Oleh:
REZKI PEBRIANI
NPM. 1601030064
1442 H/2020 M
PENERAPAN METODE MEWARNAI DALAM MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI RA JAUHAROTUL
MUALIMIN GAYAU SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas sebagai Syarat untuk Menyusun Skripsi dan
Memperoleh Pendidikan Program Strata Satu (SI)
Guna Memperoleh Gelar S. Pd
Oleh:
Rezki Pebriani
NPM. 1601030064
1442 H/2020 M
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
PENERAPAN METODE MEWARNAI DALAM MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI RA JAUHAROTUL
MUALIMIN GAYAU SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Oleh:
Rezki Pebriani
NPM. 1601030064
Penelitian ini mengkaji tentang penerapan metode mewarnai dalam
mengembangkan kreativitas anak Kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti, terdapat permasalahan yang menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai
kemampuan kreativitas yang kurang baik, misalnya saat anak mengerjakan tugas
keterampilan, ada anak yang mewarnai masih dibantu guru, selain itu anak belum
mampu dan berani mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya melalui
mewarnai, dan membayangkan berdasarkan pengalaman yang mereka lihat.
Pertanyaan penellitian pada penelitian ini adalah Bagaimana penerapan
metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA
Jauharotul Mualimin Gayau Sakti Kabupaten Lampung Tengah, apa saja faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan metode mewarnai dalam
mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak
kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, untuk mengetahui faktor
pendukung dan faktor penghambat penerapan metode mewarnai dalam
mengembangkan kreativitas anak kelompok B di RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti Kabupaten Lampung Tengah.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif lapangan, yang mengambil
lokasi di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti. Sumber data yang digunakan
ialah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data
yang digunakan ialah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik penjamin
keabsahan data menggunakan triangulasi. Adapun teknik analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B
di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti menunjukkan hasil yang baik. Setelah
diadakan kegiatan mewarnai menggunakan media krayon, pensil warna dan media
pasir dengan teknik blocking dan gradasi dapat memberikan hasil yang baik
terhadap perkembangan kreatvitas anak sehingga anak semakin senang dalam
mewarnai dan semakin baik perkembangan kreativitasnya. Faktor pendukung
Penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B
di RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti yaitu fasilitas, metode dan media yang
digunakan. Adapun faktor penghambat penerapan metode mewarnai dalam
mengembangkan kreativitas anak kelompok B ialah terdapat pada minat peserta
didik dan berhenti dalam memaksa anak.
Kata Kunci : Metode Mewarnai, Perkembangan Kreativitas.
vi
ORISINALITAS PENELITIAN
Npm : 1601030064
Menyatakan bahwa Skripsi ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya
kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Rezki Pebriani
NPM. 1601030064
vii
MOTTO
Artinya:
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain‖
(Q.S Al-Insyirah: 5-7 : 219)1
1
H. Zaini Dahlan, Qur’an Karim Dan Terjemahan Artinya (Yogyakarta: UII Press
Yogyakarta, 2009), 60.
viii
PERSEMBAHAN
1. Ayahanda Irman dan Ibunda Suryani yang senantiasa berdo’a, dan tak
pernah lelah untuk selalu memberikan dorongan, semangat dan
dukungan demi keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan program
Strata Satu (SI).
2. Adik-adikku, Riza Irna Fitriyani, Muhammad Zakarya dan Ahmad
Ilham yang selalu mendo’akan, menyemangati dan memberi dukungan
dalam penulisan skripsi ini.
3. Mak Dang, Mak Cik dan keluarga besar yang selalu memberikan
dukungan dan semangat demi keberhasilan studi peneliti.
4. Sahabat-sahabat terbaikku Putri Titaniyasa, Davina Kinanti Putri, Dina
Pratiwi, Muhammad Zainudin, Nuryuli Purwasih, Nurul Aulia
Sasmitha, Septian Nur Angga, Wisnu Guritno dan semuanya yang tak
bisa peneliti sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat
agar terselesaikannya studi ini dengan baik.
5. Keluarga Besar UKM IMPOR yang selalu memberikan semangat agar
terselesaikannya studi ini dengan baik.
6. Teman-teman PIAUD angkatan 2016 yang telah memberi warna di
kampus tercinta ini dan memberikan semangat sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
7. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
ix
KATA PENGANTAR
Rezki Pebriani
NPM. 1601030064
x
DAFTAR ISI
xi
C. Penerapan Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas
anak ....................................................................................................... 28
1. Manfaat Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas
Anak ................................................................................................. 28
2. Tujuan Metode Mewarnai dalam Mengembangkan Kreativitas
Anak ................................................................................................. 29
3. Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas Anak ................................ 30
4. Langkah-langkah Metode Mewarnai Dalam Mengembangkan
Kreativitas Anak .............................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti ......49
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
2. Outline
5. Balasan Prasurvey
6. Surat Research
7. Surat Tugas
11. Surat Keterangan Bebas Pustaka Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia
Dini
xv
BAB I
PENDAHULUAN
tumbuh kembang anak dari lahir sampai usia enam tahun secara menyeluruh
yang meliputi aspek fisik dan non fisik dengan memberikan impuls pada
Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
oleh para guru. Salah satu metode yang dikembangkan yaitu melalui metode
2
Amin Nasir, ―Dinamika Pengembangan Sistem Pendidikan (Kerangka Dasar Potensi
Anak Usia Dini),‖ Thufula 2, no. 2 (2014): 237.
3
Sisdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (Jakarta, 2003),
3.
2
kegiatan mewarnai gambar secara nyata dan dapat dilakukan dengan tuntas.
kegiatan yang tidak membuahkan hasil dan tidak bermakna bagi anak.
terutama untuk anak yang baru belajar mengenal warna. Melalui metode
warna. Mewarnai juga menjadi media bagi mereka untuk menuangkan segala
imajinasi dan inspirasi tentang segala hal yang mungkin pernah disentuh atau
imajinasinya dalam goresan warna dan bentuk. Anak dapat memilih krayon
ditambahkan pada sketa gambar.6 Menurut Pamadhi, Hajar Ada beberapa hal
yang bisa dilakukan dalam kegiatan mewarnai, yaitu: Melalui memberi warna,
4
Lily Haryati, ―Pengaruh Kegiatan mewarnai Gambar Terhadap Kemampuan Motorik
Halus Anak Di Kelompok B2 Tk Bustanul Athfal Aisyiyah Iii Palu‖,‖ Mahasiswa Program Studi
PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univrsitas
Tadulako, t.t., 2.
5
Siti Endang Susilowati, "Mewarnai Gambar dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik
Halus pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi Bergolo Kecamatan Ngawen kabupaten Blora
"(Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015), 6.
6
Susilowati, 7.
3
yang dimilikinya. Kreativitas anak juga muncul saat dia berani dan mampu
anak, tentu tidak serta merta, namun dengan bimbingan guru, kegiatan
inovatif. Tidak hanya dalam kepandaian saja yang diperlukan, tetapi kreativitas
juga. Kreativitas merupakan suatu proses yang menciptakan sesuatu hal yang
baru bentuk gagasan atau susunan yang baru.9 Menurut Gordon dan Browne
kreativitas ialah suatu potensi yang menciptakan ide baru dengan ide yang
sudah ada.10
Jika ditinjau dari program atau sasaran belajar anak didik, kreativitas disebut
bidang tertentu.
7
Pamadhi Hajar, Seni Keterampilan Anak (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), 73.
8
Susilowati, Mewarnai Gambar Dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada
Anak Kelompok B Tk Pertiwi Bergolo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, 7.
9
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2011), 113.
10
Susanto, 114.
4
Berdasarkan Pra Survey yang peneliti lakukan pada hari Rabu tanggal
08 Januari 2020 melalui wawancara dengan Ibu Sri Istianah salah satu guru
keterampilan, ada anak yang mewarnai masih dibantu guru, selain itu anak
belum mampu dan berani mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya
lihat.11
Data awal mengenai kreativitas anak usia dini, menurut teori Guilford
11
Sri Istianah, Wawancara dengan guru RA Jauharotul Mualimin, 8 Januari 2020.
12
Nurhadi Santoso Eka Mustika, ―Pengembangan Kreativitas Siswa Berdasarkan
Implementasi Kurikulum 2013,‖ Pedagogik Vol. II, No. 1, t.t., 21.
5
Tabel 1.1
Data Awal Perkembangan Kreativitas Anak Kelompok B
RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti
Indikator Pencapaian
No Nama Perkembangan Keterangan
1 2 3
1 Ahza MB MB MB MB
2 Aqila BSH MB MB MB
3 Aqila Qotrun MB BSH BSH BSH
4 Bagas MB MB BSH MB
5 Enzy MB BSH MB MB
6 Faiq BSH MB MB MB
7 Kalista BSH MB BSH BSH
8 Kalista MB BSH BSH BSH
9 M. Ariful BSH MB BSH BSH
10 Nasuha BSH MB BSH BSH
11 Nayla BSH MB MB MB
12 Olivia BSH MB MB MB
13 Raysa MB MB MB MB
14 Ulfa BSH MB MB MB
15 Zulfa MB MB BSH MB
Sumber: Hasil Prasurvey Perkembangan Kreativitas Anak di RA Jauharotul
Mualimin Gayau Sakti
Keterangan Angka:
2. Sikap kemandirian
Keterangan Huruf:
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dengan skor 50-59 dengan
indikator dan mulai konsisten dengan skor 70-79 dengan ciri bintang tiga.
Dari jumlah 15 anak dalam satu kelas terdapat 10 anak yang mulai
senang bertanya, senang mencoba hal-hal baru. Namun pada kelas tersebut
anak kurang berani dalam bertanya dan takut dalam menjawab pertanyaan yang
di ajukan oleh gurunya. Disamping itu anak masih dibantu guru dalam
contoh dari guru, mereka mau mencontoh tetapi tidak mau membuat sendiri
yang berbeda dan anak belum berani dalam mengungkapkan sesuatu dari hasil
pemikirannya sendiri.
7
mengembangkan kreativitas anak. Dalam hal ini metode yang peneliti gunakan
dalam menciptakan suasana yang aktif kemudian anak jadi kreatif dalam
B. Pertanyaan Penelitian
yang diinginkan maka diperlukan pertanyaan yang menjadi dasar dan acuan
Lampung Tengah?
8
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
mewarnai.
b. Manfaat Praktis
berikut:
seni
D. Penelitian Relevan
sebelumnya.13
13
Zuhairi, et.al, Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa IAIN Metro, 2018, 52.
10
peningkatan kreatvitas pada anak melalui media alat peraga mewarnai gambar
dapat meningkat14
penelitian yang dilakukan peneliti. Yaitu terdapat pada variable bebas, metode
penelitian Niluh Sri Murdian terdapat pada variable terikat dan teknik
14
Endang Mulyaningrum, ―Pengembangan Kemampuan Kreativitas Melalui Media
Mewarnai Gambar pada Anak Kelompok A Tk Pertiwi I Metuk, Mojosongo, Boyolali Tahun
Pelajaran 2013/2014‖ (Surakarta: Universitas Surakarta, 2014).
15
Niluh Sri Murdian, "Pengaruh Kegiatan Mewarnai Gambar dalam meningkatkan
Motorik Halus Anak di Kelompok B Tk Jaya Kumara Desa Balinggi Jati Kecamatan balinggi
Kabupaten Parigi Moutong" (Palu: Universitas Tadulako, 2013).
11
dilakukan oleh Endang Mulyaningrum ialah terletak pada variable terikat. Dan
pada penelitian Niluh Sri Murdian terletak pada metode dan subjek penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Metode Mewarnai
Samiudin metode adalah cara atau jalan yang harus ditempuh atau dilalui
suatu cara yang sistematis dan terpikir dengan baik untuk dilaksanakan
menumbuhkan bakat seni dari dalam diri anak. Selain megenal warna, anak
juga dapat mengenal objek yang di warnai dalam mewarnai anak bebas
16
Mursid, Pengembangan Pembelajaran PAUD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2017), 26.
17
Siti Maesaroh, ―Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam,‖ Jurnal Kependidikan 1 No 1 (November 2013): 154.
18
Samiudin, ―Peran Metode untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran,‖ Jurnal Studi Islam 11
No 2 (Desember 2016): 114.
13
dimiliki.
anak usia dini. Kegiatan mewarnai dapat menjadi media berekspresi anak,
kosong.
19
Dwija Utama, ―Jurnal Pendidikan Dwija Utama,‖ Jurnal pendidikan, Agustus 2018, 7.
20
Nani Husnaini Jumrah, ―Kegiatan Mewarnai sebagai Stimulasi Perkembangan Kognitif
Anak Usia Dini,‖ Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 3, no. 2 (Desember
2019): 113.
21
Hajar, Seni Keterampilan Anak, 74.
14
lebih terangsang. Oleh karena itu, kegiatan mewarnai sangat baik untuk
mewarnai gambar adalah kegiatan yang cocok dipraktekkan bagi anak usia
dini, karena kegiatan mewarnai dapat menjadi media berekspresi anak, dan
mewarnai adalah suatu cara yang memberikan kesempatan kepada anak usia
mencapai tujuan.
mewarnai.
22
Aisyah, ―Permainan Warna Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini,‖ Jurnal
Obsesi 1, no. 2 (2017): 119.
23
Nurul Fadillah, Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai
di Kelompok B TK Kklkmd Sedyo Rukun Bambanglipuro” (Bantul, 2014), 22.
15
pendidikan selanjutnya.
b. Hubungan yang terjadi pada pendidik dan anak yang satu dengan anak
yang lain kurang karena terlalu konsentrasi pada gambar yang diwarnai.
mewarnai.24
3. Mengenal Warna
warna yaitu:
24
Fadillah, Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus‖, 24.
16
warna putih. Keenam, warna netral adalah hitam (gelap) dan putih
(terang).25
halus anak meningkat apalagi jika dilakukan terus menerus maka anak akan
menjadi kreatif.
4. Teknik Mewarnai
gambar lebih menarik. Berikut ini adalah beberapa macam teknik umum
a. Teknik Blocking
dengan cara memblok bidang warna dengan satu warna tertentu. Seperti
b. Teknik Gradasi
yang seirama dan secara bertingkat. Contohnya, langit sore hari diberi
c. Teknik Kerik
25
Sri Hidayari, Robingatin, Wildan Saugi, ―Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna
Melalui Kegiatan Mencampur Warna DI TK Kehidupan Elfhaluy Tenggarong,‖ Yaa Bunayya
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 1 (Mei 2020): 25.
17
lalu ditimpa dengan warna hijau, lalu digores dengan alat kerik
d. Grafitto
atau pola yang diinginkan. Teknik grafitto cukup sulit bagi anak usia
TK, karena warna hitam memerlukan perlakuan yang sangat hati-hati dan
Kemampuan mewarnai pada anak usia 4-5 tahun adalah anak dapat
26
Erlangga Bagus sulistyo, Panduan Lengkap Mewarnai Dengan Krayon (Jakarta: Cikal
Aksara, 2018), 3.
27
Permendikbud, Tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Uisa Dini
Nomor 137 Tahun 2014, 2014, 6.
18
dimulai dari gambar yang tidak susah agar anak mudah menerapkan warna
putih, hitam.
d. Jika anak menyukai robot atau mobil-mobilan maka ajaklah anak untuk
keindahan.
dengan anak sehingga anak merasa senang, jika anak mendapatkan warna
baru dari percampuran warna terebut maka bisa memotivasi anak untuk
terus mewarnai.
19
Ketelatenan dan kesabaran anak juga akan terbentuk. Peran orang tua dan
guru dan memang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. ketika
kemampuan anak. Selain itu guru dan orang tua dapat memberikan
keterangan seputar objek yang diwarnai dan membenarkan jika ada masalah.
6. Peralatan mewarnai
tersedia, yaitu:
gambar juga dapat berupa satu lembar kerja yang terpisah. Ukuran
b. Pensil
diwarnai. Namun, anak usai dini biasanya mewarnai sketsa gambar yang
28
Pondok Pesantren Darunnajah, “Ajari Anak Mewarnai Dengan Baik”,
www.google.co.id/amp/s/darunnajah.com/ajari-anak-mewarnai-dengan-baik/amp/, diunduh pada
2 November 2020
20
c. Spidol
dibuat sebelumnya.
d. Krayon
Ada dua jenis krayon yaitu wax dan oil pastel untuk mewarnai gambar.
Oil Pastel bersifat lembut dan mudah bercampur dengan warna lain. Pada
umumnya krayon terdiri paket warna 12, 20, 24, 30, 36, 40, dan 48.
e. Tisu
digunakan seblumnya, agar bersih dan tidak ada remah krayon yang
sebagai alas tangan, agar gambar tidak kotor saat proses mewarnai
f.Alat kerik
Alat kerik berfungsi untuk membuat pola pada gambar yang telah
kerik, anak dapat membuat pola rumput, rambut, daun atau kayu pola-
29
Bagus sulistyo, 2.
21
benar.
B. Kreativitas Anak
sebagai daya cipta dalam mewujudkan hal-hal baru. Apa yang diwujudkan
tidak perlu hal yang baru, tetapi merupakan kombinasi yang sudah ada
sebelumnya.
baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak serta dari kejadian,
baru.33
30
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah (Jakarta: PT
Grasindo, 1999), 47.
31
Andini Widyastuti, Seabrek Kesalahn Guru PAUD Yang Sering Diremehkan
(Yogyakarta: Diva Press, 2016), 129.
32
Widyastuti, 129.
33
Mulyasa, Manajemen PAUD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 93.
22
34
Nur Solikhin, Rumahku Madrasahku (Yogyakarta: Laksana, 2018), 166.
35
Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah, 47.
36
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011),
68.
37
H. Zaini Dahlan, Qur’an Karim Dan Terjemahan Artinya (Yogyakarta: UII Press
Yogyakarta, 2009), 60.
23
keluwesan dan orisinilitas dalam berfikir serta menghasilkan ide yang baru
tapi tidak harus baru, bahkan bisa juga yang telah ada sebelumnya.
kreatif, yakni :
yang berbeda dengan apa yang telah diketahui oleh banyak orang.39
sebagai berikut:
38
As’adi Muhammad, Deteksi Bakat & Minat Anak Sejak Dini (Yogyakarta: Garailmu,
2010), 182.
39
Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, 117–18.
24
a. Upaya rasa ingin tahu, meliputi suatu dorongan untuk mengetahui lebih
lain.
kenyataan.
maksimal.
40
Dian Miranda, ―Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini di
Kota Pontianak,‖ Jurnal Pembelajaran Prospektif 1, no. 1 (2016): 62.
25
kelak dikemudian hari. Sebab didalam jiwa seorang anak yang kreatif
kepribadiannya.
b. Bagi anak kreatif itu sangat penting karena menambah bumbu dalam
merasa lega dan bahagia jika kreativitas dapat membuat permainan yang
menyenangkan.
pemimpin, hal ini akan menjamin adegan penyesuaian sosial dan pribadi
yang baik.41
41
Masganti, Khodijah, dkk, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori dan
Praktik) (Medan: Perdana Publishing, 2016), 25.
26
5. Indikator kreativitas
sebagai berikut:
42
Nurhayati, ―Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Dengan Bereksplorasi Melalui
Koran Bekas di TK Aisyiyah Duri,‖ Jurnal Pesona PAUD 1 No 1 (t.t.): 3.
43
Elvida, ―Peningkatan Aktivitas Anak dengan Menggunakan Bahan Sisa Di Taman
Kanak-Kanak Aisyiyah 2 Duri,‖ Pesona PAUD 1, no. 1 (t.t.): 3.
27
mereka lihat.
bebas.
pengalamannya.
memecahkan masalah.
44
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), 71.
28
pendidik dan orang tua terapkan di sekolah ataupun di rumah. Anak yang
gagasan anak.
melatih seni. Mewarnai sangat baik jika dikenalkan sejak dini. Agar
dahulu. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh anak dari kegiatan ini:
berbeda.
warnai.
berkebutuhan khusus.
46
Adi D. Tilong, 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan Dan Kiri Anak
(Yogyakarta: Laksana, 2016), 78–79.
30
kerapihan. Anak menjadi lebih teliti, sabar dan rapih dalam bekerja dan
bertindak.
gambar yang sama anak hasil yang dapat membuat hasil yang berbeda –
menuangkan semua ide mereka dengan tidak langsung serta dapat melatih
tidak digali dan diasah sejak dini maka tidak akan maksimal.48 Oleh karena
anak.
47
Utama, ―Jurnal Pendidikan,‖ 74.
48
Novi Mulyani, Perkembangan Dasar Anak Usia Dini (Yogyakarta: Gava Media, 2018),
168.
31
a. Waktu
sedemikian rupa sehingga hanya sedikit warktu bebas bagi mereka untuk
b. Dorongan
orang dewasa, mereka harus di dorong untuk kreatif dan bebas dari
ejekan dan kritik yang seringkali dilontarkan pada anak yangv kreatif.
c. Sarana
d. Lingkungan
terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, dua
49
Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori dan Praktik), 12.
32
didalam diri seorang individu tersebut, tetapi juga peranan orang tua, guru
Campbell , yaitu :
a. Takut gagal.
merangsang pertumbuhannya.
Kreativitas Anak
50
Miranda, ―Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini di Kota
Pontianak,‖ 63.
33
optimal.
spidol, pensil warna dan pewarna makanan. Sedangkan langkah yang dapat
lain:
mana berisi gambar yang akan diwarnai, dan pewarna yang akan
tetapi jelas.
e. Kegiatan mewarnai. Anak bekerja sendiri tanpa bantuan guru, yang mana
pada kegiatan ini guru hanya mengawasi sehingga hasilnya dapat dilihat
akan tercipta suatu hubungan yang penuh kasih sayang antar pendidik
dan pemasukan ilmu dari pendidik kepada anak. Dikarenakan anak tidak
belajarnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
suatu fenomena.52
51
Lexy J Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2009), 6.
52
Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif.
36
deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang yang diamati.53
2. Sifat Penelitian
lainnya.54
informasi serta data-data yang berkaitan dengan subjek dan objek penelitian
53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan dan Praktik (Jakarta:Bina Aksara,
2007), 115.
54
Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif, 11.
37
B. Sumber Data
Pengumpulan sumber data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu:
pun penyimpanan data.55 Sumber primer yaitu sumber data yang langsung
pertamanya. Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer adalah kepala
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari atau berasal
55
Edi Kusnadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Ramayana Pers, 2008), 55.
38
ialah:
1. Wawancara
Tengah.
2. Observasi
56
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya ilmiah
(Jakarta: Prenada Media Grup, 2013), 138.
57
Ngalim Purwanto, Prinsip Prinsip dan Teknis Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, t.t.), 149.
58
H. Nindia Yuli Wulandana, Evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Kaukaba, 2015), 61.
39
obyek penelitian dan saranan prasana serta semua fasilitas yang menunjang
3. Dokumentasi
yang tersedia yang biasanya berupa tulisan, benda, laporan dan catatan
59
Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1976.), 63.
40
berikut :
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Peningkatan Ketekunan Pengamatan
c. Triangulasi
d. Pengecekan Teman Sejawat
e. Pengecekan anggota
f. Analisis Kasus Negatif
g. Kecukupan Referensial60
Observasi Partisifatif
Sumber Data
Wawancara Mendalam Sama
Dokumentasi
Gambar 3.1
Triangulasi Teknik
teknik berarti dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
60
Nusa Putra Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: Rajawali Pers,
2016), 88.
61
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2011), 372.
62
Sugiono, 373.
41
data yang bersangkutan. Hal ini untuk memastikan data mana yang dianggap
benar.
yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa
sumber. Oleh karena itu data yang diperoleh kemudian dicek kembali dengan
selanjutnya.63
tersebut benar dan dapat ditarik kesimpulan dengan benar. Dengan cara ini
peneliti dapat menarik kesimpulan yang benar dan tidak hanya dari satu cara
dengan data hasil wawancara serta data dari dokumentasi yang berkaitan.
dengan kepala sekolah, guru dan wali murid RA Jauharotul Mualimin dengan
63
Sugiono, 373.
42
interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang dimulai dengan
Data Conclusion
reduction drawing/verivin
g
Gambar 3.2
Analisis Data Kualitatif
1. Reduksi Data
dapat memberikan gambar yang lebih jelas dan tajam mengenai hasil
ini dengan cara menyajikan data inti atau pokok yang mencakup
data kasar yang diperoleh dari catatan lapangan, jumlahnya cukup banyak,
64
Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif, 66.
43
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan
semakin lama peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,
kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi
yang penting.65
memilih data. Data yang dianggap relevan dan penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
diperlukan.
data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
66
kategori, flowchart, dan sejenisnya. Penyajian data dilakukan agar data
penyajian yang lebih baik merupakan cara yang utama bagi analisis
hubungan serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk tersebut untuk
mempermudah peneliti dalam memahami apa yang terjadi. Pada langkah ini
65
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, 338.
66
Sugiono, 341.
44
masalah penelitian.
3. Menarikan Kesimpulan
berangkat dari fakta dan peristiwa yang kongkrit, kemudian fakta dan
umum‖.67
67
Moleong, , Metodologi Penulisan Kualitatif, 41.
BAB IV
Identitas Sekolah
Propinsi Lampung
Email Rajauharotulmualimin@gmail.com
4. Status TK / RA Swasta
tahun 2010 dan berlokasi di Jl. Delima No. 5 Gayau Sakti Kecamatan
Mualimin adalah salah satu program pendidikan prasekolah untuk anak usia
4-5 tahun dan 5-6 tahun yang diselenggarakan oleh ketua Yayasan
yang bernama ibu Nur Hidayati, S.Pd,I dan keluarga Yayasan Jauharotul
Mualimin. Hal ini didasari dari rasa tanggung jawab akan pentingnya arti
tunas bangsa yang diharapkan mampu menjadi penerus generasi bangsa ini
dan juga lahir dari wujud adanya kecintaan dunia pendidikan anak yang
pendidikan kepada seluruh rakyat Indonesia sejak usia dini. Oleh karena itu
selanjutnya.
a. Visi
sholeh.
b. Misi
berjumlah lima guru dengan satu kepala sekolah. Guru yang ada di
melanjutkan pendidikan. Adapun data guru dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
48
Tabel 4.1
Guru RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti
Pendidikan Mengajar
No Nama Gty
Terakhir Kelompok
1. Nur Hidayati, S.Pd.I GTY S1 Kepala Sekolah
Keterangan
Kelompok A : Usia 4-5 Tahun
Kelompok B : Usia 5-6 Tahun
GTY : Guru Tetap Yayasan
Tabel 4.2
Data Siswa RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti
2. B1 15 Anak
Usia 5-6 Tahun
3. B2 17 Anak
Jumlah 54 Anak
sarana dan prasarana yang cukup guna mendukung jalannya proses belajar
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti
No Jenis Jumlah
1. Ruang Kantor 1
2. Ruang Kelas 3
3. Toilet 2
4. Area Bermain 1
5. Papan Tulis 3
6. Alat Shalat Setiap Anak
7. Krayon 54
8. Pensil Warna 54
9. Media Pasir -
Sumber: Dokumentasi Raudhatul Athfal Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti.
50
Dengan adanya struktur organisasi yang jelas maka semua anggota dapat
Gambar 4.1
Struktur Organisasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti
KEMENAG
LAMPUNG TENGAH
LA
KETUA YAYASAN Zainal
Fanani, S.Ag.
LA
KEPALA RA
Nur Hidayati, S.Pd.I
SEKRETARIS BENDAHARA
Sri Istianah, S.Pd.I Siti Mohsinatin
DEWAN GURU
Rohatul Minan, S.Pd.I
TU
Sri Istianah, S.Pd.I
Ali Mujahidin S.Pd.I
Ta’lifarul Husnia
Siti Mohsinatin
Arini Ulfa Hidayati
KETUA KOMITE
Abdul Malik
PESERTA DIDIK
Gambar 4.2
Denah Lokasi RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti
B S
T Lokasi RA
U
Pasar Gayau Sakti
Lapangan
Gayau Sakti
sebagai berikut:
68
Nur Hidayati, Wawancara Kepala RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti, 8 September
2020.
69
Sri Istianah, Wawancara dengan Guru Kelas Kelompok B RA Jauharotul Mualimin
Gayau Sakti, 8 September 2020.
53
dibagi kelompok. Setiap hari kamis, guru kelas B memberikan materi terkait
kertas HVS yang sudah ada gambarnya lalu gambar tersebut diwarnai oleh
kertas HVS anak juga mewarnai di buku paket yang sudah disediakan oleh
didik.
bahan yang disiapkan antara lain kertas LKA (Lembar Kerja Anak) yang
berisi gambar yang akan di warnai, pewarna yang akan digunakan seperti
c. Pembagian kelompok
Dengan demikian anak dapat saling bekerja sama antar kelompok. Pada
dapat bekerja sama dengan temannya, melatih anak untuk mau berbagi
mengatakan pada tahap ini guru mengajak anak untuk berdoa terlebih
e. Kegiatan mewarnai
arahan dan bimbingan kepada anak sehingga hasilnya dapat dilihat sesuai
langit biru dan apel warna merah. Selanjutnya teknik yang digunakan
ialah teknik gradasi contohnya anak mewarnai gambar langit sore hari
diberi warna oranye tua, oranye, kuning, kuning muda dan putih.
dengan menyiapkan bahan ajar seperti kertas LKA (Lembar Kerja Anak)
yang berisi gambar yang akan di warnai, pewarna yang akan digunakan
kreativitas.
RA, yaitu:
―Menurut saya kreativitas itu ialah hasil dari sebuah karya dengan
menemukan hal yang baru. Anak bisa dikatakan kreatif kalau
mewarnainya sesuai dengan keadaan sebenarnya. Anak tidak bisa
diminta untuk mewarnai sesuai dengan keinginan guru nya. Kreatif
dan motorik anak berkembang dari hasil karya anak sendiri.‖70
Gayau Sakti ialah hasil dari sebuah karya anak dengan menemukan sesuatu
hal yang baru. Anak dikatakan kreatif jika mewarnainya sesuai dengan
keadaan tetapi guru tidak bisa minta anak untuk mewarnai sesuai dengan
diwarnainya.
kreativitas anak. Hal ini dapat membantu guru dalam memudahkan anak
70
Hidayati, Wawancara Kepala RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti.
58
dan Guru Kelas Jauharotul Mualimin Gayau Sakti tentang media yang
RA, yaitu:
sebagai berikut:
media yang digunakan saat mewarnai ialah krayon, pensil warna dan media
pasir. Namun yang sering digunakan saat pembelajaran ialah media krayon.
Penggunaan media pasir hanya sebagai selingan supaya anak tidak jenuh
71
Hidayati.
72
Istianah, Wawancara dengan Guru Kelas Kelompok B RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti.
59
73
Istianah.
74
Sofie Mutmainah, Wawancara dengan Wali Murid Kelompok B di RA Jauharotul
Mualimin, 23 November 2020.
60
mewarnai tidak hanya dari kerapihan tetapi dari cara anak mewarnai,
anak. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu Riski Ramadani selaku
75
Istianah.
61
kelompok B, yaitu:
dan Ibu Riski Ramadani terkait apakah anak sudah berkreasi dengan
kegiatan mewarnai.
76
Riski Ramadani, Wawancara dengan guru RA Jauharotul Mualimin, 23 November
2020.
77
Mutmainah, Wawancara dengan Wali Murid Kelompok B di RA Jauharotul Mualimin.
62
kreativitas anak tidak hanya dilakukan di sekolah saja, namun perlu adanya
dengan faktor pendukung dan penghambat. Hal ini berdasarkan dengan hasil
a. Fasilitas
ruang sekolah, meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai. Sebagai
mewarnai.
78
Ramadani, Wawancara dengan guru RA Jauharotul Mualimin.
63
mengungkapkan bahwa:
sekolah, meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai sangat berperan
mewarnai dinilai sangat efektif. Hal ini dapat membantu guru dalam
79
Istianah, Wawancara dengan Guru Kelas Kelompok B RA Jauharotul Mualimin Gayau
Sakti.
80
Istianah.
64
anak dapat berkembang dengan adanya perhatian sehingga jika anak tidak
kreativitas anak kelompok B masih ada kendala yang dihadapi oleh peserta
81
Istianah.
82
Istianah.
65
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jika seorang anak tidak memiliki
minat untuk melakukan sesuatu maka anak tidak bersemangat atau bahkan
sebagai berikut:
pada minat peserta didik dan berhenti dalam memaksa anak. Jika seorang anak
tidak memiliki minat untuk melakukan sesuatu maka anak tidak bersemangat
atau bahkan tidak mau belajar. Begitu juga dengan memaksa anak, segala
sesuatu yang sifatnya memaksa akan membuat anak terbebani. Seorang guru
harus bisa memahami kondisi anak, ketika anak belajar dengan proses
menyenangkan maka minat belajar anak akan tumbuh sehingga anak bisa
83
Istianah.
66
C. Pembahasan
analisis data yang diperoleh peneliti maka data yang didapatkan melalui
mengambil salah satu kelas sebagai sampel yaitu kelompok usia 5-6 tahun (B1)
kegiatan mewarnai dilakukan setiap hari dengan dibagi kelompok. Setiap hari
penerapan kegiatan mewarnai guru memberikan kertas HVS yang sudah ada
gambarnya lalu gambar tersebut diwarnai oleh anak dan anak memberi
mewarnai di buku paket yang sudah disediakan oleh sekolah sesuai dengan
tema. Guru berperan aktif dalam setiap perkembangan anak khususnya dalam
kegiatan mewarnai.
ajar seperti kertas LKA (Lembar Kerja Anak) yang berisi gambar yang akan di
dengan teknik blocking dan gradasi. Saat anak mulai melakukan kegiatan
dilihatnya.
diberikan guru nya dengan sendiri. Saat kegiatan mewarnai sebagian besar
anak tidak meniru hasil temannya, walaupun masih ada beberapa anak yang
hasil dari sebuah karya anak dengan menemukan sesuatu hal yang baru. Anak
dikatakan kreatif jika mewarnainya sesuai dengan keadaan tetapi guru tidak
bisa minta anak untuk mewarnai sesuai dengan keinginan guru. Jadi anak akan
anak. Hal ini dapat membantu guru dalam memudahkan anak memahami
68
bahan ajar. Media yang digunakan saat mewarnai ialah krayon, pensil warna
dan media pasir. Namun yang sering digunakan saat pembelajaran ialah media
krayon. Penggunaan media pasir hanya sebagai selingan supaya anak tidak
jenuh saat mewarnai selalu menggunakan media krayon. Dan untuk kegiatan
memberikan penilaian tidak hanya dari kerapihan tetapi dari cara anak
membayangkan berdasarkan pengalaman apa yang mereka lihat. Hal ini dapat
baik, dilihat dari cara anak menuangkan imajinasi nya dalam kegaitan tersebut.
namun perlu adanya pemberian stimulus di rumah juga oleh orang tua.
fasilitas sekolah dan prasarana sekolah seperti gedung sekolah, ruang sekolah,
meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai sangat berperan penting dalam
yang digunakan. Dalam hal ini dengan menggunakan media saat proses
pembelajaran khususnya kegiatan mewarnai dinilai sangat efektif. Hal ini dapat
membantu guru dalam memudahkan anak untuk lebih cepat memahami materi
ajar karena dinilai lebih efektif dan efisien serta praktis dalam pemanfaatnnya.
perhatian sehingga jika anak tidak fokus maka perlu adanya pendekatan,
terdapat juga faktor yang menjadi penghambat, yaitu terdapat pada minat
peserta didik dan berhenti dalam memaksa anak. Jika seorang anak tidak
memiliki minat untuk melakukan sesuatu maka anak tidak bersemangat atau
bahkan tidak mau belajar. Begitu juga dengan memaksa anak, segala sesuatu
yang sifatnya memaksa akan membuat anak terbebani. Seorang guru harus bisa
maka minat belajar anak akan tumbuh sehingga anak bisa melakukan tugas
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada ialah hak
anak adalah bermain. Orang tua dan guru berperan penting dalan meningkatkan
minat belajar anak sejak dini melalui metode-metode yang tepat. Jangan
timbul rasa bosan pada anak. Dalam hak bermain anak dapat dilakukan
bercerita dan lain-lain. Anak memilih sendiri permainan yang ia suka tanpa
paksaan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
maka pada bab ini peneliti akan mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
krayon, pensil warna dan media pasir dengan teknik blocking dan gradasi
perkembangan kreativitasnya.
ruang sekolah, meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai. Fasilitas
lebih cepat memahami materi ajar karena dinilai lebih efektif dan efisien
berkembang dengan adanya perhatian sehingga jika anak tidak fokus maka
72
efektif.
terdapat pada minat peserta didik dan berhenti dalam memaksa anak. Jika
seorang anak tidak memiliki minat untuk melakukan sesuatu maka anak
tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Begitu juga dengan
memaksa anak, segala sesuatu yang sifatnya memaksa akan membuat anak
terbebani.
B. Saran
2. Guru masih harus banyak belajar agar menjadi guru yang professional,
biaya dan tenaga dalam mengembangkan kreativitas anak karena guru dapat
Dahlan, H. Zaini. Qur’an Karim Dan Terjemahan Artinya. Yogyakarta: UII Press
Yogyakarta, 2009.
Masganti, Khodijah, dkk. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori dan
Praktik). Medan: Perdana Publishing, 2016.
Miranda, Dian. ―Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini
di Kota Pontianak.‖ Jurnal Pembelajaran Prospektif 1, no. 1 (2016).
Muhammad, As’adi. Deteksi Bakat & Minat Anak Sejak Dini. Yogyakarta:
Garailmu, 2010.
Mulyani, Novi. Perkembangan Dasar Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media,
2018.
Tilong, Adi D. 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan Dan Kiri Anak.
Yogyakarta: Laksana, 2016.
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN
NOTA DINAS
PENGESAHAN
ABSTRAK
ORISINALITAS PENELITIAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
B. PertanyaanPenelitian
D. Penelitian Relevan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Metode Mewarnai
3. Mengenal Warna
4. Teknik Mewarnai
6. Peralatan Mewarnai
B. KreativitasAnak
5. Indikator Kreativitas
Anak
Anak
Kreativitas Anak.
BAB III METODOLOGI PENENLITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
B. Sumber Data
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
MahasiswaYbs,
RezkiPebriani
NPM.1601030064
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
A. OBSERVASI
Gayau Sakti
2. Mengamati dan mencatat secara umum sarana dan prasarana yang ada
B. WAWANCARA
mewarnai?
B?
Mualimin?
mewarnai?
C. DOKUMENTASI
4. Data pendidik
Mahasiswa Ybs,
Rezki Pebriani
NPM.1601030064
Pembimbing I Pembimbing II
Tengah?
mewarnai?
Tengah?
metode mewarnai?
tidak kreatif
di kelompok B?
Jauharotul Mualimin?
imajinasinya.
kelompok B?
mewarnai?
mewarnai?
Foto 1. Wawancara Peneliti Dengan Ibu Nur Hidayati Selaku Kepala RA Jauharotul
Mualimin Gayau Sakti
Foto 2. Wawancara Peneliti Dengan Ibu Sri Istianah Selaku Guru Kelas B RA Jauharotul
Mualimin Gayau Sakti
Foto 3. Wawancara Peneliti Dengan Ibu Sofie Mutmainah Selaku Wali Murid Kelompok
B RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti
Foto 4. Wawancara Peneliti Dengan Ibu Riski Ramadani Selaku Wali Murid Kelompok B
RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti
Foto 5. Area Bermain RA Jauharotul Mualimin Gayau Sakti