Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Kom. I)
Disusun Oleh:
Zamal Abdul Nasir
NIM. 208051000035
Musik merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai sarana
untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang mudah diterima oleh masyarakat.
Meningkatnya minat masyarakat terhadap musik pada hari ini dapat dimanfaatkan
oleh para dai untuk menjadikan musik sebagai media komunikasi dakwah yang
cukup efektif. Dakwah melalui media musik ini antara lain dilakukan oleh group
musik pop papan atas Indonesia WALI Band. Selain menyalurkan bakat dan
mencari nafkah di bidang seni musik, para personel WALI yang nota bene berasal
dari latar belakang pendidikan pesantren dan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ini juga menggunakan musik sebagai media dakwah dengan cara
menciptakan beberapa lagu-lagu bernafaskan Islam. Dengan cara demikian, para
audiens yang mendengarkan lirik-lirik lagu WALI diharapkan dapat mengetahui,
memahami dan menghayati pesan-pesan dakwah Islami yang terkandung di
dalamnya. Salah satu lagu religi WALI yang bernuansa dakwah adalah single
“Abatasa”. Tak lama setelah dirilis dan dijadikan sebagai theme song program
Ramadhan pada tahun 2011 oleh stasiun televisi SCTV, lagu “Abatasa” langsung
direspon positif oleh pasar industri musik Indonesia dan digandrungi oleh
masyarakat pecinta musik Indonesia.
Penelitian ini berupaya menjawab 2 (dua) pertanyaan utama, yakni: (1)
Bagaimana isi pesan dakwah yang terdapat dalam lirik lagu Abatasa karya group
band Wali?; dan (2) Apa isi pesan dakwah yang paling dominan dalam lirik lagu
Abatasa karya group band Wali?
Penelitian menggunakan metode kualitatif, yaitu metode yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.
Subyek penelitian ini adalah para personil WALI Band dan objek penelitian ini
adalah isi pesan dakwah yang terdapat dalam lirik lagu “Abatasa”. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan dua kesimpulan sebagai berikut: (1)
Lagu Abatasa memuat pesan-pesan dakwah yang berdimensi akidah, syariah dan
akhlak. Pesan akidah direpresentasikan dalam bagian Reff dan Song II yang
mengekspesikan simbol-simbol keislaman seperti “Tuhan”, “takwa”, “syurga”,
“mukmin” dan “haqqul yaqin”. Pesan syariah direpresentasikan dalam Song I
yang mengekspresikan simbol-simbol keislaman seperti “mushala”, “pengajian”
dan “belajar”. Pesan akhlak direpresentasikan dalam frase “mak minta izin” dan
“mak tolong izinin” dalam Song I; dan (2) Pesan utama yang paling dominan
dalam lagu Abatasa adalah pesan akidah. Wacana akidah yang sangat dominan
dalam lagu Abatasa ini dimaksudkan untuk memperkenalkan, menamkan dan
memperkuat akidah umat Islam, khususnya kalangan anak-anak Muslim.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Sang Pemilik Keindahan, yang telah
kerendahan hati, penulis mengakui bahwa hanya dengan limpahan kasih sayang
dan kemurahannya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga
Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam
proses penulisan skripsi ini, penulis telah melewati pelbagai kesulitan dan
keyakinan, ketekunan dan usaha yang cukup maksimal pada akhirnya segala
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Skripsi ini juga
bukanlah suatu upaya hasil penulis seorang, tetapi juga meliibatkan bantuan dan
partisipasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
vi
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mencurahkan
segala perhatian dan bantuan selama penyusunan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Penyiaran Islam.
3. Ibu Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA, selaku pembimbing yang telah
penulis.
6. Orang tua tercinta H. Moh. Nasir (almarhum) dan Hj. Siti Haroya,
vii
tak terkira serta memberikan fasilitas pendidikan dari kecil hingga
dewasa.
Hidayatullah Jakarta.
10. Para personel WALI, khususnya Faank, Apoy, Tomi dan Ovie, serta
dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT dapat
membalas semua kebaikan yang telah diberikan dan menjadi amal soleh di sisi-
Nya. Dengan segala kerendahan hati, penulis menerima saran dan kritik yang
viii
bahwa di dalamnya masih banyak kekurangan. Semoga karya ilmiah yang
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ix
x
B. Dakwah ......................................................................................... 20
Abatasa .......................................................................................... 94
A. Kesimpulan ................................................................................... 96
B. Saran ............................................................................................. 97
PENDAHULUAN
pesat dalam arena budaya populer di Indonesia adalah musik Islami. Musik Islami
telah menjadi salah satu sub-genre musik pop dalam industri musik Indonesia.
format baik digital maupun non-digital dan didistribusikan secara luas oleh para
pelaku bisnis dari pelbagai sektor industri seperti perusahaan rekaman, agensi
Islami ini biasanya mulai memenuhi acara-acara di televisi, radio dan media-
album musik pop religi yang dirilis oleh sejumlah musisi atau grup band
pengusung aliran pop rock yang sudah memiliki popularitas di blantika musik
Indonesia, seperti Gigi, Opick, Ungu, Wali dan sebagainya. Grup band Gigi
dan mendulang sukses di pasar industri musik Indonesia. Dengan irama lebih
menghentak, paduan rock, punk hingga new wave, yang merupakan ciri khas
mereka, album religi dengan kemasan baru seperti itu sukses menarik perhatian
album religi setiap kali menjelang bulan Ramadhan, antara lain album “Raihlah
1
Kemenangan” Repackage (2005), album “Pintu Sorga” (2006), album “Jalan
Musisi lain, Opick, juga melakukan hal yang sama. Pada tahun 2005,
Opick merilis album religi bertajuk “Istighfar”. Sebulan pertama setelah dirilis,
album tersebut mampu mencetak doubel platinum dengan penjualan lebih dari
300 ribu kopi. Setelah itu, Opick kembali meluncurkan sejumlah album religi
setiap kali menjelang bulan Ramadhan, antara lain album “Semesta Bertasbih”
(2006), album “Ya Rahman” (2007), album “Cahaya Hati” (2008), album “Di
Bawah Langit-Mu” (2009), album Shallu „Ala Muhammad (2010), dan album
“The Best of Opick” (2011). Kesuksesan Opick salah satunya ditunjang oleh
warna musik yang disuguhkannya. Musisi yang memiliki latar belakang sebagai
seorang rocker ini memperluas unsur-unsur musik nasyid, yang selama ini identik
dengan musik akapela, sehingga menjadi komposisi yang jauh lebih variatif.2
Grup band lain yang juga cukup konsisten menggarap album religi adalah
Ungu. Pada tahun 2006, Ungu merilis sebuah mini album untuk menyambut
Ramadhan 1427 H bertajuk “SurgaMu”. Hanya dalam tempo sepuluh hari sejak
dirilis, mini album SurgaMu telah terjual sebanyak 150 ribu keping. Dalam satu
1
Lihat Denny Sakrie, “Musik Religi (Lagi)”, dalam
http://www.bengkelmusik.com/forum/f46/musik-religi-t3104, diakses pada tanggal 13 Desember
2013; “Tiga Belas Tahun Perjalanan Musik Gigi”, dalam
http://www.gigionline.com/v2/profile.php, diakses pada tanggal 13 Desember 2013; dan Adib
Hidayat, Gigi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2009).
2
Lihat “Opick”, http://id.wikipedia.org/wiki/Opick, diakses pada tanggal 13 Desember
2013; “Opick Ya-Rahman”, http://datasharing.wordpress.com/2011/02/21/opick-ya-rahman/,
diakses pada tanggal 13 Desember 2013; “Opick: Penyanyi Religius Yang Pernah Hidup
Menggelandang”, http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=9939, diakses pada tanggal 13
Desember 2013; dan Aunur Rofik Lil Firdaus, Opick: Oase Spiritual Dalam Senandung (Jakarta:
Hikmah, 2006).
2
bulan, mini album SurgaMu telah memperoleh double platinum untuk penjualan
di atas 300.000 keping. Pada tahun-tahun berikutnya, Ungu terus merilis sejumlah
album religi, antara lain mini album “Para Pencari-Mu” (2007), album “Aku dan
Tuhanku” (2008), album “Maha Besar” (2009), single album “Doa untuk Ibu”
Selain Gigi, Opick dan Ungu, band lain yang kerap merilis album religi
adalah Wali. Grup band yang sempat meraih penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia (MURI) sebagai pencetak rekor download RBT terbanyak dan tercepat
pada tahun 2010 ini pernah merilis album religi bertajuk “Ingat Shalawat” pada
tahun 2009 dan single album “Tobat Maksiat” pada tahun 2010 dan “Abatasa”
pada tahun 2011. Singel Tobat Maksiat dan Abatasa sempat mendulang
popularitas sepanjang tahun 2011 karena dijadikan sebagai “theme song” untuk
sinetron “Islam KTP” dan program Ramadhan tahun 2011 oleh stasiun televisi
SCTV.
Wali adalah salah satu group band yang mengusung lagu pop melayu.
Group band ini berdiri pada tanggal 31 Oktober 1999 di Jakarta dengan nama
Fiera. Karena memiliki hobi yang sama di musik, para personel Fiera sama-sama
cukup panjang sekitar sembilan tahun, akhirnya band ini berhasil mengeluarkan
album perdana pada tahun 2008 yang berjudul “Orang Bilang” dan muncul
3
Lihat “Album Religi Ungu Terjual 150 Ribu Keping Dalam 10 Hari”, dalam
http://musik.kapanlagi.com/berita/album-religi-ungu-terjual-150-ribu-keping-dalam-10-hari-
o6gcm10.html, diakses pada tanggal 13 Desember 2013; “Ungu (Grup Musik)”, dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Ungu_(grup_musik), diakses pada tanggal 13 Desember 2013; dan
Trinity Optima Production, Official Book of Ungu: Penguasa Hati (Jakarta: Kawan Pustaka,
2009).
3
dengan nama band barunya, yaitu Wali. Band ini terdiri dari empat personil, yakni
Faank (vokal), Apoy (gitar), Ovie (keyboard), dan Tomy (drum). Seluruh personil
Pada tahun 2011, band ini sempat diangkat sebagai Duta Pesantren oleh
tak mengherankan jika Wali dapat menciptakan lagu-lagu pop religi yang menarik
lagu-lagu pop religi yang diciptakannya dapat digunakan sebagai media dakwah
mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap
peningkatan pemahaman keagamaan dan tingkah laku saja, tetapi juga menuju
sasaran yang lebih luas. Oleh karena itu, dakwah membutuhkan metode tertentu
Metode dakwah merupakan cara seorang juru dakwah untuk mengajak manusia
kembali ke jalan yang benar berdasarkan al-Qur‟an dan Hadis. Metode dakwah
4
Lihat “Trend Lagu Religi di Bulan Ramadhan”, dalam
http://nagaswaramusic.com/berita/detail/891/trend-lagu-religi-di-bulan-ramadhan, diakses pada
tanggal 13 Desember 2013; “Single Abatasa Wali di Posisi 1 Weeekly Top 10 Flexy Tone”, dalam
http://www.nagaswaramusic.com/berita/detail/933/Single_Abatasa_Wali_Posisi_1_Weeekly_Top
_10_Flexy_Tone, diakses pada tanggal 13 Desember 2013; “Wali, Single Religi Abatasa”
http://www.nagaswarafm.com/wali-single-religi-abatasa.php, diakses pada tanggal 13 Desember
2013; dan “Wali Ubah Citra Pesantren”, dalam
http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=98375, diakses pada tanggal 13 Desember
2013.
4
harus selalu mengalami modifikasi sesuai perkembangan zaman dan teknologi,
aktual, rasional dan efektif. Pada saat ini, dakwah harus disampaikan secara lebih
efektif dengan menggunakan pelbagai media informasi dan komunikasi yang telah
berkembang pesat.
Salah satu media yang bisa digunakan untuk berdakwah adalah seni
musik. Seni adalah salah satu unsur penting dalam sistem kebudayaan. Melalui
kesenian yang diciptakan manusia adalah musik. Musik adalah salah satu cabang
seni yang disampaikan melalui nada dan irama. Musik memiliki daya komunikasi
musik merupakan bagian dari media dakwah yang bisa menjadi daya tarik bagi
pendengarnya. Al-Izzu bin Salam, seperti yang dikutip oleh Toha Yahya Umar,
Metode dakwah melalui musik ini mengingatkan kita pada cara-cara yang
pernah dilakukan oleh Wali Songo dan para penyebar Islam di Nusantara. Dalam
bahwa para pendakwah Islam kerap memanfaatkan seni sebagai medium ampuh
5
Toha Yahya Umar, Hukum Seni Musik, Suara, Tari Dalam Islam (Jakarta: Wijaya,
1983), h. 144.
5
agama Islam ini, misalnya, dapat dilihat dari kesaksian seorang ahli sejarah Islam
buku yang memuat laporan tentang penyebaran Islam di India dan Asia Tenggara,
banyak dibantu oleh pembacaan kisah Nabi Muhammad SAW yang dinyanyikan
dengan indah. Fakta historis tersebut bahkan masih dapat kita saksikan sampai
saat ini, di mana pembacaan riwayat Nabi dengan cara dinyanyikan, seperti pada
daerah.6
Banyaknya minat masyarakat akan seni musik pada saat ini menjadikan
musik sebagai penyampaian pesan dakwah yang cukup efektif. Demikianlah yang
dilakukan oleh group band Wali. Selain menyalurkan bakat dan hobi mereka di
bidang seni musik, Wali juga menggunakan musik sebagai media dakwah, yakni
menyampaikan ajaran-ajaran Islam melalui dunia yang mereka geluti. Ini salah
Dengan cara begitu, audiens yang mendengar atau meghafal lirik lagunya
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini penulis akan mengkaji isi
pesan lagu “Abatasa” grup band Wali. Lagu ini mendorong anak-anak untuk
6
Lihat Rahmat Kemat, “Tradisi Kesenian Islam Nusantara: Legasi dan Kontekstualisasi”,
dalam http://rahmat-kemat.blogspot.com/2011/10/tradisi-kesenian-islam-nusantara-legasi_26.html,
diakses 12 Januari 2014.
6
semangat mengaji atau menuntut ilmu dan memuat pesan-pesan tentang akidah,
ibadah dan muamalah. Dalam lagu ini, pengarang menyatakan bahwa Allah
adalah Tuhan semua muslim dari yang kaya sampai yang miskin. Pengarang juga
agar amal ibadahnya diterima oleh Allah sehingga bisa masuk surga. Selain itu,
pengarang juga menyebut istilah “haqqul yaqin” yang jika dikaji secara mendalam
memiliki makna yang sangat luas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
“Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Lagu Abatasa Karya Grup Band Wali.”
ungkapan yang terdapat dalam lirik lagu Abatasa grup band Wali yang
Adapun isi pesan dakwah yang dimaksud dalam penelitian terdiri dari aspek
akidah, syari‟ah dan akhlak. Peneliti membatasi penelitian ini hanya pada lagu
Abatasa yang merupakan single album religi grup band Wali yang dirilis pada
tahun 2011.
7
1. Bagaimana isi pesan dakwah yang terdapat dalam lirik lagu Abatasa
2. Apa isi pesan dakwah yang paling dominan dalam lirik lagu Abatasa
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui isi pesan dakwah yang terdapat dalam lirik lagu
2. Untuk mengetahui isi pesan dakwah yang paling dominan dalam lirik
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
8
mahasiswa dan pelajar untuk mengembangkan berbagai metode dakwah
melalui media kesenian atau media-media lain yang berkembang saat ini.
E. Tinjauan Pustaka
yang telah ditulis oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang
mencoba menganalisis isi pesan dakwah yang terkandung dalam media seni,
1. “Analisis Isi Pesan Dakwah Album Cahaya Hati Opick”, yang ditulis
oleh Andi Harsayudi. Isi dari skripsi ini mendeskripsikan pesan aqidah
dalam Album Cahaya Hati Opick, karena lirik-lirik lagu dalam album
Tuhan.
2. “Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Syair Lagu Grup Musik Rock
Purgatory Album 7:172”, yang ditulis oleh Syarifah Farah. Isi dari
3. “Analisis Isi Lirik Lagu Dalam Album Laskar Cinta Group Band
tentang moral.
9
4. “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Syair Lagu Sakha Dalam Album
Allah Yang Kucintai”, yang ditulis oleh Siti Fadhilah. Isi dari skripsi
ini lebih banyak mengandung pesan akhlak dalam Album Allah Yang
5. “Analisis Isi Pesan Dakwah pada Lirik Lagu Album “Ingat Sholawat”
Group Band Wali”, yang ditulis oleh Zulfikar. Isi dari skripsi ini
Dari sekian banyak skripsi yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, hanya skripsi Zulfikar yang
menganalisis single album grup band Wali yang berjudul “Abatasa” belum ada.
Oleh karena itu, penulis akan memfokuskan penelitian ini untuk menganalisis isi
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
10
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dengan cara
deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus
a. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah para personil Group Band Wali, yang
terdiri dari, Apoy (gitaris), Faank (vokalis), Tomi (drummer), dan Ovie
(keyboardis).
b. Objek Penelitian
Objek penelitian ini isi pesan dakwah yang terdapat dalam lagu
“Abatasa”.
sebagai berikut:
a. Wawancara
7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), h. 6.
11
dengan atau tanpa pedoman (guide) wawancara.8 Wawancara adalah
b. Dokumentasi
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
12
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan
5. Teknik Penulisan
pada buku “Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)”
G. Sistematika Penulisan
penelitian ini, maka penulis membagi sistematika penulisan ke dalam lima bab
11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 248.
13
penghargaan WALI Band, lembaga sosial WALI Band, dakwah
membahas pesan dakwah dalam lagu Abatasa dan pesan dakwah yang
14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Analisis Isi
studi ilmiah tentang isi komunikasi. Analisis isi adalah studi tentang isi
dalam pesan. O.R. Holsti mendefinisikan analisis isi sebagai teknik untuk
penggunaannya.2
semua bentuk komunikasi seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita,
sebagainya.3
1
O.R. Holsti et. al, ―Content Analisis‖, dalam Garner Lindzey & Elliot Aronson (ed.),
Hand Book Of Sosial Psychology, (Reading, MA: Addison-Wesley, 1968), h. 608.
2
Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, (London:
Sage Publication, 2004), h. 18.
3
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006), h. 68.
15
Analisis isi juga dapat digunakan untuk studi-studi yang bersifat
sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu
objek dalam penelitian ini adalah isi pesan yang disampaikan oleh suatu
media komunikasi.
analisis isi adalah apakah analisis isi itu pendekatan kuantitaif atau
deskripsi yang objektif, sistematis dan kuantitatif dari isi komunikasi yang
4
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, h. 71.
5
Burhan Bugin (ed.), Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologi Ke Arah
Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 134.
16
nyata.6 D. Silverman, dalam diskusinya tentang metode kualitatif, tidak
mengakui analisis isi sebagai teknik analisis data kualitatif, karena analisis
tema sebagai suatu bentuk pedoman dalam membahas seluruh isi pesan
6
B. Berelson, Content Analysis in Communication Research, (New York: The Free Press,
1952).
7
D. Silverman, Interpreting Qualitative Data, (Thousands Oaks, CA: Sage, 1993) h. 59.
8
C. Selltiz, M. Jahoda, M. Deutsch dan S.W. Cook, Research Methods in Social Relation,
(New York: Holt, Rinehart & Winston, 1959) h. 336.
9
M. Abrahamson, Social Research Methods, (Englewoods Cliffs, NJ: Prentice Hall,
1983) h. 286.
17
ada di dalamnya yang tidak mencakup jumlah. George dan Kraucer,
menggunkan analisis wacana adalah karya Van Dijk (1991) yang mencoba
Selain penelitian itu juga terdapat penelitian tentang program berita dan
18
ataupun jangka panjang) yang dirasakan oleh para penerima pesan atau
book Packaging the Presidency (1984). Dalam buku itu dijelaskan tentang
12
Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, h. 16.
13
Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, h. 17.
14
Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, h. 17.
19
B. Dakwah
1. Pengertian Dakwah
dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar, dilakukan dengan penuh
keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan
tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang
lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini ia harus lebih berperan menuju
15
Warson Munawwir, Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1994), h. 439.
16
Toto Jumantoro, Psikologi Dakwah Dengan Aspek-Aspek Kejiwaan yang Qur‟ani,
(Jakarta: Amzah, 2001), h. 18.
20
kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai
aspek.17
maupun lainnya, untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan
dakwah secara umum dan dakwah secara khusus. Secara umum dakwah
17
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 2001), h. 194.
18
Nasarudin Latif, Teori dan Praktik Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Firma Dara, 1998), h.
11.
19
Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, (Malaysia: Nur Niaga SDN.
BHD, 1996), h. 5.
20
Abdul Kadir Sayid Abdul Rauf, Dirasah fi al-Da‟wah al-Islamiyah, (Kairo; Dar al-
Tiba‘ah al-Mahmadiyah, 1987), h. 10.
21
seharusnya menarik perhatian, manusia menganut, menyetujui,
jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk keselamatan dan
kebaikan maupun keburukan. Hal ini misalnya disebutkan dalam Q.S. al-
yang dikehendaki oleh Islam adalah dakwah kepada kebajikan. Lebih dari
itu, dakwah pada hakikatnya tidak hanya menyeru atau mengajak manusia,
perubahan dan transformasi dari kondisi kurang baik atau tidak baik
menuju kepada kondisi yang lebih baik.22 Dakwah menurut konsepsi Islam
adalah mengajak atau menyeru kepada kebaikan sesuai dengan ajaran dan
21
Kafiudin dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2001), h. 3.
22
Irfan Hielmy, Dakwah Bil Hikmah, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002), h. 9-10.
22
nilai-nilai Islam. Jadi, seruan atau ajakan kepada kejahatan tidak termasuk
dalam hal ini da‘i atau lembaga dakwah hendaklah mampu menjadi
memiliki strata dan tingkatan yang berbeda-beda. Dalam hai ini seorang
mad‘u.24
23
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 13.
24
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 19.
23
3. Tujuan Dakwah
manusia, dengan tujuan utamanya berkaitan erat dengan tujuan wahyu (Al-
Qur‘an dan Al-Hadits) bagi kehidupan umat manusia. Secara umum tujuan
dicapai dalam seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang
adalah nilai-nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh
kepada seluruh umat baik yang sudah memeluk agama maupun yang
25
Aminudin Sanwar, Pengantar Ilmu Dakwah: Diktat Kuliah, (Semarang: Fakultas
Dakwah IAIN Walisonga, 1992), h. 49.
26
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 60-62.
24
masih dalam keadaan kafir atau musyrik. Arti umat disini menunjukan
Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang tidak diperintahkan
yang satu dengan yang lainya hanya karena masih umumnya tujuan
(1) Mengajak umat manusia yang telah memeluk agama Islam untuk
agama (Islam) bagi kaum yang masih muallaf; (3) Mengajak manusia
agar beriman kepada Allah (memeluk agama Islam); dan (4) Mendidik
25
4. Pesan Dakwah
(risalah).29
yang bersumber dari Al-Qur‘an dan Hadits sebagai sumber utama yang
27
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta,
Balai Pustaka, 1997), Cet. Ke-9, h. 761.
28
Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1994), h. 18.
29
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, h. 43.
26
meliputi Aqidah, Syariah, dan Akhlak dengan berbagai macam cabang
kerangka besar, yaitu: (a) Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia
berbagai perinciannya.
30
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Ciputat: Logos Wacana Ilmu,
1997), h. 33-34.
31
Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung: Mizan, 1995), h. 28.
27
5. Pendidikan, yaitu melukiskan sistem pendidikan ala Islami yang telah
bersama.
10. Nahi Munkar, yaitu melarang manusia dari berbuat jahat agar
bersumber dari Al-Qur‘an dan Sunah yang berupa aqidah, syariah dan
golongan melalui media lisan maupun tulisan agar mengikuti ajaran Islam
32
Barmawi Umary, Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: Ramdani, 1987), h. 57-58.
28
dan mampu mensosialisasikannya dalam kehidupan dengan tujuan
Berikut ini diuraikan tiga aspek isi pesan dakwah Islam tersebut,
yang taat dan patuh akan perintah dan larangan Allah SWT.33
dengan i‟tiqad jazim (keyakinan utuh). Hal ini terkait dengan definisi
33
Moh Ali Azis, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 94-95.
29
tindakan. Adanya pembenaran, ungkapan, dan tindakan sebagai pilar
Ditinjau dari segi kuat dan tidaknya, akidah dibagi menjadi empat
tingkat yakin, yakni orang yang berakidah atau sesuatu dan mampu
dengan data atau bukti (dalil). Tingkat ini tidak terkecoh dengan
34
Sahrin Harahap, Ensiklopedia Akidah Islam, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 702.
30
sanggahan-sanggahan yang bersifat rasional dan ilmiah. Atau
memiliki akidah pada tingkat ini tidak akan tergoyahkan dari sisi
seorang diri, ia akan berani mati untuk membela akidah itu sekalipun
35
Muslim Nurdin, Moral dan Kognisi Islam, (Bandung: CV Alfabeta, 1993), h. 84-85.
31
dikembangkan akan semakin rendah akidah yang dimiliki, demikian
pula sebaliknya.
terdapat dalam buku Fiqih yang bersumber dari Al-Quran, Hadist serta
kata „abada yang tersusun dari huruf „ain, ba, dan dal. Kata tersebut
36
E. Hasan Saleh, Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinanan IMTAQ dan
Pengembangan Wawasan, (Jakarta: ISTN, 2000), h. 55.
37
Abu Husain Ahmad Ibn Faris ibn Zakariya, Mu‟jam Maqayis al-Lugah, (Beirut: Dar al-
Fikr, t.th), juz IV, h. 205.
32
mempunyai bentuk jamak „abid dan „ibad. Bentuk pertama
akibat adanya keyakinan dalam diri yang beribadah bahwa obyek yang
terjangkau hakikatnya.40
38
H. Abd. Muin Salim, Fiqh Siyasah; Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Quran,
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994), Cet. I, h. 149-150.
39
TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, Kuliah Ibadah; Ibadah Ditinjau dari Segi Hukum dan
Hikmah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), Cet. VII, h. 1.
40
M. Quraish Shihab, Fatwa-fatwa Seputar Ibadah Mahdah, (Bandung: Mizan, 1999),
Cet. I, h. xxi.
33
Istilah ―muamalah‖ berakar dari kata „amala yang mengandung arti
masing.42
41
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Bogor: Kencana, 2003), cet. 1, h. 175.
42
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), cet. 2, h. vii.
43
Al-Dimyati, I„anat al-Thalibin, (Semarang: Toha Putra, t.th.), h. 2.
44
Al-Dimyati, I„anat al-Thalibin, h. 2.
45
Abdul Madjid, Pokok-Pokok Fiqh Muamalah dan Hukum Kebendaan dalam Islam,
(Bandung: IAIN Sunan Gunung Jati, 1986), h. 1.
34
Sedangkan pengertian muamalah dalam arti sempit didefinisikan oleh
bahwa pengertian muamalah dalam arti sempit yaitu semua akad yang
mentaati-Nya.
perubahan.
Di dalam kerangka tiga bidang utama sistem hukum Islam, kajian studi
46
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 2.
47
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, h. 2.
48
Moenawar Kholil, Kembali Kepada al-Qur‟an dan as-Sunnah, (Jakarta: Bulan Bintang,
1999), h. 221.
49
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, h. xii-xiv.
35
merupakan kategori ahkam al-mu„amalah dalam pengertian sempit.
merupakan bagian dari aspek syariah dalam arti sempit, bahkan hanya
pidana (delict, jarîmah), dan ancaman atau sanksi hukum bagi yang
atau yang lazim disebut dengan hukum acara; (e) Ahkam al-dusturiyah,
36
perundang-undangan dalam negara, syarat-syarat, hak dan kewajiban
negara, atau yang lazim disebut dengan hukum ekonomi dan hukum
perbankan.50
kategori yaitu: (a) Akhlak kepada Allah yaitu perilaku manusia kepada
50
Suparman Usman, Hukum Islam: Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam Dalam
Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), h. 24-25, 41. Lihat pula Abdul
Wahhab Khallaf, Kaidah-Kaidah Hukum Islam; Ilmu Ushulul Fiqh, (terj.) Noer Iskandar, dkk.,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000), h. 40-41.
51
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 4.
37
yaitu perilaku manusia dalam merawat dan menjaga lingkungan
sekitar.
5. Metode Dakwah
Dalam segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu ―meta‖
adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman
berasal dari kata metodos, artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut
thariq.53
jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secara
efektif dan efisien.54 Menurut Toto Tasmara, metode dakwah adalah cara-
untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. 55 Hal ini
diri manusia.
dakwah dengan lapang dada, tulus dan ikhlas, maka penyampaian dakwah
52
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), h. 61.
53
Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 35.
54
Masdar Helmy, Dakwah dalam Alam Pembangunan, (Semarang: CV. Toha Putra,
1973), h. 21.
55
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h. 43.
38
harus melihat situasi dan kondisi masyarakat objek dakwah. Kalau tidak,
maka dakwah tidak dapat berhasil dan tidak tepat guna. Di sini diperlukan
metode yang efektif dan efisien untuk diterapkan dalam tugas dakwah.
meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan Maha
dasar tentang metode dakwah yang terdapat pada ayat tersebut adalah
sebagai berikut:
56
Hasanuddin, Hukum Dakwah, h. 35.
39
―Hikmah adalah ilmu yang sahih (benar dan sehat) yang menggerakan
bermanfaat/berguna.‖57
komunikan(objek dakwah).58
Quran:
21-22).
40
mengandung makna kebijaksanaan. Bila dilihat dari sudut
urusan pada tempatnya yang benar; (7) Sunnah Nabi; (8) Sikap adil
bentuk, yakni: (a) Mengenal strata mad‟u; (b) Kapan harus bicara,
kapan harus diam; (c) Mencari titik temu; (d) Toleran tanpa kehilangan
sibghah; (e) Memiliki kata yang tepat; (f) Cara berpisah; (g) Uswatun
59
Said Ali bin Wahaf al-Qahatahani, Al-Hikmah fi al-Da‟wa ila Allah Ta‟ala, (Beirut:
Muassasah, t.th.), h. 27.
41
Secara bahasa, mau‟izhah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu
objek dakwah dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti
bukan propaganda.
60
Hasanuddin, Hukum Dakwah, h. 37.
42
ditambahkan alif pada huruf jim yang mengikuti wazan Faala, “jaa
pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya
keduanya.64
61
Ahmad Warson al-Munawwir, Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pustaka Progresif,
1994), Op. Cit., h. 175
62
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2000), h. 553.
63
Ali al-Jarisyah, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh, (Al-Munawaroh: Dar al-Wifa,
1989), h. 19.
64
World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Etika Diskusi, (terj.) Abdus Salam M,
dan Muhil Dhafir, (Surakarta: Era Inter Media, 2001), h. 21.
43
6. Media Dakwah
bentuk jamak dari medium secara etimologi berarti alat perantara. 65 Media
adalah segala sesuatu yang bisa dijadikan alat perantara yang membantu
source, sender); (b) Pesan (massage); (c) edia (channel, media); (d)
influence).68
dakwah. Pada zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi, video,
65
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986), h. 17.
66
Abdul Karim, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Media Dakwah, 1940), h. 225.
67
Gozali, Kamus Istilah Komunikasi, (Bandung: Djambatan, 1992), h. 227.
68
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, h. 18.
69
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 35.
44
yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah adalah film slide,
sebagainya.
termasuk dalam media audio visual adalah televisi, film dan sinetron,
video.
tulisan yang tercetak. Media cetak merupakan media yang sudah lama
dalam media cetak antara lain buku, majalah, surat kabar, bulletin,
70
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 116-125.
45
Menurut Zaini Muhtaram, yang dapat dijadikan sebagai media
e. Media seni dan budaya, media ini merupakan media yang sangat
diminati dan akan terus diwariskan, dakwah melalui seni dan budaya
telah dilakukan oleh para guru dan da‘i dizaman dahulu hingga
islami dapat terwujud. Musik adalah suatu bentuk yang dapat dikeluarkan
71
Zaini Muhtaram, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, (Yogyakarta: Al-Amin
Press, 1996), h. 602.
46
aneka perasaan manusia yang diungkapkan dengan nada atau vokal
seni, dan keberadaan musik dalam Islam tidak jauh berbeda dengan
dari bunyi. Musik di bangun oleh empat unsur, yaitu nada atau bunyi yang
teratur, amplitudo atau kuat lemahnya bunyi yang dalam bahasa musiknya
disebut ―dinamik‖ unsur waktu yang terdiri atas panjang pendeknya bunyi
(hitungan panjang pendeknya atau ketukan nada), serta timbre atau warna
suara (sound).72
alat musik, sedangkan seni musik vokal adalah suara yang dilagukan atau
72
Adjie Esa Poetra, 1001 Jurus Menyanyi Mudah, (Bandung: DAR! Mizan, 2008), h. 28.
47
dinyanyikan dengan perantara oral tanpa iringan instrumental musik.73
Selain dapat dimainkan secara terpisah, kedua jenis seni musik itu, yakni
bentuk lirik lagu. Musik merupakan perilaku sosial yang kompleks dan
gagasan, dan ide-ide dari otak yang mengandung sebuah sinyal pesan yang
signifikan. Pesan atau ide yang disampaikan melalui musik atau lagu
73
Abdurrahman al-Baghdadi, Seni dalam Pandangan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press,
1993), h. 13.
74
Dloyana Kesumah dkk., Pesan-pesan Budaya Lagu-lagu Pop Dangdut dan
Pengaruhnya Terhadap Prilaku Sosial Remaja Kota (Jakarta: CV Eka Putra, 1995), h. 1.
75
Djohan, Psikologi Musik, (Yogyakarta: Penerbit Buku Baik Yogyakarta, 2003), h. 7-8.
76
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1995), h. 486.
48
musik lebih luas dari pada pengertian lagu. Namun demikian, musik dan
yang jelas bagi pendengar.77 Pada dasarnya puisi atau lagu merupakan
gambaran hidup penulis, tidak jarang apa yang mereka tuangkan ke dalam
kamus Bahasa Indonesia, lirik berarti karya sastra (puisi) yang berisi
curahan rasa pribadi, atau juga susunan kata sebuah nyanyian. 78 Lirik lagu
atau syair dapat dipandang sebagai salah satu karya seni bersifat tertulis
yang bentuknya mirip dengan puisi. Bahasa pada lirik lagu merupakan
bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang
77
Sumarlam, Agnes Adhani dan A. Indratmo, Analisis Wacana: Iklan, Lagu, Puisi,
Cerpen, Novel, Drama, (Bandung: Pakar Raya, 2004), h. 55.
78
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), h. 528.
49
padu dan pemilihan kata-kata kias dan imajinatif.79 Setiap unsur pada lirik
lagu yang indah, mudah dimengerti dan diresapi oleh apresiator. Sehingga
pesan yang diinginkan dapat tersampaikan dengan baik. Lagu juga dapat
Lagu pada umunya memiliki 2 (dua) unsur, yaitu tema dan variasi.
variasi adalah pengulangan sebuah lagu utama yang biasanya disebut tema
lain.81 Bentuk variasi ini pada umumnya ditemukan pada pengulangan atau
repetisi.82
79
Herman J. Waluyo, Apresiasi Puisi, (Jakarta: PT Gramedia, 2002), h. 1.
80
Pono Banoe, Kamus Musik, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2003), hal. 409.
81
Karl Edmund-Prier, Ilmu Bentuk Analisis Musik, (Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi,
1996), h. 38 – 39.
82
Stanley Sadie (ed.), The New Grove Dictionary of Music and Musicians, Second
Edition, Volume 25, (New York: Macmillan Publisher Limited, 2002), h. 284-322.
50
D. Dakwah Melalui Musik dan Lagu
dalam kebudayaan Islam, kita selalu saja tidak dapat mengelak dari isu tentang
status (hukum) musik dalam pandangan Islam. Isu tersebut telah banyak
diperdebatkan oleh para ulama dan teolog. Lantaran tidak adanya ayat-ayat al-
sengketa tentang otentisitas beberapa Hadis Nabi yang berkaitan dengan musik,
perbedaan pendapat tentang status musik dalam Islam pun terus berkelanjutan
Menurut Abdul Hadi WM, keberatan sejumlah ulama terhadap musik yang
pada beberapa hadis yang kurang lebih sama banyaknya dengan hadis yang
Islam. Oleh karena itu persoalan boleh tidaknya musik dan bagaimana hukumnya
dalam Islam menjadi sangat pelik. Para cendekiawan atau ulama yang
51
memperindah suara dan lagu dalam menyampaikan ajaran kitab suci sangat
larangan terhadap musik kebanyakan kurang sahih, dan beberapa lagi di antaranya
yang berbeda-beda pula, sebab maksud hadis yang berbeda-beda itu memilki
kepentingan yang berbeda-beda pula. Perbedaan tafsir itu ketara dalam berbagai
kitab tafsir al-Qur`an, kitab Fiqih, tafsir Hadis dan risalah Tasawuf yang berbeda-
agama Islam, adalah pandangan para filosof dan sufi yang begitu apresiatif
sekaligus kritis. Sejak lama mereka berpendapat bahwa musik (al-musiqa) dan
seni suara (al-handasa) merupakan ekspresi jiwa yang penting dalam membangun
kebudayaan dan peradaban Islam. Bagi mereka seni musik dan suara adalah
sebagaimana seni hias dan kaligrafi yang diperuntukkan bagi mata. Dari indera
pendengaran dan penglihatan itu kemudian keselarasan itu dialirkan ke dalam jiwa
lagu di dalam Islam. Bukankah ketika Nabi SAW pertama kali tiba di Madinah,
84
Abdul Hadi WM, ―Wacana Seni Islam: Musik, Religiusitas dan Spiritualitas‖, dalam
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2008/07/03/musik-dalam-religiusitas-spiritualitas-islam/,
diakses 12 Januari 2014.
85
Abdul Hadi WM, ―Wacana Seni Islam: Musik, Religiusitas dan Spiritualitas‖.
52
beliau disambut dengan nyanyian. Ketika ada perkawinan, Nabi juga merestui
media dakwah. Melalui tarekat-tarekat sufi yang aktif sejak abad ke-15, para
baik yang berakar dari tradisi Arab-Persia maupun tradisi Melayu-Jawa. Jejak-
jejak estetika Islam tersebut dapat diidentifikasi dalam Saluang Minang yang
mencerminkan pengaruh tilawah pada musik lokal, tari Seudati Aceh yang
tumbuh dari tarian-tarian sufi, tari Pantil di Madura, zikir rebana, zapin dan
tembang suluk dalam bahasa Jawa, Sunda dan Madura; Tâj al-Salâtin, Samrah al-
Muhimmah, Serat Menak, Hikayat Amir Hamzah, Umar Umaya, Menak Cina dan
sebagainya. Di Jawa, para Wali Songo seperti Sunan Bonang, Sunan Kalijaga,
Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Jati dalam dakwahnya sering menggunakan
gamelan. Berkat kreativitas para wali inilah estetika Gamelan Jawa, Sunda dan
Madura berbeda dengan estetika Gamelan Bali yang masih meneruskan tradisi
86
M. Quraish Shihab, Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung, Mizan, 1999),
h. 8.
53
estetika Islam yang diutamakan adalah penciptaan suasana khusuk dalam
merenungi Tuhan.87
Dalam berdakwah, para Wali Songo juga kerap menciptakan lagu sebagai
Paku atau Sunan Giri, yang disebut oleh Belanda sebagai ―Paus dari Timur‖,
merupakan pencipta lagu rakyat Pucung dan Asmarandana. Begitu pula dengan
Sunan Kalijaga, beliau adalah pencipta lagu yang paling populer dalam sejarah
rakyat Jawa, Lir-ilir. Sunan Kudus juga memiliki keahlian serupa dalam
Muria adalah tokoh yang menggunakan gamelan untuk menarik masyarakat agar
masuk Islam. Lagu-lagu Jawa Sinom dan Kinanti adalah hasil gubahan beliau.88
tentang relasi intim antara Islam dan kesenian tradisional Jawa, baik dalam
komunitas Islam abad ke-18 dan 19 maupun dalam tradisi pondok pesantren.
Indonesia justru merayakan penggunaan musik dan pertunjukan seni lainnya serta
Bahkan Wali Songo sendiri kerap diasosiasikan sebagai penemu seni pertunjukan
(art performance) di Nusantara, baik dalam bentuk aransemen lagu dan melodi,
gamelan, dan wayang kulit. Musik gamelan sendiri seringkali dimanfaatkan untuk
87
Rahmat Kemat, ―Tradisi Kesenian Islam Nusantara: Legasi dan Kontekstualisasi‖,
dalam http://rahmat-kemat.blogspot.com/2011/10/tradisi-kesenian-islam-nusantara-legasi_26.html,
diakses 12 Januari 2014.
88
Rahmat Kemat, ―Tradisi Kesenian Islam Nusantara: Legasi dan Kontekstualisasi‖.
54
menarik masyarakat kepada Islam, dan sejumlah instrumen gamelan dalam
Dengan demikian, sejak masa lalu seni musik telah digunakan sebagai
media dakwah oleh para ulama untuk menyebarkan nilai-nilai Islam. Penggunaan
musik sebagai media dakwah sebagaimana dicontohkan oleh para penyebar Islam
dan Wali Songo di atas dapat dikatakan masih sangat relevan untuk diadopsi pada
hari ini.
Menurut Sidi Gazalba, musik merupakan salah satu media yang dapat
tidak langsung khalayak telah menerimanya dengan suka hati dan tidak
musik merupakan kesenian yang amat menarik untuk manusia dan sudah naluri
sanggat tepat pada saat ini, karena secara naluriah manusia menyukai hal-hal yang
iringan musik yang indah membuat pesan-pesan tersebut mudah masuk ke dalam
relung hati nurani dan secara psikologis dapat menginspirasi para pendengar
89
Rahmat Kemat, ―Tradisi Kesenian Islam Nusantara: Legasi dan Kontekstualisasi‖.
90
Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1998), h. 186.
55
BAB III
A. Sejarah WALI
Nama WALI, sebuah band musik pop yang saat ini digawangi oleh Faank
(Vocal), Apoy (Guitar), Tomi (Drum), dan Ovie (Keyboard & Synt),
dideklarasikan pada awal tahun 2007. Namun demikian, band ini sesungguhnya
telah terbentuk jauh sebelum nama WALI mencuat ke permukaan, yakni pada
pada tanggal 31 oktober 1999. Ketika itu, band ini bernama FIERA, sebuah
simbol yang mewakili inisial nama personel masing-masing, yakni Faank (Vocal),
Ihsan (Drum), Endang (Bass), Raden (Guitar II), dan, Apoy (Guitar I). Seiring
berjalannya waktu, FIERA harus merombak nama grup band karena beberapa
faktor yang mendorong band tersebut untuk berubah baik secara institusi maupun
personal. Salah satu faktor tersebut adalah keluarnya Endang dan Raden dari
Endang dan Raden meninggalkan masalah bagi band FIERA. Pasalnya, mereka
kehilangan 2 (dua) personil yang mengisi posisi Bass dan Gitar II, sehingga band
FIERA hanya menyisakan 3 (tiga) personel pada waktu itu, yakni Faank, Ihsan
dan Apoy.1
untuk mempertebal harmonisasi lagu. Pilihan Fiera jatuh pada Ovie yang ketika
1
Lihat http://waliband.net/profil.php, diakses 14 Mei 2014; dan
http://waliband.net/news227.php, diakses pada 14 Mei 2014.
56
itu berstatus sebagai keyboardist pengiring untuk sebuah paduan suara mahasiswa
yang ada di kampus UIN Jakarta (PSM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Di lain
pihak, posisi Bass yang sebelumnya diisi oleh Endang yang keluar dari band
mencoba saling memahami dan mengerti satu sama lain. Dan pada kesempatan
WALI. Dengan demikian, line up band WALI sejak saat itu adalah Faank (Vokal),
Apoy (Gitar/Song Writer), Tomy2 (Drum), Ovie (Keyboard & Synt), dan Nuam
(Bass).3
Nama WALI sendiri diadopsi dari bahasa Indonesia yang berarti wakil.
Penggunaan kata WALI untuk grup band tersebut dikarenakan mudah diucapkan
oleh semua masyarakat Indonesia. Di sisi lain, penggunaan kata WALI sebagai
nama grup juga mewakili segala keterbatasan yang ada bagi Faank dan kawan-
SONGO karena melihat latar belakang para personil WALI yang nota bene
berasal dari dunia pesantren dan sempat kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta. Meskipun asumsi tersebut ada benarnya, namun para
langsung antara nama band WALI dengan WALI SONGO. Bagi para personil
2
Ketika WALI BAND masih bernama FIERA, Tomy adalah Ihsan.
3
Ibid. Dalam masa promosi album pertama, Nuam yang mengisi posisi Bass harus keluar
dari WALI karena faktor yang kurang begitu jelas. Posisi Bass kemudian digantikan oleh personil
lama band FIERA, yakni Endang, yang berstatus sebagai additional player di WALI Band hingga
saat ini.
57
WALI, bila ada yang mengaitkan nama band WALI dengan WALI SONGO,
yang bernama Adzee dari Positif Art Management, yang juga sempat menjadi
rekaman melalui salah satu Major Label bernama NAGASWARA. Sejak saat
itulah nama WALI Band mulai populer dan merekah blantika musik Indonesia
Genre musik yang diusung oleh band WALI adalah ―Local Pop Creative‖.
Menurut Faank, genre musik WALI disebut ―Local Pop Creative‖ berdasarkan
etnis lokal ciri khas Indonesia. Disebut pop karena karena musik WALI memang
beraliran pop. Disebut kreatif karena di dalam musik WALI banyak kreasi-kreasi
demikian, lanjut Faank, sekarang ini masyarakat menjuluki musik WALI dengan
istilah ―Pop Melayu‖. Faank sendiri menyatakan, ―Tapi whatever lah, yang jelas
4
Ibid.
5
Ibid.
6
Wawancara dengan Faank pada tanggal 3 Mei 2014 di Bekasi.
58
Terkait dengan influence dari musisi-musisi atau band-band lain, Faank
kemudian disusul oleh album-album berikutnya, WALI mulai menjadi salah satu
band populer papan atas di Indonesia dan telah meraih berbagai prestasi sepanjang
karirnya. Pada tahun 2013, WALI bahkan disebut-sebut oleh berbagai media
sebagai salah satu band yang bertarif show termahal di Indonesia. Namun
demikian, bagi para personil WALI, jika benar WALI menjadi band dengan
bayaran termahal, maka hal itu tak menjadi pembenaran bagi mereka untuk
bersikap sombong. Menurut gitaris Wali, Apoy, jika membicarakan soal bayaran,
maka hal itu sangat relatif. Baginya, karena bayaranlah membuat mereka tak bisa
yang kami kejar bukanlah semata-mata hanya bayaran. Untuk apa uang banyak
kalau enggak bisa membahagiakan orang-orang sekitar kita? Buat apa punya
Apoy menegaskan, jika Wali berbahagia, maka semua orang yang bekerja
sama dan membantu Wali juga harus merasa bahagia. Ia pun menyatakan tak
7
Wawancara dengan Faank pada tanggal 3 Mei 2014 di Bekasi.
8
Lihat ―Band Wali Dikabarkan Bertarif Show Termahal, Ini Komentar Mereka‖, dalam
http://www.tribunnews.com/seleb/2013/04/24/band-wali-dikabarkan-bertarif-show-termahal-ini-
komentar-mereka, diakses 15 Mei 2014.
59
perlu sombong dengan apa yang sudah diraih Wali hingga saat ini. Bagi Apoy,
―Untuk apa sombong? Toh mereka semua yang mendoakan, membantu. Bukan
hanya orang yang kami kenal yang mendoakan, orang-orang yang tidak kami
kenal pun memberikan doanya kepada kami. Itulah yang membuat kami haram
Personil resmi WALI BAND saat ini terdiri dari 4 (empat) orang, yakni
Faank (Vokal), Apoy (Gitar/Song Writer), Tomy (Drum), dan Ovie (Keyboard &
1. Faank (Vocalis)
Nama lengkap Faank adalah Farhan ZM. Posisi Faank dalam WALI BAND
sebagai Vokalis. Faank lahir di Sukabumi pada 23 Mei 1979. Anak ke-2 dari 6
Jakarta. Secara musikalitas, Faank ter-influence oleh U2, Deep Purple, GIGI
dan musisi idolanya adalah David Coverdale (Vokalis Deep Purple). Saat ini
Gede, Bekasi.
Nama lengkap Apoy adalah Aan Kurnia. Posisi Apoy di WALI BAND adalah
sebagai Gitaris. Apoy lahir di Jakarta pada 8 Maret 1979. Anak bungsu dari 9
9
Ibid.
60
bersaudara ini adalah seorang Muslim. Apoy sempat sempat belajar di Pondok
musikalitas, Apoy ter-influence oleh Offening, Green Day dan Fire Hous.
Musisi idolanya adalah Steve Vai, Joe Satriani dan Andy Tummons. Saat ini
3. Tomy (Drumer)
Nama lengkap Tomy adalah Ihsan Bustomi. Posisi di WALI BAND sebagai
Drumer. Ia lahir di Jakarta pada 30 Januari 1984. Anak ke-4 dari 5 bersaudara
Nirvana, Green Day dan RATM. Musisi idolanya Dave Grohl, Virgie Donati,
Benyamin. S dan Tre Cool. Saat ini Tomy tinggal di Jl. Trigasi Taman 3 Blok
4. Ovie (Keyboardis)
Nama lengkap Ovie adalah Hamzah Shopi. Posisi di WALI BAND sebagai
Keyboardis. Ovie lahir di Bogor pada 03 November 1985. Anak ke-4 dari 5
bersaudara ini adalah seorang Muslim. Oppy sempat kuliah di UIN Syarif
Clayderman, Bon Jovi, Ahmad Dani, Anto Hoed, Mely Goeslaw, Daniel
61
Sahuleka dan Maxim. Ovie saat ini menetap di Jl. Cilebut Raya RT 01 RW
C. Diskografi WALI
album (#1 Orang Bilang, #2 Cari Jodoh, #3 Aku Bukan Bang Toyib), mini album
(Ingat Shalawat), album 3 in 1 (Cari Berkah dan Cinta Itu Amanah), dan beberapa
single album, salah satunya adalah ―Abatasa‖ yang sempat begitu populer di
Album pertama WALI diberi judul ―Orang Bilang‖. Album ini dirilis pada
tahun 2008 dengan mengangkat hit single yang berjudul ―Dik‖. Lagu ―Dik‖ yang
diciptakan oleh Apoy ini bercerita tentang ungkapan rasa sayang dan cinta abadi
seseorang terhadap pasangannya. Lagu-lagu lain dalam album ini antara lain
Aku‖, dan sebagainya. Keseluruhan lagu dalam album ini diciptakan oleh Apoy
(gitaris). Album ini terdiri dari 10 (sepuluh) lagu dengan judul-judul sebagai
berikut: (1) Orang Bilang; (2) Dik; (3) Tetap Bertahan; (4) Egokah Aku; (5)
10
Lihat ―Trend Lagu Religi di Bulan Ramadhan‖, dalam
http://nagaswaramusic.com/berita/detail/891/trend-lagu-religi-di-bulan-ramadhan, diakses 14 Mei
2014; dan ―Single Abatasa Wali di Posisi 1 Weeekly Top 10 Flexy Tone‖, dalam
http://www.nagaswaramusic.com/berita/detail/933/Single_Abatasa_Wali_Posisi_1_Weeekly_Top
_10_Flexy_Tone, diakses 14 Mei 2014.
62
Sahabat… Aku Cinta; (6) Emang Dasar; (7) Ku Bangga; (8) Aku Bukan Taruhan;
Album kedua WALI dirilis pada tahun 2009 dengan judul ―Cari Jodoh‖.
Lagu Cari Jodoh datang dari curhatan para sahabat, sehingga membuat Apoy
tertarik untuk menghadirkan karya yang memang disukai banyak orang dan
dihadirkan lewat sentuhan hati dan kejujuran. Tembang Cari Jodoh juga sempat
scene musik lokal, WALI semakin pandai dalam meracik kumpulan nada-nada
menjadi terdengar lebih harmonis. Buktinya, di album kedua ini sejumlah lagu
(Jomblo Ditinggal Mati) hadir dalam lirik dan aransemen yang jujur, jelas, dan
easy listening. Album ini memuat 10 (sepuluh) lagu dengan judul-judul sebagai
berikut: (1) Cari Jodoh; (2) Baik-baik Sayang; (3) Harga Diriku; (4) Jodi; (5)
Jangan Tuduh Aku; (6) Kekasih Halal; (7) Puaskah; (8) Yank; (9) Adinda; dan
kondisi seseorang, dan segala sesuatu yang sering dialami banyak orang, Karena
memang sejak awal, lagu-lagu WALI inginnya dapat mewakili perasaan setiap
orang. Misalnya lagu Baik-Baik Sayang. Lagu itu sebuah jawaban keseharian
orang terhadap teman atau pacarnya untuk menenangkan hati. Kalo Kekasih
Halal, tentang harapan seorang cowok mendapat kekasih yang sesuai dengan
perasaannya. Yang heboh mungkin Jodi. Lagu ini tentang kesetiaan. Liriknya
11
Lihat http://www.waliband.net/discography1.php, diakses 14 Mei 2014.
12
Lihat http://www.waliband.net/discography2.php, diakses 14 Mei 2014.
63
agak memprihatinkan karena ditinggal kekasih. Tapi bagaimana caranya harus
diluncurkan di album Orang Bilang, yaitu Dik, Egokah Aku, Emang Dasar & Aku
sakit berhasil memikat banyak orang. Terbukti, angka aktivasi Ring Back Tone
(RBT) tembus hingga 4 juta download lebih. Hasil ini tentunya menjadi sebuah
prestasi yang nggak bisa dipandang remeh. Di tahun 2010, WALI meraih
kesuksesan besar. Kesuksesan lagu Cari Jodoh yang dibawakan band WALI telah
melanglang buana di belahan Eropa dan mendapat perhatian dari pecinta musik di
sana. Lagu Cari Jodoh, yang versi Inggrisnya berjudul ―I No Can Do‖,
Sayang dari album kedua WALI memanen Top Download kurang lebih 26 juta
Fabrizio dengan judul ―My Heart Is Asking You‖. Kesuksesan lagu Baik-baik
Sayang kemudian diangkat ke layar lebar berjudul sama dengan lagunya, ―Baik-
baik Sayang‖. Film ini berlatar belakang cerita di lingkungan pesantren. Para
personel Wali, YAKNI Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum), Ovie
Pada tahun yang sama, yakni 2009, WALI meluncurkan sebuah mini
album bertema religi dengan judul album ―Ingat Sholawat‖. Dengan lagu andalan
bertajuk ―Mari Sholawat‖, sebuah lagu yang mengambil nafas dari Sholawatan
13
Ibid.
14
Ibid.
64
tapi diramu dengan sentuhan pop yang ringan dan sedikit sound rock di dalamnya.
Lagu ini juga memiliki sentuhan nuansa etnis serta memasukkan lirik jenaka,
sehingga lagu ini bisa diterima dengan mudah tapi dengan pesan yang cukup kuat.
Bahkan di album ini, mereka juga meluncurkan idiom-idiom baru, yang juga
mempunyai makna dan pesan yang kuat. Seperti tampak di lagu lainnya yang
berjudul ―Tomat‖ (Tobat Maksiat). Lagu tersebut juga dipakai untuk soundtrack
sinetron ―Islam KTP‖ di SCTV yang membuat lagu ini semakin disukai dan pesan
yang ada di dalam lagu ini semakin mengena di hati masyarakat. Mini album
Ingat Shalawat ini terdiri dari 5 (lima) lagu dengan judul-judul sebagai berikut: (1)
Ya Allah; (2) Tuhan; (3) Mari Shalawat; (4) Tomat (Tobat Maksiat); dan (5) Aku
Cinta Allah.15
Album ketiga WALI dirilis pada tahun 2011 dengan judul ―Aku Bukan
Bang Toyib‖. Menurut Apoy, album ―Aku Bukan Bang Toyib‖ ini memiliki
benang merah dari konsep album ―Cari Jodoh‖. Kalau album Cari Jodoh banyak
berkisah soal para pesonel WALI yang belum punya jodoh saat itu, maka di
sebagai orang yang sudah menikah, khususnya Apoy, Faank dan Tomi—ketika itu
hanya Ovie satu-satunya personil WALI yang belum menikah. Salah satunya
adalah kisah yang digulirkan dalam lagu ―Aku Bukan Bang Toyib‖. Siapa pun
mafhum, sebutan ―Bang Toyib‖ selalu ditujukan kepada para suami pekerja keras
yang lupa pulang ke rumah, lupa kepada anak dan istri. Sebaliknya, meski
tergolong ke dalam suami-suami pekerja keras, para personil WALI tak mau
15
Lihat http://www.waliband.net/discography3.php, diakses 14 Mei 2014.
65
disamakan ke dalam jenis ―Bang Toyib‖ di atas. Bang Toyib dalam versi band itu,
adalah Bang Toyib yang memang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak
istri mereka. Menurut Apoy, ―Jujur saja, sekarang istri-istri kita mulai teriak
karena kesibukan kita yang luar biasa. Tapi kesibukan kita itu karena benar-benar
kerja. Bukan sengaja menjadi Bang Toyib yang lupa anak istri. Artinya sesibuk
memastikan bahwa WALI tidak berubah. Sejak awal, WALI telah sepakat untuk
tampil dengan karakter musik yang ringan, agar mudah diterima sebagian besar
masyarakat Indonesia. Pilihan ini tentu saja sebanding dengan kesuksesan besar
yang diraih WALI sejak menelurkan album ―Cari Jodoh‖ di tahun 2009. Hingga
bulan Desember 2010, WALI telah mencatat pemakaian Ring Back Tone (RBT)
dari lagu-lagu mereka di titik 25 juta pengguna. Sulit membayangkan jika ada
band lain di Indonesia atau dunia yang dapat melampaui rekor band dari Ciputat,
Tangerang Selatan ini. ―Hanya saja, ada filosofi tersendiri di album terbaru
yang kita buat,‖ jelas Apoy. Album ini terdiri dari 10 (sepuluh) lagu dengan judul-
judul sebagai berikut: (1) Aku Bukan Bang Toyib; (2) Aku Tidak Malu; (3)
Doaku Untukmu Sayang; (4) Langit Bumi; (5) Masih Adakah; (6) Nenekku
Pahlawanku; (7) Salam Rindu; (8) Sayang Lahir Batin; (9) Setia Jujur dan Taqwa;
16
Lihat http://www.waliband.net/discography4.php, diakses 14 Mei 2014.
17
Ibid.
66
Pada tahun 2012, WALI merilis Album 3 in 1 bertajuk ―Cari Berkah dan
(CABE), ―Cinta Itu Amanah‖ (CIA) dan ―Sayang Lahir Batin‖. Menurut Apoy,
proses terciptanya lirik ―Cari Berkah‖ tidak lepas dari pengalaman panjang
kehidupan dia dan rekan-rekannya. Para personil WALI semula bukan siapa-
siapa. Namun siapa yang bisa menduga, setiap album yang mereka telurkan
mendapat sambutan hangat dari masyarakat sehingga saat ini WALI merupakan
salah satu band besar di Tanah Air. Menurut Apoy, ―intinya, rejeki yang kita
dapat selama ini adalah manusia yang jamin, sementara keberkahannya hanya
Allah yang jamin. Jadi jangan takut berbagi, tidak akan miskin.‖ Album 3 ini 1 ini
dirilis pada 24 Oktober 2012 secara live on air di SCTV dan didistribusikan di
KFC Store di seluruh Indonesia. Album 3 in 1 ini memuat 14 (empat belas) lagu
sebagai berikut: (1) Cari Berkah; (2) Cinta Itu Amanah; (3) Sayang Lahir Batin;
(4) Doaku Untukmu Sayang; (5) Nenekku Pahlawanku; (6) Baik-baik Sayang; (7)
Harga Diri; (8) Dik; (9) Tobat Maksiat (Tomat); (10) Puaskah; (11) Emang Dasar;
(12) Aku Bukan Bang Toyib; (13) Yang; dan (14) Cari Jodoh.18
D. Prestasi WALI
Lebih dari itu, buah dari kerja keras serta dedikasi penuh WALI di ranah industri
18
Lihat http://www.waliband.net/discography5.php, diakses 14 Mei 2014
67
musik Indonesia telah mengukuhkan WALI sebagai salah satu band papan atas
yang bertarif show termahal di Indonesia, bahkan telah merambah ke pasar musik
mancanegara. Dalam perjalanan panjang itu, WALI telah meraih banyak sekali
ini.19
SCTV Inbox Awards 2013 untuk kategori ―Band Paling Inbox‖ pada
2013 :
tanggal 28 September 2013
Anugerah Apresiasi Pendidikan Islam dari KEMENAG RI sebagai
Santri Pengembang Seni dan Tradisi Islam pada tanggal 13 Desember
2013
Smartone Nagaswara Music Awards 2012 kategori "Best Of The
2012 : Best" dengan single "Sayang Lahir Bathin" pada tanggal 9 Desember
2012 di Hongkong
IMZ (Indonesia Magnificence of Zakat) Awards 2012 kategori "Artis
Peduli Zakat" pada tanggal 4 Oktober 2012
SCTV Inbox Awards 2012 untuk kategori ―Band Paling Inbox‖ pada
tanggal 28 September 2012
SCTV Music Awards 2012 untuk kategori ―Album Pop Grup Ngetop‖
pada tanggal 27 April 2012
Halo Selebriti Awards 2011 (SCTV) untuk kategori ―Band Paling
2011 :
Favorit‖ pada Oktober 2011
Inbox Awards 2011 (SCTV) untuk kategori ―Band Paling Inbox‖ pada
tanggal 25 September 2011
SCTV Awards 2011 untuk kategori ―Band Paling Ngetop‖ pada
tanggal 25 November 2011
Nagaswara Music Awards (NMA) 2011 untuk kategori ―Best Album‖
pada tanggal 3 Desember 2011
Islam Fair Indonesia Awards 2011 untuk kategori ―Tokoh Musik dan
Seni‖ pada tanggal 9 Desember 2011
2010 : Penghargaan 13 th AMI Awards untuk I-Ring Terbanyak tahun 2010
Special Award dalam SCTV Music Award untuk RBT Terlaris tahun
2010
Penghargaan SCTV Music Award untuk Lagu Paling Ngetop tahun
19
Lihat http://www.waliband.net/penghargaan.php, diakses 14 Mei 2014.
68
2010
Penghargaan SCTV Music Award untuk Album POP Duo/Band
Ngetop tahun 2010
Penghargaan 15th TELKOMSEL untuk The Best Artist Of Digital
Music 2009-2010 pada tanggal 26 Mei 2010
Penghargaan NAGASWARA untuk 16 Juta Download RBT 2nd
Album Cari Jodoh tahun 2010
Penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia atas rekor Perolehan
RBT terbanyak dalam waktu 4 bulan pada Maret 2010
Penghargaan 11 Tahun Halo Selebriti untuk ―Band favorit Pilihan
Pemirsa Halo Selebriti SCTV‖ pada tanggal 18 Oktober 2010
Penghargaan Sahabat Setia SmarTone untuk category My Favorite
Song of 2010 Award di Hongkong pada November 2010
Penghargaan Sahabat Setia SmarTone untuk category Band of the
Year Award di Hongkong pada November 2010
Nagaswara Music Award untuk kategori ―Most Band Perform‖ pada
tanggal 7 Desember 2010
Nagaswara Music Award untuk kategori ―Special Award Best
Achievement‖ pada tanggal 7 Desember 2010
Indigo Award 2010 untuk kategori ―Best Digital Music Band/Duo‖
pada tanggal 8 Desember 2010
2009 : Inbox Award SCTV untuk Nada Sambung Pribadi Terlaris tahun 2009
Penghargaan Klik Award untuk Video Clip Ter-request tahun 2009
Penghargaan INDOSAT Top Download tahun 2009
Penghargaan NAGASWARA 2008 untuk 1.000.000 RBT Download
2008 : Lagu D.I.K No.1 di Telkomsel, Xl Dan Indosat pada tanggal 22 mei
2008
2002 : Faank: 3rd Winner The Best Vocal IAIN se-Indonesia, tahun 2002
Sumber:http://www.waliband.net/penghargaan.php, diakses 14 Mei 2014.
industri musik di Indonesia. WALI seakan sampai pada puncak karirnya di dunia
69
hadirnya berbagai macam penghargaan untuk WALI band. Dari mulai Top RBT
terbanyak hanya dalam 4 bulan sejak album ke 2 di rilis. Diperkuat pula oleh
perolehan award dari NAGASWARA sebagai label musik yang menaungi WALI,
yakni WALI telah sukses meraih 16 ribu download RBT untuk lagu baik baik
sayang dan cari jodoh. Alhasil, WALI menjadi sebuah fenomena baru dalam
industri musik Indonesia yang diwakili oleh sebuah band sederhana yang mampu
kehilangan jati dirinya dan melupakan masa lalunya. WALI band yang kita kenal
Pengamalannya justru ingin mereka tingkatkan saat mereka sampai pada puncak
kesuksesan seperti saat ini. Mereka sadar kesuksesan yang mereka raih tidak lepas
dari dukungan dan juga doa dari orang tua, kerabat, guru serta para sahabat yang
sejak awal mendukungnya. Oleh karenanya mereka tidak melupakan bahwa saat
mereka sukses mereka pun harus membantu meringankan beban orang lain,
20
Lihat http://walicare.org/blog/?page_id=50, diakses 14 mei 2014.
21
Ibid.
70
pendidikan. Dana sosial berupa zakat, infaq dan shodaqoh WALI dan
niatan untuk melembagakan aksi-aksi sosial WALI dalam sebuah organisasi sosial
organisisi sosial, maka pada 3 April 2012 WALI BAND dan managemen
WALI Care Foundation (WCF). WCF adalah organisasi non profit di bidang
sosial, kemanusian dan keagamaan serta pendidikan. Badan hukum lembaga ini
adalah Yayasan sejak dikeluarkannya Akta notaris Irwan Azwir Tanjung SH,
tepatnya tanggal 3 April 2012 dan Keputusan Menteri Hukum dan HAM, Nomor:
AHU – 3994. AH. 01.04. WCF didirikan dengan tujuan membantu meringankan
kesulitan dan beban hidup kaum fakir miskin terutama pada kebutuhan mendasar
manusia berupa sandang, pangan dan papan juga kesehatan dan pendidikan.22
Adapun misi WCF adalah: (1) Membangun dan Meningkatkan nilai kepedulian
melalui muamalat syariah untuk kepentingan umat secara global (rahmatan lil
22
Ibid.
71
‘alamin); dan (4) Mengembangkan nilai zakat, Infaq, Shodaqoh, Hibah, Wakaf
program, antara lain: (1) Pemberdayaan Bantuan Sosial; (2) Penghimpunan Dana
life sklill dan pengembangan talenta bagi yatim, dhuafa, dan anak
terlantar)
pondok pesantren
23
Lihat http://walicare.org/blog/?page_id=52, diakses 14 Mei 2014.
24
Lihat http://walicare.org/blog/?page_id=44, diakses 14 Mei 2014.
72
8. KAMPUNG DUNIA & AKHIRAT, Majelis dzikir, fikir, sedekah dan
penyandang cacat
10. ASAH ASIH ASUH, Program beasiswa bagi anak yatim dan dhuafa TK-
SMP
12. BAIK BAIK SAYANG, Program bantuan bagi penderita sakit keras
13. BTS, Bantuan tepat sasaran, program santunan langsung bagi yatim dan
dhuafa
terlantar
25
Lihat http://walicare.org/blog/?page_id=42, diakses 14 Mei 2014.
73
1. KAIS (Kantong Infaq dan Shodaqoh)
Dalam bidang Zakat & Wakaf Produksif, WCF telah melakukan beberapa
fakir miskin)
Yatim Dhuafa/P3YD)
fakir miskin)
26
Lihat http://walicare.org/blog/?page_id=46, diakses 14 Mei 2014.
74
4. Rumah Asuh Fuqoro (Panti Asuhan anak fakir miskin, yatim piatu dan
jompo terlantar)
seputar tema-tema musik pop secara umum. Namun demikian, di mata masyarakat
WALI identik dengan band Musik Religi lantaran latar belakang para personelnya
yang berasal dari pendidikan pesantren dan pernah menjadi mahasiswa di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Lebih dari itu, para personel WALI kerap dianggap
ustadz di kalangan para musisi dan artis Indonesia lantaran kerap mengangkat
masyarakat ini nampaknya cukup representatif. Hal ini dapat dilihat dalam lagu-
lagu Religi WALI yang mencerminkan latar belakang para personelnya sebagai
Faank, ―selain huruf hijaiyah, Abatasa itu kalo diplesetin artinya ―Anak Band Tapi
Santri‖. Di satu sisi kita anak band, di sisi lain kita santri.‖27
27
Wawancara dengan Faank pada tanggal 3 Mei 2014 di Bekasi.
75
menyatakan bahwa dakwah itu bukan hanya tugas atau kewajiban Ustad dan Kyai.
Setiap individu itu wajib berdakwah dengan cara apapun. Karena kebetulan saat
ini WALI bekerja sebagai musisi, maka WALI berdakwah melalui lagu. Oleh
Namun demikian, lanjut Faank, ―WALI tidak bermaksud mendakwahi orang lain
atau menasehati orang lain, tetapi lebih menasehati diri sendiri, karena para
personel WALI sendiri merasa belum menjadi manusia (Muslim) yang sempurna.
Kalaupun ada orang-orang tertentu yang terinspirasi atau tergerak oleh lagu-lagu
religi WALI, itu adalah bonus dari lagu-lagu tersebut.‖28 Faank sendiri tidak
begitu mengetahui sejauh mana efektifitas lagu-lagu religi WALI terhadap para
demikian, menurut laporan yang diterima Faank dari beberapa audiens, lagu-lagu
WALI telah menginspirasi mereka untuk lebih rajin melaksanakan shalat dan
Terkait status musik dalam Islam, Faank berpendapat bahwa Islam itu
Islam. Dengan demikian, status musik dalam hukum Islam pada dasarnya halal.
Menurut Faank, jika status musik dalam Islam diharamkan, kenapa Rhoma Irama
yang memiliki pengetahuan agama yang jauh lebih baik daripada para personel
WALI juga memainkan musik, bahkan dikenal sebagai Raja Dangdut. Faank juga
28
Wawancara dengan Faank pada tanggal 3 Mei 2014 di Bekasi.
76
dakwah. Di samping itu, dalam persoalan tersebut WALI juga kerap meminta
nasihat dari para ulama. Menurut Faank, para ulama yang dimintakan
pendapatnya menyatakan bahwa musik halal menurut Islam sepanjang musik itu
tidak digunakan untuk sesuatu yang berbau maksiat. Menurut Faank, saat ini
musik tengah digandrungi oleh pelbagai kalangan di Indonesia, oleh karena itu
musik dapat digunakan untuk meularkan hal-hal yang baik kepada masyarakat.
Menurut Faank, musik Islami tidak ditentukan oleh genre, aliran atau instrumen
yang dimainkan oleh musisi, melainkan dalam lirik-lirik yang bermuatan pesan-
pesan Islam.29
Salah satu single musik religi WALI yang sempat begitu populer di
kalangan masyarakat adalah ―Abatasa.‖ Tak lama setelah dirilis dan dijadikan
sebagai theme song program Ramadhan tahun 2011 oleh stasiun televisi SCTV,
latar belakang historis penciptaan lagu ―Abatasa‖ dan motivasi dasar penciptaan
lagu tersebut oleh pengarang. Menurut Apoy, proses penciptaan lagu abatasa
dimulai ketika tour WALI Jawa Timur. Ketika itu, terbersit dalam benak Apoy
29
Wawancara dengan Faank pada tanggal 3 Mei 2014 di Bekasi.
77
untuk menciptakan lagu yang memuat pesan dakwah untuk anak-anak Muslim
idiom-idiom keislaman yang telah dikenal luas oleh masyarakat Muslim Indonesia
di kalangan umat Islam itu merupakan strategi agar lagu Abatasa mudah dihapal
30
Wawancara dengan Apoy pada tanggal 5 Mei 2014 di Tangerang Selatan.
31
Wawancara dengan Faank pada tanggal 3 Mei 2014 di Bekasi.
78
Mahmudin dan haqqul yaqin, semua itu adalah strategi saya, padahal
intinya adalah Allah.‖32
―Ustad Mahmudin itu tokoh fiktif. Awalnya ustad Muttaqin, saya bilang
itu kan nama saya, saya bukan ustad. Makannya kita cari nama lain dan
ketemu nama Mahmudin. Biasanya dalam Islam nama yang ada ―din‖-nya
identik dengan sosok religius, makanya nama Muttaqin kita ganti menjadi
Mahmudin.‖33
lagu Abatasa adalah penanaman akidah kepada anak-anak Muslim Indonesia dan
32
Wawancara dengan Apoy pada tanggal 5 Mei 2014 di Tangerang Selatan.
33
Wawancara dengan Faank pada tanggal 3 Mei 2014 di Bekasi.
79
BAB IV
Dalam bagian ini, penulis akan menganalisis isi pesan dakwah dalam lagu
Abatasa grup band Wali. Isi pesan dakwah dimaksud mencakup dimensi akidah,
Song I
Reff
Song II
Reff
80
Kha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
Alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
Kha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
1. Pesan Akidah
penelitian ini berkaitan dengan upaya grup band Wali untuk menyebarkan
Pesan akidah dalam lagu Abatas dapat dilihat dalam bagian Reff
Reff
Song II
Bait pertama dan kedua dalam Reff yang berbunyi “Alif ba ta tsa
jim ha Allah Tuhan kita semua, Kha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya
81
sampai yang miskin” memuat pesan akidah yang berkaitan dengan inti
tauhid, yakni kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bait ini
seorang Muslim bahwasanya tidak ada yang berhak disembah di langit dan
di bumi dengan haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Bait ketiga dalam Reff yang berbunyi “Alif ba ta tsa jim ha mari
kita tingkatkan takwa” memuat pesan akidah yang berkaitan dengan nilai
Nya. Dalam pengertian itu terkandung seluruh aspek ajaran Islam yang
diri kepada Allah. Ketaatan dan kepatuhan kepada Allah diawali dengan
patuh kepada semua aturan yang telah digariskan Allah. Ketaatan dan
82
Bait keempat dalam Reff yang berbunyi “Kha dal dzal ro zai sin
syin masuk syurga yok bilang amin” memuat pesan akidah yang berkaitan
dengan kepercayaan muslim terhadap hari akhir, khususnya surga. Bait ini
hak, yang disediakan hanya bagi orang-orang yang beriman kepada Allah
dan hari akhir, dan harus senantiasa berharap dan merindukan surga Allah
di akhirat kelak.
ngajarin kita harus jadi orang mukmin” memuat pesan akidah yang
ini berkaitan dengan trilogi islam, iman dan ihsan. Dilihat dari prestasi
tentu setiap muslim itu pasti mukmin, karena bisa jadi imannya sangat
sehingga statusnya hanya muslim saja dan tidak tergolong mukmin dengan
Bait kedua dalam Song II yang berbunyi “Kan mak yang ngajarin
Islam itu haqqul yaqin” memuat pesan akidah yang berkaitan dengan
83
kebenaran agama Islam dan keyakinan Muslim terhadap agama Islam
Bait ini memuat pesan agar seorang Muslim meyakini bahwa satu-satunya
Islam” (QS. Ali Imran/3: 19). Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah
satu-satunya agama yang haq yang diridlai oleh Allah bagi hamba-hamba-
Nya. Oleh karena itu, seorang Muslim harus meyakini Islam sebagai
dalam bab II, haqqul yaqin adalah tingkatan keyakinan tertinggi, di mana
rohani. Orang yang telah memiliki akidah pada tingkat ini tidak akan
tergoyahkan dari sisi manapun, ia akan berani berbeda dengan orang lain
sekalipun hanya seorang diri, ia akan berani mati untuk membela akidah
Song II lagu Abatasa memuat dimensi akidah yang sangat kuat. Bahkan
umat Islam, khususnya kepada anak-anak yang menjadi target utama lagu
84
wacana keakidahan yang cukup koheren. Lebih dari itu, pengarang
dengan hanya didasarkan pada faktor keturunan dan taqlid, tetapi harus
2. Pesan Syariah
syariah secara garis besar terdiri dari dua aspek, yakni ibadah dan
bait Song I, yang memuat aspek ibadah dan muamalah. Namun demikian,
dimensi ibadah dan muamalah ini dapat dikatakan bersifat umum, dalam
kitab-kitab fiqh. Dengan kata lain, dimensi ibadah dan muamalah tersebut
85
lebih mengacu pada ibadah dan muamalah dalam pengertian luas. Berikut
dan “belajar”. Bait pertama dalam Song I berbunyi: “mak minta ijin untuk
dan shalat bagi umat Islam. Dalam tradisi Islam Indonesia, musola juga
Definisi musola sebagai langgar atau surau adalah definisi yang sesuai
masjid kecil tempat mengaji atau bersalat, tetapi tidak digunakan untuk
salat Jum’at. Dengan demikian, mushalla mempunya arti dan fungsi yang
86
tempat belajar pengetahuan dasar tentang keislaman, selain fungsi
utamanya sebagai tempat shalat. Ini konsisten dengan bait ketiga lagu
Abatasa yang berbunyi: “Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali” dan
bait keempat yang berbunyi: “Mak tolong izinin belajar sama ustad
adalah mushala sebagai tempat pendidikan Islam, yang dalam tradisi Islam
Islam. Hubungan tersebut tercermin dalam bait ketiga yang berbunyi “Mak
tolong izinin belajar sama ustad Mahmudin.” Kata “belajar” dalam bait
Hadis Nabi sebagai berikut: “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap
orang Islam” (HR. Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu
87
puasa, zakat, haji dzikir dan membaca al-Qur’an. Pemahaman ini tentu
(QS. al-Dzariat (51): 56-58), maka makna ibadah tersebut tidak mungkin
hanya berarti shalat, puasa, zakat, haji, berzikir, membaca al Qur-an dan
yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam hal
maka Allah akan pahamkan dia dalam agama” (HR. Al-Bukhari). Ilmu
semacam ini dapat diperoleh dengan cara belajar kepada seorang ulama
88
para nabi tidak mewariskan dinar tidak pula dirham, mereka hanyalah
yang seringkali kita lihat dalam tradisi Islam Indonesia pada masa lalu.
aspek muamalah. Hal ini dapat dilihat dalam baik kedua yang berbunyi:
89
menolong dalam kebajikan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam
seorang Muslim untuk bergaul dengan sesama agar tercipta tali silaturahmi
sehingga badannya terasa panas dan tidak dapat tidur” (HR. Bukhari).
Muslim yang tidak bergaul dengan masyarakatnya serta tidak sabar atas
dalam bait kedua Song I. Dalam bait-bait lainnya tidak terdapat dimensi
90
sosialisasi, pergaulan, saling menghormati dan saling menghargai sesama
3. Pesan Akhlak
akhlak sebagaimana telah disebutkan dalam bab II, yakni akhlak kepada
dilihat dalam frase “mak minta izin” dan “mak tolong izinin” dalam Song
I. Frase ini mencerminkan perilaku, budi pekerti atau tata krama seorang
tidak melupakan adab dan sopan santunnya terhadap orang tua, yakni
ketika ditanya tentang amal-amal saleh yang paling tinggi dan mulia:
91
“Shalat tepat pada waktunya … berbuat baik kepada kedua orang
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
Isra’/17:23).
(QS. Al-Isra’/17:24).
92
sayang; (3) Berkomunikasi kepadanya dengan khidmat dan
akhirat.
siapa?” Lagi-lagi beliau menjawab, “Ibumu.” Orang itu pun bertanya lagi,
Muslim).
minta izin” dan “mak tolong izinin” dalam lagu Abatasa merefleksikan
93
B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan dalam Lirik Lagu Abatasa
yang paling dominan dalam lagu Abatasa dibandingkan dengan dimensi syariah
dan akhlak. Dimensi syariah hanya terdapat dalam Song I yang terdiri dari empat
bait. Diemensi akhlak hanya direpresentasikan dalam frasa “mak minta izin” dan
“mak tolong izin dalam Song I. Sedangkan dimensi akidah terdapat dalam bagian
Reff yang terdiri dari dua bait dan Song II yang terdiri dari empat bait. Dengan
kata lain, dimensi akidah menempati peringkat dan nilai tertinggi, dimensi syariah
berada di peringkat kedua, dan dimensi akhlak memiliki nilai yang paling kecil.
Pesan akidah yang paling dominan dalam lagu Abatasa ini juga diakui secara
“Pesan utama yang mau disampaikan dalam lagu Abatasa, jujur saja ini
sangat berbicara tentang akidah, tentang pengakuan kita terhadap Allah, mengajak
kita untuk ke mushalla, sosialisasi di situ untuk menghormati guru, dan akhirnya
juga memiliki aspek aqidah, ibadah, muamalah. Rangkaian ini akan berujung pada
“haqqul yaqin”. Haqqul yaqin ini adalah inti utama daripada lagu Abatasa. Jadi
benar-benar yakin seyakin-yakinnya, yakin yang sangat haq terhadap Allah,
terhadap Islam, terhadap (keputusan) menjadi seorang mu’min, terhadap
(keputusan) menjadi seorang muslim. Haqqul yaqin ini juga menjadi kata didik
kepada anak-anak, kan seru ketika anak kecil sudah mengucapkan kata-kata
haqqul yaqin. Dan ini memicu saya untuk mencoba membiasakan kata haqqul
yaqin, mendidik kata haqqul yaqin dari usia dini. Jadi haqqul yaqin tidak hanya
dimiliki oleh seorang ustadz atau mereka-mereka yang memiliki umur (dewasa),
tetapi anak TK pun akan lebih keren ketika mereka lebih tinggi memaknai haqqul
yaqin seperti “ana haqqul yaqin sama ente.”3
merupakan pesan yang paling dominan dalam lagu Abatasa. Pesan utama lagu
3
Wawancara dengan Apoy pada tanggal 5 Mei 2014 di Tangerang Selatan.
94
Abatasa adalah untuk memperkenalkan, menamkan dan memperkuat akidah Islam
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Abatasa karya WALI Band, penulis memperoleh kesimpulan atau hasil penelitian
sebagai berikut:
dalam lagu tersebut memiliki pertautan erat antara satu sama lain.
kata lain, dimensi ibadah dan muamalah tersebut lebih mengacu pada
96
izinin” dalam Song I. Frase ini mencerminkan perilaku, budi pekerti
akhlak, yakni akhlak kepada Allah, akhlak kepada manusia dan akhlak
2. Pesan yang paling dominan dalam lagu Abatasa adalah pesan akidah.
yaqin.
B. Saran
berikut:
berbagai media kreatif dalam kegiatan dakwah Islam. Salah satu media
97
musik pada hari ini sangat digandrungi oleh berbagai lapisan
masyarakat.
positif bagi masyarakat. Di samping itu, akan lebih baik jika WALI
98
SURAT KETERANGAN WAWANCARA
Aan Kurnia
SURAT KETERANGAN WAWANCARA
Abdul Rauf, Abdul Kadir Sayid, Dirasah fi al-Da’wah al-Islamiyah, Kairo; Dar
al-Tiba’ah al-Mahmadiyah, 1987.
Abrahamson, M., Social Research Methods, Englewoods Cliffs, NJ: Prentice Hall,
1983.
Al-Banna, Jamal, Nahwa Fiqh Jadid, Kairo: Dar al Fikr al Islami, 1996.
Ali, Hasan Abdul, al-Tarbiyah al-Islamiyah fi Qurn al Rabi’ al Hijry, Mesir: Dar
al Fikr, 1977.
Al-Qahatahani, Said Ali bin Wahaf, Al-Hikmah fi al-Da’wa ila Allah Ta’ala,
Beirut: Muassasah, t.th.
Antonio, Muhammad Syafii, Muhammad Saw: The Super Leader Super Manager,
Jakarta: Tazkia Publising, 2009.
Arikunto, S., Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006.
99
Ash-Shiddieqy, TM. Hasbi, Kuliah Ibadah; Ibadah Ditinjau dari Segi Hukum dan
Hikmah, Jakarta: Bulan Bintang, 1991.
Berelson, B., Content Analysis in Communication Research, New York: The Free
Press, 1952.
Bilgrami, Hamid Hasan dan Asyraf, Sayyid Ali, Konsep Universitas Islam,
Yogyakarta: Tiara Wacana, 1989.
Effendy, Onong Uchana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1994.
Firdaus, Aunur Rofik Lil, Opick: Oase Spiritual Dalam Senandung, Jakarta:
Hikmah, 2006.
100
Helmy, Masdar, Dakwah aalam Alam Pembangunan, Semarang: CV. Toha Putra,
1973.
Holsti, O.R., et. al, “Content Analisis”, dalam Garner Lindzey & Elliot Aronson
(ed.), Hand Book Of Sosial Psychology, Reading, MA: Addison-Wesley,
1968.
Ibn Faris, Abu Husain Ahmad, Mu’jam Maqayis al-Lugah, Beirut: Dar al-Fikr,
t.th.
Kafiudin dan Jalil, Maman Abdul, Prinsip dan Strategi Dakwah Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2001.
Latif, Nasarudin, Teori dan Praktik Dakwah Islamiyah, Jakarta: Firma Dara,
1998.
101
Muhtaram, Zaini, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, Yogyakarta: Al-Amin
Press, 1996.
Poetra, Adjie Esa, 1001 Jurus Menyanyi Mudah, Bandung: DAR! Mizan, 2008.
Sadie, Stanley (ed.), The New Grove Dictionary of Music and Musicians, Second
Edition, Volume 25, New York: Macmillan Publisher Limited, 2002.
Salim, Abd. Muin, Fiqh Siyasah; Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Quran,
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994.
Selltiz, C., Jahoda, M., Deutsch, M. dan Cook, S.W., Research Methods in Social
Relation, New York: Holt, Rinehart & Winston, 1959.
102
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1996.
Silverman, D., Interpreting Qualitative Data, Thousands Oaks, CA: Sage, 1993.
Sumarlam, Adhani, Agnes dan Indratmo, A., Analisis Wacana: Iklan, Lagu, Puisi,
Cerpen, Novel, Drama, Bandung: Pakar Raya, 2004.
Umar, Toha Yahya, Hukum Seni Musik, Suara, Tari Dalam Islam, Jakarta:
Wijaya, 1983.
World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Etika Diskusi, (terj.) Abdus Salam
M dan Muhil Dhafir, Surakarta: Era Inter Media, 2001.
Internet
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2008/07/03/musik-dalam-religiusitas-
spiritualitas-islam/, diakses 12 Januari 2014.
http://musik.kapanlagi.com/berita/album-religi-ungu-terjual-150-ribu-keping-
dalam-10-hari-o6gcm10.html, diakses pada tanggal 13 Desember 2013.
http://nagaswaramusic.com/berita/detail/891/trend-lagu-religi-di-bulan-ramadhan,
diakses pada tanggal 13 Desember 2013.
103
http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=9939, diakses pada tanggal 13
Desember 2013.
http://rahmat-kemat.blogspot.com/2011/10/tradisi-kesenian-islam-nusantara-
legasi_26.html, diakses 12 Januari 2014.
http://rahmat-kemat.blogspot.com/2011/10/tradisi-kesenian-islam-nusantara-
legasi_26.html, diakses 12 Januari 2014.
http://www.nagaswaramusic.com/berita/detail/933/Single_Abatasa_Wali_Posisi_
1_Weeekly_Top_10_Flexy_Tone, diakses pada tanggal 13 Desember
2013.
http://www.tribunnews.com/seleb/2013/04/24/band-wali-dikabarkan-bertarif-
show-termahal-ini-komentar-mereka, diakses 15 Mei 2014
104
http://www.waliband.net/discography5.php, diakses 14 Mei 2014
Wawancara
105
LAMPIRAN
v
l; ,
KEMENTERIAN AGAMA
,r;M UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
trwww W SYARIF IIIDAYATULLAH JAKARTA
1_WW
WW FAKULTASDAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Jl. Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat 15412Indonesia : (021)7432728/ 74703580
Telepon/Fa.x
Website: urrv.fdkuirriakarta.ac.i<l E-mail : dakwah@fdk.uiniakarta.ac.id
t 12014
Nomor : Un.01/F5lPP.00.915L3 Jakarta,<:; Juni20l4
Lamp :1(satu)bundel
Hal : BimbinganSkripsi
KepadaYth.
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA
DosenFakultasDakwahdanIlmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu'alaikumWn Wb.
Bersamaini kami sampaikanoutline dannaskahproposalskripsiyang diajukanoleh
mahasiswaFakultasDakwahdanIlmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakartasebagai
berikut,
Nama ZarnalAbdul Nasir
NomorPokok 20805 1000035
Jurusan KomunikasidanPenyiaranIslam (KPD
Semester XII (DuaBelas)
Telp.
JudulSkripsi Musik Pop Religi SebagaiMedia Dakwah: AnalisisIsi Pesan
LaguABATASA GrupWali Band.
Tembusan:
l. Dekan
2.KetuaJurusan Komunikasi dan PenyiaranIslam (KPD
/
1
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTASDAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
: (021)7432728I 74703580
Tefepon/Fa.r
Jl. Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat 15412Indonesia website;
nvr!.tdkuiniakarta.ac.id,
E-mail: dakrvahri)f'dk.uirrjakarra.ac.id
A
Nomor : Un.Ol/F5
IPF.00.v
lnu2Tt
"t 4 Jakarta-/- Juli2014
Lampiran .
Hal : Izin Penelitian(Skripsi)
Kepada Yth,
Assalamu'alaikum Wr.IItb.
Nama ZamalAbdulNasir
Nomor Pokok 20805 l 00003s
Tempat/TanggalLahir Jakarta, 17Januari1981
Semester XII (Duabelas)
Jurusan/Konsentrasi KomunikasidanPenyiaran Islam
Alamat Srengseng Kembangan JakartaBarat
Telp.
a.n.Dekan
g: Tata Usaha
-'.,- l\'.
KBMBNTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTASDAKWAHDAN ILMU KOMUNIKASI
Teleponffar : (021)7432728I'l 4'703580
:dakrvahrr?tdk.uiniakarta.ac.id
Jl. Ir.H.JuandaNo.95Ciputatl54l2Indonesia websile:ruvu,.l'dkuiniakarta.ac.id,E-mail
A
Nomor : un.ol /F5tPP t f)]?.t2014
.00.s Jakarta. L- Juli20l4
Lampiran .t
KepadaYth,
alaikumWr.Wb.
Assalamu'
Nama ZamalAbdulNasir
Nomor Pokok 20805 l 000035
Tempat/TanggalLahir Jakarta, 17Januari1981
Semester XII (Duabelas)
Jurusan/Konsentrasi KomunikasidanPenyiaran Islam
Alamat Srengseng Kembangan JakartaBarat
Telp.
e. Tata Usaha
''j".r
,rl
Sayayangbertandatangandi bawahini :
Nama : FarhanZainalMuttaqin(Faank)
Usia : 35 Tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Posisi : VokalisWali Band
Bekasi,3 Mei2014
1
I
r
,
t'
:'
Sayayangbertandatangandi bawahini :
; untuk dipergunakan
Demikian pernyataanini dibuat dengansebenar-benarnya
I
sebagaimanamestinya.
TangerangSelatan,5 Mei2014
Aan Kurnia
.1
,{
#
I
a
{t
.-
.D
1
4T
T
Sr
.1
,1
{
I
v
I
I