Anda di halaman 1dari 104

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS

VIDEO PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN UNTUK


SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS

SKRIPSI

Oleh

RIWANDA CITHA LARASATI


NIM. TB. 131 120

PRODI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS
VIDEO PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN UNTUK
SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana


Strata Satu (S.1) Pada Program Studi Tadris Biologi

Oleh

RIWANDA CITHA LARASATI


NIM. TB. 131 120

PRODI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dan sholawat beserta salam tak lupa dipanjatkan untuk
Nabi Besar Muhammad SAW.
Atas dukungan dan do‟a orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat
dirampungkan dengan baik. Dan dengan segenap kerendahan dan kebanggaan
hati, saya persembahkan dan saya hadiahkan karya ini kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda (A.F. Buana) yang telah berperan
penting dalam hidup saya, mengasuh, mendidik, memberikan materi serta
do‟a yang tiada hentinya. Dan untuk sosok yang tak pernah tergantikan, Alm.
Ibunda (Fadiah), meskipun beliau tak dapat berada disisi saya selama saya
menyelesaikan skripsi ini tetapi karna beliau lah saya bisa sampai dititik ini.
2. Adikku tersayang (Riwanda Citha Atira) yang selalu menjadi penyemangat.
3. Nenek, Bibi, Paman, dan Sepupu tersayang yang selalu menyemangati dan
mendo‟akan.
4. Sahabat-sahabatku tersayang (Ria, Winda, Mira, Nurul, Ina, dan Tiwi) yang
selalu menyemangati, menemani dan mendo‟akan. Terima kasih untuk semua
kenangan manis semasa kuliah, semoga kita sukses dan menemukan
kebahagiaan kita masing-masing.
5. Almamater tercinta UIN STS Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


MOTTO

ٍ‫يه ا ِم ْنٍ ُك لٍ َز ْو مجٍ َك ِر مي‬ ِ ِ ‫أ ََو َلٍْ يَ َر ْوا إِ َلٍ ْاْل َْر‬
َ ‫ضٍ َك ْمٍ أَنْ بَتْ نَا ف‬
٧﴾:‫﴿ الشعراء‬
Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya
kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS.
As Syu‟ara: 7)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini dalam keadaan sehat wal‟afiat. Sholawat beserta salam tak lupa dipanjatkan
untuk Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari alam
kebodohan menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang
kita rasakan pada saat ini.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi
baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA sebagai Rektor UIN STS Jambi
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN STS Jambi
3. Ibu Reny Safita, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Ibu Try Susanti, M.Si sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Dwi Gusfarenie,
M.Pd sebagai dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya untuk membantu mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
5. Ibu Dr. Revis Asra, M.Si, Bapak Drs. Mursyid, M.Pd, dan Bapak Nurhadi,
S.Kom, M.Cs sebagai dosen validator
6. Ibu dan Bapak Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7. Ibu dan Bapak bagian Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS
Jambi
8. Bapak Marojohan, S.Pd dan Ibu Nurdahlia, S.Pd sebagai guru mata pelajaran
Biologi di SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


9. SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi yang telah ikut
berpartisipasi memberikan izin dan data demi terselesaikannya skripsi ini
Atas segala jasa dan bantuan dari semua pihak, penulis ucapkan banyak
terima kasih. Penulis berdo‟a semoga Allah SWT membalasnya dengan imbalan
pahala yang berlipat ganda dan sebagai amal jariyah yang tidak akan pernah surut
mengalir pahalanya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi penulis
dan semua pihak.

Jambi, September 2018


Penulis

Riwanda Citha Larasati


TB. 131120

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


ABSTRAK

Nama : Riwanda Citha Larasati


Program studi : Pendidikan Biologi
Judul : Desain Media Pembelajaran Biologi Berbasis Video Pada Materi
Dunia Tumbuhan Untuk Siswa/I Sekolah Menengah Atas

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran biologi


berbasis video pada materi dunia tumbuhan dan mengetahui kevalidan dan
kepraktisan video pembelajaran berdasarkan hasil validasi dan uji coba lapangan.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan
menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation and Evaluation). Hasil penelitian ini berupa video pembelajaran
yang layak digunakan berdasarkan hasil penilaian ahli materi, ahli bahasa dan ahli
desain media sebesar 95,8%, 95% dan 83,3%. Uji coba lapangan dilakukan di
SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi. Hasil analisis dari
angket tanggapan guru menyatakan media yang dikembangkan termasuk kategori
sangat praktis persentase rata-rata sebesar 90%, dan berdasarkan tanggapan siswa
diperoleh persentase sebesar 88% dan dinyatakan sangat praktis untuk digunakan.
Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ini layak untuk membantu
pembelajaran, praktis untuk digunakan, dan dapat menarik minat siswa dalam
belajar.

Kata kunci : Biologi, Desain, Dunia Tumbuhan, Pengembangan Media


Pembelajaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


ABSTRACT

Name : Riwanda Citha Larasati


Study program : Biology Education
Title : Design of Video-Based Biology Learning Media in Plant World
Material for High School Students

This study aims to develop a video-based biology learning media on plant world
material and find out the validity and practicality of video-based learning on the
results of validation and field trials. This research is a Research and Development
(R & D) study using the ADDIE development model (Analysis, Design,
Development, Implementation and Evaluation). The result of this study is in the
form of decent learning video used based on the results of the assessment of
material experts, linguists and media design experts amounted to 95.8%, 95% and
83.3%. Field trials were conducted at Senior High School Muaro Jambi 10 and
MA Laboratory of Jambi City. The analysis result of the teacher's questionnaire
responses stated that the developed media included a very practical category with
an average percentage of 90%, and based on student responses obtained a
percentage of 88% and stated to be very practical to use. Thus, it can be
concluded that the learning media is feasible to help learning, practical to use, and
can attract students' interest in learning.

Keywords: Biology, Design, Development of Learning Media, Plant World

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
NOTA DINAS .................................................................................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................viii
ABSTRAK ......................................................................................................... x
ABSTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4
C. Batasan Masalah .................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
E. Tujuan Masalah ..................................................................................... 5
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan .............................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Konsep Pengembangan Model .............................................................. 6
B. Kajian Teoritik ....................................................................................... 8
C. Studi Relevan ...................................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 19
B. Karakteristik Sasaran Penelitian .......................................................... 19
C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan ........................................... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil dan Pengembangan Media ......................................................... 32
B. Validitas Media .................................................................................... 36
C. Praktikalitas Media .............................................................................. 39
D. Pembahasan ......................................................................................... 40

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 44
B. Saran .................................................................................................... 45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Desain ................................................. 24
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Materi ................................................. 25
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi Bahasa ................................................. 26
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Tanggapan Guru Mata Pelajaran Biologi .............. 27
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa ................................................... 28
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kelayakan Media ................................................... 31
Tabel 3.7 Kriteria Pemberian Nilai Praktikalitas ............................................. 31
Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Materi
Sebelum Revisi ....................................................................................... 36
Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Materi
Setelah Revisi ......................................................................................... 37
Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Bahasa
................................................................................................................. 38
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Media 39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Lembar Validasi Materi ................................................................ 48
Lampiran 2 Lembar Validasi Bahasa ............................................................... 49
Lampiran 3 Lembar Validasi Media ................................................................. 50
Lampiran 4 Angket Tanggapan Guru SMA N 10 Muaro Jambi ...................... 51
Lampiran 5 Angket Tanggapan Guru MA Laboratorium Jambi ...................... 52
Lampiran 6 Angket Tanggapan Siswa SMA N 10 Muaro Jambi ..................... 53
Lampiran 7 Angket Tanggapan Siswa MA Laboratorium Jambi ..................... 54
Lampiran 8 Analisis Data Angket Tanggapan Siswa SMA N 10 Muaro
Jambi .............................................................................................. 55
Lampiran 9 Analisis Data Angket Tanggapan Siswa MA Laboratorium
Jambi ............................................................................................. 57
Lampiran 10 Data Analisis Efektifitas Produk di SMA N 10 Muaro
Jambi ............................................................................................. 59
Lampiran 11 Data Analisis Efektifitas Produk di MA Laboratorium
Jambi ............................................................................................. 61
Lampiran 12 Data Nilai Siswa SMA N 10 Muaro Jambi Sebelum
Menggunakan Media Pembelajaran Video ................................... 63
Lampiran 13 Data Nilai Siswa MA Laboratorium Jambi Sebelum
Menggunakan Media Pembelajaran Video ................................... 65
Lampiran 14 RPP ............................................................................................. 67
Lampiran 15 Dokumentasi ............................................................................... 81

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kingdom Plantae .......................................................................... 15
Gambar 4.1 Windows Movie Maker version 2012 ............................................ 34
Gambar 4.2 Pengembangan Media Pembelajaran ............................................ 34
Gambar 4.3 Pengembangan Media Pembelajaran ............................................ 35
Gambar 4.4 Pengembangan Media Pembelajaran ............................................ 35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad 21 ini,
menyebabkan semakin berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan manusia
berkualitas. Pada hakekatnya pendidikan merupakan proses untuk membantu
pembangunan manusia dalam pengembangan diri agar dapat menghadapi segala
tantangan dan rintangan yang dihadapi suatu bangsa untuk mencapai kemajuan.
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia senantiasa menghadirkan perubahan-
perubahan dalam rangka penyempurnaan agar dapat sesuai dengan kebutuhan
pembangunan suatu bangsa.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kompleksnya tingkat
berpikir siswa dalam pendidikan di Indonesia, dengan kemajuan tersebut sehingga
menuntut guru atau pendidik untuk lebih memperhatikan hal ini. Karena guru
merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan.
Selain itu dalam proses belajar mengajar guru juga harus memiliki kemampuan
tersendiri, guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam melaksanakan
pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya.
Pada umumnya sistem pendidikan di Indonesia sekarang menggunakan
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memiliki beberapa komponen yang penting.
Komponen dalam proses pendidikan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, hal ini berarti bahwa sebagai alat pendidikan, kurikulum memiliki
bagian-bagian penting sebagai penunjang yang dapat mendukung operasinya
secara baik. Komponen pokok kurikulum meliputi komponen tujuan, komponen
isi/materi, komponen organisasi/strategi, komponen media, dan komponen proses
belajar mengajar. Dalam kurikulum 2013 guru dituntut memiliki keterampilan
dalam menyajikan media kepada siswa sebagai alat atau perantara untuk
mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa dalam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Hal yang biasa dilakukan guru dalam usaha untuk meningkatkan mutu
pendidikan, diantaranya yaitu harus menggunakan media sebagai sarana
pendukung proses belajar mengajar. Karena media merupakan suatu alat yang bisa
membantu dalam kegiatan proses belajar mengajar. Syaiful dan Aswan (2010;
121) mengemukakan bahwa “Media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran”. Dengan
dibantu media pembelajaran video diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi
rangsangan kegiatan belajar, membantu keefektifan penyampaian pesan,
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran, serta memadatkan informasi. Guru tidak lagi dominan di
dalam kelas, melainkan siswa yang menjadi subjek belajar. Seperti yang
diungkapkan oleh Syaiful dan Aswan (2010; 120) “Kerumitan bahan yang akan
disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media”.
Media erat kaitannya dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Misalnya guru akan menggunakan media yang berupa video, maka sarana
prasarana yang harus tersedia di sekolah tersebut adalah komputer/laptop,
proyektor, dan sound system. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di MA
Laboratorium Kota Jambi, peneliti mendapatkan data mengenai sarana prasarana
yang tersedia di MA Laboratorium Kota Jambi yaitu sebagai berikut: papan tulis
(white board) berjumlah 9 buah, komputer berjumlah 13 unit, printer berjumlah 1
unit, sound system berjumlah 1 unit, dan proyektor berjumlah 2 unit. Selanjutnya
untuk observasi di SMA Negeri 10 Muaro Jambi, diperoleh keterangan mengenai
sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah tersebut yaitu papan tulis (white
board) berjumlah 23 buah, komputer berjumlah 20 unit, printer berjumlah 1 unit,
sound system berjumlah 2 unit, dan proyektor berjumlah 2 unit.
Dengan sarana prasarana yang ada di sekolah tersebut guru belum
memanfaatkan secara maksimal sarana prasarana yang ada. Media yang
digunakan oleh guru cenderung monoton dan sederhana sehingga materi yang
akan disampaikan kepada siswa kurang maksimal. Hal ini dikarenakan media

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi di dalam kelas belum
menggunakan media yang bervariasi, media yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi sebagian besar hanya berupa media yang berbentuk visual
misalnya buku paket, poster, dan gambar dari internet.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di MA Laboratorium
pada tanggal 11 Mei 2017 melalui wawancara dengan 15 orang siswa kelas X
didapatkan hasil bahwa siswa merasa jenuh, hal ini dilihat dari aktivitas siswa di
kelas selama belajar misalnya siswa seringkali terlihat tidak memperhatikan
pelajaran. Kejenuhan yang dirasakan oleh siswa saat mengikuti mata pelajaran
biologi dikarenakan media yang digunakan oleh guru kurang memotivasi siswa
untuk mengikuti materi pelajaran di kelas. Karena kurangnya motivasi siswa
untuk belajar maka akan terjadi penurunan aktivitas dan efektifitas siswa di dalam
kelas. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia
di sekolah, sehingga dalam membuat dan menyajikan media pembelajaran pun
guru memiliki keterbatasan.
Untuk observasi awal yang dilakukan di sekolah yang kedua yaitu SMA
Negeri 10 Muaro Jambi pada tanggal 18 Mei 2017 melalui wawancara dengan 15
orang siswa kelas X, diperoleh hasil bahwa siswa merasa bosan ketika mengikuti
mata pelajaran biologi dikarenakan media yang digunakan oleh guru kurang
diminati oleh siswa, sehingga kurang memotivasi siswa untuk belajar dan akan
menyebabkan penurunan aktivitas dan efektifitas siswa di dalam kelas.
Untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa maka diperlukannya
media pembelajaran yang baru. Peneliti memilih media pembelajaran berbentuk
video karena di dalam video tidak hanya mencakup tulisan dan gambar seperti
pada buku atau poster yang sering digunakan oleh guru, tetapi juga mencakup
gambar bergerak (video, animasi) dan suara (musik). Media pembelajaran yang
berbentuk video juga dirasa lebih cocok diterapkan pada siswa SMA dikarenakan
karakter yang dimiliki oleh siswa SMA adalah cenderung memiliki wawasan yang
luas dan memiliki pola pikir dengan kemampuan nalar yang tinggi selain itu anak
usia Sekolah Menengah Atas mampu mentrasfer pengetahuan dari berbagai
macam sumber media yang dilihatnya terutama media yang berbentuk video. Hal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


ini dapat mendukung minat serta motivasi siswa untuk belajar.
MA Laboratorium Kota Jambi dan SMA Negeri 10 Muaro Jambi
merupakan tujuan peneliti dalam mengembangkan pemanfaatan sistem belajar
mengajar dengan munggunakan video pembelajaran. Karena dilihat dari kondisi
lembaga pendidikan tersebut belum menggunakan media pembelajaran secara
maksimal, pemanfaatan media masih didominasi media sederhana seperti media
papan tulis dan materi-materi pembelajaran hanya bisa di dapat siswa melalui
guru. Hal ini akan mengakibatkan kurangnya minat belajar bagi siswa dan akan
berpengaruh pada hasil belajarnya, karena dalam proses belajar sumber belajarnya
hanya guru.
Mengingat akan pentingnya media dalam proses pembelajaran di sekolah
dan peran serta media di dalamnya, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
yang bejudul “Desain Media Pembelajaran Biologi Berbasis Video Pada
Materi Dunia Tumbuhan Untuk Siswa/I Sekolah Menengah Atas”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan
penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya media pembelajaran pada sistem pembelajaran biologi yang
dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa.
2. Siswa menganggap mata pelajaran biologi adalah mata pelajaran yang
menjenuhkan.
3. Media yang digunakan oleh guru cenderung monoton sehingga pelajaran
terasa membosankan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah
sebagai berikut:
1. Pengembangan media pembelajaran berbasis video pada mata pelajaran
biologi materi dunia tumbuhan pada kelas X di MA Laboratorium dan
SMA Negeri 10 Muaro Jambi.
2. Video diedit dengan bantuan program windows live movie maker.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka perlu
dilakukan penelitian mengenai:
1. Bagaimana validitas media pembelajaran yang akan digunakan di MA
Laboratorium dan SMA Negeri 10?
2. Bagaimana praktikalitas media pembelajaran yang akan digunakan di
MA Laboratorium dan SMA Negeri 10?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan data validitas media yang digunakan di Madrasah Aliyah /
Sekolah Menengah Atas.
2. Mengetahui segi praktikalitas media yang digunakan di Madrasah Aliyah
/ Sekolah Menengah Atas.
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan
Berdasarkan tujuan penelitian bahwa penelitian ini mengembangkan
produk dalam bentuk video dimana dapat digunakan sebagai media pembelajaran
menarik, adapun spesifikasi produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut :
1. Materi dalam media adalah materi dunia tumbuhan semester 2 kelas X M
A Laboratorium Kota Jambi.
2. Media yang digunakan adalah video yang menggambarkan materi pada d
unia nyata, sehingga diharapkan siswa tidak lagi menghapal materi namu
n lebih pada memahami materi.
3. Aplikasi yang digunakan yaitu Windows Live Movie Maker 2012, adalah
sebuah program editing video yang sederhana , didesain untuk Personal
Computer ( PC ) dengan sedikit pengalaman untuk membuat video ruma
han.
4. Media dikemas dalam ekstensi .Mp4 agar dapat dibuka dimana pun dan k
apan pun, sehingga siswa juga dapat belajar secara mandiri di luar jam be
lajar sekolah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Model


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002; 538) “Pengembangan adalah
proses, cara, perbuatan pengembangan”. Sugiyono (2014; 297) mengatakan
bahwa “Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut”. Ada berbagai macam model pengembangan bahan ajar, diantaranya
yaitu model ADDIE, 4D, ASSURE, Dick and Carey, dan model Gerlach and Elly.
1. Model ADDIE
Model ADDIE adalah salah satu model desain sistem pembelajaran yang
memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang
sederhana dan mudah dipelajari. Model ini terdiri dari lima fase atau tahap utama
yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, Evaluation. Kelebihan
model ini yaitu merupakan model yang sederhana dan mudah dipelajari serta
strukturnya yang sistematis. Sedangkan kekurangan model ini adalah dalam tahap
analisis memerlukan waktu yang lama.
2. Model 4D
Model pengembangan 4D merupakan model pengembangan perangkat
pembelajaran yang terdiri atas 4 tahap utama yaitu Define (pembatasan), Design
(perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran).
Kelebihan model pengembangan 4D yaitu langkahnya mudah diikuti dan adanya
analisis tugas dan konsep yang memudahkan peneliti untuk menetapkan tujuan
pembelajaran. Sedangkan kelemahannya yaitu analisis tugas yang sejajar dengan
analisis konsep dan tidak ditentukan analisis mana yang duluan dilaksanakan.
3. Model Assure
Model desain pembelajaran ASSURE adalah suatu model desain
pembelajaran yang berorientasi pada kegiatan belajar mengajar (KBM). Langkah-
langkah dari model ini ialah analize learner (menganalisis peserta didik), state

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


objectives (merumuskan tujuan pembelajaran khusus), selection of media on
materials (memilih metode, media, dan bahan ajar), utilize media and materials
(memanfaatkan media dan bahan ajar), require learner’s response (meminta
respon siswa), evaluate (evaluasi). Kelebihan dari model ini yaitu relatif mudah
untuk diterapkan, komponen kegiatan belajar mengajar lengkap. Sedangkan
kekurangan model ini yaitu tidak mengukur dampak terhadap proses belajar
karena tidak didukung oleh komponen suprasistem, dan perlu adanya upaya
khusus dalam mengerahkan peserta didik untuk persiapan kegiatan belajar
mengajar (KBM).
4. Model Dick and Carey
Model ini dikembangkan oleh Walter Dick dan Lou Carey. Dick dan Carey
memandang desain pembelajaran sebagai sebuah sistem dan menganggap
pembelajaran adalah proses yang sistematis. Langkah-langkah model ini yaitu
identifikasi kebutuhan dan menentukan tujuan umum, melakukan analisis
instruksional, mengidentifikasi tingkah laku awal dan karakteristik siswa,
merumuskan tujuan kinerja atau tujuan pembelajaran khusus, pengembangan tes
acuan patokan, pengembangan strategi pembelajaran, pengembangan atau
memilih materi pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi formatif,
merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif, serta revisi pembelajaran.
Kelebihan dari model ini yaitu setiap langkah jelas, efektif, terperinci. Sedangkan
kekurangan dari model ini yaitu kaku karena setiap langkah telah ditentukan, tidak
cocok diterapkan dalam e-learning skala besar.
5. Model Gerlach and Elly
Model pembelajaran Gerlach dan Elly merupakan suatu metode perencanaan
pengajaran yang sistematis. Unsur-unsur dalam desain instruksional yang
dikembangkan oleh Gerlach dan Elly yaitu merumuskan tujuan pembelajaran,
menentukan isi materi, penilaian kemampuan awal siswa, menentukan teknik dan
strategi, pengelompokan belajar, menentukan pembagian waktu, menentukan
ruang, memilih media instruksional yang sesuai, mengevaluasi hasil belajar, serta
menganalisis umpan balik. Kelebihan model ini yaitu sangat teliti dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran, cocok digunakan untuk segala

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


kalangan. Sedangkan kekurangan model ini yaitu terlalu panjang prosedur
perancangan desain pembelajaran, dan tidak adanya tahapan pengenalan
karakteristik siswa.
Dari kelima model pembelajaran di atas, model ADDIE merupakan model
yang relevan dengan fokus penelitian. Peneliti memilih model pembelajaran
ADDIE dikarenakan model ini merupakan suatu model pembelajaran yang
mengidentifikasi siswa secara mendalam hal ini dimaksudkan agar terciptanya
pembelajaran yang efektif dan siswa dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan. Alasan lainnya juga karena model ini merupakan suatu model yang
memiliki lima tahap atau langkah yang sangat sederhana dan terstruktur dengan
sistematis. Berikut merupakan tahap atau langkah dari model ADDIE:
a. Analysis (analisa kebutuhan, identifikasi masalah, dan identifikasi tugas pemb
elajaran).
b. Design (merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR; specifik, measurable,
applicable, and realistic, menyusun tes, memilih strategi, metode, dan media
pembelajaran yang tepat).
c. Development (mewujudkan desain tadi dalam bentuk nyata, misalnya dengan
mencetak modul, kemudian mengembangkan modul dengan sebaik mungkin)
.
d. Implementation (langkah nyata menerapkan sistem pembelajaran yang kita bu
at).
e. Evaluation (sudah efektifkah sistem pembelajaran yang kita kembangkan).
B. Kajian Teoritik
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Gerlach & Ely (dalam Arsyad; 2016;
3) mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupaan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photograpis, atau elektronis
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.
Heinich, dkk (dalam Arsyad; 2016; 3) mengemukakan istilah “Medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan,
bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila
media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional
atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media
pembelajaran”.
Gagne‟ dan Briggs (dalam Arsyad; 2016; 4) secara implisit
mengatakan bahwa “Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari
antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,
slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan
kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahan fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar”.
Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata
“teknologi” yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art) dan logos
(bahasa indonesia “ilmu). Menurut Webster (dalam Arsyad; 2016; 5), “art
adalah keterampilan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan
observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang
membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan
observasi”.
Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran menurut
Achsin (dalam Arsyad; 2016; 5), maka teknologi mempunyai pengertian
sebagai berikut: Perluasan konsep tentang media, di mana teknologi bukan
sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap,
perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan
ilmu.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini, AECT
mengembangkan definisi mutakhir pada tahun 2008, sebagai berikut:
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik etis untuk memfasilitasi
belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan
mengelola proses dan sumber-sumber tenologi yang sesuai (Arsyad; 2016;
7).
Berdasarkan definisi teknologi pendidikan (pembelajaran) seperti
telah dijabarkan di atas, maka dapat dikatakan bahwa:
a. Teknologi pembelajaran pada perkembangan awalnya sama dengan media
pembelajaran yang lahir dari revolusi komunikasi.
b. Dalam perkembangan selanjutnya teknologi pembelajaran merupakan sua
tu disiplin ilmu tersendiri yang bukan hanya terbatas pada media dalam be
ntuk peralatan fisik semata, melainkan merupakan kajian dan praktik etis
dalam mendesain, mengembangkan, menggunakan, mengelola, dan meng
evaluasi proses dan sumber teknologi yang sesuai untuk memfasilitasi bel
ajar dan memperbaiki kinerja tenaga pendidik, peserta didik, dan organisa
si kependidikan.
c. Media pembelajaran yang dipandang sebagai segala bentuk peralatan fisik
komunikasi berupa hardware dan software merupakan bagian kecil dari t
eknologi pembelajaran yang harus diciptakan )didesain dan dikembangka
n), digunakan, dan dikelola (dievaluasi) untuk kebutuhan pembelajaran de
ngan maksud untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam proses pemb
elajaran (Arsyad; 2016; 7).
1) Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran
akan lebih efektif dan efisien. Kemp dan Dayton (dalam Arsyad; 2016;
25) mengungkapkan setidaknya terdapat 8 manfaat media dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu:
a) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku
b) Pembelajaran bisa lebih menarik

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


c) Pembelajaran menjadi interaktif dengan diterapkannya teori belaj
ar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisip
asi siswa, umpan balik, dan penguatan.
d) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat
e) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan
f) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau
diperlukan
g) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhada
p proses belajar dapat ditingkatkan
h) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
2) Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari
yang paling kecil, sederhana dan murah hingga media yang canggih dan
mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada pula
media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia
dilingkungan langsung yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula
media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan
pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak
banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa
media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan
adalah media cetak (buku). Selain itu banyak juga sekolah yang elah
memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, Overhead
Projector (OHP) dan objek-objek nyata. Sedangkan media lain seperti
kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran
komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak
asing lagi bagi sebagian besar guru.
Kemp & Dayton (dalam Arsyad; 2016; 39) mengelompokkan media
ke dalam delapan jenis, yaitu:
(1) Media cetakan
(2) Media pajang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


(3) Overhead transparacies
(4) Rekamanan audio tape
(5) Seri slide dan film strips
(6) Penyajian multi image
(7) Rekaman video dan film hidup
(8) Komputer.
2. Pengembangan Media Pembelajaran
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007; 320) mengatakan bahwa
“pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan
dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar
yang sekarang. Mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik untuk
meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat
diwujudkan”.
Henry Simamora (2000; 411) “pengembangan produk adalah proses
pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya
kedalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial”. Pencarian
produk baru didasarkan pada asumsi bahwa para pelanggan menginginkan
unsur-unsur baru dan pengenaan produk baru akan membantu mencapai
tujuan perusahaan.
Produk yang dibuat disini yaitu media pembelajaran, sebelum
membuat produk ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Syarat Edukatif
syarat edukatif maksudnya bahwa pembuatan media pembelajaran
harus disesuaikan dengan program pendidikan yang berlaku sehingga
pembuatannyaakan sangat membantu pencapaian tujuan-tujuan yang
terdapat di dalam program pendidikan yang disusun.
2) Syarat Teknis
Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam pembuatan media
pembelajaran berkaitan dengan hal-hal teknis seperti pemilihan
bahan, kualitas bahan, pemilihan warna, kekuatan bahan dalam suhu-
suhu tertentu dan lain sebagainya.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


3) Syarat Estetika
Persyaratan estetika ini menyangkut unsur keindahan media
pembelajaran yang dibuat. Unsur keindahan atau estetika ini sangat
penting diperhatikan karena akan memotivasi dan menarik
perhatian anak untuk menggunakannya. Hhal-hal yang lebih rinci
yang berkaitan dengan syarat estetika ini yaitu sebagai berikut:
(1) Bentuk elastis, ringan atau mudah untuk dibawa
(2) Keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu kecil)
(3) Warna (kombinasi warna) serasi dan menarik.
3. Windows Live Movie Maker 2012
Windows live movie maker adalah sebuah program editing video yang
sederhana, didesain untuk Personal Computer (PC) dengan sedikit
pengalaman untuk membuat video rumahan. Fungsi utama program ini adalah
untuk melakukan olah digital terhadap cuplikan-cuplikan gambar bergerak
(film), misalnya untuk menambahkan animasi, efek visual ataupun sebuah
redaksi singkat yang berhubungan dengan film yang sedang disunting. Pada
windows live movie maker akan disimpan pada format file windows media.
Tetapi dapat juga mengimport file dengan format lain, seperti: asf, .avi, .m1v,
.mp2, .mpe, .mpeg, .mpg, .mpv2, .wm, .wmv.
Langkah-langkah menjalankan windows live movie maker:
a. Mengimport file
1) Klik add videos and photos di bagian capture video
2) Muncul menu import untuk mencari file gambar atau video yang kita
simpan
3) Pilih file gambar atau video yang kita inginkan
4) Klik open
b. Memberikan pemisah atau transisi
Untuk memberikan pemisah disetiap gambar atau video, kita harus
menempatkan transisi dibagian potongan gambar yang sudah disediakan oleh
movie maker. Transisi berada di video tools .

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


c. Memberikan efek pada gambar atau video
Pemberian efek pada gambar atau video berguna agar gambar atau video
tampak lebih beda dari suasana yang aslinya. Efek berada pada menu visual
effects.
Windows live movie maker memiliki kelebihan dan juga kekurangan.
Kelebihan dari windows live movie maker yaitu jika aplikasi sudah
mendukung fasilitas import maka sudah dipastikan akan sangat bermanfaat
dan akan disukai banyak orang, dalam hal ini Microsoft Windows XP bisa
digunakan untuk import klip video dari camcorder analog atau VCR dengan
menggunakan adapter yang murah. Sedangkan kekurangan dari windows live
movie maker yaitu terkadang sering not responding (saat export/import/save).
Dan terjadi penutupan program kerja secara tiba-tiba saat melakukan
pengeditan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


4. Dunia Tumbuhan (Taksonomi Tumbuhan)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Gambar 2.1 Kingdom Plantae
Tumbuhan adalah organisme eukaryotik, multisel, berklorofil, memiliki
dinding sel, dan autotrof. Dunia tumbuhan beranggotakan seluruh tumbuhan
yang hidup di muka bumi. Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi
tumbuhan tidak berpembuluh atau non-tracheopyta (tumbuhan lumut) dan
tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (tumbuhan paku dan tumbuhan
berbiji). Tumbuhan terbagi menjadi tiga (3) Divisi: Bryophita (tumbuhan
lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan
berbiji).
a. Ciri-ciri Dunia Tumbuhan
1) Struktur tubuh berupa multiseluler, eukariotik, dan memiliki sel-sel ya
ng sudah terspesialisasi membentuk jaringan dan organ.
2) Mengandung klorofil a dan b serta karotenoid; menyimpan makanan d
alam bentuk tepung; dan memiliki dinding sel dari bahan selulosa.
3) Melindungi perkembangan embrio dari kekeringan dengan menyuplai
air dan nutrisi ke dalam struktur reproduksi betina.
4) Memiliki daur hidup berupa pergiliran keturunan (metagenesis).

C. Studi Relevan
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Tri Cipto Tunggul Ward
oyo yang berlokasi di SMK Negeri 1 Purworejo tentang Pengembangan M
edia Pembelajaran Berbasis Video Animasi Pada Mata Pelajaran Mekanik
a Teknik dengan hasil penelitian yaitu hasil pengembangan media pembel
ajaran diketahui bahwa: (1) produk media yang dikembangkan layak digu
nakan di SMK Negeri Purworejo. (2) kelayakan produk berdasarkan valid
asi ahli materi sebesar (74%) termasuk kriteria “layak” untuk digunakan,
sedangkan berdasarkan validasi ahli media sebesar (82,5%) termasuk krite
ria “sangat layak” untuk digunakan. Hasil uji coba pada mahasiswa sebes
ar (79,41%) termasuk kriteria “tinggi”, hasil latihan I sebesar (77,27%) ter
masuk kriteria “tinggi”, hasil latihan II sebesar (79,31%) termasuk kriteria
“tinggi”, dan hasil tes terakhir sebesar (89,66%) termasuk kriteria “sanga
t tinggi”. (3) media pembelajaran yang dihasilkan mampu meningkatkan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


minat belajar siswa sebesar (20,70%) setelah menggunakan media. Jadi, p
enggunaan media video animasi dapat meningkatkan prestasi dan minat b
elajar siswa.
2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Anwar Efendi Dkk yang
dilakukan di Semarang tentang Pengembangan Media Pembelajaran Berb
asis Video Tutorial Pada Mata Kuliah Mekanika Tanah dengan hasil penel
itian menunjukkan bahwa tersusunnya media pembelajaran berbasis video
tutorial pada mata kuliah mekanika tanah dengan tingkat kelayakan berda
sarkan penilaian ahli materi diperoleh persentase sebesar 79,58% termasu
k kategori layak, penilaian ahli media diperoleh persentase sebesar 77,5%
termasuk kategori layak, penilaian ahli pembelajaran dengan persentase se
besar 86,13% termasuk kategori sangat layak. Hasil uji coba terbatas hasil
yang diperoleh persentase sebesar 86,13% termasuk kategori sangat layak
. Hasil uji coba luas diperoleh persentase sebesar 75,867% termasuk kateg
ori layak. Jadi, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media video t
utorial sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran
3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Siti Amini yang dilakuk
an di Madrasah Tsanawiyah Talang Bakung Kotta Jambi tentang Pengem
bangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Video Animasi Materi
Sistem Gerak Untuk Siswa/i Madrasah Tsanawiya Kelas VIII dengan hasi
l penelitian berupa video animasi yang layak berdasarkan hasil penilaian p
akar media sebesar 85%, pakar materi sebesar 93,7%, serta pakar bahasa s
ebesar 95%, maka produk yag dihasilkan masuk dalam kategori praktis. P
engamatan aktivitas siswa sebesar 87,2% masuk dalam kategori efektif ser
ta tanggapan positif siswa terhadap penggunaan video animasi mencapai 9
0%. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengembangan media pembela
jaran berbasis video animasi layak digunakan dan efektif diterapkan pada
pembelajaran IPA Terpadu pada materi sistem gerak.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti, yaitu media pembelajaran yang dihasilkan merupakan media
pembelajaran berbasis video, dimana di dalamnya mencakup video-video

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


yang berhubungan dengan pokok bahasan, gambar, rekaman materi, musik,
dan juga stopmotion. Uji coba media ini dilakukan di dua sekolah yaitu MA
Laboratorium Kota Jambi dan SMA Negeri 10 Muaro Jambi dengan pokok
bahasan dunia tumbuhan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan diuji cobakan di MA Laboratorium Kota Jambi yang
beralamatkan di Jl. Arief Rahman Hakim Kec. Telanai Pura Kota Jambi dan SMA
Negeri 10 Muaro Jambi yang beralamatkan di Jl. Lintas Petaling Rt. 14 Desa
kebun IX Kec. Sungai Gelam, Muaro Jambi. Dengan waktu penelitian pada bulan
Maret – April 2018.
B. Karakteristik Sasaran Penelitian
Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang termasuk dalam usia
remaja, dimana memiliki karakter yang cenderung mempunyai wawasan yang
luas dan pola pikir dengan kemampuan nalar yang cukup tinggi. Laurence
Steinberg (dalam Yusuf dan Nani; 2011; 78), mengemukakan bahwa “Perubahan
fundamental pada masa remaja yaitu kemampuan untuk memikirkan konsep-
konsep yang abstrak (seperti persaudaraan, demokrasi, dan moral), dan mampu
berpikir hipotetis (mampu memikirkan hal-hal yang mungkin terjadi berdasarkan
pengalamannya). Selain itu, anak usia Sekolah Menengah Atas mampu
mentransfer pengetahuan dari berbagai macam sumber media yang dilihatnya”.
C. Pendekatan dan Posedur Pengembangan
1. Analisis Kebutuhan
Dari hasil penelitian pendahuluan yang diperoleh melalui hasil
wawancara dan observasi langsung terhadap siswa MA Laboratorium Kota
Jambi dan SMA Negeri 10 Muaro Jambi, dalam kegiatan belajar mengajar
dibutuhkan media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk
belajar, memahami pelajaran dan memungkinkan bagi siswa untuk belajar
mandiri. Dari penelitian pendahuluan ini lah peneliti menganggap bahwa
media yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


2. Rancangan Pengembangan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and
Development (R&D) atau penelitian pengembangan. Sugiyono (2011; 407)
menyatakan bahwa “Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut”. Pengembangan yang peneliti lakukan adalah pembuatan
media pembelajaran Biologi berbasis video pada pokok bahasan Dunia
Tumbuhan.
Model pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
model ADDIE (Analyze-Design-Development-Implement-Evaluate).
Mulyatiningsih (2014; 199) meyatakan bahwa “Menurut langkah-langkah
pengembangan produk, model penelitian dan pengembangan ini lebih
rasional dan lebih lengkap, model ini dapat digunakan untuk berbagai macam
bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, media dan bahan ajar”. Model ADDIE ini terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu:
a. Analysis (analisa kebutuhan, identifikasi masalah, dan identifikasi tug
as pembelajaran).
b. Design (merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR; specifik, meas
urable, applicable, and realistic, menyusun tes, memilih strategi, met
ode, dan media pembelajaran yang tepat).
c. Development (mewujudkan desain tadi dalam bentuk nyata, misalnya
dengan mencetak modul, kemudian mengembangkan modul dengan se
baik mungkin).
d. Implementation (langkah nyata menerapkan sistem pembelajaran yang
kita buat).
e. Evaluation (sudah efektifkah sistem pembelajaran yang kita kembang
kan).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


3. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan media ini terdiri dari 5 tahap yaitu sebagai
berikut :
a. Tahap Analisis
Tahap analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kemungkinan penyebab dari masalah yang muncul. Untuk mengetahui
kebutuhan yang mendasar analisis ini dilakukan dengan melakukan
wawancara dan observasi langsung terhadap siswa. Dalam analisis ini
dipertimbangkan kemungkinan untuk membuat proses pembelajaran
yang menarik dan efisien. Berikut hal-hal yang dilakukan pada saat
analisis :
1) Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan ini betujuan untuk mengidentifikasi
kemungkinan penyebab dari masalah yang muncul. Peneliti
melakukan analisis kebutuhan terhadap potensi dan masalah pada
pembelajaran biologi yang terjadi di MA Laboratorium Kota
Jambi dan SMA Negeri 10 Muaro Jambi dengan cara melakukan
wawancara dan observasi langsung terhadap siswa.
2) Analisis Karakteristik Siswa
Analisis karakteristik siswa bertujuan untuk mengetahui
karakteristik siswa serta pengalaman awal siswa. Analisis ini
dilakukan dengan bertanya langsung pada guru kelas. Misal
didapatkan bahwa pengetahuan siswa masih rendah, maka video
yang akan dikembangkan harus menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami. Dan jika minat siswa terhadap
pelajaran rendah, maka video yang dikembangkan harus menarik
agar siswa termotivasi untuk melihatnya.
3) Analisis Materi
Setelah dilakukannya wawancara dan observasi awal, pada
pembelajaran biologi, materi cenderung disajikan dengan
menggunakan metode ceramah. Hal ini membuat siswa menjadi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


bosan dan jenuh sehingga kurangnya minat siswa untuk
memperhatikan pelajaran, hal ini pun berdampak pada aktivitas
dan efektifitas siswa di dalam kelas. Dengan demikian dibutuhkan
media pembelajaran yang dapat membantu guru dan siswa dalam
mengatasi masalah tersebut.
b. Tahap Desain
Tahap desain dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Tahap
desain ini bertujuan untuk merancang media pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tahapan yang perlu
dilaksanakan pada proses rancangan yaitu : pertama merumuskan tujuan
pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut. Kemudian menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan media tersebut misalnya video, gambar dan
musik. Selanjutnya menyusun bahan-bahan tersebut sehingga menjadi
video pembelajaran yang menarik.
c. Tahap Development
Tahap development atau disebut tahap pengembangan yaitu proses
mewujudkan rancangan atau desain tadi menjadi kenyataan. Pada tahap
ini dikembangkan media pembelajaran berbasis video pada pelajaran
biologi pokok bahasan dunia tumbuhan. Software yang digunakan dalam
pengembangan media ini adalah Windows Live Movie Maker 2012. Pada
tahap ini juga dilakukan validasi materi, bahasa dan desain media oleh tim
ahli.
d. Tahap Implementation
Pada tahap ini, media yang telah dikembangkan akan diterapkan pada
situasi yang nyata yaitu di kelas. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat
keefektifan serta kepraktisan dari media pembelajaran tersebut.
e. Tahap Evaluation
Tahap evaluasi ini dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi
formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir
tatap muka (mingguan) sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


kegiatan berakhir secara keseluruhan. Hasil evaluasi digunakan untuk
memberi umpan balik kepada pihak pengguna media pembelajaran yang
telah dikembangkan. Revisi dibuat sesuai dengan hasil evaluasi atau
kebutuhan yang belum dapat dipenuhi pada media pembelajaran tersebut.
Namun, pada penelitian ini tahap evaluasi tidak dilakukan karena adanya
keterbatasan waktu.
4. Uji Coba/Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model
a. Telaah Pakar (Expert Judgement)
Pada tahap ini dilakukan uji coba atau validasi dari para ahli. Hal ini
dilakukan untuk memperoleh tanggapan dan masukan dari para ahli untuk
kesempurnaan pembuatan media pembelajaran. Arikunto (2013; 85)
mengatakan bahwa “Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya
sesuai kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut
dengan kriterium”.
Validasi dilakukan dengan cara meminta tim ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai media yang telah dibuat tersebut sehingga
dapat diketahui kekurangannya. Saran dan masukan validator tersebut
dapat dijadikan dasar perbaikan produk. Dalam produk ini validasi yang
dilakukan yaitu validasi desain, validasi materi, dan validasi bahasa.
Dalam hal penilaian, validator diberikan angket sebagai bentuk instrumen
validasi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen validasi desain

Variabel Indikator Deskriptor Item

Penulisan judul yang jelas 1

Tampilan Bentuk dan ukuran huruf 2


Tulisan yang mudah di baca

Kombinasi warna tulisan 3


dengan background sudah
sesuai

Pemilihan layout atau tata 4


letak pada video sudah
tepat dan baik

Pengembangan Variasi gambar 5


Media
Tampilan Tata letak gambar dan 6
Pembelajaran
Gambar foto pada video sudah
Biologi
tepat
Berbasis Video
Pada Pokok Gambar yang ada pada 7
Bahasan Dunia video dapat merangsang
Tumbuhan daya fikir dan analisis
siswa

Gambar/ilustrasi yang 8
digunakan dalam video
sesuai dengan materi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Kejelasan suara 9

Suara Ketepatan suara dan 10


gambar

Pemakaian suara tidak 11


mengganggu dalam
pemahaman konsep

Urutan setiap bagian 12


sudah sesuai

Program dapat dimulai 13


Sajian Video
dengan mudah

Pengguna dapat 14
mengoperasikan program
secara mandiri

Program dapat 15
dioperasikan di
smartphone

Sumber: (Modifikasi dari Belawati, Abd.Rahman Taufiq dan Februl De


Fila)
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen validasi materi
Variabel Indikator Deskriptor Item

Kesesuaian materi 1
dengan SK dan KD
Pengembangan
Media

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Pembelajaran
Biologi
Keakuratan Materi 2
Berbasis Video
Pada Pokok Kelayakan Isi
Bahasan Dunia
Tumbuhan
Pendukung materi 3
pembelajaran

Kemutakhiran Materi 4

Sumber: (BSNP, 2008)


Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen validasi bahasa
Variabel Indikator Deskriptor Item

Penggunaan bahasa 1
sesuai dengan EYD
Pengembangan
Media Bahasa yang digunakan 2
Pembelajaran sesuai dengan tingkat
Biologi Komponen perkembangan kognisi
Berbasis Video kebahasaan siswa
Pada Pokok
Bahasa yang digunakan 3
Bahasan Dunia
komunikatif
Tumbuhan
Kalimat yang digunakan 4
jelas dan mudah
dimengerti

Istilah yang digunakan 5


mudah di pahami

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


b. Uji coba kepada kelompok kecil
Tahapan yang dilakukan dalam uji coba kelompok kecil yaitu dengan
melibatkan subyek penelitian. Tahapan ini sebagai tindak lanjut dari
persetujuan para ahli terhadap produk yang dikembangkan. Tujuan dari
uji coba kelompok kecil adalah untuk mengetahui hasil produk
pengembangan yang baru dalam skala kecil.
Pada uji coba kelompok kecil ini peneliti menguji cobakan produk
kepada sekitar 10 hingga 15 responden untuk menonton video
pembelajaran yang telah dibuat. Kemudian responden diminta untuk
menilai produk tersebut dengan cara mengisi angket. Dan juga responden
akan diberikan test yang sesuai dengan materi yang berada dalam video
pembelajaran tersebut untuk menilai keefektifan produk yang telah dibuat.
c. Uji coba Lapangan
Pada tahapan ini uji coba dilakukan kepada sejumlah responden yang
lebih banyak dengan subyek yang kebih heterogen. Uji coba lapangan
memiliki prosedur yang sama dengan uji coba kelompok kecil. Masukan
dari uji coba lapangan inilah yang menjadi dasar terakhir bagi perbaikan
dan penyempurnaan produk. Setelah diperbaiki sesuai masukan dari
lapangan, maka produk dianggap final dan siap untuk disebarkan atau
digunakan secara massal.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Tabel 3.4 Kisi-kisi angket tanggapan guru mata pelajaran biologi
terhadap media pembelajaran biologi berbasis video pada pokok bahasan
dunia tumbuhan

Variabel Deskriptor Item

Video dapat digunakan untuk 1


mencapai tujuan pembelajaran

Media video ini praktis/mudah 2


untuk digunakan
Pengembangan
Visualisasi secara umum bersifat 3
Media Pembelajaran
menarik
Biologi Berbasis
Video Pada Pokok Bahasa yang digunakan mudah 4
Bahasan Dunia dipahami
Tumbuhan
Materi sesuai dengan indikator 5
pembelajaran

Media mempermudah siswa dalam 6


memahami materi yang disajikan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Tabel 3.5 Kisi-kisi angket tanggapan siswa terhadap media
pembelajaran biologi berbasis video pada pokok bahasan dunia
tumbuhan

Variabel Deskriptor Item

Menurut saya video ini menarik 1

Media video pembelajaran ini 2


mudah untuk saya gunakan

Saya bisa belajar secara mandiri 3


dengan video ini

Bahasa yang digunakan mudah 4


untuk saya pahami

Menurut saya materi dan video 5


sesuai
Pengembangan Media
Pembelajaran Biologi Dengan video ini saya 6
Berbasis Video Pada mendapatkan pengetahuan yang
Pokok Bahasan Dunia lebih mendalam tentang dunia
Tumbuhan tumbuhan

Dengan adanya video ini saya 7


lebih mudah untuk memahami
materi

Suara dalam video ini dapat saya 8


dengar dengan jelas

Tulisan dalam video dapat saya 9


lihat dengan jelas

Gambar dalam video dapat saya 10


lihat dengan jelas

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


5. Pengumpulan Data dan Analisis
a. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penelitian pengembangan yang dilakukan,
menggunakan teknik observasi, angket, dan wawancara. Teknik
pengumpulan data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Observasi
Observasi merupakan dasar semua teknik penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi langsung
partisipan. Nazir (2009; 175) menyatakan bahwa “Pengumpulan data
dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah
cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut”. Dalam ini
observasi langsung yang digunakan adalah observasi partisipan, yang
bertujuan untuk melihat keaktifan dan kerjasama siswa selama proses
pembelajaran.
2) Wawancara
Nazir (2009; 193) menyatakan bahwa “Wawancara merupakan
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
respinden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara). Penggunaan teknik wawancara ini bertujuan
untuk menghimpun data dalam studi pendahuluan, sehingga
ditemukan permasalahan yang menjadi fokus penelitian”.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara tak berstruktur. Moleong (2007; 190) menyatakan
bahwa “Hasil wawancara semacam ini menekankan perkecualian,
penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, penafsiran kembali,
pendekatan baru, pandangan ahli, atau perspektif tunggal”. Adapun
data yang dihimpun melalui wawancara meliputi:
a) Metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran
Biologi di MA Laboratorium Kota Jambi dan SMA Negeri 10 M

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


uaro Jambi.
b) Efektifitas penggunaan metode yang sering digunakan dalam pros
es pembelajaran Biologi.
3) Angket
Teknik yang sering digunakan dalam menghimpun data adalah
kuesioner/angket. “Angket adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Penggunaan angket dalam
pengumpulan data harus memperhatikan masalah yang diteliti.
Sehingga tiap pertanyaan merupakan bagian hipotesis yang akan
diuji. Dalam hal ini, penggunaan angket bertujuan untuk
menghimpun data berupa kelayakan media setelah validasi yang
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, serta responden”
(Sugiyono; 2014; 142).
b. Teknik Analisis Data
1) Analisis Data Validasi Ahli
Analisis data angket mengenai tanggapan validator ahli terkait
media pembelajaran berbasis video pada mata pelajaran biologi
dilakukan dengan teknik deskriptif persentase. Skor yang diperoleh
dari aspek yang dinilai kemudian dihitung dengan rumus sebagai
berikut:

Keterangan:
NP : Nilai persentase yang dicari
R : Skor yang diperoleh
SM : Skor maksimal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Tabel 3.6 Kriteria tingkat kelayakan media
Interval kriteria Kriteria

81% - 100% Sangat layak

61% - 80% Layak

41% - 60% Cukup layak

21% - 40% Kurang layak

0% - 20% Tidak layak

*diadaptasi dari (Arikunto, 2010, hal. 44).


2) Analisis Praktikalitas Produk
Analisis praktikalitas digunakan dengan nilai persentase (%).

Setelah persentase nilai praktikalitas diperoleh, dilakukan


pengelompokan sesuai kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.7 Kriteria pemberian nilai praktikalitas
Nilai praktikalitas (%) Kriteria praktikalitas

86-100 Sangat praktis

76-85 Praktis

60-75 Cukup praktis

55-59 Kurang praktis

54 Kurang praktis sekali

Sumber: (Purwanto, 2009, hal. 102)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Media


Hasil pengembangan yaitu berupa video pembelajaran. Produk yang
dikembangkan telah dinilai oleh para pakar. Sesuai dengan tujuan dalam
penelitian ini, yaitu mengembangkan media pembelajaran berupa video pada
materi dunia tumbuhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research
and Development (R&D) atau penelitian pengembangan. Model pengembangan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE, meliputi: (1) Analysis
(aalisis), (2) Design (perancangan), (3) Development (pengembangan), (4)
Implementation (implementasi), (5) Evaluation (Evaluasi).
Hasil pengembangan dari setiap tahap dalam pengembangan media
pembelajaran berupa video ini yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Analysis (Analisa)
Pengumpulan data untuk menganalisa permasalahan terhadap penggunaan
media pembelajaran pada mata pelajaran biologi diperoleh melalui wawancara
terhadap guru bidang studi dan beberapa orang siswa kelas X di SMA N 10
Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan media pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam mengukur hasil belajar siswa.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, bahwa sebagian besar media
yang digunakan dalam proses pembelajaran cenderung monoton dan sederhana.
Dalam menyampaikan materi di dalam kelas media yang digunakan belum
bervariasi, sebagian besar hanya berupa media yang berbentuk visual seperti buku
paket, poster, dan gambar dari internet. Dan juga berdasarkan hasil observasi awal
yang dilakukan, sebagian siswa seringkali terlihat tidak memperhatikan pelajaran.
Hal ini disebabkan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia di
sekolah dan juga kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada oleh
guru. Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan media pembelajaran yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dan dapat mendukug minat
serta motivasi siswa dalam belajar guna memperoleh hasil belajar yang
memuaskan.
2. Tahap Design (Perancangan)
Pada tahap design (perancangan) ini peneliti mulai merancang media
pembelajaran yang akan digunakan pada materi dunia tumbuhan yang meliputi
perancangan materi dan media. Materi dirancang sesuai indikator yang ada pada
RPP. Materi diambil dari berbagai sumber buku paket SMA dan juga dilengkapi
dengan buku taksonomi tumbuhan oleh Gembong. Sedangkan dalam perancangan
media, peneliti melihat beberapa media pembelajaran berbentuk video di youtube
sebagai acuan.
Isi media ini terdiri dari cover, materi, gambar, video, stopmotion dan
rekaman. Gambar dan video yang ada pada media ini sebagian besar dari
dokumen pribadi peneliti dan beberapa tumbuhan yang sulit ditemukan peneliti
ambil dari berbagai sumber terkait di internet. Desain media ini dibuat semenarik
mungkin dengan variasi warna, gambar, video, musik dan tambahan animasi yang
bertujuan untuk menarik minat siswa dalam belajar. Penggunaan bahasa dalam
media video ini pun yang mudah dimengerti oleh siswa sehingga siswa dapat
memahami materi dengan baik.
3. Tahap Development (Pengembangan)
Setelah proses perancangan media pembelajaran berbentuk video ini selesai
dilakukan, maka dilakukan langkah selanjutnya yaitu tahap pengembangan. Tahap
ini dilakukan sebagai proses mewujudkan rancangan atau desain pada tahap
sebelumnya tadi menjadi kenyataan. Pada tahap ini mulai membuat media
pembelajaran yang telah dirancang tadi dengan menggunakan software pengedit
video yaitu Windows Movie Maker version 2012. Pada tahap ini juga
dilakukannya validasi oleh 3 orang dosen (tenaga ahli) yaitu Ibu Dr. Revis Asra,
S. Si, M. Si selaku validator materi dari Universitas Jambi, Bapak Drs. Mursyid,
M. Pd selaku validator bahasa dari UIN STS Jambi, dan Bapak Nurhadi, S. Kom,
M. Cs selaku validator media dari STIKOM.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Gambar 4.1 : Windows Movie Maker version 2012

Berikut beberapa contoh tampilan pada tahap pengembangan media


video ini.

Gambar 4.2 : Pengembangan Media Pembelajaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Gambar 4.3 : Pengembangan Media Pembelajaran

Gambar 4.4 : Pengembangan Media Pembelajaran

4. Tahap Implementation (Implementasi)


Setelah media pembelajaran tadi selesai dikembangkan dengan
sedemikan rupa sesuai dengan peran dan fungsinya, dilakukanlah tahap
implementasi atau memulai penggunaan produk baru dalam pembelajaran atau
lingkungan yang nyata. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan media
pembelajaran yang telah dikembangkan tadi dalam proses belajar mengajar di dua

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


sekolah yatiu SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi, disini
juga peneliti memberikan angket praktikalitas yang harus diisi oleh guru bidang
studi dan siswa untuk menilai kepraktisan dari media pembelajaran tersebut. Dan
peneliti juga memberikan post test berbentuk soal pilihan ganda kepada siswa di
akhir pertemuan.
B. Validitas Media
Media pembelajaran biologi berbasis video pada pokok bahasan dunia
tumbuhan untuk siswa/siswi Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Atas telah
selesai dikembangkan, dan kemudian produk divalidasi oleh validator. Validator
akan memberikan saran, kritikan, pendapat dan masukan terhadap produk yang
telah dikembangkan. Adapun beberapa kriteria yang akan dinilai oleh validator
adalah menyangkut tentang aspek materi, bahasa dan desain media.
1. Hasil Validasi
a. Hasil Penilaian Ahli Materi
Materi pada produk ini divalidasi oleh dosen dari Universitas Jambi yaitu
Ibu Dr. Revis Asra, S. Si, M. Si. Hasil penilaiannya dapat dilihat pada tabel
4.1 dan 4.2 berikut.
Tabel 4.1 hasil rekapitulasi penilaian media pembelajaran oleh ahli
materi sebelum revisi
No Kriteria Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian materi dengan KD √

2. Kesesuaian materi dengan indikator √

3. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran √

4. Materi tersusun secara sistematis √

5. Kebenaran substansi materi pelajaran √

6. Materi mudah dipahami √

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Jumlah 16

Persentase 66,7 %

Kriteria Layak/Valid

Tabel 4.2 hasil rekapitulasi penilaian media pembelajaran oleh ahli


materi setelah revisi
No Kriteria Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian materi dengan KD √

2. Kesesuaian materi dengan indikator √

3. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran √

4. Materi tersusun secara sistematis √

5. Kebenaran substansi materi pelajaran √

6. Materi mudah dipahami √

Jumlah 23

Persentase 95,8 %

Kriteria Sangat layak

Setelah melakukan revisi, didapat hasil seperti pada tabel 4.2 yaitu
sebesar 95,8% dan dikategorikan sangat layak. Namun ada sedikit masukan
dan saran dari ahli materi yaitu penyusunan materi yang harus lebih
sistematis dan memperbanyak sumber agar materi lebih lengkap.
b. Hasil Penilaian Ahli Bahasa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Media Pembelajaran Berbasis Video pada Pokok Bahasan Dunia
Tumbuhan dinilai oleh ahli bahasa yaitu Bapak Drs. Mursyid, M. Pd dari UIN
STS Jambi dengan tujuan agar peneliti memperhatikan EYD, memperhatikan
cara penulisan dan pemenggalan kata, memperhatikan tanda baca, dan
memberikan arti dari kata-kata ilmiah (asing), agar media pembelajaran yang
dihasilkan dapat dipahami oleh siswa ditinjau dari segi bahasa dan susunan
kalimat-kalimatnya. Hasil penilaian oleh ahli bahasa mengenai media
pembelajaran berbasis video pada pokok bahasan duni tumbuhan ini dapat
dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 hasil rekapitulasi penilaian media pembelajaran oleh ahli
bahasa
No Kriteria Skor

1 2 3 4

1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD √

2. Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat √


perkembangan kognisi siswa
3. Bahasa yang digunakan komunikatif √

4. Kalimat yang digunakan jelas dan mudah √


dimengerti
5. Istilah yang digunakan mudah dipahami √

Jumlah 19

Persentase 95%

Kriteria Sangat layak

Penilaian yang diperoleh dari hasil validasi bahasa yaitu sebesar 95%
dangan kriteria sangat layak untuk diuji cobakan dengan hanya revisi kecil
dalam penggunaan kata baku. Masukan dari ahli bahasa dianalisis oleh

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


peneliti untuk selanjutnya diadakan perbaikan pada media pembelajaran yang
dikembangkan.
c. Hasil Penilaian Ahli Media
Desain media pada produk ini divalidasi oleh dosen dari STIKOM
yaitu Bapak Nurhadi, S. Kom, M. Cs. Penilaian ini bertujuan agar tampilan
media pembelajaran berbasis video yang peneliti kembangkan terlihat
menarik dan layak untuk digunakan. Hasil penilaiannya dapat dilihat pada
tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 hasil rekapitulasi penilaian media pembelajaran oleh ahli media
No Kriteria Skor

1 2 3 4

1. Tampilan video menarik √

2. Kejelasan teks dan suara pada video √

3. Kesesuaian kombinasi warna tulisan dengan √


background
4. Gambar bervariasi √

5. Ketepatan tata letak gambar pada video √

6. Pengguna dapat mengoperasikan program secara √


mandiri
Jumlah 20

Persentase 83,3 %

Kriteria Sangat layak

Penilaian yang diperoleh dari hasil validasi media yaitu sebesar 83,3
% dangan kriteria sangat layak untuk diuji cobakan dengan beberapa revisi
kecil yaitu beberapa warna pada teks diganti dengan warna yang lebih enak

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


dipandang dan penambahan sumber pada gambar yang terdapat pada video.
Masukan dari ahli media dianalisis oleh peneliti untuk selanjutnya diadakan
perbaikan pada media pembelajaran yang dikembangkan.
C. Praktikalitas Media
Media pembelajaran berbasis video yang telah dinyatakan valid oleh
validator, selanjutnya diuji praktikalitasnya oleh guru mata pelajaran biologi dan
siswa di SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi. Dalam
menguji praktikalitas media ini digunakan angket tanggapan yang akan diisi oleh
guru dan siswa yang telah peneliti pilih.
Tabel 4.5 Data praktikalitas
Praktikalitas Sekolah
SMA N 10 MAL
Muaro
Jambi
Guru 92,5% 87,5%
Siswa 89,1% 87%
Rata-rata 90,8% 87,25%
Kategori sangat sangat
praktis praktis
Hasil penilaian oleh guru mata pelajaran biologi di SMA N 10 Muaro
Jambi yaitu Bapak Mar, S.Pd dan Ibu Nur, S.Pd yang merupakan guru mata
pelajaran biologi dari MA Laboratorium Kota Jambi bahwa produk ini sangat
praktis untuk digunakan (tabel 4.5). Hasil angket praktikalitas yang telah diisi
oleh guru mata pelajaran biologi masing-masing sekolah ini dapat dilihat pada
lampiran 4 dan lampiran 5.
Hasil analisis praktikalitas produk oleh siswa di SMA N 10 Muaro Jambi
dinyatakan sangat praktis untuk digunakan. Sedangkan hasil analisis praktikalitas
produk oleh siswa MA Laboratorium Kota Jambi dinyatakan praktis untuk
digunakan (tabel 4.5). Data angket praktikalitas yang telah diisi oleh siswa SMA
N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium dapat dilihat pada lampiran 8 dan
lampiran 9.
Dari rata-rata presentase yang didapat tiap sekolah pada tabel 4.5, berarti
disini dapat dikatakan bahwa media pembelajaran ini mudah untuk digunakan dan
dibawa karena file video ini dapat juga diputar melalui smartphone.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


D. Pembahasan
1. Kelayakan Media Pembelajaran Berbasis Video Menurut Validator
Validasi dilakukan oleh tiga orang dosen validator yaitu ahli materi, ahli
bahasa, dan ahli media. Validasi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kelayakan video pembelajaran yang dikembangkan sehingga
dapat digunakan untuk membantu dalam proses belajar mengajar. Penilaian
ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian, kelebihan dan kekurangan dari
video pembelajaran yang dikembangkan. Jika masih terdapat kekurangan,
maka akan dilakukan revisi serta peninjauan kembali sampai produk
dikatakan layak oleh validator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan
angket tertutup dan dinilai berdasarkan kriteria yang ada pada angket.
Hasil penilaian dari ahli materi, ahli bahasa dan ahli media menunjukan
persentase yang cukup tinggi, sehingga media pembelajaran berbasis video
dinyatakan sangat layak untuk digunakan dalam membantu proses belajar
mengajar. Persentase hasil penilaian akhir oleh ahli materi yaitu sebesar
95,8% setelah dilakukan beberapa kali revisi. Persentase ini didapat dari
perhitungan skor yang diperoleh dari angket yaitu sebesar 23 dari skor
maksimal yaitu 24. Persentase ini menunjukkan bahwa produk sangat valid
atau layak dari segi materi yang dimuat di dalamnya.
Persentase hasil penilaian oleh ahli bahasa yaitu sebesar 95%, hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis video ini sangat valid atau
layak ditinjau dari segi kebahasaan. Persentase ini di dapat dari perhitungan
skor yang diperoleh dari angket yaitu sebesar 19 dari skor maksimal yaitu 20.
Sedangkan persentase hasil penilaian oleh ahli desain media yaitu sebesar
83,3%. Persentase ini didapat dari perhitungan skor yang diperoleh dari
angket yaitu sebesar 20 dari skor maksimal yaitu 24. Persentase ini
menunjukkan bahwa produk sangat valid atau layak dari segi desain media
pada video pembelajaran yang dikembangkan.
Hasil akhir penilaian oleh validator mengenai pengembangan media
pembelajaran berbasis video pada materi dunia tumbuhan telah memenuhi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


kriteria layak digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran,
sehingga selanjutnya dapat dilakukan uji coba pada siswa.
2. Praktikalitas Media Pembelajaran Berbasis Video
Praktikalitas media pembelajaran berbasis video pada pokok bahasan
dunia tumbuhan dapat diketahui melalui hasil tanggapan oleh guru mata
pelajaran biologi dan siswa di dua sekolah yang telah peneliti pilih yaitu
SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Laboratorium Kota Jambi dengan
menggunakan pengisian angket yang telah peneliti berikan. Praktikalitas ini
dilihat dari seberapa praktis atau mudahnya media pembelajaran ini untuk
digunakan. Persentase hasil penilaian oleh guru mata pelajaran biologi di
SMA N 10 Muaro Jambi yaitu oleh Bapak Mar, S.Pd adalah sebesar 92,5%
yang menunjukkan bahwa produk sangat praktis untuk digunakan. Sedangkan
penilaian dari Ibu Nur, S.Pd dari MA Laboratorium Kota Jambi yaitu sebesar
87,5% yang menunjukkan bahwa produk sangat praktis untuk digunakan
dalam membantu proses pembelajaran.
Persentase hasil analisis praktikalitas produk dinilai oleh siswa melalui
angket yang telah peneliti berikan yaitu di SMA N 10 Muaro Jambi diperoleh
persentase sebesar 89,1%, hal ini menunjukkan bahwa produk sangat praktis
untuk digunakan. Sedangkan di MA Laboratorium Kota Jambi diperoleh
persentase sebesar 87%, hal ini menunjukkan bahwa produk masuk kriteria
sangat praktis untuk digunakan. Jika diambil rata-ratanya dari kedua sekolah,
maka diperoleh persentase sebesar 88% sehingga produk dinyatakan sangat
praktis untuk digunakan.
Dari hasil persentase pengisian angket oleh guru dapat dilihat bahwa
guru merasa terbantu untuk menyampaikan materi pelajaran dengan adanya
media pembelajaran video ini. Dari hasil persentase pengisian angket oleh
siswa juga dapat dilihat bahwa mereka merasa terbantu dalam memahami
materi pelajaran. Dibandingkan dengan sebelum menggunakan media
pembelajaran video, dalam proses pembelajaran siswa kurang fokus, kurang
berminat dan kondisi kelas kurang kondusif. Kurang kondusifnya kondisi
kelas selama proses pembelajaran dilihat dari beberapa orang siswa yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


meminta izin untuk keluar kelas dan sebagian besar siswa yang terlihat tidur-
tiduran atau pun mengobrol tentang masalah yang tidak bersangkutan dengan
materi pelajaran dengan temannya. Sedangkan saat digunakannya media
pembelajaran video dalam proses pembelajaran, siswa lebih fokus, berminat
dan kondisi kelas pun lebih kondusif. Tidak ada siswa yang izin keluar kelas,
tidur-tiduran maupun mengobrol tentang masalah yang tidak bersangkutan
dengan materi pelajaran dengan temannya. Karena siswa memperhatikan
materi pelajaran dengan baik maka interaksi antara siswa dan guru pun
berjalan dengan baik dibandingkan sebelum menggunakan media
pembelajaran video. Disaat guru memberikan pertanyaan, siswa dapat
menjawab dengan baik bahkan siswa pun dapat menyimpulkan sendiri materi
pelajaran dengan baik. Dari pengisian angket ini juga, guru dan siswa merasa
media ini sangat mudah untuk digunakan dan dibawa dikarenakan file video
ini selain dapat diputar di pc (personal computer) tapi juga dapat diputar di
smartphone sehingga siswa dapat belajar dimana dan kapan pun dia mau.
Jadi dapat dikatakan bahwa produk ini dapat membantu proses
pembelajaran, mudah untuk digunakan dan juga untuk dibawa karena file
video ini dapat diputar melalui smartphone.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan peneltian dan pengembangan yang telah dilakukan maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Validitas media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan penilaian
ahli materi, ahli bahasa dan ahli media dikategorikan sangat layak untuk d
iuji cobakan dengan persentase berurut yaitu 95,8%, 95% dan 83,3%.
2. Berdasarkan tanggapan guru dari SMA N 10 Muaro Jambi dan MA Labor
atorium Kota Jambi, media pembelajaran ini masuk kategori sangat prakti
s untuk digunakan dengan persentase masing-masing secara berurut yaitu
sebesar 92,5% dan 87,5%, sedangkan berdasarkan tanggapan siswa dari k
edua sekolah, media pembelajaran ini masuk kategori sangat praktis untuk
digunakan dengan rata-rata persentase sebesar 88%. Jadi, produk ini dapa
t membantu proses pembelajaran, mudah untuk digunakan dan juga untuk
dibawa karena file video ini dapat diputar melalui smartphone.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Dalam menggunakan Windows Live Movie Maker 2012 untuk editing, bua
tlah dalam satu folder bahan-bahan yang akan digunakan seperti foto, vide
o dan musik atau rekaman agar tidak terjadi kesalahan atau file yang tidak
terbaca pada saat proses produksi video.
2. Dalam pengembangan media pembelajaran ini, peneliti hanya menggunak
an program editing berupa Windows Live Movie Maker 2012 yang fiturny
a masih sederhana, maka saran bagi peneliti lain yaitu dapat menggunakan
program editing lain yang memiliki fitur lebih lengkap agar media pembe
lajaran yang dihasilkan juga lebih menarik.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum


2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Aryulina, Diah, dkk. (2010). BIOLOGY for Senior High School Grade X Semester
2. Jakarta: ESIS.

Daryanto. (2013). Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Djamarah, Samsul Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Emzir. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Harjito. (2014). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hasbullah. (2013). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Husamah. (2013). Desain Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi
Kedua Belas, Jilid 2, dialih bahasakan oleh Benjamin Molan. Jakarta: PT
Indeks.

Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Mudlofir, Ali. (2016). Desain Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Mulyatiningsih, Endang. (2014). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.


Bandung: Alfabeta.
Narbuko, Achmadi Abu Kholid. (2016). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwanto, Ngalim. (2009). Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
.
Rusman. (2011). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sadiman, Arief. (2011). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sedermayanti, Hidayat, Syarifuddin.49(2011). Metodologi Penelitian. Bandung:


Mandar maju.

Simamora, Henry. (2000). Manajemen Pemasaran Internasional (jilid 1). Jakarta


: Salemba Empat.

Sugiyono. (2014). “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:


Alfabeta.

Spurijono, Agus. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suwartono, M. Hum. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:


CV Andi Offset.

Wardoyo, Tri Cipto Tunggul. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran


Berbasis Video Animasi Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik di SMK
Negeri 1 Purworejo. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan.
http://eprints.uny.ac.id

Yusuf Syamsu, dan Nani M. Sugandhi. (2011). Pekembangan Peserta Didik.


Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Lampiran 8

ANALISIS DATA TANGGAPAN SISWA SMA N 10 MUARO JAMBI

Butir Item
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AN 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
2 AT 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
3 AZA 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
4 AL 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4
5 BR 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3
6 CDRP 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3
7 CR 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
8 DH 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
9 EO 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 EM 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4
11 FMP 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
12 FS 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
13 ITM 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
14 JTS 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
15 LW 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
16 LT 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
17 MMT 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
18 MI 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4
19 MTA 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
20 MK 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
21 PT 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
22 RJ 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
23 RSST 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3
24 RL 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4
25 RS 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
26 SA 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3
27 SM 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
28 VM 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3
29 WN 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3
30 ZI 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4
Jumlah 108 101 106 113 114 108 106 103 105 106
% Butir Item 90% 84,1% 88,3% 94,1% 95% 90% 88,3% 85,8% 87,5% 88,3%
89,1%
% Total
Sangat Praktis
Lampiran 9

ANALISIS DATA TANGGAPAN SISWA MA LABORATORIUM KOTA JAMBI

Butir Item
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AMH 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4
2 DA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 FDO 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 FP 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4
5 FCA 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 IA 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
7 KS 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3
8 LS 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3
9 MIS 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4
10 MAP 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
11 MR 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3
12 MA 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
13 MMM 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
14 NN 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4
15 NS 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
16 OB 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4
17 PKH 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 PNS 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
19 PNSY 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4
20 RB 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3
21 RF 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3
22 RS 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
23 RSS 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
24 RSY 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
25 SM 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
26 MAK 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
27 AS 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
28 MRA 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
Jumlah 101 95 94 99 101 98 95 96 102 98
% Butir Item 90,1% 84,8% 83,9% 88,3% 90,1% 87,5% 84,8% 85,7% 91% 87,5%
87%
% Total
Sangat Praktis
Lampiran 10

ANALISIS DATA EFEKTIFITAS PRODUK DI SMA N 10 MUARO JAMBI

Sekolah : SMA N 10 Muaro Jambi


KKM : 75
No. Nama Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Kriteria
1 AN 66,7 66,7 66,7 TT
2 AT 80 86,7 83,3 T
3 AZA 80 93,3 86,6 T
4 AL 86,7 80 83,3 T
5 BR 80 80 80 T
6 CDRP 93,3 86,7 90 T
7 CR 80 80 80 T
8 DH 80 86,7 83,3 T
9 EO 93,3 100 96,6 T
10 EM 53,3 66,7 60 TT
11 FMP 86,7 86,7 86,7 T
12 FS 86,7 93,3 90 T
13 ITM 80 80 80 T
14 JTS 80 86,7 83,3 T
15 LW 53,3 60 56,6 TT
16 LT 93,3 80 86,6 T
17 MMT 80 93,3 86,6 T
18 MI 86,7 93,3 90 T
19 MTA 93,3 93,3 93,3 T
20 MK 93,3 100 96,6 T
21 PT 80 86,7 83,3 T
22 RJ 80 93,3 86,6 T
23 RSST 86,7 93,3 90 T
24 RL 80 80 80 T
25 RS 86,7 93,3 90 T
26 SA 100 100 100 T
27 SM 93,3 86,7 90 T
28 VM 100 100 100 T
29 WN 93,3 100 96,6 T
30 ZI 73,3 73,3 70 TT
Jumlah Siswa T 26
Jumlah Siswa TT 4
𝑤 𝑦 𝑛𝑔 𝑝 𝑛 𝑛
𝑗 𝑤
Efektifitas Produk 26 Efektif
86,7
3
Lampiran 11

ANALISIS DATA EFEKTIFITAS PRODUK DI MA LABORATORIUM KOTA JAMBI


Sekolah : MA Laboratorium Kota Jambi
KKM : 75
No. Nama Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Kriteria
1 AMH 93,3 100 96,6 T
2 DA 60 66,7 63,3 TT
3 FDO 66,7 73,3 70 TT
4 FP 86,7 93,3 90 T
5 FCA 86,7 86,7 86,7 T
6 IA 80 86,7 83,3 T
7 KS 100 100 100 T
8 LS 93,3 80 86,6 T
9 MIS 80 80 80 T
10 MAP 86,7 80 83,3 T
11 MR 80 93,3 86,6 T
12 MA 60 60 60 TT
13 MMM 53,3 73,3 63,3 TT
14 NN 86,7 86,7 86,7 T
15 NS 80 86,7 83,3 T
16 OB 93,3 93,3 93,3 T
17 PKH 86,7 93,3 90 T
18 PNS 80 86,7 83,3 T
19 PNSY 80 100 90 T
20 RB 93,3 80 86,6 T
21 RF 86,7 100 93,3 T
22 RS 100 100 100 T
23 RSS 86,7 86,7 86,7 T
24 RSY 80 86,7 83,3 T
25 SM 80 80 80 T
26 MAK 80 86,7 83,3 T
27 AS 86,7 86,7 86,7 T
28 MRA 66,7 66,7 66,7 TT
Jumlah Siswa T 23
Jumlah Siswa TT 5
𝑤 𝑦 𝑛𝑔 𝑝 𝑛 𝑛
𝑗 𝑤
23
Efektifitas Produk 82, Efektif
28
Lampiran 12

DATA NILAI SISWA SEBELUM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO

Sekolah : SMA N 10 Muaro Jambi


KKM : 75
No. Nama Nilai Kriteria
1 AN 50 TT
2 AT 60 TT
3 AZA 70 TT
4 AL 60 TT
5 BR 60 TT
6 CDRP 85 T
7 CR 50 TT
8 DH 65 TT
9 EO 90 T
10 EM 50 TT
11 FMP 80 T
12 FS 80 T
13 ITM 70 TT
14 JTS 75 T
15 LW 50 TT
16 LT 60 TT
17 MMT 80 T
18 MI 80 T
19 MTA 80 T
20 MK 90 T
21 PT 70 TT
22 RJ 60 TT
23 RSST 75 T
24 RL 70 TT
25 RS 75 T
26 SA 80 T
27 SM 80 T
28 VM 85 T
29 WN 80 T
30 ZI 60 TT
Jumlah Siswa T 15
Jumlah Siswa TT 15
Persentase 𝑤 𝑦 𝑛𝑔 𝑝 𝑛 𝑛
𝑗 𝑤
5
5
3
Lampiran 13

DATA NILAI SISWA SEBELUM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO


Sekolah : MA Laboratorium Kota Jambi
KKM : 75
No. Nama Rata-rata Kriteria
1 AMH 90 T
2 DA 50 TT
3 FDO 60 TT
4 FP 80 T
5 FCA 80 T
6 IA 60 TT
7 KS 90 T
8 LS 75 T
9 MIS 60 TT
10 MAP 70 TT
11 MR 60 TT
12 MA 50 TT
13 MMM 50 TT
14 NN 80 T
15 NS 70 TT
16 OB 90 T
17 PKH 90 T
18 PNS 60 TT
19 PNSY 80 T
20 RB 60 TT
21 RF 80 T
22 RS 90 T
23 RSS 80 T
24 RSY 70 TT
25 SM 70 TT
26 MAK 60 TT
27 AS 80 T
28 MRA 50 TT
Jumlah Siswa T 13
Jumlah Siswa TT 15
Persentase 𝑤 𝑦 𝑛𝑔 𝑝 𝑛 𝑛
𝑗 𝑤
3
46,4
28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Kelas :X
Semester :2
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Dunia Tumbuhan

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (2x pertemuan)

1. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang dunia
tumbuhan dan peranan tumbuhan bagi kelangsungan hidup manusia
1.2 Bertambah keimananya dengan menyadari betapa pentingnya tumbuhan bagi
kelangsungan hidup manusia
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,
cermat, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan
peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan diskusi
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta
mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi
4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek
kehidupan dalam bentuk laporan tertulis

3. Indikator Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Siswa mampu memahami ciri-ciri tumbuhan
2. Siswa mampu membandingkan ciri-ciri tumbuhan dengan organisme lain
3. Siswa mampu membedakan ciri-ciri dari setiap divisi dalam dunia tumbuhan
4. Siswa mampu mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan ciri morfologinya
dari setiap divisi
5. Siswa mampu mendeskripsikan berbagai macam organ pada tumbuhan (akar,
batang, daun, bunga dan buah)
6. Siswa mampu memahami pengertian dari metagenesis
7. Siswa mampu mengurutkan proses pergiliran keturunan (metagenesis) pada
tumbuhan lumut
8. Siswa mampu memahami proses pergiliran keturunan (metagenesis) pada
tumbuhan lumut
9. Siswa mampu mengurutkan proses pergiliran keturunan (metagenesis) pada
tumbuhan paku
10. Siswa mampu memahami proses pergiliran ketuunan (metagenesis) pada
tumbuhan paku

Pertemuan kedua
1. Siswa mampu memahami pengertian dari pembuahan pada tumbuhan
2. Siswa mampu memahami tujuan dari pembuahan pada tumbuhan
3. Siswa mampu memahami proses pembuahan tunggal pada tumbuhan
4. Siswa mampu memahami proses pembuahan ganda pada tumbuhan
5. Siswa mampu menelaah peran tumbuhan bagi kelangsungan hidup di bumi

4. Tujuan pembelajaran
Pertemuan pertama
a. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami ciri-ciri
tumbuhan secara tepat
b. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami proses
pergiliran keturunan (metagenesis) pada tumbuhan lumut secara runtut
c. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami proses
pergiliran keturunan (metagenesis) pada tumbuhan paku secara runtut

Pertemuan kedua
a. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami proses
pembuahan tunggal pada tumbuhan secara runtut
b. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu memahami proses
pembuahan ganda pada tumbuhan secara runtut
c. Setelah menyaksikan video pembelajaran, siswa mampu menyebutkan peran
tumbuhan bagi kelangsungan hidup di bumi dengan tepat

5. Materi Pembelajaran
a. Ciri umum tumbuhan
b. Klasifikasi tumbuhan
c. Cara reproduksi/perkembangbiakan tumbuhan lumut, paku dan berbiji
d. Peranan tumbuhan
6. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Tanya jawab

7. Media dan Sumber Belajar


Media : video pembelajaran mengenai dunia tumbuhan
Sumber belajar : Buku IPA terpadu untuk SMA/MA Kelas X, video
pembelajaran dan sumber lainnya yang mendukung mata
pelajaran ini.

8. Kegiatan pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan Aktifitas Waktu
Guru Siswa
Mengucapkan salam Menjawab salam
Membuka pelajaran dengan Melakukan doa bersama
berdoa sesuai dengan ajaran agama
Pendahuluan masing-masing
Meminta siswa untuk Membersihkan sampah
mengecek kebersihan yang ada disekitar tempat 5 menit
kelasnya minimal yang duduknya dan
berada di sekelilingnya membuangnya ke tong
sebagai bentuk rasa sampah
kepeduliannya terhadap
kebersihan dan kenyamanan
kelas
Mengabsen Mendengarkan dan
menjawab absen
Memberikan motivasi agar Menyimak motivasi yang
siswa semangat dalam diberikan tersebut
mengikuti pelajaran
Menyampaikan tujuan Menyimak dan mencatat
pembelajaran dan meminta tujuan tersebut
siswa untuk mencatatnya

Mengamati : Mengamati :
Meminta siswa untuk Memperhatikan video
memperhatikan video pembelajaran yang sedang
pembelajaran yang ditayangkan
ditayangkan tentang dunia
tumbuhan yaitu tumbuhan
lumut dan paku
80 menit
Menanya : Menanya :
Meminta siswa untuk Mengajukan pertanyaan
Kegiatan inti mengajukan pertanyaan
mengenai sesuatu yang ingin
diketahuinya lebih dalam
terkait dengan materi dunia
tumbuhan yang sudah
ditayangkan dalam video
pembelajaran tersebut dengan
cara mengajukan pertanyaan

Mengeksplorasi : Mengeksplorasi :
Meminta siswa untuk Membaca sumber lain yang
membaca sumber belajar lain berhubungan dengan materi
yang berhubungan dengan
materi yang telah ditayangkan
dalam video pembelajaran

Mengasosiasi : Mengasosiasi :
Menugaskan siswa untuk Merangkum pelajaran
membuat rangkuman mengenai materi yang telah
mengenai materi yang telah ditayangkan dalam video
ditayangkan dalam video pembelajaran
pembelajaran

Mengkomunikasikan : Mengkomunikasikan :
Meminta siswa untuk Mendiskusikan hasil
mendiskusikan hasil rangkuman
rangkumannya secara
bersama-sama

Meminta siswa untuk Mengikuti tes tertulis


mengikuti tes tertulis dengan
tujuan untuk mengetahui
keberhasilan siswa selama
proses belajar
Meminta siswa untuk Menyimpulkan pelajaran
Penutup menyimpulkan pelajaran hari hari ini 5 menit
ini
Menutup pelajaran dengan Membaca doa dan
doa dan mengucapkan salam menjawab salam

Pertemuan kedua
Kegiatan Aktifitas Waktu
Guru Siswa
Mengucapkan salam Menjawab salam
Membuka pelajaran dengan Melakukan doa bersama
berdoa sesuai dengan ajaran agama
pendahuluan masing-masing 10 menit
Meminta siswa untuk Membersihkan sampah
mengecek kebersihan yang ada disekitar tempat
kelasnya minimal yang duduknya dan
berada di sekelilingnya membuangnya ke tong
sebagai bentuk rasa sampah
kepeduliannya terhadap
kebersihan dan kenyamanan
kelas
Mengabsen Mendengarkan dan
menjawab absen
Memberikan motivasi agar Menyimak motivasi yang
siswa semangat dalam diberikan tersebut
mengikuti pelajaran
Menyampaikan tujuan Menyimak dan mencatat
pembelajaran dan meminta tujuan tersebut
siswa untuk mencatatnya
Menyampaikan secara singkat Menyimak apa yang
materi pembelajaran pada disampaikan oleh guru
pertemuan sebelumnya
Mengamati : Mengamati :
Meminta siswa untuk Memperhatikan video
memperhatikan video pembelajaran yang sedang
pembelajaran yang ditayangkan
ditayangkan tentang dunia
tumbuhan yaitu tumbuhan 75 menit
berbiji dan peran tumbuhan
bagi kehidupan

Menanya : Menanya :
Meminta siswa untuk Mengajukan pertanyaan
mengajukan pertanyaan
Kegiatan inti mengenai sesuatu yang ingin
diketahuinya lebih dalam
terkait dengan materi dunia
tumbuhan yang sudah
ditayangkan dalam video
pembelajaran tersebut dengan
cara mengajukan pertanyaan
Mengeksplorasi : Mengeksplorasi :
Meminta siswa untuk Membaca sumber lain yang
membaca sumber belajar lain berhubungan dengan materi
yang berhubungan dengan
materi yang telah ditayangkan
dalam video pembelajaran

Mengasosiasi : Mengasosiasi :
Menugaskan siswa untuk Merangkum pelajaran
membuat rangkuman mengenai materi yang telah
mengenai materi yang telah ditayangkan dalam video
ditayangkan dalam video pembelajaran
pembelajaran

Mengkomunikasikan : Mengkomunikasikan :
Meminta siswa untuk Mendiskusikan hasil
mendiskusikan hasil rangkuman
rangkumannya secara
bersama-sama

Meminta siswa untuk Mengikuti tes tertulis


mengikuti tes tertulis dengan
tujuan untuk mengetahui
keberhasilan siswa selama
proses belajar
Menarik kesimpulan bersama Menyimpulkan pelajaran
Penutup siswa hari ini 5 menit
Menutup pelajaran dengan Membaca doa dan
doa dan mengucapkan salam menjawab salam
9. Penilaian
Jenis : Tes tertulis
Bentuk soal : Pilihan berganda dengan 5 pilihan
Pertemuan pertama
No Soal Jawaban Skor
1 Makhluk hidup dimasukkan kedalam dunia c. Bersifat uniseluler 1
tumbuhan karena memiliki ciri khusus.
Berikut ini merupukan ciri-ciri dunia
tumbuhan, kecuali...
2 Divisi pada dunia tumbuhan ada yang d. Pterodophyta 1
merupakan tumbuhan bertallus (Thallophyta)
dan ada yang berkormus (Kormophyta). Yang
termasuk tumbuhan kormophyta berspora
adalah...
3 Struktur berikut ini yang tidak dimiliki oleh d.Xylem dan floem 1
tumbuhan lumut adalah...
4 Metagenesis dalam daur hidup lumut b. Gametofit 1
didominasi oleh generasi...
5 Jika kita mengamati di tembok-tembok yang b.Gametofit karena 1
lembap akan dijumpai adanya hamparan menghasilkan gamet
tanaman lumut. Tumbuhan lumut yang
dijumpai tersebut berada pada fase...
6 Pergiliran keturunan pada lumut dikenal c.2-3-1-4 1
adanya:
1. Tumbuhan lumut
2. Spora
3. Protonema
4. Sporongium
Urutan yang benar dalam daur hidup lumut
adalah...
7 Salah satu manfaat yang dimiliki oleh a. Marchantia polymorpha 1
tumbuhan lumut adalah dapat mengobati
penyakit hepar (hati). Jenis tumbuhan lumut
tersebut adalah...
8 Pada tumbuhan lumut (Bryophyta) dan e. Tumbuhan lumut dan 1
tumbuhan paku (Pterodophyta) mengalami paku dapat mengalami
proses metagenesis. Yang dimaksud pergiliran keturunan
mengalami proses Metagenesis adalah... antara fase gametofit
(seksual) dan fase
sporofit (aseksual)
9 Pada tumbuhan paku memiliki pembuluh a.Mengangkut air dan garam 1
xylem yang berfungsi untuk... mineral
10 Pernyataan di bawah ini merupakan c.Reproduksi generatif 1
persamaan sifat tumbuhan Bryophyta dengan dengan spora
tumbuhan Pterodophyta, kecuali...
11 Tanaman suplir yang sering kita lihat sebagai a.Sporofit karena 1
tanaman hias sebenarnya merupakan tanaman menghasilkan spora
pada fase...
12 Selaginella disebut sebagai paku heterospor b.Menghasilkan spora yang 1
karena... berbeda
13 Perhatikan tabel perbedaan antara tumbuhan c.3 1
lumut dan pakudibawah ini
Ciri Lumut Paku
1.Struktur Memiliki Memiliki
tubuh akar, rizoid, daun
batang, bersisik,
dan daun dan tidak
berbatang
2.Jaringan Ada Tidak ada
pembuluh (Xylem
dan
floem)
3.Fase Gametofit Sporofit
dominan
4.Tumbuhan Sporofit Gametofit
dewasa
5.Ukuran Besar Kecil
tubuh

Perbedaan ciri tumbuhan lumut dan paku


yang benar dari tabel tersebut adalah...
14 Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan b.Isogami, autogami dan 1
paku meliputi... oogami
15 Perhatikan bagan siklus hidup tumbuhan paku e.Protalium, arkegonium, 1
dibawah ini.
tumbuhan paku
spora

Anteredium 2

spermatozoid ovum

zigot

sporangium
Nomor 1,2 dan 3
menunjukkan...
Total skor
Nilai 𝑗 𝑏 𝑛
×

Pertemuan kedua
No Soal Jawaban Skor
1 Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) memiliki e. Lili, krokot dan arbei 1
habitus yang sangat bervariasi. Dibawah ini
yang merupakan contoh tumbuhan perdu
adalah...
2 Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua b.Bakal bijinya diselubungi 1
subdivisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka bakal buah
(gymnospermae) dan tumbuhan berbiji
tertutup (angiospermae). Dibawah ini yang
merupakan ciri khas tumbuhan berbiji tertutup
adalah...
3 Pengamatan terhadap suatu tumbuhan d. Gymnospermae 1
menunjukkan ciri-ciri berakar tunggang, tidak
berbunga sejati, berbiji, berdaun, batang
bercabang, bakal biji terdapat pada strobilus
betina dan serbuk sari dalam strobilus jantan
maka tumbuhan itu dapat digolongkan ke
dalam...
4 Biji pada tanaman Angiospermae sebenarnya c. Ovum 1
berisi...
5 Apabila kita memakan buah mangga, bagian b. Endosperm 1
yang kita makan sebenarnya berasal dari...
6 Telah ditemukan sejenis tumbuhan dengan b. Papilionaceae ( kacang- 1
ciri-ciri sebagai berikut : merupakan kacangan)
tumbuhan perdu, daun majemuk menyirip,
bunga dengan mahkota bunga berbentuk
seperti kupu-kupu, buah berbentuk polong,
pada akar terdapat bintil-bintil zat lemas.
Tumbuhan tersebut termasuk suku (familia)...
7 Tumbuhan berbunga disebut Angiospermae a.Menghasilkan biji didalam 1
sebab... buah
8 Golongan Gymnospermae juga digolongkan b. Memiliki berkas 1
sebagai tumbuhan berpembuluh pengangkut
(Tracheophyta) yang berarti...
9 Pada Gymnospermae dibagi menjadi d. Bijinya memiliki kulit 1
beberapa kelas. Salah satunya adalah kelas luar yang berdaging dan
Gnetinae, kelas Gnetinae memiliki ciri-ciri kulit dalam yang keras
sebagai berikut, kecuali...
10 1) Kembang sepatu c. 1,4, dan 5 1
2) Lili
3) Kelapa
4) Bunga Soka
5) Mawar
6) Anggrek
Yang termasuk tumbuhan dikotiledon
adalah...
11 Bunga sepatu digolongkan sebagai bunga a. Memiliki putik dan 1
sempurna sebab... benang sari dalam satu
bunga
12 Berdasarkan ada tidaknya daun mahkota e. Simpetala, monoklamida, 1
bunga, tumbuhan berbiji tertutup dari kelas dan dialipetala
dikotil dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu...
13 Salah satu contoh anggota famili Piperaceae a. Piper nigrum 1
yang kerap kali dimanfaatkan untuk bumbu
masakan yaitu...
14 Berikut ini yang tidak termasuk contoh d. Solanum tubermosum 1
tumbuhan monokotil adalah...
15 Annona squamosa ditunjukan oleh gambar... b. 1

Total skor
Nilai 𝑗 𝑏 𝑛
×

Disetujui oleh :
Guru MataPelajaran Mahasiswa

Marojohan, S.Pd Riwanda Citha Larasati

NIM: TB 131120
DOKUMENTASI

Di SMA N 10 Muaro Jambi

Awal Penayangan Media Video

Proses Pembelajaran dengan menggunakan media video


Proses Pemberian Angket

Proses Pengisian Angket


Di MA Laboratorium Jambi

Awal Penayangan Media Video

Proses Pembelajaran dengan menggunakan media video


Proses Pemberian Angket

Proses Pengisian Angket


Jadwal Penelitian
N Kegiatan Bulan
o 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengajuan X
judul
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Pembuatan X
proposal
3. Pengajuan X
proposal dan
dosen
pembimbing
4. Pengurusan X
izin
pelaksanaan
seminar
5. Perbaikan X
hasil seminar

6. Pengurusan X
izin riset
7. Riset X
lapangan
8. Penulisan X
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

skripsi
9. Perbaikan X
dari
pembimbing
10. Agenda X
11. ujian X
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURICULUM VITAE)

Nama : Riwanda Citha Larasati


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Jambi/02 April 1995
Alamat : Jl. Sunan Bonang RT. 11 No. 12 Simpang III Sipin
Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi
Email : ayasriwanda@yahoo.com
No. Kontak : 082375034774

Pendidikan Formal:
1. TK Muktitama Kota Jambi (2000-2001)
2. SD Negeri 63 Kota Jambi (2001-2007)
3. SMP Negeri 8 Kota Jambi (2007-2010)
4. SMA Negeri 4 Kota Jambi (2010-2013)

Motto:

O ‫س ًرا‬ ْ ‫ إِنِ َم َِع ا ْل ُع‬O ‫س ًرا‬


ْ ُ‫س ِِر ي‬ ْ ‫فَإِنِ َم َِع ا ْل ُع‬
ْ ُ‫س ِِر ي‬
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah ayat 5-6)

Hormat saya,

Riwanda Citha Larasati


TB.131120

Anda mungkin juga menyukai