Oleh
2020
i
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK
DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER
(Studi Tentang Duplikasi Karakter Anak di Desa Sesela Kecamatan
Gunungsari Kabupaten Lombok Barat)
Skripsi
Oleh
2020
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh Fitria Indriani Laily Agustina, NIM 1503202167 dengan judul:
“KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK
(STUDI TENTANG DUPLIKASI KARAKTER ANAK DI DESA SESELA
KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT)” telah
memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji
Di setujui pada tanggal :
iii
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram,
Hal Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
Di Mataram
iv
PENGESAHAN
Skripsi oleh Fitria Indriani Laily Agustina, NIM 1503202167 dengan judul
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK (STUDI
TENTANG DUPLIKASI KARAKTER ANAK DI DESA SESELA KECAMATAN
GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT), telah dipertahankan
didepan dewan penguji Jurusan Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddhin
dan Studi Agama UIN Mataram pada tanggal :
Dewan Penguji
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ushuluddhin dan Studi Agama
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
Dr. H. Zainal Arifin, Lc. MA. Selaku pembimbing I dan Bapak Drs. H.
Moh. Tamimi M.A selaku pembimbing II yang memberikan bimbingan,
motivasi, dan korreksi mendetail, terus-menerus tanpa bosan ditengah
kesibukanya, dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih
matang dan cepat selesai.
Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku rektor UIN Mataram yang telah
memberikan tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan
ix
memberikan bimbingan, pengarahan untuk tidak berlama-lama di
kampus tanpa pernah selesai.
Peneliti,
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
xi
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ....................................... 30
4. Keadaan Pendidikan....................................................... 35
A. Kesimpulan ....................................................................... 78
B. Saran ................................................................................ 80
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Sesela…………. .............................................................................. 35
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK
(STUDI TENTANG DUPLIKASI KARAKTER ANAK DI DESA SESELA
KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT)
Oleh :
ABSTRAK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
lain. Yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
Hubungan atau relasi antara Orang tua dan anak dalam satu
antara orang tua dan anak dalam keluarga sangat diperlukan, relasi
interpersonal antar orang tua dan anak akan membuat anak merasa
2
Hafied Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
2012). hlm.22.
3
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : PT Citra
Karya Bakti,2003)hlm.59.
4
Ibid, hlm.36.
1
2
atau istilah yang memiliki makna yang kasar. Bahasa yang digunakan
5
Delfiyatul, Wawancara, Sesele , 6 Februari 2019
3
orang tua dan anak serta lingkungan yang tergolong kasar di Desa
jauh tentang Relasi Interpersonal Antara Orang Tua dan Anak Dalam
B. Rumusan Masalah
6
Observasi awal, 5 Februari 2019
4
1. Tujuan penelitian.
2. Manfaat penelitian.
melahirkan tokoh-tokoh agama seperti tuan guru dan ustaz. Hal ini
penelitian.
E. Telaah Pustaka
membimbing kita pada apa yang perlu kita teliti keterkaitan dengan
peneliti yaitu :
lain, dalam hal ini manusia saling mengenal satu sama lain dengan
7
Ahmad Hariadi, “Komunikasi Interpersonal antara pengasuh dan santri dalam
pembentukan karakter santri, (Skripsi, FUSA UIN Mataram, Mataram 2011), hlm. 60.
6
pendekatan fenomenologi.
secara tatap muka baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan.
8
Ibid,hlm.61
9
Fahriani, “Komunikasi Interpersonal Pemerintah Desa dengan penambang emas
Sekotong, ( Skripsi, FDK IAIN Mataram, Mataram 2015), hlm. 55.
7
karakter.
Hubungan.11
peran karena seorang istri yang mengalami sakit keras. Dua peran
ayah ini adalah sebagai seorang ayah yang banting tulang mencari
10
Ibid, hlm.57
11
Yeni Wijayanti, Proses Komunikasi Interpersonal Ayah Dan Anak Dalam Menjaga
Hubungan, jurnal E-Ekonomi. Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2013, hlm. 128.
8
untuk menjaga hubungan ayah dan anak agar tetap baik yaitu
F. Kerangka Teori
12
Ibid, hlm.129
13
Ibid, hlm.129
9
dua orang, seperti suami istri, ayah dengan anak, guru dan murid.
balik seketika.15
Malcom R Park sebagaimana dikutip dalam bukunya
14
Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), hlm.81
15
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : PT Citra
Aditya Bakti,1993)hlm.59
10
terjadi dalam kelompok yang sangat kecil dan bisa juga terjadi
a. Dialog
empati.17
b. Interaksi intim
16
Muhammad Budyana dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi
Antarpribadi,(Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm.14.
17
Ibid, hlm.14
11
c. Evaluasi
18
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2005),hlm.160
12
langsung.
a. Pengaruh status
19
Ibid, hlm. 15-20
13
lebih tinggi.
komunikasi.
d. Gangguan semantik
dan sebagainya.20
a. Qaulan Sadida.
baik dari segi subtansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata
b. Qaulan Baligha
c. Qaulan Layyina
berbunyi :
d. Qaulan Ma’rufa
yang pantas, dan perkataan yang baik bagi orang yang belum
e. Qaulan Karima
dijelaskan
f. Qaulan maysura
6. Karakter
sosialisasi orang tua pada anak terjadi sejak dini sampai anak
dirinya berharga.22
21
Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada media Group,2003), hlm.165-169.
22
Sri Lestari, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2012), hlm.95
18
sistematis.
diri individu.
yang melihat.
e. memilki kekuatan dari dalam untuk mengupayakan
23
Ibid, hlm.95
19
24
Ibid, hlm.107
20
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
25
Ibid, hlm.207
26
Ibid, hlm.226
21
peneliti.27
peneliti terhadapnya.28
2. Kehadiran Peneliti
penelitian.
27
Dja’an Satori, Metodologi Penelitian Kualitataif, (Bandung:Alfabeta Bandung, 2014),
hlm.27.
28
Dedy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2008),hlm. 91.
22
Lombok Barat.
dan berbagai sumber bila dilihat dari sumber datanya maka dalam
a) Data Primer
b) Data Sekunder
dilapangan adalah:
a. Observasi
b. Wawancara
informasi (interviewe).
30
Ibid, hlm.134.
24
c. Dokumentasi
penelitian.
31
Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi
Aksara,2009), hlm. 179.
32
Ibid, hlm. 141.
33
Afifudin, Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012),
hlm.145.
25
a. Reduksi Data
b. Display Data
c. Penarikan Kesimpulan
adalah :
a. Perpanjangan pengamatan
b. Triangulasi
c. Kecukupan Refrensi
H. Sistematika pembahasan
sebagai berikut:
34
Ibid, hlm. 143.
28
BAB II. Paparan Data dan Temuan, memuat data dan seluruh
temuan penelitian.
temuan penelitian.
saran.
29
Bulan Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Penyusunan Proposal √
2 Seminar/Ujian Proposal √
3 Memasuki Lapangan √ √
7 Penyempurnaan Laporan √
8 Skiripsi √
BAB II
1. Letak Geografis
sangat padat dengan jarak antara rumah yang satu dengan yang
30
31
sikap dan tingkah laku remaja yang cenderung kearah negatif dan
kuno “Se’ artinya satu atau pertama “Sela’ artinya batu jadi Sesela
35
Dokumentasi. Desa Sesela, Di Kutip Tanggal 12 Februari 2019.
32
dan bermusyawarah.
diri di Sesela. Kemudian dari empat tokoh ini, berdiri juga sebuah
Nurussalam.36
3. Keadaan Penduduk
Desa Sesela memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi bisa dilihat
dan tokoh agama seperti tuan guru dan ustaz/ah yang ada di
36
Hasil Wawancara, Dokumentasi, Desa Sesela, Di Kutip Tanggal 12 Februari 2019
35
Table 01
Jiwa JUMLAH
No. Dusun L P
(orang) KK
4. Keadaan Pendidikan
tnggi dalam hal ini sebagian besar masyarakat Desa Sesela sudah
Tabel 02
1. TK/PAUD 10 Aktif
2. SD/MI 6 Aktif
3. SMP/MTS 6 Aktif
4. SMA/MA 4 Aktif
6. Yayasan 8 Aktif
37
Dokumentasi. Desa Sesela, di kutip tanggal 12 Februari 2019
37
Table 03
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 245 orang 207 0rang
sekolah
Usia 18-56 tahun yang pernah SD tapi 228 orang 266 orang
tidak tamat
S3 - -
SLB B - 1 orang
SLB C - -
38
orang
5. Keadaan Ekonomi
Table 04
tangga
Nelayan 12 orang -
Montir 96 orang -
TNI 20 orang -
POLRI 9 orang -
menengah
Arsitektur 5 orang -
pemerintah
7. Kegiatan Masyarakat
Dusun.
orang tua dengan anak untuk membentuk karakter anak yang lebih
pemikiran.
38
Observasi, 19 Februari 2019.
43
Nabi Saw bersabda yang artinya : Ibu rumah tangga itu adalah
lembaga pendidikan yang pertama, jadi harus orang tua itu pro
aktif untuk membimbing anaknya berkomunikasi sekalipun
anak belum bisa berbicara. Oleh sebab itu makanya orang tua
harus mengatakan yang baik-baik kepada anaknya,
mengajarkan anaknya makan minum, mengajarkan anaknya
berbicara, orang tua yang mengajarkanya tertawa dan lain
sebagainya. Yang paling dekat dengan anak itu yang pertama
adalah ibu, dan bentuk komunikasi orang tua dengan anak itu
seringkali berbicara, berdialog berdua sambil duduk disaat
39
H. Bidin, Wawancara, Dasan Utama, 20 Februari 2019.
40
H. M. Amin, Wawancara, Kebon Bawak, 22 Februari 2019.
44
anak dan orangtua tidak ada kerjaan pokoknya kalau orang tua
tetap bertemu dirumah pasti berkomunikasi berdialog saling
tegur sapa. Memang dari dulu karakter masyarakat secara
umum terutama pemuda memang kasar, jadi ndeqn tao
bertiang berengeh, terutama pemudanya yang suka ngomong
kasar tetapi ngomong kasar mereka itu tidak menampilkan
kebencian tidak, bahkan sebaliknya ngomong kasar itu
menunjukkan keakrabannya kepada temannya. tapi tidak
semua orang seperti itu sebagian. Sekarang sudah mulai ada
perubahan kalaupun ada munkin satu dua orang yang seperti
itu. Na ini karater yang tidak perlu di pertahankan karna jelek
masalahnya dan seringkali kita sampaikan lewat pelajaran-
pelajaran di sekolah dan pengajian-pengajian untuk melakukan
perubahan.41
leq pengalaman leq aku, leq dengan toaq siq nine maupun
mame masalah pergaulan suruqne aku bergaul kance dengan
siq bagus dalem artian ndeqn beng aku siq nindoq-nindoq no
alesan ne kumbeqne, bareq dengan maling teparan te maling,
dengan berayean trus betian teparan te metianng ne ngno wah
knen siq dengan toak. Ndeqn beng ite bergaul-gaul, bergeng-
geng. Beng ne sih ite laguq dalam ruang lingkup belajar.
Perindividu, masing-masing caren badaq ite. Dalem artian
setiap anak siq tujuan gne badak ye badakne, pokok ne setiep
te nglakuang kesalahan pasti te langseng tebadak”.
Terjemahanya “dari pengalaman saya, di orang tua yang
perempuan maupun yang laki masalah pergaulan disuruh kita
bergaul dengan orang yang bagus dalam artian saya idak di
izinkan untuk nginep-nginep alesanya kenapa?, nanti kalau
orang mencuri dikira kita yang mencuri, orang yang pacaran
terus hamil dikira kita yang menghamilinya itulah maksudnya
orang tua. Ndak dikasih kita bergaul-gaul, bergeng-geng,
dikasih sih kita cuman kalau dalam lingkup belajar,
41
TGH. Suhaeli, Wawancara, Sesela Kebun Indah, 5 Maret 2019.
42
Ustaz Zaenudin, Wawancara, Sesela Dese, 8 Februari 2019.
45
saya, orang tua saya kalau dia melihat saya salah salah, dirumah
kesalahan otomatis anak menjadi malu sehingga anak itu jadi sering
melawan orang tuanya. Ada juga yang cuek tidak peduli dengan
dibela.
43
Khaerul, Wawancara, Dusun Sesela Barat Kubur, 9 Februari 2019.
44
Arya, Wawancara, Dusun Sesela Kebon Lauk, 16 Februari 2019.
45
Andika, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 19 Februari 2019.
46
yang jelek-jelek.
dengan anak itu ajari ngomong yang baik-baik jangan turuti temen-
temenya yang sering ngomong jelek. Saya juga ngomong sama anak
46
Srimuliani, Wawancara, Sesela Bile Tepeng, 5 Mei 2019.
47
Nur Hayati, Wawancara, Sesela Biletepeng, 5 Mei 2019.
47
48
Ustaz Wir, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 10 Februari 2019.
48
sama ibu dan anak itu pasti ada aja solusi yang ditemukan”. 51
baik dan kalau ada sesuatu yang penting orang tua mengajak
“iya tetap sih kita berbicara sama anak itu, saya ajarkan dia
yang baik-baik ndeq narak so dengan toak ngajar anakne
lenge-lenge kadang masalah pendidikane bicaraangte trus
tetep so te suruq sholat berjamaah lalo so ye kance batur-
baturangne kance batesingku so pergaulang ne ndak sugul
bekedek lalok anankku ye ongkatte badaq ne. Kadang
mesak-mesak ntan ku tenak ne ngeraos kadang kumpul-
kumpul kance selapukne, sekeluage”. 54
Bahasa indonesianya, iya tetap sih kita bicara sama anak itu,
saya ajarkan dia yang baik-baik ndak ada sih orang tua yang
52
Sekertaris Desa, Wawancara, 14 Februari 2019.
53
H. Najamuddin, Wawancara, Sesela Muhajirin, 24 Februari 2019.
Ma’iyah, Wawancara, Sesela Biletepeng, 6 Mei 20189.
54
50
bicarakan terus tetep sih kita suruh sholat berjamaah pergi sih
keluar berbain terus anakku itu caranya saya kasih tau dia.
jeleknya dan tidak saya kasih dia keluar malam itu caranya
kita didik. Kalau bericara itu tetap,anak saya tiga jadi satu-
55
Ibu Murniati, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 6 Mei 2019.
56
Ibu Muridah, Wawancara, Sesela Kebon Lauq, 6 Mei 2019.
51
Dalam hal ini secara tidak sadar sering dilakukan oleh orang tua
itu diasuh oleh ibu dari masih bayi jadi anak kadang paling deket
kalau anak sekolah atau kerja ya kita sebagai orang tua kadang
bertanya kenapa telat pulang dan kita ajarkan anak agar tidak
itu harus tetap mengontrol ana tapi jangan sampai anak merasa
terkekang”57
57
Noni, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 14 Februari 2019.
52
junga mengatakan.
pulang saya cari dia, dan sering saya tanyak dia seperti
bertanya.
58
Azani, Wawancara, Sesela Kebon Indah, 16 Februari 2019.
59
Juzi, Wawancara, Sesela Lendang, 8 Februari 2019.
60
Paralah, Wawancara, Sesela Barat Kubur, 5 Mei 2019.
53
Usaha dan upaya yang dilakukan para orang Tua di Desa Sesela
beliau mengatakan
61
Herawati, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 6 Mei 2019.
62
H. Bidin, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 20 Februari 2019.
54
mengatakan.
63
Rusli, Wawancara, Sesela Bile Tepeng, 21 Februari 2019.
64
TGH. Munajib Kholid, Wawancara, Sesele Kebun Indah, 15 Februari 2019.
55
tempat-tempat kerja yang lain. Selain itu anak juga sibuk bergaul
dengan anak”.65
mengatakan
anaknya”.68
Akhlak yang baik pada anak. Namun dalam hal ini ada beberapa
65
Taopik, Wawancara, Kepala Dusun Sesele Baret Kubur, 22 Februari 2019.
66
Sekertaris Desa, Wawancara, 14 Februari 2019.
Ma’nah, Wawancara, Sesela Kebon Bawak, 6 Mei 2019.
67
68
Arya, Wawancara, Sesela Kebun Lauk, 16 Februari 2019.
56
69
Man, Wawancara, Sesela Lendang Utama, 24 Februari 2019.
70
Maharani, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 6 Mei 2019.
57
71
Nurhayati, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 5 Mei 2019.
72
Suryani, Wawancaara, Sesela Kebon Indah, 27 Februari 2019.
BAB III
PEMBAHASAN
teori atau pendapat para ahli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Sesela.
tua dan anak dalam upaya pembentukan karakter anak. Karakter itu
58
59
hal ini orang tua sebagai guru bagi anak-anaknya harus mengajarkan
1. Dialog
disaat makan bersama, saat menonton TV, dan disaat duduk santai
dengan anak.
73
Agus Sujanto, Halem Lubis, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014),
hlm. 94.
60
maupun anak.
pada anak. orang tua yang paling dekat dengan anak itu adalah
ibu.
temannya.
ada juga orang tua yang enggan, malas berbicara dengan anak.
Disaat orang tua dan anak berada dirumah orang tua berbicara,
2. Interaksi Intim
hal-hal yang biasa dilakukan anak dan terkadang orang tua sangat
berkata yang baik, benar dan jujur atau Qaulan sadida dalam
bercanda-canda.
64
Menurut pak Asmuni gaya bicara orang tua dengan anak pada
dan orang lain karna orang tua itu suri tauladan bagi anak.
yang kasar tentu anak akan mengikuti. Orang tua harus cermat
anak itu semua baik dan kalau ada suatu yang penting orang
3. Evaluasi
masih kecil.
bentuk kepedulian dan saran yang diberikan orang tua agar kita
tertentu. 74
74
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human Komunikation, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 1996), hlm. 16.
68
c. Pekerjaan Anak
tidak melihat hal itu buruk atau baik. Hal ini membuat
69
orang tua dan anak tidak berjalan dengan baik karna tidak ada
1. Dialog
a. Televisi
b. Handphon (HP)
75
Hari Wiryawan, Dasar-Dasar Hukum Media, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007),
hlm. 59.
72
dari pada kepada orang tuanya, anak bila dipanggil oleh orang
tua anak tidak mau atau lama menyauti panggilan orang tuanya
sebagainya. 76
2. Interaksi Intim
hubungan yang baik antara orang tua dan anak sehingga orang tua
76
Hafid Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grapindo Prenada,
2012), hlm. 138.
73
berbicara bersama.77
77
Stephen F. Duncan, Love Learning Cara Penuh Cinta Mendampinggi Tumbuh
Kembang Anak, (Jogjakarta : image press, 2009), hlm. 45.
74
anak aktif dan dikenal dilingkunganya. Orang tua dalam hal ini
bahasa yang digunakan agak kasar dalam tegur sapa satu sama
78
Save M Dagun, Psikologi Keluarga, (Jakarta : Rieka Cipta, 1990), hlm 94.
75
3. Evaluasi
79
Jhon W. Santrock, Perkembangan anak, (Jakarta : PT Glora Aksara Pratama, 2007),
hlm. 372.
76
biknya.
orang tua dengan anak tidak dapat dilakukan seperti anak yang
dilakukan.
orang tua ketika saya ada dirumah dan bertemu dengan orang
mencari nafkah.
yang sudah lanjut usia, itu adalah jihad dijalan Allah; kalau ia
minta, itu juga jihad dijalan Allah; kalau ia bekerja karena riya’
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Dialog
b. Interaksi intim
c. Evaluasi
handphon.
78
79
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
83
84