Anda di halaman 1dari 151

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT TELEVISI TRANSFORMASI

INDONESIA (TRANS TV) DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM


RELIGI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi


Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:
Nurjanah
NIM. 1113051000084

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
ABSTRAK
Nurjanah
1113051000084
Strategi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV)
dalam Mempromosikan Program Religi
Pada saat ini terjadinya perkembangan program religi di stasiun televisi yang
tayang selain pada bulan Ramadhan. Banyaknya program religi saat ini dikarenakan
banyak peminatnya. Hampir setiap stasiun televisi di Indonesia memiliki program
religi yang dikemas secara menarik, sehingga terjadinya persaingan antara media
dalam menarik audiens dan pemasang iklan. Kegiatan public relations merupakan hal
yang dianggap penting dan efektif untuk meningkatkan minat masyarakat dalam
menyaksikan program religi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah untuk
menjawab pertanyaan peneliti. Adapun pertanyaan tersebut adalah apa saja strategi
public relations PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) dalam
mempromosikan program religi melalui tiga strategi pemasaran? Bagaimana public
relations PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) mempromosikan
program melalui old media, new media dan non media?
Teori yang digunakan adalah three ways strategy marketing public relations
oleh Thomas L. Harris. Terdapat tiga taktik untuk melaksanakan program mencapai
tujuan, yaitu bahwa PR merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull
(menarik), push (mendorong) dalam hal pemasaran dan pass strategy sebagai upaya
mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif yaitu menggambarkan sesuatu sesuai dengan fakta yang ada, dengan
menggunakan pengamatan langsung yang dilanjutkan dengan wawancara dengan
narasumber dan menggunakan dokumentasi sebagai pelengkap dalam penyusunan
penelitian ini. Setelah semua data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah
dan tujuan penelitian dalam melakukan analisa data.
Maka hasil dari penelitian ini adalah bahwa kegiatan public relations PT
Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) dalam mempromosikan program religi
menggunakan tiga taktik pemasaran dari Thomas L. Harris. Pertama, pull strategy
(menarik), yaitu dengan mendekatkan diri kepada khalayak melalui event. Kedua,
push stategy (mendorong), yaitu dengan melakukan publikasi melalui sosial media
dan promosi. Ketiga, pass strategy, yaitu dengan membuat konten-konten yang bagus
dan menarik serta membuat kuis guna untuk membangun citra positif. Dan promosi
public relations melalui 3 media dan non media. Pertama, old media yaitu dengan
cara bekerjasama dengan radio dan media cetak. Kedua, new media yaitu
menggunakan media youtube, website, facebook, twitter dan instagram. Ketiga, non
media yaitu dengan membuat kegiatan off air dan on air diluar studio.
Kata Kunci: public relations, TRANS TV, strategi, program religi dan
promosi.

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga atas izin yang telah

diberikan-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, para

sahabat dan pengikutnya. Skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul

“Strategi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV)

dalam Mempromosikan Program Religi”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti telah melakukan segala upaya

dan kemampuan secara maksimal, meskipun terdapat hambatan dan kesulitan

dalam pembuatan skripsi ini. Namun, berkat pertolongan Allah SWT yang Maha

Pemberi, peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini karena proses tidak akan

menghianati hasil. Dalam kesempatan ini, penulis akan mengucapkan terimakasih

kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini. Untuk

itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Drs. Suparto, M.Ed, Ph. D selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M. Ag selaku Wakil Dekan II Bidang

ii
Administrasi umum dan Dr. Suhaimi, M. Si selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, M. Ag selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

serta Fita Fathurokhmah, M. Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Nunung Khairiya, MA selaku Dosen Penasehat Akademik KPI B angkatan

2013 yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan proposal skripsi.

4. H. Mulkanasir, BA,S.Pd, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan, motivasi dan bimbingan kepada peneliti sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Dosen-dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah

memberikan ilmunya kepada peneliti selama masa perkuliahan.

6. Segenap Staff Tata Usaha dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan pelayanan baik kepada peneliti.

7. Achmad Hadiansyah Lubis selaku Public Relations Division Head TRANS

TV yang telah memberikan data berupa hasil wawancara dan dokumentasi

kepada peneliti seputar strategi public relations TRANS TV.

8. Widiarto Adi Kusumo selaku Supervisor Public Relations TRANS TV yang

telah memberikan data berupa hasil wawancara kepada peneliti terkait dengan

media yang digunakan oleh public relations TRANS TV.

9. Rini Tora selaku Executive Producer TRANS TV yang telah memberikan data

berupa hasil wawancara dan dokumentasi kepada peneliti seputar sejarah dan

hasil dari program Berita Islami Masa Kini.

iii
10. Mba Nadia Nesa dan Mas Aziz selaku HRD TRANS TV yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan magang dan

menyelesaikan penelitian tugas akhir skripsi di TRANS TV.

11. Mba Mekar, Mas Herman, Mas Sidik, Mas Arief, Mas Amin, Mas Deni yang

telah memberikan ilmu dan memberikan pengalaman langsung selama peneliti

magang sebagai kreatif di TRANS TV.

12. Kedua orangtua penulis, H. Moh. Nur dan Hj. Masenin yang selalu

mendoakan dan memberi semangat setiap waktu. Serta kakak-kakak penulis:

Bang Didi, Ka Pipit, Bang Eman dan Ka Nunu yang turut memberikan

semangat penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Fahmi Darmawan yang selalu meluangkan waktunya dan memberikan

dukungan terus menerus kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi tepat

pada waktunya.

14. Sahabat-sahabat penulis: Ayu Widya, Mutiara, Qonitha, Annie, Risti, Syifa,

Mila, Jastin, Vanly, Rita, Sally dan Diana yang telah menjadi tempat sharing

suka dan duka penulis serta memberikan masukan dan motivasi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

15. Teman-teman KPI B 2013 dan teman-teman KKN SMART 2016 yang telah

memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada peneliti.

16. Dan semua pihak yang telah membantu peulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Jakarta, Oktober 2017

Nurjanah

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6
D. Tinjauan Pustaka......................................................................... 7
E. Kerangka Konsep ..................................................................... 11
F. Metedologi Penelitian ............................................................... 12
G. Sistematika Penelitian............................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 19
A. Dakwah Melalui Media dan Non Media .................................. 19
B. Strategi Public Relations .......................................................... 26
1. Strategi ...................................................................................... 26
2. Public Relations ........................ Error! Bookmark not defined.
3. Marketing Public Relations ...................................................... 32
B. Mempromosikan Program Religi ............................................. 39
1. Pengertian Promosi ................................................................... 39
2. Metode Promosi ........................................................................ 40
3. Program Religi .......................................................................... 41
C. Old Media, New Media dan Non Media ................................... 42
1. Old Media ................................................................................. 42
2. New Media ................................................................................ 43
3. Non Media/Special Events ........................................................ 44

v
BAB III PROFILE PT TELEVSISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS
TV) ...................................................................................................... 45
A. Sejarah PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) ..... 45
B. Visi, Misi dan Tujuan TRANS TV ........................................... 47
1. Visi TRANS TV ...................................................................... 47
2. Misi TRANS TV ...................................................................... 47
C. Logo TRANS TV ..................................................................... 47
D. Lokasi TRANS TV ................................................................... 47
E. Organisasi TRANS TV ............................................................. 48
1. Struktur Organisasi TRANS TV............................................... 48
2. Organisasi Public Relations TRANS TV ................................. 49
F. Peran Public Relations Trans TV ............................................ 54
G. Program Religi di TRANS TV ................................................. 55
H. Program Berita Islami Masa Kini dan Roda Jam Siarnya ........ 57
1. Sejarah Program Beriman ......................................................... 57
2. Perbedaan Program Berita Islami Masa Kini dengan Program
Religi yang lain ......................................................................... 58
3. Roda Jam Siarnya ..................................................................... 59
I. Konvergensi di Media .............................................................. 61
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISA ................................................... 64
A. Strategi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia
(TRANS TV) dalam Mempromosikan Program Religi Melalui Tiga
Strategi Pemasaran ............................................................................... 64
1. Pull Strategy ............................................................................. 70
2. Push Strategy ............................................................................ 74
3. Pass Strategy ............................................................................ 78
B. Promosi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia
(TRANS TV) melalui Media dan Non Media ...................................... 82
1. Old Media ................................................................................. 82
2. New Media ................................................................................ 85
3. Non Media/ Special Events ....................................................... 93
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 98

vi
A. Kesimpulan ............................................................................... 98
B. Saran ....................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................... 104

vii
DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Personalia Divisi Public Relations TRANS TV ............................. 44


TABEL 3.2 Rundown Program Religi Beriman ................................................. 55

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo TRANS TV .............................................................................. 47


Gambar 3.2 Program Religi Islam Itu Indah ......................................................... 54
Gambar 3.3 Program Religi Berita Islami Masa Kini ........................................... 55
Gambar 3.4 Roda Jam Siar Program Religi .......................................................... 58
Gambar 3.5 Konvergensi Media ........................................................................... 60
Gambar 4.1 Flyer Event Beriman Goes to Campus .............................................. 72
Gambar 4.2 Pengisi Acara di Event Beriman Goes to Campus ............................ 72
Gambar 4.3 Peserta Yang Hadir di Event Beriman Goes to Campus ................... 72
Gambar 4.4 Bentuk Publikasi di Website Trans TV ............................................. 72
Gambar 4.5 Bentuk Publikasi di Facebook Trans TV .......................................... 75
Gambar 4.6 Bentuk Publikasi di Twitter Trans TV .............................................. 75
Gambar 4.7 Bentuk Publikasi di Instagram Trans TV .......................................... 76
Gambar 4.8 Bentuk Publikasi Yang Mendapatkan Respon Baik ......................... 78
Gambar 4.9 Bentuk Publikasi Yang Mendapatkan Respon Baik ......................... 79
Gambar 4.10 Bentuk Publikasi dengan Kuis ........................................................ 79
Gambar 4.11 Bentuk Publikasi dengan Roadshow Transmedia Go ..................... 80
Gambar 4.12 Youtube TRANS TV Official Channel ........................................... 86
Gambar 4.13 Youtube TRANS TV Official Channel - Live Streaming ............... 86
Gambar 4.14 Website TRANS TV ....................................................................... 87
Gambar 4.15 Live Streaming melalui Website TRANS TV ................................. 88
Gambar 4.16 Facebook TRANS TV ..................................................................... 89
Gambar 4.17 Facebook TRANS TV dengan Kuis ................................................ 89
Gambar 4.18 Twitter TRANS TV ......................................................................... 90
Gambar 4.19 Instagram TRANS TV .................................................................... 91
Gambar 4.20 Event Calendar di Website TRANS TV ......................................... 94

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Achmad Hadiansyah Lubis

Lampiran 2 Hasil Wawancara dengan Rini Tora

Lampiran 3 Hasil Wawancara dengan Widiarto Adi Kusumo

Lampiran 4 Dokumentasi peneliti dengan Achmad Hadiansyah Lubis

Lampiran 5 Dokumentasi peneliti dengan Rini Tora

x
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Program religi pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat

pesat di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari hampir setiap stasiun televisi

negeri maupun swasta yang menyajikan program religi yang dikemas dengan

bentuk yang berbeda-beda. Sebelumnya, program religi banyak tayang pada

bulan Ramadhan saja. Namun pada saat ini, program religi sudah banyak

tayang setiap harinya selain pada bulan Ramadhan.

Perkembangan kreativitas program televisi saat ini telah melahirkan

berbagai bentuk program televisi yang sangat beragam. Keunikan program

televisi berjalan seiring dengan tren gaya hidup masyarakat di sekitarnya yang

saling mempengaruhi. Sehingga muncullah ide-ide yang menampilkan format

baru pada program televisi agar memudahkan produser, sutradara dan penulis

naskah menghasilkan karya spektakuler.1

Program religi pun pada saat ini dikemas semenarik mungkin dengan

tujuan agar banyak peminatnya. Salah satu stasiun televisi swasta yang

menyajikan program religi ialah TRANS TV. PT Televisi Transformasi

Indonesia (TRANS TV) adalah stasiun televisi swasta di bawah naungan

TRANS CORP dan dimiliki oleh CT CORP yang mengudara secara nasional

1
Hidajanto Djamal & Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,
Operasional dan Regulasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), 2011, h. 167.

1
2

di Indonesia. Memperoleh ijin siaran pada Oktober 1998 setelah dinyatakan

lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah,

kemudian mulai siaran resmi secara komersial pada 15 Desember 2001.2

TRANS TV menyediakan program-program religi yang dapat ditonton

oleh kalangan remaja hingga dewasa. Program religi yang terdapat di TRANS

TV antara lain, berita Islami masa kini3 dan Islam itu indah.4

Program Berita Islami Masa Kini (Beriman) mulai tayang pada 28

April 2014 hingga saat ini masih memiliki banyak peminatnya, hal tersebut

dapat dibuktikan melalui akun sosial media TRANS TV dan akun sosial

media Berita Islami Masa Kini yang setiap update selalu mendapatkan respon

yang positif dari khalayak. Selain itu juga dapat dibuktikan dari hasil rating

and share yang hampir setiap harinya program Beriman mendapatkan share

yang baik. Keberhasilan yang telah diraih oleh TRANS TV pun tak luput dari

kegiatan Public Relations.

Pada hakikatnya, public relations memiliki tujuan menanamkan serta

mendapat pengertian, good will, penghargaan dan kepercayaan dari public

lembaga atau perusahaan yang bersangkutan, baik internal maupun eksternal.

Terdapat dua bentuk klasifikasi public, yaitu internal public (terdiri dari

2
Trans TV Website. http://www.transtv.co.id/corporate/profile. Diakses pada 13 Mei
2017.
3
Berita islami masa kini adalah sebuah tayangan religi yang berisi tentang berita
perkembangan dunia Islam yang update dan terpercaya. Dibawakan dengan suasana santai dalam
balutan nuansa Islam. Berita Islami hadir sebagai salah satu informasi islam. Tayang setiap Senin-
Jumat pada pukul 11.30 WIB.
4
Islam itu indah adalah sebuah tayangan religi yang berisi tausiyah agama yang
disampaikan dengan gaya yang ringan dan mudah dicerna. Tayangan ini dipandu oleh Ustadz
Maulana. Tayang setiap hari pada pukul 05.00 WIB.
3

karyawan, pemegang saham, manajer, direktur dan sebaginya) dan external

public (orang-orang yang berada di luar organisasi yang mempunyai

kepentingan dan yang diharapkan memiliki kaitan dalam rangka menjalin

hubungan baik (customer relations, community relations, government

relations dan press relations).5

Public relations merupakan mediator yang berada antara pimpinan

organisasi dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan

masyarakat intenal maupun ekskternal. Sebagai publik, mereka berhak

mengetahui rencana kebijaksanaan, aktivitas, program kerja dan rencana-

rencana usaha suatu organisasi/ perusahaan berdasarkan keadaan, harapan-

harapan dan sesuai keinginan publik sasarannya. Kegiatan utama public

relations dalam mewakili top manajemen suatu lembaga atau organisasi

tersebut, merupakan bentuk kegiatan twoways communication adalah ciri khas

dari fungsi dan peranan public relations. Hal tersebut dikarenakan salah satu

tugas public relations adalah bertindak sebagai narasumber informasi (source

informations) dan merupakan saluran informasi (channel o informations).6

Public relations (PR) dirasa sangat penting dan menjadi hal yang tidak

bisa diabaikan di era sekarang ini. Dalam perkembangan aktivitas terakhir ini,

public relations cukup efektif dan efisien dalam penyebaran pesan atau

informasi. Selain itu, public relations mengandung kekuatan membujuk

5
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publicshing, 2011), h. 39.
6
Rosady Rusalan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, h. 14-15.
4

(persuasive approach) dan sekaligus membidik masyarakat atau publiknya.7

Oleh karena itu, setiap perusahaan yang ingin mencapai sukses, selalu

berusaha untuk memasarkan produknya yang dihasilkan dengan baik.

Pemasaran selalu berusaha mendapat perhatian yang lebih tanpa mengabaikan

kegiatan-kegiatan lain seperti produksi, keuangan, personalia, dan lain

sebagainya. Dalam era yang kompetitif ini dan banyak pemain dalam

memasarkan produknya, setiap perusahaan kini menggunakan kegiatan public

relations.8 Public relations merupakan kegiatan yang penting dalam

perusahaan, hal tersebut dapat dibuktikan bahwa komunikasi public relations

terlaksana demi menjaga unsur yang paling penting dalam sebuah korporasi,

organisasi dan brand reputation-nya.9

Alasan penelitian ini dengan judul strategi public relations karena PT

Televisi Tranformasi Indonesia (TRANS TV) menerapkan divisi public

relations yang berlaku sejak Januari 2017. Jika sebelumnya, TRANS TV

menerapkan divisi marketing public relations, namun kini public relations

menjadi divisi tersendiri yaitu divisi public relations. Hal tersebut dikarenakan

marketing creative yang merupakan bagian dari marketing public relation,

berpindah ke divisi marketing. Sehingga, pada saat ini, TRANS TV

7
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber, h. 84.
8
Erman Anom. Public Relations dalam Kegiatan Marketing.
http://digilib.esaunggul.ac.id/public-relations-dalam-kegiatan-marketing-4568.html diunduh pada
tanggal 13 Mei 2017.
9
Agung Laksamana, What CEO Wants From PR -7 Kunci Efekti Menjadi Ahli Strategi
Public Relations, (Yogyakarta: B-First, 2014), h.11.
5

menerapkan public relations division dibawah sales and marketing director.10

Public relations TRANS TV memiliki strategi dalam mempromosikan

program religi. Strategi merupakan perencanaan berupa taktik operasional

yang matang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan. Maka dari itu,

hal tersebut layak untuk diteliti untuk mengetahui bagaimana strategi public

relations pada PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) dalam

mempromosikan program religi yaitu program Berita Islami Masa Kini.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka penelitian ini layak diajukan

untuk melakukan penelitian mengenai strategi public relations yang

digunakan oleh PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV). Sehingga

penelitian ini diberi judul “Strategi Public Relations PT Televisi

Transformasi Indonesia (TRANS TV) dalam Mempromosikan Program

Religi”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti memberikan fokus penelitian guna

untuk menghindari terjadinya perluasan materi yang akan di bahas. Fokus

penelitian ini adalah strategi yang diterapkan oleh public relations division

head yaitu sumber informasi mengenai TRANS TV yang bernama

Achmad Hadiansyah Lubis dalam mempromosikan program religi berita

Islami masa kini. Serta media apa saja yang digunakan oleh public

10
Hasil Observasi pada Rabu, 17 Mei 2017 pukul 07.24 WIB.
6

relations TRANS TV dalam mempromosikan program-program TRANS

TV. Sebaliknya, penelitia ini tidak membahas tentang pesan/message,

penerima/receiver dan efeknya.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

a) Apa saja strategi public relations PT Televisi Transformasi Indonesia

(TRANS TV) dalam mempromosikan program religi berita Islami

masa kini melalui tiga strategi pemasaran?

b) Bagaimana promosi public relations PT Televisi Transformasi

Indonesia (TRANS TV) melalui old media, new media dan non media?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berhubungan dengan permasalahan yang dirumuskan oleh peneliti,

maka dari itu terdapat tujuan penelitian, yaitu:

a. Untuk mengetahui apa saja strategi public relations PT Televisi

Transformasi Indonesia (TRANS TV) dalam mempromosikan program

religi berita Islami masa kini melalui tiga strategi pemasaran.

b. Untuk mengetahui bagaimana promosi public relations PT Televisi

Transformasi Indonesia (TRANS TV) melalui old media, new media

dan non media.


7

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademis

Secara akademis, peneliti berharap agar penelitian ini dapat

memperkaya kajian ilmu dalam bidang Public Relations, khususnya

pada stragi public relations TRANS TV bagi mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta khususnya Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tentang public relations.

2. Manfaat Praktis

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat menyumbang ilmu

pengetahuan bagi praktisi komunikasi, terutama untuk mahasiswa

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar dapat

mengetahui strategi public relations yang dilakukan oleh TRANS TV

dalam mempromosikan program religi. Selain itu, juga dapat

memberikan menfaat kepada praktisi humas/public relations.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti menelaah

penelitian sebelumnya yang mempunyai judul atau objek penelitian yang sama

atau hampir sama dengan yang akan diteliti. Hal ini bertujuan agar dapat
8

mengetahui bahwa apa yang akan diteliti sekarang tidak sama dengan peneliti

terlebih dahulu.

Setelah peneliti menelaah kepustakaan ditemukan judul skripsi yang

hampirsama dengan yang akan diteliti. Adapun skripsi-skripsi yang terlebih

dahulu membahas tentang Public Relations, yang peneliti jadikan sebagai

tinjauan pustaka.

Aidha Marinda Ayu menemukan bahwa stategi marketing public

relations pada majalah Scarf dalam meningkatkan oplah penjualan yaitu

dengan cara mengadakan event, menjalin hubungan dengan media dan

memberi award atau hadiah.11 Persamaan pada penelitian ini adalah teori dan

metode. Teori yang dipaparkan oleh Thomas L. Harris mengenai marketing

public relations. Kemudian, metode yang digunakan yaitu menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaan dengan

penelitian sebelumnya adalah pada subjek penelitian. Jika subjek penelitian

sebelumnya adalah Scarf Magazine dan pada penelitian ini subjeknya adalah

TRANS TV.

Mudillah menemukan bahwa strategi marketing public relations

Jenahara dalam memasarkan busana muslim yaitu dengan mengadakan event,

melakukan publikasi melalui sosial media, dan memberikan award kepada

loyal customers.12 Persamaan pada penelitian ini adalah teori Thomas L.

11
Aidha Marinda Ayu. Strategi Marketing Pulic Relations Scarf Magazine Dalam
Meningkatkan Oplah Penjualan. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2016.
12
Mudillah. Strategi Marketing Public Relations Trans TV Dalam Memasarkan Busana
Muslim. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2016.
9

Harris mengenai marketing public relations. Kemudian metode yang

digunakan yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu pada subjeknya. Jika subjek

penelitian sebelumnya adalah Jenahara dan pada penelitian ini subjeknya

adalah TRANS TV.

Anggi Herlangga menemukan bahwa strategi public relations yang

digunakan Radio 96.7 Hitz FM lebih fokus kepada kegiatan branding untuk

menunjukkan eksistensi dan membuat aware khalayak tentang keberadaan

radio baru ini.13 Persamaan pada penelitian ini adalah meneliti tentang public

relations menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan

perbedaannya adalah pada subjeknya, jika subjek sebelumnya adalah Radio

96.7 FM dan pada penelitian ini subjeknya adalah TRANS TV.

Rand Rasyid menemukan bahwa strategi public relations yang

digunakan HijUp.com adalah melalui tahap research, planning,

communication dan evaluation.14 Persamaan pada penelitian ini adalah

meneliti tentang public relations dan metode yang digunakan yaitu metode

penelitian deskriptif kualitatif dan mediayang digunakan oleh public relations.

Sedangkan perbedaannya adalah pada subjeknya, jika subjek sebelumnya

adalah HijUp.com dan pada penelitian ini subjeknya adalah TRANS TV.

13
Anggi Herlangga.Strategi Public Relations Radio 96.7 Hitz FM dalam Membangun
Citra Positif. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2016.
14
Rand Rasyid. Strategi Public Relations HijUp.com dalam Memasarkan Busana
Muslim. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2016.
10

Gregi Revaldi menemukan bahwa strategi public relations yang

digunakan oleh TRANS TV dalam memperkuat brand image yaitu

menetapkan tujuan pasaran, memilih pesan dan saran dan melaksanakan

rencana serta mengevaluasi hasilnya.15 Persamaan penelitian ini adalah pada

subjek dan metode yang digunakan. Subjek yang digunakan pada penelitian

sebelumnya dan penelitian ini adalah TRANS TV, metode yang digunakan

adalah metode deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah pada

objeknya yaitu penelitian sebelumnya meneliti dalam memperkuat brand

image, penelitian ini meneliti dalam mempromosikan program religi.

15
Gregy Revaldi. Strategi Public Relations dalam Memperkuat Brand Image TRANS TV.
Skripsi Bina Nusantara, Jurusan Marketing Komunikasi, 2015.
11

E. Kerangka Konsep

Public Relations Officer


1. Komunikator, yakni sebagai komunikator yang baik secara langsung
maupun tidak langsung.
2. Relationship, yaitu membangun hubungan yang baik antara perusahaan
dengan publiknya.
3. Back up management, yaitu mendukung pelaksanaan maupun kegiatan
manajemen perusahaan.
4. Good image maker, yakni menciptakan citra atau nama baik perusahaan.

(Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2007)

Strategi Public Relations Old Media:


Pemasaran: Buku, Surat Kabar, Majalah, Film, Radio dan
Televisi.
1. Public Relations merupakan (Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa,
potensi untuk menyandang suatu 2011).
taktik pull strategy (menarik).
2. Public Relations merupakan New Media:
power (kekuatan) sebagai Social Networking, Publish, Photo Sharing,
penyandang atau mendorong Audio, Video, Microblogging, Livecasting,
(push strategy) dalam hal Virtual Words, Gaming, Productivity,
pemasaran. Applications, Aggregators, RSS, Search,
3. Public Relations merupakan pass Mobile, Interpersonal.
strategy sebagai upaya untuk (Lon Safko, The Social Media Bible: Tactics,
mempengaruhi atau menciptakan Tool, Strategies for Business Success, 2010).
opini publik yang
menguntungkan. Non Media/ Special Events:
Bentuk-bentuk special events yang telah
(Wahidin Saputra & Rully Nasrullah.
Public Relations 2.0 Teori dan dikenal adalah festial, fair, parade, seminar dan
Praktik Public Relations di Era open house.
Cyber. Jakarta. 2011) (Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations
& Media Komunikasi, 2007)
12

Berdasarkan kerangka konsep di atas, penelitian ini akan menjelaskan

bagaimana public relations di PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS

TV) menerapkan strategi-strategi public relations pemasaran dalam

mempromosikan program religi yaitu program berita Islami Masa Kini.

Kemudian, dalam penelitian ini juga menjelaskan bagaimana promosi public

relations TRANS TV melalui old media, new media dan non media. Namun,

dari beberapa yang dijelaskan diatas hanya beberapa saja yang digunakan oleh

public relations TRANS TV. Old media yang digunakan yaitu radio dan

media cetak. New media yang digunakan yaitu youtube, twitter, instagram

dan facebook. Non media yang digunakan yaitu dengan mengadakan special

event seperti seminar.

F. Metedologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah kumpulan dari sejumlah asumsi yang

dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir

dalam penelitian. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah

paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis bersifat subjectivist.

Data adalah sesuatu yang menjadi perasaan dan keinginan pihak yang

diteliti untuk menyatakannya dengan penafsiran atau konstruksi makna.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

dengan sifat penelitian deskriptif. Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk


13

menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan

data sedalam-dalamnya.16 Sedangkan sifat penelitian deskriptif yaitu untuk

menggambarkan tentang karakteristik individu, situasi, atau kelompok

tertentu.17

Maka, dalam penelitian ini peneliti akan mengamati yang

berhubungan dengan strategi public relations dengan menggunakan teknik

pengumpulan data melalui metode wawancara, dokumentasi dan

observasi untuk menunjang proses analisis data, dan datang langsung ke

TRANS TV.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan atau sumber-sumber tempat

untuk memperoleh keterangan informasi atau data. Dalam hal ini adalah

Public Relations Division Head TRANS TV yaitu Achmad Hadiansyah

Lubis dan juga Supervisor Public Relations TRANS TV yaitu Widiarto

Adi Kusumo. Selain itu peneliti juga wawancara langsung RiniTora selaku

Executive Producer TRANS TV untuk dapat mengetahui program religi

berita Islami masa kini secara mendalam.

Sedangkan objek penelitiannya adalah bagaimana strategi public

relations TRANS TV dalam mempromosikan program religi berita Islami

masa kini melalui tiga tahap pemasaran dan bagaimana promosi public

16
Rachmat Kriyantono,Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2008), h.56.
17
Rosady Ruslan, Metedologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi,(Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2010). Cet. Ke-5, h. 12.
14

relations TRANS TV melalui old media, new media dan non media.

4. Tahapan Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan agar peneliti

mendapatkan data-data yang lengkap dan tepat pada penelitian ini.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:

1) Wawancara Mendalam

Dalam tahap ini, wawancara dilakukan secara langsung

dengan orang-orang yang dianggap perlu pada penelitian ini.

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan keterangan

yang lebih mendalam terhadap permasalahan yang ada. Yang akan

menjadisumber data dalam penelitian ini adalah public relations

division head TRANS TV dan atau orang yang dapat mewakili

untuk memberikan data yang valid.

2) Observasi

Observasi yaitu untuk mengamati bagaimana penerapan

strategi public relations pada TRANS TV.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang


15

dilakukan dengan cara menyalin data-data atau arsip-arsip yang

tersedia pada interview atau perusahaan yang berhubungan dengan

penelitian.18 Data yang diperoleh dari dokumen yang terkait dengan

apa yang diteliti, dan dari media internet yaitu membuka situs-situs

yang berkaitan dengan penelitian. Dokumentasi yang dimaksud

ialah data-data atau arsip perusahaan yang diteliti berupa hasil

wawancara dan foto kegiatan perusahaan.

b. Pengolahan Data

Setelah data dan informasi yang dibutuhkan telah terkumpul,

kemudian data-data yang telah diperoleh tersebut diolah. Dalam

menyederhanakan data yang dikumpulkan tidak dalam bentuk tabel

melainkan menggunakan pie pada roda jam siar program religi berita

Islami masa kini,. Dalam penelitian ini, terdapat tiga tabel (lihat daftar

tabel), dua puluh lima gambar (lihat daftar gambar) dan terdapat dua

bagan (lihat daftar bagan).

Penulisan skripsi ini berdasarkan pedoman CeQda yang

diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

yang bertujuan agar dapat mempermudah teknik penulisan skripsi.19

c. Analisis Data

Temuan ditafsirkan dan dianalisa berdasarkan kerangka konsep

(lihat pada halaman 10). Miles dan Huberman (1984). Mengemukakan

18
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 329.
19
Hamid Nasuhi, dkk. Pedoman Penelitian Karya Ilmiah, (Jakarta: CeQda, 2007).
16

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus.

Aktivitas dalam analisis data yang harus dikerjakan ada 3

tahap, yaitu: pertama, mereduksi data yaitu merangkum, memilih hal-

hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari

tema serta polanya. Kedua, penyajian data yaitu sekumpulan data atau

informasi yang tersusun. Ketiga, penarikan kesimpulan dalam

penelitian kualitatif yaitu temuan yang berupa deskriptif dengan

berpedoman pada kajian penelitian. 20

Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian peneliti analisis

dari hasil analisis yang dirasa kurang tepat, peneliti kritisi terlebih

lanjut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang

melaporkan data dengan menerangkan, memberikan gambaran, dan

mengklasifikasikannya serta menginterpretasikan data yang terkumpul

apa adanya, untuk kemudian disimpulkan.

5. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Gedung Transmedia, Jl. Kapten

Tendean Kav. 12-14 A. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12790. Telp:

(62-21) 791 77000 (Hunting) | Fax: (62-21) 791 84587. Penelitian ini

dimulai sejak Maret-Agustus 2017.

20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabet),
2010, h. 246-253.
17

G. Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas pendahuluan yang meliputi Latar Belakang

Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Kerangka Konsep, Metodologi Penelitian dan Sistematika

Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

Dalam bab ini dibahas tinjauan teoritis yang meliputi penjelasan

tentang Dakwah Melalui Media dan NonMedia, Strategi

(pengertian strategi dan jenis-jenis strategi), Public Relations

(pengertian public relations, teori kerja manajemen public

relations, fungsi public relations dan tujuan public relations),

marketing public relations (pengertian marketing public relations,

keterkaitan antara marketing dengan public relations, strategi

marketing public relations, peranan marketing public relations dan

faktor-faktor yang dibutuhkan strategi marketing public relations)

dan Mempromosikan Program Religi (pengertian promosi, metode

promosi dan program religi).


18

BAB III GAMBARAN UMUM TRANS TV

Dalam bab ini membahas tentang biografi TRANS TV yang

meliputi sejarah, visi, misi, tujuan, logo dan lokasi TRANS TV.

Kemudian terdapat struktur manajemen TRANS TV dan divisi

public relations TRANS TV, yang terdiri dari struktur organisasi,

personalia divisi public relations, pembagian tugas public

relations, peran divisi public relations, program religi di TRANS

TV, program “Beriman” dan roda jam siarnya serta konvergensi di

media.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

Bab ini menjelaskan tentang strategi public relations TRANS TV

melalui tiga strategi pemasaran dan promosi public relations

TRANS TV melalui old media, new media dan non media.

BAB V PENUTUP

Di bab ini peneliti memberi kesimpulan dari pembahasan dan hasil

penelitian serta memberikan saran sebagai bahan pertimbangan.


19
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Dakwah Melalui Media dan Non Media

Dakwah diambil dari kata du‟a yang artinya memanggil, menyeru dan

menghimpun manusia untuk suatu perkara dan menganjurkan mereka untuk

mengamalkannya Allah berfirman: “Allah menyeru (memanggil) menuju desa

keselamatan”. (QS. Yunus/10: 25)

Dakwah menurut istilah adalah mengajak dam mengumpulkan

manusia untuk kebaikan serta membimbing mereka kepada petunjuk dengan

cara beramar makru nahi munkar. Allah berfirman “Dan hendaklah ada di

antara kamu sekalian satu golongan yang mengajak kepada kebaikan dan

memerintah yang makruf, mencegah yang munkar, dan mereka itu orang-

orang yang menang”. (QS. Ali Imran/3: 10)

Dalam dakwah, hendaknya para da’i memaknai metode yang dapat

mendekatkan dirinya kepada masyarakat sehingga tujuannya tercapai. Mereka

harus berpegang kepada kepada cara-cara baru yang dilakukan oleh musuh

Islam dalam meyebarkan keyakinan, ide dan konsep mereka. Tetapi cara

tersebut harus dicocokan dengan dakwahnya sehingga tidak bertentangan

dengan kaidah agama (syariah).

19
20

Metode dan cara tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:1

1. Melalui Massmedia

Dakwah melalui massmedia dengan segala jenisnya adalah metode yang

baik dan efektif, kalau kita menggunakannya dengan baik pula. Surat

kabar, majalah, bulletin dan selebaran, radio, televisi, semuanya

merupakan alat yang penting dan efektif untuk sarana dakwah, karena

tidak sedikit publik yang mengikuti dan menerima sajian masing-masing

massmedia tersebut.

2. Melalui Buku dan Penerbitan

Buku dan penerbitan ini hendaknya tampil dengan gaya bahasa yang

lancar, mudah dicerna dan menarik publik, baik mereka orang awam

maupun kaum terpelajar.

3. Para Da’i (Juru Dakwah)

Para da’i adalah pribadi-pribadi yang memikul tugas dakwah ketengah-

tengah manusia melalui amal perbuatan dan teladan akhlak terlebih dahulu

sebelum dengan kata-kata dan ceramah. Oleh karena itu, mendidik,

melatih dan menatar para da’i serta menyeleksinya merupakan suatu

langkah paling penting dan mesti. Karena mereka adalah qudwah hasanah

(teladan yang baik) yang dilihat dan diteladani orang.

1
Muhammad Sayyid Al-Wakil, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, (Jakarta: Akademika
Pressindo, 2002). h. 18-36.
21

4. Lapangan Pekerjaan Para Da’i

Lapangan pekerjaan para da’i ini meliputi dua bidang pokok penting, yaitu

hubungan (komunikasi) pribadi dengan setiap individu dan ceramah,

khotbah serta seminar.

Media dakwah adalah instrument yang dilalui oleh pesan atau saluran

pesan yang menghubungkan antara da’i dan mad’u. pada prinsipnya dakwah

dakwah dalam tataran proses, sama dengan komunikasi, maka media

pengantar pesan pun sama. Media dakwah berdasarkan jenis dan peralatan

yang melengkapinya terdiri dari:2

1. Media tradisional

Setiap masyrakat tradisional (dalam berdakwah) selalu menggunakan

media yang berhubungan dengan kebudayaannya, sesuai dnegan

komunikasi yang berkembang dalam pergaulan tradisionalnua. Media

yang digunakan terbatas pada sasaran yang paling digemari dalam

kesenian, seperti tabuh-tabuhan (gendang, rebana, bedug, suling, wayang

dan lain-lain) yang dapat menarik perhatian orang banyak.

2. Media modern

Berdasarkan jenis dan sifatnya media modern terbagi menjadi tiga:

a) Media auditif yaitu telepon, radio dan tape recorder.

b) Media visual yaitu media yang tertulis atau tercetak.

c) Media audiovisual yaitu televisi, video, internet dan lain-lain.

2
Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjadjaran,
2009), h. 95-96.
22

3. Perpaduan media tradisional dan media modern

Perpaduan disini dimaksudkan dengan pemakaian media tradisional dan

media modern dalam suatu proses dakwah. Contohnya pagelaran wayang,

sandiwara yang bernuansa Islam atau ceramah di mimbar yang

ditayangkan di televisi.

Dari uraian diatas, pada prinsipnya media dakwah adalah berbagai alat

(instrument), sarana yang dapat digunakan untuk pengembangan dakwah

Islam yang mengacu pada kultur masyarakat dari yang klasik , tradisional

sampai modern di antaranya meliputi: mimbar, panggung, media massa cetak

dan elektronik, pranata sosial, lembaga, organisasi, seni, karya budaya, wisata

dan lain-lain.

Dikutip oleh Armawati Arbi dalam bukunya yang berjudul Dakwah

dan Komunikasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh

komunikator di media massa dalam menyampaikan informasi. Berikut etika

komunikasi massa dalam pandangan Islam:3

1. Fairness/ Kejujuran Komunikasi

2. Adil/ Tidak Memihak

3. Keakuratan Informasi

4. Bebas dan Bertanggung Jawab

5. Kritik dan Konstruktif

3
Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Tangerang: UIN Jakarta Press, 2003), h.
251-258
23

Selain itu, terdapat juga beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh

komunikator sebelum berdakwah. Berikut etika menghadapi berbagai Mad’u/

Khalayak:4

1. Qawlan Ma’rufan terhadap masyarakat heterogen dan lemah

Qawlan ma’ufan dapat diterjemahkan dengan ungkapan yang baik dan

pantas. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah/2:263:

‫ص َدقَ ٍت يَتبَ ُعهَا أَ ًذي ۗ َو ه‬


‫َّللاُ َغنِ ٌّي َحلِي ٌم‬ َ ‫ُوف َو َمغفِ َرةٌ خَ ي ٌر ِمن‬
ٌ ‫۞ قَى ٌل َمعر‬

Artinya: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari

sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si

penerima) Allah Maha Kaya lagi Maha Penyayang.”

Seseorang melakukan penolakan secara halus. Sementara maksud

pemberian maa di sini adalah bagaimana seseorang bisa memaafkan

tingkah laku yang kurang sopan dari si peminta. Ajaran Islam

mementingkan perasaan orang lain supaya jangan tersinggung oleh

ungkapan yang tidak ma’ruf. Etika tersebut akan lebih penting jika dilihat

dari sudut komunikasi massa yang pembaca, pendengar serta penontonnta

bersifat massal.

2. Qawlan Kariman menghadapi orang tua

Ungkapan qawlan kariman dalam Al-Qur’ann disebutkan satu kali, yaitu

dalam surat Al-Isra’/17 ayat 23:

ًْ َ‫سبنًب ۚ إِ امب يَ ْبلُ َغنا ِع ْن َد َك ا ْل ِنبَ َز أَ َح ُد ُى َمب أ‬


َ ‫ض ٰى َربُّ َل أَ اَّل تَ ْعبُدًُا إِ اَّل إِيابهُ ًَبِب ْل ٌَالِ َد ْي ِن إِ ْح‬
َ َ‫۞ ًَق‬

‫ِم ََل ُى َمب فَ ََل تَقُ ْل لَ ُي َمب أُفٍّ ًَ ََّل تَ ْن َي ْز ُى َمب ًَقُ ْل لَ ُي َمب قَ ٌْ ًَّل َم ِزي ًمب‬

4
Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, h. 259-262
24

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan

menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu

bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya

atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka

sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan „ah‟

dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka

perkataan yang mulia.”

Qawlan kariman menyiratka satu prinsip utama dalam etika komunikasi

Islam yitu penghormatan. Komunikasi dalam Islam harus memperlakukan

oranh lain dengan penuh rasa hormat.

3. Qawlan Masyuran Komunikasi dengan mudah dan melegakan perasaan

Dalam Al-Qur’an ditemukan istiah qawlan masyuran yang merupkan

tuntunan untuk melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa yang

dimengerti dan melegakan perasaan. Allah SWT berfirman dalam surat

Al-Isra’ ayat 28 :

ُ ‫ضنا َع ْن ُي ُم ا ْبتِ َغب َء َر ْح َم ٍة ِمنْ َربِّلَ ت َْز ُجٌىَب فَقُ ْل لَ ُي ْم قَ ٌْ ًَّل َم ْي‬
‫سٌ ًرا‬ َ ‫ًَإِ امب تُ ْع ِز‬

Artinya: “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh

rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada

mereka ucapan yang pantas.”

Salah satu prinsip etika komunikasi dalam Islam adalah setiap komunikasi

harus dilakukan untuk mendekatkan manusia dnegan Tuhannya dan

hambanya yang lain. Islam mengahramkan setiap komunikasi yang

membuat terpisah apalagi membenci hamba-hamba Allah yang lain.


25

Bentuk komunikasi yang hangat dalam Islam sehingga penolakan

permintaan tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, suatu

komunikasi yang indah dalam memelihara keharmonisan dalam pergaulan.

Meskipun komunikasi tersebut lebih berkonotasi komunikasi tatap muka,

namun kehangatan komunikasi serta ungkapan lemah lembut mudah

dimengerti juga berlaku dalam tataran komunikasi massa.

4. Qawlan Balighan Komunikasi Efektif menyetuh akal dan pikiran

Komunikasi yang efektif menyentuh akal dan hati dalam Al-Qur’an yaitu

qawlan balighan yang artinya perkataan yang mengena. Allah SWT

berfirman dalam surat An-Nisa ayat 63:

ِ ُ‫ظ ُي ْم ًَقُ ْل لَ ُي ْم فِي أَ ْنف‬


‫س ِي ْم قَ ٌْ ًَّل بَلِي ًغب‬ ‫أًُ ٰلَئِ َل الا ِذينَ يَ ْعلَ ُم ا‬
ْ ‫َّللاُ َمب فِي قُلٌُبِ ِي ْم فَأ َ ْع ِز‬
ْ ‫ض َع ْن ُي ْم ًَ ِع‬

Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa

yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka,

dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan

yang berbekas pada jiwa mereka.”

Qawlan balighan dapat terjadi juga jika komunikatornya menyentuh

khalayaknya pada hati dan otaknya secara sekaligus. Komunikasi efekti

tercapai jika bahasa yang dipakai disesuaikan dengan pembaca, pendengar

dan pemirsa sehingga mampu merubah tingkah laku khalayak.

5. Qawlan Layyinan/ Komunikasi Humanistik

Secara harfiyah berarti komuniasi yang lemah lembut. Disebut layyinan,

Allah SWT berfirman dalam surat Thaha/20 ayat 44:

‫ٌَّل لَوُ قَ ٌْ ًَّل لَيِّنًب لَ َعلاوُ يَتَ َذ ام ُز أَ ًْ يَ ْخش َٰى‬


َ ُ‫فَق‬
26

Artinya: “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata

yang lemah lembut,mudah-mudahan ia ingat atau takut.”

Berkomunikasi harus dilakukan dengan lembut, tanpa emosi, apalagi

mencaci maki orang yang diajak berkomunikasi.

B. Strategi Public Relations

1. Strategi

a. Pengertian Strategi

Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi adalah perencanaan

untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi

tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arahan saja

melainkan harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.5

Sedangkan menurut Stephen Robbins (1990) yang dikutip oleh

Morissan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public Relations,

mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang

perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-

sumber yang dipakai untuk mencapai tujuan.6

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi

merupakan perencanaan berupa taktik operasional yang matang

dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan.

5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007). Cet. ke-21, h. 32.
6
Morissan, Manajemen Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010). Cet. ke-2, h. 152.
27

b. Jenis-jenis Strategi

Prisgunanto menjelaskan ada beberapa bentuk strategi yang

berlaku di dalam suatu sistem organisasi atau perusahaan, yaitu:7

1) Strategi perusahaan: sifatya jangka panjang, tujuannya untuk

mencapai tujuan umum perusahaan itu sendiri.

2) Strategi operasional: cakupannya hingga pada strategi sistem

menufaktur produk perusahaan saja.

3) Strategi pasar: melibatkan marketing mix dan pilihan target.

4) Strategi produk: menggambar panduan keputusan tentang

pengembangan program bagi produk itu sendiri.

5) Strategi harga: menggambarkan harga dan struktur nilai harga

produk itu, seperti potongan harga atau produk baru dengan harga

yang lebih murah.

6) Strategi distribusi: menggambarkan strategi rute aliran produk dan

sebaran penjualan yang ada.

7) Strategi komunikasi pemasaran: menggambarkan pesan yang akan

berbagi dengan target pelanggan/ audiens khusus melalui

komunikasi pemasaran optimum.

2. Public Relations
a. Pengertian Public Relations

Secara etimologis, public relations terdiri dari dua kata yaitu

public dan relations, public yaitu sekelompok orang yang mempunyai


7
Ilham Prisgunanto, Komunikasi Pemasaran Era Digital. WOMM, IMC, Perilaku
Konsumen, Era 4.0, Strategi – Taktik, Keintiman & Konvergensi Media, (Jakarta: CV. Prisani
Cendekia, 2014), h. 138-139.
28

minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal, sedangkan

relations diartikan sebagai huubungan-hubungan.8 Jadi pengertian

public relations secara etimologi adalah hubungan-hubungan antar

publik-publik.

Dikutip oleh Frank Jekins dalam bukunya yang berjudul Public

Relations menurut British Institute of Public Relations adalah

keseluruhan upaya yang dilakukan secara berkesinambungan dalam

rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling

pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.9

Sedangkan menurut Frank Jefkins, public relations adalah

semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun

ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam

rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling

pengertian.

Dan pernyataan public relations yang dikemukakan oleh wakil

dari pakar public relation yang diadakan di Mexico City pada bulan

agustus 1978, yang dinamakan dengan The Statemen of Mexico yaitu

praktik public relation adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang

dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi

konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi,

dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-

8
Yulianita,Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: LPPM UNISBA, 2007), h. 21.
9
Frank Jefkins disempurnakan oleh Daniel Yadin. Public Relation. Jakarta: Erlangga. cet.
Ke-5. h. 9
29

kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun

keuntungan public atau umum.10

Dengan demikian, pengertian public relations dapat

disimpulkan yaitu kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa

sebagai suatu kampanye untuk memperkenalkan diri kepada khalayak.

b. Teori Kerja Manajemen Public Relations

Untuk mencapai hasil yang diharapkan, suatu rencana kerja

harus memiliki petunjuk mengenai apa yang harus dikerjakan.

Morissan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public Relations

mengutip Cutlip-Center-Broom bahwa bahwa praktisi public relations

professional dalam melaksanaka program terdiri dari empat langkah,

yaitu:11

1. Menentukan masalah (defining the problem).

Langkah pertama yaitu kegiatan intelegen untuk

mengumpulkan informasi atau data yang menjadi dasar berpijak

praktisi PR guna mengambil langkah selanjutnya. Dalam kegiatan

penentuan masalah ini, praktisi PR harus menjawab pertanyaan

“Apa yang terjadi saat ini?”. Jadi, pada tahap ini praktisi PR

melakukan kegiatan untuk meneliti dan mengawasi pengetahuan,

pendapat, sikap dan tingkah laku khalayak yaitu pihak yang

10
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relation & Media Komunikasi (Konsepsi dan
Aplikasi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2006. h. 17
11
Morissan, Manajemen Public Relations Strategi Menjadi Humas Proesional, (Jakarta,
Kencana Pranada Media Group, Cet. Ke-2, 2010), h. 159.
30

berkepentingan atau terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan

organisasi atau perusahaan.

2. Perencanaan dan penyusunan program (planning and

programming)

Langkah kedua yang dilakukan oleh praktisi PR yaitu

memasukkan temuan yang diperoleh pada langkah pertama ke

dalam kebijakan dan program organisasi. Langkah ini merupakan

proses untuk menjawab pertanyaaan “Berdasarkan situasi yang

telah kita pelajari maka apa yang harus kita ubah, perbuatan dan

katakan?”.

3. Melakukan tindakan dan berkomunikasi (taking action and

communicating)

Langkah ketiga yaitu melakukan kegiatan melaksanakan

tindakan dan melakukan komunikasi yang sejak awal dirancang

untuk mencapai tujuan tertentu. Pertanyaan yang harus diajukan

pada tahap ini adalah “Siapa yang harus melakukan dan

mengatakan, kapan, dimanadan bagaimana caranya?”.

4. Evaluasi program (evaluating the program)

Langkah terakhir adalah penilaian atau evaluai atas

persiapan, pelaksanaan dan hasil-hasil program. Program dapat

dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan

“Bagaimana kita telah melakukannya?” Penyesuaian dan perbaikan


31

terhadap tindakan atau komunikasi yang telah dilaksanakan dapat

dilakukan berdasarkan umpan balik yang diterima.

Keempat langkah tersebut merupakan proses yang harus

dijalankan oleh setiap praktisi PR professional. Untuk mengatasi

masalah di sebuah organisasi atau perusahaan maka diperlukan

program PR yang terencana, terorganisir dan efisien. Oleh karena itu,

diperlukan strategi atau langkah-langkah yang meliputi: penentuan

masalah, perencanaan, komunikasi dan evaluasi.12

c. Fungsi Public Relations

Fungsi public relation yaitu sebagai pengontrol publik,

mengarahkan apa yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang lain

dalam rangka memuaskan kebutuhan organisasi, merespon publik,

mereaksikan pengembangan masalah, mencapai hubungan saling

menguntungkan antara publik melalui hubungan yang humoris. Public

relations merupakan metode ilmu komunikasi sebagai satu kegiatan

yang mempunyai kaitan dengan kepentingan suatu organisasi.13

d. Tujuan Public Relations

Tujuan dari public relation adalah membangun dan

memgembangkan citra yang positif bagi perusahaan atau organisasi

terhadap konsumen atau masyarakat maka strategi public relation

adalah bagian dari suatu rencana public relation yang diarahkan untuk
12
Morissan, Manajemen Public Relations Strategi Menjadi Humas Proesional,), h. 159.
110.
13
Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. h. 131
32

membentuk persepsi yang menguntungkan sehingga menghasilkan

citra yang positif.

3. Marketing Public Relations


a. Pengertian Marketing Public Relations

Dikutip oleh Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto dalam

bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Public Relations, Thomas L.

Harris mengatakan bahwa marketing public relations merupakan

proses dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program-program

yang mendorong minat beli sertakepuasan konsumen, melalui

penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan dalam usaha

memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai

dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan dan minat konsumen.14

Menurut Keith Butterick, marketing public relations atau PR

pemasaran adalah PR yang secara khusus mendukung aktifitas

penjualan.15 Sedangkan menurut Saka Abadi dalam bukunya yang

berjudul Pemasaran dan Komunikasi Keuangan, marketing public

relations sebagai suatu proses perncanaan, pelaksanaan dan evaluasi

program-program yang memungkinkan terjadinya pembeliandan

pemuasan konsumen melalui komunikasi yang baik mengenai

informasi dari perusahaan terhadap citra merk (brand image) terhadap

14
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardiantoo, Dasar-Dasar Public Relations, h. 154.
15
Keith Butterick, Pengantar Public Relations Teori dan Praktik, (Jakarta, PT
RajaGrafindo Persada, 2012), h. 55.
33

suatu produk tertentu.16

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti menyimpulkan

bahwamarketing public relations merupakan suatu kegiatan yang

terdiri dari proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian suatu

program kerja yang bertujuan untuk menciptakan citra positif khalayak

terhadap suatu perusahaan sekaligus dapat mendorong minat beli serta

keluasan konsumen melalui komunikasi yang baik.

Public relations dan marketing kegiatan yang digunakan untuk

saling mendukung. Walaupun antara public relations dengan

marketing secara filosofis berbeda, yakni public relations mempunyai

tujuan untuk membangun citra positif kepada khalayak, sedangkan

marketing bertujuan untuk menjual produk kepada target sasaran.

Perpaduan antara dua elemen penting ini melahirkan konsep Marketing

Public Relations (MPR).17

b. Keterkaitan Antara Marketing dan Public Relations

Thomas L. Harris mengelompokkan bahwa ada lima macam

keterkaitan antara bidang marketing dan public relations:18

16
Saka Abadi, Pemasaran dan Komunikasi Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo,
1994), h. 46.
17
Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing, (Jakarta: PT. Kencana Prenada
MediaGroup, 2008), h. 57.
18
Thomas L. Harris, The Marketer‟s Guide to Public Relations, (New York: John Wiley
& Sons Inc, 1991), h. 35.
34

1) Separate but equal functions (fungsi yang terpisah tapi sejajar).

Pemasaran dan kehumasan sebagai bidang yang terpisah namun

masing-masing menjalankan fungsinya secara sederajat.

2) Equal but overlapping functions (fungsi yang sejajar tapi saling

tumpang tindih). Pemasaran dan kehumasan menjalankan fungsi

masing-masing secara setara dan terdapat titik persinggungan dan

koordinasi fungsi keduanya yaitu sama-sama membangun citra

positif.

3) Marketing as the dominants functions (pemasaran sebagai fungsi

dominan). Pemasaran korporat lebih dominan dan mengkoordinasi

fungsi kehumasan dalam memperkuat citra perusahaan.

4) Public relations as the dominant functions (public relations

sebagai fungsi dominan). Kehumasan justru lebih dominan dan

mengkoordinasi fungsi korporat dan produk.

5) Marketing and public relations as the same functions (pemasaran

dan public relations melakukan fungsi yang sama). Pemasaran dan

kehumasan melakukan fungsi bersama yaitu berkomunikasi dengan

publik dan pasar, mulai dari segmentasi pasar/khalayak, pemetaan

persepsi atau citra, menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan

program hingga evaluasinya.

Public relations adalah salah satu fungsi yang penting dalam

membantu pemasaran. Manajer pemasaran lebih orientasi pada laba

penjualan, sedangkan praktisi public relations melihat tugasnya sebagai


35

menyebarluaskan informasi dengan strategi komunikasi yang jitu. Hal

tersebut dapat diatasi dengan:19

1. Praktisi public relations market oriented yaitu dengan mengelola

semua aktivitas public relationsnya dengan gagasan agar berbagai

aktivitas tersebut akan dapat menunjang pemasaran perusahaan dalam

meningkatkan laba.

2. Membentuk bagian khusus dengan sebutan public relations pemasaran

yang dapat secara langsung mendukung pengenalan produk dan juga

membangun citra, antara lain dengan cara memastikan ruang editorial

(bukan ruang iklan) di media massa yang akan dibaca, dilihat atau

didengar oleh para pelanggann dengan maksud khususnya untuk

tercapai sasaran penjualan.

c. Konsepsi Marketing Public Relations

Pengertian konsep marketing publicrelations secara garis besar

terdapat tiga taktik (Three Ways Strategy) untuk melaksanakan

program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu: pertama bahwa public

relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull

strategy (menarik), push strategy (untuk mendorong) dalam hal

pemasaran. Dan taktik ketiga, pass strategy sebagai upaya

mempengaruhi atau menciptakan opini pubik yang menguntungkan.20

19
Erman Anom. Public Relations dalam Kegiatan Marketing.
http://digilib.esaunggul.ac.id/public-relations-dalam-kegiatan-marketing-4568.html diunduh pada
tanggal 13 Mei 2017.
20
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi & Aplikasi, Edisi Revisi,,
h. 254.
36

Thomas L. Harris mengatakan dalam bukunya yang berjudul

The Marketer‟s Guide to Public Relations in The 21st Century

terdapat tiga pendekatan baru marketing public relations yang

mencakup tiga strategi pemasaran, yaitu push strategy, pull strategy

and pass strategy. Ketiga strategi tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut:21

1. Push Strategy

A “push” strategy calls for using the sales force and trade

promotion to push the product through the channels. The

producer aggressively promote the product to wholesalers; the

wholesalers aggressively promote the product to retailers; and the

retailers aggressively promote the products to consumers.

Strategi push (mendorong) menggerakkan fungsi dari sales

dan promosi untuk dapat mendorong produk yang mereka

tawarkan, melalui channel. Produsen secara aktif mempromosikan

produk ke pedagang besar (grosir), pedagang besar secara aktif

pula mempromosikan produk kepada pengecer, dan pengecer

secara aktif mempromosikan produk kepada konsumen.

2. Pull Strategy

A “pull” strategy calls spending a lot of money on

advertising and consumer promotion to build up consume demand.

If the strategy is effective, consumer will ask their retailers for the
21
Thomas L. Harris & Patricia T. Whalen, The Marketer‟s Guide to Public Relations in
The 21st Century, (United States of America: R.R. Donnelley, 2006). h.39-44.
37

product, the retailer will ask their wholesaler or the product, and

the wholesaler will ask the producers for the product.

Strategi pull (menarik) mengeluarkan banyak biaya iklan

dan melakukan promosi kepada konsumen, untuk meningkatkan

permintaan akan produk. Jika strategi efektif dan berhasil,

konsumen akan melakukan permintaan kepada pengecer akan

produk tersebut, pengecerpun akan melakukan permintaan kepada

pedagang besar (grosir), dan pedagang besar akan melakukan

permintaan produk kepada produsen.

3. Pass Strategy

PR‟s role is to devise strategies and conduct programsthat

permit the marketer to “pass” the gatekeeper and enter the market.

When costumers make purchase decisions, they are, in a very real

sense, deciding to buy two things: the product and the company. As

illustrated in Chapter 4, people want to do business with

companies they know and trust. Consumers‟ trust is earned by

providing quality products at a good value. It is also earned by

sponsoring activities and identifying with cause that demonstrate

the company‟s appreciation of the consumer‟s patronage.

Peran Public Relations (PR) adalah untuk mengatur strategi

dan mengadakan program yang memungkinkan marketer

(pemasar) untuk “melewati” batasan dan membuka jalan untuk

memasuki pasar. Ketika konsumen membuat keputusan pembelian,


38

mereka akan sangat mempertimbangkan dalam memutuskan untuk

membeli 2 hal: produk dan perusahaan. Seperti yang telah

digambarkan pada bab 4,orang akan mau melakukan bisnis dengan

perusahaan yang mereka kenal dan percaya. Kepercayaan

konsumen akan didapatkan dengan menyediakan produk yang

memiliki kualitas yang bernilai. Ini juga didapatkan dengan

melakukan kegiatan sponsor dan identifikasi penyebab yang

membuktikan apresiasi perusahaan terhadap perlindungan

konsumen.

Menurut Rosady Ruslan bahwa program marketing public

relations disatu sisi berupaya untuk merangsang (push) suatu

pembeliandan sekaligus dapat memberikan nilai-nilai (added

value) atau kepuasan bagi pihak pelanggannya (satisfied customer)

yang telah menggunakan produknya, dan disisi lain melalui kiat PR

dalam menyelenggarakan komunikasi timbal balik dua arah

tersebut melalui informasiatau pesan-pesan yang dapat dipercaya

itu diharapkan dapat menciptakan suatu kesan-kesan yang positif

terhadap lembaga yang diwakilinya.22

d. Peranan Marketing Public Relations

Public relations merupakan peran sebagai: communicator,

back-up, management and makes an good image, yang berfungsi

sebagai:

22
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi & Aplikasi, Edisi Revisi,
h. 255.
39

1. Menumbuhkan citra positif perusahaan terhadap publik ekternal

atau masyarakat luas, untuk tercapainya saling pengertian bagi

kedua belah pihak.

2. Membina hubungan yang positif antar karyawan dan antara

karyawan dengan pimpinan atau sebaliknya, sehingga akan tumbuh

corporate culture (budaya perusahaan) yang mengacu kepada

disiplin dan motivasi kerja, profesionalisme yang tinggi serta

memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik.

B. Mempromosikan Program Religi

1. Pengertian Promosi

Seperti yang dikutip oleh Morissan bahwa Michael Ray

mendefinisikan promosi sebagai “the coordination of all seller-initiated

effortsto set up channelsof information and persuasion to sell goods and

services or promote an idea.” (koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai

pihak penjual untuk membangun jasa atau memperkenalkan suatu

gagasan).23

Promosi program dan media penyiaran adalah kegiatan untuk

mempertahankan audiens dan menarik audiens baru serta mengundang

pemasang iklan.24 Jadi, kegiatan promosi melibatkan dua pihak yaitu

audiens dan pemasang iklan. Dalam media penyiaran keduanya sangat

penting untuk mempertahankan suatu program.

23
Morissan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 420.
24
Morissan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 419.
40

Kegiatan promosi dilakukan untuk mengajak khalayak untuk tetap

mengikuti program-program yang disiarkan dan mengajak pemasang iklan

untuk memasang iklan pada program siaran yang tersedia.

2. Metode Promosi

Terdapat tiga metode utama yang banyak digunakan media

penyiaran untuk melakukan promosi, yaitu:25

a. Memasang iklan

Memasang iklan adalah salah satu kegiatan promosi yang penting.

Karena departemen promosi media penyiaran biasanya memiliki

anggaran khusus untuk memasang iklan di media massa. Iklan pada

media massa dianggap efisien karena dari segi biaya untuk mencapai

audiens yang besar. Kemudian, iklan di media massa dapat digunakan

untuk menciptakan citra merek dan daya tarik simbolis bagi suatu

perusahaan atau merek. Keuntungan iklan melalui media massa yaitu

mampu menarik perhatian konsumen terutama produk yang iklannya

populer atau dikenal masyarakat.

b. Public relations atau hubungan masyarakat

Kegiatan public relations (PR) adalah upaya untuk membentuk

persepsi masyarakat atas media penyiaran. Oleh karena itu, kegiatan

PR ditujukan kepada segala aktivitas yang ditujukan untuk membentuk

persepsi yang dikehendaki.

c. Promosi di media sendiri

25
Morissan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 420-
41

Promosi program merupakan seni untuk membuat audiens tidak pindah

ke stasiun penyiaran lain. promosi di media sendiri bertujuan memberi

tahu dan mengingatkan audien untuk terus mengikuti program lain

yang atau segera ditayangkan.

3. Program Religi

Religious (realigi = realita religi), berisi berbagai pembahasan

keagamaan.26 Program religi adalah sebuah tayangan televisi yang

berisikan tentang informasi, pengetahuan, atau pesan-pesan yang diajarkan

oleh ajaran agama Islam. Program religi ditujukkan untuk umat muslim

seluruh Indonesia. Karena melalui televisi, kita juga dapat belajar dan

mendapatkan informasi agama.

Program religi sangat memberikan manfaat. Bukan manfaat di

dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Program religi juga turut membantu

perolehan rating-share buat stasiun televisi. Artinya, dari segi perolehan

jumlah penonton, program religi tak kalah dengan program-program

“duniawi”.27

Tujuan dari program religi adalah mengajak umat muslim kepada

jalan kebaikan. Memberikan informasi seputar agamaIslam. Selain itu,

agar masyarakat dapat menanamkan aqidah keimanan dan akhlak yang

terpuji untuk menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT.


26
Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,
Operasional dan Regulasi, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), h.155.
27
Produser Program Religi: Menyebar Kebaikan di Dunia, Kumpulkan Pahala untuk
Akhirat, http://www.kompasiana.com/ombrill/produser-program-religi-menyebar-kebaikan-di-
dunia-kumpulkan-pahala-untuk-akhirat_552aebb9f17e611a54d623df diakses pada 30 Juni 2017.
42

Program religi dibuat semenarik mungkin dengan tujuan agar

banyak khalayak yang ingin menyaksikan program tersebut. Ada program

religi yang dibungkus dengan bentuk berita, documenter-feature dan

interaksi talkshow.

Program religi, ibarat bekerja di dunia, tetapi untuk mendapatkan

ilmu agama yang banyak, sebagai bekal di akhirat. Mengerjakan program

religi memang seperti menolong agama Allah swt. Bersyiar dan berjihat

melalui sebuah tontonan di media televisi. Selain itu, dengan membuat

program religi, menjadi tabungannya di akhirat kelak.28

C. Old Media, New Media dan Non Media

Media massa pada dasarnya terbagi menjadi dua kategori, yakni media massa

cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai

media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang

memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film dan media online.29

1. Old Media

Old media atau media lama merupakan media yang pertama kali

tersedia yang dapat memberikan informasi kepada khalayak secara

serentak. Media lama terdiri dari media audio (radio), media audiovisual

(televisi) dan media cetak (surat kabar, majalah dan lain-lain).

28
Produser Program Religi: Menyebar Kebaikan di Dunia, Kumpulkan Pahala untuk
Akhirat, http://www.kompasiana.com/ombrill/produser-program-religi-menyebar-kebaikan-di-
dunia-kumpulkan-pahala-untuk-akhirat_552aebb9f17e611a54d623df diakses pada 30 Juni 2017.
29
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 103.
43

Berikut yang termasuk kedalam old media menurut Elvinaro

Ardianto, dkk dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Massa.30

a. Surat Kabar. Surat kabar merupakan media massa yang paling tua
dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Surat kabar
berfungsi untuk menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan
sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia.
b. Majalah. Majalah merupakan media massa yang muncul setelah surat
kabar. Majalah mempunyai fungsi yang berbeda-beda, yaitu tergantung
pada target khalayak yang lebih spesifik.
c. Radio Siaran. Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat
luwes. Keunggulan radio adalah berada dimana saja.
d. Televisi. Televisi merupakan media massa yang paling berpengaruh
pada kehidupan manusia. Fungsi televisi yaitu memberi informasi,
mendidik, menghibur, dan membujuk.

2. New Media

Perbandingan antara media lama dengan media baru:31

Tabel 3.3
Perbandingan Media Lama dengan Media Baru

Aspek Media Lama Media Baru

Perilaku Pencari Mencari informasi yang Mencari informasi hanya


Informasi spesifik, dengan prioritas untuk melihat ada apa,
informasi yang mudah sekadar mencari
dan ceppat diakses dan kesenangan dan kejutan
akurat

Geografis Terikat batas-batas Ada tumpang-tindih


geografis dan antara kategori khalayak
bergantung pada tema berdasarkan etnis dan
tertentu geografis, tidak
bergantung pada tema
tertentu

Sifat Publik Publik human Publik artifisial

30
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Mass, h. 103-134.
31
Yosal Irianti, Media Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h.121.
44

Jenis Informasi Berita Berbagai jenis informasi

Persaingan Media yang sama atau Bisa datag dari luar dunia
lintas media penerbitan/media

Sifat Media Hampir seragam Sangat beragam

Tabel diatas merupakan perbandingan antara media lama dengan

media baru. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa media baru

berpengaruh terhadap praktik media relations.

Lon Safko menyebutkan 15 kategosi sosial media dalam bukunya

yang berjudul The Social Media Bible: Tactics, Tools & Strategies for

Business Succes, yaitu social networking, publish, photo sharing, audio,

video, microblogging, livecasting, virtual worlds, gaming, productivity

applications, aggregators, RSS (really simple syndication), search, mobile

dan interpersonal.32

3. Non Media/Special Events

Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special events)

dalam public relatios merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian

media pers dan publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang akan

ditampilkan dalam acara tersebut. Selain itu, kegiatan event dari public

relations diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak yang terlibat, baik

untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), pengenalan (awareness),

maupun upaya untuk pemenuhan selera dan menarik simpati atau empati.
32
Lon Safko, The Social Media Bible: Tactics, Tools & Strategies for Business Success,
(New Jersey: John Wiley & Sons Inc., 2010), h.9.
BAB III

PROFILE PT TELEVSISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

A. Sejarah PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV)

PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) adalah stasiun

televisi swasta dibawah naungan TRANS CORP dan dimiliki oleh CT CORP

yang mengudara secara nasional di Indonesia. Memperoleh ijin siaran pada

Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim

antar departemen pemerintah, kemudian mulai siaran resmi secara komersial

pada 15 Desember 2001. 1

TRANS TV selalu menayangkan tampilan, gaya, serta program yang

inovatif, berbeda, dan kreatif sehingga menjadi trendsetter di industri

pertelevisian. Usahanya di bawah naungan TRANS CORP, TRANS TV mulai

mengudara secara teknis selama beberapa jam per hari di wilayah Jakarta,

Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada 22 Oktober 2001.

Kemudian pada 25 Oktober 2001 mulai menyiarkan program bertajuk

Trans Tune-In serta siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall,

sekaligus memperluas jangkauan siaran TRANS TV hingga wilayah Bandung

dan sekitarnya. Seiring waktu berlalu, menara-menara pemancar di

Yogyakarta yang mencakup kota Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan

secara berurutan mulai berfungsi sehingga makin memperluas jangkauan

1
Trans TV Website. http://www.transtv.co.id/corporate/profile. Diakses pada 13 Mei
2017.

45
46

siaran Trans TV di wilayah- wilayah utama Indonesia. Berkat perencanaan

yang baik, Trans TV dapat memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rendah

dibandingkan stasiun-stasiun televisi lain. Kanal frekuensi yang rendah

tersebut memudahkan pemirsa mencari gelombang siaran TRANS TV.2

Segmentasi kepemirsaan yang dituju oleh TRANS TV adalah fokus

kepada keluarga Indonesia dengan format tayangan general entertainment

dimana isi program lebih variatif dalam pembuatan acara-acara dari pagi

hingga malam hari. TRANS TV identic dengan selalu menayangkan program

yang baru, berbeda, kreatif dan inovatif serta menjadi trendsetter. Program

unggulan di prime time menghadirkan tayangan Bioskop TRANS TV yang

selalu menayangkan film-film Blockbuster dari distributor terkemuka dunia

serta banyak film-film pertama kali tayang di layar kaca Indonesia.

Ada juga beragam acara yang diperuntukkan para anak maupun remaja

melalui serial kartun dari Cartoon Network ataupun beragam acara reality

show, musik dan lainnya. Para Ibupun juga dimanjakan dengan tontonan

acara-acara kuliner maupun traveling. Tak ketinggalan untuk mendapatkan

informasi dari lokal maupun internasional melalui CNN Indonesia yang selalu

memberikan berita-berita terpercaya dan akurat.

TRANS TV terus berproses dan melakukan berbagai upaya untuk

memberikan tayangan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Bersama

TRANS7, Detikcom, Transvision, serta CNN Indonesia sebagai anggota

keluarga TRANSMEDIA, berkomitmen untuk terus memberikan tayangan-

2
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=128267 diunduh pada 13 Mei 2017
47

tayangan yang inspiratif, bermutu sekaligus menghibur dan berkontribusi

untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.3

B. Visi, Misi dan Tujuan TRANS TV

1. Visi TRANS TV
Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun Asia Tenggara,

memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan

program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral

budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan

memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan.

2. Misi TRANS TV
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta

mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan, dan menumbuhkan nilai-

nilai demokrasi.

C. Logo TRANS TV

Gambar 3.1 Logo TRANS TV

D. Lokasi TRANS TV

Gedung Transmedia, Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12-14 A. Mampang

Prapatan, Jakarta Selatan 12790 Telp: (62-21) 791 77000 (Hunting) | Fax: (62-

21) 791 84587.

3
Website Trans TV. http://www.transtv.co.id/corporate/profile diakses pada 29 Mei
2017.
48

E. Organisasi TRANS TV

1. Struktur Organisasi TRANS TV

Bagan 3.1

Stuktur Organisasi PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV)

Sumber : http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=128267
49

2. Organisasi Public Relations TRANS TV

a. Struktur Public Relations

Bagan 3.2

Struktur Organisasi Divisi Public Relations TRANS TV

Sumber: Data Internal Divisi Public Relations TRANS TV

b. Personalia Divisi Public Relations Trans TV

Tabel 3.1
Personalia Divisi Public Relations

No NIK Nama Karyawan Jabatan

1 02070073 Achmad Hadiansyah Lubis Public Relations Division Head

2 120900608 Widiarto Adi Kusumo SPV Corporate Public Relations

3 170501890 Ardi Mardiono Sugiarto SPV Off Air Public Relations


50

4 151201629 Yola Fitri Utami Secretary

5 150401432 Adhita Mahatva Merchandising

6 141001260 Dannu Prakoso Community Development &

Audience

7 141001265 Tommy Setiawan Community Development &

Audience

8 150901530 Gabriella Florentira Siregar Community Development &

Audience

9 160101639 Imelda Juniarta Pardede Media Non TV

10 170201856 Raisya Danisha Soemiatno Social Media Officer

11 151201611 Eva Natasha Social Media Officer

12 160201662 Jemi Ngadiono Community Development &

Audience

13 160901807 Ahmad Rizki Saputra Event Off Air

14 17041884 Kevin Muhammad Event Off Air

15 310917 M. Apriyanto Design Graphis

Sumber: Data Internal Divisi Public Relations TRANS TV


51

b. Pembagian Tugas

Tugas divisi public relations:4

a. Corporate Relations

Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan instansi, lembaga

swasta, sekolah atau kampus yang bekerjasama dengan TRANS

TV sehingga akan terjalin hubungan yang baik dan diharapkan

akan meningkatkan citra yang baik, serta bertanggungjawab atas

proses dan respon terhadap keluhan, kritik dan saran yang

diberikan oleh pemirsa melalui email, sms atau pun website.

b. Government Relations

Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan instansi

pemerintahan yang berhubungan dengan TRANS TV, KPI dan

KPID seluruh Indonesia atau lembaga lainnya sehingga akan

terjalin hubungan yang baik dan diharapkan akan meningkatkan

awareness dan image TRANS TV.

c. Media Relations

Melakukan penyaluran informasi antara perusahaan dan berbagai

media seperti koran, majalah, radio, portal berita dan stasiun

televisi secara cepat, tepat dan akurat sehingga terjalin komunikasi

yang baik, efisien dan efektif. Diharapkan informasi yang

disampaikan dapat dimuat di seluruh media dan dapat diketahui

4
Data Internal Tim Marketing Public Relations.
52

oleh masyarakat luas serta menjalin hubungan baik dengan para

media.

d. Media Non TV

Membuat dan mengeksekusi strategi perencanaan kegiatan promosi

iklan di media koran, majalah, radio, dan tabloid untuk program-

program TRANS TV dengan melakukan kerjasama barter iklan

dengan budget yang efisien dan cakupan yang luas.

e. Website Management Content

Mengelola konten di WEBSITE TRANS TV dengan tujuan

mengembangkan awareness TRANS TV melalui proses penulisan,

pengeditan, dan tampilan konten website yang menarik, juga

melakukan kerja sama dengan tim teknis untuk mempertahankan

standar website yang berkaitan dengan program-program TRANS

TV.

f. Social Media Strategic

Membuat strategi untuk menarik khalayak melalui media social

TRANS TV.

g. Social Media Management Content

Melakukan pembaharuan dan pengelolaan konten di akun media

sosial, seperti Twitter, Instagram, dan Facebook TRANS TV

sehingga dapat meningkatkan “engagement” dan “impression”

dengan followers dari akun-akun media sosial TRANS TV.


53

h. Event

Create Event/ membuat event dari client maupun dari kita sendiri.

Kalau dari client, client yang minta dan memberikan sponsor

contohnya AXA Yoga By The Beach, itu mereka yang

memberikan dana dan keinginan semua dari client, kita hanya

menjalankan. Sedangkan event dari kita sendiri internal paling

kaya branding ke TRANS TV nya, misalkan TRANS TV Road To

University, jadi bawa nama TRANS TV untuk bikin suatu event.

i. Merchandising

Membuat perencanaan, design dan pembuatan souvenir TRANS

TV atau materi promosi lainnya yang digunakan untuk kegiatan

Marketing, PR, Divisi Sales, Program dan Corporate TRANS TV.

j. Graphic Design

Membuat design untuk merchandise, flyer, poster, banner, spanduk

dan lain-lain.

k. Community Development

Membina sebuah komunitas dibawah TRANS TV.Seperti

Transmania dan MTMA Community. Membina segala kegiatan

yang ada pada komunitas tersebut.

l. Audience

Menyediakan kebutuhan penonton untuk semua program yang ada

di TRANS TV.Seperti program Dr. Oz, Islam Itu Indah dan

program lainnya . Semua penonton yang akan hadir di studio itu


54

tugas audience. Penonton itu ada dua yaitu, penonton berbayar dan

tidak berbayar. Kalo yang berbayar biasanya itu kita request ke

vendor atau agency. Sedangkan yang tidak berbayar kita ngundang

langsung komunitas, dari kampus atau sekolah yang berkaitan

dengan program yang mau shooting. Penonton ini tergantung

permintaan dari tim produksi, tugas audience hanya menyediakan

penonton untuk suatu program.

m. CSR

Kita membuat sumbangan-sumbangan berupa aktivitas ataupun

barang, bentuknya banyak juga. Ada yang CSR dari TRANS TV

langsung ada juga yang sifatnya dari Transmedia.

F. Peran Public Relations Trans TV

Untuk mengetahui bagaimana kegiatan public relations TRANS TV

berlangsung, peneliti melakukan wawancara dengan A. Hadiansyah Lubis

selaku public relations division headTRANS TV seputar peran TRANS TV

dalam mempromosikan program religi. Berikut adalah kutipan wawancaranya:

“kalau di kita itu kan PR masing-masing punya fungsi. Fungsinya itu


yaitu ada fungsi media relations yang tugasnya dia akan membantu
program ini untuk bisa dikomunikasikan ke pemirsa melalui media.
Bentuknya apa? Misalnya bentuknya diulas programnya di media itu.
Misalnya contohmedia yang isinya adalah yang pembacanya pemirsa
televisi, majalah tabloid bintang Indonesia atau nova. Nah, kan
pembacanya itu suka nonton TV juga atau cek n recek. Itu dia tugasnya
media relations itu untuk membuat semacam eksposure kepemirsa
dalam bentuk tulisan, ulasan program.”5
5
Hasil Wawancara dengan Achmad Hadiansyah L. selaku Public Relations Division
Head Trans TV pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 11.53 WIB. Di Gedung Trans TV Lantai 6.
55

“selain itu, di Trans TV kana da juga promosi program nya. Bedanya


outputnya kalo PR itu tidak muncul disini, tapi munculnya di media
cetak atau online karena itu bagian dari media relations. Atau ada juga
bagian lain, bagian event, misalnya dia membuat event untuk
mempromosikan program beriman.”6

Dalam menjalankan perannya, TRANS TV memiliki Tim Public

Relations yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Seperti apa yang

dikatakan oleh A. Hadiansyah Lubis selaku public relations division head,

bahwa Tim Public Relations terdiri dari corporate relations, government

relations, media relations & non TV, website, social media strategic, social

media content, event, publicity & merchandising, graphic design, community

development, audience and CSR.

G. Program Religi di TRANS TV

TRANS TV menyediakan berbagai format program acara salah

satunya adalah program religi. Program religi di TRANS TV merupakan

program-program pilihan yang ditujukkan kepada umat muslim di seluruh

Indonesia. Pada saat ini, terdapat dua fokus program religi yang terdapat di

TRANS TV. Berikut akan dijelaskan kedua program religi yang terdapat di

TRANS TV, yaitu:7

1. Islam Itu Indah adalah sebuah tayangan religi yang berisi tausiyah agama

yang disampaikan dengan gaya yang ringan dan mudah dicerna. Tayangan

ini dipandu oleh Ustadz Maulana yang tayang setiap hari pada pukul

6
Hasil Wawancara dengan Achmad Hadiansyah L. selaku Public Relations Division
Head TRANS TV pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 11.53 WIB. Di Gedung TRANS TV Lantai 6.
7
TRANS TV Website. http://www.transtv.co.id/corporate/profile. Diakses pada 17 Juni
2017.
56

05.00-06.30 WIB. Membuka hari yang indah haruslah dengan kegiatan

yang penuh makna. Salah satunya dengan meyegarkan rohani dan kalbu

anda sekeluarga dengan tausiyah-tausiyah Islami penuh inspirasi yang

dibawakan oleh Ustad Maulana, Ustad Syam serta Oki Setiana Dewi yang

sarat makna dan pembelajaran. Tidak hanya itu, Islam Itu Indah juga

menghadirkan bintang tamu dari kalangan selebritis dan tanya jawab

seputar masalah keagamaan. Jadikan program ini tontonan wajib sebelum

mulai beraktifitas.

Gambar 3.2 Program Religi Islam Itu Indah

2. Berita Islami Masa Kini adalah sebuah tayangan religi yang berisi tentang

berita perkembangan dunia Islam yang update dan terpercaya. Dibawakan

dengan suasana santai dalam balutan nuansa Islam. Berita Islami Masa

Kini atau sering disebut dengan Beriman hadir sebagai salah satu

informasi Islam yang tayang setiap Senin-Jumat pukul 17.00-17.30 WIB.


57

Gambar 3.3 Program Religi Berita Islami Masa Kini

H. Program Berita Islami Masa Kini dan Roda Jam Siarnya

3. Sejarah Program Beriman


Pada awalnya, program Berita Islami Masa Kini atau singkatnya

Beriman merupakan program berita-berita yang berhubungan dengan artis

yang Islami. Namun, seiring berjalannya waktu program Beriman ini

memiliki banyak varian baru didalamnya. Seperti apa yang disampaikan

oleh Rini Tora selaku executive producer TRANS TV:

“…waktu itu saya kepikirannya kalau cuma bikin satu itu kayanya
ngga ini deh, jadi aku bikinlah varian, ngga cuma berita artis saja,
tetapi juga tentang kisah nabi, tentang Hadits, tentang berita-berita
Islami deh.”8
Sehingga pada saat ini, program Berita Islami Masa Kini dikenal

dengan program religi. Karena pada program tersebut, menayangkan

8
Hasil Wawancara dengan Rini Tora selaku Executive Producer TRANS TV pada tanggal
03 Agustus 2017 pukul 15.13 WIB. Di Gedung TRANS TV Lantai 7.
58

semua hal yang berkaitan dengan ajaran yang terdapat pada agama Islam.

Seperti kisah Nabi, tentang Hadits, tentang sholat beserta manfaatnya,

tentang dosa-dosa yang diperbuat dan balasannya, puasa, pernikahan

menurut Islam, pandangan sesuatu hal menurut Islam dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan Islam.

4. Perbedaan Program Beriman dengan Program Religi yang lain

Perkembangan program religi pada saat ini di stasiun televisi

negeri maupun swasta membuat broadcaster lebih kreatif dan inovatif

untuk menarik para audiens. Pada saat ini memang banyak sekali program

religi yang tayang di stasiun televisi yang dikemas secara berbeda-beda,

seperti dalam bentuk sinetron, talkshow, berita, dan lain sebagainya.

TRANS TV merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang

menyajikan berbagai format program religi yang memiliki target audiens

yaitu family dengan status ekonomi kelas menengah keatas.

Berita Islami Masa Kini merupakan salah satu program religi yang

banyak diminati oleh masyarakat. Terdapat beberapa perbedaan yang

menarik antara program Berita Islami Masa Kini dengan program religi

lainnya.

Karena program Beriman memiliki target audiens kalangan

eksekutif muda atau remaja, maka yang membedakannya yaitu

pengemasan dalam program ini yang berisi tentang berita perkembangan

dunia Islam yang update dan terpercaya serta dibawakan dengan santai

bernuansa Islam agar mudah diterima oleh khalayak.


59

Selain itu, pada Beriman terdapat beberapa konten-konten

mengenai agama Islam yang dikemas secara menarik, serta setiap episode

yang dibawakan setiap harinya memiliki tema yang berbeda-beda sehingga

audiens akan mendapatkan ilmu baru mengenai agama Islam melalui

media televisi. Host yang membawakan acara program Beriman pun lebih

menarik, yaitu para artis yang benar-benar mulai berhijrah.

5. Roda Jam Siarnya

Gambar 3.4 Roda Jam Siar Program Religi Beriman


Berita Islami Masa Kini tayang setiap Senin – Jumat pukul 17.00-

17.30 WIB di Trans TV. Setiap kali tayang, Beriman memiliki konten

yang menarik untuk menarik perhatian dari audiens. Dalam waktu 30


60

menit, creative membuat tema yang dibentuk dalam rundown, script dan

cue card. Berdasarkan roda jam siar tersebut terdapat tiga segmen yang

setiap segmen terdiri dari bumper in, opening by host, VT mengenai tema

yang akan dibahas, comment by host dan bumper out. Berikut adalah

rundown program religi beritaIslami masa kini:

Tabel 3.2
Rundown Program Religi Beriman
61

I. Konvergensi di Media

Gambar 3.5 Konvergensi Media


Sumber:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad
=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjx_Ki44_rWAhXDFJQKHZ3XCdkQFgh0MAk&u
rl=http%3A%2F%2Fthesis.binus.ac.id%2Fdoc%2FBab2Doc%2F2012-2-01281-
MC%2520Bab2001.doc&usg=AOvVaw1EWSxGa28Iojs1ipomPuol

Pada gambar media konvergen di atas, dapat dilihat bahwa internet dan

World Wide Web merupakan hasil dari penggabungan ketiga C tersebut.

Internet merupakan suatu teknologi yang menggambarkan secara jelas

properti-properti seperti konvergen, digital networking, global reach,

interaktivitas dan many-to-many communication, serta suatu bentuk media

yang mengizinkanm penggunaannya menjadi pencipta maupun pengguna isi

atau pesan.9

9
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&u
act=8&ved=0ahUKEwjx_Ki44_rWAhXDFJQKHZ3XCdkQFgh0MAk&url=http%3A%2F%2Fthe
sis.binus.ac.id%2Fdoc%2FBab2Doc%2F2012-2-01281-
MC%2520Bab2001.doc&usg=AOvVaw1EWSxGa28Iojs1ipomPuo diunduh pada 17 Oktober
2017 pukul 01.52 WIB.
62

Untuk mengetahui bagaimana konvergensi di TRANS TV, berikut

hasil wawancara dengan Widiarto Adi Kusumo selaku supervisor public

relations TRANS TV:

“Konvergensi erat kaitannya dengan perubahan teknologi yang terjadi.


TRANS TV sebagai sebuah media juga merupakan sebuah perusahaan
yang menghasilkan produk yaitu program televisi. Sebagai perusahaan,
TRANS TV menyadari bahwa di era teknologi saat ini, masyarakat
secara perlahan mulai beralih ke arah digital sebagai pengguna internet
dan memanfaatkan hal tersebut sebagai media penyampaian program-
program kami. Saat ini, masyarakat tidak wajib menonton program
TRANS TV di TV karena kami menyediakan sarana LIVE
STREAMING di official youtube TRANS TV. Tidak hanya itu,
TRANS TV juga berkonvergensi dengan semua perusahaan media di
bawah naungan TRANSMEDIA seperti TRANS 7, Detikcom,CNN
Indonesia dan TRANSVISION & kami juga memanfaatkan sosial
media seperti twitter, instagram dan facebook untuk mempromosikan
program-program kami dan berinteraksi secara langsung dengan
pengikut sosial media kami melalui comment dan kuis.Walaupun
bergerak dibidang media, TRANS TV juga melakukan promosi
melalui media lain seperti printed media dan radio.”10

Berdasarkan hasil wawancara dengan Widiarto Adi Kusumo selaku

Supervisor Public Relations TRANS TV, peneliti menganalisa bahwa

konvergensi media yang dilakukan oleh TRANS TV ialah memanfaatkan

teknologi yang berkembang pada saat ini. Keinginan khalayak sangat

bervariatif, begitu pula dengan perkembangan teknologi yang semakin

canggih. Hadirnya new media merupakan tantangan baru kepada old media

dalam menghadapi persaingan menarik audiens.

10
Hasil Wawancara dengan Widiarto Adi Kusumo selaku Supervisor Public Relations
TRANS TV pada tanggal 17 Oktober 2017 pukul 18.41 WIB melalui e-mail.
63

Karena keinginan khalayak yang bervariatif dan pada saat ini banyak

yang menggunakan media digital, TRANS TV memanfaatkan media tersebut

untuk mempromosikan program-program TRANS TV. Seperti menyediakan

live streaming di Youtube Official TRANS TV, yang bertujuan agar khalayak

tetap dapat menyaksikan program-program TRANS TV melalui media digital.

TRANS TV berkonvergensi dengan perusahaan media seperti TRANS 7,

Detikcom, CNN Indonesia dan Transvision. Selain berkonvergensi dengan

media dibawah naungan TRANSCORP, TRANS TV juga berkonvergensi

dengan media cetak dan radio yang telah dilaksanakan hingga saat ini.
64
BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISA

A. Strategi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS

TV) dalam Mempromosikan Program Religi Melalui Tiga Strategi

Pemasaran

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data dan hasil wawancara

merujuk pada teori Thomas L. Harris yang dikutip oleh Rosady Ruslan, bahwa

secara garis besar terdapat tiga taktik untuk melaksanakan program dalam

mencapai tujuan. Pertama, bahwa public relations merupakan potensi untuk

menyandang suatu taktik pull strategy (menarik). Kedua, public relations

merupakan potensi untuk push strategy (untuk mendorong) dalam hal

pemasaran. Dan ketiga, pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau

menciptakan opini publik yang menguntungkan.1

Penelitian ini membahas tentang strategi public relations TRANS TV

dalam mempromosikan program religi yaitu program Berita Islami Masa Kini

(Beriman). Promosi program dan media penyiaran adalah kegiatan

mempertahankan audience dan menarik audience serta mengundang

pemasang iklan.2 Jadi, untuk meningkatkan audience dan pemasang iklan

diperlukan kegiatan promosi selama program acara tersebut berlangsung.

1
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunukasi Konsepsi & Aplikasi, Edisi Revisi,
h. 254.
2
Morissan, Manajemen Media Penyiaran Startegi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 417.

64
65

Sebelum menganalisa strategi public relations melalui tiga strategi

pemasaran, peneliti menganalisa teori kerja public relations oleh Scott M.

Cutlip dan Allen Center bahwa terdapat empat langkah kegiatan public

relations officer, yaitu: defining the problem/ research, planning and

programming, take action and communicating dan evaluation.

Tahap pertama dalam proses kegiatan public relations adalah

menentukan masalah. Pada tahap ini, yaitu praktisi public relations melakukan

kegiatan untuk meneliti dan mengawasi pengetahuan, pendapat, sikap dan

tingkah laku khalayak yaitu pihak yang berkepentingan atau terpengaruh oleh

tindakan dan kebijakan organisasi atau perusahaan. Seperti apa yang

disampaikan oleh Achmad Hadiansyah Lubis selaku public relations divison

head TRANS TV:

“Nah kalau liat dari masalahnya, sekarang program beriman, terus


kamu ngga pernah nonton TV kan? berarti masalah kan. Gimana mau
tau kalo ada program, kalau ga pernah nonton TV. Jadi kita harus tau
bagaimana masalahnya tentang program ini. Nah itu masalahnya,
bagaimana supaya dia bisa bisa nonton.”
Berdasarkan hasil wawancara diatas, peneliti menganalisa bahwa

kegiatan public relations yang pertama yaitu perlu mengetahui permasalahan

yang ada. Kemudian, tahap kedua dalam proses kegiatan /public relations

adalah perencanaan. Pada tahap ini, praktisi public relations (PR) membuat

rencana program apa yang akan dilaksanakan. Praktisi PR membuat program

kegiatan yang akan dilaksanakan dari hasil data dan fakta yang ada, yaitu

sumber untuk membuat rencana tersebut.

Proses perencaan merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan


66

public relations. Morissan mengatakan bahwa kampanye humas mencakup

hal-hal seperti menetapkan tujuan yang hendak dicapai, mempertimbangkan

alternatif, menilai risiko dan manfaat dari masing-masing alternatif,

memutuskan arah tindakan, menetapkan anggaran serta mendapatkan

persetujuan dan dukungan yang dibutuhkan dari manajemen perusahaan.3

Achmad Hadiansyah L. selaku public relations division head di TRANS TV

mengatakan:

“Kemudian, bagaimana caranya supaya orang bisa menonton? Nah,


kita membuat planning dengan source yang ada, sumber yang ada di
PR. sumbernya apa sih untuk kita buat planning? Oh kita buat rencana
apa, kegiatan apa? Corporate, kegiatan media government bisa,
kegiatan media relations bisa, kegiatan publicity bisa, kegiatan
komunitas bisa, terus apa lagi? Mungkin di website bisa. Terus apalagi
yang bisa kita lakukan? Nah bikin merchandise deh supaya orang tau.
Kita menggunakan rencana itu kan planning tadi, tools itu kan
dimasing-masing tadi”.4

Peneliti menganalisa dari hasil wawancara diatas, bahwa proses

kegiatan public relations (PR) di TRANS TV yang kedua adalah membuat

rencana atau planning. Jadi, public relations melihat seberapa besar orang

yang sudah mengetahui dan orang yang belum mengetahui bahwa di TRANS

TV memiliki program religi Berita Islami Masa Kini (Beriman). Hasil ini

dapat diketahui dari data dan fakta yang ada di public relations TRANS TV

atau melalui hasil rating and share.

Berdasarkan sumber tersebut, divisi public relations dapat mengetahui

3
Morissan, Manajemen Public Relations, h. 148.
4
Hasil Wawancara dengan Achmad Hadiansyah L. selaku Public Relations Division
Head TRANS TV pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 11.53 WIB. Di Gedung TRANS TV Lantai 6.
67

masalah yang sedang dihadapi. Sehingga setelah mengetahui permasalahan

yang ada kemudian divisi public relations dapat membuat rencana kerja yang

akan dilakukan selanjutnya. Apakah melalui corporate relations, government

relations, media relations, website, social media, event, publicity, atau melalui

kegiatan lainnya. Dalam hal ini, marketing public relations perlu

memperhatikan dengan teliti berdasarkan sumber yang telah diterima, dan

menentukan program kerja apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Kemudian, proses kegiatan public relation yang ketiga adalah

pelaksanaan. Pada tahap ini, divisipublic relations melaksanakan kegiatan dari

apa yang telah direncanakan sebelumnya. Hal tersebut seperti yang

disampaikan oleh Achmad Hadiansyah L. selaku public relations division

head di TRANS TV:

“Nah action nya apa? Misalnya, media relations ya dia mengundang


wartawan untuk meliput. Nah akhirnya diulas, narasumbernya, host-
nya supaya menarik, kelas programnya. Yang kedua, sosial media, dia
harus membuat konten video, konten foto, konten image. Nanti dia
yang ngga pernah nonton Trans TV, akhirnya dia lihat. Kemudian,
sebelum shooting misalnya, kita harus bangun, instagram live,
facebook live, ya kan.. bikin stories, supaya orang berpendapat „wah
seru banget tuh dibelakang layarnya!‟ nanti nonton deh. Akhirnya, dia
nonton tayangannya. Roadshow ke kampus, undang komunitas hijab
misalnya atau apa. Terus apa lagi misalnya corporate kunjungan atau
dia yang kita undang sebagai audience kaya gitu”.5

Berdasarkan hasil wawancara diatas, peneliti menganalisa bahwa

proses kegiatan public relations yang ketiga yaitu pelaksanaan atau action.

Dalam pelaksaannya, public relations TRANS TV melaksanakan kegiatan dari

5
Hasil Wawancara dengan Achmad Hadiansyah L. selaku Public Relations Division
Head TRANS TV pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 11.53 WIB. Di Gedung TRANS TV Lantai 6.
68

apa yang telah mereka rencanakan sebelumnya. Dalam proses ini, divisi public

relations melakukan tindakan apa yang harus dilakukan atau pesan yang ingin

disampaikan serta media apa yang akan digunakan untuk menyampaikan

pesan tersebut.6

Dalam public relations TRANS TV memiliki beberapa tim seperti

corporate relations, government relations, media relations, website, social

media, event, publicity and merchandising, community development and

audience dan CSR. Jadi, dalam tahap kedua ini, marketing public relations

melakukan tindakan dan berkomunikasi sesuai dengan rencana kerja yang

telah dibuat.

Tahapan terakhir dari proses kegiatan public relations adalah

evaluasi.Pada tahap ini, menentukan apakah program yang sudah dilaksanakan

berhasil atau tidak. Oleh karena itu, setiap divisi di public relations wajib

melakanakan evaluasi untuk mengetahui keefektifan dari program kerja

tersebut.

Oleh karena itu, divisi public relations TRANS TV pun melaksanakan

kegiatan evaluasi untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu program

kerja yang telah dilaksanakan. Seperti yang dikatakan oleh Achmad

Hadiansyah L. selaku public relations divison head TRANS TV:

“Nah tergantung, sekarang kita lihat nih kegiatan tadi itu harus kita
evaluasi misalnya kalo kita bermain di sosial media itu di facebook
bisa saja sejam nya terlalu ini atau evaluasi teralu misalnya di facebook
banyak ngga sih like atau reachnya banyak ga sih atau kita di facebook

6
Morissan, Manajemen Public Relations, h. 183.
69

banyak ga sih orang yang view? Gitu loh itukan kita evaluasi. Oh
ternyata, kalo di twitter banyak yang retweet nih, berarti banyak orang
yang merespon dengan positif, karena dia meyebarkan lagi ke
followersnya dia. Terus kalo di Instagram di love misalnya, itu yang
sosmed. Terus bagian dari event, berapa orang sih yang hadir? Apakah
responnya pada saat acara bagus? Apakah pada saat acara diliput oleh
media? Terus kalo di corporate government berapa banyak perusahaan
atau audiens yang ingin nonton, itu jadi evaluasi ya.”7

Peneliti menganalisa dari hasil wawancara diatas, bahwa proses

kegiatan public relations Trans TV yang terakhir adalah evaluasi. Evaluasi

merupakan kegiatan yang sangat penting karena untuk mengetahui keefektifan

terhadap program kerja yang telah dilaksanakan.

Morissan mengatakan dalam bukunya Manajemen Public Relations

bahwa evaluasi yang signifikan terhadap suatu program kehumasan haruslah

dilakukan berdasarkan pengukuran secara ilmiah mengenai peningkatan

kesadaran atau perubahan pendapat, sikap dan tingkah laku khalayak

mengenai organisasi atau perusahaan.8

Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu melakukan tahap evaluasi

untuk mengetahui hasil dari perencanaan dan tindakan kerja yang telah

dilaksanakan. Begitu pula dengan divisi public relations Trans TV, melakukan

evaluasi dengan cara melihat berapa banyak khalayak yang mendapatkan

pesan dari apa yang telah public relations sampaikan. Maksudnya adalah

apabila khalayak yang mendapatkan pesan dari public relationsTRANS TV

dan dapat merubah opini serta sikap seperti menjadi tertarik terhadap program

7
Hasil Wawancara dengan Achmad Hadiansyah L. selaku Public Relations Division
Head TRANS TV pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 11.53 WIB. Di Gedung TRANS TV Lantai 6.
8
Morissan, Manajemen Public Relations, h. 225.
70

religi Beriman yang kemudia khalayak akan menyaksikan program tersebut

secara terus menerus dan memberikan informasi terkait dengan program

Beriman kepada oranglain.

Evaluasi yang dilakukan oleh divisi public relations terbagi menjadi

beberapa bagian, yaitu seperti pada tim sosial media, perlu dilakukan evaluasi

berapa banyak khalayak yang mengikuti akun sosial media TRANS TV dan

merespon positif terhadap postingan-postingan yang telah dikomunikasikan

oleh tim sosial media. Selain itu, dari tim event, melakukan evaluasi dengan

cara melihat berapa banyak peserta yang hadir pada saat kegiatan berlangsung

dan melihat bagaimana respon peserta terhadap acara yang telah dibuatnya.

Dan evaluasi ini juga dilakukan oleh tim-tim yang lain yang telah

melaksanakan rencana kerja dan melaksanakan kegiatannya.

Keempat tahap tersebut merupakan proses dari proses public relations

oleh Scoot M. Cutlip dan Allen Center. Kemudian, dua tahap kegiatan public

relations yaitu perencanaan dan pelaksanaan proses tersebut termasuk

kedalam tiga strategi public relations pemasaran atau dikenal dengan

marketing public relations.

Kedua proses kegiatan public relations tersebut termasuk kedalam tiga

strategi public relations melalui tiga strategi pemasaran untuk mencapai

tujuan, yaitu:

1. Pull Strategy
Pull strategy yang dilakukan oleh kegiatan public relations

TRANS TV bertujuan untuk menarik orang untuk menonton program


71

religi. Divisi public relations Trans TV mengadakan event yang bertujuan

agar lebih dekat dengan khalayak. Seperti yang disampaikan oleh Achmad

Hadiansyah L. selaku public relations division head TRANS TV:

“bagian event misalnya dia membuat event untuk mempromosikan


program beriman, contohya dia bikin kegiatan dikampus. Bawa
pembawa acaranya kesana ketemu dengan audience. Mungkin bisa
saja ada yang ga pernah nonton, karena udah ketemu sama
pembawa acaranya akhirnya jadi nonton. Atau bisa juga dari tim
sosmed, sosmed dia bikin lah image religi misalnya mengupas
tentang ini, dengan narasumbernya ini, ada pembicaranya ada
fotonya. Kemudian, orang liat informasinya dari sosmed, akhirnya
dia nonton program itu. Kemudian dari tim publicity, dia membuat
materi-materi promosi. Misalnya bikin banner beriman, bikin
baliho. Yang design tim publicity tapi yang menyebarkannya tim
sosmed.”9

Peneliti menganalisa dari kutipan hasil wawancara diatas, bahwa

strategi pullstrategy yang digunakan public relations TRANS TV yaitu

melakukan pendekatan dengan khalayak. Pendekatan tersebut dilakukan

dengan cara membuat event tentang Beriman. Kegiatan tersebut bertujuan

untuk meningkatkan dan mempertahankan image dan awareness khalayak

kepada program beriman TRANS TV.

Dalam pull strategy (menarik), tim event mengadakan kegiatan

“Berita Islami Masa Kini (BERIMAN) goes to campus” dengan tujuan

untuk mempromosikan program tersebut. Kegiatan tersebut diadakan pada

hari Sabtu, 17 Desember 2016 di UIN SGD Bandung. Dalam event ini

terdapat beberapa acara, yaitu talkshow kepemimpinan dan kepemudaan,

talkshow program beriman dan beriman hijab contest.

9
Hasil Wawancara dengan Achmad Hadiansyah L. selaku Public Relations Division
Head TRANS TV pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 11.53 WIB. Di Gedung TRANS TV Lantai 6.
72

Untuk menarik peserta yang akan mengikuti talkshow ini, tim

marketing public relations TRANS TV mengundang artis-artis beriman

seperti Zee Zee Shahab dan David Chalik sebagai host, kemudian

mengundang executive producer beriman, Rini Tora sebagai pembicara

dan beriman contest hijab yang dibawakan oleh Bella Almira.

Dalam kegiatan tersebut, terdapat berbagai acara yang dapat

membuat peserta lebih dekat dengan program beriman. Sehingga peserta

yang sebelumnya belum mengetahui program acara beriman di TRANS

TV, menjadi tahu. Dan peserta yang mengetahui program beriman,

menjadi lebih mengetahui karena pada event tersebut terdapat talkshow

tentang program beriman yang mengulas lebih dalam tentang proses

pembuatan program beriman.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa event off-air merupakan salah satu

kegiatan public relations yang penting untuk mempromosikan program

religi Berita Islami Masa Kini (beriman). Karena dengan adanya event

tersebut, dapat menambah perhatian lebih dari khalayak.

Gambar yang merupakan event yang sudah dijalani oleh TRANS

TV dalam mempromosikan program religi beriman dapat dilihat pada

gambar 4.1, 4.2 dan 4.3.


73

Gambar 4.1 Flyer Event Berita Islami Masa Kini Goes to Campus
Sumber: Data Internal Tim Off Air & Event TRANS TV

Gambar 4.2 David Chalik, Zee Zee Shahab dan Rini Tora di Event
Beriman Goes to Campus
Sumber: Data Internal Tim Off Air & Event TRANS TV

Gambar 4.3 Peserta Yang Hadir Pada Event


Sumber: Data Internal Tim Off Air & Event TRANS TV
74

2. Push Strategy

Push strategy yang dilakukan oleh public relations TRANS TV

adalah kerjasama dengan media cetak dan media online. TRANS TV

bekerjsama dengan tabloid nova dan tempo. Menjalin kerjasama dengan

media cetak diperlukan dalam kegiatan promosi untuk meningkatkan

penjualan.

Sedangkan, untuk program beriman, public relations

mempromosikan nya lebih ke sosial media. Berikut kutipan hasil

wawancara dengan Achamd Hadiansyah L. selaku public relations

division head TRANS TV:

“Atau bisa juga dari tim sosmed, sosmed dia bikin lah image religi
misalnya mengupas tentang ini, dengan narasumbernya ini, ada
pembicaranya ada fotonya. Kemudian, orang liat informasinya dari
sosmed, akhirnya dia nonton program itu. Kemudian dari tim
publicity, dia membuat materi-materi promosi. Misalnya bikin
banner beriman, bikin baliho. Yang design tim publicity tapi yang
menyebarkannya tim sosmed.”10

Peneliti menganalisa dari hasil wawancara diatas, bahwa kegiatan

public relations TRANS TV dalam menjalankan push strategy untuk

mempromosikan program religi beriman yaitu menggunakan new media.

Sosial media yang digunakan ada tiga, yaitu Instagram, Fanpage Facebook

dan Twitter. Selain itu ada juga Website resmi Trans TV. Dalam

mempromosikan melalui sosial media ini terdapat tim sosial media yang

bertugas untuk menarik dan meningkatkan awareness audiens terhadap

10
Hasil Wawancara dengan Achmad Hadiansyah L. selaku Public Relations Division
Head TRANS TV pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 11.53 WIB. Di Gedung TRANS TV Lantai 6.
75

program beriman di TRANS TV.

Selain dari tim sosmed ada juga tim publicity. Dalam setengah jam

penayangan beriman di TV, maka tim publicity membuat materi-materi

yang akan dipromosikan. Tim publicity bertugas untuk membuat konten

foto atau video yang bersangkutan dengan program beriman yang

kontennya tersebut berisi point-point informasi yang paling menarik.

Kemudian, konten tersebut diposting ke sosial media TRANS TV. Untuk

meningkatkan awareness maka tim publicity harus membuat konten yang

bagus dan menarik, sehingga khalayak yang melihat memiliki rasa ingin

tahu untuk menonton program tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa push strategy yang dilakukan oleh

divisi public relationsTRANS TVialah memanfaatkan new media dalam

mempromosikan program religi. New media yang digunakan oleh

marketing publis relations dalam mempromosikan program religi adalah

website resmi TRANS TV, twitter, instagram dan fanpage facebook.

Bentuk publikasi public relations TRANS TV dalam

mempromoskan program religi Berita Islami Masa kini disosial media

dapat dilihat pada gambar 4.4, 4.5, 4.6 dan 4.7.


76

Gambar 4.4 Bentuk Publikasi di Website TRANS TV

Sumber: www.transtv.co.id/corporate/event/read/44

Gambar 4.5 Bentuk Publikasi di Facebook Fanpage TRANS TV

Sumber: https://web.facebook.com/events/267547846993048/?_rdc=1&_rdr
77

Gambar 4.6 Bentuk Publikasi di Twitter TRANS TV

Sumber: https://twitter.com/TRANSTV_CORP/status/810042702620332032

Gambar 4.7 Bentuk Publikasi di Instagram TRANS TV

Sumber: https://instagram.com/transtv_corp
78

Jadi, dapat disimpulkan dalam pass strategy yang dilakukan oleh

divisi public relations TRANS TV dalam mempromosikan program religi

yaitu mempublikasikan melalui new media.

3. Pass Strategy
Pass strategy merupakan kegiatan public relations untuk

mempengaruhi atau membujuk khalayak yang bertujuan untuk

menciptakan opini publik yang menguntungkan untuk perusahaan. Dalam

hal ini, public relationsTRANS TV melakukan kegiatan yang bertujuan

untuk mempengaruhi dan menciptakan opini publik dengan membuat

konten-konten yang menarik.

Seperti yang dikatakan oleh Achamad Hadiansyah L. selaku public

relations division head TRANS TV berikut ini:

“mempengaruhi opini bisa lebih dari kepada ini nya, dari ulasan
nya itu kan. Kalau ulasannya menarik itu kan juga akan
mempengaruhi orang untuk menonton. Sama kalau disosmed juga,
kalau kontennya menarik juga akan mempengaruhi orang untuk
menonton. Kalau iklan juga menarik akan mempengaruhi orang
untuk menonnton. Di youtube juga bisa itu untuk mempengaruhi
orang untuk menonton, tapi kalau youtube ada bagiannya karena
itu video kan di bagian promo. Kalau PR itu lebih
mengkampanyekan melalui sosial media seperti fanpage facebook,
twitter dan istagram”.11

Berdasarkan hasil wawancara diatas, peneliti menganalisa bahwa

kegiatan public relations (PR) TRANS TV dalam mempertahankan,

11
Hasil Wawancara dengan Achmad Hadiansyah L. selaku Public Relations Division
Head TRANS TV pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 11.53 WIB. Di Gedung TRANS TV Lantai 6.
79

mengajak khalayak untuk menonton dan menciptakan opini publik yang

positif untuk TRANS TV sendiri ialah dengan cara membuat konten-

konten yang bagus dan menarik. Karena dengan konten yang bagus, maka

akan menimbulkan rasa penasaran kepada khalayak.

Gambar 4.8 Bentuk Publikasi Yang Mendapat Respon Baik


Sumber: http://twitter.com/search?q=beriman_TTV&src=typd

Pada gambar di atas, tim sosial media dari divisi public relations

membuat konten secara menarik dan dishare melalui account twitter

@TRANSTV_CORP untuk mengingatkan kembali kepada khalayak

melalui sosial media bahwa program beriman akan segera tayang. Dari

satu konten tersebut, terdapat 16 re-tweet dan 46 love yang menandakan

ada respon positif dari khalayak terhadap kegiatan public relations dalam

mempromosikan program beriman melalui sosial media. Karena, dengan

1 orang atau bahkan lebih yang mere-tweet akan memberikan informasi

juga ke orang banyak. Sehingga hal tersebut merupakan opini publik yang

menguntungkan untuk perusahaan.


80

Gambar 4.9 Bentuk Publikasi Yang Mendapat Respon Baik


Sumber: http://twitter.com/search?q=beriman_TTV&src=typd

Selain itu, dalam upaya mempertahankan dan mengajak khalayak

untuk membangun opini positif terhadap TRANS TV, pass strategy yang

dilakukan adalah membuat kuis agar ada komunikasi dua arah. Dapat

dilihat pada gambar 4.13 dan 4.14.

Gambar 4.10 Bentuk Publikasi Dengan Kuis


Sumber: http://twitter.com/search?q=beriman_TTV&src=typd
81

Gambar 4.11 Bentuk Publikasi Dengan Roadshow Transmedia Go


Sumber: Instagram @beriman_transtv

Dengan adanya komunikasi dua arah tersebut, diharapkan audiens

yang menyaksikan program Beriman dapat berinteraksi langsung dengan

TRANS TV serta dapat membangun citra positif.

Jadi, dapat disimpulkan pass strategy yang digunakan divisi public

relations TRANS TV ialah membuat konten-konten yang bagus dan

menarik untuk dipublikasikan melalui akun sosial media TRANS TV dan

membuat kuis guna mengajak masyarakat untuk menyaksikan program

religi Beriman serta membangun citra positif untuk TRANS TV.


82

B. Promosi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS

TV) melalui Media dan Non Media

Promosi program merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengajak

serta mempertahankan audiensuntuk tetap menyaksikan program yang telah

disediakan oleh stasiun televisi. Public Relations atau hubungan masyarakat

adalah upaya untuk membentuk persepsi masyarakat atas media penyiaran.

Dengan demikian, peran public relations diperlukan oleh perusahaan

untuk mempertahankan citra baik yang menguntungkan bagi perusahaan. PT

Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) memiliki divisi marketing

public relations yang terdiri dari beberapa staff untuk dapat membantu

menyelesaikan pekerjaannya.

Melakukan promosi melalui iklan, berarti membeli waktu atau tempat

pada media lain. Dalam beberapa kasus, stasiun penyiaran melakukan barter

daripada saling melakukan pembayaran. Beberapa media massa yang kerap

digunakan media penyiaran unntuk melakukan promosi adalah media cetak

(surat kabar dan majalah), billboard, transit dan media penyiaran.12

Dalam melaksanakan promosi program, khususnya program Berita

Islami Masa Kini (Beriman), divisi public relations TRANS TV

mempromosikan program tersebut melalui beberapa media, yaitu:

1. Old Media

Old media atau media lama merupakan media yang pertama kali

tersedia yang dapat memberikan informasi kepada khalayak secara

12
Morissan, Manajemen Media Penyiaran Startegi Mengelola Radio & Televisi, h. 428
83

serentak. Media lama terdiri dari media audio (radio), media audiovisual

(televisi) dan media cetak (surat kabar, majalah dan lain-lain).

TRANS TV merupakan salah satu old media yaitu stasiun televisi

swasta yang masih berkembang hingga saat ini. Dalam mempromosikan

program acara TRANS TV, public relations memanfaatkan old media

untuk menarik perhatian dari khalayak. Seperti yang disampaikan oleh

Widiarto Adi Kusumo selaku Supervisor Public Relations:

“TRANS TV telah memiliki radio partner di 14 kota besar di


Indonesia. Pada tahun 2016, TRANS TV telah sukses
mempromosikan puluhan program TRANS TV melalui radio
melalui kerjasama FULL BARTER (tanpa mengeluarkan biaya)
dengan total value sebesar 4 Miliar rupiah.Kami melakukan
persuasif melalui pemberitaan yang dilakukan oleh media lain.
TRANS TV akan mengundang media lain seperti media cetak yang
memiliki segmentasi yang sama dengan program TRANS TV
untuk melakukan liputan program. Diharapkan dengan adanya
publikasi melalui artikel oleh media lain dapat menimbulkan
ketertarikan masyarakat untuk menonton program Berita Islami
Masa Kini.”13

Berdasarkan hasil wawancara diatas, peneliti menganalisa bahwa

dalam memanfaatkan old media sebagai promosi program yang ada di

TRANS TV, saat ini TRANS TV telah bekerja sama dengan radio di 14

kota besar di Indonesia. Hal tersebut merupakan kelebihan dari kegiatan

public relations yaitu dengan adanya kerjasama, TRANS TV dapat

mempromosikan program-programnya melalui radio tanpa perlu

mengeluarkan biaya.

13
Hasil Wawancara dengan Widiarto Adi Kusumo selaku Supervisor Public Relations
TRANS TV pada tanggal 17 Oktober 2017 pukul 18.41 WIB melalui e-mail.
84

Selain dengan radio, TRANS TV juga menjalin kerjasama dengan

media cetak. Berdasarkan promosi melalui radio dan media cetak tersebut,

diharapkan masyarakat di Indonesia dapat mengenal TRANS TV tidak

melalui televisi saja, tapi dapat mengetahui juga melalui radio dan media

cetak.

Karena selara masyarakat Indonesia saat ini bermacam-macam,

diharapkan agar para pendengar yang mendengar promosi program

TRANS TV melalui radio dapat mempunyai ketertarikan untuk

menyaksikan program TRANS TV melalui televisi. Begitupula dengan

media cetak, diharapkan agar para pembaca yang melihat promosi

program yang menarik di TRANS TV memiliki rasa ingin tahu yang lebih

sehingga berkeinginan untuk menyaksikan program tersebut.

Setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, begitu

juga dengan old media. Kelebihan dari old media adalah dalam membuat

iklan melalui media relations adalah promo barter yaitu tidak

mengeluarkan uang untuk membuat iklan di media seperti tabloid, majalah

maupun media online. Sehingga, kegiatan media relations merupakan hal

penting karena sangat membantu dalam hal mempromosikan program

acara yang terdapat di TRANS TV.

Kemudian, kekurangan dari media relations yaitu perbedaan

segmentasi TRANS TV dengan media lain. Untuk mempromosikan

sebuah program acara melalui media cetak, public relations TRANS TV

mempromosikan program acara jika segmentasi nya sama dengan TRANS


85

TV. Kekurangan lain adalah karena penikmat media cetak pada saat ini

sudah berkurang. Karena banyak khalayak yang lebih menyukai media

online daripada media cetakk.

2. New Media

New media atau media baru merupakan suatu hasil dari

perkembangan teknologi komunikasi yang baru dan digital. New media

sangat membantu proses kegiatan public relations karena dapat

memberikan informasi secara langsung melalui new media. Seperti yang

disampaikan oleh Widiarto Adi Kusumo selaku supervisor public relations

TRANS TV:

“TRANS TV selalu mempromosikan program Beriman pada


official account twitter, instagram dan facebook TRANS TV.
Tidak hanya itu, program Beriman sendiri juga memiliki official
account twitter dan instagram. Melalui media inilah, kami
berinteraksi dengan penonton setia beriman melalui comment dan
tweet.Beberapa startegi yang dilakukan seperti melakukan posting
video di Instagram,Twitter & Facebook yang menampilkan
cuplikan program Beriman yang akan ditayangkan hari ini bahkan
melakukan Insta Live ( Jika Live ) dari Instagram sehingga
membuat rasa ingin tahu kepada masyarakat untuk menonton
program tersebut.”14

Berdasarkan hasil wawancara diatas, peneliti menganalisa bahwa

public relations TRANS TV memanfaatkan new media yang ada pada saat

ini untuk mempromosikan program acara yang terdapat di TRANS TV.

Selain itu, public relations TRANS TVmenggunakan new media untuk

14
Hasil Wawancara dengan Widiarto Adi Kusumo selaku Supervisor Public Relations
TRANS TV pada tanggal 17 Oktober 2017 pukul 18.41 WIB melalui e-mail.
86

berinteraksi dengan penonton beriman melalui sosial media. Berikut

adalah new media yang digunakan oleh public relations TRANS TV

dalam mempromosikan program-program yang terdapat di TRANS TV,

yaitu:

a. Youtube

Youtube adalah sebuah situs yang berbentuk video. Semua khalayak

dapat mengakses youtube untuk menonton, mengunggah maupun

berbagi video. Public relations TRANS TV dalam memanfaatkan new

media yang pertama adalah youtube. Youtube dianggap efektif, karena

khalayak pada saat ini lebih banyak yang menggunakan digital

daripada menonton televisi. Oleh karena itu, TRANS TV menyediakan

acara live streaming melalui official youtube TRANS TV untuk

menyaksikan program-program TRANS TV, khususnya program

Berita Islami Masa Kini melalui handphone ketika sedang diluar

rumah. Hal ini memudahkan khalayak agar tetap bisa menyaksikan

program Beriman, begitupula tetap mempertahankan audiens bahkan

dapat menambah audiens baru.


87

Gambar 4.12 Youtube TRANS TV Official Channel

Gambar diatas merupakan youtube official channel TRANS TV.

Teerdapat 606.731 subscribers dan beberapa video di dalam channel

youtube terkait dengan program yang ada di TRANS TV dan kegiatan

off air yang dilaksanakan oleh public relations TRANS TV.

Gambar 4.13 Youtube TRANS TV Official – Live Streaming


88

b. Website

Website adalah sebuah situs halaman yang dapat diakses oleh siapa saja

untuk mendapatkan informasi. Public relations TRANS TVmengelola

website untuk memberikan informasi terkait dengan program acara yang

tersedia di Trans TV. Di dalam website TRANS TVterdapat beberapa

konten yang disediakan oleh public relations TRANS TVagar khalayak

dapat profile TRANS TV, program acara TRANS TV, kegiatan atau event

yang akan dilaksanakan, schedule program, video program TRANS TV,

corporate TRANS TVdan juga melalui website dapat menyaksikan siaran

langsung program TRANS TV. Website memudahkan khalayak untuk

mendapatkan informasi mengenai TRANS TV. Berikut adalah gambar

website TRANS TVyang dikelola oleh public relations:

Gambar 4.14 Website TRANS TV


89

Gambar 4.15 Live Streaming melalui Website TRANS TV

c. Official Facebook TRANS TV


Facebook adalah sosial media yang berbentuk jejaring sosial.

masyarakat dapat berinteraksi melaluifacebook. Public relations

TRANS TV memanfaatkan facebook untuk mempromosikan program

acara di TRANS TVsekaligus mempertahankan dan membanggun citra

positif untuk perusahaan. Sama seperti dengan sosial media yang lain,

akun resmi facebook TRANS TVjuga menampilkan konten-konten

yang menarik serta mengadakan kuis agar terjadinya interaksi dengan

khalayak. Kritik dan saran yang disampaikan oleh khalayak pun akan

direspon oleh public relations TRANS TVselaku pengelola akun resmi

facebook TRANS TV. Berikut tampilan facebook TRANS TV:


90

Gambar 4.16 Facebook TRANS TV

Gambar diatas merupakan facebbook fanpage TRANS TV yang

dikelola oleh tim sosial media TRANS TV yang merupakan bagian

dari divisi public relations.

Gambar 4.17 Facebook TRANS TV dengan Kuis


91

d. Official Twitter TRANS TV


Twitter adalah sosial media dalam bentuk mikroglobing daring.

Dalam akun resmi twitter TRANS TV, twitter merupakan salah satu

sosial media yang dapat berinteraksi dengan khalayak karena dapat

membalas tweet terkait dengan kritik dan saran dari khalayak.

Melalui twitter, public relations TRANS TVmemberikan informasi


mengenai program acara dalam bentuk foto dan juga tulisan. Karena
pesan dalam twitter terbatas sebanyak 140 karakter, oleh karena itu
public relations perlu mempehatikan apa yang akan disampaikan,
supaya pesan yang disampaikan hanya sebanyak 140 karakter dapat
diterima oleh khalayak. Berikut adalah tampilan akun resmi twitter
TRANS TV:

Gambar 4.18 Twitter TRANS TV

e. Official Instagram TRANS TV


Instagram adalah sosial media dalam bentuk foto dan video yang

hanya berdurasi maksimal 1 menit. Hadirnya instagram sangat

mempermudah kegiatan promosi public relations. Karena pada saat

ini, banyak khalayak menggunakan media digital daripada media lama.


92

Public relations TRANS TVmelakukan promosi melalui sosial media

Instagram dengan akun resmi @TRANSTV_CORP. Berikut tampilan

akun resmi Instagram TRANS TV:

Gambar 4.19 Akun Resmi Instagram TRANS TV

Public relations TRANS TVdalam mempromosikan program religi

melalui new media yaitu memanfaatkannya melalui youtube, website,

facebook, twitter dan instagram. Mempromosikan program religi melalui

sosial media pun memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihannya ialah tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini,

masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari media sosial. Sehingga, dengan

adanya promosi melalui sosial media ini sangat membantu kegiatan public

relations dalam mempromosikan program-program TRANS TV. Karena

masyarakat Indonesia pada saat ini, lebih banyak menggunakan media

sosial daripada media cetak.


93

Kekurangannya adalah bagaimana caranya agar pengguna media

sosial dapat langsung menyaksikan program-program TRANS TVmelalui

televisi. Oleh karena itu, public relations TRANS TVharus mampu

berinovasi dan lebih kreatif. Dalam hal tersebut, public relations membuat

kuis melalui sosial media, gimmick program dan fun fact agar khalayak

dapat menyaksikan program melalui televisi dan mengikuti kuisnya

melalui media sosial.

3. Non Media/ Special Events


Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special events)

dalam public relatios merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian

media pers dan publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang akan

ditampilkan dalam acara tersebut. Selain itu, kegiatan event dari public

relations diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak yang terlibat, baik

untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), pengenalan (awareness),

maupun upaya untuk pemenuhan selera dan menarik simpati atau empati.15

Event merupakan kegiatan off air dan on air yang dilaksanakan

diluar studio oleh divisi public relations TRANS TV. Dengan adanya

event, diharapkan dapat meningkatkan perhatian khalayak terhadap

program-program TRANS TV. Seperti yang disampaikan oleh Widiarto

Adi Kusumo selaku supervisor public relations TRANS TV:

“Tim PR TRANS TV juga melakukan kegiatan off air dan on air


Beriman yang dilaksanakan diluar studio seperti di universitas
dengan penonton langsung. Hal ini dimaksudkan agar tim Beriman

15
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, h. 231.
94

dan host Beriman dapat berinteraksi langsung dengan para


penonton setianya dan menimbulkan awareness dilingkungan
sekitar tempat acara syuting Beriman dilakukan.”16

Berdasarkan hasil wawancara diatas, event dilaksanakan agar dapat

berinteraksi langsung dengan penonton setua Beriman sehingg dapat

menimbulkan awareness. Promosi program melalui non media seperti

event juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Kelebihannya adalah dapat membantu promosi sebuah program

serta memberikan engagement, meningkatkan awareness serta

memberikan experience baru untuk para penonton terhadap program

tersebut. Kekurangannya adalah sulit mencari lokasi untuk mengadakan

event off air. Karena untuk melaksanakan event off air, harus mencari

lokasi yang memiliki potensi yang bagus untuk program yang akan

dipromosikan. Selain itu, kekurangan dalam event ialah perlu

mengeluarkan budget yang besar untuk membuat suatu event off air

tersebut.

Untuk mempermudahkan khalayak, public relations TRANS

TVjuga mencantumkan jadwal event yang akan diselenggarakannya

melalui website ataupun akun resmi sosial media TRANS TV. Berikut

tampilan website yang terdapat jawal event off air TRANS TV:

16
Hasil Wawancara dengan Widiarto Adi Kusumo selaku Supervisor Public Relations
TRANS TV pada tanggal 17 Oktober 2017 pukul 18.41 WIB melalui e-mail.
95

Gambar 2.20 Event Calendar di Website TRANS TV

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka ditemukan beberapa hal yang

menjadi faktor penghambat dan faktor pendukung. Berikut faktor penghambat

dan faktor pendukung dalam strategi public relation dalam mempromosikan

program religi melalui tiga strategi pemasaran, yaitu:

1. Pull Strategy.

Faktor penghambat pada pull strategy adalah dalam melaksanakan event

memerlukan lokasi yang strategis dalam membuat kegiatan serta

memerlukan dana yang cukup banyak.

Faktor pendukung pada pull strategy adalah dengan adanya event dapat

membuat khalayak lebih dekat dengan TRANS TV. Karena TRANS TV

merupakan perusahaan yang besar dan terkenal, maka mudah dalam

menarik khalayak untuk menyaksikan event yang dilaksanakan.


96

2. Push Strategy.

Faktor penghambat pada push strategy adalah bervariasi nya minat

khalayak. Seperti, terdapat khalayak yang suka pada media elektronik,

media sosial dan media cetak. Sehingga, public relations memerlukan

banyak hal yang diperlukan untuk mempromosikan program religi melalui

ketiga media tersebut.

Faktor pendukung pada push strategy adalah dalam mempromosikan

program religi melalui new media tidak memerlukan biaya yang banyak

namun akan cepat sampai kepada khalayak.

3. Pass Strategy.

Faktor penghambat pada pass strategy adalah diperlukannya strategi yang

kreatif dan inovatif untuk membuat konten-konten yang menarik minat

khalayak dengan tujuan mempengaruhi dan menciptakan opini publik

yang positif terhadap TRANS TV.

Faktor pendukung pada pass strategy adalah mendapatkan opini publik

yang baik dan positi terhadap TRANS TV.

Promosi public relations PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS

TV) melalui old media, new media dan non media pun memiliki faktor

penghambat dan faktor pendukung. Berikut penjelasannya:

1. Old media memiliki faktor penghambat yaitu penikmat media cetak sudah

berkurang dan tidak semua media dapat bekerjasama dengan TRANS TV

karena melihat segmentasinya terlebih dahulu. Sedangkan faktor


97

pendukungnya adalah melalui media relations sangat membantu promo

program, karena TRANS TV memiliki kekuatan promo barter yaitu

promosi tidak berbayar melalui media lain yang bekerjasama dengan

TRANS TV.

2. New media memiliki faktor penghambat yaitu public relations dituntut

agar dapat kreatif dan berinovasi agar pengguna media sosial dapat

menyaksikan program melalui televisi. Sedangkan faktor pendukungnya

adalah mayoritas penduduk di Indonesia pada saat ini lebih banyak

menggunakan media sosial, sehingga secara tidak langsung promosi dapat

dilakukan melalui new media dan dapat diterima secara langsung oleh

khalayak.

3. Non Media/Special Events memiliki faktor penghambat yaitu lokasi untuk

mengadakan event serta memerlukan budget yang besar setiap event.

Sedangkan faktor pendukungnya adalah dapat memberikan engagement,

meningkatkan awareness serta memberikan experience baru untuk para

penonton program tersebut.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Strategi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS

TV) dalam Mempromosikan Program Religi Berita Islami Masa Kini

Peneliti menggunakan tiga strategi public relations pemasaran

yang dipaparkan oleh Thomas L. Harris. Tiga strategi itu ialah pull

strategy, push strategy dan pass strategy. Public relations TRANS TV

menggunakan tiga strategi tersebut dalam mempromosikan program religi

beriman, yaitu:

a. Pull strategy yang digunakan public relations TRANS TV adalah

dengan mengadakan event mengenai program Beriman. Dengan

adanya event tersebut diharapkan khalayak akan merasa lebih dekat

dengan program Beriman.

b. Push strategy yang digunakan public relations TRANS TV adalah

dengan mempromosikan program religi Beriman melalui media sosial.

Media sosial dianggap efektif dan efisien untuk meningkatkan

awareness audiens terhadap program Beriman di TRANS TV.

c. Pass strategy yang digunakan divisi public relations TRANS TV ialah

membuat konten-konten yang bagus dan menarik untuk dipublikasikan

melalui akun sosial media TRANS TV dan membuat kuis guna

98
99

mengajak masyarakat untuk menyaksikan program religi Beriman serta

membangun citra positif untuk TRANS TV.

2. Promosi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS

TV) melalui media dan non media.

Dalam melaksanakan kegiatan public relations untuk mencapai

tujuan. Divisi public relations TRANS TV mempromosikan program

melalui old media, new media dan non media.

a. Old Media

Public relations TRANS TV bekerjasama dengan radio dan media

cetak untuk mempromosikan program-program yang terdapat di

TRANS TV.

b. New Media

Public relations TRANS TV memanfaatkan new media, karena new

media merupakan salah satu perkembangan teknologi yang banyak

diminati oleh khalayak. New media yang digunakan oleh public

relations TRANS TV adalah youtube, facebook, twitter, instagram dan

website.

c. Non Media

Promosi public relations TRANS TV menggunakan non media yaitu

dengan mengadakan event rutin seperti Beriman Goes To Campus

2016.
100

B. Saran
Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka ada

beberapa saran yang peneliti dapat berikan sebagai bahan pertimbangan :

1. Sejauh ini, kegiatan public relations PT Televisi Transformasi Indonesis

(TRANS TV) sudah cukup efektif dan efisien. Namun, perlu

dimaksimalkan lagi dalam mempromosikan program-program religi yang

ada di TRANS TV seperti Berita Islami Masa Kini, Islam Itu Indah dan

program religi yang lainnya. Perlu ditingkatkan lagi promosi program

religi melalui media relations yaitu melalui media cetak. Selain itu, jika

pada program lain sudah ada komunitas seperti komunitas my trip my

adventure. Alangkah baiknya jika pada program religi pun dibuat

komunitas yang bertujuan agar lebih dekat dengan khalayak dan

menciptakan citra positif kepada perusahaan.

2. Selain itu, public relations TRANS TV menggunakan sosial media dalam

mempromosikan program-progam yang ada di TRANS TV. Sosial media

merupakan pilihan yang tepat pada saat ini, namun public relations

TRANS TV perlu meningkatkan lagi dalam mempromosikan program

religi agar khalayak tertarik untuk menyaksikan program religi.

3. Kemudian saran untuk peneli selanjutnya, dalam penelitian ini tidak luput

dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, apabila ada yang

mengangkat tema yang sama seperti pada penelitian ini, harus lebih kritis

terhadap tema yang akan ditelitidan mengembangkan teori yang sudah

ada.
DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Abadi, S. (1994). Pemasaran dan Komunikasi Keuangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo.

Al Wakil, M. S. (2002). Prinsip dan Kode Etik Dakwah. Jakarta: Akademika


Pressindo.

Arbi, A. (2003). Dakwah dan Komunikasi. Tangerang: UIN Jakarta Press.

Ardianto, E., Komala, L. & Karlinah, S. (2007). Komunikasi Massa. Bandung:


Simbiosa Rekatama Media.

AS, E., & Aliyudin. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widya
Padjajaran.

Butterick, K. (2012). Pengantar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2000). Effective Public Relations.
USA: Prentice-Hall, International, Inc.

Djamal, H., & Fachruddin, A. (2011). Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah,


Organisasi, Operasional dan Regulasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Effendy, O. U. (2007). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Frank, J. (n.d.). Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Harris, T. L. (1991). The Marketer’s Guide to Public Relations. New York: John
Wiley & Sons Inc.

Harris, T. L. (2006). Thomas L. Harris & Patricia T. Whalen, The Marketer’s


Guide to Public Relations in The 21st Century. United States of America:
R.R. Donnelley.

Irianti, Y. (2005). Media Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Kriyantono, R. (2008). Public Relations Writing. Jakarta: PT. Kencana Prenada


MediaGroup,.

101
102

Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Laksamana, A. (2014). What CEO Wants From PR - 7 Kunci Efektif Menjadi Ahli
Strategi Public Relations. Yogyakarta: B-First.

Moleong, J. L. (1997). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Morissan. (2010). Manajemen Public Relations Strategi Menjadi Humas


Proesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mulyana, D. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Nasuhi, H. (2007). Pedoman Penelitian Karya Ilmiah. Jakarta: CeQda.

Prisgunanto, I. (2014). Komunikasi Pemasaran Era Digital. Jakarta: CV. Prisani


Cendekia.

Ruslan, R. (2006). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi (Konsepsi


dan Aplikasi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Ruslan, R. (2010). Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Safko, L. (2010). The Social Media Bible: Tactics, Tools & Strategic For
Business Success. New York: John Wiley & Sons Inc.

Saputra, W., & Nasrullah, R. (2011). Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Era Cyber. Jakarta: Gramata Publicshing.

Soemirat, S., & Ardianto, E. (2005). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Metode Peneliian Pendidikan - Pendekatan Kualitatif,


Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Yulianita. (2007). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: LPPM UNISBA.

Jurnal:
Erman Anom. Public Relations dalam Kegiatan Marketing.
103

http://digilib.esaunggul.ac.id/public-relations-dalam-kegiatan-marketing-

4568.html diunduh pada tanggal 13 Mei 2017.

Internet:
Website Trans TV. http://www.transtv.co.id/corporate/profile diakses pada 29 Mei

2017. Diakses pada 29 Mei 2017.

Website Trans TV. www.transtv.co.id/corporate/event/read/44. Diakses pada 13

Mei 2017.

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=128267. Diunduh pada 13 Mei 2017.

Fanpage Facebook Trans TV. Publikasi Berita Islami Goes To Campus.

https://web.facebook.com/events/267547846993048/?_rdc=1&_rdr. Diakses

pada 13 Mei 2017.

Twitter Trans TV. Publikasi Berita Islami Goes To Campus.

https://twitter.com/TRANSTV_CORP/status/810042702620332032.

Diakses pada 13 Mei 2017.

Instagram Trans TV. https://instagram.com/transtv_corp

Konvergensi Media.

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10

&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjx_Ki44_rWAhXDFJQKHZ3XCdkQFg

h0MAk&url=http%3A%2F%2Fthesis.binus.ac.id%2Fdoc%2FBab2Doc%2F

2012-2-01281-

MC%2520Bab2001.doc&usg=AOvVaw1EWSxGa28Iojs1ipomPuo diunduh

pada 17 Oktober 2017 pukul 01.52 WIB.


LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1

TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Achmad Hadiansyah Lubis


Jabatan : Public Relations Division Head TRANS TV & CNN
Indonesia
Waktu : 31 Mei 2017
Pukul : 11.53 WIB
Tempat : Kantor Trans TV Lantai 6. Jl. Kapten P. Tendean Kav 12-14
A. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12790
Judul Skripsi : Strategi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia
(TRANS TV) dalam Mempromosikan Program Religi

Hasil Wawancara :

1. Bagaimana target penonton program religi di TRANS TV?

Jawab : Berita Islami Masa Kini (BERIMAN) targetnya memang

audiensnya yang jelas adalah muslim dan ke anak muda. Tapi kalau sesuai

dengan target audiensasi nya adalah family. Family dengan status ekonomi

kelas menengah keatas.

2. Apa yang membedakan program religi TRANS TV dengan stasiun

Televisi lainnya?

Jawab : Kalau religi di TRANS TV itu, kalo saya liat secara porsi jauh

lebih besar dibandingkan dengan TV lain. Dan pengemasannya juga

memang lebih ke yang membedakan ya lebih ke kalangan mmmm..

ibaratnya kaya eksekutif muda atau remaja. Jadi itu yang membedakan.

Contoh kalo di TV lain kaya Mamah Dede kan ke ibu-ibu, terus kalo di

kita bervasiasi, ada Islam Itu Indah juga sebenarnya tidak untuk ibu-ibu
juga, walaupun audiens nya ibu-ibu tapi juga ada anak muda yang jadi

audiens nya, lebih ke keluarga ya kalo di TRANS TV.

3. Apa peran Public Relations TRANS TV?

Jawab : Kalau di kita itu kan PR masing-masing punya fungsi. Fungsinya

itu yaitu ada fungsi media relations yang tugasnya dia akan membantu

program ini untuk bisa dikomunikasian ke pemirsa melalui media.

Bentuknya apa? Misalnya bentuknya diulas programnya di media itu

misalnya, contoh media yang isinya adalah yang pembacanya pemirsa

televisi, majalah tabloid Bintang Indonesia atau Nova, nah kan

pembacanya itu suka nonton TV juga atau cek n recek. Itu dia tugasnya

media relations itu untuk membuat semacam eksposure ke pemirsa dalam

bentuk tulisan, ulasan program. Misalnya kamu wartawan nya nih, “eh

saya undang ya untuk datang meliput ke program kita, program Berita

Islami Masa Kini (Beriman)”. Nanti dia akan datang dan interview dengan

pembawa acara, interview dengan produser, nanti dia nulis tuh di

programnya. Akhirnya si pembaca ini kan akan baca “oh ada program

religi di trans” “oh pembawa acaranya ini” yaudah akhirnya yang tadinya

orang ngga tau jadi nonton kan. Ibaratnya kamu sekarang ngga tau kan,

jadi baca ulasan di majalah, kemudian nonton. Selain nanti di TRANS TV,

ada juga promosi program nya. Beda nya outputnya kalo PR itu tidak

muncul disini, tapi munculnya di media cetak atau online karna itu bagian

dari media relations. Atau ada juga bagian lain, bagian event. Kemudian

ada juga tim publicity. Membuat konten-konten yang menarik kemudian di


taruh di setiap event, jadi kan keliatan, jadi orang-orang liat gitu kan. Atau

mungkin dengan macem-macem, komunitas misalnya, kita bikin

komunitas beriman, misalnya kita bikin tempat untuk berkumpul untuk

kita bikin acara dimana, kampus ini kampus itu, makanya nanti kalau udah

tau strukturnya bisa tau bagian dari peran masing-masing untuk sebuah

program gitu. Misalnya tim corporate pada saat kunjungan dia nawarin

mau ga nanti nonton beriman di studio dari perusahaan mana, nanti dia

jadi audiens nya. Atau misalnya dia berkunjung ke TRANS TV, nanti

misalnya dia kunjungan, dia tour nanti kita menjelaskan programnya

kepada para kunjungan bahwa kita punya program beriman nih, jadi sesuai

dengan bagian nya masing-masing punya fungsi.

4. Bagaimana Public Relation TRANS TV dalam mempromosikan

program religi?

Jawab : Kalau peran nya yaitu mengkampanyekan program supaya

permisa itu aware bahwa kita punya program, imagenya dan awareness

nya ada kalau kita punya program. Kita mempunyai strategi yaitu dapat

melalui event, melalui sosmed, melalui media relations, melalui publicity,

melalui corporate, melalui government dan melalui komunitas.

Nah kalau liat dari masalahnya, sekarang program beriman, terus kamu

ngga pernah nonton TV kan? berarti masalah kan. Gimana mau tau kalo

ada program, kalau ga pernah nonton TV. Jadi kita harus tau bagaimana

masalahnya tentang program ini. Nah itu masalahnya, bagaimana supaya

dia bisa bisa nonton. Kemudian bagaimana caranya supaya orang tau
program ini. Kemudian kita buat planning nya, kita melihat dengan source

yang ada nih sumber yang ada di PR, sumbernya apa sih untuk kita buat

planning? Oh kita buat rencana apa, kegiatan apa, corporate, kegiatan

media government bisa, kegiatan media relations bisa, kegiatan publicity

bisa, kegiatan komunitas bisa, terus apa lagi? Mungkin diwebsite juga

bisa. Terus apa lagi yang bisa kita lakukan, nah bikin merchandise deh

supaya orang tau. “eh lu liat darimana?” “dari gelas” itu menentukan point

2. Nah kita menggunakan rencana itu kan planning tadi, tools itu kan

dimasing-masing tadi. Kemudian action nya apa? Misalnya media

relations nya dia ngundang wartawan untuk meliput, nah akhirnya diulas,

narasumbernya, host nya, supaya menarik, kelas programnya. Nah yang

kedua, sosial media sama dia harus buat konten video, konten foto, konten

image nanti dia publik. Yang ngga pernah nonton TRANS TV, lihat dari

sosial media, akhirnya nonton. Sebelum shooting misalnya, kita harus

bangun, instagram live, facebook live, ya kan, bikin stories, supaya orang

“wah seru banget tuh!” dibelakang layarnya, nanti nonton deh. Nonton

akhirnya tayangannya. Roadshow ke kampus, undang komunitas hijab

misalnya atau apa. Terus apalagi misalanya corporate misalnya kunjungan

atau dia yang kita undang sebagai audiens kaya gitu-gitu itu masuk point

ke 3. Nah tergantung, sekarang kita lihat nih kegiatan tadi itu harus kita

evaluasi misalnya kalo kita bermain di sosial media itu di facebook bisa

saja sejam nya terlalu ini atau evaluasi teralu misalnya di facebook banyak

ngga sih like atau reachnya banyak ga sih atau kita di facebook banyak ga
sih orang yang view? Gitu loh itukan kita evaluasi. Oh ternyata, kalo di

twitter banyak yang retweet nih, berarti banyak orang yang merespon

dengan positif, karena dia meyebarkan lagi ke followersnya dia. Terus kalo

di Instagram di love misalnya, itu yang sosmed. Terus bagian dari event,

berapa orang sih yang hadir? Apakah responnya pada saat acara bagus?

Apakah pada saat acara diliput oleh media? Terus kalo di corporate

government berapa banyak perusahaan atau audiens yang ingin nonton, itu

jadi evaluasi ya.

5. Bagaimana program kerja serta penyusunan rencana Public

Relations dalam mempromosikan program religi?

Jawab : Kalau untuk program kerja sebenarnya ini masih sama juga, pull

strategy itu buat menarik orang. misalnya dia membuat event untuk

mempromosikan program Berita Islami Masa Kini (Beriman), contohnya

dia bikin kegiatan di kampus bawa pembawa acaranya kesana ketemu

dengan audiens. Mungkin bisa saja ada yang ngga pernah nonton, nah

karena udah ketemu sama pembawa acaranya, sudah ketemu sama

programnya, fanbase-nya, atau “gue mungkin mau nonton religi yang

kemaren dateng ke kampus kita” jadi akhirnya nonton. Jadi, setelah bikin

bentuk kampanye untuk program itu peran PR. Atau bisa juga dari tim

sosmed, sosmed dia bikini lah image religi, misalnya mengupas tentang

ini, dengan narasumbernya ini, ada pembicaranya ada fotonya. Terus

akhirnya, nanti orang-orang liat informasinya dari sosmed. Akhirnya dia

nonton. Ada juga macem-macem, tadi udah tim media relations, tim
sosmed, ada tim event, ada lagi tim publicity. Tim publicity ini dia

membuat materi-materi promosi. Misalnya bikin banner beriman, bikin

baliho. Yang design tim publicity tapi yang menyebarkannya itu tim

sosmed. Kita bicara lagi yang point tadi tuh, karna PR kan adanya bagian

itu kan. Karna di PR yang paling efektif dan efisien misanya anggap ajalah

dari digital ya dari sosmed, new media gitu ya, kita ya itu tadi video nya

harus bikin menarik, misalnya video kita nya ambil point-point, misalnya

shooting 1 jam, paling menarik untuk di posting, untuk dinaikin, itukan

bikin orang “oh kita tonton” jadi konten yang kita buat, tayangannya harus

menarik ya buat meningkatkan kita awerness atau untuk meningkatkan ini

apa ketertarikan penonton itu, foto harus bagus, “siapa ini lagi nangis?

Kenapa ya?” “oh ternyata begini” “oh ternyata dia lagi happy dapatnya

jodohnya” gitu ya, jadi kan orang nonton gitu karena menarik. Pull factor

untuk supaya orang nonton gitu melalui komunikasi PR. Nah kembali lagi

kontennya, foto nya harus bagus, videonya harus bagus, tau moment-

moment yang menarik untuk jadi orang nonton. Terus sama awarding nya

juga bagus dari sosmed. Sama kalau dibicara media non TV, media

relations tadi gimana ulasannya dari media itu membuat orang yang

tadinya belum pernah nonton terus membaca jadinya nonton, ulasan ke

media. Kemudian kalo push strategy yaitu mendorong, maksudnya

mendorong apa nih. Ya berarti nanti kita pasangin iklan di media, kita

kerjasama dengan media cetak, kalo kemaren biasanya kita pake tabloid

Nova, atau majalah Tempo. Nah, kalo yang kita liat kemarin, Berita Islami
Masa Kini (Beriman) itu belom pasang iklan. Kita cuma pasanginnya di

paling poster, lebih ke sosmed sih. Karena kalo iklan kan budget juga tuh,

tapi nanti coba saya cek kayanya dulu-dulu pernah juga deh. Tapi lupa

program yang mana. Kemudian, pass strategy. Ooh, mempengaruhi opini

bisa lebih dari kepada ini nya, dari ulasannya itu kan, kalo ulasannya

menarik itu kan juga akan mempengaruhi orang untuk nonton. Sama kalo

disosmed juga kalo konten nya menarik juga mempengaruhi orang untuk

menonton, iya kan. Ya kalo iklannya menarik akhirnya mempengaruhi

orang untuk nonton, di youtube juga bisa juga itu untuk mempengaruhi

orang untuk nonton. Kalau youtube ada bagiannya, karena itu video kan di

bagian promo. Kalau PR itu facebook, twitter, instagram.

6. Bagaimana cara Public Relations melihat berhasil atau tidaknya

program kerja yang telah dikerjakan?

Jawab : Nah melihat berhasil tidaknya program kerja ada dua faktor.

Misalnya, bagaimana program itu supaya ditonton, program itu ditonton

yang jelas yang utama adalah kontennya bagus, otomatis orangnya juga

menarik untuk menonton. Jadi, kalo kontennya jelek walaupun di PR-kan,

dipromosikan, pasang iklan dimana-mana tapi program nya jelek jadi

percuma aja. Jadi, content is the king ya, yang paling utama nya di konten.

Cuma kita kan mensupport ya melakukan aktivitas PR yaitu tadi dengan

kegiatan-kegiatan yang tadi, nah kita melihat misalnya sejauh mana sih

orang menonton, nah kalau dikita sih patokannya dilihat di rating and

share, nah itu bisa dilihat. Ternyata orang banyak yang tau program
beriman tapi orang banyak yang ngga nonton. Karena mungkin kurang

menarik ya kan. Jadi dia tau awal dia liat dari sosmed, atau saya baca dari

koran atau saya baca dari majalah akhirnya nonton. Nah satu kali nonton,

wah menarik nih, bagus, jadikan dia loyal. Tapikan tugas kita hanya sampe

eemmm menggiring orang supaya nonton, supaya tau, nah kalo itu balik

lagi ke programnya, kalo programnya jelek ya percuma mau dipromosiin

segede apapun kalo ngga menarik untuk ditonton, PR juga ngga bisa

ngapa-ngapain lagi gitu. Ga bisa loh kalo aku nonton, jelek gitu. Kita lebih

ke campaign nya. Dia berhasil atau tidaknya kita bisa lihat dari rating.

Kita bisa mensurvey dia tau ga nih program ini, kalo misalnya dia gatau

berarti dia ga dapet message dari yang kita sampaikan. Kalo dia tau tapi

dia ngga nonton, berarti itu kurang menarik untuk dia.

7. Apa harapan TRANS TV dalam kedepannya? (terutama untuk

program religi)

Jawab : Harapan kita ya itu tadi, semakin banyak orang yang tau tentang

program ini, lebih baik karena otomatis bisa meningkatkan jumlah pemirsa

dengan jumlah pemirsa yang tinggi otomatis juga berpengaruh pada

pendapatan iklan. Karena iklan akan memasang karna banyak yang

nonton. Harapannya sih begitu.

8. Apa perbedan Marketing dengan Marketing Public Relations di

Trans TV?

Jawab : Nah, perbedaan marketing dengan marketing PR di TRANS TV

kalo marketing itu lebih kepada membuat package, membuat kemasan


untuk iklan. Kalo dari marketing PR lebih ke mempackage komunikasi

sebuah produk yaitu program supaya komunikasi itu sampai ke pemirsa.

Kalo marketing itu lebih ke misalnya “oh kalo lu pasang iklan disini yakan

ada nih program beriman nanti dia dapet bonus disini” tapi kalo kita lebih

ke PR-an nya.

9. Apa perbedaaan Public Relations dengan Marketing Public Relations

di TRANS TV?

Jawab : Kalo perbedaan PR dengan marketing PR, hanya outputnya

adalah eksposur di media berupa ulasan atau mungkin berupa hmmm apa

sih ibaratnya world of mouth, bicarakan program ini di luar, di aktivitas

PR. Kalo marketing PR lebih kepada publikasinya, selain kita

mengkomunikasikannya menjadi sebuah bahan yang untuk diulas atau

menjadi sebuah opinion jadi percakapan orang kalo di marketing PR itu

lebih kepada unsur kita memasarkan dengan apa dalam bentuk hmmm kita

promosikan program ini, kita pasang iklan disini sesuai dengan

segmennya, lalu kita bikin activities sesuai dengan market audiensnya ya

gitu.

10. Setelah strategi itu dilaksanakan, kemudian dilaksanakan evaluasi

atau tidak?

Jawab : Kalau evaluasi iya, evaluasi sejauh mana responnya. Kalo bikin

event bagus ngga sih meriah ngga sih? Terus orang banyak ngga sih yang

tau atau ngga tau dengan program ini. Message nya sampai atau ngga gitu

loh.
11. Apakah strategi yang dilaksanakan tersebut sudah efektif atau

belum?

Jawab : Nah, efetif atau tidaknya itu ya itu tadi. Bagaimana kita membuat

activity itu menjadi sebuah kegiatan yang menarik ya kan sehingga orang

juga menarik untuk ikut acara tersebut, orang juga tertarik nonton

misalnya cuplikan video nya di sosmed. Sejauh ini ya kita merasakan kita

mengaanggap sudah efetif karna apa? Ya itu tadi, dengan efektif itu kan

tidak memperlukan biaya yang besar ya kan terus tapi misalnya dari

hasilnya orang banyak yang ngereach kan, mendapatkan message ini ya,

itu harusnya efektif karena tanpa memerlukan biaya yang besar dan

mendapatkan informasi mengenai program dan dia bisa tau dan dia bahkan

bisa berinteraksi. Di sosmed kan bisa interaksi, bisa ngasih masukan, bisa

berdiskusi gitukan dengan PR itukan.

12. Bagaimana PR menjalin kedekatan dengan khalayak?

Jawab : Ya, kan biasanya di instagram kan komen banyak tuh, ada komen

yang perlu di respon ada yang tidak. Misalnya ada beberapa yang kurang

kena atau kurang tepat atau ini, nah ini perlu direspon. Tapi kalau Cuma

“duh si ini bajunya begini” perlu ngga sih direspon? Ya mungkin perlu “oh
iya deh nanti kita perhatikan” di evaluasi supaya kostum nya bisa lebih

cocok, bisa. Tapi biasanya ada yang ngga perlu, biasanya kan ada komen

yang ngga perlu, pasti ada lah komen. Ngga semua komen harus

ditanggepin.

Jakarta, 31 Mei 2017

Achmad Hadiansyah L.
Public Relations Division Head TRANS TV
Lampiran 2

TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Rini Tora


Jabatan : Executive Producer (Berita Islami Masa Kini, Ibu Pintar,
Catatan Harian Dewi Sandra, Diary Laudya Chintia Bella,
Kisah Jelang Berbuka, Dr Oz dan Islam Itu Indah)
Waktu : 03 Agustus 2017
Pukul : 15.13 WIB
Tempat : Kantor Trans TV Lantai 7. Jl. Kapten P. Tendean Kav 12-14
A. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12790
Judul Skripsi : Strategi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia
(TRANS TV) dalam Mempromosikan Program Religi

Hasil Wawancara :

1. Bagaimana sejarah adanya program Beriman?

Jawab : waktu itu kepala divisi saya manggil minta dibikinin program

agama. Bukan agama sih sebenernya, kalau kaya gossip kan kaya

infotainment kalau kita berita-berita yang berhubungan dengan artis yang

berhubungan dengan berita-berita artis-artis yang Islami yah intinya.

Karena waktu itu banyak berita artis-artis yang baru berhijab dan lain-lain.

Terus akhirnya bikinlah program itu. Cuma, waktu itu saya kepikirannya

kalau cuma bikin satu itu kayanya ngga ini deh, jadi aku bikinlah varian,

ngga cuma berita artis tetapi juga tentang kisah Nabi, tentang Hadits,

tentang berita-berita yang berhubungan dengan Islami deh. Jadi kita bikin

deh judulnya Berita Islami Masa Kini atau disingkatnya Beriman. Nah

ternyata pas ditonton yang lebih menarik itu dan berjalannya waktu, orang

lebih suka nonton penjelasan atau berita-berita tentang Islam yang orang-
orang belum banyak tau, tentang Hadits-hadits daripada berita tentang

artis.

2. Apa yang membedakan program Beriman dengan program religi

yang lain?

Jawab : iya jadi gini, waktu kita buat emmm awalnya juga bikin beriman

itu bukan jadi program agama banget ya cuma yang aku bilangnya pertama

ditonton kita ngangkat tentang Nabi Musa, ngangkat tentang Hadits, dosa

yang paling berat, dosa orang yang meninggalkan sholat, dan semua orang

kayanya tertarik. Dan kata bos aku, atasan aku, waktu itu mas Emil bilang

“yaudah bikin aja program ini jadiin program agama, yang kalau orang

nonton orang jadi pengen sholat”, gitu. Dan yang membedakan program

ini dengan program agama lainnya yaitu ketika aku mengangkat Hadits-

hadits itu mungkin kebanyakan orang Indonesia kan agama itu kalau

menurut aku turunan dari orangtua. Jadi kita belajar karna diperintahkan

orangtua. Bahkan mungkin kesadaran itu sedikit, orang yang punya

kesadaran itu yang untuk belajar. Tapi, dengan perkembangan zaman

disaat ini banyak orang diluar sana yang mencari agama itu. Jadi,

missalkan waktu dulu orang ada yang tarawih 23 rakaat ada yang 11

rakaat. Zaman dulu kalau orang yang 11 rakaat terus kita 23 rakaat kaya

“apaansi beda” jadi kaya musuhan. Nah, yang membedakan kita itu ketika

kita ada beriman kita tertantang untuk nggak mengangkat hal-hal ini.

Misalnya, oh ini ada haditsnya, hadits 11 rakaat, hadits 23 rakaat. Dan

beriman ini menurut aku, program yang pertama yang membahas tentang
detail hadits. Dan waktu itu juga kebetulan saya sebagai penanggung

jawab program merasa karena saya juga agamanya masih belajar dan

banyak masih kurang, jadi itu suatu yang menarik. Akhirnya saya mencari

ustadz yang tepat yang bener-bener mempelajari hadist, yang tau mana

hadits palsu dan mana hadits shohih. Dan kalau yang saya bilang tadi

pertama, masyarakat kita itu Islamnya itu urban yang mana banyak

masyarakat diluar sana mencari belajar tentang agama lagi, mereka tidak

cuma belajar karena orangtua. Jadi mulai mencari-mencari. Nah, dengan

kondisi itu hal yang paling tepat adalah bagaimana menjelaskan suatu

paham atau suatu yang berkembang dimasyarakat, perbedaan bukan

menjadi sesuatu untuk diperdebatkan tetapi perbedaan itu dicari tahu

kenapa berbeda? Ada alasan-alasan dibalik itu. Makanya kita akan

membahas dengan hadits-hadits shohih. Kita tujuannya berita Islami

adalah untuk mencerdaskan orang-orang untuk mau belajar lagi

keagamanya, tidak menerima agama itu cuma didengar oh iya diikuti,

tetapi lebih cerdas dalam beragama. Jadi ketika aku dikasih tau misalnya,

“oh iya sholat itu wajib di dalam Islam, kenapa wajib?” karena ada dalam

Islam, kenapa Allah mewajibkan? Oh ternyata ada hikmah-hikmah dibalik

itu semua. Jadi ilmu-ilmu pengetahuan itu yang harus orang banyak tau.

Kenapa air zam-zam itu bagus? Ternyata orang bisa tahu kandungannya

setelah diteliti. Kenapa sholat itu ada waktu-waktunya dan harus tepat

waktu? Karena memang pada waktu-waktu tertentu manfaatnya memang


banyak untuk tubuh. Hal-hal yang kaya gitu yang perlu membuat orang

agar lebih cerdas.

3. Apa saja kegiatan/ event yang dilakukan oleh marketing public

relations TRANS TV terhadap program religi Beriman?

Jawab : kalau si promo program adalah saya memilih artis-artis yang

dikenal orang dan bener-bener pengen hijrah dan kita juga mencari artis

cewe yang bener-bener ngga cuma dihijab-in pas acara. Jadi, ketika

pemilihan hostpun kita memilih orang-orang yang ketika ditawarin orang-

orang yang bener-bener dan juga hijrah dan orang yang mau mempelajari

Islam. Jadi bukan orang yang emmm aku butuh pembawa acara ini tapi dia

ngga berhijab udah dihijabin aja diacara kita, tapi ini bener-bener mencari

sosok-sosok wanita-wanita yang bener berhijab dan mereka juga berhijrah.

Terus kalau di marketing PR kita pernah beberapa kali kekampus, kemarin

itu kita ke UIN Bandung, kita ngadain talkshow disana tentang program

agama Beriman. Kalau promo-promo lain dari artis-asrtisnya sendiri.

Karena dari artisnya mereka sebagai hostpun, Beriman tuh banyak

merubah hidup mereka. Karena dari mereka yang biasa masih melakukan

hal yang mungkin dilarang agama ketika dia jadi host beriman mereka jadi

belajar dan jadi tau dan itu banyak merubah kehidupan mereka pribadi.

Kalau yang mobil Iqro bukan dari marketing, kalau yang mobil Iqro itu

kebetulan kan basicnya menurut saya emmm TransTV kan bukan Trans

TV yaa… kebetulan CT Arsa itu punya nya bu Anita Tanjung, waktu itu

saya bikin launching mobil Iqro nya. Saya waktu itu tertarik karena mobil
Iqro ini menurut saya banyak manfaatnya, mobil yang bisa kemana-mana,

waktu itu kepikiran promo-in beriman ya. Dan saya menganggap dengan

mobil ini kita juga bisa bersosialisasi dengan masyarakat langsung dan

bisa melakukan aksi sosial juga. Makanya kita bekerjasama dengan mobil

Iqro ini untuk emmm kekampung-kampung, beriman juga lebih dekat

dengan masyarakat, biar anak-anak juga bisa belajar ngaji, menambah

ilmu disitu, makanya kita bekerjasama dengan mobil Iqro. Sebenernya

niatnya sih bukan untuk marketing ya lebih kaya amal doang sih. Jadi,

inisiatif dari produksi sendiri dan bekerjasama dengan CT Arsa.

4. Bagaimana pendapat anda selaku executive producer Beriman

mengenai event tersebut?

Jawab : ya kalau saya sih itu salah satu hal yang positif ya buat Beriman

juga, mungkin buat kampus-kampus juga. Jadi, artis-artis itu kebanyakan

kan jadi public figure nya masyarakat muda. Ketika yang dicontoh itu

orang baik maka mereka akan ikut baik, ketika yang dicontoh itu salah

maka mereka akan ikut salah. Makanya saya sangat menyambut antusias

banget dan kalau misalnya kampus-kampus lain pun mau mengundang

kita, kita dari Tim Produksi bahkan dengan artis-artispun dengan senang

hati akan mau melakukan hal tersebut, diluar itupun kaya Tengku Wisnu

itu dia sering jadi pembicara juga dikampus-kampus.

5. Bagaimana hasil rating pada program Beriman setelah

dikampanyekan oleh public relations TRANS TV melalui sosial media

dan event?
Jawab : ya si promo berpengaruh ke rating kita sih walaupun emm intinya

sih dari program beriman itu tergantung tema. Jadi kalau tema kita bagus

penontonnya pun banyak. Tapi, mungkin dengan adanya marketing PR itu

anak-anak muda lebih tertarik lagi dengan program agama dan menurut

aku Berita Islami itu salah satu program agama yang dalam tanda kutip

bisa diterima anak muda, diterima orangtua bahkan teman saya yang non

Islampun bilang suka nonton berita Islami.

6. Bagaimana rating Beriman untuk saat ini?

Jawab : sekarang kita itu di jam 5, jam 5 itu hampir mendekati waktu

prime time. Dan untuk rating sih kita lumayan lah, untuk kondisi di Trans

sekarang ini lumayan karena beberapa kali kita melewati target-target dari

rating dan beberapa kali upper kita lumayan cukup bagus.

7. Bagaimana cara mengukur keefektifan suatu program melalui rating

tersebut?

Jawab : rating share itu kan ada. Target share kita di 7, rating kita bisa di

8 kan kita berarti melewati target. Atau share kita 10, tapi rating kita di 11

kan melewati target. Lebih ke situ sih.


8. Jika rating menurun, apa penyebabnya?

Jawab : ya kalau rating itu kan kaya roda berputar, naik turun, emmm

pernah bagus-bagus banget, pernah jelek-jelek banget, turun-turun ya naik

turun lah.

9. Dan bagaimana cara untuk mengatasinya?

Jawab : kalau lagi turun sih kita pasti bikin strategi ya, tema nya kita

review lagi mana yang disukai sama orang, dari penulisan skrip nya lebih

detail lagi.

Jakarta, 03 Agustus 2017

Rini Tora
Executive Producer Trans TV
Lampiran 3

TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Widiarto Adi Kusumo


Jabatan : Supervisor Public Relations Trans TV
Waktu : 17 Oktober 2017
Pukul : 18.41 WIB (via e-mail)
Judul Skripsi : Strategi Public Relations PT Televisi Transformasi Indonesia
(TRANS TV) dalam Mempromosikan Program Religi
1. Bagaimana convergensi di media yang dilakukan oleh divisi PR, divisi

produksi dan divisi lainnya di TRANS TV?

Konvergensi erat kaitannya dengan perubahan teknologi yang terjadi.

TRANS TV sebagai sebuah media juga merupakan sebuah perusahaan

yang menghasilkan produk yaitu program televisi. Sebagai perusahaan,

TRANS TV menyadari bahwa di era teknologi saat ini, masyarakat secara

perlahan mulai beralih ke arah digital sebagai pengguna internet dan

memanfaatkan hal tersebut sebagai media penyampaian program-program

kami. Saat ini, masyarakat tidak wajib menonton program TRANS TV di

TV karena kami menyediakan sarana LIVE STREAMING di official

youtube TRANS TV. Tidak hanya itu, TRANS TV juga berkonvergensi

dengan semua perusahaan media di bawah naungan TRANSMEDIA

seperti TRANS 7, Detikcom,CNN Indonesia dan TRANSVISION & kami

juga memanfaatkan sosial media seperti twitter, instagram dan facebook

untuk mempromosikan program-program kami dan berinteraksi secara

langsung dengan pengikut sosial media kami melalui comment dan kuis.
Walaupun bergerak dibidang media, TRANS TV juga melakukan promosi

melalui media lain seperti printed media dan radio.

2. Apa saja kerjasama yang sukses dilakukan oleh PR TRANS TV dengan

pihak lain? (seperti media cetak, radio, televisi dan lainnya)

TRANS TV telah memiliki radio partner di 14 kota besar di Indonesia.

Pada tahun 2016, TRANS TV telah sukses mempromosikan puluhan

program TRANS TV melalui radio melalui kerjasama FULL BARTER

(tanpa mengeluarkan biaya) dengan total value sebesar 4 Miliar rupiah.

3. Bagaimana strategi persuasif TRANS TV dalam mempromosikan program

religi? (khususnya Berita Islami Masa Kini, melalui media relations)

Kami melakukan persuasif melalui pemberitaan yang dilakukan oleh

media lain. TRANS TV akan mengundang media lain seperti media cetak

yang memiliki segmentasi yang sama dengan program TRANS TV untuk

melakukan liputan program. Diharapkan dengan adanya publikasi melalui

artikel oleh media lain dapat menimbulkan ketertarikan masyarakat untuk

menonton program Berita Islami Masa Kini.

4. Dalam mengenalkan perusahaan dan mempromosikan program religi

Berita Islami Masa Kini, dan keep in touch dengan audiens/khalayak,

sosial media apa saja yang digunakan oleh PR Trans TV? (melalui new

media)

Youtube : penonton dapat menikmati program religi Berita Islami Masa

Kini (Beriman) yang tidak sempat ditonton dan menggunakan Live

streaming official youtube TRANS TV jika ingin menonton Beriman


tetapi sedang diluar rumah.

Sosial Media : TRANS TV selalu mempromosikan program Beriman pada

official account twitter, instagram dan facebook TRANS TV. Tidak hanya

itu, program Beriman sendiri juga memiliki official account twitter dan

instagram. Melalui media inilah, kami berinteraksi dengan penonton setia

beriman melalui comment dan tweet.

5. Bagaimana strategi PR Trans TV untuk menarik minat dan perhatian

audiens/khalayak (khususnya melalui sosial media)?

Beberapa startegi yang dilakukan seperti melakukan posting video di

Instagram,Twitter & Facebook yang menampilkan cuplikan program

Beriman yang akan ditayangkan hari ini bahkan melakukan Insta Live (

Jika Live ) dari Instagram sehingga membuat rasa ingin tahu kepada

masyarakat untuk menonton program tersebut.

Melakukan kuis seputar konten program Beriman sehingga membuat

adanya interaksi antara TRANS TV, tim produksi Beriman dan penonton.

6. Bagaimana strategi PR TRANS TV dalam memelihara hubungan baik

dengan para konsumennya? Dan bagaimana strategi PR TRANS TV

dalam menjalin hubungan dengan audiens/khalayak di sosial media?

TRANS TV selalu berusaha merespon kritik atau saran penonton yang

datang melalui website, Direct Message, Tweet, comment di social media,

dll untuk tetap menghargai opini dari penonton kami. TRANS TV juga
selalu berusaha untuk memberikan postingan yang menginformasi

program dan kegiatan TRANS TV sehingga masyarakat selalu terupdate.

7. Bagaimana promosi PR TRANS TV melalui non media (event)?

(khusunya untuk program Berita Islami Masa Kini). Apakah ada tahapan-

tahapan khusus sebelum mengadakan event tersebut?

Tim PR TRANS TV juga melakukan kegiatan off air dan on air Beriman

yang dilaksanakan diluar studio seperti di universitas dengan penonton

langsung. Hal ini dimaksudkan agar tim Beriman dan host Beriman dapat

berinteraksi langsung dengan para penonton setianya dan menimbulkan

awareness dilingkungan sekitar tempat acara syuting Beriman dilakukan.

8. Selain melalui media relations, new media dan events, adakah kegiata atau

strategi lain yang dilakukan oleh pihak PR TRANS TV dalam

mempromosikan program religi? (yaitu program Berita Islami Masa Kini)

Selain melalui Media Relation, kami juga melakukan promosi program

tersebut melalui Social Media dan kegiatan Off Air seperti melakukan talk

show di kampus – kampus

9. Bagaimana strategi PR TRANS TV menggunakan power apabila

mengalami kesulitan dalam menghadapi berbagai macam keluhan, atau

misalnya ada pendapat negatif dari orang lain tentang program religi

khususnya program Berita Islami Masa Kini?


Kami selalu aktif berkoordinasi dengan beberapa ulama besar dan MUI

untuk konten – konten yang akan kami tayangkan,tetapi tidak sedikit pula

pemahaman pemirsa yang berbeda – beda terkait Agama Islam. Maka dari

itu setiap ada keluhan yang masuk kepada TRANS TV terkait program

Berita Islami Masa Kini, kami akan pelajari keluhan tersebut dan selalu

koordinasi dengan pihak2 terkait di atas untuk jawaban yang akan kami

sampaikan terhadapt pemirsa.

10. Bagaimana program CSR yang dilakukan oleh TRANS TV?

TRANS TV mempunyai beberapa kegiatan CSR yang bersifat mandiri

seperti Donor Darah yang rutin di lakukan 3 bulanan, Buka Puasa

bersama anak Yatim sampai Mudik Karyawan. Tetapi tidak hanya itu

TRANS TV juga bekerjasama dengan yayasan CT ARSA Foundation

untuk setiap kegiatan CSRnya seperti kegiatan Cek Gig gratis bersama

mobil sehat dan belajar membaca Alquran bersama mobil Iqro yang

dilakukan di sekolah – sekolah dasar di Jakarta & sekitarnya.

11. Apa kelebihan dan kekurangan yang dihadapi oleh PR TRANS TV

melalui sosial media, media relations dan event?

Social Media :

Kelebihan :

mayoritas penduduk Indonesia saat ini tidak dapat lepas dari Social Media,
rata-rata mereka menghabiskan waktunya 4-5 jam untuk social media,

maka dengan adanya promo di social media itu akan membantu promosi

program-program TRANS TV secara tidak langsug

kekurangan :

terkadang penikmat social media berbeda dengan penikmat televisi, jadi

disini kami di beri tantangan dan di tuntut untuk selalu berinovasi

bagaimana caranya penikmat social media juga kita dapat arahkan untuk

menonton tayangan – tayangan TRANS TV dengan cara antara lain Kuis

sosmed, Gimmick program di sosmed sampai Fun Fact yang berhubungan

dengan program tersebut.

Media Relations :

Kelebihan :

Media relations sangat membantu untuk kebutuhan promo sebuah

program, karena disini kita punya kekuatan promo barter ( tidak berbayar )

dengan media – media lain seperti tabloid,majalah maupun media online

dimana mayoritas pengguna gadget sekarang sangat suka membaca berita

dari media online.

Kekurangan:

Tidak semua media dapat kita masukan promo sebuah program, karena

kita harus melihat segmentasi dari media tersebut dan penikmat media

cetak sekarang sudah sangat berkurang jadi untuk target promo kita saat

ini lebih banyak ke media online.


Event :

Kelebihan :

Event Off Air dilakukan oleh TRANS TV untuk membantu promosi

sebuah program dan juga memberikan engagement, meningkatkan

awareness serta memberikan experience baru untuk para penonton

terhadap program tersebut.

Kekurangan :

Lokasi Event Off Air yang dilakukanoleh TRANS TV tidak menentu,

karena area yang dituju harus memiliki potensi yang bagus untuk program

yang akan dipromosikan dan harus memiliki perencanaan yang matang

serta menyiapkan budget yang besar disetiap melakukan Event Off Air

tersebut.
Lampiran 4

Dokumentasi peneliti dengan Achmad Hadiansyah Lubis selaku Public


Relations Division Head TRANS TV & CNN Indonesia
Lampiran 5

Dokumentasi peneliti dengan Rini Tora selaku executive producer TRANS TV

Anda mungkin juga menyukai