Oleh
FITRIYATI ROMDANI
NIM. 1503171948
i
STRATEGI KOMUNIKASI PIMPINAN RUMAH PINTAR DALAM
MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR ANAK DI DESA KABAR
KECAMATAN SAKRA
SKRIPSI
Oleh
FITRIYATI ROMDANI
NIM. 1503171948
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Di bawah bimbingan
iii
Nota Dinas Pembimbing
Hal : Munaqasyah
Kepada
Yth.Rektor UIN Mataram
Di
Mataram
NIM : 1503171948
Kecamatan Sakra
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 1503171948
Fitriyati Romdani
NIM:1503171948
v
PENGESAHAN
Dewan Munaqasyah
Mengetahui
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
vi
Motto
Taubah:1191)
1
Departemen Agama., Terjemahan Al-Qur’an Revisi 2018
vii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku Ayah saya Makyah dan Ibundaku Sudiati yang telah
memberikan dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk
membalas kebaikan kalian, karena itu terimalah persembahan bakti dan cinta
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi yang berjudul “STRATEGI KOMUNIKASI PIMPINAN
RUMAH PINTAR DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR
ANAK.”
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, yang senantiasa menjadi figur dan contoh bagi seluruh umat
Islam dan semoga kelak kami semua bisa mendapat syafa’atnya. Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan dan dorongan motivasi dari semua pihak. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
banyak membantu atas bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yaitu kepada :
1. Dosen Pembimbing Bapak Dr. H. Kadri, MSI selaku pembimbing I dan bapak
Najamudin,M,SI selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu,
memberikan pelajaran berharga, serta mendukung selama proses pembuatan
skripsi dari awal hingga selesai.
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr.H. Subhan Abdullah, MA.
3. Rektor Universitas Islam Negeri Mataram Prof.Dr. H. Mutawali, M.Ag
4. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Najamudin, M,SI
5. Bapak Ibu Dosen dan seluruh civitas akademisi FDIK UIN Mataram yang telah
memberikan bimbingan, dan bantuan selama peneliti melaksanakan studi di
UIN Mataram.
6. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah
terlibat banyak membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Keluarga besar Rumah Pintar yang menjadi lokasi penelitian, atas dukungan
informasi dan data yang diberikan kepada penulis selama penelitian.
8. Kedua orang tua beserta segenap keluarga yang dengan kesungguhan telah
medidik dan membiayai penulis sampai terwujudnya penyeselesaian skripsi ini.
ix
9. Keluarga besar kelas B Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang selalu
saling mendukung dan saling memberi semangat selama proses penulisan
skripsi.
Semoga Allah memberikan rahmat dan karunia kepada semua pihak yang
telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan dalam skripsi ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan dengan baik, karena kemampuan penulis yang
terbatas. Oleh karenannya, saran dan kritikan yang sifatnya membangun,
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Peneliti
x
DAFTAR ISI
xi
dan Siswa ........................................................................................... 74
4. Strategi komunikasi yang digunakan pimpinan rumah pintar dalam
program yang ada di rumah Pintar ..................................................... 76
5.
B. Kendala-Kendala Strategi Komunikasi Pimpinan Rumah Pintar dalam
Meningkatkan Semangat Belajar Anak ..................................................... 92
1. Kurang Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak .............................. 92
2. Kurang Eratnya Hubungan Komunikasi Dengan Pemerintah Desa ... 93
3. Rusaknya Etika dan Moral Anak Akibat Teknologi Komunikasi
Media Sosial ........................................................................................ 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
STRATEGI KOMUNIKASI PIMPINAN RUMAH PINTAR DALAM
MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR ANAK
DI DESA KABAR KECAMATAN SAKARA
Oleh :
FITRIYATI ROMDANI
NIM. 1503171948
ABSTRAK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
kita, profesi pekerjaan kita dan kemanapun kita berada, berinteraksi sangat
medium komuniikasinya.2
hubungan yang baik antara bawahan dan atasan dalam suatu organisasi.
2
dalam bermasyarakat.3 Pembangunan karakter masyarakat menjadi
untuk menemukan model yang tepat agar idealisme ini cepat terwujud.
Konsep rumah pintar yang digagas oleh Ibu Ani Susilo Bambang yudoyono
Timur menangkap hal ini sebagai peluang yang sangat baik untuk
dikembangkan.
2016. Rumah pintar merupakan program layanan bagi anak-anak usia 7-18
tahun (SD-SMA) dengan kegiatan positif dan edukatif. Program ini juga
mengutamakan belajarnya.4
3
Hafied cangara, Pengantar Ilmu Komuniasi, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2007),
hlm 59.
4
Abdurrahman,Wawancara,Desa Kabar,kamis 28 februari 2019
3
pola kehidupan, pola fikir dan pola komunikasi yang dilakukan oleh setiap
oleh kemajuan teknologi, fenomena sosial dalam dan pengaruh budaya luar.
keadaan belajar anak. Hal ini dilakukan oleh para pimpinan Rumah Pintar
B. Fokus Penelitian
Lombok Timur?
5
Observasi,Desa Kabar,Senin 4 Maret 2019
4
C. Tujuan Dan Manfaat
diatas, penelitian ini dilakukan karena tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
kategori yakni manfaat akademis dan praktis. Adapun manfaat dari dua
a. Secara Akademis
b. Secara Praktis
anak.
5
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pengelola
pembelajaran.
2. Setting Penelitian
Kabupaten Lombok Timur yaitu Desa Kabar salah satu desa yang dipilih
E. Telaah Pustaka
yang terkait pembahasan yang sejalan dengan penelitian yang akan diulas,
sehingga tujuan dari telaah pustaka ini adalah untuk menampilkan perbedaan
6
Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah)”. Dalam penelitiannya Siti
masyarakatnya.
Komunikasi”.
6
Siti Fitriyanti, Pola Komunikasi Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Pemahaman
Keagamaan Masyarakat, (Mataram : Skirpsi IAIN Mataram, 2011 ), hlm. 69
7
Kiprah TGH. Hasanain Djuani, Lc. MH)”. Dalam penelitiannya menggali
komunikasi yang mampu mengubah dan membangun pola fikir santri dan
lingkungan hidup.
tentang pelesatrian lingkungan hidup melalui isi ceramah, isi khutbah jum’at,
dan juga melalui isi tulisan-tulisan yang diposting di internet, mengajak pula
komunikasi yang dijalankan oleh TGH. Hasanain Djuani, Lc. MH., sedangkan
7
Mantilina Ervina, Pola Komunikasi Tuan Guru Dalam Melestarikan Lingkungan
Hidup, (Mataram : Skiripsi IAIN Mataram, 2015), hlm. 84
8
3. Nindi Waisqarni, dalam penelitian yang berjudul “Strategi Dakwah Pondok
perilaku remaja bergerak dalam bidang pendidikan baik secara formal dan non
sudah tidak ada lagi terdengar remaja yang mabuk-mabukan, berjudi atau
sekarang mengarah kepada konteks yang lebih besar yakni strategi komunikasi
Kabar.
8
Nindi Waisqarni, Strategi Dakwah Pondok Pesantren Tohir Yasin Dalam Upaya
Membina Perilaku Remaja Di Desa Lendang Nangka, (Mataram : Skripsi IAIN Mataram, 2011),
hlm. 72
9
F. Kerangka Teoritik
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
sasaran khusus.9
9
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hlm. 1902
10
Lawrence R. Jauah dan William F. Guek, Manajemen Strategi dan Kebijakan
Perusahaan, (Jakarta : Penerbit Erlangga), hlm. 12
11
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja
Rosdakrya, 2007), hlm. 32
10
2. Komunikasi
b. Pengertian Komunikasi
asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin
lainnya yang mirip, yaitu communicates yang mempunyai arti berbagai atau
komunikasi, yaitu mengatakan sesuatu kepada siapa dan dengan efek apa.
12
Kismiyanti El Karimah dan Uud Wahyudin, Filsafat dan Etika komunikasi, (Bandung :
Widya Padjadjaran, 2010), hlm. 27
13
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1999), hlm. 10
11
komunikan, dan efek. Jadi bisa kita simpulkan bahwa komunikasi
c. Unsur-Unsur Komunikasi
kepada orang lain dengan tujuan tertentu, sebab komunikasi bisa terjadi
efek.
dalam satu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui saluran (media).
2. Pesan
Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal
12
percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan nonverbal
dapat berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara. isi
propaganda.
3. Media
4. Penerima (Komunikan)
oleh sumber. Penerima terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam
karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. 15
14
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu…, hlm. 25
15
Ibid.., hlm. 26
13
1. Efek
dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga
a) Komunikasi Sosial
16
Ibid..,hlm. 27
17
Aang Ridwan, Filsafat Komunikasi, (Bandung : Pustaka Setia, 2013), hlm. 161-162
14
b) Komunikasi Ekspresif
pesan-pesan nonverbal.
c) Komunikasi Ritual
d) Komunikasi Instrumental
15
membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang bersifat
dimaksudkan.
3) Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain. Kita harus
kehendak.
16
kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting
melakukaknnya.18
i. Pola Komunikasi
tentu masing- masing orang mempunyai cara sendiri, tujuan apa yang
(kepada siapa), with what effect (efek apa yang diharapkan). Dan jelas
18
H.A.W Widjaja, Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat,-Ed.1, Cet.6-
(Jakarta : PT. Bumii Aksara, 2010 ), hlm. 10-11
19
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007),
17
membagi pola komunikasi menjadi empat, yakni komunikasi
komunikasi massa.20
1) Komunikasi Antarpribadi
feedback).
20
Ibid., hlm. 28
21
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti, 2003), hlm. 60
18
orang itu termasuk komunikasi antarpribadi.
berupa organisasi.
uraian komunikator.23
3) Komunikasi Organisasi
Organisasi dibentuk melalui komunikasi ketika individu di
22
Ibid, hlm. 75
23
Ibid, hlm. 76
19
iklim organisasi.24 Komunikasi yang dilakukan antara individu dan
process).25
setiap orang.
24
Morissan, Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa, (Jakarta : Kencana
Prenadamedia Group, 2013), hlm. 383
25
Ibid, hlm. 384
26
Redi Panuju, Komunikasi Organisasi : Dari Konseptual-Teoritis Ke Empirik,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 2-3
20
berikut, “organizational communication is the process of creating
27
Arni Muhammad, Komunikasi.………., hlm. 67
28
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, (Penerjemah) : Deddy Mulyana, Komunikasi
Organisasi : Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 31
21
1. Komunikasi Vertikal
29
Onong Ucjana Efendy, Human Relations dan Public Relations, (Bandung : Mandar
Maju, 1993), hlm. 18
22
1) Instruksi tugas
melakukannya.
2) Rasional
3) Ideology
4) Informasi
5) Balikan
23
adalah pembayaran gaji karyawan yang telah siap
oleh bawahan.
2. Komunikasi Horizontal
30
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi ………, hlm. 108-109
31
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Yogyakarta : Graha Ilmu,
2009),hlm. 122-123.
24
atau pegawai rendahan dengan berpangkat rendah pula.32
3. Komunikasi Diagonal
32
Onong Uchjana Efendy, Human Relations…….hlm. 20
33
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 1984), Edisi 2,
hlm.282
34
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 1984), Edisi 2,
hlm.282
25
komunikasi vertikal dan horizontal, dapat pula menggunakan
komunikasi organisasi.
4) Komunikasi Massa
people). 36
35
Onong Uchajan Efendy, Human Relations……..hlm. 21
36
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa : Suatu
Pengantar, (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007), hlm. 3
26
dimiliki orang dalam masyarakat industri).37
sesaat.38
5) Komunikasi Publik
37
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 188
38
Ibid, hlm. 189
39
Arni Muhammad, Komunikasi……, hlm. 197
27
pendengar itu tetap dianggap mengirim dan menerima
3. Kepemimpinan
a. Pengertian Pemimpin
40
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, (Penerjemah) : Deddy Mulyana, Human
Communication : Konteks-Konteks Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.
111.
41
Ibid, hlm. 112
28
konstruktif, dan mampu menunjukkan jalan serta tindakan benar yang
sasaran-sasaran tertentu,
b. Fungsi Kepemimpinan
tergantung dari problem pokok yang akan dicapai oleh kelompok itu.
42
Muhammad Munir dan Wahyu ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2006), hlm. 219
43
Marno, Islam By Management and Leadership : Tinjauan Teoritis Dan Empris
Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta : Lintas Pustaka Publisher, 2007), hlm. 37
29
Reven dan Rubin menyebutkan 4 (empat) fungsi pemimpin yaitu : 44
2. Memelihara kelompok
slogan atau simbol-simbol yang lain, misalnya untuk gerak jalan dan
44
H. Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1999), hlm. 144-145
30
4. Mewakili kelompok terhadap kelompok lain.
c. Gaya Kepemimpinan
faire.45
45
Alvin A. Goldberg dan Carl E. Larson, Komunikasi Kelompok : Proses – Proses
Diskusi dan Penerapannya, (Jakarta : UI-Press, 2006), hlm. 161
31
bahkan jarang tidak sama sekali member pujian dan kritik.
b) Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter lebih cendrung mencerminkan gambaran
c) Kepemimpinan Demokratis
32
dan kegiatan kelompok.
atasan.
46
Abdurrahman, Analisis Gaya Kepemimpinan : Partisipatif dan Konflik Fungsional
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, (Yogyakarta : Genta Press, 2009), hlm. 25-26
33
yang dilakukan untuk memotivasi para bawahan bekerja pada
dilakukan.
4. Rumah Pintar
rumah pintar.
34
disiapkan dan melibatkan partisipasi tokoh masyarakat sekitar Rumah
teknologi digital
masyarakat di perkotaan.
Indonesia pintar akan tetap eksis jika dalam pengelolaan rumah pintar
35
yakni:47
kepentingan masyarakat.
47
Muhria Lanlan,Tujuan,Manfaat Dan Strategi Pengelolaan Rumah Pintar, 31 oktober
2016.
36
sendirinya cepat atau lambat, jika Rumah Pintar ini terus eksis,akan
Namun berujung pada ketidak jelasan orientasi. Hal ini sering terjadi
karena tidak adanya perencanaan dan analisis yang matang. Akhir dari
dari rakyat. Karena itu, rumah pintar akan eksis dan memiliki prospek
37
pengelolaan rumah pintar direncanakan dengan matang dan adanya
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
yang terjadi mampu dijelaskan kembali oleh peneliti secara detail dan
48
Lexi J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya,2006), hlm. 6
49
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 24-25
38
bagaimana situasi dan kondisi yang terjadi di Rumah Pintar yang akan
2. Kehadiran Peneliti
ketika melakukan penelitian, dalam hal ini peneliti tidak hanya berposisi
sebagai peneliti tetapi juga menempatkan diri bagian dari objek penelitian.
keabsahan data.
3. Sumber Data
menggunakan dua jenis data yakni data Primer dan data Skunder.
anak didik.
39
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
karena apa yang dikatakan orang belum tentu sama dengan apa yang
dikerjakan.50
hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), ( Bandung : Alfabeta,
2014), hlm. 196-197
40
suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang
independen.51
kepada objek yang diteliti yakni pada pimpinan Rumah Pintar dan
b. Metode Wawancara
sebagai berikut :
51
Ibid, hlm. 197
41
1) Wawancara Berstruktur
diselidiki.
42
tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga
c. Metode Dokumentasi
Data
bentuk sesuatu diurai itu tampak dengan jelas karenanya bisa secara
proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif kita
43
menilai sebab akibat dalam lingkup penelitian. Data kualitatif dapat
awal.52
saja karena metode ini dianggap pas dan bisa dipergunakan dalam
1) Perpanjangan Pengamatan
52
Djam’an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Bandung : Alpabeta, cv : cetakan 6, 2014), hlm. 200-201
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2013), hlm. 246
44
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,
2) Meningkatkan Ketekunan
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
pengecekan kembali apakah data yang ditemukan itu salah atau tidak.
memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati.55
3) Triangulasi
54
Sugiyono, Metode Penelitian … hlm. 366-367
55
Ibid, hlm. 368
45
sudah ada. Oleh karena itu peneliti menggunakan triangulasi data yang
maupun kata. Tidak lupa juga menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang
permasalahan yang menjadi tema dasar dari penelitian ini. Termasuk juga
dalam bab ini diantaranya fokus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
telaah pustaka, dan kerangka teoritik yang menjadi acuan teori dari penelitian
lapangan ini. Kemudian dalam bab ini juga terdapat serangkaian metode
Pada Bab II, yang berisi paparan data dan temuan dari penelitian yang
56
Lexi J. Meleong, Metodologi Penelitian …hlm. 325
46
pimpinan Rumah Pintar dan temuan –temuan dalam melakukan penelitian
ini.
Pada Bab III, berisi tentang pembahasan dari penelitian ini yang
Pada Bab IV, berisi tentang penutup yang memuat kesimpulan dan
47
BAB II
Desa Kabar pada awalnya merupakan salah satu Dusun yang berada
manusia pada tahun 1700 M. penduduk dusun Kabar pada waktu itu
a. Kekeliangan Kabar
b. Kekeliangan Presak
57
Arsip Profil Desa Kabar, Dikutip Tanggal 28 Mei 2018.
48
Timur No.7 tahun 1981 istilah Kekeliangan dirubah menjadi Dusun dan
Pada tahun 2012, berdasarkan Perda No. 7 Tahun 2011 Desa Kabar
Desa yaitu Desa Kabar (Induk) dan Desa Peresak (Pemekaran). Setelah
Dusun, yakni :
c. Dusun Perenang
e. Dusun Terentem.58
58
Ibid.,
49
2. Rumah Pintar
Indonesia, Ibu Ani Susilo Bambang Yudoyono dan Solidaritas Istri Kabinat
ini tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh masyarakat termasuk bapak kepala
rumah pintar sebagai wujud karya mereka dengan bahasa lain dari oleh dan
ini membuktikan bahwa ide rumah pintar terbukti dapat ditangkap dan
50
Program yang diselenggarakan oleh Rumah Pintar Desa Kabar ini
a. Sentra Buku
b. Sentra Bermain
c. Sentra Komputer
e. Sentra Kriya
f. Sentra Agama
Visi :
Misi :
Seluruh tugas dan wewenang juga telah dirumuskan dengan baik dan rapi
51
dengan harapan dapat menjadi acuan dan tuntunan dalam menjalankan
sebagai berikut :
f. Nama Pengelola
2) Rohimah
yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi
52
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
maka dibentuk lembaga rumah pintar yang digagas oleh ibu Negara
Republik Indonesia.
inggris, komputer, seni tari, tahfidz Al-Qur’an, posyandu dan gerakan gemar
membaca. Adapun Program yang ada di Rumah Pintar yaitu sebagai berikut:
1. Pogram Matematika
dipelajari, karena dengan kita bisa matematika kita bisa menghitung apa saja,
atau ilmu pasti yang harus dipelajari untuk kebutuhan kehidupan kedepannya,
karena kita hidup itu tidak akan terlepas dari matematika ataupun berhitung.
53
a. Strategi yang digunakan guru adalah example non example
pembelajaran
mengamati gambar.
c. Narasumber
54
a. Strategi pembelajarannya yaitu dengan menghafal vocabulary dengan
c. Narasumber
3. Program Komputer
jauh berbeda dengan peserta pelatihan bahasa inggris yaitu anak usia SD,
SMP, dan SMA. Bidang yang diajarkan adalah Microsoft Office sert
a. Strategi
b. Tujuan
55
c. Narasumber
a. Tari Gandrung
penari wanita dan pria. Tarian Gendrung mirip dengan tarian gendrung
jawa barat dan Bali tetapi ada beberapa perbedaan yang menjadikan
sebagai ciri khas tarian gandrung dari sukus sasak yakni kostum,
b. Tari Rudat
1) Materi
56
2) Strategi
3) Tujuan
dari olahraga.
4) Narasumber
agar anak-anak didsa kabar dapat menjadi seorang hafidz, karena manusia
membacanya
57
a. Strategi
terdiri dari 5 orang anak dan bagi anak yang belum bisa baca al Qur’an
sedangkan anak yang sudah bisa baca diarahkan untuk membaca dan
bertambah lama
pembaringan dan pada saat bangun tidur, karena alam bawah sadar
b. Tujuan
menghafal Al-Qur’an
Qur’an
58
3) Santri dapat membiasakan menghafal Al-Qur’an dan supaya dalam
c. Narasumber
6. Program Posyandu
dengan potensinya yang dilakukan secara mandiri dan terpadu yang meliputi
: program balita, bina keluarga balita, pendidikan anak usia dini, taman dan
kompos, industri kerajinan rumah tangga, pemanfaatan got untuk ikan lele.
Selain itu juga kegiatan bina keluarga lansia yang yang dilaksanakan dengan
a. Strategi
dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.
59
Kegiatan yang dilakukan dalam program ini yaitu Kia, Kb,Imunisasi,
1) Meja 1 : Pendaftaran
2) Meja II : Penimbangan
b. Tujuan
60
filsafat, bahasa, ilmu terapan, kesenian dan olahraga, kesusastraan, sejarah
b. Tujuan pembelajaran
Dalam strategi yang dilaksanakan oleh para pimpinan Rumah Pintar berupaya
tujuan.59
59
81 Marzoan, Wawancara ,Kepala Desa kabar Kecamatan Sakra Lombok Timur. Sabtu
61
Seperti strategi komunikasi para pimpinan Rumah Pintar di Desa
Kabar yang peneliti jadikan sebagai objek dalam penelitian ini. dalam
Rumah Pintar, Kondisi lokasi yang strategis ini membentuk suatu peluang
besar kepada para pimpinan Rumah Pintar ketika mampu bekerjasama dalam
berikut:
pimpinan dilaksanakan dengan pola persuasif dan edukatif, cara ini dianggap
dan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Salah satu usaha pimpinan
proses belajar mengajar adalah menganjurkan bagi semua siswa untuk tidak
27 Mei 2019
62
gaduh di luar kelas ketika proses pembelajaran masih berlangsung. Hal
tersebut dapat membuat siswa tidak fokus dan kurangnya konsentrasi dalam
siswa kelas VI Sekolah Dasar di Desa KABAR yang mengikuti rumah pintar,
ia menyatakan bahwa :
cara tidak gaduh di luar kelas ketika proses belajar mengajar masih berjalan.
membutuhkan konsentrasi.
pimpinan dan siswa, tetapi juga berlangsung antar pimpinan dan pengurus
60
Anastasya Fitri, Wawancara, siswi Rumah Pintar. Jumat 15 Mei 2019
63
“Komunikasi kita sebagai pimpinan lembaga dengan pimpinan
lembaga yang lainnya rumah pintar, termasuk para guru yang ada
komunikasi yang sifatnya saling memberi. Tidak ada yang lebih dan
tidak ada yang kurang, artinya kita mampu menunjukkan bahwa
komunikasi yang kita bangun ini komunikasi yang sejajar sehingga
tidak merasa direndahkan walaupun tidak sebagai pimpinan dan dia
tidak merasa sebagai bawahan dari kita.”61
rumah. Dari hal terkecil itulah, kerjasama tersebut mampu berjalan dengan
baik dan membuahkan hasil yang cukup memuaskan bagi kedua belah pihak.
kepada orang tua siswa untuk meluangkan waktu senggangnya ketika libur
anaknya ketika di luar sekolah. Maka dari itu, kerjasama ini diterapkan oleh
pimpinan.
menyatakan bahwa :
61
M. Zuhri, Wawancara, Pimpinan Rumah Pintar. Kamis 14 Mei 2019
62
Ibid
64
3. Menjaga keharmonisan hubungan Komunikasi Antar Pimpinan dan
Siswa
berinteraksi dengan anak didik, mengetahui segala keperluan serta hal apa saja
yang membuat agar hubungan dianatara pimpinan dan siswa selalu harmonis.
Sehingga, akan tercipta belajar mengajar yang efektif dan tentunya akan
baik yang siswa sehingga mereka semua akan merasa nyaman dan aman saat
pimpinan dan para pengurus rumah pintar melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Sosialisasi
anak-anak. Maka dari itu sosialisai perlu dilakukan untuk menambah nilai
65
secara langsung kepda masyarakat dengan cara mulut ke mulut atau
b. Mengadakan acara/pameran
atau acara besar, seperti perlombaan antar siswa, pawai, dan pameran dari
hasil karya rumah pintar itu sendiri supaya dikenal oleh masyarakat hasil
belajar anak harus dilakukan oleh para pimpinan, tetapi disisi lain para
yang dilakukan oleh pimpinan Rumah Pintar. Pada penelitian ini peneliti
Kecamatan Sakraat :
Banyak orang tua di Desa Kabar yang tidak sadar akan pentingnya
Pondok Pesantren dan tuan guru di Desa Kabar sehingga mereka lalai dalam
66
memberikan pengarahan kepada anak-anaknya kepada hal yang lebih
menghadiri pembelajaran:63
Kehadiran Rumah Pintar di Desa kabar ini tentu tidak lepas juga dari
mengambil sikap dalam upaya membantu pimpinan Rumah Pintar dan tokoh
63
Ibid, …
64
95 Saleh Yahya, Wawancara, Masyarakat Desa Kabar Kecamatan Sakra Lombok
Timur. Kamis 06 Juli 2019
65
96 M. Zuhri, Wawancara, Pimpinan Rumah Pintar Desa Kabar Kecamatan Sakra
Lombok Timur. Kamis 14 Juni 2019
66
95 Saleh Yahya, Wawancara, Masyarakat Desa Kabar Kecamatan Sakra Lombok
Timur. Kamis 06 Juli 2019
67
3. Kurang Eratnya Hubungan Komunikasi Dengan Pemerintah Desa
Kehadiran Rumah Pintar di Desa kabar ini tentu tidak lepas juga dari
mengambil sikap dalam upaya membantu pimpinan Rumah Pintar dan tokoh
pemerintah Desa Kabar masih kurang diperhatikan seperti adanya hal tersebut
Media Sosial
dalam meningkatkan kualitas pendidikan dalam materi dan moral tapi malah
67
96 M.Zuhri, Wawancara, Pimpinan Rumah Pintar Desa Kabar Kecamatan Sakra
Lombok Timur. Kamis 14 Juni 2019
68
97 Nurudin, Wawancara, Masyarakat Desa Kabar Kecamatan Sakra Lombok Timur.
Sabtu 15 Juli 2019
68
menjadi kendala dalam mewujudkan keberhasilan strategi komunikasi dalam
dan moral, demikian menurut pengurus Rumah Pintar Desa Kabar dalam
69
98 Saleh Yahya, Wawancara, Masyarakat Desa Kabar Kecamatan Sakra Lombok
Timur. Senin 17 Juli 2019
69
BAB III
PEMBAHASAN
pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi, maka dalam hal
ini peneliti akan menjelaskan lebih lanjut terkait dengan analisis hasil penelitian
semangat belajar anak di rumah pintar desa kabar, termasuk juga dengan kendala-
semangat belajar anak. Dalam strategi yang dilaksanakan oleh pimpinan rumah
tujuan.
70
Rumah Pintar yang dilakukan secara antarpribadi atau biasa disebut dengan
berasal dari istilah persuation (inggris) sedangkan istilah persuasion itu sendiri
sebagainya.70
70
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti, 2003), hlm. 60
71
Maksudnya dalam proses komunikasi persuasif dan edukatif pimpinan
dengan anak, pimpinan Rumah Pintar berperan sebagai komunikator yang perlu
banyak memberikan nilai pendidikan baik dari sisi bahasa, sikap dan etika sehingga
sebagai contoh atau tauladan yang baik, karena dalam sistem pendidikan di Rumah
Pintar seorang akan selalu berpegang kuat dan taat kepada apa yang diucapkan,
Selain itu sebagai pimpinan Rumah Pintar yang berperan sebagai orang tua,
pengasuh, dan pengajar yang mengayomi anak-anaknya pimpinan Rumah Pintar juga
dilihat dari tingkat usia anak yang berbeda- beda, karena jika tidak mampu begitu
jiwa anak yang pada dasarnya membantu pembentukan pola fikir santri
71
Dari uraian di atas peneliti menemukan bahwa Para pimpinan Rumah
Rumah Pintar selalu berusaha memberikan panutan yang baik kepada anak
dan pengurus, sebab jika seorang pimpinan Rumah Pintar memberikan contoh
yang kurang baik kepada anak-anak sehingga diikuti oleh anak-anak dan
dibawa cara tersebut ke luar Rumah Pintar, maka citra Rumah Pintarakan
anak.
pimpinan dan siswa, tetapi juga berlangsung antar pimpinan dan pengurus
pintar yang harmonis. Selain komunikasi dengan para pengurus rumah pintar
adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau
72
messages between two persons, or among a small group of persons, with some
ketika di rumah. Dari hal terkecil itulah, kerjasama tersebut mampu berjalan
dengan baik dan membuahkan hasil yang cukup memuaskan bagi kedua belah
pihak.
kepada orang tua siswa untuk meluangkan waktu senggangnya ketika libur
anaknya ketika di luar sekolah. Maka dari itu, kerjasama ini diterapkan oleh
Siswa
sebagai berikut :
71
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti, 2003), hlm. 60
73
punya kemampuan dan punya siswa oleh karena itu dalam rangka
melestarikan rumah pintar sebagai lingkungan belajar kita saling
bahu membahu, saling memberi informasi, saling memberi
pengayoman bersama, bahwa Rumah Pintar ini perlu kita
lestarikan bersama antar Rumah Pintar lain.”
sebagai Rumah Pintar yang disandang akan tetap baik. Dalam proses ini
3) Memelihara kelompok
keharmonisan kelompok.
74
4) Memberi simbol untuk identifikasi.
slogan atau simbol-simbol yang lain, misalnya untuk gerak jalan dan
umum. 100
kesenian yaitu seni tari tetongkeq dan drumband yang membuat ank-anak
merupakan hal yang sangat penting dimasa sekarang, terlebih diera globalisasi
75
untuk anak-anak yang ada di Desa Kabar. Program ini di laksanakan setiap
hari senin- jum’at pukul 16.00-17.30 bertempat di Rumah Pintar di Desa Kabar
dapat membantu anak untuk lebih mengenal objek yang dipelajari. Dalam
dalam mengenali objek. Melalui strategi ini siswa melalui beberapa fase
mencapai hasil bersama. Tidak kalah pentingnya dalam strategi ini siswa
76
membentuk anak menjadi pribadi yang open minded. Belajar
Bekerja sama dalam belajar juga dapat memberi semangat lebih bagi anak-
anak. Sesuai dengan paparan data dan temuan peneliti bahwa dengan
penerapan strategi itu lembaga Rumah Pintar mampu mencapai tujuan dari
dasarnya setiap anak adalah pembelajar, jadi tidak ada anak yang tidak
bagi mereka bukan karena tertekan atau paksaan. Dalam proses belajar
justru akan senang dan bertepuk tangan dan sebaliknya jika guru yang
77
2) Evaluasi atau hasil dari tujuan akhir program Matematika
Pintar. Dan perlu kita ingat bahwa adanya program tanpa adanya
dengan nilai 98 dari 10% siswa mendapat nilai 80. Dengan demikian
program ini.yang dimana komunikasi ini sangat cocok untuk guru dan
78
anak-anak pembelajaran dimulai dan anak-anak di arahkan untuk
Inggris sangat membantu anak dalam belajar. Strategi ini sesuai untuk
lingkungan sekitar dengan tujuan agar lebih terbuka, dan anak tidak
mereka lihat lalu menerjemahkan benda apa yang sedang mereka lihat
mudah mengerti selain itu juga strategi yang digunakan guru yaitu
79
dilaksakan. Seperti yang sudah dipaparkan diatas program matematika
akurat dan layak diketahui. Sehingga strategi komnikasi ini lah yang
Sehingga Strategi ini dapat memudahkan guru dan anak dalam belajar
belajar komputer sangat membantu anak dalam belajar. Strategi ini sesuai
80
jenuh atau bosan bagi siapapun, tidak kecuali anak-anak di Rumah
yang baik dan menarik, fokus anak akan lebih terarah pada mataeri
Prosesnya bisa dengan cara melihat hasil akhir dari latihan, atau
langsung pada saat siswa praktik( penilaian demokrasi). atau juga bisa
81
d. Strategi Komunikasi yang digunakan dalam Program Belajar Seni
yang jumlahnya lebih dari dua orang. Seperti telah diterangkan di muka,
antarpribadi.
banyak. Sehingga guru memilih strategi metode tutor sebaya yang dimana
tutor sebaya yaitu siswa membentuk kelompok besar yang dipimpin salah
mencapai hasil bersama. Tidak kalah pentingnya dalam strategi ini anak
dituntut untuk bekerja sama. Karna dengan bekerja sama, karena dengan
bekerja sama kita bisa melihat kekompakan anak, selain itu anak-anak
juga di ajarkan bagaimana alur cerita yang ada di tarian sehingga anak bisa
82
1) Yang membedakan progam ini dengan Strategi komunikasi
mengajar biar anak tidak cepat bosan itu hal yang diinginkan semua
guru. seperti guru yang mengajar dalam program ini. beberapa strtegi
yang dilakukan biar anak tidak bosan dan jenuh, guru melakukan
anak setelah itu anak mulai latihan dengan apa yang sudah di lihatkan
sebelumnya.
anak melalui program yang dilaksanakan. Untuk itu hasil dari program
83
melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang
Mengulangi apa yang sudah dihafal ketika sholat, niscaya seorang akan
pembaringan dan pada saat bangun tidur, karena alam bawah sadar pada
dua waktu ini berambung dengan alam sadar. bahwa seorang mampu
Strategi ini dapat membantu anak untuk lebih cepat menghafal dan
84
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh anak dalam menghafal
bertambah lama
pembaringan dan pada saat bangun tidur, karena alam bawah sadar
85
2) Evaluasi atau hasil dari tujuan akhir program evaluasi dilakukan dalam
belajar secara kesinambungan. Untuk itu hasil akhir dari program ini
tentu kita mengharapkan yang terbaik, dan Metode atau cara sangat
Komunikasi Sosial
kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan Negara
secara keseluruhan).
dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.
86
dilakukan dengan sistem 5 meja yaitu:
1) Meja 1 : Pendaftaran
2) Meja II : Penimbangan
konsultasi KB
Pintar sudah menyediakan taman bermain dengan begini ibu hamil dan
b) Evaluasi atau hasil dari tujuan akhir program posyandu tentu hasil dari
87
Hasil kegiatan posyandu ini dapat membantu dan menangani
permaslahan yang selama ini terjadi dalam maslah kesehatan ibu dan anak.
tujuan individu dan tujuan bersama. Proses komunikasi yang terjadi dalam
dalam membaca dan strategi yang digunakan guru yaitu Setiap anak
anak untuk lebih mengenal objek yang dipelajari. Dalam proses bgrakan
72
Morissan, Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa, (Jakarta : Kencana
Prenadamedia Group, 2013), hlm. 383
88
yang sangat haus akan hal-hal baru dan ilmu. Buku-buku yang tersedia
main ayunan.
membaca tersebut.
89
Dalam proses ini para pimpinan Rumah Pintar melaksanakan
2) Memelihara kelompok
kelompok.
90
4) Mewakili kelompok terhadap kelompok lain.
Kabar Kecamatan Sakra Tentunya dengan kapasitas wilayah Desa yang cukup
luas dan memiliki ribuan masyarakat para pimpinan Rumah Pintar tidak
Orang tua sebagai salah satu elemen masyarakat Desa Kabar memiliki
keagamaan, jika orang tua tidak menyadari hal tersebut maka itu menjadi
anak.
makna bahwa orang menjadi salah satu juru kunci dalam meningkatkan
semangat belajar anak, sebab orang tua lebih dekat dan mengetahui tingkah
73
H. Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1999), hlm. 144-145
91
laku, etika dan keseharian anak-anaknya. Oleh karena itu jika orang tua mampu
maka tingkah laku dan etika anaknya akan lebih baik. Karena kalau melihat
kondisi pemuda di Desa kabar saat ini sangat jarang orang asli dari Desa Kabar
yang mengikuti pembelajaran, hanya anak yang tinggal di sekitar Rumah Pintar
penunjang serta fasilitas dan kegiatan yang bersifat mendukung rumah pintar.
sebagai suatu kendala yang tidak terlalu merugikan para pimpinan rumah
maksimal.
92
3. Rusaknya Etika dan Moral Anak Akibat Teknologi Komunikasi Media
Sosial
Desa Kediri termasuk Desa yang sudah dimasuki kemajuan teknologi
komunikasi yang cukup tinggi, kemajuan teknologi dalam bentuk media sosial
ini tidak semua yang dihadirkan disana memberi pengaruh positif terhadap
merusak moral dan etika masyarakat Desa Kabar terutama kaum remaja.
media sosial ini sangat baik jika digunakan kepada hal-hal yang positif. Media
ini sebagai jalan untuk berkomunikasi yang lebih mudah seperti mengirim
dan menerima informasi seperti yang dijelaskan oleh Hafied Cangara dalam
bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi yang mengatakan media adalah alat yang
74
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2005),
93
banyak dari masyarakat di Desa Kabar yang mengikuti hal-hal negatif yang
dilarang oleh agama islam seperti jual beli obat-obatan terlarang melalui
facebook.
berikut:
materi terlebih lagi untuk kalangan anak sekolah dasar, oleh sebab itu
Kemampuan bahasa inggris saat ini seolah mencadi hal yang wajib
diantaranya:
hlm.25
94
1) Bosan anak yang dituntut untuk belajar suatu hal sejak dini,suatu saat
akan mengalami rasa bosan, apalagi sang anak belajar dalam lingkungan
yang sama, hal ini biasanya terlihat dari anak yang mulai malas untuk
datang ketempat belajar dan berusaha mencari alesan agar bisa tidak
datang.
3) Malu (tidak percaya diri) ini adalah kesulitan belajar bahasa inggris yang
sering terjadi pada setiap orang yang ingin belajar bahasa inggris.
2) Siswa yang sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang
95
dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran
khusus.
kondisi siswa yang kurang bersemangat dalam belar seprti jera dan
bermalas-malasan.
4) Siswa yang bersikap dan memiliki kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu
bagi setiap muslim. Sebagai orang islam kita harus menjaga kemurnian Al-
96
Tentu dalam proses menghafal banyak kendala yang harus dihadapi.
hasilnya tidak akan ada satu juz pun yang mampu dihafalkan.
2) Mudah lupa sifat lupa itu pasti ada semua manusia pasti pernah lupa
tidak mungkin jika tidak. Tapi jangan biarkan lupa itu menjadikan
hafalan).karena yang membuat kita dosa saat lupa untuk menghafal Al-
Qur’an adalah ketika kita sudah hafal tapi kita acuh terhadapnya, tidak
ahal yang positif dengan disertai selalu memohon kepadanya gar diberi
kekuatan dan di beri pendamping hidup yang terbak untuk kita baik di
dikendalikan olehnya.
97
g. Kendala strategi komunikasi dalam program Posyandu
kegiatan posyandu seperti sarana non medis dan sarana medis. Sarana
2) Kepegawean
waktu
98
h. Kendala Strategi Komunikasi dalam Gerakan Gemar Membaca
hendaknya menumbuhkan minat baca anak sejak dini dan sesuai dengan
berhitung.
99
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan hanphone.
100
B. Saran – Saran
kepada para orang tua, intinya adalah jika orang tua mampu membimbing
anak-anaknya maka generasi yang akan datang akan lebih baik, sebab
dan orang tua juga yang mengetahui sikap, tingkah laku dan etika anak-
saran yang membangun dari para pembaca untuk menjadi masukan bagi
tuhan semata.
101
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, Komala, Lukiati dan Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa :
Suatu Pengantar, Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Bandung :
Remaja Rosdakarya.
104
Jauah, Lawrence R. dan Guek, William F.. Manajemen Strategi dan Kebijakan
Perusahaan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Karimah, Kismiyanti El dan Wahyudin, Uud. 2010. Filsafat dan Etika
komunikasi, Bandung : Widya Padjadjaran.
Mufid, Muhammad. 2009. Etika dan filsafat komunikasi, Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Morissan. 2013. Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa, Jakarta :
Kencana
Prenada Media Group.
Munir, Muhammad dan Ilaihi Wahyu. 2006. Manajemen Dakwah, Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
105
LAMPIRAN
1. Program Matematika
2. Seni Tari
106
3. Program Bahasa Inggris
4. Program Komputer
107
5. Kegiatan Tambahan Dirumah Pintar
108
6. Gerakan Membaca
109
7. Program tahfidz Al-Qur’an
110
8. Program Posyandu
111