Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
MUHAMMAD RIFAI
NIM : 109051000030
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
MUHAMMAD RIFAI
NIM : 109051000030
Pembimbing
Muhammad Rifai
Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program “Hikmah” di Radio JIC 107,7 FM
Jakarta
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut kita lantunkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT
Tuhan yang Maha Agung yang dengan limpahan anugerah dan nikmat yang tak
terukur kepada kami selaku peneliti, sehingga dapat memulai dan menyelesaikan
penelitian ini. Shalawat teriring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan
Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang melekat pada diri
keterbatasan dan kekurangan ini akhirnya peneliti bisa menyelesaikan penelitian ini.
Hal ini tidak terwujud sendirinya melainkan karena dukungan dan bantuan dari
banyak pihak baik moril maupun materi, sehingga banyak ucapan terimakasih peneliti
ucapkan kepada:
berupa materi serta do’a yang tulus dan menjadi motivasi bagi peneliti.
2. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
ii
Pembantu Dekan Bid. Adm. Umum Drs. Mahmud Jalal MA, Pembantu
3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Drs. Jumroni, M.SI yang
telah memberikan sarana dan prasarana yang baik selama peneliti berada
di kampus ini;
9. Seluruh pihak Radio JIC 107,7 FM Jakarta yang telah membantu peneliti
iii
tersebut, khususnya pada program Hikmah, kepada Mas Dipo selaku
produser dan Penyiar Hikmah, Mas Andi selaku Staff Program di radio
skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu namun tidak
banyaknya kepada mereka yang telah peneliti sebutkan di atas, berkat dukungan,
semangat, serta do’a yang tulus kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tentu saja skripsi ini jauh dari nilai kesempurnaan, namun besar harapan peneliti
bahwa skripsi ini dapat memberi manfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi
pembaca. Amin
Muhammad Rifai
109051000030
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 6
E. Tinjauan Pustaka ................................................................. 7
F. Kerangka Konsep ………………………………………… 9
G. Metodologi Penelitian ........................................................ 9
H. Sistematika Penulisan ......................................................... 14
v
E. Alamat kantor ......................................................................... 32
F. Laporan pendengar ................................................................. 32
G. Segmentasi ............................................................................. 33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 73
B. Saran ................................................................................... 74
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah Agama yang menyerukan kepada Amar Ma‟ ruf Nahyi
Munkar, atau dengan kata lain Islam adalah agama dakwah. Sesuai dengan
menyampaikan sesuatu yang berasal dari Rasul, walaupun hanya satu ayat kepada
Al-Qur’an, surat An-Nahl ayat 125.
1
2
masyarakat. Radio sebagai salah satu media memiliki peranan penting dalam
hal tersebut.
Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam
Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama
hampir satu abad lebih keberadaan radio siaran telah berhasil mengatasi
persaingan keras seperti dengan bioskop, dan televisi. Radio telah beradaptasi
massa elektronik radio siaran ini adalah berada dimana saja. Kemampuan yang
2
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Penerbit AMZAH, 2009), h. vii-viii.
Morissan M.A, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Jakarta: Kencana, 2008), Cet .1, h. 13.
3
Di dalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai media publik
radio kehilangan fungsi sosial, kehilangan pendengar, dan pada akhirnya akan
dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat
masalah kehidupan dan sebagainya. Radio juga dapat dijadikan sebagai media
pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif.6 Semua alat yang dapat
pengajaran agama kepada orang lain, segala sesuatu atau benda dapat dipakai
buletin board atau display, film atau gambar hidup, radio pendidikan, televisi
kaumnya atau kepada umat manusia bertindak sebagai guru-guru yang baik
dan sebagai pendidik keagamaan yang agung. Usaha Nabi dalam menanamkan
akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya,
dengan menggunakan media yang tepat yakni melalui media perbuatan Nabi
sendiri dan dengan jalan memberikan contoh teladan yang baik (uswatun
hasanah).8
Nabi dapat kita lanjutkan dengan berbagai bentuk dan cara agar para mad’u
tertarik untuk mengikuti dakwah yang disajikan baik dari media televisi,
internet maupun radio. Salah satu bentuk pelaksanaan dakwah melalui media
massa adalah dakwah melalui radio, seperti halnya dilakukan oleh radio
Jakarta Islamic Center 107,7 FM. Pesan dakwah dikemas dalam bentuk acara
sebagai radio muslim untuk menjadi suara peradaban Islam masa depan.
Pengembangan Islam Jakarta, atau yang lebih dikenal dengan Jakarta Islamic
Centre. Dengan visi Jakarta Islamic Centre (JIC) menjadi Pusat Peradaban
Islam, eksistensi Radio JIC diidealkan dapat menjadi suara peradaban Islam.
Program acara Radio JIC dikemas dalam bentuk radio pendidikan yang
8
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, h. 116.
5
adalah program News dan Lifestyle (musik & entertainment). Kemudian JIC
“Hikmah”. Acara ini berupa acara tentang kisah-kisah teladan muslim yang
didalamnya terdapat suatu isi pesan dakwah yang durasi waktu tayangnya
tersebut.
untuk melakukan penelitian dengan diberi judul: “Analisis Isi Pesan Dakwah
1. Pembatasan Masalah
penulis lakukan lebih terarah dan terperinci. Berdasarkan latar belakang diatas,
maka penelitian ini dibatasi pada program acara Hikmah yang hanya fokus
pada Sender (Komunikator) dan massage (pesan) dan tidak pada chanel,
Dan data akan dianalisis dengan menggunakan analisis isi. Diantara sekian
banyak model analisis isi, yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah
2. Perumusan Masalah
a. Isi pesan dakwah apa saja yang terkandung pada program “Hikmah” di
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan dakwah apa saja
yang terkandung dalam program hikmah dan apa kecenderungan isi pesan
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
wawasan dalam penerapan strategi dakwah dalam media massa yang sesuai
b. Manfaat Praktis
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian analisis isi ini juga telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa-
merujuk pada beberapa judul skripsi yang berkaitan, diantaranya, Analisis Isi
Pesan Dakwah pada Rubrik “Panggilan Ka’bah” Koran Tempo. Berisi tentang
analisis isi pesan dakwah terhadap rubrik yang bercerita tentang ibadah haji,
100,3 FM Bekasi. Berisi tentang analisis isi pesan dakwah pada radio swasta
yang berada di daerah Bekasi. Program acara religius yang ditujukan untuk
orang-orang dewasa yang disiarkan rutin setiap hari, yaitu program Kopiah
oleh Fifit Fitriyansyah, persamaan dengan skripsi saya yaitu menganalisis isi
9
Dian Komalasari, “Analisis Isi Pesan Dakwah pada Rubrik “Panggilan Ka’bah”
Koran Tempo,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010).
8
pesan pada program di radio, tetapi perbedaannya pada jenis isi pesan yang
diambil.10
Dan Analsisi Isi Pesan Dakwah pada Program “Suara Rohani” di Radio
Suara Edukasi 1440 AM-Ciputat. Berisi tentang analisis isi pesan dakwah
skripsi saya yaitu sama-sama menganalsis isi pesan dakwah pada program
E. Kerangka Konsep
RADIO JIC
Dakwah Dzatiyah :
a. Al-qalbu
b. Al-aql
c. An-nafs
d. Ar-ruh
e. Al-fitrah
HIKMAH
Fifit Fitriyansyah, “Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program “Kopiah” di Radio
Elgangga 100,3 FM – Bekasi,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010).
Annisa Balqis, “Analisis Isi Pesan Dakwah Program “Suara Rohani” di Radio Suara
Edukasi 1440 AM-Ciputat,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).
9
dimensi psikis manusia, yaitu aspek jismiah, aspek nafsiah (jiwa), dan aspek
agama, bahwa manusia sejak lahirnya telah memiliki fitrah beragama tauhid,
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi
dalam mengkaji pesan-pesan dalam suatu media. Analisis isi dapat digunakan
12
Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami, (Yogyakarta, PT. Pustaka Pelajar, 2007), cet.
ke-2, h. 410.
10
untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio,
Hikmah. Sumber data didapat dari radio JIC 107,7 FM sebagai stasiun radio
yang menyiarkan program Hikmah tanggal 23-28 Januari 2013 edisi khusus
3. Tahapan Penelitian
Prosedur dalam melakukan penelitian ini adalah a). Pengumpulan data, b).
a. Pengumpulan Data
13
Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta:Universitas Terbuka,
2004), Cet. Ke-1. hal.79.
Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1968),
h.92.
11
1. Wawancara
wawancara melibatkan aspek emosi, maka kerja sama yang baik antara
mendalam lagi, yaitu melalui telaah rekaman program. Setelah itu rekaman
program tersebut penulis transkip kedalam teks. Begitu juga dengan data-data
3. Observasi
Wardi Bhatiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), Cet. 1, h. 72.
16
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), Cet. 1, h. 225.
17
Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 106.
12
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
discovery, (c) dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain,
(d) dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkap oleh
langsung ke radio JIC 107,7 FM Jakarta tepatnya di Jalan Kramat Jaya , Koja,
Jakarta Utara.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2010), Cet. 10, h. 240.
Andi Prastowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif,
(Yogyakarta: Diva Press, 2010), Cet.1, h. 31.
13
4. Kategorisasi
5. Dokumentasi
relevan dan terkait dengan permasalahan yang diteliti. Yaitu mempelajari dan
menganalisa bahan-bahan berupa tulisan atau gambar yang diambil dari foto-
foto, rundown, arsip berupa diktat, dan lain sebagainya untuk penguat atas
kebenaran data yang diperoleh melalui observasi dan interview. Dalam hal ini
Hikmah, seperti rundown, foto wawancara dan studio siaran, yang dapat
memperkuat data penelitian, data ini dapat diperoleh langsung dari dokumen
b. Pengolahan Data
dan mengolah data, maka data yang ada dimasukkan ke dalam bentuk tabel,
20
http://www.artikata.com/translate.php, diakases pada tgl.13 Juli 2013,pukul. 23.00
WIB.
14
c. Analisis Data
A. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB III PROFIL STASIUN RADIO JIC FM: Membahas gambaran umum
radio JIC FM, sejarah dan perkembangan radio JIC FM, visi dam misi radio
JIC FM, struktur organisasi di radio JIC FM, program-program acara di radio
JIC FM, alamat radio, logo radio, laporan pendengar, segmentasi, dan
kepemilikan saham.
15
pesan dakwah yang terdapat dalam program Hikmah di radio JIC FM.
dalam penelitian.
16
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pesan Dakwah
Pesan merupakan inti atau perumusan tujuan dan maksud dari komunikator
kepada komunikan. Dan pesan merupakan unsur yang sangat menentukan dalam
proses komunikasi. Agar pesan dapat diterima dengan baik, maka pesan yang
mudah dimengerti.21 Dalam hal ini penyampaian pesan-pesan dakwah harus pula
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh khalayak, karena hal tersebut sangat
berpengaruh pada penerimaan isi pesan-pesan yang disampaikan oleh pada da‟i.
Sementara Dakwah adalah, “Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab,
yaitu da‟a, yad‟u, da‟ wan, du‟a, yang diartikan sebagai mengajak/menyeru,
Kata dakwah juga berarti do’a (al-du‟a), yakni harapan, permohonan kepada
Allah swt atau seruan (al-nida‟). Doa atau seruan pada sesuatu berarti dorongan atau
ajakan untuk mencapai sesuatu itu (al-du‟a ila al-syai‟ al-hatsts „ala qasdihi).23
Dakwah pada hakikatnya adalah merupakan upaya untuk merubah suatu keadaan
tertentu menjadi keadaan lain yang lebih baik menurut tolak ukur ajaran Islam. 24
Untuk itu, pesan dakwah adalah upaya yang memiliki tujuan mengubah keadaan
orang lain kepada dengan lebih baik menurut syariat Islam yang berisikan ajakan
21
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. (Bogor:Ghalia Indonesia, 2008),
Cet. Ke-1. hal. 8.
22
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Penerbit Rahmat Semesta,
2006), Cet. ke-2, hal.17.
23
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, (Jakarta: PT. Penamadani. Jakarta
, 2008), Cet ke-2. hal. 144.
24
Idris A Somad, Diktat Ilmu Dakwah, Th. 1425 H/2004. hal. 24.
17
Menurut Toto Tasmara pesan dakwah adalah sebuah pernyataan yang bersumber
dari Al-Qur’an dan As-Sunnah baik yang tertulis maupun dengan pesan-pesan
komunikator.28
Dengan demikian pesan dakwah adalah sesuatu yang disampaikan oleh da‟i
kepada mad‟u dengan muatan materi yang berisikan tentang aqidah, syari‟ah, dan
akhlaq, sehingga dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
cukup, karena jika pesan yang disampaikan hanya dengan Ilmu yang minim maka
makna yang disampaikan akan memiliki berbeda makna, atau pergeseran makna.
25
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1987), Cet. Ke-1.
hal. 43.
26
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2003), hal- 761.
27
H. A. W. Widjaja, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-2. hal. 32.
28
Onong Ucahyana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja
Rosdakarya. 1994), Cet. Ke-8. hal. 18.
18
Untuk itu, agar pesan dakwah yang disampaikan da‟i kepada mad‟u dapat
antaranya:
perhatian mad‟u;
itu;
Untuk itu pesan dakwah yang disampaikan da‟i pada mad‟u pada dasarnya
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama30 yang meliputi akidah,
syari‟at dan akhlak. Hal yang perlu disadari adalah bahwa ajaran yang diajarkan itu
bukanlah semata-mata berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah SWT, namun
akidah, syari’at, dan akhlak dalam ucapan, pikiran, dan tindakan dalam kehidupan
sehari-hari.
29
M. Hasan Tholchah. Dinamika Kehidupan Religius, (Jakarta: LF. Putra, 2004) .hal. 27.
30
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), Cet. Ke-
1. h. 33.
19
Dengan demikian, pesan dakwah yang disampaikan oleh da‟i kepada mad‟u
haruslah dikemas dengan cara menarik dan menggunakan metode yang sesuai di
mana dakwah harus tampil secara aktual, faktual dan kontekstual. Aktual berarti
masyarakat. Faktual dalam arti konkret dan nyata, serta kontekstual dalam arti
dakwah bukanlah sebuah perjalanan yang mudah, banyak rintangan yang perlu
Sedangkan Ari Ginanjar Agustian merumuskan akidah tersebut dengan 165, yang
mengkaji bagian dari ajaran Islam yakni 1 ihsan, 6 rukun iman, dan 5 rukun Islam
yang dia rumuskan dengan “ESQ way 165″. Hal ini merupakan sebuah hal yang
sangat menarik karena Ari Ginanjar mengkaji Islam dari segi ihsan, rukun iman dan
rukun Islam yang merupakan wilayah aqidah dengan penjelasan yang berisi tentang
pemaknaan ihsan, rukun iman dan rukun Islam dalam peningkatan diri manusia
menjadi lebih baik31. Wilayah aqidah ini biasanya merupakan wilayah yang akan
jarang dikaji karena merupakan konsep paling sensitive dalam akidah Islam.
B. Dakwah Dzatiyah
sebagai tarbiyah dzatiyah. Abdul bin Abdul Aziz Al-Aidin mendefinisikan tarbiyah
dzatiyah ialah tarbiyah (pembinaan) seseorang terhadap diri sendiri dengan dirinya
sendiri.32
31
Ari Ginanjar, ESQ, Jakrta: ARGA, 2005.
32
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, Jakarta: Amzah, 2012, hlm. 17.
20
dimensi, yaitu dimensi al-jism, al-nafs (elemen dasar psikis manusia yang
perkataan, pikiran maupun perbuatan), al-qalb (suatu keadaan rohaniyah yang selalu
bulak-balik dalam menentukan suatu ketetapan hati), al-ruh (dimensi spiritual yang
menyebabkan jiwa manusia dapat dan memerlukan berhubungan dengan hal-hal yang
keyakinan agama, bahwa manusia sejak lahirnya telah memiliki fitrah beragama
1. Pengertian Radio
International (1983: 121a), radio is mean of communication that tillies on the use of
electromagnetic waves propagates through space the speed of light. The electronic
wave used for radio communication are similiar to light and heat waves, but
generally much lower in frequency (radio adalah alat komunikasi yang menggunakan
suara/bunyi melalui udara (1982: 791). Sedang Jull Swanell dalam The Little Oxford
messages by electronic waves without connecting wires (radio adalah pengiriman dan
33
Baharuddin, Ibid.
34
A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek, (Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher), Cet. 1 h. 30.
21
lanjut, Teguh Meinanda dan Ganjar Nugraha Jiwapraja (1980: 80) menyatakan, radio
adalah keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun dan
kemudian dapat diterima oleh berbagai pesawat penerima baik di rumah, di kapal, di
mobil dan sebagainya. Radio merupakan media komunikasi yang dimanfaatkan untuk
mengirim warta/pesan jarak jauh yang dapat ditangkap oleh sekelompok orang yang
kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi
pendengar melalui kata dan suara, yang disebut dengan theatre of mind. Pendengar
hanya bisa membayangkan apa yang dikemukakan termasuk sosok sang penyiar
radio. Radio identik dengan musik atau lagu sehingga dijadikan media utama dalam
Maka, dari berbagai pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan, seperti dalam
Moeryanto Ginting, yang dikutip Ritonga (1996: 93), radio adalah alat komunikasi
massa yang menggunakan lambang komunikasi yang berbunyi, (Lee, 1965). Suatu
pemancar radio yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa-apa pada
berarti, entah itu berupa sinyal-sinyal, kata-kata terucapkan, maupun nada-nada, atau
35
Antonius Darmanto, Teknik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio, (Yogyakarta: Atmajaya,
1998) Cet. 2 h. 69.
36
Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar Radio, Scriptwriter,dan Reporter Radio,
(Jakarta: Penebar Plus, 2007), Cet. 1. h. 6.
22
“Radio adalah suara. Suara merupakan modal utama terpaan radio ke khalayak
dan stimulasi yang dikoneksikan kepadanya oleh khalayak.37” Radio adalah suatu
modern. Melalui alat ini orang dapat mendengar siaran tentang berbagai peristiwa,
kejadian-kejadian yang penting dan baru, masalah dalam kehidupan dan acara-acara
“Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat,
dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio berfungsi sebagai media
terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi
Sementara media berasal dari bahasa latin yaitu median yang berarti alat atau
“segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk mencapai tujuan
37
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: LKis, 2004), hal. 16.
38
Oemar Hamalik. Media Pendidikan. (Bandung: Penerbit citra aditya bakti, 1994), Cet
ke-7, hal. 107.
Masduki, Jurnalistik Radio; Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar,
(Yogyakarta: Penerbit LKis, 2006), Cet ke-4, hal. 9.
40
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, hal. 26.
23
jenis yaitu:42
proses dakwah. Tulisan dapat menjadi alat komunikasi da’I dan mad’u
mpendengaran mad’u.
Menurut Wazer dan Wiener, analisis isi adalah suatu prosedur sistematika yang
disusun untuk menguji isi informasi yang terekam. Sedangkan menurut Krippendorf,
analisis isi adalah suatu penelitian untuk membuat referensi-referensi valid dan dapat
Menurut Budd (1967), analisis isi adalah suatu teknik sitematis untuk
menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan
menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.
menggunakan teknik analisis isi merupakan teknik penelitian alternativ bagi kajian
41
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 163.
Hamzah Yakub, Publisistik Islam: Teknik Dakwah dan Leadership, (Bandung: CV Diponegoro,
1982), cet. ke-2, h. 13.
24
komunikasi yang pada umumnya cenderung lebih banyak mengarah pada penelitian
Namun demikian, dalam analisis isi terdapat permasalahan yang timbul berkaitan
b. Seringkali mendapatkan definisi kerja yang baik pada topic yang sedang
c. Tidak selalu mudah mendapatkan unit yang dapat diukur, seperti susunan cerita
atau gambar komik, apa yang dilakukan orang terhadap film atau artikel majalah.
Tuntutan metodologis analisis isi pada dasarnya sama dengan penelitian ilmiah
pada umumnya. Tuntutan objektifitas dan sistematika merupakan prinsip yang lazim
didefinisikan secara jelas dan operasional sehingga peneliti lain dapat mengikutinya
dengan tingkat realibilitas yang tinggi. Dan tuntutan sistematika bertujuan untuk
mencegah penarikan kesimpulan oleh peneliti tidak adil artinya bukan hanya untuk
Penggunaan analisis isi dilakukan bila ingin memperoleh keterangan dari isi
komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat digunakan
untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti: surat kabar, buku, puisi, lagu,
Dalam analisis isi kualitatif yang digunakan merujuk pada data reduksi kualitatif
Karena itu diperlukan suatu analisis isi yang lebih mendalam dan detail untuk
memahami produk isi media dan mampu menghubungkannya dengan konteks social
atau realitas yang terjadi sewaktu pesan dibuat. Karena semua pesan (teks, symbol,
gambar dan sebagainya) adalah produk social dan budaya masyarakat. Inilah yang
BAB III
Pengembangan Islam Jakarta, atau yang lebih dikenal dengan Jakarta Islamic
Centre. Dengan visi Jakarta Islamic Centre (JIC) menjadi Pusat Peradaban
Islam, eksistensi Radio JIC diidealkan dapat menjadi suara peradaban Islam.
Program acara Radio JIC dikemas dalam bentuk radio pendidikan yang
3. Struktur Organisasi
R U P S
DEWAN KOMISARIS
Drs. H. Muhayat
Drs. M. Sukanta As., M.Si.
DIREKTUR
Drs. H. Sjafruddin Madjid
KA. STUDIO
H. Marhadi Muhayar, Lc., M.A.
BAGIAN UMUM
Paimun A. Karim
6. Laporan Pendengar
Dari data di atas dapat kita lihat banyaknya pendengar radio JIC baik dari
status ekonomi, jenis kelamin, serta level pendidikan. Di sini dapat terlihat bahwa
33
dari status sosial ada sebanyak 30% pendengar dari kalangan low (bawah), 45%
pendengar dari kalangan Middle (menengah), dan 25% dari kalangan High (atas).
Ini mengidinkasikan bahwa Radio JIC tidak hanya didengar oleh kalangan bawah,
namun juga bnyak didengar oleh kalangan menengah dan atas. Sedangkan untuk
jenis kelamin, ada sebnayak 40% pendengar dari kalangan pria dan 60% dari
kalangan wanita. Dan untuk level pendidikan, 40% pendengar Radio JIC dari
kalangan perguruan tinggi, 35% tingkat SLTA, 20% dari ringkat SMP, dan 5%
dari tingkat SD. Mungkin ini merupakan hal yang lumrah, mengingat rata-rata
Selain itu, Radio JIC pada umumnya didengar oleh laki-laki dan perempuan yang
berusia antara 18 sampai 40 tahun dengan level ekonomi menengah ke atas yang
7. Segmentasi
Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa pendengar Radio JIC umumnya
ekonomi menengah ke atas. Komposisi program yang ada di Radio JIC terbagi
kedalam 4 komposisi program yaitu berita, dakwah, hiburan, dan lain-lain yang
mencakup iklan layanan, reportase, dan lain lain. Sebanyak 20% program yang
ada di Radio JIC memuat berita, 60% memuat acara dakwah, 10% memuat
hiburan, dan 10% memuat acara yang lain. Ini mengindikasikan bahwa sesuai
dengan visi dan misi Radio JIC sebagai radio suara peradaban Islam sehingga
KEPEMILIKAN SAHAM
BAB IV
Pada bab ini, peneliti akan menganalisis pesan dakwah yang terkandung
pada program Hikmah sebanyak 6 materi yang siaran yang disiarkan pada
tanggal 23 sampai 28 Januari 2013 edisi khusus Maulid Nabi Muhammad
SAW. Seperti yang sudah disampaikan di awal, dalam menganalisis isi pesan
tersebut, peneliti menggunakan metode analisis isi kualitatif model Philipp
Mayring, yang mencoba menggunakan kekuatan metodologi analisis isi dan
penelitian komunikasi untuk menganalisa secara sisitematis sejumlah materi
tekstual tapi dengan elaborasi langkah-langkah analisis kualitatif.
Adapun materi rekaman program “Hikmah” edisi 23 – 28 Januari 2013
4. 26 Januari 2013 Awal Mula Izin Perang dan Dipo dan Saif
Perjanjian Hudaibiah
45
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, Jakarta: Amzah, 2012, hlm. 31.
46
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, Jakarta: Amzah, 2012, hlm. 35.
38
Di dalam kalimat di atas terdapat isi pesan dakwah yakni kata safa‟at.
Safa‟at merupakan bentuk kategorisasi dari Ar-Ruh. Ar-Ruh tersebut
merupakan aspek psikis manusia yang bersifat spiritual transendental.
Spiritual berpotensi luhur batin. Bersifat transenden yaitu Allah SWT.
Fungsi ini muncul dari dimensi al-fitrah. Aspek ini memiliki dua dimensi
yaitu dimensi ar-ruh dan dimensi al-fitrah. Kedua dimensi ini milik Allah
SWT, ar-ruh melalui proses an-nafakh dalam proses peniupan ruh ( proses
pemberian) dalam kandungan dan al-fitrah melalui proses al-fitr (al-fitrah)
Surah Ar-Rum ayat 30.47
Jadi dengan demikian, korelasi antara ar-ruh dengan safa‟at
merupakan cermin dari Nabi Muhammad SAW (yang diberikan oleh Allah
SWT ruh dan fitrah) sebagai seorang khalifah dimuka bumi ini yang
mampu memberikan pertolongan kepada ummatnya di yaimul akhir nanti.
Pada hakikatnya manusia menjadi sebagai khalifah di muka bumi. Ari
Ginanjar Agustian di dalam buku Armawati Arbi menjelaskan prinsip
kepemimpinan. Menurutnya, orang keliru memahami kepemimpinan. Ia
menganggap bahwa kepemimpinan adalah menjadi pejabat tinggi. Ia
menganggap bahwa semua orang adalah pemimpin. Setiap manusia adalah
pemimpin bagi dirinya sendiri.48
47
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, Jakarta: Amzah, 2012, hlm. 38.
48
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, Jakarta: Amzah, 2012, hlm. 38.
39
Artinya:
Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi
dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS: Al-Ahzab 56)49
49
http://quran.com/46 diakses pada hari kamis tanggal 11 Juli 2013 Pkl. 08.55.
40
Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun Gajah dan Allah SWT
mengabadikan sejarah pasukan bergajah saat Nabi
Muhammad SAW dilahirkan.
Artinya:
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah
bertindak terhadap tentara bergajah. 2. Bukankah Dia telah menjadikan
tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?. 3. dan Dia
mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, 4. yang
melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, 5. lalu
Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (Surat ;
Al-Fiil).
Oleh sebab itu, kita sudah sepatutnya untuk tidak berlaku zalim
kepada di muka bumi ini. Karena ketika kita ingin melakukan kezaliman
itu, maka Allah SWT tidak akan berdiam diri. Dia akan membalas
perbuatan kita tersebut, dan akan memberikan azab yang sangat pedih.
41
Dalam konteks di atas, makna dari 100 tokoh juga bisa dikatakan
sebagai pemimpin ummat/manusia. Karena kata tokoh erat kaitannya
dengan orang-orang yang memeliki pengaruh besar dimuka bumi ini yang
bisa dikatakan sebagai pemimpin. Dengan demikian pemimpin termasuk
kedalam kategori Ar-ruh.
Di dalam buku Hart tersebut, mencantumkan nama Nabi Muhammad
SAW berada diperingkat teratas dari 100 tokoh yang berpengaruh di dunia.
Dia menyatakan bahwa jatuhnya pilihannya kepada Nabi Muhammad
dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia
mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya
sebagian yang lain. Tapi dia berpegang pada keyakinannya, dialah Nabi
Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih
sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang
lingkup duniawi. Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad
menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia,
Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang
pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah
wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.50
50
Michael H. Hart terjemahan H. Mahbub Djunaidi, Seratus Tokoh yang Paling
Berpengaruh dalam Sejarah, 1982.
42
Mulia termasuk kedalam bentuk perbuatan baik. Dan kata mulia dapat
dikategorikan kedalam bentuk nafsu kamilah atau pilarnya dari pada an-
nafs. Beriman merupakan merupakan bagian dari Al-qalbu. Di dalam Al-
quran, kalbu dibahas kedalam 126 surah dalam 132 kali kata
kalbu.51Sedangkan kata Iman merupakan suatu bentuk keyakinan bahwa
sesungguhnya sesuatu yang kita percaya tersebut memang benar adanya.
Tanpa ada keraguan sedikitpun yang dirasakan di dalam kalbu. Keyakinan
akan hal itu lalu diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari dan
menjalankan semua aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Itulah bukti yang
hak bahwa sesungguhnya di dalam kalbu tersebut terdapat bukti keimanan
dan ketaqwaan kepada sang Khaliq.
Di dalam Al-quran Surah Al-Hujurat ayat 13 Allah SWT berfirman;
Artinya:
“Hai manusia. sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang
51
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, Jakarta: Amzah, 2012,
hlm. 36
43
yang paling mulia di antaramu di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”52
Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa sesungguhnya hamba-
hamba yang paling dimuliakan oleh Allah SWT adalah hamba-hamba
yang dalam kehidupan sehari-harinya menjalankan semua yang
diperintahkan oleh Allah SWT, baik ibadah yang vertikal
(hablumminallah) maupun ibadah yang horizontal (hablumminannas).
Selain menjalankan perintahnya, kita juga diperintahkan untuk menjauhi
segala larangan-larangan-Nya, baik itu perbuatan dosa-dosa besar maupun
dosa-dosa yang kecil.
52
http://quran.com/46 diakses pada hari kamis tanggal 11 Juli 2013 Pkl. 08.18.
44
Rupa merupakan salah satu bentuk dari aspek Jismiyah atau disebut
juga dengan aspek yang memiliki dimensi al-jism. Aspek jismiyah adalah
organ fisik dan biologis manusia dengan segala perangkatnya yang
meliputi sel, syaraf, kelenjar, seluruh organ dalam dan organ luar. Organ
tersebut memiliki daya al-ghaziyah (makan dan nutrisi), daya tumbuh, dan
45
53
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, Jakarta: Amzah, 2012, hlm. 28.
46
Artinya:
54
http://quran.com/46 diakses pada hari kamis tanggal 11 Juli 2013 Pkl. 09.45.
55
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, Jakarta: Amzah, 2012, hlm. 33.
47
dimasukkan kedalam kategori Pilar An-nafs yakni bagian dari pada an-
nafs.
Untuk itu, kita sebagai ummat Islam, hendaklah dapat mencontoh
perbuatan Abu Bakar yang sangat mulia tersebut. Karena Allah SWT juga
menjanjikan kepada kita, bahwa jika kita menginfaqkan sebagian harta
kita, maka Allah SWT akan membalasnya dengan beberapa kali lipat.
Terlebih jika harta tersebut kita infaqkan demi kepentingan aga Allah
SWT.
Artinya:
Shalat merupakan bentuk dari kata kerja atau perintah. Adapun shalat
itu merupakan bentuk perintah dari atasan (Tuhan) kepada bawahannya
(hamba) . Ketika hamba tersebut melaksankan shalat, itu berarti hamba
tersebut mengerjakan dan patuh kepada Tuhannya. Jadi dengan demikian
shalat itu merupakan suatu ibadah dan termasuk kedalam perbuatan yang
baik. Jadi dengan demikian shalat termasuk kedalam kategori An-Nafs
yakni Nafsu yang baik.
Sedangkan mendoakan seluruh keluarga Rasulullah SAW juga
termasuk kedalam perbuatan yang baik dan terpuji. Jadi sama halnya
dengan shalat, mendoakan seluruh keluarga Rasulullah SAW juga
termasuk kedalam kategori An-Nafs yaitu nafsu yang baik.
Dalam hal ini, dapat pula dikatakan bahwa panggang tidak jauh dari
api. Dalam melaksanakan duduk takhiyat awal dan akhir kita selalu
membacakan shalwat kepada Rasulullah SAW serta kepada para keluarga
beliau yang InsyaAllah kita akan mendapatkan balasan kebaikan dari
Allah SWT.
57
Inti sari dari konteks di atas adalah peristiwa Isra’ Mi’raj itu
merupakan mukjizat Rasulullah SAW. Ini merupakan hadiah oleh Allah
SWT supaya Nabi SAW supaya jangan bersedih dan pada saat itulah
datang perintah untuk menjalankan shalat 5 waktu dalam sehari semalam.
Peristiwa Isra’ Mi’raj ini juga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al-
quran surat Al-isra’ ayat 1. Pada saat itu datanglah perintah kepada Nabi
Muhammad SAW untuk menyerukan kepada ummatnya untuk
menjalankan shalat 5 waktu dalam satu hari. Dan Allah SWT
memperjalankan Nabi Muhammad SAW sebagai pengalaman untuk
kehidupan nantinya yang kekal abadi.
Jadi dengan demikian, inti sari yang dapat kita ambil dari pernyataan
diatas bahwa, begitu sangat mulianya akhlak Rasulullah SAW semasa
hidupnya, yang dapat dijadikan suri tauladan yang baik bagi seluruh
ummat manusia. Yang merubah zaman kegelapan menjadi zaman yang
begitu terang. Semoga kita bisa menjadi ummat yang benar-benar dapat
mengikuti sunnah-sunnah yang diajarkan oleh beliau. Amin Ya Rabbal
Alamin.
Selain perang Badar dan Uhud. Ada juga perang Khanda yang
dipimpin oleh Salman Al-Farisi. Dalam perang tersebut ummat
Islam menang. Padahal kita mengetahui bahwa ummat Islam
berjumlah lebih sedikit dibanding orang-orang musyrikin.
Mulia termasuk kedalam bentuk sifat yang baik. Dan dapat pula
dikatakan bahwa mulia termasuk kedalam kategori An-nafs yakni Nafsu
Kamilah. Sedangkan berpegang teguh pada agama Islam termasuk
kedalam bentuk keyakinan yang ada di dalam hati seorang ummat muslim.
Jadi dapat dikatakan kalimat tersebut termasuk kedalam kategori Al-
Qalbu.
65
Kata pertolongan dalam hal ini dapat dikatakan sebagai Inayah Allah
SWT. Seperti penjelasan sebelumnya, pertolongan termasuk kedalam
kategori An-nafs yakni kekuatan yang diberikan Allah SWT.
Ada hikmah dibalik perang Badar itu sendiri, yaitu agama Islam
dapat terus berkembang karena jika kalah pada saat itu, maka
Islam tidak akan ada lagi. Selain itu semakin menguatkan agama
Islam dan mengindikasikan bahwa Islam adalah agama yang
benar.
sebagai ummat Islam yang baik, hendaklah selalu menepati janji, karena
sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang ingkar.
4. Rupa Al-Aqal
69
2. Khalifah, b. Ar-ruh
3. Percaya c. Al-Qalbu
Tabel
1. Al-Qalbu 10 Ungkapan
2. Al-Aql 2 Ungkapan
3. An-nafs 63 Ungkapan
4. Al-Jism 1 Ungkapan
5. Ar-Ruh 20 Ungkapan
keluarganya yang kita ketahui memiliki akhlah dan sifat yang terpuji,
sehingga ucapan atau isi yang disampaikan oleh narasumber berupa kata-
kata yang baik seperti pribadi Rasulullah SAW serta perintah-perintah
beliau. Selain itu, dengan menyampaikan kata-kata yang baik itu pula,
pendengar dapat termotivasi untuk selalu menjadi pribadi yang baik sesuai
dengan apa yang telah dilakukan Rasulullah SAW, serta dengan
banyaknya kata-kata yang baik tersbut, dapat menjadi daya tarik bagi para
pendengar untuk selalu mendengarkan acara hikmah tersebut.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
mendapatkan jawaban atas rumusan masalah dalam skripsi ini, maka peneliti
Jakarta edisi 23-28 Januari 2013 sebanyak 6 materi yang terbagi dalam 1
Al-Jism, dan Al-Fitrah. Maka peneliti melihat bahwa pada dasarnya pesan
Dzatiyah.
nafs memiliki poisisi tertinggi dalam isi pesan dakwah yang disampaikan
yakni 63 kali ungkapan, dengan 58 kali ungkapan nafsu yang baik, dan 5 kali
ungkapan nafsu yang buruk. Sedangkan dimensi Ar-ruh berada diposisi kedua
dengan 20 kali ungkapan, dan Al-Qalbu berada diposisi ketiga dengan 10 kali
radio JIC 107,7 FM Jakarta adalah dimensi dari An-nafs yakni nafsu yang
baik.
74
kehidupan Rasulullah SAW serta para sahabat dan keluarganya yang kita
ketahui memiliki akhlak dan sifat yang terpuji, sehingga ucapan atau isi yang
selalu menjadi pribadi yang baik sesuai dengan apa yang telah dilakukan
Rasulullah SAW, serta dengan banyaknya kata-kata yang baik tersbut, dapat
menjadi daya tarik bagi para pendengar untuk selalu mendengarkan acara
hikmah tersebut.
B. Saran
Hikmah di Radio JIC 107,7 FM, maka ada beberapa saran yang hendak
dengan serta kemasan berupa pemilihan kata yang lebih halus dan
ini;
DAFTAR PUSTAKA
Narasumber : Dipo
Berawal dari ketika saya masuk keradio JIC tepatnya pada tanggal 1 September 2012 pada
saat itulah program Hikmah dimunculkan. Akan tetapi pada tanggal 1-7 September
merupakan tahap pembelajaran dan pada tanggal 8 September program Hikmah sudah
menjadi sebuah program. Program ini merupakan program yang berawal dari ide saya sendiri,
akan tetapi namaya belum bernama Hikmah tetapi Kisah Teladan Muhasabah Malam. Pada
saat itu program ini bukan program yang interaktif, namun sekarang program Hikmah sudah
menjadi program interaktif baik melalui telephone maupun sms.
Kan awalnya program ini bernama Kisah Teladan Muhasabah Malam, supaya tidak terlalu
panjang dalam penyebutannya akhirnya saya rubah menjadi Hikmah agar penyebutannya
simple.
Awalnya saya sebelum diradio JIC saya pernah menjadi penyiar disalah satu radio yang ada
di Yogjakarta. Tepat 2 tahun yang lalu saya melamar diradio JIC dan pada saat itu saya di
training selama 2 minggu oleh guru saya yaitu Bpk Ade Suhandi. Beliau merupakan orang
yang sudah lama menjadi penyiar diradio JIC.
4. Dengar-dengar anda saat ini masih kuliah. Bagaimana anda mengatur waktu kuliah
anda dengan waktu saat anda harus siaran?
Sebenarnya saya juga orang manajemen. InsyaAllah saya mengerti bagaimana memanajemen
waktu saya. Awalnya memang sebenarnya sulit serta banyak merasa lelah dan capek, tetapi
ketika semua itu dihadapi dengan enjoy dan santai semua itu akhirnya hilang dengan
sendirinya. Disamping itu ketika kita menjadi penyiar kita merasa mendapatkan ilmu lagi .
Selain mendapatkan ilmu kita juga bisa kenal dan dengan narasumber-narasumber yang hebat
dan InsyaAllah program hikmah ini tidak akan berhenti sampai disini saja, kedepannya kita
akan membuat inovasi-inovasi baru dan kita juga sudah membuat rencana untuk menjadikan
program hikmah ini menjadi sebuah buku Hikmah.
Kekurangan dari program hikmah ini mungkin dari penyiar yang terbatas karena kita hanya
berdua. Terkadang ada waktunya pasti kita sakit dan akhirnya program ini pakum atau tidak
bisa disiarkan untuk 1 sampai 2 hari. Akhirnya kita hanya menyetelkan senandung-senandung
Islam. Kita sadar ini menjadi problema buat kita maupun bagi pendengar.
Peneliti Responden
84