Oleh
Skripsi
Oleh
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
iii
NOTA DINAS PEMBIMBING
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami
berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : Gilang Mahardika Romdhani Putra
Nim : 1603010002
Jurusan : Komunikasi Dan penyiaran Islam
Judul : Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian Dalam
Mensosialisasikan Program Kepada Masyarakat (Studi kasus
Dinas Pertanian Kota Mataram)
Telah memenuhi syarat untuk di ajukan dalam sidang munaqasah skripsi
Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN MATARAM. Oleh karena
itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
iv
vi
MOTTO :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”1
1
QS. An-Nahl [281]:125. DepartemenAgama RI, AL-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya,
(Bandung: Syahmil Cipta Media, 2002), hlm. 281
vii
PERSEMBAHAN
1. Kupersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Ir.
Saiful Bahri dan Ibunda Sulastri, SH. serta adikku tercinta yang tidak pernah
tanpa henti.
penyusunan skripsi.
4. Skripsi ini juga kupersembahkan untuk teman-teman KPI A dan KPI angkatan
6. Skripsi ini kupersembahkan dosen tercinta yang selama ini telah membimbing
maksimal
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan semesta alam
yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah, sehingga penulis dapat
Pertanian Kota Mataram)”. Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membimbing kita dari zaman
kegelapan dan kejahilan, menuju zaman yang terang benderang dan penuh dengan
Peneliti menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
berikut:
koreksi secara detail, cermat dan mendalam, secara terus-menerus tanpa bosan
2. Rektor UIN Mataram Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli M.Ag beserta staf dan
3. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunkasi Bapak Dr. H. Subhan Abdullah
ix
x
DAFTAR ISI
xi
B. Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian Dalam Mensosialisasikan
Program Kepada Masyarakat.. ..........................................................43
C. Kendala-Kendala Penyuluh Pertanian dalam Mensosialisasikan
Program Kepada Masyarakat. ...........................................................55
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
STRATEGI KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN DALAM
MENSOSIALISAIKAN PROGRAM KEPADA MASYARAKAT
Oleh:
Gilang Mahardika Romdhani Putra
160301002
ABSTRAK
xv
pengaraharan-pengarahan tambahan melalui dengan media massa seperti brosur,
pamflet dan platform media online yang terus bekembang untuk membantu daya
ingat para petani di Kota Mataram.
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada sektor pertanian. Sektor pertanian sebagai bagian integral dari struktur
ekspor. Selain itu, sektor pertanian juga berperan dalam menyediakan pangan
meningkatkan pendapatan Negara dan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, sektor
pertanian harus terus dikembangkan agar tetap menjadi sektor andalan dalam
Sektor pertanian di Nusa Tenggara Barat terdiri dari sub sektor tanaman
pangan dan holtikultura, sub sektor perkebunan serta sub sektor perternakan
tujuan untuk terus mengembangkan sektor pertanian agar tetap menjadi sektor
nasional merupakan peran serta dan kerjasama dari berbagai pihak, salah satunya
adalah daya dukung dari sumber daya manusia yang handal dan profesional baik
1
Programa Penyuluhan Pertanian, (Mataram: Sekertariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan, Nusa Tenggara Barat, 2014), hlm. 1.
1
dari pelaku utama dan petugas/penyuluh dalam melaksanakan tugas pokok dan
pertanian tidak pernah surut, bahkan para penyuluh bekerja dengan semangat
yang tinggi walaupun ditempatkan di pelosok desa yang terpencil dimana pelaku
pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani
tugas memberikan dorongan dan pengarahan kepada petani agar mau mengubah
2
Soekartawi. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. (Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 2005), hlm.
27.
2
Penyuluhan di Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan di
Kecamatan.3
produksi padi, jagung dan kedelai serta kebutuhan produksi pangan lainnya,
pertanian.
penyelenggaraan penyuluhan.
produktif, efektif dan efisien, serta perlu dilakukan identifikasi sumberdaya dan
Penyuluhan Pertanian.
3
Dokumen Jakarta Dinas Pertanian 2018.
3
Programa penyuluhan pertanian adalah rencana tertulis yang disusun secara
sistematis untuk memberikan arah dan pedoman serta sebagai alat pengendali
Nomor : 47/Permentan/SM.010/9/2016.
kecamatan. Programa penyuluhan ini harus dapat merespon aspirasi pelaku utama
pembangunan pertanian seutuhnya dalam arti luas, juga merupakan bagian yang
pertanian tidak dapat hanya dilakukan dengan perbaikan sumberdaya alam saja,
4
Pedoman Penerapan Sistem Pertanian Terpadu, (Kementrian Pertanian, 2018).
4
tanpa diimbangi dan dibarengi dengan penciptaan sumberdaya manusia yang
handal serta peran aktif dari pengemban kebijakan dalam suatu daerah. 5 Dan
bahkan salah satu produksi pertanian di Kota Mataram yaitu padi, sempat
Nusa Tenggara Barat,pada tahun 2017.6 Maka dari itu, sinergi dan komunikasi
yang baik antara penyuluh pertanian dan petani, tentu menjadi salah satu faktor
kesinambungan antara penyuluh dan masyarakat, karena jika suatu pesan yang
yang pas serta sesuai dengan tipikal komunikannya. Yang dimana disini yang
perubahan yang dimana kata perubahan merujuk kepada sesuatu yang lebih baik
perubahan.7
5
Dokumen Programa Penyuluhan Pertanian 2018, Dinas Pertanian Kota Mataram.
6
“Produksi Padi, Kota Mataram hasilkan tertinggi di NTB”, dalam Bisnis.com, 2017, hlm 1.
7
Kamaruddin, Modul Komunikasi Sosial dan Pembangunan, (Aceh: Universitas Malikkussalaeh,
2014), hlm 14.
5
B. Fokus Penelitian
program yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kota Mataram, tentu ini menjadi
dilakukan penyuluh pertanian oleh Dinas Pertanian Kota Mataram, dan tidak
terlepas dari konteks penelitian yang telah dipaparkan diatas penelitian ini fokus
pada :
1. Tujuan
mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Berangkat dari konteks penelitian
bertujuan untuk :
6
c. Bagaimana cara penerapan strategi komunikasi yang dilakukan oleh
2. Manfaat
yang dilakukan.
c. Secara praktis, hasil penelitian ini bisa menjadi masukan kepada Dinas
cakupan dan batasan dalam penelitian ini hanya akan membahas hal-hal yang
7
a. Objek penelitian
b. Subjek penelitian
Mataram
c. Lokasi penelitian
oleh peneliti dalam mendapatkan data seperti Balai Pusat Pertanian (BPP)
E. Telaah Pustaka
Namun, yang diteliti oleh mahasiswa sebelumnya berbeda dengan isi atau
konten permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Oleh karena itu, untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti menjiplak karya orang lain,
dibahas pada skripsi-skripsi sebelumnya dengan fokus masalah yang akan diteliti:
8
1. Skripsi yang pertama dengan judul Peran Penyuluh Pertanian dalam
Masalah yang dibahas adalah bagaimana peran penyuluh dan apa saja
kelompok tani dan di skripsi ini peneliti membahas bagaimana strategi yang
8
Putri Resicha,”Peran Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kelompok Tani Di Nagari Sungai Pua
Kecamatan Sungai Puan Kabupaten Agam”(Skripsi, Universitas Andalas Padang, Padang,2015).
9
kuantitatif sedangkan disini peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif.
kualitatif.
F. Kerangka Teori
1. Strategi Komunikasi
Perspektif pertama, strategi adalah apa yang ingin dilakukan (intends to do),
Nazar Kusumawijya, “Efektivitas Komunikasi Penyuluhan Pertanian di Tingkat Kelompok Tani Desa
9
Margahayu, Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.”(Skripsi , Institut Pertanian Bogor,
2016).
10
mengimplementasikan misinya. Hal ini bermakna bahwa manajer
yang utuh10
10
Winengan, Seni Mengelola Dakwah, (Mataram: Pusat Penelitian dan Publikasi Ilmiah LP2M UIN
Mataram , 2018), hlm. 66.
11
Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,
yang berasal dari suatu produk kebudayaan lain yang dianggap baik untuk
yang integratif.
c. Strategi digunakan untuk memilih bisnis apa yang akan dimasuki oleh
organisasi saat ini atau yang akan ditekuni oleh organisasi tersebut
yang dihadapinya.
11
Onong Uchjana Effendy, Dinamika komunikasi, (Bandung: PT Remaja Kosda Karya, 1986),
hlm, 29.
12
e. Strategi menentukan kontribusi natural ekonomi dan non ekonomi bagi
strategi adalah suatu cara atau pendekatan untuk mencapai tujuan yang
mempromosikan visi dan satu set tujuan yang didefinisikan dengan baik,
dimana hal ini harus dilakukan secara konsisten dengan beberapa elemen
dalam mewujudkan suatu tujuan adalah strategi. Oleh karena itu, strategi
waktu dan tempat tersebut dapat disepakati oleh masyarakat dan tidak
merasa keberatan.
2. Komunikasi Kelompok
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
13
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu
beberapa orang dalam suatu kelompok kecil, seperti dalam rapat, pertemuan,
kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan
tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan
komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu
kelompok terjani ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya di bawah
pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama dan
14
d. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama;
3. Komunikasi Massa
media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi massa (mass media
ditujukan kepada massa atau khalayak yang jumlahnya banyak. Dipahami pula,
14
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm. 149.
15
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2015), hlm. 20.
16
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2011), hlm. 2013.
15
pesan yang dilakukan dengan menggunakan media massa baik cetak, maupun
elektronik.17
dimaksud adalah sumber, khalayak, pesan, proses, dan konteks. Untuk menyusun
sangat besar karena bekerja dalam institusi yang besar dan rumit serta melibatkan
banyak orang.18
G. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
16
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
ingin mengetahui gambaran atau deskriptif yang jelas dan objek tentang
diperlihatkan kebenaran.
terjadi intraksi yang baik antara peneliti dengan subyek peneliti dan
Subjek penelitian ini adalah Penyuluh Pertanian Kota Mataram. Dan yang
19
Muhammas Nadzir, Metode Penelitian,(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993), hlm. 159.
17
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
sebagai berikut :
tersebut?
18
penyuluh pertanian di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Cakranegara,
diatas, agar data yang diperoleh kuat dan valid. Adapun pertanyaan
program ?
b. Observasi
22
Ibid, hlm. 143.
23
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 142.
19
Dalam tekhnik observasi ini peneliti mendatangi langsung lokasi
c. Dokumentasi
sebagainya. 24
24
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar Praktik, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hlm.128.
20
H. Teknik Analisis Data
naratif. Teknis ini menurut Miles dan Hubermen diterapkan melalui tiga alur,
yaitu:
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh oleh peneliti akan ditulis dalam bentuk laporan
atau data yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang
2. Penyajian Data
tabel, grafik, uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.
supaya dapat memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, juga untuk
tersebut.
3. Penarikan kesimpulan/verifikasi
peneliti masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
21
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,
karna seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah yang
ada dalam pembahasan ini masih bersifat sementara dan akan berkembang
I. Keabsahan Data
1. Kredibilitas (keterpercayaan)
baik dari hasil wawancara, FGD (Focus Group Discussion), observasi, dan
2. Defendabilitas (kebergantungan)
dan teknik yang digunakan adalah yang dapat membuktikan apakah hal
3. Konfirmabilitas (kepastian)
melihat kejadian yang sama di lokasi atau tempat kejadian sebagai bentuk
25
Ibid, hlm. 154.
22
4. Transperabilitas (keteralihan)
di mana sampel tersebut diambil atau pada setting sosial yang berbeda
yang baik agar terbaca dan memberikan informasi yang lengkap, jelas,
J. Sistematikan Pembahasan
1. Bagian Awal
Pada bagian ini terdiri dari: cover atau sampul depan, judul, persetujuan
2. Bagian Isi
Bab I: Pendahuluan
atau rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting
Bab ini menguraikan tentang Gambaran umum, Paparan data dan temuan
oleh peneliti di lokasi studi kasus, di bagian ini di ungkapkan seluruh data
26
Ibid, hlm. 155.
23
Pada bab bagian ini peneliti mengkaitkan antara teori dengan temuan di
lapangan.
penelitian.
b. Penutup, bagian ini berisi tentang saran, kritik terhadap hal yang di
antara pihak yang akan meneliti dengan pihak-pihak terkait tentang apa yang
akan di teliti. Penelitian di Dinas Pertanian Kota Mataram akan dilakukan dengan
yang dibutuhkan. Terkait hari apa saja yang akan digunakan untuk meneliti tidak
bisa ditentukan karena sesuai dengan kesediaan waktu yang dimiliki masing-
masing pihak.
27
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif teori Dan Praktik, (Jakarta: Pt Bumi
Aksara,2014),hlm. 160.
24
BAB II
1. Peta Wilayah
Mataram berasal dari bahasa sangsekerta dari kata Mata yang berarti Ibu
kapal dengan 10 ribu pasukan yang berasal dari pulau jawa, Mataram
Agustus 1993.28
28
Dokumentasi, Layanan-publik.Mataram kota.go.id, diakses pada tanggal 27 April 2020.
25
Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar,
Luas wilayah Kota Mataram 61,30 Km2 (6.130 Ha) atau 0,30% dari luas
29
Dinas Pertanian Mataram.
26
wilayah lingkungan terkecil yaitu 34 lingkungan yang tersebar di 5
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut Kecamatan di
Kota Mataram Tahun 2018
Luas Wilayah Jumlah Jumlah
No. Kecamatan
(Km2) Kelurahan Lingkungan
1 Ampenan 9,46 10 56
2 Sekarbela 10,32 5 34
3 Mataram 10,76 9 55
4 Selaparang 10,77 9 64
5 Cakranegara 9,67 10 73
6 Sandubaya 10,32 7 45
2. Potensi Daerah
A. Topografi
30
Dinas Pertanian Kota Mataram.
31
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008), hlm. 1542.
27
(21,20%)
(2,84 %)
batuan sedimen, serta batuan terobosan yang umurnya berkisar dari jaman
Kalibalak (TQb), dan Formasi Lekopiko (Qvl) dengan jenis batuan sebagai
berikut:
32
Dinas Pertanian Kota Mataram.
33
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008 hlm.466.
28
Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan
daerah muara sungai. Kota termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa
Tenggara Barat, yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur
dan Busur Banda sebelah barat. Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa
C. Hidrologi
peredarannya dan sebarannya 35. Kota Mataram memiliki potensi air tanah
(aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di beberapa bagian wilayah
memiliki kedalaman air tanah hingga 15m. Titik-titik mata air tersebar di
akuifer, suplai air bersih Kota Mataram berasal dari mata air Sarasuta,
Barat).
drainase dan irigasi, yaitu Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok
34
Dinas Pertanian Kota Mataram.
35
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008, hlm.520.
29
dan Sungai Midang. Hulu sungai-sungai tersebut berada di sekitar lereng
D. Klimatologi
dengan 87%. Curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Januari sebesar 424
mm dan hari hujan terbanyak tercatat pada bulan Januari sebesar 29 hari.
klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk type iklim C,D,E dan F.Jenis
sisanya adalah aluvial dengan pH tanah antara 6,5 – 7,0 dengan rata – rata
E. Penduduk
Tabel 2.2
36
Dinas Pertanian Kota Mataram.
37
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008, hlm.733.
38
Dinas Pertanian Kota Mataram.
30
Laki-laki Perempuan Jumlah
Gambar 2.2
39
Dinas Pertanian Kota Mataram 2018.
31
Sebagaimana tampak pada piramida penduduk, kelompok umur 20-24
penduduk usia produktif ini sebagai potensi wilayah, harus dapat dijamin
Gambar 2.3
Persebaran Penduduk di Kota Mataram Menurut Kecamatan 201840
jumlah penduduk terbesar yaitu mencapai 89.421 jiwa pada tahun 2016 atau
E. Mata Pencaharian
40
Dinas Pertanian Kota Mataram 2018.
32
petani sebanyak 3.165 orang, peternak 1.671 orang, pengolahan hasil 1.321
orang (hasil pangan 1.058 orang, pengolahan hasil ternak 254 orang) dan
Tabel 2.3
Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian pada bidang pertanian
di Kota Mataram Tahun 2018.
No Pengolahan Hasil Buruh
Kecamatan Petani Peternak Ket
. Pangan Ternak Tani
G. Lahan Pertanian
fungsi lahan dari lahan pertanian ke-non pertanian. Luas lahan pertanian
Tahun 2018 masih 1.973,62 Ha yang terdiri dari lahan sawah teknis 831,31
Ha, sawah setengah teknis 1.136,91 Ha dan lahan sawah dengan salinitas
tinggi 5,40 Ha., lahan pekarangan seluas 3.796,87 Ha, kebun 18,23 Ha.
Tabel 2.4
Luas lahan pertanian Kota Mataram tahun 2018
41
Dinas Pertanian Kota Mataram.
33
Lahan Sawah (Ha) Lahan Kering Ket
Jumlah
No Kecamatan
Penggaraman (Ha)
Teknis ½ Teknis Pekarangan Kebun
Tinggi
1. Ampenan 0 158,06 2,40 144,61 546,71 0
a. Tenaga Penyuluh
Untuk mendukung lancar dan suksesnya program pertanian dalam arti luas
Jumlah tenaga penyuluh yang ada di Kota Mataram hingga saat ini 46 orang
Tabel 2.5
Jumlah tenaga penyuluh Kota Mataram tahun 2018
Jenis Keahlian
No. Kecamatan Status Penyuluh Jumlah
Fungsional
42
Dinas Pertanian Kota Mataram 2018.
34
PNS CPNS THL-TB Peternakan
Pertanian
1. Ampenan 5 0 1 6 6 0
2. Sekarbela 4 0 1 5 5 -
3. Mataram 6 0 0 6 4 2
4. Selaparang 5 0 2 7 5 2
5. Cakranegara 5 0 1 6 4 2
6. Sandubaya 5 0 1 6 5 1
7. Dinas 6 0 0 6 5 1
Total 36 0 6 42 34 8
43
Dinas PertanianKota Mataram.
35
Keenam BPP tersebut menjadi perangkat Dinas Pertanian Kota Mataram
atau tidak sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pertanian
Kota Mataram maka perlu dikaji dan di analisis potensi sumberdaya baik
5 (lima) aspek :
1) Kelembagaan
2) Ketenagaan
3) Penyelenggaraan
5) Aspek pembiayaan
antara lain :
1) Organisasi
2) Ketenagaan
Tabel 2.6
1 Kelembagaan 224
36
2 Ketenagaan 64
3 Penyelenggaraan 532
4 Sarana dan Prasarana 150
5 Pembiayaan 30
Jumlah 1000
Tabel 2.7
Hasil Penilaian Kemampuan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kota
Mataram Tahun 2018
Aspek
Sumber
No. Kecamatan Manajemen
Sarpras Daya Aktivitas Jumlah
OPS
Manusia
1 Ampenan 145 85 76 298 604
2 Sekarbela 162 100 82 420 764
3 Mataram 164 85 80 432 762
4 Selaparang 145 60 92 311 608
5 Cakranegara 185 95 96 413 790
6 Sandubaya 187 100 96 492 876
Sumber : Dinas Pertanian Kota Mataram45
1) Aspek Kelembagaan
44
Dinas Pertanian Kota Mataram.
45
Dinas Pertanian Kota Mataram.
37
Berdasarkan variabel dan indikator penilaian Balai Penyuluhan
38
dalam penerapan teknologi pertanian di wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Kecamatan, yaitu :
a. Sarana
39
bantu penyuluh, peralatan administrasi, alat transportasi, buku dan
b. Prasarana
maing-masing Kecamatan.
4) Aspek Aktifitas
40
dengan skor 492.5 di ikuti Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
skor 298. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi dan tugas strategis
utama dan pelaku usaha, melaksanakan kaji terap, kaji tindak dan
kinerja penyuluh.
41
Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kota Mataram
KepalaDinasPertanian
KELOMPOK
JABATAN Sekretaris
FUNGSIONAL
42
B. Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian dalam Mensosialisasikan Program
Kepada Masyarakat
beberapa strategi komunikasi salah satunya yaitu Lakusi atau latihan kunjungan,
hal ini dilakukan sebagai wujud pengaplikasian dari programa yang berisi tentang
rancangan secara tertulis yang disusun secara urut dan sistematis tentang
pedoman penyuluhan, dimana dalam hal ini laku atau latihan kunjungan
didalamnya membahas tentang bagaimana permasalahan yang terjadi baik itu dari
petani maupun dari penyuluh untuk menyelesaikan dan memberi solusi terkait
permasalahan yang terjadi. Hal ini dilakukan berdasarkan ketentuan dari pusat
terkait tugas dan fungsi pokok dari penyuluh itu sendiri. Dan untuk mencapai
hasil yang maksimal, serta dalam hal ini Dinas Pertanian terus melakukan
maupun dari strategi-stretegi yang ada. Hal tersebut seperti yang diungkapkan
oleh Kepada Bidang Penyuluh Ibu Amy, menurutnya dalam membangun sinergi
dalam mengubah sikap dan keterapilan dari para petani dengan mengamati
dengan ikatan serta sinergitas daripada dinas pertanian kota Mataram, penyuluh,
46
Tri Utamy, Wawancara, Dinas Pertanian Kota Mataram, 20 April 2020.
43
mengenai strategi-strategi yang dilakukan oleh penyuluh pertanian dalam
antara petani dan penyuluh, laku atau latihan kunjungan menjadi salah satu titik
pokok utama dalam hal tersebut. Karena selama ini laku di Kota Mataram
berjalan lancar dan efektif serta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
atau kelompok tani (Poktan) yang dilakukan secara terjadwal. Sistem kerja ini
didukung dengan supervisi teknis dari penyuluh senior secara terjadwal dan
dan Kunjungan (Laku). Sistem Kerja Laku yaitu pendekatan penyuluhan yang
47
Tatok Sulistiyanti, Wawancara, Dinas Pertanian Kota Mataram13 April 2020.
44
terjadwal. Sistem kerja ini didukung dengan supervisi teknis dari penyuluh senior
beras.48
petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani yang lebih baik, sehingga dapat
Tujuan Laku
48
Pedoman Pelaksanaan LAKU, (Jakarta: Kementrian Pertanian,2014), hlm 1.
49
Dokumen Dinas Pertanian 2019.
45
2. meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan pengelolaan
50
Dokumen Dinas Pertanian 2019.
46
melalui metode partisipatif untuk meningkatkan kemampuan mendampingi
kunjungan.
6. Pelaku Usaha adalah setiap orang yang melakukan usaha sarana produksi
47
7. Penyuluh pertanian adalah perorangan warga negara Indonesia yang
8. Wilayah Kerja adalah daerah binaan penyuluh pertanian yang terdiri dari
anggota.
10. Gabungan kelompok tani yang biasa disebut gapoktan adalah kumpulan
12. Rencana Definitif Kelompok (RDK) adalah rencana kerja usahatani dari
kebutuhan sarana produksi pertanian dan alat mesin pertanian untuk satu
48
musim/siklus usaha yang disusun berdasarkan musyawarah anggota
bersubsidi.51
hari dalam setiap minggu yaitu dari senin hingga kamis, dan pada hari jum’at para
penyuluh biasanya mendapatkan materi dari beberapa ahli seperti, pejabat terkait,
akademisi, maupun penyuluh yang senior. Rangkaian kegiatan laku tersebut biasa
Selama proses latihan kunjungan yang berlangsung selama 4 hari dari senin
hingga kamis tersebut, disana berlaku intraksi antara petani dan penyuluh
Selain itu, untuk mendukung kinerja program agar menghasilkan hasil yang
49
pupuk. Oleh kita juga memanfaatkan teknologi yang ada di era 4.0
termasuk penggunaan internet dan platform sosial lainnya.”53
Penerapan laku di Kota Mataram berjalan efektif selama ini, tentu hal
tersebut didukung oleh beberapa hal, salah satunya adalah bagaimana sinergi
yang dibangun antara pernyuluh pertanian dan petani atau kelompok tani dengan
dengan laku atau latihan kunjungan saja. Ada beberapa tambahan yang dilakukan
kondisi geografis dan sosial setempat mengingat Kota Mataram dibagi menjadi 6
Kecamatan yaitu :
1. Kecamatam Ampenan
2. Kecamatan Mataram
3. Kecamatan Sandubaya
4. Kecamatan Cakrangara
5. Kecamatan Selaparang
6. Kecamatan Sekarbela
53
Tatok Sulistiyanti, Wawancara, Dinas Pertanian Kota Mataram, 13 April 2020.
54
Observasi, Kota Mataram, 14 April 2020.
50
Tentu hal tersebut dapat membuat penerapan yang berbeda-berbeda dalam
ruang lingkup masing-masing wilayah, karena kondisi yang tidak sama dan
tetap sama dan sesuai dengan arahan dari pusat dan dinas Kota Mataram dengan
kunjungan masih menjadi salah satu strategi utama penyuluh pertaniam dalam
mensosialisaikan programnya.
penyuluh tetap melakukan proses-proses yang susuai dengan standar atau arahan
55
Obsevasi, Kota Mataram 14 April 2020.
51
tetapi ada waktu-waktu tambahan di luar jadwal kunjungan untuk
melakukan kepada para petani.”56
keterikatan batin dan rasa kekeluargan antara petani dan penyuluh pertanian. Dan
dari terciptanya dua ikatan tersebut tentu dapat mempermudah para petani agar
dilakukan di lokasi petani berkerja atau di sawah tapi juga di kantor BPP dengan
maksud agar para petani tidak bosan. Selain itu dalam melakukan penyuluhan,
besarkan hasil wawancara dengan Ibu Baiq Lia Permatalestarita selaku penyuluh
komunikasi serta sikap yang sesuai dengan adat dan tata kerama lokal agar para
bejalan lancar dengan ikatan yang kuat anatara penyuluh pertanian dan petani di
Kota Mataram. 57
dengan yang ada di kecamatan Cakranegara, namun tetap pada titik pokok utama
strategi yang dilakukan di kecamatan Sandubaya sendiri beragam dan tentu tidak
56
Zulkarnain, Wawancara, BPP Pertanian Cakranegara, 14 April 2020.
57
Baiq Lia Permatalestarita, Wawancara, BPP Cakranegara, 14 April 2020.
52
Strategi yang digunakan hampir sama dengan yang digunakan di penyuluh-
tergantung dengan kondisi sosial dan potensi wilayah yang ada di masing-masing
daerah.
degan para petani maupun kelompok tani yang ada di Sandubaya. Dan untuk
sosialisasi dan bisa mengaplikasikan sesuai dengan harapan, pera penyuluh terus
menjelaskan hingga petani atau kelompok tani memamahi dan dapat menerapkan
“Adapun penambahan media sebagai contoh dari tata cara yang sesuai
dengan yang dimaksud oleh program, misalnya seperti penanganan hama-
hama tanaman, bagaimana cara mengatasinya, ada hama yang perlu
disingkirkan dan ada juga hama yang jangan disingkirkan semuanya, karena
berpengaruh pada ekosistem dan rantai makanan yang terjadi di areal
persawahan. Penggunaan tata cara bahasa juga berpengaruh bagi para
penyuluh, hal ini dikarenakan dengan kondisi sosial dari beberapa petani
yang lebih mudah menerima pengarahan atau informasi dengan bahasa
yang mudah atau lebih praktis dan simple.”58
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Mariana selaku penyuluh
58
Rumli, Wawancara, BPP Sandubaya, 13 Mei 2020.
53
Serta melakukannya dengan memanfaatkan media-media, agar sesuatu yang
disampaikan dapat diterima dan dimengerti secara utuh oleh para petani.59
dalam hal ini jenis kelompok yang dimaksudkan adalah jenis kelompok kecil
yang berjumlah lebih dari 3 orang dan tidak lebih dari 10 orang, hal ini dilakukan
agar para petani dapat lebih menyerap serta mudah menerima dapat yang
kelompok ini lebih effisen waktu dari pada sisitem perorangan atau individual.60
kecamatan yang lainnya dengan tetap melaksanakan laku atau latihan kunjungan,
dan lain-lain. Dan di dalam proses dan melaksanakan program tersebut terdapat
beberapa hal yang menarik, yaitu dimana para petani begitu semangat dan sangat
antusias, walaupun banyak dari beberapa petani yang pendidikannya kurang akan
diberikan oleh para penyuluh, misalnya dalam bentuk brosur, walaupun mereka
kurang mengerti apa yang dimaksud didalam brosur tersebut, mereka akan
maksud dari brosur yang mereka terima.61 Ada beberapa hal yang sedikit berbeda
dengan kecamatan yang lain, hal ini juga dikarenakan hal yang sama yaitu
59
Mariana, Wawancara, BPP Sandubaya, 13 Mei 2020.
60
Observasi, Kota Mataram, 13 Mei 2020.
61
Abdul Haris, Wawancara, BPP Mataram, 13 Mei 2020.
54
kondisi sosial dan keadaan wilayah yang ada di daerah tersebut. Tentu hal ini
secara usaha yang dimana para penyuluh akan berusaha menyediakan fasilitas-
fasilitas bagi para petani baik itu ketika melakukan sosialisasi dan penyuluhan
Dari hasil wawancara lainnya, dan kali ini peneliti mewawancarai Ketua
Kelompok Tani Kota Mataram yaitu Bapak Japri yang juga mewakili dari petani
dilakukan oleh penyuluh pertanian kota Mataram tidak terlepas dari kompak,
membangun serta sinergi yang bagus dari para petani kota Mataram dan para
penyuluh kota Mataram.62 Hal ini bisa dilihat dari bagaimna para petani
menerima dengan bagaimana proses penyuluhan baik itu tentang inovasi yang
baru ataupun tentang teknologi yang baru untuk kemajuan daripada produksi
pertanian yang ada. Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah seorang petani
yaitu Bapak Hamimi, beliau juga menjelaskan bahwa mereka sangat senang
dengan kehadiran para penyuluh yang membatu proses pertanian yang ada
antusias dari para petani tersebut tak jarang para petani meminta para penyuluh
Kepada Masyarakat
62
Japri, Wawancara, Kota Mataram, 27 Mei 2020.
63
Hamimi, Wawancara, Kota Mataram, 06 Mei 2020.
55
Dalam melakukan suatu tindakan pasti ada masalah atau kendala-kendala
dengan melakukan penyuluhan serta strategi pasti ada yang namanya kendala atau
strategi, baik kendala tersebut kendala yang besar maupun kendala yang kecil.
a. Kondisi Wilayah
Dalam melakukan suatu usaha, kondisi wilayah menjadi salah satu faktor
utama dan dalam hal ini sektor pertanian menjadi sektor utama dalam
penting dalam menopang setiap aktifitas pertanian dalam segi hal apapun
tanpa ada lahan pertanian maka tidak ada pangan yang bisa ditanam, karena
Salah satu permasalahan yang ada di kecamatan Sandubaya ini adalah alih
fungsi lahan atau penyempitan lahan, sehingga ketika lahan tersebut beralih
56
fungsi maka kita melakukan penyuluhan dengan memanfaatkan pekarangan
orang tidak dapat bergantung pada satu sumber hasil pendapatan untuk
yang terus meningkat. Pekerjaan yang tidak tetap tersebut menjadi salah
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan dengan Bapak Tatok
tidak sepenuhnya profesi pada mereka, artinya profesi mereka tidak hanya
petani ada juga melakukan profesi sampingan dengan menjadi ojek dan
maka petani yang baru akan datang menggantikan petani yang lama,
dengan profesi sampingan para petani atau tidak ada petani yang memiliki
profesi sampingan tersebut, akan tetapi hal tersebut sering terjadi pada
64
Mariana, Wawancara, BPP Sandubaya, 13 Mei 2020.
65
Tatok Sulisyanto, Wawancara, Dinas Pertanian Kota Mataram, 13 April 2020.
57
petani musiman atau buruh tani yang ada di mataram khususnya di
produksi pertanian, sehingga ada yang menjadi petani musiman dan buruh
tani tersebut.
khusus agar para petani dapat menerima apa aja yang disampaikan oleh
dalam hal tersebut karena daya serap penyampaian para petani sangat yang
kurang serta dikarenakan faktor usia sebagain besar dari para petani rata-
ilmiah kurang dapat diserap secara utuh maka dari itu para penyuluh
58
pertanian cara-cara yang lain agar mudah dimengerti dan dapat diterima
secara utuh oleh para petani agar sesuai dengan hasil yang diharapkan
kerja masing-masing.
Sehingga ketika menerima informasi yang ada hanya beberapa yang hadir
Dan juga kecendrungan yang terjadi ialah para petani hanya akan datang
tercapai sertaatau bahkan mereka merasa tidak perlu dan cukup hanya
dengan itu mereka dapat bertahan, maka yang terjadi adalah tingkat
kehadiran dan minat yang kurang dari petani. Hal ini dikarenakan para
66
Rumli, Wawancara, BPP Sandubaya, 13 Mei 2020.
59
usaha secara mandiri atau individu walaupun ada namanya kelompok tanidi
67
Abdul Haris, Wawancara, BPP Mataram, 13 Mei 2020.
60
BAB III
PEMBAHASAN
Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing kecamatan yang dalam hal ini
petani di Kota Mataram. Dalam tahap ini peneliti akan menganalisa data-data yang
telah diperoleh dengan teori-teori yang peneliti cantumkan dan konsultasi dengan para
ahli, tentunya pembimbing, yang berhubungan dengan data. Peneliti juga akan
intisari dengan memberikan pendapat dalam tahap analisa. Peneliti akan membagi
dalam dua pokok pembahasan yang disesuaikan dengan urutan rumusan masalah atau
Kepada Masyarakat
1. Strategi Komunikasi
kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu stratos yang artinya
tentara dan kata agein yang berarti memimpin dengan demikian, strategi di
artinya memimpin tentara pada tingkat atas, jadi strategi adalah konsep
militer yang bisa diartikan sebagai seni perangpara jenderal (the art of
general), atau suatu cara serta rancangan yang terbaik untuk memenangkan
peperangan. Dalam strategi ada prinsip yang harus ditanamkan, yaitu tidak
61
ada sesuatu apapun yang berarti dari segalanya, kecuali mengetahui apa
para praktisi, karena itu para pakar strategi tidak saja lahir dari kalangan
yang memiliki latar belakang militer tapi juga dari profesi yang lain. 68
68
Hafied Cangara, Perencanaan Dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013),
hlm. 61.
62
Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi ganda,
yang berasal dari suatu produk kebudayaan lain yang dianggap baik untuk
situasi ruang dan waktu yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi
ini berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar
cepat.70
pikiran, dan cara-cara yang sebelumnya diketahui dan dipahami oleh pelaku
komunikasi.
organisasi. Dalam hal ini manejemen strategi menjadi sangat penting, yang
69
Onong Uchjana Effendy, Dinamika komunikasi, (Bandung: PT Remaja Kosda Karya, 1986),
hlm. 29.
70
Edi Suryadi,Strategi Komunikasi Sebuah Analisi Teori dan Praktis di Era Global, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2018), hlm. 6.
63
dimana di dalamnya terdapat proses penyusunan kebijakan, strategi dan
akan bekerja sebagai suatu kesatuan untuk mencapainya. 71Dalam hal ini
berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan yang diingkan oleh kedua
belah pihak.
dan penyuluh pertanian dari beberapa penerapan program yang ada dengan
kunci utama dari sosialisasi program-program yang ada.72 Dan hal tersebut
tentu saja dilakukan untuk mencapai hasil maksimal sesuai dengan visi-misi
diaplikasikan dengan nyata kepada para petani agar sesuai dengan visi-misi
kebebasan dalam mengakses segala bentuk media massa, baik itu berupa
71
Winengan, Seni Mengelola Dakwah, (Mataram: Pusat Penelitian dan Publikasi Ilmiah LP2M UIN
Mataram, 2018), hlm. 67.
72
Observasi, Dinas Pertanian Kota Mataram, 13 April 2020.
64
meteri pemberian dari penyuluh pertani maupun secara mandiri serta terkait
pendekatan baik itu secara emosial, komunikasi, usaha, dan lainnya. Hal ini
tentu untuk mempererat ikatan batin serta emosial antara penyuluh dan
baik itu merupakan media cyber, elektronik, cetak, maupun media praktisi
kelompok yang efektif dengan sistem kelompok kecil yang ada. Dan juga
dengan merapkan sistem demplot, sekolah lapang serta studi banding dan
yang dengan memanfaat peluang yang ada dan teknologi untuk makasimal
hasil produksi serta digandengan inovasi yang baru agar lebih baik
kedepannya. Dan para petani menerima dengan dengan baik hasil dari
petani yaitu Bapak H. Dulhaji, bahwa penyuluhan yang berikan oleh para
penyuluh ini dapat diterima dan sangat membantu para petani dalam
65
sinergitas serta hubungan yang baik dengan para petani dari segi emosional
dan kekeluargaan.76 Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Hamimi,
bermaanfaat bagi para petani.77 Hal tidak jauh berbeda juga disampaikan
oleh Bapak H. Maulana, bahwa apapun program dapat diterima dengan para
maksimal.78 Dari uraian dan beberapa wawancara dengan para petani maka
pertanian Kota Mataram efektif dan dapat diterima oleh para petani.
76
H. Dulhaji, Wawancara, Kota Mataram, 13 Mei 2020.
77
Hamimi, Wawancara, Kota Mataram, 06 Mei2020.
78
H. Maulana, Wawancara, Kota Mataram, 13 Mei 2020.
66
Gambar 3.4
Dempot : Sistem tanam padi jajar legowo (Media Penyuluhan), salah satu
2. Komunikasi Kelompok
79
Dokumentasi, Kota Mataram, 14 Mei 2020.
80
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm. 74.
67
Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi
komunikasi kelompok.
memiliki tujuan yang sama yang berintraksi satu sama lain untuk mencapai
antaratiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti
adalah sekumpulan orang yang terdiri dari dua atau tiga orang bahkan lebih
dilakukan antara dua, atau tiga orang atau lebih.83 Dari beberapa definisi
tatap muka, komunikasi yang dilakukan terdiri lebih dari dua orang, dan
komunikasi secara tatap muka atau face to face, karena komunikator dan
komunikan dengan posisi serta situasi berhadapan dan saling melihat antar
81
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2007), hlm. 75.
82
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), hlm. 47.
83
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1994),hlm. 172.
68
muka, komuniksi kelompok adalah komunikasi dengan sejumlah
komunikasi kelompok kecil biasa jumlah nya terdiri dari kurang dari
69
1. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
adalah :
a. Konformitas.
untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama. Jadi, kalau anda
juga.86
b. Fasilitasi sosial.
86
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1994),hlm. 150.
70
menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku individu. Efek ini
terjadi pada berbagai situasi sosial, bukan hanya didepan orang yang
adalah perilaku yang kita kuasai. Bila respon yang dominan itu adalah
mudah, respon yang dominan adalah respon yang benar, karena itu,
individu.87
c. Polarisasi.
lebih berani ketika masuk atau takut lebih dulu kedalam sebuah
87
Ibid hlm. 155.
88
Ibid hlm. 158.
71
personal dari karakteristik kelompok tersebut. Menurut Jalaluddin
1) Ukuran kelompok.
atau bahkam tidak terasa sama sekali.89 Dalam hal ini penyuluh
89
Ibid hlm. 174.
72
baik dan lancar serta dapat dengan mudah diterima oleh para
petani90
2) Jaringan komunikasi.
3) Kohesi kelompok.
90
Observasi, BPP Cakranegara, 14 April 2020.
73
anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok, sejauh mana
kebutuhan personal.91
ada dari para petani, Seperti yang diungkapkan oleh satu petani
91
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1994), hlm. 164.
74
Sehingga hal tersebut mendapatkan rasa antusias yang tinggi
4) Kepemimpinan
1) Kebutuhan interpersonal
(control).
92
Hamimi, Wawancara, Kota Mataram, 06 Mei 2020.
93
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm 190.
94
Alo Liliweri, Perspektif Teoritis Komunikasi Antarpribadi, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994).
hlm. 132.
75
2) Tindak komunikasi
dan juga contoh secara praktis agar lebih mudah dipahami oleh
pertanian96
3) Peranan
95
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1994),hlm. 174.
96
Observasi, Kota Mataram, 14 April 2020.
76
hanya menampilkan kepentingan individu saja yang tidak
yang berlangung dengan para petani, hal ini terlihat dari beberapa kegiatan
petani biasa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3
97
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1994),hlm 171.
77
kegiatan serta menerima penyluhan secara masih selama 4 hari yaitu dari
Gambar 3.5
kepada para petani, para penyuluh melakukan sistem kelompok kecil yang
dimana hal ini dilakukan agar sosialisasi serta penyuluhan berjalan efektif
dan mudah diterima oleh para petani. Hal ini tentu didukung dengan
penyuluhan kepada para petani, serta polarisasi positif yang ditunjukan dari
pertanian.
98
Tatok Sulistyanto, Wawancara, Dinas PertanianKota Mataram, 13 April 2020.
99
Dokumentasi, BPP Kota Mataram 2020.
78
Gambar 3.6
kelompok yang berjalan dengan baik antara petani dan penyuluh pertanian,
sehingga mendapat hubungan dan jalan yang baik dari kedua pihak tersebut.
Hal ini dapat dilihat dari antusiasnya para petani dalam menerima
ketika para petani ingin mendapatkan informasi yang ada tentang program-
yang sudah ditetapkan dalam latihan kunjungan. Tentu hal ini juga
yaitu adalah dengan memiliki tujuan yang dimana tujuannya disini ialah
100
Dokumentasi, BPP Mataram 2019.
79
sama ingin agar produk dari hasil pertanian maksimal dan sesuai dengan
yang diharapkan oleh dua pihak serta juga menjadi hal ini titik keberhasilan
lakukan juga efektif dan dapat diterima oleh petani sehingga ketika
kunjungan, karena rasa nyaman dan antusias yang sudah terbentuk dari para
3. Komunikasi Massa
media massa. Seperti yang dikemukakan para ahli yang dimana komunikasi
101
Hamimi, Wawancara, Kota Mataram, 06 Mei 2020.
Fatma Laili Khoirun Nida, “Persuasi dalam Media Komunikasi Massa”, At-Tabsyir, Vol. 2, No. 2,
102
80
dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan khusus, misalnya sebagai
memusatkan titik fokus atau perhatian pada unsur-unsur yang masuk dalam
dalam institusi yang besar dan rumit serta melibatkan banyak orang104.
merupakan kunci pokok dan komponen utama dari media massa. Karena
pada dasarnya ruh dari komunikasi massa adalah media massa itu sendiri,
media massa sendiri adalah sarana penyampaian suatu informasi atau pesan
media massa dibagi menjadi 3 yaitu, media cetak, media elektronik, dan
media cyber atau media online, dan adapun fungsi-fungsi dari komunikasi
a. Fungsi Infromasi
104
Abdul Halik, Komunikasi Massa, (Makassar: Alauddin University Press, 2013), hlm. 2.
81
masyarakat dapat mengetahui serta mengerti banyak hal dan
b. Fungsi Hiburan
dan pesan dengan sifat serta tujuan yang menghibur. Seperti halnya
bentuk visual dan audio visual ataupun hanya dalam bentuk audio
saja.
c. Fungsi Persuasi
dalam fungsi persuasi dengan maksud dan iktikad yang baik serta
persuasi pada media massa dari berita, iklan, hingga semua yang
d. Fungsi Pendidikan
lainnya baik itu berupa aspek politik, sosial, ekonomi, dan lain-lain.
82
Dalam hal ini penyuluh pertanian telah menerapkan beberapa sistem
Kota Mataram menjalankan salah satu fungsi dari komunikasi masa yaitu
Gambar 3.7
Contoh brosur jajar legowo, sebagai salah satu media masa yang digunakan
Hal ini terlihat dari penggunaan pamflet ataupun poster dan brosur
yang dibagikan kepada para petani sebagai alat pengingat dari sosialisasi
yang telah dilakukan oleh penyuluh pertanian. Seperti halnya dengan brosur
program jajar legowo yang disebarkan kepada para petani agar dapat
memahami dengan seksama tentang program tersebut. Selain itu petani juga
105
Dokumentasi, Kota Mataram,15 Mei 2020.
83
program pertanian, hal ini tentu dilakukan untuk kemajuan pertanian yang
Gambar 3.8
dan nyata, seperti halnya dengan percontohan sawah dan cara pembasmian
106
Observasi, BPP Cakranegara, 13 April 2020.
107
Dokumentasi, 15 Mei 2020.
84
hama yang menggunakan media buatan dan ini dilakukan agar petani dapat
digital teknologi yang begitu maju di masa sekarang ini. Hal ini tentu
kedepannya.
Kepada Masyarakat
halangan atau rintangan, yang mana tentunya hal ini pasti hadapi dalam
untuk menghasilkan sesuatu tujuan yang ingin dicapai, tentu hal ini dapat menjadi
pengaruh dalam sesuatu apapun termasuk sektor pertanian dan penyuluhan, akan
tetapi di setiap permasalahan atau kendala-kendala yang pasti ada solusi untuk
mengatasi hal tersebut untuk mendapatkan hasil yang dengan rencana dan strategi
1. Kondisi Wilayah
108
Rumli, Wawancara, BPP Sandubaya, 13 Mei 2020.
109
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisei Keempat, (Jakarta:
Balai Pustaka,2008), hlm. 686.
85
Kondisi wilayah tentu menjadi salah satu kunci dalam bidang
pertanian yang dimana dalam hal ini dapat menjadi titik utama sumber
yang terus meningkat dari tahun ke tahun, apalagidalam hal ini Kota
Mataram yang merupakan daerah perkotaan dan Ibu Kota dari Provinsi
Gambar 3.9
110
Dokumentasi, Kota Mataram, 14 Juni 2020.
86
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Ibu Mariana, dalam
Permasalahan ini menjadi salah satu hal yang tidak bisa dihindari, hal
sampingan lainnya, maka dari itu para penyuluh pertanian kota mataram,
terus melakukan penyuluhan bahkan mulai dari awal dengan ada tambahan
Kota Mataram akan terus stabil dan bahkan meningkat dari tahun ke tahun.
melakukan penyuluhan dari awal, hal ini dilakukan agar para petani yang
baru dapat melakukan proses produksi pertanian sesuai dengan standar yang
ada, agar petani dapat memperoleh hasil produksi dari pertanian tersebut
dengan maksimal.112
111
Mariana, Wawancara, BPP Sandubaya 13 Mei 2020.
112
Tatok Sulisyanto, Wawancara, Dinas Pertanian Kota Mataram, 13 April 2020.
87
Lemahnya sumber daya yang dimaksud disini adalah penerimaan atau
khusus, seperti halnya menggunakan tata cara dan etika bahasa dan
Hal lain juga yang dapat dilakukan oleh penyuluh pertanian dengan
kelompok terutama kelompok secara kecil, hal ini dilakukan agar hal
secara indivual maupun kelompok hal tersebut menjadi tidak efektif, karena
secara invidual akan memakan banyak waktu serta pemborosan dan juga
jika hal tersebut dilakukan dengan komunikasi secara kelompok besar maka
kecil atau kelompok kecil, maka perhatian tidak akan buyar dengan
banyaknya dan fokus pada beberapa orang serta effisien penggunaan waktu
yang ada.
113
Baiq Lia Permatalestarita, Wawancara, BPP Cakranegara, 14 April 2020.
88
dirangkaikan dengan pencampuran bahasa-bahasa yang ada, seperti yang
bahasa daerah atau bahasa sasak, dan meminimalisir bahasa ilmiah, lalu
diganti dengan pengunaan bahasa sehari-hari, hal ini bertujuan agar maksud
dari para penyuluh dapat dengan mudah dimengerti oleh para petani.114 Hal
gaya bahasa serta tutur kata yang sopan dan dapat diterima oleh petani, cara
secara santai atau non formal, karena biasanya petani lebih senang
melakukan sosialisasi, dan juga hal ini terjadi karena para petani melakukan
program pertanian yang ada. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Bapak
89
kelompok tani yang ada secara perlahan. Dan juga dengan melakukan
pendekatan baik itu secara komunikasi dan usaha yang dilakukan kepada
kelompok tani sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi dan para petani
117
Abdul Haris, Wawancara, BPP Mataram, 13 Mei 2020.
90
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
kepada petani, dapat dikatakan efektif dan diterima serta diserap dengan mudah
1. Strategi komunikasi sangat berpengaruh dan menjadi salah satu titik pokok
strategi tersebut suatu tujuan dicapai dengan strategi yang ada, seperti
jalinan komunikasi yang baik antara pelaku komunikasi baik itu dari pihak
komunikator ataupun dari pihak komunikan, yang dalam hal ini antara
91
kelompok, hal ini terlihat dari bagaimana proses latihan kunjungan atau
kelompok tersebut terlihat dari rasa antusias dari para petani dalam
yang ada. Hal ini tentu merupakan efek baiknya sinergi antara penyuluh dan
petani serta efektifnya proses dari latihan kunjungan (laku) atau komunikasi
teknologi yang begitu maju di masa sekarang ini. Hal ini terlihat dengan
sosialisasi serta penyuluhan dapat diterima dengan mudah oleh para petani.
yang dalam ini adalah penyempitan lahan pertanian. Penyuluh juga harus
92
lemahnya sumberdaya manusia pendekatan-pendekatan komunikasi serta
mudah diserap oleh para petani. Dan untuk mengatasi permasalahan yang
menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahn tersebut. Dan dari
dihadapi oleh penyuluh pertani, dan hal tersebut tentu dapat diatasi dengan
solusi yang ada, agar para petani dapat menerima dengan mudah sosialisasi
B. Saran
kepada penyuluh dan petani, agar sinergi antara dari kedua pelaku
2. Penyuluh Pertanian
kerjasama yang sudah terjalin dengan baik antara penyuluh dan petani
93
3. Petani dan Kelompok Tani
94
DAFTAR PUSTAKA
Alo Liliweri, 1994, Perspektif Teoritis Komunikasi Antarpribadi, Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Edi Suryadi, 2018, Strategi Komunikasi Sebuah Analisi Teori dan Praktis di Era
Fatma Laili Khoirun Nida, “Persuasi dalam Media Komunikasi Massa”, At-
Aksara, Jakarta
Persada, 2013
Bandung,
Joko Subagio, 1999,Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta.
Malikkussalaeh, Aceh.
95
Muhammas Nadzir, 1993,Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta
Rosdakarya, Bandung.
Nurudin, 2001, Pengan Komunikasi Massa, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Onong Uchjana Effendy, 2007,Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra
Bisnis.com,
Matatam.
Gama, Jakarta
96
Suharismi Arikunto, 2006,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta.
Press). Jakarta
Tim pengarang, 2013, buku smk kelas x penyuluh pertanian, Dinas Pendidikan
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa 2008, Kamus Besar Bahasa IndonesiaEdisi
Winengan, 2018, Seni Mengelola Dakwah, Pusat Penelitian dan Publikasi Ilmiah LP2M
Jakarta.
97
LAMPIRAN-LAMPIRAN
98
Gambar III : Wawancara dengan Kepala Bidang Penyuluh Dinas Pertanian Kota Mataram
99
Gambar V : Wawancara sekaligus Observasi dengan Penyuluh dan Petani
100
Gambar VI : Wawancara Wawancara dengan Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan
Mataram
101
Gambar VII : Wawancara dengan Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Sandubaya
102
105