Anda di halaman 1dari 79

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LANGGAM BATIK

& SOUVENIR PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI DESA


BANDAR SETIA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi (S.Ikom)

DEWI YUNITA
Nim. 0105173221

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LANGGAM BATIK
& SOUVENIR PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI DESA
BANDAR SETIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi (S.Ikom)

DEWI YUNITA
Nim. 0105173221

Program Studi Ilmu Komunikasi

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Irwansyah, M.Ag Dra. Zuhriah, MA


NIDN.2016106101 NIDN.2009066301

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
ABSTRAK

Nama : Dewi Yunita


Nim : 0105173221
Judul : Strategi Komunikasi Pemasaran
Langgam Batik & Souvenir Pada Masa
Pandemi Covid 19 Di Desa Bandar Setia
Pembimbing I : Dr. Irwansyah, M.Ag
Pembimbing II : Dra. Zuhriah, MA
Tempat/Tgl. Lahir : Bandar Setia, 24 Mei 1998
No. Hp : 082179371892
Email : dewiyunita783@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran yang


dilakukan oleh Pemilik usaha Langgam Batik & Souvenir dalam memperkenalkan
produknya pada masa Pandemi Covid-19. Jenis Penelitian ini menggunakan
Pendekatan Kualitatif dan berbentuk deskriptif. Teknik Pengumpulan Data yang
digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini
menunjukkan bahwa Langgam Batik & Souvenir menggunakan Strategi
Komunikasi Pemasaran melalui Media Sosial seperti Facebook, Instagram,
Workshop, dan Event-event untuk mempublikasikan batik tersebut.

Kata Kunci: Strategi, Komunikasi, Pemasaran

i
ABSTRACT

This study aims to determine the Marketing Communication Strategy carried out by the
Owner of the Batik & Souvenir Style business in introducing their products during the
Covid-19 Pandemic. This type of research uses a qualitative approach and is in the form of
descriptive. Data collection techniques used are observation, interviews, and
documentation. The results of this study indicate that the Batik & Souvenir Style uses a
Marketing Communication Strategy through Social Media such as Facebook, Instagram,
Workshop, and Events to publicize the batik.

Keywords: Strategy, Communication, Marketing

Mengetahui Pembimbing I

Dr. Irwansyah M.Ag


NIDN.2016106101

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


yang tidak pernah berhenti memberikan berjuta nikmat-Nya yang telah
memudahkan segala urusan, karena berkat kasih sayang-Nya lah akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini. Shalawat dan salam semoga
tercurah kepada baginda Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat, dan
pengikutnya yang setia sampai akhir zaman, Semoga kita dapat meneladani sifat
beliau, Aamiin.
Skripsi ini berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Langgam Batik &
Souvenir Pada Masa Pandemi Covid 19 di Desa Bandar Setia”. Disusun dalam
rangka memenuhi tugas-tugas dan melengkapi syarat-syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) di Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera
Utara.
Penulis telah berusaha dengan segala upaya yang dilakukan dalam
penyelesaian skripsi ini. Namun penulis juga menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
yang penulis miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan penulis
mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para
pembacanya.
Dalam penyusunan skrpisi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak yang sangat berjasa. Untuk itu rasa terima kasih penulis sampaikan
kepada berbagai pihak diantaranya:
1. Bapak Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA, selaku rektor Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Maraimbang, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

iii
3. Bapak Dr. Muhammad Alfikri Matondang, S.Sos, M.Si, selaku ketua
Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
4. Ibu Solihah Titin Sumanti, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan Program
Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumater Utara.
5. Bapak Dr. Irwansyah, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membantu, membimbing dan memberikan arahan kepada penulis
dalam mengerjakan skripsi.
6. Ibu Dra. Zuhriah, MA, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan arahan dan motivasi kepada penulis dlam
mengerjakan skripsi.
7. Bapak dan ibu Dosen serta Staf Pegawai Fakultas Ilmu Sosial UIN
Sumatera Utara Medan yang selama ini telah mendidik dan
memberikan Ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial UIN SU Medan.
8. Teristimewa penulis sangat bersyukur Kepada Allah SWT, karena
telah memberikan Orangtua yang menjadi panutan dan motivator saya
dalam mengerjakan skripsi ini, yaitu Ayahanda tercinta Sadikin yang
senantiasa memberikan dukungan dan doa pada setiap langkah penulis.
Dan Ibunda saya Sri Eviyani yang luar biasa selalu memberikan
dukungan serta doa motivasi dalam setiap perjalanan hidup penulis.
Terimakasih untuk cinta yang telah diberikan selama ini. Tidak lupa
juga, terimakasih juga kepada saudara saya yang selalu memberikan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Terimakasih juga kepada saudara kandung saya Murni Hariati dan
Dicky Ramadhan yang selalu memberikan semangat dan doanya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
10. Terimakasih untuk para sahabat terbaik, yang di setiap pertemuan
selalu menghadirkan tawa, canda dan dukungan dalam penyelesaian
skripsi ini yang tergabung dalam Bestie Group yang didalamnya ada

iv
Nurul Shahira, Aslizar Rambe Trisusanti Kaloko.semoga kita diberi
keberkahan dan sukses dikemudian hari. Aamiin.
11. Terimakasih juga untuk SilviSuci Apulina, July Susanti, Vivi Mayanti,
Afrisca Irwani dan Misroh Pebrianti yang dulu pernah menjadi teman
bersejarah saat dikelas.
12. Terimakasih juga untuk Ibu Evi Selaku owner dari Langgam Batik &
Souvenir yang sudah memberikan izin tempat usahanya dijadikan
karya Ilmiah serta melakukan penelitian. Semoga usahanya semakin
sukses dan semakin dikenal sampai ke Mancanegara.

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Identifikasi Masalah .................................................................................. 7
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
F. Definisi Konseptual ................................................................................... 8
G. Telaah Pustaka .......................................................................................... 8
H. Metode Penelitian...................................................................................... 11
1. Metode dan Pendekatan Penelitian ............................................... 11
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 12
3. Tahap-tahap Penelitian .................................................................. 12
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 12
5. Sumber Data .................................................................................. 13
6. Teknik Analisis Data ..................................................................... 14
7. Teknik Keabsahan Data ................................................................ 15
I. Sistematika Penulisan................................................................................ 15
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 16
A. Pentingnya Strategi Komunikasi Pemasaran ......................................... 16
B. Bentuk Komunikasi Pemasaran ................................................................ 18
1. Periklanan.............................................................................................. 18
2. Promosi Penjualan................................................................................. 18
C. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Pemasaran .............................................. 19
D. Proses Komunikasi Pemasaran ................................................................. 20
E. Strategi Komunikasi Pemasaran ............................................................... 23

vi
F. Tahap-tahap dalam Perumusan Strategi Pemasaran ................................. 28
G. Bauran Komunikasi Pemasaran dan Promosi ........................................... 30
H. Faktor yang Memengaruhi Minat atau Keinginan Konsumen .................. 33
I. Produk lokal Langgam Batik & Souvenir ................................................. 36
J. Teori Komunikasi Pemasaran Terpadu ..................................................... 38
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 39
A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................. 39
a. Visi Misi Langgam Batik & Souvenir ................................................... 40
b. Profil Informan ..................................................................................... 42
c. Kegiatan Di Langgam Batik Dan Souvenir ........................................... 45
d. Kondisi Pasar ........................................................................................ 46
B. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................... 48
a. Strategi Komunikasi Pemasaran Langgam Batik dan Souvenir
dalam memperkenalkan produknya ..................................................... 48
b. Hambatan yang terjadi ketika proses pemasaran batik ......................... 52
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 56
A. Kesimpulan ................................................................................................. 56
B. Saran............................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan


usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti seperti diatur
dalam pereraturan perundang-undangan No.20 tahun 2008, sesuai pengertian
UMKM tersebut maka kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi
usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
Dengan adanya wabah Virus Corona (COVID19) yang menjadi topik
permasalahan di dunia internasional termasuk indonesia. Pandemi Corona Virus
Disease (COVID 19) memberikan dampak yang cukup besar di berbagai sektor di
indonesia, khususnya bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Wabah
corona yang semakin masif akhir-akhir ini pada akhirnya mengganggu proses
pemasaran hingga titik yang signifikan. Pada kondisi pandemic Covid 19 ini,
pemilik usaha harus tetap meutar otak untuk memastikan keungan usahanya tetap
sehat dan bisa bertahan di masa sulit ini. Oleh karena itu, di masa pandemi ini
pelaku usaha “dituntut” untuk mengoptimalkan pemasaran online dan digital
marketing sebagai sarana komunikasi dengan target konsumen. Digital marketing
yang efektif tidak dapat dipisahkan dari strategi pemasaran mulai dari promosi,
kualitas produk, kemasan dll.
Di indonesia terdapat salah satu bentuk UMKM yaitu mengenai Batik,
yang setiap tanggal 2 Oktober kita peringati sebagai Hari Batik Nasional.
Masyarakat tua, muda, besar kecil, kaya atau miskin patut berbangga dan ikut
melestarikan warisan budaya asli indonesia yang sudah mendunia ini. Penetapan
Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober tidak terlepas dari pengakuan batik
indonesia sebagai warisan dunia atau Warisan Kemanusiaan untuk Budaya lisan
Nonbendawi sejak 2 Oktober oleh UNISCO.

1
2

Batik merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang yang


sampai saat ini masih berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Kain batik
dikenakan sebagai ciri khas pakaian di Indonesia yang digunakan oleh semua
kalangan. Diketahui pada jaman dahulu batik merupakan pakaian yang dikenakan
kerabat keraton kerajaan dan pantang dipakai rakyat jelata, bahkan beberapa
corak atau motif batik hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu karena
memiliki nilai-nilai filosofis dan dipakai dalam upacara-upacara adat.
Seiring dengan perkembangan zaman, kain batik saat ini dikenakan oleh
semua lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah,
menengah dan atas. Penggunaan kain batik oleh semua kalangan menjadi peluang
kemajuan industri batik di indonesia. Industri batik saat ini tidak hanya terbatas
pada konsumen lokal namun konsumen mancanegara juga sudah mulai tertarik
dengan kain batik khas indonesia. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap
kenaikan jumlah produksi pada industri-industri batik di Indonesia.
Kota Medan, tepatnya di Deli Serdang terdapat produksi Batik yang
bernama Langgam Batik & Souvenir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Kata “Langgam” dapat berarti gaya, model dan cara. Langgam adalah
gaya, Model dan cara untuk berekspresi dalam menuangkan ide dan kreasi yang
bersumber dari kearifan lokal etnis Sumatera Utara yang didirikan oleh Ibu Rafika
Johani S.Ag atau dikenal dengan Ibu Evi Amroeni. Langgam Batik & Souvenir ini
berdiri pada tahun 2008 dan beralamat di Jl. Pengabdian, Gg Haji Musa Pulungan
Bandar Setia, Deli Serdang, yang bergabung pada UMKM Deli Serdang yang
biasanya memproduksi batik, Souvenir, tas, dompet baju, dll dengan ciri khas
batik dan ulos. Produk batik yang dihasilkan oleh Ibu Evi bervariasi, seperti batik
Scap, tulis dan Printing. Setiap jenis produk batik memiliki proses produksi yang
berbeda-beda. Proses produksi yang dilakukan dalam pembuatan produk batik
pada umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional, namun seiring
perkembangan zaman beberapa proses produksi batik dilakukan dengan di cap
menggunakan cetakan dengan motif gambar yang berbeda-beda. Adapun proses
produksi batik yaitu berupa kain putih bernama Kian Morri, dan kain yang
digunakan untuk membatik ini didatangkan langsung dari Jawa sehingga
3

membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai dikarenakan belum ada yang
menjual kain tersebut di Sumatera Utara.
Beberapa jenis-jenis batik yang di produksi Langgam yaitu:
1. Batik motif Melayu
2. Batik motif Batak toba
3. Batik motif Simalungun
4. Batik motif Karo
5. Batik motif Fak fak
6. Batik motif Mandailing
7. Batik motif Nias
Tidak hanya Batik & souvenir, Ibu Evi juga menyediakan paket
menghias kotak hantaran maupun menghias mahar pernikahan seperti tren saat ini
berupa uang mahar yang disusun indah di dalam bingkai. Paket kotak hantaran ini
merupakan salah satu yang diminati pelanggan. Hasil kreasi kerajinan tangan ibu
Evi ini sudah banyak diminati konsumen. Adapun media pemasaran yang
dilakukan melalui dua cara yaitu Offline dan Online. Offline dilakukan melalui
gallery-gallery, outlet-outlet yang berada di depstore Jakarta dan Online melalui
Shopee, dll.
Langgam Souvenir makin dikenal luas meski sebenarnya sudah eksis dan
memiliki legal hukum sebagai yayasan kerajinan tangan sejak tahun 2008 lalu.
Seperti di facebook dan Instagram, mereka punya akun sendiri dengan nama
Langgam Souvenir. Aneka kerajinan tangan maupun kegiatan yang dilakukan
langgam souvenir diekspos di akun ini. Tidak jarang pemesanan pun datang lewat
sosial media ini. Selain itu Langgam Batik & Souvenir ini juga sudah beberapa
kali mengikuti acara peragaan busana di Kota Medan. Tidak hanya itu, Jaka dan
Dara Kota Medan sering kali menggunakan Batik sebagai busananya dalam setiap
acara yang mereka datangi. Selain menunjukkan kecintaan pada budaya sendiri,
busana batik yang dipakai juga untuk mempromosikan usaha batik di Kota
Medan. Tentu semua itu merupakan bagian dari strategi komunikasi pemasaran
yang efektif.
4

Selain itu, terdapat beberapa keberhasilan yang dimiliki langgam batik &
Souvenir diantaranya:
1) Anugrah UKM unggulan mandiri Deli Serdang oleh Bupati Deli serdang
thn 2019.
2) The most atraktif both. ICSB 2018.
3) Pemenang vendor Bank Indonesia Pusat 2021.
4) Pemenang IKRA ( Industri Kreatif Syariah) Indonesia 2021.
Tentu semua itu tidak lepas dari kerja keras yang selama ini Ibu Evi tekuni
dan juga dukungan besar dari keluarga serta telah menerapkan strategi komunikasi
pemasaran yang baik dan efektif sehingga dapat diterima masyarakat. Namun,
seiring berjalan waktu, ketika terjadi covid-19 makin terasa di berbagai sektor,
seperti pendidikan, pemerintah, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya.
Akibatnya seluruh pekerja dirumahkan bahkan terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK). Sehingga dampak yang ditimbulkan pada usaha ibu Evi sangat besar tidak
ada orderan dan produk yang dihasilkan dan tidak bisa di kirim ke Galeri yang ada
di hotel, karena konsumennya tamu hotel tersebut. Akhirnya, usaha UMKM
terhambat dalam pemasaran dan produk dari Langgam Batik & Souvenir yang
dihasilkan Ibu Evi tidak dapat dipasarkan baik offline maupun online akibatnya
kegiatan proses produksi dan seluruh pekerja Langgam Batik diberhentikan
sementara sampai waktu yang ditentukan. Walaupun sedang mengalami
penurunan dan tidak ada orderan tetapi ibu Evi tidak putus asa dan selalau
berusaha sebagaimana Allah SWT sudah memberikan jalan rezeki melalui cara
lain asalkan tetap berusaha dan berdoa sesuai dengan syariat islam dan tertuang
dalam Al-quran Surah Al- Insyirah Ayat 6 yang berbunyi:

‫س ًرا‬ ْ ‫إِنَّ َم َع ٱ ْل ُع‬


ْ ُ‫س ِر ي‬
Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Dari ayat diatas menjelaskan tentang setiap kesusahan yang Allah berikan
kepada hamba nya bersifat sementara pasti akan Allah balas dengan kemudahan.
Walaupun menurunnya pendapatan UMKM ini banyak para pelaku usaha yang
menyerah. Tidak dengan ibu Evi, sebagai pelaku usaha yang melakukan inovasi
5

terhadap usahanya, beliau mulai melakukan inovasi baru dengan memikirkan


produk apa yang sebaiknya di produksi dimasa pandemi saat ini, mulai muncul ide
untuk membuat kain makser dari sisa kain batik dan beralih pada pembuatan Alat
Pelindung Diri (APD) seperi baju Hazmat, masker dll karena inovasi ini masih
sejalan dengan usaha sebelumnya yaitu jahit menjahit, dimana Kadis
Perindustrian deli Serdang menawarkan Langgam Souvenir untuk membuat APD
yang saat pertama kali penyebaran virus corona sangat sulit didapatkan. Pemilik
Langgam menyinggapi tawaran dari Kadis Perindustrian Deli Serdang dan mereka
mendukung dalam pembuatannya. Produk APD yang dihasilkan akan dibagikan
ke berbagai rumah sakit untuk penanganan covid-19 yang berada di Deli Serdang.
Pemasaran yang dilakukan melalui grup Online sesama pelaku usaha.
Menurut pendapat saya mengenai kendala pemasaran yang terjadi pada
usaha langgam yaitu tidak adanya orang yang menanganani khusus Sumber Daya
Manusia dalam mengelola bagian pemasarannya. Atau dengan melakukan
pemasaran langsung, misalnya membuat pameran batik kecil-kecilan karya
langgam di halaman tempat produksi batik, atau membuat brosur yang akan
dibagikan kepada masyarakat dengan memberikan Discount 20% minimal belanja
RP 200.000, atau dengan memberikan hadiah souvenir berupa Bros jilbab, Kipas
atau masker kain sehingga dapat menarik minat pengunjung.
Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, atau mengingatkan pasar
sasaran atau perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjipjono,
2008:219). Jadi, membangun brand awareness dapat dilakukan melalui
komunikasi pemasaran. Namun pada kenyataannya brand awareness tidak hadir
begitu saja dalam benak konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu terlebih
dahulu mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang perlu dilakukan agar
pemasarannya efektif dan target yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal.
Menurut Philip Kotler (Morissan,2010:55-74) agar komunikasi pemasaran
berhasil, ada tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu menentukan segmentation,
targeting, dan positioning.
6

Komunikasi memiliki posisi yang penting dalam sebuah pertukaran. Pada


tingkatan dasar, dengan adanya komunikasi maka akan dapat menginformasikan
atas keberadaan suatu produk maupun jasa yang ditawarkan kepada khalayak.
Komunikasi juga berperan membujuk konsumen dengan komunikasi yang bersifat
persuasif atau kalimat-kalimat yang berupa ajakan. Dengan komunikasi pula,
sebuah perusahaan atau lembaga yang memiliki kegiatan pemasaran akan
mendapatkan defferensiasi dari produk atau jasa yang ditawarkan dengan cara
menanamkan persepsi-persepsi kepada calon konsumennya.
Media-media komunikasi merupakan komponen yang dapat menjalankan
adanya proses komunikasi pemasaran. Dapat dilihat disekeliling kita terdapat
banyak iklan dan bentuk media lainnya yang mempromosikan produk yang
ditawarkan oleh produsen. Banyaknya tingkat keinginan konsumen membuat
produsen berlomba-lomba untuk membuat sebuah strategi yang baik dan
merencanakan bagaimana mengkomunikasikannya dengan baik pula kepada
masyarakat. Hubungan komunikasi dengan pemasaran memang sangat erat. Tanpa
adanya komunikasi, tidak mungkin ada yang namanya proses pemasaran karena
proses pemasaran membutuhkan komunikasi. Komunikator dapat melakukan
berbagai cara untuk melakukan kegiatan pemasaran misalnya saat ini sedang
ramai teknik endorsement dimana ini merupakan salah satu cara produsen
mengenalkan produknya.
Perencanaan strategi pemasaran dan pemilihan target pasar memberikan
petunjuk kepada pemilik usaha mengenai siapa konsumen yang akan menjadi
fokus kegiatan pemasaran dan apa kebutuhan mereka yang belum terpenuhi. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan teori komunikasi pemasaran terpadu. Dimana
menjelaskan mengenai proses atau strategi yang digunakan Langgam Batik &
Souvenir dalam menarik minat konsumennya.
Dari pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Langgam Batik & Souvenir Pada
Masa Pandemi Covid-19 di Desa Bandar Setia” untuk lebih mengenalkan produk
dalam Negeri khususnya Batik khas langgam dikalangan masyakarat dan cara
pemasarannya.
7

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan pemilik


UMKM Langgam Batik & Souvenir Dalam Memperkenalkan Produknya?
2. Apa saja Hambatan Yang Terjadi ketika Proses Pemasaran Batik?

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa


masalah yang dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di rumah produksi Ibu Evi selaku pemilik
Langgam Batik & Souvenir.
2. Strategi pemasaran yang dilakukan Ibu Evi ketika akan mengenalkan
produknya ke masyarakat.
3. Hambatan yang terjadi mulai saat proses pembuatan batik sampai dengan
proses pemasaran.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui Strategi Pemasaran yang dilakukan Pemilik UMKM


Langgam Batik & Souvenir Dalam Memperkenalkan Produknya.
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Hambatan Yang Terjadi Ketika Proses
Pemasaran Batik.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah serta memperluas khasanah
penelitian pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakuktas Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, serta dapat menjadi bahan
referensi bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dalam bermasyarakat guna menciptakan kerukunan untuk
menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama.
8

F. Definisi Konseptual

Secara konseptual, komunikasi pemasaran pada dasarnya merupakan


bagian integral dari pemasaran yang mempunyai beberapa pengertian berdasarkan
beberapa ahli yaitu:
1. Delozier (1976:168)
Secara makro, komunikasi pemasaran adalah suatu dialog yang
berkesinambungan di antara pembeli dan penjual dalam suatu pangsa pasar.
2. Nickels (1984:7)
Komunikasi pemasaran adalah pertukaran informasi dua arah dan persuasi
yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih efektif dan efisien.
Komunikasi pemasaran sebagai kontinum dari mulai tahap perencanaan
(design) produk, distribusi sampai kegiatan promosi (melalui iklan, pemasaran
lansgung, dan special events) dan tahap pembelian, penggunaan dikalangan
konsumen. Mereka menegaskan bahwa pada tahun 1990-an pemasaran adalah
komunikasi (baca komunikasi pemsaran), dan komunikasi adalah pemasaran,
keduanya tidak dapat dipisahkan.
Jadi, pengertian komunikasi pemasaran adalah proses pengolahan,
produksi dan penyampaian pesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok
khalayak sasaran yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah
dengan tujuan menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu produk
(Sendjaja, 1995).

G. Telaah Pustaka

Dalam Penelitian ini informasi atau gambaran penelitian penulis yaitu


untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran yang di lakukan
Langgam Batik & Souvenir pada masa Pandemi Covid 19. Adapun ciri khas yang
di miliki Langgam Batik & Souvenir adalah membuat ornamen etnis khusus dari
Sumatera Utara.
9

Kajian Terdahulu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Santi Safitri Putri, Mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”
Yogyakarta, dengan Nomor Induk Mahasiswa 15530031, dengan Judul Skripsi
“Strategi Komunikasi Pemasaran Batik Kayu Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat di Dusun Krebet”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan proses strategi komunikasi pemasaran batik kayu berbasis
pemberdayaan di Dusun Krebet dengan mengambil subyek penelitian seperti
Sanggar Peni, Sanggar Punokawan, Sanggar YuanArt. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang terdiri dari
observasi serta hasil wawancara. Dan dimana narasumber terdiri dari pemilik
sanggar kemudian pengrajin batik kayu yang bekerja di masing-masing
sanggar atau tempat yang penulis lakukan penelitian. Teori yang digunakan
ialah Teori strategi komunikasi pemasaran pemberdayaan masyarakat. Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa strategi pemasaran batik kayu dengan
berbasis pemberdayaan masyarakat ini: adanya pengembangan
keterampilan/skill,bentuk pemasaran produk dengan menggunakan media
sosial, proses peningkatan taraf ekonomi.

2. Penelitian berikutnya ialah yang dilakukan oleh bernama Cindy Andita Kirana,
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dengan Nomor Induk Mahasiswa
B76215077, dengan Judul Skripsi “Komunikasi Pemasaran Terpadu
“Lemospires Batik” Dalam Menarik Minat Pembelian Konsumen”. Teori yang
digunakan ialah Teori Integrated Marketing Communication (IMC) atau
komunikasi pemasaran terpadu. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
secara mendalam, dalam penelitian ini digunakanlah metode diskriptif
kualitatif yang dapat memberikan dan menggali fakta mengenai strategi
komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan oleh Lemospirés Batik,
10

kemudian dianalisis dengan menggunakan teori komunikasi pemasaran yang


menggunakan teori lebih dalam yaitu bauran komunikasi pemasaran.

3. Penelitian berikutnya ialah yang dilakukan oleh Puji Rismayanti, Jurusan Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu sosial dan humaniora, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Nomor Induk Mahasiswa 13730036,
dengan judul Skripsi “Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan
Penjualan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan keterkaitan antara
faktor-faktor dengan bagaimana cara pemilik usaha memanfaatkan fitur-fitur
instagram yang ada.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah Pemilihan dan
pemanfaatan media Instagram sebagai media untuk komunikasi pemasaran online,
Freezy Browniezz menggunakan Instagram untuk media komunikasi pemasaran
sebagai cara komunikasi pemasaran yang terbaru atau modern. Memanfaatkan
fitur yang ada didalam Instagram, mengenali sifat konsumen untuk pemilihan
media pemasaran yang tepat.

4. Penelitian berikutnya ialah yang dilakukan oleh Sulfiana, Jurusan Manajemen,


Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan
Nomor Induk Mahasiswa 105721129816, dengan judul skripsi “Strategi
Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Rumah Makan Mbak Daeng
Alaudin Makassar”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana strategi pemasran yang dilakukan rumah makan mbak Daeng Alaudin
Makassar dalam meningkatkan penjualan.
Penelitain ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis
SWOT untuk memanfaatkan peluang dan memaksimalkan kekuatan, mengurangi
kelemahan dan menghindari ancaman. Dari hasil penelitian ini analisis SWOT
tersebut maka dapat diketahui bahwa rumah makan Mbak Daeng Alauddin
Makassar sedang menjalankan strategi SO (Strenght Opportunity) yaitu strategi
dimana organisasi menggunkakan kekuatan peluang yang dimiliki untuk
11

menjalankan usahanya. Dengan demikian rumah makan Mbak Daeng Alauddin


Makassar sebaiknya berkonsentrasi sesuai selera atau kebutuhan kepada
masyarakat untuk mendapatkan pelanggan yang lebih setia dan tetap kreatif
menggunakan teknologi yang semakin canggih untuk memperluas jaringan
pemasaran dengan baik.

Beberapa kesamaan dari kajian terdahulu yang penulis cantumkan adalah,


persamaan metode yang dilakukan, yaitu menggunakan metode penelitian
deksriptif kualitatif. Kesamaan lainnya adalah hasil akhir dari tiap-tiap penelitian
yang umumnya membahas soal Strategi Komunikasi Pemasaran.
Adapun perbedaan dari beberapa kajian terdahulu menghasilkan
kesimpulan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan dari penelitian ini
menjelaskan bahwa strategi pemasaran dapat dilakukan melalui media sosial
seperti, Instagram dan Facebook, menggunakan bauran komunikasi pemasaran
dan melalui pemberdayaan masyarakat untuk memasarkan produknya dan ada
yang menggunakan analisis SWOT.

H. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode Penelitian merupakan proses atau cara ilmiah guna
mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian.
Metode penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri yang sangat jelas yaitu
sebagai berikut :
1. Data penelitian diambil dari natural setting
2. Desain penelitian bersifat terbuka
3. Data yang dikumpulkan adalah data deksriptif dan reflektif
4. Lebih meningkatkan proses daripada hasil
5. Sampling dilakukan secara internal yang didasarkan pada subjek yang
memiliki informasi yang paling representative
Disini peneliti memilih menggunakan jenis penelitian Deskriptif
kualitatif. Adapun alasan peneliti menggunakan jenis ini yaitu untuk
12

mencari, mengumpulkan, mengolah, serta menganalisis data dari hasil


penelitian yang didapat di lapangan. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah bentuk studi kasus. Format kualitatif studi
kasus ini memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai
fenomena.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi Penelitian dilaksanakan di Desa Bandar Setia, Kabupaten
Deli Serdang, Kecamatan Percut Sei Tuan Sumatera Utara.
Alasan peneliti memilih lokasi ini di karenakan sesuai dengan Kebutuhan
yang ingin penulis teliti. Waktu yang berlangsung pada penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Juli hingga Oktober 2021.

3. Tahap-tahap Penelitian
Adapun Tahap-tahap pada Penelitian ini adalah:
 Melakukan Kunjungan pada tempat penelitian.
 Melakukan Komunikasi kepada salah satu Pegawai Langgam Batik &
Souvenir seputar Profil dari UMKM.
 Melihat Proses Pembuatan Batik.
 Melakukan wawancara kepada Pemilik Langgam Batik & Souvenir terkait
Strategi Pemasaran yang dilakukan.
 Melakukan wawancara kepada salah satu pegawai terkait proses
pembuatan Batik.
 Melakukan pengambilan Dokumentasi.

4. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakn oleh peneliti
adalah :
 Observasi
Observasi adalah sebuah cara guna mengamati sebuah fenomena
sosial yang terjadi dan berkembang di masyarakat. Observasi disini akan
13

dapat dilakukan secara maksimal dan berperan secara aktif dalam


menjalankan usaha batik & souvenir dan subjek penelitian yaitu selaku
pemilik usaha Langgam Batik & Souvenir menanyakan mengenai strategi
komunikasi pemasaran yang mereka lakukan selama ini.
 Wawancara
Salah satu cara untuk memperoleh data adalah dengan melakukan
wawancara untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan
menyampaikan pertanyaan kepada informan penelitian. Penelitian ini
menggunakan teknik wawancara mendalam, yang dimana tujuannya
adalah kedalaman informasi. Pertanyaan pada saat wawancara dapat
berkembang sesuai dengan jawaban informan, akan tetapi harus tetap
berfokus kepada tujuan yang hendak dicapai. Wawancara akan dilakukan
kepada informan yaitu selaku pemilik usaha Langgam Batik & Souvenir,
dan para pekerja di Langgam Batik & Souvenir mengenai strategi
komunikasi pemasaran di desa Bandar Setia yang mereka lakukan selama
ini.

5. Sumber Data
Sumber data dalam sebuah penelitian merupakan bahan pokok
yang dapat diolah serta dianalisis untuk menjawab masalah penelitian.
Sumber data dalam sebuah penelitian dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Data Primer
Teknik pengumpulan data primer merupakan pengumpulan data
yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian
untuk mencari data lengkap yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Data Sekunder
Studi kepustakaan adalah metode yang akan digunakan peneliti
dengan mengumpulkan informasi yang relevan dengan fokus yang sedang
diteliti. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data melalui
literature, sumber naskah, bahan bacan, buku-buku pengetahuan, jurnal,
situs internet serta karya ilmiah.
14

Penentuan Informan:
Pada penelitian kualitatif penentuan informan dapat dilakukan melalui dua
cara, yaitu dengan penggunaan purposive sampling dan snowball sampling
(bola salju). Pada purposive sampling penelitian dilakukan dengan
menetapkan kriteria yang tepat terhadap informan yang akan
diwawancarai, sedangkan pada snowball sampling penentuan informan
ditetapkan berdasarkan rekomendasi dari informan yang telah
diwawancarai sebelumnya.
 Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-
barang tertulis. Penulis melaksanakan metode dokumentasi dengan cara
meneliti benda-benda tertulis, arsip, atau catatan-catatan lain yang
berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Penulis juga mencari
publikasi-publikasi baik di koran, majalah ataupun browsing di internet
mengenai permasalahan yang penulis teliti.

6. Teknik Analisi Data


Analisis data kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada
orang lain.
Aktivitas dalam analisis meliputi :
Reduksi data (Reduction), adalah proses analisis untuk
memilih, memusatkan perhatian, menyederhanakan, mengabstraksikan
serta menginformsikan data yang muncul dari catatan lapangan.
Penyajian data (Display), setelah direduksi, langkah analisis data
selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data diarahkan agar data
hasil reduksi dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan,
sehingga semakin mudah untuk dimengerti.
15

Verifikasi Data ( Conlusion Drawing ) langkah selanjutnya


pada proses analisi data kualitatif ini adalah penarikan kesimpulan
berdasarkan temuan dan melakukan verivikasi data.

7. Teknik Keabsahan Data


Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian
kualitatif. Menurut Moleong untuk mendapatkan keabsahan data
diperlukan teknik pemeriksaan. Dalam hal ini digunakan teknik
keikutsertaan di lapangan dalam rentang waktu yang panjang dalam
penelitian ini untuk menguji kepercayaan terhadap data yang telah
dikumpulkan dari informan utama. Adapun maksud utama adanya
perpanjangan di lapangan ini untuk mengecek kebenaran data yang
diberikan baik dari informan utama maupun informan penunjang.
(Moloeng, 2007).

I. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi menjadi 4 bab dan setiap bab dibagi menjadi sub bab
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi Latarbelakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, Defenisi Konseptual, Telaah Pustaka, Metode Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini mencakup kajian tentang Teori yang digunakan dalam Penelitian, Penemu
Teori dan alasan memilih Teori tersebut dalam Penelitian.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Profil Informan
dan Deskripsi Hasil Penelitian.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pentingnya Strategi Komunikasi Pemasaran


Menurut chandler, strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam kaitanya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut
serta prioritas alokasi sumber daya. Menurut Stephani K.Marrus, strategi
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Sebuah strategi merupakan rencana permainan yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Suatu strategi mencerminkan kesadaran perusahaan tentang
bagaimana, kapan, dan dimana perusahaan tersebut berkompetisi akan melwan
siapa dalam kompetisi tersebut dan untuk tujuan apa suatu perusahaan
berkompetisi. Sedangkan pemasaran menurut American Marketing Association
(AMA) seperti yang dikutip oleh Rhenald Kasali “Pemasaran adalah suatu proses
perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,promosi,
hingga distribusi barang-barang, ideide dan jasa, untuk melakukan pertukaran
yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Beberapa ahli juga
mengemukakan pendapatnya mengenai definisi pemasaran.
Menurut Lupiyoadi mengemukakan pemasaran adalah “Semua kegiatan
yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke
konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan
efektif”. Konsep inti pemasaran menurut pendapat di atas menjelaskan bahwa ada
beberapa hal yang harus dipenuhi dalam terjadinya proses pemasaran. Dalam
pemasaran terdapat produk sebagai kebutuhan dan keinginan orang lain yang
memiliki nilai sehingga diminta dan terjadinya proses permintaan karena ada
yang melakukan pemasaran. Adapun definisi pemasaran menurut Philip Kotler
“Pemasaran adalah proses sosial yang dengan mana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

16
17

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
dengan pihak lain”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran pada
dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang
pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan di jalankan
untuk tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain strategi
pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang
memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu,
pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan
yang selalu berubah.
Strategi pemasaran juga dapat diartikan sebagai wujud rencana yang
terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh hasil yag optimal. Strategi
pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah, akan tetapi saling berhubungan
erat yaitu pasar target atau sasaran dan bauran pemasaran. Kedua faktor ini
berhubungan erat, pasar sasaran merupakan suatu Sasaran yang akan dituju
sedangkan bauran pemasaran merupakan alat untuk menuju sasaran tersebut
Komunikasi pemasaran bagi konsumen dapat memberi tahu atau
memperlihatkan kepada konsumen tentang cara memberitahu atau
memperlihatkan kepada konsumen tentang cara dan alasan suatu produk
digunakan, serta tempat dan waktunya. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada
ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra
merek serta mendorong penjualan, bahkan mempengaruhi nilai saham.
(Hermawan 2012)
Pengertian pemasaran menunjuk pada:
1. penjualan, bagian dari promosi, promosi merupakan bagian pemasaran.
2. perdagangan, meliputi perencanaan produk untuk mendapatkan
barang/jasa yang baik, warna dan ukuran yang menarik, harga yang layak,
dan sebagainya.
3. distribusi, yaitu struktur perdagangan besar dan eceran untuk
menyampaikan barang ke pasar/konsumen.
18

4. Distribusi fisik, menyangkut kegiatan aliran materil, seperti


pengangkutan, penyimpanan, dan pengawasan persediaan.

B. Bentuk Komunikasi Pemasaran


Bentuk-bentuk komuniaksi pemasaran terdiri atas dua alat penting yaitu
sebagai berikut:
1. Periklanan: setiap bentuk penampilan nonpersonal bayaran dan promosi
tentang gagasan, barang, jasa oleh sponsor tertentu. Dapat digunakan untuk
membangun citra jangka panjang bagi suatu produk atau memicu penjualan yang
cepat.
a. Daya sebar iklan: iklan memungkinkan penjualan mengulangi pesan
berkali-kali. Iklan memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan
pesan dari berbagai pesaing.
b. Daya ekspresi yang besar: iklan memberikan peluang untuk
mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan,
suara, dan warna yang berseni.
c. Impersonalitas: pendengar tidak merasa wajib memperhatikan stsu
menanggapi iklan.
2. Promosi Penjualan: intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian dan
penjualan sebuah produk atau jasa.
a. komunikasi:promosi penjualan mendapat perhatian dan mengarahkan
konsumen ke produk tersebut.
b. Intensif: promosi penjualan menggabungkan konsesi, dorongan, atau
kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
c. Ajakan: promosi penjualan merupakan ajakan yang jelas untuk terlibat
dalam transaksi.
d. Publisitas: rangsangan nonpersonal demi permintaan sebuah produk, jasa
atau unit usaha dengan cara menyebarkan berita penting mengenai
produk/jasa di media cetak atau dengan memperkenalkan produk/jasa
tersebut melalui radio, televisi, atau pentas tanpa dibayar oleh sponsor.
19

e. Penjualan personal: penampilan secara lisa melaui percakapan dengan satu


calon pembeli atau lebih untuk tujuan penjualan.
f. Komunikasi ditempat pembelian.
Tiap-tiap kategori tersebut merupakan alat-alat komunikasi khusus, seperti
penampilan penjualan, pameran dagang, pekan raya, peragaan, katalog,
buku bacaan, surat-surat kabar, poster, kontes, premi,kupon dan cap
dagang. Gaya produk, harga, bentuk warna kemasan, sikap dan pakaian
pelayan toko, semuanyamengomunikasikan sesuatu terhadap pembeli.
Seluruh bauran pemasaran, tidak hanya bauran promosi, tetapi juga harus
didelaraskan untuk memperoleh dampak komunikasi secara maksimal.

C. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Pemasaran


1. Menyebarkan informasi dari suatu produk (komunikasi informatif),
misanya tentang harga, distribusi, dan lain-lain.
2. Memengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen
pesaing untuk berlaih merek (komunikasi persuasif).
3. Mengingatkan audiens untuk melakukan pembelian ulang
(komunikais mengingatkan kembali).
Respons yang diberikan oleh penerima komunikasi meliputi:
1. Efek kognitif untuk membentuk kesadarn tertentu.
2. Efek afeksi, memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu yang
diharapkan adalah realisaai pembelian.
3 Efek konatif,atau perilaku, membentuk audiens untuk perilaku
selanjutnya, yaitu adanya pembelian ulang.
Tujuan komunikasi dan respons audiens berkaitan dengan tahap-tahap
dalam proses pembelian yaitu:
a. Menyadari (awareness) dan produk yang ditawarkan.
b. menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut.
c. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya.
d. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli.
e. tidak lanjut (follow-up) membeli kembali atau pindah merek.
20

Proses komunikasi pemasaran berawal dari penentuan khalayak sasaran,


kemudian bentuk dan metode pengembangan program. Hal ini akan
menentukan kepada siapa pesan itu akan ditujukan. (Anoraga 2011)

Adapun peran kegiatan komunikasi pemasaran,, yaitu sebagai berikut:


a. Penjualan langsung, dengan memberikan janji keunggulan secara
rasional atau faktual (hard selling).
b. Penjualan Tidak langsung, dengan menciptakan kesadaran merek
atau pencitraan (soft selling)
Komunikasi pemasaran merepresentasikan penggabungan
komunikasi dengan semua unsur dalam pemasaran sehingga tercipta
peluang terjadinya fasilitas pertukaran yang saling memenuhi.

D. Proses Komunikasi Pemasaran


Dalam rangka merancang komunikasi pemasaran, setiap pemasar perlu
memahami proses komunikasi secara umum. Proses komunikasi terdiri atas
pelaku komunikasi (pengirim dan penerima pesan), alat komunikasi (pesan dan
media), fungsi komunikasi (econding, deconding, respons, dan umpan balik), dan
gangguan. Pengirim pesan harus memahami audiensi yang ingin dituju dan
respons yang diharapkan. Pengirim pesan juga harus melakukan proses encoding
(menerjemahkan pesan ke dalam simbol-simbol tertentu, seperti tulisan, gambar,
kata-kata, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh) sedemikian rupa sehingga dapat
dipahami dan diinterpretasikan oleh penerima dalam proses deconding
(menerjemahkan simbol kedalam makna atau pemahaman tertentu). Selain itu,
pengirim pesan juga harus mengirim pesan melalui media yang efisien agar dapat
menjangkau audiensi sasaran dan memfasilitasi saluran umpan balik agar dapat
memantau respons audiensi yang bersangkutan.
Proses pengembangan komunikasi pemasaran meliputi delapan tahap pokok
yang saling berkaitan, yaitu:
1. Mengidentifikasi audiensi sasaran
2. Menentukan tujuan komunikasi
21

3. Merancang pesan
4. Memilih saluran komunikasi
5. Menyusun anggaran komunikasi pemasaran total
6. Menentukan bauran komunikasi pemasaran
7. Mengimplementasikan komunikasi pemasaran
8. Mengumpulkan umpan balik
Komunikasi pemasaran berperan sangat penting bagi perusahaan karena
tanpa komunikasi, konsumen ataupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan
mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga secara
berhati-hati dan penuh perhitungan menyusun rencana komunikasi perusahaan.
Menentukan sasaran komunikasi akan sangat menunjang keberhasilan
komunikasi. Dengan menentukan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan
berjalan efektif dan efisien.
Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam pemasaran,
sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen. Pihak
yang mengirim pesan adalah perusahaan. Proses selanjutnya, perusahaan
menentukan cara menyusun pesan agar dipahami dan direspons secara positif oleh
penerima, yaitu konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi
yang akan digunkana. Apakah pesan akan disampaikan melalui iklan, personal
selling, promosi penjualan, public relations, atau pemasaran langsung. Proses ini
disebut sebagai proses menerjemahkan tujuan komunikasi dalam bentuk pesan
yang akan dikirimkan kepada penerima.
Proses selanjutnya, menyampaikan pesan melalui media. Jika pesan
dirancang dalam bentuk iklan, pesan harus disampaikan dalam bentuk media cetak
atau media elektronik. Pesan yang disampaikan dalam bentuk media cetak atau
media elektronik. Pesan yang disampaikan dalam media cetak, bentuk dan
strukturnya berbeda dengan pesan yang disampaikan dalam media elektronik.
Pesan dalam media cetak bersifat detail dan menjelaskan karakteristik produk
secara lengkap. Adapun pesan yang disampaikan dalam media elektronk seperti
radio dan televisi tidak secara detail menerangkan produk karena sangat memakan
biaya. Proses penyampaian pesan melalui media disebut proses transmisi.
22

Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima.


Ketika pesan diterima, penerima akan memebrikan respons terhadap pesan yang
disanpaikan. Respons yeng diberikan bisa positif, negatif, atau netral. Respons
positif adalah respons yang diharapkan oleh pengirim pesan. Respons positif
identik dan terjadinya keserasian antara harapan pengirim pesan dan tanggapan
penerima pesan. Dengan perkataan lain pesan yang dirancang direspons sesuai
dengan keinginan preancang pesan. Kesesuaian antara harapan pengirim dan
tanggapan penerima inilah yang diharapkan terjadi karena akan memengaruhi
perilaku konsumen secara positif. Hal yang tidak diharapkan terjadi adalah
respons negatif atau netral dari konsumen. Respons negatif ini terjadi nya
keserasian antara harapan pengirim pesan dilakukan oleh penerima. Proses
memberikan respons dan menginterpretasikan pesan yang diterima yan diterima
disebut sebagai proses deconding. Proses deconding berarti penerima pesan
memberikan interpretasi atas pesan yang diterima.
Proses decoding dilanjutkan dengan tindakan konsumen sebagai penerima
pesan. Jika pesan yang sampai diterima secara positif, akan memberikan pengaruh
positif pada sikap dan perilaku konsumen. Sikap positif konsumen terhadap suatu
produk akan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian karena
dibatasi oleh kemampuan daya beli. Adapun sikap negatif terhadap produk akan
menghalangi konsumen untuk melakukan tindakan pembelian.
Proses terakhir, yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan. Perusahaan
mengevaluasi pesan yang disampaikan sesuatu dengan harapan atau tidak. Artinya
mendapat respons dan tindakan yang positif dari konsumen atau pesan tidak
sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan adalah tingkat penjualan
produk yang ditawarkan ke pasar. Pesan melalui iklan disebut berhasil atau efektif
jika tingkat penjualan produk setelah proses penyanpaian pesan meningkat secara
signifikan. Sebaliknya, pesan yang disampaikan tidak efektifjika setelah pesan
disampaikan, penjualan produk tidak meningkat atau turun. Indikator penjualan
ini seharusnya menjadi sinyal awal pengusaha untuk melakukan penelitian atas
pesan yang sampai kepada konsumen.
23

E. Strategi Komunikasi Pemasaran


Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “kepemimpinan”
(leadership). Strategi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang ditempuh oleh
sebuah organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya (Winardi 1989). Strategi
pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management)
untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi
tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan
harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya (Effendy 1993).
Untuk mencapai strategi promosi suatu organisasi perlu memiliki cita-cita atau
gambaran masa depan yang diinginkan, sehingga suatu organisasi perlu
memikirkan kegiatan apa yang akan dilakukan dalam beberapa tahun kedepan
untuk mencapai apa yang dicita-citakan tersebut. Dalam menjamin masa depan
organisasi perlu menyepakati arah, sasaran dan program jangka panjangnya.
Apabila organisasi menjadi semakin besar dengan kegiatan yang semakin
beragam, maka akan sulit untuk dikelola dengan baik tanpa memiliki rencana
stratejik sebagai arahan jangka panjang. Rencana stratejik juga menjadi semakin
penting jika lingkungan berubah. Misalnya apa yang harus dilakukan pemilik
Langgam Batik & Souvenir di desa Bandar Setia agar usahanya semakin dikenal
masyarakat. Untuk melakukan perubahan perubahan lingkungan tersebut, maka
pemilik usaha Langgam Batik & Souvenir perlu melakukan perubahan-perubahan
mendasar agar tetap bertahan atau bahkan bisa berkembang (Sedyono dan
Hasibuan 2006).
Tujuan dari stratejik adalah kunci dari arahan perubahan masa depan.
Artinya bahwa ia mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan
datang, yaitu dalam jangka waktu 3 sampai 5 tahun. Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi Pemasaran termasuk salah satu kegiatan penting
dalam perusahaan selain kegiatan lain seperti bidang produksi, keuangan atau
bagian lainnya yang ada di perusahaan. Pemasaran dapat diartikan sebagai sebuah
kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan dapat diterima,
dikonsumsi, serta disenangi oleh konsumen atau pasar. Kegiatan pemasaran tidak
hanya dilakukan setelah produk selesai dibuat, tetapi juga harus diikuti dengan
24

strategi pemasarannya. Pemasaran tidak akan berhasil jika hanya melihat dari
tujuan suatu perusahaan saja tetapi pemasaran juga harus disertai dengan
kepuasan konsumen. (Asauri 2011)
Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan
papan salah satunya adalah melalui kegiatan ekonomi, yang sering dilakukan oleh
manusia adalah kegiatan jual beli. Faktor penting dalam menciptakan nilai
tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Bentuk interaksi antarmanusia
adalah jual beli secara jujur salah satunya melalui pemasaran. Diterangkan dalam
hadist HR. Al-Bukhari

Artinya: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah


mengabarkan kepada kami Malik dari 'Abdullah bin Dinar dari 'Abdullah bin
'Umar radliallahu 'anhu bahwa ada seorang lakilaki menceritakan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa dia tertipu dalam berjual beli. Maka Beliau
bersabda: Jika kamu berjual beli katakanlah Maaf, namun jangan ada penipuan
(HR Al-Bukhari).43
Dari hadist tersebut dapat dipahami bahwa dalam mempromosikan
produk, seorang muslim tidak boleh berlebihan dengan penipuan, tetapi harus
realitas. Kerena, jika dilakukan dengan penuh tipuan, dapat menyesatkan dan
mengecoh konsumen. Jika suatu saat konsumen itu menyadari akan kebohongan
suatu produk atau jasa, maka secara pasti mereka akan meninggalkannya.
Akibatnya, produksi akan mengalami penurunan, tentu saja keuntungan semakin
kecil.
Jadi, dalam transaksi jual beli islam menyarankan agar kedua belah pihak
yang melakukan jual beli secara jujur dan bertemu langsung. Dalam keterikatan
itu, kedua belah pihak akan senantiasa saling membantu dan bekerjasama untuk
25

saling meringankan baik secara suka rela dengan adanya imbalan. Dalam
kaitannya dengan distribusi, jujur terhadap produk yang kita jual dapat diartikan
dengan menyebarkan informasi dan komunikasi atau membangun jaringan.
Seorang produsen harus memasarkan produknya agar dikenal khalayak umum.
Menurut Zeithaml dan Bitner sebagaimana dikutip (M Taufiq dan Amir
2005) kepuasan konsumen merupakan “customers evaluation of a product or
service in terms of whether that product or service has met their needs and
expectations.” Konsumen yang merasa puas pada produk/jasa yang dibeli dan
digunakannya akan kembali menggunakan jasa/produk yang ditawarkan. Hal ini
akan membangun kesetiaan konsumen. Kepuasan konsumen diartikan sebagai
suatu keadaan di mana harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai kenyataan
yang diterima oleh konsumen. Jika produk tersebut jauh dibawah harapan,
konsumen akan kecewa. Sebaliknya, jika produk tersebut memenuhi harapan,
maka konsumen akan puas. Harapan konsumen dapat diketahui dari pengalaman
mereka sendiri saat menggunakan produk tersebut, informasi dari orang lain, dan
informasi yang diperoleh dari iklan atau promosi yang lain.

Menurut (Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller 2009), pemasaran adalah
sebuah proses untuk menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun
hubungan kuat kepada konsumen dengan tujuan untuk menciptakan keuntungan
dari konsumen. Dengan menciptakan serta memberikan sebuah nilai pada
konsumen, dapat memberikan sebuah keuntungan bagi perusahaan. Hal serupa
juga dikatakan oleh Kurtz. Menurut (Kurtz, et al. 2008) menciptakan,
mengkomunikasikan, dan mengirimkan nilai untuk konsumen dan mengatur
hubungan dengan konsumen sebagai cara menguntungkan perusahaan dan juga
pihak berkepentingan. Bagi sebuah perusahaan, pemasaran merupakan ujung
tombak bagi sebuah perusahaan dalam memasarkan produk-produk yang
dihasilkan. Walaupun perusahaan mampu menciptakan produk yang berkualitas
dan siap jual namun jika tidak memiliki strategi pemasaran yang baik maka bisa
jadi produk tersebut tidak akan dijual. Kegiatan pemasaran merupakan sebuah
proses mempengaruhi konsumen agar konsumen tersebut tahu, senang, kemudian
26

konsumen mengkonsumsi produk tersebut. Cara perusahaan mempengaruhi


konsumen ini membutuhkan berbagai macam riset serta tindakan-tindakan nyata
dan terprogram dengan baik.
Menurut (Kurtz, et al. 2008) strategi pemasaran adalah sebuah
keseluruhan, program perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan
konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran :produk,
distribusi, promosi, harga. Sedangkan menurut (Amstrong dan Kotler 2008)
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk
menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan
konsumen.
Hubungan antara pemasaran dan komunikasi merupakan hubungan yang
erat. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan pemahaman
disampaikan antar individu, atau antar perusahaan dan individu. Komunikasi
dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, tidak sesederhana seperti
berbincang-bincang dengan teman atau keluarga. Bentuk komunikasi yang lebih
rumit akan mendorong penyampaian pesan oleh komunikator pada komunikan,
melalui strategi komunikasi yang tepat dengan proses perencanaan yang matang.
(Husein dan Umar 2010)
Zeithaml dan Bitner (2003) mengidentifikasikan empat faktor utama yang
sering menyebabkan timbulnya masalah komunikasi pemasaran yaitu:
1. Kurang memadainya manajemen janji layanan, baik melalui
wiraniaga, iklan maupun staf layanan pelanggan.
2. Melambungnya ekspektasi pelanggan.
3. Kurangnya edukasi pelanggan.
4. Kurang memadainya komunikasi internal.
Dalam rangka mengatasi masalah-masalah tersebut, Zeithaml dan Bitner
(2003) merekomendasikan empat strategi utama komunikasi pemasaran, yaitu
sebagai berikut:
1. Manajemen janji jasa. Mengoordinasikan janji-janji yang dibuat
oleh semua sumber pemasaran eksternal dan interaktif untuk
memastikan bahwa janji-janji tersebut konsisten dan realistis,
27

seperti merancang periklanan yang efektif dengan berbagai cara,


mengoordinasikan komunikasi eksternal, memberikan janji-janji
yang realistis, dan menawarkan garansi jasa.
2. Manajemen espektasi pelanggan. Menginformasikan kepada
pelanggan bahwa perusahaan tidak dapat atau tidak selalu bisa
menyediakan tingkat layanan yang diharapkan pelanggan.
Beberapa strategi spesifik yang dapat diimplementasikan, yaitu
menawarkan pilihan atau alternatif, menawarkan tiered value
service offerings, mengkomunikasikan kriteria dan tingkat
efektivitas, menegosiasikan espektasi yang tidak realistis.
3. Peningkatan edukasi pelanggan. Menyediakan informasi yang
memadai untuk para pelanggan mengenai proses jasa dan kriteria
evaluasi aspek-aspek jasa yang penting. Edukasi yang dapat
dilakukan adalah dengan bentuk menyiapkan pelanggan untuk
proses jasa, menginformasikan kinerja dengan standar dan
ekspektasi, mengklarifikasikan ekspektasi setelah penjualan,
mendidik pelanggan agar menghindari periode permintaan puncak,
menggunakan jasa pada periode sepi.
4. Mananjemen komunikasi pemasaran inernal. Menyebarluaskan
informasi kepada seluruh jajaran organisasi dalam rangka
menyelaraskan semua fungsi dengan ekspektasi pelanggan, seperti
merancang komunikasi vertikal yang efektif, merancang
komunikasi horizontal antardepaartemen fungsional yang efektif,
menghubungkan staf back office dengan pelanggan eksternal
melalui interaksi langsung, membentuk tim lintas fungsional.
Konsep komunikasi pemasaran sebagai salah satu kegiatan
dalam perekonomian yang membantu menciptakan nilai ekonomi,
meliputi:
a) Produksi, membuat barang, jasa, ide, dal lain-lain.
b) Pemasaran, mendistribusikannya sampai ke konsumen.
c) Promosi, mengkomunikasikan produk kepada konsumen.
28

d) Konsumsi, menggunakan barang-barang tersebut.


Konsep pemasaran memunyai beberapa dimensi yaitu:
1) Penghubung antara produsen dan konsumen.
2) Siklus bermula dan berakhir pada kebutuhan konsumen.
3) Kebutuhan konsumen, yang menyangkut lokasi, jumlah,
kesukaan, kemampuan daya beli, dan sebagainya.
4) Memberi kemngkinan, kemudahan, dan dorongan adanya
pertukaran
5) Memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (produsen
dan kondumen).
Adapun karakteristik pemasaran, yaitu:
a. Merupakan sistem kegiatan usaha (produk dan jasa) untuk
memuaskan konsumen.
b. Dibuat untuk direncanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan.
c. Bersifat manajemen, dengan orientasi bisnis,
pasar/konsumen untuk dipahami dan dilayani.
d. Kepentingan pasar, konsumen rumah tangga, konsumen
potensial dan industri.
e. Sebagai proses usaha yang dinamis, sebagai interaksi dan
koordinasi dari banyak kegiatan (integrasi).
f. Mencapai sukses, pemasran harus memaksimalkan
penjualan yang menguntungkan dalam jangka panjang dan
mencapai Brand Loyality.

F. Tahap-tahap dalam Perumusan Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang
memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi bisnis.Dengan
adanya strategi pemasaran maka implementasi program dalam mencapai tujuan
organisasi dapat dilakukan secara aktif, sadar dan rasional. (Lupioadi 2001)
29

Strategi pemasaran yang efektif memerlukan basis pengetahuan tentang


konsumen, untuk itu pemasaran perlu melakukan beberapa hal berikut :
a. Mengoptimalkan riset pemasaran untuk mengetahui keinginan
yang paling diinginkan oleh konsumen.
b. Mengoptimalkan riset mengenai manfaat dan harga produk yang
diinginkan, gaya dan model yang menunjukan kemampuan ketika
produk diposisikan, respon pelanggan terhadap bauran pemasaran
dan analisis persepsi dan kepuasan pelanggan ketika pelanggan
telah menggunakan produk.
c. Melakukan bauran pemasaran terhadap keinginan customer.
Pembuatan rencana pemasaran harus diatur lewat keputusan yang
dapat meyakinkan setiap mitra internal untuk saling bekerja sama
agar dapat mencapai target tersebut. Rencana strategi pemasaran
yang baik dapat mencegah dari reaksi yang tidak tanggap tehadap
suatu masalah dan bahkan membantu mengantisipasi masalah.

Untuk mendukung strategi yang telah dipilih untuk dilaksanakan


dalam mencapai tujuan yang dibangun berdasarkan konsep: (Ali dan Hasan
2010)
1. Untuk siapakah tim manajemen mendesain produk dari
langgam (segmentasi Pasar).
2. Apakah produk jasa itu telah tepat untuk pasar sasaran
(penempatan pasar).
3. Bagaimana upaya agar produk diterima oleh pasar (memasuki
pasar)
4. Bagaimana menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar
tertentu (bauran pemasaran).
5. Bagaimana upaya agar perusahaan tetap bisa bertahan di pasar
yang semakin kompetitif (keunggulan bersaing).
30

G. Bauran Komunikasi Pemasaran dan Promosi


Konsep yang dikenal dalam pemasaran yaitu 4P (Place, Price, Product,
dan Promotion) atau yang biasa disebut dengan bauran pemasaran (Marketing
Mix). Bauran pemasaran menurut (Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi
2013) merupakan alat yang dapat digunakan oleh pengusaha untuk dapat
mempengaruhi konsumennya agar konsumen dapat menjadi kenal kemudian
senang dengan produk tersebut dan akhirnya memutuskan untuk melakukan
transaksi pembelian serta akhirnya timbul kepuasan dalam diri konsumen. Dengan
demikian bauran pemasaran digunakan untuk mempermudah melakukan
penyusunan strategi pemasaran. (Agung dan Hermawan 2012)
Adapun penjelasan mengenai empat elemen pokok dalam bauran
pemasaran yaitu :
a) Product (produk)
b) Place (tempat)
c) Price (harga)
d) Promotion (promosi)
Gabungan keempat elemen ini biasa disebut bauran pemasaran (marketing mix),
dengan penyelesaian sebagai berikut:
1. Product ialah produk dalam bentuk barang atau jasa yang diperoduksi oleh
suatu unit usaha yang dipasarkan guna memenuhi kebutuhan pembeli.
2. Place ialah tempat yang digunakan untuk mendistribusikan atau dipajang
(display) barang yang diproduksi untuk menarik perhatian pembeli.
3. Price ialah harga atau nilai terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.
Harga menentukan daya saing pada pasar. Perlu diketahui bahwa harga
memiliki segmen paar tertentu. Misalnya sebuah produk yang berkualitas
memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang
kurang baik kualitasnya.
4. Promotion ialah usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian para
pembeli melalui teknik-teknik berkomunikasi.
Dari empat elemen pemasaran tersebut, promosi adalah elemen yang
memeiliki ketertarikan dengan perencanaan komunikasi. Karena sebuah
31

produk yang ingin dipasarkan memerlukan promosi. Sedangkan promosi


membutuhkan strategi, teknik-teknik yang perlu disusun dalam suatu
perencanaan komunikasi. Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan promosi
sering muncul anggapan keliru, yakni pengeluaran biaya untuk promosi dinilai
sebagai pemborosan, padahal biaya yang dikeluarkan untuk promosi harus
dinilai sebagai investasi.
Dalam bauran promosi (promotion mix) dikenal empat teknik promosi
untuk pemasaran, yaitu:
a) Iklan
b) Personal Selling
c) Publikasi
d) Exhibition
Iklan adalah cara promosi yang sering digunakan dalam pemasaran
komersial. Iklan dapat dilakukan melalui media, antara lain:
 Media elektronik (televisi, radio, film bioskop, internet).
 Media cetak (surat kabar, majalah, buletin).
 Media luar ruangan (papan reklame, elektronic board yang
dipasang di pinggir).
 Pinggir jalan yang bergerak secara elektroik (baliho, iklan
pohon, spanduk,poster dan lain-lain).
Personal selling ialah cara melakukan penjualan dengan
menawarkan barang kepada orang lain langsung kepada konsumen.
Misalnya memakai tenaga-tenaga SPG (Sales Prmotion Girls)
untuk mendatangi para calon pembeli, atau berbicara langsung
dengan calon konsumen melalui telepon (telemarketing). Bahkan
ada yang menggolongkan cara-cara pemasaran melalui SMS dan
multilevel marketing juga adalah bentuk personal selling.
Publikasi ialah cara pemasaran yang menggunakan media
cetak, tetapi bentuknya tidak seperti iklan. Tujuannya tetap
mengajak calon konsumen membeli produk yang dipasarkan.
Misalnya dalam surat kabar atau majalah penawaran produk ditulis
32

dalam bentuk artikel, feature, profil, advertorial, dan semacamnya.


Bisa juga dilakukan dalam bentuk leaflet, brosur (brochure), atau
buku (booklet) yang dicetak untuk disebarluaskan kepada calon
pembeli, apakah itu diserahkan kepada pengunjung di mall,
dipersimpangan jalan, di display hotel-hotel, apotek, bandara,
pelabuhan, travel, stasiun keret aapi dan sebagainya.
Pameran (exhibition) adalah cara untuk menjual produk
melalui event-event tertentu. Pameran biasanya dilaksanakan
ditempat-tempat khusus, misalnya di Jakarta Convention Center
(JCC), Surabaya Convention Center (SCC), Celebes Convention
Center (CCC), Jakarta Fair, Indonesian Expo, atau di gedung-
gedung besar yang bisa menampung banyak peserta pameran dan
para pengunjung. Pameran ini biasanya dilakukan pada waktu-
waktu tertentu dan menawarkan barang-barang dengan discount
anatara 10 sampai 30 persen.
Meskipun cara-cara pemasaran dapat dilakukan dengan
memperhitungkan produk, tempat, harga, dan promosi, namun
pemasaran kadang tidak bisa mengendalikan hal-hal tertentu diluar
jangkauan perusahaan misalnya faktor politik dan perlakuan
peraturan (regulation) yang tiba-tiba dilakukan oleh pemerinta,
kemajuan teknologi produksi (mesin-mesin baru) dan teknologi,
komunikasi, dan informasi (ICT), serta kompetisi dunia usaha
lainnya yang dilakukan dengan berbagai macam cara tanpa
mengindahkan etika bisnis. Perkembangan bisnis yang sangat pesat
menimbulkan persaingan pasar yang cukup ketat. Setiap harinya
muncul pelaku bisnis yang mengenalkan produk dengan kreatifitas
dan inovasi baru sehingga persaingan pasar pun tidak bisa
dihindari. Tapi bagi usahawannya yang profesional pesaing adalah
guru yang baik dalam mempelajari kelemahan dan menjadi
peluang untuk meningkatkan krativitas.
33

H. Faktor yang Memengaruhi Minat atau Keinginan Konsumen


Kondisi pikiran memengaruhi cara memahami informasi.Pengalaman di
masa lalu dengan suatu brand, dan perkataan orang sekitar tentang brand itu,
dapat mewarnai perasaan dan membuat lebih atau kurang reseptif terhadap pesan
brand. Keadaan mental lainnya seperti kemarahan, kelelahan, lapar, senang, atau
lesu juga dapat memengaruhi perilaku karena keadaan itu menciptakan gangguan
internal yang menghalangi penerimaan terhadap pesan atau menghambat
munculnya motivasi untuk membeli, atau sebaliknya.
(Rakmat dan Jalaludin 1998) menjelaskan bahwa persepsi ditentukan
oleh factor personal (fungsional) dan faktor situasional (structural). Faktor lain
yang juga berpengaruh adalah perhatian. Perhatian merupakan proses mental
ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat
stimuli lainnya melemah. Dan apa yang diperhatikan seseorang ditentukan oleh
faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional terkadang disebut
sebagai determinant perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian
(attention getter). Faktor-faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman,
masa lalu dan hal-hal lain yang disebut factor-faktor personal. Faktorfaktor yang
mempengaruhi persepsi disebut sebagai kerangka rujukan. Kerangka rujukan
inilah yang mempengaruhi bagaimana orang memberi makna pada pesan yang
diterimanya dalam kegiatan komunikasi.
Kebutuhan dan keinginan merupakan dua respon yang berbeda yang
melahirkan reaksi yang berbeda terhadap suatu pesan iklan. Kekuatan penggerak
dasar yang memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu yang mencerminkan
survival dasar, seperti memilih hotel (penginapan), atau restoran (makanan) saat
berpergian, dinamakan kebutuhan. Setiap orang memiliki kebutuhan sendiri
sendiri; beberapa diantaranya bersifat inheren (biologis) dan yang lainnya harus
diperoleh. Kebutuhan biologis (innate needs) mencakup kebutuhan air, makanan,
udara, dan tempat tinggal. Karena pemuasan kebutuhan sangat perlu untuk
mempertahankan hidup, maka ini juga disebut kebutuhan primer.
Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian
suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan
34

keinginan yang oleh Assael disebut need arousel. Selanjutnya jika sudah disadari
adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi
mengenai keberadaan produk yang diinginkannya. Dari berbagai informasi yang
diperoleh, konsumen melakukan seleksi atas alternatif alternative yang tersedia.
Sesudah melakukan proses seleksi, dengan berbagai kriteria yang ada dalam
benak konsumen, salah satu produk akan dibeli.
Dengan dibelinya suatu produk tertentu, proses perilaku konsumen belum
berakhir karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian. Proses
evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen merasa puas atau tidak, jika puas
maka ada kemungkinan untuk terus melakukan pemeblian di masa depan, tapi jika
tidak puas kemungkinan di masa depan mereka akan mencari lagi berbagai
informasi produk yang dibutuhkannya.
Keinginan muncul ketika menginkan sesuatu kita tidak akan mati jika kita
mendapatkan keinginan kita, tetapi keinginan juga dapat memberikan motivasi
yang kuat untuk membeli atau mencoba sesuatu yang baru. Ini biasanya terjadi di
dunia fashion dan music. Keinginan adalah pendorong dibalik permintaan.
Schwartz menjelaskan bahwa keinginan massa adalah penyebaran keinginan
privat ke publik; ini tidak dapat diciptakan oleh advertising dapat mengelola dan
memfokuskannya kearah satu brand.
Kebutuhan yang kita peroleh melalui repons kita terhadap kultur dan
lingkungan disebut kebutuhan yang diperoleh (acquired needs). Ini dapat berupa
gengsi, prestise, afeksi, kekuasaan, pembelajaran, dan kecantikan. Karena
kebutuhan jenis ini tidak selalu berkaitan dengan kelangsungan hidup, maka ia
dianggap kebutuhan sekunder. Maslow menyebutnya kebutuhan sosial, egoistic,
dan aktualisasi diri.
 Kepuasan. Rasa puas adalah kemungkinan respons terhadap pesan atau
pengalaman dengan brand; yang buruk adalah kekecewaan. Orang dapat
memerhatikan iklan, membeli produk, dan kecewa. Salah satu alasannya
adalah iklan terkadang terlalu melebihkan ekspektasi konsumen. Jika
konsumen mencoba atau membeli produk dan ternyata tidak sesuai
ekspektasi, maka mereka akan kecewa.
35

 Disonansi. Menurut teori disonansi kognitif, kita cenderung menjustifikasi


atau merasionalkan diskrepansi antara apa yang kita anggap akan kita
dapatkan dengan apa yang benar-benar kita terima. Ketika ada perbedaan
antara anggapan dan fakta, orang akan melakukan berbagai bentuk
aktivitas untuk mereduksi disonansi kognitif. Kita biasanya akan mencari
informasi yang mendukung keputusan kita dan mengabaikan dan
mendistorsi informasi yang tidak sesuai keputusan kita. Advertising dapat
berperan sentral dalam mereduksi disonansi. Misalnya, pembuat mobil
menggunakan testimonial dari konsumen yang puas. Kaegori layanan
“purnajual” didesain untuk menjaga agar konsumen tetap puas setelah
mereka membeli mobil.
 Motivasi. Orang adalah makhluk yang kompleks, dinamis, mudah
berubah, sering irasional, dan sering termotivasi oleh emosi, keserakahan
atau kebiasaan. Setiap motivasi bersifat individual; akan tetapi, kita
dipengaruhi oleh semua factor sosial, kultural, dan psikologis dan
pengalaman personal. Motif adalah kekuatan internal yang menstimulasi
untuk berperilaku dengan cara tertentu. Kekuatan pendorong ini dihasilkan
oleh ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan yang belum terpenuhi.
 Sikap. Pengiklan memerhatikan sikap karena sikap berdampak pada
motivasi. Karena sikap itu dipelajari, kita dapat membangunnya,
mengubahnya, memperkuatnya, atau menggantinya. Akan tetapi,
kebanyakan sikap merefleksikan nilai dasar, dan cenderung resisten
terhadap perubahan. Sikap juga bervariasi dalam hal kekuatan dan
arahnya: yakni, sikap bias positif atau negatif, mencerminkan rasa suka
dan tidak suka, atau netral. Sikap itu penting bagi pengiklan karena sikap
memengaruhi cara konsumen mengevaluasi produk, institusi, toko, dan
advertising.
 Psikografis. Demografis mengungkapkan karakteristik sosial, sedangkan
psikografis meringkas faktor-faktor personal. Istilah psikografis merujuk
pada gaya hidup dan karakteristik psikologis, seperti aktivitas, minat, dan
opini. Konsep ini mengombinasikan faktor-faktor psikologis dengan
36

karakteristik konsumen yang memengaruhi bagaimana orang memutuskan


untuk membeli brand. Konsumen yang memiliki nilai yang berbeda, sikap,
dan keyakinan yang berbeda, opini, motivasi, dan kepentingan yang
berbeda, serta gaya hidup yang berbeda, akan membuat keputusan dengan
cara berbeda pula.
 Gaya Hidup. Salah satu analisis psikografis adalah gaya hidup (lifestyle),
yakni dalam hal pola konsumsi, relasi personal, dan aktivitas di waktu
senggang. Gaya hidup merupakan faktor yang dominan dalam
mempengaruhi seseorang untuk membeli sesuatu. Pada dasarnya manusia
memang mudah mengikuti arus dan mengikuti perkembangan zaman
sehingga harus mengikuti gaya hidup yang baru pula.

I. Produk lokal Langgam Batik & Souvenir


Langgam Batik & Souvenir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Kata “Langgam” dapat berarti gaya, model dan cara. Langgam adalah
gaya, Model dan cara untuk berekspresi dalam menuangkan ide dan kreasi yang
bersumber dari kearifan lokal etnis Sumatera Utara yang didirikan oleh Ibu Rafika
Johani S.Ag atau dikenal dengan Evi Amroeni berdiri pada tahun 2008 dan
beralamat di Jl. Pengabdian, Gg Haji Musa Pulungan Bandar Setia, Deli Serdang,
yang bergabung pada UMKM Deli Serdang, yang biasanya memproduksi batik,
Souvenir, tas, dompet baju, dll dengan ciri khas batik dan ulos. Adapun kain yang
digunakan untuk membatik di datangkan langsung dari Jawa sehingga
membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai dikarenakan belum ada yang
menjual kain tersebut di Sumatera Utara.

Selain itu, beberapa keberhasilan yang dimiliki langgam batik & Souvenir
diantaranya:

1) Anugrah UKM unggulan mandiri Deli Serdang oleh Bupati Deli


serdang thn 2019.
2) The most atraktif both. ICSB 2018.
3) Pemenang vendor Bank Indonesia Pusat 2021.
37

4) Pemenang IKRA ( Industri Kreatif Syariah) Indonesia 2021.

Tentu semua itu tidak lepas dari kerja keras yang selama ini Ibu Evi tekuni
dan juga dukungan besar dari keluarga serta telah menerapkan strategi komunikasi
pemasaran yang baik dan efektif sehingga dapat diterima masyarakat.
Tidak hanya Batik & souvenir, Ibu Evi Amroeni juga menyediakan paket
menghias kotak hantaran maupun menghias mahar pernikahan seperti tren saat ini
berupa uang mahar yang disusun indah di dalam bingkai. Paket kotak hantaran ini
merupakan salah satu yang diminati pelanggan. Hasil kreasi kerajinan tangan ibu
Evi Amroeni ini banyak diminati konsumen. Apalagi setelah aktif
mempromosikan produknya. Hasil kreasi kerajinan tangan ibu Evi ini sudah
banyak diminati konsumen. Adapun media pemasaran yang dilakukan melalui dua
cara yaitu Offline dan Online. Offline dilakukan melalui gallery-gallery, outlet-
outlet yang berada di depstore Jakarta dan Online melalui Shopee, tokopedia.
Media sosial berupa Facebook dan Instagram yang selalu aktif membagikan
kegiatannya.

َّ‫شعُوبًا َ َ َآَٰ ِ َ لِ َ َعا َا ُ َٰٓو ۟اا ۚ ِإن‬ ُ َّ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلل‬


ُ ‫اا إِنَّا َخلَ ْقلَ ُكم ِّمن َ َ ٍرر َ ُننَ َ َ َع ْللَ ُك ْم‬
َّ َّ‫ٱٱ َ ْقَ ُك ْم ۚ إِن‬
‫ٱٱَ َ لِ ٌمم َخ ِ ر ٌم‬ ِ َّ ‫َ ْ َر َم ُك ْم ِ ل َن‬
Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Intinya, dengan menggunakan media apapun termasuk media sosial,
ketika manusia dapat menjaga silaturrahmi tentunya hal tersebut sesuai dengan
ajaran islam, karena islam sangat mendukung agar setiap manusia menjaga
silaturrahmi antar umat satu dengan yang lainnya. melalui media sosial pengguna
juga dapat memanfaatkan salah satu fasilitas yang tersedia di dalamnya untuk
mempromosikan produknya.
Batik adalah salah satu seni tradisional Indonesia yang tidak habis
dimakan waktu. Gerakan besar-besaran dilakukan agar batik tidak tenggelam.
38

Batik juga dikreasikan sedemikian rupa agar masyarakat bisa menerima


keberadaan batik di tengah-tengah perkembangan zaman. Di zaman modern
seperti ini, banyak kreasi-kreasi baru yang inovatif dan bersaing untuk
mendapatkan tempat di hati masyarakat. Untuk itu, muncul lah beberapa motif-
motif etnis Sumatera Utara yang indah seperti :
Beberapa jenis-jenis batik yang di produksi Langgam yaitu:
1. Batik motif Melayu
2. Batik motif Batak toba
3. Batik motif Simalungun
4. Batik motif Karo
5. Batik motif Fak fak
6. Batik motif Mandailing
7. Batik motif Nias
Sehingga kreatifitas batik pada saat ini tidak hanya terbatas di atas
media kain saja, melainkan dapat dilakukan pada media lain yang tak
kalah menariknya. (Johani 2021).

J. Teori Komunikasi Pemasaran Terpadu


Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori komunikasi pemasaran
terpadu. Penemu Teori ini yaitu Kotler & Amstrong Dimana teori ini menjelaskan
mengenai proses atau strategi yang digunakan oleh Langgam Batik & Souvenir
dalam menarik minat konsumennya. Teori yang digunakan peneliti ialah IMC
adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program
komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara
berkelanjutan. Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi atau memberikan efek
langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap
seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan
dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan, adalah jalur potensial
untuk menyampaikan pesan dimasa datang. Lebih jauh lagi, IMC menggunakan
bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan
calon pelanggan dengan menggunakan komunikasi persuasive.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Profil Langgam Batik & Souvenir


Sumber: Foto Pribadi
Langgam Batik & Souvenir adalah UMKM yang bergerak dalam
memproduksi Batik Dan souvernir, tas dompet baju dengan ciri khas Batik Dan
Ulos. yang berada di sekitar tempat pemukiman masyarakat dengan bangunan
ruko 2 pintu dan 3 lantai. Berikut Identitas UMKM Langgam Batik & Souvenir:
Nama Instansi : Langgam Batik Dan Souvenir
Alamat : Jl. Pengabdian, Gg Haji Musa Pulungan, Bandar Setia,
Deli Serdang
No Hp : 0812 636 46436
E-mail : rafika.greenhouse@gmail.com / langgam.souvenir@yahoo.co.id
Website : http://www.langgamsouvenir.com
Blog : http://www.langgamsouvenir.wordpress.com
Facebook : Langgam
Instagram : Langgam Batik
Langgam Batik Dan Souvenir Berdiri Pada Tahun 2008 Oleh Ibu Hj.
Rafika Johani, S.Ag, atau sering dikenal dengan Ibu Evi amroeni. Nama langgam
Batik dan Souvenir di ambil Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) Yaitu:
kata “Langgam” dapat di artikan gaya, model, dan cara. Ibu Rafika Johani

39
40

mengatakan kalau Filosofi Brand “Langgam“ dianggap sebagai gaya, model dan
cara kami bereksperesi dalam menuangkan ide dan kreasi yang bersumber dari
kearifan lokal etnis Sumatera Utara .
Pada awalnya Langgam Batik & Souvenir ialah Usaha di bidang jasa yaitu
membuat Hantaran, memproduksi souvenir dan batik motif khas sumatera utara
yang mana kemudian saat ini telah berkembang menjadi salah satu UMKM
unggulan di kabupaten Deli Serdang sejak Tahun 2018. Dan November 2018
Langgam Batik Dan Souvenir juga menjadi anggota kelompok Klaster Batik
Binaan Bank Indonesia Sumatera utara.
Dalam memproduksi barang langgam Batik & Souvenir menggunakan
tenaga kerja yang terampil khususnya dibidang batik dan memiliki 30 tenaga kerja
yang sebahagiannya telah lulus uji kompetensi nasional bidang membatik dan
bersertifikat nasional. Selain tenaga kerja bersertifikat kompetensi, langgam batik
dan souvenir juga telah berpengalaman dalam memproduksi batik berbagai skala,
baik perorangan, kelompok, organisasi domestik bahkan luar negeri. Dan pada
tahun 2019 di yogyakarta beberapa tenaga kerja juga telah mengikuti pelatihan
khusus oleh ahli dibidang fashion.

a. Visi Misi Langgam Batik & Souvenir


Adapun visi didirikannya Langgam Batik dan Souvenir ialah untuk
memperkenalkan motif-motif daerah Sumatera Utara dan misi pendiriannya yaitu
menciptakan lapangan perkerjaan sebanyak-banyaknya.
Langgam Batik dan Souvenir tidak hanya menawarkan produk yang sudah
jadi, namun menerima pesanan desain (riques) sesuai keinginan pelanggan.
Produk-Produk yang ditawarkan ada: Asesoris, Tas, baju, sendal batik dan
souvenir dengan ciri khas batik dan ulos. Jenis – jenis batik yang ditawarkan
memiliki ragam variasi sesuai jenisnya Misalnya berdasarkan Proses Langgam
Batik dan souvenir menawarkan batik dengan proses:
 Batik Cap
 Batik Tulis
41

Batik Kombinasi cap dan tulisBerdasarkan Bahan :

 Prima
 Primisima
 Katun
 Sutra
 Semi sutra
 Viscose
 Cupro

Berdasarkan Warna :

 Pewarna alami
 Pewarna sintesis

Sisanya berdasarkan jumlah motif yang digunakan dan jumlah variasi warna

Dalam hal Produksi Langgam batik dan souvenir merancang dan mendesain
motifdengan mengambil motif – motif khas sumatera utara dan kemudian ada yang
telah dimodifikasi menjadi motif baru tanpa meninggalkan ciri asli dari motif
tersebut. Dan desain dilakukan menggunakan komputer dengan tujuan agar
pelanggan dapat lebih leluasa ketika memesan sesuai keinginan. Harga yang
ditawarkan juga di bandrol mulai dari 150 ribu sampai 2 juta lebih, dan di
pasarkan dengan cara online melalui media sosial facebook, insta gram dan
markerplace dan offline di pasarkan di 7 galeri hotel dan beberapa department
store di jakarta.
Sasaran produk langgam wisatawan dan semua golongan masyarakat.
Langgam batik dan souvenir ingin metargetkan/menjadikan batik motif Sumatera
Utara lebih dikenal seluruh masyarakat dalam dan luar negeri dan dapat merekrut
lebih banyak pekerja, dan membuka pabrik batik di beberapa daerah. Langgam
Batik dan Souvenir telah beberapa kali mengikuti event–event baik dalam negeri
maupun luar negeri, sehingga membuat nama langgam batik dan souvenir menjadi
terkenal.
42

b. Profil Informan
a. Ibu Rafika Johani S.Ag (key Informan)
Ibu Rafika Johani atau biasa dipanggil ibu Evi merupakan owner UMKM
dari Langgam Batik & Souvenir yang yang lahir pada 10 Mei 1970.
Berdomisili di Deli Serdang, Gg H.m Pulungan Bandar setia dan telah
mendirikan usaha Batik sejak tahun 2008. Ibu Evi ini beragama Islam. Ibu
Evi juga Cukup dikenal dikalangan masyarakat Desa Bandar Setia, karena
kesuksesan usaha batiknya sehingga banyak orang mengenali nya. Ibu Evi
juga merupakan orang yang ramah kepada pekerja Batik dan masyarakat
sekitar.
Saat penelitian beliau juga cukup banyak membantu. Tugas beliau sebagai
Owner Langgam Batik & Souvenir adalah:
1. Melaksanakan urusan terkait pembelian bahan baku dalam
pembuatan batik yang didatangkan langsung dari jawa.
2. Melaksanakan urusan proses pemasaran melalui media sosial
seeprti Facebook, instagram dll.
3. Melaksanakan transaksi pembelian batik.
4. Sebagai Narasumber dalam pelatihan batik.
Pada penelitian ini ibu Evi selaku Owner dari Langgam ditetapkan
sebagai Key Informan, karena sesuai dengan yang peneliti butuhkan.
Wawancara dilakukan di tempat produksi batik milik ibu Evi di Desa
Bandar setia. penelitian dilakukan pada pagi hingga siang hari. Dan
pada saat itu juga sedang berlangsung proses syuting film dokumenter
Batik Langgam yang dibuat oleh DAAI TV. Jadi harus segera mungkin
melakukan wawnacara kepada ibu evi.
Menurut penuturannya, sebelum terjadi pandemi covid-19 Langgam
Batik lebih mudah mendapatkan konsumen dan pendapatan setiap
bulan nya juga meningkat dikarenakan tidak ada hambatan sama
sekali, dan mereka juga rajin melakukan promosi dan selalu
menampilkan produk-produk dengan ciri khas orrnamen dari sumatera
utara, seperti motif melayu, karo, nias, mandailing, fak-fak dll
43

kemudian di promosikan melalui Facebook dan Instagram. Dan ciri


khas dari langgam batik ini sendiri ialah mereka lebih sering
mengekspor motif-motif melayu karena motif melayu ini tidak ada
ditemukan di daerah jawa, dan sasaran dari batik ini adalah
masyarakat menengah keatas karena ini batik manual bukan pabrikan,
bukan printing dan usianya 30 tahun ketas. Dan harga batik Langgam
ini di banderol mulai RP 150.000-2.000.000.,
Namun, ketika terjadi covid-19 makin terasa di berbagai sektor,
seperti pendidikan, pemerintah, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya.
Akibatnya, seluruh pekerja langgam dirumahkan sementara sampai waktu
yang ditentukan dan tidak ada proses produksi sehingga dampak yang
ditimbulkan pada usaha ibu Evi sangat besar sehingga tidak ada orderan
sama sekali dan produk yang dihasilkan dan tidak bisa di kirim ke Galeri
yang ada di hotel, karena konsumennya para tamu hotel tersebut.
Akhirnya, ibu Evi mencari jalan keluar dan berusaha agar dapat
tetap mempertahankan karyawan. Jadi ketika langgam batik & souvenir
ditunjuk oleh Pemkab Deli Serdang sebagai koordinator pengadaan APD
(Alat Pelindung Diri) di kabupaten deli serdang, owner langgam batik &
souvenir yang juga merupakan ketua klaster UMKM Fashion Kabupaten
Deli Serdang merekrut hampir 100 orang dari korban PHK karena
pandemi covid 19 khusus untuk menjahit APD. Dan setelah mulai
memproduksi APD pendapatan langgam mulai sedikit meningkat.

b. Bapak Edi (Sekretaris Langgam)

Bapak Edi adalah pegawai di Langgam Batik dan sudah bekerja


selama 7 tahun, beliau merupakan salah satu bagian keluarga Langgam.
Beliau orang yang sangat ramah, dan turut membantu saya dalam proses
penelitian, saya melakukan wawanacara kepada beliau pada siang hari,
disana beliau tidak sedang sibuk jadi saya langsung izin dan bertanya
sesuai dengan yang saya butuhkan. Beliau disana bekerja sebagai
sekretaris Langgam Batik.
44

Adapun tugasnya adalah mendesain Batik menggunakan kompute


mengurus administrasi Langgam, seperti surat perizinan, kerja sama dll.
Jadi bapak Edi ini adalah orang yang turut bercampur tangan atas desain
atau motif dari Langgam batik yang nantinya sebelum dibuat beliau
melakukan contoh desain menggunakan komputer, setelah itu mereka akan
memikirkan apakah motif desain itu banyak diminati konsumen atau tidak.
Dan mereka akan melakukan promos melalui media sosial Fcebook dan
Instagram sebelum dipesan konsumen. Beliau juga bertugas membuat
surat izin misalnya ketika owner langgam ingin melakukan kegiatan
penting maupun kerjasama dengan pihak lain, atau kunjungan keluar kota
maka bapak Edi lah yang membuatkan surat izin nya. Selain itu beliau
juga bertugas melakukan administrasi apabila ada customer yang akan
memesan produk Langgam Batik, maka itu bagian tugas beliau juga
dalam mencatat jumlah barang yang akan dipesan, motif apa, ukuran dan
kapan jadwal dalam pengambilan batik tersebut.

c. Ibu Halimah (pekerja Langgam Batik)

Ibu Halimah adalah salah satu dari beberapa pekerja dari Langgam
Batik. Saya memilih beliau sebagai informan karena beliau merupakan
salah satu pekerja yang cukup lama sekitar 2 tahunan di Langgam Batik
itu. Beliau merupakan orang yang ceria dan dikenal ramah oleh teman-
teman lainnya dan beliau juga turut membantu saya dalam proses
wawancara penelitian pada saat itu. Beliau bertugas dalam proses
pewarnaan batik yang telah selesai dicetak kemudian diwarnai dengan
pewarna alami sesusai dengan warna yang sudah ditentukan oleh owner
Langgam Batik. Setelah selesai diwarnai kain tersebut dijemur diantara
sisi meja yang sudah dijepit sedikit pinggiran kain batiknya. Dan saya
bertanya kira-kira berapa ukuran dari kain yang akan dibuat batik ini

“ukuran kain yang akan dibuat batik ini beda-beda sesuai dengan
permintaan konsumen, ada yang 2 setengah meter ada ada yang 2
45

meter seperempat, pokoknya sesuai permintaan pelanggan”


(wawancara tanggal 29 November 2021)

Beliau juga mengatakan dalam hal pewarnaan motif batik sendiri


juga dilakukan berdasarkan permintaan pemesan, jika sudah cukup banyak
motif yang mereka kerjakan dalam sehari itu bisa diganti dengan motif
batik yang lain, tapi kembali lagi itu semua harus sesuai jumlah
permintaan pelanggan. Saya juga bertanya biasanya dalam sehari bisa
dapat berapa lembar kain batik yang dapat diwarnai

“jumlah kain yang dapat dijadikan batik tergantung motifnya


mudah atau sulit motif batik saat itu yangakan mereka kerjakan.
Jika mudah bisa mendapatkan banyak tapi jika sulit akan
mendapatkan sedikit kain” (wawancara tanggal 29 November
2021).

Jadi motif kain yang dicetak setiap harinya tidak sama ada yang
motifnya rumit ada yang mudah, semua kembali lagi kepada permintaan
pelanggan. Mau motif seperti apa.

c. Kegiatan Di Langgam Batik Dan Souvenir

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Langgam Batik dan Souvenir yaitu sebagai


berikut:

1. Membuat batik tulis bermotif khas sumatera utara yaitu motif-motif


melayu, batak toba, batak karo dan lainnya.
2. Membuat batik cap yaitu dengan membuat batik melalui cetakan dan
menggunakan pewarna dari bahan-bahan alami seperti kulit jengkol, kulit
manggis, dari kayu, kunyi atau bunga-bunga yang memiliki warna alami.
3. Membuat souvenir berupa gelang yang terbuat dari manik-manik
4. Membuat dompet-dompet yang terbuat dari kain batik atau kain ulos
5. Membuat baju-kardigan baik untuk wanita maupun pria.
46

6. Membuat kotak hantaran pernikahan.

Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat untuk nilai ekonomis, batik Langgamdan


Souvenir juga aktif dalam hal Pendidikan bagi masyarakat. Adapun kegiatan
pendidikannya yaitu:
1. Berkerjasama dengan pemerintah untuk memberikan pelatihan dan
pembinaan kepada anak-anak putus sekolah untuk memiliki soft skill
seperti menjahit, membuat souvenir, membuat antaran dll dan kegiatan
ini merupakan kegiatan rutin.
2. Owner Batik dan Souvenir berkerjasama dengan Lembaga-lembaga dan
dinas-dinas terkait untuk mengadakan pelatihan workshop untuk
masyarakat umum di daerah-daerah.
Owner Langgam Batik dan Souvenir memiliki Yayasan Bait Al-Hikmah
yang bertujuan untuk memberikan pembinaan untuk masyarakat, ketika mereka
ingin belajar tentang kebudayaan khususnya batik mahasiswa juga dapat belajar
membatik gratis jika datang ke langgam.

d. Kondisi Langgam Batik Dan Souvenir

Kondisi langgam batik dan souvenir sebelum dan sesudah di landa Pandemi
Covid-19 sangatlah berbeda. Sebelum pandemi langgam batik dan souvenir dapat
menghasilkan omset sekitar 50 juta perbulan untuk penjualan produk-produk batik
dan souvenir. Sedangkan selama pandemi berlangsung penjualan produk olahan
batik berkurang dratis bahkan omset perbulan menurun yang drastis, karena
terhambatnya proses pemasaran yang biasanya dilakukan baik secara online
maupun offline,sehingga tidak adanya pembeli batik sehingga produksi langgam
pun berkurang. Agar Langgam batik dan souvenir tetap ada dan bisa mendapatkan
omset selama pandemi, owner langgam membuat produk baru yaitu pembuatan
baju hazmat (baju pelindung untuk tenaga medis dari paparan virus yang
berbahaya). dan produksi ini juga semakin bertambah setiap harinya sehingga
langgam dapat memperkerjakan 100 orang pegawai dari yang tadinya 30 orang
pegawai dan mendapatkan omset sekitar 200-250 juta perbulan.
47

Tapi tidak lagi untuk saat ini, hazamat sudah jarang dipesan dan pemerintah
juga sudah menerapkan new normal sehingga langgam bisa mengikuti pameran dan
workshop dan hal ini membuat langgam kehilangan omset dari hazmat namun
mendapatkan omset kembali dari produksi batik dan souvenir.

Beberapa keberhasilan yang dimiliki langgam batik & Souvenir diantaranya:

1) Anugrah UKM unggulan mandiri Deli Serdang oleh Bupati Deli serdang
thn 2019.
2) The most atraktif both. ICSB 2018.
3) Pemenang vendor Bank Indonesia Pusat 2021.
4) Pemenang IKRA ( Industri Kreatif Syariah) Indonesia 2021.

f. Kondisi Pasar

Langgam Batik dan Souvenir melakukan media pemasaran melalui dua


cara yaitu Offline dan Online. Offline dilakukan melalui gallery-gallery, outlet-
outlet yang berada di depstore Jakarta dan Online melalui Shopee, tokopedia, dll.
Pada awal pendirian Langgam Batik dan Souvenir, owner merencanakan
produk dari langgam ini diperuntukkan khusus kepada kalangan menengah ke
bawah sama seperti kondisi perekonomian kebanyakan masyarakat sumatera utara
sehingga mereka membuat produknya sekitaran harga Rp 10.000 hingga jutaan
rupiah.
Namun seiring waktu berjalan, permasalahan kenaikan bahan-bahan baku
serta alat untuk memproduksi produk olahan langgam menjadikan langgam
menargetkan pasar untuk kalangan menengah ke atas supaya produk lebih
terkenaltak hanya di sumatera utara tapi ke nasional bahkan internasional.
48

B. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Strategi Komunikasi Pemasaran Langgam Batik dan Souvenir dalam


memperkenalkan produknya
Hampir setiap orang saat ini menggunakan teknologi internet dalam
aktivitas sehari-hari. Teknologi yang terintegrasi dalam telepon genggam
memasarkan secara online berarti dapat menjangkau konsumen luas dalam
satu kali promosi. Saat kita melakukan iklan mengenai produk kita secara
digital semua pengguna internet akan melihat iklan kita dalam waktu singkat
iklan tersebut akan sampai pada banyak orang diantaranya pasti akan menjadi
konsumen kita.
Jadi, penggunaan teknologi internet sudah tidak asing lagi bagi calon
konsumen anda siapa saja dapat mengakses ke toko online kita, untuk melihat
dan memilih produk yang ditawarkan pada lama online. Jika merasa cocok
konsumen juga lebih mudah melakukan tranaksi. Proses yang tidak
membutuhkan waktu dan tenaga, dengan menggunakan telepon genggam
semua sudah bisa dilakukan sebagai media promosi.
Dalam Strategi pemasaran yang dilakukan oleh pemilik Langgam
Batik & Souvenir dalam memperkenalkan produknya ini tentunya sudah
dipikirkan sebelumnya bagaimana cara nya agar batik tetap eksis dipasaran
dan orang paham akan trend batik saat ini dan produknya semakin dikenal
masyarakat. Maka dari itu pemilik Langgam juga harus selalu rajin
melakukan promosi tetap berproduksi dan setiap tahun tetap menampilkan
desain-desain terbaru, dan Langgam batik juga memiliki Fashion Designer di
jakarta untuk memberitahukan mode terbaru apa yang lagi hits saat itu. Jadi,
konsumen itu tidak melihat yang itu-itu saja. Tapi kalau ada motif yang lama
tetap diminati mereka juga masih memproduksinya. Langgam batik juga
Dalam hal pemasaran biasanya beliau memanfaatkan Media Sosial
seperti Facebook dan Instagram, Marketplace Shopee kadang juga melalui
event-event dan workshop. Langgam batik juga sering membagikan seputar
kegiatan proses pembuatan batik dan segala kegiatan yang sekaligus dijadikan
49

sebagai ajang promosi nya melalui media sosialah langgam melakukan nya,
sehingga nantinya akan dilirik oleh pengikut media sosial Langgam. Jadi dari
situ masyarakat bisa menilai bagaimana proses pembuatan, proses pemesanan
dan proses penjualan nya melalui media sosial. Hingga menjadi sebuah
produk Langgam Batik khas Sumatera utara.
Langgam Batik juga memiliki galery yang dibuat di hotel dan yang
dibuat oleh pemerintah dan bekerjasama dengan pemkab Deli Serdang.
Kemudian Langgam juga memiliki Outlet di Dept Store di Jakarta dan
Makasar dan Manado.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan pemilik UMKM Langgam
Batik & Souvenir Ibu Rafika Johani S.Ag mengatakan :
“Strategi pemasaran yang kita lakukan selama ini hanya
memanfaatkan Media sosial saja seperti Facebook dan
Instagram, ada juga Marketplace Shopee kadang juga
melalui event-event dan workshop. Pokoknya ya harus
selalu rajin melakukan promosi tetap berproduksi dan
setiap tahun tetap menampilkan desain-desain terbaru dan
tetap menampilkan ciri khas dari Sumartera Utara jadi
konsumen itu tidak melihat yang itu-itu saja. Tapi kalau
ada motif yang lama tetap diminati mereka juga masih
memproduksinya. Kalau kita rajin promosi kan masyarakat
akan melihat oh Langgam masih tetap eksis dalam produksi
batik nya. Jadi, dari situ kita bisa memperlihatkan
bagaimana produksi, dan memperlihatkan toko-toko
sehingga mereka percaya bahwa ini merupakan batik yang
sudah mapan.dan disini Langgam memberikan discount
untuk setiap pembelian produk dalam partai besar
terkadang Langgam juga memberikan Souvenir dan Gift.
Intinya dalam strtegi pemasaran yang dilakukan harus
tetap menampilkan produk-produk terbaik,dan tetap
menjaga kualitas.” (wawancara tanggal 7 Desember 2021).
50

Jadi, hasil wawancara saya dengan pemilik UMKM Langgam


Batik & Souvenir ketika akan mempromosikan dilakukan secara langsung
masih menggunakan secara tradisional dan beliau juga selalu
memanfaatkan penggunaan media sosial, Seperti Facebook, Instagram,
Marketplace Shopee kadang juga melalui event-event dan workshop.

Ada beberapa kain yang diperlukan dalam proses pembuatan Batik


memerlukan bahan-bahan adapun bahan-bahan tersebut yaitu Sesuai
dengan hasil wawancara dengan Sekretaris Langgang Batik & Souvenir
Pak Edi mengatakan:
“Bahan yang diperlukan Ada 2 yaitu yang bahan sintetis
dan warna alam. Kalau sintetis itu di datangkan dari luar
negeri, kalau bahan yang dari pewarna alam sumbernya
didapatkan dari tanaman yang ada di Sumatera Utara
seperti daun mangga, kulit rambutan dan kulit manggis”.
(wawancara tanggal 29 November 2021)

Setiap menjual atau mempromosikan suatu barang pemilik dan


pegawai harus berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat atau
Khalayak. Agar barang tersebut di kenal masyarakat. Adapun Komunikasi
yang digunakan dalam mempromosikan batik ini yaitu sesuai dengan hasil
wawancara dengan pemilik UMKM Langgam Batik & Souvenir Ibu
Rafika Johani S.Ag mengatakan :
“Komunikasi yang digunakan dalam mempromosikan batik
ini ialah komunikasi secara langsung dengan
memanfaatkan media sosial Facebook dan Instagram”.
(wawancara tanggal 7 Desember 2021)

Setiap Perusahaan harus memiliki target yang di inginkan suatu


Perusahaan berhasil kedepannya. sesuai dengan hasil wawancara dengan
51

pemilik UMKM Langgam Batik & Souvenir Ibu Rafika Johani S.Ag
mengatakan :
“Disini targetnya pasti ada dan sudah sempurna.
Dikatakan sempurna itu karena barang kami ini bukan di
Lokal saja. Tetapi sampai Keluar Negeri.” (wawancara
tanggal 7 Desember 2021).

Pemberlakuan hak paten bagi desain motif batik agar tidak dibajak.
sesuai dengan hasil wawancara dengan pemilik UMKM Langgam Batik &
Souvenir Ibu Rafika Johani S.Ag mengatakan:
“Sudah di Patenkan, namun masih dalam peoses karena
membutuhkan waktu yang cukup lama pembuatan nya”.
(wawancara tanggal 7 Desember 2021).

Langgam Batik & Souvenir disini memilki ciri khas agar minat
khalayak tinggi dan penjualan semakin tinggi. Maka Langgam Batik &
Souvenir membuat ciri khas dari Perusahaannya. Ciri khas dari Langgam
Batik ini. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Sekretaris Langgang
Batik & Souvenir Pak Edi mengatakan:
“Ciri khasnya yaitu membuat motif-motif batik khas
dari Sumatera Utara dan itu tidak ada ditemukan di
jawa sana.seperti motif Melayu, Motif Batak Toba,
Motif Mandailing, Motif Nias dan Lain-lain”.
(wawancara tanggal 29 November 2021).

Perusahaan Langgam Batik & Souvenir memiliki sasaran agar


barang mereka terjual dan dikenal khalayak. Sesuai dengan hasil
wawancara dengan Sekretaris Langgang Batik & Souvenir Pak Edi
mengatakan:
“Kalau Langgam batik ini sasaran nya adalah para tamu
hotel. Atau masyarakat menengah keatas karena ini batik
52

manual bukan pabrikan, bukan printing dan usianya 30


tahun ketas”. (wawancara tanggal 29 Desember 2021)

Karena adanya Covid 19 semua perusahaan mengalami penurun


pendapatan dalam penjualan barang yang dimiliki mereka. Sesuai dengan
hasil wawancara dengan Sekretaris Langgang Batik & Souvenir Pak Edi
mengatakan:
“Jadi pendapatan sebelum pandemi cukup meningkat,
namun setelah pandemi memang turun drasti jadi kita
beralih ke pembuatan APD (Alat Pelindung Diri) yang
ditunjuk oleh pemkab Deli Serdang karena saya termasuk
UMKM Deli Serdang”.(wawancara tanggal 29 November
2021).
Di Langgam Batik &Souvenir menerima kursus membatik juga.
Supaya Batik Langgam & Souvenir ini banyak terjual dan banyak di
promosikan. Karena setiap orang yang kursus di Langgam Batik &
Souvenir akan memiliki skill dalam pembuatan Batik. Dan mereka akan
memperkenalkan Batik ini. Sesuai dengan hasil wawancara dengan
Pegawai Ibu Halimah mengatakan:
“Iya di sini kita menerima kursus batik melalui yayasan,
namanya Yayasan Bait AL-Hikmah”. (wawancara tanggal
29 November 2021)

b. Hambatan yang terjadi ketika proses pemasaran batik


Adapun hambatan yang biasnaya terjadi dalam setiap pemasaran tidak
berdasarkan aspek-aspek pemasaran tertentu dan tanpa direncanakan terlebih
dahulu. Biasanya strategi pemasaran tidak dibuat secara matang sehingga
menimbulkan hambatan dalam proses pemasaran dan membuat produk tersebut
tidak laku dijual, maka dari itu harus kita pikirkan dengan matang sebelum
memulai proses pemasraannya. Misalnya menentukan Brand apa yang akan kita
buat, maka berkonsultasi dengan tim yang ahli di bidang pemasaran untuk
53

membantu menciptakan brand kita secara detail. Penting untuk menciptakan


brand yang kuat dan terkonsep sejak awal, karena dengan branding yang lemah
akan menyebabkan lebih banyak permasalahan di tengah perjalanan bisnis kita.
Menentukan target pasar,misalnya disini siapa target pasar yang akan
dituju oleh pemilik usaha tersebut, tujuan yang akan menentukan usaha melalui
pembuatan keputusan jangka panjang, dengan melibatkan manajemen dan
program pemasaran pada arah yang jelas. Misalnya target kita apakah masyarakat
menengah ketatas atau menengah kebawah. Kalau Langgam batik ini sasaran nya
adalah para tamu hotel. Atau masyarakat menengah keatas karena ini batik
manual bukan pabrikan, bukan printing dan usianya 30 tahun keatas.
Sesuaikan harga dengan kualitas barang yang diproduksi sehingga
nantinya konsumen tidak kecewa dengan kualitas barang kita, pokoknya tetap
menampilkan produk-produk terbaiknya. Kalau produk-produk kita dikenal baik
oleh konsumen maka mereka akan kembali lagi untuk membeli barang kita.
Hambatan dalam proses pemasaran yang dilakukan oleh pemilik UMKM
Langgam Batik melaui media sosial Seperti Facebook, Instagram, Marketplace
Shopee kadang juga melalui event-event dan workshop. Sepertinya tidak ada
karena semua nya sudah dipikirkan sebelumnya, apalagi proses pemasaran yang
dilakukan oleh langgam hanya melalui media sosial jadi, dipastikan tidak
memakan biaya dan waktu yang digunakan ketika melakukan proses pemasaran.
Dengan memanfaatkan teknologi melalui media sosial itu otomatis orang mudah
mengakses dan mencari tahu apa yang kita butuhkan saat itu.
Disini mereka juga telah bekerjasama dengan pihak-pihak luar dalam
melancarkan kegiatan usahanya. Hambatannya tinggal bagian SDM nya saja yang
harus diperbaiki misalnya SDM yang menangani pemasaran online karena disini
belum ada yang memegang khusus bagian pemasaran online. Disini satu sama lain
saling turut membantu dalam proses pemasarannya.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan pemilik UMKM Langgam Batik &
Souvenir Ibu Rafika Johani S.Ag mengatakan :
”kalau dari segi hambatan ketika proses pemasaran
sepertinya tidak ada ya. Hambatannya paling tinggal
54

bagian SDM nya saja yang harus diperbaiki misalnya SDM


yang menangani pemasaran online karena disini belum ada
yang memegang khusus bagian pemasaran online. Disini
satu sama lain saling turut membantu dalam proses
pemasarannya. Langgam batik juga bekerja sama dengn
Pemkab Deli Serdang dan Langgam batik imi yang sudah
beberapa kali mendapatkan Anugrah UKM unggulan
mandiri Deli Serdang oleh Bupati Deli serdang thn 2019.
The most atraktif both. ICSB 2018. Pemenang vendor Bank
Indonesia Pusat 2021. Pemenang IKRA (industri Kreatif
Syariah) Indonesia 2021. jadi, masyarakat cukup tau akan
adanya produk dari Langgma Batik ini.” (wawancara
tanggal 7 Desember 2021)
Jadi, hasil wawancara saya dengan pemilik UMKM Langgam Batik &
Souvenir dalam hal Hambatan yang terjadi ketika proses pemasaran batik itu
sejauh ini tidak ada, ketika semua nya sudah terkonsep dan sudah dipikirkan
sebelumnya dalam pelaksanaan proses pemasaran batik. Hanya saja yang harus
diperbaiki misalnya SDM yang menangani pemasaran online karena disini belum
ada yang memegang khusus bagian pemasaran online. Disini satu sama lain saling
turut membantu dalam proses pemasarannya.
Hasil penelitian yang ditemui setelah beberapa kali peneliti melakukan
penelitian adalah, menunjukkan bahwa kurang tersusun nya pembagian dari tugas
masing-masing pekerja Langgam dan satu sama lain terutama bagian pemasaran
online belum ada yang memegang secara khusus, mereka turut saling membantu
dan memberikan ide dalam proses pemasaran agar konsumen tertarik dengan
produk yang mereka produksi.
Jenis Komunikasi nya dilakukan secara manual dengan memanfaatkan
media sosial sebagai jembatan penghubung dari proses pemasaran tersebut
Strategi pemasaran yang digunakan juga melalui Facebook, Instagram dan Market
place Shopee.mereka terus melakukan kegiatan promosi dan selalu menanpilkan
produk-produk terbaru dari Langgam dan tetap mengutamakan etnik khas dari
55

Sumatera Utara yaitu yang paling banyak diminati adalah motif khas dari
Sumatera Utara yaitu motif motif Batik motif Melayu, Batik motif Batak toba,
Batik motif Simalungun , Batik motif Karo, Batik motif Fak fak, Batik motif
Mandailing dan Batik motif Nias ini tidak akan ditemukan diluar jawa.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

1. Strategi pemasaran yang di lakukan pada Langgam Batik & Souvenir disini
hanya memanfaatkan Media sosial saja seperti Facebook dan Instagram,
Marketplace Shopee kadang juga melalui event-event dan workshop.
2. jenis-jenis batik yang di produksi Langgam yaitu:
 Batik motif Melayu
 Batik motif Batak toba
 Batik motif Simalungun
 Batik motif Karo
 Batik motif Fak fak
 Batik motif Mandailing
 Batik motif Nias
3. Bauran Komunikasi Pemasaran dan Promosi terdiri dari 4 elemen yaitu:
a) Product (produk)
b) Place (tempat)
c) Price (harga)
d) Promotion (promosi)
4. Kegiatan Di Langgam Batik Dan Souvenir

Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat untuk nilai ekonomis, batik Langgamdan


Souvenir juga aktif dalam hal Pendidikan bagi masyarakat. Adapun kegiatan
pendidikannya yaitu:
Berkerjasama dengan pemerintah untuk memberikan pelatihan dan pembinaan
kepada anak-anak putus sekolah untuk memiliki soft skill seperti menjahit,
membuat souvenir, membuat antaran dll dan kegiatan ini merupakan kegiatan
rutin.

56
57

Owner Batik dan Souvenir berkerjasama dengan Lembaga-lembaga dan dinas-


dinas terkait untuk mengadakan pelatihan workshop untuk masyarakat umum di
daerah-daerah.

5. Hambatan yang terjadi pada Langgam Batik & Souvenir tidak ada. Hanya saja
bagian SDM nya yang harus di perbaiki misalnya SDM yang menangani
pemasaran online karena disini belum ada yang memegang khusus bagian
pemasaran online.

B. Saran

1. Bagi Penjualan di perbaiki lagi dan harus ada orang yang menangani khusus
bagian pemasaran online. Sedangkan di media nya jangan hanya fokus pada
media sosial saja. Tetapi harus banyak media yang digunakan disini misalnya
media cetak dan elektronik juga Karena perkembangan zaman semakin
modern jadi harus memiliki media yang banyak untuk mempromosikan suatu
barang.
2. peneliti mengharapkan adanya penelitian lanjutan mengenai Strategi
Komunikasi Pemasaran Langgam Batik & Souvenir di desa Bandar Setia
dalam memperkenalkan produknya ke masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari Buku:

Al-Qur’anul Karim Surat Al-insyirah Ayat 6.

Al-Qura’nul karim Surat Al-Hjurat Ayat 13.

Amstrong, Kotler. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Edisi 12.


Jakarta: Erlangga.

Angipora, Marius P. 1992, Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Raja Grafinfo


Persada.

Anselm, Juliet. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Anoraga, Panji, Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi.


Jakarta: Rieneka Cipta.2011.

Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.2011.

Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Cangara Hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi Komunikasi.


Jakarta: PT.Raja Grafindo.

David, R, Fred. 2012. Strategic Management (Manajemen Strategi Konsep.


Jakarta: Salemba Empat.

Edi, Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT Citra Aditya Bakti.

Hadits Riwayat Al- Bukhori tentang jual beli secara jujur

Hasan, Ali.2010. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hermawan, Agus.2012. Komunikasi Pemasaran.Jakarta: Erlangga.

Hermawan,Agus.Komunikasi Pemasaran.Jakarta:PT Gelora Aksara


Pratama.2012.

58
59

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen pemasaran Jilid 1, edisi
Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran MM. Jakarta: Erlangga.

Kurtz, Louis E, David, Boone. 2008. Pengantar Bisnis kontemporer, buku 1.


Jakarta: Salemba Empat.

Laroko, Rahmatsyam De Rossa Terry. 2016. Perncanaan dan Desain Motif Batik
Berkarakter. Surabaya.

Lupioadi. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT Salemba Emban Patria.2001.

M Taufiq, Amir. 2005. Dinamika Pemasaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Moloeng, Lexy. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosda Karya.

Mubyarto. 1996. Pembangunan Desa. Yogyakarta: Aditya Media.

Musa, Asy'arie.1997. Islam Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat.


Yogyakarta: Lesfi.

Onong Effendy. 1993. Komunikasi dan Praktek. Jakarta: Remaja Rosda Karya.

Rakmat, Jalaludin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Sedyono, Hasibuan. 2006. Corporate Social Responsibility Communication: a


Challenge on its Own, Economics & Business Accounting Review.

Soemanggara,Rd. 2008, Marketing Communications. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Memaahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Umar Husen. 2010. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta: PT.


Grafindo Persada.

Winardi. 1989. Strategi Pemasaran. Bandung: Mandarmaju.

Sumber dari Skripsi:


Rismayanti, Puji. 2015. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan
Penjualan. (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Promosi Pada Akun
instgaram @kedai_digital). 2017. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Tidak dipublikasi

Dana Elma Widyaningsih. 2010. Strategi pemasaran Kampung Batik Laweyan


Solo.2012. Universitas Indonesia. Tidak dipublikasi.
60

Sumber dari Jurnal:

Iswanto, Tito. 2013. Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran Usaha
Kecil Menengah Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013, hlm. 80-86.

Maskarto Lucky Nara Rosmadi. 2012. Penerapan Strategi Bisnis di Masa Pandemi
Covid-19. Vil 4 No. 1, Maret 2021, hlm 123-124.

Sumber dari Internet:


https://www.academia.edu/35565352/Kendala_Komunikasi_Pemasaran_dalam_m
ensukseskan_Ekspor_UKM

https://docplayer.info/70860812-Strategi-komunikasi-pemasaran-batik-studi-
kasus-strategi-komunikasi-pemasaran-terpadu-batik-tulis-jarak-
arum.html?_gl=1*1c1fyni*_ga*S1lCTVJBbTEzTEJsSXl2TXV4bDByOTZnY2t
WWkl6YlhvaWE5Yk9hTWJURkRFOVBkQXR0MWlMa1VNSHNMSEJmZA

https://docplayer.info/29534674-Promotion-mix-mengelola-iklan-personal-
selling-promosi-penjualan-hubungan-masyarakat-dan-pemasaran-
langsung.html?_gl=1*1v99f48*_ga*S1lCTVJBbTEzTEJsSXl2TXV4bDByOTZn
Y2tWWkl6YlhvaWE5Yk9hTWJURkRFOVBkQXR0MWlMa1VNSHNMSEJmZ
A
61

LAMPIRAN

Pedoman Wawancara dan Daftar Pertanyaann Wawancara Informan:

1. Wawancara 1:
e) Nama: Ibu Rafika Johani S.Ag
Jabatan: Pemilik Batik
Peneliti: Bagaimana Strategi Pemasaran yang dilakukan dalam menarik
minat Konsumen?
Informan: Strategi pemasaran yang kita lakukan selama ini hanya
memanfaatkan Media sosial saja seperti Facebook dan Instagram, ada juga
Marketplace Shopee kadang juga melalui event-event dan workshop.
Pokoknya ya harus selalu rajin melakukan promosi tetap berproduksi dan
setiap tahun tetap menampilkan desain-desain terbaru dan tetap
menampilkan ciri khas dari Sumartera Utara jadi konsumen itu tidak
melihat yang itu-itu saja. Tapi kalau ada motif yang lama tetap diminati
mereka juga masih memproduksinya. Kalau kita rajin promosi kan
masyarakat akan melihat oh Langgam masih tetap eksis dalam produksi
batik nya. Jadi, dari situ kita bisa memperlihatkan bagaimana produksi,
dan memperlihatkan toko-toko sehingga mereka percaya bahwa ini
merupakan batik yang sudah mapan. Langgam juga memberikan discount
untuk setiap pembelian produk dalam partai besar terkadang Langgam
juga memberikan berupa Souvenir dan Gift. Intinya dalam strategi
pemasaran yang dilakukan harus tetap menampilkan produk-produk
terbaik,dan tetap menjaga kualitas.
f) Nama : Ibu Rafika Johani S.Ag
Jabatan : Pemilik Batik
Peneliti : Komunikasi apa yang digunakan?
Informan: Komunikasi yang digunakan dalam mempromosikan batik ini
ialah komunikasi secara langsung dengan memanfaatkan media sosial
Facebook dan Instagram.
62

g) Nama : Ibu Rafika Johani S.Ag


Jabatan : Pemilk Batik
Penliti : Apa target yang diingin dicapai kedepannya?
Informan : Disini targetnya pasti ada dan sudah sempurna. Dikatakan
sempurna itu karena barang kami ini bukan di Lokal saja. Tetapi bisa
sampai Keluar Negeri.
h) Nama :Ibu Rafika Johani S.Ag
Jabatan : Pemilik Batik
Peneliti : Apakah sudah ada pemberlakuan hak paten bagi desain
motif Batik ini?
Informan : Sudah di Patenkan, namun masih dalam peoses karena
membutuhkan waktu yang cukup lama pembuatan nya.

2. Wawancara 2:
i) Nama : Ibu Halimah
Jabatan : Karyawan
Peneliti : kira-kira berapa ukuran dari kain yang akan dibuat batik
ini?
Informan : ukuran kain yang akan dibuat batik ini beda-beda sesuai
dengan permintaan konsumen, ada yang 2 setengah meter ada ada yang 2
meter seperempat, pokoknya sesuai permintaan pelanggan.
j) Nama : Ibu Halimah
Jabatan : Karyawan
Peneliti : Biasanya dalam sehari bisa dapat berapa lembar kain batik
yang dapat diwarnai?
Informan :Jumlah kain yang dapat dijadikan batik tergantung
motifnya mudah atau sulit motif batik saat itu yangakan mereka kerjakan.
Jika mudah bisa mendapatkan banyak tapi jika sulit akan mendapatkan
sedikit kain.
k) Nama : Ibu Halimah
Jabatan : Karyawan
63

Peneliti : Apakah di sini menerima kursus Batik?


Informan : Iya di sini kita menerima kursus batik melalui yayasan,
namanya Yayasan Bait AL-Hikmah

3. Wawancara 3:
l) Nama : Pak Edi
Jabatan : Sekretaris
Peneliti : Ada berapa bahan-bahan yang diperlukan pada pembuatan
Batik?
Informan : Bahan yang diperlukan Ada 2 yaitu yang bahan sintetis
dan warna alam. Kalau sintetis itu di datangkan dari luar negeri, kalau
bahan yang dari pewarna alam sumbernya didapatkan dari tanaman yang
ada di Sumatera Utara seperti daun mangga, kulit rambutan dan kulit
manggis
m) Nama : Pak Edi
Jabatan : Sekretaris
Peneliti : Apa ciri khas dari Langgam Batik ini?
Informan : Ciri khasnya yaitu membuat motif-motif batik khas dari
Sumatera Utara dan itu tidak ada ditemukan di jawa sana.seperti motif
Melayu, Motif Batak Toba, Motif Mandailing, Motif Nias dan Lain-lain.
n) Nama : Pak Edi
Jabatan : Sekretaris
Peneliti : Siapa saja sasaran dari Langgam Batik ini?
Informan : Kalau Langgam batik ini sasaran nya adalah para tamu
hotel. Atau masyarakat menengah keatas karena ini batik manual bukan
pabrikan, bukan printing dan usianya 30 tahun ketas.
o) Nama : Pak Edi
Jabatan : Sekretaris
Peneliti : Apakah ada penurunan pendapatan pada masa Pandemi
Covid 19?
64

Informan : Jadi pendapatan sebelum pandemi cukup meningkat,


namun setelah pandemi memang turun drasti jadi kita beralih ke
pembuatan APD (Alat Pelindung Diri) yang ditunjuk oleh pemkab Deli
Serdang karena saya termasuk UMKM Deli Serdang.
65

DOKUMENTASI

Gambar 1. Lokasi Penelitian

Gambar 2. Gedung Pemasaran


66

Gambar 3. Batik Motif Serdang

Gambar 4. Wawancara dengan Pemilik Batik Ibu Rafika Johani S.Ag


67

Gambar 5. Wawancara dengan Sekretaris Bapak Edi

Gambar 6. Wawancara dengan Karyawan Ibu Halimah


68

Gambar 7. Souvenir Produk Langgam Batik


69

SURAT KETERANGAN (BUKTI MELAKUKAN PENELITIAN)


70

BIODATA PENELITI

Penulis dilahirkan di Desa Bandar Setia pada tanggal 24 Mei 1998 anak
dari Bapak Sadikin dan Ibu Sri Eviyani, Penulis merupakan putri pertama dari 3
bersaudara. Tahun 2016 lulus dari SMK Swasta Jambi Medan dan pada tahun
2017 terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan Fakultas Ilmu Sosial dan Jurusan Ilmu Komunikasi.
Penulis melakukan praktik Kerja Lapangan (PKL) di Jalan Balai POM
No.1, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara 20371.

Anda mungkin juga menyukai