Oleh :
AMBARWATI
NPM. 1601010008
Oleh :
AMBARWATI
NPM. 16O1O1OOO8
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
KNOTA DI
iv
PENGESAHAN
v
ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN
MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK
DI MTS MUHAMMADIYAH MARGOTOTO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
AMBARWATI
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar adalah
penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah suatu perantara
yang digunakan untuk menyampaikan informasi dengan tujuan agar merangsang
siswa untuk belajar. Adanya media pembelajaran diharapkan memudahkan siswa
menerima dan mengingat materi yang disampaikan oleh guru dengan demikian
siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Bagaimana penggunaan
media pembelajaran dalam peningkatan motivasi belajar mata pelajaran aqidah
akhlak di MTs. Muhammadiyah Margototo tahun pelajaran 2019/2020. 2) Faktor
pendukung dan penghambat penggunaan media pembelajaran dalam peningkatan
motivasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak di MTs. Muhammadiyah Margototo
tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara diajukan kepada
guru mata pelajaran aqidah akhlak dan siswa kelas VIII MTs. Muhammadiyah
Margototo.
Hasil penelitian menunjukkan yaitu:1) Media pembelajaran yang digunakan
guru aqidah akhlak di MTs. Muhammadiyah Margototo yaitu media gambar cetak
dan papan tulis. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting,
dengan menggunakan media pembelajaran khususnya media gambar perhatian
siswa menjadi lebih fokus, memberikan kesamaan pengalaman dalam belajar,
mengatasi keterbatasan pengamatan, siswa lebih mudah memahami materi yang
rumit. Menjadi daya tarik dengan penggunaan gambar yang memiliki efek warna-
warni dan berbeda-beda dapat menimbulkan keingintahuan yang bisa merangsang
siswa untuk berfikir, kesemuanya menunjukkan bahwa media gambar
mempunyai aspek meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, menjadikan proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif, dengan begitu dapat meningkatkan kualitas
belajar siswa. 2) Faktor pendukung dan faktor penghambat penggunaan media
pembelajaran yaitu: a. Faktor pendukung: profesionalisme guru, siswa, pimpinan
madrasah, orang tua siswa. b. Faktor penghambat: tingkat berfikir siswa, sarana
dan prasarana, guru.
vi
ORISINALITAS PENELITIAN
Nama : AMBARWATI
Npm : 1601010008
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil karya saya kecuali
bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
AMBARWATI
NPM. 1601010008
vii
MOTTO
ۤ
ال اَ ْۢ اوبِـ اُىوِ اي بِا َ اس َم ۤا ِء َ َو َعلَّ َن ٰا َد َم ااْلَ اس َم ۤا َء ُكلَّهَا ثُ َّن َع َر
َ َضهُ ان َعلَى اال َم ٰل ِى َك ِة فَق
ٰ ٰهٰٓ ُؤ َ ْۤل ِء اِ ان ُك اىتُ ان
ص ِدقِي َاه
Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-
orang yang benar!”1
1
Q.S Al-Baqarah: (2): 31, t.t.
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur yang tak terhingga atas rahmat yang telah dianugrahkan Allah
SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi
tugas dan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd).
menyelesaikan studi.
2. Kakakku tersayang (Endi Yanto, Yuli Yanti, Ari Yanto) yang senantiasa
menantikan keberhasilanku.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas taufik hidayah dan
inyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Metro guna memperoleh gelar S.Pd.
Dalam upaya menyelesaikan skripsi ini, penulis telah menerima banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Enizar, M.Ag selaku rektor IAIN
Metro. Dr. Hj. Akla, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Metro. Muhammad Ali, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam. Dr. Zuhairi, M.Pd dan Dr. Sri Andri Astuti, M.Ag selaku pembimbing yang
telah memberikan bimbingan yang sangat berharga dan mengarahkan dan
memberikan motivasi.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Samsul Bahri, S.Pd.I,
selaku Kepala Sekolah MTs. Muhammadiyah Margototo Metro Kibang Lampung
Timur yang telah memberikan izin sebagai tempat penelitian. Kepada Bapak
Sularno S.Pd.I MSI selaku guru mata pelajaran Akidah Akhlak MTs.
Muhammadiyah Margototo Metro Kibang Lampung Timur. Tidak kalah
pentingnya, rasa saying dan terimakasih Penulis haturkan kepada Ayahanda dan
Ibunda yang senantiasa mendo‟ankan dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan pendidikan.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Penulis mengharapkan masukan dan bantuan dari seluruh pihak demi
perbaikan skripsi ini.
Metro, Desember 2020
Penulis
AMBARWATI
NPM. 1601010008
x
DAFTAR ISI
xi
C. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Peningkatan Motivasi
Belajar .............................................................................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Peneliian .................................................................. 26
1. Jenis Penelitian ......................................................................... 26
2. Sifat Penelitian.......................................................................... 27
B. Sumber Data .................................................................................... 27
1. Sumber Data Primer ................................................................. 28
2. Sumber Data Sekunder ............................................................. 28
C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 28
1. Metode Observasi ..................................................................... 29
2. Metode Wawancara .................................................................. 29
3. Metode Dokumentasi ............................................................... 30
D. Teknik Penjaminan Keabsahan Data ............................................... 31
E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 32
1. Reduksi Data ............................................................................ 33
2. Penyajian Data .......................................................................... 33
3. Penarikan Kesimpulan .............................................................. 34
xii
B. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Peningkatan Motivasi
Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Muhammadiyah
Margototo Tahun Pelajaran 2019/2020 ........................................... 40
C. Pembahasan ..................................................................................... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 61
B. Saran ............................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.2 Keadaan Guru dan Pegawai MTs. Muhammadiyah Margototo ...... 38
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Struktur Organisai MTs. Muhammadiyah Margototo ..................................... 37
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Bimbingan Skripsi ............................................................................. 66
9. Outline ......................................................................................................... 74
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
semua harus bisa mengikuti perkembangan zaman jika tidak ingin menjadi orang
yang tertinggal.
terima dengan baik oleh siswa. Karena tidak semua siswa mempunyai pendapat,
pemikiran, dan daya tangkap yang sama terhadap materi pelajaran yang di
sampaikan oleh guru. Oleh karena itu, guru yang merupakan komunikator dalam
proses pembelajaran di dalam kelas harus bisa menguasai kelas. Seorang guru
harus bisa menciptakan suatu kondisi atau proses yang mampu mengarahkan
siswanya untuk melakukan aktivitas belajar. Karena dalam hal ini seorang guru
mempunyai peran yang sangat penting mengingat tugas seorang guru sebagai
motivator.
Jadi guru harus bisa menumbuhkan motivasi kepada siswa, Menurut Mc.
Donald dikutip Sardiman, A.M, motivasi adalah perubahan energi dalam diri
terhadap adanya tujuan.1 Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang
1
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2012), 73.
2
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.2 Dalam hal ini bahwa motivasi
belajar adalah segala sesuatu pendorong atau penggerak seseorang siswa untuk
Untuk belajar dengan baik maka di perlukan motivasi yang baik pula. Siswa
yang mengikuti pelajaran tanpa adanya motivasi maka tidak akan mendapatkan
hasil yang baik dari proses belajar mengajar tersebut. Oleh karena itu, dapat di
katakan bahwa motivasi merupakan daya penggerak di dalam diri siswa untuk
dapat belajar, yang dapat menjamin kelangsungan dari proses belajar mengajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang akan dicapai
dalam proses belajar dapat terwujud. Penggunaan media dalam proses belajar
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi
belajar siswa.
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
komunikasi edukasi antara pendidik dan peserta didik yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, minat dan perhatian peserta didik sehingga proses
komunikasi tersebut dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.4 Oleh
karena itu penggunaan media pembelajaran dapat merangsang siswa untuk lebih
2
Sardiman A.M, Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2012), 73.
3
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 243.
4
Sri Andri Astuti, “Pengembangan Media Pembelajaran Melalui Program Prezi Pada
Mata Pelajaran Al Qur‟an Hadis Di MADRASAH ALIYAH” Vol 4, No 1 (Juni 2019): 98.
3
aktif dalam belajar. Ketepatan memilih media pendidikan yang akan digunakan
belajar siswa.
pendidikan dan pengajaran yang akan dicapai. Dalam proses mengajar sering
terjadi tidak efektif dan efesien disebabkan oleh adanya kurang motivasi, kurang
pemahaman, mempunyai retensi (daya ingat) yang lama, serta dapat diaplikasikan
materi yang telah disampaikan guru. Manfaat lain, akan memudahkan guru dalam
suatu bukti konkrit berupa suara dan gambar gerak karena media pembelajaran
yang menarik maka siswa merasa tertantang untuk mengetahui materi yang
disampaikan oleh guru sehingga tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai.
5
Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994), 18.
4
wawancara kepada Bapak Sularno, S.Pd.i, MSI selaku guru mata pelajaran Aqidah
tulis, sesekali saya juga membuat gambar kaligrafi untuk latihan menulis arab
menggunakannya dengan guru lain, ketersedian sarana dan prasana yang kurang
yang dikatakan salah satu siswa MTs. Muhammadiyah Margototo yaitu, “saya
menggunakan media, karena lebih menarik dan rasa keingintahuan saya dan
pemahaman saya meningkat terhadap materi pelajaran aqidah akhlak, namun jika
6
Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII MTs.
Muhammadiyah Margototo pada hari rabu 25 September 2019, t.t.
7
Wawancara dengan Siswa MTs. Muhammadiyah Margototo Kelas VIII, t.t.
5
membantu guru dalam mengajar tetapi lebih daripada itu sebagai usaha yang
pemilihan media yang bervarasi menuntut seorang guru untuk bisa lebih terampil
dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan metode
pembelajaran yang akan di gunakan dalam mengajar, agar proses belajar dapat
mengikuti pelajaran.
beberapa kendala, hal ini terlihat terdapat guru yang belum menggunakan media
Muhammadiyah Margototo yang masih terbatas sehingga tidak semua kelas dapat
pada buku dan ceramah dalam melakukan pembelajaran di kelas. Sehingga pada
menyimak dan memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, dan siswa
2019/2020”.
6
B. Pertanyaan Penelitian
Margototo?
1. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
pelajaran 2019/2020.
2. Manfaat Penelitian
proses pembelajaran.
D. Penelitian Relevan
mengemukakan dan menunjukan dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas
8
Zuhairi, Pedoman Penelitian Karya Ilmiah (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016), 39.
9
Cici Islam Adya Puspita, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Oleh Guru
Mata Pelajaran Fiqih Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di MAN II Malang (Malang,
2013).
8
siswa pada mata pelajaran Fiqih. Sedangkan fokus penelitian ini penggunaan
media dalam peningkatan motivasi belajar pada mata pelajaran aqidah akhlak.
10
Rosita Umroh, Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Dalam Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di MTs. Surya Buana Malang, t.t.
11
Titin Dwi Jayanti, Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs. Sunan Giri Purbolinggo, t.t.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1 Gerlach &
Ely mengatakan bahwa media apabila diahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
“Media pembelajaran adalah segala sesuatu baik berupa fisik maupun teknis
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian di
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), 3.
2
Steffi Adam, dan Muhammad Taufik Syastra. “Pemanfaatan Media Pembelajaran
BerbasisTeknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam” Volume 3 No 2 (2015):
79.
3
Sri Andri Astuti, “Pengembangan Media Pembelajaran Melalui Program Prezi Pada
Mata Pelajaran Al Qur‟an Hadis Di MADRASAH ALIYAH,” 97.
10
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming adalah penyebab atau alat
yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah
yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi
pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada
peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
pengajaran”.5
Beberapa pendapat ahli di atas maka dapat ditarik benang merah bahwa
media adalah salah satu alternatif yang di gunakan oleh seorang guru dalam
4
Talizaro Tafonao, “Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Mahasiswa” Vol.2 No. 2 (Juli 2018): 105.
5
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, 243.
11
Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu
jumlahnya, yaitu :
b. Menyajikan informasi
c. Memberi intruksi
dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan
minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak. Pencapain
Setidaknya ada tiga fungsi yang bergerak bersama dalam keberadaan media.
6
Nunu Mahnun, “Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan
Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran)” Vol. 37, No. 1 (Juni 2012): 29.
12
dapat di tarik benang merah bahwa, fungsi media sangatlah berperan penting
dalam proses pembelajaran. Pemilihan media yang tepat dalam proses belajar
7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, 29–30.
13
3. Jenis-Jenis Media
a. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering di
gunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi materi
pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapatkan
diproyeksikan (non projected visual) dan media yang dapat di
proyeksikan (project visual).
8
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), 124.
9
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, 248.
14
b. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (hanya dapat di dengar) yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari
bahan ajar. Program kaset suara dan program radio adalah bentuk
media audio. Penggunaan media audio dalam pembelajaran pada
umumnya untuk menyampaiakn materi pelajaran tentang
mendengarkan.
c. Media audio visual
Sesuai dengan namanya media ini merupakan kombinasi audio dan
visual atau biasa di sebut media pandang-dengar. Audio visual akan
menjadikan penjayajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan
optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga
menggantikan peran guru. Sebab, penyajian materi bisa diganti oleh
media, dan guru bisa beralih menjadi fasiltatator belajar, yaitu
memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Contoh media
audio visual, diantaranya program video atau televisi, video atau
televisi intruksional, dan program slide suara (sound slide).
a. Media audio, merupakan media yang hanya dapat didengar saja. Media
audio mengandung pesan yang dapat merangsang pikiran dan perasaan
pendengar yang dituangkan dalam lambang-lambang auditif sehingga
terjadi proses belajar.
b. Media visual, merupakan media yang mengandung pesan yang
dituangkan dalam lambang-lambang visual seperti tulisan, huruf-huruf,
gambar-gambar dan simbol-simbol yang mengandung arti yang dapat
merangsang pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi proses
belajar.
c. Media audio-visual, adalah kombinasi dari media audio dan media visual.
Media audio visual membantu pendidik menyampaikan materi kepada
peserta didik agar pembelajaran lebih jelas dan konkrit. Dengan
menggunakan media audio-visual maka penyajian materi kepada peserta
didik akan semakin lengkap dan optimal karena melibatkan indera
penglihatan dan pendengaran.
d. Media komputer, adalah kombinasi dari media audio dan media visual.
Media audio visual membantu pendidik menyampaikan materi kepada
peserta didik agar pembelajaran lebih jelas dan konkrit. Dengan
menggunakan media audio-visual maka penyajian materi kepada peserta
didik akan semakin lengkap dan optimal karena melibatkan indera
penglihatan dan pendengaran.
10
Sri Andri Astuti, “Pengembangan Media Pembelajaran Melalui Program Prezi Pada
Mata Pelajaran Al Qur‟an Hadis Di MADRASAH ALIYAH,” 98–99.
15
multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi
dan interaksi antara pengajar dan pembelajar11, seperti media: Portal LSM, google
makhluk hidup, benda-benda, dan segala sesuatu yang dapat digunakan pengajar
akan dipilih, ketika suatu media akan di gunakan, ketika itulah ada
Yaitu;
11
Nurita Putranti, “Cara Membuat Media Pembelajaran Online Menggunakan Edmodo”
Vol. 2, No. 2 (Desember 2013): 140.
12
Nunu Mahnun, “Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan
Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran),” 29.
16
pembelajaran mencakup13:
Dari pemaparan diatas dapat ditarik benang merah bahwa, keberadaan media
pembelajaran saat ini yang sangat beragam maka dituntut bagi seorang guru dalam
media agar sesaui dengan materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada siswa.
B. Motivasi Belajar
timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
perbuatannya.
13
Muh Husyain Rifai, “Pemilihan Media Dalam Pembelajaran Geografi” Vol 2 (2);
hlm.125–136 (Juni 2017): 134.
17
Motivasi berawal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai “daya
penggerak yang telah menjadi “aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
makna seperti Motivasi dalam berbagai literatur, seperti needs, drivers, wonts,
melakukan atau mencapai suatu tujuan. Motivasi juga bias dikatakan sebagai
hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu
perubahan pada diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan
juga emosi sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu
Menurut Sri Suryati yang dikutip oleh Muh. Yusuf Mappeasse, “Motivasi
dengan memberikan yang terbaik pada dirinya demi tercapainya tujuan yang
diinginkan”16
energi dalam diri seseorang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului
14
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), 2.
15
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 308.
16
Muh. Yusuf Mappeasse, “Pengaruh Cara Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Progammable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK NEGERI 5 Makassar”
Volume 1, Nomor 2 (Oktober 2009): 3.
18
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik benang merah. Motivasi
adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan
dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Motivasi sangat
dibutuhkan bagi setiap individu dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan dan keinginan. Dengan adanya motivasi yang tinggi maka akan
tingkah laku dalam diri manusia. Bila telah selesai belajar tetapi tidak terjadi
perubahan pada diri individu yang belajar maka tidak dikatakan bahwa pada diri
siswa tersebut terjadi proses belajar. belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai
17
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, 74.
18
Keke T. Aritonang, “Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”
No.10/Tahun ke-7 (Juni 2008): 13.
19
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
perubahan tingkah laku, misalkan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
menjadi mengerti”.20
belajar adalah dorongan yang berasal dari dalam diri atau dari luar seseorang
sesuatu perubahan tingkah laku yang awalnya belum mengerti menjadi lebih
19
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), 2.
20
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, 27.
21
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, 85.
20
motivasi adalah22 :
eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang
Dari uraian di atas maka dapat ditarik benang merah bahwa fungsi motivasi
sangatlah penting adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan
hasil yang baik. dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama
didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan
22
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, 5.
23
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 23.
21
3. Macam-macam Motivasi
berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif
24
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, 86–91.
22
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar di sekolah.25
a. Memberi angka
b. Hadiah
c. Saingan/kompetisi
d. Ego-involment.
e. Memberi ulangan
f. Mengetahui hasil
g. Pujian
h. Hukuman
i. Hasrat untuk belajar
j. Tujuan yang diakui
yaitu:
25
Sardiman, 92.
26
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), 166.
23
Banyak sekali cara yang dapat dilakukan guru untuk dapat memotivasi siswa
dalam belajar. Motivasi belajar sangatlah penting artinya dalam proses belajar
dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, maka siswa merasa tertantang untuk
Media pembelajaran merupakan sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat
27
Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif Inovatif (Kaukaba Dipantara, 2013),
4.
24
pelajaran.28
atau informasi dalam proses pembelajaran. Media yang menarik akan mendorong
siswa untuk mengikuti pelajaran dengan lebih semangat, tapi sebaliknya jika
media yang di gunakan oleh guru cenderung monoton maka siswa akan merasa
bosan dalam proses belajar, dan tidak memperhatikan materi yang di sampaikan
oleh guru. Media bisa mempengaruhi motivasi belajar siswa, motivasi sangatlah
Media yang berperan sebagai alat bantu dalam proses belajar, dapat
oleh guru. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat jika didukung oleh
penggunaan media pembelajaran yang yang tepat, benar dan sesuai dengan materi
yang di sampaikan oleh guru. Oleh karena itu, dalam rangka perbaikan kualitas
pendidikan, maka seorang guru harus bisa menjadi motivator yang baik.
media pembelajaran merupakan suatu hal mutlak yang digunakan seorang guru
28
Nurotun Mumtahanah, “Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran PAI” Volume
4, Nomor 1 (Maret 2014): 95.
25
harus sesuai dengan bahan materi yang akan diajarkan kepada siswa, penggunaan
merasa bosan dan perhatian siswa fokus pada materi pelajaran. Dengan
penggunaan media pembelajaran, materi akan mudah dipahami, siswa lebih aktif
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
masyarakat berarti turut serta merasakan apa yang mereka rasakan dan juga
setempat.
lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki
gejala objektif yang terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk
metode ini sangat tepat untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan
terhadap fenomena yang akan diteliti secara holistik yaitu cara mendeskripsikan
dalam bentuk kata untuk menggali data dan informasi yang diperlukan.
1
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), 96.
27
2. Sifat penelitian
digunakan dalam setting tertentu yang ada dalam kehidupan riil (ilmiah) dengan
maksud untuk mencari tahu secara mendalam dan memahami suatu fenomena.
deskriptif kualitatif lapangan yang dilakukan oleh penulis ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
B. Sumber Data
peneliti baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Sumber data primer dan sumber data
sekunder.
2
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: Bumi
Aksara, 2003), 157.
3
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2017), 43.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2013), 172.
28
Adapun sumber data primer adalah data yang diambil dari sumber data
primer atau sumber data pertama dilapangan.5 Sumber data primer yang
digunakan peneliti adalah guru Aqidah Akhlak serta siswa sebagai informan
Sumber data sekunder adalah sumber kedua sesudah sumber data primer,
diharapkan.6 Data sekunder adalah sumber data kedua yaitu sumber data yang
diperoleh dari sumber lain yang berkaitan secara langsung, seperti pengamatan
atau observasi.
peneliti, karena tujuan dari peneliti yaitu untuk mendapatkan data. Pengumpulan
data adalah suatu proses mendapat data empiris melalui responden menggunakan
metode tertentu.
tujuan penelitian tersebut. Adapun metode yang digunakan peneliti adalah sebagai
berikut:
5
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial&Ekonomi (Jakarta: Kencana, 2013), 128.
6
Burhan Bungin, 129.
29
1. Metode Observasi
yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati, serta merekam prilaku secara
dengan subyek penelitian. Berdasarkan pendapat diatas, maka hal-hal yang akan
Tempat atau lokasi subyek penelitian, guru mata pelajaran Aqidah Akhlak, serta
2. Metode Wawancara
komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui secara pasti tentang
7
Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, 2003), 72.
8
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial&Ekonomi, 134.
30
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan wawancara kepada guru mata
pelajaran Aqidah Akhlak dan siswa kelas VIII MTs. Muhammadiyah Margototo.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
Jumlah 14
3. Metode Dokumentasi
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hokum-hukum, dan
sekolah.
“Uji keabsahan data atau kepercayaan terhadap data hasil terhadap hasil
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk
yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi
teknik.
1. Triangulasi Sumber
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber”. 11 Penulis
9
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 181.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2016), 270.
11
Sugiyono, 274.
32
2. Triangulasi Teknik
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Penulis
hasil data yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data di atas sama atau
berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data.
Seperti halnya hasil wawancara dibandingkan atau dicek dengan observasi dan
dokumentasi.
3. Triangulasi Waktu
di pagi hari pada saat narasumber masih segar, maka akan memberikan data yang
valid sehingga lebih kredibel.12 Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan,
apabila peneliti menghasilkan data yang berbeda, maka akan dilakukan pengujian
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
12
Sugiyono, 274.
33
diri sendiri maupun orang lain. Adapun analisis data kualitatif adalah bersifat
dikembangkan menjadi hipotesis. Secara umum terdiri dari tiga jalur kegiatan
yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
1. Reduksi data
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
Dikarenakan data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya sangat banyak, maka
pada tahap ini peneliti memilah-milah data, merangkum dan memfokuskan pada
mata pelajaran aqidah akhlak dalam peningkatan motivasi belajar siswa MTs.
yang telah dikumpulkan. Maka dalam penelitian ini penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, maka akan
mempermudah untuk memahami apa yang terjadi dalam situasi sekolah.13 Data
13
Sugiyono, 249.
34
menyeluruh. Oleh sebab itu, diperlukan display data. Setelah data tentang
maka langkah selanjutnya penulis menyajikan data tersebut dalam bentuk teks
Penyajian data didasarkan pada hasil wawancara kepada guru, dan siswa
3. Penarikan kesimpulan
objek yang diteliti atau konfigurasi yang utuh dari obyek penelitian. Kesimpulan
awal yang dikemukakkan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya.
Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-
bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan
kredibel.14
14
Sugiyono, 252.
BAB IV
sebidang tanah yang luasnya 1400 m2 dan memimiliki luas bangunan 313 m2,
NPSN.
a. Visi: Unggul dalam prestasi dan seni budaya berdasarkan keimanan dan
b. Misi :
warga sekolah
islami
TATA USAHA
SULARNO, S.Pd.I,MSI
VIII : RATNA
GURU MAPEL
PUSPITASARI, S.Pd
IX : BAMBANG
RUDIANTO, S.Pd
SISWA
Tabel 4.1
Sarana dan prasarana MTs. Muhammadiyah Margototo
No Jenis Ruang Jumlah Ruang Keadaan
Tabel 4.2
Keadaan Guru dan Pegawai MTs. Muhammadiyah Margototo
No Nama Lengkap Kepega tempat NUPT TMT Bidang
waian tanggal K Studi
lahir
1. Sularno, S.Pd.I MSI PNS/D Margototo 684475 2010 Akidah
PK , 12-05- 765811 Akhlak
1979 0052
2. Bambang Rudianto, PNS/D Srimulyo, 194175 2005 Bahasa
S.Pd PK 09-05- 466582 Indonesi
1976 0000 a
3. Samsul Bahri, S.Pd.I GTY Margajaya 423575 1996 SKI
, 03-09- 165320
1973 0013
39
Tabel 4.3
Keadaan siswa MTs. Muhammadiyah Margototo
Tahun Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
Pelajaran
2016/2017 33 22 17 72
2017/2018 35 33 22 90
2018/2019 35 33 20 86
2019/2020 20 18 35 73
Sumber : Dokumentasi MTs. Muhammadiyah Margototo
40
menggunakan sampel penelitian yaitu dari Pak Sularno S.Pd.I MSI, selaku guru
mata pelajaran Aqidah Akhlak serta enam orang siswa, mengenai penggunaan
pesan atau informasi kepada siswa dalam proses pembelajaran, serta dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang rumit, sehingga dapat
meningkatkan proses serta dapat mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar.
beberapa media pembelajaran, seperti media visual berupa gambar cetak, papan
1
Hasil Observasi pada Hari Selasa 18 Agustus 2020 Pukul 09:00 WIB, t.t.
41
menggunakan media visual, berupa papan tulis dan gambar yang sudah dicetak.
Ananiyah, putus asa, gadhab, dan tamak serta Adab terhadap orang tua dan guru.
Namun media gambar tidak digunakan pada semua materi pelajaran hanya
dilakukan oleh guru yaitu dengan menunjukkan gambar kepada siswa. Guru
menyiapkan gambar terkait materi lalu siswa diarahkan untuk mengamati gambar
tersebut, setelah mengamati gambar siswa diarahkan oleh guru untuk menyiapkan
pertanyaan untuk diajukan kepada kelompok lain lalu dijawab secara diskusi
yang disampaikan oleh guru, sebab dalam penyampaian materi, guru dapat
terlihat lebih aktif seperti bertanya terkait hal-hal yang kurang dimengerti,
mencari jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh antar kelompok diskusi, serta
dalam pembelajaran aqidah akhlak materi yang disampaikan oleh guru semakin
jelas dan mudah dipahami oleh siswa, sehingga siswa lebih mudah mengerti
ia mengatakan bahwa:
“Iya materi yang di sampaikan bapak guru semakin jelas saat guru
menejalaskan materi menggunakan media gambar, karena dari melihat
gambar saya mengetahui oiya jadi gambarannya seperti ini, gitu mbak.
Didukung lagi saat mengamati gambar bapak guru bercerita mengenai
gambar tersebut, jadi lebih jelas dan mudah dipahami.”
(W.S.SM.F1.03/22/08/2020)
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, dan observasi yang peniliti
penyampaian materi pelajaran, saat guru menggunakan media gambar pesan atau
materi yang disampaikan semakin jelas maknanya, materi yang sulit dimengerti
oleh siswa dapat dikonkritkan dengan memberikan gambaran atau contoh, dengan
begitu siswa lebih mudah memahami maksud atau isi pesan yang terkandung
kondisi dan lingkungan belajar siswa yang diciptakan oleh guru. Media
mudah memahami apa maksud serta isi yang terkandung dalam media gambar
yang digunakan guru dalam menyampaikan materi aqidah akhlak. Dengan adanya
media gambar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif serta efesien
bahwa:
mengatakan bahwa:
menunjukkan bahwa waktu yang singkat dalam pembelajaran aqidah akhlak dapat
dapat dikemas secara singkat, dan jelas dapat diterima dengan baik oleh siswa,
siswa juga mengatakan bahwa ketika guru menggunakan media gambar siswa
media gambar dan materi yang disampaikan oleh guru mudah diingat oleh siswa.
dapat mengetahui serta dapat melihat dengan jelas gambar yang telah disediakan
bahwa:
juga dapat terlihat oleh semua siswa sehingga siswa dapat melihat secara jelas
baik siswa yang duduk didepan maupun duduk di belakang, dengan begitu siswa
tidak merasa kesulitan dalam memahami gambar serta isi pesan atau maksud dari
gambar tersebut.
46
“Iya saya melihat dengan jelas media gambar yang bapak guru berikan.
Ya kadang-kadang gambarnya di tempel di depan kelas, kadang juga
dibagikan ke siswa.” (W.S.N.F1.05/18/08/2020)
Pendapat yang sama disampaikan siswa, ia mengatakan bahwa:
“Iya saya dapat melihat media gambar yang bapak guru tampilkan.
Kadang media gambar di bagikan dengan siswa, kadang juga di tempel
di papan tulis mbak.” (W.S.N.F1.05/18/08/2020)
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dan observasi yang dilakukan
peneliti maka dapat dijelaskan bahwa siswa lebih cepat menangkap materi
Media gambar yang di gunakan oleh guru dapat dilihat oleh semua siswa, dan
siswa dapat melihat secara langsung gambaran yang mencerminkan dari prilaku
tercela atau terpuji sehingga tidak dalam bentuk kata-kata atau penjelasan saja
dilakukan guru, sehingga siswa dapat berfikir dan menganalisis materi pelajaran
dengan baik dengan situasi belajar yang menyenangkan dan siswa dapat
mengatakan bahwa:
47
mengatakan bahwa:
penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Media gambar dapat mengarahkan
perhatian siswa untuk mengamati, serta menyimak materi pelajaran, dan guru
ada respon positif yang berikan oleh siswa seperti mengajukan pertanyaan dan
Kehadiran media gambar yang berwarna membuat kesan yang baru bagi
siswa hal ini terlihat siswa nampak bersemangat dan memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi terhadap media gambar yang digunakan guru dalam menyampaikan
bahwa:
48
serta dapat melatih siswa untuk dapat belajar secara mandiri dengan mengerjakan
soal atau pertanyaan secara sendiri-sendiri tidak melihat hasil atau jawaban dari
terkait dengan media gambar yang telah disiapkan, siswa terlihat menyiapkan
”Iya siswa saya suruh untuk mengamati gambar dan setelah mengamati
saya suruh siswa untuk menyiapkan pertanyaan terkait gambar yang
saya berikan untuk sebagai bahan diskusi, dan bagi siswa yang aktif
menjawab saya beri nilai plus.” (W.G.S.F1.08/18/08/2020)
Menurut pendapat siswa ia mengatakan:
49
mandiri, agar siswa terlatih dan mampu mengerjakan soal-soal secara sendiri
dengan pemberian soal yang mengarah pada praktik dalam kehidupan sehari-hari
mengatakan bahwa:
”Iya mengerjakan sendiri, tapi kalau ada soal yang sulit di pahami saya
bertanya dengan pak guru.” (W.S.R.F1.09/18/08/2020)
Menurut siswa, ia mengatakan:
peneliti maka dapat dijelaskan bahwa, keberadaan media gambar membuat kesan
yang baik bagi siswa. Siswa merasa senang serta perhatian siswa tertuju pada
gambar yang guru tampilkan, semangat siswa dalam belajar juga terlihat saat
kelas, siswa juga tidak takut bertanya jika menemukan materi atau soal yang
belum jelas dan belum dimengerti. Sehingga proses belajar mengajar tidak hanya
didominasi oleh guru akan tetapi siswa ikut berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
Belajar
dalam bentuk tulisan maupun lisan saja, dalam membentuk persamaan persepsi
terhadap materi pelajaran dapat dilakukan dengan memberikan bentuk nyata yaitu
memberikan bukti nyata atau gambaran mengenai materi pelajaran yang akan
dapat melihat bagaimana gambaran atau contoh dari materi aqidah akhlak
tersebut, dengan begitu siswa memiliki persepsi dan pengalaman yang sama
dalam belajar.
bahwa:
penggunaan media gambar siswa dapat melihat dengan jelas gambaran materi dari
akhlak terpuji atau tercela, dengan mengamati gambar terkait materi, siswa dapat
mengetahui gambaran tentang materi atau contoh dari akhlak tercela atau terpuji,
memahami gambar yang diberikan oleh guru, dan mudah diingat oleh siswa.
penghargaan, atau pujian kepada siswa dapat mendorong siswa untuk semangat
berlatih, membaca buku, serta senantiasa mengamalkan ilmu yang didapat dari
yaitu:
”Iya kalau siswa mendapat nilai bagus dan hasil kerja sendiri dalam
mengerjakan soal bapak memberi hadiah seperti memberikan alat tulis
seperti pulpen, agar siswa termotivasi serta bersemangat dalam belajar
dan yang terpenting siswa jujur dalam mengerjakan tugas”.
(W.G.S.F1.11/18/08/2020)
52
”Iya bapak guru memberikan hadiah pulpen kalo ada siswa yang
mendapat nilai yang bagus.” (W.S.SA.F2.12/18/08/2020)
Hal yang sama juga dikatakan oleh siswa yaitu:
”Iya saya pernah dikasih hadiah pulpen mbak, saya senang dan saya
lebih semangat lagi dalam belajar.” (W.S.N.F2.12/18/08/2020)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan bahwa
pemberian hadiah kepada siswa merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
guru untuk memotivasi siswa dalam belajar, selain itu nilai kejujuran yang
ditanamkan pada diri siswa dengan berusaha mengerjakan tugas atau soal secara
menghargai usaha siswa dalam mengerjakan tugas, tekun belajar dan selalu
berlatih.
serius dan berkonsentrasi, ada beberapa siswa yang merasa jenuh dan bosan disaat
menggunakan metode serta media yang tepat dan sesuai dengan materi serta
menarik dan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak terlalu kaku.
yaitu:
”Iya bapak guru memberikan permainan seperti tanya jawab, dan kita
bersaing untuk bisa menjawab pertanyaan.”
(W.S.SK.F2.13/22/08/2020)
Menurut pendapat siswa ia mengatakan bahwa:
”Iya mbak pak sular memberikan game tanya jawab dengan menebak
gambar lalu menjelaskan gambar tersebut kepada siswa dalam
pembelajaran supaya tidak bosan.” (W.S.NS.F2.13/18/08/2020)
Berdasarkan wawancara diatas bahwasanya dan proses pembelajaran yang
gambar kepada siswa, agar pembelajaran tidak terkesan kaku dan monoton. Dari
sela waktu proses belajar mengajar dapat mengusir kejenuhan yang dirasakan
lingkungan yang bersih dan rapih merupakan salah satu bentuk memotivasi siswa
dalam belajar, dengan adanya ruang kelas yang bersih siswa merasa betah dan
bahwa:
pada pembelajaran aqidah akhlak guru selalu mewanti-wanti siswa untuk menjaga
siswa, serta merapihkan meja dan kursi sebelum dan sesudah proses belajar
mengajar.
Pembelajaran
faktor, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Berikut ini akan
Margototo.
a. Faktor pendukung
1) Guru
evaluasi.
2) Siswa
Antusiasme dan rasa ingin tahu yang tinggi dari para siswa
pembelajaran.
3) Pimpinan Madrasah
4) Orang tua
b. Faktor penghambat
sebagai berikut:
1) Siswa
mengelami perbedaan hal ini memicu tenaga dan pikiran yang ekstra
3) Guru
C. Pembahasan
pembelajaran yang paling sering guru gunakan yaitu papan tulis, buku dan media
2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, 3.
3
Muh. Yusuf Mappeasse, “Pengaruh Cara Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Progammable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK NEGERI 5
Makassar,” 3.
58
semangat dalam melakukan kegiatan belajar.4 Motivasi belajar yang tinggi pada
siswa akan mendorong siswa untuk giat belajar serta tidak pantang menyerah saat
penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting, serta dapat
gambar mampu mendorong siswa untuk belajar dan gemar mencari sendiri materi-
materi pelajaran. Hal tersebut akan bisa menanamkan sikap mandiri kepada siswa
dan senantiasa berinisiatif mencari materi pelajaran dari berbagai sumber, yang
dari beberapa faktor , baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Adapun
4
Susi Andriani, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV di SDN Mayangan 6 Kota Purbolinggo” Vol 10 No 1
(2016): 103.
59
guru yang turut menunjang keberhasilan penggunaan media dalam proses belajar
mengajar, antusias dan rasa ingintahu siswa terhadap materi pelajaran, Empati dan
daya juang yang tinggi dari pada pimpinan madrasah terhadap pelaksanaan
program untuk memajukan Madrasah, serta partisipan dan kerjasama orang tua
siswa.
Tingkat berfikir siswa dalam menangkap materi pelajaran hal ini karena latar
belakang siswa yang berbeda, sehingga kecerdesan setiap siswa juga berbeda,
pembelajaran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang rumit. Menjadi daya tarik dengan penggunaan gambar yang memiliki efek
Margototo
b. Antusiasme dan rasa ingin tahu yang tinggi dari para siswa merupakan
faktor pendukung daripada penggunaan media gambar, hal ini terlihat ketika
d. Partisipasi orang tua siswa dan kerjasama mereka sangat dibutuhkan oleh
Margototo
a. Siswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda, baik dari kecerdasan,
tingkat ekonomi hal ini memicu tenaga dan pikiran yang ekstra untuk
B. Saran
sebagai berikut:
pembelajaran yang bervariasi, kreatif dan cermat terhadap media yang tersedia
dan penuh semangat agar mendapat ilmu yang bermanfaat baik didunia
maupun diakherat.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Mappeasse, Muh Yusuf. “Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Progammable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan
Listrik SMK Negeri 5 Makassar.” Volume 1 Nomor 2/ Oktober 2009.
Rianto, Adi. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit, 2003.