Anda di halaman 1dari 97

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM

INTERAKSI ANTAR TERAPIS-PASIEN TOTOK SARAF MH


SAIFURRAHMI MAYANG KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana


Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah

Oleh:
GUSLI BAMBANG IRAWAN
NIM : 304171352

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
i
ii
iii
MOTTO

َ َُّ‫ط ِج ْس ِن ِع َجبدَ ِت ِّ ۚ ْ َْم تَ ْعهَ ُى ن‬


‫ًّب‬ًِٛ ‫س‬ َ ‫ص‬ ِ ‫د َٔ ْاْل َ ْز‬
ْ ‫َُ ُٓ ًَب فَب ْعجُ ْدُِ َٔا‬ْٛ ‫ض َٔ َيب َث‬ ِ ‫س ًَ َبٔا‬
َّ ‫َزةُّ ان‬
“Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara
keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat
kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia
(yang patut disembah) ( Q.S. Maryam: 65 )1

1
Tim Penterjemah dan penafsir Al-Qur‟an,Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta: Darus
Sunnah, 2002), 65.

iv
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk membahas tentang fenomena implementasi
komunikasi transendental yang ada pada ilmu pengobatan terapi totok saraf MH
Saifurrahmi Mayang Kota Jambi. Pokok permasalahan utama untuk menjelaskan
kajian ini adalah bagaimana pola implementasi dan proses saat melakukan
komunikasi transendental. Peneliti ingin mengetahui tentang proses implementasi
dan proses komunikasi transendental. Serta menambah kajian baru dalam ranah
ilmu komunikasi, yang mana komunikasi transendental sendiri adalah kajian baru
dalam ranah ilmu komunikasi.
Metode yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif
deskriftif yaitu penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting
dari sifat suatu barang atau jasa berupa kejadian atau fenomena atau gejala sosial
adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga
bagi suatu pengembangan konsep dan teori.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelayanan terapi totok saraf MH
Saifurrahmi sangat baik, selain itu pasien disediakan berupa minuman dan buah-
buahan, ruang terapi juga didesain sangat berbeda dari terapi-terapi pada
umumnya juga ada saung dihalaman rumahnya, selain itu dalam pola komunikasi
transendental MH Saifurrahmi menggunakan tawasul dan doa-doa juga sholat
sebagai media sambungan kepada sesepuh dan guru-guru untuk sampai kepada
Allah SWT. Selain itu efek penerapan komunikasi transendental bahwa MH
Saifurrahmi merasakan ketenangan dalam jiwanya dan efek bagi pasien adalah
pasien sembuh dari keluhan penyakit yang dideritanya serta merasakan ketenagan
dalam jiwanya.

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:


keluarga tercinta terkhusus kepada Ayahanda (Kyai yatiman ( Alm ) ) dan Ibunda
(Wartini) yang telah memberikan kasih sayang yang tiada terbatas,
pengorbananmu sungguh tak akan bisa terbalas,
berkat do’amu dengan segala daya dan upaya serta Ridho Allah S.W.T
Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Ku persembahkan karya kecil ku ini


sebagai bukti cinta dan hormat dan kasih sayang
kepada ayahanda dan ibunda tercinta
yang telah bersusah payah demi tercapainya cita-cita dan keberhasilan

Saudara-Saudara Kandungku
Mangsuri, Nurkholis, Supani dan Sapuan

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya skripsi
dengan judul “Implementasi Komunikasi Transendental Dalam Interaksi Antar
Terapis-Pasien Totok Saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi” dapat
diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW sang suri teladan umat, yang telah membawa umat
manusia kealam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu
pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan
cobaan. Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak juga peneliti dapatkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karenaitu, peneliti ingin mengucapakan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H Su‟aidi, MA., PhD selaku Rektor UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, S.E., M.E.I, Bapak Dr. As‟ad Isma, M. Pd dan
Bapak Dr. Bahrul Ulum, MA selaku Wakil Rektor I, II, dan III Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Dr. Zulqarnain, M. Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
4. BapakDr. D.I Ansusa Putra, Lc., M.A M. Hum selaku wakil dekan 1Fakultas
Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Junaidi Habe, M. Si selaku Ketua Prodi Komunikasi Dan Penyiaran
Islam dan bapak Ade Novia Maulana, M. Sc selaku Sekretaris Prodi
Komunikasi Dan Penyiaran Islam.
6. Bapak Dr. Zulqarnain, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Dr. Agus Salim, M. Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr.
Madyan, M. Pd.I selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu
dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan skripsi
ini.
8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi
bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi
suatubermanfaatan.
9. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

vii
10. Kepala perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta
kepala perpustakaan wilayah Jambi.
11. Kepada MH Saifurrahmi dan tokoh masyarakat serta tokoh agama dan
masyarakat rt 22 kelurahan mayang mengurai Kota Jambi
12. Teman-teman jurusan KPI, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta dan
terimakasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian, sehingga
peneliti dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman jurusan KPI, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta dan
terimakasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian, sehingga
peneliti dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang


telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT
melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.

Jambi, 15 Desember 2020


Penulis

Gusli bambang irawan


304171352

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
NOTA DINAS ....................................................................................................I
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................II
PENGESAHAN .................................................................................................III
MOTTO .............................................................................................................IV
ABSTRAK .........................................................................................................V
PERSEMBAHAN ..............................................................................................VI
KATA PENGANTAR .......................................................................................VII
DAFTAR ISI ......................................................................................................VIII
TRANSLITERASI ............................................................................................IX
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................1
B. Permasalahan .................................................................................4
C. Batasan Masalah ............................................................................4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................5
E. Metode Penelitian ..........................................................................5
F. Kerangka Teori ..............................................................................10
G. Studi Relevan .................................................................................18

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN


A. Sejarah Berdirinya Totok Saraf MH Saifurrahmi ……………… 21
B. Faktor Berkembangnya Terapi Totok Saraf ……………………. 27
C. Riwayat Hidup Cak Saiful Sebagai Ahli Totok Saraf................. 30
D. Letak geografis rumah terapi totok saraf ……………………….. 36
E. Visi dan misi ……………………………………………………. 36

BAB III BENTUK PELAYANAN TOTOK SARAF MHSAIFURRAHMI


A. Proses pelayanan totok saraf MH Saifurrahmi ……………….... 37
B. Keadaan sarana dan prasarana rumah terapi totok saraf ……….. 40
C. Factor pendukung dan penghambat totok saraf MH Saifurrahmi
…………………………………………………………………… 41
BAB IV PENERAPAN KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM
INTERAKSI ANTAR TERAPIS-PASIEN TOTOK SARAF MH
SAIFURRAHMI
A. Pola implementasi komunikasi transendental MH Saifurrahmi
kepada pasien……………………………………………………46

ix
B. Efek penerapan komunikasi transendental terhadap pasien totok
saraf MH Saifurrahmi………………………………………….. 64

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………….... 67
B. Implikasi Penelitian ……………………………………………… 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

x
TRANSLITERASI

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia


‫ا‬ ‫ط‬ ṭ
‫ة‬ B ‫ظ‬ ẓ
‫د‬ T ‫ع‬ „
‫ث‬ Th ‫غ‬ Gh
‫ج‬ J ‫ف‬ F
‫ح‬ ḥ ‫ق‬ Q
‫خ‬ Kh ‫ك‬ K
‫د‬ D ‫ل‬ L
‫ذ‬ Dh ‫و‬ M
‫ز‬ R ٌ N
‫ش‬ Z ِ H
‫ض‬ S ٔ W
‫ش‬ Sh ‫ء‬ ,
‫ص‬ ṣ ٘ Y
‫ض‬ ḍ

B. Vokal dan Harakat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia


َ‫ا‬ A َ‫ب‬ Ā ِٖ‫ا‬ ḭ
ُ‫ا‬ U َٖ‫ا‬ Á َٔ‫ا‬ Aw
ِ‫ا‬ I ُٔ‫ا‬ Ū َٖ‫ا‬ Ay

C. Tā’ Marbūṭah

Transliterasi untuk Tā’ Marbūṭahini ada tiga macam:


1. Tā’ Marbūṭahyang mati atau mendapat harakat sukun, maka transliterasinya
adalah /h/.

Arab Indonesia

xi
‫صال ح‬ Ṣalāh
‫يس ا ح‬ Mir‟āh

2. Tā’ Marbūṭahhidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.

Arab Indonesia
‫خ‬ٛ‫ٔشازح انتس ث‬ Wizārat al-Tarbiyah
ٍ‫يس اح انص ي‬ Mir‟āt al-zaman

3. Tā’ Marbūṭahyang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun/.

Arab Indonesia
‫فجئخ‬

xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunikasi antara Allah SWT dan manusia adalah suatu fenomena
komunikasi yang transendental dengan sifatnya yang sangat abstrak, dan tidak
dapat diamati secara indrawi. Oleh karena itu dibutuhkan kajian yang
komprehensif tentang dimensidimensi transendental dari unsur komunikasi yang
ada (terutama manusia sebagai salah satu partisipan komunikasi
transendental/spiritual).2
Melalui dukungan dari ilmu yang lainya komunikasi disebut sebagai ilmu
yang multidisipliner, demikian itulah yang diungkapkan sebagai telaah yang
nyata. Dengan cara kerjasama antara ilmu komunikasi dengan ilmu-ilmu yang
lainya, seperti ilmu psikologi, biologi, sosiologi, antropologi dan agama harus
dipandang sebagai sesuatu yang nyata dalam ilmu komunikasi. Dapat dianggap
sebagai kejadian komunikasi, misalnya hubungan antara manusia dengan tuhan
(ibadah). Namun jika hanya dengan mengandalkan disiplin ilmu komunikasi hal
tersebut tidak tuntas untuk dijadikan sebuah penelitian saja. Namun dengan
adanya kerjasama antara ilmu komunikasi dengan ilmu agama hal tersebut dapat
dibedah.
Pengertian komunikasi transendental membentuk bidang kajian
komunikasi yang memang relatif baru dikenal dalam lingkup studi ilmu
komunikasi. Oleh karena itu, banyaknya pengertian atau istilah yang memang bisa
diberikan kepada komunikasi transendental, setidaknya akan memperbanyak
pengetahuan diri kita tentang apa itu komunikasi transendental.
Dalam bidang kajian filsafat islam, komunikasi transcendental dimaknai
sebagai sebagai komunikasi antara hamba dengan sesuatu yang spiritual yang
berpusat pada hati. Pandangan Antropologi Metafisik mengartikan komunikasi
transendental sebagai komunikasi bersama sesuatu yang esensi, sesuatu yang ada
di antara eksistensi. Berdasarkan berbagai pandangan tersebut, menurut Prof. Nina

2
Thadi Robeet. Komunikasi Transcendental,Shalat sebagai Bentuk Komunikasi
Ttranscendental. Jurnal syi‟ar, vol 17. No. 02.Agustus 2017.56

1
2

Syam, bahwa komunikasi transendental adalah komunikasi yang berlangsung di


dalam diri, dengan sesuatu “di luar diri” yang disadari keberadaannya oleh
individu (tersebut).3
Dalam telaah komunikasi transendental gambaran kedekatan individu pada
sang pencipta disebut komunikasi transendental, komunikasi transendental ialah
komunikasi yang dilaksanakan atau yang terjadi antara hamba dan sang
penciptanya. Jadi, partisipan dalam komunikasi transendental sang pencipta dan
manusia.4
Nikmat kesehatan adalah nikmat yang besar setelah nikmat diberikan
hidayah untuk berislam dan mengenal sunnah. Ibnu Qayyim al-jauziah
rahimahumullah berkata. Allah (adalah) Dzat yang dimintai dan diharapkan untuk
mengabulkan doa, yang telah memberikan nikmat islam, nikmat sunnah, dan
nikmat al-afiyah (kesehatan). Kebahagiaan, kenikmatan, serta keberuntungan
dunia dan akhirat dibagun diatas tiga landasan ini. Seorang hamba hanya akan
mendapatkan nikmat Allah secara sempurna ketika tiga nikmat tersebut terkumpul
pada dirinya secara sempurna karena nikmat Allah pada dirinya itu sebanding
dengan kadar ketiga jenis nikmat tersebut yang dia miliki.5

Dalam Al-Qur‟an Allah SWT berfirman :

ٌ‫ُٔز َٔ ُْدًٖ َٔ َز ْح ًَخ‬


ِ ‫صد‬ُّ ‫ظخٌ ِ ّيٍ َّز ِثّ ُك ْى َٔ ِشفَب ٌء ِنّ ًَب فِٗ ٱن‬ ُ َُّ‫ُّ َٓب ٱن‬َٚ‫َأ‬ٚ
َ ‫بض قَ ْد َجب َءتْ ُكى َّي ْٕ ِع‬
ٍَُِٛ‫ِنّ ْه ًُؤْ ِي‬
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yangberiman (Q.S. Yunus: 57)6

3
Ibid 46
4
Susie Perbawasari, Komunikasi Transendental, diakses melalui alamat
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/01/komunikasi_transendental.pdf, pada 8
September 2020.
5
M. Saifudin Hakim dan Siti Aisyah Ismail, Thibbun Nabawi, (Depok : Gema Insani, 2020
), H.1
6
Tim Penulis, Al- Qur’an dan terjemahnya, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2008 ),208
3

Pengobatan medis diterapkan atas dasar penelitian ilmiah yang telah


dilakukan. Sedangkan pengobatan alternatif lebih didasari oleh pengalaman dan
penilaian subyektif pasien tanpa dasar-dasar obyektif. Namun, dalam pengobatan
alternatif, seringkali (tidak semua) pasien dinyatakan sembuh apabila tidak lagi
mengalami gejala-gejala yang dirasakan sebelum berobat dan merasa nyaman
dengan kondisinya saat itu. Namun, menurut sudut pandang medis, hilangnya
gejala tidaklah cukup untuk menyatakan kesembuhan, perlu dilakukan evaluasi
dan pemeriksaan ulang terhadap penyakit yang diderita.7
Berdasarkan grandtour di lapangan peneliti menemukan keunikan dari
pengobatan totok saraf yang dikelola oleh cak saiful dengan nama MH
Saifurrahmi (Cak Saiful) yang berlokasi di Mayang Kota Jambi. Pertama, Hal –
hal yang unik dalam pengobatan totok saraf itu cak saiful menggunakan
komunikasi Totok saraf adalah pengobatan yang masuk dalam kategori
pengobatan alternative.transcendental.8 Kedua, dalam melakukan komunikasi
transendental itu beliau tampak khusyuk dalam menangani pasien yang memiliki
penyakit, beliau juga selalu berpesan kepada para pasiennya sebelum melakukan
terapi totok saraf beliau menganjurkan terlebih dahulu untuk melakukan shalat
hajat serta berdoa minta kesembuhan kepada Allah SWT, agar penyakitnya di
angkat oleh Allah SWT.9
Selain melakukan sholat hajat dan berdoa, Cak Saiful menjadikan totok
saraf ini sebagai sarana atau ladang dakwah beliau, karena di sela–sela saat
melakukan terapi, Cak Saiful memberikan nasehat–nasehat yang membuat pasien
lebih semangat dalam keyakinan untuk bisa sembuh. Selain itu, Cak Saiful selalu
menghimbau kepada seluruh pasiennya agar saling mendoakan terhadap pasien
lainnya, di sisi lain juga Cak Saiful tidak mematok harga dalam melakukan terapi
totok saraf tersebut.10 Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengangkat judul

7
Muhammad Khafid Syaifullah, Faktor Kepercayaan Masyarakat terhadap pengobatan
Medis dan Alternatif, Di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Faktor%20Kepercayaan%20Masyarakat%20terhadap%20Pengob
atan%20Medis%20dan%20Alternatif%20(2).pdf pada 14 September 2020
8
Observasi 07 September 2020
9
Observasi 07 September 2020
10
Observasi 12 September 2020
4

skripsi yaitu “Implementasi Komunikasi Transendental Dalam Interaksi


Antar Terapis – Pasien Totok Saraf MH Saifurrahmi.”

B. Rumusan Masalah
Persoalan utama yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana implementasi komunikasi transendental MH Saifurrahmi ( cak saiful )
pada totok saraf” persoalan utama ini merupakan sebuah masalah yang
membutuhkan perincian dalam upaya mempermudah pencarian problem
solving.Untuk itu dibutuhkan uraian lebih jauh dalam beberapa pertanyaan rincian
yang dapat menjadi arahan dalam menjawab persoalan utama diatas. Beberapa
rincian pertanyaanyang dapat diuraikan adalah:
1. Bagaimana pelayanan terapi totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota
Jambi ?
2. Bagaimana implementasi pola komunikasi transendental totok saraf
MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi ?
3. Bagaimana efek penerapan komunikasi transendental terhadap pasien
totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi ?

C. Batasan Masalah
Agar pembahasan permasalahan dalam penulisan skripsi ini tidak meluas
dan tepat pada sasaran pokok pembahasan, maka, penulis membatasi pembahasan
hanya berfokus kepada komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi di
Mayang Kota Jambi.
Kemudian dari segi waktunya dibatasi selama praktek pelayanan totok saraf
dimulai pada bulan November hingga bulan Desember 2020 dengan alasan
keterbatasan peneliti untuk menjangkau seluruh pasien mengingat dalam satu hari
saja pasien yang berobat bisa mencapai rata – rata 40 pasien. Dari segi lokasinya
penelitian ini hanya dibatasi dilokasi praktek Cak Saiful, dengan alasan
pengobatan MH Saifurrahmi tersebut mempunyai keunikan tersendiri yaitu
dengan melakukan komunikasi transendental.
5

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
a .Untuk mengetahui pelayanan terapi totok saraf MH Saifurrahmi Mayang
Kota Jambi.
b. Untuk Mengetahui pola komunikasi transendental totok saraf MH
Saifurrahmi Mayang Kota Jambi.
c. Untuk Mengetahui efek penerapan komunikasi transendental terhadap
pasien totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian
Adapun dari kegunaan penelitian ini Pertama, secara umum diharapkan
dapat meramaikan wacana keilmuan dan dapat memperkaya khazanah dalam
pemikiran komunikasi serta agama; Kedua, dapat memperkenalkan wajah baru
ilmu komunikasi transendental ini yang terbilang kajian baru dalam ranah ilmu
komunikasi dalam dimensi teologis; Ketiga, Untuk UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi penelitian diharapkan dapat berguna dalam pengembangan citra pendidikan
Islam yang kreatif dalam bidang keilmuan; Keempat, bagi peneliti penelitian ini
untuk memenuhi syarat strata 1 yang dapat digunakan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan baru bagi peneliti mengenai komunikasi transendental di totok
saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi.

E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pengertian metode penelitian kualitatif yaitu, metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah.11 Dalam telaah komunikasi transendental gambaran
kedekatan individu pada sang pencipta disebut komunikasi transendental dalam
perspektif religious salah satunya metode intuitif, secara etimologi Atabik Ali dan
Ahmad Zuhdi Mudlor dalam kamus Arab-Indonesia-nya ( 1998: 1284 ) telah
menyamakan antara pengertian irfan dengan ma’rifah. Ini juga disebutkan oleh
Medi Hai‟ri Yazdi bahwa kata irfan tidak lain adalah sinonim dari kata ma’rifah

11
Sugoyono, Metode penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung : Alfabeta, 2016), H 15
6

atau gnosis (terj. 1996:11). Dan mereka telah sepakat untuk mendefinisikan kata
irfan sebagai pengetahuan.12
Kajian terhadap implementasi terapi totok saraf pada MH Saifurrahmi
Mayang Kota Jambi, Provinsi Jambi, yang terkonteks dalam komunikasi
transendental, menggunakan metode penelitian kualitatif. Bergantung pada
pengamatan manusia, dengan alasan memiliki latar alami (the natural setting),
bersifat deskriptif, lebih mengutamakan proses dari pada hasil, dan menganalisa
data secara induktif, di mana makna menjadi hal yang esensial.13
Penelitian lebih jauh didekati dalam bidang keilmuan komunikasi
transendental atau hubungan manusia dengan tuhan ( teologis ) untuk mengamati
aktivitas manusia dalam implementasi terapi totok saraf pada MH Saifurrahmi
dalam mengatasi penyakit medis dan non medis. Dalam prosesnya penulis akan
mengarahkan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif eksplanatoris ini untuk
menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap, sedangkan eksplanatoris untuk
menjawab mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Artinya penelitian ini
diupayakan untuk menggambarkan fakta yang di intrepretasi secara tepat dan
teruji.

2. Setting dan Subjek Penelitian


Setting penelitian ini adalah totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota
Jambi, Provinsi Jambi. Pemilihan setting didasarkan atas pertimbangan rasional
bahwa totok saraf MH Saifurrahmi berkembang cukup maju sejak awal dibuka
pada 23 Mei 2018 dibandingkan yang lain dan ini terbilang baru di Kota Jambi.
Subjek penelitian berpusat pada Cak Saiful sendiri dan tidak diwakilkan
kepada siapapun, namun untuk memperkuat data di lapangan peneliti melibatkan
beberapa pihak; pasien, istri dan tokoh agama. Mengingat subjek yang baik adalah
subjek yang terlihat aktif, cukup mengetahui, memahami, atau berkepentingan
dengan aktivitas yang akan diteliti, serta memiliki waktu untuk memberikan
informasi secara benar.

12
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental: Perspektif Sains Terpadu ,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),H.178
13
Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi,( Jambi: Fak,Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016),61
7

3. Sumber dan Jenis Data


Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/ peristiwa,
dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun tindakan
orang yang bisa memberikan data melalui wawancara. Sumber data suasana/
peristiwa berupa suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun diam (suasana),
meliputi ruangan, suasan, dan proses. Sumber data documenter atau berbagai
referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan masalah
yang diteliti.
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (firt hand)
melauli observasi atau wawancara di lapangan. Dalam hal ini data yang
diinginkan adalah praktik implementasi dan efek terapi totok saraf MH
Saifurrahmi. Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersifat lisan dan tertulis,
contohnya yaitu berupa buku-buku, referensi serta teori yang mendukung.

4. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dapat dilaksanakan pada berbagai setting, berbagai
sumber dan metode. Bila dipandang pada setting-nya, data dapat dikumpulkan
pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan cara eksperimen,
di sekolah dengan tenaga pendidikan dan kependidikan
, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder.14
Selanjutnya bila dipandang dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan)
interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan
keempatnya.
Prosedur pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga teknik yang
dilakukan secara berulang – ulang agar keabsahan datanya dapat dipertanggung
jawabkan, yaitu:

14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, H. 308-309
8

1. Pengamatan (observasi), yaitu Metode pengumpulan data melalui


pengamatan dalam penelitian ini dilakukan secara umum terfokus pada
metode, praktik, dan efek terapi totok saraf pada MH Saifurrahmi Mayang
Kota Jambi, Provinsi Jambi. Pengamatan dipergunakan untuk mempelajari
secara langsung permasalahan yang sedang diteliti sehingga dapat
diketahui secara empiris fenomena apa yang terjadi dalam kaitannya
dengan persoalan yang sedang dikaji.
2. Wawancara (Interview), yaitu memberikan pertanyaan kepada narasumber
yang diteliti, Sebelum melakukan wawancara pertanyaan telah disiapkan
lebih dahulu sesuai dengan penggalian data yang diperlukan dan kepada
siapa wawancara dilakukan. Teknik ini digunakan untuk mengetahui
secara lebih mendalam tentang berbagai informasi yang terkait dengan
persoalan yang sedang diteliti kepada pihak-pihak yang dianggap dapat
memberi informasi secara utuh tentang persoalan yang akan dikaji.
Tentu saja suatu informasi hasil wawancara yang diberikan masih
penulis maknai serta memerlukan interpretasi lebih lanjut lagi berdasarkan
pemahaman penulis dengan melakukan cross check dengan teori yang
sudah ada. Sedangkan jadwal untuk indepth interview tidak dibuat sebab
akan disesuaikan dengan kesempatan yang telah ada serta data yang
diperlukan. Untuk mengatasi terjadinya bias berita yang diragukan
kebenarannya, maka setiap hasil wawancara akan diuji dengan
membandingkan bentuk informasi yang diterima satu informan dengan
informasi yang didapat dari informasi lain.
3. Dokumentasi yaitu suatu data yang diperoleh melalui foto, yang dimaksud
yaitu data tentang pasien, serta berbagai data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan
observasi yang didapat, selain itu juga data-data tentang tempat terapi
totok saraf.
Katiga teknik pengumpulan data tersebut digunakan secara simultan
dalam penelitian ini, dalam artian digunakan untuk saling untuk
melengkapi antar data satu dan lainnya. Sehingga data yang diperoleh
9

zpenulis memiliki validitas serta keabsahan dengan baik untuk dijadikan


sebagai sumber informasi.

5. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, data setelah selesai di lapangan. Dalam
hal ini Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah dimulai sejak merumuskan
dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus
sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian
selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”. Namun dalam penelitian
kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan
dengan pengumpulan data. In fact, data analysis in qualitative research is an
ongoing activity that occurs throughout the investigative process rather than after
process. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses
pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan.15
Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan
pendekatan fenomenologi, yaitu dengan cara mengamati fenomena implementasi
komunikasi transendental terapi totok saraf secara komprehensif.
6. Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data atau uji kredibilitas data atau kepercayaan
terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, analisis kasus negative, dan member check.
a. Peneliti kembali kelapangan, melakukan pengamatan, wawancara
kembali dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru
disebut dengn perpanjangan pengamatan.
b. Melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan berarti
telah meningkatkan ketekunan. Dengan cara tersebut urutan peristiwa
akan dapat direkam dan kepastian data akurat dan sistematis.

15
Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
shuluddin IAI STS Jambi, H. 336
10

c. Triangulasi sumber data, triangulasi pengumpulan data, dan triangulasi


waktu, diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dan
dengan berbagai cara dan waktu.16
d. Untuk menjamin keabsahan data diskusi dengan teman sejawat adalah
langkah yang tepat, dan untuk memastikan data yang diterima benar –
benar pasti dan bukan semata – mata makna sepihak peneliti atau orang
yang memberi informasi. Dalam meninjau keabsahan data peneliti
mengharapkan mendapatkan sumbangan atau masukan dan saran yang
berharga untuk keakuratan data.
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Komunikasi
Salah satu persoalan dalam memberi pengertian atau definisi tentang
komunikasi, yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut
bidang ilmunya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya disiplin ilmu yang telah
memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi,
sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistic, matematika, ilmu
elektronika, dan sebagainya, jadi, pengertian komunikasi tidak sesederhana yang
kita lihat sebab para pakar memberi definisi menurut pemahaman dan perspektif
masing – masing. Ada definisi yang panjang dan ada pula yang pendek, ada yang
sederhana dan ada pula yang kompleks. Demikian pula apa yang ditekakankan
dalam definisi yang mereka buatkadang berbeda satu sama lain. Misalnya, para
pakar filsafat memberi pengertian atau definisi dengan menekankan aspek arti
(meaning) dan signifikansi pesan, kalangan psikolog melihat sebab akibat dari
komunikasi dalam hubungan dengan individu, para pakar sosiologi dan
antropologi melihat bagaimana komunikasi digunakan dalam konteks masyarakat
dan budaya, para pakar ilmu politik melihat komunikasi dalam kaitannya dengan
pengaruh yang ditimbulkannya terhadap masalah–masalah pemerintahan, para
pakar insinyur elektonika melihat bagaimana metode mengirim pesan – pesan
melalui arus listrik.17

16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,H 368-372
17
Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi edisi kedua ( PT Raja
Grafindo Persada Jakarta, 2016 ), 19.
11

Model-model komunikasi yang paling mendekati dalam proses komunikasi


transendental adalah Model S-R, Model Aristoteles, dan Model Lasswell. Deddy
Mulyana menjelaskan secara terperinci mengenai tiga model ini yakni:18
a. Model Stimulus-Respons (S-R) adalah model komunikasi paling dasar.
Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran
behavioristik, dan menunjukkan komunikasi sebagai sebuah proses “aksireaksi”
yang sangat sederhana. Jadi model S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal
misalnya ayat-ayat dalam al-Qur'an dan isyaratisyarat alam akan merangsang
seorang manusia untuk melakukan tindakan atau respons tertentu. Respons yang
muncul seperti melaksanakan dan menjauhi apa yang dilarang dan diperintahkan,
respons berupa rasa takjub, terpana bahkan terharu melihat berbagai keagungan
ciptaan Allah. Proses ini dapat bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek.
Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi berikutnya.
b. Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering
juga disebut model retoris. Aristoteles mengemukakan tiga unsur dasar proses
komunikasi ini, yaitu pembicara, pesan, dan pendengar. Dalam komunikasi
transendental, manusia sebagai hamba terkadang menjadi pembicara atau
komunikator, yang secara sadar melakukan zikir sesuai dengan petunjuk zikir
yang telah dipelajarinya atau doa-doa yang dianggap bagus sehingga bisa
dikabulkan oleh Allah. Zikir atau doa itu tidak hanya disampaikan begitu saja, tapi
melalui berbagai strategi untuk mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Allah
yakni berusaha untuk khusyuk.
c. Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal, yakni: Who says
what, in which channel, to whom, with what effect. Model Lasswell sering
diterapkan dalam komunikasi massa, namun juga bisa sejalan bila dipakai sebagai
model komunikasi transendental.
Unsur sumber who adalah partisipan komunikasi transendental sendiri yakni
Allah dan Hamba/Manusia. Unsur pesan (says what) adalah apa yang dikatakan
Allah melalui ayat-ayat al-Qur‟an dan ayat-ayat yang disaksikan lewat ciptaan
Allah. Juga pesan yang diucapkan manusia saat shalat, bertawasul, berzikir,

18
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar ( Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001 ), h. 132-136.
12

berdoa atau bentuk ibadah lainnya. Unsur saluran (in which channel), bila pesan
dari Allah maka al-Qur‟an bisa jadi saluran yang menyampaikan pesan-pesan
Allah dan bila pesan dari manusia maka salurannya adalah sesuatu yang bersifat
abstrak yang ada dalam diri setiap individu, yang hanya bisa dirasakan atau
diketahui oleh manusia yang melakukan proses komunikasi transendental dengan
Allah. Unsur penerima (To whom) sama dengan sumber, di mana Allah dan
manusia berfungsi timbal-balik sebagai sumber dan penerima. Sementara unsur
pengaruh (with what effect) jelas berhubungan dengan akibat yang ditimbulkan
pesan komunikasi. Bagi manusia efek yang dirasakan adalah doa yang terkabul
atau ketenangan batin, sedangkan pesan Allah bisa melahirkan kepatuhan dan
ketundukan manusia dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.
Pradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang dia ajukan, yaitu: Komunikator, pesan,
media, komunikan dan efek atau respon. Berdasarkan pradigma Lasswell tersebut.

2. Konsep Komunikasi
Komunikasi adalah sebuah proses pertukaran atau penyampaikan informasi
antar individu, baik itu dilakukan dengan bahasa, dengan simbol simbol, dengan
sinyal-sinyal maupun dengan perilaku atau tindakan yang ditujukan dari individu
dengan individu yang lainnya. Dalam kamus bahasa Indonesia, komunikasi
diartikan pengiriman dan penerimaan pesan atau beritaantara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Secara etimologi komunikasi
berasal dari bahasa Latin communicatio berasal dari communis yang berarti sama.
Jadi komunikasi berlangsung jika antara orang yang terlibat komunikasi terjadi
kesamaan mengenai sesuai yang dikomunikasikan.19

3. Konsep Transendental
Transendental berasal dari kata latin, yaitu “transcendere“ yang berarti
mengatasi. Atau juga „transien‟ dari kata latin “trans-ire”, artinya melewati,
menyebrang, atau beralih. Menurut arti pokok, sebaiknya transendensi tidak
dipahami secara spasial. Transendensi terutama menunjukkan kegiatan terhadap

19
Adhis Ubaidilllah, Konsep Dasar Komunikasi Untuk Kehidupan, Jurnal Al-Ibtida, Vol.
4, No. 2, (2016), 36-37
13

yang lain dari padaku. Manusia dengan sungguh – sungguh membuat yang lain
menjadi yang lain. Ia mempengaruhi yang lain, memberikan arti dan harga
kepadanya, serta memberikan hidup. Singkatnya, ia menyebabkannya. Aspek
inilah di dalam kegiatan manusia diungkapkan dengan istilah „intensionalitas‟.
Konstuksi bidang kajian komunikasi transendental merupakan bidang kajian baru,
walau belum ada kesepakatan tentang posisi kajian ini dalam ilmu komunikasi.
Akan tetapi, paling tidak memberikan wawasan baru kepada kita akan bahasan
yang belakangan ini banyak dikaji dari berbagai sisi. Komunikasi transendental,
bila dikaji dari sisi science dengan menggunakan ukuran Aristotelian logic yang
melahirkan pandangan positivistic-rasional, dimana science selalu berlandaskan
pada sesuatu yang dapat diamati dengan bertumpu pada kemampuan indra
manusia tidak akan mampu mengkaji komunikasi transendental. Dalam kajian ini,
analisis akan dimulai dengan mengemukakan “tawaran” alternative dari-paling
tidak dua sudut pandang yang berbeda-dengan memberikan argument dari
masing-masing sudut pandang tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah
pandangan “baru” tentang komunikasi transendental. Dari alternatif yang
dikemukakan, bahasan yang mungkin agak sedikit berbelit adalah metodologi
yang digunakan. Sebab, komunikasi transendental, selain kajian ilmu komunikasi
yang belum banyak dijamah akan menggunakan pengukuran-pengukuran yang
cenderung subjektif, fenomenal, apriori, insiht radikal, verstehen, dan reduksi
fenomenal dengan menggunakan paradigm: filsafat islam, filsafat
metafisika,sosiologi-fenomenologi,psikologikognitif/transendental,danantropologi
metafisika. Dari paradigma yang dikemukakan, diharapkan akan membawa kita
pada arah yang disepakati tentang posisi komunikasi transendental dalam kajian
ilmu komunikasi.20
Mengutip pendapat Thomas Khun, bahwa dalam sejarahnya, perkembangan
keilmuan tidak harus selalu berada pada alur yang telah disepakati tentang posisi
para ilmuwan dalam koridor normal science. Revolusi keilmuan justru banyak
terjadi pada prakarsa-prakarsa menyimpang atau anomaly dari prosedur normal.
Sebuah proses keilmuan, bukan hanya memberikan justifikasi terhadap sesuatu

20
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental: Perspektif Sains Terpadu ,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),H xiii-xv
14

yang telah ada, melainkan memberikan bantahan atau falsifikasi.Dalam telaah


literatur ditemukan landasan ilmiah komunikasi transendental, yaitu filsafat Islam,
filsafat metafisika, sosiologi-fenomenologi, psikologi kognitif/ transendental, dan
antropologi metafisika, Visualisasi dapat dilihat dalam model pengaruh ilmu
dalam komunikasi transendental.21

4. Hakikat Komunikasi Transendental


a. Makna Komunikasi Transendetal
Komunikasi yang melibatkan manusia dengan Tuhannya itulah yang sering
disebut komunikasi transendental. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat berdiri sendiri, ia membutuhkan orang lain untuk mempertahankan
eksistensinya. Manusia harus membangun hubungan horizontal yakni dengan
manusia lainnya dan vertikal dengan Tuhannya. Hubungan itu akan
membawa seorang individu menjadi manusia paripurna.22
Dalam resensi buku Kapita Selekta Komunikasi yang ditulis Ujang
Saefullah, juga dinyatakan, bahwa komunikasi transendental merupakan istilah
baru dalam komunikasi yang belum banyak dikaji oleh para pakar komunikasi
karena sifatnya abstrak dan transenden. Komunikasi transendental adalah
komunikasi yang berlangsung antara diri kita dengan sesuatu yang gaib, bisa
Tuhan-Allah, malaikat, jin atau iblis. Untuk memahami komunikasi transendental
secara alamiah dapat ditelusuri lewat filsafat Islami. Menurut Deddy Mulyana,
bahwa meskipun komunikasi ini paling sedikit dibicarakan, justru bentuk
komunikasi inilah yang terpenting bagi manusia karena keberhasilan manusia
melakukannya tidak saja menentukan nasibnya di dunia, tetapi juga di akhirat.
Manusia berhasil atau tidak dalam berhubungan dengan Tuhan atau bagaimana ia
bisa menempati surga di akhirat tergantung pada strategi pendekatan yang
dilakukannya.23

21
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental, H xv
22
Nurhikmah, Komunikasi Transendental, di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/hakikat%20ilkom%20tran%201.pdf tanggal 17
September 2020.
23
Ibid
15

Manusia sendiri terdiri dari tubuh, pikiran dan ruh. Tubuh manusia
menginginkan kepuasan, pikiran manusia menuntut kejelasan akan suatu hal,
sedangkan ruh bersifat mengagumi, menikmati. Pada ruh inilah, seni dan ritual
keagamaan menjadi wilayah utamanya. Komunikasi transendental berpusat pada
ruh manusia, dengan menggerakkan pikiran dan tubuh. Fenomena transendental
dimulai dari Einstein, yang menyatakan bahwa agama tanpa ilmu adalah buta, dan
ilmu tanpa agama adalah lumpuh, lalu pendapatnya yang lain, yaitu dia menyakini
bahwa tuhan tidak bermain dadu.24
Perkara penghambaan adalah suatu hal yang mutlak ada, dalam kajian
ilmiah, ditemukan adanya god spot (titik atau posisi manusia harus mempercayai
tuhan) pada otak manusia, di mana fungsinya adalah membaca dan menentukan
kehadiran tuhan dari otaknya. Apapun penjelasannya, kita harus menghormati
kajian ini, sebab tanpa adanya fenomena god spot-pun, manusia telah
dihadiahkan/ diprogramkan oleh Allah SWT, berupa dua pengetahuan dasar.
Pertama, pengetahuan bawaan manusia, bahwa siapapun akan mencari tuhan,
baik langsung atau tidak langsung diucapkan, atau dilakukan, kecenderungan
mencari sangat kuat. Kedua, pengetahuan intuitif, di mana pengetahuan ini
berhubungan dengan hati. Jika ditanya kedalam hati kita yang terdalam, maka kita
sesungguhnya mempunyai hubungan yang sangat dalam dengan tuhan, hanya saja
pengetahuan intuitif ini sering terhalang/ terganjal dengan aktivitas kerja sehari-
hari, yang dapat mengurangi kesadaran, pengetahuan terhadap tuhan.25

‫ ِد‬ٚۡ ‫ ِہ ِي ٍۡ َح ۡج ِم ۡان َٕ ِز‬ٛۡ َ‫ة اِن‬


ُ ‫س ٗہ ۚۖ َٔ َ َۡح ٍُ ا َ ۡق َس‬
ُ ‫ض ثِ ٖہ َ َۡف‬ ِ ۡ ‫َٔ نَقَ ۡد َخهَ ۡقَُب‬
َ َۡ ‫اۡل‬
ُ ِٕ ‫سبٌَ َٔ ََعۡ هَ ُى َيب ت ُ َٕ ۡس‬
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada
urat lehernya. (Q.S. Qaf [50] 16)

24
Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/makna.pdf, tanggal 17 September 2020,H 203
25
Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses tanggal 17
September 2020.H 204
16

Allah menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dan berkuasa


penuh untuk menghidupkannya kembali pada hari kiamat dan Ia tahu pula apa
yang dibisikkan oleh hatinya, baik itu berupa kebaikan maupun kejahatan. Bisikan
hati ini tidak dimintai pertanggungjawaban kecuali jika di katakan atau dilakukan.
Selain menerangkan mengenai kedekatan dan kekuasaan yang mutlak milik-Nya,
dalam firman yang sama Allah jelas memberikan perintah untuk senantiasa berdoa
kepada-Nya, sungguh bagi mereka yang berdoa akan Ia perkenankan.
Sebagaimana dalam firman-Nya:

ِ َ‫َ ْد ُخهٌَُٕ َج ََُّٓ َى د‬ٛ‫س‬


ٍَٚ‫اخ ِس‬ َ ٌَٔ‫َ ْست َ ْكجِ ُس‬ٚ ٍَِٚ‫ أ َ ْست َِجتْ نَ ُك ْى ۚ إِ ٌَّ انَّر‬َِٕٙ‫ع‬
َ ِٙ‫ع ٍْ ِعجَبدَت‬ ُ ‫َٔقَب َل َزثُّ ُك ُى ا ْد‬
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
(Q.S. Ghaafir [40]: 60)

Allah swt. senantiasa memperkenankan doa-doa hamba-Nya ini adalah


isyarat dari-Nya agar seorang hamba senantiasa memohon kepadaNya. Dengan
melakukan permohonan kepada Allah swt. maka hamba tersebut terhubung
dengan Allah swt., hal ini sama dengan komunikasi yang mampu menjadi
penghubung antara hamba dengan Tuhannya. Hubungan komunikasi yang telah
terjalin semestinya dilakukan perawatan agar hubungan tersebut menjadi semakin
intim. Sebagaimana kegiatan komunikasi pada umumnya, semakin dilaksanakan
maka akan semakin memperkuat hubungan antara komunikator dengan
komunikan, ini berlaku pula dalam komunikasi transendental, sebagaimana
firman-Nya dalam (Q.S. Al-Baqarah [2]: 152)

ࣖ ٌِ ْٔ ‫ َٔ َۡل ت َ ْكفُ ُس‬ْٙ ‫ ا َ ْذ ُك ْس ُك ْى َٔا ْش ُك ُس ْٔا ِن‬ْٙ َِ ْٔ ‫فَب ْذ ُك ُس‬


“Karena itu ingatlah kamu kepada-KU niscaya Aku ingat (pula) kepadamu
dan bersyukurlah kepada-KU, dan janganlah mengingkari (nikmat)-KU”

5. Konsep Tentang Interaksi Terapis


Menurut Sri Nyumirah terkait interaksi terapis dalam kesimpulan
jurnalnya:
17

Perlunya dilakukan penelitian tentang pengaruh terapi perilaku


kognitif pada klien dengan masalah keperawatan yang lain baik pada
klien kelompok gangguan maupun kelompok risiko yang mengalami
penurunan kemampuan interaksi sosial sehingga muncul perilaku negatif
dengan menggunakan instrumen yang berbeda yang dapat mengukur
kemampuan kognitif klien dalam melakukan interaksi sosial sehingga
meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial.
Perlunya dilakukan penelitian dengan mengkombinasikan terapi
kelompok dengan terapi individu perilaku kognitif yang dibandingkan
hasilnya dalam penerapan terapi tersebut dengan melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi tanda dan gejala yang muncul pada penurunan dan
peningkatan kemampuan interaksi sosial (kognitif, afektif dan perilaku)
dalam rentang waktu yang lebih lama sehingga evaluasi yang optimal.26

6. Hakikat Terapi Saraf/ Refleksi


Menurut Jaelani (2009), manfaat dari aroma terapi yaitu menumbuhkan
perasaan tenang (rileks) pada jasmani, pikiran dan rohani, menciptakan
suasana yang damai, serta dapat menjauhkan dari perasaan cemas dan
gelisah. Minyak esensial yang digunakan untuk aroma terapi dapat
mempengaruhi aktivitas fungsi kerja otak melalui sistem saraf yang
berhubungan dengan indra penciuman. Respon ini dapat merangsang
peningkatan produksi masa penghantar saraf otak (neurotransmitter) yang
berkaitan dengan pemulihan kondisi psikis seperti emosi, perasaan, pikiran
dan keinginan (Jaelani, 2009). Selain itu menurut Mackinnon (2004) dalam
Riana (2015), manfaat aroma terapi selain meningkatkan keadaan fisik dan
psikologis, aroma terapi dapat memberikan efek relaksasi bagi saraf dan
otot-otot yang tegang. Oleh karena itu salah satu cara relaksasi yang

26
Sri Nyumirah, Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosia ( Kognitif, Afektif dan Perilaku )
Melaluai Penerapan Terapi Perilaku Kognitif di RSJ DR Amino Gondohutomo Semarang, Jurnal
Keperawatan, Vol. 1, No. 2, November (2013), 127.
18

digunakan untuk menurunkan kecemasan ialah dengan pemberian aroma


terapi.27

7. TAUHID; Basis Komunikasi Transendental (Suatu Fenomena)


Bagaimana kita mengapresiasi pandangan – pandangan fenomenologis dan
teologi yang mengisyaratkan bahwa manusia memiliki kehendak yang bebas
dalam mengonsepsi komunikasi transendental? Menurut penulis, komunikasi
transendental tidaklah harus ditempatkan dalam wujudnya yang ahistoris.
Fenomenologi mengindikasikan kepada kita seorang makhluk yang historis.
Dengan meggunakan ancangan ini, tentu saja sangat bijaksana apabila kita
mereduksi pendekatan-pendekatan metafisik yang tidak empiris, Dengan
demikian, komunikasi transendental bisa didefinisikan sebagai “ komunikasi
manusia dengan kekuatan di luar dirinya yang bersifat ilahiyah, dan implikasinya
terwujud dalam kapasitas sosial eksistensinya”. Karena fenomenologi merupakan
pendekatan sosial, kita tetap melihat manusia sebagai makhluk sosial dengan
dimensi ilahiyah.28

G. Studi Relevan
Komunikasi transendental terbilang baru dalam kajian komunikasi telah
banyak menarik perhatian pada ahli dan peminat ilmu komunikasi. Berdasarkan
penelusuran penulis, ada beberapa karya yang membicarakan tentang komunikasi
transendental, diantaranya karya Audhy Haj Teguh Saputra Hasan, Komunikasi
Transendental dan Konsep Diri Indigo Tahap Dewasa Awal di Bandarlampung,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Penelitian ini adalah
studi yang menggambarkan konsep diri remaja indigo dari pengalaman hidup
yang mereka jalani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara

27
Chandra Sulistyorini, Desy Ayu Wardani, Argiriani, Efektivitas Kombinasi Terapi
Totok Wajah Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan Ibu Post Parfum Dalam
Perawatan Bayi, Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, Vol 5, No. 1, ( 2020 ),
28
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental, H. 60.
19

indigo berkomunikasi secara transendental dan menjelaskan konsep diri indigo


dewasa awal.29
Karya Khimatullah, Skripsi. Komunikasi Transendental Pemain Debus
(Studi Deskritif Padepokan Maung Pande). Debus adalah suatu kesenian yang
mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, kebal senjata tajam, kebal
api, minum air keras, memasukan benda kedalam kelapa utuh, menggoreng telur
di kepala dan lain-lain. Debus dikenal sejak abad ke 18, dan sebagai kesenian asli
Banten. Kesenian debus adalah kesenian yang bergerak dan tumbuh di tiga daerah
kabupaten yang ada di Banten yakni Kabupaten Serang, Pandeglang, dan Lebak.
Dalam penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan pemain debus sebagai
objek penelitian. Dengan menggunakan teori komunikasi transendental peneliti
tersebut menelisisk permainan debus itu sendiri, dalam hal ini bagaimana para
pemain debus melakukan komunikasi transendental melalui shalat, puasa dan
dzikir.30
Karya Farih Miftahul Huda, Skripsi, Ziarah Sebagai Media Komunikasi
Transendental (Studi Etnografi Pada Para Peziarah di Pemakaman Syekh
Makhdum Wali Karanglewat Banyumas) Salah satu tradisi pra-Islam yang masih
ada sampai sekarang adalah pemujaan roh nenek moyang. Selain itu, tradisi lain
yang dalam masyarakat Islam pada umumnya adalah ziarah kubur. Di masyarakat
jawa dua tradisi tersebut bertemu, sedangkan pandangan masyarakat tentang
ziarah kubur terbagi menjadi dua; ada yang sepakat dan ada yang menganggapnya
sebagai kemusyrikan. Ditambah karena ada hadits nabi yang melarang juga
menganjurkannya. Sebagai suatu yang dianjurkan oleh nabi, ziarah ini termasuk
pada ibadah sunnah yang ditujukan kepada Allah. Penelitan ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana proses ziarah sebagai media komunikasi transendental.
Lebih mudahnya definisi komunikasi transendental adalah komunikasi dengan
Allah yang lazimnya dilakukan melalui ibadah dan doa manusia kepada Allah

29
Audhy Haj Teguh Saputra Hasan, Komunikasi Transendental dan Konsep Diri Indigo
Tahap Dewasa Awal di Bandarlampung, Skripsi ( Bandar Lampung : Program Sarjana Universitas
Lampung, 2019)
30
Khimatullah, Komunikasi Transendental Pemain Debus (Studi Deskritif Padepokan
Maung Pande), Skripsi ( Serang : Program Sarjana Universitas Sulthan Ageng Tirtayasa, 2018 )
20

SWT. Di Banyumas Syekh Makhdum Wali adalah salah satu wali dan penyebar
agama Islam yang makamnya sering diziarahi pengunjung, sehingga penulis
tertarik untuk mengkaji hal ini dari para peziarah Syekh Makhdum Wali.31

31
Farih Miftahul Huda, Ziarah Sebagai Media Komunikasi Transendental ( Studi Etnografi
Pada Para Peziarah di Pemakaman Syekh Makhdum Wali Karanglewat Banyumas),. Skripsi (
Purwokerto : Program Sarjana Institute Agama Islam Purwokerto, 2019 )
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Totok Saraf MH Saifurrahmi


Awal mula ada pengobatan totok saraf Cak Saiful ini adalah ilmu turunan
dari para leluhurnya ataupun warisan dari sesepuh Cak Saiful, karna sebenarnya
ilmu pengobatan tersebut telah lama digeluti oleh sesepuh ataupun kakek dari Cak
Saiful. Ilmu pengobatan tersebut telah digeluti oleh kakek Cak Saiful, sejak masih
usia muda, pada saat itu juga sesepuhnya pun memang sudah tinggal di Madura,
kegiatan sehari–harinya memang sudah melakukan pengobatan kepada
masyarakat yang memang membutuhkan uluran tangannnya.

Kakek Cak Saiful sendiri adalah seorang kyai atau tokoh agama yang di
hormati di daerah Kabupaten Sumenep, Kecamatan Ganding Madura Jawa Timur.
Cak Saiful, selain sebagai seorang ahli terapi, di sisi lain sebenarnya Cak Saiful,
seorang yang memiliki keturunan kyai atau tradisi pesantren kerab akrab
memanggil dengan sebutan “gus”. Memang dalam tradisi pesantren dari sejak
dahulu akrab dengan sebuah amalan atau bacaan – bacaan yang di berikan oleh
kyai kepada santrinya, sebagai tujuan pendekatan diri kepada Allah SWT, dan
juga biasanya menjadi amalan perlancaran rezeki, perlindungan diri dan lainya.
Hal ini sudah menjadi hal biasa dalam tradisi pesantren yang tentunya
berlandaskan kepada pemaham al-Qur‟an dan al-Hadits.

Dari hasil observasi peneliti memang Cak Saiful, ini kental dengan kajian–
kajian yang berkaitan dengan jiwa atau tasawuf, wajar jika peneliti meneliti
sebuah kajian komunikasi transendental yang mana, ini adalah kajian baru dalam
ranah ilmu komunikasi, selain itu juga peneliti banyak mengamati bagaimana cara
komunikasi atau pesan yang disampaikan oleh Cak Saiful, bahwasannya dirinya
ini pernah mengatakan bahwa sesepuhnya adalah pendiri pondok pesantren tertua
di kabupaten sumenep, yang memang tidak Cak Saiful, sebutkan dalam hasil
wawancara dengan peneliti, jelas sekali itu terlihat ketika dirinya menyebutkan
nama kakeknya atau yang sering di sebut sesepuhnya itu yang bernama Kyai

21
22

Jamaludin, terlihat bahwa kakeknya itulah sang pendiri pondok pesantren tertua32
di kabupaten sumenep itu.33

Ilmu pengobatan tersebut memang akan turun kepada Cak Saiful, itu di
ketahui saat kakeknya memberikan wasiat kepada orang tua Cak Saiful, bahwa
ilmu pengobatan tersebut akan di turunkan kepada cucunya yang bernama MH
Saifurrahmi, yang sekarang memang akrab masyarakat jambi memanggil dengan
sebutan Cak Saiful. Berikut adalah hasil wawancara bersama Cak Saiful ;

“Sebenarnya ini merupakan ilmu turunan dari salah satu sesepuh atau
leluhur saya sendiri, yang mana dulu beliau memang menekuni hal ini,
dan beliu dulu tinggalnya dimadura, dan hal itu memang sudah di ketahui
sejak dulu sama orang tua saya, bahwa bidang totok saraf ini nantinya
yang akan melanjutkan adalah saya sendiri, kakek saya bernama kyai
jamaludin.”34

Ketika kakek cak saiful tersebut telah wafat, cak saiful pun masih berusia
belia/ anak-anak, maka dari itu beliau tidak dapat ataupun belum sempat
berbincang – bincang banyak dengan sesepuhnya tersebut. Cak Saiful juga
mengatakan bahwa di sejarahnya pun memang begitu ungkapnya, bahwasannya
kakeknya telah menekuni bidang pengobatan tersebut memang sudah sejak usia
muda, dan sampailah pada saat penghujung usianya telah tiba, tempatnya pun
memang sudah di Madura, tepatnya di kabupaten sumenep, kecamatan ganding,
Jawa Timur. Berikut adalah wawancara dengan Cak Saiful ;

“Waktu kakek meninggal itukan saya masih kecil, jadi saya sendiri tidak
bisa bincang2 banyak dengan beliau, disejarahnya memang begitu, kata
orang tua saya kakek juga menekuni bidang bidang pengobatan itu
memang sejak beliau muda, sampai penghujung usia beliau, tempatnaya
memang disumenep, dikabupaten sumenep Madura, kec, ganding.”35

32
Peneliti tidak menghardirkan nama pesantren yang terkait, karna MH Saifurrahmi tidak
memberikan informasi terkait hal tersebut.
33
Observasi 5 November 2020
34
MH Saifurrahmi,Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 5 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
35
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 5 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
23

Awal mulanya memang Cak Saiful, ini tidak mengetahui bahwa sesepuhnya
menekuni pengobatan tersebut, yang diketahuinya hanya bahwa memang
sesepuhnya tersebut menekuni pengobatan tersebut memang sudah sejak lama,
dan memang sejak saat usianya masih muda. Seperti yang telah penulis jelaskan di
awal bahwa ilmu pengobatan tersebut di turunkan kepada cak saiful melalui
sebuah wasiat, yang memang wasiat tersebut di tujukan kepada Cak Saiful yang
cucunya tersebut cucunya sendiri, dan itu memang ketika saat usianya Cak Saiful
masih anak – anak. Berikut hasil wawancara bersama Cak Saiful ;

“Mengenai sesepuh saya menekuni totok saraf ini nggak tau, yang jelas
beliau menekuni dibidang pengobatan, memang sudah dari dulu juga,
dari sejak beliau muda, kemudian, beliau menurunkan itu, pada saat, gini
sih sebenarnya, jadi, beliau menurunkannya, melalui wasiat, bahwa
dibidang pengobatan totok saraf itu penerusnya adalah saya, dan itu dulu
saya waktu kecil.”36

Pada saat penerimaan ilmu pengobatan tersebut, sesepuh Cak Saiful,


mewasiatkan kepada anaknya yang memang itu ayah dari cak saiful, kemudian
beliau mewasiatkan kembali kepada Cak Saiful, yang telah diberikan amanah oleh
sesepuhnya tersebeut, yang memang pengobatan totok saraf itu akan di turunkan
kepada cucunya melalui wasiat yang diwakilkan kepada ayahnya, pada saat
menerima pun ada tata cara tertentu semacam ijab kabulnya, yang mana tata cara
tersebut melalui sebuah tawasul yang disambungkan kepada kakeknya dan para
sesepuh serta guru-guruya, sehingga akan turun kepada cak saiful atas apa yang
dikehendaki. Cak Saiful, mengatakan bahwa yang jelas ini tidak lepas dari
kehendak Allah swt.

Yang mana tawasul tersebut sebagai metode sambungan yang ditujukan


kepada kakeknya serta para sesepuhnya dan juga guru–guru Cak Saiful, karna
memang metode tawasul ini kerap digunakan oleh para sufi untuk melakukan
sambungan untuk sampai kepada Allah SWT, yang mana memang sanadnya itu
jelas sampai kepada Nabi Muhammad SAW, untuk melakukan komunikasi
transendental memang banyak menggunakan metode tawasul, selain dari pada

36
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 5 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
24

sholat, do‟a dan dzikir, karna memang dari sejak dahulu metode tawasul ini kerap
juga digunakan oleh para kyai sepuh di Jawa maupun berbagai daerah di
Indonesia, sehingga metode tersebut masih lazim digunakan sampai sekarang
sebagai sambungan kepada Allah SWT. Bisa diibaratkan sebagai sebuah ijazah
untuk mengamalkan bacaan–bacaan tertentu, yang mana harus melalui sambungan
terlebih dahulu, seperti tawasul kepada para sesepuh dan juga guru–guru,
sehingga sampai kepada Allah SWT, itu kenapa hal tersebut dikatakan sebagai
komunikasi transendental yaitu hubungan manusia dengan Tuhan. Berikut adalah
hasil wawancara dengan Cak Saiful mengenai tata cara penerimaan ilmu
pengobatan totok saraf yang di geluti oleh Cak Saiful saat ini;

“Kemudian untuk menerimanya semacam ijab kabulnya itu, orang tua


dulu dari kakek, sihingga ada cara2 tertentu ketika saya sudah siap untuk
menekuni hal ini, ada cara2 tertentu yang saya lakukan, yang mana
tawasulnya saya sambungkan kepada kakek, sehingga ya turunlah apa
beliau itu kehendakiyang jelas ini tidak lepas dari kehendak Allah lah,
nama kakek saya kyai jamaludin.”37

Pengobatan totok saraf tersebut memang tidak diturunkan kepada anak–


anaknya, karna memang tidak ada wasiat apapun untuk meneruskan pengobatan
ini, Kyai Jamaludin selaku kakek dari Cak Saiful hanya memberi amanah untuk
menyampaikan wasiat pengobatan tersebut diturunkan kepada cucunya itu yang
mana cucunya itu adalah MH Saifurrahmi. Orang tua Cak Saiful yang mana anak
dari Kyai Jamaludin tidak berani meneruskan pengobatan tersebut, karna
memeang tidak ada wasiat apapun untuk meneruskan pengobatan tersebut, beliau
hanya menerima amanah untuk disampaikan kepada anaknya untuk meneruskan
pengobatan tersebut. Maka dari wasiat tersebut ya memang hanya Cak Saiful
selaku cucunya yang berhak melanjutkannya. Dibawah adalah hasil wawancara
bersama Cak Saiful mengenai wasiat ilmu pengobatan totok saraf ;

“Kemudian kenapa diturunkan kepada cucunya bukan anaknya, yaitu


sudah merupakan wasiat, sehingga orang tua saya selaku anaknya itu
tidak berani melanjutkan karna tidak ada wasiatnya, yang menerima

37
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
25

wasiat itu adalah orang tua dan diwasiatkan kepada saya untuk
melanjutkan, katany, makanya saya yang melanjutkan.”38

Setiap ilmu pengobatan ataupun ilmu turunan dari lelulur atau sesepuh
memang rata – rata memiliki tata cara penurunan atau mewariskan kepada
penerusnya dikemudian hari ketika sudah wafat. Suatu ilmu pengobatan juga
memiliki tata cara saat akan melakukan diaknosa penyakit atau akan melakukan
sebuah terapi pasti memiliki metode, yang mana metode tersebut digunakan pada
saat melakukan pengobatan, seperti bacaan – bacaan atau do‟a yang ditujukan
sebagai media pengobatan atau bisa di sebut sebagai implementasi dari
komunikasi transendental.

Seperti halnya Cak Saiful, melaksanakan wasiat dari kakeknya yang mana
beliaulah yang melanjutkan ilmu pengobatan totok saraf tersebut, sama halnya
dengan pengobatan lainya yaitu dengan menggunakan tata cara tertentu yang di
gunakan Cak Saiful, dalam menangani pasiennya yang datang, dan cara yang
digunakan oleh Cak Saiful, dalam melakukan pengobatan yaitu dengan
melakukan tawasul – tawasul kepada kakeknya dan sesepuh – sesepuhnya, serta
para gurunya sebagai media sambungan agar sampai kepada Allah SWT, sehingga
muncul sebuah intuisi kepada Cak Saiful, hasil dari tawasul tersebut, bisa
dikatakan sebagai bimbingan batin yang dirasakan oleh Cak Saiful, ketika
melakukan sambungan kepada para sesepuh hingga sampai kepada Allah SWT.
Cak Saiful pun mengatakan bahwa memang sudah begitu aturannya dari sejak
dulu, maka dari itu seperti yang sudah peneliti jelaskan diatas, bahwa ilmu
pengobatan ini hanya Cak Saiful, yang berhak melanjutkannya selaku cucu dari
Kyai Jamaludin, dan ayahnya pun tidak berani melanjutkan, memang tidak ada
wasiat apapun terkait dalam hal ilmu pengobatan itu. Berikut adalah hasil
wawancara dengan Cak Saiful, mengenai tata cara pengobatan totok saraf tersebut

“Kemudian apa yang saya lakukan untuk melanjutkan beliau, ya ada


beberapa hal tertentu yang memang dilakukan sama saya dan itu memang
sudah anjuran dari orang tua saya karna memang katanya saya yang
berhak melanjutkan, jadi ya saya lakukan apa yang memang sudah

38
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
26

dianjurkan, lebih tepatnya ya tawasul2 seperti itu, sehingga ada semacam


intuisi, semacam ada bimbingan melalui kebatinan begitu, kemungkinan
ya memang aturannya sudah seperti itu, makanya sebagaimana
disampaikan orang tua saya sih yang berhak melanjutkan kegiatan
kakekmu itu hanya kamu, dan ini kata kakekmu dulu yang diwasiatkan,
jadi orang tua tidak berani melanjutkan karna tidak menerima amanah,
orang tua hanya menerima wasiat untuk menyampaikan kepada saya,
bahwa saya yang berhak ataupun di wariskan amanah dari kakek yang
berkaitan dengan pengobatan ini.”39

Ketika Cak Saiful, melaksanakan apa yang telah menjadi amanahnya,


prosesnya sangat panjang dan saat melakukan pengobatan tersebut, Cak Saiful,
melakukan berupa tawasul – tawasul dan segala macamnya, disitu beliau banyak
mendapatkan pentunjuk berdasarkan intuisinya itu. Amanah berikutnya yaitu
setelah mendapat wasiat bahwa penerus ilmu pengobatan ini, Cak Saiful, di
himbau untuk membuka pengobatan totok saraf tersebut di luar daerahnya atau di
luar Madura tepatnya. Ketika dihimbau untuk membuka pengobatan di luar
Madura, Cak Saiful, melakukan sholat istikharah, untuk mendapatkan suatu
pentunjuk agar mendapatkan tempat dibukanya pengobatan totok saraf itu.

Daerah pilihan prioritas Cak Saiful, saat melakukan sholat istikharah yaitu
Pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, saat mengistikharahkan ketiga pulau
tersebut diharapkan ada petunjuk yang akan didapat oleh Cak Saiful, terkait
pengobatan totok saraf, sehingga hasil istikharah itu didapat atau mendapat
petunjuk bahwa beliau harus pergi ke Pulau Sumatra, tidak cukup sampai hanya
Pulau Sumatra saja, Cak Saiful, pun melakukan sholat istikharah kembali dan
daerah yang di istikharahkan antara lain yaitu, Medan, Jambi, dan Palembang.
Ketika saat melakukan sholat istikharah Cak Saiful, mulai mendapatkan suatu
petunjuk bahwa dirinya harus pergi atau menuju daerah Jambi, dalam membuka
pengobatan totok saraf tersebut dari ketiga pilihan daerah yang di istikharahkan
itu.

“Pada saat saya melakukan apa yang telah menjadi wasiat kakek dalam
hal menerima amanah ini, itu kan prosesnya melalui tawasul dan segala
macam disiu saya mendapatkan petunjuk, bahwa saya harus membuka

39
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
27

pengobatan ini, diluar daerah saya, kemudian saya istikharah antara pulau
Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dan disitu hasil istikharah saya
menunjukkan pulau Sumatra, dan kemudian saya pilih lagi daerahnya
muncul medan, jambi, Palembang dan muncul jambi.”40

B. Faktor Berkembangnya Terapi Totok Saraf


Pada awal mulanya memang ilmu pengobatan totok saraf sendiri adalah
ilmu warisan atau ilmu yang berasal dari turun–temurun sesepuh atau kakek, di
sini Cak Saiful, menerangkan bahwa perkembangan ilmu pengobatan ini memang
sudah turun- temurun dari sesepuhnya, jadi pengobatan ini tidak bisa dirubah
strukturnya.

Ilmu pengobatan totok saraf ini akan diturunkan kepada keturunan yang
memiliki tanda–tanda, dan tanda tersebut berasal dari keadaan alam bisa juga
bakat dari orang tuanya menurun kepada anaknya, tetapi yang lebih dominan
adalah pertanda yang diberikan oleh alam. Cak Saiful mengatakan bahwa
pengobatan totok saraf ini tidak bisa diturunkan kepada orang lain, pengobatan
totok saraf ini hanya bisa diturunkan kepada anaknya yang memiliki tanda–tanda
yang diberikan oleh alam, seperti halnya kakek atau sesepuh dari Cak Saiful yang
menurunkan ilmu pengobatan totok saraf tersebut kepada dirinya sebagai
cucunya, bukan pada anaknya, itu juga karna ada pertanda dari alam sehingga
sesepuhnya memilih Cak Saiful, untuk meneruskan pengobatan totok saraf
tersebut. Cak saiful juga mengungkapkan dalam wawancara bersama peneliti
bahwa, jika ilmu pengobatan totok saraf tersebut bisa diajarkan kepada orang lain,
maka dirinya akan membuka cabang diberbagai daerah agar seluruh pasien yang
memiliki keluhan penyakit tidak jauh – jauh untuk datang ke jambi untuk berobat
kepada cak saiful.

Karna pengobatan totok saraf ini tidak sembarang turun dan diturunkan atau
di ajarkan, Karena ilmu pengobatan totok saraf tersebut memiliki kriteria
tersendiri jika akan mengangkat sebuah seseorang pengganti dan itu memerlukan
proses serta perlu adanya tanda – tanda dalam penurunan pengobatan tersebut.
Cak saiful juga mengatakan bahwa ketika ilmu pengobatan ini tidak bisa di

40
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
28

ajarkan atau diturunkan kepada orang lain, alasannya bahwa, bisa saja orang lain
tidak berbakat dalam hal pengobatan totok saraf taupun juga tidak memiliki
tanda–tanda yang sedemikian rupanya seperti yang telah dijelaskan dalam tata
cara penurunan ilmu pengobatan toto saraf tersebut. Berikut adalah wawancara
peneliti bersama dengan cak saiful mengenai pergantian atau proses tata cara
dalam perkembangan atau penuruna ilmu pengobatan totok saraf kepada penerus
selanjutnya ;

“Yang pertama harus ke anak, keturunan dewek, karna gini, 1. Tentang


bakat, bakat seseorang itu tidak sama, saya menerimanya dari sesepuh,
otomatis kata sesepuh, turunnya itu ya turun kepada anak, tidak bisa
turun kepada selain anak, dari sesepuh saya seperti itu, seandainya bisa
dipelajari, mungkin saya sudah buka cabang dimedan, supaya orang
medan nggak perlu kesini, di Kalimantan, jadi orang Kalimantan nggak
perlu kesini, kan tujuannnya untuk mempermudah orang lain toh, namun,
sebagaimana seni misalnya ya, jiwa seni, kalau ayahnya jiwa seni
biasanya salah satu putra atau putrinya mempunyai jiwa seni, kemudian
kalau dalam hal terapi totok saraf ini, kenapa tiding bisa diturunkan
kepada orang lain, karna mungkin ada hal alasannya yang memang yang
tidak ada di diri orang lain.”41

Ungkap Cak Saiful dalam wawancara di bawah ini bahwa, ketika seseorang
itu memiliki tanda – tanda atau memiliki potensi untuk memiliki pengobatan
tersebut yaitu bukan berasal dari Cak Saiful atau sesepuhnya, melainkan itu
berasal dari sesepuh seseorang itu sendiri. Dirinya memberikan contoh bahwa
ketika seseorang memiliki sebuah pesantren maka yang meneruskan adalah
keturunannya sendiri melainkan bukan orang lain.

Pada hakikatnaya ilmu pengobatan ini tidak terlepas dari ketentuan dari
Allah swt, karna pada dasarnya semua ilmu pangkalnya ada pada sang pencipta,
kalaupun itu berasal dari keturuna ataupun dapat dipelajari ilmunya, itupun tidak
terlepas dari campur tangan Allah swt. Berikut adalah kelanjutan dari wawancara
peneliti bersama cak saiful mengenai pergantian atau perkembangan ilmu
pengobatan totok saraf tersebut ;
“Kalau ada mungkin berarti sumbernya bukan dari saya, tetapi bersumber
dari sesepuhnya sendiri, otentiknya kalau sudah ditentukan nabi2 terakhir
41
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
29

itu nabi Muhammad, walaupun ada seseorang yang lebih berpotensi


selain nabi Muhammad, tetaplah nabi Muhammad, ibaratnya seperti iu,
Contoh, orang memiliki pesantren biasanya yang melanjutkan siapa,
umumnya anaknya kan, apakah tidak ada orang lain yang lebih
berpotensi, ada toh, kenapa harus anaknya, ya karna keturunnya pasti
ada bakatnya.”42

Dalam penjelasan cak saiful mengenai anaknya yang memiliki tanda – tanda
untuk mewarisi ilmu pengobatan totok saraf tersebut, dirinya mengungkapkan
pada peneliti bahwa, anaknya tersebut sudah memiliki sebuah tanda – tanda yang
diberikan oleh alam, tetapi masih belum jelas lebih tepat nya masih menjadi
rahasia Allah swt, dirinya juga mengatakan bahwa jika anaknya bergerak dibidang
pengobatan medis atau kedokteran ilmu pengobatan totok saraf tersebut bisa juga
dipadukan untuk mengobati pasien yang memiliki keluhan penyakit. Dirinya
mengibaratkan kepada seorang mursyid thoriqoh bahwa, seorang mursyid
thoriqoh tidak bisa mengangkat dirinya sebagai mursyid melainkan yang bisa
melihat bahwa dirinaya adalah seorang mursyid yaitu santrinya sendiri, karna
pada hakikatnya seorang mursyid adalah pembimbing atau penunjuk untuk
menuju kepada Allah swt atau yang bisa membawa kita whusulkepada sang
pencipta, dan kalau ada seseorang mengaku dirinya sebagai mursyid maka itu
adalah mursyid- mursyidan.

Karna pada intinya, ketika seseorang itu masuk dalam wilayah ma‟rifat
hingga hakikat maka hal tersebut sudah tidak bisa dibahasakan lagi oleh kata –
kata ataupun logika, seperti halnya saat cak saiful melakukan komunikasi
transendental dirinya mengungkapkan bahwa yang dirasakan adalah tenang dan
tidak dapat dibahasakan lagi. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful
mengenai penurunan ilmu pengobatan totok saraf tersebut yang memiliki tanda –
tandanya adalah anaknya sendiri yang memang untuk saat ini belum terlalu
tandanya karna itu masih dalam wilayah atau kuasa Allah swt ;

“Yang jelas pasti ada tanda2 pada anak syukur2 bisa semuanya, untuk
saat ini belum ada, karna itu masih ada diwilayahnya Allah, walaupun
ada tetapi belum jelas, ada tetapi belum jelas, missal nanti anak saya

42
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
30

maju dibidang kedokteran kan bisa dipadukan dengan totok saraf,


sebagaimana mursyid, tidak ada orang yang memproklamasikan dirinya
sebagai mursyid, jika ada itu mursyid2an, karna yang mengetahui itu
mursyid adalah santrinya sendiri, anggapan sendri2, karna bagaimanapun
toriqoh itu hanya sebagai metode, metode untuk mengantarkan kepada
hakikat, pada pintu hakikat, hakikat masih bisa dibahasakan, ketika
masuk kedalam makrifat itu sudah tidak bisa dibahasakan lagi. Tetapi
jika digariskan bermakrifat kepada Allah, itu akan ketemu kepada yang
membimbingnya, dengan kehendak Allah bukan dengan mencari, karna
apa, selagi masih mencari tidak akan pernah ketemu.”43

C. Riwayat Hidup Cak Saiful Sebagai Ahli Totok Saraf


29 Juni 1982 adalah tanggal dimana MH Saifurrahmi atau yang akrab di
panggil dengan sebutan Cak Saiful cucu dari kyai Jamaludin itu dilahirkan, sejak
dilahirkan memang cak saiful paling berbeda dari saudara – saudaranya, dari segi
pendidikan Cak Saiful menempuh pendidikan formal seperti MI, MTS dan MA,
sedangkan saudara – saudaranya jenjang pendidikannya adalah pondok pesantren,
memang keluarga Cak Saiful ini terbilang sebagai tokoh masyarakat di daerahnya,
tepatnya di kabupaten sumenep. Sedangkan pendidikan strata satunya yaitu di
universitas tritunggal Surabaya, dengan program studi yang di ambil yaitu hukum,
Cak Saiful sendiri mengatakan dalam wawancaranya, bahwa pendidikannya
memang paling berbeda atau dirinya menyebutnya dengan sebutan nyeleneh.
Berikut adalah hasil wawancara bersama Cak Saiful mengenai dirinya tentang
kelahirannya dan pendidikannya ;

“Saya lahir tahun 29 juni 1982, kalau keluarga besar saya, dimadura itu
menurut masyarakat sekitar dianggap sebagai tokoh masyarakat kluarga
saya, kalau sesepuh saya sampai detik ini beliau termasuk pendiri pondok
pesantren tertua di kabupaten sumenep, kemudian pendidikan saya,
memang nyeleneh dari sepupu2 saya nyeleneh, kalau sepupu bidang
pendidikannya pondok pesantren sejak kecil, kalau saya formal, MI MTS
MA, kalau S1 nya di Surabaya prodi hukum, di universitas tritunggal
Surabaya.”44

43
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
44
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
31

Selain sebagai seorang terapis, Cak Saiful sendiri setelah menyelesaikan


studinya di prodi hukum universitas tritunggal Surabaya juga dirinya adalah
seorang seniman yang berbisnis di bidang produksi rekaman, dirinya adalah
seorang produser rekaman, cak saiful sendiri menjalani bisnis rekaman tersebut
kurang lebih 10 tahun lamanya.

Di sisi lain Cak Saiful juga sampai melakukan kerjasama dengan produser–
produser dari luar negeri, dirinya juga sempat menjabat sebagai ketua APRI
(Asosiasi Penyalur dan Pengusaha Rekaman Indonesia) selama kurang lebih 8
tahun. Memang dilihat dari profesi beliau, Cak Saiful ini adalah seseorang yang
piawai dibidang produksi rekaman, sampai melakukan kerjasama diluar negeri itu
membuktikan bahwa dirinya mempunyai daya atau nilai jual yang tinggi dalam
produksi rekaman terutama di Indonesian itu sendiri. Berikut adah hasil
wawancara dengan Cak Saiful ;

“Jadi, dulu saya, kuliah, kuliah dipersilahkan sama orang tua, kuliah saya
jurusan hukum, Alhamdulillah sampai lulus, kemudian setelah itu, saya
sendiri berbisnis dibidang seni, jadi selama kurang lebih 10 tahun, saya
menekuni bidang seni dan selama itu juga saya juga menjadi produser
rekaman, sehingga pada akhirnya bisnis saya dibidang seni, dibidang
produksi rekaman, sampai ada kerjasama dengan produser – produser
luar negeri,kemudian,10 tahun menekuni bidang seni sempat menjadi
produser, sempat menjabat sebagai ketua apri asosiasi penyalur dan
pengusaha rekaman Indonesia, sempat menjabat selama 8 tahun.”45

Ketika Cak Saiful ini diwasiatkan ilmu pengobatan tersebut, orang tuanya
menghimbau bahwa ingin melanjutkan pendidikan kepanapun dipersilahkan, dan
juga kalau mau bekerja di persilahkan, buktinya dirinya telah sukses menjadi
seorang produser dibidang produksi rekaman dan bahkan sampai bekerjasama
dengan produser luar negeri selama kurang lebih 10 tahun dan menjadi ketua
APRI selama 8 tahun. Memang himbauan orang tuanya sudah begitu, himbuan
nya yang jelas adalah harus positif dalam setiap langkah kakinya, sebelum cak
saiful ini benar – benar duduk di bidang totok saraf ini, sebelum benar – benar

45
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
32

melayani masyarakat luas dalam bidang pengobatan. Berikut adalah hasil


wawancara bersama Cak Saiful ;

“Jadi orang tua itu sudah tau sehingga himbauan orang tua dulu, kamu
mau kuliah silahkan, kamu mau kerja silahkan, kamu mau berbuat
apapun selama itu positif silahkan, sebelum kamu duduk betul – betul di
bidang totok saraf, sebelum kamu duduk dibidang pengobatan, sebelum
kamu duduk benar – benar melayani masyarakat sesuai bidangmu.”46

Ketika Cak Saiful benar – benar telah terjun dalam pengobatan totok saraf,
dirinya melepas seluruh bisnis – bisnis yang telah dijalaninya, karna memang
himbauan orangtuanya saat belum terjun pada pengobatan, orangtuanya
menghimbau bahwa mau melakukan apapun tidak masalah selama itu kegiatan
yang positif, karna seluruh pekerjaan tersebut ditakutkan akan mengganggu
pikiran cak saiful ataupun hatinya saat melakukan proses pengobatan. Memang
pekerjaan menjadi salah satu factor dalam permainan fikiran dan hati, jadi, itu
sangat membawa pengaruh yang sangat besar pada kegiatannya Cak Saiful.

Ketika dirinya telah melepas seluruh bisnis – bisnisnya pada saat sudah
siap membuka atau benar – benar duduk melayani masyarakat, dirinya melihat
banyak diantara pasien – pasiennya adalah seorang pebisnis, juga ada diantaranya
adalah seorang pejabat pemerintah, bahkan banyak diantara pasiennya adalah
pebisnis dan suluruh elemen masyarakat dari berbagai profesi sudah ada singgah
di kediaman cak saiful untuk melakukan terapi totok saraf. Berikut adalah hasil
wawancara dengan Cak Saiful ;

“Jadi saya sudah melepas bisnis saya, dan ketika saya bener – bener
duduk siap melayani masyarakat disitu saya tau, kenapa orang tua saya
dulu saya menganjurkan duduk melayani ummat, kenapa kok dianjurkan
mau kuliah silahkan, mau kerja silahkan, supaya saya tidak gampang
tertarik dengan hal-hal yang sekiranya memngganggu terhadap kegiatan
saya ketika saya benar2 duduk melayani umat, Dan itu ketika saya jalani
sekarang ya betul, saya bertemu dengan pebisnis2 besar, ya saya tidak
tertarik berbisnis lagi, ketemu dengan orang2 yang bergerak
dipemerintahan ya saya tidak tertarikkarna setidaknya saya pernah
mendalami ilmunya pada saat kuliah, jadi saat ini inayallah bener2 siap
mengabdi kepada Allah swt, dan pada akhirnya waktu sudah sampai

46
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
33

benar – benar duduk melayani masyarakat, dibidang melayani keluhan –


keluhan masyarakat, lebih khususnya dibidang pengobatan totok saraf.47

Disisi lain, Cak Saiful mengatakan bahwa dirinya telah sepenuhnya


mengabdi untuk alam semesta, itu artinya seperti yang telah peneliti jelaskan
sebelumnya, diperlukan adanya kesiapan yang sangat matang dalam memutuskan
sesuatu, agar tidak mengganggu pikirannnya saat telah terjun dalam dunia
pengobatan, dan benar – benar melayani masyarakat. Disitulah dapat dikatakan,
bahwa kebesaran hati sudah dimiliki oleh seorang terapis atau orang yang telah
benar – benar terjun pada pengobatan untuk melayani masyarakat, karna setiap
individu yang telah dilahirkan sudah diberikan bakat atau keahlian tersendiri oleh
Allah swt, tentunya keahlian tersebut agar digunakan untuk kemaslahatan umat,
apapun keahlian yang dimiliki seorang individu adalah anugrah dari Allah swt,
dan itu wajib di syukuri oleh masing – masing individu tersebut.

Bermula dari totok saraf lah, Cak Saiful bisa membantu saudara –
saudarinya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan
pengobatan, dirinya pun mengatakan bahwa sudah benar – benar focus untuk
duduk melayani masyarakat yang datang dari berbagai daerah, dan sudah tidak
tertarik terhadap keinginan – keinginan yang sekiranya menggangu fikiran dan
jiwanya. Berikut adalah hasil wawancara singkat kepada Cak Saiful, perihal
ungkapannya dalam mengabdi kepada seluruh alam semesta, melalui bidang yang
telah diberikan oleh Allah swt, yaitu totok saraf untuk melayani masyarakat yang
datang membawa keluhan – keluhan penyakit ;

“Melalui pengabdian saya kepada seluruh alam semesta siapapun yang


membutuhkan, melalui bidang yang sudah disediakan Allah terhadap
hidup saya, yaitu totok saraf, dan saat ini saya sudah benar2 fokus
dibidang ini tanpa ada keinginan2 yang sekiranya mengganggu terhadap
kegiatan saya ini.”48

47
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio
48
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,
Mayang Ko
ta Jambi, Rekaman Audio
34

Seperti yang telah peneliti jelaskan tentang sampainya Cak Saiful ketanah
sepucuk jambi Sembilan lurah, tepatnya kota jambi, bahwa dirinya melakukan
sholat istikharah terlebih dahulu, disaat akan melaksanakan amanah dari
sesepuhnya, yaitu di himbau agar membuka pengobatan totok saraf itu diluar
Madura, maka dari itu dirinya melakukan sholat istikharah, dan menentukan
pilihannnya untuk menetap dan melayani masyarakat yang benar – benar
membutuhkan uluran tangannya seperti yang dilakukan sesepuhnya dahulu disaat
masih menekuni ilmu pengobatan tersebut untuk melayani masyarakat.

Dirinya pun mengatakan, bahwa dalam menekuni pengobatan totok saraf


ini, butuh kesabaran yang besar tepatnya memiliki keluasan hati yang besar, karna
banyak diantara pasien yang memiliki keluhan – keluhan yang berbeda – beda di
antaranya perlu ketenangan jiwanya, agar keyakinan itu benar – benar hadir dalam
diri setiap pasien yang dating. Ketika dirinya tiba di kota jambi pun, masih
bingung mau tinggal dimana, karna beliau datang sendiri tanpa bersama teman
ataupun saudaranya, Cak Saiful pun mengatakan, bahwa dirinya tinggal di sebuah
surau yang bertempat di sebelah masjid raya dekat dengan pasar angso duo.
Dirinyapun cukup lama tinggal di surau tersebut, sekitar 1 tahun bahkan cak saiful
pernah pindah tinggal disebuah kos kecil. Pada saat masih di surau tersebut
dirinya banyak melakukan kegiatan – kegiatan, diantaranya membantu kegiatan
masjid, yaitu bersih – bersih lingkukan dan juga juga sudah melakukan
pengobatan tetapi terbatas karna keterbatasan tempat dan waktu yang ada. Berikut
adalah hasil wawancara bersama cak saiful mengenai sejarah sampai kota jambi
dan menetap ;

“Sejarah sampai dijambi hasil istiharah dimana saya harus duduk, dimana
saya harus menekuni pengabdian ini hasil istiharah, awalnya wilayah
yang dipilih, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, muncul Sumatra,
kemudian daerah nya di istiharahkan lagi, medan, jambi, Palembang,
akhirnya muncul jambi maka berangkatlah kejambi tanpa ada siapa2
tanpa ada kawan tanpa ada saudara tinggal di sebuah masjid, ngekos,
ngontrak, hingga punya rumah sendiri, masjidnya di surau aman,
35

samping hotel timur, dari masjid raya kerah angso duo, masuk kekanan
satu jalur ada surau sebelah kanan.”49

Kemudian selama berada di kota jambi cak saiful menerangkan saat


wawancara berlangsung bahwa, sudah banyak pasien yang datang dari berbagai
wilayah maupun daerah, untuk berobat kepada dirinya, perihal keluhan
penyakitnya. Dirinya juga mengatakan bahwa pasien yang datang rata – rata
mengetahui pengobatannya tersebut melalui media, salah satunya yaitu youtube,
dirinya sendiri telah membuat akun youtube untuk memudahkan pasien
mengetahui bahwa ada pengobatan totok saraf dan sudah banyak yang sembuh
akibat totok saraf tersebut.

Cak Saiful sendiri selain membuat akun youtube untuk memudahkan


pasien mengetahui pengobatannya itu, dirinya juga memiliki beberapa akun media
sosial, tujuannya juga memudahkan pasien mengetahui totok saraf tersebut, dan
diantara sosial medianya yaitu, facebook dan instagram, setiap beberapa hari juga
dirinya rajin dalam mengupload sebuah video dirinya saat melakukan terapi totok
saraf di kediamannya. Dirinya pun sering sekali mengatakan bahwa, seluruh
pasien yang datang di kediamannya itu tidak lepas dari campur tangan Allah swt,
dirinya pun selalu menganggap semua pasien yang datang adalah sebagai saudara
– saudarinya sendiri , yang diketuk hatinya oleh Allah swt, ihktiar kejambi untuk
menemui Cak Saiful tersebut, diharapkan seluruh keluhan penyakitnya di angkat
oleh Allah swt.

Menurut pengamatan peneliti juga cak saiful ini sering sekali menghimbau
pasien yang datng di kediamannya, bahwa seluruh pasien yang dating adalah hasil
dari doa – doanya, dan juga cak saiful selalu menghimbau kepada seluruh
pasiennya untuk saling mendoakan agar keluhan penyakit yang di alami pasien di
angkat oleh Allah swt. Cak Saiful juga menghimbau kepada seluruh pasiennya,
agar sebelum datang dikediamannya, diharapkan pasien untuk melaksanakan
sholat tahajut terlebih dahulu dan berdoa meminta ampun dan kesembuhan kepada
Allah swt, agar seluruh penyakit yang diderita pasien di sembuhkan oleh Allah

49
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio
36

swt melalui perantara sentuhan tangan Cak Saiful saat melakukan terapi pada
pasien. Berikut adalah hasil wawancara singkat dengan Cak Saiful mengenai
pasien yang datang untuk melakukan terapi totok saraf ;

“Kemudian selama berada dijambi ini ya Alhamdulillah sudah dari


berbagai penjuru yang dating, lihat di youtube, dari Sulawesi dan dari
mana2 ada, saudara2 saudari2 yang diketuk hatinya oleh Allah untuk
bersama2 ihktiar kejambi menemui saya.”50

D. Letak geografis rumah terapi totok saraf


Letak geografis rumah terapi totok saraf MH Saifurrahmi mayang Kota
Jambi.
Jl. KH. Ismail Malik RT. 22 Lorong Budi Luhur ( Dekat Citraland ) Mayang
Mangurai Kota Jambi.

Visi dan misi


Visi
Sehat raga, sehat jiwa tenang, damai alam semesta
Misi
1. Menjadikan totok saraf sebagai perantara pengabdian kepada Allah swt
2. Menjadikan totok saraf sebagai media dakwah kepada sesama
3. Menjadikan totok saraf sebagai media silaturahmi

50
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio
BAB III

BENTUK PELAYANAN TOTOK SARAF MHSAIFURRAHMI

A. Proses pelayanan totok saraf MH Saifurrahmi

Seperti perkataan Cak Saiful sendiri bahwa setiap pasien yang datang di
kediamannya saat melakukan terapi pengobatan totok sarafnya itu, dirinya tidak
pernah sekalipun menganggap sebagai pasien, melainkan dirinya menganggap
pasien yang datang seperti saudaranya sendiri. Semua apa yang ada sudah
disiapkan oleh cak saiful dan istrinya di meda tunggu, seperti air minum serta
buah-buahan semua sudah disediakan dirinya demi kenyamanan seluruh saudara
saudarinya yang datang dari perbagai daerah di Indonesia.

Cak Saiful telah menyusun rapi dari segi ruang tunggu saat menjalani terapi
dan ruangan terapinya tersebut dengan desain – desain yang membuat pandangan
mata serta hati para saudara – saudari nya yang datang tersebut di kediamannya.
Terdapat juga sebuah saung didepan rumah cak saiful, sehingga pasien dapat
beristirahat di saung untuk menikmati udara segar disela – sela menunggu proses
terapi totok saraf dimulai. Selain itu terdapat lokasi parkir yang lumayan luas pada
halaman rumah cak saiful, sehingga pasien atau tamu yang datang untuk terapi
atau sekedar untuk bersilaturrahmi tidak kebingungan untuk mencari tempat
parkir roda empat atau roda duanya.

Seperti yang telah peneliti jelaskan sebelumnya, bahwa proses pelayanan di


totok saraf cak saiful adalah sebagai berikut ;

“Setiap saudara saudari saya tidak menganggap pasien ya, maka apa yang
ada saya haturkan kepada beliau2 semua yang datang, baik itu berupa
makanan, buah ataupun makanan, jadi apa yang ada di haturkan kepada
beliau2 semua. kemudian sebagaimana yang telah disaksikan ini, tempat
tamu berbeda, tempat terapi berbeda, disitu sudah lengkap sebagaimana
yang telah disaksikan.”51

51
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio

37
38

Pelayanan totok saraf Cak Saiful ini memang sengaja didesain sedemikian
rupanya agar tidak mirip seperti tempat – tempat terapi seperti pada umumnya.
Tempat terapi yang disediakan cak saiful diharapkan dapat menjadi terapi awal
sebelum memulai terapi totok dimulai, lebih tepatnya terapi jiwa, karna
pandangan sangat mempengaruhi setiap orang yang datang.

Menurut teori psikoanalisis Sigmund freud, setiap pikiran bawah sadar itu
didefinisikan sebagai suatu kumpulan perasaan, pikiran, dorongan dan juga
ingatan yang berada di luar kesadaran. Artinaya ketidaksadaran seseorang itu terus
mempengaruhi perilakunya meskipun orang tidak menyadarinya, dan kaitannya
dengan ruangan totok saraf cak saiful adalah, pasien tanpa sadar telah banyak
melihat sekeliling ruangan tersebut dan disitu ketidaksadaran pasien terus
mempengaru perilaku, pikiran serta perasaannya, sehingga sangat tepat sekali, jika
ruangan terapi didesain seperti terdapat lukisan bunga – bunga dan warna – warna
indah sehingga tanpa pasien sadari, itu telah menjadi terapi awal pada diri pasien
itu sendiri.

Perasaan sangat mempengaruhi ketenangan jiwa seseorang, juga pemikiran


seseorang itu sendiri, karna perasaan menjadi salah satu control dalam setiap diri
masing – masing individu. Perasaan sendiri dapat mempengaruhi setiap
perilaku individu dalam hal apapun, perasaan juga yang menjadi factor pendorong
dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu. Sehat dan sakit adalah keadaan
biopsikososial yang menyatu dengan kehidupan manusia.pengenalan manusia
terhadap kedua konsep ini kemungkinan bersamaan dengan pengenalannya
terhadap kondisi dirinya. Keadaan sehat dan sakit tersebut terus terjadi, dan
manusia akan memerankan sebagai orang yang sehat atau sakit.

Sehat adalah konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun dapat kita
rasakan dan diamati keadaannya Misalnya, orang yang tidak memiliki keluhan-
keluhan fisik dipandang sebagai orang yang sehat.Sebagian masyarakatjuga
beranggapan bahwa orang yang “gemuk” adalah orang yang sehat, dan
sebagainya.Jadi faktor subjektifitas dan cultural juga memengaruhi pemahaman
dan pengertian orang terhadap konsep sehat.Tubuh atau badan manusia akan
39

dikatakan sehat apabila seluruh organnya dalam keadaan baik dan berfungsi
secara normal.

Cak saiful juga mengungkapkan pendapatnya, Dalam perawatan spiritual


menurut cak saiful pasien dapat diluruskan keyakinan dan keimanannya dalam
dasar rukun Iman dan rukun Islam, disamping mengedepankan dan meluruskan
keyakinannya kedua rukun tersebut, juga melaksanakan doa. Jika dalam
melaksanakan doa mereka secara khusyu‟ bisa mendapatkan ketenangan hati,
perasaan yang aman, dan terlindung dari perilaku yang salah.

Dalam hal tersebut motivasi juga dapat memiliki keterkaitan terhadap


kebutuhan psikologis yang telah memiliki corak atau arah yang harus dipenuhi
agar kehidupan kejiwaannya terpelihara, yaitu senantiasa berada dalam keadaan
seimbang yang nyaman.

Pada awalnya kebutuhan itu hanya berupa kekuatan dasar saja. Namun
selanjutnya berubah menjadi suatu factor yang disebut motivasi, karena memiliki
kekuatan dan sekaligus arah. Adanya arah ini menggambarkan bahwa manusia
tidak hanya memiliki kebutuhan melainkan keinginan untuk mencapai sesuatu
sesuai dengan kebutuhan, Apabila suatu kebutuhan dirasakan mendesak untuk
dipenuhi, maka motif dan daya pengggerak menjadi aktif. Motif yang aktif inilah
yang disebut motivasi. Motivasi dapat didefinisikan dengan serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seorang itu mau dan ingin
melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan
perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat berasal dari dalam dan dari luar
diri seseorang, akan tetapi motivasi yang kuat itu tumbuh dari dalam diri
seseorang. Dengan adanya motivasi, maka seseorang akan terdorong oleh
kekuatan spiritual akan suatu kebutuhan, kebutuhan yang harus dipenuhi manusia
salah satunya yaitu kebutuhan untuk sehat kembali atau sembuh.

Hakikat kesembuhan adalah manusia itu mempunyai keyakinan yang kuat


terhadap dirinya dan tuhannya atas kesembuhan penyakitnya itu, karna dengan
keyakinan, pengaruh dalam diri manusia itu dibangun, sehinggga apa yang
diyakininya itu mampu membawa kepada inti dari setiap keluhan manusia itu
40

sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut cak saiful mendesain ruangan dengan
tujuan untuk membangkitkan motivasi para pasien untuk sembuh, hal tersebut
diungkap beliau dalam wawancara peneliti ;

“Kemudian, sengaja memang saya desain pelayanan dan tempat yang ada
ini sengaja didesain supaya menjadi terapi penglihatan kepada saudara
saudari yang dating, bahkan, desain ruangan dan desain tempat tamu ini
memngang sengaja didesain tidak seperti tempat2 terapi pada umumnya,
supaya saudara/I yang datang kesini tidak merasa bahwa ingin berobat,
tapi, merasa nyaman dengan pandangannya, Sehingga disitu sudah
menjadi terapi beban sedikit berkurang dengan apa yang diderita.”52

B. Keadaan sarana dan prasarana rumah terapi totok saraf


Menurut dari hasil observasi penulis, bahwa keadaan sarana dan prasarana
totok saraf cukup bagus, berikut adalah hasil pengamatan peneliti. Pertama, cara
cak saiful menyambut tamu sangat baik, yaitu dengan menyediakan tempat berupa
saung didepan rumahnya, serta juga disediakan tempat untuk duduk lesehan saat
tamu datang, dan saling berbincang – bincang, mengenai tempat tinggal, kegiatan
keseharian dan juga atas keluhan penyakit yang di derita oleh pasien itu sendiri.

Adapun yang kedua, disiapkannya berupa suguhan makanan berupa buah –


buahan, serta minuman botol, seperti pisang serta jeruk dan lain sebagainya.
Sedangkan yang ketiga, dalam ruangan terapi cak saiful atau dirinya menyebut
sebagai rungan studio, didesain sebagaimana rungan studio pada umumnya, yaitu
bernuansa kesenian berwarna biru, yang mana dirinya terinspirasi dari hobinya
yaitu seorang seniman, yang dulunya bergelut dibidang produser produksi
rekaman, sehingga ketika pasien memasuki rungan hati terasa nyaman dan tidak
ada rasa takut saat proses terapi totok saraf dimulai.

Cak Saiful sengaja mendesain ruangan memang untuk kenyamanan saudara-


saudarinya yang datang untuk melakukan terapi kepada dirinya, sehingga tamu
yang datang utnuk melakukan terapi secara sengaja atau tidak seluruh tamu
merasa nyaman, dan juga jiwanya merasakan ketenangan. Memang sarana dan
prasarana menjadi faktor utama dalam penyambutan tamu, sehingga tamu yang

52
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
41

datang merasa senang atas perlakuaan yang diberikan, karna pelayanan yang baik
mampu memberikan kenyamanan seseorang yang datang pada suatu rumah atau
hal lainnya.

Dalam konsep pengobatan terapi totok saraf Cak Saiful, pelayanan kepada
pasien memang sangat di utamakan terutama sekali dalam menyambut saudara-
saudarinya yang datang di kediaman beliau, yaitu dengan suguhan-suguhan yang
disediakan oleh Cak Saiful serta istrinya.

C. Faktor pendukung dan penghambat totok saraf MH Saifurrahmi


Seperti yang telah peneliti jelaskan sebelumnaya, factor pendukung yang
paling utama dalam kesembuhan adalah, adanya keyakinan yang kuat dalam
setiap diri manusia, karna hanya keyakinan yang mampu mendorong setiap jiwa
pada diri manusia itu, untuk melakukan sesuatu.

Dan factor penghambat dari kesembuhan pada hakikatnya adalah kurang


adanya keyakinan dalam diri setiap manusia, karna niat yang ada dalam hati
manusia itu hanya setengah – setengah, hanya ingin mencoba, maka kurang
adanya keyakinan tersebut membawa factor penghambat bagi setiap manusia yang
ingin sembuh dari penyakitnya. Karna pada hakikatnya tuhan tergantung
bagaimana prasangka hambanya, jika keyakinan itu dibangun dalam setiap diri
manusia, maka keyakinan tersebut akan membawa pengaruh yang besar terhadap
kehidupan manusia.

Dan dalam kaitannya dengan ilmu pengobatan factor utamanya keyakinan


adalah suatu modal yang paling pertama dalam kesembuhan penyakit, dan
menurut cak saiful sendiri saat diwawancarai oleh peneliti, dirinya mengatakan,
bahwa saat melakukan prosesi terapi pengobatan totok saraf tersebut, dirinya tidak
memiliki kendala apapun, bahkan dirinya mengatakan bahwa, kendala yang ada
hanya pada pasien, jika pasien datang dengan membawa keyakinan yang kuat
untuk sembuh, maka atas seizin Allah SWT penyakit tersebut akan disembuhkan
melalui perantara sentuhan tangan cak saiful, tetapi jika sebaliknya maka yang di
dapat hanyalah sia – sia saja. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful
mengenai factor pendukung dan penghambat pengobatan totok saraf ;
42

“Ketika saudara/I datang membawa keyakinan yang kuat, itu factor yang
sangat mendukung sekali terhadap tercapainya hajat dari saudara/I yang
datang kesini, Ketika beliau2 membawa keyakinan kuat, maka itu sangat
menjadi factor pendukung, factor penghambatnya, ya ketika saudara/i
kesini niatnya separo, niatnya coba, maka yang didapat ya coba2,
sebagaimana Allah tergantung sebagaimana prasangka hambanya.”53

Oleh karena itu, hendaknya ketika dalam sebuah hajat seseorang


berkonsultasi atau meminta tolong kepada orang yang ahli di bidangnya. Begitu
halnya pula bagi orang yang sakit hendaknya berkonsultasi dengan dokter atau
Alternatif seperti terapi totok saraf dan sejenisnya untuk mengetahui jenis
penyakit serta obatnya yang cocok.

Jika memperhatikan pengobatan masa sekarang yang serba modern


ternyata kebalikan dengan pengobatan pada masa Rasulullah SAW. Banyak orang
yang menggantungkan penyembuhan hanya dengan obat. Padahal, keyakinan
semacam ini sangat mendekati perbuatan yang syirik. Allah SWT, yang
memberikan kesembuhan bukan obat, obat hanya sebagai perantaraan (washilah).
Jika seseorang memiliki keyakinan yang baik kepada Allah, insya Allah akan
diberi kesembuhan dengan cepat.

Ketenangan yang akan dialami oleh hamba yang bernyawa tidak hanya
diperoleh sejak ia berada di dunia, melainkan ketika jiwa sudah meninggalkan
jasad yang fana‟ dan bertemu dengan sang pencipta alam semesta yaitu Tuhan
semesta alam. Jiwa akan memperoleh ketenangan yang abadi, ketenangan yang
akan membawanya bertemu dengan Tuhan. Kembali dengan hati yang puas dan di
ridhai oleh-Nya.
Peneliti juga menyimpulkan bahwa kepercayaan pada Tuhan memiliki
keterkaitan dengan hasil pengobatan yang lebih baik, terutama dalam perawatan
kejiwaan setiap manusia. Keyakinan tidak hanya dikaitkan dengan kesejahteraan
psikologis saja, pada hakikatnya keyakinan selalu menjadi yang paling utama
dalam pengaruh kejiwaan manusia. Dengan pengobatan yang tepat juga, suatu
keyakinan yang tinggi dan semangat positif akan kesembuhan tentu akan
53
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
43

memberikan hasil yang baik dalam proses penyembuhan. Milikilah semuanya itu
untuk membantu proses kesembuhan dalam segala penyakit, karna setiap penyakit
pasti ada obatnya dan seberat apapun penyakit keyakinan menjadi factor
penyembuh yang paling utama setelah berdoa dan berusaha. Berikut adalah hasil
wawancara peneliti dengan cak saiful ;

“Jadi, factor pendukungnya keyakinan dari saudara/i semuanya, dan


penghambatnya adalah kurangnya keyakinan, hanya itu dan itu faktanya
karna tidak ada lagi factor penghambatnya, Kenapa harus membawa
keyakinan yang kuat, karna keyakinan kuat itu keyakinan kuat bahwa
Allah maha penyembuh, sugesti di ibaratkan bahasa yang sekarang, ya
karna inti dari kesembuhan ada didiri masing2 yang menderita penyakit,
yaitu bagaimana dirinya meyakini bahwa tuhanlah yang maha memberi
kesembuhan.”54

Faktor kejiwaan juga memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh


seseorang, orang yang selalu ceria dan lapang dada dalam menghadapi hidup akan
lebih sehat ketimbang orang yang pesimis, gampang putus asa, berjiwa kerdil dan
penakut. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak aneh-
aneh, hidup baik-baik dan bersih, makan dan minum seperlunya, taat dalam
menjalankan perintah agama dan menjauhi semua larangan-NYA, mereka ini
ternyata hidup lebih sehat dan jarang jatuh sakit. Sehat sampai akhir hayat juga
merupakan dambaan setiap orang selama hidup di dunia. Upaya pemeliharaan
kesehatan tak akan berhasil jika tidak ada perubahan sikap mental dan perilaku.
Kondisi kerohanian kita mempunyai pengaruh pada keadaan fisik, demikian pula
sebaliknya. Karena manusia merupakan satu kesatuan yang utuh antara jasmani,
rohani dan mental yang saling terkait dan tak dapat dipisahkan sehingga apa yang
memengaruhi pikiran akan memengaruhi tubuh.

Seseorang yang selalu melaksanakan dimensi ibadah, sholat, dzikir dan


hatinya selalu ikhlasakan memperoleh kenyamanan dan ketentraman karna di
dalam ibadah mempunyai nilai spiritual yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh ritual
ibadah yang didalamnya terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah) inilah

54
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
44

yang menyebabkan hati orang yang mengingat Allah hatinya akan menjadi lebih
rileks serta keyakinan yang kuat terhadap diri sendiri. Secara psikologi pasien
yang masuk rumah sakit terutama yang di suruh opname( Rawat Inap ) disadari
atau tidak mereka akan mengalami kecemasan. Tingkat kecemasanya berbeda-
beda tergantung pada kondisi emosi dan jiwa mereka dalam menghadapi
kenyataan yang sudah menimpanya. Agama mempunyai dimensi spiritual yang
mempunyai andil besar untuk membimbing manusia menemukan jati dirinya dan
disini cak saiful hadir membawa pengobatan terapi totok saraf tersebut yang mana
selain penyembuhan fisik juga terdapat dimensi spiritual didalamnya yaitu
komunikasi transendental.

Mengeluh dan meratapi rasa sakit yang diderita adalah bentuk melemahkan
dan mengkerdilkan diri itu bukanlah seseorang yang mempunyai mental yang
bagus, mental seseorang akan lemah jika tidak diisi dengan hal-hal yang positif,
dengan selalu mengingat Allah dan berdoa maka hati akan menjadi tenang dan
selalu berfikir positif. Respon positif ini akan memberikan kekuatan luar biasa
yang mampu mendorong pasien melakukan ketaatan dalam berobat sebagaimana
yang disarankan Cak Saiful sampai mencapai proses kesembuhannya. Cak Saiful
selalu menghimbau pasien untuk selalu berdoa serta saling mendoakan sesama
pasien agar memiliki ikatan atau sambungan yang kuat satu sama lainnya, karna
melalui sambungan tersebut pasien akan memiliki keyakinan yang kuat terhadap
kesembuhannya dan hanya berserah diri kepada Allah SWT, adalah kunci
utamanya. Maka disitu adalah inti kesembuhan yang sesungguhnya, tidak hanya
keluhan fisik saja melainkan jiwa akan terasa tenang dan nyaman.

Berdoa kepada Allah Swt. Adalah perbuatan mulia yang sangat penting
untuk dikerjakan oleh orang Islam berdoa tidak sekedar menyampaikan keinginan
dan harapan seorang hamba kepadaNya.Akan tetapi, berdoa juga merupakan
perbuatan ibadah yang berpahala. Berdoa merupakan ibadah, senjata orang-orang
yang beriman, tiang agama, cahaya langit dan bumi. Dengan demikian, berdoa
memang perlu dan penting untuk dilakukan.Agar keinginan dan harapan
dikabulkan oleh Allah Swt. Segalanya terasa lebih muda karena kita senantiasa
dalam pertolongaNya. Sebaliknya jika ada orang yang tidak pernah berdoa
45

sesungguhnya ini wujud dari sebuah kesombongan bahwa ia tidak membutuhkan


Allah SWT. Sebagai seorang muslim maka berdoa adalah suatu yang wajib
mecirikan bahwa kita menjadi hamba yang lemah yang membutuhkan pertolongan
Allah. Oleh karena itu sebagai hamba Allah yang beriman hendaklah menyertakan
dalam setiap usaha kita. Dengan berdoa kepada Allah jangan lupa menyerahkan
segala usaha yang telah kita tempuh dengan penuh tawakkal kepada-Nya agar
Allah senantiasa meridhainya.

Doa tidak hanya berfungsi pengajuan permohonan sesuatu kepada Allah,


tapi juga sebagai wujud penghambaan (ubudiyah) kepada-Nya. Semakin sering
berdoa, berarti seseorang mengakui kebesaran Allah dan semakin mengakui
kelemahan dirinya dihadapan-Nya. Allah Swt murka kepada orang yang tidak
berdoa, karena berarti ia menunjukkan kesombongan: merasa bisa mencapai
segala sesuatu tanpa bantuan Allah; menganggap segala yang diperoleh berkat
keringatnya sendiri, tanpa campur tangan Allah.

Menurut pengamatan peneliti, kaitannya dengan cak saiful selain dari


metode totok saraf dalam penyembuhannya itu, yang lebih di utamakan adalah
suatu sambungan hati kepada Allah SWT, sebagaimana yang telah peneliti
paparkan sebelunya yaitu tawasul sebagai penyambung kepada para sesepuh dan
guru sehingga sampailah kepada Allah swt.55 Berikut adalah ungkapan cak saiful
saat melakukan wawancara dengan peneliti

“Dan kaitannya dengan saya, ya saya disini fokusnya juga selain metode
totok saraf memang yang lebih diutamakan yaitu sambungan, sambungan
hati kepada Allah, karna apa, setiap yang menderita penyakit pasti ingin
mendapatkan kesembuhan total.”56

55
Observasi 27 November 2020
56
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio
BAB IV

PENERAPAN IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL


DALAM INTERAKSI ANTAR TERAPIS-PASIEN TOTOK SARAF MH
SAIFURRAHMI

A. Pola implementasi komunikasi transendental MH Saifurrahmi kepada


pasien

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan atau memaparkan secara deskriptif
bagaimana pola implementasi dari komunikasi transendental dan juga efek yang
dirasakan pada pasien yang datang di totok saraf. Hasil wawancara dengan
partispan dan informan yang ada serta observasi lapangan, peneliti akan
mengolahnya sehingga dapat menjadi hasil penelitian yang kongkret dan dapat
dijadikan sebagai bahan referensi.

Berdasarkan dari hasil penelitian, bahwa ada beberapa pola atau model
komunikasi transendental yang dilakukan oleh MH SAIFURRAHMI atau
masyarakat kota jambi akrab memanggil dirinya dengan sebutan cak saiful,
diantaranya adalah ;

Pertama, sebelum melakukan terapi totok saraf, cak saiful selalu melakukan
sambungan terlebih dahulu yaitu berupa tawasul kepada semua sesepuh –
sesepuhnya serta kepada gurunya, semua ditawasuli oleh cak saiful yang lebih
jelasnya yaitu setelah bertawasul kepada baginda nabi Muhammad saw serta
kepada para sahabat dan auliya – auliya. Kedua, sebelum melakukan terapi totok
saraf cak saiful juga melakukan sambungan kepada sesepuh seluruh pasien yang
hadir, sebelum melakukan terapi, cak saiful melakukan sambungan terlebih
dahulu kepada sesepuh dari pasien tersebut, jadi cak saiful selalu melakukan
sambungan terlebih dahulu kepada seluruh pasiennya sebelum melakukan prosesi
pengobatan terapi totok saraf. Ketiga¸ doa selalu menjadi prioritas utama dalam
pengobatan terapi totok saraf cak saiful, setelah melakukan tawasul, karna disetiap
harinya, cak saiful selalu menghimbau kepada seluruh pasiennya untuk saling
mendoakan, sehingga akan tetap terus selalu tersambung hasil dari tawasul
tersebut. Keempat, selain melakukan sambungan terhadap para sesepuhnya sendiri

46
47

dan pasien serta ungkapan doa ada prioritas yang tak kalah penting juga,
yaitu sholat hajat, cak saiful juga melakukan himbauan kepada seluruh pasiennya
agar
melakukan sholat hajat, untuk memanjatkan doa minta ampun dan kesembuhan
penyakitnya kepada Allah SWT. Dan keunikan ini selalu dijalankan setiap hari
pada saat cak saiful melakukan terapi pengobatan totok saraf.

Suatu kepercayaan dan kepasrahan diri atas Allah swt bisa disebut dengan
komunikasi transendental, dimana hubungan secara sacral manusia pada Allah swt
tersebut dengan cara selalu berpasrah diri dan mempercayai seluruh keselamatan
hanyalah milih Allah ta‟ala. Dibalik adanya proses kepercayaan dan juga
kepasrahan kepada Allah swt tetap ada juga unsur – unsur tawasul, doa dan sholat
serta ibadah lainnya, karena dengan kita melaksanakan tawasul, sholat dan juga
doa serta ibadah lainnya itu merupakan hal yang memang sudah wajid
dilaksanakan bagi seorang muslim.

Berdasarkan teori komunikasi yang peneliti gunakan, lasswell telah


menjelaskan bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan bahwa
siapa, mengatakan apa, dan dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat
atau efek apa. Berdasarkan proses diatas, peneliti menemukan bagaimana proses
pola implementasi dari komunikasi transendental totok saraf cak saiful mayang
kota jambi, menggunakan unsur – unsur ataupun proses yang beradsarkan teori
Lasswell.

1. Sumber
Cak saiful menjadi sumber komunikasi, dimana cak saiful
merupakan pembuat atau pengirim informasi atau penyampaian
informasi para sesepuh hingga sampai kepada Allah swt untuk tujuan
utamanya. Cak saiful menjadi komunikator yang memiliki suatu pesan
yang ingin disampaikan, komunikan dan penerimanya disini adalah
Allah swt.
2. Pesan
48

Pesan yang disampaikan oleh cak saiful adalah harapan dan niat
keinginan untuk terhubung atau sampai kepada Allah swt dan di
implementasikan pada pengobatan totok saraf. Dalam komunikasi
transendental pesan yang telah disampaikan tidak terlihat wujudnya,
tetapi pesan yang dikomunikasikan memiliki efek pada akhirnya.
Secara spesifik isi pesannya yang disampaikan cak saiful memiliki
suatu esensi pencapaian sebuah proses yang dilakukan oleh cak saiful.
3. Saluran
Saluran atau media yang digunakan oleh cak saiful untuk sampai
kepada Allah swt yaitu melalui tawasul, doa serta sholat dan ritual
lainnya merupakan sebagai alat atau sebuah media yang digunakan
untuk menyampaikan pesan kepada penerima lalu di implementasikan
kepada totok saraf. Contohnya saja, tawasul tujuan utamanya untuk
berkomunikasi kepada Allah swt tentunya melalui sambungan kepada
guru – gurunya dan sesepuh, focus pada ibadahnya namun dibalik itu
ada tujuan lain untuk menyampaikan suatu pesan cak saiful ingin
mengaplikasikannya pada pengobatan totok saraf.
4. Penerima
Dalam penelitian ini, merujuk pada siapa penerima pesan dalam
implementasi komunikasi transendental. Penerima pesan yang
dikomunikasikan pada cak saiful adalah tuhan atau Allah swt. Allah
swt dujadikan sebagai penerima pesan yang disampaikan pada cak
saiful untuk diimplementasikan pada pengobatan totok saraf, dengan
harapanmencapai a[a yang diharapkan serta pencapaian tersambung
kepada para sesepuh dan Allah swt untuk di implementasikan pada
pengobatan totok saraf cak saiful.
5. Efek
Efek yang dihasilkan dari adanya komunikasi transendental cak
saiful adalah, cak saiful merasakan ketenangan dalam dirinya bahkan
jiwa raganya serta efek bagi pasiennya adalah merasakan kesembuhan
total setelah melakukan terapi totok saraf, bahkan ada pasien yang
sembuh seketika setelah melakukan terapi totok saraf dan dalam
49

pencapaiannya Tuhanlah yang mngisyaratkan atas diterimanya suatu


pesan yang disampaikan cak saiful untuk di implementasikan demi
kesembuhan seluruh pasiennya.
Pada efek yang dihasilkan peran sesepuh sangat berpengaruh, karena
sesepuh yang mendorong pesan tersampaikan agar semua hajat dan
niat baik cak saiful tersebut dapat diterima oleh Allah swt.

SUMBER
( CAK SAIFUL )

EFEK PESAN
( IMPLEMENTASI PADA ( KEINGINAN AGAR
TOTOK SARAF DAN TERSAMBUNG KEPADA
KESEMBUHAN PASIEN ) ALLAH SWT )

MEDIA
PENERIMA
( TAWASUL, DOA DAN
( TUHAN )
SHOLAT )

Diagram urutan proses komunikasi transendental berlangsung.

Dalam melakukan tawasul untuk sampai kepada Allah swt, cak saiful tidak
bisa melakukannya sendiri saja, tetapi dirinya membutuhkan tuntunan dari
kakeknya itu sendiri dan juga para guru – gurunya. Karena itu dibutuhkan
washilah yang tidak hanya berfungsi untuk menjamin keakraban seorang sesepuh
dan gurunya dengan cak saiful sebagai murid atau juga sebagai cucunya juga
untuk menuntun cak saiful tetap pada jalan yang benar, secara ruhaniah, karean
50

berasal dari sumber yang jelas silsilahnya. Sesepuh dalam tradisi pengobatan cak
saiful adalah sumber inti dari spiritual. Dengan demikian dia dapat mengubah jiwa
cak saiful hingga tersambung sampai kepada Allah swt.

Pada sekarang ini banyak ilmu pengobatan yang menggunakan media


seperti bacaan – bacaan seperti mantra, tetapi disini peneliti menemui suatu hal
yang sangat unik pada pengobatan cak saiful, yaitu metode pengobatan totok saraf
cak saiful ini menggunakan tawasul – tawasul yang di tujukan kepada sesepuhnya
dan guru – gurunya, yang jelas dirinya bertawasul terlebih dahulu kepada baginda
nabi Muhammad saw dan para sahabat serta auliya diharapkan dari hasil itu
semua, memperoleh sambungan kepada Allah swt dan para sesepuh pasien yang
datang, barulah proses terapi dilakukan dan inti dari pengobatan cak saiful ini
adalah keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT. Berikut adalah hasil wawancara
dengan cak saiful mengenai sambungan kepada para sesepuhnya sebelum
membuka ataupun saat melakukan terapi totok saraf dimulai ;

“Disini sebelum saya buka pengobatan setiap harinya, itu saya


sambungkan dulu melalui tawasul kepada semua sesepuhdan guru2 saya,
yang jelas itu setelah tawasul kepada kanjeng nabi, kepada para sahabat,
kepada auliya kemudian kepada para sesepuh saya, ke semua guru2 saya,
kemudian kepada sesepuh dari saudara/i yang dating menemui saya satu
hari sampai selesai pada saat itu, dan itu saya lakukan setiap hari, itu
awalnya, jadi saya sambungkan terlebih dahulu kepada siapapun
saudara/i yang dating kesini, itu saya sudah melakukan sambungan
terlebih dahulu, jadi, ketika saudara/i sampai kesini, setiap harinya yo
rata2 mudah menyambungkan jiwanya terhadap penciptanya, karna
sudah disambung terlebih dahulu kepada sesepuh dan guru2 nya,
sehingga apa, insyaallah dan Alhamdulillah satu persatu dari saudara/i
yang datang kesini ada petunjuk.”57

Dalam pengamatan peneliti juga menemukan keunikan lain selain yang


telah disebutkan oleh peneliti di atas, yaitu cak saiful sendiri juga melakukan
terapi jiwa pada pasiennya yang datang, dirinya sering mengatakan bahwa orang
berpenyakit itu kondisi kejiwaannya beragam maca, oleh karena itu, sebelum
melakukan terapi fisik, cak saiful selalu melakukan terapi jiwa terlebih dahulu

57
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
51

kepada pasiennya, yaitu dengan terapi menggunakan bahasa – bahsa yang mana
bahasata tersebut, mampu membawa keyakinan yang kuat. Cak saiful juga selalu
memperhatikan satu persatu kondisi kejiwaan pasien yang datang berobat
kepadanya, memang sudah tidak masuk akal bahwa cak saiful melakukan
pengamatan terhadap kondisi jiwa, tetapi itu sudah menjadi bagian dari
komunikasi cak saiful kepada tuhan melalui tawasul tadi dan itu benar ada nya
dan memang itu fakta yang terjadi di tempat.58

Dan ketika jiwa pasiennya sudah tenang serta memiliki keyakinan


kesembuhan terhadap Allah swt secara kuat, barulah cak saiful mulai melakukan
terapi fisik kepada pasiennnya melalui totok saraf tersebut. Kedengarannya
memang tidak masuk akal, tetapi ini yang telah terjadi di lapangan. Berikut adalah
wawancara bersama Cak Saiful mengenai pengobatan totok saraf ;

“Bagaimana kondisi jiwanya, karna setiap orang yang berpenyakit itu


kondisi kejiwaannya beragam macam. Jadi, sebelum saya mulai terapi
fisik saya perhatikan dulu satu persatu kondisi jiwanya ini seperti apa,
kemudian, saya lakukan terapi jiwa terlebih dahulu menggunakan bahasa,
sebelum memulai terapi fisik, ketikajiwanya telah tenang, ketika jiwanya
telah penuh dengan keyakinan, tersambung kepada sang pencipta, baru
mulai terapi fisik, baru mulai proses pengobatan.”59

1. Terapi Metode Menyentuh Jempol Kaki


Dalam hal terapi masing – masing dari seorang terapis mempunyai
cara – cara atau metode tertentu saat akan melakukan prosesi
pengobatan, siapapun dan dimanapun seorang terapi pasti memiliki
cara dan metode serta keunikan yang berbeda- beda. Disini peneliti
menemukan sebuah keunikan yang mana dalam pengobatan cak
saiful tersebut dalam melakukan proses terapi, Cak Saiful hanya
menyentuh jempol kaki, yang mana saat dirinya menyentuh jempol
kaki pasien dirinya mendapatkan sebuah intuisi dimana intuisi
tersebut bisa dikatakan sebagai bimbingan batin Cak Saiful. Cak

58
Observasi 27 November 2020.
59
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
52

Saiful juga mengatakan, bahwa saat dirinya menyentuh jempol kaki


pasiennya tersebut, seperti terlihat penyakit atau sebab adanya
keluhan yang dirasakan pasiennya itu, dan dirinya sangat meyakini
hal itu.

Dalam kajian transendental, perkara penghambaan kepada tuhan


adalah sesuatu yang mutlak adanya, seperti yang telah peneliti
ungkapkan pada bab pendahuluan, bahwa dalam kajian ilmiah,
ditemukan adanya god spot ( titik dimana atau posisi manusia itu
harus mempercayai keberadaaan adanya tuhan ). Sebab jilakau tidak
adanya fenomena god spot – pun manusia juga telah di hadiahkan
atau diprogram Allah swt, berupa dua pengetahuan dasar, yaitu
berupa pengetahuan penglihatan secara jasmani atau pengetahuan
bawaan manusia dan pengetahuan intuitif atau hati.

Menurut pengalaman peneliti, dalam kajian komunikasi


transendental sesuatu itu tidaklah harus ditempatkan pada wujudnya
yang ahistoris( berlawanan dengan sejarah ), tetapi suatu
fenomenologi itu mengindikasikan kepada kita semua, sebagai
seorang makhluk yang historis ( sejarah ). Dengan menggunakan
pendekatan ini, tentu sangat bijaksana sekali, jika kita mereduksi atau
membuat pengurangan suatu pendekatan – pendekatan metafisik yang
tidak empiris atau bukti dimana informasi yang membenarkan suatu
kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim atau
tindakan pengakuan. Jadi komunikasi transendental ini bisa dikatakan
sebagai komunikasi manusia dengan kekuatan diluar dirinya yang
bersifat ilahiyah. Dan implikasinya adalah terwujud dalam kapasitas
sosial eksistensinya. Dikarnakan fenomenologi merupakan suatu
pendekatan sosial, dimana kita tetap melihat manusia sebagai
makhluk yang sosial dengan dimensi ilahiyah. Sebagai contoh yang
jelas adalah hubungan nabi Muhammad saw dengan Allah swt, saat
melakuka komunikasi, juga dengan malaikat jibril as yang
diperintahkan oleh Allah swt, untuk menemui nabi Muhammad
53

SAW. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful mengenai


perkara saat menyentuh jempol pasien dan mendapatkan sebuah
intuisi atau bimbingan batin ;

“Ya karna yang datang ke intuisi saya ya jempol itu, ketika


memegang jempol saudara/I biasanya Nampak apa yang
menjadi keluhan pada tubuhnya, biasanya seperti itu sih,
cuman waallahualam yang jelas seperti itu, belum tentu benar
juga tetapi saya meyakini.”60

Ketika cak saiful mulai menyentuh bagian tubuh pasien, ketika itu juga tiba
– tiba akan muncul sebuah ramuan, yang mana ramuan tersebut dijadikan rujukan
sebagai obat pasien yang menderita penyakit tersebut. Ketika muncul suatu
ramuan dalam intuisi cak saiful tersebut, dirinyapun seketika langsung
menghimbau pasien tersebut untuk mencatat serta mencarinya untuk di konsumsi
selama beberapa hari untuk tubuh pasien. Dan saat muncul sebuah intuisi itu,
terkadang intuit munculnya ramuan tersebut tidak harus di terakhir terapi totok
saraf, dirinya mengatakan bahwa, muncul intuisi sebuah ramuan tersebut
terkadang bisa muncul di awal bisa juga pertengahan terapi bisa juga di akhir, jadi
intuisi tersebut sifatnya tidak menentu tergantung yang dibutuhkan tubuh
pasiennya cak saiful itu. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful
mengenai munculnya intuisi ramuan kepada tubuh pasien saat melakukan terapi
totok saraf di kediamannya ;

“Kemudian, muncul ramuan2 apa2 yang harus dikonsumsi setelah terapi


selesai itu biasanya, kadang di awal terapi kadang di tengah dan kadang
di akhir, itu muncul apa yang di butuhkan orang yang sedang saya
pegang.Jadi saya tinggal ngasih tau harus mengosumsi ini, harus
mengonsumsi itu, kemudian saya kalau ditanya ini untuk apa saya tidak
tau karna itu munculnya hanya di intuisi saya.”61

Berikut adalah wawancara selanjutnya tentang ungkapan cak saiful


mengenai saat menyentuh jempol kaki pasiennya, dirinya mengatakan bahwa,
ketika hatinya sudah tersambung maka ketika proses terapi dimulai akan muncul –
60
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
61
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 28 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
54

muncul suatu intuisi yang mana intuisi tersebut sebuah ramuan yang mana
memeng ramuan tersebut dibutuhkan oleh pasien itu, Cak Saiful juga mengatakan
bahwa, intuisi yang muncul bukan hanya berupa suatu ramuan – ramuan yang
dibutuhkan pasien tersebut, tetapi intuisi cak saiful bisa muncul dengan hajat dari
pasien tersebut.

Dan inti penyembuhan totok saraf ini adalah kesembuhan bagi pasien yang
datang yang memang itu menjadi bagian dari hajat masing – masing pasien yang
datang. Berikut adalah wawancara dengan Cak Saiful mengenai intuisi yang
muncul pada ririnya yang mana intuisi tersebut memang dibutuhkan oteh tubuh
pasien yang datang dan intuisi tersebut tidak menentu sifatnya ;

“Nah ketika mulai proses pengobatan pada saat nyentuh tangan saya
kepada jempol kakinya masing2 dari saudara/i yang datng kesini, itu
kalau sudah tersambung, jiwanya sudah tersambung, muncul dengan
sendirinya berbentuk intuisi kepada diri saya, apa yang memang
dibutuhkan tubuhnya, baik itu ramuan, atau hal2 lain yang memang
sekiranya menjadi perantara terhadap hajat dari saudara/i yang datang
kesini, yang jelas kesembuhan.62

Muncul juga fenomena – fenomena yang mungkin sangat aneh ketika


didengar, yaitu ketika cak saiful melakukan terapi dan mulai mendapatkan sebuah
intuisi yang mana intuisi tersebut berupa ramuan – ramuan atau bahkan diluar
ramuan tersebut, ketika itu juga saat dirinya ditanya bagaimana cara bisa muncul
sebuah intuisi tersebut, maka dirinya menjawab dengan jelas, bahwa dirinya tidak
mengetahui bagaimana bisa muncul ramuan – ramuan tersebut tetapi Cak Saiful
meyakini bahwa intuisi tersebut yang berupa ramuan atau hal lain itu benar
adanya dan memang harus dilaksanakan oleh pasien tersebut.

Cak Saiful juga pernah mengalami suatu intuisi yang mungkin ini baru
bagainya, yaitu muncul berupa wajah ibuk – ibuk saat melakukan terapi pada
pasiennya, dirinya pun kebingungan saat diwawancarai, dan setelah dirinya
mendalami bahwa, ibuk – ibuk tersebut adalah ibunya sendiri, yang mana

62
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 28 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
55

memang pasiennya itu memiliki beberapa masalah dengan orang tuanya, disitu
Cak Saiful langsung menghimbau pasiennya untuk memperbaiki hubungannnya
dengan orang tuanya atau mengharmoniskan terlebih dahulu dengan orangtuanya.
Selain hubungan dengan orang tuanya juga, cak saiful kadang juga muncul berupa
intuisi seperti nazar, ketika muncul nazar berarti pasiennya tersebut memiliki
nazar, yang memang nazar tersebut harus dilaksanakan jika ingin hajatnya di
kabulkan oleh Allah swt.

Cak Saiful juga menegaskan bahwa apapun yang muncul pada intuisinya
tersebut, semuanya akan disampaikan kepada pasien, tidak pernah ada yang
namanya ditutup – tutupi dari pasien, semua yang ditemukan oleh Cak Saiful akan
disampaikan, sehingga pasien pulang dengan keadaan lega dan merasakan
kesembuhan dengan baik serta jiwa yang tenang. Berikut adalah hasil wawancara
Cak Saiful ketika muncul suatu intuisi yang memang belum pernah dialaminya ;

“Jadi, saya sendiri tidak tahu dari mana datangnya ketika muncul ramu-
ramuan itu, kalau ditanya saya tidak tau untuk apa ramuan ini saya tidak
tau, karna ketika saya nyentuh itu muncul, ramu-ramuan apa yang harus
dikonsumsi, dan bahkan kadang2 ngk muncul ramuan, kadang muncul
ibuk2, pernah suatu kejadian ibukw ini ketika saya dalami3 ternyata itu
adalah orang tuanya sendiri, baru saya tanyakan bagaimana hubungan
orangtuanya, disitu baru terbuka, jadi selama ini memang hubungannya
kurang begitu harmonis. Jadi, solusinya harmoniskan hubungan kalau
ingin tercapai hajatnya, harmoniskan hubungannya, jadi, belum tentu
ramuan yang muncul, kadang juga muncul nazar orang itu punya nazar
yang tidak terlaksana, jadi saya kasih tau, intinya apa yang muncul pada
intuisi saya, ya saya sampaikan kepada beliau2 semua itu, karna
keinginan saya sendiri dan aharapan saya, siapapun saudara/i yang dating
berkumpul disisni, pulang dalam keadaan lega, tenang dan damai jiwa
dan raganya.”63

Ada beberapa ucapan cak saiful yang memang mencerminkan bahwa


dirinya sangat rendah hati dalam segala hal, Cak Saiful mengatakan bahwa dirinya
sendiri di anggap sebagai sebuah toilet atau wc, yang mana memang toilet itu
identic dengan kotor, hina dan tidak memiliki apa – apa. Sehingga ketika dirinya
merasa hina maka akan lebih deket dengan yang maha pencipta ataupun alam

63
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 28 November
2020, Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
56

semesta, Cak Saiful memang melantik dirinya sendiri sebagai toilet, sehingga
ketika pasien mempunyai keluhan saat datang kepadanya, ketika keluar juga
merasakan keadaaan sembuh atau lega atas seizing Allah swt tentunya.

Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa, Cak Saiful memang memiliki


sikap rendah hati yang tinggi, sehingga pasien atau orang yang berslaturrahmi di
kediamannya merasa nyaman dan tidak ada kegelisahan apapun, dirinya juga
selalu mengatakan bahwa memang kita harus merasa hina sebagai manusia karna
kita memang hina, tidak ada yang bisa di banggakan didunia ini, semua yang ada
adalah milik Allah swt. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful yang
melantikdirinya sendiri sebagai toilet atau wc, sampai kapanpun akan tetap merasa
hina ;

“Karna apa, bagi dirisaya pribadi, diri saya adalah toilet, wc sampai
kapanpun akan tetap hina, dan siapapun yang keluar dari toilet dalam
keadaan lega, itu keinginan saya dan saya melantik diri saya ya sebagai
toilet sampai kapanpun akan tetap hina.”64

2. Perasaan Ketika Melakukan Komunikasi Transendental


Ketika mulai melakukan proses komunikasi transendental, Cak
Saiful mengatakan bahwa perasaan yang dirasakan atau dialaminya
adalah tenang sebagaimana ekstasi bahkan dirinya mengatakan
melebihi ekstasi tenangnya, tidak bisa dijangkau oleh akal atau
logika, dirinya juga mengatakan bahwa, jika dirinya masih berfikir
soal rasa ketika melakukan komunikasi transcendental berarti dirinya
masih mengada – mengada karana masih dalam pikiran atau logika.

Memang saat melakukan komunikasi transcendental logika harus


benar – benar di istirahatkan, karna prosen komunikasi tersebut tidak
bisa dijangkau oleh akal fikiran, yang mana memang komunikasi
transcendental tersebut hanya bisa dijangkau oleh hati, karna
ketenangan hakikatnya ada pada hati setiap manusia.

64
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
57

Karna memang komunikasi transcendental ini lebih


mengedepankan hati nurani dari pada akal atau logika. Karna
memang komunikasi transcendental ini sifatnya stimulus atau
rangansangan, sehingga hanya dapat dirasakan oleh hati nurani dan
tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Komunikasi transendental
juga memiliki sifat yang halus dan lembut sehingga hanya dapat
dirasakan oleh hati manusia yang terdalam, sifatnya yang seperti ruh
manusia yaitu halus yang tak terlihat itu sehingga menjadikan
banyak dari manusia yang memang jarang ditemui bisa melakukan
komunikasi transendental seperti cak saiful.

Berikut adalah hasil wawancara dengan cak saiful mengenai


perasaannya saat melakukan komunikasi transendental, sampai
dirinya menganggap seperti ekstasi bahkan melebihi, sifatnya yang
tenang dalam hati dan itu tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata –
kata ;

“Tenang sebagaimana ekstasi, bahkan jauh melebihi ekstasi,


karna kalau tidak seperti itu, berarti saya masih ngarang apa
yang saya katakana, berarti saya masih mengugunakan
logika, melakukan hubungan transcendental itu,
mengistrahatkan logika, mengedepankan hati nurani, tenang,
damai jauh melebihi ekstasi.Jadi, tidak bisa, hampir tidak bsa
terungkap dengan kata-kata.”65

3. Keluhan Pasien Sehingga Mendatangi Totok Saraf


Sebagaimana visi sehat raga dan jiwa tersebut, Cak Saiful
mengatakan pada awal pengobatan totok sarafnya tersebut buka, rata
– rata keluhan dari pasien adalah yang berkaitan dengan penyakit
fisik, kemudian berjalannnya waktu, banyak dari pasien yang
mendatangi Cak Saiful membawa keluhan – keluhan yang lain yaitu
berupa keluhan yang berikaitan dengan jiwa, begitu banyak problem

65
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November
2020, Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
58

keluhan pasien yang datang, seperti kurangnya ketenangan dalam


menjalani hidup dan lain sebagainya.

Menurut pengamatan atau observasi peneliti adalah, bahwa cak


saiful sendiri selain seorang terapis totok saraf adalah seseorang
yang paham atau mendalami ilmu tauhid atau tasawuf, dirinya selalu
berbicara atau berkomunikasi secara bahasa hati atau jiwa, yang
mana itu bagian dari bahasa tauhid, yang mana bahasa tersebut
sebagai cara untuk memberi stimulus atau rangsangan hati pada
pasiennya, agar memiliki ketenangan dan kedamaian hati dalam
menjalani hidup dan selalu berserah diri hanya kepada Allah swt.66

“Sebagaimana visi sehat raga, sehat jiwa, jadi, pas awal2 saya
membuka pengobatan dijambi, rata2 keluhannya mutlak
berkaitan penyakit fisik, kemudian dengan berjalannya
waktu, mulai ada penambahan2 keluhan yang berkaitan
dengan penyakitnya jiwa, tidak tenag menjalani hidup, hal2
tidak tenang itukan macam2, terlau banyak persoalan hidup
maka mereka saat ini sudah banyak yang keluhannya di bab
penyakit.”67

Ungkapan terakhir Cak Saiful adalah dirinya mengatakan bahwa


selain pengabdiannya di bab penyakit tersebut atas kelebihannya
yang di berikan Allah swt, dirinya juga mengatakan bahwa dirinya
mengabdi kepada alam semesta sampai kapanmu, yang mana alam
semesta tersebut yang mampu mengajarkan kita serta memberi obat
atas segala keluhan dari pasiennya yang jelas tidak terlepas dari
campur tangan Allah SWT. Berikut adalah hasil wawancara terakhir
bersama cak saiful mengenai pengabdiannya kepada Allah swt
melalui totok saraf yang dibukanya selain tiu juga pengabdiannya
kepada alam semesta ;

66
Observasi 30 November 2020
67
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
59

“Bukan hanya bab penyakit saja, tetap diri saya pribadi


pengabdian kepada sang pencipta melalui pengabdian kepada
alam seluruh semesta.”68

4. Rujukan memberikan obat


Ketika cak saiful memberi ramuan – ramuan yang muncul dari
intuisi atau bimbingan dari batinnya untuk diberikan kepada pasien,
maka cak saiful memiliki rujukan dan rujukannya itu adalah nabi
musa, jadi, ketika nabi musa mengalami sakit yang mana sakit
tersebut susah untuk mendapatkan obatnya, maka nabi musa mohon
doa kepada Allah untuk meminta kesembuhan atas keluhan penyakit
yang di deritanya, seketika itu Allah perintahkan nabi musa untuk
mengambil rumput atau sejenisnya untuk di konsumsi atau
dimakannya dan pada akhirnya nabi musa sembuh atas penyakitnya
dari mengonsumsi rumput atau daun tersebut atas seizing Allah SWT.
Dan ketika beberapa tahun kemudian nabi musa mengalami sakit
yang sma dan memakan obat yang sama pula ketika dirinya
mengalami sakit sebelumnya, maka nabi musa tidak sembuh.

Maka dari itu pengobatan totok saraf cak saiful adalah pengobatan
yang berdasarkan keyakinan hati yang kuat dan selalu bersandar serta
berserah diri hanya kepada Allah swt, karena Allah swt adalah maha
penyembuh dari segala penyakit yang di derita oleh seluruh manusia
yang ada di bumi ini. Oleh karena itu komunikasi transendental ini
membawa kita kepada sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin
karna atas seizing Allah swt, maksudnya disini adalah bahwa, setiap
,manusia diharuskan memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, karna
memang sebenarnya komunikasi transendental sendiri membawa kita
kepada pengajaran tauhid agar keimanan setiap manusia tetap kuat.

Karna tujuan dari komunikasi transendental sendiri adalah,


mengajar, mendorong, mengubah sikap, keyakinan, dan juga

68
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November 2020,
Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
60

mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan seseorang itu.


Berikut adalah hasil wawancara dengan Cak Saiful mengenai
rujukannya memberikan ramuan obat – obatan kepada pasiennya ;

“Rujukan saya adalah nabi musa, nabi musa pernah sakit,


mohon pada Allah untuk kesembuhannya, dikasihlah
petunjuk oleh Allah, untuk ngambil rumput atau daun
akhirnya di ambil dan dimakan akhirnya sembuh, lama-
kelamaan, sakit lagi penyakit yang sama, kemudian langsung
ingat pada rumput atau daun tersebut, langsung dicari dapat
ketemu langsung dimakan, nggak sembuh akhirnya apa, nabi
musa mohon pada Allah, Allah jawab, ibarat bahasa kita
bukan daun itu yang menyembuhkan penyakitmu, itu juga
makhlukku, saya hanya menghimbau supaya penyakitnya
sembuh, melalui daun itu ketika daun itu masuk kedalam
tubuhmu maka sembuh, karna penyakit tunduh pada Allah,
sebagaimna tongkat nabi musa, yang bisa membelah lautan,
bukan tongkat nabi musa ada ini itunya, nggak, tetapi air laut
tunduk kepada Allah, jadi saya juga nggak tau ada ramuan
apa aja itu untuk apa, karna itu kehendak Allah.”69

5. Pandangan Ketua RT Kelurahan Mayang Mangurai Mengenai


Pengobatan Cak Saiful
Ketua RT kelurahan mayang mangurai memberikan
pendapatnya tentang pengobatan totok saraf cak saiful bahwa
pengobatan totok saraf tersebut sangat membantu masyarakat kota
jambi khususnya kelurahan mayang mangurai. Sulaiman selaku
ketua rt mayang mangurai juga menuturkan ketika dirinaya
bersilaturahmi dan melihat secara langsung, dirinya langsung
ingin mencoba berobat karna dirinya juga memiliki bebrapa
keluhan terhadap tubuhnya seperti pegel linu, asam urat dan lain
sebagainya.

Ketika sulaiman mulai melakukan proses terapi totok saraf ,


hal pertama yang dirasakan adalah rasa sakit terhadap apa yang
dikeluhkan oleh sulaiman selaku ketua rt mayang mangurai,
memang rasa sakit tersebut sangat luar biasa ketika dirasakan oleh
69
MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November
2020, Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.
61

pasien. Ketika selesai melakukan terapi, peneliti kembali bertanya


kepada sulaiman selaku ketua rt kelurahan mayang mangurai,
bahwa dirinya merasa lebih lega dan lebih ringan badanya tidak
merasakan keluhan sakit lagi di beberapa bagian tubuhnya, efek
dari totok sarat tersebut memang langsung dirasakan oleh
sulaiman tersebut dan dirinya senang terhadap adanya pengobatan
totok saraf tersebut. Berikut adalah hasil dari wawancara peneliti
dengan ketua rt 22 kelurahan mayang mangurai kota jambi ;

“Kalau menurut saya ya bagus lah itu membantu masyarakat


disini, mungkin ada yang kurang sehat, mungkin bisa sehat
melalui cak saiful, apa lagi cak saiful ini buka totok saraf ini
nampaknya tidak pakai target, sukarelalah mengasih kepada
cak saiful, jadi, wargapun merasa tertolonglah gitu, mungkin
masyarakat yang tidak mampu bisa berobat kesini, tidak
membanilah kepada masyarakat kami, sangat mendukunglah,
totok saraf yang dibuka oleh cak saiful ini, nama
sulaiman,pak rt 22 kelurahan mayang mangurai, kecamatan
alam barajo, kebetulan saya abis berobat kesini, kebetulan
baru selesai sudah terasa enak kan gitu, biasa sakit sering
kesemutan, tergantung penyakitnya sakit atau tidaknya kalau
pada saat di totok saraf, mungkin kalau penyakitnya ada
mungkin agak sakit, mungkin kalau penyakitnya ringan
nggak seberapa, dan Alhamdulillah sudah mendingan.”70

Ungkapapan selanjutnya dari ketua rt 22 kelurahan mayang


mangurai bahwa, menurut pendapatnya pengobatan alternative
cak saiful tidak menyeleweng dari syariat islam justru pengobatan
tersebut malah mengajak untuk selalu berdasarkan kepada syariat
islam atau selalu bersandar dan bergantung hanya pada Allah
SWT. Karna pengobatan Cak Saiful sendiri tidak menggunakan
mantra – mantra atau bacaan – bacaan yang mengundang hal – hal
ghaib. Sulaiman juga mengimbau kepada Cak Saiful selaku
seorang terapis dan warga di rt 22 tersebut, untuk dapat ikut andil
dalam kegiatan kemasyarakatan yang ada sehari – hari
dilingkungan tersebut.

70
Sulaiman, rt 22 kelurahan mayang mangurai,Wawancara dengan Peneliti, 6 Desember
2020, Rekaman Audio.
62

Menurut pengamatan peneliti nahwa, masyarakat rt 22


kelurahan mayang mangurai kota jambi tersebut warganya cukup
ramah dalam menyambut orang – orang baru yang datang, dari
cara komuikasi dan etikanya sangat baik. Berikut adalah hasil
wawancara peneliti bersama ketua rt 22 mayang mangurai kota
jambi mengenai pendapat tentang pengobatan alternative totok
saraf ;

“Kalau menurut pandapat saya Nampaknya bagus2 aja,


nggak ada menyeleweng dari syariat islam pun tidak
menyeleweng, tidak ada memakai2 apalah gitu, ya masuk
akal, tidak pakai alam ghaib nampaknya, biasanya ada orang
yang makai mantra2, yang ini nggak ada nampaknya
baguslah gitu, menurut pendapat saya. Kalau yang gampang
dipandang sebelah mata, masalah medis dengan non medis
ini mungkin tergantung pribadilah gitu, mungkin terasa enak
gitu, mungkin dimedis belum tentu cocok obatnya, mungkin
di non medis kayak yang dilakukan cak saiful ini cocok bagi
masyarakat disitu sembuhnya, memang yang menyembuhkan
itu Allah juga lah yak an, cuman melalui itu tadikan,
mungkin lewat dokter belum sembuh lewat cak saiful bisa
sembuh, apa lagi cak saiful tidak jauh dari doa dari cara
pengobatannya, tidak seperti yang pakai mantra2 yang saya
bilang tadi, nampaknya nggak adakan mantra2 kan seperti
bakar2 menyan nggak adakan, nampaknya kalau dari syariat
islam tidak menyalahlah gitu kan menurut pendapat saya, dan
kami juga nampaknya cak saiful ini masih baru jugakan ini,
jadi kami mohon juga kepada cak saiful apa kegiatan
masyarakat sini mungkin bisa mengikuti, itukan harapan
kami kan sudah menjadi masyarakat sini, supaya lebih erat
hubungan dengan masyarakat sini.”71

6. Pendapat Tokoh Agama dari adanya pengobatan Alternative


Totok Saraf cak saiful
Menurut syariat islam pengobatan atau penyembuhan yang melalui
doa - doa atau dzikir tidaklah bermasalah, suatu pengobatan dikatakan
bermasalah atau keluar dari jalur syariat apa bila didalam
penyembuhan tersebut mengandung bacaan – bacaan mantra atau yang

71
Sulaiman, rt 22 kelurahan mayang mangurai, Wawancara dengan Peneliti, 6 Desember
2020, Rekaman Audio.
63

berhubungan dengan kesyirikan, yang mana kesyirikan tersebut


membawa kita dibenci oleh Allah SWT. Menurut Ustadz H Abdul
Rahman S.Hi Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang
Hari saat diwawancarai peneliti mengenai pengobatan totok saraf
adalah, pengobatan totok saraf tersebut juga tergolong pengobatan
akupuntur pada dasarnya hampir mirip –mirip, pada prinsipnya
pengobatan yang berlandaskan pada Al-qur‟an dan sunnah itu sangat
baik.

Karna pengobatan yang dilarang adalah pengobatan yang memang


benar – benar sudah keluar dari jalur syariat, dirinya memberikan
contoh atau perumpamaan seperti santet, sihir dan lain sebagainya.
Berikut adalah hasil wawancara peneliti bersama Ustadz H Abdul
Rahman S.Hi Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang
Hari mengenai pengobatan totok saraf cak saiful dilihat dari
berdasarkan sudut pandang al qur‟an dan sunnah ;

“Pada dasarnya penyembuhan apapun yang berdasarkan dengan Al


quran, hadis baik itu berbentuk dzikir, doa, terapi, semua bersumber
dari Al quran dan hadist. Jadi, pengobatan dengan tekhnik totok saraf
maupun akupuntur pada dasarnya hampir sama, mirip, mungkin yang
berbeda adalah akupuntur dengan menggunakan alat seperti jarum dan
lain sebagainya, pada prinsipnya semua itu mendekati Al quran dan
sunnah, jadi, tidak bertentangan dengan Al quran dan hadist, yang
bertentangan dengan Al Quran dan hadist adalah dengan tata cara yang
tidak pernah di ajarkan oleh rasulillah saw, contoh dengan santet, sihir
dan segala macam, itu yang sangat bertentangan dengan Al quran dan
sunnah.”72

Selanjutnya dalam wawancara dengan peneliti Ustadz Abdul Rahman


juga mengungkapkan bahwa dirinya mengutip kata – kata dari buya yahya,
bahwa pengobatan apapun yang dilakukan oleh seseorang selama itu tidak
menyalahi atau keluar dari jalan syariat itu adalah pengobatan yang
bersumber dari Rasulullah SAW, kecuali bahwa bacaan – bacaan dalam
pengobatan tersebut terdapat jampi – jampi. Dirinya juga mengungkapkan

72
Abdul Rahman, Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang Hari,
Wawancara dengan Peneliti, 12 Desember 2020, Rekaman Audio.
64

setelah merasakan pengobatan totok saraf tersebut juga merasakan rasa


lega dan ringan pada tubuhnya, karan ustad abdul rahman juga sempat
bersilaturrahmi di kediaman Cak Saiful tersebut untuk berobat atas
beberapa keluhan penyakit yang ada dalam tubuhnaya. Berikut adalah
hasil wawancara selanjutnya bersama ustadz abdul rahman dengan peneliti
saat berada di kediaman cak saiful ;

“Menurut saya apa yang saya pelajari, apa yang sya rasakan, apa yang
saya lihat, terkait juga dengan penyampaian oleh buya yahya,
mengenai metode apapun yang di lakukan oleh seseorang untuk
penyembuhan, yang tidak bertentangan dengan Al quran dan hadist,
maka itu dianggap bersumber dari Rasulullah saw, terkecuali cara
pengobatannya sangat bertentangan dengan dengan cara bacaan2 atau
jampi2an yang tidak sesuai dengn Al quran dan hadist, maka, kita
memandang bahwa itu adalah sesat, tetapi, setelah kita melihat,
merasakan, pengobatan dengan totok saraf ini, tidak lebih atau hampir
sama dengan akupuntur, teknik ruqyah, dan obat2an yang diambil juga
dari obat2 alami tidak ada unsur magicnya, maka totok saraf saya
anggap tidak keluar dari metode Al quran dan hadist.”73

B. Efek Penerapan Komunikasi Transendental Terhadap Pasien Totok


Saraf MH Saifurrahmi
Kesembuhan suatu penyakit memang menjadi keinginan setiap manusia,
karna pada hakikatnya sehat adalah keinginan setiap manusia. Dalam penerapan
komunikasi transendental MH Saifurrahmi, banyak pasien yang memiliki
perubahan dari penyakit yang dideritanya. Bahkan beberapa pasien ada yang
sembuh seketika, misalnya saja, banyak penderita stroke yang sembuh seketika
setelah melakukan terapi totok saraf. Memang dalam pengobatan terapi totok saraf
cak saiful sendiri pasien yang datang sangat banyak, bahkan dalam sehari bisa
mencapai 30 sampai 40 pasien yang datang dari mulai pukul 10:30 pagi hingga
sampai jam 12 malam.
Agar tidak terlalu banyak pembahasan, peneliti hanya mengambil beberapa
sampel pasien yang datang pada pengobatan totok saraf cak saiful mayang kota
jambi di antaranya adalah sebagai berikut ;

73
Abdul Rahman, Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang Hari,
Wawancara dengan Peneliti, 12 Desember 2020, Rekaman Audio.
65

Sugeng purnomo dan ibuk endah adalah sepasang suami istri yang datang
pada pengobatan totok saraf cak saiful, dirinya mendapatkan informasi
pengobatan tersebut salah satunya dari sosial media you tube. Sepasang suami
istri tersebut datang pada pengobatan totok saraf cak saiful yaitu menggambil
promil atau program hamil, karna memang sudah pernah ada pasien yang
melakukan promil sebelumnya dan hal itu terbukti, hal itu dapat di saksikan di
laman youtube cak saiful tersebut. Sepasang suami istri tersebut berasal dari
daerah riau, dan sudah 8 tahun lamanya belum dikaruniai dengan seorang anak,
yang mana seorang anak adalah idamana dari sepasang suami istri pasca menikah.
Berikut adalah hasil wawancara peneliti bersama pasien dari riau dengan program
kehamilan ;

a. Program promil dari riau pasien


“Ada tujuan tertentu ya mudah2an untuk ada harapan kita tu Allah
mengabulkanlah, kemaren pernah kesini cuman caknya pulang kampong,
kami tau dari media tentang pengobatan ini, youtube, langkah pertama
kesini ya berobat, yang kedua ya ambil rileks hiburan, kesini tidak sakit
tetapi program kehamilan, kurasa untuk 8 tahun ini kita belum, kedokter
kami baru satu kali, semua itu gini soal percaya atau tidak itu gini,
namanya kita berusaha itu kita harus wajib dipercayai, kita wajib ihktiar,
kita hidup itukan, contoh kita ingin mendapatkan uang, ya kita
memancing ikan, belum tentu ikan itu ada, tetapi kalau kita pancing kalau
Allah memberi rizki itu ada, begitu juga sebaliknya, lantaran dari cak
saiful inikan Allah semua yang tentukan kan, nama sugeng purnomo dan
ibuknya endah dari riau.”74

Berikutanya adalah wawancara peneliti dengan pasien yang berasal dari


talang banjar yaitu dengan ibu jamina, adalah pasien penderita sakit gula sudah 10
tahun lamanya, telah mendatangi kediaman Cak Saiful selama 2 kali berturut –
turut, usia ibu jasmine bisa dikategorikan sebagai lansia, karna usianya yang
sudah menginjak 79 tahun, setiap harinya hanya mengonsumsi obat – obatan
medis dan rasa sakit tersebut hanya hilang timbul ungkapnya. Dirinya ingin
melakukan terapi totok saraf, diharapka setelah melakukan terapi tersebut, rasa
sakitnya berkurang syukur – syukur sembuh, pada saat melakukan terapipun ibu

74
Sugeng Purnomo, Endah, Program Kehamilan dari riau, Wawancara dengan Peneliti, 12
Desember 2020, Rekaman Audio.
66

jasmine merasakan sakit, saat peneliti menanyakan apa yanag dirasakan saat
proses terapi tersebut.

Selesai melakukan terapi ibu jasmine mulai merasakan rasa enak dalam
tubuhnya, efek dari terapi yang baru saja di alaminya, dan ini ungkapan fakta dari
pasien, lebih lengkapnya dapat disaksikan pada laman youtube cak saiful serta
sosial medianya. Berkut adalah hasil wawancara peneliti dengan ibu jasmin selaku
penderita gula selama 10 tahun dan usianya sudah menginjak 79 tahun dari talang
banjar ;
b. Pasien dari talang banjar
“Dari jambi tinggalnya di talang banjar, sakit gula udah lama 10 tahunan,
naik turun gitu gulanya, baru pertama kali kesini bawa motor datangnya,
tau pengobatan cak saiful dari youtube, namanya bakri, lorong
budiman.Dari talang banjar lorong pelamboyan, banyak yang ngasih tau
tentang pengobatan cak saiful, dari tukang pempek siman itu, udah
beberapa kali kesini tutup, 2 kali lah kesini dibilang pulang kampong,
pernah saya wakan seminggu lagi lah pulangnya katanya, sakitnya kaki
titak bisa ditekuk, ini sebentar aja ini duduk, sudah sholat mau duduk
payah, saya sakit ini sudah lama sekali, pergi makan obat medis ajalah,
sebuh, kambuh lagi seterusnya begitu, dan umur juga sudah lanjut,
namanya ibuk jasmina, ketiga kalinya kesini dan Alhamdulillah baru
ketemu. Takut ditotk saraf takut sakit, umur sudah 79. “75

75
Jasmine, penderita gula dari talang banjar, Wawancara dengan Peneliti, 16 Desember
2020, Rekaman Audio.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan besar yang dapat peneliti kemukakan adalah implementasi
komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi menggunakan media
sambungan kepada sesepuh dan para guru-guru melalui tawasul sehingga sampai
kepada Allah SWT.Sesepuh dan para guru sebagai penopang MH Saifurrahmi
dalam melakukan pengobatan terapi totok saraf, karna tawasul MH Saifurrahmi
hanya dijadikan sebagai sambungan kepada para sesepuh dan guru untuk sampai
kepada Allah SWT. Oleh karena itu, totok saraf menjadi implementasi
komunikasi transensendental MH Saifurrahmi mayang kota jambi.
Selain kesimpulan besar diatas terdapat beberapa kesimpulan lanjutan
yang dapat peneliti kemukakan, yaitu
1. Pelayanan terapi totok saraf MH Saifurrahmi cukup baik, banyak pasien yang
datang untuk melakukan terapi atau sekedar bersilaturahmi di sediakan
hidangan makanan seperti, buah-buahan dan minuman, ruang terapi dan ruang
tunggu juga berbeda serta disediakan saung di halaman depan rumahnya untuk
beristirahat. MH Saifurrahmi juga menganggap pasien sebagai saudara –
saudarinya sendiri, didalam pelayanannya juga tidak ada yang dibeda-bedakan
semua pasien disama ratakan tidak ada perbedaan apapun.
2. Implementasi pola komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi
adalah menggunakan tawasul sebagai media sambungan kepada para sesepuh
serta para guru-guru, untuk sampai kepada Allah SWT. Karna komunikasi
transendental yang sifatnya abstrak, sehingga tawasul adalah sebagai media
sambungan untuk sampai kepada Allah SWT. Selain tawasul MH Saifurrahmi
juga menggunakan media sholat serta doa dalam melakukan komunikasi
transendental.
3. Efek penerapan komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi ialah
banyak dari pasien yang datang dalam melakukan terapi totok saraf yang
sembuh dari keluhan penyakit yang diderita, banyak pengakuan pasien yang
sembuh dari penyakitnya, setelah melakukan terapi totok saraf pada MH
Saifurrahmi.

67
68

B. Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan ataupun saran bagi pasien
yang menderita keluhan penyakit dengan alternative pengobatan berbasis terapi
toto saraf.
Implikasi dari riset ini, penggunaan totok saraf yang tepat dapat digunakan
diberbagai bidang penyakit seperti, asam urat, jatung, saraf kejepit bahkan
adayang melaksanakan program kehamilan dan lain sebagainya.Oleh karna itu
tetap diperlukan berbagai riset dan tekhnik aplikasi totok saraf untuk mengatasi
keluhan dan gangguan segala penyakit demi peningkatan kualitas hidup manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penterjemah dan penafsir Al-Qur‟an,Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta:
Darus Sunnah, 2002).
Tim Penulis, Al- Qur’an dan terjemahnya, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2008
).
Adhis Ubaidilllah, Konsep Dasar Komunikasi Untuk Kehidupan, Jurnal Al-
Ibtida, Vol. 4, No. 2, (2016).
Audhy Haj Teguh Saputra Hasan, Komunikasi Transendental dan Konsep
Diri Indigo Tahap Dewasa Awal di Bandarlampung, Skripsi ( Bandar Lampung :
Program Sarjana Universitas Lampung, 2019).
Chandra Sulistyorini, Desy Ayu Wardani, Argiriani, Efektivitas Kombinasi
Terapi Totok Wajah Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan Ibu
Post Parfum Dalam Perawatan Bayi, Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, Vol
5, No. 1, ( 2020 ).
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar ( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001 ).
Farih Miftahul Huda, Ziarah Sebagai Media Komunikasi Transendental (
Studi Etnografi Pada Para Peziarah di Pemakaman Syekh Makhdum Wali
Karanglewat Banyumas),. Skripsi ( Purwokerto : Program Sarjana Institute
Agama Islam Purwokerto, 2019 )
Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses melalui
alamat file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/makna.pdf, tanggal 17
September 2020.
Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses tanggal
17 September 2020.
Khimatullah, Komunikasi Transendental Pemain Debus (Studi Deskritif
Padepokan Maung Pande), Skripsi ( Serang : Program Sarjana Universitas
Sulthan Ageng Tirtayasa, 2018 )
M. Saifudin Hakim dan Siti Aisyah Ismail, Thibbun Nabawi, (Depok :
Gema Insani, 2020 ).
Muhammad Khafid Syaifullah, Faktor Kepercayaan Masyarakat
terhadap pengobatan Medis dan Alternatif, Di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Faktor%20Kepercayaan%20Masyarakat%20terh
adap%20Pengobatan%20Medis%20dan%20Alternatif%20(2).pdf pada 14
September 2020
Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental: Perspektif Sains
Terpadu , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015).
Nurhikmah, Komunikasi Transendental, di akses melalui alamat
file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/hakikat%20ilkom%20tran%2
01.pdf tanggal 17 September 2020.
Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi edisi kedua
( PT Raja Grafindo Persada Jakarta, 2016 ).
Sri Nyumirah, Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosia ( Kognitif, Afektif
dan Perilaku ) Melaluai Penerapan Terapi Perilaku Kognitif di RSJ DR Amino
Gondohutomo Semarang, Jurnal Keperawatan, Vol. 1, No. 2, November (2013).
Sugoyono, Metode penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2016).
Susie Perbawasari, Komunikasi Transendental, diakses melalui alamat
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2011/01/komunikasi_transendental.pdf, pada 8 September 2020.
Thadi Robeet. Komunikasi Transcendental,Shalat sebagai Bentuk
Komunikasi Ttranscendental. Jurnal syi‟ar, vol 17. No. 02.Agustus 2017.56
Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi,( Jambi: Fak,Ushuluddin IAIN STS Jambi,
2016).
LAMPIRAN

Gambar Wawancara Kepada Cak Saiful


Gambar Wawancara Bersama Pasien Yang Sedang Terapi

Gambar Pasien Yang Datang Untuk Terapi Pada Siang Hari


Gambar Pasien Yang Datang Untuk Terapi Pada Malam Hari
Gambar Pasien Penderita Lumpuh Akibat Kecelakaan, Dibantu Peneliti
Untuk Masuk Keruangan Terapi Totok Saraf
Gambar Saat Proses Terapi Totok Saraf Dimulai
Gambar Ruangan Terapi Totok Saraf
Gambar Saung Dikediaman Cak Saiful
Gambar Kediaman Cak Saiful
Gambar Hidangan Dikediaman Cak Saiful
CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri
Nama : Gusli bambang irawan
Tempat & Tgl. Lahir : Pandan Makmur, 20 September 1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jln. Singosari, Rt 02, Desa Pandan
Sejahtera, Kec, Geragai, Kab, Tanjung
Jabung Timur, Jambi.
B. Riwayat Pendidikan
S1 UIN STS JAMBI : 2017-2020
SMAN 5 TANJAB TIMUR : 2014-2017
SMPN5 TANJAB TIMUR : 2011-2014
SDN168 TANJAB TIMUR : 2005-2011
C. Pengalaman Organisasi
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Ikatan Pencak Silat Bunga Islam (IPSBI)
Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU)
Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA)
D. Website & Email
jejaktulisangus.wordpress.com
Guslibambang98@gmail.com
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Skripsi
“Implementasi Komunikasi Transendental Dalam Interaksi Antar Terapis-
Pasien Totok Saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi”
A. Panduan Observasi
No Item Obsevasi
1 Keadaan sarana dan prasarana totok saraf MH. Saifurrahmi Mayang
Kota Jambi
2 Pelayanan totok saraf MH. Saifurrahmi
3 Pengamatan proses penanganan totok saraf MH. Saifurrahmi
4 Letak Geografis totok saraf MH. Saifurrahmi
5 Mengamati ruang totok saraf MH. Saifurrahmi

B. Panduan Wawancara
No Sasaran Informasi Butiran Pertanyaan
1 Wawancara kepada totok -Bagaimana sejarah totok saraf MH.
saraf MH. Saifurrahmi Saifurrahmi?
-Bagaimana riwayat hidup cak saiful ?
-Bagaimana dalam melakukan proses
transendental ?
-Apa yang dirasakan saat melakukan
komunikasi transendental ?
-Apa keluhan pasien sehingga
mendatangi cak saiful ?
-Bagaimana perkembangan Totok
sarah MH. Saifurrahmi ?
-Bagamina trapi menggunakan
sentuhan Jempol ?
-Apa Visi Misi Totok sarah MH.
Saifurrahmi ?
-Adakah faktor penghambat dan faktor
pendukung Totok sarah MH.
Saifurrahmi ?
-Apa prasaan yang dirasakan saat
melakukan komunikasi transedental?
-Bagaimana implementasi pelaksanaan
komunikasi transedental ?
-Bagaimana pelayanan totok saraf
tersebut ?
-Apa saja keluhan pasien sehingga
mendatangi totok saraf cak saiful ?
2 Wawancara Kepada Pasien -Dari mana bisa tau adanya totok saraf
totok saraf MH. Saifurrahmi cak saiful
-Keluhan apa saja sehingga dating dan
berobat totok saraf
-Apa saja efek yang dirasakan setelah
pengobatan totok saraf
-Apa yang dirasakan saat proses terapi
dimulai
-Pasien berasal dari mana saja dan
kenapa tertarik terapi totok saraf
3 Wawancara kepada tokoh -Bagaimana menurut al quran dan
agama hadist memandang fenomena totok
saraf tersebut
-Bagaimana menurut tokoh agama
memandang pengobatan totok saraf
tersebut
4 Wawancara Ketua Rt.22 -Bagaimana Pendapat pak RT.22
adanya pengobatan totok saraf di
RT.22 ?
-Bagaimana pendangan pak Rt
terhadap adanya pengobatan
alternative totok saraf ?

C. Panduan Dokumentasi
No Item Yang Akan Di Dokumentasikan
1 Foto profil rumah totok saraf MH.Saifurrahmi
2 Sarana dan prasarana totok saraf MH.Saifurrahmi
3 Pelayanan totok saraf MH.Saifurrahmi
4 Wawancara bersama spesialis Cak Saiful
5 Pasaien totok saraf MH.Saifurrahmi

Anda mungkin juga menyukai