Anda di halaman 1dari 146

SKRIPSI

PENERAPAN METODE MEWARNAI DALAM MENGEMBANGKAN


KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI RA JAUHAROTUL
MUALIMIN GAYAU SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh:

REZKI PEBRIANI
NPM. 1601030064

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1442 H/2020 M
PENERAPAN METODE MEWARNAI DALAM MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI RA JAUHAROTUL
MUALIMIN GAYAU SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas sebagai Syarat untuk Menyusun Skripsi dan
Memperoleh Pendidikan Program Strata Satu (SI)
Guna Memperoleh Gelar S. Pd

Oleh:

Rezki Pebriani
NPM. 1601030064

Pembimbing I : H. Nindia Yuliwulandana, M.Pd

Pembimbing II : Ahmad Muzakki, M.Pd.I

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1442 H/2020 M

ii
iii
iv
v
ABSTRAK
PENERAPAN METODE MEWARNAI DALAM MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI RA JAUHAROTUL
MUALIMIN GAYAU SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh:
Rezki Pebriani
NPM. 1601030064
Penelitian ini mengkaji tentang penerapan metode mewarnai dalam
mengembangkan kreativitas anak Kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti, terdapat permasalahan yang menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai
kemampuan kreativitas yang kurang baik, misalnya saat anak mengerjakan tugas
keterampilan, ada anak yang mewarnai masih dibantu guru, selain itu anak belum
mampu dan berani mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya melalui
mewarnai, dan membayangkan berdasarkan pengalaman yang mereka lihat.
Pertanyaan penellitian pada penelitian ini adalah Bagaimana penerapan
metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA
Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah, apa saja faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan metode mewarnai dalam
mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak
kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, untuk mengetahui faktor
pendukung dan faktor penghambat penerapan metode mewarnai dalam
mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti Kabupaten Lampung Tengah.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif lapangan, yang mengambil
lokasi di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti. Sumber data yang digunakan
ialah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data
yang digunakan ialah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik penjamin
keabsahan data menggunakan triangulasi. Adapun teknik analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B
di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti menunjukkan hasil yang baik. Setelah
diadakan kegiatan mewarnai menggunakan media krayon, pensil warna dan media
pasir dengan teknik blocking dan gradasi dapat memberikan hasil yang baik
terhadap perkembangan kreatvitas anak sehingga anak semakin senang dalam
mewarnai dan semakin baik perkembangan kreativitasnya. Faktor pendukung
Penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B
di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti yaitu fasilitas, metode dan media yang
digunakan. Adapun faktor penghambat penerapan metode mewarnai dalam
mengembangkan kreativitas anak kelompok B ialah terdapat pada minat peserta
didik dan berhenti dalam memaksa anak.
Kata Kunci : Metode Mewarnai, Perkembangan Kreativitas.

vi
ORISINALITAS PENELITIAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Rezki Pebriani

Npm : 1601030064

Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa Skripsi ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya

kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Metro, Oktober 2020


Yang menyatakan

Rezki Pebriani
NPM. 1601030064

vii
MOTTO

             

Artinya:
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain‖
(Q.S Al-Insyirah: 5-7 : 219)1

1
H. Zaini Dahlan, Qur’an Karim Dan Terjemahan Artinya (Yogyakarta: UII Press
Yogyakarta, 2009), 60.

viii
PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa, peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, peneliti

mempersembahkan keberhasilan studi ini kepada:

1. Ayahanda Irman dan Ibunda Suryani yang senantiasa berdo’a, dan tak
pernah lelah untuk selalu memberikan dorongan, semangat dan
dukungan demi keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan program
Strata Satu (SI).
2. Adik-adikku, Riza Irna Fitriyani, Muhammad Zakarya dan Ahmad
Ilham yang selalu mendo’akan, menyemangati dan memberi dukungan
dalam penulisan skripsi ini.
3. Mak Dang, Mak Cik dan keluarga besar yang selalu memberikan
dukungan dan semangat demi keberhasilan studi peneliti.
4. Sahabat-sahabat terbaikku Putri Titaniyasa, Davina Kinanti Putri, Dina
Pratiwi, Muhammad Zainudin, Nuryuli Purwasih, Nurul Aulia
Sasmitha, Septian Nur Angga, Wisnu Guritno dan semuanya yang tak
bisa peneliti sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat
agar terselesaikannya studi ini dengan baik.
5. Keluarga Besar UKM IMPOR yang selalu memberikan semangat agar
terselesaikannya studi ini dengan baik.
6. Teman-teman PIAUD angkatan 2016 yang telah memberi warna di
kampus tercinta ini dan memberikan semangat sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
7. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.

ix
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Skripsi penelitian yang berjudul ―Penerapan Metode Mewarnai Dalam
Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B Di Ra Jauharotul Mualimin
Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah‖ sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan SI Pendidikan Islam Anak Usia Dini FTIK IAIN Metro guna
memperoleh gelar S.Pd.
Dalam upaya penyelesaian penyusunan skripsi ini, peneliti telah banyak
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karenanya peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Enizar, M. Ag selaku Rektor IAIN Metro.
2. Dr. Hj. Akla, M. Pd selaku Dekan FTIK IAIN Metro.
3. Dian Eka Priyantoro, M. Pd selaku Ketua Jurusan PIAUD.
4. H. Nindia Yuliwulandana, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Ahmad
Muzakki, M.Pd.I selaku Pembimbing II yang telah banyak memberi
arahan dan bimbingan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas
penyusunan skripsi ini.
5. Para dosen PIAUD IAIN Metro yang telah mendidik dan membekali
peneliti dengan macam-macam ilmu pengetahuan.
6. Kepala sekolah dan para guru RA Jauharotul Mualimin yang telah
memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi ini.
Kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat diharapka.Peneliti
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan tentang Pendidikan Anak Usia Dini
Metro, September 2020
Peneliti

Rezki Pebriani
NPM. 1601030064

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i


HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
NOTA DINAS .................................................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ORISINALITAS PENELITIAN ...................................................................... vii
MOTTO ............................................................................................................. viii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 8
D. Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 12


A. Metode Mewarnai ................................................................................ 12
1. Pengertian Metode Mewarnai .......................................................... 12
2. Kelebihan dan Kekurangan Kegiatan Mewarnai ............................. 14
3. Mengenal warna ............................................................................... 15
4. Teknik Mewarnai ............................................................................. 16
5. Langkah-Langkah Mewarnai Gambar ............................................. 17
6. Peralatan Mewarnai .......................................................................... 19
B. Kreativitas Anak .................................................................................. 21
1. Pengertian Kreativitas ...................................................................... 21
2. Ciri-ciri Kreativitas Anak ................................................................. 23
3. Manfaat Kreativitas Anak ................................................................ 25
4. Tujuan Peningkatan Kreativitas ....................................................... 25
5. Indikator Kreativitas ......................................................................... 26
6. Strategi Mengembangkan Kreativitas Anak ................................... 27

xi
C. Penerapan Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas
anak ....................................................................................................... 28
1. Manfaat Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas
Anak ................................................................................................. 28
2. Tujuan Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas
Anak ................................................................................................. 29
3. Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas Anak ................................ 30
4. Langkah-langkah Metode Mewarnai Dalam Mengembangkan
Kreativitas Anak .............................................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENENLITIAN .................................................... 35


A. Jenis dan Sifat Penelitian ..................................................................... 35
B. Sumber Data ......................................................................................... 37
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 37
D. Teknik Penjaminan Keabsahan Data ................................................... 39
E. Teknik Analisis Data............................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 45


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 45
1. Profil RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ................................... 45
2. Sejarah Terbentuknya RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ......... 46
3. Visi dan Misi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ...................... 47
4. Data Guru dan Karyawan RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ... 47
5. Data Siswa RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti .......................... 48
6. Sarana dan Prasarana RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti .......... 49
7. Struktur Organisasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ............. 50
8. Denah Lokasi Penelitian................................................................... 51
B. Data Hasil Penelitian............................................................................. 52
C. Pembahasan........................................................................................... 65

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 71


A. Simpulan ............................................................................................... 71
B. Saran ..................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data awal perkembangan Kreativitas Anak Kelompok B RA

Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ................................................. 5

Tabel 4.1 Data Guru RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti .......................48

Tabel 4.2 Data Siswa RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ......................49

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ......49

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Triangulasi Teknik ..................................................................40

Gambar 3.2 Analisis Data Kualitatif ...........................................................42

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ....50

Gambar 4.2 Denah Lokasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ............51

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Bimbingan Skripsi

2. Outline

3. Alat Pengumpulan Data

4. Surat Izin Prasurvey

5. Balasan Prasurvey

6. Surat Research

7. Surat Tugas

8. Surat Balasan Izin Research

9. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi Mahasiswa

10. Surat Keterangan Bebas Pustaka Perpustakaan

11. Surat Keterangan Bebas Pustaka Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia

Dini

12. Data Hasil Wawancara

13. Perencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

14. Perencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

15. Foto Dokumentasi Penelitian

16. Hasil Turnitin

17. Riwayat Hidup

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan proses pembinaan

tumbuh kembang anak dari lahir sampai usia enam tahun secara menyeluruh

yang meliputi aspek fisik dan non fisik dengan memberikan impuls pada

perkembangan jasmani, rohani, motorik, akal pikiran, sosial dan emosional

agar anak tumbuh dan berkembang secara maksimal.2

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa ―Pendidikan

Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut‖3

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dilaksanakan dengan

memanfaatkan berbagai macam metode ataupun strategi yang dikembangkan

oleh para guru. Salah satu metode yang dikembangkan yaitu melalui metode

mewarnai. Metode mewarnai merupakan metode yang memberikan

kesempatan pada anak dalam melakukan kegiatan mewarnai gambar

berdasarkan petunjuk langsung dari pendidik sehingga anak dapat memahami

2
Amin Nasir, ―Dinamika Pengembangan Sistem Pendidikan (Kerangka Dasar Potensi
Anak Usia Dini),‖ Thufula 2, no. 2 (2014): 237.
3
Sisdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (Jakarta, 2003),
3.
2

kegiatan mewarnai gambar secara nyata dan dapat dilakukan dengan tuntas.

Kegiatan mewarnai gambar yang diselesaikan anak akan memperkecil

kemungkinan anak didik membuang-buang waktu dan tenaga untuk suatu

kegiatan yang tidak membuahkan hasil dan tidak bermakna bagi anak.

Metode mewarnai adalah kegiatan yang sangat favorit untuk anak-anak

terutama untuk anak yang baru belajar mengenal warna. Melalui metode

mewarnai anak diberi keleluasaan dalam memilih warna dan mengombinasikan

warna. Mewarnai juga menjadi media bagi mereka untuk menuangkan segala

imajinasi dan inspirasi tentang segala hal yang mungkin pernah disentuh atau

yang mereka alami.4 Metode mewarnai sebagai alternative tindakan yang

mengacu pada pemecahan masalah, yaitu pembelajaran mewarnai adalah

aktivitas yang menyenangkan untuk anak,dengan metode mewarnai anak dapat

mencoba berbagai warna yang ia kenal.5

Melalui kegiatan metode mewarnai, anak dapat menuangkan

imajinasinya dalam goresan warna dan bentuk. Anak dapat memilih krayon

yang akan digoreskan dan menentukan bentuk-bentuk sederhana yang

ditambahkan pada sketa gambar.6 Menurut Pamadhi, Hajar Ada beberapa hal

yang bisa dilakukan dalam kegiatan mewarnai, yaitu: Melalui memberi warna,

4
Lily Haryati, ―Pengaruh Kegiatan mewarnai Gambar Terhadap Kemampuan Motorik
Halus Anak Di Kelompok B2 Tk Bustanul Athfal Aisyiyah Iii Palu‖,‖ Mahasiswa Program Studi
PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univrsitas
Tadulako, t.t., 2.
5
Siti Endang Susilowati, "Mewarnai Gambar dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik
Halus pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi Bergolo Kecamatan Ngawen kabupaten Blora
"(Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015), 6.
6
Susilowati, 7.
3

dan menentukan warna untuk mencapai potensi yang berguna bagi

perkembangan pendidikan anak.7

Kegiatan mewarnai untuk anak sangat bermanfaat selain bermanfaat

bagi perkembangan motorik halus anak juga dapat mengembangkan kreativitas

yang dimilikinya. Kreativitas anak juga muncul saat dia berani dan mampu

mengkombinasikan berbagai paduan warna menjadi gradasi yang bervariasi,

sehingga tercipta hasil pewarnaan yang indah. Munculnya kreativitas pada

anak, tentu tidak serta merta, namun dengan bimbingan guru, kegiatan

mewarnai dapat dijadikan media stimulasi kreativitas anak.8

Seiring dengan perkembangannya, anak diharapkan untuk kreatif dan

inovatif. Tidak hanya dalam kepandaian saja yang diperlukan, tetapi kreativitas

juga. Kreativitas merupakan suatu proses yang menciptakan sesuatu hal yang

baru bentuk gagasan atau susunan yang baru.9 Menurut Gordon dan Browne

kreativitas ialah suatu potensi yang menciptakan ide baru dengan ide yang

sudah ada.10

Berdasarkan teori di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa kreativitas

merupakan bagian intregral dari kebanyakan program untuk anak berbakat.

Jika ditinjau dari program atau sasaran belajar anak didik, kreativitas disebut

sebagai prioritas, kreativitas memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam

bidang tertentu.

7
Pamadhi Hajar, Seni Keterampilan Anak (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), 73.
8
Susilowati, Mewarnai Gambar Dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada
Anak Kelompok B Tk Pertiwi Bergolo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, 7.
9
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2011), 113.
10
Susanto, 114.
4

Kreativitas anak harus dipupuk dan dibina sejak dini untuk

mengembangkan potensi yang ia miliki. pengembangan kreativitas dilakukan

melalui kegiatan mewarnai. Misalnya, kombinasi warna saat mewarnai

gambar, kesesuaian warna dengan benda aslinya, kerapian, arsiran, kebersihan

warna, dan ketajaman warna.

Berdasarkan Pra Survey yang peneliti lakukan pada hari Rabu tanggal

08 Januari 2020 melalui wawancara dengan Ibu Sri Istianah salah satu guru

yang ada di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, Seputih Agung Kab.

Lampung Tengah, menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai kemampuan

kreativitas yang kurang baik, misalnya saat anak mengerjakan tugas

keterampilan, ada anak yang mewarnai masih dibantu guru, selain itu anak

belum mampu dan berani mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya

melalui mewarnai, dan membayangkan berdasarkan pengalaman yang mereka

lihat.11

Data awal mengenai kreativitas anak usia dini, menurut teori Guilford

terdapat indikator perkembangan kreativitas anak yaitu anak dapat

mengungkapkan sesuatu dari hasil pemikiran sendiri, sikap kemandirian,

membayangkan berdasarkan pengalaman yang mereka lihat.12

Berikut ini dipaparkan hasil prasurvey perkembangan kreativitas anak

kelompok B RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti.

11
Sri Istianah, Wawancara dengan guru RA Jauharotul Mualimin, 8 Januari 2020.
12
Nurhadi Santoso Eka Mustika, ―Pengembangan Kreativitas Siswa Berdasarkan
Implementasi Kurikulum 2013,‖ Pedagogik Vol. II, No. 1, t.t., 21.
5

Tabel 1.1
Data Awal Perkembangan Kreativitas Anak Kelompok B
RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Indikator Pencapaian
No Nama Perkembangan Keterangan
1 2 3
1 Ahza MB MB MB MB
2 Aqila BSH MB MB MB
3 Aqila Qotrun MB BSH BSH BSH
4 Bagas MB MB BSH MB
5 Enzy MB BSH MB MB
6 Faiq BSH MB MB MB
7 Kalista BSH MB BSH BSH
8 Kalista MB BSH BSH BSH
9 M. Ariful BSH MB BSH BSH
10 Nasuha BSH MB BSH BSH
11 Nayla BSH MB MB MB
12 Olivia BSH MB MB MB
13 Raysa MB MB MB MB
14 Ulfa BSH MB MB MB
15 Zulfa MB MB BSH MB
Sumber: Hasil Prasurvey Perkembangan Kreativitas Anak di RA Jauharotul
Mualimin Gayau Sakti

Keterangan Angka:

1. Anak dapat mengungkapkan sesuatu dari hasil pemikiran sendiri

2. Sikap kemandirian

3. Membayangkan berdasarkan pengalaman yang mereka lihat.


6

Keterangan Huruf:

1. BB (Belum Berkembang), apabila anak belum memperlihatkan tanda tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dengan skor 50-59 dengan

ciri bintang satu.

2. MB (Mulai Berkembang), apabila anak sudah mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten

dengan skor 60-69 dengan ciri bintang dua.

3. BSH (Berkembang Sesuai Harapan), apabila anak sudah mulai

memperlihatkan berbagai tanda-tanda perilaku yang dinyatakan dalam

indikator dan mulai konsisten dengan skor 70-79 dengan ciri bintang tiga.

4. BSB (Berkembang Sangat Baik), apabila anak terus menerus

memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten

dengan skor 80-100 dengan ciri bintang empat.

Dari jumlah 15 anak dalam satu kelas terdapat 10 anak yang mulai

berkembang dalam menyelesaikan tugas mewarnai yang pada umumnya anak

senang bertanya, senang mencoba hal-hal baru. Namun pada kelas tersebut

anak kurang berani dalam bertanya dan takut dalam menjawab pertanyaan yang

di ajukan oleh gurunya. Disamping itu anak masih dibantu guru dalam

mengerjakan sesuatu terutama pada kegiatan mewarnai, anak selalu menunggu

contoh dari guru, mereka mau mencontoh tetapi tidak mau membuat sendiri

yang berbeda dan anak belum berani dalam mengungkapkan sesuatu dari hasil

pemikirannya sendiri.
7

Diketahui dari hasil wawancara di RA Jauharotul Mualimin untuk

meningkatkan kreativitas anak, pihak sekolah hanya menerapkan kegiatan,

menggambar, mewarnai, menjiplak, menggunting, melipat, menulis sehingga

kreativitas anak belum berkembang sesuai yang diinginkan.

Dari permasalahan diatas peneliti memilih metode untuk

mengembangkan kreativitas anak. Dalam hal ini metode yang peneliti gunakan

ialah metode mewarnai.

Peneliti memilih metode mewarnai untuk mengembangkan kreativitas

anak karena melalui mewarnai anak dapat berekspresi dan berkomunikasi

dalam menciptakan suasana yang aktif kemudian anak jadi kreatif dalam

melakukan kegiatan mewarnai tersebut.

Berdasarkan dari hasil penjelasan pemaparan latar belakang diatas

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan

Metode Mewarnai Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B Di

RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah.

B. Pertanyaan Penelitian

Agar penelitian yang dilaksanakan dapat terarah dan mencapai hasil

yang diinginkan maka diperlukan pertanyaan yang menjadi dasar dan acuan

dalam pelaksanaan penelitian.

Adapun pertanyaan peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas

anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten

Lampung Tengah?
8

2. Apa saja faktor pendukung dalam penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin

Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah?

3. Apa saja faktor penghambat dalam penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin

Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini:

a. Untuk mengetahui penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan

kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Kabupaten Lampung Tengah

b. Untuk mengetahui faktor pendukung penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul

Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah.

c. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam penerapan metode

mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA

Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini yaitu:

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan

informasi bagi para pendidik Taman Kanak-Kanak dalam


9

mengembangkan kreativitas anak, salah satunya melalui metode

mewarnai.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak, sebagai

berikut:

1) Untuk peserta didik, mempermudah anak dalam mengembangkan

kemampuan kreativitas dalam pembelajaran.

2) Untuk pendidik, pendidik terampil dalam meningkatkan kreativitas

seni

D. Penelitian Relevan

Penelitian relevan merupakan uraian secara sistematis mengenai hasil

penelitian terdahulu (prior research) tentang persoalan yang akan dikaji.

Peneliti mengemukakan dan menunjukkan dengan tegas bahwa masalah yang

akan dibahas belum pernah diteliti atau berbeda dengan penelitian

sebelumnya.13

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Endang Mulyaningrum

dengan judul ―Pengambangan Kemampuan Kreativitas Melalui Media

Mewarnai Gambar pada Anak Kelompok A TK Pertiwi I Metuk, Mojosongo,

Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014‖. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dengan penggunaan media mewarnai gambar binatang dapat

meningkatkan kreativitas anak. Metode penelitian yang digunakan adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitiannya kelompok A. Teknik

13
Zuhairi, et.al, Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa IAIN Metro, 2018, 52.
10

pengumpulan data dilakukan melalui observasi, penilaian unjuk kerja, catatan

lapangan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

peningkatan kreatvitas pada anak melalui media alat peraga mewarnai gambar

dapat meningkat14

Kemudian, Penelitian yang dilakukan oleh Niluh Sri Murdian dengan

judul ―Pengaruh Kegiatan Mewarnai Gambar dalam Meningkatkan Motorik

Halus Anak di Kelompok B Tk Jaya Kumara Desa Balinggi Jati Kecamatan

balinggi Kabupaten Parigi Moutong‖. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah ada pengaruh kegiatan mewarnai gambar dalam

meningkatkan motorik halus anak. Metode penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kelompok B. Teknik

pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan pemberian

tugas. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh kegiatan mewarnai

gambar dalam meningkatkan motorik halus anak di kelompok B TK Jaya

Kumara Desa Balinggi Jati Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong.15

Berdasarkan penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

penelitian yang dilakukan oleh Endang Mulyaningrum berbeda dengan

penelitian yang dilakukan peneliti. Yaitu terdapat pada variable bebas, metode

penelitian, subjek peneliti, dan teknik pengumpulan data. Dan menurut

penelitian Niluh Sri Murdian terdapat pada variable terikat dan teknik

14
Endang Mulyaningrum, ―Pengembangan Kemampuan Kreativitas Melalui Media
Mewarnai Gambar pada Anak Kelompok A Tk Pertiwi I Metuk, Mojosongo, Boyolali Tahun
Pelajaran 2013/2014‖ (Surakarta: Universitas Surakarta, 2014).
15
Niluh Sri Murdian, "Pengaruh Kegiatan Mewarnai Gambar dalam meningkatkan
Motorik Halus Anak di Kelompok B Tk Jaya Kumara Desa Balinggi Jati Kecamatan balinggi
Kabupaten Parigi Moutong" (Palu: Universitas Tadulako, 2013).
11

pengumpulan data. Sedangkan persamaannya dengan penelitian yang

dilakukan oleh Endang Mulyaningrum ialah terletak pada variable terikat. Dan

pada penelitian Niluh Sri Murdian terletak pada metode dan subjek penelitian.

Namun, penelitian yang digunakan peneliti adalah penerapan metode mewarnai

dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul

Mualimin Gayau Sakti, metode penelitian kualitatif lapangan, sifat

penelitiannya menggunakan penelitian deskriptif, alat pengumpulan datanya

menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.


12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Mewarnai

1. Pengertian Metode Mewarnai

Metode merupakan cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk

mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode

adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan

metode secara akurat. Guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.16

Metode merupakan suatu alat dalam pelaksanaan pendidikan, yakni

yang digunakan dalam penyampaian materi tersebut.17 Sedangkan menurut

Samiudin metode adalah cara atau jalan yang harus ditempuh atau dilalui

untuk mencapai tujuan.18

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode merupakan

suatu cara yang sistematis dan terpikir dengan baik untuk dilaksanakan

dalam mencapai tujuan.

Selanjutnya Kegiatan mewarnai adalah suatu kegiatan yang dapat

menumbuhkan bakat seni dari dalam diri anak. Selain megenal warna, anak

juga dapat mengenal objek yang di warnai dalam mewarnai anak bebas

16
Mursid, Pengembangan Pembelajaran PAUD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2017), 26.
17
Siti Maesaroh, ―Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam,‖ Jurnal Kependidikan 1 No 1 (November 2013): 154.
18
Samiudin, ―Peran Metode untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran,‖ Jurnal Studi Islam 11
No 2 (Desember 2016): 114.
13

untuk mengapresiasikan segala imajinasi dan kemampuan pikir yang

dimiliki.

Pengertian Mewarnai secara harfiah adalah,

Membubuhkan warna atau cat pada suatu gambar. Mewarnai


menjadi bagian dari ketrampilan yang sebaiknya dikuasi anak- anak
sejak sia dini karena memahami warna sama pentingnya dengan
menguasi berhitung.19

Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan yang sangat digemari oleh

anak usia dini. Kegiatan mewarnai dapat menjadi media berekspresi anak,

dengan memilih warna-warna yang sesuai dengan keinginannya yang

mungkin akan berbeda dengan pilihan temannya yang lain.20

Anak gemar memberi warna dengan beragam media.21 Pada

pernyataan diatas kegiatan mewarnai adalah suatu kegiatan yang sangat

menyenangkan untuk anak. Menyenangkan yang dimaksud terletak pada

cara memilih warna yang digunakan untuk mewarnai sebuah gambar

kosong.

Mewarnai merupakan kegiatan yang sangat disukai dan

mengasyikkan. Saat anak-anak mewarna gambar, imajinasi dan kreativitas

mereka berkembang. Apalagi bila mereka diberi gambar-gambar pilihan

dengan penyajian yang menarik. Imajinasi dan kreativitas anak-anak akan

19
Dwija Utama, ―Jurnal Pendidikan Dwija Utama,‖ Jurnal pendidikan, Agustus 2018, 7.
20
Nani Husnaini Jumrah, ―Kegiatan Mewarnai sebagai Stimulasi Perkembangan Kognitif
Anak Usia Dini,‖ Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 3, no. 2 (Desember
2019): 113.
21
Hajar, Seni Keterampilan Anak, 74.
14

lebih terangsang. Oleh karena itu, kegiatan mewarnai sangat baik untuk

perkembangan kemampuan daya cipta atau kreativitas anak.22

Sedangkan kegiatan mewarnai gambar merupakan kegiatan yang

dilaksanakan memakai beragam macam media seperti krayon, spidol, pensil

warna, dan pewarna makanan.23

Dari beberapa pengertian di atas diambil kesimpulan bahwa kegiatan

mewarnai gambar adalah kegiatan yang cocok dipraktekkan bagi anak usia

dini, karena kegiatan mewarnai dapat menjadi media berekspresi anak, dan

kegiatan yang menyenangkan. Media yang digunakan dalam mewarnai

seperti krayon, spidol, pensil warna dan pewarna makanan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode

mewarnai adalah suatu cara yang memberikan kesempatan kepada anak usia

dini dalam kegiatan yang menyenangkan berdasarkan petunjuk guru untuk

mencapai tujuan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Kegiatan Mewarnai

Dalam kegiatan mewarnai terdapat kelebihan dan kekurangan. Jadi

peneliti akan menjelaskan kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan

mewarnai.

Berikut kelebihan dari kegiatan mewarnai adalah:

a. Agar keterampilan motorik anak berkembang khususnya pada motorik

halus dan beberapa aspek perkembangan lainnya.

22
Aisyah, ―Permainan Warna Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini,‖ Jurnal
Obsesi 1, no. 2 (2017): 119.
23
Nurul Fadillah, Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai
di Kelompok B TK Kklkmd Sedyo Rukun Bambanglipuro” (Bantul, 2014), 22.
15

b. Mengungkapkan perasaan anak dan melatih anak untuk belajar fokus.

c. Mengasah kemampuan anak dalam persipan menulis di jenjang

pendidikan selanjutnya.

Sedangkan kekurangan kegiatan mewarnai adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi

untuk itu anak jadi kurang aktif.

b. Hubungan yang terjadi pada pendidik dan anak yang satu dengan anak

yang lain kurang karena terlalu konsentrasi pada gambar yang diwarnai.

c. Anak akan jadi bosan karena terlalu sering melakukan kegiatan

mewarnai.24

3. Mengenal Warna

Anak suka dalam memberikan warna melalui berbagai macam media

saat anak sedang menggambar. Warna dapat dikelompokkan menjadi 6

warna yaitu:

Warna primer dan warna sekunder. pertama, warna primer adalah


warna baku yang tidak dapat dibuat oleh percampuran warna yang
lain. Warna primer disebut juga warna dasar. Percampuran warna
primer dapat menghasilkan warna yang lain. Tiga warna primer,
yaitu: merah kuning dan biru. Kedua , warna sekunder adalah
warna pencampuran 2 warna primer. Warna sekunder terdiri dari :
oranye (pencampuran merah dan kuning), hijau (pencampuran
warna biru dan kuning), ungu (pencampran warna merah dan biru).
Ketiga, warna tersier merupakan percampuran warna sekunder
dengan warna sekunder maupun pencampuran wara sekunder
dengan warna primer.Keempat, warna kuartener merupakan
pencampuran warna tersier, pencampuran warna tersier dengan
warna sekunder maupun warna tersier dengan warna
primer.Kelima, warna primer additif adalah merah, hijau dan
biru.jikaketiga warna ini di satukan maka akan menghasilkan

24
Fadillah, Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus‖, 24.
16

warna putih. Keenam, warna netral adalah hitam (gelap) dan putih
(terang).25

Pencampuran warna menjadikan kreativitas, kognitif, dan motorik

halus anak meningkat apalagi jika dilakukan terus menerus maka anak akan

menjadi kreatif.

4. Teknik Mewarnai

Kegiatan mewarnai tidak sekedar mencoretkan alat warna dari

sebuah gambar. Melainkan memerlukan teknik – teknik mewarnai agar

gambar lebih menarik. Berikut ini adalah beberapa macam teknik umum

dalam proses mewarnai,

a. Teknik Blocking

Teknik bloking merupakan salah satu teknik dasar. Diterapkan

dengan cara memblok bidang warna dengan satu warna tertentu. Seperti

dengan warna langit biru, apel dengan warna merah.

b. Teknik Gradasi

Gradasi adalah teknik mewarnai dengan memberi urutan warna

yang seirama dan secara bertingkat. Contohnya, langit sore hari diberi

warna oranye tua, oranye, kuning, kuning muda dan putih.

c. Teknik Kerik

Teknik kerik digunakan untuk memberi efek tertentu, dengan cara

menggoreskan alat kerik pada bidang gambar yang telah diwarnai

sebelumnya. Contohnya, warna daun pohon diblok dengan warna kuning,

25
Sri Hidayari, Robingatin, Wildan Saugi, ―Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna
Melalui Kegiatan Mencampur Warna DI TK Kehidupan Elfhaluy Tenggarong,‖ Yaa Bunayya
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 1 (Mei 2020): 25.
17

lalu ditimpa dengan warna hijau, lalu digores dengan alat kerik

membentuk pola spiral untuk memberi efek rimbun pada de-daunan.

d. Grafitto

Teknik grafitto diterapkan dengan cara menimpa warna-warna

dasar dengan warna hitam. Kemudian dikerik untuk membentuk gambar

atau pola yang diinginkan. Teknik grafitto cukup sulit bagi anak usia

TK, karena warna hitam memerlukan perlakuan yang sangat hati-hati dan

teliti. Jika tidak, warna hitam akan mengotori area gambar.26

Untuk menghasilkan gambar yang bagus, di perlukan cara atau

tekniknya, tidak sekedar asal coret-coret ataupun sekedar polas-poles warna.

5. Langkah-Langkah Mewarnai Gambar

Mewarnai gambar dapat dilakukan dengan baik, dengan bimbingan

dari pendidik, yaitu dengan menerapkan teknik mewarnai pada kertas

mewarnai. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 58 Tahun 2009 tentang

Standar Pendidikan Anak Usia Dini:

Kemampuan mewarnai pada anak usia 4-5 tahun adalah anak dapat

mengungkapkan perasaan diri, menggunakan berbagai imajinasi dan

menggunakan berbagai media menjadi karya seni, diantaranya: Dapat

mengungkapkan perasaan diri melalui kegiatan mewarnai secara detail, dan

dapat mewarnai gambar dalam bentuk sederhana27

26
Erlangga Bagus sulistyo, Panduan Lengkap Mewarnai Dengan Krayon (Jakarta: Cikal
Aksara, 2018), 3.
27
Permendikbud, Tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Uisa Dini
Nomor 137 Tahun 2014, 2014, 6.
18

Banyak pengaruh dari pembelajaran mewarnai gambar bagi anak,

hendaknya pendidik membiasakan anak mewarnai gambar sejak dini,

dimulai dari gambar yang tidak susah agar anak mudah menerapkan warna

yang ingin di torehnya. Berikut adalah langkah-langkah dalam mewarnai

yang dapat di ajarkan pada anak:

a. Mengenalkan warna-warna dasar pada anak seperti, merah, kuning, hijau,

putih, hitam.

b. Mengajak anak mewarnai gambar sederhana contohnya gambar segitiga,

bujur sangkar, persegi panjang.

c. Kemudian bujuklah anak mewarnai yang ia gemari sehingga anak

tersebut akan termotivasi untuk mewarnai.

d. Jika anak menyukai robot atau mobil-mobilan maka ajaklah anak untuk

mewarnai gambar robot atau mobil-mobilan kesukaanya.

e. Saat anak merasa bahagia dengan kegiatan mewarnai maka terapkanlah

aturan untuk mewarnai dengan rapi jangan sampai keluar garis,

pahamkan pada anak jika mewarnai keluar garis akan mengurangi

keindahan.

f. Latih anak untuk mengombinasikan warna, lakukan percobaan tersebut

dengan anak sehingga anak merasa senang, jika anak mendapatkan warna

baru dari percampuran warna terebut maka bisa memotivasi anak untuk

terus mewarnai.
19

g. Jika anak merasa bosan dengan kegiatan mewarnai maka jangan

memaksa anak untuk melakukan kegiatan tersebut. Kemudian jika mood

anak sudah kembali maka bujuklah anak untuk mewarnai lagi.28

Kegiatan mewarnai adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-

anak. Kegiatan mewarnai juga dapat mengembangkan kreativitas anak.

Ketelatenan dan kesabaran anak juga akan terbentuk. Peran orang tua dan

guru dan memang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. ketika

mewarnai alangkah baiknya anak didampingi agar lebih mengetahui

kemampuan anak. Selain itu guru dan orang tua dapat memberikan

keterangan seputar objek yang diwarnai dan membenarkan jika ada masalah.

6. Peralatan mewarnai

Kegiatan mewarnai memerlukan beberapa peralatan yang harus

tersedia, yaitu:

a. Buku gambar atau lembar sketsa gambar

Sketsa gambar dapat menggunakan buku gambar yang terdiri dari

beberapa halaman dengan sketsa gambar yang akan diwarnai. Sketsa

gambar juga dapat berupa satu lembar kerja yang terpisah. Ukuran

gambar pada umumnya, berukuran A4. Namun, terkadang juga

menggunakan ukuran A5 dan A3.

b. Pensil

Pensil digunakan untk membuat pola gambar awal yang akan

diwarnai. Namun, anak usai dini biasanya mewarnai sketsa gambar yang
28
Pondok Pesantren Darunnajah, “Ajari Anak Mewarnai Dengan Baik”,
www.google.co.id/amp/s/darunnajah.com/ajari-anak-mewarnai-dengan-baik/amp/, diunduh pada
2 November 2020
20

tersedia. Kecuali saat mereka belajar menggambar dengan pola yang

sangat sederhana, anak-anak juga dapat mewarnai hasil karyanya.

c. Spidol

Fungsi spidol adalah untuk menebalkan pola gambar yang telah

dibuat sebelumnya.

d. Krayon

Krayon merupakan alat primer yang diperlukan untuk mewarnai.

Ada dua jenis krayon yaitu wax dan oil pastel untuk mewarnai gambar.

Oil Pastel bersifat lembut dan mudah bercampur dengan warna lain. Pada

umumnya krayon terdiri paket warna 12, 20, 24, 30, 36, 40, dan 48.

e. Tisu

Tisu berfungsi untuk membersihkan ujung krayon yang telah

digunakan seblumnya, agar bersih dan tidak ada remah krayon yang

menempel dan mengotori bidang lainnya. Tisu juga dapat digunakan

sebagai alas tangan, agar gambar tidak kotor saat proses mewarnai

f.Alat kerik

Alat kerik berfungsi untuk membuat pola pada gambar yang telah

diwarnai, khususnya pada teknik grafitto. Dengan menggoreskan alat

kerik, anak dapat membuat pola rumput, rambut, daun atau kayu pola-

pola yang lebih rumit, tergantung pada tingkat kemampuan anak.29

29
Bagus sulistyo, 2.
21

Setelah semua peralatan tersedia maka guru siap untuk

mempraktikkannya kepada siswa, untuk mewarnai gambar dengan baik dan

benar.

B. Kreativitas Anak

1. Pengertian Kreativitas Anak

Kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk membuat kombinasi

baru.30 Kreativitas termasuk salah satu aspek yang ditekankan dalam

pendidikan anak usia dini.31 Banyak yang mendefinisikan bahwa kreativitas

sebagai daya cipta dalam mewujudkan hal-hal baru. Apa yang diwujudkan

tidak perlu hal yang baru, tetapi merupakan kombinasi yang sudah ada

sebelumnya.

Menurut Rogers kreativitas merupakan munculnya suatu produk

baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak serta dari kejadian,

orang-orang dan keadaan hidupnya disisi lain.32

Menurut Mulyasa kreativitas merupakan kemampuan anak usai dini

dalam mengembangkan berbagai potensi dan kualitas pribadinya.

Kreativitas dapat menghasilkan ide-ide baru, penemuan baru dan teknologi

baru.33

30
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah (Jakarta: PT
Grasindo, 1999), 47.
31
Andini Widyastuti, Seabrek Kesalahn Guru PAUD Yang Sering Diremehkan
(Yogyakarta: Diva Press, 2016), 129.
32
Widyastuti, 129.
33
Mulyasa, Manajemen PAUD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 93.
22

Menurut Nur Solikhin kreativitas merupakan kemampuan

menghasilkan sesuatu yang baru dan orisinal. Kreativitas merupakan

keahlian untuk menemukan sesuatu yang baru.34

Utami Munandar mendefinisikan kreativitas adalah kemampuan

untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-

unsur yang ada.35

Kreativitas yang berkembang baik akan melahirkan cara pikir dalam

mengenali permasalahan yang ada36

Firman Allah yang berkaitan dengan berfikir terdapat dalam Al-

Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 219 :

         

Artinya: ―Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya Kepadamu


supaya kamu berfikir‖. (Al-Baqarah: 219)37

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa dalam hal kreativitas

islam memberikan kemudahan pada umatnya untuk berkreasi dengan akal

pikirannya dan dengan hati nuraninya dalam menyelesaikan persoalan-

persoalan di dalam hidupnya. Bahkan dalam al-Qur’an tercatat lebih dari

640 ayat mendorong pembacanya untuk berfikir kreatif.

34
Nur Solikhin, Rumahku Madrasahku (Yogyakarta: Laksana, 2018), 166.
35
Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah, 47.
36
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011),
68.
37
H. Zaini Dahlan, Qur’an Karim Dan Terjemahan Artinya (Yogyakarta: UII Press
Yogyakarta, 2009), 60.
23

Dari beberapa pendapat para ahli di atas peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk

menemukan sesuatu hal yang baru, yang mencerminkan kelancaran,

keluwesan dan orisinilitas dalam berfikir serta menghasilkan ide yang baru

tapi tidak harus baru, bahkan bisa juga yang telah ada sebelumnya.

2. Ciri-Ciri Kreativitas Anak

Menurut pendapat Munandar, ciri-ciri dari kreativitas adalah

kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, elaborasi, atau perician. Ciri-ciri ini

merupakan ciri-ciri kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan

berpikir seseorang, dengan kemampuan berpikir kreatif.38

Menurut Gulford sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir

kreatif, yakni :

a. Kelancaran merupakan kemampuan untuk menghasilkan banyak ide

b. Keluwesan merupakan kemampuan untuk menyampaikan bermacam-

macam pemecahan masalah

c. Keaslian merupakan memecahkan ide dengan cara yang asli.

d. Elaborasi adalah mendeskripsikan sesuatu secara perinci.

e. Perumusan kembali mempelajari suatu persoalan berdasarkan pandangan

yang berbeda dengan apa yang telah diketahui oleh banyak orang.39

Menurut pendapat Munandar, ciri-ciri kreativitas anak adalah

sebagai berikut:

38
As’adi Muhammad, Deteksi Bakat & Minat Anak Sejak Dini (Yogyakarta: Garailmu,
2010), 182.
39
Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, 117–18.
24

a. Upaya rasa ingin tahu, meliputi suatu dorongan untuk mengetahui lebih

banyak, mengajukan banyak pertanyaan dan selalu memperhatikan orang

lain.

b. Bersifat imajinatif, meliputi kemampuan unuk memperagakan atau

membayangkan hal-hal yang tidak atau belum pernah terjadi, atau

menggunakan khayalan tetapi mengetahui perbedaan antara khayalan dan

kenyataan.

c. Merasa tertantang oleh kemajemukan, meliputi dorongan unuk mengatasi

masalah-masalah yang sulit, merasa tertantang oleh situasi-situasi yang

rumit serta lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit.

d. Sikap berani mengambil resiko, meliputi keberanian memberikan

jawaban meskipun belum tentu benar dan tidak takut gagal.

e. Sikap menghargai, meliputi tindakan dapat menghargai bimbingan dan

pengerahan dalam hidup, serta menghargai kemampuan dan bakat-bakat

sendiri yang sedang berkembang.40

Dari ciri-ciri disimpulkan betapa banyaknya kepribadian orang yang

kreatif. Oleh karena itu, pendidik memiliki peran penting sebagai

pembimbing dalam membantu anak untuk menyamakan perkembangan

kepribadiannya melalui pendalaman dengan memberikan pembelajaran yang

merangsang kreativitas anak sehingga anak kreatif dan berkembang secara

maksimal.

40
Dian Miranda, ―Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini di
Kota Pontianak,‖ Jurnal Pembelajaran Prospektif 1, no. 1 (2016): 62.
25

3. Manfaat Kreativitas Anak

Kreativitas memiliki banyak manfaat besar bagi kehidupan anak

kelak dikemudian hari. Sebab didalam jiwa seorang anak yang kreatif

memiliki nilai-nilai kreativitas, yaitu:

a. Kreativitas memberi kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar

penghargaan yang mempunyai pengaruh nyata terhadap perkembangan

kepribadiannya.

b. Bagi anak kreatif itu sangat penting karena menambah bumbu dalam

permainannya yang merupakan pusat kegiatan hidup mereka. Anak akan

merasa lega dan bahagia jika kreativitas dapat membuat permainan yang

menyenangkan.

c. Prestasi merupakan kepentingan utama dalam penyesuaian hidup mereka,

maka kreativitas membantu mereka untuk mencapai keberhasilan

dibidang yang berarti bagi mereka.

d. Kreativitas memberi rasa puas dalam memainkan peran sebagai

pemimpin, hal ini akan menjamin adegan penyesuaian sosial dan pribadi

yang baik.41

4. Tujuan Peningkatan Kreativitas

Menurut Triantoro tujuan kreativitas merupakan perwujudan dari

kebutuhan tertinggi manusia, yaitu aktualisasi diri, menemukan cara-cara

41
Masganti, Khodijah, dkk, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori dan
Praktik) (Medan: Perdana Publishing, 2016), 25.
26

baru dalam memecahkan masalah, meningkatkan peradaban manusia

berkembang dengan pesat.42

Menurut pendapat Yeni tujuan meningkatkan kreativitas pada anak

ialah sebagai berikut :

a. Memberi rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun

kepribadian serta suasana psikologis.

b. Anak dapat percaya diri.

c. Menciptakan lingkungan kondusif untuk memudahkan anak dengan

apapun yang dilihatnya.43

Dari pembahasan diatas, tujuan utama dalam pengembangan

kreativitas yaitu untuk memenuhi kebutuhan pokok untuk menjadi manusia

yang dapat mengaktualiasikan dirinya dilingkungan sekitarnya.

5. Indikator kreativitas

Menurut pendapat Uno terdapat beberapa indikator kreativitas anak

sebagai berikut:

a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam


b. Sering mengajukan pertanyaan
c. Memberikan ide terhadap masalah
d. Tidak malu dalam mengungkapkan pendapat
e. Menghargai keindahan
f. Memilikii pendapat dan mampu untuk menyatakannya
g. Mempunyai rasa humor yang tinggi
h. Memiliki imajinasi yang kuat
i. Dapat mengajukan gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang
lain.
j. Mampu dalam bekerja sendiri
k. Senang mencoba sesuatu yang baru

42
Nurhayati, ―Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Dengan Bereksplorasi Melalui
Koran Bekas di TK Aisyiyah Duri,‖ Jurnal Pesona PAUD 1 No 1 (t.t.): 3.
43
Elvida, ―Peningkatan Aktivitas Anak dengan Menggunakan Bahan Sisa Di Taman
Kanak-Kanak Aisyiyah 2 Duri,‖ Pesona PAUD 1, no. 1 (t.t.): 3.
27

l. Mampu mengembangkan suatu.44

Berdasarkan pemaparan di atas, ada beberapa indikator kreativitas

anak yang dapat mempengaruhi kreativitas anak. Indikator yang peneliti

gunakan ialah anak dapat mengungkapkan sesuatu dari hasil pemikiran

sendiri, sikap kemandirian, membayangkan berdasarkan pengalaman yang

mereka lihat.

6. Strategi Mengembangkan Kreativitas Anak

Menurut Rahmawati terdapat beberapa strategi dalam membantu

anak untuk mengembangkan kreativitasnya, yaitu:

a. Pengembangan kreativitas dengan menciptakan produk, bertujuan untuk

mengembangkan kreativitas pada anak dan kognitif anak dalam

menciptakan produk dengan mengajak anak membentuk sesuatu secara

bebas.

b. Mengajak anak untuk bereksplorasi agar dapat mengembangkan

kreativitasnya, karena anak bisa belajar secara langsung dari

pengalamannya.

c. Mengajak anak melakukan kegiatan eksperimen untuk belajar

memecahkan masalah.

d. Pengembangan kreativitas melalui kegiatan proyek dilakukan secara

berkelompok untuk membuat sebuah hasil karya.

e. Pengembangan melalui bahasa adalah kegaiatan yang dilakukan dengan

cara mendongeng, menceritakan pengalaman yang pernah didengarkan.

44
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), 71.
28

f. Pengembangan kreativitas melalui imajinasi, karena strategi ini sudah

melekat dalam diri anak, sehingga kegiatan yang melibatkan imajinasi

anak akan membantu anak dalam mengembangkan kreativitas.45

Dari beberapa cara diatas disimpulkan bahwa cara tersebut dapat

pendidik dan orang tua terapkan di sekolah ataupun di rumah. Anak yang

ingin mengembangkan kreativitasnya diberikan waktu dan kebebasan agar

anak tersebut tidak merasa terkekang maupun dituntut untuk menghambat

gagasan anak.

C. Penerapan Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

1. Manfaat Metode Mewarnai Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

Pembelajaran dan penghayatan seorang anak, keduanya berfungsi

membantu untuk mengembangkan kecerdasan otak anak, khususnya dalam

melatih seni. Mewarnai sangat baik jika dikenalkan sejak dini. Agar

kreativitas anak berkembang dengan baik, jangan pernah melarang anak

untuk mengeluarkan imajinasinya dalam segi pewarnaan.

Agar mendapatkan hasil yang lebih baik pada awal mewarnai,

kita dapat mengarahkan mereka untuk belajar mengenal mewarnai terlebih

dahulu. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh anak dari kegiatan ini:

a. Dengan metode mewarnai, anak akan mengenal warna-warna yang

berbeda.

b. Membantu perkembangan psikologi anak.

c. Mengasah kemampuan motorik halus anak melalui kegitan mewarnai.


45
Balandina Dedeturu, Lanny Wijayaningsih, ―Meningkatkan Kreativitas Anak Usia 5-6
Tahun melalui Media Magic Puffer Ball,‖ Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikam Anak Usia Dini 3,
no. 1 (2009): 234.
29

d. Melatih konsentrasi, ketekunan, dan kesabaran anak.

e. Anak juga bisa mengenali berbagai objek (bentuk gambar) yang ia

warnai.

f. Imajinasi dan kreativitas anak menjadi terasah46

Maka dapat peneliti simpulkan bahwa metode mewarnai gambar

mempunyai banyak manfaat bagi semua aspek perkembangan anak salah

satunya dalam mengembangkan kreativitas anak.

2. Tujuan Metode Mewarnai Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

Mewarnai merupakan sutau kegiatan yang digemari oleh anak. Pada

kegiatan mewarnai, anak dapat menyalurkan segala imajinasi yang iamiliki.

Gambar yang di hasilkan anak dapat menunjukkan suasana hati anak.

Bidang pengembangan dasar seni dapat diberikan melalui kegiatan

mewarnai gambar. Adapun tujuannya antara lain:

a. Mengembangkan ekspresi melalui media gambar, melatih konsentrasi

dan ingatan anak. Anak dapat memperhatikan dengan seksama dan

mudah mengingatnya karena melihat langsung.

b. Megembangkan fantasi, imajinasi dan kraesi.

c. Melatih otot – otot tangan/jari, koordinasi otot dan mata. Dengan

mewarnai gambar dapat mempersiapkan pendidikan pada anak yang

berkebutuhan khusus.

46
Adi D. Tilong, 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan Dan Kiri Anak
(Yogyakarta: Laksana, 2016), 78–79.
30

d. Memupuk perasaan estetika, memupuk ketelitian, kesabaran, dan

kerapihan. Anak menjadi lebih teliti, sabar dan rapih dalam bekerja dan

bertindak.

e. Melatih pengamatan. Anak mengamati secara langsung bagaimana cara

mewarnai dengan tepat.

f. Mewarnai gambar dapat menjadi media kreativitas pada anak, untuk

gambar yang sama anak hasil yang dapat membuat hasil yang berbeda –

beda karena setiap anak menyukai komposisi warna yang berbeda47

Dari penjelasan di atas ada beberapa tujuan. Tidak cuma dalam

mengembangkan kreativitas anak saja tapi mengembangkan motorik anak,

imajinasi anak, melatih pengamatan dan ekspresi anak. Anak dapat

menuangkan semua ide mereka dengan tidak langsung serta dapat melatih

kepekaan dan ketajaman pola pikir anak.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas Anak

Setiap anak mempunyai potensi kreatif di dalam dirinya walaupun

memang tingkat kreativitasnya berbeda-beda tetapi apabila potensi tersebut

tidak digali dan diasah sejak dini maka tidak akan maksimal.48 Oleh karena

itu, peneliti akan memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

anak.

47
Utama, ―Jurnal Pendidikan,‖ 74.
48
Novi Mulyani, Perkembangan Dasar Anak Usia Dini (Yogyakarta: Gava Media, 2018),
168.
31

Adapun faktor pendukung kreativitas anak menurut Hurlock, yaitu :

a. Waktu

Untuk menjadi kreatif, kegiatan anak seharusnya jangan diatur

sedemikian rupa sehingga hanya sedikit warktu bebas bagi mereka untuk

bermain-main dengan gagsan-gagasan dan mencoba dalam hal baru.

b. Dorongan

Terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar

orang dewasa, mereka harus di dorong untuk kreatif dan bebas dari

ejekan dan kritik yang seringkali dilontarkan pada anak yangv kreatif.

c. Sarana

Sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya yang harus

disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi

yang merupakan unsur penting dari semua kreativitas.

d. Lingkungan

Lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang kreativitas

dengan memberikan bimbingan dan dorongan untuk menggunakan

sarana yang akan mendorong kreativitas anak.

e. Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif

Orang tua yang tidak terlalu melindungi atau terlalu posesif

terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, dua

kualitas yang sangat mendukung kreativitas.49

49
Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori dan Praktik), 12.
32

Dari faktor pendukung kreativitas anak di atas, banyak hal yang

mempengaruhinya. Bukan hanya terletak pada potensi yang terdapat di

didalam diri seorang individu tersebut, tetapi juga peranan orang tua, guru

serta lingkungan masyarakat dimana anak bertempat tinggal memiliki

pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan jati diri.

Sedangkan faktor penghambat perkembangan kreativitas anak menurut

Campbell , yaitu :

a. Takut gagal.

b. Belum berani dalam menggunakan imajinasi.

c. Terlalu mengharapkan hadiah.

d. Adanya tekanan sosial.

e. Tidak menghargai dunia fantasi.50

Berdasarkan uraian diatas maka seorang pendidik harus bisa dalam

memilih suasana dan kondisi agar anak dapat menerima pembelajaran

kreativitas dengan baik, sehingga anak dapat memunculkan kreativitas dan

merangsang pertumbuhannya.

4. Langkah-Langkah Metode Mewarnai Dalam Mengembangkan

Kreativitas Anak

Metode mewarnai adalah cara pendidik dalam mengembangkan

kreativitas anak. Dalam menyampaikan kegiatan mewarnai pendidik

memberikan petunjuk langsung kepada siswa agar siswa dapat memahami

50
Miranda, ―Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini di Kota
Pontianak,‖ 63.
33

kegiatan mewarnai tersebut dengan nyata dan dapat dikerjakan secara

optimal.

Adapun alat yang digunakan dalam mewarnai adalah krayon,

spidol, pensil warna dan pewarna makanan. Sedangkan langkah yang dapat

di terapkan dalam menyampaikan materi-materi mewarnai di sekolah antara

lain:

a. Guru menyiapkan bahan-bahan kegiatan yang akan dilaksanakan, adapun

bahan-bahan yang disiapkan : kertas LKA (lembar kerja anak) yang

mana berisi gambar yang akan diwarnai, dan pewarna yang akan

digunakan baik itu krayon, pensil warna, dan pewarna lainnya.

b. Guru mengumpulkan anak-anak untuk diberikan penjelasan dan

pengarahan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam

memberikan penjelasan dan pengarahan pada anak, harus sederhana

tetapi jelas.

c. Guru menentukan kelompok-kelompok anak serta pembimbingnya.

d. Membaca doa bersama.

e. Kegiatan mewarnai. Anak bekerja sendiri tanpa bantuan guru, yang mana

pada kegiatan ini guru hanya mengawasi sehingga hasilnya dapat dilihat

sesuai dengan perkembangan anak itu sendiri.

Dalam pelaksanaan penerapan langkah-langkah di atas

diharapkan dapat memberikan pengembangan kreativitas anak kearah yang

lebih baik. Pendidik harus mengawasi keberhasilan anak di sekolah yang


34

bergantung pada kepandaian mereka dalam mengajar dan mendidik anak,

serta pengetahuan mereka dalam ilmu psikologi anak.

Jika hal tersebut diterapkan dalam proses belajar mengajar, maka

akan tercipta suatu hubungan yang penuh kasih sayang antar pendidik

dengan anak dikarenakan pendidik paham akan kondisi anak yang

membutuhkan perhatian dan kasih sayang, bukan perintah, bentakan,

ataupun cacian. Dalam hal ini akan membantu mempermudah pentransferan

dan pemasukan ilmu dari pendidik kepada anak. Dikarenakan anak tidak

akan merasa takut dalam mengutarakan kesulitan-kesulitan dalam

belajarnya.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada latar alamiah

dengan menggunakan metode ilmiah dan dilakukan dengan orang atau

peneliti yang tertarik secara ilmiah, untuk mendapatkan data yang

berhubungan dengan permasalahan yang dirumuskan dan memudahkan

pelaksanaan penulisan serta mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka

dalam penelitian ini peneliti memilih penelitian kualitatif yaitu penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan dan lain-lain.51

Penelitian kualitatif merupakan multi-metode didalam suatu fokus

yang dikendalikan oleh masalah yang diteliti. Penggunaan multi-metode

atau yang lebih dikenal dengan triangulasi mencerminkan suatu upaya

untuk mendapaatkan pemahaman yang lebih mendalam dan utuh mengenai

suatu fenomena.52

Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan (field

research), hal ini dilakukan untuk menjelaskan berbagai macam persoalan-

persoalan yang berkenan dengan pokok permasalahan yang dikaji.

51
Lexy J Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2009), 6.
52
Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif.
36

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang yang diamati.53

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk mempelajari dan

memahami mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

mengenai sikap, tingkah laku dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk

kata-kata dan bahas dalam konteks khusus yang alamiah dengan

memanfaatkan metode alamiah.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Demikian

laporan ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian

laporan. Data diperoleh dari naskah wawancara, catatan, lapangan, foto,

videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi

lainnya.54

Maka dalam penelitian ini menulis mencari dan mengumpulkan

informasi serta data-data yang berkaitan dengan subjek dan objek penelitian

yang berisi tentang keterangan mengenai penerapan metode mewarnai

dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul

Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah.

53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan dan Praktik (Jakarta:Bina Aksara,
2007), 115.
54
Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif, 11.
37

B. Sumber Data

Sumber data utama penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan.

Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain.

Pengumpulan sumber data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua

macam yaitu:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber informasi yang langsung

mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan atau

pun penyimpanan data.55 Sumber primer yaitu sumber data yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas-petugasnya) dari sumber

pertamanya. Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer adalah kepala

sekolah, guru kelas dan wali murid RA Jauharotul Mualimin.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari atau berasal

dari bahan kepustakaan. Maksud dari sumber kepustakaan tersebut adalah

buku yang relevan dengan penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin

Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah. Antara lain buku metode

mewarnai. Buku kreativitas anak, dan buku pendukung lainnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang objektif dan valid, berkaitan penerapan

metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA

55
Edi Kusnadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Ramayana Pers, 2008), 55.
38

Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah. maka

digunakan beberapa metode ilmiah sebagai landasan untuk mencari pemecahan

terhadap permasalahan tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan

ialah:

1. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog atau Tanya jawab yang dilakukan

oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dengan narasumber baik

secara langsung maupun tidak secara langsung.56

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

secara mendalam. Wawancara akan ditujukan kepada kepala sekolah, guru

kelas dan wali murid RA Jauharotul Mualimin, tentang bagaimana

penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak

kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung

Tengah.

2. Observasi

Observasi merupakan metode atau cara menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan

melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.57 Hasil

pengamatan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.58

Pada metode ini, peneliti menggunakan pengamatan secara langsung,

yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa perantara terhadap obyek yang

56
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya ilmiah
(Jakarta: Prenada Media Grup, 2013), 138.
57
Ngalim Purwanto, Prinsip Prinsip dan Teknis Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, t.t.), 149.
58
H. Nindia Yuli Wulandana, Evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Kaukaba, 2015), 61.
39

diteliti. Metode ini digunakan peneliti untuk mengamati tentang keadaan

obyek penelitian dan saranan prasana serta semua fasilitas yang menunjang

proses belajar mengajar anak di RA Jauharotul Mualimin.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari sejumlah data

yang tersedia yang biasanya berupa tulisan, benda, laporan dan catatan

harian.59 Dalam metode dokumentasi ini peneliti memperoleh data tentang

sejarah singkat berdirinya RA Jauharotul Mualimin, Visi dan Misi RA

Jauharotul Mualimin, denah lokasi, sarana dan prasarana, buku-buku nilai,

data siswa, dan guru di RA Jauharotul Mualimin.

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik penjamin keabsahan data guna memeriksa keabsahan data

penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak

kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung

Tengah, berdasarkan data yang terkumpul, selanjutnya ditempuh beberapa

teknik keabsahan data mutlak diperlukan dalam penelitian kualitatif, oleh

karena itu, lakukan pengecekan keabsahan data.

Adapun dalam teknik penjamin keabsahan data, merupakan hal yang

sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Untuk Mencapai apa yang

diharapkan oleh peneliti, maka digunakan teknik-teknik pemeriksaan data yang

memuat tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan data, untuk

59
Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1976.), 63.
40

itu perlu diteliti kredibilitasnya, dengan menggunakan teknik-teknik sebagai

berikut :

a. Perpanjangan Pengamatan
b. Peningkatan Ketekunan Pengamatan
c. Triangulasi
d. Pengecekan Teman Sejawat
e. Pengecekan anggota
f. Analisis Kasus Negatif
g. Kecukupan Referensial60

Teknik yang peneliti gunakan dalam pengecekan data keabsahan data

yaitu triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

waktu dengan demikian terdapat triangulasi sumber, teknik dan waktu.61

Observasi Partisifatif

Sumber Data
Wawancara Mendalam Sama

Dokumentasi

Gambar 3.1
Triangulasi Teknik

Peneliti menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Triangulasi

teknik berarti dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda.62 Misalnya data diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi atau dokumentasi. Apabila dengan

60
Nusa Putra Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: Rajawali Pers,
2016), 88.
61
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2011), 372.
62
Sugiono, 373.
41

tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang

berbeda-beda maka penulis melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber

data yang bersangkutan. Hal ini untuk memastikan data mana yang dianggap

benar.

Sedangkan triangulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data

yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa

sumber. Oleh karena itu data yang diperoleh kemudian dicek kembali dengan

sumber data lainnya sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan

selanjutnya.63

Trianggulasi berfungsi untuk mencari data agar data yang dianalisis

tersebut benar dan dapat ditarik kesimpulan dengan benar. Dengan cara ini

peneliti dapat menarik kesimpulan yang benar dan tidak hanya dari satu cara

pandang sehingga dapat diterima kebenarannya.

Penerapannya, penelitian membandingkan data hasil pengamatan

dengan data hasil wawancara serta data dari dokumentasi yang berkaitan.

Trianggulasi peneliti melakukan, check-recheck, cross check, konsultasi

dengan kepala sekolah, guru dan wali murid RA Jauharotul Mualimin dengan

mengecek data tersebut berulang-ulang sehingga data tersebut benar.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil wawancara, observasi dan yang lainnya untuk meningkatkan

63
Sugiono, 373.
42

pemahaman tentang obyek dan menyajikan sebagai penemuan tentang suatu

hal bagi orang lain.64

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang dimulai dengan

reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan/verifikasi:

Data Data display


collection

Data Conclusion
reduction drawing/verivin
g

Gambar 3.2
Analisis Data Kualitatif

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah kegiatan menyajikan data inti pokok, sehingga

dapat memberikan gambar yang lebih jelas dan tajam mengenai hasil

pengamatan, wawancara, serta dokumentasi. Reduksi data dalam penelitian

ini dengan cara menyajikan data inti atau pokok yang mencakup

keseluruhan hasil penelitian, pemuatan, penyederhanaan, dan transformasi

data kasar yang diperoleh dari catatan lapangan, jumlahnya cukup banyak,

64
Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif, 66.
43

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan

semakin lama peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,

kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi

data. Berarti mereduksi data ialah merangkum, memfokuskan pada hal-hal

yang penting.65

Data yang terkumpul demikian banyak dan kompleks serta masih

tercampur aduk, kemudian direduksi. Reduksi data merupakan aktivitas

memilih data. Data yang dianggap relevan dan penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Data display (penyajian data) dalam Penulisan kualitatif, penyajian

data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
66
kategori, flowchart, dan sejenisnya. Penyajian data dilakukan agar data

hasil reduksi terorganisasi, tersusun rapi dalam pola hubungan sehingga

memudahkan untuk dipahami. Pelaksanaan penelitian bahwa penyajian-

penyajian yang lebih baik merupakan cara yang utama bagi analisis

kualitatif yang valid.

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan,

hubungan serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk tersebut untuk

mempermudah peneliti dalam memahami apa yang terjadi. Pada langkah ini

65
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, 338.
66
Sugiono, 341.
44

disimpulkan dan dilakukan pemilihan makna tertentu untuk menjawab

masalah penelitian.

3. Menarikan Kesimpulan

Verivikasi atau penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari

atau memahami makna atau arti, ketentuan, pola-pola, penjelasan, atau

sebab akibat, atau penarikan kesimpulan, sebenarnya hanyalah sebagian dari

suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Dalam menarik kesimpulan,

penulis menggunakan metode berpikir induktif. Berpikir Induktif ialah

berangkat dari fakta dan peristiwa yang kongkrit, kemudian fakta dan

peristiwa yang khusus itu ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat

umum‖.67

67
Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif, 41.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin Gayau Sakti merupakan

lembaga pendidikan formal (pendidikan anak usia 4-6 tahun) yakni

pendidikan sebelum anak memasuki sekolah dasar yang berada dibawah

naungan Kemanterian Agama dan telah memiliki izin operasional. Berikut

profil RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti:

Identitas Sekolah

1. Nama TK / RA Jauharotul Mualimin

2. Nomor Statistik TK / RA 101218020090

Jln Delima 05 Gayau Sakti Kec.


Alamat TK / RA
Seputih Agung

Otonomi Daerah / NPSN 10816365

Kecamatan Seputih Agung

3. Kabupaten / Kota Lampung Tengah

Propinsi Lampung

Kode Pos 34165

Telepon / Fax 081377667438

Email Rajauharotulmualimin@gmail.com

4. Status TK / RA Swasta

5. Nama Yayasan Jauharotul Mualimin


46

6. No Akta Pendirian Terakhir -

7. Tahun Berdiri TK / RA 2010

8. Status Akreditas / Tahun Terakreditasi / 2016

2. Sejarah RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti


Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin Gayau Sakti berdiri sejak

tahun 2010 dan berlokasi di Jl. Delima No. 5 Gayau Sakti Kecamatan

Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Raudhatul Athfal Jauharotul

Mualimin adalah salah satu program pendidikan prasekolah untuk anak usia

4-5 tahun dan 5-6 tahun yang diselenggarakan oleh ketua Yayasan

Jauharotul Mualimin di latar belakangi oleh kepedulian salah seseorang

yang bernama ibu Nur Hidayati, S.Pd,I dan keluarga Yayasan Jauharotul

Mualimin. Hal ini didasari dari rasa tanggung jawab akan pentingnya arti

sebuah keluarga dalam perkembangan potensi yang dimiliki anak sebagai

tunas bangsa yang diharapkan mampu menjadi penerus generasi bangsa ini

dan juga lahir dari wujud adanya kecintaan dunia pendidikan anak yang

semakin hari semakin menurun.

Disamping itu pula penyelenggaraan pendidikan anak usia dini

adalah salah satu bentuk dari perwujudan Undang-Undang No: 20 tahun

2003, tentang Pendidikan Nasional yang telah mengatakan bahwa

pendidikan kepada seluruh rakyat Indonesia sejak usia dini. Oleh karena itu

penyelenggaraan Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin merupakan sebuah

upaya kesejahteraan anak yang ditunjukkan untuk menumbuhkan potensi


47

anak secara optimal sehingga anak siap menghadapi perkembangan

selanjutnya.

3. Visi, dan Misi RA Jauharotul Mualimin

a. Visi

Mempersiapkan generasi beriman, berilmu, berakhlak dan beramal

sholeh.

b. Misi

1) Melatih kemandirian dan sosial pada anak.

2) Mengembangkan kemampuan, bakat dan minat anak sejak dini.

3) Menanamkan gemar beribadah sejak dini.

4) Melatih bertanggung jawab di rumah dan di sekolah.

5) Menumbuhkan semangat belajar.

6) Melaksanakan pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan.

4. Data guru dan Karyawan RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Jumlah guru Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

berjumlah lima guru dengan satu kepala sekolah. Guru yang ada di

Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin Gayau Sakti tiga diantaranya sudah

berpendidikan S1, sedangkan dua diantaranya masih dalam proses

melanjutkan pendidikan. Adapun data guru dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:
48

Tabel 4.1
Guru RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Pendidikan Mengajar
No Nama Gty
Terakhir Kelompok
1. Nur Hidayati, S.Pd.I GTY S1 Kepala Sekolah

2. Sri Istianah, S.Pd.I GTY S1 Kelompok B1

3. Rohatul Minan, S.Pd.I GTY S1 Kelompok B2

4. Ta’lifatul Husnia GTY S1 Kelompok B2

5. Arini Ulva GTY SLTA Kelompok A1

6. Siti Mohsinatin GTY SLTA Kelompok A1

Sumber : Dokumentasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Keterangan
Kelompok A : Usia 4-5 Tahun
Kelompok B : Usia 5-6 Tahun
GTY : Guru Tetap Yayasan

Dari tabel diatas guru RA Jauharotul Mualimin mempunyai tugas

pokok masing-masing dalam pembelajaran yang berlangsung dan

mempunyai kompetensi yang layak dalam pembelajaran. Pada penelitian ini

yang diteliti adalah guru kelas kelompok usia 5-6 tahun.

5. Data Siswa RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Kegiatan belajar mengajar di Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin


Gayau Sakti tidak terlepas dari peserta didik. Adapun data siswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
49

Tabel 4.2
Data Siswa RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

No Kelompok Usia Kelas Jumlah

1. Usia 4-5 Tahun A 22 Anak

2. B1 15 Anak
Usia 5-6 Tahun
3. B2 17 Anak

Jumlah 54 Anak

Sumber: Dokumentasi RA Jauharotul Mualimi Gayau Sakti

6. Sarana dan Prasarana RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin Gayau Sakti juga memiliki

sarana dan prasarana yang cukup guna mendukung jalannya proses belajar

dan mengajar, sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

No Jenis Jumlah
1. Ruang Kantor 1
2. Ruang Kelas 3
3. Toilet 2
4. Area Bermain 1
5. Papan Tulis 3
6. Alat Shalat Setiap Anak
7. Krayon 54
8. Pensil Warna 54
9. Media Pasir -
Sumber: Dokumentasi Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti.
50

7. Struktur Organisasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Dalam suatu lembaga perlu adanya struktur organisasi yang jelas.

Dengan adanya struktur organisasi yang jelas maka semua anggota dapat

mengetahui kedudukan dan tanggung jawab masing-masing. Adapun

struktur organisasi RA Mualimin Gayau Sakti sepeti berikut:

Gambar 4.1
Struktur Organisasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

KEMENAG
LAMPUNG TENGAH
LA
KETUA YAYASAN Zainal
Fanani, S.Ag.
LA

KEPALA RA
Nur Hidayati, S.Pd.I

SEKRETARIS BENDAHARA
Sri Istianah, S.Pd.I Siti Mohsinatin
DEWAN GURU
Rohatul Minan, S.Pd.I
TU
Sri Istianah, S.Pd.I
Ali Mujahidin S.Pd.I
Ta’lifarul Husnia
Siti Mohsinatin
Arini Ulfa Hidayati

KETUA KOMITE
Abdul Malik

PESERTA DIDIK

Sumber: Dokumentasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti.


51

8. Denah Lokasi Penelitian

Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin Gayau Sakti beralamat di Jl.

Delima No.5 Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Kabupaten

Lampung Tengah. Adapun denah lokasi Raudhatul Athfal Jauarotul

Mualimin Gayau Sakti seperti pada Gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2
Denah Lokasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

B S

T Lokasi RA

U
Pasar Gayau Sakti

Dari Desa Gayau Sakti


Ke Desa Purnama Tunggal

Desa Muji Rahayu

Lapangan
Gayau Sakti

Simpang Agung/Bandar Jaya

Sumber: Dokumentasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti.


52

B. Data Hasil Penelitian

1. Peneapan Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

Kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Sebelum membahas penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B maka terlebih dahulu peneliti

menguraikan hasil wawancara terkait penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin

Gayau Sakti sebagai berikut:

Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Nur Hidayati, S.Pd.I

selaku Kepala RA, yaitu:

―Kegiatan mewarnai untuk pelaksanaannya dilakukan setiap hari.


Tetapi setiap hari kamis materi pembelajarannya khusus tentang
seni. Seperti mewarnai, meronce, finger painting dll. Guru memberi
gambar sesuai dengan tema. Untuk kelas B dalam kegiatan
mewarnai guru hanya mengarahkan.‖68

Selanjutnya Ibu Sri Istianah, S.Pd.I selaku guru kelas menyatakan

sebagai berikut:

―Dalam proses pembelajaran khususnya kegiatan metode mewarnai


dilakukan setiap hari. Untuk setiap hari kamis guru menerapkan
pembelajaran tentang seni. Seperti meronce, mewarnai dll.
Penerapannya dalam kegiatan mewarnai yaitu guru memberikan
kertas hvs yang sudah ada gambarnya, anak tinggal mewarnai dan
menambahkan gambar sendiri. Tetapi terkadang anak mewarnai di
buku paket.‖69

Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan

68
Nur Hidayati, Wawancara Kepala RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, 8 September
2020.
69
Sri Istianah, Wawancara dengan Guru Kelas Kelompok B RA Jauharotul Mualimin
Gayau Sakti, 8 September 2020.
53

kreativitas anak kelompok B menunjukkan hasil yang baik. Proses

pembelajaran khususnya kegiatan mewarnai dilakukan setiap hari dengan

dibagi kelompok. Setiap hari kamis, guru kelas B memberikan materi terkait

pembelajaran seni. Untuk penerapan kegiatan mewarnai guru memberikan

kertas HVS yang sudah ada gambarnya lalu gambar tersebut diwarnai oleh

anak dan anak memberi tambahan gambar sendiri. Selain menggunakan

kertas HVS anak juga mewarnai di buku paket yang sudah disediakan oleh

sekolah sesuai dengan tema.

Adapun langkah-langkah penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak Kelompok B di RA Jauharotul Mualimin

Gayau Sakti diantaranya:

a. Menyiapkan bahan ajar yang akan disampaikan

Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru terlebih dahulu

menyiapkan media pembelajaran yang akan disampaikan ke peserta

didik.

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru kelas B di

RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, Ibu Sri Istianah, S.Pd.I.

mengatakan bahwa kegiatan awal guru terlebih dahulu menetapkan dan

menyiapkan bahan ajar yang akan digunakan saat pembelajaran. Adapun

bahan yang disiapkan antara lain kertas LKA (Lembar Kerja Anak) yang

berisi gambar yang akan di warnai, pewarna yang akan digunakan seperti

krayon, pensil warna.


54

b. Menjelaskan kegaiatan yang akan dilaksanakan

Sebelum anak mengerjakan kegiatan mewarnai guru

mengumpulkan anak untuk memberikan penjelasan dan pengarahan

tentang kegiatan mewarnai yang akan dilaksanakan. Hal ini penting

dilakukan agar dalam mengerjakan kegiatan mewarnai anak lebih

mengerti yang akan dikerjakan. Dalam memberikan penjelasan dan

pengarahan pada anak, harus sederhana tetapi jelas.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru

kelas B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, Ibu Sri Istianah, S.Pd.I.

mengatakan bahwa pada tahap ini guru memberikan contoh cara

mewarnai menggunakan media krayon. Begitu juga dengan kegiatan

mewarnai di lembar kerja anak, guru menjelaskan gambar yang ada di

lembar kerja anak selanjutnya memperkenalkan alat dan bahan serta

menjelaskan warna pada gambar.

c. Pembagian kelompok

Membagi anak ke dalam beberapa kelompok dan pembimbingnya

agar anak terawasi oleh pembimbingnya masing-masing. Hal ini sangat

mempengaruhi kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan mewarnai.

Dengan demikian anak dapat saling bekerja sama antar kelompok. Pada

dasarnya kegiatan dalam berkelompok bertujuan untuk memupuk rasa

kerja sama antar anak.


55

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru

kelas B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, Ibu Sri Istianah, S.Pd.I.

mengatakan pada tahap ini guru membagi anak menjadi 3 kelompok

yang terdiri 5 orang perkelompok. Dengan dibaginya kelompok ini anak

dapat bekerja sama dengan temannya, melatih anak untuk mau berbagi

dengan temannya dan anak terawasi oleh pembimbingnya.

d. Membaca doa bersama

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran anak terlebih dahulu

membaca doa bersama. Doa bersama perlu dilakukan agar dimudahkan

kegiatan proses pembelajaran khususnya kegiatan mewarnai dan

memohon kepada Allah SWT agar terhindar dari halangan-halangan

yang mengganggu proses kegiatan mewarnai.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru

kelas B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, Ibu Sri Istianah, S.Pd.I.

mengatakan pada tahap ini guru mengajak anak untuk berdoa terlebih

dahulu sebelum melakukan pembelajaran. Tujuannya agar anak terhindar

dari segala sesuatu yang mengganggu kegiatan mewarnai.

e. Kegiatan mewarnai

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru

kelas B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, Ibu Sri Istianah, S.Pd.I.

mengatakan bahwa setelah semua langkah-langkah selesai diterapkan

maka langkah terakhir ialah anak mulai melakukan tugasnya masing-

masing yaitu kegiatan mewarnai. Anak bekerja sendiri tanpa bantuan


56

gurunya, pada kegiatan ini guru hanya mengawasi dengan memberikan

arahan dan bimbingan kepada anak sehingga hasilnya dapat dilihat sesuai

dengan perkembangan anak itu sendiri.

Untuk kegiatan mewarnai di RA Jauharotul Mualimin Gayau

Sakti guru menerapkan beberapa teknik mewarnai diantaranya teknik

blocking yaitu teknik dasar contohnya seperti anak mewarnai warna

langit biru dan apel warna merah. Selanjutnya teknik yang digunakan

ialah teknik gradasi contohnya anak mewarnai gambar langit sore hari

diberi warna oranye tua, oranye, kuning, kuning muda dan putih.

Guru telah menyiapkan bahan ajar yang untuk diperlukan dalam

kegiatan mewarnai, guru menjelaskan cara mewarnai pada masing-

masing kelompok, setelah itu guru mempersilahkan anak untuk

mengerjakan kegiatan mewarnai di tempat yang telah di sediakan. Saat

anak mulai mengerjakan, guru hanya mengawasi dengan memberikan

arahan dan bimbingan kepada anak. agar anak dapat mengembangkan

kreativitasnya tanpa harus dibatasi oleh guru.

Pada penjelasan diatas, sebelum melaksanakan pembelajaran guru

membuat langkah-langkah pembelajaran agar dapat mempermudah dalam

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, guru memulai pembelajaran

dengan menyiapkan bahan ajar seperti kertas LKA (Lembar Kerja Anak)

yang berisi gambar yang akan di warnai, pewarna yang akan digunakan

seperti krayon, pensil warna. Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan


57

dengan menggunakan media krayon, pembagian kelompok, doa bersama

dan kegiatan mewarnai dimulai dengan teknik blocking dan gradasi.

Kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk menemukan sesuatu

hal yang baru. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala RA

Jauharotul Mualimin Gayau Sakti terkait apa yang diketahui tentang

kreativitas.

Sebagaimana yang dikatakan ibu Nur Hidayati, S.Pd.I selaku Kepala

RA, yaitu:

―Menurut saya kreativitas itu ialah hasil dari sebuah karya dengan
menemukan hal yang baru. Anak bisa dikatakan kreatif kalau
mewarnainya sesuai dengan keadaan sebenarnya. Anak tidak bisa
diminta untuk mewarnai sesuai dengan keinginan guru nya. Kreatif
dan motorik anak berkembang dari hasil karya anak sendiri.‖70

Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa kreativitas menurut kepala RA Jauharotul Mualimin

Gayau Sakti ialah hasil dari sebuah karya anak dengan menemukan sesuatu

hal yang baru. Anak dikatakan kreatif jika mewarnainya sesuai dengan

keadaan tetapi guru tidak bisa minta anak untuk mewarnai sesuai dengan

keinginan guru. Jadi anak akan mewarnai sesuai dengan imajinasinya

sendiri dengan memberikan argumen kepada gurunya terkait hasil yang

diwarnainya.

Media pembelajaran sangat diperlukan dalam meningkatkan

kreativitas anak. Hal ini dapat membantu guru dalam memudahkan anak

memahami bahan ajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala RA

70
Hidayati, Wawancara Kepala RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti.
58

dan Guru Kelas Jauharotul Mualimin Gayau Sakti tentang media yang

digunakan dalam penerapan metode mewarnai.

Sebagaimana yang dikatakan Ibu Nur Hidayati, S.Pd.I selaku Kepala

RA, yaitu:

―Pada saat mewarnai media yang digunakan ialah Krayon, pensil


warna, media pasir dan lembar yang sudah disiapkan dari sekolah.
Saat proses pembelajaran guru mengarahkan anak mewarnai gambar
sesuai dengan tema.‖71

Selanjutnya Ibu Sri Istianah, S.Pd.I selaku guru kelas menyatakan

sebagai berikut:

―Media yang kami gunakan dalam kegiatan mewarnai ialah krayon,


pensil warna dan media pasir.Tetapi yang biasa kami gunakan media
krayon. Di kelompok B kegiatan mewarnai dilaksanakan setiap hari.
Untuk media pasir dilaksanakan hanya sekali-sekali. Jika media yang
digunakan hanya krayon, anak akan merasa bosan dan jenuh. Maka
guru membuat variasi cara mengajar dengan diselingi menggunakan
media pasir supaya tidak monoton. Anak akan jenuh jika bunda tidak
kreatif.‖72

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kepala RA dan Guru

Kelas di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti dapat disimpulkan bahwa

media yang digunakan saat mewarnai ialah krayon, pensil warna dan media

pasir. Namun yang sering digunakan saat pembelajaran ialah media krayon.

Penggunaan media pasir hanya sebagai selingan supaya anak tidak jenuh

saat mewarnai selalu menggunakan media krayon. Dan untuk kegiatan

mewarnai dilaksanakan sesuai dengan tema.

71
Hidayati.
72
Istianah, Wawancara dengan Guru Kelas Kelompok B RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti.
59

Dari hasil wawancara sebagaimana yang telah dikemukakan di atas

maka temuan peneliti adalah bahwa penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak berkembang dengan baik. Berikut hasil

wawancara dengan Guru Kelas dan Wali Murid Kelompok B di RA

Jauharotul Mualimin Gayau Sakti tentang perkembangan kreativitas anak

setelah diadakan kegiatan mewarnai.

Menurut Ibu Sri Istianah, S.Pd.I. mengatakan sebagai berikut:

―Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan yang 70% sangat


disenangi oleh anak. Perkembangan kreativitas anak dalam kegiatan
mewarnai sangat pesat tidak hanya kreativitas tetapi motorik halus
dan kognitif anak juga dapat berkembang. 80% perkembangan
kreativitas anak dalam kegiatan metode mewarnai.73

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan orang tua anak

kelompok B dengan Ibu Sofie Mutmainah sebagai berikut:

―Pengembangan kreativitas anak dalam kegiatan mewarnai sudah


berjalan dengan baik. Ketika anak sudah dirumah, anak meminta
kepada saya untuk mewarnai lagi. Saya tidak pernah memaksa apa
yang ingin dilakukan anak‖74

Anak sangat menyukai adanya kegiatan mewarnai dengan

menggunakan metode mewarnai dapat mengembangkan kreativitas anak,

anak semakin senang, aktif dan menuangkan imajinasinya melalui kegiatan

mewarnai. Orang tua ikut berperan dalam proses pengembangan kreativitas

anak. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk berkreasi.

73
Istianah.
74
Sofie Mutmainah, Wawancara dengan Wali Murid Kelompok B di RA Jauharotul
Mualimin, 23 November 2020.
60

Selanjutnya tugas penting seorang guru ialah penilaian.penilaian

perkembangan kreativitas dalam metode mewarnai anak Kelompok B di RA

Jauharotul Mualimin menurut Ibu Sri Istianah, S.Pd.I. sebagai berikut:

―Penilaiannya dilihat dari cara anak melakukan kegiatan mewarnai,


warna jangan jadi patokan saat anak mewarnai dan berdasarkan
imajinasi anak. Contoh saat anak mewarnai gambar rumah warna
hitam maka guru tidak bisa menilai hasil anak tidak bagus. Karena
saat guru menanyakan kepada anak kenapa rumah nya warna hitam
maka anak akan menjelaskan kemarin saya melihat ada rumah
kebakaran bunda warna nya seperti ini. Dalam mewarnai anak
memiliki alasan sendiri dan imajinasinya main, jadi guru harus
paham. Anak didekati dan ditanya mengapa ia mewarnai seperti ini.
Setelah memberi keterangan maka guru bisa menilai dalam
mewarnai. Penilaian nya tidak hanya kerapihan, tetapi pengetahun
berdasarkan imajinasi dan Belum Berkembang (BB), Mulai
Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan (BSH),
Berkembang Sangat Baik (BSB)‖75

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru, beliau

mengatakan bahwa Penilaian perkembangan kreativitas dalam metode

mewarnai tidak hanya dari kerapihan tetapi dari cara anak mewarnai,

berdasarkan imajinasi anak dan Belum Berkembang (BB), Mulai

Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan (BSH), Berkembang

Sangat Baik (BSB).

Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan yang sangat di senangi oleh

anak. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu Riski Ramadani selaku

wali murid Kelompok B terkait sikap anak setelah diadakan kegiatan

mewarnai dalam mengembangka kreativitas anak Kelompok B.

75
Istianah.
61

Sebagaimana yang dikatakan Ibu Riski Ramadani selaku wali murid

kelompok B, yaitu:

―Anak sangat senang sekali dengan kegiatan mewarnai. Ketika anak


sampai dirumah, anak dengan antusias menceritakan tentang
kegiatan hari ini dan anak pun menunjukkan hasil karyanya kepada
saya.‖76

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan wali murid, beliau

mengatakan bahwa respon anak terkait kegiatan mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak sangat antusias sekali. Pada saat sampai

dirumah anak dengan senangnya menceritakan kepada orang tuanya terkait

kegiatan mewarnai tersebut.

Saat anak-anak mewarnai gambar, imajinasi dan kreativitas mereka

berkembang. Apalagi bila mereka diberi gambar-gambar pilihan dengan

penyajian yang menarik. Imajinasi dan kreativitas anak-anak akan lebih

terangsang. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu Sofie Mutmainah

dan Ibu Riski Ramadani terkait apakah anak sudah berkreasi dengan

kegiatan mewarnai.

Sebagaimana yang dikatakan Ibu Sofie Mutmainah selaku wali

murid kelompok B, yaitu:

―Menurut saya, anak sudah berkreasi dalam kegiatan mewarnai,


Anak mewarnai gambar berdasarkan imajinasinya sendiri. contohnya
saat mewarnai gambar apel dengan warna hijau.‖77

76
Riski Ramadani, Wawancara dengan guru RA Jauharotul Mualimin, 23 November
2020.
77
Mutmainah, Wawancara dengan Wali Murid Kelompok B di RA Jauharotul Mualimin.
62

Selanjutnya Ibu Riski Ramadani selaku wali murid kelompok B,

menyatakan sebagai berikut:

―Ketika dalam kegiatan mewarnai, biasanya anak mewarnai gambar


yang sudah ada gambarnya lalu anak tinggal mewarnai dan anak pun
menambahkan gambar sendiri berdasarkan imajinasinya. Saya tidak
pernah membatasi apa yang dilakukan anak.‖78

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

kegiatan mewarnai anak sudah berkreasi. Dalam mengembangkan

kreativitas anak tidak hanya dilakukan di sekolah saja, namun perlu adanya

pemberian stimulus di rumah juga oleh orang tua.

2. Faktor Pendukung Penerapan Metode Mewarnai Dalam

Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B Di RA Jauharotul

Maulimin Gayau Sakti

Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila terpenuhi

semua komponen yang berkaitan dengan pembelajaran yaitu berkaitan

dengan faktor pendukung dan penghambat. Hal ini berdasarkan dengan hasil

wawancara dengan Ibu Sri Istianah, S.Pd.I selaku guru kelas di RA

Jauharotul Mualimin Gayau Sakti yang memaparkan sebagai berikut:

a. Fasilitas

Sekolah dan prasarana sekolah lainnya seperti gedung sekolah,

ruang sekolah, meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai. Sebagai

faktor pendukung dalam proses pembelajaran terutama pada kegiatan

mewarnai.

78
Ramadani, Wawancara dengan guru RA Jauharotul Mualimin.
63

Menurut Ibu Sri Istianah, S.Pd.I selaku guru kelas,

mengungkapkan bahwa:

―Menurut saya fasilitas merupakan sarana pendukung yang sangat


berpengaruh agar terlaksananya kegiatan pembelajaran khususnya
kegiatan mewarnai.‖79

Berdasarkan pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

fasilitas sekolah dan prasarana sekolah seperti gedung sekolah, ruang

sekolah, meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai sangat berperan

penting dalam kelangsungan proses belajar mengajar.

b. Media dan metode yang digunakan

Penggunaan media bagi anak diperlukan untuk meningkatkan

pemahaman anak. Seperti yang diungkapkan Ibu Sri Istianah, S.Pd.I

selaku guru kelas menyatakan bahwa:

―Penggunaan media sangat efektif digunakan saat proses


pembelajaran karena anak akan merasa sulit memahami jika tidak
menggunakan media. Dan guru pun akan merasa terbantu dengan
adanya media tersebut.‖80

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan media saat proses pembelajaran khususnya kegiatan

mewarnai dinilai sangat efektif. Hal ini dapat membantu guru dalam

memudahkan anak untuk lebih cepat memahami materi ajar karena

dinilai lebih efektif dan efisien serta praktis dalam pemanfaatnnya.

79
Istianah, Wawancara dengan Guru Kelas Kelompok B RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti.
80
Istianah.
64

Metode pembelajaran ialah jalan yang harus dilalui untuk

mencapai suatu tujuan yang ditentukan. Seperti yang diungkapkan Ibu

Sri Istianah, S.Pd.I selaku guru kelas menyatakan bahwa:

―Saat anak kurang fokus dalam pembelajaran berlangsung, guru


mulai mendekati, memberikan perhatian, pengertian, memberikan
permainan yang bisa menghasilkan pemahaman anak sehingga
anak bisa fokus dan mengembangkan imajinasinya.‖81

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Imajinasi

anak dapat berkembang dengan adanya perhatian sehingga jika anak tidak

fokus maka perlu adanya pendekatan, perhatian, pengertian dan penggunaan

media yang efektif.

3. Faktor Penghambat Penerapan Metode Mewarnai Dalam

Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B Di RA Jauharotul

Maulimin Gayau Sakti

Dalam penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan

kreativitas anak kelompok B masih ada kendala yang dihadapi oleh peserta

didik. Adapun Faktor penghambat yang dihadapi adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Kelas RA Jauharotul Mualimin

Gayau Sakti tentang faktor penghambat penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B

Menurut Ibu Sri Istianah, S.Pd.I. mengatakan sebagai berikut:

―Kendala yang dihadapi ialah terdapat pada sebagian anak laki-laki.


Kurangnya minat anak laki-laki dalam pembelajaran mewarnai.
ketika guru memberi tugas mewarnai, sebagian anak laki-laki lebih
asyik dengan sendiri tanpa memperhatikan gurunya.‖82

81
Istianah.
82
Istianah.
65

Minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jika seorang anak tidak memiliki

minat untuk melakukan sesuatu maka anak tidak bersemangat atau bahkan

tidak mau belajar.

Selanjutnya faktor penghambat menurut Ibu Sri Istianah, S.Pd.I.

sebagai berikut:

―Berhenti memaksa anak dalam mengerjakan kegiatan mewarnai


ataupun dalam hal lain, segala Sesuatu yang sifatnya memaksa akan
membuat anak terbebani. Anak mungkin saja mengerjakan tugas
yang diberikan gurunya khususnya kegiatan mewarnai, tetapi untuk
bahagia belum tentu. Guru harus memahami kondisi anak, jangan
hanya berfokus pada hasil, tetapi yang tepenting ialah prosesnya.‖83

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru diatas, beliau

mengatakan bahwa terdapat faktor penghambat dalam penerapan metode

mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B yaitu terdapat

pada minat peserta didik dan berhenti dalam memaksa anak. Jika seorang anak

tidak memiliki minat untuk melakukan sesuatu maka anak tidak bersemangat

atau bahkan tidak mau belajar. Begitu juga dengan memaksa anak, segala

sesuatu yang sifatnya memaksa akan membuat anak terbebani. Seorang guru

harus bisa memahami kondisi anak, ketika anak belajar dengan proses

menyenangkan maka minat belajar anak akan tumbuh sehingga anak bisa

melakukan tugas yang diberikan gurunya dengan perasaan yang bahagia.

83
Istianah.
66

C. Pembahasan

Pada penelitian mendeskripsikan tentang hasil dari pengolahan dan

analisis data yang diperoleh peneliti maka data yang didapatkan melalui

beberapa teknik seperti wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti

melakukan dokumentasi sebagai metode yang mendukung untuk melengkapi

data yang peneliti tidak dapatkan ketika melakukan wawancara.

Kegiatan metode mewarnai dalam meningkatkan kreativitas anak di RA

Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah ternyata

menghasilkan perkembangan kreativitas yang baik. Pada penelitian ini peneliti

mengambil salah satu kelas sebagai sampel yaitu kelompok usia 5-6 tahun (B1)

yang berjumlah 15 peserta didik.

Penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak

kelompok B menunjukkan hasil yang baik. Proses pembelajaran khususnya

kegiatan mewarnai dilakukan setiap hari dengan dibagi kelompok. Setiap hari

kamis, guru kelas B memberikan materi terkait pembelajaran seni. Untuk

penerapan kegiatan mewarnai guru memberikan kertas HVS yang sudah ada

gambarnya lalu gambar tersebut diwarnai oleh anak dan anak memberi

tambahan gambar sendiri. Selain menggunakan kertas HVS anak juga

mewarnai di buku paket yang sudah disediakan oleh sekolah sesuai dengan

tema. Guru berperan aktif dalam setiap perkembangan anak khususnya dalam

kegiatan mewarnai.

Sebelum melaksanakan pembelajaran guru membuat langkah-langkah

pembelajaran agar dapat mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran


67

yang telah ditetapkan. guru memulai pembelajaran dengan menyiapkan bahan

ajar seperti kertas LKA (Lembar Kerja Anak) yang berisi gambar yang akan di

warnai, pewarna yang akan digunakan seperti krayon, pensil warna.

Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan menggunakan media

krayon, pembagian kelompok, doa bersama dan kegiatan mewarnai dimulai

dengan teknik blocking dan gradasi. Saat anak mulai melakukan kegiatan

mewarnai, Anak sudah mampu mengungkapkan sesuatu dari hasil

pemikirannya sendiri. Seperti mewarnai sesuatu sesuai dengan apa yang

dilihatnya.

Sebagian besar anak senang berimajinasi, mengerjakan tugas yang

diberikan guru nya dengan sendiri. Saat kegiatan mewarnai sebagian besar

anak tidak meniru hasil temannya, walaupun masih ada beberapa anak yang

meniru hasil temannya. Dengan diterapkannya langkah-langkah penerapan

metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak telah menunjukkan

hasil yang optimal.

Kreativitas menurut kepala RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ialah

hasil dari sebuah karya anak dengan menemukan sesuatu hal yang baru. Anak

dikatakan kreatif jika mewarnainya sesuai dengan keadaan tetapi guru tidak

bisa minta anak untuk mewarnai sesuai dengan keinginan guru. Jadi anak akan

mewarnai sesuai dengan imajinasinya sendiri dengan memberikan argumen

kepada gurunya terkait hasil yang diwarnainya.

Media pembelajaran sangat diperlukan dalam meningkatkan kreativitas

anak. Hal ini dapat membantu guru dalam memudahkan anak memahami
68

bahan ajar. Media yang digunakan saat mewarnai ialah krayon, pensil warna

dan media pasir. Namun yang sering digunakan saat pembelajaran ialah media

krayon. Penggunaan media pasir hanya sebagai selingan supaya anak tidak

jenuh saat mewarnai selalu menggunakan media krayon. Dan untuk kegiatan

mewarnai dilaksanakan sesuai dengan tema.

Setelah diadakan kegiatan mewarnai dapat memberikan hasil yang baik

terhadap perkembangan kreatvitas anak sehingga anak semakin senang dalam

mewarnai dan semakin baik perkembangan kreativitasnya. Orang tua ikut

berperan dalam proses pengembangan kreativitas anak. Orang tua memberikan

kebebasan kepada anak untuk berkreasi.

Selanjutnya tugas penting seorang guru ialah penilaian. Dengan adanya

penilaian perkembangan kreativitas dalam metode mewarnai guru dapat

memantau kemajuan dan perkembangan anak serta cara guru dalam

memberikan penilaian tidak hanya dari kerapihan tetapi dari cara anak

mewarnai, berdasarkan imajinasi anak dan berdasarkan Belum Berkembang

(BB), Mulai Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan (BSH),

Berkembang Sangat Baik (BSB).

Hal ini membuktikan bahwa penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak di Kelompok B menunjukkan hasil yang

baik. Guru kelas telah menerapkan metode mewarnai di RA Jauharotul

Mualimin Gayau Sakti. Hasil pencapaian guru dalam pengembangan

kreativitas anak di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti telah mengacu pada

pedoman wawancara, yaitu anak dapat mengungkapkan sesuatu dari hasil


69

pemikiran sendiri, sikap kemandirian anak dalam mengerjakan tugas,

membayangkan berdasarkan pengalaman apa yang mereka lihat. Hal ini dapat

dilihat setelah anak mengikuti berbagai kegiatan tersebut.

Melalui kegiatan mewarnai anak memiliki kemampuan kreativitas yang

baik, dilihat dari cara anak menuangkan imajinasi nya dalam kegaitan tersebut.

Dalam mengembangkan kreativitas anak tidak hanya dilakukan di sekolah saja,

namun perlu adanya pemberian stimulus di rumah juga oleh orang tua.

Dalam proses belajar mengajar akan selalu ada faktor-faktor yang

mendukung dan menghambat. Faktor yang sangat mendukung adalah fasilitas,

fasilitas sekolah dan prasarana sekolah seperti gedung sekolah, ruang sekolah,

meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai sangat berperan penting dalam

kelangsungan proses belajar mengajar. Fasilitas belajar yang mendukung

kegiatan belajar anak didik akan menyebabkan proses belajar mengajar

menyenangkan dan memperoleh hasil belajar yang di harapkan. Fasilitas dapat

disamakan dengan sarana.

Selanjutnya faktor pendukung selain fasilitas adalah media dan metode

yang digunakan. Dalam hal ini dengan menggunakan media saat proses

pembelajaran khususnya kegiatan mewarnai dinilai sangat efektif. Hal ini dapat

membantu guru dalam memudahkan anak untuk lebih cepat memahami materi

ajar karena dinilai lebih efektif dan efisien serta praktis dalam pemanfaatnnya.

Dengan adanya metode, Imajinasi anak dapat berkembang dengan adanya

perhatian sehingga jika anak tidak fokus maka perlu adanya pendekatan,

perhatian, pengertian dan penggunaan media yang efektif.


70

Selain faktor pendukung seperti yang telah disebutkan sebelumnya,

terdapat juga faktor yang menjadi penghambat, yaitu terdapat pada minat

peserta didik dan berhenti dalam memaksa anak. Jika seorang anak tidak

memiliki minat untuk melakukan sesuatu maka anak tidak bersemangat atau

bahkan tidak mau belajar. Begitu juga dengan memaksa anak, segala sesuatu

yang sifatnya memaksa akan membuat anak terbebani. Seorang guru harus bisa

memahami kondisi anak, ketika anak belajar dengan proses menyenangkan

maka minat belajar anak akan tumbuh sehingga anak bisa melakukan tugas

yang diberikan gurunya dengan perasaan yang bahagia.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada ialah hak

anak adalah bermain. Orang tua dan guru berperan penting dalan meningkatkan

minat belajar anak sejak dini melalui metode-metode yang tepat. Jangan

sampai membuat anak merasa terbebani dalam proses belajarnya sehingga

timbul rasa bosan pada anak. Dalam hak bermain anak dapat dilakukan

meletakkan dalam proses belajar seperti mewarnai, menggambar, bernyanyi,

bercerita dan lain-lain. Anak memilih sendiri permainan yang ia suka tanpa

paksaan.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan pada bab sebelumnya

maka pada bab ini peneliti akan mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak

kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti menunjukkan hasil

yang baik. Setelah diadakan kegiatan mewarnai menggunakan media

krayon, pensil warna dan media pasir dengan teknik blocking dan gradasi

dapat memberikan hasil yang baik terhadap perkembangan kreatvitas anak

sehingga anak semakin senang dalam mewarnai dan semakin baik

perkembangan kreativitasnya.

2. Faktor pendukung Penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan

kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti yaitu

fasilitas, fasilitas sekolah dan prasarana sekolah seperti gedung sekolah,

ruang sekolah, meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai. Fasilitas

belajar yang mendukung kegiatan belajar anak akan menyebabkan proses

belajar mengajar menyenangkan dan memperoleh hasil belajar yang di

harapkan. Media, dapat membantu guru dalam memudahkan anak untuk

lebih cepat memahami materi ajar karena dinilai lebih efektif dan efisien

serta praktis dalam pemanfaatnnya. Dan metode, imajinasi anak dapat

berkembang dengan adanya perhatian sehingga jika anak tidak fokus maka
72

perlu adanya pendekatan, perhatian, pengertian dan penggunaan media yang

efektif.

3. Faktor penghambat Penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan

kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti yaitu

terdapat pada minat peserta didik dan berhenti dalam memaksa anak. Jika

seorang anak tidak memiliki minat untuk melakukan sesuatu maka anak

tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Begitu juga dengan

memaksa anak, segala sesuatu yang sifatnya memaksa akan membuat anak

terbebani.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, maka peneliti

dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan metode mewarnai dapat dijadikan alternatif untuk

meningkatkan perkembangan kreativitas anak.

2. Guru masih harus banyak belajar agar menjadi guru yang professional,

kreatif dan menyenangkan.

3. Guru yang kreatif dan menyenangkan tidak perlu banyak mengeluarkan

biaya dan tenaga dalam mengembangkan kreativitas anak karena guru dapat

menggunakan sarana dan prasarana disekitar lingkungan sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. ―Permainan Warna Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini.‖


Jurnal Obsesi 1, no. 2 (2017).

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Pendekatan dan Praktik. Jakarta: Bina


Aksara, 2007.

Bagus sulistyo, Erlangga. Panduan Lengkap Mewarnai Dengan Krayon. Jakarta:


Cikal Aksara, 2018.

Balandina Dedeturu, Lanny Wijayaningsih. ―Meningkatkan Kreativitas Anak Usia


5-6 Tahun melalui Media Magic Puffer Ball.‖ Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikam Anak Usia Dini 3, no. 1 (2009).

Dahlan, H. Zaini. Qur’an Karim Dan Terjemahan Artinya. Yogyakarta: UII Press
Yogyakarta, 2009.

Eka Mustika, Nurhadi Santoso. ―Pengembangan Kreativitas Siswa Berdasarkan


Implementasi Kurikulum 2013.‖ Pedagogik Vol. II, No. 1, t.t.

Elvida. ―Peningkatan Aktivitas Anak dengan Menggunakan Bahan Sisa Di Taman


Kanak-Kanak Aisyiyah 2 Duri.‖ Pesona PAUD 1, no. 1 (t.t.).

Fadillah, Nurul. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan


Mewarnai di Kelompok B TK Kklkmd Sedyo Rukun Bambanglipuro”.
Bantul, 2014.

Hajar, Pamadhi. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.

Haryati, Lily. ―Pengaruh Kegiatanmewarnai Gambar Terhadap Kemampuan


Motorik Halus Anak Di Kelompok B2 Tk Bustanul Athfal Aisyiyah Iii
Palu‖.‖ Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univrsitas Tadulako, t.t.

Hidayati, Nur. Wawancara Kepala RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, 8


September 2020.

Istianah, Sri. Wawancara dengan Guru Kelas Kelompok B RA Jauharotul


Mualimin Gayau Sakti, 8 September 2020.

———. Wawancara dengan guru RA Jauharotul Mualimin, 8 Januari 2020.

Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,


2011.
74

Jumrah, Nani Husnaini. ―Kegiatan Mewarnai Sebagai Stimulasi Perkembangan


Kognitif Anak Usia Dini.‖ Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam
Anak Usia Dini 3, no. 2 (Desember 2019).

Koentjoroningrat. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia, 1976.

Kusnadi, Edi. Metode Penelitian. Jakarta: Ramayana Pers, 2008.

Maesaroh, Siti. ―Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi


Belajar Pendidikan Agama Islam.‖ Jurnal Kependidikan 1 No 1
(November 2013).

Masganti, Khodijah, dkk. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori dan
Praktik). Medan: Perdana Publishing, 2016.

Miranda, Dian. ―Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini
di Kota Pontianak.‖ Jurnal Pembelajaran Prospektif 1, no. 1 (2016).

Moleong, Lexy J. , Metodologi Penulisan Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2009.

Muhammad, As’adi. Deteksi Bakat & Minat Anak Sejak Dini. Yogyakarta:
Garailmu, 2010.

Mulyani, Novi. Perkembangan Dasar Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media,
2018.

Mulyaningrum, Endang. “Pengembangan Kemampuan Kreativitas Melalui Media


Mewarnai Gambar Pada Anak Kelompok A Tk Pertiwi I Metuk,
Mojosongo, Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.” Surakarta:
Universitas Surakarta, 2014.

Mulyasa. Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.

Munandar, Utami. Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:


PT Grasindo, 1999.

———. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Murdian, Niluh Sri. Pengaruh Kegiatan Mewarnai Gambar Dalammeningkatkan


Motorik Halus Anak Di Kelompok B Tk Jaya Kumara Desa Balinggi Jati
Kecamatan balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Palu: Universitas
Tadulako, 2013.

Mursid. Pengembangan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2017.
75

Mutmainah, Sofie. Wawancara dengan Wali Murid Kelompok B di RA Jauharotul


Mualimin, 23 November 2020.

Nasir, Amin. ―Dinamika Pengembangan Sistem Pendidikan (Kerangka Dasar


Potensi Anak Usia Dini).‖ Thufula 2, no. 2 (2014).

Ninin Dwilestari, Nusa Putra. Penelitian Kualitatif PAUD,. Jakarta: Rajawali


Pers, 2016.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya


ilmiah. Jakarta: Prenada Media Grup, 2013.

Nurhayati. ―Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Dengan Bereksplorasi


Melalui Koran Bekas di TK Aisyiyah Duri.‖ Jurnal Pesona PAUD 1 No 1
(t.t.).

Permendikbud. Tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Uisa


Dini Nomor 137 Tahun 2014, 2014.

Purwanto, Ngalim. Prinsip Prinsip dan Teknis Evaluasi Pembelajaran. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya, t.t.

Ramadani, Riski. Wawancara dengan guru RA Jauharotul Mualimin, 23


November 2020.

Samiudin. ―Peran Metode untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran.‖ Jurnal Studi


Islam 11 No 2 (Desember 2016).

Sisdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta,


2003.

Solikhin, Nur. Rumahku Madrasahku. Yogyakarta: Laksana, 2018.

Sri Hidayari, Robingatin, Wildan Saugi. ―Meningkatkan Kemampuan Mengenal


Warna Melalui Kegiatan Mencampur Warna DI TK Kehidupan Elfhaluy
Tenggarong.‖ Yaa Bunayya Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 1
(Mei 2020).

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D. Bandung: Alfabeta, 2011.

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana, 2011.

Susilowati, Siti Endang. Mewarnai Gambar Dapat Meningkatkan Kemampuan


Motorik Halus Pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi Bergolo Kecamatan
76

Ngawen Kabupaten Blora. Surakarta: Universitas Muhammadiyah


Surakarta, 2015.

Tilong, Adi D. 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan Dan Kiri Anak.
Yogyakarta: Laksana, 2016.

Utama, Dwija. ―Jurnal Pendidikan Dwija Utama.‖ Jurnal pendidikan, Agustus


2018.

Widyastuti, Andini. Seabrek Kesalahn Guru PAUD Yang Sering Diremehkan.


Yogyakarta: Diva Press, 2016.

Yuli Wulandana, H. Nindia. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Kaukaba, 2015.

Zuhairi, et.al. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa IAIN Metro, 2018.


LAMPIRAN
OUTLINE

PENERAPAN METODE MEWARNAI DALAM MENGEMBANGKAN


KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI RA JAUHAROTUL
MUALIMIN GAYAU SAKTIKABUPATEN LAMPUNG TENGAH

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN

NOTA DINAS

PENGESAHAN

ABSTRAK

ORISINALITAS PENELITIAN

MOTTO

PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

B. PertanyaanPenelitian

C. Tujuan danManfaat Penelitian

D. Penelitian Relevan
BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode Mewarnai

1. Pengertian Metode Mewarnai

2. Kelebihan dan Kekurangan Kegiatan Mewarnai

3. Mengenal Warna

4. Teknik Mewarnai

5. Langkah-Langkah Mewarnai Gambar

6. Peralatan Mewarnai

B. KreativitasAnak

1. Pengertian Kreativitas Anak

2. Ciri-Ciri Kreativitas Anak

3. Manfaat Kreativitas Anak

4. Tujuan Peningkatan Kreativitas

5. Indikator Kreativitas

6. Strategi Mengembangkan Kreativitas Anak

C. Implementasi Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas

Anak

1. Manfaat Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas

Anak

2. Tujuan Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas Anak

4. Langkah-Langkah Metode Mewarnai Dalam Mengembangkan

Kreativitas Anak.
BAB III METODOLOGI PENENLITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian

B. Sumber Data

C. Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data

E. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

2. Sejarah Terbentuknya RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

3. Visi, Misi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

4. Data guru dan Karyawan RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

5. Data Siswa RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

6. Sarana dan Prasarana RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

7. Struktur Organisasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

8. Denah Lokasi Penelitian

B. Data Hasil Penelitian

C. Pembahasan

BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Metro, Juli2020

MahasiswaYbs,

RezkiPebriani
NPM.1601030064

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

H. Nindia Yuliwulandana, M.Pd Ahmad Muzakki, M.Pd.I


NIP. 197007211999031003 NIP.
ALAT PENGUMPULAN DATA

PENERAPAN METODE MEWARNAI DALAM MENGEMBANGKAN


KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI RA JAUHAROTUL
MUALIMIN GAYAU SAKTIKABUPATEN LAMPUNG TENGAH

A. OBSERVASI

Observasi peneliti gunakan untuk mencari tentang:

1. Mengamati dan mencatat tentang keadaan RA Jauharotul Mualimin

Gayau Sakti

2. Mengamati dan mencatat secara umum sarana dan prasarana yang ada

di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti.

B. WAWANCARA

Wawancara dengan kepala sekolah di RA Jauharotul Mualimin

1. Bagaimana cara penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan

kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Kabupaten Lampung Tengah?

2. Apa yang anda ketahui tentang kreativitas?

3. Media apa saja yang digunakan dalam penerapan metode mewarnai?

Wawancara dengan guru di RA Jauharotul Mualimin.

1. Bagaimana cara penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan

kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Kabupaten Lampung Tengah?

2. Media apa saja yang digunakan dalam penerapan metode mewarnai?


3. Bagaimana perkembangan kreativitas anak setelah diadakan kegiatan

mewarnai?

4. Bagaimana cara penilaian perkembangan kreativitas anak di kelompok

B?

5. Apakah ada faktor pendukung dalam penerapan metode mewarnai

dalam mengembangkan kreativitas anak di RA Jauharotul Mualimin?

6. Apakah ada faktor penghambat yang dihadapi dalam penerapan metode

mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak di RA Jauharotul

Mualimin?

Wawancara dengan orang tua anak kelompok B

1. Bagaimana perkembangan kreativitas anak setelah diadakan kegiatan

mewarnai?

2. Bagaimana sikap anak setelah diadakan kegiatan mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B?

3. Apakah anak sudah dapat berkreasi dengan kegiatan mewarnai?

C. DOKUMENTASI

Dokumentasi peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang:

1. Profil RA Jauharotul Mualimin

2. Sejarah singkat berdirinya RA Jauharotul Mualimin

3. Visi,dan Misi RA Jauharotul Mualimin

4. Data pendidik

5. Data Peserta didik


6. Struktur Organisasi dan lainnya yang dapat mendukung kelengkapan

data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi.

7. Denah Lokasi Penelitian

8. Gambar (foto-foto wawancara)

Metro, November 2020

Mahasiswa Ybs,

Rezki Pebriani
NPM.1601030064

Pembimbing I Pembimbing II

H. Nindia Yuliwulandana, M.Pd Ahmad Muzakki, M.Pd.I


NIP. 197007211999031003
Transkip Wawancara dengan Kepala RA , Guru Kelas dan Wali Murid
Kelompok B RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Identitas Informan (Kepala RA)

Responden : Nur Hidayati, S.Pd.I

Hari/Tanggal : Selasa, 8 September 2020

Waktu :10.00 WIB

1. Peneliti : Bagaimana cara penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA

Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung

Tengah?

Responden : Pelaksanaan kegiatan mewarnai untuk kelompok B di

RA Jauharotul Mualimin gayau sakti sudah cukup baik.

Kegiatan mewarnai dilakukan setiap hari. Tetapi setiap

hari kamis materi pembelajarannya khusus tentang seni.

Seperti mewarnai, meronce, finger painting dll. Guru

memberi gambar sesuai dengan tema. Untuk kelas B

dalam kegiatan mewarnai guru hanya mengarahkan.

2. Peneliti : Apa yang anda ketahui tentang kreativitas?

Responden : Menurut saya kreativitas itu ialah hasil dari sebuah

karya dengan menemukan hal yang baru. Anak bisa

dikatakan kreatif kalau mewarnainya sesuai dengan

keadaan sebenarnya. Anak tidak bisa diminta untuk

mewarnai sesuai dengan keinginan guru nya. Kreatif

dan motorik anak berkembang dari hasil karya anak


sendiri.

3. Peneliti : Media apa saja yang digunakan dalam penerapan metode

mewarnai?

Responden : Pada saat mewarnai media yang digunakan ialah Krayon,

pensil warna, media pasir dan lembar yang sudah

disiapkan dari sekolah. Saat proses pembelajaran guru

mengarahkan anak mewarnai gambar sesuai dengan tema

Identitas Informan (Guru Kelas B)

Responden : Sri Istianah, S.Pd.I

Hari/Tanggal : Selasa, 8 September 2020

Waktu :13.00 WIB

1. Peneliti : Bagaimana cara penerapan metode mewarnai dalam

mengembangkan kreativitas anak kelompok B di Ra

Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung

Tengah?

Responden : Dalam proses pembelajaran khususnya kegiatan metode

mewarnai dilakukan setiap hari. Untuk setiap hari

kamis guru menerapkan pembelajaran tentang seni.

Seperti meronce, mewarnai dll. Penerapannya dalam

kegiatan mewarnai yaitu guru memberikan kertas hvs

yang sudah ada gambarnya, anak tinggal mewarnai dan

menambahkan gambar sendiri. Tetapi terkadang anak


mewarnai di buku paket.

2. Peneliti : Media apa saja yang digunakan dalam penerapan

metode mewarnai?

Responden : Media yang kami gunakan dalam kegiatan mewarnai

ialah krayon, pensil warna dan media pasir. Tetapi yang

biasa kami gunakan media krayon. Di kelompok B

kegiatan mewarnai dilaksanakan setiap hari. Untuk

media pasir dilaksanakan hanya sekali-sekali. Jika

media yang digunakan hanya krayon, anak akan merasa

bosan dan jenuh. Maka guru membuat variasi cara

mengajar dengan diselingi menggunakan media pasir

supaya tidak monoton. Anak akan jenuh jika bunda

tidak kreatif

3. Peneliti : Bagaimana perkembangan kreativitas anak setelah

diadakan kegiatan mewarnai?

Responden : Penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan

kreativitas anak berkembang dengan baik Kegiatan

mewarnai merupakan kegiatan yang 70% sangat

disenangi oleh anak. Perkembangan kreativitas anak

dalam kegiatan mewarnai sangat pesat tidak hanya

kreativitas tetapi motorik halus dan kognitif anak juga

dapat berkembang. 80% perkembangan kreativitas anak

dalam kegiatan metode mewarnai.


4. Peneliti : Bagaimana cara penilaian perkembangan kreativitas anak

di kelompok B?

Responden : Penilaiannya dilihat dari cara anak melakukan kegiatan

mewarnai, warna jangan jadi patokan saat anak mewarnai

dan berdasarkan imajinasi anak. Contoh saat anak

mewarnai gambar rumah warna hitam maka guru tidak

bisa menilai hasil anak tidak bagus. Karena saat guru

menanyakan kepada anak kenapa rumah nya warna hitam

maka anak akan menjelaskan kemarin saya melihat ada

rumah kebakaran bunda warna nya seperti ini. Dalam

mewarnai anak memiliki alasan sendiri dan imajinasinya

main, jadi guru harus paham. Anak didekati dan ditanya

mengapa ia mewarnai seperti ini. Setelah memberi

keterangan maka guru bisa menilai dalam mewarnai.

Penilaian nya tidak hanya kerapihan, tetapi pengetahun

berdasarkan imajinasi dan Belum Berkembang (BB),

Mulai Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan

(BSH), Berkembang Sangat Baik (BSB).

5. Peneliti : Apakah ada faktor pendukung dalam penerapan metode

mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak di RA

Jauharotul Mualimin?

Responden : Menurut saya fasilitas merupakan sarana pendukung

yang sangat berpengaruh agar terlaksananya kegiatan


pembelajaran khususnya kegiatan mewarnai. Selanjutnya

media, Penggunaan media sangat efektif digunakan saat

proses pembelajaran karena anak akan merasa sulit

memahami jika tidak menggunakan media. Dan guru

pun akan merasa terbantu dengan adanya media tersebut.

Dan selanjutnya metode, Saat anak kurang fokus dalam

pembelajaran berlangsung, guru mulai mendekati,

memberikan perhatian, pengertian, memberikan

permainan yang bisa menghasilkan pemahaman anak

sehingga anak bisa fokus dan mengembangkan

imajinasinya.

6. Peneliti : Apakah ada faktor penghambat yang dihadapi dalam

penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan

kreativitas anak di RA Jauharotul Mualimin?

Responden : Kendala yang dihadapi ialah terdapat pada sebagian anak

laki-laki. Kurangnya minat anak laki-laki dalam

pembelajaran mewarnai. ketika guru memberi tugas

mewarnai, sebagian anak laki-laki lebih asyik dengan

sendiri tanpa memperhatikan gurunya.


Identitas Informan (Wali Murid)

Responden : Riski Ramadhani

Hari/Tanggal : Senin, 23 November 2020

Waktu :10.00 WIB

1. Peneliti : Bagaimana sikap anak setelah diadakan kegiatan

mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak

kelompok B?

Responden : Anak sangat senang sekali dengan kegiatan mewarnai.

Ketika anak sampai dirumah, anak dengan antusias

menceritakan tentang kegiatan hari ini dan anak pun

menunjukkan hasil karyanya kepada saya.

2. Peneliti : Apakah anak sudah dapat berkreasi dengan kegiatan

mewarnai?

Responden : Ketika dalam kegiatan mewarnai, biasanya anak

mewarnai gambar yang sudah ada gambarnya lalu anak

tinggal mewarnai dan anak pun menambahkan gambar

sendiri berdasarkan imajinasinya. Saya tidak pernah

membatasi apa yang dilakukan anak.


Identitas Informan (Wali Murid)

Responden : Sofie Mutmainah

Hari/Tanggal : Senin, 23 November 2020

Waktu :10.00 WIB

1. Peneliti : Bagaimana perkembangan kreativitas anak setelah

diadakan kegiatan mewarnai?

Responden : Pengembangan kreativitas anak dalam kegiatan

mewarnai sudah berjalan dengan baik. Ketika anak

sudah dirumah, anak meminta kepada saya untuk

mewarnai lagi. Saya tidak pernah memaksa apa yang

ingin dilakukan anak.

2. Peneliti : Apakah anak sudah dapat berkreasi dengan kegiatan

mewarnai?

Responden : Menurut saya, anak sudah berkreasi dalam kegiatan

mewarnai, Anak mewarnai gambar berdasarkan

imajinasinya sendiri. contohnya saat mewarnai gambar

apel dengan warna hijau.


FOTO DOKUMENTASI

Foto 1. Wawancara Peneliti Dengan Ibu Nur Hidayati Selaku Kepala RA Jauharotul
Mualimin Gayau Sakti

Foto 2. Wawancara Peneliti Dengan Ibu Sri Istianah Selaku Guru Kelas B RA Jauharotul
Mualimin Gayau Sakti
Foto 3. Wawancara Peneliti Dengan Ibu Sofie Mutmainah Selaku Wali Murid Kelompok
B RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Foto 4. Wawancara Peneliti Dengan Ibu Riski Ramadani Selaku Wali Murid Kelompok B
RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti
Foto 5. Area Bermain RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Foto. 6 RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Tampak dari Depan


Foto. 7 Identitas Sekolah RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Foto. 8 Visi dan Misi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti


Foto. 9 Struktur Organisasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti

Foto. 10 Kegiatan mewarnai


Foto. 11 Kegiatan mewarnai

Foto. 12 Kegiatan mewarnai

Anda mungkin juga menyukai