SKRIPSI
ASMA’UL HUSNA
NIM. TB. 150932
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1)
dalam Program Studi Tadris Biologi
ASMA’UL HUSNA
NIM. TB. 150932
ii
3
4
5
6
PERSEMBAHAN
Ya Allah..
Engkau telah menganugerahkan setitik ilmu kepada hamba Mu ini, rasa syukur
akan selalu tercurah atas anugerah yang Engkau limpahkan kepada ku
vii
MOTTO
Artinya:
“ dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah di
usahakannya.” (Q.S. An-Najm: 39) (Alqur’an dan terjemahan: Departemen agama
RI)
viii
KATA PENGANTAR
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Program Studi Tadris Biologi pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini mendapat banyak masukan-masukan
maupun arahan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama dari dosen
pembimbing dan rekan-rekan peneliti lainnya. Untuk itu melalui kesempatan ini
peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari. M.A,. P.HD selaku Rektor UIN Suthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I , selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Suthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita, M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi dan Bapak
Fery Kurniawan, M.Si sebagai Sekertaris Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Prof. Dr. H. Martinis Yamin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Reny
Safita, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pikirannya demi mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Ibu Raihanil Jannah, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah Madrasah Mts Nurul Huda
Mendalo dan Ibu Sely Prisca, S.Pd sebagai Guru Mata Pelajaran Biologi yang
telah memberikan kemudahan kepada peneliti dalam memperoleh data di
lapangan.
ix
Akhirnya peneliti berharap saran dan kritikan dalam penulisan yang disajikan
oleh peneliti, sebagai manusia peneliti tidak luput dari kesalahan. Serta peneliti
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan umumnya. Amin ya Robbal ‘Alamin.
Jambi, September
2019
Peneliti
Asma’ul Husna
NIM. TB.150932
xi
ABSTRAK
Nama : Asma’ul Husna
Jurusan : Tadris Biologi
Judul Skripsi : Pengembangan Kamus Biologi Bergambar Materi Sel Pada
Mata Pelajaran IPA Untuk Sekolah Menengah Pertama
xii
ABSTRACT
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
NOTA DINAS.............................................................................................. ..... iii
PENGESAHAN ................................................................................................. v
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................... vi
PERSEMBAHAN.............................................................................................. vii
MOTTO ............................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR....................................................................................... ix
ABSTRAK ......................................................................................................... xi
ABSTRACT ........................................................................................................ xii
xiv
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 59
B. Saran.......................................................................................... 59
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
menumbuhkan minat pelajar dan dapat memberikan hubungan antara isi pelajaran
dan dunia nyata.
Telah diketahui penggunaan media dalam proses pembelajaran IPA terpadu
di sekolah belum optimal. Karena guru hanya menggunakan media buku, tanpa
menggunakan media lain dalam proses pembelajaran, sehingga penanaman nilai
karakter yang diharapkan dalam media pembelajaran tidak berjalan sebagaimana
mestinya. Guru menganggap proses pembelajaran menggunakan media lebih rumit
dan menghabiskan waktu ketika mempersiapkan media, sehingga waktu untuk
proses pembelajaran akan berkurang dan pemahaman materi siswa terhadap
pembelajaran akan terganggu (Sembiring,wawancara, 2-3 Agustus 2011).
Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, lebih banyak
mendengar dan melihat penyampaian materi oleh guru, hanya ada beberapa siswa
yang mau bertanya dan menyampaikan pendapatnya sedangkan sebagian besar
siswa yang lain hanya diam saja. Melihat kenyataan ini, maka sangat diperlukan
adanya media pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat siswa dalam proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Media Pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yag dapat
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar mandiri. Hamalik dalam
(Arsyad 2008,hal.15) menjelaskan bahwa media pembelajaran memiliki peran yang
sangat penting karena media mampu membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi serta rangsangan kegiatan belajar.Media
pembelajaran mempunyai berbagai macam karakter yang dihasilkan untuk
mencapai keberhasilan belajar. Adapun jenis jenis media pembelajaran menurut
lehsin dapat dibagi menjadi 4, yaitu 1). Media berbasis manusia 2). Cetakan 3).
Visual 4). Audio Visual. Arsyad (2011 : 100-101).
Pada prinsipnya media digunakan untuk merangsang dan membangkitkan
motivasi siswa. Media visual memerankan peranan yang sangat penting dalam
pembelajaran karena bisa dinikmati melalui penca indera. Diantara jenis media
visual yang dapat menunjang belajar adalah film, gambar - gambar dan cerita
pendek (Daryanto 1993.27).
3
3
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakaang tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah
yaitu :
1. Kamus biologi yang sudah ada belum bergambar sehingga menurunkan
minat baca siswa.
2. Tampilan kamus biologi kurang memotivasi siswa dalam belajar
3. Sering terjadi verbalisme dalam proses belajar biologi
4. Kurangnya sumber belajar mandiri bagi siswa
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini pembatasan masalah yang akan dibahas adalah
1. Pengembangan kamus biologi bergambar di tingkat sekolah menengah
pertama
2. Pengembangan kamus biologi bergambar ini hanya sebatas uji kelayakan di
Sekolah menengah pertama
3. Kamus biologi bergambar ini hanya membahas materi tentang Sistem
Organisasi Makhluk Hidup.
6
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana pengembangan kamus biologi bergambar lebih menarik minat
siswa ?
2. Apakah Kamus Biologi bergambar yang dikembangkan sebagai media
belajar Biologi pada materi SEL layak untuk digunakan sebagai media
pembelajaran?
3. Apakah Kamus Biologi yang dikembangkan sebagai media pembelajaran
pada materi pokok Sel untuk SMP/MTs dinyatakan valid, efektif, dan
praktis?
2. Kegunaan Pengembangan
Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
a. Memberi kemudahan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
biologi yang berpusat pada siswa.
b. Memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran biologi
c. Memperluas wawasan siswa,membangun konsep biologi,
d. dan meningkatkan minat baca siswa.
7
A. Pengembangan Media
1.Pengertian Pengembangan Media
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pengembangan adalah proses,
cara, perbuatan mengembangkan. Menurut Seels dan Richey (1994) dalam
(Setyosari 2015: 280) pengembangan berarti proses menerjemahkan atau
menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fitur fisik.
Pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan
pembelajaran.
Menurut Tessmer dan Richey (dalam Setyosari, 2015, hal. 281)
pengembangan mungkin memusatkan perhatiannya tidak hanya pada
analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir seperti
analisis kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk
berdasarkan temuan-temuan di lapangan.
Pengembangan atau dalam bahasa inggris Research and Development
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji kefektifan ptoduk tersebut supaya dapat
berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji
keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014, hal. 407).
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pengembangan adalah usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah
untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya menciptakan mutu
yang lebih baik.
Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa
kamus biologi bergambar. Gambar memiliki peran penting dalam proses
8
9
B. Media Gambar
Media gambar termasuk kedalam media Visual. Menurut Sanjaya (2008,
hal. 211) Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media visual adalah film
slide, foto, transparasi, lukisan, gambar dan berbentuk bahan yang dicetak seperti
media grafis.
Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat
membangkitkan minat belajar siswa,membantu mereka dalam kemampuan
berbahasa,kegiatan seni,dan pernyataan kreatif dalam bercerita,
dramatisasi,bacaan,penulisan,melukis,dan menggambar,serta membantu siswa
menafsirkan dan mengingat ingat isi mataeri bacaan dari buku teks.
Menurut Arsyad (2013, hal. 89) bentuk visual berupa :
1. Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang
menunjukkan bagaiman tampaknya sesuatu benda.
2. Diagaram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan
struktur isi materi.
11
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah,perantara atau pengantar. Gerlach & Ely (dalam Azhar Arsyad, 2011,
hal. 3), mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Purwanto, 2013, hal. 71).
Dari penjelasan terkait media pembelajaran oleh para ahli dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sarana yang
digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dalam proses
belajar mengajar, penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat
menghidari verbalisme dan dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian,
serta minat. Sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif, efektif dan
efisien.
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
a. Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses
pembelajaran melibatkan indra pendengaran siswa. Pengalaman
belajar yang didapatkan menghandalkan indra pendengaran. Pada
penggunan media ini melatih kemampuan dalam medengarkan
informasi dan pengetahuan lisan secara komprehensif. Secara verbal
seperti bahasa lisan dan kata-kata, sedang nonverbal seperti musik,
bunyi tiruan, dan radio.
b. Media visual adalah jenis media menghandalkan indra penglihatan,
sehingga pengalaman belajar yang diperoleh tergantung pada
kemampuan penglihatan. jenis media yang relatif murah dan sifat
sangat fleksibel bagi penggunaannya seperti buku, brosur, handout,
grafis, dan gambar. Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat
pada media visual terdiri atas garis,bentuk,warna dan tekstur (Azhar
Arsyad, 1997, hal. 109-110).
c. Media audio-visual adalah media yang melibatkan pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam proses pembelajaran. Media ini
dianggap lebih menarik sebab mengandung unsur pendengaran dan
penglihatan. Untuk meyajikan pesan-pesan audio visual seperti film,
video, dan proyektor visual yang lebar.
d. Multimedia adalah media yang melibat berbagai indra dalam proses
pembelajaran. Multimedia merupakan media kombinasi media
audio, media visual, media audio visual. Media ini mampu
16
berdasarkan pada rasional teoritik yang kuat. Dalam hal ini validitas
dapat diuji oleh pakar dan teman sejawat menggunakan lembar uji
dengan indikator berdasarkan teori tentang media pembelajaran.
b. Kepraktisan berarti produk yang dihasilkan mudah digunakan oleh
pengguna dalam hal ini adalah siswa. Kriteria ini mengacu pada
tingkat bahwa produk pengembangan dapat digunakan dan disukai.
Dalam hal ini pengukuran kepraktisan menggunakan lembar angket
respon pengguna dengan indikator-indikator yang telah
dikategorikan para pakar sebagai indkator yang sesuai dan baik.
indikator berkaitan dengan minat belajar, kemudahan penggunaan
media, kesesuaian media dengan pembelajaran, motivasi dan
perhatian pengguna.
c. Keefektifan adalah untuk mengetahui tingkat atau derajat penerapan
teori, atau model dalam suatu situasi tertentu. Tingkat keefektifan
biasanya dinyatakan dengan suatu skala numerik yang didasarkan
pada kriteria tertentu. Produk yang efektif dapat dilihat dari hasil
belajar siswa, hasil belajar yang dimaksud adalah hasil skor tes hasil
belajar.
Berikut ada beberapa indikator untuk menentukan kualitas penelitian
pengembangan model pembelajaran (juga perangkat pembelajaran) yang
meliputi tiga aspek : validitas, kepraktisan, dan keefektifan, (Rochmad,
2012, hal. 68) sebagai berikut :
a. Kevalidan, model pembelajaran yang dikembangkan dikatakan valid
jika model berdasarkan teori yang memadai (validitas isi) dan semua
komponen model pembelajaran satu sama lain berhubungan secara
konsisten (validitas konstruk).
b. Kepraktisan mengacu pada tingkat bahwa pengguna (atau pakar-
pakar lainnya) mempertimbangkan intervensi dapat digunakan dan
disukai dalam kondisi normal. Dalam penelitian pengembangan
model yang dikembangkan dikatakan praktis jika para ahli
menyatakan secara teoritis bahwa model dapat diterapkan di
18
D. Kamus
1. Pengertian kamus
Kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan biasanya
disusun berdasarkan abjad (KBBI, hal. 614). Pada dasarnya kamus merupakan
buku acuan untuk mencari istilah-istilah . Didalam pembelajaran kamus
digunakan untuk mencari sebuah keterangan mengenai istilah-istilah. A
Labrousse (1997) menyebutkan bahwa kamus adalah buku berisi kumpulan
kata-kata sebuah bahasa yang disusun secara alfabetis, diikuti dengan defenisi
atau terjemahannya dalam bahasa lain.
Keraf (1984) mendefinisikan kamus sebagai sebuah buku referensi, memuat
daftar kata-kata yang terdapat dalam sebuah bahasa, disusun secara
alfabetis,disertai keterangan cara menggunakan kata itu. Kridalaksana
19
menyebutkan bahwa kamus adalah buku referensi yang memuat daftar kata
atau gabungan kata dengan keterangan mengenai pelbagai segi maknanya dan
penggunaannya dalam bahasa, biasanya disusun menurut abjad.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kamus adalah buku acuan yang memuat kata-kata dan ungkapan yang disusun
ecara alfabetis yang disertai oleh makna dan penggunaan nya dalam bahasa
disusun berdasarkan abjad. Efek positif dari penggunaan kamus adalah
memudahkan siswa dalam menemukan makna dari bahasa ilmiah terutama
pada materi pembelajaran Sistem Organisasi Kehidupan . Media kamus ini
memiliki gambar sehingga membuat siswa tertarik untuk membacanya
sehingga wawasan memereka mengenai kata ilmiah bertambah.
2. Jenis jenis kamus
Kamus dibagi kedalam dua jenis yaitu :
a. Berdasarkan penggunaan bahasa
Penulisan kamus dapat ditulis dalam satu atau lebih dari satu bahasa,
karena itulah kamus bisa dibagi menjadi tiga jenis menurut penggunaan
bahasanya yaitu :
1) Kamus Eka Bahasa
Kamus eka bahasa merupakan kamus yang menggunakan satu
bahasa. Contoh kamus eka bahasa adalah kamus besar bahsa Indonesia .
2) Kamus Dwi Bahasa
Kamus dwi bahasa merupakan kamus yang menggunakan dua
bahasa. Kata-kata yang dijelaskan dalam kamus ini menggunakan dua
bahasa yang berbeda.contoh kamus aneka bahasa adalah kamus melayu-
cina-inggris pelangi susunan Yuen boon chan pada tahun 2004.
b. Berdasarkan isi
Berdasarkan isi kamus dapat dibagi menjadi 3 jenis ukuran
1) Kamus mini
kamus mini dikenal dengan kamus saku karena dapat disimpan
didalam saku . tebalnya kurang dari 2cm.
2) Kamus kecil
20
dibuktikan dengan hasil akhir validasi materi kamus diperoleh skor 55 dengan
persentase 91,6 % dengan kriteria sangat baik. Hasil akhir validasi desain
media kamus diperoleh skor 57 dengan persentase 86,6 % dengan kriteria
sangat baik.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan
Mollenda. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun
perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan
mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Analysis
revision revision
revision revision
Develop-
ment
C.Prosedur Pengembangan
1. Pengertian Model ADDIE
Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Analysis
berkaitan dengan kegiatan analisis terhadap situasi kerja dan lingkungan
sehingga dapat ditemukan produk apa yang perlu dikembangkan. Design
merupakan kegiatan perencangan produk sesuai dengan yang dibutuhkan.
Development adalah kegiatan pembuatan dan pengujian produk. Implementation
adalah kegiatan menggunakan produk, dan Evaluation adalah kegiatan menilai
apakah setiap langkah kegiatan dan produk yang telah dibuat sudah sesuai
dengan spesifikasi atau belum ( Sugiyono : 2015). Model ADDIE memiliki
struktur yang tersusun secara sistematis, sehingga langkah dalam penelitian ini
harus sesuai urutan dan tidak bisa acak.
2. Langkah-langkah Model Pengembangan ADDIE
Menurut Kukuh (2013) dalam Jurnal “Model-model Pengembangan Bahan
25
desain sistem pembelajaran ADDIE. Tujuan utama dari langkah ini antara
lain :
1) Membimbing peserta ajar untuk mencapai tujuan atau kompetensi.
2) Menjamin terjadinya pemecahan masalah / solusi untuk mengatasi
kesenjangan hasil belajar yang dihadapi oleh peserta ajar.
3) Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, peserta ajar
perlu memilki kompetensi – pengetahuan, ketrampilan, dan sikap -
yang diperlukan.
Tahap implementasi berisi uji coba produk yang telah dikembangkan dan
telah di lakukan validasi oleh para ahli. Kegiatan pada tahap ini adalah
mengimplementasikan rancangan dan metode yang telah dikembangkan
pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Selama implementasi, rancangan
model atau metode yang telah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang
sebenarnya. Materi disampaikan sesuai dengan model atau metode baru
yang dikembangkan. Setelah itu dilakukan uji coba praktikalitas produk
dengan menyebarkan angket kepada peserta didik. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana manfaat, kemudahan penggunaan dan
efisiensi waktu penggunaan media oleh siswa. Instrumen untuk melihat
kepraktisan penggunaan Kamus Biologi Bergambar adalah dengan
menggunakan angket kepraktisan berisikan pertanyaan berkaitan dengan
Kamus, yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kepraktisan Kamus
yang dikembangkan.
e) Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi yaitu proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran
yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak.
Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas.
Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap di atas itu dinamakan evaluasi
formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi.
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain sistem
pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
29
memberi sejumlah pertanyaan kepada subjek yang diteliti untuk dijawab. Ada
dua macam tes yang sering digunakan pengembangan yaitu pretest dan posttest.
Dalam penelitian dan pengembangan pengumpulan data dengan pretest
digunakan untuk mengetahui kondisi awal subjek sebelum diberi perlakuan
dengan menggunakan produk tertentu. Selanjutnya posttest digunakan untuk
mengetahui kondisi subjek setelah diberi perlakuan dengan produk tertentu.
Perbandingan antara nilai pretest dan posttest merupakan pengaruh produk
terhadap variabel dependen dari subjek (Sugiyono : 2015)
4. Dokumentasi
5. Angket / Kuesioner
Teknik yang sering digunakan dalam menghimpun data adalah
kuesioner/angket. Menurut Sugiyono (2012), angket adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan
tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka (Sugiyono, 2015 : 216).
Dalam hal ini, penggunaan angket bertujuan untuk menghimpun data
berupa kelayakan media ketika validasi yang dilakukan oleh ahli media, ahli
materi, ahli bahasa, guru mata pelajaran, serta diberikan kepada siswa untuk
mengetahui kelayakan kepada siswa tentang media yang digunakan dan
mengetahui tingkat efektivitas terhadap media yang digunakan.
32
Tabel III.1
Kisi-Kisi Penilaian Media Pembelajaran
NOMOR
NO ASPEK
PERNYATAAN
3 Komunikatif 4
6. Gambar 7,8
7. Tata letak 9
8. Warna 10,11
Sumber : modifikasi dari romi satria wahono dalam skripsi Ria Sartikaningrum
(2013:54)
Tabel III.2
NOMOR
NO ASPEK
PERNYATAAN
Aspek pembelajaran
2. Kedalaman materi 6
3. Akurasi fakta 7
5. Sistematis 9
6. Keterlibatan siswa 10
7. Kedalaman soal 11
Sumber : modifikasi dari romi satria wahono dalam skripsi Ria Sartikaningrum
(2013:54)
Tabel III.3
NOMOR
NO ASPEK
PERNYATAAN
Aspek pembelajaran
1. Logika berbahasa 1
Sumber : modifikasi dari romi satria wahono dalam skripsi Ria Sartikaningrum
(2013:5
Tabel III.4
Kisi-Kisi penilaian persepsi siswa
d. Kelengkapan materi
e. Kesesuaian contoh, ilustrasi dengan
materi
f. Tes, tugas latihan mendukung
penguasaan materi
Kebahasaan g. Keterbacaan (ukuran huruf judul dan
sub judul)
h. Kalimat yang digunakan sederhana
i. kesesuaian dengan kaedah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
j. logika berbahasa
Penyajian k. Tekhnik
Kamus Biologi l. Materi
Bergambar
m. Pembelajaran
n. Kepraktisan kamus
Kegrafikan o. Ukuran/format kamus
p. Desain bagian kulit
q. Desain isi
r. Kualitas cetakan
validitas internal apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari program atau
pendekatan penelitian yang digunakan, dan bukan dari cara lain yang tidak
sistematis. Validitas internal memberikan keyakinan bahwa, bila desain
penelitian sudah benar maka hasil penelitian dapat dipercaya (Sugiyono : 2015)
Sedangkan validitas eksternal Tuckman (1998) menyatakan hasil
penelitian dinyatakan mempunyai validitas eksternal apabila hasil penelitian
dapat diaplikasikan pada dunia nyata yang menyerupai tempat yang diteliti.
Validitas eksternal penelitian berdampak pada peningkatan kemampuan
penelitian untuk dapat digeneralisasikan. Selanjutnya (Best, Khan, 2010)
menyatakan bahwa validitas eksternal penelitian adalah bila hasil penelitian
sampel dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
(Sugiyono : 2015).
2. Tahap Praktikalitas
Menurut KBBI (2008), praktikalitas berarti bersifat praktis, artinya
mudah dan senang dalam pemakaiannya. Kepraktisan disini adalah praktis
dalam penggunaan media pembelajaran kamus biologi bergambar
Kepraktisan merupakan kemudahan yang ada pada sebuah produk baik
dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasikan, atau memperoleh
hasil maupun kemudahan dalam menyimpannya. Kepraktisan mengacu pada
tingkat pengguna mempertimbangkan intervensi dapat digunakan atau disukai
dalam kondisi normal. Kepraktisan dilihat dari aspek apakah produk mudah
digunakan oleh pendidik dan peserta didik (Nieeven: 2013).
Praktikalitas menunjukkan tingkat kepraktisan media. Tahap
praktikalitas dilaksanakan setelah media digunakan dalam pembelajaran.
Penilaian praktikalitas berdasarkan tanggapan guru mata pelajaran dan
Mahasiswa dengan menggunakan angket tanggapan.
36
3. Tahap Efektivitas
Efektivitas berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
berhasil, tepat atau manjur. Menurut Partiyah (2012 : 16) dalam skripsi Reni
(2017) “efektivitas merupakan tingkat besar keberhasilan yang diraih (dicapai)
dari suatu usaha atau cara tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai”.
Efektivitas merupakan suatu keadaan untuk mengetahui sejauh mana rencana
bias tercapai, jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran berarti tingkat
keefektivannya tinggi. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui keefektivan
media, peneliti mengukurnya dengan menghitung hasil belajar peserta didik
sebelum dan sesudah menggunakan media.
Menurut Eva Gusmira (2014) “efektivitas dimaksudkan dalam
menyelesaikan soal-soal biologi, membuat tugas rumah oleh peserta ajar, dan
kontrol tugas rumah oleh pengajar yang akhirnya bermuara pada peningkatan
hasil belajar biologi”. “belajar efektif dimaksudkan dengan ketepatan dalam
penggunaan sarana belajar dan pembelajaran atau tidak berbelit-belit dalam
mencapai tujuan pembelajaran” (Reni : 2017).
Efektivitas menunjukkan tingkat keberhasilan pencapaian suatu tujuan.
Jadi suatu upaya dikatakan efektif apabila upaya tersebut mampu mencapai
tujuannya. Produk disebut efektif apabila produk tersebut memberikan hasil
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengembang. Aspek efektivitas
yang diamati dalam proses pembelajaran yang menggunakan media kamus
biologi bergambar dengan dikelas uji coba adalah untuk melihat peningkatan
hasil belajar siswa menggunakan media yang dikembangkan. Hasil uji coba
didapatkan dengan memberikan sejumlah pertanyaan berbentuk essay yang
diberikan kepada siswa.
guru dan siswa, serta saran dan masukan dari validator ahli, saran dan masukan dari
hasil praktikalitas, dan saran dari hasil efektifitas media pembelajaran yang telah
dikembangkan.
Keterangan :
NP = Nilai presentasi yang dicari
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimal
Tabel III.5
Kriteria Tingkat Kelayakan Media
Kriteria Interval Kriteria
Sangat layak 85% - 100%
(Arikunto,2012:89)
38
= 100%
Keterangan :
P = Nilai akhir
f = Perolehan skor
N = Skor maksimum
Tabel III.6
Kategori Praktikalitas Media
Nilai Kriteria
( ℎ )−( )
( )=
100% − ( )
Keterangan :
(g) : Tingkat Efektivitas
( ) : Nilai Rata-rata Tes Awal
( ℎ ) : Nilai Rata-rata Tes Akhir
Tabel III.7
Kriteria Efektivitas
G. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan dalam penelitian skripsi dari awal hingga selesai, maka peneliti menggunakan jadwal
penelitian sebagai berikut:
Tabel III.8
Jadwal Penelitian
No KEGIATAN Agustus September oktober november desember Januari februari Maret april mei juni juli agustus september
Pengajuan judul dan
1 √
pembuatan proposal
Pengajuan proposal dan
2 √
penunjukan dosen pembimbing
3 Konsultasi dan perbaikan √ √ √ √
4 ACC seminar proposal √
5 Perbaikan proposal √
6 ACC riset √
7 Penelitian √ √
8 Bimbingan bab 4 dan 5 √
9 Perbaikan lampiran-lampiran √
10 ACC Munaqasah √
40
41
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pengembangan Media
Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) kamus biologi
bergambar yang berisikan gambar serta istilah dan penjelasam –penjelasan, (2)
penilaian isi atau materi dan desain media oleh ahli materi dan ahli media dan
ahli bahasa, (3) penilaian Siswa dan guru mata pelajaran yang telah dibuat.
Setelah menentukan potensi masalah serta mengumpulkan data, peneliti dapat
memulai desain dan mengembangkan media pembelajaran.
Media ini telah diteliti dan dikembangkan dengan mengacu pada model
pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yakni Analysis (analisis),
Design (desain), Development (pengembangan), Implementation
(implementasi) dan Evaluation (evaluasi). Pada penelitian ini hanya sampai
pada tahap Development (Pengembangan) produk, sedangkan Implementation
(Implementasi) diterapkan dalam skala kecil untuk melihat data kepraktisan
media pembelajaran dan Evaluation (Evaluasi) diterapkan untuk melihat
keefektifan media pembelajaran.
Setelah dilaksanakan tahap-tahap rancangan dalam pembuatan media
yang telah ditetapkan, maka dihasilkan media pembelajaran berupa kamus
biologi bergambar.
a) Analysis
Kegiatan utama pada tahap ini adalah menganalisis perlu adanya
pengembangan media pendukung pembelajaran tambahan. Oleh karena
itu, peneliti melakukan observasi awal dengan cara wawancara langsung.
Berdasarkan hasil observasi awal, memlalui terhadapa guru mata
pelajaran biologi di MTs Nurul Huda Mendalo, ditemui siswa yang malas
untuk membaca dan belajar, karena media belajar disana masih belum
42
bervariasi. Walaupun disamping itu siswa juga hanya ingin bermain dan
bukan belajar. Serta Media yang digunakan hanya buku cetak dan LKS
saja. Banyak siswa yang cenderung malas untuk belajar saat melihat buku
cetak yang sulit untuk dibawa kemana-mana dan memiliki uraian yang
panjang dan relatif besar yang memiliki ukuran sekitar 25 cm x 17 cm.
Oleh karena itu siswa di sekolah ini membutuhkan media belajar berupa
kamus biologi yang praktis dan menarik perhatian siswa untuk membaca.
b) Design
Pada proses perancangan (design) media pembelajaran
menggunakan Microsoft Office Word 2010. Kamus biolobi bergambar
dibuat secara sistematis sebagaimana buku secara umum, di antaranya:
Tampilan pertama diisi dengan cover Buku Saku yang
menggambarkan isi dari kamus: judul bahan ajar, satuan pendidikan yaitu
SMP kelas VII semester 1 dan nama pembuat bahan ajar. Berikut
rancangan bagian cover depan dan belakang kamus:
c) Development
Dalam tahap pengembangan ini, ada beberapa hal yang dilakukan,
diantaramya :
1) Pembuatan Media Pembelajaran
Media yang di telah dirancang oleh peneliti dan menghasilkan
prototype I kemudian dibuat dan dikembangkan. Media ini
dikembangkan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office Word.
Isi dari media pembelajaran ini terdiri dari materi-materi tentang sel.
Tabel IV.1
Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran Oleh Ahli Desain Media.
Skala Penilaian
NO Indikator
1 2 3 4
Sebelum Sesudah
Tabel IV.2
Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran Oleh Ahli Materi
Skala Penilaian
NO Indikator
1 2 3 4
Materi yang disajikan mencerminkan jabaran substansi
1 √
materi yang terkandung didalam SK
Materi yang disajikan mencerminkan jabaran substansi
2 √
materi yang terkandung dalam KD
3 Kesesuain materi dan tujuan pembelajaran √
4 Kesesuaian materi dengan indikator pembelajran √
5 Kesesuaian materi dengan keadaan siswa √
Materi mencakup mulai dari pengenalan konsep sampai
6 √
dengan interaksi antar konsep
Materi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan
7 √
efisien untuk meningkatkan pemahaman siswa
8 Materi yang disajikan lengkap √
9 Materi yang tersusun secara sistematis √
Skor Maksimum 40
komentar atau saran agar menambah perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan secara jelas. Hasil validasi menunjukkan persentase penilaian
sebesar 95% dengan kriteria sangat layak.
Sebelum Sesudah
Skor Maksimum 16
d) Implementation
Pada tahap implementasi ini hanya diimplementasikan pada siswa
MTs Nurul Huda Mendalo. Semua rancangan media yang telah
dikembangkan diterapkan setelah dilakukan revisi. Media pembelajaran
Kamus Biologi Bergambar Edisi Sel yang telah dikembangkan,
51
Skor Maksimum 28
Tabel IV.5
Hasil Penilaian Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran
e) Evaluation
Evaluasi adalah tahap terakhir dari model pengembangan ADDIE.
Evaluasi yang dimaksud disini adalah evaluasi dari kegiatan
implementasi. Hasil evaluasi didapatkan dari saran guru mata pelajaran
dan siswa selama uji coba tersebut dilaksanakan, sehingga dari tahap
evaluasi ini maka dilakukan revisi akhir.
Selain daripada itu pada tahap akhir ini akan dilakukan uji
Efektivitas media pembelajaran dengan memberikan sejumlah pertanyaan
berbentuk esay kepada siswa untuk melihat peningkatan pemahaman hasil
belajar siswa. Pada tahap ini akan dilihat peningkatan pemahaman siswa
terhadap pembelajaran organisasi kehidupan pada sub bab sel dengan
menggunakan kamus bergambar. Dalam uji efektifitas ini dilakukan
dengan dua kali sesi test, yaitu tes awal untuk mengukur pemahaman awal
mahasiswa sebelum menggunakan media pembelajaran dan tes akhir
untuk mengukur pemahaman akhir mahasiswa setelah menggunakan
media pembelajaran.
Data hasil uji efektivitas ini dihasilkan dari siswa yang telah
mengikuti tes awal dan tes akhir, siswa yang tidak mengikuti salah satu
tes maka data nya tidak dapat diakumulasikan. Pada penelitian ini hanya
11 orang dari 12 orang siswa yang mengikuti tes awal dan tes akhir.
Adapun data hasil tes uji efektivitas mahasiswa dapat dilihat pada tabel
IV.6 berikut :
55
Tabel IV.6
Hasil Uji Efektivitas Media Pembelajaran Oleh Siswa
Nilai
No Nama
Tes Awal Tes Akhir
1 AF 50 60
2 AI 55 87
3 AAP 55 70
4 FA 50 87
5 NP 60 40
6 KC 57 70
7 R 45
8 MDL 50 65
9 MAS 47 87
10 DPP 47 87
11 PA 48 87
12 SNI 32 70
Jumlah 551 810
50 74
Gain Efektivitas 0.48%
Kriteria Sedang
B. Pembahasan
1. Desain Media Pembelajaran
Mendesain suatu media pembelajaran berupa kamus biologi bergambar
sama hal nya dengan merancang buku pada umumnya agar dapat dimanfaatkan
oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran dimaksudkan agar
peserta didik dapat belajar mandiri. Awal pembuatan media pembelajaran ini
adalah menentukan materi apa yang akan dijadikan sebagai pokok bahasan
56
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran
Kamus Biologi Bergambar Untuk Sekolah Menngah Pertama pada pokok bahasan
sel, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada model
pengembangan ADDIE yang meliputi tahap analysis (analisis), design
(desain), development (pengembangan), Implementation (implementasi)
dan evaluation (evaluasi).
2. Berdasarkan penilaian dari para ahli media, ahli materi dan ahli bahasa
Media pembelajaran dikategorikan sangat valid, dengan persentase rata-
rata sebesar 94%.
3. Berdasarkan respon atau tanggapan dari guru mata pelajaran dan Siswa,
media pembelajaran dikategorikan sangat praktis, dengan persentase rata-
rata sebesar 93%.
4. Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media
pembelajaran mengalami peningkatan yang cukup baik dengan persentase
sebesar 0.48% dan dikategorikan mengalami peningkatan sedang.
B. Saran
1. Disarankan kepada guru agar dapat memberikan penunjang pembelajaran
tambahan yang yang menarik dan bervariasi kepada siswa sehingga, siswa
tertarik untuk membaca,serta mudah memahami hal hal yang abstrak dalam
buku cetak maupun LKS yang terlihat membosankan, salah satu contonya
yaitu media Kamus Biologi Bergambar.
2. Penelitian dan pengembangan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
bagi para peneliti di masa yang akan datang untuk dapat lebih
58
59
Daftar Pustaka
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar :
3.6 Mendiskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai
dari tingkat sel sampai organisme.
C. indikator
D. Tujuan pembelajaran
E. Materi
Sel adalah unit terkecil dari mahluk hidup .Ukuran sangat kecil untuk
melihat harus dibantu dengan mikroskop .
1. Mebran sel atau selaput sel merupakan selaput yang membungkus seluruh
isi sel yang berfungsi untuk melakukan pertukaran zat dalam sel.zat itu
antara lain oksigen, zat makanan dan sisa metabolisme. Dinding sel hanya
terdapat pada tumbuhan tersusun atas selulosa.
2. Inti sel atau nukleus merupakan bagian terpenting yang mengatur seluruh
kegiatan sel yang biasanya bentuk inti sel bulat dan didalamnya terdapat
kromosom yang merupakan benang-benang pembawa sifat keturunan.
3. Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel .Didalam
sitoplasma terlarut zat makanan dan zat-zat lainnya . selain itu terdapat
benda-benda khusus yang disebut dengan organel sel dan rongga sel (
vakuola ).
Didalam organel sel tersebut terdapat antara lain :
Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki
dinding sel
Sel tumbuhan memiliki plastida terutama kloroplas yang berfngsi untuk
Fotosintesis , sedangkan sel hewan tidak memilki plastida
Sel hewan memilki sentrosom , sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki
sentrosom .
F. model dan metode pembelajaran
1. metode : diskusi
3. pendekatana : scientific
I. Peniliaian
1. Jenis penilaian: tes tertulis
2. Bentuk penilaian : uraian
3. Soal terlampir
Instrumen soal
Petunjuk Pengisian :
Memberikan tanda () pada kolom skor (1,2,3 dan 4) yang menurut anda sesuai,
dengan Kriteria penskoran sebagai berikut.
1 = apabila aspek yang dinilai tidak sesuai dengan sajian yang ada dalam
media pembelajaran tersebut
2 = apabila aspek yang dinilai cukup sesuai dengan sajian yang ada dalam
media pembelajaran tersebut
3 = apabila aspek yang dinilai sesuai dengan sajian yang ada dalam media
pembelajaran tersebut
4 = apabila aspek yang dinilai sangat sesuai dengan sajian yang ada dalam
media pembelajaran tersebut.
ASPEK PENILAIAN
NILAI
No Indikator
1 2 3 4
5 Tampilan menarik √
6 Bersifat inovasi √
Skor maksimum
Persentase kelayakan
Petunjuk Pengisian :
Memberikan tanda () pada kolom skor (1,2,3 dan 4) yang menurut anda sesuai,
dengan Kriteria penskoran sebagai berikut.
1 = apabila aspek yang tidak sesuai dengan sajian yang ada dalam media
pembelajaran tersebut
2 = apabila aspek yang dinilai cukup sesuai dengan sajian yang ada dalam
media pembelajaran tersebut
3 = apabila aspek yang dinilai sesuai dengan sajian yang ada dalam media
pembelajaran tersebut
4 = apabila aspek yang dinilai sangat sesuai dengan sajian yang ada dalam
media pembelajaran tersebut.
ASPEK PENILAIAN
NILAI
No Butir
1 2 3 4
Aspek Pembelajaran
Petunjuk:
Silahkan bapak atau ibu memberikan tanda () pada kolom A,B,C. dengan
penggunaan skala sebagai berikut :
C:belum layak
A B C
√
Lampiran 4: Lembar Validasi Bahasa
Petunjuk Pengisian :
Memberikan tanda () pada kolom skor (1,2,3 dan 4) yang menurut anda sesuai,
dengan kriteria penskoran sebagai berikut.
5 = apabila aspek yang dinilai tidak sesuai dengan sajian yang ada dalam
Buku Saku
6 = apabila aspek yang dinilai cukup sesuai dengan sajian yang ada dalam
Buku Saku
7 = apabila aspek yang dinilai sesuai dengan sajian yang ada dalam Buku
Saku
8 = apabila aspek yang dinilai sangat sesuai dengan sajian yang ada Buku
Saku
ASPEK KEBAHASAAN
No Butir Skor
1 2 3 4
Memberikan tanda () pada kolom skor (SS, S, TS, dan STS) yang menurut anda
sesuai, dengan kriteria penskoran sebagai berikut.
STS =apabila aspek yang dinilai sangat tidak sesuai dengan sajian yang ada
dalam Buku Saku
TS =apabila aspek yang dinilai tidak sesuai dengan sajian yang ada dalam
Buku Saku
S =apabila aspek yang dinilai sesuai dengan sajian yang ada dalam Buku
Saku
SS =apabila aspek yang dinilai sangat sesuai dengan sajian yang ada Buku
Saku
Tanggapan
No Aspek
SS S TS STS
PETUNJUK PENGISIAN :
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak setuju
e. Berilah tanda ceklist (√) pada salah satu kolom pilihan untuk jawaban yang benar-
benar sesuai dengan pilihan anda.
Kelas : VII.1
No kontak : 082282852264
Pengalaman Organisasi
Penulis
Asma’ul Husna