak dipenuhi malaikat yaa pak banyak tamu.. hehehe
Partisipan : hahaha Alhamduillah yaa begitu mas.. (merokok)
Pewawancara : lalu pak, bagaimana sikap bapak terhadap warga komplek atau warga
sekitar yang aktif dalam kegiatan Islami?
Partisipan : sikap saya? Maksudnya gimana nih?
Pewawancara : iyaa apakah bapak mendukung dengan adanya program pengajian
dikomplek Setneg yang mengundang warga sekitar atau bagaimana yaa
pak?
Partisipan : selama kegiatan itu positif apalagi pengajian yah mas itu saya sangat
mendukung sekali, karenakan kalo kegiatan pengajian mempererat tali
silaturahim juga yaa mas, yaa saya sangat mendukung sekali dengan
kegiatan yang ada disana mas..
Pewawancara : dengan adanya pengajian di Masjid Al-Ikhlas berarti bapak sangat
mendukung yaa pak karena agar saling bersilaturahin dan ta’aruf yaa
pak?
166
Partisipan : iyaa mas.. kitakan hidup bukan hanya sama warga sini aja sama warga
komplek juga kita harus saling bersilaturahim.. hehe
Pewawancara : menurut bapak, seberapa antusias sih pak kedua warga tersebut dalam
mengikuti pengajian keagamaan Islami? Kaya hari-hari besar atau setiap
minggu?
Partisipan : yang saya perhatiini sih warga sini sangat antusias yaa untuk mengikuti
pengajian, kalo warga sini sih kalo untuk namanya pengajian nih apalagi
ibu-ibu itu getol banget ikut pengajian, mau disini atau dikomplek juga
banyak yang ikut mas, mungkin kalo yang gak ikut karena kerja yaa mas
kalo hari libur atau tanggal merah gitu kegiatannya itu rame yang ikut
bapak-bapak, kalo lagi hari biasa yaa setengahnya lah mas.
Pewawancara : kalo masalah pengajian warga sini paling antusias yaa pak?
Partisipan : iyaa bener mas.. ada lagi yang mau ditanyain? hehe
Pewawancara : iyaa pak ada..
Partisipan : masih banyak?
Pewawancara : ini yang terakhir pak.. hehe
Partisipan : hahaha kirain masih banyak, masalahnya saya mau kedepan dulu mas,
kalo masih banyak nanti dilanjut lagi bisa?
Pewawancara : ini pertanyaan terakhir pak
Partisipan : oh yaudah.. hehe maaf yaa mas..
Pewawancara : harapan bapak kedepannya bagaimana yaa pak terkait dengan pengajian
yang sudah lama berjalan ini?
Partisipan : maksudnya gimana nih?
Pewawancara : iyaa pak, kan tadi bapak bilang disini sangat antusias dalam pengajian
yaa pak? Baik pengajian yang dilaksanakan di Masjid disini maupun
dikomplek?
Partisipan : iyaa bener
Pewawancara : harapan bapak kedepan bagaimana pak dengan pengajian
yangmelibatkan kedua warga sini?
Partisipan : harapan kedepannya yaa?
Pewawancara : iyaa pak?
167
Partisipan : harapan saya sebagai warga yang jarang ikut bahkan tidak pernah ikut
yaa semoga semakin lancar dan semakin membaik laah,biar makin
banyak jamaahnya, kalo pengajian itukan sama aja kaya syiar yaa mas,
jadi semoga makin baik laah itu aja.
Pewawancara : jadi agar pengajian disini makin baik aja yaa pak dan makin banyak
jamaahnya?
Partisipan : iyaa mas..
Pewawancara : kalo disini pernah ada konflik gak sih pak sama warga sekitar?
Partisipan : selama ini siih Alhamdulillah gak pernah yaa karenakan kita disini saling
bersilaturahim, apalagi waktu tahun 2007 itu komplek hamper tenggelem
mas
Pewawancara : banjir pak maksudnya?
Partisipan : iyaa itu banjir dalem, itu warga komplek banyak yang dibantu sama
warga sini warag tajur terus pondok serut itu mereka pada nginep ada
juga yang ngontrak, jadi yaa Alhamdulillah gak ada konflik mas..
Pewawancara : ketika 2007 pernah banjir yaa pak?
Partisipan : iyaa
Pewawancara : jadi saling membantu yaa pak antara kedua warga?
Partisipan : iyaa mas..
Pewawancara : ooh.. baik pak berhubung waktu udah mau magrib saya pamit untuk
pulang pak?
Partisipan : udah nih pertanyaannya?
Pewawancara : iyaa pak udah, trimakasih banyak yaa pak atas segala waktunya
Partisipan : iyaa gak pha-pha, saya ini yang minta maaf karena terburu-buru.. hehe
udah janji masalahnya sama sodara..
Pewawancara : hehe iyaa pak
Partisipan : bentar yaa mas ada tlp..
Pewawancara : iyaa pak
Partisipan : (sedang nelpon) udah ditelpon nih mas..
Pewawancara : iyaa pak. Ini pak saya ada sedikit oleh-oleh ini buat bapak
Partisipan : apaan tuh?
168
Pewawancara : biscuit pak.. hehe yaaa Cuma ini aja nih pak?
Partisipan : yaa elah ngerepotin ama mas
Pewawancara : gak pak, ini pak biskuitnya
Partisipan : oh iya makasih yaa mas.. itu diminum dulu mas aernya..
Pewawancara : iyaa pak langsung pamit aja..
Partisipan : oh gitub yaudah deh..
Pewawancara : Assalamualaikum.. (cium tangan)
Partisipan : Wa’alaikum salam.. hati-hati yaa mas.. semoga lancar skripsinyaa biar
cepet selesai daah.. hehe
Pewawancara : iyaa pak aamiin.. (tersenyum)
Dokumentasi Penelitian
Wawancara
dengan
Pengurus
Masjid Al-
Ikhlas
169
170
Wawancara
dengan Warga
komplek yang
aktif
Kegiatan Maulid
Nabi SAW
Mengundang yatim
piatu dari warga luar
komplek
Kegiatan Pembacaan
surat Yasin bersama
warga komplek dan
warga sekitar di
Masjid Al-Ikhlas
Kegiatan pengajian
ibu-ibu bersama
warga komplek dan
warga sekitar di
Masjid Al-Ikhlas
Pembukaan oleh
pengurus masjid
dalam kegiatan Isra
Mi’raj di Masjid Al-
Ikhlas
Kepada Yぬ .
Иssa■a翻″αlα ッぇソわ。
=L瞬
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara unttlk mettadi pembimbhg 1/Ⅱ
(materi/teknis)penulisan skripsi mahasiswa
Semester :VIII
Judul Skripsr :htcgrasi Sosial I)alan■ `
Kegiatan Keagalllaall A■ ltara
ⅥFttga Komplek Dan Warga sekitar(Studi Kasus i
Pengttian di lN/1as」 id Al― ■■las Komplek Sckretariat
Ncgara RI PondOk Kacang Barat Tatterang Selatan)
Judul tersebut telah disetujui oleh Jtrusan yang bersangkutan pada tanggal Jakarta, 22
Januari 2015, abstrakstloutline terlampir Saudara dapat melalatkan perubahan redaksional
pada judul tersebut. Apabila penrbahan substansial dianggap perlr:, mohon pembimbing
menghubungi Jurusan terlebih dahulu
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan be.kutnya tanpa surat perpanjangan
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Il'q s s a Ia mu' a I a i kttm v, r.y, b.
Purwanto,PIoPd
30424200801 1012
昴■23
Dckan Fl-lli
Ka.Ju P IPS
畿
丁g:.丁 erbl : l Maret 2015
FORM(FR)
Kepada Yth.
Иssα ′
α″″♭″わ ″ ンスソb.
Dengan hollllat kalni sampaikan bahwa,
Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.
ndidikan IPS
nto,Nl.Pd
Tembttan:
242008011
l DeLan FITK
2 Pmbantu Dckan Bid“ g Akadanik
3 ヽ
4ahaskwa yttg bぃ anょ utan
UЛ REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalafir penulisan skripsi yang berjudul (fntegrasi
Sosial dalam Kegiatan Keagamaan Antara Warga Komplek dan Warga Sekitar (Studi
Kasus : Pengajian di Masjid Al-Ikhlas Komplek Sekretariat Negara RI Pondok Kacang
Barat, Tangerang Selatan)" yang disusun oleh Muslihudin, NIM 1111015000112 Program
Studi Pendidikan Ilmu Pengetatruan Sosial, Fakultas ILnu Tarbiyah dan Kegr:ruan, Universitas
Islarn Syarif Hidayatullah Jakart4 telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada
tanggal24 h;rni20l6
Megetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Judul Skripsi lntegrasi Sosial dalaln Kegiatan Keagalnaan Antara Warga Komplek dan
Warga Sekitar(Studi Kasus:Pengttian di Magid Al― Ikhlas Komplek
SckretariatNegara RI Pondok KacangBarat Tangerang Selatan3
UЛ REFERENSI
BABI
2.
靱
け
醜B
2.
(Yogyakarta: Pustaka Pela
2010). h.284.
D. Hendropuspito OC, Sosiologi
り
Sistematilg (Yogyakarta:
Kanisius, 1989), h. 374. 酬 〃
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia
4. Sutrisno(■ dt Sosi010g1 2,
5.
(Jakarta:Grasinso,2004),h.68.
Sutrisno dklg Sosiologi 2,
卿 “ ん
(Jakarta: Grasinso, 2004), h. 68. 脚
6. Kamus Besar Bahasa Indonesia
7_ As籠 d So Susanto,Pengantar
卿 解
嚇
Sosiologi dan Perubahan Sosial,
OBandung:Bina cipt、 1979),h.
124.
8. Doyle Paul Johnson,Teori
噸
Sosiologi Klasik dan Modem 2)
(Jakam:PT.Gralnedia anggota
IKAPI,1986),h.130.
9. Kamanto Sunarto,PengantaF
Sosiologi,(Jakan:Lelnbanga
Penerbit FE― lII,2000),h.68 嚇
10. Wolfgang Bosswick & Friedrich
Heckmann, Journal Inte gration
of Migrants: Contribution of
Local and regional Authorities,
(Germany: European Forum for
Migration Studies (EFMS)
University of Bamberg,2006), h.
2.
11.Rahawati Noviant Sosiologi,
(Klaten:Pakarindo),h.49-50.
12.Rahmawati Noviana Sosiologi,
麟 〃
fKlaten:Pakarindo),h.51-52. 肺 励
13.Rttmlawati Novian■ Sosiologi,
(Klaten:Pakarindo),h.51-52. 跡 〃
14.Rahmawati NovianL Sosiologi,
fKlaten:Pakarindo),h。 51‐ 52. 阿 グ
15.Rahmawati Noviana9 Sosiologi,
OKlaten:Pakarindo).h.51-52. 脚 ″
16. Rusmin Tumanggor, Ilmu Jiwa
イ
Agama. (Jakarta: Kencana
Prenamedia G-p, 2014), cet.
h.4.
l,
赫
17.Dadang KahmaC SOSi01ogi
Agama,candung:PT RemaJa
Rosdakary亀 2009)。 Cet.5,h.13 噸 イ
18.Balnbang Pranowoo Sosiologi
Sebuah Pengantar。 (Jakarta:
Lclnbaga Sosiologi Agam■
2008),h。 126
19.Hendropuspito,Sosiologi
Sistcmatka(Yogyakam:
Yayasan Kanisiu町 1989),h.75。 闘 〃
20. M. Setiadi Elly dan Kolip
Usman, Pengantar Scsiologi
吻
Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial Teori,
Aplikasi, dan Pemecahannya,(
iakarta: Kencana, 2011), h.37.
21. Abdulsyani, Sosiologi
嚇
Sistematika, Teori dan Terapan,
(Jakarta: PT Bumi Aksar4
2002). h.31.
22. Abdulsyani, Sosiologi
Sistematikq Teori dan Terapan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 嚇 句
2002),h。 33.
23. Hamid Hasan, Pengantar Imu
Sosial. (PT Bumi Aksara Jakart4
2008). h. 150.
24_Hamld IIasan,Pengantar Lnu
嚇 〃
25。
Sosial。 (PT Bumi Aksara JakJ軋
2008),h。 150.
Bambang Pranowoo Sosiologi
鄭 〃
Sebuah Pengantar.σ akarta:
Lernbaga Sosiologi Aganlち
2008).h。 130。
26.Bambang Pramowo.Sosiologi
剛 々
Sebuah Pengantar.(Jakam:
Lembaga Sosiologi Agalna
2008)。 h.130。
醐 々
27.Soe10nO sOekanto,Sosiologi
嚇
suatu pengantar,cakam:PT
珂 a Graflndo PeFSa亀 2012),h。
131-132.
28. R.M. Maclever dan Charles H.
脅
Page, op, cit, h. 9-10 ″
29. Soerjono Soekanto, Sosiologi
suatu pengantar, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada" 2012),h.
135.
30。 Ardiwinata J可 魂 Sosi010gi
Antropologi Pendidikan,
Candung:llPI PRESS,2007)
31.Abu Ahmad Dkk.1lmu Sosial
醐 絆
Dasar.(Jakarta:Bina Aksara
IKAP1 1988):h。 223-224.
32.Soe10■ O SOekanto,Sosiologi
醐 〃
〃
suatu pengantaL σakarta:Ⅱ
Rtta Grafndo Persa亀 2012),h.
138-139。
33. Elly M. Setiadi. Pengantar
Sosiologi. (Jakarta Kencana:
Prenada Media Grup, 2009). h. 脚 綱
)
34.Syamsir Salam,Sosiologi
3 5.
pedesaano cembaga Penelitian
llN Jakam 2008)。 hal.60-61
Kofltjanmingra! PEtr gmtar
嚇 〃
酬
Anlropologi l" (Iakuta: Rirrcka
Cipt4 Cctakan Ketim 2m5) h
tD.- ス
爛
(Jakilh PI
嚇
Srrahr Pengantar,
Rajacrafindo lM" 2m6I h-
23-
Somto, SmiolCIgi
37- Soerjomo
$drrPmgaffi, (Jakarh-PI
R4iacirafine F€rsada, 2W6Lh"
136
38. Soerjomo Soe*amq Smiologi
Sratt Pcngantar, (Jakilh- PT
RajaGafine P€rsad4 2m6L
B9-r40
h-
醐
39-Hendropuspito. Sosiologi
剛
Agama. (Yogyakarta: Gunung
Mulia 1984), h. 38.
42。
Penelitian Kualitatif. (Jakarta:
ALFABETA, cv.20l2). h. I
Sugiyono.Memahami
嚇
〃
Penelitian Kualitatil(Jakam:
ALFABETA,cv。 2012)。 h.53‐
54
43. Sugiyono. Memahami
′
Penelitian Kualitatif. (Jakarta:
ALFABETA, cv. 2012\. h.59
44.Pusat Bahasa:Kalnus Bcsar
臓 湾
Bahasa hdoncsia Edisi ke Ⅲ
.¨ 794
hal。
45.Sugiyono.ヽ 〔
elnahalni
湾
醐
Penel■ ian Kualitatif(Jakarta:
ALFABETA,cv.2012).
h。 263.
46.Sugiyono.Memahami
ヽ/
剛 脚
Penelitian Kualitatif(Jak征 ● :
129。
47.Suglyono.Memahami
Penelitian Kualitati■
ALFABETA.cv.2012)。 h.89
4
Sugiyono.NIlemahalni
ん だ麟
:
49。
Penelitian Kualitati■
ALFABETA,cv.2012)。
50. Sugiyono. Memahami
(Jakarta:
h。 92 嚇
︱
岬
Penelitian Kualitatif (Jakarta: │′
ALFABETA, cv.20l2).h.
tt7
51.Suglyono.NItemahalni
〃
Penelttian Kualitatif(Jakarta:
ALFABETA,cv。 2012).177
52.Sugiyono.Ⅳ Icmahami
Penelitian Kualitati■
ALFABETA,cv。
53, Sugiyono. Memahami
(Jakarta:
2012)。 125 協 〃
Penelitian Kualitatif. (Jakarta:
ALFABETA, cv.2012).h.
124
54- Sugiyono. Memahami
Pene litian Kualitatif. (Jakarta:
ALFABETA, cv.20l2).h.
129
枷 /
麟
BAB 55。 Phill Astrid So Susanto,
komunikasi dalam teori dan
剛
Ⅳ
prakteL candung:PT.Bina
Cip餞ち1974),hal.366
56. Richard West pengantarteori
komunikasi, (Jakarta: Salemba
Humanika 2008). Hal.4
57.Kamanto Sunarto,Pengantar
剛 〃
脚 イ
Sosiologi,(Jakam:Lembanga
Pencrbit FE― lII,2000)Hal.
68。
58.Dadang Kahad,Sosiologi
Agama,(Bandung:H Remaa
Rosdakary■ 2006)Hal.122
59. M. Munandar Sulaeman,Ilmu
脚 〃
BudayaDasar, @andung:
Ilmu Budaya Dasar, 2012) Hal
3
60. Dadang Kahmad, Sosiologi
〃
Agama, @andung: PT Remaja
Rosdakarya 2000 Hal. 130
61. LelyNisvilyatr, Joumal Kajian
Moral dan
Kewargenegaraan(Nomor 1
Volume 2 Tahun 2013) Hal
384
―
62.NII.Rぬ hmat Budi Nuryanto,
嗣
Jourllal Konsentrasi
Sosiologio″ 01umc 2,Nomor
3,2014)Ha1 4
Jttna,24 Juni 2016
Megetahui,
g Pembimbing II