SKRIPSI
Oleh:
GUSLI BAMBANG IRAWAN
NIM : 304171352
1
Tim Penterjemah dan penafsir Al-Qur‟an,Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta: Darus
Sunnah, 2002), 65.
iv
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk membahas tentang fenomena implementasi
komunikasi transendental yang ada pada ilmu pengobatan terapi totok saraf MH
Saifurrahmi Mayang Kota Jambi. Pokok permasalahan utama untuk menjelaskan
kajian ini adalah bagaimana pola implementasi dan proses saat melakukan
komunikasi transendental. Peneliti ingin mengetahui tentang proses implementasi
dan proses komunikasi transendental. Serta menambah kajian baru dalam ranah
ilmu komunikasi, yang mana komunikasi transendental sendiri adalah kajian baru
dalam ranah ilmu komunikasi.
Metode yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif
deskriftif yaitu penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting
dari sifat suatu barang atau jasa berupa kejadian atau fenomena atau gejala sosial
adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga
bagi suatu pengembangan konsep dan teori.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelayanan terapi totok saraf MH
Saifurrahmi sangat baik, selain itu pasien disediakan berupa minuman dan buah-
buahan, ruang terapi juga didesain sangat berbeda dari terapi-terapi pada
umumnya juga ada saung dihalaman rumahnya, selain itu dalam pola komunikasi
transendental MH Saifurrahmi menggunakan tawasul dan doa-doa juga sholat
sebagai media sambungan kepada sesepuh dan guru-guru untuk sampai kepada
Allah SWT. Selain itu efek penerapan komunikasi transendental bahwa MH
Saifurrahmi merasakan ketenangan dalam jiwanya dan efek bagi pasien adalah
pasien sembuh dari keluhan penyakit yang dideritanya serta merasakan ketenagan
dalam jiwanya.
v
PERSEMBAHAN
Saudara-Saudara Kandungku
Mangsuri, Nurkholis, Supani dan Sapuan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya skripsi
dengan judul “Implementasi Komunikasi Transendental Dalam Interaksi Antar
Terapis-Pasien Totok Saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi” dapat
diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW sang suri teladan umat, yang telah membawa umat
manusia kealam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu
pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan
cobaan. Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak juga peneliti dapatkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karenaitu, peneliti ingin mengucapakan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H Su‟aidi, MA., PhD selaku Rektor UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, S.E., M.E.I, Bapak Dr. As‟ad Isma, M. Pd dan
Bapak Dr. Bahrul Ulum, MA selaku Wakil Rektor I, II, dan III Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Dr. Zulqarnain, M. Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
4. BapakDr. D.I Ansusa Putra, Lc., M.A M. Hum selaku wakil dekan 1Fakultas
Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Junaidi Habe, M. Si selaku Ketua Prodi Komunikasi Dan Penyiaran
Islam dan bapak Ade Novia Maulana, M. Sc selaku Sekretaris Prodi
Komunikasi Dan Penyiaran Islam.
6. Bapak Dr. Zulqarnain, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Dr. Agus Salim, M. Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr.
Madyan, M. Pd.I selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu
dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan skripsi
ini.
8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi
bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi
suatubermanfaatan.
9. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
vii
10. Kepala perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta
kepala perpustakaan wilayah Jambi.
11. Kepada MH Saifurrahmi dan tokoh masyarakat serta tokoh agama dan
masyarakat rt 22 kelurahan mayang mengurai Kota Jambi
12. Teman-teman jurusan KPI, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta dan
terimakasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian, sehingga
peneliti dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman jurusan KPI, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta dan
terimakasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian, sehingga
peneliti dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
NOTA DINAS ....................................................................................................I
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................II
PENGESAHAN .................................................................................................III
MOTTO .............................................................................................................IV
ABSTRAK .........................................................................................................V
PERSEMBAHAN ..............................................................................................VI
KATA PENGANTAR .......................................................................................VII
DAFTAR ISI ......................................................................................................VIII
TRANSLITERASI ............................................................................................IX
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................1
B. Permasalahan .................................................................................4
C. Batasan Masalah ............................................................................4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................5
E. Metode Penelitian ..........................................................................5
F. Kerangka Teori ..............................................................................10
G. Studi Relevan .................................................................................18
ix
B. Efek penerapan komunikasi transendental terhadap pasien totok
saraf MH Saifurrahmi………………………………………….. 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………….... 67
B. Implikasi Penelitian ……………………………………………… 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
x
TRANSLITERASI
A. Alfabet
C. Tā’ Marbūṭah
Arab Indonesia
xi
صال ح Ṣalāh
يس ا ح Mir‟āh
2. Tā’ Marbūṭahhidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
خٛٔشازح انتس ث Wizārat al-Tarbiyah
ٍيس اح انص ي Mir‟āt al-zaman
Arab Indonesia
فجئخ
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Thadi Robeet. Komunikasi Transcendental,Shalat sebagai Bentuk Komunikasi
Ttranscendental. Jurnal syi‟ar, vol 17. No. 02.Agustus 2017.56
1
2
3
Ibid 46
4
Susie Perbawasari, Komunikasi Transendental, diakses melalui alamat
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/01/komunikasi_transendental.pdf, pada 8
September 2020.
5
M. Saifudin Hakim dan Siti Aisyah Ismail, Thibbun Nabawi, (Depok : Gema Insani, 2020
), H.1
6
Tim Penulis, Al- Qur’an dan terjemahnya, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2008 ),208
3
7
Muhammad Khafid Syaifullah, Faktor Kepercayaan Masyarakat terhadap pengobatan
Medis dan Alternatif, Di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Faktor%20Kepercayaan%20Masyarakat%20terhadap%20Pengob
atan%20Medis%20dan%20Alternatif%20(2).pdf pada 14 September 2020
8
Observasi 07 September 2020
9
Observasi 07 September 2020
10
Observasi 12 September 2020
4
B. Rumusan Masalah
Persoalan utama yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana implementasi komunikasi transendental MH Saifurrahmi ( cak saiful )
pada totok saraf” persoalan utama ini merupakan sebuah masalah yang
membutuhkan perincian dalam upaya mempermudah pencarian problem
solving.Untuk itu dibutuhkan uraian lebih jauh dalam beberapa pertanyaan rincian
yang dapat menjadi arahan dalam menjawab persoalan utama diatas. Beberapa
rincian pertanyaanyang dapat diuraikan adalah:
1. Bagaimana pelayanan terapi totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota
Jambi ?
2. Bagaimana implementasi pola komunikasi transendental totok saraf
MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi ?
3. Bagaimana efek penerapan komunikasi transendental terhadap pasien
totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi ?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan permasalahan dalam penulisan skripsi ini tidak meluas
dan tepat pada sasaran pokok pembahasan, maka, penulis membatasi pembahasan
hanya berfokus kepada komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi di
Mayang Kota Jambi.
Kemudian dari segi waktunya dibatasi selama praktek pelayanan totok saraf
dimulai pada bulan November hingga bulan Desember 2020 dengan alasan
keterbatasan peneliti untuk menjangkau seluruh pasien mengingat dalam satu hari
saja pasien yang berobat bisa mencapai rata – rata 40 pasien. Dari segi lokasinya
penelitian ini hanya dibatasi dilokasi praktek Cak Saiful, dengan alasan
pengobatan MH Saifurrahmi tersebut mempunyai keunikan tersendiri yaitu
dengan melakukan komunikasi transendental.
5
2. Kegunaan Penelitian
Adapun dari kegunaan penelitian ini Pertama, secara umum diharapkan
dapat meramaikan wacana keilmuan dan dapat memperkaya khazanah dalam
pemikiran komunikasi serta agama; Kedua, dapat memperkenalkan wajah baru
ilmu komunikasi transendental ini yang terbilang kajian baru dalam ranah ilmu
komunikasi dalam dimensi teologis; Ketiga, Untuk UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi penelitian diharapkan dapat berguna dalam pengembangan citra pendidikan
Islam yang kreatif dalam bidang keilmuan; Keempat, bagi peneliti penelitian ini
untuk memenuhi syarat strata 1 yang dapat digunakan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan baru bagi peneliti mengenai komunikasi transendental di totok
saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pengertian metode penelitian kualitatif yaitu, metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah.11 Dalam telaah komunikasi transendental gambaran
kedekatan individu pada sang pencipta disebut komunikasi transendental dalam
perspektif religious salah satunya metode intuitif, secara etimologi Atabik Ali dan
Ahmad Zuhdi Mudlor dalam kamus Arab-Indonesia-nya ( 1998: 1284 ) telah
menyamakan antara pengertian irfan dengan ma’rifah. Ini juga disebutkan oleh
Medi Hai‟ri Yazdi bahwa kata irfan tidak lain adalah sinonim dari kata ma’rifah
11
Sugoyono, Metode penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung : Alfabeta, 2016), H 15
6
atau gnosis (terj. 1996:11). Dan mereka telah sepakat untuk mendefinisikan kata
irfan sebagai pengetahuan.12
Kajian terhadap implementasi terapi totok saraf pada MH Saifurrahmi
Mayang Kota Jambi, Provinsi Jambi, yang terkonteks dalam komunikasi
transendental, menggunakan metode penelitian kualitatif. Bergantung pada
pengamatan manusia, dengan alasan memiliki latar alami (the natural setting),
bersifat deskriptif, lebih mengutamakan proses dari pada hasil, dan menganalisa
data secara induktif, di mana makna menjadi hal yang esensial.13
Penelitian lebih jauh didekati dalam bidang keilmuan komunikasi
transendental atau hubungan manusia dengan tuhan ( teologis ) untuk mengamati
aktivitas manusia dalam implementasi terapi totok saraf pada MH Saifurrahmi
dalam mengatasi penyakit medis dan non medis. Dalam prosesnya penulis akan
mengarahkan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif eksplanatoris ini untuk
menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap, sedangkan eksplanatoris untuk
menjawab mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Artinya penelitian ini
diupayakan untuk menggambarkan fakta yang di intrepretasi secara tepat dan
teruji.
12
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental: Perspektif Sains Terpadu ,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),H.178
13
Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi,( Jambi: Fak,Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016),61
7
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, H. 308-309
8
15
Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
shuluddin IAI STS Jambi, H. 336
10
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,H 368-372
17
Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi edisi kedua ( PT Raja
Grafindo Persada Jakarta, 2016 ), 19.
11
18
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar ( Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001 ), h. 132-136.
12
berdoa atau bentuk ibadah lainnya. Unsur saluran (in which channel), bila pesan
dari Allah maka al-Qur‟an bisa jadi saluran yang menyampaikan pesan-pesan
Allah dan bila pesan dari manusia maka salurannya adalah sesuatu yang bersifat
abstrak yang ada dalam diri setiap individu, yang hanya bisa dirasakan atau
diketahui oleh manusia yang melakukan proses komunikasi transendental dengan
Allah. Unsur penerima (To whom) sama dengan sumber, di mana Allah dan
manusia berfungsi timbal-balik sebagai sumber dan penerima. Sementara unsur
pengaruh (with what effect) jelas berhubungan dengan akibat yang ditimbulkan
pesan komunikasi. Bagi manusia efek yang dirasakan adalah doa yang terkabul
atau ketenangan batin, sedangkan pesan Allah bisa melahirkan kepatuhan dan
ketundukan manusia dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.
Pradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang dia ajukan, yaitu: Komunikator, pesan,
media, komunikan dan efek atau respon. Berdasarkan pradigma Lasswell tersebut.
2. Konsep Komunikasi
Komunikasi adalah sebuah proses pertukaran atau penyampaikan informasi
antar individu, baik itu dilakukan dengan bahasa, dengan simbol simbol, dengan
sinyal-sinyal maupun dengan perilaku atau tindakan yang ditujukan dari individu
dengan individu yang lainnya. Dalam kamus bahasa Indonesia, komunikasi
diartikan pengiriman dan penerimaan pesan atau beritaantara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Secara etimologi komunikasi
berasal dari bahasa Latin communicatio berasal dari communis yang berarti sama.
Jadi komunikasi berlangsung jika antara orang yang terlibat komunikasi terjadi
kesamaan mengenai sesuai yang dikomunikasikan.19
3. Konsep Transendental
Transendental berasal dari kata latin, yaitu “transcendere“ yang berarti
mengatasi. Atau juga „transien‟ dari kata latin “trans-ire”, artinya melewati,
menyebrang, atau beralih. Menurut arti pokok, sebaiknya transendensi tidak
dipahami secara spasial. Transendensi terutama menunjukkan kegiatan terhadap
19
Adhis Ubaidilllah, Konsep Dasar Komunikasi Untuk Kehidupan, Jurnal Al-Ibtida, Vol.
4, No. 2, (2016), 36-37
13
yang lain dari padaku. Manusia dengan sungguh – sungguh membuat yang lain
menjadi yang lain. Ia mempengaruhi yang lain, memberikan arti dan harga
kepadanya, serta memberikan hidup. Singkatnya, ia menyebabkannya. Aspek
inilah di dalam kegiatan manusia diungkapkan dengan istilah „intensionalitas‟.
Konstuksi bidang kajian komunikasi transendental merupakan bidang kajian baru,
walau belum ada kesepakatan tentang posisi kajian ini dalam ilmu komunikasi.
Akan tetapi, paling tidak memberikan wawasan baru kepada kita akan bahasan
yang belakangan ini banyak dikaji dari berbagai sisi. Komunikasi transendental,
bila dikaji dari sisi science dengan menggunakan ukuran Aristotelian logic yang
melahirkan pandangan positivistic-rasional, dimana science selalu berlandaskan
pada sesuatu yang dapat diamati dengan bertumpu pada kemampuan indra
manusia tidak akan mampu mengkaji komunikasi transendental. Dalam kajian ini,
analisis akan dimulai dengan mengemukakan “tawaran” alternative dari-paling
tidak dua sudut pandang yang berbeda-dengan memberikan argument dari
masing-masing sudut pandang tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah
pandangan “baru” tentang komunikasi transendental. Dari alternatif yang
dikemukakan, bahasan yang mungkin agak sedikit berbelit adalah metodologi
yang digunakan. Sebab, komunikasi transendental, selain kajian ilmu komunikasi
yang belum banyak dijamah akan menggunakan pengukuran-pengukuran yang
cenderung subjektif, fenomenal, apriori, insiht radikal, verstehen, dan reduksi
fenomenal dengan menggunakan paradigm: filsafat islam, filsafat
metafisika,sosiologi-fenomenologi,psikologikognitif/transendental,danantropologi
metafisika. Dari paradigma yang dikemukakan, diharapkan akan membawa kita
pada arah yang disepakati tentang posisi komunikasi transendental dalam kajian
ilmu komunikasi.20
Mengutip pendapat Thomas Khun, bahwa dalam sejarahnya, perkembangan
keilmuan tidak harus selalu berada pada alur yang telah disepakati tentang posisi
para ilmuwan dalam koridor normal science. Revolusi keilmuan justru banyak
terjadi pada prakarsa-prakarsa menyimpang atau anomaly dari prosedur normal.
Sebuah proses keilmuan, bukan hanya memberikan justifikasi terhadap sesuatu
20
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental: Perspektif Sains Terpadu ,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),H xiii-xv
14
21
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental, H xv
22
Nurhikmah, Komunikasi Transendental, di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/hakikat%20ilkom%20tran%201.pdf tanggal 17
September 2020.
23
Ibid
15
Manusia sendiri terdiri dari tubuh, pikiran dan ruh. Tubuh manusia
menginginkan kepuasan, pikiran manusia menuntut kejelasan akan suatu hal,
sedangkan ruh bersifat mengagumi, menikmati. Pada ruh inilah, seni dan ritual
keagamaan menjadi wilayah utamanya. Komunikasi transendental berpusat pada
ruh manusia, dengan menggerakkan pikiran dan tubuh. Fenomena transendental
dimulai dari Einstein, yang menyatakan bahwa agama tanpa ilmu adalah buta, dan
ilmu tanpa agama adalah lumpuh, lalu pendapatnya yang lain, yaitu dia menyakini
bahwa tuhan tidak bermain dadu.24
Perkara penghambaan adalah suatu hal yang mutlak ada, dalam kajian
ilmiah, ditemukan adanya god spot (titik atau posisi manusia harus mempercayai
tuhan) pada otak manusia, di mana fungsinya adalah membaca dan menentukan
kehadiran tuhan dari otaknya. Apapun penjelasannya, kita harus menghormati
kajian ini, sebab tanpa adanya fenomena god spot-pun, manusia telah
dihadiahkan/ diprogramkan oleh Allah SWT, berupa dua pengetahuan dasar.
Pertama, pengetahuan bawaan manusia, bahwa siapapun akan mencari tuhan,
baik langsung atau tidak langsung diucapkan, atau dilakukan, kecenderungan
mencari sangat kuat. Kedua, pengetahuan intuitif, di mana pengetahuan ini
berhubungan dengan hati. Jika ditanya kedalam hati kita yang terdalam, maka kita
sesungguhnya mempunyai hubungan yang sangat dalam dengan tuhan, hanya saja
pengetahuan intuitif ini sering terhalang/ terganjal dengan aktivitas kerja sehari-
hari, yang dapat mengurangi kesadaran, pengetahuan terhadap tuhan.25
24
Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/makna.pdf, tanggal 17 September 2020,H 203
25
Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses tanggal 17
September 2020.H 204
16
26
Sri Nyumirah, Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosia ( Kognitif, Afektif dan Perilaku )
Melaluai Penerapan Terapi Perilaku Kognitif di RSJ DR Amino Gondohutomo Semarang, Jurnal
Keperawatan, Vol. 1, No. 2, November (2013), 127.
18
G. Studi Relevan
Komunikasi transendental terbilang baru dalam kajian komunikasi telah
banyak menarik perhatian pada ahli dan peminat ilmu komunikasi. Berdasarkan
penelusuran penulis, ada beberapa karya yang membicarakan tentang komunikasi
transendental, diantaranya karya Audhy Haj Teguh Saputra Hasan, Komunikasi
Transendental dan Konsep Diri Indigo Tahap Dewasa Awal di Bandarlampung,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Penelitian ini adalah
studi yang menggambarkan konsep diri remaja indigo dari pengalaman hidup
yang mereka jalani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara
27
Chandra Sulistyorini, Desy Ayu Wardani, Argiriani, Efektivitas Kombinasi Terapi
Totok Wajah Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan Ibu Post Parfum Dalam
Perawatan Bayi, Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, Vol 5, No. 1, ( 2020 ),
28
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental, H. 60.
19
29
Audhy Haj Teguh Saputra Hasan, Komunikasi Transendental dan Konsep Diri Indigo
Tahap Dewasa Awal di Bandarlampung, Skripsi ( Bandar Lampung : Program Sarjana Universitas
Lampung, 2019)
30
Khimatullah, Komunikasi Transendental Pemain Debus (Studi Deskritif Padepokan
Maung Pande), Skripsi ( Serang : Program Sarjana Universitas Sulthan Ageng Tirtayasa, 2018 )
20
SWT. Di Banyumas Syekh Makhdum Wali adalah salah satu wali dan penyebar
agama Islam yang makamnya sering diziarahi pengunjung, sehingga penulis
tertarik untuk mengkaji hal ini dari para peziarah Syekh Makhdum Wali.31
31
Farih Miftahul Huda, Ziarah Sebagai Media Komunikasi Transendental ( Studi Etnografi
Pada Para Peziarah di Pemakaman Syekh Makhdum Wali Karanglewat Banyumas),. Skripsi (
Purwokerto : Program Sarjana Institute Agama Islam Purwokerto, 2019 )
BAB II
Kakek Cak Saiful sendiri adalah seorang kyai atau tokoh agama yang di
hormati di daerah Kabupaten Sumenep, Kecamatan Ganding Madura Jawa Timur.
Cak Saiful, selain sebagai seorang ahli terapi, di sisi lain sebenarnya Cak Saiful,
seorang yang memiliki keturunan kyai atau tradisi pesantren kerab akrab
memanggil dengan sebutan “gus”. Memang dalam tradisi pesantren dari sejak
dahulu akrab dengan sebuah amalan atau bacaan – bacaan yang di berikan oleh
kyai kepada santrinya, sebagai tujuan pendekatan diri kepada Allah SWT, dan
juga biasanya menjadi amalan perlancaran rezeki, perlindungan diri dan lainya.
Hal ini sudah menjadi hal biasa dalam tradisi pesantren yang tentunya
berlandaskan kepada pemaham al-Qur‟an dan al-Hadits.
Dari hasil observasi peneliti memang Cak Saiful, ini kental dengan kajian–
kajian yang berkaitan dengan jiwa atau tasawuf, wajar jika peneliti meneliti
sebuah kajian komunikasi transendental yang mana, ini adalah kajian baru dalam
ranah ilmu komunikasi, selain itu juga peneliti banyak mengamati bagaimana cara
komunikasi atau pesan yang disampaikan oleh Cak Saiful, bahwasannya dirinya
ini pernah mengatakan bahwa sesepuhnya adalah pendiri pondok pesantren tertua
di kabupaten sumenep, yang memang tidak Cak Saiful, sebutkan dalam hasil
wawancara dengan peneliti, jelas sekali itu terlihat ketika dirinya menyebutkan
nama kakeknya atau yang sering di sebut sesepuhnya itu yang bernama Kyai
21
22
Jamaludin, terlihat bahwa kakeknya itulah sang pendiri pondok pesantren tertua32
di kabupaten sumenep itu.33
Ilmu pengobatan tersebut memang akan turun kepada Cak Saiful, itu di
ketahui saat kakeknya memberikan wasiat kepada orang tua Cak Saiful, bahwa
ilmu pengobatan tersebut akan di turunkan kepada cucunya yang bernama MH
Saifurrahmi, yang sekarang memang akrab masyarakat jambi memanggil dengan
sebutan Cak Saiful. Berikut adalah hasil wawancara bersama Cak Saiful ;
“Sebenarnya ini merupakan ilmu turunan dari salah satu sesepuh atau
leluhur saya sendiri, yang mana dulu beliau memang menekuni hal ini,
dan beliu dulu tinggalnya dimadura, dan hal itu memang sudah di ketahui
sejak dulu sama orang tua saya, bahwa bidang totok saraf ini nantinya
yang akan melanjutkan adalah saya sendiri, kakek saya bernama kyai
jamaludin.”34
Ketika kakek cak saiful tersebut telah wafat, cak saiful pun masih berusia
belia/ anak-anak, maka dari itu beliau tidak dapat ataupun belum sempat
berbincang – bincang banyak dengan sesepuhnya tersebut. Cak Saiful juga
mengatakan bahwa di sejarahnya pun memang begitu ungkapnya, bahwasannya
kakeknya telah menekuni bidang pengobatan tersebut memang sudah sejak usia
muda, dan sampailah pada saat penghujung usianya telah tiba, tempatnya pun
memang sudah di Madura, tepatnya di kabupaten sumenep, kecamatan ganding,
Jawa Timur. Berikut adalah wawancara dengan Cak Saiful ;
“Waktu kakek meninggal itukan saya masih kecil, jadi saya sendiri tidak
bisa bincang2 banyak dengan beliau, disejarahnya memang begitu, kata
orang tua saya kakek juga menekuni bidang bidang pengobatan itu
memang sejak beliau muda, sampai penghujung usia beliau, tempatnaya
memang disumenep, dikabupaten sumenep Madura, kec, ganding.”35
32
Peneliti tidak menghardirkan nama pesantren yang terkait, karna MH Saifurrahmi tidak
memberikan informasi terkait hal tersebut.
33
Observasi 5 November 2020
34
MH Saifurrahmi,Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 5 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
35
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 5 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
23
Awal mulanya memang Cak Saiful, ini tidak mengetahui bahwa sesepuhnya
menekuni pengobatan tersebut, yang diketahuinya hanya bahwa memang
sesepuhnya tersebut menekuni pengobatan tersebut memang sudah sejak lama,
dan memang sejak saat usianya masih muda. Seperti yang telah penulis jelaskan di
awal bahwa ilmu pengobatan tersebut di turunkan kepada cak saiful melalui
sebuah wasiat, yang memang wasiat tersebut di tujukan kepada Cak Saiful yang
cucunya tersebut cucunya sendiri, dan itu memang ketika saat usianya Cak Saiful
masih anak – anak. Berikut hasil wawancara bersama Cak Saiful ;
“Mengenai sesepuh saya menekuni totok saraf ini nggak tau, yang jelas
beliau menekuni dibidang pengobatan, memang sudah dari dulu juga,
dari sejak beliau muda, kemudian, beliau menurunkan itu, pada saat, gini
sih sebenarnya, jadi, beliau menurunkannya, melalui wasiat, bahwa
dibidang pengobatan totok saraf itu penerusnya adalah saya, dan itu dulu
saya waktu kecil.”36
36
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 5 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
24
sholat, do‟a dan dzikir, karna memang dari sejak dahulu metode tawasul ini kerap
juga digunakan oleh para kyai sepuh di Jawa maupun berbagai daerah di
Indonesia, sehingga metode tersebut masih lazim digunakan sampai sekarang
sebagai sambungan kepada Allah SWT. Bisa diibaratkan sebagai sebuah ijazah
untuk mengamalkan bacaan–bacaan tertentu, yang mana harus melalui sambungan
terlebih dahulu, seperti tawasul kepada para sesepuh dan juga guru–guru,
sehingga sampai kepada Allah SWT, itu kenapa hal tersebut dikatakan sebagai
komunikasi transendental yaitu hubungan manusia dengan Tuhan. Berikut adalah
hasil wawancara dengan Cak Saiful mengenai tata cara penerimaan ilmu
pengobatan totok saraf yang di geluti oleh Cak Saiful saat ini;
37
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
25
wasiat itu adalah orang tua dan diwasiatkan kepada saya untuk
melanjutkan, katany, makanya saya yang melanjutkan.”38
Setiap ilmu pengobatan ataupun ilmu turunan dari lelulur atau sesepuh
memang rata – rata memiliki tata cara penurunan atau mewariskan kepada
penerusnya dikemudian hari ketika sudah wafat. Suatu ilmu pengobatan juga
memiliki tata cara saat akan melakukan diaknosa penyakit atau akan melakukan
sebuah terapi pasti memiliki metode, yang mana metode tersebut digunakan pada
saat melakukan pengobatan, seperti bacaan – bacaan atau do‟a yang ditujukan
sebagai media pengobatan atau bisa di sebut sebagai implementasi dari
komunikasi transendental.
Seperti halnya Cak Saiful, melaksanakan wasiat dari kakeknya yang mana
beliaulah yang melanjutkan ilmu pengobatan totok saraf tersebut, sama halnya
dengan pengobatan lainya yaitu dengan menggunakan tata cara tertentu yang di
gunakan Cak Saiful, dalam menangani pasiennya yang datang, dan cara yang
digunakan oleh Cak Saiful, dalam melakukan pengobatan yaitu dengan
melakukan tawasul – tawasul kepada kakeknya dan sesepuh – sesepuhnya, serta
para gurunya sebagai media sambungan agar sampai kepada Allah SWT, sehingga
muncul sebuah intuisi kepada Cak Saiful, hasil dari tawasul tersebut, bisa
dikatakan sebagai bimbingan batin yang dirasakan oleh Cak Saiful, ketika
melakukan sambungan kepada para sesepuh hingga sampai kepada Allah SWT.
Cak Saiful pun mengatakan bahwa memang sudah begitu aturannya dari sejak
dulu, maka dari itu seperti yang sudah peneliti jelaskan diatas, bahwa ilmu
pengobatan ini hanya Cak Saiful, yang berhak melanjutkannya selaku cucu dari
Kyai Jamaludin, dan ayahnya pun tidak berani melanjutkan, memang tidak ada
wasiat apapun terkait dalam hal ilmu pengobatan itu. Berikut adalah hasil
wawancara dengan Cak Saiful, mengenai tata cara pengobatan totok saraf tersebut
38
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
26
Daerah pilihan prioritas Cak Saiful, saat melakukan sholat istikharah yaitu
Pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, saat mengistikharahkan ketiga pulau
tersebut diharapkan ada petunjuk yang akan didapat oleh Cak Saiful, terkait
pengobatan totok saraf, sehingga hasil istikharah itu didapat atau mendapat
petunjuk bahwa beliau harus pergi ke Pulau Sumatra, tidak cukup sampai hanya
Pulau Sumatra saja, Cak Saiful, pun melakukan sholat istikharah kembali dan
daerah yang di istikharahkan antara lain yaitu, Medan, Jambi, dan Palembang.
Ketika saat melakukan sholat istikharah Cak Saiful, mulai mendapatkan suatu
petunjuk bahwa dirinya harus pergi atau menuju daerah Jambi, dalam membuka
pengobatan totok saraf tersebut dari ketiga pilihan daerah yang di istikharahkan
itu.
“Pada saat saya melakukan apa yang telah menjadi wasiat kakek dalam
hal menerima amanah ini, itu kan prosesnya melalui tawasul dan segala
macam disiu saya mendapatkan petunjuk, bahwa saya harus membuka
39
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
27
pengobatan ini, diluar daerah saya, kemudian saya istikharah antara pulau
Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dan disitu hasil istikharah saya
menunjukkan pulau Sumatra, dan kemudian saya pilih lagi daerahnya
muncul medan, jambi, Palembang dan muncul jambi.”40
Ilmu pengobatan totok saraf ini akan diturunkan kepada keturunan yang
memiliki tanda–tanda, dan tanda tersebut berasal dari keadaan alam bisa juga
bakat dari orang tuanya menurun kepada anaknya, tetapi yang lebih dominan
adalah pertanda yang diberikan oleh alam. Cak Saiful mengatakan bahwa
pengobatan totok saraf ini tidak bisa diturunkan kepada orang lain, pengobatan
totok saraf ini hanya bisa diturunkan kepada anaknya yang memiliki tanda–tanda
yang diberikan oleh alam, seperti halnya kakek atau sesepuh dari Cak Saiful yang
menurunkan ilmu pengobatan totok saraf tersebut kepada dirinya sebagai
cucunya, bukan pada anaknya, itu juga karna ada pertanda dari alam sehingga
sesepuhnya memilih Cak Saiful, untuk meneruskan pengobatan totok saraf
tersebut. Cak saiful juga mengungkapkan dalam wawancara bersama peneliti
bahwa, jika ilmu pengobatan totok saraf tersebut bisa diajarkan kepada orang lain,
maka dirinya akan membuka cabang diberbagai daerah agar seluruh pasien yang
memiliki keluhan penyakit tidak jauh – jauh untuk datang ke jambi untuk berobat
kepada cak saiful.
Karna pengobatan totok saraf ini tidak sembarang turun dan diturunkan atau
di ajarkan, Karena ilmu pengobatan totok saraf tersebut memiliki kriteria
tersendiri jika akan mengangkat sebuah seseorang pengganti dan itu memerlukan
proses serta perlu adanya tanda – tanda dalam penurunan pengobatan tersebut.
Cak saiful juga mengatakan bahwa ketika ilmu pengobatan ini tidak bisa di
40
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
28
ajarkan atau diturunkan kepada orang lain, alasannya bahwa, bisa saja orang lain
tidak berbakat dalam hal pengobatan totok saraf taupun juga tidak memiliki
tanda–tanda yang sedemikian rupanya seperti yang telah dijelaskan dalam tata
cara penurunan ilmu pengobatan toto saraf tersebut. Berikut adalah wawancara
peneliti bersama dengan cak saiful mengenai pergantian atau proses tata cara
dalam perkembangan atau penuruna ilmu pengobatan totok saraf kepada penerus
selanjutnya ;
Ungkap Cak Saiful dalam wawancara di bawah ini bahwa, ketika seseorang
itu memiliki tanda – tanda atau memiliki potensi untuk memiliki pengobatan
tersebut yaitu bukan berasal dari Cak Saiful atau sesepuhnya, melainkan itu
berasal dari sesepuh seseorang itu sendiri. Dirinya memberikan contoh bahwa
ketika seseorang memiliki sebuah pesantren maka yang meneruskan adalah
keturunannya sendiri melainkan bukan orang lain.
Pada hakikatnaya ilmu pengobatan ini tidak terlepas dari ketentuan dari
Allah swt, karna pada dasarnya semua ilmu pangkalnya ada pada sang pencipta,
kalaupun itu berasal dari keturuna ataupun dapat dipelajari ilmunya, itupun tidak
terlepas dari campur tangan Allah swt. Berikut adalah kelanjutan dari wawancara
peneliti bersama cak saiful mengenai pergantian atau perkembangan ilmu
pengobatan totok saraf tersebut ;
“Kalau ada mungkin berarti sumbernya bukan dari saya, tetapi bersumber
dari sesepuhnya sendiri, otentiknya kalau sudah ditentukan nabi2 terakhir
41
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
29
Dalam penjelasan cak saiful mengenai anaknya yang memiliki tanda – tanda
untuk mewarisi ilmu pengobatan totok saraf tersebut, dirinya mengungkapkan
pada peneliti bahwa, anaknya tersebut sudah memiliki sebuah tanda – tanda yang
diberikan oleh alam, tetapi masih belum jelas lebih tepat nya masih menjadi
rahasia Allah swt, dirinya juga mengatakan bahwa jika anaknya bergerak dibidang
pengobatan medis atau kedokteran ilmu pengobatan totok saraf tersebut bisa juga
dipadukan untuk mengobati pasien yang memiliki keluhan penyakit. Dirinya
mengibaratkan kepada seorang mursyid thoriqoh bahwa, seorang mursyid
thoriqoh tidak bisa mengangkat dirinya sebagai mursyid melainkan yang bisa
melihat bahwa dirinaya adalah seorang mursyid yaitu santrinya sendiri, karna
pada hakikatnya seorang mursyid adalah pembimbing atau penunjuk untuk
menuju kepada Allah swt atau yang bisa membawa kita whusulkepada sang
pencipta, dan kalau ada seseorang mengaku dirinya sebagai mursyid maka itu
adalah mursyid- mursyidan.
Karna pada intinya, ketika seseorang itu masuk dalam wilayah ma‟rifat
hingga hakikat maka hal tersebut sudah tidak bisa dibahasakan lagi oleh kata –
kata ataupun logika, seperti halnya saat cak saiful melakukan komunikasi
transendental dirinya mengungkapkan bahwa yang dirasakan adalah tenang dan
tidak dapat dibahasakan lagi. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful
mengenai penurunan ilmu pengobatan totok saraf tersebut yang memiliki tanda –
tandanya adalah anaknya sendiri yang memang untuk saat ini belum terlalu
tandanya karna itu masih dalam wilayah atau kuasa Allah swt ;
“Yang jelas pasti ada tanda2 pada anak syukur2 bisa semuanya, untuk
saat ini belum ada, karna itu masih ada diwilayahnya Allah, walaupun
ada tetapi belum jelas, ada tetapi belum jelas, missal nanti anak saya
42
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
30
“Saya lahir tahun 29 juni 1982, kalau keluarga besar saya, dimadura itu
menurut masyarakat sekitar dianggap sebagai tokoh masyarakat kluarga
saya, kalau sesepuh saya sampai detik ini beliau termasuk pendiri pondok
pesantren tertua di kabupaten sumenep, kemudian pendidikan saya,
memang nyeleneh dari sepupu2 saya nyeleneh, kalau sepupu bidang
pendidikannya pondok pesantren sejak kecil, kalau saya formal, MI MTS
MA, kalau S1 nya di Surabaya prodi hukum, di universitas tritunggal
Surabaya.”44
43
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
44
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
31
Di sisi lain Cak Saiful juga sampai melakukan kerjasama dengan produser–
produser dari luar negeri, dirinya juga sempat menjabat sebagai ketua APRI
(Asosiasi Penyalur dan Pengusaha Rekaman Indonesia) selama kurang lebih 8
tahun. Memang dilihat dari profesi beliau, Cak Saiful ini adalah seseorang yang
piawai dibidang produksi rekaman, sampai melakukan kerjasama diluar negeri itu
membuktikan bahwa dirinya mempunyai daya atau nilai jual yang tinggi dalam
produksi rekaman terutama di Indonesian itu sendiri. Berikut adah hasil
wawancara dengan Cak Saiful ;
“Jadi, dulu saya, kuliah, kuliah dipersilahkan sama orang tua, kuliah saya
jurusan hukum, Alhamdulillah sampai lulus, kemudian setelah itu, saya
sendiri berbisnis dibidang seni, jadi selama kurang lebih 10 tahun, saya
menekuni bidang seni dan selama itu juga saya juga menjadi produser
rekaman, sehingga pada akhirnya bisnis saya dibidang seni, dibidang
produksi rekaman, sampai ada kerjasama dengan produser – produser
luar negeri,kemudian,10 tahun menekuni bidang seni sempat menjadi
produser, sempat menjabat sebagai ketua apri asosiasi penyalur dan
pengusaha rekaman Indonesia, sempat menjabat selama 8 tahun.”45
Ketika Cak Saiful ini diwasiatkan ilmu pengobatan tersebut, orang tuanya
menghimbau bahwa ingin melanjutkan pendidikan kepanapun dipersilahkan, dan
juga kalau mau bekerja di persilahkan, buktinya dirinya telah sukses menjadi
seorang produser dibidang produksi rekaman dan bahkan sampai bekerjasama
dengan produser luar negeri selama kurang lebih 10 tahun dan menjadi ketua
APRI selama 8 tahun. Memang himbauan orang tuanya sudah begitu, himbuan
nya yang jelas adalah harus positif dalam setiap langkah kakinya, sebelum cak
saiful ini benar – benar duduk di bidang totok saraf ini, sebelum benar – benar
45
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
32
“Jadi orang tua itu sudah tau sehingga himbauan orang tua dulu, kamu
mau kuliah silahkan, kamu mau kerja silahkan, kamu mau berbuat
apapun selama itu positif silahkan, sebelum kamu duduk betul – betul di
bidang totok saraf, sebelum kamu duduk dibidang pengobatan, sebelum
kamu duduk benar – benar melayani masyarakat sesuai bidangmu.”46
Ketika Cak Saiful benar – benar telah terjun dalam pengobatan totok saraf,
dirinya melepas seluruh bisnis – bisnis yang telah dijalaninya, karna memang
himbauan orangtuanya saat belum terjun pada pengobatan, orangtuanya
menghimbau bahwa mau melakukan apapun tidak masalah selama itu kegiatan
yang positif, karna seluruh pekerjaan tersebut ditakutkan akan mengganggu
pikiran cak saiful ataupun hatinya saat melakukan proses pengobatan. Memang
pekerjaan menjadi salah satu factor dalam permainan fikiran dan hati, jadi, itu
sangat membawa pengaruh yang sangat besar pada kegiatannya Cak Saiful.
Ketika dirinya telah melepas seluruh bisnis – bisnisnya pada saat sudah
siap membuka atau benar – benar duduk melayani masyarakat, dirinya melihat
banyak diantara pasien – pasiennya adalah seorang pebisnis, juga ada diantaranya
adalah seorang pejabat pemerintah, bahkan banyak diantara pasiennya adalah
pebisnis dan suluruh elemen masyarakat dari berbagai profesi sudah ada singgah
di kediaman cak saiful untuk melakukan terapi totok saraf. Berikut adalah hasil
wawancara dengan Cak Saiful ;
“Jadi saya sudah melepas bisnis saya, dan ketika saya bener – bener
duduk siap melayani masyarakat disitu saya tau, kenapa orang tua saya
dulu saya menganjurkan duduk melayani ummat, kenapa kok dianjurkan
mau kuliah silahkan, mau kerja silahkan, supaya saya tidak gampang
tertarik dengan hal-hal yang sekiranya memngganggu terhadap kegiatan
saya ketika saya benar2 duduk melayani umat, Dan itu ketika saya jalani
sekarang ya betul, saya bertemu dengan pebisnis2 besar, ya saya tidak
tertarik berbisnis lagi, ketemu dengan orang2 yang bergerak
dipemerintahan ya saya tidak tertarikkarna setidaknya saya pernah
mendalami ilmunya pada saat kuliah, jadi saat ini inayallah bener2 siap
mengabdi kepada Allah swt, dan pada akhirnya waktu sudah sampai
46
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
33
Bermula dari totok saraf lah, Cak Saiful bisa membantu saudara –
saudarinya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan
pengobatan, dirinya pun mengatakan bahwa sudah benar – benar focus untuk
duduk melayani masyarakat yang datang dari berbagai daerah, dan sudah tidak
tertarik terhadap keinginan – keinginan yang sekiranya menggangu fikiran dan
jiwanya. Berikut adalah hasil wawancara singkat kepada Cak Saiful, perihal
ungkapannya dalam mengabdi kepada seluruh alam semesta, melalui bidang yang
telah diberikan oleh Allah swt, yaitu totok saraf untuk melayani masyarakat yang
datang membawa keluhan – keluhan penyakit ;
47
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio
48
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,
Mayang Ko
ta Jambi, Rekaman Audio
34
Seperti yang telah peneliti jelaskan tentang sampainya Cak Saiful ketanah
sepucuk jambi Sembilan lurah, tepatnya kota jambi, bahwa dirinya melakukan
sholat istikharah terlebih dahulu, disaat akan melaksanakan amanah dari
sesepuhnya, yaitu di himbau agar membuka pengobatan totok saraf itu diluar
Madura, maka dari itu dirinya melakukan sholat istikharah, dan menentukan
pilihannnya untuk menetap dan melayani masyarakat yang benar – benar
membutuhkan uluran tangannya seperti yang dilakukan sesepuhnya dahulu disaat
masih menekuni ilmu pengobatan tersebut untuk melayani masyarakat.
“Sejarah sampai dijambi hasil istiharah dimana saya harus duduk, dimana
saya harus menekuni pengabdian ini hasil istiharah, awalnya wilayah
yang dipilih, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, muncul Sumatra,
kemudian daerah nya di istiharahkan lagi, medan, jambi, Palembang,
akhirnya muncul jambi maka berangkatlah kejambi tanpa ada siapa2
tanpa ada kawan tanpa ada saudara tinggal di sebuah masjid, ngekos,
ngontrak, hingga punya rumah sendiri, masjidnya di surau aman,
35
samping hotel timur, dari masjid raya kerah angso duo, masuk kekanan
satu jalur ada surau sebelah kanan.”49
Menurut pengamatan peneliti juga cak saiful ini sering sekali menghimbau
pasien yang datng di kediamannya, bahwa seluruh pasien yang dating adalah hasil
dari doa – doanya, dan juga cak saiful selalu menghimbau kepada seluruh
pasiennya untuk saling mendoakan agar keluhan penyakit yang di alami pasien di
angkat oleh Allah swt. Cak Saiful juga menghimbau kepada seluruh pasiennya,
agar sebelum datang dikediamannya, diharapkan pasien untuk melaksanakan
sholat tahajut terlebih dahulu dan berdoa meminta ampun dan kesembuhan kepada
Allah swt, agar seluruh penyakit yang diderita pasien di sembuhkan oleh Allah
49
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio
36
swt melalui perantara sentuhan tangan Cak Saiful saat melakukan terapi pada
pasien. Berikut adalah hasil wawancara singkat dengan Cak Saiful mengenai
pasien yang datang untuk melakukan terapi totok saraf ;
50
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio
BAB III
Seperti perkataan Cak Saiful sendiri bahwa setiap pasien yang datang di
kediamannya saat melakukan terapi pengobatan totok sarafnya itu, dirinya tidak
pernah sekalipun menganggap sebagai pasien, melainkan dirinya menganggap
pasien yang datang seperti saudaranya sendiri. Semua apa yang ada sudah
disiapkan oleh cak saiful dan istrinya di meda tunggu, seperti air minum serta
buah-buahan semua sudah disediakan dirinya demi kenyamanan seluruh saudara
saudarinya yang datang dari perbagai daerah di Indonesia.
Cak Saiful telah menyusun rapi dari segi ruang tunggu saat menjalani terapi
dan ruangan terapinya tersebut dengan desain – desain yang membuat pandangan
mata serta hati para saudara – saudari nya yang datang tersebut di kediamannya.
Terdapat juga sebuah saung didepan rumah cak saiful, sehingga pasien dapat
beristirahat di saung untuk menikmati udara segar disela – sela menunggu proses
terapi totok saraf dimulai. Selain itu terdapat lokasi parkir yang lumayan luas pada
halaman rumah cak saiful, sehingga pasien atau tamu yang datang untuk terapi
atau sekedar untuk bersilaturrahmi tidak kebingungan untuk mencari tempat
parkir roda empat atau roda duanya.
“Setiap saudara saudari saya tidak menganggap pasien ya, maka apa yang
ada saya haturkan kepada beliau2 semua yang datang, baik itu berupa
makanan, buah ataupun makanan, jadi apa yang ada di haturkan kepada
beliau2 semua. kemudian sebagaimana yang telah disaksikan ini, tempat
tamu berbeda, tempat terapi berbeda, disitu sudah lengkap sebagaimana
yang telah disaksikan.”51
51
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio
37
38
Pelayanan totok saraf Cak Saiful ini memang sengaja didesain sedemikian
rupanya agar tidak mirip seperti tempat – tempat terapi seperti pada umumnya.
Tempat terapi yang disediakan cak saiful diharapkan dapat menjadi terapi awal
sebelum memulai terapi totok dimulai, lebih tepatnya terapi jiwa, karna
pandangan sangat mempengaruhi setiap orang yang datang.
Menurut teori psikoanalisis Sigmund freud, setiap pikiran bawah sadar itu
didefinisikan sebagai suatu kumpulan perasaan, pikiran, dorongan dan juga
ingatan yang berada di luar kesadaran. Artinaya ketidaksadaran seseorang itu terus
mempengaruhi perilakunya meskipun orang tidak menyadarinya, dan kaitannya
dengan ruangan totok saraf cak saiful adalah, pasien tanpa sadar telah banyak
melihat sekeliling ruangan tersebut dan disitu ketidaksadaran pasien terus
mempengaru perilaku, pikiran serta perasaannya, sehingga sangat tepat sekali, jika
ruangan terapi didesain seperti terdapat lukisan bunga – bunga dan warna – warna
indah sehingga tanpa pasien sadari, itu telah menjadi terapi awal pada diri pasien
itu sendiri.
Sehat adalah konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun dapat kita
rasakan dan diamati keadaannya Misalnya, orang yang tidak memiliki keluhan-
keluhan fisik dipandang sebagai orang yang sehat.Sebagian masyarakatjuga
beranggapan bahwa orang yang “gemuk” adalah orang yang sehat, dan
sebagainya.Jadi faktor subjektifitas dan cultural juga memengaruhi pemahaman
dan pengertian orang terhadap konsep sehat.Tubuh atau badan manusia akan
39
dikatakan sehat apabila seluruh organnya dalam keadaan baik dan berfungsi
secara normal.
Pada awalnya kebutuhan itu hanya berupa kekuatan dasar saja. Namun
selanjutnya berubah menjadi suatu factor yang disebut motivasi, karena memiliki
kekuatan dan sekaligus arah. Adanya arah ini menggambarkan bahwa manusia
tidak hanya memiliki kebutuhan melainkan keinginan untuk mencapai sesuatu
sesuai dengan kebutuhan, Apabila suatu kebutuhan dirasakan mendesak untuk
dipenuhi, maka motif dan daya pengggerak menjadi aktif. Motif yang aktif inilah
yang disebut motivasi. Motivasi dapat didefinisikan dengan serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seorang itu mau dan ingin
melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan
perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat berasal dari dalam dan dari luar
diri seseorang, akan tetapi motivasi yang kuat itu tumbuh dari dalam diri
seseorang. Dengan adanya motivasi, maka seseorang akan terdorong oleh
kekuatan spiritual akan suatu kebutuhan, kebutuhan yang harus dipenuhi manusia
salah satunya yaitu kebutuhan untuk sehat kembali atau sembuh.
sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut cak saiful mendesain ruangan dengan
tujuan untuk membangkitkan motivasi para pasien untuk sembuh, hal tersebut
diungkap beliau dalam wawancara peneliti ;
“Kemudian, sengaja memang saya desain pelayanan dan tempat yang ada
ini sengaja didesain supaya menjadi terapi penglihatan kepada saudara
saudari yang dating, bahkan, desain ruangan dan desain tempat tamu ini
memngang sengaja didesain tidak seperti tempat2 terapi pada umumnya,
supaya saudara/I yang datang kesini tidak merasa bahwa ingin berobat,
tapi, merasa nyaman dengan pandangannya, Sehingga disitu sudah
menjadi terapi beban sedikit berkurang dengan apa yang diderita.”52
52
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
41
datang merasa senang atas perlakuaan yang diberikan, karna pelayanan yang baik
mampu memberikan kenyamanan seseorang yang datang pada suatu rumah atau
hal lainnya.
Dalam konsep pengobatan terapi totok saraf Cak Saiful, pelayanan kepada
pasien memang sangat di utamakan terutama sekali dalam menyambut saudara-
saudarinya yang datang di kediaman beliau, yaitu dengan suguhan-suguhan yang
disediakan oleh Cak Saiful serta istrinya.
“Ketika saudara/I datang membawa keyakinan yang kuat, itu factor yang
sangat mendukung sekali terhadap tercapainya hajat dari saudara/I yang
datang kesini, Ketika beliau2 membawa keyakinan kuat, maka itu sangat
menjadi factor pendukung, factor penghambatnya, ya ketika saudara/i
kesini niatnya separo, niatnya coba, maka yang didapat ya coba2,
sebagaimana Allah tergantung sebagaimana prasangka hambanya.”53
Ketenangan yang akan dialami oleh hamba yang bernyawa tidak hanya
diperoleh sejak ia berada di dunia, melainkan ketika jiwa sudah meninggalkan
jasad yang fana‟ dan bertemu dengan sang pencipta alam semesta yaitu Tuhan
semesta alam. Jiwa akan memperoleh ketenangan yang abadi, ketenangan yang
akan membawanya bertemu dengan Tuhan. Kembali dengan hati yang puas dan di
ridhai oleh-Nya.
Peneliti juga menyimpulkan bahwa kepercayaan pada Tuhan memiliki
keterkaitan dengan hasil pengobatan yang lebih baik, terutama dalam perawatan
kejiwaan setiap manusia. Keyakinan tidak hanya dikaitkan dengan kesejahteraan
psikologis saja, pada hakikatnya keyakinan selalu menjadi yang paling utama
dalam pengaruh kejiwaan manusia. Dengan pengobatan yang tepat juga, suatu
keyakinan yang tinggi dan semangat positif akan kesembuhan tentu akan
53
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
43
memberikan hasil yang baik dalam proses penyembuhan. Milikilah semuanya itu
untuk membantu proses kesembuhan dalam segala penyakit, karna setiap penyakit
pasti ada obatnya dan seberat apapun penyakit keyakinan menjadi factor
penyembuh yang paling utama setelah berdoa dan berusaha. Berikut adalah hasil
wawancara peneliti dengan cak saiful ;
54
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
44
yang menyebabkan hati orang yang mengingat Allah hatinya akan menjadi lebih
rileks serta keyakinan yang kuat terhadap diri sendiri. Secara psikologi pasien
yang masuk rumah sakit terutama yang di suruh opname( Rawat Inap ) disadari
atau tidak mereka akan mengalami kecemasan. Tingkat kecemasanya berbeda-
beda tergantung pada kondisi emosi dan jiwa mereka dalam menghadapi
kenyataan yang sudah menimpanya. Agama mempunyai dimensi spiritual yang
mempunyai andil besar untuk membimbing manusia menemukan jati dirinya dan
disini cak saiful hadir membawa pengobatan terapi totok saraf tersebut yang mana
selain penyembuhan fisik juga terdapat dimensi spiritual didalamnya yaitu
komunikasi transendental.
Mengeluh dan meratapi rasa sakit yang diderita adalah bentuk melemahkan
dan mengkerdilkan diri itu bukanlah seseorang yang mempunyai mental yang
bagus, mental seseorang akan lemah jika tidak diisi dengan hal-hal yang positif,
dengan selalu mengingat Allah dan berdoa maka hati akan menjadi tenang dan
selalu berfikir positif. Respon positif ini akan memberikan kekuatan luar biasa
yang mampu mendorong pasien melakukan ketaatan dalam berobat sebagaimana
yang disarankan Cak Saiful sampai mencapai proses kesembuhannya. Cak Saiful
selalu menghimbau pasien untuk selalu berdoa serta saling mendoakan sesama
pasien agar memiliki ikatan atau sambungan yang kuat satu sama lainnya, karna
melalui sambungan tersebut pasien akan memiliki keyakinan yang kuat terhadap
kesembuhannya dan hanya berserah diri kepada Allah SWT, adalah kunci
utamanya. Maka disitu adalah inti kesembuhan yang sesungguhnya, tidak hanya
keluhan fisik saja melainkan jiwa akan terasa tenang dan nyaman.
Berdoa kepada Allah Swt. Adalah perbuatan mulia yang sangat penting
untuk dikerjakan oleh orang Islam berdoa tidak sekedar menyampaikan keinginan
dan harapan seorang hamba kepadaNya.Akan tetapi, berdoa juga merupakan
perbuatan ibadah yang berpahala. Berdoa merupakan ibadah, senjata orang-orang
yang beriman, tiang agama, cahaya langit dan bumi. Dengan demikian, berdoa
memang perlu dan penting untuk dilakukan.Agar keinginan dan harapan
dikabulkan oleh Allah Swt. Segalanya terasa lebih muda karena kita senantiasa
dalam pertolongaNya. Sebaliknya jika ada orang yang tidak pernah berdoa
45
“Dan kaitannya dengan saya, ya saya disini fokusnya juga selain metode
totok saraf memang yang lebih diutamakan yaitu sambungan, sambungan
hati kepada Allah, karna apa, setiap yang menderita penyakit pasti ingin
mendapatkan kesembuhan total.”56
55
Observasi 27 November 2020
56
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio
BAB IV
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan atau memaparkan secara deskriptif
bagaimana pola implementasi dari komunikasi transendental dan juga efek yang
dirasakan pada pasien yang datang di totok saraf. Hasil wawancara dengan
partispan dan informan yang ada serta observasi lapangan, peneliti akan
mengolahnya sehingga dapat menjadi hasil penelitian yang kongkret dan dapat
dijadikan sebagai bahan referensi.
Berdasarkan dari hasil penelitian, bahwa ada beberapa pola atau model
komunikasi transendental yang dilakukan oleh MH SAIFURRAHMI atau
masyarakat kota jambi akrab memanggil dirinya dengan sebutan cak saiful,
diantaranya adalah ;
Pertama, sebelum melakukan terapi totok saraf, cak saiful selalu melakukan
sambungan terlebih dahulu yaitu berupa tawasul kepada semua sesepuh –
sesepuhnya serta kepada gurunya, semua ditawasuli oleh cak saiful yang lebih
jelasnya yaitu setelah bertawasul kepada baginda nabi Muhammad saw serta
kepada para sahabat dan auliya – auliya. Kedua, sebelum melakukan terapi totok
saraf cak saiful juga melakukan sambungan kepada sesepuh seluruh pasien yang
hadir, sebelum melakukan terapi, cak saiful melakukan sambungan terlebih
dahulu kepada sesepuh dari pasien tersebut, jadi cak saiful selalu melakukan
sambungan terlebih dahulu kepada seluruh pasiennya sebelum melakukan prosesi
pengobatan terapi totok saraf. Ketiga¸ doa selalu menjadi prioritas utama dalam
pengobatan terapi totok saraf cak saiful, setelah melakukan tawasul, karna disetiap
harinya, cak saiful selalu menghimbau kepada seluruh pasiennya untuk saling
mendoakan, sehingga akan tetap terus selalu tersambung hasil dari tawasul
tersebut. Keempat, selain melakukan sambungan terhadap para sesepuhnya sendiri
46
47
dan pasien serta ungkapan doa ada prioritas yang tak kalah penting juga,
yaitu sholat hajat, cak saiful juga melakukan himbauan kepada seluruh pasiennya
agar
melakukan sholat hajat, untuk memanjatkan doa minta ampun dan kesembuhan
penyakitnya kepada Allah SWT. Dan keunikan ini selalu dijalankan setiap hari
pada saat cak saiful melakukan terapi pengobatan totok saraf.
Suatu kepercayaan dan kepasrahan diri atas Allah swt bisa disebut dengan
komunikasi transendental, dimana hubungan secara sacral manusia pada Allah swt
tersebut dengan cara selalu berpasrah diri dan mempercayai seluruh keselamatan
hanyalah milih Allah ta‟ala. Dibalik adanya proses kepercayaan dan juga
kepasrahan kepada Allah swt tetap ada juga unsur – unsur tawasul, doa dan sholat
serta ibadah lainnya, karena dengan kita melaksanakan tawasul, sholat dan juga
doa serta ibadah lainnya itu merupakan hal yang memang sudah wajid
dilaksanakan bagi seorang muslim.
1. Sumber
Cak saiful menjadi sumber komunikasi, dimana cak saiful
merupakan pembuat atau pengirim informasi atau penyampaian
informasi para sesepuh hingga sampai kepada Allah swt untuk tujuan
utamanya. Cak saiful menjadi komunikator yang memiliki suatu pesan
yang ingin disampaikan, komunikan dan penerimanya disini adalah
Allah swt.
2. Pesan
48
Pesan yang disampaikan oleh cak saiful adalah harapan dan niat
keinginan untuk terhubung atau sampai kepada Allah swt dan di
implementasikan pada pengobatan totok saraf. Dalam komunikasi
transendental pesan yang telah disampaikan tidak terlihat wujudnya,
tetapi pesan yang dikomunikasikan memiliki efek pada akhirnya.
Secara spesifik isi pesannya yang disampaikan cak saiful memiliki
suatu esensi pencapaian sebuah proses yang dilakukan oleh cak saiful.
3. Saluran
Saluran atau media yang digunakan oleh cak saiful untuk sampai
kepada Allah swt yaitu melalui tawasul, doa serta sholat dan ritual
lainnya merupakan sebagai alat atau sebuah media yang digunakan
untuk menyampaikan pesan kepada penerima lalu di implementasikan
kepada totok saraf. Contohnya saja, tawasul tujuan utamanya untuk
berkomunikasi kepada Allah swt tentunya melalui sambungan kepada
guru – gurunya dan sesepuh, focus pada ibadahnya namun dibalik itu
ada tujuan lain untuk menyampaikan suatu pesan cak saiful ingin
mengaplikasikannya pada pengobatan totok saraf.
4. Penerima
Dalam penelitian ini, merujuk pada siapa penerima pesan dalam
implementasi komunikasi transendental. Penerima pesan yang
dikomunikasikan pada cak saiful adalah tuhan atau Allah swt. Allah
swt dujadikan sebagai penerima pesan yang disampaikan pada cak
saiful untuk diimplementasikan pada pengobatan totok saraf, dengan
harapanmencapai a[a yang diharapkan serta pencapaian tersambung
kepada para sesepuh dan Allah swt untuk di implementasikan pada
pengobatan totok saraf cak saiful.
5. Efek
Efek yang dihasilkan dari adanya komunikasi transendental cak
saiful adalah, cak saiful merasakan ketenangan dalam dirinya bahkan
jiwa raganya serta efek bagi pasiennya adalah merasakan kesembuhan
total setelah melakukan terapi totok saraf, bahkan ada pasien yang
sembuh seketika setelah melakukan terapi totok saraf dan dalam
49
SUMBER
( CAK SAIFUL )
EFEK PESAN
( IMPLEMENTASI PADA ( KEINGINAN AGAR
TOTOK SARAF DAN TERSAMBUNG KEPADA
KESEMBUHAN PASIEN ) ALLAH SWT )
MEDIA
PENERIMA
( TAWASUL, DOA DAN
( TUHAN )
SHOLAT )
Dalam melakukan tawasul untuk sampai kepada Allah swt, cak saiful tidak
bisa melakukannya sendiri saja, tetapi dirinya membutuhkan tuntunan dari
kakeknya itu sendiri dan juga para guru – gurunya. Karena itu dibutuhkan
washilah yang tidak hanya berfungsi untuk menjamin keakraban seorang sesepuh
dan gurunya dengan cak saiful sebagai murid atau juga sebagai cucunya juga
untuk menuntun cak saiful tetap pada jalan yang benar, secara ruhaniah, karean
50
berasal dari sumber yang jelas silsilahnya. Sesepuh dalam tradisi pengobatan cak
saiful adalah sumber inti dari spiritual. Dengan demikian dia dapat mengubah jiwa
cak saiful hingga tersambung sampai kepada Allah swt.
57
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
51
kepada pasiennya, yaitu dengan terapi menggunakan bahasa – bahsa yang mana
bahasata tersebut, mampu membawa keyakinan yang kuat. Cak saiful juga selalu
memperhatikan satu persatu kondisi kejiwaan pasien yang datang berobat
kepadanya, memang sudah tidak masuk akal bahwa cak saiful melakukan
pengamatan terhadap kondisi jiwa, tetapi itu sudah menjadi bagian dari
komunikasi cak saiful kepada tuhan melalui tawasul tadi dan itu benar ada nya
dan memang itu fakta yang terjadi di tempat.58
58
Observasi 27 November 2020.
59
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
52
Ketika cak saiful mulai menyentuh bagian tubuh pasien, ketika itu juga tiba
– tiba akan muncul sebuah ramuan, yang mana ramuan tersebut dijadikan rujukan
sebagai obat pasien yang menderita penyakit tersebut. Ketika muncul suatu
ramuan dalam intuisi cak saiful tersebut, dirinyapun seketika langsung
menghimbau pasien tersebut untuk mencatat serta mencarinya untuk di konsumsi
selama beberapa hari untuk tubuh pasien. Dan saat muncul sebuah intuisi itu,
terkadang intuit munculnya ramuan tersebut tidak harus di terakhir terapi totok
saraf, dirinya mengatakan bahwa, muncul intuisi sebuah ramuan tersebut
terkadang bisa muncul di awal bisa juga pertengahan terapi bisa juga di akhir, jadi
intuisi tersebut sifatnya tidak menentu tergantung yang dibutuhkan tubuh
pasiennya cak saiful itu. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful
mengenai munculnya intuisi ramuan kepada tubuh pasien saat melakukan terapi
totok saraf di kediamannya ;
muncul suatu intuisi yang mana intuisi tersebut sebuah ramuan yang mana
memeng ramuan tersebut dibutuhkan oleh pasien itu, Cak Saiful juga mengatakan
bahwa, intuisi yang muncul bukan hanya berupa suatu ramuan – ramuan yang
dibutuhkan pasien tersebut, tetapi intuisi cak saiful bisa muncul dengan hajat dari
pasien tersebut.
Dan inti penyembuhan totok saraf ini adalah kesembuhan bagi pasien yang
datang yang memang itu menjadi bagian dari hajat masing – masing pasien yang
datang. Berikut adalah wawancara dengan Cak Saiful mengenai intuisi yang
muncul pada ririnya yang mana intuisi tersebut memang dibutuhkan oteh tubuh
pasien yang datang dan intuisi tersebut tidak menentu sifatnya ;
“Nah ketika mulai proses pengobatan pada saat nyentuh tangan saya
kepada jempol kakinya masing2 dari saudara/i yang datng kesini, itu
kalau sudah tersambung, jiwanya sudah tersambung, muncul dengan
sendirinya berbentuk intuisi kepada diri saya, apa yang memang
dibutuhkan tubuhnya, baik itu ramuan, atau hal2 lain yang memang
sekiranya menjadi perantara terhadap hajat dari saudara/i yang datang
kesini, yang jelas kesembuhan.62
Cak Saiful juga pernah mengalami suatu intuisi yang mungkin ini baru
bagainya, yaitu muncul berupa wajah ibuk – ibuk saat melakukan terapi pada
pasiennya, dirinya pun kebingungan saat diwawancarai, dan setelah dirinya
mendalami bahwa, ibuk – ibuk tersebut adalah ibunya sendiri, yang mana
62
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 28 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
55
memang pasiennya itu memiliki beberapa masalah dengan orang tuanya, disitu
Cak Saiful langsung menghimbau pasiennya untuk memperbaiki hubungannnya
dengan orang tuanya atau mengharmoniskan terlebih dahulu dengan orangtuanya.
Selain hubungan dengan orang tuanya juga, cak saiful kadang juga muncul berupa
intuisi seperti nazar, ketika muncul nazar berarti pasiennya tersebut memiliki
nazar, yang memang nazar tersebut harus dilaksanakan jika ingin hajatnya di
kabulkan oleh Allah swt.
Cak Saiful juga menegaskan bahwa apapun yang muncul pada intuisinya
tersebut, semuanya akan disampaikan kepada pasien, tidak pernah ada yang
namanya ditutup – tutupi dari pasien, semua yang ditemukan oleh Cak Saiful akan
disampaikan, sehingga pasien pulang dengan keadaan lega dan merasakan
kesembuhan dengan baik serta jiwa yang tenang. Berikut adalah hasil wawancara
Cak Saiful ketika muncul suatu intuisi yang memang belum pernah dialaminya ;
“Jadi, saya sendiri tidak tahu dari mana datangnya ketika muncul ramu-
ramuan itu, kalau ditanya saya tidak tau untuk apa ramuan ini saya tidak
tau, karna ketika saya nyentuh itu muncul, ramu-ramuan apa yang harus
dikonsumsi, dan bahkan kadang2 ngk muncul ramuan, kadang muncul
ibuk2, pernah suatu kejadian ibukw ini ketika saya dalami3 ternyata itu
adalah orang tuanya sendiri, baru saya tanyakan bagaimana hubungan
orangtuanya, disitu baru terbuka, jadi selama ini memang hubungannya
kurang begitu harmonis. Jadi, solusinya harmoniskan hubungan kalau
ingin tercapai hajatnya, harmoniskan hubungannya, jadi, belum tentu
ramuan yang muncul, kadang juga muncul nazar orang itu punya nazar
yang tidak terlaksana, jadi saya kasih tau, intinya apa yang muncul pada
intuisi saya, ya saya sampaikan kepada beliau2 semua itu, karna
keinginan saya sendiri dan aharapan saya, siapapun saudara/i yang dating
berkumpul disisni, pulang dalam keadaan lega, tenang dan damai jiwa
dan raganya.”63
63
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 28 November
2020, Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
56
semesta, Cak Saiful memang melantik dirinya sendiri sebagai toilet, sehingga
ketika pasien mempunyai keluhan saat datang kepadanya, ketika keluar juga
merasakan keadaaan sembuh atau lega atas seizing Allah swt tentunya.
“Karna apa, bagi dirisaya pribadi, diri saya adalah toilet, wc sampai
kapanpun akan tetap hina, dan siapapun yang keluar dari toilet dalam
keadaan lega, itu keinginan saya dan saya melantik diri saya ya sebagai
toilet sampai kapanpun akan tetap hina.”64
64
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
57
65
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November
2020, Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
58
“Sebagaimana visi sehat raga, sehat jiwa, jadi, pas awal2 saya
membuka pengobatan dijambi, rata2 keluhannya mutlak
berkaitan penyakit fisik, kemudian dengan berjalannya
waktu, mulai ada penambahan2 keluhan yang berkaitan
dengan penyakitnya jiwa, tidak tenag menjalani hidup, hal2
tidak tenang itukan macam2, terlau banyak persoalan hidup
maka mereka saat ini sudah banyak yang keluhannya di bab
penyakit.”67
66
Observasi 30 November 2020
67
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
59
Maka dari itu pengobatan totok saraf cak saiful adalah pengobatan
yang berdasarkan keyakinan hati yang kuat dan selalu bersandar serta
berserah diri hanya kepada Allah swt, karena Allah swt adalah maha
penyembuh dari segala penyakit yang di derita oleh seluruh manusia
yang ada di bumi ini. Oleh karena itu komunikasi transendental ini
membawa kita kepada sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin
karna atas seizing Allah swt, maksudnya disini adalah bahwa, setiap
,manusia diharuskan memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, karna
memang sebenarnya komunikasi transendental sendiri membawa kita
kepada pengajaran tauhid agar keimanan setiap manusia tetap kuat.
68
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
60
70
Sulaiman, rt 22 kelurahan mayang mangurai,Wawancara dengan Peneliti, 6 Desember
2020, Rekaman Audio.
62
71
Sulaiman, rt 22 kelurahan mayang mangurai, Wawancara dengan Peneliti, 6 Desember
2020, Rekaman Audio.
63
72
Abdul Rahman, Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang Hari,
Wawancara dengan Peneliti, 12 Desember 2020, Rekaman Audio.
64
“Menurut saya apa yang saya pelajari, apa yang sya rasakan, apa yang
saya lihat, terkait juga dengan penyampaian oleh buya yahya,
mengenai metode apapun yang di lakukan oleh seseorang untuk
penyembuhan, yang tidak bertentangan dengan Al quran dan hadist,
maka itu dianggap bersumber dari Rasulullah saw, terkecuali cara
pengobatannya sangat bertentangan dengan dengan cara bacaan2 atau
jampi2an yang tidak sesuai dengn Al quran dan hadist, maka, kita
memandang bahwa itu adalah sesat, tetapi, setelah kita melihat,
merasakan, pengobatan dengan totok saraf ini, tidak lebih atau hampir
sama dengan akupuntur, teknik ruqyah, dan obat2an yang diambil juga
dari obat2 alami tidak ada unsur magicnya, maka totok saraf saya
anggap tidak keluar dari metode Al quran dan hadist.”73
73
Abdul Rahman, Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang Hari,
Wawancara dengan Peneliti, 12 Desember 2020, Rekaman Audio.
65
Sugeng purnomo dan ibuk endah adalah sepasang suami istri yang datang
pada pengobatan totok saraf cak saiful, dirinya mendapatkan informasi
pengobatan tersebut salah satunya dari sosial media you tube. Sepasang suami
istri tersebut datang pada pengobatan totok saraf cak saiful yaitu menggambil
promil atau program hamil, karna memang sudah pernah ada pasien yang
melakukan promil sebelumnya dan hal itu terbukti, hal itu dapat di saksikan di
laman youtube cak saiful tersebut. Sepasang suami istri tersebut berasal dari
daerah riau, dan sudah 8 tahun lamanya belum dikaruniai dengan seorang anak,
yang mana seorang anak adalah idamana dari sepasang suami istri pasca menikah.
Berikut adalah hasil wawancara peneliti bersama pasien dari riau dengan program
kehamilan ;
74
Sugeng Purnomo, Endah, Program Kehamilan dari riau, Wawancara dengan Peneliti, 12
Desember 2020, Rekaman Audio.
66
jasmine merasakan sakit, saat peneliti menanyakan apa yanag dirasakan saat
proses terapi tersebut.
Selesai melakukan terapi ibu jasmine mulai merasakan rasa enak dalam
tubuhnya, efek dari terapi yang baru saja di alaminya, dan ini ungkapan fakta dari
pasien, lebih lengkapnya dapat disaksikan pada laman youtube cak saiful serta
sosial medianya. Berkut adalah hasil wawancara peneliti dengan ibu jasmin selaku
penderita gula selama 10 tahun dan usianya sudah menginjak 79 tahun dari talang
banjar ;
b. Pasien dari talang banjar
“Dari jambi tinggalnya di talang banjar, sakit gula udah lama 10 tahunan,
naik turun gitu gulanya, baru pertama kali kesini bawa motor datangnya,
tau pengobatan cak saiful dari youtube, namanya bakri, lorong
budiman.Dari talang banjar lorong pelamboyan, banyak yang ngasih tau
tentang pengobatan cak saiful, dari tukang pempek siman itu, udah
beberapa kali kesini tutup, 2 kali lah kesini dibilang pulang kampong,
pernah saya wakan seminggu lagi lah pulangnya katanya, sakitnya kaki
titak bisa ditekuk, ini sebentar aja ini duduk, sudah sholat mau duduk
payah, saya sakit ini sudah lama sekali, pergi makan obat medis ajalah,
sebuh, kambuh lagi seterusnya begitu, dan umur juga sudah lanjut,
namanya ibuk jasmina, ketiga kalinya kesini dan Alhamdulillah baru
ketemu. Takut ditotk saraf takut sakit, umur sudah 79. “75
75
Jasmine, penderita gula dari talang banjar, Wawancara dengan Peneliti, 16 Desember
2020, Rekaman Audio.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan besar yang dapat peneliti kemukakan adalah implementasi
komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi menggunakan media
sambungan kepada sesepuh dan para guru-guru melalui tawasul sehingga sampai
kepada Allah SWT.Sesepuh dan para guru sebagai penopang MH Saifurrahmi
dalam melakukan pengobatan terapi totok saraf, karna tawasul MH Saifurrahmi
hanya dijadikan sebagai sambungan kepada para sesepuh dan guru untuk sampai
kepada Allah SWT. Oleh karena itu, totok saraf menjadi implementasi
komunikasi transensendental MH Saifurrahmi mayang kota jambi.
Selain kesimpulan besar diatas terdapat beberapa kesimpulan lanjutan
yang dapat peneliti kemukakan, yaitu
1. Pelayanan terapi totok saraf MH Saifurrahmi cukup baik, banyak pasien yang
datang untuk melakukan terapi atau sekedar bersilaturahmi di sediakan
hidangan makanan seperti, buah-buahan dan minuman, ruang terapi dan ruang
tunggu juga berbeda serta disediakan saung di halaman depan rumahnya untuk
beristirahat. MH Saifurrahmi juga menganggap pasien sebagai saudara –
saudarinya sendiri, didalam pelayanannya juga tidak ada yang dibeda-bedakan
semua pasien disama ratakan tidak ada perbedaan apapun.
2. Implementasi pola komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi
adalah menggunakan tawasul sebagai media sambungan kepada para sesepuh
serta para guru-guru, untuk sampai kepada Allah SWT. Karna komunikasi
transendental yang sifatnya abstrak, sehingga tawasul adalah sebagai media
sambungan untuk sampai kepada Allah SWT. Selain tawasul MH Saifurrahmi
juga menggunakan media sholat serta doa dalam melakukan komunikasi
transendental.
3. Efek penerapan komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi ialah
banyak dari pasien yang datang dalam melakukan terapi totok saraf yang
sembuh dari keluhan penyakit yang diderita, banyak pengakuan pasien yang
sembuh dari penyakitnya, setelah melakukan terapi totok saraf pada MH
Saifurrahmi.
67
68
B. Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan ataupun saran bagi pasien
yang menderita keluhan penyakit dengan alternative pengobatan berbasis terapi
toto saraf.
Implikasi dari riset ini, penggunaan totok saraf yang tepat dapat digunakan
diberbagai bidang penyakit seperti, asam urat, jatung, saraf kejepit bahkan
adayang melaksanakan program kehamilan dan lain sebagainya.Oleh karna itu
tetap diperlukan berbagai riset dan tekhnik aplikasi totok saraf untuk mengatasi
keluhan dan gangguan segala penyakit demi peningkatan kualitas hidup manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penterjemah dan penafsir Al-Qur‟an,Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta:
Darus Sunnah, 2002).
Tim Penulis, Al- Qur’an dan terjemahnya, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2008
).
Adhis Ubaidilllah, Konsep Dasar Komunikasi Untuk Kehidupan, Jurnal Al-
Ibtida, Vol. 4, No. 2, (2016).
Audhy Haj Teguh Saputra Hasan, Komunikasi Transendental dan Konsep
Diri Indigo Tahap Dewasa Awal di Bandarlampung, Skripsi ( Bandar Lampung :
Program Sarjana Universitas Lampung, 2019).
Chandra Sulistyorini, Desy Ayu Wardani, Argiriani, Efektivitas Kombinasi
Terapi Totok Wajah Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan Ibu
Post Parfum Dalam Perawatan Bayi, Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, Vol
5, No. 1, ( 2020 ).
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar ( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001 ).
Farih Miftahul Huda, Ziarah Sebagai Media Komunikasi Transendental (
Studi Etnografi Pada Para Peziarah di Pemakaman Syekh Makhdum Wali
Karanglewat Banyumas),. Skripsi ( Purwokerto : Program Sarjana Institute
Agama Islam Purwokerto, 2019 )
Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses melalui
alamat file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/makna.pdf, tanggal 17
September 2020.
Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses tanggal
17 September 2020.
Khimatullah, Komunikasi Transendental Pemain Debus (Studi Deskritif
Padepokan Maung Pande), Skripsi ( Serang : Program Sarjana Universitas
Sulthan Ageng Tirtayasa, 2018 )
M. Saifudin Hakim dan Siti Aisyah Ismail, Thibbun Nabawi, (Depok :
Gema Insani, 2020 ).
Muhammad Khafid Syaifullah, Faktor Kepercayaan Masyarakat
terhadap pengobatan Medis dan Alternatif, Di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Faktor%20Kepercayaan%20Masyarakat%20terh
adap%20Pengobatan%20Medis%20dan%20Alternatif%20(2).pdf pada 14
September 2020
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental: Perspektif Sains
Terpadu , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015).
Nurhikmah, Komunikasi Transendental, di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/hakikat%20ilkom%20tran%2
01.pdf tanggal 17 September 2020.
Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi edisi kedua
( PT Raja Grafindo Persada Jakarta, 2016 ).
Sri Nyumirah, Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosia ( Kognitif, Afektif
dan Perilaku ) Melaluai Penerapan Terapi Perilaku Kognitif di RSJ DR Amino
Gondohutomo Semarang, Jurnal Keperawatan, Vol. 1, No. 2, November (2013).
Sugoyono, Metode penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2016).
Susie Perbawasari, Komunikasi Transendental, diakses melalui alamat
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2011/01/komunikasi_transendental.pdf, pada 8 September 2020.
Thadi Robeet. Komunikasi Transcendental,Shalat sebagai Bentuk
Komunikasi Ttranscendental. Jurnal syi‟ar, vol 17. No. 02.Agustus 2017.56
Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi,( Jambi: Fak,Ushuluddin IAIN STS Jambi,
2016).
LAMPIRAN
A. Informasi Diri
Nama : Gusli bambang irawan
Tempat & Tgl. Lahir : Pandan Makmur, 20 September 1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jln. Singosari, Rt 02, Desa Pandan
Sejahtera, Kec, Geragai, Kab, Tanjung
Jabung Timur, Jambi.
B. Riwayat Pendidikan
S1 UIN STS JAMBI : 2017-2020
SMAN 5 TANJAB TIMUR : 2014-2017
SMPN5 TANJAB TIMUR : 2011-2014
SDN168 TANJAB TIMUR : 2005-2011
C. Pengalaman Organisasi
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Ikatan Pencak Silat Bunga Islam (IPSBI)
Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU)
Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA)
D. Website & Email
jejaktulisangus.wordpress.com
Guslibambang98@gmail.com
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Skripsi
“Implementasi Komunikasi Transendental Dalam Interaksi Antar Terapis-
Pasien Totok Saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi”
A. Panduan Observasi
No Item Obsevasi
1 Keadaan sarana dan prasarana totok saraf MH. Saifurrahmi Mayang
Kota Jambi
2 Pelayanan totok saraf MH. Saifurrahmi
3 Pengamatan proses penanganan totok saraf MH. Saifurrahmi
4 Letak Geografis totok saraf MH. Saifurrahmi
5 Mengamati ruang totok saraf MH. Saifurrahmi
B. Panduan Wawancara
No Sasaran Informasi Butiran Pertanyaan
1 Wawancara kepada totok -Bagaimana sejarah totok saraf MH.
saraf MH. Saifurrahmi Saifurrahmi?
-Bagaimana riwayat hidup cak saiful ?
-Bagaimana dalam melakukan proses
transendental ?
-Apa yang dirasakan saat melakukan
komunikasi transendental ?
-Apa keluhan pasien sehingga
mendatangi cak saiful ?
-Bagaimana perkembangan Totok
sarah MH. Saifurrahmi ?
-Bagamina trapi menggunakan
sentuhan Jempol ?
-Apa Visi Misi Totok sarah MH.
Saifurrahmi ?
-Adakah faktor penghambat dan faktor
pendukung Totok sarah MH.
Saifurrahmi ?
-Apa prasaan yang dirasakan saat
melakukan komunikasi transedental?
-Bagaimana implementasi pelaksanaan
komunikasi transedental ?
-Bagaimana pelayanan totok saraf
tersebut ?
-Apa saja keluhan pasien sehingga
mendatangi totok saraf cak saiful ?
2 Wawancara Kepada Pasien -Dari mana bisa tau adanya totok saraf
totok saraf MH. Saifurrahmi cak saiful
-Keluhan apa saja sehingga dating dan
berobat totok saraf
-Apa saja efek yang dirasakan setelah
pengobatan totok saraf
-Apa yang dirasakan saat proses terapi
dimulai
-Pasien berasal dari mana saja dan
kenapa tertarik terapi totok saraf
3 Wawancara kepada tokoh -Bagaimana menurut al quran dan
agama hadist memandang fenomena totok
saraf tersebut
-Bagaimana menurut tokoh agama
memandang pengobatan totok saraf
tersebut
4 Wawancara Ketua Rt.22 -Bagaimana Pendapat pak RT.22
adanya pengobatan totok saraf di
RT.22 ?
-Bagaimana pendangan pak Rt
terhadap adanya pengobatan
alternative totok saraf ?
C. Panduan Dokumentasi
No Item Yang Akan Di Dokumentasikan
1 Foto profil rumah totok saraf MH.Saifurrahmi
2 Sarana dan prasarana totok saraf MH.Saifurrahmi
3 Pelayanan totok saraf MH.Saifurrahmi
4 Wawancara bersama spesialis Cak Saiful
5 Pasaien totok saraf MH.Saifurrahmi