Anda di halaman 1dari 129

RETORIKA DAKWAH USTADZ ABDUL SOMAD

DI YOUTUBE
(ANALISIS PADA VIDEO “UAS CERAMAH DI MABES TNI AD”
BERDASARKAN TEORI PUBLIC SPEAKING STEPHEN E. LUCAS )

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk


memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Ilka Sawidri Daulay


11140510000055

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/2019
ABSTRAK

Ilka Sawidri Daulay


11140510000055

Retorika Dakwah Ustad Abdul Somad di Youtube (Analisis pada Video


“UAS Ceramah di Mabes TNI AD” Berdasarkan Teori Stephen
E.Lucas)
Ustadz Abdul Somad adalah salah seorang dai yang terbilang sukses
dalam menyampaikan dakwahnya. Bukan hanya ceramah-ceramah di darat,
ceramah-ceramah di media sosial, khususnya YouTube menjadi salah satu
ceramah yang paling digandrungi. Bahkan sebuah video Youtube yang
berjudul UAS ceramah di MABES TNI AD, yang berisi tentang materi cinta
tanah air adalah bagian dari keimanan, diunggah oleh channel Youtube
Tafaqquh video pada 9 Juni 2018. Durasi video 57 menit 19 detik. Hingga
saat ini ditonton oleh 4.530.180 viewers, ribuan likers dan menuai ribuan
komentar menjadi sorotan banyak orang.
Pernyataan tersebut, memunculkan sebuah pertanyaan mayor, yaitu
bagaimana retorika ustadz Abdul Somad di media Youtube pada video “UAS
Ceramah di Mabes TNI AD”berdasarkan teori Stephen E. Lucas? Adapun
pertanyaan minornya adalah bagaimana metode penyampaian (method of
delivery) ustadz Abdul Somad pada video UAS Ceramah di Mabes TNI AD?
Bagaimana vocal (speakers voice) ustadz Abdul Somad pada video UAS
Ceramah di Mabes TNI AD? Bagaimana bahasa tubuh (speaker body) ustadz
Abdul Somad pada video UAS Ceramah di Mabes TNI AD?
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
dengan model deskriptif. Adapun metode kualitatif adalah meneliti objek-
onjek yang tidak dapat diukur secara eksak atau angka-angka. Penelitian
bersifat deskriptif berupa kutipan-kutipan kalimat dan cenderung
menggunakan analisis.
Penelitian ini menggunakan teori public speaking Stephen E. Lucas.
Cara penyampaian dalam public speaking terdiri dari tiga komponen yaitu
the method of delivery (metode penyampaian), the speakers voice (suara
pembicara) dan the speaker body (bahasa tubuh). Dengan kata lain
bagaimana metode penyampaian, mengolah suara, dan penampilan seorang
pembicara.
Metode penyampaian yang digunakan ustadz Abdul Somad yaitu
tanpa adanya persiapan (ekstemporaneously). Ustadz Abdul Somad juga
menyesuaikan suara lantangnya dengan nada yang naik turun,volume yang
tinggi rendah, tempo, jeda, pengucapan, artikulasi dan dialek saat
menyampaikan materi ceramah. Selaras dengan acara di Mabes TNI AD
yaitu berbuka bersama penampilan ustadz Abdul Somad sangat sesuai
i
dengan menggunakan baju koko putih, celana panjang hitam, peci hitam dan
sorban coklat, gerakan tubuh ustadz Abdul Somad juga tidak berlebihan,
melakukan kontak mata kepada audiens dan menjaga sikap selama
menyampaikan materi ceramah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa retorika dakwah ustadz
Abdul Somad terbilang bagus. Meskipun menggunakan metode tanpa
persiapan. Dikemas dengan menarik, sehingga materi dakwah dapat
disampaikan dengan baik. Dakwah yang beliau gunakan bersifat mendidik,
membangkitkan kepercayaan, dan menggerakkan hati. Dakwah beliau tanpa
paksaan, namun dengan ketegasan dalam menyampaikan dakwah menjadi
daya tarik bagi audiens.
Kata kunci: UAS, Retorika, Dakwah, Youtube, Stephen E. Lucas

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualauikum Wr. Wb.

Bersyukur kepada Allah SWT, pemilik semesta alam dan sumber


segala ilmu dan dengan hidayah-Nya selalu tercurah kepada makhluk-Nya,
Sang pencipta yang telah menciptakan manusia dengan kemampuan untuk
selalu berpikir dan berkarya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat serta salam semoga tercurah pada manusia yang berakhlak
mulia, manusia agung yang diciptakan oleh yang Maha Agung, yaitu nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari masa kegelapan
(jahiliyah) hingga menuju cahaya terang benderang dengan Al-Qur’an dan
Hadist.

Dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran diri, peneliti sadar


bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik
secara moril maupun materi, sudah sepatutnya peneliti mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan demi terselesaikan penelitian skripsi ini. Maka peneliti
berterimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar, M.A, selaku Rektor


Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Suparto, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Dr. Roudhonah, M.A., Wakil Dekan II bidang
Administrasi dan Kurikulum, Dr. Suhaimi, M.Si., Wakil Dekan III
bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.

iii
3. Drs. Masran, M.A, Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam, dan ibu Fita Faturrokhmah, M.Si., Sekretaris Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Rubiyanah, M.A., Dosen Pembimbing yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas waktu, bimbingan dan
semangatnya yang diberikan kepada peneliti, seingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama menempuh pendidikan
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga peneliti dapat
mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan, Amin.
6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam urusan administrasi
selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini.
7. Seluruh staf perpustakaan utama dan perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman
buku-buku sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.
8. Terimaksih untuk ustadz Abdul Somad atas kesediaanya untuk
diwawancara oleh peneliti di tengah padatnya jadwal safari dakwah.
9. Kepada ayahanda tersayang Yusmar Daulay dan ibunda tercinta
Budiati Nasution atas doa yang selalu dipanjatkan, serta seluruh
pengorbanan yang tak kenal lelah, yang senantiasa memberikan
dukungan baik dari segi moril maupun materi, ikhlas dan sabar
berjuang demi kelangsungan pendidikan peneliti. kepada adik-adikku
M. Elizon Hamonangan Daulay, Indri Anggina Putri Daulay, M. Arbi
Hafiz Daulay, M. Fathan Daulay, Aisyah Zahra Daulay, yang selalu

iv
mendoakan dan memberi dukungan serta bantuan moril yang tak
terbatas.
10. Kepada Sa’dullah, yang ikut andil dalam proses peneliti memulai
penelitian ini hingga akhir, menyemangati, mendorong, dan
memotivasi peneliti, semoga Allah memberi kebaikan yang berlipat
ganda.
11. Teman-teman seperjuangan yang ikut andil dalam memeberikan
bantuan dan dorongan KPI angkatan 2014 terutama kelas KPI B.
12. Terimakasih untuk JTV(Jurnalis Televisi) yang sudah memberikan
tempat untuk belajar di bidang broadcasting selama kuliah di UIN
Jakarta.
13. Serumpun Mahasiswa Riau (SEMARI) Banten, yang ikut andil dalam
memberikan bantuan dan semangat kepada peneliti.
14. Komunitas Sastra Pinggiran, Ahmad Fauzi, Bayu Setawan dan Basyit
Nasuiton yang ikut andil memberikan semangat dan motivasi kepada
peneliti.
15. Pengurus HMI KOMFAKDA, yang ikut andil menyemangati derta
memotivasi peneliti.
16. Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI cabang Ciputat, yang
ikut andi memberi bantuan dan dorongan kepada peneliti.
17. Teman-teman KKN AKSARA 2017, ikut andil dalam memberikan
bantuan dan semangat kepada peneliti.
18. Teman-teman terdekat, Ella Istiqomah, Agung Apriliany, Anisa
Seftriani, Syarifah Asmar, Ratu Aisyah, Siti Nur Hasanah, Ika
Wahyuni dan Amimatul Iklilah ikut andil dalam memberikan bantuan
dan semangat kepada peneliti.

v
19. Alumni Pondok Pesantren Dar-el Hikmah Pekanbaru angkatan 18
yang ikut andil dalam memberikan bantuan dan semangat kepada
peneliti.

Dan semua pihak yang terlibat membantu dalam penulisan skripsi ini.

Dengan hamparan kedua tangan serta ketulusan, penulis mendoakan


semoga bantuan, dukungan, bimbingan dan perhatian yang telah
diberikan oleh semua pihak akan mendapatkan kebaikan yang
berlipat ganda dari Allah SWT disertai limpahan rahmat dan
hidayahNya.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata


sempurna, untuk itu peneliti sangat berlapang dada menerima
masukan-masukan yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini
dihadapan anda dapat memberikan kontribusi positif, memperluas
wawasan keilmuan, serta menambah khazanah perpustkaan.

Jakarta, 20 Februari 2019

Ilka Sawidri Daulay

vi
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1


B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7
E. Metodologi Penelitian ..................................................................... 8
1. Pendekatan Penelitian ................................................................ 8
2. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 9
3. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 9
4. Teknik Analisis Data.................................................................. 12
F. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 13
G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 15

BAB II KAJIAN TEORITIS..................................................................... 17

A. Ruang Lingkup Dakwah................................................................. 17


1. Pengertian Dakwah .................................................................... 17
2. Unsur-unsur Dakwah ................................................................. 17
3. Maddah (Materi Dakwah).......................................................... 19
4. Uslub al-Da’wah (Metode Dakwah).......................................... 20
5. Bentuk-bentuk Dakwah.............................................................. 21
6. Media Dakwah ........................................................................... 23
B. Ruang Lingkup Retorika................................................................ 24
1. Pengertian Retorika.................................................................... 24
2. Unsur Dasar Retorika................................................................. 28

vii
3. Tujuan dan Fungsi Retorika....................................................... 29
4. Hukum dan Prinsip Retorika...................................................... 34
5. Teori Public Speaking Stephen E. Lucas ................................... 38

BAB III GAMBARAN UMUM ................................................................ 53

A. Deskrisi Video UAS Ceramah di Mabes TNI AD ........................ 53


B. Youtube ............................................................................................. 54
C. Riwayat Hidup Ustadz Abdul Somad ........................................... 58
D. Pendidikan dan Organisasi Ustadz Abdul Somad ....................... 61
E. Aktivitas Dakwah Ustadz Abdul Somad....................................... 64
F. Karya-karya Ustadz Abdul Somad ............................................... 64
G. Penghargaan Ustadz Abdul Somad............................................... 66

BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN ....................................................... 72

A. Method of Delivery ........................................................................... 72


B. The Speaker’s Voice......................................................................... 73
C. The Speaker’s Body.......................................................................... 79

BAB V PENUTUP...................................................................................... 91

A. Kesimpulan ...................................................................................... 91
B. Saran-saran...................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 95

LAMPIRAN................................................................................................ 99

viii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di era kecanggihan teknologi informasi, dapat
disaksikan kemunculan dai-dai yang memiliki
kemampuan retorika yang memukau masyarakat. Dakwah
mereka dapat disaksikan melalui bermacam-macam
media, baik media mainstream maupun media sosial.
Salah satu media yang banyak digunakan dai
untuk mempublikasikan atau menayangkan dakwah
mereka adalah media YouTube. Media sosial seperti
Youtube, twiter, Instagram, facebook dan lain-lain.
Berbagai fasilitas tersebut merupakan suatu alternatif
yang efektif dan tepat sebagai sarana dalam membangun
dakwah Islam.
Bersamaan dengan booming-nya media sosial,
muncullah seorang ustadz yang fenomenal yaitu ustadz
Abdul Somad dengan daya magnetnya dianggap di luar
batas pemikiran rasional (beyond rational judgement).
Maksudnya adalah ketertarikan masyarakat kepada
ceramah-ceramahnya itu terkadang membuat sebagian
ternganga. Di mana-mana, di kota maupun di kampung-
kampung terpencil pengajian ataupun tabligh akbar tidak
sedikit dihadiri oleh masyarakat, beliau ibarat gula bagi
semut-semut yang kelaparan.

1
2

Ustadz Abdul Somad menyampaikan dakwah


melalui berbagai media sosial seperti facebook, instagram,
Youtube dan sebagainya. Beliau juga berdakwah di majlis-
majlis ta’lim atau masjid-masjid di berbagai daerah,
provinsi bahkan negara seperti Malaysia, Singapore,
Hongkong dan negara lainnya. Di media televisi juga
pernah berdakwah pada program Damai Indonesiaku
TVOne, Islam itu Indah TransTV, Indahnya Ramadhan
TVOne.
Ustadz Abdul Somad menjadi idola umat, hampir
pada semua segmennya. Umat dari berbagai afiliasi,
dengan sedikit pengecualian, menerimanya dengan penuh
antusias. Dari kalangan NU, Muhammadiyah, hingga
kepada mereka yang berafiliasi ke organisasi-organisasi
non-religi seperti Pemuda Pancasila, atau sebaliknya juga
yang berhaluan khilafah seperti HTI menyenangi
ceramah-ceramahnya.
Dari rakyat kecil di kampung-kampung terpelosok,
hingga profesor-profesor di perguruan tinggi, anggota
DPR dan MPR RI juga petinggi Polri dan TNI, bahkan
pejabat tinggi negara ingin mengundangnya. Yang pasti
Wakil Presiden secara khusus pernah memberikan
penghormatan kepadanya di saat memberikan ceramah di
sebuah masjid di Jakarta. Bahkan konon kabarnya
Presiden RI juga pernah mau mengundang dia. Tapi,
jadwal belum memungkinkan untuknya hadir saat itu.

2
3

Bukan hanya ceramah-ceramah di darat. Ceramah-


ceramah di media sosial, khususnya Youtube menjadi
salah satu ceramah yang paling digandrungi. Ceramah-
ceramahnya di-upload, diedit, dan dipotong lalu menjadi
salah satu ceramah yang paling viral di kalangan
masyarakat Indonesia.
Ustadz Abdul Somad menggunakan media
Youtube dengan nama akun Tafaqquh Video,Instagram
dengan nama akun @Ustadz Abdul Somad (Official) dan
facebook dengan nama akun Ustadz Abdul Somad sebagai
media penyampaian dakwah. Pada tanggal 17 Maret 2012
Tafaqquh Video mulai menggunakan Youtube sebagai
media dakwah. Ustadz Abdul Somad cukup popular di
berbagai kalangan, pada akun Instagram pribadi
@Ustadzabdulsomad mencapai 9,3 juta followers, pada
akun facebook memiliki 1,2 juta followers, dan pada
chanel Youtube Tafaqquh Video memiliki 1.337.197
subscribers dengan total 215 video yang diunggah.
Ustadz Abdul Somad adalah sosok mubaligh yang
terbilang sukses dalam penyampaian dakwahnya di
berbagai daerah bahkan negara. Dengan penyampaiannya
beliau dapat memberikan pemahaman yang baik pada
masyarakat.
Ceramah-ceramahnya padat ilmu dan humor-
humornya segar. Ia tegas tapi fleksibel, militan tapi juga
kultural. Tidak hanya itu ustadz Abdul Somad juga
dinobatkan sebagai Datuk Seri Ulama Setia Negara pada

3
4

20 Februari 2018 di Pekanbaru, Riau dan salah satu


Tokoh Perubahan Republika pada 10 April 2018 di
Jakarta.
Sebuah video Youtube yang berjudul UAS
ceramah di MABES TNI AD, diunggah oleh channel
Youtube Tafaqquh video pada 9 Juni 2018. Durasi video
57 menit 19 detik. Hingga saat ini ditonton oleh 4.705.263
viewers. Ribuan likers dan komentar.1
Ustaz Abdul Somad mengapresiasi Kepala Staf
TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono yang
mengundangnya untuk berceramah di Markas Besar
Angkata Darat (Mabes) AD, Jakarta. Di awal ceramahnya,
lulusan Universitas Al-Azhar Kairo ini mengangkat
sejarah kemerdekaan RI, nasionalisme, dan cinta Tanah
Air. Menurut ustadz asal Riau ini, apa yang dilakukan
KSAD memberikan kesejukan yang luar biasa. Bahkan,
kata Somad, undangan berceramah di Mabes AD juga
menghilangkan anggapan-anggapan yang tidak baik
terhadap dirinya.
Acara yang berlangsung sejak pukul 17.00 WIB
ini dihadiri Wakil KSAD Letjen TNI Tatang Sulaiman,
Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto dan ribuan
prajurit TNI AD dan pegawai negeri sipil Mabes TNI AD.
Ceramah Abdul Somad yang langsung diunggah lewat

1
Channel Youtube tafaqquh video
https://www.Youtube.com/watch?v=l99LtzCwXuA diakses pada Kamis, 27
Desember 2018, pukul 10.30 WIB.

4
5

Youtube itu mendapat pujian puluhan netizen. Salah satu


isi ceramahnya, ustaz Somad mengatakan, orang Islam
yang berteriak Allahu Akbar tidak menghilangkan jiwa
nasionalismenya.2
Dalam video tersebut ustadz Abdul Somad
mengenakan pakaian yang rapi dan sikap badan yang
berdiri tegak. Menyampaikan ceramah dengan suara yang
lantang. Semangat yang menggebu-gebu pada saat
menyampaikan materi ceramah perjuangan Jendral
Sudirman. Menurunkan nada suara ketika membahas
kisah Hasan Basri. Ustadz Abdul Somad juga
melontarkan beberapa humor yang membuat hadirin
tertawa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti
memilih judul penelitian Retorika Dakwah Ustadz
Abdul Somad di Youtube (Analisis pada Video “UAS
Ceramah di Mabes TNI AD” berdasarkan Teori
Public Speaking Stephen E. Lucas).

2
https://www.inews.id/news/read/145661/ustaz-abdul-somad-
ceramah-di-mabes-tni-ad-soal-nasionalisme diakses pada Kamis, 27 Desember
2018, pukul 10.50 WIB.

5
6

B. Batasan dan Rumusan Masalah


1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dipaparkan maka peneliti membatasi masalah agar
ruang lingkup pada penelitian kali ini fokus, terarah
dan tidak meluas. Adapun batasan masalahnya adalah
bagaimana retorika ustadz Abdul Somad di Youtube
(analisis pada video UAS ceramah di Mabes TNI AD
berdasarkan teori Stephen E. Lucas).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan
masalah pada penelitian ini adalah :
Bagaimana retorika dakwah ustadz Abdul Somad
di media Youtube (analisis terhaap video UAS
ceramah di Mabes TNI AD berdasarkan teori Stephen
E. Lucas)?
Adapun pertanyaan minornya adalah:
1. Bagaimana metode penyampaian (method of
delivery) ustadz Abdul Somad pada video
“UAS Ceramah di Mabes TNI”?
2. Bagaimana gaya suara (speaker voice) ustadz
Abdul Somad pada video “UAS Ceramah di
Mabes TNI”?
3. Bagaimana bahasa tubuh (speaker body)
ustadz Abdul Somad pada video “UAS
Ceramah di Mabes TNI”?

6
7

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana retorika ustadz Abdul


Somad di media Youtube (analisis pada video “UAS
Ceramah di Mabes TNI” berdasarkan teori Stephen
E.Lucas)

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan konstribusi bagi kajian dan
pengembangan teori tentang retorika serta
memberikan informasi dalam ilmu tentang retorika
Ustadz Abdul Somad dalam berdakwah sebagai
model penyebaran dakwah islam.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan agar menjadi bahan
tambahan referensi terkait reorika bagi dai-dai’ah
untuk menyampaikan dakwahnya sehingga dapat
diterima oleh khalayak.
b. Bagi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Khususnya
jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
penelitian ini bisa dijadikan sebagai tambahan
literatur keilmuan untuk pembinaan dan
pengembangan jurusan.

7
8

E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini


adalah pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitiannya adalah analisis deskriptif. Pendekatan
kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip
umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari
gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. Obyek
analisis dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari
gejala-gejala sosial dan budaya dengan menggunakan
kebudayaan dari masyarakat bersangkutan untuk
memperoleh gambaran mengenai kategorisasi
tertentu.3 Dengan menggunakan analisis deskriptif di
mana peneliti berusaha melukiskan secara sistematis
fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang
tertentu secara faktual dan cermat. Fungsi analisis
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum
tentang data yang telah diperoleh. Gambaran itu bisa
menjadi acuan untuk melihta karakteristik data yang
kita peroleh.4

Deskriptif yaitu data yang disimpulkan adalah


berupa kata-kata gambar dan bukan angka-angka,
sehingga laporan penelitian akan berisi kutipan-

3
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey,
(Jakarta: LP3ES, 1995), cet.2, h.220.
4
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2005) h. 22.

8
9

kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian


laporan tersebut. Peneliti menggunakan observasi,
wawancara, dokumentasi-dokumentasi, dan rekaman
bukti fisik.5 Penelitian yang digunakan menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang
tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang
diamati. Penelitian kualitatif berusaha mencari apa
yang ada dibalik tindakan, bukan fenomena luar tetapi
fenomena dalam dan lebih menekankan pada makna
dan proses daripada hasil dari suatu aktifitas.6

2. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah ustadz Abdul Somad,
sedangkan objek penelitian ini adalah retorika dakwah
ustadz Abdul Somad.

3. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data kualitatif yaitu kegiatan
pengumpulan data harus dilakukan oleh peneliti
7
sendiri dan tidak boleh diwakilkan. Dalam
pengumpulan data peneliti menggunakan data primer

5
Rakhmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta,
2007), cet.2 h. 102
6
Lexy, J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2001), h. 3.
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.11.

9
10

yaitu wawancara dengan Ustad Abdul Somad. Selain


itu, peneliti juga menggunakan data sekunder melalui
referensi buku atau artikel yang berkaitan dengan
retorika dakwah Ustad Abdul Somad. Penelitian
lapangan yaitu penelitian di lapangan, tempat dimana
objek penelitian itu berada.8 Untuk pengambilan data
penelitian di lapangan digunakan metode sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi adalah sebagai pemilihan,
pengubahan, pencatatan dan pengkodean
serangkaian pelaku dan suasana yang berkenaan
dengan organisme, sesuai dengan tujuan-tujuan
9
empiris. Metode observasi adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan. 10 Teknik pada penelitian ini,
peneliti menyaksikan tayangan dakwah ustadz
Abdul Somad melalui video Youtube channel
Tafaqquh video.

8
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan,(Jakarta : Yayasan
Obor Indonesia, 2004), h. 89.
9
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, h.83
10
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010), h. 115.

10
11

b. Wawancara
Dalam penelitian kali ini peneliti
menggunakan wawancara mendalam (dept
interview), memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian melalui metode tanya jawab berupa
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan langsung
baik dengan menggunakan atau tanpa pedoman
11
wawancara. Peneliti melakukan wawancara
kepada narasumber yang berhubungan dan
menguasai tema yang relevan dengan substansi
utama penelitian agar mendapatkan data yang
lengkap dan mendalam. Wawancara dilakukan
dengan narasumber yang berkaitan dengan
penelitian ini, yaitu ustadz Abdul Somad dan
beberapa viewers (pemirsa) yang menyaksikan
tayangan video UAS Ceramah di Mabes TNI AD
di media Youtube.

c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
sesorang.12

11
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi,
Ekonomi,Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2010),
cet.4 h. 108.
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan(pendekatan Kualitatif,
dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2011)

11
12

Dalam penelitian ini dokumentasi berupa


buku-buku, artikel dari internet yang berkaitan
dengan retorika dakwah dan biografi ustadz Abdul
Somad, transkrip ceramah ustadz Abdul Somad
yang berjudul UAS Ceramah di Mabes TNI AD di
media Youtube. Kemudian dokumentasi berupa
audio visual (rekaman video) ceramah ustadz
Abdul Somad.

4. Teknik analisis data


Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan
meliputi empat tahapan:13
a. Mengidentifikasi data, dalam hal ini peneliti
mengidentifikasi video UAS Ceramah di Mabes
TNI AD dengan menonton secara berulang dan
mengidentifikasi apa yang telah dilihat dan
didengar. Setelah itu mendata tentang informasi
yang diperoleh.
b. Menganalisis isi video berdasarkan teori public
speaking Stephen E. Lucas. Pada tahap ini peneliti
memilih segala informasi yang diperoleh pada
tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah
tertentu, lalu menguraikan menjadi lebih merinci
kemudian melakukan analisis secara mendalam.

13
Soejono dan Abdurrahman, Metodologi Penelitian Suatu Pemikiran
dan Penerepannya, h. 17.

12
13

c. Mengevaluasi semua data yang telah dianalisis,


apakah sesuai dengan rumusan masalah pada
penelitian ini.
d. Membuat kesimpulan berdasarkan data yang
sudah dianalisis. Pada tahap ini membuat
kesimpulan dari apa yang dilakukan pada tahap
pertama, kedua, dan ketiga apakah data yang
dianalisis sudah sesuai dengan tujuan penelitian.

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum peneliti mengadakan penelitian lebih lanjut,


maka langkah awal yang dilakukan adalah meninjau
penelitian terdahulu yang memiliki subjek atau objek
yang hampir sama, diantaranya:

1. Judul skripsi “Gaya Retorika Dakwah Ustadz Abdul


Somad”, tahun 2018 oleh Achmad Fauzi (UIN Sunan
Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam ). Hasil dari
penelitian ini difokuskan menjawab permasalahan
bagaimana gaya retorika ustadz Abdul Somad di
Masjid Ulul Azmi, yang meliputi gaya bahasa, gaya
suara dan gaya gerak tubuh. Persamaan dengan
penelitian yang dialakukan peneliti adalah memiliki
subjek dan objek yang sama sedangkan perbedaannya
adalah teori model Miles Hubeman dan teori public
speaking Stephen E. Lucas.

13
14

2. Judul skripsi “Strategi Komunikasi Dakwah Ustadz


Abdul Somad”, tahun 2018 oleh Fadhly Irhas Iskandar
(Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas
Agama Islam). Hasil penelitian ini menggambarkan
karakteristik dan strategi komunikasi dakwah yang
dilakukan ustad Abdul Somad. Meliputi proses
penyampaian dakwah ustadz Abdul Somad,
idenifikasi target, pesan yang bersifat humoris dan
membangun kekuatan komunikator. Persamaan
dengan penelitian ini adalah terletak pada subjek
penelitian sedangkan peredaannya adalah objek
penelitian yaitu startegi komunikasi dan retorika
dakwah.
3. Judul skripsi “Strategi Dakwah Ustadz Abdul Somad
dalam Klarifikasi Dakwah Penolakan melalui Media
Sosial Youtube ”, tahun 2018 oleh Indi Nur Puspitasari
(Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam). Hasil
penelitian ini menggambarkan bagaimana strategi
dakwah ustadz Abdul Somad dalam klarifikasi
penolakan dakwah melalui Youtube. Persamaan
dengan penlitian ini adalah memiliki subjek penelitian
yang sama sedangkan perbedaannya pada objek
penelitian yaitu strategi dakwah dalam klarifikasi
penolakan dakwah dan retorika dakwah.

14
15

Hasil dari beberapa karya ilmiah di atas memiliki


subjek penelitian yang sama dengan peneliti, dan
memiliki persamaan pada objek penelitian yaitu
retorika, namun memiliki perbedaan pada batasan satu
video dan teori penelitian yang digunakan.

G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyusunan penelitian ini,
maka penulis menyusun sistematika penulisan
mengelompokkan dalam lima bab pembahasan, yaitu
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan Latar Belakang


Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Bab II menjelaskan Pengertian Dakwah,


Ruang Lingkup Dakwah, Unsur-unsur
Dakwah, Maddah, Metode Dakwah,
Bentuk-bentuk Dakwah, Media Dakwah,
Komponen Retorika Dakwah, Teori
Retorika, Ruang Lingkup Retorika yaitu

15
16

Pengertian Retorika, Unsur-unsur Retorika,


Tujuan Retorika, Fungsi Retorika dan
Lima Hukum Retorika,Prinsip Retorika,
Teori Retorika.

BAB 111 GAMBARAN UMUM

Bab III Menjelaskan Deskrisi video UAS


Ceramah di Mabes TNI AD, Pengertian
Youtube, Profile Ustadz Abdul Somad,
riwayat pendidikan ustadz Abdul Somad,
riwayat organisasi, Aktivitas dakwah
ustadz Abdul Somad, Penghargaan ustadz
Abdul Somad.

BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN

Bab IV Analisis Retorika dakwah ustadz


Abdul Somad di media Youtube (analisis
pada video UAS Ceramah di Mabes TNI
AD berdasarkan teori Stephen E. Lucas),
kelebihan dan kekurangan retorika dakwah
ustadz Abdul Somad pada video UAS
Ceramah di Mabes TNI AD.

BAB V PENUTUP

Bab V menjelaskan penutup dari penelitian


ini yang berisikan Kesimpulan dan Saran.

16
17

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Dakwah


1. Pengertian Dakwah

Pengertian dakwah yang ditinjau dari etimologi atau


bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa arab yang asal
katanya daa’a-yad’u. Menurut H.A Timur Djailani M.A,
dakwah ialah menyeru kepada manusia berbuat baik dan
menjauhi yang buruk sebagai pangkal tolak kekuatan
mengubah masyarakat dari keadaan yang kurang baik
kepada keadaan yang lebih baik. Sehinggga merupakan
suatu pembinaan.1

2. Unsur-unsur Dakwah
a. Dai

Dai adalah orang yang melaksanakan dakwah baik


lisan maupun tulisan ataupun perbuatan yang baik
secara individu, kelompok atau berbentuk organisasi
atau lembaga.

b. Mad’u

Mad’u yaitu manusia yang menjadi sasaran


dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai
individu maupun sebagai kelompok, baik manusia

1
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah.(Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2011). h: 261.

17
17
18

yang beragama islam maupun tidak, atau dengan kata


lain manusia secara keseluruhan. Menurut Muhammad
Abduh dalam bukunya Management Dakwah karan
M.Munir dan Wahyu Ilahi, mad’u terbagi menjadi tiga
golongan.2 Antara lain:

1. Golongan cerdik cendikiawan yang cinta


kebenaran, dapat berfikir kritis dan cepat
menangkap persolan.
2. Golongan awam, yaitu kebanyakan yang belum
dapat berfikit kritis dan mendalam serta belum
mendapat pengertian-pengertian yang tinggi
3. Golongan berbeda dari kedua golongan tersebut,
mereka senang membahas namun dalam batas
tertentu saja dan tidka dapat membahas secara
mendalam.

Sedang mad’u menurut Imam Habib Abdullah


Haddad dapat dikelompokkan dalam delapan rumpun,
diantaranya yaitu, ulama-ulama, ahli juhud dan ahli
ibadah, penguasa dan pemerintah, kelompok ahli
perniagaan, industri dan sebagainya, fakir miskin dan
orang lemah, anak, istri, dan kaum hamba, orang

2
Munir dan Wahyu Ilahi, Management Dakwah. (Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup) edisi ke-1 cet-2, h. 23.

18
19

awam yang taat dan berbuat maksiat, dan orang-orang


yang tidak beriman pada Allah dan Rasul-Nya.3

3. Maddah (Unsur Materi Dakwah)

Seorang Dai yang bijaksan dapat mempelajari relitas


masyarakat dan kepercayaan mereka dan menempatkan
mereka pada tempatnya masing-masing, kemudia ia
mengajak mereka berdasarkan kemampuan akal, tabi’at,
tingkat keilmuan dan status sosial mereka. Dan sorang dai
yang bijak yang mengetahui metode yang dipakainya.
Unsur lain selalu ada dalam proses dakwah maddah atau
materi dakwah. Ajaran islam yang dijadikan maddah
dakwah itu pada garis besarnya dapat di kelompokkan
sebagai berikut:

a. Akidah, yang meliputi:


 Iman kepada Allah
 Iman kepada Malaikat-Nya
 Iman kepada kitab-kitab-Nya
 Iman kepada rasul-rasul-Nya
 Iman kepada hari akhir
 Iman kepada qadha-qadhar
b. Syari’ah, meliputi :
 Ibadah (dalam arti khas)
 Muamallah

3
Munzier Saputra, Komunikasi Dakwah,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010)cet-1, h.88.

19
20

c. Akhlaq, meliputi :
 Akhlaq terhadap khaliq
 Akhlaq terhadap makhluk4

4. Uslub al-da’wah (Metode Dakwah)


1. Bil Hikmah

Bi al hikmah ( kebijaksanaan), yaitu cara-cara


penyampaian pesan-pesan dakwah yang sesuai dengan
keadaan penerima dakwah.36 Operasionalisasi metode
dakwah bil hikmah dalam penyelenggaraan dakwah
dapat berbentuk: ceramah-ceramah pengajian,
pemberian santunan kepada anak yatim atau korban
bencana alam, pemberian modal, pembangunan
tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya.

2. Bil Mauidzatil Hasanah

Mau’idzah hasanah, yaitu nasehat yang baik,


berupa petunjuk ke arah kebaikan dengan bahasa yang
baik yang dapat mengubah hati agar nasehat tersebut
dapat diterima, berkenaan di hati, enak didengar,
menyentuh perasaan, lurus dipikran, menghindari
sikap kasar dan tidak boleh mencaci/ menyebut
kesalahan audience sehingga pihak objek dakwah
dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat
mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subjek

4
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah. (Wonosobo : Amzah , 2009). h:
70-75

20
21

dakwah bukan propaganda yang memaksakan


kehendak kepada orang lain.

3. Bil Mujadalatillati hiya ahsan

Mujadalah atau diskusi apabila dua metode di atas


tidak mampu diterapkan, dikarenakan objek dakwah
mempunyai tingkat kekritisan tinggi seperti seperti,
ahli kitab, orientalis, filosof dan lain sebagainya.5

5. Bentuk-bentuk Dakwah
a. Bil Lisan

Secara substantif, dakwah adalah ajakan yang


bersifat Islami. Sedangkan kata lisan, dalam bahasa
Arab berarti “bahasa”. Maka dakwah bi al-lisan bisa
diartikan: “penyampaian pesan dakwah melalui lisan
berupa ceramah atau komunikasi antara dai dan mad’u
(objek dakwah). Dakwah adalah proses
mengkomunikasikan pesan-pesan Ilahiah kepada
orang lain. Agar pesan itu dapat disampaikan dan
dipahami dengan baik maka, diperlukan adanya
penguasaan terhadap teknik berkomunikasi yang
efektif.6

b. Bil Qolam

5
Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Surabaya : Kencana, 2008)
h : 218-219
6
Drs. Samsul Munir Amin, M. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah, 2009.

21
22

Dakwah bil-Qalam ialah suatu kegiatan


menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti
buku, majalah, jurnal, artikel, internet dan lain-lain.
Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka
tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan
mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Format
dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan
dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang
dan waktu, bisa dibaca dimana saja serta kapanpun.
Apalagi publikasi saat ini semakin mudah,
jangkauannya juga luas dan tidak terbatas, terutama
tulisan yang disebarkan di internet bisa dibaca banyak
orang diseluruh dunia. Sebuah gagasan menjadi ril dan
kongkrit bila ditulis, tidak hanya diucapkan.7

c. Bil Haal

Dakwah bi al-hal adalah bentuk ajakan kepada


Islam dalam bentuk amal, kerja nyata, baik yang
sifatnya seperti mendirikan lembaga pendidikan Islam,
kerja bakti, mendirikan bangunan keagamaan,
penyantunan masyarakat secara ekonomis atau bahkan
acara-acara hiburan keagamaan. Dakwah bi al-hal
merupakan aktivitas dakwah Islam yang dilakukan
dengan tindakan nyata terhadap penerima dakwah.

7
Rubiyanah MA dan Ade Masturi, M. Pengantar Ilmu Dakwah.
Ciputat: Lembaga Penelitian UIN, 2010.

22
23

Sehingga tindakan nyata tersebut sesuai dengan apa


yang dibutuhkan oleh penerima dakwah.

6. Media Dakwah

Media dakwah adalah alat untuk menyampaikan


atau menyalurkan materi dakwah. Jenis-jenis mdia
dakwah sangat banyak macamnya yaitu seperti radio,
televisi, media cetak, rekaman, vidio, bahkan media
online seperti Youtube, Facebook, Instagran dan
sebagainya.

Media dakwah merupakan sarana untuk


menyampaikan pesan agama dengan mendayagunakan
alat-alat atau temuan teknologi modern yang ada saat ini.
Dengan begitu, semakin banyaknya media yang tersedia,
maka semakin meluas pesan dakwah yang disampaikan.

B. Ruang Lingkup Retorika


1. Pengertian Retorika
Ditinjau dari segi bahasa retorika berasal dari bahasa
Yunani yaitu rhetor yang berarti seorang juru pidato,
yang mempunyai sinonim orator. 8 Dalam bahasa Arab
disebut fannul khitabah,sedangkan retorika menurut
Encyclopedia Britania,seperti yang dikutip Datuk
Tombak Alam, retorika adalah kesenian menggunakan

8
M.H. Israr, Retorika Dakwah Islam Era Modern, (Jakarta: CV.
Firdaus, 1993), Cet. ke-1, h. 10.

23
24

bahasa untuk menghasilkan kesan yang diinginkan


terhadap pembaca dan pendengar.9

Dalam arti yang sempit retorika adalah bagaimana


seseorang menggunakan tutur bahasa yang baik dan jelas
agar dapat memengaruhi orang lain dengan tujuan dan
maksud tertentu. Ditinjau dari segi bahasa, retorika
berasal dari bahasa Yunani yaitu rhetor, yang memiliki
makna seorang juru pidato yang mempunyai sinonim
orator.10

Retorika berasal dari bahasa Inggris Rethoric yang


artinya “Ilmu Bicara”. Dalam perkembangannya, retorika
disebut dengan seni berbicara dihadapan umum atau
ucapan untuk menciptakan kesan yang diinginkan.
Sedangkan dakwah mengandung arti ajakan atau seruan
baiik lisan, tulian maupun tingkah laku. Dakwah
merupakan kewajian individu muslim kapanpun dan
dimanapun berada. Berdakwah tidak dapat dilaksanakan
dengan asal-asalan melainkan harus dengan metode,
karena yag diseru adalah manusia yang mempunyai
pendirian.11

9
Datuk Tombak Alam, Kunci Sukses Penerangan dan Dakwah,
(Jakarta: PT. Rhineka Cipta), h. 36.
10
M.H. Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, (Jakarta: CV.
Firdaus, 1993), cet-1, h.10.
11
H. Naan Rukmana, Masjid dan Dakwah,(Jakarta: Al-Mawardi
Prima,2002), Cet ke-1

24
25

Seringkali retorika disamakan dengan public speaking,


yaitu suatu bentuk komunikasi lisan yang disampaikan
pada kelompok orang banyak. Tetapi sebenarnya retorika
bukan sekedar berbicara di hadapan umum, melainkan
suatu gabungan antara seni berbicara dengan
pengetahuan atau masalah tertentu untuk meyakinkan
pihak orang banyak melalui pendekatan persuasif.12

Beberapa pakar berpendapat tenang definisi retorika


dari segi istilah, diantaranya :

a. I Gusti Ngurah Oka berpendapat bahwa retorika


adalah ilmu yang mengajarkan tindak dan usaha
efektif dalam persuasi penataan dan penampilan
kultur untuk membina saling pengertian dan
kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan
bermasyarakat.13
b. Wahidin Saputra berpendapat bahwa retorika adalah
ilmu yang memepelajari tentang bagaimana bertutur
kata dihadapan orang lain dengan sistematis dan
logis untuk membarikan pemahaman dan
meyakinkan orang lain.14
c. Jalaludin Rakhmat berpendapat bahwa retorika
adalah pemekaran bakat-bakat tertinggi manusia,

12
Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern : Pendektan Praktis,
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya).
13
I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Sejarah
Pengantar,(Bandung: Terate, 1976), cet-1, h. 13.
14
Wahidin Saputra, Retorika Dakwah Lisan, (Buku Ajar Fakultas
Ilmu Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Dakwah Press, 2006), h. 2.

25
26

yakni rasio dan cita rasa lewat bahasa selaku


kemampuan untuk berkomunikasi dengan medan
fikirnya.15
d. Gorys keraf berpendapat bahwa retorika adalah salah
suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, baik
lisan maupun tertulis yang didasarkan pada suatu
pengetahuan yang tersusun baik.16

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa,


retorika menurut penulis adalah seni berbicara yang memiliki
oleh seseorang untuk berbicara di hadapan orang banyak yang
bertujuan untuk memberikan pesan dan ajakan yang baik
kepada khalayak yang menyaksikannya.
Dalam menggunakan retorika dibutuhkan kepandaikan
berbicara. Kepandaian berbicara itu mengenai menjelaskan,
mengungkapkan, dan mengutarakan apa yang terdapat dalam
fikiran dan perasaan. Setiap manusia telah diberikan anugerah
untuk pandai berbicara.
Berbicara efektif seyogyanya menyenangkan, memiliki
daya tarik, mengasikkan, mengesankan, mencapai tujuan
secara jelas serta mengundang rasa simpatik pendengar.
Untuk berbicara efektif diperlukan retorika.

15
Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998), h. 5.
16
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Umum, 2007), cet-17, h. 1.

26
27

2. Unsur Dasar Retorika


Retorika sebagai alat persuasi memiliki pola dasar
retorika sebagai berikut:
1. To Start of Fire, sebagai pendahuluan dengan tujuan
menarik minat dan perhatian pendengar.
2. To Build a Bridge,(membangun jalan pikiran dengan
pendengar) dengan tema yang dapat dan padat,
memilih ilustrasi dan argumentasi yang meyakinkan.
3. For Instace
a. Confiratio (positif), yaitu: argumen yang
memperkuat pendapat yang telah dikemukakan
oleh pendapat tokoh-tokoh terkemuka.
b. Refutatio (negatif), yaitu: argumen yang
melumpuhkan pendapat pihak lain yang berbeda
dengan pendapat kita sendiri, sambil
mengetengahkan bukti-bukti yang kongkrit,
dengan disertai humor.
4. So What, yaitu membuat kesimpulan sebelum
penutup, agar pidato itu sebagai suatu kebulatan
sehingga kesan terakhir dapat membekas dalam
ingatan para pendengar.17

Ada lima unsur dalam retorika:

1. Act (tindakan), tindakan adalah tingkah laku yang


dilakukan orang dalam setiap harinya, sebagian orang

17
A.H. Hasanudin, Retorika Dakwah dan Publisistik dalam
Kepemimpinan, (Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1982), h. 26.

27
28

dapat memperhatikan tindakan orang lain dengan


hanya melihat bagaimana ia bertingkah laku.
2. Scene (medan), medan adalah tempat yang dapat
digunakan untuk berpidato, seperti panggung, mimbar,
dan lain sebagainya.
3. Agent (pelaku), pelaku adalah orang yang
melaksanakan pidato dan orang yang menjadi sasaran
atau pendengar dalam pidato tersebut.
4. Agency (sasaran tindak), sasaran tindak adalah alat
yang digunakan oleh orator untuk menyampaikan
materi pidatonya. Alat ini bisa berbentuk media
mimbar, media cetak dan media elektronik.
5. Porpusa (tujuan), tujuan adalah salah satu faktor yang
sangat penting dalam pelaksanaan retorika, karena
dengan tujuan itulah dapat dirumuskan suatu landasan
tindakan dan dengan tujuan pula orang yang
mendengar pidato akan memahami terhadap isi pesan
yang disampaikan. Sehingga akan timbul perubahan
dalam diri pendengar sesuai dengan apa yang
diharapkan pembicara.18

3. Tujuan dan Fungsi Retorika


a. Tujuan Retorika

Retorika juga diartikan sebagai persuasi, dan


persuasi dapat diartikan juga sebagai metode

18
A.H. Hasanudin, Rhetorika Dakwah dan Publisistik dalam
Kepemimpinan, h. 25-27.

28
29

komunikasi sebagai ajakan, permohonan, atau


bujukan yang lebih menyentuh emosi, baik itu dati
aspek afeksi manusia. Sedangkan mneurut Erwin P.
Bettinghaus, persuasi merupakan suatu usaha yang
didasari untuk mengubah sikap, kepercayaan atau
perilaku orang melalui tranmisi pesan.19

Kemudian yang dimaksud dari retorika yang


bertujuan berbicara kepada massa dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1. To inform, yaitu memberikan penerangan dan


pengertian kepada massa, guna memberikan
penerangan yang mampu menanamkan
pengertian dengan sebaik-baiknya. Di dalam
sebuah pidato banyak sekali pendidikan yang
diterima dangan bertujuan untuk memberitahu
dan juga menjelaskan hal-hal yang belum
diketahui sebelumnya.
2. To entertain, menghibur, menyenangkan,
menggembirakan, dan memuaskan. Bertujuan
untuk memebuat pendengarnya tertawa, dan
dapat menarik perhatian.
3. To strengthen, memperkuat kepercayaan. Dalam
sebuah pidato selayaknya seorang Dai harus
mampu memperkuat kepercayaan para mad’u

19
I Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan pengantar, (Bandung:
Terate, 1976), cet-1, h. 63.

29
30

dengan mendorong semangat para mad’u untuk


melakukan sesuatu dengan memperkuat nilai,
sikap dan kepercayaan yang ada.
4. To change belief, dalam hal ini seorang dai
mampu mengubah sikap, kepercayaan maupun
tindakan yang sudah dianut oleh mad’u untuk
dapat mengubah kepercayaan mereka dengan
kepecayaan yang kita anut dan tentunya baik
untuk di dunia dan akhirat.
5. To convince, meyakinkan dan menyadarkan
khalayak atau lebih kepada menginsafkan.
6. To inspire, menimbulkan inspirasi dengan teknik
dan sistem penyampaian yang baik dan
bijaksana.
7. To ectuate, menggerakan dan mengarahkan
khalayak untuk bertindak menetralisir dan
melaksanakan ide yang telah dikomunikasikan
oleh orator di hadapan massa.20
b. Fungsi Retorika

Menurut Bambang S.Ma’arif dalam bukunya,


Komunikasi Dakwah memaparkan bahwasanya
fungsi retorika adalah untuk menyampaikan suatu
pesan melalui cara pidato unutk meyakinkan atau
membujuk si pendengar dengan menunjukkan
kebenaran melalui logika. Dari pengertian lain,

20
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, h. 156.

30
31

fungsi retorika adalah untuk menjadikan kebenaran


tampak melalui logika.

Menurut Plato, retorika bertujuan untuk memberikan


kemampuan dalam menggunakan bahasa yang sempurna,
dan merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh
pengetahuan yang luas. 21

Dari beberapa fungsi retorika, di sini akan


dipaparkan beberapa fungsi sesuai dengan masing-masing
dimensi:

a. Dilihat dari aspek dimensi interpersonal, retorika


berfungsi dalam perubahan atau pemaksaan terhadap
hubungan interpersonal. Dalam dimensi
interpersonal, contohnya seperti rasa senang,
kekuasaan, dan jarak antarpribadi.
b. Dimensi sikap, dalam dimensi sikap di samping
untuk melayani hubungan atar orang, retorika juga
berfungsi untuk memengaruhi ide-ide seseorang
dalam ideologinya. Dalam dimensi ini lebih terkait
dengan arena persuasi tradisional dibandingkan
dengan dimensi yang pertama.
c. Dimensi situasional, dalam dimensi ini, situais
retorika dapat didefinisikan sebagai format yang
bergerak untuk membentuk hubugan pembicara-

21
Onong Uchana Effendi, Filsafat Komunikasi,(Bandung: Citra
Aditia Bakti, 2003), h.55.

31
32

pendengar, channels yang berupa verbal, nonverbal,


langsung atau tidak langsung.22

Jika kita memahami fungsi retorika, maka akan


sejalan dengan empat fungsi komunikasi yaitu:

a. Mass Information untuk memberi dan menerima


informasi kepada khalayak. Hal ini bisa dilakukan
oleh setiap orang dengan pengetahuan yang
dimiliki. Tanpa komunikasi informasi tidak dapat
disampaikan dan diterima.
b. Mass Education, yang memberi pendidikan. Fungsi
ini dilakukan oleh guru kepada murid untuk
menigkatkan pengetahuan oleh siapa saja yang
memiliki keinginan utuk memberikan pendidikan.
c. Mass Persuasion, yaitu untuk memengaruhi. Hal
ini bisa dilakukan oleh setiap orang atau lembaga
yang memberi dukungan dan hal ini biasa
digunakan oleh orang yang melakukan bisnis,
dengan memengaruhi iklan yang dibuat.
d. Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur. Hal
ini yang biasa dilakukan oleh radio, televisi, atau
orang yang memiliki profesi menghibur.23

22
Bambang S. Ma’arif, Komunikasi Dakwah (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media,2010) h. 117.
23
Raudhonah , Ilmu Komuikasi,(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007),
cet-1, h. 52.

32
33

4. Hukum dan Prinsip Retorika


1. Lima Hukum Retorika

Menurut Jalaludin Rakhmat dalam bukunya Retorika


Modern Pendekatan Praktis, terdapat lima tahap dalam
penyusunan pidato yang dikenal dengan (The Five Canon
of Rhetoric) oleh Aristoteles yang sering diterjemahkan
dengan istilah “lima hukum retorika”, yaitu:

a. Inventio (penemuan), pada tahap ini pembicara


menggali topik yang akan disampaikan kepada
khalayak dan meneliti khalayak untuk mengetahui
metode persuasi yang paling tepat. Bagi
Aristoteles, retorika tidak lain dari kemampuan
untuk menentukan dalam kejadian tertentu dan
situasi tertentu dengan metode persuasi yang ada.
Dalam tahap ini juga, pembicara merumuskan
tujuan dan mengumpulkan bahan (argumen) yang
sesuai dengan kebutuhan khalayak.
b. Disposisio (penyusunan), pada tahap ini
pembicara mengorganisasikan pesan. Aristoteles
menyebutkan taxis yakni pembagian. Pesan harus
dibagi dalam beberapa bagian yang berkaitan
secara logis. Susunan berikut mengikuti kebiasaan
berpikir manusia, yaitu pengantar, pernyataan,
argumen dan epilog.
c. Elucatio (gaya), pada tahap ini pembicara memilih
kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat

33
34

untuk mengemas pesannya. Aristoteles


memberikan nasihat, gunakan bahasa yang tepat,
benar, dan dapat diterima, yaitu pilih kata-kata
yang jelas dan langsung, sampaikan kalimat yang
indah, mulia, dan hidup; dan sesuaikan bahasa
dengan pesan, khalayak dan pembicara.
d. Memoria (ingatan), pada tahap ini pembicara
harus mengingat apa yang ingin disampaikannya
dengan mengatur bahan-bahan pembicaraannya.
e. Pronuntiatio (penyampaian), pada tahap ini
pembicara menyampaikan pesannya secara lisan.
Di sini akting sangat berperan. Demostenes
menyebutnya hypocrisis yakni pembicara harus
memerhatikan suara, dan gerakan-gerakan anggota
badan.24

Dalam perkembangannya, kelima hukum retorika


tersebut mendapat penafsiran yang semakin luas. Saat ini
pengertian “penciptaan” sudah meluas dan mengacu pada
pengertian konseptualisasi, yaitu proses pemberian makna
terhadap data melalui interpretasi (the process trough
wich we assign meaning to data trough interpretation).25

Ini berarti suatu pengakuan terhadap fakta bahwa kita


tidak sekedar menemukan apa yang ada, menciptakannya
24
Kustadi Suhandang, Retorika Strategi, teknik dan Teknik
Pidato,(Bandung: Nuansa, 2009) h. 38-40.
25
Morrissan dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang
Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan,(Bogor: Ghia Indonesia,
2009), cet-1, h. 44.

34
35

melalui kategori interpretasi yang kita gunakan.


Pengaturan adalah proses mengorganisir simbol, yaitu
mengatur informasi yang terkait dengan hubungan di
antara manusia, simbol dan konteks yang terlibat.26

Untuk memperoleh topik/bahan yang akan


disampaikan dalam dakwah lisan dapat diambil dari
beberapa hal berikut:

a. Peristiwa aktual yang sedang hangat dibicarakan


oleh masyarakat,
b. Peristiwa yang sedang diperingati,
c. Materi-materi agama
d. Masalah-masalah kehidupan sosial,
e. Pengalaman pribadi.27

Pembicara yang baik selalu pandai dalm memilih


kata-kata. Sehingga pendengar jarang menyadari
manipulasi daya tarik motif yang digunakan, juga tidak
mengetahui organisasi pesan dan sistem penyusunan
pesan, tetapi pendengar mengetahui pasti bahwa
pembicara yang baik selalu pandai dalam memilih kata-
kata yang mudah dipahami oleh pendengar.28

5. Jenis-jenis Pidato

26
Morrissan dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang
Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan, h. 45.
27
Wahidin Saputra, Retorika Monologika,(Bogor: Titan Nusa Perss,
2010), cet-1, h.17-18.
28
Wahidin Saputra, Retorika Monologika, h.30-31.

35
36

a. Pidato Impromtu, adalah pidato yang disampaikan


tanpa adanya persiapan.
b. Pidato Manuscript, pidato ini disebut juga dengan
pidato dengan naskah. Juru pidato membacakan
naskah pidato dari awal hingga akhir.
c. Pidato Memoriter, pidato ini disebut dengan pidato
hafalan.
d. Pidato Ekstempore, ekstempore adalah jenis pidato
yang paling baik dan sering dilakukan oleh juru
pidato yang mahir. Pidato sudah disiapkan
sebelumnya berupa garis besar, tetapi pembicara
tidak menghafal kata demi kata. Out line itu hanya
merupakan pedoman untuk mengatur gagasan
yang ada dalam pikiran.
2. Prinsip Retorika
Setelah bahan pidato dipersiapkan, kemudian
mengatur materi dakwah dan disusun dengan menarik
yang harus didasari pada tiga prinsip yaitu:
1. Kesatuan (unity) komposisi yang baik adalah
merupakan kesatuan yang utuh. Ini meliputi
kesatuan dalam isi, tujuan dan sifat. Dalam isi
maksud adalah gagasan tunggal harus jelas,
apakah tujuan pidato itu untuk menghibur,
memberitahukan dan memengaruhi, begitupun
sifat pembicara apakah serius, informal, formal,
atau apakah bermain-main. Dengan demikian akan

36
37

jelas apa yang akan disampaikan dalam pidato


tersebut.
2. Pertautan-pertautan (coherency), ini menunjukkan
yang baik adalah merupakan urutan bagian yang
berkaitan satu sama lain, pertautan menyebabkan
perpindahan dari pokok yang satu ke pokok yang
lain secara lancar.
3. Titik berat (emphasis), bisa persatuan dan
pertautan membantu pendengaran untuk mengikuti
dengan mudah proses pembicaraan, maka titik
berat menunjukkan mereka pada bagian-bagian
yang penting patut diperhatikan.29

5. Teori Public Speaking Stephen E. Lucas

a. Method of Delivery

Menurut Stephen Lucas penyampaian ucapan adalah masalah


komunikasi nonverbal, ini didasarkan pada bagaimana
menggunakan suara dan tubuh untuk menyampaikan pesan yang
diungkapkan oleh kata. Ada banyak penelitian yang menunjukkan
bahwa dampak dari kata-kata pembicara sangat dipengaruhi oleh
komunikasi nonverbal untuk menyampaikan pidato secara efektif
dan untuk meningkatkan dampak dari pesan verbal.30

“Penyampaian pesan yang baik tidak menarik perhatian


pada dirinya sendiri. Menyampaikan ide pembicara dengan

29
Jalaludin Rahmat, Retorika Modern, h. 23-24.
30
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, (New York:
McGraw-Hill,2009), h. 244

37
38

jelas, menarik, dan tanpa mengganggu audiens. kebanyakan


audiens lebih suka penyampaian yang menggabungkan
tingkat formalitas tertentu dengan ekspresi wajah terbaik, dan
rasa komunikasi yang hidup. Ada tiga aspek yang penting
dalam menyampaikan pidato yaitu metode penyampaian,
suara, dan gerak. Penyampaian ucapan adalah seni, bukan
sains. Apa yang berhasil untuk satu pembicara mungkin gagal
untuk yang lain. Ada empat metode dasar menyampaikan
pidato yaitu membaca sebuah naskah, membaca teks yang
dihafal, berbicara dadakan dan berbicara tanpa persiapan.”31

Berikut adalah metode dasar menyampaikan pidato yaitu:

1. Reading from a Manuscript (Membaca Naskah)


Pidato tertentu harus disampaikan kata demi kata, sesuai
dengan naskah yang disiapkan dengan cermat. contohnya
termasuk proklamasi, laporan seorang insinyur ke pertemuan
profesional, atau pesan presiden untuk kongres. Dalam situasi
seperti itu, keakuratan mutlak sangat penting. Setiap kata
pidato akan dianalisis oleh pers dan kolega.

Meskipun terlihat mudah, menyampaikan pidato dari


manuskrip membutuhkan keterampilan yang hebat. Beberapa
orang melakukannya dengan baik namun tidak sedikit juga
yang gagal. Mereka aterdengar sangat kaku, mereka goyah
karena kata-kata, berhenti di tempat yang salah, membaca

31
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 245.

38
39

terlalu cepat atau terlalu lambat, berbicara dengan nada


monoton, dan berbaris melalui pidato tanpa melirik ke arah
mereka. Singkatnya, mereka tampil sebagai membaca untuk
pendengar mereka, bukan berbicara dengan mereka.
Jika berada dalam situasi di mana harus berbicara dari
naskah, berlatih keras untuk memastikan pidato itu terdengar
alami. Bekerja untuk membangun kontak mata dengan
pendengar. Pastikan naskah terakhir dapat dibaca secara
sekilas. Dapat menjangkau semua audiens dengan terbuka dan
ketulusan yang sama seperti dilakukan jika berbicara tanpa
persiapan.32

2. Reciting from Memory (Menghafal)

Di antara prestasi orator legendaris, tidak ada satu pun


yang membuat kita lebih kagum dari pada praktik mereka
menghadirkan pidato yang terpanjang dan paling kompleks
sekalipun dari ingatan. Saat ini tidak lagi lazim untuk
menghafal apa pun kecuali yang bersulang, pidato ucapan
selamat, ucapan selamat pidato penerimaan, pengantar, dan
sejenisnya. Jika memberikan pidato jenis itu dan ingin
menghafalnya, dengan segala cara melakukannya. Namun,
pastikan untuk menghafalnya dengan saksama sehingga akan
dapat berkonsentrasi untuk berkomunikasi dengan audiens,
bukan pada mencoba mengingat kata itu. Pembicara yang
menatap langit-langit atau menatap ke luar jendela mencoba

39
40

mengingat apa yang telah mereka hafal tidak lebih baik


membaca dengan sepatutnya dari sebuah naskah.33

3. Speaking Impromtu (Mendadak)

Pidato dadakan disampaikan dengan sedikit atau tanpa


persiapan. Hanya sedikit orang yang memilih untuk berbicara
tanpa alasan, tetapi terkadang itu tidak dapat dihindari. Pada
kenyataannya, banyak dari pidato yang berikan dalam hidup
akan menjadi tidak masuk akal. Mungkin dipanggil tiba-tiba
untuk mengucapkan beberapa kata atau, dalam suatu diskusi
kelas, pertemuan bisnis, atau laporan komite, ingin
menanggapi pembicara sebelumnya. Ketika situasi seperti itu
muncul, jangan panik, tidak ada yang mengharapkan untuk
menyampaikan pidato yang sempurna secara mendadak. Jika
menghadiri rapat atau diskusi, perhatikan baik-baik apa yang
dikatakan pembicara lain. catat poin-poin utama dengan
setuju atau tidak setuju. Dalam prosesnya, akan secara
otomatis mulai merumuskan apa yang akan katakan ketika
giliran untuk berbicara.34

4. Speaking Extemporaneously (Tanpa Persiapan)

Dalam penggunaan tanpa persiapan berarti sama dengan


dadakan. Tetapi secara teknis keduanya berbeda, tidak seperti
pidato dadakan, pidato tanpa persiapan dengan hati-hati
disiapkan dan dipraktikkan dalam lanjutan. Dalam

33
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 245.
34
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 246.

40
41

menyampaikan pidato, pembicara yang dewasa hanya


menggunakan satu set catatan singkat atau garis besar
pembicaraan untuk mengacak ingatan, kata-kata yang tepat
dipilih pada saat penyampaian. Ini tidak sesulit
kedengarannya, begitu memiliki garis besar dan tahu topik
apa yang akan bahas dan dalam urutan apa, bisa mulai
berlatih pidato. setiap kali menjalankannya, kata-katanya akan
sedikit berbeda. Saat berlatih pidato berulang-ulang, cara
terbaik untuk menyajikan setiap bagian akan muncul dan
melekat di benak.35

b. The Speaker’s Voice

Apa pun karakteristik suara manusia yakinlah itu unik.


Karena tidak ada dua orang yang secara fisik sama, maka tidak
ada dua orang yang memiliki suara yang sama. Suara manusia
dihasilkan oleh serangkaian langkah kompleks yang dimulai
dengan mengembuskan udara dari paru-paru. Ketika udara
dihembuskan, ia melewati laring, di mana ia bergetar untuk
menghasilkan suara. Suara ini kemudian diperkuat dan
dimodifikasi karena beresonansi melalui tenggorokan, mulut, dan
saluran hidung. Akhirnya, bunyi resonansi dibentuk menjadi
bunyi vokal dan konsonan spesifik oleh gerakan lidah, bibir, gigi,
dan atap mulut.
Suara yang dihasilkan oleh proses fisik ini akan sangat
memengaruhi keberhasilan pidato suara emas jelas merupakan
aset, tetapi beberapa pembicara paling terkenal dalam sejarah
35
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 247.

41
42

memiliki suara yang tidak khas. Abraham Lincoln memiliki suara


yang keras dan tajam Winston Churchill menderita sedikit cadel
dan gagap yang canggung. Seperti mereka, dapat mengatasi
kerugian alami dan menggunakan suara untuk efek terbaik.
Aspek suara yang harus kontrol adalah volume, nada, tempo,
jeda, variasi, pengucapan, artikulasi, dan dialek.
1. Volume
Pada suatu waktu, suara yang kuat sangat penting bagi orator.
Hari ini, amplikasi elektronik bahkan memungkinkan orang yang
berbicara lembut untuk didengar dalam pengaturan apa pun.
Tetapi di kelas akan berbicara tanpa mikrofon. Ketika
melakukannya, pastikan untuk menyesuaikan suara dengan
akustik ruangan, ukuran audiens, dan tingkat kebisingan latar
belakang. Jika berbicara terlalu keras, pendengar akan
menganggap kasar. Jika berbicara terlalu pelan, mereka tidak
akan mengerti. Ingat bahwa suara selalu terdengar lebih keras
dari pada pendengar. Segera setelah memulai pidato, panggillah
orang-orang yang paling jauh, jika mereka terlihat bingung,
condong ke depan di tempat duduk mereka, atau berusaha keras
untuk mendengar, perlu berbicara lebih keras.36

2. Nada

Nada adalah tinggi atau rendahnya suara pembicara.


Gelombang suara pemakan bergetar, semakin tinggi nada mereka
semakin lambat bergetar, semakin rendah nada mereka. Nada
membedakan suara yang dihasilkan oleh tombol di satu ujung
36
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 248.

42
43

piano dari yang dihasilkan oleh tombol di ujung lainnya. Dalam


pidato, nada dapat mempengaruhi arti kata atau suara. Nada
itulah yang membuat perbedaan antara "aha!" berseru penuh
kemenangan oleh Sherlock Holmes setelah menemukan petunjuk
yang tampaknya menentukan dan "aha" yang dia gumamkan
ketika dia tahu bahwa petunjuk itu tidak menentukan. Jika
membaca kalimat sebelumnya dengan keras, suara mungkin akan
naik di nada pada "aha" pertama dan turun di nada pada yang
kedua.

Perubahan nada dikenal sebagai infleksi. Mereka memberikan


suara lebih hangat, kehangatan, dan vitalitas. Infleksi
mengungkapkan apakah mengajukan pertanyaan atau membuat
pernyataan, apakah tulus atau sarkastik. Infleksi juga dapat
membuat terdengar bahagia atau sedih, marah atau senang,
dinamis atau tidak bergairah, tegang atau santai, tertarik atau
bosan.
Dalam percakapan biasa kita secara insting menggunakan
infleksi untuk menyampaikan makna dan emosi. Orang yang
dikatakan berbicara secara monoton, suatu sifat yang hanya
diketahui bermanfaat untuk menyembuhkan insomnia pada
pendengarnya. Hanya sedikit orang yang berbicara dengan nada
monoton absolut, tanpa variasi apa pun dalam nada, tetapi banyak
yang jatuh ke pola nada berulang yang hanya hipnosis. Dapat
mencegah hal ini dengan merekam pidato.

43
44

3. Tempo

Tempo mengacu pada kecepatan di mana seseorang berbicara.


orang-orang di A.S biasanya berbicara dengan kecepatan antara
120 dan 150 kata per menit, tetapi tidak ada kecepatan yang sama
untuk pembuatan pidato yang efektif. Franklin Roosevelt
berbicara dengan kecepatan 110 kata per menit, John Kennedy
pada 180. Martin Luther King membuka pidatonya "i have a
dream" dengan kecepatan 92 kata per menit dan
menyelesaikannya pada angka 145. Tingkat kemampuan
berbicara terbaik tergantung pada hal-hal suram yang menjadi
ciri-ciri utama dari pembicara, suasana hatinya dia mencoba
untuk menciptakan, komposisi penonton, dan sifat dari acara
tersebut.

Misalnya, jika ingin menyampaikan kegembiraan balap mobil


Daytona 500, mungkin akan berbicara lebih cepat, tetapi
kecepatan yang lebih lambat akan lebih tepat untuk
menggambarkan ketenangan alam belantara Alaska. Laju cepat
membantu menciptakan perasaan bahagia, takut, marah, dan
terkejut, di mana laju lambat lebih baik untuk mengekspresikan
kesedihan. Tempo yang lebih lambat diperlukan saat menjelaskan
informasi yang rumit, tempo yang lebih cepat ketika informasi
tersebut sudah fimiliar kepada audiens.37

37
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 249.

44
45

4. Jeda

Belajar bagaimana dan kapan berhenti adalah tantangan


utama bagi sebagian besar penutur pemula. Bahkan saat hening
pun bisa terasa seperti selamanya. Namun, ketika mendapatkan
lebih banyak ketenangan dan kepercayaan diri, akan menemukan
betapa bermanfaatnya jeda itu. Itu bisa menekan akhir dari unit
pemikiran, memberikan waktu ide untuk tenggelam, memberikan
dampak dramatis pada sebuah pernyataan.
Mengembangkan rasa tajam waktu adalah sebagian masalah
akal sehat, sebagian lagi masalah pengalaman. Tidak akan selalu
mendapatkan jeda tepat pada awalnya, tetapi dapat mencoba.
mendengarkan pembicara ulung untuk melihat gaya yang mereka
gunakan jeda untuk memodulasi laju dan ritme pesan mereka.
Kerjakan jeda saat mempraktikkan pidato .
Pastikan berhenti di akhir meskipun unit dan tidak di tengah.
jika tidak, dapat mengalihkan perhatian pendengar dari ide-ide.
Yang paling penting, jangan mengisi keheningan dengan "uh,"
"er," atau "um." jeda yang disuarakan ini dapat menciptakan
persepsi negatif tentang kecerdasan pembicara dan sering
membuat pembicara tampak menipu.
5. Variasi Vokal

Variasi adalah bumbu kehidupan, begitu juga bumbu


berbicara di depan umum. Suara datar, tanpa daftar, tidak berubah
sama mematikannya dengan pembuatan pidato seperti halnya
rutinitas datar, tanpa daftar, tidak berubah adalah bagi kehidupan
sehari-hari. Tentu saja tidak mengucapkan kedua bagian itu

45
46

dengan cara yang sama. Secara naluriah memvariasikan laju,


nada, volume, dan jeda untuk membedakan limerick yang ringan.
Saat memberikan pidato, harus memodulasi suara hanya dengan
cara ini untuk mengomunikasikan ide dan perasaan.
Mendiagnosis suara berbicara saat ini untuk memutuskan
aspek mana yang perlu diperbaiki. Rekam pidato untuk
mendengar bagaimana suaranya. Coba mereka pada anggota
keluarga, teman, atau teman sekamar. Tanyakan kepada guru
untuk saran. Variasi vokal adalah fitur alami dari percakapan
biasa. Tidak ada alasan mengapa hal itu tidak sealamiah pidato.38

6. Pengucapan

Setiap kata menjalani kehidupan rangkap tiga yang dibaca,


ditulis, dan diucapkan. kebanyakan orang mengenali dan
memahami lebih banyak kata dalam membaca dari pada yang
mereka gunakan dalam tulisan biasa, dan sekitar tiga kali lebih
banyak dari yang terjadi dalam pidato spontan. Inilah sebabnya
kadang-kadang tersandung ketika mengucapkan kata-kata yang
merupakan bagian dari bacaan atau menulis kata-kata. dalam
kasus lain, kita banyak salah mengucapkan kata-kata yang paling
umum karena kebiasaan.
Masalahnya adalah bahwa kita biasanya tidak tahu kapan kita
salah mengucapkan kata. Di saat kita beruntung, kita belajar
pengucapan yang benar dengan mendengarkan orang lain
mengucapkan kata itu dengan benar atau dengan meminta

38
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 250.

46
47

seseorang untuk dengan lembut mengoreksi kita secara pribadi.


Jika kita kurang beruntung, kita salah mengucapkan kata di depan
ruangan penuh orang, yang banyak yang tertawa.
Semua ini berargumen untuk melatih pidato di depan
sebanyak mungkin teman dan kerabat yang percayai. jika
memiliki keraguan tentang pelafalan yang tepat dari kata-kata
tertentu, pastikan untuk memeriksa kamus.39

7. Artikulasi

Artikulasi dan pengucapan tidak identik. Artikulasi ceroboh


adalah kegagalan untuk dari suara pidato tertentu renyah dan
jelas. Ini adalah salah satu dari beberapa penyebab salah
pengucapan, tetapi dapat mengartikulasikan kata dengan tajam
dan masih salah mengucapkannya. Misalnya, jika mengucapkan
"s" di "illinois" atau "p" dalam "pneumonia," dan membuat
kesalahan dalam pengucapan, terlepas dari seberapa tepat
mengartikulasikan suara.
Sebagian besar artikulasi yang buruk disebabkan oleh
kemalasan, karena gagal memanipulasi bibir, lidah, rahang, dan
langit-langit mulut sehingga menghasilkan suara ucapan yang
jelas dan tepat. orang-orang di Amerika Serikat khususnya
cenderung memilih, mengoceh, dan bergumam, dari pada
mengartikulasikannya dengan jelas.

39
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 251.

47
48

8. Dialek

Sebagian besar bahasa memiliki dialek, masing-masing


dengan aksen, tata bahasa, dan kosa kata yang khas. Dialek
biasanya didasarkan pada pola bicara daerah atau etnis. Kapan
dialek yang diberikan sesuai untuk berbicara di depan umum?
jawabannya tergantung pada komposisi audiens. Penggunaan
dialek regional atau etnis yang berat dapat menyusahkan bila
audiens tidak berbagi dialek tersebut. Dalam situasi seperti itu,
dialek dapat menyebabkan pendengar membuat penilaian negatif
tentang kepribadian, kecerdasan, dan kompetensi pembicara.
Dialek regional atau etnis tidak menimbulkan masalah selama
audiens akrab dengan mereka dan menemukan mereka yang
sesuai. Ketika berbicara di utara, misalnya seorang politisi selatan
akan kemungkinan besar tidak menggunakan dialek daerah.
Tetapi ketika berbicara kepada audiensi di selatan, politisi yang
sama mungkin dengan sengaja memasukkan dialek regional
sebagai cara untuk menciptakan kesamaan dengan
pendengarnya.40

c. The Speaker’s Body

Pembicara yang baik seperti Peraih Hadiah Nobel Perdamaian


Muhammad Yunus menggunakan suara yang hidup untuk
membawa ide-ide mereka ke kehidupan. Mereka juga
menggunakan gesture, kontak mata, dan ekspresi wajah untuk
membuat ikatan dengan audiens mereka.
40
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 253.

48
49

Postur, ekspresi wajah, gerakan, kontak mata, semuanya


memengaruhi cara pendengar merespons pembicara. Bagaimana
kita menggunakan ini dan gerakan tubuh lainnya untuk
berkomunikasi adalah subjek dari bidang studi yang menarik
yang disebut kinesik. salah satu pendirinya, Ray Birdwhistell
memperkirakan bahwa lebih dari 700.000 sinyal fisik dapat
dikirim melalui gerakan tubuh. Penelitian telah menunjukkan
bahwa sinyal-sinyal ini memiliki dampak yang signifikan
terhadap makna yang dikomunikasikan oleh pembicara. Hal
penelitian juga mengkonfirmasi apa yang diamati oleh sejarawan
Yunani Herodotus lebih dari 2.400 tahun yang lalu: "orang
kurang mempercayai telinga mereka daripada mata mereka."
ketika bahasa tubuh pembicara tidak konsisten dengan kata-
katanya, pendengar sering lebih percaya bahasa tubuh dari pada
kata itu. Di sini adalah aspek utama dari tindakan fisik yang akan
mempengaruhi hasil dari pidato.41
1. Penampilan Pribadi

Sejumlah penelitian telah mengkonfirmasi bahwa


penampilan pribadi berperan dan peran penting dalam
pembuatan pidato. Pendengar selalu melihat sebelum mereka
mendengarkan. Sama seperti menyesuaikan bahasa dengan
audiens dan acara itu, juga harus berpakaian dan berpakaian
secara pantas. Meskipun kekuatan bicara kadang-kadang
dapat mengatasi kesan buruk yang diciptakan oleh
penampilan pribadi, kemungkinan besar adalah

41
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 255.

49
50

menentangnya. terlepas dari situasi berbicara, harus mencoba


membangkitkan kesan pertama yang baik.42

2. Gerakan

Pembicara pemula sering tidak yakin tentang apa yang


harus dilakukan dengan tubuh mereka saat memberikan
pidato. Beberapa langkah tanpa henti bolak-balik melintasi
podium, takut jika mereka berhenti, mereka akan melupakan
segalanya. Yang lain terus-menerus menggeser kantong
mereka, yang lain berubah menjadi patung, berdiri kaku tanpa
ekspresi dari awal sampai akhir. Kebiasaan seperti itu
biasanya berasal dari kegugupan. Sama pentingnya dengan
bagaimana bertindak selama pidato adalah apa yang lakukan
sesaat sebelum mulai dan setelah selesai. Saat bangkit untuk
berbicara, cobalah untuk terlihat tenang, tenang, dan percaya
diri, terlepas dari kupu-kupu di perut. Ketika mencapai
podium dan jangan buru-buru berbicara. Beri diri waktu
untuk siap. Atur catatan tepat seperti yang inginkan. Berdiam
diri saat menunggu untuk memastikan audiens
memperhatikan. Buat kontak mata dengan pendengar, setelah
itu mulai berbicara. Ketika mencapai akhir pidato,
pertahankan kontak mata selama beberapa saat setelah
berhenti berbicara. Ini akan memberikan waktu untuk bagian
penutupan.43

42
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 256.
43
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 256.

50
51

3. Sikap

Penutur yang efektif tidak membutuhkan daftar gerakan


yang luas. Beberapa penutur bahasa isyarat sering melakukan,
yang lain hampir tidak sama sekali.Aturan utamanya adalah
gerakan apa pun yang lakukan tidak boleh mengalihkan
perhatian dari pesan. mereka harus terlihat alami dan spontan,
membantu memperjelas atau memperkuat ide-ide, dan cocok
untuk audiens dan acara.
Gerakan cenderung untuk bekerja dengan sendirinya saat
memperoleh pengalaman dan percaya diri. Untuk saat ini
pastikan tangan tidak melebihi ide.Setelah menghilangkan
gangguan ini, lupakan tangan. Pikirkan tentang
berkomunikasi dengan pendengar, dan gerakan akan menjaga
diri mereka sama seperti yang mereka lakukan dalam
percakapan.
4. Kontak Mata

Bola mata itu sendiri tidak mengekspresikan emosi.


Namun dengan memanipulasi bola mata dan area wajah di
sekitarnya terutama kelopak mata atas dan alis mata,
menyampaikan serangkaian pesan nonverbal yang rumit.
Begitu mengungkap pesan ini sehingga kita menganggap
mata sebagai "jendela jiwa." Kita meminta mereka untuk
membantu mengukur kebenaran, kecerdasan, sikap, dan
perasaan pembicara.
Ketika berbicara di depan umum, ada kesepakatan luas di
seluruh budaya tentang pentingnya beberapa tingkat kontak

51
52

mata. Dalam kebanyakan situasi, salah satu cara tercepat


untuk membangun ikatan komunikasi dengan pendengar
adalah dengan melihatnya secara pribadi dan
44
menyenangkan.

44
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 257.

52
53

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Deskripsi Video UAS Ceramah di Mabes TNI AD

Sumber:https://www.Youtube.com/watch?v=l99LtzCwXuA
Judul video adalah UAS ceramah di MABES TNI
AD, diunggah oleh channel Youtube Tafaqquh video pada
9 Juni 2018. Durasi video 57 menit 19 detik. Hingga saat
ini ditonton oleh 3.875.525 viewers. Ribuan likers dan
komentar.1
Ustaz Abdul Somad mengapresiasi Kepala Staf
TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono yang
mengundangnya untuk berceramah di Markas Besar
Angkata Darat (Mabes) AD, Jakarta. Di awal ceramahnya,
lulusan Universitas Al-Azhar Kairo ini mengangkat

1
Channel Youtube tafaqquh video
https://www.Youtube.com/watch?v=l99LtzCwXuA diakses pada Kamis, 27
Desember 2018, pukul 10.30 WIB.

53
53
54

sejarah kemerdekaan RI, nasionalisme, dan cinta Tanah


Air. Menurut ustadz asal Riau ini, apa yang dilakukan
KSAD memberikan kesejukan yang luar biasa. Bahkan,
kata Somad, undangan berceramah di Mabes AD juga
menghilangkan anggapan-anggapan yang tidak baik
terhadap dirinya.
Acara yang berlangsung sejak pukul 17.00 WIB
ini dihadiri Wakil KSAD Letjen TNI Tatang Sulaiman,
Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto dan ribuan
prajurit TNI AD dan pegawai negeri sipil Mabes TNI AD.
Ceramah Abdul Somad yang langsung diunggah lewat
Youtube itu mendapat pujian puluhan netizen. Salah satu
isi ceramahnya, ustaz Somad mengatakan, orang Islam
yang berteriak Allahu Akbar tidak menghilangkan jiwa
nasionalismenya. Selain itu, dia mengungkap jimat
Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman sehingga ditakuti
oleh musuhnya. Jimat pertama, kata dia, Jenderal
Sudirman tak pernah putus wudunya. Kedua, Jenderal
Sudirman tak pernah meninggalkan salat wajib
berjamaah. Dia juga menyinggung kemuliaan menyantuni
anak-anak yatim terlebih lagi di bulan Ramadan. 2
B. Youtube

2
https://www.inews.id/news/read/145661/ustaz-abdul-somad-
ceramah-di-mabes-tni-ad-soal-nasionalisme diakses pada Kamis, 27 Desember
2018, pukul 11.20 WIB.

54
55

Youtube adalah perusahaan yang mengumpulkan koleksi


user generated content memuat ribuan film pendek dan
episode televisi, dan ratusan film full-lengh melayani lebih
dari dua miliar video per hari, telah menjadi pemimpin yang
jelas dalam berbagai video online. Youtube terutama
memperoleh pendapatan dengan menjual iklan pada halaman
homepage dan pencarian hasil-hasilnya, serta dalam
videonya. Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah,
menonton dan berbagi video.

Perusahaan ini berkantor di San Bruno Clifornia.


Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 oleh Stevs Chen
dan Chand Hurley. Youtube hari ini adalah anak perusahaan
dari internet pencari raksasa Google. Pada November 2006,
Youtube, LLC dibeli oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar
dan resmi beroperasi sebagai anak perusahaan Google.
Perusahaan Youtube berkantor pusat di San Bruno California,
dan memakai teknologi Adobe Flash Video dan HTML5
untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan
pengguna termasuk klip film, klip TV dan video musik.
Selain itu ada pula konten amatir seperti blog video, video
orisinal pendek dan video pendidikan.3

Sambutan khalayak terhadap Youtube dinilai sangat


fatastis. Pada November tahun 2007, Youtube menjadi the
most popular entertainment website di Britain, mengalahkan

3
Suyanto, Asep Herman dan Wahyudi, Jurnal: Youtube.
www.jurnalkomputer.com , diakses pada 23 November 2018, pukul 12.30

55
56

BBC website. Pada awal tahun 2008, Youtube termasuk top


ten most visited website secara global. April 2008, lembaga
riset pasar internet, ComScore, melansir bahwa 37% dari
seluruh video di internet yang telah ditonton di United States,
berasal dari Youtube, mengalahkan Fox Interactive Media
yang hanya 4,2%.

Youtube berisi konten video yang diklasifikasikan sebagai


media audio visual yang berupa gambar sekaligus suara.
Sehingga informasi dakwah menjadi lebih efektif dan mudah
diterima oleh khalayak. 4 Youtube lebih cenderung menarik
dan tidak membosankan jika dibandingkan dengan televisi.
Konten yang disuguhkan Youtube lebih lengkap dan tanpa
dibatasi oleh waktu. Sehingga pengguna dapat menikmati
konten Youtube sesuai dengan apa yang diminati, dimanapun
dan kapanpun.

Terdapat beberapa fungsi Youtube, diantaranya:

1. Mencari video di Youtube, setiap pengguna


dapat mencari video yang diperlukan. Dengan
memerlukan pencarian sesuai dengan kata
kunci, maka berbagai video yang berkaitan
akan muncul.
2. Memutar dan menonton video
3. Mengunggah video
4. Mengunduh video.
4
Wahyu Ilahi,Komunikasi Dakwah (Bandung: PT.Rosdakarya,
2013), cet ke-2. h.122.

56
57

Terdapat beberapa istilah dalam Youtube, yaitu:

1. Subscribe
Adalah istilah menu layanan gratis dengan
memasukkan email pengguna untuk
memudahkan pengunjung agar mengetahui
post terbaru. Subscribe artinya
berlangganan, dimana pengguna akan
diberikan informasi apabila terdapat
perihal kabar terbaru dari tautan atau akun
yang telah dipilih.
2. Streaming
Istilah ini biasanya digunakan untuk
menyiarkan secara langsung video yang
direkam melalui sebuah kamera video yang
dapat dilihat oleh siapapun dan dimanapun
dalam waktu bersamaan. Sehingga
pengguna bisa menyiarkan langsung tanpa
melalui proses unduh.
3. Buffering

Merupakan istilah yang memiliki makna


penyangga atau tenaga. Dengan kata lain
buffering berarti jeda waktu yang terjadi
saat pengguna memutar video di Youtube.5

5
Arie Prastyo, 19 Juli 2014. Artikel : Perbedaan dan Pengertian
antara Streaming dan Buffering,https://www.arieprastyo.com, diakses pada 23
November 2018, pukul 13.00

57
58

C. Riwayat Hidup ustadz Abdul Somad


Ustadz Abdul Somad adalah seorang da’i, ahli
ilmu hadis, ulama dan dosen. Beliau dilahirkan di desa
Silo Lama, kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara
pada hari Rabu, 30 Jumada al-Ula 1397 Hijriah,
bertepatan dengan 18 Mei 1977 M. Beliau adalah anak
pertama dari dua bersaudara. Ibu Abdul Somad bernama
Hajjah Rohana. Ibunya merupakan keturunan dari Syekh
Abdurrahman atau dikenal sebagai Syekh Silau Laut . Ia
adalah ulama besar di kabupaten Batu Bara, Sumatera
Utara.
Sejak kecil, orang tua Abdul Somad sudah
memasukkan anaknya di sekolah yang berkultur agama
islam. Ustad Abdul Somad memulai sekolahnya di SD Al-
Washliyah Medan dan tamat di sana pada tahun 1990.
Orang tuanya kemudian memasukkannya ke sekolah
pesantren Darularafah di wilayah Deliserdang, Sumatera
Utara. Disana ia mengenyam pendidikan selama satu
tahun sebelum pindah ke Riau pada tahun 1994.
Ia bersekolah di Madrasah Aliyah Nurul Falah di
wilayah Indragiri Hulu dan tamat pada tahun 1996.
Setelah menamatkan sekolahnya, Ustad Abdul Somad
kemudian melanjutkan pendidikannya di jenjang
perguruan tinggi. Beliau menyelesaikan pendidikan

58
59

menengah atas di Madrasah Aliyah Nurul Falah Air


Molek Indragiri Hulu, Riau pada tahun 1996.
Ustadz Abdul Somad melanjutkan pendidikannya
di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir pada tahun 1998,
setelah berhasil mendapatkan beasiswa dari pemerintah
Mesir. Ia terpilih sebagai salah satu dari 100 penerima
beasiswa dengan mengalahkan 900 pelamar lainnya.
Di Universitas Al-Azhar, Mesir, Abdul Somad
menyelesaikan kuliahnya dalam kurun waktu 3 tahun 10
bulan dan berhasil mendapatkan gelar .Lc (License) yang
merupakan gelar bagi lulusan pendidikan di kawasan
timur tengah termasuk Mesir.
Pada tahun 2004 memperoleh beasiswa dari AMCI
(Agence Marocaine Coorperation Internationale). Ustad
Abdul Somad kemudian melanjutkan pendidikan S2 nya
pada tahun 2004 di Maroko tepatnya di Institut Dar Al-
Hadis Al-Hassania melalui beasiswa kerajaan Maroko.
Abdul Somad merupakan salah satu dari 5 orang asing
yang diterima kuliah disana. Abdul Somad menyelesaikan
pendidikan masternya dalam jangka waktu 1 tahun 11
bulan dan meraih gelar D.E.S.A (Diplôme d’Etudes
Supérieurs Approfondies) di Dar al-Hadith al-Hassania
Institute, sebuah institut pendidikan Islam khusus Hadits
yang didirikan oleh Raja Hasan II Raja Maroko DI Rabat
pada tahun 1964.
Ustadz Abdul Somad telah menikah. Istri Ustadz
Abdul Somad merupakan seorang istri yang taat. Ustadz

59
60

Abdul Somad menikah pada usia 31 tahun di tahun 2008.


Anak Ustadz Abdul Somad bernama Mesian Haziq
Abdillah.
Ustadz Abdul Somad sekarang bekerja sebagai
dosen bahasa arab dan tafsir hadist di Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim dari tahun 2009. Selain itu
beliau juga mengajar sebagai Dosen Agama Islam di
Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar Yayasan Masmur,
Riau. Anggota Komisi Pengkajian Majelis Ulama
Indonesia Provinsi Riau. Anggota komisi Fatwa Majelis
Ulama Indonesia Kotamadya Pekanbaru periode 2012-
2017. Anggota Komisi Pengembangan Badan Amil Zakat
Provinsi Riau. Dosen Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Kini Ustadz Abdul Somad aktif dalam
memberikan ceramah agama islam di berbagai pelosok di
wilayah Indonesia. Dimulai dari memberikan dakwah
agama melalui kanal Youtube nama Ustad Abdul Somad
semakin dikenal di masyarakat setelah video-video
ceramahnya menjadi viral di internet.
Ceramah atau isi dakwahnya mengenai agama
islam sangat berbobot sesuai dengan kapasitas dirinya
sebagai seorang ulama, da’i sekaligus dosen agama islam.
Pertanyaan dari para jamaahnya ia jawab
berdasarkan sesuai pandangan-pandangan imam mazhab
dan mudah dimengerti. Sosoknya yang cerdas dan
gayanya yang sederhana membuat Ustad Abdul Somad

60
61

banyak disukai oleh jamaah atau masyarat sehingga ia


banyak menerima undangan untuk ceramah.
Beliau adalah seorang pendakwah dan ulama
Indonesia yang sering mengulas berbagai persoalan
agama, khususnya ilmu hadis dan ilmu fiqih. Selain itu, ia
juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan
berbagai masalah terkini yang sedang menjadi
pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Awal mula namanya dikenal publik karena ilmu
dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan dalam
menyampaikan dakwah yang disiarkan melalui saluran
Youtube tafaqquh video, akun instagram dan akun
facebook beliau, lalu disebarluaskan lagi melalui media
sosial oleh viewers dan followers beliau. Dan saat ini
followers beliau di instagram mencapai 5,8 juta followers
pada bulan November 2018.
D. Pendidikan dan Organisasi Ustad Abdul Somad
1. Pendidikan Ustadz Abdul Somad

Sebagaimana umumnya orang-orang yang pintar dan


berhasil itu diawali dengan sebuah perjalanan hidupnya
dalam menuntut ilmu. Berikut ini adalah riwayat
pendidikan formal dan nonformal ustadz Abdul Somad:

1. Beliau memulai pendidikannya di Sekolah Dasar


Al-Washliyah, Medan, lulus pada tahun 1990.
2. Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah
dasar, beliau melanjutkan pendidikannya di

61
62

Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah,


Medan, lulus pada tahun 1993.
3. Setelah menuntaskan pendidikan menengah
pertama, beliau dan keluarga pindah ke Riau dan
melanjutkan pendidikan menengah atas di
Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek,
Indragiri Hulu, lulus pada tahun 1996.
4. Beliau kuliah di UIN SUSKA Riau. Di kampus
ini, Ustad Abdul Somad hanya mengenyam
pendidikannya selama dua tahun saja, hingga
tahun 1998.
5. Kemudian beliau akhirnya memilih untuk
melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-
Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-
nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada
pertengahan tahun 2002.
6. Setelah itu beliau melanjutkan program
pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan
Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama
dua semester.
7. Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI
(Agence Marocaine de Coopération Internationale)
dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan
beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut
Darul-Hadits Al-Hassaniyah. Ustad Abdul Somad
menyelesaikan pendidikan masternya dalam
jangka waktu 1 tahun 11 bulan dan meraih gelar

62
63

D.E.S.A (Diplôme d’Etudes Supérieurs


Approfondies).6

2. Organisasi Ustadz Abdul Somad


Pasca lulus dari Maroko, Ustadz Abdul Somad
hingga saat ini aktif mengabdikan diri ke berbagai
lembaga sebagai berikut:
1. Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau
2. Dosen Tafsir dan Hadis di kelas Internasional
Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim
Riau.
3. Dosen Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama
Islam Al-Azhar Yayasan Masmur Pekanbaru.
4. Anggota Komisi Pengkajian dan Keorganisasian,
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau.
5. Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Kotamadya Pekanbaru periode 2012-1017.
6. Anggota Badan Amil Zakat Provinsi Riau, Komisi
Pengembangan.
7. Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul
Ulama Provinsi Riau.7

6
Hasil wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Somad via telefon
pada Minggu, 30 September 2018.
7
Hasil wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Somad via telefon
pada Minggu, 30 September 2018.

63
64

E. Aktivitas Dakwah Ustadz Abdul Somad


Ustadz Abdul Somad sebagai dai, ulama dan juga
dosen memiliki peran aktif menghadiri berbagai
pertemuan, baik itu di kampus tempat mengajar, masjid,
mushollah, lembaga dan berbagai daerah di Indonesia
bahkan hingga ke luar negeri. Sudah hampir seluruh
Provinsi di Indonesia sudah ustad Abdul Somad kunjungi
dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, bahan
hingga Papua, dari Sabang hingga Merauke.
Selain berdakwah dari mimbar ke mimbar, ustadz
Abdul Somad menyampaikan dakwah melalui berbagai
media seperti televisi dan media online seperti facebook,
instagram, Youtube dan sebagainya. Di media televisi
juga berdakwah pada program Damai Indonesiaku
TVOne, Islam itu Indah TransTV, Indahnya Ramadhan
TVOne. Untuk daftar aktivitas peneliti lampirkan pada
bagian lampiran skripsi.
F. Karya-karya Ustadz Abdul Somad

Beliau juga sudah menulis buku dan banyak


menerjemahkan buku-buku dari Timur Tengah yang memuat
mengenai permasalahan seputar rumah tangga dalam islam
dan permasalah lain dalam agama islam.

a. Buku
1. Bunga Rampai: 30 Fatwa Seputar Ramadhan,
Tafaqquh, 2012.
2. 77 Tanya Jawab Shalat, Zanafa, 2013.

64
65

3. Metode Takhrij Hadits, Suska Press, 2013.


4. 37 Masalah Populer, Tafaqquh, 2014.
b. Terjemahan :
5. 55 Nasihat Untuk Wanita Sebelum Nikah (55
Nashihat li al-banat qobla az-zawaj), DR. Akram
Thal’at, Dar at-Ta’if, Cairo. Diterbitkan oleh
penerbit Cendikia Sentra Muslim Jakarta, April
2004.
6. 30 Orang Dijamin Masuk Surga (30 al-
mubasysyarun bi al-jannah), DR. Mustafa Murad,
Dar al-Fajr li at-Turats, Cairo. Diterbitkan oleh
Cendikia Sentra Muslim Jakarta, Juli 2004.
7. 15 sebab Dicabutnya Berkah (15 sabab min asbab
naz’ al-barakah), Abu Al-Hamd Abdul Fadhil.
Dar ar-Raudhah, Cairo. Diterbitkan oleh Cendikia
Sentra Muslim Jakarta, Agustus 2004.
8. Nikah, Siapa Takut, (Akhta’fi Mafhum az-zawaj),
Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, diterbitkan
oleh Penerbit Pustaka Progresif Jakarta, September
2004.
9. Indahnya Seks Setelah Nikah (Syahr al-asal bi la
khalaj), DR. Aiman Al-Husaini, diterbitkan oleh
Penerbit Pustaka Progresif Jakarta, September
2004.
10. Derajat Hadits-hadits dalam Tafsir Ibnu Katsir,
Tahqiq: Syekh Nashiruddin Al Albani, diterbitkan
oleh Penerbit Azzam Jakarta, 2007.

65
66

11. Perbuatan Maksiat Penyebab Kerusakan Rumah


Tangga (Judul Asli: Al-Ma’ashi Tu’addi ila Al-
Faqri wa Kharab Al-Buyut), Penulis: Majdi Fathi
As-Sayyid. Diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar,
Jakarta, Maret 2008.
12. 101 Kisah Orang-Orang Yang Dikabulkan Doanya
(Judul Asli: 101 Qishash wa Qishah li Alladzina
Istajaba Allah Lahum Ad-Du’a’, Majdi Fathi As-
Sayyid. Diterbitkan oleh Pustaka Azzam – Jakarta,
Desember 2004.
13. Beberapa Kekeliruan Memahami Pernikahan
(Judul Asli: Akhta’ fi mafhum az-zawaj,
Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, diterbitkan
oleh Penerbit Pustaka Progresif- Jakarta,
September 2004.
14. Sejarah Agama Yahudi (Judul Asli: Tarikh ad-
Diyanah al-Yahudiyyah), diterbitkan oleh Pustaka
al-Kautsar, Jakarta, Desember 2010.8
G. Penghargaan Ustadz Abdul Somad
Berikut ini adalah penghargaan yang diraih oleh ustad
Abdul Somad:
1. Tokoh Perubahan Republika 2017
Malam penganugerahan Tokoh Perubahan
Republika yang digelar di Djakarta Theater, Thamrin,
Jakarta Pusat, 10 April 2017. Lima tokoh akan menerima

8
Hasil wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Somad via telefon
pada Minggu, 30 September 2018.

66
67

piala dari Republika atas kontribusinya dalam mengubah


Indonesia ke arah lebih baik di sepanjang tahun 2017.

Sumber:https://www.republika.co.id/berita/inpicture/n
asional-inpicture/18/04/10/p6z6bl283-lima-sosok-penerima-
anugerah-tokoh-perubahan-republika-2017
Penghargaan Tokoh Perubahan Republika ini
sudah berlangsung sejak tahun 2005. Kelima tokoh
tersebut, masing-masing bergerak di bidang ekonomi,
pembangunan, hingga keagamaan.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Suprajarto, Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Ketua
Dewan Masjid Indonesia Komisaris Jenderal Polisi
Syafruddin, Owner Trusmi Group Sally Giovanny, dan
pendakwah ustaz Abdul Somad.
Nama terakhir, sosoknya paling melejit dalam
waktu relatif singkat. Somad mulai diterima kalangan
umat Islam Indonesia secara luas pada tahun 2016 lalu.
Dai muda asal Riau tersebut sukses mencuri perhatian
umat lewat dakwah-dakwahnya yang mudah dicerna.

67
68

Ustad Abdul Somad sukses menyampaikan


dakwah lewat media internet. Video-video tausyiahnya di
Youtube viral berseliweran. Kelebihan Somad adalah
berani membuka sesi tanya jawab terbuka seputar agama
di setiap kegiatan dakwahnya.9
2. Ustaz Abdul Somad Terima Gelar Datuk Seri Ulama
Setia Negara dari Lembaga Adat Melayu.

Sumber:https://www.republika.co.id/berita/nasional/tok
oh-perubahan/18/04/10/p6yixu330-malam-ini-ustaz-
abdul-somad-jadi-tokoh-perubahan-republika

Dai kondang Ustadz Abdul Somad menerima gelar


adat kehormatan dari Lembaga Adat Melayu (LAM)
Riau. Prosesi pemberian gelar dan penabalan Ustadz
Abdul Somad di Gedung Lembaga Adat Melayu
(LAM) Riau berlangsung khidmat. 11 tokoh penting

9
https://www.republika.co.id/berita/nasional/tokoh-
perubahan/18/04/10/p6yixu330-malam-ini-ustaz-abdul-somad-jadi-tokoh-
perubahan-republika diakses pada Kamis, 27 Desember 2018, pukul 10.00
WIB.

68
69

Melayu ikut memberi tepuk tepung tawar kepada


ustadz kondang tersebut. Diantara tokoh tersebut
perwakilan dari kerajaan di Riau mulai dari Kerajaan
Siak, Indragiri, Pelalawan, Kampar, dan beberapa
tokoh masyarakat penting lainnya seperti Syarwan
Hamid dan Mustafa Umar. Acara pemberian gelar
Datuk Seri Ulama Setia Negara pada Ustadz Abdul
Somad sendiri dihadiri ribuan masyarakat. Selain
tokoh Melayu, tokoh masyarakat juga hadir pada
penabalan gelar di Gedung LAM Riau, Jalan
Diponegoro, Pekanbaru."Gelar adat ini diberikan
kepada seorang ulama, begitu berjasa dan terkenal saat
ini. Baru pertama kali gelar adat ini diberi kepada
tokoh agama," ujar Ketua Majelis Kerapatan Adat
LAM Riau Al Azhar. Ia katakan, kehadiran Ustadz
Abdul Somad yang asli Riau ini sangat berpengaruh
terutama untuk kalangan muda. Bahkan untuk
kalangan tertentu, dengan mendengar ceramahnya,
banyak yang tertarik dan mengubah perilaku. "Jasanya
menyampaikan ceramah itu lah kita memberi gelar
kehormatan ini. Mungkin ke depan kita juga memberi
kepada ulama yang lain," ujar Al Azhar. Selain itu,
Ustadz Abdul Somad atau dikenal sebagai UAS,
selalu memberikan penjelasan atas tausyiahnya
dengan mengunakan langgam Melayu. Suara Ustadz
Abdul Somad terasa enak di telinga dan nyaman di
hati, apalagi jika ditingkahi dengan pantun dan syair.

69
70

Hal ini karakter umum yang dimiliki oleh orang


Melayu khasnya Riau. Dalam banyak ceramahnya
Ustadz Abdul Somad dinilai memiliki nuansa sastra,
ada rima dan metafora, karena begitulah akar sastra
Melayu dari Arab Parsi.10
3. “KAYI MANGKU JAGADILAGA” (Tokoh
terhormat dan mulia sebagai penjaga kedaulatan dan
pemersatu negara bangsa Indonesia dengan ilmunya).

Sumber:http://pontianak.tribunnews.com/2018/10/21/ustad
z-abdul-somad-bergelar-kayi-mangku-jagadilaga-dari-
kerajaan-matan-tanjungpura

Ustadz Abdul Somad mendapat gelar kehormatan


dari Kerajaan Matan Tanjungpura Ketapang, 20 Oktober
2018. Hal itu diketahui dari akun Facebook Kerajaan
Matan, Royal Matan. “Kesultanan Kerajaan Matan

10
http://aceh.tribunnews.com/2018/02/21/ini-alasan-ustaz-abdul-
somad-terima-gelar-datuk-seri-ulama-setia-negara-dari-lembaga-adat-
melayu?page=all diakses pada Kamis, 27 Desember 2018, pukul 10.10 WIB.

70
71

Tanjungpura Anugerahi Darjah Kebesaran kepada Ustadz


Abdul Somad “KAYI MANGKU JAGADILAGA”
(Tokoh terhormat dan mulia sebagai penjaga kedaulatan
dan pemersatu negara bangsa Indonesia dengan ilmunya).
Barakallah,” tulis Royal Matan. Royal matan juga
menyertakan foto-foto Ustadz Abdul Somad yang
menerima penghargaan tersebut. Penganugerahan gelar
kehormatan itu dilakukan langsung oleh Raja Matan
Tanjungpura, Pangeran Ratu Kertanegara H Gusti
Kamboja. Dari video yang diunggah media hijrah di
Youtube dengan judul TAUSIAH ustadz Abdul Somad di
Kerajaan Matan Ketapang Kalimantan Barat, bisa dilihat
11
bagaimana prosesi penganugerahan gelar tersebut.

11
http://pontianak.tribunnews.com/2018/10/21/ustadz-abdul-somad-
bergelar-kayi-mangku-jagadilaga-dari-kerajaan-matan-tanjungpura diakses
pada Kamis, 27 Desember 2018, pukul 10.30 WIB.

71
72

BAB IV

ANALISIS DAN TEMUAN

A. Method of Delivery
Metode penyampaian ceramah yang digunakan ustadz
Abdul Somad dala video UAS ceramah di Mabes TNI AD
adalah metode Speaking Extemporaneously.Jenis
penyampaian ini yang paling baik dan sering digunakan oleh
juru pidato yang mahir. Pidato sudah disiapkan sebelumnya
berupa garis besar, tetapi pembicara tidak menghafal kata
demi kata. Outline itu hanya merupakan pedoman untuk
mengatur gagasan yang ada dalam pikiran. Ini tidak sesulit
kedengarannya, begitu memiliki garis besar dan tahu topik
apa yang akan bahas dan dalam urutan apa, bisa mulai
berlatih pidato.1

Pada awalnya saya tidak ada agenda di Mabes TNI


AD, karena jadwal yang padat dan tidak ada jadwal untuk
Mabes TNI AD, akhirnya pada saat itu saya sedang di
Pondok Pesantren Az-zikra, kemudian datang beberapa
mobil yang isinya TNI, biasanya saya yang mendatangi
pejabat, ini beda pula. akhirnya saya “diculik” untuk
berceramah di Mabes TNI AD. Karena memang tidak ada
persiapan awalnya, saya hanya menulis beberapa garis
besar materi yang sesuai dengan acara Mabes TNI AD
sebelum acara dimulai.2
Hal ini diakui oleh ustadz Abdul Somad bahwa terkait
ceramah beliau di Mabes TNI Adalah acara yang mendadak

1
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 247.
2
Wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Somad pada Minggu, 30
September pukul 16.00.

72
72
73

saya kunjungi. Tampak ketika ustadz Abdul Somad


berceramah dalam video tersebut berbicara dengan lancar dan
menggunakan beberapa outline dalam materi ceramah saat
itu.

B. The Speakers Voice

1. Volume
Volume suara ustadz Abdul Somad bisa dikatan kuat
namun tidak keras. Hal ini juga dipicu oleh tempat acara yang
terbuka dan audien yang banyak. Volume beberapa pesan
dakwah yang disampaikan ustadz Abdul Somad pada video
tersebut terdengar kuat dan juga lemah.
“seorang anak bangsa , warna kulitnya sama
dengan kita, wajahnya sama dengan kita, hidungnya sama
dengan hidung kita bahasanya sama dengan kita, tetapi
hatinya berkhianat kepada Belanda. Akhirnya pasukan
Tentara Nasional Indonesia ditangkap dikepung oleh
Belanda, tetapi Jendral Sudirman otaknya cerdas luar
biasa, begitu dia tau akan dikepung dan akan ditangkap,
dia kumpulkan semua pasukan dia ajak berzikir tahlil,
mereka bertahlil beramai-ramai. Apa yang terjadi?...”

Penggalan pesan dakwah di atas menggunakan volume


yang kuat ketika ustadz Abdul Somad berceramah pada
video tersebut . Hal ini menjadi salah satu kekurangan ustadz
Abdul Somad dalam menyampaikan pesan dakwah,
menggunakan volume suara yang mendominasi kuat selama
berceramah.

73
74

1. Nada
Nada suara ustadz Abdul Somad ketika berceramah dalam
video tersebut tinggi dan rendah. Nada suara ustadz Abdul
Somad tinggi ketika mengucapkan kalimat-kalimat yang
familiar didengar audien, kemudian saat menyampaikan
materi tentang perjuangan Jendral Sudirman
“Sekarang kita menghadapi dua pobia, yang satu
pobia Islam yang takut mendengar teriakan Allahu
Akbar, yang satu pobia nasionalisme yang takut melihat
kebangsaan, ini keduanya tidak benar, ketika kita
mengatakan Allahu Akbar, hubbul Wathon minal Iman
cinta tanah air adalah bagian dari keimanan, tanggal 19
Desember tahun 1948 saat itu Belanda agresi kembali,
maka pada saat itu juga Presiden Soekarno diminta oleh
panglima besar Jendral Sudirman untuk mengumumkan
negara darurat kita harus melawan Belanda, tapi saat itu
Presiden Soekarno tidak sampai hati, karena keadaan
Jendral Sudirman dalan kondisi sakit, tapi sakit itu
rupanya hilang dari dirinya karena semangat yang luar
bisa, maka dirinya tetap melawan, tanggal 19 dia
melawan.”

Pada kalimat hubbul Wathon minal Iman ustadz Abdul


Somad menaikkan nada suaranya. Lalu nada suara ustadz
mulai merendah ketika menyampaikan sebuah riwayat kisan
sahabat Rasul yaitu Hasan Basri yang intinya tentang Islam
rahmatanlil’alamin.

“ada ulama besar bernama imam Hasan Al-Basri,


dari Basrah Irak, dia sakit, tetangganya turun ke bawah,
rumah tetangganya di atas rumanya yaitu non muslim
turun ke bawah, lalu dia lihat sampai ke ruang tamu,
“mana Hasan Basri?” tanyanya. “ Hasan Basri di kamar
tidak bisa keluar sedang sakit.” Lalu masuklah
tetangganya tersebut ke dalam kamar Hasan Basri, dia
lihat ada ember di sudut kamar, “ini apa Hasan Basri?”
tanyanya.“Ember untuk menampung air” jawab Hasan

74
75

Basri. “Airnya dari mana?” tanyanya lagi. “Itu yang


menetes dari atas itu” jawab Hasan sambil menunjuk ke
atap kamarnya. “ Kalau tidak salah itu wc saya, sudah
berapa lama kamu menampung air ini?” tanyanya heran.
“20 tahun” jawab Hasan. “20 tahun kamu gak komplen?”
lalu tetangga Hasan tersebut berkata “ Saksikan aku
bersyahadat.” Hidup bertetangga di Irak tidak sekalipun
Hasan Basri bawa golok panjang untuk memaksa masuk
Islam kelembutan hati itu yang membuat hati orang
terbuka.”3

Pesan dakwah tentang kisah Hasan Basri di atas juga juga


mengandung unsur dasar retorika yaitu To Build a Bridge.
Maksudnya adalah membangun jalan pikiran dengan
pendengar dengan tema yang dapat dan padat, memilih
ilustrasi dan argumentasi yang meyakinkan.

2. Tempo
Tempo mengacu pada kecepatan di mana seseorang
berbicara. Laju cepat membantu menciptakan perasaan
bahagia, takut, marah, dan terkejut, di mana laju lambat lebih
baik untuk mengekspresikan kesedihan.
Tempo yang lebih lambat diperlukan saat menjelaskan
informasi yang rumit, tempo yang lebih cepat ketika
informasi tersebut sudah fimiliar kepada audiens Tempo
ustadz Abdul Somad ketika berceramah pada video tersebut
ketika dalam keadaan cepat mencapai rata-rata120 kata per
menit, dan ketika lambat rata-rata 79 kata per menit.

3
Penggalan cerita tentang Hasan Basri pada video UAS Ceramah di
Mabes TNI AD.

75
76

3. Jeda
Ketika mendapatkan lebih banyak ketenangan dan
kepercayaan diri, akan menemukan betapa bermanfaatnya
jeda itu. Itu bisa menekan akhir dari unit pemikiran,
memberikan waktu ide untuk tenggelam, memberikan
dampak dramatis pada sebuah pernyataan.

Ustadz Abdul Somad dalam video tersebut juga


menggunakan jeda ketika bercrita tentang kisah Hasan Basri,
pada materi peredaran matahari, dan materi salah satu fungsi
Al-qur’an.

4. Variasi Vokal
Secara naluriah memvariasikan laju, nada, volume, dan
jeda untuk membedakan limerick yang ringan. Saat
memberikan pidato, harus memodulasi suara hanya dengan
cara ini untuk mengomunikasikan ide dan perasaan. Ketika
ustadz Abdul Somad menyampaikan ceramah dalam video
tersebut vokal ustadz Abdul Somad tidak monoton, melainkan
sangat bervariasi, interaktif, bahkan ketika ada percakapan
dalam materi ustadz tersebut, ustadz Abdul Somad
menyampaikan dengan baik, sehingga jamaah dapat mengerti
apa yang disampaikan.

5. Pengucapan
Setiap kata menjalani kehidupan rangkap tiga yaitu
dibaca, ditulis, dan diucapkan. kebanyakan orang mengenali
dan memahami lebih banyak kata dalam membaca dari pada

76
77

yang mereka gunakan dalam tulisan biasa, dan sekitar tiga


kali lebih banyak dari yang terjadi dalam pidato spontan.
Inilah sebabnya kadang-kadang tersandung ketika
mengucapkan kata-kata yang merupakan bagian dari bacaan
atau menulis kata-kata. dalam kasus lain, kita banyak salah
mengucapkan kata-kata yang paling umum karena kebiasaan.
Selama ustadz Abdul Somad berceramah di Mabes TNI
AD pada video tersebut, pengucapan ustadz Abdul Somad
sangat jelas, tidak ada kata-kata yang diucapkan dengan
terbata-bata ataupun salah mengucapkan.
6. Artikulasi
Artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam
saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa. Daerah
artikulasi terbentang dari bibir luar sampai pita suara, di mana
fonem-fonem terbentuk berdasarkan getaran pita suara
disertai perubahan posisi lidah dan semacamnya.4
Artikulasi ustadz Abdul Somad ketika menyampaikan
ceramah bisa dikatakan baik dan terucap tanpa ada kesalahan
terutama saat melantunkan dalil Al-qur’an dan hadis yang
terdiri dari huruf-hurf hijaiyah yang berbeda dengan huruf
abjad ketika diucapkan.

7. Dialek
Sebagian besar bahasa memiliki dialek, masing-masing
dengan aksen, tata bahasa, dan kosa kata yang khas. Dialek

4
https://brainly.co.id/tugas/213643 diakses pada Selasa, 12 Februari
2019, pukul 09.42.

77
78

biasanya didasarkan pada pola bicara daerah atau etnis. Dialek


yang diberikan sesuai untuk berbicara di depan umum
tergantung pada komposisi audiens. Penggunaan dialek
regional atau etnis yang berat dapat menyusahkan bila audiens
tidak berbagi dialek tersebut. Dalam situasi seperti itu, dialek
dapat menyebabkan pendengar membuat penilaian negatif
tentang kepribadian, kecerdasan, dan kompetensi pembicara.5

Latar belakang suku Melayu ustadz Abdul Somad


menjadi salah satu ciri khas dialek ketika menyampaikan
ceramah. Dialek Melayu yang begitu kentral tidak menjadi
penghalang bagi audiens, karena ustadz Abdul Somad juga
menyesuaikan bahasa yang familiar atau yang dapat
dimengerti. Terkadang ketika ustadz Abdul Somad
berceramah di daerah Jawa, yang mayoritas audiensnya adalah
suku Jawa, maka ustadz Abdul Somad juga menyisipkan
beberapa bahasa Jawa sebagai bentuk kedekatan dengan
audiens. Dialek Melayu ustadz Abdul Somad juga hanya
berada di beberapa bagian saja ketika berceramah, misalnya
ketika melontarkan pantun-pantun yang sudah menjadi budaya
Melayu.

“Dari mekah terus ke muzdalifah


Pergi haji adik beradik
Sudah lama berceramah
Baru ini saya diculik.”

5
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 253.

78
79

Pantun di atas adalah pantun pembuka ustadz Abdul


Somad ketika memulai ceramah dala video UAS Ceramah di
Mabes TNI AD, selain itu pantun tersebut mengandung unsur
dasar retorika yang disebut To Start of Fire, sebagai
pendahuluan dengan tujuan menarik minat dan perhatian
pendengar.

C. The Speakers Body


1. Penampilan
Sejumlah penelitian telah mengkonfirmasi bahwa
penampilan pribadi berperan dan peran penting dalam
pembuatan pidato. Pendengar selalu melihat sebelum mereka
mendengarkan. Sama seperti menyesuaikan bahasa dengan
audiens dan acara itu, juga harus berpakaian dan berpakaian
secara pantas. Meskipun kekuatan bicara kadang-kadang
dapat mengatasi kesan buruk yang diciptakan oleh
penampilan pribadi, kemungkinan besar adalah
menentangnya. terlepas dari situasi berbicara, harus mencoba
membangkitkan kesan pertama yang baik.6
Penampilan ustadz Abdul Somad ketika berceramah Di
Mabes TNI AD saat itu sesuai dengan acara yang di adakan.
Acara tersebut adalah acara berbuka bersama TNI AD,
ustadz Abdul Somad mengenakan baju koko putih lengan
panjang, celana panjang hitam, peci hitam dan sorban
berwarna coklat. Sesuai dengan posisi dan tupoksi ustadz
Abdul Somad sebagai penceramah pada acara tersebut.

6
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 256.

79
80

2. Gerakan
Gerakan badan ustadz Abdul Somad ketika
menyampaiakan eramah pada video tersebut seperti mengalir
saja tanpa adanya kekakuan. Gerakan badan tidak hanya
menoton dan terpaku pada satu arah saja, terkadang
mengarah ke arah kanan dan kiri. Kemudian gerakan tangan
ustad Abdul Somad sekan menjadi perangkat dalam
menyampaikan materi, membantu dalam menjelaskan apa
yang disampaikan ustadz, bahkan meilustrasikan kisah-kisah
dalam materi ustadz Abdul Somad.
“Al-qur’an mengajarkan wamaa arsalnaka
inna rahmatan lilalamin surah Al-Anbiya ayat
107. Allah menurunkan agama ini
rahmatanlilalamin menjadi rahmat bagi semesta
alam, Nabi melepas pasukan menuju tempat
bernama muktah, jaman dulu kalau ada pasuka
perang, ratakan dengan tanah, hancurkan, bunuh
semuanya, tapi pesan Nabi Muhammad SAW.
Nanti kalian akan menemukan para pendeta di
gereja-gereja, jangan ganggu pendeta, jangan
bunuh anak kecil yang menyusui, jangan bunuh
orang tua renta yang tak berdaya, jangan
memotong pokok kayu, jangan copot pohon
kurma, jangan hancurkan rumah, maka islam tak
pernah hancurkan, kalau ada yang meledakkan,
bukan ajaran islam, ada yang membunuh bukan
ajaran islam, kalau mereka yang berbeda agama
denganmu, tidak seakidah denganmu, mereka
tidak mengusir kampung halamanmu, mereka
tidak membunuh kamu, tidak mengusir kamu,
tidak memerangi kamu, silahkan berbuta baik
kepada mereka, kawan sekantormu, tetanggamu,
akrabmu, silahkan berbuat baik pada mereka,

80
81

bersikap adil, jangan sampai kau tidak bersikap


adil karena beda agama.”7
Pada penggalan pesan di atas ustadz Abdul Somad lebih
berkobar dengan mengangkat tangan pada mengucapkan kata
larangan.

3. Sikap
Gerakan yang lakukan tidak mengalihkan perhatian
audiens dari pesan. Ustadz Abdul Somad terlihat alami dan
spontan, sikapnya membantu memperjelas atau memperkuat
ide-ide, dan sesuai untuk audiens dan acara tersebut.Ustadz
Abdul Somad berkomunikasi dengan pendengar, dan
menjaga diri dari gerakan yang berlebihan sehingga terlihat
seperti melakukan percakapan dengan audiens.

4. Kontak Mata
Ketika berbicara di depan umum, ada kesepakatan luas di
seluruh budaya tentang pentingnya beberapa tingkat kontak
mata. Dalam kebanyakan situasi, salah satu cara tercepat
untuk membangun ikatan komunikasi dengan pendengar
adalah dengan melihatnya secara pribadi. 8
Ustadz Abdul Somad membangun ikatan komunikasi
melalui kontak mata dengan audiens. Selama ceramah
berlangsung ustadz Abdul Somad selalu menatap audiens
ketika memaparkan materi ceramah. Meskipun beberapa kali

7
Pesan dakwah ustad Abdul Somad tentang Islam rahmatan lil’alamin
pada video UAS Ceramah di Mabes TNI AD
8
Stephen E. Lucas, The Art of Public Speaking, h. 257.

81
82

menunduk untuk melihat outline yang dibuat. Setelah itu


kembali fokus pada audiens dan melakukan kontak mata
hingga akhir ceramah.

D. Transkrip Materi
1. Materi: Hubbul wathon minal iman

“Sekarang kita menghadapi dua pobia, yang satu


pobia Islam yang takut mendengar teriakan Allahu
Akbar, yang satu pobia nasionalisme yang takut
melihat kebangsaan, ini keduanya tidak benar, ketika
kita mengatakan Allahu Akbar, hubbul Wathon minal
Iman cinta tanah air adalah bagian dari keimanan,
tanggal 19 Desember tahun 1948 saat itu Belanda
agresi kembali, maka pada saat itu juga Presiden
Soekarno diminta oleh panglima besar Jendral
Sudirman untuk mengumumkan negara darurat kita
harus melawan Belanda, tapi saat itu Presiden
Soekarno tidak sampai hati, karena keadaan Jendral
Sudirman dalan kondisi sakit, tapi sakit itu rupanya
hilang dari dirinya karena semangat yang luar bisa,
maka dirinya tetap melawan, tanggal 19 di melawan,
tanggal 25 dia tertangkap atas “jasa (pengkhinatan)”
seorang anak bangsa , warna kulitnya sama dengan
kita, wajahnya sama dengan kita, hidungnya sama
dengan hidung kita bahasanya sama dengan kita,
tetapi hatinya berkhianat kepada Belanda. Akhirnya
pasukan Tentara Nasional Indonesia ditangkap
dikepung oleh Belanda, tetapi Jendral Sudirman
otaknya cerdas luar biasa, begitu dia tau akan
dikepung dan akan ditangkap, dia kumpulkan semua
pasukan dia ajak berzikir tahlil, mereka bertahlil
beramai-ramai. Apa yang terjadi? Belanda menembak
pengkhianat itu, karena menyangka bahwa ini
informasi bocor yang tidak benar, kamu bilang ada
Jendral di sini, mana ada , yang ada orang yang
sedang tahlilan, ternyata Belanda tau juga tahlilan.

82
83

Katanya ada panglima besar adanya orang tahlilan,


kamu pembohong, ditembak mati itu anak dunia tidak
dapat, akhirat melayang, mati dalam keadaan mati
konyol.”9
a. Intonasi: Pada materi ini ustadz Abdul Somad
menggunakan intonasi suara yang rendah pada awalnya
namun nada suara ustadz Abdul Somad naik ketika
membahas pekhianat bangsa yang menunjukkan
persembunyian jendral Sudirman, hingga pada di ujung
bahasan kembali dengan nada suara yang rendah.
b. Bahasa tubuh: Bahasa tubuh ustadz Abdul Somad
menggerakkan kedua tangan ketika meilustrasikan materi
di atas.
c. Teknik humor: Materi di atas mengenai perjuangan
jendral Sudirman, namun ada saja humor yang disajikan
ustadz Abdul Somad yaitu menggunakan kalimat
“Belanda tau juga tahlilan”.
d. Respon jama’ah:.
“saya menjadi paham apa yang maksud ustadz
Abdul Somad sampaikan, dan saya suka, hingga
saya tak ingin menjadi pengkhinat bangsa”.10

Respon jama’ah pada materi ini baik secara kognitif,


afektif dan konatif, sehingga jama’ah paham pada materi
tersebut, suka pada bahasan tersebut, dan tidak ingin
menjadi pengkhianat bangsa.

9
Penggalan pesan dakwah ustad Abdul Somad tentang cinta tanah air
bagian dari iman pada video UAS Ceramah di Mabes TNI AD
10
Wawancara pribadi dengan Anisa salah satu viewer video UAS
Ceramah di Mabes TNI AD, pada Kamis, 13 Desember 2018.

83
84

2. Materi: Al-fatihah sampai pada orang sudah wafat


“Namanya tak pernah minta diabadikan, dia tak
pernah minta dibuatkan patung besar, tapi hari ini,
jasanya diabadikan, namanya disebut para panglima,
ulama, tentara, para pemuka, pendekar, orang yang
berjuang dengan tetes darah penghabisan untuk negeri
ini, untuk mereka semua kita bacakan Al-Fatihah.
Bagi yang tidak meyakini al-fatihah itu tak sampai,
saya tidak memaksakan, tapi saya meyakini al-fatihah
itu sampai pada Panglima besar jendral Sudirman,
Presiden Soekarno, kepada pendiri penegak bangsa ini
sampai. Ustadz Somad, sampai gak Al-fatihah itu
pada mereka? Sampai. Mana buktinya? Sudah dibaca,
dan gak balik lagi, berati sampai. Pakai dalil dong
ustadz, mana dalilnya? Nabi Muhammad SAW lewat
di suatu makam, nama pemakamannya Baqi, wahai
Aisyah, kalau kamu lewat pemakaman jangan diam
saja bacakan doa. Kedua, ketika Rasulullah SAW
lewat di suatu makam Nabi membelah pelepah kurma,
lalu dituskkan ke makam tersebut, sahabat heran,
mengapa pelepah itu ditusukkan ke makam ya Rosul?
Ini pelepah kurma bertasbih, tasbihnya sampai pada
orang yang meninggal, maka kata Imam Nawawi pada
tahun 676 mazhab syafi’i: kalau tasbih pelepah kuma
saja sampai pada orang yang meninggal, apalagi
bacaan ayat al-qur’an yang dibacakan. Seorang
sahabat Rasulullah yaitu anaknya Umar bin Khattab
berpesan, nanti kalau aku meninggal dunia di atas
makamku tolong bacakan bagian kepala awal Al-
Baqarah, kemudian pada bagian kaki akhir al-baqarah,
awal al-baqarah ini lima ayat, bagian kaki tiga ayat.
Sudah ada dalilnya, bacaannya sampai. Masih ga
percaya juga? Nama sampean siapa? Untuk apa
ustadz? Nanti kalau udh mati saya kirim al-fatihah,
kalau tak sampai cepat-cepat kasih kabar. Tidak usah
dipermasalahkan, yang mau setuju baca, yang ga
setuju ya ga apa-apa, tapi saya tetap request pesan
nanti kalau bapak ibu dapat pesan WA ustdaz Somad
meninggal dunia, kirimkan al-fatihah ke Riau,

84
85

insyaallah sampai tanpa sebutkan alamat, untuk abdul


somad, tak perlu sebut titel pun sampai.”11

a. Intonasi: Pada materi ini ustadz Abdul Somad


menggunakan intonasi suara yang rendah dan lebih
interaktif karena ada percakapan dalam materi tersebut.
b. Bahasa tubuh: Bahasa tubuh ustadz Abdul Somad pada
materi tersebut tidak banyak menggerakkan tangan.
c. Teknik humor: Teknik humor ustadz Abdul Somad pada
materi ini menggunakan kalimat pertanyaan bagi siapa
saja yang belum percaa bahwa al-fatihah yang diniatkan
untuk orang yang sudah wafat akan sampai pada dengan
menggunakan kalimat humor “Masih ga percaya juga?
Nama sampean siapa? Untuk apa ustadz? Nanti kalau udh
mati saya kirim al-fatihah, kalau tak sampai cepat-cepat
kasih kabar”.
d. Respon jama’ah:.
“MasyaAllah indahnya ceramah ustadz Abdul
Somad, suaranya merdu ketika melantunkan ayat
Al-Qur’an, penjelasannya sangat cerdas, pakai
dalil diterjemahkan, saya percaya berdoa untuk
orang meninggal itu pasti sampai”.12
Respon jamaah mencapai pada dimensi kognitif, yaitu
jamaah menjadi mengetahui, dan jamaah tertawa dengan
humor ustadz Abdul Somad

11
Penggalan pesan dakwah ustadz Abdul Somad tentang Al-fatihah
pada video UAS Ceramah di Mabes TNI AD
12
Wawancara pribadi dengan Anisa salah satu viewer video UAS
Ceramah di Mabes TNI AD, pada Kamis, 13 Desember 2018.

85
86

3. Materi: Islam rahmatanlilalamin


“Al-qur’an mengajarkan wamaa arsalnaka
inna rahmatan lilalamin surah Al-Anbiya ayat
107. Allah menurunkan agama ini
rahmatanlilalamin menjadi rahmat bagi semesta
alam, Nabi melepas pasukan menuju tempat
bernama muktah, jaman dulu kalau ada pasuka
perang, ratakan dengan tanah, hancurkan, bunuh
semuanya, tapi pesan Nabi Muhammad SAW.
Nanti kalian akan menemukan para pendeta di
gereja-gereja, jangan ganggu pendeta, jangan
bunuh anak kecil yang menyusui, jangan bunuh
orang tua renta yang tak berdaya, jangan
memotong pokok kayu, jangan copot pohon
kurma, jangan hancurkan rumah, maka islam tak
pernah hancurkan, kalau ada yang meledakkan,
bukan ajaran islam, ada yang membunuh bukan
ajaran islam, kalau mereka yang berbeda agama
denganmu, tidak seakidah denganmu, mereka
tidak mengusir kampung halamanmu, mereka
tidak membunuh kamu, tidak mengusir kamu,
tidak memerangi kamu, silahkan berbuta baik
kepada mereka, kawan sekantormu, tetanggamu,
akrabmu, silahkan berbuat baik pada mereka,
bersikap adil, jangan sampai kau tidak bersikap
adil karena beda agama.”13

a. Intonasi: Pada materi ini ustadz Abdul Somad


menggunakan intonasi suara yang rendah dan lebih tenang
dan nada suara sedikit naik ketika mengucapkan kalimat
larangan dan pada akhir materi.

13
Pesan dakwah ustad Abdul Somad tentang Islam rahmatan
lil’alamin pada video UAS Ceramah di Mabes TNI AD

86
87

b. Bahasa tubuh: Bahasa tubuh ustadz Abdul Somad pada


materi tersebut lebih berkobar dengan mengangkat tangan
pada mengucapkan kata larangan.
c. Teknik humor: pada materi ini tidak humor yang ustadz
Abdul Somad gunakan.
d. Respon jama’ah:
“Sejuk hati dengar ceramah ustadz Abdul Somad,
ceramahnya tak bosan kalau diulang-ulang apalagi kalau
subuh ngantuk pun hilang”.14

Respon jamaah mencapai pada dimensi afektif, yaitu


jamaah menjadi menyukai.

4. Materi: Peredaran Matahari


“Ini matahari, disamping matahari ada bulan dan
planet yang lain semuanya berputar, matahari
tidak mungkin menabrak bulan,bulan tidak
mungkin menabrak matahari, semuanya beredar
di garisnya masing-masing, Apa sebenarnya isi
Yasin itu? Ternyata Yasin bercetita tentang
matahari tidak mungkin menabrak bulan, bulan
juga tak mungkin menabrak matahari, semua
beredar digarisnya masing-masing. Tapi ternyata
NASA dan bagian antariksa bingung, ini matahari
bergerak, berjalan atau diam? Bumi bergerak,
bintang bergerak, semua planet bergerak, nah
sekarang matahari bergerak atau tidak? Yang satu
mengatakan matahari bergerak, yang satu
mengatakan matahari tidak bergerak, ternyata
ikhtilaf juga mereka, apa kata surat Yasin?
Matahari bergerak kencang di garis edarnya.
Tertnyata matahari itu bergerak, kenapa
diteropong matahari itu tidak bergerak? Dia tidak

14
Wawancara pribadi dengan Ikhwanul salah satu viewer video UAS
Ceramah di Mabes TNI AD, pada Kamis, 13 Desember 2018.

87
88

berputar seperti bumi, tapi dia berputar kencang di


tempat diamnya, seperti mobil racing, saking
kencangnya berputar ketika dilihat dari jauh
seperti di tempat saja. Siapa yang memberitahu
kita tentang pergerakan matahari? Yasin bercerita
tentang itu, lalu kenapa yang menemukannya
orang antariksa NASA, bukan orang Islam?
Karena orang islam baca Yasin tidak memahami
artinya.”15

a. Intonasi: Pada materi ini ustadz Abdul Somad


menggunakan intonasi suara yang rendah dan lebih tenang
dan nada suara sedikit naik ketika melantunkan dalil.
b. Bahasa tubuh: Tangan dan tubuh ustadz Abdul Somad
ikut meilustrasikan tentang posisi bulan dna matahari.
c. Teknik humor: Tidak ada humor yang digunakan pada
materi ini
d. Respon jama’ah:
“senang dan bersyukur bahwa dalam
ceramah ustadz Abdul Somad juga
membahas hal yang ilmiah apalagi
dikaitkan dengan Al-qur’an.”16
Jamaah sangat senang di dalam materi ustadz Abdul
Somad juga mengandung ilmiah.
5. Materi: Kisah Hasan Al-Basri
“Menjaga kesatuan ini penting, ada ulama besar
bernama imam Hasan Al-Basri, dari Basrah Irak,
dia sakit, tetangganya turun ke bawah, rumah
tetangganya di atas rumanya yaitu non muslim
15
Penggalan pesan dakwah ustadz Abdul Somad tentang surah Yasin
bercerita mengenai pergerakan matahari pada video UAS Ceramah di Mabes
TNI AD.
16
Wawancara pribadi dengan Ikhwanul salah satu viewer video UAS
Ceramah di Mabes TNI AD, pada Kamis, 13 Desember 2018.

88
89

turun ke bawah, lalu dia lihat sampai ke ruang


tamu, “mana Hasan Basri?” tanyanya. “ Hasan
Basri di kamar tidak bisa keluar sedang sakit.”
Lalu masuklah tetangganya tersebut ke dalam
kamar Hasan Basri, dia lihat ada ember di sudut
kamar, “ini apa Hasan Basri?” tanyanya.“Ember
untuk menampung air” jawab Hasan Basri.
“Airnya dari mana?” tanyanya lagi. “Itu yang
menetes dari atas itu” jawab Hasan sambil
menunjuk ke atap kamarnya. “ Kalau tidak salah
itu wc saya, sudah berapa lama kamu menampung
air ini?” tanyanya heran. “20 tahun” jawab Hasan.
“20 tahun kamu gak komplen?” lalu tetangga
Hasan tersebut berkata “ Saksikan aku
bersyahadat.” Hidup bertetangga di Irak tidak
sekalipun Hasan Basri bawa golok panjang untuk
memaksa masuk Islam kelembutan hati itu yang
membuat hati orang terbuka.”17

a. Intonasi: Pada materi ini ustadz Abdul Somad


menggunakan intonasi suara yang rendah dan lebih
tenang.
b. Bahasa tubuh: Tubuh ustadz Abdul somad seakan
meilustrasikan cerita Hasan Basri, ketika mengatakan
menunjuk ke atap, tangan ustadz Abdul Somad menunjuk
ke atap.
c. Teknik humor: tidak ada humor yang digunakan ustadz
Abdul Somad pada materi ini.
d. Respon jama’ah:

17
Penggalan cerita tentang Hasan Basri pada video UAS Ceramah di
Mabes TNI AD.

89
90

“sebegitu sabarnya sahabat, dan tidak memaksa


untuk mausk Islam, saya terharu mendengar
ceritanya.”18
Jama’ah merasa emosional atau tersentuh mendengar
cerita tersebut.

18
Wawancara pribadi dengan Anisa salah satu viewer video UAS
Ceramah di Mabes TNI AD, pada Kamis, 13 Desember 2018.

90
91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan skripsi ini dapat


penulis simpulkan, terdiri dari tiga butir yang merujuk pada
permasalahan dan tujuan peneliti.

1. Penyampaian ucapan adalah masalah komunikasi


nonverbal, ini didasarkan pada bagaimana menggunakan
suara dan tubuh untuk menyampaikan pesan yang
diungkapkan oleh kata. Ada banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa dampak dari kata-kata pembicara
sangat dipengaruhi oleh komunikasi nonverbal untuk
menyampaikan pidato secara efektif dan untuk
meningkatkan dampak dari pesan verbal. Retorika
dakwah ustadz Abdul Somad memiliki ciri khas dalam
menyampaikan dakwah, baik dari segi metode
penyampaian, metode vokal/suara maupun metode
bahasa tubuh. Menurut teori Public Speaking Stephen
Lucas, metode penyampaian yang digunakan oleh ustadz
Abdul Somad pada video “UAS Ceramah di Mabes TNI
AD” adalah metode Speaking Extemporaneously. Jenis
penyampaian ini yang paling baik dan sering digunakan
oleh juru pidato yang mahir. Pidato sudah disiapkan
sebelumnya berupa garis besar, tetapi pembicara tidak
menghafal kata demi kata. Outline itu hanya merupakan

91
91
92

pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam


pikiran.
2. Suara yang dihasilkan oleh proses fisik ini akan sangat
memengaruhi keberhasilan pidato suara emas jelas
merupakan aset.
Vokal/suara ustadz Abdul Somad pada video tersebut
adalah volume suaara yang kuat digunakan pada
pembahasan yang menggebu-gebu seperti materi
perjuangan pahlawan Indonesia, dan volume suara yang
lemah digunakan pada materi yang menggugah hati
seperti materi kisah Hasan Basri. Nada suara tinggi
ustadz Abdul Somad terdengar lantang namun, bisa
mengakibatkan serak pada suara ustadz Abdul Somad.
Tempo penyampaian ceramah ustadz Abdul Somad
tebilang cepat.
3. Gaya bahasa tubuh ustadz Abdul Somad ketika
menyampaiakan ceramah pada video tersebut seperti
mengalir saja tanpa adanya kekakuan. Gerakan badan
tidak hanya menoton dan terpaku pada satu arah saja,
terkadang mengarah ke arah kanan dan kiri. Kemudian
gerakan tangan ustadz Abdul Somad sekan menjadi
perangkat dalam menyampaikan materi, membantu
dalam menjelaskan apa yang disampaikan ustadz, bahkan
meilustrasikan kisah-kisah dalam materi ustadz Abdul
Somad. Dakwah yang disampaikan juga tidak menoton
disisipi dengan humor yang segar sehingga jaamah atau
audiens kembali terpusat pada pesan yang disampaikan.

92
93

Menurut ustadz Abdul Somad retorika adalah seni dalam


berbicara, menyampaikan sesuatu yang mudah
dimengerti oleh orang banyak, dengan menggunakan
kata-kata yang baik dan jelas. Diawali dengan
muqoddimah yang singkat, penghormatan pada yang
mengundang beliau, dibumbui dengan pantun yang
menggelitik semua jamaah, lalu menyuguhkan sesuatu
materi yang berkaitan dengan saat itu dengan sesuatu
yang sedang dirasakan jamaah, lalu masuk pada isi pesan
dakwah berlandaskan Al-qur’an dan Hadist, lalu diselingi
sedikit humor, lalu kesimpulan atau penegasan atas pesan
dakwah yang disampaikan, lalu penutup diakhiri dengan
ucapan terimakasih dan salam.

B. Saran-saran
Ada beberapa saran yang peneliti ajukan dalam retorika
dakwah ustadz Abdul Somad di media Youtube. Saran ini
diajukan untuk dai, dan mahasiswa UIN khususnya
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Semoga
saran-saran ini dapat bermanfaat. Dalam hal ini peneliti
mengajukan saran yaitu:
1. Untuk para akademis, calon dai perlu memaksimalkan
media dan teknologi deperti new media, facebook,
instagram dan Youtube sebagai bagian dari alat bantu
menyiarkan dan menyebarluaskan dakwah, agar
dakwah bisa dirasakan oleh masyarakat yang lebih
luas.

93
94

2. Dakwah adalah tugas yang sangat mulia sesuai dengan


perintah Allah dan RasulNya. Semoga ustadz Abdul
Somad tetap istiqomah dalam menjalankan dakwah
Islam, dengan selalu melakukan perbaikan terus
menerus, karena figur atau sosok yang tegas, humoris
dan lugas seperti ustad Abdul Somad sangat
dibutuhkan oleh masyarakat dan dai-dai muda yang
membutuhkan pembinaan. Penelitian ini juga dapat
dikembangkan lagi menjadi kajian dalam ilmu dakwah
dan ilmu komunikasi.

94
95

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Datuk Tombak. Kunci Sukses Penerangan dan Dakwah,


Jakarta: PT. Rhineka Cipta.

Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah. Wonosobo : Amzah , 2009.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan


Praktek.Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Aziz, Prof. Dr. Moh. Ali. Ilmu Dakwah, Surabaya : Kencana,


2008.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi,


Ekonomi,Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial
Lainnya Jakarta: Kencana, 2010.

Brilianto, Ricky. Panduan Praktis Internet Plus. Jakarta : Puspa


Suara, 2007.

Djamal, Hidajanto dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar


Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional dan
Regulasi. Jakarta: Kencana, 2011.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

. Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditia


Bakti, 2003.

Hasanudin, A.H. Retorika Dakwah dan Publisistik dalam


Kepemimpinan. Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1982.

Ilahi, Wahyu. Komunikasi Dakwah . Bandung: PT. Rosdakarya,


2013.

Israr, M.H. Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, Jakarta:


CV. Firdaus, 1993

95
96

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: PT. Gramedia


Pustaka Umum, 2007.

Kriyantono, Rakhmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi . Jakarta,


2007.

Lucas Stephen E., The Art of Public Speaking, New York:


McGraw-Hill,2009.

Ma’arif, Bambang S. Komunikasi Dakwah. Bandung: Simbiosa


Rekatama Media, 2010.

Moeloeng, J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2001.

Morrissan, dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang


Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan,
Bogor: Ghia Indonesia, 2009.

Munir, dan Ilahi, Wahyu, Management Dakwah. Jakarta :


Kencana Prenada Media Grup
Oka, I Gusti Ngurah. Retorika Sebuah Tinjauan pengantar,
Bandung: Terate, 1976.

Raudhonah , Ilmu Komuikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Rakhmat, Jalaludin. Retorika Modern Pendekatan Praktis,


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998.

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

Rubiyanah MA dan Ade Masturi, M. Pengantar Ilmu Dakwah.


Ciputat: Lembaga Penelitian UIN, 2010.

Rukmana, H. Naan. Masjid dan Dakwah. Jakarta: Al-Mawardi


Prima, 2002.

Saputra, Munzier. Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2010.

96
97

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada, 2011.

. Retorika Monologika, Bogor: Titan Nusa


Perss, 2010.

. Retorika Dakwah Lisan, Buku Ajar Fakultas


Ilmu Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Dakwah Press, 2006.

Siregar, Effendi M. Teknik Berpidato dan Menguasai Massa.


Jakarta: Yayasan Mari Belajar, 1992.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian


Survey, Jakarta: LP3ES, 1995.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan(pendekatan Kualitatif,


dan R&D.Bandung: Alfabeta, 2011

Suhandang, Kustadi. Retorika Strategi, teknik dan Teknik Pidato,


Bandung: Nuansa, 2009.

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah, Jakarta, Gaya Media


Pratama, 1997.

Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta : Yayasan


Obor Indonesia, 2004.

Prastyo, Arie. 19 Juli 2014. Artikel : Perbedaan dan Pengertian


antara Streaming dan
Buffering,https://www.arieprastyo.com, diakses pada 23
November 2018, pukul 13.00

Suyanto, Asep Herman dan Wahyudi, Jurnal: YouTube.


www.jurnalkomputer.com , diakses pada 23 November
2018, pukul 12.30.

https://www.republika.co.id/berita/nasional/tokoh-
perubahan/18/04/10/p6yixu330-malam-ini- ustaz-abdul-

97
98

somad-jadi-tokoh-perubahan-republika diakses pada


Kamis, 27 Desember 2018, pukul 10.00 WIB.

http://aceh.tribunnews.com/2018/02/21/ini-alasan-ustaz-abdul-
somad-terima-gelar-datuk-seri-ulama-setia-negara-dari-
lembaga-adat-melayu?page=all diakses pada Kamis, 27
Desember 2018, pukul 10.10 WIB.

http://pontianak.tribunnews.com/2018/10/21/ustadz-abdul-
somad-bergelar-kayi-mangku-jagadilaga-dari-kerajaan-
matan-tanjungpura diakses pada Kamis, 27 Desember 2018,
pukul 10.30 WIB.

Channel youtube tafaqquh video


https://www.youtube.com/watch?v=l99LtzCwXuA diakses
pada Kamis, 27 Desember 2018, pukul 11.30 WIB.

98
99

LAMPIRAN

Assalamualaikum wr.wb

Bersyukur kepada Allah dengan ucapan


Alhamdulillahirobbilalamin, bershalawat kepada Rasulullah
dengan ucapan Allahumma Sholi ala Sayyidina Muhammad wa
ala ali Sayyidina Muhammad.

Sama-sama kita hormati bapak kepala staf Angkatan Darat


beserta ibu, bapak wakil kepala staf Angkatan Darat beserta ibu,
serta bapak-bapak yang tidak dapat saya sebutkan nama dan
gelarnya, saya kahwatir salah karena menjelang berbuka ini
kurang konsentrasi.

Dari mekah terus ke muzdalifah

Pergi haji adik beradik

Sudha lama berceramah

Baru ini saya diculik

Yang besar tak dihimbau gelar, yang kecik tak disebut nama
InsyaAllah kita dimuliakan Allah SWT. Amin yan Rabbal
alamin.saya diberikan waktu kesempatan yang amat panjang,
insyaAllah petang ini kita akan berbuka puasa pada pukul 17.40
wib, dan inilah ceramah terpanjang karena penantian azan
maghrib itu luar biasa sampai-sampai banyak sodara kita yang
mendengarkan azan zuhur rasanya sepeti azan maghrib, karena
mirip sekali.

99
100

Bapak ibu yang dimuliakan Allah SWT, kalau ada istilah culik,
maka saya adalah orang diculik jatuh cinta pada penculiknya,
sungguh kata yang dipilih bapak kepala staf Angkatan Darat,
kata-kata yang tajam tapi sesungguhnya memberikan kelembutan
yang luar biasa.

Saya disambut dijemput dari Bogor markas Islamic Center


Azzikra sampai kemari dengan pengawalan yang luar biasa
kemudian disambut, biasanya saya datang menemui para pejabat,
tapi hari ini saya yang didatangi, diucapkan selamat datang,
disambut, diajak berfoto, lalu kemudian saya kira foto-foto ini
kalau saya share akan menaikkan ratting besok. Dan
menghilangkan tuduhan-tuduhan bahwa radikal, anti NKRI dan
lain sebagainya bagi orang-orang yang tak kenal. Tak kenal maka
tak sayang, tak sayang maka tak cinta.

Datanglah Soekarni kepada Soekarno, mirip namanya pak


ustadz? Tidak ada kebetulan ini takdir Allah. Pak Soekarni datang
pada Bung Karno, Presiden Ir. Soekarno, kata dia kita ini
kemerdekaan kita harus diprolamasikan hari ini, hari Kamis,
tanggal 16 Agustus 1945, kata Presiden Soekarno, besok 17
Agustus, kenapa harus menunggu besok? Kata Soekarni. Karena
besok adalah Jumat Legi, saya percaya bahwa itu adalah hari
kebahagiaan. Presiden Soekarno percaya hitungan-hitungan hari.
Besok adalah 17 Agustus, dan angkat 17 memiliki makna rahasia,
17 rakaat orang Islam sholat menempelkan keningnya ke lantai
mengagungkan Allah SWT, 17 Ramadhan turunnya Al-Qur’an,
dan angka 17 adalah angka yang saya pilih bukn hari ini kamis,

100
101

dan jangan lupa besok hari Jumat, induk dari segala hari adalah
Sayyidul ayyam hari Jumat, dan besok jatuh pada 9 Ramadhan,
karena 17 Agustus 1945 bertepatan pada 9 Ramadhan, bertemu
dua kemuliaan, sayyidul ayyam induk dari segala hari adalah
Jumat, sayyidul syuhur induk dari segala bulan Ramadhan, maka
17 Agustus 1945 dipilih menjadi hari kemerdekaan bangsa
Indonesia, Allahuakbar. Orang yang berteriak Allahu Akbar tidak
menghilangkan Nasionalismenya, orang yang cinta pada NKRI
tidak menghilangkan Allahu Akabarnya. Dari mana dibenturkan
antara nasionalisme dengan kemerdekaan, dari mana dibenturkan
antar Allahu Akbar dengan kecintaan akan negara kesatuan
Republik Indonesia, maka orang yang tak mengerti sejarah ,
orang yang tak paham bagaimana bangsa ini merdeka, negeri ini
merdeka karena teriakan Bung Tomo Allahu Akbar pada tanggal
9 Ramadhan , 17 Agustus 1945. Orang-orang yang lapar yang
menggerek bendera itu, Presiden Soekarno Bung Hatta setelah
merdeka, setelah bendera itu tegak di atas kepala mereka, Bung
Karno mengankat tangannya berdoa bersyukur kepa Allah SWT.
Pada Muqodimah prembul UUD 1945 menyatakan atas berkat
rahmat Allah SWT dan keinginan bangsa Indonesi yang luhur,
karena orang yang berpuasa yang berteriak menggetarkan nyawa
itulah maka Belanda pergi pontang-panting kembali ke
Amsterdam, andai orang yang berteriak itu orang yang kenyang,
Belanda tidak akan pergi, tapi orang lapar itu teriakannya luar
biasa, kalau tidak percaya mari kita dengarkan teriakan orang
lapar, Allahu Akbar! Luar bisa, coba nanti hbis berbuka puasa
kita beteriak, sendawa yang ada Alhamdulillah. Artinya apa?

101
102

Sekarang kita menghadapi dua pobia, yang satu pobia Islam yang
takut mendengar teriakan Allahu Akbar, yang satu pobia
nasionalisme yang takut melihat kebangsaan, ini keduanya tidak
benar, ketika kita mengatakan Allahu Akbar, hubbul Wathon
minal Iman cinta Tanah air adalah bagian dari keimanan, tanggal
19 Desember tahun 1948 saat itu Belanda agresi kembali, maka
pada saat itu juga Presiden Soekarno diminta oleh panglima besar
Jndral Sudirman untuk mengumumkan Negara darurat kita harus
melawan Belanda, tapi saat itu Presiden Soekarno tidak sampai
hati, karena keadaan Jendral Sudirman dalan kondisi sakit, tapi
sakit itu rupanya hilang dari dirinya karena semangat yang luar
bisa, maka dirinya tetap melawan, tanggal 19 di melawan, tanggal
25 dia tertangkap atas “jasa (pengkhinatan)” seorang anak bangsa
, warna kulitnya sama dengan kita, wajahnya sama dengan kita,
hidungnya sama dengan hidung kita bahasanya sama dengan kita,
tetapi hatinya berkhianat kepada Belanda. Akhirnya pasukan
Tentara Nasional Indonesia ditangkap dikepung oleh Belanda,
tetapi Jendral Sudirman otaknya cerdas luar biasa, begitu dia tau
akan dikepung dan akan ditangkap, dia kumpulkan semua
pasukan dia ajak berzikir tahlil, mereka bertahlil beramai-ramai.
Apa yang terjadi? Belanda menembak pengkhianat itu, karena
menyangka bahwa ini informasi bocor yang tidak benar, kamu
bilang ada Jendral di sini, mana ada , yang ada orang yang sedang
tahlilan, ternyata Belanda tau juga tahlilan. Katanya ada panglima
besar adanya orang tahlilan, kamu pembohong, ditembak mati itu
anak dunia tidak dapat, akhirat melayang, mati dalam keadaan
mati konyol. Lalu setelah peristiwa itu selesai, mereka datang

102
103

berlomba-lomba menjumpai jendral Sudirman dan bertanya


Jendral apa jimatnya sehingga tidak tertangkap? Mereka sangka
Jendral Sudirman memakai jimat yang diikat di tangan di tubuh
atau membawa keris keci. Jenral Sudirman tertawa , kamu mau
tau apa jimatnya, yang pertama wudhu tidak pernah putus,
Jendral Sudirman tidak pernah putus wudhunya, hingga sampai
saat dia sakit, sampai dia digotong, wudhunya tak pernah putus,
yang kedua sholat berjamaah, karena dia adalah orang yang tak
pernah tinggal sholat berjamaahnya, sampai perang sekali pun,
dia amalkan syariat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW,
Shalat Khouf sholat dalam keadaan ketakutan, disusun dua
pasukan berbaris itu yang Nabi pada bala tentaranya. Firman
Allah : pada saat perang sekalipun, kalian tetap melaksanakan
sholat berjamaah. Itu diamalkan oleh panglima besar Jendral
Sudirman. Pertama wudhu tak putus, kedua sholat berjamaah tak
pernah ditinggalkan, ketiga cinta Tanah Air. Namanya tak pernah
minta diabadikan, dia tak pernah minta dibuatkan patung besar,
tapi hari ini, jasanya diabadikan, namanya disebut para panglima,
ulama, tentara, para pemuka, pendekar, orang yang berjuang
dengan tetes darah penghabisan untuk negeri ini, untuk mereka
semua kita bacakan Al-Fatihah.

Bagi yang tidak meyakini al-fatihah itu tak sampai, saya tidak
memaksakan, tapi saya meyakini al-fatihah itu sampai pada
Panglima besar jendral Sudirman, Presiden Soekarno, kepada
pendiri penegak bangsa ini sampai. Ustadz Somad, sampai gak
Al-fatihah itu pada mereka? Sampai. Mana buktinya? Sudah

103
104

dibaca, dan gak balik lagi, berati sampai. Pakai dalil dong ustadz,
mana dalilnya? Nabi Muhammad SAW lewat di suatu makam,
nama pemakamannya Baqi, wahai Aisyah, kalau kamu lewat
pemakaman jangan diam saja bacakan doa. Kedua, ketika
Raulullah SAW lewat di suatu makam Nabi membelah pelepah
kurma, lalu dituskkan ke makam tersebut, sahabat heran,
mengapa pelepah itu ditusukkan ke makam ya Rosul? Ini pelepah
kurma bertasbih, tasbihnya sampai pada orang yang meninggal,
maka kata Imam Nawawi pada tahun 676, mazhab syafi’i: kalau
tasbih pelepah kurma saja sampai pada orang yang meninggal,
apalagi bacaan ayat al-qur’an yang dibacakan. Seorang sahabat
Rasulullah yaitu anaknya Umar bin Khattab berpesan, nanti kalau
aku meninggal dunia di atas makamku tolong bacakan bagian
kepala awal Al-Baqarah, kemudian pada bagian kaki akhir al-
baqarah, awal al-baqarah ini lima ayat, bagian kaki tiga ayat.
Sudah ada dalilnya, bacaannya sampai. Masih ga percaya juga?
Nama sampean siapa? Untuk apa ustadz? Nanti kalau udh mati
saya kirim al-fatihah, kalau tak sampai cepat-cepat kasih kabar.
Tidak usah dipermasalahkan, yang mau setuju baca, yang ga
setuju ya ga apa-apa, tapi saya tetap request pesan nanti kalau
bapak ibu dapat pesan WA ustdaz Somad meninggal dunia,
kirimkan al-fatihah ke Riau, insya allah sampai tanpa sebutkan
alamat, untuk abdul somad, tak perlu sebut titel pun sampai, Lc,
MA (lagi cemas menghadapi anggota TNI).

Bapak ibu yang dimuliakan Allah SWT, saya tadi menduga di


tengah jalan, ini ceramah di Mabes TNI, adapun di Riau saya

104
105

diundang Koram Wira Bima, hari ini saya bertemu dengan bapak
mantanKoram riwa bima, saya tak pernah melupakan ,kenapa ?
karena baju ini dari beliau. Karena baju saya sering polos-polos
aja, kalau baju ini ada bunga-bunganya, jamaah nanya baju
usatdz kok berubunga-bunga? Menunjukkan suasana hati sedang
berbunga-bunga.

Bapak ibu yang dimuliakan Allah SWT.

Orang akan bersama dengan orang yang dicintai, walaupun sudah


meninggal dunia. Begitu juga kita bersama Jendral Sudirman, hati
kita bersama Presiden Soekarno, hati kita bersama penegak
bangsa, kenapa? Karena jasa-jasa mereka, itulah yang dikenang.

Pisang emas dibawa berlayar

Masak sebiji di dalam peti

Utang emas dapat dibayar

Utang budi dibawa mati

Kalau kita sudah berutang budi sama seseorang kita akan bawa
mati, maka jangan sampai kita berutang budi. Dulu waktu saya
masih kecil mendengarkan sirine cuman ada du hal yg terpikir ini
pejabat atau orang mati, ternyata ustadz keluar dari mobil
masyaAllah, hanya Allah saja yang bisa membalas budi baik ini,
firman Allah: siapa yang pernah berbuat baik kepada kamu, maka
balas budi baiknya, kalau kamu tak sanggup membalas
kebaikannya, maka doakan mereka. Allah panajngkan umur para

105
106

pemimpin-pemimpi kami pada hari ini. Shatkan badan mereka


supaya bisa menolong NKRI ini sebagai negeri yang dihormati di
tengah dunia ini ya Allah. Andai mereka mati, jadi sebagai orang
yang mati syahid karena membela negeri ini. Orang yang syahid
tidak merasakan empat, pertama tidak merasakan sakarotul maut
melainkan seperti cubitan pada tangan, indahnya mati. Tiap pagi,
tiap petang tiap malam kita berdoa, Allah ringankan kami saat
sakarotul maut, kematian seperti tebasan pedang pada tempat
yang sama 100 kali, kematian seperti kulit kambing dikuliti
hidup-hidup, kematian seperti mata pancing ditarik dari kulit
yang basah. Tapi ini indahnya kematian mereka yang syahid, para
tentara yang membela NKRI, nun di tengah perbatasan di sana
tempat pemberontak gugur mereka menagis istrinya, jangan
katakan mereka mati, akan tetapi hidup, kalian yang tidak
merasakan kehidupan mereka yang begitu indah. Mereka yang
syahid bukan dirinya yang meledakkan dirinya membawa
kompor, mereka yang syahid membela negaranya karena Allah
SWT. Laa haula wala quata illa billah, itulah yang
menghilangkan rasa takut pada dirinya. Itu yang membuat dia
tidak cemas. ketika dirinya ditangkap tentara-tentara israel oleh
pasukan palestina, dibuka celananya (maaf) ternyata tentara Israel
memakai pempers, kencing-kencing mereka ketakutan. Tapi
tentara kita tidak ada takut sedikitpun, kenapa? Urat takutnya
sudah putus, ketahuilah orang-orang yang menolong agama
Allah, orang-orang yang ditolong Allah, tak ada rasa sedih,
takutnya dicabut oleh Allah, sedihnya sudah dicabut oleh Allah,
itu yang ada dalam diri orang yang berpuasa, dia tidak takut,

106
107

padahal dokter sudah memvonis dia, bapak jangan berpuasa, ini


ususnya sudah bolong, kemana-mana bawa tas laptop, disangka
orang isinya laptop ternyata roei gabin, setiap setengah jam sekali
harus mengunyah, tapi ketika dia berpuasa dengan benar, heran
kenapa sakit maghnya hilang, lapor ke dokter, pak dokter ini kalo
saya tidak puasa sakitnya magh saya luar biasa, tapi ketika saya
berpuasa sakit maghnya malah hilang, kok bisa begitu? Dokter
muslim tersenyum, paka tau gak tadi ketika sahur bapak sudah
berkata nawaitu shouma ghadin ana adainfardu syahru
romadhona hadzihi sanati lillahita’ala. Aku berniat puas besok,
maka ketika bapak berniat, otak bapak sudah memprogram, besok
ga ada nasi, makanan dan minuman, maka pada saat itu semua
organ tubuh bapak sudah siap maka pada saat jam makan siang
dan sore dia tidak akan mengeluarkan zat asam lambung, kenapa?
Karena dia tau wahai usus kamu mengeluarkan zat asam nanti
untuk mencerna ketika azan maghrib berkumandang, itu mukjizat
Al-qur’an Allah yang kasih tau tapi hari ini orang tidak percaya.
Alhamdulillah kita memperingati nuzulul quran, tunjukkan
dimana orang bisa menghafal kitab suci Al-qur’an hari ini 30 juz,
114 surat, imam besar masjid istiqlal almukarom ustadz Drs.H.
Hasanudin Sinaga, M.A, 30 Juz ada di kepalanya, beliau hafal Al-
qur’an, tadi Al-qur’an tak beliau buka tutup aja pejam mata,
beliau kalau pejam mata, nampak semua 30 juz semua ada, coba
kita kolak duren, 30 juz di kepalanya pak, ibu berapa? 2 juz
ustadz, jus alpukat jus melon, cita-cita ibu saya sampai sekarang
yang tidak tercapai adalah ingin menjadi anak yang hafal qur’an,
saya pulang membawa dua ijazah Lc, dan M.A. Lc dari Al-azhar

107
108

Cairo, M.A dari Maroko, mak aku bawa pulang Lc MA, kau gak
hafal quran, di Mesir ga ada hafal Al-qur’an? Ada, empat tahun,
tingkat satu 2 juz, tingkat dua 2 juz, tingkat tiga dua juz, tingkat
empat dua juz, Lc delapan juz, pulang sekarang min, setiap naik
pesawat hilang dua juz.

Bapak ibu yang dimuliakan Allah SWT.

Al-qur’an luar biasa, kami mudahkan al-qur’an untuk dihafal,


adakah yang mau menghafalnya?adakah yang mau
mengingatnya? Saya paham saya tau tentara-tentara banyak yang
hafal Al-qur’’an, banyak yang bisa baca al-qur’an, tapi karena
acara petang ini acara nasional, maka pakai qori naturalisasi dari
imam besar masjid istiqlal. Kami ketika acara di koram wira bima
di Pekanbaru, saya lihat pakai baju tentara, “ hmmm dalam hai
saya berkata pasti qori tak datang” ternyata.... saya minta direkam
supaya diupload supaya anak-anak yang melecehkan al-qur’an
ynag menginjak-injak al-qur’an melihat itu gemetar dia, kamu
yang mengejek-ejek al-qur’an yang selama ini yang baca al-
qur’an selama ini adalah ustadz, kamu menyepelekan nih tentara
baca al-qur’an, melihat gambar itu kaget dia langsung. Tempat
bapak di tentara, bapak gak perlu ceramah, bapak gak perlu
kultum, cukup dengan seragam tentara sholat di masjid, saya
tinggal tunjukkan dengan anak-anak, lihat tentara pakai pistol
besi sholat, ini pistol air gak sholat. Bangga kita luar biasa, jadi
itulah hebatnya, maka ketika saya tamat sekolah dulu ada yang
jadi tentara, ada yang jadi polisi, ada yang jadi pegawai dan
sekarang alhamdulillah reuni hidup lagi grup, kebanggan luar

108
109

biasa, saya dijemput di bandara kuala namu, datang tentara pakai


baju seragam, assalamualaikum, waalaikumussalam, ingat
somad?dia gak manggil ustadz, siapa?kawan sekelas dulu. Di
Aceh juga begitu, kawan sekelas dulu, masyaallah bangga saya.

Bapak ibu yang dimuliakan Allah SWT.

Tolong agama Allah ini dengan seragammu,


kekuasaanmu,jabatan yang ada di tanganmu. Pulang saya dari
Maroko tahun 2008 bulan Ramadhan sekarang 2018 bulan
Ramadhan, berarti sudah 10 tahun saya sudah pulang ke
pangkuan ibu pertiwi NKRI, secraa tak langsung ini hadiah
terbesar yang diberikan oleh Allah SWT. Abdul Somad 10 tahun
kau ceramah aku berikan kau hadiah terindah, ceramah di Mabes
TNI. Pulang saya, datang tiga orang bapak-bapak, ustadz Somad
apa yang bisa kami lakukan untuk menggoncang negeri ini? Tiga
orang ini sama-sama sudah pensiun, tangannya begoncang, dalam
hati saya apa yang mau kita goncangkan? Kalau mau
menggoncangkan, ketika ada kekuasaan, ooo kalau begitu
saudara kita yang minoritas akan teraniaya? Tidak, karena Al-
qur’an mengajarkan wama arsalnaka inna rahmatan lilalamin
Allah menurunkan agama ini rahmatanlilalamin menjadi rahmat
bagi semesta alam, Nabi melepas pasukan menuju tempat
bernama muktah, jaman dulu kalau ada pasuka perang, ratakan
dengan tanah, hancurkan, bunuh semuanya, tapi pesan Nabi
Muhammad SAW. Nanti kalian akan menemukan para pendeta
di gereja-gereja, jangan ganggu pendeta, jangan bunuh anak
kecil yang menyusui, jangan bunuh orang tua renta yang tak

109
110

berdaya, jangan memotong pokok kayu, jangan copot pohon


kurma, jangan hancurkan rumah, maka islam tak pernah
hancurkan, kalau ada yang meledakkan, bukan ajaran islam, ada
yang membunuh bukan ajaran islam, kalau mereka yang berbeda
agama denganmu, tidak seakidah denganmu, mereka tidak
mengusir kampung halamanmu, mereka tidak membunuh kamu,
tidak mengusir kamu, tidak memerangi kamu, silahkan berbuta
baik kepada mereka, kawan sekantormu, tetanggamu, akrabmu,
silahkan berbuat baik pada mereka, bersikap adil, jangan sampai
kau tidak bersikap adil karena beda agama. Abdul Somad hari ini,
kemarin, dua hari yang lalu, tiga hari yang lalu, masih dapat sms
dari teman sahabat, siapa namanya? Keluarga Tumpal Panjaitan,
Donald Panjaitan, Natal Panjaitan, selamat berpuasa, kita dullu
berteman waktu kecil, kita bertetangga di dekat rumah, apa
maknanya? Tidak ada permusuhan di antara kami, kami sudha
dalam ritual ibadah, lakum dinukum waliyadiin, makanya kalau
nonton ceramah ustadz Abdul Somad sampai habis baru komen,
ini bahayanya kalau nonton sama orang yang ga punya paket.

Bapak ibu yang dimuliakan Allah SWT.

Ustadz, saya punya teman non muslim sekantor, boleh gak saya
datang acara pernikahannya dia? Nikahnya di mana? Di hotel pak
ustdaz, silahkan datang, ucapannya apa ustadz? Selamat
menempuh hidup baru, setelah selesai foto-foto silahkan, berfoto
bukan ritual ibadah, kalau makanannya ustadz? Kita kan sudah
lama berteman, bertetangga, pasti dibuatkan makanan khusus
untuk muslim, silahkan makan, setelah makan ustadz? Ya pulang.

110
111

Menjaga kesatuan ini penting, ada ulama besar bernama imam


Hasan Al-Basri, dari Basrah Irak dia sakit, tetangganya turun ke
bawah, rumh tetangganya di atas rumanya yaitu non muslim
turun ke bawah, lalu dia lihat sampai ke ruang tamu, mana Hasan
Basri? Hasan Basri di kamar gak bia keluar sedang sakit, lalu
masuk ke dalam kamar, dia lihat ada ember di sudut kamar, ini
apa Hasan Basri? Ember untuk menampung air, airnya dari
mana? Itu yang menetes dari atas itu, jawab Hasan, kalau gak
salah itu wc saya, sudah berapa lama kamu menampung air ini?
20 tahun, 20 tahun kamu gak komplen ya? Saksikan aku
bersyahadat. Hidup bertetangga di Irak tidak sekalipun Hasan
Basri bawa golok panjang, masuk Islam atau ku pancong
kepalamu, kelembutan hati itu yang membuat hati orang terbuka,
salam.. nama agamamu apa? Islam berasal dari kata salam yang
berarti kedamaian. Tuhan yang kau sembah siapa namaNya?
Allahumma anta salam dari mana keselamatan itu datangnya
waminka salam kemana keselamatan itu akan kembali? Hidupkan
kami dalam keselamatan, masukkan kami pada tempat yang
penuh keselamatan tidak ada hiruk pikuk, sumpah serapah, caci
maki. Makanya setelah sholat itu dengarkan baik-baik,
direnungkan maknanya dimasukkan ke dalam hati, maka kita
diajarkan rahmatanlilalamin, alhamdulillah kita duduk bersama
menantikan saat-saat mustajab berdoa, nanti kita berdoa
menjelang maghrib berdoa memohon kepada Allah SWT supaya
negeri kita ini menjadi baldatun tayyibatun warabbun ghofur,
dijauhkan dari segalah fitnah, malapetaka, perbuatan keji dan
munkar.

111
112

Bapak ibu yang dimuliakan Allah SWT.

Bagi siapa saja yang merasakan mual mendengarkan ceramah ini,


menunduk saja. Bapak ibu sekalian ini matahari, dismaping
matahari ada bulan dan planet yang lain semuanya berputar,
matahari tidak mungkin menabrak bulan,bulan tidak mungkin
menabrak matahari, semuanya beredar di garisnya masing-
masing,kayaknya saya hafal ayat inipak ustadz, iya surat Yasin
yang selalu ibu baca, bapak kan habis maghrib ke isya kan selalu,
isya tivi mati, hp mati stop, anak sini baca, sudah juz berapa? 5
pak. Juz 5? Enggak pak, iqro 5. Anak nomor dua sudah sampai
mana? Baru mau ngaji pak. Istri baca, yasiiin, loh, kok yasin
terus? Persiapan untuk papa. Apa sih sebenarnya isi Yasin itu?
Ternyata Yasin bercetita tentang matahari tidaka mungkin
menabrak bulan, bulan juga tak mungkin menabrak matahari,
semua beredar digarisnya masing-masing. Tapi ternyata NASA
dan bagian antariksa bingung, ini matahari bergerak, berjalan atau
diam? Bumi bergerak, bintang bergerak, semua planet bergerak,
nah sekarang matahari bergerak atau tidak? Yang satu
mengatakan matahari bergerak, yang satu mengatakan matahari
tidak bergerak, ternyata ikhtilaf juga mereka, apa kata surat
Yasin? Matahari bergerak kencang di garis edarnya. Tertnyata
matahari itu bergerak, kenapa diteropong matahari itu tidak
bergerak? Dia tidak berputar seperti bumi, tapi dia berputar
kencang di tempat diamnya, seperti mobil racing, saking
kencangnya berputar ketika dilihat dari jauhseperti di tempat saja.
Siapa yang memeberitahu kita tentang pergerakan matahari?

112
113

Yasin bercerita tentang itu, lalu kenapa yang menemukannya


orang antariksa NASA, bukan orang Islam? Karena orang islam
baca Yasin tidak memahami artinya. Yasin dibaca ketika pindah
rumah untuk mengusir hantu. Katanya kalau baca Yasin bisa
mengusir hantu, makhluk halus? Memang betul, silahkan baca,
karena itu ayat Al-qur’an, fungsi al-qur’an yang pertama sebagai
penawar penyembuh luka,siapa yang hatinya susah baca Al-
quran, bacanya pelan-pelan, ini sekarang banyak orang yang
bacanya cepat-cepat, macam ngitung uang aja, gimana mau
menenangkan hati. Kalau dibacakan ayat al-qur’an, dengarkan
dengan baik dan diamlah, mendengarkan bacaan al-quran tadi
tenang jiwa kita jadinya, dan bacaan al-qur’an kalau direnungkan
bisa meneteskan air mata. Bayangkan imam Abdurahman sudais
membacakan ayat al-qur’an ketik kulit meraka melepuh gosong
terbakar, kami ganti dengan kulit yang baru, terbakar kamiganti
dengan kulit yang baru, supaya mereka merasakan azab,
letakkan kerikil neraka di telapak kaki mendidih otak di kepala,
menangis mendengar bacaannya. Jamaah umrah kita juga
menangis, selesai sholat langsung ditanya, sampean menangis
kenapa? Lama betul baru rukuk. Oleh sebab itu belilah al-qur’an
yang ada terjemahannya, referensi yang luar biasa, kenapa? Di
dalamnya ada ayat al-qur’an, ada tajwid berwarna, ada
terjemahannya.

Islam akan bangkit tidak dengan meledakkan kedutaan yang lain,


islam akan bangkit bukan dengan membunuh, islam akan bangkit
dengan menjunjungkan al-qur’an memuliakan al-quran,

113
114

bagaimana cara memuliakan al-qur’an? Beginilah cara Mabes


TNI AD memuliakan Al-qur’an memebuat pagunggung yang
besar dan megah masyaallah, dan baru kali inilah saya masuk Tv
pentasnya sebesar ini. Saya tadi menduga waktu tadi di jalan
ustadz Somad, ini acaranya intern, dalam bayangan saya paling
ini tiga shaf, ternyata melimpah ruah, hanya Allah saja yang
memberikan kekuatan padahal sudah disiapkan kursi, mana tau
menggelatar ustadz gak bisa berdiri, Allah memeberikan
kekuatan Lahaula wala quata illahbillah, itu yang membuat bapak
bisa tegar melawan musuh NKRI, yang memebuat tentara kita
tegak berhadapan membela negeri ini, ada kekuatan dari Allah
SWT, dia selalu berkata laa ilaha illallah saat lahirnya dibiskkan
ke telinga sebelah kanan. Saat saya lahir ayah saya yang
membisikkan ke telinga saya sebelah kanan. Asyhadu allailah
illallah, begitu juga dengan anak saya, ketika saya kumandangkan
azan ke telinga anak saya, tak kuasa menahan tangis karena kau
lahir ke duan yang fana ini, aku tak meminta banyak padamu nak,
aku tak ingin kau lupa Allah, aku tak ingin kau kaya dan tak
menolong agama Allah, saat aku mati meregam nyawa engkaylah
yang membisikkan ke telingaku sebelah kanan laailaha illallah.
Alhamdulillah, bapak-bapak kita, jendral-jendal kita memiliki
kekuasaan, pangkat, jabatan masih ingat al-qur’an masih ingat
anak-anak yatim, usap kepalanya, setiap helai rambutnya
kebaikan-kebaikan. Anak-anakku adik-adikku yang yatim
sekalian, menjadi yatim bukan menjadi kehinaan, Nabi
Muhammad SAW seorang anak yang yatim, imam syafi’i anak
yatim, begitu pula dengan ulama-ulama yang lain, ada berapa ana

114
115

ka yang kaya jangan berbangga dulu, berharap pada yang ada


jangan putus harap pada yang tidak ada. Berharap pada yang ada,
bapakku hebat kaya raya, tapi betapa Allah mengambil nikmat
hilang, tapi kau yang belum tentu ada, ada ynag Maha Ada yang
memebuat tidak ada menjadi ada, itu yang manjadi semangat ini,
mereka diundang, merka kana menjadi orang yang berhasil
sampai masti dia ingat, dulu kami pernah diundang di mabes TNI
AD berbuka puasa bersama, kapan itu? 20 tahun yang lalu ketika
itu aku anak yatim sekarang sudah berhasil, siapa yang
berceramah saat itu? Alm. Abdul Somad dimana? Sudah mati
dimakan cacing, tapi mengalis pahalanya, ini pendidikan,
pendidikan bukan ceramah saja. Andai mabes TNI AD mau
membuat acara nuzul qur’an di ruang kecil, ngaji selesai, tapi ini
syiar menunjukkan kekuatan bukan ingin menghinakan, bukan
ingin merendahkan begini cara memuliakan al-qur’an.

Terimaksih atas segala perhatian, mohon maaf segala khilafan


dan kesilapan, saya mohon banyak kata-kata saya yang tak
berkenan di hati, saya mohon maaf pada bapak ibu melapangkan
dada, selamat berbuka puasa.

Wassalamu’alaikum wr.wb

115

Anda mungkin juga menyukai