Oleh:
GANI MUSTIKA
NIM: 153.134.059
i
STRATEGI BALAI SOSIAL LANJUT USIA (BSLU) MANDALIKA NTB
DALAM BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL TERHADAP LANSIA
Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi
Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sosial
Oleh:
GANI MUSTIKA
NIM: 153.134.059
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Rektor UIN Mataram
Di Mataram
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mataram,
Saya yang meyatakan
Gani Mustika
NIM: 153-134-059
v
PENGESAHAN
Skripsi Gani Mustika, Nim: 153-134-059 dengan judul “Strategi Balai
Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika NTB Dalam Bimbingan Mental
Spiritual Lansia”, telah dipertahankan didepan dewan penguji jurusan
bimbingan konseling islam, fakultas dakwah dan komunikasi, UIN
mataram, telah dimunaqasyahkan pada pada bulan juli 2017.
Dewan Munaqasyah
4. Penguji II Najamudin, M. Si
NIP. 198212312009121004 (________________)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Mataram
Dr. Faizah, MA
NIP. 19730716 199903 2 003
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai dan yang
menjadi sumber motivasi saya selama ini, diantaranya:
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat kesehatan, sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan sesuai dengan harapan. Shalawat dan salam tidak lupa penulis
haturkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya ke jalan yang benar yakni addi nul-Islam (agama Islam).
Skripsi ini di susun sebagai salah satu persyaratan dalam mencapai gelar
sarjana (S1) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Mataram. Peneliti
menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini adalah berkat bantuan dan
kerjasama yang baik dari berbagai pihak, dan menyadari sepenuhnya tanpa
adanya bantuan dan dukungan tersebut skripsi ini mungkin tidak dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan yang sangat
berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Muhammad Sa’í,, MA selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr.
Abdul Malik, M.Ag. M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
2. Bapak Dr. Suprapto, M. Ag, Dan Bapak Najamudin, M. Si, sebagai
penguji yang telah memberikan saran sebagai penyempurnaan skripsi
ini.
3. Bapak Rendra Khaldun, M.Ag selaku ketua jurusan dan Bapak H.
Masruri, Lc. MA. Sekertaris Jurusan Bimbingan Konseling Islam.
Terima kasih atas kerja keras dan perjuangan beserta ilmu-ilmu yang
sudah diajarkan.
4. Ibu Dr. Faizah, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Mataram. Terima kasih atas kesempatan dalam memfasilitasi
segala sesuatu yang menyangkut penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. H. Mutawalli, MA, selaku Rektor UIN Mataram.
ix
6. Kepada Dosen-dosen UIN Mataram yang telah mengajarkan banyak hal
sehingga saya bisa sampai ke tahap ini.
7. Kepada Kepala Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB dan kepada
semua pegawai, dan papuk-papuk atau klien, nenek-kakek yang telah
memberikan izin penelitian serta melayani dan memberikan keperluan-
keperluan dalam bentuk informasi dan data-data yang diperlukan dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Kepada orang tuaku, nenek dan ibu yang telah memberikan do’a,
bimbingan dan motivasi baik dalam bentuk moril maupun materi.
9. Tidak lupa pula kepada teman-teman seperjuangan, temen-teman BKI
yang saya sayangi.
Peneliti menyadari sepenuhnya dalam menyusun skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini.
Akhir kata, mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalau’alaikum Wr.Wb.
Mataram,
Penulis
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
xi
G. Kerangka Teori..................................................................................... 9
H. Metode Penelitian................................................................................. 21
xii
6. Letak Geografis .............................................................................. 29
A. Kesimpulan .......................................................................................... 75
B. Saran ..................................................................................................... 76
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Kepegawaian) ..................................................................... 35
xiv
ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada kajian terhadap peranan Balai Sosial Lanjut
Usia (BSLU) Mandalika NTB dalam memberikan bimbingan mental spiritual
terhadap lansia dan bagimana dampak bimbingan tersebut terhadap mental
spiritual lansia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian Kualitatif dengan metode penelitian fenomenlogi. Penelitian ini
dilaksanakan di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB. Adapun teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah metode observasi, metode wawancara
dan metode dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana peranan BSLU dalam memberikan bimbingan mental spiritual
terhadap lansia dan dampak bimbingan tersebut terhadap lansia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Strategi Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB dalam
memberikan bimbingan mental spiritual lansia cukup baik dan efektif untuk terus
diterapkan. Karena bimbingan merupakan suatu hal yang dapat menuntun
individu untuk mampu menghadapi situasi dan masalah yang sedang dihadapinya.
Bimbingan seperti ini sangat bermanfaat bagi setiap orang terutamanya bagi para
lansia yang dimana saat-saat seperti itulah mereka membutuhkan dukungan dan
motivasi agar mereka mampu menerima keadaan dirinya saat ini. Apalagi
terbilang mereka termasuk lansia yang kurang beruntung dikarenakan jauh dari
keluarganya. Adapun bimbingan yang diterapkan oleh BSLU dengan cara
memberikan bimbingan keagamaan yang diantaraya perama mengadakan
pengajian ruti setiap hari jum’at, kedua pembinaan sholat berjemaah, ketiga
mengingat bacaan dan gerakan sholat dan keempat hafalan ayat-ayat pendek. Serta
berdasarkan hasil penelitian adapun dampak dari bimbingan tersebut sangat
nampak jelas terhadap lansia. Bagi mereka yang sangat rutin mengikuti seitap
bimbingan menjadi lebih baik dari biasanya, yang awalnya mudah marah
kemudian menjadi tidak pemarah lagi, yang awalnya baiasa kelahi kemudian
menjadi akur kembali. Selian itu mereka menjadi lebih arif dan bijaksana dalam
mengambil keputusan, mampu menerima keadaan dirinya, mampu berbaur
dengan baik antar sesamanya dan selalu berserah diri kepada Tuhan.
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
semakin modern ini banyak sekali kita jumpai berbagai permasalahan yang
misalnya, tentu kata ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita, sebab dimanapun
kita sering mendengar bahkan jumpai hal seperti ini. Orang terlantar bukan
hanya orang yang tidak punya keluarga dan tidak punya tempat tinggal saja,
akan tetapi termasuk juga orang-orang yang memilki keluarga namun tidak
sama sekali.
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan cara mendirikan panti-
panti dimana panti tersebut bisa ditempat tinggalkan oleh orang-orang yang
kurang beruntung seperti misalnya panti sosial bagi para jompo atau lansia
1
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta:PT Raja Gravindo Persada,
2007), h.5.
2
yaitu Balai Sosial Lanjut Lansia Mandalika NTB. Panti/ Balai Sosial
baik itu panti yang bersifat resmi atau milik pemerintah maupun panti-panti
dana yang dimiliki oleh panti tersebut. Seperti misalnya BSLU itu sendiri
merupakan Balai Sosial yang menampung para jompo atau lansia. Disana
segala kebutuhan para penghuni dicukupi mulai dari kebutuhan fisik maupun
psikis.
karena para penghuni panti berasal dari kalangan yang berbeda, suku yang
berbeda, adat yang berbeda bahkan agama yang berbeda. Oleh karena itu
pengelola panti melakukan berbagai cara agar para penghuni dapat merasakan
ketenangan baik itu secara batin, atau secara jasmani maupun rohaninya, agar
kerukunan tetap terjaga dan kekompakan antar sesama tetap terjalin. Seperti
dengan pikiran, akal, ingatan, atau proses yang berasosiasi dengan pikiran
akal dan ingatan seperti mudah lupa, malas berfikir, malas bekerja, tidak
membedakan antara yang hal dan haram yang bermanfaat dan mudharat, serta
diperlukan dan dibutuhkan oleh setiap individu agar semasa hidupnya dia
perasaan dan sikap antar sesama, menghargai orang lain, terutama bagi orang-
orang yang sudah tidak memiliki tujuan hidup dikarenakan kondisinya atau
Beragama Anak Asuh Di PSAA Harapan Mataram, ( Skripsi Iain Mataram), h. 19.
4
seseorang. Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai meninggal yang
ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang
semakin menurun4. Dari segi fisik sangat jelas terlihat mulai dari kulitnya
yang mulai keriput, rambutnya yang mulai memutih, susah bejalan, dan
lainnya. Sedangkan kalau dilihat dari segi psikologisnya orang yang sudah tua
masa-masa lansia itu beda-beda tipis dengan masa kanak-kanak, kita harus
sholat berjemaah, pengajian dan lain-lain, kita sebagai pegawai harus lebih
acara tersebut. Karenanya kegiatan bimbingan ini sangat penting untuk diikuti
oleh mereka dengan tujuan agar tingkat keagamaannya lebih mendalam lagi,
agar menjadi lnsia yang memiliki mental sehat, kedekatan dengan tuhan
sesama.5
4
Namora Lumongga Lubis, Psikologi Kespro,(Jakarta, Kencana Prenada Media Group),
h.57.
5
Anugrawuri Handayani, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 11 April
2017
5
Selain itu banyak hal-hal positif maupun negatif yang dapat dialami
oleh para lansia selama tinggal di lingkungan panti. Dari segi negatifnya
dan terbatas dan pergaulan sosialnya pun menjadi terbatas dll. Kemudian dari
hal positifnya berupa hidupnya menjadi lebih terarah, kemudian bagi mereka
baru.
memberikan bimbingan bagi para lansia. Oleh karena itu dalam hal ini
penulis melakukan penelitian salah satu panti jompo milik Pemerintah yaitu
Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB. Penelitian ini dilakukan di BSLU
dikarenakan panti atau balai sosial tersebut memiliki penghuni yang lumayan
BSLU dan mengangkat judul yaitu ”Strategi Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU)
B. Fokus Penelitian
terhadap lansia ?
6
lansia?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis,
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu rujukan bagi peneliti
kepada para lansia di luar panti maupun didalam panti. Di samping itu,
hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai rujukan dalam penentuan
2. Manfaat Praktis
sarjana.
7
lansia.
Dimana peneliti akan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana strategi BSLU
F. Telaah Pustaka
yang ada kaitannya dengan konteks penelitian. Telaah pustaka ini bertujuan
Institut Agama Islam Negeri( IAIN) Mataram dengan judul Bentuk Pembinaan
serta kendala apa saja yang dihadapi lansia dalam melakukan pembentukan
Orang Lanjut Usia. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji tentang pembinaan
agama islam yang diberikan kepada lansia di PSTW dan hambatan apa saja
karena adanya pembinaan agama islam bagi lanjut usia untuk mengatasi latar
belakang para lanjut usia yang erat kaitannya dengan asal kehidupan mereka,
hidup yang tinggi bagi para lansia terutama yang berada di lingkungan panti
6
Habibul Bahri, Bentuk Pembinaan Prilaku Keagamaaan Pada Lansiaa Di PSTW
Puspkarma, (Skripsi Iain Mataram ), h. 9
9
atau keyakinan beragama untuk membantu menanamkan mental yang kuat dan
lanjut usia.8
G. Kerangka Teori
a. Pengertian Bimbingan
7
As’ad, Strategi Pstw Dalam Pembinaan Agama Islam Bagi Orang Lanjut Usia, (Sripsi
Iain Mataram, h. 6
8
Herniati, Peran Bimbingan Mental Spiritual Dalam Mengembangkan Perilaku Beragama
Anak Asuh Di PSAA Harapan Mataram, (Skripsi Iain Mataram), h. 3
10
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu dalam hal
dipenuhi.10
diberikan bukan hanya untuk mencegah agar kesulitan itu tidak atau
b. Tujuan Bimbingan
seoptimal mungkin.
lingkungn kerja.
kesempatan untuk:
perkembangannya.
dilingkungannya.
a. Pengertian Mental
diartikan sebagai suatu hal yang berhubungan dengan batin dan watak
kata mental berasal dari kata latin yaitu “mens” atau “mentis” yang
artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Menurut pandangan islam orang
12
Syamsu Yusuf Dan Juantika Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 13.
13
orang yang sehat mentalnya ialah orang yang didalam dirinya terdapat
pikiran, akal, ingatan, atau proses berasosiasi dengan pikiran, akal, dan
b. Pengertian Spirirual
13
Adang hambali, Psikologi Perkembangan , (Bandung: Cv Pustaka Setia, 2015) h. 239-
241
15
kebutuhannya diantaranya.
15
Yusak Burhanudin, Kesehatan Mental, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h.9
17
akhirat.
selalu menolongnya).
18
atau dendam pada orang lain atau bermusuhan dengan siapa saja
bahwa setiap apapun yang dia hadapi akan ada Tuhan selalu
mestinya.
4. Kondisi kearifan
1. Lanjut Usia
H. 9-11
20
tahun.
c) Usia lanjut tua ( old) adalah orang yang berusia 75-90 tahun.
d) Usia sangat tua( very old) adalah orang yang berusia >
90tahun.
h.57.
21
d) Pendengaran berkurang
wanita.18
H. Metode Penelitian
b. Lokasi penelitian
18
Departemen Sosial Republik Indonesia, Pengetahuan Lanjut Usia, (Yogyakarta: Balai
Diklat Kesejahteraan Sosial, 2011), h.4.
19
Djam’an Satori Dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta:2009), h. 34.
22
Adapun jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
skunder.
Peksos atau ekerja sosial, lansia atau klien yang ada di BSLU.
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000), h. 114.
21
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 91.
23
1) Metode Wawancara
2) Metode Observasi
maupun objek yang diamati yaitu pengelola panti baik itu ketuanya,
(Bandung:Alfabeta:2009), h.104.
23
Ibid, h.129.
24
3) Metode Dokumentasi
Data yang peneliti ambil terkait dengan teknik dokumentasi ini yaitu
terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat diperoleh oleh
peneliti.25 Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak
berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
1) Perpanjang Keikutsertaan
Ibid, h.237
24
atau tidak
2) Triangulasi
informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda dalam
berkaitan27.
Ibid, h. 331.
27
26
BAB II
tanggal, 16 Juni 1979 dengan luas awa 2.000 m2 dan jumlah wisma 2
sosial serta mental sehingga mereka dapat menikmati hari tuanya dengan
1. Visi dari Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB adalah terwujudnya
lanjut usia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB yang beriman
dan sejahtera.
panti.
daya aparatur.
3. Kedudukan
Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, merupakan salah satu untit
pelaksana teknis (UPT) pada Dinas Sosial kependudukan dan catatan sipil
4. Tugas Pokok
catatan sipil provinsi NTB dibidang pelayanan dan perawatan jasmani dan
rohani lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara wajar (Peraturan
5. Fungsi
sosial.
penerimaan klien .
28
6. Letak Geografis
prasarana Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB sejak diresmikan oleh
Tabel 1.2
1 2 3 4 5 6
1 3.233 3.233
2 Tanah Kuburan
Jumlah 17.054
Bangunan
1 270 270
1. Kantor Utama
2. Kantor Peksos 1 70 70
13. Persemayaman/Perman 36 72
dian Jenazah 2 8 8
14. Ruang Theraphy
30
141.394 141.394
27 - 2.798.394
Jumlah Luas Bangunan
Sumber: Dokumentasi Di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB tahun 2017
7. Struktur Organisasi
a. Kepala UPT
Lanjut Usia.
b. Administrasi
tersedia.
mendapatkan persetujuan.
c. Perawatan Medis
d. Keamanan
e. Perawatan klien
pengarahan.
membenahi ruangan.
f. Kerohanian
pengajian).
g. Juru masak
h. Bagian umum
pengarahan.
mandalika NTB.
a. Keadaan Pengelola
Kepala Dinas Kesejahtraan Sosial dengan status pegawai negeri sipil dan
Table 2.2
Daftar Nama, Bidang Pegawai Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, Tahun
2017
NO NAMA Jabatan
8 Murniawati Perawat
11 Binti BSK
danperbendaharaan
30 Jamaludin Pengemudi
33 Nurmah Peramusaji
Sumber: Dokumentasi Di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB tahun 2017
Table 3.2
Tabel Data Pegawai Honor Balai Sosial Lanjut Usia Mndalika NTB, Tahun. 2017
5 Syawal Satpam -
6 Supriadi Satpam -
Ners
Sumber: Dokumentasi Di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB tahun 2017
NTB adalah 33 orang serta jumla pegawai tidak tetap (Honor) berjumlah
Dari jumlah pengelola Balai Sosial memiliki tugas yang berbeda yaitu:
b) Bagian TU :5 Orang
c) Peksos :5 Orang
f) Psikolog :1 Orang
g) Satpam :2 Orang
i) Prasarana :1 Orang
l) Keuangan :1 Orang
m) Pengemudi :1 Orang
38
n) Pramusaji :1 Orang.
b. Keadaan Klien
tahun 2017 sejumlah 74 terdiri dari lansia wanita 50 dan lansia pria 24
Orang. Dari data dokumen yang di dapat : jumlah klien Balai Sosial Lanjut
klien beragama islam. Tidak semua penghuni panti panti dalam kondisi
tinjau dari segi pendidikan para Lanjut usia yang tinggal di Balai Sosial
Lanjut Usia Mandalika NTB yaitu tingkat SD dan sebagian ada yang tidak
sekolah.
dimiliki oleh para Lanjut Usia sangat rendah. Keragamaan penghuni Balai
Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB jika dilihat dari segi umur , asal usul,
Mereka ada yang suka becanda jika dilihat dari segi produktif ada juga
banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak produktif. Dari semua
para lansia ada beberapa yang memiliki sifat manja, cepat tersinggung dan
ada juga yang tidak betah tinggal disana dan selalu ingin pulang. Hal ini
39
disebabkan karena masih sulit untuk menyesuaikan diri dan masih terbawa
Tabel 4.2
Daftar nama dan agama klien Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB
28
Made, wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia, 4 april 2017
40
Tengah Loteng
27 Saripe L ISLAM 66 Dusun Jurang
Malang Desa/Sesaot-
Lobar
28 Salmah P ISLAM 65 Iwan Bonkot,
Darmaji, Kopang,
Loteng
29 Sarimin P ISLAM 75 Karang Seme,
Sekarbela-Mataram
30 Arifin L ISLAM 75 Montong Baan
Lotim
31 Halimah P ISLAM 80 Bangsal
32 Warti P ISLAM 75 Mojokerto, Jawa
Timur
33 Maenah P ISLAM 68 Punia Mataram
34 H. Abdul L ISLAM 72 Lingsar- Lobar
Wahab
35 Nurhasanah P ISLAM 88 Adeng Jagarage
Kuripan-Lobar
36 Ayim L ISLAM 73 Mendagi Gerung-
Lobar
37 Mahyun L ISLAM 73 Medas, Desa ,
Gunung Sari- Lobar
38 Munah P ISLAM 68 Bujak, Batukliyang-
Loteng
39 Wayan P ISLAM 76 Telagawaru,
Rumana Labuapi-Lobar
40 Habibah P ISLAM 71 Dasan Agung-Kota
Mataram
41 Rebaiyah P ISLAM 81 Kekalek Kebon,
42
Pagesangan Barat-
Mataram
42 Muhamad P ISLAM 81 Seganteng, Kr
nur Gebang, Cakra
Negara- Mataram
43 Masah P ISLAM 61 Rau Desa Montong
Terep-Loteng
44 Wy. Kirti P HINDU 70 Lingk. Trg Lelede
Kel. Saptamarga
Cakra Negara
45 Zakaria L ISLAM 58 Dsn. Keslet Barat,
Sakra Lo
46 Edi prayitno L KRISTE 63 Jl. Gotong Royong
cokro N 18 B Tempit Kel.
Ampenan Te
47 Suarni P ISLAM 75 Jl. Cempaka Blog C
Labuapi, Prampuan-
Lobar
48 Husin L ISLAM 71 Jl.Sadari 32 Taman
Sari Ampenan-
Mataram
49 Ni wayan P HINDU 81 Lingk. Karang
manis Monjok, Kel.
Mataram Timur
50 Nurimah P ISLAM 72 Dsn. Toron Ds
Kerumut
Kec.Peringabaya-
Lotim
51 Papuk celep P ISLAM 77 Dsn. Jabon Ds. Sisik
Kec. Pringgarata-
43
Loteng
52 Papuq pesah P ISLAM 82 Dsn.Tawun Ds
Sekotong Barat-
Lobar
Lobar
76 Hj. P ISLAM 74 Pedaleman Mantang-
Rugakyah Loteng
77 Sarine P ISLAM 92 Persesak Utara,
Narmada- Lobar
78 Luh anin P ISLAM 62 Sindu Barat, Cakra
Negara-Matarm
Sumber: Dokumentasi Di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB Tahun 2017
yang ada di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB berkisar 78 orang
dari jumlah yang 78 orang ini yang beragama islam 73 orang ,jadi yang
tidak beragama islam berkisar 5 orang yaitu agama hindu dan Kristen.
Dari hasil perhitungan agama yang paling banyak dianutt agama adalah
agama islam.
mereka
46
Pada hakikatnya tempat tinggal yang paling baik dan nyaman bagi
lanjut usia adalah dilingkungan keluarga atau anak cucu mereka, tetapi
1. Syarat Pendaftaran
2. Kelengkapan Administrasi
keluarga yang tidak mampu lagi merawat orang tua yang jompo
gelandangan.
dengan puskesmas.
29
Jaya, wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia, 20 April 2017
48
3) Pelayanan kesehatan.
RSJ selakalas.
49
5. Sarana Prasarana
NTB telah tergolong cukup bahkan lebih dari cukup. Sarana prasarana
Table 5.2
1 2 3 4
2 Unit (9 Kamar)
Jumlah Bangunan 30
kepada salah satu pegawai Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika NTB
dengan cara pegawai mendatangi lansia dari wisma ke wisma tujuannya yaitu
satu pegawai BSLU yaitu Anugrawati Handayani yang akrabnya disapa buq
30
Siti Atia, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 17 April 2017
31
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia, 17 April 2017
52
setiap hari Jum’at yang dimulai dari jam 08.00 WITA sampai selesai.
selain penceramah, lansia dan pegawai yang hadir para ibu-ibu BHLU
(Badan Harian Lanjut Usia) juga turut hadir berpartisipasi dalam acara.
32
Anugrawati Handayani, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 17
April 2017
53
selain itu juga ada metode humor selama pemberian materi, itulah
membosankan.
jawab.
hal yang kurang dimengerti. Biasanya dalam hal ini lansi diberikan
salaman..33
di lokasi melihat respon lansia terhadap acara pengajian ini cukup baik
akan tetapi tidak semua lansia ikut berpartisipasi dalam acara ini.
33
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia, 14 April 2017
34
Siti Atia, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia, 14 April 2017
35
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia, 14 April 2017
55
sholat diantaranya pegawai BSLU itu sendiri dan terkadang juga lansia
yang tinggal disana. Meskipun mereka sudah tua akan tetapi ada juga
masih sebagian dari mereka yang ingatan, hafalan dan bacaan sholatnya
yang memang masih bagus dan mampu untuk dijadikan sebagai imam
ketika sholat. Namun meski kegiatan ini berjalan terus setiap hari tetap
saja ada juga sebagian dari lansia yang jarang mengikuti sholat
sekali.36
36
Observasi, 17 April 2017
37
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia, 12 April 2017
56
Kegiatan seperti ini sangat perlu untuk diberikan kepada lansia apalagi
mulai menipis.
biasanaya pada acara pengajian ustadz atau penceramah juga tidak lupa
lainnya dan akan lebih mudah untuk diingat oleh lansia. Menurut
38
Siti atia, wawancara, balai sosial lanjut usia mandalika NTB, 22 Mei 2017
39
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia, 21 April 2017
57
untuk meningkatkan rasa ketuhanannya, tidak hanya itu juga akan tetapi juga
bimbingan ini dapat dijadikan terapi bagi mereka yang tingkat emosionalnya
tinggi atau mudah marah atau temperamental. Menurut pemaparan pak jaye,
Berdasarkan hasil wawancara pada beberapa lansia yaitu aminah, maenah dan
dikarenakan memang dia sudah seperti itu dari dulu, kemudian ada yang
mengatakan karena dia merasa bosan berada dip anti dan ingin pulang akan
tetapi keinginannya tidak terpenuhi karena itulah beliau merasa sesak dan
merasa ingi marah-marah, kemudian ada juga yang mengatakan karena adanya
rasa cemburu, ia menyukai seorang cewek akan tetapi cewek itu menyukai
orang lain.
seperti para lansia sewajarnya yang hanya memikirkan masa tuanya saja dan
40
Suwarto, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 22 Mei 2017
41
Jaye, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 13 Juli 2017
58
memikirkan anak-anaknya. Namun ada hal unik dan menarik bagi peneliti yang
peneliti temukan dimana para lansia disana kebanyakan kembali lagi ke masa-
masa remajanya yang sedang jatuh cinta. Tidak jarang hal itu sering membuat
mereka merasa bersaing dan timbulnya dan perkelahian.42 Bahkan ada juga
yang menikah sesudahnya masuk BSLU, menurut pemaparan papuk Nur dan
papuk ismi yang merupakan pasangan suami istri disana mereka menjelaskan
“kami menikah itu memang atas dasar kemauan kami sendiri tanpa
ada paksaan dari orang lain, menurut kami, lebih baik menikah dari
pada kami nantinya melakukan hal-hal yang dibenci oleh agama”43
beragama islam bagi lansia yang beragama non islam untuk meningkatkan
“Kalau untuk lansia yang agamanya non islam seperti Kristen dan hindu
mereka kita ajak ke gereja atau ke pure satu kali dalam seminggu yaitu
pada hari minggu saja. Akan tetapi mereka jarang mau pergi beribadah
ke tempat ibadah mereka dikarenakan lokasinya jauh dari BSLU. Dan
mereka tidak mampu untuk bepergian jauh dikarenakan kondisi fisiknya
yang tidak memungkinkan, kebetulan yang disini yang tidak beragama
islam itu ruangannya di ruang isolasi dimana disana itu mereka sudah
tidak mampu beraktifitas lagi.44
42
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Ntb, 14 Juli 2017
43
Nur, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Ntb, 14 Juli 2017
44
Jaye, Wawancara, Balai Sosial Lajut Usia Mandalika Ntb, 13 Juli 2017
59
perubahan yang terlihat dari pak Wayan Rumana karena sering atau rutin
menjelaskan bahwa
“ Pada awalnya saya masuk Panti ini karena saya tidak suka berada di
rumah setelah istri saya meninggal, setelah itu saya menjadi
temperamental, saya tidak bisa mengendalikan emosi saya. Saya
memang seperti itu pada waktu itu, mungkin karena tekanan batin
saya yang cukup goyah. Kemudian saya mencoba untuk mengikuti
prosedur atau kegiatan-kegiatan yang ada dip anti ini yang dimana
saya rasa bisa membantu saya untuk lebih merasakan ketenangan jiwa
dan lebih dekat dengan Tuhan. Kemudian saya mencoba untuk rutin
45
Zainal, wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 19 April 2017
60
“ sudah jelas terlihat bagi lansia yang sering atau rajin mengikuti
kegiatan-kegiatan keagamaan atau kegiatan bimbingan atau pelayanan
mental spiritual diantaranya Inetraksi atau hubungan dengan sesama
menjadi harmonis. Karena dalam hidup berkelompok atau dalam
kehidupan sosial ini sangat diperlukan interaksi yang baik antar
sesama agar dapat membangun atau menciptakan hubungan yang
harmonis antar sesama. Dengan begitu segala urusan dunia kita akan
menjadi lebih mudah untuk dijalankan”.47
Berdasarkan hasil Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti,
temannya baik itu teman satu wisma maupun wisma lain. Banyak
46
Wayan Rumana, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia, 28 April 2017
47
Yani, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia, 28 April 2017
61
antar sesama.48
bahwa
“kalau kita sering-sering mengaji atau ikut pengajian banyak hal yang
kita dapatkan. Meskipun apa yang disampaikan mungkin sudah kita
ketahui namun kalau kita diingatkan terus menerus itu malah lebih
bagus. Mengikuti pengajian, rajin sholat merupakan hal yang sangat
bermanfaat karena dengan itu semua kita menjadi tahu tentang banyak
hal dan hidup menjadi lebih damai, selalu berfikir positif dengan
orang lain”.50
48
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 21 April 2017
49
Nurhasanah, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia, 14 April 2017
50
Abdul Wahab, Wawancara, Balai Sosial Lanjut Usia, 14 April 2017
62
bimbingan akan terasa dari cara berbicara mereka yang lebih lembut, dan
hidup yang lebih baik. Selain itu yang dapat dirasakan oleh peneliti
diataranya:
hati mereka selalu diliputi dengan rasa bahagia, selalu merasa puas
51
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 21 April 2017
64
BAB III
PEMBAHASAN
paparan data dan temuan yang peneliti temukan ditempat penelitian. Pada Bab III
ini peneliti akan menganalisis berbagai data dan temuan secara teoritik dengan
tori-teori yang sudah peneliti sampaikan pada kajian teori. Adapun hal-hal yang
akan menjadi bahan kajian analisis dari penelitian pada bab ini adalah
Berdasaran paparan data dan temuan yang sudah diungkapan pada bab
hidup, membutuhkan orang lain dalam setiap hal. Selain itu setiap orang pasti
memiliki permasalahan yang dihadapi dalam hidup entah itu masalah ekonomi,
sosial maupun masalah yang berasal dari diri misalnya masalah yang timbul
akibat faktor usia seperti halnya lansia atau lanjut usia. Ketika seseorang sudah
menghadapi usia lanjut banyak sekali perubahan yang timbul didalam dirinya
entah itu perubahan yang nampak maupun tidak nampak. Karena perubahan
65
tersebut seringkali timbul masalah atau konflik batin dalam diri seseorang yang
marah, mudah tersinggung, cepat menyerah, mudah putus asa karena mental
merupakan hal atau sesuatu yang berhubungan dengan akal, pikiran, ingatan
atau suatu proses yang berasosiasi dengan akal, pikiran, dan ingatan.
Ketika mental seseorang terganggu maka akal serta pikiran dan juga
mengeluh dan lain sebagainya. Faktanya di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika
NTB para lansia yang ada disana bisa dibilang ada yang mengalami gangguan
mental tidak untuk semuanya namun ada sebagian.52 Karena itulah pihak balai
bahwa persoalan saat ini tidak hanya terletak pada peroalan psikologis saja
apabila diimbangkan dengan mental maka mental spiritual akan menjadi sehat,
bahagia, dan damai, dan segala perolan dunia maupun akhirat dapat
mandalika NTB untuk mewujudkan mental spiritual lansia yang jauh lebih baik
52
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 7 April 2017
66
1) Pengajian rutin.
Musholla yang ada di balai sosial lanjut usia mandalika NTB. Menurut
pendapat ibu siti atia bahwa banyak tujuan diadakannya pengajian ini yaitu
agama. Namun dalam kegiatan peneliti dapat melihat bahwa tidak semua
kedengaran jelas.
dengan sebaik mungkin dan selalu berjalan dengan sangat baik meskipun
2) Sholat berjemaah.
oleh para penghuni dan pegawai disana. Sama seperti kegiatan sebelumnya
sholat berjemaah pun selalu berjalan efektif namun tidak efektif dalam
kewajiban bagi setiap umat muslim bahkan sholat juga dapat dikatakan
berjemaah.
Sholat adalah hal yang wajib bagi umat muslim untuk selalu
menimbulkan hal tersebut ada yang karena mereka lalai dan malas, ada
juga sebagian dari mereka yang lupa bagaimana cara sholat dan bacaan-
53
Observasi, Balai Sosil Lanjut Usia Mandalika NTB, 12 April 2017
54
Ibid.
68
bacaannya. Biasanya hal ini sering dialami oleh orang yang sudah lanjut
biasanaya pada acara pengajian ustadz atau penceramah juga tidak lupa
ayat pendek yang biasanya diajarkan kepada lansia diantaranya mulai dari
paling pendek dari semua ayat pendek lainnya dan akan lebih mudah untuk
adalah proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada
55
Ibid
69
spiritualnya namun tidak dapat disalurkan maka hal itulah yang dapat
lihat bahwa realita atau fakta yang terjadi di Balai Sosial Lanjut Usia
mengatakan bahwa kejiwaan seseorang bersumber pada tiga hal yaitu Id, Ego,
diri/insting yang dibawa oleh individu dari sejak dia baru laihir dan dibawa
sampai dia besar bahkan sampai dia tua, dimana insting-insting tersebut
berupa makan, minum, tidur, cinta, kasih sayang dan lain-lain. Untuk
aspek psikologis atau jiwa atau perasaan yang dimana Ego berperan untuk
56
Anas Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, ( Bandung:Pustaka Setia, 2010), h.15.
57
Syamsu Yusuf Dan Jauntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), H. 109
70
akan memenuhi instingnya dan keputusan seperti apa yng harus diambil. Dari
masalah tersebut maka diberikanlah bimbingan oleh pihak balai sosial yang
yang dimana Super Ego ini merupakan aspek sosiologis yang mencerminkan
yang pokok apakah sesuatu itu salah, pantas atau tidak. Jadi Super ego
yang ideal. Dan memilih apa yang harus dilakukannya berdasarkan nilai-nilai
norma.58
Dan apabila kita melihat dan mengamati respon atau dampak serta
perubahan yang dirasakan dan yang terjadi kepada beberapa lansia terhadap
58
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 8 Mei 2017
71
gerakan sholat.
1) Pengajian rutin.
2) Sholat berjemaah.
59
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 12 Juli 2017
72
dihadiri oleh para penghuni dan pegawai disana. Adapun dampak sholat
pahalanya lebih besar dari pada sholat sendiri, dampak sholat juga
Sholat adalah hal yang wajib bagi umat muslim untuk selalu
menimbulkan hal tersebut ada yang karena mereka lalai dan malas, ada
juga sebagian dari mereka yang lupa bagaimana cara sholat dan bacaan-
bacaannya. Biasanya hal ini sering dialami oleh orang yang sudah
usia.
60
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 13 Juli 2017
73
strategi ini sangat berguna bagi lansia di BSLU bagi mereka yang
lansia menghafal ayat-ayat pendek. Selain dengan cara itu biasanaya pada
acara pengajian ustadz atau penceramah juga tidak lupa untuk selalu
yang biasanya diajarkan kepada lansia diantaranya mulai dari surat Ash-
61
Ibid
62
Observasi, Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, 15 Juli 2017
74
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan dari skripsi yang telah peneliti buat maka peneliti dapa
pendek.
dan besar dampaknya terhadap lansia yang ada disana mulai dari lansia
B. Saran
di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB yang telah merawat dan
mengurus lansia yang ada disana dengan penuh rasa sabar, berikut
dibawah ini ada beberapa saran yang dapat saya ajukan semoga
bermanfaat bagi para pegawai BSLU dan juga lansia yang ada disana
diantaranya:
1. Kepada para pegawai atau lembaga yang ada di BSLU tanpa terkecuali
agar senantiasa merawat dan menjaga nenek dan kakek yang ada
2. Untuk peneliti lanjutan, untuk peneliti seterusnya agar lebih aktif, dan
DAFTAR PUSTAKA
As’ad. Strategi PSTW Puspakarma Mataram Dalam Pembinaan Agama Islam Bagi
Lansia. Skripsi : IAIN MATARAM.
Abdul Wahab, Wawancara. Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB. 2017
Anugrawuri Handayani. Wawancara. Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB. 2017
Siti Atia. Wawancara. Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB. 2017
Acara pengajian